XI IPS 3/24
Sosok Minke ini disebut Pramoedya karena terinspirasi dari Tirto Adhi
Soerjo, pendiri surat kabar berbahasa Melayu pertama di Indonesia yang
dikenal sebagai Bapak Pers Nasional.Berlatar di Surabaya, latar filmnya
dibuat seperti zaman pendudukan Hindia Belanda sekitar tahun 1898. Pada
suatu hari, Minke bertemu dengan Annelies (Mawar Eva de Jongh).
Annelies adalah anak dari Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti) dengan
tuannya Herman Mellema (Peter Sterk), pemilik perusahaan Boerderij
Buitenzorg. Minke dan Annelies jatuh cinta. Pada masa itu Nyai dianggap
sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan karena statusnya
sebagai istri simpanan. Sadar dengan statusnya, Nyai Ontosoroh pun
berusaha keras untuk belajar agar bisa diakui sebagai manusia.
Hubungan Minke dan Annelies pun mendapat penolakan dari berbagai
pihak. Terutama ayah Minke yang baru saja diangkat sebagai Bupati.
Polemik tentang hubungan keduanya pun muncul lagi ketika kebahagiaan
Minke dan Annelies direnggut oleh hukum bangsa kolonial.
Cerita film Bumi Manusia menjadi rumit karena berbedanya latar belakang
antara Minke dan Annelies. Tak hanya sinopsis film Bumi Manusia yang
menarik, ternyata alur filmnya juga cukup baik. Tidak hanya bercerita
tentang cinta tapi juga persoalan ketimpangan kelas, rasisme hingga
feodalisme.