1 April 2014
Nuraliawati
SMPN 4 Batujajar
Pos-el: nuraliawatia@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian manusia Sunda yang ada dalam
Cerpen tahun 1950-an sampai tahun 2000-an, dengan menggunakan pendekatan psiko-logi
sastra yang bertitik tolak dari asumsi bahwa karya sastra itu sering membahas kejadian dan
tingkah laku manusia yang bermacam-macam. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif. Sedangkan tehnik yang digunakan meliputi telaah pustaka,
observasi, dan analisis wacana. Berdasarkan hasil penelitian, kepribadian manusia Sunda yang
ada dalam cerpen tahun 1950-an sampai tahun 2000-an meliputi beberapa sifat yang menjadi
kepribadiannya. Diantaranya penampilan dan perkataan yang baik, teguh pendirian, teguh
terhadap aturan agama, ramah, sabar, ikhlas, jujur, tidak pernah putus asa, tegas, mandiri,
tawakal, bijaksana, mencintai tanah leluhurnya, mempunyai rasa kemanusiaan, cepat marah,
sombong, dan suka menipu.
Abstract
This research aimed at describing the personality of Sundanese people in short stories from
1950s to 2000s by means a literary psychology approach. It departs from an assumption that
literary works often reveal a range of incidents and people’s behaviors. The method used in
this research is a descriptive method by employing techniques such as observation, document
analysis and discourse analysis. Results indicate that the personality of Sundanese people
depicted in short stories from 1950s to 2000s includes a number of characters, among others
good words and nice appearance, strong will, adherence to religious teachings, being courteous,
patient, sincere, honest, resilient, ¿rm, self-reliant, wise, humanist, succumb to God’s will and
love one’s homeland. Other characters include ill-tempered, arrogant and deceitful.
pemilihan umum presiden dan wakil presiden. seminar dan penelitian yang dilaksanakan
Tujuannya agar beberapa orang Sunda yang oleh Rusyana dan teman-teman. Mengenai
dipilih oleh masyarakat Jawa Barat dijadikan pandangan hidup orang Sunda dari tradisi
calon untuk memegang jabatan menteri atau lisan, sastra Sunda dan kehidupan sehari-
jabatan-jabatan kenegaraan lainnya. Terlepas hari (tahun 1987-1989), walau tidak secara
dari pro dan kontra masyarakat Jawa Barat khusus menggambarkan kepribadian
(Sunda), kegiatan itu diadakan berdasar pada manusia Sunda, tapi bisa dijadikan bahan
stereotif bahwa orang Sunda itu mempunyai yang akan mengantarkan pemahaman
sifat selalu mengalah seandainya diminta terhadap bagaimana ciri dan karakter khas
untuk menjadi pemimpin, padahal dirinya kepribadian manusia Sunda.
mampu, baik itu secara intelektual maupun Ciri dan karakter manusia yang
secara politik. memperlihatkan kepribadian manusia Sunda
Stereotif manusia Sunda tidak bisa diteliti dari potensi dasar yang dimiliki
selamanya negatif sebagaimana di uraikan oleh manusia itu sendiri. Karena manusia
di atas, banyak sifat manusia sunda yang lahir ke dunia dibarengi oleh bermacam-
positif seperti jujur, teguh pendirian dan macam kemampuan atau potensi yang
mempunyai keyakinan yang tebal terhadap bisa dijadikan kekuatan untuk menjalani
satu hal. Sebagaimana yang di-gambarkan kehidupannya.
oleh (Rosidi, 2009:1-2) Bahwa ciri-ciri dan Potensi yang dimiliki manusia meliputi
karakter khas manusia sunda itu berdasar jasmani, akal dan roh. Setiap potensi
pada dua tokoh sastra dan tokoh sejarah. mempunyai posisi dan kekuatan yang sama
Beberapa tokoh sastra (lama dan baru) yang penting, diibaratkan satu bentuk bangunan
dijadikan sampel, diantaranya Sangkuriang, yang mempunyai tiga sisi yang sama panjang-
Si Kabayan, Mundinglaya Di Kusumah. nya. Kesempurnaan dan perkem bangan
Purba Sari Ayu Wangi, Raden Yogaswara, keribadian manusia sunda akan banyak
Dewi Pramanik (Ratna Suminar) dan tergantung pada kesesuaian tiga potensi
Karnadi. Sedangkan tokoh sejarah meliputi tadi. Dengan potensi dasar itulah manusia
Dipati Ukur, Ki Tapa, Pangeran Kornel, dapat menghadapi serta menyelesaikan
Haji Hasan Mustapa dan Dewi sartika. masa lah yang dihadapinya.
Ciri-ciri dan karakter khas beberapa Masalah yang sifatnya empiris, dihadapi
tokoh yang disebutkan di atas menu-rut manusia dengan potensi jasmani, sedangkan
Rosidi belum bisa menggambarkan ciri masalah yang sifatnya logis dihadapi
dan karakter khas manusia Sunda secara dengan potensi akal. Potensi roh digunakan
umum. Nilai-nilai dan sifat-sifat tertentu manakala manusia itu berhadapan dengan
yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut bisa jadi persoalan hidup yang tidak empiris dan
ada pada diri manusia Sunda secara umum, tidak logis.
tapi untuk menyimpulkan bahwa ciri dan Reaksi manusia terhadap potensi dasar
karakter khas manusia Sunda seperti yang yang ada pada diri manusia itu sendiri
terlihat pada diri tokoh-tokoh tersebut, menghasilkan bermacam-macam kegiatan.
memerlukan pemikiran dan representasi Salah satunya adalah kegiatan menggunakan
yang lebih luas. bahasa. Kegiatan kreatif manusia dalam
Walaupun penelitian tentang manusia menggunakan bahasa diantaranya bisa
sunda pernah dilaksanakan, tapi gambaran diekspresikan melalui kegiatan sastra.
tentang manusia Sunda belum ditelusuri Hal ini sesuai dengan pemikiran Rusyana
secara utuh. Selain Rosidi, penelitian (1987:311), bahwa sastra itu ada dalam dunia
terhadap manusia Sunda pernah dijelaskan ¿ksi, yang merupakan hasil kreatif manusia,
dalam beberapa makalah di seminar- hasil penelitian, tanggapan, fantasi, pikiran,
64 LOKABASA Vol. 5, No. 1 April 2014
perasaaan dan keinginan yang berbaur satu ada hubungannya dengan masalah yang
sama lain, lalu diwujudkan menggunakan diteliti. Dengan menggunakan tehnik analisis
bahasa. wacana, bahan yang sudah dikumpulkan,
Sastra menjelma karena adanya lalu dianalisis serta dipahami isinya sampai
dorongan-dorongan dari rasa dan keinginan ditemukan korelasinya atau hubungannya
manusia untuk menjelaskan isi hati, dengan masalah yang diteliti.
pengalaman, dan keinginan untuk saling
mempengaruhi satu sama lain. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan karya sastra tidak lepas Kumpulan cerpen dalam penelitian ini
dari perkembangan ilmu pengetahuan yang adalah karangan ¿ksi dalam bentuk prosa
ada di luar dunya sastra itu sendiri, termasuk yang pendek, dan mempunyai sifat naratif.
hubungannya dengan konsep kehidupan. Cerpen tersebut diciptakan dan diterbitkan
Sehubungan dengan itu, muncul sebuah dalam bentuk buku kumpulan cerpen tahun
konsep yang menjelaskan adanya hubungan 1950-an sampai tahun 2000-an.
yang sangat erat antara fenomena sastra dan Cerita pendek yang sering disingkat
cermin kehidupan. cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif dan
Manfaat dari penelitian ini secara ¿ktif yang cenderung padat dan langsung
keilmuan adalah 1) memperkuat atau menam- pada tujuan. Karena padatnya, cerpen sukses
bah wawasan pengetahuan tentang sastra mengandalkan tehnik-tehnik sastra seperti
Sunda, terutama dalam cakupan struktural tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara
dan psikologi sastra. 2) memperkuat atau lebih luas dibanding ¿ksi lainnya yang lebih
menambah wawasan pengetahuan tentang panjang.
aplikasi sastra menggunakan pendekatan Dalam sastra Sunda cerpen merupakan
psikologi sastra yang dihubungkan dengan istilah terjemahan dari bahasa Inggris short
konsep psikoanalisis. story, karena cerpen berasal dari sastra
Secara praktis, penelitian ini memberikan Eropa. Dilihat dari bentuknya, cerpen
manfaat untuk: 1) menentukan gambaran merupakan karangan prosa yang pendek.
kepribadian manusia Sunda dari hasil-hasil Ukuran pendek, belum bisa menggambarkan
karya orang Sunda. Hal ini dapat ditemukan satu cerita pendek, sebab dongeng juga
dari bermacam-macam karya sastra, biogra¿, merupakan prosa naratif yang pendek. Oleh
pemikiran-pemikirannya dan dari kehidupan sebab itu, perlu diperhatikan karakteristik
sehari-harinya, 2) dijadikan dokumentasi carpon dari sifat-sifat naratifnya. Tapi jika
tentang perkembangan manusia Sunda dari memperhatikan karya-karya dalam sastra
masa ke masa, 3) dijadikan alternatif bahan Sunda, akan terlihat bentuk cerpen yang
pelajaran di sekolah atau di masyarakat. pendek tersebut. Untuk membaca satu
buah cerpen, hanya menghabiskan waktu
METODE antara 10 sampai 30 menit. Jumlah kata
Metode yang digunakan dalam penelitian yang digunakan dalam cerpen umumnya
ini adalah metode deskriptif, yang bertujuan tidak lebih dari 5000 kata. Tebalnya pun
untuk memberikan gambaran kepribadian lebih kurang antara 3 sampai 6 halaman
dalam cakupan struktur organisasi, dinamika (Nurgiyantoro, 2009:10).
dan perkembangannya dalam satu deskripsi Cerita pendek, dalam sastra Sunda
situasi. Tehnik penelitian dalam penelitian dimulai ada pada abad ke-20, yang lahir
ini mencakup telaah pustaka, observasi dan melalui media cetak majalah dan Koran.
analisis wacana. Tehnik telaah pustaka dan Beberapa media cetak yang lahir dalam
observasi digunakan untuk mencari dan rangka upaya menyalurkan karangan orang
menemukan bahan pustaka serta data yang Sunda adalah Papaes Nonoman (1951),
Nuraliawati: Kepribadian Manusia Sunda 65
Padjadjaran (1918, tahun 1929 berubah (1952). Dalam tabel berikut adalah kumpulan
menjadi Parahyangan), Volsalmanak Sunda cerpen Sunda karya satu orang pengarang
(1919), Pustaka Sunda (1923) dan panghegar
Sedangkan kumpulan cerpen yang berupa antologi bisa dilihat dalam tabel berikut ini.
66 LOKABASA Vol. 5, No. 1 April 2014
Jika memperhatikan produktivitas itu?” atau “ada berapa orang jumlah pelaku
lahirnya buku kumpulan cerpen Sunda cerita tersebut?”.
dalam tabel di atas, terlihat ada masa yang Tokoh yang tampil dalam sebuah cerita,
kosong selama 29 tahun atau kumpulan diberi watak sendiri-sendiri oleh pengarang.
cerpen tersebut tidak terbit dalam waktu Adanya watak inilah yang menyebabkan
lama. Pada dekade tahun 1940-an dan 1970- adanya konÀik, baik konÀik antara tokoh
an buku kumpulan cerpen itu tidak terbit. dengan tokoh, tokoh dengan lingkungannya
Ada kemungkinan pada tahun 1940-an, atau bahkan konÀik dalam diri tokoh tersebut.
orang Sunda yang merupakan bagian dari Cara menampilkan tokoh yang seperti itulah
bangsa Indonesia sedang menghadapi masa yang disebut dengan penokohan.
kesulitan karena perang, politik dan transisi Penokohan adalah bagaimana
kekuasaan. Sedangkan dekade 1970-an cara pengarang menggambarkan dan
belum diketahui penyebabnya (Koswara, mengembangkan watak tokoh-tokohnya
2010:72). dalam satu cerita rekaan. Jones dalam
Setiap kejadian dalam karya ¿ksi, sama Nurgiyantoro (2009:165), menyebutkan
halnya dengan kejadian dalam kehidupan bahwa penokohan merupakan gambaran
sehari-hari. Dalam karya tersebut, setiap yang jelas tentang satu tokoh yang
kejadian dilakukan oleh para pelaku tertentu. ditampilkan dalam sebuah cerita.
Dalam karya ¿ksi, sering dipakai istilah Menurut Pickering dan Hoeper dalam
tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan Minderop (2005:6), dalam menampilkan
atau karakter dan karakterisasi yang sering watak atau karakter tokoh, pengarang
kali diartikan sama. Padahal istilah-istilah menggunakan cara atau metode dalam
tersebut sebenarnya mempunyai arti yang karyanya. Pertama menggunakan metode
berbeda. langsung (telling), kedua metode tidak
Menurut Nurgiyantoro (2009: 165), langsung (showing).
istilah tokoh, merujuk pada orangnya, Berkenaan dengan tehnik penokohan,
pelaku cerita, misalnya sebagai jawaban dari Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro
pertanyaan; “Siapa tokoh utama dalam cerita (2009: 194-210), membagi tehnik penokohan
Nuraliawati: Kepribadian Manusia Sunda 67
menjadi 2, yaitu tehnik ekspositori dan tehnik bahwa dalam menggambarkan pelaku,
dramatik. Dalam tehnik ekspositori, pelaku khususnya pelaku utama dalam cerpen
digambarkan langsung oleh pengarang. Sunda bisa dilakukan melalui tehnik sebagai
Sedangkan tehnik dramatik dibagi menjadi berikut: 1) deskripsi pengarang tentang
beberapa tehnik, diantaranya: 1) tehnik karakter tokoh; 2) percakapan tokoh; 3)
cakapan, adalah tehnik yang dipakai untuk tingkah laku tokoh; 4) gambaran ¿sik tokoh;
menggambarkan watak pelaku dalam sebuah 5) pendapat tokoh lain tentang tokoh utama
karya sastra; 2) tehnik tingkah laku, adalah atau sebaliknya.
tehnik yang terwujud dalam tindakan pelaku; Ibarat manusia dalam kehidupan sehari-
3) tehnik pikiran dan perasaan, watak tokoh hari, tokoh dalam karya sastra mempunyai
akan tergambar dalam perasaannya dan juga tingkah laku dan watak sendiri-sendiri.
jalan pikirannya; 4) tehnik arus kesadaran, Tingkah laku atau watak setiap orang dalam
adalah percakapan yang berlangsung dalam mereaksi setiap kejadian dalam kehidupan
diri pelaku, atau sering disebut dengan sehari-harinya sering disebut kepribadian.
monolog; 5) tehnik reaksi tokoh, adalah Sebab semua kebiasaan inilah yang
reaksi tokoh terhadap satu masalah atau akan digunakan oleh setiap orang dalam
satu kejadian dalam sebuah cerita; 6) tehnik mereaksi setiap kejadian dalam lingkungan
reaksi tokoh lain, adalah pendapat pelaku sekelilingnya. Robert Driscoll dalam
lain terhadap pelaku utama atau sebaliknya; Parengkuan (2010:7) menjelaskan bahwa
7) tehnik pelukisan latar, adalah tehnik yang kepribadian yang menjadi ciri khas setiap
dipakai menggambarkan pelaku melalui orang (life style), diformulasikan sejak orang
latar belakang tempat dan latar belakang itu belum mencapai usia 5 tahun. Artinya
keadaan lingkungan sekelilingnya; 8) tehnik karakteristik seseorang yang awalnya
pelukisan ¿sik, adalah tehnik yang dipakai terbentuk dalam pendidikan keluarga serta
oleh pengarang dalam menggambarkan pengaruh lingkungan sekitarnya, akan
pelakunya lewat gambaran ¿sik pelaku. menjadi karakter dasar seseorang, yang
Dari beberapa pendapat para ahli yang akan terbawa sampai seseorang itu dewasa.
dijelaskan di atas, peneliti menyimpulkan Seperti yang terlihat dalam bagan berikut ini.
Pendidikan Pengalaman
Karakter
Dasar
sebelum usia
5 tahun
Norma Kepercayaan
Bagan 1: Kepribadian
Nilai-nilai dan
selayaknya orang tersebut kudu “nyunda”, kalungguhan”, “urang Sunda mah jembar
atau mengaktualisasikan anggapan haté”. Padahal dalam kenyataan sehari-hari,
tersebut. Dengan cara melaksanakan dan kita banyak menyaksikan banyak sekali
menggunakan norma-norma atau nilai-nilai orang Sunda yang mau dan akan melakukan
kesundaan; 3) Sunda Genetik, yaitu seseorang apa saja agar keinginannya tercapai, termasuk
yang secara genetik lahir dari orang tuanya untuk mendapatkan jabatan. Dari sikap
yang berketurunan Sunda asli; 4) Sunda seperti ini bisa disimpulkan bahwa orang
Sosiokultural, jika seseorang mempunyai seperti ini adalah muna¿k, ucapan tidak
orang tua yang salah satunya orang Sunda sama dengan tingkah lakunya. Sesuai dengan
asli dan tingkah lakunya “nyunda”, maka pendapat Hidajat dalam Rosidi (2009:51),
dia layak diebut orang Sunda; 5) Sunda bahwa sebelum mendirikan Pagoeyoeban
Geogra¿s-Demogra¿s, adalah setiap orang Pasoendan (1913), Edi S. Ekadjati
yang mendiami tatar Sunda secara geogra¿s merumuskan, bahwa yang menyebabkan
(secara administratip disebut provinsi Jawa orang Sunda tertinggal oleh orang lain adalah
Barat). “faktor mental dan pendidikan orang Sunda
Menurut Rosidi (2009: 1-5) yang disebut yang tidak memperlihatkan kreativitas,
manusia Sunda itu adalah manusia yang dinamika, keuletan, keberanian dan etos
sehari-harinya memahami serta menjalankan kerja yang tinggi”. Apakah benar demikian?
nilai-nilai budaya Sunda. Belum ada penelitian secara ilmiah tentang
Sebagai salah satu masyarakat budaya hal itu. Jadi belum bisa dibantah, dan juga
yang hidup diantara masyarakat dan belum bisa diterima.
budaya lain, sudah selayaknya orang Sunda Dengan menggunakan tehnik sampling,
mempunyai pandangan hidup yang berbeda peneliti menetapkan bahwa sumber data
dengan masyarakat lainnya. Menurut dalam dalam penelitian ini adalah 35 cerpen
menjalankan kehidupannya, etnis Sunda Sunda. Dengan pertimbangan cerpen yang
mendasari dirinya dengan citra insan yang terpilih mempunyai ciri-ciri karya sastra
akhlakul karimah, yaitu manusia yang yang baik. Karya sastra yang baik itu bisa
senantiasa memegang teguh antara agama, mengungkapkan aspek kejiwaan yang baik,
sosial dan ekonomi. isinya merupakan suatu ikatan yang utuh
Ciri lain yang dimiliki orang Sunda antara bentuk, bahasa dan isi, serta adanya
menurut Koentjaraningrat (2004:310) ajaran moral dan tingkah laku. Selain itu
adalah sangat bangga terhadap budayanya yang menjadi pertimbangan adalah selaku
serta pandangan-pandangan hidupnya yang karya sastra yang menjadi cermin kehidupan
mempunyai nilai tinggi. Menurut Suryalaga (mimetik), cerpen Sunda yang terpilih bisa
(2010:vii), dengan menjalankan pandangan menghibur dan besar sekali manfaatnya
hidupnya dalam tingkah laku sehari-hari, untuk pembaca. Sesuai dengan konsep
sifat dasar manusia Sunda menjelma dalam Horace berkenaan dengan dulce et etile,
sifat cageur, bageur, pinter, singer, pangger bahwa karya sastra itu mempunyai fungsi
dan cangker. menghibur sekaligus mengajarkan satu hal.
Sikap orang Sunda yang positif, tentu Hal ini bisa disimpulkan bahwa karya sastra
saja dibarengi juga dengan sikap yang yang baik itu selain indah, manfaatnya juga
negatif. Orang Sunda itu senang membodohi besar. Cerpen yang terpilih dalam penelitian
diri sendiri dengan menutup kenyataan ini adalah seperti terlihat dalam tabel berikut.
oleh ucapan yang membuat enak di hati.
Contohnya seperti: “Urang Sunda mah lemes
budina, resep ngéléhan, sok ngaheulakeun
batur”, “urang Sunda mah tara karooh ku
70 LOKABASA Vol. 5, No. 1 April 2014
Setelah dianalisis berdasarkan gambaran dan 5) pandangan tokoh lain. Maka watak
1) deskripsi pengarang, 2) omongan tokoh, tokoh dalam cerpen terpilih akan muncul
3) tingkah laku tokoh, 4) penampilan tokoh, seperti dalam tabel berikut ini.
Nuraliawati: Kepribadian Manusia Sunda 71
Berikut adalah beberapa contoh analisis sudah menjadi simbol jati diri manusia
cerpen berdasarkan unsur intrinsik dan teori Sunda secara budaya. Tokoh Si kabayan
psikologi Karl Gustav Jung. akan menjadi sosok manusia Sunda yang
berbeda, apabila diceritakan oleh orang yang
1. Cerpen Si Kabayan dina Poéan Lebaran berbeda.
Si Kabayan merupakan tokoh imajinatif Sosoknya seakan tak pernah mati,
masyarakat Sunda. Tokoh Si Kabayan juga karena ia mampu berganti peran secara
72 LOKABASA Vol. 5, No. 1 April 2014
Naib sendiri. Seorang penghulu yang selalu laku dan reaksi tokoh lain, terlihat jelas dari
memberikan nasehat dan pencerahan pada sikapnya yang gigih mencari nafkah untuk
umatnya. Namun mempunyai watak yang keluarga sambil memegang teguh prinsip
bertolak belakang antara omongan dan dan ketentuan agama.
tingkah lakunya. Dari omongan dan rekasi Sikapnya yang penyayang, terhadap
pelaku lain, tergambar bahwa Pa Naib itu keluarga dan lingkungan sekitarnya,
seseorang yang bisa disebut “ngelmu ajug”, membuat Mardi disenangi dan dihormati
menerangi orang lain, tapi dirinya sendiri oleh tetangganya yang tidak seagama,
tetap dalam kegelapan. Satu sikap yang amat sehingga timbul sikap saling menghargai
dilarang oleh orang Sunda. diantara mereka. Setiap sikap dan tingkah
Ditinjau dari psikologi kepribadian, lakunya tidak pernah lepas dari aturan
sudah tentu orang seperti ini disebut agama, karena Mardi pernah bersekolah di
introvert. Karena ia selalu memandang sebuah pesantren.
subjektif terhadap orang lain dan lingkungan Sikap “nyunda” yang Islami dan Islam
diluar dirinya. yang “nyunda”, ia terapkan dalam mendidik
anak dan istrinya. Hingga anak-anaknya
4. Cerpen Hampura merasa bangga menjadi orang Islam yang
Tokoh utama cerpen Hampuran adalah “nyunda” dan orang Sunda yang Islami,
Mang Alo. Mang Alo seorang tukang cukur serta hidup diantara orang-orang yang bukan
yang mempunyai watak muna¿k, suka Islam dan bukan suku Sunda.
bersikap seenaknya sendiri terhadap orang Kepribadian Mardi seperti itu, secara
lain, tak pernah menghargai perasaan orang psikologi termasuk ke dalam orang yang
lain, tak bisa dipercaya, bahkan hidupnya berkepribadian extrovert. Yaitu orang yang
pun tak berpedoman pada agama. Walaupun perhatiannya tidak hanya pada diri dan
pada akhir cerita ada keterangan yang keluarganya, tapi lebih kepada lingkungan
menyebutkan dengan jelas mengapa Mang hidup sekitarnya.
Alo mempunyai sikap seperti itu.
Jika melihat sifat Mang Alo yang jelek 6. Cerpen Nini Asmi
ini, tidak bisa dikatakan bahwa sifat inilah Sesuai dengan judul cerpen, tokoh
yang ada pada manusia Sunda. Karena sifat utamanya adalah Nini Asmi. Hal ini
seperti ini hampir di setiap suku di Indonesia tergambar jelas dari keseluruhan isi cerita.
akan kita temui. Dari deskripsi pengarang dan respon
Sifat mang Alo yang seperti ini termasuk tokoh lainnya, Nini Asmi adalah seorang
ke dalam orang yang berkepribadian introvert, perempuan tua yang berperawakan sehat dan
karena semua sikap yang dilakukannya kuat. Terlihat dari kegiatannya sehari-hari
semata-mata hanya untuk keuntungan seperti ke kebun, ke pasar, memasak, bahkan
dirinya sendiri. Tanpa memikirkan orang mencari kayu bakar.
lain dan lingkungan sekelilingnya. Nini Asmi seorang yang mempunyai
sifat tegar, mandiri dan mempunyai
5. Cerpen Mulang sifat penyayang. Disebut tegar karena ia
Tokoh utama dalam cerpen Mulang mempunyai sikap hati yang tetep kuat, tidak
bernama Mardi. Mardi adalah seorang pernah takut menghadapi situasi dalam
bersuku Sunda asli, yang hidup dan mencari hidup yang tak pernah menguntungkan
nafkah di daerah transmigran di sebuah daerah untuk dirinya. Sejak suaminya meninggal
di Maluku, yang mempunyai watak ulet dan dunia, ia harus hidup sendiri, tanpa anak dan
memegang teguh perintah agama. selain dari keluarga lainnya. Sedangkan sikap mandiri
deskripsi pengarang, tuturan pelaku, tingkah Nini Asmi, merupakan sikap bebas, dan
74 LOKABASA Vol. 5, No. 1 April 2014
hidup dengan tenaga sendiri tanpa bantuan 2000-an mempunyai sifat yang dominan
orang lain. muncul adalah sifat sabar, tawakal, ramah,
Sikap Nini Asmi yang penyayang, ikhlas, bijaksana, tanggung jawab, sopan,
merupakan sikap yang terwujud dalam mengerti terhadap nilai-nilai atau norma
sikapnya yang selalu ingin membuat yang ada di masyarakat, memegang teguh
orang senang, ingin memberi pada yang agama dan tradisi.
membutuhkan, dan sikap merasa kasihan Dalam penelitian ini juga tergambar
terhadap orang lain dan juga pada binatang. jelas bahwa kepribadian manusia Sunda
Sikap penyayang Nini Asmi dalam cerpen ini dari masa ke masa mengalami perubahan,
terlihat dari tindakannya yang mengangkat terutama perubahan ke arah kebaikan, yang
seorang anak perempuan yang tidak normal. menjadi pedoman hidup dalam menjalankan
Sikap ini didasari oleh hatinya yang terusik kehidupan sehari-hari.
melihat seorang anak perempuan di pasar Jika dilihat secara psikologis, kepribadian
yang sering diolok-olok orang gila. manusia Sunda yang tergambar dalam
Sikap seperti ini, oleh Carl Gustav Jung cerpen tahun 1950-an sampai dengan tahun
disebut extrovert, karena sikap Nini Asmi 2000-an, 60 % menunjukkan kepribadian
selalu tertuju pada orang lain dan lingkungan yang extrovert, sedangkan yang 40 % nya
sekitarnya. Terutama yang membutuhkan menunjukkan kepribadian yang introvert.
bantuan. Walaupun sebenarnya dirinyapun
sangat membutuhkan bantuan. PUSTAKA RUJUKAN
Hasan, S.H., dkk. (2010). Pengembangan
SIMPULAN Pendidikan Budaya dan Karakter
Sebagai salah satu suku yang hidup Bangsa. Bahan Pelatihan: Penguatan
berdampingan dengan budaya lain, sudah Metodologi Pembelajaran Berdasarkan
selayaknya orang Sunda mempunyai Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk
pandangan hidup yang berbeda dengan Daya Saing dan Karakter Bangsa.
masyarakat lainnya. Pandangan hidupnya Jakarta: Kementrian Pendidikan
itulah yang merupakan pola pikir yang utuh Nasional Badan Penelitian dan Pengem-
dan harus direÀeksikan dalam kehidupan bangan Pusat Kurikulum.
sehari-hari. Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu
Orang Sunda yang sebagian besar Antropogi. Jakarta : Rineka Cipta
menganut agama Islam, mempunyai Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Ke-
implengan terhadap petunjuk-petunjuk budayaan di Indonesia. Jakarta: Djam-
agama. Walaupun pada kenyataannya tidak batan
semua orang Sunda menjalankan kewajiban Koswara, D. (2010). Sastra Sunda Modern.
agamanya dengan sempurna. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Pandangan hidup yang didasari oleh Minderop, A. (2005). Metode Karakterisasi
agama Islam, dan mewarnai kehidupan Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka
orang Sunda, serta nilai-nilai budaya Obor Indonesia.
yang tercermin dalam kehidupan sehari- Najati, M.U. (2010). Psikologi Qurani.
harinya, sangat diperlukan untuk mengatur Bandung: Marja.
dan memberi petunjuk terhadap sikap dan Nurgiyantoro, B. (2009). Teori Pengkajian
tingkah lakunya dalam menjalani kehidupan. Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Univer-
Setelah memperhatikan hasil analisis sity Press.
dalam penelitian, bisa disimpulkan bahwa Parengkuan, E. (2010). Click! Strategi
kepribadian manusia Sunda yang tergambar Taktis Berkomunikasi dengan Berbagai
pada kumpulan cerpen tahun 1950-an sampai Kepribadian. Jakarta: PT. Gramedia.
Nuraliawati: Kepribadian Manusia Sunda 75