1
= .0,@ A
2
= .0,@ A
(e4a"4a" total hu1u"4a" seri adalah <umlah setia te4a"4a" ada taha"a" O
taha"a"
Hasil pengukuran : U
1
= 6 v
U
2
= 6 v
U tot = 12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk hambatan seri memiliki ciri-ciri yang
dapat diformulasikan sebagai berikut :
.,D
LA(IHANEMAL=ASI
1. Tiga buah tahanan masing-masing 100 Ohm, 80 Ohm dan 40 Ohm
dihubungkan berurutan ( seri ) dan dihubungkan pada tegangan 220 volt.
Hitunglah tahanan total, besar arus dan tegangan masing-masing tahanan?
$EMECAHAN MASALAH
R \ R
.
[ R
,
[ R
/
\ .-- [ D- [ A- \ ,,- i
I \ A 1
220
220
R
U
u u
=
.
\ I Y R
.
\ . Y .-- \ .-- M
=
,
\ I Y R
,
\ . Y D- \ D- M
=
/
\ I Y R
/
\ . Y A- \ A- M
Usumber = U1 + U2 + U3
220 V= 100 + 80 + 40 V
.,B
LA(IHANEMAL=ASI
2. Dua lampu berukuran sama 12V/15W disusun secara berderet dan
dihubungkan pada tegangan 12 volt..Hitunglah tahanan totaldan, besar
arus Ddan?
$EMECAHAN MASALAHAN
U (Tegangan) = 12 V
P (Daya) = 15 W
Rumus daya (P) = . V
15 = . 12
= 15 / 12
= 1,25 A
Untuk mencari R kita menggunakan hukum Ohm
V = . R
R = V /
= 12 / 1,25
= 9,6 D karena dipasang seri
Rt = 9, 6 + 9,6
= 19,2 D
./-
,6 Ra"4kaia" Listrik $aralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel.
.6
,6
,6.6 Ra"4kaia" $aralel ada Sum1er (e4a"4a"
Rangkaian Seri dan Paralel merupakan jenis-jenis rangkaian yg dipakai
tuk menyambungkan dua ataupun lebih komponen elektrik sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh. Bila dilihat dari cara penyusunannya,
maka rangkaian seri di susun dengan cara bersambung atau sejajar.
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah pada lampu senter yang
komponen baterainya disusun berurutan. Berbeda halnya
dengan rangkaian paralel, dimana penyusunan komponennya dengan
cara berderet. Kalau rangkaian ini contohnya adalah lampu listrik yang
biasa kita gunakan dirumah.
Sebelum berbicara membahas lebih lanjut mengenai ra"4kaia"
3amura", mari kita teliti satu persatu mengenai rangkaian ini. Rangkaian
seri memiliki dua/lebih beban elektrik yg disambungkan dengan catu-daya
melalui sebuah rangkaian.Dengan menggunakan rangkaian jenis ini, kita
bisa mengisikan beban listrik yang banyak di satu rangkaian saja.Contoh
penerapan rangkaian ini dengan beban yang banyak adalah pada lampu-
lampu di pohon natal, dimana bisa terdapat lebih dari dua puluh lampu
hanya pada satu rangkaian. Jenis rangkaian ini akan memberikan arus
yang lewat sama besarnya di tiap-tiap elemen yg disusun seri.
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.Hal
ini sesuai hukum Kirchoff pada materi yang dahulu.
./.
Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak).
.6
,6
,6.6
,6,6 Ra"4kaia" $aralel ada Ham1ata"
Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu
dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, lampu
juga bisa diumpamakan tahanan, jika salah satu lampu dicabut atau
rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati begitu juga pada
tahanan. Perhatikanlah gambar susunan paralel tiga lampu (tahanan)
berikut ini
Rangkaian paralel pada hambatan adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari
dua atau lebih hambatan yang tersusun secara berderet atau tersusun
./,
paralel.Sama seperti pada rangkaian seri, rangkaian paralel juga digunakan
untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan rangkaian paralel
sedikit lebih rumit dari rangkaian seri.
Formulasi / rumus rangkaian paralel sebagai berikut:
Persamaan hambatan pengganti paralel dapat dicari dari persamaan awal, di
mana beda potensial di masing masing komponen adalah sama satu sama lain,
sedangkan kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat
arus di masing masing komponen. Untuk membuktikan arus yang mengalir
sama dan tegangan yang mengalir berbeda dengan melihat gambar dibawah
ini.
.//
Hasil pengukuran : U
1
= 12 V
U
2
= 12 V
U
3
= 12 V
Ut = 12 V
!ieroleh : =. \ =, \ =/ \ =t
Kesimula" : Hu1u"4a" ararel terletak ada te4a"4a" 2a"4 sama ada
setia 3a1a"46
Diperoleh
:
1
+
2
+
3
=
t
Kesimpulan
: >umlah arus masuk \ <umlah
arus keluar
Hubungan paralel terdiri dari 1er1a4ai arus cabang.
./A
Semua arus cabang bersumber dari arus utama, dan arus keluar kembali pada
jepitan tertutu6
1. Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm disusun paralel,
berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas?
Karena paralel maka :
1/R1+1/R2+1/R3 = 1/10+1/15+1/30= 6/30
Rangkaian pengganti = 30/6 = 5 Ohm
2. Dua buah tahanan, masing masing R1 = 10 Ohm, dihubungkan pararel
dengan 200 V. Tentukan tahanan total arus yang mengalir pada tahanan
masing masing serta perbandingan
1
:
2
; R : R
2
dan buatkan gambar.
./?
$EMECAHAN MASALAH
R
t
=
A- .-
A- 6 .-
x
=
?-
A--
= 8 i
=
Rt
U
=
D
,--
= 25 A
1
=
1
R
U
=
.-
,--
= 20 A
2
=
2
R
U
=
A-
,--
= 5 A
Kontrol :
t
=
1
+
2
= 20 + 5 = 25 A
2
1
=
?
,-
= 4 A Atau
1
2
R
R
=
.-
A-
= 4
/6 RAN*KAIAN LIS(RIK CAM$=RAN
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian
paralel.Untuk membuat rangkaian ini umumnya sangat sulit, karena kita harus
menggabungkan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.Untuk lebih
jelasnya tentang rangkaian listrik gabungan (seri-paralel) perhatikanlah gambar
dibawah ini
:
Untuk mencari besarnya hambatan pengganti rangkaian listrik gabungan seri -
./@
paralel adalah dengan mencari besaranya hambatan tiap tiap model rangkaian
(rangkaian seri dan rangkaian paralel), Selanjutnya mencari hambatan
gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat. Misalnya seperti rangkaian
di atas, maka model rangkaian akhir yang didapat adalah model rangkaian seri,
sehingga hambatan total rangkaian dicari dengan persamaan hambatan
pengganti rangkaian hambatan seri.
Berikut adalah simulasi fisis rangkaian listrik seri-paralel atau sering juga
disebut rangkaian listrik campuran.Dalam rangkaian listrik ini, sifat sifat
rangkaian seri dan rangkaian paralel tetap berlaku.Untuk memudahkan
perhitungan rangkaian campuran seri paralel langkah petama yang paling
mudah dengan menghitung terlebih dahulu rangkaian hambatan seribaru
setelah itu menghitung rangkaian hambatan paralel, atau sebaliknya paralel
dulu baru seri, sebagai contoh lihat gambar dibawah ini.
Langkah pertama (1) adalah sebagai berikut ;
a. Hitung rangkaian kelistrikan seri
Rt = R1 + R2
Langkah ke dua (2) adalah sebagai berikut ;
./N
c. Hitung rangkaian kelistrikan
paralel
d. Hasil akhir untuk rangkian tersebut
adalah seri, maka formulasinya
adalah :
R pengganti = Rt + Rp
$ERMASALAHAN
Hitunglah hambatan
pengganti pada rangkaian
disamping ini :
./D
$EMECAHAN $ERMASALAHAN
Prinsip penyederhanaan rangkaian untuk perhitungan / aturan :
R R
1,2
=
2 1
R / 1 R / 1
1
x
R R
t
= R
12
+ R
3
=
2 1
R / 1 R / 1
1
x
+ R
3
R
2, 3
=
,
.--
= 50 i
Langkah 1 : perhitungan
R
2, 3, 4
= R
2, 3
+ R
4
= 350 i
Langkah 2 :perhitungan
R
1234
=
234 1
234 1
R R
R . R
x
Langkah 3 : perhitungan R
t
R
,/
R
.
A-- i
R
A
/-- i
/?- i
R
,/A
A-- i
R
.
./B
Rt =
234 1
234 1
R R
R . R
x
=
N?-
/?- 6 A--
R
t
= 186,67 i
A6 Ra"4kaia" Listrik Ma<emuk
Rangkaian Listrik majemuk adalah rangkaian listrik yang terdiri dari dua buah
loop atau lebih. Gambaran berikut adalah rangkaian listrik majemuk beserta cara
memecahkannya
La"4kah5la"4kah u"tuk me"2elesaika" ra"4kaia" ma<emuk di atas adalah:
1) Andaikan arah loop dan loop seperti pada gambar
2) Arus listrik yang melalui r
1
, R
1
, dan R
4
adalah sebesar
1
, yang melalui r
2
,
R
2
, dan R
3
adalah sebesar
2
, dan R
5
dilalui arus sebesar
3
3) Persamaan Hukum Kirchoff pada titik cabang b dan e adalah
1
+
2
=
3
3
=
1
+
2
4) Persamaan Hukum Kirchoff pada setiap loop adalah seperti berikut
Loo I
R
t
.A-
a-b-e-f-a (arah looop sama dengan arah arus)
ZE + ZV = 0
1
R
1
+
3
R
5
+
1
R
4
+
1
r
1
- E
1
= 0
E
1
=
1
(r
1
+ R
1
+ R
4
) +
3
R
5
Loo II
b-e-d-c-b (arah loop searah dengan arah arus)
ZE + ZV = 0
3
R
5
+
2
R
3
+
2
r
2
- E
2
+
2
R
2
= 0
Dengan menggunakan Hukum Kirchoff, diperoleh persamaan 3 = 1 + 2, dan
dari Hukum Kirchoff diperoleh persamaan (1) dan persamaan (2). Dari ketiga
persamaan tersebut dapat ditentukan nilai dari 1, 2, dan 3.Jika dalam
perhitungan diudapat kuat arus berharga negatif, berarti arah arus sebenarnya
berlawanan dengan arah arus yang anda andaikan. Namun perhitungannya tidak
perlu diulang karena nilai arusnya adalah tetap sama hanya arahnya saja yang
berbeda.
.A.
$ERMASALAHAN
1. Perhatikanlah gambar rangkaian berikut. Tentukanlah besar tegangan
listrik antara titik a dan b
$EMECAHAN MASALAH :
1) Gambarkan arah arus pada setiap loop
Hukum Kirchoff pada titik P
3
=
1
+
2
..................(1)
2) Persamaan Hukum Kirchoff pada setiap loop
.A,
Loo I (arah loop searah putaran jarum jam)
Z E + Z R = 0
-3 + 12 +
1
(3 + 1 + 2) - 2 = 0
6
1
- 2 = -9.......................(2)
Loo II (arah loop searah putaran jarum jam)
Z E + Z R = 0
-12 +
2
+ 4,5
3
= 0
-12 =
2
+ 4,5(
1
+
2
) = 0
4,5
1
+ 5,5
2
= 12
9
1
+ 11
2
= 24.................(3)
3) Kemudian eliminasi persamaan (2) dan persamaan (3) untuk memperoleh
nilai
1
4) Untuk memperoleh nilai
2
, substitusikan nilai
1
ke dalam persamaan (2)
61 - 2 = -9
6(-1) - 2 = -9
2 = 3A
.A/
5) Menghitung nilai 1 dari persamaan 1)
3 = 1 + 2
-1 A + 3 A = 2 A
6) Menghitung tegangan listrik antar titik a dan b
Vab = 3 . R
Vab = 2 A . 4,5 C= 9 volt
RAN*K=MAN
A6 Ra"4kaia" Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
1. Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam suatu
simpul.
2. Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu (terpisah).
Jika kita memiliki rangkaian gabungan seri dari n tahanan seperti Gambar 2.3,
maka kita dapat mengganti tahanan-tahanan ini dengan satu tahanan tunggal
yaitu R
ek
atau dapat pengganti, di mana:
Rek \ R. [ R, [ t [ R"
B6 Ra"4kaia" $aralel
Dua elemen dikatakan paralel, jika dan hanya jika:
1. Ujung dari dua elemen terhubung dalam satu simpul.
2. Ujung-ujung elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain
.AA
pula.
Jika kita mempunyai gabungan paralel dari n tahanan, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.4, maka kita dapat mengganti tahanan ini dengan
satu tahanan tunggal:
C6 Ra"4kaia" Kom1i"asi
Hal hal yang perlu diperhatikan:
1. Gambarkan lagi rangkaian aslinya dengan rangkaian baru yang lebih
mudah dimengerti.
2. Jika dalam suatu rangkaian kombinasi paralel terdapat dua atau lebih
tahanan seri, dapatkan nilai total dari tahanan seri tersebut dengan
menjumlahkannya.
3. Gunakan rumus tahanan paralel untuk mendapatkan tahanan total dari
rangkaian bagian paralel.
4. Tambahkan rangkaian yang tersusun paralel tersebut dengan yang
tersusun seri dengannya.1/Rp1 = (1/R2) + (1/R3)
Rt = R1 + Rp1
.A?
(=*AS MAN!IRI
1. Jika hambatan R1 = 12 Ohm, R2 = 4 Ohm dan R3 = 3 Ohm, sedangkan
kuat arus 1 = 0,5 A berapakah besar kuat arus total yang mengalir dalam
rangkaian?
2. Diketahui : Tiga buah kumparan masingmasing 75 Ohm
dihubungkan pararel dengan 150 Volt.
Ditanyakan : Arus total, tahanan total dan
rangkaiannya.
R
,
R
.
R
/
I
.
I
,
I
/
I
.?- M
.A@
3. Hitung besarnya nilai hambatan pada gambar dibawah ini
4. Hitunglah nilai arus pada masing masing hambatan pada gambar
dibawah ini.
5. Hitunglah nilai semua arus dan tegangnan pada
.AN
BABMI IN!=KSI SEN!IRI !ANM=(=AL$A!A
KEMA*NI(AN
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
setelah mengikuti pembelajaran dengan
kompetensi dasar-dasar listrik siswa
dapat :
1. menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. memahami besaran listrik, hukum
ohm dan kirchof padar listrik
otomotip
3. menerapkan dasar listrik pada
rangkaian seri, paralel dan
gabungan
dari pembelajaran kompetensi dasar-
dasar listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
mengeksplorasi dalam
menyelesaikan induksi sendiri dan
mutual pada kemagnitan
2. mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
mengeksplorasi dalam
menyelesaikan sosl-soal terkait
induksi sendiri dan mutual pada
kemagnitan
3. mengamati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan mengeksplorasi
dalam menyelesaikan sosl-soal induksi
sendiri dan mutual pada kemagnitan
4. mengkomunikasikan dalam induksi
sendiri dan mutual pada
kemagnitan
5. mengamati simulsi terkait materi
dan mengeksplorasiinduksi sendiri
dan mutual pada kemagnitan
6. mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
.AD
mengeksplorasi induksi sendiri,
mutual pada kemagnitan
B6 $E(A K)NSE$
.AB
$EN*AMA(AN.
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
!ekatka" magnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti besi.
Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
$EN*AMA(AN,
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
*erakka" de"4a" lam1atmagnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti
besi. Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
$EN*AMA(AN/
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
*erakka" de"4a" Ceat magnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti
besi. Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
.?-
Ba"di"4ka" da" Simulka"
Bandingkan hasil pengamatanmu dan pengamatan temanmu! Catat persamaan
dan perbedaannya! Jika hasil pengamatan dikomunikasikan kepada orang lain,
apakah orang tersebut memperoleh pemahaman yang sama? Berdasarkan
hasil perbandingan tersebut, hal penting apakah yang harus dirumuskan
bersama?
!iskusika":
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain ?
Mengapa hasilnya demikian? Apakah yang mepengaruhi hasil pengamatan
tegangan pada rangkaian diatas?
C6 MA(ERI BELA>AR
.6 $EN*ER(IAN IN!=KSI
Pada percobaan diatas Jika magnet digerak-gerakkan dekat kumparan, maka
terjadi perubahan medan magnet dan selanjutnya timbul tegangan listrik.
Tegangan tersebut disebut "Tegangan nduksi, tegangan nduktansi merupakan
sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang menyebabkan timbulnya ggl
.?.
di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
(self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian primer
dan sekunder yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau
mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada
perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah
kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan
magnetik.
Cara-Cara Untuk Membangkitkan nduksi
Untuk membangkitkan induksi pada sebuah lilitan (kumparan / transformator)
adalah sebagai berikut :
.6.6 I"duksi ma4"etis
Jika magnet digerak-gerakkan dekat
kumparan, maka :
R Terjadi perubahan medan magnet
R Timbul tegangan listrik
Cara kerja :
Medan magnet induksi akan selalu
melawan arah magnet. Ketika kita
menggerakkan magnet keluar dari
kumparan, arus akan berubah dan
demikian pula arah medan magnet.
Sekarang, kutub selatan medan magnet induksi berada di dekat kutub utara
magnet. Kutub-kutub yang berlawanan saling tarik menarik. Dengan demikian,
terdapat sebuah gaya yang berupa mencegah kita menggerakkan magnet
menjauhi kumparan.Kemana pun arah kita menggerakkan magnet, terdapat
gaya yang melawan pergerakkan tersebut. Kita harus melakukan kerja otot
.?,
ekstra untuk dapat menggerakkan magnet. Energi tambahan yang kita gunakan
ini akan dikonversikan menjadi gaya gerak listrik atau timbul beda tegangan,
diantara ujung-ujung kawat kumparan. Contoh pada komponen kendaraan ini
digunakan untuk sistem pengisiandan penerangan pada sepeda motor yang
menggunakan lilitan (kumparan) dan magnit sebagai sumber magnit.
untukmenghasilkan sumber tegangan.
I"4at0 si9at ma4"et: kutu15kutu1 se<e"is sali"4 tolak me"olak da"
kutu15kutu1 2a"4 1erla;a"a" sali"4 tarik me"arik
.6,6 (ra"s9ormator
1. Prinsip kerja :
Jika pada sambungan primer
transformator dihubungkan dengan
arus bolak balik maka :
R Ada perubahan arus listrik
R Perubahan medan magnet
o Terjadi tegangan induksii
o Lampu menyala
2. Cara Kerja Transformator
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan
magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti
besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-
ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan
induktansi timbal-balik (mutual i"du3ta"3e). Mengakibatkan lampu menyala, bila
dihubungkan dengan sistem audio maka suara akan timbul.
.?/
Pada skema transformator
disamping, ketika arus listrik dari
sumber tegangan yang mengalir
pada kumparan primer berbalik arah
(berubah polaritasnya) medan
magnet yang dihasilkan akan
berubah arah sehingga arus listrik
yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.
Gambar 20. Arah medan magnet
$er1a"di"4a" (e4a"4a"
Perbandingan tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan
R Jumlah lilitan sedikit
tegangan induksi kecil
R Jumlah lilitan banyak
tegangan induksi besar
Melihat pernyataan diatas maka
dapat diformulasikan sebagai berikut.
.?A
Dimana :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Sim1ol (ra"s9ormator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
sekunder transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-
balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
Contoh penggunaan :
Tranformator untuk listrik dari tegangan asal 110 V menjadi 220 V
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns),
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan
Contoh penggunaan : Adaptor AC-DC.
.??
Gambar 21. Trafo step down
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan
Karakteristik tra"s9ormator
Kerja transformator yang berdasarkan induksi-elektromagnetik,
menghendaki adanya plat-plat besi yang akan menjadi magnet antara
rangkaian primer dan sekunder. plat-plat besi magnet ini berupa inti besi tempat
melakukan fluks bersama. Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada inti,
dikenal dua macam transformator, yaitu tipe batang dan tipe persegi (kotak).
Contoh alat penerapan dari Transformator
d TV
d Komputer
d Mesin foto copy
d Gardu listrik,dll.
.?@
a6 (ra"s9ormasi !e"4a" Arus Searah
Tidak dapat berfungsi dengan arus searah,
karena :
{ Arus tetap
{ Tidak tejadi perubahan medan magnet
{ Tidak ada induksi
Bagaimana agar terjadi perubahan
medan magnet ?
Dengan memberi saklar pada
sambu-ngan primer. Jika saklar dibuka /
ditutup ( on / off ), maka :
a. Arus primer terputus putus
b. Ada perubahan medan magnet
c. Terjadi induksi
Contoh penggunaan : Koil untuk sistem pengapian pada kendaraan, tegangan
kerja 12 V menjadi 25 50 KV .
,6 IN!=KSI SEN!IRI 7SELF5IN!=C(I)N EFFEC(8
Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubah-ubah terhadap
waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu.
Perubahan fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga
di dalamnya timbul ggl induksi. Ggl induksi(gaya gerak listrik)yang diakibatkan
oleh perubahan fluks magnetik sendiri dinamakan ggl induksi diri.Dengan
pengertian lain induksi diri adalah induksi yang disebabkan oleh dirinya sendiri
pada saat bekerja dan tidak bekerja.
Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir melalui
kumparan. Akibatnya, EMF (electromotive force) dibangkitkan dan
.?N
menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang
berlawanan dengan pembentukan garis-garis gaya magnet dalam kumparan
(coil). Ofeh karena itu arus tidak akan mengalir seketika pada saat dialirkan ke
kumparan tetapi membutuhkan waktu untuk menaikkan arus tersebut
sebagai contoh Bunga api yang terjadi pada saat memutuskan suatu sirkuit
arus selalu disebabkan karena induksi diri
Gambar 22. nduksi Diri
Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang
melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl
dengan arah arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat
kenaikan arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi s sebanding
dengan laju perubahan arus yang dirumuskan :
Dimana :
= Arus mengalir pada rangkaian
t = Waktu arus mengalir
L = konstanta lilitan
dengan merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl
.?D
yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan
L disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry
(H), yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi
suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam
rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.Seperti
terlihat pada grafik dibawah ini.
Grafik diatas menunjukkan saat arus listrik sistem (misal sistem audio)
dihidupkan akanmengalir sumber tegangan dan arus ke sistem audio, karena
adanya induksi sendiri dari sistem belum hilang mengakibatkan arus listrik pada
sistem tidak bisa maksimum. Agar sistem audio berfungsi maksimal butuh waktu
lama sehingga grafik untuk arus jadi melengkung. Saat sistem listrik (misal
sistem audio) dimatikan arus listrik seharusnya hilang dengan cepat karena ada
induksi sendiri maka sistem audio tidak mati dengan cepat.
Atau pengertian lain dari grafik diatas sebagai berikut :
a) Saat stop kontak dipasang , induksi sendiri (self induction) memperlambat
arus listrik mencapai maksimum sehingga suara audio kecil.
b) Saat stop kontak dilepas, induksi sendiri memperlambat pemutusan arus
listrik, akibat adanya loncatan bunga api pada stop kontak pemutus dan
suara audio tidak mati dengan cepat
.?B
.6
,6
,6.6 >e"is O>e"is i"duksi !iri 7sel9 i"dusi"ada lilita"8 :
a. nduktansi Diri pada Solenoida dan Toroida
Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk
silinder.Pada kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila
arus dilewatkan melalui kumparan, suatu medan magnetik akan dihasilkan di
dalam kumparan sejajar dengan sumbu.
Gambar 23. Solenoida.
Sementara itu, toroida adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga
sumbunya menjadi berbentuk lingkaran.nduktor adalah sebuah kumparan yang
memiliki induktansi diri L yang signifikan.
.@-
nduktansi diri L sebuah solenoida dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan 4 pada induksi elektromagnetik. Medan magnet di dalam solenoida
adalah:
B \ } 6"6I
dengan n = N/l, dari persamaan 3. pada induksi elektromagnetik dan (1) akan
diperoleh:
Jadi,
karena 4B = B.A = 0.N..A / l, Perubahan akan menimbulkan perubahan
fluks besar :
Sehingga
.@.
Dengan:
L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)
0 = permeabilitas udara (4 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
A = luas penampang (m2)
16 E"er4i 2a"4 (ersima" ada I"duktor
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk
medan magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang
dilewati arus , adalah:
U = L2 ............................................................ (5)
Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya.
Berdasarkan persamaan (4), bahwa besar induktansi solenoida setara dengan
B = 0.N2.A/l, dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan
kuat arus dengan B = 0.N./ Jadi,
Maka, dari persamaan (5) akan diperoleh:
.@,
Apabila energi pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu volume yang
dibatasi oleh lilitan Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut
kerapatan energi, adalah:
.6
,6
,6.6
,6,6 IN!=K(ANSI BERSAMA
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar 4, maka
sebuah arus tetap di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah
fluks magnetik 4 yang mengitari kumparan lainnya, dan menginduksi ggl pada
kumparan tersebut.
.@/
Gambar 24. Perubahan arus di salah satu kumparan akan menginduksi arus
pada kumparan yang lain
Menurut Hukum Faraday, besar ggl s
2
yang diinduksi ke kumparan tersebut
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya. Karena fluks
berbanding lurus dengan kumparan 1, maka s
2
harus sebanding dengan laju
perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan:
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama.Nilai
M tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya.
nduktansi bersama mempunyai satuan henry (H), untuk mengenang fisikawan
asal AS, Joseph Henry (1797 - 1878). Pada situasi yang berbeda, jika
perubahan arus kumparan 2 menginduksi ggl pada kumparan 1, maka
konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu:
nduktansi bersama diterapkan dalam transformator, dengan memaksimalkan
hubungan antara kumparan primer dan sekunder sehingga hampir seluruh garis
fluks melewati kedua kumparan tersebut.
$ERMASALAHAN
.@A
Co"toh Soal . :
Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan tersebut dialiri
arus searah yang besarnya 50 mA. Berapakah besar ggl induksi diri kumparan
apabila dalam selang waktu 0,4 sekon kuat arus menjadi nol?
Penyelesaian:
Diketahui:
L = 2,5 H At = 0,4 s
1
= 50 mA = 5 10
-2
A
2
= 0
Ditanya: s = ... ?
Pembahasan :
Co"toh Soal , :
Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm
2
. Hitunglah:
a. induktansi induktor,
b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir 2 A!
Penyelesaian:
Diketahui:
N = 50 lilitan
L = 5 cm = 5 10
-2
m
A = 1 cm
2
= 10
-4
m
2
Ditanya:
a. L = ... ?
b. U jika = 2 A ... ?
Pembahasan :
.@?
Co"toh Soal / :
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt
digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator
1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian:
Diketahui: Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan
RAN*K=MAN
.6 SELF5IN!=C(I)N EFFEC(
Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir melalui
kumparan. Akibatnya, EMF (electromotive force) dibangkitkan dan
.@@
menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang
berlawanan dengan pembentukan garis-garis gaya magnet dalam
kumparan (coil). Ofeh karena itu arus tidak akan mengalir seketika pada
saat dialirkan ke kumparan tetapi membutuhkan waktu untuk
menaikkan arus tersebut.
Bila arus mengalir dalam sebuah kumparan dan kemudian arus
diputuskan tiba-tiba, maka EMF akan dibangkitkan dalam kumparan
dengan arah dimana arus cenderung mengalir (arah yang merintangi
hilangnya garis gaya magnet). Dengan cara ini, bila arus mulai mengalir
ke kumparan, atau bila arus di-putuskan, maka kumparan
membangkitkan EMFyang bekerja melawan perubahan garis gaya
magnet pada kumparan. nilah yang disebut "self induction effect".
,6 M=(=AL IN!=C(I)N EFFEC(
Apabila dua kumparan disusun dalam satu garis clan besarnya arus
yang mengalir pada satu kumparan (kumparan primer) dirubah, maka
EMF akan bangkit pada kumparan lainnya (kumparan sekunder) dengan
arah melawan perubahan garis gaya magnet pada kumparan primer. ni
disebut "mutual induction effect".semakin cepat perubahan banyaknya
garis gaya magnet yang dibentuk pada kumparan, semakin tinggi
tegangan yang diinduksi.
Untuk memperoleh EMF yang besar dari mutual inductance (tegangan
sekunder yang dibangkitkan), maka arus yang masuk pada kumparan
primer harus sebesar mungkin dan pemutusan arus harus secepat
mungkin.
.@N
KER>A MAN!IRI
1. Untuk menyalakan lampu 25volt dengan tegangan listrik dari PLN 220
volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer
transformator 2.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan
sekundernya ?
2. Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm
2
. Hitunglah:
a. induktansi induktor,
b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir
2 A
3. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 4,5 H. Kumparan tersebut
dialiri arus searah yang besarnya 55mA. Berapakah besar ggl induksi
diri kumparan apabila dalam selang waktu 0,8 sekon kuat arus
menjadi nol?
.@D
BABMII MACAM5MACAM>ENIS0 =K=RANKABEL0
(ERMINAL!AN$EN**=NAANNLA
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran
dengan kompetensi dasar-dasar
Listrik siswa dapat :
1. Menghayati dan
Mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Memahami besaran listrik,
hukum Ohm dan Kirchof
padar listrik otomotip
3. Menerapkan Dasar Listrik
pada rangkaian seri, paralel
dan gabungan
Dari pembelajaran kompetensi
dasar5dasar Listrik siswa
mendapatkan pengalaman belajar
:
1. Me"4komu"ikasika"
dalam macam - macam Jenis,
ukuran kabel, terminal dan
penggunaannya
2. Me"4amati simulsi terkait
materi dan Me"4ekslorasi
macam-macam jenis, ukuran
kabel, terminal dan
penggunaannya
3. Me"4amati simulsi terkait
materi pokok besaran listrik
dan Me"4ekslorasi induksi
sendiri, mutual pada
kemagnitan
4. Mengkomunikasikan
macam-macam jenis, ukuran
kabel, terminal dan
penggunaannya
.@B
B6 $E(A K)NSE$
.N-
$EN*AMA(AN
.6 Lakuka"e"4amata"terhada<e"iska1el 4am1ar diatasada2a"41ersera1ut
1a"2akda"sera1ut tu"44al
,6 Buatlahe"a9sira"te"ta"4ka1el 1ersera1ut 1a"2akda"tu44al6
Me"aksir I me"diskrisika" ka1el di otomoti
.6 Lihatlah 4am1ar di1a;ah diatas01ila dira"4kai ke Ra"4kaia" listrik da"
dihu1u"4ka" de"4a" sum1er te4a"4"a da" di1eri 1e1a" se1uah lamu0 amati
aa 2a"4 ter<adi ada "2ala lamuS
,6 Buatlah taksira" te"ta"4 ka1el 1ersera1ut 1a"2ak da" tu"44al ada
ra"4kia" terse1ut6 Catatlah taksira"mu da" taksira" tema"5tema"muS
Mem1a"di"4ka" da" Berlatih
Ba"di"4ka" taksira"mu de"4a" tema"5tema"mu de"4a" hasil
e"4amata"mu muS !iskusika"0 aakah ada kesamaa" ta9sira"mmu de"4a"
e"4ukura" se1e"ar"2a daat diti"4katka" de"4a" latiha" T ="tuk
me"4u<i"2a0 1erlatihlah me"aksir da" me"4hitu"4 kemudia" u<i de"4a" hasil
e"4ukura"S
.N.
C6 MA(ERI BELA>AR
.
Wiring harness adalah kumpulan dari satu atau lebih ;ire dengan
beberapa part untuk mengalirkan arus listrik agar sistem sistem pada kendaraan
bisa bekerja. wiring harness pada kendaraan kecil sebagai contoh sepeda motor,
mobil dan kendaraan berat tentu akan berbeda tergantung dari engine yang
digunakan. Sebagai contoh untuk sepeda motor agar bisa berjalan pada sistem
kelistrikan membutuhkan rangkaian pengapian untuk mesin diesel tentu tidak
menggunakan sistem pengapian untuk menghidupkan kendaraan. Jaringan kabel
(wiring harness) adalah sekelompok kabel kabel dan kawat yang masing
masing terisolasi, menghubungkan ke komponen komponen , dan melindungi
komponen komponen sirkuit , dan sebagainya, kesemuanya disatukan dalam
satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen komponen
kelistrikan dari suatu kendaraan.
Untuk itu sistem waring sangat penting untuk menjalankan kendaraan.
Kabel adalah media penghantar untuk menyalurkan arus listrik, data, maupun
informasi melalui media konduktor terbaik berupa bahan logam atau bahan
lainya, tergantung dari jenis kabel tersebut. Pembungkus kabel yang merupakan
isolator terbuat dari bahan plastik lentur atau karet dengan fungsi sebagai
pelindung fisik dari kerusakan berupa bunga api, benturan, air dan lain-lain. Pada
jenis kabel tertentu, bagian pembungkus ini dilengkapi juga dengan pembungkus
yang melindungi dari interferensi elektromagnetik. Masing masing jaringan
kabel (wiring harness) yang ada pada kendaraan baik kendaraan kecil (sepeda
motor), kendaraan ringan (mobil) dan kendaraan pada alat berat (excavator,
doser dll), terbagi menjadi 3 (tiga ) bagian penting terdiri dari item berikutini :
.N,
.6 KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel kabel yang
masingmasing terisolasi, menghubungkan ke komponen komponen , dan
melindungi komponen komponen sirkuit pada masing-masing sistem. Kabel yang
digunakan pada kendaraan (sepeda motor, mobil, truk, excavator, doser dsb)
dikategorikan sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan
dengan keperluan kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12/24 volt DC.
Tidak seperti kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau
tebal kabel.
.6.6 F=N*SI KABEL
Kabel yang digunakan pada kendaran berfungsi untuk :
1. Penghantar arus listrik bertenaga besar (Power Cable)
Kabel ini digunakan untuk menyalurkan arus yang besar yang berasal
dari tegangan baterai, ukuran diameter kabel yang digunakan harus
besar.
Contoh penggunaan :
R Kabel baterai ke motor stater(kode warna merah)
.N/
R Kabel massa kendaraan(kode warna hitam)
2. Penghantar arus listrik dan data informasi.
Kabel ini digunakan untuk menyalurkan arus yang kecil yang berasal
dari tegangan baterai, ukuran diameter kabel yang digunakan harus
kecil yang sesuaikan dengan kebutuhan pada sistem kelistrikan pada
kendaraan. Sebagai contoh antara kabel yang digunakan untuk
menggerakan motor stater dan sistem pengapian. Diameter kabel yang
digunakan untuk menggerakkan motor stater harus besar karena
motor stater bekerja membutuhkan arus yang besar. Motor stater akan
menghisap sumber arus 60 -70 % dari kapasitas baterai. sebagai
contoh bila kita menggunakan baterai dengan kapasitas baterai 40 AH,
saat bekerja motor stater menghisap sumber arus 70% X 40 AH.
Sehingga arus untuk motor stater 24 A. Bila kita menggunakan kabel
kecil berakibat isolator kabel meleleh terbakar.
Contoh penggunaan :
R Kabel sistem pengapian (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
R Kabel sistem penerangan (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
R Kabel sistem power window (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
R Kabel sistem AC dll (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
Kabel penghantar data informasi digunakan untuk menyalurkan arus
yang kecil yang berasal dari sistem kontrol elektronik. Kabel jenis ini
harus khusus dan terlindungi dari listrik yang mengandung
elektromagnetik. Kabel penghantar data informasi digunakan pada
kendaraan yang memiliki sistem yang sudah modern sebagai contoh
kendaraan yang menggunakan sistem elektronik. Kendaraan yang
menggunakan sistem EF (Electronic Fuel njektion) dan CR
(CammodRail) agar mesin bisa bekerja maka sinyal-sinyal elektronik
.NA
(sensor engine) mengirim data-data ke kontrol unit. Kontrol unit akan
mengola data dan memberi sumber tegangan balik ke injektor. Bila
kabel tidak terlindungi dari medan magnit akibat sistem lain bekerja
maka berakibat data informasi akan kacau yang akan diberikan ke
injektor dan sistem tidak bekerja normal.
Contoh Penggunaan data dan informasi :
R Kabel Pengirim sinyal (sensor) ABS (antilck Brake System)
R Kabel pengirim sinyal putaran mesin (crank sensor)
R Kabel pengirim Detonasi mesin, dsb.
.6,6 K)M$)NEN KABEL
Komponen-komponen penting yang ada pada kabel diantaranya :
1. Penghantar (Konduktor) adalah media untuk menghantarkan arus listrik
2. solator adalah bahan dielektrik untuk mengisolasi dari penghantar yang
satu terhadap yang lain dan juga terhadap lingkungan disekelilingnya yang
mengandung elektromagnetis.
3. Pelindung luar adalah bahan yang memberikan perlindungan terhadap
kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia elektrolysis, api atau
pengaruh pengaruh luar lainnya yang merugikan.
Gambar 25. bagian-bagian kabel
Macam-macam kabel yang digunakan pada kendaraan dibedakan menjadi 3 (tiga)
bagian :
Kawat tegangan rendah
Kawat tegangan tinggi (pada sistem kelistrikan mesin)
.N?
Kabel-kabel yang diisolasi
Beberapa tipe kawat dan kabel dibuat dengan tujuan untuk digunakan dalam
beberapa kondisi yang berbeda (besarnya arus yang mengalir, temperatur,
penggunaan dan lain-lain).
Kabel Bertegangan Rendah
Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapatdalam kendaraanadalah kabel yang
bertegangan rendah (low-voltage wire). Masing-masing kabel bertegangan rendah
terdiri dari elemen kabel dan isolasinya. Elemen kabel ini berfungsi sebagai
konduktor untuk mengalirkan sumber tegangan listrik yang akan digunakan ke
sistem-sistem pada kendaraan. solasi berfungsi sebagai pelindung luar dan
hubungan singkat antar kabel saat disatukan dengan sistem kelistrikan lain.
Contoh penggunaan kabel bertegangan rendah :
R kabel positip dan negatip koil
R Kabel penggerak motor wiper
R kabel penggerak klakson dll
Gambar 26. Bagian Kabel tegangan rendah
Ka;at te4a"4a" ti"44i 7ada sistem e"4aia"8
.N@
Untuk mengalirkan arus listrik yang bertegangan tinggi dihasilkan oleh i4"itio" 3oil ke
busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran, dipakai kabel tegangan tinggi.
Kabel yang disebut hi4h te"sio" 3ord ini memiliki konstruksi yang andal untuk tetap
bekerja prima pada tegangan tinggi.Kabel dibangun dari berbagai lapisan bahan.
Kabel inti penghantar atau 3oredibungkus dengan i"sulator karet yang tebal.
Selanjutnya, i"sulator karet (ru11er i"sulator) dilapisi oleh pembungkus
(sheath).Bagian kabel resistiFe dibuat dari bahan 9i1er4lass yang dicampur dengan
karbon dan karet sintetis. ni dilakukan agar memberikan peregangan yang cukup
kuat untuk meredam gangguan bunyi pengapian (interfensi) pada radio/tape.
Gambar 27. bagian kabel bertegangan tinggi
Pada setiap permukaan pembungkus, dicetak tanda tahanan sebagai ciri bahwa inti
dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistiFe ;ire).
Yang penting diperhatikan, saat melepas kabel tegangan tinggi, pegang dan tariklah
selalu pada bagian tutupnya. Jangan sekali-kali memegang dan menarik
pembungkusnya. Alasannya, itu dapat mengakibatkan kabel terlepas dari tutupnya
dan bisa merusak kabel. Misalnya putus pada inti yang mengakibatkan arus listrik
tidak dapat mengalir sempurna ke busi. mbasnya kinerja sistem pengapian mobil
menjadi tidak optimal lagi.
.NN
Gambar 28. Ka1el La"4 !iisolasi
Kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan, pada saluran kabel antene radio,
ignition signal line,oxygen sensor signal line, dan lain sebagainya.Hanya kelistrikan
yang bertegangan rendah dan arus rendah yang mengalir melalui signal line ini,
Gambar 110. Bagian kabel Diisolasi
signal dapat lebih mudah terpengaruh oleh gangguan yang ditimbulkan (suara dari
switch saat ON/OFF, suara pengapian dan sebagainya). Oleh sebeb itu, kabel yang
diisolasi yang dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari
luar dan digunakan untuk signal line
.6/6 =K=RAN KABEL
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen
satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi
supaya tidak terjadi konseleting.
Kabel yang digunakan pada kendaraan (mobil, motor, truk dsb) dikategorikan
sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan
kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12 / 24 volt DC. Tidak seperti
kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel.
.ND
Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda
ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang
mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila
arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil. Untuk
lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini
Cara pembacaan tabel, untuk sumber tegangan 12 V untuk pemakaian arus 5 A
dengan daya listrik yang digunakan 30 Watt maka butuh diameter kabel 0,8 mm.
Gambar 29. Jenis kabel
.NB
Perancang kendaraan khususnya teknisi listrik (electrical) sudah memperhitungkan
kabel dengan tebal berapa yang digunakan untuk tiap fungsi di kendaraan tersebut.
Tentunya dengan memperhitungkan juga panjang kabel yang dibutuhkan untuk
menyambung satu titik komponen ke komponen lainnya.
Semakin panjang kabel, akan ada kerugian tegangan yang diakibatkan adanya
resistansi pada kawat konduktornya. Kawat yang digunakan umumnya ada dua
macam, yaitu berbahan dasar Tembaga murni dan Aluminium. kabel-kabel dengan
panjang yang sama, namun dengan ketebalan yang berbeda, menghasilkan
tegangan output yang berbeda.Yang terbaik adalah yang berbahan dasar tembaga.
Gambar 30. Penampang Kabel.
Dari tabel dibawah ini, misalnya kabel dengan ukuran 1 mm pada temperatur 20 C :
penghantarnya memiliki resistansi sebesar 23.4 ohm setiap 1 km panjang kabel dan
penyekatnya memiliki resistansi sebesar 51 M ohm setiap 1 km panjang kabel.
.D-
Tabel pengaruh suhu terhadap tahanan per Km
Komo"e"5komo"e" eli"du"4 Ka1el
Auto-cable mempunyai isolasi yang dirancang cukup tahan terhadap suhu panas dan
minyak/oli. Sehingga tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi kawat di
dalamnya. Jika mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak/oli maka bisa
menyebabkan short-circuit atau korslet. Komponen-komponen pelindung digunakan
untuk melindungi kawat dan kabel, yang membungkusi kabel agar terlindung dari
benturan,panas, gangguan elektromagnetik kotoran,air dan lain-lain. Komponen
pelindung ini harus terpasang dengan baik agar sistem kelistrikan yang dibungkus
(dilindungi) bisa berfungsi dengan baik.
Macam-macam komponen pelindung kabel antara lain :
solasi
solasi tersebut biasa disebut rubber tape, berbahan karet yang lentur dan memiliki
lem perekat khusus bernama Etilen linerless Propylene Rubber (EPR), memiliki
kemampuan tahan panas. Sehingga kabel-kabel yang dibungkusnya tak cepat rusak.
Rubber tape banyak merek. Ada 3M Scotch, Plymouth, Omega dan lainnya. Untuk
produk biasa berukuran 19 mm x 9,1 m x 0,7 mm.
.D.
Gambar 31. solasi
Selang bakar (Cable shrink)
Selang pembungkus ini terbuat dari bahan plastik yang mudah menyusut bila terkena
panas, tahan panas setelah terjadi penyusutan. Penyusutan selang bakar mengacu
berapa kali lebih kecil kabel, sebagai contoh ukuran selang bakar 3 mm : 1 mm saat
dibakar akan menyusut menjadi 1/3 dari ukuran aslinya.
Gambar 32. Selang bakar
Selang kabel
Selang ini terbuat plastik yang keras dan tidak mudah berubah bentuk saat terjadi
.D,
benturan, bentuk selang ini melingkar-lingkar.
Gambar 33. Selang kabel
,6 K)M$)NEN5K)M$)NEN $EN*H=B=N*
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam
pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu
bagian oleh komponen penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik
dapat berfungsi seperti yang direncanakan
.6
,6
,6.6 >u"3tio" Blo3k da" Rela2 Blo3k
Junction block (J/B) adalah salah satu kotak (Block) dengan connector yang
dikelompokkan bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari
bus bars dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay, circuit
breaker dan alat lain terpasang di dalamnya.Relay block (R/B) sama dengan junction
block, tetapi tidak memiliki bus bar atau centralized connecting function lainya
.D/
Gambar 34. Kotak Sekering
.6
,6
,6.6
,6,6 (ermi"al Ka1el 7seatu ka1el8
Terminal kabel berfungsi sebagai penghubung antara kabel satu dengan kabel yang
lain, sehingga terbentuk satu kesatuan yang utuh dari sebuah kabel.
Jenis terminal berdasarkan penggunaanya :
Terminal massa dibedakan berdasarkan diameter kabel menjadi :
Gambar 35. terminal kabel
.DA
Terminal penghubung Kabel dibedakan berdasar diameter kabel
Gambar 36. terminal penghubung Kabel
.6
,6
,6.6
,6,6
,6/6 Ko"ektor
Konektor digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara dua jaringan kabel
atau antara sebuah jaringan kabel dan sebuah komponen.
.D?
Gambar 37. Konektor dari kabel ke komponen
>e"is 5<e"is Ko"ektor
Dilihat dari hubungan terpasang Mengenal istilah konektor laki-laki dan konektor
perempuan, karena bentuk terminalnya berbeda. Agar hubungan antar konektor
tidak lepas saat pemasangan maka semua konektor dilihat padaluar konektor
terdapat pengunci di bagian atas.
Gambar 38. Konektor
Jumlah pin kabel yang terpasang. Dibagi menjadi :
a. Satu Pin
b. Dua pin
.D@
c. Tiga pin
d. Multi pin
Gambar 39. Pin Kabel Konektor
Gambar 40. Jumlah Pin konektor
.6
,6
,6.6
,6,6
,6/6
,6A6 Baut Massa
Baut massa (ground bolt) adalah baut khusus untuk menjamin massa yang dapat
dipercaya dari jaringan kabel dan komponen listrik lainya ke bodi. Contoh berikut ini
beberapa buah baut massa yang banyak digunakan
Baut dengan washer yang tidak dapat dilepas (mati)
.DN
Gambar 41. Baut Washer
Note : Q$ERBE!AAN BA=( MASSAZ
$ermukaa" 1aut massa dita"dai de"4a" 3rom hi<au setelah diroses se3ara
listrik u"tuk me"3e4ah oksidasi6 Model 1aut i"i mudah di1edaka" de"4a" 1aut
1iasa oleh ada"2a ;ar"a hitam kehi<aua"
/6 K)M$)NEN5K)M$)NEN $ELIN!=N*I SIRK=I(
Sekring,fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen-komponen
yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan ke dalam sirkuit kelistrikan dan
sistem kelistrikan untuk melindungi kabel kabel dan connector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.
.6
,6
/6
/6.6 Sekri"4 7F=SE8
Fungsi
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang
berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan berasap atau terbakar, itu adalah
elemen dalam sekring yang mencair, sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah
.DD
komponen-komponen lain dari kerusakan disebabkan arus yang berlebihan.
Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokkan ke dalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Gambar 42. sekring jenis 1lade (a) dan sekring jenis 3artrid4e (b)
Tipe ini paling banyak digunakan. Tipe sekring blade dirancang lebih kompak dengan
elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, diberi kode warna untuk
masing-masing tingkatan arus (5A-30A).
Ide"ti9ikasi Sekri"4
Tabel Arus sekering
Kapasitas Sekring (A) dentifikasi Warna
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
.DB
25 Tidak berwarna
30 hijau
.6
,6
/6
/6.6
/6,6 Fusi1le Li"k
Fungsi dan Konstruksinya
Fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring. Perbedaan utama pada
fusible link adalah dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya
lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal.
Seperti juga sekring, fusible link juga dapat terbakar atau putus, dan harus diganti
dengan yang baru. Fusible link diklasifikasikan kedalam tipe Link dan tipe cartridge.
Fusi1le Li"k (ie Cartrid4e
Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu
unit. Rumahnya diberi kode untuk masing-masing tingkatan arus.
Tabel Arus pada Fusible link
Kapasitas Fusible
Link (A)
Persamaan Luas
Penampang pada
Fusible Link
dentifikasi Warna
30 0.3 Merah Muda
40 0.5 Hijau
50 0.85 Merah
60 1.0 Kuning
.B-
80 1.25 Hitam
100 2.0 biru
.6
,6
/6
/6.6
/6,6
/6/6 Cir3uit Breaker
Circuit Breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power window, sunroof dan sirkuit pemanas
(heater).
Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang
dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.
.B.
Gambar 43. Circuit Breaker
LA(IHAN EMAL=ASI
Sebutkan Macam-macam kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan jenis kabel yang digunakan pada sistem pengapian di kendaraan ?
Sebutkan dan jelaskan nama-nama komponen pada kabel ?
Sebutkan dimana penggunaan kabel tegangan rendah berarus besar ?
RAN*K=MAN
Kabel yang digunakan pada kendaran berfungsi untuk Penghantar arus listrik
bertenaga besar (Power Cable) dan Penghantar arus listrik dan data informasi.
Sekring,fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen-komponen
yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan ke dalam sirkuit kelistrikan dan
sistem kelistrikan untuk melindungi kabel kabel dan connector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran
EMAL=ASI
Sebutkan fungsi pelindung kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan fungsi terminal kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan dan jelaskan nama-nama komponen pada kabel ?
Sebutkan dimana penggunaan kabel tegangan rendah berarus kecil pada sistem
kendaraan ?
.B,
(=*AS MAN!IRI
Buatlah pengertian tentang ukuran kabel pada masing-masing baris pada tabel
diatas !
.B/
!AF(AR$=S(AKA
Modul Sistem Pengapian Konvensional , P4TK / VEDC Malang
Modul Sistem Listrik, P4TK / VEDC Malang
New Step 1 Training Manual, Toyota
Sistem Pengapian Training Manual, Toyota
Buku diklat Training Manual, KPC