Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2021/2022
Nama : Alfin Zahra Firdausi
NIM : 200212606039
Asal Universitas : Universitas Negeri Malang
Mata Kuliah : Kajian Prosa Indonesia Lanjutan (A)
Semester/ SKS : III/A/2 SKS
Hari / tanggal : Kamis, 14 Oktober, pukul 15.00 – 16.40
Departemen : Sastra Indonesia
Dosen : Dra. Nurhayati Harahap, M. Hum.

Soal:

1. Uraikanlah tentang unsur-unsur intrinsik prosa:


a. pengertian,
Jawaban : Unsur intrinsic prosa merupakan unsur pembangun yang berasal dari dalam karya
sastra itu sendiri. Unsur-unsur ini secara factual dapat ditelaah dan diketahui secara langsung saat
membaca karya sastra tersebut. Pendekatan intrinsic suatu karya sastra mencoba menjelaskan
fungsi dan keterkaitan unsur yang tentu masih berhubungan dengan unsur di luar prosa, seperti
biografi pengarang, latar belakang penciptaan, atau keadaan dan pengaruh karya sastra kepada
pembacanya.
b. unsur-unsurnya,
Jawaban : Berikut adalah unsur-unsur intrinsic prosa
 Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan
mengandung struktur semantis yang mana menyangkut persamaan-persamaan atau
perbedaan-perbedaan. Untuk memahami tema, pembaca terlebih dahulu harus memahami
unsur-unsur signifikasi yang membangun suatu cerita serta dapat menyimpulkan makna
yang dikandungnya, dan mampu menghubungkan dengan tujuan penciptaan
pengarangnya.
 Tokoh dan penokohan. Tokoh merupakan pelaku-pelaku tertentu yang bertugas untuk
memerankan suatu karakter dalam prosa. Tokoh dalam cerita selalu memiliki watak-
watak tertentu. Penokohan yaitu cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku pada
karya prosa.
 Plot/Alur. Plot/alur merupakan urutan kejadian karya prosa yang mana tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.unsur ini merupakan unsur penting dalam
setiap karya sastra.
 Latar/Setting. Latar/setting mengacu pada hal-hal ynag berkaitan dengan tempat, waktu,
dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yag diceritakan. Latar ini dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
 Gaya Bahasa. Pada dasarnya, setiap karya sastra tidak hanya memerhatikan gaya
bahasanya, namun juga memerhatikan gaya dari pengarang, serta ekspresi. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa gaya adalah cara pengarang dalam menyampaikan gagasannya lewat
media Bahasa yang indah dan harmonis meliputi beberapa aspek, yaitu pengarang,
ekspresi, dan gaya Bahasa.
 Sudut Pandang. adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk
menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam
sebuah karya fiksi kepada pembaca. Ada empat macam sudut pandang, diantaranya
pengarang sebagai tokoh cerita, pengarang sebagai tokoh sampingan, pengarang sebagai
orang ketiga, dan pengarang sebagai pemian utama dan narrator.
 Amanat. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanat
utama harus merujuk pada tema. Pesan moral lainnya dapat ditemukan tersebar dalam
cerita.
c contoh unsur-unsur intrinsik dari sebuah karya sastra
Jawaban : Unsur intrinsik pada cerpen “Matinya Seorang Demonstran”
 Tema
Tema yang diangkat adalah cinta segitiga di tengah ramainya demonstrasi politik yang
menuntut perubahan.
 Alur
Alur yang digunakan pada cerpen Matinya Seorang Demonstran adalah alur mundur.
Cerita diawali ketika Ratih melewati sebuah jalan yang mengingatkannya pada
kenangannya bersama Eka dan Arman.
 Penokohan
Tokoh yang terdapat pada cerpen Matinya Seorang Demonstran ada tiga, yaitu Ratih,
Eka, dan Arman.
1. Ratih
Ratih digambarkan sebagai tokoh utama yang cantik dan memiliki sifat perhatian. Hal
ini terbukti dari sikap baiknya kepada Eka yang seorang aktivis.
2. Eka
Tokoh Eka digambarkan sebagai tokoh utama yang pemberani. Keputusannya
menjadi aktivis membawanya pada masalah demonstrasi memaksanya untuk turun ke
jalan dan mengorbankan dirinya.
3. Arman
Arman digambarkan sebagai tokoh tambahan yang antagonis. Sifat sombong yang
membanggakan pangkat ayahnya menjadikan ia meremehkan orang lain.
 Latar
1. Latar Tempat : Kampus, rumah, jalan, warung, dan auditorium fakultas filsafat.
2. Latar Waktu : Siang dan malam.
3. Latar Sosial : Latar sosial ditandai dengan keadaan politik yang ramai dengan
banyaknya demonstrasi yang menuntut perubahan.
 Amanat
Cerpen Matinya Seorang Demonstran memiliki amanat yaitu ketika berdemo perhatikan
keselamatan. Sampaikan argumen seperlunya. Hal ini digambarkan dari aksi demo para
demonstran yang sampai celaka karena tidak berhati-hati dan melawan aparat kepolisian.
 Sudut Pandang
Sudut pandang yang dipakai adalh sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang ini
ditandai dengan kata ganti “dia”, “ia”, dan penyebutan nama tokoh.
 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang adalah bahasa lugas yang menggunakan
bahasa yang jelas sehingga pembaca mudah memahami kata per kata.

d. kajian yang telah dilakukan: objeknya, oleh siapa, hasil kajiannnya, dan linknya
 Objek Kajian : Cerpen pada Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014.
Matinya Seorang Demonstran
 Pengkaji/peneliti : Sri Lestari, dkk
 Hasil Kajian :
 Tema
Tema yang diangkat adalah cinta segitiga di tengah ramainya demonstrasi politik yang
menuntut perubahan.
 Alur
Alur yang digunakan pada cerpen Matinya Seorang Demonstran adalah alur mundur.
Cerita diawali ketika Ratih melewati sebuah jalan yang mengingatkannya pada
kenangannya bersama Eka dan Arman.
 Penokohan
Tokoh yang terdapat pada cerpen Matinya Seorang Demonstran ada tiga, yaitu Ratih,
Eka, dan Arman.
4. Ratih
Ratih digambarkan sebagai tokoh utama yang cantik dan memiliki sifat perhatian. Hal
ini terbukti dari sikap baiknya kepada Eka yang seorang aktivis.
5. Eka
Tokoh Eka digambarkan sebagai tokoh utama yang pemberani. Keputusannya
menjadi aktivis membawanya pada masalah demonstrasi memaksanya untuk turun ke
jalan dan mengorbankan dirinya.
6. Arman
Arman digambarkan sebagai tokoh tambahan yang antagonis. Sifat sombong yang
membanggakan pangkat ayahnya menjadikan ia meremehkan orang lain.
 Latar
4. Latar Tempat : Kampus, rumah, jalan, warung, dan auditorium fakultas filsafat.
5. Latar Waktu : Siang dan malam.
6. Latar Sosial : Latar sosial ditandai dengan keadaan politik yang ramai dengan
banyaknya demonstrasi yang menuntut perubahan.
 Amanat
Cerpen Matinya Seorang Demonstran memiliki amanat yaitu ketika berdemo perhatikan
keselamatan. Sampaikan argumen seperlunya. Hal ini digambarkan dari aksi demo para
demonstran yang sampai celaka karena tidak berhati-hati dan melawan aparat kepolisian.

 Sudut Pandang
Sudut pandang yang dipakai adalh sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang ini
ditandai dengan kata ganti “dia”, “ia”, dan penyebutan nama tokoh.
 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang adalah bahasa lugas yang menggunakan
bahasa yang jelas sehingga pembaca mudah memahami kata per kata.

 Link kajian : https://core.ac.uk/download/pdf/211749821.pdf

2. Uraikanlah tentang unsur-unsur ekstrinsik prosa:


a. pengertian,
Jawaban : Unsur ekstrinsik prosa merupakan unsur pembangun di luar karya prosa yang secara
tidak langsung mempengaruhi suatu system karya sastra atau prosa itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa unsur ektrinsik adalah segala factor dari luar yang melatarbelakangi lahirnya suatu karya,
seperti nilai sosiologi, nilai ekonomi, nilai politik, nilai moral, nilai psikologi, dan lain
sebagainya. Unsur ekstrinsik merupakan nilai subjektif pengarang yang bisa berupa kondisi
sosial dan motivasi yang mendorong dan mempengaruhi kepengarangan seseorang. Unsur
ekstrinsik memungkinkan seorang penelaah mampu ,menginterpretasikan karya sastra dengan
lebih tepat.
b. pendekatan-pendekatannya
Jawaban : Pendekatan unsur ekstrinsik merupakan pendekatan subjektif, yang mana
memperhatikan segala aspek dari sudut pandang pengarang.

3. Uraikanlah tentang sosiologi sastra:


a. pengertiannya
Jawaban : Sosiologi sastra dapat dismpulkan sebagai ilmu interdisipliner yang memadukan antara
dua cabang ilmu, yakni sosiologi dan sastra. Sastra dan sosiologi dapat saling terkait dan menjadi
sebuah teori yang dapat digunakan untuk mengkaji sebuah karya sastra. Sosiologi sastra
mengedepankan telaah karya sastra dengan pertimbangan aspek-aspek sosial dalam kehidupan
masyarakat guna mengetahui penggambaran realitas dalam sebuah karya sastra.
b. teori dan pendekatannya
 Sikana (1986:110) “sosiologi sastra merupakan suatu kajian dalam kritik sastra. Dalam
kajian sosiologi sastra mengkhususkan dalam penelaahan sastra dengan memperhatikan
segi-segi social dalam kemasyarakatan.”
 Sikana (1986:110-115) “konsep asas pendekatan sosiologikal dalam sastra meliputi,
pertama, pendekatan ini akan membicarakan latar belakang penulis. Kedua, aspek dalam
karya sastra itu sendiri sering diteliti dari sudut kepentingan masyarakat, yaitu tema, plot,
dan Bahasa. Ketiga, memberikan perhatian sewajarnya pada kesan karya atau kesan
kesusastraan terhadap masyarakat. Keempat, selain daripada kesan, pengaruhnya juga
diambil kira, terdapat perbedaan diantara kesan dan pengaruh. Kelima, aspek terakhir
ialah melihat tata Susila, etika, budaya, dan falsafah yang terdapat dalam sebuah karya.”
 Semi (2013:3) “sosiologi sastra adalah suatu telaah yang objektif dan ilmiah tentang
manusia dalam masyarakat dan tentang social dan proses social, sosiologi menelaah
bagaimana mayarakat itu tuntas dan berkembang.
c. kajian yang telah dilakukan: objeknya, oleh siapa, hasil kajiannnya, dan linknya
Jawaban :
 Objek Kajian : Skripsi dengan judul Analisis Sosiologi Sastra Dalam Novel
Megat Karya Rida K liamsi
 Pengkaji/peneliti : Kaana Rizki Yolanda Prahasti
 Hasil Kajian : Berdasarkan hasil penelitian penulis, diketahui terdapat jumlah
data yang dapat dibedakan berdasarkan unsurnya. Unsur social dalam novel Megat dapat
diketahui melalui cara tokoh berinteraksi, berkelompok, dan adanya konflik sosial yang
terdapat dalam novel tersebut. Ada 27 data interaksi sosial, 2 data kelompok sosial, dan 4
data konflik sosial. Kedua yaitu unsur etika. Unsur etika dalam novel Megat tercermin
dari sikap dan tingkah laku tokoh yang terlihat dalam cerita tersebut. Ada 9 data etika
tanggung jawab, 7 data etika hati nurani, dan 6 data etika hak dan kewajiban.
Pada unsur budaya dapat diketahui dari kebiasaan dan adat istiadat yang tercermin dalam
novel Megat. Terdapat aspek bahasa sebanyak 11 data, system pengetahuan ada 7 data,
system peralatan hidup dan teknologi ada 9 data, system pencaharian hidup ada 4 data,
dan system religi ada 13 data. Dari keseluruhan data-data tersebut diperoleh dari kutipan
pada novel Megat karya Rida K Liamsi. Data-data tersebut diolah sebagai bahan
kesimpulan, hambatan, serta saran dalam penelitian tersebut.

 Link kajian : https://www.bing.com/search?


q=Skripsi+dengan+judul+Analisis+Sosiologi+Sastra+Dalam+Novel+Megat+Karya+Rida
+K+liamsi&cvid=8ce2d7f40b9f4d44b8d7f3f6bae0d07f&aqs=edge..69i57.7108j0j4&FO
RM=ANAB01&PC=U531

4. Uraikanlah gambaran sosiologi sastra dan nilai-nilai edukasi atau nilai pendidikan yang
tergambar dari legenda-legenda Sumatera Utara yang ada dalam link berikut ini:
https://drive.google.com/drive/folders/19KGWya9LymB9UATcUha63OBW60ACV-mq?
usp=sharing

Jawaban : nilai dalam Legenda Lau Kawar :


 Nilai Budaya
Terlihat jelas bahwa sebelum kejadian kutukan oleh sang nenek, desa tempat nenek
tinggal sedang melakukan upacara adat
 Nilai Moral
Sebagai seorang anak, kita harus berbakti kepada orang tua. Perlu diketahui bahwa
apayang kita tanam, maka kita yang akan menuai. Jika kita tidak menghormati orang tua,
maka kelak anak kita juga akan mendurhakai kita. Selain itu, kita juga harus
mendengarkan dan menjalankan amanat orang tua.

Selamat menjawab dengan tidak bekerjasama dan penuh kejujuran.

Anda mungkin juga menyukai