Etika terhadap Allah merupakan wujud kepribadian diri kita dalam bermunajah kepada sang pencipta,
yaitu Allah swt, dengan cara bertakwa melakukan segala perintahnya dan menjauhkan segala
larangannya.
3 etika :
Menjaga hati
Menjaga pikiran Untuk menyucikan Allah dan seluruh tingkah lakunya diridai Allah
Menjaga tingkah laku
A. Al-Qur’an
Secara bahasa : Bacaan
Secara istilah : Firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara malaikat jibril yang merupakan mukjizat dan
menggunakan bahasa arab berisi tentang pedoman dan petunjuk
hidup bagi manusia.
Pesona kemujikzatan Al-Qur’an
Mukjizat dari segi Bahasa
Mukjizat dari segi Ilmu Pengetahuan
Mukjizat dari segi Syariat
Mukjizat dari segi berita ghaib
Fungsi dan tujuan al-qur’an
Sebagai petunjuk
Sebagai peringatan dan penyejuk
Sebagai sumber pokok ajaran islam
Pokok kandungan Al-qur’an
Aqidah (keyakinan terhadap rukun iman, dll)
Ibadah (penghambaan diri pada Allah)
Muamalah (hubungan antara sesama manusia)
Akhlak (pola perilaku manusia)
Hukum (cara pengambilan keputusan thd perbuatan manusia)
Sejarah (kisah umat terdahulu)
Dasar-Dasar Ilmu pengetahuan (biologi,antropologi, dll)
Dimensi Keilmuan dalam Al-qur’an
Tersurat (Al-Qur’an)
Tersirat (Alam dan kehidupan)
Mengakrabi Al-qur’an
Memantapkan keimanan
Memantapkan al-qur’an
Mengamalkan al-qur’an
Mendakwahkan al-qur’an
B. Hadits
Pengertian Hadits
Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa
perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan), atau hammiyah (cita-cita).
Hadits : Perkataan orang tentang sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah
SAW.
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah al Quran.
Fungsi hadits terhadap al Quran :
Menguatkan Hukum
Memberikan Rincian
Membatasi Kemuthlakan
Memberikan Pengecualian
Menetapkan Hukum Baru
Unsur-unsur Hadits
Sanad : Sandaran hadits atau rangkaian para periwayat yang menukilkan hadits.
Matan : Isi hadits.
Rawi : Orang yang menerima suatu hadits dan menyampaikannya kepada yang lain.
Jenis-Jenis Hadits
Qauliyyah (Perkataan Rasul)
Fi’liyyah (Perbuatan Rasul)
Taqririyyah (Persetujuan Rasul)
Hammiyyah (Cita-Cita Rasul)
Tingkatan Hadits
Mutawatir : Diriwayatkan oleh dan dari banyak perawi.
Masyhur : Pada awalnya diriwayatkan oleh seorang perorang tetapi pada tingkat
akhirnya diriwayatkan oleh banyak perawi.
Ahad : Hadis yang diriwayatkan hanya oleh seorang ke seseorang.
C. Ijtihad
Pengertian Ijtihad
Etimologis : kesungguhan
Terminologis : “Usaha mujtahid dengan segenap kesungguhan dan kesanggupan
untuk mendapatkan ketentuan hukum sesuatu masalah dengan
menggunakan metodologi yang benar dari kedua sumber hukum
al Quran dan al Sunnah.
Sumber-sumber Ijtihad
Ayat-Ayat al Quran
Hadis Rasul
Ijma para sahabat Nabi
Macam-macam Ijtihad
Qiyas
Menyamakan dengan menetapkan suatu hukum dalam perkara baru yang memang
belum pernah di masa sebelumnya terjadi akan tetapi mempunyai kemiripan
seperti manfaat, sebab, bahaya atau berbagai macam aspek dalam perkara yang
sebelumnya sehingga hukumnya sama
Ijma
Suatu kesepakatan hukum yang telah diambil berasal dari fatwa atau musyawarah
yang dilakukan oleh para Ulama mengenai suatu perkara yang tak ditemukan
hukumnya dalam Al-Quran atau hadits
Mashalih Mursalah (Imam Maliki)
Suatu cara untuk menetapkan hukum mengacu atas dasar pertimbangan manfaat
dan kegunaannya
Saddu Adzari’ah
Suatu cara memutuskan perkara yang mbah makruh atau haram untuk kepentingan
bersama atau umat.
Istishab
Suatu tindakan dalam melakukan penetapan ketetapan hingga hadir alasan yang
dapat mengubahnya
‘Uruf
Suatu tindakan untuk menentukan suatu perkara yang berdasar pada adat istiadat
yang senantiasa berlaku di masyarakat dan tak bertentangan dengan Al-Quran dan
hadits
Istihsan
Suatu tindakan dengan cara meninggalkan suatu hukum kepada hukum yang
lainnya dimana disebabkan adanya suatu dalil syara’ yang mengharuskan untuk kita
meninggalkannya.
Tingkatan Pengamalan Syari’ah
Taqlid (mengikuti pendapat ulama)
Ittiba’ (berusaha memahami proses ijtihad para mujtahid)
Ijtihad.
Tujuan ijtihad
Tujuan Ijtihad yaitu untuk memenuhi kebutuhan umat manusia dalam melakukan ibadah
kepada Allah Swt di tempat dan waktu yang tertentu.
Fungsi Ijtihad
untuk memperoleh solusi hukum. Kalau terdapat suatu masalah yang mesti diterapkan
hukumnya, akan tetapi tidak ditemukan dalam Al-Quran dan Hadits
Syarat menjadi ijtihad
Mujtahid harus bisa mengetahui ayat dan sunnah yang berkaitan dengan
hukumnya.
Mujtahid mengetahui beberapa masalah yang sudah di ijma’kan oleh para ahlinya.
Mujtahid mengetahui Mansukh dan Nasikh
Mujtahid harus bisa mengetahui bahasa arab dan ilmunya secara sempurna.
Mujtahid harus mengetahui ushul fiqh.
Mujtahid harus mengetahui secara jelas tentang rahasia-rahasia tasyrie’
(Asrarusyayari’ah).
Mujtahid harus bisa mengetahui kaidah-kaidah ushul fiqh.
Mujtahid harus mengeetahui seluk beluk qiyas.
Bab 4.
A. Thaharah
secara bahasa artinya suci, bersih.
secara istilah, thaharah artinya menghilangkan hal-hal yang dapat menghalangi sahnya
ibadah (seperti shalat dan thawaf) berupa hadats dan najis dengan menggunakan air atau
selain itu, atau mengangkat hukum najis itu dengan tanah.
Hukum Thaharah merupakan Fardhu ‘ain
Macam macam thaharah
Thaharah Haqiqiyah: bersuci dari najis (mughaladzah, mutawasithah dan mukhoffafah)
Cara-cara membersihkan najis :
1. Air suci mutlak
2. Bejana yang dijilat anjing, beliau memerintahkan untuk mencuci tujuh kali
dengan air (cairan suci), salah satunya harus dengan air yang bercampur tanah
3. Mensucikan pakaian dari air mani
4. Mensucikan pakaian dari air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI
5. Mensucikan pakaian dari darah haid
6. Mensucikan kulit bangkai
Thaharah hukmiyyah: Pensucian diri dari hadats baik besar atu kecil
Hadats terdiri dari dua macam, hadats ashghor dan hadats akbar.
Apabila ada hadats kecil pada diri kita, maka kita wajib berwudhu dalam melakukan
segala jenis aktivitas yang mewajibkan kita dalam kondisi suci, seperti: sholat dan
thawaf.
Jika kita memiliki hadats besar maka kita diwajibkan untuk mandi sebelum
melakukan aktivitas tersebut. Apabila ada halangan yang dibenarkan syar’i (seperti;
tidak ada air atau sakit) maka wudhu dan mandi bisa digantikan dengan
tayammum.
Hikmah Thaharah
Thaharah termasuk tuntunan fitrah. Fitrah manusia cenderung kepada kebersihan dan
membenci kotoran serta hal-hal yang menjijikkan.
Memelihara kehormatan dan harga diri. Karena manusia suka berhimpun dan duduk
bersama. Islam sangat menginginkan, agar orang muslim menjadi manusa terhormat
dan punya harga diri di tengah kawan-kawannya.
Memelihara kesehatan. Kebersihan merupakan jalan utama yang memelihara manusia
dari berbagai penyakit, karena penyakit lebih sering tersebar disebabkan oleh kotoran.
Dan membersihkan tubuh, membasuh wajah, kedua tangan, hidung dan kedua kaki
sebagai anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan kotoran akan
membuat tubuh terpelihara dari berbagai penyakit
B. Shalat
Hikmah Shalat
Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Menjaga kesadaran dan pengendalian diri
Motivasi dan terapi psikologis
Memupuk rasa persamaan, persatuan dan persaudaraan
Mencegah perbuatan keji dan munkar
Menanamkan disiplin diri terhadap waktu
Menolong memecahkan masalah
Menyehatkan tubuh dari setiap gerakannya
C. Shaum
Shaum Artinya menahan
Hikmah Shaum
Sarana untuk meninggalkan sesuatu yang haram
Mengalahkan hawa nafsu
Menumbuhkan sifat kasih sayang terhadap orang miskin
Mengalahkan setan dan melemahkannya
Melatih diri untuk muroqabatullah (merasa di awasi oleh Allah)
Menumbuhkan sifat zuhud terhadap dunia dan syahwatnya
Membiasakan seorang mukmin banyak (melakukan) ketaatan
Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Hikmah Haji dan Umroh
Mengikhlaskan seluruh ibadah
Mendapat ampunan dosa-dosa dan balasan jannah
Menyambut seruan Nabi Ibrahim alaihissalam
Menyaksikan berbagai manfaat bagi kaum muslimin
Saling mengenal dan saling menasehati
Mempelajari agama Allah subhanahu wa ta’ala
Menyebarkan ilmu
Memperbanyak ketaatan
Menunaikan nadzar
Memperbanyak dzikir kepada allah
Hipnotisme
Prana
Meditasi
Bab 5.