Anda di halaman 1dari 8

Pra Proposal

KRITIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT PADA KUMPULAN


CERPEN “11:11” MELALUI TEORI RESEPSI SASTRA
WOLFGANG ISER

Oleh:

Fajar Rhamadhan

121711133127

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan sosial seringkali dijumpai dalam kehidupan masyarakat saat ini.
Suatu permasalahan yang tak henti-henti selesai akan titik permasalahannya.
Dampak yang banyak ditanggung masyarakat kecil atas bentuk masalah yang sering
menjadi kendala dalam kelompok masyarakat. Sastra adalah bentuk dari suatu
penggambaran imajinatif kreatif yang dibangun dalam ketidakpuasan terhadap
masyarakat dalam ide pengarang. Dan juga akan merefleksi dalam suatu
masyarakat (Swingewood Dan Laurenson, 1972). Dengan cara menjadi refleksi
suatu masyarakat, sastra menjadi sebuah media untuk mengutarakan berbagai
persoalan-persoalan yang tengah dialami pada masyarakat. Hasil karya cipta
manusia tidak akan terlepas dari permasalahan yang ada pada masyarakat.
Karya sastra banyak memberikan pemahaman atas situasi sosial, kepercayaan,
ideologi, dan harapan masyarakat yang seringkali dilalaikan oleh Pemerintahan.
Karena karya sastra tidak terlepas dari kondisi budaya bangsa. Damono (2002:6)
mengungkapkan pendapat dari Grebstein yang menjelaskan bahwa karya sastra
tidak dapat dipahami secara selengkap-lengkapnya apabila dipisahkan dari lingkup
sosial, lingkungan, kebudayaan, dan peradaban yang menghasilkan. Karya sastra
adalah dokumen-dokumen dari kondisi kejadian realitas yang ada dalam
masyarakat. Yang dimaknai sebagai bentuk realitas atas apa yang dipikirkan oleh
pengarang. Dengan karya sastra pengarang lebih bebas untuk mengeluarkan aksi-
aksi kritik dalam sebuah krisis sosial dala suatu masyarakat.
Kritik sosial yang kerap kali hadir atas sauatu bentuk perlawan terhadap bentuk
ideologi ketidakadilan muncul dalam benak pengarang. Sehingga karya sastra
banyak yang menitikberatkan pada keluhan dan harapan masyarakat. Dan apabila
karya sastra menjadi tonggak media untuk menyampaikan kritik terhadap realitas
kondisi sosial yang ada pada masyarakat , maka karya sastra melakukan perannya
sebagai kontrol sosial.
Dalam kondisi era globalisasi kritik sosial hadir tidak hanya dalam bentuk
tulisan dalam buku-buku cerpen dan novel, melainkan media sosial yang menjadi
media penyampai suatu kritik atas keresahan yang kerap dialami. Dalam kondisi
globalisasi saat ini banyak media sosial seperti twitter dan instagram hadir sebagai
suara rakyat. Permasalahan itu banyak dinilai dalam stigma negatif, dan kadang pula
menuai kontroversi yang berlebih. Banyak kritik yang dinilai arogansi serta menuai
pertentangan oleh negara. Sehingga Undang-undaang tentang pengawasan media
sosial pun diperketat, untuk menanggulangi tindakan propokatif. Dan dalam
penelitihan ini suatu kondisi masyarakat yang terjadi pada akhir-akhir ini terjadi.
Karena dalam kondisi ini masyarakat sering mengalami distorsi, dan juga akan
sangat menyusahkan masyarakat pada suatu hari nanti.
Dan karya sastra yang berisikan tentang gagasan-gagasan perlawanan yang
ditujukan kepada para pemimpin, pemerintahan, serta realitas sosial yang sering
didistorsi yang dipandang mementingkan individu. Karya Fiersa Bessari banyak
mengambil tema-tema masalah kehidupan percintaan, dengan balutan unsur-unsur
sosial, politik, dan psikologi yang menambah karyanya banyak diminati oleh
berabgai kalangan. Tidak hanaya kalangan dewasa melainkan kalangan remaja.
Kondisi dimana era milenialis banyak yang menggantungkan hidup hanya masalah
cinta. Dan balutan percintaan dengan memberi banyak ideologi-ideologi kritis, yang
akan menumbuhkan sikap kritis dalam masyarakat.
Masyarakat menjadi objek dari kondisi sosial saat ini. Dalam peran masyarakat
karya sastra menjadi suatu objek akan resepsi sastra. Wolfgang Iser (1926-2007)
sebagai pakar suatu ilmu-ilmu sastra Jerman yang terkenal dalam dengan teori
respons pembaca (reader-response theory). Kritik Iser dalam terhadap suatu karya
sastra menjadi pusat perhatian yaitu bentuk implementasi dari maksud penulis,
makna sosial, psikologi, kontemporerisme, pengertian history teks, atau dimana teks
itu dibangun. Dan terjadinya kritik menyatakan bahwa teks dapat mengartikan
ketika teks tersebut dibaca. Dan pembaca memiliki kendali atas pernyataan tentang
apa yang telah dibaca. Pembaca yang ideal memiliki kode identik dengan kode yang
dimiliki penulis, penulis menyusun kode-kode yang ada pada teksnya dan pembaca
mengetahui tujuan yang mendasari.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Bagaimana kondisi sosial yang ada pada masyarakat saat ini , sehingga dapat
tumbuh kritik yang terjadi, dan membentuk nilai-nilai kritis yang ada pada
kumpulan cerpen “11:11” karya Fiersa Bessari.

1.2.2 Bagaimana resepsi pembaca dalam memaknai kondisi sosial yang tengah
dialami masyarakat pada karya 11:11.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 Mengembangkan sikap kritik dalam masyarakat terhadap suatu kondisi sosial
yang berlawanan dari suatu kebenaran

1.3.2 menumbuhkan nilai-nilai kritik terhadap masyarakat akan suatu masalah sosial
yang banyak terjadi dalam kondisi masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitihan


1.4.1 Hasil penelitihan akan menambah sebuah informasi yang berharga terhadap
pemerintah akan kritik atas suatu permasalahan sosial yang masih banyak
dialami masyarakat Indonesia

1.4.2 Hasil penelitihan juga sebagai sarana akan suatu hal yang penting terhadap
pendidikan, dengan membentuk suatu pola pikir yang kritis dkalangan individu
dan akan berdampak pada masyarakat

1.5 Metode Penelitihan


Metode penelitihan yang akan disajikan dalam penelitihan ini yaitu berbentuk
deskriptif yang dimana teknik pengumpulan data mencari suatu unsur-unsur, ciri-
ciri, dan sifat suatu fenomena yang terjadi pada masyarakat. Pengumpuan data-data
yang ada pada bentuk kumpulan cerpen yang menjadi alasan penulis memandang
kondisi sosiologi masyarakat yang menjadi permasalahan yang sering terjadi. Dan
dianalisis melalui teori resepsi yaitu dimana pembaca sebagai objek dari penelitihan
yang memandang karya Fiersa Bessari sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat
akan permasalahan sosial.
Penelitihan dilanjutkan mencari beberapa pembaca buku kumpulan “11:11”
karya Fiersa Bessari sebagai survei untuk mengumpulkan data. Bagaimana pembaca
memandang karya Fiersa Bessari dalam memandang suatu permasalahan sosial
dimasyarakat.
Penelitihan juga mengambil data dalam sosial media. Fiersa Bessari yaitu
seorang penggiat sosial media akun twitter dan penelitian ini akan menggunakan
kuinsoner yang akan saya buat dan membagikan kepada akun sosial media seperti
twitter dan instagram yang banyak digandrungi remaja saat ini. Dan beberapa
penikmat karya-karya Fiersa Bessari sungguh tak asing dengan kedua media sosial.

1.6 Landasan Teori

Teori resepsi Wolfgang Iser yang tertuang dalam bukunya yang berjudul The
Act Of Reading: a Theory Of Aesthetic Response (1978). Dan bagi Wolfgang Iser, tak
ada seorang pun yang menyangkal sebuah keberadaan pembaca dalam memberikan
penilaian pada sebuah karya sastra. Dan tidak sekalipun orang berbicara mengenai
otonomi sastra. Maka dari sebuah observasi terhadap reaksi pembaca merupakan studi
yang sangat esensial. Kegiatan terpusat pada ada interaksi anatar struktur teks dan
pembaca. Dan teori fenomenologi seni yang menekankan kepada pembacaan sastra
sastra tidak hanya melibatkan sebuah teks sastra, melainkan melibatkan aksi dalam
menanggapi teks. Teks hanyalah sebuah aspek-aspek skematik yang diciptakan
pengarang, yang akan digantikan dengan kegiatan-kegiatan konkretisasi (sebuah
realisasi makna teks oleh pembaca).

Iser menyebutkan bahwa karya sastra memiliki sebuah dua kutub, yaitu kutub
artistik dengan kutub kutub estetik. Kutub artisitik sebagai kutub pengarang, sedangkan
kutub estetik adalah realisasinyayang diberikan oleh pembaca. Aktualisasi yang benar
adanya di dalam interaksi antara teks (perhatian terhadap teknik pengarang, struktur
bahasa) dan juga pembaca (kondisi psikologi pembaca dalam proses membaca, fungsi
struktur bahasa). Aspek verbal (struktur/bahasa) memerlukan pemahaman agar terhindar
dari penerimaan yang arbitrer. Fungsi struktur tidak berlaku selama belum ada efek
yang ditimbulkan efeknya bagi pembaca (Iser, 1978:02-21). Maka dari itu sebuah
penelitian yaitu dengan mendeskripsikan interaksi antara bahasa dengan pembaca.
Bagi Iser, tugas mengkritik teks adalah sebuah menjelaskan tentang potensi-
potensi makna tanap membatasi diri pada sebuah aspek-aspek karya sastra. Karena
makna sebuah teks bukan sesuatu yang melainkan sebagai bentuk peristiwa yang
dinamik, dapat berubah-ubah sesuai dengan gudang pembacanya. Sekali disadari bahwa
totalitas suatu makna teks tidak dapat secara tuntas dipahami, proses pembacanya itu
merupakan suatu prakondisi. Yang dinamakan estestis adalah jika hal membawa sesuatu
hal yang baru, seseuatu yang sebelumnya belum terjadi.

1.7 Penelitihan Terdahulu

Penelitihan terdahulu pada skripsi "ASPEK NILAI SOSIOLOGI DALAM


MASYARAKAT PADA KUMPULAN CERPEN “11:11” MELALUI TEORI
RESEPSI SASTRA WOLFGANG ISER" yang mengangkat suatu nilai sosilogis pada
suatu cerpen dengan memandang suatu sudut pandang pada kondisi masyarakat saat
ini. Kumpulan cerpen terbaru karya Fiersa Bessari banyak memberikan pandangan
kepada anak muda nilai-nilai kritis dengan menyuguhkan bahasa-bahasa milenialis,
yang dimana sebagai daya tarik remaja. keberadaan kumpulan cerpen 11:11 yang
tergolong terbaru yakni 2018 membuatnya belum ada yang menjadikan objek kajian
dalam penelitihan, dan hanya berupa review-review yang ada pada blog dalam internet.
Seperti pada web blog Gramedia yang memberikan ringksasan review tentang jalan
cerita 11:11, bukan hanya itu Blog Gramedia juga memberikan ulasan bagaimana sosok
penulis yakni Fiersa Bessari. penilaian terhadap penulis dengan gaya bahasa yang
mudah dipahami dan bahasa yang dibutuhkan kalangan remaja masa sekarang yang
sedang pada era masa-masa milenialis. nuansa romance yang disuguhkan dengan tidak
murahan yang didalamnya. 11 cerita yang masuk dalam jajaran kumpulan memiliki
sebuah soundtrack yang menambah pembaca terbawa pada nuansa yang hanyut dalam
cerita.

Review yang kedua yakni dari blog: https://jejakraa.blogspot.com/2019/09/review-


kumpulan-cerpen-1111-karya.html. Yang memberikan review ddan komentar kepada
pembaca. pada bab pertama yang menyuguhkan buku 11:11 adalah buku yang kelima
dari Fiersa Bessari yang dimana sebelumnya sudah terbit yakni Novel yang berjudul
“Konspirasi Alam Semesta (Kolase)” dan “Catatan Juang”, kumpulan prosa yang
berjudul “Garis Waktu”, serta buku catatan perjalanan yang berjudul “Arah Langkah”.
Dan dimana blog tersebut memberikan ulasan dalam kumpulan cerita tidak hanya
bertemakan cinta, akan tetapi tentang nilai-nilai kemanusiaan dan sosial. Pada bab 3-4
memberikan sedikit ulasan salah satu cerita. Yaitu "Harapan" yang berceritakan tentang
dua manusia yang saling mencintai akan tetapi terhalang oleh dunia yang berbeda. Dan
pembawaan bahasa yang baik dan benar menjadi pembaca nyaman akan bahasa yang
tak terlalu sulit untuk dipahami.

1.8 Sistematika Penyajian

Dalam penelitihan ini terdapat sistematika sebagai berikut:

Bab I merupakan bab pendahuluan yang membahas tentang (1.1) Latar


Belakang Masalah (1.2) Rumusan Masalah (1.3) Tujuan Penelitihan (1.4) Manfaat
Penelitihan (1.5) Metode Penelitihan (1.6) Landasan Teori (1.7) Penelitihan Terdahulu
(1.8) Sistematika Penyajian.

Bab II merupakan bentuk isi dari penelitihan (1.2.1) Bagaimana cara pandang
pembaca dalam melihat kumpulan cerpen karya Fiersa Bessari yang berjudul “11:11”
sebagai relevansi dari suatu kondisi masyarakat saat ini..

Bab III sebagai lanjutan dari rumusan masalah yang kedua yaitu ( 1.2.2)
Bagaimana peran masyarakat dalam menilai suatu karya sastra sebagai bentuk
perwakilan protes terhadap permasalahan sosial yang banyak terjadi dalam masyarakat
dan dampaknya begitu besar bagi keluar.

Dalam Bab IV hasil penelitihan yaitu berisi simpulan dan saran. Dimana
masyarakat dan pembaca menyikapi karya sastra sebagai bentuk pengaplikasian atas
keresahan masyarakat akan ketidapuasan atas suatu kondisi sosial yang ada pada
masyarakat.
Daftar Pustaka

Damono, Sapardi Djoko. 2003. Sosiologi Sastra. Semarang: Magister Ilmu Susastra Undip.
Endraswara, Suwardi. 2013. Sosiologi Sastra: Studi, Teori, dan Interprestasi.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saini K. M. 1986. Protes Sosial dalam Sastra. Bandung: Angkasa.
Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali.
Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan (terjemahan Melani Budianta).
Jakarta: Gramedia.

Widowati, dan Risda Nur Widia. 2015. "Protes Sosial Dalam Kumpulan Cerita Pendek
Mati Baik-Baik, Kawan Karya Martin Aleida: Pendekatan Sosiologi Sastra"
dalam CARAKA, Volume 2, Nomor 1, Edisi Desember 2015. Yogyakarta: FKIP
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

https://jejakraa.blogspot.com/2019/09/review-kumpulan-cerpen-1111-karya.html

Anda mungkin juga menyukai