Anda di halaman 1dari 11

Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK NOVEL


MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF
THE STUDY OF HUMANISTIC PSYCHOLOGY NOVEL
MERPATI BIRU BY ACHMAD MUNIF

Friesca Ardi Martha Prahayu, Titik Maslikatin, B. M. Sri Suwarni Rahayu


Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Jember 68121
Email: friescaamp@gmail.com

ABSTRACT
Novel tells real life which actually happen in human’s life. The purpose of this research is to know the
connection of intrinsic unsures and to describe psychology humanistic value of four characters on
novel Merpati Biru. The result of this research shows that two characters on novel Merpati Biru have
five kind of needs and two other characters heve four kind of needs. The title of the novel have
connotative meaning. Mayor theme on novel Merpati Biru push some conflict. The character of some
characters have changed concerned with the themes on novel.

Keywords: needs,title, conflict, theme.

ABSTRAK
Novel menggambarkan kehidupan nyata yang terjadi dalam kehidupan manusia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui keterkaitan unsur-unsur intrinsik dan mendeskripsikan nilai-nilai
psikologi humanistik empat tokoh dalam novel Merpati Biru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dua tokoh dalam novel Merpati Biru memiliki lima macam kebutuhan dan dua tokoh lainnya memiliki
empat macam kebutuhan. Judul novel memiliki arti konotatif. Tema mayor dalam novel Merpati Biru
memunculkan beberapa konflik. Watak beberapa tokoh berubah terkait dengan tema-tema yang ada
dalam novel.

Kata Kunci: kebutuhan, judul, konflik, tema.

1. Pendahuluan
Novel merupakan karya sastra yang Fenomena-fenomena yang terjadi dalam
menceritakan kehidupan seorang maupun masyarakat seringkali ditunjukkan dan
beberapa orang tokoh. Kehidupan tokoh tersebut diceritakan keberadaannya dalam sebuah novel.
diceritakan dengan gaya bahasa pengarang yang Fenomena seperti adanya kehidupan seks
bertujuan untuk menghibur dan memberikan komersial dalam dunia perguruan tinggi, telah
pelajaran bagi para pembacanya. Dalam membuat menjadi tema dalam beberapa novel. Dari sekian
sebuah novel, pengarang menceritakan banyak novel bertemakan kehidupan pekerja seks
pengalaman hidup yang mungkin terjadi dalam komersial, terdapat satu novel yang
hidup manusia di dunia nyata. Pengalaman hidup penceritaannya dapat menunjukkan dengan jelas
yang terdapat dalam penceritaan sebuah novel kehidupan seorang mahasiswi pekerja seks
merupakan hasil dari pengalaman jiwa komersial yang berjudul Merpati Biru.
pengarang. Peristiwa-peristiwa yang terjadi Penceritaan tentang alasan tokoh utama
dalam hidup pengarang diceritakannya kepada memasuki dunia seks komersial hingga
masyarakat supaya banyak pihak dapat belajar keberhasilannya meninggalkan pekerjaannya
dari pengalaman pengarang tersebut.
Fakultas Sastra Universitas Jember 32
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

diceritakan dengan jelas sehingga menarik untuk 2. Metode Penelitian


dianalisis. Metode penelitian merupakan cara untuk
Novel Merpati Biru diciptakan oleh meneliti suatu masalah ilmiah dengan tujuan
seorang pengarang yang bernama Achmad Munif. untuk memberikan patokan yang jelas dan terarah
Achmad Munif lahir di Jombang, Jawa Timur. dalam mengambil langkah-langkah penelitian
Selama 20 tahun, lulusan Fakultas Filsafat UGM dalam mencapai suatu keberhasilan penelitian
ini menjadi wartawan harian Kedaulatan Rakyat, ilmiah. Penelitian kualitatif adalah penelitian
Yogyakarta, dengan jabatan terakhir redaktur yang mengutamakan kedalaman penghayatan
pelaksana. Selain novel, dia juga banyak menulis terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji
artikel, cerpen, dan skenario sinetron. Karya- secara empiris (Semi, 1993:9).
karyanya tersebar di berbagai media massa pusat Metode penelitian yang digunakan dalam
dan daerah. Novelnya yang telah terbit, antara menganalisis novel Merpati Biru karya Achmad
lain, Merpati Biru (Navila, Yogyakarta, 2000 – Munif adalah metode kualitatif deskriptif dengan
pernah dimuat secara bersambung di Jawa Pos), pendekatan struktural dan pragmatik. Pendekatan
dan Tikungan (2001 –pernah dimuat secara struktural digunakan sebagai bentuk analisis awal
bersambung di Republika). Beberapa novelnya sebuah karya sastra, sedangkan pendekatan
juga telah dimuat sebagai cerita bersambung di pragmatik digunakan untuk mengungkap
sejumlah media massa, antara lain, Tembang- pemaknaan terhadap psikologi humanistik.
Lembang (Femina), Bibir Merah (Suara Kajian psikologi humanistik dalam novel
Pembaruan), Angin Pantai Selatan (Republika), Merpati Biru dilakukan dengan menggunakan
dan Memburu Bayang-bayang (Kartini). langkah-langkah sebagai berikut: (1) membaca
Secara umum novel Merpati Biru dan memahami isi atau substansi novel; (2)
menceritakan tentang perjalanan hidup Ken Ratri mengidentifikasi dan mengolah data dengan
yang mencoba keluar dari dunia seks komersial. mengklasifikasikan data-data yang berhubungan
Ken merupakan mahasiswi tingkat akhir sebuah dengan unsur-unsur struktural; (3)
perguruan tinggi di kota Yogyakarta yang mengidentifikasi dan mengolah data dengan
mempunyai pekerjaan sebagai pekerja seks mengklasifikasikan data-data yang berhubungan
komersial. Ken mulai berpikir untuk berhenti dari dengan unsur-unsur psikologi humanistik; (4)
dunia tersebut semenjak dirinya mendapatkan melakukan analisis struktural; (5) melakukan
teror dengan pemberian majalah oleh orang tidak analisis psikologi humanistik; (6) menarik
dikenal berisi tentang keberadaan mahasiswi kesimpulan dari analisis tersebut.
yang bekerja sebagai pekerja seks komersial. Metode pengumpulan data dilakukan
Ayah ibunya yang mulai beribadah kembali dengan menggunakan metode studi pustaka.
setelah ke luar dari penjara dan rumah sakit jiwa Studi pustaka merupakan suatu cara
membuat Ken merasa yakin dia harus segera ke mengumpulkan data dengan mempelajari
luar dari dunia seks komersial. Ken pun berhasil informasi yang tertulis. Sumber pengumpulan
ke luar dari dunia tersebut dan mulai menata data dalam studi pustaka terbagi menjadi tiga
kehidupannya bersama Satrio, kekasihnya. Ken gologan yaitu: buku-buku atau bahan bacaan
mulai fokus mengerjakan skripsinya. Penelitian yang memberikan gambaran umum mengenai
dan pembimbingan Ken terhadap Andi membuat persoalan yang digarap, buku-buku yang harus
Ken dan adiknya menjadi korban penculikan dan dibaca secara mendalam dan cermat, dan bahan
percobaan perkosaan. bacaan tambahan yang menyediakan informasi
Gambaran tentang isi novel tersebut untuk mengisi kekurangan dalam penelitian.
menunjukkan bahwa novel Merpati Biru karya Buku-buku yang digunakan untuk memberikan
Achmad Munif mengandung beberapa unsur gambaran umum mengenai persoalan yang
kebutuhan manusia yang dapat dikaji lebih lanjut digarap adalah buku-buku tentang teori struktural
dengan psikologi humanistik. Permasalahan- karya sastra dan buku teori tentang psikologi
permasalahan yang terjadi dan dirasakan oleh humanistik.
para tokoh dalam novel menarik untuk dijadikan Dalam tahap analisis data, digunakan
bahan kajian dengan judul “Kajian Psikologi analisis struktural dan kajian psikologi
Humanistik Novel Merpati Biru Karya Achmad humanistik yang dikemukakan oleh Abraham
Munif”. Maslow. Langkah pertama yang dilakukan untuk
menganalisis data, yaitu menganalisis novel
Fakultas Sastra Universitas Jember 33
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

Merpati Biru dengan menggunakan analisis maka individu tidak akan bergerak untuk
struktural, kemudian langkah kedua untuk bertindak memuaskan kebutuhan-kebutuhan lain
menganalisis data adalah dengan menggunakan yang lebih tinggi.
kajian psikologi humanistik.

b. Kebutuhan akan Rasa Aman (Need for Self–


3. Hasil dan Pembahasan Security)
Psikologi sastra adalah kajian sastra yang Kebutuhan akan rasa aman adalah sesuatu
memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. kebutuhan yang mendorong individu untuk
Pengarang akan menggunakan cipta dan rasa memperoleh ketentraman, kepastian, dan
dalam berkarya. Begitu pula pembaca, dalam keteraturan dari keadaan lingkungannya.
menanggapi karya juga tidak lepas dari kejiwaan Sungguhpun kebutuhan akan rasa aman
masing-masing. Psikologi sastra pun mengenal merupakan bawaan, faktor belajar atau
karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. pengalaman memiliki pengaruh terhadap
Pengarang akan menangkap gejala jiwa pengurangan urgensi kebutuhan akan rasa aman
kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dan peningkatan kemampuan menetralisasi
dengan kejiwaannya. Proyeksi pengalaman stimulus-stimulus yang mengganggu rasa aman.
sendiri dan pengalaman hidup di sekitar Sebaliknya, peningkatan urgensi atau
pengarang, akan terproyeksi secara imajiner ke mendesaknya kebutuhan akan rasa aman juga
dalam teks sastra (Endraswara, 2011:96). dapat terjadi akibat pengalaman.
Koswara (1991:109) mengungkapkan
bahwa psikologi humanistik adalah sebuah c. Kebutuhan akan Cinta dan Memiliki
gerakan yang muncul dengan menampilkan (Need for Love and Belonging)
gambaran manusia yang berbeda dengan Kebutuhan individu akan rasa cinta dan
gambaran manusia dari psikoanalisis maupun rasa memiliki adalah suatu kebutuhan yang
behaviorisme, yakni berupa gambaran manusia mendorong individu untuk mengadakan
sebagai makhluk yang bebas dan bermartabat hubungan efektif atau ikatan emosional dengan
serta selalu bergerak ke arah pengungkapan individu lain, baik dengan sesama jenis maupun
segenap potensi yang dimilikinya apabila dengan yang berlawanan jenis, di lingkungan
lingkungan memungkinkan. keluarga ataupun di lingkungan kelompok di
Maslow (dalam Koswara 1991:11) mengajukan masyarakat. Bagi individu-individu, keanggotaan
gagasan bahwa kebutuhan yang pada manusia dalam kelompok sering menjadi tujuan yang
adalah merupakan bawaan, tersusun menurut dominan. Mereka dapat menderita kesepian,
tingkatan atau bertingkat. Maslow (dalam terasing, dan tidak berdaya apabila keluarga,
Koswara 1991:119–127) membagi kebutuhan- pasangan hidup, atau teman-teman
kebutuhan manusia dalam lima tingkatan. Lima meninggalkannya.
tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.
d. Kebutuhan akan Harga Diri (Need for
a. Kebutuhan-Kebutuhan Dasar Fisiologis Self–Esteem)
(Physiological Needs) Kebutuhan akan rasa harga diri dibagi ke
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah dalam dua bagian. Pertama adalah penghormatan
sekumpulan kebutuhan dasar yang paling atau penghargaan dari diri sendiri, dan kedua
mendesak pemuasannnya karena berkaitan adalah penghargaan dari orang lain. Bagian
langsung dengan pemeliharaan biologis dan pertama mencakup hasrat untuk memperoleh
kelangsungan hidup. Adapun kebutuhan- kompetensi, rasa percaya diri, kekuatan pribadi,
kebutuhan dasar fisiologis yang dimaksud antara adekuasi, kemandirian, dan kebebasan. Individu
lain kebutuhan akan makanan, air, oksigen, aktif, ingin mengetahui atau yakin bahwa dirinya
istirahat, keseimbangan temperatur, seks, dan berharga serta mampu mengatasi segala
kebutuhan akan stimulasi sensoris. Kebutuhan- tantangan dalam hidupnya. Salah satunya adalah
kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang prestasi, dalam hal ini individu butuh
paling mendesak sehingga paling didahulukan penghargaan atas yang dilakukannya berkaitan
pemuasannya oleh individu. Jika kebutuhan dengan prestasi yang dimiliki.
fisiologis tidak terpenuhi atau belum terpuaskan,
Fakultas Sastra Universitas Jember 34
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

e. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (Need akan rasa aman. Kebutuhan Ken akan rasa aman
for Self Actualization) terlihat pada keputusan Ken memilih untuk tidak
Kebutuhan untuk mengungkapkan diri tinggal bersama Maya. Dia memilih tinggal di
atau aktualisasi diri merupakan kebutuhan sebuah rumah hanya bersama seorang pembantu.
manusia yang paling tinggi. Kebutuhan individu Maya sebenarnya ingin tinggal bersama
akan aktualisasi diri dapat diartikan sebagai kakaknya tetapi Ken tidak mengijinkan.
hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai
dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya Sebenarnya Maya ingin tinggal
untuk menyempurnakan dirinya melalui satu rumah, tetapi ia menolak.
pengungkapan segenap potensi yang dimiliki. Bukan karena ia tidak sayang
Dalam penelitian ini dikaji empat tokoh kepada Maya. Ia sangat sayang
yang dominan dalam novel Merpati Biru. Empat kepada adiknya itu. Justru karena
tokoh tersebut adalah Ken, Satrio, Ben, dan Vitri. ia sangat menyayangi Maya maka
Ken merupakan tokoh utama dalam novel sebaiknya mereka tidak tinggal
Merpati Biru sedangkan Satrio, Ben, dan Vitri satu rumah. Ia tidak ingin Maya
adalah tokoh bawahan. Judu mengacu kepada tahu sisi gelap hidupnya (Merpati
beberapa pengertian. Tema mayor dalam novel Biru:14).
Merpati Biru mengacu kepada Ken sebagai tokoh
utama. Pekerjaan Maya sebagai mahasiswi
Ken memiliki kelima macam kebutuhan. pekerja seks komersial membuatnya merasa
Kebutuhan akan istirahat merupakan kebutuhan harus menutupi pekerjaannya tersebut terhadap
dasar yang mendesak pemenuhannya karena Maya. Dia tidak ingin adiknya mengetahui bahwa
berhubungan langsung dengan seluruh aktivitas dirinya adalah seorang “merpati biru”. Ken
manusia. Ken terlihat memiliki kebutuhan akan memutuskan untuk tidak tinggal bersama
istirahat setelah selesai berolahraga pagi. Dia adiknya. Dia pun dengan berat hati menolak
beristirahat sebentar sebelum mandi pagi dan keinginan Maya untuk hidup bersama demi
sarapan. menjaga rahasianya. Dia merasa harus menjaga
pikiran positif adiknya terhadap pekerjaanya. Hal
Melihat majikannya masih tersebut menunjukkan bahwa Ken berusaha
memejamkan mata, Bik Munah memenuhi kebutuhannya akan rasa aman dengan
tidak mau menganggu. Ia langsung menjauhkan kemungkinan adiknya dapat
ke pasar yang jaraknya hanya mengetahui pekerjaannya sebagai seorang
seratus meter. “merpati biru” jika mereka tinggal dalam satu
Ken memang tertidur. Sepuluh rumah.
menit ia terlena. Ketika sadar ia Kebutuhan akan cinta dan memiliki
cepat ke kamar mandi (Merpati mendorong seseorang untuk mengadakan ikatan
Biru:3). emosional dengan individu lain. Ken merasa
dirinya ingin memiliki ikatan emosional dengan
Setelah Ken selesai melakukan olah raga Satrio. Ketika mendapat panggilan dari mama
di pagi hari, dirinya beristirahat sejenak di sofa Ani, dia pun berangkat menuju kediaman mama
rumahnya. Dia tertidur karena kelelahan setelah Ani. Di tengah perjalanannya, dia teringat akan
berolahraga. Ken tidur selama sepuluh menit. Bik Satrio.
Munah, pembantu rumah tangga Ken, tidak
berani membangunkan Ken untuk sarapan. Dia Ken ingat Satrio. Ah, Satrio
hanya dapat menunggu majikannya tersebut kenapa kamu selalu datang pada
terbangun dengan sendirinya. Ken terbangun dan kenanganku. Apakah aku ini sudah
mandi pagi sebelum akhirnya sarapan. Sebagai jatuh cinta? Ken, Ken, kamu tidak
manusia biasa, Ken membutuhkan tidur untuk pantas mencintai Satrio. Siapa
memulihkan tenaganya. Data di atas kamu dan siapa Satrio. Pungguk
menunjukkan Ken memiliki kebutuhan akan merindukan bulan kamu. Yok opo
istirahat. see Keennn, koen koyok cebol
Setelah dapat memenuhi kebutuhan nggayuh lintang1 (Merpati
fisiologis, dalam diri manusia muncul kebutuhan Biru:13).
Fakultas Sastra Universitas Jember 35
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

hubungan seksual antara dirinya dengan Om


Dalam perjalanan menemui mama Ani, Broto, dia tidak pantas mendapatkan bayaran. Hal
mobil yang dikendarai Ken melewati kampus tersebut menunjukkan bahwa Ken berusaha
tempatnya kuliah. Dia pun teringat akan sosok memenuhi kebutuhannya akan harga diri. Dia
Satrio. Satrio adalah teman laki-laki Ken di tidak mau mendapatkan uang dengan tidak
kampus. Sebagai ketua senat mahasiswa, Satrio melakukan apa-apa.
sering mengajak Ken untuk ikut aktif di dalam Setelah empat kebutuhan lainnya
senat tetapi Ken selalu menolak ajakannya. Satrio terpenuhi, dalam diri individu akan muncul
merupakan sosok yang membuat Ken jatuh cinta. kebutuhan akan aktualisasi diri. Ken berusaha
Baginya, Satrio merupakan sosok yang sangat untuk menjadi sesuai dengan potensi yang
menarik dan sempurna. Pekerjaan Ken dimilikinya dalam dunia akademik. Ken berusaha
membuatnya merasa tidak layak untuk mencintai menyelesaikan kuliahnya. Mendengar Nanil dan
Satrio. Dia merasa Satrio hanya pantas untuk Lusi ingin berhenti dari kuliah, Ken mencoba
perempuan yang masih suci. Selayaknya manusia menasehati mereka untuk tetap melanjutkan
biasa, Ken pun dapat merasakan jatuh cinta. kuliah mereka sampai selesai.
Dalam hal ini cinta Ken kepada Satrio, walaupun
hanya dipendam dalam hati. “Nanti aku akan bilang Lusi.
Kebutuhan akan rasa harga diri dapat Sayang sekali kalau kalian tidak
berasal dari dalam diri sendiri. Penghargaan Ken meneruskan kuliah. Pokoknya kita
terhadap dirinya sendiri terlihat ketika Ken selesaikan kuliah, kemudian kita
menolak uang pemberian Om Broto. Om Broto ucapkan selamat tinggal masa lalu.
tetap membayar Ken walaupun mereka tidak Seburuk-buruknya kita, kita harus
melakukan hubungan seksual. Ken menolak punya prinsip. Dan prinsip kita
menerima pembayaran dari Om Broto, melainkan adalah berusaha menjadi baik
hanya mengambil bagian milik mama Ani. menurut ukuran norma yang wajar
(Merpati Biru:117)
“Hitung dulu, Jeng.”
“Saya ingin mengembalikan uang Keadaan kampus menjadi menakutkan
ini kepada Om. Saya hanya akan bagi Nanil dan Lusi. Banyak terjadi demonstrasi
mengambil bagian Mama Ani. menuntut pencabutan ijin Suara Mahasiswa
Rasanya saya tidak pantas karena dianggap telah mencemarkan nama baik
menerima unag ini Om. Om Broto kampus. Nanil dan Lusi takut untuk pergi ke
tidak mengapa-apakan saya. kampus. Mereka takut identitas mereka sebagai
Apakah pantas, Om?” (Merpati “merpati biru” diketahui banyak orang dan
Biru:41) dikeluarkan dari kampus. Mereka pun ingin
berhenti kuliah. Mendengar keinginan dua
Ken mendapat tugas dari mama Ani untuk sahabatnya untuk berhenti kuliah, Ken mencoba
menemani seorang laki-laki yang bernama Om menasehati mereka. Menurut Ken, mereka lebih
Broto. Menurut mama Ani, Om Broto hanya baik tidak perlu takut terhadap demonstrasi yang
ingin menyewa Ken. Dia tidak mau digantikan terjadi di kampus mereka. Ken menyarankan
dengan “merpati biru” lainnya yang bekerja untuk Nanil dan Lusi tetap melanjutkan kuliah
kepada mama Ani. Setelah Ken bertemu dengan hingga selesai seperti dirinya yang sedang
Om Broto, mereka pun bersiap-siap melakukan berusaha menyelesaikan perkuliahannya. Setelah
hubungan seksual. Om Broto ternyata mengalami memutuskan untuk tidak lagi bekerja sebagai
disfungsi ereksi sehingga Ken tidak bisa bekerja seorang mahasiswi pekerja seks komersial, Ken
seperti biasanya. Dia pun menyerah dan tidak mulai serius untuk menyelesaikan kuliahnya. Dia
melanjutkan niatnya untuk berhubungan seksual mulai berkonsultasi dengan dosennya mengenai
dengan Ken karena malu. Ken pun meminta ijin skripsi dan mulai mengerjakannya. Hal tersebut
untuk pulang karena merasa tidak dapat menunjukkan bahwa Ken berusaha memenuhi
melakukan pekerjaannya. Om Broto tetap kebutuhan akan aktualisasi dirinya sebagai
memberi bayaran Ken tetapi Ken menolak seorang mahasiswi yang dapat menyelesaikan
menerimanya. Ken hanya mengambil bagian kuliahnya.
untuk mama Ani. Dia merasa karena tidak terjadi
Fakultas Sastra Universitas Jember 36
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

Satrio memiliki lima macam kebutuhan. karena memiliki hubungan asmara dengan
Kebutuhan akan minum merupakan salah satu seorang mantan “merpati biru”. Dia merasa perlu
kebutuhan fisiologis seorang individu. Satrio menyiapkan strategi untuk mempertahankan
menunjukkan adanya kebutuhan akan minum kedudukannya sebagai ketua senat mahasiswa.
dalam dirinya ketika Satrio datang mengunjugi Saaat sedang menyusun strategi, dia teringat akan
Ken di rumahnya. Dia bermaksud untuk Fatimah. Fatimah adalah bendahara senat
mengajak Ken menonton film. mahasiswa yang dianggapnya dapat
membantunya mencari jalan keluar dari masalah
“Minum dulu, deh!” tersebut. Fatimah dikenal cerdas di kalangan
Satrio mengambil cangkir di meja teman-temannya. Satrio merasa yakin Fatimah
kemudian meminum isinya sedikit. dapat membantunya karena Fatimah mengenal
“hari-hari ini aku pusing, Ken. Ken dan wanita itu juga lah yang dimintai Ken
Aku ingin santai dan tiba-tiba aku untuk mengajarinya tentang agama. Satrio pun
ingat kamu.” (Merpati Biru:123) menemui Fatimah untuk meminta pendapatnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Satrio mencari
Satrio mengunjungi Ken di rumahnya cara untuk mengamankan posisinya sebagai ketua
dengan mengendarai sepeda motor. Ken merasa senat mahasiswa. Dia berusaha untuk memenuhi
bahagia karena kedatangan Satrio tiba-tiba ke kebutuhannya akan rasa aman.
rumahnya bermaksud mengajaknya berkencan Kebutuhan cinta dan memiliki dalam diri
dengan menonton film. Dia menawari Satrio Satrio mendorongnya untuk dapat menjalin
untuk minum sebelum mereka berangkat. Satrio ikatan emosional dengan orang yang dicintai,
dibuatkan secangkir kopi oleh Ken. Ken dalam hal ini adalah Ken. Satrio datang ke rumah
bermaksud untuk berbincang sebentar bersama Ken untuk mengajak kencan. Dia berencana
Satrio sebelum mereka menonton film karena mengajak Ken menonton film di sebuah bioskop.
kesempatan untuk berdua dengan laki-laki yang
dicintainya tersebut jarang didapatkannya. Satrio Ken berlari masuk ke dalam.
meminum kopi buatan Ken lalu melanjutkan Hatinya berbunga-bunga. Malam
perbincangan dengan Ken. Hal tersebut itu adalah malam pertama ia pergi
menunjukkan bahwa Satrio memiliki kebutuhan dengan Satrio. Sudah dua kali
akan minum dan memenuhi kebutuhannya Satrio mengajaknya pergi, tetapi ia
dengan minum kopi buatan Ken. selalu menolak.
Jabatan Satrio yang sedang digugat oleh Sekitar sepuluh menit Satrio
Han dan kawan-kawan membuat Satrio perlu menunggu. Ken keluar lagi dengan
melakukan sesuatu untuk mengamankan jins coklar muda, kaus tebal
jabatannya. Dia mencari orang-orang yang dapat dengan lengan panjang warna
mendukungnya dan juga dapat membantunya putih dan sweater coklat muda.
mempertahankan jabatan sebagai ketua senat Satrio terpesona (Merpati
mahasiswa. Biru:125).

Dan Fatimah, bendahara SEMA Satrio terus berusaha mendekati Ken yang
adalah kartu “AS” yang lain. Tidak menjadi pujaan hatinya. Usaha Satrio untuk
bisa tidak, ia perlu mendapat mendekati Ken sebelumnya selalu gagal karena
dukungan dari Fatimah. Ken menolak ajakannya. Ken sebenarnya tidak
Mahasiswi asal Padang, Sumatera ingin menolak ajakan Satrio tetapi Satrio selalu
Barat itu tahu betul siapa Ken. mengajak ketika Ken harus bekerja menemani
Apalagi dalam SEMA, Fatimah tamu mama Ani. Kali ini usaha Satrio mengajak
cukup disegani karena Ken kencan berhasil, Ken sedang tidak ada
kecerdasannya dan kealimannya jadwal bekerja menemani tamu. Ken pun
(Merpati Biru:187) menerima ajakannya dan merias diri. Kecantikan
Ken membuat Satrio terpesona. Dia senang
Satrio mengetahui bahwa dirinya akan akhirnya dapat mengajak Ken kencan. Kencan
diminta mundur dalam sebuah rapat. Dia tidak tersebut merupakan kencan pertama mereka sejak
terima permintaan mundur sebagai ketua hanya saling mengenal satu sama lain. Ken pun bahagia
Fakultas Sastra Universitas Jember 37
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

akhirnya dia dapat kencan bersama Satrio yang yang terjadi dalam kampus merupakan bukti
memang kesempatan tersebut telah dinanti- bahwa dirinya menerima dan berusaha menjawab
nantikan olehnya. Mereka pergi untuk menonton tantangan rektor. Hal tersebut menunjukkan
film di bioskop dengan mengendarai sepeda bahwa Satrio memiliki dan berusaha memenuhi
motor Harley Davidson milik Satrio. Usaha kebutuhannya akan rasa harga diri.
Satrio untuk mendekati Ken menunjukkan bahwa Satrio menunjukkan usaha pemenuhan
dia mencintai Ken dan ingin memiliki wanita kebutuhan akan aktualisasi diri yang dimilikinya
tersebut. Dia menunjukkan adanya kebutuhan ketika mencalonkan diri sebagai ketua senat
akan cinta dan memiliki dalam dirinya. mahasiswa. Dia dan Hanafiah merupakan calon
Dalam diri Satrio muncul kebutuhan akan ketua senat mahasiswa sebelum akhirnya Satrio
rasa harga diri ketika dia mendapat tantangan dari terpilih. Mereka menjalani kampanye sesuai yang
rektor. Pemberitaan tentang adanya “merpati dijadwalkan dan memberitahukan program-
biru” dalam kampus membuat Rektor memanggil program mereka.
Satrio sebagai ketua senat mahasiswa. Dia “Nggak jadi ketua SEMA, ya
menantang Satrio untuk menyelesaikan gejolak ndak apa-apa.”
yang terjadi di kampus. “Rugi dong?! Kamu dulu
kampanye untuk dipilih. Hebat deh
Beberapa hari lalu, ia dipanggil kampanye kamu dulu. Banyak
Rektor. Satrio tidak bisa untuk orang kagum. Terutama, ketika
mengatakan tidak ketika Pak kamu diadu membeberkan
Dahlan menantangnya untuk program melawan Hanafiah, anak
menyelesaikan gejolak yang mulai kedokteran itu.” (Merpati
memanas di kampus “Nusantara”. Biru:172)
Satrio meminta seluruh anggota
SEMA untuk menyelenggarakan Ketika posisi Satrio sebagai ketua senat
rapat (Merpati Biru:120). mahasiswa digugat, dirinya meyakinkan Ken
bahwa menjadi ketua senat mahasiswa bukan
Sekelompok mahasiswa melakukan prioritas utamanya. Dia bersedia mengundurkan
demonstrasi menuntut pencabutan ijin Suara diri sebagai ketua senat mahasiswa apabila rapat
Mahasiswa. Mereka menganggap Suara senat mahasiswa memutuskan demikian. Bagi
Mahasiswa telah mencemari nama baik kampus Satrio, prioritasnya adalah menjalin hubungan
terkait pemberitaan tentang “merpati biru”. Aksi asmara dengan Ken. Dia lebih memilih Ken
mereka dinamakan “Kampus Bersih”. Melihat daripada menjadi seorang ketua senat mahasiswa.
gejolak yang terjadi dalam kampus, rektor Ken mengingatkan bahwa Satrio akan merasa
memanggil Satrio sebagai ketua senat mahasiswa. rugi apabila melepas jabatannya sebagai ketua
Dia menantang Satrio untuk menyelesaikan senat mahasiswa karena dahulu telah berjuang
gejolak yang terjadi. Satrio pun menyanggupi untuk membuat dirinya terpilih. Menurut Ken,
tantangan yang diberikan oleh rektor kepadanya. ketika Satrio melakukan kampanye, dia membuat
Sebagai ketua senat mahasiswa, dirinya merasa kagum orang-orang yang mendengarnya. Ken
bertanggungjawab menciptakan kedamaian dan juga mengingatkan bahwa Satrio dulu lebih
ketenangan dalam kampus. Dia pun mengadakan unggul saat beradu program melawan Hanafiah.
rapat senat mahasiswa untuk mencari jalan Dia menambahkan, kegemilangan Satrio saat
keluar. Rapat senat mahasiswa membahas gejolak berkampanye lah yang membuatnya mendapat
yang terjadi dan menemukan jalan keluar untuk simpati banyak orang sehingga terpilih untuk
meredakan gejolak yang terjadi dalam kampus. menjabat sebagai ketua senat mahasiswa.
Mereka akan mendekati aktor-aktor intelektual di Gambaran Ken semasa Satrio melakukan
balik gerakan Kampus Bersih. Mereka kampanye menunjukkan bahwa Satrio berusaha
sebenarnya sudah mengetahui orang-orang memenuhi kebutuhannya akan aktualisasi diri,
penggerak gerakan tersebut. Menurut senat dalam hal ini menjadi seorang ketua senat
mahasiswa, aktor-aktor intelektual tersebut mahasiswa yang kompeten dan lebih unggul
merupakan mahasiswa-mahasiswa idealis dibandingkan saingannya.
sehingga memerlukan pendekatan kepada Ben memiliki empat macam kebutuhan.
mereka. Usaha Satrio menyelesaikan gejolak Kebutuhan Ben akan minum terlihat ketika dia
Fakultas Sastra Universitas Jember 38
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

bertemu dengan Ken di diskotek. Ken menemui “Sudah banyak yang ingin
Ben di diskotek milik Ben. Dia mengutarakan ketemu Andi. Mereka hanya ingin
niatnya untuk dapat diijinkan menemui Andi. Ben menjadikan anakku percobaan.
menolak permintaan Ken untuk menemui Anda pasti punya tujuan yang
anaknya. sama. Anda mau mengejek saya,
dan anak saya. Anak cacat, anak
“Sudah banyak yang ingin terkutuk, anak setan.” (Merpati
ketemu Andi. Mereka hanya ingin Biru:146)
menjadikan anakku percobaan.
Anda pasti punya tujuan yang Keinginan Ken untuk menemui Andi
sama. Anda mau mengejek saya, tidak dapat terlaksana karena Vitri melarangnya.
dan anak saya. Anak cacat, anak Vitri beralasan suaminya tidak mengijinkan siapa
terkutuk, anak setan.” pun bertemu dengan Andi tanpa ada ijin dari
Ken diam saja membiarkan Ben suaminya. Ben merasa keterbelakangan mental
melepaskan emosinya. Lelaki itu yang dimiliki Andi membuat anaknya tersebut
meminum bir dari gelas di dimanfaatkan oleh orang lain demi kepentingan
depannya (Merpati Biru:146) mereka sendiri. Dia melarang siapa pun bertemu
dengan Andi untuk melindungi anak yang
Ben adalah ayah kandung dari Andi, anak dicintainya tersebut. Meskipun Ben jarang pulang
laki-laki yang mengalami keterbelakangan ke rumah dan jarang meluangkan waktu bersama
mental. Keunikan keluarga Andi membuat Ken Andi, dia ternyata mencintai anaknya dengan
ingin membantu keluarga tersebut sekaligus tulus. Dia juga merasa kasihan anaknya harus
menjadikan Andi obyek pembahasan dalam mengalami keadaan keterbelakangan mental.
penulisan skripsinya. Ben menjadi marah ketika Menurut Ben, dengan terisolasinya Andi dari
Ken mengatakan bahwa dirinya ingin menemui orang asing, anaknya tidak akan dapat
Andi. Dia merasa banyak orang yang ingin dimanfaatkan oleh orang lain. Hal tersebut
memanfaatkan keterbelakangan mental Andi. menunjukkan bahwa Ben ingin anaknya tetap
Oleh karena itu Ben melarang siapa pun untuk dalam keadaan aman. Keamanan Andi
menemui anaknya. Kemarahan Ben merupakan prioritas utama Ben. Dia memiliki
ditunjukkannya kepada Ken yang datang kebutuhan akan rasa aman terhadap anaknya
menemuinya di diskotek. Ken hanya membiarkan dengan berusaha melindungi anaknya dari orang-
Ben melepaskan emosinya tersebut tanpa berkata orang asing yang ingin memanfaatkan Andi.
apa-apa. Dia tidak ingin membantah dahulu Kebutuhan Ben akan cinta dan memiliki
perkataan Ben. Dia membiarkan Ben terlihat dalam hubungannya dengan Andi. Ben
menyelesaikan kemarahannya kemudian dia tetap mencintai Andi walaupun dirinya tidak
mulai membicarakan lagi niatnya. Ben kemudian mengaktualisasikannya dengan tindakan nyata.
meminum bir yang berada di depannya. Ben Dia tidak tega anaknya harus mengalami
merupakan manusia biasa yang dapat merasakan penderitaan memiliki keterbelakangan mental.
haus dan membutuhkan minuman untuk
menghilangkan dahaganya. Dalam hal ini dia “Jangan bertemu anak saya. Dia
mencoba memenuhi kebutuhannya akan anak setan. Tapi saya
minuman dengan meminum segelas bir. menyayanginya. Kadang-kadang,
Ben menunjukkan kebutuhannya akan saya ingin membunuhnya, untuk
rasa aman dengan melarang anaknya ditemui oleh melepaskannya dari penderitaan.
orang asing. Dia menyuruh Vitri menjaga Andi di Andi sebenarnya menderita.
rumah dan menolak permintaan orang yang ingin Kadang aku tidak tega melihat
menemui anaknya. tingkahnya.” (Merpati Biru:146)

“Memang saya yang melarang. Keinginan Ken bertemu Andi mendapat


Dan kalau dia melanggar bisa aku penolakan dari Ben. Ben tidak suka anaknya
bunuh.” ditemui oleh orang asing. Dia tidak ingin anaknya
“Tapi kenapa?” dimanfaatkan demi kepentingan orang lain.
Dalam penolakannya kepada Ken, Ben juga
Fakultas Sastra Universitas Jember 39
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

mencurahkan isi hatinya yang selalu dirasakan oleh Ben menunjukkan bahwa dia
dipendamnya sendiri. Sebenarnya Ben merasa memiliki kebutuhan akan rasa harga diri. Dia
prihatin terhadap kondisi anaknya yang merasa perkataan Ken merendahkan dirinya
menderita keterbelakangan mental. Ben mengaku sehingga dia tidak dapat langsung menerimanya.
bahwa dirinya sempat berpikir ingin membunuh Setelah Ken menjelaskan alasannya membantah,
Andi supaya anaknya tersebut tidak perlu hidup Ben baru dapat menerima kenyataan. Dia juga
menderita. Dia ingin membebaskan Andi dari mulai berpikir bahwa dirinya memiliki
penderitaan yang dirasakan anaknya. Dia kekurangan dalam menyayangi Andi, terutama
sebenarnya juga mengetahui bahwa Vitri tidak kekurangan dalam tindakan-tindakan nyata.
mempedulikan Andi dan memperlakukan anak Vitri memiliki empat macam kebutuhan.
mereka dengan semena-mena. Rasa cinta Kebutuhan Vitri akan tidur terlihat ketika Ken
terhadap anaknya membuat Ben berpikir lebih bertamu ke rumahnya. Dia sedang tidur ketika
baik anaknya meninggal sehingga tidak perlu Ken datang. Dia terbangun oleh ketukan pintu
menderita karena keadaannya. Hal tersebut Ken.
menunjukkan bahwa Ben memiliki kebutuhan
akan cinta. Dia ingin Andi merasa bahagia dan Ken memarkir mobil di bawah
tidak hidup dalam penderitaan. pohon mempelam. Pelan-pelan,
Ben menunjukkan kebutuhan akan rasa Ken keluar dari mobil. Ia mencari
harga diri ketika dia merasa tersinggung dengan letak bel di dekat pintu. Tidak ada.
pernyataan Ken. Ben mengatakan kepada Ken Ken mengetuk pintu. Lama ia
bahwa dirinya menyayangi Andi. Ken menunggu. Ia nyaris putus asa.
membantah pernyataan Ben tersebut karena Diketuknya sekali lagi pintu itu.
melihat kenyataan bahwa dia jarang berada di Seorang perempuan keluar.
rumah untuk menemani Andi. Rupanya, ia baru saja bangun tidur
(Merpati Biru:103).
“Bagaimana anda bisa bilang
menyayangi, kalau anda jarang Vitri adalah ibu kandung Andi, seorang
pulang? Sementara, anda biarkan anak kecil yang memiliki keterbelakangan
Andi bersama seorang ibu yang mental. Ken mengutarakan niatnya untuk
menganggap Andi anak setan.” bertemu dengan Andi sesuai dengan anjuran
“Bah! Anda menyinggung dosem pembimbing skripsinya. Keadaan Vitri
perasaan saya.” yang baru bangun tidur ketika bertemu dengan
“Maaf kalau anda tersinggung. Ken menunjukkan bahwa dirinya memiliki dan
Tapi saya benar, kan?” (Merpati memenuhi kebutuhannya akan tidur. Seperti
Biru:147) manusia pada umumnya, Vitri juga membutuhkan
tidur agar tetap dapat bertahan hidup.
Ben merasa tersinggung ketika Ken Kebutuhan Vitri akan rasa aman terlihat
membantah pernyataannya bahwa dirinya ketika dia melarang Ken menemui Andi. Vitri
menyayangi Andi. Ken berani membantah tidak memperbolehkan Ken bertemu dengan Andi
pernyataan Ben dengan alasan dia jarang pulang karena Ken tidak mempunyai ijin menemui
untuk menemani Andi. Dia juga beralasan Ben anaknya dari suaminya.
sengaja membiarkan Andi dijaga oleh Vitri yang
suka memperlakukan anaknya tersebut dengan Perempuan yang mengaku
semena-mena. Menurut Ken, Ben tidak dapat bernama Vitri itu menengok jam
dikatakan menyayangi Andi dengan berbuat dinding.
seperti hal tersebut. Mendengar bantahan Ken, “Suami saya mungkin segera
Ben merasa tersinggung dan menyatakan datang.”
ketersinggugannya kepada Ken. Ken meminta “Anda takut?”
maaf karena dirinya membuat Ben tersinggung “Dia selalu curiga kapada tamu
dan kembali bertanya kepada Ben di mana letak yang belum dikenal.” (MB:107).
kesalahan bantahan Ken. Ben pun terdiam karena
sebenarnya dirinya juga menyadari perkataan Vitri memperkenalkan diri dan
Ken benar adanya. Ketersingunggan yang mempersilakan Ken duduk di ruang tamu rumah
Fakultas Sastra Universitas Jember 40
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

Vitri. Ken mengutarakan maksud kedatangannya Harga diri Vitri sebagai tuan rumah telah
ke rumah Vitri yaitu untuk bertemu Andi. Vitri direndahkan oleh Fred. Dia mencoba
tidak dapat mempertemukan Ken dengan Andi memenuhinya kembali dengan menegur dan
karena Ken tidak mempunyai ijin dari Ben, mengusir Fred. Fred keluar dari kamar tidur Vitri
suaminya. Vitri tidak berani mempertemukan menuju ruang tamu. Dia tidak menunjukkan rasa
Andi dengan orang asing tanpa sepengetahuan hormat kepada Ken yang sedang bertamu.
Ben. Menurut Vitri, Ben akan menjadi marah Jabatan tangan Ken tidak disambut olehnya.
apabila keberadaan Andi diusik oleh orang yang
tidak dikenalnya. Dia tidak ingin mengambil “Fred, jangan gitu, dong!?”
resiko terkena amarah Ben bila mempertemukan “Nggak ada urusan!”
Andi dengan Ken. Di tengah-tengah “Kalau begitu, keluar kamu!”
perbincangannya dengan Ken, Vitri melihat jam “Oh, iya? Kamu mengusir aku?”
dinding. Dia mencoba mengusir Ken secara “Mbak Ken ini adalah tamu saya
halus. Dia takut tiba-tiba Ben pulang dan Fred, jadi kamu harus
mengetahui adanya orang asing yang ingin menghormatinya.” (Merpati
menemui Andi. Ketakutan Vitri akan amarah Ben Biru:140)
membuatnya mencari rasa aman dengan
mengusir Ken secara halus. Hal tersebut Vitri merasa kesal kepada Fred karena
dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya Fred memperlakukan tamunya dengan tidak
akan rasa aman, dalam hal ini aman dari amarah hormat. Sebagai tuan rumah yang sedang
suaminya. memiliki tamu, Vitri merasa malu karena sikap
Kebutuhan cinta dan memiliki yang ada dan perbuatan Fred terhadap Ken. Vitri sempat
dalam diri Vitri dipenuhinya dengan Fred. Vitri menegur Fred supaya menghormati tamunya
tidak memiliki perasaan cinta terhadap Ben. tetapi Fred tidak mempedulikan teguran Vitri. Dia
Mengetahui istrinya berselingkuh, Ben pun mengusir Fred keluar dari rumahnya.
mencurahkan isi hatinya kepada Ken ketika Sebagai tuan rumah, dirinya tidak ingin harga
mengunjungi rumah Ken. dirinya tercemar oleh sikap Fred yang tidak
menghormati Ken sebagai tamunya. Vitri tidak
“Saya tahu, Fred telah memasuki ingin dianggap sebagai tuan rumah yang tidak
rumah tangga saya. Saya tahu, ia menghormati tamunya, oleh karena itu dia
sering berada di rumah saya. Tapi mengusir Fred. Fred pun pergi dari rumah Vitri
kenapa saya tidak peduli? Karena dengan kesal. Hal tersebut menunjukkan bahwa
saya tahu, Vitri sendiri menerima Vitri berusaha memenuhi kebutuhannya akan
kehadiran Fred. Boleh saja anda harga diri.
mengatakan saya seorang suami
yang lemah (Merpati Biru:153). 4. Kesimpulan
Novel Merpati Biru karya Achmad Munif
Kenyataan Vitri berselingkuh dengan Fred menceritakan perjalanan hidup seorang
sebenarnya diketahui oleh Ben. Dia sengaja mahasiswi yang berusaha keluar dari dunia
membiarkan istrinya berselingkuh karena Vitri prostitusi komersial. Setelah dilakukan analisis
memang menghendaki terjadinya perselingkuhan terhadap novel Merpati Biru, dapat dipaparkan
tersebut. Dia memahami kebutuhan Vitri akan hasil pembahasan novel tersebut secara struktural
cinta dan memiliki yang tidak pernah dipenuhi dan psikologi humanistik sebagai berikut.
olehnya sebagai suami. Ben jarang pulang ke Judul novel termasuk judul yang
rumah sehingga membuat Vitri kesepian. Oleh menunjukkan beberapa pengertian. Judul novel
karena itu, Vitri mencari pemenuhan Merpati Biru mengacu kepada istilah yang
kebutuhannya dengan orang lain. Sebagai digunakan untuk menyebut pekerja seks
manusia normal, Vitri membutuhkan cinta tetapi komersial suatu sindikat prostitusi. Istilah
kebutuhannya tersebut tidak dapat dipenuhinya tersebut diambil dari pakaian yang sering dipakai
bersama Ben sang suami, dia pun menenuhi oleh para pekerja seks komersial sindikat
kebutuhannya dengan Fred yang dahulu pernah prostitusi dalam bekerja yang bermotif seekor
menjadi kekasihnya. Bersama Fred, Vitri dapat merpati berwarna biru.
memenuhi kebutuhannya akan cinta dan memiliki
Fakultas Sastra Universitas Jember 41
Volume 2 (2) Juli 2014 PUBLIKA BUDAYA Halaman 32-42

Tema mayor dalam novel Merpati Biru


adalah pengalaman hidup dalam memilih jalan Daftar Pustaka
yang benar. Tema mayor tersebut terlihat pada Endraswara, S. 2011. Metodologi Penelitian
tokoh utama dalam novel yaitu Ken Ratri. Tema- Sastra. CAPS: Yogyakarta.
tema minor novel Merpati Biru adalah mencintai
dengan tulus tanpa mempedulikan masa lalu yang Koeswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian.
terlihat dalam tokoh Satrio, perubahan Bandung: PT. Eresco.
membutuhkan usaha dan kemauan yang terlihat
dalam tokoh Ben, dan komunikasi yang buruk Munif, A. 2012. Merpati Biru. Yogyakarta: Mara
mengakibatkan hubungan yang buruk yang Pustaka.
terlihat dalam tokoh Vitri.
Tokoh utama dalam novel Merpati Biru Semi, A. 1993. Metode Penelitian Sastra.
adalah Ken Ratri. Tokoh-tokoh bawahan yang Yogyakarta: Gadjah Mada University
paling dominan dalam novel Merpati Biru adalah Press.
Satrio, Ben, dan Vitri. Ken Ratri, Ben, dan Vitri
mempunyai watak bulat atau round character
karena mengalami perubahan watak pada bagian
akhir penceritaan. Satrio mempunyai Watak datar
atau flat character karena tidak mengalami
perubahan watak dari awal hingga akhir
penceritaan.
Konflik-konflik yang terdapat dalam
novel Merpati Biru adalah konflik antara
manusia dan manusia, konflik antara manusia dan
masyarakat, konflik antara ide yang satu dan ide
yang lain, dan konflik antara manusia dan kata
hatinya. Konflik antara manusia dan alam tidak
terdapar dalam novel Merpati Biru.
Kajian psikologi humanistik dalam skripsi
ini diterapkan kepada empat tokoh, yaitu: Ken,
Satrio, Ben, dan Vitri. Ken dan Satrio memiliki
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan akan cinta dan memiliki, kebutuhan
akan rasa harga diri, dan kebutuhan akan
aktualisasi diri. Ben dan Vitri memiliki
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan akan cinta dan memiliki, dan
kebutuhan rasa harga diri. Keempat tokoh
tersebut berusaha untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Hal tersebut menunjukkan setiap
tokoh berusaha mendapatkan kesejahteraan
dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
dirasakannya.
Akhir penceritaan novel menggambarkan
kesuksesan Ken Ratri meninggalkan dunia
prostitusi komersial. Ken Ratri berhasil
mengatasi cobaan dan halangan yang didapatkan
ketika memutuskan untuk berhenti menjadi
seorang “merpati biru”. Keinginan Ken Ratri
untuk keluar dari dunia prostitusi memerlukan
usaha keras karena terdapat cobaan dan halangan.
Oleh karena itu lebih baik untuk tidak memilih
jalan yang salah dalam menjalani hidup.
Fakultas Sastra Universitas Jember 42

Anda mungkin juga menyukai