Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR/ MODUL

PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA


KENDARAAN RINGAN

KELAS XI/ SEMESTER GASAL

TEKNIK KENDARAAN RINGAN


2017/2018

1
BAB I DIFFERENTIAL

A. Deskripsi Singkat
Materi Differential ini membahas tentang fungsi, konstruksi, dan cara kerja
differential yang digunakan pada kendaraan ringan.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaiakan pembelajaran ini (materi Differential/ Gardan) peserta
didik mampu mengemukakan fungsi, dan konstruksi differential serta mampu
membedakan cara kerja differential saat berjalan lurus dan berbelok.
C. Materi
1. Pengertian Differential
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda
semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses
pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik
turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol.
Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila/Flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke Propeler Shaft lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran
ini ke Axel Shaft/shap lintang dan Axel Shaft akan memutar roda sehingga kendaraan
dapat berjalan.

2. Fungsi Differential
Adapun fungsi differential pada kendaraan adalah :
a. Merubah arah putaran mesin
Sebagaimana diketahui bahwa posisi mesin pada kendaraan khususnya
dumptruck yang menggunakan propeler shaft, memiliki mesin yang memanjang
kedepan. Sehingga arah putaran dari roda gila tidak searah dengan putaran roda.
Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran.
b. Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran
poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang
berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar
lambat adalah besar. Di sinilah gardan memperlambat kecepatan putaran dari

2
poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan
mobil dapat bergerak atau berjalan.
c. Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih
lambat dari pada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat
berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan
selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran
roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

3. Konstruksi Differential
Differential terbagi menjadi dua bagian utama :

Final gear
Yang terdiri dari drive pinion dan ring
gear, dan berfungsi untuk memperbesar
1
momen dan merubah arah putaran sebesar
90º.
Differential gear
Yang terdiri dari side gear dan pinion gear,
dan berfungsi untuk membedakan
kecepatan putar roda kiri dan kanan saat
2 membelok.

FINAL GEAR
Saat ini final gear terdiri dari dua tipe :
a. Hypoid bevel gear

Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak


roda belakang, dimana drive pinion terpasang
offset dengan garis tengah ring gear
Mempunyai keuntungan bunyi lebih halus.

3
b. Helical gear

Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak


roda depan. Mempunyai keuntungan bunyi
dan getaran lebih kecil dan momen dapat
dipindahkan dengan lembut.

DIFFERENTIAL GEAR
Saat kendaraan membelok, jarak tempuh
roda bagian dalam (A) lebih kecil dari
jarak tempuh ro-da bagian luar (B),
dengan demi-kian roda bagian luar
harus berputar lebih cepat dari roda ba-
gian dalam.
Bila roda-roda berputar dengan putaran
yang sama, maka salah satu ban akan
slip, yang akan menyebabkan ban akan
cepat aus. Untuk mengatasi hal ini di-
perlukan differential gear dengan
tujuan membedakan putaran roda.

Jarak A < Jarak B

RPM roda bagian < RPM roda bagian


dalam luar

KOMPONEN – KOMPONEN DIFFERENTIAL


1. Bearing Cap
Berfungsi sebegai penutup Backlash dan adjusting

4
2. Backlash / inires Bearing
Berfungsi sebagai tempat duduk bantalan bearing

3. Adjusting
Berfungsi untuk mengatur jarak antara drive pinion dan ring gear

4. Lock Adjusting
Berfungsi sebagai pengunci adjusting agar tidak bergerak

5. Plange yoke
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan tenaga putar poros propeller ke Drive
Pinion shaft

5
6. Oil Shill Dan Shim
Komponen ini berfungsi untuk mencegah agar oli yang berada di dalam
Differential tidak keluar / bocor. Dan Shim berfungsi sebagai perapat oil shill

7. Side bearing
Berfungsi untuk memperlancar/ memperlembut putaran

8. Drive Pinion Shaft


Komponen ini berfungsi sebagai poros berputar dan meneruskan tenaga putar dari
poros plopeller yang selanjutnya dipindahkan ke gigi ring.

9. Collabsible
Komponen ini berfungsi untuk menjaga kedudukan front dan rear

6
10. Ring Gear
Komponen ini berfungsi sebagai penerus putaran dari drive gear ke pinion dan side
gear.

11. Pinion Shaft


Komponen ini berfungsi sebagai tempat dudukan pinion gear

12. Pinion Gear dan Thurs Washer


Komponen ini berfungsi membedakan putaran side gear kiri dan kanan saat
kendaraan berbelok dan washer berfungsi sebagai celah oli

13. Side Gear


Komponen ini berfungsi meneruskan putaran dari pinion gear ke axle shaft

7
14. Differential Case
Differential Housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen differential
gear

15. Differential Housing


Differential housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen differential

4. Cara Kerja Differential


a. Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan
sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan
putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion
akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case
akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan
terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case
dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri
dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa
side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam
keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya
membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case

8
dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali ,
maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan
lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as
roda dan kemudian menggerakkan roda.

b. Pada saat kendaraan membelok :


Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar
. Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan
lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan
tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk
memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan
berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar.
Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side
gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak
berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear
menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pinion gear , maka
side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan
berputar lebih cepat dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke
as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada
roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.

9
D. Rangkuman
1. Fungsi dari differential:
a. Merubah putaran mesin
b. Memperbesar momen
c. Membedakan putaran roda kanan dan roda kiri saat membelok
2. Differential terbagi menjadi dua bagian utama:
a. Final gear
b. Differential gear
3. Cara kerja differential:
a. Saat kendaraan berjalan lurus, RPM A = B
b. Saat kendaraan berbelok, RPM A < B\

10
BAB II PERAWATAN UNIT DIFFERENTIAL

A. Deskripsi Singkat
Materi Perawatan Differential ini membahas tentang cara pemeriksaan fungsi,
pembongkaran, pemeriksaan komponen – komponen gardan, perakitan, dan penyetelan
sesuai dengan SOP.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaiakan pembelajaran ini (materi Perawatan Differential/
Gardan) peserta didik mampu melaksanakan pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan
gardan dengan prosedur yang benar dan hasil yang memenuhi standar pada dunia kerja.

C. Materi
1. Perawatan Unit Differential
Differential atau sering disebut gardan merupakan komponen pada mobil
yang berfungsi untuk merubah arah putaran poros propeller ke arah poros aksel
(merubah putaran 90 derajat) dan sekaligus menaikkan momen.
Perbaikan yaitu dengan cara mengganti gardan (differensial) yang telah rusak
dengan gardan yang baru. Biasanya ciri – ciri kerusakannya adalah ketika mobil jalan
komponen kendaraan pada gardan berbunyi bising. Cara menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan cara mengganti gardan yang baru.
Perawatan unit differential dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Penggantian Oil
Ganti oil gardan setiap 10.000 km, agar gardan tidak mengalami
kerusakan atau awet. Penggunaan atau oil yang digunakan pada truck jenis ini
adalah SAE 90 dan SAE 140, tergantung rekomendasi pada pabrik. Tetapi
kebanyakan menggunakan/memakai SAE 140, sebab lebih kental.
b. Hindari Ban Yang Berbeda Merk
Ban itu mempunyai spesifikasi masing-masing. Setiap ban pasti
memiliki/mempunyai daya cengkram yang berbeda. Jadi jika menggunakan ban
yang berbeda merk (kanan dan kiri) maka akan membuat kerusakan pada gardan
dalam jangka waktu yang panjang.

11
c. Hindarkan dari selip
Jangan memaksa atau tetap menginjak pedal gas pada saat mobil selip.
Sebab ini akan membuat komponen yang ada di dalam gardan mengalami
kerusakan, karena ban/roda sulit berputar.

2. Pemeriksaan, Pembongkaran dan Perakitan Kembali Unit Differential


Pemeriksaan
a. Pemeriksaan run out companion flange
Run out ke sisi maksimum = 0,1 mm (0,0039 in)
Run out putaran maksimum = 0,1mm (0,0039 in)
b. Pemeriksaan run out ring gear
Run out putaran maksimum = 0,07mm (0,0028 in)
c. Pemeriksaan backlash pada ring gear
Backlash = 0,13-0,18mm (0,0051-0,0071 in)
d. Pemeriksaan backlash pada side gear
Backlash = 0,05-0,20 mm (0,0020-0,0079 in)
e. Pemeriksaan preload
Preload awal = 8-11 kgcm
Preload total = 4-8 kgcm
f. Pemeriksaan kontak gigi antara ring gear dan drive pinion
Oleskan tiga atau empat gigi pada ring gear dengan cairan merah, tahan
companion flange sekuatnya dan putar ring dalam dua arah. Periksa bentuk
persinggungannya
Membongkar Penggerak Aksel
Sebelum dibongkar, terlebih dahulu periksa/
mengukur celah kebebasan kontak gigi
pinion dengan gigi korona

Beri tanda pada tutup bantalan


Lepas baut pengunci baut penyetel
Lepas baut pengikat tutup bantalan

12
Angkat keluar rumah differential (Cincin
bantalan bagian kiri dan kan kanan tidak
boleh tertukar)

Mengukur tinggi pinion dengan mistar


dalam

Membongkar Rumah Differential


Melepas bantalan rumah differential dan
beri tanda agar bantalan tidak tertukar

Lepas baut pengikat gigi korona sedikit


demi sedikit dan menyilang

Lepas gigi korona


Lepas pasak dan keluarkan poros gigi
planet
Mengeluarkan gigi planet dan gigi
satelit, susun sehingga saat pemasangan
tidak terjadi kesalahan

Membongkar/ melepas poros pinion


Bebaskan pasak pengunci, lepas mur
pengikat poros kemudian gunakan
baller untuk melepas sil poros pinion

Melepas bantalan poros pinion,


perhatikan kedudukan poros harus
tegal lurus terhadap alat pres
Lepas cincin bantalan poros pinion

13
Pemeriksaan komponen
a. Memeriksa bagian penggerak sudut:

 Bagian pasak mur pengikat flens


 Kebebasan radial flens terhadap poros pinion
 Keausan permukaan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan gigi pinion dan gigi korona
b. Penyetelan celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi pinion (standar: 0,2 –
0,5 mm)
c. Memeriksa keolengan roda gigi korona ) standar: 0,03 – 0,07 mm)
d. Memeriksa bagian – bagian differential:

 Keausan permukaan gesek bantalan


 Keausan dudukan bantalan rumah differential

14
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit

Pemasangan / Perakitan Kembali


a. Memberikan pelumas pada semua bagian yang akan dipasang
b. Memasang sil poros pinion
c. Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas lama
d. Perhatikan posisi ring pembatas sisi miring menghadap ke gigi pinion

e. Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 – 200 Nm dan memasang pipa
pembatas

f. Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam

g. Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur oli menghadap ke
gigi planet dan satelit

15
h. Memasang gigi differensial, kontrol celah antara gigi planet dengan rumah
differential: 0,1 – 0,2 mm dan gigi harus berputar dengan halus

i. Memasang gigi korona

j. Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan baik
k. Pasang tutup bantalan dan keraskan baut pengikat

l. Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi pinion

m. Kontrol pre load keseluruhan = 1,7 – 2,5 Nm


n. Kontrol keolengan roda gigi korona 0,07 – 0,03 mm

16
o. Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan perwarna/ spidol non permanen
pada gigi korona kemudian diputar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi

D. Tugas
Lakukan prosedur perawatan unit differential sesuai dengan SOP!

17
Daftar Pustaka

Farid, M. 2013. Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan. Malang:
PPPPTK BOE Malang
Sutantra, I Nyoman. 2001. Teknologi Otomotif: Teori dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
Widya
Toyota Astra Motor. 2002. New Step I Training Manual. Jakarta: PT. TAM Training

18

Anda mungkin juga menyukai