Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA

KARYA DJENAR MAESA AYU


(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)

Anista Emilia Widayanti


Prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
anistaemiliawidayanti@students.unnes.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini untuk mendeskripsikan kebutuhan tokoh menurut teori humanisme
Abraham Maslow pada novel “Nayla” karya Djenar Maesa Ayu. Metode dalam
penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang memaparkan data melalui kalimat,
frasa, dan klausa. Data dalam metode kualitatif berupa kata maupun kumpulan kata,
bukan angka. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Nayla karya
Djenar Maesa Ayu. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: (1) klasifikasikan data; (2) analisis data; (3) interpretasi data; (4)
menyimpulkan; dan (5) membuat laporan penelitian. Pendeketan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori
humanisme yang terdapat dalam novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu ditemukan 41
data yaitu terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebetuhan akan rasa aman, kebetuhan akan
rasa memiliki dan cinta, kebutuhan akan penghargaan, dan kebetuhan aktualisasi diri.
Kata kunci: humanisme, kebutuhan, novel, psikologi sastra

ABSTRACT
This study is to describe the needs of characters according to Abraham Maslow's theory
of humanism in the novel "Nayla" by Djenar Maesa Ayu. The method in this study uses
a qualitative method, which describes the data through sentences, phrases, and clauses.
Data in qualitative methods are in the form of words or collections of words, not
numbers. The data source in this research is a novel entitled Nayla by Djenar Maesa
Ayu. The data analysis techniques used in this study are as follows: (1) classify the data;
(2) data analysis; (3) data interpretation; (4) conclude; and (5) make a research report.
The approach used in this research is literary psychology. The results showed that the
humanism theory contained in the novel Nayla by Djenar Maesa Ayu found 41 data
consisting of physiological needs, the need for security, the need for belonging and
love, the need for appreciation, and the need for self-actualization.
Keywords: humanism, needs,novel, literary psychology

PENDAHULUAN mengasah pengalaman estetik untuk


Karya sastra memiliki sifat dijadikan sebagai bahan penciptaan karya
sebagai hiburan bagi masyrakat pembaca. sastra. Karya sastra memiliki sifat
Hiburan bagi pembaca untuk meningkatkan imajinatif ini akan membuat pembaca
atau menggali imajinasi keindahan yang menjadi tertarik untuk membaca atau
ada di dalam sebuah karya sastra. Menurut mengkaji yang akan dijadikan sebagai
Sugiarti (2014: 4) karya sastra sebagai bahan penelitian. Menurut Sugiarti (2016:
karya seni bersifat imajinatif. Sifat 332) karya sastra di samping menunjukan
imajinatif merupakan perpaduan antara sifatnya yang rekreatif, ia juga merupakan
pikiran dan perasaan seseorang dalam penerang yang mampu membawa manusia

333 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
mencari nilai-nilai yang dapat psikologi nyata sedangkan sastra merupkan
menolongnya untuk menemui hakikat imajinasi pengarang.
kemanusian yang berkepribadiaan. Karya
sastra mempunyai kandungan amanat Novel Nayla sebenarnya
mengenai nilai moral yang berbalutkan menggambarkan bagaimana keadaan
etika. Menurut pendapat Istiqomah, dkk, psikologi tokoh utama yang merupakan
(2014: 1) karya sastra yang diciptakan cerminan dari keadaan pskilogi penulis
pengarang diperoleh dari realitas kehidupan maupun gambaran realita dari lingkungan
di masyarakat. Bahasa karya sastra yang masyarakat menurut pandangan peneliti.
digunakan mengandung nilai keindahan, Hal ini tidak terlepas dari beberapa karya
dan sebagai sarana komunikasi, yang dihasilkan Djnar yang selalu saja berkutat
mampu menyampaikan berbagai informasi dengan seks, baik novel maupun cerpennya
kepada pembaca. kebanyakan menceritakan kehidupan
Menurut Sugiarti (2015: 231) seseorang yang selalu terhempit dengan
novel merupakan salah satu genre sastra masalah seks dan psikologi. Pada novel
yang mempunyai peran strategis untuk Nayla tentunya mengandung nilai moral
mengungkapkan nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
masyrakat. Hadirnya novel di tengah- Menurut Nurgiyantoro (2003: 321) moral
tengah masyarakat mampu memberikan adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh
kontribusi yang penting dalam bentuk pengarang kepada pembaca, yang
kajian cerita yang dapat dinikmati sekaligus merupakan makna yang terkandung dalam
mendidik masyarakat. Pada dasarnya, novel sebuah karya sastra dan makna yang
tidak dapat dilepaskan dengan tokoh. disarankan lewat cerita. Novel Nayla pada
Tokoh merupakan bagian dari unsur pembahasan yang ingin dikupas penulis
intrinsik suatu karya sastra. Tokoh dalam artikel ini yaitu analisis dengan
memiliki peranan penting dalam dalam menggunakan pendekatan humanistik yang
mengemban tugas terhadap berjalanannya memfokuskan pada salah satu pakar yaitu
sebuah cerita. Pada novel Nayla dapat Abrahan Maslow. Psikologi humanistik
dikaji dengan menggunakan psikologi adalah ajarannya yaitu bahwa manusia atau
sastra. individu harus dipelajari sebagai
Menurut Suprapto, dkk, (2014: 3) keseluruhan yang integral, khas, dan
menganalisis teks sastra dengan terorganisasi. Motivasi kepribadian
menggunakan ilmu psikologi hal itu. terbentuk karena adanya lima kebutuhan
Menganalisis teks sastra dengan pokok yang terdapat dalam psikologi
menggunakan ilmu psikologi hal itu humanistik (Maslow dalam
dinamakan dengan psikologi sasra Koeswara,1991: 109).
(Supratpto, dkk, 2014: 3).Menurut Semi Novel Nayla karya Djenar Maesa
(1993: 79) psikologi sastra merupakan Ayu, psikologi dan kebutuhan adalah dua
bahwa pendekatan psikologi sastra hal yang menjadi pokok penceritaan dan
menekankan analisis terhadap karya sastra menjadi pokok masalah dalam karya
dari segi intrinsik khususnya pada tersebut. Dua hal tersebut menarik bagi
perwatakan ataupun penokohannya. penulis untuk dijadikan sebagai wadah
Penekankan ini dipentingkan, sebab tokoh dalam pembuatan artikel dengan
ceritalah yang banyak mengalami gejala menggunakan pendekatan psikologi
kejiwaan. Abraham (2027: 56) humanisme yang lebih memfokuskan
menambahakan bahwa psikologi sastra kepada pakar Abraham Maslow.
menggabungkan psikologi dan sastra untuk Humanisme adalah gerakan
mengkaji sebuah karya sastra. Sastra dan filosofis yang menekankan nilai pribadi
psikologi, yaitu keduanya memandang individu dan sentralitas nilai manusia pada
kehidupan manusia sebagai objek dan umumnya (Friedman dan Miriam, 2008:
sastra tidak dapat terhindar dari jiwa. Jiwa 337). Humanisme yakin bahwa manusia

334 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
memiliki di dalam dirinya potensi untuk menjelaskan mengenai makna kehidupan
berkembang sehat dan kreatif, dan jika adalah fakta bahwa setiap individu
orang mau menerima tanggungjawab untuk memiliki pilihannya sendiri dalam caranya
hidupnya sendiri, dia akan menyadari menemukan atau menciptakan makna.
potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari Hanya idividu seoranglah yang bisa
pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan merasakan atau mengalami, apakah
sosial lainnya (Alwisol, 2004: 251). kehidupannya bermakna atau tidak, apa
Humanisme berkaitan dengan psikologi, makna hidup itu bagi dirinya.
karena humanisme membahas mengenai Maslow dalam Friedman dan
pribadi individu. Sedangkan pribadi itu Miriam (2008: 353) membagi kebutuhan
bagian dari jiwa yang terdapat dalam ilmu organisme menjadi dua kategori. Pertama,
psikologi Menurut F.Patyy dkk, (1982: 30) ia mengidentifikasi beberapa kategori
psikologi adalah ilmu yang mempelajari kebutuhan “D” atau disebut juga dengan
jiwa manusia normal dan beradab pada “motif D” yaitu kebutuhan yang penting
umumnya. Hal ini sejalan dengan dalam pertahanan hidup. Kebutuhan “D”
pemikiran Jahja (2011: 22) psikologi teridiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan
humanisme merupakan sebagai melengkapi akan rasa aman, kebutuhan akan rasa
aspek-aspek dasar dari aliran pskianalisis memiliki dan cinta, dan kebutuhan akan
dan behaviorisme dengan memasukan penghargaan. Adapun penjelasan dari
aspek positif yang menentukan seperti empat kebutuhan tersebut sebagai berikut.
cinta, kreativitas, nilai makna, dan 1. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan
pertumbuhan pribadi. Salah satu teori aliran biologis utama seperti makan, minum,
ini ialah teori Maslow “Hierarki Kebutuhan seks, dan tempat tinggal.
Manusia”. Teori ini menyatakan bahwa 2. Kebutuhan akan rasa aman adalah
manusia akan dapat mengaktualisasikan mencakup kebutuhan akan keadaan
diri dan percaya diri, manakala kebutuhan yang umumnya bisa diprediksi, yang
akan makanan, kesehatan, rasa aman, dan membuat dunia menjadi masuk akal.
diterima dalam suatu kelompok. Asumsi 3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan
dasar aliran ini yang membedakan dengan cinta mencakup hubungan psikologis
aliran lain adalah perhatian pada makna yang mendalam dengan orang lain.
kehidupan bahwa manusia bukanlah 4. Kebutuhan akan penghargaan yaitu
sekedar pelakon tetapi pencari makna mencakup penghargaan terhadap diri
kehidupan. sendiri dan orang lain.
Menurut Alwisol (2004: 251) teori Kategori kedua yaitu kategori
Abraham Maslow dimasukkan ke dalam kebutuhan “B” (being need) disesbut juga
paradigma traits karena teori itu kebutuhan lebih bermakna atau disebut juga
menekankan pentingnya peran kebutuhan dengan “motif B”. Kebutuhan “B” sebagai
dalam pembentukan kepribadian. Abraham berikut.
Maslow akhirnya menjadi orang pertama 1. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan
yang memproklamasikan aliran humanistik proses bawaan di mana orang
sebagai kekuatan ke tiga dalam psikologi cenderung untuk tumbuh secara
(kekuatan pertama yaitu pskioanalisis dan spiritual dan menyadari potensinya.
kekuatan kedua yaitu behaviorisme). Tokoh Selanjutnya, pembahasan pada
Nayla dalam kehidupannya tidak terlepas artikel ini akan mengacu pada 5 rumusan
dari makna kehidupan sehingga menjadikan masalah yang meliputi (1) Bagaimana
tokoh menjadi wanita yang sukses sebagai Penerapan Kebutuhan Dasar Fisiologis
penulis hal itu sesuai dengan teori psikologi Tokoh dalam Novel Nayla Karya Djenar
humanisme yaitu perhatian pada psikologi Maesa Ayu?; (2) Bagaimana Penerapan
humanisme megacu pada pelakon pencari Kebutuhan Keamanan Tokoh dalam Novel
makna kehidupan. Hal itu sejalan dengan Nayla Karya Djenar Maesa Ayu?; (3)
pemikiran Koeswara (1987: 40) Bagaimana Penerapan Kebutuhan Cinta

335 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
Dan Kepemilikan Tokoh dalam Novel HASIL DAN PEMBAHASAN
Nayla Karya Djenar Maesa Ayu?; (4) Hasil penelitian terhadap novel
Bagaimana Penerapan Kebutuhan Harga Nayla karya Djenar Maesa Esa terdapat
Diri Tokoh dalam Novel Nayla Karya kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan
Djenar Maesa Ayu?; dan (5) Bagaimana cinta dan kepemilikan, kebutuhan harga
Penerapan Kebutuhan Aktualisasi Diri diri, dan aktualisasi diri pada tokoh sebagai
Tokoh dalam Novel Nayla Karya Djenar berikut.
Maesa Ayu?. 1. Kebutuhan Fisiologis
Adapun tujuan dalam penulisan Adanya kebutuhan seksual pada
artikel ini yaitu (1) Menjelaskan Penerapan tokoh Juli. Juli beranggapan bahwa
Kebutuhan Dasar Fisiologis tokoh dalam kebutuhan seksual merupakan kebutuhan
Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu; (2) yang utama dan harus dipenuhi. Juli
Menjelaskan Penerapan Kebutuhan memiliki nafsu seksual yang tinggi. Ketika
Keamanan Tokoh dalam Novel Nayla bersama kekasihnya ia sering melakukan
Karya Djenar Maesa Ayu; (3) Menjelaskan hubungan seksual berulang kali, bahkan
Penerapan Kebutuhan Cinta Dan ketika masih remaja ia sudah memiliki
Kepemilikan Tokoh dalam Novel Nayla nafsu seksual yang tinggi. Juli memiliki
Karya Djenar Maesa Ayu; (4) Menjelaskan nafsu seksual karena faktor kecanduan dan
Penerapan Kebutuhan Harga Diri Tokoh kepuasan setelah Juli melakukan hubungan
dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa seksual. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
Ayu; dan (5) Menjelaskan Penerapan berikut ini.
Kebutuhan Aktualisasi Diri Tokoh dalam (1) “Semenjak remaja ia suka
Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. memasukan benda-benda ke
METODE dalam vaginanya sambil
Meotode penelitian yang membayangkan perempuan
digunakan dalam penelitian ini yaitu yang ia idamkan. Sekarang pun
kualitatif. Metode kualitatif secara dengan cara saling memasuki
keseluruhan memanfaatkan cara-cara vagina satu sama lain dengan
penafsiran dengan menyajikannya dalam jari mereka” (Ayu, 2005: 5).
bentuk deskripsi (Ratna dalam Turmudzi, Kebutuhan seksual bagi Juli dan
2018: 20). Pendekatan yang digunakan Nayla merupakan suatu kebutuhan utama
dalam penelitian ini menggunakan dan pokok. Mereka berdua sering bercinta
pendekatan psikologi sastra. Dengan melampiaskan nafsu seksualnya meskipun
menggunakan psikologi sastra, peneliti mereka berdua sesama perempuan atau
akan lebih mudah dalam memahami, disebut juga dengan lesbian. Kebutuhan
mendeskripsikan, menganalisis, dan seksual yang sangat tinggi ada pada diri
mengintrepretasikan teori humanisme pada tokoh Nayla dan Juli. Mereka sangat
tokoh dalam novel Nayla karya Djenar menikmati ketika mereka saling
Maesa Ayu. Sumber data dalam penelitian berhubungan intim. Hal ini dapat dilihat
ini adalah novel yang berjudul Nayla karya pada kutipan berikut ini.
Djenar Maesa Ayu. Data dalam penelitian (2) “Nayla menggelitik Juli
berwujud sekuen cerita yang berupa dialog hingga keduanya terjatuh dari
dan narasi yang terdalam pada novel Nayla ranjang ke lantai karpet. Kulit
karya Djenar Maesa Ayu yang terkait telanjang mereka merapat.
dengan humanisme. Teknik analisis data Mereka bergulat. Saling
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyentuh dan meraba. Saling
sebagai berikut: (1) klasifikasikan data; (2) mengecup dan menjilat. Saling
analisis data; (3) interpretasi data; (4) memberi dan menerima” (Ayu,
menyimpulkan; dan (5) membuat laporan 2005: 82).
penelitian. Om Indra merupakan laki-laki yang
memiliki nafsu seksual yang tinggi. Untuk

336 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
memenuhi kebutuhan seksualnya Om Indra kebutuhan yang penting dan utama,
menyalurkan nafsunya kepada Nayla. Nayla kebutuhan tersebut harus dipenuhi. Hal ini
hanya bisa diam tidak berani bilang kepada dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut.
ibunya bahwa orang yang dicintai ibunya (5)
ternyata sudah merusak keperawanan Jadi lebih baik saya hidup
anaknya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan sendiri. Entah apa rencana saya
berikut ini. nanti. Saat ini saya sementara
(3) “Saya takut mengatakan apa tinggal di rumah kos Luna,
yang pernah dilakukan Om salah satu anak bina yang
Indra kepada saya. Padahal sudah lebih dulu bebas” (Ayu,
saya ingin mengatakan kalau 2005: 22).
Om Indra sering meremas- Nayla butuh tempat tinggal, ia tidak
remas penisnya di depan saya mau selamanya tinggal di jalanan. Nayla
hingga cairan putih muncrat membutuhkan pekerjaan agar dapat
dari sana. Ketika ibu tidak ada menyewa tempat tinggal sementara. Ketika
di rumah, Om Indra tidak Nayla tidur di terminal akibat ia tidak
hanya mengeluarkan ataupun memiliki tempat tinggal, Pak Tua
menggesek-gesekkan penisnya mengusirnya dari bangku terminal itu.
ke tengkuk saya. Ia Bangku terminal itu sudah dikuasai Pak Tua
memasukkan penisnya itu ke sebagai tempat tinggalnya. Hal ini dapat
vagina saya” (Ayu, 2005: 113). dilihat pada kutipan berikut ini.
Tokoh Nayla membutuhkan tempat (6) “Ia mengusir Nayla pergi,
tinggal ketika pada awalnya memilih tinggal seolah ia sudah menguasai
dengan ayahnya tetapi ketika ayahnya tempat ini. Betul saja, begitu
meninggal Nayla kembali ke rumah ibunya. Nayla bangkit berdiri, Pak Tua
Nayla membutuhkan rumah untuk tempat merebahkan tubuhnya di atas
tinggal maka dari itu ia kembali ke rumah. bangku terminal itu. Tak bisa
Tetapi ibunya begitu keras tidak mau selamanya ia begini. Ia butuh
menerima Nayla kembali di rumahnya pekerjaan. Butuh tempat
karena ibunya tidak mau menjilat lidahnya tinggal” (Ayu, 2005: 75).
sendiri. Hal ini dapat dilihat pada kutipan Ben ketika lapar ia mencari
sebagai berikut. makanan. Makan merupakan kebutahn
(4) “Kamu datang dengan mabuk utama yang harus dipenuhi bagi Ben.
di hari ulang tahunmu bersama Makan merupakan kebutuhan wajib bagi
gembel-gembel yang kamu manusia begitu juga berlaku bagi Ben.
akui sebagai teman. Namun Tetapi ketika ia lapar di rumahnya tidak
kenapa kamu kembali? Kamu ada makanan yang bisa dimakan. Hal ini
kembali untukku, atau hanya dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
karena ayahmu mati? Harusnya (7)
kamu tahu, sikapku tak bisa Ngetik melulu ah. Laper
ditawar” (Ayu, 2005: 16). nih, Yang... Ya makanlah.
Setelah Nayla kabur dari tempat Tergantung amat sih! Gak
rehabilitasi narkoba, Nayla memutuskan ada makanan, apa yang mau
untuk hidup sendiri tidak mau pulang ke dimakan?” (Ayu, 2005: 87).
rumah keluarganya. Rencana Nayla setelah Nayla dan tokoh ibu untuk
kabur dari tempat rehabilitasi narkoba memenuhi rasa lapar dan haus maka tokoh
tersebut, Nayla membutuhkan tempat tersebut untuk memenuhi kebutuhan akan
tinggal maka dari itu Nayla memutuskan rasa haus dan lapar dengan cara makan
untuk sementara tinggal di kos Luna, salah dan minum. Makan dan minum merupakan
satu anak bina yang sudah bebas duluan. kebutuhan pokok, ketika manusia tidak
Tempat tinggal bagi Nayla merupakan makan dan minum maka manusia lama

337 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
kelamaan mati karena kurangnya asupan (10) “Kenapa saya harus mencari
makanan dan minuman. Nayla dan ibu rasa aman lewat alkohol
memesan makan dan minuman di restoran. ketika anak-anak sebaya yang
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut lain sudah merasa nyaman
ini. oleh segelas susu dan sekerat
(8) roti?” (Ayu, 2005: 3).

Ibu memesankan Nayla Anak binaan rehabilitasi narkoba
minuman serupa dengan menginginkan adanya kebutuhan kemanan
dipesannya. Jus dari beberapa dari para pembina karena pembina ketika
campuran buah segar, mendidik anak binaannya bertindak secara
stroberi, leci, dan pepaya. kasar. Maka, anak binaan tersebut mau
Beberapa pelayan mondar- tidak mau harus patuh terhadap peraturan
mandir membawa gerobak mereka agar aman dari hukuman. Mereka
yang dipenuhi berbagai sebenarnya menginginkan perlindungan
makanan. Ada ceker ayam kemanan dari keluarga terutama orang tua
tim. Ada talas isi daging sapi. dalam menghadapi peraturan di
Ada bakpao. Ada sapi rehabilitasi narkoba. Anak binaan tersebut
dingin” (Ayu, 2005: 94). mereka merasa takut ketika berada di
2. Kebutuhan Keamanan dalam rumah rehabilitasi narkoba, akibat
Nayla membutuhkan perlindungan perlakuan kasar para pembina. Kebutuhan
dari orang di sekelilingnya. Nayla sering keamanan penting bagi para anak binaan
dihukum ibunya dengan cara memasukan karena secara kejiwaan sudah terganggu
peniti ke selangkangannya akibat Nayla maka dari itu jika diberi perlakuan kasar
sering mengompol. Nayla menginginkan maka kejiawaan anak semakin tambah
terpenuhnya kebutuhan rasa aman ketika parah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
ibunya menghukumnya. Ibunya begitu berikut ini.
kejam sehingga Nayla merasa takut dan (11)
merasa tidak aman ketika ada ibunya di Subuh dini hari, masing-
rumah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan masing pintu kamar diketuk
berikut ini. oleh pembina dengan cara
(9) “Dan ketika peniti yang yang sangat tak manusiawi.
menurut ibu sudah steril itu Bukan diketuk dengan tangan
ditusukkan ke melainkan dengan tendangan
selangkangannya, ia akan kaki. Seperti robot anak-anak
mengapit rapat-rapat kedua bina secara bersamaan
pahanya. Terisak. Merona. membereskan tempat tidur”
Membuat ibu semakin (Ayu, 2005: 14)
murka” (Ayu, 2005: 1). Pada tokoh Nayla menginginkan
Nayla membutuhkan rasa aman kebutuhan rasa aman ketika di tempat
dari perlakuan kejam ibunya yang selalu rehabilitasi narkoba. Nayla hanya pasrah
mendidiknya untuk menjadi wanita yang menjalankan peraturan di rehabilitasi
kuat. Nayla dalam memenuhi kebutuhan narkoba tersebut, semata-mata hanya
rasa aman, ia mencari rasa aman lewat untuk mencari aman agar tidak
alkohol. Alkohol bagi Nayla memberikan mendapatkan hukuman. Nayla
rasa aman dan nyaman dari semua membutuhan perlindungan dari orang-
permasalahan hidupnya dibandingkan orang di sekililingnya. Hal ini dapat dilihat
dengan anak sebayanya mereka merasa pada kutipan berikut ini.
nyaman dengan segelas susu dan sekerat (12) “Tak ada kehidupan. Selain
roti. Hal ini dapat dilihat pada kutipan mematuhi peraturan. Maka
berikut ini. pagi itu, Nayla hanya bisa
pasrah mengikuti peraturan.

338 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
Ia mengikuti anak-anak lain melindungi Nayla.
mencuci pakaian. Lalu Mendadak Juli ingin
mengelap, menyapu, dan memperbaiki kehidupan
mengepal lantai” (Ayu, Nayla” (Ayu, 2005: 64).
2005: 15). Nayla membutuhkan perlindungan
Tokoh Nayla mencari rasa aman dari polisi yang sedang
perlindungan rasa aman kepada Bu Lina menjambak rambutnya dan menamparnya
sebagai pembina di rehabilitasi narkoba. karena kasus ingin merampok taksi tetapi
Nayla mendapatkan kebutuhan keamanan aksinya gagal. Nayla merampok bersama
dari Bu Lina yang selalu memanjakan Luna, Yanti, dan Maya mereka merupakan
dirinya. Sebenarnya, para anak binaan itu mantan anak bina dari rumah rehabilitasi
mengharapkan rasa aman bukan malah narkoba. Nayla membutuhkan
rasa ketakutan karana adanya peraturan perlindungan dari teman-temannya untuk
yang ketat maupun adanya hukuman yang melindunginya dari polisi. Pada akhirnya
menjera psikolgi pada anak. Hal ini dapat Nayla mendapat perlindungan keamanan
dilihat pada kutipan berikut ini. dari ibunya Maya yang mengasih uang
(13) Tanpa dia, entah apa tebusan ke kantor polisi. Hal ini dapat
rasanya di dalam sana. Tak dilihat pada kutipan berikut ini.
seperti dua pembina lain. (15) “Kepala Nayla terjungkal ke
Bu Lina memanjakan saya. belekang ketika seorang
Ia sering pura-pura polisi yang sedang berdiri
memberi saya tugas menjambak rambutnya.
menyeterika di kamarnya Tamparan melayang ke pipi
dan saya diperbolehkan Nayla. Banyak tamparan
nonton tv” (Ayu, 2005: 21). melayang di pipinya.
Nayla bertempat tinggal di kos Jambakan di rambutnya.
yang tidak layak dihuni. Terdapat ranjang Nayla masih setengah
kayu yang reyot, kamar mandi yang tidak bermimpi ketika melangkah
layak, dan pompa air yang ngadat. ke luar Polsek dan
Sebenarnya Nayla membutuhkan rasa mengucapkan terima kasih
aman dari keadaan hidupnya. Kemudian atas uang tebusan yang
tokoh Juli ingin memberikan perlindungan dibayar untuknya oleh ibunya
kenyamanan dari keadaan yang tidak Maya” (Ayu, 2005: 75).
layak. Juli takut kalau Nayla terjadi
peristiwa yang tidak diinginkan apalagi 3. Kebutuhan Cinta dan
kalau Nayla terjatuh ke dalam sumur itu Kepemilikan
ketika memompa air maka dari itu Juli Nayla menginginkan dicintai dan
ingin memberikan perlindungan kehidupan disayang dari ibunya, tetapi ibunya tidak
yang layak untuk Nayla. Hal ini dapat memberikan kasih sayang kepada Nayla
dilihat pada kutipan berikut ini. melainkan ibu lebih menyayangi dan
(14) “Jadi jika pompa ngadat mencintai kekasihnya. Nayla ingin dicintai
dan tak ada persediaan air ibunya seperti yang didapatkan kekasihnya
di dalam ember, mereka ibu. Kebutuhan cinta dan kasih sayang
harus menimba air dari penting bagi kehidupan Nayla namun
sumur di sebelah kakus. Air Nayla beranggapan bahwa ibunya tidak
hitam tenang itu tak pernah mencintainya. Padahal Nayla berusaha
jelas kedalamannya. Tak belajar mencintai ibunya. Hal ini dapat
bisa ia bayangkan jika dilihat pada kutipan berikut ini.
Nayla adalah orang yang (16) “Saya pernah belajar
terjatuh ke dalam sumur itu. mencintai perempuan.
Mendadak Juli ingin Mencintai ibu. Tapi

339 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
sayangnya, ibu tak pernah meninggalkan ibu dan dirinya. Selain itu
belajar mencintai saya. Ia Naylya menginginkan memiliki ayah,
lebih senang belajar Nayla rindu dengan ayahnya yang sekian
mencintai kekasih- lama belum pernah bertemu maka dari itu
kekasihnya” (Ayu, 2005: 5). Nayla berusaha mencari alamat rumah
Nayla sangat mencintai Juli, dari ayahnya dan Nayla ingin tinggal bersama
Julilah Nayla mendapatkan kasih sayang ayahnya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
dan rasa dicintai. Cinta membuat Nayla berikut ini.
cemburu ketika kekasihnya Juli datang dan (19) “Berjalan beriringan
sabar menunggu kedatangan Juli. Adanya mencari satu alamat.
rasa suka pada hati Nayla, wajar saja Mengetuk di depan satu
ketika orang yang dicintainya memiliki pintu rumah. Mencari ayah”
kekasih lain selain dirinya. Apalagi ketika (Ayu, 2005: 10).
Juli dan kekasihnya melakukan bercumbu Dalam kehidupan sehari-hari
mesra di depan mata Nayla. Nayla bahwa remaja membutuhkan teman.
merasakan panasnya kecemburuan. Hal ini Teman ini yang akan membentuk suatu
dapat dilihat pada kutipan berikut ini. perkumpulan yang bisa disebut sebagai
(17) “Bersama Juli, saya geng. Pada novel ini adanya kebutuhan
merasakan kehangatan kasih kepemilikan yaitu dengan ditandai adanya
yang pernah ingin saya teman geng. Nayla memiliki geng, di situ
berikan kepada ibu. Saya mereka saling memiliki dan bersama-sama
mulai dibakar cemburu. Saya dalam kehidupan sehari-hari untuk
benci ketika kekasih bermain bersama seperti acara membolos
sesampainya itu datang dan sekolah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
dengan sabar menunggu. Tak berikut ini.
jarang di depan mata saya (20) “Tak lama kemudian Olin
mereka bercumbu. Seakan muncul. Disusul oleh Lidya,
saya tak berada di tempat itu” Shanty, dan Nathalia. Kami
(Ayu, 2005: 5). sudah kumpul berlima.
Nayla tidak ingin memberikan Biasanya acara bolos kami
cintanya kepada orang-orang yang tidak menimbulkan ceria, tapi
semestinya mendapatkan cintanya. Nayla sepertinya, kami sibuk
lebih memilih memberikan cintanya dengan masing-masing
kepada Juli ketimbang laki-laki lain. pikiran di kepala” (Ayu,
Adanya kekeliruan pada diri Nayla yaitu 2005: 21).
mencintai sesama wanita karena Juli Juli juga mencintai Nayla, tetapi
merupakan seorang wanita. Cinta memang Juli tidak ingin melanjutkan hubungan ini
membutakan Nayla. Hal ini dapat dilihat karena takut kalau Nayla selingkuh dengan
pada kutipan berikut ini. orang lain ketika ditinggal Juli ke Bandung
(18) “Saya ingin belajar merasa. maka dari itu Juli memutuskan untuk
Tapi saya tak ingin memberi putus. Juli takut jika tidak bisa memiliki
cinta saya kepada orang- Nayla sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat
orang yang tak semestinya pada kutipan berikut ini.
menerima. Lebih baik saya (21) “Aku uda
memilih mencintai Juli capek. Aku bisa rasa, kamu
ketimbang laki-laki yang cinta sama aku. Masalahnya
menginginkan selaput dara aku Cuma manusia biasa
saja” (Ayu, 2005: 6). yang serba terbatas. Aku
Nayla ingin mendapatkan kasih punya kapasitas. Sayangnya
sayang, cinta, dan ingin tinggal bersama- kapasitasku sudah mentok.
sama dengan ayahnya yang sekian lama Aku ngeri ngabayangin apa

340 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
yang terjadi kalau aku uda dengan Juli. Hal ini dapat dilihat pada
balik ke Bandung besok. kutipan berikut ini.
Aku gak yakin hubungan (24)
jarak jauh akan berhasil, Rindu keparat ini menyerbu
terutama dengan kamu. tanpa ampun. Memohon
Tingga sama-sama aja kehadiran Juli. Merintih
susah sekali ngejagain untuk cinta Juli. Begitu ingin
kamu, apalagi kalau kita saya memintanya kembali”
tinggal sendiri-sendiri” (Ayu, 2005: 105).
(Ayu, 2005: 50). Ben ingin dicintai Nayla, ia
Adanya kebutuhan cinta pada diri meyakini bahwa Nayla tidak mencintai
Juli. Juli mulai jatuh cinta pada gadis yang dirinya. Nayla sendiri beranggapan bahwa
bernama Nayla. Hal ini dapat dilihat pada kalau cinta itu ada. Seoarang laki-laki juga
kutipan berikut ini. membutuhkan kepastian untuk dicintai.
(22) “Perempuan muda yang Bagi Ben jika Nayla tidak mencintainya,
baru beranjak tiga belas percuma saja kalau hubungan ini
usianya. Perempuan yang diteruskan. Maka dari itu Ben meminta
mencuri hatinya pada saat putus dari Nayla, karena Ben tidak pernah
pandangan pertama” (Ayu, mendapatkan cinta dari orang yang
2005: 63). dicintainya. Hal ini dapat dilihat pada
Juli terbakar cemburu karena kutipan berikut ini.
Nayla orang yang dicintainya dinikmati (25) “Tidak Cinta? Ben tidak
mata laki-laki lain. Cinta membuat Juli pernah yakin kalau Nayla
merasa cemburu. Tanpa Nayla harus mencintainya. Nayla sendiri
menari, Juli mampu memberikan uang meyakini kalau cinta tidak
kepada Nayla karena rasa cinta dan kasih ada. Yang Nayla tahu cinta
sayang kepada Nayla, Juli rela berkorban adalah politik manusia demi
untuk membiayai hidup Nayla daripada mencapai sesuatu. Bukan
Nayla harus dinikmati oleh orang lain. Hal untuk mencinta. Mengucap
ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini. kata-kata manis hanya di
(23) “Tanpa harus menari, Juli depan mukanya supaya
mampu memberi Nayla uang dihargai” (Ayu, 2005: 111).
ekstra lima puluh ribu tiap
minggu. Juli rela memberi 4. Kebutuhan Harga Diri
setiap sen pengahasilannya Kebutuhan harga diri dibagi
selama bisa selalu berdekatan menjadi dua yaitu kebutuhan
dengan Nayla. Juli rela rendah dan kebutuhan tinggi.
melakukan apa saja Adapun kebutuhan rendah pada
ketimbang harus terus- penerapan novel Nayla sebagai
menerus diliputi rasa berikut.
cemburu membayangkan A. Kebutuhan Rendah
berpasang-pasang mata Nayla membutuhkan perhatian
menikamati tubuh Nayla” dari seorang ibu. Nayla menginginkan
(Ayu, 2005: 102). ibunya agar memberikan perhatian kepada
Ketika Nayla sudah putus dengan dirinya ketika Nayla jatuh ada seorang ibu
Juli, Nayla mengharapkan Juli datang yang khawatir terhadap dirinya dan Nayla
kembali. Nayla masih mencintai Juli, menginginkan ibunya seperti ibu-ibu yang
Nayla juga menginginkan Juli tetap masih lain yang selalu memberikan perhatian
mencintainya. Cinta yang membuat Nayla kepada anak-anaknya. Hal ini dapat dilihat
rindu kepada Juli ketika Nayla sudah putus pada kutipan berikut ini.

341 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
(26) “ Padahal ia igin melihat ibu dihadapan anaknya. Ibu sudah bilang
seperti ibu-ibu lain yang kepada Nayla ketika Nayla memilih untuk
biasa dilihatnya di sekolah tinggal bersama ayahnya, ibunya tidak
ataupun di ruang tunggu akan pernah menerima kembali
dokter. Ia ingin ibu seperti kedatangan anaknya di rumahnya. Tetapi
ibu-ibu lain yang terkejut ketika ayahnya meninggal, Nayla kembali
ketika anak kandungnya jatuh ke rumah ibunya bersama teman-
hingga terluka dan temannya. Ibunya tetap dalam
mengeluarkan darah, bukan pendiriannya dan gengsi untuk menerima
sebaliknya membuat kembali Nayla karena ibunya sudah
berdarah. Nayla ingin punya melontarkan kalimat tidak akan
ibu, tapi bukan ibunya meneriman Nayla kembali ketika Nayla
sendiri” (Ayu, 2005: 2). sudah memutuskan untuk menemui
Perhatian dari seorang ibu untuk ayahnya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
anaknya. Semua yang dilakukan hanya berikut ini.
untuk kebaikan anaknya. Ibu menghukum (29) “Namun kenapa kamu
Nayla karena ibunya perhatian dan sayang kembali? Kamu kembali
kepada Nayla tidak ada niatan untuk untukku, atau hanya karena
menyiksa Nayla. Hal ini dapat dilihat ayahmu mati? Harusnya kamu
pada kutipan berikut ini. tahu, sikapku tak bisa ditawar.
(27) “Percayalah kepadaku, Aku tak akan menjilat ludahku
anakku. Tak ada seorang ibu sendiri” (Ayu, 2005: 17).
yang tidak mencintai
anaknya. Jika aku harus B. Kebutuhan Tinggi
menghummu, itu karena Ibu mempunyai semangat juang
terpaksa. Aku yakin, Tuhan yang tinggi untuk menafkahi Nayla. Ibu
akan memaklumi semua membuktikan kepada mantan suaminya
tindakanku sejauh Ia tahu bahwa ia mampu berdiri sendiri tanpa
bahwa tak ada sedikit pun bantuan uluran tangannya. Mandiri memang
niatku untuk menyiksa. sudah tertanam kuat pada diri tokoh ibu. Ibu
Semua yang kulakukan menyediakan tempat tinggal yang teduh
adalah untuk kebaikan mu” untuk Nayla, sandang pangan dan papan itu
(Ayu, 2005: 8). semua hanya untuk Nayla. Ibu capek-capek
Ibu merasa bangga dengan tubuh membanting tulang juga diperuntukkan
yang dimilikinya karena banyak laki-laki untuk Nayla. Hal ini dpat dilihat pada
yang takluk kepada ibu. Mereka rela kutipan berikut ini.
menyerahkan jiwa dan raganya hanya (30) “Aku menafkahimu. Aku
untuk ibu. Ibu merupakan kebanggaan dari memberimu tempat berteduh
laki-laki lain, yang memiliki tubuh yang yang nyaman. Aku
seksi dan menggiurkan. Hal ini dapat menyediakanmu segala
dilihat pada kutipan berikut ini. kebetuhan sandang dan
(28) “Lihat berapa banyak laki- pangan. Aku kubuktikan
laki yang takluk kepadaku. kepadanya, akukku, bahwa aku
Lihat betapa mereka rela bisa berdiri sendiri tanpa perlu
menyerahkan jiwa dan ia mengulurkan tangan.
raganya hanya untukku” Tidakkah kamu lihat dengan
(Ayu, 2005: 8). mata kepalamu sendiri
Adanya gengsi dari seorang ibu bagaimana aku bekerja
yang tidak akan menarik ucapannya membanting tulang?” (Ayu,
sendiri. Seorang ibu yang tidak akan 2005: 6).
pernah menarik ucapanya sendiri

342 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
Tokoh Ibu yang mampu hidup tinggalnya. Hal ini dapat dilihat pada
secara mandiri tanpa bantuan orang lain. kutipan berikut ini.
Kemandirian tokoh ibu yang selalu (34)
diajarkan kepada Nayla, supaya Nayla Ia mengusir Nayla pergi,
mampu hidup mandiri seperti ibunya yang seolah ia sudah menguasai
tidak bergantung pada orang lain. Ibu tidak tempat ini. Betul saja,
membutuhkan mereka karena ibu merasa begitu Nayla bangkit
mampu menghidupi kehidupannya tanpa berdiri, Pak Tua
meminta-minta dari orang lain. Hal ini merebahkan tubuhnya di
dapat dilihat pada kutipan berikut ini. atas bangku terminal itu”
(31) “Contohlah aku. Aku tak butuh (Ayu, 2005: 75).
mereka” (Ayu, 2005: 8). Hidup bebas tanpa aturan
Nayla yang mampu hidup secara merupakan kebutuhan yang diinginkan
mandiri tanpa bantuan orang lain. Di situ Nayla. Nayla selalu bertingkah seperti
Nayla mengabari ibunya lewat surat bahwa tidak punya aturan seperti membolos
ia sudah mampu hidup sendiri dan sesuai sekolah, merokok, ke luar malam, dan
dengan didikan ibu. Hal ini dapat diluhat membawa laki-laki tidur di rumah. Hal ini
pada kutipan berikut ini. dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
(32) (35) “Minggu selanjutnya

Saya cuma ingin sampai sekarang ini saya
mengabari bahwa saya jarang ketemu dia. Gak
sudah mulai bisa hidup sekolah tapi pulang malam.
dengan hasil keringat saya Bawa laki-laki tidur di
sendiri” (Ayu, 2005: 53). rumah. Ngerokok” (Ayu,
Nayla memiliki kehidupan yang 2005: 140).
bebas setelah ke luar dari rumah tahanan Nayla berprestasi atas karya
rehabilitasi narkoba. Nayla ketika di tulisnya yang dimuat. Nayla memang
rumah rehabilitasi tersebut, ia tidak bebas memiliki bakat menulis merupakan
dalam menikmati hidup. Setelah berhasil keturunan dari ayahnya. Ayah Nayla
kabur dari rumah rehabilitasi tersebut, ia memang seorang sastrawan. Pantas saja,
menjadi sosok gadis yang bebas seperti kalau Nayla mempunyai kemahiran dalam
malak orang, ngerampok taksi, berantem, menulis. Nayla berjuang ketika karya-
dan ke luar masuk polsek. Hal ini dapat karyanya selalu ditolak oleh banyak media
dilihat pada kutipan berikut ini. tetapi hal itu tidak membuat Nayla
(33) menyerah. Pada akhirnya karya tulisnya “
Setelah berhasil melarikan dimuat.
diri dari rumah perawatan (36) “Selamat atas karya yang
gila itu, saya sempat gila akhirnya dimuat juga.
beneran, memang. Saya Selamat atas karya yang
bergabung dengan anak- bagus. Selamat atas kelahiran
anak bina lain yang duluan baru. Dari Broto, Tomboy,
ke luar. Kami tidur di Gumelar, dan Wawan” (Ayu,
terminal. Kami ikut malak 2005: 152).
orang. Ngerampok taksi. Ardan merupakan sahabat
Berantem. Ke luar masuk Nayla yang dikenalnya ketika sedang
Polsek” (Ayu, 2005: 53). diinterview salah satu stasiun radio di
Ketika Nayla tidur di terminal Bandung. Ardan mempunyai prestasi yang
akibat ia tidak memiliki tempat tinggal, baik yaitu memiliki keahlian dibidang
Pak Tua mengusirnya dari bangku kepeyiaran dan kepenulisan. Hal ini dapat
terminal itu. Bangku terminal itu sudah dilihat pada kutipan berikut ini.
dikuasai Pak Tua sebagai tempat

343 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
(37) “Dan lebih kebetulan lagi, yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat
selain sebagai penyiar, Ardan dilihat pada kutipan berikut ini.
pun sering menulis kolom (40) “Ganti mode dong, Nay...
untuk sebuah majalah ibu nasak sanpe tuak lu ngejins
kota” (Ayu, 2005: 172). dan nge-boots mulu....,”
komentar Olin. “Suntik kurus
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri dong, Mak.... Body lu uda
Pada tokoh Nayla tidak memiliki gak asik banget deh diliatnya.
kepalsuan dalam bertindak. Ketika ia ingin Gue benci aja gak nafsu,
marah maka ia kan marah. Dalam diri gimana lekong?!” Kata Si
Nayla, ia mengaktualisasikan pada dirinya Bencong (Ayu, 2005: 159).
untuk selalu jujur apa adanya tidak Ibu tiri Nayla peduli dengan Nayla
mengada-ada. Hal ini dapat dilihat pada sebagai anak tirinya. Ibu tirinya memiliki
kutipan berikut ini. inisiatif untuk membawa Nayla ke rumah
(38) “Waktu saya sudah mengenal perawatan, itu semua yang dilakukakannya
minuman, saya tidak pernah demi kebaikan Nayla. Supaya Nayla
tidak jujur. Saya marah menjadi gadis yang memiliki kelakuan
ketika mau marah. Saya yang baik sesuai dengan norma. Ibu tirinya
memaki ketika mau memaki. meminta persetujuan kepada ibu
Saya melakukan apa yang kandungnya agar Nayla dibawa ke rumah
saya anggap benar dan tidak perawatan tersebut. Kepedulian ibu tiri
pendendam. Saya merasa tersebut merupakan bagian
seperti bidadari!” (Ayu, mengaktualisasikan diri dengan cara
2005: 162). pedulu terhadap anak tirinya. Hal ini dapat
Nayla tidak menuntut lihat pada kutipan berikut ini.
kesempurnaan, ia tampil apa adanya. (41) “Enggak, Mbak. Saya Cuma
Penampilannya tidak seperti perempuan mau laporan tentang
lain yang selalu memperhatikan perkembangan Nayla dan
penampilannya. Tetapi pada diri Nayla mendiskusikannya. Saya
nyaman dengan penampilannya yaitu takut kecurigaan saya gk
dengan menggunakan gaya pakaian yang benar karena saya pun tidak
sederhana dan tidak berlebihan. Hal ini punya bukti obat apa yang
dapat dilihat pada kutipan berikut ini. Nayla pakai. Tapi saya yakin,
(39) “Ritual wajib yang jarang Mbak ibunya. Mbak pasti
dilakukan Nayla karena ia tak lebih tau. Jadi kalau Mbak
terlalu peduli dengan sependapat dengan saya,
penampilan. Tak peduli dengan bahwa Nayla memakai obat-
persaingan yang sifatnya hanya obatan, saya sudah punya
di permukaan. Barang-barang solusi. Dan inilah yang akan
bermerek ataupun perhiasan. saya sampaikan. Saya butuh
Model rambut terbaru atau pun bantuan Mbak”
perhiasan” (Ayu, 2005: 159). Bantuan apa, solusi apa”?
Adanya kepedulian Olin kepada “Menandatangani surat
Nayla, agar Nayla mengganti gaya persutujuan untuk mengirim
penampilannya yang sesuia dengan Nayla ke rumah perawatan”
zaman. Karena adanya rasa persahabatan (Ayu, 2005: 141).
maka Olin peduli terhadap penampilan
Nayla. Itu semua yang dilakukan untuk A. KESIMPULAN
kebaikan Nayla. Olin mengaktualisasikan Kebutuhan dalam teori Abraham
diri dengan cara peduli terhadap orang Maslow sudah nampak pada diri semua
tokoh yang ada di dalam novel Nayla

344 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022
KAJIAN HUMANISME ABRAHAM MASLOW PADA NOVEL NAYLA
KARYA DJENAR MAESA AYU
(ABRAHAM MASLOW'S STUDY OF HUMANISM IN NAYLA NOVEL
By DJENAR MAESA AYU)
Anista Emilia Widayanti
karya Djenar Maesa Ayu. Tokoh pada yang Hilang (Kajian Psikoanalisis
cerita dalam kehidupan sehari-harinya Carl Gustav Jung). Lingua, 12 (2):
pastinya memiliki kebutuhan yang harus 79-89.
dipenuhi dalam rangka untuk mencapai Sugiarti. 2016. “Kesadaran Ketuhanan
kebahagiaan dan kepuasaan. Bebas Tokoh Utama dalam Kumpulan
merupakan salah contoh kebutuhan Cerpen Ketika Mas Gagah Pergi dan
kebebasan yang diinginkan oleh tokoh Kembali Karya Helvy Tiana
Nayla. Nayla tercermin sebagai sosok Rosa”.Jurnal Keilmuan Bahasa,
wanita yang bebas dan sedang mencari jati Sastra, dan Pengajarannya. April
dirinya. Meskipun ia sebagai wanita yang 2016. Volume 1, Nomor 3, hlm 332-
bebas tetapi ia juga memiliki keahlihan 339.
dalam hal menulis. Jika kebutuhan tidak Sugiarti.2015. “Politik Lokal dalam Novel
terpenuhi maka, akibatnya tidak ada Jatisaba Karya Ramayda Akmal”.
keberlangsungan hidup dalam diri tokoh. Makalah Seminar Nasional Sastra,
Kebutuhan menurut Abraham Maslow Pendidikan Karakter dan Industri
meliputi kebutuhan biologis, kebutuhan Kreatif. ISBN: 978-602-361-004-4.
akan rasa aman, kebutuhan akan rasa Surakarta, 31 Maret 2015.
memiliki dan cinta, kebutuhan harga diri, Sugiarti.2013. “Pemikiran Kritis NH Dini
dan kebutuhan aktualisasi diri. dan Ayu Utami terhadap Konstruksi
Terpenuhnya kebutuhan tersebut dapat Gender”. Makalah Seminar Nasional
mengubah kehidupan tokoh terutama pada Bahasa dan Sastra. Program Studi
tokoh Nayla menjadi individu yang lebih Linguistik Universitas Sumatra
baik, bermanfaat, dan bermartabat. Utara, Medan 19 April 2013.
Sugiarti.2014. “Telaah Estetika dan Etika
DAFTAR PUSTAKA dalam Noval Geni Jora Karya Abidah
Abraham, Ihsan. 2017. Struktur El Khalieqy”. Makalah Seminar
Kepribadian Tokoh dalam Novel Nasional Bahasa, Sastra dan
Surat Kecil untuk Tuhan Karya Pengajarannya.: FKIP UMM,
Agnes Davanor. KEMBARA Jurnal Malang, 10 Maret 2014.
Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Suprapto, Lina, dkk. 2014. Kajian Psikologi
Pengajarannya, 3 (1): 55-63. Sastra dan Nilai Karakter Novel 9
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian: Dari Nadira Karya Leila S. Chudori.
Edisi Revisi. Malang: UMM PRESS. BASASTRA Jurnal Penelitian
Freidman, Howard S dan Miriam W. Bahasa, Sastra Indonesia dan
Schustack. 2008. Kepribadian Teori Pengajarannya, 2 (3): 1-15.
Klasik dan Riset Modern: Edisi Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian
Ketiga. Jakarta: Erlangga. Sastra. Bandung: Angkasa.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Turmudzi, Muhammad Imam. (2018).
Perkembangan. Jakarta: Kencana. Kajian Psikoanalisis Cerpen “Aku
Koeswara, E. 1987. Psikologi Eksistensial. Kesepian Sayang. Datanglah,
Bandung: PT.ERESCO. Menjelang Kematian” Karya Seno
Ayu, Djenar Maesa. 2005. Nayla. Jakarta: Gumira Ajidarma. Alayasastra, 14
PT.Gramedia Pustaka Utama. (1), 20.
Nurgiyantoro, Burhan. 1993. Teori Istiqomah, Nuriana, dkk. 2014. Sikap
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Hidup Orang Jawa dalam Novel
Gadjah Mada University Press. Orang-Orang Proyek Karya Ahmad
Patty, F. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Tohari. Jurnal Sastra Indonesia, 3
Surabaya: Usaha Nasional. (1): 1-9.
Septiarini, Tri dan Renni Handayani
Sembiring. 2017. Kepribadian Tokoh
dalam Novel Mencari Perempuan

345 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai