NOMOR : 420/15244
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 31 Mei 20223 Mei 2022
USWATUN HASANAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. KTSP berfungsi sebagai acuan
yang mengarahkan seluruh pemangku kepentingan untuk fokus pada pencapaian tujuan,
dengan menerapkan aturan, prosedur, dan program, serta proses kegiatan yang
dikembangkan bersama dan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan serta komite
sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan lingkungan dalam menghadapi
perubahan kehidupan di abad XXI yang dinamis. Sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014 KTSP Sekolah Menengah Atas
disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pengesahan dokumen KTSP Tahun
Ajaran 2021/2022, masih ada satuan pendidikan yang mengembangkan dokumen KTSP
dengan cara copy paste milik satuan pendidikan lain dan belum sesuai regulasi,
sehingga KTSP belum sesuai dengan ciri khas, karakteristik, dan kebutuhan peserta
didik di satuan pendidikan yang bersangkutan. Padahal ciri khas, karakteristik, dan data-
data sekolah seharusnya tergambar dalam dokumen KTSP.
Melanjutkan kesuksesan proses pengesahan dokumen KTSP Tahun Ajaran
2021/2022 yang berbasis elektronik atau dikenal dengan e-KTSP, maka pengesahan
dokumen KTSP pada Tahun Ajaran 2022/2023 dan selanjutnya tetap berbasis elektronik
atau e-KTSP. Melalui e-KTSP ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas
dokumen KTSP yang dihasilkan oleh satuan pendidikan dan layanan pengesahan KTSP
yang lebih efisien.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
1
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah;
3. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Satuan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022
tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dasar dan Menengah;
6. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang perubahan atas Permendikbud Nomor
59 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 SMA/MA;
7. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang perubahan Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran pada
kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
12. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus;
13. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di Provinsi Jawa Tengah.
2
C. Tujuan
Tujuan diterbitkannya panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Sekolah Menengah Atas berbasis elektronik (e-KTSP) khususnya
untuk sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2013, kurikulum 2013 yang
disederhanakan, maupun sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka
dengan pilihan mandiri belajar adalah :
1. meningkatkan kualitas dokumen KTSP SMA;
2. meningkatkan kualitas layanan pengesahan KTSP SMA; dan
3. meningkatkan keefektifan dan efisiensi proses pengesahan KTSP SMA.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup panduan ini mencakup lima kegiatan yaitu:
1. Prosedur penyusunan dokumen KTSP oleh satuan pendidikan yang terdiri atas
penyusunan dokumen I, dokumen II (Silabus), dan dokumen III (RPP).
2. Verifikasi dan penilaian pada dokumen II (Silabus) dan dokumen III (RPP) oleh
kepala satuan pendidikan.
3. Validasi dokumen I, dokumen II (Silabus), dan dokumen III (RPP) oleh pengawas.
4. Verifikasi dan validasi dokumen I, dokumen II, dan dokumen III sebagai dasar
pemberian rekomendasi dokumen KTSP oleh Cabang Dinas Pendidikan.
5. Review dokumen I, dokumen II, dan dokumen III sebagai dasar pengesahan
dokumen KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.
3
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP
4
A. Acuan Konseptual
Acuan konseptual bukanlah bagian dari dokumen kurikulum, melainkan kerangka
berpikir yang terkait dengan cakupan muatan materi yang harus dijadikan sebagai panduan
dalam proses penyusunan kurikulum. Adapun acuan konseptual pengembangan kurikulum
adalah :
1. peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. toleransi dan kerukunan umat beragama;
3. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat;
5. kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. kebutuhan kompetensi masa depan;
7. tuntutan dunia kerja;
8. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK);
9. keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11. dinamika perkembangan global;
12. kondisi sosial budaya masyarakat setempat; dan
13. karakteristik satuan pendidikan.
B. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum adalah landasan yang dijadikan pijakan dalam
proses pengembangan kurikulum. Prinsip ini tidak tersurat dalam dokumen kurikulum,
tetapi tersirat dalam keseluruhan isi dan implementasi kurikulum. Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, mencakup :
1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang;
2. belajar sepanjang hayat; dan
3. menyeluruh dan berkesinambungan.
C. Prosedur Operasional
Prosedur operasional meliputi:
1. Analisis yang meliputi (a) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
kurikulum; (b) analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan, dan lingkungan; dan
(c) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
5
2. Penyusunan yang mencakup kegiatan (a) perumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan;
(b) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; (c) pengaturan beban belajar
peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; (d) penyusunan kalender
pendidikan satuan pendidikan; (e) penyusunan silabus, muatan, atau mata pelajaran
muatan lokal; dan (f) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya
dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Satuan
pendidikan mendapatkan pengesahan melalui tahapan :
a. Verifikasi dan validasi dari pengawas;
b. Verifikasi, validasi dan rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan;
c. Review dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
D. Tata Kelola
1. Unsur-unsur yang telibat
Proses penyusunan KTSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan
warga sekolah. Pelibatan warga sekolah dalam menyusun dokumen KTSP bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap kurikulum yang akan
digunakan oleh sekolah sehingga seluruh warga sekolah akan merasa memiliki dan
bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Unsur-unsur yang terlibat
dalam penyusunan dokumen KTSP adalah :
a. Kepala Sekolah
b. Komite Sekolah
c. TPMPS (Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah) dan TPK (Tim Pengembang
Kurikulum)
d. Guru Mata Pelajaran/Guru Pembimbing
e. Pengawas Satuan Pendidikan
f. Cabang Dinas Pendidikan
g. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
6
2. Prosedur Penyusunan KTSP
Prosedur penyusunan KTSP adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan TPMPS dan TPK beserta uraian tugasnya.
b. TPMPS melakukan analisis pemenuhan 8 SNP berdasarkan rapor mutu.
c. TPK menyusun program kerja pengembangan KTSP.
d. TPMPS dan TPK melakukan analisis konteks, meliputi:
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
e. Menyusun draft (bila belum pernah menyusun), atau melakukan review (bila
sudah memiliki KTSP tahun sebelumnya). Kegiatan dilakukan dalam bentuk
workshop atau semacamnya.
f. Finalisasi dokumen.
g. Penetapan.
h. Pengesahan.
7
E. Tata Laksana Penyusunan Kurikulum
1. Diagram Alur
Kerangka Konseptual
KTSP TPMPS
Pengembangan Kurikulum TPK
Kurikulum
KS
Buku I, Buku II, dan
&
Buku III KTSP
Guru
Evaluasi/kajian
tidak
Kajian
Sesuai
ya
C
A
B
Verval dan D
Rekomendasi tidak I
Sesuai? N
ya
8
2. Deskripsi Kegiatan
Secara deskriptif alur penyusunan KTSP adalah sebagai berikut :
No. Pelaksana Deskripsi kegiatan Output
Kegiatan
1. Kepala Sekolah Menetapkan TPMPS dan Tim SK Kepala Sekolah
Pengembang Kurikulum (TPK) Tentang TPMPS dan
Tim Pengembang
Kurikulum (TPK)
2. Tim 1. Menyusun Rencana Kegiatan Jadwal Kegiatan
Pengembang Pengembangan Kurikulum Pengembangan
Kurikulum
2. Melaksanakan analisis : Laporan hasil analisis
a) Peraturan perundangan yang
terkait kurikulum
b) Kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan dan
lingkungan
c) Ketersediaan sumber daya
3. Melaksanakan Penyusunan Draf Draf Dokumen
Dokumen
4. Melaksanakan Kajian Draf Hasil Kajian
5. Melaksanakan Revisi Draf Naskah Hasil Revisi
6. Melaksanakan Finalisasi Dokumen KTSP I, II,
Dokumen III
3. Kepala Sekolah Melakukan Verifikasi Dokumen I, ▪ Dokumen KTSP I,
II, dan III II, III
▪ Lembar penetapan
▪ Lembar pengesahan
sekolah
4. Komite Sekolah Bersama Kepala Sekolah Lembar Penetapan
Menetapkan Penggunaan KTSP
5. Pengawas Melakukan verifikasi dan validasi Nilai hasil Verifikasi
Sekolah Dokumen I, II, dan III KTSP dan Validasi
6. Cabang Dinas Melaksanakan Verval dan Lembar rekomendasi
Pendidikan merekomendasi dokumen KTSP
7. Dinas Mereview dan mengesahkan Lembar pengesahan
Pendidikan dan Dokumen KTSP
Kebudayaan
Provinsi Jawa
Tengah
F. Dokumen I
1. Prosedur
Dokumen satu dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan, mencakup pengaturan tentang
tujuan pembelajaran, isi/materi pembelajaran, cara/metode/strategi/pendekatan untuk
9
mencapai tujuan pembelajaran dan mengukur hasil implementasi kurikulum, sesuai
dengan situasi dan kondisi, serta karakteristik dan kekhasan satuan pendidikan melalui
pengendalian arah atau orientasi rencana satuan pendidikan atas dasar Konseptual,
Prinsip, Prosedur, Struktur dan Muatan Kurikulum, Peraturan Akademik, dan Kalender
akademik.
2. Sistematika Dokumen I
Dokumen I KTSP terdiri dari tiga (3) bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian
inti, dan bagian penutup. Sistematika selengkapnya adalah sebagai berikut:
Bagian Awal
A. Halaman Judul
B. Halaman Pengesahan
C. Kata Pengantar
D. Daftar Isi
Bagian isi terdiri atas :
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Penyusunan KTSP
Bab II Profil, Visi, Misi dan Tujuan
A. Profil Sekolah (dilengkapi dengan program unggulan di sekolah)
B. Visi Sekolah
C. Misi
D. Tujuan
E. SKL SMA
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi inti
2. Mata pelajaran dan alokasi waktu
3. Peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat
B. Muatan Lokal
C. Bimbingan Konseling dan Pengembangan Diri
1. Bimbingan konseling
2. Pengembangan Diri
a. Ekstrakurikuler Wajib
10
b. Ekstrakurikuler Pilihan
D. Beban Belajar dan Pilihan Program
E. Penguatan Pendidikan Karakter
1. Berbasis kelas
2. Berbasis budaya sekolah
3. Berbasis masyarakat
F. Kegiatan Literasi
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
Bab IV Perencanaan, Pelaksanaaan Pembelajaran dan Penilaian
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Silabus
2. RPP
B. Pelaksanaan Pembelajaran
C. Penilaian
1. Kriteria ketuntasan belajar minimal
2. Mekanisme penilaian
3. Kriteria kenaikan kelas
4. Kriteria kelulusan
Bab V Peraturan Akademik
A. Ketentuan kehadiran minimal
B. Ketentuan remedial dan pengayaan
C. Ketentuan pemanfaatan laboratorium dan perpustakaan
D. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mapel,wali kelas,
dan bimbingan konseling
E. Ketentuan mutasi siswa
F. Ketentuan pemberian penghargaan dan sanksi
Bab VI Kalender Pendidikan
A. Kegiatan awal tahun
B. Pengaturan waktu belajar efektif
C. Pengaturan waktu libur
D. Pengaturan waktu penilaian
E. Tabel matrik jadwal kegiatan sekolah
Bab VII Penutup
Bagian Akhir
11
Lampiran
1. SK Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah
2. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
3. SK Penetapan dan Tabel KKM
4. SK Struktur Kurikulum
12
subbab, semuanya diketik dengan huruf kapital. Judul-judul itu diikuti titik-titik
sepanjang baris, diikuti nomor halaman tempat judul itu terdapat pada lembar
dokumen.
Bagian Isi
1. Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
Bagian ini minimal memuat kondisi nyata sekolah dalam pencapaian 8 SNP,
kondisi yang diinginkan (ideal) dalam pencapaian SNP dan deskripsi potensi
karakteristik satuan pendidikan. Paparan ini didasarkan pada hasil analisis baik
analisis peraturan perundangan yang mengatur kurikulum, analisis kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan.
b. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan KTSP minimal memuat perundangan yang terkait
langsung dengan kurikulum. Cara penulisan disusun secara sistematis dengan
urutan produk hukum dari yang tertinggi ditempatkan pada urutan pertama sampai
yang terendah pada urutan terakhir.
c. Tujuan
Tujuan memuat deskripsi tentang tujuan penyusunan KTSP oleh satuan
pendidikan. Tujuan ini menggambarkan tentang apa yang diinginkan oleh sekolah
sehingga sekolah menyusun KTSP.
13
1) Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan;
3) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
4) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
5) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
6) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
c. Misi
Memuat misi sekolah yang merupakan penjabaran visi sekolah yang lebih rinci
yang berisi strategi untuk mencapai visi. Ditulis semua misi yang dimiliki sekolah
dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh satuan pendidikan;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program satuan
pendidikan;
6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
satuan unit satuan pendidikan yang terlibat;
7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
14
d. Tujuan
Adalah tujuan yang akan dicapai sekolah dalam waktu tertentu yang merupakan
jabaran dari misi sekolah.
1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah
(empat tahunan);
2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh satuan
pendidikan dan pemerintah;
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah;
5) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan.
e. Standar kompetensi lulusan
Adalah SKL SMA yang dikutip dari Permendikbud Nomor 20 Tahun 2014.
15
b. Muatan Lokal
Memuat jenis muatan lokal yang dipilih dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan,
dan deskripsi strategi implementasinya.
c. Bimbingan Konseling dan Pengembangan Diri
1) Bimbingan konseling
Memuat ketentuan tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
2) Pengembangan Diri
Memuat jenis dan ketentuan tentang pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler
wajib dan pilihan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam rangka
pengembangan diri siswa.
d. Beban Belajar dan Pilihan Program
Memuat tentang ketentuan waktu satu jam pelajaran, jumlah tambahan jam belajar
dan ketentuan tentang bobot prosentase penugasan .
Pilihan program memuat informasi pilihan program yang dipilih oleh satuan
pendidikan yaitu sistem paket, atau sistem kredit semester (SKS). Informasi
pilihan ini penting karena membawa konsekuensi pada ketentuan tentang
penilaian dan kenaikan kelas.
e. Penguatan Pendidikan Karakter
Memuat deskripsi program penguatan pendidikan karakter, untuk penyelenggara
IKM (mandiri belajar) menerapkan prinsip penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang dilakukan oleh satuan pendidikan pada pada semua level yaitu :
1) Berbasis Kelas.
2) Berbasis Budaya Sekolah.
3) Berbasis Masyarakat.
f. Kegiatan Literasi dan Numerasi
Memuat deskripsi program kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan oleh
satuan pendidikan dari literasi dasar sampai literasi teknologi pada pada semua
level dan cara penilaian keberhasilannya yang didasarkan atas rapor pendidikan
tahun sebelumnya.
g. Pendidikan Kecakapan Hidup
Memuat deskripsi jenis dan strategi implementasi pendidikan kecakapan hidup
yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
16
4. Bab IV Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian
a. Perencanaan Pembelajaran
Mencakup ketentuan tentang silabus dan RPP
1) Silabus
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur penyusunan silabus yang
dilaksanakan di satuan pendidikan mencakup siapa yang menyusun,
bagaimana menyusunnya, apa saja komponennya, kapan silabus disusun,
kepada siapa silabus dikumpulkan, siapa penjamin mutunya dsb.
2) RPP
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur penyusunan RPP yang
dilaksanakan di satuan pendidikan mencakup siapa yang menyusun,
bagaimana menyusunnya, apa saja komponennya, kapan disusun, kepada siapa
dikumpulkan, siapa penjamin mutunya dsb.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Memuat tentang ketentuan yang mengatur tentang proses pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang mengacu pada standar proses untuk
mencapai kompetensi abad XXI, mulai mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi, penguatan Profil Pelajar Pancasila, literasi, dan numerasi serta
lingkungan belajar yang menyenangkan.
c. Penilaian
Memuat ketentuan yang mengatur tentang bagaimana penilaian dilakukan yang
sesuai dengan standar penilaian dan berorientasi pada penilaian high order
thinking skill (HOTS) dan mencakupi pula ketentuan tentang :
1) Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal.
2) Mekanisme Penilaian.
3) Kriteria Kenaikan Kelas.
4) Kriteria Kelulusan.
17
d. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mapel, wali kelas dan
bimbingan konseling.
e. Ketentuan mutasi siswa (antar peminatan dan atau antar sekolah).
f. Ketentuan pemberian penghargaan dan sanksi.
Bagian Penutup
Bagian akhir dokumen I adalah lampiran dokumen-dokumen pendukung seperti:
1. SK Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah.
2. SK Pengembang Dokumen KTSP.
3. Hasil Analisis.
4. Hasil Verifikasi dan Validasi Pengawas.
5. Rekomendasi Kepala Cabang Dinas.
G. Dokumen II (Silabus)
Dokumen II (Silabus) disusun oleh kelompok guru yang tergabung dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada tingkat satuan pendidikan. Dalam
workshop KTSP yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan guru-guru mata pelajaran
sejenis menggabung menjadi satu kelompok MGMP Satuan Pendidikan bekerja secara
kolaboratif menyusun Silabus yang sudah dikembangkan sesuai kondisi riil sekolah.
18
Verifikasi dan penilaian Dokumen II (silabus) dilakukan oleh Kepala sekolah sesuai isi
panduan penyusunan silabus sebelum diunggah di aplikasi dan di verval oleh pengawas.
1. Prosedur kerja sebagai berikut :
a. Diagram Alur
Menentukan Merancang
Menentukan jenis penilaian
sumber belajar alokasi waktu
b. Deskripsi
Sebelum menyusun silabus, tim MGMPS menulis dahulu identitas sekolah dan
mata pelajaran.
No. Deskripsi kegiatan Output
1. Salin rumusan KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 dari Kompetensi Inti
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016
2. Mencantumkan KI dan KD untuk mata pelajaran Kompetensi Dasar
muatan nasional (A) dan mata pelajaran muatan
kewilayahan (B) mengacu pada Permendikbud
Nomor 37 tahun 2018.
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor
018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas untuk Kondisi Khusus;
3. Menuliskan materi pembelajaran dengan cara Materi Pembelajaran
memisahkan kata kerja operasional dengan kalimat
berikutnya pada KD yang dipilih
19
4. Pilih model pembelajaran sesuai KD, Tuliskan Model Pembelajaran
kegiatan pembelajaran sesuai sintaks model
5. Tuliskan Teknik penilaian yang dipilih Penilaian
6. Salin dari Program semester Alokasi Waktu
7. Cantumkan sumber belajar (buku, jurnal, laman, Sumber Belajar
dll)
2. Komponen Silabus
Komponen silabus meliputi, (a) Identitas mata pelajaran, (b) Identitas sekolah, (c)
Kompetensi inti, (d) Kompetensi dasar, (e) Indikator Pencapaian Kompetensi, (f) Materi
Pembelajaran, (g) Kegiatan Pembelajaran, (h) Penilaian, (i) Alokasi waktu, (j) Sumber
belajar.
20
f. Materi Pembelajaran
Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan pada KD dari KI 1 sampai KD
dari KI 4 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAPB) dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan mata pelajaran selain
PAPB dan PPKn KD dari KI 3 dan/atau KD dari KI 4, serta memperhatikan KD-1
dan KD-2 sebagai dampak pengiring (nurturant effects) hasil belajar peserta didik.
Materi pokok dikembangakan menjadi materi pembelajaran dapat berasal dari buku
teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal,
materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan
menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
g. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan keseluruhan proses yang menggambarkan
lintasan pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui yang
berorientasi pada student centered learning (SCL) yang mengembangkan
kemampuan 4C (critical thinking, creativity, collaboration, communication),
literasi dan numerasi, serta penguatan pendidikan karakter khususnya penguatan
Profil Pelajar Pancasila Kegiatan pembelajaran mengacu pada standar proses sesuai
dengan Permendikbud, Ristek, Nomor 16 Tahun 2022.
h. Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
i. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai
kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan
pada KI dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
21
H. Dokumen III (RPP)
Dokumen III (RPP) disusun oleh guru pada tingkat satuan pendidikan. RPP disusun
oleh setiap guru sebelum pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil analisis KI/KD dan
perumusan IPK yang disusun guru dalam MGMP sekolah. Verifikasi dan penilaian
Dokumen III (RPP) dilakukan oleh Kepala sekolah sesuai isi panduan penyusunan RPP
sebelum diunggah di aplikasi dan di verval oleh pengawas.
b. Deskripsi
22
No. Deskripsi kegiatan Output
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran Langkah-langkah
sesuai pendekatan dan sintak model yang pembelajaran
dipilih
(Pendekatan yang dapat digunakan misalkan
saintifik, STEM dan atau pendekatan pilihan
guru)
5. Menentukan jenis, bentuk dan penilaian Deskripsi jenis, bentuk, dan
yang tepat untuk digunakan berdasarkan instrumen Penilaian.
ketercapaian tujuan dan KD
6. Menyiapkan lampiran-lampiran pelengkap Lampiran-lampiran
RPP i. Materi
ii. Instrumen penilaian
(hanya disiapkan guru pada
saat pembelajaran)
2. Komponen RPP
Komponen dalam RPP minimal terdiri dari (a) Identitas RPP (b) Tujuan Pembelajaran,
(c) Langkah-langkah (kegiatan) Pembelajaran (d) Penilaian, dan (e) Lampiran-
lampiran/komponen lainnya bersifat pelengkap .
a. Penjelasan Isi dan Penulisan RPP
1) Judul dan Identitas
Meliputi Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi Pokok, dan
Alokasi Waktu.
2) Tujuan Pembelajaran
Dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap pengetahuan, dan keterampilan
(Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Nomor 018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi
Khusus), menggambarkan tujuan pencapaian dengan model pembelajaran yang
terintegrasi 4C, literasi, numerasi dan PPK khususnya profil pelajar pancasila,
ditulis dalam bentuk paragraf.
3) Langkah-langkah (kegiatan) Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran dilakukan sesuai dengan sintak model yang
dipilih.
23
4) Penilaian Pembelajaran
Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, teknik penilaian sesuai
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan panduan penilaian direktorat SMA.
Rubrik dan panduan penilaian, memuat soal/penilaian HOTS.
5) Lampiran-lampiran/komponen lainnya bersifat pelengkap.
Mencakup: (1) materi pembelajaran, (2) instrumen penilaian pada semua ranah
lengkap dengan rubrik, panduan penskoran. Atau komponen lainnya yang
bersifat pelengkap.
24
BAB III
PROSEDUR PENGGUNAAN APLIKASI E-KTSP
A. Akun Sekolah
Sekolah dalam mengisi aplikasi EKTSP mengikuti aturan berikut:
1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Melakukan login dengan akun sekolah masing-masing dengan username NPSN
password sesuai Tahun Pelajaran sebelumnya.
3. Melakukan tarik data, edit, delete data sekolah dan data guru.
4. Menginput data lulusan tahun 2019, 2020, 2021, 2022 (jika sudah mengisi maka
tinggal melengkapi data tahun terakhir).
5. Menginput kerjasama sekolah dengan pihak lain.
6. Menginput struktur kurikulum.
7. Menginput KKM.
8. Mengisi link instrumen.
a. Instrumen sekolah
b. Instrumen guru
9. Upload dokumen sekolah.
a. Pernyataan pengembangan KTSP (kepala sekolah dan komite)
b. Berita acara validasi KTSP oleh pengawas
c. Dokumen pendukung KTSP
d. Rekomendasi Cabang Dinas
10. Cetak rekomendasi dan pengesahan.
C. Akun Pengawas
1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Pilih login Pengawas.
25
3. Masuk ke menu Validasi dokumen I, II, dan III.
4. Validasi data lulusan, kerjasama, KKM, dan struktur kurikulum.
Catatan:
Mohon folder di google drive agar dibuka akses sharenya untuk verifikasi dan review
pengawas serta Cabang Dinas Pendidikan maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
26
BAB IV
PENUTUP
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan dokumen Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di Provinsi Jawa Tengah sehingga tercapai
kesamaan persepsi dan agar dapat dipedomani.
Semoga panduan penyusunan ini dapat meningkatkan kualitas dokumen KTSP SMA,
meningkatkan kualitas layanan pengesahan KTSP SMA dan meningkatkan keefektifan serta
efisiensi proses pengesahan KTSP SMA.
USWATUN HASANAH
27
LAMPIRAN
28
contoh Sampul
KURIKULUM
SMA NEGERI 1 KENDAL
KABUPATEN KENDAL
TAHUN AJARAN ….
29
contoh Format Silabus
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Program :
Kompetensi Inti :
Indikator
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber
No. Pencapaian Penilaian
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
Memuat KD hasil Memuat Indikator Memuat materi Memuat alternatif Memuat Memuat Memuat jenis
penjabaran dari KI Pencapaian pembelajaran hasil pengalaman belajar Jenis, bentuk, alokasi waktu sumber
yang telah Kompetensi penjabaran masing- peserta didik yang dan macam yang bahan/alat
dirumuskan dalam ketercapaian KD masing KD yang terpilih yang dapat penilaian diperlukan yang
SI. yang telah telah dikembangkan. dipakai untuk yang akan untuk digunakan
dikembangkan dalam mencapai penguasaan digunakan menguasai dengan jelas.
analisis KD. KD yang sudah untuk melihat masing-
dikembangkan. hasil belajar. masing KD
30
Contoh penetapan KTSP
FORMAT F1
KOP SEKOLAH
KEPUTUSAN
KEPALA SMA ..........................................
NOMOR : ..................................
Tentang
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA ...................
Tahun Ajaran ....................
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 28 tahun 2016 setiap sekolah wajib menerapkan sistem penjaminan mutu
sekolah;
2. Bahwa untuk melaksanakan point 1 di atas perlu ditetapkan Tim Penjaminan Mutu
Pendidikan SMA ................... Tahun ajaran ................... di SMA ............. .
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA .......... Tahun ajaran ..................
sebagaimana tercantum pada lampiran I keputusan ini.
Kedua : Tugas pokok dan fungsi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA ................
Tahun ajaran ................ sebagaimana tercantum pada lampiran II keputusan ini.
Ketiga : Instrumen Audit penjaminan mutu sebagaimana tercantum dalam lampiran III
keputusan ini.
Keempat : Masing- masing petugas melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis setelah
tugas selesai.
Kelima : Biaya dan bahan yang timbul akibat keputusan ini dibebankan kepada KAS yang
sesuai untuk itu.
Keenam : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan
seperlunya.
Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : .................
Pada tanggal : ………….
Kepala Sekolah,
.................................
NIP. .......................
Tembusan :
1. Yang bersangkutan.
2. Arsip.
Contoh SK penjaminan mutu
Lampiran I SK Kepala SMA…………….
Nomor : .........................................
Tanggal : .........................................
Kepala Sekolah,
Tugas Pokok dan Fungsi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA ........
Tahun Ajaran ….
Kepala Sekolah,
…………………………...
NIP. ……………………...
FORMAT F2
Contoh Instrumen Verval Dokumen I
Rekomendasi : Dapat disahkan jika mendapat nilai dengan kategori minimal Baik
Kab/Kota, ............................ 20….
Verifikator/Validator
---------------------------------------------
Kriteria :
Nilai ≥ 95 = Amat Baik
85 ≤ nilai < 95 = Baik
75 ≤ nilai < 85 = Cukup
Nilai < 75 = Kurang
Catatan:
1. Untuk sekolah penyelenggara SKS karena tidak ada kenaikan kelas, nilai maksimal
156 sehingga penetapan nilai akhir dengan rumus (jumlah skor/156)x100.
2. Untuk sekolah yang melaksanakan sistem paket pembaginya tetap 160.
FORMAT F3
Contoh Instrumen Verval Dokumen II (Silabus)
INSTRUMEN VERIFIKASI DOKUMEN II (SILABUS)
Nama Sekolah :
Nama Kepala
:
Sekolah
Mata Pelajaran :
Kelas :
Hasil Telaah
tidak amat Catatan/
kurang cukup baik
No Komponen/Indikator ada baik revisi
0 1 2 3 4
A. Identitas Mata Pelajaran
Terdapat: satuan
pendidikan, kelas,
semester, tahun ajaran,
1.
mata pelajaran,
kompetensi keahlian,
jumlah pertemuan.
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2. Kompetensi Inti
3. Kompetensi Dasar
C. Perumusan Indikator
Kesesuaian dan
ketepatan penggunaan
kata kerja operasional
4.
aspek pengetahuan
dengan Kompetensi
Dasar.
Kecukupan jumlah
5. indikator aspek
pengetahuan.
Kesesuaian dan
ketepatan penggunaan
kata kerja operasional
6.
aspek keterampilan
dengan Kompetensi
Dasar.
Kecukupan jumlah
7. indikator aspek
keterampilan.
D. Perumusan Materi Pembelajaran
Kesesuaian urutan
8. materi secara hirarki.
Kesesuaian dengan
9. karakteristik peserta
didik.
Kesesuaian dengan
10.
IPK.
Mengintegrasikan
nilai-nilai karakter,
11. literasi dan kecakapan
abad 21.
E. Kegiatan Pembelajaran
Kesesuaian dengan
12.
IPK.
Kesesuaian dengan
13.
materi pelajaran.
Mendororong siswa
14. terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Kesesuaian dengan
15. karakteristik peserta
didik.
Memfasilitasi peserta
16. didik menguasai
kompetensi abad 21.
F. Penilaian
Kesesuaian bentuk,
teknik dan instrumen
17. dengan indikator
pencapaian
Kompetensi.
Kesesuaian antara
bentuk, teknik dan
instrumen Penilaian
18.
Sikap (khusus
untuk mapel PPKn dan
PABP).
Kesesuaian antara
bentuk, teknik dan
19.
instrumen Penilaian
Pengetahuan.
G. Alokasi Waktu
Kesesuaian dengan
jumlah jam pelajaran
20.
dalam struktur
kurikulum.
Kesesuaian dengan
21.
kegiatan pembelajaran.
Kesesuaian dengan
22. keluasan dan
kedalaman materi.
Kab/Kota, ...............................
Verifikator/ Kepala Sekolah,
--------------------------------------------
Kriteria :
Nilai ≥ 95 = Amat Baik
85 ≤ nilai < 95 = Baik
75 ≤ nilai < 85 = Cukup
Nilai < 75 = Kurang
Contoh Instrumen Verval Dokumen III (RPP) FORMAT F4
INSTRUMEN VERIFIKASI DOKUMEN III (RPP)
Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator tidak kurang cuku amat Catatan/
baik
ada p baik Revisi
0 1 2 3 4
Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat: kelas, semester,
tahun ajaran, mata
pelajaran,alokasi waktu dan,
jumlah pertemuan.
Komponen Utama RPP
2. Minimal memuat 3
komponen utama dan
lampiran pendukung RPP:
(a) Identitas;
(b) Tujuan Pembelajaran;
(c) Langkah-langkah
Pembelajaran;
(d) Penilaian Hasil Belajar;
(e) Lampiran pendukung
RPP (materi pembelajaran,
instrumen penilaian, dll).
Tujuan Pembelajaran
3. Memberikan gambaran
pencapaian hasil
pembelajaran.
4. Memuat audience, behavior,
condition, dan degree.
Langkah-langkah Pembelajaran
5. Disesuaikan dengan sintak
model pembelajaran yang
dipilih
----------------------------------------------
Kriteria :
Nilai ≥ 95 = Amat Baik
85 ≤ nilai < 95 = Baik
75 ≤ nilai < 85 = Cukup
Nilai < 75 = Kurang
Contoh Struktur Kurikulum:
Catatan:
a. Struktur Kurikulum dibuat per kelas per peminatan.
b. Mata pelajaran pilihan (Lintas minat dan/atau Pendalaman Minat dan/atau Informatika)
ditulis sesuai yang diterapkan di sekolah.
c. Mapel informatika hanya untuk satuan pendidikan yang telah memiliki SK.
Struktur Kurikulum SMA ...................................
Kelas XI atau XII Peminatan MIPA
Catatan:
a. Struktur Kurikulum dibuat per kelas per peminatan.
b. Mata pelajaran pilihan (Lintas minat dan/atau Pendalaman Minat dan/atau Informatika)
ditulis sesuai yang diterapkan di sekolah.
c. Mapel informatika hanya untuk satuan pendidikan yang telah memiliki SK.
Contoh Penulisan Tabel KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) :
Kriteria Ketuntasan Minimal Tahun Ajaran….
SMA .......................................... Kelas …
Untuk Nilai Pengetahuan dan Keterampilan
MATA PELAJARAN NILAI
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 64
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 64
3. Bahasa Indonesia 64
4. Matematika 64
5. Sejarah Indonesia 64
6. Bahasa Inggris 64
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 64
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 64
9. Prakarya dan Kewirausahaan 64
10. Bahasa Jawa (wajib) 64
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
1. Matematika 64
2. Biologi 64
3. Fisika 64
4. Kimia 64
II. Peminatan IPS
1. Geografi 64
2. Sejarah 64
3. Sosiologi 64
4. Ekonomi 64
Mata pelajaran pilihan (Lintas minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau Informatika)
Lintas Minat Peminatan MIPA
1. Bahasa dan Sastra Inggris 64
2. Informatika 64
Lintas Minat Peminatan IPS
1. Bahasa dan Sastra Perancis 64
2. Bahasa dan Sastra Inggris 64
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan
kurikulum merdeka. KOSP berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku
kepentingan untuk fokus pada pencapaian tujuan, dengan menerapkan aturan, prosedur, dan
program, serta proses kegiatan yang dikembangkan bersama dan ditetapkan oleh Kepala
satuan pendidikan, Komite Pembelajaran, Tim pengembang Kurikulum dan komite sekolah
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan lingkungan dalam menghadapi perubahan
kehidupan di abad XXI yang dinamis. Sesuai dengan Kepmendikbudristek Nomor 56
Tahun 2022 KOSP Sekolah Menengah Atas disahkan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Tahun Ajaran 2022/2023, Se kolah pelaksana kurikulum merdeka baik program
sekolah penggerak Angkatan I maupun II, dan pelaksana IKM (mandiri berubah dan
mandiri berbagi), melaksanakan proses pengesahan dokumen KOSP berbasis elektronik,
yang selanjutnya disebut e-KOSP. Melalui e-KOSP ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dokumen kurikulum yang dihasilkan oleh satuan pendidikan dan layanan
pengesahan KOSP menjadi lebih efisien.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
1
57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6762);
3. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dasar dan Menengah;
4. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
9. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka;
10. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka;
11. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di Provinsi Jawa Tengah.
C. Tujuan
Tujuan diterbitkannya panduan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan Jenjang Menengah Atas berbasis elektronik (e-KOSP) ini, adalah :
1. Tersusunnya dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Jenjang SMA;
2. Meningkatkan kualitas layanan pengesahan KOSP Jenjang SMA; dan
2
3. Meningkatkan keefektifan proses pengesahan KOSP Jenjang SMA.
D. Ruang lingkup
Panduan ini mencakup lima kegiatan yaitu:
1. Prosedur penyusunan dokumen KOSP oleh satuan pendidikan yang terdiri atas
penyusunan KOSP beserta perangkat lainnya (ATP dan Modul Ajar).
2. Verifikasi dan penilaian pada dokumen KOSP oleh kepala satuan pendidikan.
3. Validasi dokumen KOSP oleh pengawas.
4. Verifikasi dan validasi KOSP sebagai dasar pemberian rekomendasi dokumen KOSP
oleh Cabang Dinas Pendidikan.
5. Review KOSP sebagai dasar pengesahan dokumen KOSP oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
3
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS
A. Acuan Konseptual
Acuan konseptual bukanlah bagian dari dokumen kurikulum, melainkan kerangka
berpikir yang terkait dengan cakupan muatan materi yang harus dijadikan sebagai panduan
dalam proses penyusunan kurikulum. Adapun acuan konseptual pengembangan kurikulum
adalah :
1. peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. toleransi dan kerukunan umat beragama;
3. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat;
5. kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. kebutuhan kompetensi masa depan;
7. tuntutan dunia kerja;
8. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK);
9. keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11. dinamika perkembangan global;
12. kondisi sosial budaya masyarakat setempat; dan
13. karakteristik satuan pendidikan.
B. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum adalah landasan yang dijadikan pijakan dalam
proses pengembangan kurikulum. Prinsip ini tidak tersurat dalam dokumen kurikulum,
tetapi tersirat dalam keseluruhan isi dan implementasi kurikulum. Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, mencakup :
1. Berpusat pada Peserta Didik yaitu pembelajaran harus memenuhi potensi,
kebutuhanperkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Profil Pelajar Pancasila selalu
menjadi rujukan;
4
2. Kontekstual artinya kurikulum harus menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik sekolah, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan
industri;
3. Esensial artinya semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para
pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di sekolah dapat diperoleh
di dokumen tersebut. Bahasa yang digunakan harus lugas dan mudah dipahami, tidak
mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain;
4. Akuntabel artinya dapat dipertanggungjawabkan karena bebasis data dan aktual;
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan artinya pengembangan kurikulum
melibatkan komite sekolah dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua,
organisasi berbagai sentra, dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.
C. Prosedur Operasional
Prosedur operasional meliputi:
1. Analisis yang meliputi (a) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
kurikulum; (b) analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan, dan lingkungan;
dan (c) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan yang mencakup kegiatan (a) perumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan;
(b) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; (c) pengaturan beban belajar
peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; (d) penyusunan kalender
pendidikan satuan pendidikan; (e) penyusunan silabus, muatan, atau mata pelajaran
muatan lokal; dan (f) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya
dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Satuan
pendidikan mendapatkan pengesahan melalui tahapan :
a. Verifikasi dan validasi dari pengawas;
b. Verifikasi, validasi dan rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan;
c. Review dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
5
D. Tata Kelola
1. Unsur-unsur yang terlibat
Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan
warga sekolah. Pelibatan warga sekolah dalam menyusun dokumen KOSP bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap kurikulum yang akan
digunakan oleh sekolah sehingga seluruh warga sekolah akan merasa memiliki dan
bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Unsur-unsur yang terlibat
dalam penyusunan dokumen KOSP adalah :
a. Kepala Sekolah
b. Komite Sekolah
c. TPMPS (Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah) dan TPK (Tim Pengembang
Kurikulum) serta Komite Pembelajaran
d. Guru Mata Pelajaran/Guru Pembimbing
e. Pengawas Satuan Pendidikan
f. Cabang Dinas Pendidikan
g. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
6
E. Aspek muatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
Karakteristik pendidikan diperoleh dari analisis konteks satuan pendidikan yang
mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk keunikan sekolah dalam hal peserta
didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
3. Pengorganisasian Pembelajaran
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban
belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian
Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila (misal: mingguan, sistem blok, atau
cara pengorganisasian lainnya).
a. Kerangka Kurikulum Merdeka
Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan pada Pelaksana kurikulum
merdeka didasarkan atas Kerangka Kurikulum Merdeka yang telah disiapkan oleh
pemerintah meliputi. (1) Struktur Kurikulum, Jabaran mata pelajaran beserta
alokasi jam pembelajaran; (2) Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter
yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu
7
segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk
pembelajaran, dan asesmen; (3) Capaian Pembelajaran, kompetensi dan karakter
yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu; dan
(4) Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, berfungsi sebagai nilai-nilai yang
mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
1) Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) fase yaitu: a. Fase E untuk
kelas X; dan b. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII. Struktur kurikulum untuk
SMA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: a) pembelajaran intrakurikuler; dan b)
projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh
persen) total JP per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu
pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil
pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu
pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Struktur Kurikulum SMA adalah sebagai berikut:
8
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
5. Prakarya dan Kewirausahaan
Bahasa Jawa 72 (2) - 72
Total 1170 (34) 486 1656
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan
prakarya. Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni dan prakarya.
Fase F untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi
5 (lima) kelompok utama, yaitu :
a. kelompok mata pelajaran umum : wajib membuka/mengajarkan seluruh
mapel dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : wajib
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mapel dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial : wajib menyediakan
paling sedikit 3 (tiga) mapel dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya : dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya : dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA.
9
b. Seni Rupa
c. Seni Teater
d. Seni Tari
Jumlah JP mata pelajaran umum 576 (18) 216 792
Kelompok Mata Pelajaran MIPA:
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika Tingkat Lanjut
Kelompok Mata Pelajaran IPS:
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan
Budaya :
1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut 720-900
720-900
2. Bahasa Inggris tingkat lanjut (20-25)****
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Perancis
Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan
Prakarya:
1. Prakarya dan Kewirausahaan
(budidaya, kerajinan, rekayasa atau
pengolahan)*****
2. Dsb. dikembangkan sesuai sumber
daya yang tersedia
Bahasa Jawa 72 (2) - 72
Total per tahun 1296-1548 216 1512-1764
(38-43)
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris,
Seni dan Sejarah)
*** Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan budaya.
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni dan budaya.
**** Alokasi masing-masing mapel pilihan (selain mapel PKWU) yaitu 5 JP
per minggu atau 180 JP per tahun.
***** Paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
10
Tabel 3: Struktur Kurikulum SMA Kelas XII
(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP =45 menit)
11
2. Dsb. dikembangkan sesuai sumber
daya yang tersedia
Bahasa Jawa 64 (2) - 64
Total per tahun 1152-1376 192 1344-1568
(38-43)
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XII tidak penuh 32 minggu untuk memenuhi
alokasi projek 24 minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris,
Seni dan Sejarah)
*** Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan budaya.
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni dan budaya.
**** Alokasi masing-masing mapel pilihan (selain mapel PKWU) yaitu 5 JP
per minggu atau 180 JP per tahun.
***** Paling banyak 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun.
12
Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi
menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:
a) Kelompok mata pelajaran umum. Setiap satuan SMA wajib
membuka/mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan
wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA.
b) Kelompok mata pelajaran Matematika dan IPA (MIPA) Setiap SMA wajib
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c) Kelompok mata pelajaran IPS Setiap satuan SMA wajib menyediakan
paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d) Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya Kelompok mata pelajaran
ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA.
e) Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya CP untuk mata pelajaran
Vokasi dikembangkan oleh SMA bekerja sama dengan dunia kerja dan
sesuai dengan potensi dan/atau kebutuhan sumber daya manusia di SMA.
CP mata pelajaran Prakarya dikembangkan oleh pemerintah pusat. SMA
dapat mengembangkan lebih lanjut capaian pembelajaran mata pelajaran
Prakarya sesuai potensi dan/atau sumber daya di SMA. Kelompok mata
pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA
13
elemen dipetakan dalam setiap fase. Secara umum 6 dimensi Profil Pelajar
Pancasila beserta elemen di dalamnya adalah sebagai berikut:
a) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,dan
berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlakpribadi; (c) akhlak kepada
manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
b) Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan
budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak
bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan
global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengansesama, dan refleksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
c) Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong- royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan
berbagi.
d) Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.
e) Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
14
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
f) Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar yang mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan
berdampak. Elemen kunci kreatif : menghasilkan gagasan yang orisinal,
menghargai karya dan tindakan yang orisinal.
Kompetensi dan karakter yang dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila
dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu
peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek
penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler. Struktur
kurikulum menjadi dasar perancangan pembelajaran intrakurikuler dan
projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Sementara itu, kegiatan
ekstrakurikuler dan budaya sekolah dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
3) Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup
materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi, menyesuaikan
tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi
dalam fase usia (kelas X SMA di Fase E, sedangkan Kelas XI, XII di Fase F).
15
diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan
untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI). Satuan pendidikan
dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan
pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Satuan pendidikan dan pendidik
memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan
waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah
dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan
pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai
dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya
terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen
yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
16
4. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran, meliputi perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup
satuan pendidikan dan perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup kelas.
Perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup satuan pendidikan menggambarkan
rencana pembelajaran selama setahun pelajaran, seperti penyusunan Capaian
pembelajaran oleh pemerintah, alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran
besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler, penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
Sedangkan rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas, meliputi perencanaan
pembelajaran, perangkat ajar atau rencana kegiatan lainnya.
17
F. Alur/Tahapan Penyusunan KOSP
G. Linimasa
No. Kegiatan Waktu
1. a. Draft KOSP oleh TPMPS dan Tim Minggu ke-3 bulan Mei
Pengembang Kurikulum (TPK)/ Komite
Pembelajaran
b. Draft ATP dan Modul Ajar oleh para
Guru
2. Verifikasi dan Validasi Dokumen KOSP, Minggu ke- 4 bulan Mei s.d.
ATP, dan Modul Ajar oleh Kepala minggu ke-1 bulan Juni
Sekolah/Pengawas
3. Sekolah Mengunggah Dokumen KOSP pada Minggu ke – 4 bulan Mei s.d.
Aplikasi E-KOSP minggu ke – 1 bulan Juni
4. Verval & Rekomendasi Dokumen KOSP oleh Minggu ke – 1 bulan Juni
Cabang Dinas Pendidikan
5. Review dan Pengesahan Dokumen KOSP Minggu ke – 1 s.d. 4 bulan Juni
6. Penggunaan KOSP Awal Tahun Ajaran
18
H. Sistematika KOSP
Bagian Awal terdiri atas
A. Halaman Judul
B. Halaman Pengesahan
C. Kata Pengantar
D. Daftar Isi
Bagian Isi terdiri atas
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Karakteristik Satuan Pendidikan
BAB II VISI, MISI dan TUJUAN Sekolah
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Pengaturan beban belajar
B. Intrakurikuler
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
D. Ekstrakurikuler
E. Program Pendukung
F. Strategi Pembelajaran
G. Penilaian Hasil Belajar
H. Layanan Inklusi
I. Kalender Pendidikan
BAB IV Perencanaan Pembelajaraan
A. Perencanaan Pembelajaran ruang lingkup sekolah
B. Perencanaan pembelajaran ruang lingkup kelas
BAB V Evaluasi, Pendampingan, dan Pengembangan Profesional
BAB VI Evaluasi Kurikulum bagi PSP Angkatan I
BAB VII PENUTUP
19
BAB III
PROSEDUR PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP
A. Akun Sekolah
Sekolah dalam mengisi aplikasi E-KOSP mengikuti aturan berikut:
1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Melakukan login dengan akun sekolah masing-masing dengan username NPSN
password sesuai Tahun Pelajaran sebelumnya.
3. Melakukan tarik data, edit, delete data sekolah dan data guru.
4. Menginput struktur kurikulum.
5. Mengisi link instrumen.
a. Instrument sekolah
b. Instrument guru
6. Upload dokumen sekolah.
a. Pernyataan pengembangan KOSP (kepala sekolah dan komite)
b. Berita acara validasi KOSP oleh pengawas
c. Dokumen pendukung KOSP
d. Rekomendasi Cabang Dinas
7. Cetak rekomendasi dan pengesahan.
C. Akun Pengawas
1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Pilih login Pengawas.
3. Masuk ke menu Validasi dokumen KOSP, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan
Modul Ajar (MA).
20
4. Validasi struktur kurikulum.
Catatan:
Mohon folder di google drive agar dibuka akses sharenya untuk verifikasi dan review
pengawas serta Cabang Dinas Pendidikan maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
21
BAB IV
PENUTUP
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan dokumen Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di Provinsi Jawa Tengah sehingga
tercapai kesamaan persepsi dan agar dapat dipedomani.
Ketercapaian kurikulum tingkat satuan pendidikan dapat dilakukan dengan melihat
beberapa program yang direncanakan melalui (1) Penilaian oleh Satuan Pendidikan, (2)
Pengujian Kompetensi Peserta Didik, (3) Ketentuan Remedial dan Pengayaan, (5)
Pengolahan Hasil Penilaian, (6) Kriteria Kenaikan Kelas, (7) Kriteria Kelulusan & Sistem
Penjaminan Mutu Penilaian, (8) Inovasi Pembelajaran di Sekolah. Ketercapaian target
pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan dengan melihat (1) Prestasi (Akademik
dan Non-Akademik) Peserta Didik, (2) Kejuaraan/Penghargaan Kompetisi
Siswa/Guru/Sekolah, (3) Tamatan SMA melanjutkan ke PT.
Semoga panduan penyusunan ini dapat meningkatkan kualitas dokumen KOSP
SMA, meningkatkan kualitas layanan pengesahan KOSP SMA dan meningkatkan
keefektifan serta efisiensi proses pengesahan KOSP SMA.
USWATUN HASANAH
22
LAMPIRAN
23
Lampiran
contoh Sampul
24
PROSES RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
25
1. Analisis Capaian Pembelajaran
Analisis pembelajaran penting dilakukan untuk memastikan tujuan pembelajaran
tercapai secara maksimal. Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah
masih bersifat umum dan terpadu memerlukan analisis kaitannya dengan Identifikasi
Kompetensi dan Konten. Identifikasi Kompetensi adalah identifikasi kemampuan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh
peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran. Sementara Identifikasi Konten adalah ilmu pengetahuan inti atau konsep
utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran. Perlunya Identifikasi
Kompetensi dan Konten ditujukan untuk menjabarkan secara rinci kompetensi-
kompetensi apa yang penting dan paling utama dicapai dan konten esensial apa saja yang
akan diajarkan.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi
yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih
kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP).
Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif (mengingat,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi
pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan
perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif)
serta profil pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Berkebhinekaan global, Bergotong-royong, Kreatif, Bernalar kritis, dan Mandiri).
26
PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur
Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar
Pancasila sebagai sasaran Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan
peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangka panjang. Prosedur penyusunan Modul Ajar :
1. Analisis kondisi dan kebutuhan guru, peserta didik dan sekolah.
2. Identifikasi dimensi dan profil pelajar pancasila
3. Tentukan alur pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran
4. Susun modul ajar dengan komponen identitas, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan asesmen
5. Melengkapi dengan perangkat ajar
27
3. koordinasi dengan guru fasilitator pembimbing projek
4. koordinasi dengan siswa/kelompok projek
5. penyusunan rencana projek oleh siswa didampingi fasilitator
6. pelaksanaan projek
7. unjuk hasil projek
8. pelaporan
28
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
TAHUN AJARAN ………..
Hasil Telaah
Tidak Amat
Kurang Cukup Baik
Ada baik
Komponen/Indikator Catatan
No S
Revisi
S
S
0 1 2 3 4
BAGIAN AWAL
1 HALAMAN JUDUL
Memuat Judul, Tahun Ajaran, Logo
Sekolah dan atau Yayasan
Penyelenggara, Nama Sekolah, Alamat
Sekolah.
2 HALAMAN IDENTITAS SATUAN
PENDIDIKAN
Memuat identitas sekolah secara
lengkap meliputi: NPSN, nama
sekolah, alamat, program keahlian,
kepala sekolah, komite sekolah, dll.
3 HALAMAN PENETAPAN
Memuat rumusan kalimat
penetapan kurikulum,
ditandatangani Kepala Sekolah dan
Komite Sekolah disertai cap/stempel
4 HALAMAN PENGESAHAN
Rumusan/lembar pengesahan
secara elektronik diunduh secara
online.
5 KATA PENGANTAR
Memuat pengantar yang ditulis
untuk mengantarkan pembaca
memahami naskah dokumen KOS
dilengkapi ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang
berkontribusi dalam penyelesaian
dokumen KOS. Ucapan terimakasih
disusun berdasarkan tingkat
kontribusinya dalam penyusunan
KOS.
29
6 HALAMAN DAFTAR ISI
Memuat daftar isi seluruh
komponen yang tersaji dalam
dokumen.
I PENDAHULUAN
A. KARAKTERISTIK SATUAN
PENDIDIKAN
7 Menggambarkan kondisi
karakteristik/keunikan sekolah,
dalam hal peserta didik, guru,
tenaga kependidikan, budaya, dan
sosial, baik sekolahnya.
(berdasarkan Analisis
Konteks/SWOT).
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN
SATUAN PENDIDIKAN
8 VISI
Menggambarkan bagaimana peserta
didik menjadi subjek dalam tujuan
jangka panjang sekolah dan nilai-nilai
yang dituju.
Nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran
agar peserta didik dapat mencapai
Profil Pelajar Pancasila.
9 MISI
Menjawab bagaimana sekolah
mencapai visi, memberikan arah
dalam mewujudkan visi sekolah sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.
10 TUJUAN
Tujuan akhir dari kurikulum sekolah
yang berdampak pada peserta didik.
Tujuan menggambarkan pokok-poko
penting dan selaras dengan misi.
Strategi sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikannya. Kompetensi
karakteristik yang menjadi kekhasan
lulusan sekolah tersebut dan selaras
dengan Profil Pelajar Pancasila.
II PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
11 1. Struktur kurikulum
Mengatur muatan kurikulum sesuai
dengan Keputusan Mendkbudristek
No.56 Tahun 2022, dan
Permendikbud no. 5/2022 tentang
Standar Isi.
Memuat struktur kurikulum dari
30
intrakurikuler dan kokurikuler.
Memuat alokasi waktu per mata
pelajaran sesuai struktur kurikulum
yang berlaku baik yang di regular
maupun sistem blok.
12 2. Capaian Pembelajaran
Memuat deskripsi CP mata pelajaran
kelompok umum.
Memuat deskripsi CP mata pelajaran
kelompok pilihan.
Memuat deskripsi CP mata pelajaran
Projek Penguatan Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja.
Memuat deskripsi CP mata pelajaran
muatan lokal
13 3. Pemilihan Mata Pelajaran
Menjelaskan tentang bagaimana
pemilihan mata pelajaran.
B. Projek Penguatan Profil
Pancasila
14 Memuat tema dan uraian tentang
rencana Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang akan
diaksanakan oleh satuan pendidikan.
Memuat pengaturan model kegiatan
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
C. Ekstrakurikuler
15 Memuat pengaturan pelaksanaan
ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan (memuat uraian tentang
ekstrakurikuler wajib dan pilihan).
Memuat jenis, tujuan, maupun
pelaksanaan ekstrakurikuler.
III PERENCANAAN PEMBELAJARAN
16 Menggambarkan rencana
pembelajaran selama satu tahun
pelajaran.
Berisi alur pembelajaran (untuk
satuan pendidikan yang sudah
menjalankan pembelajaran secara
integrasi), dan program prioritas
satuan pendidikan.
17 A. Alur Tujuan Pembelajaran
Rencana pembelajaran dimulai dari
analisis CP menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran yang dipetakan berupa
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang
sistematis dan logis.
ATP dijabarkan lebih lanjut dalam
31
bentuk modul ajar
18 B. Modul Ajar
Uraian tentang deskripsi dan
penyusunan modul ajar
19 C. Peraturan Akademik
Peraturan akademik memuat
asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan
kriteria kelulusan.
20 D. Kalender Pendidikan
Kalender akademik menjelaskan
kegiatan pembelajaran kelas X selama
1 tahun pelajaran.
IV PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
21 Aspek pedagogik
Pendampingan untuk
mengembangkan kompetensi
pedagogik guru dilakukan oleh
pimpinan satuan pendidikan melali
kegiatan supervisi akademik dan
supervisi klinis.
B. Evaluasi
22 Evaluasi terhadap program
pembelajaran di satuan pendidikan.
C. Pengembangan Profesional
23 Program peningkatan profesional guru
direncanakan oleh pimpinan satuan
pendidikan berdasarkan rencana
pengembangan satuan
pendidikan(Sertifikasi Guru, Pelatihan
Kompetensi Pedagogik dan
Profesional, dll)
V PENUTUP
24 Menutup isi buku dan disertai harapan
ke depan
BAGIAN AKHIR (LAMPIRAN)
25 Capaian Pembelajaran.
26 Alur Tujuan Pembelajaran.
27 Modul Ajar.
28 Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila penjabaan pilihan tema dan
isu spesifik yang menjadi projek pada
tahun pelajaran tersebut (deskripsi
singkat tenang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi
lingkungan sekolah dan kebutuhan
peserta didik, tidak perlu sampai
rincian pembelajarannya
32
Jumlah Skor
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
NILAI = 𝟏𝟏𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Peringkat
Keterangan:
1. Predikat:
Nilai 91 -100 : Amat Baik
Nulai 81- 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
2. Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila
mendapat nilai Baik ….………., ..........................20…
Verifikator
33
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
TAHUN AJARAN ………..
Nama Sekolah : …………………………………………………..
Mata Pelajaran : …………………………………………………..
Nama Guru : …………………………………………………..
Kelas / Fase : …………………………………………………..
Rekomendasi untuk ATP :
Hasil Telaah
Komponen/Indikator Tidak Amat
Kurang Cukup Baik Catatan
No S
Ada baik
S
Revisi
S
S
0 1 2 3 4
I Identitas
1 ATP memuat nama sekolah, nama
mata pelajaran, kelas/ fase
II Capaian Pembelajaran
2 Memuat Capaian Pembelajaran
secara lengkap sesuai dengan
Keputusan Kepala BSKAP No.
008/KR/2022
III Tujuan Pembelajaran
3 Tujuan pembelajaran memuat
kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dan memuat
konten sesuai dengan capaian
pembelajaran
IV Alokasi waktu
4 Memuat alokasi waktu dengan
jumlah sama dengan jumlah jam
intrakurikuler per tahun
V Materi Pembelajaran
5 Memuat materi pembelajaran yang
esensial sesuai dengan capaian
pembelajaran
VI Lain-lain
6 Memuat metode/ model
pembelajaran
Penilaian/asesmen yang dapat
menilai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Sumber belajar
Glosarium
Jumlah Skor
34
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
NILAI = 𝟐𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Peringkat
Keterangan:
1. Predikat:
Nilai 91 -100 : Amat Baik
Nulai 81- 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
2. Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila
mendapat nilai Baik
….………., ..........................20…
Verifikator
35
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
MODUL AJAR
TAHUN AJARAN ………..
Nama Sekolah : …………………………………………………..
Mata Pelajaran : …………………………………………………..
Nama Guru : …………………………………………………..
Kelas / Fase : …………………………………………………..
Hasil Telaah
Komponen/Indikator Tidak Amat
Kurang Cukup Baik Catatan
No S
Ada baik
S
Revisi
S
S
0 1 2 3 4
I Identitas
1 Memuat nama sekolah, nama mata
pelajaran, kelas/ fase
II Tujuan Pembelajaran
2 Memuat Tujuan pembelajaran
sesuai yang ada di ATP
III Kegiatan Pembelajaran
3 A. Pendahuluan
Berisi kegiatan untuk
mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti pembelajaran, termasuk
adanya pertanyaan pemantik
4 B. Kegiatan Inti
Kegaiatan pembelajaran
memperhatikan kesiapan, minat,
dan karakter belajar siswa
(pembelajaran berdiferensiasi),
pembelajaran berpusat pada siswa
dengan menggunkan metode atau
model yang merangsang siswa
untuk memiliki keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Hots dan
4C), mengembangkan literasi dan
numerasi, menguatkan profil
pelajar Pancasila.
C. Kegiatan Penutup
Ada kegiatan refleksi oleh siswa
dan guru.
IV Asesmen
5 Ada kegiatan asesmen awal,
asesmen formatif, asesmen sumatif.
Kegiatan asesmen memuat
36
kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Ada kegiatan remedial dan
pengayaan
V Lampiran
6 Memuat materi pembelajaran dan
contoh asesmen, remedial, dan
pengayaan.
Jumlah Skor
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
NILAI = 𝟐𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Peringkat
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
........................................................................................................
Keterangan:
1. Predikat:
Nilai 91 -100 : Amat Baik
Nulai 81- 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
2. Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila
mendapat nilai Baik
….………., ..........................20…
Verifikator
37
Lampiran III
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
Nomor : Azo/tSz4a
Tanggal : 7l Mei LIZL
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Berbasis Elektronik (E-KTSP) Pada Sekolah
Menengah Kejuruan Di Provinsi Jawa Tengah
2. Prinsip Pengembangan
prinsip pengembangan kurikulum adalah landasan yang dijadikan pijakan dalam
proses pengembangan kurikulum. Prinsip ini tidak tersurat dalam dokumen kurikulum, tetapi
tersirat dalam keseluruhan isi dan implementasi kurikulum. prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum, mencakup :
a' Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kebutuhan
pesertadidikdanlingkungannyapada masakinidanyangakan
datang;
b. Belajar sepanjang hayat;
c. Menyeluruh danberkesinambungan.
l) Komite Sekolah;
2) Dunia Usaha dan Dunia Industri;
3) Pengawas Satuan pendidikan;
4) Cabang Dinas pendidikan;
5) Unsur lain yang relevan.
b. Prosedur Penyusunan KTSp
Prosedur penyusunan KTSP adalah sebagai berikut
l) Menetapkan Tim pengembang Kurikulum (TpK) beserta uraiantugas;
2) TPK menyusun program kerja pengembanganKTSp;
3) Melakukan analisis konteks,meliputi :
&,
Erdursi!r,{i.u
Ttdrli K
Trdr* s
ltu:ira
Ya
Doh:q:r*KTSP siry
r:rnrl cir rplilieri d(TSP
I
Ii*ifrtrl.&. P
l'didrsi E
N
G
11
A
Do[ KTSP siry rrtidrsi & !1,
pagenhrc rtr rplilusi d(TSP A
Tr6,rli
S
&
l:rti*r*..0la c
R*afifid.si
A
B
l.r D
I
Pcugorhea ETSP ohD
Dilu Pardidt ra du Erbrdryru N
Proriui Jrrrr Trugri
A. Latar belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Penyusunan KTSP
Bab II Visi,Misi dan Tujuan
A. Standar Kompetensi Lulusan
B. Visi Sekolah
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
E. Tujuan Kompetensi Keahlian
F. Profil Lulusan
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
l. Struktur Kurikulum
2. Kompetensi Inti dan KD
3. Mata pelajaran dan alokasi waktu
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan konseling
2. Pembinaan Minat dan Bakat
3. Program Pembiasaan
D. Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja pendidik
A. Penyelarasan Kurikulum
B. Pengaturan Perencanaan Pembelajaran
1. Pengaturan/pengelolaan Silabus
2. Pengaturan/pengelolaan RPP
L. Pembelajaran di Kelas
2. Pembelajaran praktek
3. Pembelajaran pada PKL
4. Pembelajaran Sistem Blok
D. Pengaturan Penilaian Pembelajaran
Bagian Akhir
Lampiran
l. SK Tim Pengembang Kurikulum
2. Dokumen Proses Pengembangan KTSP
3. Hasil Verifikasi dan Validasi Pengawas
4. Dokumen Hasil Penyelarasan Kurikulum
5. Penjelasan Isi dan Penulisan Dokumen I
Bagian Awal
Bagian awal dokumen KTSP terdiri dari ; (l) halaman judul, (2) lembar pengesahan,
(3) lembar penetapan, (4) pernyataan sinkronisasi dengan DU/DI, (5) pengantar, dan (6)
daftar isi. Cara penulisan halaman pada bagian awal ini menggunakan huruf romawi kecil
yang ditulis pada kaki halaman bagian tengah. Nomor halaman dimulai dari lembar
pengesahan sampai dengan lembar sebelum bab pendahuluan.
a. Halamanjudul
Halaman judul KTSP berisi logo Sekolah, Judul, Nama Sekolah dan Tahun Pelajaran,
Nama dan alamat sekolah lenngkap dengan nomor telepon dan alamat email dan tahun
pelajaran. Halaman judul dibuat pada kertas karton Soft cover dengan wama biru laut.
b. Lembar Pengesahan
Bagian ini berisi pernyataan bahwa dokumen KTSP telah disahkan oleh Dinas
Pendidikan (diunduh setelah seluruh proses dilaksanakan).
c. Lembar Penetapan
Bagian ini berisi pernyataan bahwa dokumen KTSP telah ditetapkan dan ditandatangani
e. Pengantar
f. Daftar Isi
Daftar isi berisi judul-judul yang terdapat pada bagian awal dokumen mulai pengesahan
sampai daftar tabel (ika ada),daftar gambar fiika ada),daftar lampiran,bagian isi mulai
bab pertama sampai terakhir beserta sub babnya. Kecuali judul subbab, semuanya diketik
dengan huruf kapital. Judul-judul itu diikuti titik-titik sepanjang baris,diikuti nomor
halaman tempat judul itu terdapatpada lembar dokumen.
Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bagian ini minimal memuat kondisi nyata sekolah dalam pencapaian 8 SNP, kondisi
yang diinginkan (ideal) dalam pencapaian SNP dan deskripsi potensi karakteristik,
tantangan di lingkungan satuan pendidikan. Paparan ini didasarkan pada hasil analisis
baik analisis peraturan perundangan yang mengatur kurikulum, analisis kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan KTSP minimal memuat perundangan yang terkait langsung
dengan kurikulum. Cara penulisan disusun secara sistematis dengan urutan produk
hukum dari yang tertinggi ditempatkan pada urutan pertama sampai yang terendah pada
urutan terakahir.
C. Tujuan
Tujuan memuat deskripsi tentang tujuan penyusunan KTSP oleh satuan pendidikan.
Tujuan ini menggambarkan tentang apa yang diinginkan oleh sekolah sehingga sekolah
menyusun KTSP.
B. Visi
Memuat visi sekolah yang memenuhi persyaratan antara lain :
l. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang akan datang;
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga satuan pendidikan
dan segenap pihak yang berkepentingan;
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan pihak-pihak
yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya, visi pendidikan nasional
dan standar kompetensi lulusan;
4. Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
C. Misi
Memuat misi sekolah yang merupakan penjabaran visi sekolah yang lebih rinci yang berisi
strategi untuk mencapai visi. Ditulis semua misi yang dimiliki sekolah dan memiliki ciri-
1. Merupakan strategi dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;
2. Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
3. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan
4. Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program satuan
pendidikan;
5. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
satuan pendidikan yang terlibat;
2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
F. Profil Lulusan
Profil lulusan adalah gambaran konkrit kompetensi dan karakteristik lulusan, dengan
acuan sbb:
satuan pendidikan,
lingkungan.
I. Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 2l merupakan upaya untuk membekali peserta didik agar mampu
mengikuti dan mengantisipasi perubahan yang terjadi (disrupsi inovasi).
Memuat langkah dan strategi yang akan dilakukan sekolah untuk melaksanakan
pembelajaran sesuai kebutuhan Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu juga mencantumkan
program sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan kemampuan
sekolah, misalnya penerapan smart school, intemet of things, e-commerce, augmented
reality, virtual reality, 3D printing dan sebagainya, meliputi:
l. Pengertian Pembelajaran Abad 21;
2. Tujuan Pembelajaran,\bad 2l;
3. Implementasi kompetensi Abad 21:
Pembelajaran
A. Penyelarasan Kurikulum
l. Perencanaan Kurikulum
h. budaya kerja;
2. Perencanaan Pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
C. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Hasil Belajar
dll
b. Berbasiskewirausahaan
2. Penilaian PKL
Penilaian yang dilakukan oleh IDUKA berdasarkan hasil kegiatan PKL peserta
didik.
3. Penilaian Uji Paket Kompetensi
Penilaian terhadap pencapaian beberapa unit kompetensi yang dapatmembentuk
satu skema sertifikasi okupasi dan dilaksanakan olehsatuan pendidikan
terakreditasi dan/atau lembaga sertifikasi profesi.
4. Ujian Kompetensi Keahlian
Penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga)pada
5. SertifikasiKompetensi
Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan
B. Kegiatan Awal
Bagian Akhir
Lampiran
1. SK Tim Pengembang Kurikulum
2. Hasil Anaisis
3. Dokumen Hasil Penyelarasan Kurikulum
4. Hasil Verifikasi dan Validasi Pengawas
5. Rekomendasi Kepala Dinas
PRoSEDUR OPERASTONAL STANDAR (pOS)
PENGEMBANGAN SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEII]RUAI\ (SMK)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
1. Lat*Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh
satuan pendidikan, mencakup pengaturan tentang tujuan pembelajaran, isilmateri pembelajaran,
caralmetode/strategi/pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengukur hasil
implementasi kurikulum, sesuai dengan situasi dan kondisi, serta karakteristik dan kekhasan
satuan pendidikan. Untuk menghasilkan Dokumen KTSP yang berkualitas maka dalam
keseluruhan proses penyusunan KTSP Tim Pengembang harus memperhatikan (1) acuan
konseptual, (2) prinsip pengembangan dan (3) prosedur operasional.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur ini mencakup
a. Prosedur Pengembangan Dokumen II KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri dari
pengembangan Silabus
b. Prosedur Pengesahan Silabus oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Jateng
2. Deskripsi
Sebelum mengembangkan silabus, guru atau kelompok guru mata pelajaran di
sekolah menulis identitas sekolah dan mata pelajaran.
5. IndikatorPencapaianKompetensi
Memuat deskripsi penanda ketercapaian kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk
kalimat dengan kata kerja operasional yang sesuai dengan tingkat kompetensi pada
KD.
6. Materi Pembelajaran
Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan pada KD dari KI 1 sampai KD
dari KI 4 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAPB) dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan mata pelajaran selain PAPB
dan PPKn KD dari KI 3 dan/atau KD dari KI 4, serta memperhatikan KD-l dan KD-
2 sebagai dampak penggiring (nurturant fficts) hasil belajar peserta didik. Materi
pokok dikembangakan menjadi materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks
pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi
kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
7. KegiatanPembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan keseluruhan proses yang menggambarkan lintasan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui yang berorientasi
pada student centered learning (SCL) yang mengembangkan kemampuan 4C (critical
thinking, creativity, collaboration, communication), dan literasi serta penguatan
pendidikan karakter Kegiatan pembelajaran mengacu pada standar proses sesuai
dengan Permendikbud RI Nomor 22Tahun20l6.
8. Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
9. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai
kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan
pada KI dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetens i.
PRoSEDUR OPERASTONAL STAIYDAR (pos)
PENYUSUNAIT RPP SEKOLAII MENTENGAH KEIURUAN (SMK)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
1. LatarBelakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang dikembangkan
oleh
satuan pendidikan, mencakup pengaturan tentang tujuan pembelajaran, isi/materi
pembelajaran,
caralmetode/strategilpendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengukur
hasil
implementasi kurikulum, sesuai dengan situasi dan kondisi, serta karakteristik
dan kekhasan
satuan pendidikan. Untuk menghasilkan Dokumen KTSP yang berkualitas maka
dalam
keseluruhan proses penyusunan KTSP Tim Pengembang harus memperhatikan (l)
acuan
konseptual, (2) prinsip pengembangan dan (3) prosedur operasional.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Operasional prosedur ini mencakup
a. Prosedur Pengembangan Dokumen III KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri
dari pengembangan RPP
b. Prosedur Pengesahan RPP oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.
A. Penyusunan Rpp
Guru atau kelompok guru dalam satuan pendidikan
membuat dan mengembangkan perencanaan
pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat
pembelajaran lain yang mengacu kepada
silabus yang telah dikembangkan meralui workshop
penyusunan KTSP.
Prosedur penyusunan Rpp
1. Diagram alur
No Deskripsi Kegiatan
Output
Menuliskan nama sekolah, nama
mata
I pelajaran,kelas/semester, dan jumlah
jam tatap
Identitas Rpp
muka
2.
tujuan pembelajaran yang meliputi
Tujuan
AB CD
pembelajaran
kegiatan pembelajaran
3 menggunakan model, metode, pendekatan Kegiatan
sestrai
karakteristik KD pembelajaran
Menentukan jenis penilaian yang
4. tepat berdasar
Penilaian
tujuan dan kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Mengembangkan lampiran- lampiran
5 sebagai bagian
tak terpisahkan dari Rpp Lampiran
B. Komponen Rpp
Komponen RPP minimal (1) Identitas, (2)
Tujuan Pembelajaran, (3) kegiatan pembelajaran,
(4) Penilaian
3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Memuat kegiatan yang memastikan peserta didik
siap dan termotivasi memasuki
proses pembelajaran melalui berbagai kegiatan pengkondisian
(mengungkap
pengetahuan awal, tujuan pembelajaran, kompetensi
yang akan dibelajarkan,
penilaian, pengalaman belajar yang akan difasilitasikan,
atau bentuk motivasi lainnya)
b. Kegiatan Inti
1) Memuat kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan, strategi,metode,
atau model yang memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dalam
rangka pencapaian kompetensi meliputi "penguasaan materi", meningkatkan
inisiatif, kreativitas, komunikasi, pemecahan masalah, berpikir kritis, kolaborasi,
literasi, dan pengembangan karakter serta menginspirasi.
2) Memuat kegiatan yang memastikan terjadinya pengembangan sikap
dankarakter sebagai dampak pengiring (nurturant effect) selama proses
pembelajaran (dapat dilihat dari jenis kegiatan yang direncanakan).
3) Mengacu pada prinsip pembelajaran khusus SMK, terutama untuk kelompok mata
pelajaran C ftejuruan).
c. Kegiatan Penutup
1) Memuat kegiatan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, hasil dan
manfaat yang diperoleh;
2) Memuat kegiatan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut;
4) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
d. Penilaian
l) Mencantumkan teknik, bentuk dan jenis penilaian
2) Melampirkan perangkat penilai.
PROSEDUR PENETAPAN
DAN PENGESAIIAN KTSP
1. Penetapan KTSp
Penetapan dokumen KTSP
dilakukan oleh kepala sekolah
dengan menandatangani dokumen dan komite sekolah
final setelah dokumen tersebut
berdasarkan masukan warga direview dan direvisi
sekolah dan telah diverifikasi
dan divalidasi oleh pengawas
sekolah dengan nirai minimar
baik. Formatpenetapan dokumen
KTS' terrampir.
2. Pengesahan KTSp
Pengesahan dokumen KTSP
SMK dilakukan oleh Kepala Dinas pendidikan
Kebudayaan Provinsi Jawa dan
Tengah yang didelegasikan
kepada Kepara Bidang pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Pmga*as Sekolah
Purgawas Sekolah
ruelakukan Dokruneu KTSP
melaliukan yang telah
panrbinaan dan
verifihasi KTSP diverifi"kasi beserta
poubimbingan
Dokuruen l.:- 3
KTSP di selcolah lampirarurya
binaan diurgrah ke dalaru
anl it-cci
Dinas Pendidikau
Cabang D.gtAS Peugauas seliolah
Provinsi Jaua
ruamtrerikan me.lakukan validasi
Tengnh meruberikan
Rekoruetdasi secara
Peugesahan secara
sec:u'aelektronik
elektr.ouik dokuruen KTSP
eleLtrotik
beserta laurpirarurya
-C-
Sekolah rnenerirna
notifikasi rurtuk
morpnurduh dan
rnancetak Lerubar
Pengesahan
Tutorial pengguniuul aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (l) Tutorial untuk
Sekolah, (2) Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan
lengkap penggunaan aplikasil tutorial dalam petunjuk tersendiri.
Standar Operasional ProsedurPenyusunan dan Pengesahan Dokumen KTSP SMK Tahun
202212023 berbasis elektonik (E-KTSP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah dibuat agar dapat dipedomani. Hal-hal terkait dengan kelengkapan dokumen dan
proses pengesahan KTSP berbasis elektronik ini
dapat diunduh pada laman
h ttp s : //k ur. o d ki ate n e. e o, i d
DAN
AAN JAWA TENGAH
D,SD,
Lampiran I
Hasil Penelaahan
No Komponen KTSp/Indikator
Tidak Sesuai Sesuai Catatan
Sesuai Sebagian Seluruhnya Revisi
Skor I 2 3
JUD UL
Memuat logo sekolah dan atau Yayasan
penyelenggara, judul, tahun pelajaran,
alamat
sekolah
LEMBAR PENETAPAN
Memuat rumusan kalimat penetapan, tanda
tangan kepala sekolah, komite sekolah, lengkap
dengan caplstempel
LEMBAR PENGESAHAN
Rumusan/lembar pengesahan secara elektronik
diunduh secara online
KATA PENGANTAR
Memuat pengantar yang ditulis untuk
mengantarkan pembaca memahami naskah
dokumen KTSP dilengkapi ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam
penyelesaian dokumen KTSP. Ucapan terima
kasih disusun berdasar tingkat kontribusinya
dalam penyusunan KTSP
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halamannya
BAB I PENDAHULUAI\I
A Latar Belakang
Memuat kondisi nyata, kondisi ideal, potensi,
tantangan, dan karakteristik satuan pendidikan
B Dasar Hukum
Mencantumkan dasar hukum yang relevan
a UU N0 20 tahun 2003
o PP tentang SNp
a Permendikbud tentang SNP
a Permen No 6l tahun 2014
a Permen lain yang relevan
a Perda yang relevan
o Perafuran pendukung lainnya
yang
relevan
C Tujuan Penyusunan KTSP
Memuat deskrips tentang tujuan
penyusunan
K TSP oleh safuan pendidikan, yang
menggambarkan tentang apa yang
diinginkan
sehingga menyusun KTSP.
BAB II VISI, MISI, DAN TUruAN
Keterangan
......2022
Nilai : (skor perolehan:skor maksimal) x
I
2. Predikat:
100 Pengawas Pembina
Sekolah
Nama Guru
Mata Pelajaran
Kelas/Tingkat
Skor Catatan
No. Komponen Silabus
I Revisi
2 3
Tidak Kurang Sudah
A Identitas Silabus ada/ Lengkap/ Lengkap
tidak Sesuai /sesuai
sesuai sebagian semua
Terdapat: Nama satuan pendidikan,
tingkatlkelas, semesster, tahun
I
pelajaran, mata pelajaran, kompetensi
keahlian
B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2. Kompetensi Inti*)
J Kompetensi Dasar
C Perumusan Indikator
Kesesuaian dan ketepatan penggunaan
4 kata kerja operasional aspek pengetahuan
dengan Kompetensi Dasar
Kecukupan jumlah instrumen aspek
5
pengetahuan
Kesesuaian dan ketepatan penggunaan
6. kata kerja operasional aspek ketrampilan
dengan Kompetensi Dasar
Kecukupan jumlah instrumen aspek
7
kehampilan
D Pemilihan Materi Ajar
JUMLAH SKOR
NILAI = skor perolehan : skor maksimal xlfi)
PREDIKAT:
Keterangan
l. Predikat :
..................2022
MP.
Lampiran 3
B Tujuan Pembelajaran
E Komponen Pendukung
Mencantumkan berbagai hal yang
membantu berlangsungnya proses
pembelaj aran yang berkualitas misalnya
7
penggunaan media, pemanfaatan sumber
belajar dan sebagainya, secara tersirat
maupun tersurat.
F Lampiran
Melampirkan instrumen penilaian, bahan ajar,
8
lembar kerj a/j obsheet* )
Jumlah Skor
Keterangan
1 Predikat:
Nilai 9l - 100 : Amat Baik
Nilai 81 - 90 : Baik
Nilai 71 - 80 : Cukup
Nilai < 70 : Kurang
2.Dokumen RPP
nilai Baik
KE S IMPULAN/CATATAN/SARAN :
Verifikator,
NIP
Lampiran IV
Keputusan Kepala Dinas pendidikan
dan Kebud ayaan
Provinsi Jawa Tengah
Nomor : AU/lEz44
Tanggal : 3L Mei LozL
Tentang Panduan penyusunan Kurikulum
operasional Safuan
Pendidikan Berbasis Elekrronik (E-Kosp) pada
Sekorah
Menengah Kejuruan Di provinsi Jawa
Tengah
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di
satuan pendidikan, sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pemberajaran.
untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional
satuan pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan. satuan pendidikan
kebebasan unfuk mengembangkan
memiliki
dengan cara lain selama selaras dengan
tujuan utama dari
kurikulum operasional satuan pendidikan.
Untuk menghasilkan dokumen KoSP yang berkualitas
maka dalam keseluruhan proses
penyusunan KosP, Tim Pengembang
Kurikulum harus memperhatikan prinsip pengembangan,
: (1)
(2) Komponen, dan (3) prosedur Operasional
A. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum operasional
di satuan pendidikan:
l' Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran
harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar
serta kepentingan peserta didik. profil pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua
tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasional satuan pendidikan.
2' Kontekstual, menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan,
serta dunia kerja dan industri .
3' Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama
yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan
lugas, ringkas, dan mudah
dipahami
4' Akuntabel, dapatdipertanggungjawabkan karena berbasis data
dan actual
5' Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan
kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku
kepentingan antara lain orang
tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja,
di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya
B. Komponen KOSP
l. Karakteristik satuan pendidikan dan program keahrian
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi
satuan pendidikan
dan program keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah
dalam hal pesena didik, sosial,
budaya, guru, dan tenaga kependidikan. visi dan misi dan
tujuan
visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan
prioritas
satuan pendidikan. Visi adalah cita-cita bersama pada masa
mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu
oleh setiap
satuan pendidikan atau program keahlian dengan mengacu pada
karakteristik dan/atau
keunikan setiap satuan Pendidikan atau Program Keatrlian sesuai
dengan prinsip yang sudah
ditetapkan
3. Pengorganisasian pembelajaran
Cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum
dalam satu rentang waktu.
Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam
struktur kurikulum, muatan
mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, sertaproses pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdek4 pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Praktik
Kerja
Lapangan (PKL) termasuk ke dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan projek penguatan
profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler. Selain itu, satuan pendidikan dapat
menyusun kegiatan eksmkurikuler.
c) Elatrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di
luar jam belajar di bawah bimbingan
dan
pengaw'Nan satuan Pendidikan. Kegiatan
ini bertujuan unfuk mengembangkan potensi,
bakat' minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasam4 dan kemandirian peserta
didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional
2. Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi :
€i/drarlFnghpelrOd<
(sernester/tahunan)
'%tm"T"nF*
L{cxAt+{'l€ol{pEllxlAlJflIm{RB/lslnnurru{opRAffiillt(bagaptg666nE
_--
hdhfrm oprdml d Sil pcrddlcn) -
nndddorsr
1
3 5
t'lengndisskontds Mrancanq
IGRA'SHISM( l.{eflnJau PSO{mGArt
SArtNN PBgreflHif,{
PE{8EANMil 4 EVA.UAq,mfl
PBG}OITSN
f',lenytg t PnffEsmht
nEtilu
MGTTAETT
ciral.dtsngkapendd(
(semester/hhunan)
evahdFngkapilFtg
(45 tahun)
I ASt A r&ru.da
di kelas 1
Tujuan
Penbelq*an
1,1
Tuiueil
Per&claiaran
1.2
L T*n
F**nfr
tI
, , -'
(apaian
Pembetajaran
Tqurr Tujuan T$jt f ASF rl
ruffiryryr PerY$chjaran Pril rclaprar beraklur d kunpeletsr yaq
ddrfl4rkff @.11
L1 2.2 k"{as ?
2,3 d,cilfl deh itsyrs
d alr{ lars A
B. Komponen ATP
Komponen ATP dikembangkan oleh pendidik dan satuan pendidikan,
minimal memuat elemen,
capaian pembelajaran, unit kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Lampiran VI
Keputusan Kepala Dinas pendidikan
dan Kebud ayaanprovinsi
Jawa Tengah
Nomor: ......
Tanggal:......
PROSEDUR OPERASTONAL
STANDAR (pos)
PEIVYUSI]NAN MODUL AJAR
(MA)
SEKOLAII MENENGAH KEJURUAN
(SMK) PROV JATENG
Sekelilmsnsrime
oslfilaE tuXut
mgng!]oduh dan
mnnsefakh,mha;
cnnceeahra.
2. Deskripsi
a. Pengawas pembina melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KOSP di
satuan pendidikan binaan.
b. Pengawas pembina melakukan verifikasi dokumen KOSP, ATP, dan MA menggunakan
instrumen veriifikasi.
c. Dokumen KOSP yang telah diverifikasi beserta lampirannya diunggah ke dalam aplikasi.
d. Pengawas pembina melakukan validasi secara eleknonik dokumen KOSP beserta
lampirannya.
e. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
f. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan secara
elektronik.
g. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembarpengesahan
D. Jadwal Kegiatan
1. Tanggal06 s.d 3lMei2022
a) Pengembangan dokumen kurikulum di sekolah
2. Tanggal 01 s.d 30 Juni2022
a) Verifikasi dokumen secara manual oleh pengawas
b) unggah dokumen kurikulum KosP dan bukti proses pengembangan
c) Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh sekolah secara on line oleh
Pengawas Pembina
d) Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya dimintakan tanda tangan Pengawas
Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3. Tanggal 15 Juni s.d 11 Juli2022
a) Unggah Surat Pemyataan asli yang telah ditanda tangani Pengawas Pembina dan Kepala
Cabang Dinas Pendidikan
b) Persetujuan Pengawas Pembina secara on line
c) Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada notifikasi dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Tanggal 12 hli2022
a) Penutupan Sistem on line pengesahan dokumen kurikulum secara otomatis
E. Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KOSP
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (1) Tutorial untuk Sekolah, (2)
Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan lengkap penggunaan
aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri
Hal-hal terkait dengan kelengkapan dokumen pengesahan KOSP berbasis elektronik ini
dapat diunduh pada laman
DAN
JAWA TENGAH
Lampiran I
CONTOH INSTRUMEN YERIF'IKASWALIDASI KOSP
Nama Sekolah
Program Keahlian
Nama Kepsek
Alamat Sekolah
Kabupaten/I(ota
No Komponen KOSP
Kondisi
Ket
Ada TdkAda
A Cover/flalaman Judul
I Logo sekolah dan Dinas Pendidikan
2. Judul: Kurikulum Oprasional Sekolah
3. Tahun
4. Bidang Keahlian
5. Program Keahlian
6. Alamat Sekolah
B Lembar Pengesahan
l. Rekomendasi Pengawas
2. Rumusan kalimat
3. Tanda kepala sekolah dan stempel/cap sekolah
4 Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap
Komite Sekolah
5 Tanda tangan kepala Cabang Dinas Pendidikan Dinas
Pendidikan Provinsi
C Kata Pengantar
1. Berisi pernyataan tim pengembang yang menyatakan
syukur, suka cita dapat menyajikan kOS sebagai
panduan penyelenggraan pendidikan
1 Pendampingan :
menggambarkan aspek paedagogis
dan aspek profesional
2. Evaluasi memuat unsur evaluasi pembelajaran di
satuan Pendidikan dan evaluasi pembelaj aran di mitra
dudi
3. Profesional
I Bab V
1
J
I SK Tim Kurikulum
) Laporan/ Bukti Pelaksanaan kegiataan
workshop
pengembangan kurikulum ( undangan, notula, daftar
hadir, foto kegiatan )
J Lembar verifikasi dan Validasi KSOP
4 Lembar Rekomendasi KSOP
5 Laporan Hasil Analisis Konteks (s wor)
6 Kaldik Provinsi dan Kaldik Hasil Pengembangan
Sekolah
JUMLAH
NILAI
2022
Verifikator/Validator
Lampiran2
CONTOH INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
MODUL AJAR
Nama Sekolah
Nama Guru
Mata Pelajaran
Kelas/Smtr
Program Keahlian
Tahun Pelajaran
SKOR
B Komponen Inti
7. Tujuan Pembelajaran : Memuat
tujuan pembelajaran sesuai dengan alur
tujuan pembelajaran (ATP).
I l. Kegiatan Pembelajaran
a. Memuat urutan kegiatan
pembelajaran meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir/penutup.
b. Kegiatan pembelajaran secara
sinkron maupun asinkron, baik
secara luring maupun daring.
c Tahapan kegiatan dilengkapi
dengan alokasi waktu yang
diperlukan.
d. Kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan peserta didik sesuai
dengan model pembelajaran.
12. Asesmen
C Lampiran
17. Glosarium
ruMLAH SKOR
NILAI
PREDIKAT
KETERANGAN
l. Nilai = (Jml Skor perolehan : Jml Skor Maksimum) x 100
2. Predikat
Nilai 91 - 100 : Amat Baik Nilai 6l _ 70 : Kurang
Nilai 81 - 90 : Baik Nilai < 60 : Sangat f**g
Nilai 71 - 80 : Cukup
3. Dokumen dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai BArK
Catatan :
Saran:
Rekomendasi:
VerifikatorA/alidator
Lampiran V
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 42P/ $Lq
Tanggal : $l Mei ?eLL
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP)
Pada Satuan Pendidikan Sekolah Luar Biasa Di
Provinsi Jawa Tengah
BAB I
PENDAHT]LUAN
l.Latar Belakang
sekolah. KTSP merupakan kurikulum yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan
sebagai bagian dari perencanmn dan menjadi pedoman bagi seluruh warga sekolah dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran. Oleh karena itu KTSP harus dikembangkan dengan
prosedur yang benar, melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan, waktu yang tepat,
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, maka
satuan pendidikan harus melakukan perencaruum pembelajaran sesuai prosedur
operasional pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elekffonik k-Kfsry pado Sekolah Luar Biasa
Agar pengendalian terhadap pelaksanaan standar proses Pendidikan Nasional pada
SLB terselenggara dengan baik, maka seluruh SLB di Jawa Tengah wajib melakukan
penyusunan, penetapan, dan pengesahan dokumen KTSP pada awal tahun pelajaran,
melalui aplikasi e-KTSP di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.
a
3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/]vladrasah,
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
Panduan Kurihtlum Tinglat Satuan Pendidikan Berbasis Elehronik k-KfS\ pado Sekolah Luar Biasa 2
Dinos Pendidikon don Ketxrdoyoor
Provinsi Jswo Tengcilr
Panduan Kuihtlum Tingtcat Satuan Pendidilwn Berbasis Elekfi'onik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa
Dinos Pendidikon dqn Kehrdoyocnr
Provinsi Jowq Tengoh
B. Tujuan
Tujuan diterbitkannya buku panduan penyusunan dan pengesahan dokumen KTSP SLB
berbasis elektronik (e-KTSP) ini adalatr :
C. Ruang Lingkup
1. Prosedur Penyrsunan Dokumen KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri dari
2. Prosedur Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.
D. Pengguna Pedoman
Pengguna panduan penyusrulan dan pengesahan dokumen KTSP SLB berbasis
2. Pengawas SLB;
3. Kepala SLB;
Panduan Kurihrlum Tingkat Satuan Pendidiknn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa il
Dinqs Pendidikon don Kehrdoyoer
Provingi Jqwo Tengnh
BAB II
serta karakteristik dan kekhasan satuan pendidikan. Untuk menghasilkan Dokumen KTSP
yang berkualitas maka dalam keseluruhan proses penyusrman KTSP Tim Pengembang harus
memperhatikan (1) acuan konseptual, (2) prinsip pengembangan dan (3) prosedur
operasional.
L Acuan Konseptual
Acuan konseptual bukanlah bagian dari dokumen kurikulum, melainkan kerangka
berpikir yang terkait dengan cakupan muatan materi yang harus dijadikan sebagai
kurikulum adalah:
t. Peningkatan iman, taqwa, dan akhlak mulia;
b. Toleransi dan kerukunan umat beragama;
c. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
d. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat;
e. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
f. Kebutuhan kompetensi masa depan;
g. Tuntutan dunia kerja;
L Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum adalah landasan yang dijadikan pijakan dalam
proses pengembangan kurikulum. Prinsip ini tidak tersurat dalam dokumen kurikulum,
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiknn Berbasis Elektronik k-Kfsn pada Sekolah Luar Biasa
Dinqs Pendidikon dnn Kebudoyoon
Provinsi Jowq Tengoh
yang dihasilkan berkualitas. Pihak atau unsur-unsur yang perlu dilibatkan dalam
pengembangan KTSP antam lain :
1) Komite Sekolatr;
2) Dunia Usaha dan Dunia lndustri;
3) Pengawas Satuan Pendidikan;
4) Cabang Dinas Pendidikan;
5) Unsur lain yang relevan.
b. Prosedur Penyusunan KTSP
Prosedur penyrsunan KTSP adalah sebagai berikut
Panduan Kuilailum Tingkat Satuan Pendidiknn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa
Dinos Perdidikon don Kebudoyoon
Provinsi Jqws Tengoh
4) Menyusun draft (bila belum pematr menyusun), atau melakukan review (bila sudah
memiliki KTSP tatrun sebelumnya). Kegiatan dilakukan dalam bentuk workshop
atau semacailrnya;
5) Finalisasi dokumen;
6) Penetapan;
7) Pengesahan.
Verifikasi dan Validasi Dokumen I, II dan III oleh Kepala Minggu ke-III Mei
2
Sekolah/Pengawas Tahun 2022
Tahun Pelajaran
7 Penggunaan KTSP
I r;i Brru 202212023
Panduan Kurilaium Tingkat Satuaru Pendidiknt Berbasis EleWronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa
Dinos Pendidikon don Keh.&yocln
Provinsi Jowo Tengoh
&
Errlursilujirc
Tr6{X t K
s
TrArli
lirjia:
Ya
?
-I]<frtrEi,.&.
Velidr;i E
N
G
11
A
Dok KTSP sirp rrlidrsi & !v
parg:srbr t'ir plilsasi .I(TSP A
TrArlc
s
I
&
s-rti4rri-Ce. c
R:liaa::cdcsi
A
B
11 D
I
Pcugrsrhrn KTSP ohl
Dber PtudidiEen dra ErbudrYera N
Prorin:i Jrrr T:ngrh
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidilwn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dinos Pendidikon dnn Ketnrdoyocr
Provinsi Jowo Tengoh
2) Deslcipsi kegiatan
Secara deskriptif alur penyusunan KTSP adalah sebagai berikut
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidilmn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa 9
Dinos Pendidikon dqn Ketx.ldoyoor
Provinci Jowq Tengcilr
3) Sistematika Dokumen 1
Dokumen I KTSP terdiri dari tiga (3) bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan
bagian akhir. Sistematika selengkapnya adalah sebagai berikut:
Bagian Awal
1. Halaman Judul
2. Halaman Penetapan
3. Halaman Pengesahan
4. Kata Pengantar
5. Halaman Daftar Isi
Bagian Isi terdiri dari
Bab I Pendahuluan
A. Iatar belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Penyr.sunan KTSP
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Satuan Pendidikan
D. Profil Lulusan
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum
2. Kompetensi Inti dan KD
B. Muatan Lokal
Panduan Kurikutum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa r
Dinos Perdidikon dqn Ketnrdqyotnt
Provinsi Jnwo TenEoh
BAB IV PENUTUP
Bagian Akhir
[,ampiran
l. SK Tim Pengembang Kurikulum
2. Dokumen Proses Pengembangan KTSP
3. Hasil Verifikasi dan Validasi Pengawas
4. Dokumen Hasil Penyelarasan Kurikulum
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-Kfsn pada Sekolah Luar Biasa
r
Dinos Pendidikon dqn Kebudoyocr
Provinsi Jqwo Tengc*r
Bagian awal dokumen KTSP terdiri dari ; (1) halaman judul, (2) lembar
pengesahan, (3) lembar penetapan, (4) pengantar, dan (5) daftar isi. Cara penulisan
halaman pada bagian awal ini menggunakan huruf romawi kecil yang ditulis pada kaki
halaman bagian tengah. Nomor halaman dimulai dari lembar pengesahan sampai dengan
lembar sebelum bab pendahuluan.
1. Halamanjudul
Haiaman judul KTSP berisi logo Sekolah, Judul, Nama Sekolah dan Tahun Pelajaran,
Nama dan alamat sekolah lengkap dengan nomor telepon dan alamat email dan tahun
pelajalan. Halaman judul dibuat pada kertas karton Soft cover dengan wama coklat
muda.
2. Lembar Pengesahan
Bagian ini berisi pernyataan bahwa dokumen KTSP telah disahkan oleh Dinas
Pendidikan (diunduh setelah seluruh proses dilaksanakan).
3. Lembar Penetapan
Bagian ini berisi pemyataan bahwa dokumen KTSP telah ditetapkan dan
ditandatangani kepala sekolalr dan komite sekolah.
4. Pengantar
5. Daftar Isi
Daftar isi berisi judul-judul yang terdapat pada bagian awal dokumen mulai
pengesahan sarnpai daftar tabel (ika ada), daftar gambar fiika ada), daftar lampiran,
bagian isi mulai bab pertama sampai terakhir beserta sub babnya. Kecuali judul
subbab, semuanya diketik dengan huruf kapital. Judul-judul itu diikuti titik-titik
sepanjang baris, diikuti nomor halaman tempat judul itu terdapat pada lembar
dokumen.
-)
Panduan Kurihtlum Tingtrnt Satuan Pendidiknn Berbasis EleWronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dinos Pendidikon dqn Ketnrdayornr
Provinsi Jowo Tengoh
Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bagian ini minimal memuat kondisi nyata sekolah dalam pencapaian 8 SNP, kondisi
yang diinginkan (ideal) dalam pencapaian SNP dan deskripsi potensi karakteristik,
tantangan di lingkungan satuan pendidikan. Paparan ini didasarkan pada hasil analisis
baik analisis peraturan perundangan yarg mengatur kurikulum, analisis kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan KTSP minimal memuat perundangan yang terkait langsung
dengan kurikulurn. Cara penulisan disusun secara sistematis dengan urutan produk
hukum dari yang tertinggi ditempatkan pada urutan pertama sampai yang terendah
pada wutan terakahir.
C. Tujuan
Tujuan memuat deskripsi tentang tujuan penyusunan KTSP oleh satuan pendidikan.
Tujuan ini menggambarkan tentang apa yang diinginkan oleh sekolah sehingga
sekolah menJrusun KTSP.
memperhatikan potensi yang dimiliki anak untuk dikembangkan sesuai dengan norna
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidilant Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa TJ
C. Tujuan Satuan Pendidikan
Berdasarkan pada visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan satuan
pendidikan adalah :
1. Anak berkebutuhan khusus setelah tamat dari SLB mampu melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi;
2. Mewujudkan iklim yang kondusif bagi siswa, orang tua maupun masyarakat;
3. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi orang tua, masyarakat dan pemerintah
dalam membiayai panyelengg ar Mn pendidikan bagi anak -anak luar biasa;
kelembagaan.
D. Profil Lulusan
Tujuan-tujuan yang dicanangkan satuan pendidikan tersebut dalam upaya
mencapai standar kompetensi lulusuan sebagaimana tercaritum dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud
tersebut mengamanatkan bahwa peserta didik pada satuan pendidikan SLB memiliki
kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Struktur Kurikulum
Stuktur kurikulum merupakan pengorganisasian mata pelajaran dan beban
belajar pada satuan pendidikan khusus. Struktur kurikulum pendidikan khusus
terdiri dari muatan nasional dan muatan kewilayahan, yang dikembangkan sesuai
Panduan Kurikulum Tingknt Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa r
Dinos Pendidikon dqn Kehrdcyoar
Provinsi Jowo Tengoh
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dirumuskan untuk
mencapai kompetensi inti. Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.
Panduan Kurihtlum Tinglcat Satuan Pendidiknn Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Selalah Luar Biasa l5
Dinos Pendidikon d<rn Kebudoyacr
Provinsi Jqwq Tengoh
b. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dar/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting.
c. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya terdiri atas empat
aspek, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti
salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semesternya.
d. Mata pelajaran PPKn, Bahasa lndonesia, Matematika, FA, IPS, Seni Budaya dan
e. Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan untuk kelas IV,V,VI dan Program Kebutuhan Khusus tidak
Panduon Kuritaium Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elekh'onik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa l6
b.) Struktur Kurikulum SMPLB
KELAS DAN ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU
PERMINGGU
KELOMPOK A vlt vilt tx
t PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI 2 2 2
2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2 2 2
3 BAHASA INDONESIA 2 2 2
4 MATEMATIKA 2 2 2
5 ILMU PENGETAHUAN ALAM 2 2 2
6 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 2 2
7 BAHASA INGGRIS 2 2 2
KELOMPOK B
8 SENI BUDAYA 2 2 2
9 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN 2 2 2
10 KETERAMPILAN PILIHAN 18 18 18
KELOMPOK C
11 PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS 2 2 2
JUMI.AH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 38 38 38
Keterangan:
a. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 35 (tiga puluh lima) menit.
b. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yaitu seni
rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah satu aspek
yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
c. Mata pelajaran PPKn, Bahasa lndonesia, Matematika, PA, IPS, dan Seni Budaya
menggunakan pendekatan tematik.
d. Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan, Bahasa Inggns dan Program Kebutuhan Khusus tidak menggunakan
pendekatan tematik.
Panduan Kuritwtum Tingkat Satuan Pendidilun Berbasis Elekh'onik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa t7
Dinqs Pendidikon don Kch.rdoyoer
Provinsl Jowo Tengoh
Keterangan:
a. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
b. Mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Seni Budaya
menggunakan pendekatan tematik.
c. Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan, Bahasa Inggris dan pilihan keterampilan tidak menggunakan
pendekatan tematik.
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan
dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
a.) Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan spiritual di
daerahnya, dan;
Panduan Kurihtlum Ttugkat satuan Pendidilwn Berbasis Elelctronik (e-KTSP) pada sekolah Luar Biasa t8
Dinos Pendidikon dqn Ketrudoyoon
Provinsi Jqwq Tengoh
a. Seni Budaya;
b. Prakarya;
d. Bahasa, dan/atau;
e. Teknologi.
Kegiatan kemandirian adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik
di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kurikuler, di bawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,
b.) Karya ilmiah, misalnya : Kegiatan ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akadernik, penelitian, dan lainnya;
c.) Latihan olah minat dan bakat, misalnya : pengembangan bakat olahraga, seni dan
retreat, atau;
Panduan Kurikulum Tinglcat Satuan Pendidilwn Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa r
Dinos Perdidikon don Kebudcymr
Provinsi Jswo Tengoh
Beban belajar satuan pendidikan SLB diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan
untuk satuan pendidikan SLB.
SDLB
SMPLB
MINGGU
SATU JAM JUMLAH JAM WAKTU JUMLAH JAM
EFEKTIF TATAP
KELAS PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PER TAHUN
MUKA PER
TATAP MUKA IMENIT) PER MINGGU PER TAHUN (@50 MENIr)
TAHUN NARAN
vil 35 38 33 43890 73L
vilt 35 38 33 43890 731
tx 35 38 33 43890 73L
SMALB
MINGGU
SATU JAM JUMLAH JAM WAKTU JUMLAH JAM
EFEKTIF TATAP
KELAS PEMBEWARAN TATAP PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PER TAHUN
MUKA PER
MUKA (MENTT) PER MINGGU PER TAHUN (@60 MENIr)
TAHUN AJARAN
x 40 42 30 50400 840
xl 40 44 30 52800 880
xlt 40 44 30 52800 880
Panduan Kuriknlum Tingkat Satuan Pendidiknn Berbasis Elelct'onik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa It)
Dinos Pendidikon dqn Ketxrdoyoor
Provinsi Jcrwo Tengrcilr
E. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut dengan KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
F. Mekanisme Penilaian
a.) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
c.) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
e.) Peserta didik yang belum mencapai KKM safuan pendidikan harus mengikuti
pembelajaran remidi;
a,
Panduan Kurihtlurn Tingknt Satuan Pendidikan Berbasis Elelctronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa I
Dinqs Perdidikqn dsn Keh.tdayour
Provinsi Jowo Tengoh
a.) Deskripsi sikap minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan;
c.) Tidak memiliki IEBIH DARI 2 (dtn) mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompet€nsi keterampilannya di bawah KKM
atau belum funtas;
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3
(tiga) mata pelajaran pada aspek kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas
danJ ata:u sikap belum baik.
Kriteria kenaikan kelas bisa ditentukan oleh sekolah melalui rapat dewan guru. Di atas
merupakan sekolah membuat kriteria kenaikan kelas.
H. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19 Tahun 2005 dan perubahannya dinyatakan bahwa
peserta didik lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
b.) Setiap lulusan satuan pendidikan harus memiliki kompetensi pada dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan, dengan memperhatikan perkembangan psikologis
c.) Memperoleh nitai minimal baik untuk aspek sikap, dan cukup untuk aspek
pengetahuan dan keterampilan pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;
Pendidikan kecakapan hidup menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan
semua mata pelajaran, meskipun implementasi hasil dapat terintegrasi terhadap semua
mata pelajaran.
Panduan Kurihtlurn Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elelctronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
J. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan yang selanjutnya disingkat Kaldik
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran yang mencakup :
Bagian Akhir
[,ampiran
Paruduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa t3
BAB m
PENYUSUNAN DOKUMEN tI
I. PENGEMBAI\IGANSILABUS
Dokumen II (Silabus) dikembangkan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
baik di luar atau di dalam Satuan Pendidikan melalui workshop penyusunan KTSP. Dalam
worshop penyusunan KTSP yang dilaksanakan oleh satuan Pendidikan, gw melaksanakan
pengembangan Silabus sesuai kebutuhan satuan pendidikan.
L Diagram Alur
Ponduan KurilatlumTingkat Satuan Pendidilan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
2. Deskripsi
Sebelum mengembangkan silabus, guru atau kelompok guru mata pelajaran di sekolah
Panduan Kuikulum Tingknt Satuan Pendidilan Berbasis Eleltronik (e-KTSP) pada Sekalah Luar Biasa E
Pendidikon dqn Kehrdoyoon
Provinsi Jowq Tengoh
B. Komponen Silabus
Komponen silabus meliputi, (a) Identitas Silabus, (d) Kompetensi inti, (c) Kompetensi
dasar, (d) Indikator Pencapaian Kompetensi, (e) Materi Pembelajaran, (f) Kegiatan
Pembelajaran, (g) Penilaian, (h) Alokasi waktu, (i) Sumber belajar.
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidilwn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa t3
Dinos Perdidikon dsn Kctrrdoyccr
Provinsi Jowq Tengoh
5. Materi Pembelajaran
Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan pada KD dari KI 1 sampai KD dari
KI4 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAPB) dan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan mata pelajaran selain PAPB dan PPKn KD
dari KI 3 dan/atau KD dari Kf 4, sefia memperhatikan KD-l dan KD-2 sebagai dampak
penggiring (nurturant effects) hasil belajar pesefta didik. Materi pokok dikembangakan
menjadi materi pembelajaran dapat berasal dari buku tekspelajaran dan buku panduan
guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran
reguler, pengayaan, dan remedial.
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan keseluruhan proses yang menggambarkan lintasan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui yang berorientasi pada
7. Alokasi Waktu
a. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
b. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek danJatau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah yang berlaku
dalam Bahasa lndonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada KI dan KD serta
Panduan Kurilailum Tingknt Satuan Pendidilmn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa 27
Dinos Pendidikon don Kehrdoyoon
Provinsi Jowo Tengoh
Guru atau kelompok guru dalam satuan pendidikan membuat dan mengembangkan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran lain yang
mengacu kepada silabus yang telah dikembangkan melalui workshop penyusunan KTSP.
2. Deslripsi
4 Menentukan jenis penilaian yang tepat berdasar tujuan Penilaian pembelaj aran
dan kegiatan pernbelajaran
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elelctronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dinos Pendidikon don Kehrdoyoor
Provinsi Jowo Tengoh
B. Komponen RPP
Komponen RPP minimal (l) Identitas, (2) Tujuan Pembelajaran, (3) kegiatan
1. Identitas RPP
Mendeskripsikan identitas RPP yang menjadi acuan guru dalam mengembangkan
p erencanaan pemb elaj aran
2. Tujuan pembelajaran
a. Menggambarkan dimensi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
3. KegiatanPembelajaran
a. Pendahuluan
Memuat kegiatan yang memastikan peserta didik siap dan temtotivasi memasuki
proses pembelajaran melalui berbagai kegiatan pengkondisian (mengungkap
pengetahuan awal, tujuan pembelajaran, kompetensi yang akan dibelajarkan,
penilaian, pengalaman belajar yang akan difasilitasikan, atau bentuk motivasi
lainnya)
b. Kegiatan Inti
1) Memuat kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan, strategi,
metode, atau model yang memastikan peseria didik mendapatkan pengalaman
Paruduan Kurilaium Tinglmt Satuan Pendidit<nn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa 29
Dinos Pendidikon don Kchrdoyoot
Provingi Jowo Tcngoh
c. Kegiatan Penutup
1) Memuat kegiatan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, hasil dan
manfaat yang diperoleh;
2) Memuat kegiatan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut;
4. Penilaian
Panduan Kuihtlum Tingtmt Satuan Pendidilwn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa 30
Dinqs Pendidikon dqn Kehrdoyoor
Provinsi Jqwq Tengoh
BAB TV
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN KTSP
A. Penetapan KTSP
Penetapan dokumen KTSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah
dengan menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi
berdasarkan masukan warga sekolah dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh pengawas
sekolah dengan nilai minimal beik. Format penetapan dokumen KTSP terlampir.
B. Pengesahan KTSP
Pengesahan dokumen KTSP SLB dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus.
1. Diagram Alur
-tl-
Sekolah menerima
notifftasi untuk
mengunduh dan
mencetak Lembar
Pengesahan
panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendiditun Berbasis Eleldronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa 3l
Dinos Pendidikqn dqn Kcbudoyoot
Provinsi Jowo Tengoh
2 Deslcipsi
a. Pengawas sekolah melalarkan pembinaan dan pembimbingan pengernbangan KTSP
di sekolah binaan.
b. Pengawas sekolah melakukan verifikasi dokumen KTSP, meliputi dokumen 1,
aplikasi.
d. Pengawas sekolah melakukan validasi secara elektronik dokumen KTSP beserta
lampirannya.
secala elektronik.
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (l) Tutorial untuk
Sekolah, (2) Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan
lengkap penggunaan aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri.
panduan Kuihtlum Tingkat Satuan Pendiditcan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa 32
Dinqs Pendidikon dqn Kchdoyoor
Provinsi Jqwq Tengoh
panduan Kurikulum Tinglat Satuan Pendidilan Berbasis Elefuronik (e-KfSP) pado Selalah Luar Biasa
Dinos Pendidikon dqn Kehrdoywr
Provinsi Jowo Tengoh
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
NAMA KEPALA SEKOLAH
TANGGAL VALI DASIA/ERIFIKASI
PETUGAS VALI DASIAIERIFIKASI
JABATAN PETUGAS VALIDASIAIERIFIKASI
Panduon Kurilatlum Tingkat Satuan Pendiditran Berbasis Elektronik (e-KfSfl pada Sekolah Luar Biaso
Dinqs Pendidikqn dqn Kebudoyoor
Provinsi Jowo Tengoh
A Rasional
1. Latar belakang memuat:
- kondisi nyata di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
- kondisi idealyang diinginkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.
- Potensidan karakteristik satuan pendidikan
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
PP No. 19 tahun 2017 tentang Perubahan PP
No. 74 Tahun 2008 te Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
sekolah/madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifi kasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Panduan Kurilaium Tingtat Satuan Pendidikan Berbasis EleWronik (e-Kfsry pada Sekolah Luar Biasa
I
Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008
tentang Kualifi kasi Akademik dan Standar
Guru Pend. Khusus
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah
panduan Kurihtlum Tinglat Satuan Pendidit<an Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dinos Pendidikon don Kehrdoyocr
Provinsi Jowo Tengoh
Permendikbud Nomor Z?Tahun 2016
Tentang Standar Proses pendidikan Dasar
dan Men
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi lnti dan Kompetensi
Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014
tentang Kurikulum Pend. Khusus
Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor
10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Kl,
KD, dan pedoman lmplementasiKl3
Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Penyederhanaan RPP
Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dan Menengah2017.
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
tentang Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2021 12022
Nomor 420106283
B. Landasan Hukum untuk Mulok Bahasa Jawa Provinsi
Jawa Tengah
Ponduan Kurilatlum Tingtrat Satuan Pendidilan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa I
Dinos Pendidikon don Kcbudoyoon
Provinsi Jowq Tengoh
Mengacu pada tujuan pendidikan menengah
yaitu untuk meningkatkan kecerdasan,
2. pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiridan
ikuti kan lebih
Ponduan Kurilulum Tingkat Sotuan Pendidilan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dincrs Pendidikon dqn Kcbudcyccrr
Provinsi Jqwo Tengoh
Daftar mata pelajaran yang meliputi Muatan
1 Nasional, Muatan Lokal, dan Program
Khusus.
2. Pengaturan alokasiwaktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan
peserta didik dan sekolah dengan total
waktu sesuai dengan standar proses.
C. Kompetensi Mata Pelajaran
Deskripsi Kl dan KD mata pelajaran Muatan
1
Nasional
DeskripsiKl dan KD mata pelajaran
2
Kemandirian
Deskripsi Kl dan KD mata pelajaran Program
3
Khusus
DeskripsiKl dan KD mata pelajaran Muatan
4
Lokal
Deskripsi Ekstra kurikuler
DeskripsiGLS
5 DeskripsiPPK
Deskripsi4C
DeskripsiHOTs
D. Program Muatan Lokal, mencantumkan:
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
1 yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah.
2. Tujuan pelaksanaan muatan lokal
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
3 yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan karakteristik sekolah.
Daftar KD Muatan Lokal yang dikembangkan
4
oleh sekolah.
5 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan serta penilaian program
muatan local.
E. Kegiatan Pengembangan Diri/Kemandirian, mencantumkan:
1 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program kemandirian dan atau
layanan akademiUbelajar, sosial dan
pengembangan peserta didik
2 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program pengembangan bakat,
minat dan prestasi peserta didik.
F. Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan :
1 Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan
tambahan jam pelajaran Per minggu
2 Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah
jam pelajaran per minggu, jumlah minggu
efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
tahun
3. Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat islimewa ada)
Panduan Kurilatlum Tingknt Satuan Pendidikan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
G.Ketuntasan Belaiar, mencantumkan :
1 Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
untuk semua mata pelajaran pada setiap
tingkatan kelas.
2 Uraian tentang mekanisme dan prosedur
penentuan KKM
3 Uraian tentang upaya sekolah dalam
meningkatkan KKM untuk mencapai KKM
ideal.
H.Mekanisme penialaian
1 Mencantumkan penilaian yang dilaksanakan
di di satuan pendidikan (oleh pendidik dan
satuan pendidikan).
2 Mencantumkan mekanisme remedial dan
pengayaan oleh pendidik.
l. Kriteria Kenaikan Kelas, mencantumkan
1 Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan ketentuan yang berlaku
2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa, sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan
dan peraturan lainnya.
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik.
J. KriteriaKelulusan,mencantumkan
Panduan Kurilaium Tingknt Satuan Pendidikan Berbasis Eleknonik (e-KfSU pado Selaloh Luar Biasa
3. Jadwalwaktu libur fieda tengah semester,
antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
libur keagamaan, hari libur nasional dan hari
libur
BAB
PENUTUP
IV
PROSES PENYUSUSUNAN*)
A. Catatan
B. Rekomendasi:
.2022
Verifikator,
NIP
Ponduan Kurihtlum Tingknt Satuan Pendidilan Berbasis EleHronik (I-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
BAB IV PENGELOLAAN, PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PEMBELAJAIL{{
A. Pengturan Rencana Pembelaj aran
1. Pengaturan/pengelolaan Silabus
2. Pengaturan/Pengelolaan RPP
l, Pembelajaran di Kelas
2. Pembelajaran Praktek
C. Penilaian
8. Kriteria Kelulusan
9. Sistem Penj aminan Mutu Pendidikan
2.Kegratanawal tahun
3. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
4. Pengaturan Waktu Libur
LAMPIRAN
1. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
2. Dokumen Proses Pengembangan KTSP
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:
panduan Kurilatlum Tingl<at Sotuan Pendidilan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekalah Luar Biasa
Rekomendasi pengawas pembina untuk Buku I:
Keterangan:
NIP
Panduan KurilatlumTingkat Satuan Pendidilan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dinqs Pendidikon dqn Kctrdoyoqr
Provinsi Jswq Tengoh
Lampiran 2
CONTOII INSTRUMEN YERIF'IKASWALIDASI SILABUS
Sekolah
Nama Guru
Mata Pelajaran
Kelas/Tingkat
Skor Catatan
Komponen Silabus 2 Revisi
1 3
2 Kompetensi Inti*)
3 Kompetensi Dasar
C. Perumusan Indikator
Panduan Kurilatlum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekalah Luar Biasa
Dinqs Pendidikon don Kcbudoymr
Provinsi Jqw<r Tengoh
F Pengalokasian Wakfu
Panduan KurilatlumTinglmt Sotuan Pendiditan Berbasis EleWronik k-Kfsn pada Sekolah Luar Biasa
Dinos Pendidikon d<rn Kebudoyoot
Provinsi Jowo Tengoh
pembelajaran
JUMLAH SKOR
Keterangan
1. Predikat:
Nilai 91 - 100 :AmatBaik
Nilai 81 - 90 : Baik
Nilai 71 - 80 : Cukup
Nilai <_ 70 : Kurang
2. Dokumen Silabus dapat ditetapkarVdisahkan apabila mendapat nilai Baik
KE SIMPULAN/CATATAN/SARAN:
.2022
Verifikator,
NIP
Panduan Kurilatlum Tinglat Satuan Pendidilan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Dinqe Pendidikon don Kcbudoyoor
Provinsi Jqwo Tengah
Lampiran 3
CONTOH INSTRUMEN YERIFIKASWALIDASI RPP
Sekolah :
Nama Guru :
Kelas :
Semester :
Mata pelajaran :
Topik/Sub Topik :
Skor Catatan
Komponen RPP Revisi
1 2 3
B Tujuan Pembelajaran
C Kegiatan Pembelajaran
Panduan KurilaiumTinglat Satuan Pendidilan Berbasis EleHronik (e-KTSP) pada Sefulah Luar Biasa I
Dincrs Pendidlkon don Kchdayocr
Provinsi Jqwo Tengoh
E Komponen Pendukung
F Lampiran
Jumlah Skor
Keterangan
l. Predikat:
Nilai 91 - 100 : Amat Baik
Nilai 81 - 90 : Baik
Nilai 71- 80 : Cukup
Nilai <_ 70 : Kurang
2. Dokumen RPP dapat ditetapkarldisahkan apabila mendapat nilai Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN :
2022
Verifikator,
NIP
ponduan Kurilrulum Tinglat Satuan Pendidikan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa I
-
Dinos Pendidikon don Krbudoyoor
Provinsi Jowo TengCIh
BAB V
PENUTUP
KTSP) akan berjalan lancar apabila setiap unsur terkait seperti warga sekolah dan para
pemangku kepentingan secara konsisten dan berkelanjutan ikut berperan aktif dan bekerja
keras.
D,SD,
Utama Muda
NIP. 19760730 200112 2 003
panduan Kurilailum Tingknt Sotuan Pendiditcan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa -1 -)
Dinos Pendidikon don Kebudoyocnr
Provinsi Jqwq Tengoh
Lampiran VI
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : A2o/15u4
Tanggal : 3l Mer 2022
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik
(e-KOSP) Pada Satuan Pendidikan Sekolah Luar
Biasa Di Provinsi Jawa Tengah
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras
dengan tujuan utama dari kurikulum operasional satuan pendidikan.
Untuk menghasilkan dokumen KOSP yang berkualitas maka dalam keseluruhan proses
penyusunan KOSP, Tim Pengembang Kurikulum harus memperhatikan : (1) Prinsip
Pengembangai, (2) Komponen, dan (3) Prosedur Operasional
A. PrinsipPengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tatrapan dalam penyusunan kurikulum
operasional satuan pendidikan.
2. Kontekstual,menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik satuanpendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri .
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan
di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antata lain orang
tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidangaguma sesuai dengan kewenangannya
panduan Kurilatlum Tinglcat Satuan Pendidikon Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Seknlah Luar Biasa
il
Dinns Pendidikqn don Kchdoyocr
Provinsi Jqwo Tengoh
B. Komponen KOSP
l. Karakteristik satuan pendidikan dan program keahlian
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi satuan pendidikan
dan program keahlianny4 menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didilq sosial,
budaya, guru, dan tenagakependidikan. Visi dan misi dan tujuan
Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas
satuan pendidikan. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan Pendidikan
Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan untuk
menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan
pendidikan atau program keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap
satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.
2. Pengorganisasian pembelajaran
Cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan walctu belajar, serta proses
pembelajaran.
Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan
pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dan
merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pengorganisasian pembelajaran meliputi:
a) Intrakurikuler,
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnyajika ada (mulok)
dan penetapan konsentrasi. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian
pembelajaran.
b) Kokurikuler Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila,
Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elekffonik (e-KTSP) pada Sekalah Luar Biasa 3.1
Dinqs Pendidikon dqn Kobudoyocr
Provinsi Jowo Tcngoh
3. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelaj aran meliputi :
a. Ruang lingkup satuan Pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam
ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran
atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan,
mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
b. Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar ataurencana pelaksanan pembelajaran. Untuk
dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan
dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan
Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran pada bagian Lampiran.
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan
pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan
pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
Dalam memncang pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran dan asesmen yang harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan
utama dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan.
Satuanpendidikan dapat menggunakanPanduan PembelajarandanAsesmen sebagaiacuan
yang lebih mendetail.
Proses pemncangan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan,
kebutuhan peserta didik, serta kesiapan satuan pendidikan.
c. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran merupakan
salah satu tindak lanjut dari evaluasi. Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan pemberian
umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar penting
dilahrkan oleh pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (Tujuan belajar, Capaian Pembelajaran, Profil pelajar
Pancasila).
Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan
dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan pendidikan
1. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan pendidik
dalam memfasilitasi pembelajaran.
2. Evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan bertujuan untuk mengukur keberhasilan
kepala satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan
yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan tujuan satuan
pendiditan telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari
evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan.
Panduan Kurilatlum Tinglat Satuan Pendidilan Berbasis Elektronik (e-KfSP) pada Selalah Luar Biasa
Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda. Sasaran
langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan sasaran
utama evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan adalah kepala satuan pendidikan
dan pendidik, dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini dikelola oleh
para kepala sat uan Pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri
bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala satuan
merancang dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan sesuai kebutuhan
sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan pengawas.
Kepala satuan dan pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh pendampingan
dan pengembangan yang bisa dilalcukan di satuan seperti: Coaching: proses pendampingan
untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang terhadap suatu
masalah.
Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala
Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan
dengan kemampuan satuan pendidikan).
a) Pendampingan
Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia keda
. Aspek Pedagogis. Purdampingan untuk pegembangan kompetensi pedagogis guru
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan melalui kegiatan akademis dan klinis.
. Aspek Vokasional. Pendampingan mtuk Pengembangan vokasional guru dilakukan oleh
Dunia kerja. Pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tetang
dinamika dunia kerja, standar-standar di dunia kerja, dan bagaimana menurunkan
pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di dalam kelas.
b) Evaluasi
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam memfasilitasi
pembelajaran.
. evaluasi terhadap program pembelajaran di satuan pendidikan
. evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja. Oleh karena
itu keterlibatan dunia kerja menjadi penting dalam perencanaan dan pelaksanzuln evaluasi.
c) Pengembangan profesional
. Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan satuan pendidikan
berdasarkan Rencana Pengembangan satuan pendidikan dan masukan dunia kerja.
. Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi guru,
Sertifikat kompetensi, Magang industry, Pelatihan kompetensi pedagogis, dan professional,
Pelatihan upskilling dan reskilling, dll
Panduan Kurihtlum Tinglat Satuan Pendidikon Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Seloloh Luar Biasa
C. Prosedur Operasional Penyusunan KOSP
1. Unsur-unsur yang telibat
Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan warga satuan
pendidikan. Pelibatan warga satuan pendidikan dalam menyusun dokumen KOSP bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga satuan pendidikan terhadap kurikulum yang akan
digunakan oleh satuan pendidikan sehingga selunrh warga satuan pendidikan akan merasa
memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Pihak atau unsur-
unsur yang perlu dilibatkan dalam pengembangan KOSP antara lain :
a) Komite Satuan Pendidikan
b) Dunia Kerja.
c) Pengawas Satuan Pendidikan.
d) Cabang Dinas Pendidikan.
e) Unsur lain yang relevan
enaeglanglqpsdd(
(semesbrfiahunan)
*frgffi"y**
Bagi satuan Pendidikan yang sudah pemah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
Panduan Kurihtlum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis EleHronik Q-KTSP) pada Selcolah Luar Biasa
LltSlG}}{rrSl(A}lEllIUAllAl{tH{Rn lslnnlnlrt{mAStmAl$qipryHahmemll*idolomen
lcrlloltnr oper# d s*nr psddkil)
1 3 5
l4aanaq
l"laganalisis konteks tler*niu PgffiCill,
IGRAI(IHEIU( PEiGoml|sreuw 4 aruq,IIT|
SAITIAIT
EG nnril p6trD3rag{
I'ienyus.rt moEsnut
nsrcil{A
PEE,AIARilI
cUahdtngl(apsdd(
(@/tatuinan)
*fr95"1**
Penyusunan KTSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, artara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila,
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran dan
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia keda terkait. Bagi yang sudah memiliki dokumen
kurikulum operasional satuan pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan dan revisi.
Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan secara konsisten dan dibawah supervisi
pengawas pembina.
Panduan Kurilaium Tingtcat Satuan Pendidilan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
Bagian Akhir
Lampiran
1. Capaian pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar
2. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana
pembelajaran per tujuan pembelajaran danlatatper tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah
menj alankan pembelaj aran secara integrasi)
3. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadi projek pada tahun ajarantersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak
perlu sampai rincian pembelajarannya)
4. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik satuan
pendidikan, dll
Panduan Kurilailum Tingkat Satuan Pendidilan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada SelCIlah Luar Biasa
PROSEDUR OPERASTONAL STANDAR (pOS)
PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBEIATARAN (ATP)
SEKO1AH LUAR BrASA (SLB) PROV JATENG
1. Esensial, ada penjabaran konsep, ketrampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai
capaian pembelajaran
2. Berkesinambungan, fujuan-tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan
dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
3. Kontekstual, tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik
4. Sederhana, tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.
Panduan Kurilwlum Tingkat Satuan Pendidilwn Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa 39
Dinos Pendidikon dqn Ketn&yoor
Provinsi Jowo Tengoh
Tr*r{r T*rn
Pgficfl*rt mo$Een
r,t 1,3
l+r+4..,,iqar*e*&ls+h,try$a*;d^'k
j
Capaian
Pembetaiaran
Tu,uan
hfirpd€.&,la!g
Pattatqaran ) dfie{rrflr d+6t
eI 2.2 dn{$fi oleh snrr.a
O sl*H faso A
B. Komponen ATP
Komponen ATP dikembangkan oleh pendidik dan satuan pendidikan, minimal memuat elernen,
capaian pembelajaran, unit kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Panduan Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
E
PROSEDUR OPERASTONAL STANDAR (POS)
PEIYYUSUNAN MODUL AJAR (MA)
SEKOLAH LUAR BrASA (SLB) PROV JATENG
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematik dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari ATP
yang dikembangkan dari CP dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar
disusun sesuai fase dan perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis perkembangan jangka panjang
A. Komponen Modul Ajar
1. lnformasi Umum, yang meliputi:
a. Identitas satuan pendidikan
b. Kompetensi awal
c. Profil Pelajar Pancasila
d. Saranaprasarana
e. Target peserta didik
f. Model panbelajaran yang digunakan
2. Kompetansi Inti, terdiri dari:
a. Tujuan pembelajaran
b. Pemahaman bennakna
c. Pertanyaan pemantik
d. Persiapan pembelajaran
e. Kegiatan pembelajaran
f. Asesmen
g. Pengayaan dan remidial
h. Refleksi peserta didik dan guru
3. Lampiran
a. Lembar kerja peserta didik
b. Bahan bacaan guru dan peserta didik
c. Glosarium
d. Daftar pustaka
Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar
sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi
dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan Komponen modul ajar dalam
panduan dibutuhkan turhrk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa
ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidilan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (pOS)
PROSEDUR PENETAPA}I DAI\ PENGESAHAN DOKUMEN KOSP
Eckelri&nmdene
asfiflk&r[ $f,$k
mnsgtaf,dtlh dan
mcffEla(bncbat
es0ccE3bao
Panduan Kuilailum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elekh'onik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa 42
2. Deskripsi
a. Pengawas pembina melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KOSP
di satuan pendidikan binaan.
b. Pengawas pembina melalrukan verifikasi dokumen KOSP, ATP, dan MA
menggunakan instrumen veriifi kasi.
c. Dokumen KOSP yang telah diverifftasi beserta lampirannya diunggah ke dalam
aplikasi.
d. Pengawas pembina melakukan validasi secara elektronik dokumen KOSP beserta
lampirannya.
e. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
f. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan
secara elektronik.
g. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar pengesahan
D. Jadwal Kegiatan
l. Tanggal06 s.d 31 Mei 2022
a) Pengembangan dokumen kurikulum di sekotah
2. Tanggal 01 s.d 30 Juni 2022
a) Verifikasi dokumen secara manual oleh Pengawas
b) Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses pengernbangan
c) Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh sekolah secara on line oleh
Pengawas Pembina
d) Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya dimintakan tanda tangan
Pengawas Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3. Tanggal 15 Juni s.d 11 Juli2022
a) Unggah Surat Pemyataan asli yang telah ditanda tangani Pengawas Pembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
b) Persetujuan Pengawas Pembina secara on line
c) Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada notifikasi dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Tanggal 12Jrli2022
a) Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum secara otomatis
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Binsa 43
Dinos Pendidikon don Ketxrdoymr
Provinsi Jowo Tengoh
Lampiran 1
Nama Sekolah
Nama Kepsek
Alamat Sekolah
Kabupaten/Kota
Kondisi
No Komponen KOSP Tdk Ket
Ada
Ada
A Cover/Halaman Judul
1. Logo sekolah dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Prov. Jateng
2. Judul: Kurikulum Oprasional Sekolah
3. Tahun pelajaran
4. Alamat Sekolah
B lembar Pengesahan
1. Rekomendasi Pengawas
2. Rumusan kalimat pengesahan
3. Tanda tangan sekolah dan stempeilGp
sekolah
4. Tanda tangan ketua komite sekolah
stempel/cap Komite Sekolah
5. Tanda tangan Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Jateng
c Kata Pengantar
1. Berisi pernyataan timpengembang yang
menyatakan syukur, suka cita dapat menyajikan
KOSP sebagai panduan penyelenggraan Pendidikan
2. Berisi pernyataan tim pengembang yang
menyatakan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu, saran dan kritik yang
membangun
D Daftar Isi
1. Kesesuaian dengan halaman
2. Memuat daftar dari seluruh komponen isi yang
Panduan Kurilatlum Tinglat Satuan Pendidikon Berbasis Eleknonik (e-KTSP) pada Sekoloh Luar Biasa il
tersaji dalam dokumen
E Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Dasar kebijakan pengembangan kurikulum
b. Hal pokok yang menjadi fokus pengembangan
Kurikulum
c. Memuat kondisi riil dan kondisi idea! yang
diharapkan
2. KaraKeristik Satuan Pendidikan
a. kontek Satuan pendidikan yang
Hasil analisis
menggambarkan keunikan sekolah dan
program keahlian dalam hal pesefta didilq
sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
F Bab II Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi Pendidikan Nasional
2. Visi Satuan Pendidikan
a. Menggambarkan bagaimana pesefta didik
menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
sekolah dan nilai-nilai yang dituju
b. Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaran
pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai Profil Pelajar Pancasila
3. Misi Satuan Pendidikan
a. Menjabarkan untuk pencapaian visi
dalam
bentuk pernyataan yang terukur dan dapat
dicapai untuk membentuk profil pelajar
pancasila
b Memberikan arah darlam mewujudkan visi
sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional
4. Tujuan Satuan Pendidikan
a Memuat seluruh indikator misi, serta
mengandung nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
b. Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang
berdampak pada peserta didik
c. Strategi sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikannya
d. Kompetensi karakteristik yang menjadi
Panduan KurihtlumTinglat Satuan Pendidikan Berbasis EleWronik (e-Kfsq pado Sekolah Luar Biaso
kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras
dengan Profil Pelajar Pancasila
G Bab III Pengorganisasian Pembelajaran
1. Intrakurikuler
a. Memuat StruKur Kurikulum
b. Rumusan penetapan konsentrasi yang dipilih
c. Rumusan pengembangan mata pelajaran
pilihan sesuai konsentrasi
2. Rencana Pembelajaran
a. Pembelajaran pada saat masa pandemi Covid-
l9.Penjelasan mengacu pada Surat Edaran
Sesjen Kemendikbud No. 15 tahun 2024
tentang Pedoman Penyelenggaran Belajar dari
rumah dalam masa darurat Penyebaran Covid-
19 dan peraturan peraturan yang terkait
dengan kegiatan pembelajaran pada saat
masa Pandemi Covid-19
b. Kriterai Pemilihan Konsentrasi
c. Kriteria Asesmen
d. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
3. Ekstrakurikuler : Memuat kegiatan
pengembangan diri dan memuat uraian tentang
ekstrakurikuler wajib dan pilihan sefta memuat 4
Layanan Kegiatan ekstrakurikuler di era pandemi
Covid-19
4. Layanan Bimbingan dan Konseling : memuat
tentang model implementasi Layanan Bimbingan
Konseling (Konselor) dan di era pandemi Covid-l9
5. Kalender Pendidikan : Menjelaskan kegiatan
pembelajaran selama tahun pelajaran
H
Bab Mendampingan, Evaluasi dan
Pengembangan
Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan
pengembangan profesional yang dilakukan untuk
peningkatan kualitas pembelajaran secara
berkelanjutandi satuan pendidikan. Pelaksanaan ini
dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan
secara internal dan bertahap sesuai dengan
Panduan Kurilaium Tingtrat Sotuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biasa
kemampuan satuan pendidikan
,
.ll"""" 2022 Verifi kato r/Va I id ator
Panduan Kurilatlum Tinglat Satuan Pendidikan Berbasis Elelaronik (e-Kfsry pada Sekalah Luar Biasa 47
Lampiran 2
coNToH r NSTRU M EN VERTFIKAST/VALI DASI MODU t AIAR
Nama Sekolah
Nama Guru
Mata Pelajaran
Kelas/Smtr
SKOR
Tdk Kurang sdh
Adal tngkp/ tngkp/
No Komponen/Indikator Catatan
Tdk Kurang sdh
Sesuai Sesuai Sesuai
0 t 2
A Informasi Umum
1. Memuat identitas satuan
Pendidikan meliputi nama sekolah,
nama guru, nama mata pelajaran,
kelas, alokasi waKu.
2. Memuat Kompetensi Awal
3. Profil Pelajar Pancasila : Memuat
satu atau beberapa unsur dimensi
Profil Pelajar Pancasila yang sesuai
dan relevan dengan ruang lingkup
materi
4. Sarana Prasarana : Memuat alat,
bahan, dan media yang dipilih
sesuai dan relevan dengan ruang
Iingkup materi
5. Target peserta didik : Memuat
target capaian hasil belajar
pesefta didik di akhir
pembelajaran yang terukur
6. Model pembelajaran yang
digunakan : Memuat model
pembelajaran yang dipilih sesuai
Panduon Kurihtlum Tingknt Satuan Pendidikan Berbasis Elekffonik (e-KTSP) pada Selalah Luor Biaso r
dan relevan dengan ruang lingkup
materi
B Komponen Inti
7. Tujuan Pembelajaran : Memuat
tujuan pembelajaran sesuai
dengan alur tujuan pembelajaran
(ArP).
8. Pemahaman Bermakna :
Ponduan Kuriltulum Tingtat Satuan Pendidikan Berbasis Elekffonik (e-KTSP) pada Sekolah Luar Biosa
diagnostic, asesmen formatif,
dan asesmen sumatif
b. Menerapkan prinsip asesmen,
jenis dan Teknik penilaian
sesuai dan relevan dengan
ruang lingkup materi.
c Menggunakan perangkat
penilaian meliputi kisi-kisi,
soal, kunci jawaban, norma
penilaian sesuai dan relevan
dengan ruang lingkup materi.
13. Pengayaan dan Remedial :
Panduan Kurilaium Tinglat Satuan Pendidikan Berbasis Elehronik (e-KTSP) pada Seblah Luar Biasa u
Dinos Pendidikon dqn Kebudoyocr
Provinsi Jowq Tengoh
KETERANGAN
1. Nilai = (Jml Skor Perolehan : Jml Skor Maksimum) x 100
2. Predikat
Nilai 91 - Baik Nilai 6t - 70 : Kurang
100 : Amat
Nilai 81 - 90 : Baik Nilai < 60 : Sangat Kurang
Nilai 71 - 80 : Cukup
3. Dokumen dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai BAIK
Catatan :
Saran :
Rekomendasi :
;;;ilffi;;#"
Panduan Kurilculum Tinglat Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KTSP) poda Sekolah Luar Biosa 5l
Dinqs Pendidikon dqn Kehrdoyoor
Provinsi Jowo Tengoh
PENUTUP
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan dokumen Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa Tengah sehingga tercapai
Kelulusan dan Sistem Penjaminan Mutu Penilaian, (7) Inovasi Pembelajaran di Sekolah.
Ketercapaian target pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan dengan melihat (1)
Prestasi (Akademik dan Non-Akademik) Peserta Didik, (2) Kejuaraantrenghargaan
Kompetisi Siswa/Gunr/Sekolah.
KEPALA KEBT]DAYAAN
Muda
2001122 003
panduon Kurikulum Tingtrnt Satuan Pendiditan Berbasis Elektronik (e-KTSP) pada Selcolah Luar Biosa ,,J