Anda di halaman 1dari 206

HALAMANFRANCIS

Editor Materi : Koko


Editor Bahasa : Willem
Ilustrasi Samul :
!esai" # Ilustrasi Buku : $$$$(K B)E MALAN*
Hak Cita + ,-./0 Keme"teria" $e"didika" # Ke1uda2aa"
MILIK NE*ARA
(I!AK !I$ER!A*AN*KAN
Semua hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara
apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode (media) elektronik
atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain,
seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan
penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak
cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
Untuk permohonan izin dapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, melalui alamat berikut ini:
Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif & Elektronika:
Jl. Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5, Malang 65102, Telp. (0341) 491239,
(0341) 495849, Fax. (0341) 491342, Surel: vedcmalang@vedcmalang.or.id,
Laman: www.vedcmalang.com
ii
!ISKLAIMER7!ISCLAIMER8
Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis di
dalam buku tek ini. Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakan tanggung
jawab dan wewenang dari penulis.
Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentar
apapun yang ada didalam buku teks ini. Setiap komentar yang tercantum untuk
tujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-masing penulis.
Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya dan
penerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenaran
keakuratan isi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan pada
penulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiap
perawatan (perbaikan) dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku teks
ini.
Penerbit tidak bertanggung jawab atas kerugian, kerusakan atau
ketidaknyamanan yang disebabkan sebagai akibat dari ketidakjelasan,
ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusunmakna kalimat didalam buku
teks ini.
Kewenangan Penerbit hanya sebatas memindahkan atau menerbitkan
mempublikasi, mencetak, memegang dan memproses data sesuai dengan
undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan data.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Teknik Sepeda Motor, Edisi Pertama 2013
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, th.
2013: Jakarta
iii
KA(A$EN*AN(AR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
tersusunnya buku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks
untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Teknik Dasar
Lisrtrik Otomotif.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum
abad 21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (tea3hi"4)
menjadi BELAJAR (lear"i"4), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru
(tea3hers53e"tered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
(stude"t53e"tered), dari pembelajaran pasif (asiFe lear"i"4) ke cara belajar
peserta didik aktif (a3tiFe lear"i"45CBSA) atau Stude"t A3tiFe Lear"i"45SAL.
Buku teks "Teknik Dasar Listrik Otomotif" ini disusun berdasarkan
tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013diselaraskan
berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis
peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran "Teknik Dasar Listrik Otomotif"
ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam
melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta
didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PembinaanSekolah
Menengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi
kesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks siswa untuk Mata
Pelajaran Teknik Otomotif Sepeda Motor kelas X/Semester 2 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta, 12 Desember 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA
iF
$E(AKE!=!=!KANM)!=L
BI!AN* KEAHLIAN : (EKN)L)*I !AN REKALASA
$R)*RAM KEAHLIAN : )()M)(IF
$AKE( KEAHLIAN : $EKER>AAN !ASAR (EKNIK )()M)(IF
KLA
S
SEMES(E
R
BAHAN A>AR 7B=K=8
KII , Pemeliharaan
Mesin
Kendaraan
Ringan 4
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 4
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 4
. Pemeliharaan
Mesin
Kendaraan
Ringan 3
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 3
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 3
KI , Pemeliharaan
Mesin
Kendaraan
Ringan 2
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 2
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 2
. Pemeliharaan
Mesin
Kendaraan
Ringan 1
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 1
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 1
K , Teknologi
Dasar
Otomotif 2
Pekerjaan
Dasar Teknik
Otomotif 2
Teknik Listrik
Dasar
Otomotif 2
. Teknologi
Dasar
Otomotif 1
Pekerjaan
Dasar Teknik
Otomotif 1
Teknik Listrik
Dasar
Otomotif 1
F
Fi
!AF(ARISI
HALAMAN FRANCS i
DSKLAMER (DSCLAMER) ii
KATA PENGANTAR iii
PETA KEDUDUDKAN MODUL iv
DAFTAR S v
DAFTAR GAMBAR ix
. PENDAHULUAN 1
A. Prasyarat 1
B. Petunjuk Penggunaan 1
C. Tujuan Akhir 1
D. Kompetensi nti dan Kompetensi Dasar 2
E. Cek Kemampuan Awal 2
. PEMELAJARAN 3
BAB BESARAN LSTRK 3
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 3
A. PETA KONSEP 4
B. PETA KONSEP BESARAN LSTRK 5
C. MATER PEMBELAJARAN 6
1. ARUS LSTRK 10
1.1. KUAT ARUS LSTRK. 13
1.2. RAPAT ARUS 15
2. TEGANGAN (VOLTAGE) 20
2.1. Beda Potensial Tegangan 24
2.2. Jenis Tegangan Beda Potensial Tegangan 26
3. HAMBATAN/TAHANAN 30
3.1. Hambatan Kawat Penghantar 33
3.2. Tahanan Dalam Penghantar 35
3.3. Konduktor, solator Dan Resistor 39
Latihan Evaluasi : 41
Rangkuman 42
Evaluasi 43
Fii
Tugas Mandiri 43
BAB HUKUM-HUKUM PADA DASAR LSTRK 44
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 44
B. PETA KONSEP 45
C. MATER PEMBELAJARAN 47
1. HUKUM OHM 47
1.1. HUBUNGAN DAYA DAN HUKUM OHM 52
1.2. HUBUNGAN KALOR DENGAN HUKUM OHM 53
1.3. HUBUNGAN DAYA LSTRK DENGAN HUKUM OHM 54
2. HUKUM KRCHOFF 57
2.1. Hukum Kirchoff 58
2.2. HUKUM KRCHOFF (CLOSE LOOP) 61
LATHAN EVALUAS : 62
RANGKUMAN 63
TUGAS MANDR 63
BAB KADAH FLAMNG 64
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 64
B. PETA KONSEP 65
C. MATER BELAJAR 67
1. KUTUB MAGNET 67
1.1. SFAT MAGNET 69
1.2. JENS JENS BAHAN PEMBUAT MAGNET 70
2. NDUKS ELEKTROMAGNET 71
2.1. JENS-JENS MAGNET 72
2.2. Cara membuat medan magnit 74
3. KADAH FLAMNG 76
3.1. Prinsip Flaming 76
3.2. PENGGUNAAN HUKUM FLAMNG 78
LATHAN EVALUAS ; 87
RANGKUMAN 88
EVALUAS 88
TUGAS MANDR 89
BAB V PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN TAHANAN 90
iiE
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 90
B. PETA KONSEP 91
1. AMPER 93
2. VOLTMETER 97
3. OHMMETER 99
4. AVO METER ANALOG 101
LATHAN EVALUAS 107
RANGKUMAN 108
EVALUAS 109
TUGAS MANDR 112
BAB V RANGKAAN SER, PARALEL DAN GABUNGAN 114
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 114
B. PETA KONSEP 115
C. MATER PEMBELAJARAN 118
1. RANGKAAN LSTRK SER 119
1.1. Rangkaian Seri Pada Rangkaian Arus Langsung 119
1.2. Rangkaian seri pada Hambatan 121
2. Rangkaian Listrik Paralel 126
2.1. Rangkaian Paralel pada Sumber Tegangan 126
2.2. Rangkaian Paralel pada Hambatan 127
3. RANGKAAN LSTRK CAMPURAN 131
4. Rangkaian Listrik Majemuk 135
PERMASALAHAN 137
RANGKUMAN 139
TUGAS MANDR 141
BAB V NDUKS SENDR DAN MUTUAL PADA KEMAGNTAN 143
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 143
B. PETA KONSEP 144
C. MATER BELAJAR 146
1. PENGERTAN NDUKS 146
1.1. nduksi magnetis 147
2. NDUKS SENDR (SELF-NDUCTON EFFECT) 152
2.1. Jenis Jenis induksi Diri (self indusinpada lilitan) : 154
iE
2.2. NDUKTANS BERSAMA 158
PERMASALAHAN 159
RANGKUMAN 161
KERJA MANDR 162
BAB V MACAM-MACAM JENS, UKURAN KABEL, TERMNAL DAN
PENGGUNAANNYA 163
A. KOMPETENS DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 163
B. PETA KONSEP 164
C. MATER BELAJAR 166
1. KABEL 167
1.1. FUNGS KABEL 167
1.2. KOMPONEN KABEL 169
1.3. UKURAN KABEL 172
2. KOMPONEN-KOMPONEN PENGHUBUNG 177
2.1. Junction Block dan Relay Block 177
2.2. Terminal Kabel (sepatu kabel) 177
2.3. Konektor 179
2.4. Baut Massa 180
3. KOMPONEN-KOMPONEN PELNDUNG SRKUT 181
3.1. Sekring (FUSE) 181
3.2. Fusible Link 183
3.3. Circuit Breaker 183
LATHAN EVALUAS 184
RANGKUMAN 185
EVALUAS 185
TUGAS MANDR 186
DAFTAR PUSTAKA 187
E
!AF(AR*AMBAR
Gambar 1. Pengamatan rangkaian 7
Gambar 2. Pengamatan rangkaian 8
Gambar 3. Gerakan Elektron 11
Gambar 4. Perumpaman Aliran arus 12
Gambar 5. Gambar Aliran Elektron Dan Arus listrik 12
Gambar 6.Kerapatan arus listrik 15
Gambar7. aliran arus 17
Gambar 8. Reaksi Kimia Baterai 17
Gambar 9. Grafik Arus Listrik Searah ( DC) 27
Gambar 10. Grafik tegangan listrik Bolak-Balik 28
Gambar 11. Penampang Kabel 34
Gambar 12. Gerakan elektron di dalam penghantar logam /N
Gambar 13. Pergerakan tegangan dan arus terhadap tahanan 38
Gambar 14. Arus keluar Kirchoff 59
Gambar 15. Loop arus " Kirchoff" 59
Gambar 16. Pengaruh pada jarum kompas oleh penghantar yang dialiri arus
listrik 71
Gambar 17. Arah Gaya Elektromagnet 83
Gambar 18. Arah medan magnet 85
Gambar 19. Model sederhana motor stater 85
Gambar 20. Arah medan magnet 147
Gambar 21. Trafo step down 148
Ei
Gambar 22. nduksi Diri 151
Gambar 23. Solenoida. 153
Gambar 24. Perubahan arus di salah satu kumparan akan menginduksi arus
pada kumparan yang lain 156
Gambar 25. bagian-bagian kabel 167
Gambar 26. Bagian Kabel tegangan rendah 168
Gambar 27. bagian kabel bertegangan tinggi 169
Gambar 28. Kabel Yang Diisolasi 169
Gambar 29. Jenis kabel 171
Gambar 30. Penampang Kabel. 172
Gambar 31. solasi 173
Gambar 32. Selang bakar 174
Gambar 33. Selang kabel 174
Gambar 34. Kotak Sekering 175
Gambar 35. terminal kabel 175
Gambar 36. terminal penghubung Kabel 176
Gambar 37. Konektor dari kabel ke komponen 176
Gambar 38. Konektor 177
Gambar 39. Pin Kabel Konektor 177
Gambar 40. Jumlah Pin konektor 177
Gambar 41. Baut Washer 178
Gambar 42. sekring jenis 1lade (a) dan sekring jenis 3artrid4e (b) 179
Eii
Gambar 43. Circuit Breaker 181
.
I6 $EN!AH=L=AN
A6 $ras2arat
Materi konsep dasar-dasar listrik otomotif memberikan bekal awal dalam
memahami kompetensi teknik dasar listrik otomotif. materi ini disampaikan pada
kelas X smester 1.
B. $etu"<uk $e"44u"aa"
Buku ini dibuat dengan memberikan penjelasan tentang pengetahuan konsep
dasar-dasar listrik otomotif. Untuk memungkinkan siswa belajar sendiri secara
tuntas , maka perlu diketahui bahwa isi buku ini pada setiap kegiatan belajar
umumnya terdiri atas. Uraian materi, rangkuman, Lembar kerja, dan Pengayaan,
sehingga diharapkan siswa dapat belajar mandiri (i"diFidual lear"i"4) dan
master2 lear"i"4 (belajar tuntas) dapat tercapai.
C6 (u<ua" Akhir
Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah agar siswa mampu:
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang dasar-dasar listrik otomotif
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang Arus Listrik, Tegangan, Hambatan/Tahanan.
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang Kutub Magnet, nduksi Elektromagnet dan
Kaidah Flaming
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang ampere, Voltmeter, Ohmmeter dan Avometer
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang Rangkaian Listrik Seri,Rangkaian Listrik Paralel,
Rangkaian Listrik Campuran dan Rangkaian Listrik Majemuk
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang Pengertian nduksi dan nduksi Sendiri (Self-
,
nduction)
R Memahami dan menyajikan data hasil analisis berdasarkan
pengamatan tentang Kabel, Komponen Penghubung, Komponen
Pelindung Sirkuit, Komponen Pelindung Kabel dan Ukuran Kabel
!6 Komete"si I"ti da" Komete"si !asar
R Memahami jenis-jenis Besaran Listrik
R Memahami Rumus Dasar Besaran Listrik
R Memahami Hukum Ohm dan Kirchoff
R Memahami Medan Magnet dan Arah Medan Magnet
R Memahami Rangkaian Dasar Listrik Seri dan Paralel
R Memahami Pengaruh nduksi terhadap timbulnya listrik
R Memahami jenis kabel, ukuran kabel, dan konektor
E6 Cek Kemamua" A;al
o Sebutkan satuan-satuan besaran listrik!
o Sebutkan cara pembentukan medan magnet!
o Apa yang dimaksud dengan **L7*aris *a2a Listrik8?
o Apa yang dimaksud dengan HukumOhm dan Hukum Kirchoff!
o Sebutkan jenis-jenis rangkaian listrik!
o Sebutkan alat-alat yang digunakan untuk mengukur rangkaian listrik!
o Jelaskan Hukum Flamming!
o Sebutkan fungsi kabel!
/
II6 $EMELA>ARAN
BABI BESARANLIS(RIK
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran
dengan kompetensi dasar-
dasar Listrik siswa dapat :
1. Menghayati dan
Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif
dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
2. Memahami besaran
listrik, hukum Ohm dan
Kirchof padar listrik
otomotip
3. Menerapkan Dasar
Listrik pada rangkaian seri,
paralel dan gabungan
Dari pembelajaran kompetensi dasar-
dasar Listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasi dalam Menyelesaikan
sosl-soal terkait materi besaran listrik,
2. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasi dalam Menyelesaikan
sosl-soal terkait Hukum Ohm dan Kirchof
,
3. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasi dalam Menyelesaikan
sosl-soal terkait Kaidah Flaming
4. Mengkomunikasikan dalam
pengukuran tegangan, tahanan dan
arus
5. Mengamati simulsi terkait materi
dan Mengeksplorasii rangkaian seri,
paralel dan gabungan.
6. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasiinduksi sendiri, mutual
pada kemagnitan
7. Mengkomunikasikan macam-
A
macam
8. Jenis, ukuran kabel, terminal dan
penggunaannya
*6 $E(A K)NSE$ BESARAN LIS(RIK
F6 $E(A K)NSE$
?
H6 MA(ERI $EMBELA>ARAN
Selamat! Sekarang kalian telah menjadi peserta didik SMK. Saatnya telah tiba
untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang listrik melaluimata pelajaran. Dasar
Listrik Otomotif. Dasar Listrik Otomotip adalah ilmu yang mempelajari tentang
listrik sesuatu yang ada di kendaraan baik itu kendaraan ringan, dan
kendararaan berat secara sistematis.
melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Dengan
cara itu, mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu dapat terjadi
serta memperkirakan sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang
terhadap alam sekitar. Hasil-hasil temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan hidup manusia, seperti sepeda motor , mobil, excavator, dosher,
komputer, televisi, dan sebagainya.
Pada bab ini, kalian akan mempelajari apa yang diselidiki dalam Besaran Listrik
Otomotip, bagaimanamelakukan pengamatan, perhitungan serta pengukuran
sebagai bagian dari pengamatan tersebut. Langkah awal untuk mempelajari
benda-benda di sekitar adalah dengan melakukan pengamatan (observasi).
K=A( AR=S
RA$A( AR=S
BE!A $)(ENSIAL
(E*AN*AN
>ENIS (E*AN*AN
HAMBA(AN !ALAM
$EN*HAN(AR
HAMBA(AN $A!A KAWA(
$EN*HAN(AR
K)N!=K()R0 IS)LA()R
@
Sebagai permulaan, lakukankegiatan berikut untuk melatih pengamatan untuk
eksplorasi terhadap listrik disekitarmu.
N
$EN*AMA(AN
Gambar 1. Pengamatan rangkaian
$ada ke4iata" i"i0 kalia" telah me"2imulka" 1ah;a dalam ke4iata"e"4ukura"
erlu me"44u"aka" satua" 1aku0 satua" 2a"4 diseakati 1ersama6 Besara"
2a"4 satua" "2a dide9i"isika" i"i dise1ut 1esara" okok6
MENAKSIR I MEN!ISKRI$SIKAN RAN*KIAN LIS(RIK
.6 Lihatlah 4am1ar di1a;ah .6. 0 Ra"4kaia" listrik 0 da" amatiS
,6 Buatlah taksira" arus listrik0 te4a"4a" da" ham1ata" ada ra"4kia"
terse1ut6
Catatlah taksira"mu da" taksira" tema"5tema"muS
Mem1a"di"4ka" da" Berlatih
Ba"di"4ka" taksira"mu da" tema"5tema"mu de"4a" hasil erhitu"4a"muS
!iskusika"0 aakah dekat"2a hasil taksira" de"4a" hasil e"4ukura"
se1e"ar"2a daat diti"4katka" de"4a" latiha"T ="tuk me"4u<i"2a0 1erlatihlah
me"aksir da" me"4hitu"4 kemudia" u<i de"4a" hasil e"4ukura"S
D
Gambar 2. Pengamatan rangkaian
$e"4amata"
.6 Ra"4kailah komo"e"5komo"e" listrik seerti 4am1ar .6. 0 1aterai0 ka;at
e"4hu1u"40 lamu da" saklar S
,6 *eraka" saklar ke 1a;ah 7tutu saklar8 dima"a ada osisi )"6
/6 Amati dari ma"akah lamu itu 1isa hidu I me"2ala S
A6 Hidu I "2alaka" lamu 1e1eraa me"it 7kura"4 le1ih / me"it80 kemudia" matika"6
A6 =la"4i la"4kah terse1ut samai / 7ti4a8 kali0 samai 1isa me"emuka" komo"e" 2a"4 1isa
mem1uat lamu hidu I me"2alaS
Ba4aima"akah hasil e"4amata"muT (emua" aakah 2a"4 daat kamu am1il se1uah
kesimula" u"tuk me"<elaska" ke"aa lamu 1isa "2ala TS
!ari hasil temua" dilaa"4a" silahka" sesuaika" de"4a" 4am1ar .6. Ra"4kaia" listrik
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" hasil
e"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai" T Me"4aa
hasil"2a demikia"T Aakah 2a"4 meme"4aruhi hasil e"4amata" te4a"4a"
ada ra"4kaia" listrik 1isa me"2alaka" lamu T
Pada kegiatan sebelumnya, kalian telah menyimpulkan bahwa dalam
B
kegiatan pengamatan pada rangkian listrik dimana lampu bisa menyala karena
adanya arus listrik, beda tegangan dan hambatan yang terdapat pada rangkian.
Arus listrik, beda tegangan dan hambatandapat di ukur dan perlu menggunakan
satuan baku, satuan yangdisepakati bersama.Besaran yang satuannya
didefinisikan ini disebut besaran pokok.
Besaran panjang, massa dan waktu disebut besaran pokok, karena dari
besaran ini dapat diturunkan besaran-besaran yang lain seperti gaya dan energi.
Besaran pokok didefinisikan sebagai besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu.Satuan dari besaran pokok disebut satuan pokok.Satuan Pokok
S seluruhnya ada tujuh, yaitu seperti yang terlihat pada Tabel 1.
(a1el . Satua" okok SI
Besara" Satua" Sim1ol
Panjang
Massa
Waktu
Kuat arus listrik
Suhu
Jumlah zat
ntensitas cahaya
meter
kilogram
sekon
ampere
kelvin
mol
Candela
m
kg
s
A
K
mol
Cd
(a1el . Satua" okok SI
Penggunaan berbagai macam satuan untuk besaran menimbulkan suatu
kesukaran, alat ukur suatu satuan tertentu menjadi macam-macam, yang lebih
menyulitkan lagi bahwa orang harus menyesuaikan diri terhadap berbagai
macam satuan.Dengan demikian diperlukan menetapkan satuan standar besaran
pokok.Syarat untuk membuat satuan standar yang berguna adalah praktis
digunakan, mudah didapat, mudah dibuat ulang, dan tetap setiap saat.Maka
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sejumlah penemuan oleh
.-
para ilmuwan, standar satuan terus berubah.Sebagai contoh, standar meter
mengalami perubahan beberapa kali dimana yang digunakan sekarang
ditetapkan pada tahun 1983 dan dianggap yang paling tepat sampai saat ini.
Berikut iniakan dijelaskan satuan standar besaran pokok untuk listrik, besaran
yang digunakan pada listrik terbagi menjadi dua, meliputi Besaran pokok dan
besaran turunan.
.6 AR=S LIS(RIK
Amper adalah satuan S untuk besaran pokok listrik, dilambangkan dengan
huruf A. Satu amper adalah suatu arus listrik yang mengalir, sedemikian
sehingga di antara dua penghantar lurus dengan panjang tak terhingga, dengan
penampang yang dapat diabaikan, dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu
meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar
N
.- ,
V
E newton per meter.
Satuan ini diambil dari nama Andr-Marie Ampre, salah satu penemu
elektromagnetik.
!EFINISI AR=S LIS(RIK
Adalah Elektro"5elektro" 2a"4 me"4alir melalui suatu e"4ha"tar tia
detik6atau de"4a" kata lai" adalah me"4alir"2a elektro" se3ara terus me"erus
da" 1erkesi"am1u"4a" ada ko"duktor aki1at er1edaa" <umlah elektro" ada
1e1eraa lokasi 2a"4 <umlah elektro""2a tidak sama6
Besarnya arus listrik yang mengalir melalui konduktor adalah sama
dengan jumlah elektron bebas yang melewati penampang konduktor setiap
detik. Arus listrik dinyatakan dengan (ntensity) sedangkan besar arus listrik
dinyatakan dengan satuan ampere, disingkat A.Satu amperA sama dengan
pergerakan 6.25 x 1018 elektron bebas yang melewati konduktor setiap detik.
Atau dengan pengertian lain 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron
sebanyak 624x1016 (6,24151 1018) atau sama dengan 1 Coulumb per detik
..
melewati suatu penampang konduktor
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap
berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Gambar 3. Gerakan Elektron
Elektron bebas yang bermuatan negative selamanya akan selalu tolak
menolak satu dengan lainnya. Bila ada kelebihan electron disatu tempat, maka
akan ada kekurangan electron ditempat lainnya, electron akan selalu bergerak
ketempat yang kosong, dan kemudian mencoba untuk saling menjauh satu
sama lainnya. Saat pergerakan ini terjadi, aliran atau arus elektron terbentuk,
Arus akan terus berlanjut sampai electron genap terpisah dari intinya.
Arus dapat digambarkan seperti laju aliran elektron, besarnya aliran
electron bias diumpamakan seperti pada pipa air. Pada pipa yang diameternya
lebih besar mempunyai kapasitas aliran yang lebih besar pula. Artinya adalah
aliran arus akan besar bila jumlah electron yang bergerak juga banyak,
sehingga semburan air bisa jauh seperti gambar dibawah ini.
Pada pipa yang diameter kecil mempunyai kapasitas aliran yang lebih kecil,
artinya aliran arus akan kecil karena jumlah elektron yang mengalir kecil.
Berakibat semburan air melalui pipa menjadi kecil.
.,
Gambar 4. Perumpaman Aliran arus
Jadi kesimpulannya adalah mengalirnya suatu electron sama dengan
mengalirnya suatu arus. Arus adalah mengalirnya electron secara kontinyu
pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang
jumlah elektronnya tidak sama.
Gambar 5. Gambar Aliran Elektron Dan Arus listrik
Formula arus listrik adalah:
Dimana:
= besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
./
.6.6 K=A( AR=S LIS(RIK6
!e9i"isi Kuat Arus Listrik
Adalah arus 2a"4 ter4a"tu"4 ada 1a"2ak sedikit"2a elektro" 1e1as 2a"4
i"dah mele;ati suatu e"ama"4 ka;at dalam satua" ;aktu0 de"4a" kata
lai" Amer adalah arus 2a"4 ter4a"tu"4 ada 1a"2ak sedikit"2a elektro"
1e1as 2a"4 i"dah mele;ati suatu e"ama"4 ka;at dalam satua" ;aktu6
QAmere adalah satua" kuat arus listrik 2a"4 daat memisahka" .0..D
milli4ram erak dari "itrat erak mur"i dalam satu detikZ6 listrik 2a"4 daat
memisahka"0..D milli4ram erak dari "itrat erak mur"i dalam satu
detik6Rumus O rumus u"tuk me"4hitu"4 1a"2ak"2a muata" listrik0 kuat arus
da" ;aktu6
Formula arus listrik adalah
. 7satu8 Coulom1 \ @0,D E .-.D
ele3tro"
!ima"a :
] \ Ba"2ak"2a muata" listrik dalam
satua" 3oulom1
I \ Kuat Arus dalam satua" Amer6
t \ ;aktu dalam satua" detik6
.A
$ERMASALAHAN K=A( AR=S LIS(RIK
Sebuah baterai memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2
menit.
Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?
!iketahui: I \ -0? am
t \ , me"it6
!ita"2aka": ] 7muata" listrik86
$e"2elesaia":
t \ , me"it \ , E @- \ .,- detik
] \ I E t
\ -0? E .,- \ @- 3oulom16
$EMECAHAN MASALAH
.?
.6,6 RA$A( AR=S
Arus listrik ., A me"4alir dalam ka;at 1ere"ama"4 Amm_0 maka
keraata" arus"2a /AImm_ 7.,AIA mm,80 ketika e"ama"4 e"4ha"tar
me"4e3il .0?mm_0 maka keraata" arus"2a me"<adi DAImm, 7.,AI.0? mm_86
Keraata" arus 1ere"4aruh ada ke"aika" temeratur6 Suhu e"4ha"tar
diertaha"ka" sekitar /--`C0 dima"a kemamua" ha"tar arus ka1el sudah
ditetaka" dalam ta1el Kemamua" Ha"tar Arus 7KHA86
!e9i"isi
Raat Arus
Adalah 1esar"2a arus listrik tia5tia luas e"ama"4 ka;at 7mm
,
8
Gambar 6.Kerapatan arus listrik.
.@
Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm, 2
inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm.Kerapatan arus
berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar
penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.Rumus-rumus dibawah ini
untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:
Formula arus listrik adalah : Dijabarkan sebagai berikut :
Dimana : S = Rapat arus [ A/mm]
= Kuat arus [ Amp]
Q = luas penampang kawat [ mm]
Ke<adia"5Ke<adia" La"4 !ise1a1ka" )leh Arus Listrik
Bila arus mengalir pada konduktor atau elektrolit akan menyebabkan
(menimbulkan) tiga kejadian :
a6 $em1a"4kit a"as
Bila arus melewati konduktor, akan menghasilkan panas saat sistem
.N
bekerja. Contohnya meliputi :Lampu kepala (Head Light), Korek api
dimobil (Cigarette Lighter), sekring (Fuse) dll.
Gambar7. aliran arus
16 Aksi kimia
Bila aksi kimia terjadi pada elektrolit (cairan yang dapat dilalui /dialiri arus
listrik) akan menyebabkan arus listrik mengalir. Baterai jenis basah
bekerja berdasarkan prinsip kimia.
Saat kondisi baterai kosong (teganan dan arus) yang tersimpan dibaterai
berkurang, reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut :
Pb02 + Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20
Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan
(discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan
elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan
antara kutub sangat lemah untuk pemakaian. baterai perlu diisi tegangan
dan arus (charging) mengakibatkan pada reaksi kimia akan berubah.
Perubahannya sebagai berikut :2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02
Gambar 8. Reaksi Kimia Baterai
.D
36 Aksi ma4"et
Bila arus listrik me"4alir ada ka1el atau kumara" aka" me"4hasilka"
meda" ma4"et disekitar"2a6 $ri"si i"i di4u"aka" ada koil e"4aia"
7i4"itio" 3oil80 alter"ator0 motor starter da" ma3am5ma3am sole"oid6
RAN*K=MAN AR=S LIS(RIK:
d Arus listrik terjadi karena mengalirnya elektron.
d Bila aliran elektronnya banyak, maka arus yang mengalir juga lebih
banyak.
d Melalui perbedaan potensial, arus bisa mengalir dari potensial yang tinggi
ke potensial yang lebih rendah.
d Bila aliran elektron bebasnya banyak, maka akan menghasilkan panas,
karena itu kawat listrik menjadi panas dikarenakan banyaknya arus yang
lewat.
d Jumlah arus dapat diterangkan dengan mengambil perumpamaan pada
.B
jumlah air yang mengalir pada sebuah pipa.
d Besarnya arus yang melewati kebeberapa aktuator (beban) berarti tenaga
listriknya juga kuat.
$ERMASALAHAN RA$A(AR=S
1. Sebuah batere memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit.
Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?
2. Muatan listrik 4500 C, arus listrik 1500 mA. Hitunglah waktunya
!iketahui : I \ -0? am
t \ , me"it6
!ita"2aka" : ] 7muata" listrik86
$e"2elesaia" : t \ , me"it \ , E @- \ .,- detik
] \ I E t
PEMECAHAN MASALAH 2
\ -0? E .,- \ @- 3oulom16
!iketahui : ] \ A?-- C
I \ .?-- mA \ .6? A
!ita"2aka" : t \ T
>a;a1 :
t \ ] I I
\ A?-- C I .6? A
\ /--- s \ /--- dt
\ ?- me"it \ ?I@ <am
,6 (E*AN*AN 7M)L(A*E8
Besara" turu"a" 2a"4 di4u"aka" ada listrik adalah te4a"4a"6
,-
BAN!IN*KAN !AN SIM$=LKAN
Ba"di"4ka" hasil e"4amata"mu da" hasil e"4amata" tema"muS Catat
ersamaa"da" er1edaa""2aS >ika hasil em1ela<ara" te4a"4a"
dikomu"ikasika" keada ora"4 lai"0aakah ora"4 terse1ut memeroleh
emahama" 2a"4 samaT Berdasarka" hasil er1a"di"4a" terse1ut0 hal e"ti"4
aakah 2a"4 arus dirumuska" 1ersamaT !iskusika" dalam kelomokmu
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" hasil
e"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai" T
Me"4aa hasil"2a demikia"T Aakah 2a"4 meme"4aruhi hasil e"4amata"
te4a"4a" ada ra"4kaia" listrik 1isa me"2alaka" lamu T
$e"4amata" te4a"4a"
.6 Siaka" 1aterai 1erte"4a" ., M0 2a"4 satu 1er te4a"4a"
re"dah 7kura"4 dari ., M8 da" satu"2a 1erte4a"4a" ., M6

,6 Siaka" 1ola lamu 1erte"4a" ., M da" e"4ha"tar
7ka1el8
/6 Ra"4kailah0 seerti 4am1ar se1elah i"i
A6 Amati "2ala lamu 1ila me"44u"aka" te4a"4a"
di1a;ah ., M da" te4a"4a" diatas ., M
,.
(e4a"4a" listrik meruaka" er1edaa" ote"sial listrik a"tara dua titik ada
suatu e"4ha"tar atau ra"4kaia" listrik6Beda ote"sial adalah er1edaa"
<umlah elektro" 2a"4 1erada dalam suatu arus listrik6
Bila suatu 1atter2 dihu1u"4ka" ke lamu da" lamu terse1ut me"2ala0 hal i"i
ter<adi de"4a" ada"2a alira" listrik6 Arus 1ias me"4alir kare"a ada er1edaa"
ote"sial a"tara kutu1 ositi da" kutu1 "e4ati6 Arus me"4ali rmelalui lamu0
arti"2a 1ah;a ele3tro" 1er4erak dari e5e ke e[e sehi"44a lamu daat
me"2ala6Sela"<ut"2a 1a4aima"a da" me"4aa arus me"4alirT Kita lihat 3o"toh
ada ki"3ir air 0ki"3ir tidak aka" 1erutar 1ila tidak ada air 2a"4 me"4alir0 hal
2a"4 sama <ika tidak ada arus 2a"4 me"4alir0 maka lamu tidak aka" me"2ala6
Ba4aima"a air aka" me"4alir ada 3o"toh di1a;ah i"iT Bila ta"4ki air A da" B
ti"44i"2a sama0 air tidak aka" me"4alir da" ki"3ir air <u4a tidak 1ias 1erutar6
>ika ada er1edaa" ti"44 iermukaa" air dia"tara kedua ta"4ki terse1ut0 maka
air 1ias me"4alir dari ta"4ki 2a"4 le1ih ti"44i ke ta"4ki 2a"4 le1ih re"dah
de"4a" se"diri"2a6
Adalah me"4alir"2a elektro"5elektro" dise1a1ka" ada"2a er1edaa"
ote"sial listrik a"tara dua titik ada suatu e"4ha"tar atau ra"4kaia" listrik6
Di satu sisi sumber arus listrik terdapat elektron yang bertumpuk
sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi
karena adanya gaya magnet yang mempengaruhi materi tersebut. Dengan kata
lain, sumber tersebut menjadi bertegangan listrik. Tegangan listrik (disebut juga
voltase) identik dengan beda potensial.
!EFINISI (E*AN*AN
,,
Pada dasarnya, beda potensial (tegangan) inilah yang menyebabkan aliran
elekron dari potensial rendah (negatif) ke potensial tinggi (positif). Artinya
adanya arus listrik disebabkan karena adanya tegangan listrik pada dua titik
(kutub positif dan kutub negatif). Pada rangkain listik, bisa jadi setiap komponen
listrik mempunyai beda potensial yang berbeda tergantung hambatan
komponen tersebut
Se1a4ai 3o"toh,kincir air akan berputar. Hal yang sama juga berlaku pada
listrik, bila tidak ada perbedaan potensial, arus tidak mengalir, dan jika ada
perbedaan potensial, maka arus bisa mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke
yang lebih rendah,hasilnya adalah arus atau tenaga listrik. Bila pergerakan
elektron bebas jumlahnya banyak,artinya adalah tenaga listriknya menjadi
besar.
Jika suatu kabel dihubungkan antara muatan positif dan muatan negatif,
maka elektron akan bergerak netral. Pada saat tersebut, panas terbentuk oleh
,/
pergerakan elektron. Reaksi pembangkitan panas ini merupakan salah satu
dari tiga kejadian yang disebabkan oleh adanya arus listrik, misalnya cigaret
lighter, electricstove ,dll. Kedua adalah kejadian Magnetic, yaitu bila arus
melewati suatu kabel atau kumparan maka akan menghasilkan medan
magnet, contohnya solenoid dan yang ketiga adalah arus dapat menyebabkan
kejadian reaksi kimia seperti misalnya yang terjadi pada battery. Mari kita lihat
aliran arus pada battery kendaraan. Sumber energi battery terdiri dari dua
terminal yaitu positif dan negatif.
Dari penjelasan mengenai muatan positif dan negatif, dapat dikatakan
bahwa atom terminal positif protonnya lebih banyak dari pada elekronnya,
sehingga terminalnya berisi muatan positif. Dan satunya lagi, atom yang
terdapat pada terminal negatif mempunyai electron yang lebih banyak
disbanding dengan proton, sehingga terminalnya bermuatan negatif. Terminal
negative mempunyai suplai electron bebas yang sangat banyak sekali,ke
semua electron ini ,terkumpul disuatu area yang kecil dan saling tolakmenolak
satu sama lainnya.
Jika perbedaan listrik secara alami terhubung dengan kedua kawat yang
bermuatan berbeda ,maka arus bias mengalir dikarenakan adanya perbedaan
potensial listrik antara kedua muatan sehingga arus dapat mengalir. Perbedaan
potensial listrik biasa disebut dengan tegangan (voltage). Karena ada
perbedaaan potensial listrik,maka terjadi electromotive force(emf).
,A
Tegangan (V) adalah unit listrik untuk menerangkan jumlah tekanan listrik
yang ada atau sejumlah tekanan listrik yang dibangkitkan oleh aksi kimia di
dalam battery. Simbol tegangan =E dan satuan teganan =V, dimana
Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu
joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb. Dari pernyataan diatas
dapat diformulasikan sebagai berikut :
Dimana ;
E = W (joule) / Q (coulombs)Volt
W = tenaga listrik
1Q =jumlah muatanlistrik
Persetaraan satuan :
1volt :0.001 KV
volt:1,000mV
1kV:1,000v
.6
,6
,6.6 Beda $ote"sial (e4a"4a"
Tegangan dapat disebut sebagai potensial dan perbedaan potensial. Pada
gambar 2-3 (tangki air) menerangkan bagaimana mereka berhubungan satu
sama lainnya, saat kedua tangki air dihubungkan dengan sebuah pipa, maka
air akan mengalir dari tangki yang lebih tinggi ke tangki yang lebih rendah.
Tinggi air diukur dari permukaan tanah. Untuk kelistrikan, potensial diukur
berdasarkan standar tingkatan kepastian yang disebut dengan alam (eart)
atau bumi (ground), potensial dari bumi (ground) diambil dalam angka 0
volt(V). Biasanya alam secara phisik mewakili ground, namun pada bidang
otomotif ground adalah terminal battery negative (-).
,?
Tinggi air pada tangki yang lebih rendah diibaratkan sebagai tinggi air dalam
nol volt (V). Pada battery, 12 volts artinya adalah perbedaan potensial antara
kedua terminal battery kutup positip dan kutup negatip.
Bila ketinggian tempat pada gambar diatas karenakan posisi air berbeda, air
akan mengalir dari tangki A ke tangki B, namun apabila bila posisinya tidak
berbeda (tekanansama), air tidak akan mengalir. Karena itulah, jika
tekanannya tidak berbeda atau sama ,arus akan diam. Karena tidak ada aliran
arus, maka Sistem tidak bekerja sehingga tidak terjadi panas. Jika ada
perbedaan tekanan antara tangki A dan B maka arus bias mendesak masuk
sehingga terjadi panas. Artinya adalah muatan positif pada battery adalah 12
volt dan negatifnya adalah 0 volt. Pada switch buka tutup yang ada pada
gambar 2-4 dibawah, karena arus mengalir ,lampu bias menyala berdasarkan
posisi switch-nya. Agar terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu
rangkaian tertutup, maka haruslah ada beda potensial atau beda tegangan di
kedua ujung rangkaian (kutub baterai sebagai sumber tegangan).
Adalah er1edaa" <umlah elektro" 2a"4 1erada dalam suatu arus listrik
Jika energi tiap muatan habis akibat penggunaan, maka di kedua ujung
rangkaian tidak akan ada beda potensial (beda potensial bernilai nol volt).
,@
Akibatnya komponen-komponen elektronika seperti lampu, trafo, dan lain
sebagainya tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perhatikanlah
gambar berikut. Adanya beda potensial pada ujung ujung sumber tegangan,
menyebabkan lampu dalam rangkaian tertutup tersebut dapat menyala. Pada
lampu terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor dan cahaya.
.6
,6
,6.6
,6,6 >e"is (e4a"4a" Beda $ote"sial (e4a"4a"
1. Sumber tegangan listrik searah ( DC = Direct Current )
Tegangan yang bekerja pada rangkaian arus listrik tertutup selalu dengan
arah yang sama, maka arus listrik yang mengalir arahnya juga sama.
Biasa disebut dengan arus searah (simbol normalisasi : ). Tegangan
listrik searah adalah arus listrik yang mengalir dengan arah dan besar
yang tetap/konstan.Yaitu sumber arus listrik yang tidak berubah fasenya.
Pada gambar grafik yang memperlihatkan hubungan antara tegangan (V)
dan waktu (t) pada tegangan Listrik searah (DC). Berarti bahwa pembawa
muatan listrik bergerak dengan arah arus listrik tertentu.
Besarnya tegangan listrik pada saat yang berbeda diperlihatkan pada
,N
suatu grafik (grafik tegangan fungsi waktu). Untuk maksud ini sumbu
horisontal sebagai waktu (misal 1s, 2s, 3s dst.) dan sumbu vertikal
sebagai arusnya (misal 1A, 2A, 3A dst.).
Besar"2a arus listrik 2a"4
sekara"4 ditetaka" ada .0 ,
atau / seko"0 u"tuk masi"4 5
masi"4 ;aktu 2a"4 1erlaku
ditarik 4aris lurus ke atas atau
ke 1a;ah 7lihat 4am1ar .6.A86
Kita
hu1
u"4ka" titik 2a"4 sesuai
de"4a" suatu 4aris0
Gambar 9. Grafik Arus Listrik Searah ( DC)
de"4a" demikia" maka didaatka" suatu 4ra9ik arus 9u"4si ;aktu 74ra9ik
4aris86 *am1ar 4ra9ik seerti i"i daat di1uat se3ara <elas de"4a" suatu
os3illos3oe6
Contoh Sumber arus listrik searah ( DC )
1. Batere/Baterai ( elemen kering )
2. Accumulator ( aki = accu ) (elemen basah )
3. Elemen Volta ( elemen basah )
4. Solar sel
5. Dinamo DC atau Generator DC
6. Adaptor AC ke DC : a. Adaptor Sistem Perata Tunggal, b. Adaptor
Sistem Cabang Tengah, c. Adaptor Sistem jembatan, d. Adaptor
Sistem Dwi Kutub
2. Tegangan bolak-balik
,D
Tegangan pada suatu rangkaian arus, arahnya berubah - ubah dengan
suatu irama / ritme tertentu, dengan demikian maka arah dan besarnya
arus selalu berubah - ubah pula. Biasa disebut arus listrik bolak-balik
(simbol normalisasi : ~ ). Berarti bahwa elektron bebasnya bergerak maju
dan mundur
Gambar 10. Grafik tegangan listrik Bolak-Balik
Disini pada tegangan bolak-balik, sebagaimana digunakan didalam
praktik, arahnya selalu berubah - ubah (misalnya 50 kali tiap sekon),
electron - elektron di dalam penghantar kawat hanya sedikit berayun /
bergerak maju dan mundur.
Suatu tegangan listrik bergelombang yang besarnya selalu berubah,
tetapi arah tegangan listrik tersebut tetap konstan, maka dalam hal ini
berhubungan dengan suatu arus listrik yang terdiri atas sebagian
tegangan listrik searah dan sebagian yang lain berupa tegangan bolak-
balik. Biasa disebut sebagai tegangan bergelombang (alternating current).
Tegangan bergelombang adalah suatu arus yang terdiri atas sebagian
arus searah dan sebagian arus bolak-balik.Salah satu bentuk lain dari
arus bergelombang yang sering ditemukan dalam praktik yaitu berupa
pulsa arus searah (lihat gambar 4) tegangan hanya dapat diketahui dan
ditetapkan melalui reaksi atau efek yang ditimbulkannya.
Sebagai contoh akibat dari reaksi atau efek yang ditimbulkannya adalah
,B
sebagai berikut :
1. Reaksi panas
Arus listrik selalu memanasi penghantarnya.Didalam kawat logam
misalnya, elektron-elektron saling bertumbukan dengan ion-ion atom,
bersamaan dengan itu elektron tersebut memberikan sebagian energi
geraknya kepada ion-ion atom dan memperkuat asutan panas ion-ion
atom, yang berhubungan dengan kenaikan temperatur.Penggunaan
reaksi panas arus listrik ini misalnya pada open pemanas, solder, kompor,
seterika dan sekering lebur.
2. Reaksi cahaya
Pada lampu pijar reaksi panas arus listrik mengakibatkan kawat membara
dan dengan demikian menjadi bersinar, artinya sebagai efek samping dari
cahaya. Reaksi cahaya secara langsung ini ditemukan pada penggunaan
tabung cahaya, lampu mercury, lampu neon dan lampu indikator
(negative glow lamp).
3. Reaksi kemagnitan
Gas seperti neon, argon atau uap mercury dipicu/diprakarsai oleh arus
listrik sehingga menjadi bersinar.
Contoh sumber arus listrik bolak balik ( AC )
1. Generator AC
2. Jala-jala PLN yang dihasilkan oleh : PLTA, PLTU, PLTP, PLTN, dll.
3. nverter DC ke AC
$ERMASALAHAN :
Energy 12.500 J, muatan 250 C. Hitunglah besar tegangan listriknya
/-
$EMECAHAN MASALAH :
Diketahui : W = 12.500 J
Q = 250 C
Ditanyakan : V = ?
Jawab :
V = W / Q
= 12.500 J / 250 C
= 50 Volt
/6 HAMBA(ANI(AHANAN
Panjang : 1 m dan 3 m
Luas penampang : Tetap
Bahan : Berubah-ubah
/.
/,
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" hasil
e"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai" T
Me"4aa hasil"2a demikia"T Aakah2a"4 meme"4aruhi hasil er3o1aa"
terse1utT
Ba"di"4ka" da" Simulka"
>ika rediksimu 1er1eda de"4a" ke"2ataa""2a0 aa 2a"4 aka" ter<adi sesuai
hasile"4amata"muT
>e"is Ka;at
$a"<a"4
$e"4ha"tar
. meter
$a"<a"4
$e"4ha"tar /
meter
Ko"disi
Me"2ala
7(era"4 I
Redu8
Kawat Tembaga
Kawat Nikelin
Kawat Kuningan
//
*am1ar $e"ama"4ka1el
dia"aska"
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" hasil
e"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai" T
Me"4aa hasil"2a demikia"T Aakah 2a"4 meme"4aruhi hasil er3o1aa"
terse1utT
Jenis Kawat
Bola lamu
7(e4a"4a" lamu ., M8
(idak dia"aska"
Ko"disi Me"2ala
7(era"4 I Redu8
ko"disi dia"aska"
Kawat Tembaga
Kawat Nikelin
Kawat Kuningan
$ERC)BAAN ,:
.6 Seerti ada er3o1aa" . 7satu8 a"aska"
ka;at e"4ha"tar de"4a" me"44u"aka"
lili" de"4a" <e"is ka;at e"4ha"tar
1er1eda51edaS
,6 Amati aa 2a"4 ter<adi ada "2ala 1ola
lamuT
$a"<a"4 : (eta
Luas e"ama"4 : (eta
Baha" : dia"aska"
/A
MA(ERI $EMBELA>ARAN
Jika suatu elektron bebas bisa bergerak didalam benda, dan dikarenakan
elektron mempunyai listrik alami, maka akan terjadi suatu aliran arus listrik.
Arus 1 ampere adalah elektron sebanyak 6.25x10
18
electron bergerak dalam
satu detik. Perlu juga kita ketahui, bahwa semua jenis benda tersusun dari
atom-atom sehingga ada beberapa kemungkinan rintangan bagi elektron bebas
untuk bergerak, tertahannya pergerakan elektron bebas biasa disebut dengan
tahanan listrik.
!i9i"isi
(aha"a"
Adalah ham1ata"5ham1ata" 2a"4 dialami oleh elektro"5elektro" ada
saat eri"daha""2a6Diukur dengan Ohm meter, satuan i (ohm).
Semua benda terdiri dari struktur atom yang berbeda, Karena itulah ruang
lingkup elektron bebas untuk bergerak menjadi beragam tergantung dari jenis
bendanya. Walaupun elektron dengan jumlah yang sama persatuan, jumlah
elektron yang dapat mengalir melalui ruang sempit persatuan waktu dapat
berubah, semakin besar ketebalan suatu benda, maka pintu gerbang dimana
elektron dapat bergerak juga menjadi semakin lebar. Jika jarak mengalir
elektron jauh, maka waktu perjalanan juga akan semakinl ama, sehingga
jumlah elektron yang bergerak dalam unit waktu dapat berkurang. Artinya
adalah banyak tahanan listriknya.
.6
,6
/6
/?
/6.6 Ham1ata" Ka;at $e"4ha"tar
Besar hambatan suatu kawat penghantar (L). Sebanding dengan panjang
kawat penghantar. artinya makin panjang penghantar, makin besar
hambatannya, 2. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan
hambatan jenis kawat), dan 3. berbanding terbalik dengan luas penampang
kawat, artinya makin kecil luas penampang, makin besar hambatannya. Jika
panjang kawat dilambangkan L, hambatan jenis p, dan luas penampang kawat
A. Secara matematis, besar hambatan kawat dapat ditulis:
Rumus untuk menjelaskan
tahanan listrik adalah :
R = Tahanan suatubenda
= Variable dari suatu benda (C m)
L = Panjang kabel(m)
A = Lebar area(m
2
)
Gambar 11. Penampang Kabel
Besaran p dikenal sebagai hambatan jenis atau resistivitas yang nilainya
bergantung pada jenis bahan penghantar. Dalam suatu batas perubahan suhu
tertentu, perubahan hambatan jenis sebanding dengan besar perubahan suhu
(At), Karena hambatan R berbanding lurus dengan hambatan jenis p, maka
perubahan nilai hambatan akan mengikuti hubungan.Sehingga rumus
hambatan sebagai berikut :
/@
Dimana:
Rt = hambatan pada suhu t
0
C,
R0 = hambatan mula-mula,
d = Koefisien suhu hambatan
jenis (per
0
C)
At = perubahan suhu (
0
C)
Koefisien suhu hambatan jenis (d) tergantung pada jenis bahan. Meskipun
hambatan jenis sebagian besar logam bertambah akibat kenaikan suhu, namun
bahan tertentu hambatan jenis justru akan semakin kecil akibat kenaikan suhu.
Hal ini terjadi pada bahan semikonduktor yaitu, karbon, grafit, germanium, dan
silikon.
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda
potensialnya. Beda potensial hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui
penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat panjang, kuat arusnya akan
berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang sangat besar untuk
mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu
dikatakan tegangan listrik turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula
penurunan tegangan listrik.
.6
,6
/6
/6.6
/6,6 (aha"a" !alam $e"4ha"tar
Dalam suatu rangkaian listrik tentu terdapat hambatan. Hambatan / resistansi
merupakan karakteristik umum dari suatu rangkaian. Berikut akan dijelaskan
secara lebih detail karakteristik hambatan komponen-komponen dalam rangkaian
listrik. Besarnya hambatan kawat penghantar dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
Hambatan jenis penghantar,panjang penghantar, dan luas penampang
penghantar
/N
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan
aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan
atom, setiap atom terdiri proton dan elektron.Aliran arus listrik merupakan aliran
elektron.Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati
atom sebelahnya.Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini
menyebabkan penghantar panas.Tahanan penghantar memiliki sifat
menghambat yang terjadi pada setiap bahan.
1 D (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063
mm dengan penampang 1 mm pada temperatur 0 C
/D
Adalah Kemamua" e"4ha"tar dalam me"4ha"tarka" da2a ha"tar arus listrik
7arus86
Sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai
tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya
hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ ?/ohm]
G = Daya hantar arus/konduktivitas [Y/mho]
Gambar 12. *eraka" elektro" di dalam e"4ha"tar lo4am
!i9i"isi
!a2a ha"tar
/B
Jadi tahanan listrik pada suatu benda berbeda tergantung faktor sebagai
berikut:
a. Jenis benda
b. Bagian kabel
c. Panjang kabel
d. Temperatur
Juga jika suatu benda temperaturnya naik, gerakan atom akan menjadi lebih
lambat, karena atom atom elektron bebas tersebut bergeraknya tidak bebas.
Jadi tahanan listrik akan naik apabila temperatur bendanya bertambah tinggi.
Huruf yang mewakili tahanan adalah : R
Satuan tahanan adalah :
D
(ohm)
Simbol tahanan : --/\/\/\--
Gambar 13. Pergerakan tegangan dan arus terhadap tahanan
1 ohm : adalah suatu tahanan
listrik (konduktor) yang mampu
menahan aliran arus listrik
sebesar 1 ampere dengan
tegangan 1 volt
A-
.6
,6
/6
/6.6
/6,6
/6/6 Ko"duktor0 Isolator !a" Resistor
Bila arus listrik mengalir melalui suatu benda dengan mudah, maka benda
tersebut disebut sebagai Ko"duktor 7e"4ha"tar listrik86 Logam seperti
tembaga, perak, emas, aluminum, dan baja dipakai sebagai penghantar
karena mereka adalah conductor yang baik. Tembaga banyak dipakai dalam
bentuk kabel karena ketahanannya dan biaya yang tidak begitu mahal.Lawan
dari conductor adalah i"sulator6 nsulator adalah benda yang tidak bisa
mengalirkan arus listrik,
Contohnya adalah gelas, plastik, karet, dan keramik. Lapisan plastik pada
bagian luar kabel adalah salah satu contoh sebuah insulator. Saat elektron
bebas bergerak di dalam conductor, beberapa elektron bersinggungan dengan
$ERSE(ARAANSA(=AN
.k
o
\.0---
o
.
o
\-6--.k
o
.M
o
\.0---0---
o
A.
atom-atom dan sebagian energi kinetik yang memancarkan cahaya atau panas.
Karena itulah, aksi pembangkitan panas disebut dengan Daya listrik (Joule
heat). Pembangkitan panas besarnya adalah sebanding dengan arus listrik dan
besar tahanan. Diformulasikan sebagai berikut :
Dimana ;
P : Daya (Jouleheat )
: Aruslistrik
R : Tahanan
Alat yang menggunakan aksi pembangkitan panas adalah
- Electric Stove Electriciron
- Lamps
- Etc
Konductor nsulator
Tembaga
Besi
Baja
Alumunium
Perak
Kaleng
Ground (Bumi)
Gelas
Udara
Kayu kering
Pasir
Air yang disuling
Plastik
Kertas
A,
Latiha" EFaluasi :
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Dm dan luas penampangnya 0,000 000 25
m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki
hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan?
$EMECAHAN MASALAH :
!iketahui
k \ -0--- --. om R \ ?N0@ o
A \ -0--- --- ,? m_
!ita"2a : L T
>a;a1
R \ k 7LIA8 \
?N0@ \ -6--- --. 6 7LIo6oooooo,?8
L \ ?N0@ 6 -0,?
L \ .A0A m
A/
Ra"4kuma"
Arus
1. Arus yang mengalir adalah sebesar jumlah elektron bebas.
2. Arus listrik menjalankan electric actuator
3. Bila tegangannya tinggi, arus yang mengalir juga banyak. Namun akan
mengakibatkan overheat bila aliran arusnya berlebihan.
4. Tahanan menahan aliran arus , jika tahanannya besar, aliran arus akan
berkurang.
5. Bila arus yang lewat berlebihan, akan terjadi panas.
6. Aksi megnet terjadi pada gulungan kawat yang dialiri listrik.
(e4a"4a"
1. Bila ada potensial listrik, maka elektron mulai bergerak
2. Selanjutnya, aliran listrik dimulai
3. Bila tegangannya tinggi, elektron bisa bergerak lebih banyak lagi
4. Dan aliran listriknya juga menjadi lebih banyak
Resista"3e
1. Tahanan menghalangi gerak elektron bebas, juga menggangu aliran listrik
2. Jika tahanannya besar, aktuator kelistrikan 100% tidak bisa berjakan
karena tidak 100% arusyang lewat.
3. Tahanan dimulai dengan degradasi atau penuaian pada suatu wiring
harness.
4. Pada mobil problem kelistrikan dimulai dari tahanannya, kontak tahanan
pada connector,terlepasnya connector dan ground yang lemah.
AA
EFaluasi
1. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Dm dan luas penampangnya 0,000
000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang
harus memiliki hambatan listrik 57, 6 ohm. Berapa panjang kawat yang
diperlukan ?
2. Seutas kawat yang panjangnya 50 cm, luas penampangnya 2 mm2 ,
ternyata hambatannya 100 Ohm. Dengan demikian, hambatan jenis kawat
tersebut adalah.?
3. Sebuah Kawat penghantar setelah diberi beda potensial listrik pada kedua
ujung 2 detik kemudian besar arus yang mengalir secara konstan pada
kawat tersebut terukur 4 A.
Hitunglah :
a. Jumlah muatan yang mengalir dalam tiap satuan menit,
b. Jumlah elektron yang mengalir dalam per menit.
4. Sebuah baterai memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2
menit. Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?.
5. Pada sebuah penghantar kabel yang berupa kawat tembaga yang memiliki
luas penampang sebesar 1 mm2 terdapat 2 x 1021 elektron bebas per
meter persegi. Berapa rapat arus yang dapat dihitung apabila kawat
tersebut dialiri listrik selama 1 menit jika diketahui muatan 1 elektron = 1,6 x
10-19C ? Diketahui : A = 1 mm2 = 1 x 10-6 m2 dan n = 2 x 1021 elektron
per meter persegi dapat kita hitung rapat arus dari persamaan berikut.
(u4as Ma"diri
Pilihlah suatu Lamu $e"er a"4a" di t empat wor kshop di mana
l ampu t er sebut bi sa menyal a t er ang dan r edup sebagai
objek pengamatan.Kemudian,amati benda tersebut dengan
indramu. Lakukan penafsiran sebanyak banyaknya terhadap benda
tersebut agar dapat kalian deskripsikan secara rinci. Buat laporan
tertulis tentang deskripsi objek itu. Lakukan analisis, adakah besaran
pada benda itu yang belum dapa diamati atau diukur. Kemukakan
idemu, bagaimana cara mengamati atau mengukurnya.
A?
BABII H=K=M5H=K=M$A!A!ASARLIS(RIK
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran dengan
kompetensi dasar-dasar Listrik siswa
dapat :
1. Menghayati dan Mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Memahami besaran listrik, hukum
Ohm dan Kirchof padar listrik
otomotip
3. Menerapkan Dasar Listrik pada
rangkaian seri, paralel dan
gabungan
Dari pembelajaran kompetensi dasar5dasar
Listrik siswa mendapatkan pengalaman
belajar :
1. Me"4amati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan Me"4ekslorasi
dalam Menyelesaikan Hukum Ohm dan
Kirchof ,
2. Me"4amati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan Me"4ekslorasi
dalam Menyelesaikan sosl-soal terkait
Hukum Ohm dan Kirchof ,
3. Me"4amati simulsi terkait materi pokok
Hukum Ohm dan Kirchof ,dan
Me"4ekslorasi dalam Menyelesaikan
sosl-soal terkait Hukum Ohm dan
Kirchof ,
4. Me"4komu"ikasika" dalam Hukum
Ohm dan Kirchof ,
5. Me"4amati simulsi terkait materi dan
Me"4ekslorasi Hukum Ohm dan
Kirchof ,6.
A@
B6 $E(A K)NSE$
AN
H=K=M5H=K=M $A!A !ASAR LIS(RIK
Rudi seorang pelajar kelas 1 SMK yang baru masuk dari proses
penerimaan siswa baru. Pada suatu hari Andi bersama teman sekelasnya
dibimbing oleh guru pengajar dasar listrik otomotip melakukan praktikum di
workshop yang berkaitan dengan hambatan pada sumber tegangan.Andi
duduk berempat dalam satu kelompok sambil mendengarkan penjelasan guru.
Setelah pengarahan dari guru, Rudi dan ketiga temannya mulai melakukan
kegiatan untuk mengamati peralatan yang tersedia di meja praktikum yaitu dua
buah lampu yang berbeda hambatanya,penghantar, lampu dan sumber
tegangan yang telah dirangkaikan sesuai petunjuk buku dan pengarahan guru
mereka, mendapati lampu yang terpasang yang menyala terang dan satunya
menyalaredup. Rudii bertanya dalam hati, apa yang terjadi pada rangkaian
tersebut kaitannya dengan nyala lampu yang menyebabkan lampu dapat
menyala terang dan redup.
$EN*AMA(AN
1. Lakukan pengamatan terhadap dua buah lampu yang menyala terang dan
redup pada gambar diatas
2. Buatlah penafsiran lampu bisa menyala terang dan redup,
BAN!IN*KAN !AN SIM$=LKAN
Ba"di"4ka" hasil e"4amata"mu da" e"4amata" tema"muS Catat ersamaa"
da" er1edaa""2aS >ika hasil e"4amata" dikomu"ikasika" keada ora"4 lai"0
aakah ora"4 terse1ut memeroleh emahama" 2a"4 samaT Berdasarka"
hasil er1a"di"4a" terse1ut0 hal e"ti"4 aakah 2a"4 harus dirumuska"
1ersamaT
AD
!iskusika":
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain?
Mengapa hasilnya demikian ? Apakah yang memengaruhi hasil pengamatan
tegangan pada rangkaian listrik bisa menyalakan lampu
C6 MA(ERI $EMBELA>ARAN
.6 H=K=M )HM
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus
ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama
halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam
sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari
potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah
tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar
energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan
titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak
ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa
derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang
biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah
jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari
hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama
AB
halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam
hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini,
kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi,
panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada
persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan,danhambatan.Symbol yang
digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara
internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu
listrik. Ampere dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang talia
Alessandro Volta, dan ohm dari orang German Georg Simon Ohm.
Simbul matematika dari setiap satuan sebagai berikut "R untuk resistance
(Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan untuk intensity (arus), standard
symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V
dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan
menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada
sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
Pada materi besaran listrik telah dijelaskan dalam perhitungan elektro,
yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya
energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb
setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron (6,25.1018) Symbolnya
ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. ni yang menyebabkan elektron
mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu
titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak
melewati conductor (penghantar).
Pada materi besaran listriktelah didefinisikan apa itu volt, kita harus
mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai
energi potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama
dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton
yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british
unit, ini sama halnya dengan kurang dari pound dari gaya yang dikeluarkan
!e9i"isi
H=K=M )HM
?-
sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan
joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat pound setinggi 1 kaki
dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan
parallel pulling dengan pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1
joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan
energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada
sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui
ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian.
Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan,
arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm
dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic
Circuit nvestigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm
menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
Me"2ataka" 1ah;a 1esar arus listrik 2a"4 me"4alir melalui se1uah e"4ha"tar
selalu 1er1a"di"4 lurus de"4a" 1eda ote"sial 2a"4 diteraka" keada"2a6
Rumus hukum Ohm dapat digambarkan seperti segitiga sehingga dengan
mudah menghitung salah satu besaran listrik, jika kedua besaran yang lain
sudah diketahui :
Dimana :
E atau V atau U :Tegangan dinyatakan dengan
nilai volts.
: Arus dinyatakan dengan amps
R : Hambatan dinyatakan dengan ohms
?.
Untuk mempermudah proses menghitung tegangan, hambatan dan arus dengan
cara menutup pakai tangan sesuai kondisi perhitungan yang dibutuhkan. Cara
untuk mengetahui atau menghitung tegangan dengan menutup bagian puncak
dari segitiga seperti terlihat pada gambar dibawah.
Menghitung tegangan
Gambar untuk menghitung tegangan
Menghitung arus
Gambar untuk menghitung arus
Menghitung Hambatan
Gambar menghitung arus
?,
Pembuktian hukum Ohm dengan menggunakan perhitungan sederhana secara
sederhana sebagai berikut :
Hitu"4lah 1esar te4a"4a"
U = x R = 1 x 20 = 20 V
Hasil ko"trol de"4a" Foltmeter :
Hasil e"4ukura" \ Hasil erhitu"4a"
Hitunglah kuat arus
I \ A , 0 -
?-
.-
R
=
u u
Hasil ko"trol de"4a" Amermeter :
I $e"4ukura" \ -0,A 7Sama de"4a" hasil
erhitu"4a"8
Hitunglah besar tahanan
R \ i u u /-
A 0 -
.,
I
=
Lepaskan tahanan dari sumber tegangan pada
saat pengukuran tahanan
Hasil ko"trol de"4a" )hmmeter :
R e"4ukura" \ /- i 7 sama de"4a" hasil
erhitu"4a" 86
?/
.6.6 H=B=N*AN !ALA !AN H=K=M )HM
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus.
Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
d Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan
kompor listrik.
d Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
d Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
d Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu,
peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).
Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka
sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung
pada:
d Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).
d Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
d Waktu atau lamanya arus mengalir (t).
Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R., maka persamaan
energi listrik dapat dirumuskan dalam bentuk :
W \ M6I6( \ 7R6I86I6(
W \ I
,
6R6( (dalam satuan watt-detik)
dan karena = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan
dengan:
W \ I
,
6R6(
W \ 7MIR
,
6R6(8
W \ M
,
6(IR (dalam satuan watt-detik)
?A
Keuntungan menggunakan energi listrik:
a. Mudah diubah menjadi energi bentuk lain.
b. Mudah ditransmisikan.
c. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.
.6
.6.6
.6,6 H=B=N*AN KAL)R !EN*AN H=K=M )HM
Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah
menjadi panas (kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah
menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan:
Jika V, , R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka
panas (kalor) dinyatakan dalam kalori.
Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule
menggunakan rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta
penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada
penghantar dalam waktu t detik, ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik
] \ -0,A M I ( kalori
] \ -0,A I
,
R ( kalori
] \ -0,A M
,
6(IR kalori
??
berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir (t).
Hubungan ketiganya ini dikenal sebagai "hukum Joule"
Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori.
Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah:
.6/6 H=B=N*AN !ALA LIS(RIK !EN*AN H=K=M )HM
Adalah 1a"2ak"2a e"er4i tia satua" ;aktu dima"a eker<aa" seda"4
1erla"4su"4 atau ker<a 2a"4 dilakuka" ersatua" ;aktu6 !ari de9i"isi i"i0 maka
da2a listrik 7$8 daat dirumuska" da" da2a sama de"4a" e"er4iI;aktu 7 !a2a
\ e"er4iI;aktu86
] \ -0,A M6I6( kalori
!EFINISI !ALA
$ \WI(
$ \ M6I6(I(
\ M6I
$ \ I
,
R
$ \ M
,
IR (dalam satuan volt-ampere,( VA)
?@
Satuan daya listrik :
a. watt (W) = joule/detik
b. kilowatt (kW): 1 kW = 1000 W.
Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu:
Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan
energi adalah kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh).
1 kWh = 36 x 105 joule
Dalam satuan internasional (S), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule
per detik (J/sec). Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt
(kW). Konversi antara satuan HP dan watt, dinyatakan dengan formula sebagai
berikut:
1 HP = 746 W = 0,746 kW
1kW = 1,34 HP
Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam
satuan Hourse Power (HP) atau (ft)(lb)/(sec).
?N
LA(IHAN EMAL=ASI :
Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 1500 miliAmpere
dan hambatan listriknya 40 ohm. Tentukan besar tegangan yang
dipasang pada rangkaian tersebut ?
$EMECAHAN MASALAH :
Diketahui : = 1500 miliAmpere = 1,5 A
R = 40 ohm
Ditanyakan : V = ?
Jawab :
V = x R = 1,5 A x 40 ohm
(=*AS MAN!IRI
1. Arus listrik 2A mengalir melalui seutas kawat penghantar ketika beda
potensial 12 V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan listrik
pada kawat tersebut!
2. Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 2500 miliAmpere
dan hambatan listriknya 60 ohm. Tentukan besar tegangan yang dipasang
pada rangkaian tersebut ?
3. Dalam hukum Ohm, kita mengenal tiga besaran listrik. Satuan setiap
besaran adalah: ..............sebutkan
?D
,6 H=K=M KIRCH)FF
$EN*AMA(AN
$erhatika" 4am1ar disami"4 i"i0
siaka" 1aterai0 amermeter01er<umlah
emat 7A8 1usi i<ar 7taha"a" ada
listrik8 da" e"4ha"tar6 Ra"4kailah
komo"e" 5 komo"e" terse1ut da"
erhatika" arus ada masi"45masi"4
1usi i<ar 7taha"a"86 Bila 1usi i<ar
7taha"a"8 ada ra"4kaia" satu atau dua
dileas 7tidak di9u"4sika"86 Aa 2a"4
ter<adi ada alat ukur amer T
Ba"di"4ka" da" Simulka"
Ba"di"4ka" hasil e"4amata"mu da" e"4amata" tema"muS Catat ersamaa"
da" er1edaa""2aS >ika hasil e"4amata" dikomu"ikasika" keada ora"4 lai"0
aakah ora"4 terse1ut memeroleh emahama" 2a"4 samaT Berdasarka"
hasil er1a"di"4a" terse1ut0 hal e"ti"4 aakah 2a"4 harus dirumuska"
1ersamaT
?B
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" hasil
e"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai"T
Me"4aa hasil"2a demikia"T Aakah 2a"4 meme"4aruhi hasil e"4amata"
te4a"4a" ada ra"4kaia" listrik 1isa me"2alaka" lamu
Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkontribusi
pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi
radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan.
Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar
rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan Hukum dan Hukum
Kirchoff.Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk
menganalisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit.Akan tetapi
sebagian orang menyebut kedua hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia
terlahir dari hukum-hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum
kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik.
.6
,6
,6.6 Hukum Kir3ho99 I
Merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa
jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal
ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang
masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke
luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum Kirchoff,
perhatikanlah rangkaian berikut ini
@-
Gambar 14. Arus keluar Kirchof
Bila ada arus lain ( 2 atau 3 )
yang masuk pada cabang dan
kemudian keluar cabang ada 2
atau 3 maka rumusHukum Kirchof
dapat dijabarkan seperti gambar
dibawah ini :
Gambar 15. Loop arus " KRChOFF "
AR=S MAS=K \ AR=S KEL=AR
Rumus arus masuk ada , atau / P
I. [ 75I,8 [ 75I/8 [ IA [ 75I? 8 \ -
I. [ IA \ I, [ I/ [ I?
@.
@,
LA(IHAN EMAL=ASI
Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan listrik 4
ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 3 Ampere. Jika, potensial di titik
a = 24 Volt. Berapakah potensial di titik B. ?
$EMECAHAN :
Diketahui : R = 4 Ohm R = 4 ohm
= 3 Ampere a b
Va = 24 Volt
Ditanyakan : Vb = ?
Jawab : 24 Volt
Va - Vb = x R
24 V - Vb = 3 x 4
Vb = 24 V - 12 V
Vb = 12 V
Jadi, potensial di titik b adalah = 12 Volt = 12
@/
.6
,6
,6.6
,6,6 H=K=M II KIRCH)FF 7CL)SE L))$8
Adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian
tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak
Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sama
dengan nol. Secara matematis, Hukum Kirchoff ini dirumuskan dengan
persamaan
Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali
sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum
Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini
Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut
(anggap arah loop searah arah arus)
@A
Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
. R = E - .r
Di mana . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga
sering disebut dengan tegangan jepit
LA(IHAN EMAL=ASI :
Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor/hambatan listrik
2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika, potensial di titik
a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b ?
$EMECAHAN MASALAH :
R = 2 Ohm R = 2 ohm
Va = 5 Volt a b
= 2 Ampere
Ditanyakan :Vb = ?
5 V
Jawab :
Va - Vb = x R
5 V - Vb = 2 x 2
Vb = 5 V - 4 V
Vb = 1 volt
@?
Jadi, potensial di titik b adalah = 1 Volt = 1 V
@@
RAN*K=MAN
.6 Hukum ohm0 1er1u"2i 1ah;a 1esar arus listrik 2a"4 me"4alir
melalui se1uah e"4ha"tar selalu 1er1a"di"4 lurus de"4a" 1eda
ote"sial 2a"4 diteraka" keada"2a
,6 Hukum kir3ho99 i 0 1er1u"2i arus masuk \ arus keluar
/6 Hukum kir3ho99 ii0 1er1u"2i te4a"4a" masuk \ te4a"4a" keluar
(=*AS MAN!IRI
1. Kuat arus
1
= 10 A,
2
= 5 A arah menuju titik A. Kuat arus
3
= 8 A arah
keluar dari titik A. Berapakah besar dan arah kuat arus
4
?
2. Ada lima buah percabangan berarus listrik, percabangan berarus listrik
masuk yaitu 1 = 10 A, 2 = 5 A, sedangkan percabangan berarus listrik
keluar yaitu 3 = 5 A, 4 = 7 A, sedangkan 5 harus ditentukan besar dan
arahnya, tentukan 5 tersebut !
@N
BABIII KAI!AHFLAMIN*
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran
dengan kompetensi dasar-dasar
Listrik siswa dapat :
1. Menghayati dan Mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
2. Memahami besaran listrik,
hukum Ohm dan Kirchof padar
listrik otomotip
3. Menerapkan Dasar Listrik pada
rangkaian seri, paralel dan
gabungan
Dari pembelajaran kompetensi dasar5
dasar Listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. Me"4amati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Me"4ekslorasi dalam
Menyelesaikan sosl-soal terkait
materi KADAH FLAMNG,
2. Mengamati simulsi terkait materi
pokok KADAH FLAMNG dan
Me"4ekslorasi dalam
Menyelesaikan sosl-soal terkait
KADAH FLAMNG
3. Me"4amati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Me"4ekslorasi dalam
Menyelesaikan sosl-soal terkait
Kaidah Flaming
4. Me"4amati simulsi terkait materi
dan Me"4ekslorasii rangkaian
seri, paralel dan gabungan.
@D
B6 $E(A K)NSE$
@B
$e"4amata"
.6 Am1ilah suatu 1ata"4 e"4ha"tar6 Bata"4a" ma4"et se<umlah , 7dua8
1ata"46
,6 Letakka" 1ata"4 e"4ha"tar dia"tara kutu1 utara da" kutu selata"S
/6 Lihat da" amati aa 2a"4 ter<adi ada 1ata"4 e"4ha"tar 2a"4 diletakka"
a"tar kedua kutu1 ma4"etS
A6 Hasil e"4amata" didiskusika" de"4a" tema" 2a"4 sela"<ut"2a
disimulka"S
Ba"di"4ka" da" Simulka"
Ba"di"4ka" hasil e"4amata"mu da" e"4amata" tema"muS Catat ersamaa"
da" er1edaa""2aS >ika hasil e"4amata" dikomu"ikasika" keada ora"4 lai"0
aakah ora"4 terse1ut memeroleh emahama" 2a"4 samaT Berdasarka"
hasil er1a"di"4a" terse1ut0 hal e"ti"4 aakah 2a"4 harus dirumuska"
1ersamaT
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" hasil
e"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai"T
Me"4aa hasil"2a demikia T
Aakah 2a"4 meme"4aruhi hasil e"4amata" te4a"4a" ada ra"4kaia" listrik
N-
1isa me"2alaka" lamu
C6 MA(ERI BELA>AR
Salah satu fungsi utama dari kelistrikan adalah menimbulkan kemagnetan.
Yang dimaksud dengan kemagnetan adalah sifat yang dimiliki oleh logam
tertentu untuk menarik besi atau benda yang mengandung besi.Suatu benda
dapat mengandung magnet apabila kemagnetannya terpusat di tempat
tertentu.Magnet yang kuat selalu dapat menarik beban yang lebih berat
daripada magnet yang lemah. Berdasarkan percobaan ternyata magnet yang
terbuat dari besi lebih lemah daripada magnet yang dibuat dari logam
campuran. Magnet yang ada terdiri dari beberapa bentuk seperti magnet jarum,
magnet batang, magnet tapal kuda, magnet sentral dan lain-lain tergantung
fungsinya, tetapi semuanya mempunyai kemagnetan yang terpusat di suatu
tempat yang disebut kutub.
.6 K=(=B MA*NE(
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini
disebut kutub magnet.Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub
selatan (S).Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N
merupakan kutub utara magnet itu(singkatan dari north yang berarti utara)
sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti
selatan).Kemagnetan suatu logam tidak dapat dilihat tetapi beberapa hasil
kerjanya dapat disaksikan. Untuk keperluan ini dapat menggunakan bantuan
N.
serbuk besi.Caranya : Letakkan sebuah magnet dibawah sehelai karton, plastik
atau kaca tipis. Kemudian diatasnya ditaburi serbuk besi. Jika penutup tersebut
diketok-ketok, maka terlihatlah bahwa serbuk besi itu akan mengatur diri dalam
pola tertentu. Pola ini yang dinamakan medan magnet (seperti pada gambar
dibawah ini).
Gambar diatas menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa garis gaya merupakan
garis yang keluar dari magnit melalui kutub utara dan masuk melalui kutub
selatan.Jadi garis gaya itu menunjukkan arah medan magnit, sedangkan jumlah
garis-garis gaya menunjukkan kekuatan medan magnit.Gaya tarik yang terkuat
dari magnit, terdapat pada ujungnya yaitu pada Kutub magnet.Magnet
mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Penentuan dua
kutub magnet sangat membantu kita dalam penggunaan magnet.Untuk dapat
mengetahui arah garis gaya dalam medan magnet, terlebih dahulu harus
diketahui kutubnya. Dengan mengetahui kutub utara dan kutub selatan magnet
maka kita dapat memastikan arah garis gaya magnet.Oleh karena itu kutub
magnet dapat membantu kita dalam penggunaan magnet, khususnya untuk
mengetahui arah garis gaya magnet.
N,
.6.6 SIFA( MA*NE(
Sifat magnet adalah tarik menarik apabila didekatkan dua buah magnet yang
tidak sejenis. Dan akan tolak menolak apabila didekatkan dua buah magnet
yang sejenis.
Berdasarkan percobaan tentang kutub magnit, maka dapat dibuktikan bahwa:
"kutub magnit yang senama (sejenis) apabila didekatkan akan saling tolak
menolak,dan kutub magnit yang tidak senama (tidak sejenis) akan saling tarik
menarik.
Medan magnet dan gari-garis gaya magnet sangat penting. Dengan adanya
medan dan garis gaya magnet menyebabkan magnet sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, khususnya dalam menunjang pemanfaatan teknologi,
seperti pada bidang Elektro dan Otomotif.
Medan magnet dapat menghasilkan arus listrik pada kawat penghantar apabila
medan magnet bergerak berpotongan dengan kawat penghantar tersebut.
Selain itu, arus listrik yang dihasilkan oleh medan magnet yang mengalir pada
sebuah penghantar dapat juga berfungsi untuk pengisian aki pada kendaraan
(charge).
Kunci pokok untuk memudahkan kita dalam penggunaan magnet yaitu :
R Garis gaya magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub utara
N/
R Garis gaya magnet keluar dari kutub utara masuk kembali melalui kutub
selatan.
.6,6 >ENIS O >ENIS BAHAN $EMB=A( MA*NE(
Gaya tarikan atau tolakan bahan yang berada pada suatu medan magnit
ternyata tidak sama, seperti misalnya pada besi dengan emas. Besi menarik
garis-garis gaya dengan kuat sedangkan emas kurang menarik garis-garis
gaya.Hasil percobaan di atas menunjukkan bahwa bahan-bahan di alam dapat
dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu :
1) Baha" Feroma4"it, yaitu bahan yang memiliki sifat kemgnitan yang
sangat kuat atau sangat kuat menarik garis-garis gaya magnit. Contoh :
Nikel, kobalt, besi, baja,dan lain-lain.
2) Baha" $arama4"it, yaitu bahan yang memiliki sifat kemagnitan yang
kurang kuat, atau kurang kuat menarik garis-garis gaya magnit. Contoh :
aluminium, platina, dan lain-lain.
3) Baha" !iama4"it, yaitu bahan yang tidak memiliki sifat magnit, atau
sedikit menolak garis-garis gaya magnit. Contoh : Bismuth, tembaga,
emas, dan lain-lain.
stilah bahan magnetik yang umum digunakan adalah bahan ferromagnetik,
yang dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik
lunak. Bahan in banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau
generator, rele, peralatan sonar atau radar.
2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula yang disebut dengan bahan
magnetik keras.Bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.
Sifat-sifat bahan magnetik mirip dengan sifat dari bahan dielektrik, dimana
momen atom dan molekul-molekul yang menyebabkan adanya dwikutub
sama dengan momen dwikutub pada bahan dielektrik. Magnetisasi pada
NA
bahan magnet seperti polaritas pada bahan dielektrik.
N?
,6 IN!=KSI ELEK(R)MA*NE(
Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut
Elektromagnet. Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan
tentang listrik.Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan. Misalnya:
bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang sedang
dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi tertentu
seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Gambar 16. Pengaruh pada jarum kompas oleh penghantar
yang dialiri arus listrik
Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. ni berarti bahwa
gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan
magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar.Yang
dimaksud dengan elektromagnetik adalah magnet yang timbul pada suatu
penghantar lurus atau kumparan pada waktu dialiri arus listrik. Seperti halnya
pada magnet biasa, pada elektromagnetpun memiliki medan magnet yang
timbul disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir melalui suatu kawat
penghantar. Untuk mengetahui bentukmedan magnet yang timbul di sekitar
penghantar, dapat dilakukan dengan suatu percobaan sederhana seperti
gambar dibawah ini.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuktikan adanya medan magnet
diantaranya : (1) serbuk besai, (2) penghantar, (3)Kertas, (4) baterai 3 volt, (5)
medan magnet yang terbentuk, (6) medan magnet yang digambarkan berupa
garis.
N@
.6
,6
,6.6 >ENIS5>ENIS MA*NE(
Magnet dapat digolongkan atas 2 (dua) jenis.
1. Magnet tetap (permanen) Magnet tetap adalah magnet yang diperoleh dari
dalam alam (penambangan). Magnet ini berupa jenis besi yang disebut
Lodstone. Sifat atom magnet tetap tidak sama dengan sifat atom magnet
tidak tetap. Pada bahan magnet, garis edar elektron pada atom yang satu
dan lainnya membentuk formasi yang sejajar dan selalu tetap.Sedangkan
pada bahan yang bukan magnet, arah garis edar elektron pada setiap atom
tidak teratur.
2. Magnet tidak tetap (remanen atau buatan)
Magnet tidak tetap terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu :
1) Magnet hasil induksi.
Magnet hasil induksi ini dibuat dari besi atau
baja. Besi dan baja dapat dijadikan magnet
dengan cara induksi magnet. Besi dan baja
diletakkan di dekat magnet tetap Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja
akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap
yang menyebabkan letaknya teratur dan
NN
mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan
menjadi magnet sehingga dapat menarik
serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan
terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet
penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan
ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B
besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
Magnet hasil induksi bersifat sementara. Mengapa demikian ?
Karena apabila medan magnet yang dibuat di sekitarnya dihilangkan,
maka garis elektron akan kembali keposisi tidak teratur. Dengan kata
lain kemagnetannya menjadi hilang.
2) Magnet hasil perlakuan listrik.
Magnet ini dibuat dari baja lunak ( baja karbon rendah ). Baja ini
dipilih karena sifat baja lunak sifat kemagnetannya relatif mudah
dihilangkan.Penghilangan sifat magnet ini memang diperlukan untuk
hampir semua peralatan magnet hasil perlakuan listrik karena
seringkali kutub-kutub magnetnya harus berubah-ubah pada
kecepatan tertentu. Untuk membentuk magnet ini, diperlukan elektro-
magnet (akan dijelaskan selanjutnya) sebagai bahan sumber medan
magnet. Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan
magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu-
bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi
dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan
baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan
dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang
demikian disebutmagnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat
berarus listrik. Kutub magnet yang
terbentuk bergantung pada arah arus ujung
ND
kumparan.Jika arah arus berlawanan
jarum jam maka ujung besi tersebut
menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah
arus searah putaran jarum jam maka
ujung besi tersebut terbentuk kutub
selatan. Dengan demikian, ujung A kutub
utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
.6
,6
,6.6
,6,6 Cara mem1uat meda" ma4"it
Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat medan magnet
pada elektromagnet
a. Membuat inti besi pada kumparan.
Cara ini dilakukan dengan jalan meletakkan sepotong besi di dalam
kumparan yang dialiri listrik. Besi tersebut akan menjadi magnet tidak
tetap (buatan atau remanen). Karena inti besi menjadi magnet, maka
inti besi itu akan menghasilkan medan magnet.
Dilain pihak kumparan juga akan menghasilkan medan magnet pada
arah yang sama pada inti besi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari
penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh besi dengan
medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan.
NB
b. Menambah jumlah kumparan.
Tiap-tiap kumparan elektromagnet menghasilkan medan magnet.
Dengan penambahan jumlah kumparan sudah tentu akan
memperkuat medan magnet secara keseluruhan. Kuatnya medan
elektromagnet merupakan jumlah dari medan magnet yang dihasilkan
oleh masing-masing lilitan.
c. Memperbesar arus yang mengalir pada kumparan.
Besarnya arus yang dialirkan pada kumparan berbanding lurus
dengan besarnya medan magnet. Setiap elektron yang mengalir
pada penghantar menghasilkan medan magnet. Dengan demikian
medan total tergantung dari banyaknya elektron yang mengalir setiap
detik atau kuat medan total ditentukan oleh besarnya arus yang
mengalir pada kumparan.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi
empat tipe:
1. Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat.
Magnet permanen campuran dibagi menjadi:
- Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
- Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
- Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
2. Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit
dan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.
3. Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4%
silicon.Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.
4. Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi,
5% tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat
sementara.
D-
Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika:
1. Magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar
Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang
atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat
pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan
lebih acak, maka sebagian magnet elementernya
2. Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak
Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan
susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan
magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah.Magnet-magnet
elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan,
sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
/6 KAI!AH FLAMIN*
Pada materi ini akan dibahas mengenai magnet dan hubungan antara
kelistrikan dengan kemagnetan.Kaidah tangan kiri flaming adalah sebuah kaidah
untuk menentukan arah gaya elektromagnit atau putaran pada sebuah motor
listrik.kaidah tangan kiri flaming diciptakan oleh John Ambrose Flaming seorang
fisikawan kebangsaan nggris pada abad 18-19, untuk mengenang jasanya maka
kaidah tangan kiri fliming digunakan rumus pada penentuan arah gaya magnit.
.6
,6
/6
/6.6 $ri"si Flami"4
1. Bila arus mengalir dalam suatu penghantar (conductor), medan
magnet akan bangkit pada arah yang terlihat pada ilustrasi di bawah
sesuai kaidah Ampere dari ulir kanan tidak lagi menunjuk arah yang
sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu
sama sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
D.
2. Bila penghantar diantara kutub N dan S dari sebuah magnet
permanen, maka garis gaya magnet yang terjadi oleh arus listrik
dalam penghantar dan garis gaya magnet dari magnet permanen
saling berpotongan menyebabkan magnetic flux bertambah dibagian
bawah penghantar dan berkurang di bagian atas penghantar.Kita
dapat menganggap bahwa magnetic flux adalah sebagai sabuk karet
yang telah ditegangkan. Jadi magnetic flux, maka gaya aka
cenderung menarik pada satu garis lurus lebih kuat di bagian bawah
penghantar.Akibatnya dari hal ini di bawah penghantar akan
memperoleh gaya yang cenderung mendorongnya ke atas.
Kaidah ini berbunyi ukuran gaya
elektromagnetik paling besar saat
arah medan magnet tegak lurus
dengan arus, dan meningkat
sebanding dengan panjang konduktor,
besar arus, dan kekuatan medan
magnet dirumuskan sebagai berikut :
D,
F \ B 6I 6 L
!ima"a :
F : gaya elektromaknetik
B : Jumlah garis gaya magnit
: Arus yang mengalir pada penghantar
L :panjang penghantar
Fluksi magnet mempunyai beberapa karakteristik :
a. Fluksi magnet dimulai dari kutub U dan berakhir di kutub S suatu magnet
atau magnet-magnet
b. Arah dari fluksi magnet adalah sesuai dengan arah kutub U jarum magnet
bila jarum berada di dalam fluksi.
c. Seperti halnya serbuk karet, garis gaya magnet di dalam fluksi berusaha
sependek mungkin, sejajar dan sedekat mungkin dengan poros U-S dari
medan magnet. Pada saat yang sama, cenderung menolak garis gaya
magnet lainnya yang searah, sehingga juga cenderung membentuk busur
keluar poros U-S.
nduksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya GGL atau arus listrik pada
suatu penghantar atau kumparan akibat mengalami perubahan garis-garis gaya
magnet (fluks magnetic).
.6
D/
,6
/6
/6.6
/6,6 $EN**=NAAN H=K=M FLAMIN*
Cara cara untuk menghasilkan GGL/arus induksi :
1. Menggerak-gerakkan magnet di dekat kumparan percobaan faraday
2. Memutar kumparan pada medan magnet, prinsip kerja generator atau
alternator
3. Memutar magnet di dalam kumparan prinsip kerja dynamo sepeda pancal
DA
4. Menggerakkan penghantar memotong medan magnet prinsip timbulnya
gaya Lorentz, digunakan pada motor stater.
5. Mengalirkan arus bolak-balik (AC) kepada kumparan primer untuk
diinduksikan keada kumparan sekunder yang ada di dekatnya. Prinsip
kerja transformator (trafo)
6. Mengalirkan arus searah (DC) yang diputus-putus kepada kumparan
D?
primer untuk diinduksikan kepada kumparan sekunder yang ada
didekatnya, prinsip kerja inductor dan busi.
Cara-cara untuk membangkitkan medan magnit :
1. Mengalirkan arus ke sebuah penghantar. untuk menggerakkan
komponen-komponen pada sistem lain, sebagai contoh pada selenoit,
relai, motor wiper, starter, motor penghapus kaca dan jarum penunjuk
ammeter, volt meter, dan lain-lainnya.
3ara ker<a :
Sekarang apa yang terjadi pada fluksi magnet bila konduktornya melingkar dan
bukan kawat lurus. Bila konduktor lurus secara bertahap dibengkokkanm, akan
membentuk lingkaran (gambar a sampa D). Fluksi dari setiap titiklingkarang
adalah sama arahnya (dalam hal ini, searah jarum bila dilihat dari bawah),
gabungan ini membentuk fluksi yang lebih besar dan lebih kuat.
D@
Dengan kata lain, bila arus mengalir di dalam kumparan, arah fluksi magnet
sedemikian rupa sehingga kutub U dan S dihasilkan di dalam koil seperti pada
gambar di bawah.
Bila konduktor dililitkan membentik kumparan dalam suatu tabung, seperti pada
gambar C, disebut solenoid.
Bila arus mengalir di dalam solenoid seperti pada gambar di bawah, arah fluksi
magnet sedemikian rupa sehingga kutub S yang dihasilkan berada di atas.
Jumlah garis gaya magnet juga bertambah sebanding dengan jumlah gulungan
dari kumparan.
DN
Bila arus mengalir di dalam solenoid, jumlah garis gaya magnet bertambah
sebanding dengan besarnya arus. Prinsip solenoid yang diuraikan di atas dapat
dipergunakan untuk relay. Bila kita tempatkan logam yang dpat bergerak,
mudah terkena magnet (misalnya, plunger) di bawah solenoid, dan dengan
mengalirkan arus melalui solenoid. Hal ini karena medan magnet yang
dihasilkan solenoid menyebabkan logam menjadi magnet sehingga tertarik.
Akan tetapi bila medan magnet kurang kuat, logam tidak akan tertarik.
Bila kita letakkan inti besi (iron core) di dalam solenoid, garis gaya magnet yang
dihasilkan akan bertambah. Akibatnya solenoid dapat menarik logam dengan
lebih kuat. Hal ini karena disamping fluksi dari kumparan itu sendiri ditambah
garis gaya magnet pada inti besi.
DD
Gambar 17. Arah Gaya Elektromagnet
Kita umpamakan kutub U dan S magnet ditempatkan berdasarkan satu dengan
yang lainnya, dan konduktor diletakkan di tengahnya, seperti pada gambar,
kemudian arus listrik dialirkan melalui konduktor.
Garis-garis gaya magnet di atas konduktor adalah lebih kecil karena fluksi
magnet yang dihasilkan oleh magnet arahnya berlawanan dengan arah fluksi
yang dihasilkan arus listri. Sebaliknya garis-garis gaya magnet di bawah
konduktor adalah lebih besar karena arah-arahnya sama (searah).
DB
Karena garis gaya magnet bekerja serupa dengan sabuk karet, garis gaya
magnet cenderung menjadi lurus. Tendensi ini di bawah konduktor lebih kuat
dari pada di atasnya, sehingga konduktor terdorong ke atas.Gaya ini disebut
Gaya Elektromagnetik.
Jika sebuah konduktor memiliki arus yang mengalir melaluinya, maka akan
terbentuk medan magnet. Sebuah magnet permanen memiliki medan di antara
kedua kutubnya. Pada saat konduktor yang menghantarkan arus diletakkan
dalam medan magnet permanen, maka timbul gaya yang dihasilkan pada
konduktor karena medan magnet tersebut. Jika konduktor terbentuk dalam
sebuah simpul dan ditempatkan dalam medan magnetik, maka hasilnya adalah
sama. Karena aliran arus berada dalam arah yang berlawanan dalam coil,
sebuah sisi akan tertekan ke atas dan sisi lainnya tertekan ke bawah. Hal ini
akan membuat efek rotasi atau torsi pada koil.
Sama halnya dengan dengan sebuah lilitan kawat yang diletakkan diantara
kutub magnet permanen akan mulai berputar bila diberi arus (gambar 1.9 arah
medan magnet). Hal ini disebabkan arus mengalir dengan arah yang
bearlawanan pada masing-masing lilitan
Jadi gaya yang saling memotong dari lilitan dengan dari magnet itu sendiri.
Akibatnya lilitan kawat akan berputar searah dengan jarum jam. Seperti terlihat
pada gambar 1.9 Arah medan magnet.
B-
Gambar 18. Arah medan magnet
Pada motor yang sebenarnya beberapa set kumparan dipergunakan untuk
membatasi ketidak teraturan putaran dan menjaga kecepatan agar tetap
konstan tetapi prinsip kerjanya sama.
Selanjutnya motor seri DC yang dikombinasikan pada motor stater
menggunakan sejumlah kumparan yang disebut field coil yang dirangkai secara
seri dengan beberapa kumparan armature sebagai pengganti magnet
permanen (gambar 1.10 Model sederhana motor stater).
Bila penghantar (kumparan anker) bermedan magnet, ditempatkan pada area
medan magnet dari kumparan medan, garis gaya magnet dari kedua medan
magnet saling berpotongan. Hal ini akan menyebabkan perbedaan energi
kemagnetan di sekitar pengantar dan menghasilkan gaya EMF
(Elektromagnetic Force ).
Gambar 19. Model sederhana motor stater
B.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebuah rangkaian dibawah ini. Pada
rangkaian ini sebuah commutator dan beberapa brush dipergunakan untuk
menjaga motor listrik agar tetap berputar dengan cara mengendalikan arus
yang mengalir melalui simpul kawat/wire (Gambar 1.11 rangkaian comutator
dan brush). Commutator berfungsi sebagai sebuah sambungan listrik geser
antara simpul kawat/wire dan brush. Commutator memiliki banyak segmen,
yang saling terisolasi satu dengan lainnya
Brush berada pada bagian atas commutator serta menggeser commutator
untuk membawa arus battery ke simpul kawat/wire yang berputar. Ketika simpul
kawat/wire berputar menajauh dari sepatu kutup, segmen commutator merubah
sambungan listrik antara brush dan simpul kawat/wire. Hal ini akan
membalikkan medan magnet pada sekeliling simpul kawat/wire.
Simpul kawat/wire akan tertarik kembali serta melalui potongan kutub (Pole
Piece) yang lain. Koneksi listrik yang berubah terus-menerus akan membuat
motor berputar. Sebuah gerakan tarik-dorong terus dibuat ketika setiap simpul
bergerak di dalam potongan kutub (Pole Piece).
Gaya elektromagnetis (F) tersebut sebanding dengan besarnya medan magnet
(B) , arus yang mengalir pada penghantar(i) dan panjang penghantar (l).
Dengan kata lain gaya elektromagnetis lebih besar bila medan magnetnya
makin kuat, bila arus listrik yang mengalir pada penghantar makin besar atau
biila panjang penghantar yang berada pada medam magnet semakin besar.
Berbagai simpul kawat/wire serta sebuah commutator dengan segmen banyak
dipergunakan untuk meningkatkan daya motor beserta kehalusannya. Setiap
simpul kawat/wire dihubungkan dengan segmen tersendiri pada commutator
untuk menghasilkan aliran arus melalui setiap simpul kawat/wire ketika brush
menyentuh setiap segmen. Pada saat motor berputar, banyak simpul
kawat/wire memberikan kontribusi pada gerakan tersebut dengan menghasilkan
gaya putar yang halus dan konstan.
B,
LA(IHAN EMAL=ASI P
Se1uah 1ata"4 e"4ha"tar de"4a" a"<a"4 ,? 3e"timeter dimasukka" ada 3elah
a"tara dua kutu ma4"et 7utara da" selata"8 2a"4 sela"<ut"2a 1ata"4 e"4ha"tar dialiri
arus se1esar ? amere 2a"4 me"4hasilka" 4aris54aris 4a2a ma4"et se1esar /-
ersatua" luas6 Beraa 1esar 4a2a elektroma4"etik 2a"4 ter<adiT
$EMECAHAN MASALAH :
!IKE(AH=I :
L \ ,? CM
I \ ? A
B \ /-
Ditanyakan : Besar Gaya Elektromanitik ?
F = B . . L
= 30 .5 . 25
= 3750
B/
RAN*K=MAN
1. Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini
disebut kutub magnet.Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan
kutub selatan (S).Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N
dan S.
2. Magnet dapat digolongkan atas 2 (dua) jenis yaitu magnit permanan dan
non permanan.
3. Kaidah ini berbunyi ukuran gaya elektromagnetik paling besar saat arah
medan magnet tegak lurus dengan arus, dan meningkat sebanding
dengan panjang konduktor, besar arus, dan kekuatan medan magnet.
EMAL=ASI
1. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Dm dan luas penampangnya
0,000 000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW
yang harus memiliki hambatan listrik 79 ohm. Berapa panjang kawat yang
diperlukan?
2. Sebuah batang penghantar dengan panjang 80 centimeter dimasukkan
pada celah antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya
batang penghantar dialiri arus sebesar 15 ampere yang menghasilkan
garis-garis gaya magnet sebesar 60 persatuan luas. Berapa besar gaya
elektromagnetik yang terjadi?
3. Seutas kawat besi panjangnya 10 meter dan lulus penampangnya 1 mm
2
,
mempunyai hambatan jenis 10-7 Ohm m. Jika antara ujung ujung
kawat dipasang beda potensial 60 Volt, tentukan kuat arus yang mengalir
dalam kawat!
4. Sebuah batang penghantar dengan panjang 110 centimeter dimasukkan
pada celah antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya
batang penghantar dialiri arus sebesar 10 ampere yang menghasilkan
garis-garis gaya magnet sebesar 60 persatuan luas. Berapa besar gaya
elektromagnetik yang terjadi?
BA
(=*AS MAN!IRI
1. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Dm dan luas penampangnya
0,000 000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW
yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat
yang diperlukan?
2. Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan lulus penampangnya 1 mm
2
, mempunyai hambatan jenis 10
-7
Ohm m. Jika antara ujung ujung
kawat dipasang beda potensial 60 Volt, tentukan kuat arus yang mengalir
dalam kawat
3. Sebuah batang penghantar dengan panjang 60 centimeter dimasukkan
pada celah antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya
batang penghantar dialiri arus sebesar 10 ampere yang menghasilkan
garis-garis gaya magnet sebesar 50 persatuan luas. Berapa besar gaya
elektromagnetik yang terjadi?
4. Sebuah batang penghantar dengan panjang 90 centimeter dimasukkan
pada celah antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya
batang penghantar dialiri arus sebesar 10 ampere yang menghasilkan
garis-garis gaya magnet sebesar 60 persatuan luas. Berapa besar gaya
elektromagnetik yang terjadi?
B?
BABIM$EN*=K=RANAR=S0 (E*AN*AN!AN(AHANAN
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran
dengan kompetensi dasar-dasar
Listrik siswa dapat :
1. Menghayati dan
Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif
dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
2. Memahami besaran listrik,
hukum Ohm dan Kirchof
padar listrik otomotip
3. Menerapkan Dasar Listrik
pada rangkaian seri,
paralel dan gabungan
Dari pembelajaran kompetensi dasar5
dasar Listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. Me"4amati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Me"4ekslorasi dalam
pengukuran arus, tegangan dan
tahanan,
2. Me"4amati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Me"4ekslorasi dalam
pengukuran arus, tegangan dan
tahanan
3. Me"4amati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Me"4ekslorasi dalam
Menyelesaikan pengukuran arus,
tegangan dan tahanan
4. Me"4komu"ikasika" dalam
pengukuran tegangan, tahanan dan
arus
5. Me"4amati simulsi terkait materi
dan Me"4ekslorasipengukuran
arus, tegangan dan tahanan
6. Me"4amati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Me"4ekslorasi induksi sendiri,
mutual pada kemagnitan
B@
B6 $E(A K)NSE$
BN
$EN*AMA(AN
Perhatikan gambar diatas ini, siapkan baterai, ampermeter,berjumlah satu
(1),lampu (sebagai tahanan pada listrik) dan penghantar. Rangkailah komponen-
komponen tersebut dan pasang alat ukur perhatikan arus pada lampu.Berapa
arus yang digunakan pada alat ukur ?
Ba"di"4ka" da" Simulka"
Bandingkan hasil perhitunganmu dengan menggunakan alat Ampermeter
Catat persamaan dan perbedaannya! Jika hasil perhitungan dikomunikasikan
kepada orang lain, apakah orang tersebut memperoleh pemahaman yang
sama?
Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, hal penting apakah yang harus
dirumuskan bersama?
!iskusika":
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain?
Mengapa hasilnya demikian?
Apakah yang memengaruh hasil pengamatan tegangan pada rangkaian listrik
bisa menyalakan lampu
BD
Dalam pengukuran dasar besaran-besaran listrik yang meliputi pengukuran
besaran dasar yaitu kuat arus listrik yang dinyatakan dengan Ampere, tegangan
yang dinyatakan dengan satuan Volt, dan hambatan yang dinyatakan dengan
satuan Ohm.
.6 AM$ER
Amper meter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik.Ukuran
amper meterbiasanya dinyatakan dalam satuan yang disebut "ampere atau
amp.Umumnya, kecuali amper meter jepitan, rangkaian harus dibuka dan
amper meter dihubungkan secara seri untuk mengukur aliran arus.sebelum
mengunakan alat ukur ini sebaiknya dikalibrasi dulu agar pembacaan akhir
menjadi tepat. Untuk mengalibrasi amper meter analog perhatikan jarum pada
skala, jarum harus tepat pada angka O. Bila kurang tepat putar baut pada
amper ke arah kiri atau ke kanan sampai jarum tepat menunjuk angka nol.
Amper meter yang dijual pada toko alat teknik beraneka ragam jenisnya,
saat digunakan mengukur pada sistem. Bila kita ingin mengukur arus listrik
pada arus AC maka gunakan amper meter jenis AC dan bila arus DC yang
diukur gunakan amper jenis DC. Bacalah instruksi yangdibuat oleh pabrik
pembuat tentang cara memasangnya atau menyambungnyake
rangkaian.Perhatikan gambar.dibawah ini, Setelah kita buka / putuskan
penghantar, kemudian sambungkan amperemeter di tempat itu.jangan sampai
terbalik dalam pemasangan kutup positip dan kutup negatip pada amper meter,
hal ini bisa menyebabkan pembacaan alat terbalik. Seharusnya jarum
menunjukkan angka pada alat ukur, karena terbalik tidak bisa menunjuk angka
yang sesuai.
BB
Setelah amperemeter terpasang, kita dapat mengetahui besar kuat arus
yang mengalir melalui penghantar dengan membaca amperemeter melalui
jarum penunjuk.
Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan karakteristik alat ukur
karena jarum penunjuk tidak selalu menyatakan angka tepat.Perhatikan amper
meter sebelum membaca pada alat menggunakan satuan Mili Amper (mmA),
Mikro amper (A) atau Amper.
Kuat arus yang terukur (pada alat) dapat dihitung dengan rumus:
A \ Ameremeter 2a"4 di4u"aka"
$EN*=K=RAN AR=S !EN*AN AM)
Apabila dalam pengukuran arus menggunakan AVO meter, maka selector
harus ditempatkan pada posisi DcmA, jika menggunakan AVO analog, maka
cara membaca hasil pengukuran adalah batas ukur dibagi dengan
.--
penyimpangan skala penuh kemudian dikalikan dengan penunjukkan jarum,
atau dapat dituliskan dengan rumus:
Misalkan sebuah AVO meter analog untuk mengukur arus dengan batas ukur 10
amper dan simpangan skala penuh 50, apabila penunjukkan jarum pada angka
5, maka besarnya pengukuran adalah: (10/50) x 5 = 1 amper
Apabila dalam pengukuran menggunakan AVO digital, maka pembacaan harga
pengukuran tinggal melihat angka yang ditunjukkan dalam layar.Pengukur amper
harus mempunyai komponen tahanan yang nilainya sangat kecil, agar tidak
menimbulkan kerugian yang berarti terhadap alat yang diukur.
.-.
.6 (AN* AM$ER
Fu"4si da" Ke4u"aa" (a"4 Amer
Tang ampere alat praktis untuk mengukur arus listrik tanpa memutus jalur arus
tersebut. Sebuah tang ampere atau clamp meter terdapat fungsi lain selain
untuk ukur arus listrik adalah untuk ukur voltase atau ukur nilai tahanan atau
resistor.Dalam penggunannya tang amper tidak bisa atau kurang sesuai untuk
pengukuran arus kecil (mili amper / mikro amper), kesesuaian hanya pada arus
besar.misal mengukur arus pemakaian pada motor stater, lampu kepala (head
lamp), pengisian pada baterai (aki) dan lain-lain.
Cara mengukur kemampuan dinamo Amper seperti terlihat gambar dibawah,
dan kehati hatian akan selalu diperlukan :
1. Taruh tang amper pada kabel positif Alternator (B+) yang berukuranbesar.
2. Hidupkan saklar ON/OFF tang Ampere
3. Pilih selektor AC/DC dan taruh di bagian DC
4. Pada Selektor Fungsi Volt/Amper/Ohm biasa dengan simol huruf V/A/Ohm
pilih pada huruf A untuk ukur Amper.
5. Pada selektor pemilihan arus maksimal pilih 200 Ampere.
6. Setelah alat sudah siap hidupkan mesin kemudian baca nilai arus listrik
yang ditunjukan oleh Tang Amper digital tersebut.
7. Lakukan pemeriksaan atau cek arus listrik saat mesin idle atau stationer
tanpa beban berapa hasil pengukuran arusnya.
8. Kemudian beri beban pada Altenator dengan menghidupkan AC mobil
serta lampu besar atau headlamp dan berapa hasil pengukuran arus listrik
yang ditunjukan.
.-,
9. Seperti gambar diatas terlihat 20,08 Ampere saat melakukan pengukuran
arus listrik pada Dinamo si / Alternator dengan beban Ac mobil dihidupkan
dan Lampu besar di nyalakan.
,6 M)L(ME(ER
Untuk mengukur tegangan kita harus menggunakan voltmeter yang dipasang
paralel terhadap komponen yang kita ukur beda potensialnya. Jadi tidak perlu
dilakukan pemutusan penghantar seperti pada amperemeter. Untuk
mengalibrasi volt meter analog perhatikan jarum pada skala, jarum harus tepat
pada angka O. Bila kurang tepat putar baut pada volt ke arah kiri atau ke kanan
sampai jarum tepat menunjuk angka nol. Lihat gambardibawah ini:
Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus
.-/
sesuai.Kutub positip dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan
potensial rendah.Biasanya ditandai dengan kabel yang berwarna hitam dan
merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang
arahnya ke kiri dan bisa mengakibatkan proses kerusakan pada alat ukut.
Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah.
Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka hasil pengukuran harus
memperhatikan bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar.
Tegangan yang terukur (V) adalah:
.-A
Contoh Soal:
Jika angka yang ditunjuk jarum = 2, dan kabel merah pada angka 2 V maka
hasil pengukuran adalah:
/6 )HMME(ER
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang
merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat
tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang
kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan sebelum melakukan pengukuran
menggunakan ohm meter, yaitu :
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka nol (0), bila
menurut anda angka yang ditunjuk sudah nol maka tidak perlu dilakukan
pengaturan sekrup.
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan saklar pemilih pada skala ohm
pada x1 C, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel
terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Atur jarum AVO merer tepat
pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan tombol pengatur
Nol Ohm.
4. Setelah kalibrasi atur saklar pemilihpada posisi skala Ohm yang
diinginkan yaitu pada x1 C, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x
(kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca
pada alat ukur nantinya akan dikalikan dengan nilai skala Ohm yang
dipilih oleh saklar Pemilih.
?6 Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan diukur 7i"4at <a"4a"
asa"4 alat ukur ohm saat komo"e" masih 1erte4a"4a"86
.-?
Cara Mem1a3a )hm Meter
1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh
Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala
yang di pilih dengan sakelar pemilih.
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang
anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai
tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Misalkan pada gambar terbaca nilai tahanan suatu Resistor:
Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai
resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum = 26
Skala pengali = 10 k
Maka nilai resitansinya = 26 x 10 k = 260 k D= 260.000 Ohm (D).
.-@
A6 AM) ME(ER ANAL)*
Multimeter adalah salah satu alat/perkakas Ukur yang digunakan untuk
mengukur Arus listrik (Ampere), Hambatan listrik (Ohm) dan tegangan listrlk
(volt). Alat pengukur listrik ini sering kita kenal dengan sebutan AVOM
(Ampere/Volt/Ohm Meter).
Ada dua kategori multimeter
a. Multimeter digital / DMM (digital multimeter) tampilannya menggunakan
tampilan angka, dan keunggulannya lebih akurat hasil
pengukurannya,
b. Multimeter / AVO Meter dilengkapi dengan dua kabel pencolok/kabel
penyidik yang masing-masing berwarna merah dan hitam. Untuk dapat
bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery.Dalam
penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan.Multimeter
analog hasil pengukurannya ditunjukkan oleh jarum cara membaca
hasil pengukurannya harus jeli melihat jarum penunjuknya.Kedua
kategori multimeter diatas fungsi dan cara penggunaannya sama,
masing-masing dapat mengukur listrik AC, maupun listrik
DC.Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur
hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak
digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau
.-N
jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan
untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan
baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.
Bagian-bagian AVO meter sebagai berikut :
1. Saklar >a"4kah (range selector) : Saklar jangkah ini digunakan untuk
memilih jenis besaran yang yang akan diukur (Ampere, Volt maupun
Ohm) dan saklar jangkah juga menunjukkan batas skala pengukuran.
2. Sekeru Ko"trol N)L : Untuk mengatur posisi jarum, sebelum
pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak
sekerup kontrol NOL ini diputar untuk diatur ulang.
3. Ka1el $e"2idik : digunakan untuk menempelkan ke obyek yang di ukur.
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang
pada lubang MNUS atau COMMON.
Multimeter I AM) Meter harus digunakan secara tepat, yang sangat
perlu dan selalu diperhatikan adalah pemilihan saklar jangkah yang tepat/
pemilihan obyek yang akan diukur. Kesalahan pemilihan jangkah dapat
mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage
dengan jangkah pada posisi OHM, maka akibatnya akan fatal bisa
menyebabkan AVO meter rusak. Bila besaran yang diukur tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah/skala
tertinggi.Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada
posisi OFF atau VDC angka tertinggi.
.-D
CARA MEN*=K=R HAMBA(AN I RESIS(ANSI
Putar saklar jangkah pada posisi OHM (misalnya x1, x10 atau x1k) ,kemudian
kalibrasi dengan cara ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan
lakukan zero seting (jarum menunjuk pada angka nol) dengan cara putar
sekrup tombol nol dan putar pula tombol kontrol nol.
.-B
CARA MEN*=K=R RESIS()R
Cara mengukur Resistor bisa anda lihat pada gambar diatas. Hasil pengukuran,
misal"2a apabila jarum penunjuk menunjuk pada angka 4,5 ohm, sedang
saklar jangkah kita posisikan pada x10 maka hasil pengukurannya adalah 4,5
x10 = 45 Ohm, jadi resistor yang kita ukur mempunyai hambatan 45 Ohm.
MEN*=K=R (E*AN*AN !C
$erkiraka" tegangan yang akan diukur, letakkan saklar jangkah pada skala
yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan hitam pada negative.
CARA MEN*=K=R (E*AN*AN !C
Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur,
letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi jika tidak diketahui pasang
jangkah pada posisi skala tertinggi agar AVOmeter tidak rusak. Pada umumnya
AVOmeter hanya dapat mengukur arus berbentuk sinus dengan frekuensi
antara 30 Hz30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff). Hasil
pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum penunjuk (analog) dan
angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Volt AC.
..-
Dalam melakukan pengukuran terkait besaran listrik wajib dilakukan dengan
hati-hati, terutama dengan arus bolak-balik AC. Kesalahan prosedur dapat
menyebabkan kena sengat listrik alias ke setrum.
MEN*=K=R AR=S 7SEARAH8
Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu titik, dan melalui
kedua titik yang terputus tadi arus dilewatkan melalui avometer, sebelumnya
muatan semua elco di discharge.
CARA MEN*=K=R AR=S LIS(RIK
Hasil pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum penunjuk (analog) dan
angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Ampere.
...
CARA $EMERIKSAAN K)N!ENSA()R
Sebelumnya muatan kondensator didischarge.Posisikan saklar jangkah pada
OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POSTF dan hitam pada
NEGATF.Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-
angsur kembali ke KR, berarti kondensator baik.Bila jarum tidak bergerak,
kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik,
kemungkinan kondensator bocor.
Pemilihan skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk
untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan
X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
CARA MEN*=>I !I)!A
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda
(ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Panyidik
dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum arus tidak
bergerak.Bila demikian berarti dioda dalam keadaan baik.Cara demikian juga
dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu
diode yang gelangnya terhapus6
..,
LA(IHAN EMAL=ASI
1. Hitunglah nilai hambatan bila selektor di 10 x seperti pada gambar
dibawah ini ?
2. Hitunglah nilai hambatan bila selektor di 100 x seperti pada gambar
dibawah ini ?
../
..A
RAN*K=MAN
1. Amper meter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik. Alat ukur
amper dipasangan secara seri.
2. Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan sumber. Alat ukur
dipasang secara paralel.
3. Ohm meter digunakan untuk mengukur nilai hambatan atau konduktor dari
sebuah benda, pemasangan alat ukur tidak boleh menggunakan sumber
tegangan.
4. Sebelum menggunakan semua jenis alat ukur harus dikalibrasi
..?
EMAL=ASI
1. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 50 DCV seperti pada
gambar dibawah ini ?
2. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 250 ACV seperti pada
gambar dibawah ini ?

..@
3. Hitunglah nilai arus bila selektor di 2,50 ACV seperti pada gambar
dibawah ini ?
4. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 1000 ACV seperti pada
gambar dibawah ini ?
..N
5. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 250 ACV seperti pada
gambar dibawah ini ?
6. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 50 ACV seperti pada
gambar dibawah ini ?
..D
(=*AS MAN!IRI
1. Hitunglah nilai arus bila selektor di 2,50 ACV seperti pada gambar
dibawah ini ?
2. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 1000 ACV seperti pada gambar
dibawah ini ?
..B
3. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 50 ACV seperti pada gambar
dibawah ini ?
.,-
BABMRAN*KAIANSERI0 $ARALEL!AN*AB=N*AN
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran
dengan kompetensi dasar-dasar
Listrik siswa dapat :
1. Menghayati dan Mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Memahami besaran listrik, hukum
Ohm dan Kirchof padar listrik
otomotip
3. Menerapkan Dasar Listrik pada
rangkaian seri, paralel dan
gabungan
Dari pembelajaran kompetensi dasar5
dasar Listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasi dalam rangkaian
seri, paralel dan gabungan
2. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasi dalam rangkaian
seri, paralel dan gabungan
3. Mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
Mengeksplorasi dalam
Menyelesaikan rangkaian seri,
paralel dan gabungan
4. Mengkomunikasikan dalam
pengukuran tegangan, tahanan dan
arus
5. Mengamati simulsi terkait materi
dan Mengeksplorasi rangkaian seri,
paralel dan gabungan
.,.
B6 $E(A K)NSE$
.,,
$EN*AMA(AN.
Perhatikan gambar diatas ini, siapkan baterai, 3 (tiga) buah lampu 12 V 5W dan
penghantar. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar
diatas dan perhatikan jenis rangkaianapa yang digunakan ? Bila rangkaian diatas
difungsikan apa yang terjadi pada nyala lampu? Apa akibatnya bila rangkaian
tersebut mengalami kerusakan (satu lampu Putus) ?
$EN*AMA(AN,
Perhatikan gambar diatas ini, siapkan baterai, 3 (tiga) buah lampu 12 V 5W dan
penghantar. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar
diatas dan perhatikan jenis rangkaianapa yang digunakan ? Bila rangkaian diatas
difungsikan apa yang terjadi pada nyala lampu? Apa akibatnya bila rangkaian
tersebut mengalami kerusakan (satu lampu Putus) ?
Ba"di"4ka" da" Simulka"
Ba"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a" tema"mu0 3atat ersamaa" da"
er1edaa""2aS >ika hasil e"4amata"mu dikomu"ikasika"keada ora"4 lai"0
aakah ora"4 terse1ut memeroleh emahama" 2a"4 samaT Berdasarka" hasil
er1a"di"4a" terse1ut0 hal e"ti"4 aakah 2a"4 harus dirumuska"
.,/
!iskusika":
Buat kelomok diskusi0 1a"di"4ka" hasil e"4amata"mu de"4a"
hasile"4amata" kelomok lai"6 Adakah 2a"4 1er1eda dari kelomok lai" T
Me"4aa hasil"2a demikia"T
Aakah 2a"4 meme"4aruhi hasil e"4amata" ada ra"4kaia" listrik 1isa
me"2alaka" lamu da" mematika" lamu T
C6 MA(ERI $EMBELA>ARAN
Rangkaian Listrik adalah rangkaian elektronika yang tersusun dari
beberapa komponen-komponen elektronika yang kemudian di rangkai dengan
sumber tegangan sehingga menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan
kegunaan masing-masing.Arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
hanya dapat berfungsi apabila rangkaian tersebut berada dalam keadaan
terbuka. Rangkaian listrik nantinya akan menyediakan jalan bagi arus listrik
agar dapat mengalir dan beroprasi dengan baik. Arus yang mengalir nantinya
akan dikendalikan oleh tenaga, contohnya adalah baterai. Karena baterai dapat
menghasilkan tekanan listrik atau tegangan yang mendorong elektron di
sepanjang kabel.
Baterai yang sudah dialiri arus juga dapat mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.Setiap sel mengandung dua elektroda dan bahan kimia yang
disebut larutan elektrolit.Larutan elektrolit berguna untuk memindahkan
elektron.Kelebihan dari pemakaian elektron yaitu dapat mengalir ke rangkaian
yang dihubungkan ke baterai sebagai arus listrik.Beberapa jenis baterai yang
dapat diisi ulang dan di gunakan kembali adalah baterai Nikel Cadmium dan Aki
Mobil.
Pada rangkaian kelistrikan otomotip pada kendaraan kecil, ringan, dan
kendaraan berat begitu pula pada bidang listrik menggunakan sumber listrik
.,A
dengan arus DC (Arus langsung) agar kendaraan tersebut bisa bergerak dan
pada sistem elektronik bisa bekerja.Pada rangkaian kelistrikan yang terpasang
pada kendaraan dan pada sistem elektronik yang sudah terangkaian tersebut
mengenal menggunakan rangkaian seri, paralel dan gabungan.
Pada materi ini akan dibahas mengenai rangkaian seri, paralel, gabungan dan
campuran.
.6 RAN*KAIAN LIS(RIK SERI
Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik,dimana Dua tahanan atau
lebih yang dirangkaikan berurutan atau berderet, input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya.
.6.6 Ra"4kaia" Seri $ada Ra"4kaia" Arus La"4su"4
Suatu rangkaian lengkap terdiri dari suplai tenaga, pelindung sirkuit, beban,
beberapa. pengontrol, dan jalur. Saat sebuah conductor menghubungkan
seluruh komponen ukung ke ujung, hasilnya disebut dengan rangkaian seri.
Bila beberapa battery dihubungkan satu sama secara seri (ujung ke ujung),
jumlah total tegangan yang keluar adalah hasil dari penambahan antara
battery2 tersebut. Meskipun rangkaian ini memberikan tegangan yang lebih
besar, kapasitas gabungan mereka untuk mensuplai arus adalah sama
seperti pada satu battery tunggal.
Di formulasikan sebagai berikut :
M \ M. [ M, [ M/ [ MA
Total tegangan battery
1.5 volt x 4 batteries = 6 volt
.,?
Total tegangan battery
12 volt x 2 batteries = 24 volt
Tahanan atau sumber tenaga yang cara merangkaiannya secara seri,
komposisi rangkaian yang disambungkan ke tahanan adalah sama seperti
tampak pada gambar di bawah.
Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya
(digunakan sedikit kabel penghubung). Selain memiliki kelebihan, rangkaian
listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen
dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input
dari lampu satu akan datang dari output lampu yang lain. Jika salah satu lampu
dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam. Perhatikanlah
rangkaian seri tiga lampu dibawah ini
.,@
.6,6 Ra"4kaia" seri ada Ham1ata"
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai
resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut.
Untuk menghitung total tahanan didalam sirkuit seri adalah sebagai berikut :
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal
diatas, di mana kuat arus listrik pada tiap tiap hambatan adalah sama,
sedangkan beda potensial di tiap tiap hambatan bernilai berbeda. Untuk
membuktikan arus yang mengalir sama dan tegangan yang mengalir berbeda
dengan melihat gambar dibawah ini.
(aha"a" O taha"a" 2a"4 dira"4kaika" se3ara seri dialiri oleh arus 2a"4 sama
R total \ R. [ R, [ R/ [ tt6R"6
.,N
Besar arus tidak 1eru1ah5u1ah di dalam ra"4kaia" seri
Hasil pengukuran :
t
= .0,@ A

1
= .0,@ A

2
= .0,@ A
(e4a"4a" total hu1u"4a" seri adalah <umlah setia te4a"4a" ada taha"a" O
taha"a"
Hasil pengukuran : U
1
= 6 v
U
2
= 6 v
U tot = 12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk hambatan seri memiliki ciri-ciri yang
dapat diformulasikan sebagai berikut :
.,D
LA(IHANEMAL=ASI
1. Tiga buah tahanan masing-masing 100 Ohm, 80 Ohm dan 40 Ohm
dihubungkan berurutan ( seri ) dan dihubungkan pada tegangan 220 volt.
Hitunglah tahanan total, besar arus dan tegangan masing-masing tahanan?
$EMECAHAN MASALAH
R \ R
.
[ R
,
[ R
/
\ .-- [ D- [ A- \ ,,- i
I \ A 1
220
220
R
U
u u
=
.
\ I Y R
.
\ . Y .-- \ .-- M
=
,
\ I Y R
,
\ . Y D- \ D- M
=
/
\ I Y R
/
\ . Y A- \ A- M
Usumber = U1 + U2 + U3
220 V= 100 + 80 + 40 V
.,B
LA(IHANEMAL=ASI
2. Dua lampu berukuran sama 12V/15W disusun secara berderet dan
dihubungkan pada tegangan 12 volt..Hitunglah tahanan totaldan, besar
arus Ddan?
$EMECAHAN MASALAHAN
U (Tegangan) = 12 V
P (Daya) = 15 W
Rumus daya (P) = . V
15 = . 12
= 15 / 12
= 1,25 A
Untuk mencari R kita menggunakan hukum Ohm
V = . R
R = V /
= 12 / 1,25
= 9,6 D karena dipasang seri
Rt = 9, 6 + 9,6
= 19,2 D
./-
,6 Ra"4kaia" Listrik $aralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel.
.6
,6
,6.6 Ra"4kaia" $aralel ada Sum1er (e4a"4a"
Rangkaian Seri dan Paralel merupakan jenis-jenis rangkaian yg dipakai
tuk menyambungkan dua ataupun lebih komponen elektrik sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh. Bila dilihat dari cara penyusunannya,
maka rangkaian seri di susun dengan cara bersambung atau sejajar.
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah pada lampu senter yang
komponen baterainya disusun berurutan. Berbeda halnya
dengan rangkaian paralel, dimana penyusunan komponennya dengan
cara berderet. Kalau rangkaian ini contohnya adalah lampu listrik yang
biasa kita gunakan dirumah.
Sebelum berbicara membahas lebih lanjut mengenai ra"4kaia"
3amura", mari kita teliti satu persatu mengenai rangkaian ini. Rangkaian
seri memiliki dua/lebih beban elektrik yg disambungkan dengan catu-daya
melalui sebuah rangkaian.Dengan menggunakan rangkaian jenis ini, kita
bisa mengisikan beban listrik yang banyak di satu rangkaian saja.Contoh
penerapan rangkaian ini dengan beban yang banyak adalah pada lampu-
lampu di pohon natal, dimana bisa terdapat lebih dari dua puluh lampu
hanya pada satu rangkaian. Jenis rangkaian ini akan memberikan arus
yang lewat sama besarnya di tiap-tiap elemen yg disusun seri.
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.Hal
ini sesuai hukum Kirchoff pada materi yang dahulu.
./.
Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak).
.6
,6
,6.6
,6,6 Ra"4kaia" $aralel ada Ham1ata"
Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu
dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, lampu
juga bisa diumpamakan tahanan, jika salah satu lampu dicabut atau
rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati begitu juga pada
tahanan. Perhatikanlah gambar susunan paralel tiga lampu (tahanan)
berikut ini
Rangkaian paralel pada hambatan adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari
dua atau lebih hambatan yang tersusun secara berderet atau tersusun
./,
paralel.Sama seperti pada rangkaian seri, rangkaian paralel juga digunakan
untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan rangkaian paralel
sedikit lebih rumit dari rangkaian seri.
Formulasi / rumus rangkaian paralel sebagai berikut:
Persamaan hambatan pengganti paralel dapat dicari dari persamaan awal, di
mana beda potensial di masing masing komponen adalah sama satu sama lain,
sedangkan kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat
arus di masing masing komponen. Untuk membuktikan arus yang mengalir
sama dan tegangan yang mengalir berbeda dengan melihat gambar dibawah
ini.
.//
Hasil pengukuran : U
1
= 12 V
U
2
= 12 V
U
3
= 12 V
Ut = 12 V
!ieroleh : =. \ =, \ =/ \ =t
Kesimula" : Hu1u"4a" ararel terletak ada te4a"4a" 2a"4 sama ada
setia 3a1a"46
Diperoleh
:
1
+
2
+
3
=
t
Kesimpulan
: >umlah arus masuk \ <umlah
arus keluar
Hubungan paralel terdiri dari 1er1a4ai arus cabang.
./A
Semua arus cabang bersumber dari arus utama, dan arus keluar kembali pada
jepitan tertutu6
1. Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm disusun paralel,
berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas?
Karena paralel maka :
1/R1+1/R2+1/R3 = 1/10+1/15+1/30= 6/30
Rangkaian pengganti = 30/6 = 5 Ohm
2. Dua buah tahanan, masing masing R1 = 10 Ohm, dihubungkan pararel
dengan 200 V. Tentukan tahanan total arus yang mengalir pada tahanan
masing masing serta perbandingan
1
:
2
; R : R
2
dan buatkan gambar.
./?
$EMECAHAN MASALAH
R
t
=
A- .-
A- 6 .-
x
=
?-
A--
= 8 i
=
Rt
U
=
D
,--
= 25 A

1
=
1
R
U
=
.-
,--
= 20 A

2
=
2
R
U
=
A-
,--
= 5 A
Kontrol :
t
=
1
+
2
= 20 + 5 = 25 A
2
1

=
?
,-
= 4 A Atau
1
2
R
R
=
.-
A-
= 4
/6 RAN*KAIAN LIS(RIK CAM$=RAN
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian
paralel.Untuk membuat rangkaian ini umumnya sangat sulit, karena kita harus
menggabungkan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.Untuk lebih
jelasnya tentang rangkaian listrik gabungan (seri-paralel) perhatikanlah gambar
dibawah ini
:
Untuk mencari besarnya hambatan pengganti rangkaian listrik gabungan seri -
./@
paralel adalah dengan mencari besaranya hambatan tiap tiap model rangkaian
(rangkaian seri dan rangkaian paralel), Selanjutnya mencari hambatan
gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat. Misalnya seperti rangkaian
di atas, maka model rangkaian akhir yang didapat adalah model rangkaian seri,
sehingga hambatan total rangkaian dicari dengan persamaan hambatan
pengganti rangkaian hambatan seri.
Berikut adalah simulasi fisis rangkaian listrik seri-paralel atau sering juga
disebut rangkaian listrik campuran.Dalam rangkaian listrik ini, sifat sifat
rangkaian seri dan rangkaian paralel tetap berlaku.Untuk memudahkan
perhitungan rangkaian campuran seri paralel langkah petama yang paling
mudah dengan menghitung terlebih dahulu rangkaian hambatan seribaru
setelah itu menghitung rangkaian hambatan paralel, atau sebaliknya paralel
dulu baru seri, sebagai contoh lihat gambar dibawah ini.
Langkah pertama (1) adalah sebagai berikut ;
a. Hitung rangkaian kelistrikan seri
Rt = R1 + R2
Langkah ke dua (2) adalah sebagai berikut ;
./N
c. Hitung rangkaian kelistrikan
paralel
d. Hasil akhir untuk rangkian tersebut
adalah seri, maka formulasinya
adalah :
R pengganti = Rt + Rp
$ERMASALAHAN
Hitunglah hambatan
pengganti pada rangkaian
disamping ini :
./D
$EMECAHAN $ERMASALAHAN
Prinsip penyederhanaan rangkaian untuk perhitungan / aturan :
R R
1,2
=
2 1
R / 1 R / 1
1
x
R R
t
= R
12
+ R
3
=
2 1
R / 1 R / 1
1
x
+ R
3
R
2, 3
=
,
.--
= 50 i
Langkah 1 : perhitungan
R
2, 3, 4
= R
2, 3
+ R
4
= 350 i
Langkah 2 :perhitungan
R
1234
=
234 1
234 1
R R
R . R
x
Langkah 3 : perhitungan R
t
R
,/
R
.
A-- i
R
A
/-- i
/?- i
R
,/A
A-- i
R
.
./B
Rt =
234 1
234 1
R R
R . R
x
=
N?-
/?- 6 A--
R
t
= 186,67 i
A6 Ra"4kaia" Listrik Ma<emuk
Rangkaian Listrik majemuk adalah rangkaian listrik yang terdiri dari dua buah
loop atau lebih. Gambaran berikut adalah rangkaian listrik majemuk beserta cara
memecahkannya
La"4kah5la"4kah u"tuk me"2elesaika" ra"4kaia" ma<emuk di atas adalah:
1) Andaikan arah loop dan loop seperti pada gambar
2) Arus listrik yang melalui r
1
, R
1
, dan R
4
adalah sebesar
1
, yang melalui r
2
,
R
2
, dan R
3
adalah sebesar
2
, dan R
5
dilalui arus sebesar
3
3) Persamaan Hukum Kirchoff pada titik cabang b dan e adalah

1
+
2
=
3

3
=
1
+
2
4) Persamaan Hukum Kirchoff pada setiap loop adalah seperti berikut
Loo I
R
t
.A-
a-b-e-f-a (arah looop sama dengan arah arus)
ZE + ZV = 0

1
R
1
+
3
R
5
+
1
R
4
+
1
r
1
- E
1
= 0
E
1
=
1
(r
1
+ R
1
+ R
4
) +
3
R
5
Loo II
b-e-d-c-b (arah loop searah dengan arah arus)
ZE + ZV = 0

3
R
5
+
2
R
3
+
2
r
2
- E
2
+
2
R
2
= 0
Dengan menggunakan Hukum Kirchoff, diperoleh persamaan 3 = 1 + 2, dan
dari Hukum Kirchoff diperoleh persamaan (1) dan persamaan (2). Dari ketiga
persamaan tersebut dapat ditentukan nilai dari 1, 2, dan 3.Jika dalam
perhitungan diudapat kuat arus berharga negatif, berarti arah arus sebenarnya
berlawanan dengan arah arus yang anda andaikan. Namun perhitungannya tidak
perlu diulang karena nilai arusnya adalah tetap sama hanya arahnya saja yang
berbeda.
.A.
$ERMASALAHAN
1. Perhatikanlah gambar rangkaian berikut. Tentukanlah besar tegangan
listrik antara titik a dan b
$EMECAHAN MASALAH :
1) Gambarkan arah arus pada setiap loop
Hukum Kirchoff pada titik P

3
=
1
+
2
..................(1)
2) Persamaan Hukum Kirchoff pada setiap loop
.A,
Loo I (arah loop searah putaran jarum jam)
Z E + Z R = 0
-3 + 12 +
1
(3 + 1 + 2) - 2 = 0
6
1
- 2 = -9.......................(2)
Loo II (arah loop searah putaran jarum jam)
Z E + Z R = 0
-12 +
2
+ 4,5
3
= 0
-12 =
2
+ 4,5(
1
+
2
) = 0
4,5
1
+ 5,5
2
= 12
9
1
+ 11
2
= 24.................(3)
3) Kemudian eliminasi persamaan (2) dan persamaan (3) untuk memperoleh
nilai
1
4) Untuk memperoleh nilai
2
, substitusikan nilai
1
ke dalam persamaan (2)
61 - 2 = -9
6(-1) - 2 = -9
2 = 3A
.A/
5) Menghitung nilai 1 dari persamaan 1)
3 = 1 + 2
-1 A + 3 A = 2 A
6) Menghitung tegangan listrik antar titik a dan b
Vab = 3 . R
Vab = 2 A . 4,5 C= 9 volt
RAN*K=MAN
A6 Ra"4kaia" Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
1. Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam suatu
simpul.
2. Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu (terpisah).
Jika kita memiliki rangkaian gabungan seri dari n tahanan seperti Gambar 2.3,
maka kita dapat mengganti tahanan-tahanan ini dengan satu tahanan tunggal
yaitu R
ek
atau dapat pengganti, di mana:
Rek \ R. [ R, [ t [ R"
B6 Ra"4kaia" $aralel
Dua elemen dikatakan paralel, jika dan hanya jika:
1. Ujung dari dua elemen terhubung dalam satu simpul.
2. Ujung-ujung elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain
.AA
pula.
Jika kita mempunyai gabungan paralel dari n tahanan, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.4, maka kita dapat mengganti tahanan ini dengan
satu tahanan tunggal:
C6 Ra"4kaia" Kom1i"asi
Hal hal yang perlu diperhatikan:
1. Gambarkan lagi rangkaian aslinya dengan rangkaian baru yang lebih
mudah dimengerti.
2. Jika dalam suatu rangkaian kombinasi paralel terdapat dua atau lebih
tahanan seri, dapatkan nilai total dari tahanan seri tersebut dengan
menjumlahkannya.
3. Gunakan rumus tahanan paralel untuk mendapatkan tahanan total dari
rangkaian bagian paralel.
4. Tambahkan rangkaian yang tersusun paralel tersebut dengan yang
tersusun seri dengannya.1/Rp1 = (1/R2) + (1/R3)
Rt = R1 + Rp1
.A?
(=*AS MAN!IRI
1. Jika hambatan R1 = 12 Ohm, R2 = 4 Ohm dan R3 = 3 Ohm, sedangkan
kuat arus 1 = 0,5 A berapakah besar kuat arus total yang mengalir dalam
rangkaian?
2. Diketahui : Tiga buah kumparan masingmasing 75 Ohm
dihubungkan pararel dengan 150 Volt.
Ditanyakan : Arus total, tahanan total dan
rangkaiannya.
R
,
R
.
R
/
I
.
I
,
I
/
I
.?- M
.A@
3. Hitung besarnya nilai hambatan pada gambar dibawah ini
4. Hitunglah nilai arus pada masing masing hambatan pada gambar
dibawah ini.
5. Hitunglah nilai semua arus dan tegangnan pada
.AN
BABMI IN!=KSI SEN!IRI !ANM=(=AL$A!A
KEMA*NI(AN
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
setelah mengikuti pembelajaran dengan
kompetensi dasar-dasar listrik siswa
dapat :
1. menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. memahami besaran listrik, hukum
ohm dan kirchof padar listrik
otomotip
3. menerapkan dasar listrik pada
rangkaian seri, paralel dan
gabungan
dari pembelajaran kompetensi dasar-
dasar listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
mengeksplorasi dalam
menyelesaikan induksi sendiri dan
mutual pada kemagnitan
2. mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
mengeksplorasi dalam
menyelesaikan sosl-soal terkait
induksi sendiri dan mutual pada
kemagnitan
3. mengamati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan mengeksplorasi
dalam menyelesaikan sosl-soal induksi
sendiri dan mutual pada kemagnitan
4. mengkomunikasikan dalam induksi
sendiri dan mutual pada
kemagnitan
5. mengamati simulsi terkait materi
dan mengeksplorasiinduksi sendiri
dan mutual pada kemagnitan
6. mengamati simulsi terkait materi
pokok besaran listrik dan
.AD
mengeksplorasi induksi sendiri,
mutual pada kemagnitan
B6 $E(A K)NSE$
.AB
$EN*AMA(AN.
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
!ekatka" magnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti besi.
Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
$EN*AMA(AN,
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
*erakka" de"4a" lam1atmagnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti
besi. Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
$EN*AMA(AN/
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
*erakka" de"4a" Ceat magnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti
besi. Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
.?-
Ba"di"4ka" da" Simulka"
Bandingkan hasil pengamatanmu dan pengamatan temanmu! Catat persamaan
dan perbedaannya! Jika hasil pengamatan dikomunikasikan kepada orang lain,
apakah orang tersebut memperoleh pemahaman yang sama? Berdasarkan
hasil perbandingan tersebut, hal penting apakah yang harus dirumuskan
bersama?
!iskusika":
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain ?
Mengapa hasilnya demikian? Apakah yang mepengaruhi hasil pengamatan
tegangan pada rangkaian diatas?
C6 MA(ERI BELA>AR
.6 $EN*ER(IAN IN!=KSI
Pada percobaan diatas Jika magnet digerak-gerakkan dekat kumparan, maka
terjadi perubahan medan magnet dan selanjutnya timbul tegangan listrik.
Tegangan tersebut disebut "Tegangan nduksi, tegangan nduktansi merupakan
sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang menyebabkan timbulnya ggl
.?.
di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
(self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian primer
dan sekunder yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau
mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada
perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah
kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan
magnetik.
Cara-Cara Untuk Membangkitkan nduksi
Untuk membangkitkan induksi pada sebuah lilitan (kumparan / transformator)
adalah sebagai berikut :
.6.6 I"duksi ma4"etis
Jika magnet digerak-gerakkan dekat
kumparan, maka :
R Terjadi perubahan medan magnet
R Timbul tegangan listrik
Cara kerja :
Medan magnet induksi akan selalu
melawan arah magnet. Ketika kita
menggerakkan magnet keluar dari
kumparan, arus akan berubah dan
demikian pula arah medan magnet.
Sekarang, kutub selatan medan magnet induksi berada di dekat kutub utara
magnet. Kutub-kutub yang berlawanan saling tarik menarik. Dengan demikian,
terdapat sebuah gaya yang berupa mencegah kita menggerakkan magnet
menjauhi kumparan.Kemana pun arah kita menggerakkan magnet, terdapat
gaya yang melawan pergerakkan tersebut. Kita harus melakukan kerja otot
.?,
ekstra untuk dapat menggerakkan magnet. Energi tambahan yang kita gunakan
ini akan dikonversikan menjadi gaya gerak listrik atau timbul beda tegangan,
diantara ujung-ujung kawat kumparan. Contoh pada komponen kendaraan ini
digunakan untuk sistem pengisiandan penerangan pada sepeda motor yang
menggunakan lilitan (kumparan) dan magnit sebagai sumber magnit.
untukmenghasilkan sumber tegangan.
I"4at0 si9at ma4"et: kutu15kutu1 se<e"is sali"4 tolak me"olak da"
kutu15kutu1 2a"4 1erla;a"a" sali"4 tarik me"arik
.6,6 (ra"s9ormator
1. Prinsip kerja :
Jika pada sambungan primer
transformator dihubungkan dengan
arus bolak balik maka :
R Ada perubahan arus listrik
R Perubahan medan magnet
o Terjadi tegangan induksii
o Lampu menyala
2. Cara Kerja Transformator
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan
magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti
besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-
ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan
induktansi timbal-balik (mutual i"du3ta"3e). Mengakibatkan lampu menyala, bila
dihubungkan dengan sistem audio maka suara akan timbul.
.?/
Pada skema transformator
disamping, ketika arus listrik dari
sumber tegangan yang mengalir
pada kumparan primer berbalik arah
(berubah polaritasnya) medan
magnet yang dihasilkan akan
berubah arah sehingga arus listrik
yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.
Gambar 20. Arah medan magnet
$er1a"di"4a" (e4a"4a"
Perbandingan tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan
R Jumlah lilitan sedikit
tegangan induksi kecil
R Jumlah lilitan banyak
tegangan induksi besar
Melihat pernyataan diatas maka
dapat diformulasikan sebagai berikut.
.?A
Dimana :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Sim1ol (ra"s9ormator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
sekunder transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-
balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
Contoh penggunaan :
Tranformator untuk listrik dari tegangan asal 110 V menjadi 220 V
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns),
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan
Contoh penggunaan : Adaptor AC-DC.
.??
Gambar 21. Trafo step down
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan
Karakteristik tra"s9ormator
Kerja transformator yang berdasarkan induksi-elektromagnetik,
menghendaki adanya plat-plat besi yang akan menjadi magnet antara
rangkaian primer dan sekunder. plat-plat besi magnet ini berupa inti besi tempat
melakukan fluks bersama. Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada inti,
dikenal dua macam transformator, yaitu tipe batang dan tipe persegi (kotak).
Contoh alat penerapan dari Transformator
d TV
d Komputer
d Mesin foto copy
d Gardu listrik,dll.
.?@
a6 (ra"s9ormasi !e"4a" Arus Searah
Tidak dapat berfungsi dengan arus searah,
karena :
{ Arus tetap
{ Tidak tejadi perubahan medan magnet
{ Tidak ada induksi
Bagaimana agar terjadi perubahan
medan magnet ?
Dengan memberi saklar pada
sambu-ngan primer. Jika saklar dibuka /
ditutup ( on / off ), maka :
a. Arus primer terputus putus
b. Ada perubahan medan magnet
c. Terjadi induksi
Contoh penggunaan : Koil untuk sistem pengapian pada kendaraan, tegangan
kerja 12 V menjadi 25 50 KV .
,6 IN!=KSI SEN!IRI 7SELF5IN!=C(I)N EFFEC(8
Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubah-ubah terhadap
waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu.
Perubahan fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga
di dalamnya timbul ggl induksi. Ggl induksi(gaya gerak listrik)yang diakibatkan
oleh perubahan fluks magnetik sendiri dinamakan ggl induksi diri.Dengan
pengertian lain induksi diri adalah induksi yang disebabkan oleh dirinya sendiri
pada saat bekerja dan tidak bekerja.
Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir melalui
kumparan. Akibatnya, EMF (electromotive force) dibangkitkan dan
.?N
menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang
berlawanan dengan pembentukan garis-garis gaya magnet dalam kumparan
(coil). Ofeh karena itu arus tidak akan mengalir seketika pada saat dialirkan ke
kumparan tetapi membutuhkan waktu untuk menaikkan arus tersebut
sebagai contoh Bunga api yang terjadi pada saat memutuskan suatu sirkuit
arus selalu disebabkan karena induksi diri
Gambar 22. nduksi Diri
Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang
melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl
dengan arah arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat
kenaikan arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi s sebanding
dengan laju perubahan arus yang dirumuskan :
Dimana :
= Arus mengalir pada rangkaian
t = Waktu arus mengalir
L = konstanta lilitan
dengan merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl
.?D
yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan
L disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry
(H), yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi
suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam
rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.Seperti
terlihat pada grafik dibawah ini.
Grafik diatas menunjukkan saat arus listrik sistem (misal sistem audio)
dihidupkan akanmengalir sumber tegangan dan arus ke sistem audio, karena
adanya induksi sendiri dari sistem belum hilang mengakibatkan arus listrik pada
sistem tidak bisa maksimum. Agar sistem audio berfungsi maksimal butuh waktu
lama sehingga grafik untuk arus jadi melengkung. Saat sistem listrik (misal
sistem audio) dimatikan arus listrik seharusnya hilang dengan cepat karena ada
induksi sendiri maka sistem audio tidak mati dengan cepat.
Atau pengertian lain dari grafik diatas sebagai berikut :
a) Saat stop kontak dipasang , induksi sendiri (self induction) memperlambat
arus listrik mencapai maksimum sehingga suara audio kecil.
b) Saat stop kontak dilepas, induksi sendiri memperlambat pemutusan arus
listrik, akibat adanya loncatan bunga api pada stop kontak pemutus dan
suara audio tidak mati dengan cepat
.?B
.6
,6
,6.6 >e"is O>e"is i"duksi !iri 7sel9 i"dusi"ada lilita"8 :
a. nduktansi Diri pada Solenoida dan Toroida
Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk
silinder.Pada kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila
arus dilewatkan melalui kumparan, suatu medan magnetik akan dihasilkan di
dalam kumparan sejajar dengan sumbu.
Gambar 23. Solenoida.
Sementara itu, toroida adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga
sumbunya menjadi berbentuk lingkaran.nduktor adalah sebuah kumparan yang
memiliki induktansi diri L yang signifikan.
.@-
nduktansi diri L sebuah solenoida dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan 4 pada induksi elektromagnetik. Medan magnet di dalam solenoida
adalah:
B \ } 6"6I
dengan n = N/l, dari persamaan 3. pada induksi elektromagnetik dan (1) akan
diperoleh:
Jadi,
karena 4B = B.A = 0.N..A / l, Perubahan akan menimbulkan perubahan
fluks besar :
Sehingga
.@.
Dengan:
L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)
0 = permeabilitas udara (4 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
A = luas penampang (m2)
16 E"er4i 2a"4 (ersima" ada I"duktor
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk
medan magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang
dilewati arus , adalah:
U = L2 ............................................................ (5)
Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya.
Berdasarkan persamaan (4), bahwa besar induktansi solenoida setara dengan
B = 0.N2.A/l, dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan
kuat arus dengan B = 0.N./ Jadi,
Maka, dari persamaan (5) akan diperoleh:
.@,
Apabila energi pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu volume yang
dibatasi oleh lilitan Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut
kerapatan energi, adalah:
.6
,6
,6.6
,6,6 IN!=K(ANSI BERSAMA
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar 4, maka
sebuah arus tetap di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah
fluks magnetik 4 yang mengitari kumparan lainnya, dan menginduksi ggl pada
kumparan tersebut.
.@/
Gambar 24. Perubahan arus di salah satu kumparan akan menginduksi arus
pada kumparan yang lain
Menurut Hukum Faraday, besar ggl s
2
yang diinduksi ke kumparan tersebut
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya. Karena fluks
berbanding lurus dengan kumparan 1, maka s
2
harus sebanding dengan laju
perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan:
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama.Nilai
M tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya.
nduktansi bersama mempunyai satuan henry (H), untuk mengenang fisikawan
asal AS, Joseph Henry (1797 - 1878). Pada situasi yang berbeda, jika
perubahan arus kumparan 2 menginduksi ggl pada kumparan 1, maka
konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu:
nduktansi bersama diterapkan dalam transformator, dengan memaksimalkan
hubungan antara kumparan primer dan sekunder sehingga hampir seluruh garis
fluks melewati kedua kumparan tersebut.
$ERMASALAHAN
.@A
Co"toh Soal . :
Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan tersebut dialiri
arus searah yang besarnya 50 mA. Berapakah besar ggl induksi diri kumparan
apabila dalam selang waktu 0,4 sekon kuat arus menjadi nol?
Penyelesaian:
Diketahui:
L = 2,5 H At = 0,4 s

1
= 50 mA = 5 10
-2
A

2
= 0
Ditanya: s = ... ?
Pembahasan :
Co"toh Soal , :
Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm
2
. Hitunglah:
a. induktansi induktor,
b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir 2 A!
Penyelesaian:
Diketahui:
N = 50 lilitan
L = 5 cm = 5 10
-2
m
A = 1 cm
2
= 10
-4
m
2
Ditanya:
a. L = ... ?
b. U jika = 2 A ... ?
Pembahasan :
.@?
Co"toh Soal / :
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt
digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator
1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian:
Diketahui: Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan
RAN*K=MAN
.6 SELF5IN!=C(I)N EFFEC(
Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir melalui
kumparan. Akibatnya, EMF (electromotive force) dibangkitkan dan
.@@
menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang
berlawanan dengan pembentukan garis-garis gaya magnet dalam
kumparan (coil). Ofeh karena itu arus tidak akan mengalir seketika pada
saat dialirkan ke kumparan tetapi membutuhkan waktu untuk
menaikkan arus tersebut.
Bila arus mengalir dalam sebuah kumparan dan kemudian arus
diputuskan tiba-tiba, maka EMF akan dibangkitkan dalam kumparan
dengan arah dimana arus cenderung mengalir (arah yang merintangi
hilangnya garis gaya magnet). Dengan cara ini, bila arus mulai mengalir
ke kumparan, atau bila arus di-putuskan, maka kumparan
membangkitkan EMFyang bekerja melawan perubahan garis gaya
magnet pada kumparan. nilah yang disebut "self induction effect".
,6 M=(=AL IN!=C(I)N EFFEC(
Apabila dua kumparan disusun dalam satu garis clan besarnya arus
yang mengalir pada satu kumparan (kumparan primer) dirubah, maka
EMF akan bangkit pada kumparan lainnya (kumparan sekunder) dengan
arah melawan perubahan garis gaya magnet pada kumparan primer. ni
disebut "mutual induction effect".semakin cepat perubahan banyaknya
garis gaya magnet yang dibentuk pada kumparan, semakin tinggi
tegangan yang diinduksi.
Untuk memperoleh EMF yang besar dari mutual inductance (tegangan
sekunder yang dibangkitkan), maka arus yang masuk pada kumparan
primer harus sebesar mungkin dan pemutusan arus harus secepat
mungkin.
.@N
KER>A MAN!IRI
1. Untuk menyalakan lampu 25volt dengan tegangan listrik dari PLN 220
volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer
transformator 2.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan
sekundernya ?
2. Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm
2
. Hitunglah:
a. induktansi induktor,
b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir
2 A
3. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 4,5 H. Kumparan tersebut
dialiri arus searah yang besarnya 55mA. Berapakah besar ggl induksi
diri kumparan apabila dalam selang waktu 0,8 sekon kuat arus
menjadi nol?
.@D
BABMII MACAM5MACAM>ENIS0 =K=RANKABEL0
(ERMINAL!AN$EN**=NAANNLA
A6 K)M$E(ENSI !ASAR !AN $EN*ALAMAN BELA>AR
KOMPETENS DASAR PENGALAMAN BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran
dengan kompetensi dasar-dasar
Listrik siswa dapat :
1. Menghayati dan
Mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Memahami besaran listrik,
hukum Ohm dan Kirchof
padar listrik otomotip
3. Menerapkan Dasar Listrik
pada rangkaian seri, paralel
dan gabungan
Dari pembelajaran kompetensi
dasar5dasar Listrik siswa
mendapatkan pengalaman belajar
:
1. Me"4komu"ikasika"
dalam macam - macam Jenis,
ukuran kabel, terminal dan
penggunaannya
2. Me"4amati simulsi terkait
materi dan Me"4ekslorasi
macam-macam jenis, ukuran
kabel, terminal dan
penggunaannya
3. Me"4amati simulsi terkait
materi pokok besaran listrik
dan Me"4ekslorasi induksi
sendiri, mutual pada
kemagnitan
4. Mengkomunikasikan
macam-macam jenis, ukuran
kabel, terminal dan
penggunaannya
.@B
B6 $E(A K)NSE$
.N-
$EN*AMA(AN
.6 Lakuka"e"4amata"terhada<e"iska1el 4am1ar diatasada2a"41ersera1ut
1a"2akda"sera1ut tu"44al
,6 Buatlahe"a9sira"te"ta"4ka1el 1ersera1ut 1a"2akda"tu44al6
Me"aksir I me"diskrisika" ka1el di otomoti
.6 Lihatlah 4am1ar di1a;ah diatas01ila dira"4kai ke Ra"4kaia" listrik da"
dihu1u"4ka" de"4a" sum1er te4a"4"a da" di1eri 1e1a" se1uah lamu0 amati
aa 2a"4 ter<adi ada "2ala lamuS
,6 Buatlah taksira" te"ta"4 ka1el 1ersera1ut 1a"2ak da" tu"44al ada
ra"4kia" terse1ut6 Catatlah taksira"mu da" taksira" tema"5tema"muS
Mem1a"di"4ka" da" Berlatih
Ba"di"4ka" taksira"mu de"4a" tema"5tema"mu de"4a" hasil
e"4amata"mu muS !iskusika"0 aakah ada kesamaa" ta9sira"mmu de"4a"
e"4ukura" se1e"ar"2a daat diti"4katka" de"4a" latiha" T ="tuk
me"4u<i"2a0 1erlatihlah me"aksir da" me"4hitu"4 kemudia" u<i de"4a" hasil
e"4ukura"S
.N.
C6 MA(ERI BELA>AR
.
Wiring harness adalah kumpulan dari satu atau lebih ;ire dengan
beberapa part untuk mengalirkan arus listrik agar sistem sistem pada kendaraan
bisa bekerja. wiring harness pada kendaraan kecil sebagai contoh sepeda motor,
mobil dan kendaraan berat tentu akan berbeda tergantung dari engine yang
digunakan. Sebagai contoh untuk sepeda motor agar bisa berjalan pada sistem
kelistrikan membutuhkan rangkaian pengapian untuk mesin diesel tentu tidak
menggunakan sistem pengapian untuk menghidupkan kendaraan. Jaringan kabel
(wiring harness) adalah sekelompok kabel kabel dan kawat yang masing
masing terisolasi, menghubungkan ke komponen komponen , dan melindungi
komponen komponen sirkuit , dan sebagainya, kesemuanya disatukan dalam
satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen komponen
kelistrikan dari suatu kendaraan.
Untuk itu sistem waring sangat penting untuk menjalankan kendaraan.
Kabel adalah media penghantar untuk menyalurkan arus listrik, data, maupun
informasi melalui media konduktor terbaik berupa bahan logam atau bahan
lainya, tergantung dari jenis kabel tersebut. Pembungkus kabel yang merupakan
isolator terbuat dari bahan plastik lentur atau karet dengan fungsi sebagai
pelindung fisik dari kerusakan berupa bunga api, benturan, air dan lain-lain. Pada
jenis kabel tertentu, bagian pembungkus ini dilengkapi juga dengan pembungkus
yang melindungi dari interferensi elektromagnetik. Masing masing jaringan
kabel (wiring harness) yang ada pada kendaraan baik kendaraan kecil (sepeda
motor), kendaraan ringan (mobil) dan kendaraan pada alat berat (excavator,
doser dll), terbagi menjadi 3 (tiga ) bagian penting terdiri dari item berikutini :
.N,
.6 KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel kabel yang
masingmasing terisolasi, menghubungkan ke komponen komponen , dan
melindungi komponen komponen sirkuit pada masing-masing sistem. Kabel yang
digunakan pada kendaraan (sepeda motor, mobil, truk, excavator, doser dsb)
dikategorikan sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan
dengan keperluan kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12/24 volt DC.
Tidak seperti kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau
tebal kabel.
.6.6 F=N*SI KABEL
Kabel yang digunakan pada kendaran berfungsi untuk :
1. Penghantar arus listrik bertenaga besar (Power Cable)
Kabel ini digunakan untuk menyalurkan arus yang besar yang berasal
dari tegangan baterai, ukuran diameter kabel yang digunakan harus
besar.
Contoh penggunaan :
R Kabel baterai ke motor stater(kode warna merah)
.N/
R Kabel massa kendaraan(kode warna hitam)
2. Penghantar arus listrik dan data informasi.
Kabel ini digunakan untuk menyalurkan arus yang kecil yang berasal
dari tegangan baterai, ukuran diameter kabel yang digunakan harus
kecil yang sesuaikan dengan kebutuhan pada sistem kelistrikan pada
kendaraan. Sebagai contoh antara kabel yang digunakan untuk
menggerakan motor stater dan sistem pengapian. Diameter kabel yang
digunakan untuk menggerakkan motor stater harus besar karena
motor stater bekerja membutuhkan arus yang besar. Motor stater akan
menghisap sumber arus 60 -70 % dari kapasitas baterai. sebagai
contoh bila kita menggunakan baterai dengan kapasitas baterai 40 AH,
saat bekerja motor stater menghisap sumber arus 70% X 40 AH.
Sehingga arus untuk motor stater 24 A. Bila kita menggunakan kabel
kecil berakibat isolator kabel meleleh terbakar.
Contoh penggunaan :
R Kabel sistem pengapian (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
R Kabel sistem penerangan (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
R Kabel sistem power window (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
R Kabel sistem AC dll (kode warna lihat handbook masing
kendaraan)
Kabel penghantar data informasi digunakan untuk menyalurkan arus
yang kecil yang berasal dari sistem kontrol elektronik. Kabel jenis ini
harus khusus dan terlindungi dari listrik yang mengandung
elektromagnetik. Kabel penghantar data informasi digunakan pada
kendaraan yang memiliki sistem yang sudah modern sebagai contoh
kendaraan yang menggunakan sistem elektronik. Kendaraan yang
menggunakan sistem EF (Electronic Fuel njektion) dan CR
(CammodRail) agar mesin bisa bekerja maka sinyal-sinyal elektronik
.NA
(sensor engine) mengirim data-data ke kontrol unit. Kontrol unit akan
mengola data dan memberi sumber tegangan balik ke injektor. Bila
kabel tidak terlindungi dari medan magnit akibat sistem lain bekerja
maka berakibat data informasi akan kacau yang akan diberikan ke
injektor dan sistem tidak bekerja normal.
Contoh Penggunaan data dan informasi :
R Kabel Pengirim sinyal (sensor) ABS (antilck Brake System)
R Kabel pengirim sinyal putaran mesin (crank sensor)
R Kabel pengirim Detonasi mesin, dsb.
.6,6 K)M$)NEN KABEL
Komponen-komponen penting yang ada pada kabel diantaranya :
1. Penghantar (Konduktor) adalah media untuk menghantarkan arus listrik
2. solator adalah bahan dielektrik untuk mengisolasi dari penghantar yang
satu terhadap yang lain dan juga terhadap lingkungan disekelilingnya yang
mengandung elektromagnetis.
3. Pelindung luar adalah bahan yang memberikan perlindungan terhadap
kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia elektrolysis, api atau
pengaruh pengaruh luar lainnya yang merugikan.
Gambar 25. bagian-bagian kabel
Macam-macam kabel yang digunakan pada kendaraan dibedakan menjadi 3 (tiga)
bagian :
Kawat tegangan rendah
Kawat tegangan tinggi (pada sistem kelistrikan mesin)
.N?
Kabel-kabel yang diisolasi
Beberapa tipe kawat dan kabel dibuat dengan tujuan untuk digunakan dalam
beberapa kondisi yang berbeda (besarnya arus yang mengalir, temperatur,
penggunaan dan lain-lain).
Kabel Bertegangan Rendah
Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapatdalam kendaraanadalah kabel yang
bertegangan rendah (low-voltage wire). Masing-masing kabel bertegangan rendah
terdiri dari elemen kabel dan isolasinya. Elemen kabel ini berfungsi sebagai
konduktor untuk mengalirkan sumber tegangan listrik yang akan digunakan ke
sistem-sistem pada kendaraan. solasi berfungsi sebagai pelindung luar dan
hubungan singkat antar kabel saat disatukan dengan sistem kelistrikan lain.
Contoh penggunaan kabel bertegangan rendah :
R kabel positip dan negatip koil
R Kabel penggerak motor wiper
R kabel penggerak klakson dll
Gambar 26. Bagian Kabel tegangan rendah
Ka;at te4a"4a" ti"44i 7ada sistem e"4aia"8
.N@
Untuk mengalirkan arus listrik yang bertegangan tinggi dihasilkan oleh i4"itio" 3oil ke
busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran, dipakai kabel tegangan tinggi.
Kabel yang disebut hi4h te"sio" 3ord ini memiliki konstruksi yang andal untuk tetap
bekerja prima pada tegangan tinggi.Kabel dibangun dari berbagai lapisan bahan.
Kabel inti penghantar atau 3oredibungkus dengan i"sulator karet yang tebal.
Selanjutnya, i"sulator karet (ru11er i"sulator) dilapisi oleh pembungkus
(sheath).Bagian kabel resistiFe dibuat dari bahan 9i1er4lass yang dicampur dengan
karbon dan karet sintetis. ni dilakukan agar memberikan peregangan yang cukup
kuat untuk meredam gangguan bunyi pengapian (interfensi) pada radio/tape.
Gambar 27. bagian kabel bertegangan tinggi
Pada setiap permukaan pembungkus, dicetak tanda tahanan sebagai ciri bahwa inti
dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistiFe ;ire).
Yang penting diperhatikan, saat melepas kabel tegangan tinggi, pegang dan tariklah
selalu pada bagian tutupnya. Jangan sekali-kali memegang dan menarik
pembungkusnya. Alasannya, itu dapat mengakibatkan kabel terlepas dari tutupnya
dan bisa merusak kabel. Misalnya putus pada inti yang mengakibatkan arus listrik
tidak dapat mengalir sempurna ke busi. mbasnya kinerja sistem pengapian mobil
menjadi tidak optimal lagi.
.NN
Gambar 28. Ka1el La"4 !iisolasi
Kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan, pada saluran kabel antene radio,
ignition signal line,oxygen sensor signal line, dan lain sebagainya.Hanya kelistrikan
yang bertegangan rendah dan arus rendah yang mengalir melalui signal line ini,
Gambar 110. Bagian kabel Diisolasi
signal dapat lebih mudah terpengaruh oleh gangguan yang ditimbulkan (suara dari
switch saat ON/OFF, suara pengapian dan sebagainya). Oleh sebeb itu, kabel yang
diisolasi yang dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari
luar dan digunakan untuk signal line
.6/6 =K=RAN KABEL
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen
satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi
supaya tidak terjadi konseleting.
Kabel yang digunakan pada kendaraan (mobil, motor, truk dsb) dikategorikan
sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan
kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12 / 24 volt DC. Tidak seperti
kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel.
.ND
Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda
ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang
mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila
arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil. Untuk
lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini
Cara pembacaan tabel, untuk sumber tegangan 12 V untuk pemakaian arus 5 A
dengan daya listrik yang digunakan 30 Watt maka butuh diameter kabel 0,8 mm.
Gambar 29. Jenis kabel
.NB
Perancang kendaraan khususnya teknisi listrik (electrical) sudah memperhitungkan
kabel dengan tebal berapa yang digunakan untuk tiap fungsi di kendaraan tersebut.
Tentunya dengan memperhitungkan juga panjang kabel yang dibutuhkan untuk
menyambung satu titik komponen ke komponen lainnya.
Semakin panjang kabel, akan ada kerugian tegangan yang diakibatkan adanya
resistansi pada kawat konduktornya. Kawat yang digunakan umumnya ada dua
macam, yaitu berbahan dasar Tembaga murni dan Aluminium. kabel-kabel dengan
panjang yang sama, namun dengan ketebalan yang berbeda, menghasilkan
tegangan output yang berbeda.Yang terbaik adalah yang berbahan dasar tembaga.
Gambar 30. Penampang Kabel.
Dari tabel dibawah ini, misalnya kabel dengan ukuran 1 mm pada temperatur 20 C :
penghantarnya memiliki resistansi sebesar 23.4 ohm setiap 1 km panjang kabel dan
penyekatnya memiliki resistansi sebesar 51 M ohm setiap 1 km panjang kabel.
.D-
Tabel pengaruh suhu terhadap tahanan per Km
Komo"e"5komo"e" eli"du"4 Ka1el
Auto-cable mempunyai isolasi yang dirancang cukup tahan terhadap suhu panas dan
minyak/oli. Sehingga tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi kawat di
dalamnya. Jika mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak/oli maka bisa
menyebabkan short-circuit atau korslet. Komponen-komponen pelindung digunakan
untuk melindungi kawat dan kabel, yang membungkusi kabel agar terlindung dari
benturan,panas, gangguan elektromagnetik kotoran,air dan lain-lain. Komponen
pelindung ini harus terpasang dengan baik agar sistem kelistrikan yang dibungkus
(dilindungi) bisa berfungsi dengan baik.
Macam-macam komponen pelindung kabel antara lain :
solasi
solasi tersebut biasa disebut rubber tape, berbahan karet yang lentur dan memiliki
lem perekat khusus bernama Etilen linerless Propylene Rubber (EPR), memiliki
kemampuan tahan panas. Sehingga kabel-kabel yang dibungkusnya tak cepat rusak.
Rubber tape banyak merek. Ada 3M Scotch, Plymouth, Omega dan lainnya. Untuk
produk biasa berukuran 19 mm x 9,1 m x 0,7 mm.
.D.
Gambar 31. solasi
Selang bakar (Cable shrink)
Selang pembungkus ini terbuat dari bahan plastik yang mudah menyusut bila terkena
panas, tahan panas setelah terjadi penyusutan. Penyusutan selang bakar mengacu
berapa kali lebih kecil kabel, sebagai contoh ukuran selang bakar 3 mm : 1 mm saat
dibakar akan menyusut menjadi 1/3 dari ukuran aslinya.
Gambar 32. Selang bakar
Selang kabel
Selang ini terbuat plastik yang keras dan tidak mudah berubah bentuk saat terjadi
.D,
benturan, bentuk selang ini melingkar-lingkar.
Gambar 33. Selang kabel
,6 K)M$)NEN5K)M$)NEN $EN*H=B=N*
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam
pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu
bagian oleh komponen penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik
dapat berfungsi seperti yang direncanakan
.6
,6
,6.6 >u"3tio" Blo3k da" Rela2 Blo3k
Junction block (J/B) adalah salah satu kotak (Block) dengan connector yang
dikelompokkan bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari
bus bars dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay, circuit
breaker dan alat lain terpasang di dalamnya.Relay block (R/B) sama dengan junction
block, tetapi tidak memiliki bus bar atau centralized connecting function lainya
.D/
Gambar 34. Kotak Sekering
.6
,6
,6.6
,6,6 (ermi"al Ka1el 7seatu ka1el8
Terminal kabel berfungsi sebagai penghubung antara kabel satu dengan kabel yang
lain, sehingga terbentuk satu kesatuan yang utuh dari sebuah kabel.
Jenis terminal berdasarkan penggunaanya :
Terminal massa dibedakan berdasarkan diameter kabel menjadi :
Gambar 35. terminal kabel
.DA
Terminal penghubung Kabel dibedakan berdasar diameter kabel
Gambar 36. terminal penghubung Kabel
.6
,6
,6.6
,6,6
,6/6 Ko"ektor
Konektor digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara dua jaringan kabel
atau antara sebuah jaringan kabel dan sebuah komponen.
.D?
Gambar 37. Konektor dari kabel ke komponen
>e"is 5<e"is Ko"ektor
Dilihat dari hubungan terpasang Mengenal istilah konektor laki-laki dan konektor
perempuan, karena bentuk terminalnya berbeda. Agar hubungan antar konektor
tidak lepas saat pemasangan maka semua konektor dilihat padaluar konektor
terdapat pengunci di bagian atas.
Gambar 38. Konektor
Jumlah pin kabel yang terpasang. Dibagi menjadi :
a. Satu Pin
b. Dua pin
.D@
c. Tiga pin
d. Multi pin
Gambar 39. Pin Kabel Konektor
Gambar 40. Jumlah Pin konektor
.6
,6
,6.6
,6,6
,6/6
,6A6 Baut Massa
Baut massa (ground bolt) adalah baut khusus untuk menjamin massa yang dapat
dipercaya dari jaringan kabel dan komponen listrik lainya ke bodi. Contoh berikut ini
beberapa buah baut massa yang banyak digunakan
Baut dengan washer yang tidak dapat dilepas (mati)
.DN
Gambar 41. Baut Washer
Note : Q$ERBE!AAN BA=( MASSAZ
$ermukaa" 1aut massa dita"dai de"4a" 3rom hi<au setelah diroses se3ara
listrik u"tuk me"3e4ah oksidasi6 Model 1aut i"i mudah di1edaka" de"4a" 1aut
1iasa oleh ada"2a ;ar"a hitam kehi<aua"
/6 K)M$)NEN5K)M$)NEN $ELIN!=N*I SIRK=I(
Sekring,fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen-komponen
yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan ke dalam sirkuit kelistrikan dan
sistem kelistrikan untuk melindungi kabel kabel dan connector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.
.6
,6
/6
/6.6 Sekri"4 7F=SE8
Fungsi
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang
berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan berasap atau terbakar, itu adalah
elemen dalam sekring yang mencair, sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah
.DD
komponen-komponen lain dari kerusakan disebabkan arus yang berlebihan.
Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokkan ke dalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Gambar 42. sekring jenis 1lade (a) dan sekring jenis 3artrid4e (b)
Tipe ini paling banyak digunakan. Tipe sekring blade dirancang lebih kompak dengan
elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, diberi kode warna untuk
masing-masing tingkatan arus (5A-30A).
Ide"ti9ikasi Sekri"4
Tabel Arus sekering
Kapasitas Sekring (A) dentifikasi Warna
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
.DB
25 Tidak berwarna
30 hijau
.6
,6
/6
/6.6
/6,6 Fusi1le Li"k
Fungsi dan Konstruksinya
Fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring. Perbedaan utama pada
fusible link adalah dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya
lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal.
Seperti juga sekring, fusible link juga dapat terbakar atau putus, dan harus diganti
dengan yang baru. Fusible link diklasifikasikan kedalam tipe Link dan tipe cartridge.
Fusi1le Li"k (ie Cartrid4e
Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu
unit. Rumahnya diberi kode untuk masing-masing tingkatan arus.
Tabel Arus pada Fusible link
Kapasitas Fusible
Link (A)
Persamaan Luas
Penampang pada
Fusible Link
dentifikasi Warna
30 0.3 Merah Muda
40 0.5 Hijau
50 0.85 Merah
60 1.0 Kuning
.B-
80 1.25 Hitam
100 2.0 biru
.6
,6
/6
/6.6
/6,6
/6/6 Cir3uit Breaker
Circuit Breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power window, sunroof dan sirkuit pemanas
(heater).
Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang
dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.
.B.
Gambar 43. Circuit Breaker
LA(IHAN EMAL=ASI
Sebutkan Macam-macam kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan jenis kabel yang digunakan pada sistem pengapian di kendaraan ?
Sebutkan dan jelaskan nama-nama komponen pada kabel ?
Sebutkan dimana penggunaan kabel tegangan rendah berarus besar ?
RAN*K=MAN
Kabel yang digunakan pada kendaran berfungsi untuk Penghantar arus listrik
bertenaga besar (Power Cable) dan Penghantar arus listrik dan data informasi.
Sekring,fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen-komponen
yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan ke dalam sirkuit kelistrikan dan
sistem kelistrikan untuk melindungi kabel kabel dan connector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran
EMAL=ASI
Sebutkan fungsi pelindung kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan fungsi terminal kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan dan jelaskan nama-nama komponen pada kabel ?
Sebutkan dimana penggunaan kabel tegangan rendah berarus kecil pada sistem
kendaraan ?
.B,
(=*AS MAN!IRI
Buatlah pengertian tentang ukuran kabel pada masing-masing baris pada tabel
diatas !
.B/
!AF(AR$=S(AKA
Modul Sistem Pengapian Konvensional , P4TK / VEDC Malang
Modul Sistem Listrik, P4TK / VEDC Malang
New Step 1 Training Manual, Toyota
Sistem Pengapian Training Manual, Toyota
Buku diklat Training Manual, KPC

Anda mungkin juga menyukai