Oleh :
Sastra Indonesia 02SIDP004
Kelompok 5
Antonius Adrian D.G
Arjun Kaimudin
Audia Farikah
Cica Rusdatusaadah
Rolan Fachri
Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok 5
korespondensi bahasa Indonesia.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
korespondensi bahasa Indonesia. Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan tentang surat
menyurat dan seluk beluk surat menyurat.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini semata-mata
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki kami sendiri. Oleh karena itu, sangatlah kami
harapkan kritik dan saran yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa depan yang akan datang.
Kata pengantar
Daftar Isi
Bab 1 pendahuluan
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
Menurut Marjo (2005: 223), surat lamaran pekerjaan ialah surat yang dibuat oleh pencari
kerja, lalu dikirim ke perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan pekerjaan atau
posisi sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan.
b) Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah, yakni:
1. Apa itu surat lamaran pekerjaan ?
2. Apa itu rapart dan notula ?
c) Tujuan penulisan
Adapun beberapa tujuan dari penulisan makalah, yakni :
1. Untuk mengetahui tentang surat lamaran pekerjaan
2. Untuk mengetahui tentang rapat dan notula
Bab 2
Surat lamaran pekerjaan
Penulisan tanggal surat ditulis segaris dengan perihal surat. Penulisan tempat adalah
sebelum tanggal surat itu. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu mendapat perhatian:
Paragraf penutup umumnya dalam bentuk kesimpulan, harapan, terima kasih, atau selamat.
Secara umum, paragraf penutup terdiri dari satu kalimat saja
9) Salam penutup
Salam penutup yang kerap ada adalah hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan Wassalam.
Hal umum yang harus mendapatkan perhatian serius dalam penulisan salam penutup adalah
a. Huruf awal salam penutup wajib ditulis dengan huruf kapital
b. Penulisan salam penutup harus diakhiri tanda koma.
Contoh: Hormat saya.
Tanda tangan
Tanda tangan dan nama lengkap berada di bawah salam penutup.
Contoh:
Hormat saya,
Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd.
3. Menyusun Daftar Riwayat Hidup
Curriculum Vitae (CV) atau biasanya disebut juga resume diri atau riwayat hidup sama halnya
dengan surat keterangan yang berisi hal pribadi. Jadi, curriculum vitae adalah uraian riwayat
hidup seseorang tentang citra diri seseorang. Selain berisi data pribadi, CV harus menampilkan
deskripsi diri yang berkaitan dengan fakta-fakta atau catatan dan pengalaman pendidikan
seseorang. Dengan data ini, curriculum vitae akan memberikan gambar atau kualifikasi
seseorang. CV adalah lampiran utama dalam surat lamaran pekerjaan. Saat ini, format CV tidak
lagi memiliki bentuk biasa.
Riwayat hidup disusun sama halnya sebagai esai pendek, mulai dari judul dan ditutup melalui
urutan tanggal, tanda tangan, dan nama lengkap. Format riwayat hidup seseorang memiliki ciri
khas yang unik. Hal ini terjadi karena ada kaitannya dengan budaya, adat istiadat, pandangan
politik, dan lain-lain. Sebagai contoh, untuk resume di luar negeri saat ini banyak tidak perlu
mengungkapkan hal-hal yang terlihat sangat pribadi seperti foto, status perkawinan, tempat, dan
tanggal lahir. Namun, di Indonesia, dalam membuat CV, status perkawinan, tempat dan tanggal
lahir, dan bergabung dengan foto diri adalah hal yang seolah wajib ada.
Berikut ini, bagian-bagian yang harus dipertimbangkan dalam membuat CV. Urutan penulisan
CV (resume, daftar riwayat hidup) adalah sebagai berikut.
1.Identitas Lengkap (Data Pribadi)
Sebutkan identitas pelamar, seperti Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir,
Kebangsaan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Nomor
Telepon & Nomor Ponsel, dan surat elektronik atau e-mail. Anda harus memiliki e-mail. Jika
Anda tidak memilikinya, pelamar harus membuatnya secara gratis di Gmail, Yahoo atau Hotmail
atau yang lainnya
2) Pendidikan Formal dan Nonformal
Termasuk pelatihan dan pengajaran formal atau pelatihan yang telah dilalui; lengkap dengan
bulan masuk dan bulan kelulusan, jurusan, tahap studi, dan nama institusi. Urutan mulai dari
pendidikan formal, lalu pelatihan nonformal (pelatihan, kursus, dll)
3) Kompetensi Diri
Jelaskan secara singkat kinerja pelamar yang relevan dengan misi kerja yang dilamar. Misalkan
pemohon mengajukan diri untuk bekerja dalam masalah akuntansi, kemudian memberikan
informasi valid tentang akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, keahlian menggunakan
komputer, dan lain sebagainya. Tentu saja, kemampuan yang dideskripsikan atau didaftarkan
dalam CV adalah keahlian yang memang harus dimiliki. Pelamar jangan menyertakan berbagai
kompetensi diri berlebihan jika pelamar tidak lagi memilikinya.
4) Pengalaman kerja
Sertakan uraian ringkas tentang pekerjaan di perusahaan sebelumnya, misalnya berkaitan dengan
pangkat, posisi, struktur pekerjaan, prestasi (jika ada), deskripsi pekerjaan. Selain itu, sertakan
juga periode kerja, misalnya Bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut.
Urutan dimulai dari posisi kerja paling akhir.
Bab 3
Rapat dan Notula
A. Hakikat Rapat
Rapat (conference atau meeting) adalah sarana atau media verbal kelompok yang dilakukan
secara tatap muka dan bersifat sangat utama dalam sebuah organisasi. Rapat biasa diadakan
dalam banyak organisasi, swasta dan pemerintah, untuk pembuatan resolusi berbasis
musyawarah mufakat. Jadi, rapat adalah bentuk dialog yang biasanya dihadiri oleh beberapa
orang untuk membahas dan menjernihkan masalah yang tengah terjadi. Selain itu, dengan adanya
rapat yang bermanfaat, fluktuasi masalah dapat diselesaikan dan berbagai kebijakan organisasi
dapat dibuat sesuai kesepakatan bersama. Secara umum, fungsi rapat antara lain:
a. untuk menyelesaikan sebuah masalah
b. untuk memberikan informasi yang tepat
c. sebagai forum yang demokratis
d. sebagai sarana untuk saling berkoordinasi yang benar antara rapat karyawan dengan
organisasi
e. sebagai alat negosiasi yang baik
Selain fungsi rapat, ada beberapa tujuan diselenggarakannya sebuah rapat, yakni:
a. Jalan keluar dari masalah dapat dipecahkan atau dipastikan.
b. Info, perintah, atau pernyataan dapat tersalurkan dengan baik.
c. Sebagai alat dalam berkoordinasi antara antarbagian internal atau eksternal.
d. Dalam memperbaiki masalah organisasi, peserta rapat dapat berpartisipasi
e. Bersiap-siap dalam pelaksanaan suatu kegiatan organisasi.
f. Mengakomodasi semua masalah dari arus bawah (peserta rapat).
B. Notula Rapat
Dalam KBBI V (luring/offline) (2016), notula adalah laporan tertulis yang singkat dari sebuah
rapat serta hal-hal yang dinyatakan dan diputuskan dalam sebuah rapat. Terkadang, notula juga
disebut sebagai notulen. Notulen adalah kata nonstandar dari kata notula. Menurut Soedjito dan
Solchan TW (2004: 97), notulen adalah catatan ringkas tentang suatu percakapan, hal yang
dicatat hanya yang dianggap penting, tidak lagi dipaparkan dengan paragraph yang panjang. Hal
ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Yatimah (2008: 104) bahwa notulen tersebut
adalah dokumen tentang suatu pertemuan. Notulen dibuat dengan bantuan keterampilan dari
sekretaris atau notulis rapat yang telah diberi tugas.
Notula rapat merupakan rangkuman dari seminar, diskusi atau sidang dan hal-hal yang dirujuk
dan diputuskan di dalam rapat dari mulai hingga berakhirnya suatu rapat. Notula rapat harus
ringkas, padat, sistematis, dan komprehensif. Notula rapat dibuat sehingga kita dapat mengetahui
hasil dari pertemuan dan juga sebagai dokumentasi rapat. Notula atau notulen catatan ringkas
yang disusun oleh notulen.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disebutkan bahwa notula rapat sangat penting. Notulen
rapat adalah laporan tertulis yang sangat penting bagi mereka yang mengikuti rapat. Selain itu,
notula juga penting yang perlu diperhatikan juga sangat penting bagi mereka yang berhalangan
hadir dalam rapat. Notula rapat dapat berupa data tentang materi yang dibahas, bagaimana rapat
ditutup dan alternative atau putusan apa yang telah disepakati. Notula sebagai faktor tambahan
untuk melihat peningkatan sebuah perusahaan, organisasi, dan juga informasi penting yang
berkaitan dengan perkembangan waktu.Notula adalah tulisan singkat, ringkas, sistematis dari
suatu kegiatan pertemuan. Karakteristik notula sangat mendasar, yakni berkaitan dengan hal-hal
yang harus dilakukan dalam rapat. Karena dalam notula semua hal yang harus dilakukan akan
divalidasi secara tertulis, berikut ini adalah karakteristik dari notula tersebut.
Fungsi notula rapat antara lain:
a. Sebagai Bukti
b. Sebagai Sumber Informasi untuk peserta Rapat
c. Sebagai Panduan untuk Pertemuan Selanjutnya
d. Sebagai Alat Pengingat untuk Peserta Rapat
e. Sebagai Dokumen
f. Sebagai Alat Untuk Rapat Semu
Adanya beberapa macam notulen rapat ini yang membuat munculnya berbagai jenis
notulen rapat dalam beberapa institusi yang berbeda. Beberapa variasi dalam jenis
notula menimbulkan perbedaan dalam penyusunan isi rapat. Beberapa notula dapat
menuliskan segala hal yang terjadi dalam rapat dengan sangat terperinci, tetapi ada
pula yang ditulis dengan singkat.
Soeditjo dan Solchan TW (2004: 97) mengusulkan bahwa walaupun ada beberapa
perusahaan dalam penulisan notulen rapat berbeda, hakikat tujuan dan fungsi dari
notulen itu tetaplah sama. Pada dasarnya, notula tersebut bertujuan untuk
mendokumentasikan atau menjadi bukti nyata dari suatu pertemuan. Berdasarkan
paparan di atas, meskipun jenis notula dibagi menjadi berbagai, fungsi dan alasannya
tetap sama, khususnya untuk menyediakan bukti valid dari suatu pertemuan, rapat, atau
diskusi. Selain itu, Yatimah (2009: 105), menyatakan bahwa berita acara pertemuan
atau notulen ada dua jenis, yakni
a) Notulen harfiah adalah evaluasi atau rekaman secara harfiah semua dialog yang
ada dalam rapat, tanpa menghapus atau menambahkan satu kata pun. Umumnya,
dibutuhkan struktur file stenografis atau menulis ulang rekaman maupun campuran
dari keduanya.
b) Notulen rangkuman adalah ringkasan dari diskusi dalam sebuah pertemuan. Oleh
sebab itu, notulis atau sekretaris harus terampil dalam mengevaluasi materi-materi
pembicaraan setiap peserta rapat. Dia harus berhasil memeriksa materi
pembicaraan yang relevan dan yang tidak. Dia juga harus mampu
menyederhanakan kalimat, meringkas, membuat catatan, sambil mendengarkan
deskripsi selanjutnya yang arahnya membutuhkan memori dan konsentrasi yang
baik. Pembicaraan yang tidak terkait dengan tema pembicaraan tidak lagi ditulis
dalam laporan.
Saat menulis notula, ada rangkaian yang harus diperhatikan agar saat notula tersusun
singkat dan sistematis. Berikut ini adalah susunannya.
Dalam KBBI V daring (2016), orang yang bertanggung jawab untuk membuat catatan (notula)
adalah notulis. Oleh karena itu, notulis adalah seseorang yang benar-benar dapat mendengarkan
dan menulis untuk berbagai hal dalam sebuah diskusi atau rapat. Intinya, notulis memiliki peran
sentral dalam setiap diskusi. Di bawah ini adalah beberapa peran yang wajib dikerjakan oleh
seorang notulis.Mencatat topik permasalah sebagai berikut:
a) Menulis waktu dan tempat rapat (diskusi) diadakan
b) Menulis jumlah anggota atau peserta rapat
c) Mendengarkan dengan seksama apa saja yang dibicarakan dalam rapat
d) Menyusun semua hal atau strategi yang dalam rapat
e) Menulis penemuan atau hasil rapat
f) Menyimpan atau catatan rapat dengan baik
Seorang notulis memiliki beberapa hal untuk membantu tugasnya dengan baik. Beberapa fasilitas
dan kekhususan yang harus diberikan kepada notulis adalah :
a) Penulis diberikan informasi tentang latar belakang terjadinya rapat, tujuan, ide utama masalah
rapat, dan jenis pertemuan yang diadakan. Notulis harus mengetahui susunan acara pata dan inti
pembahasan sehingga notulis mudah dalam menulis catatan rapat dengan baik.
b) Notuilus juga diberikan arsip atau dokumen rapat yang dibagikan kepada peserta rapat.
c) Notulis diizinkan untuk meminta agar peserta diskusi memberikan penjelasan atau
memperbaiki kesimpulan yang dibuat oleh notulis.
d) Notulis memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan selama pertemuan.
e) Setiap sesi berakhir, notulis memiliki kesempatan untuk memperolah kesimpulan pertemuan.
f) Untuk menyempurnakan catatan rapat, notulis mempunyai kewenangan mengungkapkan
sesuatu yang berkaitan dengan rapat pada setiap sesi.
g) Notulis diperkenankan duduk di sebelah ketua rapat, sehingga terjangkau pula bagi notulis
untuk berbicara dan mendapatkan informasi secara menyeluruh.
h) Jika pertemuan berlangsung terlalu lama, notulis memiliki kewenangan memperoleh
kelonggaran waktu dalam menulis catatan rapat.
i) Saat membuat catatan, notulis tidak mengerjakan hal lain karena dalam penyusunan catatan
rapat diperlukan konsentrasi yang sangat prima.
Jika pertemuan memerlukan analisis lebih lama dan berlangsung sulit dan rumit, maka
notulis memiliki hak untuk mendapatkan waktu yang longgar untuk menyiapkan hasil akhir
catatan rapat
Bab 4
Kesimpulan dan penutup
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapatkan adalah rapat memiliki hakikat yang jelas dalam
korespondensi dan sebagai sistem dalam melaksanakan suatu kegiatan. Dan juga notula sendiri
berperan sebagai pendamping dalam pelaksanaan rapat.
B. penutup
Bab 5
Referensi
Modul pertemuan 13
Modul pertemuan 14