Anda di halaman 1dari 43

MANAJEMEN INDUSTRI

&
PENGENDALIAN MUTU

Br. Angel Nadut SVD, MSi


Pengantar
Bidang keahlian manajemen industri adalah bidang
keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik
industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem
usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan
bertumpu pada keunggulan SDM dalam menghadapi
lingkungan usaha yang dinamis.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam
manajemen industri antar lain: manajemen keuangan,
manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen
sumber daya manusia, manajemen pemasaran,
manajemen keputusan dan ekonomi Teknik.
Esensi manajemen industri ditentukan oleh:
1) Filosofi, kebijakan dan strategi industrialisasi:
pendalaman struktur industri dan ke arah mana sektor
tersebut akan dikembangkan, yaitu pengklasifikasiannya
atas kode International Standard Industrial Classification
for All Economic Activities (ISIC) beserta tingkatan produk
dan konsumsinya,
pewilayahan industri dan persebarannya;
peluang, tantangan dan permasalahan dalam konteks
nasional maupun global;
prioritas bidang pengembangan industri beserta tahapan
dan pola penanganan dalam mewujudkan pembangunan
wilayah yang utuh, serasi dan terpadu;
berdasarkan lingkungan internal dan eksternal atas
program pokok dan penunjang.
Pendahuluan
1.1 Pengertian Kimia Industri
Industri : merupakan suatu proses yang mengubah
bahan baku menjadi produk yang berguna atau
mempunyai nilai-tambah.
“Kimia” dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
sebelum dan sesudah proses, terjadi perubahan
“identitas kimia” yang ditandai dengan perubahan
unsur-unsur penyusunnya dan atau perubahan massa
molekulnya ataupun struktur molekulnya. Proses
tersebut umumnya disebut dengan “reaksi-kimia”.
1.2 Jenis Produksi Industri Kimia
Produk dalam Industri kimia dibagi atas:
Produk-akhir: dapat digunakan secara langsung oleh
konsumen sebagai pengguna akhir
Produk-antara: dapat digunakan sebagai bahan baku
oleh industri lain.
 Bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat
diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia,
pertanian atau sumber-sumber lain.
Hubungan antara bahan-baku dengan produk baik
produk-akhir maupun produk-antara dapat dilihat pada
gambar berikut:
Sumber Bahan baku: Produk Idustri:
Tambang • Makanan
Hutan • Kesehatan
• Pakaian
Pertanian INDUSTR • Perlindungan
Laut I KIMIA •Transportasi
Minyak Bumi •Komunikasi,
Udara dll
dll

BAHAN BAKU PRODUK


(RAW (KEBUTUHAN
MATERIAL) DASAR MANUSIA)
Proses/reaksi kimia dapat terjadi pada kondisi fisik
tertentu, misalnya suhu, tekanan ataupun pada fasa
tertentu.
Contoh proses pembuatan asam nitrat secara
komersial:
 bahan-baku: Oksida Nitrit (NO), yang diproduksi dari
oksidasi amonia pada fase gas, melalui reaksi :
4 NH3 + 5 O2 → 4 NO + 6 H2O 
Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor : pada
tekanan 8,2 atm dan suhu 227oC dengan komposisi
15% mol amonia pada udara.
Apabila kondisi operasi tidak memenuhi syarat
tersebut, maka reaksi tidak akan terjadi.
Keadaan mula-mula dari udara sebagai reaktan pada
persamaan di atas berada pada kondisi tekanan 1 atm
dan suhu kamar (sekitar 27oC).
Oleh itu, sebelum masuk (umpan) pada reaktor, maka udara
harus diubah kondisi operasinya dulu dengan jalan menaikkan
suhu dan tekanannya sehingga sesuai dengan kondisi operasi
yang diperlukan untuk reaksi, yaitu 8,2 atm dan 227 oC.
Perubahan kondisi operasi ini dikategorikan dengan
“perubahan kondisi-fisis”, dimana tidak terjadi perubahan
identitas kimia.
Untuk merubah kondisi-fisis dari suatu bahan (zat) diperlukan
peralatan (equipment), seperti peralatan “penukar-kalor” (heat
exchanger) yang digunakan untuk mengubah suhu,
“kompresor” alat untuk menaikkan tekanan material fase gas
dan lain-lain.
2. MANAJEMEN INDUSTRI
2.1 Konsep manajemen:
Konsep manajemen adalah seni mengatur hubungan
antarsesama manusia dalam suatu organisasi atau
kepemimpinan.
Setiap individu dalam satu manajemen harus memiliki
tugas yang jelas yang ditandai dengan struktur dan posisi
tertentu dalam suatu unit yang dikenal dengan istilah
organisasi.
Sedangkan secara lebih terperinci definisi dari manajemen
secara harfiah (bahasa prancis) adalah the art of
conducting, directing.
2.2 Manajer
Di dalam manajemen dikenal istilah manajer, yaitu seseorang
yang mengkoordinasikan atau mengatur pekerjaan dalam
suatu organisasi yang mempunyai tujuan tertentu.
Tugas dari manajer adalah POLC (Planning, Organizing,
Leading, and Controlling):
Planning : menjelaskan tujuan, membangun strategi untuk
mencapai tujuan, merencanakan pembangunan/pekerjaan.
Organizing: membuat struktur pekerjaan untuk mencapai tujuan
dan menentukan siapa yang harus menyelesaikan pekerjaan itu.
Leading : bekerja dengan tim, memberikan motivasi kepada
rekan satu tim untuk mencapai tujuan.
Controlling : memonitoring, membandingkan dan mengkoreksi
pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan.
Kapasitas/kualitas diri yang harus dimiliki oleh
seorang manajer:
Kemampuan interpersonal (charisma, berfigur leader, dll),
kemampuan informational (mampu memonitor dan
menyampaikan informasi dengan baik),
Kemampuan memutuskan pendapat.
Secara teknis seorang manajer harus:
 mampu berinteraksi dengan rekan satu tim, dengan rekan satu
organisasi dan dengan orang di luar organisasinya.
 Mampu menjadi contoh secara pemikiran maupun tindakan.
 memiliki conceptual skill yang tinggi karena inti dari seorang
manajer adalah bagaimana dia mampu berfikir dalam membuat
konsep yang abstrak namun diterima dan dapat dilaksanakan
dengan baik dalam suatu organisasi.
Seorang manajer juga harus peka terhadap perubahan-
perubahan yang ada dan selalu terjadi yang pastinya
berpengaruh terhadap perencanaan yang dibuat;
misalnya:
Digitalization yang berdampak pada pembatasan jumlah
pegawai, tempat kerja atau rapat yang bisa dilakukan
secara virtual tanpa harus bertemu dalam satu tempat
tantangan keamanan maka perlu disiapkan manajemen
risiko
meningkatnya competitor yang akan mempengaruhi
jumlah customer, harus adanya inovasi, dll
2.3 Organisasi dlm suatu industri
Bentuk atau struktur organisasi berdasarkan fungsi tugas
dan system koordsinasinya, diantaranya adalah :
organisasi hirarki
terpusat
circular/flat
matriks
suatu organisasi berjalan atau hidup dikarenakan adanya
Visi dan Misi dimana melalui visi dan misi ini dibuat
strategi yang kemudian menelurkan taktik dan dengan
taktik ini mengharuskan adanya sebuah struktur yang
berfungsi menjalankan organisasi
TEKNIK MENGAMBIL KEPUTUSAN
Keputusan : sebuah pilihan yang diambil dari beberapa altenatif yang
ada.
Pengambilan keputusan harus melalui proses karena sebuah keputusan
harus mempertimbangkan faktor-faktor yang terus berubah, banyak
titik pandang dan informasi yang mungkin tidak jelas.
Seorang manajer atau decision maker mempunyai pendekatan-
pendekatan dalam pengambilan keputusannya, beberapa diantaranya
adalah:
-  pendekatan logis (rasional)
-  pendekatan intuitif: berdasarkan bisikan hati tanpa melalui penalaran
dan intelektualitas (memecahkan masalah ssecara bawah sadar).
-  pendekatan ragu-ragu (tidak dapat diputuskan)
-  pendekatan kata hati (impulsif): cepat bertindak secara tiba-tiba
menurut gerak hati
Alur pengambilan keputusan
 Mendefinisikan masalah
 menyusun persyaratan
 menetapkan goal /tujuan
 mengidentifikasi tujuan
 mendefinisi kriteria
 menyeleksi alat pengambilan keputusan
 mengevaluasi alternatif terhadap kriteria
 memvalidasi solusi
 mengimplementasikan keputusan terhadap definisi
masalah
Beberapa pilihan sebagai teknnik untuk mengambil
keputusan diantaranya adalah :
simple weighted yaitu dengan cara menentukan kriteria
dan menentukan bobot kriteria yang telah ditentukan, ciri
penggunaanya mengunakan tabel
cost benefit analysis yaitu menggunakan rasio
(perbandingan) antara cost dengan benefit. Yang
diperlukan dalam analisa ini adalah menentukan kriteria
biaya dan kriteria manfaat.
decision tree method, pengambilan keputusan dengan
mempertimbangakan probabilitas-probabilitas yang ada
dan membuat alternatif keputusan sehingga mampu dibuat
secara logis meskipun pendekatannya adalah impulsif atau
pun intuitif.
3. MANAJEMEN PRODUKSI
 Manajemen produksi dan operasi merupakan
manajemen dari suatu sistem informasi yang
mengkonversikan masukan (input) menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa.
 Manajemen operasi sangat penting karena
manajemen operasi dibentuk untuk membuat suatu
alur produksi yang lebih efisien, produktif dan
efektif.
Sistem produksi mempunyai 3 unsur penting, yakni
masukan (input), pentransformasian (transformation)
dan keluaran (output).
Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem
untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang
dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota
masyarakat.
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan
unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu
dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan
menjadi keluaran.
Perbedaan mendasar bentuk operasi barang dan jasa
Barang Jasa
 Nyata (tangible) : ada bukti  Tidak nyata (intangible)
 Dapat disimpan  Tidak dapat disimpan
(inventorizing)
 Tidak ada interaksi antara  Ada interaksi langsung
produsen dan customer antara produsen dan
secara langsung customer
 Mudah menentukan  Susah menentukan
kepastian kualitas produk kepastian kualitas (quality
assurance) produk
 Contohnya: pertanian,  Contohnya : jasa
pertambangan, transportasi, hiburan,
manufacturing penginapan, dll

Suatu manajemen operasi sangat penting, karena manajemen


operasi dibentuk untuk membuat suatu alur produksi yang lebih
efisien, produktif dan efektif.
PERENCANAAN PEMANFAATAN BARANG BAKU
DAN STRATEGI LAYOUT INDUSTRI

Untuk meproduksi barang yang


sesuai dengan kebutuhan,
perhitungan dan kebutuhan
konsumen, dibutuhkan
perencanaan yang matang untuk
mendapatkan kuantitas maupun
kualitas yang baik.
Alur atau langkah yang harus dijalankan
dalam membuat material requirement
planning adalah sbb:

1) mengatur dan mengidentifikasi serta mendaftar bahan


baku yang dibutuhkan
2) menyiapkan jumlah bahan baku setiap produk agar
mendapat perencanaan yang matang untuk jumlah produk
yang massal
3) manghitung jumlah material yang dibutuhkan dengan
memperhitungkan pula jumlah stok yang ingin
diinventarisir
4) mengidentifikasi supplier (pemasok) untuk mencari harga,
kualitas, lead time, layanan pasca bayar dan garansi serta
kehandalan pemasokan.

Syarat, keperluan
Untuk memaksimalkan hasil dari produksi perlu dikaji
pula penempatan dari pekerja, fasilitas dan barang-
barang yang berkaitan dengan proses produksi atau
yang biasa di sebut dengan layout strategi .
Jenis-jenis strategi layout diantaranya adalah :
layout berbasis produk
layout berbasis proses produksi
layout berbasis pemasaran/ display
PRODUCT LIFE CYCLE, STRATEGI PROSES DAN
MANAJEMEN KAPASITAS
Product life cycle dibuat untuk membantu memahami perubahan
produksi dan utamanya pendapatan dari awal produksi sampai
akhir.
Tahapan- tahapan yang dikenal dalam diagram PLC adalah:
1) Tahap introduction, ditandai dengan penjual menggencarkan
kampanye atau promosi produknya sedangkan jumlah barang
masih sangat minim sehingga berdampak pada profit yang
diinginkan.
2) Tahap growth, dimana produk mulai banyak dicari dan penjual
menjual produk sebanyak yang bisa dijual, keuntungan mulai
naik tetapi sudah mulai ada competitor yang memperhatikan dan
mencoba meniru produk sehingga di ujung pertumbuhan ini
akan ada penurunan profit.
3) Tahap Maturity masa dimana competitor telah
bermunculan sehingga proses persuasif (pendekatan yang
meyakinkan) untuk menarik konsumen semakin digencarkan
di satu sisi, cara yang efektif diantaranya adalah menurunkan
harga barang sehingga profit pada tahap ini sudah cenderung
menurun.
4) Tahap Decline, telah muncul produk-produk baru yang
lebih menarik dan mengalihkan konsumen sehingga
otomatis margin keuntungan telah turun secara drastis dan
yang dilakukan produsen adalah mencoba memprtahankan
konsumen yang lama dan sambil mencari kesempatan untuk
menambah konsumen baru.
STRATEGI PRODUKSI
N Jenis strategi Kelebihan kekurangan
o Produksi
Fleksibilitas produk lebih besar Membutuhkan lebih banyak
1 Strategi Fokus tenaga terlatih
Proses Kegunaan peralatan Lebih umum Perencana dan control
produk lebih sulit
Investasi awal relative rendah Utilitas peralatan rendah
Variasi produk tinggi
Strategi focus Lebih terstruktur dibandingkan
2 pengulangan strategi focus produk
(repetitif) Proses berkesinambungan
Lebih ekonomis

Variable cost rendah Fleksibilitas produk rendah


3 Strategi Fokus Pekerja sedikit tetapi Peralatan lebih special
Produk terspesialisasi
Production planning dan control Umumnya modal awal
lebih mudah relative lebih besar
Utilitas peralatan lebih tinggi
MANAJEMEN BERDASARKAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Sistem manajemen berkaitan dengan SDM harus
dapat menyatukan semua elemen atau unsur dalam
suatu industri agar dapat berjalan dengan baik.
Secara garis besar terdapat tujuh elemen sistem
yang perlu diatur yaitu:
1. Manusia
2. Material
3. Metode
4. Mesin
5. Market
6. Lingkungan
7. Keuangan
Sistem manajemen yang baik pada suatu industri
harus dapat menyatukan sekumpulan karyawan
(manusia) yang bekerja secara kontinyu, yang
dapat mengubah material agar dapat bernilai
lebih, dengan menggunakan peralatan (mesin)
dan metoda tertentu, dimana jumlah dari
produksi material tersebut tergantung dari
kebutuhan konsumen atau pasar (market) dan
juga harus memperhatikan faktor lingkungan
baik secara mikro maupun makro.
Kolektivitas manusia dalam suatu organisasi
mempunyai kemampuan (skill), pengetahuan
(knowledge), pengalaman (experience) yang
berbeda.
Organisasi dalam suatu industri (perusahaan) dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu: manajemen puncak,
manajemen menengah dan manajemen pelaksana.
1) Manajemen puncak
Tugas dan tanggungjawab Manajemen puncak /
manajemen tertinggi, adalah memutuskan hal-hal
penting dan mengatur hal-hal yang menyangkut
kelangsungan hidup dan keberhasilan dari organisasi
atau perusahaan tersebut.
Yang duduk pada manajemen puncak disebut dengan
Direktur dan juga pemilik modal dalam perusahaan,
atau yang tergabung dalam bentuk dewan (dewan
direksi, dewan komisaris). Dewan Direksi dapat terdiri
dari Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Umum
serta Direktur Produksi dan Teknik.
2) Manajemen menengah,
Terdiri dari pimpinan-pimpinan pabrik/industri atau
kepala-kepala divisi. Tugas dari bagian ini adalah
mengembangkan dan menjalankan rencana-rencana
yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
3) Manajemen pelaksana,
Terdiri dari personil yang melaksanakan tugas
yang telah dikembangkan oleh manajemen
menengah dan bertanggung jawab kepadanya.
Secara umum, dalam suatu perusahaan atau industri,
person (orang) yang bekerja didalamnya terdiri dari:
1) Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan
(untuk perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik
Swasta) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya
dibantu oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas
untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh
Direktur Utama dibantu oleh Direktur Teknik dan
Direktur Keuangan dan Umum.
2) Direktur Teknik membawahi bidang teknik dan
produksi. Sedangkan Direktur Keuangan dan Umum
membidangi kelancaran keuangan perusahaan.
Secara umum, dalam suatu perusahaan atau industri,
person (orang) yang bekerja didalamnya terdiri dari:
3) Beberapa Kepala bagian yang berada dibawah direktur-
direktur diatas akan bertanggung jawab membawahi
bagian dalam perusahaan, sebagai pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab.
4) Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi
dan masing-masing seksi akan membawahi beberapa
karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya.
5) Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa
kelompok regu yang setiap kepala regu akan bertanggung
jawab kepada pengawas masing-masing seksi.
Pembagian tugas dan tanggung jawab
personalia tersebut apabila dihubungkan
dengan tingkat pendidikan minimal adalah
sebagai berikut :

Direktur Utama                       : Sarjana semua jurusan

Direktur Teknik dan Produksi   : Sarjana Teknik Kimia / Mesin / Elektro

Direktur Keuangan dan Umum : Sarjana Ekonomi / ISIP / Hukum

Staff Ahli                                : Sarjana Teknik Kimia / Mesin/ Elektro

Kepala Bagian Litbang             : Sarjana Teknik Kimia / Kimia

Kepala Bagian Produksi           : Sarjana Teknik Kimia

Kepala Bagian Teknik              : Sarjana Teknik Mesin

Kepala Bagian Pemasaran       : Sarjana Ekonomi

Kepala Bagian Keuangan         : Sarjana Ekonomi

Kepala bagian Umum              : Sarjana Hukum / FISIP

Kepala Seksi                           : Sarjana Muda / DIII

Operator dan karyawan biasa  : SMK / SMU / sederajat/ D III

Sekretaris                              : Akademi Sekretaris

Medis                                     : Dokter

Perawat                                 : Akademi Keperawatan

Sopir dan Satpam                    : SMK / SMU

Pesuruh dan Cleaning Service  : SMP / sederajat
Pembagian tugas dan tanggung jawab
personalia tersebut apabila dihubungkan
dengan tingkat pendidikan minimal adalah
sebagai berikut :

Direktur Utama                       : Sarjana semua jurusan

Direktur Teknik dan Produksi   : Sarjana Teknik Kimia / Mesin / Elektro

Direktur Keuangan dan Umum : Sarjana Ekonomi / ISIP / Hukum

Staff Ahli                                : Sarjana Teknik Kimia / Mesin/ Elektro

Kepala Bagian Litbang             : Sarjana Teknik Kimia / Kimia

Kepala Bagian Produksi           : Sarjana Teknik Kimia

Kepala Bagian Teknik              : Sarjana Teknik Mesin

Kepala Bagian Pemasaran       : Sarjana Ekonomi

Kepala Bagian Keuangan         : Sarjana Ekonomi

Kepala bagian Umum              : Sarjana Hukum / FISIP

Kepala Seksi                           : Sarjana Muda / DIII

Operator dan karyawan biasa  : SMK / SMU / sederajat/ D III

Sekretaris                              : Akademi Sekretaris

Medis                                     : Dokter

Perawat                                 : Akademi Keperawatan

Sopir dan Satpam                    : SMK / SMU

Pesuruh dan Cleaning Service  : SMP / sederajat
Pembagian pekerjaan berdasarkan jam kerja di
perusahaan, yang beroperasi secara kontinyu (24
jam perhari, dan 330 hari dalam setahun), dan
sisanya digunakan untuk perawatan dan
perbaikan; dalam menentukan jam kerja,
karyawan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1) Karyawan non shift ( Daily )
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak
menangani proses produksi secara langsung.
Karyawan non shift terdiri dari Direktur, Kepala
Bagian, Kepala Seksi dan karyawan bagian
administrasi.
Karyawan non shift dalam satu minggu akan bekerja
selama 5 hari mulai jam 08.00 – 17.00 dengan masa
istirahat selama 1 jam antara jam 12.00 –13.00.
2) Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang langsung
menangani proses produksi atau mengatur bagian-
bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
hubungan dengan keamanan dan kelancaran
produksi.
Karyawan shift terdiri dari kepala regu dan operator
produksi, sebagian dari bagian teknik dan bagian
keamanan. Para karyawan shift bekerja bergantian
sehari semalam.
Karyawan shift dibagi dalam 3 shift dengan
pengaturan sebagai berikut :
Shift pagi: pukul 08.00 – 16.00
Shift sore : pukul 16.00 – 24.00
Shift malam : pukul 24.00 – 08.00
Karyawan shift ini dibagi menjadi 4 regu, yaitu 3 regu
bekerja dan 1 regu istirahat atau libur yang dilakukan secara
bergantian.
Setiap regu mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur
untuk setiap shift dan masuk lagi untuk shift berikutnya.
Untuk hari libur nasional, regu yang bertugas tetap masuk
diperhitungkan sebagai kerja lembur. Jadwal kerja dari
karyawan sift, dengan bentuk 3 hari kerja dan 1 hari libur,
MANAJEMEN MUTU

Anda mungkin juga menyukai