PENDAHULUAN
Walaupun berbentuk fiksi, misalnya cerpen, novel, dan drama, persoalan yang
mengemasnya dengan gaya yang berbeda-beda dan syarat pesan moral bagi
bahwa karya sastra (terutama cerpen, novel, dan drama) dapat menjadi potret
otentik dalam dunianya. Menurut peneliti dalam sebuah karya sastra fiksi,
karya sastra buatannya. Khususnya pada novel, biasanya terdapat satu ide
pokok utama dan beberapa ide pokok tambahan yang berfungsi sebagai media
untuk menyampaikan ide pokok utama pada penikmat karya sastra. Beberapa
ataupun perselisihan yang dialami oleh para tokoh yang ada dalam sebuah
ini sering kita kenal dengan istilah konflik. Manusia dijadikan objek
dilihat dari segi kehidupannya. Tingkah laku merupakan bagian dari gejolak
jiwa, sebab dari tingkah laku manusia dapat dilihat gejala-gejala kejiwaan
yang pastinya berbeda satu dengan yang lain. Konflik batin termasuk
jiwa (Agus Sujanto dkk, 2006: 12). Pada diri manusia dapat dikaji dengan
karena itu, karya sastra disebut sebagai salah satu gejala kejiwaan (Ratna,
2004: 62). Karya sastra yang merupakan hasil dari aktivitas penulis sering
merupakan hasil dari penciptaan seorang pengarang yang secara sadar atau
tidak sadar menggunakan teori psikologi. Di dalam buku yang sama Ratna
(2004:350) menyatakan bahwa, “Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan
dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur
pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung
dalam karya sastra. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
sastra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru
karya sastra melalui pendekatan Psikologi Sastra, secara tidak langsung kita
dengan nilai kejiwaan yang mungkin tersirat dalam karya sastra tersebut.
Peneliti tertarik untuk mengkaji novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma
Nadia. Hal ini dikarenakan oleh adanya tokoh Cinta yang ditampilkan secara
orang yang ada disekitarnya maupun konflik antara dia dengan dirinya
sendiri. Akan tetapi dalam novel ini pengarang lebih banyak menggambarkan
konflik batin yang dialami oleh tokoh Cinta, penggambaran kejiwaan Cinta
akibat permasalahan yang secara bertubi-tubi menyerangnya telah menarik
begitu banyak perhatian pembaca. Sehingga tidak heran jika novel Cinta di
Ujung Sajadah karya Asma Nadia ini menjadi salah satu novel Best Seller di
Indonesia. Oleh karena itu peneliti memilih untuk meneliti konflik batin
dan peneliti memiliki hasrat ingin tahu, apakah penerapan konflik batin pada
batin tokoh utama pada novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia
tokoh utama dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia sudah
pernah diteliti oleh Artika Elpi Sandra, yang merupakan mahasiswa program
studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Universitas Bung Hatta dengan
judul Konflik dan Watak Tokoh Utama dalan Novel Cinta di Ujung Sajadah
Karya Asma Nadia. Peneliti mengetahui hal ini setelah mencari informasi
sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam novel
dan mendeskripsikan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam
1) Manfaat Teoritis
sastra)” ini diharapkan dapat dipahami, diterima serta dapat bermanfaat bagi
masyarakat. II.