Anda di halaman 1dari 10

JSI 8 (1) (2019)

Jurnal Sastra Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL KARENA AKU TAK BUTA KARYA RENDY
KUSWANTO

Afriza Yuan Ardias, Sumartini, Mulyono

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Berbicara tentang karya sastra tentu akan berbicara tentang hubungan antara karya
Diterima Desember 2018 sastra dengan permasalahan sosial bila berdasar pada karya sastra sebagai potret
Disetujui Februari 2019
realistis. Oleh sebab itu, karya sastra dapat menunjukkan gejala-gejala yang dapat
Dipublikasikan Maret 2019
dilukiskan pengarang melalui bahasa tentang keadaan yang secara tidak langsung
________________ menerima pengaruh dari masyarakat umum, bahkan keberadaan masyarakat dapat
Keywords:
pula menunjukkan refleksi terhadap gejala-gejala sosial yang ada di sekitar mereka.
Konflik sosial,
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dan fokus penelitian pada bentuk-
permainan tradisional, bentuk konflik sosial yang terdapat dalam novel Karena Aku tak Buta karya Rendy
sosiologi sastra Ian Kuswanto memfokuskan pada wujud atau faktor-faktor yang memicu terjadinya
Watt konflik sosial serta bentuk penyelesaiannya.
____________________ Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi
sastra menggunakan teori Ian Watt yang menitikberatkan sastra sebagai cermin
masyarakat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Karena
Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto. Teori milik Ian Watt merupakan langkah awal
dalam melakukan teknik analisis karya untuk membedah karya sastra, melalui teknik
atau metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra
mendapat hasil secara sistematis.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa konflik sosial yang terdapat dalam
novel Karena aku tak Buta karya Rendy Kuswanto terdiri atas tiga pokok
permasalahan yang meliputi wujud konflik sosial, penyebab konflik sosial dan
penyelesaian konflik sosial.
Pembaca diharapkan dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk konflik sosial
dan bentuk penyelesaian konflik sosial yang terdapat di dalam novel Karena Aku tak
Buta karya Rendy Kuswanto secara mendalam dan dapat mengambil hikmah dari
sisi kemanusiaan.

Abstract
___________________________________________________________
Talking about literary works will certainly talk about the relationship between literary work
and social problems if based on literary works as realistic portraits. Therefore, literary works
can show the symptoms that can be described by the author through language about
circumstances that indirectly accept influence from the general public, even the existence of
society can also reflect on the social symptoms that are around them.
Based on the above background, the problems and research focus on the forms of social
conflict contained in the novel Because I am not Blind, by Rendy Kuswanto, focuses on the
forms or factors that trigger social conflicts and their resolution.
The research method used in this study is the literary sociology approach using Ian Watt's
theory which focuses on literature as a mirror of society. The data source used in this study is
a novel because I am not blind by Rendy Kuswanto. Ian Watt's theory is the first step in
conducting work analysis techniques to dissect literature, through descriptive analysis
techniques or methods using a sociological approach to literature to get results

47
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

systematically.
The results of the analysis of this study indicate that the social conflicts contained in the
novel, because I am not blind, by Rendy Kuswanto, consist of three main problems which
include social conflicts, causes of social conflict and resolution of social conflicts.
Readers are expected to be able to know and understand the forms of social conflict and
forms of resolution of social conflicts contained in the novel Because I am not Blind by
Rendy Kuswanto in depth and can take lessons from the human side.
© 2019 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6315


Gedung B1 Lantai 1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: afrizadiaz@gmail.com

48
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

PENDAHULUAN Masyarakat menilai globalisasi telah


mendorong terciptanya kecepatan, efisiensi,
Dikatakan bahwa karya sastra adalah efektivitas yang bermuara pada kepraktisan
suatu potret realitas yang terwujud melalui dalam segala hal. Tidak hanya dalam makanan,
bahasa. Karya sastra dapat menunjukkan gejala- budaya asing yang mengglobal juga menawarkan
gejala yang dilukiskan pengarang melalui bahasa kepraktisan dalam berpakaian dengan cukup
tentang segala hal yang berkaitan dengan mengenakan kemeja, kaos, celana dan rok.
masalah-masalah sosial maupun masalah budaya. Sebaliknya, budaya lokal dinilai terlalu rumit.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa karya Dalam kebudayaan asli Jawa, masyarakat
sastra adalah suatu produk kehidupan yang dianjurkan memakai beskap dan kebaya yang
mengandung nilai sosial dan budaya dari suatu cara pemakaiannya memakan waktu lama
fenomena kehidupan manusia. Karya sastra dapat (Suryanti 2007).
dilihat dari segi sosiologi dengan
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. METODE PENELITIAN
Segi-segi kemasyarakatan menyangkut manusia
dengan lingkungannya, struktur masyarakat, Metode yang digunakan dalam penelitian
lembaga, dan proses sosial. Diungkapkan lebih ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian
lanjut bahwa di dalam ilmu sastra. apabila sastra deskriptif memfokuskan konflik sosial dalam
dikaitkan dengan struktur sosial, hubungan novel Karena Aku tak Buta karya Rendy
kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lain-lain Kuswanto sekaligus cara penyelesaian konflik di
dapat digunakan sosiologi sastra (Damono, masyarakat. Metode ini merupakan suatu proses
2003:2-10). pengumpulan data untuk mendeskripsikan
mengenai konflik-konflik sosial, faktor penyebab
Berdasarkan hal tersebut, maka karya konflik sosial, dan cara penyelesaian konflik
sastra dapat dilihat dari segi sosiologi. Karya dalam novel Karena Aku tak Buta karya Rendy
sastra dapat dilihat dari segi sosiologi dengan Kuswanto menggunakan pendekatan teori Ian
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Watt.
Segi-segi kemasyarakatan menyangkut manusia Dalam hal ini, teori Ian Watt
dengan lingkungannya, struktur masyarakat, dipergunakan untuk menganalisis permasalahan
lembaga dan proses sosial. yang muncul satu demi satu sehingga dapat
diketahui sesuai atau tidak dengan teori yang
Novel Karena Aku tak Buta merupakan dipergunakan untuk menganalisis ciri masyarakat
peraih juara pertama dalam lomba novel remaja dalam novel masih berlaku/sesuai dengan
“Seberapa Indonesiakah Dirimu” yang diadakan masyarakat atau tidak. Apakah keadaan
oleh Penerbit Tiga Serangkai. Novel ini masyarakat ditampilkan seceramat-cermatnya
merupakan salah satu karya sastra yang atau tidak dan cermin pandangan sosial
menunjukkan nilai-nilai budaya secara terbuka pengarang sesuai dengan kehidupan masyarakat
dan positif. Mulai dari permainan tradisional saat ini atau tidak.
hingga ritual adat Merti Dusun yang merupakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
simbol rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan
karunia-Nya (Karena Aku tak Buta:hal 20), Berdasarkan hasil penelitian ini, wujud
menyuguhkan nilai-nilai budaya Jawa, pesta konflik sosial yang dialami oleh para tokoh yaitu
budaya lokal, dan permainan tradisional dengan ketegangan, pertengkaran mulut, dan sindiran
memaparkan segala kelebihan dan manfaatnya. perihal budaya Indonesia yang mulai
Novel Karena Aku tak Buta dapat ditinggalkan akibat perkembangan zaman.
dikategorikan sebagai sindirian kepada remaja Meskipun yang dibahas dalam penelitian ini
hingga para mahasiswa yang seakan mulai tentang konflik sosial, namun muncul beberapa
menutup mata terhadap nilai-nilai budaya lokal konflik batin yang sering terjadi, sekaligus
(upacara adat, sopan santun, interaksi sosial) dan dialami oleh tokoh tertentu yang berhubungan
permainan tradisional. Di era serba instan dengan masalah-masalah sosial. Dalam hal ini,
(gadget, internet, game online) ini, tanpa disadari konflik-konflik batin tersebut dibahas pada
telah meninggalkan budaya leluhur dalam wujud konflik sosial berupa ketegangan.
kehidupan sehari-hari.
49
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

Wujud Konflik ”Gue mencium ada udang di balik batu!


Apalagi, Zad? Lo mau nyogok kedua orang tua
Wujud konflik sosial ketegangan Gendis dan warga kampung sini?” /”Fey,
merupakan konflik sosial yang dialami oleh Zad jangan sini kayak gitu, dong!” Zad mencoba
dengan Fya.Konflik sosial berupa ketegangan memprotes, nada suaranya meninggi seolah
antara tokoh Zad dengan Fya terdapat dalam terhimpit benda tajam dan berat. Komentar Yod
kutipan berikut. sudah cukup menghantamnya sangat telak. Kini,
“Tapi ... elo yakin dia bisa jalan sama masih ditambah omongan Fya yang makin
elo? Maksud gue, apa mungkin dia bisa melukai perasaannya. /”Denger, ya. Niat gue
ngimbangin gaya hidup elo yang serba, murni datang dari hati. Dan ... tuduhan lo itu
sementara dia ...” /“Orang desa yang jauh dari sama sekali nggak beralasan. Oke, baik! Asal lo
kehidupan glamor?” /“Iya, bener. Eh, maksud tahu, ya, gue nggak butuh simpati dari siapa
gue ... perasaan lo ke dia, apa itu wajar?” /Zad pun!” /”Kalau dugaan Fya salah, lalu apa yang
memincingkan mata, tak paham. “Maksud lo?” sebenarnya ada di kepala lo, Zad?” Rhean ikut-
/Bukan karena cewek kampung itu memegaruhi ikutan menatap wajah Zad, “Mau nunjukin kalau
lo?”/Eh, jangan pernah panggil dia dengan lo anak orang kaya, gitu?” /”My God! Kalian ini
sebutan itu, ya!” Zad menaikkan nada suaranya. kenapa, ya?!” suara Zad makin meninggi.
(hal. 32, no. data 01) Mnegimbangi gemuruh suara air yang
membentur bebatuan. Bola mata Zad membulat
Wujud konflik sosial berupa memandangi tiga sahabatnya bergantian. “Setan
pertengkaran mulut yang dialami tokoh Zad, apa yang merasuki kalian? Kenapa tiba-tiba
Gendis, Fya, Rhean, Yod, Pak Pram, Ruth, memandang gue kayak orang yang nggak pernah
Yodha, dan pria asing. Secara keseluruhan kalian kenal? Hey, lihat! Gue Zadin, sahabat
konflik yang dialami oleh tokoh, memiliki alasan kalian! Dan, kalian seharusnya tahu, kapan gue
berupa ketidaksetujuan terhadap keputusan dari bercanda dan kapan gue serius!” (hal. 152, no.
salah satu tokoh lantas menyebabkan data 14)
pertengkaran mulut bahkan ketegangan.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa niat
Penyebab konflik sosial berupa baik Zad untuk membantu persiapan lomba
pertengkaran adalah niat awal Zad untuk permainan tradisional mendapat pandangan dan
membantu Gendis mempersiapkan lomba pendapat negatif dari sahabatnya sendiri. Yod,
permainan tradisional di desa, sedangkan Fya, Fya, dan Rhean mengatakan bila niat Zad
Yod, dan Rhean memiliki anggapan tentang niat sekadar ajang mencari muka dan agar dianggap
Zad. Bahwa niat tersebut sekadar ajang mencari sebagai orang kaya oleh warga kampung. Mereka
muka di hadapan Gendis dan warga kampung. beranggapan bila Zad terkena guna-guna dari
Setelah Zad mengetahui anggapan negatif dari warga kampung yang diberikan melalui makanan
Fya, Yod, dan Rhean, ia bersedia membuktikan yang Zad santap. Meski telah dijelaskan maksud
bahwa anggapan tersebut merupakan kesalahan dan alasan mengapa Zad ingin membantu
dan tudingan asal-asalan, meski tindakan atau persiapan lomba permainan tradisional, tetap saja
tujuan Zad untuk membantu Gendis sekaligus Fya, Rhean, dan Yod menolak bergabung
mendapat larangan dari Pak Pram sebagai ayah membantu warga dengan alasan bila maksud dan
Zad. Zad tetap gigih terhadap keinginannya kegunaan lomba hanya untuk mencari tambahan
meski mendapat larangan serta ancaman dari Pak dana dari pihak lain dan digunakan oleh warga
Pram, agar Zad tidak lagi berdekatan, bahkan dengan maksud lain sebagai keuntungan sepihak.
menjalin hubungan dengan Gendis karena latar
belakang Gendis sebagai seorang gadis desa dan Dalam konflik sosial berupa sindiran
Zad berasal dari kota. hanya dialami oleh tokoh Zad, Atma, Gendis,
Yudha, Yod, dan Ela. Bahwa sindiran memiliki
Wujud konflik pertengkaran antara Zad pengertian sebagai perkataan yang bermaksud
dengan Yod, Rhean, dan Fya terdapat dalam menyindir orang; celaan (ejekan dan sebagainya)
kutipan berikut yang tidak langsung. Dalam novel Karena Aku
tak Buta, Zad sebagai tokoh utama tidak
mengetahui tentang permainan tradisional dan
50
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

budaya luhur yang ditinggalkan oleh nenek Fya mengatakan kepada Zad bila Gendis berlatar
moyang. Hal inilah yang memicu konflik sosial belakang keluarga serba sederhana dan berasal
berupa sindiran yang dialami oleh Zad. dari desa, tidak mungkin cocok dengan Zad yang
berasal dari kota bila mereka berdua menjalin
Konflik sosial berupa sindiran antara hubungan. Bahkan Fya mengatakan bila Gendis
Yod dengan Zad. Tampak konflik sosial berupa ialah gadis kampungan, yang memiliki streotipe
sindiran yang dialami oleh Yod dengan Zad, gadis kampung tidak berpendidikan dan miskin.
yang dapat dilihat dalam kutipan berikut
Zad tidak terima bila Gendis dikatakan
”Tapi, yang gue maksud di sini, budaya gadis kampungan oleh Fya. Hal tersebut dapat
warisan nenek moyang, Yod.” /”Yah ... mungkin, diketahui dari kutipan berikut.
sudah kodratnya, Zad. Orang yang tinggal di
desa akan dekat dengan kebudayaan asli. “Iya, bener. Eh, maksud gue... perasaan
Sementara, yang tinggal di kota, akan lo ke dia, apa itu wajar?” /Zad memincingkan
mengalami perkembangan susuai kemajuan dan mata, tak paham. “Maksud lo?” /”Bukan karena
moderenisasi zaman.” /Maksud lo, hanya karena cewek kampung itu memengaruhi lo?” /Eh,
sekarang tinggal di kota, lo rela melupakan jangan pernah panggil dia dengan sebutan itu,
budaya daerah, begitu?” suara Zad seperti ya!” Zad menaikkan nada suaranya. (hal. 32, no.
sedang menyesali sesuatu. /”Persoalannya data 01)
bukan rela atau nggak rela, Zad. Look, kita lahir
jauh dari zaman kakek-nenek kita. Yang kita Kalimat Fya “Bukan karena cewek
punya saat ini menjadi bagian dalam perjalanan kampung itu memengaruhi lo?” itulah yang
hidup kita. Kecanggihan teknologi digital, menyebabkan terjadinya pertengkaran antara Fya
multimedia, dan sebangsanya, inilah zaman kita. dengan Zad. Perkataan Fya membuat Zad marah
Rasanya nggak mungkin kalau kita harus dan tidak terima bila gadis yang ia cintai
kembali ke masa lalu, maen bentengan atau mendapat sebutan gadis kampungan. Bahkan Fya
engklek, misalnya. Masa seperti itu sudah lewat menganggap bila Gendis tidak cocok dengan
untuk kita, Zad. Lagian, kalau kita nggak ngerti kehidupan Zad yang memiliki latar belakang
apa-apa tentang tradisi dan budaya, bukan anak kota, berbeda dengan Gendis yang memiliki
mutlak kesalah kita. Bagaimana dengan ayah en latar belakang gadis desa.
ibu, generasi sebelum kita, yang nggak pernah Penyebab Konflik Sosial berupa
mengajari kita. Hmmm, aku bukan sedang pertengkaran mulut saat Fya menggerutu
menyalahkan orang tua, sih. Yang jelas, akan sewaktu ia berada di daerah yang sepi.
sangat nggak bijak kalau kita menyalahkan
pihak tertentu, apalagi menyalahkan zaman.” Ketika Fya, Yod, Rhean, dan Ruth berhenti di
(hal. 107, no. data 17) tempat yang sepi dalam perjalanan ke desa untuk
mencari Zad. Fya selalu mengeluh saat melihat
Kutipan di atas merupakan wujud kondisi desa yang sepi tanpa lalu-lalang
konflik sosial berupa sindiran yang dirasakan kendaraan. Fya merasa tidak cocok dengan
Zad setelah berbicara dengan Gendis, Atma, Ela, kondisi dan keadaan di sekitar desa, lalu
dan warga desa tentang fungsi permainan menyalahkan Yod, Rhean, dan Ruth. Fya merasa
tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Yod bila kondisi desa sangat tidak nyaman, tidak
beranggapan bila generasi seusia dengannya seperti di kota tempat ia berasal, seperti dalam
tidak layak melestarikan warisan nenek moyang kutipan berikut
karena sudah berbeda generasi dan saat seperti
itu sudah lewat untuk generasi saat ini. “Gue bilang juga apa? Ini dunia antah-
berantah. Kalian nekat sih!” seru Fya darin jok
Penyebab Konflik belakang. /Entah sudah berapa kali ia mengeluh
Penyebab Konflik Sosial berupa dan menyalahkan Rhean dan Yod. Di samping
ketegangan saat Fya mengolok-olok Gendis kirinya, Ruth memasang wajah kesal mendengar
dengan sebutan gadis kampungan di depan Zad. Fya yang terus-terusan menggerutu sejak tadi
sore. /”Bayangin, nggak ada sinyal dan hari
mulai gelap. Gimana kalau terjadi sesuatu? Kita

51
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

bisa apa di tengah belantara kayak gini (hal. 62, Zad. Penyelesaian konflik tersebut terdapat
no. data 05) dalam kutipan berikut.
Kutipan di atas menunjukkan bahwa “Ya, tepat sekali. Tapi, lo harus tahu,
konflik sosial berupa ketegangan antara Fya Fey. Cewek kampung itu orang yang membuat
dengan Yod dimulai ketika Fya, Rhean, Ruth, gue bahagia. Dia pacar gue!” Zad menelusuk
dan Yod berhenti di pinggiran desa dan Fya tidak bola mata Fya dengan tajam. “Dan gue nggak
suka dengan suasana desa yang amat sepi. Fya akan membiarkan siapapun menghina pacar gue.
beranggapan bila desa tak lebih dengan daerah Ingat, gue sayang sama dia. Gue cinta sama
pedalaman. Gendis. Jadi, gue ingetin sekali lagi, kalau lo
masih mau menjadi temen gue, jangan pernah
Penyebab Konflik Sosial berupa sindiran coba-coba nyakitin dia. Jangan pernah sekali
saat Ela mengajak Zad untuk bermain kasti. pun!”(hal. 33, no.data 01)
Namun Zad tidak tahu bagaimana cara
memainkannya. Dari kutipan di atas dapat diketahui
bahwa setelah pertengkaran dan ketegangan yang
“Hmmm, iya, tapi Mas Zad harus cari terjadi antara Zad dengan Fya, Zad memutuskan
tahu dulu gimana cara mainnya, ujar Zad, untuk memberitahu agar Fya tidak lagi menyebut
mencoba mengimbangi semangat mereka, “Nanti Gendis dengan panggilan gadis kampung.
kalau sudah tahu, baru deh ikut gabung. Nggak
Pak Pram , kan?” /”Emang Mas Zad nggak Penyelesaian Konflik Sosial berupa
pernah bermain?” tanya perempuan bernama pertengkaran saat Yod menyalakan CD player di
Ela. /”Ya pernah, sih. Tapi bukan permainan mobil untuk berpaling dari Fya yang tengah
seperti ini,” Zad tersenyum kaku. /”Jadi, Mas menggerutu tak jelas
Zad nggak kenal mainan kita ini, ya? Tio
memandangi wajah Zad dengan tetapan heran. Memainkan CD player merupakan cara Yod
“Emang Mas Zad bukan orang Indonesia?” untuk menyelesaikan konflik sosial yang berupa
/Jantung Zad terasa tertohok benda tumpul ketegangan dan pertengkaran antara Fya dengan
menerima pernyataan itu. Ia mengakui dengan Yod dan Ruth. Penyelesaian konflik tersebut
jujur, dirinya tidak pernah tahu atau mendengar terdapat dalam kutipan berikut.
nama-nama permainan tradisional seperti ini, ”Yod, Stop! Suara lo bikin telinga gue
apalagi memainkannya. Namun ... sakit!” seru Fya geram. /”Heh, suaramu lebih
mengatakannya di depan anak-anak desa yang bikin budeg!” sergah Yod agak kesal. “Kamu
polos seperti mereka, mungkin bukan perkara harus tahu, ya. Ini sama sekali bukan belantara.
mudah, dan rasanya bukan hal yang begitu saja Ini surga! Lagian, bisa nggak sih, gak ngeluh
bisa mereka pahami. (hal. 56, no. data 16) sebentar saja? Daripada mencak-mencak nggak
Konflik sosial antara Zad dengan Ela jelas, mendingan nyanyi gih.” /Ia lalu
terjadi setelah Ela bertanya kepada Zad memasukkan CD Maroon 5, sesaat kemudian
mengenai permaianan tradisional yang Ela dan lagu ‘Love Somebody’ mengalun dengan nada
teman-temannya mainkan bersama. Setelah Ela menghentak, Yod sengaja menaikkan volume
mengajak Zad untuk bergabung, ternyata Zad suaranya. /”Bukan ide bagus, kawan!” komentar
tidak tahu cara memainkannya. Ruth serius, “Orang-orang desa pasti akan
mengira kita sedang melakukan parade.” /Tak
Penyelesaian Konflik ada komentar. Yod menurunkan volume CD
player di mobil itu. Rhean tetap fokus pada
Penyelesaian Konflik Sosial berupa kemudi dan jalan berbatu yang mereka lalui.
ketegangan adalah Zad memberitahukan alasan Sesaat mereka diam, tak ada kegaduhan di
mengapa ia tidak suka bila Gendis dikatakan antara mereka. Hanya suara Adam Levine, yang
gadis kampungan oleh Fya. melengking-lengking indah memecah keheningan
Memberitahu Fya merupakan di antara mereka.(hal. 62, no. data 05)
penyelesaian konflik sosial yang berupa Dari kutipan di atas dapat diketahui
ketegangan dan pertengkaran antara Fya dengan bahwa setelah pertengkaran dan ketegangan yang

52
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

terjadi antara Fya dengan Yod dan Ruth, Yod dalam penelitian ini mendapatkan beberapa
memutuskan untuk memutar CD player agar wujud konflik sosial, penyebab konflik sosial dan
pertengkaran mereka dapat berhenti. Terlebih penyelesaian konflik sosial yang dialami para
Fya selalu mempersoalkan daerah yang sepi yang tokoh yang disajikan dalam tabel berikut ini:
mereka lalui dalam perjalanan menuju kampung
asal Gendis. Maka CD player berfungsi untuk Tabel Wujud, Penyebab dan Penyelesaian
melampiaskan perasaan Yod yang kesal dengan Konflik Sosial dalam novel Karena Aku tak Buta
gerutuan Fya. karya Rendy Kuswanto.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Fya No. Wuju Tokoh Penye Penyel
berhenti menggerutu setelah Yod memasukkan d yang bab esaian
CD player dan memutarnya agar tak sampai Konfli Berkon- Konfli Konfli
pertengkaran mereka didengar oleh warga k flik k k
kampung. Sosial Sosial Sosial

Penyelesaian Konflik Sosial berupa


sindiran saat Zad bersedia membantu dengan Zad Mengo Memb
mempublikasi acara lomba permaianan dengan lok- eritahu
tradisional. Keinginan Zad untuk membantu Fya olok. alasan.
Museum Kolong Tangga merupakan
penyelesaian konflik sosial yang berupa sindiran
antara Zad dengan Yudha. Penyelesaian konflik
tersebut terdapat dalam kutipan berikut. Tidak Menya
Fya
Zad sangat terkesan dengan cerita setuju nggah
dengan
Gendis, terutama kisah Yudha, serta ide luar terhad perdeb
Rhean
biasa lelaki Belgia berusia 80 tahun itu dan niat ap ide atan.
mulia yang dilontarkannya. Zad berpikir bahwa
orang Indonesia saja, sekaya apapun dia, belum
tentu mampu memiliki pemikiran seperti itu. Penjel
Banyak orang kaya di Indonesia justru makin asan Memo
Fya
memperkaya diri sendiri. Hanya sedikit yang Ketega yang tong
1 dengan
benar-benar peduli nasib sesamanya ngan diangg perdeb
Yod
/Kekaguman Zad yang luar biasa itu membuat ap sok atan.
dirinya makin penasaran. Ia makin banyak tahu.
mencari informasi, baik dari media cetak atau
internet. Hingga pada suatu waktu ia
mendapatkan artikel mengenai profil Pak Rudi Tidak
Pulang
dan alasannya mendirikan museum mainan di Gendis dapat
dari
Yogyakarta, di salah satu surat kabar terkemuka dengan mengo
indeko
di Indonesia. (hal. 136, no. data 17) Zad ntrole
s.
mosi.
Dari kutipan di atas dapat diketahui
bahwa setelah berbicara dengan Yudha, salah
Menya
satu relawan di museum tersebut Zad merasa Mngge
lakan
perlu membantu dan menjadi relawan tanpa Fya rutu
CD
pamrih. Zad amat terkesan ketika Museum dengan saat di
player
Kolong Tangga didirikan berkat ide seorang Yod daerah
di
yang berasal dari Belgia. Saat itu juga, Zad sepi.
mobil.
merasa tersindir karena sebagai orang Indonesia
ia tak mampu membantu.
Kajian novel Karena Aku tak Buta karya
Rendy Kuswanto yang dijadikan bahan referensi
53
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

Permi
Fya dan Memb
ntaan Fya
Yod eri Prasan Melera
yang dengan
dengan penger gka i.
ditolak Gendis
Ruth tian.
.

Zad
Memb berang
Fya gapan
Tidak eri
dengan bila
setuju pemah
Rhean teror
aman. Menge
Zad yang
tahui
dengan dialam
Menan perinta
Tidak Pak Pram i Zad
yakan h.
suka berasal
alamat dari
terhad
untuk ide
Yod, ap
menga Pak
Rhean, makan
khiri Pram
dan Fya an
perten Menjel
yang
gkaran askan
disajik
. niat
an
Zad memb
Pria dengan Angga antu
asing Kabur Fya, pan persia
memin mengg Rhean negatif pan
Zad
ta Zad unaka dan Yod permai
dengan
untuk n nan
pria asing
menja sepeda tradisi
uhi motor. onal.
Perten Gendis Pak
2 gkaran Pram
Tidak
Mulut Memb tidak
setuju
Zad uyarka setuju Menur
terhad Pak Pram
dengan n denga uti
ap dengan
Pak Pram lamun n keingi
keputu Zad
an hubun nan.
san.
gan
Gendis Zad-
tidak Gendis
setuju Berpal
Tidak
bila ing
menge
Zad atau
Zad tahui Memo
memin menin Ela
dengan Sindir cara tong
ta ggalka 3 dengan
Gendis an memai pembi
bantua n Zad
nkan caraan.
n dana lawan
bola
kepada bicara.
kasti.
Pak
Gimin

54
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

Menjel 2 Penyebab konflik sosial yang berupa


askan ketegangan adalah Zad tidak terima bila
bila Gendis dianggap sebagai seorang kampung,
Zad
faktor bahwa orang yang mendapat sebutan
merasa
kebud kampungan atau orang kampung merujuk
bila
ayaan pada stigma kurangnya pendidikan, kumuh,
kebud
semest dan miskin. Konflik sosial berupa
Yod ayaan
inya pertengkaran mulut saat niat baik Zad
dengan milik
menye membantu persiapan lomba permainan
Zad nenek
suaika tradisional mendapat anggapan negatif dari
moyan
n sahabatnya sendiri. Dan konflik sosial
g
lokasi, berupa sindiran dialami oleh Zad saat
mulai
tempat mendengar pernyataan dari Yudha. Bahwa
hilang
, dan acara lomba permainan tradisional sama
kondis sekali tak meminta dana dari pihak luar atau
i. asing.
Memb
3 Penyelesaian konflik sosial yang berupa
eritahu
ketegangan saat Zad bersedia memberitahu
tentan
alasan kepada Fya. Untuk penyelesaian
g rasa
Zad konflik sosial berupa pertengkaran adalah
Meras cinta
dengan Rhean memotong pembicaraan dan
a iri terhad
Gendis menyalakan cd player. Penyelesaian konflik
ap
sosial berupa sindiran adalah saat Zad
bangsa
bersedia menjadi relawan tanpa pamrih di
Indone
Museum Kolong Tangga.
sia
Memb Terima kasih tak berujung atas kemurahan
antu beliau-beliau :
denga
n Sumartini, S.S.,M.A selaku dosen pembimbing I
Terkag yang telah sabar menunggu, membantu, dan
memp
et memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi
Zad ublika
terhad dengan sabar dan bijaksana. Dan kepada
dengan si
ap Mulyana, S.Pd., M.Hum. selaku dosen
Yudha acara
gagasa pembimbing II yang bersedia memberikan
lomba
n. arahan, waktu luang, dan kesabaran kepada
permai
anan penulis dalam proses penyusunan hingga
tradisi penyelesaian skripsi.
onal

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian yang
telah peneliti lakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1 Wujud konflik sosial yang terjadi dalam
novel Karena Aku tak Buta karya Rendy
Kuswanto meliputi ketegangan,
pertengkaran mulut, dan sindiran perihal
budaya Indonesia yang mulai ditinggalkan.

55
Afriza Yuan Ardias / Jurnal Sastra Indonesia 8 (1) (2019)

DAFTAR PUSTAKA
Atmowiloto, Arswendo. 2017. Keluarga
Cemara 1. Jakarta: Gramedia.

Baudrillard, Jean. 2009. “The Consumer


Society: Myth and Structure”.
London. Sage Publication.Ltd.
Cronk, Rip. 1996. "Consumerism and the New
Capitalism." Art On The Rebound A
Collection Of Essays On Art And
Culture. Westland Network.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi
Penelitian Sastra (Epistemologi,
Model, Teori, dan Aplikasi).
Yogjakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Fitriyah, Neka. 2013. “Iklan Televisi dan
Perilaku Konsumtif Anak-Anak
(Studi Kasus Pada Siswa SDN 13
Serang)”. Jurnal Al-Azhar Indonesia
Seri Pranata Sosial. 2.2: 110-118.
Fudyartanto, Ki. 2003. Psikologi Kepribadian
Timur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasional Geograpic. 2017. Inilah Negara-


negara Paling Bahagia di Dunia Tahun
2017.
http://nationalgeographic.co.id/berita/201
7/03/inilah-negara-negara-paling-
bahagia-di-dunia-tahun-2017 (diunduh
pada tanggal 19 Februari 2018).
Ramya, N., Ali, S.A.M. (2016). Factors
affecting consumer buying behavior.
International Journal of Applied
Research, 2,10: 76-80.
Rosari, Evrita. 2013. “Konsumtivisme Wanita
Dewasa Awal pada Tiga Wilayah
Konsumsi: Primer, Sekunder, dan
Tersier.” Skripsi. Universitas Sanata
Darma.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori
Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.

56

Anda mungkin juga menyukai