Anda di halaman 1dari 11

Volume 4 Nomor 2 Tahun Oktober 2021

DOI: 10.26418/ekha.v4i2.44480
KRITIK SOSIAL DALAM PUISI “KARANGAN BUNGA”
KARYA TAUFIK ISMAIL
Avni Amelia Putri Krisna, Hidayah Budi Qur’ani
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang,
Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang,
E-mail: avnptr011@gmail.com

Abstract
Literary work, especially poetry, is an effective form of work in delivering social
criticism. Literary works often describe the social reality that exists around the
author's environment. Taufik Ismail's literary works carry a lot of themes that are
full of social criticism in the life problems of the Indonesian people. In addition to
the theme of social criticism, Taufik Ismail's poetry literature also focuses on moral,
social, political, cultural, love, and religious themes. The objective of this research
is to describe the social criticism contained in the poem "Karangan Bunga" by
Taufik Ismail. This type of research used to examine the poetry text "Karangan
Bunga" by Taufik Ismail is a qualitative descriptive study. The data source used was
a poem by Taufik Ismail entitled "Karangan Bunga" which was published in 1966.
The results of the study obtained the following conclusions: 1) social criticism of the
government, 2) social criticism of security forces, and 3) social criticism as symbol
grief of the people.
Keywords: Criticism, Social, Poetry

Abstrak
Karya sastra khususmya puisi, merupakan salah satu bentuk karya yang efektif dalam
penyampaian kritik sosial. Karya sastra seringkali mengambarkan tentang realitas sosial
yang ada di sekitar lingkungan pengarang. Karya sastra Taufik Ismail banyak
mengangkat tema-tema yang sarat dengan kritik sosial dalam masalah kehidupan rakyat
Indonesia. Selain tema tentang kritik sosial, karya sastra puisi karya Taufik Ismail juga
mengangkat tema moral, sosial, politik, budaya, percintaan, dan agama. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat
dalam puisi “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail. Jenis penelitian yang yang
digunakan untuk mengkaji teks puisi “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah puisi karya Taufik
Ismail yang berjudul “Karangan Bunga” yang diterbitkan pada tahun 1966. Hasil
penelitian memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) kritik sosial terhadap
pemerintah, 2) kritik sosial terhadap aparat keamanan, dan 3) kritik sosial sebagai
lambang duka rakyat.

Kata Kunci: Kritik, Sosial, Puisi

109
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani

Dalam proses menciptakan adalah dengan memanfaatkan karya


suaru karya sastra, seorang sastrawan seni dan karya sastra. Dengan
tidak hanya sekadar menulis ulang memanfaatkkan media karya sastra
tentang kenyataan yang dihadapi yang sebenarnya sudah lama dijadikan
dalam kehidupannya sehari-hari. sebagai media penyampaian kritik dan
Seorang satrawan dalam proses perlawan atas penindasan oleh kaum
penciptaan karya sastra juga elit dan pemimpin yang dinilai tidak
menuangkan ide, gagasan atau sesuai dengan harapan masyarakat,
pikirannya yang nantinya akan khususnya karya sastra puisi. Kritik
dituangkan dalam karya sastranya. sosial merupakan salah satu bentuk
Aspek keindahan dan perasaan komunikasi dalam masyarakat yang
menjadikan sebuah karya sastra bertujuan atau berfungsi sebagai katrol
menjadi karya sastra yang unik dan terhadap jalannya sebuah sistem sosial
estetis. Karya sastra khususmya puisi atau proses bermasyarakat. Menurut
merupakan salah satu bentuk karya (Idal, 2017: 2) mengungkapkan bahwa
yang efektif dalam penyampaian kritik kritik sosial merupakan sindiran,
sosial. Karya sastra seringkali kecaman atau tanggapan terhadap
mengambarkan tentang realitas sosial suatu kelompok atau individu tertentu
yang ada di sekitar lingkungan yang berkaitan dengan kepincangan
pengarang. Menurut Rahayu (2017:1), yang terjadi di lingkungan masyarakat.
karya sastra merupakan refleksi atau Kritik sosial dapat muncul ketika di
cerminan kondisi sosial masyarakat dalam suatu masyarakat atau
yang terjadi di dunia sehingga karya kelompok sosial dalam masyarakat
itu menggugah perasaan orang untuk menginginkan suasana baru, suasana
berpikir tentang kehidupan. Hal ini yang lebih baik dan lebih maju, atau
menunjukkan bahwa karya sastra secara politis, suasana yang lebih
bukan hanya memuat nilai nilai demokratis dan lebih terbuka.
keindahan atau estetis, tetapi juga Munculnya kritik sosial dapat terjadi
memuat nilai sosial yang dapat karena ketidakpuasan masyarakat
dijadikan pembelajaran atau edukasi. terhadap realitas kehidupan yang tidak
Permasalahan sosial sesuai dengan keinginan masyarakat.
merupakan simtom yang muncul Karya sastra yang menjadi
karena unsur-unsur yang ada di dalam objek penelitian dalam tulisan ini
masyarakat tidak berfungsi dengan adalah puisi “Karangan Bunga” karya
sebagaimana mestinya sehingga Taufik Ismail yang diterbitkan pada
timbul rasa kekecewaan dan tahun 1966. Taufik Ismail merupakan
penderitaan. Masalah sosial yang salah satu sastrawan terkenal dalam
melibatkan nilai-nilai sosial atau perkembangan sastra Indonesia mulai
moral, jika terjadi kontradiktif antara dari abad ke-20 hingga saat ini dan
unsur-unsur yang ada maka akan telah menghasilkan ribuan karya sastra
menimbulkan suatu dangguan atau dalam bentuk puisi. Taufik Ismail juga
kegoyahan dalam kehidupan aktif dalam kepeduliannya pada minat
bermasyarakat. baca dan pengajaran karya sastra bagi
Seiring perkembangan waktu, masyarakat Indonesia. Karya sastra
kritik sosial dapat diungkapkan Taufik Ismail banyak mengangkat
dengan banyak cara. Salah satunya tema-tema yang sarat akan kritik sosial

110
dalam masalah kehidupan rakyat lapangan pekerjaan karena
Indonesia. Selain tema tentang kritik ketidakmampuan memenuhi
sosial, karya sastra puisi karya Taufik kebutuhan hidup yang diakibatkan
Ismail juga mengangkat tema moral, oleh berbagai bencana alam,
sosial, politik, budaya, percintaan, dan pengangguran, dan krisis ekonomi.
agama. Hal inilah yang menjadikan Adanya masalah kejahatan dan
puisi-puisi karya Taufik Ismail kaya penindasan. Adanya masalah
akan tema dari segala aspek pelanggaran norma-norma dalam
kehidupan. masyarakat. Selanjutnya, gaya
Masalah yang akan dibahas pengungkapan kritik sosial oleh
dalam penelitian ini yaitu Taufik Ismail yaitu makna langsung
bagaimanakah kritik sosial yang penegasan, makna langsung
dimuat dalam teks puisi “Karangan pertentangan, makna tidak langsung
Bunga” karya Taufik Ismail. Masalah perbandingan dan makna tidak
sosial yang yang dikritik dalam puisi langsung sindiran.
“Karangan Bunga” karya Taufik Kedua, penelitian yang ditulis
Ismail mengacu pada unsur masalah oleh Pratiwi dkk (2019) dengan judul
sosial yang terjadi di masyarakat. “Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi
Manfaat yang hendak diperoleh dari W.S Rendra : Kehidupan Masyarakat
penelitian ini yaitu diharapkan dapat di Indonesia”. Fokus kajian dari
memberikan sumbangan pemikiran penelitian tersebut adalah
dalam mengembangkan pemahaman mendeskripsikan kondisi sosial
ilmu pengetahuan khususnya tentang masyarakat di Indonesia. Kondisi
karya sastra puisi, meningkatkan sosialnya berupa status sosial,
kecintaan masyarakat terhadap karya kemiskinan, dan kesewenang-
sastra puisi, serta membangun sikap wenangan pemerintah. Hasil dari
kritis masyarakat sebagai penikmat penelitian tersebut menunjukkan
terhadap karya seni. bahwa ada beberapa masalah sosial di
Penelitian yang relevan Indonesia yang telah dikritik oleh W.S
ditemukan diantaranya, pertama Rendra menjadi sebuah puisi dari
jurnal penelitian yang ditulis oleh Idal ciptaannya.
(2007) dengan judul “Kritik Sosial Ketiga, thesis yang ditulis oleh
dalam Puisi-puisi Karya Taufik Suci (2018) dengan judul “Analisis
Ismail”. Fokus kajian dalam penelitian Semiotik Peirce dalam Tiga Puisi
ini adalah mengemukakan masalah- Sajak Ladang Jangung Karya Taufik
masalah sosial yang menjadi kritik Ismail”. Hasil penelitian tersebut
sosial Taufik Ismail dan gaya menunjukkan bahwa ikon pada Puisi
pengungkapan kritik sosial oleh Januari 1949 yaitu dari butiran logam
Taufik Ismail. Hasil penelitian membunuh saudaraku, rumpun-
tersebut menunjukkan bahwa terdapat rumpun bambu dan Ngembara. Ikon
kritik sosial dalam kumpulan puisi Puisi Bulan yaitu bulan pun merah.
“Tirani-Benteng (TB) dan Malu (Aku) Ikon Poem Taman di tengah pulau
Jadi Orang Indonesia (MAJOI)” karya karang yang ada di dalam kepungan
Taufik Ismail, yakni kritik terhadap rimba baja, pucuknya di dalam awan,
pemerintah. Penelitian menunjukkan dan perlahan lepaskan hijau daunan.
adanya masalah kemiskinan dan Indeks pada puisi Januari 1949 yaitu

111
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani

dirabanya pinggangnya, ketika dia unsur-unsur struktur yang ada dalam


rubuh dan tempatmu berteduh. Indeks karya sastra yang dilakukan untuk
puisi Bulan yang gugur, macet, jerami membentuk atau menentukan suatu
dan terpelanting. Puisi Indek Taman di makna. Teori ini akan digunakan
tengah pulau karang yang untuk memperkuat penelitian ini.
beterbangan, suara mekanik dan racun Analisis struktural dalam penelitian
rimba baja, badai pun memutar daunan karya sastra, merupakan tahap
dalam kerucut. Simbol pada puisi introduksi yang digunakan dalam
Januari 1949 yaitu mana kuburnya, memahami secara utuh pada suatu
luka bumi kita. Simbol pada puisi karya sastra khususnya puisi.
Bulan yaitu sungaipun lelah, padang- Wellek dan Warren dalam
padang jagung, bulan merah. Syair (Aliyah, 2010:16) menyatakan karya
Simbol Taman di Pulau Karang di sastra merupakan suatu lembaga
tengah Manhattan menjelang musim masyarakat yang bermedium bahasa,
gugur, merpadi, Pepohonan sedang bahasa itu sendiri adalah
meratapinya dengan gembar-gembor cipataan masyarakat. Karya sastra juga
geletar. mewakili kehidupan, sedang
Dengan pemaparan uraian kehidupan adalah kenyataan sosial
beberapa penelitian yang telah yang dalam diri sastrawan dapat
dilakukan dapat disimpulkan bahwa menjadi objek penciptaan karya sastra.
pada penelitian sebelumnya belum ada Oleh sebab itu, unsur yang ada di
yang membahas mengenai kritik sosial dalam sebuah karya sastra dapat
dan makna yang akan diungkapkan bersifat sosial, yakni norma yang
dalam puisi “Karangan Bunga” karya tumbuh dalam masyarakat tersebut.
Taufik Ismail. Pada ketiga penelitian Berdasarkan di atas, maka
sebelumnya mengungkap aspek-aspek penelitian ini penting dilakukan untuk
keadaan sosial dan masalah sosial di mengetahui kritik sosial yang
Indonesia, sedangkan pada penelitian disampaikan oleh pengarang kepada
ini berupa kritik sosial. Tujuan yang pembaca bahwa puisi “Karangan
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu Bunga” karya Taufiq Ismail
mendeskripsikan kritik sosial yang diharapkan dapat memberikan
terdapat dalam puisi “Karangan informasi tentang makna kritik sosial
Bunga” karya Taufik Ismail. pada keadaan Indonesia pada masa itu.
Teori yang akan digunakan
untuk memperkuat dalam METODE
menganalisis penelitian ini adalah Jenis penelitian yang yang
teori struktural. Teori Jonathan Culler digunakan untuk mengkaji teks puisi
akan digunakan untuk menganalisis “Karangan Bunga” karya Taufik
dalam penelitian ini. Jonathan Culler Ismail adalah penelitian deskriptif
dalam (Pradopo, 2000:141) kualitatif. Menurut Creswell (2008)
mengungkapkan bahwa analisis karya dalam Semiawan (2010) proses
sastra merupakan upaya untuk penentuan metode penelitian yang
mengungkapkan makna yang akan digunakan digambarkan
terkandung dalam suatu karya sastra. berdasarkan masalah yang akan
Dalam proses pemaknaan suatu karya dijawab atau dimengerti. Hal yang
sastra perlu memperhatikan suatu

112
menentukan suatu metode adalah dari HASIL DAN PEMBAHASAN
data yang hendak diambil. Puisi “Karangan Bunga” karya
Sumber data yang digunakan Taufik Ismail merupakan salah satu
adalah puisi karya Taufik Ismail yang puisi yang termuat di dalam buku
berjudul “Karangan Bunga” yang Tirani dan Benteng karya Taufik
diterbitkan pada tahun 1966. Ismail. Secara umum puisi karya
Sedangkan data yang digunakan Taufik Ismail yang berjudul
adalah kutipan dari puisi yang berjudul “Karangan Bunga” yang dirilis pada
“Karangan Bunga” karya Taufik tahun 1996 tersebut, mengungkapkan
Ismail yang diterbitkan pada tahun gambaran tentang bagaimana
1966 yang mengandung unsur kritik pergolakan yang terjadi di akhir masa
sosial. pemerintahan Soekarno. Puisi karya
Teknik pengumpulan data Taufik Ismail bukan sekadar buah dari
yang digunakan dalam penelitian ini imajinasi, ide, atau gagasan yang
adalah teknik studi pustaka atau studi memiliki kata-kata yang estetis, tetapi
literature. Studi pustaka atau studi juga menggambarkan sebuah
literature merupakan proses fenomena realita sosial. Fenomena
mengumpulkan data informasi dari yang tergambar dalam puisi ini adalah
artikel dalam jurnal ilmiah, laporan tentang kondisi sosial masyarakat
akademik atau skripsi, thesis, dan yang dipenuhi dengan keprihatinan
buku yang dipublikasikan dalam dan kesengsaraan, serta iklim politik
bentuk terbitan yang valid dan reliabel yang pada masa transisi pemerintahan
serta didukung oleh data-data metode Orde Lama menuju Orde Baru.
dan hasil penelitian ilmiah yang sahih.
Dalam pengumpulan data penelitian
ini yaitu dengan membaca puisi KARANGAN BUNGA
“Karangan Bunga” karya Taufik
Ismail. Kemudian dilanjutkan dengan Karya Taufiq Ismail, 1966
dengan mencari dan menganalisis
aspek-aspek yang mengandung unsur Tiga anak kecil
kritik sosial dalam puisi “Karangan
Dalam langkah malu-malu
Bunga” karya Taufik Ismail.
Teknik analisis data pada Datang ke Salemba
penelitian ini menggunakan teknik
analisis isi. Pertama membaca isi puisi Sore itu
“Karangan Bunga” karya Taufik
Ismail dari awal hingga akhir secara “Ini dari kami bertiga
berulang-ulang. Kemudian
mengumpulkan data-data yang berupa Pita hitam pada karangan bunga
kutipan-kutipan yang memiliki
hubungan unsur kritik sosial, lalu Sebab kami ikut berduka
menganalisis data yang terlah
diklasifikasikan dari hasil membaca Bagi kakak yang ditembak mati
kutipan-kutipan puisi “Karangan
Bunga” karya Taufik Ismail. Siang tadi!”

113
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani

Puisi singkat “Karangan Tiga anak kecil


Bunga” karya Taufik Ismail
menggambarkan tentang peristiwa Dalam langkah malu-malu
yang terjadi pada tahun 1966 saat
mahasiswa Indonesia yang bergabung Datang ke Salemba
dalam organisasi KAMI (Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia) Sore itu
melakukan aksi demonstrasi pada
Pada bait pertama : “Tiga anak
pemerintah Orde Lama yang pada
kecil” memiliki makna yang sangat
masa tersebut masih dipimpin oleh
berbeda dari tulisan harfiahnya. Tiga
Soekarno. Demonstrasi tersebut
anak kecil merupakan penggambaran
terjadi dikarenakan ada beberapa
dari Tritura yang diteriakkan oleh
faktor yang tidak lepas dari
rakyat. “Dalam langkah malu-malu”
pembubaran PKI beserta ormas-
merupakan penggambaran dari rakyat
ormasnya, perombakan kabinet
Indonesia yang terlalu lama tunduk
Dwikora, dan keadaan perekonomian
pada pemerintahan Soekarno.
yang memburuk. Demonstrasi tersebut
“Datang ke Salemba/sore itu”
menuntut untuk pembubaran PKI
memiliki makna bahwa Salemba
semakin keras, namun pemerintah
merupakan simbol dari perjuangan
pada masa tersebut tidak segera
rakyat Indonesia, yang pada masa itu
mengambil tindakan. Hingga keadaan
Salemba merupakan markas tempat
keadaan negara Indonesia menjadi
berkumpulnya organisasi KAMI, yang
kacau baik dari segi ekonomi ataupun
sekaligus menjadi tempat
politik.
dimakamkannya jenazah Arif Rahman
Kenyataan tersebut menyulut
Hakim.
mahasiswa untuk melakukan aksi
demonstrasi dan memboikot “Ini dari kami bertiga
pelantikan terhadap menteri-menteri
baru. Dalam melakukan aksi Pita hitam pada karangan bunga
demonstrasi tersebut terjadi
penembakan terhadap seorang Sebab kami ikut berduka
mahasiswa Arif Rahman Hakim
meninggal oleh pasukan Resimen Bagi kakak yang ditembak mati
Tjakrabirawa.
Puisi “Karangan Bunga” karya Siang tadi!”
Taufik Ismail bukan hanya sekadar
sebuah imajinasi, ide, atau gagasan Pada bait kedua : “Ini dari
dari pengarang, tetapi lebih kami bertiga/pita hitam dalam
menggambarkan fenomena relitas karangan bunga/sebab kami ikut
sosial pada masa tersebut. Penggunaan berduka/bagi kakak yang ditembak
kata pada puisi tersebut familiar mati/siang tadi!” pada bait tersebut
namun membutuhkan kontemplasi lebih bersifat sugestif bagi para
yang mendalam atau pembaca karena bahasa menyaran dan
Pada puisi “Karangan Bunga” mempengaruhi pikiran pembaca. Dan
juga bersifat asosiatif yang mampu
karya Taufik ismail tersebut dapat
membangkitkan pikiran dan perasaan
dianalisis bahwa: pembaca. “Pita hitam pada karangan

114
bunga” memiliki makna yang (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia)
mewakili suasana atau perasaan duka melakukan aksi demostrasi dan
yang ada. Penggunaan kata “Pita menyampaikan Tritura dimana salah
hitam” dalam puisi tersebut karena
satu isi dari Tritura tersebut adalah
warna hitam mewakili kesedihan,
kehilangan, dan juga kepedihan. pembubaran PKI dan ormas-
ormasnya. Namun, pada saat itu
Kritik Sosial Terhadap Pemerintah Presiden Soekarno menolak untuk
yang Otoriter membubarkan PKI karena dianggap
Pada dasarnya, secara tersirat sebagai sebuah pertentangan dengan
Taufik Ismail menyampaikan pandangan Nasakom (Nasionalisme,
kritiknya terhadap pemerintah dalam Agama, dan Komunisme).
puisi yang berjudul “Karangan Pada lirik puisi Dalam
Bunga”. Kritik tersebut ditujukan langkah malu-malu Taufik Ismail
terhadap kelalaian dan sikap yang menggambarkan bahwa masyarakat
kurang tegas dalam menangani Indonesia yang selalu tunduk dan
masalah-masalah sosial yang ada di pasrah terhadap kebijakan pemerintah
Indonesia pada masa tersebut. Kritik pada masa itu. Keadaan dimana politik
tersebut terdapat di dalam bait : dan keamanan negara menjadi sangat
Tiga anak kecil kacau, dan keadaan perekonomian
menjadi sangat buruk dimana inflasi
Dalam langkah malu-malu
menjadi sangat tinggi, sedangkan
Datang ke Salemba upaya devaluasi rupiah yang dilakukan
pemerintah menimbulkan keresahan
Sore itu bagi masyarakat Indonesia. Salemba
Dalam puisi tersebut merupakan tempat dimana
pengarang menggambarkan Tiga anak mmahasiswa Arief Rahman Hakim
kecil dimana jika dilihat secara garis dimakamkan.
besar, pada lirik Tiga anak kecil Kritik sosial yang disampaikan
oleh Taufik Ismail dalam puisinya
menjelaskan atau
menginterprestasikan tentang Tritura yang berjudul “Karangan Bunga”
yang dteriakkan oleh masyarakat sesuai dengan keadaan Indonesia pada
masa itu yang mengalami krisis politik
Indonesia pada masa itu. Didasari pada
ketidakmampuan pemerintah dalam dan ekonomi di bawah pimpinan
menangani permasalahan mengenai presiden Soekarno, dimana
masyarakat Indonesia dituntut untuk
Tritura yang diteriakkan oleh
masyarakat. Situasi politik pada masa mematuhi dan tunduk terhadap
ini tidak terkontrol setelah terjadinya kebijakan sang pimpinan. Pada
hakikatnya penyair menggambarkan
peristiwa G30 S/PKI. Kemudian masa
dari organisasi KAMI (Kesatuan Aksi karya sastra dapat digunakan sebagai
Mahasiswa Indonesia) dan KAPI kritik sosial dimana karya sastra

115
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani

tersebut dapat digunakan untuk Ismail menggambarkan bahwa kata


menyampaikan sebuah sindiran yang kakak merujuk pada mahasiswa yang
ditujukan pada suatu hal yang terjadi tergabung dalam organisasi KAMI
di dalam masyarakat ketika terdapat (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia)
sebuah konfrontasi yang berupa yang bernama Arif Rahman Hakim
kepincangan-kepincangan sosial atau ditembak oleh pasukan pengawal
kebobrokan. khusus Presiden yaitu Resimen
Hal tersebut sejalan dengan Cakrabirawa dalam aksi demonstrasi
pendapat Susetiawan bahwa sebab yang memnuntut Tritura tersebut.
munculnya kritik sosial terjadi karena Pada lirik puisi tersebut kata
adanya kesenjangan sosial, peraturan kakak menggambarkan sosok
dan keputusan pemerintah yang mahasiswayang menjadi simbol
menimbulkan pro dengan rakyat, sebagai pergerakan perjuangan yang
permasalahan ekonomi, dan segala tidak dapat dihindarkan dalam sejarah
permasalahan lainnya yang ada di politik-politik di Indonesia. Pada
dalam masyarakat. perstiwa tersebut, pemerintah seolah
tutup mata dan tidak ada pernyataan
Kritik Terhadap Aparat Keamanan yang tegas terhadap kejadian tersebut.
Pada puisi karya Taufik Ismail Kritik sosial yang disampaikan
yang berjudul “Karangan Bunga” oleh Taufik Ismail dalam puisi yang
terdapat kritik terhadap aparat
berjudul “Karangan Bunga”
keamanan, dimana aparat keamanan merupakan merepresentasikan
tersebut menembak salah satu keadaan demonstrasi yang
mahasiswa yang melakukan aksi menyuarakan Tritura pada masa itu.
demonstrasi pada masa itu. Dalam puisi tersebut Taufik Ismail
Bagi kakak yang ditembak mati mengungkapkan rasa bela sungkawa
Siang tadi!” melalui puisi yang berjudul “Karangan
Pada lirik puisi tersebut, jika Bunga”.
dilihat garis besar karena terjadinya Kritik sebagai Lambang Duka
pemberontakan yang dilakukan oleh
Rakyat
PKI membuat rakyat memohon Dalam puisi karya Taufik
kepada pemerintah untuk segera Ismail yang berjudul “Karangan
membubarkan PKI beserta ormas- Bunga” kritik sebagai lambang duka
ormasnya. Tidak hanya itu, rakyat juga bagi rakyat Indonesia. Pengarang
menginginkan agar kabinet Dwikora menggambarkan segala realita yang
bersih dari unsur komunisme. Rakyat terjadi dalam kehidupan masyarakat
juga secara tegas meminta agar melalui puisinya. Pengarang
pemerintah segera mengatai kondisi menunjukkan segala bentuk sindiran
ekonomi yang mana pada saat itu dalam setiap karya sastranya, dimana
sangat tidak terkontrol. Pada lirik Bagi hal ini dapat memberikan gambaran
kakak yang ditembak mati, Taufik

116
sekaligus penguatan dalam dalam SIMPULAN DAN SARAN
realita yang terjadi pada masa dimana Kesimpulan
karya sastra tersebut diciptakan. Kritik Berdasarkan apa yang telah
dipaparkan pada penjelasan diatas,
tersebut juga terdapat dalam bait :
bahwa Taufik Ismail menciptakan
karya sastra atau puisi tersebut
berdasarkan pada kenyataan yang
“Ini dari kami bertiga
dialami oleh masyarakat Indonesia
Pita hitam pada karangan bunga pada masa itu. Oleh sebab itu Taufik
Ismail mengungkapkan segala sesuatu
Sebab kami ikut berduka yang berhubungan dengan
permasalahan sosial yang terjadi
Pada lirik puisi tersebut, secara dalam masyarakat Indonesia melalui
garis besar mengungkapkan bela media puisi. Maka dengan demikian,
sungkawa dan lambang kedukaan Taufik Ismail melalui karya puisinya
yang mendalam bagi rakyat Indonesia yang mengungkapkan isu-isu yang ada
atas peristiwa penembakan mahasiswa di Indonesia. Dalam konteks isu yang
Arief Rahman Hakim oleh pasukan ada di Indonesia salah satunya adalah
Resimen Cakrabirawa. Pada lirik puisi gerakan mahasiswa yang bertujuan
Pita hitam pada karangan bunga, untuk menumbangkan rezim Orde
Taufik Ismail menggambarkan Lama di bawah pimpinan presiden
suasana duka, pita hitam atau simbol Soekarno yang otoriter.
warna hitam memnunjukkan sebuah Dengan adanya konflik sosial, hal
simbol yang menunjukkan sebuah ini menunjukkan bahwa adanya
suasana kesedihan, haru, duka, marah, komunikasi antar masyarakat dengan
dan kejahatan. Namun dalam ilmu menyuarakan berbagai pendapat atau
kelambangan, wrna hitam identik tanggapan yang meliputi
dengan makna duka cita. Selain itu ketimpangan sosial, kemiskinan,
warna hitam juga memiliki arti kebijakan pemerintah, dan kejahatan.
mencerminkan keberanian, Persoalan-persoalan sosial biasanya
ketenangan, kekuatan, dan keteguhan. menyangkut tentang masalah politik,
ekonomi, budaya, kemasyarakatan,
Pada lirik karangan bunga, dan ideologi.
penggunaan kata bunga oleh Temuan dalam penelitian ini
masyarakat sebagai bentuk benda yang adalah: 1) kritik sosial terhadap
penuh makna. Selain memiliki makna pemerintah, 2) kritik sosial terhadap
positif yaitu sebagai simbol cinta atau aparat keamanan, dan 3) kritik sosial
kesenangan, penggunaan kata bunga sebagai lambang duka rakyat. Kritik
memiliki simbol negatif seperti duka sosial dalam puisi Karya Taufik
cita atau kemalangan. Ucapan duka Ismail yang berjudul “Karangan
cita, belsungkawa atas peristiwa Bunga” lebih banyak diungkapkan
kematian seseorang dapat dengan gaya bahasa bersifat sugestif
diungkapkan dengan mengirimkan bagi para pembaca karena bahasa
karangan bunga. menyaran dan mempengaruhi pikiran
pembaca. Dan juga bersifat asosiatif
yang mampu membangkitkan pikiran

117
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani

dan perasaan pembaca. Faktor Penelitan Pengungkapan


penyebab terjadinya kritik sosial Sosial dan Lingkungan. Jurnal
tersebut ialah, kebijakan pemerintah, Maksi, 8(2), 151-169.
kondisi politik, dan permasalahan
Dasar, A. K., & Operasional, B.
ekonomi.
(1988). A. Metode Penelitian.
Saran Idal, I. (2017). Kritik Sosial dalam
Berdasarkan uraian penelitian Puisi-puisi Karya Taufiq
yang telah dilaksanakan mengenai Ismail (Doctoral dissertation,
puisi karya Taufik Ismail yang Universitas Negeri Padang).
berjudul “Karangan Bunga”, maka Lantowa, J., Marahayu, N. M., &
dapat diberikan saran yang dapat Khairussibyan, M.
membantu proses penelitian
(2017). Semiotika: Teori,
selanjutnya. Adapun saran yang dapat
membantu penelitian selanjutnya, Metode, dan Penerapannya
dengan adanya puisi dan kritik sosial dalam Penelitian Sastra.
puisi diharapkan mampu Deepublish.
membangkikan penyair-penyair lain Martalena, M. (2017). KAJIAN
untuk berkarya sebagai sarana HISTORIS KUMPULAN
menyampaikan kririk sosial yang PUISI TIRANI DAN
terjadi di sekitar masyarakat. Selain
BENTENG KARYA
itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran TAUFIQ
dalam mengembangkan pemahaman ISMAIL. WACANA, 15(1),
ilmu pengetahuan khususnya tentang 104-114.
karya sastra puisi, meningkatkan Mukti, M. A. Kritik Sosial Dalam
kecintaan masyarakat terhadap karya Kumpulan Puisi Karya Taufiq
sastra puisi, serta membangun sikap
Ismail. Asas: Jurnal
kritis masyarakat sebagai penikmat
terhadap karya seni. Sastra, 7(3).
Muzakki, Akhmad. "Karya Sastra:
Mimesis, Realitas Atau
DAFTAR RUJUKAN Mitos?." LiNGUA: Jurnal
Aliyah, L. N. (2010). Kritik Sosial
Ilmu Bahasa Dan Sastra 2.1
dalam Kumpulan Sajak
(2007).
Terkenang Topeng Cirebon
Pratiwi, D. A., Safitri, I., & Farika, L.
Karya Ajip Rosidi: Tinjauan
(2019). Kritik sosial dalam
Sosiologi Sastra (Doctoral
kumpulan puisi ws rendra:
dissertation, Universitas
kehidupan masyarakat di
Muhammadiyah Surakarta).
indonesia. Cakrawala
Asriningsari, A., & Umaya, N.
Linguista, 1(2), 59-67.
(2010). Semiotika Teori dan
Pratiwi, Debby Alya, Indah Safitri,
Aplikasi pada Karya Sastra.
and Lilatul Farika. "Kritik
Chariri, A. (2008). Kritik Sosial Atas
sosial dalam kumpulan puisi
Pemakaian Teori Dalam

118
ws rendra: kehidupan Universitas Muhammadiyah
masyarakat di Surakarta).
indonesia." Cakrawala Siswanto, Wahyudi. Pengantar teori
Linguista 1.2 (2019): 59-67. sastra. Grasindo, 2008.
Rafiek, Muhammad. "Teori Sukmadinata, S. N. (2005). Metode
sastra." Bandung: Penelitia. Bandung: PT
Aditama (2010). Remaja Rosdakarya.
Semiawan, C. R. (2010). Metode Tjahyadi, Indra. "MENGULIK
penelitian kualitatif. Grasindo. KEMBALI PENGERTIAN
Shalihati, I. (2012). Kritik Sosial SASTRA."
Dalam Kumpulan Puisi Lalu Yusuf, A. M. (2016). Metode
Aku Karya Radhar Panca penelitian kuantitatif,
Dahana: Tinjauan Sosiologi kualitatif & penelitian
Sastra (Doctoral dissertation, gabungan. Prenada Media.

119

Anda mungkin juga menyukai