DISUSUN OLEH :
Restiani 206210753
Kelas 5A
2.1.3 Kutipan yang Berkaitan dengan Perwatakan Tokoh Tambahan dalam Novel
Danur Karya Risa Saraswati
Pada bagian ini penulis menjelaskan kutipan-kutipan yang berkaitan dengan
perwatakan tokoh tambahan dalam novel Danur karya Risa Saraswati.
1. Peter
Kutipan:
Sekolahku hanya berjarak 2 kilometer, tapi pagi itu kaki ini seperti tengah
menempuh jarak puluhan kilometer. Hampir 5 menit sekali kuhentikan
langkahku dan berteriak, “Peter! Aku butuh istirahat!” Peter seperti tidak
peduli dengan ucapanku. Dia mempercepat langkahnya hingga hampir
berlari. Aku harus tetap pergi sekolah. Berulang kali Peter mengancam
akan meninggalkanku jika lagi-lagi aku mangkir sekolah dengan beribu
alasan yang menurutnya konyol. (Gerbang Dialog Danur,5)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa peter disiplin kepada Risa.
Kutipan:
Sifat egois Peter juga tampaknya melekat padaku. (Gerbang Dialog
Danur,69)
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Peter mempunyai sifat egois.
Kutipan:
Entah apa yang ada di benakku, tapi yang pasti aku sangat benci belajar.
Apalagi Pak Nafi adalah warga setempat yang tentu saja derajatnya lebih
rendah dariku. Papa menanamkan hal ini dalam otakku sejak umur 5 tahun.
Dia bilang “Peter kamu adalah orang terpilih yang lahir dikeluarga ini.
Derajat kita jauh lebih tinggi dibandingkan mereka!”sambil menunjuk
Siti,salah satu wanita tua yang bekerja di rumah kami. (Gerbang
Dialog Danur,14)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Peter bersifat sombong. Dia menganggap
Manusia Pribumi derajatnya lebih rendah daripada Peter.
Kutipan :
Terkadang aku bingung harus bersikap seperti apa. Perdebatan mereka
berdua membuatku mau tidak mau harus banyak bermain peran. Jika
bersama Papa, aku menjadi orang tegas yang menganggap harga diriku lebih
tinggi daripada orang-orang lokal yang ada disekitarku. Tak jarang aku
membentak Siti saat Papa disebelahku, dan Papa akan menganggukan
kepala sambil tersenyum bangga menatapku. Saat bersama Mama, aku
menjadi Peter yang lebih bertoleransi, dan berjiwa sosial. Aku jadi lebih
ramah, dan mengabaikan kebangsaan atau derajat seseorang. Bingung juga
kadang harus berganti-ganti sifat seperti ini. Tapi lambat laun aku mulai
menikmati dua sisi berbeda yang ada di dalam diriku ini. (Gerbang Dialog
Danur,15)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Peter mempunyai dua sifat yang berbeda
yaitu apabila dia bersama dengan ayahnya, Peter mempunyai sifat arogan dan
mempunyai derajat yang tinggi daripada rakyat pribumi. Sedangkan apabila dia
bersama ibunya, Peter menjadi pribadi yang lebih bertoleransi.
2. Hans
Kutipan:
Hans si muka jelek buruk rupa ! Suaramu parau dan cengeng! Sering
menangis tanpa sebab. Kau juga licik, suka merebut mainan-mainanku dan
Janshen.” (Gerbang Dialog Danur,28)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Hans mempunyai sifat yang cengeng, dia
sering menangis tanpa sebab.
Kutipan:
Kalian berdua sama jeleknya kok,sama nakalnya. Sama- sama suka menarik
rambut siapa pun yang sedang tidur dirumah ini. Kalian nakal, titik.
(Gerbang Dialog Danur,28)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Risa mengatakan Hans dan Hendrick
mempunyai sifat nakal.
Kutipan:
Memangnya ingatanmu kuat Hans ? Hahahaha, kamu terlalu pelupa untuk
mengingat masa kecilmu. Kamu sama saja pelupanya dengan Opa Hans!
Hahaha! Kau memang terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan
Janshen. Ingat Janshen, bukan aku.(Gerbang Dialog Danur,30) Haha betul
juga yah ! Hans, kamu bahkan lupa hari ulang tahunmu! Kamu juga lupa
saat malam minggu lalu kita berenam berencana menginap bersama di
loteng atas. (Gerbang Dialog Danur,30)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Hans sangat pelupa, bahkan dia saja lupa
dengan hari ulang tahunnya.
3. Hendrick
Kutipan:
Hei! Jangan bilang mukaku jelek! Mukaku hanya berbintik sedikit lebih
banyak daripada mukamu! Cengeng ? Kau sendiri pun sering menangis!
Aku tidak pernah merebut satu pun mainan kalian! Aku selalu minta izin
bukan ?. (Gerbang Dialog Danur,28)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Hendrick mempunyai sifat yang sama
dengan Hans yaitu cengeng.
Kutipan:
Kalian berdua sama jeleknya kok, sama nakalnya. Sama- sama suka
menarik rambut siapa pun yang sedang tidur dirumah ini. Kalian nakal, titik.
(Gerbang Dialog Danur,28)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Risa mengatakan Hans dan Hendrick
mempunyai sifat nakal.
Kutipan :
Tapi aku kan tidak mau berdekatan dengan mereka. Helen juga tak pernah
kuhiraukan. Mungkin memang nasibmu buruk, Hans. Helen tidak pernah
suka padamu. Hahaha!. (Gerbang Dialog Danur,28)
Kutipan tersebut memberitahukan bahwa Hendrick sangat cuek pada semua
temannya, dia juga cuek pada perempuan yang suka padanya.
4. Wiliam
Kutipan:
“Wiliam, kamu adalah anak yang tampan dan cerdas, bisakah kau ubah
sikapmu? Aku yakin banyak sekali yang ingin menjadi temanmu. Kau
hanya terlalu tertutup”, seorang guru di sekolah pernah berkata kepadaku,
(Gerbang Dialog Danur, 44)
Kutipan di atas menjelaskan bahwa Wiliam sangat tertutup (tidak banyak bicara).
5. Jhansen
Kutipan:
Tuhan, jangan pisahkan aku dengan adik yang sangat kusayangi, itu saja
Tuhan. Aku terlalu mencintainya, hingga tidak tahu apa yang akan
kulakukkan jika harus melalui hari-hari tanpanya. (Gerbang Dialog Danur,
60)
Kutipan tersebut menggambarkan bahwa jhansen sangat saying kepada adiknya.
2.2 Analisis Data
Seperti yang diuraikan pada landasan teori, membicarakan mengenai
perwatakan tidak terlepas dari pembicaraan tokoh karya sastra tersebut. Dalam
penyajian tokoh, watak tokoh ada beberapa cara yang ditempuh pengarang.
Perwatakan adalah gambaran mengenai tindak tanduk, ucapan, kebiasaan. Dalam
cerita sepertinya manusia dalam kehidupan sehari-hari ada watak yang baik
(protagonis) dan watak tidak baik (antagonis). Watak adalah sesuatu yang
menunjukan sifat atau sikap parah tokoh yang seperti ditafsirkan pembaca, lebih
menunjukkan pada kualitas pribadi seorang tokoli.
Novel Danur terdapat sejumlah tokoh yang mendukung terjadinya sebuah
peristiwa atau kejadian yang membentuk cerita yang memadai. Analisis yang
penulis lakukan terhadap novel Danur karya Risa Saraswati memperlihatkan juga
bagaimana pengaruh satu orang tokoh yang dijadikan alat bagi pengarang untuk
membangkitkan ide ceritanya. Novel ini yang mejadi tokoh utamanya Risa, karena
tokoh inilah yang mempunyai peranan dalam mengembangan cerita.
Selain tokoh utama ada beberapa tokoh lain yang terdapat dalam novel ini,
tokoh-tokoh ini disebut juga tokoh tambahan. Tokoh tambahan tersebut adalah:
Peter, Hans, Hendrick, Wiliam, Jahnsen, Samantha, dan Asih. Nama tokoh-tokoh
ini berdasarkan pengamatan penulis, pada umumnya berperan sebagai pelengkap
yang mendukung dan mengiringi peran tokoh utama. Kehadiran tokoh tambahan
ini hanya bersifat sementara dalam cerita tersebut.
2.2.1 Analisis Perwatakan Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan dalam novel Danur
karya Risa Saraswati
Unsur perwatakan dalam sebuah cerita merupakan pemberian sifat pada
seorang tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita. Watak atau perwatakan sama
halnya dengan karakter atau sifat seorang tokoh yang digambarkan pengarang
dalam sebuah cerita. Watak tokoh dalam sebuah cerita dapat mendorong para
pembaca agar ingin mengetahui tentang isi sebuah karya sastra.
Watak, perwatakan atau karakter tokoh dalam cerita dapat dilihat dari sisi
kepribadian individual. Aminuddin (2011:80-81) menyatakan,
Dalam upaya memahami watak pelaku, pembaca dapat menelusuri lewat (1)
Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya, (2) Gambaran yang
diberikan pengarang lewat lingkungan kehidupannya, (3) Menunjukkan
bagaimana perilakunya, (4) Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang
dirinya sendiri, (5) Memahami bagaimana jalan pikirannya, (6) Melihat
tokoh lain berbincang tentangnya, (7) Melihat tokoh lain berbincang
dengannya, (8) Melihat bagaimana tokoh-tokoh lain itu memberikan reaksi
terhadapnya, (9) Melihat bagaimana tokoh itu dalam reaksi tokoh yang
lainnya.
Cara pengarang menggambarkan watak para tokoh cerita ialah dengan cara
analitik (langsung) menjelaskan nama tokoh beserta gambaran fisik, kepribadian,
lingkungan kehidupan, jalan pikir, proses berbahasa dan lain-lain. Dapat juga
dengan cara dramatik (tidak langsung), yaitu melalui percakapan atau dialog yang
digambarkan oleh tokoh, pengungkapan kebiasaan tokoh, jalan pikiran atau
tindakan tokoh ketika menghadapi masalah kehidupan.
Tokoh cerita harus digambarkan sesuai dengan apa yang diucapkannya, apa
yang diperbuatnya, apa yang dipikirkannya, dan apa yang dirasakannya harus betul-
betul menunjang penggambaran wataknya yang khas milik dia. Saad dalam Sukada
(1993:64) menyatakan cara menggambarkan perwatakan tokoh sebagai berikut:
1. Cara Analitik, pengarang dengan kisahnya dapat menjelaskan karakteristik
seseorang tokoh.
2. Cara Dramatik, menggambarkan apa dan siapa tokoh itu tidak secara
langsung, tetapi melalui hal-hal lain:
a. Menggambarkan tempat atau lingkungan sang tokoh.
b. Percakapan antara tokoh dengan tokoh lain.
c. Pikiran sang tokoh.
d. Perbuatan sang tokoh.
Berdasarkan analisis data diatas dapat disimpulkan watak tokoh utama dan
tambahan sebagai berikut :
Tokoh utama :
1. Risa : baik hati dan menyayangi sahabat-sahabatnya . Risa juga sosok
yang mandiri karena ia sejak kecil tinggal bersama neneknya
diBandung dan jauh dengan kedua orang tuanya.
Tokoh tambahan :
2. Peter : Baik hati, sifatnya berbeda dengan ayahnya. Ayah Peter sanagat
merendahkan bangsa Indonesia, namun peter sangat menghargai
bangsa Indonesia tetapi ia sangat membenci nippon yang telah
membunuhnya.
3. William : Sangat pendiam, ketika teman-temannya dan Risa asik
berbincang-bincang, William hanya diam.
4. Hans : Baik hati, pintar , lucu , tetapi sangat dewasa dan menyayangi ke
lima sahabatnya.
5. Hendrick : Humoris karena sering mengejek sahabat2nya dan
membuat mereka tertawa terbahak-bahak
6. janshen : Pribadi yang cengeng dan lucu