PERBAIKAN DAN
PERAWATAN SISTEM
PENGAPIAN TRANSISTOR
Disusun oleh :
Drs. M. Anas
KATA PENGANTAR
Pembuatan modul ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan) kelompok
teknologi khususnya untuk bidang keahlian mekanik otomotif. Usaha tersebut
adalah sebagai tindak lanjut dari reformasi system pendidikan kejuruan yang
diserahkan kepada penyiapan tamatan dengan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja
Modul ini disusun dengan merajuk kepada kurikulum SMK 2004 dimana isi
maupun teknik pengajarannya mengacu kepada pendekatan pelatihan berbasis
kompetensi. Dengan demikian diharapkan dapat digunakan, terutama bagi
peserta diklat kompetensi guru otomotif pada PPPG Teknologi Medan, dan
sebagai pegangan utama bagi guru, serta siswa untuk meningkatkan
kelancaran proses pembelajaran baik secara klasikal maupun secara mandiri
dalam upaya pencapaian penguasaan kompetensi
Bagaimanapun isi yang terkandung dalam modul ini masih belum sempurna.
Untuk itu kepada guru maupun siswa dianjurkan melengkapi, memperkaya dan
memperdalam pemahaman dan penguasaan materi untuk topik yang sama
dengan membaca referensi lainnya yang terkait, selain itu sangat diharapkan
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak bagi penyempurnaan
modul ini.
ii
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
ANDA
BERADA SISTEM SISTEM
DISINI PENGAPIAN STATER
TRANSISTOR PLANETARY
iii
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
PENDAHULUAN
P Anda menemukan informasi tentang ruang
lingkup isi modul, prasyarat mempelajari
modul serta hasil belajar yang akan dicapai
setalah mempelajari modul
BELAJAR
B Pada bagian ini anda mempelajari materi
pelajaran yang harus anda kuasai
LATIHAN / EVALUASI
PRAKTEK
DAFTAR PUSTAKA
DP Pada bagian ini merupakan referensi modul
iv
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
P PENDAHULUAN
A. PRASYARAT
1
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
2
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
1. Konstruksi
Signal generator terdiri dari magnet permanen yang memberi magnet
kepada pick-up coil untuk membangkitkan arus bolak balik (AC) dan
signal rotor yang menginduksi tegangan AC didalam pick-up coil sesuai
dengan saat pengapian. Signal rotor mempunyai gigi-gigi sebanyak
jumlah silinder (4 gigi untuk 4 silinder dan 6 gigi untuk 6 silinder). Signal
rotor dipasang pada distributor shaft seperti pemasangan camlobe pada
sistem pengapaian konvensional.
Pick-up coil dipasang pada bracket yang berfungsi untuk merubah fluksi
magnet menjadi tegangan induksi. Bracket sebagai inti besi dari pick-up
3
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
coil yang nantinya akan menjadi magnet induksi pada saat terjadi
penghantaran medan magnet dari magnet permanen melalui signal
rotor.permanent magnet berfungsi sebagai sumber dari induksi untuk
pick-up coil yang dipasang pada bracket.
4
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
mendekati pick-up coil seperti terlihat pada B (pada saat celah udara
berkurang dan menambah garis gaya) dan pada saat signal rotor
bergerak menjauhi pick-up coil seperti terlihat pada D (pada waktu celah
udara bertambah dari garis gaya berkurang), sehingga keluar output AC.
Karena tegangan yang di bangkitkan bertambah bila variasi flux
persatuan waktu naik, maka tegangan yang dibangkitkan akan naik bila
kecepatan mesin meningkat.
Jadi kita dapat mengambil kesimpulan bahwa apabila gerakan gigi rotor
mendekati inti pick-up coil. pada pick-up coil akan tegangan positif dan
sebaliknya apabila gigi rotor bergerak menjauhi inti pick-up coil akan
tercipta tegangan negatif. Disamping itu tegangan paling maksimum
tercipta saat gigi rotor akan mendekati atau mulai menjauhi posisi sejajar
dengan inti pick-up coil.
Sesuai dengan prinsip generator dimana tegangan yang dihasilkan akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
dO
E=N Volt
dt
Dimana,
E ; Tegangan yang dihasilkan pick-up coil
N ; Jumlah lilitan pada pick-up coil
dO
; Kecepatan pemutusan fluksi magnet pada inti pick-up coil
dt
Dengan jumlah lilitan pada pick up coil yang harganya tetap dan
kecepatan pemutusan fluksi magnet pada inti pick-up coil yang harganya
5
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
tergantung dari kecepatan putar dari signal rotor, maka tegangan yang
dihasilkan oleh pick-up coil sangat bergantung pada kecepatan putar dari
signal rotor dimana bila kecepatannya lambat (putarannya rendah),
tegangan yang dihasilkan pick-up coil juga rendah sebaliknya jika
putaran tinggi tegangan yang dihasilkan juga tinggi.
B. IGNITER
Igniter terdiri dari sebuah detekor yang mendeteksi EMF yang dibangkitkan
oleh signal generator dan berfungsi untuk mendeteksi signal dari tegangan
pick-up coil yang seterusnya akan mengontrol kerja dari igniter; signal
amlifier dan power transistor, yang melakukan pemutusan arus primer
ignition coil pada saat yang tepat sesuai dengan signal yang diperkuat.
Pengaturan dwell angle untuk mengoreksi primary signal sesuai dengan
bertambahnya putaran mesin disatukan didalam igniter.
Beberapa type igniter delengkapi dengan sirkuit pambatas arus (current
limiting circuit) untuk mengatur arus primer maksimum.
a. Mesin mati
Pada saat kunci kontak ON maka tegangan dialirkan ketitik P.
tegangan pada titik P berada dibawah tegangan basis yang
diperlukan untuk mengaktifkan transistor melalui pengatur tegangan
6
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
R1 dan R2. akibatnya transistor akan tetap OFF selama mesin mati,
sehingga tidak ada arus primer yang mengalir pada ignition coil.
7
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
8
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Karena current limiting control membatasi aliran arus primer, maka untuk
ignition coil tipe ini tidak diperlukan external resistor.
C. I I A
IIA adalah singkatan dari “Integrated Ignition Assembly “, IIA
menggabungkan igniter dan ignition coil dengan distributor, sedangkan pada
“non IIA“ di pasang secara terpisah
IIA dapat dijelaskan seperti berikut :
Kecil dan ringan
Tidak mengalami masalah putus sambungan, jadi kendalanya tinggi
Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap air
Tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sekitarnya.
9
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
D. E S A
ESA adalah singkatan “Electronica Spark Advancer “. Dalam sistem ini
harga saat pengapian optimum disimpan dalam engine control computer
untuk setiap kondisi mesin. Sistem ini bekerja mendeteksi kondisi mesin
(putaran mesin, aliran udara masuk, temperatur mesin dan lain-lain)
berdasarkan sinyal dari setiap engine sensor, selanjutnya menentukan saat
pengapian yang optimum sesuai dengan kondisi mesin dengan mengirim
sinyal pemutus arus primer ke igniter yang mengontrol saat pengapian.
Kecepatan Mesin
Saat
Beban Mesin Komputer Pengapian
Optimum
10
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Non-ESA yang hanya dapat mengatur putaran mesin dan manifold vaccum
dengan menggunakan vaccum advencer yang terdapat pada distributor.
11
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
DLI adalah suatu sistem pengapian motor bensin yang tidak menggunakan
distributor. Pada Toyota, sistem ini mempergunakan sebuah ignition coil untuk
setiap dua buah busi. ECU (electric Controll Unit) mendistribusikan arus primer
ketiap ignition coil secara langsung dan menyebabkan busi melompatkan
bunga api.
12
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
L LATIHAN
B TROUBLE SHOOTING
14
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Tahanan berlebihan
Periksa kabel tegangan tinggi Ganti
Atau isolasi rusak
Baik
Retak, rusak
Periksa tutup distributor dan rotor Ganti
Hangus atau karat
15
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Lanjutkan pada item 2 bila saat pengapian dianggap sebagai penyebab (bila
pemeriksaan ini telah selesai, periksalah sistem lainnya.
b) Ukur tahanan kabel tegangan tinggi kemungkinan ada yang putus. Bila
tahanannya lebih dari 25 kilo ohm ganti kabel. Bila ujung logam kabel
tegangan tinggi terkena karat, tahanan kontaknya akan naik, dan
menurunkan tegangan sekunder. Ganti kabel yang rusak.
c) Perikasa tegangan baterai pada saat mesin distart, bila tegangannya
kurang dari 8 V, maka tegangan tersebut terlalu rendah untuk
mengalirkan arus pada kumparan primer sesuai sfesifikasi. Bila terjadi
seperti itu charger baterai.
d) Bila terminal sirkuit primer terlalu longgar atau bila sambungan
konektornya kurang baik, tegangannya akan menurun. Keraskan atau
perbaiki sambungan-sambungan seperlunya.
e) Ukur tahanan ignition coil dan external resistor untuk memastikan bahwa
tidak terjadi short circuit atau putus.
f) Periksa permukaan kontak point untuk meyakinkan bahwa keadaannya
bebas dari kikisan yang berlebihan. Periksa bahwa dwell angle (celah
rubbing block) sesuai dengan ketentuan, bila celah terlalu rapat atau
terlalu lebar maka tegangan sekunder menjadi rendah.
g) Lepaskan kabel tegangan tinggi pada semua busi untuk mencegah
mesin hidup. Lakukan tes loncatan bunga api pada kabel tegangan tinggi
setiap silinder dengan menggunakan prosedur yang di jelaskan pada test
bungan api. Bila kabel tidak mengeluarkan bunga api berarti keadaannya
rusak.
h) Bila tutup distributor, center contact place, rotor atau peralatan lainnya
keadaannya retak, rusak, hangus atau karat, maka pada sirkuit sekunder
akan terjadi kebocoran arus atau tahanan terlalu tinggi dan tidak dapat
memberikan tegangan yang cukup tinggi (tegangan sekunder).
Kelembaman pada tutup distributor juga mengakibatkan gangguan
diatas.
i) Busi yang isolatornya retak, elektrodanya kotor atau aus atau celah
elektrodanya berlebihan tidak dapat memberikan bunga api. Celah
elektroda yang terlalu kecil dapat mengakibatkan pemadaman api oleh
elektroda sehingga tidak menimbulkan pembakaran meskipun busi
memercikkan bunga api.
17
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
j) Bila dwell angle (celah rubbing block) terlalu kecil atau terlalu besar,
akan dihasilkan tegangan sekunder yang tidak cukup dan
mengakibatkan tidak terjadinya pembakaran.
k) Saat pengapian pendahuluan yang tidak tepat dapat mempengaruhi saat
pengapian pada segala kondisi kerja mesin. Timming yang terlalu maju
akan menyebabkan knocking dan timming yang terlalu mundur akan
mengakibatkan penurunan output serta menyebabkan panas yang
berlebihan (over heating)
l) Bila advencer tidak bekerja dengan baik, busi akan menyala tidak pada
saat yang tepat sesuai dengan kecepatan dan beban mesin. Kondisi ini
menyebabkan akselerasi yang tidak baik, menurunkan output mesin atau
menyebabkan terjadinya gangguan yang lain.
m) Penyetelan dwell angle celah rubbing block), octan selector atau
peralatan lain yang berkaitan, akan merubah saat pengapian
pendahuluan (intial timming). Bila dilakukan penyetelan-penyetelan
tersebut, setel kembali saat pengapian pendahuluan (intial timing.
18
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Tujuan :
Mempelajari cara memeriksa setiap komponen sistem
pengapian dan memahami ketentuan dan cara kerja masing -
masing komponen.
Persiapan :
1. Circuit tester ( volt meter, ohm meter dan multi meter )
2. Feeler gauge
3. Spark plug gap gauge
4. Dry cell bateray ( 1, 5 v )
5. Torque wrench ( 180kg-cm, 13ft-lb, 18n-m
Engnie Model :
2E Engine
19
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
D. PEMERIKSAAN BUSI
1. Lepaskan semua busi
2. Bersihkan dan periksa semua busi
- Bersihkan busi denag sikat baj atau pembersih busi
- Periksa keausan elektroda busi, kerusakan ulir dan kerusakan
isolasinya.
Bila ditemukan problem tersebut, ganti busi.
20
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
21
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
22
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
23
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
24
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
- Baca tegangan
Tegangan : 0 – 3 V
4. Putar kunci kontak off
25
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
26
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Catatan :
Karena ada dua buah pick up coil pada mesin yang menggunakan ESA, maka
celah udara dan tahanannya harus diukur sendiri-sendiri.
27
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
28
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Tujuan :
Belajar cara memeriksa dan menyetel saat pengapian serta
memahami konstruksi dan cara kerja sistem pengapian
Persiapan :
1. SST 09843 – 18020 (diagnoses check wiring) atau kabel service
(untuk engine dengan ESA)
2. Tachometer
3. Timing light
4. Torque wrench (200 kg cm, 14ft.lb, 20 Nm
Engnie Model :
4A-F engine tanpa ESA (aE92 series) dan engine 4A-F engine
dengan ESA (AE95 series)
1. Hidupkan mesin
Biarkan mesin mencapai temperatur kerja normalnya.
2. Sambungkan Tachometer Dan Timing Light
Hubungkan tachometer test probe ke service conenctor terminal IG - .
Perhatian :
- Usahakan agar terminal tachometer tidak menyentuh masa, karena
dapat merusak igniter atau ignition coil
- Ada beberapa tachometer yang tidak cocok dengan system
pengapian jenis ini, kami sarankan agar anda memeriksanya
sebelum dipergunakan
29
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
30
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
31
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
32
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
33
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
34
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Bila idlingnya tidak stabil, setel putaran idle dengan idle speed
adjusting screw.
Putaran idle : 800 rpm (dengan T- E1 dihubung singkat)
36
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
KE KUNCI EVALUASI
4. Current limiting control adalah sustu sistem yang mengontrol aliran arus
pada kumaparan primer, sehingga arus primer dipertahankan konstan
pada setiap saat, mulai dari kecepatan rendah sampai pada kecepatan
tinggi dan memungkinkan untuk menghasilkan tegangan sekunder yang
konstan.
38
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
39
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan …………………..………..…Drs. M. Anas
Dp DAFTAR PUSTAKA
40
PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR…………………..….2006