DOI: 10.26418/ekha.v4i2.44480
KRITIK SOSIAL DALAM PUISI “KARANGAN BUNGA”
KARYA TAUFIK ISMAIL
Avni Amelia Putri Krisna, Hidayah Budi Qur’ani
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang,
Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang,
E-mail: avnptr011@gmail.com
Abstract
Literary work, especially poetry, is an effective form of work in delivering social
criticism. Literary works often describe the social reality that exists around the
author's environment. Taufik Ismail's literary works carry a lot of themes that are
full of social criticism in the life problems of the Indonesian people. In addition to
the theme of social criticism, Taufik Ismail's poetry literature also focuses on moral,
social, political, cultural, love, and religious themes. The objective of this research
is to describe the social criticism contained in the poem "Karangan Bunga" by
Taufik Ismail. This type of research used to examine the poetry text "Karangan
Bunga" by Taufik Ismail is a qualitative descriptive study. The data source used was
a poem by Taufik Ismail entitled "Karangan Bunga" which was published in 1966.
The results of the study obtained the following conclusions: 1) social criticism of the
government, 2) social criticism of security forces, and 3) social criticism as symbol
grief of the people.
Keywords: Criticism, Social, Poetry
Abstrak
Karya sastra khususmya puisi, merupakan salah satu bentuk karya yang efektif dalam
penyampaian kritik sosial. Karya sastra seringkali mengambarkan tentang realitas sosial
yang ada di sekitar lingkungan pengarang. Karya sastra Taufik Ismail banyak
mengangkat tema-tema yang sarat dengan kritik sosial dalam masalah kehidupan rakyat
Indonesia. Selain tema tentang kritik sosial, karya sastra puisi karya Taufik Ismail juga
mengangkat tema moral, sosial, politik, budaya, percintaan, dan agama. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat
dalam puisi “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail. Jenis penelitian yang yang
digunakan untuk mengkaji teks puisi “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah puisi karya Taufik
Ismail yang berjudul “Karangan Bunga” yang diterbitkan pada tahun 1966. Hasil
penelitian memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) kritik sosial terhadap
pemerintah, 2) kritik sosial terhadap aparat keamanan, dan 3) kritik sosial sebagai
lambang duka rakyat.
109
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani
110
dalam masalah kehidupan rakyat lapangan pekerjaan karena
Indonesia. Selain tema tentang kritik ketidakmampuan memenuhi
sosial, karya sastra puisi karya Taufik kebutuhan hidup yang diakibatkan
Ismail juga mengangkat tema moral, oleh berbagai bencana alam,
sosial, politik, budaya, percintaan, dan pengangguran, dan krisis ekonomi.
agama. Hal inilah yang menjadikan Adanya masalah kejahatan dan
puisi-puisi karya Taufik Ismail kaya penindasan. Adanya masalah
akan tema dari segala aspek pelanggaran norma-norma dalam
kehidupan. masyarakat. Selanjutnya, gaya
Masalah yang akan dibahas pengungkapan kritik sosial oleh
dalam penelitian ini yaitu Taufik Ismail yaitu makna langsung
bagaimanakah kritik sosial yang penegasan, makna langsung
dimuat dalam teks puisi “Karangan pertentangan, makna tidak langsung
Bunga” karya Taufik Ismail. Masalah perbandingan dan makna tidak
sosial yang yang dikritik dalam puisi langsung sindiran.
“Karangan Bunga” karya Taufik Kedua, penelitian yang ditulis
Ismail mengacu pada unsur masalah oleh Pratiwi dkk (2019) dengan judul
sosial yang terjadi di masyarakat. “Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi
Manfaat yang hendak diperoleh dari W.S Rendra : Kehidupan Masyarakat
penelitian ini yaitu diharapkan dapat di Indonesia”. Fokus kajian dari
memberikan sumbangan pemikiran penelitian tersebut adalah
dalam mengembangkan pemahaman mendeskripsikan kondisi sosial
ilmu pengetahuan khususnya tentang masyarakat di Indonesia. Kondisi
karya sastra puisi, meningkatkan sosialnya berupa status sosial,
kecintaan masyarakat terhadap karya kemiskinan, dan kesewenang-
sastra puisi, serta membangun sikap wenangan pemerintah. Hasil dari
kritis masyarakat sebagai penikmat penelitian tersebut menunjukkan
terhadap karya seni. bahwa ada beberapa masalah sosial di
Penelitian yang relevan Indonesia yang telah dikritik oleh W.S
ditemukan diantaranya, pertama Rendra menjadi sebuah puisi dari
jurnal penelitian yang ditulis oleh Idal ciptaannya.
(2007) dengan judul “Kritik Sosial Ketiga, thesis yang ditulis oleh
dalam Puisi-puisi Karya Taufik Suci (2018) dengan judul “Analisis
Ismail”. Fokus kajian dalam penelitian Semiotik Peirce dalam Tiga Puisi
ini adalah mengemukakan masalah- Sajak Ladang Jangung Karya Taufik
masalah sosial yang menjadi kritik Ismail”. Hasil penelitian tersebut
sosial Taufik Ismail dan gaya menunjukkan bahwa ikon pada Puisi
pengungkapan kritik sosial oleh Januari 1949 yaitu dari butiran logam
Taufik Ismail. Hasil penelitian membunuh saudaraku, rumpun-
tersebut menunjukkan bahwa terdapat rumpun bambu dan Ngembara. Ikon
kritik sosial dalam kumpulan puisi Puisi Bulan yaitu bulan pun merah.
“Tirani-Benteng (TB) dan Malu (Aku) Ikon Poem Taman di tengah pulau
Jadi Orang Indonesia (MAJOI)” karya karang yang ada di dalam kepungan
Taufik Ismail, yakni kritik terhadap rimba baja, pucuknya di dalam awan,
pemerintah. Penelitian menunjukkan dan perlahan lepaskan hijau daunan.
adanya masalah kemiskinan dan Indeks pada puisi Januari 1949 yaitu
111
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani
112
menentukan suatu metode adalah dari HASIL DAN PEMBAHASAN
data yang hendak diambil. Puisi “Karangan Bunga” karya
Sumber data yang digunakan Taufik Ismail merupakan salah satu
adalah puisi karya Taufik Ismail yang puisi yang termuat di dalam buku
berjudul “Karangan Bunga” yang Tirani dan Benteng karya Taufik
diterbitkan pada tahun 1966. Ismail. Secara umum puisi karya
Sedangkan data yang digunakan Taufik Ismail yang berjudul
adalah kutipan dari puisi yang berjudul “Karangan Bunga” yang dirilis pada
“Karangan Bunga” karya Taufik tahun 1996 tersebut, mengungkapkan
Ismail yang diterbitkan pada tahun gambaran tentang bagaimana
1966 yang mengandung unsur kritik pergolakan yang terjadi di akhir masa
sosial. pemerintahan Soekarno. Puisi karya
Teknik pengumpulan data Taufik Ismail bukan sekadar buah dari
yang digunakan dalam penelitian ini imajinasi, ide, atau gagasan yang
adalah teknik studi pustaka atau studi memiliki kata-kata yang estetis, tetapi
literature. Studi pustaka atau studi juga menggambarkan sebuah
literature merupakan proses fenomena realita sosial. Fenomena
mengumpulkan data informasi dari yang tergambar dalam puisi ini adalah
artikel dalam jurnal ilmiah, laporan tentang kondisi sosial masyarakat
akademik atau skripsi, thesis, dan yang dipenuhi dengan keprihatinan
buku yang dipublikasikan dalam dan kesengsaraan, serta iklim politik
bentuk terbitan yang valid dan reliabel yang pada masa transisi pemerintahan
serta didukung oleh data-data metode Orde Lama menuju Orde Baru.
dan hasil penelitian ilmiah yang sahih.
Dalam pengumpulan data penelitian
ini yaitu dengan membaca puisi KARANGAN BUNGA
“Karangan Bunga” karya Taufik
Ismail. Kemudian dilanjutkan dengan Karya Taufiq Ismail, 1966
dengan mencari dan menganalisis
aspek-aspek yang mengandung unsur Tiga anak kecil
kritik sosial dalam puisi “Karangan
Dalam langkah malu-malu
Bunga” karya Taufik Ismail.
Teknik analisis data pada Datang ke Salemba
penelitian ini menggunakan teknik
analisis isi. Pertama membaca isi puisi Sore itu
“Karangan Bunga” karya Taufik
Ismail dari awal hingga akhir secara “Ini dari kami bertiga
berulang-ulang. Kemudian
mengumpulkan data-data yang berupa Pita hitam pada karangan bunga
kutipan-kutipan yang memiliki
hubungan unsur kritik sosial, lalu Sebab kami ikut berduka
menganalisis data yang terlah
diklasifikasikan dari hasil membaca Bagi kakak yang ditembak mati
kutipan-kutipan puisi “Karangan
Bunga” karya Taufik Ismail. Siang tadi!”
113
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani
114
bunga” memiliki makna yang (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia)
mewakili suasana atau perasaan duka melakukan aksi demostrasi dan
yang ada. Penggunaan kata “Pita menyampaikan Tritura dimana salah
hitam” dalam puisi tersebut karena
satu isi dari Tritura tersebut adalah
warna hitam mewakili kesedihan,
kehilangan, dan juga kepedihan. pembubaran PKI dan ormas-
ormasnya. Namun, pada saat itu
Kritik Sosial Terhadap Pemerintah Presiden Soekarno menolak untuk
yang Otoriter membubarkan PKI karena dianggap
Pada dasarnya, secara tersirat sebagai sebuah pertentangan dengan
Taufik Ismail menyampaikan pandangan Nasakom (Nasionalisme,
kritiknya terhadap pemerintah dalam Agama, dan Komunisme).
puisi yang berjudul “Karangan Pada lirik puisi Dalam
Bunga”. Kritik tersebut ditujukan langkah malu-malu Taufik Ismail
terhadap kelalaian dan sikap yang menggambarkan bahwa masyarakat
kurang tegas dalam menangani Indonesia yang selalu tunduk dan
masalah-masalah sosial yang ada di pasrah terhadap kebijakan pemerintah
Indonesia pada masa tersebut. Kritik pada masa itu. Keadaan dimana politik
tersebut terdapat di dalam bait : dan keamanan negara menjadi sangat
Tiga anak kecil kacau, dan keadaan perekonomian
menjadi sangat buruk dimana inflasi
Dalam langkah malu-malu
menjadi sangat tinggi, sedangkan
Datang ke Salemba upaya devaluasi rupiah yang dilakukan
pemerintah menimbulkan keresahan
Sore itu bagi masyarakat Indonesia. Salemba
Dalam puisi tersebut merupakan tempat dimana
pengarang menggambarkan Tiga anak mmahasiswa Arief Rahman Hakim
kecil dimana jika dilihat secara garis dimakamkan.
besar, pada lirik Tiga anak kecil Kritik sosial yang disampaikan
oleh Taufik Ismail dalam puisinya
menjelaskan atau
menginterprestasikan tentang Tritura yang berjudul “Karangan Bunga”
yang dteriakkan oleh masyarakat sesuai dengan keadaan Indonesia pada
masa itu yang mengalami krisis politik
Indonesia pada masa itu. Didasari pada
ketidakmampuan pemerintah dalam dan ekonomi di bawah pimpinan
menangani permasalahan mengenai presiden Soekarno, dimana
masyarakat Indonesia dituntut untuk
Tritura yang diteriakkan oleh
masyarakat. Situasi politik pada masa mematuhi dan tunduk terhadap
ini tidak terkontrol setelah terjadinya kebijakan sang pimpinan. Pada
hakikatnya penyair menggambarkan
peristiwa G30 S/PKI. Kemudian masa
dari organisasi KAMI (Kesatuan Aksi karya sastra dapat digunakan sebagai
Mahasiswa Indonesia) dan KAPI kritik sosial dimana karya sastra
115
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani
116
sekaligus penguatan dalam dalam SIMPULAN DAN SARAN
realita yang terjadi pada masa dimana Kesimpulan
karya sastra tersebut diciptakan. Kritik Berdasarkan apa yang telah
dipaparkan pada penjelasan diatas,
tersebut juga terdapat dalam bait :
bahwa Taufik Ismail menciptakan
karya sastra atau puisi tersebut
berdasarkan pada kenyataan yang
“Ini dari kami bertiga
dialami oleh masyarakat Indonesia
Pita hitam pada karangan bunga pada masa itu. Oleh sebab itu Taufik
Ismail mengungkapkan segala sesuatu
Sebab kami ikut berduka yang berhubungan dengan
permasalahan sosial yang terjadi
Pada lirik puisi tersebut, secara dalam masyarakat Indonesia melalui
garis besar mengungkapkan bela media puisi. Maka dengan demikian,
sungkawa dan lambang kedukaan Taufik Ismail melalui karya puisinya
yang mendalam bagi rakyat Indonesia yang mengungkapkan isu-isu yang ada
atas peristiwa penembakan mahasiswa di Indonesia. Dalam konteks isu yang
Arief Rahman Hakim oleh pasukan ada di Indonesia salah satunya adalah
Resimen Cakrabirawa. Pada lirik puisi gerakan mahasiswa yang bertujuan
Pita hitam pada karangan bunga, untuk menumbangkan rezim Orde
Taufik Ismail menggambarkan Lama di bawah pimpinan presiden
suasana duka, pita hitam atau simbol Soekarno yang otoriter.
warna hitam memnunjukkan sebuah Dengan adanya konflik sosial, hal
simbol yang menunjukkan sebuah ini menunjukkan bahwa adanya
suasana kesedihan, haru, duka, marah, komunikasi antar masyarakat dengan
dan kejahatan. Namun dalam ilmu menyuarakan berbagai pendapat atau
kelambangan, wrna hitam identik tanggapan yang meliputi
dengan makna duka cita. Selain itu ketimpangan sosial, kemiskinan,
warna hitam juga memiliki arti kebijakan pemerintah, dan kejahatan.
mencerminkan keberanian, Persoalan-persoalan sosial biasanya
ketenangan, kekuatan, dan keteguhan. menyangkut tentang masalah politik,
ekonomi, budaya, kemasyarakatan,
Pada lirik karangan bunga, dan ideologi.
penggunaan kata bunga oleh Temuan dalam penelitian ini
masyarakat sebagai bentuk benda yang adalah: 1) kritik sosial terhadap
penuh makna. Selain memiliki makna pemerintah, 2) kritik sosial terhadap
positif yaitu sebagai simbol cinta atau aparat keamanan, dan 3) kritik sosial
kesenangan, penggunaan kata bunga sebagai lambang duka rakyat. Kritik
memiliki simbol negatif seperti duka sosial dalam puisi Karya Taufik
cita atau kemalangan. Ucapan duka Ismail yang berjudul “Karangan
cita, belsungkawa atas peristiwa Bunga” lebih banyak diungkapkan
kematian seseorang dapat dengan gaya bahasa bersifat sugestif
diungkapkan dengan mengirimkan bagi para pembaca karena bahasa
karangan bunga. menyaran dan mempengaruhi pikiran
pembaca. Dan juga bersifat asosiatif
yang mampu membangkitkan pikiran
117
Kritik Sosial dalam Puisi……Krisna & Qur’ani
118
ws rendra: kehidupan Universitas Muhammadiyah
masyarakat di Surakarta).
indonesia." Cakrawala Siswanto, Wahyudi. Pengantar teori
Linguista 1.2 (2019): 59-67. sastra. Grasindo, 2008.
Rafiek, Muhammad. "Teori Sukmadinata, S. N. (2005). Metode
sastra." Bandung: Penelitia. Bandung: PT
Aditama (2010). Remaja Rosdakarya.
Semiawan, C. R. (2010). Metode Tjahyadi, Indra. "MENGULIK
penelitian kualitatif. Grasindo. KEMBALI PENGERTIAN
Shalihati, I. (2012). Kritik Sosial SASTRA."
Dalam Kumpulan Puisi Lalu Yusuf, A. M. (2016). Metode
Aku Karya Radhar Panca penelitian kuantitatif,
Dahana: Tinjauan Sosiologi kualitatif & penelitian
Sastra (Doctoral dissertation, gabungan. Prenada Media.
119