KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
K-I4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menunjukkan bukti tertulis karakter unggul tokoh dalam teks biografi dengan
rasa ingin tahu, responsif, dan bertanggung jawab.
2. siswa terampil Menemukan perilaku baik tokoh dalam teks biografi penuh rasa ingin tahu,
tanggung jawab dan percaya diri
D. Materi Pembelajaran
Teks biografi
Isi teks biografi
Struktur teks biografi.
Pola penyajian karakter unggul tokoh.
Karakter unggul.
Cara meneladani karakter unggul tokoh.
E. Matode Pembelajaran
F. Media Pembelajaran
1. Penyajian komputer (laptop) dengan program powerpoint.
2. Bahan ajar otentik teks biografi (hasil penelitian atau media massa).
3. Buku teks dan buku ensiklopedia.
4. Film dokumenter.
5. Internet.
G. Sumber Pembelajaran
Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X (Peminatan), KEMDIKBUD
Buku referensi lain yang menunjang materi tentang biografi
H. Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
2 Inti Peserta didik dengan rasa ingin tahu, disiplin, dan 115
bertanggung jawab membaca teks biografi Chairil Anwar menit
I. Penilaian Pembelajaran
1. Kompetensi keagamaan dan sosial
a. Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b. Bentuk : catatan hasil observasi
c. Instrumen : jurnal (terlampir)
2. Kompetensi Pengetahuan:
a. Teknik penilaian : tes
b. Bentuk Penilaian : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan kelompok.
c. Instrumen penilaian: kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)
3. Kompetensi keterampilan :
a. Teknik penilaian : penugasan.
b. Bentuk : tugas tertulis.
c. Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan kepada
peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi
ketentuan yang ditetapkan.
5. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
Biografi Harimurti Kridalaksana lahir di Ungaran, Jawa Tengah, pada tanggal 23 Desember
1939. Ia memiliki nama lengkap Raden Mas Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana. Pada
tahun 1963 Harimurti menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Sastra, Universitas
Indonesia. Pada tahun 1971 ia mengikuti pendidikan tentang didaktik bahasa di University of
Pittsburg, Amerika Serikat, dan pada tahun 1973 mengikuti summer school sekaligus menjadi
visiting scholar di University of Michigan Ann Arbor, Amerika Serkat. Ia pernah menjadi
Fulbright Scholar di University of Pittsburgh, Amerika Serikat, pada 1971; Ia juga pernah
menjadi visiting scholar di University of Michigan, Amerika Serikat, pada 1973. Pada tahun
1985 ia menjadi pengajar dan peneliti tamu di Johan Wolfgang Goethe Universitat, Jerman.
Kemudian, pada tahun 1987 ia memperoleh gelar doktor ilmu sastra .Harimurti memulai karier
dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada tahun 1961 ketika ia menjadi guru dalam
bidang civies dan penerjemah karya-karya dalam ilmu politik dan ilmu sosial selama beberapa
tahun.
Pada tahun 1961 ia mulai mengabdi di Universitas Indonesia dan mendapat tugas mengajar
sejarah linguistik dan linguistik historis komparatif Austronesia pada tahun 1963. Setahun
kemudian Harimurti mengajar di Universitas Atma Jaya dan di pelbagai perguruan tinggi di
Jakarta dan Yogyakarta, termasuk di Sekolah Staf dan Komando AngkatanLaut, Universitas
Gadjah Mada. Ia juga pernah mengajar di Frankfurt, Napoli, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Ia
juga pernah dan masih menjadi external examiner di Universiti Malaya, Universiti Putra
Malaysia, Annamalia University (India), dan Universiti Brunei Darussalam. Di Universitas
Indonesia ia juga pernah menjadi Ketua Jurusan Sastra Indonesia dua kali dan menjadi
Koordinator Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana selama dua periode.Sebagai pakar
bahasa, Harimurti telah manulis makalah lebih dari 100 dan buku lebih dari 20. Di awal
kariernya, Ia pernah menulis, antara lain “Towards a standardization of phonologic and
morphologic borrowed elements in Indonesian” dalam International Conference of Orientalists,
Kuala Lumpur 1967; “Second participant in Indonesian address” dalam International Congress
of Orientalist, Camberra (Australia) 1971; dan “Lexicography in Indonesia” dalam International
Congress of Linguists, Wina (Austria) 1979. Beberapa penelitian lapangan pernah juga
dilaksanakannya, antara lain penelitian sosiolinguistik di Jakarta dalam rangka kerja sama
Stanford University dan Universitas Indonesia pada tahun 1969. Selain penelitian sosiolinguistik,
Harimurti juga pernah mengadakan penelitian mengenai bahasa Melayu Riau di Pulau Bintan
dan Pulau Lingga, lalu melanjutkan penelitiannya mengenai bahasa Orang Laut di Kepulauan
Riau dan mengenai bahasa Orang Sakai di Riau Daratan dari tahun 1969 sampai dengan 1972
Penenlitian ini disponsori oleh Lembaga Research Kebudayaan Nasional LIPI. Kemudian, pada
tahun 1974 ia melakukan survei politik bahasa di Malaysia, Singapura, dan Filipina.Harimurti
adalah editor Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua dan Kamus Mandarin-Indonesia. Di
antara buku-buku yang pernah ditulisnya ialah Kamus Linguistik, Kelas Kata dalam Bahasa
Indonesia, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, Masa Lampau Bahasa Indonesia:Sebuah
Bunga Rampai, Introduction to Word Formation and Word Classes in Indonesian, Wiwara:
Pengantar Bahasa dan Kebudayaan Jawa. Makalah pentingterkini yang beredar di luar negeri
berjudul “The Sanskrit legacy in Indonesia today” yang disajikannya dalam 11th World
Conference of Sanskrit di Turino Italia pada 3 April 2000, dan “Paradigma semiotik dalam
linguistik Melayu/Indonesia” yang disajikan di Universiti PutraMalaysia pada 22 Oktober 2001.
Dalam bulan Juli 2002 diluncurkan buku terbarunya yang berjudul Struktur, Kategori, dan
Fungsi dalam Teori Sintaksis. Di organisasi profesi Harimurti juga aktif. Ia pernah menjadi
anggota organisasi ilmiah seperti Linguistic Society of America, Societas Linguistica Europaea,
Royal Asiatic Society, International Association of Cognitive Linguistics, Koninklijk Instituut
voor Taal, Land, en Volkenkunde, Himpunan Pembina Bahasa Indonesia, Masyarakat Linguistik
Indonesia, Perkumpulan Linguistik Malaysia. Ia juga menjadi salah seorang anggota
International Committee on Indonesian Etymology, Ketua Himpunan Pembina Bahasa Indonesia
yang pertama (2 periode), dan Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia 2 periode. Sampai
sekarang ia masih menjadi profesor teori linguistik dan Bahasa Indonesia dan Kepala Pusat
Leksikologi dan Leksikografi di Universitas Indonesia; dan pada 1 Desember 1999 ia mulai
menjabat Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Chairil Anwar adalah seorang penyair yang berasal dari Indonesia. Chairil Anwar mulai
terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di Majalah Nisan pada tahun 1942, saat
itu ia baru berusia 20 tahun. Ia juga dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” dalam karya-nya, yaitu
"Aku". Ia telah menulis sebanyak 94 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai
Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern
Indonesia.
Sebagai anak tunggal yang biasanya selalu dimanjakan oleh orang tuanya, namun Chairil Anwar
tidak mengalami hal tersebut. Bahkan ia dibesarkan dalam keluarga yang terbilang tidak baik.
Kedua orang tuanya bercerai, dan ayahnya menikah lagi. Chairil lahir dan dibesarkan di Medan,
sewaktu kecil Nenek dari Chairil Anwar merupakan teman akrab yang cukup mengesankan
dalam hidupnya. Kepedihan mendalam yang ia alami pada saat neneknya meninggal dunia.
Chairil Anwar bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-
orang pribumi pada masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia
keluar sebelum lulus. Dia mulai menulis puisi ketika remaja, tetapi tidak satupun puisi yang
berhasil ia buat yang sesuai dengan keinginannya.
Meskipun ia tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, tetapi ia tidak membuang waktunya sia-sia,
ia mengisi waktunya dengan membaca karya-karya pengarang Internasional ternama, seperti :
Rainer Maria Rike, W.H. Auden, Archibald Macleish, Hendrik Marsman, J. Slaurhoff, dan Edgar
du Perron. Ia juga menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris, Belanda, dan Jerman.
Biografi
Biografi merupakan salah satu teks yang menjelaskan tentang seorang tokoh yang memiliki
kelebihan atau keunggulan tokoh tersebut yang dapat diteladani pembaca.Memuat informasi
berdasarkan fakta pada tokoh, memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam
memecahkan masalah, harus memiliki struktur teks biografi yang jelas.
1. Fungsi
Dapat digunakan sebagai panutan bagi pembaca, Memuat informasi berdasarkan fakta pada
tokoh, memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah,
mengetahui dan memahamikarakter orang lain dan banyak belajar tentang orang lain melalui
tokoh-tokoh lain
2. Struktur
Orientasi, dalam teks tersebut adalah pengenalan. Terdapat pada paragraf awal
Pristiwa dan masalah : peristiwa ditandai dengan cerita masa kuliah dan masa menikah
Reorientasi, kembali mengisahkan perkuliahan
3. Kebahasaan
Pronomina: Kata ganti yang sering digunakan adalah kata ganti orang ketiga beliau
(dia). Kata ganti ini bervariasi dengan nama diri atau penyebutan nama tokoh atau panggilan
tokoh
Konjungsi temporal:
Kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan klausa degan klausa atau kailmat
dngan kalimat
kata penghubung waktu seperti selanjutnya, lalu, kemudian, ketika, sebelum, dan sesudah,
tatkala, sewaktu
Kalimat simpleks/tunggal yaitu kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat. Minimal
kalimat tunggal memiliki unsur subyek dan predikat sedangkan obyek dan keterangan tidak
selalu muncul secara lengkap
Contoh: Beliau juga memiliki nama kehormatan dari klannya yaitu Madiba.
Kata kerja material; kata kerja yang berhungan dengan perbuatan, contoh memulai,
mengambil, dll
Kata kerja pasif untuk menjelskan peristiwa yang dialami tokoh. Contoh: dikenal
Kata hubung yang ditemukan dalam teks ini adalah kata penghubung koordinatif dan
subordinatif. Kata penghubung koordinatif yaitu kata penghubung yang yang menghubungkan
dua unsure kalimat atau lebih yang yang kedudukannya setara. Contohnya: dan
. Lampiran Penilaian:
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
2
3
4
5
..
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
KUIS
Materi : Karakteristik, struktur teks biografi dan pola penyajian
karakter unggul tokoh dalam teks biografi.
Instrumen:
Catatan: Nilai hasil tes lisan ini digunakan sebagai nilai bonus
Pedoman penyekoran:
Kunci:
1) Ciri teks biografi antara lain berupa teks naratif dan menggambarkan kehidupan seseorang.
2) Struktur teks biografi adalah orentasi, peristiwa penting, reorientasi.
3) Pola penyajian karakter tokoh adalah melalui narasi penulis, dialog, dan gabungan natara
narasi dan dialog.
Rubrik Penilaian Penugasan Individual
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Kunci:
1. Ciri teks biografi antara lain berupa teks naratif dan menggambarkan kehidupan seseorang.
2. Struktur teks biografi adalah orentasi, peristiwa penting, reorientasi.
3. Pola penyajian karakter tokoh adalah melalui narasi penulis, dialog, dan gabungan natara
narasi dan dialog.
PENUGASAN
1. Temukan dua karakter unggul tokoh dalam teks biografi di atas dengan mengisi teks berikut
ini.
2. Jelaskan bagaimana caramu meneladani karakter unggul tokoh biografi tersebut dalam
bentuk teks eksposisi lisan lengkap dengan tesis (pernyataan umum), argument (alasan,
bukti, contoh), dan pernyataan ulang.
Kunci:
3. Karakter unggul tokoh: jujur, disiplin, pantang menyerah.
4. Rambu-rambu cara meneladani karakter unggul tokoh harus ada (a) karakter unggul, (b)
pernyataan umum karakter unggul tokoh yang dipilih, diterapkan pada aktivitas apa, (c)
argument, dan (d) pernyataan ulang.