Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

JENIS-JENIS PENGENDALI

KELOMPOK 2
KELAS TI-40-04

Oleh:
- Brando Mikardoni Rumapea 1201170004
- I Gede Oka Mahendra 1201174221
- Ilham Akbar 1201174278
- Mitha Pramisty 1201172466
- Rachma Agustyorini 1201174416
- Tanisa Nabila Tasha 1201174205

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengenai Industri Kimia diawali dengan pembahasan berdasarkan
asal katanya, yang dimulai dengan kata “Industri” dan dilanjutkan dengan kata
“Kimia”. Kata Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang memiliki
arti yaitu buruh atau tenaga kerja. Istilah industri sering digunakan secara
umum dan luas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai
kesejahteraan. Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki manusia, kegiatan industri pun tumbuh dan
berkembang semakin kompleks.
Industri juga merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku
menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk
tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna
akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk-akhir”, selain itu produk
dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri
lain, yang disebut juga sebagai “produk-antara”. Kata produk dalam Kimia
Industri tentunya melibatkan Industri yang mempunyai hasil berupa zat kimia.
Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh
melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.
Sedangkan kata “kimia” dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sebelum
dan sesudah proses terjadi perubahan “identitas kimia” yang ditandai dengan
perubahan unsur-unsur penyusunnya dan atau perubahan massa molekulnya
ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut pada umumnya disebut
dengan “reaksi-kimia”. Bahan sebelum terjadinya proses reaksi kimia disebut
dengan “reaktan”, hasil dari reaksi kimia tersebut disebut dengan “produk”,
sedangkan proses reaksi-kimia yang memisahkan sebelum dan sesudah proses
menggunakan simbol panah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Industri Kimia?
2. Apa saja bahan dan proses pada Industri Kimia?
3. Apakah fungsi dari instrumentasi dan keselamatan kerja?
4. Jelaskan pengertian dari Sistem Peralatan?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari Industri Kimia.
2. Mengetahui bahan dan proses pada Industri Kimia.
3. Mengetahui fungsi dari instrumentasi dan keselamatan kerja.
4. Mengetahui pengertian dari Sistem Peralatan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Industri Kimia


Industri Kimia adalah industry yang mengkonversi bahan baku yang
mengandung unsur dan senyawa kimia dengan melibatkan proses kimiawi maupun
fisis, sehingga dihasilkan produk dengan nilai tambahan yang tinggi, dan dapat
dikonsumsi oleh konsumen (industry lain, manusia, hewan dan tumbuhan).
Contoh produk industry kimia :
 BBM → Petrokimia.
 Pupuk-pupuk sintetik.
 Zat warna untuk tekstil, plastic, cat.
 Obat-obatan.
 Bahan pembasmi hama/ serangga.
 Plastik, Serat sintetik.

Faktor –faktor produksi yang penting dalam industri kimia :

 Tenaga ahli ( ahli kimia dan sarjana kimia )


 Bahan-bahan
 Peralatan dan instrumentasi
 Energi untuk pengoperasian peralatan utilitas

B. Bahan Proses dan Energi


1. Bahan Proses
a) Bahan proses
Bahan proses dimasukkan kedalam peralatan teknik kimia diproses
dan kemudian dikeluarkan lagi. Agar bahan proses dapat digunakan secara
benar, sifat-sifat fisika dan kimia serta cara-cara penanganannya harus
diketahui secara pasti.

b) Jenis Bahan Proses


 Bahan baku adalah bahan bahan proses yang dimasukan kedalam
instalsi pada saat suatu proses sedang berlangsung.
 Produk antara adalah bahan baku yang terbentuk pada tiap tahap proses
produksi dan merupakan bahan baku untuk tiap proses selanjutnya.
 Produk Kimia adalah bahan proses tambahan yang terbentuk sewaktu
proses berjalan atau sudah ada dalam bahan baku.
 Limbah adalah semua bahan yang tidak berharga yang dihasilkan selama
proses produksi berlangsung atau pada akhir proses dan dibuang kea
lam (udara, air, dan tanah).
 Gas Inert adalah gas yang selama proses berlangsung tidak terurai dan
tidak bereaksi dengan bahan proses.
 Regenerat adalah bahan yang selama proses berlangsung atau pada
akhir suatu proses dapat dikembalikan lagi keadaannya seperti semula.
 Katalis adalah bahan proses yang berfunsi untuk mempercepat atau
menentukan arah suatu proses kimia.

c) Keadaan dan Sifat-Sifat Bahan Proses


1. Keadaan
 Isi dan analisanya sesuai dengan spesifikasi yang tertera.
 Dalam kemasannya.
 Warna dan bau normal.
 Kemasannya cukup baik.
2. Penyimpanan
Bahan proses harus disimpan dengan baik supaya tidak membahayakan
lingkungan dan tidak dipengaruhi lingkungan.
3. Metode Pengumpanan
Bahan proses harus diumpankan dalam urutan seperti yang tertulis
dalam prosedur dan dalam kondisi seperti yang disyaratkan untuk
proses.

2. Energi
Bentuk energy yang paling dalam industry kimia adalah :
 Bahan bakar (padat, cair dan gas)
Bahan bakar adalah bahan padat, cair/gas yang dapat bereaksi dengan
oksigen (udara) secara eksoterm.
Tujuan utama penggunaan listrik :
1. Cahaya (Penerangan).
2. Pemanas (Pembuatan air panas/kukus).
3. Penggerakan (Induksi, elektromagnetik, electromotor, dsb).
4. Elektronik (Instalasi pengukur, pengendali dan pengatur transmisi sinyal).
5. Elektrolisa (Penguraian senyawa kimia dengan menggunakan arus listrik).

C. Instrumentasi dan Keselamatan Kerja


1. Instrumentasi
Instrumentasi bertujuan untuk melakukan kontrol dari proses dengan
mengguinakan alat kontrol yang dapat mengendalikan dan mengetahui variabel-
variabel atau perubahan yang terjadi selamam proses berlangsung, seperti ;
tekanan temperatur, kecepatan, aliran serta variabel-variabel lain yang
berpengaruh.
Dalam pabrik biasanya terdapat 3 jenis instrumentasi :
1. Instrumentasi manual.
2. Instrumentasi semi otomatik.
3. Instrumentasi otomatik.
Alat kontrol yang digunakan adalah :
 Level indicator
 Temperatur indicator
 Flow controller
 Temperatur controller
 Presure indicator
 Presure conntroller
Dalam penggunanannya instrumentasi berfungsi sebagai :
1. Pemberi tanda atau sinyal bila suatu keadan telah tercapai.
2. Pemancar: Memberi informasi dari besaran yang diukur suatu titik
tempat yang dikehendaki.
3. Perekam
Dengan menggunakan alat-alat kontrol tersebut diharapkan :
 Mengukur semua kondisi oprsi pada setiap peralatan
 Dapat mengetahui dan melokalisir kerusakan dan kebocoran pada alat
dengan cepat.

2. Keselamatan Kerja
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keselamatan kerja adalah :
a) Plant lay out
Plant lay out membantu efisiensi kerja, pemeliharaan alat dan
keselamatan kerja.
b) Bahaya (hazard) didalam proses plant
1. Flamable dan explosivitas
Untuk menanggulang hal ini maka disain peralatan harus didasarkan
pada karakteristik bahan-bahan yang akan diproses.
2. Hygine
Harus diperhatikan adanya bahan-bahan kimia beracun (toxic)
korosif (corrosif) radioaktif (radioactive subtances) dll.
3. Mechanical
Bahaya yang diakibatkan aleh alat-alat yang bergerak
c) Mechanical design
Untuk keamanan proses, semua mechanical design harus disesuaikan
dengan standart yang berlaku.
d) Bangunan
e) Perlistrikan
f) Alat pemadam kebakaran dan sistem alarm
g) Peraturan keselamatan kerja

D. Sistem peralatan
1. Jenis Oprasi Sistem Peralatan
Bermacam-macam peralatan yang digabung menjadi satu sistem untuk
mendukung suatu proses produksi disebut sebagai instalasi kimia.instalasi kimia
mempunyai cara oprasi yang berbeda-beda,yaitu:
 Instalasi yang bekerja secara continu (berkesinambungan)
 Instalasi yang bekerja secara tak kontinu
 Instalasi yang bekerja secara kombinasi
2. Deskripsi sistem peralatan
Untuk perancangan, pembangunan. dan pengoprasian instalasi kimia,
Peralatan harus digambarkan dengan benar sesuai dengan fungsinya yaitu
dengan menggunakan symbol-simbolnya.
Diagram alir merupakan jembatan komunikasi antara bagian oprasi dan teknik
untuk menerangkan adanya perancangan baru atau perubahan. Setelah
pemasangan peralatan diagram kerja merupakan dasar kerja yang penting.
3. Standarisasi sistem peralatan
Agar pembuatan dan penginstalasian peralatan kimia serta penggantian bagian
peralatan tidak mengalami kesulitan maka ukuran, perlengkapan dan material
peralatan tersebut perlu distndarisasi. Misalnya, DIN (Deutsche Industrie
Norm), Norma Basier (Basier Norm), dan lain-lain.
4. Perancangan dan penataan sistem peralatan
Dasar-dasar yang penting untuk perancangan dan penataan sistem peralatan :
 Persyaratan ditinjau dari segi proses (proses, besaran proses,seperti;
temperatur, tekanan, sifat korosi dari bahan proses)
 Persyaratan keselamatan kerja
 Persyaratan proses yang ekonomis

Anda mungkin juga menyukai