ABSTRAK
Kata kunci: kritik sosial, naskah drama monolog Surat kepada Setan, sosiologi sastra,
implementasinya bahan ajar sastra di SMA.
207
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
208
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
kritik sosial yang terkandung di dalamnya, hidup pengarang yang jenius, menelusuri
dan juga memaparkan implementasi kritik perkembangan moral, mental, dan
sosial sebagai bahan ajar sastra di SMA. intelektualnya, yang tentu menarik. Biografi
Penelitian yang mengkaji kritik sosial dapat juga dianggap sebagai studi yang
pada berbagai jenis karya sastra memang sistematis tentang psikologi pengarang dan
sudah banyak dijumpai. Salah satunya proses kreatif.
adalah penelitian milik Istiana Shalihati Keterjalinan unsur-unsur dalam
(2012) yang berjudul “Kritik Sosial dalam sebuah penelitian karya sastra juga penting
Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar untuk membangun struktur dalam karya
Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra”. tersebut. Nurgiyantoro (2013:60)
Berdasarkan hasil pembacaan sosiologi menyimpulkan bahwa, pada dasarnya
sastra ditemukan kritik sosial meliputi (1) analisis struktural bertujuan memaparkan
Kritik sosial terhadap modernitas tampak secermat mungkin fungsi dan keterkaitan
dalam puisi “Dunia Fantasi”, “Lelaki Tua antarberbagai unsur karya sastra yang secara
Stasiun Kota”, dan “Batu batu Menggeser bersama-sama menghasilkan sebuah
Waktu, Acehku”, (2) Kritik sosial terhadap kemenyeluruhan. Analisis struktural tidak
kekuasaan tampak dalam puisi “Panggung cukup dilakukan hanya sekadar mendata
Tuamu, Sobatku”, (3) Kritik sosial terhadap unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya
disorganisasi keluarga tampak dalam puisi peristiwa, plot, tokoh, latar, atau yang lain.
“Sisa Sore di Daster Misna” dan “Sebutir Namun, yang lebih penting adalah
Kata dan Tempat Tidur”, (4) Kritik Sosial menunjukkan bagaimana hubungan antar-
terhadap bencana alam tampak dalam unsur itu dan sumbangan apa diberikan
puisi“Batu batu Menggeser Waktu, terhadap tujuan estetik dan makna
Acehku”. keseluruhan yang ingin dicapai.
Penelitian ini memiliki kebaruan dari Ide yang dituangkan pengarang dalam
penelitian sebelum-sebelumnya, yakni pada karyanya, dapat dalam berbagai bentuk
objek yang diteliti.Objek dalam penelitian untuk tujuan-tujuan tertentu. Salah satu yang
ini yang berupa naskah drama monolog sering diusung pengarang dalam karyanya
Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, adalah kritik sosial. Kritik dalam KBI
sepengetahuan peneliti belum pernah ada (2011:248&506) diartikan sebagai kecaman,
yang menggunakannya.Sehingga dapat sedangkan sosial artinya berkenaan dengan
dipertanggungjawabkan keasliannya. masyarakat atau juga suka memperhatikan
Tahap analisis/pengkajian terhadap kepentingan umum. Menurut Sitanggang,
suatu karya sastra akan lebih baik jika dkk., (1997:58) kritik sosial, disebut demi-
didahului dengan mengkaji latar sosio-his- kian karena drama didominasi oleh aspek
trois pengarang. Hal tersebut jelas membantu amanat yang berisi imbauan agar pembaca
proses analisis untuk lebih mudah men- tidak melakukan hal-hal yang buruk yang
dapatkan makna secara totalitas, mengingat digambarkan dalam karya, atau pembaca
pengarang merupakan subjek kreatornya. dianjurkan meniru hal-hal yang baik. Jadi,
Fungsi pendekatan biografi tersebut menurut dapat disimpulkan kritik sosial merupakan
Wellek dan Warren (1993:88) yakni, untuk kecaman terhadap masalah yang berkenaan
menjelaskan makna alusi dan kata-kata yang dengan masyarakat.
dipakai dalam karya sastra. Kerangka Pembelajaran sastra merupakan alter-
biografis dapat membantu mempelajari natif yang efektif untuk dapat mengapresiasi,
masalah pertumbuhan, kedewasaan, dan mengkaji, dan merealisasikan nilai-nilai
merosotnya kreativitas pengarang. positif dalam suatu karya sastra, termasuk di
Wellek dan Warren (1993:82) mene- dalamnya adalah kritik sosial. Menurut
kankan bahwa, biografi hanya bernilai Rahmanto (2004:15), apabila karya-karya
sejauh memberikan masukan tentang sastra dianggap tidak berguna, tidak ber-
penciptaan karya sastra. Akan tetapi, biografi manfaat lagi untuk menafsirkan dan
dapat juga dinikmati karena mempelajari memahami masalah-masalah dunia nyata,
209
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
maka tentu saja pengajaran sastra tidak akan lebih lanjut. Untuk menarik keseimpulan
ada gunanya lagi untuk diadakan. Namun, secara ilmiah, maka terdapat keabsahan data
jika dapat ditunjukkan bahwa sastra itu dalam penelitian ini, yakni menggunakan
mempunyai relevansi dengan masalah- teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang
masalah dunia nyata, maka pengajaran sastra digunakan dalam penelitian ini adalah
harus dipandang sebagai sesuatu yang triangulasi data dan metode, yakni
penting yang patut menduduki tempat yang membandingkan data penelitian dengan
selayaknya. penelitian lain, sekaligus membandingkan
Fungsi sastra dan pembelajarannya data dengan metode yang ada terhadap data
akan lebih dapat dirasakan manfaatnya dengan metode lain. Teknik analisis data
apabila diikuti dengan pemilihan bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang baik. Artinya, apabila fungsi sastra dan teknik dialektika, mengingat bahwa
pembelajarannya benar-benar ingin dapat penelitian ini termasuk dalam penelitian
bermanfaat, maka harus memperhatikan isi/ sosiologi sastra.
kemasan bahan ajar yang tepat. Rahmanto
(2004) menyebutkan bahwa terdapat tiga 3. Hasil dan Pembahasan
aspek dalam memilih bahan pengajaran a. Latar Sosio-Historis Pengarang
sastra, yakni bahasa, psikologi, dan latar
belakang budaya. Pada penelitian tentang Pengarang sebagai kreator sebuah
kritik sosial ini yang dapat dijadikan sebagai karya sastra, tidak dapat dilupakan begitu
bahan ajar sastra di SMA, juga saja. Riwayat hidup pengarang turut
memperhatikan ketiga aspek tersebut. melatarbelakangi terciptanya sebuah karya,
dalam hal ini riwayat hidup termasuk dalam
2. Metode Penelitian pendekatan biografis. Putu Wijaya yang
Jenis penelitian dalam penelitian ini dikenal sebagai sastrawan mempunyai nama
adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, yang cukup panjang, yaitu I Gusti Ngurah
dengan strategi studi kasus (embedded case Putu Wijaya. Berdasarkan ciri namanya,
study research). Subjek dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa ia berasal dari Bali.
adalah peneliti sendiri selaku instrument Putu Wijaya dilahirkan di Puri Anom,
kunci, sedangkan Objek penelitiannya adalah Tabanan, Bali pada tanggal 11 April 1944.
kritik sosial dalam naskah drama monolog Pada masa remaja ia sudah menunjukkan
Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya. Data kegemarannya pada dunia sastra. Saat masih
yang digunakan berupa data kualitatif. Data duduk di sekolah menengah pertama di Bali,
kualitatif dalam penelitian ini berupa kritik ia mulai menulis cerita pendek dan beberapa
sosial dalam wacana Surat Kepada Setan di antaranya dimuat di harian Suluh
karya Putu Wijaya. Terdapat dua sumber Indonesia, Bali. Ketika duduk di sekolah
data yakni sumber data primer berupa menengah atas, ia memperluas wawasannya
monolog itu sendiri, dan sumber data dengan melibatkan diri dalam kegiatan
sekunder berupa penelitian-penelitian sandiwara. Setelah selesai sekolah menengah
terdahulu yang relevan. atas, ia melanjutkan kuliahnya di
Data-data kualitatif tersebut Yogyakarta, kota seni dan budaya. Ia kuliah
dikumpulkan dengan menggunakan teknik di Fakultas Hukum, UGM, ia juga mem-
pustaka,simak, dan catat. Pada teknik pelajari seni lukis di Akademi Seni Rupa
pustaka, peneliti melakukan pembacaan Indonesia (ASRI), drama di Akademi Seni
secara menyeluruh terhadap naskah drama Drama dan Film (Asdrafi), dan mening-
monolog Surat Kepada Setan, selanjutnya katkan kegiatannya bersastra. Dari Fakultas
teknik simak dilakukan dengan cara Hukum, UGM, ia meraih gelar sarjana
menyimak kata-kata, ungkapan, atau kalimat hukum (1969), dari Asdrafi ia gagal dalam
yang sesuai dengan objek penelitian, dan penulisan skripsi, dan dari kegiatan ber-
teknin catat merupakan pencatatan data yang kesenian ia mendapatkan identitasnya
telah diperoleh agar dilakukan penelitian sebagai seniman (https://sites.google.com/
210
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
211
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
212
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
digubah seakan-akan berbentuk perca- latar waktu diketahui dari sebutan usia
kapan dalam drama, bukan monolog. yang ke-60 tahun baik usia tokoh Aku
maupun negara Indonesia, dan latar
(TKW) : “Kalau Bapak juga mau makan, itu sosial dapat dilihat dari watak tokoh
namanya lempar batu sembunyi tangan, lalu Aku yang mudah cemas dengan
siapa lagi yang bisa kami harapkan?” perbuatannya sendiri, ia juga mampu
mengamati keadaan sosialnya yang
(Tokoh Aku) : “Yang lain-lain! Kan dalam hal ini tentang pegawai negeri
banyak. Itu lho para konglomerat!” yang pulang lebih pagi.
213
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
214
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
215
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
216
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
Kok bisa hilang ya? Hilang Bang, kita harus berhenti membuat jarak, lalu
hilang, padahal tadi masih gagah di merangkul.Memeluk Setan supaya dia
sini. Wong aku eman-eman kok.Coba merasa akrab, lalu berjalan
periksa sekali lagi. Ya Tuhan benar bersebelahan, berpegangan tangan,
blas hilang! Aduh, aduh bagaimana bagai prajurit yang saling setia kawan,
aku bisa hidup tanpa kemaluan. sebab kita sama-sama berjuang. Mari
Jangan-jangan sejak tadi, sejak bergotong-royong dengan Setan! (SKS,
kemaren-kemaren, sejak 30 tahun, 2005:5).
sejak 60 tahun yang lalu, tanpa aku
sadari, aku sudah kehilangan Singkat cerita, ia
kemaluan. Jangan-jangan kita semua mengirimkan surat kepada setan
memang tidak punya kemaluan lagi yang berisi ajakan untuk
(SKS, 2005:4).
bekerjasama, setelah ditunggu
sekian lama dan akhirnya datang
Kutipan di atas
juga surat balasa dari setan, betapa
menceritakan saat tokoh Aku baru
ia terkejut. Ternyata surat tu surat
saja bangun dari mimpinya. Ketika
yang ia tulis untuk setan, ia tidak
dirinya bangun, ia terkejut
bisa menerima kalau dirinyalah
mengetahui bahwa kemaluannya
sang setan yang menyebabkan
telah tiada. Kemaluan yang
kebobrokan di negeri ini.
digambarkan pada adegan yakni
kemaluan yang berarti organ vital,
d. Implementasi Hasil Penelitian
akan tetapi yang sebenarnya ingin
Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA
disampaikan oleh pengarang
adalah kemaluan yang bermakna Sufanti (2010:12) menjelaskan
harga diri bangsa Indonesia. bahwa, pembelajaran sastra selama ini
Dengan cara mengklamufasekan merupakan bagian yang tidak
istilah kemaluan, maka pence- terpisahkan dengan pembelajaran
ritaannya semakin menarik. bahasa yang disatukan dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini
11) Kritik Sosial terhadap Sifat
ditujukan oleh nama mata pelajaran
Manusia yang Menyerupai Sifat
yaitu dengan memunculkan secara
Setan
eksplisit kata sastra dalam nama mata
Kritik sosial terhadap sifat
pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra
manusia yang menyerupai sifat
Indonesia. Selain itu, walaupun nama
setan ini, semuanya ada pada
sastra tidak dimunculkan, tetapi secara
adegan kedua. Adegan kedua ini
substansi muatan sastra selalu menyatu
pulalah yang penceritaannya paling
dengan muatan materi bahasa.
mendominasi judul monolog Surat
Kepada Setan. Adegan ini diawali Hasil analisis kritik sosial
dengan kecurigaan tokoh Aku dalam naskah drama monolog Surat
kepada setan yang kaitannya Kepada Setan karya Putu Wijaya, dapat
dengan kebobrokan di Indonesia diimplikasikan dalam pembelajaran
saat itu.Tokoh Aku mendapatkan sastra di SMA/ sederajat. Hasil tersebut
ide, untuk mengatasi masalah itu. ialah mengenai unsur-unsur intrinsik
Ia berniat untuk melakukan atau unsur pembangun naskah monolog
sandiwara dengan berpura-pura Surat Kepada Setan.Unsur-unsur
mengajak setan untuk bekerjasama. tersebut berupa tema, plot, penokohan,
Berikut kutipan monolognya. amanat, dialog, latar, dan petunjuk
teknis. Hasil analisis lain dalam
Sudah waktunya kita harus
ganti taktik.Sebaliknya dari membenci penelitian ini adalah mengenai nilai
sebab itu hanya memboroskan energi, kritik sosial. Kritik sosial banyak
ditemukan pada karya sastra yang
217
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
218
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
219