TEKNOLOGI BATERAI
Jakarta, 13-15 September 2021
TUJUAN DAN SASARAN
• TUJUAN
Memberi pengetahuan tentang dasar-dasar sistem
baterai untuk aplikasi sistem PLTS (off-grid);
• SASARAN
Diharapkan peserta mampu memahami tentang dasar-
dasar sistem baterai untuk aplikasi sistem PLTS (Off-grid)
2
POKOK BAHASAN
▪ PENDAHULUAN
▪ TEKNOLOGI PENYIMPAN ENERGI
▪ TEKNOLOGI BATERAI
▪ PRINSIP KERJA DAN TIPE
BATERAI LEAD-ACID
▪ APLIKASI BATERAI DALAM PLTS
▪ PENGUJIAN BATERAI
▪ PENUTUP
3
PENDAHULUAN
▪ Energi yang dihasilkan oleh photovoltaic tidak selamanya stabil, akan
tetapi berfluktuasi tergantung intensitas penyinaran Matahari
▪ Pada PLTS on-grid dengan penetrasi PV yang cukup besar (>20%), sifat
intermittent dari PV ini dapat mengganggu kestabilan jaringan Listrik
baik itu terhadap Tegangan maaupun Frekuensi. Jika tidak
dikendalikan, memicu BLACKOUT pada system secara keseluruhan.
▪ PLTS off-grid memerlukan baterai, berfungsi sebagai penyimpam
energi;
▪ Saat ini baterai merupakan komponen dalam PLTS yang termahal dan
pendek umurnya, sekitar 3-5 tahun.
▪ Pemilihan jenis dan ukuran penyimpan energi yang tepat dalam sistem
PLTS merupakan suatu strategi dalam penyediaan energi yang handal,
aman, dan ramah lingkungan.
4
Mengapa Penyimpan Energi?
Source: http://michaelwenzl.de/wiki/ee:virtuelles-kraftwerk-lechfeld:vortrag_gruene
Source: http://www.saftbatteries.com/MarketSegments/Energystorageandrenewables/OnGridEnergyStorage/Electricity
Consumption/tabid/467/Language/en-US/Default.aspx
6
APA ITU PENYIMPAN ENERGI ?
(Energy Storage)
• Energy storage is the capture of energy produced at one time for use at a later
time.
• A device that stores energy is sometimes called an accumulator or battery.
7
TEKNOLOGI BATERAI
• Merupakan suatu alat untuk
menyimpan energi
• Merupakan suatu sel elektro-kimia
yang dapat diisi listrik untuk
menyediakan daya dan
mengeluarkan listrik jika
diperlukan;
• Baterai dapat diklasifikasikan
menjadi physical dan chemical.
• Untuk baterai chemical dapat
dibagi 3, yakni: fuelcell,
rechargable, dan non-rechargable.
8
Pengertian dan Fungsi Baterai
• Definisi:
Baterai → Suatu sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversible (dapat berbalikan) dengan efisiensi
yang tinggi.
• Fungsi:
Baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk
energi kimia, yang dapat digunakan untuk mensuplai lampu dan
listrik peralatan listrik lainnya.
9
Jenis Baterai
Baterai Primer (single-use Baterai Sekunder (rechargable
battery): battery):
• Zinc-carbon (heavy duty) • Lead-acid
• Alkaline • Nickel-Cadnium (Ni-Cd)
• Silver okside • Nicke-MetalHydrid (Ni-MH)
• Lithium • Lithium-Ion (Li-Ion)
• Lithium Polymer (Li-Po)
10
Baterai Sekunder (rechargeable)
• Dalam sistem PLT EBT (PLTS) off-grid, baterai lead acid saat ini mendominasi
industri. Nickel batteries (NiCd, NiMH) masih dapal pengembangan terutama
masalah harga dan faktor lingkungan
• Lithium-ion merupakan teknologi siap pakai untuk peralatan elektronik pertabel,
tetapi masih dalam tahap pengembangan untuk aplikasi skala besar
11
Perbandingan Baterai Sekunder
12
1.BATERAI ASAM TIMBAL (LEAD ACID)
• Dalam keadaan penuh, sel baterai lead-acid memiliki beda potensial 2V antara
cathode dan anode.
• Baterai lead acid dapat dibagi menjadi 2 kategori: flooded and sealed/valve
regulated (SLA or VRLA). Keduanya identik dalam hal internal chemistry
• Perbedaan yang signifikan antara keduanya dalam hal pertimbangan disain.
Baterai Flooded lead acid memerlukan 3 hal yang tidak dimiliki oleh VRLA:
– Upright orientation to prevent electrolyte leakage
– Ventilated environment to diffuse gases created during cycling
– Routine maintenance of electrolyte
• Baterai VRLA dibagi dalam 2 kategori: Gel dan Absorbed Glass Mat (AGM). In Gel
batteries, a thickening agent is added to turn the electrolyte from liquid to gel. In
AGM cells, a glass matrix is used to contain the liquid electrolyte.
• Baterai lead-acid Deep cycle dan shallow cycle ditemukan pada VRLA and flooded
Shallow cycle VRLA digunakan baterai mobil (SLI). Stationary power market
menggunakan deep cycle, discharge at a low rate over multiple hours.
13
Prinsip Kerja Baterai Lead-acid
Untuk menghasilkan energi listrik baterai
HUKUM KEKEKALAN ENERGI:
memerlukan 3 komponen aktif, yaitu :
1. Plat Positif
• ENERGI KIMIA → ENERGI LISTRIK
Bahan aktif pada plat positif adalah lead
(kondisi pada saat baterai
dioxide (timbal dioksida) simbol kimia
digunakan).
PbO2 berwarna kecoklatan.
2. Plat Negatif Reaksi kimia :
Bahan aktif pada plat negatif adalah lead Pb + PbO2 + 2H2SO4 → 2PbSO4 + 2H2O
acid (timbal) simbol kimia Pb berwarna
abu-abu. • ENERGI LISTRIK → ENERGI KIMIA
3. Elektrolit (kondisi pada saat pengisian baterai)
Bahan aktif elektrolit adalah acuu zuur
Reaksi kimia :
campuran antara 36% asam sulfat dan
64% air, simbol kimia H2SO4. Biasa 2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 2H2SO4
dipasarkan dengan label dan tutup botol
warna merah.
14
Komponen dan Reaksi Kimia
Baterai Lead-acid
KUTUB
KONTAINER
Pb
PELAT NEGATIF Pbo2 SEPARATOR
PELAT POSITIF
BHN AKTIF
GRID
15
Tipe Baterai Lead-acid
(Berdasarkan Penggunaan)
BATERE STARTER
dibuat untuk memungkinkan penyalaan mesin/
starting engine. Batere Starting memiliki banyak
pelat tipis yang memungkinkan untuk
melepaskan energi listrik yang besar dalam
waktu singkat.
16
Tipe Baterai Lead-acid
(Berdasarkan Desain Kontainer)
▪ FLOODED
Seluruh elektroda terendam dalam elektrolit dan
terbuka bebas ke atmosfer karena kontainer tidak
tertutup rapat, kehilangan elektrolit karena gassing
saat overcharge perlu diganti dengan penambahan air
aki
▪ VRLA (Valve Regulated Lead Acid)
Elektrolit dan elektroda tidak terbuka bebas ke
atmosfer tetapi tertutup rapat (sealed) oleh kontainer
batere, gassing yang berlebihan dikeluarkan melalui
suatu sistem katub (valve). Gassing normal yang
terjadi akibat overcharge akan dikembalikan menjadi
air oleh rekombinator sehingga kehilangan elektrolit
tidak perlu diganti dengan penambahan air aki
17
Kapasitas Batere ( C )
• Kapasitas total/ kapasitas nominal biasanya diberi
tanda C, merupakan ukuran seberapa besar energi yang
dapat disimpan dalam batere.
• Penulisan kapasitas biasanya disertai dengan angka laju
pengeluaran arusnya C10, C20, C100, batas tegangan
pengeluaran Veod serta temperatur pengeluaran t 0 C
• Batere C20 = 70 Ah, 12 V artinya : kapasitas batere 70
ah jika di discharge dengan arus 70/20 = 3,5 Amper
selama 20 jam sampai mencapai tegangan 1,75 V, pada
25 0 C
18
State of Charge (SOC)
• State Of Charge (SOC) merupakan suatu ukuran
seberapa penuhnya muatan listrik dalam batere.
• State Of charge dinyatakan dalam persen (%), batere
dengan soc 50% berarti masih tersedia kapasitas batere
sebesar 50% dari kapasitas (C) nominal
Tegangan rangkaian terbuka dan SOC batere
MONOBLOK 2 V MONOBLOK 6 V MONOBLOK 12 V SOC (%)
19
Deep of Discharge (DOD) dan Cycle
20
Karakteristik Discharge
22
Penyebab Kerusakan Batere Lead-acid
1. Overdischarge – Sulphasi
24
2. BATERAI LITHIUM-ION
• Secara umum
Parameter LiFePO4 LiNCM
3.3 V nominal (2-3.6 3.7 V nominal (2.7-4.2
Voltage
dipisahkan menjadi 2 Energy Density
V/cell)
300 Wh/L
V/cell)
735 Wh/L
kelompok: Specific Energy 128 Wh/kg 256 Wh/kg
Kelebihan Kekurangan
• Kerapatan energi tinggi • Mahal - Proses pembuatan baterai
lithium-ion cukup lama dan mahal.
• Rendah pemeliharaan
• Mudah bereaksi – mengandung unsur
• Cepat pada saat pengisian kimia lithium yang mudah bereaksi
daya terhadap oksigen, air, guncangan.
• Low self-discharge • Mudah meledak - jika salah digunakan
maka akan berakibat fatal, akibat
• Berumur panjang overcharged, panas berlebih.
27
Pertimbangan dalam Memilih Baterai
• Tata letak, apakah posisi tegak, miring atau terbalik. Bila pertimbangannya untuk segala
posisi maka aki kering adalah pilihan utama karena cairan air aki tidak akan tumpah.
• Voltase / tegangan, di pasaran yang mudah ditemui adalah yang bertegangan 2 V, 6V, atau
12V
• Kapasitas, yang tertulis dalam satuan Ah ( Ampere hour ), yang menyatakan kekuatan
baterai, seberapa lama baterai tersebut dapat bertahan mensuplai arus untuk beban /
load.
• Cranking Ampere, yang menyatakan seberapa besar arus start yang dapat disuplai untuk
pertama kali pada saat beban dihidupkan. Baerai kering biasanya mempunyai cranking
ampere yang lebih kecil dibandingkan aki basah, akan tetapi suplai tegangan dan arusnya
relatif stabil dan konsisten.
• Jenis Pemakaian, dari baterai itu sendiri apakah untuk kebutuhan rutin yang sering
dipakai ataukah cuma sebagai back-up saja. Aki basah, tegangan dan kapasitasnya akan
menurun bila disimpan lama tanpa recharge, sedangkan aki kering relatif stabil bila di
simpan untuk jangka waktu lama tanpa recharge.
• Harga, karena baterai kering mempunyai banyak keunggulan maka harganya pun jauh
lebih mahal daripada aki basah.
28
Hubungan Seri-Parallel (SP)
SERI: PARALLEL:
20 oPzS 2500
• Tegangan / sel = 2 Volt • Tegangan / string = 360 Volt
• Kapasitas/sel = 2800 Ah • Kapasitas/string = 2800 Ah
• Jumlah hubungan seri =180 • Jumlah hubungan paralel= 3
• Tegangan/string =360 Volt • Tegangan/3 string =360 Volt
• Kapasitas/string = 2800 Ah (=1008 • Kapasitas/3string = 8400 Ah (=
kWh) 3024 kWh)
29
Dampak Lingkungan & Keselamatan
Baterai Lead-acid
• Baterai memiliki dampak negative yang
lebih buruk thd lingkungan, terutama
timbal merupakan suatu materai
berbahaya bagi kesehatan manusia.
• Baterai asam timbal memerlukan lebih
banyak material dibandingkan dengan
lithium-ion untuk mencapai penyimpanan
energi yang sama.
• Industri pemrosesan timbal juga
membutuhkan energi yang sangat besar,
mengakibatkan polusi yang lebih besar Sel baterai asam-timbal dan lithium-
juga. ion keduanya dapat mengakibatkan
• Lebih dari 97% baterai asam timbal di USA pelepasan panas (thermal runaway),
di mana sel cepat memanas dan
di daur ulang, yang memuat dampak
dapat memancarkan elektrolit, api,
besar bagi persamaan lngkungan. dan uap yang berbahaya.
30
PENGUJIAN BATERAI
• Standard SNI –04-6392-2000 - Sel dan batere sekunder
untuk penggunaan sistem pembangkit listrik fotovoltaik
individual- Persyaratan umum dan metoda pengujian
• Uji kapasitas untuk melihat kesesuaian spesifikasi yang
dinyatakan manufaktur dan juga untuk mengevaluasi
tingkat degradasi kapasitas baterai akibat uji siklus (150
siklus).
• Uji siklus untuk melihat kemampuan baterai dalam
menghadapi dua macam kondisi yang umumnya terjadi
pada pengoperasian PLTS, yaitu overcharge dan
overdischarge.
31
PENUTUP
▪ Penyimpan energi yang handal (reliable ) dan terjangkau
(affordable) merupakan kunci keberhasilan penerapan teknologi
energi terbarukan (khususnya PLTS).
▪ Baterai merupakan teknologi penyimpan energi yang paling
menjanjikan, dan saat ini tersedia untuk memenuhi meningkatnya
kebutuhan energi;
▪ Pertimbangan dalam menentukan jenis baterai dalam sistem PLTS,
antara lain: Tata letak, egangan, Kapasitas, biaya awal, umur, berat,
volume, sensitivitas suhu, akses pemeliharaan dan akses ke produk.
▪ Baterai VRLA masih mendominasi dalam sistem PLTS. Namun, trend
baterai lithium terus meningkat.
▪ Penggunaan baterai yang tepat, akan meminimalkan inspeksi
perawatan berkala (Maintenance)
32
Terima Kasih