/7',

dV

NI

V=

4r
J

s0pqasax lslpg

I p!r!r
l.it

,?

r\
\,r

(ravxt

etoSSuv)

pr']eu'puJ@ ruerxEqeru : IreIU-e

0rl

uue{Ef 'setrrJ

'g '11
V)9NWYS truYgNgd

001 'oN u,(eg Surdeg

,(8o1ouqca1 Jo alnlnsul srourlll

uelrplpued uuuu,(e1a6 lrtnlasla leqe[a64selsosy ]ntlellC

yYAON'g

SSINYI'

,{3o1ouqce1 Jo alntrtsul srourTII

uelrppued uuue,{eya4 rotue) uup

{ruiapuIv ueue,{e1a4 rsrlrq enle) uep
'uasnJnr enie)')ru)IeJ lequiEc Jose]old

NOOC,\O SYWOHI NHOf

,(3o1ouqoe1 Jo

olntrsul srout[[I

uusnJnl Bnls) uBlue}^tr

:{ruleJ rBqruec sntueurg Jose]old

'r'rrH

^ous.I

NYAI

,(3o1ouqcel Jo elnlusul sloullll

uesnJnl Bnlo) ueluBI^J
:IrU)IaI JequuD snlrroura lossJord uetuel^J

('tvrV) uslNsds'rrJal
,{1rs:e,rlu11 htr T V sexel
IruIaJ requec snlrJaua losaJojd

^uNaH
ueluul^l

('wry)'r'raHrrrl4l yl'ry

,(1ts:a.rru6 I J ?? V suYaI
JeqrueD sntrroura losejotd uquetr

IruIeJ

('w'rV) syJassrC

'fl xJrusosud

f#',"

'iH

ffi
4I
i,

solaqasax lslpg

I p!r!l

\1
kr

Giesecke, Frederick E.
Gambar Teknik / Frederick E. Giesecke . . . [et. al.]; alih bahasa,
Rahim Gussito, Zulkifli Harahap; editor, Hilarius Wibi Hardani'

-- Ed. 11. -- Jakarta: Erlangga,

.. jil ; .cm.

2001

Judul Asli : Technical drawing

ISBN 979-688-119-5 (no. iil. lengkap)
rsBN 979-688-120-9 (jil. 1)
rsBN 979-688-121-7 (ln. 2)

l.
lll.

l.
ll.

Gambar teknik.
Gussito, Rahim,
lV. Hardani, H. Wibi

Giesecke, Frederick E
Harahap, Zulkifli.
604.2

GAMBAR

TEKI\lIK,

Giesecke, Mitchell, Spencer,

EDISI KE-11
Hill, Dygdon, Novak

Judul Asli:

TECHNICAL D R ^r\A/l Nl G, Eleventh Edition

Giesecke, Mitchell, Spencer, Hill, Dygdon, Novak
Copyright O 2000 by Prentice Hall. Upper Saddle River, NJ 07548.
Hak cipta @ dalam Bahasa Ingglis 2000 pada Prentice Hall.
Hak terjemahan dalam Bahasa Indonesia pada Penerbit Erlangga, berdasarkan
perjanjian pada tanggal 10 Desember 1999.

Alih

Bahasa

Ir. Rahim Gussito

Ir. Zulkifli Harahap

Editor

H. Wibi Hardani. S.T

Korektor

Andri Widiyanto
Rr. Hulupi B.W.B

Buku ini diset dan dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan Power
Macintosh G4 (Times l0)

87

6 5 4 3 2 |

06 05 04 03 02

0r

Dicetak oleh

PT Gelora Aksara Pratama

ALL RIGHTS RESERVED. No part of this book may be reproduced. stored in

retrieval System, or transmitte<l. in any fbrm or by any means electronic or mechani-

cal, photocopying. recording, or otherwise without prior rvritten permission from the
publisher.

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanl'ak' mentfotokopi, baik sebagiutt

maupun keselttrulrun isi buku ini serta memperjualbelikannt'a tartptt izin tertulis dari

Penerbit Erlangga.

O HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG.

Tn>lnq-nlnq ue>lssEJalu e,^ASISBI{EIU e,^aqBq

rruel Bpede{ uu>lElBSuaIU qElal lnllnrlsul
ErEd 'n{nq {ISIJ uBrn{n uBIEp uBlnsn,(uJd .
'lrsnpul Elunp ruulup >llu{el ffqruuS3uetu

ISIpg '{lu>Iel ruqtuuC nIUII rtsep drsurrd-drsur:d

Suetuel uelledup EpuE ESIq 3ue( 4eqret uesuln UEI
rDqMD) nlnq seleqese) lslpS
-JB,^AEuer"tr

ryI

llu4al

svlfslsll) lslof r

nurlr ry;rseds uerulerued tloro,(ueu ?ue [" (1t13 t1

-1odg ntqdo"tg).,{IJBJC u1oJos,, :nJeB JnlrJ .

'nreqrel ISNV JBpuels Iqnueueu

{nlun q?>lssuJeq {IDIo1 ruqrueS ]nqluetu

nulr Sueluel qnrnle,(ueru eJuces uunJBqued .
'rsueraloJ uEp J?qruBc
uBJn>lO uelJeqlued Sueluel nruq ueseln .
'qEq nlBS ulepp

i
I

ue{lpehp

;nrng

uESIInued uup ueunrlsul

uu3uap ruqrueg uutenqrued Suuluel IJeletr l

'Irtsnpul te8eqreq rreP SuuteP

Bue.{ qupseu I{EIesBIu uelqe8uele3ueuI lnqes

-Jal nJuq Iuos-Fos 'ruEq [Eos-lBos 09 qlqe'I .
'lul qeq ePed e,{uuenlueq
sep't$o1ouq)al paD 3u1taau13ug 3u1tn7
-cotnuo14 nlnq Suere8ued'sroq111 r3o1ou1e1
l$ltsq uup uertledp;1 edoreg roseSord epedel
qrsE{ EUIIJoUAq SnsnQI BJeCeS IluI?) 'ISIAoJIp
u,(uqnuedes qu1el 3uu,( (ssacotd ?uttnlcot

-nuotu) >lnpord uutunqrued seso-td 3uu1ue1

' (3 uu ap

ow

p a sD q

rutD4 s uo

-rued uuryesepreq Iepou nele

;

i
I

i
I

I
I

I
I

I
I

r)

qug

uesvleq

>lrrleuered

Iepou uep 'CE pllos leporu Sueluel ueseln

qndlleu Suurules Iul qeg 'rI qeg tuelep
(ssacotd uStsap) eucuor uelunquted sesord
Suuluet qrun1e,{ueru qrqel qnul 3ue,( ueseln .
:uee,ldetulJslel lu.(undrueru IUI ISIpa
'e,(urunleqes tslpe ue>lSurpuuqtq'u,,{urlur uer le,(ued
e8ulueur de1e1 ltqrues 1ul n>Inq tuepp n]ueual {edse
n>lnq nulurued 0E Irep

'qeqnJeq ledec ntr8eq 3uu,( SuePrq

nlens rrep uu8ueluel rdupeq8ueu uep ueresud

r>lnseruaru

Iul n{nq

{nlun e,\\sIstqeu ueldetsredrueu

'uEI>lltuep

ueBueq'}ul

Sueprq

qeqn8ueur uulsuo{ ereces 3ue.( rueq uelrdruerelel

uup r3o1ou1e1 uelredtuu,(ueru eqesnreq qElol

nurluo{ etuces Sururtt1 lu)tuqcal'rrq1ere1'u(u
-ueureSSue8 ruepp trldruo1 3uu,( (111s pcrqderS)
requeSSuetu uepduerelel nluns refunduelu UBIB
rur n{nq ruelup ruquIBS-requre8 uu8uep pdtuurel
8ue.,( u,ttstseqp6 'luJn{u 3ur1ed uep Isulredrel
'{ruqret 3uu,{ rc3uqes t8ul uu4n8urrp {Bpll ueresed
rp 8uu( requreS-ruquuS uelndunl uulpseq8ueu
qBIe] rur n{nq'enpe) 'Irlpuas u.(uuululeduralu uep
BJeqtuolu EAASISEqEuI EJed SuoJopuotu {nlun >lIJBu
-eu dnlnc rur n>lnq r8epde 'e,{uturuqeuau qepnlu
ledep e,trsrsuquur ered ru8e e.(usulel-seleles ue8uep
drsurrd durles uelSuereueu qulepu rur nlnq uenlnl
'erueued alISBqJeq nlrSeq rur ru1nq ede8uehl 'lul

qelln{ ue>Ilusele.(ueu E{oreu Lpleles

BUIBI IeduBS

uDIqBq e>leJetu (ecuere;er luuotssa;ord) ueeheled

ruelBp uBnJB ruSeqes IuI n{nq ue>leunSredueu
qlel E.^ASISEquu >p(ueq uup 'reqrue8 ISE>IIunuo{
Sueprq urelup Jequns re8eqes IuI n{nq epudel
elaretu ue8untuu8rele>1 rrepefuaur rlBlel BASIseqBu

undneu Jnl{nJlsul >lleg 'E,AASIsEquu elnl nlBS IJep

qrqel upede>1 (uotlectununuoc pcrqder8) reque8
rse{runuo{ Etec-ere) uep uuuues>l1ed uelrele8ueru
(ryln1e1 reqrueg uelenqure4) Sulmotq 7oc1a
n:11nq 'rlrpturet unq4 qnlnd tueue IJBp I{Iqe'I

-1edse uultulSutueur {uun

qe1e1

qrqel uuulumued tlnrnueru qlel Iue{ 'IuI rueqrel

rsrpa ue8uaq 'rut uureleled eleru {nlun rnletp 8ue,(
Jequns re8eqes n{Elraq I{lel lul DInq 'ISIpe ruep

-tl?al

INI N)Ng ENVIN]II

I
)

I N

IT

4\

\r' I

Vi

KATA PENGANTAR

Gambar Teknik yang ada berukuran terlalu

besar. Di lain pihak, mereka menginginkan
mahasiswanya memperoleh bahan acuan yang

bermutu. Untuk mencapai kedua tujuan ini,

kami telah meniadakan bab-bab tentang

Gambar dan Diagram (Graphs and Diagrams)

dan tentang diagram penyebarisan yang ada

dalam edisi sebelum ini, dan memasukkannya
dalam format file pdf Adobe pada sebuah CD
tersendiri. CD ini juga mengandung lebih dari

30 animasi mengenai konsep-konsep ilmu

Gambar Teknik.
Situs Web http://www.prenhall.com/giesecke

pertanyaan kuis tambahan (extra quiz) dan alatalat lainnya yang direncanakan untuk membantu
persiapan-persiapan dalam kelas. Sebagai tambahan, manual ini menyertakan CD-ROM baru yang
berisi arsip-arsipjawaban untuk lebih dari 450 soalsoal Gambar Teknik Giesecke. Soal-soal tersebut
dibuat dalam format dwg dan dwf demi kemudahan
akses elektronis dan display. CD ini juga meliputi
arsip-arsip pdf dari semua art (gambar) di buku ini
demi integrasi yang cepat dalam jaringan internet.
Sudah lama para instruktur minta suplemen ini dan
kami dengan senang hati menyediakannya dalam
edisi baru ini.

yang sekarang telah diperbarui bahkan memuat

BUKU KERJA

lebih banyak pertanyaan-pertanyaan untuk

tinjauan buku, juga fitur-fitur baru yang bisa
didapatkan mulai Januari 2000, yang
memungkinkan para profesor menciptakan
silabus on-line (on-line s1'lLabus') mereka

Tiga buku kerja dengan soal-soal tambahan bisa

anda dapatkan. Buku-buku kerja ini telah sepenuh-

sendiri. Dengan mempergunakan antar muka

(interface) sederhana, para instruktur membuat
suatu daftar penempatan gambar (graphic ttssignment list) dan mempergunakannya untuk

nya dites untuk efektifitas dan pefialiannya terhadap

kuliah di dalam kelas. Soal-soal yang dicakupnya

berkisar dari soal-soal yang lebih bersifat tradisional
sampai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih
modern.

menampilkan links, hubungan ke bidangbidang lainnya yang terkait dengan ilrnu

persoalan buku kerja mekanika biasa.

menggambar teknik, pemilihan kegiatankegiatan yang bisa digunakan untuk pelajaran

di kelas atau untuk keperluan pengulasan oleh

mahasiswa, penyelidikan teknologi VRML.

studi kasus yang menyelidiki bagaimana
penyampaian ilmu gambar teknik ditangani
pada suatu perusahaan teknik (engineering

compan!), dan banyak lagi. Situs ini akan

menjadi sumber daya yang berguna untuk

menolong para instruktur dan mahasiswa agar

selalu bisa tampil seaktual mungkin.
Delapan Halaman Sisipan Gambar Warna.
Agar mahasiswa mempunyai pengertian bagaimana warna sering dipakai dalam perangkat

lunak CAD dan dalam proses teknologi

lainnya tanpa membebani dan mengaburkan
isi buku, kami menyertakan delapan halaman
sisipan gambar warna.

SUPLEMEN
MANUAL INSTRUKTUR DENGAN SOLUSI/
CD SUMBER DAYA
I

Manual baru yang dipersiapkan oleh Tom Kane

dari Pueblo Community College ini meliputi skema./

garis bentuk, petunjuk mengajar, pertanyaan-

\.

(ISBN-0-13-658536-l): Berisi persoalan-

berhubungan dengan kelas/ruang belajar

mereka melalui jaringan (web). Situs ini juga

Engineering Drawing, Problem Series

Engineering Drawing, Problem Series 2

(ISBN-0-1 3-658881-6): Berisi persoalan-persoalan biasa dengan penekanan pada konsepkonsep penerapan teknik (engineering).

Engineering Drawing, Problem Series

3,

New 2nd Edition (ISBN-0-13-025954-3):

Buku kerja edisi baru oleh Paige Davis dan
Karen Juneau dari Lousiana State University.

Buku ini berisi persoalan-persoalan modern,

juga sebuah proyek yang secara ekstensif
berdasarkan CAD, dan disknya yang memuat
mengenai arsip-arsip Starter CAD pun bisa
anda dapatkan.

WORLD WIDE WEB S!TE-

hllp: / /www.prenholl.com/giesecke
BISA DIDAPATKAN DENGAN PEMBUAT
SILABUS <SYLLABUS BUILDEA UNTUK
BULAN JANUARI 2OOO
Untuk memasok para instruktur dan mahasiswamahasiswa mereka dengan informasi yang paling
mengasyikkan yang bisa mereka dapatkan, Prentice
Hail telah membangun Situs Web Giesecke. Situs
ini sekarang bahkan mencakup lebih banyak pertanyaan untuk diulas, dan juga sebuah fitur baru
pada Januari 2000 yang memungkinkan para
profesor menciptakan silabus on-line (on-line syllabtts) mereka sendiri. Dengan menggunakan antarmuka sederhana, para instruktur membuat daftar

I
I

ue{BtecJed e{ rBduBS rpB[

r{B>ISBU rJBp lnqasJel {eroJd u3{rpsele,(uoru ruBIBp
e>Iareru eusrluuorseJord uBp uBrpq?8ued'sBJe{
Bfte>I sule dtuocpug,lereder4 uer8eq rp ufugels uep
ueure) esog epedel qrsu>l Erurrel ue>ledrue.(uaru
ur8ur u,(usnsnp{ Fre{ unrueu 'uedureq e,(ureducrel
redrues rur suleqasa) rsrpA ue>lrulue8ueur uelep
B{ereru eqesn sele ,.e{ceserg,, tuq eloSSue entues
upedel qrse{ rurrat ueryedrue.(ueur ur8ur tlqJeued
a?a17o3

{ltunutuo3 illD'I tlDS'qqe6 ''I pl^l?(I

aBa71o3

p)ruq)al afits saral'opuudplpn IenueIAI

a?ayo3 uotsslry'eoruol tr JJrIJ
qcal a13uott1 'q8no11n3 cW ruerTlr16
a3a11o3

{1runu.nuo3 {a17or1

aaonp,y'e{zUpntr'J'I
aBapo3

{t1uruutuo3 guno3 aotuory '.elsre) 'U uuoq

a8a17o3 {ltunutuo3 illD7 tlDS'{ooH euf

&1statru2 awg DwoqDlryp 'en8og ur1

&1stauu2 awts DuDtpq'uep,(ug leuqcrr{
afilusul lD)tuq)al ail|^slno7 'uoproc IIrg
{MapD)v
auuDw ruDq)raw 's 1? 'u{>Iuerc 'I ecellEl(\
a?a11o3 t{otcloor4cg'uerureg'IN eurreqleJ

.ilstattu1 awg uDtq)Dytddy'spwnpg 'J erqoq

{4unwwo7 a4D7 tlDS'sr^BC poo,^Areqs
aBa11o3

aruiltsul lDrtuq)al uorDry'edo3

33e1

'srlodouotpuJ

\arnras lDuolru)npg II1

suruorlJ

"ttespelg

:E>leJeru uBIr

-uulnsn uep relueruol ueSuep nlueqruou r{Blel

3ue.( elereu upedel qrsu{Bturrel ue>lducn8ueru
nue) 'ruepp 3ue,( uenelurued ruelelueu 1ul ISIpg

NVVEdVHEN]d I
'sr1e;3 e.ruces

lnqesrq UBSII$-ues{nt uulndrunl uetulrpl ledupueu

{nlun IIeH ecrluaJd uupnlued uer8eq uulD{e,,rrJed

r8unqnll '{1u{eJ rEqruBD qBrlDI Irqruu8ueru 3ue,{
E1(srsBr{Eru-E,4dsrsuquru uup Bpnru rn.(ursur-rn,(ursur

ueur8urel rqnueueu {nlun 'unqeles ruBIBp rlu)

enp 'sr1e;3 ue8uep tudeprp BSrq seturl UoI ,^d,eN
eql rrup dpnllp 8ue.( uesqnl-uesrlnl uelndruny
/v\r

N -r-rvH ircuNrdd,"";1,t'iuliont

'ur13unru IBnt{Ees
pdurq esrq nples re8u B,^d.srsequu uep rnl>Irulsur
ered Suoloueu Inlun uun8req 3ue.( u,{up reqruns

rpulueu uu{u lnqesrel snlrs uulduruq ruru;

'r8u1

>p,{ueq uup lrulet uueqesrued nluns eped ruu8uulrp

JBqtuBSSueu nuy uercdruu.(ued uuururu8eq

{rulel

rnrprlefueu 3uu,( snsel 1prus "IhtrUA

r3o1our1e1

uelrprTe.{ued'BASrsEqBr.u qelo ueseln8ued 1nlun

nte sEIo{ rp ueruleyed {ntun up{uun8rp usrq 3ue,{
uelur8e{-uelur8e1 uuqrlrrued'4u14 requuSSueur
nrulr ueBuep lre>lJet 3ue,{ e,(uuru1 Sueptq
-Suuprq e1 uu8unqnq uulqu8uele8uoru rur sntrs
'ue8uuef rnpletu E{eJeru su1e1 uu8uep ue8unqnqreq
1n1un e,(uueleun8redrueu uup requru8 ueludureued

)rN)lr dvhtv9

\.

T
1
2
3
4
5

Bahasa dan Rencana

Pengantar ke

CAD

Gambar

14

Membuat Gambar dengan Instrumen,

Membuat Sketsa dengan Tangan (tanpa
Instrumen) dan Cara Menulis Huruf 96

Konstruksi

Geometri

136

Sketsa Teknik dan Penguraian

136

Proyeksi Pandangan
Pandangan

Majemuk

Potongan

221

8 Pandangan Tambahan 245

9 Putaran 2'16
10

Desain dan Proses Pembuatan

Produk
11

293

Pemberian

Dimensi

t2 Toleransi
13

Bentuk

6
7

168

314

353

Ulir Pengikat dan Pegas

Lampiran

Indeks

429

496

389

'ssle>ls uep sruuloru rI?qLueB Emtue uupeqJed-uuepeqred

uelsuleluel,l{.

'reqrue8 eserluq uurelurued 1uue3ue1,rtr 'g

roi1a,(ord uep rs1a,(o.rd Suuprq uesuleq tunqurehtr 'S

';1t1edsrad rs1e,(o;d uup
leplud rs>1efo.rd qotuoJ uuryequre38uetr4i 'V
'Sunued qeppu repuuts edu8ueu ue43uureue141 't
'ruquu8 tupctlu Bnp nrgup lunqtuery .Z
'(u3 ts

-ap) uuucua.r tenquad rurl nluns epud rn,(ursur ueuered uulselalue11

'I

:1udup u.tusnreqas epuy'1ur quq rus1ep ueqsq r.refeladruaru qBIalaS

NVNTNI

dvgt tvo vN\r'3N=Id

N\r'(| \r'SVH\E/g
1

fl,

tAB.;I

io*,o"o

DAN REN.ANA GAMBAR

URAIAN SINGKAT
Suotu mesin, struktur otou sistem boru horus odo

dalom pemikiron insinyur otou pembuot

rencono sebelum biso menjodi kenyotocn.
Konsep owol oiou ide biosonyo tertulis podo
kertos otou sebogoisuofu gombor podo loyor
t<omputer don dlkomunikosikon kepodo orong
toin melolui bohoso gombor (grophic longuoge) dotom bentuk sketso-sketso tongon.
Skbtso-sketso pertomo ini diikuti oteh sketso
lolnnyo yong lebih tepot, seiring dengon
berkembongnyo ide menjodi semokin konkret.
lnsinyur don juru gcrnbor podo obod ke21 horus mengerfi bogoimono memboco don
menulis dolom bohoso gombor. Setiop orong
dqlom tim rekoyoso don pembuoton rencono
(deslgrn) horus dopot berkomunikosi dengon
cepot don qkurot ogor biso bersoing dolom

pasor dunio. Seperti tukong koyu belojor

memokoi olot-olot kerjonyo, poro insinyur,
pembuot rencono don iuru gombor horus
mempelojori qlot-olot menggombor teknik.
Woloupun CAD ietoh menggontikon olot-olot
gombor biosc dolcrm bonyck tim pembuat
rencono,.konsep dcsor bohoso gombor tetop
somo. Mohosiswo-mohosiswo yong bisct
menjodi ohli dolorn ilmu menggombqr teknik
okon berhosil don menomboh niloi kepodo
perusohoon yong mempekerjokon mereko.

PENGANTAR

Pepatah lama bahwa "kebutuhan adalah ibu dari

penemuan" masih benar, dan suatu mesin, struktur,

sistem atau peralatan baru adalah akibat dari

kebutuhan itu. Jika suatu benda baru sungguhsungguh dibutuhkan dan dikehendaki, orang akan

membelinya atau memakainya selama mereka

menyanggupinya.

Sebelum benda baru dari jenis apapun

diproduksi, pertanyaan tertentu harus dijawab:
adakah pasar yang mungkin terbuka untuk benda

ini? Dapatkah benda (peralatan atau sistem) ini

dijual pada harga di mana orang bersedia
membayarnya? Jika pasar yang mungkin cukup
besar dan perkiraan harga jual kelihatan wajar, maka
penemu, pembuat rencana atau pejabat perusahaan

mungkin memilih untuk

meneruskan

pengembangan, produksi dan rencana pemasaran

untuk proyek baru tersebut.

Suatu mesin, struktur atau sistem baru, atau

bahkan suatu peningkatan pada sistem yang ada,
harus ada dalam pikiran penemu, insinyur atau

pembuat rencana sebelum benda itu menjadi

kenyataan. Konsep mula ini biasanya tertulis di
kertas atau sebagai gambar di layar komputer.
Kemudian konsep tersebut dikomunikasikan kepada
orang lain melalui bahasa gambar dalam bentuk
sketsa tangan yaitl sketsa ide atat sketsa rencana.

(Gbr. 1.i dan Gbr.5.1). Sambil ide itu

dikembangkan lebih lanjut, sketsa awal tersebut
diikuti oleh yang lainnya seper1ri sketsa perhitungan.

Para insinyur dan pembuat rencana harus

mampu menciptakan sketsa-sketsa ide, menghitung
tegangan, menganalisis gerakan, mengukur bagianbagian, membuat persyaratan untuk bahan-bahan
dan memperinci metode produksi, membuat tata
letak rencana, dan mengawasi persiapan gambar
serta persyaratannya yang akan mengendalikan
banyak sekali rincian tentang pembuatan, pema-

sangan dan pemeliharaan barang

jadi. Untuk

melaksanakan atau mengawasi banyak tugas-tugas

tersebut para insinyur mempergunakan sketsa-sketsa
tangan secara bebas. Mereka harus bisa membuat

catatan dan mengkomunikasikan dengan cepat

kepada petugas terkait dan petugas pendukung.
Fasilitas dalam pembuatan sketsa rangan (Bab 3)

dan kemampuan bekerja dalam menggambar

dikendalikan komputer, keduanya memerlukan
pengetahuan yang seksama tentang bahasa gambar.
Para insinyur dan pembuat rencana yang menggunakan komputer untuk gambar kerja dan rencana
tersebut harus ahli dalam menggambar, membuat
rencana dan penjelasan konsep-konsep.
Bagian rekayasa dan pembuat rencana yang
khas dapat dilihat pada gambar 1.2 dan Gb. 1.3.
Staf pada bagian-bagian itu meliputi orang-orang

yang telah mendapat latihan dan pengalaman

banyak seperti sarjana-sarjana baru yang sedang
mendapat pengalaman. Banyak hal yang bisa
dipelajari dalam pekerjaan, dan orang yang belum
berpengalaman harus mulai dari tingkat bawah dan
kemudian maju ke posisi yang lebih besar tanggung
jawabnya sambil memperoleh pengalaman.

I I.I

BAHASA GAMBAR
<GRAPHIC LANGUAGO

Walaupun orang di seluruh dunia berbicara dengan

bahasa yang berbeda-beda, suatu bahasa gambar

yang umum telah ada sejak awal waktu. Bentuk

tulisan yang paling awal adalah melalui bentuk
gambar, seperti hieroglyphics Mesir (Gbr. 1.4).
Kemudian bentuk ini disederhanakan dan menjadi
simbol-simbol abstrak yang dipakai dalam tulisan
kita hari ini.

'B,(uurel {ErlsqB opl-epl nBlB 'IJosolIJ 'ueqBpulel

uB{ete.{uou {nlun rBqlueS-rsqueS uE>leun8Jedluelu

qBlel sruB sJEd 'ueBlntuJed nl{,^d {Bfes

')gu>Ie1 (Z) uep rytspu (t)

:u,(uuun[nl lrunuotu 'BpeqJeq rnpl unp

rnleloru Suequel.req

qe1e1

sulellu8uus 8ue,( JBqUIBD

)IN)fI

NVC

dVSUNVE

)llslrdv dvglNv9 Z'Lt

'tuodrao3

p.tD)qDd-nalftaH ulzlaS'BsB{B{eU_ rgslx3X_

ueuralrudaq qenqas lrBC

r*tt*" @

'xul 'qul a*lsaT

ffi

'Ipuqe uup runrun 3uu,{ ePI-oPI

rsu{runuo>l I.IBp resBp Iluelu {nlueq qunqes qEIepE
selel lu8ues 3uu,( reqrue8 lunqluatu epoleru rdel
11e,(uuq {ntueqreq uq8unru JEqueD'e.(u1n[uules

rs>lnrlsuol nel uulenqued 1n1un uE>IInsnIp

Sued euecuer nelu epl 'e1e(u upueq uup selellu8ues

?ue[. uosan7 lnruaq ntens qBIBpe requru8 qenqes

'cu1 '8u1taau8ug

JV ulzlas'Inpord qenqes

BueJueU 3ue1ua1 urBIEpuaN uelpa8ua4

-,rr111 1.1111 ef.rar1ag .rn,{u!su1

uelledup

ogDA rlz?as 'ueelnlured

apl esle{S q*r,qrs

E@

fflir;;;;r1

.14r#
*;.

"tT;":

"--)'**o'

"*

\"

it$#:vt

ii"\4-i
.1. ..
&l

r.?.:;::

*s:

ffi

iiiiii,rilii.*iiiif ifi,ii,+f

:'\ c
lr., \.

iiffii

xrN)rr dvswve

lnt.\

BAB I

BAHASA DAN RENCANA GAMBAR

HierogtyphicsMesir

Orang belajar dengan cara berbincang-bincang

dengan orang tua mereka dan dengan melihat
patung, foto atau gambar-gambar di tempat umum.
Setiap orang bisa mengerti foto-foto, dan mereka
adalah sumber informasi utama. Jalur lain di mana
gambar telah berkembang adalah dalam bidang
teknik. Sejak permulaan sejarah yang tercatat,

orang telah mempergunakan gambar untuk

menunjukkan rencana sebuah objek yang akan
dibangun atau dipasang. Tidak ada bekas tertinggal
dari gambar-gambar yang paling awal ini, tapi kita
mengetahui bahwa gambar telah dipergunakan
karena orang tidak dapat membuat rencana (deslgn) dan membangun seperti yang mereka telah
lakukan tanpa menggunakan gambar yang cukup
akurat.

I -3 GAMBAR TEKNIK
MASA AWAL

@Jamur

ukir (s4,/rrs), Pena dan

Jangka Bangsa Romawi. Dari Historical Note on
Drawing Instruments, dilerbitkan oleh V&E Manufacturing

Co.

dibuat dari perunggu dan kira-kira sama besarnya

dengan j angka pemakaian sekarang. Seperti terlihat

pada Gbr. 1.6. Jangka kuno menyerupai pembagi

(divider) zaman sekarang. Pena menyerupai bambu.
Jangka tipe tajam (scriber rype) tersingkir oleh
jangka berujung grafit segera setelah pensil gambar
dikembangkan. Di Mount Vemon kita dapat melihat
peralatan gambar yang dipakai oleh insinyur sipil
terkenal George Washington, tahw 1i49. Set ini
serupa sekali dengan peralatan gambar biasa yang
dipakai saat ini. Set ini terdiri dari sebuah pembagi

(divider) dan jangka dengan pensil dan alat

Barangkali gambar teknik paling awal yang pemah

ada adalah gambar denah untuk sebuah rencana

benteng yang digambar oleh insinyur bangsa

Chaldean bernama Gudea yang diukir pada

kepingan batu (Gbr. 1.5). Sangat mengesankan

pelengkap pena ditambah pena penggaris dengan

bilah-bilah sejajar sama dengan pena modern (Gbr.
1.1).

Teori proyeksi benda ke bidang imajiner

(untuk mendapatkan proyeksi; lihat Bab 6)
kelihatannya tidak dikembangkan sampai
permulaan abad ke-15 oleh arsitek Italia bernama
Alberti, Brunelleschi dan lain-lainnya. Diketahui
benar bahwa Leonardo da Mnci mempergunakan
gambar untuk mencatat dan menyampaikan ideide dan rencananya untuk konstruksi mekanis, dan
banyak gambar tersebut yang kini masih ada (Gbr.
1.8.) Tidak jelas apakah Leonardo pernah membuat

gambar mekanis yang menunjukkan proyeksi

ortografis seperti yang sekarang ini kita ketahui,
Denah sebuah benteng. Kepingan batu
ini adalah bagian dari sebuah patung yang sekarang ada
di Louvre, Paris, dan dikelaskan pada masa yang paling
awal dari seni bangsa Chaldean, kira-kira 4000 tahun

sebelum Masehi. Dari Transactions ASCE.

Mei

1891.

demikian serupanya denah tersebut dengan denah

tetapi kemungkinannya dia melakukan itu. Uraian

Leonardo tentang lukisan, diterbitkan pada tahun
1651, dianggap sebagai buku pertama yang pernah
dicetak mengenai teori gambar proyeksi; bagaimanapun pokok uraiannya adalah perspektif dan
bukan proyeksi tegak lurus.

yang dibuat oleh arsitek zaman sekarang, walaupun

.I-4

ditemukan.

MASA AWAL

Dalam museum kita dapat melihat contoh

nyata peralatan gambar dari masa awal. Jangka

Ilmu ukur gambar adalah ilmu pengetahuan tentang

gambar yang sangat jelas dan tentang pemecahan

itu "digambar" ribuan tahun sebelum kertas

ILMU UKUR GAMBAR

(DESCRI PTIVE GEO M ETRY)

3ue,{ .requui tenqruaur epoleur rpulueu Suureles

:eqruu3 eseqr?g 'urepou lru{ot ;eqruuSSueru

ueelnuued qlEpE lul 'lul rslnporder

uu8uep {rpqrel psuq uuyudupueu

apotetu

)ntun

uusprq

eduul lenqtp rns8ue-rns8uureq "ruqureS-.reqtuu8 uup

n-rrq {eleJ uenuauad qepnsas

rur

lru{ol

n1.red

lepq rpelueru

'(,,saqsoAt., "toloc"tatou) rru EurB^\

-ue8ueu o8uo6 'se1eq uedelep a{ peqe rrqle

13{ep srcuurad Ip {rulelllod r{Blo{os rp :ose;ord
re8eqas Brp B{ue) 'rnledrp rs1e.(ord drsurrd-drsuud
y;f,ueq puutu rp Jrlledsted ruqruu8 uup -rnt{etrsJu
'a^rq?tv aDruuag aal ulzlas '!)ul^ Rp op
-reuoe'I qalo'e1u[uag ?uepng

qenqo5

uercncued uuuunSSued uu8uap uup dele8 sue3-suu3

re{eueru uu8uep 'u8eqruel 1u1ed uurrln rcdrue,{ueu

tenqrp snpq suu3 requeS-.requu8 ue8uep rupuelrp
3uuX rues qEIepB 3uurn1 qrqel .ruqruu8 esequq ntr
unqel redruu g'uorlrsodxg leruuelueJ erqdlepuyq.l

rp uu{luueryadrp (tur-td anru) nilg lulec

9l8I

sesord

unqet upe4 '(eqdlepellr{d 'suos ?p repeuetlv

'oeqD tg{ues BITJaTIV rp etueged 3ue,( -reqrue8

uelululed uetenqrued ueuqusn:ed uelrJlpueu

repeuetlV e8runlel 098 I unqut Eped 'erou

-IIEg r33uq quloles nrn8 Suuroes 'oIJIuIIi\I urBI
Ip
618I unqet unltrqrellp ?ue,l Stuuo-tq
-lll,1,1 rlolo

lD.)utauoa) qEIEpE t?)rJos B{rreuv lp {lulel

reqrue8 lunqtueru Sueluel eureued ru1nq rpl3uureg

NdSCOt^r

)tN)tr dv8l ve Ivngnlll t 9'1 r

'n1r snsul upud

uelde.ralp rs>1e,(ord reqrue8 drsuud-drsur.rd uep

'1e,r,ru elrlues rJlsnpur-rJlsnpur epud uevelnuedrp
esrq 3ur1es 3ue,( uer8uq-uur8eq uulenqrued opr up{
-Suuqruaryp 'uures 3uu,( epoued Bpud 'urEI-ulBI uup
ele^ selrsJe^run'pJE^rEH sulrsJa^run'JeElessueu

{ru{atrlod lrultsul epud rurp Ilu>{et runln{Lln{

IE,^AB rJep du1e1 uer8eq rpulueur rur drsuud-drsuud
'efulnryreq unqct-unqet uped ura8eg 'IZ8I unqel
srr33u1 esuquq ruelep r?qruu8 rnln nrulr uereluled
Suelual euelred n>Inq ue{}rqroueu erq 'lurod lseld

'o3 Suyn1colnuDry gTA

qap unfllqraqp's1uaun4su1 8utltD.t(I uo apN prlrotslp !.tDO
uerunJtsul
'uo13u1qse11 aS.roag

lequeg

Ip tques B{rreuv retlllhtr IruapDIV eped rose;o;d

nup {rulolrlod r{BIoIeS snutunle Surroes 'pzoJJ
epnBIJ rl0lo 918T unqE] srcuEJed rJep lB{rres
e{rJeuv e{ e,^Aeqrp e8uoytr drsurrd-drsutr4
'ru1e,{ord reqruu8 rusup
drsuud rculr ereJas uulseleluetu 3ue,{ euuged nlnq
te8eqas de3Suetp qrseut 'at4drfisa1 aLtpuoag
o'7 'e(un4rg 'l>lrJes E{rJetuV rp uerpntue>l
uep ueruref Ip up srJueJed rp IrDIel uelprpuad
rrep Surlued uur8eq rpefueru ]nqesJal drsutrd

-drsuud qul?les '.S6LI unqe] rdurus u,(udrsurrd

-drsuud uu{BrsuquJorx usqudrp e8uo61 B^\qEq rollllru
r8uq e,(u8uqued uerlnuep rnlerp ere8es rur reque8

rn{n nrulr

drsurrd-drsul.rd

'[(9 qug 6'9$ r?q]l)

Js1a,{ord lnqesp srulal BJEJos Buecuer uur8eq nles

ue8uupue;l {roIel Jqtue8 uep rusep uu1edrueu

Suere>1es

Suuf rs1e,(ord drsurrd-drsurrd

uu>18ueq

'(qepueqeryp 3uu,( 1n1ueq rpelueru 'n1uq uuelnrel

lepud epuaq Suotourau nrulr nele ruas) (utopara$
ue8uep Inlnquprp e,(uuqesn undnele,tr'requu8
rn>In nrull .,nureued,, re8eqes duSSuurp (Stgt-gtf t)
a8uoyq predseg '8I-o{ pEqE ruulup srJuered rellllur
Suelueq-Suelueq uep uuun8uuq rs{nJ}suol Buecuer
urelep redunirp 3ue,{ qeluseru uu8uap uulSunqnqrp
ruqruu8 Jn>In ntulr EInu 1usv 'ue8uunr qeluseru

)tN)!Il dvsl tv9

r/
6

BAB I BAHASA DAN RENCANA GAMBAR

relatif tepat, maka pembuatan model kerja sebagai

pendahuluan untuk konstruksi menjadi tidak perlu.
Sampai tahun 1900 gambar di mana saja
biasanya dibuat dalam apa yang disebut pror-eksi
sudut pertama (first angle projection)

di

mana

pandangan atas ditempatkan

di bawah pandangan
depan, pandangan samping kiri ditempatkan di
sebelah kanan pandangan depan, dan selanjutnya
($6.38). Pada saat ini di Amerika Serikar. setelah
masa perdebatan pro dan kontra yang panjang,
pelaksanaannya berangsur-angsur menjadi tetap
pada proyeksi sudut ketiga (third angle projection)
yang sekarang, di mana pandangan proyeksi
ditempatkan pada tempat yang dianggap paling
masuk akal atau lebih alami. Pada saat ini proyeksi

sudut ketiga adalah baku (standard) di Amerika

Serikat, tetapi proyeksi sudut peftama masih dipakai

pada banyak negara.

Pada awal abad ke-20, banyak buku diterbitkan

di mana bahasa gambar dianalisis dan dijelaskan

sehubungan dengan rencana (design) teknik dan
penerapan industri yang berubah cepat. Banyak
penulis tidak puas dengan istilah tersebut karena
mereka berpendapat bahwa sebenarnya menggambar teknik adalah suatu bahasa gambar. An Introduction to the Graphic Language karangan Anthony, Engineering Drawing karangan French dan

Technical Drawing karangan Giesecke, semuanya ditulis dengan pokok pandangan ini.

I I.6 PROSES PEMBUATAN

RENCANA (DES'G,V)

Rencana (design) adalah kemampuan untuk

menggabungkan ide-ide, prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan, sumber daya dan seringkali produk
yang ada, menjadi sebuah pemecahan untuk suatu

permasalahan. Kemampuan memecahkan permasalahan dalam pembuatan rencana adalah hasil

dari pendekatan yang terorganisir dan teratur kepada
permasalahan dikenal sebagai proses pembuatan

rencana (design process'). Proses pembuatan

rencana bukan operasi sembarangan seorang
penemu yang bekerja di garasi atau gudang bawah
tanah, walaupun mungkin sekali dimulai dengan

cara demikian. Hampir semua perusahaanperusahaan yang berhasil mendukung usaha

pembuatan rencana yang terorganisir dengan baik,

dan kekuatan perusahaan sangat tergantung dari

hasil (output) yang direncanakan para pembuat

rencana.

Proses pembuatan rencana yang menuju ke

pembuatan, pemasangan, pemasaran, pelayanan dan

aktifitas lain agar sebuah produk berhasil,

sesungguhnya melalui beberapa tahap. Walaupun
banyak kelompok industri mengatakan memakai

cara khusus mereka sendiri, namun prosedur

pembuatan rencana untuk pengembangan produk
atau produk baru tetap mengikuti lima tahap berikut
ini:

1.
2,
3.
4.
5.

Pengenalan permasalahan.

Konsep-konsep dan ide-ide.

Pemecahan yang disetujui bersama.
Model dan/atau prototipe (protorlpe).

Produksi dan/atau gambar-gambar kerja.

Secara ideal pembuatan rencana berjalan menuruti

jika didapatkan
informasi baru, mungkin perlu kembali ke tahap
sebelumnya dan mengulangi prosedur. Proses
tahap-tahap tersebur, tetapi

pembuatan rencana akan dibicarakan lebih

terperinci dalam Bab

.1.7

14.

STANDAR GAMBAR

Buku-buku mengenai gambar teknik modern cende-

rung menstandarkan tanda-tanda (characters)

bahasa gambar, untuk menghilangkan kedaerahan
dan bahasa daerah, dan memberi kepada lingkungan
industri, penerapan teknik dan ilmu pengetahuan

suatu bahasa gambar yang seragam dan efektif.

Usaha yang sangat membantu ini, di Amerika
Serikat merupakan hasil kerja dari American National Standards Institute (ANSI), bersama American Society

for Engineering Education, Society of

Automotive Engineers dan American Society of

Mechanical Engineers. Sebagai sponsor mereka
telah mempersiapkan American National Standard
Drafting Manual - Y14, yang terdiri dari sejumlah
terbitan terpisah yang telah diterbitkan sebagai
standar yang disetujui karena telah diselesaikan
selama beberapa tahun (lihat Apendiks l).
Terbitan teryisah tersebut menggariskan bahasa
daerah dan kebiasaan-kebiasaan yang paling penting

di dalam bentuk yang bisa diterima oleh mayoritas

masyarakat. Terbitan terpisah tersebut dianggap

sebagai petunjuk yang paling dituruti untuk

pelaksanaan gambar yang seragam di Amerika
Serikat saat ini. Standar Y14 memberikan bentukbentuk bahasa gambar, dan membiarkan buku-buku
pelajaran (text book) menerangkan tata bahasanya
dan penmanship-nya (lihat g 1.9 untuk definisi penmanship seperti berlakunya pada gambar teknik).

I
'sen1 dru1nc
-reqruBS

Bped

IUP 3u

uBusBrqel

.I?1u?d

rnpleu ?uuatrp

gelel ..nJrq {leJ ueeJuqued,, qelrlsr rde1e1 'uarsr;e

qrqel 8uu,( urul sesord-sasord qelo uu4rtue8rp
nrrq {uteo sesord e.(u.reueqes 'urBI

qu1e1 Sueru>1es

lepu

lnqasJel qelqsl-qulrlsr'rJtsnpur >lnpord nele {rulal

uuefuelad uu8uap llpUel 8uB,( uu8uudel rcSuqraq
rp resaq qyqel qnuf 8uu,( 1odruo1e4-1oduro1e>1 qalo
IIBdlp e8nl ruque8 Bseqeq euere{ 'undeuururu8ug

'ruqueB BSBqeq ue1>1nlunuetu 1n1un re>1edrp

lefueq 3uu,( senl qlpsl-qlpsl rlulupe rq eNl
gNlltlil|,eNl NVO oN/r4YdO eNHilMeNl

-HVdO

py31q u1z1ag'OVJ Iuulrurrl

'uo1tolofuo2 TuawQnbg

qunqes

'1nlun1ed n{nq-n>lnq uep 3op1e1

-3o1u1e1 1n1un requreS-reqtue8 u?rytdroueru
nBlB ursaru

{nlun

uufuq-uur8eq Suns8uul srsrleuu ue{BrrBS

-{uleu 1n1un ruledrp

llddep asoqoloq 'ef,ueuecuat

lunq upuu 3uu,( uelsrs nplu rnl{nJls 'urseru

uur8eq-uer8eq Fep rsueurp u3r1 1n1ueq tuJn{e
8ue( eun8req BueK asoqolop

ErEJes uB>lsu1elueu

ueleldrcuaur {ntun

CVJ ru{Bruau

esrq EprJV

'(6't :qC luqt'I) '(CCV3; -relndurol

nluBqrp ;eqruu8 uup BuJuaJ uulenqrued e8nl
uep (CVf,) relndruol ruuuqrp requre8 uulenqrued
nutu ;elndruo{ mueqrp (u3 rc ap) euecueJ uutenqrued

Suuro lenqrp 8uu,{ reqruuS-ruqrue8 uep useqzq .,uu

-eceqrued,, depuqr4 uulderelrp 3ut,( qulnsr LIBIBpu

IUI (gNrOVrd lNtdd]nla) ndts )vl:l3 NWSvSnld

'snsnq>1

1up uemluured

eduq 3q1e;e uep ludec ue8uep uu1e1e,(utp tedup

sru{el epr-epr ue1u,(ueqe1 nlr Esle{s uulenqued
rnleleru erlore{ '{lu{ot uuefuelad ue8uep tlu{Jel
urel Suero-3uero uep rn.{utsut e.red r8uq eunS,req
3uu,{ u.rec r{BIepB

lru{at Bsle)s uutenqrued 'reqrue8

usuqeq pep (tele eduul) uu8uut uunu.(u;ed qslepe IUJ

t.MHCtlXS TVCINHCID )tN)tr VSll)lS NVrVngU{ld

'uenqeteSued

ntull uep {lu{el

uedereuad upud luedes

u,(uulup-u1ep ulres selel lu8uBs 3tre,( 1tst7 uetcutled

uup BuBcuer ruqrueS uuSuep uBSulluedeueq

3ue,{ 1ru>1el reqrueB lunqtuetu uettreBued
rraqureu uep >llu>Iet uutequruad {n}un reque3
uutenqured upedal uuldereltp e,(uesetq IUI qelllsl

-qelqsl GztHdvde N9,s10 gNRt:EMeNl) )lN)ll

vNVCN:td UVSt^tVg rvn8mlt! nr{'tI nvIV gclHdvde
9N'dtrN,oNr) )tN):lr uvgwvg rvn8ulSy{ nulll
'edolg rp eurulruel

'ruledrp senl ureJes qrseu uup e8uo111 eseru

leles lgrpes Surpd 'srlnued ru8eqreq qelo ruledtp
LlBIot rur r{slrlsl 'srulel opl-opl ue1u1e,{uau 8ue,(
:uquu8 uutunqtued duqes lnlun tudal tnqesrel qeplst
uureluruad 'reqruu8 sequq dn13ur1 ue11nlunu

tnqosrp

{lu{at requeS-ruqueB ue>llrseq8uaru

{nlun rslnduo{ ueru{utue4 'reqruuS ueposred

ueresela,{ued u8p uerluqnJad 'srslleuu a>1 nlnueru
(uu>11udeprp esrq 8uu.{ .reqrue8 elep euesleled
uelsrs uenlueq ue8uep) ,relnduo1 BSErq pJuc
-Brec rrup uedereued qelupu IUI '6c,Hdyde dilnd
-woc) d3mdno)t NVeNto dvsnve tvnsNln nwlt

'u,(ueeuesleled

Bruuln uruJ 1n1un 1e13uep ErBJes Eureu rJaqruetu

ueSuep requre8 esqeq rJep sun[ 3ue,( dn>13ur1
uulpca8uaur Sunrepuac lnqasret qeplsr uere>1eu"red
BuaJeI u8nl rdutel sruu{eru BJpces lBnqrp nlelas
{pu ntr requeS-requru8 uuarul u,(uuq 1epr1 'rnlnru
>lupl] usnpur requeS-reqruuS unures uerynfunueu

uE{B ..{IuE>loul JEqrue3,, qelrlsr uele{Bued

'reqrue8 ueluprad ue8uep lunqrp 3ue,( requre8
nlens dupeqrel e.{uuq 1udal nlepeq rur qu1r1sr-qel4sl

)tNV)lW dvswv9 nvlv lvlNlwnursNt dvSwve

'requu8 ue8uep uelqecedrp esrq u,(uuuleosred
-ueposred 1e,(uuq lnqesJel Jn>In ntulr Inleleru uup
requre8 esuqeq siplerd uedereuad 1n1un 3uu1u1eq
unludruaru 8uu,( rsuerulp u8q rnln nrulr qelppu
lAUdRtCSlg) dVSrAVe dn)n nu{]r
ru1u1

IrrI udtlwol9

'uESBleq ueqrp nged qelltsr edereqeq'efuuedereued

uep uoel Sueluat u,(uqnSSunsas 3uu,( uurulelad
rulnru Blr{ urnlaqes uup ruqtuu8 BSEqEq qu:eles
uu8ueqtua>Ired Sueluel telSurs uenulurued qulatas

-our dnlnc 3uu,( sunl qelrlsr qunqes qulupu rul

(rstNtJ]o) Nvsvrvg 8' r.r

oNt/AVdO 7V3tNHClt )IN)3r dVSNVo NVIVnq],\ld

. \
..\

)lN)lIdVSt^lVe

BAB I

BAHASA DAN RENCANA GAMBAR

S0A N.,G .FIK

traii.$eni, :ke, $efido:

Ando dopot memokai dofoboseCAD tunggol untuk

membuot rencono (deslgn), membuot dokumen,

mengonolisis, menciptokon prototipe-protolipe

(P.t+rd,ly,pes),;:.deh,,tCIn$Currg,

membual : b6fl dc':,jrodi

sesuoi rencono tersebut. lsiiloh seni ke benda

kodong-kodong dipokoi untuk menjelost<on seOuon
c/ql ase, CRD yghg dlpergunoksn *nfuk bonyok
ilirJtJqn siolr-Uniuk kdseturuhqn fujuqn teruebui.
.

!!e*i*

mr Mr#au*I

$xeise

ldq.ide-,qwoli unfuklencsns serlns d.isk{sc de"ngqn

Xan$on{lonpc:olqlrkhu$!$) spperti dituniul4kgn,

mdo
Gbi A,. Dgferrr mengelpoxkcri: ldeiide kr*,etif *hiuk
rencqno, penting sekoli qdonyo kemompuon
menimbulkonnyo dengon cepol tonpo kehoruson
.

mempefgunokon komputer Sketso mouh merupckon

,.
plCIies fii',

i*,.iffilo*1[**murlntl
:

Seteloh membongkitkon ide-ide owol, longkoh

terboik bogi suotu rencono (d6sign) odoloh pengembongon selonjutnyo. Podo posiii ini, insinyur okon
menghosilkon bentuk gombor tigo dimensi (3D) kosor
seperti tertihot podo Gbr. B. mungkin dengon mempe{$rrnGkon scfflr,oie, pe.r.nbuufsrr model pd,rofi btris
(pdrc! +.6ilie : : mo gslf n glr:,,,F.r,fi budtort,, :r-,nb de,l:

porometris mernoko! foktor tidok teiop (vorbbles)

uniGki,O o,kFot*,o:h:t,5"*nfu,[.:3D;:nY i:.Dpogan

,H$rn oi,,Ha$d*[: nur$mistrl$: H6;liF]bupt' iffi sr] n*
rnemp#r$i kont e*so, :t(tt{}n :dul,ol,d#n; kemudion
:

meneropkon dirnensi doh pembotoson-pembotoson

qom,bl. uEr+ulr,rfr$ft:ptptoken. :mCIdsty S, heri

Kemudion pembuot rencono (deslgn) dopot

meruboh dimensi don pembotoson-pembotoson

tersebut sombil rencono disemfurnokon sehinggo
ffio{el ,bCIru fid,o,k ,h*ius Oicipiokon.nodq seilop

perubohon renconor Gombor-gomboi model yong

reolistis okon menolong ondo memboyongkon

dopot mengirimkon model yong sudoh selesoi

longsung ke sebuoh progrom Anolisls Elemen Terbcrtos
And<r

(ffjlif6:E6findi1f

sJys8:r#rF.E ):

U ilkrr cto,t<Sq,nokon

finulisiE .$tr{Jlilure}, :$nolisis: poh<rs,uan: uhotisi$, mc}del

separti,terlllioi. podnr

G-hr,:

ci, M+.Ce[

p,fi

l*r,netfi S gspoi

dengcn mudoh digontijiko hosit onolisis menunjukkcn

bohwo rencono owol tidok memenuhi persyorcrton
Progrom-progrom tiruon (simulosi) bohkon biso
menghidupkon unjuk kerjo don fungsi dori sistem

sebetum,pr Otip.,e:dirh*#*:Se,*unCIgshny-.*,,

:'

-IBIeu dn3Sues uup reqruu8 useqeq Irep Esequq

clet nele resep drsurrd-drsurrd tue8ueu sruBq lnqes
-Jel npr^Ipul erud u,rtqeq IuBJeq Iul 'u1up ueSunq
-nq uEp r?uBcusJ ues 'Juueq BJuJes >llulel Jnl)nJls
requu8 sJeqluelu uep lBnqtuelu dnSSuus snJer{ {lBq
qrlelJJl 3ue,( rsru>1et nElI?'ue,^\nu;l'.rn,(ursu1
'{Iu>le} ueP uunqele8ued nurl
u,{\srsequlu uB{qnlnqlp 3ue,( ueSuep uuus relnd
-uo1 uepdurerle>l uup uednSSuesel 'tu1uq re,(und
-rueu nped IUI IBES reqrue8 nrull P,lAsISBqutu 'u,(u
-{ll?qos'reque8 esuqeq rusep-resep ueleleduteu
{nlun tureiserd r8el uelnq >lpsrue 1e>1eq le(ueuules
Intun r8red qBlsl ,,uElcnJuad,, uup dele8 euru,u uup
snluq srre8 uurequeSSuad uep eurel uetl-IruH

uolqntnqrp e,(uqnSSunses {Iu>lot reqrue8 uedt::ui:

ueqnel 'e1e141 'e.(uuetuqeI uepp JnJnq elnq qlrl;- ryu1e1 3uuprq rp u,(udrsutrd ueete.(ured un1.'_

-tue,{uaru Blec IUBIep snSeq 3uern1 nBlll tlr\:i-eSueru 8ue,( rsrulel uup ue,^Anrull ';n,{utsut t'-':
eluu 'e,(uurnlaqes BpE quured 3ue,{ rrep iuttu:qrqal runrun reqrue8 BSBqeq uep uenq;le8uad nLl:'
uedereued EJelue ]E{ep ueSunqnq l'..

uup

'3tI[ 'Isepo]nV etdr: 4eq

qvr sel? llequ.la{ Islrrlp ,{qde$otoq6 ueqeg

uop slsllouo0ueul 1n1un >lloq qlqel

Ouo+ue+ nped

lru{at

ieBS 'renses 8ue,( requre8 Esuqeq nluns qelo

'tllr\;.

'

-Sunturp le8uus uep 'ruuoslp qelol >lluIol ut-'n;.i.

-e8ued ue8uequeyed'qurules ueelnutred 1e,':<

l9OlON)ltI NVO NVnHVI:I9N3d

nl^lll')lN)lll v/v\slsvHvhl

V/V\SISVHVIN Hl'lO lnHVIl)lo

SNdVH ENVA HV)VdV 6'I. I

'elunp Ip {IU{el qulo{es dulles Bpud

qemeq !p sep lrpp

'DIaJaul >lnPold->lnPold

uop 'rso+uaLunlop 'ouocueJ uo+onquod otuoles

(e)o/v\4]os QVc pe+ot6a+u/) npodtet ov3 IDUnI

+oXOuored uor4oun0ledu-teu Suol uobtlosn:ed lSpq
uo0unlune4 L1olppo or{upnures' ouoCuel upt{oqrued

+onqLuaui

OuoA uolodulesal'uol+Dl6ut11p 6uo,i lso4lunLuol

6uol ouocuoJ uo+Dnqtuad snllrs
n+xDA '(6qfiJcolnuou) uolonqr-uad uop ouDcuoj

'1o16u1sred;p

-urseut loloureul uo6uap Jonqlp pqq losales Llop.'s

6uoA uol0oq-uo10oq 'tn{n+eslp tlolo}
. ouoouo.l o!:r

,'

:: :

'ed4O1O.:C

tpp{uaw suo,i uor6oq. uox+Jqtu$bi'ii6* '3' ice

'uooqooed uop +e4oul uollpDflp In+un Ce lepcullop Ounsouol +Dnqlp oAulodeces uol0oq-uo16c:

uo>1ur16unueuu lodec Ouor( ed4olold uolonqurac

o[re4 r.uelsrg uolrs4npoldtp In+un u]Ulllp dpF loselas
qopns 6uo.{ Duoouel'Iloqtot ep1-epl uo4nlosreduer-i,
slsrlouo 'uo1o>16u;ued sn|11s odoteqaQ qoleleg

uop

'nl:ad 6uoA (pod) uol0ogOuosouleu;, rrsp lp.nqulau,

u.rDlDp >llpqle+ oJD3 uO4nIUeuLu In+un uplDnquroc
uo1Ooq uo0uep otuDs Pfloloq 6u1res lnAutsu'
orodroupsLrslfi u,E+$q+ apFepl uo4losaio,tuoLu ftquros

>1n1un 1o>1od1p OuoA otuos D+Dp llop Ouns6uol 1onq1p

u1o1 OuoA uoocoq uelou uop tnso;q'1n[un1ed

lodop

nlnq 'ouocusr

{+nqr\i,al9{d roHla} }vdsC Nvor.BO sdlrorord Nvrvosnrd

'

Ouoi lso+uouJnlo6

wsvd r)l ndvg rnooud-xnoo{d NvreNvrvo wl93s

ltl)lo Dpueq

(()

,tfi)

ub0uep dp1u.r p6uos 6uoA dofe0 ouipr,r lleqlp OuoA

Og lpoul Llonqes uo41oq;pedueu ( :q9 ouocuol
upp su+oruoiDd lepouJ up+onqLrjed (qo/qllos)
younl 1o46uolad luolop 1ec1p pdop uo0uosod.req
0uoA ueuodLuo),1 to+uo uolosocel uop lsuolalol

AlloclauJnu) Ipeurnu orooes uo>1llopuollp 6uo,\ ulsauu

'+nqesle+ CS
rslru+sur

ppoLu-lapoul llop oAuso4o4ed

of.le4

uollodopueu 6uoA (seu/{-lcou peilortuoo

i6
l\,

XIN)fI dVSWVo

7'l
T

BAB I BAHASA DAN RENcANA GAMBAR

sanakan pekerjaan dengan keahlian wajar (yang

disebut penmanship).
Mahasiswa ilmu membuat gambar sering
mencoba memaafkan diri sendiri atas prestasinya
yang rendah (biasanya disebabkan oleh kurangnya
latihan) dengan alasan bahwa sesudah lulus mereka

tidak akan melakukan pekerjaan gambar

sama

sekali. Mereka dengan sombong menduga segera

setelah lulus menjadi insinyur siap pakai hanya akan

berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan lebih

besar. Mereka lupa bahwa penugasan pertama
mungkin melibatkan kerja dengan gambar dan
kemungkinan memperbaiki gambar, baik di papan
ataupun di komputer, di bawah pengawasan seorang

insinyur yang sudah berpengalaman. Memasuki

profesi teknik melalui ilmu membuat gambar

memberi suatu kesempatan yang baik sekali untuk
belajar tentang produk, operasi-operasi perusahaan
dan pengawasan atas orang lain.
Bahkan seorang insinyur muda yang tidak
berhasil dalam mengembangkan penmanship yang
mahir dalam bahasa gambar tetap harus memakai
tata bahasanya, karena kesanggupan membaca
gambar akan sangat penting. Lagi pula mahasiswa

teknik cenderung melupakan bahwa dalam

kenyataannya semua rangkaian mata pelajaran
berikutnya yang diterima di akademi, gambar teknik
akan dijumpai pada banyak buku-buku pelajaran-

punyai kemampuan bagus sekali dalam membayangkan. Adalah sukar untuk membayangkan
Edison, De Forest, atau Einstein sebagai orang yang

kurang 1alam daya khayal yang konstruktif.

I I.IO PROYEKSI-PROYEKSI
Di

belakang setiap gambar suatu benda terdapat

suatu hubungan ruang yang melibatkan empat

benda imajiner:

1. Mata pengamat (station point).

2. Benda (object).
3. Bidang proyeksi (plane of projection).
4. Proyektor-proyektor, disebut juga sinar-sinar
penglihatan (visual rcys) atau garis-garis
pandangan (lines

of

sight).

Misalnya, pada Gbr. 1.10.a gambar EFGH

adalah proyeksi dari bujur sangkar ABCD pada
bidang proyeksi A sebagaimana dipandang oleh
seorang pengamat yang matanya pada titik O.

BIDANG GAMBAR ATAU

BIDANG PR YEKSI

nya. Mahasiswa sering diminta para instruktur

untuk melengkapi perhitungan-perhitungan dengan
gambar-gambar mekanik atau sketsa-sketsa. Maka
penguasaan atas mata pelajaran gambar teknik baik
mempergunakan cara-cara biasa maupun sistem
komputer (CAD) akan sangat membantu tidak
hanya dalam pelaksanaan pekerjaan setelah lulus
kuliah tapi segera lebih banyak dalam kuliah-kuliah
teknik lain.

Di

(o)

PERSPEKIIF

samping keuntungan langsung dari

pelajaran yang sesungguhnya dari bahasa gambar,

mahasiswa belajar tentang arti kerapihan, kecepatan

dan ketepatan untuk pertama kali pada kuliah

membuat gambar.

Ini

adalah kebiasaan-kebiasaan

yang perlu dan mendasar untuk setiap insinyur,

ilmuwan dan teknisi yang berhasil.
Kesanggupan berpikir dalam tiga dimensi
adalah satu dari syarat-syarat paling penting bagi
ilmuwan, pembuat rencana dan insinyur-insinyur
yang berhasil. Belajar membayangkan benda dalam
ruangan, mempergunakan khayalan konstruktif
adalah satu dari nilai pokok yang diperoleh dari
pelajran bahasa gambar. Orang yang mempunyai
kesanggupan daya cipta yang luar biasa, mem-

(b)

PROYEKSI SEJAJAR

@proyeksi-proyeksi

'I'I
u,(u-ro11e.(ord-ro11e,(ord

(a 3
1

uo

1q B

u)

Suuprq dupuqret (purrou) snrnl 1e8e1

IaqBI BpBd ue{]BI{IIredIp

nry s - ntp s rs1e,(old nele

r.s>1e[.ord qunqes

-oqlto

u8nl'eiuui.'
les uIBIes 'Jollerold-Joua irr j :

EurBS

lnrnuelu rs1e,(ord eululn

ueJuru-ruucutu Sueluel ue8uoloSSued qenqeg

'1nsn,(ueu qeq-qeq re8uq.req lp reqel Suelued ureces
uDIru[BIroqIp uu>lu uup'II'I ']qg uepp uu>llnfunlrp
rlredes 'ueqeced IUrEtu 1e,(uuq rpulueru qecedrp
e.(ulnluules tulules rs1e,(ord uup IBJlues rs1e.{ord
nele Jll>Iedsred tut rs1e,{ord IuJBIU BnC
(uo4catotd anbqqo) Suttttu rstla{-otd
'

qunqas e.(qrsuq 'rs1e,{ord Suuprq dupeqr4 Sutrnu

rdetal u,(uuru1 BtuES nlBS mlulas ro11e,{ord-rol1e.(ord
eqrs'

)tN)3r dvsl

tt

c tq

dn t B

quppu u.(upseq 'rs1e,(ord

e>y1

nlus

re lu

'(uoucatotd pllotod) tototas rc1a{.o"td reieq-'.

Iuuo{rp rur sruel rsleford e>letu :'q 0I'I rqg ep:-;

lpqrlrel Ilrades .ruleles uelu ro11e(ord-ro1]o.irr-i;
'rs1e.(ord Suuprq uup epueq rrep eSSurqrel 1r.

lerul

re8eqes ue18ue,(uqrp luruu8ued Btelu e>II1

'l1n1adst ae

lnqesrp e,(urs1e,(ord IrsEI{'..lnJrue{,, {nluequl.'r:"

roDle.(ord-rotleford uup epueq uu8uep tu>lep JIIPI;turuu8ued BuBIu Ip 'lul IEq UIBIBC 'rs1e.(ord Suep;;
snquoueur rot1e,(ord-ro11e,(ord Buelu Ip {l]u-\rli:
qelo {nlueqlp Sueprq eped ruqrue3 nele rsle(o:6

1s1eio.rd-gs1a,tor4uu8uo1o83ua4

p.rluas

1s14,{o.r6

nBlE
911>1adsra4

ve

t2

BAB I

BAHASA DAN RENCANA GAMBAR

itriltn*
ilb#atas'"

Persoektif

, ,,

Sejajm,.,,,,,.,,;,,,r;:,.,,.,,,.,.,,

''
Tidak Terbatas
Tidak ?erbatas

Sejajar satu sama lainnya dan

Tidak

Ter,bata*,

Tegak lurus terhadap bidang

Tid*

Terbatal

Tegak lurus terhadap bidang

Miring

Pemancaran dari mata pengamat

lstation point)

',1,.':

Sejajar satu sama Iainnya

miring terhadap bidang proyeksi

ffi$onCImetiis

proyeksi
:

proyeksi

Panda*gan,rn*iiorn {Ifu,t"tini4w}

Tid*,Terbatas

Tegak lurus terhadap bidangbidang proyeksi

Penggolonganberdasarkan proyektor.

KATA PENTING

BAHASA GAMBAR
MEMBUAI GAMBAR TEKNIK
INSTRUMEN GAMBAR
ILMU MEMBUAI GAMBAR DENGAN KOMPUTER
PERSPEKTIF
PROSES PEMBUATAN RENCANA

REGU PEMBUAIAN RENCANA

ILMU UKUR GAMBAR

STANDAR
PROYEKSI
BIDANG PROYEKSI

I RINGKASAN BAB
Para anggota regu proyek pembuatan rencana
(design) teknik harus sanggup berkomunikasi
antar mereka sendiri dan anggota regu proyek
lainnya agar dapat memberi sumbangan untuk
keberhasilan regu.
Bahasa gambar adalah bahasa umum yang
dipakai oleh setiap regu penerapan teknik yang

membuat rencana dan mengembangkan

produk-produk di seluruh dunia.
Ada dua macam dasar dari gambar: gambar
seni dan gambar teknik.

Perangkat lunak komputer CAD adalah

peralatan mutakhir yang dipakai oleh juru
gambar. Bagaimanapun prinsip-prinsip mem-

buat gambar dasar adalah sama dengan

prinsip-prinsip yang telah dipakai ratusan
tahun.

Membuat gambar teknik yang berdasarkan

pada prinsip-prinsip umum dari ilmu ukur

Gambar-gambar berdasarkan pada proyeksi

suatu benda pada bidang proyeksi. Ada dua
macam proyeksi: sejajar dan perspektif.

gambar, dikembangkan pada akhir abad ke-

Perusahaan-perusahaan yang berhasil memper-

18 di Perancis.
Proses pembuatan rencana adalah kemampuan
menggabungkan ide-ide, prinsip-prinsip ilmu

kerjakan orang-orang terampil yang dapat

pengetahuan, sumber-sumber daya dan

produk-produk yang ada ke dalam suatu
pemecahan permasalahan. Proses tersebut
terdiri dari lima tahap tertentu.

Setiap gambar teknik berdasarkan kepada

standar yang menentukan maksud setiap
simbol, garis lurus dan garis lengkung.

menambah nilai kepada regu pembuatan renca-

na mereka. Pemakaian alat-alat dengan sempurna dan pengertian seksama tentang bahasa
gambar adalah dua keterampilan penting yang
dibutuhkan perusahaan.

aEuscuoJ uBlenqued sasoJd esuJ BurIT edv

aBuecuoJ uelsnqr.ued sssoJd qu{edv

'0r
'6

i,FuuDI
-reqr.ue8rp eueture8eq uep JoDle[ord

qeludy '8

.L
;s1e,(ord 3uep1q qe{Bdv
iruqrue8 runl qelo p{edlp

.su1el
le8ues 3uu{ rse{runuo{ pep teda 3ue.( 1n1uaq
nlens uu>Iudruaru Bsle{s uulunqrued qeluede; ,n
;;nledsred ru1e,{ord uu8uep relelas

rs1e,(ord eftluu BruBtn uuupeqred ue{reJ1l

aesle{s }Bnqluou ue8uep {ruB{erLI

.Z

-tenqued n8er ruulep rn,(ursur uuuured qu{edv .I

(BUEJUSJ ue

a{lu{ot BuscueJ uelenqrued n8er uloSSue

e:ed rSeq Surlued nlr8eq repuels ede8uel41 's

ruquu8 tunqtuetu Erutue uuepeqred quledy

Suuued Suwd 3uu,{ rueq uBlBIBred quledy '9

NVNVTNII NVVANVId]d I
ct

xtNx:1l t vgwve

PENGANTAR
KE

CAD
TUJUAN

Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1.

Membuat daftar komponen-komponen dasar sebuah terminal

pembuatan gambar dibantu komputer.

2.

Menguraikan hubungan antara pembuatan gambar dibantu komputer

(CAD) dan pembuatan produk dibantu komputer (CAM)'

3.

Membuat daftar bagian-bagian utama sebuah komputer dan

menguraikan fungsi-fungsinYa.

4.
5.
6.
7.
8.
g.

Menguraikan maksud sistem operasi komputer.

Membuat daftar beberapa alat masukan (input) dan hasil (output)'
Menguraikan cara-cara komputer menyimpan informasi.
Menerangkan perbedaan antara ROM dan RAM.
Menerangkan perbedaan antara sebuah bir dengan sebuah byre.
Mengerti permasalahan-petmasalahan yang mempengaruhi pemilihan
dan pemakaian sebuah sistem CAD.

10. Menerangkan ciri-ciri umum bagi banyak sofnvare CAD.

-r?lnduo{ uBAunqBSSued epudel ncuSueru ..hlvf,

C\ f.. qBIrlsI 'CVJ qelrtsr ue8uep u,(uuu8unqnq
urpp reludrp Suues [(9,y3 ) 'Suuaaudug pa$NSV

-rilnduto)l

6 u t.t n

cotn

relnduro>1 ntuuqrp ese.{u{el uep IAMJ)

a wt 3 a ru1 - t a n du o
ralndruo>1

u o tr47 p

3)

qalo ue{npudrp >lnpord uelunqued 'l@Vl)

; u t n{nuo y1 p apr y -t a y duto3 I relnduo4 nlueqrp
lnpo:d uulenqrued Fredes'urel r{ulrtsr-qelnsl
r

-r r

qy3

ru8eqes e,(ueq rur

n{ng tuelep nJerp uery

tnqasral qulrlsr-qelrlsr'rsusrpJzpuuls uulduraueru

v:1ntt atoultos lenqued uep rrlsnpur

BurBIes

uep 'EruDS rue ru,(undueru Surpueqes 3ue,( e,(uurc1

qElrlsr uEp rur r{slrlsr EruEIes '@ovd ralndruo>1
UuEqIp ruqruuS uulenqrued uEp Buecual uulunquad

uep
td

rs

l(

OV3) Sutltotg papty-tatndruo) nelg

aq papty-tatndwo7) reindruol ruueqlp ;eque8

uetenqrued nele relndurol nluuqrp euecuer uelenq

-uad lnqesrp reqrue8 rslnporduaru epole6
'r1se requreS-requre8 ue{urlSuoul
uep uedrur,(uaur'r4eqredrueur'rs4rpordrueu {nlun
Iurtedlp ralndruol Swrqeg 'leqeu Suues uup nt)8,4A
uelsrqeq8ueru rur reqrueS-ruquuS rslnporder uep
uelreqrad-ue{ruqred 'uIrJ nete sepel epud psuad
Blull Ie{Etueru uep ruque3 ueurulsur Iu{etuelu
nEtE

ueSuap tenqlp requuS-reqrueS 'lenuuur urures

urepp

>lnlun unqel-unqulJoq Brueles relnduol ueluun8

-redueu qulel Euecuer tunqured uep rn,(ursur uru6

drtndtNo)

NINOdINO) NVG WlrStS

;' ,,,ii .,,.; ,",i.,..i.'
fi ndnCI*, ;F-,ufi

tili

.'.i

:t

l'2.

,,'11it:,$.,,;5.Utlt$S,! :.#

.',i1"
udt
#

1*o.dHr,"i,i,:W;!lit+,p.$,f

i'

inefi o*iii:rirdti$#

;a;rvo$,,,-ta-,rn'iirxpjoP,l.t.I".sjs,Ps,p,

,sH.,:.P;lurilpi6,--u,,,1+.,,.,a,=P.i$n#o,#i nd(#.E.qi?x

$ot$i$q$s$.$eff,ii$ert'e*-n :U$,$*
G$u*eaiiqglI:u9Brr$ll;i!

r&,qsfii+

*ri$

ea

rosop o410ot lsBury-ts8unJ'olop upupdu.rtnueO

ndu ";i] |p, #$nees

lJplln.-lLpia, fiduib
lid:$,rffi$i; 1$p14.iid#Jei' uo>{nloiletu,$uyas

rl$$r#lr*

q,g r,:il,?tn$i!9{:6.pt+:i:r{$rrE

Ip,-q-fu#.l,litmx,F,1uo,p*e,$P.-ua$,E,

ini'o;gi,tt$p ;

i;Srl}bAl $gur
ErrCIui.1;lr,Pp

w'-Up.ta*i.O*$d'toind&ox

'6uoro4es r61ndu64 Uop JogCIp r..lDlDpD

:{,!jff iil#.$}, $,pq$&S:i(}UD3uor urDtop lo}tod:lp
OuoA dlsulrd >loAuoq uop 'uo-oegi opod
clypleu ffi6p l+fdtuor efi,iuo46uue
$11ff'Bu, .4{btue+str: b}l$d:i0u$lo,:s$pq$bg

,l.llio'tt*-eq":liilffi

t'.*'t-*itutffi
r,s , p$t{ib1

pr*Pc
.lil".*flp,$!'.$rb-Sir){ftlE 1,,,U

reinduo4 ttrruo0ued trop llsoil qolopo'loqor

{b.rl"b.oBi.i}red: u.#p: rXlulei:, l$o$+o.6. $.qq+'BS

.unol$1er+edinug..cuar,,11p+onq{He r.r rpr$.t8ll D
r.Lr.-e,p,ole fs1ffiS,,,Ulqp.sOtx
ip:,) :O,rqo,

eunSreq Sued 1ep ru8eqes BurrJelrp relnduol 'rur

rueq-ruPq u,(uuq untueS 'e>laJeu ueelre1ad uepp

ll t.ttl, rJ

'Ilu{el ruqu:u8-nquu8 uuldutsredueu

p.
.

il9_c"!fl,o+o,".r.+Iplp,,tp

"ug$,

E{rleureluu urBunlrqlad-ueBuntrqred ue{n)plau

'uourailo) atn1n{ ,intqrT ,lqnd ryol ilaN a\l ,.tDo
'!-t-gl unqq u,{uuuecueg )Bnqlo Blnures eSeqqeg selrBq]

l:ep ,,au17ug acuata!!1g,, e[.ray lapo;,n

@

.lx.m,

d,esup.5.de,p,,1 org

eu,,$-p*fi" -rio.* axlu$,ib$u

In+yn

ur*:p :p u$, *6r ,ttolssgu,,u orJocsunsdiixn+un

+lgero uop uolnpeOlp p6uos OuoA 1o1o npns

lpuffi

u;pniilonesuPd,

r*:, i trot9+,,,1p+trdl"u$x,,xt!+,4st,

,n}!ltt.,.uo

,y6a

+CInqffdi.uop,ln

iisu" ipfaflua 'r.o ,b5.uel:

L

ls[{ :, upiuHBrrnujeur i xfifun.

uo>lourndu:eslp upp uo46uoque41p qndr-uo

,qlq6l.i 6up^, up+plbl eH,'6uog r.eo)4,rCI q,. 6u o 4
I#jnod-Xeplprd.;,uerp ruou lrobplroCIf up8*eg,
'qoqruoq sruel dogel orocos 6uo/r 6uop;q nXons
:uslp,p-.,G.b4lJqCIsrlli*,ll,rlpos:xtllrxo+iusdplari,Jrr
..1 r{ut$f,ltr,u.4p puo. uer.1q4g*e'd.:t$Cwo6
'n.rnf ':i;sluyai": Orod.:upLtl+bt ubp uoitpi pu$d
opod lotodp OuoA opo+art.l qoqn6ueu uo>lo

,-

,luo;nsoy1-'ao;np,,.p,

n$,<r ,s,$j,*(6.Maibd1,
ot,(u6;s.eO}.o.u.oo.ua1

,r{diu$"tonduue3';xn

:**torrqul

,1on4,H +Ui
;.. $ord,
il,ftBotd
'
,ur-np,ee,.,.4,1e.1n$,uoa;;$,r}su,heos0ue4;;1r{11;D1s1

il

u#dn*pudlu dssu:OX-d,pq${glti, ofi utr6t1 4rddes.

(Suffi 5.nlngolli) 1l1npold I'uo{p-nqlue"A u$
potp ,upqn$$ilu'
'

16,*gu*os."on),iuefi *fi q,ubd,ifi

qote+ re+ndu.roy 1:pnpul

uop uo6uo6opred

'uop,$D.ffiu$S,inw{1.'*:]qlst .undple
=dpuo*
i
d.(}i16$' ripnd tldu$ q'6 gsq,. itlJrnlt$$$' u'$$
*[ +n ps p.ppo $ o.lft el #, io,iF]d,t&cil uoffi EuieA
.NI$!:NIVIVHn
:

I. X
)tN)lr dvsr rvo

9t

GY3,Ell tVINVG}Nid' f .evd. 'r Sr,l

komputer ke dalam proses pembuatan rencana dan

proses produksi (lihat Gbr. 2.2.). Jadi "CAD/CAE/

CAM/CIM" menjelaskan pemakaian komputer

dalam pembuatan rencana dan pembuatan produk
secara total, dari pembuatan rencana ke produksi,
menerbitkan daftar bahan teknik, pemasaran dan

laporan biaya. Konsep tunggal di mana istilahistilah ini mengacu adalah pemakaian komputer dan
perangkat lunaknya untuk membantu pembuat
rencana atau juru gambar dalam persiapan dan
penyelesaian suatu tugas. (Lihat Bab 10 untuk
pembicaraan lebih lanjut tentang CAD dan proses
pembuatan produk).

@Pemotongan

Digerakkan CAD/CAM'

@Gambar

Ilmu pembuatan gambar dengan komputer

adalah bidang yang sangat luas. Bidang tersebut
mencakup penciptaan dan pemakaian gambargambar yang dihasilkan komputer dan mungkin
meliputi bidang-bidang fotografi , perdagangan, kartografi, animasi, penerbitan, sepefti juga pembuatan
gambar dan pembuatan rencana.
Sebuah sistem komputer yang lengkap terdiri

dengan Perkakas Mesin yang

Seizin David Sailors.

Layar Sistem operasi windows

Seixin Microsoft Corporation.

98.

cd uudud EJutuB uuJn{rl

'JI

Euldax qBnqas uBp

ue8ulpuqred|!s@@

qa13uu1-qu13uul ruelup u,(usnrates uep 'e8u 'enn

ueiu:p
reudurol uelSuepes'qel6-utl

e{

nlBS rrup Iu,^ABreq '(slt8tp) e13uu-u13uu

Sunlrq8ueur plr8rp

-qu13uu1 uduet uutnluela{Jeq eruces ufta4eq 3o1eur

ralndurol qunqos 'ptlSlp uep Sopue :upaqreq 3uc..

adp enp ru8eqas ue>13uo1o8lp unlSunu relndurorg

dllndhlO) :tdtl-:ldll'Z'Za
'(7'7 rqg) unun
rsu:ado uelsrs ururSord uup 'dol{sep uelrq:eurJ

'reque8 uulenqued'euuruor uelunqured e,(u1tu1:ar

se8nl-se8nt uup 1r;tseds ruelsrs uuruleuad

-urs?{u uBSuep uP>lrlu?8rp qElal SuuJu{es Jeseq
uBBuEnJ rsr8uetu qeuled

3ue( lup-te1v

'IsBJedo

uup uepdruuued ruelep JBSeq u?qeqrued-ueqeqrued

ruelulueru qelet lnqesret rolnduol edu unpe)

'(S'Z 'rqg) ratnduol ;eque8 trelunquad

n{ulr uup Iuerunu uurlupue8uad 'TU{el uudureuad
'ue8uunel uep uetqusnJed ruupp sunl 8ue.( uurc1
-urued ru,(undureu ptr8p relndruoy 'sluu{eu lelu
-telu netu srlorplq'sluor]{ele uelelered uelqupue8u
-etu uep nelueluetu lrnun teludrp Sutres 'srueuoru
sn-ral 8ue,{ IrsrJ luJrsJeJts rnln8ueut 8ue,( 'rur edrl
.relndruo;'{llurueluru ueposred-ueposred uequceru
-ed 1nlun ruledrp e^uusutq Sopue relnduroy
'ueefte1ed luucuru ry.(uuq qlqel uu{BUBS

-{leul ledup uep

sa,4Anl

qlqal

1u113tp relndtuo>l

euoJu{ Sopue relndruol upuduep reludrp 1u,{uuq

uJEluE rBluEJ Etetu qulpe

rsaltldu uurSord-urer3or6

'(3uo1.to,wau) ralnduol ufta1 ueSuuel uep wpuuts

luelsrs Is{nrlsur 1n1un ue?un1np uulutpe,(ueu
uep 'O/I uelulered lntun 1ure83ued lnlunueu
'(ueleceled uup step ueelole8ued'ueuedtut.(ued
ue11n[unued'ue3ur]un,(ued'(tOnl 1.1t'rd1no11trtl

-ai) uerenialrue{ns?u Btep rlurlepueSued nredasr

nrurSord-uu.r3ord uup setrJlt>lu-sellJll{e {nlun
ue8unlnp uelurpe,(ueru e8n[ uq8umu rut stuel
ruurSor4'4;rseds ururSord-uerSord ueeuusleled
e8n['n1uuq uelelured uep relndurol tseredo uu{Ilep
-ue8uem 3uu.{ rsln4sul-Is{n.Its[Il uup uulndunl
qeltpe XIN1 uep (g'7'rqg) s,^aopurd\'SOC ruedas
uelsrs '(tua1s,(s 3tu1otadcl) rsu.rado ruelsrs
rserado

undneu (stuotSo.td uo4ocqddo)

rsu>ltlde uerSord

re8eqes uu1uo3e1uryp relnduro>1 ruerSord-tuur3or6

'1eun1

telSuurad rc8uqas uDIrsB{UISulIrp tsuladoraq

'cul '4sapofiV o1d1t t1ot1 ttD$Dq lp uDp yop u1z1 uo8uap

3uo1n 1o1ac1p ru! aDqo&'1e1edgq laIueg Suea.tuqruug

133u17 fsnlosag euru,1t JBqIUBC ed;4 ;s1np914 rlg1gp

pue{rp relndulo>1 rue}sls {nluequau 8ue,{ +sr3

uedelSuelred uer8eq uIEJul.ureg' (at ou{os ) >pun1
1e1Sueled uep (a.to,trp,rar7) sural 1e>13ue;ad uup

qrqal lutr8rp relndruoy 'plr8rp lBIe-tBIB qoluoc

qeppe pu8rp rlolre uep uodures qunqos '3opue
tIe-tele IJup qoluoJ qelepc Fqolu qenqes uped
jtuetu tun.rel-Lunref
IurpBJ raleluoprds uup 'utel uep
ue8uep 1r4sr1 Surpulp ruuf qenqas 'se1al Sued

'uoufi$aM alltDtl) puD uor|o.tod,to3 srluo4calg qryuaz

uplag

;e1ud;q

nfutr41

;uu,t

141y3

;;o1our1rt@

lelndruol urelsrs uulurlSunureur 8ue,{ rs{nr}sur

-rs>lnJlsur uep ruurSor6 'sura1 lu>13uured rt8eqes

;se1;Jdy uer8ol4 qBIepB pelol", @

-- _ .--.f . -., -.f *.

*:imqii'i

&+t{@
"-*'.--'*'"".",:

.t#F:: ::. #ti*-

:. -'- t1'

-"i

)rN):ll dvslNve

LT

KE CAD

@(a)KomputerdenganIntelPentium|||,SeizinDellCorporation.(b)ThinkPad-Atas
seizin IBM Corporation. (c) Keping Intel Pentium lll. Seizin Intel Corporation.
mesin yang menempati pemukaan meja yang kecil.

Keping IC (IC chip) telah menggantikan

menggunakan tabung sinar katoda dan pena cahaya

untuk masukan (input) gambar ke komputer. Suatu
sistem yang lebih dini disebut SAGE, dikembangkan
pada tahun 1950-an untuk Komando Pertahanan
Udara Amerika Serikat dan menggunakan pena

ribuan komponen pada papan rangkaian tercetak

atau printed circuit (PC) dan memungkinkan
mengembangkan mikroprosesor. Mikroprosesor
adalah unit pelaksana Qtrocessing unit) sebuah

cahaya untuk masukan data. Sistem CAD untuk

komersil pertama kali diperkenalkan tahun 1964
oleh International Business Machines (IBM).
Banyak perubahan terjadi sejak perkenalan

komputer. Perbedaan ukuran antara sebuah papan

PC dengan komponen terpisah dan sebuah keping
IC ditunjukkan pada Gbr.2.6. Istilah "pengecilan

sistem CAD pertama. Perubahan-perubahan itu disebabkan oleh datangnya mikroprosesor, sofrware
(program) yang lebih canggih, dan aplikasi- aplikasi
baru dalam industri. Dalam banyak kasus pembuat
rencana./insinyur dapat menciptakan, memperbaiki,

Kemajuan yang paling penting dalam teknologi

komputer adalah perkembangan rangkaian elektronika terpadu alav integrated circuit (IC).

mikro"

("

microminiaturization") diterapkan kepada

teknologi keping IC yang telah maju. Perkembang-

an teknologi keping IC menuju ke peningkatan

produksi mikrokomputer yang murah. Mikrokomputer adalah penyebab utama peningkatan
pemakaian sistem CAD dalam industri. Sistem
CAD mikrokomputer yang murah dari segi biaya,
sekarang dapat dibenarkan oleh para pemakai lingkungan industri (Gbr. 2.1 .a dan c). Dengan keluarnya prosesor Pentium III baru-baru ini, penerapan
CAD dapat beroperasi lebih cepat dan lebih efisien
dari yang pernah ada sebelumnya (lihat Gbr 2.7.a
dan c). Komputer thinkpad membuat penunjukan
kepada file CAD secara fleksibel tidak hanya

memperoleh cetakan (hard copy) dan menyimpan

gambar-gambar dengan relatif mudah,

menggunakan ruangan lebih kecil. CAD pada
mulanya digunakan untuk membantu menciptakan
gambar- gambar produksi. Datangny a s ofnv are C AD
tiga dimensi memberi kenyataan bahwa model

komputer 3D (Gbr.2.8) dapat membantu tidak hanya

dalam pembuatan benda tapi juga, bersama dengan

mungkin, tapi juga biasa (lihat Gbr. 2.7 b'1.

Karena sistem CAD mempergunakan komputer digital, kita akan membatasi diskusi kita
tentang tipe-tipe komputer sampai kepada komputer

digital

saja.

.2.3

PEMBUATAN GAMBAR
DIBANTU KOMPUTER (CAD)

Demonstrasi pertama komputer sebagai alat pembuatan rencana dan gambar dilakukan di Institut
Teknologi Massachusetts tahun 1963 oleh Dr. Ivan

Sutherland. Sistemnya disebut "Sketchpad",

sebuah Model sotid cAD dari Penyo-

kong Bola Pasangan Tarikan Sebuah Trailer. Dari Machine

Design.'An Integrated Approach oleh Robert Norton, @1996.
Dicetak kembali atas izin dari Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle
River, Nl.

tuDduo) prDlcDd4ap aH rnhas 'Odl uup uudurl,{ua;

uBlalBred'uJBnleX uElelBJad 'uE{nsBW uBIBIBJed
ue{nlrarrelAl de13ua1 8uu,t {IvJ uretsls

relnduo>l qBnqes u.(urrqly'a^ltp lstp lDrudo nu$

'ailrp lstp (:tddo[) 1ps nerc (pax$ ptoq'att.tp adol
rlJodas Btrsp ueuBdrur.(ued uelupJed Ie^undueu
e8nl snruq lnqasJol urelsls 'to|lltow edrt edereqeq

uvp "tagud ,ailold ruedes uBtelEJOd rdnlSurleru

CVJ uetsrs 'ildtt1o >p1ug'uadry8u uup talqq s)t
-tldDr?fl aza8! p' il DqlpD-u' asnolu'p-ntoqia>1 :tn{Lreq
re8uqas IEIE qrqol nelu nlBS te,(undueu uralsrs
uetulered >Intun 'Qndno) lrseq uelepred

'ydut

uep 'ElBp uedul,(ued uelulerod 'lurlues uu$Ielod

yun'Qndur) uu>lnseru uetelerod riledos ( t t'Z 'lqC)
ednres Suet (atotttptrry) sural 1u13uured uauodurol
-ueuodruol rJep IJrpJol CV) urelsrs BnuIoS

av3

! l:Irsts

)vltl vrvr ?'2.

'(ruquu8 ru?s IJlsnpul uup ISIAelet UeJBIS ruulep

rerydrp) Jet)leJE{ uup JnJnq uelq8ueqrued uup
oloJ ettlB,r uelulSurued 'luur sE aprls uedersnd
'rselurue rdnlSurleru 8ue.( (3utssatotd a?otut)

reque8

uBsaso-Iruod qelup? .relndruol .ruquru8

uulenquad nurlr ruelep nJBq .JItBlor 8uu,{ Sueprq

nttrns 'CVJ uereleued ueqnqurnged uerynlunueru

r8nlrnl{elsm euuruer utuulruel uup ueedrfued 1ele1

'elo>l UUeUUCUerad 'r;erSOUrap srsrluul? '{rusres
3181

elep uerodul 'r;e.r3o1ruy 'sasord uup >1npo.td ue8e.t

re8uqreq depeqral uulde.retrp tudep CVJ {Irerunu
uurppue8ued uup sISr[Buu 'uuucual lunq{uelu uE
-nduurue4 Euere{ uelduruqtp ESrq {rue>lelu euu3ueJ
ur:de-reuad Luulep e,{u1nfue1es uu8uuqueSue4
'CVJ u?rBlerued uep uudurauad UelSuuqrua8uatu

'JaluaJ

Sututnl srry rrrod (JNJ) .ralnduoy {lreunN llupuay

'urepoN lrlsnpul urBIBp JN
qoluor qBnqas rlBIEpB IUI

ulsaw-ulsold ue8uep e[.ra1ag .ralndruoy

pdrs ryu1a1 'Iluol{ela upp urseu 1tu1el (u8lsap)

uuunucuarad qulupe (JVJ Brueln uun?{eued
'(Ot'Z rqC) loqor uulelu
-red uepp nule {npoJd uelenqrued tsuredo-rseredo
rulup srlutuolo eJeces JN grsetu-utseut uerSord
-tuaru Intun (3p) ry;aunu uerppua8uad uululu;ed
ue8uep uulSunqnqrp ledup lnqasrol CyJ lzurru
-ret nelu 'rs4npord nele uelenqtued uedulSuelred e1
DarV p)o1 rnleleru undneu Suns

(XV't) ltoMDN

-3ue1 ereces uelSunqnqrp ledep qy3 puruuat 'r8u1

uBr{BqurBJ 'gy3 .rnfuu8uad erud qelo urDluale]rp
duquueq eruces 8uu,( ue8unluneq enp quppu u,(urq
sEtr.IrDIo.Je uep sutrJrllnpord ruupp uete>lSulued
'(rsuturue uep uequqn8ued ruurSord uu8uep prydp
qg prlos Iopour-lepou uuetu p) uureseued
pto.r utet?otd rrep qutuuad

ledep

trrelup uep '.tossaoo.td

-qelurred uu8uep BueJuor reque8 ue13unqu88ueu

3ue.( e,(uurel Iseluounlop uep {rulet {nlunted

n{nq uutenqtued ruupp '(6'Z 'iqD) suteqJet ueulele

Bsrluuu urerSord uu8uap (.trStsapS uuEJUer uees{uetu
-ad uelup 'e,(ursueurrp e?0 (asoqolop) ulup srsuq
TN
'D^!U apWS fidd11 'tu1 1pH ar!ildrd ltDp atz,

lDtlclq '9661A'uoyotr1 yaqoy qap qcoo.tddy

.'u81saq eulqruy41

sDtD

lDqtuarl

pa1ot8ary1

uy

ttne'elo1g 8uor1o,{ue; p;1o5 1apo4 depeq

-.ral uerlderalgq l^lx.{ 8uJ.re1 qenqo5

x -z
>,/
I

,t''qii-iI

'#;;;Ils

snJol usp qrlu lrqrue8ueru nlr lelas urseru {ltn{e-1

'rtsaqJel CVJ Ie{Brued uuludnraur gL6I unqel
;-uu1e[ueu 8uu,( 'ryuol1elo rJlsnpur ruelup CVf,
rruetn uederaued qeppe (gJd) {uleJJa1 uurelSuur
iirEns {e}3[ ?1e1 uup Euusuad 'rJu,r3o].ru1 uup

)lN)ltl dvswvo

6L

20

BAB

PENGANTAR KE

cAD

ata$ ce,iral processittg unil (CPU) dibutuhkan

untuk melaksanakan semua penggerakan numerik
dan untuk mengontrol peralatan-peralatan lainnya
yang dihubungkan ke sistem.
Sering beberapa peralatan digabungkan. Misal-

nya sebuah terminal atalu h)orkstolion bisa berisi

keyboard, monitor, disk drive dan CPU yang semuanya dalam satu kotak. Peralatan gabungan seperti
itu sering disebut workstation. (Gbr.2.12).

.2.5

UNIT PEMROSESAN SENTRAL

Unit Pemrosesan Sentral (CPU) atau komputer,

menerima semua data dan mengatur, menggerakkan
dan mengendalikan semua fungsi-fungsi sistem

CAD. Sistem CAD memakai komputer digital.

Semua data harus diubah menjadi bentuk binant
atau kode untuk komputer agar komputer mengerti
dan menerima. Kode ini disebut binart, coded

decimal instrttc'tions (BCDI). Kode binary ini

memakai sistem dua digit, I dan 0. untuk
mengirimkan semua data melalui rangkaian. Angka
I adalah tanda "on"; angka 0 adalah tanda "oft-'.

bit adalah sebuah atgka binar1,. Bit

dikelompokkan atau diatur menjadi instruksiinstruksi yang lebih besar. Panjang word. yar.g
Sebuah

dinyatakan sebagai bit, berbeda menurut macam

komputer. Panjang word yang paling umum adalah
8, 16 dan 32 bit.Panjangword menandakan ukuran
kata maksimal yang dapat diproses sebagai satu
unit, sepanjang satu siklus instruksi. Sering,
komputer dikategorikan atas panjang-wordnya,
seperti komputer l6-bit atau komputer 32-bir.
Angka bit pada panjang w-ord metandakan daya

Sebuah rerminal Komputer yang Nleya@

kinkan. Atas Kebaikan Sun Microsystems.

proses komputer tersebut (makin besar panjang

katanya, makin besar daya prosesnya). Suatu

kelompok berurutan dai- bit yang berdekatan dalam
komputer disebut byte. Standar industri sekarang
adalah 8 bit sama dengan I byte. Byle merupakan
karakter yang dioperasikan sebagai satu unit oleh
CPU. Panjang sebuah word pada banyak sistem
komputer saat ini adalah 4 by-tes.Ini berarti bahwa
setiap word dalam setiap sistem penyimpanan ini
menduduki sebuah lokasi penyimpanan 32-bit.
Maka kapasitas penyimpanan (memory capacity)
sebuah komputer dinyatakan sebagai jumlah byte
dan bukan sebagai jumlah bir.
Di dalam CPU terdapat otak dari komputer
yaitu chip mikroprosesor (Gbr.2.13). Komputer
IBM-compatible telah memakai chip 386, 486,

Di datam sebuah
l@@
Kotak CPU. Atas Kebaikan Apple
Computer

ue{rEqred-uu{reqred qelBpE cvJ uelsrs ruElEp

uoqnquntJod ef,uledec depuqrel urel uurptn uusply

(AVTdStO)

NVVeVdSd NVlVlVd]d 9'2.

'ptot acottatw l,totuau 3ue1e1eq eped
uod e1 Sunqruusreq NV-1 Ieqe) 'urelup mopou
3ue1u1eq ept:d ltctd a1 Sunqruusraq tuepout uodelet
pqe>l'plDr ,b1ds1p oapu vped uod e1 Sunqruusreq
ueu8ured ru.(e1 e,(ulesryq '943 3ue1e1aq snquauour

uap p.tDr epud Suusedrp 8ue,( SunqnqSued l.rod

ru,(undueu ndf, tuelep rp p.un 1u,(nug '(pce1 uup
1u1nq 8uu, 7-rod qur-rqes e(uesurq) rJrpues.rel Sunqnq
-8trad ltod ru,(undureru Surseru-SursEw asnow
uup p.tooqby '1e1ured uod e>1 uelSunqnq8ueu
Inlun C trld-97 l.tolcatuoc) 3unquru,(ued re{eruaru
'e.(ulesru 'reluud un1u.(uuqay 'rotnduro{ runl rp
nluuq uBtEIsJed ntuns uuSuep

n43

ue4SunqnqSuaru

3ue,( 1equ1 ue8uep uBlrEIJeq Sursuru-3ursu111

'ppeqreq uJEJes etep ruur8uoru uule epeqreq 8uu,(
adrT 'Gltod toeauuo)) 1utsr1 Sunqtue,(ued

'saulq)DtrN ssaursng

lD

uouDuratu

ulzlas spto )
.

toldslg oapln rl.radas uendueuay qeqtueual I {qun srals

sng g7 uefluep pnog bqrow q*rqrs

@@@

yod

Iels sueqos re{undrueu

943

3uu1e1eq loued

relndurol ruulep e{ uuluruqrp ludup

3uu.( rseurro;ul ledec qrqel uDIBru 'lnqesJel snq lr"dec

uHeI tr 'ndJ ryedas u"taqo?aru wvlep relrurp rur s'r?g,

'ueledecel seleq re,(undrueu ralnduo4 snq 'eivt
uelel qenqes e,{uirq Iuedas 'pruoqraqtou uu8uap
uulSunqnqrp 3uu,{ ueluprad emuas urelue uurySuqrp
uolr{epnrueu 8ue,( e,(ur uepl unl

>lr.usrl rsururoJur

-udnrau lnqesJel sng 'snq lnqesrp 3uu.{ >1u1sq rnpl

qunqas rnlulau rosasordorlru upedel BJucrqroq
ry! ptDJ'pJeoqreqtotu ruulep e{ uellnsuurrp ledrp
3uu,{ p4dq pn) rry1epe p.toc acoltaltil llo$Jau

uep proJ {oldsrp oapt^ 'Mapow 1outaru1 '(y1'7

'rqg tuq11) g'aJl^ap p.ra1dttat[) nlueq uelelured

1n1un 1udue1-tedruq ru,(undrueru pJeoqJetpol4

'rIuqlu0{

uerSordrp BSrq {eprt Iururorr 8ue,( yqgg 'rTeqr.ue{

ururSordrp BSrq uep '^gAqso{tnqosp 8uu,{ yqg6
edrl ntes upy 'uuldnprqrp relnduol ulrl rseredoreq
uelelered uup uerulSuur unuros uu1ur1e,{eu 1n1un

ratnduol uelsrs Bs{rJeuaur Suuf

Euugropas uB

-1ecu1ed uurSord podes 'rusup rsurado urelsrs uru.r8

-o"rd-ruurSord uedur,{ueur hlOU dHJ'u,(uuedrursrp

3ue,( ede ednl >1ep4 IAtrOd d1qc'ue>lrterurp

relnduol

B{lI '(NOU) f,.touaur tQzro poat tnqesrp 8uu,( 'preoq

.roqtou eped detet SueA fuoruau e8nf upy
'ruseq 3ue,( urerSord qenqes
uelrlnsa{ ledupueru

uurysuredo8ueu tuulup

ue>Ir{Bq

utlSunru epuy 'Ktowaur dnlnc re,(undueur

Ispll E{If 'nl{u,{\

nles upud uelrseredo upuy

rrdep SueX ruurSord ry,(ueq qrqel telnduro{ rlunqes

tz

ruulup I IVN 1u,(ueq qrqal ue8ueq 'rsu:edoraq

71t1e Suupes n1t ruurSord epqede hlVU lp
uudrurstp ;elndurol rulurued elU-aIIJ uep atDAl$bs
urerSo.rd-uur3or4'sndeqrel tnqesrel Ktouau
urBIEp rsBuuo;ur lelndtuo{ uu{rluuatu epue B{rf
'eJplueures tgJrsJeq ru ttowayJ'(nfVU) Ltowaut

ssaJ)D utopuDt lnqesrp 'erueln ltowaru 4n1un

qelupu sI trhls 1e,(ueqrer Suea '(s6yq1g\ sa1np
-out {toruaw awlur a13urs lnqosrp ycel uure>18uu:
uedud urelep uedurtsrp ralnduol ,uowaq
'snsnq{ p.t0r tallo.tluor

aotp

p.tDq

wp pJD) plmos 'pro) aco{ta1ut liott lau

'ptD r o apw'tuapow lDluatm'(uelSunqruusrp ledup

runl rrep Ieqe{-lequ{ eueur rp) SunqnqSuad 1e1e
'4.lts1 ue8ueSat qeqnred lep 'uedruilued drqc :nlru,{
urBIBp rp uuluprad Bntues preoqreqloru upud

'ndJ

uu>pe>Ielrc 'prDoqraqpw lnqesrp 3ue,( 'eureln uulul

-8uer uuded upud Suusedrp uep ndJ ruBIBp Juseqrel

drqc qelupu rosesordorlr6 '(SdIIAI) puotas tad

suouon4sut {o sttotl1tw nElB {rlep du4es lsln-nsur
elnl ruupp repurp u(ue,(Bp upp '(zgW) ZLtaqo7aut
rulup relrup rosasordorlu drqc uuledecey
' a"toul{os ruerSord rs{nJlsur
uu{eues{cletu r{BIepu rosasordorllur su8n;'rrrpues

e{aJalu drqc relerueut LtnS trep scttldot1 uo)

-1715 rernduroy 'ueuedur,(ued uup ueledece{ >Inlun
Sueque>peq 8ue,( ulsnpur ueqntnqe{ derles r8uequrr

-3uau

qe1a1

EruESJoq

elddy rrep gC Jd railod

lelul

rJEp

rosesord

III unrtued Josesord 'Jd

rar@d drqc nelu ploJolol dqc mluruaru qsolurJel4l

letndruol-r4ndruoy 'III uep n '9d '(Ed) runrtued

xlNxr dvshtve

22

BAB 2 PENGANTAR KE CAD

Gambar pada layar dibangkitkan oleh video display
card. Card ini menentukan resolusi peragaan dan
jumlah corak. Resolusivideo grapltit's array (YGA)
standar adalah 640 x480 pixel. Lebihbanyak pixel
per-inci-nya, lebih besar resolusi dan lebih mudah
membaca yang kecil-kecil pada layar. Monitor layar
lebar dapat mendukung sampai 1600 pi.tel secara

Monitor 21" untuk Gambar CAD

Atss Kebaikan NEC Technologies, Inc.

rMes.

pada peralatan peragaan (displa"*). Peralatan

peragaan ini biasanya diacukan sebagai monitor
(Gbr. 2.15), mempergunakan keragaman yang luas
dari prinsip-prinsip gambar. Setiap peralatan ini
mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu

mengenai kecemerlangan, kejernihan, resolusi

(resolution), waktu reaksi dan warna. Maksud dari
setiap peragaan gambar (graphics) adalah mem-

proyeksikan gambar pada layar. Gambar yang

diperagakan mungkin alfanumerik (simbol-simbol
teks, huruf-huruf dan/atau angka-angka) atau grafis

(simbol-simbol gambar

danJ

atau garis-garis). Para

pemakai sistem CAD interaktif berkomunikasi

secara langsung atau tidak langsung melalui terminal-terminal gambar. Informasi yang diminta oleh
pemakai mungkin diperagakan sebagai gambargambar hidup. grafik, diagram dengan kode-kode
warna atau hanya sebuah rangkaian garis-garis.
Kebanyakan sistem CAD interaktif rnemakai
monitor penatapan raster. Peralatan penatapan rdster adaTah sama dengan layar televisi biasa. Peralatan ini memproduksi suatu bentuk matriks dari titiktitik elemen gambar, disebut pixel, di dalam suatu
struktur petak (griA. Setiap pirel berupa gambar
terang atau gambar gelap yang kelihatan pada layar
sebagai sebuah titik. Seperti pada televisi biasa,
suatu berkas sinar elektron menyisir seluruh layar,

garis demi garis, dari puncak ke dasar. Proses ini disebut pemindaian raster (raster scanning). Sebuah

sinyal menghidupkan atau menerangi pixel menumt

pola yang disimpan dalam memory. Layar dipindai

sekitar 60 kali per detik untuk memperbaharui

gambar sebelum fospor-nya meredup.
Kebanyakan komputer CAD menggunakan
layarperagaan 17 inci atau2l inci. Besaran-besaran
ini diukur secara diagonal pada pennukaan layar.

horisontal dan 1200 pixel secara vertikal.

Sebagai tambahan atas resolusi, video display
cards dapat membangkitkan serangkaian corak.
Kepadatan corak yang normal adalah 256 corak.
Kualitas fotografi membutuhkan suatu kepadatan
corak sebanyak 16,7 juta corak. Jika sebuah monitor mempunyai banyak pixel dan banyak warna
pada layar, maka memerlukan banyak daya proses
dan memory video untuk menarik gambar pada

monitor. Chip mikroprosesor CPU tidak dapat

menangani beban ini jadi fideo display cnrd sering
menyediakan prosesornya sendiri, disebut
akselerator vtdeo (video occelerator), dan memorynya sendiri. Komputer-komputer CAD profesional
biasanya mempunyai akselerator video yang san-eat
cepat yang memberikan resolusi tinggi dan
sejumlah besar warna. Dengan sebuah aselerator
video yang cepat. bahkan monitor yang paling besar
dan punya resolusi tinggi dapat melakukan redraw
dalam sekedip mata. Video displat card yanglebrh
lambat dapat memerlukan waktu sampai satu menit
untuk me-i?drctw layar. Kebanyakan video displaj'
card menggtnakan standar penghubung VGA 15pin. Bagairnanapun. monitor-monitor lebih besar
mungkin memerlukan empat kabel terpisah.

Monitor-monitor video diklasifikasikan oleh

kecepatan yang diperlukan untuk membersihkan
kembali (refresh) layar'. Ada dua penilaian:.laju
refresh horisontal dan laju refresh vertikal. Makin
tinggi laju refresh-nya makin mudah monitor menampakkan gambar. Misalnya, jika menggunakan
monitor hanya dengan laju refresh vertikal 60 Hz,
Anda akan mulai melihat kelap-kelip pada layar
setelah memakai komputer tersebut beberapa jam.
Laju refresh yang lebih tinggi akan mengurangi
kelap-kelip yang mengganggu itu. Monitor layar

lebar kualitas tinggi harganya mungkin sama

dengan CPU, tapi monitor-monitor itu adalah
bagian bersama dengan (bagian terdepan terhadap)

operator yang dapat mempengaruhi produktifitas

jangka panjang operator.

.2.7

PERALATAN MASUKAN ('NPUD

Sebuah sistem CAD mungkin menggunakan satu
atau gabungan peralatan input untlk menciptakan

rsrsod uEp uB)BJeB uEWSBreru s\do asnow qBnqes

Inlun lnqesJel lulB qB.{\q
uB)IEunSSuatu stuuTaw asnoLu

'ue{Ere8 ue{sBJeru

Ip EIoq

finet?

Dllor

qEnqes 'sDdo edn nBtE sruEloru edp IJBp uDISunIu

as,?ou qenqes '@-e

IrJe{

uBp Jessq

(vJ

Ll'Z tq1)

asrrcM i{enqos qEEpB

uelsrs-tuelsls Bnpe{ uulu{etu

-ad ruulup puo{Jet ?ue,\ ndut IBIB qsnqas

'toyn)

uv

-rppue8ued {ruun ulBI ydul pp uup 'Bte{-Ele>I uep

qeluued uu)plnseueu \uun ptoo q{a7 ue>leun8red
-tueu ue)p CVJ rualsls qenqas seq{ BJeroS 'rs8ung

'rul'r[osonln uop'cul'qca43u1

u*las '(r-e) asnon

sguaI edereqa"

IJOSOJCIIN UDp

e^lrllelul
srldo asno[r\] (c)

loqD)1

oduDl

ropuo+S

osno^ (q)

asno^

(D)

uup L{IHS 'J'IV "I6IJ loquol-Ioquol uuleunS

-redureur ue8uep B>IeJeru urerSord tuelep o>I rur
upue8 uep p33un1 aqo4s{.at1 qeluued lnsuru uelel
IJIo-IJIo uu>1uge,(ueu "relndtUO>1 oDIItu usp lurul
srs?qJeq (IvJ rrretsrs SuuquraSuad EJed Bueru rp
ueru>leured ueqepnrue{ uep e,(erq e,(u;rl1e;o lntun
Surlued nlr8eq deSSuurp p83unr at1o4s qeluled
uuqllrued '(gt'Z 'rqC) p33un1 aqo4sa.aq ue8uep
qetuued qenqes e{ >lnsetu uepl ueluequreur 3ue,(
'pod ruraw nele snsn(pt rs8uq pod,{a1ue1eun38ueur

rusag awotturow s$eg::,q

eVJ

ruelsrs 1u.{ueg

'p33un1
at1o4s{aq
nlens
ue8uep quluued-qeluued
anwtos tuerSord edureqeq

UeT{nsuuaru 4r1un

qelo uuluun8rp 8uu.( snsnq{ rs8uq yoquot-loqruot

uep ru,(e1 eped tosttrc qe;e uu>1ura8 ue{Epueuetu
'loqtuot eped >1elacrp 'qeued {uuu Bpuut nule

Ioqluls-loqlurs uep 'e13ue-e13ue

T '# rlredes

tosttD rlBpue{ Ioqulol-loqurol :o/

BlP){-ulB)I ueSuap

uup

'JnJnr.{-.InJnr{ uB{>lnsBlueru >In}un {rJetunuuJlu

Ioquot-loquol uup urpret 1e4rdr1 ptooq[.a1
r{Enqes'ue)plnsturp qeluued-qulurred uep elep

.+runq

?uelrr rp utnun
'

IBIB r{BIBpu pnoqfay

c uuleyured ( E) uep ru apua dap

fidu!

ru a pu a d ap - a tDulpt

oo

-aruu sulelered (7) 'auysuas q)nol uep ptooq{ay

(1) :rro8e1u1 u8rl ruelep e1 uulSuolo8rp usrq
requu8 ydut ue1e1erc6 'uee8ered ru,(u1 eped ruqure8

'cul 'Isapotnv
o1d2t t1ot1

att

uoSuap

tlD*nq lp aDp

lpqtuill iDp)lp !u!

uoqDg'cY) o$tY pod

q*oqrs

nualN

@@

Q tz xe ez e

oe 5! ti

/t

cpls*po+nv

9l s! it

ci ;i

:i

or 6

rrfivJCI?nv il

Mt

)rN)lI dvsl ve

ez

dengan jalan memantulkan sebuah cahaya dari suatu

permukaan reflektif khusus. Mouse optis menelusur
dengan sangat handal pada sebuah mousepad, tapi

bisa juga berfungsi pada permukaan-permukaan

lain, dengan pengecualian permukaan

kaca.
Kebanyakan mouse mempunyai satu sampai tiga
tombol untuk memilih posisi atau perintah-perintah.

Mouse optis IntelliElte yarrg baru dari Microsoft

datang dengan dua tombol tambahan. Keuntungan

sebuah mouse termasuk kemudahan dalam

pemakaian, daerah kerja yang diperlukan kecil, dan
relatif murah. Sebuah mouse, bagaimanapun tidak
dapat dipergunakan untuk mengangkakan gambargambar yang ada ke dalam sebuah format CAD.
Digitiz.ing tablet (Gbr.2.18) adalah alat input
lainnya yang biasa dipergunakan. Tablet tersebut
dapat dipergunakan untuk menciptakan sebuah
gambar CAD asli atau mengubah gambar kertas

pena atau pensil menjadi sebuah gambar CAD.

Digitizing tablet berkisar dalam ukuran dari 80 x
110 sampai 360 x480. Tablet yarrg lebih besar dari
360 x 480 disebut digitizing tablet, terutama
dipergunakan untuk merubah gambar gambar yang
ada ke sebuah format sistem CAD. Resolusi dari
digitizing tablet adalah penting. Ini menentukan
bagaimana kecil suatu gerakan yang alat input dapat
di rasakan (biasanya dinyatakan dalam perseribu

Tablets dengan Alat-alat

Memilih-puck

dan Sfy/us-Berkabel dan Tanpa Kabel. Seizin CalComp

Digitizer Division.

dari satu inci) dan tergantung dari jumlah kawat

per inci di dalam sistem grid tablet tersebut. Daerah
kerja pada tablet dapat mempunyai daerah-daerah
yang dipergunakan sebagai menu untuk mengambil
perintah-perintah dari sistem CAD. Disertakan pada
tablet sebuah puck atau st-tlus. Puck adalah sebuah

alat kecil yang dipegang dengan perpanjangan

plastik jernih (window containing, crosshairs) yang
mengirimkan lokasi puck tersebut pada grid tablet
ke lokasi relatifnya pada layar. Tombol tunggal atau
tombol banyak pada bagian atas puck dipergunakan
untuk memilih titik-titik dan/atau perintah-perintah.
Sebuah sf'/rzs tampil dalam bentuk pena pulpen
dengan kabel elektronik tersambung padanya.
Ujung s6,/as tersebut merasakan posisi di atas grid
tablet dan mengirimkan koordinatnya ke komputer.
Jlka stylus digerakkan melintasi tablet, cursor pada
layar bergerak bersamaan melintasi layar. So,lus
juga memiliki ujung yang sensitif terhadap tekanan
yang memungkinkan pemakai memilih titik-titik
atau perintah-perintah dengan cara menekan s4,/us
tersebut.
Gambar-gambar kertas yang ada dapat juga di

ubah ke gambar-gambar CAD dengan menggunakan sebuah scanner (Gbr2. l9) untukmembaca
gambar yang ada tersebut. Scanner menciptakan
ata:u bitmapped, jadi gambar yang
dipindai (scannefi perlu diubah ke format vektor
(gambar garis) sebelum gambar-gambar itu berguna
untuk CAD. Sejumlah program-program perubahan
raster ke vektor yang menolong mengotomatiskan
proses ini, tersedia di pasar.
Salah satu peralatan input yang tertua dipergunakan sistem CAD adalah trackball (Gbr.2.20.a).
Trackball dipergunakan pada banyak sistem CAD

file-file raster

Scanner Format Besar untuk Menangkap Dokumen Secara Elektronis. Selziz CalComp Digitizer

Division.

tedet uu8uop tostnr uulBdureued B>lrl

uBIBosJed

uu{lncunueur 3uupu1-8uepu1 rdel'ytce1

}u8ues

3uu.( eire4 qBJeBp uu>Inlrerueu uep IBqBIU {EpIl rul

1BIV'snsmp{ qeluued-quluFed nutu tuulpJoo{ Ise{ol

uB)plnsetuetu {nlun uB>Iun3-redrp ludep lnqes:e1

1BIB Ioqurol-loquroJ'lBnuulu eJeces lEulpJoo{
etep ue+lnsurueru uep mtel tostnc ue{uletueru

{nlun uu{eun8redrp rut ue8uul uB{IIpue{Ip

8uu,( 8uulug 'e.(usetu ueelnured IJBp IB{Iue^

Sueluerueu 8uu1eq qenqes ue8uep pce>1 ludrue rSes

'(euu8 oepr,r.)
1e1o1 rednre.(ueru uutetllle>l ruI lelv
oepr,r. rur37 ueururu;ed epud ruludrp eserqauu( ydut
(tZ'Z 'qC) ycus{of qenqes
uedereued-uudereued uzlep
]Ble ntens qelupe

'qy3

ueluun8redlp ders uep ueseqaqe{ lelerep rueue

ruBIBp rBquBB lelqo sele du>13ue1 3uu.( lepue>1
nlBns re{erued uelr.reqruelu IuI qg rlepue8ue4
'.tiD{ vep yot ue4e;e?-uu1u:e8 '(qrqd) rel{eru>l

'cq'IgH

uplag'ef,eqe3

'cu1 't1to1t&u1 alzlas '.t{Dl uep

'z vep ',( 'x nqruns

-nquns upud lelqo-1efqo uulurerueru releued

uesrreq uulylupue8ueru e8ni

uulurlSunrueu rur qupue8ued '61 rppue8ued uens

r.lEIBpE e,(umueqes ?uet 'ryoqt1cr.r,l ue8uep euus
'asnotu Eunql rlanqas uurynlunueu 'qgZ'Z 'rqD
're>lerued qelo uu1du1ellp tedup Ioquol rs8ung uep
.tostn) uuludece;1 193 re,(e1 epud .tostnc uelurei
uapppue8ueu {nlun ue8uel nele uel uuSuep qere
durles e1 ue4r1e-ra8rp BIog 'BIoq uelere8 lrquu8ueu
3uu.( rosues :cle-wle qBIBpB rappq ruelep rC
'Iuelsls ruBIBp e{ lBurpJoo{ elEp ue+lnsetuelu {nlun
Ioquol e3r1 rcdurus nlus uEp 'stueletu asnow qvnqes
uer8uq redrue,{ueru le8ues '1o>13uutu nete
qenqas ruepp Suun{lp EIoq qunqes uep
qB,^AEq

Dppq

ilrp;el ilDqprrl qunqes 'Qlqoitod) E,^AEqIp qupnu

3ue.{ .relndruo{ uolsrs upud urnrun 8wf, tndut
IBIE I{EIBpB ilDqy)D.tl 3uu're1e5 'p.tooqt{a>1 1rIBIBp 3)t

uB)Unsurlrp Surres uep msaq atuotturoul sISEqJeq

'cu1 'qca43u7 utnag'4custo|

^@

noq'q)$d uarlutt1'z',{'x

uerlupfunruel4i ;u; uella8epq qg glepuaBua4

9Z

ue8uap rBquBC

(q)')q'qra$\ul

ulzlas

{e[qo uurlllepgq?g9Ml,)l!{994

ovl'ilDqpDtt,Irnqrs

@@

XIN):II TIVSIAVE

26

BAB

PENGANTAR KE CAD

menjadi penting.
Pena cahaya (light pen) adalah tipe alat input
CAD paling tua yang sekarang dipergunakan (Gbr.
2.22). Kelihatan sangat menyerupai pena pulpen
atau s4r/as pada digitizing tablet. Light pen adalah
alat yang kecll (hand-helfl fotosensitif yang bekerja
hanya dengan pemindaian raster atau monitor for-

mat vektor dan dipergunakan untuk mengenal

elemen-elemen suatu rencana yang diperagakan
atau menetapkan suatu lokasi pada layar di mana
suatu tindakan akan dilakukan. Pena tersebut
merasakan cahaya yang ditimbulkan oleh berkas

sinar elektron ketika sinar elektron menatapi

permukaan CRT. Jika pena dipegang dekat kepada

atau menyentuh layar CRT, komputer dapat

menentukan lokasi dan posisi cur.sor di bawah pen
tersebut. Karena alat input ini lebih menyerupai
pensil juru gambar yang biasa atau pena daripada
peralatan lainnya, pena cahaya cepat memperoleh
ketenaran dalam bidang pembuatan gambar teknik.
Pena itu tenar untuk pemakaian di mana para
pemakai memilih tomb'ol atau tempat-tempat pada
layar, karena cepat dan mudah digunakannya.

Alat peraga touch panel walaupun tidak digunakan secara luas dengan sistem CAD, adalah
tipe lain alat input. Alat ini memungkinkan pemakai
untuk menyentuh suatu tempat pada layar dengan
jari untuk mengaktifkan perintah-perintah atau
fungsi-fungsi. Tempat pada layar ini mengandung
jaringan (mesh) yang sensitif terhadap tekanan jari
dan mengirimkannya ke komputer, yang mengaktifkan perintah yang dihubungkan dengan lokasi jat'i
itu. Peralatan ini bekerja baik dengan fungsi atau

pemasukan perintah tapi tidak akurat untuk

pemasukan koordinat CAD.
Bar code reader, walaupun tidak sering digunakan dengan program-program CAD, dapat

Data Solutions.

Bar code reader. seizin wotthington

menawarkan kepada para pemakai cara membuat

label, melacak dan menyimpan data dan diagramdiagram untuk masa datang (Lihat Gbr. 2.23).
Perkembangan yang relatif baru dalam input
data adalah teknologi pengenalan suara (voice rec o gnition). Teknologi ini mempergunakan gabungan
dari rangkaian terpadu khusus dan software untuk
mengenali kata-kata yang diucapkan. Sistem itu
sendiri harus pertama "dilatih" dengan mengulang

perintah-perintah ke dalam sebuah mikrofon.

Komputer mengubah perintah suara operator ke
bentuk digital dan kemudian menyimpan karakteristik suara operator tersebut. Jika operator
memberikan sebuah perintah suara, sistem akan
memeriksa suara itu terhadap kata-kata yang
disimpan dalam memor\'-nya dan kemudian
melaksanakan perintah tersebut. Sebuah kekurangan

dari sistem pengenalan suara adalah bahwa

perbendaharaan yang didukung oleh sistem ini
terbatas. Tambahan lagi, memory yang diperlukan
untuk menyimpan suara kompleks atau pola suara
tidak dapat besar sekali. Waktu pemasukan atau
waktu antara kata yang diucapkan dan pengaktifan
perintah, mungkin beberapa detik. Akhirnya jika
suara operator berubah pada beberapa perilaku atau
kata-kata mempunyai pola suara yang sama, sistem
tersebut mungkin tidak mengenali input suaru
tersebut.

.2.8

PERALATAN HASIL (OUTPUD

Dalam banyak hal pemakai sistem CAD akan
memerlukan rekaman gambar yang disimpan pada

file-file database atau yang diperagakan pada CRL

Jika gambar ditempatkan pada kertas, film atau
media lain, maka gambar disebut sebagai hatd cop-,-.

Hard copf ini dapat diproduksi oleh satu dari

beberapa tipe peralatan output.

Suatu alat yang biasa dipergunakan untuk

memproduksi kembali gambar-gambar komputer
adalah pen plotter. Pen plotterbisa diklasifikasikan
sebagai drum, flcLtbed atau microgrip. Drum plot/r mempergunakan silinder yang panjang dan kecil
digabungkan dengan pembawa pena yang bisa
digerakkan. Media yang akan digambari (kertas,
vellum atau film) dipasang melengkung, bukan
datar, dan mengikuti bentuk drum silinder tersebut.
Drum berputar, menggerakkan permukaan gambar

dan menyediakan satu poros gerakan, sementara

pembawa pena menggerakkan pena sejajar terhadap
poros silinder dan memberikan poros gerakan yang
lain. Gerakan gabungan dari drum dan pena

memberikan peluang untuk lingkaran-lingkaran,

eI (resel reurs r{Enqas ue8uop 3uepe1-8uepu1

netB) ruuls ue8uep uu{uuDlrp rBquBD '{pp-{pp
uusuuq rpeluaru reqruu8 quqnJeu :4,rrlun rcDsualsDt
lnqesp 8ue,( sesord ueleunSSueur rur uelulrad
'ue{lrser{rp esrq {doc pnq evew
Ip ulBI epotatu
r.lenqes qelepv DtsDt ueeleured nale xuruLu to1
'Dlepuoqe{rp Surpd 8ue.( {.doc ptrtq uelpseq8uetu
re8u requu8 suue>l uep ulurl 'uued uu{rseurproo>l
-8ueur >[n]un rolurado ue>iuq8unueru ludeprp
esrq 3ue.( ruqure8 tunrpetu uep Blur] 'uued rsermn

'eued uu8uep

uu>1u1edrp 3ue,( reqrue8

selqunl

rm{ntueueru ruuuqtuetu e8n[ urc1 JoDIBJ-JoDIBg

'r33uu eued uuledecel epedrrep {luq qlqel

sulrlerulreq uuulerued ue>llseq8ueru e.(uesurq qupuar

'purs{uu 3ue.( srru8 uedelueruel

uep sulrlun{ redecueru 1n1un uued ueledecel

'$a!nsu /$o(I' cul'DpouD J d*o )lo ) 1.rop uo1*oq' rr" ::::;1,

uotsno4 ul:taS '.tafiol4 dtt7o,tc17,q

uued uuledece)

rnle8ueu 1n1un roluredo uelullSunrueru e8nl qy3

1e13uered ue>1e.(ueqe)'JBqruEB urnrpau
>1eun1

rsulurloru lere8req eued e,(uledec uueure8eq

uu>lnlueueu n11o1d eued uuludece) '0S00'0
rcdrues 0100'0 rrep resDlreq BfuESBrq uep 8ue1rueq

uern{n qeppe urues 8uu.( srru8 ryequre{ uetenq

-ued urupp eued ue8uudrurKuea'ftntqoloadat)

r?ueln8ueru uendrueruel lnqosrp r1u{-rp>lJeq Brues
8ue,( requu8 qeqrua l pru13ueu n11o7d qenges
uendruerue; 'rpeftq 3uu,( sueq-suuq deluuru uppur

dulel 8ue,( ueledecel rudecueu uued tedec up{Ehtr

'du1e8 qrqel 8uu.( sueS-sue8 ue>pseq8ueru e,(uesurq

r{epuer 3ue,( uetedeJe{ EueJu{ Surlued qelupe

uued uuledece; '(rse1r,r,er8 efe8 1n1un) sC urslep

uup (3uu1o7d) uu>lutetuatu uuledecel

reducueu uued uuuru Ip nlBI r{elupe ueludecre4

ue>1e1e,(urp

'(tcul OSOO'g rudurus 0I00'0 rrep rBSr>lreq

u,(uuserq) nyo1d uued uu>1n1elrp uu>le e8nprp
uern>1n urelep ue8uedurfued reseq qBIEpe
Suuf

ueledele)'ueledecel uup r8ueln8ueru uundrueruel

'ueledecred'ueludatel Inlun uu>lnluelrp 8ue,(
rupuels lnJnueru rulrurp eued n11o7d Bnr.ues
'Suolodre1 ue8unlnS nele uuruqtuel BurJeueru
BSrq uup '1u,(ueq nete Iu33un1 eued e,leqrued
uu8uep 'g rudues V ueJn>ln rJup JESr{Jeq rur
.tailold'eued e.treqrued qe.ueq rp Jnpunu uep nluu
u,(uue41ere38ueur uep runrperu rrSSurd Suu8erueru

Buef,

fidlno uelulered sruef-sruel rrep

rpulueu qppt (gZ'Z'tqg) nuold

nlES qBIES

dttSotct7Tg

'euJu,^d

ry,(uuq lold

-1o1d uup suu8 pq4 ru8eqreq 1nlun uuleun8redrp

esrq eued uedulep redurus ntus uep'(Ott x OIE)g
uern{n rrzp reseq qrqel nule (Ott x 6g)y uurnln
Irce{es urlSuntu wr tago1d svnl '{elo{ sorod-so.rod
Iuulup uB{EJaB uu>lrlepue8ueu uued ezrrequred
BJpluerues tun{?A nule srlulsorl{ele {rJBl u,(up qelo
(lere8req lupq) ruurp Suu8edrp uep retBp Suusudrp

'ueqruu8rp uulu 8ue.,( Brperu IBq wulep n11o1d

u.mtp uap epeqraq

(V7Z'ql)

n11o1d paqwlg

'unletedrp reqrue8
r{Elales Suolodrp 8uu,( 'ue8unln8 qunqas ruulep

nele p33un1 uBruqruol nrBIBp A uurn>ln redues

seue{ erurreueru rur Dtlold 'ue>lrequu8rp tudep
uure,tr 1e,(uuq nele srru8 pqel rcSuqreq (lo1d) ercd
rpel'euad nlBS uup qrqel Suu8eureru suq{ eruces
ngo1d utn.rp eped eued u,uuque6 'uelruqure8rp
usrq Surrrur suuS-suu8 uup ue8unlSuel-ue8un13ue1

'$a!nsu iloe' cu 1'opouo S duo31o3 ltop uo13oq' rrr;':ff;l,

uotsno+ alzlas 'tatwld pawql @

8ue,( pcel IoJ-loJ rrup e,(uuureu uelledepueu

wr tailold 'e,(uuru1 sorod Sueluedes 1u-re8req uued
erelueues 'sorod nles uped uoplereSrp rrequu8
uu{ 3uu,( urnpeur leq ruupp tagold untp
n gold drtS ot )l W' leqeur 71eprl

-p

ue8uep BtrrBS qBIBpB

drleler 3ue,( e,(uu8req uup qepuer 3uu,( u,(uuuuruqrl

-erued uelu.ru,(sred'u,(uueJn{n ueJESDI'ralnduro>1
sruel unures depuqrel e,{uuercnse,{ued e.(ep qelo ue>I
-qpqosrp e,(uueruuele;1'e,(uuereleued seny Suriud

LZ )rN):rr dvsl^rvg

28

BAB

PENGANTAR KE cAD

permukaan media pada selenium drum yang

bermuatan elektrostatis. Kadang-kadang gambar

bisa dihasilkan oleh suatu susunan jarum-jarum

runcing yang memberi muatan listrik kepada titiktitik kecil pada media. Sebuah plotter pemindaian
raster yar.g berkualitas tinggi dapat menghasilkan
suatu gambar begitu bagus dan kualitasnya sedemi-

kian rupa sehingga tidak bisa diketahui bagaimana

caranya gambar tersebut telah dihasilkan kecuali
diperiksa di bawah kaca pembesar.
Ele c tro st atic plott e r (Gbr. 2.26) menghasilkan
hard copy dengan cara menempatkan muatan
elektrostatis ke atas kertas yang dilapisi khusus dan
dengan mempunyai suatu pemberi warna, atau tinta,

melekat kepada permukaan yang telah bermuatan

Electrostatic Printer. Seizin Houston

Instruments, divisi dari CalComp, Canada Inc, Downsview

Canuda.

elektrostatis tersebut. Bentuk gambar diubah melalui rasterisasi ke dalam suatu barisan titik-titik
(dots).Titlk-titik ini merupakan daerah yang relah
bermuatan. Resolusi plotter ini ditentukan oleh
jumlah dot per-inch (dpi), biasanya berkisar dari
300 sampai 600 dpi. Tipe plotter ini menghasilkan
gambar-gambar hard copy dalam satu warna atau
banyak warna jauh lebih cepat daripada plotter
pena, tapi biaya, tenaga listrik dan persyaratan
lingkungan juga lebih tinggi.

Sebuah ink jet printer/plotter (Gbr. 2.27)

menghasilkan gambar dengan cara meletakkan
butir-butir tinta di atas kertas. Butir-butir tinta ini
sesuai dengan titik-titik yang dihasilkan oleh proses
rasterisasi tersebut. Alat ini menempatkan muatan
listrik kepada tinta daripada kertas. seperti pada
proses elektrostatis. Ink jet plotter dapat menghasilkan gambar berwarna berkualitas bagus di samping
gambar-gambar teknik yang standar.
Teknologi laser melambangkan perkembangan

paling baru dalam teknologi plotter. Sebuah /aser

printer/plotter (Gbr. 2.28 dan 2.29) menggunakan
berkas cahaya untuk menghasilkan gambar. Alat

ini memanfaatkan muatan elektrostatis dan penatapan raster urrtuk memproduksi suatu gambar hasil
pemetaan (plotted image) yang berkualitas sangat

tinggi.

Dot matrix printer (Gbr. 2.30) menghasilkan

gambar dengan salah satu dari dua proses. Alat-

aiat ini dapat menghasilkan gambar melalui

benturan pada pita karbon atau pita tinta, atau
mempergunakan suatu proses panas. Setiap metode
mempergunakan sejumlah jarum-jarum dalam suatu

konfigurasi khusus, seperti 5 x1,7 x 9 atau 9 x

9 pada kepala printer. Perintah-perintah mesin
mengendalikan urutan di mana jarum-jarum

Inkiet printer. Foto seizin CalComp,

Downsview, Ontario.

memukul medium untuk menghasilkan suatu

@

Company.

ktseriet printer Seizin Hewlett-packard

uB!8efl

edr,rQ' ITTBIB(

prDH nale r.auer,rrad

urals aA| urzla

d)o) lDt!8!Q

'uoltDto

s' a qto \srp

8ue[ Tsrp uur8eq derles e1 BlBp srlnueu rur lle

IuBJeq w1 '(wopunt) luce 3ue,( uu1run eped ulup
uceqtrretrr uup unsn,(uaru avrp lst(I'>[ndo edu nBlE
({ddofi rn1ue1 sruel '(ys1p goq) de1e1 sruel rrep esrq
aorp )lste'BlBp ueuudrur.(ued 1n1un uuleun8redrp
esurq Surpd 8ue.( epoleru qulepe (auop aSotots
lstp) ve8ugrd uuuudurr,(uod rrBtBIBJed 'epeqreq 8ue.(
ueuudtur,(ued uelelered 4odurole>1->1oduro1e1 qBIBpB
edot cuau?ow vep a,utp ptctldo

'altp lst1

'sruol{ele s?{Jeq
rfftuel reSeqes deSSuutp tedup IUI ueuedtur.(ued
uBtBIBJed '8uepq uule ueulre8uad uueles pdrurupel
8uu( elep enrues '>lepll DIII 'ue>llletulp nmod
nele ue>lJenle>pp uerSord unleqes uuuedrur,(ued
IBIE qunqes e1 uu8unqnqreq 8uu,( BtBp enrues
uep :uqruu8 BlEp uu>lletuele,(ueu snJuq JoluJodo
rypor:ed UJBOoS 'BurBS 8uu{ uJeluatues ,ltowaw

ul

sBtrsEde) 'B[uuIEI uuSuep nlBS uB8unqnqJeq nelu

rsB{runuo{Je q a^up uBp Jolnduo>I upeda{ Suenled
rJaqrueu {nlun Jolnduo{ IrrBIEp rp Suesudlp sn-req
p"tDr .tanoquor lrvl? lslp rlBpuaSued qenqes 'uEluel
qenqes qusrd;e1 {Eto{ tuepp 'leluets{e nBlB 'Jatnd

-ruo{ >Ielo{ ruBIBp Ip Suesedrp 'ptuelul BSIq IUI edll

eAuO'uuJadurr,(ued runlpetu tESsqas tunlululnlB
ue8uurd ue>leunSSueru rur ailrp edrl 'unun 3ur1
-ud 3ue.( ulup ueuudurr,(ued epoleur qeppu (1g'7

'rqg) Tslp pnq nete'dulel sruel ailtp lst1

'ueurut8ued nlel uep selrsedul
'{nsuru n11u,Lr 'edt1 lnrnuelu IBIIulp aAup lst1
'ludec ue8uep ?srp qnJnles e{ {nsuru ESIq BUeJB)i
u{rle>les rrduruq elep ue>lnlueuaru ledup uep 8uoso4

requre8 ue8uep ue8unqnq.req

ruulup uedrurslp
3uu.{ ulep emues 'uu1efteryp Suupes ruquru8 l{Bnqas
erBluetrles 'EJBluoruos Lrowaru n1re,( 'ytryg urupp

e1 qepurd uurSo;d rrep uur8eq-uur8eq '(ue1yt1e

-rp net) rueqeqrp e4rl '.(1stp) ueSurld qunqes
urepp uedtursrp 'u,(ulusnu '(IVJ rue"r3or4 'rreq
uerpnrue>l uurcluured >1n1un de1e1 BJBJes ISeUIJoJUI

uu>lleruulefuoru

{nlun ledule} uulerpe.{uaur

elep ueuudurr,(ued ueluleJad'uEIIluutp tauod

unlaqes 'uudrursrp nBlB 'ue>Ileruelosrp snruq lnqesJel
utep-Elep 'uu{IlBLuIp relnduro>1 eryl Sueyq uelu
Ii{Vd luElep uudurtstp 8uu,( ulep Entues uuore)

G1CLA10 leVdOtS VLVO) VrVG

d NVIVIVd Jd 6' Z'

NVNVdIN IANf

'qepuer selrlen>l ue>lelao ue8uep e8nl

'I',N ,atla a1ppn| nddl 'cu[ 11og-a41uat4
ulzt uoSuap 3uo1n 4o7a4g '966t A '3uo'113uo-7 rQ 912 'sta1
-ndruo3 uDp otol'srlrry Jselu!1e141 le.ro8lag 1u1.r4 epdey
IBES {lrletr l qenqas UTBIBO {nluaqlq 9run11
4.ttow tooueiue( JnrnH uu,lnluequlad @

6Z

du11as

uofunqnqrp
r.{EJnur

rur

tep rdet 'u,(uutu1 edq-edn epeduep

qrqel u,(ueserq xulDa

pp

ralrtr4

rc|uttd'ruqrueS
'dtuo31o3

alzlas

opl'nrayd la[tasa| azls ilnl

@

xtN)lr dvsl lvg

30

BAB

PENGANTAR KE CAD

penyimpanan drive ini akan berkisar dari 200 MB

ke beberapa gigabyte. Waktu masuk (access time)

Zip

Disk d,an Drive.Atas Kebaikan

Iomega, Inc

dinyatakan dalam millisecond (ms) dan akan

berkisar dari 6 sampai 80 ms.'Makin rendah angka
dalam milidetlk (millisecond), makin cepat waktu
masuknya.

Floppy Disk drive (Gbr 2.32) mendapat nama-

nya dari piringan plastik yang lentur dan dapat

dipindah-pindahkan yang dipakai pada alat iri. Disk
yang dipakai pada drive ini adalah khusus diameter 3,5 inci. Kepadatan (density) dari sebuah disk
mengacu kepada jumlah data yang akan disimpannya. Khususnya, sebuah disk3,5 inci, disebut mikro
disket, akan menyimpan 1,44 MB data dalam for-

mat dua muka kepadatan tinggi (high density).

Floppy disk tidak mahal dan mudah untuk dipakai
tapi menyimpan data lebih sedikit dan lebih lambat
daripada disk drive jenis tetap (fixed)lhard disk.

Zip drives (Gbr 2.33) adalah disk drive

magnetis kapasitas tinggi, sama dengan floppl,
drive,yang dapat menyimpan sampai 100 MB pada
sebuah sebuah disk 3,5 inci. Disk yang di-

pergunakan dalamZip drive adalah bahan kapasitas

tinggi khusus dan tidak sama dengan floppy disk
standar. Zip drive terkenal karena adanya modelmodel paralel eksternal dan pengiriman SCSI bisa

didapatkan, yang dapat dipergunakan untuk

Floppy Disk 3,5 Inci dan Alat

Penggerak (Drive). Foto dari Komputer, l/E oleh Long/
Long 996. Dicetak ulang atas izin dari Prentice Hall Inc,
Upper Saddle River, NJ.

mengirim sejumlah besar data dari mesin satu ke

mesin lainnya. Zip drive juga dapat dipergunakan
unfiik back up jangka pendek yang efektif. (disk
mempunyai umur pakai 10 tahun).
Jaz drive sama dengan Zip drive tapi disk-nya
dapat menyimpan data sampai 2 GB (Gbr. 2.34).
Begitu juga super disk dapat menyimpan data
sampai 120 MB sementara cctrtridge data f " dapat
menyimpan informasi sampai 20 GB.

Kebutuhan yang terus meningkat terhadap

kapasitas penyimpanan yang lebih besar telah merangsang perkembangan teknologi baru. Teknologi
penyimpanan data yang terbaru, yang mempergunakan laser untuk membaca dan menulis data biasa

Jaz Drive dan Disft.

Seizin lomega Corporation

')uI

'DBauoI

ulzlas'e\d

dn-t1cog

*nt \S

)flN ulzlas.{sro u*p I^,iou-cr

'cu1 'sa18o1ouqta1

uu8uep ueuedur(ued'e,{uuepduuuad uep uurrl{n

IBr{ ruBlr?p orpfie auassDc rednre,(ueur rut ailass?)
'utld rualsls udereqaq eped uedursrp BSrq elup eirB
-e8r8rag '(nlueuel n8ul;u8uepueru llltun orpnu elrd
nulE nlueuel ue3uc,{et teqrleru {nlun oepr^ ulrd uu1
-mpunureru nBtB uelnlEureru uu8uep uures rur pg)
'1r1uq relndrp nete nfeur relndrp snruq ulrd u{uur

'urzlnrnraq eJIlJes sll.ruq utep BsIrJoureu upuu u4rl

rul 'uelruruaq BruJos Elep Ecuqueur uep uud

rt.tuJeq

-urr,(uaur a t u p a dol'e,{uteu8uur lu.ps uulSuupqrp

nele uiusnduq8uetu pDall rcdLUEs uelemureq dttel
'urd 3ueluudas
uE{B 'rlunurp rur rlng-rrtnq quyeg

uulenlu uerB{3uEJ nlens ruSeqes uEleJrp rulJPIIp

Suupas 8uu( ete6 'utrd upud rsulrrro-Jrrr urdur,{uaru
>lnlun stleu8eru Jllnq-Junq epudel uuJEnuI rJequtelu
(.av.tp adol) utrd IeleSSuad ruulup rp srlnu?ru/EJuq
-rrtarrr 8uE.( (poaq) uenluq qunqes 'sqeu8eur (sa7o1l
-.utd) tlnq-t1nq uu8uap rsrdelrp -yuseld ctrd uu:{
-eunSSueru (.LE Z'Jq3) a?o,rctts adol cuatdotrI
'[8o1ouqca1 Tsanbtg uptag's1yd61

rylo

anlro uup sgtdg

t1s1q

a7p1tl.ro3

'uulnFedrp uuqrqruel ueued

-tur,(ued sutrsedu>l e4i nruq -ysip ue8uep uelnue3rp
1r:dep uup ef,u-(aaup1 1e,re88ued tBIe rJep upl
-qepuld1p redup ludo lstp 'a^Lry /:.rprl rtredes'nqep
depeqralgrlrsuas Iuprt >[]do srleuSeu urporu uuoJe)
'((unut poa.r itnxu a7r.r,.rr) rp1-qulreq qeqnrp tedep

rur srldo srlou8eru ulpohl '1r1do srleu8eru erpeut

ueepue) quqnSuau lntun .rosul rrc{EunSSuolu rur
adr.rc, 'srlntrp uup uolsndeq[p {ntun etup r8eq

-ad I.requoru (gg'Z

'rqC) ailrp lst7

'1e33un1

3uen1

1nc1ld61

1s'ip nles epud

rsEurJo.+ur gN 099 JBlr>les uudtur,(uetu tedep yr1g6

-CJ ruotsls 'uu>lqupurdrp esrq Zr'rp uup (srlau8eur

ueuudrur,{ued epud udnras Iupll) ueueuuad

rpuluaru u,(urseurolur eSSurqes resel qenqes
qelo .ysrp ueulnurred ruulup e{ ..ru)Bqrp,. BtBe

'(Sg'Z 'lqC) Brurr{ EJBJos rsrdupp 8ue,( runrurunlc

Ysrp nlEns cll?p srlnuau uPp eJEqueru {nlrrn .resBl
uuleunSSueru a^up INOA-O)'uudrsreel pns{uru

-pns{eur

lluun {oJoJ u,(usnsnql rur

uudrur,{uad

1e1y 'sndeqrp tedup rypu uup tnqesral yry eped

ueueuued rpefuatu lnqosrel e]up euu{u rp'u,(uepudal

us{srlntlp {ntun Etep uulurlSunuou NUO16

uElBlered '(IAIUO^A) Kuotu poa.r a)uo ail.t,tt lslp

n1u,( 'ureqeretu esrq 8uu.{ yi66-63 tuelsrs uped
qunq?s

'cJ

'171131p

rsuruoJur uedurr,(uetu ledup upuy Suerolag

rsEuuoJur rsrJeq qBIq lnqesrol

Cf,

BIeLU

Ilequeu EpuV B{Ila{ tpel 'ralsuru qgnqes

rJup

uu{lrsur{rp BSBrq INOU-G3 lsrp 'e,(urunleqeg 'srtdo

aN.tp uep edrt nlens qBIepE a^t.tp WOA-1)

.elep

a1iqo36 1u,(uuq uedurr.(uaur dnSSuus sndo ueued

-urr,(ued erpetr41 'srldo uuuudrur,{ued reBuqes tnqesrp

)rN)lr dvswve

1S

32

Ba.B

PENGANTAR KE

cAD

pita pada dasamya dipergunakan untuk mem-&acft

up data dari sebuah hard drit,e, atau untuk tuiuan

kearsipan (karena pita dapat dipindahkan dan

disimpan untuk pemakaian di kemudian hari).

.2.1O

PERANGKAT LUNAK
<SOFTWARO UNTUK CAD
Softu,ctre untuk CAD memberi tahu komputer
bagaimana komputer mesti berinteraksi dengan
aliran data yang dimasukkan oleh pemakai melalui
suatu peralatan input. Misahtya, software memberi

tahu komputer agar "memakai" rumus-rumus

tertentu untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan
yang sulit yang memerlukan analisis terperinci dari
sejumlah besar data, seperti mencari titik berat

fz.I I

POKOK PENGERTIAN

UMUM

PERANGKAT LUNAK (SOFTWARO UNTUK

CAD.

Semua softw,are CAD menghasilkan istilah

mengenai elemen dasar gambar (geometry) yang
umum dalam menghasilkan gambar-gambar. Tapi
sekalipun elemen dasar gambarnya bersitat umum
dan prosedur (tata cara) pelaksanaan konstruksinya
adalah sama, setiap program softy,slrn CAD akan

berbeda dalam prosedur operasionalnya khususnya

mengenai hirerki (tingkatan) dasar struktur perintah.
Tiga ciri-ciri didapatkan pada semua sofmtare
CAD. Anda dapat mencapai ciri-ciri ini secara inter-

aktif melalui perintah-perintah dasar dan pilihan

menu.

sebuah kerucut terpancung. Software itu juga

menangani proses gambar, seperti menghasilkan

1.

banyak model yang berbeda serta pandangan atau

Perintah-perintah untuk membangun elemen

dasar gambar (konstruksi geometri dasar).

2.

Fungsi-fungsi untukmengendalikan pandangan atau proyeksi benda gambar.

Pengubah-pengubah gambar atau penyunting
variasi-variasi dalam gambar (putar', bayangan,

penampang benda yang sama secara otomatis. (Gbr.

2.38). Software menolong mengatur data, mencari
simbol-simbol gambar yang disimpan sebelumnya

dan akan membantu menghasilkan dan mengarsipkan yang baru. So.ftware dapat dipergunakan
untuk menghitung, mengukur, dan memerintah
peralatan untuk mencetak atau r.nemplot gambar,
menghasilkan daftar bahan-bahan atau menukar file
dengan program-program lainnya. S oftw are trntluk
CAD sangat berdaya tinggi dan telah direncanakan
untuk melayani semua cabang-cabang utama ilmu
leknlk (engineering). Sortware ini akan menjadi alat
penting dalam banyak pelaksanaan ilmu teknik.

3.

hapus, kelompok, dll).

Perintah-perintah dan pilihan-pilihan menu bisa

sering dipilih dalam dua cara dasar; dengan cara
mengetik (tekan tombol) atau dengan cara memilih
dengan menggunakan tablet (digitizer) atau menggerakkan moLtse. Koordinat Kartesius bisa dicapai
dengan keyboard atau dengan tnouse. Anda bisa
pindah antara dua metode input ini pada setiap saat
untuk mengeluarkan perintah-perintah dan menen-

software

CAD Dengan Mudah

Menciptakan Hasil-Hasil
Berbeda Dari Objek Yang
Sanra. Serzrz SDRC, Milford,
oH.

'slrtaurBred pllos lepow uB{llseq8uaI,{

{n}un u8ndtuBurey lrequraw lBdec SuErB{es s,lropull!\

lsered0 rrrrlsls uuluelBluttrl ilonlsaq 1U @

ntB reqlue8lp 'ue{lISEqIp 8ue,( 1nlueg

{g8uuqrp

(VJ

E.(uBSerq

uerSord-urerSord ue8uap uu{

IV)9NVd]d NVEN]A
dvgt^lve Nvtvng! lld e [ 'z r

GVC )VNNI

'(07'Z rqC) 's,,rropulA

ISBJedo

tuelsls epud 'qr38uuc le8uus 3ue,( qg uundueruel

uE{rB,&euoIU nrBq (uBJSord 1e,{uuq 'e,(u1usrry
atoulrtos upedel nJeq JnyI uup uenduerue{

'qy3

r.lBqtljEuau

uu{s detel ereJos qato.w{os) 4eut1

1e18uered uurSorrued ered 'e8n[ undeueruru8eg

'uedursrp qu1e1 3ue,(

ruqureS-ruquu8 relurueur uup lrque8ue6 '9I
'cu Iepou

qunqes uup srgurSouo rs1a,(ord uulpsuq8ueyrg '91

'qere e8rl

rs

->1a,(ord;eqtuu8 IrBp (IE reqruu8 uulpsuq3uelaq 'p1

'urcl tetuJoJ-leruro; epud uup urBI uoun>lop
upud uure>puad >lnlun :equru8 uur8eq-uur8uq
ngle rBqruEB r{runles ue{ereu/ue>luerue8ueytr'g1
'lurroletu J?UBp uep ynpnf 1ulo1 tenqrueul uup
uetulsc-uutulec ue8uep requru8 IeqBI ]unqtue6 'ZI
JUSEp UBnl?S nelu

ue8unqe8 uern>ln uerreqrued uE>luue$lBIeIN'II

'sulaurIS ]Inlueq-{n]u3q
urlpsuq8ueu nute UJE{ ue8uu,(uq tenqurehtr '0I
'lsuerurp-rsueurlp p{l3q
-redurelq 'ruqtue8 r{Bnqes upud resep ueuele
derles nete 3un13ua1 sue8'sue8 uer8eq
-uer8uq sndeq8ueu nlu Bntuos es{rrer[ery '6

{$ueq

'uedrutsrp 3ue,(

uoun>lop urulup uequqruel-uuqeqruel

ge

r1uu3

yunilg ualas

'qy)

'

cu J'uogruodtoS Tuaudtnbg

uellreu requec

-3ueru nulu qreqredurepn.req rsrsod derles

e1 ruquu8 uetuele-ueutole uulqupurruo6

'ue-(do:-3ued nete
uelrq,rauad 1n1un wqruu8 resup ueruele Intueq

-{ntueq uelndrunl qunqes uellrseq8ue6

.L

'e,(uqnSSunses 3ue{ lnpns-tnpns

nule >prel-1uref Hedes 'tudet 8ue,{ sr;e.r8 rs1ru1

-suo{ elep Jegep tenquoru netu 3un1rq8ueytr

'uetun{op qenqos
rrep lequeS rueJurJeq urelep rp nreq pIS
ue>ldelaueru nBrc UIB{s ntens uulSuuqrue8uelX

'c

'ue)lnluollp 3ue.( suluq-suluq

urplep rp Sueps uusuuSSued uuluuESIBIeW 'n
'u{ntuo}rp SueX ulep ueSuap uurnln durles
uup uu8unlSuel uup uurulSuq ruquru38ue1,rtr 'g
'uuBuotod
sue8 nulu 1edruu11el sue8 'lesnd sr-rc8 'Iedue1

sue8 ruades 'ules udu edrl sue8 requeSSueyq 'Z

'ueBun13ue1-ueBun13ue1

qrqal

nule ntes uped 3un33urs srreS-sr.ru8 uellrseq

-8ueu uep 'undsueru lnpns-tnpns uped 'und
-uueul {Ep-Ipp Inpleu renses 3ue( uu8uenr
derles uped rs{nJlsuo{ sueS-suuB requruSSue6

'I

:(6t'Z 'rqC) srqel ueunlop-ueuDlop uollrsuq

-3uaur {nlun ue{qnlnqrp tu8uus 3ue,{ '1n1rreq
ru8uqos tErs-leJrs ue>Ire,^Auueu tedup gy3 afiN{os

ovc

NVndl^IV!\t3)

dvllvc z t'zJ
'u,(uure1 tuurSord

dupuqret a.tna{os tuerSo-rd qBnqes uuqrpuad

ruelup uu8urpuequad resep r{EInlI 'rse;edo uequp

-nue{ nlens uelerpe(uaur uep quluuad Jnl{nJts

llJurltl tnq?srp ueqrltured uutnJn 'ueqrpd ue1n1

)lN):t-r dvsl^lve

34

BAB

PENGANTAR KE

cAD

diacukan sebagai benda, badan atau elemen-elemen.

Bentuk geometris ini adalah bentuk-bentuk yang
disusun tersendiri atau kelompok elemen-elemen
yang terdiri dari titik, garis, gans lengkung, lingkar-

an, segi empat, segi banyak, garis penuh,

permukaan, simbol atau blok, garis silang, ukuran
dan catatan-catatan. Unit-unit bangun dasar ini
dipilih dari menu dan ditempatkan pada lokasi
tertentu pada layar monitor oleh pemakai CAD.
Banyak sistem CAD dapat menyimpan simbolsimbol gambar standar (disebut blok) dan menggunakan overlay pada digitizer untuk pengambilan.

.2.14

MENGGUNAKAN SEBUAH
SISTEM CAD
Setelah sistem CAD dipasang, pemakai baru harus
benar-benar terbiasa dengan sistem ini dan belajar

bagaimana menggunakannya secara efektif.

Pemakai perlu belajar beberapa keterampilan baru
juga perbendaharaan kata yang berbeda. Operator
CAD perlu belajar menghasilkan gambar-gambar
yang akurat dan membuatnya pada berbagai skala.
Tambahan lagi operator perlu belajar berinteraksi

sebagai acuan selama operasi sistem tersebut di

kemudian hari.

Kebanyakan pembuat rencana yang berpengalaman mengembangkan metode-metode lebih

pendek dan lebih sederhana untuk menghasilkan
sebuah gambar, seperti menggunakan overla!- atal
template. Sistem CAD juga mempunyai metode
yang disederhanakan untuk pembuatan gambar.
Beberapa sistem mempunyai perpustakaan simbol

yang mengandung banyak simbol yang sering

dipakai, seperti sambungan-sambungan listrik,
switch, trafo, tahanan, baut, mur, kunci-kunci, pipa

dan simbol-simbol arsitektur. Simbol-simbol ini

mungkin ada di perpustakaan simbol, atau mungkin
ditempatkan pada satu templute daiam perpustakaan
template. Kebanyakan sistem CAD memungkinkan

pemakai mengatur sesuai selera perpustakaan

simbol mereka. Simbol-simbol yang dikehendaki
harus digambar dulu oleh pemakai pada sistem
CAD sama dengan simbol tersebut tampak pada
papan gambar. Proses ini mungkin mula-mula
makan waktu sama dengan proses manual, tapi
sekali gambar masuk ke databa.se komputer, tidak

secara efektif dengan sistem operasi untuk

perlu digambar lagi. Simbol itu dapat dengan

menyimpan dan meng-copy gambar-gambar dan

mudah diambil dari perpustakaan simbol bilamana

melaksanakan back-up secara rutin sehingga tidak

ada data yang hilang. Kebanyakan produsen CAD
menawarkan program-program latihan dan tanya

diperlukan.

jawab yang akan menjadikan proses belajar jauh

lebih mudah (Gbr. 2.41). Mereka akan menyediakan buku-buku instruksi dan manual yang memberi
informasi dan perincian tentang operasi sistem
tersebut. Manual ini dapat dipergunakan tidak hanya
selama periode latihan awal tapi juga dimaksudkan

@
Mempelajari

Latihan cAD Menolong pemakai

Software dengan Cepat. Seizin Jeff l{aufman

dan FPG International.

f2.15 MEMILIH SEBUAH

SISTEM CAD
Karena jumlah pembuat perlengkapan sistem
komputer telah meningkat, ada penurunan yang bersamaan dalam biaya sistem-sistem ini. Beberapa
sistem CAD mungkin hanya mengandung ciri-ciri
yang diperlukan untuk memproduksi benda dua
dimensi, sementara yang lain mempunyai kemampuan untuk menghasilkan objek gambar tiga
dimensi yang benar. Para pembuat dari beberapa
sistem itu ingin meningkatkan fungsi-fungsi baru

atau yang disempurnakan yang mungkin tidak

didapatkan pada sistem lain. Hampir setiap hari

industri komputer mengumumkan kemajuankemajuan yang menakjubkan.

Karena sistem CAD yang lebih baru biasanya

lebih mudah dioperasikan, kata-kata "ramah

pemakai" sering dipergunakan oleh para pembuat
untuk mempromosikan sistem-sistem mereka.
Bagaimanapun ada kecenderungan untuk membesar-besarkan hasil sistem tertentu.
Seorang calon pemakai harus meninjau semua

pernyataan pembuat program dengan beberapa

kesangsian sampai terbukti, karena mereka bisa
menyesatkan dan sering mengecewakan. Malang-

-rp snJeq ueledaca>l 'uer{rur3p undrBlg 'uB{

-B,race8uew uep nt{E,^d uB>ISrqEqBueIu tedBp CVJ
ruolsrs ue{e ueqnlnqe>I uB{nlueuetu sesoJd
'uuucueJ uulunqued duqul ueepuuad epud
{luq qlqel 8ue,( estluue uup 'Epe 8ue.{ euucuer uep
.mqure8 t8ul ueleunSSueru 1n1un 4mq qtqel 3ue,(
uednSSuasel '8uns8ue1 uelenqued e1 ue8unqnq
'uprraq uur8eq preluu lrlunr ue8unqruus-uu8unques
uu18ue,{eqrueu {ntun {pq qlqal 3ue.{ uednSSuusel
1e13urs qrqel 8ue,( Bupcuer snl{Is u{u,^A luades

Iur{-ler{ {nsBIUJel

'CVJ

tur ueBunlunel-ueBunlunay

u?re)ieurad ue8untun?{ 1e.{ueq upud

Suns8uul Suen rcpu uu>pudureuatu lqns quppv

'su1al qulepe qy3
uep ue8unluno>I IuI goluoc Epud 'uu{tun8e8ueur
8ue( uutedecal uuSuep u{uue1n1e1eu tudep qy3
ruelsrs nluns uep 'elup ueuudurr,(ued uep ISEIUJoJUI

p3Suuuau nped e,{ueq vpuv 'ntl qelelas ldel

'requu8 uudud upud ueruqruuSSued uulSurpueq
-rp Suel'ued qrqel rlulSueJeq nele 'Sueluud
uruus 8uu,t n1>1u,r,r nlred urlSunu u,(ueelnurred
uped undneluzrr eles IIE{es nlenses ruqrueSSuaru
nped e,(uuq 6y3 ue8uep u1vrl{Bq le8ulSueu {nlun
Surlued rplepv'BSEIq epolelu uere>lurued depuqrel

'lDuortDurayl gdg aDp a7ddot13 uoy

,4zraS'lurnl{Brugq 8ue,{ uesnlndoy 1unqua14i r1n1un 8upua4
'.IBqBIAI u;r18untr4 OVf, urolsls

lpef

'senl uuruele8uadreq 8ue.( elereur eurelnrel 'url

-equsnred-ueequsrued un{8untu 1e,(uuqas r8unqnll

'e,(ursrredo UBIEp

(IVJ

ruelsls te,(undureut

8ue,( uuuqusnred-ueuqusrued r8unqnq8ueru uuluI

ue8uep lunqued FBp u,(u1q uup nDIB,^A uulurueq8ued
ueutc^urad uulSunlrqredueu uup r1rpr1a,{ueur

lntun Sutlued qelupy 'nleu 3uu,(

uurequre8

usrq suoJu{ uFuuq urelsrs nlens rlequeru uu8uul

lluqrue>I

nlBns ue{rs>le.(ordureur ur8ul epuy uuuqesnrad

uep uedep esuu nlnueur eruuued qe13ue1 deSSuerp

uelSurpueqtp luque8 uelunqurad nlIE.&\ uup

o699 4e(wqes luueq8ueu ue{B CVC tuelsls E,\\qEq

uelusudlp 'ruqruu8rp qulet 3uu,( ntBnses

lEnqluetu nulB rurueur {nlun uB{rlBJnctp qPlel ru{u,^A

1u,(uuq ?ueJu) 'n1r 3uu1n-Suullueq u?p uu{uusoq

-ueur 8ue,( pq uulufte8ueur Suunqrel nqem 1e.(uuq

unur?u 'uu.reqtuuSSued uur8eg utrures epud esurq Iutl
'1nse1d awldlu4 ru{uletu B{eJeIu undnu1e16 '111p
'drules tnu) -Iepuuls 8ue.{ se.re1 le13uered uur8eq
uep (Ip'totsrsuD.tl lolstsat) IoquIS 1e,(uuq IIBque{
reqrueSSuaru nlulas rBqr.uBB nrnl erud ueltudep
nIaJeIN 'sruoJl{ele uutelured lenqrued qulupe CVf,

luelsrs uE{eunSSuaru uep uB)lluue{-Iedruaur 8ue.{

eueued ueeqesnred-uBqusnred'e,(usru1e1 tsurado
ureJBru uped Sunlue8ral uelu 'unduuaurre8eq
'sBlI^IlInpoJd'cvJ IuelsIS sulr,trl4npord
Sueluel uelurnBeBueur ueelufured >1u,(ueq
reSuepueru ue{B BpuV 'ue>ln8urtp 1ept1

'rur
epuv
ueeqesnred eq uu>lSuntun8uau
leES
ruolsrs nlens qu>1ude uu{ntueuetu ruBIBp

ludup

gy3

'(ZV'Z

'qC

1uqr1)

ulereru tsuredo uulup u.(urq

r8es uup JIt{aJa ue)p nlr uralsrs qe>1udu uup reledrp

ue{B uelsrs ntens uueru rp uep'uede1 'euerure8uq

rBue8ueur Surpunreq sueq lursuetod 3uuf, qy3
uelsrs ru{Brued uopc Enrues 'uu>lqnlnqrp CyJ
uelsrs nlens qeledu uu{nlueueu r{EIBpB uetlyurad

sesord ruulep uruulled ue8uuqrurqre4 oVO

! titsts nlvns NV)v NVHnInsS) Nnsns
'qnul qrqal 3uu,( uurcur,red ruulup rur duqul
-deqel derles uu{EJecrqueur Suurules elpl ITBIAtr

'CvJ

'n

nefu1l

'S

'qllId

uratsrs qenqes Suused uup 'IIaq

'qllldlp

3ue,( uralsts

'cvJ

uelsrs

DtuIhJ't

(uureluurad uu>rrlunuad) Isurlsuouep

'cvJ

'tuelsls urJ-IrIc qrud uep 1>1lpflos

'Z

'uoldauq E)?raru 3uu,( lruqes u)nluleru

{uprl lnqosJol uelsrs ervrqeq ueltedupueur uelsrs
rloqruo{u rnlueyrel 8uu,{ uuuqusrued 1u.{ueq 'efu

Blunu'lnqesJel ueuqesnJed-ueuqesnred nelurueru

>{ntun 1s{3urs ueef,uelrad re1.+ep ueldersre4

:duqa eurrl ruulp eI r8uqrp ludep rul

uueueouerad 'pn{llp uup uelSuequre4p inreq ryeq
uu8uep uuryqrdlp uep luruJec SueX uuuuecuerad
'cv3 uelsrs qEnqes rleqluetu unleqos

uuleJu,(sJad ue8uep uulSurpuuq uep IuI uue,{uuued

dupeqrel ueqe,tr,el es>lued 'e,(erq r8as IrBp Ju{aJo
rpelueru lnqesJol urelsrs uu8uuseruad quletas Buuru
>IItn uped uop,{uBl e8nl '11p 'urelsrs tseredo 'usquBl

unsns 'I

epuv ruuEqluol,u uB{e IUI ISBIUJOJUI 'epuv snsnq{

esuur'e,(erq reuaSuaru uuu,(uulJed-uue,(uulred

r.uelsrs nlBns uB{e uEr{nlnqa{

nlBns

XrN):[ dVSWVe

9C

36

BAB

PENGANTAR KE

cAD

korbankan untuk pertimbangan yang teliti dalam

tahap ini.
SELIDIKI DAN PtLtH CtRt-CIRISISTEM Biasa-

nya disepakati bahwa softtvare harus dipilih

sebelum hardw are. Bagaimanapun beberapa sistem

CAD adalah sistem turnkey, di mana sistem bersifat

menyeluruh dengan software dan hardw*are digabungkan dan tidak bisa dipisahkan. Maka Anda
harus memeriksa sangat hati-hati semua ciri-ciri
dari setiap sistem yang diberikan sebelum tertarik
pada hardware yang memikat. Misalnya, beberapa

sistem menggunakan monitor rangkap dua.

Kemungkinan akan menjadi terkesan oleh keistimewaan ini bisa mengalihkan pertanyaan apakah
orang sungguh-sungguh memerlukan dua display
tersebut.
Pemimbangkan apakah sistem akan dijadikan
serbaguna atau hanya khusus untuk CAD. Apakah
operasi kantor lainnya, seperti word processing atau
akuntansi, akan dikerjakan pada mesin ini? Jawaban

pertanyaan

ini mungkin

menambah atau

menyingkirkan program-program CAD berdasarkan

software sistem operasi mereka.
Selidiki bagaimana bagusnya sebuah sistem
berlukar informasi atau berhubungan dengan suatu
CAD atau CAM yang lain. Banyak sistem tidak
mempunyai kesanggupan ini. Satu pertimbangan
penting adalah kesanggupan sistem CAD untuk

peragaan (demonstrasi). Jelaskan secara tepat apa

yang Anda harapkan dari sistem. Jika para penjual
itu benar-benar menyadari akan persyaratan Anda,
mereka akan bisa memberikan penyajian yang lebih
reaiistis. Paling perlu, bersiaplah untuk mengajukan
pertanyaan-pefianyaan. Dengan setiap demonstrasi

yang berturut-turut, pertanyaan Anda akan lebih

efektif. Tambahan lagi, jawaban-jawaban yang
Anda terima akan lebih berarti. Adalah ide yang
baik untuk memilih proyek Anda sendiri untuk
didemonstrasikan. Beberapa sistem CAD
menjalankan dengan baik contoh rekamannya
sendiri tapi mungkin tidak cukup luwes untuk
memenuhi kebutuhan Anda. Memilih proyek Ancla
sendiri juga menolong untuk membandingkan

sistem-sistem secara jujur. Beberapa sistem

mungkin melakukan demonstrasi yang memikat,
sementara yang lain mulanya tidak kelihatan bagus.

Anda ingin rnemilih sebuah sistem yang akan

bekerja baik untuk kebutuhan Anda, tidak hanya
ingin melihat pelaksanaan bagus suatu demonstrasi
rekaman.

Beberapa pertanyaan yang harus diajukan

adalah sebagai berikut:

1.
,

pelayanan sangat mahal. Apakah Anda perlu

membeli kontrak pelayanan? Melakukan hai
itu mungkin biayanya tidak efektif dibandingkan pelaksanaan perbaikannya. seperti yang
Anda butuhkan. Dapatkah Anda menyanggupi
menanggung waktu berhenti jika ada yang

pertukaran seperti itu adalah spesifikasi pertukaran

grafis mula (IGES). Ada juga sejumlah formarformat umum lainnya. Yakinkan bahwa sistem yang

Anda pilih dapat mengirim format-format file

umum, khususnya ke penerapan lain yang Anda

salah pada sistem Anda? Jika tidak, Ancla

akan gunakan.

mungkin membutuhkan suatu kontrak pelayan-

Dianjurkan agar Anda menanyai orang-orang

yang akan menggunakan sistem untuk menentukan
apakah yang mereka pikirkan memang ada dalam
sistem CAD. Dari penelitian ini, kembangkan suatu

an. Adalah juga mungkin dalam beberapa

situasi mendapatkan kontrak pelayanan dari
pihak ketiga yang mengkhususkan diri pada
bisnis macam ini. Pelayanan yang disediakan
perusahaan-perusahaan itu untuk pemeliharaan
pencegahan dan waktu berhenti mungkin tidak
semahal yang ditawarkan oleh pembuat asli.

daftar ciri-ciri hardware dan software yang harus

dipunyai oleh sistem Anda yang akan datang.

MINTA DEMONSTRASI PEMAKAIAN SISTEM

Setelah daftar (checkllsr) dibuat dan disetujui

oleh semua pihak berkepentingan, buat pengaturan

3.

untuk melihat bermacam-macam sistem CAD

beroperasi. Sebuah daftar penjual dapat dikumpulkan dari iklan-iklan dalam jurnal perdagangan,

majalah, dll. atau dari bermacam buku petunjuk

dari para pembuat program gambar komputer yang

diedarkan. Hubungi penjual untuk mengatur

Apakah kontrak pelayanan didapatkan? Jika

demikian, berapakah perincian dan biaya

kontraknya? Dalam banyak hal, kontrak

bertukar informasi dengan sistem CAD dan

penerapan teknik lainnya. Satu standar untuk

CAD

Apakah merek alat-alat yang dipergunakan?

Bagaimana tentang masa jaminan jika bagianbagian (parts) sistem disediakan oleh penjual
yang lain? Juga, apakah jaminan dibayar oleh

penjual asli atau biaya ditanggung bersama

oleh pemakai dan penjual?
4.

Software CAD tipe apa yang tersedia dan

operasi apa yang dapat dilaksanakan?

'ledI,U01as

ueelEtsndred nule B/(uqulo{os uB{BxuBueru snrBq

rur {alqns epcd uEqequel rsuurroJur qoloreduoru
utBur 3uu,{ B,{asISer{Bru-B,trsrsEr{eIAJ'rsuredoreq

qy3

tuelsrs rc.(undueu 8ue,( 1e1ep 3uu.( uereqrueSSuad

uep {rulol uet8eq t8unlun8uaur esrq B,^ srser.{uru

re8e rnle8ueru snreq Jnl>Irulsur 'ur13unur e1r1
'CVJ uelsrs uped uuleunS.redrp
3uu,( quluued entues nel qy3 urerSord-ruerSord
uep uu8urpuuqred uelrfe,(ueu {ntun (uulpns>lerurp
>1epq u8nl) ur>13unur {eprl r{EtBpV 'qy3 eped
trralsrs uup'nluuq uululuJed' a.tonp.utq'.resep desuo4
-desuol ue8uep uasrsuquru ual?surqrueru {nlun Ue>I
-pnsleurrp 1ul quq ruepp uurylusrp 8uu,( rspruJo-tul

'Nvlndt ils3) 9l'za

'ueqqeled uup uu8uesurued

rntu uep ueqe-re,{uad p33uq qrld 'e.{urq uIruuel

'uelsrs nlBns uu{ledBpuoru {n}un lBnqrp qulel
uesnlndel e1r1 'du1a1 8uu,{ sn14s utapp anwlos
uep nJeq uelulered lleqtuaru nelu uu11e18urueur
{nlun uE{uuEsueJeru sruEq epuv'sn3eq 8uu.{ pporu
uuueuuued nluns uu>Ing n1 qelSuuruq 'unqel u8rt
ruulep uer{Bueq ledep rypq epuv uelsrs e>[r[ 'unqel
u8n deSSuerp e,(ueserq relnduol uule1e-ted rnun
uep 'de14 BJuJes ue{tsdeprp esrq nreq r3o1ou1a1
'r8o1ou1et uunleure>1 rlnlr8ueru luun Jrl>leJe
qlqet Iul IBH 'rleq-E,res nBtB u,ues uenlnlesrad
nluns uulSuuqurgedrueru uq8unru epuy'u,(rue. uq
-ureur dnSSuBS epuv 1e,(ueq uderaq uup tuetsrs

ueluunSSuaru ).lnlun uE{EuEJuoJeru upuv Buetu

-re8eq upede>1 Sunlue8rel uu>Ie delel nlr uesnlndey

'CVJ
tunqrp

tuatsls Ilagrueu u.(u1upr1 nulu rpel Suulual

rpelre1 rur lqlu
Ue>IB

Jrrplu upsntndel

eyl

dequl gr73 hr:rrsrs Hvnsls NVgNVsvr

r:rd

NVO'NVl-l:lStNfd'dlH)V NVHI'll!l3d

8ue,( rseuroJur Erlutes e,^Aqeq rur dequl eped

qeppv HlTldlO eNVA tNlIStS nVfN;1
Surtued

r,{nueq {nlun nele uedep useru ,o ,rJ;;""j#

uralsls tuleued urud Suutuel regep
rul lees

CyJ

nlens undurrq8uaur npad'n1r Suldruus rq 'u,(urdn3

-8ue,(ueru LrEp nlr uelnped upuy Suuf tuelsrs rJrc
-urc luuefuetu {nlun rsrsod ruelep upuy '1e>13uru
-eIu qulel CVJ ruetsls Sueluet upuy ue4re8ued
uep uenqele8ue4 'Suqued uenlnl edereqaq rudecrel

qulel B>leru rur duqel ueresele,{ued ue8ueq

'CYJ tuolsls a-rou:lbs

ueuudrur,{ued

(y) rolruout (g) tndut

e[e1 reqtuel ruens

aunlueq

'n1r rgedes

ue4udeprp durs uu>p pnlued r{u>Iedv aurul uJBr

rse>lrunuol nule u,(urq suqaq uodelel uenluuq

aJpIaJe u,(uu,(urq

'uunluuq uup ueue.{u1ed 1eq ruepp uqro{ IpEf

uu>Ie {Epn upuy'ufecredrp ludzp 3uu,( pnlued pup
qequlelu uup e,(uuu8uBna{ Irqels up >lr?q etuEu
re,(undu;eur Suuf lunqued qeyo lenqrp 3ue,( ruelsrs
r{}pruaru epuy e>lltu8q 'qsp 'pnlued ug$uuq 'Jels
uuqrtel 'uelelered efte1 lnlun ruue8ueru Suerules
ruleued ered rmp uuquqtuu1 rseuuoJur Elurur uup n1I
rsrlerrp 8uu,( *gup epud upu 8ue.( snsnql uelsrs
rJBp urBI rselsuourep ulurru ur8ur urlSunu epuy
'u,(u1nfuu1as snues uu8ueqrur]rad ledupueur szlued

rJrc

-urc ueluru,{srad mgep tunureru 8ue,( urues 8uu.(

paqeuotr| uulSueqrueSueru eSnl e.(usn.reqas epuy
'snsnl{)l uelere,{sred-uelure,{sred uBIuILuJacueu

{ntun qeqnrp nelu uelSueqruellp Bs}q tnqosrel

taarysl.to[i 'rsBJtsuouap Eluelos (IVJ tualsrs
rJrc-urc rJeJueru {nlun uu{Bun8rp tedep Suui Etr'7

rqg epud uellnlunlp uu8uep uruus 8ue,( laaq$Uo^i

uelyrsuq8ueru ur8ur urlSumu epuy' fidlno uelplBJed

(g) erep

uulelered (Z) Ier1ues rosesord (1) :1nry;eq uo8elul

urul tuelep e{ ueT{nseurp ef,ueserq leu?p ruEIBp
uE>HnsBIuIp srueq 8ue( arD^tpfiq plc-lJll 'atnry{os
uv,p alDrplDq rselrgrsads JnJnueu lnlurp BSrq
taaqel.tot^ ruBIEp uaplnseurp ue{E 3ue,( rqnq-:r1ng
'uu>{uegrp rsuJtsuouep e{lf ntuuqrueru tedup gy3
ruetsrs Esrleue (laaqs4tou)

'1 uuuXuuped
quznuluaru 1n1nn ]e;e,{s rqnuauorx Surpd
3ue,( quyepu CVJ ruolsls ue8uep ueuele8ued
uulnq uderaqaq ru,{undruetu 3uu,( ruleuad
eJBd arur Suurules rulerued regep uoprpe,(tr
-etu uu{u pnluad qeledy l,lneasret snsnq{
uetsrs uu{eunSSueru rur Suureles 3uu.{ edur5 'g
u{nlJatrterrt uvp a.mA^ptDq nep,uep atnn{os
r{Bleseu-qelusuu rnruoueur releured eyrqede

ueuqesrued-ueeqesnrad qalo lenqrp Suuf uuupred

uep ruelsrs ue4ruquuSSueru nelu ue11oluouaru
uqesn durles ue>ln{Bleru qelel BtpI 1ul qeq rnple1zrtr

eSSuqes uetsrs {ntun pduerel dnlnc rpelueru

JEls IpdruES ue8uusuured lules uulnpedlp 3ue,{
eruul edureg 6releued Jels {ntun uu{Brpes
-rp 3ue. uue1 udutaq uep cde srual uuqnul

Suef ruelsrs-tualsrs rJBp e,(uuq lenqrp snJer1 reuup

nlens 'qllst ue8uap nelu4yp u?p Jnturp uallndunlrp

{nluoq ruBIEp rB{Btued 1n1un uBntu?q uu{

-urpe,(ueur

uupp pnlued rselnder eueurre8ug

ederaq uep u{n{EIIp

nll

.L

ie,(ue,(erq

1uq qulSuues

udureqes 'ueDlrruep e4q iato,wlos uunruqruad

-uenruqued ue{trgJaueu lunlued

qe>1udy

'9

's

Le )tN)rr dvsl^rv9

38

BAB 2 PENGANTAR KE CAD

lJililfifilJrll

Lembar Kerja untuk penitaian Hardware Sistem CAD.

Butir

Ya/Tidak

Pelaksana Central

memon (Mb)
panjang word (16132

bit)

car:he

kecepatan (MHZlMips)

tipe Das (ersa, vesa, rcr)

ekspansi/peningkatan
Sistem Operasi

32 bit
multitasking
perolehan soJmaare
Peralatan Input Data
m0use

trackball
digitizer

light pen
thumb wheel
Peragaan

monokrom
wama

ukuran layar
resolusi

Video Card
memon
dukungan soh,tare
dukungan dual display
Penyimpanan, Hard Drive
tipe

waktu akses
kapasitas
ekspansi

bisa dipindahkan
Penyimpanan, F/oppy
tipe

waktu akses
kapasitas

bisa dipindahkan

CD-ROM
npe
kecepatan
kapasitas
membaca,/merekam

Sistem Bacft-ap
trpe
kapasitas
kecepatan
otomasr

Ukuran/Tipe

Komentar

Biaya

scardlYJ !'rY(

vsr(

u'ddns

oscl^ Nvvcvtrd uY v.I

ruod

yst(

r^ruoal

ruI IIS

)sIC dIZ

WYU

)rslo zvf

htou-o3
swYuJ surllt
nNsI I

r{aQol I
SNU(I vu(I ouvH
)rsr( Iddo'rg
usrJo'rd
usrNlud
IA1{IYJ CNIZIIICI(I
ssnoI,{

(Idvo8daHrotr l
(ZHIAI)

zrusHvcaw

SdII,\i
xosasoudou)rtr{

ndJ
svusy I\fl{.JNwad
tsv-usdo Nrrsrs
xvNn.I lvycNvusd

WYf,

ov:)

ENllN3d VIV)I
ueun{op reque8 rslnpord ueunsn,(ued ruelep
'rEqurEB rsru{el Surtued uzuered uu1
-1u>18uruaur srulal rseuuoJur {queq Bntuas ue8uep
rs{urelurreq uendtuutue) '(VV'Z 'q11 lnpord

uelenquad sesord 1e1ot IrBp qrun uur8eq ueludruaur

3ue,( ese,{e1ar uarurulop-ueun{op uuldersredureu
IB>lBIUed

requ"re8 resep uaruela {nlun Bserq uep eueqJepes

EruBIl-BruBu re{Brueru reqrue8 uulunqued opoleu
Bnpo) 'uu8uut uedulecel uep >laule.ld ue{nlraluour
uep nDIe,^A ue{etueru'6JVJ tele-tulu ue8uap requuS

-reqtue8 uellrseq8ueru >lnlun uu{nlradrp 8uu,(

uurl)

unsn,(ueru ureIBp Sutlued nleles 'Sueduuu

uelrduurelel efte1 lnlun uulednreru 8uu.( -reluleg

'CVJ rB>luued uulqntnqrp 3uu,( uepdururalel
du18ue1ed re8uqes deSSuurp uup uulSunqnqrp
..sqnl uuded rp,, I:ufuledrp 3ue,( uupduerele;
'(resup use,(u1er rs8uny

'undude urel telu eped rmp {luq qlqel ehel requru8

rslnpord uuleurndrua,(ueu {nlun uesuuqured rnl
-e8ueu uep delat 3ue,( 3runq )inlueq uapsuq8uaur
nluuqtuetu ledep qy3 'CVJ uelun{op-ueun>lop

{nlun qE^\Bl SunSSuelreq OvJ

-ed uelenqured uep usJn>ln e13ue uerraqured

rnpesord e1 srru8 pnlqu rmp ruqure8 uelunqured
drsuud-drsurrd uunqele8ue4'1ru1e1 requru8
-requru8 {nluoquau Inlun n{eq 3ue.{ rupuuls
refundueur (1SNV) eruItsul sptDpltDts lDuouDN
ur:luautv'retndruo>l nlueqlp reque8 uelenqued
uep BSeIq ruque8 uulenqured t8eq runurn qeppe
ruque8 uelunqued resep drsuud-drsurr4
'rISnpur

Jupuels rqnueruoru

uelu 3ue.(

requreS-requre3

rsuredo uep rs{npo.rd 'euecuer uelunqued

'uuSuuqure8ued'uurlrJeuad uuluos;ad-uuluos;ed

ue{quJeueu uleJeru uruules r33ur1 r3o1ou1el n8er

-n8er sulu ruulepuetu 8ue,( luduep uulledepueru
{nlun u{eJeu
CVJ Suuqura8ue6 'ruqrue8 Isg{et
'relndtuo>1 r3o1ou>1e1 ue{teeJueruetu

ueuucued uulep

uep rn,(ursur 'BuecueJ lenqured resup rs8un;-ts8un;

ue>1quu33uaur edu4 use(e1eJ selurDlnpord ue4e1
-Surueru (IVJ ruelsrs 'u.(urunlaqas um1 ruqruu8 1up
rgedes lepn'unduuerute8u g'.ruquru8 dtsm-drsre uep

ruque8 e[eru 'ruqure8 ueurrulsur 1u.(ueq uulrlue8

-3ueur rpequd relnduol eped qy3 ualsrs
uBeJuqrleuad

c(uE,r
uBluoela}l/4snloseJ
uuleda:s>1

:eque1 :ed e,{erq

erpalu uuqeq
aerpes.rel 3ue,( ude ruatsrs
adrt

vdvg
eAerB

adrl4rernlg

Jeluetuox

uuleyen4

JIlng

TTP{J/EA

(.uolntuo11

6e

)tNx:[ dvsl^tve

40

BAB 2 PENGANTAR KE CAD

$1.,,. pi @,16,;-6,,1;
B,rtP,:4'',#:,,
Iv.I *.urffi"drg$.g##,M*-*
l-1T,!11,?n rnodet sorid yong berhosit horus
mentngkotkqn
besornyo pcsor suotu perusohoon.
besor posoinyo dcn meningkorkon
ln:ninqt(otkgn
Dotos keunfungonnyo. Sistem CAD semutd podo
:asgrnyo mengotomosikon proses penggomboron.
ropl
rnoctet soJld mempunyoi kemungkinqn memp-.I!3lu_hi. r"tu ruh proses produksi, dori pem buoton

rencono permulaon sompoi rekoyoso

pembuqton produk. Fungsi-fungsi bontuon don

seperti
pembelion Oon pemoioron Oopit
iugo dipenolruni,

Modet so/id dopoi menghqsilkon semro

Informosi kritis untuk suotu produk, don perusohcon

perlu mengmbil keunlungqn dori semuc

informosi

yong Terkondung dolom model ini. peloksonoon

so/rdygng bogus ditondoi dengon pemokoion

l1,?l
mooeFrnodel
solrd yong luos podo penerooon_
ponerapon hili (downstream),, Hol ini memoksimotton

pengemboliqn (relurn) korenq *arnun"kinf,(o,,*

ynrul bekerjo dori mooer ioriU ostr
3_Ty:l op"rosi
Keirmbqng
membuot iogi renccno (desrgn) untuk
Model so#d horus menjodi dosor bogi
::l?1, ??"r"ri,
nyofo,

onotisis teknis, lotur pe*ot<os mesii,

plol?:,p-"
permtnloon pembelion, gomboron pemosoran
don
loin-[oin Di monq so]o Gmouot"n' ur"ng i*;"Ji"
otou pengetikon ulong doto yong terkoiilie dolom
Iornp$er odqloh suctu periondo bohwo moOel soliO

Kurqng oipergunokon.

Woloupun pemokoion hlljr odoloh suotu

..
pefirmoongon
yong penting, tidok okon odo yong

l't =I(

diperoleh dengon cqro memqksqkon semua

denson model so#djiko berbosoi
:::"1T tk3r"kon
operu$nyo
hcnyo sesuol

dengon proses-oroses iD.

ueb.uof' perlimbongon loin dolom memperkenolkon

suotu teknologi boru odoloh qpqkoh'nof itu-Oiso

mempengoruhi hombqton_hombston yqno qdo
:o,qT pl9l9s produksi. Kecuoti kolou pemlkoion
mo()et so/d (otou setiop penemuon teknologi
boru)

menyingkirkon arou **ng"urongi

11:T?:^ry
nombotqn-hqmboton otou kendolq-kendolo",

doloir

proses keseluruhon, hol ifu tidok okon

meninokotkon
produktivitos otou keunfungon. - -

Perkenqlon

model sltia Xe dolom operosi

p:1u-yhoon rnemerl ukon perenconoon yong tetiti,
sistern modet so/rd di-posor,
::TuTo..odo bonyok
::1.,??*irjhon kepodq yong benor odoloh songot
p:n]1n9. .fedyo. mungkin perlu melokut<on suEtu
penrngkoton
hardwore yong mohol koreno model
.

sor/d memerlukon terminol lebih besor, penogc,rnDoran tebih boik. lebih bonyqk rnemorydon

loii_
loin doripodo program-orotr;;
seqernono. Keligo. setiop orong v.i,i-'r"Ein
yon6 qkqn

menggunokon model

soJld horus Oiberi

3111":,1_lt"gonroron modet so/rd

lotihdn yong

dqkil#;;i
peioksonoqn

dionjurkon secoro luos

l?r??p"gllrgo
sec,or<r bertohop dengon dosor proyek
ieloh terbukti lebih berhqsil dort

T^o-l?,
-r"1d
oemr proyek

pemosongon sekoligus dl seluruh perusohoon.

berukuron kecir don
"^__I:ry:hooh-perusohoon
seoong
mernpunyoi keuniungon lebih dori peru_

sohoon-perusehqon

bescr doiom menggunckon model soltd

koreno pengemOo$on
:y,orr$,r- eit<$imot;

pedU;

hoon-perusohoon

besoi mungt<in me#punyoi sumber doyo

don pengobdiqn untuk

mernbuoinyc berhosif.
topi peru+ohoon-

peruschoan lebih keCil

mernpunybi ketuwescn
ffiekshititV) yong besqr

dalorn hol

strukiur

Dis*suhikan dad

UnidFffi

f:

the Pswer r$ Solid Modet-,

ing" oleh Caren D. fottir,
Compurir Graphics World,

Nov.l995 Vot. l8 N,lI

O Penn Wett p"b{Ghilrg:Comga{ry-:, t s9s; ;,,.
p S3(4)

sror.c$l-i P,a3*u-"s,-B,Esje&ril dnu,sebuah:&roaer

srria'tcApr.s;*;''C4o#r.

uep uu{reqruuBrp Suupes 3ue,( ede requeS

dr:r1es Ilruaru 1n1un Surlued

'qelurred ueqrlrd-uuqrpd uu{r^reueu.t

'rrunl{erurp 3ue,( uesntndel tunqtueru u?p

etuus{es ue8uep

leled

qeppv'CVJ leled urelup

ueete.(red-uuute(ured

runl uu1>lnlunueru uee8ered Joltuol4l'uunlnlesred

uulelered qEIepE asnou uep yoocliay 're1nduo1

urelsrs Surtued ueuodruol-ueuodruol qlepe

ruetsls uellsuredo3uelaq

uup uees{rrorued 1n1un se1re1 eped .requt?

uu>llrseq8ueru .ra11o1d uep talultd '1r-4tdq ndul

lffu! nlupet relluolr uuSuul e,(ulepuaq Suero ldet

'rc1erued qetuer rpefueur ur{eruas nreq qrqal 3ue.(
cIVJ urelsrs-ruatsrs'JIsuelsle uuqrlel uulnlretueru
1e>1rdr1

e:eces

CVJ

'uelrqreued rseue,t
nele requuS rtueB8uau auun (.ua1[tporzr) qeqn8ued
uep ;uqruu8 tpueq rs1e,{o;d ue4lepue8ueu {ntun
rs8un; 'lntuaq uutrlSueqrued qeluuad qulpe CV:)
atoitu{os emues eped uelledeprp 8ue,{ urc e8rl
'epeqJeq 8ue,( uequurela{ uep 'uetenlal 'tsu.redo
:npeso.rd

re,(undueu CVJ taled

Sutseu-8utse111

'1e33uni rsqe,(ord Inluletu

rsueurp unp Fep urprel e,{uuq SueX sugel Ip Jeqrue8
rlredes lepn '(ueuruppel uep r33u4 'reqal) tsueutp
e8q uelep reqrue8 tenqrueru ledup 6y3 anulpg

relndurol afitp lslp p.tDtluep I IVU ':osesordorl141

'qy3

ur:3o.rd ruue8ueur ueqrtel

ueiuep sru?s {ruIel requt8 uulenqrued

-rusep 3ue1u4 uerue8ued

.resep

uelnlreueru detet irseq:eq

3ue,( qy3 re{etued '{ru{et EuEJuer uelunqured

uueqesn:ed 1n1un qrlrd;et tele qelupe ClVi)
eqJes

'n,(ep.roq qrqsl unp euni

qrqel'tedor qlqel sesord lenqtueru'ue{nruellp

delel ercces nruq r3o1ou1e1 '.reqrue? uelenqruad

sesord tudec ue8uep qeqn8ueru qulel relnduro;E

gvg NVSV)ENId I

'HO 'Hortlry ')AOS uutas Islu{el up rn,{u1su1 e.red qelo uerlgqnE1p

uep1ueqedJpsn're113uu,{!sBIuJoJuI1ndtun1asIJaquJN(YJueum{op.ueuIn{o(@

lv

)IN)]I dVgWVE

Bl.B 2 PENGANTAR KE CAD

42

PERTANYAAN TINJAUAN

1.

komputer 500 MHz dengan hard disk 100 MB?

Mana yang lebih banyak menyimpan informasi?

Apakah komponen-komponen dasar sebuah sistem

pembuatan gambar dibantu komputer (CAD)?

Bahas hubungan antara CAD dan CAM dalam

rencana dan fasilitas manufaktur modern?

6.

Aprkah perbedaan antara penyimpanan RAM dan

per.yimpanan hard disk? Bagian-bagian komputer
aparah yang khas dijumpai pada motherboard?

7.

Apakah perbedaan plotting dan printing?

8.

Apakah persyaratan hardware dan solruaare pada

9.

Pertanyaan-pertanyaan apa yang akan Anda minta

tentang setiap sistem CAD yang akan Anda beli?

Perinci persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan antara mouse dan digitizing

pad dengan

puck?

4.

Apakah keuntungan utama CAD atas pembuatan

gambar cara biasa?

5.

sistem CAD sekolah Anda?

Mana yang lebih cepat, komputer dengan mikroprosesor 100 MHz dan hard disk 500 MB atau

ISOAL-SOAL CAD
Jiko perlu mengocu podo posol-posol yong
sesuoi dori bob tersebut untuk mengecek
jowobon-jowobon Ando.
Soal

2.1

Definisikan istilah-istilah berikut: sistem

komputer, hardware, soft,vare, analog, digital, ilmu membuat gambar dengan komputer, CAD, CADD dan CAM.

loinnyo, Semuo sool tersebut teloh dipersiopkon

podo sebuoh sistem CAD. Persiopkon sool-sool

membuot gombor CAD yong diperlukon,

sepertidiperlihotkon dengon sistem CAD Ando,
don hosilkon hord copy-nyo dengon printer
alou plotter untuk bohon persetujuon.

sistem yang pembuatan gambarkan urutan-urutan operasi

Soal 2.8 Persiapkan sebuah daftar tentang perintahperintah perubahan (atau perbaikan) yang didapatkan
pada sistem CAD yang akan Anda pergunakan.

untuk setiap sistem.

Soal

2.2 Apakah komponen-komponen dasar sistem

komputer? Sistem CAD? Gambarkan diagram aliran
Soal

Soal 2.3 Persiapkan sebuah daftar komponen hardware

sistem CAD dan beri contoh setiap komponen.

2.4 Panggil perusahaan hardware dan bandingkan

harga tiga monitor pembuatan gambar teknik dari resolusi
Soal

dan ukuran yang berbeda. Pembelian mana yang Anda

usulkan? Berikan alasan Anda.

2.9 Jarak KA pada Gbr.2.45 tidak diketahui namun

telah ditetapkan dan sudut-sudut telah diukur menggunakan CAD. Buat lagi soal ini dengan sistem CAD Anda
dengan merubah sudut 90' pada titik H menjadi 75';
kemudian tentukan sudut pada K dan A dan panjang
garis KA.

Soal 2.5 Persiapkan daftar peralatan penyimpanan data

yang mungkin dan tentukan kesanggupan penyimpanan

Soal 2.10 Persiapkan gambar hasil revisi dari gambar

CAD (Gbr. 2.46) dengan menaikkan radius 0,40 meniadi
O,4375 dan merubah ukuran s/o/ 1,60 menjadi 1,70.

total dari setiap peralatan.

Soal

2.6

Tentukan apa yang akan menjadi peralatan

penyimpanan yang terbaik untuk Anda, dari sudut nilai,
jika ukurany'/e gambar CAD rata-rata yang Anda punyai
adalah 1500k dan Anda menyimpan 10-20 gambar setiap
minggu.

Soal

Soal 2.7 Atur kunjungan ke pusat komputer di sekolah

Anda atau ke kantor pembuatan rencana teknik setempat,
dan siapkan laporan tertulis tentang pemakaian komputer
dalam pembuatan rencana (design) dan gambar pada

fasilitas ini.

Sool-sool berikut memerlukon penggunoon

soffwore CAD untuk memecohkon beberopo
sool konstruksi dosor gombor (geomefric) yong
khos yoitu somo dori sotu progrom soffworeke

2.11 Persiapkan gambar CAD secara rinci dari

Kunci Keselamatan (Gbr. 2.47) d,engan perubahan-

perubahan berikut: Perbaiki proyeksi sebelah kanan dan

tambahkan ukuran 0,40 yang hilang. Periksa penempatan
ukuran dan tempatkan di mana perlu. Llbah l,12 menjadi

1,25 dan tambahkan perbedaan terhadap ukuran 4,70.

Soal 2,12 Dengan menggunakan sebuah sistem CAD,

tentukan panjang sebenarnya dari garis-garis AD dan

CD (Gbr. 2.48) jika proyeksi horisontal titik A

dipindahkan ke koordinat baru (0;3,125) dan proyeksi

horisontal titik D dipindahkan ke koordinat Kartesius
(1.75;1,625). Perbaiki gambar tersebut dengan
menggunakan notasi "F' untuk proyeksifrontal sebagai
pengganti notasi V, seperti terlihat. Berapa kemiringan
baru garis CD?

e?

qnuad :ele)s

eNotod rvlfd

l'ld dvfHsme

l8= ll

19=lC
0P=CE

76=V

= A Dlloc'8d- =xo+lec
6uopl8 ,t-X+nPnS'99 = 6uo[uo6
6?L =
68 =A 0q =x 'Illl+el
=z
z
ZL = A 61 =Y, 'Il+1+ UoP
t : u3^\rl Sldve
O
O

)IN)]I dVAWVE

44

BAB

2 PENGANTAR

KE CAD

T-

2.40 1.40

t.O0

KUNCI KESELAMATAN
Skala: Penuh

Dibuat pada AutoCAD

Cqru*v

Colcsr

'uupedos

du1e1

upuy

us1e1s ru8e eruc-BJuc Iu>leluory

'I

'nlueuel Jeleluelp

uep uerulSull IJEp uelSeq uep uerulSuq qenqes usle>ls lenqtuentr

'de1e1
lerefteq sueS-suu8 uup srunl ry3a1 'rufufas suu8 es1e1s lenqtue1,1i
'ruueq Suef erec ue8uep ue8uel (uu8uq esle{s ue{llseq8ueyq
'repuuls rBqIueI uuJn{n uup reqtuu8 erpeu ederaqeq 1eue8ue11
'Jnleret {BpIt 8uruI8ue1 srre8

uep rn,(ursut

up{s

lequruSSueyq

'zt

.II

'0I
'6
'8

'>Irrleu ulE{s

'{elISJe epls ue8uap rn>ln8uetu uep BJEqUIoN 'L

'nlueuet
epud sue8 ;uque88ue1atr '9
lnpns
'ruqrue8 uelunJlsul IE{EIuolu

ue8uep nlueuel uBJDIn uep uem43ur1 uep 3un43ue1 suu8 mqrueSSueyg 'S
'rug suuS-suu8 ueru>lerued eueunu8eq uep sue8 edq umceuueq pue8ue111 'n

'ruque8 ulseru uep ruleles 1or 1-rups Jlue ueupoqred uulselelueyq 'S
'requeS lunqruetu uunlnl ludureel rcurredue;41 'Z
'ruqrue8 runl ueleunBredrp 8ue,( JBSep lBIE-llu pue8uell 'I
:1udep e,{usnruqas epuy 61u1 qeq ruBIBp uuqeq pe[eladurau IIBIaIaS

NVNTNI

rndnH sllnNf! I vdvc

NVCI'(N=IlNndISNl VdNVI)
NVONVI NVON=IO

VSIf)S IVNgIN=IlN
.N=IINNdISNI
NVON=IG
dvglnlvo rvnsmfn

46

BAB

MEMBUAT GAMBI\R DENGAN |rusTeuueru, MEMBUAT SKETSA

t.R#l N,,$lN l(ffi

Metode trodisionol unfuk menghosilkon gombor teknik odaloh dengon in$trumen gombor.
Sejok obod kedelopon betos, instrumen presisi
(teliti) menjodi o'lat Juru gombor. Sekorong,
so{fwore CAD odotoh alot yong dipergunokon
oleh bcnyok.furu gombor, Konsep dosor menggcmbor don mengukur gorig,don lingkoron
odoloh somo: podo menggombcr coro
trodisionot don menggombor dengon CAD.
Abjod goris don orti dorltipe goris odoloh Somo
podo gombor CAD don trodislonol. Dengon
mengerti prinsip-prinslp dosor menggombor,
juru gombor yong terlotih boik dcpot men$hosilkon don mengubah setiop tipe gombor.
Sementoro beberopo mohosiswo mungkin
berpikir bchwo softwore CAD dopot menggontikon pengetohuon yong diperlukon untuk
membuoi sebuoh gombcr. kenycrtoonnyo fidok
demikion, Woloupun CAD mernbuot gombor
lebih mudoh. CAD tidok menggontikon

pengetohuon dosor gombor yoitu tidok

mernungkinkon seorong juru gombor yong

terlofih menggunokon : pensil digontikcn.ol6h

ll',
so*ware3xD; . I
(bogan) odofoh
s'ketso.
Coro;mernbuoi
sotohrsqtu keterompilon Vong iroling penting
untut pemUerion gomboion (MsuolisosD feknis'
Pembuoion sketso qdolah coro yong,ceBot
untr-iklmenghubungkon ide-ide dengon poro
onggrqto,loin oori regu pgmbuOt renconc. sebuoh,foto sering bernitol seiibu koto (ot0u ]K
kafq). Pembuotcn sketCo od,oloh seQgoh polo
efisien:*oktu untuk merendonokon proSes
mqnggombor yong diperlukon unfuk merg:Sk6tso, berloku
hositkon bendo yong rumit.
jotqn
pencopoion
hosi{
petc
uniuk
sebogoi
okhlr'otou gombor CAD; Jiko Ando membuot
'sketso ide dosot mendohului rencono woktu'
Ando gering dapqi menyeleqoikon sebuch
gqrnbor lebih segero dcn dengcn lebih sedikit
kesslqhan. Huruf buoton tongon'yong biso
diboco dipokoipodo skelso unfuk menenfukon
informosi

I3.I

penting.

PERLENGKAPAN GAMBAR

KHUSUS
Telah bertahun-tahun perlengkapan penting untuk
mahasiswa sekolah teknik, insinyur dan pembuat
rencana dalam profesinya, tetap tidak berubah.
Perlengkapan ini meliputi meja gambar, siku-T,
segitiga, skala arsitek atau skala insinyur dan satu
set instrumen gambar kualitas profesi. Sekarang,
banyak peralatan telah tersedia untuk konsumsi
umum yaitu mesin gambar, rol, pulpen teknik, dan
tentu saja komputer.

...

Peralatan gambar dasar ditunjukkan pada Gbr.

3.1. Untuk hasil terbaik, peralatan gambar yang
dipakai harus berkelas tinggi. Jika Anda siap untuk
membeli instrumen gambar (butir 3), harus bicarakan dulu dengan juru gambar atau pembuat rencana
yang berpengalaman, atat dealer yang dipercaya,
tentang pembelian instrumen tersebut karena sukar
bagi orang baru untuk membedakan instrumen kelas
tinggi dari instrumen kelas rendah.

Papan gambar (kira-kira 20" x 24"), meja

gambar, atau meja tulis.
2. Siku-T (24" , pinggir transparan), mesin
gambar, atau rol ($S3.4, 3.51 dan 3.52)
3. Set instrumen ($$3.28 dan 3.29)
4. Segitiga 45' (sisi 8") ($3.11)
Segitiga 30o x 60o(sisi panjang l0"X$3.11)
6. Ames Lettering Guide atau segitiga huruf.
7. Skala segitiga arsitek (53.24)
8. Skala segitiga insinyur (53.22)
9. Skala segitiga metrik ($3.20)
10. Lengkung tidak teratur ($3.48)
11. Protractor ($3.13)
12. Pensil mekanik dan/atau pensil mekanlk leadkecil dengan leadHB, F, 2H dan 4H sampai
6H atau pensil gambar (S3.7).
13. Keftas gambar, kerlas jiplak, kain jiplak atau
film sesuai kebutuhan; backing sheet (pttih,
krem, atau hijau muda) untuk dipergunakan
di bawah gambar atau jiplakan.
14. Pita gambar ($3.6)

1.

15. Mal
16. Kalkulator
17. Tissue pembersih
18. Penghapus

atau kain debu.

I3.2

SASARAN DALAM MEMBUAT

GAMBAR
Halaman-halaman berikut menerangkan cara yang
benar membuat gambar dengan instrumen. Para
mahasiswa yang mempraktekkan dan mempelajari
cara penggunaan instrumen gambar, akhirnya akan
mampu mempergunakannya dengan benar karena
kebiasaan dan akan bersungguh-sungguh terhadap
masalah yang dijumpai.
Berikut ini adalah sasaran penting yang mahasiswa
harus berusaha mencapainya:
1. Ketepatan (accuracy). Tidak ada gambar
dengan kegunaan maksimal jika gambar
tersebut tidak tepat. Insinyur atau pembuat
rencana tidak akan mencapai keberhasilan

dalam profesinya jika tidak mempunyai

kebiasaan tentang ketepatan.

ered) (Z'ErOr;lnq"rr"t uerrSSurd eped rasetuaq

J-n{ls epdel Bueru{ u[re1 rrSSurd qelepu uudud
rrr>l rrSSurd 'lBpDI

Ieprt Suef Suero {ruull

'requruB

uuded re8uqes rc1edp e,(uuru1 IBrJelBru nele sEJe{

n.(e1 ryedes uuelnured uelurlSunuetu u,(uuertlt8

eped 3ue,( 'u,{utuduet rp seue{ uer.Iuueru >Inlun

requre8 elrd uuleunSSueru requre8 runl ureg
'uureleued rrrBIBp Bserq 3uu,{ reseq Surpd ruqurel
Sunduuueru ludup 3ue.(

,pzx

,,OZ

qeppe e,^asISBqBu

'reseq qlqel rraw ,,ZL

1n1un uu1-rnluerp 3ue,( uEJDIil

x ,,97 rudues (uu8uudel uuufteled uep Bsta>ls lunq

-ueu lqun) ,,ZIx ,,6 uup Iserre^req uede4 'ue1qn1nq
-1p uu{B reque8 uedud snsul 1e,(ueq ruBIBC
'eleu uuulntured uep .mque8
erBluB uE{ledurelrp IBq4.requreS seue>l IJBp lunqrel
Suel (taaqs Sunlcoq) Sunlnpued rEqIUeI

B^dI{Bq

uerynluerq'reqruu8 uulSuecue8uetu Intun reledrp

;eqrue8 ulrd luru,(s uu8uep 'uelnpedrp lepu mqruu8

ueded uluru '(^r>lluosery Iuedas) ulctl uep sere{

u,{uueelnrured eryl uup snrnl 8ue,( -rr38utd reueq
-ruueq JBqruBS eleu uuelnuued IJep IrpI rrSSurd u1l1

dv]

tvo

e'er

Nvdvd

'ufue1 r.raqrued

nele rnl>lnJlsur qelo euuelrp Ue)IB {Bprl uBp

Duq-neq {Bpn uup qrde.r 1up4 3ue,( erec rrep
Irsq qBIBpB r.lrsJeq >leprl 3ue,{ -requreg 'qrsraq
sruuq ruquru8 'Juqrp ledup uep 1ede1 snreq
ruqrue8 qunqes E\r[ '(.ssaulDa1g) uuqrsreqey 'n
.(IuI
quq JrrDIu uped e.(ulnlueles ue>IeJecrqlp ue{e)

Jrunq uesrlnued epudel Bruetruet 'lrce{ IBq

-pq upudel ue{rJeqrp snJeq uerteqJed 'JBcuEI
uu8uep e,(uuenlnl redecueru {n}un ecuqrp

ledep uep selel snreq ruqtue8

e,^Aqeq uep

'uru1 Suuro ue8uep rsu>lrunuo{req lup qeIBpE

lu8ut sruuq rn.(utsut uep ISU{el

;equu8

e,^aqeq

tequu8 nrnl e.re4 'gt111q6a71 uuureqrete)

'g

'1ep1erd uep releleq Irsur{ qeler ueludaca;1

'uofifuo1a1taq uoohayad uDp

uDSDp.ta)Dl

uBp lBr.{rlJel {ePrl 3ue,( ueSurdures Irseq nlBns

qeppu uuledecel iuuuse8relel ue8uep tudec

-lp ledup {epp ueredecel 'undeuerutu8eg 'ueq

-ue1 8uu,{ rn,{ursur nElE rsru>lo} 'reqruu8 runl
>lnlun uuelunured upe w{u {Eprl uep 'usnpur
urelup Suen qelpu nl{e11 'Qtaads\ ueledece;1

BruBro u*l.lsJad sga[-s1ua1

LY

)lN)!lr dvsnve

48

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Pinggi kerjo popon horus

lurus

Pinggir kerjo kepolo siku-f horus lurus

W
tuk menggontung

pinggir kerja karena plastiknya mudah terpotong

Pinggir plastik transparan

memungkinkan kita melihat
gambar di bawahnya

E@E

Menguji Siku-T

dan bahkan sedikit cacat akan merusak siku-T.

I3-5

MENGETES DAN MEMBETUL-

KAN SIKU-T

t,u"-t

Untuk mengetes pinggir kerja kepala, perhatikan jika

siku-T goyang ketika kepala ditempatkan pada

sebuah pinggir lurus seperti pinggir kerja papan
gambar yang telah dites dan dibuktikan baik. Jika
pinggir kerja kepala tidak lurus, siku-T harus diganti.

Untuk rnenguji pinggir kerja bilah, gambarkan sebuah garis tajam dengan sangat hati-hati
dengan pensil keras sepanjang pinggir kerja,
kemudian balikkan siku-T dan gambarkan lagi garis
sepanjang pinggir yang sarna (Gbr. 3.4). Jika pinggir

papan Gambar

orang kidal: tempatkan kepala siku-T di

sebelah

kanan). Pinggir papan harus lurus, dan Anda harus

mengujinya dengan bilah siku-T yang telah dires
dan terbukti lurus (Gbr. 3.3), jika pinggir papan

tidak baik. harus diganti.

I3-4

SIKU-T

Siku-T dibuat dari sebuah lempengan panjang,

disebut bilah dllekatkan dengan kuat pada sudut
siku ke bagian yang lebih pendek disebut kepala
(Gbr. 3.2). Pinggir sebelah atas bilah dan pinggir
sebelah dalam kepala adalah pinggir kerja (working edges) dan harus lurus.
Pinggir kerja kepala tidak boleh cembung
karena siku-T akan goyang jika kepala ditempatkan
pada pinggir papan. Bilah harus mempunyai pinggir
plastik yang transparan dan harus bebas dari cacat
sepanjang pinggir kerja. Pinggir yang transparan
dianjurkan, agar juru gambar bisa melihat sekitar
garis yang sedang ditarik.
langan pergunakan siku-T untuk pekeriaan
kasar apa pun. Jangan memotong kertas sepanjang

lurus, kedua garis akan bertindihan; jika tidak,

ruangan antara garis-garis itu akan menjadi dua
kali ruangan kesalahan bilah.
Adalah sukar uutuk memperbaiki bilah sikuT yang bengkok, tapi jika kesalahan itu cuknp
berarti, kita perlu membuang siku-T tersebut dan
mendapatkan yang lain.

13.6

MELEKATKAN KERTAS
KE PAPAN

Kertas gambar harus ditempatkan cukup dekat

dengan pinggir kerja papan untuk mengurangi
sarnpai seminimal mungkin setiap kesalahan yang

@Menempatkan

Kertas pada papan Gambar

lc)>t ov11 )rNv)lm rlsNld

(3)

'{ruBletlr

UD6U?Uruod

uo4nlauau toplt ltae, pDa]

UVEAVE I]SN]d
(o)

xEqruBc

lF,rrd

JetauErp pDal xlNqeq uDlneqJed '8' 'rqD ululBp

uDISBIeftp rur upeqJeq pDal svlel uBp uu?un88uad
'tnqurel Suqud 3ue,( g1 rudues sere>1 8ur1ed 3uu,{
H6 Irep pDal sEe>l g1 uellrsuq8uau Inlun rser.iel
-.req uurnduruJ ruelep utlonl ne:r., raut,(lod edrueq
lulr8ued tez uu8uep tr;u;8 uep lr-nqJet pDaT
'etuel uer?{etued uulep IEqBU {upu eua.rel uuryn{'
-uurp {ruu{eu psue6 'e.(erq ueSuntunel uep nt{u,\\
ueluuraqSusd u?{rJeqrua[r'uulSurcunreru uduul
ruu8ures 3ue.{ s rreS-s rre8 uulpseq8 uew [)o>l p o a7
'(ct'C rqC) pDal saleyuduraqaq tueiup ruru 6'0 nBtE
:l'0 :g'0 '.8'0 pDal Jataruurp ueJn{n ue8uep ue1
-luduprp psrq IrJeI pDaT ueSuop {ruu{eru llsuod
Vsuad

Jrunq uDp
LUnLun suD6 uDD1e>pd

\ryun
eNrf,Nnd 1n3ndl) 9Nntn

@
uule ueded ueolnuudd lp tuceJ tqrpes euerul uedud

e1 Suns8uul ue{lu>lalrp ue8uul 1e1drl sepe;4

'se1e >1o[od enp

uped uelaleled uelnperueu u,(ueq urlSunu lrcaq

ueJeqr.uol uelSuepes'uuqequel ue1u1e1ed ue{nlJaLu
-eur uolSunru Jesoq JEqrueT '(9'g 'JqC) usrs 1o[od
-1ofod ef,urqle uup 'qu^\uq uuual lolod uprpnrual

'suilel selu rJD{ lolod ueryulel uep uullnlunlrp

8ue,( rsrsod e{ J-n>lrs uellura8 uurpnuo)

'I-n{ls sute rrSSurd ue8uep qrpurueq

suuel -rr33urd rudures uuue>1 uu8uel ue8uap Jnlerp
suuo{ EJelueues 'IJII ue8uel ue8uep reqrue8 ueded
ufte1 rrSSurd depeqrel dutueu ue8uep ;-n4s epde>1
'tuduet rp seua{ ue{lu>loleu {nlun
'sDuill tr7Sutd qruo7uaru uolad-uo1ad luDuau

nilrrcd

ue>let

ruluuaru ue8uap poal ueBununled u,{uqepnur

uup ue4uelelp sruBq 3ue,( n,(e1 SunpueSueru leprt
'u18uul 1.rlrrfi pDal ueerpe,(ued nluequou 'nreq

uoBuap lnquorp e5l su1re1 lesnJer.u uE{B {epq uep

uudud lesnleru uE{B rypp etrd BueJc>l uuded eped
requre8 ue{le{aleu 1n1un qrlrdrp;uquu8 u1r6
.(s.

?ue t po a1 uu8uap rsrrp qepnu'3unlh ruduss stt>le"rd

poal ueeunSSued uulurlSunrueu 'poa1 Sueluvd
e8elueur ruelup ue8unlune>1 re,(undueu {ruu{otu
1rsue6 'dr1s eduet tunl uu8uep poal ydeluew

rqg) .requuSSuaur uryta1 ue8ual Suedouau

>lntun

uup J-DIrs uereleued 1n1un dmlnc suua1 ruqruel

csup upud uu8uenr ruSe uedud selu:r33urd tre8uep

8ue,( uep upuy ue8ue8ad ueSuap renses 8ue,{

{ruu>latu psued qeprlrd '(qt'E 'rqD) sple>l sntues
ruulpp es?rq uurn){n Qtoal ysuad rsr uu8uep eruusraq

dnlnc e8nl snreq suuo) 'tnqesJat J-n{ls

quyq u,(qo48ueq nutu ,,uerenued,, rJup IusEJoq

1u1ap

'uulleduprp ESrq {rue{eu psued edu 1u,(uug

'(ut'E rqg) esulq srlnl
lrsued ueleun8 uu8uu['{lu\ot requuSSueu ruepp
uu>pun8:edrp sn.req r33ur1 sBtrlen{ ruquru8 1tsue4

xeq-ec eftd lslsod

dvgl^lve llsNfd L'..

'tnqasrot Sunlnpued Jeqtuel sulu rp 1e1dri
sulro{ uu{le>lel npl 'lzqol ruque8 seuo{ rJup tunqrel
3ue,( ruseq qtqel Sunlnpued -requrel ueded sele
Ip npp ue13uese6 'sr.re8 ueufte8ued n33ue33ueu

6V )rN)rI UVsrArVo

50

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

9H 8H 7H 6H 5H

4H

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

3H2HHFHBB

2B 38 .1B 58 6R

diagrarn-diagram. Lead lebih lunak

Medium
Kelas ini adalah untuk pekerjaan
tujuan umum dalam menggambar
teknik. Kelas lebih lunak (kanan)
dipergunakan untuk sketsa teknik,
hurui. kepala panah. dan pekerjaan

dalam kelompok ini (kanan)

dengan tangan lainnya pada gambar

kadang-kadang dipergunakan untuk

mekanik. Lead. lebih keras (kiri)

Keras

Lead keras dalam kelompok ini

(kiri) dipergunakan di mana

ke-

lepalan linggi diperlukan.'eperti

pada penghitungan gambar peta dan

pekerjaan garis pada gambar-

dipergunakan untrrk pekerjarn gari:

gambar teknik, tapi penggunaannya

pada gambar-ganrbar mesin dan

arsitektur. Leud H dan 2H diper-

terbatas karena garis-garis cenderung rnenjadi sangat tipis,

78

Lunak

Lead inl begitu lunak untuk digunakan pada gambar mekanik.

Penggunaan pada pekerjaan semacam ilu menghasilkrn gari:-grris
kotor dan kasar yang sukar dihapus
dan lead harus diruncingkan terus
menerus. Kelas ini dipergunakan
Lrntuk kerja .cni dari berhagri jeni:
dan untuk bagian-bagian gambar

arsitektur ukuran penuh.

gunakan secara luas pada jiplakan

untuk reproduksi.

Tabel Kelas Lead.

kecil digunakan untuk kelas yang lebih

keras
:edangkan lead diameter besar dipakai untuk memberikan kekuatan lebih besar kepada kelas yang
iehih lunak. Jadi derajat kekerasan pada pensil kayu
rlapat dinilai secara kasar oleh perbandingan diaitleter.

Lead dengan formulasi khusus dari butir-butir

Iritarn karbot (carbon black) dengan pengikat
p.rlimer juga bisa didapatkan dalam beberapa kelas
Lrntuk pemakaian pada f/rm polyester yang sekarang

Jrpergunakan secara luas dalam industri (lihat

I .r..s6).

Dalam pemilihan kelas lead, pertimbangan

pertama adaiah tipe garis yang diperlukan. Untuk
garis konstruksi halus, garis bantu untuk penulisan

huruf dan konstruksi geometris yang tepat atau

pekerjaan di mana ketepatan sangat penting,
gunakan leacl yang keras. seperti 4H sampai 6H.
Untuk gambar mekanik di atas kertas gambar
atau kertas jiplak, garis-garis harus hitam, khusus-

nra untuk gambar yang akan direproduksi. Lead

i ang dipilih harus cukup lunak untuk menghasilkan
garis-garis hitam pekat tapi cukup keras agar tidak
kotor dengan mudah atau tidak menyebabkan
bentuk titik hancur hanya di bawah tekanan norrna1. Sama halnya dengan leadlunak yang dipilih
untuk penulisan huruf dan kepala panah.
Lead ini akan bervariasi dari F ke 2H. tergantung dari kertas dan kondisi cuaca. Jika kertasnva keras biasanya perlu menggunakan lead yang
lebih keras. Untuk permukaan lunak, lead yang
lebih lunak dapat digunakan. Pada hari-hari yang
lembab, kertas menyerap uap air dari udara dan
menjadi lunak. Hal ini dapat ditandai karena kertas

mengembang dan berkerut. Perlu memilih lead

yang lebih lunak untuk mengimbangi pelunakan
kefias. Jika Anda telah memakai lead 2H misalnya,
ganti ke lectd F sampai cuaca menjadi lebih kering.

I3.8 ABJAD GARIS-GARIS

Setiap garis menggambar teknik mempunyai arti
tertentu dan digambar dengan cara tertentu. Perjanjian mengenai garis didukung oleh American
National Stondards Institute, ANSI Y14.2M 1992,
disajikan dalam Gbr. 3.9 bersama dengan penjelasan
bermacam-macam penerapan.
Dua kelebaran garis diusulkan untuk pemakaian pada gambar. Perbandingan lebar garis kira-kira
dua-ke-satu. Diusulkan lebar garis minimal 0,3 mm
dan lebar garis tebal minimal 0,6 mm. Semua garisgaris yang diperlukan harus berbentuk bagus. gelap.
seragam di sepanjang gambar. berjarak wajar agar
hasil reproduksi jelas oleh semua metode yang biasa

dipakai. Jarak antara garis-garis sejajar bisa dibesarkan sampai maksimal 3 mm (0,120") jadi tidak
ada Jill-in jika gambar tersebut direproduksi. Ukuran
dan bentuk garis dan ukuran paling kecil sampai di

mana garis

itu akan dikurangi

menentukan

kelebaran sebenamya dari setiap garis. Perbedaan

antara dua kelebaran garis harus jelas. lead harus
cukup keras untuk mencegah pengotoran tapi cukup
lunak untuk menghasilkan garis-garis hitam pekat
yang diperlukan untuk reproduksi yang berkualitas.

Apabila fotoreduksi dan blowback tidak per1u,

seperti halnya pada banyak tugas laboratoriunt

gambar. tiga macam tebal garis bisa n-reningkatkan

penampilan dan kejelasan gambar. "Garis-garis

tipis" mungkin dibuat dalam dua kelebaran, garis

BSrq

{uprt .rrduq eSSuqes srdrl ntr8eq 8urcuru g9

;r1e1er 3ue.( pDal ae:11eunSSueru lDatquoqs Lrep

'auo1d 3ut11nc'alqlsltt..pqat sueS-sue3., 1n1un

uvp 'qrtus uep uappry srru8 >lntun dutel 8ue,( srdrl

rtredes^ '{uunl

'( yoa.tq8uol uep'ruoruoqd'uoltcas's.t a

-pDal'uocuatup'uotsua$a'raJual sue8 ruedes) urul
repun{es suBS-sIJeB 1n}un srdrl qrqel 8ue,( sr.re8

nele Ht poal uu,Suap rs{nrlsrJo{ srre8 qellcng

'do1a8 uep wotol sntet4 (rs1n4suo1
sl'rcS-s^rJe8 rlEnce{) sue8 unure5 'HZ nele 11 rgedes
'Surcunr 3ue,( runrperu sele1. pDal uu8uep lenqrp
sn,req srdrl srlu8

unues 'H npte C

(azls

llnl

slre3-s.r.ru3

peflqy

@
(u/oqc) loluor slrDg

a0:
(.220'-910')

*g

!u. +l

std

ts-

- ge') uuDqele,

uuq9'0

...-

Sldrl

rlrllls

uoluoqd

slrDe

slrD9

qaelq-Aual) sloA

(roarq-loqs) suD9

tv8t-L

--i Li
uuBr-oi+ F (.;L'o)!tr!at

.-q,

(auDld-bul^at^) uDOuopuDd 6uDprq sxDg

nolv
(auDtd-6uU!n.) uo0uolod 0uoplq srDO

----

sapDel

---+

eo6

uoouo(uodred slrog
(uoisueutp) lsueulp sUoe

(/oluec) +osnd suog

(uollJes) uo0uojod suDc

(uoppiq) )jDduDl lDpl+ strDe

(,PZA')

uw 9'0 d!4-Dt!4 udDqele)

(e/g/si ) IDduo+ s[Do

19

)ilN)t3t

uvsnve

52

BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

dilihat pada jarak lengan dan tidak perlu dihapus.

diputar. Juga, mendorong pensil leadkecil dari

Pada Gbr. 3.9, panjang yang ideal semua garis putus

ke kanan, daripada menariknya,

ditunjukkan. Anda hendaknya mengukur dengan

baik beberapa garis putus tersembunyi (hidden) dan
garis putus ptsat (center) yang pertama Anda buat
dan setelah itu menaksir panjangnya secara cermat

memperkecil kemungkinan patahny a lead.

Jika ketepatan tinggi diperlukan, pensil bisa
"dimiringkan" untuk menghasilkan garis yang

dengan penglihatan. Ukuran garis (Gbr. 3.10) adalah

acuan yang mudah untuk garis-garis dari berbagai

kelebaran.

I3.9

kiri

cenderung

benar-benar lurus (Gbr. 3.11d). Orang-orang kidal:

Secara umum, balikkan tata cara yang baru saja
ditetapkan. Tempatkan kepala siku-T terhadap
pinggir kanan papan dan dengan pensil pada tangan

kiri, tarik garis dari kanan ke kiri.

MENGGAMBAR GARIS

13.IO MENGGAMBAR

MENDATAR (HOR'SONTAL>

Untuk menggambar garis mendatar, tekan kepala

Siku-T dengan mantap terhadap pinggir kerja papan
dengan tangan kiri; kemudian luncurkan tangan ke
posisi yang ditunjukkan Gbr. 3.lla agar bilah tertekan dengan mantap terhadap kertas. Miringkan
pensil searah garis pada sudut kira-kira 60o dengan
kertas, dan tariklah garis dari kiri ke kanan (Gbr.
3. I 1b). Tetapkan pensil dalam bidang vertikal; jika
tidak, garis mungkin tidak lurus (Gbr 3.11c). Ketika
menggambar garis biarkan jari kelingking menahan
ringan gerakan pensil pada bilah siku-T dan putar
pensil pelan-pelan, kecuali untuk pensil-pensil lead
kecil, antara jari jempol dan jari telunjuk Anda
untuk membagi pemakaian lead secara merata dan
menjaga titik simetris. Pensil-pensil lead kecil harus
dipegang hampir vertikal terhadap kertas dan jangan

-i'

)010

-[

GARIS
TEGAK LURUS (VERTICAL>
Pergunakan segitiga 45o atau segitiga 30o x 60o
untuk menggambar garis tegak lurus atau vertical.
Tempatkan segitiga di atas siku-T dengan pinggir
vertikal pada sebelah kiri, seperti terlihat pada Gbr.
3.12a. Dengan tangan kiri, tekan kepala siku-T
terhadap papan; kemudian luncurkan tangan ke
posisi yang ditunjukkan di mana tangan memegang
kedua siku-T dan segitiga dengan mantap dalam
posisi. Tarik garis ke arah atas, sambil memutar

pensil pelan-pelan

jari jempol

dan

(tidak kidal), agar membalik segitiga sehingga

"i^
I

antara

pinggiran venikalnya di sebelah kanan yaitu apabila

menggambar garis vertikal di dekat njung kanan
siku-T. Dalam hal ini garis ditarik ke arah bawah.

,r["

T'"

di

telunjuk. Dianjurkan kepada pemakai tangan kanan

Llkuran Garis.

Seizirt Koh-I- Noor Radiograph, Inc.

Menggambar Garis Nlendatar.

Tidok

odo cebn

'u,]S ,onu uerytesrp Buu,( epoleru

-apoloru rrup ntes uuleun8 'resoq qrqel uu1ede1e1
ue8uep tnpns lenqueu {ntun "(qS t'S 'rqg) qurnLu
qrqel qnel uep ue{senueu dnlnc rytsu1d .totco.tlotd
qenqes 'userq ueelreled >1n1u1 '(ugt'g 'tqg) Qaqts
ptlctu) 1e4u lered uup tenqrel'1ledet) 1ern1u Surpd
ue-rnln8ued uelpseq8ueru 8ue.( >peq;e1 lopD.uor d

.09 x .0e

v9l|els

(q)

,9t ve

-Lrets (c

{ffi

'uuleun8radrp tolto.tyxr['u8r]r8as uu8uep uteles

lnpns-lnpns uelenqrued nelu uernlnSued 1n1ug

dorcvdrodd e 1-er
'rysnd tqnotuail {IJElIp uuuu>l

'e3;113ag

uerleleq rp 3ue,( eJuluelues fisnd nfnuaul {IJelIp

ur{ uer{leq eped srre8 Bntues B,l.rqeq uup quued

qelo unqnlun1rp rgedes 'suu8 luuueru qBJB neq

-lluq leleJ 'ue8unqu8 eruoes nBlE 1u33un1 ureces
ueluun8redrp e8r1rSes uu8uap rol1es o91 ledrue
qnlnd enp urulup a{ oggg r8uqtueur unlSunu qEIepB
IpeI 'I-n>IIS qepq uped repuusJaq snruq rstsod detles
epud uS4r8es e,^dqeq selel lnqesret ruqtue8 epu6
'rI'g 'rqD tuelep uu)plnlunlrp 'ur18unur Sued lnpns
emues eped sue8 reqtueSSueu {ntun u8rlr8as rstso4

ENIdIIN

Sldve dvgmv99N3t/^l

1'eI

',,8 I{E{ durles uu8uep

eBDtBes uep
"E7
,,g1 Sueluud rsrs uu8uap .09 x o0 u8rr8es qelepe
sn8eq 3ue.{ ueSunqug 'snquel luqpp tedup ruqrue8
srreS-sue8 uSSurqes ueredsuerl {pseld IJep lenqlp

u8rtr8eg '(Et'g 'lqC) o09 x o0 e8rlt8es uup

"Sl
u3qr8es ue8uep repuuls lnpns-tnpns uped tenqrp
urulep Surrnu sr.re8 lefueg
>lrue>letu reqruuSSueur

vetilols I L'gr

'(su1e qere e>1 srre8 {lrul IJI{ uu8uul

uuSuep uep 'delueur BJBJos Bues-B[Iesreq e8r]r8es
uep J-DIrs Sue8ed ueuul uu8ue1 uu8uap uelpnuo)i
:uuuu{ quleqes rp e8tlt8es Ie{Iu3^ rlSSurd uep
ueue>l qeleqos Ip J-n{IS epde4 uu1ledtuel 'n1e1
8ue,( ereo Btel uDlrlBqe{Iuntun BJE3oS :pp;1 8ue
-ro-8uerg) 'OZI'E'rqg) ueue>1 e1 relndrp snreq
sule uer8eq uupeq'pretualues '(qZl'E :qg) p>1ue,t
Suuprq tuupp uup suue{ depuqrel o09 BJI{-l?rDi
lnpns epud srre8 qure e1 ysued epdel uu4Surrryl

'srun1 1e8a1 sl.reg.ruqrue88"r

sDla4 dDpot)Jol .09 oDl-d!4 llsued

C9

xtN)lr dvsl ve

54

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

...

\Z

,,/l\

[\

D|GAMBAR o.
DENGAN
SEGITIGA

e
u

K
,y',,
,/A

a
G

DIGAMBAR DENGAN

sEGtlGA 30. ,

45'

'#...
r

/"2s
-15"

-I"--O.

HORISONTAL -

O. HORISONTAL

15.

t
I

I
SEMUA SUDUT
TERHADAP HORISONTAL

F
e

,5"1
T

Roda segitiga.

protractor.

-......*

60

v dvcvHull snalnt )vell

l)VcNlill)tc oNV Stdve )ldvl

)VCNIH]) C 9NVA S UVE I-N)IS

9NVr'NVdlS

Velil9ls tJVxlnlNn|q

'"l".qwN

8V NVEN]C ST]V9]S t]V9V

velll9ls

NVC 1-n)ls

NV))vUl9

s
gv srtrv9 rNv)nlNlllc
l-n)rs llNv9eNld tv9v8ls --'
NVlVNneUldrc vstS v9t.Ll9ls

'nfuegal srle5 depuq,ral sn.rn1 1uBal sr.rug requruBBual,X

8V NVEN]C T]VIVIIS
IXVCN]H]XC ENVA SIdV9 )iL']VI f,

I-N) S ENVNNVd]S

verlr9ls NV)arnSNnr q

@
EV NVEN]C S]IVE]S

VE]IIE]S NVC

1 N)LS

IVEV

NV)1)VI]]E

I-N)IS LINVE

P.

-9Nld rv9vEls
NV)VNneaEdlc

,/'

VSIE

Ve LlglS z/
J

s
8V SIdVE :NVXNLNil|O

.nluJu{sr.ru9dupeq.ra;.re|e|a5s1.re3requreB3ua1,1@
uerrSSurd njc)^ rBdruBS Lrenlesal rcSeqes u8nr8as
uep J-nys uurye;e8 'nlueuel sue8 qunqes dupeq;et
snrnl 1u8e1 sr.ru8 qunqas .reqruuSSualu {nlu11

sndnl )vefr stdvg

-sldve dvghlveeNfl^t lt'e.

'E8l't rqC upud uulnluntlp ruedes 'rur rsuredo uped

e8nr3es-u3r1
-r8es uep nlBS rlBIBs rlredes lulsnu dunes 'u1u,(g

J-nTS uulrlue33ueu ledep lnqesrat

wp q8I'E tqg)

'(r8 I.E
osnualod,ril Sueluedes r{Bpuaqelp

8uu( srre8 >lrJel uep lnqesJal srre8 rqnulueur u8rl

-r8es uuryncunl 'rstsod upud deluuu ue8uep l-n{ls
uequl uerpntue{:(E8l' 'rqg) tnqesrel nluetrel sneS
ue8uep srre8es lnqosral u8rlr8es osnuatod,(q rudruus
uenluso{ rc3eqes J-n{rs uep e8rlr8as ue>;1ure8'nluel
-J?l srJBB dupeqrel ruleles suu8 lequeSSueu 1n1u1

dvrvrls srdv9
-Sldve dVglNVegN]! t 9l.'CI

xlN)lI dvawve

99

slr*c

Ilsued

q*nqes .reque'iue141

'J81,
.

JrSSurd Suuluedas srJe8 {rJBt uerpnue{ ie.(uure1

Ipll uE8uep srrc3es rEdtuus ue{ura8 [es8uo reSeqes

Irsuad qElo-qEloes rBlsru uB{IDre3 uep '(lI't

'rqc) {np nles qulBs upud le{rue^ Irsued uB{lEdluet

'Iltlt enp rnlEleru

srJES rBqruE3Sueru

Inlun

)llll VnO lnlv't:l! l

sldvo dvSlNV9eNt! t It'er
'91' 'rqc ruDlup uBunftrnlrp
ntl Ilradas lelV'sEn[ 3ue,( useunBeqresel
uEIIrsBqBueu {nlun eSrlr8as uu8uep tolcn-r1o.rd
ue18unqu83ueu 3ue,( uulelered ruuJp[uJeq epy
71 'e

rnons dv8! lveoNf ! t

'lalasl( Eslg 8uu,t

ffi

e3;1JBa5

r56

BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

(b)

Garis Tegak Lurus.

segitiga segaris dengan garis teflentu tersebut (Gbr.

3.19a); kemudian luncurkan segitiga memotong

garis tertentu tersebut dan tarik garis yang dikehendaki (Gbr. 3.19b dan 3.19c).
Untuk menggambar garis-garis tegak lurus jika
salah satu garis membuat sudut 15' dengan

horisontal, aturlah segitiga-segitiga seperti

@
Nations/Guthrie

dituniukkan dalam gambar 3.20.

13.I8

MENGGAMBAR GARIS.
GARIS PADA ARAH 3OO, 60O,
ATAU 45' TERHADAP GARIS
TERTENTU
Untuk menggambar garis yang membuat sudut 30o
terhadap garis tertentu, atur segitiga seperti terlihat
dalam Gbr. 3.21. Sudursudut 60" dan 45' dapat
dibuat dengan cara yang sama.

13.I9

Papan RangkaianTercetak. united

pembesaran atau pengecilan tertentu. Gambar 3.23

menunjukkan bermacam tipe skala. termasuk (a)
skala metrik (b) skctla insiryur (c) skala desimal
(d) skala insinyur mesin dan (e) skala arsitek. Skala
terbagi penuh (ful/ divided sr:ole) adalah skala di
mana unit-unit dasarnya dibagi lagi sepanjang skala
tersebut.
Skala arsitek adalah skala yang dibagi terbuka

(open divided scale),

SKALA

Gambar sebuah benda mungkin sama besar (full

size) dengan bendanya, mLrngkin lebih besar atau
lebih kecil dari benda tersebut. Perbandingan
pengecilan atau pembesaran tergantung dari besar
relatif benda dan lembar kertas di mana gambar
akan dibuat. Misalnya, sebuah bagian mesin mungkin setengah ukuran; bagian bangunan digambar
sama besar; peta digambar sama besar: atau sebuah
papan rangkaian cetak (printed circuit board)
mungkin digambar empat kali besamya (Gbr. 3.22).
Skala adalah instrumen pada pembuatan

di

marra hanya unit ujung

saja yang dibagi lagi.

Skala biasanya terbuat dari plastik atau kayu

tebal. Skala kayu yang lebih bagus mempunyai

pinggir plastik putih. Skala ada yang penatnpangnya

segitiga. ada yang datar. Skala segitiga tersebut

mempunyai keuntungan menggabungkan banyak
skala pada satu batang, tapi pemakai akan kehilangan banyak waktu mencari skala yang diperlu-

kan jika pengaroh skala (Gbr. 3.24) tidak diper-

gambar teknik dengan ukuran sama atau pada

gunakan. Pengarah skala memberi tanda pada skala

yang sedang dipakai. Skala datar dipakai hampir
secara umum oleh para juru gambar profesional
karena mudah pemakaiannya. tapi beberapa batang

pada 30o terhadap Garis Tertentu,

batang skala segitiga dan total biayanya lebih besar.

skala datar diperlukan untuk menggantikan satu

@Garis

3.2O SISTEM METRIK DAN

SKALA METRIK
Sistem metrik adalah standar pengukuran internasional yang walaupun mengalarni perubahanperubahan dalam 200 tahun yang lalu, telah menjadi

dasar ilmu pengetahuan dan industri dan telah

'BJe{s

edp-adlr

)eltsrv

Dtots

ursa^ rn^utsu

DID)S

(e)

(P)

L9 )rN):lr dvawvg

58

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

hh
(g) PENGARAH SKALA

@
ditentukan dengan jelas. Bentuk modem dari sistem

metrik adalah International System of Units,

biasanya diacu sebagai SI (dari nama Perancis, Le

Systeme International d'Units). Sistem SI

ditetapkan pada tahun 1960 oleh persetujuan
internasional dan sekarang menjadi standar
pengukuran internasional.

Skala metrik dipergunakan apabila meter

menjadi standar untuk pengukuran panjang.
Meter ditetapkan oleh orang Perancis pada
tahun 1791 dengan panjang satu per sepuluh juta
jarak antara kathulistiwa ke Kutub. Meter sama
dengan 39,37 inci atau kira-kira 1,1 yard.
Sistem metrik untuk pengukuran panjang
adalah sistem desimal yang sama dengan sistem
kita dalam menghitung uang. Misalnya:

mm =
I cm =

I milimeter (ffiaari satu meter)

I sentimeter ( fr darl satu meter)

dm =

laksanaan standar, perbandingan 1 inci = 25,4 mm

dipakai. Tabel kepadanan desimal (decimal equivalent) bisa didapatkan di sebelah dalam sampul

depan, dan tabel konversi (conversion table)

diberikan pada Lampiran 31.
Skala metrik bisa didapatkan dalam penampang datar dan segitiga dengan satu variasi garis
tanda skala (scale gradalion). Skala penampang

segitiga yang digambarkan pada Gbr. 3.26a

mempunyai satu skala fzll-size dan lima skala reduced-size, semuanya terbagi penuh. Dengan
mempergunakan skala-skala ini gambar dapat

dibuat sama besar (full-size), diperbesar atau

diperkecil. Untuk menentukan skala pada sebuah
gambar lihat $3.26.

UKURAN PENUH <FULL S|ZE) skala 1:1 (Gbr.

3.25a) adalah ukuran penuh, dan setiap bagian
benar-benar berlebar 1 mm dengan angka kalibrasi
setiap jarak 10 mm. Skala ini juga sesuai untuk

ratio l:10, 1:100, 1:1000 dan

=10mm
1

Pengarah skata.

desimeter ( S darl satu meter)

=10cm =100mm
1m=lmeter
=

100 cm

1.000.000 mm

1000 mm

I km = I Kilometer= 1000m= 100.000cm

Satuan utama ukuran untuk gambar dan ren-

seterusnya.

UKURAN SETENGAH <HALF

SIZO Skala 1:2

(Gbr. 3.25b) adalah ukuran setengah dan

Besaran Desimal.

ro6

cana teknik dalam industri mekanik adalah millimeter (mm). Satuan sekunder ukuran adalah meter
(m) dan kilometer (km). Sentimeter (cm) dan desimeter (dm) jarang dipakai.

Dalam tahun-tahun belakangan, industri

automotif dan lainnya telah memakai dua sistem

ukuran yaitu milimeter dan inci. Pabrik mesin

pertanian besar memakai semua ukuran metrik
dengan kepadanan inci (inches equivalent')
diberikan dalam tabel pada gambar.
Banyak ukuran pada gambar dan soal-soal
dalam buku ini diberikan dalam satuan metrik.
Ukuran yang diberikan dalam satuan biasa (inci
dan feet, baik desimal atau pecahan) bisa dengan
mudah dijadikan satuan metrik. Sesuai dengan pe-

5OIJ

L L A IJ
FULL SIZE

setiap

. (uqez)uuogtz
-1 ..os

t
*-l -t.-

ee,L orsvu

(w gln'v) uw

glw

-*l

qlrt otsval )lulll/! \flv)s

ut

)ruun vrv)s

uerruln

ot

-]L

F-(u9L'L)uu09tr ......*
(ugq'l)uu09Sl.......'"'...._

(re{eu

L)

uu ocot

uu mq ---i

-.

gzit olsvu )lulll^ vlv)s

67

ti
vw11U1d3s NVdnXn)

9:l

OISVIJ >iltlllt/u

v1vr9

JUq ++

----

!w

qr

UU 06Z

l<-- uu
l-.-., *--;
_t**.2
L

op

(HVEN]I]S NVdN)N) ZiL

OISVU

)IUI]A \flV)S

orsvu )ltul-ln

--"'

!_uucc

\flv)s

'{lrlaw rp'\s

'(eSZ't 'rqD) uBISBq-qns f 9I{sqtuettp

>lo>lod uBrAEq nlBS B[es ue{){oled uBp 0I EIDIS

_l

@
rp .{uuele>luurod lnluelJeq QooJ-qcut) PP{-IouI
quls udureqeg
ueJruIn uelsrs sle uDlJusupreq 3uu,(

r)v)-lcNl vlv)s 1z'er

r{lrP)IBd gg9'1 '@zrs rur! qnued usrn{n {olBluatu

{nlun 'eFulBSrI{ 'lBlulsep IuElBp uu)IBlB,(urp 8ue,(

'3>I oos

ps) >lolBtuelu IuEIBp ulsolu JEqureSSueur

{mun runsas Jn{ursur up{s 'rpEf 'uBrSeq 09 uep 0s

e8nl ryr1eur BIe>IS '0I roqe; uu8uep e,(ur8uquleu

nele uu>IIIBBueru uzBuep uelutBurrp Suei
Igades pceryedrp nelu ruseqredrp u8n[ q18umu
rur orleg '@gZ'tuep q9z't rqD) gt:I uep f gg:1

'letulsep
fdrc rn[usu! Dlwls lnqesry Suues e8nl
olols

= ruru f uep 3y I = uttu I Iuedes lnqasJol BIB{S

ue)lln{3uu.{uel'u ue8uep u,(uure1 SIJBTB Is{ru]suo{
nele B.{EB uTBJBBIp requeSSuaur uepp uep elad
ruqueSSueu tuulep lIe>Ieun8redrp >pneu ep15
'nlueual reqtuuS pns{utu-pns{Btu

-uer8eq [uelBp Bpuq suBAJoq rn[uISuI

'ov 'oE'oz'ol ulepp e{

rSeqrp 3uu.( IcuI

uuISBq

?lB>lS

'rlBuul rruln8uelu {nlun u{Bun8redlp '8uele8 00I IrPp

urprel 3u?,{ to{aMns IBIUEJ uBp uE{unJnllp lnqes
-Jel etlrBu uueJB>I uul{Bueq eanl ruluru 12lt2zs UIUBN
'pdrs >pu14 IUelBp utuulruol IDtBdIp efuulnlu sueJDI

llrelsrs ruslEp QtawnprctS) I?puellp fiKulsut

ZZ't.

dnANISNI VIV)S

{nlun urel Suuf epls olser ue8uep uoltedeplp eslq

'SZil'Sl

'u,(usnreles uEp 0002:l 'OOZ:I'02:l oISBr >Intun

renses e8nl IuI eIe>IS 'uentus 0Z {EJP! deqes eped

uu8ue8upred uup ISolou>Iel'uunl{ele8ued nurll

{ruun Brunp qrunles Ip BIUuolIp 8uu,( lueu Ilerruln

snsnq{ elu>ls oISeJ pnd[eur rut e8ltr8as

ep>1s eped ESISrel 3ue,( e1u1s ludrug

'lBuoISeIueluI

uelsrs ueSuep uuBtuusreq IUI lEus

1DIIJOS B>lIJetuV

>llretu

rsuJqrTDI u13ue uu8uep

uru 7 uu8uep eues uut8eq

69 )rN)fr dvsl^lvo

60

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Untuk mematokkan dimensi yang sama pada

skala ukuran setengah (half size) pakailah skala

terjadi ketika skala itu dipakai. Skala-skala tersebut

dijelaskan sebagai berikut.

20,karena skala 20 tepat setengah ukuran skala 10

UKURAN PENUH <FULL SIZO. Setiap bagian

dalam skala ukuran penuh adaiah 0 (Gbr. 3.27a).
Setiap inci dibagi dulu ke setengah, kemudian perempat, perdelapan, dan akhirnya ke perenambelasan, garis-garis pembagi menyusut panjangnya ber-

(Gbr. 3.25b). Demikian pula, untuk mematokkan

suatu dimensi pada skala ukuran seperempat (quar-

ter size), pakailah skala 40.

Skala insinyurjuga dipergunakan dalam meng-

gambar peta dengan skala l" = 50', 1" = 500', 1"

= 5 mil, dan seterusnya dan dalam menggambar

diagram-diagram gaya atau konstruksi grafis

lainnya ke skala demikian seperti
1" = 4000 lb.

I3.23

l"

= 20 lb dan

SKALA DESIMAL

Penggunaan yang meningkat dari dimensi desimal

menyebabkan perkembangan skala yang khusus
untuk keperluan itu. Pada skala ukuran penuh, setiap inci dibagi dalam seperlima puluh dari 1 inci
atau 0,02" (Gbr. 3.25c), dan pada skala ukuran
setengah dan ukuran seperempat, incinya ditekan
ke ukuran setengah atau ukuran seperempat dan
selanjutnya dibagi ke dalam 10 bagian, maka setiap

sub-bagian berarti 0.I ".

Sistem desimal yang lengkap pada penyisipan
dimensi di mana skala ini dipergunakan, dijelaskan
dalam $11.10.

.3.24

SKALA ARSITEK

Skala arsitek dimaksudkan terutama untuk menggambar bangunan, sistem pipa dan struktur besar
lainnya yang harus digambar ke skala yang diperkecil untuk menyesuaikan dengan lembar kertas
gambar. Skala ukuran penuh juga berguna dalam
menggambar benda-benda relatif kecil dan untuk
alasan itu skala arsitek lebih mengarah menjadi
pemakaian umum.
Skala arsitek mempunyai satu skala ukuran
penuh dan sepuluh skala ukuran diperkecil yang
dibuat bertindihan. Dengan memakai skala-skala
ini, gambar bisa dibuat dalam berbagai ukuran dari
ukuran penuh sampai ke ukuran fr. Perlu dicatat,
dalam semua skala diperkecil, bagian-bagian pokok
berarti feet dan sub-bagiannya berarti inci dan
pecahan-pecahannya. Jadi, skala bertanda f, berarti
f inci = I foot, bukan f inci = 1 inci; jadi ukuran
seperenambelas bukan ukuran tigaperempat. Dan

berarti ] inci + 1 foot, bukan j

1 inci (adi, ukuran seperduapuluhempat,

skala bertanda

inci =

bukan ukuran setengah).

Semua skala tersebut, dari ukuran penuh

sampai ukuranfrditunjuktan dalam Gbr. 3.27.
Beberapa skala tersebut terbalik, seperti mungkin

sama setiap sub-bagian. Untuk mematokkan

"

taksirlah dengan melihat setengah darifr"; untuk

mematokkan fi" taksirlah seperempat dari S".
UKURAN SETENGAH <HALF SIZO. Pakai skala
ukuran penuh dan dalam pikiran bagi setiap dimensi
dengan dua (angan pakai skala!" yang dimaksudkan untuk menggambar ke skala | " = I' atau ukuran
seperduapuluhempat). Untuk mematokkan 1 ", ukur

]; untuk mematokkan 2", ukur 1"; untuk

ukur 1j" (setengah dari 30"),
9i"
16

mematokkan

kemudian" (stitengah dari * ); untuk mematokkan

2 .lJ " t lihat Gbr. 3.27 r. ukur I " kemudian ]l "
-16
rb
,.
atau setengah dari 1f").

!i

"

16

UKURAN PEREMPAT <eUARTER SIZD, Pakai

skala 3" di mana 3" = 1' (Gbr. 3.27b). Bagian yang
dibagi lagi di sebelah kiri dari nol, yang menggambarkan 1 foot, dibagi dalam inci, setengah inci,
perempat inci dan perdelapan inci. Seluruh bagian

yang menggambarkan

I foot

sesungguhnya

berukuran 3 inci; maka, 3" = 1'. Untuk mematokkan

sesuatu yang kurang dari 12", mulailah dari angka

nol dan ukur ke kiri.

Untuk mematok

10

{ ", bacakan 9" dari nol ke

kiri dan tambahkan I {" dan patokkan jumlah

10{", seperti terlihat. Untuk mematokkan yang

lebih dari 12" misalnya, l'-+" (lihat skala Anda)

cari tanda 1'ke kanan dari n61 dan tanda 9f" ke
kiri dari nol; jarak yang dikehendaki adalah antara
tanda-tanda

ini dan menggambarkan l'-9f

".

UKURAN PERDELAPAN <EIGHTH SIZD. Pakai

skala 1]" di mana 1*" = t' (Gbr.3.21b). Bagian
yang dibagi lagi di sebelah kanan dari nol menggambarkan I' dan dibagi ke dalam inci, kemudian
setengah inci dan akhirnya perempat inci. Seluruh
bagian, menggambarkan 1', sebenarnya

1j

"; maka,

1*" =

1'. Untuk mematokkan yang kurang dari

12", mulailah dari nol dan ukur ke kanan.

UKURAN DUA KALI BESAR <DOUBLE SIZD,

Pakai skala ukuran penuh, dan kalikan dalam
pikiran setiap dimensi dengan 2. Untuk mematok-

kan 1", ukur 2"; untuk mematokkan

6]"

j",

ukur

dan seterusnya. Skala ukuran dua kali besar

'qB8ueles uern>ln rpeluetu uE)IelIp qnued

uuJn{n BIB{S Bfuuq qulepE qsSueles ueJDIn BI{s
'lpef ',,t ue,>lreqtrreSSueu ,,f denes Qtawnpo$)
epuel srre8req 3uu,( 'qu8ueles uEJn>In repuullp 8ue.(
urseru rn,{ursur BIDIS qupopd 'e(qusrur 'qe8ueles

nele uelelsJed rudures '(pce1 qlqel nBlB rJur n:.!

'ueJn{n UBIBp rseup,;f,pce>1 uur8uq-uer8eq rJBp

urseru reqtuu8 ruulep uellniunlrp 3ue,( epu;

NtstlN dn^NtsNt

v]V)s 9z'er

Juseq Ie)I enp u,(ueq lenqrp e.(ueserq urseru JBqu]Ea

'{elrsJe ured qelo ruledrp Brupltuet n1r uu13ue:::::

tedrueredes uuJn{n'qe8ueles uuJn>ln'qnued UBJDIn

e{ rcur uu11nlunueu 3uu,{ uun]es-uunles tuBIEp

'ledureredes uJn{n 'qu8ueles uuJDIn 'ruseq eu-r.

uuJn>ln up{s e>l Bpueq qenqes ruque8 lenqtuetu

{nluO 'QtZ't'rqg) uedulepredes uurnln nete

r8eqrp urseur rn,(ursur

up{s IUI

UBSBIB

{nlun

'uedelep.rados ueln{n

ulus rueq 3ue.{ ureles BIB{S

'NM

n:::

NyUO-\

ueryeqrueSSueu >lnlun reledrp Suepe>1-Suuprr

-3ueru uu3ue6'Juseq uuJn>lnreq uut8eq-uur8eq

mqureS 'n11 guedes IErl

'requre8 seue>l Jepuels seleq-seleq

ruulep erpasrel uB{ lnqasrel ruque8'uedelepredes
urn{n nele'ledureredes uern>1n'qu8ueles ueJn>ln
'qnued uurn>ln uu8uep tnqesJet upueq-Bpueq requle8

'e,(u-reueqes Bpueq UEJDIn un13ue,(uqrueru 1e13u a-

ulre1ed Suoloueru >lnlun requuS segel qe.tr;

uer8eq rp uu11nluntlp BSrq e,(ureueqes ueJn]!:

tuepq

'lrJe>l upueq-epud

'{elJsry *,*rtt
@E@

1f
\

toon,n

NVdnln

en

t.t

ll

ve

tr

riu

',ii ls l,?
44
42

4A

,rt rirl,i,t,rlr,li i rir

trt

l,bi<A

..9

,,0',,---- -uol ,eto"ala,

-11

",

,n'.f ']

oz
I

--t<-,,0;vl
' -.1tt
!-, ''

+_-

+_

-t'

ZI

Nvdnxn

4t

"o_.0
L

"t'"-."

VZ

toon,n

F-i,-- ---i

,L

ZT

NValn)n

t
8Zt

NValn)n

ruvuun

,,v-,v I

,,0.t0r

9t
B
,,1

wt)

Jlf
:tl*

HVEN]1]S NVdNX

,I

NVC HNN]d NVdN)N \r]V)S

9lrL,..roOuetes uotn)n)el

"

(qnued uornln)

)IN)]I dVSINVE

19

62

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Skala-skala ini sangat berguna dalam membagi

dimensi. Misalnya untuk menggambarkan lingkaran

diameter

3-lf" ukuran penuh, kita

memerlukan
setengah dari 3-|f " untuk radiusnya. Daripada
menghitung setengah dari 3-ff ", teUiir mudah
mematokkan 3 -l| " pada skala ukuran setengah.
Skala penampang segitiga yang tersedia terdiri
dari skala insinyur mesin ukuran penuh dan ukuran
setengah, beberapa skala arsitek dan sebuah skala

insinyur.

.3.26

PADA GAMBAR

Untuk gaml,.ar mesin, skala menandakan perbandingan (ratio) ukwan antara benda yang digambar
ke ukuran yang sesungguhnya, terlepas dari satuan
ukuran yang dipakai. Pelaksanaan yang dianjurkan
adalah memasang huruf UKURAN PENUH (FUtt
SIZD atau l:1;UKURAN SETENGAH (HALF SIZD
atau 1:2', dan hal yang sama untuk pengecilan lain.
Skala pengembangan atau pembesaran ditentukan
sebagai 2:l atat 2:3; 3:l atau 3:3; 5:1 atau 5:3;
10:1 atau 10:3 dan seterusnya.
Bermacam kalibrasi skala bisa didapatkan pada
skaia metrik dan skala insinyur memberikan rasiorasio skala hampir tidak terbatas. Rasio skala metrik
yang disukai ternyata adalah l:1; l:2; i:5; 1:10;
l:20; 1:50; 1:100; dan 1:200.
Skala peta ditandai dalarn pecahan, seperti
SKALA ffi, atau secara grafis seperti

.3.27

800 Fi

PENGUKURAN YANG

skala. Tempatkan skala

di

TELITI

Menggambar dengan teliti sangat tergantung pada

pemakaian yang benar dari skala dalam mematokkan jarak. Jangan pernah mengukur langsung
terhadap skala dengan alat pembagi (divider) atau

ukur (graduation mark) yang benar, seperti

ditunjukkan dalam Gbr. 3.28a. Jika ketepatan tinggi
diperlukan, sebuah tanda tusukan kecil bisa dibuat
pada titik yang diperlukan dengan ujung jarum atau
sfllas (Gbr. 3.28b) atau dengan salah satu kaki diH indarkan penumpukan kesalahan-ke salahan
dalam menggunakan skala. Jika sejumlah jarak akan

dipatokkan ujung-ke-ujung, semuanya harus

dipatokkan dalam sekali penempatan skala dengan
cara menambahkan setiap pengukuran berikut ke
pengukuran yang lebih dulu,

jika

mungkin.

Hindarkan pematokan jarak-jarak secara terpisah

dengan memindahkan skala setiap waktu ke posisi
baru, karena sedikit kesalahan dalam pengukuran
bisa bertumpuk dan menjadi kesalahan besar.

13.28

INSTRUMEN GAMBAR

Dalam menggambar teknik, ketepatan, kebersihan

dan kecepatan adalah penting, 93.2. Sasaran tersebut bisa tidak tercapai dengan instrumen gambar
yang murah atau bermutu rendah. Untuk mahasiswa
atau juru gambar profesional, dinasihatkan, demi

akhir yang lebih ekonomis, untuk membeli

instrumen terbaik yang mampu dibelinya. Instrumen
yang baik akan memenuhi persyaratan yang paling
keras; kepuasan, penghematan waktu dan kualitas
kerja yang meningkat yang dapat dihasilkan oleh
instrumen bagus, akan lebih baik daripada mempertahankan biaya akhir yang lebih tinggi.

Malangnya, kualitas instrumen kelas-tinggi

kelihatannya tidak dikenal oleh orang baru, yang
tidak biasa dengan karakteristik unjuk kerja yang
Pengukuran Tepat.

(o)

atas gambar dengan

pinggirnya sejajar terhadap garis yang akan diukur.

Lalu dengan pensil runcing yang mempunyai ujung
kerucut, buat garis pendek (dash) pada sudut siku
terhadap skala dan berhadapan dengan strip tanda

vider.

MENENTUKAN SKALA

400 0 400
tfr-fl--r--T

jangka karena akan mengakibatkan kerusakan pada

(b)

oNrlCV )3rno (q)

'nwarluadilg

luDrl

arl,as xusafl rnsng

'(tapt,rtp) r8equed ruSeqas rs8ury;aq a13uul eryte1

uuluun8redrp {ntun (pua utttldl eswq Sunln qunqes
ru,(unduretu e,(uurnun e13ue[ uruul 3ue1eg
'JBSeq rnsnq u43uu[ uup eruul e,(u8 e13uul

{ruun ruplJaq e,(uunun lrullJaq IS{nJlsuI-IS{n-IlsuJ

V)oNVT NV)VNNEENS]N IE'CI

'e,(ulsrsod ue8uupqel eduer leled ruutrq srre8
-suu8 uullseq8ueur {nlun ue{nlJedrp 3ue,( lereq
upuu{al uequueu ndrueru uBp usBlq o18uel uped
rJep qo{o>I qrqsl reseq rnsnq ueIunISuI 'Iu>lnslp
qlqel {oJoc Tuet\ put nule ftseq rnsnq 'sulef ecuqrp
usrq 3ue,( rslnporder ltseq unuelueur 1n1un 1e>1ed
ruelrq suuS-srru8 lunqruaru npad uuuru lp 'rs>lnpord
1n1un -requu8 uelenqured epu4 'e,{uure1 rnsnq edrl
e{8uel uredes etuus 3uu,( u.ruc uu8uep uXurlel-np1
dnlnueur nele Elnqtueur ue8uep e.(ueq e.(uleleprel
rsrsod e1 rntglp tudup 'qog't rqD epud luqrlrel
3uu,{ 'lnqes.rel reseq rnsnq e18ue1 'Suttco->lunb
lnsnq adrl udnreq urel rseue^ uuryB,ry\?uetu 8uu;u1as
{Fqed udureqeg '(80't 'tg1) paq$ .taluac adrl
qulupe reseq rnsnq ue1e.{uuqey 'ireFpef qequ?u
-etrr {ntun ue>Iulpastp Suues (tuauq)DilD MDaq)

xesegrnsnge13ue1ueluunr*"n

"CA"q

l]IHM-ldtNlc

(o)

4o1eq de13ua1ad nele (.toq SuntaqlSuaD ueqequtel

Suetpq qenqes 'eued de18ue1ed telu undneu

lrsuad de18ue1ed tele ueSueseruad ue>1ur13unruau

8ue,( qe1 nlus uped la4ros ue8unqures re,(und

-uraur (1g'g-62'E 'qC) reseq rnsnq e13ue1
'r8seq

qrqel nul utut gZ BJDI-EJDI Gnryu) uul-rrel ue8uap

ueru13ur1 requuSSueru {ntun uu>Ieun8redrp'e1ur1

uup lrsuad 1n1un de18ua1ad leye uu3uep u13ue1

v)eNvt oc'tr

'u,(uutu1 rnsnq edrl e18uel

r8uq eues 3uu.{ eruc upud e,(uqu1-np1 dnlnueu

nBlE E{nquaur u,(uuq ueSuep urrl-u.n1 rsrsod

e{ rnterp tudep 'q6g'g 'rqg eped teqrlrel tnqesrel

resaq rnsnq u13ue1 'Surtco ycrnb nsnq edrl nlru,{
urul rserJEA ue>lre,^Aeueru Sueru4es IIrqBd edereqeg
'(eOg'g 'rq1) laaq,\ ralua) edrl qulupu ruseq
rnsnq e13uel ue1e,(uuqe;1 '(OZ'g 'rqC) Ieuorsrperl
rcsaq e13ue[ uelrlueSSuau Jesaq rnsnq e43uu[
qunqes uulloluoueur u,(uunures rdu1e1'uerun4sul
ue8unqe8 tueoeurJeq rsrJaq rusaq ueJn{n rnsnq las

dvsls Nvdn)n dnsns l]s 6z'r

'e,(ucredrp usrq 8ue.( (tapap) rnp,(ued
nele ueruelu8uafueq ruqrue8 runl'reque8 Jnl{u}sur

rrep luqrseu ledrpuaru snreq p^\srseqeu

'.u>IBW

'qepuer selrlun{Jeq rd4 deprlSueur 3ue,( ueurulsul

JESeq r{Elrunles rsrreq lnunr 3uu,( uetunJlsul
1es ue8uap >Ir,tglrel r.{epnu 8ue,{ uep uelnl.redrp

raDtr urzlasx*sas u*Jn{o Jnsnfl ras

e9

#;;fr|:#

)tNx:tt dvswvg

64

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

9Y
s\.,

Menggambar sebuah Lingkaran Berjari-jari (Radius) Besar dengan Jangka Balok.

dan sebuah ujung bahu (shoulder end) tntuk

dipergunakan ketika berfungsi sebagai jangka. Atur

batang jarum dengan shoulder end-nya keluar

sehingga jarumnya menjulur sedikit meleblhi lead
pensil atau mata pena (Gbr. 3.33d).
Untuk menggambar lingkaran dengan pensil,
(1) Patokkan jari-jari (radius) yang dikehendaki
pada salah satu garis tengah, (2) tempatkan ujung

jarum tepat pada perpotongan garis-garis tengah

(3) atur jangka ke jari-jari (radius) yang dikehendaki (25 mm atau lebih), dan (4) miringkan

Pada gambar yang memiliki garis lengkung

dan garis singgung, gambarkan lebih dulu garis
lengkungnya, apakah dengan pensil atau tinta,
karena lebih mudah menghubungkan garis lurus
ke garis lengkung daripada kebalikannya.
Untuk lingkaran sangat besar, jangka balok
(akan dibicarakan lagi pada bagian ini) lebih disukai, atau pergunakan batang tambahan untuk
menambah radius jangka. Pakailah kedua tangan
seperti pada Gbr. 3.32, tapi hati-hati jangan menggoyahkan instrumen yang akhimya merubah posisi.

jangka ke depan dan gambarkan lingkaran searah

jarum jam ketika memutar handle di antara jari
jempol dan telunjuk. Untuk memperoleh garis

Jika menggunakan jangka ketika menggambarkan garis-garis konstruksi, pakallah lead 4

H sampai 6 H agar garis itu sangat suram. Jika

dengan ketebalan cukup, mungkin perlu mengulangi

dikehendaki garis lengkung dan lingkaran harus

hitam, lead yang lebih lunak harus dipakai.
Bagaimanapun, karena jangka tidak boleh ditekan
berat seperti pensil, biasanya perlu memakai lead
jangka satu atau dua tingkat lebih lunak dari pada
pensil yang dipakai untuk pengerjaan garis
semacam itu. Misalnya, jika lead H dipakai untuk

gerakan itu beberapa kali.

Setiap kesalahan pada radius akan berakibat
kesalahan dua kali pada diameter; jadi paling baik
kita mencoba menggambar lingkaran dulu di kertas
lain atau di lembar pendukung dan kemudian
memeriksa diameternya dengan skala.

uitng l*ad

Jangka.
UJUNG B1ASA

SAYATAN

PANJANG

UJUNG

SAN,4PING

MENEMBUS
KERTAS

UJUNG
MENYENTUH
KERTAS

(d)

(q)

'tu1 'slayodu1

lo ',rlq 'o.tco1.

u1.t4

ouoquaddq 4uot7

uplag @)'1opug

e>13ue1

',s@@
t

l.

rpulueru lerul r8equroru >lntun ueluun8redrp

'(taptrtp) rBuqrued tBIB 'e.(uerueu rensas

@10^rc) tgvghrrd

rvlv

?E'Er

'qs'g 'rqC eped uu41nluntlp IcuI

uup Jetourlnu ruupp sr"ru8 upueuoq lopq uu8uep
les rlenqes uep eSE'E 'rqg uped ue41n[un1lp ledue
r8asred 1e4u lered lopq u13ue1 '3ue[uud m8eqreq
urEIBp r{eloJedrp usrq uep n.{e1 nulu runrurunp 'ufeq
'1a1lu lered uup tenqlp eslq {opg 'uu>lerpestp
eued uup psued 1n1un upqpqluul 1ep'eleq runrul
ureles 'sserq (tap1a1fl r8eqrued lu1e r8eq *saq

ti
I

nppal 3ue,( lerelrnln8uetu {nlun uep BSBIq e13uel

ue8uap requre8rp ledup Suef rJp resaq qlqel wru{
-3uq nete Sunq8uel suu8 ruqrueSSueur 1n1un uu1
-eun8redrp (SS'g 'rqC) pluwDti nulu {opq e13ue1

)olvs v)gNvr ee-cr

'sue{
qn1ue,(ueur 1ede1 o13uel poal e1.loa>l uepf qe8uales
BJDI-BJrI seue{ IuElBp e{ {nseru lnqesrel IIre{
3ue,( tunrul 3un[n eSSurqes rnlu 'pgg'g 'rqg eped
teqllrel Iuedes '(pua oplnorls) nquq Sunln unluun8
u.(u11pqa5 tunto[ Suotoq (pua uru1d) osotq Suntn

luedas 'selduru segeq Sueduel upud uu1>1oso33uau

ue8uep {ruueqrat qe1e1 1e33un1 sdrla {ntuaqraq

3ue,( ueelnuuad 'ugg'g 'rqg epd 'gg'g 'rqg eped
uelrequruSrp e4?uef poal Sunln >lnlueq rueJurruag

V)ENVT
ov17 NV)WVrVNSI r Zt'er
'lnqesJel 3un.{ud nled qe8uel
rp u13ue[ urnrul Sueluq uulteduret uep 8uuqn1

uepp 8un.(ed nled nelu ratun Ltoq ue>punSred n1r

1gedes IBq ureluq 'lusndes 3ue,( ueru13ur1 qelunles
upu e4l etuelruel seuel eped u13uu[ resnd 3ueqn1
:useqredureru Sunrepuac rur uup ..lslnpordelp
esrq,,3ue,( 1uqa1 uuru4Surl ue{Irseq8ueu >lnlun
afuuleped uem{ol

uu4eua8ueru nlred

qqupy

'snrn1
Surpuoqas 3uu,{ uu.re1
suu8
ue8uap
lrsued
ue>psuq8ueu uele e18uuf

-3ur1 uep 3un43ua1 suu8

epud 8uu,{ pDal qe1a1-ed 'e,(uuulndursey

.ISIruISUO{

SUES

rIenJaI sue8 ueelre8ued >1u,(uuq {n}un ue>lsenru

-oru {pU e,(uesulq e,(ue18uul uuesJoq uu>lrJeqrp
Buu,t

sen4pozl 'e4?uul

{nlun

runsos

ve8uep n1 suu8 uuelre8ued

urlSunu I pDat uluu: 'uz8uul

ue8uap lunqrp 8ue( (a1qtua1 ledruel slreS-srru8

uo4oun? uoSuo[ 'e>13ue[ ru{Brueu IUBIBO

.tuqIIp

'eq8uul' poaT uenweleur^

@@

BSrq {n}un >lepued nlulJel ?uu,l poal Ie{eureur

ue>IJBpulH'ysued .talutod eped e,(uue4ruefeuau uep

>lruu{eu lrsued urepp poa1 ldeluattt ue8uep renqlp

tncruel Suntn pgg'g 'rqD EpEd '3ueqo Sunln ue8uep
eurus 8ue,( Sunln nluns uullrseq8ueur Surduus

p IIceI uete,(es Bnp uup Suuluud uele,(us Bnp cgg'

rqC upud 'Surdruus uu1u,(us ueBuep uullldruesrp
'qg't 'rqg eped'te'E'rqg epud teqrlral

e,,tu8unln

99

XrN):lr dVS]^lVe

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

...

@MenggambarsebuahLingkaranBerjari.jari(Rodius\BesardenganJangkaBalok.

dan sebuah ujung bahu (shoulder end) tntuk

dipergunakan ketika berfungsi sebagai jangka. Atur

batang jarum dengan shoulder end-nya keluar

sehingga jarumnya menjulur sedikit meleblht lead
pensil atau mata pena (Gbr. 3.33d).
Untuk menggambar lingkaran dengan pensil,
(l) Patokkan jari-jari (radius) yang dikehendaki
pada salah satu garis tengah, (2) tempatkan ujung
jarum tepat pada perpotongan garis-garis tengah
(3) atur jangka ke jari-jari (radius) yang dikehendaki (25 mm atau lebih), dan (4) miringkan
jangka ke depan dan gambarkan lingkaran searah
jarum jam ketika memutar handle di antara jari
jempol dan telunjuk. Untuk memperoleh garis
dengan ketebalan cukup, mungkin perlu mengulangi

gerakan itu beberapa kali.

Setiap kesalahan pada radius akan berakibat
kesalahan dua kali pada diameter; jadi paling baik
kita mencoba menggambar lingkaran dulu di kertas
lain atau di lembar pendukung dan kemudian
memeriksa diameternya dengan skala.

@@

Pada gambar yang memiliki garis lengkung

dan garis singgung, gambarkan lebih dulu garis
lengkungnya, apakah dengan pensil atau tinta,
karena lebih mudah menghubungkan garis lurus
ke garis lengkung daripada kebalikannya.
Untuk lingkaran sangat besar, jangka balok
(akan dibicarakan lagi pada bagian ini) lebih disukai, atau pergunakan batang tambahan untuk
menambah radius jangka. Pakailah kedua tangan
seperti pada Gbr. 3.32, tapi hati-hati jangan menggoyahkan instrumen yang akhirnya merubah posisi.

Jika menggunakan jangka ketika menggambarkan garis-garis konstruksi, pakallah lead 4

H sampai 6 H agar garis itu sangat suram. Jika
dikehendaki garis lengkung dan lingkaran harus
hitam, lead yang lebih lunak harus dipakai.
Bagaimanapun, karena jangka tidak boleh ditekan
berat seperli pensil, biasanya perlu memakai lead
jangka satu atau dua tingkat lebih lunak dari pada
pensil yang dipakai untuk pengerjaan garis
semacam itu. Misalnya, jlka lead H dipakai untuk
LJiungLeadJangka.
UJUNG BIASA

UJUNG
SAMPING

IVENEMBUS

KERTAS

UJUNG
MENYENTUH
KERTAS

rpeluau {eJef ISBqtueIu {nlun ue{Bun8radtp

'(taptarp) rBeqrued lele'u,(uerueu IunseS

@lot^lo) revgwld rv]v 7e-er

'qsg' 'rqg epud uu41nlunllp IcuI
uep Jeteurllru uelup srre8 upueileq loiuq ue8uap
los qenqes uep BES'E 'rqg uped uellnlunlrp ledtue
rSesred 1eryu lurad lopq u13ue1 'Suefued rcSeqraq
ruqup qeloredlp eslq uup n,(DI nele unrununp't[uq

'1e4u lured rJEp lenqlp ESIq

{olug

'ue{Blpestp

uuad uup lrsued 1n1un uEqBqIIrBt lup 'eleq runrul

urBIeS 'Bsurq (taptup) r8eqrued 1u1u rSeq ruseq

nppal Suuf lurelrnln8uaru {ntun uzp EsBIq e>13uu[

ue8uep;eqruu8rp lzdup 3uu,{ uup ruseq qlqel uum>l

-8url netu 3un13ue1 sue8 requruSSueur lnlun uurl

-eun8redrp (Eg'g 'lqC) putuDtt nBlE lopq a13uu1

)olvg v)eNvr ee'er

'suue{

qnlue(ueur rudet elSuelpDal e\trc>l uelul qe8ueles

BrDI-BrDI seue{ luBlep e{ {nsuu lnqasJol llca>l
3uz.( unrel Sunln uSSurqes rnt 'pgg'g 'rqg eped
tuqllJal pradas '(pua tap1norls) nquq Sunln ueleun8
e,(u4r1eqeg 'un"to[ 7uo1oq Qtua uru1dy osotq Suntn

uotloun? uoSuof 'u13uul re{Btuelu IUBIeC

.lBqIIIp

(q)

'cu1 'stayodul

{o '^!e 'obDJ ut:r?S

n4aquaddg :1uot1

ulzlas @)'1o1eg u13w1

,rs@@

rgades 'selduu sugal Suadurel eped uu1llosoSSueu

ue8uep {ntueqret qu1e1 1e33un1 sdqe {$uaqreq
3uu.( uuelnturad 'ugg'g 'rqD eped 'gg'g 'rqg eped
uulruqruu8rp eq?uel poa1 Sunln 1n1ueq Iuuculruag

v)eNVr

ov17 NV)!N\/TVN:Ih| Ze'er

'tnqesJet 3un,(ed nled qe8uar
rp u1?uul tunrel Sueteq uultedruel uup 8uuqn1
ruepp 3un,(ud nled nutu ratua) u)oq ueleun8red ntr
Igedes IBq ruEIBC 'tusndes 3ue,( uerulSurl qepunles
upu eryl er.uelnrel segel epud a18uul lusnd 3ueqn1
resaqredrueru Sunrepuec rul uup .,rslnporderrp
usrq,,8ue,( 1eqe1 uurelSurl uu{lrseq8ueu >lntun

apuuluped uuu?{et uopua8ueur n1:ad quppy

'snrn1 yrsued sue8 ue8uep Sutpuoqas 3uu,( uurel
uele e13uul
-3ur1 uup 3un13ue1 sue8 ue>ltseq8uaur

uped 3ue,( pDal qeUe>IEd 'u,(uuelndulse)

'rs1ru1suo1 suef

rlunce{ sr.re8 ueefre8ued lefueq Inlun ue{sEnru

-el'u {Bprl e,(uesurq e,(uu>13uul sruesJeq uDlueqrp
3ue,{ serel pnzT'u4?uel uu8uap n11 suu8 uuefta8uad

{nlun

renses

urlSunu g, poat uleu 'uz8uei

ue8uap lenqrp 3ue.{ (alqtsta) >1edure1 srreS-srre3

'erauEf poaT ue4uelvur^

@@@

esrq {ntun lepued nlulJat SueK poa1 Ie{sIUauI

ue>IrupurH'ysued nryrod epud u,(uuulureluueur uup

{ruu{eu lrsued uepp poal rdeluaw ue8uap tunqrp

tnrrua>l Sunin pgg'g 'rqC epud '8ueqo Sunln ue8uep
eruus 3ue,( Sunln nluns uellrsuq8ueur Surdues
lp llcal uulu,(es enp uBp Suulued uele,(us unp

c['t

'JqC Bped 'Surdurus uelu,(es ue8uep uz4rdruasp

e,iu8unln 'qgg'e rqD eped'tt't.:qg upud luqllrel

99

)rNxrr dvswve

66

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Menyetel AIat Pembagi.

sejumlah bagian yang sama. Alat ini juga dipergunakan onluk memindahkan jarak atau untuk
mematokkan sekumpulan jarak-jarak yang sama.
Divider sama dengan jangka pada konstruksinya

Menggunakan Alat pembagi.

pengaturan yang mudah dengan satu tangan. seperti

ditunjukkan pada Gbr. 3.36. Jika sambungan engsel

jam 180". dan seterusnya, sampai semua

satuan bagian yang dikehendaki telah dipatokkan.
Jika tusukan terakhir divicler jatuh sebelum ujung
garis yang akan dibagi, besarkan jarak antara titik
ujung divider secara sebanding. Misalnya, untuk
membagi garis AB menjadi tiga bagian sama, divider disetel dengan pandangan kira-kira sepertiga

terlalu ketat, kaki divider cenderung melentur

panjang

dan kakinya dibuat dalam bentuk segi empat, datar

dan bulat.
Penyetelan gesekan pada sambungan engsel

harus cukup longgar untuk memungkinkan

kembali daripada berhenti pada

titik yang

dike-

hendaki pada saat tekanan jari dilepaskan. Untuk

menyetel gesekan tersebut, pakailah obeng kecil.

Banyak divider dibuat dengan pegas dan

sekrup pada satu kaki agar penyetelan halus pada
kedudukan itu dapat dilakukan dengan memutar
sekrup tersebut.

13.35 MENGGUNAKAN

ALAT

PEMBAGI
Alat pembagi digunakan untuk jarak kira-kira 25 rnm
atau lebih. Untuk jarak kurang dari 25 mm pakai\ah divider busur (Gbr. 3.40a). Jangan pergLrnakan
clivider besar untuk jctrak-jarak kecil jika divider
busur bisa didapatkan; divider busur lebih teliti.
Membagi suatu jarak tertentu menjadi sejumlah bagian yang sama adalah persoalan trial
and error (Gbr. 3.36). At,ur divider dengan jari yang
memegangnya, kira-kira sejarak satuan bagian,
ditaksir dengan penglihatan. Putar divider bedawan-

an jarum

AB. Jika temyata radius percobaan itu

terlalu kecil, jarak antara titik ujung divider

diperbesar dengan sepertiga dari jarak tersisa. Jika

tusukan terakhir divider melewati ujung garis,
lakukan penyetelan yallg sama untuk mengecilkan
jarak antara titik ujung divider.
Kesalahan yang merutmplrft mungkin terjadi

jika divider dipakai untuk mematokkan

sederetan

jarak ujung ke ujung. Untuk mematokkan sejumlah

besar bagian yang sama, katakanlah 15 bagian,
pertama patokkan dulu tiga bagian besar, kemudian
bagi setiap bagian besar itu menjadi lima bagian
sama. Kalau mungkin dalam hal itu. pakailah skala
sebagai pengganti divider (53.27), atau patokkan
keseluruhannya dan bagi menjadi bagian-bagian
dengan memakai metode garis sejajar ($4.13).

I3.36

ALAT PEMBAGI SEBANDING

Untuk memperbesar atau memperkecil sebuah

gambar, alat pembagi sebanding Qtroportional di-

vider) adalah alat yang sesuai (Gbr. 3.38)

@@l
Perbandingan

AIat pembagi

'lrca{ snlp?r Inlun IIBnce>I ruseq Bl8uEl uBSuep

BrIrES 8uB,( Brec uB8uep ve>lL[ele[p pDaT

'(qru'g 'rqc)

'uu[ uep lodurel BrBluE Ip e,(uupdel ft1ruuetu BJBO

ue8uep uuluepftp ueunrlsul '(ett'g 'rqg) tnqesrel
uerunrlsul Suu8arueru 3ue,( uu8uel uel uep lodruel
ue8uep uDIn{BIIp snruq e,(uuernle8ued'reledrp
rsrs relnured nep (1aaqu "tal
-ua;) lusnd Jelnued uu8uep uerurulsul I{B{edV

uule 3uu,( (1aaqu apls)

'pllel qlqel 3ue,( uuuhe8ued uup (3uern1

nelu ruul 97 urrl-erq) IIJa{ qlqel 3uz.( rsuds 1n1un
re>pdrp rdel 'reseq tapl^tp ru8eqes BIUES pnDIPlu
qlqel nele
{n}un uu{?un8radtp rnsnq rapl^l7'Ica{
(Ot) ruur gZ EJDI-errI sntpot uew4fluq requuSSueru

{nlun uu{Eun8redrp rnsnq eued uep Jnsnq Ilsuod

dnsns NllNndrsNl
NV)VNngeNSt^l 8g'er
'rPequd BJeles qulesuru qeppe
e.(uueqtprue6 '(Ot' uup 6g't 'rqC) uu4edeptp
estq '(1aaqu taryac) lesnd relnrued nule (1aat1u
'e13uu1' pzaT

3un[n'8unfn

aprs) rsrs uerelnuted uulnle8ued uu8uep 'qesrfuai

3ue.( uerunr1sul uup (1aaqt ngac) lusnd rulnuad
uurnlu8ued ue8uep u,(ueserq 'rnsnq psued uep
uued ue8unqeC 'Jnsnq psuad uep rnsnq uued 'rnsnq

.tapl^tp rc3eqes UDIISUIIJISepIIp rnsnq uelunrlsul

dnsng NlhlndrsNl

le-er

'Jelaul : plE{ uup 'BtuPs

8ue.( relSues rnlnq rsrs : ueru13ut1 qunqes reletuelp

't , t predas 'snsnql otser uulledepueu {nlun

rse-rqplrp tapl^tp udereqeg 'qepueqelrp 3ue i
uer8uq-qns uuldeleueru l41trltJr. Dpl^lp uped repueltp
uur8uqrued {!p-{pp 'IuI pns>lelu >1n1un '1erei

nlns eseluesred uu8uern8ued uuryedupueu {nlun

nulu etues 8ue,( uer8eq-uur8eq rpelueur lurul r8eq
-tuetu Intun ueluun8redtp u8nl estq IUI 1EIV
'Oaaq| apls) lsls
relnruad ue8uap rnsng ueunrlsul
(3)
alnsnS

llsNld

@
(o)

(q)
dnsn8 vNSd

atnsnB

dlon,a

@
(D)

(q)

IAVIVC H\rI]]S

dvnr H\fl1ls
lAVtvl v)oNVl Ovl1

IAVTVI V)ENVT

OY]I

svrul)
sn8

sv_till)
snE

tAlNll/\
il)tlcls
9NVIVB

nu4aquoddg luD"q ulzlas

rnsnfl [sued uep rnsnfl Bued ue8unqug

xnsnf, uerunrlsul uuluunSSue^

t
Ir
1I

#
$

L9

)IN)]I dVl^lVE

68

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN. MEMBUAT SKETSA

sayatan miring bisa diputar ke sebelah dalam jika

lebih disukai (Gbr.3.42a). Untuk pemakaian umum,
leadharus diputar ke sebelah luar seperti dituniukkan Gbr. 3.42b. Dalan hal mana saja, selalu pertahankan lead jangka tetap tajam. Hindarkan lead

sentral. Letakkan ujung batang sentral pada pusat

lingkaran yang dikehendaki, turunkan pena atau

pensil sampai menyentuh kertas dan putar instru-

jangka yang pendek, yarrg tidak bisa ditajamkan

dengan baik. Paling sedikit leadharus selalu 6 mm

lebih panjang dari jangka.

Dalam mengatur batang jarum pada pensil
busur atau pena busur, harus dipastikan jarum
keluar sedikit lebih panjang dari pena atau lead
(Gbr. 3.42b), sama seperti jangka besar.
Dalam menggambar lingkaran kecil, ketelitian

lebih besar diperlukan dalam menajamkan dan

menyetel lead dan batang jarum. dan terutama
dalam menetapkan secara teliti radius yang dikehendaki. Jika lingkaran diameter 6,35 mm akan
digambar, sekiranya radius hanya "meleset" 0,8
mm, total kesalahan pada diameter akan menjadi
kira-kira 25Vo, persefiase ini terlalu besar.
Mal yang sesuai bisa juga dipergunakan untuk
menggambar lingkaran-lingkaran kecil.

13.39

PENSIL
.SPR'NG BOW

DAN PENA DROP

Pensil dan pena drop spring bow (Gbr. 3.43) direncanakan untuk menggambar banyak lingkaran
kecil yang sama besar, seperti lubang bor atau
kepala baut keling (rivet). Sebuah batang sentral
dibuat agar mudah bergerak naik-turun di dalam
sebuah pipa di mana unit pensil atau pena dipasangkan. Untuk memakai instrumen ini, pegang kepala
pipa antara jempol dan jari tengah Anda, sambil
menempatkan jari telunjuk di atas kepala batang

Instrumen Drop Spring Bow.

&
tlh

ffi
VI

$#'
(o)

DROP SPRING BOW PENCIL

(b) DROP SPRING BOW

PEN

Menata Letak Lembar, Tata letak A-2;

lihat sebelah dalam sampul depan.

\dv8:r
\

--'*-

*\

(p)
tNr NV)n

(3)
lNt NV)n

(q)
INI NV)NB
9rlnlf

SvlV!18 rvo r

dnsv)

\stuvs

IVrilvs \drvr

srd_(itv9_7

****""-*-.e.*

sv.rveur )vcrr

* \* *'Xy

sv1v8|r8 ,v011 gNnrn

f
\-,
\

r- ,oo,
&
srarrlfl

so:a

SJvt

(o)
INl NV)NB

sd1

tdval

)n?tn{H

IN
rvEl-

svlvBdl ,vor1 9Nnm

\
sluv9

t""};,,-"*m*fl \

<wVetneelt

\-\':;:l;,"'iili

lvBll Slllvg

_ \_

)votI

uauolal Daqta

r,,rvrvr

--L **-*

ernrnT

4"*

)vcl/

IVSnd SIUV9 d drs d dts

starve
drdls dtuls

lrBseqrad!() slreo lenqrual,{

( ueququet e,{urq tqrpas uu8uep
qeloles-qtlo{es upedaq 'ry;lecrel Jepro 'ntr uuceues seue{

.rnJ @
'lnqesJal

ruquel

re1du,{uaru eslq :equre8 suue) oIoJ )pleJlp qelel ppnl Sueprq

uup seluq ue8uep':upuels ue.rn>1n rpelueru Suolodrp'uulledep

qu.^aeq uErBBq BpBd

epwl-Bpu4 rnlzl

-ettr e8rlr8as l33urd Sueluedes sDw

-lp Bslq Jequral-ruquel 'ulsnpul ruqure3 ue8uenr tuulue*)

ill

tlot4oq

uDp lellf].rc^ rs{nJlsuo>l suBS-su3 >luuJ

'lngosJet JBquel UDI qBleqes Bped
uuSuep

BpuBl-upuBl rnlBler.u

pllet qrqel
su8 duls-dr4s uep

snJur{ uep u{ursuds uup Suulusd ruades

BJBcos uB)ierr>lredrp sruBq tesnd

?18,{u

J-DIIS uunluBq

rs>lnrlsuol sueS-srJe3 (uelruquru8) ryru1

{eplt su?8 dlls-drls (p) uep (c) 'efuurul

'i

'e1e1s depuqrar
srunl >1e3el EUes DlBpueqeTp 3ue,( {erBl->lerl

suu8 ur8trr{as snrBg 3un{8uel srrBD (q) 'Isued uped

ueus{et ueqsqtu8l ll{Ipas ueSuep usue{el rreqrp
snJEq srre8 Sunln (e) 'JuqluBB epBde>l te8uetues
nale uelEn{e{ uB{r-requau {$un ue{nlJedrp ruulel
uep ruElrq suBS-srruc '(Ers 'rqc) ruBlrq tESuus
snJeq uIBIdrl nEt JBqtuBB r{enqes Irsued srJe8
-SIJEC NVNV)]I Id]SIO ENVA

Ep?d sldlt uep lepuod dl.rls zpuet ue)penq

uep'upI e1 depeqSuaru azts 1n{e1e4s uBSuep

uq

rdel suBS 3ueluvdes e1u1s uu{tduel

(E8Z' 'rqg tuqrl) Drepueqe>{tp 8uB{ >lerul

't

-{EJul BpEd e1e1s depeqrel sntnl yoSat srdrl

uep {epued dr.r1s uul.requsD 'sBle e>I depuq
-Buaur (a:rs 1y{1 qnuad upJn{n e1u1s uu8uep

I^IVIIH SIdVE

'lul qBq ruulBp uBrpnue{ ue)lureJrq

-rp uP)lu JnJnr.l uElEnqurad BrEJ 'r.uElBl u8p ruBlrq
8ue,( ;mnq uup srru8 ueufte8uod ue8uep e,(upsrru
rspu?]rp n]l IBH 'e,(uuueftaled depeqrel JuqruBS runl

I{E,t\eq Idet suu8 Suuluudes up{s uDpEdrrreJ 'Z

'stdt1 tstlntlsuotl st"to7
-s7r23 Ednroq snreq nlr suu8 unpe) 'sBUe{
.rr88urd 1u{op Ie{ruo^ rdet sue8 qEpIrJBl
'eBuISos ue>luunSSueu uu8uap'uurpnuel

uq

Sue.roes rpeqrJd qelo uu>lrreqrp 8uu,( reqruuSSuou

sBlrlun{ nuls e,(83 qBlsp? (atrlttuqcat) o.ro3

'Irsued uB8uep JeqluBSSuatU uElrdueJeto{

uep ssue{ q?,!\?q rrSSurd lB{ep IEluosrJoq$a1

sl;r3 qulluel l-n{rs ue)Bun33ueu uEAua(I 'I

svld:t) dv8!\tl'l
uno AVl> )Vrfl VrVNfl t O?'Cr

dvghtvoeNlw vdvc ty-er

ruedes 'ueded eped uellelelrp Jequel qeteles

uE{rurp JoqluuSSueu uBlrd(ueJsle{ s^\qeq

sBlol B{uN 'lrsued uBJuqlUEB uu8uep mlnqBprp
snJEq Eturl {[er enluas uBp 'lrsued IBler uep
lenqrp rdo{olol nutB uu{Btec {B,{uug 'lrsued uB8uep
ue{n)lelrp IersJeuoI uBnlnl {nlun ruqtuuS {efueg

(3uu1e1eq lndtuus urepp

qulaqas \p 'Z-Y yo .Qry u8ni leqrl) lt't 'qD epad

uulp{nlururp pedos uu{tnluel '9'tg BpEd uu1seleftp

ltsN:td NVoNIO

'ueturulsur

*'sBUe{ rrSSurd dBpeq

-rot SunluB8rel lBpll tBnqrp q?lel aue[, (no
{Btol etet u^\qeq leSurrp nlred 'leqet qrqel
Inpnl Sueprq uep suteq rluqure{ rsrrug '9

qnrnles lurISuB e,(urrq>1e uBp lBJlues

SuEtEq

rJEp wqeq udrd 1e13uu uerpniuo) 'epuy qe8uet

Ioduel uu8uep ruul urnJul quruas nlr ueru

.iD1)

r.rul uep

JeBB

69 )ilN)rr dvswve

70

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

TEBAT

rEBAL

HTAM
-

TIPIS,
HITAI\,4

GARIS
SANGAT TIPIS

1-T

PERBEDAAN
BANYAK PADA
LEBAR, SEDIKIT
PADA WARNA
I

(b)

@
seragam lebarnya

Perbedaan Garis-garis. (Diperbesar),

di sepanjang garis tersebut.

Garis dimensi, garis perpanjangan. garis potongan dan garis pusat juga harus hitam. Perbedaan
garis-garis ini dengan garis tampak (visible) leblh
banyak pada lebarnya, dan kalaupun ada, sangat
sedikit perbedaan dalam kehitamannya.

garis tipis gambar tersebut. Jika perlu, tarik garis

tampak beberapa kali untuk mendapatkan ketebalan
dan kehitaman yang dikehendaki. Goresan pendek
ulangan dengan arah balik (arah ke kiri), membuat
gerakan menusuk, menghasilkan garis lebih hitam.

Cara yang sederhana untuk memastikan

.3.42

apakah garis-garis di atas kertas jiplakan atau kain

jiplakan hitam benar adalah dengan rnenghadapkan

PENSIL

PENJIPLAKAN DENGAN

Sementara beberapa penjiplakan dengan pensil

jiplakan kepada cahaya. Garis yang tidak hitam

buram tidak akan tercetak dengan jelas oleh

dilakukan terhadap gambar yang diletakkan di

kebanyakan proses reproduksi.

Garis-garis konstruksi harus dibuat dengan

lead yang tajam dan keras dan hanrs sedemikian

hapusan dan perubahan yang diperlukan pada

gambar asli), banyak gambar sekaran-9 dibuat
langsung dengan pensil di atas kertas jiplak, kain

tipisnlta sehingga tidak perlu dihapus ketika gambar

jiplak, film atau vellum.Ini bukan penjiplakan tapi

selesai.

menggambar dengan pensil, metode dan caranya

sama seperti dijelaskan sebelumnya untuk menggambar dengan pensil.

PERBEDAAN PADA GARIS-GARIS. Perbedaan

pada garis-garis pensil, sepertijuga pada garis-garis

tinta. harus lebih banyak pada lebarnya, dengan

sedikit perbedaan kalau ada pada kehitaman (Gbr.
3.46). Garis tampak harus sangat berbeda dengan

bawah kertas jiplak (biasanya kalau banyak peng-

Dalam rnembuat gambar langsung

@PulpenTeknikdanSetPena.SeizinKoh-I.NorRadiograph,Inc.

3#r

di atas

media jiplak, lembar halus berupa kertas gambar

putih tebal, lembar pendukung, harus ditempatkan

NVd]O NVENVCNVd (D)

(q)

(o)

E
'sg.re33ue6

"""" @

'sgB33ued

Buad lB{BuraIAI uelup uBBuBJ

Itl.od @@

3ue.( tuulrq uEnBIDI uu>1qeqe.{ueru uoqJal snpq

rrlnq-Jrlng lelerad ueqeq uep IupIoIo{ uurndtuuc
iuulup uoqJDI IJBp ulprel Bruu1nrel reqtue8 elut1

dvgl

lv9 vrNlr gv'ta

'0S'g rqg ePed luqq'rer srreSSued

eued ueluunSSueu ruueq 3uu,( ere3 '1uu1rp suu8
euBul Ip I{uJB o{ elus loppas Suulu snruq suuSSued
eue4 'e8rl3es nute J-n>lls ue8uep re>1edrp nepl
urel'(aunc nTnBattr) rntuJet rypp 3un13ue1 srreS

uz?uep ruledrp e4l1e>pge.t rrdtuuq Sue8edrp srueq

Bued 'snJnl sueS-suB8 uped e.(u1eq ettrcs'(sattn3

npt7aul 3u14u) rnteJel 4upn 3un13uel sue8 elurl

uuuequed ulslep uu{Eun8redrp sueSSued uue4
(OS'g 'rqC) lnqesrol
sue8 tenueu 8ue,( snrnl 1u8e1 Suuptq urepp
uep sue8 uE{LIBt qe-re upud selre>1 depeqJel
"09
lnpns uped Suunu snreq suu8Sued eue4
ErDI-BJDI

sldve9Nld
vNfd Nv)vNnedfd! lf! l 97'gr

'{!u{el

eued lB{BruaI

I @

'ueqlsroqe{ ueP rszrado

>1n1un

uesnpord uernlue-uernlue rln{l qluqrel IISeq uB{

-ledupueu rytun '(97'g 'rqg) szuel dupuqrel srun1
1u8e1 Sue8edlp sruBr{ Bued 'tus8eros 8ue,( suu8 ue

uepqele{

tenurelu ndureru lnqosJel \odwo1at1 oua{

-efte8ued 1n1un'e.(uueluunSSueru {nlun runtulutru

8uu.( uupdtuuJelo>I up nDI8,^A-nDIe,^des uetst8ued
ue>lnlJetuetu lnqesJol Bued 'lluB>lelu JBres nBle
uu8uel ue8uep sue8 ueefue8uad uep Jnrnq uelenq
-rued 1n1un renses uep delal u,,{ustre8 ueluqetel
euere{ rut edp uued ru1n.(ueur Suero 1e,{uug 'sue8

eue4 '(q67'g :qg) pqet uup Sueluud srre8 ruquru8

-3uetu >1n1un eun8req lu8ues 'elurl ruseq qelurnles

'uere{etued quleles uDILIISJaqlp ders uep DIBpueq

-e4p 8uu.( srre8 reqey >Inlun JnlBIp I{epnru IUI Buad

Bueru{ Blull ueufte8ued lrnrpes {nlun m>lnslp rut edB

'suue{ 3uo}oueru 1n1un ruelu1

nlEIJa] >Ieplt rdet 'urefet sruuq e,(u8unln 'u.(q!rqud
rp eurndrues ue8uep uelurelellp uup uB{sBJe{Ip
iue.{ r33u4 nlnur eleq IrBp lunqlp I{EIIq-I{BIIq ue8uep
'r33urt sBlIIBn{Jeq sn.req streSSued uue4
'ue8uel ue8uep lenqtp
iul i -1runq nelu sue8 {nlun >I?pl} 'uetunrlsut rc>1eru
-; jr lEnqlp 3uu,{ suuS-sr-ru8 epedel lull IJeqtuetu
uE{EunSredrp (ot'E 'rqc) srreSSued uue4

'i-:in

ede-reqeq

4nlun unpudeprp usrq runrul

Sunln uep 3unq4 ue8uep

l\r'CrNH3lD

'(tf'g :qC) {1u{el

eued

(SN]d NIVINNOJ

)lN)ft vNfd 7'cr

'rslnporderrp ue>1e requru8 B{Ile{ qISJeq

ue8uep {lJullp uep tuetlq sn-req sue8 Bntues
'uuqrqelreq ereJes suue{ seroSSueu eduel le>{ed
urelrq srre8 uulpsuq8uau uzp psued ue>louetu BIII
ue>1uu18unruetu uue{nlrlred

(sNld eNtllnd)
sldvgeNfd vN:ld ??'e1
L

ueserelel uup'sue8

-srre8 dzpeqrel ueteqq8ued uultelSurueur 3uru1np

-ued requrey qrlnd uure16 qeldrl upeur qB,4ABq Ip

XrNr3l dvshlvo

,,

BAB

3 ,.r"ror

GAMBAR DEN.AN rNsrRuMEN, MEMBUAT sKErsA

dalam terhadap tinta, dan bahan perekat membuat

tinta kedap air dan cepat kering. Botol tinta jangan
dibiarkan tidak tertutup, karena penguapan akan
menyebabkan tinta menjadi kental.
Tinta gambar khusus bisa didapatkan untuk
pemakaian pada film-film asetat dan poliester. Tinta
sepeti itu jangan dipakaikan pada pulpen teknik
kecuali jika pulpen tersebut secara khusus dibuat
untuk tinta berbasis asetat.
Untuk menghilangkan tinta yang telah kering
dari pena atau instrumen lain, cairan pembersih
pena bisa didapatkan pada penyalur.

.3.47 CARA

MENINTAI

(e)

Tintai garis lengkung tidak teratur (irregular curve), jika ada

TINTAI LINGKARAN DAN GARIS LENGKUNG

Bermacam kelebaran garis yang akan dipakai pada

gambar atau jiplakan tinta ditunjukkan pada Gbr.

3.51. Dalam menintai gambar atau jiplakan (Gbr.

3.52), teruskan aturan sebagai berikut:

1. (a)
(b)

Tandai semua titik singgung dengan pensil langsung pada gambar atau jiplakan.

Masukkan semua

titik

pusat jangka

(dengan

$wg pricker atau ujung divider)

(c) Tintai lingkaran dan garis lengkung

(d)

tampak (visible)
Tintai lingkaran dan garis lengkung ridak
tampak (hidden)

IINTAI GARIS LURUS

GARIS TAMPAK

GARIS IIDAK IAMPAK

GARIS POTONGAN

GARIS PUSAI

eanrs

DTMENST

&

'EReANJANGAN

TINTAI GARIS-OARIS

PUSAI DIMENSI & PERPANJANGAN

GAR]S BIDANG POTONGAN

ATAU

GARIS BIDANG PANDANGAN

-GARIS SHORI BREAK

cARrs

roNG-BREA,..F

GARIS PHANIOM
TINTAI KEPALA PANAH

&

HURUF

GARIS SETIK

Abjad Garis-garis Tinta (Full

size).

Aturan Menintai.

xnleral {BplI 8un{Suelad uEIaunSSueI I

@@
'Etore{
Ier Sun>ISuel uep IEde>I 3un13ua1 'srurtueSol
IBJrds 'sdlle ?loqBJed 'eloqredq edn Bpu BrpesJe]
8ue,( snsnqrl 3uru13ue1ed edrl Brelue rC 'uBJBdsuBJl
1pse1d IrBp lenqret >lleqret 3un13ue1e4 'uetrurueq
Sunqruesrp 3ue,( prrds uep uloqredrg'uloqured'sdr1e
F-redes ue8unlSuel JBSBp {n}ueq udnreq ueuSes
-uetu8es uep unsnsrp 3un13ue1ed u,(uurnurn
'(gS'E 'rqg) Bpeqreq 3uz,( uu:rup uup {ntueq
ruecuulreq tuulep lunqrp lnqesrel tely'1u,uu 3un1
-3ue1 srre8 ue>lpseq8ueu tuepp reludrp >lnlun nelu
t1rryas pdal uotldotailp snrDq )pplt uDp 1.rue:41evr
Dro)as 3unt13ua1 stto8 toquoS pnqtuaut qnryn
lep quppe rnluJel lepn 3un13ue1e4 'srcuere4 3un>1
-8ua1ed nelu rnlerel lepq 3uru13ue1ed uulnperueru

u.(ueserq uerelSuq rnsnq nele uurelSuq uu>pq 8ue,(

(tup uu8uap) >lrue>leru 3un13ue1 sue8 requuSSueyq

@Adnc

dwnelddt) dnrvdrr

)voll 9Nn)9N]1ld 87'er

'Bpou

uelqeqe,(ueur uep rqe8ueru Suruepuec qlqel uBp

{$un raps p33un1 luqel srrpg
ue8unquesreq

'n1us rpuluaur 8ue,( snpq sueS edereqeq

{rJeuetu uuSuep rsrrp snJuq qelec 'snduq8ued

uueJ{ Iuqe} Bturt suu8 uped qulec rpuftet upg

'faloslo BsJg 8ue,{

(q)

3un>13ua1r"@

'lnqtuel ue8uep uesnduq8ued {ntun runses

le8ues ctlsold-srory nerc UDad 7rul7 snduq8ued
'u1url ruque8 uep yrsued srreS-srru8 Suunqueur
Jolo{ 8uu,(;eqruu8 uu>lqrsJeqruetu {nlun

nBlB

'qepntu ue8uep sndeqrp usrq p33u4 3ue,( ulurl

'Bmues 3uue1 qe1e1 Bpou e>IrI 'ruqrue8 seue{ urelep
e1 desereru uu1rerqrp uu8uul Blurl uep 'enssrl nelu

suue{ {npueq 'Surre8ued segel uu8uep IIqurBIp

snrur.{ Blurt ueqrqele>I 'lpeFel eluq epou B{rf

'seua{
3uu1e1eq eped epou uelqeqe,(ueur uup e>13uu[
lesnd 3ueqn1 e>l >lnsuru rre>lu Elurl ualrneruIrp EueJB{
e>13uel

lesnd uerynseruoru unleqes lesnd srru8

-sr.re8 rcluruetu

qrlrueru mquu8 runledureqeg

(ue>pldrl nBlB seue{

uped Suns8uul lrsuad ueloled suug) 'e,(u

-sruoles uep Btueu 'uBlBlBJ-uBlelBc relurJ (q)
rsueurp u13uu uup qeued epdel retur; (e)

@lE@

f.W
ffip Fr.*
(o)

W ffi

\r:::i:;z

(epu u1lll uu8uolod 'npD4'rsueurp

'uu8ueluudred 'tesnd suuS-srre8 re1ur1 (c)
(uappru) ledule1 >leprl snrnl sue8 re1ur1 (q)
ludurq snrnl sue8 re1url (u)
: rrq>1ure1 8ue,(
Surrrur suu8 'enpe1 3ue.( pryge,r sue8 'n1np
qrqol Ieluosuoq sue8 Iqurt'(c) reduus (u) upu4 'Z

'slruBrad 3un13ua1a4 rrety @^rn) rqn&a.ufi rnleroJ 1upgl Sunq8uatr,

(u)

(s)

ffi

(3)

(p)

@
@

.\iry

(@

(0)

qffi

(D

(e)

ffi
EL

(q)

(o)

.8"{t*

)tN):Il dvslAvg

74

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

PENEI\'4PATAN KEDUA

,. "

o \-/-

t-..

.t-a-.,'\----,

---=-'

,tr,\
)

IINTAI ATAU TEBALKAN

DENGAN PENSIL

PENEMPATAN PERTAMA

"---y
',

Penempatan

Pelengkung Tidak Teratur.

enn.s

lrDrs DrsKErsA(AN MELALUT TrrrK-TrTrK

(PENSIL KERA.S L.ll\G KERUCTJT)

pensil atau pena mistar sepanjang pinggir

Pelengkung yang bisa disetel juga bisa didapar

kan. Gambar 3.54a menunjukkan bijih-bijih timah
hitam dibungkus oleh kumparan pegas yang dilekatkan ke sebatang pelat yang lentur. Gambar 3.54b
menunjukkan pelat lentur yang dilekatkan dengan
pemberat. Pelat tersebut bisa dibengkokkan ke

pelengkung (Cbr. 3.56). Pelengkung harus tepat

dengan garis lengkung yang disketsa untuk suatu
segmen. Ujung segmen pelengkung agar melebihi
segmen yang akan digambar pada setiap
penempatannya supaya segmen garis lengkung
selanjutnya akan bersinggungan satu sama lainnya
pada
kelengkungan garis tersebut (Gbr. 3.56). Dalam

bentuk garis lengkung yang dikehendaki, dan

dibatasi hanya oleh elastisitasnya. Kawat solder
biasa bisa juga dipergunakan secara lebih baik

tanpa suatu perubahan menyolok

dengan membengkokkan kawat tersebut menjadi

garis lengkung yang dikehendaki.

menempatkan pelengkung, segmen berjari-jari

pendek harus ditempatkan pada segmen berjari-jari
pendek garis lengkung yang akan digambar;

A3.49 MENGGUNAKAN

maksudnya agar segmen pelengkung yang dipilih

mempunyai kecenderungan lengkung yang sama

PELENGKUNG

dengan segmen garis lengkung yang akan digambar.

Penggunaan pelengkung dengan cara yang benar

memerlukan keterampilan, terutama jika garis akan

Hal ini akan mencegah perubahan arah lengkung

yang menyolok.
Juru gambar agar mengubah posisi gambar
jika perlu untuk menghindari penarikan garis pada
pinggir bawah pelengkung.
Dalam memetakan (memplot) titik-titik untuk
membuat gambar garis lengkung, dianjurkan agar
kita memetakan lebih banyak titik dan saling
berdekatan pada belokan-belokan tajam garis

digambar dengan tinta (Gbr. 3.55). Setelah titik-

titik yang akan dilalui garis lengkung

dipetakan
(plotted), garis pensil tipis disketsakan halus dengan

tangan (atau tanpa alat) melalui titik-titik tesebut.

Untuk menarik garis mekanik di atas garis
tangan dengan memakai pelengkung, Anda perlu
menyambungkan beberapa segmen pelengkung di
atas garis tangan itu dan menarik garis dengan

Pensil

penondo

lengkung.
Benda Simetris.

Titik-tilik ber1'emu bersomo

--*W:
(d)

rsrsod unduuBru rp eSSurqes u8Dlruepes rnlBrp Blrd

uup ueq ueSunqnq atusrue>lol4l '(Og'g 'rq5

uep 6S'E

'tqg) nlcotlotduep epls 'uSot8es I-n{Is uelquu8

-3ueru ndureur 3ue,{ 1ep nlens r{BIBpB;uquu8 ursetr41

dvgr[vo

NtsS!\t L 9'e r
'uru3o1

ue>leleo uep lulu requru8 epud sunl e;eces rc>1ud

-rp n1r rgedes pw '.uvwlnq-ululnq uup ue8urdel
-ue8urdel requeSSueur {ntun uep ludec uu8uep
pcel uere13u1 ruquuSSueu {ntun eun8req uere>1
-iuy loytg 'ure1 Suef ed4 epud uep u,(uuuruluru
-ed senl qrqel 1a13ueruq '(9'rS) sdqe 1oytr
.uoll
-o.rod.ro|

OJNSA

utz! aS'raqtuei)

'uu8eq {ruueq tuEIBp Brur{ uelulured

ruquruSSueu 1n1un eun8-req (cgS'E :qg) eruul
Irsuels uup :urel-urel uup rr1n >lnlueq 'ue-re13ur1

tnru uep lneq epdel eped uu8unlSuel mqureSSueur

>lnlun runses (qgg' 'tqg) atonbsltotp lmut
upp tneq updel nvlu uoSoraq ruqueSSueru 1n1un
uunS.req (egS'g 'rqC) ;n,(ursur u8plSeg '8uuyrueq
8uu,( >1n1ueq-{nlueq nele ESBrq ruqrue8 Ioqurs
derles rrdueq ruquruSSueru 1n1un rapdrp BSrq IBu

qunqos '(SS'g 'rqg) senl qrqel Bluces ue{snsntp{1p

Suuf ueqnlnqel lefuuq >1n1un ueltuduprp ESrq IBI

]Vl t Og'er
'e18uel uu8uep uq8unu e>pf nele '3un13ue1ed
re>lurueru ue8uep n1 snlnd srreS-sue8 qulec rsr8ueur

uu8uep uu{ruselesrp sdllg 'pag' 'rqg uep clg'E

'rqg epud t3e1 ueluun8redrp uruus 8uu,( 3un13ue1ed
ueru8es 'euus 8ue,( eruc ue8ueq 'l e>l Z rJBp
ueryuqrue8rp usrq sue8 eSSurqes uulleduetp uup
{lluqlp 3un13ue1ed qLS'E 'rqC epu4 '(sndeq8ued
Eue{Jel eueJe>l rnqel rpulueru 3uu.( psued seleq
r8ul uellnlequeru usrq 3un13ue1e4) 'nU {pp-{pl
rnlletu 8un18ueled ue8uep Suns8uul ue4reque8rp

rl."W !@

uerpnua{ snpq psued uu8uep snlnd srreS-srreg

'7 rudu-res I rJEp Juqtue8rp Suef 3un13ue1 sue8

sBtB rp ledel 8urul8uapdv7g'g:qg eped e,(qesqrrtr

'(fS'g rqC) ue8ue:eqasreq 3uu,{ tedurq qrqol nete
enp tuBIBp uurus 3ue,( 3un13ue1ed ueur8es qelle{ed
'sdr1e 4redes 'sulaurrs 3un13ue1 suu8 1nlun
eped uu4lnlunllp rlrodes e13uul uu8uep

'ZVi :q1

reqrue8rp e8nl usrq seqeq 3un13uel srreD

'(a1qduro1) 1ey1

9t

)1NX]I dVWVo

76

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

kepala kendali (controlling heafr, akan selalu diam

pada posisinya dan rol penggaris (straightedge')

tetap berposisi horisontal. Controlling head diberi

tanda ukuran dalam derajat (termasuk vernier pada
mesin tertentu), yang memungkinkan rol atau skala
disetel dan ditetapkan pada sudut yang dikehendaki.
Ada pengunci otomatis pada sudut-sudut yang sering
dipakai, seperti 15o, 30o, 45o, 60o, 75" dan 90o.

Keuntungan utama mesin gambar adalah

bahwa mesin tersebut mempercepat penggambaran.

Karena bagian-bagiannya terbuat dari logam,

hubungan-hubungannya yang teliti tidak berubah,
sedangkan siku-T, segitiga dan pinggir kerja papan
gambar harus sering diperiksa dan dibetulkan.
Mesin gambar untuk orang kidal bisa didapatkan
dari produsen.

13.52 PENGGARIS (STRA

IGHT-

EDGO ROL SEJAJAR

Untuk gambar-gambar besar, siku-T yang panjang

menjadi sukar dipakai, ketidaktelitian yang besar
bisa disebabkan "mekar" atau bengkoknya bilah.
Pada kasus seperli itu penggaris rol sejajar dianjurkan (Gbr. 3.61). Ujung-ujung straightedge diketdalikan oleh sistem tali dan katrol yang memungkinMeja Gambar yang Bisa Disetel dengan
Iracl< Mesin Gambar. Seizin Keuffel & Esser Co.

kan straightedge digeratkan ke atas dan ke bawah

papan sambil mempertahankan posisi horisontal.

13-53

KERTAS GAMBAR

Kertas gambar, atau kertas detail dipakai apabila

gambar akan dibuat dengan pensil tapi tidak untuk

reproduksi. Untuk gambar kerja dan untuk

Penggaris (straightedge) Rol Sejajar.

pemakaian umum, kertas yang lebih disukai adalah

warna light cream atalu buff dan bisa didapatkan
dalam rol dengan lebar 24" dan 36" dan dalam
bentuk lembar potongan dari ukuran standar, seperti

8,5" x 11", 11" x I7", 11" x 22" dan seterusnya.

Banyak ruang gambar industri memakai lembar
standar dengan batas tepi dan strip judul tercetak
(S3.57). Karena biaya tambahan untuk cetak begitu

kecil dibanding harga per lembar, banyak sekolah

juga mengambil lembar tercetak.
Kertas gambar terbaik mempunyai sampai
100% komponen bahan kain murni; komponen itu
mempunyai serat-serat yang kuat dan tahan terhadap kualitas penghapusan tinggi, mempunyai
kekuatan lipat dan keuletan; dan kertas itu tidak
akan berubah warna atau menjadi rapuh karena
umur. Kertas tersebut harus mempunyai butir-butir
halus atau gerigi yang akan menangkap grafit dan
menghasilkan garis yang bersih dan hitam pekat.
Jika kerlas begitu kasar, akan sangat menghabiskan

.:

l(;Brf:f .ffi

s.l#erxryg;6
*1Aft,:x,ifit E:s.

d66,1:-=tu.*l*,:t*!I$fsd+
ip.8"nrf

iXiilfi$,ffi

i:i+;#*:#+6FiilF.ii::{l,.,,$siiryiiSS

iil#

:;*6*,xi*.tt:#,1t

#.,1{iXr#jsi

::;0u#=x,*gfi,gi.y

o-l$r;x6qgi16

(rur nlnq uedep t11n1

uupp uer8eq luqrf pueluu rulJup {olq uep rsrleJ
1o1q '1npnl >lolq '.{Etel etel uuepueued 1n1up
'Jepuuls 3uu,( rulg nelu ure{ 'seue
I
ue8unln8 rJBp BSrs eduel uelSuolodrp esrq lnqesJel
uuJn{n JBqtuel-Juqruel'uerunse,(ued uduel nele
ue8uep repuels drsru urepp rp deru uern>ln up{Blec
uedrs-re8ued uelurlSunrueru

uep

lrre{ ueleldrl

e,(uepedr.rep uu1udr1e1 uup'turu

..0'II x ..9'8 resup Jeqtuel

L6ZxLuil 0IZ nutu

uprn>ln uure>Iuruod

'truIrreq 1eqe1 uped ruedes 'ISNy qolo rugsp

uulrpuftp tnrnq uu8uep ueupuuued uep reqey '3uel
-uud uu8uep etuEsJeq 'requel uBJn>ln l,uetsrs BnC

dVONVIS dVIN:I] Z9'gI

'rgerSolog uu8uep reqtuel rJBp

rslnpordlp tnqesral ryo(.o7'lrsued qrle-q[e ptour

Sunln ue8uep lnqesJet uesrdel depeqrel uelsero8rp
SueK (tno{.ol) rytel e1e1 reque8 >lnlun Irqou
uup Suuqrel lu,tresed ulsnpur uped ueleun8redrp
Surres (sn8eq 8ue,( rsueurp uelrqelse{ rJeqruetu
8ue,{) reseq 8uu,( srdepeq [unrurunlu JBqure-I

'srtuouo{a Wqel }nqasret u1g eped e1ur1 ue8uep

Suns8uel reqrue8 lengweru BAqBq uulndrurselreq
qulet ueeqesrued udereqeg 'rsaglde edereqeq urepp
wnila^ ue8uep Suresreq uep ure>l ualqrsr,{uetu ledec
ue8uap lnqesJel upg 'e[us rule,^,\ Suef uurleq;ed
rreqrp e4l dru1nc '1esnr qupntu >ppr1 qnSSuns
-qn33uns e,(uuulrpulueru {eqos uep 1o13ueq

teler dupuqrel e,(uuuuuqele;1 'r33u4 Suuf uernln

nBlB Ieuorsuorurp uulrqelse>1 ru,(undueru lnqesJel
urlg uep uurnqe>lo{ epuet-Epuel ue11u38urueu

stdvldlg dvg! H]
dflsft-tod lN-ilJ 99'er

'uerntu8ued dupeqrat uqul ue>IB uep

.rpe1 .uuleun8redrp
4oso8r4 qupnr.u 1epr1 -requu8

sBra{ Irsuod e>1f

1u>1ed

uulrq

srruB-srrei

uelpsuq8ueur esrq 3ue,( ueulnur-red re,(undrueu

u,{uusurq rur ure) 'nl>lu^\ 1u,(ueq leueq8ueu
uup 'lrclep sugel eped ueelmured yrsued ruqruei
rle{es Brues Suunqrueru '.urp1 selu rp Buns8uel
uruces llsued requre8 lunq{ueu 1n1un ue8urlued
-e1;eq 8uu.,( Suuro 1e,(ueg 'unlleduprp usrq lrsued
1u1drl urel 'lrsued ue8uep ueleldrl {ntun
'{Btecrel ynpnl 1n1ueq uup
1e1o1 eduer
nele ue8uep 'Jepuels uuJn>ln requel urupp eSnl uup
',,21 uep.,9E ',.0 Iuedes tupuels reqel ue8uep 1o:

ruulep uuTedeprp usrq >1eydr[ urey ]u1dr[ suuel

rftp Ieqeru qrqal qnelryldllurey .u1ur1 nelu psuad
{ntun sn8eq 8uu.( ueulnrured ueluequreu {nlun

1pse1d nele rluel uerndtuuc ue8uep lelereu Suei

(e3npp e,{urunurn rlredes ueur1 uugeq 'suda1) srdrr
uup uuredsuurt BSB{ urDI uur.{Eq r{Elepe 1e1drl uru;1

)vldlr Ntv) 99-er

'1en1 dulq uu{B Biles Btuel ueqel

ue{e uep sn8eq Suef urc{ upquq BSrs rrep lenqrot
sesordrp lepn 8uu.( seilo;4 'sn8eq 3ue,( an1al
ede:eqeq e8nl upu rdel 'ue1nq udureqaq uelep

qnder pelueur 'e,(urnurn eruesreq tedec ue8uap

nll riledes sesordtp 3ue,( seue>l edureqeg

{BSnJ

'ufuuulenqrued epoleur uep u,{un1eq uuqeq

r33uq se11un1 euere>l uuredsuen le8ues esrq rdul ,ntr

sesord nped lup4 u,(uuru1 1e1drl sege>1 iueredsuurl
qrqel u,(uue)Ilpeluetu >lnlun uruBs 3uu,( uuquq
uqBq nBlB 'uqr1 1e,(u[u ue8uep Qtaloa4) sesordrp

qalet swnila^ tnqasrp 8uu,{ 1e1drl setJe)

'ulus ulurl nele psued 1n1un

>1ococ u.(ueq 8uu,( edureqeq epe Idet .utup nete
psued 1n1un uuleun8rp usrq >1u1drl suual 1e.(uug
'ulun uu8uep e8nlesrq rdel psued uu8uep ue:{n{elrp
e,(ueserq ueleydrlue4 'ednres 3uu,( ulel sesord
uu8uep neTe (Sutlut.td anlq) nJrq {uteJ ue8uep
rslnporde-r pns{Bru {nlun lsnqrp uele requuS
Bueru rp uerudsuer srdrl segel qelupe >1u1drl sugey

)vldtr svtdf) 79'er

>1upr1

snduq8ued 'Blur1 nule psuad 1n1un sn8eq lu8ues

lnqosJet ;upnd 3ue,( ruque8 ueelnrured 'sn8uq
le8uus e,{ululec uep ueredsuerl selrpn) 'qluJef
SueX.relserlod ueJeqruel uuelnrued enpe{ nplu rues
qeps e{ rupnd ueelnrured nlens uu{le>lereru ue8uep
lBnqlp lnqesrel tulld 'rupuels uern}ln JBquel uBp
ue8unyn8 {nlueq uepp uu4edeplp BSIq 8ue.( sn8eq
tu8uus 8uu,{ reqtue8 IBrJelBru r{Blppe telseqod rupg

NVO

',(1d-y uep t1d-g 'f1d-7 rsedes .uepqelel

udereqeq tuulup u,pe 'atouqruus uep piDog

lotsttg rlredes 'sn8uq qrqel 3uu,( suue{-suuoy

'reludrp qrlnd segel 'nInq ueJuquruSSued uep

3op1u1 >1n1un rpedes 'uturl ueefte8ued 1n1u61
.ue)lelrp

Isued u>pl sero8rel qepnu 1epr1 re8u su.re1 8uel

ueulnrured ru,(undrueu sruuq seue) 'Juse>I uep eluJ
rypn 8uu,( sueS-sue8 ue>lrseq8ueru uele uup lrsued

)tN)lI dvslAV9

LI

78

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

@
Pondongon potongon

BB

&
#ffik
,.@,rh

Hd6rd6lBra

tut6F.

Ev^Fdh

ee.@tu{.iod&+*h

ZURA

Sports,lnc.

@SebuahGambarDihasilkanMemakaiCAD.SeizinZuraSports,Inc,

13.58

KOMPUTER SEBAGAI ALAT

GAMBAR
Banyak di antara Anda akan mempergunakan sistem

CAD sebagai peralatan gambar. Gambar yang

dihasilkan dengan komputer pada dasarnya adalah

sama dengan yang dihasilkan dengan tangan.

Ketepatan, kecepatan dan kemampuan memahami
informasi tentang ruangan dan pandangan, adalah

sama pentingnya dalam menggambar dengan

instrumen dan dengan sistem CAD. Gambar yang
dihasilkan sistem CAD harus mengikuti standar
penggambaran yang benar agar mudah
diterjemahkan. Banyak gambar CAD dipetakan
pada ukuran lembar standar dan pada skala yang
sama seperti gambar-gambar dengan instrumen

dapat segera digambarkan dengan sistem CAD

(Gbr. 3.62). Walaupun Anda memerlukan beberapa
waktu untuk mempelajari struktur perintah sistem
CAD, Anda akan memerlukan waktu yang sama
ketika mempelajari cara menggambar dengan
instrumen yang menghasilkan gambar-gambar tepat

dan rapih. Tetap menjaga file-file gambar teratur

dan membiasakan diri untuk memberi nama gambar-gambar sehingga Anda dapat menemukannya
dalam sistem CAD juga merupakan pertimbangan
yang penting. Bahkan jika mempergunakan sistem
CAD, keterampilan dalam membuat sketsa dengan
tangan masih diperlukan agar ide-ide Anda segera
tertera pada kerlas.

MEMBUAT SKETSA

yang dikerjakan tangan. Anda masih perlu

DENGAN TANGAN

menguasai konsep dan standar untuk proyeksi

ortografis dan bentuk gambar 3D agar dapat

memakai sistem CAD secara efektif untuk
menciptakan model dan gambar.
Satu keuntungan memakai CAD adalah bahwa

sistem tersebut mengandung perintah-perintah

untuk menggambar dengan mudah garis-garis yang
benar-benar lurus dan seragam dan elemen-elemen
dasar gambar lainnya. Juga bermacam rupa garis

I3.59

MEMBUAT SKETSA TEKNIK

Membuat bagan dengan tangan adalah cara yang

menolong untuk mengatur pikiran dan merekam
ide-ide Anda. Sketsa memberikan cara yang cepat
dan murah untuk menjajaki (menyelidiki) bermacam pemecahan terhadap suatu permasalahan
sehingga pilihan terbaik bisa dicapai. Menggunakan

-8ued re8uqes reledrp sn8eq 'ufuqu,\\Bq Ip snquel

uutuqrle{ SuuK Qttt? "ta$Dlu) leted segel Jeqrualas
ue8uep Bsie{s {ntun solod sepel {olq nlES
'lnqesJel Psued ue>lureleueru

snJeq upuv 'e.(ur1ry 'srdr1 nelu luqet srru8

uu>lpseq8uetu >lntun qepnu uup IBrIEru {Bpp tnqesJo}

Irsued 'rlales sn8uq rs8un;req eserq n,(e1 psue4

'ue8uedul p ueefteled {ntun rensas {eplt uFuBSBrq
rpel 'snsnpl lrsued uuluued uulnpeueu q/'E

'rqg eped poal Eue8ewe4 'srdq sue8 >1n1un ruru E'0

uep pqet sue8 >Inlun tutu L'0 poal w4uuaw pdep
upuy:sn8uq 8ue.{ umun wmln r{Blepe uru {1pDrI
'le{Bdlp qepnu uep sltutuoto BJBces JEnIo{ 8ue,{ ruu
6'0 uBp rxru l'0 'Luru 9'0 '(Uur E'0 pDal t\ruLueur
eped c rc3eqes unplnlunlp) slteluoto

(t'E :qC

{r-ue>letu Irsued

'Bslo>ls

uulunqued

lqun

sn8uq 3uu.(

lsued ruuceu e8rl uu11nlunueu l'E 'JqD 'epuy

ue>plnlunueur ueSua ue8uep Bsle{s qenqes 't9'a

'rqg eped ue4lnlunlrp prede5 '4nrnq Suuf ruque:IuEJeq 1upr1 uu8uet ue8uep Bste{s qelrtsl
'uo13untu ledeles uep rlrleles requre8rp sn-req ted;:

uep Surlued rsurrrroJur ue4edruu,(ueu {$un rru,\.

-dureqrp 8ue,( es1e1g 'tlldruo{ {Bprt uep rese{ {alrr;
uesrl uesulelued rdnlSueletu >lnlun ledec ustals
'u,(uuunpedel upedel Sunluu8rel nluagel Bstilr
nlens eped unlnpedrp 3ue.( uertrlelel tu43ur1-

'epe ;r.J!,.
uuleprad ue4eq.rad Suuluel rsuuuoJur ueqtuetu nE:t
BuucueJ tuelep uuqeqrued Sueluet rserruoJur uu1se1:.

-uetu {ntun unleun8redrp e8nl es1e1g 'leqeru 3ur.,

uuqelzse>l rpulueru ledep 'es1e1s rnluletu ueqrlr;
-ueqpd uelelulued unleqes up>1s ue8uep (tnoirl

{EleI

81e1

lEnqluetu

{nlun

nl{e,4(\ 1e,(uuq

nlrie'

uB

-reluured rlnuerueru Suef psued rueceru qeIuBJ

'ruueq 8ue,( uuuepudesal u8ulueu 1n1un

'{gurc seuay

eped eslarlg

rBns?s rrur red 1u1ed 0[ nBlB g 'g'7 ue8uep suuay

'r9'E 'JqC epud ryedes qrdur 8ue,( Bslo{s lenqtueu
ruulep eun8req esrq lger8 suue>I 'uu{qntnqrp lurn{e
8ue,( uetetec e>p[ nulu (uu8uedul lp elre1eq uryl;

uu8uudul rp uunSreq us1e1s ueded nBlB IrJe{ uElElBc

'sndeq8ued uup sepe>1 'psued ue{nlJeruaru
ulr{ B,^aqBq r{BIupB ueBuel ueBuep

nlng

u,(ueq

ue8uq nele este>ls lenqrueu uu8unlunel nleg

vsrl)s

IVNSUN]IN NVHV-NVHV O9'CI

'reueq 3ue,( srru8

Jeqel

wp

uusulele>1 'ueuepedesel dupeqrel uerluqred

2uI 'q)al VNv ulzlas'uEleroJ selray eped

1enq1q

uu8uul ue8uap es1alg .Irap Blnurrag

3u;.rag reseg apl-epl

a&d r*ai

;a

ff-

Xi

-- -**a5S;'
w*+l &ro*"ry o "*

XIN)II dvlr\l\/e

6l-

80

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

ganti kertas petak. Anda dapat membuat sendiri

menghitung petak-petaknya). Ukuran sketsa

lembar berkotak untuk maksud-maksud sketsa lain

terserah kepada Anda, tergantung kepada kerumitan

benda tersebut dan ukuran kertas yang dipunyai.
Buatlah sketsa yang lebih besar untuk benda-benda
kecil agar dapat terlihat detailnya dengan jelas.

memakai CAD. Kertas isometris yang digarisi

khusus bisa didapatkan untuk sketsa isometris.
Gbr. 3.8 menunjukkan kelas-kelas lead dan
penggunaannya. Pakailah pensil lunak, seperti HB
dan F untuk pembuatan sketsa dengan tangan.
Penghapus vinyl yang lunak dianjurkan.

13.6I

TIPE-TIPE SKETSA

Sketsa teknik dari benda 3D biasanya berupa satu

dari empat tipe standar proyeksi yang ditunjukkan
pada Gbr. 3.65:

.
.
.
.

Proyeksi banyak pandangan (multiview)

Proyeksiaksonometrik(isometris)
Proyeksi miring (oblique)
Sketsa perspektif

Anda akan mempelajari proyeksi multiview pada

Bab 6. Sketsa aksonometrik, miring dan perspektif
adalah metode menggambarkan benda mirip bentuk
foto 3D dari satu posisi pandang. Proyeksi-proyeksi
tersebut akan dibicarakan pada Bab 16, 17,18.

SKALA

Perbedaan utama antara gambar dengan instrumen

dan sketsa dengan tangan adalah pada gaya atau
cara membuat garis-garisnya. Sebuah garis yang
bagus oleh tangan tidak diharapkan lurus sekali
atau seragam benar, seperti oleh sistem CAD atau
yang digambar dengan instrumen. Garis oleh tangan
menunjukkan kebebasan dan ketidakseragaman.
Garis konstruksi oleh tangan sangat tipis dan kasar.
Semua garis lainnya harus hitam dan bersih.

KEKHUSUSAN KONSTRUKSI
GARIS-GARIS
Setiap garis pada gambar teknik mempunyai arti
tertentu. Gambar menggunakan dua kelebaran garis
berbeda, tebal dan tipis, dan kekhususan konstruksi
(style) yang berbeda menandakan maksud garis
tersebut. Jika seseorang membaca gambar ia akan
mengacu pada kekhususan konstruksi garis untuk
menentukan apakah sebuah garis tampak atau

hidden, apakah menggambarkan garis pusat atau

Sketsa biasanya tidak dibuat pada skala tertentu.

Buatlah sketsa benda dalam kesepadanan yang

benar dari penglihatan seteliti mungkin. Kertas

berpetak menolong membuat sketsa dengan

kesepadanan yang benar dengan menyuplai Anda

dengan skalanya yang siap pakai (dengan

Tipe-tipe Proyeksi.

MEMBUAT GARIS

13.64

Proyeksi banyak pandan gan (mult iv i ew) menunj ukkan satu atau lebih posisi pandangan yang penting.

.3.62

13.63 CARA

apakah maksudnya menyampaikan informasi tentang

dimensi. Tanpa membuat perbedaan-perbedaan ini,

gambar akan menjadi campur aduk garis-garis yang
membingungkan. Untuk membuat gambar jelas dan
mudah dibaca, buatlah perbedaan yang jelas antara
kedua lebar garis-garis itu. Garis tebal seperti garis

tampak (visible) dan garis bidang potong (cuttingplane) harus setebal dua kali garis tipis. Garis tipis
dipakai sebagai garis konstruksi, garis hidden, gais
dimensi, garis perpanjangan, garis pusat dan garis

phantom. Gambar 3.9 menunjukkan perbedaan

(o) PANDANGAN
(MULIIVIEW

MAJEMUK

(b)

AKSONOMETRIK

kekhususan konstruksi garis-garis yang akan Anda

pakai. Semua garis, kecuali garis konstruksi, harus
tajam dan hitam. Garis konstruksi harus sangat tipis
agar tidak kelihatan (atau hampir tidak kelihatan)
dalam gambar yang sudah selesai. Gambar 3.66 dan

3.67 menunjukkan contoh cara membuat

sketsa

dengan memakai pola garis berbeda.

I3.65 MEMBUAT SKETSA (BAGAN)

LINGKARAN, BUSUR DAN

ELIPS

Lingkaran kecil dan garis lengkung dapat dibuat

(c)

MIRING

(d)

PERSPEKTIF

bagannya dalam satu atau dua langkah tanpa suatu

bagan pendahuluan. Membuat bagan garis lengkung

:t
3

II

'L

'lB>Irdp

(uerelnd) uurlr8 edureqeq nete nlBS u,(uuq ue8uep

rdvl'ptru derles epud sdrle uu-ln1n qelunfes
eXuusurq

ue{Erpesrq'sdr1e 1n1ueqre1 tedurus (uelrelndp)

fiIII1ITTITTTTIT

ualrllr8rp ue>p SuBF ue8unlSuel {ntueg qulrrrnl

lnJnueu uuplodruole{rp u.(uesurq VI pW'r4epnur
uu?uep e.(uuu1n1e1aru BpuV nluequeru {ruun sdqe
pw ueTevr.a8ueru nele 'uere13ur1 ueSuq lBnqueru
uu8uep Brues uu8uel u{ere8 uu8uep pce>1 sdge
pste{s netu ue8uq lenqureu releleq ledep epuy
'sdrye lnlueqreq uSSurqes ednr uenl

-ruepes Suepuudrp uro{ qenqes uu4lnlunueru g9'g

JBqueC'sdr1e qunqes {nlueqJq uelu'epuy ue8uup
-uud uup uu{SurJnurp ueru13q1 qenqes B{rI
'uBJn>ln tuBJBrruaq rrEp ]de] 8ue.( uere18ur1
uu8eq uulunqrued uelqepntuau e8nl ueru43u11 1tt 741
'tudet Suuf {ltlt BpEd e,(uure1 >Inlueq nul srunl
sue8 3un38ur,{ueru 3un13ue1 sue8 re8u 3un33urs
>lpp untues plet uu8uep ue1e4ryed uep e,(uuueqes
requru8 JBSep {nlueq qnSSuns-qn38uns ue4leqred
'3un13ue1 srre8 uu8eq lenqluetu tuBIeC '@tmc)

3un13ue1ed lBIe ruelep qlaqes rp ltsued Sue8erueu

uu8uep 3un13ue1 suBB UBBEq ]Bnqluetu qepnul

'sd11g p8eqes

Suepuudlg ue.ru18ug1

qrqel e.(uumun epd'uuru13qy ue8uq uu8uap etues

'(reseqred!() s1.ru8-sgug ueeprqrad

(c)

(q)

(D)

vltH
'sldl-L

--1-f

VNI]VM VCVd

i stdll tv3Nvs
's)nalsNo) srdve

It)llcls' uv8lt vcvd

)VANV8 NVVO]U]d

**r-L
,

t
nvt l-j
'rv8rr

!R'

vltH

stdt.l

AV]IH

'tv8ll

t^VltH tVSll

IAVIIH
'stdlL

'(.rusaq.rad.rq) srr*C lBnqruaw *r")

@
(p)
tNt NV)n8

tNr

UVEll IVeNVS )Valvl

srdr sruvg-/

-\
__._._,:

(c)
Nwn

|rnEV) stdve

svlv'Ul'

\.:rvcu ennnn

*\**J

"***.*-*a

[,;;;;;;-;;

)]CN]d.LVENVS dIUIS

(q)
lNr NV)n8

(D)

tNt NVXn

-$VlVsUl
9Nnrn 'i'
\rvcr.L

\ - r,0,, *
\ \ sruve <il
|.)b.',"**d \
tvcnncJ\

vnr-nrrnn

gNrsurd

lNl

rNt

uouD)31

T']vr-r
\ uouorat uaola

uaqe Aunln

*1*

\t

VIV N )VCI1

LVSnd S|UVo dtuLs-drarrs

uDUD4OL

Ueqlo 6un{n

\ -',o.r, I

\'-

liaqlo 'lv11_9Nn

nvrvl eNnrnT

\
J*

uDuDlel

sruve

rvsjr srdve

-J-

18

ldval

stuve dtdls-dtat$

)t]N)tt dvsl ve

82

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

13.66 MENJAGA PERBANDINGAN UKURAN BENDA

Aturan yang paling penting dalam membuat bagan
(sketsa) tangan adalah menjaga agar bagan tetap
dalam kesepadanan. Bagaimanapun cemerlangnya

jika

perkurang
bandingan ukurannya buruk, bagan tersebut

cara atau demikian bagus rinciannya,

berguna. Untuk menjaga bagan tetap dalam

untuk suatu macam bentuk huruf khusus. Gambar

3.69 menunjukkan beberapa macam bentuk huruf
(fonts) biasa. Kebanyakan bentuk-bentuk yang
ditulis dengan tangan tingginya {" dan ditulis di
dalam garis-garis pedoman mendatar yang tipis.
Bentuk-bentuk CAD diketik dari keyboard dan
berukuran menurut ukuran yang dipetakan gambar.

kesepadanan, pertama tentukan perbandingan relatif

13-68 STANDAR

antara tinggi dan lebar dan buatkan rencana garis

Gaya huruf modem diturunkan dari pola huruf besar

besarnya dengan garis tipis. Kemudian bagian

medium dan rinciannya dengan garis tipis.
Bandingkan setiap ukuran yang baru saja

Roman, yang aslinya berasal dari hieroglyphics

diperkirakan dengan ukuran yang sudah ditetapkan.

Satu cara memperkirakan jarak adalah membuat
tanda satu unit sembarang pada pinggir kertas.
Kemudian perhatikan berapa banyak unit itu untuk
lebar dan tinggi bagan tersebut.
Untuk membuat bagan sebuah benda dengan

banyak lekukan ke skala atau ke lembar lain,

pakailah metode petak (square). Pada kerlas gambar
asli, tariklah garis-garis petak (griS dengan teliti
membentuk petak-petak ukuran bebas yang sesuai.
Paling baik kalau memakai skala dan spasi yang
sesuai, seperti { inci atau l0 mm. Pada lembar
baru, tariklah garis-garis petak serupa, dengan spasi

sebanding dengan yang asli, tapi diperkecil atau

diperbesar seperti yang dibutuhkan. Gambarkan
garis-garis benda dan potong garis-garis petak yang
baru sampai selaras dengan aslinya.

BENTUK HURUF
Noskoh tertulis sering diperlukon untuk
menjeloskon secoro lengkop sebuoh bendo
(object) otou untuk memberi spesifikosi
terperinci. Tulison horus biso diboco, mudoh
dibuot. don memokoigoyo yong biso diterimo
oleh penggqmboron coro bioso otou CAD,

.3.67

PENULISAN HURUF
DENGAN TANGAN

Kebanyakan bentuk huruf teknik adalah font Gothic

langkah tunggal (single stroke). Font adalah sebutan

Mesir. Istilah Roman mengacu ke setiap huruf yang

banyak melakukan langkah (gerakan) ke arah

bawah, langkah penghubung yang tipis, dan berujung dalam bentuk taji yang disebut serif.
Dalam akhir abad ke-19, perkembangan
menggambar teknik menimbulkan suatu kebutuhan
kepada abjad yang sederhana dan mudah dibaca
yang dapat ditulis dengan cepat dengan pena biasa.

Hun;f, Gothic langkah tunggal $ingle stroke) yang

sans-serif (tanpa serif atau taji) dipakai saat ini
karena sangat mudah dibaca.

13-69

bentuk huruf gaya Gothic, tapi sering memakai

bentukhuruf gaya Roman untuk judul-judul. Dalam
memakai huruf pada gambar CAD, paling baik
adalah tidak memakai lebih dari dua macam bentuk

huruf dalam gambar yang sama. Anda mungkin

bisa memakai satu macam bentuk huruf untuk judul
dan satu macam bentuk huruf lain untuk catatan

dan naskah. Sebetulnya, Anda bisa memakai

beberapa ukuran huruf yang berbeda dan barangkali

abcdefghij

Bentuk Huruf

Serif dan Sans-Serif.

BENTUK HURUF KOMPUTER

Bentuk huruf adalah ciri standar yang bisa didapar

kan dalam program komputer tentang ilmu menggambar teknik. Dengan menggunakan software
CAD Anda dapat menambahkan judul, catatan dan
informasi ukuran pada sebuah gambar. Beberapa
macam bentuk huruf (fonts) dan variasi ukuran bisa
dipilih. Jika perubahan diperlukan, adalah mudah
membuat perubahan huruf yang sesuai pada gambar
dengan memeriksa naskah yang ada.
Gambar-gambar CAD khususnya memakai

ABCDEFGH
@

BENTUK HURUF

Roman Smw

hurul gaq nenpmgai lmgkah

(gerlkafl) dasor "ditel<ar" atau tsdiri dari garis
ttbal dan tipis, digola$<M

sebogai

Roman.

ABCDEFGHI

Stalb-Senua furul mirng drgolonglan

obcdefglryklm

Rona*Jtalics, lotltic-Julics atau

Jtalics.
Jtalirs.

Jni

bisa diklapkan

bbk latlut

sebagai

sclogai

7*t

Blurl qeplrrBJ 'uBqeced uBp lElnq uBSueIq >lnlun

ueuoped suBB ue{eunSSueru sruuq n-req 8ue.ro ere4

NVHVC]d
NVO IVINg NVENVIIS )NINN
NVINOGId Sldve-Stdve vl'ea
'ruseq 3ue,( ytlldoc r33u:4

e8rued unp rudurus uuryred u8n snreq pce>1 3uu.(

r83url 'ue8unqe8 nluns uepp re>pdrp [ce{
7o17doc

3ue.( uep mseq 3uu,( (1tt1doc) reseqJrunl{ DII1

JrunH 'urseru ruquru8 uped 8ue-rellu8ues rdut 'utad

ruque8 epud

re>1edrp

le8et

lrce>1

;nrng

'1u,(uec

qepunl uupp uesrlnued {ntun llenca{ {ru{el ustal\

eped reledrp Sueml (asocta,toT) pcel ;nrng
'lrun
ururl JuqelJaq 1 e13uu rlence{'u13uu unrues 'Bpuy
ueeserqe{ uusrlnt epeduep Jeqol qrqel urlSunru
'e.(ur38uB uu8uep uues ufuruqel 3ue,( grunq >p,(ueq
Suqed rsureq 1uI IeH IXyA '0 lntOf uu>leleraq
nlr JnJnq-Jrunq ualSunqe8rp u>pf eue.ru>1 >1e1ed lrun
ruuue 3uu,( Jrunq-Jnrnq le8ur8ueur qupntu 1r{ uep

JnJnr{ reqeT 'qu13uu1 rIBJB uup uulnrn uu>lepuuueui

ue8uep qelupu Jelepuetu uutuoped sueS-suu8

'1u1ed lrun uruue n?le ururl JeqelJeq e.(uuru1 e13ur

uep Jrunq enrues 'pulqe ruepp ruqey 3q1ed;runq
qelepe uep (u,(ur38up IIu{ i 1) >1e1ed ltun uudelap
reqelreq la1 JnJnH 'psued reqeles e,(ueq qelepr
I Joruou up I JnJnH :le8urrp qupnu uu8uep ledup

'Sl'E rqg uped 1uqr1-re1 SueK 976 uSrcapdoy Totag

ruedes ueuoped sr:r-? 1oru uu>1uun33uaru ue8uep
r{EIBpe ueuoped streS-stre8 uulunqrued tuulup
urel ludec ereJ '.,+ qBIBpe grunq srru8 rutue iseds
uup Jnrnq r33u4 uu>ppulueru uele Suef ,.f rsuds
-rsuds uulerepes ue>ploletuetu uep ele{s IB{EIuotu
reluu rsuds uulenqrued urreqrepes epoletu ruens
'ruueq 8ue.( uu8uunuel uelueqegedueur
Suoloueu 1nlun Suurequres tsuds uu8uep 1u8e1
uuruoped sue8 reled nelu 'u,(ulnluelas suBq-sIJEq
Frl rrSSurd ue>lsrunleru Suoloueru {ntun qu{suu
srJeq nlens ueelnured epud >1u8e1 ueruoped suuS
ueluun8re4 '.JnJnq sllnuetu ell-d e{Ile{ ueleqq8ued
ue8uep ue{DIEIIp sruBl{ IUI pq Jnrnq-Jrunq {rel
uu{ruueuetu 1n1un 1e34 ueuroped sue8 ueluun8red
uu8uul 'suue{ Juqruol uern>ln Sunluu8ret Iselrelreq
BSrg

JUnq uBJn>llI ';runq qnued rSSurtes

euq red e8q uep grunq sue8

'(uur Z'g)

,,

tudrues

-relue rseds uuSuep

rSSultes tenqlp ufuusulq reseq JrunH

'rL'E 'qD uped ue4lnlunlrp Suef rgedes Jnrnq

r33uq ueruu8eJeso{ e8ulueru 1n1un snpq lu8uus

8ue,( relepueu ueuroped sueS-sue8 ueleun8re4

elSuereq 3ue,{ quuu4 '>leted trun rueue r88uua:

>Ietad->leted ruelep '01'E 'rqg upud ue>plnlunrrp
le8at o13uu-n13ue uup rusaq Jrunq uu8urpueqra6

)Vo]I

V)ENV NVO JNdNH [/'EI

.ueqne-I

'ElE{-u}u>I uep
Jrunr{ rsuds uup uuunsns

'(tnqes.r4 Jrunq-Jrunq uup Jeueq 8ue,{ >lntueq

Sueluat selel 8uu,( Iuluetu uese>l ntens rc,(und
-ureru n1.red epuy 'sn8eq JnJnr{-JnJnq tunq
-ueru 1n1un) Jrunq >lntueq uep ueuepudesey o
:Jnrnq srlnueu ruleleq qedsu eirr
ue8ue1 uusrlnl re.(undrueru epul'

epy'qurud 3ue,(

undnele.u qrdur uu8uep JnJnq lenqtueur relelaq

ludep upuy 'srlnueru uundureruel uu8uep

e,(u

r8eq runses 3ue,{ (ue8uq) usle{s lenqrueur qo13ue1

uu8uep uuus qalSuul uetsrs re>lBruetu ludep upul'
'ppr1 Sueroes puv e>II1 'qB^\Bq e{ >llrullp 3un13ua1

quppe 'EL'E ':qD eped uu41nlunlrp 'Suuttu pcel

-uu8unqnq Irco>l Jnrnq srlnueu uenduruure;1

'epuY

toofd Stdve-stdvo ez-er

NV!

'>1u8e1 yrce>1

;rung

;runq uu8uep

udnres

'ruuSures re8e requru8 nlBS IuBIep etuus Suuf

lnpns JBSeq epud ;runq ue8uuturel uu>lduleueur

nluIes {nlun CIVJ requruS-ruqueB

epud

Sunued quIBpB 6lnqesrel lnpns BJDI-BJIr1 eped 3ur

uu8uel JnJnq uu>lsrlnueur WtulJoq eslq BpuV

-nu

undnepl6 'leluosrJoq depeqrel o89 EJII-erI{ tnqes

-Jel Jrunq-Jrunq uu8uuuue;'efes e,(uuu8uutute>1
qunce{ l1z8e1 3ue,( ue8uep udruas qeppe 'ZL'.'lq1
eped uagnlun1rp '8uunu e13uu uep JBSeq JrunH

v)eNV

9NIdIIN
NVC lndnH zl't.
'Jeseq

;mnq

r33ur1 u8rl red unp e,(uusurq lnqesJel Jrunq

qe,^Aeq

uer8ug

'Il'

'rqg epud ue4lnlu$rp IIceI

uup Suunu lu8et qe13uu'I 'uBuB{ e>l IJDI IJep

{lrullp Jztupueru qe>13ue1 'Jrunq uBSIInued eped
rusep r{BIBpB e,(urselueuo uup ;uqueSSueur qu13ue1

resep ruuuo rpel's11nueur ue8uep epeduep uu8uet

reqtuuSSueu ue8uep udnres qlqel Jrunq sITnueI\

JndnH snnNlw

vdvc o4er

'uesnqel Suun elurureru 3uu.( grunq e,(e8 rc,(undureu

3uu.( reqtuu8 ru8uqes duSSuerp rounq eJuJes ntr
predes reque8 rd4 'qy3 uotsrs Bped ue4udeprp
ul pr{ BUoJDI reqrue8 nlES ruepp Jrunq {$ueq

ESrq

ruecuru 1e.(ueq ru>leruetu 1n1un e8n[ epoSSueru

8uupu4-8uupe) Jrunr{ {ntuaq ruuoeru ntes ruelep
qrsuru E,{uunrues unruuu Suurur gnrnq edereqeq

)!N)l!tl dvslflve

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

...

ra

d_
0, 6 don 9 odoloh eliptis,

Huruf Besar dan Angka Tegak.

Huruf Kecil regak.

99

'3u;.r11X

llrey JnrnH

WAIHI

HI

.HIil

)rN)31 dvswve

A6

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Penulisan Huruf Pensil (Ukuran Penuh).

n:
$6i

R4
ir!i

Alr::::1":':
t r:t:it:
it

.:ttt:::::t::::tttt::t

..

lo

i
;fi
JT

::a:

@Template

Berol Rapidesign 925

dipakai untuk membuat
dengan cepat garis-garis
pedoman penulisan huruf

tra\
/,[

r'
L+\\

Selolu sediokon sposi yong cukup don ielos.

F-l
ffi.

, lirl:.\

r-r',

;l
u:: .,v,
(o)

garis pedoman dengan spasi yang sama untuk

bilangan bulat dan pecahan seperti dalam Gbr. 3.76.
Tinggi pecahan adalah dua kali tinggi bilangan bulat
yang bersamaan. Buatlah pembilang dan penyebut
masing-masing sekitar tiga perempat tinggi angka

bulat untuk memungkinkan ruang yang cukup

antara pembilang dan penyebut dengan strip
pecahan.

Untuk angka ukuran, tinggi yang paling biasa

dipakai adalah { " (3,2 mm) dan untuk pecahannya
*" f1,q mm) seperti pada gambar.
Beberapa kesalahan yang paling umum dalam
menuliskan pecahan ditunjukkan pada Gbr. 3.77.
Untuk menampilkan pecahan dengan benar:

.
.
.

Angka jangan menyentuh strip pecahan

Pusat penyebut di bawah pusat pembilang

Jangan pergunakan strip pecahan miring

kecuali pada ruangan sempit, seperti pada
daftar material.

,*{

(b)

@ru,r"'
garis Pedoman untuk
Angka Ukuran.

Buatkan strip pecahan sedikit lebih panjang

dari bagian terlebar pecahan tersebut.

13.75
HURUF

MEMBUAT RUANG ANTAR

DAN KATA-KATA

Membuat ruang antar huruf (kem) secara seragam

adalah masalah menyamakan ruang secara
penglihatan. Halaman dasar antar huruf, bukan jarak
antar huruf, harus kira-kira sama. Jarak yang sama

dari huruf ke huruf menyebabkan huruf-huruf

tersebut akan tampil dengan spasi tidak sama.
Halaman dasar antar huruf yang sama menghasilkan
spasi yang rata dan menyenangkan.

Beberapa gabungan, seperti

LT dan VA,

bahkan mungkin harus ditumpang-tindihkan sedikit

untuk menjamin spasi yang bagus. Dalam beberapa

kasus, lebar huruf boleh dikurangi. Misalnya,

langkah bawah huruf L boleh dipendekkan jika
diikuti oleh huruf A. Pasangan huruf-huruf yang

IYSOd SIUVC-SIUVC
( N g oo I H ) vvdIAIvJ vvorJ. sruvo-sluvo
>Mgd SYrdtr)I

,vcsI
uvfvfas
(ovr) usrodwor nJNvsro vNyJNtru Nyrvoswsd

ISvnuJsNo) sruY9-sluYc

SIuVC-SIuYC (Y[SY
Y'IYXS

SNIUIW

ENIINfd VIV) I
VS)IIJ]dIC

H]IO NV)TIVBNVEIC

- /\ ]N ANVdWOC
NIC YUOA
IN\HCVW NVC\UIWV
HnNld NVUn)n : \.lv)s

sv)v)dld eNvelnld
SV)V)I]]d VCNId]E NIS]1^l

1eloy qu8ual Io Fpnf uelludruaua6

ffi

,"n",

8uuqur1a5 8ue,{ u!sa1,q rqtueC

uBp IBrJelBru

:{1u{e1 wqruuSSueru muyr uelelerad

{nlun rur qe,&\uq rp snlrs Bs>lrr3d

NVININV]

ISV!^T

-dolNl )nlNn gl/v\ Snlls LL'e.

'lrce{ qrqel lenqrp esrq
'p33u4 uep EIe{s rgedes 'e,(uure1 eleq 'e,(uenp
-Bnpe{ nulB Ieqel qrqel'rPseq qrqel e,(u;nrnq renq
-ueru uu8uep loluoueru 3u11ed lunqrp re8u SuBuC
Suled 8ue.( ulu>l-ulu{ 'undude sruel lnpnl epe4
'6L'E 'qD uped uollnlunlrp rpedes '1e,(uqr1 nrrr
reurlurur qu8uel sue8 nlens depeqrel suleurs ;u3r

ppnl qupnte 'ue8ua uu8uep Jrunr.l srlnueur e{rf

'gy3 upud UDIDIBITp qupnu 8ue,( 'r8esred tediur
Suunr qunqes ruelup uullusndrp u,(ueserq eruurn
-requu8 tnpnf '81'E :qg uped guedes Telseqod ullr
nelu reque8 segel eped Suns8uel {Btecrp unlSunu
8ue,( lnpnl rnlul nete ynpnl >1u1o1 ruBIBp srlntrp 1r]
-rel 3uu,( rsurruoJur uup lnpnl'snsu1 1u,(uuq

r.uEIBC

lncnr 9L'e.

'Fpnf

'ue8unqnqreq uutuqile{ 1up4 3ue33ua:

'urBI {u>let Jrunq epo{ nele sgurSorder ueurpa.(ued

ruedes 'sptouia>lqeIIB{Ed 'urBI snlls IJBOUoIU {nluf}
Iullq'ZesB31eyarE,&peJ^Uos'tuocqe,u',tt,Lruvr77:dpq

7ed,$7uroc'u8tsep-cqdur8',Lr,tr,tr.77:d11q

.
.

:gerSodq rseruloJul uu{ulcuau IUI snlls

nppel 8uu,( uBSuBg 'Bceqlp relns ludur np1-te1 3ue,.

uusueg ;mnq r33uq uu8uep uruus e,(uuselq Jrunl
uusrreq reluu Suunr u{rlsud 'O JBSeqJnJnq ue8ua;
Brues urr>l-erl{ elu{ reluu Suenr ue{lunq 'lrJa}Jrunq nule reseq Jrunq uesrlnued >1n1un 'e,{uqeleq:.

rp BIB)I-ele{ rrep u1e,(u qesrdrel leped uenles;r

ntES utB>I derles

qultung

'B1u>I-eIe>I

Luepp rp Jrun'r

-grunq ueltudur rdelet 'Ble{-?tu>I uu13ue33ueg

pulq'xepurTSue-sile4uof,'uelue,res'lurm77:dpq .

'('trr'.-

lnqesp reueq uu8uep yduel ru8e ue>ltaleprp nlr;L

Turoc'xrqderp-1urrde.r',u,r,r,Lr77:d11q .

{ne>l-Btut ruppF

tutr{'Uerpruerp/oJSSe-teu'esdrlce'lur.Lr77:d11q .

pautal ureq uu8uesud re8uqes

';pu[.ral uselg 8ue,{ ueqelesa>1-uuqulesex

@
(o)

(p)

,r./D/os

iqDIDS

z_E

z,

Llolos

t)DlDs

tv
t@'

Z,/
/t@J Z

ze

-@n

9Z

tg

tiDlos

8,^"ryh
(Y

uuonr)

XIN)]I dVI^IVE

88

BAB

MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT sKETsA

RADIUS

PEMBUATAN BAYANGAN

MEDIA GAMBAR

SKETSA (BAGAN)

PROTRACTOR

PERBANDINGAN (KESEPADANAN)

SEGITIGA

BENTUK HURUF

SIKU.T

GOTHIC

PELENGKUNG TIDAK TERATUR

ROMAN

TIPE GARIS

SERIF

MENDATAR

MIRING

GARIS TENGAH
jl{AL(TEMPLATE)

STABILITAS
PENYEDIAAN RUANG

JANGKA

GARIS PEDOMAN

AI-AT PEMBAGI

KOTAK JUDUL

TEGAK LURUS

PASANGAN KERN (KERNED PAIR)

SKETSA TANGAN

TRINGKASAN BAB
Suatu pengertian tentang prinsip dasar membuat
gambar diperlukan dalam pembuatan gambar
dengan pensil maupun dengan CAD.

Berat (ketebalan) dan macam garis (garis putus atau

garis penuh) mempunyai arti khusus dalam gambar
teknik. Ini disebut abjad garis-garis dan merupakan
pengetahuan penting bagi setiap

juru

gambar.

Baik CAD maupun pembuatan gambar cara biasa,

keduanya mempunyai metode khusus dalam
menggambar garis, garis lengkung dan lingkaran.
Pengertian yang baik tentang elemen-elemen bentuk
gambar dasar ini penting dalam pembuatan gambar

mekanik dan CAD.

Setiap alat gambar, termasuk juga program CAD,
memerlukan pengertian tentang alat dan prosedur
pemakaiannya. Pemakaian setiap alat secara benar
memperlancar pembuatan gambar yang bersih dan

teliti.

Pemakaian alat secara tidak benar

menghasilkan gambar yang kotor dan tidak teliti.

Ukuran gambar yang tidak sebenarnya memerlukan
pengertian lengkap penggunaan skala. Skala gambar

diberikan sebelum pembuatan gambar. Gambar

dengan CAD diberi skala ketika dicetak (print).
Lingkaran dan garis lengkung yang rumit sukar
untuk digambar menggunakan softw'are CAD atau
menggunakan jangka mekanik. Cara-cara yang
sudah ditentukan untuk masing-masing alat itu
memerlukan pengertian dan pelaksanaan yang tepat.

Ada banyak media gambar dan cetak dipakai dalam

pembuatan gambar dan cetak cara tradisional dan
cara CAD. Setiap media mempunyai keuntungan
khusus. Media gambar dan cetak dipilih berdasarkan
biaya, ketahanan, kualitas gambar dan kemungkinan
untuk reproduksi.

Pembuatan sketsa (bagan) adalah cara yang cepat

untuk membayangkan dan memecahkan kesulitan
gambar. Sketsa adalah cara penyampaian yang
semua anssota kelompok pembuatan

:j;:HI**"

Ada cara khusus dalam pembuatan sketsa garis,

lingkaran dan garis lengkung. Cara-cara itu harus
dilatih sampai menjadi sifat alami kedua.
Menggerakkan jempol Anda bolak-baiik sepanjang
sebuah pensil di antara kedua lengan adalah metode
yang mudah untuk menaksir ukuran secara
perbandingan.

Menggunakan garis-garis petak dalam pembuatan

bagan yang sepadan membuat pekerjaan jadi

mudah. Kertas petak tersedia dalam berbagai
variasi, termasuk petak bujur sangkar dan petak

Lr

kr

y(

y(

isometris.

le
di

Anda dapat membuat bagan lingkaran dengan

membentuk bujur sangkar dan menempatkan
keempat titik singgung di mana lingkaran

ol

menyinggung bujur sangkar.

Sebuah garis dalam bentuk sketsa tidak perlu

kelihatan seperti garis mekanik. Perbedaan penting
antara gambar instrumen dengan sketsa tangan
adalah sifat atau cara pengerjaan garis tersebut.

g(

ler

jol

yo

3.9

ve
m(

Sketsa tangan dibuat menurut perbandingan, tapi

tidak perlu skala khusus.

sisv

Catatan dan ukuran ditambahkan pada sketsa

die

memakai huruf besar dengan tangan.

Bentuk standar huruf-huruf yang dipakai dalam

gambar teknik dikembangkan agar mudah dibaca
dan cepat menuliskannya.

do
jipk
MU

dor

me

'lleH ecuuerd qalo usllrqrelrp uup

rur nlnq rBue,(ueru {nlun w{uu"cueJrp snrues :{?AoN
uEp'uopAFC 'llrH 'recueds qelo ' serras 's,walqord ?ul
:{e^oN uep'uop8.{c 'llrH (recueds

-trDrl lD)tulpal
qelo

'z

uBp

selres, 's,walqord SuttrDrQ

u?p 'uop8.(C

'l

lo)tuqral :)p^oN
'llrH 'recueds 'IeqcllW 'eIreserD qelo

seues 's.ualqord Suruotq

usrq uugemef

lntun

ur?pp FosjBoS

renses 8ue,( 1n1uaq

eped uu>ltedeprp

fntuq)al

'rslrulsur u?lu1?J-uu13133 u?p

rsuarurp uz>13uu1rg 'uuqnpedrp 8ue,{ 1udue1 suuS-sue8
u?{ruqrueE uep rsuds ,,09'0 uu)ploted 'rs1ru1suo1 suu8
derles 8ueluudes uped uurpnuel'uu1n1:edrp 8ue,( srru8

-suut depuqrel snrnl 1u34

3 qu8ua {ltll

rnleletu gV

rsIutsuol sueS-sue8 uuryeqruug'08''rqg uu11n[un1rp

yyedas'(alqtsm) rydu4 sueS-sr"m8 uel.reque8 usp srres
8ue,( Suufued r8es:ed ureue rpufueul u[re1 8ueru qqFeq
'(uelrensesrp) Z-Vy natr- 7-y

uotal

1e{"rue1,1l .,

,, i

'+nqouol uro+sls
opo+ou uoouop uDlrosolesrp In+un snsnLll loos

-loos Lllllureuj Dsrq Jnuni+sul 'uo),t+odoplp

LUo+sls

rlDnqes DIlr ro+ndluol roquloo uo+onquled

uro+sls uDloluoqel opod uolLlof,odlp
+odop tnqasrol lDos-loos 'ujnurn +Dlsraq
!u! qoq rrolDp loos-loos )lo^uoq DUoJo)

'nlnLl

pledp

ue8eq

uo),lsllnueuJ

uo+nluDl uor.l[ol ueqLuoul In+un uo+D+oc uDp

uDslnued uo),lnueuteuj uD,l6unul
6uol ;oos do;res In+un ').lold[

lsuoLr,.rlp onLJJes

inplni+sul 'Inlun+lp

u!o),1 no+o uryp^ opod )toldtttp uolpnujol uop

lrD+ep sDlel opod no+o ullt, opod lDqujootp
oslq o^ulFo 'uolnuedlp o+ul+ uololdtf oltf 'o/v\sts
-otlDur oJo3-oro3 uolrsorljoqe)4 uollnlunueul
In+un +onqlp snioL{ lo+ec uolpnl.Jle>l'uJryp^

nD+o loldlf so.ue),| opod uo)tn),loltp snloL] 06'g

lqe loduros gg'g )qe opDd lEued roguoo

'opo OuoA
6uonr dopotlle+ uollonso$p npod lnpnt Jnlot

In+ueq In+un roqel uotnln'7v uoJnln ioqulel

opod +onqlp uo).lo +nqosrel +noAol o>ilf

r!w,to

roquioo Dpod sndDl]rp nued Iopq +nqosle+ slloo

's!d!l otooes n+ro^ roueq uDouep loqujoolp
p4ru+suol suo6 o),llf '(H lodutos l) Iounl Lllqol
poel uoouep +D),led Luo+rr.l uDlnuedtp OuoA

sloo onules uop'(Hg lodrlDs H7) sojol 6uo^

pDel lololuor..u uoouep 'stdtl uDces lslni+suol
suo6 onulos IUol 'trf'C tqo rlJolDp uoDln[un+tp
lul noLot loqurDoouolu r.,lolOuol-r.]olouol

'(lul nlnq olnut +lln),I Luolop uolooq +oLlll) z-v

+noLol opod Isued uoouop loqrlJootp uolo
06'g rqg lDdulos 0g'g )qe Dpod lqnl+suo)

eBuurueJ

uelunqured sasord uelep

1,rnleJal

eueruru8eg 'i

{eprt

8un>l8ue1ed

reluueu e1na1

uelSunqnqrp

uule 3ue,( urnurrurur {ltlt qelrunl

iJrunq {ntueq

{nlun Isledlp nleles sru?q ueuoped sue8

edu8ua141

udereg

3ue,( z,(uuus-n1us

lmpwls 3ue,( Tu1e1 Jrunq uesrlnued eped 1n1ueq

Feqtuetu 8ue,( qelede (ruog) grunq {nlueq tuucel I

6r"nl nete tuulsp uw{nruJad epud qzserp

eq?uel poal eped (1aaaq1 3uere1 uer8uq qeledy

'sn8eq 8uu,( ue8uq;runq

Intuaq tzJrs-tp,Jrs ueIsEIe[

6e1e1s ue8uep ue8urpueq.red

ulrJ

lrcur ueqeced re{eueur

ueludrueu 3ue,( eueu ulals sruef

6qnuad u?rruIn Inlun p{ud}p

8ue,( eueu {ru{el EIEIS ;qe8ueles uernln,reqrue8
l?nqluelu Inlun uu"Iu {uleru ?le{s arz : I uetnln
orser requru8 lenqrueru {ntun euetu Ielrsrc BIe{S

eruluu ueupeqred edy

;CVJ re{eureu u,(urequre8 tenqueru unleqes

epueg nlens ue8uq nlnp ]enqruatu ue8unlunel edy
iidoc-rp ?{rta{ {Elerrq {Bpll reBB uep srdrl
lu8uus 8ue,( ?uzur sueC ;srdq 8uu,( uuBW 6leqel
sueS-suu8 euey4l'sue3-suu8 putqu ?sle{s qeltung

;suu8 :equ-re83uaru
e>IIIoI Suoroplp lepr.t uep {lreUp Isued ude8uayq
'p1arys Sutsota ueluunS?ueu

iSunlEuey sge8
nule uurelSuq lunqtuaru reueq Eue,( eruc euuutre8eg

ue8uep sr:e8 sndeq8ueu Jeueq 8ue,( e:ec ue{sulef

'srru3

iue8eq tenqureu {uun

dertes euruu ueq

1u1ed sugel ueleunSSueu ue8unlune>1 qeludy

6rs1e.(ord Jepuels ruzruru ledtua

retsellod

wp

sueS-suu8 pefqu ue>lreqrueg

;ue:e13u11 uup 3un13ua1 sue8

qeledy

requreSSueru

6reqrue8 erpau reieqes

rJ?p eueln uu8unlunal qeledy

Inlun

ue)Fun8redrp ?ue,( ede tely

6snrn1 suui
reqrueSSueru 1n1un ueleun8redrp 8ue,( ude 1e1y

I
69

90

BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAI'I INSTRUMEI.I,

fu1EMEU,'}.T SKETSA

ffimtEffi$
re

Memakai tttyout A-2

atau !r4-2 (disesuaikan), bagilah ruang

kerja menjadi enam persegi panjang yang
sama dan gambarkan garis-garis tampak
(risiDle), seperti ditunjukkan. Gambarkan

garis-garis konstruksi AB melalui titik

tengah C tegak lurus terhadap garis-garis
yang diperlukan; kemudian pada
sepanjang setiap garis-garis konstruksi,
patokkan 0,50" spasi dan gambarkan

garis-garis tampak yang diperlukan.

Hilangkan dimensi dan catatan-catatan
instruksi.

.r,tlLtl -i.2 Memakai

Inyout A-2 atatt A4-2 (disesuaikan),

,ti:tul -i.1 Memakai layout A-2 atau A4-2 (disesuaikan),

bagilah ruang kerja menjadi enam persegi panjang yang

sama dan gambarkan garis-garis seperti ditunjukkan pada
Gbr. 3.81. Pada dua ruang pertama gambarkan garisgaris biasa disamakan kepada garis-garis pada Gbr. 3.9.
Pada ruang-ruang sisanya, letakkan titik pusat C dengan
menarik diagonal-diagonal, dan kemudian menyusun
konstruksi-konstruksi dari titik pusat tersebut. Hilangkan
dimensi metrik dan catatan-catatan instruksi.

gambarkan bentuk-bentuk dengan pensil, seperti terlihat

pada Gbr. 3.83. Pergunakan pensil busur untuk semua
garis lengkung dan lingkaran dalam bentang radiusnya.

.!unl.J..? Memakai lttyout A-2 atau A4-2 (disesuaikan),

buatkan gambar potongan (penampang) dengan pensil,
seperti terlihat pada Gbr. 3.82. Hilangkan semua dimensi.

Soul 3.6 Memakai Inyout A2 atau A4-2 (disesuaikan),

buatkan gambar dengan pensil pelat gesekan pada Gbr.
3.85. Hilangkan dimensi dan catatan-catatan.

I
(Pokoi olot

Hilangkan semua dimensi.

Sar/ -1..i Memakai ktyout A2 atat A4-2 (disesuaikan),
buatkan gambar potongan (penampang) dengan pensil,
seperti terlihat pada Gbr. 3.84. Pergunakan pensil busur
untuk semua garis lengkung dan lingkaran dalam bentang
radiusnya. Hilangkan semua dimensi.

sposi yong somo

pembogi b@t)

Memakai Layout a-2

ALZ

(disesuaikan), bagilah ruang

kerja menjadi enam persegi panjang yang
sama dan gambarkan garis-garis seperti
atalu

terlihat. Dalam dua ruang pertama,

gambarkan garis-garis biasa disamakan
dengan garis-garis pada Gbr. 3.9. Dalam
ruang-ruang sisanya tempatkan titik-titik
pusat C dengan menarik diagonal-diago-

nal, kemudian susun konstruksi-konstruksi dari titik pusat tersebut. Hilangkan

dimensi metrik dan catatan instruksi.

'uelP.lec-u?leluc uPp rsueurp ue{8uuFH '06'

rqC
ruurd
lepuere8 tBled Irsued ue8uap uelreque8
"p?d
(uelrensesrp)
,--v nsl Z-V fio{al r?IeueIAM't' l,)!)\'

rsuerurp-rsuerurp uelSuepg

'uu1B13C-ue131e3 uBp Urel

3uefued FeB '88'g ']qD

'y1

upud 3uo1od leyed ysued ue8uap 1lllet eJeres.reqruu8 lznq

'(ue{rcnsesrp)

'18'

Z-ly

tl.r;tr-

Z-y Uo[.aI reletuel/{ 6't lDo\

'u8131?3-uelelEJ UEp rSUeUrp Ue18uelrg

.rqC eped otauag:1ou lsued ue8uep;uqruu8 lrnq

'(uulrunsesrp)

Z-ly

nvp Z-y no[.rrl ml?ruel I g'f /ro\

'uul313J-uBlelE:

'uulel?o-uu1elzc usp rsueurp-tsuelulp uulSueyrg

'68' iqg epud lesed upo: lrsued ue8uep uelmqtuu8

Z-lv nete Z-y tnotal re{eurl/{ 0t't tDoS'

(ueqrunsesrp)

uzp rsueurp uulSuepg '98' xqD eped taaoc

yrsued ue8uap (Suedueued) ue8uolod reqrue8 l?nq

-runsesrp)

Z-ly

new

Z-v tno{al

ru{EruetrN

[t

loas

'(uul
lnrt.

.rsuau{P

enuras ue13ue11g'e,(usnlper Bueluaq

urelep uzrelSurl uup 3un13ua1 sgrei

Enrues {nlun .rnmq 1lsuad !B{Bd 'lBqllrr!
llredes lrsuad ue8uap {nluaq-{nlueq
uel.requreB'(uB{lBnsas!p) Z-rv n?r?

7-y fio{o1

Is{BureI

I sfi@

'lsuaurlp unuras uu13ue1g

'lBqlpal luadrs llsued ue8uap ue8uolod

.reqruu8 lEnq '(uB{lBnsas!p) ZrV net?
lE{EruaW @

7-y yotoT

16

xtNx3l dvs!

tv9

lt

92

BAB 3 FIEMBUAT G.AMBAR DTNGAT\! iNSTRt-,M[t,]. iL4EMBllAr sKrrsp,

@IMemakaiktyoutA-2atauA4-2(disesuaikan)gambarkanpotongan

(penampang) dengan pensil seperti terlihat. Pergunakan pensil busur untuk semua garis
lengkung dan lingkaran dalam bentang radiusnya. Hilangkan semua dimensi.

2x@0,12TEMBUS
l_)

a18I12

,4./

r-t

tMErRrK

,tr#j'ffir:-

A4-2 (disesuaikan) gambarkan dengan pensil. Hilangkan

Seal cover. M.emakai l-ayout A-2 atau

ffimffi
A4-2 (disesuaikan), gamtrarkan dengan pensil. Hilangkan

dimensi-dimensi dan catatan-catatan.

dimensi-dimensi dan catatan-catatan.

Pelat Gesekan' Memakairzyont A-2 atau

'uBlBlBJ-uBlBlsJ uBp .rsuauqp-lsueulp uB{8uB[H

'llsued ue8uap JequrBB tBnq '(uB{!anseqp) Z-ry nBlB Z-V

fiotul

la:11l.lrlu.etr tr

'nluld lepurJeg ,*lrd ':mffi,::;i

-uRlqar

,uBlrlE)
uap ulat rsueurp-rsuoulp uer18ue1;g .yy Suefued
.requruS lBnq .(uB{rensaslp) Z-ft

untlreg lJsuad uu8uap

neru Z-V

yotv-1 g4eane141'3uo1o4 lela4

ufIEl*'T"l':

=V)

gS=)l

u xz

l-rrug,i

lno(ry

yeneuu,e4

xuEv,r

'{Bsed

".e$

Z-v 7no{r1

6uoqn1
-6uoqn1 uop 1616-1616
uequJeuJ xnlun

98=lH

t6=Y

t9=91

0t=3!

8r=Ho

'uBlBlBf,-uslBlsJ uBp Jsuaunp

ue18uu1.rg'112ad ue8uap .requreB lenq'(uallsnsaslp) Z-tt

uul'uelsgllsuadue'uap,,rJ;1'#;"fr:TirXJ:,ilTl';
*po, E!f,&m
nete z-V

loDl

1e>1ewa1,11.oouag

[vruu.l.=r..r

qoN

gto

o5g6es uo4oundte4

8e @-nH

- EnH

z0'u x 9
z6u

qg sz

ov

m'6t

9za

IHS Untvt 9z'0

l :!

ltds dntvt

90'6ta

e6

qt'z

x 9L',y

A\/gt^lvo

XII'i)l3.1.

/
94

BAB

3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN

IS()AL-SOAL PENULISAN

INSTRUMEN. MEMBUAT SKETSA

HURUF

Loyout untuk sool-sool penulison bentuk huruf

diberikon podo Gbr, 3.91 sompoi Gbr, 3.94.
Gomborkon dengon songot fpls goris-goris
pedomon mendotor don tegok otou miring
secoro lengkop. Gomborkon goris-goris
pedomon tegok otou miring melolui seluruh
ketinggion doeroh lembor yong ditulisi. Untuk
lotihon menulis huruf tinto, duo goris terokhir
don jolur judulpodo setiop lembor boleh ditulisi
dengon tinto. jiko ditetopkon oleh instruktur,
Hilongkon semuq dimensi.
S t ta i .l. I ) Seperti terlihat pada Gbr. 3.9 l, buatkan lembar
layout, tambahkan garis-garis pedoman tegak atau miring, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring
seperti yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci desimal dan milimeter dari dimensi yang tertera pada
gambar tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul
belakang buku ini.

Soal

.1.

/.? Seperti terlihat pada Gbr. 3.92, buatkan lembar

layout, tambahkan garis-garis pedoman tegak atau miring, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring seperti
yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci - desimal
dan milimeter dari dimensi yang tertera pada gambar
tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul belakang
buku ini.

Soal

.1.

l1

Seperti terlihat pada Gbr. 3.93, buatkan lembar

layout, tambahkan garis-garis pedoman tegak atau miring, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring seperti
yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci - desimal
dan milimeter dari dimensi yang tertera pada gambar
tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul belakang

buku ini.
Squl -l.l

Seperti terlihat pada Gbr. 3.94, buatkan lembar

layout, ambahkan garis-garis pedoman tegak atau miring, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring seperti
yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci - desimal
dan milimeter dari dimensi yang tertera pada gambar
tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul belakang
buku ini.

LembarJembar penulisan huruf dalam bentuk yang sesuai untuk

latihan penulisan huruf bisa didapatkan dalam Engineering

Drawing Problems, Series l, oleh Giesecke, Mitchell, Spencer,
Hill, Dygdon dan Novak; Engineering Drawing Problem's,
Series 2, oleh Spencer, Hill, Dygdon, dan Novak; dan Engineering Drawing Problem's, Series 3, oleh Davis dan Juneau;
semua dirancang untuk menyertai buku ini dan diterbitkan oleh
Prentice Hall.

m
m
W
m
ffi

rel
m
ffi
@
IIFTFRMTTS-rA-rr--C-O NTRTTrI

@
rT]wt

T--Fr-Zfl\rE---FrFAVT-ErFi

t--------_-..-_1
ffi
ffi

@soal3.l2.

ffi
ffi

ffi

-l

soat3.13.

'SI'gIEOS

'rI'[180s@

ffi
ffi

iavtET

rc

XIN)t11 dV6l,^,iV)

.li*1i:I:.jt',

: ,j=,:'f

1.]].,,.,:::

:t';:i:1i-,j;*ii.;.!i:i;:i,i,jii+i++1l:::11;:aii:r.,i::i.j;

r,:'&;

ffid.} e ffi ffii"f #n

&

TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1.
2.
3.

Mengidentifikasi dan menggambar empat jenis garis

Mengidentifikasi dan menggambar sembarang ukuran sudut.
Mengidentifikasi dan menggambar empat jenis segitiga dan lima
jenis parallelogram yang berbeda.

4.

Mengidentikasi dan menggambar segitiga, persegi, segi enam, dan

segi delapan.

5.

Membagi ruangan menjadi beberapa bagian yang sama; membagidua sudut; membagi garis atas sejumlah potongan yang sama.

6.
7.
8.

Menggambar garis dan busur yang menyinggung satu sama lain.

Mengidentifikasi dan menggambar sejumlah penampang kerucut.

Mendefinisikan arti titik singgung dan melukis tempatnya pada
sembarang pelukisan garis singgung.

'

Stro

ta? uoto

[o

[)

urotSo1alo.rod

ueqednreu u8n[ nlr luduret8es 'relefes e,(utsrs

ludureal E\ll'O'r'-rqg) srun1 sue8 ledura qelo
rsuleqrp 8ue.{ Sueprq ruqrue8 ueludrueur TodutalSag

tvdrNSteSs $,"Pr
'u,(ureleuurp ue8uep ltdurueq u,(uusnuelodtq
uure18ur1

eryl nlrs-n1rs u8tlr8es uulednreu

-qe8uales upud uulsqnpp 3uu.( e8tlt8es Suureqrues

?', 'rq3 epud uu11nfun11p 8uu,( Iuades '(c't

'rqg) e,(ursrs-Isls luJpBn>I ueqelunlued uu8uep erues

ufuusnuelodtq tBJpEn{ uep 'o06 lnpns $us HIIItuolu

(pg'f:qC) DIrs-n{IS e8qt8e5 '(g't :qC) o08l nlelas
e,(uruupp-tnpns qelurnl uep 'srunl suBB e8n qelo
rseleqrp Suef Suuprq ruqure8 uuludrueu o3143ag

:qg) lepuad

3uu1ls-suu8 ue8uep rcpwllp snreq u,{u

-enpe{'Su4ued n}t suu8 nluns 3un[n {pp E{lf '(pI',

:qg) de14 lupq e,(u8unln ,tpp uep 'u,(uu4nses
lunqlp ledup e,(u8uelued'e,(uue8uelueq uulnluel
-1p {spp lnqesJat suu8 e41 ..'slre8,, re8uqes ncetp
u,{uurnurn uup {ull Bnp EJBIIIe lepuedr4 lurul ue1
-udrueru snnl syDg..'ruqe1 edu4 Suelued DIIIIUoU
8ue,(,, re8eqes puong qelo ue>llsrugeptp SIJBC
'requru8 supe>1 epud eueqJepes 4tp ue8uep

e,(ueq 1pp ue4[e,(ueur rrcI-IIBIes ue8uul '(c1'7

rqg) pcel Suuys upuq nele '(q1'7 'rqg) lepued
se.ro3-suu8 '(et't rqC) stw8 enp uu8uolofued qelo
uelliesp {pll '(I', 'rqg) uerueppe nBtB 'r33uu
'reqel pllrureru rypp uep ruque8 nlens upud nele
3ueru urupp ledure] nlens ue1Jequrc??ueu ryur1

'+ode+ oJooos roqu.:o6

'(0t'f$) rnsnq IIB1 nele

'snurs 'ue8uel epolotu rtale 'sntuou lototap nsnq
uuleun8 'r33un 8uu,( ueludete{ 1$uq 'leferep Jnsnq
uapunS'Suuruques lnpns ruqrueSSueu 1n1un'u8r1
-t3es uup rulep-suu38ued nutu 1-sue83ued uu8uep

s'xvs NYtr xi"ill t'vr

e'vr

'vsu.r$3s

qupnu BJBces requre8rp ludup 1ru1e1 .requru8

uped ueluun8rp 8uu,( lnpns uu1e,(ueqe) 'o08 I

rpelueur u,(uqeprnl e4r.l (37'p 'tq3) nsatua1dns

-taq uep'"96 rpulueru e,(uqugunf ?>llf GZ', ]qC)

nluautaldwoy aq rtprrs
uped

uelsrlnllp

en61' eZ'

I e33uq qZ' V' qD

BpeqJaq 3ue,( lnpns sruel-srue1

',02
eped ryedes 'o0 gelo mpquplp sruBq
"O
lnqesJel lrueu e13uu 'ue4eqrtredrp 3uu,( elus lrueur
ulgqedy '{pep 0I uup 'lluaru 9Z'$ferap Lg BcBqIp
,3t ,gZ "Lt'IpW'(,,09) lpep 09 sBlB r8uqrp ltueu
uep '(,09) trueru 09 sele r8eqrp lelereq 'eZ'V'qD
upud uulreqwu8rp 8ue,( Iuedes 'qnuad uuru13ur1
ntBS ruBIBp ("Ogg) lelerep g9g teduprel

'(Z'V'qC) (1euu| s/ nBtB

(p33un1) / qBIEI tnpns >lruun tuIZEI 3ue,( Suequrul

'ue8uolodraq 8ue,( sue8 enp qelo {$ueqp lnpns

+Dlo-lolo uo6uep toquo66ueu; 1e11otd

In+un uo+oduese>,1 lodopueu: uop 's111otd
uoounOOued uo>4>1n[unuet,t-"I' uo),louot]ieposlp
6uoA ;s>4nr1suol epo+euJ-epo+otrl uo>luotoA
-uorx ')4lu)4e1 roquro6 uolonqued ulolop
Oul+ued 6uoA pletuoeD ls1nt6uo),1 uop tloll+sl
lnlun Ouocuollp rul qDg
lslugop uo1;[oAueur

'!ulnul

pleu:oe6 d;supd-d1sultd Uop s1i1o.td poldopo

uolodnreur lul qoq uJolop

uogose;eAued

oro+uo rp 4oAuoq'ru| qDqos Llelo ..'lo),lnslp 6uoA

opo+au.. Inqos p+04 6uoA odo uo6uep pdec

qlqel orocos 1ode1 6uoA l1soq uo)4poqulotx
lodop Oulres 6uoA 'u;og uolo;oted uoP
'
l6oqu:ed o>46uo[' o6;l0es l-qt o66ued P,tlll t tlor.rl
qo;e1 Ouocuored uop loqulo6 nln[ otod
'ldo+e+ uD)4V 'llu>4e1 toquo6 +onquleul )4n+un
uol+ooluourlp +odop lul opoletrt n+uego+ lotl
lor.l L! olop uop (e 6 pa/tl 6 lD4s) lo+op-spo66ued
uop o>16uo[ uo0uep dn>1nc uo)4lDsoloslp
+odop lurnul U+oLuoe6 qolosotu-Llolosot/N
-oroc uoloun06ueu In+un nD+o'6y3 uo6uep
no+D so$el p roquto66ueu: lodop ),lruun losop

lepp rduta 'Bste{s ruquu8 {n1un ue{eun8tp tedup

'ilolosouJ

,',t}f'l$ Z'Fa
'rslnpord reque8
uel{r{uep Suequel-Suuqlue'I

>1nlun

'{l', :q9 eped ue1

-y !un1p 3ue,( tuedas'uusrun11e8e1e{ uu>lepuuuaru

{nlun .6{Eto{,, ueSuap Iepu?tlp srun1 1u8e1 srru8
unq'(lurueQ sT nulu 1p33unt) T I{elBI srun11e8e1
suu8 1n1un uep 'll qBIeI rufufes sue8 1nlun utzel
8ue,( Suequu1 'uulsuo>l dule] u,(usue3-sue8 ereluu
Ip le{epJet lerule4[.releles lnqesrp 3un13ue1 sue8
undnuru srun1 suu8

{pg 'ql',

e88utq

JI't lqg

ruulBp uDISDInpp e,(uulul tunlun qBIIlsI-qemsI'(oI',

uolgoseleluour )4n+un !u! ll+euloeO otoc

grleu:oe6 !s)4ni+suol oloo-oJoc luloqoulou.l

sruoLl D/v\slsorlour oJod 'cv3 loqluoo uop 1ou
-olslpoi+ roqr.uo6 Inlun ouJDs ;u1 toquto6 pleu
-oe3l's1elduo>,1 Oullod 6uoA toqr-uo6-toqulo6
lonqu.Jour In+un losop tnsun

uolodnlel!

uolo),1

-6u;; uop'insnq'qto6'IHI tosop Uleuroe0 lnsun

-rnsun lqru+suo>1 opod uo)4rosoplp 6y3r toquto6

uop

louolslpDr+

iDqrxoo otoc-oloc onulos

rv)oNts Nvlvdn

L6

r IrnK
(o)

K()NSTRUKSI G[OMETRI

rTlTlK

)>--(b)

TITIK

GARIS HORISONTAL

(f)

(c)
(s)

"%

->r'
crtsRt'

fitik

,- 3s"\
/\
l+l
\/\I,/

LINGKARAN
PENUH

F-

/ '*t-

SUDUT

SUDUT

LANCIP

(b)

SIKU

(c)

(D)

Wfi-r b^
SUDUT
SUDUT
TUMPUL KOMPLEMEN
(0
(e)

-rN
OI \\

,/ xunate

SUDUT
LURUS

(o)

dan Garis

/ \L_\
.-r&.

(-

=1_\_\
SEGITIGA TAK

SEGITIGA

SAMA SISI
Sernuo s,:rl sorno;

semuo sudut somo

(o)

SAMA KAKI

2 sisi somo;
2 sudut soma.
(b)

SAMASISI

SEGITIGA

fidok sotupun sisi

SIKU-SIKU
otou sudut somo Sotu sud$ n'
(d)

(c)

(AB)'?=(AC)'?+(CB)'

SUDUT
SUPLEMEN

(G)
SEGITIGA SIKU DALAM
SETENGAH LINGKARAN

Sudut

leoremo
pylhogoros
(e)

semborong titik C

berodo podo tengah

lingkoron.zACB=fl)"
(0

A4"5 SEGIBANYAK
Segibanyak merupakan sembarang gambar yang
dibatasi oleh garis lurus (Gbr. 4.5). Jika segibanyak
itu memiliki sudut yang sama dan sisi yang sama,
segibanyak ini dapat memiliki lingkaran-luar dan
tingkaran-dalam dan disebut s e gibanyak be raturan.

14.6 LINGKARAN DAN

BUSUR

Lingkaran merupakan suatu kurva tertutup, semua

titik pada kurva tersebut berjarak sama dari suatu
titik yang disebut pusat (Gbr. 4.6a1. Keliling
mengacu pada lingkaran atau jarak pada lingkaran
tersebut. Jarak ini sama dengan diameter dikalikan
dengan n(disebut pi) atau 3,L416. Definisi lainnya
dilukiskan pada Gbr. 4.6b hingga 4.6e.

.4.7

RUANG

Ruang yang dibatasi oleh permukaan datar disebut

polyhedral (Gbr. 4.7). Permukaan ini disebut muka,

Segitiga

jika mukanya berupa segibanyak beraturan,

solid ini disebut polyhedral beraturan.

dan

I'risma memiliki dua alas, yang berupa

segibanyak sejajar yang sama, dan tiga atau lebih
permukaan lateral, yang berupa paralelogram.
Prisma segitiga memiliki alas segitiga; prisma
persegipanjang memiliki alas persegipanjang; dan
seterusnya. Jika alasnya berupa paralelogram,
prisma ini disebut paralelpipedum. Prisma tegak
memiliki muka dan tepi samping yang tegak lurus
terhadap alasnya; prisma miring memiliki muka
dan tepi samping yang miring terhadap alasnya.
Jika satu ujungnya dipotong untuk membentuk
ujung yang tidak sejajar dengan alasnya, prisma
ini disebut terpancung.
l'iratnida memiliki segibanyak untuk alas dan
muka samping segitiga yang berpotongan pada titik
sekutu yang disebtl/.puncat. Garis sumbu dari pusat

'8uun-r uulapouad Suelual

ruelupuotu Eue,( uesuqeqrued ue4udupueu {nlun

,I qug luq11'8uunr Suelual 1nfuu1 qtqal IsuuuoJul
1n1un 'u,(uro[uru nule Joulu nquns depeqrel sdqa
nlens Julruuoru uu8uep ITaIIISBLIIp (ro,(uur nqulns
dupuqrel relndrp SueK) alolotd up.tosdgla nelu (rou
-rtrr nquns depuqr4 relndrp) aplqo ep1osrh1'1
'lnqesJol

e,un1 ue8uep {rDuaqe Euur( nquns nlens dupuq

-re1 (urq uun4 nule) uerelSug Julnluetu ueEuep
ualIISEqIp '1uuop rgedas {nlueqp Brm[,'snto1
'lnqesral eloq qrurul

uuleduour e,(unqruns 3un[n-3un[n'lnqasral eloq

nqurns 1pufuaur IuI Jeletuel(I 'u,(uraleurelp dupuqrel

uure13q1 Julntuatu uu8uap UDIIISeqIp tl/ofr

'lnqesJel lnJrue{

ueruele uuledrueu sluluraua8 uulnpnpel dune5

'lnqasJel lnrtua:l qocund'dutar {pp l1e^\elelrr uep

3un:1Eue1 suu8 ue8uap uul{$uesJeq uep lereEraq
8uu,( snrnl sue8 qalo uu>lllseryp ltt',ttra.Y

'JepulIs

ueurele lnqeslp sltrlerauaE uu{npnpe{ der1e5

'u,(unqruns ueEuep nelu u,(uurnlaqes ue{npnpe{
ue8uap ru[ufes nples uup 3un13ua1 suu8 ue8uep
uer,lnluesJeq uup qere8raq ?rlr-[" st1tt1otaua3 lnqasp

Euef 'snrn1 suu8 qelo uE{lISeqIp -td}'tttlts

'(untsnl)
Todad ru?eqes nJelp nele'?uncuodtz, lnqosp nll
uprururrd '3uo1odp u,(ulucund lalap Ip uer8uqas
eT1 'u,(usmoles uep ifasred sep Pl{Itueur Gesred
eprururtd ieEtltEas suIE D{llruretu e8t113es BprrrsJg

'8uunu uprurertd lnqaslp {upp B{l[:{eEal uptuurtd

n1t eprururtd 'e,(usep dupuqra snrnpp8at
u,(unqurns el{l{ 'nqwns lnqaslp lecund e{ sulu

lnqasp

ue.ru1au11

xrdlNrsx3
NVdVXENN

srdrNlsNo,

NVUVX9NIl

.k
oN-"w

?^\,,

'uarnlBJeq ry,tueqr.8ag

0)

NO9V)1IOOO

= lSlS Zt
,N09VSVO
=

lSlS

0t

NOoVNON
= lSlS 6

NVd\fl30lels

(a)
Hntnlgls

o0

vt/{r1l9ls

Y\VNll9lS

(3)

(P)

'(ludurg lslsreg) IBrolBIgpEn11

0)

ww I

,.j!lro

(o)

(c)
-LVdnEx

NVUVIVT

/NvNvtv\flule

o'ti.L"

_q,"""P

(p)

ENVN]E

r{nsldvul

Hvllg

l*7

-l/

I '*1

-vrvr]ffi7
"-^

66

gNVrNVd lolsalld

"^*l

I NvNvrttflure

eNv,r rsrs

hlvu90lllvuvd

tJ\r)l'lvs
UNTNS

tr

xtNxll dv8l.^\lve

IOO

BA$,

.d

KONSTRUKS! GEoMETRI

LIMA RUANG BERATURAN

.w.#

@,@

PRISMA (PoroleliDidium)

,mffi
-

.ffi

IETRAHEDRAL HEKSAHEDRAL oKTAHEDRAL DoDEKAHEDRAL IKoSAHEDRAI

BUJUR
(4 Segitigo)
(Kubus)
(8 Segitigo) (12 Bidong timo) (20 Segitigo)
Sn-r.r"CXen

PERSEGI
PANJANG
TEGAK

TEGAK

PERSEGI

PANJANG
MIRING

re M Wf,:::W@AM
SEGITIGA SEGILIMA SEGIENAM
IEGAK
TEGAK
MIRING

KERUCUT LING]<ARAN

rECaX

M'RING
(pepot)

LINGKARAN

TEGAK

LINGKARAN
MIRING

LTNGKARAN BOLA
MIR1NG

SEGITIGA

TEGAK

EllpsolD
sumbu

ffiEEEEEfiH

ptptH

trlil"no3S"t'

TORUS

oerponcuns)

TEGAK
Oerponcung)

PERSEGI

minor)

SEGI LIMA
MtRtNG

EltpsotD

?r'"fl L:!lT",

terhodop
sumbu mo,or

n,,ur*.

I 4"9 MEMBAGI-DI"'A GARIS

DENGAN SEGITIGA ATAU
PENGGARIS-T

Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.9, dari titik

ujung A dan B, tarik garis pada 30o, 45o, atau 60o
dengan garis yang diketahui; kemudian melalui
perpotongannya, C, tarik garis tegak lurus terhadap
garis yang diketahui untuk menentukan pusat D,
seperti yang ditunjukkan.

.4.1O MEMBAGI-DUA
Contoh Solid yang Dibuat dengan CAD. Seizin
American Small Business Company.

I.
II.

Gambar 4.8a menunjukkan garis atau busur AB

untuk dibagi.

I.
[I.

Lukis busur R yang lebih

BAC

Lukis busur r yang sama dengan jari-jari yang

berpotongan

III.

yang

besar.

lebih kecil dari setengah BC,

I4.8

MEFilBAGI-DI..'A GARTS DAN

MUSUR LINGKI\RAhI

SUDTJT

Gambar 4.10a menunjukkan sudut

diketahui untuk dibagi-dua.

di

untuk

D.

Tarik garis AD, yang akan membagi-dua sudut

tersebut.

Dari A dan B tarik busur yang sama dengan

JA"i 'I MEMINIDAHKAN

dengan garis lurus untuk menentukan pusat C.

Gambar 4.11a menunjukkan sudut BAC yang

diketahui untuk dipindahkan ke kedudukan baru
A'B'.

jari-jari yang lebih besar dari setengah AB.

dan III. Hubungkan perpotongan D dan E

SI-'DUT

'(II't$) tnpns ueltrlupulural I

'rqg)

ffi@$

F-/
ruvt

r.rvt

Ip Inqte{lp 8uu,( gy sue8 Suotoueu

7---==-"

(.o

noo,

NV)nCnCl)

-It

StIVUVSN:*-I

:rnr{Ble{rp 8uu.{ 6y srre8 ue8uep lrdturreq u,(u

-eSnr8es e83urq uentesa{ nles re8eqas 1-srreSSued
uep u8rlrSas uuryure8 'qzlV:q1 epud uallnlururp
3ue,( rgeda5 tv)instc Htg?t eNvA icotti,^J

'Hepueqelrp 3uu,( suu8 uuludnraru Hd slru3 'H

{ltll uolruueueru {ntun I rnsnq sqnl 'tesnd lu8eqes

'g Ip rnr{HeIlp
3 uup uuf-rrul ruBuqes 96 uu8ueq
8ue,{ suu8 Suoloureu e33uq ,d Jnsnq sr1n1 'erues
8ue,( rrel-pul uup lesnd re3uqas 3 uu8ueq '(eZt'y

tnHV.t-l)rc
ENVA

lNCNS

e33utq CO rnsnq sqnl 'Sue.ruques 3ue,( d Ire!-lref

uup'tesnd re8uqas Inqule{lp 3uu,( 6 1p1t ue8uaq

SIU\/9
3NCITOd3S NVEN]CI dV|VTSS
hIVG XII.I} NIVS ITilvl]I^I

stevo uvt/dvosNSl t zL'vt

',O,V

ISIS

{Uet uep

'eues 8ue,( I rnsnq srln'I 'II

',V uup y tusnd uup

Jnsnq sDlnl uep 'Suereques

'(6'rg) I-slle88uad uup e3;1;3ag uu8uap sl.rug unp-feqrua4

6 uel-uel uu{eunD 'I

[,{*??IIBX

ry
'(8'rg) uerDIEu!.I rnsng nete slre9 enp-;3eque141

,Y

W@

lllll

/\

.v

,X
/)t

L/C

l\

lvsnd

(D)

lnHvllxlc V
eNV UnSnS
nvv stdve->1

,21,'

I >(/\_
lu-)v

..Y -\a\
tdvf-tuvT

1O

"rooor^=\

)r!i.r.'.{tl dvgr^rvc

1O2 BAB 4 KoNSTRUKS! GEOMETRI

@Menggambar

Garis Melalui Satu Titik yang

Sejajar dengan Satu Garis (54.12)

kemudian geser segitiganya hingga tepinya

melewati titik P yang diketahui. Tarik CD, garis

.4.14 MEMBAGI GARIS MENJADI

BAGIAT{-BAGIAN YANG SAMA

sejajar yang dikehendaki.

Terdapat dua metode untuk membagi sepotong garis

menjadi bagian-bagian yang sama. Metode ini

.4.13

fuTENARIK GARIS SEJAJAR

KE SATU GA,RIS PADA JARAK
YANG DIKETAHUI
Misalkan AB merupakan garisnya dan CD jarak

ditunjukkan pada Gbr. 4.14;

I. Tarik garis konstruksi halus pada sembarang
sudut dari satu ujung garisnya.

II.

Dengan pembagi atau penggaris, buat dari per-

yang diketahui tersebut. Seperti yang ditunjukkan

pada Gbr. 4.13a, tarik dua busur dengan

titik

E dan

F yang masing-masing di dekat A dan B, sebagai

pusatnya, dan CD sebagai jari-jarinya. Garis GH,
yang menyinggung busur tadi, merupakan garis
yang dikehendaki.

filETODE YANG LEBIH DISUKAI Dengan

sembarang titik E pada garisnya sebagai pusat dan
CD sebagai jari-jari, lukis busur JK (Gbr. 4.13b).
Gerakkan segitiga dan penggaris-T sebagai satu
kesatuan hingga segitiganya berimpit dengan garis
AB yang diketahui; kemudian geser segitiganya
hingga tepinya menyinggung busur JK, dan tarik
garis GH yang merupakan garis yang dikehendaki.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.i3c,
dengan pusat-pusat yang dipilih acak pada garis
lengkung AB dan dengan CD sebagai jari-jari, tarik
sederetan busur; kemudian tarik garis yang
diketahui menyinggung busur-busur ini.

III.
IV.

potongan garis itu potongan garis yang sama

sebanyak yang dibutuhkan (dalam hal ini,
tiga).
Hubungkan titik bagi terakhir ke ujung yang
satu lagi, dengan menggunakan segitiga dan
penggaris-l seperti yang ditunjukkan.
Geser segitiganya sepanjang penggaris-T dan
tarik garis-garis sejajar dari titik bagi lainnya,
seperti yang ditunjukkan.

Metode kedua untuk membagi garis menjadi

potongan-potongan yang sama ditunjukkan pada
Gbr. 4.15.
I. Tarik garis konstruksi tegak pada satu ujung
garis yang diketahui.
II ktakkan penggaris pada yang ujung yang lain
dari garis pada skala nol

III.

Geser mistarnya dan tepatkan angka 3 di garis

tegak tadi dan buat titik halus pada setiap angka, atau colok titiknya dengan jangka pembagi.

'..l),.}F'
p,=,cD

o/

H q1

/,

EF
C+D

SEGITIGA DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI
GANTI PENGGARIS-T

p!

6p

--L<<--H

C-+D
C-D

(c)

@MenarikGarisyangSejajardenganSatuGarispadaJarakyangDiketahui($4.13).

(}I.?s)BIuBs3urr(uu3uo1od.uu3uo1o4;pufua1,qq.rr9ue.rtequreds!l{8IduBdBJaued@
(c)

(q)

(o)

'1pp duues rnluleru rs>Irulsuol suu8 1uu1 'n1

8ue,( uu8uolod-ue8uotod tpefuau gy t8equau

{ntun g uup Z {1tp uup O InlBIeu suu8 1ue1'g
>lnp 1p uu8uolod:aq u33uq tnqesret suuS unpal
8un[n-8unfn mploru releles sFruS-suu8 {up,J 'uDI
-1nlun1p 3ue,( ruedes 'uur8uq y uep'E 'Z {nlun >Ip11
q{ld '1ul sue8 epe4 '(tt'f, :qC) Sueruqrues lerel
uped uep gy ue8uep rufefes 63 sue8 4:u1
rur {pp-{ptt rnpleu 4e8e1

'9I'? rq9 upud ua11n[un1rp

rur apol?ru srllurd ueduraued qulurnleg

Iul pq tuepp Sueqtuuaq SueF uel8eq-uelSEq sBlB

rur q?lr8Bq 'lnr{Blo{lp 3uu,( gy slrc8 uu8uoc
'Suuqruueq

sueS-suu8 {uel'unplnfuru1p 8uu,( ruedas'ue6eq

uep 'Z {nlun {p11 r{IId lnqesrel rulslu eped

'lper {BBe1 srre8 epud lude1 uupquraseq 8uu,( u13uu

e83urq tnqesJa Jasrtu Jelnd 'y rp u,(qou u13ue m1u

uep uefeq u?lrquos 1nlun Suurequras 3uu,( u?Jn{n
uu8uep rutsrtu ntuns qllld'(ull', rqg) B {pll Irep

'(rI'rS)
3ue,t ue;3eg sBlV

slreo ;8equra4

uilol

Eurus

N%
vhlvs eNV NVrevE

uu,.un,

11sued

nolo

Aun{n uoouep \ocoC

1e8e1 sue8 {IreI tvxnstc t{tgat gNV.A 3qorl4

't uep 'E'7 'Sutpuuqreq 8uu,{ ue6eq e8q rpufuau
gy sue8 r8uquaur lnlun w>lqntnqlp u?{1usl;lq

9NVgruldlrl
9N\/A TUVIOVS-NVIgVB
l(lvf N3!\l Sldvg leVS! l3lr\l It'?I
'(rI',9)

BurBS 8uu,{ ueg8ug sBfV

slreg fequa141

LL
VAVS ENVA NVI9V8

eol

)ilNxf

INHVI3'IC 9NVA SIUV9

O

r )lvt{v)

r04

(o)

(b)

.-

l..r..-,-^: 'rr.-- MemUagi Garis Menjadi Bagian-bagian yang Proporsional (94.15)

n.F.:i!-e':..f#ia'r

berimbang dengan kuadrat x, dengan x = 1,2,3,

. . . (Gbr. 4.17c). Atur titik nol mistar itu pada ujung
garis dan pilih bagian 4, 9, 16, . . . . Hubungkan
bagian terakhir ke ujung yang satu lagi, dan tarik
garis sejajar seperti yang ditunjukkan. Metode ini
dapat digunakan untuk sembarang pangkat x.

I.{
i
,

Y[:'it:..:, 1: i1.]il!; ''i li. f':.r +'":r

! t r, .i.5a'E i i'il. i.: -: , ' j i]- r' ::

:5

*"i:,_.:,.

,?1,! t;:' ':"iIji-i ir t-r, il

,'.

.rl":.i

i,{

(::.,...1'.-,t;

Garis AB dan ririk P (Gbr. 4.18) diketahui.

1.:;-.iliir.f,i. Ti i,:i"...,1_y,,+. 'i'ilt,{.!< :;lii...::.',:.. -i: a;,i.:::.

Dari P, tarik sembarang garis miring, seperti PD

(Gbr. 4.18a). Cari pertengahan C garis PD, dan
lukis busur dengan jari-jari CP. Garis EP
merupakan garis tegak yang dikehendaki.
Dengan P sebagai pusat, lukis busur hingga
memotong AB di C dan D (Gbr.4.18b). Dengan
C dan D sebagai pusat dan jari-jari yang sedikit
lebih panjang dari setengah CD, lukis busur hingga
memotong di E. Garis PE merupakan garis tegak
yang dikehendaki.

(Gbr. 4.18c). Dengan D dan G sebagai pusar dan

jari-jari yang sedikit lebih panjang dari setengah
DG, lukis busur yang sama hingga berpotongan di
F. Garis PF merupakan garis tegak lurus yang dikehendaki.

Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.18d,

pilihlah sembarang satuan panjang (misalnya, 6 mm
atau 1/4"). Dengan P sebagai pusat dan 3 satuan
sebagai jari-jari, lukis busur hingga memotong garis
yang diketahui di C. Dengan P sebagai pusat dan
sebagai jari-jari, lukis busur DE. Dengan
C sebagai pusat dan 5 satuan sebagaijari-jari, lukis

4 satuan

busur hingga memotong DE

di

F. Garis PF ini

merupakan garis tegak yang dikehendaki.

Metode ini menggunakan segitiga tegak 3-45 dan sering digunakan dalam membuat fondasi
persegi panjang mesin-mesin, gedung, atau struktur
lain yang berukuran besar. Untuk keperluan ini
meteran baja dapat digunakan jarak 30', 40'. dan
50' diukurkan sebagai ketiga sisi segitiga tegaknya.
i,.rli:'.Or-:6 ''1Ai\l{; L!:BlH

DtSUKAt Gerakkan segi-

tiga dan penggaris-T sebagai satu kesatuan hingga

segitiganya berimpit dengan AB (Gbr. 4.18e);
kemudian geser segitiganya hingga sisinya melewati

AP/'l*iLA T|ltKt\Y.q IEF]LET,a.k Dt G.rrRiS Dengan

P sebagai pusat dan dengan sembarang jari-jari,
lukis busur hingga memotong AB di D dan G

ffimm

titik P (tidak tergantung P itu

berada

di atau di

luar garisnya), dan tarik garis yang dikehendaki

tersebut.

Menarik Garis Melalui Satu Titik dan lbgak lurus terhadap Satu Garis (94.16)

C
3

'--t
I
L SEGITIGA A
DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI GANTI

unsns

(c)

IVt lcol3n

'(6r'?S) rnpns {Bret areue1a

Ef,t!ryffiEEH
(D)

(q)
snNrs

lcolltA

N]ENVI ]COl]Y\

rf,lrvrse=c
rnsnq rlBl Ieqel urBIBp J rnsnq II31 Suelued qBIIrsS
'(ctZ'V 'rqg) uentes 0I WIUB{B1u{-U selued
8uu,( uel-uul ue8uep Jnsnq sqnl uep 'seluud 3ue,(
r sue8 {uEI e!-:sng tlvi r{i<}rll,^.i

'(8l'rg)n{ls-n{!g

e3;1;3ag reqrue3aua1,1

uEnles

ffil
tnuvt:xtc rvcns

----_+\

Suelued ue8uep

uenls E0e'? = VOEV'}

0I = U

e)tehtr 't0tr'0 ue8uap erues 3ue,( 'o f SZ tnu,t

SZlnpns lunqluetu >Inlun HorNoJ

qellrur '

"t

'ua11nlun1rp

3ue,( ruedes 'rut rnsnq 3un33ur.(ueur 3ue,( sue8 urul

Sunln uep {lrBJ 'g uls

0l -

Ur

'n{rs-n{rs eSnt8es uerypelueu

{ntun BC uep CV {lrel 'O Ip }pu} uuru13url
-qe8ueles Suolorueur 3ue,{ rnsnq reqtuu8 'lrul-lJBf

rnsnq sPlnl uep '0I

ue8uep Ue>IIIe>I'snuls laqe1 urBIBpg lnpns snuls LIBC

re>Inslp qrqel 'suluud 8uu,{

'@tZ'V'rqg) uentes 0I

3ueluud uu8uep

suu8

1uu1

'-::ri,:.i

uBnlBS 8ZI'9 = SZlg'O x uBnlus

uet

1,{-i:,':]::j

0I - (

ue8uep'(OZ't rqC) d wp

ir|'ii;wJ +xlr-:

'* r rr v'ii i ,'$ it i{ :i",: i:,'.d i '.^i)

; .; 1!. i i;.
:;:; i.r i'"; I'i )i : -r' i I i ii
!-.r..;
I !', ;."
"''i
-;;i',*.jtiu 'i, i ,i I
i ^, ; u-" i :;

srre8

,.

wp '0I ue8uep Uu>IIIu>I'ue8uet ruuep Irep

0I

re>lnslp

{nlun g

::rri-r

ue8ueq'ueru13ut1
ru8eqes 6 uup tesnd reSuqes
-qe8uetes ruens sD{nl 'g uu8uep uuus 8uu,( relatuulp
ru8uqes gy
S ISIS uBBueO

0l = (

B{BI I '82I9'0 uu8uap eures 3ue,('"f Ig ua8uul

qulrrec '" f I tnpnt tunqtuetu {uun HorNoJ

0
uu>Isp{nl

lnqesJel lnpns ue8uq ue3 ('u,(urlueu lunqrp ledep

3ue,( lnpns ledal uquues ue{B 'e,(uuenlus reseq
urluure5) '@tZ'V:qg) selued 3ue,( Sueluud ue8uep
uunles

..._.

,._. :.;

jli

".r'

ue8uep uues 8ue,( uef-uel ue8uep Jnsnq

uBJ

'V

-:r.i

'III

ISIS

srxn'I 'II

ISIS ue8uep urues 8ue,(

Ire!-lref ue8uep rnsnq sDlnl uup 'plupuoqe{Ip

3ue,( uelnpnpel uped'O Iuedes 'IsIS $BS

'r33ur1

.'",:'r.

.:j'.:., 'rli,riij V :

'uerynlunllp 8uu,( luedes

tnsnq uu8uotofued uup B uep V lsls {lruJ
.B

qrqel 'sulued Suef x IBIIU IIqIITB

.r = t uup x1{

'IIrI lnpns lsnqluelu

ue8uep BIuES0 lnpns ue8uel Lirr::ii'r1:'i iij:.*:.

'fi2'V 'qC) IuI tn{Iraq sequqlp uulu

>luuJ 'I

:e6I', 'rqg epud uerynlunrp 8ue,(

uep'B 'V ISIS uu8ueq

lu8e 3uu,( ueludete{ ua{qntnqlp ellq '.uml epolehtr

:nsnq uu8uap reque8rp u8nl ledup nele 'u8rlr8es
uu8uep Suns8uul ruqueSrp ludep lnpns 1u,(ueg
..i

.ri'al-rt'!.

Iuedes 'rnr4ae{Ip 3uu,(

; .,

i .i i i'::'r:fi

':.:l

1.1

fl

:4: ,'

i',,,, :1

'

:r

(o)

\V
y/ \-

8\/

901

I06

BAB

KONSTRLIKSI GEOMETR,

(lihat buku pegangan ahli mesin), dan kalikan

nilainya dengan 10 karena tabel tersebut dibuat
untuk I satuan.
CoNron Untuk melukis 43"20', panjang tali
busur C untuk jari-jari I satuan, seperti yang
diberikan dalam tabel tali busur sama dengan
0,7384; dan jika R = 10 satuan, maka C =
7,384 satuan.
Jika tabel tidak tersedia, tali busur C dapat dihitung

denganrumus C

=2sin$l2

CoNroH Setengah dari 43"20'= 21'40'. Sinus 21o40' = 0,3692. C = 2 x 0,3692 = 0,7384

untuk jari-jari 1 satuan. Untuk jari-jari

satuan, C = 7,384 satuan.

10

.4.24 MENGGAMBAR SEGITIGA

SAMA KAKI
Diketahui sisi AB. Dengan A dan B sebagai pusat
dan AB sebagai jari-jari, lukis busur hingga berpotongan di C (Gbr. 4.22a). Tarik garis AC dan
BC untuk mendapatkan segitiga sama kaki tersebut.

x
L.
/\

")
/_x._\

_t<--.->l^
Al
stst YANG

DIKETAHUI

'

(o,

YAN

DIKETAHUI

(Gbr. 4.22b).

A,*.2I MENGGAMBAR

FERSEGI
Satu sisi AB (Gbr. 4.23a) diketahui. Melalui titik
A, tarik satu garis tegak lurus (lihat Gbr. 4.18c).
Dengan A sebagai pusat dan AB sebagai jari-jari,
gambar busur hingga memotong garis tegak lurus
tadi di C. Dengan B dan C sebagai pusat, lukis
busur hingga berpotongan di D. Tarik garis CD
dan BD.
METODE't'ANG LEBIH DISUKAI Satu sisi AB (Gbr.
4.23b) diketahui. Dengan menggunakan penggarisT atau penggaris-datar sejajar dan segitiga 45', tarik
garis AC dan BD tegak lurus terhadap AB dan
garis AD serta BC yang 45" terhadap AB. Tarik
garis CD.

METODE YANG LEBIH DISUXAI DiKetahui

lingkaran luar ('Jarak antara sudut"), tarik dua
diameter yang saling tegak lurus (Gbr. 4.23c).
Perpotongan kedua diameter ini dengan lingkaran
merupakan puncak persegi dalamnya.

A
A

METODE YANG LEBIH DISUKAI Diketahui

lingkaran dalam (Gbr. 4.23d) ('larak antara bidang
rata," seperti menggambar kepala baut), gunakan

penggaris-T (atau penggaris-datar sejajar) dan

segitiga 45o dan tarik keempat sisi yang
menyinggung lingkarannya.

il

.4.22 MENC;GAMBAR SEG! LIMA

SISI

METODE YANG LEB|ii DISUKA.i Tarik garis

melalui A dan B, yang membuat sudut 60o dengan
garis yang diketahui dan yang berpotongan di C

BERATURAN
Dengan lingkaran luar yang diketahui, lakukan yang

berikut ini:
IVIETODE YAilIG LEBIH DlSUKnl Bagi keliling
lingkaran menjadi lima bagian yang sama dengan

lt

jangka pembagi, dan hubungkan titik-titik ini

Menggambar Segitiga Sama Kaki ($4.20).

dengan garis lurus (Gbr. 4.24a).

LINGKARAN

LINGKARAN

YANG DIKEI

DIKETAHUI

\-::

I
N

:! .t, , i

SISI YANG
DIKETAHUI

Menggambar Persegi (g4.21).

(a)

z--s

,-l':-.
a.- ;t i
1- -1
j;.,i1..

;..
i

'(Z'?g) rrrcueFas rsqrrrc8iluew

{g7'yg) ureuoPes rBqurESIlueW

'uB

Hnlunllp 8uu,( tUadas

r8as qulrBqtuu8 uup

'J uep

'l

B,(utuBue

'O 'C Ip ueru{8url

Suoloueu u33ug Jnsnq sr{nl'u,(uuuru13u11 Fet-pet

uuEuep uures 8uu,( pe!-lref uup lesnd m8uqas g uup

y ue8uaq 'uf,urelepuau up IDIIUa^ qu8uel suu8

\tNL'egz', 'rqg upud uu41nlunlp 3uu,( ueruqruu8
-8ued ntes urEEBr uuledruaur (qSZ'V 'rqg) Iul
uerequuSSue4 lvxnstc HIB3T gNvA 3oollt^l

q8uef uapunSSueur ue8uap'nll

quqes qalo '(uSZ'?

:qg) renyueru>t8uU Fef-Fef uu8uep eues ureuer8es

rsrs durlag '1nqela{lp (EZ'f :qC) renl uurulEutl

r rvN;tteSs

dv8!\lv9eNil tz'va

'Iur {pp-{pp
rnpleur rsrs {lrel uup 'uere13u11 3u11ga1as p

rurewoSe 300l1t^l

pnq 'uerelSull Iref-lrel uep r8uqued u13uu[ nele

gV {ErBf ue{mua uulpnua{ lgy sue8 {lru; '11I

'Bl rnsnq sHnl 'lref-lrel re8eqes ]V uep
lusnd re8eqes y uu8ueq 'fV rnsnq sF1nl 'lre[
-ue[ ru8eqes
uep psnd re8uqas 3 ue8uaq '11
VC
'C Ip OO Ireflruf unp-r8ug 'I
lq1 epud uagnfun11p 8uu,t pada5

'uure13u11 3u11qe>1es rp rut uuuerSss ISIS ruuuea{

'refufes rur uuuat8as

epud ue8ueraqesJaq 8uu,{ tsrs-tsts Blr\I{Bq uerylsud

'rur ueruqruuSSued ueludele{ uuus{uetued ru8eqe5
uep
'srun1 sue8 uu8uep ruI

Inp-{pp uelSunqnq

'(zz't5) Eru!6e5

:qVZ'V

.requruSliua141

@
I

(q)

LOl, )lNx:ll d\lHlNVe

l08

8AB

KOr;srRUKs! GEOM[ii?t

a 4 "28r ivtFN{iGAME,&R SSGI*

r ln^
ili
l.J f i-"J'{ r. r". +
frr!

Dengan lingkaran-dalam yang diketahui, atau jarak

"altata bidang rata" (Gbr. 4.28a), gunakan penggaris-T atau penggaris-datar dan segitiga 45o untuk

menarik delapan garis sisi yang menyinggung

lingkaran dalam tersebut, seperti yang ditunjukkan.
Dengan persegi-luar, atau jarak "antara bidang

rata" (Gbr. 4.28b) yang diketahui, tarik diagonal

perseginya, kemudian dengan sudut-sudut persegi
yang diketahui sebagai pusat dan dengan setengah
diagonal sebagai jari-jari, lukis busur yang memotong sisinya seperti yang ditunjukkan di I. Dengan
menggunakan penggaris-T dan segitiga 45o, tarik
kedelapan sisinya, seperti yang ditunjukkan di II.

t\ /

^-*l \ /

ll-"4
I

l::i1

ffi;,,

I4.25 MEIVIINDAHKAN GAMBAR

Menggambar segienam (g4.23).

Dengan lingkaran-luar (arak "antara sudut")

yang diketahui (Gbr. 4.26a dan 4.26bi), tarik garis
tengah tegak dan mendatar, dan kemudian diagonal AB dan CD pada 30" dan 60" dengan garis
mendatar; dengan segitiga 30o x 60" dan penggarisT, tarit keenam sisi seperti yang ditunjukkan.
Dengan lingkaran dalam (arak "antara bidang
rata") yang diketahui (Gbr.4.26c dan Gbr. 4.26d),
tarik garis tengah tegak dan mendatar; kemudian
dengan segitiga 30o x 60o dan penggaris-T atau
penggaris-datar, tarik keenam sisi yang menyinggung lingkaran ini. Metode ini digunakan untuk
menggambar kepala baut dan mur. Untuk ketepatan
maksimum, diagonal dapat ditambahkan, seperti
pada Gbr. 4.26a dan 4.26b.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.27,
gunakan segitiga 30" x 60o dan penggaris-T atau
penggaris-datar; tarik garis-garis dengan urutan
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.21a, dengan
jarak AB ("antara sudut") yang diketahui, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr.4.27b, dengan sisi CD
yang diketahui.

LINGKARAN

vnrue

DTKETAHUT

]r-__=,

/\r
t-l
\)

(o)

lukis dua buah busur hingga berpotongan di C.

Hubungkan C dengan A dan B untuk mendapatkan
segitiganya.

MEMINDAHKAN SEGIBANYAK DENGAI!

METODE SlGlrtcA Bagilah segi banyak tersebut

menjadi beberapa segitiga seperti yang ditunjukkan,
dan pindahkan setiap segitiganya sebagaimana yang

dijelaskan sebelumnya (Gbr. 4.29c)

MEMIt{DAl-iKA,N SEGiBAT{YAK DENGAf'l

IT{ETODE PERSEGI PANJ,C,NG Buatlah persegi

panjang.luar atas segibanyak yang diketahui (Gbr.

4.29d). Gambar persegi yang sesuai di tempat yang
baru dan tentukan tempat sudut-sudutnya dengan
memindahkan pengukuran tempat O, b, C, dan
seterusnya pada sisi perseginya ke persegi yang
baru. Hubungkan titik-titik yang baru diperoleh

untuk mendapatkan segibanyaknya.

r)
\ZM
V Z.N KM
\

4\-

lvlElv4lllDAHKAN SEGITIGA KE TEMPAT BAPU

Gambar salah satu sisi segitiga (Gbr.4.29a), seperti
AB, di tempat yang baru (Gbr. 4.29b). Dengan
ujung-ujung garis tersebut sebagai pusat dan
panjang sisi-sisi lain segitiganya sebagai jari-jari,

Menggambar segidelapan (g4.24). Foto oleh

ffiffi*
\

BIDAT.U(G DETV(}AT{ METODE

GE()METRI

BUJUR SANGKAR
YANG DIKETAHUI

ltima

Druskis.

'uu>plnfuulp 3ue,( ruedes

seroS-sue8 uu8uep e,(usuu3-srre8 rupuel nele
sueS-srre8 IJnsnlal 'uuue>l ueqrued 4n1un u.{u
-uolnpnpe{ Jnte uep u.(u.rq1e1 seue{ ue>p{IIBg 'II
'reqtue8rp
qepns
Suef ueqrued IJnsnlel 'I
:ln{IJeq ru8uqes 'JDIIe>l suue>l
ueleunSSueu ue8uep requu8rp ledup r8ul u,{u
-qnrudes 'I rp Btull Ioloq qunqes luedos '(Og'f :qC)
reque8rp qelet slr1etuls Bpueq qnrudes o1t1
'lnqesJel requru8 uequpurued ue4uselef uetu {nlun
srruS-srru8 uu{leqel '{ntuoqreq qepns
rnqul 8ue,( streS-sue8 ueryrsuq8ueu uu{u

nll rnqnl
rdu1e1

uup uoqre{ seue{ tu8uqes {Bpulueq ue{e TDIIDI

suge Bueleleq uur8eq epud lgerg 'sere1 psued

ueleunSSueru uz8uep 'IpBl Jnsnlal srre8 qnrnles

r8ul unsnlel 'tnqesJel ruquu8 etulreuelu uelu 8ue,(

seue{ lp u,{uuelnpnpel uapudo uup r8ul e.(ur4p1
seuo>I uDI{IIeg 'srre8 dupes eped lrJer8 uuleroc
ueqtuotu {nlun {BunI ltsued ue8uep seroS-sue8
ueSuep srre8 durles Iepuq uep u,{urq1u1 segel
ue>plrleg'e.{ureqrue8 lJnsnlaueu 1n1un ltsued
ue>1uun8 uep 'uu{rlupurdtp uele 8uu,( requu8 sele
lp rllle>l segel uelSuulueg dnsnrri tcotSyu

'uu>pr8unp 3uu,(
Iuedes e^rn1 >lpp utlSumu 1u,(ueqes uelqepurd
'Sueruques e,rrn1 rsu4ldnpueu 1n1un'e(u8urlqe1

Ip {pp ru?s uBp e,(ulesnd dnlnc uelqepurdrp nFed

8ue,( 'ueru>lSull nelu Jnsnq lunqrueur {nlufl
'e,(uttse requtu8 sue8

{pp-{pp uulSunqnq
efurrllu{ seile{ 1u13uy'Ipel {pll derles qe1

-sue8 qeloreduretu {ntun IpBt

uup

ocoJ '(r8eqruad ulSuel Sunln nele) un-rel ue8ueq

'uelur8urrp 8ue,( ualnpnpel uu8uep lunses rDIIB{

suue{ Jnte uep 'efu;eqrue8 ueqepunued ledurel
seue>l sele Ip ue>plutel 'u,(ul11e1 sugal 1e13uy
'8uepq lupq re8u tnqesret >lpp-{pp uu>13ur1 ]nqes

-re1

requeS rp 3u4ued

{II1

deltes sulu Ip Suns8uel

Irce{ {lllt lenq 'Surcunr 8uu,{ lrsued ueSueq

'uelqupurdrp unle 8ue,( reqrue8 sele Ip JI{leI
segel uelSuelueg xo3o3-gNvsn1 tqlorir,l
'ueleun8rp ludep 1nryraq rnpesord
'1edo uuruqurel e>l JBqu?8 uuqqeputuou {nlun

&tXlVX SVTUIX ltCOISt\t N\/9NIC

dvgl tvs h]Yxt{vcNll,^.t3ru 92"va
'nreq 8ue,( r8esred 1e13uured
uped uerensesreq 8ue.(

{pp-ry1] Inpleu suuS-srrui

>luul uBrpnue;1 'e,(ureseq IIDI Enp 3uu,( uurnln

ue8uep u,(ur8es;ed snlues uep u,(urdnlSuqeu 3ue,(

Suuluud l3esred qegeqruuS 'e,(urp1 unp rpuluau

requuS ruseqredureru 1n1un 'e.(upslyq '(367'y rqg t
r8esred uoJsrs ueeunSSued ue8uep ltcelredlp nete
'reseqredrp '{.doc-r.p ledup qupnur ereces Suuruques

e^Jn{ BdnJeq 3ue,( ruqrueS-requeg teasdtd

t l]lsts NV9Nlo dv8mv9 NV)HV(Nlhl3l
.i

'lnqesJat u,rrn1 eped {BleF3]

3uu,( >{nu-Ipp ledtuel {ntun uenJu sue8 re8uqes

uuleun8p lnqesrel 3uulued r8esrad ISIS-ISIS 'Suelued
r8esred nlBS ruulup ue)plnsetulp qepns ufureqrue8
ulrqedy 'G1Z'V:qg) Suureqrues EArnI edrueq 3ue,(
reqruuS-reqrue8 uelqepurueu tuBIBp ueleun8rp

Sutres yotrt[ uotnyn?ua4 xi/Uvr NVUn)n

-sN3d NVgNIO dVSt VO NVXHVt'Jll tlr\,:
'n-req 3ue.( leduet e1 uelqupurdlp tedup
uerpnue{ mr {n}uoq-{ru ue g' (e 67' p :qg) e,(uuael
-3u1 uup Jnsnq lesnd-lBsnd ue{nluaueu ue8uep

uup Suulued r8esred UEIEp Ipel {ntueq-{n1ueq ue{

-{nseruetu uu8uep qupntu Breces uu{q?purdrp tudup
qu1e1 uuru13ur1 uup 3uuluud r8esred >lruueq-{ntueq
sBlB urpJet 3ue,{ ruqruuS-Juqulu3 Nvdnlvdlg

-xvJ. SNVA dV8y1lV3 NV)HVONltr{lv\

'(SZ',S) SuBplg rBqurEC

uu{qepulue6 @,

"\x.
60

)!N)rJ. rvs! lve

I IO

BAB

KoNsrRUKsr eEoMETRT

-H
KERTAS

Memindahkan Paruhan yang Simetris (94.26).

sz
e
z
6
U

z
e
lY
f

III.

Ambil kertas kalkirnya, yang akan menunjuk-

merupakan adaptasi metode garis-sejajar (Gbr. 4.12

Untuk memperbesar atau memperkecil suatu

persegi panjang (katakanlah, foto) metode sederhana ialah dengan menggunakan diagonal, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 4.31b. Metode sederhana memperbesar atau memperkecil gambar ialah
dengan menggunakan garis-garis radial (Gbr.
4.31c). Gambar aslinya ditempatkan di bawah
kertas kalkir, dan gambar yang diperbesar atau diperkecil dibuat langsung pada kertas kalkir tersebut.

dan 4.13); metode ini dapat digunakan untuk

memperbesar atau memperkecil sembarang

.4.28 MENGGAMBAR LINGKARAN

kan garis-garis kabur yang sudah tefiera.

Tebalkan garis-garis ini untuk penyelesaikan
gambar tersebut.

.4.27

MEMPERBESAR ATAU
MEMPERKECIL GAMBAR

Konstruksi yang ditunjukkan pada Gbr. 4.31a

kelompok ukuran ke perbandingan yang sama. Jadi,

jika ukuran yang sebenarnya diberikan pada garis

tegak, ukuran yang diperbesar akan muncul di
sepanjang garis mendatar, seperti yang ditunjukkan.

MELALUI TIGA TITIK

Misalkan A, B, dan C merupakan ketiga garis
yang tidak berada dalam satu garis lurus
(Gbr.4.32a). Tarik garis-garis AB dan BC,

I.

Mencari Titik Pusat Lingkaran (994.28 dan 4.29).

V9II}

vnolx Nv)nonolx

(vwvtdld
NVXqOn1v)

NVO

v^vrdld Nvrnonolx

lll

,ron*T
,,/
rnHvlr)iro

\
"*o -)

9Nn99NtS

)1111

(0e.'$)slJ8c3un3Ilu.r,{ua1413ue.{uu.ru13u;1.ruqurufflua141@
'I-suE88ued ItuBSSued rc3pqas uB{uun8lp ledBp
Bnpe EBDISoS 'nll urcIaS 'uu{eun8lp lBdBp und
-euuu 8uB[ e8rlr8es 'ntl l$lrulsuo{ unpe>l Epud

tnqesrel sue8 uped d

{llp

:(egg'7 :qg)
u?p

gy

sFeB InqBleII(l

InHVI:l)lO 9NVA Xllll lC SIUVe

9NnegNlAN:l!\l 9NVA NV

'uulur8uuP 8ue,t

-dvxeNll dvg!\lvgoN3i I oe'Pr

3un33urs sue8 4rn uep 'e,(upsu {pp e{ Iequrs>l

uellere8 'u,(ulq1y '1 3un33uls 1t1t1

e8rlrSes

snleq BJEJos lupuul uep 'e.(uuurulSutl ]usnd InlBIeIu

urel rsrs e88urq e8tlt8es rase8 uutpnuel le,(u

-uure13u4 3un88ut,(uetu'ueeslueured uu8uep'uup

nlus u88utq uunluse{

d {pp

rnlulolu e8tll8as

ISIS

nles ru8eqes e8rlt8as uep 1-suu88ued ue>llure8

'@V;V:qg) uumlSull mnl tp d {Ilp Inqels{lq
'uulur8uttp 8uu,{ 3un33urs
sue8 1uu1 uup'd {pll InFIeu utel 8ue,( rsts e33uq
u8ut8es rese8 uurpmuel ie,{uuerelSuq lesnd uep

d {pp

InlEIau tnqesJet

'u,{uuuru18ur1

lusnd 1qp rpelueu uu>IB IuI r8uq suu8 ueBuolofue6

'snrn1 >1e8e1 r8uq-suu8 Bnp IIJU1 uep .releleslet
8ue.( rnsnq 1el Bnp Sueruques {uBI 'uZ', 'JqC
uped uulselelrp Suef rnpesord IrBp

uBDrBes ISIS nles e33urq

uBnlBSe{ nles te8uqes e8rlt8es uep 1-srruSSued

ue4lure8

'(eVtl

d {pp InWla{lC

'rqC) pn$Ieurtp uure13ut1

lvrnslo

Hl3'1

eped

gNvA 3ool31l

udrueq

rc>Insrp

NVdV)oNn
rvsnd xl$l NV)ntNlN:llAl 6Z'?a

sHn'I

'11I

'lnqesrol {pp-{pp Inplelu rxBpueqe{Ip

8uu,( uurelSuq ruqrue8 'O p lesnd ue8ueq

1e8e1 suu8 ePed

ualrn{n

uu{lpqq

'8ue[uud qlqel lqlpes 8ue,( 'UIBI opolehl

'Gg't rqC 1uq11) uero13q1 qnrudes Suoloueu
up>lu r.uulep-uuru18ur1 nlBS LueIBp reqruu8rp
Suef n4s-n1ts e8rlt8es Suurequros saquq drsuHd
ueluunSSueu IuI apolal l 'lnqesJel uuulSuq lesnd
ryelueu uu>IB O rp u,tuue8uolodrad 8uu,{ Vl usp
gg puo8urp {lrBI 'l uep O Ip uemlSuq Suolotu
-aru 8uu,( 'E uup V IJup sunl lu8q srru8 1ue1
'(qZg't'rqC) uollnlunlrp 8uu,t ruedes relspueu
qlqal 'gV Jnsnq IIut 8ue:uques ryre1

)rur nrvs ln1v13! l NVdV)0N11

dvovHdll eNn99NIS
sldvg dvs!\tv3eN3!\l g'"r
'dC

IrB!-IrBi uu8uep uerelSug

'IuI srunl

uelur8urrp 3ue,( uurelSull Iruf-lruf

'II

'(g'f 'rqg tsqlD O ry ue8uolotueq

8uu,( 96 uep Ol srun1 1u34 roDleslq {ueJ
'e,(uuerelSutl Jnsnq 1ul ueledrueu uele 3ue.(

'11

'lnqesJel

sue8 eped snrnl >p34 sue8 uaqu8el

II

'd 161 'I

l. )rNx]r dva!\ivg

l12
f

r,,\ir 'i l/i-ri.:::f!:tr-i,:- . ...,'.,::..

I .-.) a.{,"1r: .l:'"1'- '.1]: i1.'. ';.t ^, :'

: ' l'l'..4.}{;N,,i
i : '.-.,!i+.
I: '. -'

a_ifu{;("d.,tr?Ai..i
Gerakkan segitiga dan penggaris-T sebagai satu
kesatuan hingga satu sisi segitiga menjadi garis
singgung, melalui pemeriksaan, terhadap kedua
lingkaran (Gbr. 4.35a dan 4.35b); kemudian geser
segitiganya hingga sisi lainnya melalui titik pusat
satu lingkaran, dan tandai secara halus titik singgungnya. Akhirnya, geser segitiganya kembali ke
kedudukan singgungnya, dan tarik garis singgung
di antara kedua titik singgung tersebut. Tarik garis
singgung yang kedua dengan cara yang serupa.

lffi-ffi

I rl :: '"', i,.ll F l1 ,/:: := ir. ii. "I i:! -ir :;r rli [ , ,3 L] t]
-'- $tJ'_ i.,: I i..:'.l{.j,"--ji I!r? qii.,aT:
..:;.::il;i.:. "ii'1 ii i-:lt!{ii:I} il.\Af.i
:^,i'^ ;.;: ", i :i-' r i', '
Diketahui garis AB, titik P, dan jari-jari R (Gbr.
4.36a), tarik garis DE yang sejajar dengan garis
yang diketahui dan sejarak R dari garis rersebut.
Dari P lukis busur dengan jari-jari R, yang
memotong garis DE di C, yang merupakan pusat
busur singgung yang diinginkan.
Diketahui garis AB, dengan titik singgung Q
pada garis tersebut dan titik P (Gbr. 436b), tarik
PQ, yang akan berupa tali busur dari busur yang

Menarik Garis Singgung terhadap Dua Lingkaran (94.32).

ffif,&fiEffi

Garis Singgung ($ 4.33).

._..*-

ri
E

G+R/

IL1:l'.1

-*

--z--_t

{-rf\ .r
c\ \,\
V'I
Il

i----/
t. /

),r'\1/
/

,/'

(gg'yg) 3un33u!S rnsng .reqruu33ue141

ffi
(o)

_+_
7

|ilt

]--t
/\

,U\

/\t
r {-J-

\o

I
I

\ --+ r

----=1 r

f,\ ,IJ/-

'

'(r"?S) n{Js-n{rg lnpng epud 3un33ur5 .rnsng .requru33ua141,ffiffFrffitrtff^

u33urq 'e,(uenpel Irup

U lurules

'lnqasJel

sr-ru3-suu8 depeq-ra1 re[eles sueS-sr:e8

1gu1

'11

'rnqela{rp (qgg'y uep ugg'y

lq3) 06 Irup lfce)t qrqel 3uu,( lnpns uu8uap

urEI Etues nlus uu8uolofueq 8uu,( sue8 enq

-ur8urrp 8uu,( 3un33urs Jnsnq ,rn, 'rn*r"llJ

8uu,( I Fef-lref uep lesnd re8eqes 3 ue8ueq 11

'3

'I

rp ue8uotofueq 8uu,(

Jnsnq sD{nl'lesnd tu8eqas I {pp ue8uep uup

yu[-lruf uu8ueg
'r8e1 qulas InL{Ete)1p 8uu,(
21

'111

'1 3un33urs

.:,i.,

.-., .,,"., ... .

>lltlt uped stre8 unpal Suotoureur 8ue,(

I ue[-uz[ ue8ueq
rnsnq sDlnl 'rnqelelrp 3uu,(

'(ett'V'rqg)

'uelur8urrp 8uu,( uuf-uut IID[ Bnp ue8uep utuus tedel

pru uerulSurl Jeleuerp 'unu 9I nete ,,$ e33uq

pcel uef-Fef 1n1un uuleun8rp qepnr.u uerulEurl
Ieur uretuerues 'qgl'? 'rqg rulefes sue8 epoleu
{ntun d Jnsnq sr{nleu {nlun uuleun8rp u8n[
rudup uerulSull pntr 'qgl't'rqD eped uu41nfunrrp
3ue,( t1rades 'rnqelalrp 3ue,( srreS-sue8 ueSuep
refules 8ue,( 3uolod srre8 ue8uep u,(u1e1e1 ue1
-nluetrp ledup

lusnd 11t1t e/(quq ue{Eeqred

'GLtv

'JqC) 1u1 sue8 Sueluedes rp luleJ-uup-eqoc ue8uep

rnsnq lesnd ledruel uu{nluel uep efulnpns ,9, ISBq
srru8 1ue1 'u,(ur1ue33ued re8eqeg 'de>13ua1 8ue,(
3un33urs Xpp mquuSSueu {nlun srl{urd {eplt 8uu,(
uep (ta1t) tnpns-3un13ue1
'1lce1 rrel-lrel 1n1u;1

pq ueledueur 'uelelnq

{nlun d i Iuedes
eI [

'11

um1 BrUBS ntBS

snrnl 1u34 3uu,( sue8 3uolod Bnp

Inqulo{r(I .I

'uulur8urrp 8uu,( 3un33urs Jnsnq tusnd 1l1r1

uuledruaur tnqesJet rnsnq-rnsnq 3 Suolod {pll 'U
rluqrualp Inqe]a{p 8ue,( lnsnq uel-uef ue8uep eurus
8uu,( uuf-uel ue8uep rnsnq sDInI 'O IrBA 'U ]ru!-Fel
ue8uap rnsnq sDrnl 'd Ir?p '(cgt'V'JqD) d pel-yuf
uep 'd {ltp 'g resnd ue8uep rnsnq rnqule{rq
'uelur8urrp
8ue,(
3un33urs
Suolorueu

rnsnq lesnd udnreq 3ue,(

'3 Ip lC

u88urq rur sue8 depeqral srun1 1e8e1 sue8 tenq g

1p uep 'lC snrnl 1e34 r8eq srre8 1ue1 'uelur8urrp

:1:Ii,ii.. I iri]!!\l\:,a-\

l14

BAB

d KoNSTRUKS, GEoMETRi
yang diketahui tadi sejarak jari-jari R yang
diinginkan dari keduanya, agar berpotongan

berpotongan di C, yang berupa titik pusat yang

diinginkan.

III.

Dari C, tarik garis tegak lurus masing-masing

ke kedua garis, untuk menentukan titik

III.

lurus yang diketahui untuk memperoleh satu

singgung T.

IV.

Dengan

titik singgung T. Hubungkan pusat C dan O

sebagai pusat dan dengan ja.i-jari

R, lukis busur singgung yang diinginkan di

titik-titik singgungnya.

antara

IV.

I4.36 MELUKIS BLISIJP YANG

MENYINGGUNG tsIJSUP DAN
GARIS

di C, yang berupa pusat yang diinginkan.

Dari C, tarik garis tegak lurus terhadap garis

dengan garis lurus untuk menentukan letak

titik singgung T lainnya.
Dengan pusat C dan jari-jari R, lukis busur
singgung yang diinginkan di antara titik-titik
singgung tersebut.

Busur dengan jari-jari G dan garis lurus AB

(Gbr. 4.39a dan 4.39b) diketahui.

II.

.4"37 MENGGAMBAR BUSUR

YAI\*G MSYINGGUNG DUA BUSUR
I. Busur dengan pusat A dan B, dan jari-jari R

Tarik garis lurus dan busur yang masing-

yang diinginkan (Gbr. 4.40a dan 4.40b)

masing sejajar dengan garis lurus dan busur

diketahui.

LURUS

@MenggambarBusuryangMenyinggungBusurdanGarisLurus($4.36).

\ f\ ir- r:t

II

(b,>
r_\
*'no
\ o.X\o
BI

B A------J

@
.la-. -,,r,,-

--*.

a:l

t,-';

'---'.,

i,

'.

),

Menggambar Busur yang Menyinggung Dua Busur ($4.37).

ia_-r!l

,,...-.\ / .,..-----\\

(*
(+
\/\/ \

r-B-

(o)

I
B

B
+1

\o\

\
+J

aV\,

-,,

Cr.-)i..,lTC)l-1

J'

))fr
II

I
-

/ ,1

'

lrali.:,-)l

'.u/'\--rl:, 'V

-r__i

\l

lr'ii

.efuqESqEI"snqe!s!senpax!popBJe83uu,{.Insngeno3un33u![uaI^I3uB.{InmflJBquIE33",'^@

-lJef U uEp e^rn)l 8un[n nl?s rp8Bqes B

{lllt

uE8uep

refufes suBB enp udrueq CC uep BV UB IBSII I

'uu{urSurrp 3ue,( 3un33urs Jnsnq lesnd uuIedruetu

'snrn1 4e8et sIJuS-suBB uu8uep Sutsuru-Sutsuur

rur lSeq suu8 unpel C uup I ue8uotofuod 'IB

uBp
snJnl >lu83l rSeg-sFu8 sHn-I '39 uep JV
.[v
lu8a sue8 sDrnl 'B uup V IC '(B?', 'rqg)
srun1

(eues

8uu.,( Jnsnq

unp uu{ur8urp apf qe8ual-qu8ual

Ip) I {lleq {11! de38ue uep 'BV ryre; 're[e[as

sue8 enp udn-req BN uep VN ue{lESrIA[ dvrvris
stdve vno NvxeNnsnH9Nli^ gNvA

3390 Vndn) sl)n]l!\l o?'?a

'uu41n[un1p 3ue,,( r]redes'u,(u8unSSurs

{pp-{pp ue8uep tnqasrel lesnd-lesnd uelSunqnq

-8ueur Suef srru8 upud epureq ueIB uulnrnJeq
3ue,( e,(usrueles uup I 'O lesnd'uqnlSueuaq errrnl
uur8eq Inlueq lte{epuoru rrduruq 3ue,( gy rnsnq

uelysuq8ueu 8ue,( '3 lusnd uup 6 rrel-uel qquuc

't?ler-uup-pqo3 u?8ueq 'QyV 'qC) uulur8uttp

3ue,( u,,lrn1 snlutl BJeces esle{s JeqtuBB etuuge6

vndnx nIVs )nrN3g! l]W eNVA

dnsng Nvlluiro3s srxnlShl

6c'rr

'@tV'V rqD) I 3un33urs {pp-{!p uu{ntuauau

(ue8uefuufued) Ce uBp 3O lusnd srreS-srreg
'uelur8urrp Suef 3un33urs Jnsnq lesnd ednraq
8ue,('g tp ue8uolofuaq 8ue,( (rusaq uurelSull IrEi
-ue[ r8uernryp rnrlula{rp Suef yul-Fely d - )H uep
(pce1 uerulSull Iru!-lru! qequrutlp rnqura4p Suei
Fef-lruD J + )H rnsnq sp1nl 'tesnd re8eqes C usp
3 uu8uaq tnHvt:t)to oNVA dnsng tsts nJ.vs
HV]VS rA VOVdlS NV)r{rgNilC 9NVA dnsn
'(eW'V'rqg) I 3un33urs {pp-{Up uu{ntueueur
(uu8uuluefued)

'uelufurrp

{ltll

Be

uep

Ve

lusnd srru8-slreg

3ue,( 3un33urs Jnsnq lesnd edn-raq 3ue

'9 rp ue8uolodraq 8ue,{ (.lesaq uerulSu{ uel-uci

r8uurn4p rnqle>llp 3ue,( mi-uuD I yg uup (pcar
ue.re48ur1
r8uernryp rnr.Iele{rp 8ue( uei
Iref-Iref
rnsnq sDInI '1esnd 4rp re8eqes g uep V
-FuD I

yg

ue8ueq tnHvtlxto 9NVA dnsns vncg) lsts

nlvs to vovd3g Nv)tNtoNilo gNVA dnsnE

\/ANNIVS

HV]VS

nvl\/ dnsns

tSrS

vnol) ro vovdrg NVo dnsns

VNC 9NNo9NI N3I^I ONVA
dnsng dvawv9gN3rr 8c'7r

(6'?5) B^rnX lnluaqtua;4i 8ue,(

3un33u;g rnsng ualerepo5 .reqruu3ilua;41

'uerynlunlp 8uu.( ruedes '3un33urs

rp uelulSurrp 8uu,( 3un33urs

BJBIUB

rnsnq sDlnl uup '1 3un33urs {pp-{pp {Rtal uu>{

-ruueuau
uep
lusnd suu8 quul
{nlun
CB
3V
'uelurBurrp
3ue,( 3un33urs Jnsnq lesnd ry1p ueludnrau
uu8uorofued le,(uuup
lerefes Fr{ple{lp

'm

3ue,( rnsnq uu8uep releles 8uu,( rnsnq

-rnsnq sDlnl lesnd ru8eqes B urp

ue8ueq

'II

9t I xtNxsl dvsl^lve

t l6

BAB

4 KoNSTRUKSi

GorvlETR!

CONTOH

Menggambar Kurva ogee (g4.40).

jari

R yang diketahui (Gbr. 4.43b). Di B, lukis garis

tegak lurus terhadap AB, buat BG = R, dan lukis
busur-busurnya seperti yang ditunjukkan. Tarik
garis SP sejajar dengan CD sejarak R dari CD.
Dengan pusat G, lukis busur dengan jari-jari 2R,
yang memotong garis SP di O. Tarik garis tegak
lurus OJ untuk menentukan titik singgung J, dan
hubungkan pusat G dan O untuk menentukan titik
singgung T. Dengan menggunakan G dan O serta
jari-jari R, lukis kedua busur singgung seperti yang
ditunjukkan.

YAI\IG MENGHUBUNGKAN GARIS YANG

AB dan CD berupa

TAKSEJAJAR Misalkan

garis yang taksejajar (Gbr. 4.43c). Lukis garis tegak

lurus terhadap AB di B. Pilih titik G pada garis
tegak lurus tersebut sehingga BG sama dengan

sembarang jari-jari yang diinginkan, dan lukis

busurnya seperti yang ditunjukkan. Lukiskan garis
tegak lurus terhadap CD di C dan buat CE = BG.
Hubungkan G dan E dan buat garis-baginya.
Perpotongan F garis-bagi dan garis tegak lurus CE,
diperpanjang, merupakan pusat busur kedua.

Hubungkan pusat-pusat kedua busur untuk

menentukan titik singgung T, yang berupa garisbelok kurva tersebut.

4d..4I t!'lELUl(lS K[.,RVA YANG

MilT{YINGGUNG TIGA GARIS
YANG BERP(}TONGAN
Misalkan AB, BC, dan CD merupakan garis-garis
yang diketahui (Gbr. 4.44a dan 4.44b). pitih ritik
singgung P di sembarang titik pada garis BC. Buat
BT sama dengan BP, dan CS sama dengan CP,
serta lukis garis tegak lurus di titik-ririk P, T, dan
S. Perpotongannya O dan Q merupakan pusat
busur singgung yang diinginkan.

. 4.42 MEI.URUSKAN

BUSUR

fu'3E!.INGKAR
Meluruskan busur ialah melukiskan panjang

se-

benarnya busur tersebut pada garis lurus. Konstruksinya berupa penghampiran, tetapi berada dalam
ketepatan yang diberikan oleh alat-alat gambar.
t 4f; LU qt.r SK rl

Tarik

r\j'3 tF!

l?E

:\lpAT

i I rJGK.At?At"l

11

AC

yang menyinggung lingkaran BC pada

sudut 60" terhadap AC, seperti yang ditunjukkan
(Gbr. 4.45a). Garis AC hampir sama dengan busur
AB; perbedaan panjangnya ialah kira-kira 1 dalam
240.

. : i

.ii,

.,. Lukis garis singgung

busur AB dan per-

di B (Gbr. 4.45b). Tarik tali

panjang tali busur ini hingga ke C, yang membuat

BC sama dengan separuh AB. Dengan C sebagai

,.--Ca

r<

13

.-]i
(c)

Meluruskan Busur
;[*+,fffra"
(994.42
Lingkaran

dan 4.43).

eNVNtS NVC UN3d IOOLI/i

(q)

"09t
0ugttt0'0=-V-UuZ

qepre,{unsnqSuelued'rnqelaTpdrnsnqqetodnlecrpSur,{glnpnsp:{rf

snrol

NVo

nBnns

(o)

'Gr"S)sdt6ls{rutsuoy

{.

ffi

sn)oJ

,N=
(D)

)_

'vL

u^.

'

"/-.

E
6

o.P
,t
"'aNVUVXoNt't r

'(tt'tg) ln)ruey
uup

Suedureua4

sn{oJ rnleletu 3uu,( Sueueq ueltudureueur

ue8uep rs{nJtsuo{rp ludep sdrle nluns

'qlr'?

'rqg epud uellnlunlrp 8ue,( rgedeg '.ro,(uru nquns

uu8uap euBS up uelsuo{ (sn1og) {po ?np Irep
e,(ulerul qelunl uSSurqes edru uuDtrruepes lere8req
3uu,( lnrl nlBS qalo uu{lrseqrp sd11a nlung

'ue41nlun1rp Suef ruades Jouru nquns ue8uap

rnln nulr

'E8 urepp I UJDI-erDl e,(uuuupeqred

o69
{ruun rcp 'ZZe welep I BJpl-BrDt e,{uueepaqred
'o0 IJup 3ue.rn>1 3ue,( tnpns {ntun
"9, {n}un
39 ue8uap eures srllerd Vg rnsng 'VO rnsnq
sHnl 'C I Iruflruf uep 'urueued uer8uqruad 1pp '1
Ip tesnd ue8ueq 'eues 8ue,( uefeq ledua rpulueur
OB t8ug '(pSl't 'rqC) E rp rnsnq 3un38ur,{ueu
8ue,( 36 {lrul 'VB rnsnq 3ueluedes rp gy

refefes 1p uup lO uup rofuur nquns ue8uep rulules

sDJnlel,u uBrpnrue>l uup 'u,(ureleuerp re?uqes

Hg

3uufuud uu8uap srunl srJEB quqn8ueu 1n1un

ro,(eru nquns uu8uep ueru18ur1-qu8ueles sr{nlou

ueSuep qulur urBI epotery 'Jourru nquns Sunln
uped lesnd uu8uep uep ro,(uru nquns qe8ueles
ue8uap eures 3ue,( uel-uel ue8uep Jnsnq sr{nlatu
ue8uep qeloredrp I uup I sqog '(e17'y 'rqg) rou
-rtu nquns uuledrueur lepued nquns uep ro,(eur
nquns uelednreru sdrya nlens Suelued nquns

'(csv'v rqc) tur

tunleq3s uelselelrp 3ue,( epoteru ue>Hqpq tnsnq

rpelueu 3un33urs slJe8 IJep luref qeqn8ueu {nlull

rnHvtl)r(] 9NVA dnsn8

9NVTNVdIIS IC! INFNVISXIO
ONVA SNVTNVd NVgN3C

snunl stdve HVSneNSklt t?""r

sdtl3 rsxndrsNo) sF'vr

'{p11euu

'08 urBIBp I eJpl-?rDI e,(uueqelusel '"0I ruI

uer8equed duqes qelo dnlecrp 3ue,{ e,(ulnpns ury1
'mqele{lp
8ue,(
gy rnsnq epeduep >lepued qrqel
3un33urs suBC 'C {pp ue{$uoueul

rele

rulnq luqll'u(uueuruesred-uuuruesred {ntun'{ru>{el

requu8 undnuur 'e>lrlutuelptu Sueplq rp Sunued
le8ues 3ue,( 1eq ueludnrau u?p oun{ rueun
us8uuq qelo rcurr ureces rle>pp r.{Blal rur eAJn{
-e^rn)'(f 'Ot $ u8nl teqgl)'ue41nlunt1p 8ue,( rgedas
'u,(u8uuprq unlnpnpo{ uu8uap runses 8uu{ 'z1oq
-n d1q uep' o1oqotod's dlga' uotoy8ary :uaIlrseqrp
3ue,( uarnl srual ledrug '(gt'f rqC) 1e3e1 1ncrue1

tHlpes

39

>{ntun 3un33urs sue8 Suuluedes rp utuus 3uu,(

lurel gelunl lunq upp e,(uqeru {Wq '1uI {IIt BpBd
'(cSV'V :qg) rcducrp g ue8uap t?{eprq 8uu,( r8eq
e83urr{ uruus 8ue,( luref lenq 'v rp IE,4AeJeq

{l1ll

uep r8equred e13ue[ ue>pun33ueu uu8ueq

'9982 tuelep I BrD1-BJDI e,{u8ueluud

Suolouraru 8ue,( Sueprq-Sueprq qelo ue{lrseqrp

uuepeqred ogt tnpns {ntun 'lnr{Ele4p 3ue,( 6y

rnsnq epuduep lepuad qrqal tDlrpes qg 3un33urs
sIJBD 'CV rnsnq sDlnl 'y3 rrel-rrel uup lusnd

3ue.( ua.rn4-e,trn>1 uuludruau lnJnJa{ Suedrueue4

Ifl 3nd3>l SNVdU\|VN:ld Y?'?

.,!iNXll 5Yfl[^iv)

Ll I

I l8
R=Ao

BAB

ArAU

Bo

KoNsrRUKsr GEoMETRI

{
5',

,y

'.vx

y)(J

*^,

Pilih titiknyo
secoro ocok ontoro E don

il

Menggambar Elips Fokus (g4.46).

serta C, yang merupakan satu ujung sumbu minornya, dan dengan menggerakkan ujung pensil P di
sepanjang orbit maksimumnya sambil mempertahankan agar benangnya tetap tegang.

.4.46MENGGAMBAR

ELIPS

FOKUS

4.47 MENGGAMBA.R
JANGKA-BATANG

ELIPS

"Jangka-batang panjang" atau'Jangka-batang

pendek" dapat disiapkan dari secarik kertas kaku
atau karton tipis (Gbr. 4.49). Pada kedua kasus,
tepi jarak jangka-batang sama dengan sumbu semi-

mayor

(AC atau BC) dan semiminor (DC

atau

Misalkan AB merupakan sumbu mayor dan CD

sumbu minor (Gbr. 4.48). Metode ini merupakan

EC). Dengan jangka-batang pendek j arak-jarak ini

tumpang-tindih; dengan jangka-batang panjang

pasangan geometris dari metode peniti-dan-benang.

jarak-jarak ini dari ujung ke ujung. Untuk menggunakan salah satu metode, tempatkan jangkabatang sedemikian rupa sehingga dua dari titik itu

Buatlah konstruksinya sangat halus, sebagai berikut:

I.

Untuk mencari fokus E dan F, lukis busur R

jari-jari yang sama dengan setengah

dengan

sumbu mayor dan dengan pusat pada ujung-

ujung sumbu minor.

II.

Antara E dan

pada sumbu mayor, tandai

titik (dengan membuat
jarak titik-titik pada bagian kiri lebih rapat),
sama dengan jumlah titik yang diinginkan pada
secara acak sejumlah

setiap kuadran (seperempat) elips. Pada

gambar ini, lima titik sudah lebih dari cukup.
Untuk elips berukuran besar, lebih banyak titik
yang harus digunakan untuk membuat kurva
yang mulus dan teliti. Awali konstruksi dengan
salah satu dari titik ini, seperti titik 3. Dengan
E dan F sebagai pusat dan jari-jari masingmasing A-3 dan B-3 (dari ujung-ujung sumbu

mayor ke titik 3), lukis busur yang

di empat titik 3', seperti yang
ditunlukJran. Dengan menggunakan trtik 1 ,2,
4, dan 5 yang tersisa, untuk setiap titik cari

berpotongan

III.

empat titik tambahan pada elips dengan cara

yang sama.
Sketsa elips secara halus melalui titik-titik ini;
kemudian tebalkan untuk mendapatkan elips
akhir dengan bantuan mal lengkungan.

berada pada sumbu masing-masing, seperti yang

ditunjukkan; titik ketiga kemudian akan berada pada
kurvanya dan dapat ditandai dengan titik kecil.
Carilah titik-titik tambahan dengan menggerakkan
jangka-batang tersebut ke kedudukan lain, dengan
tetap mempertahankan kedua titik tepat berada pada

sumbunya masing-masing. Perpanjang sumbunya

untuk menggunakan jangka-batang yang panjang.

Carilah titik yang cukup untuk memastikan diperolehnya elips yang mulus dan simetris. Sketsa
elipsnya secara halus melalui titik-titik ini;
kemudian pertebal elipsnya dengan bantuan mal
lengkungan.

f 4.48 MENGGAMBAR

ELIPS

LINGKARAN-KC)NSENTRIS
Jika suatu lingkaran dipandang sedemikian rupi
sehingga garis peng\ihatan tegak \ums terhad.,ia
bidang lingkaran tersebut, seperti yang ditunjulr.u.
pada dolar perak pada Gbr. 4.50a, lingkaran tersebut
akan tampak sebagai suatu lingkaran, dalam ukuran
dan bentuk yang sebenarnya. Jika lingkaran tersebut
dipandang dengan suatu sudut tertentu, seperti yang

ditunjukkan pada Gbr. 4.50b, lingkarannya akan

'uosto .y eot|Jg qEo Bqeqqo 'q?flrosa{ ,a{oato qdp ryH (v)

'/A/A/A tp uollsDlllqnqp Inlun dols urnloq

no+o ll+Fues q$cur uuounul 6uDl 'lullJe+ lsorrrrolu!

sesloouou, uDp looqroq Inlun llu)lo+ ),lodurola)t
looq +ooluoujJaq 6uoi oroc uolodnJatlt +odop rul
'ulpuas uoor.losnrod ruolop uop so$,lolp pdop o^uoq
OuoI leuralul rsJon n+ons 'olerouJ 1auor1u1 opod
lk\dn uo),lpun66uar.r.r Ouopes uDorlDsnrod >loAuog
rlNVl,.llrl

'eg r;plora+q orunp loAuoq uoDles uop n+os

qolos qoloAuoq pUalA oqd/V (i6uo.lp1as uolpdop;p

llns Ouopes uoqounred '{odof,) 'u1o1-u1o1 6uo{

uop'pdtrnr 'opuy uounOuoq uololdlcueul pdop

uDlqoq opuv uop 'ulol lotolo uo6uep ouloral
-0uacraq todop opuv tototv 'oluolnsas lrqpuas
Utp ng;qOuaw lodop opuy '/A/A/A lp opuy
opuv

Ge uollpoqal loOoqes'uoqnl lsourDlul ;porcq 6uoA

npugg popllur Uop orJ.IDu nlons'rolo^p qeloleduieu

pdop opuvp/.ro 4 oqdy opo4 'oAuolo66uo loOoqas
ro+]opuau opuv o),ll[ 'u1o1 oun66ued uo0uep

rsloreluuoq

pdop opuy

ngs 1p OuoA

"cul pttol4

lop ppolA oqdly qo1o1 opuv +onq lgouaul uq0unu

OuoI 161114 uo4oun66ueu OuoA urol sn+rs

'oAu:ouaqes 6uoI opueq opod

uorolnd pedes qsred rolndreq oAuopor o/v\qoq +oLlll

+odop opuv'lnqasra+ Jo+orx opedas .ra+ouJouJoulp

.lotqas lp uop[-uo1o[ opuv n+l6eq uop '6ourluqp

,'lopdlaq Ouopas olulolou.r opedos 6uo>1opq
uolllorlrad*'uololo0uau p{ouA1
1u;

DpoJ o/hr-loq

!p OVC rnAu;su1 'uoqg ecrug 6u1pu1p p Ouolodrct

OuoA rapuelo)1 lor1lloru uD),1loq uop ouAp iog4es
!p uolof-uolof todop opuv 'lu! t-lo/(oq lp uo)ilnlunlp
opod '+nqasJal oulp qo/v\oq lp
OuoA 1y161 lopoul

opod oAuuo>l
-ounOOueu

lodop opuy
oOOulqes
ll^ld^

Jas 4org

Inlun
opuv

+onq

6uoA

lapou-lopoul
lrodsleOueu.

In+un orDo-oroc uoldn>locueu uol+Dpllon-Vllopv

'SASNV gedes 4oun1 p4Ouored telod ')1u>lo+ ulosop
g:edas'qg !$curolul 1n1un Ougued p6uos lul loH 'pns
-lA uop uol0uouaAueu:6uol oro3 uJolop odru uorl
-luepes lrydn qom sngs uo6uep p>loralupeq pdop

opuv lyldn Esl otq uolounOOuaur uo0ue6 'oepln

uop';Iunq'FDurluD opes'oun60uad-HnuJ lqoialu!

'lluroulp plqo n>1o;ped uo>,1u;l6unurour ropuols 0'Z

Un '1nqoeo+:oquuo6 ruDlop ),lull e1 lodruoleu uop
'>4slqo llpule3uoul'>lupls rcqtuo6 totplos lp 1orc6req

pdop opuv +onqureL! 0' L lsron'uo>,16uoqr.ue1p qopt

0'L l4dn g66L opod 'ourosoq uorosos uo>1odrueur
(aaonouq dn4loLu gegedlql llAIH uoouep odruos

6uo(

1111111t11

Iull uop gg uolldtuouad

uop

geOOoU

qol

opllA puo/A In+un nuros sD+lloer

rsosguoOrc

r.lJll 'so$lotp
ouou:1o6oq 1n1un

o^oq uop oal-sloulog

uo>1o Og rsour.rorul

"lwdn

InsoLu

opuv lonq luoueuJ urlOuntu OuoA snls npg

NYxYNnrsNshl H3dvrstd rlroN,\o s4lls

>1op11

uo>1sop(uaur

In+un oulos 6uoA osoqoq lllllutauJ In+un nLues

uolo uoqnfqo) 'lnoqodlp r-lolo+-lt run

sogloar {olo
fuf fses uDp

olnuJ-JDluo sDqoqu:au Inlun rsos nlos

-0uau

uop uodulpgp

sopf 6uoA ropuols opo urnpq oivrqpq uouplOunuel

grdoprel 'MtA/A\n+un O0 lsosllonsn +o1o un6uoqureu

ofre1eq qo1e1 lodurola>t qoluln(es fOOL o66ulU

opo 6uol uodo46ueped loqfieu.J uop oslgrad-Ouoqn1

pdop opuy oOOqqas uorllu,ropos oeo^1

oI

uoloun60uaLu pdop opuv 14dn .releu.loruoulp

lepoui opod '1e10ueq 1p uo1ofifn uollsDlnuJrsuour
),lnlun lsosua+nduo)pal ;6ogoup1 uDIounOOuouJ lul

le+ouJouroulo '(V rqg +ptlll) llqoLu ofieutl uop ]olow

opedes qsouOolpuour Inlun uoloun5lp 6uoA p[ouA1
lololuoujDul6 uo4>;nfunueu OuoA 1y161 ppor!1epow
FUoq ful sngg palolodrocul p{ouAq qo/v1 sn+ts Llolor
16un[un1

]wun

'nuJas so+looJ olunp +oqlleul ),ln+un lpirto qo16uo1

loOoqes sn0oq Ogeal7 1do1e1 'u;o; Ouo,{ uoOuep
uo>l6ulpupq;p uoloreO uo>11lopue6uaLu ),lnlun
uplDunu 69447 ';6o1 >loAuoq LllsDul uop
adposr^ luoor4 loplUl/A'uns 4colg
qopnuJ

'edocuedng

'1633

snroq qlsouJ opuv undnolo/v\

lYoNvls

p6q6ueur

'9o6 lp opuv

opp ses>lo6ueur ouotuJo6oq uop r6red snroq ouou.l

a1 Ouo;oases uolnqolrJgquJou 1n1un uoloun6rp
6uo^ (qUD s/oJocoT aznosed pse^lun uololdrcua.r.t
6uoA

qeg

op!/A plJolA uol6uoque0ueur 'N613

p olapq Ouol 'ae1-seulog urU 'srluued Ouoroeg

'uoduuplp lnqasJo+ olop pdurei qeloradueu ouour
-;oOoq p,1ofefuau sruol snroq opuv ouoro),1 oluuol
-oun66ueur glns oAuoln6 'lpelo DrDcos oulos-ou.ros
pdop Eourolur o60ulqes ualsplJol
-req uoloun6rp

OuoA pulol urolop lsor.,l roOoqreq opod uodu.lso

o+op uop s1e1 uolullOunuraur Iruun qo1o1 oluotuop

uooun66uad '1olnuJp +ouralul

llo),1

Duloped oI$oX
rNl s!/\A ]v/^v

UDp

pop epAteqA3 pedas urol 6uoA +otllpur ofos pdop

opuv 'odpcs/aN qolo uo)tolpeslp OuoA tesrvrotq
uolodnrou Oo^!1 '/tA/tA/tA urolop Oe olunp uo6uap
rsloroluliaq uop +oqlloul In+un uoloun6 opuy
+pdop6uoAnuossD{ltoor./as/uo./:J:J:::::li:::i:j

'opuv
r.Llolop ulol oloO0uo uoOuep lslora+ulloq

'a6on0uo7 6u11epoyy Alpe4 yong4 ;1.ro:eq OuoA

'lk\dn qo1q ntlles solltpo.r lapotu uo1>1nfunuou lrurr
re;ndod lDuJroJ lop n+DS'uoqoqurol >1oun; p1Ouorcc

uoloun66ueu uoDuep (MMAA) qolA opll6 puolr1

rp Oe nuJes sogtool snlrs seslo6ueul pdop opuy

),|!u)lol urll

Inlun MMM

qel^ apllvt puolfi !p nures sl)lllE)ed

r".gv1(}u0s

xtJVd9
6t I

)M..Ixl"r

ivEirlY$

12(J

,'7

X\

\,
\

y"
S

Menggambar Elips Jangka-Batang (94.47).

Garis Singgung terhadap Elips.

III
akan
yang ditunjukkan

tampak sebagai suatu elips. Jika lingkarannya

dipandang dari tepinya, lingkaran tersebut

tampak sebagai garis lurus, seperti

pada Gbr. 4.50c. Kasus yang ditunjukkan pada Gbr.

4.50bmerupakandasaruntukkonstruksisuatuelips

berikut
sangat halus.)

dengan metode lingkaran-konsentrik, seperti

ini. (Buatlah konstruksinya

I. Lukis lingkaran pada sumbu mayor dan minor, dengan menggunakannya sebagai diameter; tarik sembarang diagonal XX melalui
pusat O. Dari tirik X, titik diagonal memorong
lingkaran besar, tarik garis XE sejajar dengan
sumbu minoq dan dari titik H, titik diagonal

memotong lingkaran kecil. Perpotongan

merupakan titik pada elips tersebut. Dua titik

tambahan, S dan R, dapat diperoleh dengan
memperpanjang garis XE dan HE, yang
memberikan empat titik dari satu diagonal XX.

II.

I.:,

Sketsa elipsnya secara halus melalui titik-titik

ini, dan kemudian tebalkan pada elips akhirnya
dengan bantuan mal lengkungan.

i:.i;:* i'n*;;.",.
t,l i'] !r; *!1,! rl;;-'r :.i i : i':,.i I i. {i[.,r l:

...j, ,..iLi,t..*!;ilr.r;, 1,,1.,.;:..|.

i:r 1,,.. ;r,r1|:i"l:

1:.

1.:1'^,i,?.i".,trr{?_..ifr,i

,ty:li.,lir,.li..-.

Misalkan AB dan DE merupakan diameter konjugasi yang diketahui (Gbr. 4.51). Dua diameter
berkonjugasi apabila setiap diameter sejajar
dengan garis singgung pada ujung-ujung yang lain.
Dengan pusat di C dan jari-jari CA, lukis sebuah

lingkaran; tarik diameter GF tegak lurus terhadap

AB, dan tarik garis-garis yang menghubungkan D
dan F dengan titik-titik G dan E.
Anggap bahwa elips yang diinginkan merupa-

titik

kan proyeksi miring lingkaran yang baru saja

dilukis; titik D dan E elips tersebur masing-masing
merupakan proyeksi miring titik F dan G lingkarannya; serupa halnya, titik P dan Q masing-masing
merupakan proyeksi miring titik R dan S. Titik P
dan Q ditentukan dengan mengganggap titik X
berada pada sembarang titik pada AG dan dengan

untuk mendapatkan kurva yang lebih bagus.

melukis garis-garis RS dan PQ, serta RP dan SQ,

yang masing-masing sejajar dengan GF dan DE
serta FD dan GE.

Tarik diagonal sebanyak yang dibutuhkan

untuk memberikan jumlah titik yang cukup
untuk memperoleh elips yang mulus dan
simetris, setiap diagonal menghasilkan empat
pada elipsnya. Perhatikan bahwa di mana
kurvanya paling runcing (di dekat ujung-ujung
elips), titiknya dikonstruksi sedekat mungkin

Menggambar Elips Lingkaran-Konsentris (94.48)

+Pada Gbr 4.50, bagian I, ordinat EZ elips bersesuaian

dengan ordinat XZ lingkrm sebagai D berbanding a, dengan D merupakan sumbu semiminor
dan a merupakan sumbu semimayor. Jadi, luas elips sama dengan luas lingkaran yang dipancung dikalikan dengan b/a; dengan demikian, luas elips
sama dengan zab.

INHVI])IC SdII] NVC

tsventNo) aErSv\vlc

(3)

tnHVl-l)tc sdlll NVC

rsventNo) ulllnvlc (o)

'(rs'rs) sdus

nquns lrerual I @

(q)

lvsnd tiivSNln

KXi

><\l

'(05'rg) (SuB[uaB uu.re[u!) uru.r3o1ap.re6

"Urrr@

tnHVI])rc lsvenlNo) ulrlv\vlc (q)

ue8uolofuoq {nlun I Ip B{uleulpro {FBl 'l Hedes

'sdrle nlens epud 4tp Sueruqruas p 3un33uls suu8
{ruuo sldlNlsNo)'Nvdv)9Nl'l ls)ndlsNo)
{ueueru

sdllf dvcvHdlr eNnoeNls

sldve )ldvN3l^l zg'V.
'nll

uup

)f

qepl Sutseu-Sutsutu unlltseqrp

8ue,(

rnHvll)ro doNlv\ NVC alO Vn nv\ns (o)

lCr\l

Jounu uBp ro,(eu nqrunS 'Joullu nquns quSuetes 1p

uup 'ro,(eru nquns qe8ueles ue8uep eUIBS ue)Ie HV
3ue[ue4 'rur t8uq-sr.rc8 depuqra snrnl 1u8e1 uzle

l4l rouru nquns uup 'IuI r8uq-srre8 ue8uep refefes

t
Z

uu{e )l ;o,{eu nquns 'IuI lnpns 3y r8eq-srre8

'lvl lnpns {nlueqluotu {nlun vl uep vl

slfn-I

sr.ru8 4rut 'l uep I IIlp IrBC '13 srre8 {lrel 'CC
dupeqr4 srun1 1e3e1 uep g tusnd InIBIoIN 'uere18ur1

)ct
'B^rn>l IBtu uenluuq uu8uep e.(urrqle

uuludrueu ue{E

BtuBS-JouIouJoq 8ue,( srruS-srru8

ue8uolofue4'ue>11nlunlrp 8uu,( euerurcSeqes'rou

-rp 3ue,( 1iledes qeloredlp uelpntue{ u.{unqutns

-nquns 'ue11nlun1rp 3ue,( ruedes I tesnd rp

sdrye leqaped uurpnuel :IUI lun-{1111 InIeIeu

snlEq BJBcos e,(usdrle Esle{S 'ednJes 8uu,( erec
{pp-{pll {Elel
ue{ntuol'tnqesrel sdqa eped Bpureq 8ue,( >lnn-{q!

qpnqes qBISr{nl 'Jeteuelp m8eqes 63 uep lusnd

ru8uqes g uu8ueq 'luls Ip (cgS't 'rqC) rnqele>llp
e.{uug
63 uep gV rse8nfuol releruelp
'rqD

3uu,{

Etg',

eped ue44nfunt

ue8uotofueq e33urq puo8urp sl{nl uulpntue>1 ie.(u

-sd1e uped Suncuerued uu;Soleprud nele 3ueluud
r8esred sr4n1 'e,(usdtle lusnd IJecueu {nlufl 'IUIS

Ip (qg', 'rqg) rnqeleryp 8uu( sdtle u.{uug

'tnqesJot Suelued r8esred

rsrs-rsrs uu8uep refefes HO uep Jl nquns >liruJ
'uelur8urrp Suef rounu utp ro,{utu nquns ue8uep
relules Sutsuru-Sutsetu e,(ursrs-tsts 3uu,{ Suelued
r8esred udnreq uu>IB uDIIISBI{Ip 3ue.{ IeJeluIIrpBn{

uu8uep e,(uure1 uBrpBn>I e8rrel upud

-ru nquns Sunln-8unln IJup IUI {pp-$p Inlelolu

utei sDInI uup 'erues 3ue.( uet8eq qepunles
snloq

rpulueru

C3

nguNns

uup BV tse8nluol releluul(l

Nv)nrulNlt

19'7

fV

uep OV ISBS '(.qZS'f uep ez;'l

'rq5;) e.{unqurns uu8uep rulelas 3utseru-Sutsetu

Suef rsrs-rsrs ue8uap (Suelue8 uuelel) tuurSolepred
netu Suelued t8esred sHnI 'CC uBp BV rse8nluol

Jeleu?rp ntle 'JouIIu uup ro,(eru nquns InqBleII(I

wvdeo]:Ilvdvd
w o9'7r

sdlll dvg! lveeNf

iuullnlunlrp 8ue.( tuedes 'snrn1 struS ue8uep

'{pp tedue rp u(usdrle
rur {rtrl-{gp uulSunqng

Suolorueru 1n1un uurelSull sDlnl 'renses 3uu.( Ful

-uel Sueruques uup 'lesnd re8eqes lsu8nluol Jeletuu
Suotod ry1r1 uu8ueq '(e*'V'rq3) mquteltp

-rp

u,(usdrle EUes

InHVI:l)lO 9NVA lSVgnlNO)

d:lIllNVlC NVONIG Sdlll nMS

'BAJn>I IBIU uenluBq

uu8uep u,(urrqle sdrle leqelred uurpnuel itut

{pp-{pp Inleloru nlnp snpq ureces u(usdlla BSle>lS

'X {ltp {ntun ue>lsulelrp 8uu,( eueruw8uqas e,(uuu1
-euus>Ieletu ue8uep uep ro.{utu nquns eped epereq
ntr uuqeqruut {pp-{pp duSSue8ueru ue8uep (ruseq
qrqel 8uu,{ sdtle >1n1un lpgl ry,{ueq qrqel) uurpenl
dertes epud {ltlt BIUII u,(utr{rpes uu{nlual

LZI )rN)3r dvsl^Vo

122

BAB

KONSTRUKSI GEOMETRI

merupakan garis singgung yang diinginkan. Sebagai

pemeriksaan pada gambarnya, garis singgung RQ
dan ZP harus berpotongan di suatu titik pada
perpanjangan sumbu mayor. Dua garis singgung

ke elips ini dapat ditarik dari titik

P.

KONSTRUKSI FOKUS Untuk menarik garis

singgung pada sembarang titik pada elipsnya,
seperti titik 3, tarik jari-jari fbkus E-3 dan F-3,
perpanjang satu, bagi-dua sudut luarnya, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 4.54b. Garis-bagi ini
merupakan garis singgung yang diinginkan.
Untuk menarik garis singgung dari sembarang
titik di luar elips, seperti titik P, dengan pusat di P
dan jari-jari PF, lukis busur seperti yang ditunjukkan. Dengan pusat di E dan jari-jari AB, lukis busur
yang memotong busur pertama di titik U. Tarik
garis EU hingga meuloton-s elips di titik Z. Garis
PZ merupakan garis singgung yang diinginkan.

14-53 MAL

(b)
Singgung terhadap Elips (g4.52).

@Garis

dengan lingkaran di V (Gbr. 4.54a). Tarik garis

singgung ke lingkaran-luarnya di V ($,X.31), dan

perpanjang garis singgung tersebut hingga memotong perpanjangan sumbu mayor di G. Garis
GE ini merupakan garis singgung yang diinginkan.
Untuk rnenarik garis singgung dari suatu titik
di luar elips ini, sepefti P, tarik ordinat PY dan
perpanjang. Tarik DP, yang memotong sumbu
mavor di X. Tarik FX dan perpanjang garis ini
hingga memotong ordinat yang melalui P di Q.
Kemudian, dari segitiga yang sebangun QY:PY =
OF:OD. Tarik garis singgung ke lingkaran ini dari
Q, ($4.31). cari titik singgung R, dan tarik ordinat

di R hingga

memotong elips

di 7. Garis

ZP

ELIPS

Untuk menghemat waktu dalam melukis elips dan

untuk memastikan hasil yang seragam. ma1 elips
sering digunakan (Gbr. 4.55a). Mal ini berupa
lembaran plastik dengan lubang yang berbentuk
elips dalam beragam ukuran, dan mal ini tersedia
dalam perangkat enam lembar atau lebih.
Panduan elips biasanya ditandai oleh sudut
elipsnya. yang merupakan besarnya sudut pandang
terhadap lingkaran untuk tampak sebagai elips. Pada

Gbr. 4.-55b, sudut antara garis penglihatan dan

pandangan tepi bidang lingkaran diperoleh kirakira 49o; iadi ditandai dengan mal elips 50". Mal
elips umumnya tersedia dalam sudut elips pada
selang 5o. seperti

l5'.

20", dan 2-5o. Mai 50"

memberikan beragam ukuran elips 50o, dan han1,a

perlu memilih salah satu elips yang cocok. Jika
sudut elips tidak mudah ditentukan, Anda selalu

Menggunakan NIal Elips (94.53).

StiDUT ELIPS = 49'+

GUNAKAN MAL ELIPS 50'

; t l.,
,i
,
I it

i-1

I !
:{
l#,rvHi
'ni1
i1r*1

r
I
:
'.

i
'J
I
f -*!'1
I
;

(b) SUDUT

l-;t

(o) MAL

lJ

ll
t
r't
il

ELIPS

ETIPS

E r+!

(c) MENCARI SUDUI ELIPS

(d) MENGGUNA(AN MAL ELIPS

BusrurESsqes uBquqr.uBt

'(rS'rS) uBrldrueH sdllg rsquaSSuaIAI

{1111

uPISunu {efusqes

w{

-ruueJ '8.(uuloqered BpBd >lDl]-{pp uDludrueur 3uB[

uu8ueq

Z)

36

gy $lrrt{errp uup I

sn{oJ ue8ueq

'lV

rnsnq splnl 'lrsf-lrei rc8eqes yg

g ue8ueq '3y suu8 rym1

uep tesnd rc8eqes

'c3

'd uup o {pp Ip lc slreS Suoloureu eSSurqrnsnq

sqnl'ZC pef-puf uep I tusnd ue8ueq '(qfS'S rqC)
rur s{FDlorrp \rep

1e"rul Suureques eped uep

sFeB {lre1 'lnqele{Ip

$luDlerrp uu8uep rufufes

8ue,(

'ue41nlun1p 8ue,( ruedes

1-suu38ued e>1 tuder psued uup Suu8e1 u,(u8ueueq
uE{uuqBued 'uulurSurrp 3ue,( e,,rrru1 reqal uped

'I

uBp BV nqruns InqBle>llc

'ledec uJeces

sp{nllp ledup uup slBeurs rlsed uutxrurep Suef sdr13

'(gE'f 'rqC) ue{sunruotu le8ues qupns uerrdruuq
uure18ur1-rnsnq epoleru 'pce1 3ue,( sdge uelqnlnq

-rp eyqude u,(usnsnql

'uen1.rede1 1e,(ueq 1n1ug

Nvdtdl tvH

sdtlf dvglNveeNf n ?9'?.

g IrBp e,(u1eru[ llece e:eces qllldlp

{rllJ'39 uu8uep eutes u,(u8uufued 13 uep I Ip

8unluufuel

e,(u8ueueq w41 '@29'y rqg) Suuueq qelo unluntlp

8ue,( lrsued qEnqes ueBuep uellrsuqrp tedep
Eloqerud'InqBle>llp BV $ItrDIerIp uep I sDIod
'Btus nlules 's{rJDIeJrp 'daal spe8 uup uup 'sn>IoJ
'detet >Ipp uep e,(ulerel eSSurqas edru uenltutepes
4ure8;eq 8ue,t {pp qelo ue{lrseq\p qoqDnd

'(pSS'f 'rqg) ruqtuu8 eued uuleu

-n38uatu uB{uBJBSrp 'sdrle rulurueru {nlun

.IUI

ueepeqred r8uequrr8ueru 1nlun e,(uunlunued rdet

uup urulep r1uJu e{ nBtE JBnl r{BJB e>l t11pes yrsued
nped e,(ueq'pce1 n1r uu>lur8ur
uu>lSuurrueru

lqun

-rp 8uu,( sdqe uup sdle 8ueqn1 BJuluB rp ueupeq

-red ulqudy'uu8un>18ue1 Ielu uunluuq ue8uep nule
ue8uu1 ue8uep uulSunqnqrp 1n1un'ueru8es luduee:1
BJuluu rp r{BIeJ ]r{pes uB>IBSrs 'uBD{rr.uep IEq-leq
tHlpes rese8rp ledup e,(quru uerpnue{ uep splnl
-lp ledep Suulued rsrs nlBS 'e,(uluq udnre5 'e,(uurey
Sunln s11n1eul {nlun tDlrpes rese8rp ludup e,(quru
uurpnr.ua{ uup srnnlrp ludep Sunln nlus 'uulut8ur

Suuf

ruBIeC 'uu8uureqesreq 3uu( Sunln srlnleu 1n1un

'tue8eres 1uuqeqlp 3uu.( ruBuIeB nute

lopq epud 1p1t Suureqtues eped Jnluel uatuoru ue{
->lnlunueur {ntun ue>leun8rp e8nl uloqure6'8un1ue8
ueteqtuel IeqB{ B^Jn{ uurrdureq >Iruueg uep 'qeqruI
>lnlueq 1n1un 'e,(er uepl rp ueluluul B^Jn{ {nlun
'r.(unq uep u,(uquc 1nlun 1nlued ueulnured 1n1un
uuquun8rp eloqerud '@gV'V irqg ter{lD uloqered uu1

-edrueu 'e,(uueruele

nlBS qules uu8uep rulules

Sueprq uup 1u34 lnJrueI uruluu ue8uolod-red

V1OVUVd

ua;ny

UVgtIVeeNlm 99'7I
'u,(ulusnd uelSunqnq

lC

'l

-rp 8uu,( sdle lqun ..1nure8,, nplrel uup Suulued

nppel e.(u8ueqnl u4l'u,(ulBSrI I 'e^rn{ pu ue8uep

pu

ueleunSSueu nped Suues

3uuqn1 qeyoredureur 1nlun qu.(u1 {Bpll ueJB)

'l

"S

uup 'tA
uep )O

IBur uuluun8rp 1ul IBq

ruBIEp :rur lnpns ue8uep e,(urupu 1a1ep Surpd 3uu,{

sdrle
'111

JDIn

pu ue>IBunC lule.rep rnsnq ue8uep BOI tnpns

uup'39 luuo8ep 1ue1 'ro,(eru nquns uu8uep
uurpnuo{ l1g rnsnq sHnl 'O

ruleles

lC {lret

lesnd uu4uunSSuaru uu8ueq 'cgg'? 'JqC eped ue1

'II

rnsnq

uup tusnd ru8uqes

udrues le8e lnqesJq

'uulur8urrp 3uu,( ledeles uuJn>ln duues >{nlun sdrle

-3ueu 8ue,( sueS-suu8 eped;nsnq ue8unqrues

epud epe"req 1 3un33uls 11tr1 'uearlnlunlrp
3ue,( ruedes uere13ur1 Jnsnq sDlnl

'y ueluunSSueu ue8ueq'fO = l O

= lo lBnqtueu ueSuep I
n

uup
tesnd ue3
'uu>pt8urtp 8ue,(

rnsnq lusnd ue>1edrueu 'sdqe nquns-nquns

Suotouaur r8eq-suu8 tedura'l uup ) {pp :1y
sue8 dupeq.rel He srunl 1z8e1 6eq-sue8 {ueJ

'Jf

splnl 'lrBl-lruf re8eqes

-1nlun1rp e,{uue8uupued erpasrel lepp egqede sdrla

lnpns rrBJueu {nlun BuBqJepes rslrulsuo)
'sHnIIp uule 3ue,( sdqe ..1nure8as,.
uep 8uuluedos EJr>l-uJr{ 3ue.{ sdrla rJuouetu

ezl )rN)fr dvsr{vo

I24

BAB

KONSTRUKSI GEOMETRI

2
'I

0
I
2

12

(o)

123
(b)

Menggambar Parabola (94.55).

titik O. Misalnya, titik 3 menghasilkan

satuan (kuadrat 3). Metode ini umumnya

satuan dari

digunakan untuk melukis kubah parabola.

Untuk mencari fokus, F, diketahui titik P, R,
dan V pada parabola (Gbr. 4.57d), tarik garis
singgung di P, yang membuat o = b. Tarik garisbagi tegak lurus AP, yang memotong sumbu di F,
yang merupakan fokus parabola tersebut.

3
2

(c)

Menggambar parabola dengan persegi panjang

atau paralelogram yang diketahui (Gbr. 4.58a dan
4.58b). Bagi BC menjadi sembarang bagian yang
sama, bagi sisi AB dan DC masing-masing menjadi
setengah jumlah tadi, dan tarik garis seperti yang
ditunjukkan. Perpotongan garis-garis yang bernomor-sama merupakan titik-titik parabolanya.

(d)
Menggambar Parabola (94.55).

perlunya untuk melukis parabola yang tepat, dengan

melukis garis-garis tambahan yang sejajar dengan

garis AB dan melakukan cara yang sama.

Garis singgung pada parabola di sembarang
titik G membagi-dua sudut yang dibentuk oleh

garis fokus FG dan garis SG yang tegak lurus

terhadap direktriks.

Dengan kedalaman dan bentangan parabola

AO menjadi
sejumlah bagian yang sama, dan bagi AD menjadi
sejumlah bagian yang sama yang jumlahnya sama

yang diketahui (Gbr. 4.57c), bagi

AO taOi. Dari garis

AB, setiap titik pada parabola dihasilkan oleh
dengan kuadrat jumlah bagian

.4.56 MENGHUBUNGKAN DUA

TITIK DENGAN KURVA PARABOLA

Misalkan X dan Y merupakan titik yang diketahui
(Gbr. 4.59). Anggap sembarang titik O, dan tarik
garis singgung XO dan YO. Bagi XO dan YO
menjadi sejumlah bagian yang sama, nomori titik
bagi seperti yang ditunjukkan, dan hubungkan titik
yang bersesuaian. Garis-garis merupakan garis
singgung parabola yang diinginkan dan membentuk
selubungnya. Sketsa kurva halus yang mulus, dan
kemudian pertebal kurva tersebut dengan bantuan

mal lengkungan.

iumlah satuan yang sama dengan kuadrat jumlah

Kurva Parabola (94.56).

X
,]

2
3

4
5

345Y
(c)

'e,(ueyoqredrq eped upereq 3uu,( 4tp uu>1udrueur ,g

{p1t uep'uures 8ue,( ,Z-e uep 1-6 sFeB p88ued
uu{uequeu d rnlelotu Suef urel rnsnq qel'u,(qeq
eruug 'e,(ue1oq:edrq uped 41q uuledrueu E >llln uep
'BruBS

uu{B

t-Z

uep 1-6 srru8 p88ued 'Z uup

>IIJp p e,(unquns unpel Suolotueur tnqeleltp 8ue,{

'rqC)
d {pp rnleletu rnsnq IIBI 'u,{upsqlq '(etg't

uuludueu 8uu,( '1 uep 'S 'u 'O {pp p eruegad

3uu.( rnsnq Suotoureur e33urq rnsnq sl{nl 'uef-rruf
m8eqes XV u?p',1 uup I 'erups 8uu,( lesnd ue8ueq
rnsnq sr1n1 'uul-uul re8eqes Xg ',1 uup I Ip

'lC

lusnd ue8ueq '(qOS't rqg) uapsuqtp 8ue,( Sueturl

nquns uped y {plt SuBJEqLues qrlrd 'rrleuoe8
uJucos rur elJn>l rslnrlsuolSuau {nlun

'Sue8el 8ue,( Suuueq ue8uep uep e,(udepuqrel

uepSSued 'u,(unquns Suotoueru e33uq Suelued

-redrp eyoqredrq rnsnq Wt e{ll 'lnqesJol e^Jn{

'uerynlunlrp 8ue,{ uedas uB{lISEWp tedep uloq.redrq

etuus uu{B e,(unqruns-nqruns uup ulJn>l erelue sue8

uunc? nquns te8uqes uuleun8tp ludep 'snrn1 1u8e1

Suqes 8uu,( '1oltulse 'IeJetIPIe eloqradrq epe4

'iyv

:qg)

6 {llll uep 'srunl

uep BO toltulse w{l?sIIN

rnqetaltp e.(uu,trn1 epud

1u8e1 Suqus 3uu,(

'yg

lvdllvll)l

v'togdldlH dvg! lvo9NltN 89'7r

'uulut8urrp 3ue.{ loturse uelednreur

p3g

slrug 'H {pp Ip uerelSuq Suoloueru e33uq g

uup V {pp tp 8ue1uq nquns dupeqrel snrnl 1e3el
srre8 >1uq uup ,ll ralaluulp uu8uep uurelSuq sn1n1
'rur uloqredq HOH toturlse {rJeueru >lnlull
'uelut8unp 3ue,( 3un33urs suu8 ue>ludrueru
sDIoJ uel-Fef umluu
rur r8uq-suug

'd,l

uep

dj

lnpns enp-r8eq'Inqule>llp 8ue,( 6 {Ilp 1p uloqradrq

depuqrel 3un33uts sue8 ltreuetu {nlull
'x {pll {nlun
uelselelrp 3ue,( ruedes Ue>In>IBI uup 3uu1ut1 nquns
Suuluedes rp y ue8uep edrues 3uu,( um1 {pp-{pl}
qrlrtueru uu8uep ledel e;eces e^rnl sDlnletu >lnlun
'uu>I

>1tttt-1p11

-ur8uup 3uu,( uloqredrq epud spureq Suuf

IrBJ

uelnpedrp 8uu.( ry,{ueqes UBI{uqIuBl

{1111

lure8req psued 8un[n uu8uep '1 dupuqra rqndrp rur

relup-suu88ued u41 'l Ip relep-suu88uad 1e>g
'u,(uu,trn>1 ue?uelueq uped Sunlue8ral

IJBp

e.{ulurei :{uru BrBOos r{llld1p C {pl1, 'gy 8uern1

qspl e,(uSuelued :O uup ,l Ip lnqesrat Suuueq
Iuedes 'Sueuaq qelo unlurutp

3l

1n11 'ue41n[un11p 3ue,(

3uu.( psued Suuleqes qelo uB{lISEqgp tudep rur

e.un; '(eg9', 'rqg) e,(u8uu1ur1 nquns ueledrueu
BV usp snlo; ueludrueu ,l uup I uB{IESII{
'2,(ueloqredq 3uu1ut1
nquns ue8uep utuus uup uelsuo{ 'sn1o; 'du1e1
{pll Bnp rrzp u,(ulerel BJEluu ueupeqJed eSSurqes
edru uunlrurepes >lere8req 8ue,( rylp I{Bnqes qelo
unllrseqrp e1oqred41'GSV'V'rqD leqll) eloqredrq

lnqeslp e,(uueurele qalo lBnqlp 8ue,( rrep 1tce1

qrqel 8ue.( e,(unqruns uu8uep tnpns lenqrueu Suef
Sueprq uep 1u8e1 tnJrue{ erelue uu8uotofued u,n'rn;

v'togdfdlH dvgl lv9eNl! l l9'?.

'lnqesJet suuS unpel
BJBlue rp lnpns enp-r8equau ue{u eloqured nquns
'etuus AO uep XV 3un33urs sge8 e>g1 'ulsetu uIESep
ruelup leeJuelruaq uep uemlSuq rnsnq epuduep e.(u
-uuledureued {LIBueu qlqel ryl eloqerud e.uny

'(rS'rS) Bloqredlg .reqrue33ua141

9Zt )lN):rt dvswve

126

BAB

KONSTRUKSI GEOMETRI

Hiperbola Ekitaterat (g4.58).

Tidak semua tali busur harus ditarik dari titik P

yang diketahui, tetapi begitu titik-titik baru diperoleh pada kurvanya, tali busur lain dapat ditarik
melalui titik-titik tersebut untuk memperoleh lebih

banyak titik. Setelah titik yang cukup diperoleh

untuk memastikan suatu kurva yang tepat, hiperbolanya dapat dilukis dengan bantuan mal
lengkungan.
Pada hiperbola ekilateral, koordinat dikaitkan

sedemikian rupa sehingga perkaliannya tetap

titik P yang diketahui, tarik garis

dan 2-P-Z yang masing-masing sejajar
dengan sumbu-sumbunya (Gbr. 4.61b). Dari titik
asal koordinat O, tarik sembarang diagonal yang
memotong kedua garis ini di titik 3 dan X. Di titik
ini tarik garis yang sejajar dengan sumbu-sumbunya, yang berpotongan di titik 4,yang merupakan
titik pada kurvanya. Serupa halnya, diagonal lain
dari O memotong kedua garis yang melalui titik P
di titik B dan Y, dan garis-garis yang melalui titik
konstan. Melalui

l-P-Y

ini sejajar

dengan sumbu-sumbunya yang

berpotongan di titik 9, titik lain yang berada pada
kurvanya, dan seterusnya. Carilah titik sebanyak
yang diperlukan untuk memperoleh kurva yang
mulus, dan lukis hiperbolanya dengan bantuan mal
lengkungan. Terbukti dari segitiga O-X-S dan
O-3-2 yang sebangun bahwa garis P-1 x P-2 =

Spiral Archimedes (g4.59).

.4.59

MENEGAMBAR SPIRAL

ARCHIMEDES
Untuk mencari titik-titik pada kurvanya, tarik garis
melalui kutub C, yang membuat sudut yang sama
satu dengan lainnya, seperti sudut 30 (Gbr.4.62).
Mulai dari salah satu garis, tentukan sembarang

jarak, seperti 2 mm alau

l6"i buat dua kali jarak
itu pada garis berikutnya, tiga kali pada garis yang
ketiga, dan seterusnya. Melalui titik-titik yang baru
saja dicari tersebut, lukis kurva yang mulus, dengan
menggunakan mal lengkungan.

x 44.

.4.60 MENGGAMBAR HELIKS

Heliks dihasilkan oleh satu titik yang bergerak

Hiperbola ekilateral dapat digunakan untuk

mengelilingi dan sepanjang permukaan silinder atau

menggambarkan tekanan gas yang berubah begitu

volumenya berubah, karena tekanan berubah secara

kerucut dengan kecepatan sudut yang seragam

4-5

terbalik dengan volumenya; dengan kata lain,

tekanan x volume akan konstan.

terhadap sumbunya, dan dengan kecepatan linear

terhadap sumbunya, dan kecepatan yang seragam
dalam arah sumbunya (Gbr. 4.63). Heliks silindris

us8uec 'Fqetellp 3ue,{ r8esred uuledrueur COBV

uB{IESIW lelsdld rnlonNl dvqt^lv9eNln
'qeloredP

uulur8unp 3ue,( uernln ueSuap {n1uaq e38urq

udnres 3uc,( urec ue8uep uellnluel 'lf rnsnq
sr1n1 'tesnd ruSeqes V uup rref-rrel ru8uqas 3y
uu8ueq 'fC .Insnq sDlnT 'tsnd re8uqes g uup uel
-rrul re3uqas qg ueSueg '(qVg'V'rqg) CV rnsnq
sr1n1 'lesnd re3eqes C uep rrsl-rrul reiuqes y3
ue8ueg 'rnquto{rp 8ue.( e3qr8es ue>1udn:eru 3gy
Vollle]s rnlonNl dvswv9gNlt l
uE{IBSIIAI

'qeloredrp uelut8unp
SueA uernln uuSuep {n}uag u38utq'B uep V BJeluB
rp rtue8-rluuAJaq 8ue,( lesnd 'nlr rt.rades u?{lnlueJ
'36 ue.re13ur1-quBualas srlnf iusnd ItSEqes

g uep uui-rrei ru8uqas 69 uu8uaq '93 uu.ru18ur1

qe8ueles sr1n1 'lesnd ru8eqes V uep i.tul-trul
ru8eqes

3y

uu8ueq

'(erg't'rqD, 3V

uu:u13ut1

sqnl 'tesnd tu8eqes g uup uel-uul tu8uqas

uu8ue6 'rnqcle:{rp Suud slru8 uulednteru

-qe8uates

gy

gv uqpsv{ sldvg rn]onNl dvshlveoNlhl

'uem13ur1 nBtu 'uoBIIod 'sr.re8 qtnqes

rrpp Jnlnrp lnqasret Suerreq nlt8eq Suuueq eped

upereq 8ut,{ rytp I{Bnqos ueselull ueledmeu tnlo^ul

rnlo^Nt dvg! lveeNSlN L9'?.

'pg9'7 'rqg

ePud

uerqnlunlp uuue{-lnJrue{ sryaq Is{rulsuo)

'u8nl s11eq {ntuaqreq

sulSuud 8uu1nt ts.rn1 3uut1 r11n 'u,{ulu8eqes uep
'plds e83uet 'Surcec rBrB epor 'dnoles l1n upud
tuadas 'rrlsnpur rp ueluun8rp 1u,(ueq s{lleH
'tdntnual
3ue,( uep teqlirat 8uef, sueS-stre8 uul.rulnpadureru
uuBuap rrDl-s{rleq rpeluoru qBqnlp tudep qg9'7

'rqg epud ue4r1niun11p 3ue,( s>p1eg 'ueue{ r{uJE o{

urun1 'ru1e,(-ueue,rclreq Suui qure uped Suuru
tsrlrlral 3uu,{ u.t,rn1 uut8uq '(cgq'f ;qg) uo1-s1t1eq
uped 'upuull-s1r1eq uuludnJeu q9't JEquuC

sur8

e>1

'e,(nsrue1es uup 'uedep ue8uepued uped 7

sele ue8uepuud eped Z {l}lt rrup 'e.{uuedep

uefuepued eped 1 srruS a1'uere13ur1 udnreq 3ue,(

'sutu ur?Suepuud cped I IItp rrup sutu eI uulrs1a.,t
-o;druaur uu8uap qelo.redrp s1r1aq epud {lrlt--IplJ
'e,(usruetcs uup iu.(uuelul-1urei r.rup qu8uelas lruu

qulet tllqesret :1p1i 'e,(u:opurlrs 3ur1r1e1 qe8ueles

luro8req qule] ntr 11t1t ultqedt :r,(uue1e[-1c:el

seleqrueue-redas rS3urtes {reu q?lel ue\B ntl \pp
Tepu{rs 3ur1qa1es rp e,{u1e.lel rrep suleq uteueredes
1era3:aq qclet rur s>lrloq uellrsuq8ueur 8ue,( lutt
eirqudy '(g t ptt pq uupp) ueqnlunlrp 3uu.( ruedes
uurSuq qulurnf 'rpe1 uiusep uerSuq qelunl uu8uep
ues e{uqelunl 3ue,( BUBS SueA uer8eq qelr"unles
rpelueru lltr uulul-{erul r8rq uup u,{uuuJulluluf
uEUnIn 'Suulusd rSes.rad udnraq 3uu,( 'tnqas.tet
repurlrs uudep uu8uepued epe4 'eues 3ue,( uur8uq
qelunfes rptluaru u(use1e uere13ur1 ]3eg'(qt9'f
'rq5) ue>llrsuqlp tnqosJel s1t1eq teduret repuIIIS
ue8uupued enp sD{nl 'sIIIeq sDlnlaru Intuf}
'eures 3uu,( uaurolo epud epuraq lupu Suui

{plt

Enp uulSunqnq8ueru 8ue,{ repuIIIS uuelntured

eped

lrrelrp ledep 8uu,( lepuedrer srru8 qelo

'ntl qeqos

ue{ntuotrp ledep ueryuep 3ue.{ s)rleq

qel6; 'e,{urepulps 3ur1qa1 ue8uep Blues sep 8ueluud

:e,(u1r1aq uupl-1erul uu8uap eruus e,{ur33ur1 8ue{
r4u,ruq

'n{rs-nlrs eSrlr8es rpulueru lnqosrel sIIIeq

rp uur8eg '(.utg'i 'rqg) smnl srre8 rpelueur uele

tnqesrol s{rlor{ 'Jetep Sueprq eped rnprp ue>Illseq
sIJpUIIIS uuelnurred e1t1
'ue1ul-4erul lnqasrp uerelnd nlus ruulep lnqesrel {IlIl

-lp s{lleq luduel

qelo rsulurlp 3ue,{ nqruns ue8uep releles Jn{nlp

3ue,{ 1eru1 'elus s4leq ru8uqes pue>lrp e,{uunun

'(09'rS)qrraHlEE@

rall)

s)ltlH (c)

LZa, )rN);lr dvlAve

I28

BAB

KONSTRUKSI GEOMETRI

PUSAT PUTARAN YANG

BERGANTI_GANTI DI

ANTARA

A DAN

,O,

,U

(c)

(b)

(d)

(d)

Involut ($4.61).
sebagai jari-jari dan D sebagai pusat. lukis
busur 90o AE (Gbr. 4.64). Lanjutkan sebagaimana
pada involut segitiga hingga bentuk dengan ukuran

DA

yang diinginkan diperoleh.

MENGGAMBAR INVOLUT LINGKARAN Lingkaran dapat dianggap sebagai poligon dengan

jumlah sisi yang takterhingga (Gbr. 4.64d). Involut
dikonstruksi dengan membagi kelilingnya menjadi
sejumlah bagian yang sama, dengan menarik garis
singgung di setiap titik-bagi, dengan mengukurkan
pada setiap garis singgung panjang busur lingkaran
yang bersesuaian (lihat Gbr. 4.45c), dan dengan

melukis kurva yang diinginkan melalui titik-titik

yang dibuat pada sejumlah garis singgung tadi.
Involut dapat dihasilkan oleh sebuah titik pada
garis lurus yang diulur dari lingkaran tetap (Gbr.
4.64e). Titik-titik pada kurva yang diinginkan dapat
ditentukan dengan membuat jarak yang sama 0-l ,
1-2,2-3, dan seterusnya, di sepanjang kelilingnya,
dengan melukis garis singgung pada setiap titikbagi, dan dilakukan seperti yang dijelaskan untuk

Gbl 4.64d.
Involut lingkaran digunakan dalam konstruksi
gerigi roda gigi involut. Dalam sistem ini, involut
membentuk muka dan bagian batang gerigi roda
gigi; bentuk gerigi batang gigi (rack) ialah garis
lurus.

14.62 MENGGAMBAR

SIKLOID

Sikloid dihasilkan oleh sebuah titik P pada keliling

sebuah lingkaran yang menggelinding pada garis
lurus (Gbr. 4.65).

Sikroid (94.62).

Dengan lingkaran penghasil dan garis lurus

yang menyinggung lingkaran tersebut diketahui,

CA dan CB masing-masing sama

panjang
setengah keliling lingkarannya
dengan

buatlah jarak

(lihat Gbr. 4.45e). Bagilah iarak ini dan setengah

keliling tadi menjadi sejumlah bagian yang sama
(enam, misalnya) dan nomori bagian-bagian ini
secara berurutan, seperti yang ditunjukkan. Andai-

kan lingkaran tersebut menggelinding ke kiri; ketika

titik I mencapai titik 1 pada garisnya, pusat lingkarannya akan berada di D, titik 7 akan merupakan
titik tertinggi pada lingkarannya, dan titik 6 yang
dihasilkan akan berada pada jarak yang sama dari
garis AB dengan titik 5 ketika lingkarannya pada
kedudukan tengahnya. Jadi, untuk mencari titik P',
tariklah garis melalui titik 5 yang sejajar dengan
AB dan potong garis sejajar tersebut dengan busur
yang dilukis dari pusat D dengan jari-jari yang
sama dengan jari-jari lingkarannya. Untuk mencari
titik P", tarik garis melalui titik 4 yang sejajar
dengan garis AB, dan potong garis sejajar tersebut
dengan busur yang dilukis dari pusat E, dengan
jari-jari yang sama dengan jari-jari lingkarannya.
Titik J, K, dan L dicari dengan cara yang serupa.
Metode lain yang dapat digunakan ditunjukkan
pada paruhan kanan Gbr. 4.65. Dengan pusat di
I I dan tali busur 1 1-6 sebagaijari-jari, lukis satu
busur. Dengan 10' sebagai pusat dan tali busur l06 sebagai jari-jari, lukis satu busur lagi. Lanjutkan
dengan cara yang serupa dengan pusat 9', B, dan
7 . Lukis sikloid yang diinginkan yang berupa garis
singgung pada busur-busur ini.
Metode yang manapun dapat digunakan; akan
tetapi, metode yang kedua merupakan metode yang
lebih singkat dan lebih disukai.
Terbukti bahwa, dari garis singgung yang
dilukis dengan cara yang baru saja dijelaskan, garis

yang menghubungkan titik sikloid dengan titik

kontak untuk lingkaran bantu merupakan garis
tegak lurus sikloid. Garis

l'-P"

dan 2'-P', misal-

nya, merupakan garis tegak lurusnya; sifat ini membuat sikloid sesuai untuk bentuk gerigi roda gigi,

VSV) NVV)NAd]d

NVV)nnaEd/eNVClS NV9Noroduld

NVNdVS NVV)NAd]d

S{dVEU]B NW>NAU]d

NVdVINd NVV)NAd]d

%b
.bg.np) "rul 'x{DrBpuI urhas)
.(v].IuIUa|s!Sue3uopuB{I!sEqIo3ue,{1.r1auroa3uBBInureduBpIn|uafl@

clot)lsodlH

(q)

f
'(L-9'rS) prollrsodrH uep p;o1r1;s;dg

't9't 'rqg upud uulyrlunltp

CVO uu{llsuqrp 3ue,{ tuautoe8 uuulnured

uep {ntuaq qotuoJ-Llotuo3 'eloqered uep eloqradrq

rlredes 'srletueleru u.trn1 ue+lu,{ueur 8uu{ srrn8
-sue8 uullseqiueu {ntun uep 'BurES 3uE,( uerSeq
qelunles rpelueur srru8 uer8uqruad r]redes '3ue1nraq
3ue,( rsu,redo ynlun sn8eq 1u8uus 6y3 ruer3ol4
'Iul qeq ruelep ue>p{nluntlp qelet 3ue,( tedal 3ue[
uleuoe8 rs{nJlsuo{ re8eqreq uulpseq8uetu tedep
uttnr uep
et11 '.retnduroq rygur8 ruelup Blposrel 3uu.(

ueeunSSued ruerSord re8eqreq ueeunSSued

'ursetu uauela
luElup srlIEJd uuSurluede{ r{rlruetu uer{ruep
ue8uap uep ntuaual r3r8 epor r8r.ref lnluaquetu
{nlun ue{Bun8rp rur E^rn{-e^rn{ 'ploHIS e,(u1uq
rrreda5 '(Eg't, 'rqC) ploplls ueSuep udnras 3ue,(
e.rec ue8uep s11nllp rur

e^Jn{-?^Jn) '(q99't 'rqg)

prolysodrq qEIBr uu{lrseqrp Suuf e,\Jn{ 'JEsoq qrqal

8ue,( ueru13ur1 Sunqruoc rsrs Suuluedes rp Surpuqef

-Buaur e(uuere13ur1

EIlf

'(899'f.,

'rqg) prol4srda

quler ue{lrseqrp 8uu,( u^rn>l 'JBSeq qrqel 8ue,(

uuru18ur1 8un1ec rsrs eped 3urpuqeSSueur 3uu,(
uerelSuq 3uqqe1 epud epuraq 6 pseq8ued {llrt e>Irf

rnlule6

aro])rsodrH nvrv cto'r)tsrdl

uv! rveeNrt^l t9'?.

dllndl^lo) )lJVd9 ?9'?a

6Zl

)tN)31 dvsr tve

I30

BAB

KoNSTRUKSI GEoMETRI

KATA PENTING

TITIK

GARIS

BUSUR

LINGKARAN

GARIS SINGGUNG

TITIK

SEJAJAR

TEGAK LURUS

POLIGON

POLIGON TERATUR

SINGGUNG

GARIS-BAGI

PENAMPANG KERUCUT

GARIS KONSTRUKSI

PUSAT

JARI-JARI

DIAMETER

KONSENTRIS

SUDUT SIKU-SIKU

TRINGKASAN BAB
.
.

Memahami cara-cara konstruksi geometri dasar

merupakan hal yang mendasar untuk keberhasilan
gambar tradisional maupun gambar CAD.

atau lingkaran perlu digambar, dan yang lebih

penting, bagaimana menggambamya. Seorang juru
gambar yang buruk pada kertas juga akan juru
gambar yang buruk pada CAD.

Semua gambar dibuat dari titik, garis, busur, dan

Iingkaran yang dilukis pada berbagai ukuran dan
dikonstruksi pada tempat yang tertentu satu sama
lain. Konstruksi geometri tidak dapat dihampiri

Satu dari jenis konstruksi geometri yang lebih sulit

ialah titik singgung. Terdapat banyak jenis titik

singgung dan setiap titik singgung membutuhkan
teknik penggambaran yang khusus.

(diaproksimasi).

I
1.
2.
3.

Setiap titik, garis, busur, dan lingkaran harus

ditempatkan secara tepat. CAD tidak dapat melukis
secara tepat jika Anda tidak dapat memberitahu
program di mana Anda ingin menempatkan elemen

Mengetahui kapan menarik garis sejajar atau tegak

lurus terhadap garis lain merupakan bagian penting
pada konstruksi geometri.

gambarnya.

Kecuali juru gambarnya mengetahui dasar-dasar

konstruksi geometri, akan sulit menciptakan suatu

Keunggulan yang diberikan CAD datam konstruksi

geometri ialah ketelitian gambar. Hanya juru

gambar dengan menggunakan alaralat gambar atau

gambar yang mengetahui di mana titik, garis, busur,

pun CAD.

PERTANYAAN TINJAUAN
Apa sajakah keempat penampang kerucut itu dan
bagaimana penampang tersebut dipotong dari

garis mendatar melalui perpotongan garis-garis

sebuah kerucut?

perpotongan ini.

Bagaimana Anda dapat membagi garis ke dalam

bagian-bagian yang sama? Ruang menjadi bagianbagian yang sama?
Berapa banyak cara busur menyinggung satu garis?

tersebut. Akhimya, lukislah satu garis tegak melalui

6.

Lukislah persegi, segienam, dan segidelapan teratur

sehingga jarak dari sisi-ke-sisi 2 inci.

7.

Buatlah daftar metode yang berbeda untuk melukis

pendekatan (aproksimasi) sebuah elips. pilih salah

Dua garis? Garis dan busur? Dua busur? Lukislah

4.
5.

contoh masing-masing.

satu dan lukislah elips dengan diameter mayor 6

Lukislah segitiga samakaki, segitiga siku-siku, dan

inci dan diameter minor 3 inci.

segitiga sama sisi.

Dengan mengetahui satu garis, lukislah garis lain
(1) yang sejajar dengan garis pertama, (2) tegak
lurus terhadap garis pertama. Kemudian lukislah

8.

Peragakanlah cara-cara untuk melukis satu garis

yang sejajar dengan garis yang diketahui dengan
hanya menggunakan pensil, segitiga, dan penggarisdatar.

TSOAL.SOAL KONSTRUKST GEOMETRI

Konstruksi geometri horus dilokukon secoro
songot teliti, dengon menggunokon pensil
keros (2H hinggo 4H) dengon ujung yong

ponjong, runcing, bentuk kerucut. Lukis goris

yong diketohui don yong diinginkon don

tebolnyo menengoh, serto lukisloh goris-goris

'telerep rnsnq up8uep us{r]ed '(u17'p 'rqg tuqtl)

ueSuel apotetu ueleunSSuatu ue8uap urzl eures ntes

Sf tnpns lenqrrleru 3ue,(

sr.re8 np rJEIrEqueD 0I',

'(q8I','rqC leqrl)

tDoS

rnqesrel

srre8 e>1 rur S Iltlt rrep snrnl {e8el srre? IIrcl uep 'lul
sueS uep ruru g'E, ryrufes g )trlr] uclrupuv'(c8t t 'rqC
teqll) 1ul Iltrl rnleleru sn:n1 1e8e1 sue8 lunq uep 'D IrEp
rutu 79 lereles tnqesral sue8 epud d {lllt qllld 'ruur }8
e,(u8uefued 3uu,{

gg

Suurur sr-re8

{rtll

'e^utnpns

lDoS

qulrequeC 6',

e8r1e1 rnpleur uerel8uq qenqes qelrpqrue8 uep '(97'7 uep

', 'rqD leqll) uru gtr' PIu>I nles uep ruur 99 esnuelodrq
r{llrueru 8ue( n4s-n1rs e8nr8es qulr?qrueg g', tDoS

uep '(0I', 'rq9 teql) lnqesrol lnpns enp-r8eg 'J lp

lecund ue8uep lnpns Sueruquos q"lruqueC Z'F toos
'(89't 'rqD tuqll) lnqasrel sr:e8 qelenp-r8eq uep ruur gg
e,{u8uelued 3uu,(

'99't xqg

6y

Suunu sue3 gelrqrueC

I',

tDoS

opod uotlynfunltp nwoyad loos lodwaay

'ru,

opolauj uDouop

urlounuJ Dpuv ua+srso'Drposja+ ujolsls n+os o),lll

're+nduJol )1uoro uje+sls losoq uorooqos opod
uollDsoloslp oonf +odop !ul loos-lDos 'LunLln
+oilseq lul qoq urolop loos lo^uoq ouorD)
'lul qoq urDlDp uo)4uoqlp ouDA
r.,lo+uoc rDoDqleq uoouep Ddnles ouoA oroc
uoouep rslnl+suol onLues orxD+n I|+r+-ll+l+ ,n.lnq
Ueg 'uoI6uDue^uor! 6uoA uol;druoued uolllsoq
-6ueur uop 'oAuiosoqrosoqes OuoA 1oo;uot-u
uo0uep lDos uollfolueu In+un 'olpes]e+
OuoA Ouonl ull0uni! lloqos uD),lounOOuoLU
o60ulr..les uol),llr.xopes loos do!+es +Dng
(re+eurlllLu uop lourlsop uolo^!Ie uo)+DdopuouJ
In+un Luolop uDdep Induros +oqrl) ').1u+eu
uornln eI lu! lDos-loos rsreAU06ueur 1n1un
Dpuv D+uluoLU olos ur),l6unlu opuv ue+srsv
'Iu+ou.r
ule+sls
iloqrp lDos IDAuog
uornln
'llqurDlp +odop oruos ouol
sotol opod sIn[p 6uo^ uop 68'7-69'7 rq3 uDp
Llrlldlp 6uo^ lDos-iDos upouop UDL{oquJo} so.Uo)
'(uDllonseslp ouDA) z-vv sD+le) no+o 'gg'7
rqe DpDd uD)t4nlun+lp ouo^ rpedes 'uDlODq
+oduo lpoluoLu loDqlp OuoA (u:olop uodep
lndrrJos +DLlll) Z-V sD+ro) uDIounO '+nllroq
loos-loos uop opuv so6n+-so0n+ opDd
't'7S opDd uDlsotolp ouoA g:edes

f, pos

'e,(utesnd re8eqas tpel nural-1qr1 ue8uap

urelep-uem18ull r&UequBC'{pp uss upud mueueq snrtq
lnqasret rfeq-sueg '(01't 'rq9 leqrl) c,(uuelep-tnpns
e8r1e1 qelenp-Feq,'Glt'rqg leql) tulu E9 uup 'tutu S8
'ruur 9L rsrs-rsrs uufuap uirtt3es qpuquleD [, tDoS
'(aLt'P
= x uu8uap'x lerpun{ uu8uep

'rqC tuqD

uo),llosolos! p In+un snsnL.Dl oos-loos r.llllurer.! D[os

sUoO uop )41+l+ uo).llnlunl 'rslnr+suol sUDO-sUoO

sndoL,l uoouof 'snloLl +D6uos orocos lqni+suol

ruBq ue{npnpel e1 u.(uqnredes ue>lquputd

uep'

'Z'l

Surpueqas 3uu,( uerBeq-uer8eq rpefueu rur stre8 r8tq

u?p ruru 19 e,(u8uelued 3ue,( sue8 qelrequreC g', lDoS

'(ELW'rq1 teqg) 6:9:9 uu8urpueq:ed ue8uep

Suequrreq 8ue,( uer8eq e8rl rpe[ueu rur sue8 t8uq uep
urru 76 u,(u8uefwd 8uu,( 66 sue8 qelrequeC S', lDoS

'(gt't 'rqg 1eq11) relefas-sue8 apoleur ue8uep uures 8ue,{

uer8rq e8rt pefuaur rur sue8 r8eq uep uru gg e,(uBuefuud
'r8eq-eq8ueI

ueleunSSuau
8ue,( ;711 srre8 ryre1
uu8uap euus 8ue,( uer3uq ururl rpulueu rur sue8 rSeq uup
uru
e,{u8uufued 3uu,(
slre8 qlrequeg
loos
96
g3 sFeB Fep H9 qurules uep

,',

)l

'(eg', 'rqg reqrl) lnqas.rer

g3 uu8uep rufelas 8ue.{ srre3 qepuqrueC 'rutu Zt = Hg

leruf de83ue uep g3 Sur.rru srru8 qul.requeg

'rqc

'(t I't

lsqll) C Ip

'(uB{.rnsas!p)

Zly

lielP-

Z-y

ssuey'lrlaruoe5 Is{nrfsuox

b.v-rn

l*os)!@

le[ )rN)]l dvahrve

*___
132

BAB

KONSTRUKSI GEOMETRI

Soal 4.11 Tarik dua garis yang membuat sudut 33'16'

satu sama lain dengan metode sinus (lihat Gbr. 4.21b).
Periksa dengan busur derajat.

Soal 1.12 Gambarlah segitiga sama sisi yang memiliki

sisi 63,5 mm (lihat Gbr. 4.22a). Bagi-dualah sudur
dalamnya (lihat Gbr. 4.10). Gambarlah lingkarandalamnya dengan menggunakan titik potong garisbaginya sebagai pusat.

Soal 1.13 Gambarlah garis miring TU yang panjangnya

55 mm, dan kemudian lukis persegi dengan TU sebagai
sisi yang diketahui (lihat Gbr. 4.23a).
Soal 4.14 Gambarlah lingkaran berdiameter 54 mm
(halus); gambarlah persegi di dalam lingkaran dan di
luar lingkaran tersebut (lihat Gbr. 4.23c dan 4.23d).
Soal 1.15 Gambarlah lingkaran berdiameter 65 mm
(halus). Carilah titik sudut segilima beraturan (lihat Gbr.
4.24a), dan hubungkan titik-titik sudut ini untuk membentuk bintang lima.

Soal 4.16 Gambarlah lingkaran berdiameter 65 mm

(halus). Gambarlah segienam di dalam lingkaran tersebut
(lihat Gbr. 4.25b), di luar lingkaran tersebut (lihat Gbr.
4.26d\.

Soal 4-17 Gambariah persegi (halus) dengan sisi 63,5

mm (lihat Gbr. 4.23b), dan gambarlah segidelapan di
dalamnya (Lihat Gbr. 4.28b).
Soal 4.18 Gambarlah segitiga yang serupa dengan
segitiga pada Gbr. 4.29a, dengan sisi-sisi 50 mm, 38
mm. dan 73 mm. Pindahkan segitiga ini ke kedudukan
baru dan putar 180' yang serupa dengan yang di Gbr.
4.29b. Periksa dengan metode titik-cocok ($4.29).
Soal 4.19 Di tengah-tengah halaman kertas, gambarlah
persegi panjang dengan lebar 88 mm dan tinggi 61 mm.
Tunjukkanlah konstruksi untuk memperkecil persegi
panjang ini pertama menjadi lebar 70 mm dan kemudian
menjadi lebar 58 mm.
Soal 4.20 Tentukan tiga titik (yang mirip dengan ketiga
titik pada Gl:r. 4.32a), dan gambarlah segitiga melalui
ketiga titik ini.
Soal 4.21 Gambarlah lingkaran berdiameter 58 mm.
Andaikan titik S berada pada sisi kiri lingkaran dan
tariklah garis singgung yang melalui titik ini (lihat Gbr.
4.34a). Andaikan titik T di kanan lingkaran 50 mm dari
pusatnya. Tarikiah dua garis singgung terhadap lingkzLran

Soal 4.24 Tarik garis tegak VW 33 mm dari sisi kiri

halaman kertas Anda. Andaikan titik P 44 mm lebih
jauh ke kanan dan 25 mm dari atas halaman kertas.
Lukislah lingkaran berdiameter 56 mm melalui P.
menyinggung

VW (lihat Gbr.

Soal 4.25 Tarik garis tegak XY 35 mm dari sisi kiri

halaman kertas Anda. Andaikan titik P 44 lebih jauh ke
kanan dan 25 dari atas halaman keftas. Andaikan titik Q
pada garis XY dan 50 mm dari titik P. Lukislah lingkaran
melalui P dan menyinggung XY di Q (lihat Gbr. 4.36b).

Soal 1.26 Gambarlah lingkaran berdiarneter 64 mm

dengan pusat C yang l6 mm ke kiri pertengah halaman
kertas. Andaikan titik P di kanan bawah dan 60o mm
dari C. Lukislah busur dengan jari-jari 25 mm melalui
P dan menyinggung lingkriran tersebut (lihat Gbr. 4.36c).

Soal 1.27 Tarik garis tegak dan garis mendatar, yang

panjangnya masing-masing 65 rnm (lihat Gbr. 4.37,
bagian I). Lukislah busur dengan jari-jari 38 mm,
menyinggung ke kedua garis tersebut.
Soal 4.28 Tariklah garis mendatar 20 mm dari bawah
halaman kertas Anda. Pilihlah satu titik pada garis
tersebut sejauh 50 mm dari sisi kiri halaman kertas, dan
melalui titik ini tarik garis ke arah atas dan miring ke
kanan dengan sudut 60o terhadap tepi bawah kertas.
Lukislah busur dengan jari-jari 35 mm masing-masing
pada sudut tumpul dan sudut lancip yang menyinggung
kedua garis tersebut (lihat Gbr. 4.38).

Soal 4.29 Tariklah dua garis yang saling berpotongan

pada sudut 60o satu sama lain yang serupa dengan yang
ditunjukkan pada Gbr. 4.38a. Andaikan titik P pada satu
garis yang berjarak 45 mm dari titik potong kedua garis
tadi. Lukislah busur singgung terhadap kedua garis
tersebut dengan satu titik singgung berada di P (lihat
Gbr. 4.33)

Soal 4.30 Tariklah garis tegak AB yang berjarak 32 mm

dari sisi kiri halaman kertas Anda. Lukislah busur berjarijari 42 mm dengan pusatnya di satu titik yang 75 mm ke
kanan garis dan di bagian kanan bawah halaman kertas.
Lukislah busur berjari-jari 25 mm yang menyinggung

AB dan busur pertama (lihat Gbr. 4.39).

Soal 4-31 Dengan pusat 20 mm dari bawah halaman
kertas Anda dan terpisah 86 mm, lukislah busur yang
masing-masing berjari-jari 44 mm dan 24 mm. Lukislah
busur yang berjari-jari 32 mm menyinggung kedua busur

yang melalui titik ini.

sebelumnya (lihat Gbr. 4.40).

Soal 4,22 Gambarlah garis mendatar di tengah-tengah

kertas Anda. Kemudian lukislah dua lingkaran yang
masing-masing berdiameter 50 mm dan 38 mm, dengan

Soal

pusat yang terpisah sejarak 54 mm. Tentukanlah tempat

lingkaran ini sehingga konstruksi dapat dilakukan di

bagian tengah kertas. Lukislah garis singgung "sabuk-

terbuka" terhadap lingkaran-lingkaran

ini (lihat

Gbr.

4.35a).

Soal 4.23 Lakukan hal yang sama sepefii Soal 4.21

kecuali yang ditarik ialah garis singgung "sabuk-silang"

(lihat Gbr. 4.35b).

4.36a).

4.j2 Lukislah dua lingkaran seperti pada Soal 4.22.

Lukislah busur berjari-jari 70 mm menyinggung sisi atas
lingkaran, dan lingkarannya berada di satu sisi busur
(lihat Gbr. 4.41a). Lukislah busur yang berjari-jari 50
mm menyinggung kedua lingkaran tetapi lingkarannya
berada di sebelah-menyebelah busurnya (lihat Gbr.
4.41b).
Soal 1-33 Tariklah dua garis miring sejajar yang terpisah
sejauh 45 mm. Pilihlah satu titik pada setiap garis dan
hubungkan keduanya dengan kurva ogee yang menyinggung kedua garis sejajar tersebut (lihat Gbr. 4.43a).

'un,{y ueBual (0S', IBoS)

@

'e[ns uu.re13ur1
-qe8uelas 3ue( seru ue3uepued srlnlrp dn1n3 (g9'tr.
'rq9 tpqrl) ruur SZ uulef-1eru[ ueSuap uup 'u,(u8ueluud

ururrg 'turu 0g releuelpreq 3ue,( ueuE{-sIrIeq

qtllenq rur srn:3 epud upp '-retepuau quiuel srre8 qpl{rret

'?puv s?ue{ uuuepq qe3ua1-qe6uet rnlpler11

'(Zg't :qC
ue8uep

1uqr1) ur::alnd derles

qntnl rqnulueur uep uul urn;e[

gr't

uru

tDoS

97 n[e1

>1e:e? qe:e ue8uep

ueup,^Aepeq ?ue,( qere urulep 1ero8.req 8ue,( lurt ueiuep

seperurqrrv le.rrds qe1sr1n1 'qntn1 rrSeqes upuv srue)1
uuupleq qu8ual-qe8ual ueleunS6ueur ueSueq gb', lDoS

.19',tr

':qg

eped

ue11nfuntrp 8ue,( epolour nles rlplus upIEunD 'e,(utottursn

re8uqas sr:u8 unpel eped uence ue8uap uup d rnpteu
Etus eloq;edrq qlsqn'I IpEl relepuetu sueB suln

rIE{
'sed Jrun) (gg'tr 1eo5)
@

1p rtu 8 uep 1eie1 suei ueuu>1 qErE eI ulu 9l d lult

uu{rupuv'suilel ur{ rsrs rp le8st sne8 uup 'upr"rv s?ue\
lulap rp retupueur srre8 qep1r.rrl ,r', tDoS
upurplur1 rdel

'eAulolurrsp

e8nlue1sr1n1 '(q09't'rqg teqrl) Luru gg lereles qesrd:ar

3ue( snlog uep ruur E1 u,(u8ueluud 3ue,( re]upueu

Suetull nquns uu8uep eloqradrq qEIsr{n^I r', lDoS
'tnqasJet e,un1 epud

qEILteJ '(gtg ,

Irll

uulrqures uAulrypas

'.IqC luqll) slrrtlarrp uep uur

utp leiet nqruns uu3uap uloqered qelsrlnl

a I snlri.t
Zt', lDoS

'(gE't ':qC reqrl) e,(uuu:rdruuq sdrle qelsqnl uEF

'Sg't FoS epud t1:edas nquns-nqruns :11.re1- I7t lDoS

'(qzs't 'rqD
t >lurr^r I

'uulseBntrp

Sueueru rlunJe) e,(uueletuc uup uern{n ue18ue1rg

'01 , 'rqC eped un,(e ue8uel qelsrlnl '(uulrunsesrp)
Z-V seuey ueluunSSueur ue8uaq S', tDoS
'uelseinlrp

Z-tV

nut

Suuurau rlen)e{ e,{uuelelec uup e(uuulnln

ue>18ue1rg

nul

ZJV

'.rqD epud snd rrunr{ qelreqrueS '(uuryensestp

'69',

8ue(;

Z-V seue) ueleunSSueu ue8ueq ZS', lDoS

'(q99't rqc
teqrt) uru ng \:r-l-I;r-l ueSuep ueru18ur1 rnsnq Sueluudas
rp 3urpur1e38uau 8ue,{ tuu 8e relaur?rpieq uu;e13ur1
qelo uur,llrsullrp SuuI proplrsodrq q?lsr1n'I Ig', lDoS

'(99't rqD
uur trg gef-gef ue8uep uerelSuq .rnsnq ?ueluedes
rp SurpurlaSSueru 8uu.( urru 8t leleruurplrq uere>13ur1

1eqr1)

qelo ue{[rseqrp 3ue{ prollrsrde qutsr{n-I 0S', loos

'(S9't 'rqg leqrl) relupusu sue8
8uuluedas rp SurpurleSSuaru 3uu.( rulu 0L relauErpreq uP
-:t13ury qelo ue)lrs?qrp 8uu.( proprs qelsDln'I 6r', tDoS

'(ptg'f 'rqC IEqII) utu 0Z

raleruurpreq Surl uerelSurl ]nlo^ur qelsptn-I gt't lDoS
'(qtg'f

'rqg tuqtt) urnr 9i

rsts ueSuep rsIS uures u8rlr8es tnlo^ur rlulsr411

l7f

tDoS

tBqrl

uru;Soleprud epoleru ue3uep sdrle qelsqnl uup '6t t

leog uped ruedes rseSr.rluol retatuerp \tlEL 0r', lDoS
'ucrpunl der1a.
upud 1up ururl u,{utrlrpes qrlrreJ '(TE't rqg luqry) 3ur
-.rtu-ue;u13ur1 sdrle qeysrlnl 'seuel qp^\eq rdal ue8uap

o69 epud ruu 0L relaruurp uep 'Jelupuour Elecas ruru

88 relaruerp {uEI 'upuv suel ueurelur{ urqe8uelrad rp

ue8uolodtaq 8ue( rse8nluol raleqielp

'(ezg

rqg

1eqr1) ue.r8o1e1e.red

l1.r.rcL

6t'p loos

apolau ue8uap sdrla srynr

uep 'Et'p po5 epud nqruns-nqrirns q?lsrln-I

gt',

tDoS

'(og

'JqD teqq) srruesuo{-ueru18ur1 apotau ue8uep sdqa sr1n1

uep

'gt',

leog eped nquns-nquns WlsHn.I

47

tDoS

'(or

'rqC leqt) Suutuq-e13ue[ epo]eu ue8uep sdqa qEISrIni

uup 'gt'7 1eo5 uped nqurns-nquns qelsr{n-I gt', lDoS

'(8t't :qD leqii) uurpun{ durtas epud {ltll Bturl e{utr1rp.::

rue8uop snr{oJ apoleu uu8uap sdrle qelsrgnl 'puv seu:t:
uuueleq ueqe3ueped rp e,(uue8uolofued ue8uap 'uu
y9 e,(u8uufuud 3ue,( .lourru nquns uup (rulpuelu) turu
391 e,(u8ueluud 8ue,(:o,{stu nqiuns qut{uel S'f loos
'(zt tr

luqrl) 'srJur8 pl?ces uu-lntu:.

-rp 8uutr 3uultrud uu8uep uul3urpueq uep Jnsnq 3ur[ur:;

epud uurelrad uetelec

'(rgt't

qe13un1g

usp

est't 'rqg

ue8uep rur rnsnq Suelued

8ue(

;g

urr,u

qetFuJ'

rref-r:ufteq rnsng

leqrl) apoleur f,nf

006 lnpns

dnleruau

qelsrlrl-Lt'f

lDoS

ee[ )rN)]l dvsr^rve

I34

BAB

KoNSTRUKSI GEoMETRI

t?t

(soat 4.54) Jangka Tanduk.

(soal 4,57) coran penggantung poros.

SEBENARNYA (CARI SEDIK|TNYA

IO TITIK PADA SETIAP KUADRAN)

4.55) Kam Khusus.

2x

lt0
f
@

(Soal 4.56) Ikatan Ketel.

Soal 4.54 Dengan menggunakan Kertas A-2 atau A4-2

(disesuaikan), lukislah jangka tanduk pada Gbr. 4.11.
Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali memang

(Soat 4.58) Ttras penukar.

Soal 4.56 Dengan menggunakan Kertas A-2 atau A4-2,

lukislah ikatan ketel pada Gbr. 4.73. Hilangkan ukuran
dan catatannya kecuali memang ditugaskan.

Soal 4.57 Dengan menggunakan kertas A-2 atat A4-2

(disesuaikan), lukislah coran penggantung poros pada
Gbr.4.74 Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali

ditugaskan.

memang ditugaskan.

Soal 4.55 Dengan menggunakan Kertas A-2 atau A.42 (disesuaikan), lukislah kam khusus pada Gbr. 4.72.
Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali memang

Soal 4.58 Dengan menggunakan Kertas A-2 atat A4-2

(disesuaikan), gambarlah ruas penukar pada Gbr. 4.75.
Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali memang

ditugaskan.

ditugaskan.

'uIsPBnlrp Suerueru

rlence{ u,(uueletec uep uernln ue>18ue1rg '08't 'rqg

Eped Eretue{ ndtuul uu8uurd qul.requ-re8 '(uulensesrp.;

Z-lY

nBle

Z-Y seue) uB{eun8Sueur uuBuaq

$'f

tDoS

'uelseBntrp

'uelseBntrp

Sueruau rlunce{ u,(uuelelec uep uern{n uuq8uzllll

'gL't :qD eped rBrB ue8uel qupequu8 '(ue4ensesrp)

Z-ly fiew Z-V suue) ue>1eun83ueur ueSueq 69', tDoS

Sueueu rlenJe{ e.{uuetulec uep uuJn{n uelSuupg

'6L'b'qJ

z-lY

rE1P.

Eped snsnq{ S-rcun{ qegeqrue8 '(uuryensasrp)

Z-V s?Ue)I ueleunSSuaur uuSueq zg'? tDos

'serd utsalttr rBss( (I9'? InoS)

!AE@

'uelseBnlrp

Sueueru rlunce{ uelulec uep uern{n uu13ue1rg

'81,', 'rq9 eped sard urseu rusup qelruqure8 '(ueltunsasrp)

Z-ly Nw Z-V seue)

ueleunSSueu ue8uaq

D',

tDoS

'ue>lsESruIP

Suuueur IlBnco>I uBlelBJ uep uernln ue13ue1rg

'LL't'tqg eped ynlueq Ior sanl qepeqruu8 '(ue:ltunsesrp)
Z-lV nep Z-V s?ue)I ueluunSSuaur ueSueq 0g', tDoS

'Braura){

ndruul

ue8ug.rld

(9'} IBoS)

'snsnq)I S-rruny (29', IBoS)

'{nfua{

IoU

wr\I (09't IeoS)

@
09

9e

t )lN)3r dvshrvg

IF.I

SKETSA TEKNIK

DAN PENGURAIAN

BENTUK
TUJUAN

Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1. Membaca jenis sketsa apapun dan memahami benda yang digambar-

kan oleh sketsa tersebut.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menciptakan sketsa benda dua- atau tiga-dimensi dengan menggunakan metode pensketsaan yang benar.
Memperagakan bagaimana mensketsa garis sejajar, tegak lurus, dan
garis yang beriarak sama.
Memperagakan bagaimana mensketsa lingkaran, busur dengan diameter yang diketahui.
Memperagakan bagaimana memperkirakan dan membandingkan
ukuran benda dengan menggunakan pensil dan panjang tangan.
Mensketsa benda menurut skala dengan menggunakan media gambar
berkisi.
Mempersiapkan sketsa benda yang akan digambar dengan menggunakan CAD dengan menunjukkan semua garis singgung, pusat, dan
ukuran.

8.
9.

Mensketsa benda pada kertas kisi isometrik.

Mensketsa pandangan utama gambar ortografik dalam orientasi dan
penyebarisan yang sesuai.

10. Menunjukkan

contoh-contoh penggunaan yang benar dari huruf garis-

garis sketsa.

11.

Menguraikan perbedaan antara sketsa dan gambar.

3uu,( e,(uue8ueqrurred urelep Bslo{srp e,{usnreqes

epueq-Epueg 'ule{sJeq tenqlp {epu u,(ueserq usto{S

v'lv)s

7'9

'(St'E-O'E $$ teql) tu4adstad

nelu' 3 ur.rnu' ( quq auo sr) 4!q a u o u o vlp B sle{s qolo
Sursetu-Surseu 'ueSuepued ruES tuplup lerlod ruedes

uullnlunlrp u8nl ludep e,{uepueq 'p7'g u33uq

qt'g 'rqC

upud unplniunlrp 8ue,( tyede5 '(91'g

-tI'g$$) uelnpedrp 3uu,( uu8uepued qelo ue>Ilernlp

e,(trepueq'(et'E rqC) >1nurefeur ue8uupued rs1e,(ord
eped 'Jepuuls rs1e,{ord sruelludrue IJEp nles uu8uep
uemnsesreq rtdruuq lnqesJol ?sle{s {nlueq 'ISuauIIp
t?nqlp {Iu{4 Bslo{s euaJu)
-u8r1 epueq-epueq >lnlun

vsrl)s slNlr-slNlr e'9r

'JIlsBId-srBI

uep IJEod 1ur4-sndeq8ued enp uelue.restp 'eures

-{es Bru3es lenqrp 8ue.{ Bslo{s {ntu3 '(g'S 'rqC)
uulur8urrp 8ue,( sue8 1eqel uE{lISEqBueu 1n1un
tpltpes Sunln uellndunt 'Suolod-Suuprq sue8 uep
'1edu4 1et srreS-srre8 '1eduq suuS-suu8 1n1u11
'ue8uuluedred srru8 uep 'uernln srru8 'nqruns sue8
'lnJnJe) >InlueqJeq
1n1un Surcunr Sunln uu{Bung
e,{u8unfn u88urq tut ltsued tnur uup 'reqrue8
'ue8uel BSteIS {nlun ueleunSrp
lrsued uuluung
U nEtE gg ryedes '{eunl IISued
e,{u>yuqes

'(92'g lqC leqt1) ryrteuosl Bste{s lnlun Plposrel

slre8req {IJleIuosI seuoy ('reqrue8 tulu uu8uep

requeSrp e8nl ledup qotuoc ISI{-lsH uerequal)
'e.(usute rp uulteduretlp Suef c.(uquc-snqruel
uBJEqruel Inleletu suqel ledruei 3uef 'qoluoo
ISI{-lsH uBJEque[ tlelo Ieueslp eles urlSunur
soyod rq1u1 suo{ ue3uep Esta>ls n{ng

'Q's

'rqg) ruueq Suuf ue8uzqurued uuluequgedrueru

BtlI uu{qupnueu uBDIIIUep 3ue.( segey 'UDIUBJBSIp
rcur red r8asrad 0l nele '8 'E '? ue8uep seua)

'nlueq srrcS-srm8 eduet >peq dnlnc usle{sueu ludep

rypn 3uu,( Sueroeses 1n1un u,(usnsmpl 'nlueqtueru
ledup ryger8 seue) 'ueluun8rp 8ur-res usle1s nlnq
nulu IrJ?{ srln} n>Inq 'g1at 8uu,( uetelu3 unlqnlnqlp

ruelep 3ue,{ leroo-1uJoc nEtB JBSB{ 3uu,( seqeq

..ue8uel Esto>1s,, qeIIlsI

requu8 Iirureq

>1upt1

'uqBunu

]udeles uep Brues{eses ue{n{ulrp qlsruEq pdurerel

ufte1ed nutu 'rslu>Iet '{1tr{ol euelres e.nud upude>1

srsred uep Surlued ISBLUJoJUI uu>pedue,(ueu {nlun
ue{pns{Brurp 3ue,( es1e1s '1eqrd urel rq 'de13ue1
-{Bt uup rusel e,(u1u;rs eles utlSunru IEJo urcrn
quqruuued {ntun ueIn>Iepp 3ue,{ selSurr usto{S
'e,(uueuunSSued pnsleru uped Sunluu8rel esle>ls
epud uelqnlnqrp 8ue,( ueeu-rnduresel tu13ur1

'usle{s rnluleru uultudruusrp u.(uesurq

Sueyq 3ue,{ ruque8 nele {BSnJ 3ue,( utseut ueuelo
uerlueSSued ue8uulnSSuuued nulu urusep ueqeqrued
Suutuel rsulruoJul 'esla{s uenlueq ue8uep IBpBuIau

8uu,( iemu ue1!u1 ue>ln{ellp tunleqes BIE{sraq

requu8 uDIDIBIoIU IEInu ulusopued e4l euncred
Suunqret ledup n11e16'lnqosJel uuresela,(ued
re8eqreq erutue Ip lenqrp ludep ueqqrd eS3urqes
rdepuqrp 3ue,{ qepseu ntens {ntun uerusele,(ued

ruSuqraq uB{snIUnJeIu {n}un sltuouo{e uep

'B{ereu
JII{oJe 3ue,( u"rec uu>1edruau ueeslo{suod
uusu8e8 lpleJuetu uup uu.rrlrd unsn.(ueu ruulep
uresepued ered r8uq rcllureq te8ues ue8uul eslels

)rN)fr vstf)s t'9r

'lsueullpjDnp uoo>';nurled opod puaur;p
-oOIt opueq uo>ll{oriueu DUDuJlDBoq rolDloq
In+un IlDq loouos ouo^ oroc uolodnlelU
uooslelsuad 'llueia Dlo)os Ds+a$ +pnquJoui

lodop

roquo8

4op11 6uoA

opodlrop +odec r.ltqat

pdop Suges6y3 nop

uo).llosopAuor.u

sDiJoI lp olreleq urnloqos uoloseleAued os+em

-ueuu 6uoA roquo6 nlnf tlt1lo OV3 no+o sDjJeI
;nqr.uo6 uo;oseleAued 4ryun unlo{otod lo6oqs
gs0unl;eq uoID IlDq uo6uep roquro6lp 6uoA
Ds+eIS 's>1e1duo4 6uoA opueq uololdlcueu
In+un ryffi ,.6UOd:ubl$quro$6rjed
J.lp4oro O.rocas

sasord uo>louocualauJ In+un 41oq iobuos 6uoA

proc uolDdnleur uoos+a4susd' gp.sp,l6,q xDpl+

lou t1oluolng .,o+o4 uonqli lopureq toqu:o6

q.o-nqes- oaqDq uoloioBus,uu,bun>1, nu13

'CVj uosuep no+Dr sCI+]s)+ $'po$r,}oquoo

-3ued uup 'se].te{ 'ysuad ue>lqnlnqtuau u,(ueq rut

usle{s p,{\I{Eq quler uu8uei us1e1s uuir-r83une{ nlS

DsotlDqueJ)'ulDsap Ulli tlJOlsP'lJip,i : :plCISouo

uo41so41uhr'r.rot8uaru, 4nlun

uep ue8uedul Ip tenqlp este{s BIIqedy 'snduq

VSIf)S NVHVS Z'9'

'reuaq Suef sr.ru8 1eqa1 uep'ueselelel'ue8uequrred
epud uurteq-red uu8uep uep eues{es uu8uep tenq
-rp snreq ue8uet Bste>ls 'l'E 'rqg epud ue11n[un1
-rp 3ue.{ tuedes 'u,{u4rcqe5 'u.(ueped uu{Iroqlp
3ue,{ u,(udn BpB {pplt e,(uledrua u,{truu>1n1e1eru

uo6uap uosp0o0
+Ddoc 6uDA

o:oc

uplodnJor.ri :upr>$lalsuad

uodoqsred r-uotop lsueuugp-oOr1 Dpueq-ppueq

uo4lonslnureur In+un louloJ sasotd uolod

-ruotr.: uoosla>1sue6 6y3 undnoul louolslporl
roquro0 nrnf qelo losonllp snloq 6uoA Dullued
Oullod 6uoi uolldulDro+ol n+DS tlolos UDI
-odnleu lonses ouod,uo lelsuedr,:ol*p.ojD3

:[Yll

NlS'.NVlVUn

)nIN3g NVIV.UfISNiId, NV(l XfN)eI vSllXS S 8V{ ,l{81

Lel )rN)rr dvsl^vg

PENGURAIAN BENTUK

--r_- -

\q
.:fElf,

Gagasan yang
Cemerlang Sering Berawal dari
Sketsa yang Dibuat pada Selembar

I@

Kertas. Seizin ANATech, Inc.

RUNCING-DAN HITAM
(GARIS UKURAN, PERPANJANGAN

SEDIKIT TUMPUL-DAN HITAM

(GARIS TAMPAK

Sketsa pada Kertas Grafik.

benar setepat mungkin, dengan mata. Akan tetapi,

kertas berkisi telah memberikan skala (dengan
menghitung kotak perseginya) yang dapat diguna-

kan untuk membantu kita mensketsa

@@

ujungPensil

pada

perimbangan yang benar. Ukuran sketsa benarbenar bebas, yang tergantung pada kekompleksan
benda dan ukuran kertas yang tersedia. Benda kecil
sering disketsa lebih besar untuk menunjukkan
rinciannya secara jelas.

I5.5 CARA

& BIDANG POTONG)

MENGGARIS

Perbedaan utama antara gambar yang menggunakan

alat gambar dan sketsa tangan terletak pada karakter

atau teknik garisnya. Garis sketsa tangan tidak

diharapkan selurus dan seseragam garis-garis yang

dibuat dengan alat-alat gambar. Kalau keefektifan

garis yang dibuat dengan alat gambar terletak pada
keseragamannya yang tepat, mutu garis sketsa
terletak pada kebebasan dan keberagamannya (Gbr.
5.5 dan 5.7).
Garis konvensional yang dibuat dengan alat
gambar dan tangan ditunjukkan pada Gbr. 5.6. Garis
bantu tangan berupa garis yang sangat halus, kasar
dengan beberapa tarikan yang tumpang-tindih.
Semua garis lain harus tebal dan rapi. Perjelas
ujung-ujung garis gores, dan pertahankan kontras

rqD)

'(8's

'es1a15sg.re3-s!r*C

uBBuEIeBred uup ue[>1ure8 ue8uep qe,&\eq I{erB

e>1 1e8e1 srreS-srre8 {FBJ '(t'g 'rqg) rctues uup

suqeq 3ue.( ue8uel-uep-uu8uele3;ed lere8 ue8uep
UBUe>I

e{ Irl{

IJup Jetepuetu sue8

ryru;'{IJBtIp

ue>Iu

Suef sue8 ue8uep smnl qu8q EJDI-Errx uep 'e(u

-3unln 3uz1u1eq Ip ,,i I erD{-urDI 'efuesurq guedes

upuy psued 3ue8e6 'Juuaq ereJes u,(ulenqrueru

releleq snJeq epuv 'snrn1 sr.re8 edrueq tudrunlrp
rurzul 3ue,( es1e1s eped sueS;useq uer8eqes Bueft)

sndnl sldve vsll)sNflN 9'9r

.*.^"-.;;"-r*-;1

f
r-;",;*;. -l
n8nns stllve
NVoNVINVdU]d SII]V9

)VdtAVDVl SIdVS

'e,(usnsnq;1 'suu8 sruel-sruel pqel ureluu uulu1 8ue.(

NVUn)n Srdv9

'srdn ue8uelued:ed srre8 uup uern{n srre8'nqruns

sue8 l1edurup1e1 sue8 lunq uep 'loluoueu seleluap
(auqtno) ue8eq eSSurqas Iuqet 1eduu1-srre8 lenq

'rp8al s;.rzg {lruual

)vdt^Vl stdve

I @@

N1NVB SIUVE
rlLl),jo ),!!+li

Dpod

rt

uD)r+oLlred-'

'sg.reg ue8ugpu*qrrd

NVeNVI VSll)S StUVa

.]V8I^IV9 -L\flV NV9N]C SI'JV9

xulupuew
'snilnt

)vdro

slrec {lmuel I
@

ralvNlr\ HVonN HlEll-NV9Nn8ti']VS HllO

HVEnvrc '(s) rtdrdls Nvll-ulil3) lxlrll

/vdlc

ll,\-)lv8tilI

(3)
'1s1e,(o.rd s;ua[-sJua1

-v

@
eNtalilA (c)

JrDldsilld (p)

)vctl

9NVdnlANlv!

slilve nwvc vcvill8 sndll

eNverdrc 9NV llsNld NwxnlNnNll^-)lv8 HlBll (q)

tdvll.L )v8r/\oul8 -Ll)lols-snalnl

NVCVTS

UV8I,\VE ]\flV NV9N]C IVNIO

nUlNlL\ V Vdn Nvrvdnallt"F Snilnl SIUV9 IA\rIVC VCVaJIS
ENVINVd]S NNINOX )VCII_IISN]d VCVd .LVNX gNVA NVENV9]d

9NV Sldve

Nw)nrNnNl^-)ndn8

(D)

,til-LlnoNos)v (q)

)NA]TVA NVENVCNVd

(O)

-_

6e1 )rN)fr dvswve

I4O

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

tangan Anda vang kaku dan luncurkan ujung jari

Anda di sepanjang tepi buku gambar atau papan

jepit, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.

5.10a.

Metode lain iaiah dengan menandai jaraknya pada

tepi karton atau secarik kertas dan memindahkan
jarak ini pada pada selang rerrenru (Gbr. 5.10b)l

kemudian menarik garis akhir melalui titik-titik

yang dipindahkan ini. Metode ketiga ialah dengan
memegang pensil seperti yang ditunjukkan pada
bagian bawah Gbr. 5.10b dan membuat tandaiarak

pada kertas pada selang tertentu dan dengan

memiringkan ujung pensilnya ke kertas. Semua
metode pemindahan jarak ini merupakan substitusi
untuk jangka-bagi dan banyak digunakan pada
pembuatan sketsa.

Menarik Garis Miring.

Untuk mencari titik-tengah garis AB (Gbr.

l0c), pegang pensil oleh tangan kiri Anda dengan
ibu jari mengukur setengah-jarak yang ditaksir.
Cobakan jarak ini di kiri kemudian di kanan hingga
5.

Garis miring dapat dibuat sesuai dalam hal arah

dengan garis mendatar dan tegak dengan menggeser

kedudukan terhadap kertas atau dengan sedikit

memutar kertasnya; jadi, garis-garis ini dapat ditarik
dengan gerak lazim yang sama (Gbr. 5.9).

Anda dapat menentukan pertengahannya dengan

ujung-ujung garis dengan

coba-coba dan tandai titik itu dengan C. Metode

lain ialah dengan menandai jarak AB pada tepi
secarik kertas dan kemudian melipat kertas tersebut
untuk membuat titik A dan B berimpit, dengan

tersebut. Ujung pensil harus menyentuh kertas

secara ringan, dengan setiap tarikan-baru mem-

.5.7

MENSKETSA LINGKARAN

DAN

BUSUR

Dalam mensketsa garis yang panjang, tandai

titik halus. Kemudian
gerakkan pensil maju-mundur di antara titik dengan
gerakan panjang, dengan selalu mempertahankan
mata Anda ke arah titik yang akan dituju oleh pensil

perbaiki cacat tarikan sebelumnya. Apabila lintasan

garis tersebut telah dibuat secukupnya, berikan
tekanan yang lebih kuat lagi. yang menggantikan
deretan garis coba-coba tadi dengan garis yang
jelas. Kemudian hapus sedikit garis tersebut dengan

demikian dapat menentukan titik C secara mudah.

Untuk mencari seperempat jaraknya, kertas yang
terlipat tadi dapat dilipat sekali lagi.

Lingkaran dan busur kecil dapat dengan mudah

disketsa dengan satu atau dua tarikan tanpa pembuatan kerangka pendahuluan.
Satu metode pensketsaan lingkaran yang lebih

jelas dan tebal, tetapi pada saat ini mata Anda harus

besar (Gbr. 5.11): pertama sketsa secara halus

persegi-luamya, tandai titik tengah sisi-sisinya, lukis

tertuju pada ujung pensil.

busur halus yang menyinggung sisi-sisi persegi tadi,

Metode mudah untuk membuat kerangka garis

mendatar dan tegak ialah memegang pensil dengan

dan kemudian lukis dengan tebal lingkaran

penghapus lunak dan tarik garis akhirnya secara

akhirnya.

@PembuatanKerangkaGarisMendataratauTegak.

t1..-,.u
l.@

(o) JARI

KAKU-MELUNCUR SEPANJANG TEPI

@sy--Q-'qry

yTF

-r-----F ffiN---* r

l-*

FNI*

GS#an

xnsng uE3{sual

mmlf

alvlnd
)t.Lu vdndls

9Nt)9Nr-ll)

)titr-)t-Lt-L

tnl\a]i,',

NVarv)leNF S.Ll):

'ue.ru1?u11 Esle{sual

3uu.{ ruedes 'ure1 ue8uel ue8uep e.(useue{ rulnd

Er.ues{es BJBces uep

'n{el

eJEres IUI uE{npnpel

uuluuqelred 'uulur8uup 3ue.( 3uuluudes psued

..rn1n,, 'u,(ulusnd rp epuy Suq8ulpte4 uul tpues nulu
3ur43ur1e1 Sunln uelluduet ePuv 'u18uel re8eqes
ueleun8rp uu8uel Iur epolelu uu8uep 3ue,( 'cg1'g
uup qEI'S 'rqg uped ue11n[un1rp 3ue.( apoletu
reqn,(ueu qrqel uu>IB relurd 3ue.( ruque8 nrnl
rur lrlrl-{pp mplelu IBqel
3ue,( .rrq1e utru13ur1 Esle1suoru uep 'uelur8urrp
3uu,{ 1u,{ueqes

'ue.re13u11

ilr

Bsla{surl I
@
il

{rtll }Enqulou {ntun 'sEuJ{ IIrEJes

----

i-

;-

nBlB uoue{ rdel eped uBJIS{B1 rrul-uel Iepueuau

uu8uep qepr '(eg1'g 'rqg) rusaq ueru13ur1 1n1un
eruulnral 'sn8eq lu8uus 3ue,( apoletu nlens

'uure13ur1 BEersuaII

'u,(u:rq1e

-.'- *. -

'oS, Ierpur snpq srreS-sr.ru8 qeqru4 nqurns srre8

enpa{ Bste{suetu qBIBI (Z t 'S 'rqC) UIBI epolehtr

il

uere18ur1 pqelredrueru unlaqes 1eun1 snduq8ued

ue8uep nlueq srreS enrues snlel{re4 'pqet suu8
ue8uop uulur8urtp 3uu.( uere>13ull Esle>ls e,{urrqle
uup 'e,(ulesnd uEp uerlslul ue[-r.rel lerul uped rur
sneS-srre8 uped Suuurleu 3ue.( snleq rnsnq esle{s

lvl

il

li:,j'-*-

;y''

,/i
,,'

l
L

-t
l

l:,1

)rN)rr dvsnve

I42

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

O:

--F

rl)
\l/

---l--

il

il

il

il

(o)

(b)

(c)

(d)

@E
ditunjukkan. Jika Anda sedang menggunakan buku
gambar, tempatkan buku tersebut di lutut Anda dan
putar buku tersebut.
Pada Gbr. 5.13d, dua pensil dipegang kaku
seperti jangka dan kertas diputar perlahan.
Metode pensketsaan busur (Gbr. 5.14 merupakan adaptasi metode yang digunakan untuk mensketsa lingkaran. Umumnya, lebih mudah mensketsa busur dengan tangan Anda dan pensil pada sisi
cekung kurva tersebut. Dalam mensketsa busur

singgung, ingat selalu konstruksi geometrik sebenarnya, secara seksama hampiri semua titik
singgungnya.

I5.8

MENSKETSA ELIPS

Jika lingkaran dilihat dengan sudut pandang miring, lingkaran tersebut tampak sebagai elips (lihat
Gbr. 4.50b). Dengan sedikit praktek, Anda dapat
belajar mensketsa elips kecil dengan gerak tangan
yang bebas (Gbr. 5.15a). Pegang pensil seperti
biasanya, tumpukan beratnya pada bagian atas
lengan, dan gerakkan pensil secara cepat di atas

kertas dalam lintasan elips yang diinginkan;

kemudian turunkan pensilnya untuk menelusuri
beberapa elips yang tumpang-tindih, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 5.15a, bagian I. Perhalus
seluruh garis dengan penghapus lunak dan pertebal

elips akhimya (Gbr. 5.15a, bagian II).

Metode lain (Gbr. 5. 1 5b) ialah mensketsa halus

persegi panjang-luarnya (Gbr. 5.15b, bagian I),

tandai titik tengah sisi-sisinya, dan sketsa halus
busur singgung seperti yang ditunjukkan. Kemudian
selesaikan elips ini secara halus dulu (Gbr. 5.15b,
bagian II), perhalus seluruh garis dengan penghalus
lunak, dan pertebal elips akhirnya. Prosedur umum
yang sama yang ditunjukkan pada Gbr. 5.15b dapat

Mensketsa Elips.

digunakan untuk mensketsa elips pada sumbusumbu yang diketahui (Gbr. 5.15c).
Metode jangka-batang (Gbr. 5.15d), merupakan yang terbaik untuk mensketsa elips besar.
Siapkanjangka-batang pada tepi karton atau secarik
kertas, gerakkan jangka-batang ini ke kedudukan
yang berbeda, dan randai titik-ririk pada elips di A.

(Metode jangka-batang dijelaskan pada 95.50.)

Sketsa elips akhir melalui titik-ririk ini, seperti yang
ditunjukkan. Untuk mensketsa elips isometrik, lihat
$s.12.

I5.9

MEMPERTAHANKAN
PERIMBANGAN

Kaidah yang paling penting pada pensketsaan

tangan ialah mempertahankan sketsa dalam perimbangannya. Seberapa hebat pun caranya atau

sebaik apapun rincian kecil digambar, jika

perimbangan-khususnya perimbangan menyeluruh
yang besar-buruk, sketsanya pun akan buruk.
Pertama, perimbangan relatif tinggi terhadap lebar
harus dibuat secara seksama; kemudian begitu Anda
beranjak ke daerah berukuran-menengah dan rincian

kecil, tetaplah bandingkan setiap jarak taksiran-baru

dengan jarak yang telah dibuat.
Jika Anda sedang bekerja dari gambar yang

diberikan, seperti kabinet

file pada Gbr.

5.16a,

pertama sekali Anda harus membuat lebar relatif

dibandingkan dengan tingginya. Satu cara ialah
menggunakan pensil sebagai alat pengukur seperti
yang ditunjukkan. Dalam hal ini, tingginya kirakira 1 f, kali lebarnya. Kemudian

1.

Sketsa persegi panjang-luar dalam perimbang-

an yang tepat (Gbr. 5.16

I). Dalam hal ini.

sketsanya sedikit lebih besar daripada gambar

yang diberikan.

(ilca) Llqet noto rDsaq qrqol'D^uloueqos uDlnln) NVnIVS I

'BIaIAI

Bsla{sua^

uE>plnlunllp 3ue,( erec uBSuep >IeJBl uq8ulpueq

-lueru lEdep upuv 'ulsotu uetuole Iuedes 'IIJe>l
e.(uBpueq e{If 'lnqesJal epueq uIuI uBJnIn us?uap
dnJes Suef e-ruc uu8uep uelSulpueqlp ledup
uerpntue>l teqrtrp 8ue.{ Suuluu4 'uedep e1 Suuluerp
8ue,( ue8uut ue8uep psued Sue8etualu gulnlules
uBp 'BpuV uu{npnpe{ qeqn ue8uel'IuI ue{n{Blatu

nl{BAeS

'6I'g 'rqC eped uullnlunlrp

3ue,(

Iiledas uurnln8ued uelSurpuuqrueur 1n1un ltsued

ueleunSSueu ue8uep tnqesrel epueq uped lerel
re8uqreq uulSutpueqruelu qepntu uu8uep tudep
upuy'e.(tueueqes epueq LIep Bsle{suetu IUEIBC
'Bpuv EtBIu ue8uep rIS{Bt upuv ledep 3ue.{
rlu>lepuetu 'u,{ur1se reqrue8 upud eueurte8eqas tsrn
-rsnl suu8 rseluqeu nulu uped sueS-sue8 {ueuolu
uu8uep JILple BSIoIS lung 'uulur8unp 8ue,( ue8uep
runses uu{reseq nle uDIIIJo{ tdulel 'ufurlsu uu8uep
Sueqrures Sutpueqes 3ue,{ sueS-re1ue lurul IBpuBu
-etu uu8uep 'Bdrues 3ue.( rsrl-ts11 >lul lrrBq-sBue>I
Jeqruel epud 'Lutu 0I nelu ,,gg'g ryades 'mnses 8uu.(
1u.rul nulu ep{s uu{BunSSueur qEIepB ryuqrel 3ue1

'rBnses 3ue,(

uurnln uu8uep I8es.red {mueqtuolu

'elld leulqBx BEa{sual^tr

@
{nlun

ISpl-ISI>l sIJPB I{BI{I.IE]

'ue{ueqlp Suef ruqrueS

BpEd '(8I'g 'rqg) ueluuresrp ..r8esred,, epoloru

'llco{ qlqel 3ue,( epls nule rBseq qrqel 8ue,t e1e1s
ue8uep nelu Blues 8ue,( e1e1s eped u.t;n1 1e,{ueq

sele rJrpJel 3ue,( upueq Esle{suetu >Iruun

'e.(uuu8ueqruued uelnlueueu

4n1un yu"rel uBn]ES ru8uqes IJIpues n1r lrsuad

nBlB 'seile{ ueJeqluel 'uu:e1eur uuleunSSueu ledep
epuy 'e,(uruuaqes Bpueq ue8uep efie>1eq epuv g)III
'lnqesJel eleru r33uD uunlus udereq uup mqel uBnlES
udureq leqll uelpntue;1 'Suerequres >1erel uenles
rpuel 'seue{ >ILIBces nelu uoual Idet IO 'II'S 'JqD
eped uulsrlnllp {Bref uerrsluued UruI epolohtr

'[ttSt'S

"rqg) u,(urq1e

srru8 qnrnyes ue{leqel uup '1uun1 sndeq

-3ued ue8uep ntuuq sue8 qrun1es ue>ISnlH

't

'u,(uqrqeles
8ue,( uurcuu Bnrues esle>ls 'e,(urcu1 uu8ue8ed
uu{leqe1 uup 'e,(urce1 qe8u4 {ltp uu>lnlueu
-etu {ntun snpq puo8ulp BSte{S '(11St'S
'.rqg) eqoc-uqoJ ereJes IISued uuSuep uer8eq
u34 tpulueru BlpesJel 3uu.{ rcel 3uuru qep8ug 'Z

@
(o)

il

r.r-=
lr----I
Fl
=ti

rli

Ir__l

rl

L.--oor,

evl )rN)lI

--]

dvswvo

144

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

: ..'-" *r-_'
.i

I
I

i
I

Menaksir ukuran.

poros ditunjukkan pada Gbr. 5.20. Sebagaimana

biasanya, pertama sekali perhatikan perimbangan
utamanya, selanjutnya ke ukuran umum dan arah

ll

-F

-'-"1" "'?- _)

' -t -:- '

tt
li

Metode Persegi.

@
f-* -*-

-f *-l -.--f

bentuk-bentuk melengkung, dan akhirnya ke garisgaris pelengkap sketsa yang telah selesai.
Dalam membuat sketsa dari elemen mesin
sebenartrya, kita perlu menggunakan alat ukur yans
digunakan di bengkel, khususnya alat-alat ukur
yang dibutuhkan untuk menentukan ukuran-ukuran
yang harus relatif tepat. Untuk pembahasan metode

ini. lihat Bab 10.

15-IO

PENSKETSAAN LUKISAN

Kita sekarang mencermati beberapa metode

APengerangkaan

pada Benda Takteratur

(Penggantung Poros).

pada Gbr. 5.16, dengan mengukurkan pensil

terhadap benda tersebut.

Dalam membuat perimbangan, disarankan

metode kerangka khususnya untuk bentuk-bentuk
takteratur. Langkah-langkah untuk pembuatan
kerangka dan menyelesaikan sketsa penggantung

persiapan sederhana untuk sketsa lukisan yang akan

merupakan bantuan yang sangat besar dalam
mempelajari prinsip-prinsip proyeksi pandangan
majemuk. Pengolahan yang lebih teknis dan rinci

tentang gambar lukisan diberikan pada Bab

hingga 18.

15.I I

16

PENSKETSAAN ISOMETRIK

Pensketsaan isometrik merupakan salah satu dari

beberapa metode sederhana untuk persiapan sketsa
lukisan yang merupakan bantuan yang sangat besar

ssla)s ')uleuosl Dsls{s Ednraq uDIs IPpD u,tuTlsPq undnPIE/A

( ogl

'IBq EdJeqoq
nElB o0Z 'qBIuEI?tDl) o0

uupp IDIaJa

uEp IrJEuou qrqal lEdep tnqasral

mp Suejn:l lpdp 8uuro sw8-suDB tnpns,

(D)

ffi

'{lrlaruosl

r-?ITi

rar, @

d4\

{I
f1\i
Li

'1y1auos1 sd;1g

nquns

:ln>lrreq ru8uqes quler {rr1etuosr sdrle us1e1s

-ueur tuulBp Surluadral 8uu,{ ueSuequured

'luzz'9

:qg) sd[a ru8eqes leduut

uup Suurur ]Bqrlret uu>le

ueralSuq'e,(uure1 Suuru ue{npnpe{ nBlB {uleuosr

uDlnpnpe{ urepp uelluduelrp tncnre{ nelu srrep
-urlrs {nlueq->lntuoq ueSuep Epuoq-Bpueq uyqedy

)ldr3ruOsl Sdll:l

>*.

@
1uedes 'BpuV qtJE e{ lnqesJol epueq uelSurJrr.u uup
epuy ue8uu ue8uep e,(uepueq Suu8ed 'u,(u:eueqa<
Bpuaq rr8p {rJleuosr esle{s lBnqueru {nlun

'8t qeg u33urq 91

qug uped ue{rJaqrp uesplnl ruque8 3uu1ue1 srulat
qrqal uep rJuH qrqel 3ue.,( uuqelo8ua4 'uu8uepued
-1u.(uuq rs1e,(ord drsuud-drsuud rreleledueu

uepp

Zl'9.
'{!r}aluoq u*Bsra{surd

'(ttf tZ'S 'rqg) u.(urrqrle

lEIrlF?ifrl

srruS-srre8 uBIIEqal uup '{Eunl snduq8ued

ue8uap nlueq srreS-srre8 qnrnqes ue>1srdr1 'e

'(tttZ'E'rqg)'tencueu
3ue( uep In{eleut 3ue.( ue6eq el3uere>1

teng

'Z

'rur sue8 e8rla>1 depuqrel

u,(uu re1 Je[eles sueS-srre8 BSte{S'efureneqes
epueq upud uurnsesJeq 8ue,( rdel-rde1 uu8uep
e,{u8uelued Surpueqes EJr{-eJr{ CV uep
'CV'gV tellg 'Irrleruosr nquns ueludnreu
rur sue8 e8rle;1 '(llz'g 'rqg) ;elupueru
Suuprq uuSuap o0[- ?JDI-B.rDI eV uues OV uep
1efe1 BV ttnqruaur 3ue,( 'sn1eq suuS-suu8

ur8uap u,(urdnq8uryeur 8uu,( {Eto{ ESle{S

'I

:ln>lrJoq
rufi uqas

qepr u,{ueslelsuoru urulup qu13uu1-qu13uu1

'uu1qnfuntrp 8uu,( rtredes 're]Epueu Surprq

uu8uap 0 eJpl-E.rDl ledruul uulu'e,{uenpa>1 ue8uap

relules Surseru-Surseru 8uu,( urul ldel uep qemuq rdel

enpa{ uep ,>Ie8at {edruut up{e uudep tnpns 'rur
uu{npnpe{ Bpud 'uIZ'S 'rqg uped uoqnlunlrp 8uu,(

971 )rN):rr dvat^Ivg

146

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

mayor elips selalu tegak lurus dengan garis sumbu

silinder, dan sumbu minornya tegak lurus dengan
sumbu utama dan berimpit dengan garis sumbu.
Dua pandangan balok dengan lubang silindris
besar ditunjukkan pada Gbr. 5.23a. Langkahlangkah dalam mensketsa benda-benda tersebut
ialah sebagai berikut:
1.

Sketsa baloknya dan paralelogram yang

melingkupi elips, yang membuat sisi-sisi para-

Etips Isometrik.

lelogram menjadi sejajar dengan tepi-tepi

balok dan sama panjangnya dengan diameter
lubangnya (Gbr. 5.23I). Tarik diagonal untuk

menentukan tempat pusat lubang, dan

kemudian tarik garis sumbu AB dan CD. Titik
A, B, C, dan D akan merupakan titik tengah
sisi-sisi paralelogram ini, dan elips akan
menyinggung sisi-sisi di keempat titik tersebut.
Sumbu mayor akan berada pada diagonal EF,
yang tegak lurus dengan garis sumbu lubang,

dan sumbu minor akan berimpit dengan diagonal pendeknya. Sketsa sisi elips yang agak

rata,
2.

CA

dan BD, seperti yang ditunjukkan.

Sketsa busur pendek, berjari-jari-kecil CB dan

AD untuk melengkapkan elips tersebut (Gbr.

5.23II). Hindarilah untuk membuat ujungujung elips "menyudut" atau meruncing seperti

bola tangan.

3.

4.

Sketsa secara halus paralelogram untuk elips

yang terletak pada bidang belakang bendanya,
dan sketsa elips tersebut dengan cara yang
serupa dengan elips depan (Gbr. 5.23III).
Tarik garis-garis GH dan JK yang menyinggung kedua elips (Gbr. 5.23IV). Hapus semua
garis bantu dengan penghapus lunak. dan

rillll
@

tebalkan seluruh garis akhirnya.

Metode lain untuk menentukan elips belakang
ditunjukkan pada Gbr. 5.24.

l. Pilih titik-titik
2.

5.2.+II).

Dua pandangan sebuah bantalan dengan

lubang setengah-lingkaran ditunjukkan pada Gbr.
5.25a. Langkah-langkah dalam mensketsanya ialah
sebagai berikut:

1.
2.

nya (Gbr. 5.25II). Sketsa keseluruhan silinder

secara halus.

3.

Buat kerangka bendanya, termasuk ruang

persegi panjang untuk setengah-silindernya
(Gbr. 5.25I).
Buat kerangka yang meliputi silinder seluruh-

Hilangkan semua garis bantu, dan pertebal

seluruh garis akhirnya, yang hanya menunjukkan paruh bawah silinder (Gbr. 5.25IiI).

acak pada elips depan dan

sketsa "baris ketebalan" yang sama panjangnya

dengan ketebalan baloknya. (Gbr. 5.2a1)
Sketsa elips melalui ujung-ujung garis ini (Gbr.

Nlensketsa Setengah-elips.

I5. I3 MENSKETSA

PADA KERTAS

ISOMETRIK
Dua pandangan balok penuntun ditunjukkan pada
Gbr. 5.26a. Langkah-langkah pensketsaan melukiskan tidak hanya penggunaan kertas isometrik.
tetapi juga pensketsaan bidang-bidang atau muka-

muka individu untuk membina pemvisualisasian

lukisan dari pandangan yang diberikan.

1.

Sketsa isometrik kotak yang melingkupinya.

dengan menghitung ruang kisi-kisi isometrik
sama dengan jumlah persegi pada pandangan

NVt \fTVCTX UIS)VI

BIDIS eped ueuBIEpa>I lBnqlueIu {nlun 'Ip8l

esred rnleletu puo8erp uftces og, eped 8uu
u,(uund
BJEces

-rleu Suuf nluuq {Blo{ snleq

rqg)

-rur sueS-sue8 es1e1g '0SZ'S

esle{S 'I

'u,(ur8esred Sunlq8ueur uu8uap u,(ueq uulnlualtp

e,(uuurn4n-uerruI1'u8Z'E'rqg eped uaplnlunlrp

ueluluuq 1e1erq uu8uupuud enq 'Suurur ueeslelsued

{nlun u?qepnue{ IJaqlueu BSeIq >ltger8 segey

)lJvde svrdf) vovd

eNIdtlN NWSl3)SNfd 91'9r

'uLZ'g 'rq1 epud ue4lnluntrp 3ue.{ rgedes tnsnq
nulu uure>18uq re8uqes ludruel Juueq-reueq lnqesrol

relSurleru {n1ueq-{ntueq u8ulqes BpuV

e>1

I{BJB

-Suulued e>I['nlDnD? osgaqs ednnq uB>lB IUI

es1e1s'u,(ureueqes Sueluud ue8uep z,(u8uelued
EruBS

uelluduet 'nll

qeges

qelg 'Suurur

'e

'ruep qtqel
ue>1u u,(u

'2,

leng 'I

:qg) epuy ue8uel

uu8uep

GItgZ' S'JqD) lul Bsle>ls ue{Iese1e,(uaru 1nlun

H uep

uelsrdtl

BSlo{S

'tnqesrol ueletueq uudep elmu e13uere1

:n1e1'@77'g

e,(uepueq 3ue8a4 'Suutru ueesla>1sued qBIUI uesn{nl

EJucas esle>lsueu >Inlun ulel Eueqrepes epoler\

eNtdl! t Nvvsrf)sNrd 71'9r

'

8uu,( epoleu qeluu>lnq Surrtu uuusle{sued

lenqrp rut suuS-sue8 ury1

8ue,( ueludrueued uullseq8ueur

-qe8uetes nele tedtuered u8q 8uulued uu8uep

rdelet'u,(ureueqes Sue luud uu8uep eIUBS lsnqlp
ludep rur srruS-sueg 'rensas 3ue,( uerueppel
uped lnqesr4 Suutur suuS-suu8 3uo1o4 'fitt7S
'rqg) rutupueru Suuprq uu8uep (oS? nele
o0g 'qeluu>lelel) renses 3ue,( lnpns uped uep
urBI BruBS ruus;elefas SuFIru sueS-srru8

'fifZE :qC) uudep ue

-Suepuud Bste{sueu Suepes epuy qulo-qeloes

re13ur1eu {nlueq qnrnles nBtB Juseq uer8eqes

ue8uep u.(uepuaq

Suupuudrp ru13q1eru {ntueq->lruueq u>II! ludurel

uule sd4e Bueru{ Sueprq ntBS uup qrqel ue8uep

releles nulu req8utleru >lruueg-{nlueq I{IIIUou
8uu,( epueq Bslo{suetu {nlun Ie{nsrp 8ur1ed

'fiittz's
'rqg) rrqle sue8 qnrnles leqeued uep {Bunl
sndeq8ued uu8uep nlueq sue8 unures

'(f'f t$ teq11) 7au1qo4 rsTarJs ednraq uelu

u,(ues1e1s 'u,(uuueqes 3uulued qe8ueles u,(u

'g 'l 'l

uswqtuel ueu>lnured uste>ls '

'CISZ'S'rqg) pce>1 sdqe

uep C uup B uuquqluul uB{nuued es1e15 'Z

'uury1nluntp 3ue,( rgedes 'y
uuulnuued BSle{S 'OgZ'g'rqg) uu>lueqrp 8uu,(

'{lrreruosl s4.ray eped esro{sual

I@
NnlNnNtd

LVI

)otv8

(o

)rN)rr dvswve

148

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

2.

yang diperkecil, sketsalah garis-garis miring

secara diagonal melalui setengah dari seluruh
persegi yang diberikan dan ditunjukkan pada
Gbr. 5.28a.
Sketsa seluruh busur dan lingkaran (Gbr.

3.

Pertebal seluruh garis akhirnya (Gbr. 5.28IID.

5.29III). Perhatikan bahwa lingkaran dan busur

belakang akan sedikit lebih kecil daripada
lingkaran dan busur depan.

s.28rr).

I5.I6

SKETSA PERSPEKTIF

Bantalan yang disketsa miring pada Gbr. 5.27 dapat

dengan mudah disketsa dalam perspektif satunrrk-yakni, dengan satu titik hilang (Gbr. 5.29).
l. Sketsa muka depan sebenamya dari benda
tersebut persis seperti pada pensketsaan miring (Gbr. 5.29). Pilih titik hilang (VP) untuk
garis-garis miringnya. Dalam kebanyakan hal,
lebih disukai untuk menempatkan VP di atas
dan di kanan gambar, seperti yang ditunjukkan,
walaupun titik hilang tersebut dapat ditempatkan di sembarang tempat di sekitar gambar.
Akan tetapi, jika titik hilangnya ditempatkan
terlalu dekat dengan tengah-tengahnya, garisgaris tersebut akan mengumpul terlalu tajam,
dan gambarnya akan terdistorsi.
2. Sketsa garis-garis miring ke arah VP (Gbr.
s.29rrr).
3. Taksir kedalamannya agar terlihat bagus, dan
sketsa bagian belakang benda tersebut (Gbr.

Perspektif Dua-Titik.

Mensketsa pada Perspektif Satu-Titik.

VP
+

&
IV

'ue8uupued Eretue rp tunqlp qBI

-srueq rur uEJn>In lnlun dnlnc 3uu.{ ryref 'e,(ue$els
eped uelqequuup ue>lu (II qeg) uern{n B{rI
'Surdruus uep uudop ue8uupued uruluu >lerel ue8uep
Btues {Bpll nulu etuus efes tudep sulu uup uedap
ue8uepuud eJBluB {pJef 'uulru)req {udruq urBI eru?s
nles ru8u telap dnlnc qrsuru rdu1e1 'sn8eq 3ue,(

lurzl ueqrp qulsruBr{ rur ue8uepue4 'e[es uuludu:uu

-ed re8eqes qu1u,(ueq ue8uepued urelue Suenr
ue{nuqredueru ludup elH Iul uudeqa upu4
'uu>leun8rp Suues Suqed 8ue.( uuBuepued ue1udru
-eu

u,{ue8r1a1 uueJDI

osuq uo8ttopuod o8ptnqesry

UI 'pZ'S 'rqg eped ue4>1nlun1rp

'uulu>Iepraq unsns

-rp 8ue.( 'uBuBI rsrs 'uedep 'su1e uu8uupue6

'EpuV qeJe a1 depeq8uetu pns{uulp lsIS
lunquau Inlun ppuoq Jutnuour nlred u,(uuq epuy
'u,(uure1 rsrs rJep uu8uepued qeloredureu lnlun
'Bpuv r{?J8 e{ uuuu{ rsrs lBnq1uetu 1nlun e,(uepueq
rulnd'(c7g'g'rq9) ueue>1-Surdures uu8uupuvd
qeloradueru l$ufl'DpLtV at1 qo.to8uaw top sDtD
lp Dpuaq sogt urnSoq tenqruoru 1n1un u,(uepueq
retnd '(q76'E 'tqg) soto uo?ttopuod qeloredueur
>1ruun '(e7g'g 'q3) uodap-uo?uopuod uu{npnpo{
eped e,(uupueq uu{uequuad 'eruepe4 'Zt'S lqC
uped uu4lnlunlrp 8ue.{ ruedes 'e.(uepueq relntueul
ue8uep qaloredrp ludep urul ue8uepuud 'ue{I?Jnrp

eles nreq 8ue,( ue8uepued e8r1a1 Sutdtuus rg

voNlg dvrnw3tN 81'sr

'o[uqo1aqas uoSuopuod

rcpod todunttp o34ay tsuawtp :tsuawlp-Dnp

of,uot1 urryyn funuaw tsuaulp-o?ry opuaq uo8uopuod

nfis

7DIDS'e,(uueele,{ua{ eped'u,{uuuureppel

>lepll uBp Bpuaq JBqal uup r33ur1 ue44nlunueru

e,(uuq q1g'g 'rqg epud uedap ue8uepued e,r,rqeq
uo{rteqred 'leq Bntues {nlun ue{BunSlp ledep rypn

rur qlrlsr unpe{ Euare{ ueleun8tp {pll ..luqel,,

uep .,3ueluud,, qeESI 'e.(uepueq 1n1uaq Suupueureu

eduet 'rur quJe rrep Ilquulp

-uBrn{n {n1un uE>lBunSrp rur

de1e1

3ue,( ue:n1n
qulqsr '>[II{41

reqtuu8 epe4 '(u1g'g 'tqg) uotuoytpatl uep'83ut7

'fiqal

qelr.r epueq nlens Btueln uern>In u8rle;1

('ef,uepueq uup e33urqra14u1

ue8uepuud degag' 4nutafou uo?uopuzd rs4e,(ord

lnqesrp rur uu8uepuud ruelsrg 'unsnsrp srluualsrs
EJuoes Slue( 'uoSuopuod qulurnles ueleun8rp

'rur ISBrrLroJur uellJoqtuel,u 1ntu11'e,(uurusepued

qelo ue>lpns{eurlp 8ue,( ludeles lenqrp tnqas
-ral upueq u,l\qBq uP>lllsBluelu {ruun uB{I{nlnqlp
lenqrp uu{u 3ue,{ epueq upJn{n wp {nlueq Sueluel
selel uep de13ua1 uBrBJn 'ulsnpur Sueprq rq
'e,(uuerBuq edereqaq
uped tudel 3ue,( uernln uep Inlueq uu{)lnlunuaur
{uprl lnqesrel requru8 BUeJe{ 'Suepuedrp tnq
-esJel Epueq und uuuur qpru uep 1epr1 'e,(uqnuedes
lnqesre] epuoq ue{r?rnSueu tedep {Bprl ueDlrruap
3uu,{ reqruug 'o{uopo nuowroSoqas >ppq rd4et

'e,(uleue8uad uped 4odtuol rul upuaq eueurcSeqes

Bpueq ruEns ue4>lnlunueur oloJ nslu UESDInI rqruBc

VGN]g NVoNVGNVd Z1'9I

'uetB)IopJeq

ntr srre8 leduret rp u(usnsnql 'srdn qrqel

uupp uer8eq rp sueS-sue8 up leqel qlqel Iul

Qno{o1) {a?l ulBl tung '(AI0['g 'rq9) rqle

sueS qrun1as leqaued uup 'e,(unpades {eunl
sndeq8ued ueSuep nluuq sueS-srru8 uelsrdrl

'rqg)

u,(uuercuIJ qnrnlos e13uere1

es1a1s

leng 't

uenduruue{ lr{rpes uu{qnln.

.LZ'g'qJ

lurel eped epeJoq slteJoel BJEces luue8ua4)

'qlE'S 'rqg epud uullnfuntrp luruu8uad qalo
tuqrl.rot 8ue.( eueuru8uqas uu8uepue6 '(u1g'g 'rqg)
lnqesJel rsrs uurnln uEp {uuoq t:ep e,(ureuaqes
uu8uepuud qeloredruaur ue{e Bpueq e{nu
nlus dupuqret sn.rnl {BBel tBqrleu 8uu,( leuru8ued

ue8uepuud

u4l

selel 3ue,( iseruro3ur uu{ueqrueru

't

'erues 8ue,( Suepq-1pp eped lndrun8ueur

relulas sue8 qrunlos eaqBq w{rterped '(III0['9

'(UOg'S 'rqg) u,(urlndrleu 8ue,(

{B1o{ Esle{s uBp 'JBqel uBp ueluBlupa{ Jrs{EI 'Z
'Udn-O ]udrueredes u38urq u8ruades 161
lenqtuetu qepr sn8eq 8ue.( srllurd quple)
'e.(uupueq sulu uur8uq zped leqrpp uelu

-C

3uu,{ >1e.(uuq uplrues uup ulerrr r33uq r33urt

ur{Bues'u,{mpref qnul urlerues-qEqnJeq

tudup y3 {?ref '(I0'S 'rqC) (Eleru r33up)
uozrroq sue8 eped (ddn uep 161r) Suupq

-{pp Bnpo{ teduret ue{ntuel uep 'e,(uuuaqas

usle{S 'I
8uu,( r33uq uu8uep eleu uedep
]npns
'uBuItut!
uou E,rsrsequu qalo urluun8rp tedup 69'9 ':qg
eped uerynlunllp 8uu,( uBLIJapes apolol^tr '>IEq]:pseq uopudzpueu >lnlun eurel dnlnc 8uu.( 1et1r:;

nele ruelu

epud BuFrur estals uepJrDledsred es1a1s erelue

uudnrosel e,{uepu ue{nuqred '(rufZ'S 'rqC)
u,(urrqqe srru8 qn.rnlas ue>Ilpqe1 uup 'Iuunl

Sueroes 'ufu1usr141 'u,{uupueq Bluuln rsIS nBlB

ulnur uu8uep snrnl lu8at 8uu,( qeru rJBp lnqesJal

-rueru rur lllp-unp.lrpledsred tde1el 'u,(uqse uuiu+:

drlu 8ur1ed 3ue,( ueruqureSSuad epoteu ufri

-ednrerrr (3uepq IItp unp) )tuu-Dn1 rt$tadstatr

sndeq8ued ue8uep nlueq suuS qrunles

uulsrdrl 't

6?l )rN)fr dvsl^Vg

I50

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

@@

Pandangan Depan suatu Benda.

+H
tr.lJ

(d) TIGA PANDANGAN BIASA

@@

Tiga pandangan Biasa.

uu&ll ??*,$}9!

I{8t"9g';

run u{utp$rge,lpqrhp uE

ruepp qerudret
duSSuurp e,{u
nluns reqrue8

reqas rpJr uu
uey:'

t.t

t >1

'sn.iril

3 tr t dtLto

luiel

s'

3 tr

otlo l a tl

u oB

tut

uo

t1

tl

3 u t r I Lu o s

'(92'9

s\

luqri) 3ueqn1 >lnlun nqruns suu8 uuuunSSued e8nl

uu{rteqred 'tZ'S$ terllt ledruequi

srreS do13ua1 ue

-suqequad 1n1un 'Surdr,uus ue3uepued eped 71-g

uBp Z[-L I uep'sBtE uu3uepued uped g-4 uep 7-[
ludurutlel srre8 ue1>lnfunueur'uedep uu8uupuud
uped uere13ur1 rc3eqes >ludruui 3ue,( 'y 3ueqn1
'u8n1 'Surdtuus ue8uupued eped 91-9 I ledruurlet
suu8 ie8uqas uup 'se]p ue8uepued epud 9-g ledtuur
1

elsJuot ues

uu{slluqaslp 4D,iDq uop'trot{ap

'sotit ur:tfluopurrd'pJepuElS IBUoIIEN UBJIJoUIV

eqi Liuunsns iteludnreru 3ue{ 'ue11n[un1rp 3uu(
rlreJas unsnsrp nlelrs IUI ue8uupued rueueel '3 9$
eped uulsr:1eirp Suu,{ tuodas IIBncaX 'qL'g 'iqC
upuci r;uqnlunlp Sue,L ryedas 'nped e1rI rtqrue8rp
ludtp rui uuSuepued tuuuoa) 'egg'g '.rqg eped

uu>1-lnluntrp 3ue.( ruedes 'snrn1 >1u8a1 Sur1es 8ue.{

qeJe rueue rrup SuepuudlP tedep upueq Sueruques

i,{VN3]) NVoNVONVd

I.

-9I

'qetrrnu ueBuupuu.l

sue8 ru8eqos 1edur4 uedep ue8uepued eped 91

-6-8-/ uuelnured 'pzt'g 'rq3 upe4 '>1edue]1et
srre3 uenlueq uu8uep ue11nlunlrp selel u"ruces
tudup (>1edruel1et) r,(unquesJel ?uuI (satruoatt
uu8eq e,r,rquq qeler Epueq o1o3 ue8uep uulSurpueq

-rp ue8uupued ntens Surtued uelnSSuney

*rug @

rsvnl: nViV lSVAlll nV-LV

eNldr\VS 9NV)V1:8

iSVA]I]
NViV NVNV)

tdt)

NVONVCNVd

NV9NVCNVd

NV9NVCNVd

'+,5
a ltsts

svrv

rvervcruvaffi
.-----{ t.,l

vl-

P : :I

'uu?uepuud ruuuae)I

lIE

lr

(NVd]C)

ei,?*da

o(lorl

"Ys

-v

,rcy!

1*"

o$o

191 )rN)rl dvsl lvo

I52

BAB

SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

Perhatikan bahwa tinggi ditunjukkan di pandangan belakang, samping-kiri, depan, dan bawah;
dan kedalaman ditunjukkan pada empat pandangan

kadang-kadang dengan acuan ke gambar di bidang

lain.2

yang mengelilingi pandangan depan-yakni,

pandangan samping-kiri, atas, samping-kanan, dan

bawah. Setiap pandangan menunjukkan dua ukuran

Enam pandangan mobil ditunjukkan pada Gbr. 5.35.

utama. Perhatikan juga bahwa pada keempat

pandangan yang mengelilingi pandangan depan,
bagian depan benda mengarah ke pandangan depan.
P andan g an b e r s e b e leth an s al in g b e rke b al ikan.
Jika pandangan depan pada Gbr. 5.33 dibayangkan

sebagai bendanya sendiri, pandangan sampingkanan diperoleh dengan melihat ke arah samping
kanan dari pandangan depan tersebut, seperti yang
ditunjukkan oleh tanda panah RS. Begitupun juga,
jika pandangan samping-kanan dibayangkan sebagai bendanya sendiri, pandangan depan diperoleh
dengan melihat ke sisi kiri dari pandangan sampingkanan tadi, seperti yang ditunjukkan oleh tanda
panah F. Hubungan yang sama berlaku di antara
sembarang dua pandangan yang bersebelahan.
Jelaslah, pandangan keenam dapat diperoleh
dengan menggeser benda terhadap pengamat (Gbr.
5.32) atau dengan menggeser pengamat terhadap
bendanya (Gbr. 5.33). Ilustrasi lain metode kedua
diberikan pada Gbr. 5.34, yang menunjukkan enam
pandangan dari sebuah rumah. Pengamat dapat ber.jalan mengelilingi rumah tersebut dan memandang
depan, samping, dan belakang serta dapat membayangkan pandangan atas sebagaimana terlihat dari
sebuah pesawat terbang dan bawah atau "pandangan
mata-cacing" sebagaimana terlihat dari arah bawah.
Perhatikan penggunaan istilah "denah." untuk pandangan atas, dan "elevasi" untuk semua pandangan
yang menunjukkan tinggi bangunan tersebut. Istilah
ini biasa digunakan pada gambar arsitek dan

Enam Pandangan Mobil Mungil.

5.2O ORIENTASI PANDANGAN

DEPAN
Pandangan yang dipilih untuk pandangan depan
dalam hal ini ialah sampingnya, tidak bagian depan
mobil tersebut. Umumnya, pandangan depan

haruslah menunjukkan benda pada kedudukan

operasinya, terlebih-lebih benda-benda yang lazim
(seperti rumah yang ditunjukkan dan mobil tadi).
Elemen mesin sering digambar pada kedudukan
yang diambilnya dalam rakitan. Akan tetapi, dalam
kebanyakan hal, ini tidak penting, danjuru gambar

dapat mengandaikan benda pada sembarang

kedudukan yang sesuai. Misalnya, batang-hubung
mesin mobil biasanya digambar mendatar pada
kertas gambar (lihat Gbr.4.28). Juga, adalah umum
untuk menggambar sekrup, baut, poros, tabung, dan
bagian-bagian yang berbentuk panjang lainnya pada

kedudukan mendatar.

r5.2I

PANDANGAN YANG

DIBUTUHKAN
Sebuah gambar untuk digunakan

di produksi

haruslah hanyabeisi pandangan yang dibutuhkan

untuk uraian bentuk yang jelas lengkap bendanya.
Pandangan minimum yang dibutuhkan ini diacu
sebagai pandangan yang dibutuhkan. Dalam memilih pandangan, juru gambar haruslah memilih
pandangan yang paling jelas menunjukkan kontur
atau bentuk penting dan memiliki garis taktampak

yang paling sedikit.

Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 5.36a, tiga
bagan (feature) nyata benda yang perlu ditunjukkan

Arsitek sering menggambar pandangan bangunan pada lembaran yang terpisah karena ukuran gambar yang besar

ledep spte ue8uepued 'gt'g 'rqC BpBd 'ufupsrtr{

aue{r{nlnqrp {epnru 3ue,( unrurunu ue8uepued
qelunl qeludereg :uuu,(uuged lncunur Suueg
'nped lupq Surdues ue8uupuud eSSuqes sulu uup
uudep ue8uepued epud ue{rreqrp rsuulroJur enrues

'olt'S 'rqC epe6 'uelSuulrqrp sBle uu8uupued

rpel'luuepl uudep uep sele ue8uepued 'q1g'g 'rqg
upe6 'snduqrp tedup ntr quqes qolo usp tnqasrot
{ntun 8ur1ued1ul Suef rn1uo1 uellnlunueru
ueuel-Surdues uu8uepued 'vLE glq1 eped 'Bpueq
Epueq

nluns {nluoq selal ue8uep uelrurn8uetu {nlun uE{

-qnnqlp Suef ue8uepuud enp u,(uuq rpelrq Suueg

NV9NVqNVd

-vno dv8!AIVo zz"9a

'uur8eqes ue8uepuud
ruadas 'snsnq{ ue8uepued nele ue8uupuud e8rl
Irep Wqel uu{r{ntnqueu urlSunur s1e1duro1 qrqel
Suuf upuag 'Z'E rqC ue8uep e,(uue1ru1 urepp
ncerp 8ue,( userq uu8uepued e8ne>l uulednreu rur
ue8uupuu4'ueuu4-Surdures uep'uedep'su1u uu8uup

-ued :usrsrel 8uu,( ue8uepuud e8r1e4 ueludrueu

uuplr-urop ue8uep

'w{q$nqp

3uu,( ue8uepue4

'ueue1-Surduus ue8uupued qrlruetu

Inlun

urzi

8uu,{ pq qelepe 'nlt ruedas IBr{ TuBIBC .{rleqr::

3uu,{ eles u,(uqe:e rlence>l 'Ipuepr e,{u8urdun
ue8uupuud rur IBq urulep 'e,(uuuu1u.{ue{ eped .iel-a
-req 3ue,{ lnpns ue8uep 1u8el lnpns uerynlunuauur1-Surdrues undneru uuuel-Surdtues uu8uepue;
{teg 'tr{tpes qrqel 3uu,( 1edruu114 sue8 r>pltuau.;
rur ue8uupued eueru>1 re{nsrp qrqal sulu ue8uepueo
rdele1 leynq 3ue,( lnpns uep 8uulued r8es-red

uelpp

ue11nfunueru qB,\\Bq undnuur sele ue8uupuei

'snduqrp (uulqnlnqrp Suerul Suef) 3ue1u1ac
ue8uepuud 'n1r qeqes qelg '1udtue11e1 srre..-

lreg

plrlrueu {eprl rul uu8uupued BuerDI ru>lnstp qrqal

uedep ue8uupuud ldela'1e1nq 3ue,( sule uur8eq uup
8uuqn1 e,(ureueqes {nluoq uellnlunueu 3ue1u1a1
undneru uedep ue8uepuud >1reg 'uu8uupued tueueati
Irce{ Bste{s ue>11nfunueu q9g'g JBqurcC 'nyed>p
8uu,( uu8uepued uelSuullq8ueu qulur ue{qntnqtp
8uu,( uu8uepued qrprueu {nlun urul uJBJ
.(1u1nqr
IJep lBr{rlrp 8ue,(
'Surdruos

telryeq 3ue,( lnpns ue8uap uBuE{ tnpns (g)

uep

'.sDtD uap tuqlyp 8ue,{ 'lulnqtuetu 8ue,( lnpns uup

Suelued r8eued ue{ppt (7) iuodap IrBp luqllrp 8uE i
'8uuqn1 uup telnq 8ue,( sutu uer8eq (1) :reque8 eped

'nFe4 3uu,{ uu8uepue.l

."A ME

ffiffi @ffi ffi#

'ue8uupuua

ueq lrluted
i6-_,.s.ffiffi
,t:kk,,
.rO

${o'

trWB@
t*
eS I

)r!\illf i. N!*ti!1!Y$

154 aAA 5

SKETSA Tr-:vltiiK DA'hl PEN(;tjnAiAlJ

r r,l?(J !(

A dan B
seorang harus menganggap bahwa sudut
tidak
dan
persegi
berbentuk
atas)
(panda*ngan
tetap
pandangan
ketiga
ini,
contoh
Uemtet. Dalam
dibutuhkan.

Jika suatu benda hanya membutuhkan

dua

dan
pandangan dan pandangan samping-kiri

pandangan
samping-Lnnan sering sama uraiannya'

.u*pin!-tunan lazim dipilih (Gbr' 5'39).' Jika

B
kontur A Oinitangt<an, maka keberadaan takikan
pandangan
akan membuat perlunya memilih

F
I

_l
I

DEPAN

EEEffiI

riga Pandangan'

pansaja dihilangkan, yang hanya menyisakan

Akan tetapi' jauh

aangun depan dan samping-kanan'
atau memlebih sulit "membaca" dua pandangan
'Z'
karakteristik
,iruattun bendanya' karena bentuk
pandangan atas dihilangkan'

Di

samping

Fllrf,tm4

itu'

se-

samping-kiri ketimbang pandangan samping-kanan'

Jika hanya dua pandangan yang diperlukan
dan pandangan atas dan bawah sama uraiannya'
Jika hanya
pandangan atas lazim dipilih (Gbr' 5'40)'

iou

atas
pandungan yang diperlukan dan pandangan

uralannya'

dan pandangan samping-kanan sama

pilihan gabungan ialah pandangan yang temp-atnya
paling sesuai pada kertas gambarnya (Gbr' 5'41)'

Pemilihan Pandangan Samping-Kanan.

tu
.5.23 GAMBAR SATU'
PANDANGAN

dengan
Sering, pandangan tunggal yang dilengkapi
untuk
cukup
sudah
catat;; utuu tu*U*g berhuruf
yang
benda
suatu
menguraikan secarajelas bentuk
pandangan
satu
relat*if sederhana. Pada Gbl 5 '42a,
(sftiru) ditambah catatan yang mem-

pelat selip

Pada
perlihatkan tebalnya 0,25 mm sudah cukup'
'cur.
bagian
persegi'
mm
s.+zu, ulung Liri ialah 65
berikutnya berdiameter 49,22 mm, yang berikutnya
berulir
berdiamlter 31,75 mm, dan bagian yang
oleh
diperlihatkan
yang
berdiameter 20 mm, seperti
dan
sekrup'
poros,
baut'
catatannya. Hampir seluruh
disajikan
harus
bagian-bagian mesin yang serupa

ffi

Pemilihan Pandangan Atas

oleh pandangan tunggal secara ini'

srruS BBrl nete unp elrqedv'(pSl'E '-rqg) eleq nluq

ueunsns 4ledes'8ur1as-Suelesreq e.{uuusero8 u38urq

-es edru uuDlrurepes requre8rp snreq rufules 3uu,{

>1udtuu11e1 s ue3-s ue

ultqude

leduq

g'

(c

w'

:qg) uaiuq8unruoru

sue8 ..rteduoleu,,

srueq 1udrue11u1

slreg '(qtr'g rqg) I uep l-tnpns {ntueqtueru {ntun

ue8uolofueq sruuq luduret{el srreS-sueg'yodwol
slto? ltop uoy{uo1 uoqodntaw yoduutlYol ntot oloy
'1udrue1

iNVeNVt
I
--.1,l I r
I \
1) t
-+---1| ./ _l-/

-DuDru qDln DpD uuyDlq'urBI elBI ue8ueq .eg;.c

'rqg epud uellnlunlrp 8uu,( ruedes .qnul n1e1.rar
Suuluefuadrp ledurq suu8 lenqrueur nI ue8unq
-rue,(ued e1r[

rpncel >ledruq sue8 uu8uep Sunques

-Jeq sruuq rydruu14u1 sue8 'u,{uurnun .Er.g .JqC

epud uulrserlsnlrrp >ludruel{Bl slreS-sue8 tuquea-

-3ueu ruupp qulus 8ue,{ uup reueq Suef

>1eqe.r4

xvdwvt)vl stdvo-stdvo yz'ga

{uJ slruf) ue.reque88uad {aUsrd

iNVENVT

iNV9NVT

iNVENVT

-t-' -/

1-

-,T\
i'- I ,;'

irii'/\-'li

#1-+
--tl*
t-/ ->/
L/
I
I
--,u,

,-- \ (i),'

-L=

t_

r\ \\"
',,iuj
't.-

t;4'--':-'
-\-.-/-.--.

!-\v"

iNVeNVl

iNVENVT

1'

*ir:it

./\-

(r
1

-.-

i> /'
'/(q)

'uz8uepued-n1us rBqtuEO
salc os 99 :

)oots

ffi

(q)

ssvat8

trulr

9z'o it lvt
1

.e,{usugayue3uep1ensa5re3uue3uepueduBqII!Iuadffi

trv
99 I

)fir\!)ll ilva!r'{ve

156

BAa

{; srrrs.a.

0 = GARIS

1!:(lr!l( ilArj

PS*.,.;IJPA I tiN BilNl'fi.!i{

SUMBU

F@
LINGKARAN
BAUT

LLH
(e)

r{i*Ii,Tf':*:i'1j:

i:

P"nggrrruun Garis-Sumbu.

taktampak bertemu pada satu titik, goresannya harus

bertemu, seperti yang ditunjukkan untuk bagian

bawah lubang gurdi pada Gbr. 5.43e dan untuk

bagian atas kerucut-benam (countershunft) pada
Gbr. 5.43f. Contoh pada Gbr. 5.439 serupa dengan
contoh pada Gbr. 5.43a; garis-garis taktampak tidak

bertemu dengan garis tampak apabila hal ini

membuat garis tampak terlalu memanjang. Metode

penggambaran yang benar dan yang salah untuk

busur taktampak ditunjukkan pada Gbr. 5.43h.
Garis-garis taktampak yang digambar secara
salah dapat dengan mudah merusak gambar.
Goresan haruslah kira-kira 5 mm panjangnya dan
berjarak I mrn, yang ditaksir dengan menggunakan
mata. Perjelas awal dan ujung goresan dengan

menekankan pensil, tanpa memandang apakah

gambar dibuat tangan atau secara mekanis.

Sejauh yang memungkinkan, pandangan

haruslah dipilih yang menunjukkan bagan sepefii
garis-garis tampak. Garis-garis taktampak harus

digunakan apabila diperlukan untuk membuat

gambarnya jelas. Garis-garis taktampak yang tidak
dibutuhkan untuk kejelasan haruslah dihapus agar
tidak menyesakkan gambar dan juga untuk menghemat waktu. Akan tetapi, para pemula harus berhati-hati atas pembuangan garis taktampak hingga

pengalaman menunjukkan kapan garis-garis taktampak tersebut dapat dihilangkan secara aman.

Iingkaran baut, dan lintasan gerak. Contoh penggunaannya ditunjukkan pada Gbr. 5.44. Seperti
ditunjukkan pada Gbr. 5.44a. garis sumbu tunggal

dilukis pada pandangan memanjang dan

garis

sumbu melintang dalam pandangan lingkaran.

Goresan harus memanjang secara seragam kita-kira
8 mm di luar bagan untuk siapa garis sumbu ini

dilukis.
Panjang goresan dari garis sumbu beragam
dari 20 hingga 40 mm atau lebih, tergantung pada
ukuran gambarnya. Goresan pendek haruslah kirakira 5 rrm panjangnya, dengan jarak kira-kira 2
nrm. Garis sumbu harus selalu diawali dan diakhiri
dengan coretan panjang. Garis sumbu yang pendek.
khususnya untuk lubang yang kecil, dapat dibuat
garis menerus (Gbr. 5.44e1. Selalulah membiarkan
adanya jarak apabila garis sumbu berupa lanjutan

garis tampak atau taktampak. Garis sumbu harus

cukup tipis untuk dapat dibedakan dengan garis
tampak atau taktampak, tetapi cukup tebal untuk
dapat direproduksi dengan baik.

Garis sumbu berguna terutama dalam

pemberian ukuran dan harus dihilangkan dari sudut
yang dibulatkan atau yang berfilet yang takpenting

dan bentuk-bentuk lain yang bersifat swapenempatan.

r-l''t';"'ir:;::
,.;'.:.,::r.,.

Garis sumbu (lambang:O) digunakan untuk menandai sumbu-sumbu atau fitur benda simetrik,

Sketsa balok dukung Gbr. 5.45 membutuhkan hanl'a

dua pandangan. Langkah-langkah dalam mensketsa-

nya ialah sebagai berikut:

'uo.MoJ nlons opod

+noleq ulseul uoulolo oloc uo>lllopuoouor! In+un
uoloun0 opuv +odop 6uoA uo6uo>1e>1 uollnfunueut
Ul)4 lp C )q9 tloqollp 6uol 6o1orp 4o1oy'rcubreq
OVColnV urolop os+ols U+euroe6 uo4r;opue6uer.u

r8s8x BEa{s (v)

Inlun uolouno opuy iodop 6uo^ luleuoeo

uo0uo),lel sruof Jogop UoquJaLu 3 tqg opod ln)iueq
uouroloq opod uollnlunlp 6uol 6o1o1p

>1o1oy

'llquolp

6uol uo6uole>1 uo1>lnfunueu oi(u0uoguJol 'g

'rqg opod uo11n[un1p
'sr+ouJo+o DiDcos os,tels

lDnquroLrr \nIUn

rur osle),ls ;11ord lonqueu] ltsDH

),1ounl plOuoted

Ouo>le6uou

oiljdd qoiuued

qgl;d opuy

opod uolJosoprp 6uoA pletuoe6 Ouole6ueu

'roquuo0

\'-

'V rqe opod pq1;

opuy OuoA osge>1s rpedes roso)1 os+els uololdrcuew

pdop opuy oAuuoloun66uer.u uo6ue6 rcudseg
OVOolnV luleuorod >1oun1 loy6uoted Ounpuo6ueu.r
dol4seq pcluor.lcory OVConV 1ounl plouore6
'opuv lopueLleles nloq uo0uo>1e1 qoquJoueul
nolo'qoqn6uew 'Ouonquleul lodop opuv 'DpuV
os1e1s

opuv pnslor.u odo

6uo1ue1 uolopuo6ued-uotopuo

-6ued lonqweuu oAulounl lo1Ouoted'>1ular.uotod

lopour +onqu.leu Ouopes opuy ollqody;uo6uolod
-.leq no+D uo6un00ursreq uolpnslor.urp toquo6

opuv L{olo+ OuoA tnsnq-rnsnq qolody 1,snrn; 1o6e1

oAuspo6-spo0 o^ qoq uolrgo6ueu oAuos+ols r1olopv

rn1r1

\-.-}/ -'/

oAuopod Ouo{ 69 (an+oa}) uo6oq toOoqes uo>1

+pdop +nqesto+ os+ols'uo4outndueslp r.lole+

-o1d1c1p

oluos+els

r;o>1eg 'oluos.re>1s

uleutoe6 uDln>in uoltlop

-ueouauJ uolo 6uo^')4u+ouJolod uolnln LlDquJouou-l

uop +nqesJe+ os+o)1s uo>1qoutefue+uoru ouoLu

-;o6oq opuv nLlo+uaqueuJ uolo 6uoA '1u,rer-uoe0

uo0uolal qoquouoru uo6uop uoloulndu_tes
-lp !suorurp-onp oslels uolpnLue) uo0uol
uo0uep oslolsuew Ouopes opuv Llolo-L1oloes
re+nduJo)| rD^ol rp oslelsueLu

opuv'IulelllDrod 6y3

uoouep tolnweLu +odop

Lue+qs

uoloun06ueu.r uoouoc

opuy Ouopes 6uoA uleutoeO tsolr;dur

qoluo>1rr1;d'>lpleulotod uo;epou.led 1n1un uo0uol

lonqutor-u Ouopes opuy o1;qody
'+nqesto+ ntoq utosop uDlutuJjec

uo6uep

os+o),ls

-ueLu In+un Ulp-rnjolloqredureu uolo >lrrleuotod

uolepoued 'qoqnlp +odop os+ols uleuoe6
uop uolnln

uo>lrlopue0ueu: 6uoA uo0uo1e1

qoqnroq o^uulosop n16eg uo>1qoqu..ioilp lodop urol

3uu1or1.ra1 EEO{S

(g)

:.1

'uot>ltuJep o^u

-do66ueu oi{u1oun; p>16uoted 'snrn1 >1o6e1 lodr.,Jo+

pns),louieq opuv o/v\qoq
uo>1o oAulounl 1o16uoted 'Io6e+
oAusuoO

olrf 'uorltrllop

do66uo6ueu

nDlo Jo.lopueul uduoq olusuo6-suo0

uoLuo+ r-tolo opuv opDd uoltjeqrp

o1r1^

'lortofes

6uo^

os1els

uolr1ouiefua+uew opuv lpodes osle>1s uolqouefiel

-uaur uolo o^u>iounl +olouotod lode1 ouo^ lnpns
no+o snrnl roueq-rouoq OuoA suo6 lIJlluJoL! snloll
),lopl+ lul os+ols lo^ol lp IDSDI oJoces olutosop-tosop
Ds+ols +onqureLu ulosapuod o;nu-olnuu'>lpleulotod
uoloun6Oueul uo6ue6
uolopourod

tDluosliorl Z suDO uolrsolrpur6uew

>1oun; .Lo>16uoted

i!:a,a\r':! *(i1.:a
o Jnsnq

ounoour^uau t

'+onqlp

suDo

uolrso>lrpur6uegl

osla)s

lodop pqesro+ urselu uoLuele oooutr.los

uouoeo I

rsolrpurOueu
uorDI6u{

rn[n1es;p

loquJoo o,{urrqly nloq uD+oloAsted lqnueuer.u

In+un o^unuedes 1slneJtp loqutoe 'qoqnteq ofos

ull6untu o^uurosop oAuloqrlo to0oqos uop uolnloltp
uolpnulel uolnuodtp 6uoA srstlouy '6y3 undnolo
roquo6 1o1o uo6uep Iloq '1onqlp 1ode1 q;qe1
OuoI roquo0 'uoloulnduosqp o,(uuoso6o6 ryg6eq
uolpnuJe) uoouol os+ols +onquler.u uoouep rolnu

-,/

LUOIOp rOUON

ulDsepued'rpsDl uosoooo uolrodr-uoAusnJ

In{un'(rt

qo8 pqil) ulDsep sesojd uolutu,ecueut olo3 >loAuoq

LUOIOp >1il1euorod
g suo6 uop
t slro6 6un66urlueu O
/nsnq uDIrsD4purOuelA

uo;epouted uoIounoouot^
nlr'vg;(I slSO:j

,/
-/

>l u+ourprErd uErlepoured u])p tr slo>|suel l

f\$Vl"&H{}S

XIJYH*}

illN}l:li fivr,.{vf.)

L9 I

158 sAs 5

Sr.HlsA rE!{NiK i}Ar$ PEr'rGur?ArAN SrNT[rK

;--.,,.,..,,ri,;i,ri4SF$,,:-iii.i,r...:r:r-:::r;
(C) Kekangan Rakitan

Apobilo Andq teloh menyelesoikon model

porometrik tersebut, Ando teloh memiliki bogion yong

"cerdos." Bilo diperlukon perubohon desoin, Ando

dopot menguboh ukuron otou kekongonnyo yong

menyebobkon model tersebul secoro otomotis memperbohorui diri. Gombor ortogrofik dengon goris-goris
toktompok yong benor don ukuron dopot dihosilkon

1.

Buat kerangka secara halus persegi panjang

luarnya untuk dua pandangan (Gbr. 5.45I).

(D) Kekangan Sketsa

secoro otomotis. Atou elemen mesin tersebut dopot

diekspor untuk pembuoton prototipe cepot otou

pembuoton.

3.

Sketsa garis mendatar 1 dan 2 untuk menentu-

kan tinggi bendanya, sambil membuat jarak

A hampir sama. Sketsa garis tegak 3, 4, 5,
dan 6 untuk menentukan lebar dan kedalaman
dalam perimbangan yang benar dengan tinggi
yang telah dibuat, sarnbil membuat jarak B
hampir sama dan jarak C sama dengan atau
sedikit kurang dari jarak B.
2.

Buat kerangka rincian yang lebih kecil, dengan

menggunakan diagonal untuk menentukan

tempat pusatnya (Gbr. 5.45[). Sketsa secara
halus lingkaran dan busurnya.

-i,
B,t
,t
I

i
i
I

Pudarkan seluruh garis bantu derrgan penghapus lunak, dan pertebal seluruh garis akhir
(Gbr. 5.45III).

.5"27

MEIISKETSA TIGA

PANDANGAN

Sketsa braket tuas yang membutuhkan tiga

pandangan ditunjukkan pada Gbr. 5.46a. Langkah-

langkah dalam mensketsa tiga pandangan ialah

sebagai berikut:

1.

Buat kerangka persegi panjang luar untuk

ketiga pandangan (Gbr. 5.461). Sketsa garisgaris mendatar 1 ,2,3, dan 4 untuk menentukan tinggi pandangan depan dan kedalaman

Mensketsa Dua Pandangan Balok Dukung.

ffi#

'lnqesJel sueS-suE8 ruB uBlnluauetu

>lnlun ueSuepued qnrnles rl?ruJ3Ju3r.u nlred
elp{ P)IBIU 'Dha>1 nqtuoS qpDd uDSuo{oq Dp? )tDptl

Bueru) '3un13ue1 ueulnuued rnluo>I ue8uupued

(g) 'ueulnured rda ue8uepued (7) 'uuelnured
enp uu8uolofued (1) :(8r'g 'rqg) unr8unur 8ue,(

rue e8n r{rlrueu ludrueqel nelu ludurel sueg

sruvg

t.!"dv

6e"9.

'uedep ue8uepued ue8uep

srreqes e.(uue8uepued undnep,u

'(cw'S rqg)

uedep

uu8uupuud UDI rp UBUu>I Surdues ue8uepued nele

uedep uu8uupued sele Ip r{u,ruq uu8uepuud uu8uep

'{lleqJel ualnpnpe{ upud uz8uupued requreSSueur

Iu{-rIDIes uu8uel 'e?q'c1y'g'rqg epud 1uedes

'sueqes{el 1upr1-uudep ue8uupued uuuel rp Suns
-3ue1 snrcq uuuul-Surdtues ueSuepued uup 'uudep
uu8uupuud sBlB rp 1ede1 snreq sule uu8uupuu4

'qr7s

'JqC upud uu1>1nlunlrp 'Juueq BJBces unsnsrp

8ue,( 'rur ue8uepuud u8qey 'uu8uepuud e36 ue1

-qnlnquer.u Suuf nqrunses{Bl unlunued unplnlunu
-ew eLV'g rBquBD 'gE'S rqg eped uaplnfunlyp
Suet (sptopuDis lDuotiDN uD)uaMV aql) e41erty
IBuorsBN JBpuulS uBunsns ue8uep runses ;eqrue8rp

snreq uu8uepued :rur r8uelnSueu 1n1un nlred

uSSulqes E^\srsequru qelo uqn{Blp rurzul nlr8aq
qupns ue8uepued unsn,(uetu tuBIBp uur{u1ese)

N\/9NVONVd

N\/SIdVSSANSd BA'E I
'ser\Il

'[fSt'S 'rqg) selet 4edruq uule e.(uue

-Suupued uSSurqes rnrye suEB r{runles pqeuod
'(zUgt'E .rqg)

>1eun1

sndeq8ued ue8uep nlueq sue8 qrunlos snluqrod

't

'GrtSTS rqg) snpq

eruces ueJe>l8ur1 uep

rnsnq qrunles

BSle>lS

'f

'ftgyE rqc)
snler{ eJuras u,(uuercuu qrunles e13uere1 teng

'0wDS sntDq nIDPS

Sutdwos uo?uopuod uDp sr4D uoSuopuod
opod uatuolopill e zvlryque>lrlugred'(c0 t'S uup
qgl'g'rqg tuqrl) rn{n8ued lup re8uqes psued
ueleunSSueu uu8uep rur 1e.re[ ue4qepurd
nulu 'ue>gnlunlp 8uu,( guedes 'wilel >Iuucas
nelu uoUB{ rdel uapun8 'Surdurus ue8uepuud
e>l selu ue8uepuud rJBp uuJn{n uuruulup
'uurus nlred 1up1t

-e{ w>lqepuruotu Inlun

B uup V 4e.ruf'u,(quq edrueg 'urBI etues ntBS

suqeq rdu1e1 'euus nped {Epp C uep O {BrB!
e^\quq uu{rlurped 'g ryruf nles IJep 8uern1
lHlpes nele EtuBS 3 ryruf uup uruus rrdureq
B {eJuf lenqtuetu lrques 'e,(ur83un dupuqrel
reueq 8ue.{ uu8uuquuad tuelep rur uuurelepo>l
BAqBq rralrlsud 'Surdues uu8uepuud u?ruslep

-e{ uep uedep uup sule ue8uupued ruqel

ueldelaueu
{ntun
B uep'L '9'g ry3et sue8
'y lerul ntes uep 8uern1 lplpes
-srre8 esle>15

nule erues 8ue,(

8ue.{

3 lurul uep euus ;rduruq

lerel lenqtuetu uu8uep

le{arg uu8uepue; e8g; es1or1suetr1

'su1e ue8uupued

W8sJEII8il

nre

il

rxH

II

69

1 x${x3: avsr{vs

if:l'.lGi.!i1,1 iAi.i BFlift :(

:ri,
.e

, i..'r

:..<iej;--

6i
"-;6i*J
--$',

(o)

,ffi)* ,yffi
ffi,,/ i+t
i,-ffi
L=A

l-----r,-'

ffiu

PENUNTUN TAK SESUMBU

Kedudukan Pandangan'

ffi

PANDANGAN
TEPI PERMUKAAN

Arti

ffi

Garis.

Prioritas Garis.

jemukrruk

m,.",11;i1,ff.-J:?k?B;,?:dangan'ma

'nlueuel BIB{S uelnlreueu IBpII IdElel

'(leuors.rodo.r4) Sueqruuaq lenqrp ue8uul esle>15

rsrlJeq sera) 'qupnu Suef suSnt rpelueu uelz

uern4nBued'Esla{s rsr{-rsrq uelzunSSueru ua8uaq
'Swqrur

'uresap urrt eloSSue qnJnles ue8uep rseryuntuolreq

'{uletIIosr
uer3o1e1e.red,,r8esred,, srlnleru uu8uep 1rr1

'ueuserqe{ rpe[ueu lnqesJal EJeJ-eJe3 uSSurqes ue1

-1el1erdrp sruuq rur erer-EruJ .rnsng uep 'ue:u13ur1
'sueB eslelsuew {ruun snsnq{ EJEJ-EJec luduprel

'luuoISlpurt ue:uqueSSued ue1

-qnlnqlp 3ue( uu8uupued uesuuqaXued uep Iselueuo
ueleunSSueur uu8uep Bpueq esle{sueur ledep epuy

ueqedruaur uedep e1 Suetuerel ue8uet ue8uep psued

3ue1eq Sueluedes rp epuy lref nql uu11ere33ue141

'e,{usus3-suu8 uulunqrued eJo uep JaIIEJE{

qelur ue8uq Esta{s uup tele ueSuep reque8 erelue
etuuln usepeqre4 'requeS le1e ueSuep tenqrp 3ue(
sue8 ruedes leduret sn:eq leplt uslalsrp SueX srreg

-euosr ueru>13url Inlun ueleun8rp ledep eures 8ue,(

BrEJ 'rpet r8asred qn1ue,(ueu uerulSuq ludruet 1p
3un33urs

IIul ledue letel ue{ntueueu

uep r8esred

lenqruetu ue8uap uerelSull eslelsueru ledep epuy

'{uteuosl Isl{-lsl{ uep

r8es:ed

Isl)t-lsq {nsetu.ret 'sruef ruu8ereq tuulep elpesrel

-req 8ue,t uEJnIn Jrsleuoru {nlun qepnur

eJec

'uuruqure8
Ju{eJe 3w,( erec uuledruaur ueeslelsued
-3ued qelusuur ue4esela.(ueu u?p ue{l?nsr^
-rueru tuulep ledec eruc uelednreu ueuslelsued
'Jp{ele
rpzfueur er re8u CV3 netu leuolslperl reqrue8
nrnf qelo rreleladrp sn;eq SueX Surtued Surled
8ue,( uepdrueJele{ nles uelednraur uepsle{sued

"dY''H f'{ xt'S\i }iS},IlH

NYCNY{WIUSd

,NINSA

XYdI IYI SruVC

YWYIO NYCNVONVd
>IIUISWOSI

oswns sluYc
xvdl^lvrvYr sruvc

SIUVC SYITUOIUd

NV9NY VS

NY9NYONYd NYSIUVSSANfld

VSJE)IS

ISDIUAS SVIIIf,Y

suBS

-sue8 elod uB{eunSSuolu ue8uep 'u,(ureqtue8 upuaq

:'"i"r Iij

NYIYUN

XIJVUSoTUO I$ISAOUd
NINYS SruYC

CNIUII^I
NVSDIN'I

']::i

'(OS'S 'rqC) ue8ua ue8uep tunqlp

8ue,( ruqruu8 >lntun unlqnlnqlp 8uB.{ repuets Bnluos

Iln{r8uau u?p 'suu8 lBqel uep Isnsas 3uu,(

uE{JequuSSueru sBIe[ eJBces 3uu,{ 'ue8uepued

unsnruelll {nlun sluBs 3uu,( quprq uB{Bun88ueu
stueq rBseles qElel SuBr cvJ rBqIuBD 'lnqesJel
uBnlnqepued usle{s I}n>IISueIu s,(uESeIq Icuu
qrqal 3uu.{ (VJ rBqruEC 'uedpd nelu IISued ue8uop
sBue{ BpBd uDIrulBIIp e,(uuserq uunlnl{Bpued Bsle{s

:, .,,:'.

:,..,i, :..:''iri.Ja.r:;';",

. :,:I

'trdues qelec qelo uB

-Suupuud rrep w>lqesldtp rdutel 'ueT{nluntlp nquns
suu8 Sunln-3unfn C uep V Ip e,r\quq ue{neqred'O
uped uuplnlunlrp SuBf Iuadas 'nquns suu8 selu Ip
nples {BdruEl{et suBg '6?'9 'rqD Bpud uurynlunt
-rp 3w{ ruedes 'IBduBlIEt sIJeB nu}e nquns
191

i.i

suuS (rdnlnueu) sete rp n1eles

'uedep

leduq suug

.- ::i I

il";"i:5"j

*"r

-i"

rp lrdua 8ue,( uueru Suef sue8 rnqele8ueu sruBq

reqrue8 nrnl uup requre8 upud lrdurrq-req Suues
nquns sueS uep '1udrue11u1 sue8 5pduel sIJeD
j ;-":-,:-, r;

, -.i

_,

'Suopuoc uue{nuued

uu8uolodred uu{rle{ueu lnqosral sIJBA B,!\qeq

uB)plnlunuelu Surdures ue8uupued 'tde1e1 uuly
'Surdtues uup uedep uu8uepued uped u,(uuq tBI{IIeu
u1q eryl Jutup Uue{nuued rdet ue8uepuud ru8uqes
deSSuurp ules ludep uedop ue8uupued uudep rp
q3 ry3er sue8 'e,{upq udrue5 'efuuuuel-Surdures
ue8uupued uped uallnlunlrp 3ue,( Iuedes 'tnqesrol

upueq sutu uer8eq eped 3un13uel Uee{nlurad

rletuu8uetu {Bpp uep selu uup uedep ue8uupuud
eped u,{uuq teqrlaur BlpI B{lf elBJ ueu{nluJed
rdel ue8uupuud re8eqes duSSuerp eles tedep uudep
ue8uepued sple uBrSBq uped gy sue8 'u,(qesr141

''1Yr'j;li'':'

I62

e.sE 5 SI{ETSA TEKNIK DAN PENGURATAN

BENTUK

IPERTANYAAT{ TINJAUAN
Apa sajakah keempat jenis proyeksi standar itu?

Apakah keunggulan pensketsaan suatu benda

terlebih dulu sebelum menggambar benda tersebut
dengan menggunakan CAD?

Apakah keunggulan menggunakan kertas berkisi

untuk pensketsaan?
!t.

Mengapa titik singgung begitu penting sewaktu

mensketsa, menggambar pada kertas dengan
menggunakan alat gambar, atau mengggunakan
CAD?

(j

Apakah perbedaan antara perimbangan dan skala?

t0.

Pandangan mana yang harus disketsa langsung di

bawah pandangan ATAS?

Il.

dengan mudah digambar pada kertas berkisi

Mengapa garis sumbu, garis tampak, dan garis

taktampak sebaris di antara pandangan sewaktu

persegi?

mensketsa?

Apa sajakah cara-cara yang benar untuk mensketsa

sebuah lingkaran atau busur?

t"

Sketsalah urutan garis. Garis manakah yang tebal?

Yang mana yang tipis? Yang mana yang sangat

tipis dan tidak akan tereproduksi apabila dikopi?
Kapan kertas kisi isometrik digunakan'i Kapan
kertas berkisi persegi digunakan?
Jenis gambar tiga-dimensi manakah yang dapat

ISOAL-SOAL

PENSKETSAAN

Gombor 5.52 don 5.53 menyojikon rogom

bendo yong dori bendo tersebut mohosiswo
okon mensketso pondongon yong dibutuhkon.
Dengon menggunokon kertos grofik 8 +' x I I ,0",
sketsoloh botosnyo don blok judulnyo don
bogiloh kertos itu menjodi duq bogion (Gbr.

duo sool yqng ditugoskon per

lembor. Podo sool dolom Gbr. 5.52, "turus"
diberikon untuk menondokon jorok 0.50" otou
0,25 . Jodi, pengukuron dopot dengon mudoh
diberi jorok podo kertos grofik yong memiliki
jorok kisi 0.12" otou 0,25".
Jiko diinginkon, "turus" podo sool dolom
Gbr. 5.52 dopot digunokon untuk menondoi
jorok I0 mm don 5 mm. Jodi, pengukuron
metrik dopot dengon mudoh digunokon podo
kertos grofik berkisi metrik yong sesuoi.
Podo sool podo Gbr. 5.53, tidok odo tondo
ukuron diberikon, Mohosiswo horus mensketso
pondongon yong dibutuhkon dori sool yong
ditugoskon tersebut ogor sesuoi dengon
bidong kertos, seperti yong ditunjukkon podo
Gbr. 5.5.l. Disoronkon ogor mohosiswo
menyediokon mistor kertos kecil, dengon
membuot pembogion yong somo dengon
pembogion podo mistor kertos podo Sool 5..l.
Mistor ini dopot digunokon untuk menentukon
ukuron pendekotonnyo. Buotloh setiop
pembogion somo dengon 0,50" otou l0 mm
podo sketso Ando.
Sool goris-hilong don pondongon-hilong
diberikon mosing-mosing podo Gbr. 5.54 don
5.55. lni horus disketso, duo sool per holomon,
dengon susunon seperti yong ditunjukkon podo
Gbr. 5.5.l. Jiko osistennyo memong menugos5.51). Sketso

konnyo demikion, goris otou pondongon yong

hilong dopot disketso dengon pensil berworno.
Sool yong diberikon podo Gbr. 5.M don 5.55
dopot disketso secoro isometrik podo kertos
isometrik otou miring podo kertos grofik.
Koreno bonyok di ontoro sool dolom bob
ini bersifot umum. sool-sool tersebut dopot jugo
diselesoikon podo sebogion besor sistem grofik
komputer. Jiko sistemnyo tersedio, osisten
dopot memilih untuk menugoskon sool-sool
tertentu diselesoikon dengon metode ini.

Untuk seluruh sool berikut ini, gunokon

kertos grofik 8* , Il.0" otou kertos polos.
Sketso botosnyo don blok judulnyo don bogiloh
kertos tersebut menjodi duo bogion, seperti
yong ditunjukkon podo Gbr. 5.5.l. Skeisoloh duo
sool yong ditugoskon untuk setiop holomon.

\tttl 5.1-5.)J

(Gbr. 5.52) Sketsalah pandangan yang

dibutuhkan dengan menggunakan Kertas A-l atau .A4-

1 yang disesuaikan (dengan tangan). "Turus" pada

gambar menandai jarak 0,50" atau 0.25". Jadi,
pengukuran dapat dengan mudah diberijarak pada kertas
grafik yang memiliki jarak kisi 0, 1 2" atau 0,25 ". "Turus"

itu dapat juga digunakan untuk menandakan jarak l0

mm atau 5 mm, sehingga pengukuran metrik dapat
dengan mudah digunakan pada kertas grafik metrik yang
sesuai. Pada soal-soal ini, semua lubang berupa lubangtembus-

lorrl .i.?5-5.J,li (Gbr. 5.53)

Sketsalah pandangan yang

atau A4yang disesuikan (dengan tangan). Tidak ada tanda

dibutuhkan dengan menggunakan Kertas

A-l

'(I-v

ssuey) {nurefeur-uSuupued B$a{s

ffie@&E

'lsplreq seuel eped Suutu nulu

{ulauosr seuel eped )uleuosl ureres q?[esle{5 '1prn31p

8ue,{ 3ueqn1 uuludrueur nqurns suu8 ue8uep ledurellet
3ue,( 3uzqn1-8uuqn'I 'sEtE uu8uepued uep uuuel-Sutdrues
nele uudep ue8uzpued udnreq tedep ue4reqrp 3uu,(
uuBuepue6 'Iuur S nule ,,EZ'6 uerruIrueQ ludep e,(ur8asre6
'repuetrp ?ue( rgedes'8uepq 8ue,( ue8uupued uulqequrel

u?p up{rJeqrp ?ue,{ uu8uepued enpe{ qeleste{s

'(uu8wt ue8uap) uelrcnsasrp 8ue,{ 1-7y ne13
uuleunSSueru

ue8ueq

(EE'S

'rqC)

-d{/I

l-V seue)

t-t'r'-i lrrr!

'4;er8 seuel eped Surrru nElB luleruosl seue{

eped luleurosr EJuJes esla{slp ludep rut leos-luos 'ruur
g nele ,,gZ'0 uern{nreq ledup e,(ur8esre4 '8uepq 8ue,(
Fe3-s r-ru8 uogpqueJ' (ue8uq ue8uep) ue.lmnses rp 8ue.(
s

I-rV

nete

I-v

8ue,{ ue8uupued

seue) ueleun?8uetu ueBuap u{ueqtp

qepstelg (tS'S 'rqC) f !'t:-6f't l,t!)\
'9'9-r'9$$ qepufeled

'g7g-lr'g IeoS {nlu1 'epuv ?ste{s eped urur 0I nEtE

'uetulapued
,,gg'g uu8uep eures uer8equrad derlas qulteng
uernln qeloradueur {nlun rul IEos lru{eun8 uep'E7'E po5
eped segel :e1stu eped uur8equed ue8uep eures 3ue.(
uer8uqrued lenqureur ue8uep'llre{ s"ue{ .relsru uelelpes
'erpesrel 8ue,{ Sueprq uefuep rcnses 3ue,( uelny.redrp 3w,(
ue8uepuud q?lesla{S 'IuI Fos-leos eped uelueqrp uurnln

e9 [ >llNr:11 dVSt/{ve

I64

BAB 5

SKETSA IEKNIK

DAN PENGURAIAN

BENTUK

WSoal.soalPensketsaanPandanganMajemuk.Sketsalahpandanganyang

A-l (lihat Gbr. 5.51) atau A4-1 (lihat sampul

depan-dalam) yang disesuaikan (dengan tangan), pada kertas grafik atau kertas polos, dua
soal per lembar seperti pada Gbr.5,51. Satuan yang ditunjukkan entah 0,50" atau 10 mm
dan 5 mm. Lihat perintah pada halaman 162. Semua lubang merupakan lubang-tembus.
dibutuhkan dengan menggunakan Kertas

'Oe'91f'g$$ qellrufslad 'IZ-LT leos {ntu1 'Z9I uEtuBIBq upud qulu;.rad luql'I 'epuv esla:1s upud
ruru 0I nBlB ,,69'6 uu8uap uruus uq8uqured delles qEIrBng'uelulapuod ue.rnln uelledepueu {nlun
lnqasral laos-leos 1nlun ueleun8 uep 'I IBoS upud uefeqruad uu8uap eures 8ue,t uulSequrad ue8uap
sEFa{ relslru ue4de;g '(uu8uq us8uep) uallensaslp 8uu,{ 11y nale I-v seuay ue{BunSSuaur ue8uap
'uolqntnqlp 3uu.{ ue8uupued qeps1e15 '1nue[u141 ue8uepue4 uBe$r{sued IBos{"oS lffil?I?4ffiIE

99 I )ilNx31 dYAWVO

BA$ 5 SKITSA T!:t(htiK L'rAi\l PrillGl-ttrA?/\t'j

166

tsrr\lIi-l!{

i-*-i

r-r

--.1 ,1 .i-j
*-+--'.--.-:

IGF=

I 'i-l H_i

rl
l,-.t:r
I:

I-:

'r_t''r_ I

-,

El:t
L_l

I---l.l
.'f
,"_,.,
t.,t
lt

...:,...i.i1

tt

/\

. ; l--,

li

r1

.l4 l-,
.i -..,,.i,.,
;,.i
:. t.:...,

ft---f
Il---:---I ,j-l'

m,ffi

'

.--:-'-:--:-"i-1-i I : i-f---l

;5;;,_r:.j:j_:,

I il

'l

l1

&!Wrt f,Et?l Soat-soat pensketsaan Garis yang Hilang. (l) Sketsa pandangan yang diberikan,
dengan menggunakan Kertas A-1 atau A4-1 yang disesuaikan (dengan tangan), pada kertas grafik atau
kertas polos, dua soat per lembar seperti pada Gbr. 5.51. Thmbahkan garis-garis yang hilang.
Perseginya dapat berukuran 0,25" atau 5 mm. Lihat perintah pada halaman 162. (2) Sketsa secara
isometrik pada kertas isometrik atau miring pada kertas berkisi.

L9

'!s.r{req sBUe{ eped 3u1.r5u ne1E {lJtauos! segal eped llrtatuosl Bref,es qeleqe{S (Z) 'lprn8;p
8uu,{ 3ueqn1 edn.raq nquns s1.rui uu8uap 1eduu1r1q 3ur,( 3uuqn1-Bueqn.I 'srlu uup uedap uu8uepuud
nulu ueuul-8u1drues uup uudap ue8urpued udn.raq ledep uelpaq;p 3ue,{ ueBuepue4 ';epuulgp 3ue,{
glradas'8uugq Buu,t uu8uepued ue{qaqurq uep uu{lreqp Euu,{ ue8uupuud unparl qBIBEe{s'19'g:rq,g epud
llradas reqrual rad ;uos Bnp'solod sulJa{ nBlE lgur8 su;.ra1 rpud'(ueBuq ue8uap) uzrllunsaslp 3ue,( y1y

nulEI-vssFeyuu{Eun33ueurue3uaq(I).B3$ex.ue3uBpuBduBEsle{suadIEos{Bos@
..
uouo,
uoouopuod uorqoqDol

uoouopuod

uolq@uol

Ouduq

uouor

rl

ouduDs

uDuo)

i-r!.

oudu$

uoouoDuo:uolqoquoL uoouopuoduolqoquot uoouopuoauolqoquol

a(:

ffi
uouo, Ourduq

uoouopuoa uorqDquot

9,2
uouo) ouduos
uoouopuod uotqoqaot

'I..+/a-l
Ljai/

F+ ,
r------+z

ffiffi

mfin
lilirtl
ff

c7

9.'.
sotv uoOuopuod uorqoquol

rolv uo6uopuod uolqoquol

solv uoouoouod

:olv uoouopuod uolqoquol

uouo,

uolq4uol

solv loolopuon uotqoquot

oqduq

u06uopuod uorqoquol

9i

uDuot ourduos
uoOuo@od uo!qoquol

uoolopuod

uoiloquol

solv uo6uopuod

,oro uo*ooro" ,oruoo*o,

0[

.orv ,oouoproa

Ouutu uDDnu)ad opo )lDptj =

,o,yuoouoouoouo*q*o,9

-i=
lJ.

.l

E:E

t_hL

:r

'E
I

uolqoquol

l-L

,orqq*o,

'ou

uolq4uol

til

uo&oq-or I

solv uoouopuod uonqoquol

I
I

u%@o1

,otv roOropuoo

m',re

tDoS

solv uoouoplDa uolqoquol

T1-I
L---L-.Lt
.-

FiJr',H'J++l
qv !&rygd

solv loouopuod

ffirug

E
lli
: (.ouou6

o,Loouodo,voodo-

d
-r-l

solv uoouopuod lDNoquol

:-

ffi

uoouopuod uolqoquot

)lrN>{rl dvSi/.,rvs

r -'
.:r'rili ::'' li I .'r"f
tt':_."
'
.,
:.-i.

.ii.:
'l'.r - , 3i,,!i.
s,ir1
r

'

,..'

i-

:i;

.l

+,
.-*I.,
"-.= I"

.,-.r

:J' l.- i
t,

-'

,,ii
1'1 :! X' Lre-: .e ,r
.:;

Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1. Menggambar keenam pandangan standar suatu benda.
2. Menggambar ketiga pandangan mana pun dengan menggunakan
konvensi, penempatan, dan penyebarisan yang sesuai.
3. Memindahkan tinggi, lebar, atau kedalaman antara pandangan.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Menata-letak gambar tiga-pandangan sehingga gambar tersebut berada

di tengah-tengah media gambar.
Menggunakan praktek konvensional atas putaran rusuk, ruji, dan pipi.
Mengidentifikasi dan menggambar garis-garis tampak dan taktampak
dalam keenam pandangan standar.
Mengidentifikasi dan memproyeksikan permukaan yang muncul dalam
semua pandangan.
Mengidentifikasi bentuk perrnukaan, dan menentukan pandangan tepi
permukaan.
Menggambar dan memproyeksikan permukaan normal, condong, dan
miring dalam semua pandangan.

10. Menggambar silinder positif dan negatif dalam semua pandangan.

11. Melukis penampang kerucut dan kurva takteratur dalam semua
pandangan.

12. Memahami konvensi gambar untuk pengolahan lubang dan

proses

pemesinan.

13.
14.

Menguraikan konsep proyeksi sudut pertama dan sudut ketiga.

Memahami dan menggunakan garis-garis lipat atau garis pemisah.

e^\qBq uE{rlerued 'eE'9

'rqc

epBd uB)pln[unlrp

3uu,( rlredes ..'EcE{ {Bto{,, >Inluaqtueru uE{B

lnqasrol Sueprq-Sueprq 'epuaq etu8ln elntu uuSuep
relulas uu>pedruetrp rs1e,(ord Sueprq-Sueprq e>llt

!/::)VX

.4\t'"E"(}H

e"9I

1{o.rd 8uop1q }nqosrp ue4s1e(ordtp

Sutdtuus ue8uupuud tudu:et Suuprq uup'.tDtDpuaut
'

Zuop1q tnqosrp'ue1ts1a,(o;dlp sele ueSuepued

luduat Suuprq :Dlnu 8upflq lnqaslp uu1rs1e,(ordrp
uedep uu8uupued ludruel ts1e,(ord Suuprg
'e,(uruuts>la uauela qalo ue+lusrp e8nf 1eduutry1
3uuqn1 'u,(uue8uupuud eped 7-0 slruS uu{uequou
{nlun uDlls{a,{ordrp upuaq eped z-[ 'Jnluol nels
'rurJls{a uetuelg 'e,(ursrs uup Suupuudrp ulqudu
]eqrlJel epuoq selu uer8uq eped reputlts rnluo{ eueu
-re8eq uuryleqre6 '3un13ue1 uu8uolofued uep e,(u
-reueqes {$ueq uep Bpueq nluns 1e3at {usueD{erul
{ntueq uurynlunueur tur uu8uupued uuorB>I uelnFed
-lp (CZ'9 'rqC) uuuu{-Surdures ue8uupue4
'ue4r1nlun1rp 3ue,( tgedas ledtuetlut stwS-sue8
qalo ue4lusrp u,(uuru1s1e Jnluo{ uup 1eduru11e1
e,(u8uuqnl rur ueSuepuud ruuluq 'Suopuoc uee{ntu
-red >lnlun e,{ureueqes lnpns ue1>lnlunueul Iut uu
-3uepuud euaJ?{ {nluaq uemrn8ued urepp nped tur
uu?uupue4'(uZ'g'rqC) sele ueSuepuud qeloredureur

{nlun ue{Bun8rp tudup udrues 8ue,( rnposoJd

'u,(ureueqes 3ue( 3ueqn1 {n}ueq uep selu uurSuq
upzd u,(ureuaqas Suuf uu8un13ua1e1 uellnfunueu
rur ue8uupued euerul Inluaq uetern8ued uelup
nlred rur ue8uepue4 'qaloradrp uu{u lnqasJol spuaq
rs1e,(ord nele du13ue1 ue8uepued 'epueq rntuo{ uep
rdat unues {ntun ue{eun8rp rur 1np ts1a,{ord;npas
-ord e41 'lnqesJal 3un>13ue1 uee>lntured rs1e,(ord
uullrseq8ueur uap rqe.(o.rd Sueprq epud (q1'9 'rqg
uped uurynlunltp e,{uerulue rp udeteqeq) e38urqre1
-1e1 u,(uqelurnf 3ue,( uepltuap {pp-)tpp rs>Ja.(or4
'9 {plt rp rs1e,(old Sueprq e1 uurys1e.{ordrp
ueulnuued upud 'g {pp ntBS 'epuaq sete uefeq
3uru13ue1 Jnluo{'e,(upslu-3uru13ue1 sueS-sue8
{nlun uB{Bun8rp tedup eurus 8ue,( rnpesoJd

'efuBuulued

r8esred ueelnurad rs1e,(ord {nluequeu >lnlun

snrnl suuS-srre8 qalo uelSunqnqrp tedup g uep

'OL'6'L rqa,{ord'qeloradrp , uup '0 'Z 'I tnpns

ludrueel rs1a,(ord uryl'e,{upq edruag '6-2 suu8
rs1a.(ord ue{ueqrueru 1n1un uelSunqnqlp 6 uep /
rs1a,(ord'e,{uupuaq epud sruny srruB Sunln {plt ual
-udrueru Z uep l, uueru) '6 {llp qelur u,(urs1e(ord
BuvA '1 llp {uun n{BIJeq eruus 8ue,( Jnpesord
'lnqesJq >1pp rsla(ord nulu ue8uupuud nluns ue>1
?ue[,'l Ipp lp rs1e,{ord Sueprq snqluaueu

-edruaru

epuaq uped I {ltll rJBp rs1a,(ord sFeB 'uu11nluntrp

8uu,( rgedag '(ct'g 'rqC) lpBt ece>l ue8urdel epud
sueS-sue8 {nluequeu rur rsleford sueS-sue8 r.rep
JIDIelo{ snquel {pp qelunf '(qt'g 'rqc) rs1e,(ord
Sueptq e{ lnqesJel Bpueq rntuo{ nete rdet eped lurt
Bntlros up '(rs1a,(ord um?) rc1t1atotd nule 'snrn1
1u8a1 srreS-srre3 requreSSueu ue8uap qeyoradrp
rur ue8uupuud'tedet qrqel 8ue,( qelrtsr tuepq
'relefes uv>le uo$rtltlSu a d suoS - surf eSSurqes

epueq uup u33urqre114 8ue,( lerel uped epereq

lerue3ued'srleroel ereces'e,(uleue8ued epud
ledruq Bpueq Euururu8eq uu4lnlunueru rs1e,{ord

Sueprq uped 1e1e1-ulul 'lnqesral epueq uedep

ueu{ntuJed uu8uep rclefas uelludurelrp rs1e,(ord

Sueprq uens rlr{B^\eu 3ue,( ecul Surdeles nele
Suepued-snquet Suuprq nlens 'Epueq uep turuu8ued

BrEluB lC 'BI'9 'rqg eped uedep ue8uepued

{nlun uu{rsuJlsnlrrp qnualeru uu8uupued rs1e,{o:d
qeloredueur {ruun upueq nluns Suupueureu epotal4J

'Ilu),lo+ roquroo
opod luFeds oroses uo)4lornrp +olnq ),ln+uoq
uop '(+olnq uotDp-+npns) +oil, '6uoqn1 1n1un
lnp,lolnuDul sasold loooqJog 'o^uulol 6uoA uo
-6uopuod o)4 uo6uopuDd n+os Uop uoln+uollp
pdop 6uoA suo6-srro6 uo>1o1eu:eul uo6uep
ulduroqgp pdop rn+oroplD+ D^rnI uDp +nonrel
Ouoduroue6'uoolnurred sD+Dq uDlnluouauJ
spo6 6un[n )49+-It+tI'Ouptru nop'Ouopuoo'(tour
-Jou) sn.,nl >1o6e1 ,rodop uooD)4nu:.lod ';sleAord
ropuo+s uo6uopuod r!ouoe)4 uollDnslnuolu
o/v\slsor.-lorx n+uoqureur lodop uoolnu:rad
lso+uepo luror.loulaf!'ocoquled uollslo+ uDp
JDquJDOOuod pnslour orD+uo uororr;oso)4 opD
Iopl+ D/v\L,loq u;uofueur lsuo^uox 'or.ros 6uoA
oJDO urDlop uolrlslo+lp uop uololdlclp +pdop
)1lule+ rpqulo6 onules o60urqes lqeAord sesord
uolgornOueLU uolDqLuo66ued lsuonuo)
'+nqoee+ opueq In+uoq uoroJ
-n0ued Ounduroueur ndurou.r lul uDlLln+nqlp
6uoA uo0uopuod ua1s15 '(166t-ne'yIA ]t SV
/ISNV +Dr-lll) Inurelou uDouopuDd rsr;e{ord
nolo '111o.16090 lslalord loOoqes louellp
uo>4ul6ullp 6uol ;sleAord Ouoplq dopoqrel
snJnl 1060+ 6uor( opueq pop lsleAord spo0
r.lolo In+uoqgp 6uoA opuoq ryons uo6uopuod
ura+sls 'lslalord ouoptq roooqas lDuo),llp
6uoA Ouoplq n+ons e4 uo>1rs>1eAo.rd;p nolo

roquro6lp uo)4o uD),luo6uolp 6uoA uo6uopuod

n+ons LlDIol pleAoq 'FIeIod loDoqes loue),llp
opuag ryons uoOuopuod >11u1e16uopg uloloc

rv)oNrs Nvtvdn

I 70 BAg 6

FRoYEKST p.qiltDAr.lG,qii txAJrr.luK

PEMROYEKSI TEGAK

(b)

(o)

@
@

Pandangan Atas dan Samping-Kanan.

(c)

proyeksi suatu Benda.

pengamat selalu berada di luar untuk melihat ke

dalam, sehingga bendanya terlihat melalui bidang
proyeksi. Karena kotak kaca itu memiliki enam

sisi, enam pandangan benda tersebut

z

dapat

diperoleh.

Perhatikan bahwa bendanya memiliki tiga

ukuran utama: lebar, tinggi, dan kedalaman. Ini
merupakan istilah tetap yang digunakan untuk

(=,

z
o

ukuran dalam arah ini, tanpa memandang bentuk

bendanya (lihat 95. l7).

Untuk menunjukkan pandangan benda ruang,

atau benda tiga-dimensi, pada lembaran kertas datar,

kita perlu membentangkan bidang-bidang tersebut

sehingga semuanya terletak dalam bidang yang
sama (Gbr. 6.3b). Semua bidang kecuali bidang
belakang berengsel ke bidang muka; bidang
belakang berengsel pada bidang samping-kiri,
kecuali seperti yang dijelaskan pada g6.g. Setiap

PANDANGAN ATAS

(o)

bidang berputar ke arah luar dari kedudukan kotak

semula hingga bidang tersebut terletak pada bidang

muka, yang tetap diam. Garis-garis engsel kotak

kaca ini dikenal sebagai garis lipat.

s,4&s
PENGT/HAIAN

Kedudukan keenam bidang ini setelah diputar

ditunjukkan pada Gbr. 6.4. Secara seksama identifikasilah setiap bidang ini dan pandangan yang
bersesuaian dengan kedudukan semulanya pada
kotak kaca tadi, ulangi prosedur ini, jika perlu,
hingga putaran itu dipahami sepenuhnya.

Amatilah bahwa pada Gbr. 6.3b garis_garis

di sekeliling kotak kaca dari satu

memanjang

pandangan ke pandangan lain pada bidang proyeksi.

Ini merupakan proyeksi garis proyeksl (proyektor)

PANDANGAN SAMPING KANAN

(b)

dari titik-titik pada benda ke pandangannya.

l-2 diproyeksikan pada

bidang mendatar di 7-B dan pada bidang profil di
16-17. Apabila bidang atas dibuka, garis 9-10
dan 7-B akan menjadi tegak dan masing-masing
Misalnya, garis proyeksi

nlr sElB uBAuEpuBd edu8ueu uup uedep uu8uepued

ue8uap u,(ureqel Btues sele ue8uepued ede8ueu
uelSuuraueur ryl'yg:qg upud uoqnlunlrp 3ue,(

'suquaq.rq auu,{ ecey

nn

rr,
q

wedes'7-7 p33un1

srun1 suu8 {n}uaqtueru

Z-B uup

B-L uup '9-6 p83uru srun1 sue8 {ntuequelu g

-O[ uup OL-6 IpEf 'Z-B uep 9-61 uu8uep slreqos

{rloy mfllml?Am

::i
i---T*-

;
1

t.
1

Aa

,&+

z.q'tr'

NVNV)

11
I

la

i.&"

, su'

'BrEy {Brox

frf;lqffim

(o)

v3vx )v]o)

LI XrN)i1r XVEI i\l$

172 rlAB 5 PROYEKS| PANDANGAN MAJEMUK

langsung ditempatkan

di

atas pandangan depan.

Hubungan yang sama terdapat di antara pandangan

depan dan pandangan bawah. Oleh sebab itu, pandangan depan, atas, dan bawah semuanya sebaris
secara tegak dan berada dalam lebar yang sama.
Pada Gbr. 6.3b, apabila bidang profil dibuka,
garis-garis 4-.l3 dan i3-15 menjadi satu garis

lurus tunggal 4-15, dan garis 2-16 dan 16-17

menjadi garis lurus tunggal 2-17, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 6.4. Hubungan yang sama
terdapat di antara pandangan depan, samping-kiri,
dan belakang. Oleh sebab ittt, pandangan belakang,
samping -kir i, depan don samp ing - kanan semuanya
sebaris mendatar dan berada dalam tinggi yang
sanla.

Perhatikan bahwa pada Gbr. 6.3b garis OS

OW dan garis ST dan WX masing-masing

sama. Garis-garis yang sama panjang ini ditunjukkan pada kedudukan bentangan pada Gbr. 6.4. Jadt,
temyata bahwa jarak pandangan atas dari garis lipat
OZ harus sama dengan jarak pandangan sampingkanan dari garis lipat OY. Serupa halnya, pandangan
bawah dan pandangan samping-kiri berjarak sama
dari garis lipatnya masing-masing sebagaimana
dengan pandangan samping-kanan dan pandangan
atas. Oleh sebab itu, pandangan atas, sampingkanan, bav'ah, dan samping-kiri semuanya berjarak
sama dari garis lipatnl,a masing-masing dan sanru
kedalamannya. Perhatikan bahwa pada keempat
dan

pandangan yang mengelilingi pandangan depan,

permukaan depan bendanya dihadapkan ke dalam
atau ke arah pandangan depan. Amati juga bahwa
pandangan samping-kiri dan samping-kanan serta
atas dan bawah saling terbalik dalam bagan bentuknya. Serupa halnya, pandangan belakang dan depan

juga saling terbalik.

WM

16.3 G,ARIS

LIPAT

Pandangan depan, atas, dan kanan benda yang di-

tunjukkan pada gambar sebelum

ini

ditunjukkan

pada Gbr. 6.-5a dengan garis lipat di antara pandang-

annya. Garis lipat ini bersesuaian dengan garis

engsel kotak kaca tadi, sebagaimana yang telah

kita lihat. Garis lipat H/L, antara pandangan atas

dan depan, merupakan perpotongan bidang
mendatar dan bidang muka. Garis lipat F/P, antara

pandangan depan dan samping, merupakan

perpotongan bidang muka dan bidang profil (lihat
Gbr. 6.3 dan 6.4).
Jarak X dan Y, dari pandangan depan ke garis

lipat masing-masing, tidak perlu sama, karena

tergantung pada jarak relatif benda dari bidang
mendatar dan bidang profil. Akan tetapi, seperti
yang dijelaskan pada 96.2, jarak D,, dari pandangan atas dan samping ke masing-masing garis lipat,
harus selalu sama. Oleh sebab itu, pandangan itu
dapat saja terpisah sesukanya, dan garis lipat dapat
digambar di sebarang tempat di antara keduanya,
selama jarak D, dipertahankan sama dan garis
lipatnya tegak lurus terhadap garis proyeksi antara
pandangan-pandangan ini.
Akan terlihat bahwa jarak D, dan D., masingmasing, juga sama dan bahwa garis lipat H/L dan
F/P pada kenyataannya merupakan garis acuan
untuk membuat pengukuran kedalaman yang sama
pada pandangan atas dan samping. Jadi, sembarang
titik di pandangan atas dari F/P akan berjarak sama

titik yang bersesuaian di pandangan

samping dari F lP.
Ketika perlu untuk memahami garis-garis lipat,
terlebih-lebih karena garis-garis tersebut bermanfaat
dalam menyelesaikan soal-soal grafis dalam geometri deskdptif, garis-garis ini biasanya dihilangkan
dengan

Garis Lipat.

Goris lipot
Goris lipot dihllongkon

'rur uuJn{n
eped srunl {EBel seJo8 BpuBl lenq uep 6rJDI rp
e{uJuueqes 3ue,( ue-rn>1n ue8uep sEual uuryq
-tuel rrr{ rsrs Sueluudes rp 1u8e1 ereces relsrlu
uapuduil'lur 8ueru lenqruetu 1n1u1 'g Suenr
rc1ru qeyoredtuetu Intun 7 ae?uap e,(ulrseq
r8eq uup 'ruul

,6I

rrep e,(uqulurnl r8uurnl

'ruru s,, uep ultu gz 'ruul 19 uDlqequrBl

'upe Suuureur e4l'uurnln 1n1un dnlnc
3uu,( 3uuru ue{rJoquau uule 8ue( uep sn8eq

l?qrlJil uele 8ue( ue8uupued uruluu-(,, 1)

rutu SZ 'qeIue{etu>l-3 Suenr de83uy '(,, * f)
ulru ,61 efte1 Suenr r33ur1 eretueues '(,,f 1)
ulur E, uudap uu8uupuud l33un uup (,, f 7) uru

,9

eJrx-BJDI sele uu8uupuud

ueruuppe;

'lepued {BBel uBSeJoB upuq lenq

uup seuo{ Jequel qu,^deq uur8eq Suuluedes

rp Julupueru BJpces Jelsrru uulluduel 'rut

Suenr lenqruetu {$ufl 'y Suunr rc1ru qalored
-tuetu Inlun 7 ue8uap e,(ulrseq t8eq uup urur

ggz Uep rutu ZSI uelSuern>1 'q9'9 'rqg epud

ue4>lnfunlrp rusda5 't,, ; O f ) uu 992 Brl-pr{
reqol upp '(,,I = uru 7'E7 :,,9) tutu
e[re>1 Suen;

ZgI BJDI-eJr{ setu uep uedep ue8uepued reqel

'(tg'q ':qC) uu8uepuud urutue )eruf uelntueJ

'I

:tn{uoq 8ue,(

qe1

-ue>ln{ul '9'9 rqD eped rseredo uu8uel 1n1un nped

3ue.( uu8uupuud [(urupp-SuuIuleq lndruus ruelup) 7

-V suuo) tuelep ueurulsur ue8uep e,(ur1se uu8uep

erues 3ue,( uernln] requuSSueru Inlun
'qeuud Bpuel qelo uerynlunIp 8ue.( ruedes
'sBlE uup uedep uu8uupued dnlucueru u,(uuq e9'9
'rqg upud rseredo ue8ual {nlun ue{nlredlp 8uu.(
ue8uepuud'u,(upsr141'ue8uepued unp uu8uep e,(ueq

uallnlunlrp ledup epueq

uur8uqas du13ua1

lnt{nrlS

NV9NVONVd-VNO
NlwndlsNt dv8!1tv9 ?'9.
'ueleunSrp qtsuru 1edl1 srru8 qelo
-quloos uu8uep eures 3uu,( urec rgedes ue8uepued
Bnpol luupp uurcnsesJeq lunqrp u,(uurel wruBppel
uurnln8ued Bnrues uep ''C 'tC 'rur erec ue8ueq
'uencu srre8 ru8eqes u,(uepueq y uudep uuulnrured
uuleunSSueur ludep e1r1 'Surdrues uep sule
uu8uupued eped uuueppel uernln8ued uelnlueu
-atu Inlun uence sFuB re8eqes ledrl sue8 ueleun8

-3ueu qlp-qllv 'erues snreq nped >luprt uudep

uup Surdruus uu8uupuud erelue uup uedep uup

sele ue8uupuud urelue lurel'r8e1 TIDIoS 'qg'9 'rqg

uellnlunlp 3ue,( ltrades 'u,(u1e11erd ruepp

uped

.(Ja1euII!uuIBIBpu8Jn{n)ue3uepuu4.engueIuulsuIJ8qu8c@
II

III

AI

II

r-ll1r,r]-x
t#l
lll

tt
ll

oo
-t 6)rL9 ---'\ t l2)- lJ/ --.-'-.,
-?illt
-o?lt
I :tv
-ue

f6l

uoluD

92
il\-

--

n\qt

lquDlp

AUDA

4dDf

9'

-t
o
-T

-z?!
ca:
-_--

v9
I

_t
uoduDpuDd

tp

f0)

v6t

eLa, )rN)3r dver^rve

I 74 BAB 6 pRoyEKs! p,ANDANGAN M,A.,Et\{uK

ffi
L=ff
(c)

2.
3.

Tentukan letak garis sumbu dari tanda ruang

(Gbr. 6.6II). Lukis busur dan lingkaran secara

I6.6 MEMPROYEKSIKAT{
PANDANGAN KETIGA

halus.

Gambar 6.8 merupakan gambar lukisan suatu benda

yang memiliki tiga pandangan yang perlu. Setiap
sudut benda ini dinomori. Gambar 6.8I menunjukkan pandangan atas dan depan, dengan setiap sudut
dinomori secara benar. Jika satu titik tampak dalam
pandangan yang diberikan, nomornya ditempatkan
di luar sudut, tetapi jika titiknya taktampak, nomornya ditempatkan di dalam sudutnya. Misalnya, pada
Gbr. 6.8I, titik I merupakan titik yang tampak pada
kedua pandangan. Akan tetapi, titik 2 tampak pada
pandangan atas dan nomornya ditempatkan di luar,
sementara pada pandangan depan titik ini taktampak
dan nomornya ditempatkan di dalam.
Sistem ini, yang titiknya diidentifikasi oleh
nomor yang sama pada semua pandangan, bermanfaat dalam memproyeksikan titik-titik yang
diketahui di dua pandangan pada kedudukan yang
tidak diketahui di pandangan ketiga. Perhatikan
bahwa sistem penomoran memberi nomor yang
sama untuk titik yang diketahui dalam semua
pandangan dan tidak dicampur-adukkan dengan
sistem yang digunakan pada Gbr. 6.23 dan di mana
saja, yang dalam sistem ini sebuah titik memiliki
nomor yang berbeda dalam setiap pandangan.
Sebelum mulai memproyeksikan pandangan

Gambar garis bantu mendatar dan tegak

dengan urutan yang ditunjukkan (Gbr. 6.6III).

Biarkan garis-garis bantu perpotongan di

sudut.

4.

GARIS PEMISAH

Tambahkan garis-garis taktampak dan tebalkan

semua garis akhir, secara jelas dan hitam (Gbr.

6.6rV).

I6"5 MEMINDAHKAN
KEDALAMAN

UKI,'RAN

Karena semua ukuran kedalaman pada pandangan

atas dan samping harus bersesuaian titik demi titik,
metode yang tepat untuk pemindahan jarak ini harus

digunakan.
Juru gambar profesional memindahkan ukuran
antara pandangan atas dan samping denganjangka-

bagi atau mistar (Gbr 6.7a dan 6.7b). Metode

penggaris lebih mudah apabila digunakan mesin
gambar karena baik penggaris tegak dan penggaris
mendatar sudah tersedia. Pemula mungkin saja
merasa mudah menggunakan garis pisah 45" untuk
memproyeksikan ukuran-ukuran di antara pandangan atas dan samping (Gbr. 6.7c). Perhatikan bahwa
pandangan samping-kanan dapat dipindahkan ke
kanan atau ke kiri, atau pandangan atas dapat dipindahkan ke atas atau ke bawah, dengan menggeser garis 45" seperlunya. Tidak perlu menggambar garis kontinu antara pandangan atas dan

samping melalui garis pisah. Malahan, buatlah

goresan pendek pada garis pisah dan proyeksikan
dari goresan ini.

Metode garis pisah 45' juga memudahkan

untuk memindahkan titik dalam jumlah yang
banyak, seperti ketika melukis kurva (lihat Gbr.
6.3s).

samping-kanan dalam Gbr. 6.8, cobalah memvisualkan pandangan tersebut sebagaimana terlihat
dari tanda panah pada Gbr. 6.8a. Kemudian gambar-

lah pandangan samping-kanan titik-demi-titik,

dengan menggunakan pensil keras dan dengan
garis-garis yang sangat halus.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.8I, rentukan letak titik I pada pandangan samping dengan
memproyeksikannya dari titik 1 di pandangan atas
dan titik 1 di pandangan depan. Pada Gbr. 6.8II,
proyeksikan titik 2, 3, dan 4 dengan cara yang

'ueJ?>ISuII u?p

rnsnq snlBr{ ersres reqI.uBD '(116'9 'rqc) Ipul

3uuru upuH uup nquns srre8 >1u1e1 ue{nluoJ 'Z

'ualqntnqrp Suerueru

eryl'uurnln sllnuoru {nlun 8wru uDIeIpeS 'IuI

Surdruus uu8uupuud ue1du43ue1eru {ntun 9 wp g

'rqc upsd 'lnqesrel epueq
1p1t uuTsle,(o-rd '119'9
uuelnured ue1du13ueleur 1n1un edrues
1e8e1 Sunfn

roruos uueunsr"r^

suuSSued upud srun1 ry8et lepued sero8 epuul

tunq uep 'lrl{ Ip uuleun8rp 3ue,{ sueSSued
ue8uep selre{ ueJeqtual IJDI tsrs 3uuluudes
rp srreSSued uulledurel 'rur >1e8el Suenr

|fE&EEEil

uernln8ued tenqtueru {ntun 'g 3ueru lupu

qeyoredueu {nlun Z ue8uap u,(upseq r8eq
uep 'ruru

,6I

Irep ]nqasret qepunl ue13uern1

'uru E? uup'tulu sz'tulu 8s Ue)Il{eqtuel'c

Suenr ue8uep urues nped {epp C Suunr 'g'9$
eped uulselafip p,redeg

'(ruu SZ 'uu1e1e1)

ueSuupuud BJElue lp 6 8uuru de38uy'ruru

761 ue8uep uues e[re1 8ueru 8un BJeluelues
'tuul St uedep ue8uepued r33uq uep ruru 8S
uu8uep urrrus selu ue8uepued uBtuBIBpe)

lepued uusero8 zpuul

tenq uep epuv suue>I uBJBqueI quAeq uer8uq
uped suuSSued ue4eduet 'tut relupueru Suunr
uernln8ued tenqtuetu {nlun 'V Suunr rcpu
qeloredtueu Inlun Z ue8uep e,(qrsuq r8eq uep
'LUw ggz uup e,(uqepunl ue43uurru1 uelpntue>I

gl

Lffi"
0t6

\,0,

'ruru 89 uBp '(utu zt'rIJw 801 ue{qBqtuel

'q6'9 rqD epud uu4lnlunlrp Suef luedeg
'upe Sueueur

ultl'uu

-Jn>{n {nlun dnlnc 8ue,( Suunr uu>lug8unrueu

uDIe uep sn8eq teqlrel uulu (ruul Zg 'qEIue>I
-u1a1) uu8uepued ereluu rp 3 Suenr de83uy
'wuu ggz qepr efte1 3uuru :uqe1 BJuluetues
'ruru 8S qupr Surdruus uu8uupuud uBLuEIBpe>l
uep turu 80I qBIBI uedep ue8uupuud reqel

'(tO'g '.rqC) ue8uepuud erelue lurel ue>InlueJ

'I

:rur 1n1ueq 8ue.(

ue>In>{BI

'86'9 f,qC uped 1-1opq 1n1un nped 8ue,(

uu8uepuud

'(7-y seue;

uped uerunrlsur ue8uep

u,(ureuaqes uurn>1n) requruSSueu >lnlun

'uuBuuPuud
e

u8q uulqnlnqureur 'P6'9 'rqg epud epueq rpedes

6epueq uur8uqes Jnl>InJls ueltesale,(ueru {ruun

NVENYCNVd-V9II
Ns}rundrsNl dv8ltlve {94

\,

'e,(uueuel-Sutdruus uu8uupued uped srre8

-sue8 uelpqeuetu uu8uep uE>lIBSelasIp tur ruqure8
AI8'9 'rqg epud uu4lniunlrp 3uu.{ predeg
'e up '? '9 'g rydruq lnpns 3uu1e1eq rp Suns8uel
Surseru-Sutseru / uup 'B 'OL '6 1edure11e1 sue8
-suu8 euerul'uuue1-Surdrues uu8uupuud ue>1tes
-e1e,(ueu ue{B

9Ll

IuI '1,-2-9re

Suopuoc uee>lnurred

)ilNx:1 dvll^lvg

:..:,r{-;\'.iiil::r 'r,.

riAl-: i

176

,s

-.r'ri:.. i. . /

ii::.'';.1

*
tg4
@'";
?&
,a ea
2
i6 t69
--t% :1eB
LVL
t0a

t\

AL

J
I

\V
ogen$

-./

'oB -l|./
\Y
-r-

34r@

WL

'3"@

(o)

I-l

^a\,-t--\
2
/A\

\ \\

--------ff9#
'f?/

-r

c.-l

6 -.1..-

AI

/,+\\

r,+1'

Er-+-\

H-+
r---1

t::
\1/ /
Artl/
- r=5-=-f
I

E+M

rb-*',

rl :-f1t
lI rr
:l---T-1-:
II

It

IV

K-{-ffi*Y,,":.]lGambarInstrumenTiga-Pandangan(ukurandalammilimeter),

3.

4.

Gambar garis-garis bantu mendatar, kemudian

tegak, lalu yang condong, dengan urutan yang
ditunjukkan (Gbr. 6.9lll). Biarkan garis bantu
itu berpotongan di sudut-sudutnya. Jangan
selesaikan satu pandangan satu per satu; buat
pandangan tersebut secara serempak. Suatu
metode yang mudah untuk memindahkan diameter lubang dari pandangan atas ke pandangan samping ialah dengan menggunakan
jangka dengan persiapan yang sama dengan
yang digunakan untuk menggambar lubang.

Tambahkan garis-garis yang taktampak dan

tebalkan semua garis akhir. jelas, dan hitam
(Gbr. 6.9IV).

I 6.8 KTDLIDUKAN FA!'*DAT.}GASJ

YANG BERSE!-,qf\iG"$f L! f'JG
Jika tiga pandangan benda yang lebar, rata digambar
dengan menggunakan susunan pandangan konven-

sional, banyak ruang yang terbuang kosong pada

kertasnya (Gbr. 6.10a). Dalam hal yang demikian,
bidang profil dapat dianggap berengsel pada bidang

mendatar dan bukan pada bidang muka (Gbr.

6.10b). Ini akan menempatkan pandangan samping
di sebelah pandangan atas, yang menghasilkan
penataan ruang yang lebih baik dan kadang-kadang

membuat pemakaian skala tidak diperlukan lagi.

Juga diperbolehkan pada kondisi-kondisi

ekstrim untuk menempatkan pandangan-samping
melintang secara mendatar dari pandangan bawah.
Dalam hal ini bidang profil dianggap berengsel pada
bidang bawah proyeksi. Serupa halnya, pandangan
belakang dapat ditempatkan secara langsung di atas
pandangan atas atau di bawah pandangan bawah,
jika terpaksa. Akibatnya, bidang belakang dianggap
berengsel pada bidang mendatar atau bawah, dalam
hal demikian, dan kemudian diputar hingga berimpit
dengan bidang muka.

I6.?

FAi\IDANGAN SEEI\T}IAT,i

Suatu pandangan tidak selalu harus lengkap tetapi

mungkin hanya menunjukkan apa yang diperlukan
untuk penguraian yangjelas tentang bendanya (Gbr.

6.11). Pandangan yang demikian merupakan

pandangan sebagian. Garis pemutus dapat digunakan untuk membatasi pandangan sebagian (Gbr.

6.11a); kontur elemen mesin yang ditunjukkan

dapat membatasi pandangan (Gbr. 6.11b); jika
simetris, pandangan-sebagian dapat digambar pada
satu sisi garis sumbu (Gbr. 6. llc); atau pandangan
sebagian, "setempat," dapat digambar (Gbr. 6. I 1d).
Pandangan sebagian yang ditunjukkan pada Gbr.
6.11c dan 6.11d haruslah sisi dekat, seperti yang
ditunjukkan. Untuk pandangan sebagian yang berkaitan dengan penampang, lihat Gbr. 7.33.

-r8es lenSued 1nsru e8q Dlrlruetu 8uu,( epueq nlens

uu1>1nfunuaru uE I'9'rqg'e,{u1usr1tr'ue1lesa,(uaru

ue)qeq netu 'uulSun8urqrueur '1eyef 8uepu1

-3uepu1 Jnleral >lnureleru ue8uupued rslefor4

NVdVlnd tsNtn N()x o r.'9r

'(Zt'g 'lqC) >lIBqret 3ue,( uereseya,(ued uu1

-ednrau SuFas Surduus uuSuupued Bnp uer{rruop
IBq UTBIEC '4e,(ueq 8ue,( >Intueq qrpurl-8uudu-rn]

ludepral uelu du13ue1 Surdruus ue8uupuud

epu4 'ue8uu.reqesreq 8ue,( rsrs uped epereq epueq

nluns uup selel 8uu,( ue8uq 3uepe1-3uepe;

nele {eduet srre8 uu8uap lrdurFaq lnqesrel sue8
lp snlnured sue8 uuqtedurel uu8uef

ludureqel uep ludruel sueS-srre8 'e,(uenpel uped

uup 'uulSeqes uu8uupued ednreq e,(uuu8uupuu6

'ludruetlut suu8

'e(ureqrue8 uusulelel rurep Suunqrp qelat nluouel

tudruel

'ueg8uqeg uu8uupued

(3)

Dffi
'8u;drueg ue8uepue4

vt

ue{npnpax

ffiffiffi

ldl.Ltc oNVA NV9NVONVd NVNnSnS (q)

)iNdN8 9NVA NVSNVONVd NVNNSNS (O)

dJ,l.#KL

*o.*)Jf,l8

SVIV

LLI

)rN)'tll uveli{v5

178

BAB 6

pRoyEKSl FAND:\frtGAN MAJEMUK

AWq88JmA

Pandangan Samping Taktengkap.

Konvensi Putaran.
I2 LUBANG
BERJARAK SAMA

O.5O

E
++
(o)

(b)

Buruk

(c)

tiga, tiga lubang yang berjarak sama di dasarnya,

dan alur pasak. Pandangan samping-kanan (Gbr.
6.13b) merupakan proyeksi biasa dan tidak disaran-

kan. Rusuk bawah tampak pada kedudukan memendek, dan lubang-lubangnya tidak tampak pada
kedudukan sebenarnya terhadap tepi dasarnya, dan
alur pasak diproyeksikan dan disalahartikan sebagai
garis-garis taktampak.
Metode konvensional yang ditunjukkan pada
Gbr. 6.13c lebih disukai, tidak saja karena lebih
mudah dibaca, tetapi karena metode ini juga mem-

butuhkan waktu yang lebih singkat. Setiap bagan

yang disebutkan telah diputar pada pandangan

depan agar terletak pada garis sumbu tegak, yang

dari sini semuanya diproyeksikan ke pandangan

samping yang benar (Gbr. 6.13c).

Gambar 6.13d dan 6.13e menunjukkan

(e)

E
C)

lengan bawah diputar agar sebaris ke atas pada

pandangan depan sehingga putaran ini mem-

proyeksikan panjang yang sebenarnya pada

pandangan samping (Gbr. 6.14b).

Putaran jenis yang dibahas di sini sering

digunakan dalam kaitannya dengan pemotongan.
Pandangan potongan demikian disebut potongan
sebaris (lihat $7.13).

I 6.I I PANDANGAN PINDAHAN

Pandangan pindahan merupakan pandangan
lengkap atau sebagian yang dipindahkan ke tempat
lain pada lembaran kertasnya sehingga pandangan
ini tidak lagi merupakan proyeksi langsung dari
pandangan lain mana pun (Gbr. 6.15). pandangan
demikian dapat digunakan untuk menunjukkan

pandangan teratur flens dengan lubang yang

sebagian bagan bendanya secara tebih jelas,

banyak. Lubang-lubang taktampak pada Gbr. 6.13e

mungkin dibuat dengan skala yang lebih besar, atau

untuk menghemat penggambaran pandangan teratur
yang lengkap. Garis bidang-pandang digunakan
untuk menandakan bagian yang sedang dipandang:

membingungkan dan butuh waktu yang takperlu

untuk menggambarnya. Penyajian yang lebih

disukai pada Gbr. 6.13f menunjukkan lubanglubang yang diputar, dan gambarnya menjadi jelas.
Contoh lain diberikan pada Gbr. 6.14. Seperri
yang ditunjukkan pada Gbr. 6.14a, proyeksi biasa
menghasilkan lengan condong yang memendek dan
membingungkan. Untuk mempertahankan penampakan simetri terhadap sumbu sekutu (bersama),

tanda panah pada sudutnya menunjukkan arah

penglihatan (lihat 97.5). Pandangan pindahan harus
dilabeli dengan PRNonNeRru A-A atau PnruonNenru
B-B dan seterusnya; hurufnya mengacu pada huruf
yang ditempatkan di sudut garis bidang-pandangnya.

'ue)Plnlunl

leleJueru nele rse{runuo{req Brec rc3uqes >p;er8

user1eq ue>1eun38uaur uep uu{lensr^tueru {nlun

ryu1at euefte5 'ue8uupued r8es lrep rur uu?uu,{uq

ue1e1u,{uaur 1n1un uunduetuo{ uep epe lnqesrel
upusq r.unleqes p,(eq>1 uuruquuS ')nlueqtu?ru nB)u

lElnq )nlueqJaq u,(urutupueru uloSSuu B,&\rlpq

Btr)i nqetrreqtueu (II9l'9 rqg) sule uu8uupue4 'Z
'tnqosral epuaq uelueJepal rnqelaSueu

uendruerue;tr 'ruuq sasord nBlB 'rnDlnrls 'uude18ue1

-rad lenquau r.uelep Btueln euecuerad uelednrau

-rp tunleq Bruepuaq JBqel uup ue(uBlEpe)

'url Sunln EpBd uB)plnluntrp JnlB srueles
'tuinq Sueqnl rlrlruau uep ueue{ Sunln upud

urnleq und elrq iselel runyeq leduet{el uep

rydur4 suu8 rgy'e(ueto83uu pqet uep Epueq
Juqol uup r33ur1 '1-lntueqreq u,(uupuoq e,,rnquq
ue>llnlunueu (Igt'g :qC) uudep ueSuupue6

'I

'E9t'9

'rqg epud uallnlungp uu{rJeqrp 8ue,( nlrs 1e1erq

ue8uepuu4'ts1eIo-rd ue8uap uu8uupuud qelored
-r.u3tu ruelBp ue>1uun3lp 8uu,( plueu sesord uup
uur'lrluqa{ ue{edruau u,(uresep eped 3ue,{ ruqute8
uuucuqrued apotoru nluns ue{sDlnlelu 9I'9 regtuug

NVoN\/CIN\/d lSVSllVnSln

'swalutsuau 1n1un e,(uuenduuuel IuEJeq rur

uE

-nduerual'umsepued r8ug'e.{ursuauup-u8q {nluag

uD\lDns^ruaw-lnqesrel epueq p,(eq1 uerequeS

{ntuequatu Inlun uep epueq nluns ueSuupued
rreluledrueu 1nlun uendureue>l rueJaq rur 'leqerd
tuPlec 'ue/y\nulr uep '{urBsapued'4ru1at Bueftus lenq
Suquad uendtuuurel ruBS qEIBS ueludrueru tsuawlp
-D3t1 tuolltp ttqtdtaq np,le uD)ilDnstAwau >lnlur.

uendrueruel '6'18 Bped uelete,(urp 8ue.( rgeda5

rsvsrlvnstn z ['9r

C['9r
'uuquputd ue8uupue4

uEYt?

'Z'g-EI'9S$ uped uelselehp ue1n1e1tp

rur 1uq euuureSug 'lnrunlu u8qnrnlosa{ I.tup

?ff.lll.!fin.?il

se1al8uu,( uese8e8 e33urq IrJoI leq-leq uu1n1e.{ueu

uep 'sr3o1 EJeJes suuS-sue8 urrTquatu 'B^u

-ruqure8 tto[oladwaru {nlun nlred qeppv 'deleles
ruelep u,(uuq nlnq urelep Suenlret 3uu,( uesu8e8
rusun8uau luupp e]DI rqrqeleu (uuuq;epes {nlueq

@
@

-{rltuoq Intun rlunJel) e,(ur1t1e,utp 8ue,( upueq

uB)lpnsr^tueu u{rloles uep lnureleru uuSuepuud

V V NVENVCNVd

.ruqure8 epud teqrletu ledup luprt und ueuele3ued

-.roq qclol 8ue,( urusepued uup 1ru>1ot euul:eg

'upe snJeq

SuuA uenduruuel uu>lednleru 1e,(tq1 ur3uu,tuq

'uurptnd rsueluolt

ffi

eNV )1l)vald
NuvNr8ls Ls)l^oard

>ndnB

IVNOISN]ANO) lco-L!n

6La, xillx:lr dvsftvo

l80

PAB 6

p,?()yEKsi qArttlAlj(;At\i tulAJrrr'li.,t{

.l)

tu ffi"\
ATAS

DEPAN

SAMPING

KANAN

ffiilr;?"

(o)
.)\ r;{-,
. ,;.-, -1;",
- -t*r.*ii.

Visualisasi dari Pandangan yang Diberikan.

,@
U

Z(o)

EZ

SUAIU I UKIR BALOKNYA tt GORESKAN GARIS

PADA BALOKNYA
HILANG

DIKETAHU; I 3 pANDANGAN
BENDA DENGAN GARIS YANG

w:@&*

;g;#i;;.i*i,"3i

3.

Penggu naan

lil POTONG ALURNYA

a7*'

EZ
f

IV

GARIS YANG FI,LANC.

TAMBAHKAN GARIS

YANG HILANG

Model untuk Membantu Visualisasi.

Pandangan samping-kanan (Gbr. 6.l6IfI)

memberitahu kita bahwa ujung kiri benda
tersebut memiliki sudut bulat di bagian atas
dan memiliki alur yang terbuka di ujung pada

6.111I. Garis yang "hilang" yang ditemukan dalam

proses ditambahkan dalam gambamya (Gbr. 6.17b).

Sejumlah contoh model sabun ditunjukkan

pada Gbr. 6.18.

kedudukan tegak. Tinggi dan kedalaman benda

telah ditunjukkan.
Jadi. setiap pandangan memberikan inlormasi
teftentu yang menyangkut bentuk bendanya. Semua
pandangan harus diperhatikan untuk memvisualkan
bendanya secara menyeluruh.

I
Untuk menganalisis dan mensintesis proyeksi
pandangan majemuk, elemen komponen yang mem-

bangun suatu benda ruang harus dipertimbangkan.

Permukaan (bidang) mungkin saja dibatasi oleh

garis lurus, lengkungan, atau gabungan keduanya.
Satu dari bantuan terbaik untuk memvisualkan ialah

model benda sebenarnya. Model yang demikian

tidak perlu dibuat tepat berdasarkan skala dan dapat
dibuat dari bahan yang seadanya, seperti model
lempung, sabun, kayu, stirofbm, atau sembarang
bahan yang dapat dengan mudah dibentuk, diukir,
atau dipotong.
Contoh penggunaan model sabun atau lempung ditunjukkan pada Gbr. 6.17. Tiga pandangan
suatu benda diberikan pada Gbr. 6.17a, dan mahasiswa diminta mencari garis yang hilang. Modelnya
diukir seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.11L

Suatu permukaan dapat berupa bidang muka (frontal), mendatar, atarJ profil, sesuai dengan bidang
proyeksi yang sejajar dengannya flihat 96.1).
Jika permukaan bidang tegak lurus terhadap
bidang proyeksi, bidang ini tampak sebagai garis

atau pandangan tepi (EV) (Gbr. 6.19a). Jika

permukaannya sejajar, bidang ini tampak sebagai
permukaan ukuran sebenarnya (TS) (Gbr. 6.19b).
Jika permukaan ini ditempatkan condong, bidang

ini tampak sebagai permukaan yang memendek (FSt

(Gbr. 6. 19c). Jadi, permukaan bidang selalu
berproyeksi sebagai garis atau permukaan.

n-Inlueqreq ueB{rlured' (qzz' 9'rqc) I-{nlueqroq

uuelnuuad 'suu8 re8eqes leduut {epp lpul uuulnu

-rod tnqasJ?l uBBuBpuBd Bpud 8uE,( ue8uepuud
durles urepp l-Inlueqreq ruqtuuS re8eqes ledtuel
uu4e (e77'g ':eC) l-{ntuaqreq 3ue.( Uue>lnulred

'nlueuel {usrJel{ErDl {nlueq r{rlueu uBp nlua]Jel

rsrs qelunl Dlrlrruaru luqrlrol uB{E IBq durlas uepp
tnqesJal uue>lnrurad'upoqraq 3ue,( uelnpnpel
udereqeq rrup Suepuudrp uurT{nur?d nluns

e>1t1

-','I
'Jueq

3ue,{ eueu ueJIS.+El uu{nluoueu {nlun I}EtueIp snJeq

urul uetuepued 'epaq.req 3ue{ e,rec qeSunlas uulup
uulJrsJrTlrp ludup ue8uupued ntuus urepp (ueulnru

-rad) qereup uuaJe) 'rnqelallp 3ue.{ ue8uupuud

Sueluqes ruelep uuquleqesJeq 8ue( qereep 1n1un
nIEIreq ledep eurus 8ue,( rulgu ufus n1ue1
'owos }uo{ Suopg
tuDIDp 4waUat uDqDlaqasraq 8uo,t LlDraDp DpD
)tDplJ'GIZ'7 rqD) supurJrs edrueq ludup uuelnur
--red qrqel nup ntBS nelv '(olz'9 rqg) Suopuoc
eles ledep ueulnuued qrqel nele ntBS nelv '@tZ'g
'rq9) qepuer qlqel V uep 3 uu8uep 'r33ur1re1 3ue,{
urlSunu B nBlV 'QtZ'g'rqD) 3 IrBp qepuer
eles

qrqel elus urlSunu B netv 'QtZ'g rqg) qepua.r

qlqel O uup B uBu{nruad uup r33uq ules redep y
-red nlens rlrlrrreru snrer{ quJeep durlag 'qureep

e8rt rpulueu ]nqesJal uu8uepued r8uqueru sue3

-srJpg'BIZ'9'rqg uped sule uu8uepued ue4tuqle4

':::'' :.--:

' '-'i I

'ue8uepued du4es eped 1p1t ru8eqos rydurur

>1p11

'rdet nulu ueelnuuad qrqel nule u8rl rrep nln{es

ue8uotod;ed ueludnreru '{ltll nE}B 'flpns
'e,(uueSuap
rs1e,(ord Sueprq uu8uep
releles
3uu,(
aal' (1e1uorg) elnru udnreq
tttSoqas nop sntnl suoE
rcnses' plot d nele' t

ludep sne8 nlus

D tD

'{lll/

toSoqas rslaio.rd.taq nplas srunl suoB 'rpey'(cOZ'g

'rq9) lepuarueur ledurut tnqesret rdet 'rufeles

lepu u4[ :(q0Z'9 'rqg) u(uruueqas 8uelued ue:1
-lnlunueru ntl ldel 'rs1a,(ord Suuprq ue8uep re[eles
e,(urdor B{lf 'c0Z'9 uep q0Z'9 'rqg epud luedas
'srru8 re8eqas >pdurel ue{e tnqasrat rdel lupp e11f
:(e1z'g:q9) pn ru8uqas 4udruu uelz lnqesret rdel
'rs1e,{ord Suuprq dupuq.r4 sn.rnl le8a rdel nlens e>lr[
'u,(uSurseur-Sursuu {nlun suleq suu8 {nluequeu

uup uee{ntured unpel {nlun nln{os ueludnrau.r

uuDlruep sueD 'srunl supS nele'rda1 nlens uB)[rseq

-8uau Suuprq ueelnurad unp ue8uolofue4

^rc,
'uEBrnur-Ird ls)rr,{ord

IApuuoN

o^urouoqes uornln
rdal uo0uopuo6

*I&*Hgifig#

=Sl

'unqBs trpor,\r

ffi

ffas,i*,*#ai*4*

ll

ii
iii
iii

ti

'{

il
r,
:il,

lgl

.{ii'ixSL uvir"'Ivt}

li;
i1

Br

dl

182

e,qa

{}R<}yEKsi pAi{D"elruc;Aru

tuiA,1Ety,:i;r{.

Sebuoh model ruong CAD don beberopo Proyeksi Permukoo^, Seizin Americon Smoll Business Computers

TL =
FS =

proyeksi Garis.

[Irl

tr-

PANDANGAN

ATAS

(o)

Daerah Bersebelahan.

Ponjong sebenornyo
Memendek

@@

ffi\l Mq
H
ET-

'uel{BleqesJeq 8uu,{ rs1e,(ord

'u,(uueSuep refufas 8ue,( Suuprq uped e,(ueuaqes

{[

M(U

'ednreg 8un[ 1n1uog

entrros 'LWZ'1'rqg eped rrrfiB se{B{red lopq

uellrsuq8ueru 1n1un uleq {opq nluns ueursarued

tu{3uu ludrue uu1>1nl.unlp VZ'9 'rqg eped

Sueprq eped relupueu netu 1e8el sue8 m8eqes uup

>Inlueq uep uuJn{n urelup 1edue1 IUI UBB{ntu

-re4 'rs1e,{ord Suuprq uu8uep rufefes 8uu,( relup
uuulnru.rad nluns uulednnut lDwtoa utnlnuuad

]V!^!dON NVVXnWdSd

tz

oz 9L

t'9 r

tr

W@

BpB {Epn yde1e1 'urnrsederl lnlueqraq uudep

Uue{nrured
uuSuepued uped
71-91-e
L-Zt
'Surdrues uuBuupued upud
61-9 1 sl;u8 re8eqas
uep selu ue8uepued eped g-y sue8 ru8eqes InJunu
e8ur8es ueelnrured 'qelsulef 'rsrs ludrue qllrtueru
JrrDIEJel 3ue.( uep tsts u31l DUIIIuatu euuued 3ue,(
uuoJDI sele uu8uupuud upud B-6-9-V uuulnured
ue8uap uures ledup

lepn

uedep ue8uepuud eped 71

-0 l-L L uuelnuued rdelel ualv'6 uep 9 ue8uep

srreqos 0 L {pp B.,rrqeq uep p uep g ue8uep srreqes
'Surdurus uu8uep
Z L {pp B^\I{Eq uerytuqred e1r;4
-ued nule sulu ue8uepued eped InJunu uurensesJeq
8ue,( e8rlr8es Bpe {Epn rdutet 'e8nr8es {nlueqJeq
uedap ue8uepued eped Z

-0 - L I uueolmruad
l-{nlueqreq ueulnuued

'rur

tt

rdal uuSuepued ueludnreur uudep uu8uepued

uped 91-11 srre8 'p{nqre.1 '91 uu8uep srruqas
OL uup e {pll uBp 'e[ ue8uep sueqes 6 uup 9

LL

11ur 'uudep uu8uupued epud

1 uu8uap slreqes g

uep z >lllp uu:flleqred elpl ldE]el 'uedep uuSuepuud

uped pcumu uuDlruap {ntueq epu {eprl 'ruuua

9I

rsrsreq uep l-{nlueqreq uep 6 t-8 t-02- t z-Ll,-g1,

rp Surduus uu8uepued upud 1udu4 rur uuulnuued
'ruuue rsrsJeq l->{nlueqJeq uuelnrrrled udruaq sule
uu8uepued epud g3-6-gL-0-Z uuulnurrod

EZL
'lnpns rEnI Ip nele
tuelep rp upeJeq 3ue,{ 1pp nluns epud snsntp{ IUB
upu {Bplt uup >lpl} Bnlres {ntun ue>leun8tp epeqreq
3ue,{ rourou IBq urBIEp 8'9 rqD upud uutoruouad
urelsrs ueSuep epeqroq EZ'g ?qD upud uuluunSrp
8ue,( uu.rourouad urals{s e.trIIBq wllluqJed
'runlsedur] ntus uup T-{nlueqJoq enp 'e8q
-r8as unp 'Suelued r8esred u,{ue.ruluu Ip unp 'JBl?p
uee4nuued tuuue qelo ISutBq1p u,(uepueq E^\qeq
luql{lp ledep uuuur rp 'utuus 8ue,,( urec ue8uep

rse{rJrlueprrp ledep e(uqtqales UBE{nuJed

'02-B t suu8 ru8eges Sutdruus uu8uupuud
epud uup OL-I slre8 ru8eqes sule ue8uepued epud
Inrunu p{nqJel lnqesrol ueu4nurad pul'Sutdutrs
ue8uupued uep sBlB ue8uupued upud runtsederl

e8

'JPlp

uue4nru.red sBlB IJIpJq u,(uupueq B,r\qeq Inqelel

u1>1 '3un13ua1eru 3uu,( srre8 upe {Bprl eueru){
'tz'g 'qD eped uu8uepued u3ll qelo uu41nlunlrp
3ue,( epueq uu{lensrltueur ur8ur Elr{ uu{repuv

dvg!^lvo v3vBtAIll^t I t'9 I

'uuBueP

-uud srsrluueSueru >1n1un {leqrel epoleru ludura

uup nlBS uuledrueur rur {nlueq ue8uup8uo4
'ueelnrured reSeqes ledruel
u,(uuuulnuued 8uu,( Suuprq upud uu8uepuud detes
tuelup Eruus 8uu,( 41sue1{BJu{ {nlueq uep Btues
8uu,( rsrs rielurnf rlrlrueru UBIE luri derles eped
(pZZ' g' qC) ureuer8es uuulnrurad nvta' @Z6 g' :qJ)

xrhixsr dvsr{v{)

184 BAi; o Px()'/t'<sl f''.\t;i-)At.i.:r.r\i: ivi,:

Jl'r,,tl

pennukaan merupakan permukaan normal. Pada

Gbr. 6.24I, perrnukaan normal A sejajar dengan

perubahan pandangan yang dihasilkan oleh operasi

pemesinan, termasuk penambahan permukaan baru.

bidang mendatar dan tampak pada ukuran

sebenarnya pada pandangan atas di 2-3-7-6,
sebagai garis 9-10 pada pandangan depan, dan
sebagai garis 17-18 pada pandangan samping.

tepi baru yang tampak, dan tepi takatampak dan

menghilangkan garis-garis tertentu sebagai hasil

Permukaan normal B sejajar dengan bidang profil

dan tampak pada ukuran sebenarnya pada

di 17-18-2V19, sebagai garis
3-7 pada pandangan atas, dan sebagai garis 10-

pandangan samping

13 pada pandangan depan. Permukaan normal C,

suatu permukaan bentuk-T terbalik, sejajar dengan
bidang muka dan tampak pada ukuran sebenarnya
pada pandangan depan di 9-.l0-.l3-.l4-l6-1511-12, sebagai garis 5-B pada pandangan atas,
dan sebagai garis 17-21 pada pandangan samping.
Semua permukaan lain benda tersebut dapat
divisualkan dengan cara yang sama. Pada empat

pemotongan baru.
Pandangan atas pada Gbr.6.24I dipotong oleh

garis 2-6 dan 3-7, yang berarti bahwa terdapat

tiga permukaan 1-2-b-5, 2-3-74, dan 3-4-B7 .Pada pandangan depan, permukaan 9-l 0 terlihat
sebagai yang tertinggi, dan permukaan I l-12 dan
l3-.l4 sama-sama berada pada tingkat yang lebih
rendah. Pada pandangan samping, kedua permukaan

terakhir

ini tampak sebagai satu garis 19-20.

Permukaan 11-12 mungkin terlihat sebagai garis

taktampak pada pandangan samping, tetapi

permukaan 13-14 tampak sebagai garis tampak
19-20, yang menutupi garis taktampak dan berada

di atasnya (lihat $5.30).

tahapan Gbr. 6.24, amatilah secara seksama

ffiPemesinanBalokPerkakas-PermukaanNormaldanTepi.

4 -r.

,D

\c
56
9

12

78
10

LJ-

3\
F\

\
17

t3

-'/'

'--/

--/ )'1'
n4-'-/

!.

'--'-i

*:

t:r:
,/

.-*::i'
-+.

-:i;

:i.

BATOK ALAJ

,,

-/_

-Jed 'und Buuur Sueprg ue8uep releles {BpIl IUI

uuelmu;ed BueJeX 'und uueru 3ue,{ ue8uupued uped
suu8 ru8uqas 1edru4 ledup rypp rur ueulnured'und
uuuur Sueprq depeqrel snrnl 1u8e1 >lepll ruI UBE{ntu

-red eueru;1 'rs4e,(ord Sueprq nrues o>l Sutrtu

3ue,( uuelnru;ed uulednreru Sutrrur uee{nruJed

eNtdll t NVV)n]Nd]d ez'9r

'(7Z'SS luqr1) Surrrur
sr.ru8 uelednJetu IUI stre8 'e,(ureueqes 'IUIS Ip
ue{rJeqrp 8ue,{ tstugep tnJnueu Suopuoc spe8 qe1

-ualnq gZ-gZ rp Surdures ue8uepued epud'y4-94

rp uudep uu8uepued W'1Z-ZZ Ip sele uu8uupuud
epud >ludruet 3uu,( rdet 'rdelat uuly 'Suopuoc
srre8 uu>1udnrcw LZ-VI rp Surdruus uu8uepued
epud uep 'VZ-1Z rp uedep ue8uepuud eped'74-y7
rp sute uu8uupued uped 4udru4 3ue,( rdet 'ilIgz'g
'rqC EpBd 'Suopuoc srre8 ednreq uelnq Sur;ru
sr"te8 udu;eqeq AISZ'9 uup IIIEZ'9 'rqg pud
'Suopuoc tdel unp uep
IBrurou rdet unp uu>lpseq8ueru y Sueplq e,^aqeq
uolrler{red \1,-Zl, rp Surdruus ue8uepued uped uep

g-1 Ip uudep uu8uepuud upud {epueueu 1uy 1de1

'e-g Ip sele ue8uepuud epud e.{ureueqes Sueluud
tuelep ledruet uup rs1e,{ord relepueru Sueptq
ue8uep;u[u[es g Suopuoc rdel '1E7'9 ]qC epud
'relepuau nute 1u8e1 srre8 udnreq ledup lepueueru
3ue.{ uu8uepued ureluetues 'Suopuoc nples Suop
-uoc srre8 1nlun e.{ueueqes-Suuluud ue8uupuu4
'u,{uue8uopuoce>l lnpns uu8uep Suuqures 3uu.{
uelepuerued lelurep uu8uep'uuqeleqesreq 3ue.(
Sueprq-Sueprq epud {epueueu uep u,(uue8uep
ruleles 3uu,( Sueprq eped u,(u;eueqes Sueluud ruelep
uB{E rur rdel 'ueqeleqesreq 3uu,( Sueprq

leduq

re8zqes sule ue8uepuud epud leduq 3ue,( Suopuoc

uuzlnrured rdat ue8uepuud uulednreru uedep
ue8uepued eped 97-67 rdel AI9Z'9 'rqD eped

'ueulnrured

re8uqes leduH rur ueu{nrured euuru rp ue8uepued

-ue8uepued eped (tedrue) rsrs qepunl plllruetu rur
uee>lnurad B^rqeq uup ZZ-IZ uu8uep u,(u8uulued

erues

7[-92

.^AqBq

ue{rlBrued '92-LZ-VL-91

re8uqes Surdrues uu8uepued eped uup ZZ-t-Z-l,Z

ru8eqes sulu uu8uepuzd eped 1edru4 8ue,( Suopuoc
uee>lntured rdel uu8uepued ueludnreu uedep
uu8uepuud eped y7-g7 rdar 'IIIEZ'9 'rqD upud
'rs1e.(ord e>1ntu Sueprq ue8uep epedrrep rs1e,(ord
1r.;ord Suuprq ue8uep ruseq qlqel 3ue.( lnpns lenq
-[ueu rur Sueprq EuaJu>l uedep ue8uupued epedrrup

Surdues uu8uepuud uped r8el >lepuetuetu qlqel

rur ueu>lnrurod u.trqeq ue{rleqred'g1-g[-e[-Zt

rp Surdurus ue8uupued eped uep OL-L L-B-L lp

{epueueu 8ue,( uuulnu;ed
uudep uu8uepued eped
re8eqes

ludtuul rur uee{nuue4

'se1e ue8uepued upud

g-g sr.re8 re8eqes luduq uep rs1e.(ord relepueu

Suuprq dupeqr4 srun1 >1u3e1 y Suopuoc ueulmured
'IgZ'9 'rqg epe4 'Suopuor uee{nured udureqeq
uelpseq8ueru Suuf lete1-nlueued qenqes uuurseru

-ed uedequt ledrua uu>plnlunueu SZ'9 'lq1

'e,{uuuBuopuocel

lnpns ue8uep Suuqruueq 3uu,{ uelepueued lelerep

ue8uep 'e.(uuu8uep Suopuoc 3ue.( Sueptq upud
(91) lepuerueru ledtuel rut Suopuoc ueu>1nu;ed
'u,(uue8uep srun1 >p34 3ue.( Sueprq uped srun1 suu8
re8eqes rs1a,(o-rdre1 Suopuoc uuu{nlrued'e,(uure1
ueqeleqosroq Sueprq-Suuprq dupeqrel Suopuoc
rdutet rs>Ie,(o"rd Suuprq nlus dupuqrel srun1 1e8e1
8ue,( ueulnured uelednrew Suopuoc aDD2lnwfid

'ednres Suef urec uu8uep sISIIeuu

9NOONO3 ldllr ZZ'91

9N()ONOC Nw)nl^ldld lZ'9.

-Sueprq dupeqra Suopuoc rde1e1 rs>1e.(ord Suuprq

ue8uep releles 3uu.( srre8 ue>ludnreru Suopuoc rdel

'(O qeS) rs1e,(ord Sueprq ue8uep

refefes nlr ueu>lnuued e88urq lngesJel uee>lmured

Jelnrueru nele (g qug) ueququel ue8uupued
lpnqrueru nluns n1;ed quIBpB 'Suopuoc uue>lnurred
4nlun u.{ureueqes uern>ln qelo;edrueru 1nlun
'ueelmured w8eqes >1edue1
3ue,( ue8uepuud epud eues 8ue.{ (uurq) rsrs qepunf
uup BIUES 8ue,{ 41sue11BJB{ >lnlueq I{ITIIueIu ruI ue
-e>prured 'und eueur uu8uepued uped e,(uuueqes uu
-Jn{n ruelep >ledruq >leprl rur ueelnu-red BJutuetuos

'00-

-lp tedup ufuue8uepued uup 'rs1e(ord

relepueur

uep B{nru Sueprq dupeqrel snrnl lu8et Sutseru

-Sursuu I uep tdel'se1e ue8uepuud uped 1-9 uup
uedap uu8uepuud epud 0[-6 Ip e.(ureueqes uern>ln
upud ue4qnlururp uup rs1e.{ord Jutupueru uup E>lniu

Sueprq ue8uep ruleles 1u1 1de1 'Surdrues uu8uep

-uud eped / [ {ltp ru8eqes ledurq uup rsle(ord

gord Suuprq depeqrel sunl >1e8et 6 ldet '177'9 'rqg

epud 'uuquleqesreq 3uu.( rs1a,{ord Sueprq eped e,(u

-Jueqes uurn>ln upud srre8 re8eqes uep u.(uue8uep

srun1 1u8e1 3uu,( rs1e,(ord Suuprq uped

lpgt re8eqes

lVlNdON tdlr oz'9r

Bl-g-ZZ-17-g rydure1 uuelnured

ludruq p1 1de1 'rs1e,{ord Suuprq depeq.rel snrnl

1u8e1 3ue,( sue8 nluns uuludnreur Tnuuou da1

1edrue11u1 UBB>Inturad
t g-Ze-V
ru8eqes Surdrues uu8uepued upud uep glg-ZZ-LZ
rc3uqes Surdues ue8uupuud

l9Z

- 1 >ledure} ueelmu-red
uped uup
99

)rN)31 dvs]^rve

I86

BAB

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

t5 20 16

17

lb :lu ro

r/

14

27

l0
15

20 16 17

@
mukaan

ini tidak

PENEMPATAN JARI _ UNTUK ALAT BANTU-PEGANG GURDI,

POMPA BAHAN BAKAR

Pemesinan Penentu-Letak-Permukaan Condong.

dapat tampak dalam ukuran

sebenarnya pada pandangan mana pun. Jadi, suatu

permukaan miring selalu tampak sebagai

permukaan yang memendek dalam ketiga
pandangan.
Pada Gbr. 6.26ll,permukaan miring C tampak

pada pandangan atas di 25-3-6-26 dan pada

pandangan depan di 29-8-31-30. Berapakah
nomornya di pandangan samping? Perhatikan
bahwa sembarang permukaan yang tampak sebagai
garis pada sembarang pandangan bukanlah permukaan miring. Berapa banyak permukaan miring
yang ada? Berapa banyak permukaan normal?

.6.24

ll

TEPI MIRING

Tepi miring merupakan garis yang miring terhadap

semua bidang proyeksi. Karena tepi ini tidak tegak

lurus terhadap bidang mana pun, tepi ini tidak dapat

tampak sebagai titik pada pandangan mana pun.
Karena tepi ini tidak sejajar dengan bidang mana
pun, tepi ini tidak dapat tampak dalam ukuran
sebenarnya pada pandangan mana pun.
Pada Gbr. 6.2611, tepi miring F tampak pad;
pandangan atas di 26-25, pada pandangan depan
di 30-29, dan pada pandangan samping di 33-34

.6.25

TEPI SEJAJAR

Jika sederetan bidang sejajar dipotong oleh bidan-:

lain, garis-garis potong yang terjadi akan sejaj":
(Gbr. 6.21a). Pada Gbr. 6.27b,bidang atas bend.
memotong bidang depan dan belakang, yang menl'
hasilkan tepi sejajar 1-2 dan 3-4. Jika dua gan
sejajar dalam ruang, proyeksinya pada sebarar.
pandangan akan sejajar. Contoh pada Gbr. 6.2--

'uu8uepued enpo>l BpBd

Irce>l qrqel ue>plnlun1lp o09
:qg epud Bruluotues 'uudep ue8uepuud

tnpns 'c6Z'9

epud reseq qrqel uu4lnlunllp .E, lnpns 'q6Z'9 'rqD

epe4'@67'9 uup q6Z'9 rqg) efuuelnpnpel epud
3un1ue3-re1 8ue.( 'e,(uJeueqes lnpns uup Irce>I qrqel
nelu JESeq qrqel ualrqe,(ordrp ludup lnqesrel lnpns
'Suopuoc Suuprq uped upureq ntr tnpns u11ll'(e62'9

ftfufas

q.re8-s.treg

@
oInu..r 0uDplq uoouep
rolDlos
ro(oJes 7'0 B Z't slrDe

0uoprq onujes dopoqrel 6uplu

7'e B Z't s|roe

(3)

(p)

uop

rDJD[es

0t

Y' re

rDtoles f'e B

VZ

,N'N

rr--(
z
\ \-r\) r7-l
L

\---\

(q)

(o)

rD+opueu 0uoplq uDouop

ulol ouoplq qoto

ouo+od lolo{es ouDpl

nn
Z'L sUDe

'rqg) e,,(uuu8uep relules Suef rs1e,(ord Sueprq

epud efureueqes ueJn{n ruulup uu{>ln[un1p uele
lnqesrel lnpns-rs1e(ord Sueprq ue8uep relules
'ru1e,(-prurou Sueprq eped epureq lnpns E{rI

Incns 9z'9a
'Vg uup 'BO 'dV suu8 uu8uep refufes
{lJellp uuplrtuep ue8uep u,(uqrqeles sueS-sueg 'und
euuru uu8uepued epud refefes sFuS-srm8 ru8uqes
uerys1e.(ordrp uu{e Suunr uulup releles srru8
-suuC :rur quple{ ueluunSSueru ue8uep lnqasJol
reqrue8 uu1de13ue1 'y uu8uep g uelSunqnq
'su1u uuSuepued uped uup 'g ue8uap 6 uq8unqnq
'Surduus ue8uupuud upe4 'Suuluedredrp 8uu,(
lopq le8q uedep rd4 epud 6 e4 n1 sue8 Sueluud
-.redrueur 3uu,( 'uurus 8ue,( Suuprq tuepp epeJeq
8uu,( '3 uBp V {pp unlSunqnq'uedep ue8uupuud
epu4 'uulSunqnqlp 8uu,( erues 8ue,( Sueprq
uped 1e1elret 3uu,( {pp-{pp u,(uuq 'qg7'9 '.rqg
epud unplnlunlp 3ue.( |lredeg 'C uep'B 'V {pp
rnpleu ue>llu^\eltp Suuprq ntBS qulelas Epueq nlens

ue8uupuud e8rl uu4lnlunueu gZ'9 JBqtueD

'pLZ'9
vvp'

LZ'

g'rqg

epud

srreS-srreg'ruleles
und uusnlny reqrue8
r{Eple{ uerlenceSued

va7. z-t

ri\ Z-t
,\J,,!,

'qD uped Sugrur suuS-sue8

unplnlunllp .rulules Suopuoc
ue>11nlun1rp u.(usrruS-srru8
uped e,nqeq ue>lrleqJed 'rur
ru8eqes deSSuerp sruBr{ uup

urey uu8uepuud uped p33un1 sue8 ru8eqes

ldtuFaq

uep uu8uupued nles epud {pp ru8uqes ludurel sFuB

Bnpe{ euetu rp snsnq{ snse{ qunqes ue>1edrueur

.3u;.r.r6uup3uopuo3uEa{nIuJod-!IBpue)sBr\LuEuIsauIed@

OZ

ffi

I
I
Z

,i-lovuotH vdnod
XruNN IIVCN])

SVN.L

18a, )rN)fr dvslflve

I88

BAB

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

r--l
"

t-t,
*
to'

Permukaan Miring.

Sudut 90" akan diproyeksikan dalam ukuran

sebenarnya, sekalipun sudut tersebut pada bidang
condong, asalkan satu kaki sudut tersebut berada
pada garis normal (Gbr. 6.29d). Dalam gambar ini,
sudut 60o diproyeksikan lebih besar dan sudut 30'
lebih kecil. Pelajari hubungan ini, dengan menggunakan 30o x 60o sebagai modelnya.

.6-27

PERMUKAAN LENGKUNG

Permukaan bulat merupakan permukaan yang lazim

dalam praktek keteknikan karena permukaan ini

mudah dibentuk pada mesin bubut, pres gurdi, dan

mesin-mesin lain dengan menggunakan prinsip

rotasi, baik itu "benda kerja" ataupun pahat potong.
Permukaan bulat yang paling lazim ialah silinder,

kerucut, dan bola, beberapa penggunaannya

ditunjukkan pada Gbr. 6.30. Untuk benda ruang
geometrik lain, lihat Gbr. 4.7.

.6.28

PERMUKAAN SILINDER

Tiga pandangan silinder tegak, jenis yang paling

lazim, ditunjukkan pada Gbr. 6.31a. Permukaan

silinder tunggal dipotong oleh dua permukaan

sejajar dengan sumbunya, seperti yang ditunjukkan

pada pandangan lukisan silinder pada Gbr. 6.31a.
Pada kedua bagian Gbr. 6.31, tepi melingkar silinder
tampak pada pandangan atas sebagai lingkaran A,
pada pandangan depan sebagai garis mendatar 57 dan B-.l0, dan pada pandangan samping sebagai

garis mendatar I l-13 dan 14-16.

Elemen kontur 5-8 dan 7-10 pada pandangan
depan tampak sebagai titik 3 dan 1 pada pandangan

atas. Elemen kontur I

l-.l4 dan 13-.16

pada

pandangan samping tampak sebagai titik 2 dan 4

pada pandangan atas.
Pada Gbr. 6.32, empat tahapan yang mungkin

dalam pemesinan satu tutup ditunjukkan, yang

menghasilkan beberapa permukaan silindris. Pada
Gbr. 6.321, pembuangan kedua sudut bagian atas
membentuk permukaan silindris A, yang tampak
pada pandangan atas sebagai permukaan 1-2-43, pada pandangan depan sebagai busur 5, pada
pandangan samping sebagai permukaan B-9-Y-X.
Pada Gbr. 6.32ll,1ubang besar yang diperlebar
(ream) tampak pada pandangan depan sebagai
lingkaran 16, pada pandangan atas sebagai per-

mukaan silindris I 2- I 3- I 5-14, dan pada

bidang (normal), yang membentuk dua garis potong

pandangan samping sebagai permukaan silindris

lengkung atau tepi melingkar (a1as silinder). Tepi

melingkar ini merupakan satu-satunya tepi sebenarnya pada silinder. Gambar 6.31b menunjukkan
lubang silinder pada prisma persegi tegak.
Silinder disajikan dalam gambar oleh tepi melingkarnya dan elemen konturnya. Elemen merupakan garis lurus pada permukaaan silinder, yang

17-18-20-19.
Pada Gbr. 6.32III, dua lubang yang digurdi
(c o unt e rb o re) ditambahkan, yan s
menghasilkan empat lagi permukaan silinder dan
dan dibor-ben am

dua lagi permukaan normal. Kedua permukaan

normal merupakan permukaan di bawah borbenam.

eNV)9NV3

xapullls uag)lnurJed

'3unr13ua1

uee{nuuad

@
Ln8ns Nts]A Nsnd (q)

(p)

(c)

w"",^p

ilv l)eNvl

.t"p"s@
.

09 x

"0e

verlrers lnons ls)l^oud (p)

eNooNoc
(C)

SNVCI VCVd 1NCNS

eNocNoS
ENVCI VCVd

.LNCNS

(q)

ru

ffi

tvt

uoN eNvct
VOVd 1NCNS (D)

-l--Xh"*,,,,1
\ Nvdn)nt
\-1!!!d

,/n r-tt

v \(l) R)
\4,

68

\-\\..,-

I )rN):lr dVSnVe

l9O

BAB

pRoyEKSr pANDANGAN MAJEMUK

Tidok odo goris

tompok
permukoon
singgung

2
24

Lubong yong
36
38

4
4

t9

TUTUP

Pemesinan

Pada Gbr. 6.321Y, pemotongan silindris

ditambahkan, menghasilkan dua permukaan
silindris yang tampak dari tepi pada pandangan
depan sebagai busur 30 dan 33, pada pandangan
atas sebagai permukaan 21-22-2G25 dan 2324-28-27, dan pada pandangan dalam sebagai
permukaan 36-37-40-38 dan 41-42-44-43.

.6.29

ALAT-BANTU TUNTUN

UNTUK

Thtup-Permukaan Silindris.

sebagai garis

9-10 pada pandangan depan,

dan

sebagai permukaaan 3-4, busur 2 pada pandangan

atas.

Semua elemen yang menyentuh busur 2, antara

3 dan 4 pada pandangan atas, menjadi lebih pendek

sebagai akibat pemotongan tersebut. Misalnya.

A, yang tampak sebagai titik pada pan-

elemen

CD pada pandangan
pada pandangan samping.

dangan atas, sekarang menjadi

DEFORMASI SILINDER

depan dan

l5-.l7

Pada praktek bengkel, silinder biasanya dimesin

atau dibentuk untuk memasukkan permukaan lain
yang sering berupa bidang datar. Gambar 6.33a

Sebagai akibat pemotongan, paruhan depan permukaan silindris telah berubah dari 5-B-]2-l I

menunjukkan potongan yang menghasilkan dua

depan). Bagian belakangnya tetap tidak berubah.

Pada Gbr. 6.33b, dua pemotongan menghasilkan empat permukaan normal. Perhatikan bahwa
permukaan 7-8 (pandangan atas) melewati sumbu
silinder, yang menghasilkan garis pandangan
samping 21-24 dan pada permukaan pandangan

permukaan normal. Satu permukaan tampak sebagai

garis 3-4 pada pandangan atas, sebagai permukaan
G7-1O-9 pada pandangan depan, dan sebagai garis
13-16 pada pandangan samping. Yang lain tampak
sebagai garis 15-16 pada pandangan samping,

menjadi 5-6-9-.l0-7-8-.l2-1 1 (pandangan

uBp uBJn{n u{ntueuetu

Inluo

xepullls.rsBruroJec

'etus uB{B

n1I

uuguepued epud roultu nquns uup Jo.(tu nquns

eueJe>l (sero8 sue8 1eqr1) Surdruus uu8uepued
uped ue.re13u11 re8uqes ludruq uule sdrle 'rc1ep
Sueprq dupeq;4 ogy uped uu>lrulupp u8uolotued
e1r1 'ufu8uolod lnpns Suupuerueru eduq uere18ur1
m8eqes detel uu>Ie selu ue8uupuud upud 1 uu-1u13u11

B,rquq ue>lllel{Jed 'Sutdues uu8uupuud upzd

CBCV sdqe rc3eqes uup'uudep ue8uepuud eped
e-Z srunl suu8 rc8eqes 'sele uu8uupued epud 1
uurelSuq re8uqes rydru4 sdqg 'sd1a rlenqes qelo
Iseleqlp ue,>p Suopuoc ueelnuued 'eyg'g'qgeped
ruedes 'Suopuoc Suuplq qelo 3uo1odry repullls BIII

sdlll Nvo d3oNllls oe'9r

@
'su1e uu8uepued uped 6

uep g uelSunqnq8ueur 3ue,( >ludurq sue8 epu uule

{Bprl uup 'uee>1nru.red nlES Iuepp BpBJeq e,(uunrues
'rpu[ llrdurueq rut srreS-sue9 '61-B L sr"re8 rc3uqes
Irce{ qrqel 8uu,( uup OZ-LI, srre8 m8uqes ledruet
senl qrqel 8ue,( uuulnrured 'uedep ue8uepuud

eped 'EruBS 8ue.{ Sueprq ruEIBp spereq >FpIl

8ue,( 71-91-6-8 uep 9-L [-e-Z uee>lmured enp
uulyrseq8ueur uu>lu IUI 'tde1e1 uely'6 uep g JBluB
rp setu ue8uepued eped 1udur4 suu8 requreSSueu
qelpr tuntun 3ue.( uequpse) 's18 ue8uepuud epud
g-B-p t-g t- 6-1, l-t-Z uep Sutdtuus uu8uepued
eped 94-97 udnreq (uedep uu8uepued) OZ-LI
uuu>lnuued 'lnqesJel nquns ue8uep rulules 8uu,{
qelo Suolodrp 8ue,('erues 3ue.{ nquns
uuu>1nur.red

eped repurlts unp

'su1u ue8uupued eped
6-9 leduruqel
suu8 upu ede8ueur uulselelueru ?uef'41-g Ip sele

ue8uupued upud sue8 ru8eqas ludruel tZ dnsng

-0Z-61-ZZ dnsnB -gt-11 rp uedep ue8uup

-ued eped 1udru4 8uu,( 1e8e1 uee>lnuJed

'sd;1g uup

ropuflIs

uerynlunlp'cg'9 'rqC Bped

.Z

-g-e

UnSnB

-9-g

_/

UNSNB
ru8eqes sele ue8uupued uped

Bceqp 7t-[ L uee{nullad'7 UnSnB -g-l m8eqes

ue8uupued sulu uet8eq epud ecuqrp (uedap ue
-Suepuud) 9

[-g I ueolnturad'g

t,

L-7

1- 1 1 uedep

(q)
8l

ez 9t
vt

t51 XIN)rr dvslNvo

192 BAB 6

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

bentuk sebenarnya dari elips dibutuhkan pandangan

tambahan dengan garis penglihatan yang tegak lurus
terhadap permukaan 2-3 pada pandangan depan

(lihat $8.12).
Karena sumbu mayor dan minor AB dan CD
diketahui, elips dapat digambar dengan salah satu

metode pada Gbr. 4.48*4.50 dan 4.52a (elips

sebenarnya) atau dengan bantuan mal elips.
Jika silinder dicondongkan ke arah depan,
dasarnya atau tepi melingkar 1-2 dan 3-4 (pandangan samping) akan menjadi elips pada pandangan depan dan pandangan atas (Gbr. 6.34b). Titiktitik pada elips dapat dilukis dari pandangan ujung
setengah-lingkaran silinder, seperti yang ditunjukkan, dengan jarak d yang sama. Karena sumbu
mayor dan minor untuk setiap elips diketahui, elips
dapat dilukis dengan bantuan mal elips, atau dengan
salah satu metode elips sebenarnya, atau dengan
metode penghampiran.

(b)

Jika silinder dipotong oleh bidang miring,

permukaan elips tampak sebagai elips pada dua
pandangan (Gbr. 6.34c). Pada pandangan atas,
dipilih titik A dan B, yang berseberangan secara
diametris, sebagai titik-titik tinggi dan rendah pada
elips tersebut, dan CD dilukis tegak lurus terhadap

Melukis Kurva elips.

AB. Ini masing-masing merupakan proyeksi sumbu

mayor dan minor elips sebenarnya dalam ruang.
Pada pandangan depan dan pandangan samping,
titik A dan B dianggap berada pada ketinggian
yang diinginkan. Karena AD tampak dalam panjang
sebenarnya pada pandangan atas, CD akan tampak
di pandangan depan dan pandangan
samping, seperti yang ditunjukkan. Sumbu-sumbu
ini pada pandangan depan dan pandangan samping
merupakan sumbu konjugasi elips-elips tersebut.

mendatar

Elips ini dapat dilukis pada sumbu-sumbu ini

dengan metode yang ditunjukkan pada Gbr. 4.51
dan 4.52b atau dengan coba-coba dengan bantuan

Kurva Ruang (Takteratur).

mal elips.
Perpotongan bidang dan cetakan seperempatbulat ditunjukkan pada Gbr. 6.35a, dan perpotongan
dengan cetakan silinder (.cove moulding) ditunjukkan pada Gbr. 6.35a. Pada kedua gambar, ambil

titik-titik 1 , 2, 3,. . . secara acak pada pandangan

samping di mana permukaan silindris tampak
sebagai garis lengkung, dan proyeksikan titik-titik
tersebut ke pandangan depan dan pandangan atas,
seperti yang ditunjukkan. Jumlah titik yang cukup

harus digunakan untuk memastikan diperolehnya

kurva yang mulus. Lukis kurva akhir melalui titiktitik tersebut dengan mal lengkungan.

16.3I

KURVA RUANG

Pandangan kurva ruang (kurva takteratur) dihasilkan dengan proyeksi titik-titik di sepanjang kurvanya (Gbr. 6.36) Pada gambar ini, sembarang titik

1, 2, 3, . , dipilih di sepanjang kurva pad;

pandangan atas dan kemudian diproyeksikan k.
pandangan samping (atau sebaliknya), dan titiktitik ini ditentukan letaknya pada pandangan depar
dengan memproyeksikan ke bawah dari pandanga:
atas dan memotongkannya dari pandangan sampins

Kurva yang dihasilkan pada pandangan depa:

dilukis dengan mal lengkungan.
ii
ii
,*,

ffiffi
irapufJ.rs uu8uolod.re4

'@vtL

:q9 e8nl turttD gg'g 'rqg epud runl repurlrs Intun

ue8uolofued uu8uep ednres uu>1e u,(uuu8uolofued
'3ueqn1 edrueq ue8uoiofuaq 3ue,{ repults

e>1t1

'uedep ue8uepuud

epud snrnl sueS-stru8 re8uqes >1zdurz1 8uu,(

sdrla-qnrudas Bnp sElE urpral uu8uotofued rBquBD
'eures Jotetuerpreq e,(uepugs 'p8'9 'JqC Epsd

'ue3un13ue1 IBru uunlueq uu8uep rIIplB e^rn{

srynl 'ledel uup snlntu 3uu,( u,rrn1 e,(uqeloradrp

u{rlsurueu >lruun ue>luun8rp snruq dnlnc 3uu,(
Xtll qulurnf 'e,(uue8uotofued uernln uped Sunlue8
-re1 'un11nlun1p Suuf ruedes 'uudep uu8uepued
upud lnqesrel {pp-{pll {Blel uolnlueueur ledep

r{ntun e,(uuru1 ue8uupued unpe{ e{ uu1tu1a.(ordp

uurpnue{ rur >1tlrt->Iltlt uup 'sute nele Sutdruus
uu8uepued epud uuru13ur1 tupp >IEJE ureces qrlrdrp

e,(u>lnp-{lt['u(ureueqes B^Jn{ uu{sDlnleu In]un

dnlnc qepns c8'9 'rqD epud uuSuorofue4

']nqesrat Jesaq JapuIIIs 6 uel-rrel ue8uep

urues 3ue.( I yel-rml ue8uep rnsnq ruquuSSueru

IplI

'?AJn{ uesrlnled uulur>13unrueu ){nlun JBSeq

dnlnc runleq rdutel 'reseq qrqel ufuue8uolofued
'q8'9 'JqC eped 'srunl suu8 uu>leun8rp e,{urlue8
re8uqes

luulsrlnltp 1upr1 eSSurqes 1rce1 nlr8eq

:qg uped ue41nluntrp ruseq

e,(uuu8uotofued 'e8g'9

repurlrs ue8uep IIJ?{ Japurlrs uu8uolod.re4

'qr't 'rqD e1 qulnce8ueru
'3tE'9 :qg uped y 3un33urs {pll {Blel ue>lnlueuetu
{ntun 'LlLt'9-aLt9 'rqg uped ue4lnlunrlp
uuelnrured 3un33urs {pp uep ue8uotofued qotuoJ
'sulu ueSuepued eped srru8 uulpseq8uaur uelz
uudep uu8uupued upud 1u8e1 uueqnurred 'p4g'9

rqg upud rlredes unsnsrp u(uueelnrured u1l1 'se1e

uu8uepued eped 1udu4 8uu,{ sFeB upe {Bprt 'rlg'g
'rqg epud p:edas unsnsrp ?un13ue1 ueelnrured

e{lf '(qlg'9 'rqg) lnlueqret

'

r*vu+nltura
':: ''

uep Buolod ,tr1;1

@
ttl

ffi
,4\r
q' \\'

ue>lu nrueper

8ue,( ldal 'mlup uuelnurred Suotorueru 3un13ue1

ueelnurred ulrqede rdu1e1 '(u1g'9 'rqg) relup

uuelnrured 3un33ur,(uaur 3un13ue1 uue>lnured
tedurel Ip sllnllp sn;uq 3ue,( suu8 upu 1eprl

eNneoNrs

)tilt Nvo 9Norod )lllr ze'g.

ue8uep (rsuurslordurp) rldrueqrp efuu,r,rny

'3un33u15

r-'::':it,
h-.

tt,

".,Li:l',,

ffi mm

ffi [T*,

'

riii

:,

:,i;i1!

fI , rT]

:r.
-

L\$#

\U

g5l )lN)fl dvslr'lvo

194

BAB

pRoyEKSt pANDANeAN MAJEMUK

(o)

Pada Gbr. 6.39a, prisma tipis memotong

silinder, tetapi perpotongannya belum nyata dan
dapat diabaikan. Pada Gbr. 6.39b, prismanya lebih

besar, dan perpotongannya sudah cukup terlihat

untuk memungkinkan pelukisannya, seperti yang
ditunjukkan. Pada Gbr. 6.39c dan 6.39d, masingmasing ditunjukkan dudukan pasak dan lubang kecil
yang digurdi; pada kedua hal ini perpotongannya
tidak penting untuk dilukis.

6.33 BAGAIMANA MENYAJIKAN

LUBANG

Metode penyajian yang benar untuk jenis lubang

dimesin yang paling lazim ditunjukkan pada Gbr.
6.40. Perintah kepada juru mesin diberikan dalam

bentuk catatan, dan juru gambar menyajikan

lubangnya sejalan dengan spesifikasi ini.
Umumnya, catatan tersebut memberitahu operator
mesin apa yang akan dilakukan dan dengan urutan
bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Ukuran lubang
selalu dispesifikasikan oleh diameter-tidak pernah
olehjari-jari. Untuk setiap operasi yang disebutkan,
diameter pertama yang diberikan, yang diikuti oleh
metode-seperti gurdi, pelebar-lubang (remer), dan
sebagainya-seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
6.40a dan 6.40b.
Ukuran lubang dapat dispesifikasikan sebagai
diameter tanpa metode yang spesifik (seperti gurdi,
remer, dan sebagainya) karena pemilihan metode
akan tergantung pada fasilitas produksi yang tersedia (Gbr. 6.40h-6.40j).

Lubang yang digurdi merupakan lubang

tembus jika lubang itu menembus anggotanya. Jika
lubangnya memiliki kedalaman yang dispesifikasi,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.40a, lubang
tersebut disebut lubang buntu. Kedalaman hanya

mencakup bagian silindris lubang tersebut. Ujung

gurdi menghasilkan bagian bawah berbentuk

Er-Ecy
JANGANI

JANGANI

E0ffi@
kerucut dalam lubang, yang digambar dengan
segitiga 30o x 60o, seperti yang ditunjukkanr.
Lubang-tembus atau lubang yang diperlebar
digambar seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.40b.
Catatannya memberitahu bagaimana lubang tersebut

dibuat-dalam hal ini dengan pelebaran lubang.

Perhatikan bahwa toleransinya diabaikan dalam
menata letak yang sebenarnya untuk diameter
lubang.
Pada Gbr. 6.40c, sebuah lubang digurdi dan
kemudian bagian atasnya diperbesar secara silindris ke diameter dan kedalaman yang dispesifikasikan. Pada Gbr. 6.40d, sebuah lubang digurdi dan
kemudian bagian atasnya diperbesar secara konis
(kerucut) dengan sudut dan diameter yang telah

dispesifikasikan. Sudutnya biasanya 82" tetapi di

gambar 90" demi kesederhanaan. Pada Gbr. 6.40e,
sebuah lubang digurdi dan kemudian bagian atasnya
diperbesar secara silindris ke diameter yang dispesifikasikan. Kedalamannya biasanya tidak dispesifikasikan, tetapi ditentukan oleh bengkel. Biasanya,
kedalaman digambar 1,5 mm (fr").

.6.34

FILET

DAN

BULATAN

Sudut dalam yang dibulatkan disebutf/et (fillet),

dan sudut luar yang dibulatkan disebut bulatan

(Gbr. 6.41a). Sudut yang tajam harus dihindarkan

dalam mendesain elemen mesin yang akan dicor

atau ditempa tidak saja karena sudut tajam itu sulit
dibuat tetapi juga karena, dalam hal sudut-dalam.
sudut-dalam ini merupakan sumber kelemahan dan
kegagalan (lihat 910.5 untuk proses pembuatan
yang terlibat).

Dua permukaan kasar yang berpotongan

menghasilkan sudut bulat (Gbr. 6.41b). Jika saru
dari permukaan ini dimesin (Gbr. 6.41c), atau jika
kedua permukaannya dimesin (Gbr. 6.41d).
sudutnya menjadi tajam. Oleh sebab itu, dalam

rUntuk ukuran gurdi, lihat

Apendiks 16 ("Ukuran Gurdi Puntir"). Untuk singkatannya, lihat Apendiks 4.

3un83ur,(ueu 3ue,( Suuprq uuelnurred uu8uep

u,(uue1rer1 urulep Juueq 8ue,( lepg uerfe.(ued epolahtr

)n13) 9C'9r
'uu8un18uey IBru nBtB

'snsnq{ uelulnq uep telg pru lupq }npnsreq e8qr8es

ue8uep requu8rp snJuq uelelnq uep lalrd

'9y'9 'rqg uped

ue11n[un1rp 3uu,{ rgades rlenoe{ tnsnq rc8uqas
uXuuulncunruel 1udruil rp e,(uuq mpuutrp 3un13ua1

uuulnrured uBEpsJeqe)'us{ruelrqrp qeured

{eprl uutelnq uBp }elg 'efta1 reqruu8 BpBd 'urseurp
uue>lnurred ?npe{ nte nlBS r4ules rlrereq welel
lnpns Ereluaruas Iusu1 lnqesJet ue8uotofuaq 8ue.(
uunlnuued Bnpe{ B,trqeq rueJeq llnq lnpns 'requu8

C{|JlauIuIEIsp(a)-(e){nlunw.rn11).3uuqn1uu1;[ei(uatr4euerup,,n@
,{vNl-In3ndlxc

eNVA gNvsnr

(1)

t\vNl8 ln3ndl)lto

eNV 9NVnr

(l)

eNVSnr (q)

EpuDtO 6uoqn1
uouoq )oq uDuolDpo,

r
\

uDueq lnctua)l

-\

)eleuoto

uoueq

lncilol

uDrroiopa)

G06 )oqwo6!e)
uDueq )n"no4

rnpns

(.s8

@DUq

DquDalO

0!o/

\cila,

Yes',o1 szIron

iHvrvs (6)

.zsxgzL tbA
299',4

iHVtvs (t)

9 L8- LS',A

.LVd!\]1]S_NVVIVU]d

uouaqlp

v\vN16 In3naE)i
rcuno eNvnt (p)

todn9 eNvn'] (o)

4DpU

H ffi

o^uosDlq

pno

lDdaeps
uooptad

AuDqnl

uowo/Dpey

G06 roquroA1)

lDduolos
uoDldod

UDUAq
Jnpns

-ncilal

l-7

)?leuolo

@ @

nctuol

| ,/ptn6
| /auoont-

tepuoq)

Y-r*n/
vLa

dv8l'tftSdrc eNVA

/L

"zgxo 6z aA

vNl8-do

ptno rcpwo1q
o

a
o

uJDuaaoq upuDppa,

d-

o
I

(uu

ze

DqubAe)

)alAUOln -

tzzz-Ll'zzo

96

I )rN)]r dvsr^lve

196

BAB

PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

PERMUKAAN KASAR

uot"

KASAR

\t*\

oY]-"f--

OtXe

Unferu-efttn"

r-BULATAN F

\--

\t

(b)

(c)

Permukaan Kasar dan yang Dihaluskan.

E#r
-+,4
(o)
'"' 1,,u.
]IIIK SiNGGUNG

''''*''*"";1iP

(c)

Po%%ffim
t-+F tt+-*LL-q-t+*
ry/rrtq__Fswri7>_1w

(o)

(b)

Hw.^-H%;"'-^Hw

Nru Nru Hru

HHEffi@
rer

(f)

(g)

&&AfuN
(h)

(n)

h.,,.,,u,1),,danKeruk**,::.*,.

(lCl)

eNVA NVUn)n

hrvtvcr tvvnsrc Hl8lt

.]VS]8 ENV NVUN)N

vovd lv)nslo Hr8lt

tvNotsNlnNo) alv8v\ve (q)

,)NUNB

ENVA )]DVUd

'v NllvNlls ls)1l^oild (o)

Etr
=T[]T
tvNorsNlANo) uvSnve (c)

'lBuolsualuo,

BJBJes IeU

uulfedued

HO'ptolllN'CUOS utzlas 'CVO C0 uo+olnqued rsDtuesardou qDnqos

urseru u3(u3le uSSurqas sFlsrurs uJsces uB ledruel

-rp npr^rpur urseru ueruele IB[uBq 'rJlsrlpul r(l

NVNV) Ntslt t

Nf l

rdt) NVo

t:t]f Lt'9.

'uDp{nlunlrp 8ue,( 1 Bpe {Eprl 'uBIsnlEqrp

SuuX ueelmuJed uu8uep ue8uotodreq uur{Iuep
3ue,( rdet B>lr[ 'Juse>I uuulnrured ue8uep nuouoq
telgraq netu lelnq rdel rp p:re1 A ueeunSSuad'r9r'9
uped rlEA\Bq uur8uq sBlE ue8uepued

rqg

Ho'pollll

'CUOS

u!4os CV3 C0

+etu Isolueserdoal r.lDnqas

1er Surdruus uuBuupuud 1uls Ip ?uu|'vpy'g :qg

uped rgedes 'up>lluse,(uetu ledup e,(uruueqes 3uu,(
rs1e,(o;d '1eq udereqeq urulup 'u,(uueu1e,(ue>1 upe4
'se1al Suuf {nlueq uerern uuTlu,(uatu
1n1un lrins
u.{utunqrueur 3uepe1-8uupu1 uup uelel rdel-rde1 ue1
-Epuruelu lell;req uep ualtelnqrp 8ue,( ue8uolodre4

'rvNotsNlnNo) rdsl 9e'9r

'ue41n[un1rp Suuf rgedes rusaq qrqel

telrJ ueJDIn unp upqedy 'e,(uue1u1nq e1e,(u dnlnc

lt'9:q} eped rdrd setu uee{nuued uruluerues 'e.{u
-rdet Suuluedes rp lelnq tr{1pes u,(uuq ue8uep 'ru1ep
et'9 'JqC eped rdrd sule Uue{nuued euerul upeq
-roq {nte>l 'Jgr'g uep e?'9 'rq9 epe6 'ue8uolodreq
8ue.{ relepueur utoSSuu {ntuaq ueepaqrad uueru{
epeqreq pen'g-e? '9 'rqc IrEp >lnte) 'gr'g 'rqD

wp

3ue,{ tep; qelo uulntuetrp {nlo{ qeru 'tgy'g uep

3gf'9 'rqC uped rpedes 'ueSuotofueq epeq-req 3ue,(

upud 'uopleqre6 'se1el le8ues lep;req uup tulnq

uap eg7'g

rdel uuryfe,(ueu {nlun uu>luun8rp e,(usuu3-sue8

Bueru rp 'qe.^ eq uer8eq sete ue8uepued ereluauas
'e,(u1n1ueq ueruJn8ued nluugruor.u 8uu,( suuS-sr.re8
uu8uepqel rrduuq sule uer8eq sule ueSuepuu4
'ue{rreqrp 8ue,( uedep ue8uepuud durles 1n1un
selu uu8uepued ue4lnlunuou gr'9 J?qr.ueC
'Bpe {upn uBl?Inq

lelrJ qelo-qeloes 3ue,( e,(ureueqes 8uu,{ uue>pru.red

ue8uolodred rrup ue{rs{e,(o.rdrp rur uquqr.uel

sueS-srreg 'rtt'g aep q7yg:q1 eped ue4lnluntrp

8uu,( ruedos'tolgr?q 8ue,( nerc uallelnqrp 8ue,{ rdal
ue>lqzqrueltp sueS-srru8 eryl ue11rsur.{p uu>Iu
selel qrqel 3ue,( uer[u.{ue4 'so1od lunqrp rdu e1are1

{uun

epud uu4>1nfururp talrJaq uu8uolod.red qotuoJ

'(pZV'S rqg) uere13ur1 uedulapredes

e;g

-e.rnl 8ue.( ue8unlSuala{ Hllr-uaul uup le1g uuf

-rrul uu8uep eruus 8uE,( uel-uel Dlrlrueru J {nlel
unlrtuqred '4rya4 rtqasrp rur pcel 3ue,(

B,^d.qeq

ue8uru18ua1

'ZV'g lq1 epud uallnluqrp repurys

L6L )rN)]l dvshrvo

198

BAB

pRoyEKsl pANDANGAN MAJEMuK

-_-v_

lE

.s.,_i___

l-*')

,.c[+
*

BENAI?

+a+

(c)

Penyajian Rel secara Konvensional.

H
d*GAMBARKR

r'":-:":
"^'*--;fu

J*m fr%
(b)

Elemen Mesin Kanan dan

tersebut dapat berfungsi secara berpasangan.

Elemen mesin yang berlawanan ini sering serupa
(misalnya tutup pelek yang digunakan pada sisi

kiri dan kanan mobil). Pada kenyataannya, apabila

memungkinkan, demi keekonomisan pendesain
akan mendesain elemen mesin yang identik untuk
digunakan di kiri dan kanan. Tetapi elemen mesin
yang berlawanan tidak dapat benar-benar serupa,
seperti sepasang sarung tangan atau sepasang
sepatu. Serupa halnya, spatbor kanan-depan mobil
tidak dapat berbentuk sama dengan spatbor kiridepan. Oleh sebab itu, elemen mesin kiri tidak
begitu saja berasal dari elemen mesin kanan yang
dibalik; kedua elemen mesin tersebut merupakan
bayangan cermin dan tidak dapat dipertukarkan.
Elemen mesin kiri diacu sebagai elemen mesin
LH, dan elemen mesin kanan sebagai elemen mesin

RH. Pada Gbr. 4.46a, bayangan pada cermin

merupakan "tangan lain" elemen mesin yang ditunjukkan. Jika elemen mesin yang di depan cermin
merupakan elemen mesin RH, bayangan yang

Kiri.

tampak akan merupakan elemen mesin LH. Bagaimanapun benda tersebut diputar, bayangan akan
menunjukkan elemen mesin LH. Gbr. 6.46b dan
6.46c menunjukkan gambar LH dan RH benda yang
sama; kedua gambar ini juga simetris terhadap garis
bidang-acu di antara keduanya.
JikaAnda memegang gambar yang dihadapkan
ke kaca jendela atau lampu meja sehingga garisgarisnya dapat dilihat melalui kertas, Anda dapat
menelusuri bayangan terbalik elemen mesin tersebut
di bagian belakang atau pada kertas kalkir. Ini akan
merupakan gambar elemen mesin yang berlawanan.
Adalah hal yang lazim untuk menggambar
hanya satu salinan dua elemen mesin yang berlawanan dan melabeli elemen mesin yang digambar
dengan suatu catatan, seperti ELEMEN MESIN LH

DITUNJUKKAN, RH SEBALIKNYA. Jika bentuk

elemen mesin lawannya tidak jelas, gambar yang

terpisah harus disediakan untuknya dan harus

diidentifikasi selayaknya.

{rJBJSouo rs{e^(oJd BrBtue uB8urpueqrued'uB{

-{n[u$lp 8uu,( ruades 'uedep ue8uupuud qeaeq Ip
BpeJoq sele ue8uepued uep 'uedep uu8uupuud uq
rp upuroq ueuu4-Surdurus ue8uupuud'(w'V 'qC)
Suelueqrp rur Sueprq-Suuprq epqedy'ue8uepued
durlas urepp Suuprq nlens

a{

epueq rJep uel

-rs1e,(ordrp tnqesrel ue8uepued rdetal isele uer8eq

o{ ler1rletu ue8uep sele ue8uepued uup 'uedep
r{BJp e{ luqgorrr ue8uep uudep uu8uepued'e.(uupueq
uuuu>l rsrs qeru e{ leqrleru uu8uep qeloredrp qtsuru
ur>1-Surdures ue8uupuud'rpu1'rs>1e,{o:d Suuplq
a>l uep Bpueq rnleleru leqqeru nples leuru8ued
'lul IBq urBIeC 'uuruued lnpns uupp upereq ua{u
lnqesret epueq 51234 Sueplq uedap p usp rBlBpuelu
Sueprq se1? rp ueltuduralrp e,(uepueq e1t1

'o{uopuaq

ill

uop rc4a(otd Suoprq-Buoprq

tnplaw uleur IJep Jecuuruelu uuluqrlSued suu8

ue

-Suupuud Bnruas >Inlun eSSurqes ,.'ureyup e{ lpqqeu

Suupes 'Jenl Ip,, BpeJeq nples leuru8ued leqq elu
Suuf ruedas 'lul pq ureleq 'u34a1 lnpns lp Epureq
uDIslDIrp lnqesrel epueq '(g'g 'rqg tuqu) ecu>1

ry1o1 epud predes '1u8e1 Sueprq 3ue1e1eq Ip uep

Jutupuoru Sueptq qu,req rp uulludrualrp Bpueq e{r[
'lnpns enlues e1 Sueluequreru uup mr Suuprq enpel

Suoloureur p;ord Suuprg '(uw'g 'rqg) tedruaa>1

uup 'e8qe1 'Bnpel 'BruulJed lnpns uelednreur
InlueqJe1 3uu,( uerpenl ledureel 'urBI Bures nles

006 tnpns epud uu8uolofueq uup efusenl nluel{Bl

deSSuep 1u8e1 uep rutupueru rs1e.(ord Suuprq uqrl

vlNvrdsd rnons rs)r^odd 8e'9r

.u311ay-1npn51s1e,{o'r4ue3uapue13u1puBqI(BtuBuod.lnpnsrs1e,{o.r4@
vett], tncns ls)l^oud

(q)

vvlvluld rncns tsxl^oud

SVIV

ENIdK\VS NVENVCNVd

NVENVCNVd

(o)

9NV8!A\fl

t_l

tJ

NVNV) - 9NIdY!VS

NVd]C NV9NVONVd

NVENVCNVd

SVIV NVENVCNVd

9NV!\\fl

--F+-

'rsr1a,(o.rd Suup;q ar1 Bpueq

InlBIer[ lBqlJaru leuru8uod 'eurelrad lnpns ruEIBp epe.raq

r1e8a1

8uuplq uedap

!puepJa|apuaru3ueprqs8l"!pBpBJ'q3uu,{epueqnlBns'Bueuod-1npn5lsr1efo.r4@
SVIV
NVENVCNVd

661 XIN):Ir

dVSl

Nvdqvn) nvlv

"1ncns..

IVe

2OO

BAB

PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

@Gambar

Pandangan Majemuk dan

Lukisan yang Dihasilkan oleh
Komputer. Seizin SolidWorks.

sudut-pertama dan proyeksi ortografik sudut-ketiga

ditunjukkan pada Gbr. 6.48. Pandangan depan, atas,
dan samping-kanan yang ditunjukkan pada Gbr.
6.47b untuk proyeksi sudut-pertama diulang pada
Gbr. 6.48a. Pandangan depan, atas, dan sampingkanan untuk proyeksi sudut-ketiga pada Gbr. 6.4
diulang pada Gbr. 6.48b. Akhirnya, satu-satunya
perbedaan di antara proyeksi sudut-ketiga dan

sudut-pertama ialah susunan pandangannya.

Namun, keraguan dan mungkin juga kesalahan
pembuatan dapat terjadi apabila pengguna yang
membaca gambar sudut-pertama berpikir bahwa
gambar tersebut merupakan gambar sudut-ketiga,
atau sebaliknya. Untuk menghindari salah pengertian ini, lambang proyeksi internasional, yang
ditunjukkan pada Gbr. 6.48, telah dibuat untuk
membedakan antara proyeksi sudut-pertama dan
sudut-ketiga pada gambar. Pada gambar yang

diantisipasi timbul keraguan, lambang ini

dimunculkan di dalam atau di dekat papan nama
kertas gambarnya.
Di Amerika Serikat dan Kanada (dan, dalam
tingkatan tertentu, di Inggris), proyeksi sudut-ketiga
merupakan yang standar, sementara di sebagian
besar negara lainnya di dunia, digunakan proyeksi
sudut-pertama. Proyeksi sudut-pertama sebelumnya

digunakan

di

seluruh dunia, termasuk Amerika

Serikat, tetapi telah diganti sejak 1890.

16.39 GRAFIK

KOMPUTER

Anda dapat menggunakan CAD untuk menghasilkan proyeksi pandangan majemuk 2D dalam cara

yang serupa dengan menghasilkan gambar

pandangan majemuk di kertas. Anda juga dapat
menciptakan model 3D elemen mesin dengan
menggunakan CAD. Dari model 3D ini, Anda dapat
menciptakan pandangan ortografik 2D secara
otomatis. Hal ini akan menghemat waktu dalam
menciptakan banyak gambar karena Anda hanya

perlu menciptakan model 3D sekali saja untuk

menghasilkan sebanyak mungkin pandangan yang
berbeda yang Anda inginkan. Adalah penting untuk
mengembangkan pemahaman tentang proyeksi agar

dapat menggunakan CAD 3D secara efektif.

Apabila Anda sedang melihat gambar kerangkakawat 3D pada layar komputer Anda, akan sulit
untuk memberitahu dari arah mana Anda sedang
memandang model tersebut. Ini karena sebagian
benda dapat terlihat identik pada layar komputer
sekalipun dipandang dari arah yang berbeda. Jika
Anda tidak mengembangkan suatu pemahaman
tentang pandangan ortografik, akan sangat mudah
untuk tersesat dalam ruang 3D gambar Anda (Gbr.
6.4e).

-l

'lnqesrel 3uqnt
uelreJn8uatu {nlun uudep ue8uepued uped nlJed
8uu,(

rydueqq

sue8 1e,(ueq ederaq'snqruel-8ueqn1

uu11nlunueur ppueq nlens sele uu8uepued e1r1

g uup V uue>1nu:ed
'9'g'n't lnpns
'y 't '(,'t lnpns

'zl

;ue8uolofueq

qe8uet-qe8uet rp ep?req

qy3

qy3

6seua{
rue;3ord Suepueuretu
euuurteBeg

{nlun uu{eun8rp relnduol rolluotu

's?ue{ u?J?qlual
:eqrue8 lenqueur

{nlun ue{nlredtp 3ue,( rnpesord gulue{Iurll

'L

'seue{ uftqruel

qe8uel rp epe.req ue8uupuud-e8r1 requre8 lenq

-tueru {nlun uelnlredrp 3ue,{ .rnpesord qelue{IeJn '9
;8ur.rtu uu?{nuJed lSuopuoc

ludurel sue8 urueu qelede

Sunpue8uaur g ueelnrured uep

y ueelnuued ury1 .II

use{nurred

i$I

IEIruou ueelnuued IsrulJep

'0I

qeledy

'S

aJelepueru ?JJes

Sunpue8ueur

'uuue1 Surdurus uep sele ue8uupued erelue

ueruelepel ueqepururad sreJ enp Jeuup qepung

uEruulspe{ ue11n[unueu 8ue,( eueur uuSuepue4

u.reces ueruelepe{ uu4lnlunueu 3ue,( eueut
ue8uupue4 aueuftlepe{ uellnfunuau 8ue,{ qe1

ile8et

-eueru ue8uepued enpel'ueue1 Surdrues uep 'uedep

'se1e uu8uepued ue11nlunueu 3ue,( reqrueB

;ueue1 Surdtues uu8uepued uep s31e ue8uupued

EJElue 161 ;,uuuu1 Surdtuus uep uedep ue8uepued
eJeluu r(I iueurclepe{ nele 'r33uq'reqe1 :uudep uep
sele ueiuepuud ereluz Ip erues 3ue,( eueur ueln{n
ruqruales ue8uep udrues

epe4 'f

'Surrrur uep 'Suopuoc 'put

-Jou uee{nurJed tlr1rureu 8ue,( epueq ruens ueue{
3urdures uep 'uedep 'se1e ue8uepued qu1esre15 't
u?uee{ r?Uup qetlsng '7
'e8rtay-tnpns rs1e,{o.rd uetle,(uad tluleste{S'I
'rs1e,{o.rd ue8uepuud

'8

NVNVTNII NVVANVId]d I
'requre8 runl reseq uer8eqes
upeduep 1ede1 qrqal uup ledec qrqel suu8 ]u?uaur
qy3 ls{Suered u?p 'rotluou .re,(e1 qelo

Euopuoc uuu{nruJed'e,(uuru1 erueln ue8uepued

enpel eped rdel te8eqes uup sueln ue8uupuud

nles upud e.{u.reueqes ueJn{n ruelep qedurut

ledep

IurJou ueu{nured 'Suutru uep 'Suopuoc '1eur

-rou uee{nulred ledep:e1 'e13ue ue8uep Ileqellp
ludep uuelnuued tnpns-lnpns upp Jrunq ueBuep
ef,uqeqeleul tedep epuv'ueelnrured u?{IsEITEA

uuluue8rp seue{ uue{nlrled u.a,rqeq qpt eruuln

ueupeqred 'sege1 reque8 tuades eures Suef desuol
uueunSSued

uulleqlletu

qy3

'tnpns uetelnq uep 'tellJ

.requre8 ue1eldrcue1,atr

'ueluel'rdrd

Insnr 'soq '8ueqn1 rpedes

'len8ued

-tueru nele ue4s1e.(o.rdrueu ntueqrueu

rn1t3 uurle,(ued 1n1un

1at1e:d-1e11e:d ue4srur;epueu requre8 tsueluo)

'tnqesrel 3un13ue1 ueelnurred seleq urdrueq8ueur

{nlun

'ueue1 Surdruus uep 'uedep 'sele qul?I

ueleun8rp ?ur.res 3u11ed 3ue.( eureln ue8uepue4

'e,(uquleqes uu8uepued uu?uap u?{srruqasrp

rslefo:d nluns tuelep ue8uepued derlag .

1nlun uuTsle,(ordrp ledep rur )tuIl-{lllJ 'u,(uepueq

eped rytrt-11tl1 rse)Il;rluepr8uau ue8uep srlnlp
snJeq JnleJel{pl elrn{ uep lncnJe{ Suedruuue4

1r-1er3ogo

,,'ers{ {eto{,, re8uqes uelue8uerp Suues rzpuels

rs1e,(ord Sueprq rueuee;'tedrt suu8 rp Suoloureut
Suqus rs1e,{ord Sueprg 'repuels rs1e.(o:d Sueptq
rueua rrep nles uped tsuerurp-e8tl epueq ue8uef,eq
rs1a.{o.rd lrseq uuledn:au qrgu.r8o1;o JequC

'undeueur

eruetn ue8uepued eped rdel ue8uepued eped

ledura rypll Suuttu ueelntured 'erueln ue8uepued
u8nel uup nles eped rdet ue8uepuud re8eqes 1edue1

sv8

NVSV)eNld

Ug(NI'IIS
TVWUON

CNYSN'I ISNSANOX

NYYXNWUgd

NVIV'INS NVC IS'II.{

NYWY]YOg)I

NVCNYCNYd NYSIUVtrSANSd

ICCNII

9NOCNOJ

uv{a'I

CNIUIIAI

NYUYJOd

IdSI

ISvgAOUd

IS>IgAoud

uorxsI.oud

ISXSAOUd CNYCIS

HYSId STUYC

>IIdVUCOTUO

IYdI'I

YJ\TX >IYIOY

Yolrgv-ro(ns

SIr{VC

ENIIN]d VIV) I
loz )rN)lr dvsl lve

2O2

BAB

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

ISOAL-SOAL PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

Sool-sool berikut terutomo dimoksudkon untuk

memungkinkon proktek podo penggomboron

dengon olot, tetopi odo di ontoronyo yong

dopot disketso bebos podo kertos grofik otou
kertos polos. Toto-letok kertos seperti toto-letok
podo Gbr. 6,50 don 6.5.l otou seperti yong
disoronkon podo podo sompul belokongdolom, ietopiosisten Ando mungkin sojo lebih
menyukoi ukuron lemboron otou susunon yong
berbedo. Gunokon metrik otou desimol-inci
sebogoimono yong ditugoskon.
Jiko osisten Ando membutuhkon ukuron,

Ando horus mempelojori SSI l.l-11.25, Dolom

sool-sool berikut. sering tidok memungkinkon
untuk menunjukkon ukuron podo tempot yong
disukoi dengon coro yong stondor, Dolom
mengerjokon sool ini, Ando dihoropkon
memindohkon ukuron todi ke tempot yong
lebih disukoi don untuk memenuhi proktek
pemberion ukuron yong disoronkon podo
Bob 1,
Untuk sool-sool tombohon, lihot Gbr, 8,29,
Gombor pondongon otos sebogoi gonti
pondongon iombohon,

eoz )!N)rr

'(uerllensaslp Bue.t g-7y nelo

-v

sBUaX)

u|saWI8quIBc{nlunuB{uaJes1q3ue,({8laI-?1BI@

Z UVgl,\3']

9Z oN

dlHenotS I Hdlsol: Hllo ilv8t^Velo

NN.LNNI N1NV8

I\'V

]])VU8

,66t-80-9t : rvegNvr

t/t \flv)s

19010N)11

'(uu>1lensaqp

Itut-LSNt

Suel 7-trt1 nRlB Z-Y

sBuay)sBqegBEa{s{ntunuB{uBJasJ(3uu,{1z1a1.u1e1@

dvslAve

2O4

BAB

PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

Pondono di sini

Pondong di sini

r-

BLOK PENGHENTI

PEMEGANG

TMETRE

2x@16

t,uF
--rtl---l-l-r

Pondong di

sini

@16

I
I

TERMINAL

I-M-RK

T-

l-r
l3P

5pL

t__
L
5

Pondono di

sini

ALAS

trETRK]

ra

L_,;
Ponoong

Or stnt

Pondong di

sini

Pondono di

sini

d\o

ffi+'Efli
I

r.3slo.6f

lllT-H;-,'
tlilil I

BaAKFT

ffi',
I.f4

lo.6f r.4o-l

l*t sa!

' t,.4 L

f 33J.1 ::H""n-

rooo

@Soal.soalPandanganyangHiIang,DenganmenggunakanKertasA-2atauKertasA4-2atau3

(disesuaikan), sketsa atau gambarlah dengan alat gambar pandangan yang diketahui, dan tambahkan pandangan yang
hilang, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.50 dan 6.51. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari S$11.1-11,25. Gunakan
ukuran metrik atau desimal-inci setragaimana yang ditugaskan oleh asisten Anda. Pindahkan ukuran ke tempat yang
Iebih baik apabila memungkinkan. Pada Soal 1-5, semua permukaan merupakan permukaan normal.

'us)luplSunulelll EIJqBde {lBq qlqel 8uB,{ lBdruol

a{ ugrn{n ue{qepuld .Bpuv uelslst r{alo uu{se8nllp 3uuf, euuurle8uqas l)ul-Ierulsap nulu {lrlelu uzrn{n ue>luunC
.SZ.II-I'II$S ;.re[u1od 'uernln ualqnlnqlp u{lf 'IS'9 utp 0S'9 :rqg eped uer11nfury;p 8ue,{ l1.redas '3ue11q 8ue,t
ue{ququq uep .lnrlularllp 8ue,( ur8uepuud .requre8 IBIB ue8uap qBIrBqurBB nElB a$e{r 'Er:lle1sellp
ueguupued

nBlEz,vseIaynBlBz-YselJayuD|eun33uaIuuB3ueo.3uu1;g3uei(uu3uupue4IBos-IBoS@

TI
9Vl

l,t
tr
i

--r

fnG^i

-;;

o-

Nvdrsre {
(.DIDreSg

v9

''Etl

oo',zL
Ntd

lql

o
u

8 V uooxnuroo)

>rulrnil

rrvs )o']8

,4urs |p

6uoouo6

99'7- -;--

TTTI

/-

tuts

lp 6uDpuDd

zt'z

_t
--r

9V

6d'r

ZZ-qLA

I>lulr^l
r])VU

09.t*]

.06 x ga'La/\
a9'@

99

9OZ )lN)rr dvs]^lvo

2O5

BAB

PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

BLOK PEMEGANG

PENUNTUN
SUDUT

I- METRTKI

fombohkon semuo
gotis yong hilong

:ffil
2 x A.5O

KEPALA

443

0.90

2x45

1.27----1

TEPI.MIRING

llff
LEHER LEBAR

3 x KEDALAMAN

'-T0,56

fombohkon

pondongon olos
4,62- 90

0.25

pondongon otos

lrETruK I

fombohkon

srnl L

fombohkon

BATANG

pondongon otos

Pondong di

rf

Tombohkon pondongon otos

PEMEGANG

I-M-RK

DEEP

2,76
.88

@Soal-soalPandanganyangHilang.DenganmenggunakanKertasA-2atauKertasL4_2atau3

(disesuaikan), sketsa atau gambarlah dengan alat gambar pandangan yang diketahui, dan tambahkan pandangan
yang hilang, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.50 dan 6.51. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari $$11.1-11.25.
Gunakan ukuran metrik atau desimal-inci sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten Anda. Pindahkan ukuran ke
tempat yang lebih baik apabila memungkinkan.

'uolsrse qelo uu{se8nllp 3ue,( euerurcSuqes Iursep-rJul nsl {uleu ueln{n uulsunC SZ'II-l'llar
r:eluled .uernqn uulqntnqp uy1 'ueleun8tp tudep (uu4unsesp) E-rV seuo11 'ualqrunqrp 3ue,{ ue8uepued Bslels nele reqtueg,

*'(g-ys4ray) s{apul uedun8"r,

*{g-ysq.ray) Sueleguendurql

@
NVENINN)

092 - 0t
SVNVd NVN)\fl']]d
ga_o

Hn1n8

;'1,,'-- (Hndnl^Nlt
illH)V NVXVlill)ilC)

-e/1
i

-s

S..gb-'

*(-V selray) sedapepdaY 1|del"r,

*'(g-v smre)I) lref untunuad

@
su3t

/'a'"t .)

Hn1n8

fxufr I

_e'I

r-.

-1.

II

\
*(o-y serex) uurue8uad rpse"

@@

*'(g-vsel.,ay) leqed Sue8aruau !p!@

sdc t
9Z
929

HnmS

11

0
N
I

"9,

LOZ )rN)fl dvswve

2O8

BAB

a
"

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

a1,28

t117

I
COA Ir--96

BUTUH
BES

.
Bantalan (Kertas A-3).*

SEMUA JARI.JARI

DALAM R2

..,V

-&

Lengan Indeks (Kertas A-3).*

Q13
BUTUH I
KUNINGAN
95.

trERr-il< I

Tl

sToK TEBAL

tL_
1

R3 SEMUA BENGKOKAN

\_

o8

Penjepit Pemegang (Kertas A-3).*

,r!

Ruas Rol (Kertas

A-3).*

z
I
l
l

Kam(KertasA-3).*

T[mpuan (Kertas A-3).*

xGambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A4-3 (disesuaikan) dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran.
SS1l.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten.

g'e.rr

lri

n.

r*i

,&

.ualsrsg qolo uelsegnlrp 3ue,{ euurure8eqes lurxrsep-rJul nule {L4ou ueJn{n ueleunD'9Z tI -I'll$:x
uuSuepuud eslels nele J?qlueD*
r:uleled ,ue:n1n uelqnlnqp eT1'ueleun8rp ledep (uelrunseslp) -iv seue) uu)lqnlnqrp 3ue,{

*'(-y sBuox)

ure{al SuBqBu @
Qsls

(snJeuau )nlv)

*'(-v suila>I) Suolorua; Suu8auad

@
uo3 tsl

anpe>l opDd

,uuep!

LtDp!1)

lo^

\|

"o^

td--,o.
,r
Ct'
$e

%
L Hnln8

!'.)

:'l

- suc

-l

n! 9zl1
a9axz

-;

*'(-y selray) urlSuu.rey unlunuad

"05,

i
N

L.-t

*'(-Vseuay) 1a3o; seql

^o.
sn'Yr

,d

r Hn1n8 -

0l 90'6 t
ld0o 6l

t,ql"

a
"

zzt)

doc lsl8

I "r"[>lmrE^rl

,'

z HnIn - vl
9P0i vl'v8

-8

/2,

{-.+L

9NV8nl

lvlld

uvslluld
aL'zt

qL,ZI

i\l)

9UXZ

o,/
^,o\
u'r a\
gY

*'(g-yselrey) tudaued ,rq

ea

*'(-v sutra)I) $lapul uerasac

Hnln8
salS

r.:\\
)\!

60Z )lN):tr llvwve

21O

BAB

pRoyEKsr pANDANGAN MAJEMUK

416
IMETruK

?*

Qro

BESI

COR _ BUTUH I
FILET

2x438
ll 0,56

,35

Diketohui : Pondongon Depon & Bowoh

Cotiloh : Pondongon Depon, Atos & Somping

DAN BULATAN

R3

Penghenti Umpan-hantar (Kertas A-3).*

2 x O,50

Braket Engsel (Kertas A-3),*

CRS _ BUTUH ]

3,62

Diketohui: Pondongon Depon & Somping Kiri

Coriloh: Pondongon Depon, Atos & Somping Konon
2

@.31

Diketohui : Pondongon
Depon & Somping Khi
Coriloh: Pondongon Depan,
Atos & Somping Konon

SAE

]3I5.

Kam sitang (KertasA-3).*

BUTUH ]

Pemegang Pahat (Kertas A-3).*

TMETRK'l

tu
BUTUH I
CRS

s-

Diketohui: Pondongon
Depon & Somping Kni.
Cotiloh: Pondongon
Depon,Atos, & Somping Kanon

Balok Pemindah (KertasA-3).*

c2

Batang Rot (KertasA-3).*

*Gambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A4-3 (disesuaikan) dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajan
$$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisiten.

'uo)srse qelo uulsu8ntrp 8ue,( uueruru8uqas

leursep-rJur nulu

rruleled'uernln uelqnlnqrp e41 ueleun8rp ledep luu4unseslp)

*'(-v serax) ueArs'I uelulueg la{Erg

NVUn)n

t-tv seue)

)l:loru ue.rn{n u?lBUnD.SZ.Ii-l.ll$s

ue{qnlnqrp SueX ue8uepued ustels ntt rpquugx

*'(f-ysqrex)sBqLqnH

dvsr^Vg

z HnInE - aroc
tslg

)purlll

0u NVt\rtnB
NVC

6toxz

1l]l

9NrUrt 06'10

rdll 0t'80

g'(g-ysu1.Iayl

*'(-y

ser.ra>r) 3u11doy

r"n,

EE!@

3uu11g 3uu1eg

eNV8nrzg'.8z

uvEl'luldss'82

uuleluug

a
"

U NVIV]N8
NVO 1l1l

-r-t

HnInS lslS

uoc

HVMVS IUVC IAVN]8 UO)

n

09

*'(g-V

HnInE

srtrtx)

ru1a33ua4

ago

wo

u"rr", @

- sflc

"d'1

09 gt'a I

1a,z )lN)fr dvs]^lve

2I2

BAB

PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

T a 03751 0,75

2xO0313 1A,63

0375

TEMBUS

3l

(^
MS

BUTUH

3_SIAN&
POLES

Pemegang pahat (KertasA-3).*

@
@

Pemegang Pahat (Kertas A-3).*

MS _

Gombot

_ DAM

BUTUH I

lJkuron

Balok Kendali (KertasA-3).*

Balok-v penepat (Kertas A-3).*

31,75

31.72

PERLEBAR LUBANG
FILET

FILET

DAN BULATAN

R3

DAN

BULATAN R3

Bantalan Soket (Kertas A-3).*

Braket Angker (Kertas A-3).*

*Gambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A4-3 (disesuaikan)

dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari
$$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten.

trele1ad

uetsrse qalo ue{suSnlrp 3uui euetum3eqes Iuursap-lJur nBle {uiau uetnln uu{8unD'gz'li-I'llN,E
'uernln uelqnlnqrp ury1 'ueluun3rp iedup (ueltunseslp) t-tv seua) uelqntnqrp 3ue( ue8uupued asla{s nele JBqtupO}

*'(t-g sqrey) ra1a,{ua4;[ug

*'(t-tr su1ray) nqaq dn1q1

tlle
trrul.:irtr

I
I

rg

-/,L

gadxz

I-rRilr^rl
eal

NwvlnS

NVC

I]III
6tb

*'(-{suilax) {olsJ

rEsBC
@

t
*'(-g seuay) Sue8aula4

HnlnE

- uoc

tslS

(eNntn

vnot) vovd
sD+V

)lINtCl
eNrdn))

uoc 'uouo1 oulduog'uodep uoouopuDd ir]oluo3

url ourduos UDC uDdop uoouopuo6 ;rnqDlelrc
*1
leP

a*

Durr^l
NVNVM\flU]8
ruvc I fl
rsrs

tl90\a-

?e'o4,9

*'(-fl suuay) nlur,r uBIBluBfl

{.(e-g sEUaX) uu4aeuad

8uuq"r@

69-A CNOlSlt ]-n8ng NrSl^

vcvd vovulS

v)lll)

Nv)lf,Nld

ulH)v-NV)vt'ulxlc

Hnln - vcNtule
E Svtil)i

rl_
"n'i\
o"l

irnsuv)-sl^-!\lvc

&3-

=l )
I>ihru^-l
;9

elz

)rN)rr dvanve

2I4

BAB

I2,7]3

PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

PERLEBAR

12.700

22

44,47 PERLEBAR

DRILL

ItEmrKl
FILET

[^

DAN

BULATAN R2

lt

l--

'l-;i-

o8
q?

t@e>?

i T-Ps
lrR9.

O6
2xlALtlRM|NYAK

FILET

lat

DAN

IMETRTK

12.67
12.75

BULATAN RI 5

|-/l

PERLEBAR
I

LUBANG

Rol Bentuk Soket-LH. Gambar atau

B-4 atau A3-

@
@
pandangan yang

Tlras SaklarMotor. Gambaratau sketsa

dibutuhkan (Kertas B-3 atau A3.3;,*

sketsa pandangan yang dibutuhkan (Kertas

4 yang disesuaikan).*

4x

@O.38

Dasar Penghenti. Gambar atau sketsa

@
pandangan yang diperlukan (Kertas B-3 atau A!31.',

FILET

PERLEBAR LUBANG SEBARIS

l\,o

Gombar
2x 40,998-1,O0O
SEBARIS

DAN

BULATAN R6
BESI CR
BUTUH I

2x 50,80-50,29

l\
I

ut<uron

r^

R29

METRIK

'l+

azgs
'

2-

Qoo

@Dasar

Engsel. Gambar atau sketsa

pandangan yang perlu (Kertas B-3 atau A3-3).*

@Dasar
pandangan
sketsa
3).*

Penghenti otomatis. Gambar atea

yang diperlukan (Kertas C-3 atau.{l

*Jika dibutuhkan ukuran, pelajari

$S11.1-11.25. Gunakan metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asistenAr^:.t-

'spuvuelslsu qelo uu{sB8nllp 3uu.( euuulu8uqes Prursep-rrur nat? {rJloIrI ue{punD

*'(t{v nqu g-{ selrey) 'ue{nlred;p 8ue,( ue8uepued

E$a{s nule "reqrrrec 'uslelueg t rl"tg@

{y

SZ'li-I'll$$

r:uleyed'ue:n1n uelqnlnqrp

eIrf,

ne;s -g su1ra)) ue1nl.rad1p Suzd uesuupued es1lr:

nBlB rsqruBC 'e8ueleg ildefuad

tn"nd@

Hnln8 atoc
tslS
rsrs

I-rEir l

"28

vnolx vcvd

vt.LNlot 9Nrdn)

x60 A
xz

9b

eu NVIfln

ll'IE

NVO
a,

)oqaoeJ

ezol

eu NV1\nn8
NVC

ZLQ

I]1I]

NVHnUnESI)i

wDUeS pcile,
.09 )DquDe -7

D,.lti l

90 vgeNtH IVSnd rcung

*'G-ZV nulu e-J sBlra)) uu>1n1.rad1p 3uef,

slerls nule ruquec 'snl leIBJg @

'-,'

;G-Ay nute e-J selrey) uulnl.radgp 3uu,{ ue8uepued

rBquruc xsluv-sorod la{erfl

uu8uupued

BEe>fs nelB

uDtnxn

eu NVMn8 NVC 1l'1{l

)DquD9

oLo x4

eu NVl\.In8

Hnln8

NVO

uo3lslS

oNV8NI R
ZL09

1l1l

Dmnl

it\TUld

o8'ogp

(lcelredlQ)
HVMVIO
ubn>1n

.f

)oauoa

L)

ullt

- eNVn]

1e

77^

UVglldl.t gY'W-

9lz )lN):[ dvswvg

216

BAB

4x M27x3

Tsa

6
-

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

,-

6H

t2a"-6)

'<)

d3

FILET

DAN

BULATAN R2

l-METRral

-\

d152,43

"

152 AO

PANDANGAN
SEBAGIAN

a t0t

"

65

r01.60

YANG DILIHAT
DALAM ARAH
TANDA PANAH
( Ukuron
Seporuh)

(ffi
\_-rii-]

PANDANGAN DI A
BESI

COR _ BUTUH I

(Kertas B-3 atau A3-3).*

Lengan Hubung. Gambar

atau sketsa pandangan yang diperlukan (Kertas B-3 atau
A3-3).x

@Penyambung

FILET DAN BULATAN RI,5

12,82
12 70 ^54T

13*

DIA (Skolo

\N

ALUR PASAK

FRAIS SETELAH
D MESIN

FILET

DAN

BULATAN R3

@Braket
pandangan yang

Pemasang. Gambar atau sketsa

diperlukan (Kertas B-3 atau A3-3).*

@Braket
pandangan
sketsa

Pemindah Gigi. Gambar atau

yang diperlukan. (Kertas C-4).*

*Jika dibutuhkan ukuran, pelajari

$$11.1-11.25. Gunakan metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asistenAnda

'uelsrse qelo uulseSnlrp Suul euerureBeqes IErulsep-lrul nule {u13ru uurn)ln ue{eunD gZ II-l II$.s
ueleled .uern{n uer{qntnqp u41'uuleun8rp ludep (ue4unseslp) ,-ZV stua) uulqnlnqrp 3uu,( ue8uepuud este{s nelu rBqIuBC*

x'(&-zY
nBtB

*'(r-J sulra))

r-J seIer) nqrunsaqel uBIBIuBB @

Hnln8

sedalad

do3

,"rn1

8rc

rslE

NVENVCNVd

L@V

Y")>n-xd'

i>

Nvdn)n

+ dvsl^Vg

-,.-\-

,/,,&tu/f--_

^-

\//>ad M'={e,,ffi

4l<-,

i-ki{e?{)lK:-'-e-""

eNVSnt 1e1 te a ,
291 te -

vs:trild

ENVBNI

arvSltuld

LBe'92 rz .,

elv

gz-

VIC
NVENVCNVd

N
rH

',{,,.r-i"ruj
, .&' {A

49',

, z/
e-tF=l
4-oo- .----r'N
s\
-tr-\{ ,
r-1 ouoqnl ti-.9\//_J
6uo+oueu
lnsnu

*'17-3 selray) lr;lfl nlue{-}Iy

Hn1n8

,"t r@

IEO Q

\i

\,.2

Hnln8

S!

dOC

IS]B

6L'o

sn8/\lI

so

,r""O@

*'(tr-J sutray) le{I nluefl-lely

- doc

frEirt,{

rsr

ear

-!

, \-

NVlVln8

NVC .L]Ii]
oeal

Llz )rN)3r dvsl^Ive

214

BAB

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

2x A 0,66
u4131

413

R.25

0/6
a

"

53,98
53.90

l-T-if,rq

PERLEBAR

LUBANG

lii
Itl

*-l--

-/?,'\

FILET DAN

BULATAN R3

Penuntun Pengumpan (Kertas C-4 atau

A2-4).x

Braket Poros Pengumpan. Diketahui:

Pandangan depan dan pandangan atas. Tentukanlah:
Pandangan depan, atas, dan samping-kanan, skala l:2
(Kertas B-3 atau A-3).*

,563

Ttras Pemutus. Diketahui: Pandangan

depan, atas, dan separuh-samping. Carilah: Pandangan

depan, bawah, dan samping-kiri, gambar selengkapnya
(Kertas B-3 atau A3-3).*

a 0375

*Gambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A2-4 (disesuaikan) dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajan
t511.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten.

IeuISep-rJuI nule

supay)

'epuv uelsisu qelo ueISBSrurp 3ue,{ zueutre;-._r

8ue,{ uu8uupued usle{s nutu rBqul?j.

lulslu uBIuunD 9Z'lI-I'II$$ r:uleled'ue.m1n u{qnlnqp ellt'up{qnlnqrp

x.\ffiY

1.r;1-Surdurus

nBlE

uup'sBlB,uedap uBBuBpuBd :qullre:)

'_J

'qBArBq uup uedep ue8uepuud :rnqqe{.rq .srue{al,t uBJX

>Jnlun lu{8uy-Euelug un,{y uulelueg

.-\\

x'(.y-ZY netz r-J seua){

1.r;1-3u;druus uep sule ue8uupued qequru1 uBlpnr.ua{ :nJEq
rEqruBB epud uedap uu8uepued p8eqes sele ue;8uq lqur1

:rIEllrBJ 'sale uep uedap ue8uepued :lnqela{l( .8uuqn1

{nlun rBlBpuaw ,rtlrrs}@l

-reqaled ulsetr\l

I
I
]

,1--+----1-r-l--oz,r--I !--_l_---_
i

t-,,
(0uofuDd
l6esred

lnsnu)/

K.-t---+-----

Hn-Ln8-floc
tslS

feo
I

'\

. Insnd)
', : \i\\

(oor1r6oc

000't-o00'r

z----1

Ntvt NV)tallSic

---l

IVnCI)

qzr ir Nvtflne
NVC .L]I

l-

dl-

-]-

,5- -8Sal L88U

g:'... d"'-'+\

9LZt)

tu6'o An
69AxV

lrrl

9ZU NVliln NVC

r Hntn - do3 rsl8

qZd

..

_t/_
T

aga't

Eva't

ox

nel* c-B s*uey) uu*{-Buldtuus uep uedap uBBuBpuBd u.Iq*qru,f

"-;tt"-rt[
1;quy:qEIIreJ .;.r11-Bu;dues

.reqrueB eped selu uu8uupued le8eqes uedap ue;8uq

uep.uudapuu3uBpuBd:InqE|e{Io.13;ra3.rag1a1e.rguBI81ueB@
t

Hnln8

- uo3
t,L

oit tt
-'o a -J l-

90'0

rsl

qou

90'al

--l--

-+I
--t--

zt

al

--T

lo

Ja

Z9'L
a

T--I

qzilx

gz',l

l'*u'o

6a,z )rN):[

arvs!^Ive

22O BAB 6

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

\\/\
-tt-r----;;-"2)

FILET

DAN BULATAN RD,I2

a1 .000-1.4o2

@MurLuncuruntukMesinBorLubangTap.Diketahui:Pandanganatas,dansamping.
[f,ffi;fa;iE-tx Pandangan depan, atas, dan samping-kiri, ukuran sebenarnya (Kertas C-4 atau A2-4).*

41,12s

2.462

1a2.062
DARI BELAKANG

l-

z,oz

o1.12

BULATAN R.I2 KECUALI

DIBERIKAN LAIN

o, v).J/a
BESI

COR _ BUTUH I

@BraketPengumpanDayauntukMesinGerindaUniversal.Diketahui:Pandangandepan,
(Kertas
*an.sarnping+anan. Carilah: Pandangan depan, atas dan samping-kiri, ukuran sebenarnya
atau A2-4).*

C-4

xGambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari $$1i.1-11.25. Gunakan metrik atau inci-des'imal
sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten Anda.

0I >Inlun ruueq

'epeqreq 8uu,( ueqeq

3uu,( uBJrsJB Suuqurel mqtueSSueur uep pua8uelq 'g
'Suelued 8ue.(

epueq-epuoq >lnlun Ieuorsueluo{ uusnlnued Suequrel

reqruuSSuep

'reueq 8uu,( 1udure11e1-srre8 >leuprd uele8uredrual,rtr'9

'uu8uolod uesuuqe,(ued {nlun renses 3ue,{ urec uu>le8uredrueyq 'S
'r.ref-uel
'rdrd '1nsnr uu8uolotued >lnlun renses SuvK ewc-emc uu>p8uredrueyrtr 'i
'rnqEle{rp
uu8uepued-enp reque8 ue8uep 'uu8uolod ue8uepued ruqrueSSueytr '
'Suedueued sruel qnlnl rselgr1uepr8ue6 'Z
'3uo1od-Suuprq srruS uep Suedtueued rue rueqeruel

:ledup e,(usnreqes upuy

6gug

l 'I

quq ruBIBp uBqBq gefqedruaur qBIeleS

NVNTNI

NVONOIOd

NVON\r'GN\r'd

ggai

:, BAB:

ri i.pitdfiHANG*Ni

lJR

ii.tlit fi eAN

t hl,,stN f(

pe*V#i : osoi;$61. t*k bendo,dengon

pondongon, otou proyeksi, teloh dlJeloskon
podo bob-bob sebelumnya. Dengon bontuon
seiumts,,nondangcn:,Vsnrg . ditpilih secura
$e|tso r .bffien,:l.uoir soin,:yd,ng pe]ing
komplek dopot diuroikon selengkopnyo. Akon
M6tods

.tetopii,,kit, -Ferrng buf uff : Urlfuk,menuAjukkon

:bcgtCIn;bo$iein,,:dslcrn,],y..ang, . iid<rk, ldopcl

,dituklit{dfi.,56q{rio.,isloC, d:h $or.1s'goris,,tot<.

ter"np'ok; : Kiter:,rnen:trniu_kkgn,,b<lgi$r};bogi,an.

ldof

,,itu.d,e,ng*rn jclon.:,rflrarn.[6te{hI,b.sfidc
1t6,fs*hut,,r-n*li$,, engofi r,*e.bei golmono, tita

1r.dpeldt ,melCIn:.Pcnssng;
belo o,n.el rnen:,mesin;:k6l'rr,tldlor} . d.dbot

rnornbGlfi h,$s,F.$#f
or:r.,

dlgdnthcl; :pd,rtdongonrys,ngdernikion

di.$eb;u:f

pondongon potongon, penompong, otou

cukup dengon potongon sojo.

,, .,*luirj,gdffib$i, mefig$unckap. :pAndongon

Potongan yang Dibuat dengan CAD. Bahan ini disajikan

seizin dan dengan hak cipta Autodesk, Inc.

p-otOn$cn:,untuk, rnsny6ffipUrng1kOn,kejefu*on
,b6ndo,y---smg]tor
sjiko,p,ermu,t<Gond0lcrn-ny..c mengftoe+[kff:r gdqis f:dktompok y-on$ fericliu

pt

bonyok. Terdopot bonyok jenis pondongon

potongon, don pondongon potongon dopot
rfle.n:g fltlkdrt,:$dlch:ffili:::drrri,p ttd(}ft an
primer. Goris bidqng-pofong menunlut<kon Oi
mono bendonyo diboyongkon dibeloh. Goris
r

i*

ir*bnuniukkan,,bc$fdn:!H.,elst. Ib,endff :y,cng

teloh berkontok dengon bidong potong. Gorisgoris toHompok biosonyo,tidok dtjumpoi podo
,r,ondcn n,p bngani;,t$ehve*si,fth*sus, di
gunokon untuk membuot pcndongon potongon muOon dipohomi Membuot pondongon
,pofongen. meg$proktm. r,p*pli satu,d,efi:,of-e{ E[
ycn$.,f18hX :ika, l#'l(s',t*hf. fi,pno,giq'm, CAD.

Pbng,guno,.C$D,ihEfuh;:line,moho [,$ecara
lengkop konsep-konsep pondongcn potongon
untuk dopot membuot pondongon potongon

p-e,

fl

.q,

Pandangan potongan yang diperoleh dengan melewatkan bidang potong melalui bendanya disebut

potongan lengkap (Gb. 7.2c). Pembandingan

pandangan potongan dengan pandangan samping-

kiri (Gbr.

72a) menekankan keunggulan dalam

keielasan pandangan potongan ini. Pandangan
samping-kiri dengan sendirinya akan dihilangkan.
Pada pandangan depan, bidang potong tampak
sebagai garis, yang disebut garis bidang-potong
(lihat $7.5). Tanda panah pada ujung-ujung garis
bidang-potong rnenandakan arah penglihatan untuk
pandangan potongan tersebut.

Untuk memperoleh pandangan potongan,

don Yl4 3M-]994 uniuk mem-

paruhan kanan saja dibayangkan dibuang dan tidak

ditunjukkan di mana pun kecuali pada pandangan
potongan itu sendiri. Pada pandangan potongan,
luasan yang berarsir merupakan bagian yang telah

Sh

;i

en

$+H n #;9,1

,pfl n$o:nigfinii

polongon,

.7.1

POTONGAN LENGKAP

:p,eicxn$ief.tunck#AD.r,uhrlfAl\l$r1a$lY1F

Y14r2M*1992
I

.7.2

gjlg

,, U n 1.1J1{.,9 u

*t b o i

ftifii$ffiffi I #6n, : p.*lfrdun gbl;

=,l

MEMBUAT POTONGAN

berkontak dengan bidang potongnya. Luasan ini

diarsir dengan garis tipis sejajar yang diberi jarak

Di samping

Untuk menghasilkan pandangan potongan, bidang

secara saksama dengan bantuan mata.

potong ($7.5) dianggap melalui elemen mesin (Gbr.

7.1) yang bersangkutan. Bidang potong kemudian
diambil, dan kedua paruhan tersebut dipisahkan,
sehingga memaparkan konstruksi-dalamnya (Gbr.
7.1b). Dalam hal ini, arah penglihatan ialah ke arah
paruhan kiri, seperti yang ditunjukkan, dan untuk

itu, bagian-bagian yang tampak di belakang bidang

potong ditunjukkan juga tetapi tidak diarsir.
Sebagai kaidah, tempat bidang potong jelas
dari potongan itu sendiri, oleh sebab itu, garis

keperluan potongan. paruhan kanan di!:,rang dalam

angan kita. Pandangan potongan akan berada pada
kedudukan pandangan samping-kanan.

bidang potong dapat dihilangkan. Gar:is ini

ditunjukkan pada Gbr. 7.2 untuk contoh saja. Tentu
saja, garis bidang potong digunakan apabila diperlukan demi kejelasan, seperti pada Gbr. 7.21,
7.22, 1.24, dan 7.25.

'G't 'qC) ue8uepued nles Suunqrueru

{ntun uB{ullSunueru uB{B tnqesJ?l srreS-sr.ru8

tp 4odruol SuoL tnptoq uop rdal nnwas 'uiu

seleftedureu lupu lzdruel>let su8-suu8 'pE't 'rqC

'uelSuepqrp srueq uep ueselelati

{ntun ue{nlJedrp 4uprt Suotod Sueprq 3uu>1e1aq
rp ludruq sr"ru8 3uepe1-8uupe1 'rdu1e1 uely 'cg _
'rqg eped uurynlunlrp 3ue,( uredes 'uelm{Joq{el
uep qesrdrel 8uu.( uur8uq-uerBEq sBlE rrrpJ?l
qelo-r{Eloes ledun uulu uu8uolod nlens '>1eprr
e4rl '.uorynturutp sruDq Suotod 3uop1q 3uo1o1aq

-Sun8urqrueru Suruepuec rur sueS-srre8 le,(uuque8

ueuunSSued uryl e.(usnsnql'uuDlnuop IBqlEq tuplep

uu>leun8rp snruq uep uesuyele>1 1n1un e8nl nyred
1udruu11e1 suuS-srre8 3uupe1-Suupey'e,(ureqruu8
-8ueru 1nlun nl{u,r\ qnlnq rur sueS-sue8 uep 'uu>1

epud ua11n[un1rp 8uu,( rgeda5 'ue8uolod ue8uepued

uep uelSuepqrp >1eduru11u1 sueS-stre8'qeprel

ru8eqes'uep i>1udrue1>1u1-srre8 uurlu,(ued uelque8
-3uaru >lnlun eruelnrol uu>pun8tp ue8uolo6
de>i8ua1

HnNld eNolodic eNV

NVNV) 9NIdIAVS NVENVCNVd
(3)

ue8uolo4

-runrug 'q't up BE'l rqD eped ue>llnluntrp reuaq

3ue,( uu8uolod uu8uupued uep uedap ue8uepue4

NVoNOTO! tlld
vGVd stdve-stdv9 t'Lt
@

NVd]C NVENVCNVd
(q)

IUI) ENIdAVS NVENVCNVC

(o)

uosDp[e4 lLuop

5uolodtp 6uoA uouol

5urdLuDs uo5uDpuDd

uobuep uo46utpuog
'uotlsosttons!Atp

-.Fr
il--

IL-

i.il
!li .l--i-tt
i lF-r-

f'17f1."\
i rlr/r-\\r'r
/ | \ \\

rIL ri ---r
I F--'

,r,\\\.\ \l_/
,/,/ ,'
T -/t'. t
r. r-\-J---./-,'

.t'----

i----',

l-t

l'i--f -r-.
I

I t__[
-irll ,L--r

'uu8uolo6

(q)

tt

ezz

)rN)rr dvwve

224

BAB 7 PANDANGAN POTONGAN

(c)

@
SALAH

BENAR

SALAH

Garis-garis pada Pemotongan.

Garis-garis Taktampak pada Potongan.

Luasan yang berarsir selalu dibatasi seluruhnya

garis arsir umum (besi cor) dapat saja digunakan

oleh garis tepi yang tampak-tidak pernah oleh

garis taktampak, seperti pada Gbr. 7.3e, karena

untuk semua bahan pada gambar rinciannya

dalam setiap hal permukaan yang dipotong dan

garis-garis batasnya akan selalu tampak. Juga, garis
tampak tidak dapat memotong luasan yang berarsir.
Pada pandangan potongan suatu benda, tersendiri atau rakitan, garis-garis arsir pada luasan
yang dipotong harus sejajar, tidak seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.3f. Penggunaan garis arsir
dalam arah yang berlawanan merupakan pertanda
bagian yang berbeda, seperti ketika dua elemen

mesin atau lebih bersebelahan dalam gambar

rakitan.

.7.4

GARIS-GARIS ARSIR

Lambang garis-garis arsir (Gbr. 7.5) telah digunakan

untuk menandakan bahan yang spesifik. Lambang
ini menyajikan jenis bahan umum saja, seperti besi
cor, kuningan, dan baja. Akan tetapi, sekarang
karena banyaknya jenis bahan, dan masing-masing

(elemen mesin tunggal).

Lambang garis arsir dapat digunakan dalam
gambar rakitan apabila kita ingin menandai bahan
yang berbeda; jika tidak, lambang umum digunakan
untuk semua elemen mesinnya.
Program CAD biasanya mencakupkar' library
yang memungkinkan pengguna memilih garis
arsiran dari beragam pola garis arsir, yang memudahkan untuk menandai beragam jenis bahan

ketimbang menggunakan lambang umum besi-cor

untuk semua elemen mesin yang dipotong.
Metode penggambaran garis arsir yang benar
ditunjukkan pada Gbr. 'l .6a. Gambar garis-garis
arsir dengan pensil runcing, kekerasan-sedang (H
atau 2H) dengan ujung yang berbentuk kerucut
(konis). Selalulah menarik garis pada 45o dengan
bidang datar seperti yang ditunjukkan, kecuali kalau
ada beberapa keunggulan menggunakan sudut yang

umum saja tidak cukup. Misalnya, terdapat ratusan

berbeda. Pisahkan garis arsir semerata mungkin

dengan bantuan mata dari kira-kira 1,5 mm (f,"1
hingga 3 mm ( { ") atau lebih, yang tergantung pada

jenis baja. Selama spesifikasi rinci bahan harus

dituliskan dalam bentuk catatan atau blok judul,

'besar gambar, pisahkan garis arsir kira-kira 2,5

memiliki banyak subjenis, nama atau lambang

ukuran gambar atau luas potongan. Untuk sebagian

'lg'L 3uu,( 1e.ru[ ue8uep BueJE{ uelnuelueru lu8ues tut

'rqg uped ruedes .1edure1 srre8 e>1 reduus 1upr1 WH'(pg'L 'rqg) tedur nlelrel IUI rtsre sue8 {IJBueu
nete rl.{\eletu lsru srre8 {IJEueu IJEpuIH 'e9'L rrduruq elnrued ew1 '(q9'1 'rqg) tulepueul nElB
.rqg epud rtrades .leqel nlulral qeloq >luprl rrsJe qnulueu wqul-ueqel]ed ereces 8ue,( lerul IJBpuIq
srJeg .JrsJe suefi uep ludruq 3ue,{ requtu8 srre8 -8ueur 1nlun EInIues 1e.rel e1 8ue1n-3ue1rueq IBI{II
'p9'L '{lrellp qelet eureged srre8 edureqeq qelsles
Iuqet ertuu rp e1e,(u 3ue,( suguol epu srueH
'lnqesJel ueSuolod
'rq51 upud Iuedss 'e,(u1eq4 upeq-BpeqJeq qeued
.uuSeres uep srdrl qulsnreq JrsJE suBC
uesenl selelereces uelloluouolu )inlun 1u1ep dnlnc
1epr1
lerul qrseru rde1e1 un{3unru qneles rut rtsre suu8 uu>lqesrd
nop (,,f) wru
'e1e,(u

uelu

ueueqrueduuppBuurrul 8ue.(uunsedluprlo{le{ep 'quplu{ ru8uqeg 'ryUpas ?uotny

xlsry slreo.reqrue33ua141 nrr.o

H\'IVS

H\fIVS

(e)

(J)

(p)
HVIVS

@
(c)

HVlVS

(q)
H\'IVS

rururururu

I]VY\VE ENVCIS

tnvdy\\agn

NV)lCNldt)

nVtV lVElI nlVldll

Stdve eNV Slilve

9NV
lv8ll

WVeVdlS

stdve

nl\.lil]l
slilve-sluve

lvdvd

xlsrv slreO 1n1un Suequre,

aln-tvfllDvl

)vdvl

@
ZI

I=e-IZ.;--E;:1 n r,rWZ)

+Dres
r_lDloos

"-, I

l:Y-:A:;r:5 f:

,",". Iti!i-',0%,il',*;iil"1i3i

loles
Duo+uilen

f,ZA

LI

ulol-ulol

u]nlurulnlD

uDp 'uouDqo+

lgleu6otuorpele F++++l-]+
uorodurn; t++1-+-1-1+-H

ulol Lrorlos

uop llv

'>,1u1sr1

uDnpod uDp
'L!nlulu..lnlD

'urnqseu6o6l

OL

,,,"0
9L

"*';9*ffi:

?:ru',m

oAuuDnpod
uDp'+rqDq
'toqLUl+'6ues
'qr1nd uo6o1

ffia'a-z'zl

f--^r,-l

lDure+
rsDlosl

{1///r1
t.{,{ tJJ-)
r' t
lJ//,/

oAuuoOunqoO

uop 'o6oqure1
'uoOutunl
'n6Ounled

vl

tll rll-l
psl
ll

.-1

,rrWZ

ilr,rawm

0i

v7r7n

uoleslod'ocol l.t z t ,'7'r'7)

sllnlnloq 'rou..llolA

lia,,a,;r

NVNV|tr7/

+Dres

"twf,Js,Jil,lffiv77z
(/// ///A

uop '+!lnl 'uroI

'nlnq'snqo)

r.,4

vdY\1] nviv

iloc

lsl

9ZZ )rN)lr dvsl^tve

226

BAB

PANDANGAN POTONGAN

(b)

Arah Garis Arsir.

Jika garis arsir yang digambar dengan sudut

.7.5 BIDANG POTONG

45o dengan garis datar akan sejajar atau tegak lurus

terhadap garis gambar yang tampak, sudutnya harus

Bidang potong ditandai pada pandangan yang

diubah menjadi 30o, 60o, atau dengan sudut lainnya

(Gbr. 7.7).

(Gbr. 7.8). Dalam pandangan ini, bidang potong

muncul dari arah tepi sebagai garis yang disebut

Ukuran harus dibuat di luar luasan yang dipotong, tetapi jika hal ini tidak dapat dihindari,

garis bidang-potong. Gaya lain untuk garis bidangpotong juga ditunjukkan pada Gbr. 7.9. Bentuk yang
ditunjukkan pada Gbr. 7.9a terdiri atas garis gores

garis arsir harus dihilangkan di tempat pencantuman

angka ukuran tersebut (lihat Gbr. 11.13).

Garis arsir dapat ditarik berdekatan dengan
batas luasan potongan (garis gambar potongan),
asalkan kejelasan tidak dikorbankan.

bersebelahan dengan pandangan potongan tersebut

yang masing-masing panjangnya 6 mm ( * ") utu,

lebih ditambah tanda panah. Bentuk tanpa goresan
di antara ujung-ujung lebih disukai terutama pada
gambar yang rumit. Bentuk yang ditunjukkan pada
Gbr. 7.9b, yang terdiri atas goresan panjang dan

Bidang Potong dan Potongan.

'rB
I

^t_

a+

PANDANGAN
DEPAN DAN
SAMPING

KANAN DALAM
POTONGAN

----l--

t,,,

a
DALAM POTONGAN
(b)

(o)

(o)

--lll l.
l

A.A

POTONGAN A.A

(c)

Garis Bidang-Potong (ukuran Sebenarnya).

L-

POTONGAN

PANDANGAN ATAS

PANDANGAN DEPAN
DALAM POTONGAN

KIRA-KIRA 1,5 mm

*,oo-o,oo

u..

*,oo-*,oo

(b)

-l-r-'-^*-^r,"-,,u..J
l-* o,oo-*,oo -]

20 sompoi 40 mm

itut)

l)

HvalveNln

SNdVH HVNVd VCNVI

ITII) IC VOVI]]8 SNdVH

NNVENVCNVd

'ue8uolod uep Suolod

'(panqtagnoe) uuuq-Sueqnl uup rprn8

urel 3uu,( uep (yt1uo.t! elmu Sueprq nlBS 'uBI

'rg'/ ]qC

,".Or* @
'ue8uolod ruelup sete ue8uepued

3ueqn1

Dlrlrtuetu rur Bpuaq lSuolodrp uule 3uu,( upueq

nluns ue8uepuud enp ue41nfunueru UII'l ruqruuD
NVoNOTOd Nv)'tvnstny[3ht 9' La

'0T'L '.rqD upd ue4lnluntrp uurnsesJeq

8ue,( ue8uotod ue8uupuud uep 8uo1od-Suuprq srre8
-suu8 erelue r{Bles uep ;uueq 8uu,( uu8unqnll
'1edu4 lunqrp 8ue.(
qep,(u8uolod Sueprq sue8 'nquns slre8 ue8uep
ttdurFeq Suorod-Suuprq srre8 elqudy 'se1el qupns
u,(u8uolod Suuprq ledue1 Buuru rp 'rur lgedes 1uq
-leq uepp uulSuepqrp u.{uurnrun rur sueS-sueg
'eles uureqrueSSued qotuoc re8eqes uu11nlun1
-lp 8'L 'rqg eped 8uo1od-Suuprq suuS-srreg
'uu8uotod uu8uupued Sueqrurlel (uu11nlun1lp
8ue,( ruedes 'sElB ue8uupuud rur pq urepp) .run1
ue8uepued rnleletu ;equre8rp E{nsrp qrqel 3uo1od
-Sueprq srreg'ue8uolod ruulup ueuul-Sutdruus
ue8uepuud ueledrueu uu{lrsuqrp 8uu,{ ue8uotod
uep 'ueue1-Surdues ue8uepuud {nlun qeuud upuel
uu8uep qurues Suepuedp LrH ueqnrud ueryntuo)
'Suunqrp ue18ue,(eqrp e,(uepueq ueuul ueqnrud
'g-g uu8uotod 1n1un 'uu8uolod uelup trudep ue
-Suepued ueludrueu uullrseqrp 3ue.( uu8uolod uep
'uudep ueSuupued 1n1un qeued Bpuei qeJu uulep
Suepuudrp uerpnue{ 3ue1e1eq ueqnred '8uunq
-rp uu18uu(eqrp efuepuaq uedep uuqnrud 'y-y
ue8uotod >lnlun'DpD lDplt utDl ?util 4o7o-4o1oas
toqwo?tl2 uDp utDl Suo{ rtop sDqaq tDuaqlDuaq
troSuotod do\as 'se].r- ue8uepuud eped rdal rrup
e,(uenpel 8ue,( '(91'99 teqrl) p3ord Suuprq
>1udruu1

-1n[un1rp Suotod Sueprq enp

lzz

up?d

ueledmeru rur ue{lrsurlrp 8ue,( du13ua1 ue8uolod

uup 'sutu uu8uupuud {nlun uulpqrlSued qeru ue8uep
erues 3ue,( qer urelep qE,^.eq uuqnred e1 qe.ru8ueu-r

quued epuu; 'Suenqrp ue13uu,(eqrp tnqesJel

Epueq sBlu ueqnJBd 'uedep uu8uupued epud spu8
rc3uqes ledruul uep (gI'9$ 1eqr1) relupueru Sueprq
uuludruaur Suotod Suuprq 'qg't rq3 Bppd
'uudep ue8uepuud ue
-)tnpnpel rledrueueu rur ue8uolod uere{ uu8uotod
ruBIBp uedep ue8uupuud ru8uqes nculp tudup
uDIIISeqp 8ue,( de13ue1 ue8uolo6 'Suenqrp 8ue,(
urr8eq ue>lueued qBJe a{ qu.ru8uaut q?lup{nq rur
quued epuul ,rqeq uu>lrtuqre4 'uu8uo1od nule uedep
ue8uupuud uup qnelueu'ru1e.(-uudep ueSuepued
r.lntun ueler1rlSued quru a1 qere8uau Suorod-Suuprq
sue8 Sunln upud quued upuul 'Suenqrp ue18uz,(eqrp
(se1e uu8uepuud uped qE,\ uq uuqnred) epuaq uedep
uur{ruud 'se1u uu8uupued epud
suu8
ru8uqes
>1udrue1
ednreq

uep (gl'9$

1ur4t1)

(1otuo$1

ulmu Sueprq

Suotod Sueprq 'u8'L 'rqg Bpud rupuuts uuSuep

-uud uuunsns tuepp lururou uu1rs>1e,,{ordrp 8uu,(
uu{npnpe{ rleduraueu ue8uolod ue8uupue4

'iZ't 'qC ruqry) uuqepurd

G6t

'q:S

1eq11)

uuBuolod nele

lnureieu uu8uolod eped rpelral

Suuas Surpd fui IBH 'uerynlun1rp 8ue,( ue8uotod

ueBuap 3uo1od-Sueprq srruB rsury;nueprSueur

1n1un nped esJrp ulrqede Suotod-Sueprq

srre8 Sunln-8un[n epud ue4uun8rp rpseq JUnH
'Suupuedrp n1r uuSuolod qere

uu{epuuuoru quuud epuel '1eduq suu8 uu8uep

uues Sued pqel ue8uep requtu8rp srru8 enpe;,1
'urue1 leies ueleun3rp qelel 'quuud Bpuet qeqruelrp
3ur1as-SuulasJeq eJpces >lepuad uese;o8 Suesedas

)rN):il. dvsnve

228

BAB

PANDANGAN poroNGAN

34

vv

,-{/)

11

12

(c)

Memvisualkan Potongan.

dibayangkan dibuang. Gambar lukisan paruhan

belakang yang tinggal ditunjukkan pada Gbr. 7.11b.

Jika potongan ini dipandang dari arah penglihatan (Gbr. 7.1lb) busur A, B, C, dan D akan
tampak. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.1ld,
busur-busur ini tampak sebagai garis lurus 2-3,
6-7, 5-8, dan l0-l 1. Garis-garis ini dapat juga

Kedua permukaan yang dipotong yang dihasilkan

oleh bidang potong ialah l-2-5-6-l-9 dan 3-412-11-7-8. Akan tetapi, potongan yang bersesuaian yang ditunjukkan pada Gbr. 7.11c belum
lengkap karena garis-garis tampak tertentu hilang.

bawah benda tersebut tampak dalam potongan

sebagai garis-garis l-4 dan 9-12. Permukaan
bawah lubang-tanam tampak dalam potongan
sebagai garis 5-8. Juga, permukaan setengah-

Bidang potongnya dianggap melalui garis sumbu

mendatar pada pandangan atas, dan paruhan depan

benda tersebut (paruhan bawah pandangan atas)

dijelaskan dengan cara lain. Permukaan atas dan

Menggambar potongan Lengkap.

34

sla

36

Nomor dolom lukison

bersesuoion dengon nomor

podo pondongon potongan

zl

lr
I

13t4ts16

or\

? t7t8t9
El

20

31

32

,,W,0
35

v7m
st_92,/,///)

36

,/,/ ,/,/ ,/ I
t//./////I
r ,/

sffao

rrn
uerraqruad eduel rdetel 'euus 3ue,( ue8uepued
eped ren 1-uup IuBIBp-I s{rulsuo1 ue11n lunueu >Inlun
uelnpedrp Suuas rurs rp 8ue,{ 'uell{er reqruu8 eped

qulut qnredes uu8uolod

JBSoqJol ueeunSe;1

'ue.rn{n uerraquad >lnlun

nped elrl Suotodlp >1epq 8ue,t ue8uotod >[n]un u8{
-eun8rp tudep rur leduullul suuS-sue8 'tduta1 uely
'qnredes ue8uotod ueqrued unpe{ IrBp ue>13uepqtp
qEISnr?q ledurut>1et stleS-st.rc8'u,{uuntun

'(qgt'f

u8q sutuq uu1de13ua1eru uB{B rul 'e,tuuu8uotod

vped yy-7y uep 'Of-gg '?t-Zt uep 'uedep
ue8uupued upud 1y uep 'le '93 ry34 srre8 e8rte>l
ue8uepued ue>lednrau g lftll 'e,(uue8uotod

lprt

uped 69-19 uup uudep ue8uepued eped pg ry3er

srreS 1n1un 11rp ueSuupued ueludrueu 3 {pll
'GZt't 'rqg) u,(uue8uotod epud w-l.V uup 'uudep
uu8uupued eped 1y le8er sr.tu8 {nlun {!lll uB
-Suepuud ue>lednrau C 'selu uu8uepuud epe4

'rur uu8uolod

ue8uep lrdu:lreq 'tur ue3uupuud epud srre8 rc3eqes

3uu,{ uuqnrud upud e[us uurSuqes ue11n[un1tp

3uu,( uelup-uut8uq 1n1ueq-{n}ueq uern{n lJ?qtuetu
ruEIBp uutrlnse{ BueJu>l u8nl uep IUI uesIJleuIIS
-e{ uesulequad eue.ru>1 (1u33un1 utseu ueruale)
uErcurJ reqrueB {nlun uB>lBunBrp urzel 1ep11
rur qnredes e,(uue3uolo4'slJletuts epueq-pueq
eped suleqrel BruelnJet u.{uueeun8el 'nll quqes

epud suu8 ru8eqes uep '8uo1od-Sueprq suef

'rqg) tnqesrel SuolodrP

qalg'e,(uuru1 ueqrued renyueiSeq uelueqeuadueur

uep epueq uuqnrud uelup-uer8eq uelredutueu

urulup ue1n33una1 rlrlrrusu qnludes uu8uoto4
'(E
t'f 'rqC) qnredes ue8uotod qepr u,(ultseq 'Epueq
nluns uuqu8uaued Flulau le,re1 3uo1od Suuprq u41

HNdVdfS NVENOIod L'LA

'unp1n[un1p 3ue.( ruedes

'uuus 3ue,{ qeru epud Suelueqrueru snrsq

.IISTB

srre8 uep 'utuus 3uu.( Bpueq IJEp uer8uq uuludnreru

Iuls Ip Suolodrp 3uu,( ueelnru'ted qn.rnleg

'ZV-OV smnl srre8 ru8uqes ryduet

y-67

-l rnsnq uap :L?-gV snlnl strui ru8eqas (cg1'1

'rqg) uu8uotod uped leduq (uedep uu8uepued; y
-62- LZ rnsnq'rppf ' LV-ZV-OV-67- ly+V ru8uqes
uu8uolod epud uup g -9 L- L 1-C-V-Z rt8eqes selu
L

ue8uupued uped >1udur4 'uudep ue8uepued epud

rnsnq BdnJoq '>1-62-t supuIIIS ueulntuJ?d

.()zt.L
'lqg) ue8uotod uped 'e.(u;uueqes uBJ11{n 'g?-LV
-Lt-gV uetlnrured ru8eqos uup sutp ueSuepued
upud 91-;-1 srre8 re8eqes >1udure1 'uudep ueiuup
-uud eped stru8 qenqes 'LZ-VZ Uuu{nurad
'90-70
uup ge-gt tp uu8uolod uped snrnl sue8 IeBEqos
ledurel uuralSuq-qe8uetas rnsnq enpax 'QZyt
'rqg) g0-90-70-ee rp uu8uolod epud 3uelued
r8esrad ru8uqas >1eduu1 (uudep uu8uepuud) pcal
8ueqn1

e- Z-l
L

supurls-qe8uetes FI'i uuqruBd

'Suolod Suuprq 3ue1u1eq

lp Epe 3ue,( ledruut slrc8-suu8 qeqrueueur nFed

u,trreq Sueru)?S '0r-77-ZV-l,V uep 'Be-/g-60
-07-90-ge'00-70-Ze- 1 g'Suotodtp 3ue.( uesunl

6ZZ )rN)rl

ludurel ue{lrsuqrp us{e nJBq 3uu,{ rdel 'suui

ledurq 8uu,{ Suotod Suuprq qelo Suotodtp
uep (sue8 re8eqes uulnq ru1e,() ueelnured IeSEqes

ru8uqes

1eduu1 Bpueq uee{nured ntuns BIlqBdV

'w-tv ttEp'zv-lv'o?

-60'80-/t '90-9e ',70-e0 '28-10 rulepueut sueS

edruaq rur Sueprq-Sueplg '(9Zl'L 'rqg) uuSuolod
ue8uepuud pud'l uep')'f 'H'e'l'l
Ip {pll
ru8eqas ludruul 3uu,{ nreq 8ue,l, rdat-rdet UEIIISeq
-8ueu Suotod Sueprq 'uedep uu8uepuud upud
'lpuf 'lul uu3uupued vped ry41 ru8eqes leduut uele
3uu,{ (uu8uolodred srre8) meq 3ue,( rdal uulyseqrp
nulu 'srre8

ru3uqas 1edue1 e8nl 8ue,( 3uolod

Suuprq qelo Suotodrp uep sr.re8 re3eqes leduet

(supurlts nute Jelup) epueq uuulnuued elqedy
'luls Ip uu11nlun1rp
3ue.{ >1edue11u1 srru8 EpB {EprJ 'Srrotod Suuprq
3uery1eq rp ledurn 8ue,( uu6eq qnJnles ue14n[unu

-eru Suolod ue8uepuud 'ue3uolod ueulnu;ed

Suidues rq 'luduet sr,re8 edrueg 8uu,{ suluq qalo

rdnlSurpp e,(uqrun1es Suolodrp 8ue.{ uusenl dene5
'ue8uotod uu8uupuud upud u,{ureueqes luuaq
uep uern{n uepp ledurul rul UBB{nIUred 'lnqasrel
ueulnrured depuqret srun1 1u8e1 u.{uue8uotod {ntun
uuluqrlSued qeru euoru{ i13 uup 6y rnpleur uudep
uup sut ue8uupued eped rd4 rrep ludtuut Suotod
ueu{nuJed 'pzl'L ':qD epud uusqnl uJeros ue1
3uu( ruades 'quued Bpuel qerces Suupuud
->1niun11p

-lp Fl{ ueqnred uup 'Suenqrp

duS3uurp lnqesral

epuaq ueuel rsrs 'uuue{-Surdures ue8uupuud

1nlun (quued upuer

1uq11)

uelcqrlSuad qure uu8uap

ueleles 8ue,{ rrq e1 quru8ueu uele quued epuut

?eqrue8rp Suotod Sueprq E{lf 'll uup CV nquns
srreS-srre8 rnlelatu rtuuqedrp Suotod Sueprg 'uu>1
-qntnqlp du13ue1 ue8uotod tuEIPp ueul?{-3urdrues
ue Suupued uep 'EZI'L 'rqg eped uellniunttp
(.to11oc) 1ede1e1 spte uup uedep ue8uupuu4
'01-t L-l-9 usp 9-B-0
rp ue8uotod urelup ludruul unlu rprn8 8uuqn1

-7

uBp r.uBul-3ueqn1 3uury1eq ueqnmd {nlun srJpurlls

dvWve

23O

BAB

PANDANGAN poroNeAN
Pondongon

fepi bidong

Bidong potong

potong
z--I--/t\
/4\

t---.l--'
Goris-goris

toktompok diberikon
podo poruhon yong
tokdipotong jiko
perlu untuk

pemberion dimensi

(o) BIDANG POTONG

(b) POTONGAN SEBAGIAN

potongan separuh.

Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.13b,

garis sumbu digunakan untuk memisahkan paruhan
potongan separuh. The American National Standards Institule menyarankan garis sumbu untuk
garis pembagian antara paruhan yang dipotong dan
paruhan takdipotong untuk pandangan potongan
separuh, seperti pada potongan setempat, lebih
disukai (lihat Gbr. 7.33b). Bentuk yang mana pun
dapat diterima.

.7.8

POTONGAN SETEMPAT
@Potongan

Sering terjadi bahwa hanya pandangan potongan

sebagian yang diperlukan untuk memaparkan

setempat.

bentuk-bentuk dalamnya. Potongan yang demikian,

yang dibatasi oleh garis potong, disebut potongan
setempat. Pada Gbr. 7.14, potongan lengkap atau
potongan separuh tidak diperlukan, dan potongan
setempat yang kecil sudah cukup untuk menjelaskan
konstruksinya. Pada Gbr. 7.15, potongan separuh

akan menyebabkan terbuangnya paruhan alur

pasaknya. Alur pasak dipertahankan dengan mengalihkan potongan mengitari alur pasak tersebut.
Dalam hal ini, potongan dibatasi sebagian oleh gans
pemutus dan sebagian lagi oleh garis sumbu.

.7.9 POTONGAN PUTARAN

Bentuk penampang batang, lengan, jeruji, atau
benda-benda yang berbentuk memanjang lainnya
dapat ditunjukkan pada pandangan memanjang
dengan bantuan potongan putaran (Gbr. 7.16).
Potongan putaran dibuat dengan mengambil
sebuah bidang tegak lurus terhadap garis sumbu
atau sumbu batang, atau benda lain, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 7.1'7a, dan kemudian

Pemutusan MengitariAlur pasak.

ini sebesar 90o terhadap garis

sumbu yang tegak lurus terhadap sumbunya (Gbr.
1.11b dan 7.11c).
Garis-garis tampak yang bersebelahan dengan
memutar bidang

potongan putaran dapat diputus jika diinginkan,

seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.16k dan7.li.
Penindihan potongan putaran mengharuskan
pembuangan semua garis-garis semula yang ditutupi
oleh potongan tersebut (Gbr. 7.19). Bentuk sebenarnya potongan putaran harus dipertahankan setelah

lBdruel ue{uequeu up selel Bmces Iroe{ uBlcuu

uB)plnlunueu lnlun rBlnsrp qrqel e/(ulunun rur IBH
'(ZZ't'qD ruseq;adrp 3ue,( epls ue8uep ruquu8rp
Suues uerryuep 8uu,( uequpurd uu8uolo4 'qnrudas
ue8uolod udnreq Suues uuqepurd ue8uolo6
u13ue ue8uap
'O uep

uB{ruequlEsrp qEpnu lnqesJol Jrunq-Junq uuarB{

uuleun8rp qeloq {epp O uup '6 '; grunq tdulet
'pelqe lrunueur ue>pun8rp snreq ue8uolod 9run11
'suue>I uBrrDI

eI

IJpl FEp pufqu lnrnueu unsnsrp

'gZ' L':qD) Suotod-Sueprq slreS

sruug rur ue8uolo4

'usJulnd ueBuolo4 lequre8

-3ua14 tuelup ur1zu1 3ue,t uBqBIEsay

3un[n eped uBIBJelrp 8ue,{ p-lnq ue8uep uemnses

-req 8ue,( 'B-B NvgNorod uup V-V NveNoiod

ruedes 'llequllp snruq uuqupurd ue8uolo4
'uXupu-rrou Isulueuo r.rep ue8uo od relnrueur
uduel lunqrp stueq IBuJou rs1e.(ord ue{npnpa{ uup

uur{epurured'JEpuEls uu8uupued uuunsns uu8uep

renses ue>lledurelrp

4epp'rury,(-3uolod

Suuprq

tuduret ue8uupuud uup Suns8uel rs1e,(ord uelnq

8ue,( ue8uotod uelednreur ueqepuld ue8uolod

NVHVONId NVENOIOd

OI.'

L'

'$Z'L 'tgD) u.{uue8uepuud uped suuS-sFu8 qere

ue>lrleqredueur edue1'e.(u8uotod Suupyq uerelnurad

@
-3uatr11 rueyzp

'ueJqnd uz3uo1o7 .reqrue8

urlzu1 8ue,{ uBqBIBsa){

ff
tr

H\r]VS

%
UVN]8

'uBJBlnrI uu8uolo4
ue8uap uerluun8gq 8ue{ IBuolsue^

-uoy uesnlnue^

'uuJulnd ue8uolo;
ruelep 8uo1og 8uup3g
ueuunSSuod

'uurqn6 uu8uol"^
@
(6)

(o)

TT
frh
--rz(-

TE-ffi=

fi

lez

)rN)rI dvnve

232

BAB

PANDANeAN PoroNeAN

f-

0.3

2.438

t3 -C
!

J - )'"i.,fJ
h:*.-f-'
;.. i

l..u,iqf'3.1-----l
lJfl-: r',
,

LRJ

i
",. ++4

l d

lcoE

Potongan Pindahan,

FtLEr TTDAK BOLTH

tEB'l

'_^)V ,

DAR| R0.50

EF+^ @

,urT-*],^ [

L .o.uo,oorY

Potongan Pindahan.

Potongan Pindahan.

3-3

NVONOTOd

8-E

NVENOIOd

V-V NVENOIOd

q-@

@'-i
3L
'leruo.I uB8uolod B3!I

sL-

vL-

buolod
5uoplq uolopq

uol4n[un+ uD6uDl
(o)

9NO10d oNVClS

'ls)uo'Iuu8uolo6

@
'uB {niuntrp Suotod-3uuptq srru8 leduJel uureqtuel

uur8ug 'uuuu{ Sunln rp 8ueqn1 nlus up 'Suelued

Sunln upud
r8esred uu>lrulal 'releles JnIu nlES

upud uulleduellp snreq BdnJes 3uu,( uuleluJ

'rrq

8ueqn1 ue>ldnlucueru {ntun ledruat edereqeq tp

'lecuol
tpcuoleru Suotod Sueprq 'WZ'L lg1 epd
ue8ubtod tnqeslp uuDlruep ue8uolo4'u.(u3uolod
Suuprq ue11o13uequetu nEtE .,uellucuolatu,,

gv vNoz'7 NVUVsnrl vavd g-B

uelel ue8uap snrnl srre8 upud >lulelro] {epll

?uuf, (atnloa['1 rn1r3 uellnlunueru ut8ur u]ol Surres
'ueJnleJeq{el Bpuaq Inlelotu uu8uoloued epe4

rvcNol

NveNorod

ruados 'ueSuolod BIUBU qB,^^Eq Ip uu>Iueqlp snJBq

uBlelEJ 'uelrB{Jeq SueX uerequel BpBd uellreq
-rp snreq 3ue1rs-uencu 'qesrdrel uerequel uped
uE$edtuetlp snJBq IuI uuqepurd uuSuolod a{I1 'e,(u
-BSErq u8SuBpuud ue8uep BtuES 3ue,{ uereqruel eped
BpBJAq snJEr{ uBqBpurd uuSuolod'uB{uDlSuntueu
upqudy '(e'Zt 'rqC) repul?ls ue8uepuud ueunsns
rrep sulel ureces uu>Iqestdrp snreq tur ueqeputd ue
-3uo o6 'und eueur uu8uepued uep ru1e,(ord ue8uep

NVeNOTOd I t'1.

'
GZ' t' qC) e.(uue8uolotued ludurel
rrep 3uuluerueur 8uu,( nquns sue8 eped uequpurd
ueSuotod uultedtueuau {ntun elpl r8eq leue qtqal

suBqos r8ul

rypn tut uu8uolod

eSSurqes ednr uurl

-fiuapes ue4edureltp sluel{ wqupurd uu8uolo4

'uu8uolod Etueu qu,^deq Ip

3uepu1-Suupuy'uultedurellp lnqasJel ue8uolod

tudruel ueJequrel epud nce8ueru uep 3uo1od-Sueprq
suu8 e1 qum8ueru 8ue,( lnlunued srre8 ue8uep

ue4eqrlredrp sruuq reseqJsdrp 8uu,( BIDIS 'ueDIIIUep

IBq uTEIBCI 'urn{n uurreqrued 1n1un dnlnc 3ue.{

eez )rN):Ir UVSI lvo

234

BAB

PANDANGAN PoroNeAN

depan benda tersebut kemudian dibayangkan

dibuang (Gbr. 7.24b). Lintasan pemotongan ditunjukkan oleh garis bidang-potong pada pandangan
atas (Gbr. 7.24c), dan potongan loncat yang
dihasilkan ditunjukkan pada pandangan depan.
Loncatan atau bengkokan pada bidang potong
semuanya 90" dan tidak pernah ditunjukkan pada
pandangan potongan.
Gambar 7.24 jluga melukiskan bagaimana
garis-garis taktampak pada potongan meniadakan
kebutuhan akan pandangan tambahan. Dalam hal
ini, pandangan tambahan akan dibutuhkan untuk
menunjukkan bos (Doss) kecil pada bagian belakang
jika garis-garis taktampak tidak ditunjukkan.

(c)
BENAR

Gambar 7.25 menunjukkan suatu contoh

potongan loncat majemuk. Perhatikan bahwa bentuk

latar belakang yang tampak tanpa garis-garis

(o)

taktampak muncul pada setiap potongan.

A7.12 RUSUK PADA POTONGAN

Untuk menghindari kesan palsu mengenai tebal dan
kepejalan, maka rusuk, pipi, gerigi roda gigi, dan
fittr (feature) datar serupa tidak dipotong walaupun

bidang potong melewati bidang sumbu fitur

tersebut. Misalnya, pada Gbr. 7.26, bidang potong
A-A lewat sejajar dengan bidang rata pipi tegak,

atau maka rusuk, dan pipi tersebut tidak diarsir

(Gbr.7 .26a). Fitur tipis demikian tidak harus diarsir,
walaupun bidang potong lewat melaluinya. Potong-

an yang takbenar ditunjukkan pada Gbr. 1.26b.

Perhatikan kesan palsu atas tebal dan kepejalan
yang terjadi dari pengarsiran rusuk tersebut.
Jika bidang potong lewat secara melintang
melalui rusuk atau anggota tipis lainnya, seperti

BENAR

(b) SALAH

Pipi pada potongan.

pada bidang B-B, anggota tersebut harus diarsir

dengan cara yang biasa, seperti yang ditunjukkan
pada pandangan atas (Gbr. 7.26c).
Jika rusuk tidak diarsir apabila bidang potong
lewat melaluinya menurut bidang datamya, kadangkadang sulit untuk mengatakan apakah rusuknya
ada, seperti rusuk A pada Gbr. 7.27a dan 7.27b.
Sulit untuk membedakan ruang B sebagai ruang
terbuka dan ruang A sebagai rusuk. Dalam hal
demikian, pemberian garis arsir dua-spasi untuk
rusuk harus digunakan (Gbr.7.27c). Arsir dua-spasi
ini tidak lain dari penerusan garis arsir secara
berselang-seling yang ditarik melalui bagian
berusuk tadi, seperti yang ditunjukkan.

Arsiran Berselang-seling.

[i_,"\

(1,2 " ( ".,\,-)

"rtt\

--7--\

I a--1-

---

,r--,u I
i,i
v1

/t

\lx"-j *I -,','/
//)

\t-''

-,
_----/

(b)

RUSUK TIDAK DIARSIR

(c) GARIS

ARSIR YANG
SETANG-SELING

)nunE

eNV

'slraqos uu8uolod

)lt

-)vud-v NuvNlSls
rs)r^oud (3)

'sFuqes

ueiuolo^

qreqag

ue8uolo^@

V-V NVENOIOd

lv)nsrc Hlll

-'-.-=-1

IVNOISN]ANO)

-rp 3uB,( ue8uolod qeloredluotu >lnlun lnqesJal

uappnpa{ uBp ue)ll$le.{ordlp uelpntue{ uBp {83e1
urBces srrBqos B33uq JBlndp uDISuB.(eqp elH Iul
rnlr{ 'qe,&Bq uBISBq 8uuqn1 nlBS eues 'qelABq {nsru
uEp 'qe8ue] 3uuqn1 uEp WSed JnIe 'sBle {nsnr u?p
selu uurSeq 8ueqn1 uu{dnrycueu 1n1un uure13ut1
-Jnsnq ue8unlSuel upud ueltecuollp 8uolod
Suuprq 're13ur1eur ue8uepuud Eped 'I'l 'rqg
eped uE)plnlunllp slrPqes ue8uololued uBp >InsnJ
ue8uolorued uBItBqIIeu 3uu.( urel qoluo3
'8uo1odrp ntl tetues 'ntl qeqes qelo iSuululieu
erucas u,(urnpletu le,^Ael 3uolod Suuprq eSSurqes
edru uel4uepes ueryedurelp loluoueur 8ue,( leures
'qg'L 'rqg epu4 '8uolodlp {epp 3uu,( 1nsru ue8uep
Btues 3uE.( uBSBIB Bueru>l Suolodrp

8ue.( terues rs1e.(ord 'e1t

lepn loluoueu

L 'rqg

epud

'8I uep Ll IBoS uBp gr't 'rqC I{epl ueleun8rp

'uuselelel
{eprl uemlnrued eueru Ip qotuoc-qo}uo3
>lrunqredureu nrsnl rnlrJ uerelntued 1eq ude;eqeq
ruulug

'ue>pe18ut1tp >1epn uuselelel ulrqudu rnlt3

lDtnwalu lDp! )fl |utl uelleSuuedrp

'o06 IrBp 8uern1 nples sruBq uerelnd lnpns

'ueDlrruep IBq urelec '3uolod Sueprq upud uu1o1
-Sueqrued uXuepu uduu1'ru>lu.(-uedep ue8uepued
1e8e1 nqurns sue8 8ueluedes lqruIp Euel'c67'7
rqg eped uu8uotod qelo uu{Ireqrp 3uu.( epeduep
du13ue1 qrqel uep sulel qrqel 3ue.{ uerern8ued
uu{ueqtrreru q6Z'Llq7 epud rlules 8uu,{ ue8uolod
uu8uupue4 'ue8uolod ue8uepued upzd rueuul
-3uuqn1 uup rp;n8 8ueqn1 nlus ueldnluJueu {nlun
ue41o13ueqtp 3uo1od Sueptq 6Z'L'qD epad
'ue8uotod ue8uepued
rnluleru ue1rs1e,{ordrp eI

1e8e1 ue>lnpnpe{

BUBIU

uup '(unlsueqastp)

e>1 telndrp uulpntue>l uep

lnlun ue41o13ueq

1npn,(ueru uu8ual Inlslelu 18,^Ael

-lp

8uo1od Sueprq

'82'l 'rqC upud 'u,(u1est1ag

'Blnrues Sueprq a1 .lelndrp uq8ue.(eqrp uelpnue{

JnlrJ uup Suuprg 'lnqesJel JnIIJ Inluleru lel\el {nlun
uoplolSuaqrp tudep Suotod Sueprq '1npn,{ueru 8uu,(
uloSSuu uu8uolod tuulep e{ ueldnlecueu lntun

srdvgls NVeNoIOd el'L.

B,^ sIseqBIAI

ggz )rN)ll dvl^Vo

236

BAB

PANDANeAN poroNeAN

tunjukkan pada Gbr. 7.31b. Perhatikan bahwa

diputar. jeruji itu akan memendek pada pandangan

rusuknya digambar tanpa menggunakan konvensi

yang dibahas di bab ini, potongan yang dihasilkan
(Gbr.7.3lc) akan tidak lengkap dan membingungkan serta butuh waktu lama untuk membacanya.
Pada pemotongan puli atau roda berjeruji (Gbr.
7.32a), adalah praktek yang standar untuk memutar

di sini potongan tersebut

menyajikan penampakan yang "cacat" dan benarbenar menyesatkan.
Gambar 7.32 juga melukiskan praktek yang
benar dalam menghilangkan garis-garis tampak

jerujinya jika diperlukan (lika jumlahnya ganjil)

dan tidak mengarsir jerujinya (Gbr. 7.32b). Jika
jerujinya dipotong, potongannya memberikan kesan
palsu atas logam yang menerus yang menyerupai
cakra (Gbr. 1 .32c). Jika jeruji bagian bawah tidak

potongannya, yang

jeruji
B dihilangkan pada Gbr. 1.32b. Jika dicakupkan
juga. seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.32c,
jerujinya akan memendek, sulit dan butuh waktu
untuk menggambarnya, serta membingungkan
pada pandangan potongan. Perhatikan bahwa

pembaca gambar tersebut.

z,

--aa_--

BENAR

JANGANI

Rusuk.

@Kesimetrisan

(b)
KONVENSIONALBENAR

@Jeruii

pada Potongan.

PROYEKSI SEBENARNYA-PRAKTEK YANG

BURUK

eNVtNVd lelsalld nAV) (e)

'Ieuolsue^uoyuesnlnluad
gNVrNVd

relsdld

@
(p)

r\fln8 eNn8vl (q)

'ue8uo1odla4
(p)

riln8 eNn8vl

rvl]d

lfln8

(c)

(o)

@
(o)

(q)

( c)

WW M H MH
.',:@

'ue13uqag uu8uepue4

mm
@

VAVS

)vilvluls

unlrluqred 'p?E't 'rqD eped 1rca1 qrqel 8ue,( 8ueqn1

uallniunlp 3ue,( ruedes 're13ur1eu rnsnq

ruseq uer8eqes sntntueul ue8uep quler uut8eqes

uu8uepued ueruquuSSued

uped

utul

epolelN

epud u,r,rqeq uu{IleqJod 'qnredes ue8uolod uep

qnued ueSuolod uu8uep e.{uuelre1 uEIBp SuISBIu

nele lrce{ upJnlnJeq ue8uolodred nluns epqedy

ue8uepued eped epueq 3uu1u1eq ueqnrud pq dunes

Jepul?1s

ueBuep ueleles 8uu.( 'ue1>lnluntrp re18ur1eu

-ryluni1p 3ue,( rtrades 'u,{ureueqes 3ue.{ uu8uolod

uusu8e8

ue8uep urduruqrp nele'q7t L 'rq9 uped ue4r1nlunlp

3ue,( rlredes 'uu>1rs1e{ordlp tudep reseq qrqel 3ue(
uu8uotofued >lntueg 'c?'l uup eVE L:qD uped ue1

-rad 1n1ueq rs1e,(ord uelteqeSueru {nlun

3ue,( 1e11erd q?ppe 'ue8uolod ruupp Surlued

'(6'9$ e8nt leqr1) uu8uolod tuulup e(rr

-Suepuuueru 1n1un 3ue1e1eq uer8uq ueryudutueu

Inlun Epueq uedep uer8uq ue8uenqtued

rypn

-3urseu qE'l uep EE'L 'rqg uped uellnlunt

-rp qnrudes uu8uupue6 '(gS'f 'lqC) ue8uolouad

NVENOIOd

vovd NVeNOrOddfd gL'L.

ue8uep u,(uue1re1 uulep ue{un8rp ludep ue.r8eqas

uu8uupuud'ueruquuSSued n11e,r,r leueq8ueru

nped elq nBlE selBqJol seuel epud ueSuBrLI e{I[

'1rgg'1 ':q9)
e.(urunrururtu uurie,(ued

{nlun ue{qnlnqrp 8ue.{

NVIEVS]S NVENVONVd ?I' L'

rnlr; uelusr,(ueu e,(ueq 3ue,( .relSuqeru uu8uepued

Lez

)rN):Ir dvslNvo

238

BAB

pANDANeAN poroNGAN

(o)

Penggunaan Pemutusan Konvensional.

K yang lebih besar sama dengan

diameternya lubang tegaknya. Dalam hal demikian
kurva perpotongan (elips) tampak sebagai garis
lurus, seperli yang ditunjukkan (lihat juga Gbr. 6.38
dan 6.39).
bahwa lubang

.7.1 6 PEMUTUSAN KONVENSIONAL

Untuk memendekkan pandangan benda yang
memanjang, pemutusan konvensional disarankan
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.35. Misalnya,
kedua pandangan garu kebun pada Gbr. 7.36a
digambar dalam skala kecil untuk membuatnya pas
dalam kertas gambarnya. Pada Gbr. 7.36b, tangkainya "diputus," bagian tengah yang panjang dibuang,
dan garu tersebut kemudian digambar ke skala yang
lebih besar, yang menghasilkan bagan yang jauh
lebih jelas.

Elemen mesin yang akan diputus harus memiliki penampang yang sama secara menyeluruh
atau jika tirus, elemen mesin tersebut harus me-

miliki ketirusan yang

seragam. Perhatikan pada Gbr.

7.36b bahwa ukuran panjang menyeluruh diberikan,

persis seperti keseluruhan garu yang ditunjukkan.

Pemutusan yang digunakan untuk poros

silindris atau bumbung sering diacu

sebagai
"pemutusan-S" dan pada gambar industri biasanya
digambar seluruhnya dengan tangan atau sebagian
dengan tangan dan sebagian dengan lengkungan
takberaturan atau jangka. Hasil metode ini sering
sangat kasar, khususnya apabila yang membuat para

pemula. Metode konstruksi sederhana untuk

mahasiswa atau juru gambar industri ditunjukkan

pada Gbr. l.3l dan 7.38 dan akan selalu menghasilkan gambar yang profesional. Pemutusan-S

yang paling baik diperoleh juga dengan mal

pemutusan-S.
Pemutusan untuk penampang logam dan kayu

persegi panjang selalu digambar dengan tangan,

seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.35. (Lihat
juga Gbr. 7.18, yang melukiskan penggunaan pemutusan dalam kaitannya dengan potongan putar.)

.7.17

GRAFIK KOMPUTER

MENGGUNAKAN CAD
Anda menciptakan pandangan potongan 2D

dan

3D dengan menggunakan CAD. Sebagian besar

sistem CAD memiliki perintah Arsin untuk
membuat arsir dan pola arsip untuk mengisi suatu
luasan potongan secara otomatis. Ragam pola arsir
yang banyak umumnya tersedia untuk menunjukkan

bahan seperti baja, kuningan, pasir, beton, dan

banyak lagi.
Menciptakan pandangan potongan-penuh dari
model 3D umumnya sangat mudah. Anda hanya

butuh mendefinisikan bidang potongnya. Sering

pengarsiran untuk permukaan yang dipotong dibuat
secara otomatis. Pandangan yang dipotong selain
dari potongan-penuh dapat lebih sulit membuatnya.

Untuk menciptakan gambar potongan yang bagus

dengan menggunakan CAD, Anda harus memiliki
pemahaman yang jelas atas standar untuk menunjukkan pandangan potongan (Gbr. 7.39).

tnSnriu^Vale 0r'G

)lralsvd

'ovJDSbA ulzlas 'ua$ts p|cuDnpv

QVcDS.taA

uB{Bun33ueI^IuE3uapuE'IlJseI{1C3uef,IJuTuJEqruec@
UVAV9

NWHflS N!9IVI
f,N

NVtVilANto

nfllc

sNlfl! vnnls

090

)dvr{

NVC NVIEV IOY.ION

V V NV9NOLOd

0r1

OLO'OU

9NVt\t VUV3IS

NV)IVH}tdLC 10lS

+v
zml

(x0L)

029

I
I

o/0'L "

dnN) Nwnono dvc

UVS]TI]dJC

.g

9NVCNVd

ftto

.0,0'0ti

lNs 0 NwtvHltaEdtc oNV lidld:s snilvH l^vlvc

Hi4l8!S NVC 8Yn] Hy)lStS UntNO) lSVrNSlUO
01060r u3N: svftlslds NVeNlc rvnsrs sntvH
03 lNOtllUVl lHI Hl',rO )rl0 NWV l:drAVS
sfl 0m'tvNNt! )uvl Nvlvn)l)

t
0
Z

rNvivlv3

.3unqurng{nluns-uusnlnura6.ruqruu3BueWruB|Bpuuduqu1@

Wffi

ll*

r___l 2-_l
UDDUO1

,'

loquJDotp ounfn

\\

orOuoI
^wA,,^r uo>loune

1e[a4so.ro6{n}unS-uBsnlnrue4.requru33uanuIEIBpuedequ;@

'1.'

\t
-

><t

.0p

I _;&\_
i

/ .<^a9

roqrrJoolp 0un[n

6tz

)tN):Il dv8l^lve

24O

Bl.B

pANDANGAN poroNeAN

KATA PENTING

PANDANGAN POTONGAN

GARIS ARSIR

GARIS BIDANG-POTONG

PENUH DAN SEPARUH

POTONGAN LONCAT

POTONGAN SETEMPAT

POTONGAN PUTARAN

POTONGAN PINDAHAN

POTONGAN TAMBAHAN

KONVENSI

RUSUK, JERUJI, DAN PIPI

POTONGAN SEBARIS

PEMUTUSAN KONYENSIONAL

IRINGKASAN BAB
.
.
.

Pandangan potonganmenunjukkanrincian-dalam
tanpa memerlukan garis-garis taktampak.

dalam dipaparkan apabila bendanya dibayangkan

dipotong terbuka.

Benda dibayangkan dipotong terpisah di sepanjang

Lambang arsir menandakan bahan bendanya.

garis bidang-potong.

Rusuk, pipi, dan jeruji tidak ditunjukkan dengan

Di sepanjang bidang potong, bagian dari bendanya

yang pejal (yang dipotong oleh bidang potong)

Fitur simetris sepertijeruji dan pipi diputar sehingga

garis arsir.

ditunjukkan dengan arsiran (garis-garis tipis yang

ditarik pada 45').

pandangan potongannya tampak simetris.

Pemutusan konvensional digunakan untuk

Pada pandangan potongan, banyak garis taktampak

menyajikan beragam benda dalam bentuk yang

digantikan oleh garis bendanya karena permukaan-

diperpendek.

PERTANYAAN TINJAUAN

1.
2,

Apakah yang disajikan oleh garis bidang-potong?

6.

Sketsalah lambang garis arsir untuk 10 bahan yang

berbeda.

Jenis garis apakah yang digunakan untuk menunjukkan batai potongan setempat?

7.

3.

Mengapa garis-garis taktampak umumnya di-

Buatlah daftar tujuh jenis potongan yang berbeda

dan sketsalah contoh masing-masingnya.

4.

Pandangan potongan manakah yang digunakan

:.rnt;rk menggantikan pandangan utama (primer)
yang telah ada? Pandangan potongan mana yang
digunakan di samping pandangan utama ini?

5.

hilangkan pada pandangan potongan?

8.

Mengapa sejumlah bagan simetris, sepefti jeruji dan

pipi, diputar pada pandangan potongannya?

9.

Mengapa rusuk diberi bagan oleh garis benda dan

tidak diisi dengan garis arsir?

Berapa banyakkah suatu benda dibayangkan

dipotong pada potongan separuh?

ISOAL-SOAL PEMOTONGAN
Soloh sotu dori sool berikut (Gbr. 7.40-7.71)
dopot digombor dengon tongon otou dengon
olot gombor Ando, sebagoimono ditugoskon
oleh osisten Ando, Akon tetopi, sool-sool podo
Gbr. 7,40 khususnyo sesuoi untuk pensketsoon
.l.0'

podo kertos grofik 8,5' x I

dengon persegi
kisi yong pontos. Duo sool dopot digombor
podo sotu lemboron, dengon menggunokon
Kertos A-1 yong serupo dengon Gbr. 5.51,
dengon botos yong digombor tongon, Jiko

diinginkon, sool-sool ini dopot disketso podo

kedos gombor polos, Sebelum membuot skeiso
opopun, mohosiswo horusloh mempelojori
S55. l-5.9 secoro seksomo.
Sool-sool podo Gbr. 7.41-7.60 dimoksud-

kon digombor dengon olot gombor, tetopi

dopot jugo digombor dengon tongon jiko
diinginkon Jiko ukuron metrik qtou desimol
dibutuhkon, Ando pertomo koli horus mempelojori SSI l,l-l

1.25.

riill
--rl

'9 uBp s IEoS EpEd IIBnra{ Suolod

8uep1q uu13ue1g1 'uedap ue8uolod ue8uepued ue8uep sgeqas re8e uuuel Suldrues
ue8uepued uelqupu;d uulpnrue{ uep e,tuue8uolod ue8uupued qelus}a{S '1nqu;a{lp

uuuul Suldruus uep sulu ue8utpued

'0I-I

i ) *- q - 1s;1 depag
qepslarls 'ruqual lad leos enp

IBoS BpEd '(,,

'ua11uq11.rad;p Suud ll.radas ue8uolod ue8uap ue8uepued

nqe >1ge.rE segal eped (ue8uul u8uap) ue{lunseslp 8uu,t 11y nne 1-V
.*i,ny.,n,1*,,.33uetuue3uaque3ue1uu3uapuu3uo1ouedI8os{Eos@

'so1od selrarl

OZ

r
t'-)

F__

L,+,r-i-+i
rrttrll

uDbuolod uDp
"
raouoa

uo1uopuod

r-Tlll-r

_a-l_f

0r

T-Tl
L---i-11

t/a-! tS
n1 -t rn
itl,lt
H+Hl.{l
'

q\

l-i-rfr-t]
li=j\
+ll

ihE+g

p)na AuDqnl

lonA 6uoqn
6uoQn1

r---1-Dno

ftr. l1l

ffiEffiffi

frr=

trH

GJi*n,"*.,i77

lyz )rN):ll

alvl

ptnA

lve

242

BAB

PANDANGAN POTONGAN

Bantalan. Gambarlah pandangan yang

diperlukan, dengan potongan penuh (Kertas A-3).*

Bos Penyenter. Gambarlah pandangan

@
yang perlu, dengan potongan penuh (Kertas A-3).*
3X O22 lNTl

..j

BERJARAK

6$'

SAMA

tMErRttr

-o121

-a133 \o

a23,72 - 23.84

Roda Lori. Gambarlah pandangan yang

perlu dengan potongan separuh (Kertas A-3).*

Bantalan Khusus. Gambarlah pandang@

an yang perlu, dengan potongan penuh (Kertas A-3).x

PIPI

BERJARAK

POTONGAN

PELEK

DILIHAT MENURUT
AI?AH PANAH

EM
@TumpuanKolom.Gambarlahpandangan@PuliIdler.Gam|rarlahpandanganyang
perlu, dengan potongan penuh (Kertas A-3).*
yang perlu dengan potongan penuh (Kertas A-3).*
*Kertas A4-3 (disesuaikan) dapatjuga digunakan. Jika ukuran dibutuhkan,
sebagaimana ditugaskan oleh asisten Anda.

pelajrilah SS1l.l-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimai

'PpuVuolslsPqalouEISEBnllp8ue,{ruadasIDulsap-tJurntlE)lulauuElnlnup)punC

*'(uerllensaqp 8ue,{ 7-gy nBlB ,--fl sEIaX)

qnued ueSuolod ue8uap ,n1.red 8ue,{ ue8uepued ue8uap

qelrequrug'te{3ultrefl-ln}nrrx llnd
@

and uop qnq)

9Nntn vnor)
vovd eNlaJlt^t
ldtt .qt x

o{fr,,,,.

gZu-lIl$$uelelad'ur:n1nuElqnlnqrp[\ri.

*'(uB{JBnsrslp 8uE.i i
nele ,-g selray) qnredas ue8uolod ue8uap .nJrad Bue i
u"Suupusd qBIrBquaO .ueqeg unlunuad

{V

f-w

9e@

[>i-turrriil

)\
xvsva unrv
9lvx 8t'a

r'(ue{lsnseslp Suei 7-gy nete t-g seilel) uBrufnd

ue8uolod rlnJaf uep 'qnuad ue8uolod ue8uap .n1.rad 8ue,t
uu8uupuud ue8uep qelrBquec '$d

uu
(qnq tp

Otopd tp
q'6 ftu pqeD

wu

6toz xz,

"
*.(uu{lenseslp Bue.{

g-py nele g-y

sBilay) de13ua1 ue8uolod ue8uap .n1lad Suri uu8uepued

qstrequBC'de1a1 uele}ueg dnlna

ov'qa-at'gza

%---",/
{-t,
4--f

,/ l--

s:^

-gZtA

oea

-i{l

NIVl
NV))NINNIIC

clo

yvsva
\

\ dnlvcxq

ltvnllx
tu lllli

OtO

*'(uB)l!Enses!p Bue.{ 7-gy nqB tr-g sulre)) uBrn{n

qe8ualas :e1e>19 'qn.rudas ue8uolod ue8uap ,n1.rad Suei
ue8uepuud ueiuap qel.reqrueC'ueleluea

EZIO Xt

,p'(uer;,tensosrp 3ue,t g1y

nElB -y selley) qnuad ue8uolod ue8uap .n1rad 8ue.{ ue
-Suepuud qEIrEqtrrBC'r1o18uey,X rlroD

LqZt-09ZLe

-...--_\

OVJ

B0'rz xe

)
VIAVS )Vi]VT']]E
99',00 x0

evz

)rN):rr dvsr^Ive

244

BAB

PANDANGAN PoToNGAN

a0,69

To,sa-

3X A1A

a82

BC

a190

BERJARAI(

cili
2x45" TEPI-MlTlNG

algo
I

32
I

SAEIO2O
BUTUH

STL

3x 5xl0
ALUR PASAK
BER.]ARAK SAMA

3x45'

Katup operasi. Diketahui: Pandangan

depan, samping kiri, dan setengah bagian bawah.

TEPI

Diinginkan: Pandangan depan, samping kanan, dan tlawah

penuh, ditambah potongan pindahan (Kertas B-4).*

BAJA CORBUTUH ]

Puli. Gambarlah dua pandangan,

termasuk potongan separuh (Kertas B-4).*

r.oo-

1r4
Vl

FILET

DAN BULATAN R O.I2

--ll--_

o,25

U.25

0.

O.12

0,38

;po

0.998

0,25

a\,00Q
6.00

Lengan Ayun. Gambarlah dengan pandangan yang

perlu, dengan potongan putaran (Kertas B-4).*

2X R12

Pengangkat

Peredam. Gambarlah pan.

dangan yang perlu, dengan

CI
BUTUH I

lrrlETRKl

menggunakan pandangan

L-ro

-i
I

2X RI9

putaran sebagai ganti

pandangan pindahan (Kertas

B-4;.*

*Kertas A4-3 (disesuaikan) dapat juga digunakan Jika ukuran dibutuhkan, pelajarilah $S1l.l-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal
sebagaimana ditugaskan oleh asisten Anda.

.spuy ualsrsp qalo u{s?fin1lp fue.{ ryadas

leulsap-Irul nBtB {u}au uern{n ualeunD SZ l

t-l

l l $S uefeled 'ue:n>p

ffiIqnlnqp u{rfx

*'(t-g

*'(tr-g sBilay)

du13ua1

uu8uolod urelBp uuuB{ 8u;durus usSuBpuBd Bues sulB

upp uEdop uBEuBpuEd :.IrB)!O 'sElB uBp urqlp ugElrpggd

:lnq8le{!('nluBg sorod
I
l-LNl

uElEluBg

""'
o
r -6t---09+

@
I I Xdlll^

\/

Nvl\fln8

slray) y-y uuqupuld uuBuolod uep'du13ua1 uu8uolod

ruEIBp uBuB{ SuJdures ue8uepued'uudop uu8uepuu4
3!rBJ!(I 'lr.rrl Suldures uep uedap ue8uepuu4 :lnqela{l(

'qupu;d;q ledeq Sued ueqarunu

r-

os'z

q1'Le-e8'too

li

1_iIr_l
-[+Fd

t+
-l.

r_lrril
-i-*lYI-'r

...

eal

__.-.-_-_.Zl
tcc'-) ti
-WA4,:

NVC .L]III
-Lllll

t_I- i-]-t'l*

ii

!-.

z HnlnE

zt'ou NVAfln8

lc

NVC

I]IIJ

-!---l---l

*'(r-fl
segay) de13ua1 ueBuolod ruepp ueue>l Suldurus ue8uepued
B1.los selu uep uedep ue8uepue4 :!rBrl('sBlB uep uudep
uu8uupuu4 :.Inqqa{fo'MorplH,ulrl, @

rllll

zt'oal Nu\fln8 NVC

x'(t-g

suuex) >pdruel sg.re8 enruas ue+1nfuna'J-J uBp'g-g'Y

uu8uolod 'uedap ue8uepued :lrBJI11 'sule uep uedep ue
-8uepuu4 :lnqele{rq 1e1a,{ua4 uu{npn(
t

ss'aa

99e',OAX|,

-y

LA

sz'olsLe'oan

Frnln-

C?t

lf,t

r0s'0+ 66t'02

"od

x,

=l

\- i /-1
I
i.T-lli_-T
I
in'7M

-.rrB:]l\fl
F t+-P9- -':
^ J^ P-oL--+LJ
U-

0e'0

(etd soq
sD].o ual6og)

uxz

f ez 7,@lI 7-ae L@1

vz7\

5-t-) )
oosLo -\l--l
___)
.l--

I
6a09'6A Xe

I
I

J
I

-\

C'I NV1\rINB NVC .L]III

gyz )rN)lI dvsl v9

246

BAB

*30

PANDANGAN POTONGAN

--i f

6.35XZl I

ua)6

_ 6,35X3,1

* i9-

o4,38

L]R PASAK

uoo.625To38

'\

zo,soz-o,zoxas'

TEPI

MIRING-7

-T

{o

-r-

,-dxpa.z,

-N

-;t

o-

\' /i-l'-l"ryZ l

"

-J reo
*

[ -so - l

r"zu-

MACH STI.
BU]UH I

a12,0

ra19.0 T

F-l'so"-i--

14

fMErn-Kl

Pu**o**::'i:;,:-#:::x'",llil'i1"1;Slilllili
(Kertas
atat dalam potongan lengkap
ljJiil;ilJ rerta di:esuaikant'*
iij'",r, A3J rang

7a)2.

'

2XD t2

A B. doo C
200
. I XaO2A'L
"' - -----l I Pe(mrtoon
-f - -- ';:merupokon bidong nuko
I uu+
,
pndonkon bebetopJ oimenst ' 0.25-20_ ut'tc
1ba-.-.*'
64---1
'
--l
T 0/0
'
iI 1
I
-l
L___D8Z_
^e.
I 1 .-o8or
\ 2/10312 SIBAPTS
.

I
I

io'"1
1i ro.o]
I' Yi
\ ','.
1l\

*-o.oo.
j I" ''..a2?
I I '.

2xr?-J

tio.t2

To5-

,,.,I
.-tQ

,5H

I 1*- -+,;o -ir

I r-----i. 2oo '-l '

1'7e-l
-->

2,AA--+

@unounnun**n.uii;';^"'"'-i;'[T';
dePan dan
;;;;;;. Dicari: Pandangan
dalam potongan
samping kanan

"rn&nnu,{Kertas A-3 atau A'l-3 rang

;;k;;

p@*,*ou*,,-r,:*liffi l"[3iffi *';"#iil:;:'i:'"1!":i!

pandangan

a"pan baru, dan

k"-"di;;;;;; pu"aung*
Gambar dengan pembesaran
ptn"tt'
d"i;;
;;;;;g;n
samping kt""
lZ-'t yang disesuaikan'*
ganda pada f"ttu' C-'f ut"'l

atas baru;

disesuaikan).*
*Kertas A4 3 (disesuaikan) dapat juga digunakan
Anda'
.;;;i;;irr"" diiugaskan oleh asisten

$111 1
Jika ukuran dibutuhkan' peiajaritah

ll 25

inci-desin'
Gunakan okuran metrik atau

."f,uv uelsrss qalo uc{sflnlrp fuef, ruadas leursap-rf,ur ne]p

lulau urnln uelstrng

EZ

II-l ll$S mfuled'w:n1n uulq$nqp ?IlI.

sel.ray) do13ua1 ue8uolod ruepp ueuerl Suldurus ue8uupuud

ElJes sBlE uup uudap ue8uepue4 :!IBJ!C'qu.l.uq uep uudap
ue8uepuu4 :lnqelello'ue8ugug

'de1Bua1 ue8uolod urBIBp uedap uBBuEpuBd :lrBJlO'suls uep

uedap uu8uzpued :lnqete{l('!3rg ry1oy

,-J

*1uE{!ensaslp)
BIE{S uB8uap requc

t-y nBls ,-fl sBlrax BpBd z:I

'V-V ueuE{ Suldrues uB8uolod uBp

'qE,{{Eq ue;uupued

*'G-zY

"nprug

nRlB

@
r

gax9

Hnrn8

NVENINN)

-r

ed Nv1\fln8
NVC T]III

T-r
ootl

: f,;9"-

-r'--a--T-r*r-1--T

mrfir

lll

915'.

ll

!f $oi eea,
1.1-/-

lil

,r*,
e6'vt

br, -'l

- Lg'vtz

z9'sz

wan

gg'gza

9u

ttd

T-

I
ra'gtaxv

.;u

vv

rl

T
9

*'(ue{pnses!p 3uu{ 7-gy nBlB f.-g selJay) V

-y ue8uolod uep uudap uu8uepuu4 :lrerl( 'sBlB uep uedap
ue8uupuud :fnqela{lo'1e,{u1141 ueqeur^

f- eo'eo

-y

l-

zaa

,-l

*'(uallBnsaslp 8ue,t g1y nBlB -Y selrey) Y

uu8uolod uep uedap ue8uepue4 :ITBJIO'sBlE uup uudap

ue8uepue4 3lnqBlaIIO'3u11e6

rlr,.lf, E@

astq'.t'
I, IL_CL?

L?Z )rN)rr dvsnve

248

BAB

o,3e

pANDANGAN poroNGAN

-l
uo1

53Io7

.lpo

zo'

I---

l_

@@ruu,u

R0,50

Beralur untuk Mesin Ulir.

Diketahui: Pandangan depan
dan samping kiri. Dicari:
Pandangan depan dan
samping kanan serta
pandangan atas potongan
lengkap. Gambar dengan
skala 1:2 pada Kertas B-4
atau A3-4 (disesuaikan).

-2 x

[- '*
i

r*

T-

[:
FC

lr-

tlo

la2,t2

il.
l.
I

3,50

i '

a4.38

o4 ,00

AO5A

a2.88
I

K
I

-j

\---L-z
=-N-::r7.-:
, ,ao

--]

2 x ao375l0,88

@PipiuntukKop|ingMesinBubut.Diketahui:Pandangandepansebagian

dan samping kiri. Dicari: Pandangan depan lengkap, pandangan samping kanan dalam
potongan lengkap, dan potongan pindahan A-A (Kertas C4 atalu A24),

'Jika dibutuhkan ukuran, pelajari $$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sepeni yang ditugaskan oleh asisten
Anda

'uEqBqtuBl uESuBpuBd

lenqtuatu ue8uep Surrnu Sueplq nlens e,(u-ruueqes uern>ln

renqrueu ue'uep Bur*u

uuouel4l '8

suu' nruns n^*nur;'r'n;1Tr?n;'i:'r'r$[ 'L

'ueqeqruul ue8uotod uu8uepued tunqrue6 '9
'uur8uqes uer1uqtuu1 uu8uupued

'n

sr{nlery

'S

tengruery

'uuqeqtuu1 ue8uepued eped e,trru1

'Jeqel nete 'r33ur1 'ueruuppa{ uuqeqluel uu8uepuud reqrueSSuery '

'uuqeleqesreq 8uu.(
ue8uepued Bnp BJEIU nce-Sueprq sue8 nule ludr1 srru8 reqrue33ue7rtr 'Z

'CVJ nete requru8 1ep uuluunSSueur uu8uep

ry;erSogo rs1e,(ord Suureqrues r,rep uuquqtuel ue8uepued lenqtuehtr
:ledup ufusnruqas upuy

61u.r

'I

quq tuBIBp uuquq .rru[eleduraru qBIalaS

NVNTNI

N\r'HVglN\r'I
NVENVGNVd

t-EI...1E.jT,---TL.TI

*$H:iird :s,:;:

I*e. iffiIrtlB H.AH

$, [

ffi.,$,INGffiil

ukuran sebenornyo poda bidong proyekii

utorno monc pun. Untuk rnenentukon'ponjong
sebenoroya iuatu got'ii {tniring oiourukursn
seoenornyb' biOong coridong; horus dibuot
pondongon toy-nbohon. Coro-ccro- untuk mornr
buot pondongcn tomboh0n samo dengon
,penggunoon: :gomboi tiqdisionot otou CAD-.
eoris pengtihotan don,bldgngrocuon ditentu'
kon. Dengon gombor trodisionol, pondongon
ini Oibuot secbro monuot di sepanjqng goris
pengf rhcton go ris pr:oyeksi iproyemor). Oenticrr

gombor CeD, icomputernyo: okon membuot

ponOongon ini secoro otomotis Jiko model 3D
bendcnyo dibuot dorl owo[. ,
:

Bonyqk bendo dibeniuk sedemikion

sehinggo muko-rfluko utomonyo tidok dopqi
oionggop, sejoJor den$cn bidcng'bidong
proyeXsi biosc. Misolnyo. podo Gbr. 8' I o. doscrr
desoin untuk bontolon ditunjukkon dolonn
ukuron dcn benfuk sebenornyo, teicpi bogion
otos yong bulot membuot suotu sudut dengon

bl4ongi:bidong proyexsi don tidok tompok

Ootom ukuron don bentut( sebenqrnVo podo

pondongon biq$o mono pun, Untuk menunjukkon benfuk lingkoron yong sebenornyo, odoloh
hol ycng perlu untuk rnengombil suotu oroh
penglihoton yong tegok luns ierhodop bidongr
bidong kurvo tersebut. seperti yong dituniukkoh
podo Gbr 8.1b, Pondongon yong:dihosilkon

dlt<enol sebogoi pondcngon tombohcrn.

Pondcrngon ini bersomo dengon pondcngqn
otos, qkon menguroikon bendonyo seccro
menyeluruh. Pondongon depon don pondong'
on sonrping konon tidok'diperlukon logi.
:

I8. I DEFINISI
Sembarang pandangan yang diperoleh dengan
proyeksi pada suatu bidang selain bidang proyeksi
mendatar, muka, dan profil merupakan pandangan

tambahan. Pandangan tambahan primer

diproyeksikan pada suatu bidang yang tegak lurus
terhadap salah satu bidang proyeksi utama dan
condong terhadap kedua bidang lainnya. Pandangan
tambahan sekunder diproyeksikan dari pandangan
tambahan primer pada bidang yang condong
terhadap ketiga bidang proyeksi utama (lihat 58.19).

.8.2

P-yakni, tegak lurus terhadap

garis penglihatan, yang tegak lurus terhadap
permukaan itu. Bidang tambahan ini selanjutnya
tegak lurus terhadap bidang muka proyeksi dan
permukaan condong

Bidong-516qng condong don goris-goris miring

tidok tompok pq$o poniofig sebenornyo otou'

t'

biasa. Bidang tambahan diambil sejajar dengan

BIDANG TAMBAHAN

Pada Gbr. 8.2a, benda yang ditunjukL.rn memiliki

permukaan condong yang tidak tampak dalam

ukuran dan bentuk sebenarnya pada pandangan

diengselkan padanya.
Apabila bidang mendatar dan bidang tambahan
dibuka agar tampak sebidang dengan pandangan
depan (Gbr. 8.2b), garis lipat akan mewakili garis
engsel yang menghubungkan bidang-bidang ini.
Gambar tersebut disederhanakan dengan mempertahankan garis-garis lipat (H/F dan F/l) dan
menghilangkan bidang-bidangnya (Gbr. 8.2c).
Seperti yang akan kita lihat selanjutnya, garis-garis
lipat itu dapat juga dihilangkan pada gambar
sebenarnya. Permukaan condong P ditunjukkan
dalam ukuran dan bentuk sebenarnya pada pandang-

an tambahan; ukuran panjang permukaan diproyeksikan langsung dari pandangan depan dan
ukuran kedalaman dari pandangan atas.
Kedudukan garis-garis lipat tergantung pada
kedudukan relatif bidang-bidang kotak kacanya.
Jika bidang mendatar dipindahkan ke atas, jarak Y
akan bertambah. Jika bidang muka dikedepankan,
jarak-jarak X akan bertambah tetapi tetap sama'
Jika bidang tambahan dipindahkan ke kanan, jarak
Z bertambah. Perhatikan bahwa baik pandangan
atas maupun pandangan tambahan menunjukkan
kedalaman bendanya.

r 8.3 MENGGAMBAR PANDANGAN

TAMBAHAN: METODE GARIS LIPAT
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 8.2c, garisgaris lipat merupakan garis-garis engsel kotak
kacanya. Jarak X harus sama karena jarak X ini
menyajikan jarak permukaan depan benda dari
bidang muka proyeksi.
Walaupun jarak X harus tetap sama, jarak Y
dan Z, dari pandangan depan ke masing-masing
garis lipat, dapat saja sama atau tidak.
Langkah-langkah dalam menggambar pandangan tambahan dengan bantuan garis-garis lipat.
yang ditunjukkan pada Gbr. 8.3, dijelaskan sebagai
berikut.

1.

Pandangan depan dan pandangan atas diketahui (Gbr. 8.3I). Adalah perlu untuk menggambar suatu pandangan tambahaa yang
menunjukkan ukuran dan bentuk permukaan
P sebenamya. Tariklah garis lipat H/F di antara
kedua pandangan, yang tegak lurus terhadap
garis-garis proyeksi. Jarak X dan Y bisa saja

dupeqrel snrnl 1e8e1 8uu.{ ueqeq

-srJBA
-ue1 ue8uupued

{nlun [/J tedtt srre8 1ue1

'

'6 uuelnu;ed
depeqrq srun1 >1u8e1 nele 'quued epuel uu8uep
refefes uudep ue8uepued uup ts1e.(o.td sue8
-suu8 >1uu; '(ttg'g rqC) 6 uuulnur.red depuq
-Jel snJnl le8et 8uu,( ue1uq113ued rleJe llqury

'u,(uBuopuoc e>1nu

depeqrq srun1 1u8e1 nele releles 8ue,( sue8

-sue8 luuuaru >I$un't'8 'rqg uped ue>p1nlun1

-rp 3uu.( Iuedes '(und uueur 3ue,() u8ry8es
qBIqBIo 6lolrreq qe13ue1-qe13uBl

epud

:NV1VIy:

'uelutButtp
3ue,( eueurre8eqes 'uures {uprl nelu Erues

1ed11-s;.re5epoleI^tru?qEquEIuu3uupuu4.reqrue33ua141@

,"
I

i----l-T

r.

I ii
TJ

-/l

Etr
'uuqequrul ue8uupue;

@
(q)

tvr,,lvtvool

l)

'uBqeqruBI
ue8uepue6 uup Esulg

NVHVSAIVI NVENVCNVd (q)

VSVI NVENVCNVd (D)

WW

uu8uepue6|@

ENIdIAVSNVENVCNVd NVd]CNVENVCNVd

HB

>z
-z za
>L
zz

NVlY!!!?Nrrd HYlv
NVNV) 9NIdhJVS
NVENVONVd

l9z )rN)rr dvl lvo

252

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

(ukuran kedalaman) dari pandangan atas ke

SEGARIS DENGAN
PERMUKAAN CONDONG

pandangan tambahan.

Ketimbang menggunakan satu dari bidang

proyeksi sebagai bidang acuan, sering lebih memudahkan untuk mengambil bidang acuan di dalam
kotak kaca sejajar dengan bidang proyeksi dan

menyentuh atau memotong bendanya. Misalnya,

pada Gbr. 8.5a, bidang acuan diambil berimpit

dengan permukaan depan bendanya. Bidang ini
tampak dari tepi pada pandangan atas dan pandangan tambahan, dan kedua garis acuan kemudian

@
Lurus.

4.

Menarik Garis-garis Sejajar atau Tegak

proyeksi dan pada jarak yang sembarang dari

pandangan depan (Gbr. 8.3III).
Gambar pandangan tambahan dengan menggunakan sistem penomoran yang dijelaskan
pada $6.6 (Gbr. 8.3IV). Tentukan tempat
semua titik yang sama jaraknya dari garis lipat
F/i seperti jaraknya dari garis lipat H/F pada
pandangan atas. Misalnya, titik I dan 5 berjarak X dari garis lipat baik pada pandangan
atas maupun pandangan tambahan, dan titik 6
dan l0 sejarak D dari garis-garis lipat yang
bersesuaian. Karena bendanya dipandang dari
arah tanda panah, akan terlihat bahwa tepi 5I 0 akan
tambahan.

.8.4

taktampak dalam pandangan

digunakan dengan cara yang sama dengan garisgaris lipat. Ukuran D pada pandangan atas dan

pandangan tambahan akan sama. Keunggulan

metode bidang-acuan ialah bahwa lebih sedikit
pengukuran dibutuhkan karena beberapa titik benda
terletak pada bidang acuan tersebut.
Bidang acuan dapat berimpit dengan permukaan depan bendanya (Gbr. 8.5a); bidang acuan
ini dapat saja memotong melalui benda jika bendanya simetris (Gbr. 8.5b); bidang acuan ini dapat
berimpit dengan permukaan belakang bendanya
(Gbr. 8.5c); atau bidang acuan ini dapat memotong
benda melalui sembarang titik pada benda tersebut.
Bidang acuan harus diambil dalam kedudukan

yang paling memudahkan untuk memindahkan

jarak terhadap bidang ini. Ingatlah yang berikut:
1. Garis-garis acuan, seperti garis lipat, selalu
tegak lurus terhadap garis proyeksi antara

2.

BIDANG ACUAN

Pada pandangan tambahan yang ditunjukkan pada

Gbr. 8.2c dan 8.3, garis-garis lipat mewakili

3.

pandangan tepi bidang muka proyeksi. Akibatnya,

bidang muka digunakan sebagai bidang acuan,

atau bidang banding, untuk memindahkan jarak

4.

pandangan.
Bidang acuan tampak sebagai garis pada dua
pandangan berselang-seling, tidak pemah pada
pandangan yang bersebelahan.
Pengukuran selalu dibuat tegak lurus terhadap
garis acuan atau sejajar dengan garis proyeksi.
Pada pandangan tambahan, jarak semua titik
dari garis acuan sama dengan jarak titik-tirik

PANDANGAN
TAMBAHAN SIMTERIS

(C)

PANDANGAN TAMBAHAN
NON-SIMETRIS

'uEqequBl
uBAuBpuEd eped suES ruSeqes {Bdruut tnqesJel

pueq Ueu>lnru;ed enp e,rquq ue>lllul{Jed

'su1u ue8uupued eped lerul ue8uep uence
sue8 uep uues u,(rqerel uep uedep uu8uupued
uep e,{urs1a,(ord sue8 uped 1u1ep4 uuqeqruel
ue8uepued eped rouou;eq 8ue,( >1pp depe5

'(A,q'S
'rqg)
>ludruut 3ue,( puaq UBB{ntu
ledrua 8ue,( rdel-rdel quqrueuetu

-.red uep

uu8uep rur uquqluul uu8uepuud uu{IBSeleS

'uErEnsesJeq

8uu,( uencu sr.ru8 e1 sulu ue8uupuud rrep

e,(ulurei ue8uep BIuBs ue{e uuncu sue8 uep
tnqesJel {pp >IerBl uep uedep ue8uupued r.rep
e,{urs1e.(o.rd sr-re8 epud BpBJeq Ue>IE uuquqruel
uu8uupuud epud 1pp du4eg 'suu38ued netu
r8uq-e>18uul ueluunSSueur ue8uep lnqesJel
uerluqruel ue8uepuud a{ sBlE ue8uupued trep

'uDn)D ?uop1q dal uo?uopuod

uoqodntau t11 '(III9'8 'rqg) rs1e,(o.rd
sueS-sue8 depeqrq snml 4e34 Suef ueqequrel
uu8uepuud uep sBlB ue8uepuud eped uence
sueS-sue8

'n

{lrBJ 'u9'8 'rqg epud uu4lnlunlrp

8ue.( ruedes 'u,(uupueq 3ue1u1eq ueu>1nu;ed

ue8uep lrduueq 8ue,( uence Sueprq IquV
'(11g'S rqC) lnqesre] qeued upuel
ue8uep refefes Suuf rs1e.(o.rd suuS-suu8 1uu1

't
L

'(Ig'S :qC) y ueelnuued

uuqeqrue] ue8uepuud {nlun uetuqrlSued
qBrB ue{Epueueur 3uu.{ qeued upuet pquu
uup 'u,(uupueq ue8uepued enp qeFequreg 'I
:tn{rreq 3ue.( qepuln{el'.ueqequul
uped ue1
uu8uupuud ruquuSSueru

{nlun '9'9$

-se1e[rp 8ue.( ruedes uoruourp B9'8 'JqC epud epueg

NVnCV-eNVO!

fcorfht

:NVHVSIAIVI NVoNVONVd

dvghrv9oNrlN 9'8r

uuruel?pe{ uurn>ln uB>lI{BpuId'nil uuelnrured

dupeqrel sn.rn1 1e8e1 IIqurEIp ueleqrlSued

r{BJE eueJB{ e,(ureueqes ueJn>ln uBp {nlueq
ednreq UBIE rur ue8uepuu6 '(zUg'S 'rqC)
uue{nrured ueqequr4 ue3uepued JBqIUBD

'

Dnp

ill

nruLpptu uo8uopuod

nelu'3ur1es-Suelesreq 3ue,( ue8uepued

epud uence srre8 rrep uurensesreq 3uu.(

.uenry.3uup1gapo1aI^I-uBqBqrue1ue3uepue4.reqtuu?3ua1,x@

NV.llC NVeNVCNVd

SV1V NVENVCNVd

egz )rN)]r dvsl ve

254

I8.6

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

PENGKELASAN

Pandangan tambahan yang dibuka ditunjukkan

pada Gbr. 8.7b, yang juga menunjukkan bagaimana

PANDANGAN TAMBAHAN

tambahan kedalaman karena pandangan ini

ukuran kedalaman dapat diproyeksikan dari pandangan atas ke semua pandangan tambahan. Tanda
panah menandakan arah penglihatan untuk beberapa
pandangan, dan garis-garis proyeksi masing-masing
sejajar dengan tanda panah ini. Tanda panah dapat

menunjukkan ukuran utama bendary a, kedalaman.

diambil tetapi sebenarnya tidak perlu digambar

Sembarang pandangan tambahan yang

karena garis proyeksi menentukan arah penglihatan.

Garis-garis lipat tegak lurus terhadap tanda panah
dan garis proyeksi yang bersesuaian. Karena bidang
tambahan dapat diambil pada sembarang jarak dari
bendanya, akibatnya garis lipat dapat berada pada
sembarang jarak dari pandangan depan.
Gambar akhir, dengan bagan bidang proyeksi
dihilangkan, ditunjukkan pada Gbr. 8.7c. Ini menunjukkan gambar sebagaimana yang akan tampak

Pandangan tambahan dikelaskan dan dinamai sesuai

dengan ukuran utama benda yang ditunjukkan pada
pandangan tambahan tersebut. Misalnya, pandangan

tambahan pada Gbr. 8.6 merupakan pandangan

diproyeksikan dari pandangan depan, yang juga

dikenal sebagai pandangan bersebelahan depan,

akan menunjukkan kedalaman benda

dan

merupakan pandangan tambahan kedalaman.

Serupa halnya, sembarang pandangan

tambahan yang diproyeksikan dari pandangan atas,
yang juga dikenal sebagai pandangan berselahan
atas, merupakan pandangan tambahan tinggi; dan
sembarang pandangan tambahan yang diproyeksikan dari pandangan samping (sisi mana pun), yang

pada kertas, yang penggunaannya

di sini terdiri

atas bidang acuan seperti yang dijelaskan pada 98.4;

juga dikenal sebagai pandangan bersebelahan

semua ukuran kedalaman diukur tegak lurus

samping, merupakan pandangan tambahan lebar.

Untuk contoh pandangan tambahan tinggi, lihat

dapat diambil tegak lurus, dan berengsel pada

bidang muka (F) proyeksi. Lima bidang demikian

terhadap garis acuan dalam setiap pandangan.

Perhatikan bahwa pandangan depannya menunjukkan tinggi dan lebar bendanya, tetapi tidak
kedalamannya. Kedalaman ditunjukkan pada semua
pandangan yang diproyeksikan dari pandangan
depan; maka tampillah, kaidah ini:. Ukuran utama
yang ditunjukkan pada pandangan tambohan
merupakan ukuran utama yang tidak ditunjukkan
pada pandangan bersebelahan yang merupakan
as a I p anda n g an t ctmb ah an t e r s e but d i p roy e ks ikan.

ditunjukkan pada Gbr. 8.7a; bidang mendatar

dicakupkan untuk menunjukkan bahwa bidang ini
serupa dengan yang lain. Semua pandangan ini

r8.8 PAND^ANGAN TAMBAHAN

TINGGI

Gbr. 8.1b dan 8.13b. Pandangan tambahan

kedalaman dilukiskan pada Gbr. 8.2'7 dan 8.33.

I8.7

PANDANGAN TAMBAHAN
KEDALAMAN

Suatu jumlah takterhingga pandangan tambahan

menunjukkan ukuran utama, kedalaman; oleh sebab

itu, pandangan tambahan merupakan pandangan
tambahan kedalaman.

(o)

Thkterhingga banyaknya pandangan tambahan dapat

diambil tegak lurus, dan berengsel pada, bidang

mendatar (H) proyeksi, beberapa

Pandangan Tambahan Kedalaman.

(c)

di antaranya

Juqal ueJn{n Bnrues uep 'uurensesJeq 8uu,( rs1e,(o-rd

suu8 depeq;et srunl 1u8e1 uence suu8 enue5 'c6'g
rqg eped uu4lnlunlrp 'ue13ue1rqrp 8uu,( rs1e,(o-rd
Suuprq ue8uq ue8uep 'e,(udo18ue1 requre8 uBp'q6'8
epud uollnlunlrp B{nqp 8ue,( Sueplg

:qg

'JBqe[ uuqeqr.uel ueBuupuud uuludnreru uur4uqtuul

ue8uepued enrues 'n1r qeqos qeIO 'ruqel 'erueln

uuJn{n uellnlunuau uuqeqruu1 ue8uepuud enues
uep uedep ue8uepue4 '86'8 'rqC eped ue4lnluntrp
e,(uurelue rp edereqeq 3ue,{ 'rs4e,(ord (6; pgclrd
Sueprq 'upud les8uereq uup 'snrn1 le8q Ilqurelp
ludep uuqeqruel Suuprq eSSurqrequl qulunl nlung

dv8ll
6'8I

NVHVSINVI NVoNVGNVd

xeqa.J u*qBqur*,

'l33uri qepr uo11n[untp

t1np1t

Suei

uBrn{n e,(unles-n1es'se1e ue8uepued rur pq urelup

'uu1rs1e.(o.rdrp uu8uepued pse epud ,^aqeq uBI
-pqJed 'rs1e,{ord sue8 uu8uep releles rn>1nrp r33urr
uuJn{n Bnruas uep 'uerunsesJeq 8ue,( rs1e,(ord sqei
depuqrq snrnl 1e3a1 uencu suu8 Bntues 'cg'g 'JqC
epud uognlunllp 'uelSuepqp 3uu,( rs1e,(ord Suuprq
ue8eq ue8uap 'u.(ude13ue1 requre8 uep 'q8'8 'rqC
uped uognlururp u>lnqrp 3ue.( rqe,(ord Suuprg
'r33uq ueqeqruet uu8uepued uelednreur ueqeqtuul
ue8uupuud enrues 'n1r qeqes qelo ir83uu 'uueln
uuJn{n uellnlunueur uuqeqrue] ue8uupuud enuras
uep uudep ue8uepuu6 '88'8 'rqD eped uu>11nlun1rp

"*tu*o";:, @
(o)

(c)

'133u;1 ueququrul uu8uupued

@
(q)

(c)

(o)

992 )rN)rr dvswve

256

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

DEPAN
(o) GAMBAR YANG

(b) GAIVBAR

DIKETAHUI

SAMP]NG KANAN

PUTARAN

Memutar Gambar.

Sudut Dihedral.

diukur sejajar dengan garis proyeksi, atau tegak

lurus terhadap garis acuan, pada setiap pandangan.
Perhatikan bahwa pada pandangan samping kanan,
yang merupakan asal proyeksi pandangan tambahan

itu, satu-satunya ukuran ttang tidak ditunjukkan

pandangan tambahan apabila diputar ke kedudukan

pandangan biasa secara ini. Pada semua kasus,
harus dipahami bahwa pandangan tambahan pada
dasarnya sama seperti pandangan lain.

ialah lebar.

I8.I I

18.IO

Salah satu dari penggunaan utama pandangan

MEMUTAR GAMBAR

Gambar. 8.10a merupakan gambar yang menunjukkan pandangan atas, depan, dan tambahan. Gambar

8.10b menunjukkan gambar yang diputar, seperti

yang ditandai oleh tanda panah, hingga pandangan

Sudut

SUDUT DIHEDRAL

di antara dua bidang ialah sudut

dihedral.

tambahan ialah untuk menunjukkan sudut dihedral

pada ukuran sebenarnya, terutama untuk keperluan
pemberian ukuran. Pada Gambar 8.1la, suatu balok

ditunjukkan dengan alur-V yang ditempatkan

tambahan dan pandangan depan sebaris secara

mendatar. Walaupun pandangannya tetap sama

nya di antara permukaan condong

persis, nama-nama pandangan tersebut berubah jika

ditunjukkan pada pandangan depan.

sedemikian rupa sehingga sudut dihedral sebenar-

dan

digambar dalam kedudukan ini. Pandangan

tambahan sekarang berubah menjadi pandangan

Ambil satu garis pada satu bidang. Misalnya,

tarik sepotong garis pada selembar kertas; kemudian

samping kanan, dan pandangan atas menjadi

pegang kertasnya untuk melihat garis tersebut

sebagai titik. Anda akan mengamati bahwa ketika
garis tersebut tampak sebagai satu titik, bidang

pandangan tambahan. Sebagian mahasiswa merasa

lebih mudah memvisualisasikan dan menggambar

's!Inl!c 8ue,{ e,rrny

'(tS't$) sdrla pu ueleunSSuaru

qupr requu8 1ep ueleunSSueru uu8uep qepnur
3ur1ud uup ludec Surpd 3ue,t epoleyq 'ueluunSrp
tudep 9E'7 'rqg upud epoleu 'rdn>lncueru qupns eles

uurrdrueq sdrle a1t1 'ueleun8tp pdep u7g'p uep

uped sdrle apoteru rrup ntus qlBS

69'f-gr', :q9

'rnqule{rp Jorrrtu uep .ro,{eru nquns BUoJB)

'uu8un18ue1 leur ueleung 'tedel
{ruun uu{rs{a,(ordrp

BJuJes eAJn{ uelpseq8ueur

snruq dnlnc 3ue,(

{lllt qeltun[

'uEqeqruul

ue3uepuud e1 Surdues ue8uepued rrep uulqepurdrp

uBp 'EruBs o {?rul 'g-9 uup 'v-e 'z-1, {lllt Intun

ue4lnlunlrp 3ue,( urades 'rp1 durlas uu4s1e.(ordrp
ledup 11111 Bnp 'rur e.tuc uu8uaq 'uequqruet
ue8uupued e{ se}u I{BJB e{ wrpnue{ uup 'rJDl-rsrs
uuulnu.rad epud nete Suopuoc Sueprq eI tnqesJet
{llp-{plt ue1rs1e,(ord uup'Surdures uuSuppued
ue,ru18ur1 eped {rln-{plt qBIWlld 'rur sdrle eped qtlp
-{ltrt ue{sqnleru {ntug 'ue14nlunlp 3uu,( ruedas

'u,,{unqruns rnluletu duSSuurp u.(uuuncu Suuprq

'srrlerurs epuaq ueledruoru rur sdqe euerey
'EAuJepurUS

Jelouurp ue8uep BurBS rur sdrle ro,(uru nquns

Br.r?ur rp 'ucr{equut uu8uepued uped sdqe ru3uqes
1udrua uele (uere>13u1) repuus rrpl Sunln 'e,(u
-.rapurlrs Jolauerp ue8uap BIUES Jour(u nquns uup
'uedep ue8uepuud rrep Suns8uel ue4s1a.{ordrueu
uu8uep qeloredrp e,(uro,(uru nquns 'ueqeqtuel uE
-Suepuud uped e,(uruueqes >lnlueq uep UBJn>In tuulup

ue11n[un1p ue{lrseqrp 8ue,{ sdrle uep 'Suopuoc

ueelnured rdel ue8uupuud depeqrel snrnl

Ilquelp uuleqrlSuad sue8 'e71'g 'rg9

'und

1e8e1

pped

euuru uu8uepued upud 1u8e1

tnpns ue3uep tuqrlrp IEpn u,(usdrle Sueprq Bue.re{

e,{rrreuaqes {ntueq uup uurn{n uaqnlunueru 1upr1
sdrle rdele] 'ue>llrseqrp uer{rur3p 8ue,( ueelmuled
'Et'9 rq3 epu6 'sdqe {ntueqreq uele z,(u8uopuoc

l9z )rN):[

arvr

@
UBB{nuJed 'Suopuoc Sueprq qelo Suolodrp
.rapuqrs ulrqede '0'99 uped ue1se1eftp 3uu,( rgedeg

sl)nllo eNVA vndn) za.'g.

fiqastu ypns 3 uoptq-Buoplq otDtuD uo8uotodtad
stto8 uo?uap tn[o[as uogoqtlSuad qDrD qDiltEut)
'o{utouaqas ptparyp npns unplntunuaw ?uo.t
n quro 3 3 u alu ln ru n'ua11n hrnlrp
'

tto 3

uoptru d npn s

e.{uruueqas lpJpoqrp tnpns uep 'srre8 ru8uqes

ledruul B uep

-1

V Suuprq '1r1r1 ru8eqes ryduret 7

sue8 euutu rrup uuqequel ue8uupued u{lrseq

-3uaru SueK

'4-y

sue8 ue8uep leleles Ilqruelp

qeuud upuel uetuqrlSuad-qere 'rl I'g 'rqC Bped

'7-1 ue8uotodred suu8 ue8uep rulules :pprl
(quued upuel luqrf uptur{llSued qeru Bueru{ qII'8
:qg upud u,{u:uuoqes uuJn{n ruulup ludruet leprl
.eII'8 'rqg eped lnpns epeduep
qrqel nute rusoq qrqel 8uu,( lnpns uellnlunueru

tnqesrel tnpns

IceI

tnqesJel lnpns qe>1ede'BII'8 rqD eped rgades erues

uXu;eueqes tnpns B^\quq duSSuu8uaru ue8ueq 'uu1
-1nfun11p lepq u(ureueqes Irrper{rp lnpns uep 'sueB
ru8eqas ledruu: Iuplr g uBp V Suuprq 'eXuluqrle
iuedep ue8uepued epud 11t1t re8eqes ledruei

1.epp Z-L ue8uotodrad sueS 'q11'8 rqD epud

'mqasrat 3uoplq uoSuo1odtad stto7 4utl-uo?uopuod
tp o,iu.touaqas ilpns

Llolt-tDJ 'Stutpgq Dnp DtDluD

qa1otadwaw )flrun 'trrqesral Sueprq Eretuu rp IBrp

-eqrp lnpns uu)t?dnJeru e.(uenpal EJeluu rp tnpns
uup'srru8 re8eqes Suuprq enpel uo11nlunueu ue{u
rur sue8 lnrl-ue8uepued 'nlr qeqos r{elo :ueBtuBS

-req 3ue,( lees uped Sueprq unpel eped {EtolJol

4-1 srrcfl'3ueru1eg 'B up V Sueprq uu8uolod-red
srre8 ueludruout Z-l srre8 'e11'g 'JqD BpBd
'tnqasral 3uop1q opoel suoS Sutuoqwas
11111-utt7uop

-uod qolr.toc '8ttopry npns rdar uoBuopttod qalotad

-walu )fftun :rulelreq rur qeprpl uuDlrruep ue8ueq
'sue8 ru8uqes ludruul uu{e lnqesJel sue8 luduel

ve

258

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

(b)

@@

(o) PANDANGAN TAMBAHAN

KEDALAMAN

PenggamtraranBalik.

(b) PANDANGAN TAMBAHAN TINGGI

(c) PANDANGAN IAMBAHAN

LEBAR

ranoangan ramoanan Lrama.

Pada Gbr. 8.21b, pandangan tambahan menunjukkan perrnukaan condong dalam ukuran dan
bentuk sebenarnya yang memotong suatu cetakan
(motildi ng). Metode pelukisan titik-titiknya serupa
dengan metode yang dijelaskan untuk elips pada

Pada Gbr. 8.13b, sudut

60' dan tempat garis

1-2

Gbr. 8.12a.

pada pandangan depan diketahui. Untuk

menentukan tempat garis 3-4 pada pandangan
depan dan gais 2-4,3-4, dan 4-5 pada pandangan
samping-kanan, peltama kita perlu membuat sudut
60o pada pandangan tambahannya dan mem-

I8.T3

proyeksikan kembali ke pandangan depan dan pandangan samping kanan, seperti yang ditunjukkan.

KONSTRUKSI BALIK

Untuk menyelesaikan pandangan biasa, sering kita

perlu membuat pandangan tambahan terlebih dulu.
Misalnya. pada Gbr. 8.13a. bagian atas pandangan

samping-kanan tidak dapat digambar hingga

.8-I4

PANDANGAN TAMBAHAN

SEBAGIAN

ditentukan pada kurvanya dan kemudian di-

Penggunaan pandangan tambahan sering memungkinkan untuk menghilangkan satu arau lebih
pandangan biasa dan dengan demikian akan

proyeksikan kembali ke pandangan depan, sepeni

yang ditunjukkan.

ditunjukkan pada Gbr. 8.1b. Pada Gbr. 8.14 tiga

pandangan tambahan digambar dan titik-titiknya

menyederhanakan penguraian bentuk, seperti yang

uu8uotod JEqIUBB Eped '{Edrupl srJBB dupeqral

oS? eJDI-BJDI {lrullp rrsru sr:e8 B,rguq qulrturuv
'uBL{BqurBl uESuolod {nlun utBr{r13ued qaru
ue{upuuueu 3ue,( qeued Epuul uup 3uo1od-Sueprq
sFuB uelnuqrad'u11'g rqg Epud'ue8uolod uelep
uequqtuul uu8uupuud qup,(uuq ueqeqruel uu8uolo4

NVHVIAIVI NVENOIOd
'uu18uu1rqrp ludup nlr

II'8A

ludtuu:1n srruS-srru8 uedu4

selel qrqel rpelueur uule 'e,(u1n[ue1es ueeunSSued

uped'r1ueg'un11nlunlrp u,(uepueq uuqnJnleseT
uuqeqru4 ue8uepued eryl rSupde '1eduu1>1q sue8
Bnr.ues r.ru>l{nlunueur snreq ulnured ured 'rdelel uely
'uuselalel {nlun ue{qnlnqrp tnqesJel struS-suu8
Ience{ 'uuququrut uu8uepued eped ue>13uepqrp

u,{usruuqas

ludruequl sueS-suu8'e,{u1e11urd upu4

NVHVSINVI NVENVONVd

vovd )vdl tvt)vr stdvo 91'8r

'ua11nlun1rp 8uu,(

'1eduepp1 sue8 nete ludurel sueS uu8uep

Uduueq
sntnued sFeS reque8 ue8uul 'lnqesJet uu8uepuud

urslep 1e,(eq1 uesnlnuad uu{epuuuau {nlun

uuleun8rp snlmued suu8 e.{ueserg 'uruus 3ue,( yseq
ue8uap ueleun8rp uur8eqas ueqequul uu8uepued
uep uer8uqes Bserq uu8uepued '91'g 'rqg eped
uu11nfuntrp SueX ruedes 'e.{quq ednreg 'eo?qrp
qupnur qrqel uep ue{euerflepeslp leBuBS ue>llrsuqrp
8ue.( requru8 uep 'rdn>lncueu qepns Supes uer8uqes
ue8uepuud '6'95 uped ue1se1eftp 3uu,( rgedeg
'rlu>Ies Eruus uelSuepqrp tedep
3uu( ue8uupued epe {eprt-ue>lqntnqrp ue8uepued

dutles uup uer8eqes rur ruedes pq ruupp 'rdulet

uuly'suu8 uurnrs8uudrurso{ uuere{ uulrnqu8ueru
BSrq qupu tdet selel qlqel pef rcquu8 tenquer.u
{Bprl uurf,uu uedulSuele;1 'rpufra Surras rur leq
Susrueu uep 'sd1a uureqrueSSued luqrpel epqede
qlqal-qlqelrel 'utuul leSues 8ue,( nDlult\ uB>lr{nlnq

-ruoul ug>le uur>Iruep ruquru8 lenqureu {nlun

'

LlDUDlapr4 uoqntod'snse1 derles uped ea,rqeq uu1

ua11n lun11p dq8uey wququul-ue8uupuud requlu8

'qn.redag ue8uepue4

-nuqred '(Vl Lluep 6'95$ tuql) srrterurs u8niqe,uuq

sueg eueJe{ 'e8nf uullnluqrp esurq-uu8uupuud
rrup qnrudes 'lul Ieq tueleq '(91'g 'rqg) ue1
-ruqrue8rp 3ue,{ ueququel uu8uepuud r-rep qruedas
e,(uuq'uerequreSSued n14em lerueq8uau {ntun nBtB

ruquu8 suual epud 3ueru leruaq8ueur lntun uu1

-npedrp eTl uup 'slnoturs ueq?qtuet ue8uepued e4r1

Hndvd3s
NVHVSI^IVI NVENVGNVd 9 I.'8 I
'und euuu uuSuepuud uu8uap wtrc{raq {epq
uup ,.JesESa{,, >ledruul uep Irce{ uurnlrueq Supes
Suuf 'uer8uqos ue8uupued 1n1un qrqal-qrqalJel
Surlued 1ul IEH 'rs1e.{ord suuS unp nule nlBS ue8uep

nelu nquns suu8 uu8uap 'u,(u1zse ue8uupuud

uu8uep unlSunqnqrp snJeq uequqtuu} uu8uepued
'uu8uupued uutre{Jete>I selehedureru 4nlug

'ueg8eqag

ue8uupue4
@@
to'

tr,"ru=u-

Nvdlo NV9NVONVd

(o)
Nvrevsrs
-errrrar,rvs

I tvNvi

NVd]C

NV9NVCNVd

NVNV) ENIdI/']VS

NVENVCNVd

NVENVCNVd

692 )rN)3r

dVsWVe

260

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

BIDANG

tsIDANG

POTONG

]ffio"o*

WP

Potongan Tambahan.

2,3

Panjang Garis sebenarnya dengan

Bantuan Pandangan Tambahan.

Potongan Tambahan.

POTONGAN
TAMBAHAN A-A

permukaan yang dipotong saja yang ditunjukkan

(Gbr. 8.17b dan 8.17c).
Suatu potongan tambahan melalui kerucut
ditunjukkan pada Gbr. 8.18. Ini merupakan salah
satu dari potongan kerucut (54.44), dalam kasus
ini berupa parabola. Parabola dapat digambar
dengan metode lain (Gbr. 4.57 dan 4.58). tetapi

metode yang ditunjukkan

di sini ialah dengan

proyeksi. Pada Gbr. 8.18, elemen kerucut digambar

pada pandangan depan dan pandangan atas. Elemen

ini memotong bidang potong di titik 1,2, 3, dan

seterusnya. Titik-titik ini dibuat pada pandangan
atas dengan memproyeksikan ke arah atas elemen

yang bersesuaian pada pandangan atas. Pada

potongan tambahan, semua titik pada parabola berjarak sama dari bidang acuan karena ia berada pada

@Potongan

Tambahan.

tambahan, seluruh bagian benda di belakang bidang

potong dapat ditunjukkan (Gbr. 8.17a). atau

pandangan atas.

Contoh potongan tambahan pada gambar

Di sini, tidak

mesin ditunjukkan pada Gbr. 8.19.

ada cukup ruang untuk penampang putaran,

_,*^q

'uulnrnrag ueqequreJ ue8uepue4

uu>IruueJ

'i ue8uupued uep Ienses 3uu( 1e;eles uup

rs1e,(ord suu8 depeqrel snJnl ry8ef f ]ed[

{rJBI 'tnqesrel qeuzd epu4 uu8uep ruleles

sr.le8

3uu.(

snler{ IS{e,{oJd suu8 >IIra uep '7 ue8uepued >1nlun

uulur8urrp 3ue,( qure ruEIBp I uu8uepuud qefi e1Z
ue8uepuud uep'; ue8uupuud
qeued upuul

{I:BJ'Z

'se1e ue8uepued :ueSuupued e8t1e1 uulnrn uped

uerleqred uu4esnd uep uudep uu8uepued ue>lIBqE

'Z uequqtuul ue8uupued ruqtuuSSueu lntun

'uBqeqtuul

ue8uupued e1 uedep ue8uupuud uup uulqepurdtp

'o 1urcl Iuedes 'IuI >lurf 'uudep ue8uupued upud
1/p srre8 rrep e.{ulurul ue8uep urues 8ue,( 1/p
ledq srre8 uep lurul Hllr-uretu lnqesrel upueq uped
Joruouoq 3ue.( >ptp enutes 'I uuqeqtuul uu8uupued

Bpud 'uence-Sueprq srru8 epedtrp uu{qepnur

-eru qrqel ledrl sueS-sIJeB 'ruI qoluoc eped
'u,(urrup

uSSuqreqa 3uu,{ uu8uupuud uuteJepes uu4u1e,(ord

-ruetu {uun uopun8rp ledup e,(utru1ueq uBLpqIuBl
ue8uupuud Suureqrues'e,(ulnlueleg'rapun4as
uDqDqww uoSurtpuod urttptdntaw outttd uoqoquol
uo7uopuod ttDp unllqa{.otd1p ?uo{. urtqoqwol
uo7uopuod Suo.toqwa g'ue>1s1e,(ordlp ludep Bpeq
-req 3uu,( ueluqq8ued sue8 ue8uep 'e33urqre11u1

qulunl IuEIup Jopun>les uulluqruut uu8uupued '1

uu8uupuud 3u1pTe1es rp qeuzd epuul qelo uu>Plnlunl
-rp 8uu,( rgedeg '1 reurud uequqluel ue8uupued
uep uu4s1e,(ordrp tedep 3ue,{ ueququrul uu8uupued
e.(untus-nlus tleluu{nq e Jepun>les ueqequul
ue8uepuud'rdulet uely'ruqrue8rp ledup uuplnuep
uSSurqreDle1 uetrurueq ueqeqru?l ue8uepued I{EIrunI

-ued nlES qeps IJup ue{IDle.(ordlp Suef p33un1

uuquqruul ue8uupued'ru1u,(-reruud ueququrul
ue8uepued seqequeu I{EIet Btl{ rut qneles e83urg

Nvrndndlg

NVHVSINVI NVoNVONVd 6 t'8I

'0I'6$ tetlll 'uurelnd uenluuq ue8uap

e,(uuueqes sue8 Suelued qeloredureru lnlun
'e,(ureueqas

7-1 uu8unqnq Suelued uuludrueru uequqtuel

uu8uepued eped 7-y >1erc[ uep 'g-41 dep
ue8uolod e,(ureueqes {$ueq uup uern{n ue>I
-lnlunueu ueqqruel uu8uupued eped g-7-1
e8rlr8eg 'setu up8uupued upud u,(u>prel uu8uep

urues tedrl sye8 pep lurel ue8uep ueqeqIuel

ue{nlueJ 't
ue8uupued eped 4 uep [
->llllt eI g uBp
'uAuqBJu
L {llp ue{Iqe,(ord uup '(uudep ueSuepuud)
Z-1, Vep runses 3ue,( lerel upud uup 'qeuud
upuel dzpuqrel srun1 >1e8e1 1/1 tedu spe8 >1plu1 'Z
'ue4>1nlun1rp 8ue( uedes 3/11
ludg srru8 ueltudruel uup 'ueleqq8ued qeru
uu>lepueuelu 3uu,( (uudep ue8uepuud) 7-1
dupuqrel srun1 1e8a1 3uu,( quued epuu1 IIqUV

srdve oNVrNVd 81'8r

'uuqsqurel ue8uotod 4ue8 te8uqes

ueqeqrue1 uu8uepuud

'IZ'8 'rqg

BpBd 'BSBIq uu8uep

'I

'uurulupa{ uuqqruel ue8uuPuud

uenluuq uu8uep 7-; ue8unqnq Suelued qelored
-rueru Euurula8uq ue11nlunueu 0Z'8 ruquuC
'tnqesJel suu8 ue8ueP -lu!u[as
3uu,( rs1e,(ord Sueprq e1 uerys1e,{ordrp epqede e,(u
-ruuaqes Suulued uerynlunueru unlu sue8 Suolodeg

NVHVSIAIVI-NVENVGNVd
:IOOI:ll t :VANdVNlglS

'u,(usrueles uep '0 e8pa>1 usquqruul uu8uupuud

uerpntue{ :Z Japun{as uBqEqIuBl uu8uupuud

ruque8tp teutrd uuqequul ue8uepued uuq

'sete ue8uupuud rrep ue4s1e,(ordrp
3ue,{ "reurud uurluqtuel ue8uupued uulednreru

ueleun8rp qulet uequpurd uuSuolod undnelur'r

a,9z )lN):lr dvwve

262

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

letak semua titik bernomor pada pandangan 2 dai

j pada jarak yang sama dengan jaraknya
dari garis lipat H/1 pada pandangan atas, dengan
menggunakan jangka-bagi untuk memindahkan
jarak tersebut. Misalnya, pindahkan jarak b untuk
menentukan letak titik 4 dan 5. Hubungkan titikgaris lipat

titik ini

dengan garis lurus, dan tentukan mana yang

tampak dan mana yang taktampak. Sudut yang

terdekat kepada pengamat (1 1 ) untuk pandangan 2
akan tampak, dan sudut yang terjauh ( 1) taktampak,

seperti yang ditunjukkan.

Untuk menggambar pandangan 3,

4,

dan

seterusnya, ulangi prosedur ini, dengan mengingat

bahwa setiap kali kita akan memusatkan pikiran

hanya pada urutan ketiga pandangan. Dalam
menggambar pandangan tambahan, kertas dapat
diputar untuk membuat kedua pandangan terakhir
sebaris dengan pandangan biasanya.

I8.2O PENGGUNAAN

PANDANGAN TAMBAHAN

Umumnya, pandangan tambahan digunakan untuk

menunjukkan bentuk sebenarnya atau sudut fitur
sebenarnya yang tampak terdistorsi pada pandangan

biasa. Pada dasarnya, pandangan tambahan memiliki keempat penggunaan berikut:

1.
2.
3.
4.

Panjang garis sebenarnya, TL (S8.18).

Pandangan titik suatu garis (98.11).
Pandangan tepi suatu bidang, EV ($8.21).
Ukuran sebenarnya suatu bidang (98.21).

A8.2I

UKURAN SEBENARNYA
SUATU BIDANG MIRING:
METODE GARIS-LIPAT
Contoh penggunaan pandangan tambahan sekunder

ialah untuk menunjukkan ukuran dan bentuk

sebenarnya suatu permukaan miring, seperti

permukaan 1-2-3-4 pada Gbr. 8.22. Dalam hal
ini garis-garis lipat digunakan, tetapi hasil yang
sama dapat diperoleh dengan garis acuan. Lakukanlah yang berikut:

l. Gambar pandangan tambahan primer yang

menunjukkan permukaan 1-2-3-4 sebagai garis.
Seperti yang dijelaskan pada 98.11, pandangan tepi
(EV) suatu bidang diperoleh dengan mendapatkan
pandangan-titik suatu garis pada bidang bersangkutan. Untuk mendapatkan pandangan-titik suatu
garis, garis penglihatan haruslah diambil sejajar
dengan garis tersebut. Oleh sebab itu, tariklah tanda
panah P sejajar dengan garis 1-2 dan 3-4, yang
berupa panjang sebenarnya (TL) pada pandangan
depan, dan tarik garis proyeksi sejajar dengan tanda
panahnya. Tarik garis lipat H/F antara pandangan
atas dan depan dan F/1 antara pandangan depan
dan pandangan tambahan, yang tegak lurus terhadap

garis proyeksi masing-masing. Semua titik pada

pandangan tambahan akan berjarak sama dari garis

lipat F/1

sebagaimana jaraknya dari garis lipat

F pada pandangan atas. Garis

l-2

dan

H/

3-4

akan
tampak sebagai titik pada pandangan tambahan,
dan bidang 1-2-3-4 dengan demikian akan tampak
dari pandangan tepi-yakni, sebagai garis.

2.

Tarik tanda panah S tegak lurus terhadap

pandangan tepi bidang 1-2-3-4 pada pandangan
tambahan primer, dan tarik garis proyeksi sejajar
dengan tanda panah tadi. Tarik garis-garis lipat 1 /
2 tegak lurus terhadap garis-garis proyeksi ini dan
pada jarak yang sesuai dari pandangan tambahan
primer.

3.

Gambar pandangan tambahan sekunder. Tentu-

kan letak setiap titik (pindahkan dengan jangkabagi) yang berjarak sama dari garis lipat 112

@UkuranSebenarnyaPermukaanMiring-MetodeGaris-Lipat.

E".

rL

#\lrL\

i't

8uu,( quued upuel uu8uepuud unp ue8uep '.lnqule{lp

{oleq

r{enqes ue8uepued enp VZ'7

'rqC

Bped

lnHvrf )lo eNldl! l

NVlVHllgNfd HVdV'dfcNn)ls

NVHVgl,^lVI NV9NVO NVd eZ'8

'uu{rernrp ules rueq 3ue,( epoleu uu8uep ednres

'de13ue1 3ue.{ repunles Uel{qurul

rur epotol l

ue8uepuud ruqureSSueu eduul 73-9-V-t-Z-o

{nlueq uep uern{n uu>ln}ueu

uencu Sueptq pqure8ueu uep uencu stru8 ueluun8

-8uetu qepntu qlqel qBIpB IUI snse{ IUEIC
'tnqesJel ue8uupued eped rdel rrup >1edruul

qBISnJuq uel{Iruep ue8uep *Z-1, uee>lnured

uup 'reurrd uuqequet uu8uupued eped ltttt
leduer ue11e Z-l srre8 'uudep uu8uepuud 7
re8eqes

-1

srru8 ue8uep ruleles {lJetlp 6 quuud epuel 'nll

qelo 'uzdep ue8uepuud eped (11) u.(uruueqes

qeqas

uuJn{n urupp

leduet

8uu,(

g-7- 1 uuelnrured

uped

Bueru IJBp uugeqruel uu8uepued requruSSuaru

eJelue tuedes etuBs JepuDlos ueqBql,uBl ue8uepuud

snrnl 1e3o IIquEIp snruq S quued epuul TepuruIss

ueqeqruBl ue8uupued epud ledu-rq e.(ureueqes 8ue,(
;u8y 'u.(u-reueqes {nlueq up

nete (ue8uupuud eBIl uu1run epud qe8ua ue8uupued

qe.re e>) wDtop lp epereq srueq uulunsesreq 3ue,{

uequqtuel ue8uepuud ruEIBp g-Z-L uuulnurrad rdel

uu8uupued DIIIrueIu nped qeles eruuued nll qeqas
qelo ilnqesret uw{nluJad tdel uu8uepuud depuqrel

'tnqesJot ledtuet enpel epud reruud uqeqluul

uu8uepued uup qnuluetu A-A ISIS epud q ueJn>ln

'e.{u1zsr6 'lqe8ua uu8uepuud rqnulueu) rDnl lp

suu8 uens ue8uep releles snJuq 'd qeuud upuel

'uuleqq8ued qere 'IuI pr{ uu>In>Ieleru {nlull 'reulJd

-eu uuuure8uq uallnlunueu qZ'8 JBquruC

uuulnured

e,{u.rcuaqes

uurnln8ued E,trqeq uDIIIBIFed'uedep ue8uepued

eped uetunesreq 3ue,( {pl1-{11p uup uunce Suuprq
epud 1-1 dupeqr4 snrnl 1e8e1 ue.rnln8ued EnIUeS
'uernln8ued uu{qepuluau tuelup uequpnue>l
>Inlun Bpuaq Suolorueru duSSuerp A uunce
Sueprq'Jepun{es uequqru4 ue8uupued 1n1ug

'x-x

uee>lmured uern{n

ruulup qu13ue1-qu13ue1 ue>plnlunuetu Z'8 JBquruC

NVNCV-ENVOI :IOOI]IN

:gNtdttN Nw)nlNdld nrvns

v^NdvNfg:ts Nvdn)n zz'9.

uBnsB

'u,(udupeqrel srun1 1efie1 Ilq1gulp

sr-rufi depuqrel sute uufiuupuud rrep rfleq-u1fiuel
ue3uep uelqepurdp 'lnqesJel mqruu8 eped D uedes 'g quued Bpuul 'ulel{I13ued qure uuere{ Jepun{es
,ueruglupe{ ueJn{n Bnrues 'reruud uBqeqtuet uB uequqtua uu8uepued epud uallnlunllp uP>Ie 7-0
-Suepued{nlun.uB>I){nfunlrp 8uu( luedes.lnqesrel -z-[ uBB{nu]ed (st) e,{ueueqas uern{n 'p uep

upueq Buuleleq uee>lnuued ue8uep lrduueq 8ue,( c ueJn{n 'u.{ulusnu 'tlredes-sele ue8uupued eped
(reruud ugqpq1lle] uu8uepuud reqruuSSueur rytun) y
171 fudl suu8 r.rep u,(u1e.rul uu8uep suelulB8eqes

.uency.3uep.rgapo1a1,n-3ur.rg41usDpIuJedef,u.ruuaqa5ueJn{n@

lua'. ^

.871_.
egz )lN):Il dvsl^vo

264

BAB

8 PANDANGAN TAMBAHAN

menandakan garis penglihatan untuk pandangan

tambahan sekunder benda tersebut. Untuk menggambar pandangan ini, lakukanlah sebagai berikut:

1.

Tarik pandangan tambahan primer bendanya

moupun tanda panahyang diambil, yang akan
menunjukkan panjang tanda panah sebenarnya.

Untuk melakukan ini, ambil bidang acuan

mendatar X-X pada pandangan depan dan
pandangan tambahan, seperti yang ditunjukkan. Kemudian ambil arah penglihatan tegak

lurus terhadap tanda panah yang diketahui.

Pada pandangan depan, akar tanda panah
berada sejarak o lebih tinggi dari ujungnya,
dan jarak ini dipindahkan ke pandangan
tambahan primer, seperti yang ditunjukkan.
Semua pengukuran tinggi pada pandangan
tambahan bersesuaian dengan pengukuran
pada pandangan depan.

2.

Gambarlah pandangan tambahan sekunder

yang menunjukkan tanda panah sebagai titik.
Hal ini dapat dilakukan karena tanda panahnya
menampakkan ukuran sebenarnya pada pandangan tambahan primer dan garis-garis
proyeksi untuk pandanan tambahan sekunder
ditarik sejajar dengannya. Tarik garis-garis
acuan Y-Y untuk pandangan tambahan sekunder tegak lurus terhadap garis-garis proyeksi
ini. Pada pandangan atas, tarik Y-Y tegak lurus
terhadap garis proyeksi ke pandangan tambahan primer. Semua pengukuran, seperti b,
terhadap Y-Y bersesuaian dengan pandangan

Perhatikan bahwa pandangan tambahan

sekunder Gbr. 8.23 danS.2l memiliki nilai lukisan
yang besar. Ini merupakan proyeksi trimetrik (L1hat

S16.30). Akan tetapi, arah pengliharan dapat

diambil, dengan cara Gbr. 8.24, untuk menghasilkan

proyeksi isometrik ataupun dimetrik. Jika arah

penglihatan diambil sejajar dengan diagonal
kubusnya, pandangan yang dihasilkan merupakan
prov-eksi isomefiik ($ 16.3).

Contoh penggunaan pandangan tambahan

sekunder ditunjukkan pada Gbr. 8.25. Semua
pandangan merupakan pandangan sebagian, kecuali
pandangan depan. Pandangan tambahan sekundersebagian melukiskan suatu hal yang padanya garis-

garis pemutusan tidak dibutuhkan. Perhatikan

penggunaan potongan tambahan untuk menunjuk-

kan bentuk lengan sebenarnya.

f8.24

ELTPS

Seperti yang ditunjukkan pada 96.30, suatu lingkaran yang dipandang miring tampak sebagai elips.
Hal ini sering terjadi pada pandangan tambahan
berurutan karena keragaman arah penglihatannya.
Pada Gbr. 8.26a, lubangnya tampak sebagai lingkaran sebenamya pada pandangan atas. Lingkaran
tersebut tampak sebagai garis lurus pada pandangan
tambahan primer dan sebagai elips pada pandangan

pandangan Tambahan sekunder-

Pandangan Sebagian.

tambahan sekunder dan pandangan atas.

Pandangan Tambahan Sekunder dengan

Arah penglihatan Miring Diketahui.

PANDANGAN
TAMBAHAN
SEKUNDER

,/

\,
PANDANGAN ATAS
TANDA PANAH
PANDANGAN
DEPAN TANDA
PANAH

t,
PANDANGAN
IAMBAHAN
va;;'A'Ni"PirMeBPRIMER

IANDA PANAH

--

---:s

PANDANGAN
TAMBAHAN SEKUNDER
TANDA PANAH

'r*rrrlEfi@
'uuruup8uefueq unleq Suud rote.redo qelo up{
qy3 requre8 eped rurzul uBqBIBse>l

-llsuqlp Suuf

ueludrueur qBIBS uuJn{nreq 8ue,( IErpeWp lnpns

'ue4s1e.(o.rdrp 3ue,( >1e.rel nete 'nures lurel ueJn{n
udrueq uB{E (IVJ tue}srs qelo lenqrp 3uu.( sqetuolo
uern{n 'e,(uruueqes uurnln tuBIBp uu{nq lnpns nelu
ueulntu;ed B{l!'CVJ re,(e1 rrup ue8uupued nlens
ueJn{n rraqrueru nulu rnln8ueru BtpI epqudy 'u,(u
-Jeueqes IErpeWp lnpns uellniunueu Suef uu8uup
-ued nele u,(ureueqes uurnIn ue8uepued UDIIISeq
-8ueu uule 8ue,( euetu ueleqrlSued srre8 3ue1ue1
sulel 3uu,{ uerueqeued r{rlrruetu 1n1un Surlued
lu8ues qrsu141'lenueru uJecas uqeqtuul ue8uepued
uulrslefordueur e,(unlred ueleperueu 3ue,(
'qrqol nBtB qu13ue1 ntes tuelup uB{IISBI{Ip ludep und
ue>IuunSSueru ue8uaq

eueru ue8uepued

'q-g CVJ

ovc NV)vNn99Nlt

dlrndhlo) )lJvde 9z'8r

'uu>lqntnqrp 3ue.( sdrle pur

lnpns qqfiueru rur lnpns uu8uep uup 'e,(u8uunu
ueelnrured uep ueteqq8ued sr.re8 BJBIUE lnpns
rrecueru 16un ;qdulsep uteruoe8 ue>1uun83ueur
uu8uep nele rounu nquns 3un[n ntes rulDles Ip {11p
edureqeq ue{splnleru uu8uep qeloredrp u.(u8ueluu4
'.ro,(utu nquns epud srun1 >p8et
63 Joultu nquns
'e,(ureueqes 3ueqn1 releruelp ue8uep e,(u8ueluud
EruBS

uep 6lnqesJel 3ueqn1

19 nquns

sr.re8

dupuq;4 sn-rn1 >1u8e1 gy ro,(eu nquns 'qelo.redrp

lllns qlqel rur nquns-nquns 'sBlE ue8uepued
eped rde1e1 'uedep ue8uupued epud ;uqruu8lp ledep
gBpntu ue8uep JouIIu uep ro.(eu nqurn5 'uuleun8rp
tedup sdrle pu 'r8e1 {pq Wqel nele iueluun8rp
ledep und uuuu 3ue,( e,(ueuaqes-sdr1e epoleru
'ue{nuelrp qelel rounu uup ro,(eu nquns B{I[
'uu8un13ue1 Ietu uentuuq uu8uep reqtueSrp
uBrpnue{ e,(urrq>1u B^Jnx ', uBp 'e 'z '1" }Ipp

{ntun Jeqlue8 epud unllnlunlp 8ue,( rgedes letuud

uuqeqruet ue8uepuud o{ rluquro{ rpet sqnpp 3uu.i
{pp-{pp uerys1e,(ordureu uerpnue{'repun{as
uuqeqtuel ue8uepuud uped uurulSurl Intueq

requeSSueur 1n1un nped qBIEpV 'su1e ue8uupued

uup uedap ue8uepued eped sdrle rs1e,(ord

uep

'repun{es uer{Bqruul uu8uepued uped u(uruueqes

ue-re13ur1 {ntuoq r{rlrueu ue>14nlun1rp uulnrn
-req uuquqruur ueSuupued 'q9Z'8 'rqg Bped

'.gg sdrye q1ldlp Ipel'" 9t qulul e,(ulnpns luls IC

f
:eurrrd uur{Bqtue] ue8uepued eped rur IBr{ ruepp
luqrpp tudep 3uu.{ ruedas 'e,(uuurelSuq r8ueprqueu
3ue,( (L3) Sueprq uep ueleqrlSued-qure qeued
Epuul Breluu lnpns ue8uep renses Surpd 3uu,( tnpns
qelur ue{Bun8rp uulu 3ue,( sdqe ,,1npng,, 'sdr1o
IEru uentueq ue8uep ruquru8rp ledec uep qupnu
uu8uep ludep lnqesrel sdrle nelv 'nlueuel ruqruei
1n1un dn>1nc 8uu,( uurtryelel uu8uep qeloredrp
redep 199'7 'rqg) uerrdrueq sdge nelu 'uuleun8rp
rcdep e7g'p uup 0g'r-8r', 'rq3 epud e,(ureueqes
sdrla epoleru uep ntBS qups 'qelo.redlp tudup rlepntu

uu8uep Jouru uep ro,(eru nquns euaJe)

'ue3un13ue1 pru
ueluunSSuetu ue8uep 'uDISDInlp qe1e1 dnlnc SueX
{lt11 r{Elrunl qeleles u,(u.rrq4u uep 'ue>plnlunlrp 3ue.,{

rtredes ueqeqruul ueSuupued uep sBlE ue8uepued

epud uruus o lurel uu8uep '63 uu8uep lrdruueq

3ue,( 61 uunce Suuprq uped Brr{-urr{ {Blalrel

srJleurs emlas 'Z uep 1 rpedes '{pp-{lllt uur{
-rs>1e,(ordrueu ueBuep u{IBselesrp ledup sdrlg

'reruud wqequrq ue8uepued rrup ue1rs1e,(ord

-rp e,(ulepueuau nquns Suelued uup 'ro.(uru

nquns depuqrel snrnl lu8q CC Jouru nquns 'sElE

uu8uepuud uped u,(uruueqas uurulSurl Jeler.uerp
ue8uep e,(u8ueiuud urues uep rs1e,{o.rd sue8 ue8uep

relulas lnqasJel sdrle

gy

ro,{eu nqtuns

'rrq>Ierol

lnqesrp 8ue,( ue8uepued epe6 'ropun{es uer{Bqruel

992 )rN)rr dvst^Ive

266

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

KATA PENTING

PANDANGAN TAMBAHAN

GARIS LIPAT

BIDANG ACUAN

PANDANGAN TAMBAHAN SEBAGIAN

TAMBAHAN SEKUNDER
PANJANG SEBENARNYA

TAMBAHAN PRIMER

KOTAK KACA
SUDUT DIHEDRAL

UKURAN SEBENARNYA

PERMUKAAN CONDONG
PERMUKAAN MIRING

GARIS MIRING

IRINGKASAN BAB
Pandangan tambahan dapat digunakan untuk
membuat suatu proyeksi yang menunjukkan
panjang sebenarnya suatu garis miring atau ukuran

Penggunaan utama pandangan tambahan ialah untuk

menunjukkan sudut dihedral dalam ukuran yang
sebenarnya.

sebenarnya bidang condong.

Pandangan tambahan primer dan sekunder dapat
juga membuat pandangan tepi suatu bidang miring, pandangan titik garis miring, dan ukuran
sebenarnya suatu bidang miring.

Kurva dilukis sebagai titik pada

lengkungan atau fungsi CAD.

Pandangan tambahan dapat juga digambar sebagai

pandangan potongan. Konvensi pandangan

Pandangan tambahan dapat secara otomatis dibuat

potongan yang sama berlaku apabila potongannya

dengan menggunakan CAD jika benda aslinya

digambar sebagai model tiga-dimensi.
Garis-garis lipat atau bidang acuan mewakili
pandangan tepi bidang proyeksi.
Titik-titik diproyeksikan di antara pandangan yang
sejajar dengan garis penglihatan dan tegak lurus
terhadap garis bidang acuan atau garis lipat.

I
l.

juga berupa pandangan tambahan.

Pandangan tambahan sekunder dapat digambar dari

pandangan tambahan yang telah digambar

sebelumnya (primer).

PERTANYAAN TINJAUAN
Apa yang dimaksud dengan panjang sebenarnya?

5.

Dengan ukuran sebenarnya?

2.
3.

Mengapa garis panjang sebenarnya selalu sejajar

dengan garis bidang acuan yang bersebelahani

Jika suatu pandangan tambahan digambar dari

Uraikanlah satu metode untuk memindahkan

kedalaman di antara pandangan.

Apakah perbedaan antara pandangan tambahan

lengkap dan pandangan tambahan sebagian?

6.

Bagaimana kurva digambar pada pandangan

tambahan?

7.

pandangan depan, ukuran kedalamannya akan sama

dengan pandangan yang mana?

4.

pandangan

tambahan dan dihubungkan dengan alat gambar mal

Berapa banyak pandangan tambahan yang diperlukan untuk menggambar ukuran sebenarnya suatu
bidang condong? Ukuran sebenarnya suatu bidang

miring?

8.

Sudut apakah yang terdapat di antara garis bidangacuan dan garis arah-penglihatan?

SOAL-SOAL PAN DANGAN.TAMBAHAN

Sool-sool

podo Gbr. 8.27-8.59 okon digombor

dengon olot gombor otou iongon, Jiko

pondqngon tombohon sebogion tidok
ditugoskon, pondongon tombohon okon
berupo pondongon lengkop bendo keseluruhon, termosuk semuo goris toktompok

yong perlu.

Sering sulit untuk mengotur ruongon yong

sesuoi untuk gombor pondongon-tombohon,

Dolom beberopo hol, perlu uniuk membuot

percoboon penotoon podo lembor pen-

dohuluon sebelum muloi membuot gombor

sebenornyo. Toleronsi untuk ukuron horus dibuot

jiko ukuron metrik otou inci-desimol okon

dicokupkon, dolom hol demikion, mohosiswo

horusloh mempelojori SSI l.l-l 1.25.
Koreno bonyok sool dolom bob ini bersifot
umum, sool-sool tersebut dopot jugo diselesoikon podo sebogion besor sistem grofik
komputer. Jiko sistem ini tersedio, osisten Ando
dopot memilih untuk menugoskon sool-sool
khusus untuk diselesoikon dengon metode ini.

.g,(ude{8uel uuqeqruq uBBuEpuBd quqruq uelpnua{ uup 'lnqe1a{lp 8ue,{ uedop ue8uepuad ue8uep uelslsuo{ qlseur
8uufuedas lrlpues Bpuv ueuel Suldues ue8uepued qululesep 'ue1su8nllp B{!f'(uB{lenseslp SuuI -rY nul?
-v sBUaX) ledruelrpl spe8 enuras lnsuur.rel 'der13ue1 urnlaq Suer( usqequrq ueBuepued uB{ququq uep '1nqe1a1.tp
fluu,{ ueuerl Suldrues ueBuepuud uup uedep uu8uupuud rEqruBC 'uelsu8nlrp 8ue,{ euurup8uqas ueqlltd leosleos

{nlunJBqIue31u1eue3uap.ruquu3nelEuE3uB]u$a{sqBoBn['uBI{EqIuBIue3uepuu4IBos{BoS@

'W flrffi,ff'.ffi'ffi-*ffir
+
,.H",#.h,,ffi '!ffi

5fiffi

"m'h'6,

ffiffi,W,,ffit

hoH flH-F5r
'(uErllBnses!p

8ue.t g1y nBlB -V selrey) uEqBqIuBl uep 'sslu 'du13ua1

uedap uusuepuBd :lJuJ.I( 'ueqeqrust ue8uspued uep

uedep uu8uepu"d ,;.q*1rr1;q .A-{oleg

ne;e -V sBUaI)

sBfE

uzdap ue8uupuBd
uudap ue8uepued

'(ueIlenseslp 8ue,{ g1y

uBp'!rpl Su.rdues'ueququrq'de13ua1
ue8uepued uep

:!rur!( 'uuquqruel

:lnqele{l('ueuex r.rel@

fltlll' l

Hn1n8

suc

LgZ )rN)rr dvl^rvo

268

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

CRS
BUTUH 2

2XA11

76

BULATAN R O,I2

DAR]

Braket Jangkar. Gambarlah pandangan

yang perlu atau pandangan sebagian (Kertas A-3 atau .443 yang disesuaikan).x

SLSI

YANG BERLAWANAN

Balok penuntun. Diketahui: pandangan

@
samping kanan dan pandangan tambahan. Dicari: Pandangan samping kanan, tambahan, tambahkan pandangan depan
dan atas-semua secara Iengkap (Kertas B-3 atau A!3).*

Gomborloh

pondongon tombohon
yong menunjukkon
sudut ontoro A don
sebesor 120'don

pondongon lombahon
untuk mencori sudut A

don

C.

cRs
BUTI]H 2

A,2O

X 45. TEP] MIRING

2XR

Balok Penyenter. Gambarlah pandangan

depan, atas dan samping kanan lengkap, tambahkan

pandangan tambahan yang ditunjukkan (Kertas B-3 atau
A3-4).x

Bantalan Sudut. Gambarlah pandangan

yang perlu, termasuk pandangan tambahan lengkap (Kertas

A-3 atau A4-3 yang disesuaikan).*

Sudut

onloro
permukoon

AdonB=
120.

4X A031

ra0,5 !o,24

(doti bowoh)
CRS

BUTUH I

@EretanPenjepit.Gambarlahpandangan@BraketPenuntun.GambarIahpandang.
an yang diperlukan atau pandangan sebagian
yang diperlukan secara lengkap (Kertas B-3 atau AI3).*
atau A!3).*
*Jika dibutuhkan, pelajari $$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal seperti yang ditugaskan oleh asisten
Anda

(Kertas B--r

'ppuv uelslse qelo utlseinltp ?uuf, tuadas pulsap-rJut nels 1uleu u?ln{n ue{eunD gZ

II-I

IISS ue[e1:d 'uzlqnlnqp

u1r1*

*.(uB{!Bnsas!p

x'(t-Zy nBlB tr-J s?lra)I) BduBsBlq ue8uepuEd SueI 7-gy nBlB t-[ sElra)I) E,{usueu 1n1un qn.rudas
uep uug8eqas ueqeqruul ueSuepuBd {nsuruJel'n1.rad 3ue,{ ue8uolod Enp uep ludrualas ue8uolod >lnseru.ra1 .n1.rod
ue3uepuedqBIJEquBc.IIBpuJy',,,,s@3uu,{ue3uepuedqe1'requreg.os,,aux@

NV)HnlnErc
uo3 tsl8

ttt.lrill

ndHl

tLa

SIUVE]S

xa

96'8t ^ ,.u

q06l

^o

on."t-

st'ea

zr,
{<t

80'0

Y<
:Jo

. 6tU
\r1rr*a

IU
a
nBlB

g-v segay)

t'oti
NVdn)nall8

ZI'OU NVI\r]N8
NVC .L]III

-./
1

10rs 7

09'0

*'(ue{lenseslp 8uu,{ g-py

1edrue11e1

qru8 Enues uBp

e.{u.reuaqas

y ueerlnru.rad {nfuaq ue{{nfunuau Sued ueqn.rnlesarl

e,{uepuaq du13ua1 ueqBqruel uBBuBpuBd uBp (,,09'Z
1e.re[as qesld.rel) uBuu>l Suldruus ut8uupued
uuBuupuud qelrsqureg'3ue8atrua4 1olug

uep uudap

*'(ue>llenseslp 3ue,t 7-gy nElB ,-fl selray)

e,{us;.rpu;1;s ueg8eq e,{u.ruuaqes {nluaq uu11n[unuaru
Bue,{ uelSuqas ueqeqruul ue8uepued {nsurural'n1.rad 8ue,{

ue8uepuedqel.reqtues'SuednlrerlSuBf

--<t\..

//,L\
oBZ 4o)\

og.z
eL'oar

Nvl\fln8

NVC

llllr

i,,
I
8q'.0,

/ ./

(V uDDnurcd

,/t

z9

LA-

,6r'r-ruu',,

srunl 4DOel

snqael AuDqnl)
a9'LA

*'(ue{lBnsaslp 8ue,{ 7-gy nele ,-g sBFaX) Bf,uslrpullls rnlB

>1n1un uuJ8eqas uequqruel uu8uepued >1nseur.ra1 'n1.rad 8uu,{
ue8uupued qBfruqrrrec'lnpns unlunue^

*'(uelJensaslp 8uu,{ y-gy nele tr-g sqrey)

lelnq 8ue,t selu uul3eq e,tu.ruuaqas qnluaq ueplnfunueu
8uu,( de18ua; ueququrq uBAuBpuBd {nsaruref'n1.rad 8uu,{ ue
-Suzpued qslrequec'8uu1eg unlunuad

88'0rl

xz
I

929',O@ XZ

zt".Jq

zt'oil NVlfln8

692 )rN)rr dvswve

27O

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

ar----

It--lt

2X

AlA

O TEGAK LURUS
TERHADAP MUKA

(Sudut

sebenornyo 60")
.312 UOO.5oOT

r,OO

,V
@Eretan

Pemegang Pahat. Gambarlah pan-

dangan yang perlu, dan tambahlah pandangan tambahan

yang menunjukkan kelengkungan alur sebenarnya pada
bagian bawah (Kertas B-4 atau A3 4 yang disesuaikan).*

3X A16

Bantalan Penuntun. Gambarlah pandangan yang perlu dan pandangan sebagian, termasuk dua
pandangan tambahan sebagian (Kertas C-4 atau 424).*

FAAx t

(Jori-jori
86

FAO
Tembus, tegok
lurus 90' terhodop

permukoon

condong

@BalokPenyetel.Gambarlahpandangan@BraketPresGurdi.Gambarlahpandang.
yang perlu, termasuk pandangan tambahan lengkap yang an fang diketahui dan tambahkan pandangan tambahan
menunjukkan bentuk permukaan condong sebenarnya lengkap yang menunjukkan bentuk muka condong yang
(Kertas B-4 atau A1-4 yang disesuaikan).*

sebenarnya (Kertas B-4 atau A3-4 yang disesuaikan).x

+Jika dibutuhkan, pelajari gg1l.l-11.25. Cunakan ukuran metrik atau inci-desimal seperti yang ditugaskan oleh asisten Anda.

BpuV uelsrsE qalo uErlsEanlrp Buei ruades laursep-rJur nelE

*'(uB'I.Isnsas

-!p 8uB,t t-V nBlE ,-g sulra)J) u,{urBueqas

ISesrad

8uuqn1 ue.rnln uep S0I lnpns uB{Inlunuour 8uu'{ uE!8eqas

utqsqtuul uu8usputd InseruJel 'nlrtd BuE'{ uEBuBpuEd

qEJJEqur9'ueuey 1eqe4 Suesauru l@

luleu

upJnrln uBlDun{) EZ

II-l ll$$ rrefeled'uelqnlnqlp e1t1

*'(uerllerrsaslp 8ue{ 7-gy nEl ,-g sEUeXr

e,{u.ruuaqas Sued Suopruoo ue8ual 1n1uaq ue11nfunueur
snlrad SuEi
8ur,{ urJ8uqas uuqequrBf uu8uupuud {nserrJal
ue8uepued qslreqrueg'q11e3ua6 t or"l EE@

ZI,Ot] NVIV]N8 NVC T]IIJ

(O uo? B uDo\nu)od
uDbue? rclDles)
t09'0

)tdv] slvul

L'0'8nL'oq

.Soi=NVCV

VUV,INV

-'IVUC]HIO

z
o

TNONS

:
E

*'(ue{lenseslp 8ue,( 7-gy nele

,-g

sBUaX)

'ue{qnlnqrp

',:;ffi:*',t.,:::;JJ5..Til.ll,,1l,T'iffi

*'(u\!ensas!p

x5'fJ,1lH'Jf

71y

nele

.'J:illj3:,:'j::i:.'ffi

NV)Hn1n8ro

'uef,

IVB]I

-doc lslS

I
------t-gr
).',.iio,

NVC Sdi':

._ 9NVd|AVN: l--- -ul8 rlc:'

I \rvv:r":'

ux7

rloto
IZt
L,ZI

q't x oLN

xz

1LZ )lN):Il dvsl^lvg

272

BAB

8 PANDANGAN TAMBAHAN

\T
,[o

_tI

1.001

tt

@Gambarlahpandangantamtlahansekunder'lengkap,yang(kecualiSoal2)akan

menunjukkan ukuran permukaan condong yang sebenarnya. Pada Soal 2 gambarlah pandangan
tambahan sekunder seperti yang terlihat dalam arah tanda panah (Kertas B-3 atau A3-3).x
Ukuron bergoris-bowoh ioloh ukuron

ok d itu nj u kko n
dengon sebenornyo di sini
se b e n ar n v o-t id

sAE 1040
4,50

.'/

SUDUT SEBENARNYA DI

ANTARA PERIVUKAAN A

DAN Br ]35'

14

.l ,zo

1.62

6.00

J11
ll,\
.hr\

DIBUTUHKAN
_ DI\,4A

-J

L50

itr?zz
2,38

x a4.75

3.90

UKURAN GAMBAR 7,
IMETETRI

@
Braket Kendali. Gambarlah pandangan
@
yang perlu termasuk pandangan tambahan primer dan

sekunder sehingga pandangan tambahan sekunder

menunjukkan bentuk permukaan miring A yang sebenarnya
(Kertas B-4 atau A3-4 yang disesuaikan).*

Balok Pemegang. Gambarlah pandangan

yang diketahui dan pandangan tambahan primer dan

sekunder sehingga pandangan tambahan sekundernya
menunjukkan bentuk permukaan miring yang sebenarnya
(Kertas B-4 aJau A3-4 yang disesuaikan).x

o
ao
tMETRTKI

O LUBANG TEGAK

LURUS

o3o-i Ll
!o.ud--

l--

l*__es e3
@

L-o,uo

,aa

Aombar pondongon tombohon primer yang menunjukkon sudut

ontoro bidong A don B; kemudion pondongon tombohon
sekunder yong menunjukkon ukuron sebenornyo untuk permukoon

Eretan Ekor-burung. Gambarlah pen-

dangan lengkap yang diketahui dan pandangan tambahan,

termasuk pandangan yang menunjukkan ukuran

permukaan l-2-34 yang sebenarnya (Kertas B-4 atau A14 yang disesuaikan).*
*Jika dibutuhkan, pelajri

$$

Penuntun Ekor-trurung. Gambarlah

pandangan yang diketahui ditambah pandangan tambahan

lengkap seperti yang diindikasikan (Kertas B-4 atau A3-4
yang disesuaikan).*

1.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal seperti yang ditugaskan oleh asisten Anda

lz

'r?puyuetsrsqalouols?8ntrp3ue(ruadas[eursap-r3urne]D:{I:leuuc:n)ntru{EunC

SZII-tlt$$uelelod'uulqnlnqrpr41*

x'(uB{lEnsaslp 8uu,t y-gy nBle t-g sBFay) uB{lsB{rpurrp 8uu,{

.rFados ropun{as uBp rerulrd uBqBquB} ue8uEpuBd uBp 'dB{8ual
uudap uB8uupued qBlreqrue0'tBrIBd Suu8eruau

za

)ZLA

DRrv\

uDilDlnqtp
6uDA sDlD uDl5oq

uoDlnlunueu

AuoA

)epunras uDqDquDl
uDAuopuDd qDlDquDg

\,,
LVA

x'(?-Zy nBlB tr-J segay) ufuludruul>1ul

s1.re3 enuras uery1nfuq1 'ue18eqas uuuerl Sugdures ut8uspuud
quqrueflp de13ue1 uuquqruel uSuBpuud uup uudep uBBuBpuBd

rlelreqtue3'lalosl( lBdB( 8us,{ uequued @@

l

NV)HnlnSrC

-s^

:.i;;:\'-t a<eo

'6unJnq

lOlO ppns-lnpns
otuDuoqes lnpns

uoD\[unuau

AuoA

BpuDles uDqoquDl
uDOuDpuDd

uD!pnuol
ia uoD4nwJed
o^uouaqas uun4n
uo44n[unueu 6uol
)euld uDqDqaol
uoduopuDd
qDuDquoo
V NVoNVCNVd

)rN)rr dvsl ve

274

BAB

PANDANGAN TAMBAHAN

,*ror,a
FILET

l..

DAN

\>
lse

BESI

COR

DIBUTUHKAN I

BULATAN R0,12

t(v'

XRr88

-]-

t'

2ra.

-l--

4.24

f7 .5Q

@PemegangPahatKubusuntukMesinBubatRevolver.Diketahui:

Pandangan depan dan samping kanan. Dicari: Pandangan depan dan samping kiri, serta
pandangan tambahan lengkap seperti yang diindikasikan oleh tanda panah (Kertas C-4
atau A2-4).*

R0,r2
KECUALI DIPERIKAN

LAIN

.tro -J
l

I
I
I

)l
?

.l\!

2.88

/l

a6?
)
V,
0,38

\.J-

_r

:+--L

,ou

),24

SLOT

COR D]BUTUHKAN
BESI

@PemegangPahatuntukMesinSekrupOtomatis.Diketahui:Pandangan

depan dan pandangan samping kanan. Dicari: Pandangan depan dan tiga pandangan
tambahan sebagian (Kertas C-4 atau A2-4).*

*'uBlSsqas uBqeqrual

ue8uepued ltnqrueru {nlun (YJ uerleuns'uuqse8nllp B{!['(u{lensas;p 3ue'{ g1y

,rn1* gly selray uuluun8) lr.Ipues BpuY uoqeqruul ue8uupuud uep q9g9! ug8uBpund
q8|u!Ese0.ueuur13u1dulesue3uupue6:|nqBta{!o.{Bla3Iou@

gLZ )tN):Ir dvswve

PUTARAN
TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1.
2.

Memutar suatu benda terhadap sumbu utama putaran.

3.

Menggambar putaran majemuk untuk menentukan ukuran bidang

Memutar benda untuk menunjukkan panjang sebenarnya dan ukuran

sebenarnya untuk garis dan bidang.

miring yang sebenamYa.

4,
5.
6,

Memutar suatu titik terhadap sumbu normalnya.

Memutar lingkaran untuk membuat elips.
Memutar benda tiga-dimensi dalam ruang dengan menggunakan CAD.

ue8uap Jelelas 3ue,( re18ut1etu rnsnq uu{splnletu

epueq eped {pp enures 'ueretnfued BtuBIoS 'ruI uB
-Suepued rrep u,{uuapslefordueru ue8uep qelored
-1p upl ue8uepued :(Ug'O rqC) (1uI Ieq uupp 6E)
uulur3urrp 8uu,( uappnpe{ e{ (u,(u>plueq Wqruaq
rypq rdu1e1) relnfuel reqrue8rp sele ue8uupued uup
'(Ig'O 'rqC) sule rs1e.(ord Sueprq dupeqrel snrnl
1y p,(up1 nquns '9'6 'rqg epud
uellnlunlrp Jlepueru ru1e,(ord Sueplq depeq;e1

1u8e1 lrqruerp

snrnl 1e8e1 3ue( nqurns nlens depeqre] uurelnd

dVIVCNI]N ENVGIS dVGVHdII

)vefr eNVA ns!^lns
dVGVHd]I NVdVINd C'6I

sndnl

uduraqaq uep

'cl'8 'rqC ueqeqrua ue8uepuud

IIZ'6 'rqg eped Surduus uup

sulu uu8uepuud erelue ueednrese>1 uu{Iteqred

'mqete>lrp 3ue.( uernln uDIrBSEpJeq reque8rp tedup
';etnfueqe1 3ue.{ Surdruus uep sulu ue8uepuud uptd
uu>qnlunlp 8uu.( ruedes 'lnqesJel Bpuoq ueIUBIBpe>l

'e.(uluturou retndrel{ul uu{npnpe{ reqruuSSueru

nlnp qrqelrel edua Suns8uul ruqrueSrp relnd;el
ue{npnpe{ nlens uedep uu8uupuud u:1.rf'qDqnraq
yopll dolal 'o{unqwns uo?uap tototas ruil uDruolDp

-il1 Duatnl qap 'uDMDlDpal ouatul (fZ'6 'rqC)

erueued rslndreq{e1 unlnpnpe{ selu ueSuupued
uep e,(uuu1rs1e.(ordrueur uu8uep qeloredrp Surduus
uu8uepued uep selu ue8uepuud ttDwDlDpax
'uudep ue8uepued
uup efuuurysle,(o.tduteu uu8uep qeloredrp Surdues

uerelnd lnqesrp uur{rtuep Sue. seso;4 'n:eq

uolnpnpe{ uped -ruquru8rp 3uu,( uu8uepuud uep
'rs1e,(ord p;ord Sueprq nElB 'E{nru Suuprq n1ru,(
'retupueru srre8 depuqra srun1 1e34 3uu.( nquns
depuq;el relndrp ludep epueq ntens 'uer>lrruep
uu8ueq 'rs1e,(ord urueln Sueprq ntBS rleles dupuqrel
snrnl 1e34 deSSuurp e.{uuserq uurelnd nqulns
'rur ue8uupued rrup uu4qe,(ordrp uerpnure>l
urel ue8uupued 'lnqosral ue8uepuud renl rp nelu
epud uulnpnpe>1 Suerequres upud IIquBIp ludup rur
y1r1 'uerelnd nquns '11t9 ue8uepued netu '3unln
ue8uupuud rqu,( >1up nles depuqr4 urulrunrullere8
ue8uep qere uDuDlLDUaq nElB ruel unrul lure8
ueSuep qDtDas rulnfuaq reque8rp tut ue8uupuu6
'e.{u>1n1uaq uEp ueJn{n qeqnreq 1ep11 dule1
3ue.( u.(unles-n1us uelednraru lnqesrel ue8uupued

EueJB{ 'rlu{ Btueued reqruu8rp uerulnd nquns

dupeqrel snrnl lu8et 8uu,( rqe.(ord Sueprq upud
uu8uepued 'uerelnd reque8 lenqureu {nlun
'qDqn.taq )ppq fiqasoJ nqums uoBuap
ntotas ?uo{ opuaq uD.mln 'u.(ureuoqes Sueluud

uu8uep srru8 re8eqes uellnlunlrp e.(unqruns

8uu.( ue8uepuud uelup '.o{ut1nruaq qoqn7uaw
rytpy 1do1al tolndtaq uulu (uudep uu8uepuud rur
pq uupp) 4t1t ru8uqes luduq u,{uuurutnd nquns
3ue,( ue8uepuu4 'rs1e,{ord ulmu Sueprq depeqrel
snrnl 1e8e1 IIquBIp uurulnd nquns 'qI'6 'rqg eped

NVdVrnd ngNns 1-6r

oiulDuoqos uDJnIn uop DAu{)ueqes 6uD^fuod

11rrt Sue.reques eped epueq snqtueueru ledup e(u

iulBlsn;rp;teq

uep sBlB uu8uepued uep '("08 IUI IEq uulep)

ue>lur8urrp 8ue,( lnpns Jsseqes '{nlueq qeqnJeq
1epr1 rdutet 'totndtal requeBrp elnu Sueprq
'IIZ'6 'rq3 upe6 'e.{urenl rp Bpureq ludup nule
-nqL:'ls 'rur Sueprq ue8uep relefes 8uu,( relSuqeu
Jnsni-l ue>lsr{n1eur e.{uupueq {np enues uurelnd
BurBi;! uep 'rs1e,{ord elmu Sueprq dupeqrel sn.rn1
le8et qryrdrp uXunqruns '1uI IBq ruepg 'uequr8unp
8ue,( uelnpnpe{ e{ retndreq uele e(uepueq rut
nqu.rns depeqret Buu.('(tZ'O :qC) IlquIBIp 1y p,{eq1
nquns 'Z'6 'JqD eped uulsrlnltp reur:d ueJutnd

)verr

eNVA ngnns

dVGVHd:II NVdVINd Z'6'

.'.,.

r,,

:.,,,.

"i,]#$uibueqos aniueq ubp uot*Xn

,ufi xq+d15u$w

Iil$tfi

:,

Bu:onJr

]mi$fi$ uax.xapnpueu*tudxu.lrbr#ind ing su$tuos

lS: :uiotql$gUbpuDd, "ug*(}idtousuJ, i:nlied,off Uo1
,u.b-lh+u,sset*r uH,b1nd: :u:b,.r,b?t;Suldruos,un6uop,

-uod opod oiuroueqes In+uoq uop uojnln

,t#OlDP,,,X(}dlu,pt iY.,U,Sp'}tqtuJpdr.bfiP:ul!+,io+ndip'

oAuopueq IUIS lC 'q['6'rqg opod uo>1>1n[un11p

Suo *;+o esip t puoBusd:dtlpo.l+rg inqesrel
p..pue#,r ry*,'eies#Ue, .,1Jo ifipi,$+alsis lp
lodop Drxos 6uoA opueq uo6uopuo6
:$aulbueq$e, 6.u gA: iY.,ub,p-.,lthru,l+d *fi usq: u bp
uor]oqulDt uo6uopuo6
r

uornln

V)NIN ENVGIS dVGVHd]I

sndnl

'IZ'8 'rqC epud uellnlunltp

3uu.( ueqequret ue8uepued uulnrn eped e1r1
ueItuSur8uetu Suef 'seleqrellet u33urq ue{snJellp
ledep rur sesord 'qulselef 'uulnrnraq uuJulnd
lnqosp rur rsuredo 'urBI uuJelnd {nlun JBS?p re8eqes
tut :uqrue8 u>y1 'raugrd

:pil

uo>1>1n[unueru

!:1d,s,iDpod,l*pubd;

p.,p,uo-*.!1610r

:1/oxtnftrn+1p

6uor{ glrades 'oAuopuoq dopoqrel oAu

-uo4npnpe4 qoqnOueur pu.ro6ued'uoqDqurDl
Uo. .6ub.pun :rtlslo;#duJau;, . n1u1;1,;t$Ulilqa: ubp
6uopuoc Ouoptq nolo spoO nlons oAutouoqes
i6 U-b*, . B.uCIfi::$ d
,U $ih,1- *.' uH pt,,$fil*l u uSfi a,9.
uDnlU$U6 i :AprCIieuj r nii5.fi $' 1i.elp.dnr,$1il, i UO
,

-tloquro+-uo0uopuod

ue>leun8rp uerpnue{

lLz )lN)rr

SV:DI.@ hl.t$

;,

1s>1eAod

lpedes'uoro+nd

N' I f.t fi
.,

dvl rve

N{PY,Ifigr,

:S r8Y,f,r

IEe,

278

BAB

PUTARAN

[E^
l_-

(o) PANDANGAN

(b)

TAMBAHAN

SUMBU

PUTARAN

@PandanganTambahandanPutaranDiperbandingkan.

-Eh1
,r-rr^rffiE
@

Putaran Primer terhadap sumbu yang

Tegak Lurus terhadap Bidang Muka.

#/BENTUKTAK"1"^'#

mffi

o
o

Puhran Primer terhadap sumbu yang

Tegak Lurus terhadap Bidang Mendatar.

IrJord Sueprq depeqrel srun1 1e8e1 8uu.( nqurns

depeqr4 oSI Jeseqes urelurnrellere8 uu8uep qurues

relndrp qelet (m) uep upueq'n1g'6 'rqg epu4

'(11) sute uu8uepuud IrEp uup (g) Sutdues
ue8uepuud uep uedep ue8uepuud uup e,(uue4s1ef
-ordruaru ue8uep qeloradrp Surduus ue8uepuud
uep uudep ue8uepuu4 '(tII) tp ogg reseqes rutnfual
uu4lnlunlrp ([) sete ueSuepue4 'rs1e.(ord rulup
-ueru Suuprq rJBp Btues 3ue,( >1erel eped derel uep
tDrupuaru relSurleru-rnsnq ue>lsr{nleu {IlIt Enlues
'uerelndred Etuulos'rs1e,(ord rulepueru Sueprq
depeqr4 srun1 1u8e1 3ue,{ nqruns nlens dupeqrel ogg
lnpns reseqes uelrunrel>1ere8 ue8uap qeru UBIIE^ABI

-req ;elndrp qulet

([)

up Bpueq

'(fff) tA

'0r) p

Surdrues ue8uepuud uup uedep ue8uepued uup BSeIq

erec ue8uep uu1rs1a,(o-rdrp ludup selu uu8uupue4

'(U) lp uudep ue8uupuud uup (1) uped Surdrues
ue8uupued uep uopsle,{ordrp tedep e,(u8utdtuus ue
-3uupued 'ntl quqos qelo 'lnqesrel Suuprq uep Etues

3ue.{ >1erel epud dutel uep ls1e,(ord elnur Sueprq

ue8uep releles 8uu.( re>18utlelu Jnsnq sl{nletu
uule ufuepueq {pq Bnlues 'uerelnfued EIuuleS
'uellnfuntrp 8ue,( ruedes 1 3ueru e>1 1
8ueru uup ue4sleXordrp tudep 'qeqrueq >1epn delet
e,(uruqel 3ue('e,(u8utdrues ue8uepued uSSutqes

'1go.r4 SuepJg depuqral

8ue,{ nqurn5 depeq.ral rerulrd

uerelnd

snrnl

1e8a1

'16'8 'rqC eped ueqeqtuur

ue8uepued udureqeq uep IIr'6 :qg eped uudep uup
selu ue8uupuud uretue ueudnrese4 ue{uuqred

-ordureu uu8uep qeloredrp ltdep uep

e,(uupueq'(11) upea'rs1e,{ord Sueprq-Sueprq ue8uep

uernln8ued uu8uep ue{ntuatrp ledep nele 'Ir'6 rq3

epud uudap uup sele ue8uupuud uep u(uuelrslai

(1) qu,,rrreq rp ueltedruellp fiil) epud requeg 'apu

Sueprq depeqrel snrnl >1u8al 8ue,( nqruns depeqrel
o0 ruseqes lnpns ue8uep ruel runrel lure8 ue8uep
qureas relndrp 3ue,( uu>lnpnpe{ epud uullnluntrp

relufes 3ue,(

elnu

ue8uep e.(uleutou ue{npnpe{

'rqg epud

uped uulriesrp e,(uupueq '19'6

'rs1e,(ord Suuprq-Sueprq

'SunsBuuy

ue{sn{nlrp rs1a,(ord nluns

uped uence ue8uep BpeqJaq 3ue,{ uelnpnpel

epud utuus 3uu,{ upueq uelrle.{uetu IUI JBqIueC
'AI uep 'III 'II 'I ue8uep uotuoulp Surseu-Sutseu

uped rytp Bntues 'ueJutnfued erueleg '7'6

'uurelnd

'uelrunraq uurelnd lenqtuau ue8uep u33urq.le11u1

u,{unqruns

uu3uep ruleles Jn{nrp e,(ureqel uuere>l 'quqnroq

>lupn detel relndJet ue{npnpe{ eped uudep uup selt
ue3uepued reqel 'rs1a,(o.rd p;ord Sueprq ue8uep
.releles 8uu( relSurleru rnsnq ue{sqnlou Bpuoq

smnl

8ue,( lnure luru uu8uupued .ruque8 te>lSuered tedrue

uedeqel durles
uullnlunueru S'6 ruqureD
ue8uepuud rue8ereq ue8uep uelslsuo>l snruq JnJnLI
uerreqrued nulu uurotuouod'(9'9$ teq11) ufuupueq
lnpns derles epud;nrnq netu rotuou IJeqrueru >[n]un
uulrunJeq uerelnd urepp nped reueq-ruuaq qelepu
'Joruou uelsrs uenlueq uduel eueq;ap?s epueq
ue.rutnd edureqeq lenqrueu eslq tI{ undnepll
'lnrueleur uu8uupuud ru1e,(ord ruepp sn8eq lu8ues
Suef leqerd uu{rJeqrueu 'uudeqq ledrue nute e8rl
u88urq suteqrel 8ue,('(9'6 'rqg) uulltuep rnpasoJd

3ue,( qeltunl uu8uep .retnd uulnpnpe{ tuBIBp

Epueq nlens requeSSuaru 1n1un uq8untu qeppv

NVINdNd]g NVdVINd 9'6I

le8q

8uu.(

l;ord

'rqg

eped

Sueprq depeq.ral

1y nquns nluns depeqrat uurulnd

lIJOdd ENVCIS dVGVHd]I

)vefr 9NVA nglNns
dVOVHd:II NVdVIfId Y'6'

sndnl

'c8'8 'rqg uped uuqequrn ue8uepued

edereqeq uep II'6 'rqg uped Sutdruus uup
uedep ue8uupued eJelue ueudruesel uolrleqJad
're '6

'rq9 eped Blnrues Surdurus uup uudep ue8uupuud

rrep u.(uue>1rs1e,{ordtueur uu8uep ;eqruu8rp

ledzp uep 'e,(unqruns uuBuep ruiu[es Jn{nIp
tnqosJat r33ur1 euerel 'r{Eqnreq >ppr1 du1e1 retnfual
ue{npnpe{ upud Surdtues uep uudap ue8uepued
upud rytp Enrues r33ur1 'rpel Jutzpueru Sueprq

6LZ )rN)rr dvswve

28O

BAB

PUTARAN

..d6

.fF,
Putaran Berurutan Sebuah Prisma.

proyeksi. Selama perputaran, semua titik pada

bendanya melukis busur melingkar yang sejajar
dengan bidang profil proyeksi dan tetap pada jarak
yang sama dari bidang tersebut. Pandangan samping
disalin (lihat $4.25) dari pandangan samping (III),
tetapi telah diputar sebesar 15". Pandangan depan
dan pandangan atas diproyeksikan dari pandangan

samping

(IV), dan dari

(IIf.

pandangan atas dan

pandangan depan

Metode yang sederhana lainnya dalam

menyalin suatu pandangan pada kedudukan terputar
yang baru ialah menggunakan kertas kalkir, seperti
yang dijelaskan pada 94.26. Penjejakan dapat dibuat
dan dipindahkan dengan menggosoknya dengan
karet penghapus, atau titik-titik cocok dapat dibuat

dan dipindahkan.
Pada Gbr. 9.5III dan IV, setiap pandangan
merupakan proyeksi aksomometrik (lihat 916.2).
Proyeksi isometrik dapat diperoleh dengan putaran,

19.6

PUTARAN TITIK: SUMBU

NORMAL

Contoh-contoh putaran titik terhadap sumbu garis

lurus sering ditemui pada soal-soal desain yan-u
melibatkan puli, roda gigi, poros engkol, batanghubung, dan sebagainya. Misalnya, pada Gbr. 9.6a.
begitu cakranya berputar, titik 3 bergerak dalam
lintasan melingkar yang terletak pada bidang yang
tegak lurus terhadap sumbu 1-2. Hubungan ini
disajikan dalam dua pandangan pada Gbr. 9.6b.
Perhatikan dalam contoh ini bahwa sumbunl a
normal atau tegak lurus terhadap bidang muka
proyeksi, yang menghasilkan pandangan depan
yang menunjukkan pandangan titik sumbu tersebur
dan pandangan ukuran-sebenarnya lintasan melingkar putaran untuk titik 3. Pandangan ata\
menunjukkan lintasan putaran pada pandangan tepr

dan tegak lurus terhadap pandangan

panjan-s-

seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 16.3, dan

proyeksi dimetrik (lihat 916.28) dapat dibuat

sebenarnya untuk sumbu tersebut. Hubungan duapandangan yang serupa akan terjadijika sumbunr;

dengan cara yang sama. Jika proyeksi isometrik

ataupun dimetrik tidak dicari, putaran berurutan

tegak lurus terhadap atau normal terhadap bidanE

mendatar atau bidang profil proyeksi.
Putaran yang searah jarum jam sebesar l5C),
untuk titik 3 dilukiskan pada Gbr. 9.6c.

akan menghasilkan proyeksi trimetrik (lihat

$16.30), seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 9.5

'e,{uuerulnd
>ln]un uunJe rpeluoru
Jn1n8ueu
lnpns
{ltg rnleleur smnl 1e3a1 sr.ie8

up{p rur 3un33urs

'laruroN nqurng depeq.ral llllJ.

utreln^

uep Z-L srre8 SunSSurduau 1r-rctrp nlueq ueru18ur1

'erues 3uu,( tnpns rusoq rnluleru relnfueq lnqasiel
sr.rc3 uped {!lr1 Enrua:^ B,lnt{Eq uu>irtsetuaur

-e {pp

1ntun '7

al^

uu8uuped dupeq.rer lenqrp ludep rrerpnuro{

uelnpedrp 8ue,t ue:e1n6 '(qO'O 'rqC) u,(unqurns

1p1t uu8uupued ue>lueqtuetu >lnlun ue{qntnqlp
uuquqruul ueBuupuud 'setu uuSuupued uped
e,(ureueqes Suelued uped epe;eq lnqeto{lp Iul f-0
nquns Euore) 'y-g Suopuoc nquns depeq:et

"gg1
Z-l suu8 'e6'6 'rqC uped
'qeqn;eq uelu e,(usue8 ryptt nupl

-+

ug

r?seqos rulndrp ue71e

rdt

r0
+-

'eures 3ue,{ lnpns Juseqes rulnfueq sn-req sue8 nlens

eped 41p Enrues '(g'O$

tuql) ry1p uerelnd

i=

1n1un

ue{r{nlnqrp 3uu,( rnpeso-rd uu8uep udnres lu8ues

nquns nlens depeq.rel srru8 uurelnd 1n1un rnpesord

.l

sldve Nvdvrnd 6'6.

'rnr{ele{rp 3uu,{ sele ue8uepuud uup uudep

(q)

uu8uepuud rdelSueleut {ntun Ilequo>1 ue1ts1e,(o,rd

-rp uerpnue{ uep edu1e1e1 rrectp ledep Suerules
0 {pp {nlun ue>lurSuup 8ue,( relnd uulnpnpey
'(qg'O 'rqg) utnrnraq uequqruut ue3uepued
?np ue{qnlnqrp 'uuqulaqesreq uu8uepuud uped 7

-i

nquns 41p uu8uepuud nele u.(u.reueqes-Suulued

uu3uepued tenqtuetu 1n1un 'p;ord nele 'uudep 'sute
uu8uupuud eped 1np uu8uupued re8eqes nule u,(u
-Juueqes Suelued uu1>lnlunueru {BpIt 'ru1 ql?qes qolo

'uup rs1e,(ord etueln nquns EnuIes depuqrel 8uu

-1ru 0 {pp Intun uuretnd nqruns 's8'6 'rqC eped

9NtdilN ngNns

:)lilr Nvdvrnd 8'6r

"c9'6 'rqC uped uellnlunup 3ue,{ uurequeSSued

euas uuqeqtuel uu8uepued uep uedep ue8uepued

Brulue ue8unqnq ueednresel uB{IlBqJod

'uenrlniunlrp 8ue,( ruedas '.rnqute{Ip Suef sete
ue8uepued uup uedep ue8uepued a1 uults>1e,(ordrp
tnqesJet {llr1 retnfuet up>lnpnpa) 'rur rulSurleru
ueSuepued eped uu1n1e1rp Sueru>1es (.0I2 Iul
urepp) uulur8uup 3ue,( g 1pp uurutn4 '(c1'6
1uq

rqg) {np

uu8uepued eped nquns uu>11nfunueu

3uu,( uuququel uu8uupuud uelqnlnqtp 'E

{pp

1n1un re18ur1eu nurelnd ueseturl ]unquelu >lnlu11

'qt'6 lqg uped e,{u>1u1el uolnluolrp ludep ue.Iutnd

ueseturl rrep rdel uu8uupued 'uedep ue8uupuud

uped u,(ureueqas 8uelued ednreq Z-[ nquns
Buerc) 'rs1a,{ord p;ord Suuprq uep relepuetu Sueprq
depeqrel Suopuoc uup 'E{nru Suuprq uu8uep refefes
tenqrp e {pp {ntun ueru1nd nquns 'l'6 'rqg BpBd

ng]Nns

oNOONOC

:)tilr Nvdvrnd L'6.

182 )rN)rr dvswv9

2A2

BAB

PUTARA.N

2-__

2___

I)
@

J^l

Putaran Titik terhadap sumbu Condong.

-1

,,/
titik I dan 2 akan
menentukan letak titik 1o dan 20, karena kedudukan
terputar garis tersebut ditarik tegak lurus terhadap
garis radial yang membentang pada 150" busur
Lintasan busur melingkar untuk

putaran dan menyinggung lingkaran yang lebih

kecil. Garis kedudukan-seling digunakan untuk
membedakan garis kedudukan-terputar dari garis
semula yang diketahui.

19.IO PANJANG

GARIS
SEBENARNYA: METODE PUTARAN

3n\

putaran Titik

terhadap Sumbu Miring.

sama dengan panjang garis itu (lihat Gbr. 6.20).

Pada Gbr. 9. 10a, elemen AB suatu kerucut miring

terhadap bidang-bidang proyeksi; oleh sebab itu.

proyeksinya akan memendek. Jika AB diputar
terhadap sumbu kerucut hingga garis tersebut
berimpit dengan salah satu elemen konturnya
(misalnya ABo), garis ini akan ditunjukkan dalam
panjang sebenarnya pada pandangan depan karena
garis ini sejajar dengan bidang muka proyeksi.
Sama halnya, pada Gbr. 9.10b, tepi piramida
CD ditunjukkan dalam panjang CDo sebenarnya
apabila tepi ini diputar terhadap sumbu piramidanya

ini sejajar dengan bidang muka

Jika sepotong garis sejajar dengan salah satu dari

hingga tepi

bidang proyeksi, proyeksinya pada bidang tersebut

proyeksi. Pada Gbr. 9.10c, garis EF ditunjukkan

ueqeqtuul ue8uupued uuluunSSueru ue8uep 'ure1

rq rulndrp e.(uue
ql,{P*rdixH{,$*i$'o'
uuulnurred uup
-?trtuiled rur lrq_ruele(J 'ln(
8ue,( 'g-7-u 1-u,
e.(u:eu}fr*
Pp-ue" e>{ uu>pslefordtp uep g-t!
ualnpnpa{ e1 uedap uu8uepuud epud tuul unrel
lere8 uu8uep qerees relndlp IuI ueu{nrured uep
'uurutnd nquns ru8eqes Ilqrue1p t-Z slreC 'uudep
ue8uupued eped stm8 m8uqes 1edur4 uep Sutdrues
ue8uepued uep sBtB ue8uupued epud lepueulau
Suopuoc ueulnrured 'uII'6 'rqg Bpud

'(sls$ reql)

'rs1e,(ord

&fr{S;

e1n1

uz8uap-e,(uuruu8ued uolnpnpe>I ue>lqspuru

-eu rdulel urep delel lnqesrel sue8 uuryetqrueu

ue8uep uecrp u8nl ludep sue8 nlens u,(ureueqes
Suefue4 'ru1e.(ord Suuprq nles ueSuap relules e33urq

relndrp tnqosJel srreS-sue8 Iul

pq

rueluq

e8nlledep sue8 Suolodes u,(u;eueqes Suelue6

nles qulus ue8uep rulules uuelnured nlns u{If

'lnqesrel suu8 u,(u;eueqes Suulued ue8uep

Brues rur e8rtr8es usnuelodrll'u,(u8unln-3un[n
uer88uqe1 ueupeqred uu8uep eures e,(uuut38ur1e1
uep suuS sele ue8uepued uu8uep uuus e,(urusep
Suef (pg1'6'rqg) u,(uruueqes-3uelued ruer8erp
nule nlrs-n>lrs e8rlr8es lenqruetu uu8uep qeloredrp

lnqesJat Suuprq uped u,{urs1e,(o.ld 'tsleford Sueptq

V-t-Z-t

'(Ot'g 'rqC

1eqr1) e,(u"reueqes

:eNVOlg

u?rn{n uopdrueur

NVdVrnd lcol]! l
Nw)nndld nrvns

v^NdvNlgls Nvdn)n [ 1'6r

'rs1e,(ord ulnru Sueprq ue8uep releles rur

sue8 e33uq 1e8e1 nquns depeqrel rulndrp qelat
rur sue8 epqude d13 u.(u;eueqes Sueluud uepp

'usrelnd apotalN-slru5 Suolodag 3uefued

VANUVN]8]S

VANUVN]]S

ENVINVd

ENV[NVd
NalvNlSSs

9NVINVd

eBz )rN)ll dvswve

2A4

BAB

PUTARAN

(.i))

I..jkuran Sehenarnva suatu Perrnukaalr

Pacla Ghr. 9. l1b. irerlr-rukaan segitiga 1*2*3

{iip.1l1ur hingga sejaiar dengan bidang meitdatar

lrrol/cksi seirinr:-ea pelurukaan tersebur

tampak.

r.lirlanr ukuran sebenalnva pada pandansull atts.

:ieircrrli yallS drtunju kkan.
Pacia {ibr^ Ll. i li:. ukuran sebenaln}'a pcrrnukaan rriring )-2-3-4-5 tidak dapat diperoleh han_va
dengan putarall printcr sc-derhana. Ukuran sebenarnya dapat dipeloieh dengan dua putaran ber"urutan

atau dl'ngan guhr-rnuan pandancan tanibahan cian

plrtarau prirner (seperti pada Gbr. 9.1 1c;. Pertama
:;ekali. -lanrbarlirh pandan-uan tambahan 1,ang akan
ii.leirurrjukkarr pandangan tepi (EV) bidang tersebut
(iihar Ghr. f .i2.t. Yrng kedua. putar pandangan tepi
permukaan te:rsebut liingga se.lajar dengan galis lipat
F;1. seperri yiutg diiunjukkan. Sentua titlk pada
pandanuan depan. kccuiili titik vang berada pada
surnbu putar gai'is 4-5. akan rneluki-skan busur
n'relingkar van.r sejaiar dengan garis lipiir F/1.
[Jusur-busul ini akan tal]tpak pada pandangan depan
scbagai garis-garis yang sejajar dengan garis lipat,

reprerti

2-2,,

dan

3-30. Ukuran

permukaan

sebeniirnva diperolch dengan rnenghubungkan titiktitik ini clengan garis lurus.

I9"I2

Ilid*ng-Ilttode

lluraran.

PUTARAN I-INGKARAN

Scprlti ,vang ditunitrkkan paila Gbr, -i.i0:. iingkaran. apabila dipandang miring. r.rnrpak sel.agai riipr.
Inlltla kasur ir'r'sebi-r{.. uilng l{rgam diputar tllell
tii,r'lgirn. K(rnstntksi gei;nicliili putaran iui clitunjukkln pad;i Gbr'. !).i2ii. ilarir lxitrrlan*;ru dci.,;i,'.
lingkaran tacli akar.r tantltak sebagai ACBD. Ca;l
pada pandangan sarrping :rehligai gans (JD. r';rng
pada kenl.ataannya ruer'upakan pandangan reli
untuk bidang y'ar.rg nrembidailiri liitskal'ait taeii. I,iida
panclangan samping. CD lpandansan siimplns
lingkaran) diputar melalLri senrbarang suclut lancip
CoDo vang diinginkan.

Untuk mencari titik-titik padl elipsnvu.

tariklah sederetzln garis ntendatar nlemotong
linirkarar.! pada pandangan depiin. Setiap garis akan
memotoils lingkaran pada dua ritik, sepelti i dan

2. Proleksikan titik-ririk ini rneialui garis

re_rak

nlewakili lingkaran vang takdiputar: kentudian

putar setiap titik dan pro5,eksikan secara r.nendatar
ke pandangan depan untuk nendapatkan tirik-titik

1'ang

pada elilrs tersebut. Lukiskan titik sebanyak y,ang

diperlLrkan untuk ntendapatkrm kurva yang mulus.
Gambar 9.12b menunjukkan suatu penggunaan

Putaran Lingkaran.

'rnqEl3{rp 8uE,(

rllluros uu{npnp3{ oI udumlnluslu uelpntusl uEp

' r:,iu.irqure8 ue>luseye,(ualu'EuuqJepos us{npnpe{
.1I IpEl Sur.riur ur:elnutred IiEqruoI .Ielnuietu
riuiuop ur?{Eucrirepesgp te8uus uele uLrey 'u,{usr.re3
-rr.u-l3 uulepueured uuol?)i e,tuupuoq ue8uupued
requruSSuaur Inlun lrlns leBues 'ueI{Iulop
iur.rrur ue{npnpo{ uped 'rnqctelip 3uui 8ur:tu
ueelntu;ad ull8uep .releles rre]e eped uelttrduretlp

.iur,t epueq nisus riciuepued requruiiuetu Inlun

n1:ed ulr1 8uupe1-8uepe1 'r,ru1et1e;d epe4

'rprl

-{npnpol r.rep rltquro{ retndlp tudep e.(urpueg '-( (.

'"rqg eped 'e{u1uq edn.rag 'ue1>1nlun1p 8uu,( iileda.
.requre8ip Surdrues ue3uupued uup sute uu8uupurd

uep 'e,(uleurou ry.l3e1 uu{npnpo{

a{

rlEquro\

rurndrp u(ueq tredep uu8uupue4'ue;elndurluo:1

rrc3uep IZ'6 'JqD uped rutndrel{Et u?{npnpol uprd

lequuSrp ledep e,(uepuoq 'rnquta{p ilZ'6 'rqD upnu

ueiuepuud uSrte>l e)rf 'e,{u1esr1tr'uurulndu:1uori
qeyer ue,relnd ue8uap ueuu,rulJeq .iuei( -tnpeso-t6

NvdvrndvdlNo)

'rqg

I'6r

'ruseq 3ueqn1

1p t"trosldraX Dloos Lrb)15upqura)41p Ouopas odnles

6uol, relndruox-upnluoqleq r0o1ou4a1 uop nlot unl4D:
Llola+ In+uoqued utse61

:666 t lxl^I
LZ'sawlJ +iq,[ r1rlv arg 'aIeg sIUiC r{}lo..lsxrii utln.tag 4tqt1
tpttioy4y qr\sJ rt)ruDps lmdog'tttttqtuapg tua5,, nup rstldepeSl

ue8uep .relnd upuoq uurle,(uad 1r11ul1 IUr tsln-Ilsuo)

epud
{rlquetu u(uuq uuiuap 19'6
uulnpnpel o{ AIS'6 'rqg tpud e(uutl

saso-rd

r:;(u.rc1ndtc11el

,.

16:ed
orr,1 1-;,

rocuolasleq

cpuy {))l|+ol t.lplDl luls lp uo)4oloclq

oAu'n1o)l LnIs tp oirryi
,

urotop

l/s,Dlrul>l

p+l)4 OuoA

qe*ppD' lnqesjol t :odod

uoqD- 'lo9u$Fs updod upln+ueq

.Lud uo0uop oduuo11n4 :ppo IDpl+ o"lal{ omqoQ

qlllg rosuqas uodod tlpin+uequtsd
Upp ,D/v\lr lrquo0uaur L1olel., n}r 4nluequ:ed ulseuu
uo>1o"lo8ueu

ur,1r:1o5ueu.r 0ur:[' IIoN oatS3ropueoel .ioouplesed

InsDulie+ 'uolqopuareu 0'uoa o0n{ opy

,'.tnqosral u$pf;erpd un>intopw lll+un oiuopod sotld

-sul lraquauJ n}nH,, 'nqoq ln46un$uotu flqrur:s si1,O
o1o4 -'sri6oq o1o,{u:eq Inqosla} tDsuEGs uodod uop
uoilad.yoCi"ua oulolos luis e1 oLtolop cle,, ollDl-l,snv
a4 oAu0uopun6uau.i urlp oiu+nnqued uodeleueu.t
sttiis ;p^uufa,"l urel*p a>l i+nqssre+,:tounl ;n4Oilnred
Supln sllnuau.r +Dd'DB,esro4 doioq:eg 'sogax bpod

Iolellp ouopes ouoA locuo;es uodod loul ulosop

-ueu.r xnl'un uDIDun6p cuopos 6uo:\'ecroe6 uoDldls
1oun1 trn40unld uolnw#uotu ofo0ueqp >1pplt otp5es
otp'U66t npod ollo.l+snv al lloqruel Dp t+otole$
uoOuep oluuo>1n1o1etu lodop >1op1i
-lnaq 6unA uoopaqrsd uo4llsnq$ueu.r
,. Lro6uo.1

n11y,, r:o{usnqo{

irolr:,uodod .opod ilxlpas 0uoi unqoqnled,,

'lslnpo.:dp;lp: )ln+un r;116unur *Dpll Jldluou 6ti$A

'sn$oq Suoi urdod 1pnqweui olp D/+uoq'osbJeul
orp'ro/v\pH uonolndey'tno6 lp roAol trodod )4nlueq
.Ltrauj suopgs sil[e]

nll{ot rups66i }or*o,spod

I
qp1a+,OuDA 1epou; qoluocuau; p[Ds
; , ;o>1erau-l
, 'opnle1ndruO4
opbo 1ou pbp r:losopueu.r
4opr1
xnlun cun60ued otpd uo4urldunu.reul +nqesje+
ulsauL-u{sur p/fi qoq' rlotp! lul rulselu:urseu uofnooun
.e}J BlnlJ6q.sllils ::lls$i unp :sl?troledi loluJolilD3

-unqo+.req 4Dles

opo

)ocualos uodod iDnqured 6uont opo uolo

V..

n+is

lp 3d opo DUDUJ lp orv\qoq ilrcraq iul '+Ddo+ oroces

opD r.lDlel Ouod lolunles updod uonl11 uo>1n1d;cueu-

6uoi 'Peuuoos) lppulwed toooqes lopul+loc

osnf lodop tu! ulse6 )olewlllur nqusrodas uDl+lle+ox

uobuap rocuolgs uodbd Jr4noueuJ uolo Ouori 'A6o1ov
"rJ3sJ po3upt1u1 rclnduLoJ urseul )t uoluDdurnrp

uolpnuJol lul is'Du.ljolul ralnduol upn{uDq]ec

uplapoLlled uop urosap Luslsls n+ons '(eJoia
llpoe3j't'V C no+D 'rlped uor-:1c,:,

-LUaJ e.+pJnrJV
gla.g

p0uos 6up/t

louJ

uoloun60uaw uoousp r))leleLj-

Od ruDlop :locuplos uodnd uo>1o1d1rueu $1oreR

'rpo+ ilrJlsJa+ OuoA uoqngnqal onpI ltopulq5uae

u1[n*Suod ojod 's1r06u1 rocuolesed Ouoroes 'e3loea

upi qolo ulnssplp Ounl, Iounl +ol0uo;ed lnlllac
'sr1p3r uooldrc ulssu.l uoIDUn60uer-u uc0ue6
'$puv +o^oq.ouoles asnq nqsp dnrlqoueu :atpeslec
1o>15r.io{ uop lnlounqLuetL

uDp snloiloLu snrel

snl:pri p6n{ :opuv 'I(}qulo up$uep lslDJo+uuec

n-f1 :r55uo1as uodDd ounuuln6oq 6uo;uaq Luolopuer
Oupl, uonqp+b6uad uolqnlnquew DpuV'llsor;roc

6uni ufo*Suad tpp{ueur ;o0y ntro4 no+o uo+ernlloc

osnq us$ulda)j Uop rosuDls uodod XrBueq.:txnoueu:

")lr.unq $Dll{ua .,oq 6uo^ 6uonr uLolop u.rol.uo[ec

n+IoA\ uolslqoq6i,ou.i rocuoles uodod ulforOued oloc
'DAuosolg 'nlt o0o; r+plo qoqn0uer-u uoln 'A6oiot
- qoel pacua quJ .,6Jnd.luo3 uo6 uep D cu otgs updoc
qlnlueqrubd ulsslu lo^uuDnuio+ o/v\t-loq dotpqtec
'sllb4srrv.tp AqtpLS uorlS6uld tp ro3uolas uodoc
lonqurour 6uori 's111rg locuolesreq ),lopl+ nuJeuoc
r

.roseq uo.lBoqos I Ououie

ry

ureued .roseq uo 16oqes

Lielo, uotounslp >tppl+ o{uunr"un ouo,{ lo1ts nlons

-'o16Au1o{," Suo{ ;r$nqes oAu uo old c uDIlDlnOueLL
qllllo uUor ttpouolssed sti!.,|l fo{ucs:nto6 up0ueq
I

l luos

uErou,p rl)cuErlas utrldE)d lElnqurt!

X,,[,J

NVl,(}f..$.'$

S.

246

BAB

PUTARAN

Satu contoh ditunjukkan pada Gbr. 9.13.

Anggap bahwa permukaan miring 8-4-3-7, yang
ditunjukkan pada tiga pandangan dalam Gbr. 9.13I,
diketahui dan bahwa diinginkan untuk menggambar
ketiga pandangan suatu prisma yang tingginya 13
mm dengan permukaan yang diketahui sebagai
alasnya. Putar perrnukaan ini terhadap sembarang
sumbu mendatar XX, yang tegak lurus terhadap
pandangan samping, hingga tepi 8-4 dan 3-7
mendatar, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
9.13II. Kemudian putar permukaan itu terhadap

W,

yang diinginkan dapat digambar, karena tepi 4-1

dan 3-2, misalnya, sejajar dengan bidang muka
dan, dengan demikian, ditunjukkan dalam panjang
sebenamya, 13 mm. Apabila kedua pandangan pada
(III) telah digambar, putar kembali bendanya dari
(III) ke (II) dan kemudian dari (If ke (I) untuk

memperoleh pandangan benda yang diketahui

tersebut di (I).

19.14 GRAFIK

KOMPUTER

4-

Program grafik komputer menyediakan suatu cara

sederhana dan cepat untuk memutar benda terhadap

sejajar dengan bidang muka, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 9.I3III. Pada kedudukan ini,
permukaan yang diketahui tadi tegak lurus terhadap

pemakainya. Putaran berurutan dapat dengan mudah

diselesaikan dengan menggunakan CAD. Putaran

bidang muka, dan pandangan depan dan atas prisma

yang dibangkitkan-komputer juga membuat juru

yang diinginkan dapat digambar, seperti yang

gambar dapat segera menggambarkan fitur

melingkar, yang tampak sebagai elips apabila
dipandang miring (Gbr. 9.14).

sembarang sumbu tegak

titik pada pandangan

yang tampak sebagai

atas, hingga tepi

8-7

dan

ditunjukkan oleh garis gores pada gambar tersebut,

dan pandangan depan dan pandangan atas prisma

sembarang sumbu yang diinginkan bagi

Gambar Lukisan dengan sudut Pandang

yang Berbeda yang Diciptakan dengan Menggunakan

Kontraputaran sebuah Prisma.

Computervision Designer Sysfem. Sistem ini memberika.o

keluwesan penuh untuk memanipulasi pelukisan asal untul
memperagakan sembarang orientasi yang diinginkan. Seizir
Computervision Corporation, anak perusahaan Prime Conputer, Inc.

ii
i,,
$

fr

'lu! epo+eL! uoouep uD)4loseloslp In+un

IlISeds lDos-loos uolsDonueul In+un Lllllulor.rl
+odDp opuv ue+slso'olpesle+ ule+sls n+ons ollr
')Bor0 Lue+sls rDsoq uoloDqos opod uD),llDsoleslp

DOn[ +odDp +nqosje+ loos-loos

'LUnLUn

tojlsroq lul qoq ppod loos IoAuDq ouolD)

'uDro+ndor+uol uop
'uo+nrruoq uorD+nd leuJlid uoro+nd dnlocueuu

Ouol loos-;oos uo)1lroqlp 6t'6-9t'6 rqe opod

NVdVrnd

lvos-lvosr

luerelnd qelo ue{llsuglp sdrle eueure8eg

anlr lunJaq uu;elnd uu8uep pns{Btulp 8ue,(

;,8uopuoc nquns

lnll

qerydy

IBuIrou nquns qurydy

's
'n

ilFellp

't

tnqesJa nqurns 1edue1 uu{uueueu

3ue,( qeleles udy ;n1r uerulnd nqurns qeledy

uurelnd uzeun8al q)pdv

inlr

.I

NVNVTNII NWANVIdfd I

Ieuolsrpert uerequre8Eued epotel 'qy3 ue8uep

elr{ rypueqe{es relndrp tedep rsuerurp-u8g upueg

'tde1 uuSuepued eped Suurur nele

Suopuoc ueelnuued uellnfunueur 8ue,( rs1e.(o.rd
Sueprq depeqret snrnl 1e8e1 :uqrue8tp uurulnd

'(ueue>1

-eru 'e,(uprurou 8ue,{ udu ue>1de13un8ueur 1nlun

'?ueru uepp epueq ruens ueryereE8ueur u?Jelnd

tEIe enpe) 'uerelnd streS-stre8 uep {Itrl-{1111

rs1e,{ord ue{qnlnquew

'(ueue1-Surdues'uedep'se1e) reruud uu?uepued

eped lnqesrel epueq usqsqurul ue8uupued ue1edru

8uu,( ueretnd drsuud ueleunSSueru nlr reqruuSSued

ueldelSun8ueu {ntun qepr uerulnd eureln uenln1

uped Surrrur uep Suopuoc Suuprq uup srre8

Suopuoc Sueprq eped e,{uuellepueueu upqedu

ue>1e 8ue,{ uere18ur1 nele
sdqe uelpsuq8ueu {n1un relndrp ledep uere13ur1

'.reuud uu8uepuud

nelu

Surdures 'su1e 'uedep) rs1e.(ord uuruln ?ueprq

nlus qeles depeq.rel sn.rn1 le8et IuIuJou ngtuns

nqurns'e.(tueueges {nlueq uelresele,(uaru e1nel

'8uulu

nlens e,(ureueqes u?rn)In uep u.(uruueges 3uelued

sdqe re8eqes 1edru4

'eIues

{ulel u{nlueueu Inlun

gvg Nvsv)oNld

cNrulnt nswns
CNOCNOJ OSI^INS
.IVWUON NAWNS

WVf WNUYT YYUSC NYCNSO HYUYSS

NYUYINdYUINOX

NYUYrnd nflhlns

NYINUNUS{ NYUYJOd

ENIIN:Id VIV) I
Lgz )rN)lfl dvswve

2Ag

BAB

PUTARAN

.--7

'v -x r-1

ll

l-r
l.
.L_.1

il

@DenganmenggunakanlembaranBatauA3,bagilahruangkerjaitumenjadiempat

bagian yang sama, seperti yang ditunjukkan. Gambar pandangan persegi panjang yang diketahui, dan
kemudian putaran primer di ruang II, yang diikuti oleh putaran-berurutan pada ruang III dan IV.
Nomori titiknya seperti yang ditunjukkan. Hilangkan ukurannya. Gunakan blok judul Formulir J.

2A

;m,I
J+

56 ____J*_32 '-+-_ _- 36 +

n*'I"
l, ,l_i

4337

i-METR

KI

,am

u
@DenganmenggunakanlembarBatauA3.bagilahrrrangkerjanyamenjadiempatbagian

yang sama, seperti yang ditunjukkan. Gambarlah pandangan prisma yang diketahui pada ruang [; kemudian
gambar tiga paildangan prisma putaran pada setiap ruangan
1'ang berurutan, scperti yang diperlihatkan.
1\omori semua sudutnya. Hilangkan ukurannya. Gunakan blok judut lrormulir 3.

.B,tu{olBq

JllBIer uB{npnpe{

qeqn ueEuef'ls{a,tord sBlE Suuplq depeq.ral sn'ln1 1e8e1 8ut,{ nqruns

nlens depeq.ral tuuf tun.ruf rle.re8 ue8uap qereas c0 .ru1ndlp 8uu,{ lpnrarl
e,tulopq uu8uepued BBp qulruqrue8 '(uu{lensaslp Suud) -rY.le Z-tY

sB]JaxnB}B-YnRle7-y'*1,,yue1eun33ueurue3uaq@

'"69 rtuuSStred re8eqcs .gT lnpns InJelour:clnd uep LI 6 rqD ll1?p

qelrr';qucfi 'uuut11
lquerp fuu,{ urel upueq ueleunf rde1al '7 6 rqg epud tgedes utel euuqrepes uurelnd
Suun: unpal eped'LL'6 JqC lrep uulse8nttp 3ue( epuaq ueluun8 rdulel 't 6 :q9 upud iuedas eueqrapes
unletnd qepeqtuei 'r.rr1 3uuru enpal eped qt'6 rqC eped rgedes uules 3ue,( uur8eq ledrue tpcluaut
e{uuha1 Suunr qu[8uq,(ue{ensesrp 8ue,() lgynete t-g seue) ueluunSSuaul ueSuaq :ueq1l1d su?q[
,I'6 xqg 1.rup uulse8nlgp 8ue,{ rlodurolal
ueleung pos duglas 1n1un gde1a1 ''6 xqg eped gl.radas Bueqrapas ue.relnd qe1'reqruu8 'qemeq
uul8eq 8uen.r enpal eped uep 2.6 xqc spEd lgadas eueq.repes uu.relnd IlElIBqtuES'su1e uel8eq
Euum enpal BpBd'SI.6 .rqg epud Iiladas Btues Suud uul8eq ledura 1pefuaur lnqesral ueruqlrrel

qe113eq.iuer1;unsjs;p3ue,t)7-gynqBt-{su]Ja]{uu{eun33ueurue3uaq@
(e)

.V .V
Fsz't--i

"[i=-'

r [-*'' --]

91,0

_1_

(q)

(p)

rat.-_l

lr[]
hl ll
l-e,

l-

l9e'0
I

t+
I

00'l

o-l

sz'LJ

'Ffl "Ifill

'de

3t1t

o1*

"FT;TI

*i.no *
Il-ez't
*

'Em

69z )rN)lr dvsl^Ve

29O

BAB e PUTARAN

(ihat hataman berikutnya) Gunakan Kertas A-l atau A4-l (yang

@
disesuaikan), dan tragilah ruang kerjanya menjadi empat bagian yang sama untuk
empat soal per lembar yang ditugaskan oleh asisten Anda. Data untuk setiap soal
diberikan oleh sistem koordinat dalam ukuran metrik. Misalnya, untuk Soal I,
titik I letaknya ditentukan oleh koordinat skala (28 mm,38 mm,76 mm). Koordinat
pertama menentukan tempat pandangan depan titik dari tepi kiri daerah soal.
Koordinat kedua menentukan tempat pandangan depan titik dari tepi bawah daerah
soal. Koordinat ketiga menentukan tempat pandangan atas titik dari tepi bawah
daerah soal ataupun pandangan samping titik dari tepi kiri daerah soal.
Pemeriksaan soal yang diberikan akan menentukan penggunaan mana yang diambil.

1.

Putar searah dengan gerak jarum jam titik I (28, 38, 76) sejauh 210'
terhadap sumbu 2 (51, 58, 94)-3(51, 8, 94).

2.

Putarlah titik 3 (41,38,53) terhadap sumbu 1 (28,64,74)-2(28,8,74)

hingga titik 3 berada pada jarak terjauh di belakang sumbunya.

3.

Putarlah

4.

Putarlah titik 3 (5,53,53) terhadap sumbu I (10, 13, 71)-2(23,66,71)

ke kedudukan ekstrimnya di kiri pada pandangan depan.

5.

Putarlah titik 3 (15, 8,99) terhadap sumbu

sejauh 180".

6.

Dengan putaran carilah panjang sebenarnya garis

I I 9;. Skata: l: I 00.

7.

Putarlah garis 3 (30, 38,8l)-4(76,51, 114) terhadap sumbu

ritik 3 (20, 8, 84) terhadap sumbu

sejauh 210o dan ke belakang garis 1-2.

(10, 18, 122)-2(56,18,76)

(8, 10,6i)-2(33,25,104)

(8, 48,64)-2(79,8.

(51, 33,

69)'2 (51, 33, 122) hingga garis 3-4 ditunjukkan dalam panjang
sebenarnya dan di bawah sumbu l-2. Skala: 1:20.
8. Putarlah garis 3 (53, 8, 97)-4(94, 28,91) terhadap sumbu I e8, 23,
81)-2(91,23, 122) hingga garis 3-4 tampak dalam panjang sebenarnya
dan di atas sumbunya.

9.

3 (28, 15, 99\-4(13.30, 8.1) rerhadap sumbu I (20, 20,

97)-2(13,33, 58) hingga garis 3-4 mendatar dan di atas sumbunya.

Putarlah garis

28

t9

-Ti

_i_
I

t8

t9

Dengan menggunakan Kertas B-3 atau

A3-3, gambarlah tiga pandangan prisma tegak yang

tingginya 38 mm yang memiliki alas segitiga yang
ditunjukkan di atas. Lihat

$9.13,

Dengan menggunakan Kertas B-3 atau

A3-3, gambarlah tiga pandangan piramida tegak yang

tingginya 51 mm, yang memiliki alas berupa jajaran genjang

yang ditunjukkan di atas. Lihat $9.13.

(,

e.
+

--

er

""'
/

t\.,

li
tl

/'

.l e+ ,l ,*

,/ f

'l'i
l..

III
llBe

+l

rLI I tl*ez-

llr

ol

,l,l

e+

I
tll
|

9L

rl

t,

r-r

\,
16z )rN)]r ilvsl lvo

292

BAB

purARAN

5,70._.--=----

rl
ti

I ,00

@DenganmenggunakanKertasA-2atauA-3atausistemgrafikkomputer
(cAD), desainlah pandangan

tiga-dimensi pelat pasang ini yang diputar milalui sudut 45o

searah dengan gerak.iarum jam terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap bidang atas.

'0I

rnlluJnuPu ruBlDp uBlpunSrp rurzul 3ue.( rnln l?p Jnuup lenqrueN

'uuelnur
-Jed uerusela,{uad uup rsueurp uuludele>l efu8urlued uelsela[ue141
'rul
ueleun8rp
urzel
8ue,(
rnl{BJnuuu sesord regep lunqrueN
IEBS
'tnqesrat uuquq 3ue1n-;nep rsuatod uup

.II

'npedra relndruo{ Jnl>IeJnuBru lEeJuutu seqBqruoW

'uuue,(e1

rnun'uuledueued'ueurpasJelel uep e8ruq'te41slu.;1s

ue{JESEprp 3uu,t rensas 8uu,{ uuquq

n l4otttu

oru {nlun urEsep uep

.r

'6
'8

upud

uuqrlrued u,(u8unued uelsulehrayq

n n1 oln u

'uo1t>pt"tad uep
oul Intun ulusep uB{rsru r I apuehtr

'9

'uJoporu JnlleJnuEtu
sesord ruelup 1e1q-ednolo;d uup adrtolo.rd ufu8urtued uulsulefue1,q
'>lnpord uu8ueqrue8ued uepp retnduo{ uentuuq
ueSuep Jnl{BJnueu uep 'ese,{e>1al 'urusep u,{u8uquad uulsrlafuetr11
'JnlwJnugru uep urgsep sesord uelnpeueru rur {rteurelsrs uetelepuad
uucruruSeq uellnfunueu uep Dun?ilaq oso{ot1at uelrsruu?puahi
'lnpord uulenqued

.?

't

uep ue8ueqtue8ued eped I?^\u urpsap ueduqul e,(u8urlued ser1cqrue11tr 'Z

rnr.lBle{ ulr,I 8ue( euetureSeqes tnt40tnuoa ue{rsrurJopuey{ 'I

'rur

IBES

:1edep e,(usnreqas epuy'gug qeq ruu1up ueqeq gefuJadurau qBIalaS

NVnrnt

dnIxr'JnN\r'm

sfsodd N\r'(I
NIVSSCI

o1

bl' d*'ro ,oi.i,*

DAN pnosEs MANUFAKTuR

IIO.I

u##1ffi:i$I#i#ftffii
.t

.,

Kata "manufaktur" diturunkan dari bahasa yunani

manufuctus, yang berarti "dibuat dengan tangan.',
Dalam arti modern, manufaktur melibatkan pem-

Lucngkonloh beberopo sqot don perikso: berogom'

bendo :di sekeliltng Ando: puJpen, Jom tongon,
kqlkulcilor, lelepon, kursi, don lompu. Ando segero.
menyodori bohwrl semuorbendo ini todinyo memilit(i
bentuk yong berbedo, Ando tidok dopot menemqkon semuonyo itu di olom dengon bentuk mgreko,,
yong sekorong odo di depon Ando. Semuo bendo,

buatan produk dari bahan mentah dengan beragam

proses, mesin, dan operasi, yang mengikuti perencanaan yang terorganisasi baik untuk setiap
kegiatan yang dibutuhkan. Kata produk berarti
sesuatu yang diproduksi, dan kata produk dan
produksi muncul selama abad ke-15. Kata produksi
sering digunakan di Amerika Serikat, di mana istilah
yang ekivalen di negara lain ialah teknik produksi.

fodi tetah ditronsformosi dorl berogom bohon,

mentqfi don diroklt menjoOl bentuk-bentuk yong
Andq lihqt sekorong,
:
Sebogion bendo terlluqt dor.i bogion tunggol,
seperti poku, bout, penggoniung bqju kowct qtou
plostik, broket logom, dan gorpu, Akon tetopi,
sebogion besor bendo seperti mesln jet pesowot
ierbong (ditemukon podo tohun 1939), bolpen
(1938), pemonggqng roti (1926), mesin cuci 09t0),
penyejuk udoro (1928), lemari pendlngin fl931), mesin
fotokopi t1949), semuo Jenis, mesln don beribu-rlbu

Karena benda yang dimanufaktur telah

di mana sepotong

mengalami serangkaian proses

bahan mentah diubah menjadi produk yang berguna,

:

produk loin terbuqt dorl rokiton beberopo boglon

nilai-yang didefinisikan

bahan mentah untuk keramik, lempung memiliki

nilai tertentu sewaktu ditambang. Apabila lempung
tersebut digunakan untuk membuat pahat potong
keramik atau isolator listrik, dikatakan suatu nilai
telah ditambahkan pada lempung tersebut. Serupa

Monufaktur, dotqm odi luas, merupckon pross

pengtrbohon bohon mentqh meniodl produk; Proses
in! melip$t,(l) desain produk. (2) pemilihon bohon
mentoh, don G3) pemilihon pfoses pembuoton produk,
dengdn;menggqnqkon beragom metode don teknik

' : , :l-\4dngfoktul

benda ini memiliki suatu

sebagai nilai uang atau harga jual. Misalnya, sebagai

yong lerbuot dori berogom bohon. Semuonyo

dibuof dengan berogom proges yong kiig sebut

"rnonufoHui."

DEFINISI "MANUFAKTUR"

halnya, penggantung baju kawat atau paku memitiki

nilai di atas harga sepotong kawat yang merupakan
bahan pembuat penggantung baju atau laku tersebut.

mer,upokon tutong:ptrnggung

Dengan demikian, manufaktur memiliki fungsi

negcrro indwtri. PenJingnyo monufoktur ditegoskon

oten tenyotqoh oof,wq; sebogci kssiiqtqn et<onor.r,r.,
mcn'ilrtdrtur mbncokup kiro{<iro 20% iiinggoi iff/o dori

Manufaktur dapat memproduksi produkproduk terpisah, yang berarti bagian-bagian

nilai-tambah yang penting.

niloi bdrong, don joso yong diprodul(Sl. Iingkot

individu, atau produk-produk yang kontinu. paku.

keglotan rnonufoktur longqung .ber(oiton: denggfi r

ke.sehoton ekonomi ,suolq negoro, Umurnnyo,
semOkln iinggi tingkot tiegiotOn, manufoktui Oolam
$uotu negoro, semokin tinggi pulq stondor hidup
rokyof negoro

te*'eUr-rt,,

,,

' i

bola untuk bantalan, kaleng minuman, dan blok

mesin merupakan contoh produk terpisah, walaupun
ini diproduksi pada laju produksi yang
tinggi. Di lain pihak, segulungan kawat, lembaran

produk

Mopufoklul jugq metiUc*tt<sn tedoton dt mono

'piopukrmonufoktui itu sendiii $gunokon untuk mpm-

buot:rproduk rloin; Contofrnyo iatoh'ineiin tet<qn

ukuqon, besor. yong' digunckon unfuk.meiribenfuk
temhcranlogom suqtubodi filobil, mesinirygsin r"rntuk,

,rnepbugt pqgt don murr:gon me$n ,ghlt untuk,

mem[uot poL;3ion A,Fqii teSicrion rnonuforitur yong

sornc,pentingnycr iqloh: peloyo:non doh .peme;

tihbrqan' mbsin -mdsin : rncinuf oktu
'l r sglorn o, urnur

etionomisnvo.

: '

l,

,l

',,,

,, .,Goqrbor ,iqknik, boik,yong dibuqt dengon qtqt

$ambfl otou CAD,' nieRjpqt<on hstiu*si, rtnei .unfu k
mdriqdfturnen.i".V" S dluroikonnyd. OortrUor rron+s
mer:nO-erikcin inforqosi, mehyorr$tri{' bBniut, u*uron,,
oC.hon,. Oakerjoon, okhir., ( finrshin$ Oon, kodon g;
i
!,odoql$;. ;proses,rrton1'rlo-kiur yong flibutuhkonpryo.,,
Sdbii{ rnrriberi pqro sorrono telnk intorryosi f"ardong
qtilch dqnprgqry yongdiQunokcn ciotom rrmnufoktur; :
suo{u, inf c}i mhi1,,Von[ "ot<on, mein b,ontu,'meibf o
,

dengan gombcrnyg,'

. ,.,' , ::. ,,. ,: .,,,'.

i,.

logam atau plastik, bumbung, selang, dan pipa

merupakan produk yang kontinu, yang dapat
dipotong atas potongan-potongan individu dan
dengan demikian menjadi bagian-bagian terpisah.

Manufaktur umumnya merupakan suatu

kegiatan kompleks yang melibatkan sumber dan
kegiatan yang sangat beragam seperti:

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Desain produk
Pembelian
Pemasaran

Mesin-mesin dan perkakas

Manufaktur
Penjualan
Perencanaan proses

Kendali produksi
Pengiriman

1BBS eped 'qI'0I lqc epsd ueunlunllp urepou

{npoJd usSuBqrue8uod uBlE>lepuod nlens
'uBdop e l IrdLuEl qBlet .)lBdluares ESE[s{eJ lnqeslp

urul'rlo.r SuuSSuerued 'otper uepduuued uup umsap

'u.(upslu 'tletue8ueur qulel Enrues ?1ry
'epu qepns 3ue,( lnpord IJep ISIAoJ rs-re.L lnpord
uuurureSuq

vhlvsdls vsv^V)3d

qept e,(uuesely

ednreq ]edup nele 'nruq eles ur4Sunur lnqasJal

{npoJd 'tnqesret lnpord 1n1un uuldureqtp 3ue.i
efteu11 uup rs8uny Sueluet selel 3ue,( uuruuqerued
uu{qntnqueru rslnpo.rd nlens {$un ulesap sesoJd

e8n[ 8ue,( 'BIuESreq ?sufu>ler 'n]I eueJe>I qelo

' (uerunsuol
{IuoJDIeIe ueJlle,lAetple>l uelednreur
selel 3ue,() Suesn runleqos Bruel qrqel 8ue,(
Jnun DIIIItuoTu uep 'r33ut1 8uu,( eqel e8nl uep resaq

qrqel 8uu,( resed es8ued psuDlluaru uB{E IuIp qlqel

uulpueryedrp 3uu,( lnpord

B,^AqPq

'unlSunru ledecas rused e>1 ny lnpord uu>Irnlo8ueru

{nlun 'ueunsuo>I {IuorDlele ulsnpul qelo Suoroplp
u,(up.r,ru upud 3uu,( '1en1 ueur8ulel tedeprel
'n1>13^\

uu.rnqruuq8ued 'Surtued qrqel 3ue( 'rdu1e1 reqruns

uernqueq8ued ue>ludnreru tlsed gepns '8I'0I
'rqg eped ue41n[un11p u3n[ 3uu,( 'rur ue8uuln8ue4
'uB{sBn(uaur eJBcos tsSun;req dutel uB>Ie
e,{u1npo.rd B,^^qeq uu>Illsulueru {n1un uIBSep SISIIEUB
uedeqel r8uuyn8ueur {nlun ue{sIuuq8ueur ueDllruep

uu8uep 'uulur8urrp urlSunur 8ue,( urel uenped

nele 'e,{uroc uundruerue{ ue1la13urueu >Inlun
urseu ueluele nlens eped suag uulsnJluelu {nlun
uuur8uteryeq rnl{BJnueu {IDIal rlqe'u,(qusttr1

'ldepuqrp 8ue.( uultynse>1 epe u,(uesurq 'ufurlellurd

uped rduro 'e,(uresed e1 Suns8uul uep u,(uutu1
uerueuedep e1 tsesrue8ro IuBIBp ueueuedep nles
uep JrleSueru ludep lnpord nlens 'uoel BJBceS
'e^(ep reqruns

uulrnqureq8ueru te8uus ele.(urel e,(uleqerd uped

rdulet 'SunsBuBI up sr3o1 ledurul rur uelelapued
BJutuaures'ueISIJe 3uu,( rslnpord uelledupuau
lntun qrpdrp e,(usesord wp t{EEIelIp uele e.(u
-uurcuu ruquru8 uuulu Ip .InDIJnuBIu uetuelredep
uelpnlue>l nl1 tsulSrseds 'Ise{Ulluepl

e{ rulJI{Ip
-Jel

nluelJel 1unlued Jeqruns uup uunped

NVO NIVS]G SlSOdd Z'O1r

'r33ur1 qrqel 3ue.( (r3o1ou1e1

uep 'qnJnq 'leporu 't8reue 'uISeLu

'u?L{Eq

:u,(ureqruns enlues runurrldo ueeunSSued

re8eqes ueIISIuIJepIp 8ue,() setr.trtlnpord
uep runru tu>ISurl uelpdupueul 1n1un Suznfteq
snJeueru-snJel snJuq lnl{BJnueu rsustuu8rg'L

'rslnpord
e,(erq uup nlnru rqnre8uedrueru e(uure1
rslnpord epoletu uep JoqeJ uu8u;eg 'ueqq
uep 'rslnpord utusep 'rused ueelulurad

uepp

ueqeqn.red ltrades Jol{BJ-Jo1{B; qnruBued

r[u13ueu >lntun ue>llepoutrp ludup uBDIIIuep
8uu.( ruelsrs Suuruleg 'ure1 3ue,( ue8uep ue1rc1
-raq e,(uuer8eq durles 8ue,( 'ruseq 8ue,( ruelsts
re8eqes Suepuedrp snJeq rnl>luJnueu uelur8e) '9

'sfluouo{e uBp 'nDIB.^A

-ledel 'renses 3ue.( uenfnl ue8uep Isunle^elp
snJeuoru-snJe] snJeq Jnl>leJnueu tsustue8ro

urelep luueluueru uep st3o1ou1e1 uelut8e>l

epud relnduro>l uunpurued uup 'tslnpord
epoleru 'ueqeq Sueprq Ip nreq uu8ueque8ue4 'S
'ue38ue1ed epudel nl>le,^A ledil uequre,(ued
uep 'rs{npord qqunl 'tslnpord nlel 'lnpord

'Jlllteduro{ te8ues 8ue,( ue8unlSutl

'e.{ursusrue8ro ru?pp urel ueruegudap e>I uDIrIEresIp

sruel'resed ueuluruued ueqeqrued rduSSuuueur

ledep re8u sannl dnlnc srueq I$lnpord epoleur

'u,(upsnu '1uls lp 8uu,( uuquq ueruegedep

uB>IE

P-redes

IuI rBqlueS-reqrueS itcurr ruqureS

uuldersredruau uep uouoduo{ ststleue8ueur

uB>Ie uerpnlue>I

u.rupp 1e,(ueq 3uu,( nqe.u uep e.(edn uelqere8ueru

ue>IB urusepued eru4 '(et'Ot 'q9) >ludrueres nele
euBSJeq EJeces uu{nq uup uulnJrueq e'reces rpulrel
Jnl{BJnuBu uep ulsop uelur8e>I 'u,{ueserg
'?I qug uPed reqel Suulued uruces
squqrp umsep sosoJd 'uIBSep lemu ueduqul upzd
tslnpord uu8uuque8ued
uu>lruuel1p JnDIEJnuBIu uep

e,(etq %08 e33utq ob1L u^\quq rIS{BlIp

qulol BueJB{ srlrq 8uu.{ uelet3el nluns uulednreru
uruIep

lnpo.rd uIseC 'lnqesrel tsesrueBro

upe6 't

'e,(ulnpord ueeunSSued uu8uep Ienses qel

-snJBq nlnlu 'u,(u1n[ue1e5 'lenqlp >lnpord qelet
-es nlnur uerln8ued uu4lupue8ueur Suuqupel
'uetllered e1 e83urq urcSep LIBp'uedetlel derles

upud lnpord eped ue>legeslp qulsnrel{ unhtr 't

'sruouo{e uup uu3un13q1 qeruur 3q1
-ud 3ue,( opolelu uu8uep lenqlp sruBq >InpoJd 'C
'lnpord JBpIIels IIep ISB>IIJISods uep uelem.(s
-red rqnueruoru Jeueq-Jeueq snJBI{ {npoJd 'I
:ue8unrepuece>l uep ueelutuued edureqaq

dupeqr4 du88ua sruBl{ JnDluJnueru uuler8ey

e(uure1 8uu,( uep Tused srpuu 'uupnlued uuuq

uep Suuro llenlueq ue8uep 'se1el ue4sugepp snrel{
e,(uueeunSSued rsudtsrlue uup lnpord ruens {nlun
'llqoul 'uuSuel

ue38uu1ed ueue.(e1e4 .
uu8unlnp uuue,(e1e4 .
wqBg .

JSed 'qeqrueq qBI4 Icnc ulsetu uup

962 )lN)fl dvsl ve

296

BAB

ro

DEsAtN DAN pRosES MANUFAKTUR

eo,o,

r-

_{

Anolisis derc nJelooh kode/stondorj

model fhls don onoiils

Spesifikos

Compufer -oided
Produks prclotipe;

desi.qn (CAD)

pengllion don evaluosi

Desoin konsep

Speslfikosi bohonr pem ihon proses

don perlengkopon; teLooh keselomolon

Conput'er - oided
monufoct'uring dnd

-..+-t
a<
*:
-=

Process Plonniog
(CAN4 don CAPP)

11

)e)o r ", l
_lf

Campuler - lnfegroled
mdnufocturing (C M)

Vo- L'o,_j'

Lrl

r
-l-.1
l

De'j"o

@Kegiatandesaindanmanufakturyangbiasanyater.iadisecaraberurutandanbukan
secara bersama. Dengan

CAM, proses desain dapat beker.ia serempak dengan proses pembikinan.

terdapat suatu aliran produk umum dari analisis

pasar ke manufaktur, pengulangan yang tampak

antara subdisiplin keteknikan, misalnya, desain

untuk manufaktur, desain kemampuan daur ulang

akan ter.jadi dalam proses tersebut. Perbedaan utama

dengan pendekatan yang lebih modern ialah bahwa

dan desain keselamatan.

Proses desain berawal dengan pengembangan
konsep produk yang telah ada. Pendekatan inovatif
atas desain sangat diinginkan-dan bahkan pen-

seluruh disiplin dilibatkan dalam tahapan awal

desain, sehingga pengulangan yang secara alami
terjadi menyebabkan lebih sedikit kerja dan waktu
yang terbuang. Suatu kunci pada pendekatan ini

ting-pada

tahapan ini agar produk tersebut berhasil

di pasaran (lihat Bab 14). Pendekatan inovatifdapat

ialah kesadaran yang sekarang sudah timbul akan

pentingnya komunikasi sesama dan di antara

juga menyebabkan penghematan besar pada bahan

disiplin. Dengan kata lain, selain harus ada komuni-

pendesain produk harus memahami hubungan

antara, bahan, desain, dan manufaktur, dan juga
ekonomi operasinya secara keseluruhan.

kasi antara fungsi keteknikan dan pasar

dan
pelayanan, juga harus ada interaksi yang gencar di

dan biaya produksi. Ahli desain teknik atau

,rrzlas:'Sueqral Euepas 111 Bu;aog

'oJ

Smaog

'3uuro ggg uep

3ue-rn1 3ue.{ ue,le,ftB{ rrylrueiu'u,{ulesrru'le{tres
rp rnt{p+nueru uuequsrued Vup obB6B,^ quq

e{ueuv

ueutu(ue1 tuBur8ueu rclruroc-l qrqel-qrqelJe] Iur IBH

'lrJe>l qrqoi 3ue.( ueeqesnred eped e8nl rdelet reseq
rsesrue8ro uped eles lepu uelderetrp ludep erues
-req ese,(e1er desuo; 'o699 1e,(ueqes uulunqrued
n1>1e,tt r8uurn8ueru uep ,/EZ JesJqJS e,{utoqoq ue1
-urunuou qu1el 'u,{uluqr1u ru8eqes uep'ob1t reseqos
urs?u ntens uelup ueuodtuol qelurnl r8uern8ueur

qule1 'u,{ulusrlu 'JrloLuolo uepqesnJod 'rur Bu"resreq

esu,{e1ar uep lEBJuBru qoirror 1e.{ueq epy

'epe 8ue,( r3o1ou1q Enrues

ue)peJuetuoryJ
uep

'Sunlnpued >1odtuo1e>1 {nseurrol'JrllpJelur uup

rs8un;;eq 8uu,( uru-sLrel HIIIureil[ 'q

lnueleu

'sele lu>l3un uelueleueru qelo qnued

Sunlnprg

'B

:qulsn_ruq lnqesJ0l

'e,{uurnloqes

Suuqrat tumesad lepou-loporu luodos {ept}

'lunqlp 3uef. (dnslxtut) e,(ur1su Intuaq tenses 3uu,{
uenru nele edrlolord epu 1eprl uep uelSueqiuel

-rp 3uu,{ II[VJ/11VJ 1e13uurad uep

SunsSuEI

rslnJlsuo{rp lnqesret Suuq;e1 1e,uese4'(7'61

'rqg) retndruo>1 uudelep ue8uep uelSunqnqrp 8ue,(
0002 OVJofny uotlDtepol,t uu8uep (suge1 ua1
-eunSSueur eduut) ,ralnduo1 uu8uep uIBSepIp qulel
e,(uqrun1es 7 71-Burcogupuu8 urseuueq Suedurnuad
Suuqret tu,Lrused 'u,(qzsrlng 's1e1duo1 3ue,{ rnt{ruts

usu,(e1ar lrsBqJaq ntl BuEsroq usufe>1ar re8e e.{u

-1edurel'e,{uule,(u leB.}uuru re8req8ueu pBeB nele
rurl re8eqes elre1eq 1uprl u,(uuuleunSSueur 3ue.i
Ble.roru elrqedu reseq 8uu,( u,(edn uep nl>le,4A uel
-srquq8ueru ledup e,(uuudu;eued'uersrJa uep sr3o1
>leduret Bupsreq ese.(e1e.r desuol undnup6
'(Suunqrp) 3ue1n rnuprp tedep e.{uueuod
-uro1 eSSurqes lDlurrp ledep uep '(ueuunSSuedr
uelreqred nle uereqrleured 1n1un gue8rp ledep
r{Bpnur uu8uep 3uu,{ ueuodruo{ Dlrlrtuetu uep u,(u

-Juun uruules Jn{eJe ureces rs8ung;eq '(rsnqutsrpt

ue83ue1ed nute rrrple eunSSued e{ }pruules uuSuep

'rsnqrJlsrp'rslnpord'urcsop'1qe,() urusep ueduqer

epuoq-upuaq ue4sdesuolSueu {ntun uresepued ue1

-ur>13umuaur (OVC) ralndurol-uuntuBqroq ulesec

ue8uqrunupuedTuu8uunqtuad uep uueunSSuad

sn-req

'rsurlsnir lsnqruaru snruq uduq qupnlu qrqel ue8uep

redurus lnqosJet lnpord ruSe sn8eq snlSunqrp

'(rs>lnpord) snBuq tBnqIp '(ursap uudequrt
puors8ung uele sn8eq urcsoprp 8uu,( lnpord nlens
'uerltruep ue8ueq'(ledureres u-ruces ueltleqredrp

e1 e88urq eueqrepes te{BJq uep 'du13ue1 uup

ndueu Suurules
rur ruolsrs 'lequru 3uu,( edrtotord nele 'leporu

]edec eruces uresep slslleuiz8uaur

)noodd NVeNVglN]eNld

NVO dfrnd!\to)
-NVnrNVgdSg NIVS30 g'O I r

'retndruo>l

urupp u{rluqJedrp lnpord nlens rnrun uer{nrnlosal

uclsn.req8ueur Jnun snl)lts Dsn.\Dlal lelr>;eH
'ueresed e>l lnqosJel

lnpord ueyeue8ued uep rslnpord a{ uresep desuol

uep lnpord 3ur.rr88uetu BqBSn ruepp 1eqr1.re1 8ue.i
e,{etq uep nt{u.Lr u8nl uep uu>ltu>lela{ uep lnpord

uelunururueu {ntun

r{BIBr Bruusroq ese,(e1e; resep uunlnl '>Jedureres

ereces uulSueqruruedrp (e,tuue8ueprnepued ugas
ue8uenqued uep'ueeunSSued'rsnqrrlsrp'rslnpord

ue{uueqJepeslp WIo} sISIIBUB leporu rlelSueu uep

]Enqtuetu'3uem1e5'u,{ulnpord ues1e1druo1e1 uped

urpsep eped ueqeqnred

-uuntuuq ue8uep (WVC) rnt{uJnuetu uep '(3IVJ)

ese(e1er'(AVC)

uIBSep eJpc-erec ueeunSSued qelo

Sunlue8rel uer>lrruep yepou e.(un1,re4'urnrutldo

3uu,{ urseru ueruolo >lruueq uup 'uuJnluel 'uu8ue8el
'e,(e8 ruedes ToDIBJ-rot>lEJ rlelSueu ruulep ruueq
-ued m8eqas 'uu1n13uusreq 3uu.( lnpord sISIJ uep
srsrleue leporu uedur.(ued uelleqrleur Suues >lnpord
uresep 'Irco{ undnuru Jeseq uuequsnred 1n1u1

'ueSuequre3ued uresep Iuodas) lnpord ledse unuras

BAquq llfileq rnrun sr?/y?S: 'pns>lururp 8uu.( lnpord

rruun snllrs ruelep luqrlJel 3uu,( ueruele Bnrue!
ue>lurnurrldo8ueru uunlnl ue8uep lnpord rn11e-1
-nueu uep urusep uB>lnpErusru uelBp IuEruslsrs
uelulepued nluns r{Ier DuDStaq osoiotlay

L6Z )rN)3I dvsnve

29A

BAB

ro

DEsAtN DAN pRosEs MANUFAKTUR

I I O.4

REKAYASA BERBANTUAN.
KOMPUTER MEMUNGKINKAN
MODIFIKASI BERIKUTNYA

Dengan menggunaka t rekayas a b e rb antuan- komputer, kjterja struktur yang dikenai beban-beban
statik dan berfluktuasi dan beragam temperatur,
sekarang telah dapat disimulasikan, dianalisis, dan
diuji secara efisien, dan lebih cepat dari yang
sebelumnya. Informasi yang dikembangkan dapat
disimpan, dicari ulang, diperagakan, dan dipindahkan ke mana pun dalam organinasinya. Desain
dapat dioptimalkan dan modifikasi dapat dilakukan

langsung dan mudah kapan saja.

I IO.5 REKAYASA

BERBANTUANKOMPUTER MENGHUBUNGKAN
SELURUH FASE MANUFAKTUR
Manufaktur berbantuan-komputer (CAM) melibatkan seluruh fase manufaktur dengan memanfaatkan
dan memproses lebih lanjut sejumlah besar informasi tentang bahan dan proses yang dikumpulkan
dan disimpan dalam pusat-data (database) organisasi yang bersangkutan. Sekarang komputer membantu ahli teknik manufaktur dan yang lain, dalam
mengorganisasikan tugas-tugas seperti memrogram

kendali numerik mesin-mesin; memrogram robot

untuk penanganan bahan dan perakitan; mendesain
perkakas, cetakan, dan alat-alat bantu-pegang
(fixture); dan mempertahankan kendali mutu.

Berdasarkan model yang dikembangkan

dengan menggunakan teknik-teknik yang disebutkan di atas, pendesain produk dapat memilih dan

menentukan bentuk dan ukuran akhir produk,

ketelitian ukuran dan pengerjaan akhirnya, dan
bahan yang akan digunakan. Pemilihan bahan sering

dibuat dengan saran dan kerjasama ahli teknik

bahan, kecuali ahli teknik desain juga berpengalaman dan berkompetensi di bidang ini.
Pertimbangan desain ialah bagaimana komponen
tertentu akan dirakit menjadi produk akhir. Bukalah
tutup mesin mobil Anda dan amatilah bagaimana
ratusan komponen disatukan dalam suatu ruangan
yang terbatas.

10.6 PERAN PROTOTIPE DAN

PEMBUATAN -PROTOTIPE KILAT

DALAM PENGEMBANGAN
PRODUK

Langkah berikutnya dalam proses produksi ialah

membuat dan menguji prototipe, yakni, model ke{a
produk yang bersangkutan. Suatu pengembangan

penting ialah pembuatan-prototipe kilat, yatg

tergantung pada CAD/CAM dan beragam teknikteknik manufaktur (dengan menggunakan bahan
logam atau bukan logam) untuk secara kilat
menghasilkan prototipe dalam bentuk model fisik
ruang suatu elemen mesin dengan biaya murah.
Misalnya, membuat prototipe komponen mobil baru

dengan metode pengetaman, pembentukan,

pemesinan tradisional berbiaya ratusan iuta dolar
dalam setahun; sebagian komponen butuh waktu
setahun untuk memproduksinya. Pembuatan
prototipe kilat dapat memotong biaya ini maupun
waktu pengembangan secara nyata. Teknik-teknik
ini sedang dikembangkan lebih lanjut sehingga
teknik-teknik ini dapat digunakan untuk produksi
elemen mesin secara ekonomis untuk volume yang
sedikit.
Pengujian prototipe harus didesain untuk mensimulasikan senyata mungkin keadaan-keadaan

yang dihadapinya sewaktu digunakan kelak.

Termasuk keadaan lingkungan seperti temperatur
dan kelembaban, demikian juga pengaruh-pengaruh
getaran dan penggunaan berulang serta kesalahgunaan produk tersebut. Teknik-teknik rakayasa
berbantuan-komputer sekarang dapat secara lengkap
dan kilat melakukan simulasi demikian. Selama

tahap

ini, mungkin diperlukan modifikasi atas

desain awalnya, bahan yang dipilih, atau metode

produksi mungkin diperlukan. Setelah fase ini

selesai, rencana proses, metode manufaktur (Tabel

10.1), perlengkapan, dan perkakas yang sesuai

dipilih dengan kerjasama ahli teknik manufaktur.
perencana proses, dan lain-lain yang terlibat dalam

produksi.

.1O.7 DESAIN UNTUK

MANUFAKTUR, PERAKITAN,
PEMBONGKARAN, DAN SERVIS
Seperti yang telah kita lihat, desain dan manufaktur
harus dikaitkan seerat mungkin; keduanya tidal
boleh dilihat sebagai disiplin dan kegiaran yans
terpisah. Setiap elemen atau komponen produk
harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak saj:
memenuhi kebutuhan dan spesifikasi desain tetap:
juga dapat dibuat secara ekonomis dan efisien.

Pendekatan ini akan meningkatkan produktivita.

dan membuat produsen dapat tetap bersaing.
Pandangan luas ini telah disadari sebaga:
bidang de s ain untuk manufakt ur (DFM-de si grt .fc,,
manufacture). Ini merupakan pendekatan lengka:

fl
fi

atas produksi barang-barang dan memadukan prose.

desain dengan metode manufaktur, perencanai:.

-ueuoduo>l eaquq uu>lllsuruaru 8ue,( 'sr,r,res 1n1un

uresep ualdnlucueu rur JItplB-JItple ue8uruepuecey

'relSuoqlp qepnu e8nl lrlurrp qepnur 8uu,(

>lnpord nluns 'u,{uesulg 'Jnl{BJnueru epud Surlued

ledse re8uqes uupusrp Suuru4es'uerelSuoqured

{ntun urusep und nlr8eq '({.Tqutasso tol u?rsap

-vCA)

uEtDIeJed >lntun uIBSep '1npo-rd u,(urq uped

ruseq le8ues 3ue,( ppuu Irequelu ludep uelqured

rseredo Buere)'e,{uueuodurol ue8ueyrunupued nelu

'srlJes'uuuJuqleued ueqrunqo>l 1nlun ualqesrdrp

ludep >1npo-rd tunqruetu 8ue,('e,(uuurulSuoqued

qupnu uSSuqes Bdru ueDllurepes uESepIp stuuq

lnpord >1u,{uuq'u8n1'e.{uue1nle,(ueur 1n1un e,(etq
uup'uuledece{'uurlepnrue{ pq urepp ue8uuqurged
uu>lr{nlnqluetu uep'uBtllunlese{ eJBses Jnl>lBJnuslu
sesord >1n1un Surlued deqel uuledruelu uelDlured
'lnpord nlens tpelueru lI>lBJIp snreq u,(uenues
'tunqlp p33un1 ueuoduro4-ueuodruo>1 tleletes
'ur8sep ISBSIIUIIdO tuBlep IBUOISIpeJI
rsurelr sesord 1u111redtuetu ue>le ueDlltuep ue8uep

'rsesrurldo uundureuel DIIIIuoIu 3uu["(tua1s{s

yadxa) Je>lud uelsrs {nseuuel rueq uu8uequre8ue4
'ueplrurep srsqeuu uu>In>Ieletu 3uu,( ulereur r8eq upu

snreq 3uu.( nlenses rpelueru qu1e1 'r33uq uunduruu.r

-e{Jeq 3ue,( re}nduo>1 ururSord uu>1eun38ueur

ue8uep telndurol-uenlueqJoq sesord uuuuucuered
uup tnDleJnueur'use,(u1er'urcsep >llu:lot-{1u{eJ
'(uerslnpordrelel e8nl lnqesrp) runurrunu 3uu,(

lnpord e,(urq ue8uep uulrlued uup Jnl{BJnueru

Ieq urBIBp r{epnlu reSe uPsep uelunurrldoSueru
u18uer urulep Surlued le8uus Jpelquen>l uu8unqnq

tenqruentr 'lnpord u,(urq eges 'uB>lBteJ uep se>Ie{

-red'uueslueued'uulrlered'rn11e;nueu sesord
uuq1pured upud ulusep rsu>lrJrpou ludurep relruetu

ludup srueq lnpord {p{et IqB uep uresopued

'lnqesJel ursou uetuele nlntu upud epoleu
qnre8ued uup 'sasord npp.tr 'elre1 epuaq rlq{e uB
-ufte8ued Eues uurn{n uullllele{ uup 'ulseur efteury

ruupp uuue8erel rgedes {nsueDIBJB{ dnlecueru

rur uunqele8uad 'uutre{Jeq 8uu,( uedelSueped

uep 'ueurseuued 'rse;edo uep 'JnDleJnueu sesord
'uBqeq uBSBlBq-uBSBlEq uep'uunduretuel lnsuel
-qeru1 Suuluel resep uuruet{urued DIIIrueu snreq
urusepued ered e,trquq ueltere.(sredtuetu Jn{eJa
eruoes JnDluJnueu

{nlun utesep uupnfn,{aJed 'n]nu

uequpue8ued uep'uerln8ued'uu1r>1ured'seso:d

.u4ze13ue,{IqnpoJd3poleI^Iede.laqaguBp{n}ueg@

l'

..

' '

ruEurstuotgulad-

.-l
::,,.
:ueugser*ad .snJeq: roj
'liulpqpdouuu t{rrq;r. p-rn1a.ou :ueeslolsuqd

J1sa1

te8ues 8ue,{: ursour umro13

lusad retues Euu{ uiseur tiSuelE

6au1iar7,-r1

uqnr.u-uueJouuad'ryp,ueepupea8ued'.t11n lor xlln uesuorouei

i{3i1u1ot1
uuulsCtnsd :niueuuad ue{ur) ,Iof, 'snpq'JoJ

' " :

'runpd ueqequreued irlnqrs

'

ueepu

,,

;;

Sutufo;

"',

;:ii

: : ; r i i{.HHHHi }tJ+elg: ;lislnle.lfi

. i '':

unnp,{uad''ueuue;1suod
ga88tad'te,n*u1 uete11,(uad'ue1egetu96

rlrrrluriqor>lola uewseu,rad '{pisll-tranl6l ueursaurad ';ese1

qnqn, u*p, ge88ued'utsi;lEuuured'ueu lseutad'sn1uq uoled nuuduiua6

irsnrls4a'urllreuoJ
ueupupaESuad'unrnqnq*?o 3 u1 tot1s
,a,rri

;,',;1f ii;i..;Ir':f ,N!!|11m;fl,t+[n-t

,.r.,t-,,u**u'a

"Junr

uorred

;1.nne1rui4

,ualauiJ,

uorted ueuOureuid '(,?itquv1q1 uorted uuudwaupj

*rr1 ytgpd : (ua

d) 1 nq* ru *anruaqu.red

"Bu

e8e;.unrl nluaqor"d

Iii,;rffisffiiie,.r.r..s.i8$trt
;

r*t$H

ffi

tu::"

BI

#-fl:HlrEIr.fff;

, Sunqer qntueq:tnlues

'18uluudqy ue1a1--ru1nd=ue>lruuequrea'1or uepttequod'oeluuuad'tsnns{g

ry*ar1.1r' n*)es ne{n}u?quau'augsn.r rlsnJ5

4nlusq ue*a e-ueuralg

qeuElat mSuap unl*ltted'1are1-uerlnrusqura4

lry4nruaqured')ll io:IpH

s"1*

1qa"qrJ1

osauqn

,. . :,
)Ferer;arn1-nrn*
'l , ,i ,, , , iueletql
.
ruaustu;red
uuroseEue4
lsriri.uqed'ueupuueEEutd'ouulsaurod
. :ir: r",i
uU.fti,fofuad.,;LruO tlF
, , :

.ueursoured

eBfuorsq uep sldp piuaq-1ruuag

il::;+:;ii!i;:a:i::j:iiill.E ttrlrStE{
u:*O ue8uCp uetualg

."**1

**t,-r*td.'. . rsrl;uulnee{.upulsaured:;de1 spr}

raagrunIo.{Iol,

u88uo.r uu8uip ueurq3

*rg4r"8il;'*u*r*auro'5ruy'Erreqn;-urtrnlial'uuerured'*prrecuo4

662 )rN)rr dvsnve

3OO

BAB

ro

DESATN DAN pRosES MANUFAKTUR

komponen tunggal atau subrakitan dalam suatu

produk mudah didapat dan diservis.
I4etodologi dan perangkat lunak kornputer

(CAD) telah dikembangkan untuk DFA yang

keunggulan, dan batasan-batasan tersendiri. Berikut

ini adalahjenis bahan yang umum digunakan dalam
manufaktur saat ini, baik secara individu atau
gabungan.

memaniaatkan desain konseptual dan model ruang

3-D. Dengan cara ini, waktu dan biaya perakitan

sebagian dan perakitan penuh diminimumkan

Logam besi: karbon, paduan, anti-karat, dan

perkakas dan cetakan.

Logam bukan besi: aluminium, magnesium.

sambi I rnempertahankan kesempumaan dan kinerj a

tembaga, nikel, titaniurn, super-paduan, logam

produk; sistem ini juga meningkatkan kemudahan

pembongkaran produk. Kecenderungan akhir-akhir
ini ialah menggabungkan desain untuk manufaktttr
dan desain untuk peretkitan menjadi desain unttrk

manuJhktur dan perokitctn (DFMA-design .for

mttnufacture ctnd ussemblt') yang lebih lengkap.
serta yang menyadari hubungan timbal-balik antara

tahan api, berilium, zirkonium, paduan cairrendah, clan logam mulia.

Plastik: termoplastik, termoset, dan eiastomer.
Keramik, keramik kaca, kaca, grafit. intan, dan
hahan menyerupai intan.
Bahan komposit: plastik bertulang. komposit
matrik-logam dan matrik-keramik. Ini semua
dikenal juga sebagai bahan yang direkayasa.

.
.
.

desrin darr munufaktur.

Ada beberapa metode perakitan, seperti penggunaan pengikat, perekat, atau dengan las, solder.
dan patri, masing-masing dengan karakteristiknya
dan membutuhkan operasi yang berbeda. Penggunaan baut clan mur. misalnya, membutuhkan penyiapan
lubang yang harus cocok dengan tempat dan ukuran.
Pembuatan lubang membutuhkan operasi seperti
penggurdian atau pembentukan, yang membtttuhkan
waktu tambahan, membutuhkan operasi khusus, dan
menghasilkan bahan buangan. Di lain pihak, produk
yang dirakit dengan baut dan mur dapat dipisahkan
dan dirakit ulang secara relatif mudah.

Elernen mesin dapat juga dirakit dengan

perekat" Metode

ini. yang digunakan secara lebih

luas pada prodr-rksi pesawat terbang dan mobil. tidak

membuttihkan iubang. Akan tetapi. permukaan yang

akan dirakit harus cocok dan bersih karena kekuatan

sambunsan sangat dipengaruhi oleh adanya

pengotor seperti kotoran, debu, minyak. dan
kelembaban. Tidak seperti pengikatan" kon.rponen
yang dirakit dengan perekat. sebagaimana dengan
komponen yang dilas, biasanya tidak didesain untuk
ditrongkar dan dirakit ulang.jadi tidak sesuai untuk
daur ulang elemen-elernen produk tersebut.
Elemen mesin dapat diraliit dengan tangan atau
dengan perlengkapan otclmatis dan robot. Pemilihannya tergantung pada faktor-faktor seperti kelengkapan produk, jumlah elemen yang akau dirakit,
perlindungan yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan atau goresan pada permukaan akhir elemen
tersebut. dan biaya relatif buruh dan mesin-mesin
yang dibutuhkan untuk perakitan yang otomatis.

O.8 PEMILIHAN BAHAN

Sekarang ini tersedia berbagai macam bahan, yang

masing-masing memiliki karakteristik. kegunaan,

Nanobcthtm, paduan ingatan-bentuk (shapememory'), paduan amorf, super-konduktor, dan

berbagai jenis bahan lain dengan sifat yang
unik.
Karena bahan-bahan baru telah dikembangkan,

pemilihan bahan yang sesuai menjadi lebih menantang. Struktur dirgantara, maupun produk seperti
barang-barang olah raga, telah menggunakan bahanbahan baru. Kecenderungannya iaiah menggunakan
lebih banyak titanium dan komposit untuk rangka

pesawat terbang komersial, dengan mengurangi

pengunaan aiuminium dan besi secara berangsurangsur. Ada peralihan kecenderungan yang terusmenerus pada penggunaan bahan untuk semua
produk, karena adanya pertimbangan ekonomis
maupun pertimbangan lain.

O,9 SIFAT-SIFAT BAHAN

Sewaktu memilih bahan produk. kita pertama sekali

mempertimbangkan sifat-sifat mekanisnya: kekuatan, ketangguhan, keuletan, kekerasan. keelastisan,
kelelehan, dan kemuluran. Perbandingan kekuatanterhadap-bobot dan kekakuan-terhadap-bobot bahan

juga penting, terutama untuk

penggunaan

kedirgantaraan dan otomotif. Aluminium, titanium,

dan plastik bertulang, misalnya. merriliki nilai

perbandingan yang lebih tinggi daripada baja dan
besi cor. Sifarsifat mekanis yang ditentukan untuk
produk dan komponennya, tentu saja untuk keadaan
di mana produknya dapat berfungsi dengan baik.
Kita kemudian mempertimbangkan sifat-sifat fisis

berupa densitas, kalor spesifik, ekspansi dan

konduktivitas termal, titik cair, dan sifarsifat listrik
dan magnetiknya.

iufr'ces;tngg

:411n* :aS l:fi.,rIPpo$: lS: 1s'xtffEq:'isrl$n6u{i }sBnIuB r:g,s

uBnpEdrue3eragJn}>|eJnuBWunuIn{Ils!Iel{eIey@
'BpeqJeq 3uu,( uequq rJBp lBnqJal 3u8,{

{eluo{roq 3ue.( ueuele-ueluele ereluu {ruu^lE3

rsoJo{ qBIEr r{oluoc reSuqeS 'lE,ru qrqol IB3B3
lnqesJel InpoJd uu>lqeqe,{uoru nBle {npoJd Jnun
}B>lSulsJedureu ledup urel BuoruoueJ uBp 'rsoJo{
'uBSnEe{ uep uDIeseD '8ur}ued 3uu,( pq uu{udruatu
lnpord ruelep uBIBunBrp 3ue,( ueqeq uu>lococe{

'efquq BdrueS 'tnqosret lnpord rrep ptot uep8u8el

uelquqe,{ueu ledup 'ue4lupuo{lp {Bpr} B{rl 'uep
lnpo.rd nluns efteuDl rqn;e8uedureur ledup ele,(u

Erecos rur BuoruoueC '3uqued e8nl uern>1n uelrqulsa{

uep Tnlniu'uuqelele{'uBSnBe{ predes uuue,{u1ed

uep nl{eA\ ueBunlueSrelel EuoruoueC

'lnpord ntEns uPllequed Suuluel uesnlndel

nlens tenquaru B{rla{ uelSuuqurlrad e1r1

e,{uunrues 8uu.( 41sue11uJu{ ue{edrueru uuelnuuad

Jnls{el uep 'uuse{ 'euru16 'ueunsuo{ epedel

u.{u{uel e,{ep rqnru3uedueu lnpord tpeluoru

tenqrp tnqesJel uer{Eq qBle}es ueqeq uupdtueue4

ENV]N dNVO NVG .IV)Vd

dnlNn 'Nvltd!\tvNfd I t-o1r

'snsnrT{ ueqrluled nele 'r33uq 3ue.(

uulrprpued le>[3urt'snsnq{ uu1rduu;a1e1 ue8uep
Ieuosred ue{qnlnquetu r8el u,{uuru1 8ue,( uep
'1e,(uuq 3uu,( qrunq ue>Ir{ntnqtuetu urc1 8uu,{'pqeur

ursoru-ursoru uu{qnlnqrueru epoletu uer8uqeg

'EpeqJeq 3uu,( epoteru ue8uep ueqeq sesordrueu
ruBIBp uolteqrTrp stueq BpoqJeq 3ue,{ e,(urg
'p{nqJe} qppns urBI Bre8au BpEd uu8untue8relel
sptu suqeq {pllod rse41dru1 'urul eru8eu rrep Io{ru
uup 'tunrurrunle 'unlluorq>1 'IunruBul 'llEqo{ 'uElur

'tuele lere{ riledes qeluou ueqeq JBSeq uer8eqes

rodtur8ueu'e,{upsrtu IE{F?S E>lueruv'rqnpord
1n1un Surlued 8ue,( r{E}uetu uequq rodtur8ueru

E;?8eu reseq uer8eqe5 'e,(erq rqnre8uedueru uu{e

'ueelururad und nlr8eq 'ue{osed ueledele)

'ueqBqruut JnDIEJnUEtu uferq
Fepurq8ueu

tr:dup eSSurqes 'qeluetu uur{Bq JBpuBls ueJn{n

uu>lleuJuutuetu >lnlun rsolrJrporurp ledep >lnpord

urusep nlens e,^d,r{Eq uulquq.redrp snreq 'rde1e1 uuly
'ueepurreSSued nele'ue>luleJ rnluleru uu>lueued'ue

-utsaued Iuodes 'nlueuel erec ue8uep u.(ureleurerp

r8uurn8ueru uup JESeq qrqal 3ue,( 8ue1eq leqtuetu
sn.rBq ulDI ?{Bru 'repuuls {ruuaq tuBlep erpesJel
{Bprt rur 1e1nq 3uuluq uep ntueuel releuerp uu8uep
1ulnq 3ue1uq ue{qnlnqtuetu e11 elrl 'e,{u1esrlnq

'lnpord e,{erq reseqredueu ledep uju,(u ereces 3ue,{

'ueqeqruel sesord neluTuep rsnlrlsqns ue{qn}nqrp
uule 'ue>lur8uup 8ue,( qepunl uup '.uern{n 'Inlueq
tuelep Brpesrel IBpn lenqrp 3uu,{ ueuodruo>l nete
sesordrp 3ue( ueqeq nele qetuetu uuqeq E{rI
'uBqEq
ltlsrrel{ure{ uBp leJrs-lEJrs selE
sr3o1ou1e1 ue8uuqurped ue8uep e,{u8urlued eue-s
srtuouole ledse Jrlrtaduol BreJaS

uErlBq ueqqltued

'JnlIBJnuBur tuulBp BluBln uurluqred uu>ludn"reru

lenqrp 8ue,( ueuodruo{ eges sesordrp qu1e1 3ue,{
uuqeq uep qulueru uuqeq uuerpes-re1e1 uep u,(erg

NVHVg
NVVIOSSd]I]) NVCI VAVI O 1-O 1 I
'u,{ue,{urq uep 'ueuuXeled rntun 'lnpord rrq>lu tuJrs

leRs uped 1n-lnq qrue8ued ueqrueru ludup uulur8ur

-rp 3ue,( {nluaq-Inluoq rpulueu uuqeq seso.rduetu
{ntun ue>luun8rp 3ue,{ opotohtr '(Z'Ot teqel) qepllur

qrqel ueSuep seuud-qelorp uep 'sulrp 'urseurrp

'{ntuaqrp 'rocrp tedep nlr uequq-ueqeq qu>1edu
UB{N]UOUEIU UEqEq JNI{BJNUBIU IUJIS-]E.IIS

'e,(u8ueqr4 le,Lresed urqe{ tuulep JB{Bqral

8ue,{ uu3o1-u{nq ueqeq rJEp uncureq dun qelo ue1
-quqasp qelot uurterue>1 ry,{ueq'eXulesru IursJeruo{

Suuqrel le,r\BSod uue{ulece{ edureqeq rueIeC

'uelSuequrgedrp ue>p 3ue( Sunued rot{EJ BJBtue rp
uer8eqes ue{Ednratu ueqeq up,{u uundrueruel uup
'ueunouJo) 'untun leJrs ueunJnued 'rsorol 'rsuprs{O
'[BluJou uup >InJnq 3ue,{ ue8unlSurl ruepp 3ur}ued

uered ueluruueru u8nl

r,^Aurrur>l lEJIS-lB.llS

toc xrN)rr dvwve

3O2

BAB

lo

DESATN DAN pRosES MANUFAKTUR

Daur ulang atau pembuangan bahan yang

sesuai pada akhir umur pakainya menjadi semakin

penting pada abad

di

mana kita sadar untuk

melestarikan sumber-sumber dan mempertahankan

lingkungan yang bersih dan sehat. Perhatikan
misalnya penggunaan bahan pembungkus yang
terbiodegradasi atau botol kaca yang serta kaleng
minuman aluminium yang dapat didaur ulang.
Penanganan dan pembuangan limbah dan bahan
beracun yang sesuai juga merupakan hal penting.

I I O.I2

PROSES MANUFAKTUR

Sebelum mempersiapkan gambar untuk produksi

juru gambar/pendesain harus
mempertimbangkan proses manufaktur mana yang
akan digunakan. Proses ini akan menentukan
menyajikan fitur rinci elemen mesin tersebut,
pernilihan ukuran, dan ketelitian proses pemesinan.

elemen mesin,

cetakan cor ini merupakan contoh

a.

Pengecoran'. Cetakan sekali-pakai (misalnya.

pengecoran pasir) dan cetakan permanen (Gbr.

b.

luas, kategori metode pemrosesan untuk bahan

Pembentukan dan pemotongan.' Pencanaian.

penempaan, ektrusi, penarikan, pembentukan
lembaran, metalurgi serbuk, dan pencetakan

ialah:

(Gbr. 10.4a-d).

Banyak proses yang digunakan untuk memproduksi

elemen mesin dan bentuk-bentuk (Tabel 10.1) dan
biasanya terdapat lebih dari satu metode manufaktur

suatu elemen mesin dari bahan yang ada. Secara

cetakan permanen.

10.3).

Contoh-contoh metode pemtrentukan dan

pemotongan (shaping).

Penorikon botong otou kowol

Penconoion

Bohon tebuk
Penorikon dolom

n*"l roornq.,og /

'uuSunqur?,{uad apofaru rJoluor-rJoluoJ

ACqI/F:qAl

auoawnl

uoounquos

'Bpaqraq 8uu,{ uuulsaurod quef qoluor_qorooC

7/

E!EE@

+oaDI lutsll-uD+ncol uDUtseuled

uDlllo+-uoslolJuJad

uoopuue60ue4

eog )rN)ll dv8lltve

3O4

c.

BAB

Io

DESAIN DAN PROSES MANUFAKTUR

Pemesinan: Pembubutan, penggurdian. fiais,

perataan, pengetaman, frais-tarik

b ro a c

hin g),

penggerindaan, pemesinan ultrasonik; pemesinan kimiawi, listrik, dan elektrokimiawi;

dan pemesinan berkas energi-tinggi (Gbr.

d.

10.5a-g).
Penyarnbungan: Las, pematrian, penyolderan,

lama elemen mesin yang terbuat dari lembaran

logam dipotong dan dipabrikasi dengan perkakas

penyambungan mekanis (Gbr. 10.6a-b). Proses

pengelasan dan penggunaan lambang standar

tradisional, pon, dan cetakan. Walaupun perkakas

ini masih banyak digunakan, sebagian dari operasi
ini sekarang sedang diganti oleh teknik pemotongan
laser (Gbr. 10.8). Dengan kemajuan dalam bidang
teknologi komputer, kita dapat secara otomatis

untuk penyajiannya diuraikan pada Bab 25.

Penl'elesaian akhir: Pengasahan lubang,

mengendalikan lintasan lasernya, yang dengan

demikian dapat meningkatkan kemampuan untuk

pengikatan difusi, pengikatan perekat, dan

e.

Ahli teknik manufaktur selamanya ditantang

untuk menemukan penyelesaian baru atas masalah
manufaktur dan pengurangan biaya. Sudah sejak

pengasahan

teliti, penggosokan,

(deburring), pengolahan

penutuhan

permukaan,

pelapisan, dan penyalutan.

Pemilihan proses manufaktur atau sederetan

tertentu, proses tidak saja tergantung pada bentuk
yang akan diproduksi tetapijuga pada banyak faktor
lain yang berkaitan dengan sifat-sitat bahan (Tabel
10.2). Bahan yang rapuh dan keras misalnya tidak
dapat dibentuk dengan mudah, namun bahan seperti
ini dapat dicor atau dimesin dengan beberapa
metode. Proses manufaktur biasanya mengubah
sifat-sifat bahan. Logam yang dibentuk pada
temperatur kamar misalnya menjadi lebih kuat,
lebih keras, dan kurang ulet daripada sebelum
pemrosesan.

Dua braket pemasangan baja ditunjukkan pada

Gbr. 10.7, satu dibuat dengan pengecoran, dan yang
lain dengan penempaan -c etak (.s t amp i ng) lembaran

logam. Perhatikan bahwa terdapat sejumlah

perbedaan pada desainnya, walaupun elemen mesin
ini pada dasamya serupa. Setiap proses manufaktur

ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing, demikian juga dengan laju produksi dan
biaya manufakturnya.
Dua braket pemasangan baia (a) dibuat
aenSan pengecoran, (b) dibuat dengan penempaan-cetak.

(o) Pengeboron

(b) Penempoon-cetok

memproduksi bentuk-bentuk yang sangat beragam

secara teliti, berulang, dan ekonomis.

I IO-I3 KETELITIAN DIMENSI

DAN PENGERJAAN PERMUKAAN

Ukuran, tebai, dan kelengkapan bentuk elemen

mesin memiliki aspek penting pada proses manufaktur yang dipilih untuk dapat memporduksi elemen

mesin tersebut. Elemen mesin lempengan dengan

penampang tipis tidak dapat dicor sepatutnya. Elemen

mesin yang kompleks tidak dapat dibentuk secara

mudah dan ekonomis, tetapi dapat dicor atau

dimanuf aktur dari bagian-bagian yang terpisah.

Toleransi dan pengerjaan akhir permukaan

yang diperoleh pada operasi kerja-panas tidak
Memotong logam lembaran dengan
@
laser. Serzr n Ro.fin-Sinar, Inc. and Manufacturittg Ert'
ber-Fas
gineering Magaxine, Society of Manufacturing Engineer.

sLruS8iied urp lTtpLtDt szi,.d DliiuDl''"iun1 reteruurp

nlBns iEurr.uou uEJn>in ps{ueuetu {njun 'lBrursop

tualsrs ueSuap ruquuS Bped ueJn{n rJsqurau

)ntun uuluunirp 3uu,( '0I0'0 lrrellel uer8eq ue8uop
leurrsop r?le{s r{rllllroru urseu nrnl srruSSued

1e,(uuq'u3n1 'usrrq uequted uu.ur{n 1n1un ueleun8

-tp uer{ruep sr.ieS3ued uep '0 r{Elur rur srrsSSued

elu{s ntBS eped pce1.re1 uurSeg '(ett'Ot '.rqC)
1e13uaq

uelup uu{Eun8rp rurzul 3ue,(.rn1n

sn1o1"red

uuludnreur eleq srreSSued nulu 'ru1sr6 'rn{n 1BIB

-lelu Suu1uel elre>1 uenqele8ued e,{u14pas rxrlruoru
'ledal e.lecas uBrn{n
rJequaur {ntun e,uqeq p{nqret 'e.{urequre8 eped

r.{BlsnJq ese,(u1er euucuered

ue4lnlunlrp 8ue,{ (>lueu nBtE 'lerursep 'uequced)

ueJn>ln sruel epud SunlueS.rel 8ue,{ .rru1n uulule.red

rue8ereq uu>1eun38ueru ursoru

nrnl

undnu1e,11

dnr)vlnNV!\t

IAIV-IVG NV)VNNEIC
ENVA dN)N NVIVIVdAd ? 1-O[ I
'('ul
e_0t :ruu 1'g) tuolu rsrl epro urelep uerlrlete{
qeyoredureu 1n1un uulpnln,trrp Suepas ueteuu3ued
-ueBuo,r\orat use,(e1er uep In{eloru-sEIJeq
tsl4rde luedes qrSSuec te8uus 8ue,( >lru{ot-IroloJ

'Jol tuelep uu{rlepuo{rp 3uc.,( rnteredruel ue8uep

ue8uenr nluns uped uuryse.redorp snruq uup r33ur1
lu8uus 8ue,( uenlele{ r>lrlrrueru u,(uuede13ue1
-red uep Surcunr le3ues Suef uelur Sunln ednreq
u.(u8uolod luqed 'e,(qusru u[ruoJ rednre,(ueu 3ue,{
uuulnruled ueurserued {nlun'uu{Bun8rp Surres
Uu>IB uep uulSuuqure4p Suupes Suerelas e,(uurseru
-ursertr uep tsrsa.tdo-tt1n tnqolitttorrl >lru{el

turj 00t rusaqos raleuerp ue3uap rydo>1sor1rtu

rErB epo: ue1>lnlunrieu 3ue,( '61'9 1 'rqg eped ue1
Ilaq lp e,(uure1 lrra{-elu>Is rnt{BJnuulu qotrroJ
-

'('ut Iooc)'o)
rutu 900'0 Jesaqos ]eduro] uurtrlelol r{rlrurou
uep ruelut lrsrs-suqeq rur 3uuqn1 '{rJlsr1-uutnJol
ueurseured lnqosrp 3ue,( sesord uu>1uun33uetu

ueBuap

ue)tn{ulrp'('ut tI0'0) ruru

g'0

releruurp-ieq unlel Sunln nles uped (ur 76'9) ruu

S0'0 raloururpreq 3ueqn1 uelcnqrued urul rurrts{e
upud '(Z'0t ';qg) ueurserued uep ueedureued
sesord uu8uep lunqrp 3ue,( 'upo.r tueua uep repue3
e3p ue8uep (tl lt) tu g'7 e,(ur88url 'Suedrunued
gg7 sutrsudel ue8uep 'reque{-urseuJeq. LLL Sureog

{nlun uuetn lurepued upor

'e,{u1esry41

'ue8ereq

le8uus lenqrp Suef lnpord {n}uoq uep upJn{n

'epoq-raq 8up,( e,(uueulnured rrqlu ueefue8ued

eues up{Eun8rp 3ue,( uuIB}oJ ueqeq sruel Buere{

urul 3ire.( ue8uep uelSurpueqrp 4eq qlqel 8uu,(
JrqIB UBE{nured uulpsuqSueru ueroce8uod sesord
uur8rqeg 'r38urt rnluredruel epud ueehe8ued Bruulos
rpehel 8uu.{ uuelnuued rsupts{o uep 'ue8un18ue1ed

'uern{n uequqnred EUoJB{ (ruluu{ rnluredrual)

ur8urp-elre1 rseredo eped qeloredrp 3ue,( 4eqes
'uoslpDry-utsuocstu

{o {4ua4u2,stt

-ao4capo.tr!trN pallddy tol n1ua3 uwuo)sl6 urzras .snsnq{

esla saso.rd ue8uep 1enqlp 8uu,t 'qJggy epro ruelep rala
-ruulp ue8uap 1;do1so.r>11ur rBrB epoll
@

'(ru,(lruredes rlruroq,.ouuu,,) tsot1uqodotutu

uep Eolou4apuDu Jlqesrp nlr rgedas [rJe{-plBIS
rse;ed6 'u,(urlu,r,te1aur tudr:p lepu Brsnuuu lnquer
eSSurqes e,(qrce1 ueDlruepos rur rBrB upor upud
qe8uel 8ueqn1 rerurlod uesrdel ue8uep rsrdepp
3ue,{ ure8o1 1eled y-.ruurs eslo {ru{ol uep snsnq{
lnlesrfl>lela uu8uep lunqrp rur rBrS epo6 'rsrserd
ryurSolog {nlun ureruu>l r?uur uep 'uuqepeqrued
urBIEp nosttlot4ttu'Ersnuuru 1as r>lruqredueu
l4nlun pqotottptu eped e,{ep qepurued re8uqes
uu>luun8rp urlSunu rur rBrB epo6 '('ur t00'0)

vtsnNVL\ 1n8NVu

'{lr}sll-uB}nJal uuulsarued
saso.rd ueluunSSuau ue8uap
'urnruf qenqas eped lenq;p Bued
urrrr so'o

goe

8ueqn1

)rN):rr arvsr'{vo

306

BAB

ro

DESATN DAN pRosEs MANUFAKTUR

@PeralatanUkuryangDigunakanolehJuruMesin.
baja digunakan, sepefii yang ditunjukkan pada Gbr.
10. 1 lb dan 10. I lc. Sama halnya, j angka pe gas }uga

digunakan untuk memeriksa ukuran nominal,

seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 10.11d dan
10.11e. Penggunaan lain untukjangka tanduk (Gbr.

10.110 ialah untuk memeriksa jarak nominal antara

lubang (pusat ke pusat). Siku gagang-geser dapat
digunakan untuk memeriksa tinggi (Gbr. 10.119)
dan beragam pengukuran lain. Peralatan ukurjuga

tersedia dengan skala metrik.

Untuk ukuran yang membutuhkan pengukuran
yang lebih presisi,jangfta sorong (Gbr. 10.1Ih dan
10. 1 lj) atau mikru-tmeter (Gbr. 10. 1 1k) dapat digunakan. Dengan menggunakan alat ini, pemeriksaan
ukuran hingga ke 0,025 mm (0,0010) dapat
dilakukan dengan mudah, dan sudah tentu keduanva

dapat digunakan untuk mengukur langsung hingga

ke 0,0025 mm (0,00010).

Banyak di antara peralatan ukuran yang

dibahas di sini telah dilengkapi dengan perkakas
yang lebih baru dan lebih canggih. Peralatan ukur
dengan sistem komputer memiliki rentang ketelitian
yang lebih besar daripada yang diperoleh sebelum
ini. Gambar 10.12 melukiskan suatu mikrometer
digital elektronik ultrapresisi. Di samping pencetak/
pencatat genggam yang memberikan cetakan
pengukuran, pencetaknya juga menghitung dan
membuat daftar rata-rata statistik, nilai minimum
dan maksimum, serta deviasi standar.
Sebagian besar peralatan ukur dalam manufaktur dapat diatur sehingga peralatan tersebut dapat
digunakan untuk mengukur sembarang ukuran yang

'Bruu1n ueBueqrurlred uulednreu uu{eleJ

3ue.( lsulqrseds seluq-suteq urepp ufta1eq

8uu.{ rnurn uep '>lnlueq 'uernln eped Sunlue8rel

Ue>Il{ntnqlp

tudup seleryed uuutpe,(ued e.(erq 'uulderuqrp

uup luqed 'rBrB upor 'uuplueq)

'(sne 3ue,( uu{Blec

nele e,(urtsaru uuuure8eqes rs8ungreq 1up1

'(qe1ed 8ue,( utqrnl qellq nBtB 'lequ{

'1nuq 'rBrB upor 'sorod) ts8ungreq IluoqJeg .

:upqede pBuB duSSuurp e,(urumun 4npord
nele ueuodruo{ nluns 'ruuSereq lu8ues ledet 3ue.(
sesord uelorluo8ued nelu ledo rypp 3ue,( rnqel
-nuuru sesord nElE uuquq uuqrlnued IJBp IesBJeq
rJnsnletrp ludep lnpord ueye8e8e>1 qotuoc 1e,(uug

rvdSl )vqu
9NVA S:tSOdd NVO NVHV
NvHllltN:ld IVgl)V 9 t'O L I
'u[re1 ledura rp

u.(uquq

uup seleryed eped efte1 upueq uuqeq qnre8ued

'rslnpord mlntuelu >lnlun uolrlnlnqrp 3ue,{ nplezn
3ue33uel 'su1uryed ueerpe.(ued e.(etq uup UIESoC

dNI)\g/JNNVIN

NVO lSVdfdO VAVIS 91'O1r

'e,(ursu.redo ;n1g

rlelSueu ruBIEp ulp uelsnsnq>18ueur 1n1un u,(uuq

qpBIJet tu8uus 8uu.( efte1ed uelufteledruelu ruseq
uuequsrued lufuuq eSSurqes 4u1e1 ue8uuqurlued

1e.(uuq nlr8eq us{leqlleru uup snsnq>I Suuplq

ue>1udrueu uu;nln8ued uep rnln8ued Suuplg

'rur..I?pu
-e.(,, rnln8ued sruel ry,(uuq ledeprel elus nlua1
..'1uprt-e,!, rnlnSued lnqeslp ueDIIuIep uslBlnq
ludep 3uu,( 8uuqn1 Suuruquras tuelup e>l )flsDw
uD4D [)e>l8ue,( uelelnq rdetel eurualp tudup 3uu,(
8uuqn1 Suuruqures eped lnsow qoutad uup yDptt
uulelnq apu 'u,(uuurpelp pdep 3uu,( reseqrat
8uuqn1 reteuurp upedrrup reseq qlqel tpllpes

sISBqJeq surunled uu

Bnp selu urpral 3ue,( dqel .rnln8ued 'BIuIJelIp

uulSuepq8ueu {nlun uuqu8ecued uu>Iqnlnqtueru

8uu,{ 'u,(uurel 3u4ued ue8uequtped .rot>1e; ue1
-edrueur urseru-ulseu uup uerue 3ue,( uueunSSue4
'r,(unq uep 'JIE 'urepn uureruecued uelquqe,(ueru

ledup uuqruep sesord 'e,(utlseru uuuure8uqes

ue{rlBpuo{rp e{ll IIsnce) 'seued ruu3o1
efte1 sesord epud lufunu

-uun83ued luedes 'ue8unlSuq uped 1runq qnre8ued

-req le8uus sesord uut8eqes 'efurseredo stuel

uped Sunlue8reJ 'uelpluslese{ uup uu8unq8ull epud
reseq qnru8ued 111rureu ulsetu-ulsetu lseredg
'1nu1

pdel 1ryun 3ur1

-uq-8qpq uup do1se1e1 epuduep ruseq qrqel qnul

8ue,( n[u1 eped uep mseq qepunltuBIBp Isunsuo{Ip
'e,(upsrur rolsrsuu.u nele lltunulu Suep; 'lslnpo-td
luouo>le uup uu>leun8lp uB{B 8ue,( sesord uu>1
-ntueuoru urupp Suqued (ruel:ed qenq) uu4qnlnqp
8ue( rslnpo.td nluy uep ulsetu ueruole I{BIurnI
'e{eJaru tse4grseds ue>IJesupJeq renl uuuqesrued
uup u,(uueseuou nsl 'ren1 pnlued IJBp ulselu
ueIuele 1e,(ueq {aqruelu 'efulesrur llqolu {lJqEd

JESeq

tenqrp reseq qlqel 3ue,( uEtEInq rate{uulp B{lI '{Bpll

urel 8ue,( rdu1a1 3ueqnl urelep e{ {nsulu Ue>IB IIco{
qrqel 3ue,( uelulnq'ruuouel 3uuqn1 UBJDIn 8ue1ue:
>lntun'Emqeq luqg tudep BpuV'uru[ 8ue,( epeduep
rBseq qrqel IUI Jeleluelp Bnpe{ IJBp nlus uB>llBSII,\

'(ooos't) tulu 8 wp (000'I) trrt t v'92 roletuelpraq

rur uBlBInq Surqsuul-Surseru le8ur qtseu u113unu
BpuV 'Bruesles ue1ufte1tp 3ue,( uululnq np
sBlB rJrprel runrun 3ue,( dutq rnln8ued srue1
'qeqnlp ludep rypp uup du1e1 qepns
rur uelep;ed uuleles BUaJB>l do1a7 n1n?uad lnqestp
IuI uulelBJed 'nluelJel uBJn{n nlus lnlun e,(uuq
ueluun8rp 8uu,( rnln uulupred uB{E ueqnlnqel e8n[
leduprel'e.(uueuunSSued Suetuer urelep

'Jenl uuurlesrued qelo 1enqlp snmq u,(uurseru uetuele

uer8eqes 'BrpesJel {Epll lnqesJel uedelSuepad uep

urseu e{r[ 'e,(etq uep Surlued roqe; ueledrueru

BpBJaq

'xul'o) raptol A paq

'lsesFalndurol.rag ue.rnqn8uo4

ulzlas

-rr.ts @@

e8nl rnquSnuuu setlllseJ urelup lseredo ueurep8ued

uep uudelSueped uep ulsotu ueelpesJele)

'erues u,(uurel JoDIBJ umues ue8uep 'uaplueqrued
rseredo epuduep sruouo>le Wqel {Bpp eles ur18unru
ueurserued'ruure8 uulltsuq8ueru uuutserued BUoJB)
'lou-srcDqraq qDqwn {nlun ue>In>Iullp sn-req e,(tdn
delles 'rpuf iu,(urslnpord seso.rd snuouo{e uDlutues
uele 'Suunqret 8ue,( uuquq tpllpes uDIBues 'Iutltu
uequq rJBp lenqrp 8ue.( ulsetu uetuele >Inlun
'Blnl Z$ Brr{-BrPI e.{urqreq 6Iqou {nlun
ueJuqruel-ue8o1 roqleds edruel-1e1ecuetu {nlun

eiuq uululec 1u18ue;edes 'e,(upst1l1l 'reseq tpulueru

LOe )rNx:tr dvsl lve

3O8

BAB

lo

DESAIN DAN PRosEs MANUFAKTUR

Tidak dapat diandalkan atau tidak aman untuk

penggunaan selanjutnya (kabel rusak pada
wins, retak pada poros, hubungan yang tidak

bagus pada papan rangkaian-tercetak, atau

pengelupasan komponen plastik bertulang).

g I O.I 7 MANUFAKTUR MIRIP-RUPA

Karena tidak semua operasi manufaktur menghasilkan elemen mesin-jadi. maka diperlukan suatu
operasi tan.rhahan. Misalnya, elemen mesin tempaan
rnungkin belum mentiliki ukuran atau pengerjaarl
akhir yang cliinginkan; clengan demikian operasi

tambahan seperti pemesinau dan pen-egerindaan

akan diperh-rkan. Hal tersebut di afas akan menjadi
:;ulit. tidak mungkin. atau secara ekonomis tidak

ciisukai pada saat memproduksi elemen mesin

ilcngan lubang yang hanya ilenggunakan sattl
proses manufaktur seperti penggurdian. Ju"sa.
lubang vang diproduksi dengatr prt'rses manuial':tur
itu mungkin beium mencapai kebulatan vang tepat"
ketelitian ukuran, atau pengerjaan akhir. sehingga
rlibutuhkan operasi tambahan seperti pe'nghaltlsan
lubang (hottitt,e,).
Operasi penyelesaian terakhiI dapat menambah
hia1,a proclr"rksi. Oleh karena itu. kecenderungannya

pemeriksaan otomatis dan pengujian produk,

maupun pengontrolan persediaan dan sejumlah
kegiatan manajemen. Berawal dari grafik komputer
dan desain serla manufaktur berbantuan-komputer.
penggunaan komputer telah meluas ke manufakttrr
anufac ttrrin g). M anufaktur kompute r- t e rp adu
menjadi sangat penting karena kemampuannya

untuk:

.
.
.

Menanggapi perubahan yang cepat atas permintaan pasar dan modifikasi produk.
Penggunaan yang lebih baik untuk bahan.
mesin-mesin, dan personil serta persediaan
l ang lcbih :edikit.
Pengenclalian yang lebih baik atas produksi
dan pengolahan operasi trranufaktur keseluruhat.i.

"

Produk berrnutu-tinggi pada biaya

-vang

rendah.

Peng.{unaan utama kolnputet' dalam tllanu-

fhktul ialah:

a.

Kenduli rurnterik l1s11tpttter (CNC-computer

ttumericu! t'ontrol) merupakan suattr metode

pengendalian gerakan komponen mesirl

menqarah ke mcuru.fakttr r r ni rip - rt qtct alau lt atrtlti

rttit'ip-nrpa, di nrana elemen mesinnya dibuat sedekat mungkir.r der.rgan ukuran. toleransi, pengerjar-

an permukaan, dirn spesifikasi yang dilnginkan.

Contoir untunt untuk metode manufaktur sepel'ti
ittr iallh peitel.Iipaan dan pengecol'an rririp'ruplr
stiatu el!:rilall r.ilt'sin. cicmen mersitl logam ltllnbaran

celitk-tek.ln piastik" tlrn

krlmponen,r'ang dibuat dengan teknik-leiinik
1'an-u ditenrl:lt-cetali.

nletalurgi serlruk.
I O. I8 MANUFAKTUR
KOMPUTER.TERPADU

Siisaran utanla otolnatisasi suatu fasilitas manu-

laktur ialah utrtuk mentadukan belbagai jenis

produktil itas. meningkatk:rn mutu dan kesera,[aman produk, meminimumkrn rvaktu siklus. dan menurunkan biava buruh.
Puda arval 19-lt)-an. otomatisasi telah dipercepat
kirrena pesatn)'a kernajuan sistern kendaii untuk
nresin-mesin dan teknologi komputer.

crnerasi nntuk mentajukan

Dalam se-iarah manukfaktur. perkembangan

komputer memberikan dampak 1'ang paling besar
bagi perkembangan dunia manufaktur. Komputer
sekarang digunakan pada daerah aplikasi yang
sangat lttas" mancakup kendaii clan pengoptimuman
llfrlses manufaktur, penanganan bahan, perakitan,

Robot Industri. sei;in Cincinnat:

;loqaT fi!?tr)J,r.r2ras 'slla,,olo u*l!{Bred

*rr.ls l@@

,o).lo|owptoluDlaS.pJoJIIqoNuB|!{BJJd1u11upedloqouSB.I@

60 )lN)rl dvshrv9

S.i;ffi

ffililffii;ffiiii#iiiil

iil

I
,

;;

rg,1{d{ir
1 ; ;

i#f sikf; risfi

ii$*i #}Be i iplrltj,liF:#ff

ii..tl!#-is,Hsirg tliiiii$,i ;
jffi! #E jikir,: ffi#,t$l,{Hi, cii}.r}+;i,#n i*f iBli$riii

(?r.rtutto1d

s s a

oo"t

d papm-t andwor-ddvl)

.talndwotl-uonruDqJaq saso.rd LtDDUD)uatad

'(S

.J

'0

a>l

'(SunsSuoyaq Suopas ottatl) uulsele,(ued

uep uequq uuue8uuued uulurlSunrueru

relnduo)'

stlDruo

lo uoqoq

i iN1;;

ii$g+I,

;;,,,;irffi

lE-$iirel

uouo7uDua

rl

'p

'e,(equqreq uep'ue{uesoqtuaru'8ue1nreq

1a1e,(ueu uu:1e e,(uruelsrs 'Buluelrp ludep

3uu,( Suuluer rJep Jenle{ lnqesJel relauered
e41'nuluudrp snJeueru-suel EJeJes e,(uurseru
uoruele uern{n uep 'uuu{ntured uuelre8uad
'rnleredruel 'efu8 ruedes JeletuuJud 'u,(erq ue>1
-unurunuoru uep '1npo;d nlnur {nlun elJos rs
-lnpord nlul uelurnurudo8ueur {nlun srletuolo
BJeces Iolasrp Jnl>IeJnuuu sesord eped .reteur

-um4' (1ot1uoc

ludopo-3V) ludopo llopuax

'q

'urseru-urseru rsBsrlEruolo ruBIBp BruBln

uenleue4 uulednreu u?p uB-0S61 p,tru upud
ualSuequelrp rle{ Bruuued 'lueunu rlupue;
'{rreunu BlBp >lnlueq ruepp SunsBuBI BJBJes
rpuesJeq qeluued ue)plnserueru urec uu8uep

eSSurqes

{ff .e,d: Fs.ffi

3ue,( rseredo uped ersnueur ue4lueSSuau qu1el

(7'01 uep 1'01 'rqD) rlsnpur toqorue-0961

lerru upud uulleueryedre 'utsnput pqoy
'Erurrelrp ledep 8uu,( Suuluer uupp a1 r8el
rpque{ u,{ureleruerud e88urq sesord leqerru,n

t'Ot 'rqg) urseu qelo qupnu uJuces ]r{Brrp

ledep lnqes-ret lnpord u8urqes 3ue1n urusaprp

nule ureseprp {npord :oleredo qelo uB>[n{EIIp
3ue.( leqeur e,{erqreq uelrlered ueltluu8
-8ueut tploqot uDp stlDLuoto uololond uta$ts

'uuruur8ued uep'ueuedurr,(ued'ueuslrreued

leduel-ludurel epud up 'urseru

urselu rJEp 'ursotu e1 uuuedtur,{ued uup Iuedes

ueduqel ru8uqreq UBIBp uersga le8ues Suel

lnpord
qe1e1

'ersnuuru uopreS rselntursueru 8ue,( 1ure3

ue8uep '(soptac pqot) ue48ueqtue{tp Suepes

>luosues rsdesred uendururuel ue8uep loqog
'se1r,^.r11npo.rd ue4elSurueur uep'1npo.rd ntnur
ueupeqred uu>IunJnueu'Brsnuutu UBI{BIBSo{

ueurlSunrue{ ue>lunJnueur ledep

::i:':i:i::i: ::li;i!,ii:Ili:::

t*,ril,;*#rii*i*r+dt!i,;+.rp,tffi145,,,$i;!!1ffia{}*it3ffYjrn

$s$.* i$r{]id*S#d,#

rzi'{a #;;{rcr
*fi:*$6lip.,.,..8-sr{
lr

i#.d; di

1l,E )rN):rr dvswvo

312

BAB

Io

DESAIN DAN pRosES MANUFAKTUR

mampu meningkatkan produktivitas dalam

b'

pabrik dengan mengoptimumkan perencanaan

proses, mengurangi biaya perencanaan, dan
meningkatkan konsistensi mutu dan keandalan
produk. Fungsi-fungsi seperti penaksiran biaya
dan standar kerja (waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan operasi tertentu) dapat
juga dimasukkan ke dalam sistemnya.
Tekno I o g i ke lomp ok (GT
g ro up te c hnolo gy).
- merupakan suatu
Konsep teknologi kelompok

konsep

di

k.

cepat untuk melaksanakan tugas-tugas dan

menyelesaikan masalah kehidupan-nyata yang

sulit seperti yang dilakukan oleh

l.

mana elemen mesin dapat di-

timumkan operasi dan meminimumkan biaya.

faktur untuk memproduksi elemen mesin

dan perencanaan proses dapat distandardisasikan serta kelompok elemen mesin

memantau dan mengendalikan proses manufaktur, mendiagnosis masalah pada kinerja

mesin, melakukan perencanaan finansial, dan
memanajemeni strategi manufaktur peru-

tersebut dapat diproduksi secara efisien dan

ekonomis.
roduks

epat-v,aktu (JIT

ust-

in-tine

Kecerdasan buatan (Al-artificial inteltigence) melibatkan penggunaan mesin dan

komputer untuk menggantikan kecerdasan
manusia. Sistem komputer-pengontrol ini
belajar dari pengalaman dan membuat
keputusan-keputusan yang akan mengop-

Jaringan kecerdasan buatan, yang didesain

untuk mensimulasikan proses berpikir otak
manusia, memiliki kemampuan membuat
model dan mensimulasi fasilitas produksi,

tersebut. Dengan cara ini. desain elemen mesin

pakar

manusia.

kelompokkan dan diproduksi dengan cara

mengklasifikasikannya ke dalam kelompokkelompok, sesuai dengan keserupaan dalam
desain dan keserupaan dalam proses manu-

h.

Sistem pakar (expert system), berupa program

komputer cerdas, sedang dikembangkan secara

p ro -

sahaan.

-j suatu prinsip di
duction). Prinsip JIT adalah
mana pasokan diserahkan tepat pada waktu

akan digunakan, elemen mesin diproduksi

tepat pada waktu akan dibuat dalam

sub

rakitan dan rakitan, dan produknya diselesaikan tepat pada waktu akan diserahkan kepada
pelanggan. Dengan cara ini, biaya persediaan

menjadi rendah, cacat elemen mesin dapat

terdeteksi segera, produktivitas meningkat, dan
produk bermutu-tinggi dibuat pada biaya yang
rendah.

Manufaktur selular. Manufaktur selular

melibatkan o rk s ta t i o n, berupa,s e I ma n ufakt ur
yang biasanya mengandung beberapa mesin
dan sebuah robot pusat, yang masing-masing
w^

melakukarl operasi yang berbeda pada elemen

rnesin yang sedang dikerjakannya.

J.

I O-

I9

MANUFAKTUR BERSAMA

Walaupun perusahaan besar sanggup melaksanakan

teknologi modern dan mengambil risiko,

kecil umurr.rnya sulit

perusahaan yang lebih

rnelakukan hal demikian dengan personil, sumber,

dan modal mereka yang terbatas. Akhir-akhir ini,
konsep manufaktur bersama (shared manufacturiizg) telah diusulkan. Konsep ini terdiri atas jaringan

fasilitas manufaktur dalam skala regional dan

nasional dengan perlengkapan mutakhir untuk
pelatihan, pengembangan prototipe, dan jumlah
produksi berskala kecii, dan bersedia membantu

Sistem muutfaktur .fl eksibel (FMS-flexible

manu.facturing s1'stems) memadukan sel
manufaktur menjadi satuan yang besar, yang
dihubungkan dengan komputer pusat. Sistem
manufaktur fleksibel memiliki tingkat efisiensi,
kecanggihan, dan produktivitas yang paling
tinggi dalam manufaktur. Walaupun mahal,
sistem ini dapat nremproduksi elemen mesin
secara acak dan mengubah urutan manufaktur

perusahaan kecil mengembangkan produk yang

bersaing di pasar global.

pada elemen mesin yan-e berbeda secara cepat,

sehingga sistem ini dapat memenuhi perubahan

pada pengawasan, pemeliharaan, dan meningkatkan

cepat

di

pasar untnk beragan.r jenis produk.

Mengingat kemajuan dan potensinya ini.

sejumlah pakar telah membayangkan pabrik masa
mendatang. Walaupun sangat kontroversial dan
dipandang takrealistik bagi sebagian dari mereka.
ini merupakan sistem di mana produksi akan berlangsung dengan sedikit atau tanpa campur-tangan
manusia lagi. Peran manusia diharapkan terbatas
kemampuan mesin-mesin, komputer, dan perangkat
lunaknya.

'npedral

-retnduo{ Jnl{eJnuBru uueunSSued leduo ueTnqes

'rude1

lupq

'6

'9

rSolouletoueu qoluoc enp e,(u1r1rpes qeluelueg

'8

sesord uup u"qeq ueqrlrtued leqqu e3r1 qu1uu>Illeg

'rn1n uulupred sruel ludure uu4nqes
'

'ruDI PSeIu JnDIUJnueu luslEp

ueleun8rp 3ue,( ueqeq sruef tedue qulu?Ilnges
'telDl edrlotoJd-uelenqured leeJueru qu1uelselef

'f
't

.rnDPJnu?Iu

3uu,(

's

rnDleJnrretu seso;d eureln go8elel uu41 q?luegnqes

usp urusap sesord ueltelSurueu {nlun ueleun8rp

ledep lnqes:el uruesJeq use,(e1er eueure8uq

uelselef uup ?uresJeg ese,(e1e.r qelue{rursrJe(
.rnl{EJnuuu

sesord ruulep Surluad sesord uBrl ue{tnqeS

NVNVTN

II NVVANVId

rlelSuau uep lsnqruetu

fd

NWANVId

4n1un uuleun8rp

3d

.I

relndurol

uenlueqJeq Jnl{eJnu?u uep 'esu,(u1er 'uresec

Jnl{u;nueu

'rur npefue1-.re1nduo1
ue>1eun33uaur ue8uep ue{eues{?lrp

'lnpord;nun
snl{rs uelrunrurtdo8ueu {nlun IS{npoJd ue8uep
urusep sesord ue{npeueu eu?sJeq ese{u1eg

ledup uersge nl{e.,lr uep u,(erq ue8uap 3ue,{ sesord

1e.{ueq qrqe'I 'npl usrE^&ES?p edereqeq squurerp
eruces qeqrueq qelel rru)pJnueru sasord epola;41
'lrseqreq Suef lnpo;d ue8ueque8ued
renses 8uu,( uuqeq uer{rllued

'tnqesret lnpord

sele ueldereqrp 3ue,{ eLreurl uep rs8ung

3ue1ue1

szyel 3ue,( ueueqeured uu{r{nlnqueru urcsap sesoJd

rcunl uelednJeru

'rnl{BJnueu sesord lnqesrp

rrq>1e lnpo:d rpefueru qtuaru uuqeq qeqn8ueru
sesor4 'sesord ueqrlrured uep 'wqeq ueqr1nued
urusap ue{leqrleru uJepou Jnl{uJnue6

'2,{erq-3rt1e;e

qlqel uep q?pnu qrqal epueq uulrsdasuolSuetu

uresepued uelurlSunureur 8uu,( (edrrotord) lepou-r

'lnpord

Vg NVSV)ONId I
xodwo.Isx I30.IoN)IXI

dYISI UOynCNEd
UIHYV NYYfUSCNSd
UYXYd WAISIS

YWYSUUS UNI>IYJNNVW

.ISflISYS'Id UNI'VJIONVW WSISIS

YfYS SIUYCCNSd

NYXOJNgSWgd

ISISSUdYUJ'IN UNIYYf,ONYhI

vdnuYxgu
Y'IVYS

YIIOflOU NYJDIWSd

NYUNXN

IY'IDI SdIJOIOUd.NYIYNSWSd

NYIII'ISII]I

SIAUSS

.UNIXVdNNYIAI

sdIIoJoud

NY(

NVID{YUSd
XflINN NIYSS(
YIAIYSUSfl YSYA\DIIU
USINdWOY YruSWNN ITY(INTII

I$INOOUd YAVIS
ISXOCOUd.NYfldI IYWSX

usrndr tov

uvln'Iss unIyYf,oNtl{

ovsldou>IIntr

ugJndwox NVnINYSUSS
XNIXYf,NNYIAI NYC .YSYAY'SII .NIYSSO

roflououvlm

-NYNINYAUStr SgSOUd NVYNYJNSUEd

XNINS{-dIUIW UNIXYdNNYI,\I
ICO'IONYgIONYN
ISY>IIUSYdONYN

unIxYdnNYWvsY vytru

NYUOJSSN3d
SIIVWOJO NYHYS NYNVCNYNSd

NYNISSIAIUSd

doolH snlxls YsY Yysu

nI>Mr{-IYdAI I$In(OUd

SIIYWOIO NYII'YU3d
NYIYNS JVUYS NYCNIUYT
NYTVnS NYSY(Ugf,I}t
.{IJdVOY I'IYCNsII

NYSNNtrI,\IVS

IUISNONI IO{OU

9NIIN]d VIV) I
gle )rN)fr dv!{ve

PEMBERIAN
DIMENSI
TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1.

Menggunakan teknik-teknik pemberian dimensi untuk menguraikan

ukuran dan bentuk secara tepat pada gambar teknik.

2.
3.

Membuat dan membaca gambar pada skala yang ditentukan.

Menciptakan gambar dengan menggunakan skala metrik, teknik, dan
arsitek.

4.

Secara tepat menempatkan garis ukuran, garis perpanjangan, sudut.

dan catatan.

5.
6,
7.

Mengenal sistem pemberian dimensi sebaris dan searah.

Memberi dimensi lingkaran, busur, dan permukaan condong.

Menggunakan lambang pengerjaan akhir dan catatan pada gambar.

srueq uup 'de13ue1 ereces e,(uupueq uu>lsulelueu

srueq rs{npoJd uped uDIqBJesIp 3ue,( ruqureg
'rnl{BJnuuru sesord resup-;usep
uu8uep qUDIB BSrq >1n1un Suenled derles IJBcueIu
sruuq urusepued uep >llu{el A\slseqeprg 'rslnpord
uelure,(sred uu8uap sues 'IS{nJlsuoI epolotu

uup uuqeq ue8uep qBDIe snJul{ utusepued uep

{Fr{el }lW 'nlr qeqes qelg 'tuda e.reces reqruu?
tuEIBp ue>llJeqlp 3ue.( IS{nJtsuI uu{eues{Blelu
u,(ueq rdu1e1 'usu.(e1ar pq-pq rclluetu r3e1 lepp

4rep 89nz6L'662il
np1u,,n 3ue1as BuBIas run{B^ ruelep nluaget Surqruola8 8uefued
uu8uep u,{equc qeio qndrualp 8ue,{ 1u:ul uz8uep eruus 8ue(
Suulurd ru8uqes uelrsrurJeprp 8ue:e1es roleu IS uentes uep(I_

lndnueru qelet

1uI se^\ep

ledec 8uu.{ ue8ue8upred

rrep Brunpuau 8uu,( uunqete8ued nuqr

ueqnqunued

IVNOISVNdfINI

Nvnrvs l ttrsts 1'[ 1 r

'

;uol+q$AueuJ

:rtbpt+,u.op sDlg{ o^Liuorrspu<id

D60uli.ls i ipuoq,,gt,o.cat Fuaul1p uo'4lodueugur

gdruo,ral 6uoA Quolg up)iqnlngLuot! OVj tdole+

'roqruo5qp,6uo,( slo6 rn4nDueu: lnda1 bto.ses
+Dd"p. avj,'rogruoB lsuenuo4 ro+lpp. >to,tuoq

uelqqu8ueu qslel uIEI BIuBs ntes .re1nlrp tedep

SueX ue.rn>1n uequpue8ued e,(unped epes !e13uru
-etu sruel 8ue.{ rslserd Jru{eJnuetu Uul{nlnqe)

uJq}pp

rslnpord efte1e6 'reque8 runl uep ulesep {IDIel

gqe epud uuJn{n uelonuo8ued qu.trel 3un33ue1

'(92'r r$)
ue33ue1ad qelo uerlueSSued nele u>llBqrad {nlun
urseu ueruele re8eqes ue>luun8rp nlu rllpp uull{BJ
ruEIEp uu{nlusrp ellqude UruI elues nlES {oooc ue>Iu
8ue,{ urseru ueruele ue{uperuetu ledup qusrdrel
Suef luduret rp BpBJeq 3ue.{ rs>lnpord puosred
uSSurqes rsuorurp ueqp snJur{ Suureles reqtueg
'tuoporu uBJDIn uerern8ued epoleru uu8ueque8ued

>lnlun rusep uu{ednJeru UIEI elues nls Je{nllp

ledep Suef urseu ueluele uu{u ueqnlnqe)
.

G OOT_WE.

VI

A SNSV/ISNV

teql) rsueurp Ireqlp snJuq tnqesrel requeS 'ru1u,{

'.uoJn4n uDtD.tn ue{IJeqlueu e8nl snreq ulesep
ruque8 'ufuunlaqes qeq uped sel{eqp 8ue.{ r1redes
'upueg nlens delSuel uo?uolod uDto.tn Sutdtues rq

lsN:I! IIO NVlVdn Z' I1,.

'19 s4puedy teqll 'tB>lIreS
e{uetuv uunles uu8uep uep^Dla 3ue.( 'puotseurelul

ualsrs uEnles >lnlurl 'JelouIIIU nBlE IeuISap If,uI

o>l rcur uuqeced rJBp ISJeAuo{ leqq ue4edepueu
{n}un rur n{nq ruulep uedep lndtuus tuql'I
'(g51) uo4ozru
-

o 3.t

s pt o p uD I

lD u o

DUJ

lu

tupue$ Iqnueluotu

8uu,( 19 uenles rpuluetu (ISNV) afitusul sprDp

-u0ls lDuolloN uD)uawv

-3ueru

>1n1un

JEpuEls Enules ISJeAuo{

uu1e.{udnlp Suupes 3uure1e5 'uISOuI

uep lruorDlele 'sIurDI lJlsnpul uped leuorsuurelut

uuuqesn;ed 1e(ueq qelo e,(usnsnq{ 'lB{IJeS

e{uetuv rp ue4eun8rp unul tuqtuel IS ruetsls

'(u,(uquc
selrsuetur) elepuuo uvp 'Qez
-rpouuet rnluredruel) uI^Io{

qelun) loru '(1nueu

'({uls[

snre) oredue

'(nt{em) uoles'(ussuru) ururSoyq'(Suulued) releu

r1uler uern{n8ued rusep uunlus qnlnle) '>llu>Iel
epes srSolorq uep sISIJ nlull Luelep uurnln8ued

{n}un

In+un: ;ogrun66ueul ,, Ia{,),lold, ,

qelo uotln{uqp 1o0uo: rouoq 6uod,.Ft-reurtp

uolodu.rauOd :opuoq n+Pn,,(afi+osJl'rhlg pop

pdr"uel uop uBlnIR: up>finfunuer"u pueultO .'otb$
+nqaslp o4utou6qes llnlnln uo0uep:tbqu.lo6

uoJnIn unDulpuoqre6'-oAurouaqas. uotnln

opoO tlop.loseq r"tlqet loqr.uoDp

llce>l- onuaA

:opuaq i:oAuloueqes uornln opodpop lloo)1 qlqq

rDquro61p loq?q opuq-Dpueg blo2srq'+onqlp
lu)4e{ mqu.ro0 opod opue6,' 1e40uqq pluIe+.)4n+un
)4

qoluped-qoqqrad uo8uep ldolDuellp.Ddu1tqe+

roqu,oo o>1[ uo4q,n1nqlp 6uo,{ jnllolnubur
sesold upp uon>ln uo>l>{n[unusu uololoc uop
]$,HeffitGiilt;r-i#iinilff$ i :l,:,rnnpp.a ;,tistilltififtfiour
Irulot roquro6:opod opo SuDA sllol5 pn{nrtn
. (0t't t uDp 6't,[$$ +pr.]fl) ts uels$ nolq,prxFqp
-l3ul Urolsls e)l uolnlinnued tualsls qoqnpueu,r
hlrso o06u;qas,i{llei qtqsl ouDA-tso>tillibos
lqnpord 6un4npuql
pdop 6uoA ulsetu

uolqn;nqlp

o>1out 'lossour

In+un ulot Dtilbs hlos uo4lo;1ry1p

ueuete uo;+odopusur oAunfred p1ts r+lu]nl Lllqq

6uoque4rdg u1osep o-uro{' uopnrubx iio'pbua.u

dn:{nc do60uolp lsuauJlp >4n1un uo1ounO1p

oso;q 6uoA uoqoced 'lr4 poqo D66u;p,

opod

>11oq q1qe1

'uoos4peu:ed uop uoln>,1noued

6uoA uoglo+ol uo4odopuaur

tsoltrFeds ppg 'proA

u . #nA*

xn+pn uox$uoou.ra>rp

$g

+1111,11t

*ffi

o,raO

IoAuoq uop 'uore1eu, '{DlaIJq spo0Dued '1t4

uoouep,ou.tos,lcul ryos
p,lo>l n+os uouJelrDd
uop'proA

uo6uep ouJos

qep pggl,,opod.uo4gqugaplp lurser orbcei 6uor

'pron:t:ob, toOel qlqel EuoA uoryueued lpnq uJa{!
sii66ut ryt orp+ue*es "torflFep Ip+aLU Luelsti'ncurur
oupuJillDp:'(u.rtl yE6 =',.1 i./0'60 =le+atU ,t)Ie+aur
uploun66u6ru:
' ''t:
'

slouorod'ta/t
.
,

..'

unr{o+ opoa

ubOuer, buofuod,uq1pdru6ur gqnc ,;qnru ,nqoraa

upp qnru tqpN pspru opo4 .'oupe>1 uop +onq
joret :runq'oo g.. uots ggo Duros: oAuosDtq iCuf ryc
1oun1 rjr$Sul :o-$sq$ff .t*li51$qf j:p.$xr:a:H$*iffiul.pO
;l$"S,
riitrfl tl.ffiff|prlXo* nlt)f,uop-lilnf,nqt ]pqq
n6pc6s uolfu riueptp,15u1 ryos nnp : rotr;rou"o"t
:uoiocelef upptol; r o6uapuouJ uolel, Dhtros olDl
'

:'

,-

HrI i:;Ni.H.f,. #.

rcnses 3ue,( (19) IBUoISBIUoIUI uEnlBS tuelsls

91C )lN)rl

UVSr{Vo

3I6

BAB II

PEMBERIAN DIMENSI

berisi semua informasi yang diperlukan untuk

membuat benda ke dalam bentuk akhirnya. Oleh
sebab itu, dalam memberi ukuran suatu gambar,
pendesain dan juru gambar harus mengingat benda
jadi, proses produksi yang dibutuhkan, dan yang
terpenting, fungsi elemen mesin tersebut dalam
rakitan menyeluruhnya. Apabila memungkinkanyakni, apabila tidak bertentangan dengan dimensi
fungsionalnya ($11.a)-dimensi harus diberikan
sedemikian rupa sehingga tidak perlu lagi mengukur

atau mengambil dimensi lain. Tidak ada dimensi

yang ditentukan untuk titik atau permukaan yang

tidak dapat dilakukan oleh pekerjanya.

Dimensi tidak boleh rangkap atau berlebihan
($11,30). Hanya dimensi yang dibutuhkan untuk
memproduksi dan memeriksa elemen mesin
terhadap spesifikasi desain yang harus diberikan.
Mahasiswa sering salah memberikan dimensi yang
digunakan untuk membuat gambaml,-a. Ini bukan
dimensi yang diinginkan. Masih banyak lagi teori
pemberian dimensi, seperli yang akan kita lihat

Kekompleksan yang Terus Meningkat pada Desain Modern

Membutuhkan Pembuatan Gambar yang Diberi Dimensi
secara Presisi. Seizin Diamond Star Motors.

1. Para mahasiswa harus belajar teknik-teknik

pemberian dimensi: bentuk garis, jarak ukuran,
membuat ujung-panah, dan sebagainya. Contoh
gambar yang diberi dimensi ditunjukkan pada Gbr.

berikut ini.

11.1. Perhatikan perbedaan nyata antara garis

II I.3 SKALA

tampak benda dan garis-garis tipis yang digunakan

untuk pemberian ukuran.

GAMBAR

Gambar haruslah dibuat berskaia, dan skalanya

harus ditandai pada blok judul walaupun pekerja
tidak pernah mengharapkan untuk menskalakan

gambar atau cetakan untuk dimensi yang

diinginkan. (Lihat $3.31 untuk penandaan skala.)
Garis lurus tebal harus digambar di bawah
sembarang dimensi yang tidak diskalakan (lihat
Gbr. 11.5), atau singkatan TSS (tidak sesuai skala)
harus diberikan. Prosedur ini mungkin perlu, apabila
suatu perubahan pada gambar tidak digunakan
untuk memperbaiki pembuatan suatu gambar baru
yang menyeluruh.

Apabila suatu gambar disiapkan untuk sistem

CAD, harus dipertahankan kekonsistenan untuk

semua dimensi, ukuran sebenamya, tempat (lokasi),
dan arah dalam semua pandangan untuk benda yang

disaiikan.
Banyak batas gambar pracetak memasukkan
catatafi seperli "Jangan ukur gambar untuk memperoleh dimensi."

2.

Para mahasiswa harus mempelajari teknikteknik penempatan dimensi pada gambar. Praktek
ini memastikan diperolehnya susunan logis dan
praktis dengan pembacaan dimensi yang lebih
mudah.

3.

Para mahasiswa harus belajar memilih dimensi.

Sebelumnya, proses manufaktur dianggap sebagai
faktor yang menentukan dalam pemberian dimensi.
Sekarang fungsinya yang dipertimbangkan terlebih

dulu, setelah itu baru proses manufakturnya.

Prosedur yang tepat ialah dengan memberi dimensi
secara coba-coba dan kemudian menelaah dimensinya untuk melihat kalau-kalau sembarang penyem-

purnaan dapat dilakukan dari segi produksi tanpa

berpengaruh buruk pada dimensi fungsionalnya.

Suatu "pemecahan geometrik" ($11.20) akan

membantu para pemula dalam memilih ukuran.
Dalam banyak hal, dimensi yang ditentukan dengan
cara ini akan berfungsi dengan bffk, tetapi metode
ini harus diikuti oleh analisis logis atas persyaratan

fungsionalnya.

II I.4 BELAJAR MEMBERI DIMENSI

Dimensi diberikan dalam bentuk jarak, sudut linear, atau catatan tanpa memandang satuan dimensi

yang sedang digunakan. Kemampuan untuk

memberikan dimensi dalam satuan milimeter, inci
desimal, atau inci pecahan membutuhkan hal-hal
sebagai berikut.

I I I.5 GARIS YANG DIGUNAKAN

UNTUK PEMBERIAN DIMENSI

Garis dimensi (Gbr. 11.2a) berupa garis tipis.

hitam, menerus dan diakhiri oleh mata panah, yang
menandakan arah dan cakupan dimensi. Dalam
gambar mesin, garis dimensinya diputus, biasanla

'ef I I

'qflll 'rqc uped nredes {upn uBp

'JqC epBd ruedes 'uPISunu )p(ueqes uB>l

-{oduole>lrp uBp u?)lJululeslp snJBq ISuauIC

'uB{uDlSuntue[u BIIqudB ISueuIp sue8 Suoloureu
qBIIrEpurH

'(pS'tt 'rqg) requu8 sue8

Suuruqures

'uBSnJel {nluaqrueru nele 'ue8uep lldrurreq

qeloq {Bpp rsuelulp srreg '(cg'1 1 rqg) lepued;edtp

qoloq {Bprt rdu1e1 '(ug'1I 'rqg) uu8uolodreq
uelqeloqredrp uu8ueiuufued sueS-sue8 BAqBq Uu>I
-peqJed 'runl uer8eq rp lepuad qrqel 3ue,( ISueuIp
uetedrueued teqnde rpelrat 8ue.{ 'qg'11 'rqg epud
glredas 'ue8ueluufued sue8 Suotorueru qeloq {BpIl
rsueurp sueS-suug 'e,(uupueq tdel sue8 ue8uep
1e1ep Surpd 3ue.{ lureluped epereq snreq >lepuedrel
rsueurc 'e'l I rqg eped ue4lnlunltp reuaq 3ue.(
uu8ueluudred sue8 uep Isuotulp srre8 uuledueue4

NVENVINVddfd

sldvo NVo lsNfl llc

sldve Nvlvd! lf Nfd 9'L 1r
'8ue[uud uese;o8 qelo uq{Elp snrBLI nquns
srJBD 'r{uloc uduel ulul srre8 Suoloureu ue>lu ngluns
sue8 'nlr luedes uuleun8rp ury1 'u,{uutu1 rruIJ uEp
'3uuqn1 ueltedureueru ruelup uu8ueluefued srre8
ru8eqes uuluun8rp nquns sue8 u,(urunun 'JZ'II
'rqg epud unplnlunlrp Suef ruedeg 'e,(uqe8uel
uer8eq rupueuotu {n}un uep sulotuls ulseur ueluele

nquns ueltfu.(ueu 1n1un

3ur1as-3uu1es.req uruces

lepued uusero8 uup Sueluud uesero8 uep unsnsrel

8uu,(

uelrq 'srdrl sue8 edrueq nquns srJBC

'BJBqIp

ludep uu>p Iuprl rsueurp uep Jnrnq uerrequred

{Bprt E{rI 'eLre1 uulelec {nlun uern>ln qe8ueles e1
pceryedrp uerpnrue{ uep uu>IurlUoDIIIr1p uele 3ue,(
ruqueS-reqrue8 {ntun ob}g eil>I-eil\ rlequrullp sruBq
e,(ure8eqes uup .>prul 'grunq r33ur1 ISuouIC

'(gZ'il uep vZ'll rqC) renlrel qeued elutu IrBp (,, + )

ruru t BrDI-eJr1 3ueluerueru srueq IuI uu8uuluedred
srreg 'e,(uepueq rdet srreS uufuep n(Ueueq
uu8ueluufuad sFre8 ledtuet Ip pnqlp snreq (,, |
urru g'I >lureles qe1e3 '(e9'11 'rqg tuq11) snsnql
IEq ruBIBp rlenra{ sn-rn1 1u3o ereces uu8ueluedred
suz8 nureuoq rsuetulp sIJUD 'Irclml8uusreq 3ue,(
rsueurp qelo ncelp 8ue,{ ;eqtuu8 eped ry14 nlus

,t

rrup ,.3ue1ueqrueur,, 3ue( 'srueuour uep

sue8 edrueq (eZ't t :qC) ue8uufuedrad

uetrq'srdn

qrug

'nqwo? qrunps tp ruoSotas

qo1

-sntDq Nuarutp stto? totuD lDtDf 'BlpasJal u,(u8ueru

B{ll qlqol nule (,,{.) -,., 9 e,(ulospes uelqesrdrp
snreq -refeles 3ue,( rsueulp srre8 unueg 'run1
r{ere e{ (,,t) uu 91 u,(u1r4rpes lerel rreqrp snreq
upueq rd4 sr,re8 uu8uep lolapJol 3ue,{ rsueurp srruS
'qZ'II 'rqg eped uellniunlrp 3uu,( rgadeg
'snlndrp-1uprt 8ue,{ rsuaurp srre8 selu rp

uelluduelrp ledep e,(ursueurp e13uu '{elISJe

uup

rnl>lnrs reqtuu8 upe4 'e.{ursuerurp u13uu ledruel

8uoso1 Suunr ueryreqtueu {n}un 'qe8uel-qe8uel tp
(oj

ounoo

Ouo^ nquns

lroa

,
f ""--1. .,.

il+Fl
L-_:_'

-c

.,

rop

l;" _t
-. -1

|_i------T----|.opI

""

OT]

rr-"". ---r

I |
l--

sueup

-E
s)o9

\\

eouod oron

.4___f1',
s, ___J

-ornc rro: --'l

,

Isuaurlfl u8lraqurad {lu)lel

-{ru{aJ@

t rdEftl

NVlV]N8 NVC .L]IIJ

xelatullllu tuBIBp Isueur!(

'.rsueul( uBlraqured {lu{al

-{!u{or@

LLe )rN)rr dvsnve

BAB I I

3I8

PEMBERIAN DIMENSI

FJffi
lll
lr

(o)

(b) JANGANI

BENAR

Garis-garis Dimensi dan Perpanjangan.

Dalam banyak hal, garis perpanjangan dan

garis sumbu harus memotong garis tampak (Gbr.
11.5a). Apabila hal seperti ini terjadi, tidak boleh
ada celah pada garis-garis tersebut (Gbr. 11.5b).
Garis-garis dimensi umumnya digambar tegak

lurus terhadap garis perpanjangan, kecuali bila

keadaan tersebut dibuat untuk menjelaskan sesuatu,

seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 11.6a. Bila

keadaan garisnya rapat (ramai), celah dapat dibuat
pada garis-garis perpanjangan di dekat mata panah

sehingga dimensinya tampak jelas (Gbr. 11.6b).

Umumnya, hindari pemberian dimensi garis-garis
yang taktampak (Gbr. 11. 6c).

(o)

BENAR

(d) JANGANI

(c) JANGANI

.11 .7 MATA PANAH

Mata panah (Gbr. 11.7) menandakan batasan
dimensi. Mata panah ini harus seragam, baik ukuran
maupun tampilannya di seluruh gambar, dan tidak

beragam menurut ukuran gambar atau panjang

dimensinya. Mata panah harus digambar dengan
tangan, di mana panjang dan lebarnya harus dalam
perbandingan 3:1. Panjang mata panah harus sama
dengan tinggi angka dimensi. Biasanya mata panah

dibuat langsing dengan panjang kira-kira 3 mm

") (CUr. 11.7a). Gunakanlah tarikan yang menuju
ke arah titik atau menjauhi titik yang diinginkan
(Gbr. 11.7b hingga 11.7d). Metode pada Gbr. 1l 7b
(

[1

n
I
+l I
I

(b) JANGANI

Dimensi yang Diketompokkan.

_L

i-_-_-t_-l

(o)

(b) JANGANI

BENAR

Garis-garis yang Berpotongan.

@
Penempatan Dimensi.

l, [.,
#F,,
4.44

\-

Dimensi untuk goris tompok jiko memungkinkon

422

tlltl

@32

-=

(l)

NVI].LUVEN]d HVI]1]S

Ndn-Ll) HVI]S

rllarv)l 8'0
tev8 )vllvl

6to

'1nfunua,

01-1.

1r

1g uppuedy 1uqr1 'u,{uutu1

n>1nq uedep

qeloredureru

{ntun Isuerulp Ueqlp 1eprl

8ue,(

reqrue8 Jn{n8uau uele elreled 'le>IIreS B{IroIuV

rp urseu Jnl{uJnueu sesord I3,\\E-Ie,4AB

'GS'tt 'lqC)

Epl?d

4111 uu8ueP nele

'renses 3ue.( qeued uleru ue8uep rltpluraq uup Jeseq

uely'ul?ullela{ ue{qnlnquau

,,

\-6to

@
'efte{ Irsuq uEISISeJde{ qo}uoc nlens ue{ednJelu
Suepu>1-3uepe1 uu3ue1 ueSuep lenqrp 3uu.{
ursetu-ulsal4l '1req 3uu,( pseq ueSuep qeloredrp

-eru JBouII UBJn{n Uenlus ruSeqes JoIoIUIIIU nEle

lurursep rcur epud ue>lJeseplp 8uu,( prutsep urelsls

lV!lls:Io !lflsls

ledup e,(uuelocof,e{ uep 'Illlet le8ues uup qllulJel

u.(uufte1e4 'ledel ereces lococ u,(uutseul uoluelo
E,rqq luqlletu {ntun elerou qu,trel 3un33uel
ueludnreut eueJu{ 'uulur8urrp 8ue,( tsuerutp

)lJloru uBnlus ISJe,{Uo{ {nluo 'rur

lndurus IBqII 'esulq ueqeced uup relaullllu-Icut

luursep unlps rsJe^.uo1 qaloredrueu {nlun
'uuquced {ntueq ruelup upudtrep qepnu uu8uep
r8eqrp uep'ue{IIE{Ip'ue18uern1tp'ue{quqlu?l

)ldl]u\l NvG']vlNIS:IO
'NVHVCId ISNI!\llo 6'1 1r

-1p tudup IBruISep {nlueq tuepp IcuI utp JaleuIII}t{

'ISNV qelo uBIuBJBSIp 8uu.{ euurure8eqes 1u1eut
ruelsrs uu11ueJuruetu e8n[ uup 'lerutsep-rcut uelsts
ueluunSSueru ue8uep uDImIeIp Isuotulp ueuequred
rur rrtplu-rltl{e 'rdetet uely 'u,(uenpel uu8unqe8

ueSuep nele 'Ierulsep uu8uep u,{uqrun1es nele 'ESeIq

uequced uup lulnq u13ue ue8uep u.(uqnrnles rsueu

-lp Iraqlp ludup reqruu8 'ueqruep uz8ueq

'uequced uep tulnq u13ue
ueleunSSueu qlseru 'snsnq{ su>1e1led uuleun8
-3ueu uuSuep rslnpordrp 3ue,( ulul {n1ueq->lnlueq
uep '1usud JnIu 'JIIn 'tprn8 8uuqn1 'eduet 3uuqn1
'uequq JBpuEls IBuIuIou uuJn>ln tlredes 'IsueuIp
uer8eqes'rde1e1

8ue,{ tsueurrp {ntun 'EI8'E uep O7EZ'V tlredes

'lErursep uuJn{n UBIEp Isueulp ue{ueqluetu B{utu
eYi nute
S ruedes'r8e1 pcel qrqel 3uu,( uequ:ed
ll
ueluunSSueur qesns EUoJB) 'ulsour runl uep'{elIS.IB

'{1ulot IIqE uereletu uuleunS3ueru epedrlep

plel qrqel-puors8un; ISueuIp epud r1r1e1 qtqel

3ue,( rselgtsods uu{e ueelutuired JBSeq urTelues
Bluel ur{eues 'nluru qBlel IJlsnpur n1r8eg
'e,{ureueqes ISueIuIp uu8uep erues
JBpuEls Iuulurou epuel uu8uep IBpuBlIp 'uerfe8ra8
uup edrd ruedes 'nlueuel pISJeIUo{ sellporuol

nfel

'u8n1 'tur erec uu8uep ISuauIp ueqrp Sutres

lnpns uu8uep lenqlp sllrutl lnlunue4 'seua{ ueluupq

epud >1u8et nelu JBlepuelu erBJes {Iruup qoloq

{epu nE}u 'Suuluud nlelrel qeloq lepD 'Suepued

lnpns rnIBIeIu ue{JIqIp qeloq {Epll 'utru1u1ap tp
upu 8ue,(;eqrue8 srru8 ue8uep ruleles {IJBlIp qeloq
lepn lnlunue4 'ue8uolofueq Surps qeloq {epo

ueleun8tp qlsutu uuqeced uup uenlus ruelsls

uep

srre8 uq8unur ]p{Ipeses Suoloueu snruq lnlunue4

'relules Bruoes {uellp uelu{epreq 3uu,{ 1nlunued
EIrq {rJuueu rpelueu requeB nlung 'u,(uue.ru13ur1

lesnd rnpleru le,^del uB>lB n1 suuS 'Suulued-redrp ulri

'ru1e,{ ilerpe.r snreq uurelSull {ruun lniunue6
'oiutrotoioc ilqry) nzw p:uo rtpod;runq r88utt
uequ8uelred rrep Suelueqrueru Suei (,, f netu uur
9 urq-urq) retepuolu lepued nqeq {nlun Ilen3o)
'Suopuoc snrnl sue8 edn-req e,(urunrun lnlunued

'uulurlSuntueu e>III 'e.{uupueq rdel

sueS u]BIEp Ip

upereq snreq >lu! iSueqnl rdet eped tlredes 'suei

upud.rtqlereq snJuq quued BIEtrAI 'uelluqJed rpulueu
3uu( uuduq qn1ue,(ueur 8ue,( >1nrr nul? qBued u]Elrt
epud rrq>1ureq uep 'Isuerulp nelu ulBlBJ uup Ieseroq
'snreuatu 'srdrl sue8 edrueq

(g'tt 'lqC) >1nfunual

)nrNnNfd 8't 1r

uerlrtuep ue8uap lurnl{nJls uup Jnl{elISJI? rBqIuBD

'uern{n ue{nlueualu {nlun rleTuun8tp nlts nele

uluq uureleu uep 'Surtued {Bpn JIlEIar u,(uuerlr1e1e>1

EuBru rp 'IurnDlnJls uBp rnl{ellsrB ueufteled uepp

'pl'II

'rqg epud rlredes 'e(uqeued

eleur

qellsl '{pq qrqel 8uu.( ueltdurel 1n1un 'e,(uruqurui

nrni e1 ul?{qBJEIp u,(uuu4rut EIIq qepnru qlqel

6le )rN)lI dvswve

32O

BAB I

PEMBERIAN DIMENSI

apabila jumlah angka di belakang koma

dipertahankan ketika mengkonversikannya ke

miliki banyak keunggulan serta dapat menggunakan

hampir semua alat ukur dan mesin perkakas.
Ukuran metrik didasarkan pada meter sebagai
satuan ukuran linear, tetapi milimeter digunakan

dalam milimeter. Ingat bahwa 0,1 mm kira-kira

sama dengan 0,004 inci.
Inci desimal dua-angka digunakan apabila
batas toleransi yang diperbolehkan adalah +0,01"

pada kebanyakan gambar teknik. Untuk memudah-

kan konversi satuan ke dimensi metrik, banyak

gambar diberi ukuran ganda dalam milimeter dan

atau lebih. Desimal tiga-angka atau lebih digunakan

apabila batas toleransinya kurang dari +0,01". Pada

inci desimal (lihat $11.11).

Pemberian dimensi desimal secara lengkap

desimal dua-angka, angka kedua lebih disukai

dengan menggunakan desimal untuk seluruh dimensi dan tanda, kecuali pada komoditas komersial
tertentu, seperti pipa dan kayu gergajian, ditandai
dengan tanda nominal yang sudah terstandardisasi.
Pemberian dimensi gabungan sebaiknya menggunakan desimal untuk seluruh dimensinya, kecuali
untuk tanda ukuran nominal elemen mesin atau
bentuk, seperti baut, ulir sekrup, alur pasak, atau

bilangan genap (misalny a, 0,02, 0,04, dan 0,06 lebih

disukai daripada 0,01, 0,03, atau 0,05) sehingga
apabila dimensi ini dibagi 2, sebagaimana diperlukan dalam menentukan ja.i-jari dari diameter, hasilnya akan berupa desimal dua-angka. Akan tetapi.
desimal dua-angka ganjil digunakan untuk keperluan desain, seperti dalam memberikan dimensi

titik-titik pada kurva mulus, atau karena

adanya
suatu faktor kekuatan atau celah bebas (clearance).

tanda pecahan standar lainnya (ANSIiASME

Yl4.5M-1994).
Pada sistem ini, desimal inci dua-angka atau
milimeter satu-angka digunakan apabila pecahan

Contoh penggunaan sistem inci-desimal lengkap ditunjukkan pada Gbr. 1 1.9. Penggunaan sistem
milimeter-desimal ditunjukkan pada Gbr. 1 1.10.
Apabila nilai desimal akan dibulatkan dengan
jumlah angka di belakang koma lebih kecil daripada
angka yang dihitung, tanpa memandang satuan
ukuran yang digunakan, metodenya ialah sepeni
yang diterangkan berikut ini.
Angka terakhir yang harus dipertahankan harus
tidak berubah apabila angka setelah angka terakhir
yang akan dipertahankan kurang dari 5.

biasa dianggap cukup teliti.

Dalam sistem pemberian dimensi gabungan,
pecahan biasa dapat digunakan untuk memberikan
ukuran nominal bahan, lubang gurdi, lubang tempa,
ulur, alur pasak, dan fitur standar lainnya.
Desimal milimeter satu-angka digunakan jika
batas toleransi yang diperbolehkan 10,1 mm atau

lebih. Desimal milimeter dua-angka atau lebih

digunakan untuk batas toleransi yang kurang dari
+0,1 mm. Pecahan dianggap memiliki toleransi
yang sama dengan dimensi inci-desimal dua-angka

CoNrou 3,46325,

r.r,u.rra,

jika dibulatkan

menjad:

tiga-angka di belakang koma, harus meniad:

3,463.
Dimensi Lengkap.

0.050

I-o.oas
MIN = 706 DARI
TEBAL BAHAN

SEBENARNYA R. 16

R.36

=--r

"-1yg1rj5x4N DENGAN
PERMUKAAN BAHAN
v^O,29O
O27o TANPA PEN/BAHUAN

POTONGAN

A-A UKURAN GANDA

2 x 0.53-0.55

-l
/l

-L---'

I
I
I

---t--_ -t
I

>-i=\_
'f--?-t

-TI

KEDUDUKAN JARI.JARI O,I6

HRS TEBAL 0,1495

0.001

Tli
,.3,

lr-

I
2.42

",-l ;r,1

(o)

1N.-

(P)

Z'O-

t60u[

(c)

lsuao,lc'lsua..,l( nnrrv

.PII'II

uedep lndrues lBqI-I

'{lrour uup IeuISep IcuI

I 1-1

IUelsIS uped ueluun8rp

3ue.( reqrueS sueSSued uep 1e>13ueq sue33ue4

'(Ot'tt up 6'II '.rqg uelSutpueq)

qeqnlp 3ue.( e,{uuentes e,{uzq ieures u.(uusep eped

UP

Suenr'qII'II 'rqg epud'II'II lqD

v)oNV

ffi

-9
'euo1 3uu1e1eq rp u13ue ledrue uup 'u8n 'unp
qeloredueu {ntun uepp
pursep rsJeluo{
lequt
lnlueq rcSuqreq tuelup BlpesJel

ednreq {IJteu ISueuIp elrqudy 'dn1nc 3ue,(

Suunr uelerpes 'pqa IBtuISep epue] qBIlEng
'(ZZ't 'qC) sulel qrqel 8ue.( rsueurrp uuueqruad
>Inlun Jeseqredrp 8ue.( u1u1s ue8uep reqrue8rp
ledup uer8uqes ue8uupued uuqepurd'nped u1l1

rsuerurp uerreqrued {oDIBJd 'e.(uuru1 IS uBnles uep

'Jeleturlltu ruepp tpeleuru e,(uqeqn8ueu uep'esulq
uuquced 'IJuI ueJsseq ruelep rqtdreq IlueqJeq
sruer{ E{arel,^{ 'urusepued uep requre8 nrnl rt4fueq

oII'II 'rqg epud uaplnlunllp UIBI epole6 'renl Ip

uelludueltp qeuud uleut uup 'u13ue >1n1un e,(uuq
Brpesre] 8uu,(

uped uerynlunlrp 3ue,( predes J!{eJe uup su1e.rd

epoleru upu 'nll {nlun 'seluqJel 3ue,( uu8uenr
ruelep e>l ISueuIp n13ue ue4>1eleleu BJsc uu8uep
uB{uuqJo>llp qeloq >lEpll usucBq-I{Bpnlue)
'02'?-8I'rS$ uped uulueqrp u13ue Suuluel du13uo1

zrec quqn8ueur e8nl rdu1e1 'e,(u.rru1n uedelSuepad

Ju>lnuetu ules lupgl

{Ir]eu uralsrs ueeunSSue4

'u18ue-enp rpulueru uB{]BInqIp sllq 9',

rpuluetu ggg'y 'e8n1 'u18uu-enp rpeluetu ue1

uuseqeqlued'Bceqlp qupnul qEISnJBI{ uestlnued

Bnrues 'uelt8nreru 8ue.{ uuqeluse4 qu8ecued
uuas nl{81( luureq8ueru >lniun uep 'u,(u.requre8
ue8uap Iunses Is{npordreq 1e13ueg 'ue>lqlqel
-WqaIIp {BpIl ISueuIp e13ue uustlnued e,(u8ur1ue4

lsNllNlo

-telnqlp elqede 9g'y rpelueur S9', HorNoJ

'g qelo 1ede1 gnryrp ultq'pluu8 aplulSuu 1 uu8uap
reseqredrp nute 'deue3 e.{ue>13ue ulrl quqn.req
uule 3ue.( rlq>luJet e13uy
>Ieprt ue>luellegedrp

'119'9 lpefuelu snrel{'e18ue-e8q

rpelueur ue>ltelnqlp e:1.ll 'Z;9LE'8 HorNoJ

Lr

'(gg epudrrup reseq qlqel e13ue unp nuler

g epedrrep reseq qlqel uelueqeuedrp uelu 3uu.i
rrp{erel u13uu Suapleq lp a13uu upqede 1 ruseqred
-rp snJeq ueluuqegedlp {nlun rIq{BJal e13uy

'uB>lBueqJepas

-rp 8uu,{ rsuetulp uutreqruad {IDIel-{Iu{e1 uup

'uuuslueued'uu8unlrq8ued urepp userel uele uXu
-ue1n33une1'ueluun8rp {lJleru ruelsts nlr8eg
'de13ue1

{lrlal I lsuarulq uBlraquad

Dlurr^r-l

@
920'0+ 16l'e

t'P rirvl-luvr
NVXnCnOI) r

lv8lr

silH

LL+
lTrVl

i=-1-

rl
|

---{-

_1-

.'F"----t'I
-+
o'nt q'tt a-

VCNVE NVdN)N
V-V 9NVdf\lvNld

LZe

)rNN3r

dvsmve

322

BAB I

PEMBERIAN DIMENSI

tinggi f '':

tinggi

r-+-r rffi
13

,f

(o)

l -Tt g.qalr6o<-r

0.63"

0,125" tinggi

k--l- 0,375
0.373

i1

-J i
I

0,186
0,184

--l

44,45 IO,OOS

_1__

(f)

,l

o,250

l-

(l)

@AngkaDimensiDesimal.Dimensimetrik(a)-(d).
bilangan bulat, tanda desimal dan angka nol tidak
perlu diberikan (Gbr. 1l.1la dan l1.l1d). Apabila
dimensi metrik kurang dari satu milimeter, angka
nol mendahului tanda desimalnya (Gbr. 11.11b).
Apabila dimensinya lebih besar dari bilangan bulat
sebesar pecahan 1 milimeter, angka terakhir di
kanan tanda desimal tidak diikuti oleh angka nol,
kecuali ketika menyatakan toleransi (Gbr. 11.12c

dan 11.12d).

Metode penulisan dan pemberian dimensi

desimal ditunjukkan pada Gbr.

1.

1.

Apabila inci-

desimal digunakan pada gambar, nol tidak

digunakan sebelum tanda desimal untuk nilai yang

kurang dari 1 inci (Gbr. 11.12f hingga ll.l2j).

Dimensi inci-desimal dinyatakan dengan jumlah
angka desimal yang sama dengan jumlah angka
desimal toleransinya. jadi, nol ditambahkan ke

DIMENS! GANDA
Pemberian dimensi-ganda digunakan untuk menunjukkan dimensi metrik dan inci-desimal pada
gambar yang sama. Dua metode peragaan dimensiganda ialah seperti berikut ini.

METODE KEDUDUKAN Nilai milimerer ditempatkan di atas dimensi inci dan dipisahkan oleh
garis dimensi atau garis tambahan untuk beberapa
dimensi apabila sistem dimensi satu arah digunakan.
Susunan lain pada satu baris menempatkan dimensi
milimeter di kiri dimensi inci, yang dipisahkan oleh

garis miring (virgule). Setiap gambar harus

melukiskan tanda dimensi seperti MILIM-E-IER alsu
M Ll M ETE Ri NC l. (Penempatan dimendi'iiici di atas
atau di kiri milimeter dibenarkan juga.)
I

CoN'ros

kanan tanda desimal apabila memang diperlukan

(Gbr. 11.12e).
Jangan sekali-kali menulis angka dimensi di
atas garis gambar, tetapi putuslah garis tersebut
apabila perlu. Apabila mungkin, tempatkan angka
dimensi di luar daerah potongan (Gbr. 11.13a).
Apabila dimensi harus ditempatkan pada daerah

3t 3tB .i

o.o7o

.394
31.242

3t

potongan, biarkan garis arsir kosong untuk

memberikan tempat angka dimensi (Gbr. 11.13b).

31.318

li

Pada sekelompok garis ukuran sejajar,

'

0.076

1.233: O.O03O-*.]

angkanya harus diselang-seling, seperti pada Gbr.

1l.l4a, dan tidak boleh ditumpuk satu di atas yang
lain, seperti pada Gbr. 11.14b.
TERBA]K BENAR

JANGAN

7)
r,///) r/4 rn
mvnTn
(b)
l't-l
Y.

(o)

LEBIH DISUKA

(c)

Dimensi dan Garis Arsir. Metrik.

(o)

PRAKTEK

YANG BURUK

(b)

Angka yang Diselang-seling. Metrik.

JESeq

stalvsls tAr.Lsrs (q)

'tsuarrr!( B{8uv

qerv

qrqel SueX rsueurrp up 'IJUI tuelup uDIIJoqIp

,,zL uuSuep etues nelB wseq qrqel 8uu,( rsueutp

ircur urulup uB>lrJeqrp'u,(uuuJnln Suupuerueu

uduul 'rsueurrp entues 'lrsnpur

uer8raqes epe4
'EAurJuI rEJIU uB)

-lnfunueru >lnlun 'Nl uu1u13urs ueluun8rp e,(uusetq

'roleur r[[u-rs ueurrpJeq .ruqruuB uped uu41n [umlp rcul

rsuaurp qepunlas

lcung

ullqudy 'lcune uil! L nele

lcdne L uep 'dnIV) ,

,,1 e.(usnreqas

e,{usruuqas

dnIV)

'rJur upuel uulSuepq8ueur

HVUV nlVS

ntIStS (o)

@
uuleun8rp qulol rur qBJe-nlBS ruelsls 'e,(urequre8
qs,4d,eq uer8eq rrep ec?qrp uep suue{ uprpqruol
epud relepueru srlnlrp uelBlBJ uup rsuerurp e13uu
enures '(e SI'II 'rqC) ISNV qelo rnlnlesrp uep
rulnsrp qrqol 3ue,( 'UDrD-ntDS uatsts eped 'rsueurp
e>l8uu {ntun ueucEqlued r{eJe urelsrs unp BpV

tsNl! ltc

v)eNV HVdv

z 1' t I

'u,{ureueqes 3ue,( u.(urelerullnu lr8rp

1'u.{upsrpl'uuruuqudqelesal

edureqeq ppu EIrq IIBnJe{ 'uu>13uepqrp ruquru8

epud rcur Epuel uep tutu epuul e,(uesurg

>lnlun ue{n>lelrp esBrq tnqesrel IeH ',+0-,0I'9

-,S'0-,8 rpel :edruas ualtedrualrp 3uu,{ ,, Suuqruul

ue8uep Iepuullp Qaatl qoy',, f Z 1pel:DI3ue ueuul
sBlu rp lp{lpes uE{tedtuellp 3ue,( ,,8uequq ueSuep
rupuelrp pu l'w 9'gg'rpul iudrues ue4edtuellp 8uu,(

qupunl uep ler.ursap BpuB] u?uu{ qulaqes Ip lr8rp

nl?s uDDBInq uep V'EZ uu8uep Jeleurlnu r8eq'rcur
rpelueur Jelerullrtu rsre,r.uo>13ueur elrqedy'(Ot' t t $
tuql) u,(ulcur llSlp qultunl uup fiuurn4 fuu,{ purlsep
epuet ueuu{ quleqos Ip tlSlp ntss uBItEInq uep ?'gZ
ue8uep rf,ur rsuourp ueyrlu{ lolorurlru o{ Ieursap

-rour rrsp rsuaurp rsre,r.uolSueu elrqudy

jl

!80'o

trr Irce>l ;runq ue8uep mpuulrp rapry 'urJJ g'Zl

+ 8t0'le) eoo'o +

lr

'rpe[:e13uu ueuoi qeloqes rp rsuds rues ue4eduretrp

3uu.( ruru IrJe{ JnJnq ue8uep IBpuBlIp Dptutllry

],

t3Nt NVG dfrf l/UlllN t t' 1 r

L

lvz
ii tt
6E tol

ez't

aea.l

9ez

+]

'ruqrue8 W,^Aeq ue6eq uup uDISIJeqesrp e8nl srueq

lnlunued uduul uelele3 'reqruu3 qe,^^Bq uer8eq

qalo uu{srJeqesrp 'lnlunued qalo ue4lnlunlp 3uu,(

uBleluc uBp rsueurp 'rur ruelsrs Enpa{ eped
'rrepurqrp lzdep ulrl'9I'lI rqD
epud uaprugqrp 8ue,( qureup FBp qErB Ilu^Aalotu

qeloq {Eprt rul tuelsrs tuBIBp rsueurp srreg 'e,(u

-ruqruu8 suuol ueuu{ rsrs rJp ucuqrp ledup lnqesJol
u13ue uSSurqes rsueurp sr.re8 uu8uep uu>lslrqeslp
rsuerurp e13ue enuras '(qS t 't t 'tq1) st.toqas walsts
BpEd 'rusoq requuB eped qrqel-qrqelrat 'Ecuqlp
uup uuleun8p qpnur qrqel eueJe{ ulul Irtsnpul
uup 'Jrloruolo '3ueqra1 lu,nused rrlsnpur upud

vzlt
I

160'l0l
i

'l---

0OO'O

+ eoz'l

(80',0 +

HOJNOJ

8it',r0)

'dlEt^ntt/\ Hvtvt ( ) t^Vtvc tsNtt^rc

re8uqes rsuerurp mlru rupueueu Inlun uelulec ur?\

-{nseueru srueq reqrue8 durlag 'rcur rsueurp uuueri
rp nete url rp nEtE r{B.ruq rp nBlE sBtp Ip 'Fr{E i
durtes epud ue8uras snmq tde1e1 seqac.
-ruque8
u,(utsueurp ledurel '[ ] 3urun1 epuel qelo trderp

reletuqru

ISUaUICI

9Nndn) voNVI foollht

eze )rN)rr dvswve

324

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

*'W r
..*h

,.$

TUBAH '

PEMBACAAN ANGKANYA

^cr'-',,r$F
45"-----+)
..sQn,*r9I

\,M'rt
\ \uftl /

L38

-&"n
-r'- .,'
\Y.lu;.__38______l
i

Dalam semua hal, apakah itu dalam sistem satu-

ArahDimensi.

Sudut datam proyek reknik Sipit.

lagi diberikan dalam kaki dan inci. Pada gambar

struktural dan arsitektur, semua dimensi l' atau lebih
biasanya dinyatakan dalam kaki dan inci.
Sebaiknya gambar berisi catatan yang menyatakan "Kecuali dinyatakan lain, semua dimensi
adalah dalam milimeter" (atau inci, sebagaimana
yang berlaku).

arah ataupun sistem sebaris, angka dimensi untuk

sudut ditulis pada garis penuntun mendatar. (Untuk
pembahasan umum sudut, lihat 94.2.)

Pada gambar teknik sipil, kemiringan menyajikan sudut secara mendatar, sedangkan lereng
merupakan sudut yang diacu pada bidang tegak.

Keduanya dinyatakan dengan membuat satu

SUDUT

perbandingan yang sama dengan 1, seperti yang

ditunjukkan pada Gbr. 11.18. Gradien, seperri pada
jalan raya, serupa dengan kemiringan yang di-

Sebaiknya sudut diberi dimensi dalam satuan derajat

nyatakan dalam persentase kenaikan per 100'

dan linear (Gbr. 1l.l7a), atau dengan dimensi

koordinat kedua kaki segitiga siku-siku (Gbr.
11.17b). Metode koordinat lebih disukai unruk
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi.

bentangan. Jadi kenaikan 20' dalam 100' bentangan

merupakan gradien 20Vo.

II I.14 MEMBERI DIMENSI

Keragaman sudut (dalam derajat) sulit dikendalikan

karena semakin jauh jaraknya dari pusat segitiga
semakin besar keragamannya. Metode pemberian
sudut ditunjukkan pada Gbr. 1l.l7c hingga ll.l7f.
Toleransi sudut dibahas pada $12.18.
Apabila derajat saja yang ditandai, lambang o
digunakan. Apabila menit saja yang diberikan,
angka sudut harus didahului oleh 0"; jadi, 0"23".

FETRx

Pada gambar struktural, pengukuran sudut

dibuat dengan memberikan perbandingan "bentangan" terhadap "kenaikan," dengan ukuran terbesar
12". Segitiga siku-siku ini diacu sebagai bidang
miring (bevel).

II I.I5

MEMBERIKAN DIMENSI

BUSUR
Busur melingkar diberi dimensi pada pandangan
di mana sudut sebenarnya ditunjukkan dengan

S\VrY

(f)

Memberi Dimensi Busur.

Pusot

/---R

NETRTK I

(b)

(c)lo

\-Y
(d)

t- ^^-^^
seoenornyo

\-_,,

N
'\.\\./
\ \-\\\\\
(e)

<---l
--\
Pusot polsu

R2o

-or,u. I
-/
(f)

lrJrplv-ueefraSued

Bpuel

urseurp 3uu,( uealntured ue1

1'1

Lr
r$

dnlnc nele

(D)

f-':-a--7
t-/

-tv -

:nBle

Nt\al tsv)Htslds

IVn3l) tu

N\frnlNlltc

NVl\flnB NVC 9d lllll

'rpul :ruu8ures Suef uutelnq uep taIIJ

entues uu{rsuurogur8ueur

{nlun

JBqtueB qu,tteq

uer8eq rp uetelc ue{lleqlp e,(uesurq 'e38urqeg

'letursap-rcul tuelsrs ue{Bun38ueu

L-

8uequ.ru1 'pssrq snleq

uu8uep

Nt\al Nv)vlv Nic nvncl)

Nvdo3leNrd tuvr-ruvr vnv\ls

t:1 /
l/ ( 'tPol
l/ uorn1n.

{ruun qeqnrp ludBp lnqesrat rPSp Suequrq'(,,f ;

rulu 0l errl-urrX e.(u8uuluud rlu1r33uu uBp (,,+)
ruru S urDl-erpl tenqlp {apued r1e1 r33ur1 '(qOZ'tt
'JqC) SuuluedJadrp 8uu,( UBUe>I rxe{ uu8uep Jeseq
qrqey 8ue,( Snrnq ruedes 'ISNV qolo re{nslp qlqol
3ue,('Suuluufuedrp 3ue,{ 7r Suequul '(B0Z'I t rqD)
e,(ursuerurp grunq r33ur{ ue8uop elues uep (,,+)
uJl)-?Jn{ e,(ur33uu 8ue,{ 'mseq A Jrunr{ ruedss
I'uur

-Bpueueru Inlun uu>[BunZp' / IeuoISIpBr Suequ:e1

uep 'nJeq 8ue,( rusup4 Suzqurul '1 Suequul

u,(urunurn lrq1e uuefteSuad epuul loquls e8g

'(lututseP

-tcut) O9,Z-9?,2@ wte (4r1eu) gt,g@-Ze.gO

luedes trq4e ueefte8ued lreqtp 3ue.( ueulnuued
nluns uzrynlunuelu qepns e,(utsueurp epqudu nele
'uu>luul-srBq upp'uuruuu?1-lncnre8ued'uuuteuul
-3ueqn1ed'ueroqrued'8ueqn1 ueruqaled'uurprn8
-3ued ruedes 'uuurseured ue1u1u,{ueu 8ue.( uulelec
upud uelueqrp p{urseJedo epqedu rrq>p uuefta8ued

?puBl uuT)lnfunueru nlred 1upr1 'ufuleq udnraS

'Jrq{B uufue8uad ueqrp e,(uueulnured znquq
suJal qepns eueJe>l 'n1red lepp u,(uunrun JItpIe uE
-elre8ued upuet'reuuc ugeq IJBp ulseutp uu>p 8uu(
urseru uauela ;uqruu8 upud '(t'II$ 1uqr1) uuurseut
-ed uunpedeq {nlun uB{IJeqIp snJuq resel uhel
epuaq rueiep u?quqluut ue3o1 uupqeued u,ttqeq
IueJoq rrq>1u uuufua8ued upue] 'ue>[Bteo tunqued
nelu elod lenqrued r8eg :ese1 ueedual net? UBJoJ
-e8uad eped ryades 'rtq1e ueefreSued uelueqrp nele

'ursarurp uu{B Uee>lntured nlens eaqeq ue{Bpuuu

-eru >Inlun ueluun8tp r1p1e ueufraBuad upuu;

dtH)v NVvrdS9Nld vcNvr /

's'r
IBqII 'uBl?lnq uBp lsllJ uesuquqruad {nluf}

gtj NVI\flN8 NVC ]]IIJ VNA]S

9ri

upqede 09Z6 uep gZ I U nelu {Ftetu rsuorurp ueqrp

epqudu 91 uup 0d Iuades 'repuets uern{n ue8uep
Brues uuleqla{ u,(uesaq uet3eqes uup'ruque8 ntuns
epud 4e,(ueq qelurnhaq Suues uulelnq uep telrJ

'rd4at ualy 'dn1nc qupns ufes rrul-uuf ntus 'ett'll

'rqg upud llredas 'etues e,(uuern>ln entues uep
'(e6I'lI u8Eurq 16I'II 'rqD)

tHlpes u,(uqulunlullf

rnsnq uped Iuedes rsueurp Ireqrp uutelnq uep telrg

NVIVlng NVO l:l'llJ

91 ' l. 1I

'ue>plnfunlgp 3ue.{ ruedas 'rur

nslud tusnd eped .,uo1tucuo1rp,, e,(ursueurp suu8
uep ue{tur{rpedrp nspd tesnd rdetet :e,(uruuaqes
lesnd qure e1 ruqrue8rp e,(ursuerurp sue8 'erpes.rel
8ue.( ruqrue8 Suenr runl 1p qntef e,(ulesnd elrqede

'GOt'tt ';qg)

Suetued 8ue,( rrul-rruf 4n1u1

'e,(ureqrue8 seue{ ueJBqtuel dupuq

-Je1 Jelepuoru srlnlrp rur u>13uu unues 'qEJe-nlBS

ruetsrs eped B,^rqeq uu>IpeqJad 'e.(ur8uepq8ueu urBI
sue8 nulu lsru stre8 eyrqudu uuluun8rp ludep 8uu,(
urel opoleru nluns uu41nfunuer.u J6I'II ruqrue9
'runle{ uulqupurdrp u,(ue43uu undnuu quued
Eleru {req 'p6I'II 'rqg eped 'renle{ uulqepurdrp
ef,ue18ue rdulat 'urepp rp ue{rerqtp qeued eleu

'o6l'II 'rqD Bped'e,(urnsnq urupp rp uelluduretrp

e,(uqeued eleur undneur u13ue leq 'do1no 8ue,{
8ueru tedupre1 ulqedu'q6l'I I uep 86I' II rqg uped
ue41n[un11p 3ue,( ruedag 'rsuaurproq{ut 3ue.( rnsnq
upud ue4lnlu$1p qeloq {epp 1ul Suepg '3u4ued1u1
3ue.{ nete gcal 8ue.( uel-uel>1n1un {Bpll rdetal'8.(u
-requru8 uulselalueu {ntun IrJe{ Suups qelo rupuel
-tp tudup e,(qesn4 '(Ot'tt 'rqC) d uele{8uls qelo
mpqepp ue8uap u,(uue l-ue I luerunu relru ueqtuetu

9Z XrN):[ dVS!{V9

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

326

spesifikasi tekstur permukaan yang lebih teliti

(*t2.22).
Untuk hasil yang lebih baik, semua tanda
pengerjaan akhir harus digambar dengan bantuan
mal atau segitiga 30o x 60'. Ujung lambang v
harus diarahkan ke arah badan logam dengan cara
yang sama sepefii pada arah mata pahat. Lambang
r/ tidak ditunjukkan terbalik (lihat Gbr. I1.35 dan

Jika suatu elemen mesin akan dikerjakan akhir

menyeluruh, tanda pengerjaan akhirnya harus di-

hilangkan, dan catatan umum,

seperti
PENGERJAAN AKHIR MENYELURUH atau FAO
(finish all ouer), harus ditulis pada bagian bawah

kerlas gambarnya.

II I.I8

DIMENSI PADA ATAU DI

LUAR PANDANGAN

12.46).

Bentuk dan penempatan untuk lambang /

ditunjukkan pada Gbr. l1.2Oe. Lambang,,lsudah
terbatas penggunaannya, dan hanya dijumpai pada
gambar-gambar yang dibuat berdasarkan standar
gambar lama.
Gambar 11.20c menunjukkan hasil pengecoran
sederhana yang memiliki permukaan yang diberi
pengerjaan akhir; pada Gbr'. 11.20d, dua pandangan

hasil pengecoran yang sama. menunjukkan

bagaimana tanda pengerjaan akhir ditandai pada
gambarnya. Tanda pengerjaan akhir ditunjukkan
hanya pada pandangan tepi permukaan yang

dikerjakan akhir, dan diulangi pada sembarang

pandangan lain di mana perrnukaannya tampak
sebagai garis, sekalipun garis tersebut berupa garis
tak tampak.

Beberapa jenis pengerjaan akhir diberikan

dalam panduan praktik bengkel. Istilah berikut
merupakan istilah-istilah yang paling sering diguna-

kan: pengerjaan akhir menyeluruh, pengerjaan

akhir kasar, pengerjaan akhir kikir peniupan pasir,
p emo le

an, p eng g o s okan, p emb e rs ihan-

as an

Dimensi tidak boleh ditempatkan pada pandangan

kecuali bila penentpatannya dapot memperjelas
gambarnl'a. Bentuk idealnya ditunjukkan pada Gbr.
11 .21a, di mana semua dimensi ditempatkan di luar
pandangannya. Bandingkan bentuk ideal ini dengan

praktik yang terlihat jelek pada Gbr. l1.2lb. Hal

ini tidak berarti bahwa dimensi tidak boleh
ditempatkan dalam pandangan, karena dalam
banyak hal (terlebih-lebih pada gambar yang rumit)
hal ini perlu (Gbr. 11.21c). Untuk alasan yang logis,
jari-jari dan dimensi tertentu dapat diletakkan di
dalam pandangan. Tempatkan dimensi di lttar
pandangan, kecuali bila penempatannyo di dalam
pandangan tersebut dapat memperjelas ganbanrya,
di mana dimensi tersebut akan lebih dekat dengan
finr (feoture) 1,ang diberi dimensi. Apabila dimensi
tersebut harus ditempatkan di daerah potongan atau
pandangan, berikan ruang kosong atau putuskan
garis-garisnya untuk tempat angka dimensinya (lihat
Gbr. 11.13b dan 11.21c).

t (pic k-

ling), (buffing), (chipping), perataan-setempat,

pengerltcut-tanaman, pelubang-tananmn, (core ),
penggurdian, pelebaran lubang, pengeboran,
penapon, frais-tarikan, dan pengartelan. Apab\la
diperlukan untuk mendapatkan tekstur permukaan
yang dikerjakan akhir melebihi pengerjaan akhir
mesin biasa. lambang t/ yang digunakan sebagai
dasar untuk lambang mutu permukaan yang lebih

teliti, dibahas pada *12.22.

II I.I9

Pandangan digambar untuk menguraikan bentuk

beragam fitur bendanya. dan dimensi diberikan
untuk mendefinisikan ukuran dan tempat yang tepat
untuk bentuk tersebut. Oleh sebab it:u dimensi harus
diberikan di tempat bentuk itu ditunjukkan---dengan
kata lain, di dalam pandangan di mana kontur

Dimensi pada atau

12,5

PEMBERIAN DIMENSI

KONTUR

di Luar

Pandangan.

-i

F*-*-l
(o)

LEBIH DISUKAI

(b)

PRAKTEK

YANG BURUK

(C) PADA GAMBAR YANG RUMIT DIVENSI SERING

HARUS DITEMPATKAN PADA PANDANGAN

rur >lqueq-Inlueg'(Bz'II'rqc) Eloq uep']ncrue{

'eptruerrd JapurIIS 'eursFd rgedas 'ry4euroe8 1n1ueq

-Inlueq uep unsnsJal ruseq

uerSuqes

{Iu{01 Jru{ru]s

)tdlt! tole NVHVcltNld oz'1 t r

'Qz'tt uep'92'tt'qK'il
'rqg tuqql) e,(urepurps 3uulued rsueurp te{ep
rp uu)ntuelrp qupnu ue8uep ledup e,(rueleruerp
Eueur Ip'e.(uBuelued lSesred uuBuupued
uped ueluaqrp rc{nsp qrqel Jenl-supurlrs {nlueq
rarerrlBlp '@zz'tt rqg) rnluo1 qeplB{ pn113ueu
3uuqn1 Inrun ulplgJ ueledueuad undne1u11
'{lrlarrroec usqe)euad

E ril

'qz7fi';qg upud sep r33ur1 {ntun OZ

rsuorurp predes'nlueuel ue8uupued seleftadtuau
rypn 8uu,( ludruq srre8 eped rsuer.urp uuludrueued
qe8ecuau uelu u8n[ pl I?H 'qZ7U 'rqg uped
rnle 0[ uer.uulepe{ 1n1un uurynlunlrp 8ue,( 1}redes
'1udtuul1ut suuS-sue8 epud rsueurrp uuledrueued
qe8ecueu ledep 'srleruolo ureces ueJn{n rJeqrp
8uu.( 1n1ueq-{ntueq uuqlnlunuaur 8ue,( tn1uo1
uped SunsBuBI nprlrpur rsuourrp ueledueue4

'qaa't1'rqg

upud

uerynlunlrp tedeDlut 8uu,( rsueurp ueledruaue4

'EZZ'll 'rqg epud rl.redes '.uu{sDlnlrp lnqesrol

ll

NValn)n

- f=-

xntuoy lsuarrrlq uelraquad

NV9NVI (q)

@
alvNl8

i''r

uur

(D)

F*-l -l- r
oa

v9

#l

T'8e

polos Auol
uDAuapuod opod
JD>l|aqp /suaurp do4as

r:l'

DAUrn.tuoI

uD6uopuod Dpod
uDlueqrp lsuoulp dol+as

' -TAZ
aza

lze )rN)rr dvswve

328

BAB I

PEMBERIAN DIMENSI

bisa berupa bentuk-bentuk di luar (positif) atau di

dalam (negatif). Misalnya, poros baja merupakan
silinder positif. dan lubang bulat merupakan silinder
negatif.

Bentuk-bentuk

ini

merupakan hasil desain

untuk mempertahankan bentuk-bentuk tersebut

sesederhana mungkin, serta kebutuhan untuk
operasi manufaktur dasar. Bentuk-bentuk yang
memiliki permukaan datar diproduksi dengan
perataan, pengetaman, frais, dan sebagainya,
sementara bentuk-bentuk yang memiliki permukaan

silindris, konis, atau bola dihasilkan dengan

pembubutan, penggurdian, pelebaran-lubang. pemboran. pengerucut-benam, dan operasi putar lainnya
(lihat Bab 10, Desain dan Proses Manufaktur).
Pemberian dimensi struktur teknik melibatkan

dua langkah dasar:

1.

Berikan dimensi yang menunjukkan ukuran

bentuk-bentuk geometrik sederhana, yang

disebut dimensi ukuran.

2.

Berikan dimensi yang menempatkan elemenelemen tersebut satu sama lain, yang disebut

ini kemudian ditempatkan satu sama lain dengan

dimensi tempat. Perhatikan bahwa dimettsi tempat
tidak hanya ntenempatkan satu permukaan saja,
tetapi juga menempatkan elemen geometrik tiga
dimensinya; jika tidak, semua dimensi harus
dikelaskan sebagai dimensi tempat.

MENGGUNAKAN CAD UNTUK

PEMBERIAN DIMENSI
Dimensi dapat dibuat secara otomatis dengan menggunakan CAD. Semua ukuran, tampilan, dan nilai
dimensinya dapat dibuat secara otomatis. Penyebarisan nilai dimensi, dan penggunaan satuan metrik
atau inci atau keduanya, semuanya dapat dilakukan
dengan menggunakan CAD. Karena kekompleksan

dan kecerdasan yang digunakan untuk memilih

dimensi yang akan ditempatkan dalam gambar,
sebagian besar sistem CAD menghendaki Anda
mengambil apa yang akan Anda beri dimensinya

dan

di

mana dimensi tersebut ditempatkan.

dimensi tempat.

Sebagian sistem akan membuat dimensi benar-benar

otomatis, tetapi Anda harus menelaahnya secara
seksama untuk memastikan apakah dimensi dan

Proses analisis geometrik ini sangat membantu

toleransi yang diberikan telah memenuhi keinginan

Anda untuk mendefinisikan desain tersebut.

dalam memberi dimensi sembarang benda, tetapi

proses ini harus dimodifikasi apabila bertentangan
dengan fungsi bagian-bagiannya di dalam rakitan
atau dengan kebutuhan manutaktur di bengkel.
Gambar 11 .23b merupakan gambar pandangan majemuk benda yang ditunjukkan secara

isometrik pada Gbr. ll.23a. Di sini akan terlihat

bahwa setiap bentuk geometrik diberi dimensi
dengan dimensi ukuran dan bahwa bentuk-bentuk
Sistem CAD Membuat Pemberian Dimensi Mudah dan
Otomatis. Seizin SDRC, Milfurd, OH, Ameriks Serikat.

all.2l

DIMENSI UKURAN: PRISMA

Prisma persegi panjang tegak merupakan bentuk

geometri yang paling umum (lihat Gbr. 4.7).
Pandangan depan dan atas diberi dimensi seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 11.24a dan 11.24b.
Tinggi dan lebar diberikan pada pandangan depan,
dan kedalaman pada pandangan atas. Dimensi

tegaknya dapat diternpatkan di kiri atau kanan,

asalkan keduanya ditempatkan sebaris. Dimensi
Pemberian Dimensi Prisma Persegi

Paniang.

t---__ll

Ir--*-l

r---

E] I[]
[]II
(o)

-T

[]

__L

(d)

fr

osz't

99',A

IZLt A- x Z

z9zt r
000'z

NVEN]IVEN]d
Nrsrn )n1Nn )td.LNlsxl

xepullls {nlueq-{nluag lrep unsnsral 8uu,{ ugsay,n uetuelg Isueurlc uBlJeqrrrad

puo8urp Jeleuerp ude.reqeq uuuunSSue4'requru8

seyeftedureru ludup e,{uueuunSSued plrq
11unce>i

uu>luerusrp :41aplt 'gZ'U 'rqg eped uerynlunlrp

3ue,( epoleur Surdrues rp 'e,(uuure13ur1 uu8uepued
uped puo8urp Jeteuerp uueunSSue4 'LZ'U 'qD
eped uu41nluntrp Jepu[rs {ruueq rsueurp ueueqrued

uellnlunueru 8ue,( ueeunSSued qo1uo3 'p9Z'II

'rqg upud llredes 'r4u,^Aeq rp nute 'cg7il 'lq1

eped rgedes 'u,(u8uulued t3esred ue8uupuud sule rp

ue>lrreqrp ludep e(u8uelued'relepueru ue>lnpnpe{

B{lI 'q9Z'II

uped ruqruu8rp u,(urepullls

xopuJf.rs Isuattllo uulraqrued

(p)

(3)

oi= Sm
I

'rqD

ilr
t;-r

upud rgades 'lrpl Ip nev'E7Z'II:qg uped luedes

'uuue{ rp ue{lJeqlp ludup u,{ur83ult nete 8ueluud
e,(u;epulps e1r1

tz8el uulnpnpe{ ruepp requuSrp

'
@7 tt'rqg) e,(uSuulued rSesred ue8uupued utulep
e,(u8uuluud uep Jeleuulp uuJn{n ueqtueru uu8uep
qelpr repurlls ISueIuIp uerreqrued tuntun apolel4tr

zz'lla

8uu,{

iH

(o)

+ +

'3uuqn1 nelu sorod re8uqes tEtIIIra u,(uesetq uup

Suulued r8esred erusud quleles enpe umun Surpd
3uu,( ry4eruoe8 lntueq ueledrueru le8el repurp5

dloNtlls :Nvdn)n lsNlt llo

ugsa141

uetrralg

'eurslrd {nluaq-{nluag lrep unsnsrel

lsuaulo uelreqlued @

-_-

'SZ'II 'rqC upud uallnlunlp '3ue[uud

r8esred eusud IJBp unsnsJel u,(uqrun1es 8uu,( ursetu
uer8uq {ntun uuJn{n ISueuIp uueunSSue4
'snsnq{ uusule eduul ue8uu.requres uu1}edureltp
qeloq >Ieprl uup ue8uupued enpel {nlun DIBIJoq

uu8uupued uJelue rp rsuerulq 'suqes ua11udue1

-rp u,{uunpeq ue>IIESe 'u.(uue8uepuud qe,ueq rp
nelu sul? rp uu4edurellp tudep Jelupueru ISUoIUIC

'qVZ'U vu,p )lZ'lI 'rqg eped luedes ISueuIp

stvul ltdtT I\flv

)n-LNn

xotvS

rreqrp sruBq Sutdues uep uedep uu8uepue4

'uudep ue8uepued qu,4aeq Ip nele
sulu ue8uepued sule Ip {upp uup 'uo11nlun1rp 8uu,(
pedes 'e,(uunpel uJulu Ip uultedruelp stuel{ uep
'sle uup uedep uu8uepued 1n1un n>lelJoq Jutupueu

r
l

ZV

6Ze )lN)3r dvswve

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

33O

oo
u2q

aa

(o)
lMErRrK
GUNAKAN

O"

UNTUK IVENANDAKAN BENIUK

LINGKARAN

GUNAKAN "O" UNTUK MENIADAKAN PANDANGAN LINGKARANNYA

@PenggunaanZatauDIApadaPemberianDimensiSilinder.

Lt

LJj

\h

BCR BENAM

KERUCUT

&LV;
tv\t

t
EENAM

ASAL

r1i r
'i'\
/

.E

KEOAGMAN

t-x.

lr-

i>r il
-l

-#
TT(

crhi F

Ln

,,).^,

:n

":,P__

@BentukdanUkuranLambangPemberianDimensi(ANSIASMEY14.5M-1994).

-@-

L-J

I
L

Lombong bor benom

S\

t-l
(o) LAMBANG

)< r

-@{

)A

DIMENSI DASAR

9,4

720

(b) LAMBANG

t
r-T
20:03
I-_6
/Lonooqpeieo Ir

":x'.'.3;'
LAN4BANG KEDALAMAN

(e) LAMBANG

PERSEGI

f-'5

+0

-3oz
zo"

I
l
-6---& --EI / --48to2 ---r

(d)

TEMBUS

(C) LAMBANG KERUCUT BENAIV

BOR-BENAM
ATAU PERATAAN SETEMPAT

9.8

O 6,5

Vo ro,

I -

LAMBANG TITIK ASAL D|MENS]

@PenggunaanLambangPemberianDimensi(ANSVASMEYr4.5M-1994).

(0)

ru

0)

ffi

.@
@

(e)

LW
ffi
Y

'{nfueg lu8Bqrea lsuauqo uslraqrued

ntr {nlunued 'lnqesra} 3uuqn1 .ru13ur1eur uu8upued

e>1

qere8ueru snJeq uBlutBJ nlens

uup

0r'9 rq9

{nlunuad'Z'tt

upud uu>lsr.inlrp 3uu,( rgadeg

'Z'lI 'rqg sulu uer8uq epud uallnlunlrp

3uu,( rlredes 'Sueqny ntBS qelus e1 lnlunueul
3ue,( >lnlunued rrep 1u33un1 uelulec ueBuep

-rp 'ruqelredrp loqlp 'rprn8rp uele 8uu.( 8uuqn1

uerensesreq 3ue,( uulep-{nluaq-{nluog

'3tg'tt 'rqg eped uallnlunlrp 3ue,(

'(ctg'1 'rqg) r8esred Suuqule1 qelo rnlnqeprp

nele 'ue4>1nlun1rp Suuf |1redes DS urueu rJeqrp ue>l
lusu 'u,(usep rsrs ruus rsuerurp ueqluelu n1-red e,(ueq
'es;ed u,(usep B{lI'(qlt'II :qg) sule uu8uupuud
epud u,{ulucund lesnd uup sBIB rsueurp Blres
'uedep ue8uupuud epud r83urt ue>lrreqruetu uu8uep

rsuaurp rraqrp Wqel nelu 3uuqn1 enq '1e13ueq rp

rsueurp rreqrp Sueluud t8esred BprrueJrd

'(etg'tt 'rqg)

lnqesrel 3uuqn1 uelenqued rnpesord ue1run ueSuep

renses srueq e,(uupueq uulnrfl 'tV'U uvp 'ZE'II

'62'l :q1 uped un11nlunlp 3ue,( predas 'rupuels

uelleo nule Sueqruul qelo ue{rsrugeprp 'u,(uuserq
e,(ure8uqas uep '(atoc) e88uor rreqrp 'eduel

eNvsnl Nvdn)n

tsNI! ilc Nvtdlg! Hd ?z'I l.

'erues 3ue,( uruc ue8uep rsuaurp ueqrp

rqg eped runl-{ntueq-{n1ueq uu8uep

tedup 1g'11

'59 uurulSurs qelo mlnqeprp 8uu,( ueI

-uelue8uep rsuaurp Feqrp EIoq {uuoqreq e,(u8unln
uelSuepes

selu

uu8uepuud epud uuueppe{ uup uedep ue8uepuud

eped selu rdel uequpurfuad uup reqel 'r33uq uulueq
-tueur ue8uep rsueurp ueqrp u8rles eusrJd
0'II 'rq3 eped uulueqrp
rur Sueqruel ederaqeq uueunSSue4 'uelulSurrp
1upr1 e,(u8uequrul elrqede ueluun8rp tedup
renses 3ue,( Ieuorsrpur1 uu1e18urs uep qBIrlsI '62.1I

rqg eped u,(urs>1n4suol uurJuu ue8uep unlrJeqrp

rur Suuqruel-8uuqruu1'luuorsrperl ue1e18urs

nBlB I{BII}sI uery1uu38ueu {ntun (r66I-hlS'rIA)

iIWSyilSNV qelo uulleue>lradrp rsueturp
Suequul rsBrJE^, ntens 'rur n{nq tuBIBp Ip uE{
-eun8rp'ueJn{n rse>pyrsads Surdtuus rp 6Jnl>leJnueu

sesord uup {nlueq uu8ereq uu4urn8ueur >1n1un

ueluun8rp 3uu,( puorsrpurl uule>13urs uup qulrtsJ

-rcur requuS-reqruz8 uped ue>1nruellp ledep

e,(uraleuurp ueJn{n rsueurp uep uloq udnreq

)nINf lvevgdt8 :Nvdn)n

rsNl!\ilc NVo oNVsrNVl eZ'r 1r

Iuodos 'u.(u;eny-releurBrp uep urcurc IBqel uequeru

uu8uep rsuerurp ueqtp lnqesrq qndruul uuew tp'L'V
'rqC teqtt) snrol {nluoqreq uu8uu8ed 3u111e1es rp
qndue; 'UlHdS uu8uep rtn{rrp nelu OS eloq Jeteru
-erp >lnlun Suuqruel uup uu1u13urs qalo mlngeprp

e.(uerueln uepug '1r1seyd ue8uu8ed ue8uepuud

-enp ruquruS uu>plnlunueu JIE'II reqr.uug
'(SS'tt$ teqll) uelulec ntuns urlep DIB{
red uBSruBe{ u,{u;useq eues Sunln nles uped releu
-Brp

uequetu erec ue8uap u8n[ ludup r8ul e,(uure1

'lBrursep

{ueunu

relru r1n>18ueru 3ue,{ y16 uetu>13uls '(qgz'lI

'rqg)
ue;u13ur1
ue8uepued
uelSuepq8ueu >lntun
Suequtel' (lOO t -ftS't t,f
uuleun8rp ludep e8n I

A1ISVISNy) (egZ'tt ';qg) releuerp

uurruIn Bntues

tunlaqes uu>luoqrp sruuq O Jetatuurp Suequ;u1

-e{rp {Bprt reueq-Juueq eues 3ue,( lusnd eped

rJoqrueu uu8uep rsueurp rJeqrp tnJnJe)

'ftt'tt uep L7U 'rqg) rnqegnueru rseredo

uduet nelu ue8uep 'e.(uuetuelupe{ uep Jeleuerp
uellnlunuetu 3uu.( uulelec uenluuq ue8uep rsueurp
ueqrp u.{uesurq 'Joqrp nute 'reqelrodrp 'rprn8rp
8ue,{ 8ueqn1 Iuedes 'repurlrs 3uuqn1 r.re[-ue1
'uelSun8urqureu uu{e u,(upsuq EueJB{'plepueq

uu8uepuud eped sele Jeleuerp uup r83urt ueJn{n

8ue,( epoletu ualSuepeg 'uudep uu8uepuud eped u,(u

-3unln unpel releuurp uep 3ueluud Feqtuetu ueSuep

qepr urul epotehJ

'(etg'tt 'rqg)

u,(usup retetuprp

uup >1u34 lnpns rJaqtueu ue8uap rsueurp rJaqrp

ledup leded tnrnre) '(ptg'1 'rqg) e.(uu3rtr8es

lee

)rNxrr dvwve

332

BAB

PEMBERIAN DIMENSI
2xA12,5tr0.16

f+Bffi
f---l

MFTRTK

'

(b)

\_

-o.r.o
" 0.252

(e)

Pemberian Dimensi Lubang.

boleh menunjuk ke pandangan hal tersebut dapat

Pada Gbr. I 1.33b, lubang silindris atau kerucut atau

memperjelas gambarnya. Apabila pandangan

bos, atau bentuk-bentuk simetris, ditempatkan

melingkar lubang memiliki dua atau lebih lingkaran

konsentrik, seperti untuk lubang yang dilubang-

dengan mengacu pada garis sumbunya.

benam, dikerucut-benam, atau ditap, mata panahnya

Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 11.34,

dimensi tempat untuk lubang diberikan dalam

harus menyentuh lingkaran terluar (lihat Gbr.

pandangan melingkar.

11.44b, ll.44c, dan 11.44e hingga ll.44i).

Catatan harus selalu ditulis mendatar pada
kertas gamba4 dan garis penuntun selalu diguna'
kan.

Dimensi rempat.

Penggunaan pecahan desimal untuk menanda-

kan ukuran gurdi metrik atau inci telah dapat diterima (Gbr. ll.32b). Untuk gurdi yang berukuranangka atau huruf (Apendiks l6), disarankan bahwa
ukuran desimalnya diberikan dengan cara ini, atau
diberikan dalam tanda kurung; jadi, #28 (0,.l405)
GURDI atav "P" (0,3230) GURDI. Semua gurdi
metrik berukuran desimal dan tidak ditandai oleh
angka atau huruf.
Pada gambar elemen mesin yang akan diproduksi dalam jumlah besar, yang rakitannya dapat
ditukarkan satu sama lain, dimensi dan catatannya
dapat diberikan tanpa spesifikasi proses manufaktur
yang mungkin digunakan. Hanya dimensi lubang
yang diberikan, tanpa acuan apakah lubang tersebut
digurdi, diperlebar-lubang, atau ditempa (Gbr.
ll.32c dan 11.32d). Walaupun operasi manufaktur
dihilangkan, toleransi yang diberikan akan
cenderung menentukan proses manufaktur yang
dibutuhkan.

II I.25

Menempatkan Lubang.

DIMENSI TEMPAT

Setelah bentuk-bentuk geometrik yang tersusun dari

struktur diberi dimensi ukuran, seperti yang telah

dibahas, dimensi tempat harus diberikan untuk
menunjukkan kedudukan relatif bentuk-bentuk
geometrik ini, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
11.32. Gambar 11.33a menuniukkan bahwa bentuk

persegi panjang, apakah dalam bentuk pejal atau

alur, ditempatkan dengan mengacu pada mukanya.

f-''rfr,l-l
BENAR fMrTP[<l
(o)

PRAKTEK

YANG BURUK

(b)

'u,{ulesnd depeq.ral 3uuqn1 {Ble'I

u8ue{'ql'II 'rqg EpBd

'(cgg'tt 'rqg) uelpnslururp

VL\VS )VUVII]]8

t'|ta x I

ue{nlueur^ @

'8unrru1 upuul ue8uep uuncu Isuerulp IBBBqes

B,{uuur{nrnlese{ ISueIuIp rupuet uep 'X rp u,(u{PJBI
uu)plnsetu B{Bru 'Surlued Wqel pcel 3uuqn1 dertes
uup qe8u4 3ueqn1 e;etue uu8unqnq e{lf 'Sutlued
le8uus lnqesret Uco{ 8ueqn1 sJutuu {Brel upqudu
uopun8p rur epolahtr 'X rp ISueuIp ue8uepq8ued
ue>lrluqred 'rpul Irca{ Suuqnpuluu lerel ueryraq

-tuetu urEI 3uu,( :e,(utusnd rrup 1ce4 3ueqn1 ntes

{elel ue{nlueueu rsuerurp n}us 'nln{es nqruns suuS
uped epereq 8uuqn1

'u,(urelepueu nquns srru8 uulednreur rusep suu8

'1rrl pq rrlepc '(etE't t 'tqg) tosop sur3 uep tnpns
uurruIn uup IJEf-lJul Ireqtuetu uu8uep ISueIuIp ueqlp
tnqasral 8uuqn1-Sueqnl 'ntruIes ;nsnq epud uu>1
-1eduelrp rsrserdlzl 8ueqn1 edereqeq epqudy
3uu.{ uIESep uern>ln

uullnlunueru tuepp teuJueureq Surres uep 3un1q

-rp 8uu,{ rsueurp ue4lu,{ueru IUI uencu ISueuIC
'e.(urn11e;nuuru rseredo rnlu8ueru >Iepll uep
JDInrp {$un >lepll 1ul uenoe ISueuIC 'elus rserurogut
{nlun ue{ueqrp uencu rsueurc 'uBnJB Jsueulp
ru8eqes uu>leun8tp e,(uuq rur releruelp e,e\qeq Ue>I
-epueueu 1n1un 8urun4 Bpuet tuepp Ip ue)plnsetulp

e,(u1neq uure18ur1 reletuulp '1ul IBI{ rueluq '(cgg't t

'rqg) uulrreqrp snrul{ lEuIpJoo>I ISueuIp 't33up
qrqel 3ue,( uBrtrlele>l ue1l{nlnqlp elrqedy
'(qgg'tt 'rqc)

aete'o{ulosnd-psnd uotrry3ur1 (luuo8urp) releru

-Brp rJegruoru ue8uep rsueurp ueqrp ludup n1n1es
lesnd depeqre] eures lureLreq 8ue,( 8ueqn1
'urBI EIuBS nles u,{u

-teduet ue{nlueueru 1n1un n1;ed {eplt BID{ 'q8Z'I I

'rqg uped llredes 'uues 3uu.( nquns sue8 r4lnu
-eru srJpurlrs ueelnrured udureqeq elrqudy
'u(unquns
srre8 nele Surlued lusnd uup nelu 'Surpuequred
Suuprq re8eqes rrqle-ue1ufue1p 3ue,{ uuelnu;ed
rrup lenqtp snruq ledruel rsueurp 'e,(uunrun

'(t6'Et uep 06'EI 'rqg

teql) efu-rusu{ Bpueq nquns sue8 nelu lesnd rrup

nel tuse{ ueu>lnuued uup qeru8ueru snJuq'Jusel
uuudruel nelu ueroce8ued seso.rd eped qe>1 eueued
urseurp 8ue.( ueulnrured uulledueuou {nlun
uuleun8rp Suuf 'ueuynurred rsueurp 'elus nlue1
'(ES't t 'rqg) teda 3ue.( uernln8ued 1n1un Ie{udlp
ESrq >luplt rrqlu-ue1ufte{lp {upp 3ue,( ueelntured
uup 'ue8ereq le8ues resel ueedrual uep ueroc
uern>In eueJu{

trqle-uu1efteryp 3ue,( uee>lmured a1

lnlunueru snreq ludurel rsuaurp 'esrq nBIB)

'r1q1u-ue1e[.ra>1;q

8uu,{ uee{nrurad eped uarn{I}

[xuf]r'l

nquns srrcB nfis opod o{uoq uencu uu8uep lnpns

uJn>ln WqiueUp lneq uurulSuq upnluuq ue8uep
ue>pedurelrp urues >Iep11 ryreireq 3ue.{ 3ueqn1

'un11nlun1tp

3ue,( rl:edes e(utsuerurp utp X JnJnq eruluu

ry;e! ue{ueg 'uu{r{ntnqrp lnqesret rnlr; ledruel

ryfueq edureq Ip nElB rp>1 uduteq us>lepueueur

1n1un e13uu uu8uep Inlnl{uprp 3uu,( y Bpuel Ue>I
-eunSSueru uu8uep ue{ntuolrp ludup Suulueq 3ue,{

rsueurp nete rnuC '(ugE'tt

'qg) noq

uototlSurl

eee )rN)rr dvsNve

334

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

66,93
66,68

---1

2a75

3x 4.375

I
I

l
I

T-j

oo
ac?

NN

(o)

(b)

h/Er?rfl

h/--ruK

.lq3,5

\-t

41.1f

o,oz trETRill
(e)

Menentukan Tempat Lubang.

z
o

z
#
e
6

| -H- |
IErnpesereT{,

r--r_____r--l

EEnpesarreAl

r1---rl
L_rL_l

@Dimensi
Pasangan.
Gambar

ll

.37c menunjukkan contoh lain

dengan dimensi koordinat karena hubungan

pemberian dimensi koordinat. Ketiga lubang kecil

berada pada lingkaran baut yang diameternya
diberikan dalam tanda kurung sebagai acuan. Dari
pusat utamanya, lubang-lubang kecil itu letaknya
ditentukan dalam dua arah yang saling tegak lurus.
Contoh lain penentuan letak dengan bantuan
ukuran linear ditunjukkan pada Gbr. 11.37d. Dalam
hal ini, dibuat satu pengukuran yang membuat sudut

fungsionalnya langsung antara kedua lubang.

Pada Gbr. 11.31e, tempat lubangnya ditentukan

dari dua garis dasar, atau pembanding. Ketlka

semua lubang ditempatkan dari pembanding sekutu.

urutan pengukuran dan operasi pemesinan yans

dikontrol, penumpukan toleransi keseluruhan

dihindarkan, dan fungsi elemen mesin jadinya
dibuat, seperti yang dimaksudkan oleh pendesain-

VCNVE 1])V']B (q)

tveeNnr E)vu

(o)

v)eNvd

.ra{*rg uBt!{*u

uep(I 'e,(uulseluelu {nlun nlueuel ISueuIp qn}nq

urseu runf uBp 'e.{ulod lenqtuelu >lnlun nlueuel
rsueurp qnlnq elod lBnqued irusel uu;oce8ued
Irseq rJEp uISeuIp ufusele 'B8E'II 'JqC EpBd

VdIAIfI NVO

'v-tod 'NlsftN lsN3!\llo Lz'll.a

'tnqesJet uer8uq enpe>1 uu8uesed rqruu8ued

-rueur Suns8uel eJeces 1upr1 u,(uenues eueJBI
ue8uesed rsueurp tu8eqes deSSuurp {Bpn C uep

'uer8eq enpel requre8

B 'C 'l e,(uqrqeles ISueuIC
uped lncuntu snrel{ uep Surlued uu8uesud ISueuIp

rpulueu Suerules I ISueuIp rdela1 'u(udnlnl

dnrles eruluu lerul ledel ereces uullnlunuetu

nlred lepq Buere{ und uuuru uer8eq upud uuleun8rp

{Bpl}

'nll

I'rqC
qBqos

il I

il

@
elus urlSunur lnqasJet uulensosJeq 8uu,( ue8uused

rsuerurp Enp rEIIU u,(ueueqeS 'lnqesrel ualuele

Bnps>l uBrBnS uerlllele{ ue>lsnloJluetu {EpIl lnqesJel
rsuerurp BtuBIes ue8uused ISueuIp uu>pdueru uelnq
e,{uuru1 rsueIUIC '(cgg'tt uup q8'lI 'rqg) Iensos

3ue,( tudruat-tedruel rp leuul ue8uupued reqrue8

uped uu4reqlp snreq tut ue8uesud ueJn{n
'ue1>1nlun1rp

3uu.( ruades 'ue8uusud Isuaulp uelednreru

lnqesJel uu8uesufueq 3ue,( ueurele-ueruole Inlun
euus u,(uteltu 3uu,( ISueuIp ?ntues 'e,(urusep rp
rnp epud ludet ereces uDItplBJIp uslq unturu {opq
'Bg'lI 'rqg upud 'e.(ulustpuu4teqredlp srueq
'e,(uuu8uesud urseru uoruele uu8uep ue8unqnqreq

3uu.( 'p33un] ulseru ueruele ISueuIp uulJeqlued

NVeNVSVd lSNltNlO 9Z'L la

Isuotulp 'uerSeq enp rpelueru le{erq

8ue1n-uresep nlens ue>plnlunueru 3uu,('q6E' I

epe4 '8ur1ued 3ue,( uSuestd ISueuIIp ue>pdnretu

lnqesJel rsueulp ]nqesr3l IsustuIp

qelo u,(uu18uur requre8 uup te{BJq ruqrue8 eped

'rqc Bped
Incunu sruBq v ISueIuIp e6'II
'lnqesrel ulselu uetuole Bnpe{
EJBluu Ip e,{uruuaqes 3ue,( uerens uu8uep renses
3ue,{ ueq11e1e1 lelurep ruelep uelueqlp tudep n1t
rsueurp eSSurqes uelensesJeq 3ue,{ ludruel eped
uoplnlunlrp ludep rut ISueuIp eSSulqes uB{ISB{IJ
-puaprp nped rur ue8uesed ISueIuIp 'tdelel unIV
'(OZ'tt$ teq11) ry4eruoe8 uequceured rrup Iusureq
urlSunur uellnlunltp 8ue.{ ue8uesed tsueurtp
e,^Aquq tuqllrel uely '1e33unl JBSEp Juqol lrup
Suepuudrp rur ueBuBSEd ISueuIp tde1e1 'cag'1 1 'rqg
eped 4opq ruqel epeduep reseq qlqol IJUI nquesred
ISueIuIp ueqrp ledup q8E'l I
,, +
'.rqg epud Jnle Jeqel 'u.{upst1,1 'ruueq utuus {epll
nete (ruru 8'0)

'e.(uure1 suleruls Inlueq

nele uued ledulel uu{nlueuelu 1n1un e,(u8u4ued
Brues rur 3uuqn1 luduel uBnlueued epolel^tr
'du13ua1 uep qesrfuet

Sueluufuel 3ue,( uep rIqIB ISueuIq '>lndurngaq

u.(urelru uep p33un1 qeuud eluru DIIIruau'erueued
3ue,( qencel'Isuorulp derleg'nln1es Surpueqrued
nlens rsueurp unures 'sue3 nlES 1uelBp 'uurrequred

epoletu nlens ue)plnlunueu JI'II JBquuD

'(St'Z t $ teqrl) u,(uru8eqes uep'ueeterel'uBlEInqaI
'uesnrnle{ ue8uep e,(uue8unqnq IuBIep ue>ln{Bllp
nped Supueq uuelnured uellllele{ uersrur;epued
'uer{rrrrep ue8ueq '(a"tnry{1 Suu8ed-ntuuq lele
uresop uup sule>ped uu{I{epntueur >lnlun unsnslp
sueq uep 'Jnt{EJnuBtu EIUBIos nu18ueftp tedep
snJeq 'u{n{upp 8ue.{ uernln8ued epudtrup r111e1
qrqel snrer{ qllldlp 8ue.{ Surpuuq uue>1ntu.le4 'e.{u

gee )lN):Ir dvsl^Vo

336

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

Untuk tempaan, biasanya dibuat gambar

tempaan dan gambar pemesinannya secara terpisah.

Gambar tempaan batang hubung, yang hanya

menunjukkan dimensi yang dibutuhkan dalam
bengkel tempa, ditunjukkan pada Gbr. 13.8. Gambar
pemesinan elemen yang sama, tetapi hanya berisi
dimensi yang dibutuhkan dalam bengkel, ditunjuk-

kan pada Gbr. 13.19.

M = DIMENSI MESIN
P = DIMENS POLA

Dimensi Mesin dan Pola.

beberapa hal, satu dimensi akan digunakan untuk

keduanya. Sekali lagi, dimensi ini akan sama seperti
dimensi yang berasal dari pemecahan geonetrik,
tetapi kita perlu mengidentifikasinya untuk memberikan nilai pada dimensi tersebut.
Gambar 11.40 menunjukkan elemen mesin
yang sama seperti pada Gbr. 11.38, dengan dimensi
mesin dan dimensi pola yang diidentifikasikan oleh
huruf M dan P. Pembuat pola hanya tertarik pada
dimensi yang dibutuhkan untuk membuat pola, dan

Selain sistem desimal (lihat 911.10) digunakan dimensi pola nominal, biasanya dekat ke fr',
diberikan dalam bilangan bulat dan pecahan biasa.
Jika dimensi mesin diberikan dalam bilangan bulat
dan pecahan biasa, juru mesin biasanya diberi
toleransi (keragaman ukuran yang diperbolehkan)
sebesar 1fi". Sebagian perusahaan mendefinisikan toleransinya sebesar +0,010" pada semua
pecahan biasa. Jika ketelitian yang lebih tinggi dibutuhkan. dimensi diberikan dalam bentuk desimal.
Dimensi metrik diberikan dengan satu angka di
belakang koma atau lebih. dan dimensi inci-desimal
diberikan dengan tiga angka di belakang koma atau
lebih (lihat 5$11,10 dan 12.1). Ingat bahwa 0,1
mm kira-kira sama dengan 0.004 inci.

II I.28

PEMBERIAN DIMENSI
LENGKUNGAN

juru mesin, umumnya hanya peduli pada dimensi

Bentuk-bentuk lengkungan dapat diberi dimensi

yang dibutuhkan untuk memesiu elemen tersebut.

dengan cara memberikan beberapa jari-jari, seperti

yang ditunjukkan pada Gbr. 11.41a. Perhatikan
bahwa dalam memberi dimensi busur R126 yang
pusatnya tidak terjangkau, pusat tersebut dapat

Seringkali, dimensi yang cocok bagi juru mesin

tidak cocok bagi pembuat pola. atau sebaliknya.
Karena pembuat pola menggunakan gambar hanya
sekali, sewaktu membuat polanya, dan juru mesin

mengacu pada gambar tersebut secara terus

menerus, sehingga dimensinya harus diberikan
terutama agar cocok dengan juru mesinnya.
Jika elemen mesinnya besar dan rumit, dua
gambar terpisah kadang-kadang dibuat, satu gambar

yang menunjukkan dimensi pola dan yang lain

dimensi mesin. Akan tetapi, biasanya hanya
disediakan satu garnbar untuk pembuat pola
maupun juru mesin (lihat $11.4).

dipindahkan ke sepanjang garis sumbunya dan

dibuat loncatan pada garis dimensinya (lihat juga

Gbr. 11.190. Metode lain ialah cara memberi

dimensi selubung tepi bentuk lengkungannya
sehingga beragam jari-jari dapat menentukan
tempatnya sendiri dari "pusat mengambang" (Gbr.
11.41b). Lengkungan melingkar atau pun bukan
melingkar dapat diberi dimensi dengan bantuan
dimensi koordinat, atau pembanding (Gbr. 11.4lc:

lihat juga Gbr. 11.6a).

Pemberian Dimensi Lengkungan.

R 16
0,44

t-N/ETRr<l

'(St'Zt$ 1eqr1) nped

eryl ue>pun8lp tudep ]npns rsuerelol 'uuleun8tp
lnpns rsueulp BIIq rlunce{ 'qzv'I 'rqg eped
sup uu8uep uures 8uu,( uruc ueSuep ueryequre8lp
ue;e13uq-qe8uales sele ')ZyII 'rqg Epud
'eyod lunqued sesord uu8uep runses

Suef rrel-rrel rsueurp rJeqrp sn'lur{ (anc) guttp

8ue,{;np leqrd urel IC 'uISeuIp 3uu.( rnp Iruf-lruf
ue>lrreqtue{u Jeuoq

ue{upueueu

{epp 'rpul istur; leqed raleuerp

ftqel rsueurq 'u,{uutseu unl

qelo

uolrlpuo{tp qupnru uu8uep ludup 3ue.( 'e.(usrerg

luqud rrep 1u1o1 qnduel lurel uu{IJeqlueu IUI
>1e-rel e.r,rqeq qelul IuI lesnd-e1-1usnd lurel 1n1un
ueqeqtuu1 uusulv'u,{u1n1ueq-eteuolu tuelup ulsetu

nrnl uep elod lunqrued ue>Iqupnuelu {nlun lesnd e>l

lesnd uup rsuetulp IJegIp 'slu+Ip Suuf rnp ue8uep
'ueroce8ued Irspq sBIB 'qZyU 'rqg uped

'e,(uuurnln
rsueurp ue8uep ue>I{nseurp ledup e,(uledruet
r{Elrunl B,t\qeq rdu1e1 'uu1n1,redrp 3uu,( n1g predes
uel-rrel rsueurp nlus e,(uuq B.4AqBq ue{rluqJed
'e,(u8un[n-3unln uped Ircf-lre! uup tusnd-e1-lusnd
>1urel ueqrueu uu8uep 'Jnl>leJnuetu {nlun }enqrp
tnqesJet Sunqnq8ued qulo-qeloas rsuaurp rJeqrp
3ue,( 1u1ed nBtB usJequtay ure3o1 uup Suolodrp nelr

rorrp uB{? udu8unqnq8ued'e7p'11 'rqg spud

1Zyll

u38urq

ezl'U'qg

uped lgedes 'rnDIBJnuEru

>lnlun {ococ 3ue,( epoleui qeler ue>leunBrp

3ue,( epoleur 'uelnpedip

'QV'tt 'rqg)

>1epr1

rsrserd upqedy

uulur8urrp 8uu.( uurlrlete{

1e13uu

upud 3un1ue3;e1 1e1nq Sunlmeq {ntueq-{ntuoq

rsueurp rJeqtueru {nlun ue{BunSrp 3ue,( epolor\

rvlns-eNnrn )nlN38

tsNlmlo NVtd]glN:Id 6z'1 1r

';e1ng 3unfnreg {nluaq-{nlueg !suetu!( uelraqrued

(0)

l------rirvrldvr rvsna
78641

-\

..-eNVEnl
LeNVEnr

eoo +

ooq'r----l
r ---t
009 7

nEAnS i00
nS^ns
iOO +

[ntfrr

(tr,

/),

---_
IUVtldVt IVSnd 0t0 + 9Zt't
eNVBnr n8r\ns t00+ 9zt't

91s'of

Drulri rI

g'gzdxz

lee

)rN)fr

arvSt

IVo

338
(o)

BAB I

PEMBERIAN DIMENSI

-'rr r -

-'-l

r
(b)

-- a 6sI16
)2
,,

),24
I

M-ETRral

Hilongkon dolom salu dimensi

dolom ronto dimensinvo

")

4r R0,50

''W,

,ry,,,M,
Hilongkon dimensi don
ounokon cototon untuk lubono

Honyo sotu jori jori

r
z]--T-r

2.

-@.5A

r ::,-

u@u

t il---Ifl

Hilongkon lebor Gunokon sotu coioton

yong dibutuhkon

\
,/
*r5

,/-

Hilongkon lebor don ponjong keseluruhon

wrl
tu
Hilangkon solu d mensi

Hilangkon dlometer diogonol

Ml2. t,25

ru

wl

"O"

Ullr d sukoi

dolom cototon

()
M-arr'{ l
l_/4$ __)1 -

I [-lh
|I -i--frl*,
I ll_-

56,5

f'1,

,2_

',lllTl
l//) ,-__

-----1

Hllongkon diometer diogonol

Hilongkon dimensi 20 oiou 22

Hlongkon dimens l2

Dimensi vang Berlebihan.

Apabila dibutuhkan ketelitian, disarankan

untuk menggunakan metode yang ditunjukkan pada
Gbr. 11.42d hingga 11.429. Panjang keseluruhan
dari bentuk berujung-bulat selalu diberikan dalam
setiap kasus, dan jari-jarinya diperlihatkan tanpa
nilai yang tertentu. Contoh pada Gbr. 11.42f, jarak
pusat-ke-pusat dibutuhkan untuk penempatan
lubang yang tepat.

Pada Gbr. 11.429, tempat lubang lebih kriri.

daripada tempat jari-jari; jadi, keduanya ditemparkan secara terpisah, seperti yang ditunjukkan.

II

I.3O DIMENSI YANG

BERLEBIH.A.N

Semua dimensi yang perlu harus ditunjukkan, tetap.

pendesain harus menghindarkan pemberian dimen.:

berlebihan yang tidak perlu (Gbr. 11.43a). Dimens,

E,{uueluluc 'de1rp 3uu,( 3ueqn1 {nlun 'JIIn ISueuIp

uelrsrur-tropuou {ruun ueluun8rp ledrueles uelBlBJ

d!1n tsNf l IIo Nvldfgl

lld

ze'1

1r

'uulqupurdrp snJeq uep ue>lnpedrp 3ue,(

lnqesJel uelulec 'nlnp

rsueurp ludruel Ip epereq

BSIq

srlnlrp efuuuleleJ B{I[ 'reSeles JBueq-Jeueq ISuelulp

uerreqtued eSSutqes reqrue8 eped ue>ltzdruel
-rp snreq ueluleJ uup lnlunued 'e,(uruntun

'ISuauIp Suequel

ueuunSSued

utp {nlueq uelludepueu

lqc

OE'II uBp 6Z'll

>1n1un

Nqt-l'tDpuDls lDuouDN uD)

-UawV uelu13urs qelo;edueu {nlun ? srypuedy

tuql'I '6861-I'II ISNV ue8uep Iensas snreq
ue1n13uts BnuIeS 'Irepuqlp snreq rulzel 8uern1
3ue.( uetelSuts urlSunu uslq?S 'XVn 'VlC 'CHI
luedes 'ulElEc ruulBp Ip sEqeq uJEras ue>leun8rp
ledup ueleun8rp rurzul 3ue.( nlueue1 uu1e13ur5
'tZ'IIS teqrl '3ueqn1 {nlun uB{
-Feqlp 3ue,{ ueteluc 3ue}ue1 ISBIUJoJUI {nlu1l
'e,(uqu8u4 uer8uq uped rypu uup 'JItPIerel
ele>l r{Bloles srsred nule 'ueleluo uruulred utel
uedep rp Ue>IIIu>IIp sruuq lnlunued'Gt'll 'rqC)
lnqesJot rseredo Ireqlp uu>IE 3ue,( 1pp e1 lnlunued

qelo ue{lru{lp uep eles snsnql rse-redo 1n1un

ueluteJ rvd! tfrits Nvrvrvc
n>IBIreq teduretes

'(tt'St :qD tuWI) etod

rseruroJur uep '(tuawwa4

paq) seued uen>p1red

'Lunrun ISuBJelol 'uEl{eq {nsElrual 'runlun uelulB,

1e.(uuq rsueq ue>lu lnpnl 1o1q 'ulseru ruqrue8 epu4

NVSId\.I]d HVI]T]S N)Wd]8 ISN]IAIC

Ntvl Nv)laildlc llvn3l) "0 lncns vnnils
08e-070 lllNlalS-Nvncvd vrvS 90 [8ee
8',0a1

-cvl)

l)

t^Vl^vt lncns Nv)IilnE

Qo^o llD Llstuu

Hndnll^NltA dlH)v Nwf'dleNld

HorNoJ

'tnqesrel uelele) ninlrp 3ue.( ue8uepued qu,^Aqe

rp qu3u4 ualnpnpe>l eped nele 'etueu uudud UDI

eI nulu sElB Ip 'ruquu8 qB,^AEq uuuul lnpns epud

sllnllp rriueq tuntun uelEluJ hlnnn NVIVIVC
'e[us n]ueuel uer8eq {nlun n>lelraq lnqesJel
ldtueles uleleJ rc3uqes uep mqrue8

rrp.leltso epqude

lpllpeses srre8 Suoloruetu uup uolSuntu lepued

-es srueq >1nlunue4 'qeps 3ue,( ue8uupuud upud
ue{HIp ledep euerel uIeI uBIcuIr nulu uu8uepuud
ue8uep te>lep nlBIJol nele ecuqtued uulSun8urq
-ureu ledep BUaJB>l uete>lepJeq sIIntIp qeloq {epll
uBtBlBJ 'ue8uupuud uJBluB Ip uultedruelrp qeloq
{eprl uetetec uep 'tldlues 3uu,( tuduret ry s11nllp
qeloq {Bpll IUI uBlBtBJ 'lllDuals* otoc uo8uap
unsnstp uDp 'untunuad stto? uo?uap 'sDuill ut)
-fiqrual opod "u\opuaut sqrutp npps sruDq uDrutD)
'uerue8ued nles lenqluoru lnlun selel 3uu.( u1e1
Hnqnqlp uep 1e13urs srueq uEtBlBJ 'uetetec uu8uep
Suns8uel rsueurp tdelSueleu nped etq u,(uesutg

NVIVIV3 lE'1 1I
'uru 0[
rsueurp Suuln8ueu nped 1uprl eSSurqes urues selai
I'II 'rqD epud uup '3ue1nrp

u.{u>1nsru Bnpe>l 1uqet

nlred >1uprl 17p'y e33ur\ ezf II '-rqg eped ue1

-telnqlp 3ue,( Sunln-3unln rrel-rrel'u,{upstyq

'uu{rsrurJeprp nped luprr e8n[ e,(utedruet

qelunl uup '8ue1nrp nped lupq e,(uure1 sttlrTle]

JnlrJ u?p uelulnq uup lellJ {nlun Isuelulc 'uel
-teqlpedrp snreq u,(u1udrue1 qulurnl tdu1e1 '8uu1nrp
nlred luprl Er '>lquepl Suet\ (atnpatl rntr; edureqeq
uellerr.(ueur selel ureces ISueuIp nles elrqede

'etr'Il 'rqg
snJer{ nlr

uped ue>plnfunlrp 3ue,( rlrede5

'uB{IreqIp

leduel ISueuIp Bnpe>l IJep n1e5 'qe8uel

rp

lunqrp 3ue,( 1uedes ruequdtp uB{B uep ue>pudruetrp

srrlorurs eruces e,(u8ueqnl B,4AqBq IJoel uu{JBSBpJoq

'qt'I i '"rqg eped ueue{ qeleqes Ip ISueuIp

rtredes 'rsuerulp enpe>1 uulSuelrq8ueu Surres
ueueluSuedreq {Bpp 8ue,{ usryeued uer8eqeg
'(O'Zt$ e8nl 1uq11) snues 3ue,( uBlIInseI
uelquqe.(ueu ledep rsuerelol uulndrunued uueu rp
'(t'Zt$ 1eqr1) rsuurelot ISueuIp uulJequed IUBIBp
Surtuad lul IpH 'eles ueu>lmured n]us rrup efte1eq
e,{uuq ufuurseru nrnluSSurqes 'ue11n[un1rp 8uu,( rt
-redes 'uulSuelrqrp sluuq IuluBJ ISueuIp ruBS 'IuI IBq
ruEIuC'uuqnJnlese>l ISueuIp ue8uep EUBS-BIUBSJaq
de>13ue1 8uu.( rsuawtp uelerepes euulu

uDlrreqrp

rp ,.'tu1uur,, lsuawtp urtuaqurad !"tDpulH 'Isueu

-lp enp BJelue rp qlltruaru >1n1un ueledruese{ IJeqIp
qeloq >IBpIt rslnpord Suurg 'uurlqete{ ue{qn}nq
-tueu 3uu,{ utseu requre8 upud qrqelqtqelJal 'lreplq
-rp snJuq efurumun 8uu,{ ueqrqaFeq 8uu,( ISueuIp
ueueqrued srueles ue{sl{nlelu q*'il ruqueCErBc Bnp uu8uap ue{Ireqlp qaloq {epp uurus 8ue(
rsuruJoJur e8nl iupeqreq 8uu,( ue8uupued uped nele
Bruus 3uE( ue8uepued eped 3uelntp galoq {eplt

-red nele {pp ,,,,rure." nnrn unr,rfiX;11rffffi::

rnlelalU {lrellp qeloq {plt lnlunue4 'ur13unru

'epeqreq 3ue,(

qnJnles {nlun n>lelJeq lnqesJel uulelus epqude

unurn uelutc re8uqes uE>{sBIe{Ip uBlBlEJ

6e )lN)rr dvsl ve

34O

BAB I I

PEMBERIAN DIMENSI

,
\A
' I

-a

s,o

fO

^9,60
- -9'52

10.5

v A 15x 84'

@67v@14-82

,+,!

-9r_e5_
\l-l

f'

@3,6

)/

7,s

W)
VA: YA
IItTETRil

b,. -417 | t A 2A1 8.8

-3r.

@11u O

24 tr

)A

4.2o1

I
\

/\r

-4.201

0.25-20 UNC-28

UNTUK #5
PENA T]RUS
orrucen p +a

--

DAN GERINDAT

+lj
rl
t

\t

lr{ tr

FRAIS-TARiK UNTUK

\=

_#808 PASAK
\ woooporr

\\,

a1335a1,354

(m)

0,38 LEBAR

-r345-t,356

ALUR PASAK

ALUR PASA(

+808 PASAK
wooDRUFF

TITIK UNTUK SEKRUP

PENETAP DENGAN
# i5 Dt TEMPAT

ANH

(k)

(j)

menentukon

\PC

KARBURAS ,KERASKAN

d h longkon

-bengkel yong

(s)

Di TEMPA]

orrrveRr

\r

\(Biosonyo

T 0.44

(r) @l

@@
\

O25 _

\ven

AxA.34 U@),375t0,06

T0.44

)(+t
)Yl
lveraxl

\
\

0,25-20UNC-28. 0,31 KEDALAMAN

,)-\l

tr'tlf

(c)

KEDALAMAN O-38
AN4ER

a6LEBAR2x
\KEDALAIVAN

(n)
3

sTD

/A.

.sro

\q7
Y

as't 3 ?HAM/

ALUR BEBAS
LEBAR 3,5 T
a 20.8

96 DP

KARTEL

BELAH KETUPAT

30.

TIMBUL

o.25

0.250
0,,25

AL\.IR PASAK

:-

KEDALAMAN

O O.;

:""-

npt
- *u:'l
^

EH@
(w)
(v)
|Mt]l?lK|@CatatanSetempat.LihatjugaGbr.7.40danl3.32.

(y)

@w
\ey,rns

'sorod fesnd

ltr1r-

rcdne

Erurrl/il

ts_st

+ g'ot
d$1nl lVtV
NV9N]C IVNS VIC
vcvd 9zr '0 sndtl

'sn4r lsua..rlo uelreqruad

?turu uu8uop e3n[ ledep rdple] 'uruuaq-lnrluel uup
rprn8 ueSunqe8 ueluunSSueu ue8uep tenqrp ntr
tESnd-tusnd B,(uesurg

'LylI lqD uped uullnfunllp

8uu{ tlredes 'rsueurp neqrp tedep uer{r.uap

lesnd'urel rsurado uup'uuupuueSSued'uelnqnqured
{nlun e,{uurEl srJpurlrs nulE sruo{ ursou ueuelo
uep 'lapurds 'soJod uped u?{qrunqrp so.rod tesnd

sodod rvsnd 9e'r 1r

'qgf'g
upud F.redas '4VHC
Ete>i uB8uep nElu Bduel uutElBc ue8uep rsueurp
ueqrp f,,{u?scrq idele1 'egt'U'.rqg upud uu1>1n[unup
'rqg

3uei uu8uep etues SueX urec ue8uep rsueurp rJoqrp

tudup u8nl og7 Suunu-rde1 '(e9p'11 'rq9) tnpns
uep e,(uqrqel Suelued rreqrueu ue8uep rsueurp

@ols sndll

U]IAV 7 'ON

-lrdurp 8uu,( lnpns uup 'Suefued lesaq 3uu,( Sunln

epud releruurp ueqtueru uu8uep rsuerurp geqrp ledep
snJrl 'srlrq nlulret {epp 3uu,t uuqnlnqel {ntun

'(esrrrlqc) 7 'oN tvNotrvN

NV3lSltAV

g1-11111nrades 'resaq

8uu,( Sunln epud

u.(uusurq 'rotetuelp ueqruau uu8uep requref epud

lsueurp rreqrp uBrnruop Jupuuts srulJ'(166 I -0 I' S g
ANSV/ISNV) ..utseytr snrrJ.. ruulep ue{rurl1rp
uep 'e.(ulesrtu 'uued nele 'lequd rc18uq 'urseu
laputds upud ueleun8tp -utptto)s Losaru sn.ttf.
'Zuo[uod uDnlzs tad talawt

-p

opod uoopaqtad

luuaq raqwDlp opod sntry

'e.{uJeteurerp uolSuepq uup Sunln unpel uped reta

-uerp rJoqruetu nElB Sueiued qeqruulrp '8unln ntes
Bped rotatuerp rreqrueu uerpnue{ uep '(NVUn)n

rJeqruetu uu8uap qeler snJrl rsueurp rJeqrueu

{ntun ueleun8rp eserq 8ue,{ apoteTrtr '3uuqn1 nurr
sorod epud lncnJe{ ueelnured ue{ednJeru snrrf

eNld[N-rd:tr
tsNl! Ilc NVtdlgl^tfd 7e'1 [r

dVCVHUII ue{ququelrp Surres) VIC VCVC

yeqlp Iul Suuru-rdet uep'uulSuurullp nelB serdudrp

3ue,( rdet ueledn-reru (ta{utotlc) 8u;rpu-;da;

'uelur3uup 3ue,( euurure3eqes

runses 8uu,( Isr.rBJelot rJeqrp urEI Isuorulp eJuluelues
'ruseq lu8u 8ue.( rsueralol uu8uep uelledueltp uep
qrlrdrp rnln slreD 'pgt'I I uup cg?'I I 'rqg epud ue1
-1n{urilrp 8ue,( ruedas uulleqrlradrp taoaDtp LtDutDs
tmvt.r4ay le18url 'lula{ uemns snrrl {nlun
'un1n1:edrp 8uu,( rsuu.relol

nd

ue8uep ualrJaqrp ledup 'Sueluud qeqruelrp '3unln

unpel uped ret?ruerp nutv

'(qEt'll ':qg)

runses

8uu,( rsuerelol uu8uep ue{rreqrp e,{uunuras 'e,(u

/gL'O Snuil- ruedas 'ueleter uelep uesrurto{ relSurr

NVSndlll)
ilG NVldSglAtSd ee- 1 1r

tsNS!

'lz'lt
luqrl 'rr1n uelelu, Suelual roulr uesBququred

>1n1u-1

'/t\w'n uep
';qg epud ruedas 'rTeuslrp
qr?pnru qrqel uXuryn uueu rp'Suutuqau ue8uupurd
eped ue4edurellp BSBIq e,{uueteluc 'JBnl Jrln {nlu:'l

^tilIl

'BW'tt'rqg uped ungnlunlrp 3ue,( uedas '3ueqn1

uere18ur1 ue8uepued epud ueltuduetrp snJeq

l?e )rN)3r dvshrv9

342

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

UNIUK PASAK
0.1

-t

0 1565

,, 0,31s
0.315

aa
-

0,313
0.ll t 2

f-'
l-u

A=R-\lRr

0.15601

-J

(+Br:

A=2n-A+|

--T-12AA
^t)zso

__r
r ,000
0.998

(o)

(c)

Pemberian Dimensi Alur-Pasak.

II I.36 PEMBERIAN DIMENSI

ALUR PASAK
Metode pemberian dimensi alur pasak untuk pasak
Woodruff dan pasak lurus ditunjukkan pada Gbr.
1 1.48. Perhatikan kedua penggunaan dimensi untuk
pusat alur pasak pada poros atau kelopak tersebut.
Metode pemberian dimensi yang lebih disukai
untuk kedalaman alur pasak ialah dengan cara
memberi dimensi dari bawah alur pasak ke sisi
berseberangan poros atau lubang, seperti yang ditunjukkan. Metode penghitungan dimensi demikian
ditunjukkan pada Gbr. 11.48d. Nilai-nilai untuk A
dapat diperoleh dalam buku pegangan juru mesin.
Untuk informasi umum tentang pasak dan alur
pasak, lihat S13.34.

II I.37

JARAK BAGI 0,8

KARTEL LURUS

JARAK BAGI 0,8 KARTEL LURUS

O 20 MIN SETELAH PENGARTELAN

PEMBERIAN DIMENSI

KARTEL
Kartel (knurll merupakan permukaan yang di-

Pemberian Dimensi Kartel.

kasarkan untuk menghasilkan pegangan tangan atau

untuk digunakan sebagai suaian-tekan antara dua

elemen mesin. Untuk keperluan pegangan,

diperlukan pemberian jarak-bagi kartel, jenis kartel,
dan panjang luasan yang dikartel (Gbr. 11.49a dan
11.49b). Untuk memberi dimensi kartel suaiantekan, diameter bertoleransi sebelum pengarlelan
harus diberikan (Gbr. 11.49c). Catatan harus
ditambah dengan memberi jarak-bagi dan jenis
kartel dan diameter minimum setelah pengartelan
flihat ANSI/ASME B94.6-1984) (R1995)].

II I.38 PEMBERIAN DIMENSI

SEPANJANG PERMUKAAN
LENGKUNG
Apabila pengukuran sudut tidak memuaskan,
dimensi tali-busur (Gbr. 11.50a) atau dimensi linear pada permukaan melengkung (Gbr. 11.50b)
dapat diberikan.

(o)

mErR

Kl

Pemberian
@
mukaan Melengkung.

II I.39

(b)

Dimensi sepanjang per-

BENGKOKAN LOGAM-

LEMBARAN

Pada pemberian dimensi logam-lembaran, bengkok-

annya harus diberi jarak. Perpotongan permukaan

rata yang berdekatan dengan bengkokan disebut
garis cetakan, dan garis ini, dan bukan pusat busur-

,,?eg:ilbogV

.ogrirtiqpqd$uau.t

oprjv Undodo+aE'n{!.'tiDla+os
'

o^{.-}+nquJD^r

ouJo^\ uolsn+nulau,

uo>lo ul>,lDunu

qpuv 4)uD $Dlal

adSH ;
.iffi

rufi g, L-*****-q$1.9i
q$ryi*,1 pstd

. - _rgra3,

",':rillp,Itputp-ts lilsudolp,l l{lpns iilBlpor

'roeut :lul lsueL4p- s!ue[ dol{es InlLrt

ppeqiog OuoA.uolldluo{ qelolact

;111txs-Qr l@F,opiiv:.llpulpiarr- uou]D

.,,hbtp':iequ|l }ruorLllp
lpQqap Dpocyq
i$up^ lqudwol lxllltusul: *BdDp ptp

.rral,t isuetir{tb,ibAuF?slmrrlFueu4p qua{

::,tiptld-liubl uJooni uosn6q+.1*! pdop

I
r,

6p-1ry. :1onQu;teUr,ln+un

r;

l69n .tuo0or

i,up*o*n b*au,:000tr:,, OVioPv

xvNv Nvo vrueNvdo wvevd

(fi)

'uo1oun6 opuy lodop 6uoA 0o1o1p 1o1o4

.v roquroe opod uoq>1n{un11p 6uoA )oqpol
uo{aifun(eur g loqurqS ruoqoqnrod +Pnqluatu r}eY auuopuiild. uoi,, ijn"rrq*ijoiieui ,,soaop r*b'iec
n:{l[,tlp uo>tiplqa:1nerL,uolp'1$uourlp ouotunc3x lliiJG*.6ororB,aprolieer,ls,uorsusr.,6 uprpuno
nqbp6*btri .apuf u$Ouiq?s opuY rpqt,oE" op* iJ*,*:ocvo-ri*lV"_pr* isuiiuip uoriOid'o1uui*"*
puerr4p,uopuro{:upllstta6ued, qoln u?l$l!uo)l uo ;[n:,r]iO"o]-uo:otar"uur rn+un ..u1*1 go11du.ro1
lolopuqd,ugtoJ+diu?urlsdop'Dpuvr+qnqu?gl.().,qry
-0ue{u,{,$:: ,r*[.* ,.o *op.roxil'r"qruos,,ubp lulsour r]llxe+
fiffi#;;i6p.ppaqrq,nnp^ uo*ouo,r mpupp
Fuay* ;ni6;
*iGi,ii;,i"sruiio':ii*upqlt',ipeq:aq,fi*pi

Jsuewlp B,oo?q,n9ryP11i lsua{sr.rrlh-

roplr opuo oopulqes Dpuv roqluogi.rxlprop

upndrunr, elola6u+w;,1htun:,tu11,q9!*:t,^uoxo110

ilJ{-ffin,Fueurp
.ouau,rfoo,po, .rrs,.l{qls.,,qq@@,i$qpdf? #ffi;
;ffi;*;Gxc'ir;6'ieG- iiti5*,p *roor

uo>dd,-uisod qbqd6u.r,,

Frqelrp

>1op11 onpuoro u-roopr ,,?q?Tofg

r*"*rp uolrdr.uol p.iueq-F+uaq
ppsqjeq uDrab{e,+p rl!..Y,,11:.Iq,r}/
ul])PDl i)#i',#"qr,;[6r",r
u:ooor pop VPv!fY!{.!vlr+,,+?,1*l!{
rouo BPLt-ttp 3-".:,::_:
r.uuup.l;lfrr
pdop,Sf.+{\|,+6!8qlpgir0e06dv}O*nv
,,.rora,"r"*
vv'rvt-evYwflodoo
UpXp-ldtC-UeH
- op,u\l ronclujatu ornz cviornv
x[sueD{Drpx t|Dles 'o,tuohlouolo tuooot uoouep

-"1yT+o::f

spef 1n1un IDup uro6o] uoln+ueuellJ pdop opuy .oAutoqwo. opod lnqestel lsueulp uol+Ddwouor!
'Ipup lsuourtp u.toOot Dla)t or6e qofiupa8 'ppuv ;*
;;il ip ,ililr* *,"q q,St* opuV tdo+at
uolp 4Dp[ n+i ,r,iol.ro+o oror& op,r/ rtn+|'n uolqpesp uoB.-nc{upd.red
IDUo lnqutDt uol1du.ro1 qoqnoueul

,biiarrntiqig.,jor&tueq'$t{tp}asiisd ip$oqec qarant

{plo,inqa^uetu,0A.flV]toll1 l+lodc.I*jol6o1d:'4Durl

{-":ry trffi*,$Iffi1
| ':ucxrru$

,ep*J ;

'

ro6f6rY;.;

arestprr; |g!&u;
,i1a8enJ

'

:oarri:lJl

",taruro"5

ple,upJea,l Uoio, iruQtplporglp : 6up4r:iqqq,l1lp jrocured

lplqruCI{ffirr*-.}ta

l@qqp,!lI),}ry4qpqv3

ipa&ffiiwqlllB}p +Wtntu$ubieplrasaq!{ppq*
UOXgefaiuour

in ou 'l,b{uuipsepusd, pbl,'o^uFuctrlp

ualo :.utrIFlu*app- 6up* .puotu1o6.9qas, otlJos 6uo^

0*iruin ppod.tpd$+: tonqr$,6uoA,u1s+tu usUrsp Dpo
{Sdqpe^u!$Sw uot#op nupu lp uop
xFBli:r*pqr-lJs-q

:p*tf4 euOrt,OuOuj lslrari.rip

l$*I!ie $

lrDP 8}i up tpn*, tnilQla6uetu

o6nl snlbu,itijl$orl :rynl r6.uns$upl upulsstx9d' 4ryun

esooolop nn+o toquJo$ n+Dns ollio)

,66sxe1pr1epour

,up>t*r:n6p r,mxo

puo1o1o1 |u11u

ouBuilBaq:uop t0nqp

uBxD :ru1; ursoul uoulald,aupulld$oqi uolSopua0uetl

uol|loqtr 6u{]/1' F.r9ullp,puorolt,Su[ued
uolodn/elu lsuatlllp uol'oquad

re;arreP'
awoxvrsl

IT

apqxo0

$ga|oP:

uottdu.roi6+e>4 nlbnsi

luslns

'' '''' ag(3uoPugllrlc

'

. ,, ,,

,r,.Iliryf:l ,*vrttwgNao*:14;, ist'lllrtiq Nvlustl 'ld

OV1},':Lll}l

lsuet$I Cl,:!rID$O[uIad

N,,V,,i:, ,t,.O

)1.,1.,r,$,,1',,$:,,.l,,U

344

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

kelegaan bengkokan. Ketika logam membengkok,

logam tertekan pada bagian dalam dan meregang
pada bagian luar. Pada daerah tertentu, logam tidak
tertekan dan tidak juga meregang, dan ini disebut
sumbu netral (Gbr. ll.52d). Sumbu netral biasanya
diambil sebesar 0,44 dair tebalnya dari permukaandalam logam tersebut.

Panjang bentangan bahan, atau kelegaan

A-bend ctllowance), untuk membuat

bengkokan dihitung dari rumus empiris
bengkokan (B

I
I

F_-_-.-il

BA = (0,017453R + 0,0078fi)N

Pemberian Dimensi Profil.

nya, digunakan untuk menentukan dimensinya (Gbr.

11.51). Berikut ini adalah prosedur yang sering
digunakan untuk menghitung bengkokan. Jika kedua permukaan rata bagian dalam yang membentuk
sudut diperpanjang, garis perpotongannya disebut
IML (inside mold line) atau garis cetaknn-clalam

(Gbr. ll.52a hingga 11.52c). Sama halnya, jika

kedua permukaan-rata luar diperpanjang, keduanya
akan membentuk OML (outside mold line) atau
garis cetakan-luar. Gctris sumbu bengkokan (CLB)
mengacu pada mesin yang membuat bengkokan
dan berada pada sumbu jari-jari bengkokan.
Panjang, atalu rentangan pola sama dengan

penjumlahan sisi rata sudutnya ditambah jarak di

sepanjang bengkokan yang diukur pada sumbu

netral. Jarak di sepanjang bengkokan disebut

dengan ft = jari-jari bengkokan, Z = tebal logam,

dan N = derajat bengkokan (Gbr. 11.52c).

II I.4O

DIMENSI BERTABEL

Sederetan benda yang memitiki fitur yang serupa

tetapi beragam dimensinya dapat disajikan oleh satu

gambar (Gbr. 11.53). Huruf diganti untuk angka

dimensi pada gambar, dan dimensi yang beragam
itu diberikan dalam bentuk tabel. Dimensi elemen
mesin standar diberikan dengan cara ini di dalam
katalog dan buku pegangan.

rI I.4I

STANDAR

Dimensi harus diberikan, dengan menggunakan

bahan, perkakas, elemen mesin, dan alat ukur yang
sudah tersedia. Dimensi untuk banyak elemen mesin

Bengkokan.

BA = (0.017453R + 0,0078 TN)

Sumbu netrol

pemberian Dimensi Bertaber.

JARI-JARI MAHKOTA SAMA

DENGAN DIAMETER LUAR ULIR

t.62

0.38

0,61

0.06 o.2l

0.13

0,312

@.15

0.s

,88

),38

o.6,

],(x

0.3r

0,r9

0.312-l

@75

0,r

t,m

)il

0,7!

t,12

0.3 0.19

1,25

0.5c

3.81

),12 3,5(

t.50 0,ft

1.0(

l.t6 ).6,

SEKRUP PENGUNCI

BAJA MESIN.
FAO,PENGOLAHAN

PANAS "O"

LEMBAR

Y-912

UNC THt BAHAN

1.2<

0.375-t(
oa37-1
0.5-1,

875

LBS

0.1(

4.1

0.3(

41.125

o&

IC

te

gv

'(,66I-INS',IA SNSY/ISNV) Jsualut( s.rrao

BpuBJ ISasred tBulprooy

Isueul( uulraqurad

!!o

eNVSnt

roFr ils NYltnvn

rffi

t,, A

'leulproo>I IsuerrrJ( uslraqruad

uueued requru8 runl nuluTuep utesepued 'rslnpord

uresapueru >lnlun'rdulel uuly relndurol-lo4uo8ued

nelu udrd-lortuo8ued uu8uep slleruoto rslnpord

urseu {nlun Blp uuqnlnqel ue8uep erues resep
luurpJoo>l rsuerurp uuueqrued 1e11e;d'efutunurn

rvNtodoo) lsNl! lla z?'I la

'tcun9

gg'9 ru8uqes repuutrp ue{e ( OBTZ'g) eures 3ue.{

uerruIn rtu{epueru SuuK wqnsry qtqal ?uo{ {lreur
rp.rn8 eleru 'ueleun8rp {Eeru-Bqres rsuelulp tuelsls
u{}f 'lcdnetpuea ru8eqes lcdne 697'9 'u,(u
-lusrur :lurursep tuelup uu1e1e.(urp lnqesro] uuJn{n
untues'ueleun8rp de13ue1 Ierursep-rcur ruelsrs
e>Irf 'JBpuEls seloped nele urseu uetuele Ieurruou

97 )rN)rr

Druur

-l

usJDIn ue{Epuuuelu {nlun ue{BunSrp Suues eserq

uuquced '(f t'St $ tuql) uur8eq regup eped e,(uegep
wnqlp uep uBlr{er rBqtuBS ?ped Ieuorsue^uor{
BJBces reqtue8rp rde1e1'e.{uueeunSSued rluB8rp
uB{E lnqesJel urseu ueruele rlunce{ uurcuu reqruei

epud ruquu8lp {epp sule rp urseu uetuelg

'rur n>lnq
s4puedy tuulup uu{rJeqrp urzul qrqel 3ue,( 8uu-ruq
-3ue.ruq qulurnles IeqEJ'lenquad 3op1e1 rrep nBtE

'pfipuDts lDuouDN uD)uaruV uep 'uu8ue8ed nlnq

rJep 'ueuqesrued repuels uenpuud Irup Iq ueJDIn
qeloredrueru s nmq requre8 n-rn I uup'rsusrpJupuuls rp
qulet '.reuuc rue3o1 1n1uaq-Intueq uep 'eued 'r1er
'>lnqss 'rBluBJ 'uuJuqtuel uu3o1 'edrd'le,lral 'lnJruol

lesed 'dnqes 'lnq predes uu>luun8rp userq

8uu,l,

dvsl^|Ve

346

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

sekali harus melihat pantuan mesin manufaktur

atau garis sumbu penting, yang lebih di-

mereka sebelum membuat gambar produksi. Pertim-

utamakan daripada permukaan kasar, apabila

mungkin.

bangan-pertimbangan tertentu harus diperhatikan.

1. Tiga pembanding atau bidang acuan yang

5.

saling tegak lurus bias dibutuhkan untuk

sehingga dimensi tersebut tidak membuat juru

mesin menghitung, mengukur, atau mengambil

pemberian dimensi koordinat. Bidang-bidang

ini harus jelas atau diindentifikasi secara jelas

2.

(Gbr. 11.54).
Pendesain memilih permukaan atau fitur yang

6.

yang cukup dipilih untuk menempatkan

elemen mesinnya sehubungan dengan seperangkat bidang yang saling tegak lurus tadi.
Semua dimensi yang berkaitan dengan elemen

mesinnya, kemudian dibuat pada bidangbidang

ini. Suatu contoh pemberian dimensi

koordinat tanpa garis dimensi ditunjukkan

3.
4.
5.
6,

pada Gbr. 11.55.

Semua dimensi harus dalam desimal.

kontur).
7.

dan menghindari garis perpanjangan yang

sangat panjang.
10.

Sudut harus diberikan, apabila memungkinkan,

II I.43 YANG BOLEH DAN

YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN

PADA PEMBERIAN DIMENSI
Daftar periksa berikut merangkum secara singkat
sebagian besar keadaan di mana pendesain pemula
sering membuat kesalahan dalam pemberian

2.

3.

4.

Setiap dimensi harus diberikan secara jelas

sehingga dimensi tersebut hanya dapat ditafsirkan dengan satu cara.
Dimensi tidak boleh diulang atau informasi
yang sama diberikan dalam dua caru yang
berbeda-pemberian dimensi ganda dikecualikan-dan tidak ada dimensi diberikan kecuali
dimensi yang diinginkan untuk memproduksi
atau memeriksa elemen mesinnya.
Dimensi harus diberikan di antara titik atau
permukaan yang memiliki hubungan fungsional satu sama lain atau mengendalikan tempat
elemen mesin yang berpasangan.
Dimensi harus diberikan pada

permukaan jadi

Dimensi yang berlaku untuk dua pandangan

yang bersebelahan harus ditempatkan di antara
kedua pandangan tersebut, kecuali bila dengan
menempatkannya di luar dapat memperjelas
gambar.

11.

Dimensi yang lebih panjang harus ditempatkan

di luar dimensi yang lebih pendek sehingga
garis dimensi tidak akan memotong garis perpanjangan.

t2.

Pada gambar mesin, semua tanda satuan harus

dihilangkan, kecuali bila diperlukan untuk

memperjelas gambar; misalnya

I mm GURDI.

13.

dimensi. Para mahasiswa harus memeriksa gambarnya dengan daftar berikut sebelum menyerahkannya
ke pengajar:

l.

Dimensi harus ditempatkan pada pandangan

di mana fitur yang diberi dimensi tersebut

menunjukkan bentuk yang sebenarnya.

8. Pemberian dimensi garis-garis taktampak
harus dihindari apabila mungkin.
9. Dimensi tidak boleh ditempatkan pada
pandangan kecuali bisa memperjelas gambar

dalam derajat dan desimal.

Perkakas standar sepeni gurdi, pelebar-lubang,
dan tap harus didefinisikan.
Semua toleransi harus ditentukan oleh kebutuhan desain elemen mesin yang dimaksud,
tidak oleh kemampuan mesin manufakturnya.

dimensi lain.
Dimensi harus dibuat pada pandangan di mana

bentuknya paling baik ditunjukkan (kaidah

paling penting sebagai titik asal dimensi untuk

fungsi elemen mesin yang dimaksud. Fitur

Dimensi harus diberikan sedemikian rupa

l'

KATUP atau

Orang produksi harus tidak boleh menganggap

bahwa suatu fitur (feature) berada di tengahtengah (seperti lubang pada pelat), tetapi
dimensi tempat harus diberikan dari satu sisi.
Namun, jika suatu lubang akan ditempatkan
di tengah-tengah hasil pengecoran kasar yang
simetris, tandailah garis sumbu dan hilangkan
dimensi tempat garis sumbunya.

t4. Dimensi seharusnya diberikan pada satu

pandangan. tidak pada garis perpanjangan
yang menghubungkan dua pandangan.
15. Dimensi rincian harus "disebariskan" dalam
bentuk rantai.
16.

Rantai dimensi rincian yang lengkap harus

dihindari; lebih baik dihilangkan satu; jika
tidak acuan harus ditambahkan pada satu
dimensi rinci atau dimensi keseluruhan dengan

menempatkannya dalam tanda kurung.

t7. Garis dimensi tidak boleh ditarik melalui

r{llrlueru snJBr.{ IurpBr rsueurp srJBc .d Jrunq

qalo rnFqeprp nlelas snreq uEl-rJBl rsuerurq
'g Suequel qelo
Inlnr{eplp nlElas snJeq JeleruBrp rsueurp relrN
'e,(uueeunSSued sule

ft

'8'
'Li

edueur

usrq elri Jlllsod rapurlrs eped uuleun8rp

sruuq e,(urunrun lnpns

'w{ueqrp

e,(u1ete1 nute tBdBJ r{eloq

(,3(d
ruru

rtiHl$

tt
ct

uurryurepes

{upn rsueurp el8uy

'Ir

'uequced >1n1un
turu 9 uep 1u1nq uu8ueyg {nrun (,,St,O)
r33uq Dlrlrruaru rsueurp e13uy '0r.

E BJDI-l?rDt

'3ur1es-8ue1asrp snJeq e.{uel8ue

'rsuerurp
eped rpncel .qeued eleu
.,uu1ndurn1,,
1p lnqrp sruer{ rsueurp u13uy

urelue rp qe8uel

6c

'UBSII$ r33uD uequ8ueued rrup

Suelueqrueru Julepueru ..nqeq,,'uele1uc rrqlu

nule IE,I\B uep Suuluequeu srueq lnlunue4

uEBpuBued

'82

'Jelepuotu nulu
1u8e1

']nqesJel 3uuqn1 uere13ur1 uuBuupuud

'oot

,EN

nelu 'oE7 uped Suuttu snruq >1nlunue4

'ue>1ur13unueu epqude

3ueqn1 uerelSuq uu8uepuud lesnd e1 lnlunu

-aru uep '3un13ue1 srru8 qeloq {Bprl snrnl

>1n1un

,ZN

uafuulqlp

uere>18ur1

r.rr"':fi:;t#

'e,(ursuerurp n13uu >1n1un

uu1
ludruel
-Blpesrp euetu rp 'Suolodrp 3ue,{ uesunl runl
Ip
nele suu8 sele rp srTrurp srrJeq rsueurp ul8uy
'eceqrp lllns uSSuqes edru

ledup puo8erp rotetuur6l '1usnd ue;u13ur1

{ntun uup JESoq }B8uus 8ue.( 8ueqn1 1nlun
rlence>l 'rJepuqrp sruuq puo8elp releruBlq '9n
'u,(urrel-rrel ue8uep rnsnq'ufureleruurp
up8uep rsueurp ueqrp uu-ru13ur1 'e.(uurnun '9n
snreq e8nl e,{uleurrsep uurn>ln 6JnJnq nBlE
u13uu qelo rupuelrp 8uu,( rprn8 {nlun 'prursap
uelep uu>lulufurp relnsrp qrqel rprn8 uBJnIn 'nn
'ualSuepqrp

ledep rnl{BJnuuru sesord

rlenJa{ Sueruqures lnpns uped Surrtu lenqrp

tedup rde14 Jutupuetu srre8 depeq"ret o09 netu

lesnd e1 nlnueu e,(ulnlunued 8uu,( uetetec

uu8uep u?Jn>ln-rsuoulp Iraqlp e,(urc3uqes uup
'ruqepedrp 'rp.rn8rp '.Joqrp uDIB Suuf 3ueqn1
'e,(uueuunSSued seleftedruetu
{nlun
ueluun8rp ledep e,(uueru13ur1 ue8uupuud

upud leuo8erp Jeteuerq 'u,{u8ueqnl

ueleun8rp ueluluc upqude rlunce{'e,(u8uelued

r8esred ue8uepued Suulued uup reloru

-urp uequreu ueSuep rsueurp ueqrp repurlrs
'ueleun8rp snrcq (.tato 1p qstur{l gy1

!c

uep Sueluud.redrp >ppp e,(uwnurn nquns srJBD

'9i

srreS ednreq snJuq uElBtBc >Inlun lnlunue4

'ue8uepuud e>1 ue8uupued

'nquns sue8 ruedes requru8rp lnqesrel

suu8 eueru rp 'ue8uefuudred srru8 rc8eqes ue1

nule HnunEANln utH)v NVVtdleNld

runrun uuleluc uep 'uelSuulrqrp snrer{
rrqlu ueefte8ued upuul Bnrues 'ueqnrnleso{

uJBJes rnl{u uu1ufte1rp u,(uurseu ueruelo u{rf ,w

'Ieuuc uel{Bq rrep tenqrp 3uu,( urseur uoruele
sn'req;rT;Ie ueehe8ued upuul '0n

eped

'e,(uueursetued rseredo ue{rsu>lrJrluaprBueru

e,(uuuleluJ euuru rp urel rnlrJ nule 3ueqn1

-eun8rp uup Suelued-redrp ludep nquns srJBD

'und uueru suu8 upud uesnlnued EpB r.{eloq
4epU 'luduet suES-suEB nele uu8ueiued.red
srre8 Suoloureru uu8uuluefued suu8 epqedy
('ue8uolodreq Surps qeloq ue3ueluufued

'6e

'srJpurTrs usBIntu
rnluo{ uep

'fi
Lc

suug) 'uupurqlp tedep elrl'ue8uolod:eq qeloq

>1epu

qe1e1

uped uelSuelFllp sruBq;q1e ueel-re8ued upuul

-red

ue8uuluedred sue8 uep rsuaurp srJeg

'uelurlSunrueur

uryl'uu8uolod"req qeloq

L.

leprl rsueurp sllug .IZ

';eqruuS

uu8uepued Bues

>1udrue11u1 rdel-rdet {nsururet'rnpp uu1efte4p

3ue.( ueelmured Bnures rdel ue8uupued epud

uulteduelrp snJeq JrrDIe uuul-re8ued epuul '8

'rBpuets
{nlueq uulEp snJur] u,(uute>1
-ete{ uep 'se1el uup 1a13urs snrq uelBlBJ 'Le
'selro{ JBqlual

eped relupueru srlnlrp nleles snruq uBlulBJ '9

'uuqeced sue8 qnluefuetu
qeloq {r?pn uEr{BJed 1nqe.(ued uep Suupqtue4 'ss
'1eqe1 rgedes 'seleqJet qereup tuelup rlence{

Sur;nu lenqlp qeloq >leprt uuqeced srrug

'it,

srre8 Suereques ue8uep (1etuereq) Sunln e1

Sunln rrep Sunquesrp ue8uul rsueurp srreg '02
'rsueturp suz8
uu8uep tgdrurreq nBlB rsuourp srru8 ruSeqes
uuleun8rp ledep requre8 srru8 und ntes {BprJ '6I
'(,,E2'O) tuur 9 lerules qesrfuel
uep epueq rdet-suu8 IrBp (,,9'0) ruru

0I

snruq

u.(u1epr1es rur sueS-sueg 'reque8 qtunles ry

rue8e;es 3uu,( lerul ueqlp srueq rsuourp sFEC

'8I

'nped eryl snlndrp

ledup e,(usFug requru8 suu8 Sueruqrues sele

Ip spllp qeloq {Bprl a13uy 'rsuerurp e13ue

LVe )rNxlrr dvsr lv9

348

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

satu mata panah saja, dan garis ini harus

melalui atau mengarah ke pusat busur dan

53.

dimensi tersebut harus digarisbawahi dengan

garis lurus atau ditandai dengan NTS atau

TIDAK SESUAI SKALA (NTS-nor b scale\.

menyentuh busurnya.
49. Silinder harus ditempatkan oleh garis sumbu-

54. Dimensi pasangan harus diberikan secara

bersesuaian pada gambar elemen mesin yang

nya.
s0.

Apabila dimensinya tidak menurut skala.

Silinder harus ditempatkan dalam pandangan

lingkarannya, jika memungkinkan.

berpasangan tersebut.

51. Silinder lebih baik ditempatkan oleh dimensi

Dimensi pola harus diberikan dalam desimal

koordinat ketimbang dimensi sudut apabila

dua-angka di belakang koma atau pada bilangan bulat dan pecahan yang mendekatif ".

diperlukan ketelitian.
52. Apabila terdapat beberapa kekasaran, fitur
tidak-kritis yang jelas dan berukuran sama (filet, bulatan. rusuk, dan lain-lain), hanya perlu
diberi satu dimensi umum (singkatan TYPtypical) atau hanya menggunakan catatan.

1-

LIHAT

56. Dimensi desimal harus digunakan untuk semua

dimensi pemesinan.

5t. Toleransi menumpuk (kumulatif) harus dihindari, terlebih-lebih pada pemberian dimensi batas, yang dijelaskan pada 911.9.

PANDANGAN A-A

* o.oas

66o--oogq
\t--l-/ -a,37

LIHAT

PANDANGAN A-A

LIHAT CATATAN 3

@GambarRinciBerdimensiyangDiproduksioleh

Computervision CADDS 4X Sistem Gambar Produksi. Seizin Computervision Corporation, salah satu anak perusahaan Prime Computer, Inc.

'lu! epo+o(x
uo6uop uD),lloseleslp In+un snsnlll loos-lDos UDI
-soonueuJ Iruun Lllllureur +odop uo+slso 'olpes

,o+

r.ue+sls n+ons

oll|re+ndurol

),llJojo uro+sls

uoIDUn06ueL! uo6uop opod uo).1!oseleqp oonf

+odop +nqesre+ loos-loos 'urnu.rn +olsroq ulDl
qoq uop lul qoq opod lDos )oluoq Dueio)

'tnpnl

Iolq lo+el

o+D+

Dpod roueq

6uol uolonseAued

uo6uep uo>.1oun6;p lodop (LlrLlr 00y x urL

L6A *VV sole) 'oAuroueqes uoinln rsueullc
Ueqlp uDp roquro0 1o;o uo6uep roquo6rc

uolo uop ( 0't L x 9'8) 0-v sD+re)

)4n+un

ulosoplp loos-loos '89'L l, uop /9'L [ ]qe DpDC

luls lp uDIUeq;p o0n[ oluqo;unI soloqrel 6uo,'
lsueutlp uopequred lDos-lDos'ldo+e+ uo),lv'ulD

qoq-qoq uop uolso6nlrp 6uoA o[e1 :oquroe

uo0uep uo+lo)req uolo lsuoulp uoquleu
legord :oseq uol6oqeg
uJDlDp o/v\slsDL1otx

NVoNOIO! tfd lVOS--tVOSr

apl{

Irep eceqrp ludep rsueurp

uedey lueue4 IJBp uep qe,lleq IrEp uoeqrp Isueurlp

u{qeloqrueu Suef qeleueur Isueulp uetsrs

aueqrqelreq

3uu,( rsuerurp rreprq8ueur Surlued ede8ue141 'Zf

iueqeun8rp lnlunued uep uututer edu

lntun 'II

'u,(uqoluoc

'tnqasrel epuel stuel enp qulruquleD

'g

'r

Lrsueurp

rJeqrxeu nl{E.lAes urel srre8 Suerequres qelo

Suorodlp qoutad tlopp BueA qe{eueu sue8 sruel
rntuo{ rsuerurp ueueqrued desuol ue1se1e1

qelreqrueC arsueurp rreqrp 3ueqn1 eueute8eg '0I

'u(uqoluoc qulJequreC LIsueulp
rreqrp 3irlu8eu uup ;rltsod JepuIIIs euerute8eg '6

qe1e1

,9

1,tedure1 rsueurP

uup upJn{n rsuaurp Erelue ueepeqred qeledy

arsuerxrp uuuequed

eped uu1eun31p 4rteruoe3 slsrleue uuuurte8eg

iletrsre e1e1s ue8ueq a{1u{el

e1e1s uu8ueq i{Fteu eyels ue8uep lenqrp requre8
elrqude ueluun8rp 8uu,{ uenles ueepeqred qerydy

'tnpns ntens rsueurp uuuequad qotuoJ qelJeqrueC 'L

lueleun8rp rrqle ueehe3ued epuut uede;

NVNVTN

'
L

,I

II NVVANVId]d - NWANVIdf dI

'IelrsJe usp '{ru)tel '{rJletu qeler e1e1s sruaf e8qey

'{eteclp lnqesJet requeS-requre8
elqede uu{ele{srp uep e,(u.reueqes uern{n uu8uep

'Jnl{eJnueru sasord nles

qups qelo urseurp

3uu,( ueulnurad 1n1un

ueleun8rp snsnq{ rsuerulp uuuequred {IuIet-IgIeJ

'reueq IEprt rsueurp

reque8rp CVJ requeC 'e1e1s ue8uap ;uqruu8rp

ue8uel uu8uep lenqrp 8ue,( reqtueg 'Jepuels suue{

:equrel ue8uep renses re8e e1e1s ueqrp r?quruC
'e,(u.rn11e;nueu saso:d uep 'tedue] '{nlueq
uuryern8ueru >1n1un :eque8 uped uelqeqruzlrp

ureyep e13ue u>1tf e,(uqeles eues duSSuetp requre3

epud reueq )pprt ureces uelteduelrp 3ue,{ rsueurrq

'ue{ueJesrp 3ue( repuels uu8uep renses

.reque8 eped ueltuduelrp uelelec uep Isueturq

uelelec uep rsueurp 'ueselelel qeqlueuelr {ntui-}

gvg NVSV)ENId I
NYIYIV:)

IYNIOUOOY ISNSNIO
ISNY UV(INYIS

NYIY>ICNIS

NYHIAf'IUSS

ISNSWI( SIUYC

vnfNnNf,d

ISNSWI( IYdWSJ
UIHYV NVVftIgCNSd Y(INYI
HVUV-NIYS WSISIS

SIUYflSS WSISIS

ISNShIIO NVIIO>IN

>ISIISUV Y'IY>IS
YIUJ,SW Y'IV)IS

NYCNYfNYdUSd SIUYC

)IINYSI YIY)S

ENIINfd VIV) I
6?e )rN):Il dvsl ve

35O

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

ffiE

(b)

vv

--r]1- ---1t\

=TE

t
I

=t

lT6:d[

=te
t

l-l--*'----:r----l-l

I
-+

f-i+---t---n t-l!=

-fe

l---.-i-r-----i-,---l

fftl

t
t

i
t-

^1

-+E
I

",tF

WH L

t
-fe
T

ti
F

-f*
t
i
i

F:

t;
r

l
:
2E
=

@DenganmenggunakanKertasA-3atauA4-3(disesuaikan),gambarlahsoalyang

ditugaskan dengan alat gambar. Untuk memperoleh ukuran, tempatkan jangka-pembagi pada pandangan
di halaman ini dan pindahkan menurut skala yang ada di samping untuk memperoteh nilainya. Berilah
dimensi gambar secara lengkap dalam milimeter satu-angka atau inci dua-angka di belakang koma seperti
yang ditugaskan, ukuran sebenarnya. Lihat sampul belakang-dalam untuk konversi inci-desimal dan
milimeter.

t9e

'a,(ureueqes

Iatourll-Iu uep IBurlsap-lJul lsre^uo{ {ntun urBlup'auu{Bleq InduBs lBrll'I

uurn{n 'ue{se8nllp 8uB,{ .qrodes BIuo{

3uu>1e1aq 1p

u18ue-enp ;cu1 nulu e13ue

-nles releurllltu urelep deq8ual e.reces.reqrue8 lsuarulp qe1;.rag'u,(u;e1;u qalo.raduaru 1n1un

p epu 8uu,( ep>1s lnrnuau uulqepuld uep lu! uerueluq Ip uu8uupuud eped pequad
-u13uu[ uelludural'uern{n qalo.radrueut 1n1u11 :reque8 1up ue8uap uu>lseSnllp 8ue{ leos

Suldures

qu1.reqrue3.(ue11ensaqp),YnElB-YsBlJayuu1eun33uaurue3uaq@

ffi

-ilffi

ffi
-tf
4,{+4_,7

d
)rN):rr dvsh|ve

352

BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

1,OO

3 LUBANG

7,so

--- +-

2,so

Dengan menggunakan Kertas

-*]

A-3 atau A4-3

(disesuaikan), gambarlah OML dan IML. Hitunglah kelegaan bengkokan

dengan menggunakan rumus pada halaman 344.

'>IlrteluooS uBp u>lnpnpe{ Isuerelol uelnlueuetrAl '8

llreruoe8

rsupJelol Suequul ruqtue33ue61 'L

'u,(uqoluoc Sutsetu-Surseu IlB{ueqtuelu uep uelsns

sele>1

ueryern8ue141 '9
'quJ

-Bnp rsuuJelo] uup 'quJe-nlus ISuBJelol 'su1eq tsueutp ueleunSSueru

ue8uep ue8uusedreq 8ue,( utseu ueruele enp ISuauIp IJaqueI I

'S

'resup sorod uep Jesep 8ueqn1 tuelsls ue{Iern8ueTtr 'n

.ISISUUT

uErBns u?p 'rsuareJJelul uurcns 'uuuSele>I uBlens rse{I;rlueptSueyq '

'ue8uusefueq 8uu,( utsetu
uoruele uue3e1e1 uep 'sBlEq 'tsuurelol 'Ieulluou usJn{n ueTern3ue141 'z
'sBleq lsuelulp lenqluaul uBp ecBqtual I 'I

:1edup e,{usmuqas upuy'1u1 quq IuBIBp uuqBq pu[uladuaur qBIalaS

NVNTNI

lsNVlll'lor

i
I

ZI

,at

s54

:li,

ifrr
.1,r. :1

AAB 12 YOIEPANIBI

TI

AN, SIN:GKffi

MonufoHur eiernen yong dopot sqling ditukorkon

rnembuat elemen mesin yong dibuot di berbogoi
tempot dopot disotukon untuk perokiton Bohwo
elernen-elemen mesin tersebut semuonyo okon

suoi sepotutnyo merupokon unsur peniing

produksi massol, Tonpo rnonufoktur elemen yang

dopot soling ditukorkon. industri modern tidok

okcn qda. don tonpo re-figotiruliu Vund s tif
CIleh,porCI',,ohli,,t"+knfi , rnonute'ktur, elernen tidok
okon dicopoi.
... hiisolnvc. prbdusen monii.fidohioio,'ms3su5kontrqkkon bonyok elemen megn suctu desoin
ke pe. rusohoon.toln.,ifetopl jugs. hoius menyediokon elemen mesin tersebut untuk penggontion.
Semu<r elernren,: sifl do,lam.l<otegort mlfiicyn

,hsru$::cul{up l,nlribr.sp. ing ,ss{gh.sot , fio,Iinyo

iokon:;5uoi:,sepatutnyo pado semboro$tokiJan
Soyongnyo, fidok mungkin membuot sesualu
podOl,ukutdn y-dng,f,epafi' Eler:nen eiin, dapot
dibuot podo dimensi yong songot me-ndekoti,
bqhkon hinggo ke tingkot sepersejuto inci otou
seperseribu milimeter (misolnyo bolok ukur), tetopi

kefeliiiun,demikion' gofimehql-,,". : r-i:'|..

Untungloh, ukuron tepof iidok mutlok
dibutuhkon Kebutuhonnyo disesuoikon untuk
dergot ketelition yong berogom sesuoi dengon
persyarofo* fung$ionolnyo. ProduSen sepodo
rodo-tigo onok-onok okon segero tutup jikc:
elemen-elemennyo dibuot berdosorkon ketelition
mesin jet-tok seorong pun ycng mou memboycr
horgonyo. Jodi yang diinginkon ioloh suotu coro

untuk menentukon dimensi dengon derojot

ketelition sesuoi yong dibutuhkon. Jowobqn otos

rnosolshini:iolahspesif ikosi,toJ_e-rgnsi.podesetiop
dimensi,
Konsep mutu dolom monufoktur merupokon

{Ektor,tobronsi.perrnesinsn terpenting. Produk

dengon sedikit kerogomon podo beniu* don
ukuron dionggop bermutu tinggi don dopoi
memoksokon horgo yong lebih tinggi. Pemboroson okon terjodi opobilo proses monufoktur
tidok dopot mempertahofikon'benluk don ukuron
dolom botos-botos yong ditentukon. Dengon
memontou proses monufqktur don mengurongi

pemboroson, perusohoon dopot meningkotkon

laUcnlro. rMonfqsf'lshgsung podo lobo iniloh
oloson mengopo pemberion toleronsi merupokon
hal yong kritis podo keberhosilon monufoktur.

Pemberion loleronsi merupokon perluoson

pornbbrion,: dimensi ; .[Olercnsi mem be ri info rmdsi

tombohon teniong bentuk, ukuron, don kedudukon setiop fitur suotu produk. Toleronsi
mengomunikosikon qrohon penepof tentong
bogolmono memproduksi suotu produk.
Fungsionolitos progrom CAD dosor sering
dilengkopi dengcn pemberion dimensi don
toleronsi yong moju yong dopot membontu
dengon proses pemberion toleronsi. Dlbutuhkon
seorong pendesoin yong terompil untuk dopot
menggunokon dimensi toleronsi secoro benor,

.12.I PEMBERIAN DIMENSI

TOLERANSI
Toleransi merupakan jumlah keseluruhan dimensi
tertentu yang diperbolehkan beragam; toleransi
merupakan perbedaan antara batas maksimum dan

minimum untuk dimensi (ANSI/ASME Yl4.5M1994). Misalnya, suatu dimensi yang diberikan
sebagai 1 ,625 X 0,002 berarti bahwa elemen mesin
yang dibuat dapat berukuran 1 ,627" atau 1 ,623",
atau di antara dimensi batas ini. Toleransi, atau
jumiah keseluruhan keragaman yang "diterima"
ialah 0,004'. Dengan demikian, sudah menjadi
fungsi perinci atau pendesain untuk menentukan
kesalahan kelegaan yang dapat diterima untuk
dimensi yang diketahui dan masih memungkinkan
berfungsinya elemen mesin tersebut secara
memuaskan. Karena ketelitian yang lebih tinggi

membutuhkan lebih banyak uang. perinci atau

pendesain tidak akan menentukan toleransi yang

paling dekat, tetapi sebagai gantinya

akan
menentukan toleransi yang sebesar mungkin.
Untuk mengendalikan dimensi sejumlah dua
elemen mesin sehingga sembarang dua elemen
rnesin yang berpasangan dapat saling ditukarkan,
adalah hal yang perlu untuk memberikan toleransi
pada dimensi elemen mesin tersebut, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 12. la. Diameter lubangnya
.l,250'
dapat dimesin tidak kurang dari
dan tidak
lebih dari I ,25.l ; kedua angka ini menyajikan batas
dan perbedaan di antara keduanya (0,00.l " merupakan toleransi). Serupa halnya. porosnya harus
diproduksi di antara batas I ,248" dan 1,247";

toleransi pada poros tersebut ialah perbedaan di

antara kedua angka ini, atau 0,00 I . Versi
metriknya ditunjukkan pada Gbr. 12. 1b. Perbedaan
pada dimensi untuk lubang atau poros ialah 0,03
mm, toleransi menyeluruh.
Pelukisan dimensi pada Gbr. 12. 1a ditunjukkan
pada Gbr. 12.2a. Poros maksimum ditunjukkan oleh
garis tebal. dan poros minimum ditunjukkan oleh
garis gores. Perbedaan pada diameternya, 0,001',
merupakan toleransi pada poros. Serupa halnya,
toleransi pada lubang ialah perbedaan antara kedua
batas yang ditunjukl,ian, atau 0.00.I". Suaian yang
paling longgar, atau kelegaan rnaksirnum, terjadi
apabila poros terkecil dimasukkan pada lubang terbesar (Gbr. 12.2b). Suaian yang paling kerat, arau
kelegaan minimum, terjadi apabila poros terbesar
din-rasukkan ke clalaur lubang terkecil (Gbr. 12.2c).
Perbedaan di antara keduanya, 0,002', merupakan
kelegaan. Kelegaan rata-rata ialah 0,003', yang
merupakan perbedaan yang diperbolehkan pada

'.ll]B3ou uB{E uruueEpeq

-red rsuo.reJJalur uErBns >lnlun uE{SuEpes 'Jrlrsod

uEIe tur uBEpeqJed 're33uol uumns {nlull 'rBseqJel
soJod rSueJn{p Iroe{Jel 8ueqn1 udnraq qu1e,{ueq
tur uup ue{urzrrp 3uu,( 1e1erye1 uerens ueryle,(uau
ueeiele>1 'e>IeW ', Z0'0 rrcrc',,8?Z'[ 'rusaqril 8ueqn1

uup '

0gZ'[

'pJe{Jet 3ueqn1 urelue ueupeqred

ueledueur ueu8elel'c I'Z I'JqC upe4'ue8uusefueq

8ue,( urseu uetuele (uotprluoc lDualDut utnuttxDtu
unurs{Eru uuqeq uepuel EJBIUB Ip ue{

I)
-f,WI
-pns{Brurp 8ue,( (runrurs{uru

rsuoreJre}ur nulu)

unu

-ruru rsueJelol Suenr ueludn;eu uue8alay

'JDInrp Suuf rpul ulselu ueruele

utrn{n uelednreru u,turuueqas usJn{O

'ql'ZI 'rqC epud rutu 91'10 nBtE ,OgZ'L

nEtB

'..
| 1 punuou ueJn>ln pursep uelE^DIe qEIBI resup
uern{n'EI'Zl rqg epe4'Q.rruoa! Jntg ruEns tedurel

nEle'{nluaq'uurn>ln {nlun uBlnluellp selEq-sBlBq

eueru rJep ueJn{n uulednreur IUI ftsep uuJnln

'rsuerelol uep ueu8elel ueuunSSued ue8uep ue1

-:uqeftp uuJn{n seleq uuetu uep srleJoel UEJn>In ue{
-ednreru 'rusup Isuorulp nele 'Jasup ueJn{n
IErursop rsueurp uelsrs urelEp urur 9/' [ 0 nElu 9z' I
ue8uep uruus uE{B ',, f i ue8uap etues 3ue,{ 'sorod
rindneu 8urqn1 >lnlun leunuou uprn{n 'I'ZI 'rqg
EpEd 'eserq ueqeced ruulep uolelu.(urp ufueserq

Lvz't

?-aaa=8?z'

- L9z't = s>vt/\ NVV9lll)

NVV9lll)
-o9z't =

,';l!FEt ,.tu.,

'(t66r-wE'?rI.
iINSV/ISNV) ntuetra] qelrtsr-qBplsr rsrurJep
uelludeq8ueu {nlun ude-ede {pprt 'rur qnefeg

NVdN)N NVVONVN]d Z'21'

'(S'Zt 'rqC) ueu>1ered
epud rens lunqrp uB{E rupueirp rdelel 'rsuurelol
rreqrp n1.red >leprl urseu uetuela nlens uurn{n 'ue{
-ru{ntrel-Surles {upp rdelel uelqer eped e,{utntedas
rens re8e ue>lq$nqrp urseu ueruola upqedy
'rutu e0'0 nele
'u,(uunpel Erulue rp ueepeq;ed qepr sorod eped
rsuerelot
L9' [e uep urtu 01.'19 qepr sorod
"urLU
'e,(upq udnreS 'uee3e1e1 uelednreru
{nlun seleq
'urut eO'O 'e,{uunpel BJE]UB rp ueupeqred lutu
B/'[e uep ruru gl'le qelul 8ueqn1 In]un setpq
rsueurp tuclep ue{ulu,{urp epqudy

'{rrleu

'uu1re>1npe1-3ur1es

uruces 3uuqn1 3ue.ruqures upud rens uule sorod

Suurequres 'ueplrtuep ue8uep iu1'7i 'rq1; qotuoJ
'ue{ru{nllp

3u11es

ledep 8ue,{ ueleng

,tl_a
r__l-)

OL'ZI

sLzto
t

urp runun uursu{rJrluepr8ued 1n1un uuleun8rp

iue( ueepuuued ueledn.reru leulruou uurn{l}
'setug Isueulc
Taa a =

ual$

I
-

ror,roo=o vcvd xxx

NVtVnS )nrNn Nrsil/\

LOO'O: OSZ'L - LgZ',L : eNVBnt

LOO'O= LVa'L-AVZ', t = SOUOd

tsNvatltol

tsNvrlftol

ri;r;:/#.q iF$,@-;

:ur.r,,Ipp-,!ilsplt.Jp,,*

S J;-P.i{,9, i.Pt.tP,lfi d:
i iIVJ'SXelS!,r hlvlVft S

:n i i j r r
1

roou.,.,

id'ciiI} i

; :Elv#S:li!lo. :lIEfr* i
;,18,0*toe;,itiiYlv,Ss,

%,o,

(c)

,"-,;fftg,
I l+---r ,

-T
a?z't a
a

v,/)

on'o

.ue3uesed.rag3ut,{u1sa1,querueIgeJBluBuB!Bns@
>ra]lr^ - svlv tsNlnrc (q)

SV1V8 ISN]l/\IC (D)

-T

91te

Liz't

gvz't@

-I
99C )rN)rr

dvSlNVo

356

BAB

12

ToLERANsI

II2.3

A12.4

"Suaian merupakan istilah umum yang digunakan

untuk menandakan jangka keketatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan
penggabungan kelegaan dan toleransi tertentu pada
elemen mesin yang berpasangan." [ANSI 84.l-

Jika kelegaan dan celah bebas diberikan sepatutnya,

elemen mesin yang berpasangan dapat benar-benar
saling-ditukarkan. Tetapi untuk suaian ketat, perlu
untuk menentukan kelegaan dan toleransi yang
sangat kecil, dan biayanya dapat menjadi sangat
tinggi. Untuk menghindari pengeluaran ini, rakitan

SUAIAN ANTARA ELEMEN

MESIN YANG BERPASANGAN

1967 (R1994) dan ANSI 84.2-1978 (R1994)1.

Terdapat empat jenis umum suaian di antara elemen
mesin.

l. Pada suaian longgar. suatll anggota-dalam

dalam keadaan suai di dalam anggota-luar (seperti
poros dalam lubang) dan selalu menyisakan ruang
atau celah bebas di antara elemen mesinnya. Pada
Gbr. 12.2c. poros terbesar berdiameter 1 ,248" dan
lubang terkecil berdiameter 1 ,250', yang memberikan ruang udara minimum sebesar 0,002 di
antara elemen mesinnya. Ruang ini merupakan
celah bebas, dan pada suaian longgar, celah bebas

ini selalu positif.

2.

Pada suaian interferensi, anggota-dalam lebih

besar dari anggota-luar sedemikian rupa sehingga
selalu terdapat interferensi sebenarnya pada logam.

Pada Gbr. 12.4a, poros terkecil berdiameter

I ,2513', dan lubang terbesar berdiameter

,2506',

jadi terdapat interferensi sebenamya pada logam

yang berjumlah sedikitnya 0,0O7". Pada keadaan
bahan rnaksimum interferensinya akan sama dengan
0,00.l9'. Interferensi ini merupakan kelegaan, dan

pada satuan interferensi kelegaan ini selalu negatif,

3.

Suaian transisi, dapat menghasilkan keadaan

celah bebas atau interf'erensi. Pada Gbr. 12.4b, poros
.i,2503
terkecil.
. akan suai dalam lubang terbesar,

1,2506" dengan 0,003 tersisa. Tetapi poros terbesar I ,2509', akan harus dipaksakan ke dalam
.l,2500
lubang terkecil,
, dengan interferensi logam
(kelegaan negatit) sebesar 0,0009 .

4.

Suaian garis, batas-batas ukuran ditentukan

sedemikian sehingga celah bebas atau kontak

permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang

berpasangan dirakit.

RAKITAN SELEKTIF

manuirl atau rakitan selektif terkendali-komputer

sering digunakan. Pada perakitan selektif, semua
elemen mesinnya diperiksa dan dikelaskan ke dalam
beberapa peringkat sesuai dengan ukuran sebenarnya, sehingga poros "kecil" dapat dipadankan dengan
lubang "kecil." poros "menengah" dengan lubang
''menengah," dan seterusnya. Dengan cara ini, suaian yang sangat memuaskan akan dapat diperoleh
pada pengeluaran yang jauh lebih sedikit daripada
dengan pemesinan semua elernen mesin yang berpasangan tersebut dengan dimensi yang sangat teliti.
Karena suaian transisi dapat atau tidak dapat meng-

hadirkan interferensi logam. rakitan yang salingditukalkan tidak sememuaskan rakitan selektif.

rI2,5

SISTEM LUBANG DASAR

Pelebar lubang, frais tarik. dan mata perkakas

standar lain sering digunakan untuk menghasilkan
Itrbang. dan alat ukur surnbat (plug gage) digunakan
untuk memeriksa ukuran sebenarnya. Di lain pihak,
pembuatan poros dapat secara mudah dimesin ke
sembarang ukuran yang diinginkan. Oleh sebab itu,

dirnensi yang diberi toleransi lazim digantungkan

pada sistem lubang dasar, yang dengan sistem ini
lubang rninirnunt diambil sebttgai ukuran da.sar.
ditentukan kelegaannya, dan toleransi digunakan
pada kedua sisi dan menjauh dari, kelegaan ini.
Pada Gbr. 12.5a, ukuran minimum lubang,
0,500', diambil sebagai ukuran dasar. Kelegaan
O,O02 ditetapkan pada dan dikurangkan dari ukuran lubang dasar, yang membuat poros maksimum
0,498'. Toleransi sebesar 0,002 dan 0,003
masing-masing diberikan pada lubang dan poros
urttuk mendapatkan lubang maksimum 0,502 dan
poros minimum 0,495'. Dengan demikian, kelegaantara Elemen Mesin.

^"

(o) SUAIAN

,2519

1.2513

INTERFERENSI

1.2500
1.25C6

01.2509_

(b) SUAIAN

1.2503

I
TRANSISI

.sEtBg uElreqrxad

rpoteN

,,EE
@

runurs{llu

Ntvt NV)tdrdtc nvnSl)

vnnrs

seqeq qelec uup '(ruseqrq sorod rSuurnl

-rp Irre>tret 3ueqn1) ZOO'O = OOg'0 - ,ZO9'O

tpeluaru e{uueruela BJelu? rp runlururur suqeq
qulec 'uuDlrruep ue8ueq ',,66V'O 'runrururu sorod
uep' gOg'O 'unurrsIuLu 8ueqn1 qelo.reduraur >1n1un
sorod uep 3ueqn1 {nlun uu{Bun8rp Sursuu-Surseu
rsuurslo.L 'r209'0 'tuntu
, t00'0 uep e00'0 "rD:-eQaS
-rutu 3ueqn1 uulrJequeru Bue.( 'resup sorod uernln
upud uulququellp ullp uuldeiarrp ZOO'O resaqas
uern{n ru8uqes llqruelp ',009'0
uee8aley

'JESep

'so.rod unurrs{eu ueJn{n 'qg'Z

+ Nvr-lvcrd rsNltnrc

HorNoJ
'(O'Ct :qC) erueu ueded
setu Ip srs;ed nulu uelu3ec ue8uep esurq uuquced
rsuorurp Enulas {nlun qnrnla(uotu tuntutl IsucJJIol
unpuqqredtuou {n}un usurq Suef IEq qBIepV
'lersJeulo)i

repuuls qelo uuldetallp 3uu,{ rsuerelol I{IIrueu

llqtuulp Suues lersreuo{ ueqpq EA\qeq IlenJa{
'rsrruralol uelpleJ ue8uap nulu Suns8uul 'ISuBJolol
p{ltFuolu qulsruEq ruquu8 uped rsueurp dur1a5
'Iul'il
vL,zB uup Iuru 0g,zB sulsq E.rElue Ip ursoueur

uelu e,{uu[re1ed'reteurlru rpefueru rsre^uollp

0gZ't rsuorurp uu{rJeqrp epqede 'uurlturep uu8ueq
BO'O

+ VCVd NV)NVHVIII]dIC

)I']I]AI

Iuteu

'(6'ZI 'rq0 lWr) [92',0

uup

'rueq

JESUp

,,66V'O

'.rqC cpud

'rur uee8elel
uu>leun8rp

tfinDltr

utSoqas

ueJn{n ueledrueur 3ue,( 'rusaqrel

sorod uurnln qelur u,(ultseH 'rsueJe.+Jolur uurns

lntun u,(uuulqequrelreu nele 're33uo1 uurens {nlun
uee8ele uclSuu.rn8uaru uu8uep msep sorod uern{n
rpelueru qeqnlp ledep resep 3uuqn1 uern{g
'ruseq.rat so.rod ue;n1n udnreq 3uu,{ '
6197'
uellsuq8ueru 3ue,( resep 3ueqn1 uernln upud ue1
1

vcvd

-Llequretrp 3ue,{

',6199'6 ue8uep uruus uc>ldutetrp

tuntursleur rsuereJJolul ' O0gZ'I qBIEI e.(uresep

uuJn{n

'ef'ZI 'rqD upe6

'u,(uresep 3ueqn1 ueJn{n e{

(runurrsluru rsuereSretur) uo:1ur?unp 7uoi tmo8 a1ay

uu{qeqtueueru uuBuep qeloredrp rullrurs{Eru
sorod ue:n1n 'rsueJeJJelur uurpns IBq ruupg
'(pceryet sorod r8uurnl

-rp ,ruseq.rat Suuqny) /00'0 = ,,96V'O - ,Z0g'0

uu8uep erues runrursleur ueu8ele>1 uup '(ruseqret
sorod r8uern4rp lrre{rol Sueqnf ZOO'O = ,,86V'O

0Og'0 rpelueru lnqesrel urseur ueruole urulue

'reseo-soJod uuplesug-8uuqn'I ruelsls

.IVSVC SC)dOd NVIVNS

uE

dVSVC ENVANI NVIVNS

(o)

_t

'(pcerye1
r8uurn{rp ruseqrel
so.rod
,,909'0 ue8uep uruus

'uup qneluau uup 'rsrs EnpoI eprd

lsurolol uep 'ue1du1alp ue8uesefueq 3ue,( urseu

uerrrele dutles lnyun uve8ele>1 'tDSDp

ilqwDlp LuntutslDtu sotod 'r.ut uelsrs uped 'p33un1

sorod eped uu{qnlnqp 'leuruou uern{n nles rdelel
'upeqleq 8ue,{ uerens HII[uaru 3ue,{ urseur ueuelo
qepun les upqede ue13un1un3ueu qe lBpE'e,(upsryq
'e,{ulntun uusEIB BpB Suuuleu e4l ueluunSSuaru

qeloq u,(uuq rur ualsrs 'ueluun8rp Surras resup

sorod rualsls'ur8urp-el:e1 so.rod uuluunSSueru
1e,(ueq lBBues 3uu.( 'lrts{el urseul-ursoru

-rnl{BJnuuur ruedes 'Ilsnpur Suuprq qelrunles upe4

NVENOIOd

NV) tSVSIlVnStnnilN 9' L.

ISN]AIC

ueleunBrp urrzel 8ue,( ruedas 'ullleluo tuelup

Isrreulp {ntun ISuBJeloI

dnlecrp ledup

Uy4'g svrcg effluu lp uIttutsautetu uulu elralad

'OgZ't rsuerurp ue{rraqrp u>pf 'uurlturep ue8ueg
t00,0+

NV)NVHVld]dIC IVIAIS]C ISN]IAIC

ruades 'uelBtec eped uuldnlec
-rp e8n[ ledep uelueqlp {epp rsueralot eueru Ip
3ue,( luurrsep rsuorurp uped unrun IsuBJeIoI
'(g'Zt 'rqC 1eqr1) eues 3ue,( eruol
3uu1e1aq rp u13uu qupunf {ntun Iuulrsep Intuaq
(uElep uE{rJaqlp sruEq IBUISop Isuaurp ISueJeIoJ

Nvtevg:ts NveNorod l'zl,a

'nJBq JUSEp UBJn{n

ueludnretu 3ue,( 'yrce1.re1 8ueqn1 uern{n qepr e.(u

-lrseH' rsueJoJJalur uu runs lntun e,(uue>lSuernBueru
uuBuap nelu :u33nol rrEr?ns 1n1un ueuBelel
uu{qeqruuueru ue8uep rusep Suuqnl uurn{n
rpeluaru qcqnlp tudep resep sorod uern>11
'tosop sotod uotmfl Lmp uotlur8uttp Stto{ urto?a1a1
LullSuotn?uaaz ue8uep qeloredrp ue{E runtululru

F+z"rl

3ueqn1 uern{n 'rsuereJralur ueruns IBq tuBIeC

8uuqn1) ,g00'0

lge )rN)lr

-l

dvsl rve

358

BAB

12

ToLERANSI

l--' #rdHh
Ir

l+57.2o

l'

f--' u'"-sss',--l
ffitu
F,.:S,r--,1 f-(o)

"''

-fOLERANSI

a,

[-

"st BBS:--1

@
2.

Toleransi sudut umum dapat juga diberikan

t I'

Beberapa metode untuk menyatakan toleransi

dalar.n dimensi disetujui oleh

Toleransi Dua-arah.

Pemberian dimensi plus-atau-minzs. Dalam

yang taksama diberikan, satu plus dan satu lagi

ANSI (ANSVASME

minus, yang plus ditempatkan di atas minus. Salah

satu angka dapat sama dengan nol, jika diinginkan.

Y14.5M-1994) sebagai berikut.

1.

---l

metode ini ukuran dasar diikuti oleh toleransi plusatau-minus yang menghasilkan toleransi satu-arah
atau dua-arah (Gbr. 12.7). Jika dua angka toleransi

sebagai
TOLERANSI SUDUT

* o'oo'

f.-,,.o.ooor!

Pernyataan Toleransi.

'"0

iMErRra

---+

(b) TOLERANSI DUA ARAH

SATU ARAH

- o80

Pemberian Dimensi Batas. Dalam metode

Jika niiai toleransi tunggal diberikan, nilai ini

didahului oleh lambang plus-atau-minus (+) (Gbr.
12.8) Metode ini sebaiknya digunakan apabila nilai

yang lebih disukai ini, batas maksimum dan minirnum ukuran dan tempat ditentukan, seperti yang

ditunjukkan pada Gbr. 12.6. Batas tinggi (nilai

plus dan minusnya sama.

Sistem toleransi satu-arah memungkinkan

maksimum) diternpat di bawah batas terendah (nilai

minimum) (Gbr. 12.6a). Dalam bentuk catatan satu-

keragaman hanya pada satu arah dari ukuran dasar.

Metode ini bermanfaat apabila ukuran kritis didekati
begitu bahan dibuang selama manufaktul seperti

baris, batas terendah mendahului batas tertinggi

yang dipisahkan oleh garis hubung (Gbr. 12.6b).

Dimensi Batas,

POIC_C

POTA-A

UKURAN GANDA

POTB_B
a

O3;a5 TEP MIRING

I A7+12t1.-2a
I 4209 -

l.

""/"J
[{\3S
EE

5:6Ifa

l
l

z
v
0

-:e

o3-.'i5. TFPr M|RTNG

R O.O3
SPLIN

_ KEDALAMAN

"

*t--l

o,5s

03,45
o,o

O,O6x45_ TEPI MIR NG

TEPI T]RUS KEDUA

SIS

l6

uBseqeqa{ uu{rJeqlusru nElB'ISueJoJreJuI uelBns

ruodes 'ltrlot nEtE n{u{ 3uu,{ lBduil rlE{u?qlueul

ur{8unu rur uurens iue3uusudreq 3uu.( ueruele

ludurel uu{nlueueu {ntun ue{pns>1eulp e,{ueq 8uu,(
uerens ue>lednreru (g-9 slpuedy; teduetes ueluns

.tvdl^tlllts Nvtvns
'u,(usuqeq 3r1e1e;

ueBuep ueluuqetredrp

lure8 ueuuqroSuad

Illlal 3uu,( ledrual

uu1u1e,(urp 8ue,{ relnsrp qrqal 3uu,( Jepuuls ue

-rns uup 'rsueJalol 'uue8e1e1 'ueJnln ut>luuredueru
3ue.( uep qelrlsr ue>lrslurJapuau 3ue.( ,.'supurp5
{uun ru{nsrq qrqel 8ue,( uurpns
rursotr{ uetualA

uEp sulEg., '(t66ID L96r-l'bs ISNV ue{llqreueu

\Elel alnlltsul PrDpuDls louollDN uDzuauv
GdVONVIS ]VNOIIVN NVCIdI!\IV
NVIVNS NVQ SVIVS g'ZL'

'e,(urc3eqes uep

'(S

lrep qeJE-Bnp u,(uesurq lnpns IsuBJaloI 'n

eS3urqes 'urcl sulel ue8uap uelSurpueqrp Joteuulp

u,(uielSuruetu ue8uep [co{ qlqot lelSurueru'Jncunl
uBrpns rBBEqes ueluun8rp uluulnJ3l 3ue,( 'erueued
sBIa{ Bnpa{ {nlun suqeq qele3 'e(uuern4r e13uel
qruules rp 'uesurunlod uee8ale4 uu8uep 'edruas 8uu,(
1e.re3 ufteur1 ue{ueqrueru {n1un

uu{pnsryulp

srypuedy) ue)rJeqlp seqeq qBIeJ seluq uep uBIBns

sEIO I ueruJn edets 1n1un 'rncunl nele lure8 uulens

dn3Nnl nvlv )vd]9 Nvlvns

'tn{rJeq

reBeqas

[(tOOtU) Lg6I-|Vg ISNV] uE)lsuletp IuI ueluns',

sBIa) B$lEd uErBnS Iuereq tNd'uEI-JIIuop uu8ueg
'de13ue1 uerens uu{Bpueuolu lnlun ueleun8tp
'sruef dur]es LulBp uuluns sBIe{ uu{Bpuuuetu
3ue.( e13uu ququrelrp 'IuI JnJnI{ 3uequel

.(gt.Zt e8ni reql) .97.6

$
+ osz nelE ',9I.0 + ,0.s2'.1 + osz HoINoJ
'{11op uep 'trueur '}ulerep ruEIBp ue{E]u^urp

'Surlur-rdet'Sueqny uurrlelep?{ dnlucueru ef uurel

uezunSSue4 't XVIA il gO'O tu8uqes rsueurp ueqlp
Suef urf-rrel nute CH_[ llnl Nlnl l<- 0Og'l -> I
:ru8eqes rsueurrp ueqrp tedep rrln Sueluud 'e,{u1esrytr
'uXuurul uelnluelrp>let seluq ue{nlueueru e,{uuru1
urusep ueruolo Buetu rp uulur8uup 3uu,(

runtutsleu

nal? unuuurlu rsuarrtrp uelu]u,(ueu

e13ue nluns qeleles

1n1un

uulleduelp Surres yyyl

nutu

NllA 'sutpq unpe{ uelnluarloru {ntun nped n1e1es

'p83unl-suleq rsuaturp uslraqurad '

>1upr1

'6'71 ',rqg

(rygqS ro ecrod) lrue) nel BSWd uetns NC

upud

ue{rJeqrp seleq rsuelurp uuueqrued qotuoJ

(aJueJJ?tuI

.8'Z

puorlucol) ledureteg ISuareJJoluI UEIEnS N'I

(ecuereel3 uorlrsuerg) ISuoJeJJatuI
uurEns nulB ISISUBTJ s?qeg quleJ I'I
(acueruel3

eped uu11nlun11p 8ue.( luedes 'p33un1

relu

'JqD

uu8uep

uuleun8rp tudup i1; uefunqeS snutru-nu1e-sn1d

Suuquul 'qurc unpe{ eped eues 3uu,( ueuu8urel
ug{nlueuelu {nlun uelul8urrp e>Ir1 '(ruru 0'0)
t00'0 lrsa{ qrqet nulu (luu s0'0) 200'0 resoq
qrqel tudep u,(uruueqas uuJn{n uup '(uur E9'1p)

lerrorlecol) teduete5 ru33uo1 uBIenS J'I

(ecuereel3

Suruung) rnJun-I nBlB {ererJ UEIBnS JU

uelurlSunuaru rIBrE-Bnp IsusJalol tualsls

ruelsrs uednlec {ruu1'(6-9 s>ltpuedv teqll : S'Z t $)

:usup 3uuqn1 urelsls {nlun uIBSepIp lul IequJ
'lnqesJel uBrEns

'efu.resep uurn{n IrBp I{eJB unpa{ u?IEp uuru8ure l

ueluns uep Isuurelol

uup

g/B'I qBIB] u(urusup uprruIn 'q,L'ZI'qD eped 'r.lurB

nlBS qelus ruelep uru8ureq uulurlSunulp tedup 8uu,(
rsueurp Suereques uu8uep nelu teduel ISueuIp
ue8uap ue{rreqrp e,(ueserq r{ere-Bnp rsuuJelol

'y1-11 srypuedy

sruel

euqel

:ln>lrreq re8eqes qpl uelns

Iepuuuelu Inlun Jntnq Suuqruel

EI'ZI-II'ZI$$ teqll'{lretu

uellrsuq8uau uelu SueF uu8uesudreq 8uu.{ ursetu

uatuole {nlun Jpuas se}Bq uelduleueru e8nl tur
Iequl :uuruns sruel nule uBJn{n Sueruqrues >1n1un
uerens uelduleuetu IuI leqe; 'u.(uuurnln e13ue[
qnJnlas rp udnres ldrueq 8uu,( efuaury uE{lIsEII
-8ueur uele sBIo{ nlBS qeps urulep uu8tresefueq

Suef urseru u?urala {4elo u?{llseqtp 8uu,{ uetuus

eSSurqes ueDlruepos qBJe-nlES 8ueqn1 uB{JBSepJeq
uerens {niun Jepuels sela{ uup stuel uelaJepos
uE{rJequeu rul Jepuels 'lel,ulsep IcuI luelBp

'eL'Zl'lqD eped uu4lnhrnlrp 8ue,{ ruedes uulFeqrp

qBlsnreq IOu rBlru 'rde1el uelu lou snrer.{ snultu
rulru n?tu snld rcpu'UIBJ EIB{ uuSuep :snulu uqres
nulu snld Eqres nplos l{ere-nles ISueJoloI 'slltD{
r.rern{n rqno[uaur IIqIUBIp ISuBJelol rpul irsuelelol
Buoz rlB{epueu rur ueJDIn BueJs{ spIJ)I ueJDIn
ue{apueu Buu,( uurn4n ue>lednreru (wuJ1L'Ll)
Jesup uuJn{n 'sorod Jeleuelp uB{
B{lI 'u,(upcarye1 uern{n qBJe e)-r{uJe

,B/B'L

-edn.teru Iul

ntBS ruelup e,(uemues (ruru SO'O) ,,200'0 rsuereloJ

'(wut Ot'til ,,8/B'L qulur u,(urusup uurn>ln vL'ZI
'JqC epud 'lete{-uuluns sorod uep 3uuqn1 IEI{ tuBIBp

69 )rN)lr dvst/{ve

360

BAB

12

ToLERANSI

tempat, seperti suaian longgar. Oleh sebab itu,

suaian dibagi menjadi tiga kelompok: suaian

longgar, suaian transisi, dan suaian interferensi.

SUAIAN PAKSA
Suaian paksa atau kerut (Apendiks 9) terdiri atas
jenis suaian interferensi khusus, yang secara normal dikarakterkan oleh pemeliharaan tekanan

lubang silinder (&ore) konstan

di

seluruh jangka

ukurannya. Dengan demikian interferensinya

beragam hampir secara langsung dengan diameter,

dan perbedaan antara nilai minimum dan maksimumnya adalah kecil untuk mempertahankan
tekanan yang terjadi dalam batas-batas yang pantas.
Pada tabel untuk setiap kelas suaian. jangka
ukuran nominal poros atau lubang diberikan dalam
inci. Untuk menyederhanakan tabel ini dan untuk
mengurangi ruangan yang dibutuhkan untuk menyajikannya, nilai lain diberikan dalam seperseribu
inci. Batas celah bebas minimum dan maksimum

diberikan; angka atas merupakan celah, atau

kelonggaran, bebas terkecil. dan angka bagian
bawah merupakan celah bebas maksimum, atau
kelonggaran suaian terbesar. Maka, pada judul
"Batas Standar" diberikan batas-batas bagi lubang
dan poros yang akan digunakan secara aljabar pada
ukuran dasar untuk memperoleh batas-batas ukuran
bagi elemen mesin, dengan menggr.rnakan sistem

lubang dasar.

seribu; dengan demikian, # x rih= 0,004". Untuk

mengonversi 0,4 perseribu ke inci, cukup pindahkan
tanda desimal tiga angka ke kiri; dengan demikian,
0.0004". Dengan demikian. untuk diameter 2,0000"
ini. dengan suaian Kelas RC I. celah bebas minimum, atau kelonggaran, ialah 0,0004", dan celah
bebas maksimum, yang menyajikan kelonggaran
terbesar, ialah 0,0012".

Dengan membaca lebih ke kanan lagi, kita

junipai di bawah judul "Batas-batas Standar" nilai
+0,5, yan-q apabila dikonversi menjadi inci akan
sama dengan 0,0005". Tambahkan ini ke ukuran
dasarnya: jadi: 2,0000" + 0,0005" = 2,0005", batas
atas lubang. Karena nilai lain yang diberikan untuk
lubang sama dengan nol, batas terendah lubang
ialah ukuran dasar lubang tersebut, atau 2,0000".

Dengan demikian lubang

2,000s

atau

2,0000

"Jangka Ukuran Nominal, Inci," carilah 1,97-3.15,

yang mencakup ukuran dasar 2,0000". Dengan

+0.0005
2.0000

-0.0000.

Batas-batas untuk poros dibaca sebagai

-0,0004" dan -0,0007". Untuk mendapatkan batasbatas porosnya, kurangkan nilai-nilai ini dari ukuran
dasamya; dengan demikian,
2,0000"
2,0000"

ini

Poros

Misalnya, ambil diameter dasar 2,0000"

dengan suaian Kelas RC 1. Suaian ini diberikan
dalam Apendiks 5. Pada kolom yang berjudul

ini akan diberi dimensi

sebagai

0,0004"

=
0,0007" =

1.9996" (batas atas)

1.9993" (batas bawah).

akan diberi dimensi dalam inci

sebagai

1,9996
1.9993

.12.9

+0,0000

atau

1,9996

-0.0003.

PENUMPUKAN TOLERANSI

membaca ke kanan, kita peroleh dalam judul "Batas

Celah Bebas" nilai 0,4 dan 1,2, yang trenyajikan
celah bebas maksirnurn di antara elemen mesin

Dalam memberi dimensi adalah hal yang sangat

dalam seperseribu inci. Untuk memperoleh nilai

ini dalam inci, cukup mengalikannya dengan seper-

toleransi terhadap yang lain. Apabila tempat permukaan pada arah yang diketahui dipengaruhi oleh

penting untuk memperhatikan pengaruh satu

Toleransi Kumulatif.

3 .ooo
.995

-2

(q)

TOLERANSI KUMULATIF

(L,) PEMBERIAN DIMENSI GARIS-DASAR

-lp tudep 3ue,( uuurseured sesord uurlrlale{ uu8uep

E,(uuBtrB{ ruulep qelorodrp tedup 8uu,( rsueralol
1e13uued UBBBq nlens uu>llnlunueu I I'ZI rqD
'Sueropeq 3uu,( uuqeq uu8uenqued uep
'qepuoJ 3uu,( uueslueured uep efte1 u8euel u.{urq
'leqetu n1r3eq 1epr1 SuuX se>1eryed uueunSSued

rrup uuterueqSued 1u,(ueq qeloredrp ledup

-n{Bllp lul 8)II[ 'uP{sEnruelu

BJBcas

'uu>1

lnqesrel urseu

ueruelo ueeunSSued uelunlSuntueur qrsuru rdele1

uplSunur JESeqes qelsnreq rsuurolol 'rur quq ruBIEp
uu1u1e,(urp r1u1 Suelnreq qe1o1 8ue,( euururu8eqe5

NVNtSlt tSd

srsodd NVo rsNvdllot

o 1 'z

r.

'Gtt'tt e33urq ptg'II :qg e3nt

teqD qSI'ZI 'rqg uped uaplnlunlrp 3uu.( ruedes
'g luedes 'p33un1 Surpueq-ueulnuued e1 rsuerurp
entues ncu8ueur ue8uep ue{n{ulrp tedup rur pg
'rsueurp
qelo u,(uuq rqnre8uedrp n1r ueelnrured
$es
uuelnuued deqes rsuerurp rJeqrueu rlEIupE
uSSurqes

>yeq Surpd 8ue,( 'e,(uesurq uuuurruBuqeg

'3unrn1 epu4 ue8uep uencu re8eqes
repuutrp nele 'ue13ue1rqrp snreq Z rsueurp 'nll pq
ruBIeC 'Z rsueurp Suepuuuaur uduq uele>lepreq

erecos uEr{nJnlese{ uEp A uep x lrJe>l rsueurp

enpa{ uelueqegedureru uu>1ur3uup e8nl unq8unu
urel IBq-lEq ruepq '8unrn>1 upuel ue8uep repuelrp
qulsnrer{ uep uunre Isuatulp ednreq qu1u,(ueq
e,{uueqnrnlese>l rsueurp uer{ruep Ieq r.uBIC
'e.{uueqnrnlese>1 Suuluud Suepueuraru

udu4 uulelep

-Jeq BJBJoS rw Z uvp 'A 'X IIce{ rsuerurp u8r1e1

uu>luequgedureru {nlun uulur8urrp ules urlSunru
'luuors8un; UBsBIB euere{'pq qupunles TuBIEC
'uBr{rqelJeq 8ue,{ rsueurp rJeqrp qelet rur urseu uour
-e1g 'eles ,,966'Z lepuedes rpulueru tnqesJe] ursau
ueruale tenqruetu 3ue,(',,ggg'g qup.(uuq M uuqrunl
-ase>l rsuerurp eped rsuerelot 'rdu1e1

uely',,S96'a

lepuedes rpelueru ledep lnqesrel ursetu uaruola

uup ',,910'0 rpelueu uB{E lnqesJal ursetu uotuola
Suelued qnrnle,(ueru ueue8erel 'Z uup 'A'X runu
-ru[u rsuuJelol enues eped lenqrp e,(uursetu uatuela
eqrl 'u,(ulnluulas 'V uuelnrured >1n1un uuleun8rp
Suns8uul 3ue,{ rsueurp ue>1udrueru Suef '1 rsuerurp
qelo uelurzrrp 8ue,{ ,,900'0 uuuru8erel uelnq
uup ,,0 I0'0 JESeqes qrun1e.{ueur uetuu8urel tedeprar
ue{e uep '1 undneru X rsuaurp qelo uu{rTupue>lrp
ue{l? V uuelnrured 'uelSuepqrp 7 rsueurp e4l

'e1l ZI'rqg eped'e,{upsrpl'l1ru1numt1 tJrsroq uB{E

]nqesJet ISuEJelol 'rsuerolot e13ue nlus IrEp r{lqel

.ueuIseIIIJdsaso.r4ue?uapuBlIE{Jeg3ue,{1suu.ra1o1@
uolprn66ued

slorl

uouD+aoued E
uDo+oled

'uDrnl oOued

uoroqoOued

'uo+nqnqued
6uoqn1 uDroqelod
>1[O+-SlOJl

uDroqued

E uo+u! ur:6uop
uo+nqnqued
'uoopuue66ue3

uoloso66ued uDp
!tlle+-uDr-.lDsDOued

qao'o
oao'o

9to'o
aLo'o

800'o
900'o

ZLO'O
o Lo'o

oLo'o

LO',O

800'o
900'o
900'o

oLo'o
800'o

900'o

zoo'o

voo'o

900'o

eoo'o

900'o
eoo'o

900'o

eoo'o

soo'o
700'o

9ZOO',O

POO',O

9ZOO',O

,oo'o

szoo'o

eoo'o

aoo'o
9

9ZOO',O

zoo'o

LOO',O
t

oo'o

LOO',O

oo'o

aooo'o

oo'o

9000'o
9000'o

8000'o
vat

t-'t

LOO',O

z Loo'o
LOO',O

LOO',O

ZLOO'O

I t oo'o

zoo'o

I
z

tsN

8000'o
9000'o

sooo'o
7000'o
eooo'o

roo'o
8000'o
900'o

9000'o
9000'o
7000'o

9 t ooo'o
q t ooo'o

zooo'o

zooo'o

9000'o
7000'o
eooo'o
9ZOOO'O

eooo'o
9ZOOO',O

666'04
669',e1
66L'L

009',e1
OO8',1
OOg',P

oo8'z
ooq'L
ooo'L

66V'V
66L'.2

66V'l

666'0
699',O

900',O
OOO',O

>nsvlA]altr

c)1

.rvar

vooNrH rqvu

NV']N>N NV']VSI)

19e

)rN)31 dvwve

- -_----!

362

BAB

12

rotERANSr

gunakan sebagai penuntun oleh pendesainnya.

Nilai-nilai metrik dapat ditetapkan dengan mengali-

elemen mesin tersebut. Ini dapat diperbandingkan

kan nilai inci-desimal yang diketahui dengan 25,4

dan membulatkan hasil kalinya satu angka kurang
dari angka di belakang koma untuk nilai inci-desimalnya (lihat g 1 1. l0). Untuk informasi rinci tentang
proses manufaktur dan piranti ukur, lihat Bab 10.

desimal.

dengan toleransi maksimum pada sistem inci-

4.

Penyimpangan bawah merupakan perbedaan

antara ukuran dasar dan ukuran elemen mesin

minimum yang diizinkan. Ini dapat diperbandingkan dengan toleransi minimum pada sistem incidesimal.

IT2.I I

SISTEM METRIK TOLERANSI

DAN SUAIAN

Pembahasan sebelum

ini

tentang batas-batas dan

suaian antara elemen mesin yang berpasangan

sudah sesuai, tanpa perlu konversi. untuk sistem
ukuran inci-desimal. Suatu sistem metrik batasbatas dan suaian oleh International Organizatiort
for Standardization (ISO) terdapat dalam standar

ANSI B4.2. Sistem ini ditentukan untuk lubang,

silinder, dan poros, tetapi juga dapat digunakan

untuk suaian arltara permukaan-permukaan sejajar

dengan fitur seperti pasak dan alur. Istilah berikut
untuk suaian metrik, walaupun agak serupa dengan

istilah untuk suaian inci-desimal, dilukiskan pada

Gbl

12.12.

1. Ukuran dasar merupakan ukuran darimana

batas-batas atau penyimpangan ditetapkan. Ukuran
dasar, biasanya diameter, haruslah dipilih dari tabel
ukuran yang lebih disukai (lihat Gbr. 12.17).
2.

Penyimpangan merupakan perbedaan antara

ukuran dasar dan ukuran lubang atau porosnya. Ini

ekivalen dengan toleransi dalam sistern inci-desimal.

3.

5.

Penyimpangan fundamental merupakan

penyimpangan yang terdekat dengan ukuran dasar'.
Ini dapat diperbandingkan dengan kelegaan minimum pada sistem inci-desimal.

6. Toleransi merupakan perbedaan antara ukuran

elemen mesin minimum dan maksirnum yang diizinkan.
7.

Peringkat toleransi internasional (IT) merupakan seperangkat toleransi yang beragam sesuai
dengan ukuran dasar dan memberikan suatu tingkat
ketelitian yang sera-sam dalam peringkatnya. Misalnya, pada dimensi 50HB untuk suaian gerak-rapat,
peringkat

iT

ditandai oleh angka B. (Huruf

menandakan bahwa toleransi berada pada lubang

untuk dimensi 50 mm.) Semnanya, terdapat

IT-IT01, IT0,

18

ITI

hingga IT16 (Gbr.

12. 14)-untuk peringkat IT yang berkaitan dengan

peringkat

dan

proses pemesinan dan untuk penggunaan praktis

peringkat IT llihat juga Apendiks l0).
8. Zona toleransi mengacu pada kaitan antara
toleransi dtrn ukuran dasar. Zona ini dibuat dengan
gabungan penyimpangan fundamental yang ditandai
oieh huruf dan angka peringkat IT-nya. Pada ukuran

Penyimpangan atas merupakan perbedaan

antara ukuran dasar dan ukuran maksimum izin

50H8, untuk suaian gerak-rapat, HB menentukan

zona toleransi (lihat Gbr. 12.14).

Istilah yang Berkaitan dengan Batas dan

Suaian Nletrik [ANSI 84.2-1978 (R1994)].

@
Berkaitan

PENV

MPANGAN O'O'

PEN/IMPANGAN

BAWAH

.I
TI

Peringkat roleransi Internasional yang

dengan Proses Pemesinan [ANSI B4.2-1978

(Rlee4)1.

f*r*,T)

DERAJAT TOLERANSI

PENGASAHAN TELITi &

PFIJGGOSOKAN
PENGCER

NDAAIJ

LlNDRIS

PENGGERINDAAN PERMUKAAN
PEMBUBU]AN DENGAN NTAN
PENGEBORAN DENGAN

LOGAM BUBU( !KURAN

PELEBARAN LUB.\N]G
PEMBUBUIAN

RURU( LCGAN1

S!NTEA

PEIJGEBORAN

PENGGURD]AN
UKURAIJ

,KURAN M

PE NE

BUKAN]

PEf]CORAN CEIAK

NTAiN

ft

.*+

,00,{

f6

f,*l

q$5

:flO+

,*'

o*l

i:i::

'i::
0$s
iii,

:00P.

i00u,

ilfr

.9*+

.*$

Pr

,,,:

s$i

::i

ir:

{Kil

gl
gr
:,

::
6C

:,1

:.aa

::]

iE'

rf

f,P

s:s

]..
LL

,,,]'

8ri

*r

.:.

a.:

(c)

(q)

tv)nslc Ht8lt (o)

33 (333 33)"*

BH oe

-141S'7II gWSy/ISNy) Isu*rrtol Suuqurul

{nlun Burlrellg ludeq

8ue,{ epolatrq

u*r,rrffi

r:i

:::
!t
p:t

OI

,1.1:

LT

{lr
,,.01,,tI

(8H0"333

,9'

:s
.0,f

::.

;t

s#
E';

.;

og

..

rl

$6

s6

or

*]

09t
Hr.1

II

OII

,:,
I.

Hffit*Sdi
i[.s$t*i[:iil

uelqesrdrp sorod uup 3ueqn1 1n1un Suuqurel u,&\r{Bq

ue>lrtur{r?d 'lul II 1u13urred ue{Epueueru JnJnq
qeleles e13uy '] IIJo{ gnrnq uu8uep repuulrp sorod
>lntun uep 'H mseq Jnrnq qalo r?puulrp efu8ueqnl

{nlun IetueruupunJ ue8uudrur(ued :relerurlrtu

ruulep Jeteuerp uu{epueueur 0g '3ueqn1-resep
uelsrs 1n1un '(cA1'ZI 'rqD) uu8uusudreq 8uu,(
urseu ueluele {nlun uErBns uep rsuBJaloj ue{ruueu
-atu >lnlun uuluun8rp rsuuJolol Sueqruel .g1
']11errp 8ue,{

'G66rD gt6r

-Z'rg

ISNVI !B{ns!O qlqe1 8ue,(

uarn{I}

uBJn{n ruEIEp urpesral qepns lnqasJel JeleruBrp

EUoJB{ eruBued ueqrlrd

ruolo{ rJep r{qrdrp

snrBq

urseru ueluelo Enp BJuluB rp rsueJeJJelur ueupEe{

nulu suqaq WI?c ue>lquqe,{uatu Islsusrl uuluns .ZI
'rsuerelol ueepee>l onwas eped ue8uesed

-req 3ue,( ursoru uetuele np EJElue rsueJeJJelur

nluns ue>Iquqe,(ueu IsuoJaJJalul uBJBnS .II

'sorod runurs>leru ueJDIn ueludrueu Jesep Jeleru

-urp rurs rp 3ue.( uelsrs nlens uuledrueur lu{nslp

tv)nslo
Htgfl eNVA Nvdn)n zl'zl.

'(q9t'zt 'iqD) ] Itrrl

JesEp JeteruBr c' l'zl IeqeJ epud uB>lrJeqrp rsuBrelol

Sunlrq8ueru {nlun rulnsrp qrqel 3ue,( JBSEp uelnln

r{u,^d,Bq

'11 slrpuedy epud qelo;edlp tedep

uep sBtB seteq rulru-rep51 'ue13uep{lp tedup

uep eles uenoe {nlun qepr 3unrn1 Bpuut tuepp

rBIIU-rclrN 'OyZt'rqg) uuuelrp tedup Suuf erec
edereqaq ruulep uu{rreqlp tedep ruLU 0g re}euurpreq
8ueqn1 {nlun rsuurelol Suequel '3uunu suu8 qelo
NVIVNS (3)

soarod (q)

dvsva Nvdo>o

Nv,vnsl
I

---=LD/eHOg
\\

Jrunq qolo ue{rreqrp IetueruepunJ ue8uudurr,(ue4

q;qa1 Suer( uurens sorod-resup rualsls .0I

'(EgI'Zl'rqg) ;1 ruseq

Jnrnq r{elo ue{nluelrp plueruepunJ uu8uedrur,(ued

're>lnsrp qrqel e,(uulnrun 3uu,( 8uuqn1--rusep
ruelsls

{nlull

'runrururtu uuJn{n uelednreur rusup

retetuElp EuBru rp ruolsrs ntBns uuledrueru rc{nslp

q;qa1 8ue,{ uurens 8uuqn1-.rusup

rqNv.rlior
rvav.rid

r1n1un
-/
/

7/

rualsls

-Z'rg ISNVI sorod

dVSVC

NVltnrn

/7

,6

uep 3ueQn1

SuequB.I uup lsrulJa(

uuuunSSue4

J/

LTO9

lsNvultc)l
'JNI>VINNVt^
>nlNn

[(166ru) 8z6r

9NV8nr (D)

dvsva Nvdn>n

7'
/

tvrvaao /
/
_1 /
eNvnl

aH 09
dbsvc

\L
\
1 lvavdlc _

isNrvrrrro

.IVS] ENV

9L 9r TLCr

NVaNVdNr

dvsvo
NVeNvdnl N:d

\ \\\ \-

Ild

1r lvavdla

NVtVnS >n-LNn

4L rt OL 6

L 9 M

ro

dn>n lvtv )nrNn

NVHV )N.LNN
.IEuoIsauleluI.Isu8JaIoI1e13u1.re4st11e.r4uueun3,",^@

e9e )rN)rr

dvsl^Vo

364

BAB

12

roLERANsr

Hi!ffiHEi irrPsqpsTil;
:i'tl
:{+i

iffiffil* ,iri$**tl{lli

c4fft

u.&.

H,tr'l/eI,1

,0s:

l::: , r
;rreid, :.

,, :,:r

H.

t.'::

',,1

#,,

',

,S-S#9.,

8ffi1'i

:!t

,,FEr-h?,

i:;:;:ri,1
S?ft6.

r{?196

$ri"irn

ft#rrr,iiA#

*imakuuran,

u@,beie

dan berputar bebas dan ditempatkan

-a+

,',betas, terapi be1_g.erah

E'

Iflft6 i

,r{? 6

Suaian Defas-renpaf m"mU".ikan suaian yang kencerng untuk menempatkan

elemen mesin slasioner; {etapi dapat dirakit dan dibongkar secara rnudah

00,

1l7ft$;,

iK+

s;##p;r*t*te#earreiiu| #U,66rn[ha
ifiter,frrErlsli
rnterterensr.

FI?/

.,N7/tl6!

*
i{J
.q
g

'"

**ri

:i:::::tt,

.P.7,6ii

:il

j ,i',f"

l+
6
'ts
U)

6;

II?/sf.

rahs'ieumi#

*n:ta.in{erf.$f 6{tcirFal}g:lebJh]ttiiBggii

$uaiarr,#a#i#ilio#rai,o*tift #ibdefl.dpsin:ymg nemuuruhkan kekakukao i#

a*r,e* k.,.ridan tempat yang ti-nggi tetapi tanpa keburuhan

il;;;;r",

':,,r:::::

bagran ringan. suaian terketat yang dapat digunakan untuk besi cor.

tJ?i},t6

*
u'*a[s' ailuusktffi ::' E

Suaipn$er-gk.ss,ffiffieEfien,mesin,b"gjfl,biasa,atauftentrF* bag,i

'

,fi

lbrgga+,.,,,ff

::$7/&6:
.

ttr7lu6

Suaiax,#6*r

sffi **xr"ridl#di*ti i

telitl

Suaian

pafua sesuai untuk elemen mesin yang dapat sangat ditegangkan

afau, suaiatr

kerut di, mana

fekan:

l,ra,t sndahrridak

t
I

t:

l:

Suaian yang Lebih Disukai IANSI 84.2-1978 (Rlgg4)]

SUAIAN GERAK BEBAS DASAR LUBANG

5od9
7 A4e.e2o
|

AH
(o)

LEBIH DISUKAI

ffi
I

(b)

4e.8s8

DIBENARKAN

@MetodePenentuanToleransidenganLambanguntukElemen.elemenMesinyangBerpasangan.
komersial untuk batang bulat, batang persegi, dan
batang segienam.

II2.I3

SUAIAN YANG LEBIH DISUKAI

Lambang untuk suaian lubang-dasar atau porosdasar yang lebih disukai (longgar, transisi, dan inter-

ferensi) diberikan dalam Tabel 12.2. Suaian harus

dipilih sedapat mungkin dari tabel ini untuk elemen
mesin yang berpasangan.
Nilai-nilai yang bersesuaian dengan suaian
diperoleh pada Apendiks 11-14. Walaupun pilihan

kedua dan ketiga untuk diameter ukuran dasar

memungkinkan, keduanya harus dihitung dari tabel

yang tidak ada dalam buku ini. Untuk sis*tem
lubang-dasar, perhatikan bahwa lambang ISO
berjangka dari Hl l/cl I (gerak longgar) hingga
H7 lu6 (suaian paksa). Untuk sistem poros-dasar,
lambang yang lebih disukai berjangka dari Cl l/
h 1 1 (suaian longgar) hingga U7 lh6 (suaian paksa).
Anggap bahwa Anda ingin menggunakan
lambang ini untuk menentukan dimensi bagi suaian
gerak-bebas (dasar lubang) untuk diameter 48 mm
yang disarankan. Karena 48 mm tidak didaftarkan
sebagai ukuran yang lebih disukai pada Tabel 1 2. 1 ,

,ffi
(g),

il
{l

t::: t::,,:,:i:::i

':

:,

:,,,,

0,66t-IN9.,tlgr7gsY)IJlauoec!se{UIpoIuaduBp{J]s!Je1{EJey3uEque.I@
f$lt{t N\1.o1} r'lvl,v. tsilc :tvdv.fi I tivF*}vd, vl,v{

()'l()JuV
r: :::,.:l

ci*siiuls,,1+uo1ei.o-*

, ,,:,

, ;;,,1:,, :
:::::,,,,r ,.ln**qlbuofri*3
:r:':
:'::,':::,:
::ijllhes
: ::,,,,,,,::1,
r.

;'ff'
';r{''1'.::
.r,+:

.,,F:

J'Pf;l'Pff,

:lr

t::

' ,:i.r.:i:,,,'',:

'

xnla>t

rr,l.lBr'r1yeur, rcr.rlay
l, i]
t:, i::,, : ti::;.: i :

:,,.ilm]iia**rteu
,so+1iu*u*sLtox,

l:i

,:l:.'

if

+$dur6l

+lpalsJ

In+ll:)irltun

'

*lplt{9+ n(}JD

y<),!d

$llrlE tilojd

11]orq

]:.lr}npjryprrl
: :xfr+un
:,:

ut).tt)lt$ rif:uu)

rktlnijll$|itbur:

ut}Sr}*r$t:

i i ;i ,
ii;

Ir:ir ii t:

uorofe'*eax

uir$llnr.1rr6d

: ::

, ,,, ,i""ti*PYll*,1*l
t,,,,:
: ::r,:rrrftrotn$i

r':\
{)
:1:ri,:i]

i:'::i::'li,::',;:::

r:1

i: rt:r:1::::;i:;i;r

lsp+Ha!,rcr

:,':,::,ur}lrnpnsox

Jl

::::

a'^oo*lf""Iiu
1

'

., : :': :. t. : :: UlnF.-si!,Jlflli

:, :. t,: : i:

t!

::,

unlcr-jlhl*o$s+6,
"

:t'lPq.:l'tFYPI

,,.,

:i:: ri:: I :: ,, ,: , . : r: Jq+9q+().|fl

] l:.::"
l:,:::

'ffi'

rr,1.'
e+ s U#J#id* (IiUoZ
..,,..,:,:'i,.',':,'

ri l:l r..:.

.,,,1

tl.P.lltl{l I UDoPP:FH,, HK}[}d

):

1.

!,Firnta^rj#u] Inlex

::

r,

1, ,,, uu1nPntrs-N
l:.::

li,

:, ,

:,:,;',,,,,,,:
,,, ,:,,,,

,,,,,,,,,,.,.,tlofx,l'4a!+$fo
rr

:t:'

," ,

..,, ,,*Po-o,'oT**ex

IJ]:

Il
\-,/

l:l,l'

llr:
i:r,,

:UU{jrrq,
!

.,.:1 *

,,,,,,, ,,,

i$tf},(}-d,

it .r s !s 3
i! i.r?

'"**

uds*?fr1d)

lsilf..raftIr:

tr18ffi,,,l#iliili
ilitiiri,iiliiiri:il eltBst::El

iii;

#fli!#,*

i,:r:g&t:

lil

eJEces

rs8un;req uep runs uB>lB lnqesrel urseu ueruele

'efulntueq ueueSurel Suepueureru eduet'e,trqeq
deSSuu8ueru

ffi

:' :
.,, ,, ,. , .,, ,, ,,;, ,t
,r : .,,lio#uex#t1;rlll#
//
, .;. :,,',;,: .6
'

IlD,
US
,d.,

ffis
,$',
(r)
v
'/\l

ffi 6xo,l.adr

{d}:
\-7

r;\

.i:::

fi)

iIIEIEEE
!
ri
l,

!tt M !

IEi,xf,ffi

'uB{senluelu

'(Ll'T,t 'rqC) 6p/6H 996 ue8uep Br.ues uplr

(;esup Suuqnl'suqoq-{ere8 uerens) uu8uesudreq
3uu,{ urseu ueruale >1n1un p38unl uetElBJ 'reqruei
uped Sueqtuul ue8uep rsuerelol uenluaued apoleu
-epotetu ualtedepuetu {nlun 4'ZI uep 9I'ZI 'rqC

>lntun urzel 3ue,( pq qelppe 'ruque8

{Epp In}ueq rsuerelot epqedy

tuBIEp ue>lrreqlp

'e,(ulruedes 3ue.( uurcns uup ts8un;1n1un uapr8urrp

wql-l'711 sppuedy epud relnsrp qrqal 8ue,{ resep

3uu,( uerlrlele{ rqnuarueru {nlun uuln[n1rp

sorod

lnqesJe] urseu ueruele u1r[ upureq sruuq 3ueqn1

uup edrues eruc uu8uep uB{nluelrp

1eqe1

rBSEp

sorod rsueurrp uerreqrued Inlun seluq-slug

nElE Jepurlrs rJEp nquns nBlB ueu1nu;ed euuru rp

rsusJelol Buoz Juqol nelE Joleruprp qBlue uu{ruueualu

'udnres 3ue.( urec ue8uep lunqrp urel

{nlun seleq-seleg 'gsg'6t uep 026'6v qeltr-l

Surseu-3urs-eur e,(useteq-sulgg ..'seqeq >lerao..

uerens

rur rsueJolol 'uelurzrrp 3ue,( ueuu8erel e,{u-reseq

uu>Inlueueu n1;ed e1r>1 e>1uu 'eu.rndrues 8ue,(
>lnlueq-{nlueq rslnpordureu {n}un urrlSunru 1epr1
euoJe{'rdetel'eunduras {ruueq-{n1ueq ueludn;etu
rur {nlueq-{nlueq srlarool eJBceS 'rueuer8es nele

qe,4Aeq rp 6p r.uoto{ tuelep r{eloredrp solod 1nlun

ue8uudrur,(ued umqeq uup sptu seteq u>IBN '290'0S
uep 000'09 quler 3ueqn1 Intun seleq-seteg .,'suqeq

{BroC,, tuolo>l epud

'r8esred 'lncnre>l 'rapurlrs 'Sueprq luedes Sluueq

u88urq 0g JESep ueJnln

6g

rJBp Jutepuoru eruces lnJn '(11 slrpuedy) relnsrp

qrqal 8ue,( msep 8ueqn1 Iequt ruBIBp uu>preqrp Sue i
pedes qu,ry\eq uep sele 8uuqn1 ue8uedtur,(ued seteq

uu8ureq eped nce8ueru ,,utauroe3,, qu1qs1 'e.(u

-ruque8 uped ue>llerrsrp 8uu,( eurndtues Irloruoo8
rrep e.(uuulnpnpel nelu ue{urzrrp 3ue,{ runturs>1eru
{nlueq uuruu8erel ue1u1e,{uaru lrrleuoe8 rsueroloJ

ue{ntueuou {ntun '6p/6H qBIBI (rusup Sueqnli

suqeq-1ure8 uerens

)rdtt!Nole
tsNvdtlol Nvtd:tgtNld v1'7La
99C )lN)lrr

'Z'ZI pqul

ruBIBp re{nsrp

rre(I 'ururrelrp 3ue,( uru

qrqey 3ue,( uuruns uerern

0S relarurp ueleunSSueru {nlun qBqnrp u,(uuresap

rve

dvsr

366

BAB

12

roLERANsr
untuk gambar dilukiskan pada Gbr. 12.43.Lambang
karakteristik geometri ditambah lambang pelengkap

Toleransi bentuk dan kedudukan atau tempat

mengendalikan karakteristik seperti kelurusan,

lebih lanjut dijelaskan dan diilustrasikan dengan

bahan yang diambil dari ANSVASME Y14.5M-

kerataan, kesejajaran, ketegaklurusan (kesikuannya), konsentrisitas, kebulatan, perpindahan sudut,

dan sebagainya.
Metode-metode penandaan toleransi geometri
dengan bantuan lambang karakteristik geometri
lebih disarankan ketimbang dengan catatan biasa
dan hal itu dibahas dan diilustrasikan dalam Tabel
l2.3.L1hat Standar Pemberian dan Toleransi (ANSV
ASME Y14.5M-1994) terakhir untuk mendapatkan
cakupan yang lebih lengkap.

II2.I5

1994, sebagai berikut.

1.

Lambang dimensi dasar ditandai dengan

lambang kerangka yang melingkupinya (Gbr.
12.18a). Dimensi (ukuran) dasar ialah nilai yang
digunakan untuk menguraikan ukuran, bentuk, atau
tempat yang secara teoretis tepat untuk suatu fitur
(feature).Ini merupakan dasar dari mana keragaman
yang diizinkan dibuat oleh toleransi dan dimensi

lain dalam catatan, atau pada kerangka kendali

LAMBANG UNTUK

fiturnya.

PEMBERIAN TOLERANSI
KEDUDUKAN DAN BENTUK

2.

Lambang penanda pembanding terdiri

Karena catatan penjelasan tradisional untuk menentukan toleransikedudukan (tempat) dan rupa (bentuk)
dapat membingungkan atau takjelas, mungkin mem-

12.18b). Huruf alfabet (kecuali l, O, dan Q)

digunakan sebagai huruf penanda-pembanding.
Titik, garis, bidang, silinder, atau rupa geometri

butuhkan ruangan yang terlalu banyak, dan tidak

dapat dipahami secara internasional, kebanyakan
perusahaan multinasional telah menggunakan
lambang untuk spesifikasi yang demikian (ANSU
ASME Y14.5M-1994). Lambang ANSI ini memberikan cara tepat dan singkat untuk menentukan
karakteristik dan toleransi geometri dalam ruangan
minimum (Tabel 12.3). Lambang-lambang ini dapat
dilengkapi oleh catatan jika kebutuhan geometri

lainnya yang dianggap tepat untuk keperluan

penghitungan dapat berfungsi sebagai suatu
pembanding dari mana keterkaitan tempat atau
geometri dapat dibuat seperli yang ditunjukkan pada
Gbr. 12.19.

3.

Lambang pelengkap mencakupkan lambanglambang untuk MMC (keadaan bahan maksimum.

yakni, diameter lubang minimum, diameter poros
maksirnum) dan LMC (keadaan bahan tersedikit.
yakni, diameter lubang maksimum, diameter poros
minimum) (Gbr. 12.18c). Singkatan MMC dan LMC

yang presisi tidak dapat disampaikan dengan

lambang. Untuk rincian konstruksi lambang pemberian toleransi geometrik, lihat Apendiks 37.

Gabungan beragam lambang dan artinya

diberikan dalam Gbr. 12.18. Penggunaan lambang

@PenggunaanLambanguntukToleransiKedudukandanRupa(ASMEY14.5M-1994).

DlA (DIAMETER)
MMC (KEADAAN BAHAN MAKSIMUM)
RFS

(TANPA MEMANDANG

(o) LAMBANG DIMENSI DASAR

(c) LAMBANG

UO'O,^*

MODIFIKASI

!----r--,t-B-1

r
-t L --'
ru,u, o"uon

aa,

bondingon

(d) LAMBANG

1:,."
bandingdn

KENDALI FITUR

Pemodifikosi ydng berlaku

untuk toletonsi

Lomboy-rote@nsi

dr-6Ft

lo,o5 l^-B
tr)o<7o

bondingon
(e) LAMBANG

atas

hurufbesar dalam kerangka siku dan garis penunjuk

yang membentang dari kerangka tersebut ke fitur
yang bersangkutan, yang berujung dengan segitiga.
Segitiga ini dapat diisi atau tidak diisi (lihat Gbr.

duo

KENDALI FITUR DENGAN

ACUAN BANDINGAN

'''UO'-

@
Q

'lsuBreloJ

--NV>tlVHUtdtC,*ooo
rsNVaEJor
ONVA

900'0

a -

trhtr

1e8el sueg 'ue{urzrrp 3ue,( rsuerelol qequrulrp

gleuroe8 {r}suale{Eru{ Suequrel depeqrel e13ue-re1
nlens IJBp unsnsrat 3ue,( rnlrg IIBpuo{ Suequel

nBlB

eped redunlrp e.(ure3uqes uep 'ue{ur8urrp 8uu(

rsuerelol 'Surpueqtued uence Jrunq 'npr,trpur Suuq
-rue1 elrqedu rudurnlrp uu8unqe8 Sueqruul .t

1n1un Suuqurel

)^+17 uoln>1n

.rn1;g

uuteteo

'rulnsrp Wqel VIC uulu13urs 'sulelued

'u,(ursuarl]lp mlnqepuelu snruq uEl

{ntufl

-IUBIp uolepuuuetu

{nlun VIC uele{3urs

rtueSSued

rc3uqes ue>pun8rp Jeleuerp 1n1un Suequrel

,G.ZI

1equ1 e8ni 1eqr1) uelelec ruBIEp uE>IBunBrp u8nl

Buequrel uuledruauad
@

rn+rj uotntn (6)

(c)

'(pSt'Zt 'rqg) rsuurelol uep Sueqruel uu{qesrueLL

'untun uEluleJ r{elo dEISuel ruqtu8 upud

tepulrp nulu SunsBuEI uulrraqrp 3uu,( 'rsueralol
r{rlrruetu rsueurp derleg 'lnpns rsuorurp

Suelued r8esred ]Burproo{ uuntueq ue8uep 'ru1e,(

qolo uu>lrroqrp ednr rsuJalol u{npnpe)

'(egt'Zt '.rqg) p33un1 a13uere1

ledual uu>lnluoueru {nlun IeuorsrpeJl

-3uuqn1
epoteru qoluo3 qeluinles ledeprel gz'zls EpBd

NV)nOnOt) tsNvdflol 9t'zla

'(St'Zt 'rqg) Jht.I uep JI

uuldnlucueru
Surpuequed
uence
rrlue
JnJnq
6n{elreq upqede 'uup 'e,{uulue uelqusrueu
1u8el
srreS-srrug'rsuerelol nBlB rJleuoo8 14srre11ere1
Sueqtuul qeletos Surpuequred uenJe Jnrnq uelted
-rueueu ue8uep rrulJ IIBpue{ Suequel tuepp ednr

teqrue8 uped ueleun8tp VtC uetulSurs rlue38ued

ru8uqes rur Joteuerp >1n1un Sueqrue-I '(pgI'Zl
'rqg) rnlrg tlupua{ Suequtel epud uelnluelrp
3ue( rsuerelol rnlnqepueu rur Suuqurul uep 'Jelo

ueDlrruepes rpuelrp Surpuuqured uu8uep uu{lrc>lrp

3ue,( udnr nelB uu>lnpnpe{ rsuuralot nlens

'3htr'I uBp f,hiw {nlun

Suuquul qalo qn)Frp uep relotuerp 1n1un Suuqurel

qolo mlnr{Bprp snJeq rsuurelol 'uelur8urrp elrqedy
'(tfOf-WS'tf,f. SI ISV) 8u;puuqura4
rn+lj lopue> o>J6uore> (Lt)

@ )n+l! uorn)n (t)

wi4J

rn+ll uorn>1n (p)

Lge )rN)rr

- )^+E uDlntn (q)

uoOuofuodrod

suDO

a - )n+tl uDrn)n (e)

uop ln+tl uoolnuled (o)

dvsl rvo

368

BAB

12

ToLERANST

Gambar 12.20a menunjukkan lubang yang ditempatkan dari dua permukaan yang tegak lurus
satu sama lain. Pada Gbl 12.20b, pusatnya dapat

terletak

di

suatu tempat dalam zona toleransi

persegi, sisi-sisinya sama dengan toleransi. Dengan

demikian, keragaman menyeluruh di sepanjang

diagonal perseginya dengan metode pemberian

dimensi koordinat akan 1,4 kali lebih besar daripada
toleransi yang diperlihatkan. Jadi, zona toleransi
berdiameter 0,014 akan meningkatkan luas zona

toleransi 577o tanpa melebihi toleransi yang

diizinkan di sepanjang diagonal zona toleransi
persinya.

Fitur yang ditempatkan dengan dimensi sudut

dan radial yang bertoleransi akan memiliki zona
toleransi berbentuk-baji (lihat Gbr. 12.29).

Jika empat lubang diberi dimensi dengan

koordinat persegi panjang seperti pada Gbr. l2.2la,
pola yang dapat diterima untuk zona toleransi
persegi untuk lubang-lubang tersebut ditunjukkan
pada Gbr. l2.2lb dar l2.2lc. Toleransi tempat pada
kenyataannya lebih besar daripada yang diperlihat-

kan oleh dimenginya.

Lambang kendali fitur dikaitkan dengan fitur
oleh salah satu dari yang dilukiskan pada Gbr.
12.44. Metode berikut lebih disukai:

1.

Menambahkan lambang pada catatan atau

Pada Gbr. 12.2la,lubang

Menarik garis penunjuk dari lambang ke fitur

yang dimaksud.

3.

Menerakan sisi, ujung, dan sudut kerangka

lambang pada garis perpanjangan dari fitur
yang dimaksud.

4.

sebagar

berasal dari toleransi pada kedua dimensi

koordinat persegi panjang yang menentukan tempat

lubang A ini. Ukuran zona toleransi untuk ketiga
lubang lain berasal dari toleransi antara lubang,
sementara tempatnya akan beragam sesuai dengan
tempat sebenamya lubang pembanding A. Dua dari
sekian banyak pola zona yang mungkin ditunjukkan

pada Gbr. l2.2lb dan 12.27c.

Jadi, dengan dimensi yang ditunjukkan pada
Gbr. l2.2la, adalah sulit untuk mengatakan apakah
elemen mesin yang dihasilkan benar-benar suai
dengan elemen mesin pasangannya secara memuas-

kan sekalipun keduanya sesuai dengan toleransi

yang ditunjukkan pada gambarnya.
Kelemahan ini diatasi dengan memberikan
tempat teoretis yang tepat dengan memberi dimensi

yang takbertoleransi dan kemudian menentukan

dengan catatan seberapa jauh kedudukan sebenarnya dapat dipindahkan dari tempat-tempat ini. Ini
disebut pemberian dimensi kedudukan-sebenarnya. Akan terlihat bahwa zona toleransi untuk setiap

lubang akan berupa lingkaran, dengan ukuran

lingkaran yang tergantung pada besarnya keragaman yang diizinkan dari kedudukan sebenarnya.
Dimensi kedudukan-sebenarnya menandakan

dimensi yang berkenaan dengan fiturnya.

2.

A dipilih

pembanding, dan ketiga lubang lainnya ditempatkan

dari lubang ini.Zona toleransi persegi untuk lubang

kedudukan fitur yang secara teoretis tepat. Tempat

setiap fitur, seperti lubang, alur, baut tanam, diberikan oleh dimensi dasar yang takbertoleransi yang

ditandai oleh kerangka atau lambang yang me-

lingkupinya. Untuk mencegah salah-pengertian.

kedudukan sebenarnya harus dibuat relatif terhadap

Menerakan sisi atau ujung kerangka lambang

pada garis dimensi yang berkenaan dengan

pembanding. Pada susunan sederhana, pilihan

fitur tersebut.

penandaan.

@
2.OOO

pembanding sudah jelas dan tidak membutuhkan

Zona Toleransi.
2.OO5

.oo5 zoNA

l-#+
tro.oto zoNA
TOLERANSI PERSEGI

eNVAn-r nanns

V N'IVNf A3S
NVvncncf> nanns

allntud

NVENICNVA

at I n tald
NVENICNVA

ntalIS>f

ntalrs>l

lnons v\vcval

NV)NCNC])

tsNVailtor leNValn>tc (cr.jv\)

eNvant r lnL\tNtv\ dlrlr tvtc

'I]CNIIIS

ue{npnpJy

u,{u.reueqa5

Af S NV>NCNCf

V N'IVNf

NV>NCNCf>
l,^lVEVd

V NUVNfAfS

NV>NCNCf) VCVd
eNVAnt nar{ns

(NV)ncncl>
rsNVarrroD
statcNllts
ISNVI]]'']OI VNOZ

.(,66I-Ws.,IAgI^IsY)slJpu!usIsuEIaIoI""o,@

l78I
+
i

epuJeq sruuq 8uuqn1 uuelmured epud rnsun unrues

ue>lupuuuetu uolnpnpe{ rsueJelol rsulgrseds
e,^d,quq

'srrpurlls 8uuqn1 ueulnrured tnpns

rJECI

'u,(uuenlrse>1 ueure8urel seleq-seleq ue{ntueueu

e8n[ uulnpnpel rsuurelot e^\qeq teqll BIDI rur

>1

'IfCNIIIS

'(t66I-I Is'tIa sINsY)

;su1e.rd.ra1u1

rrq>lerel IBq ureIBC '@t7Zt:qg) lsuerelol repurTrs

rlrepp epereq detel rdet Surnu ledup nule :(gECZl
'rqg) rsuu;e1ot Jopuqrs tu?lup Bpureq detel rc3u
resaS:eq rdule1 e,(uue8uep ruleles e8nl ludep l(eg;
'ZI 'rqD) rur srJpurlrs rsueJelol uuoz nqruns suuf
ue8uep ltdurueq ledep Suuqnl nquns srrug
'(tZ'Zt 'rqg) Iul repurps uepp
Epureq snruq e.(unqurns uep '(ulu1 uu4nluelp e11f
rlunJe{ ufu.rnlr; Suuluud uu8uep eures e,(u8uuluud

uelSuupes ue{npnpe{ rsuurelol ue8uep

'.tqg) u,(uruueqes tedruet rp ualtedruetrp

Gczt
Jepuqrs

nquns suu8 ue8uep '(uei-r-ruI rIDI Bnp nu]E 'Jeteru

-urp) 1udue1 rsueJelol snurru Suuqnl runrurs>lulu
(tt'Zt$ :Cruft) runrurunu Jeteruurp
uu8uep eruus u,(ueleurup 8uu.{ Jepurlrs JBnl rp nBlB

reteruurp netu

urues

u,(ureleururp 3ue.() srrpurlrs rsuerelol uuoz ue>1edru

-eur ..uere13url rsuuJelol euoz,,'e,(ureueqa5

'

k7Zt'rqg)

ue.ra13ur1

rsugJelol uuoz nlens lenqrueru 3uu,{ '-rn1rg nluns

upud uelqerurp 3ue.( {rtsrJeDIBJe>I Suequel uu8uep

rupuBlrp uB{npnpe{ rsuurolol uBrJequed

.t(886I$z86I-Ns.'I^IsNY]e,{uJBueqeS-u8Inpnpay!sueu4(ueIJaqIued@
(6uo<7ry otod

Flo".",l;
EI"I;ltC,""
----\/ 'lvl

toduet)

lsNvdl-toI vNoz ol.'o

90'o + g'zLo

,o,

(u!46unq 6uDA
ouoqnt nquns
lo<7uel uop
duo<trnl Joluo
uoOun<trnH)

ISNVUfIOI

vNoz

8L',o

-r
I

oq

fl
H

69e )rN)rr

T---

^:--1
o9

dvsl rvo

37O

BAB

12

ToLERANsT

kedudukan-sebenarnya, fitur lain, seperti alur, dapat

beragam kedua sisi bidang kedudukan-sebenamya
(Gbr. 12.26).
Karena tempat yang tepat kedudukan sebenarnya diketahui pada dimensi yang takbertoleransi,
adalah hal yang penting untuk mencegah peng-

gunaan toleransi umum untuk ini. Catatan harus

ditambahkan pada gambarnya, seperti
TOLERANSI UMUM TIDAK BERLAKU PADA
DIMENSI DASAR KEDUDUKAN-SEBENARNYA.

Tidak Ada Penjumlahan Toleransi.

Penggunaan dimensi takbertoleransi dasar

untuk menentukan tempat fitur pada kedudukan
sebenarnya menghindarkan salah satu kesulitan

dalam memberikan toleransi-penumpukan

(akumulasi) toleransi ($ 12.9), sekali pun pada rantai
dimensi ($12.25).
Sementara fitur, seperti lubang dan bos (boss),
dapat beragam pada sembarang arah dari sumbu

.12.I7

KEADAAN BAHAN
MAKSIMUM

Keadaan bahan maksimum, yang biasanya

disingkat MMC (maximum material condition).
berarti bahwa suatu fitur (feature) produk jadi
mengandung jumlah bahan maksimum yang
diizinkan oleh dimensi ukuran bertoleransi yang
ditunjukkan untuk fitur tersebut. Dengan demikian.

@PemberianToleransiKedudukanuntukSimetri(AsMEY14,5M-1994).
Bidong tengoh fitur bondingon B tegok
lurus tethadap bldonA bandinAon A

trd

-?.1"i,".",5i'"""

L-

#NDTNG
",oo*"

lll

_t__

L--t

+E=
ll

---=-:=:E

Bidong tengoh otur horus teiletak dl antaro bidong sejolot yang

terpisoh O,8 tonpo memondang ukuron ftur yong berjarak sama

(o) INI TERTERA PADA GAMBAR

(b)

BERART IN]

Keadaan Bahan Maksimum dan Minimum-Pola Dua-Lubang (ASME Y14,5M-1994).

(o)

2,OO7
2,OOO

o.5r]r)

(b)

2.O12
2.OOO

o,493

PENA UKL]R

2x 6

O.5OO

PADA KEDUDUKA
EKSTRIM

BpBd eurndues {nlueq Sunqnles rnedueleru

uB{B e,(ureueqes rnlrJ Jnsun upe {eprJ
'Jhtr-I nelu JI trW a{ rsnlrJrpourp rudep rypp
uep Cnh[ epud u,{uuq n>IelJeq rJteurs uep

'uusuluesuole>1'qrunlefuetu {nle>l'relSuqeur

(lnount) {nlo)'rse>lrJrpouad Suequul

uu>lntuetrp {Bprt Bueru

Ip CnhlJ epud qelreq

'e,(uenpel nele 'Surpuequed uence {nsuuJe}

'rrlorurs uep'uesutuesuo{e{'uesnrn11u8e1e1
' ueru le les e1'
$ t t.to 1n 3 uo) uelnpns e>l rsuerelol
rpedes 'nlupeq 3uu,( uleuoeS rsuerelol Bntues

gnwJ

'uB>lnpnpo{ rsuErelot

'z

'uu{urzrrp 3ue,{ uelnpnpe>l rsueJelol JBnl rp

qepns undrur IBq utBIBp 3uu( ']esnd a1 tesnd r-rup
,,996'1 ry;ules tunqrp ludep lnqesrer 3ueqn1 'ufuleq
edrueg 'lnqosrot 3ueqn1 Bnpo{ eJetue tusnd-e1-1esnd

lerellnlun uB{urzrrp 3uu,( rsuerelol runl rp epeJoq

SueK ',11$7 qesrfuel ledup rur 3uuqn1 ueDlrr.uop
uu8ueq 'ue>pinlun1rp 3ue,( r]redes tnln eued renl
-rsrs uu8uep {eluo{req 3uuqn1 renl-rsrs uup rn{n
uued uelup-rsrs ue8uep letuo{req Sueqny uelep-rsrs
E{If ,,000'Z qusrd-re1 Suef ',,967'6 'eruus re}ouerproq
rn4n eued qelo erurrotrp tudup uu>1e efuenpel

'rqg) unurs{Bru uern{n

'n>plreq 8ue.{ euetu

3uu.( Sunluu8rel 'e,(uunpel nete 'Sulpuuqrued

'qBIBpe

-@LZ'ZI
3uu,(-,,E69'0 relaruurpJeq u,(u8ueqnl ery1
'00s'0 ralaurerpreq e.{u
'3hlhl

UBnJB 'nprlrprrr rsueJelol rSes uup ruque8

uped uelnluatp tudep '(azts atnpat {o ssal
-p"ru3a"t-ggg) rnlrg uernln Suepuuueru eduul

nElI?

-8uuqn1 uryiqesrfuel ,,000'Z 1ede1 uup ,,6?'0 Jeteu

-BrpJeq snJeq rpBt .tn1n eued 'ue{reqerp Jn{n 1BIE

{nluo 'JWhl

uB{E ,,86r'0 JeteusrpJoq Suef eued 'runrururur qesrd

4urei upud uu1]udruetrp rpel 8ueqn1 e4l uup ie,(u
-3uuqn1 uulep-rsrs ue8uep {Etuo{Jeq ue{u ,,6t'0
releuerpreq Suef rnln uued 'urnrursleur qesrd lurei
eped uelredruetlp ,,00S'0 releuerpreq 3ue,( Sueqny
e1r[ 'uerlruep uu8ueg 'lnqesJet 3uuqn1 uepp
e{ {nsuu ledup re8e 'u,{ureteruerp ,,86t'0 nBtE
',,t00'0 IIce{ qlqel snruq rpel rn{n 1EIB eped epureq
8ue,( eued '(ctZ'Zl 'rqg) u,(ururr]s>lo ue{npnperl
uped upureq ,,009'0 releuurpreq 3ueqn1 u1r1

-requu8 eped uelnlueUp >leprt 3141y41 upqedy

'e,{u;uquru8 eped ncep 8ue,( uetunlop tuelup runses
Suef uudnlec ue8uep nele ruIelroq 3ue,{ rsuurelcll
durtes >lntun 3yqyq Suuqurel ue8uep e,(urequeS

lunqued rsueJelot e>p1 'ue41nlun1rp 3ue,( Iuedos

'ufuSueqnl JBnl-uue{nu-red uu8uep >letuoryoq

eped nlelreq uetle{loq 8ue,( Surpueqrued

unJB uup efu;uueqes-ue{npnpe{ rsueJeloJ

'I

:n{Elraq tn>lrroq qBplBI 'e,(uunpel nele

'Surpuuqured uencu 'npr,trpur rsueJelol r8es uep e,(u

eped ue>lqeqtuBllp selel-se1al snJur{ '{epr1

nelu n>lelreq

(CltN

unurs{Br.u uuqeq

qe>1ede uerrsJutr.{Blusel r;epurq8uetu

upepee>l

{ntu1l

'Jhlhl upud epureq >ppr1 e,(uurseu

uetuele elrqede uelqeloqredrp rpulueur Jusoq qrqel
8ue,{ uelnpnpe{ rsuurelol e,trqeq uep JI JI J {nlun
n>Iulraq ue{npnpe{ rsuEralol Br\\qEq deSSueSueru
{nlun ueus>lrJoruod undnetu Jnt{BJnuer.u
t3uq urzel Suuf >leqerd rpelueru q?let ueplrtuep
uu8ueq '4u,(u1 3uurn1 Suqed 8uu,{ uetDIBJ uBBpBe>l
uu>plepue8ueu uup urseur uetuele es{rJeueu

',,LOO'Z u38urq,,E66'I
Irup ure8ereq tedup
3ueqn1 Bnp Erelue rp lusnd-e1-lesnd {erel'rduler
rru1.y'(q,LZ'ZI 'rqD) ,,000'Z >lurules qesrtuel 3ue.i
1u1ed eped delet Suesedrp 3uu,( ,,009'0 reteuerpreq
8ue.{ 1u1nq eued unp rJpp unsnsrel 8ue.( rnln 1ep
Dluuauaw ledep uele u.(uunpe>1 'e,(u1e-rul ,,699'i
tedet uep (yrcerye1 uuJn{n 'Jhlhl) e,(ureleruurp
,,009'0 1ude1 u,(uunpa{ e{lf 'rcur qe8ueles Jetetuurp
'JBSeq

Jn>ln IEIB ueeunSSued uep rl>lnqJel euerure8eqes

'unqul-unquueq ?ruelos Jnl>leJnuuu epud ueleun8rp
uep IBue{rp r{Blel rur {el{uJd '>lBprl nu}B uB{ntuelrp
8ue,( uulnpnpe{ rsueJelol urulep rp BpBJeq urBI JnlrJ
nule 3uuqn1 quludu Suepuerueru eduel qupnru eruces
BJEces Eruue}Ip Suuf utseur

-req 3ueqn1 enp uaplnlu$Ip 'uLZ'Zl 'rqC

{nlun u?{uunSrp rurzel

qe1e1 3ue,( 'delel-eued

ll{erlp ludup uurlturep

uetuelg 'uelur8urrp uep euuelrp 8uu,( tumurutur

uuJn>ln epudrrep JBSeq qrqel u.(u8ueqnl eyrqede
BrpasJel ueqBql,uEl uB>lnpnpe{ rsuEJelol 'lBr.{ Bnrues

ruulup rrdruuH'n>lBIJeq e,{ureueqes ue{npnpe{

edureq rBSp rsueurrp epud u,(u.requru8 rp sulel
lenqr.ueu >1n1un n1.red uleru 'u,{uue.ln>1n tue8eleq
ludep -rn1rg Bnrues Bueru) 'erpesrel ue>le ruseq
qrqel Suef ue{npnpe{ rsuerelol 'runursleru uern{n
uped upureq 3ueqn1 uyqede 'uuDlrtuep ue8ueq

Le

XIN)3I dVSl

BpEd

qrqel uE{E erpesJel 3ue,( uappnpe1 rsuurelot

'JBSaq qrqel e,(u8ueqnl eryl rde1e1 'rqn-re8uedrp

uu{e {Eplt u.{uuulnpnpe{ rsueralol'(Irre{rel

uerru1n) 36iyq eped epereq tnqesret 3uuqn1 ery1

'tnqesJel 8ueqn1 uern{n suteq-seleq uelSuequrgad
-uaru {ntun Suuued 3uu,( 1eq quppe 'Sueqnl qenqes
>lnlun ue{npnpe{ rsuuJelol uuldeleueur ruepq

'rur ue8uesefueq uetuele

EJBIuE

rp Irce>lJet seqeq r{Elec tedeprel uup lrce>lrel 8uuqn1

ruBIBp rp BpEJeq JESeqJel sorod uyqede ue8uesudraq

8ue.( urseru uetuele Bnpe{ >Inlun JWtr{ pplrrueru

uerruIn eped epereq efuurel

ulry 'efuunurs{Bru

renl-rnlrJ uup (ssoq) soq'(pDd) sele'so-rod upqede

nule 'e,(uunururru uBJn{n eped epe-ieq urul luulBp
'3ueqn1 epqede Jtr^IW Dlrlruretu elD{
-JntrJ nBlB

'rnp

tvo

372

BAB

12

ToLERANSI

t25"

rr+o5

nya jarak dari puncak sudutnya. Dengan demikian,

25"30 45'

--r_-)12"45'r
25,6"!

--r
@

O.2"

toleransi harus ditaksir setelah memperhatikan

perpindahan menyeluruh di titik terjauh dari puncak
sudutnya sebelum toleransi dapat ditentukan yang
tidak akan melampaui perpindahan yang diizinkan.

Penggunaan toleransi sudut dapat dihindarkan

dengan menggunakan alat ukur. Pembubutan tirus

O"5'

-_T."..4S-MAKS

sering dilakukan dengan memesin agar sesuai

dengan alat ukur atau dengan menyuaikannya
dengan elemen pasangannya.
Jika permukaan bersudut ditentukan tempatnya

-+

dengan dimensi linear dan sudut (Gbr. 12.29a),

Toleransi sudut.

permukaan tersebut harus terletak dalam zona

MMC. MMC atau LMC harus ditentukan pada
gambar apabila dibutuhkan.

toleransi (Gbr. 12.29b). Zona sudut akan lebih lebar

begitu jaraknya dari puncak meningkat. Untuk

menghindari penumpukan toleransi-yakni, untuk

menurunkan zota toleransi-disarankan

12. I 8 TOLERANSI SUDUT

Toleransi dua-arah secara tradisonal telah diberikan

pada sudut (Gbr. 12.28'). Akibatnya, zona toleransi
berbentuk-baji akan meningkat dengan meningkat-

menggunakan metode pemberian toleransi sudut

dasar (Gbr. 12.29c) (ASME Y14.5M-1994). Sudut
ini ditandai sebagai dasar dengan lambang yang
sepatutnya dan tidak ada toleransi sudut ditentukan.

Zona Toleransi Sudut (ASME Y14.5M-1994).

o'5oo- zoNA

ToLERANSI

n.orl

=L;3

)_|ofoo

BERARTI INI
O,O2

a
-

6.00
1s.89

lebat toletonsi zono

-_ -

-T

Setiop elemen memonjang dori permukaon itu horus

<1olom toleransi ukuran yong ditentukon dari benfuk

sefrpurno pada MMC don terletok di antoro duo goris
sejojor (yong terpisah O,OO2) di mona kedua goris don
sumbu nominolnya somo-sama memiliki bidong sekutu.

I{f,+trt

Menentukan
Kelurusan (ASME Y14.5M-1994).

.Ii

Setiop elemen lingkotoh dori gambar horus poda

toleronsi ukuron yong ditentukon. Goris tengoh filur hotus
berado pado zona toleronsi silindris O,O4 poda MMC.
Toleronsi keluruson yong diizinkon meningkot hinggo samo

dengon sejouh mana fifur itu menjouh dori MMC

'@66r

-tr^ls'rl^ sI ISY) uBslrpulllsax

uu{nluauelI @

D^uulot 6uoA uop )osaq qlqel 9Z'O Uol-!1o! !4!iluau

ntos 6uo^ - gUtuasuo4 )epullts onp oroluo
lp 4oleuet snioq uop uD4n+uelp 6uo^ uD)n4n

N}f$tElflBrtllrsgv

tsuololot uDtDp stuou supuiltg uoo4nu)e<7 doLas

lNt t'LalvlllB

'(166I-I,{S''I,\ gtr{Sv) lnrnra,

nBlB rapu.rlls {nlun uBlBlnqax
uu>fnluauaN

'oAuulol !to[ po[ tJop )osaq qlqel 9Z'O Uo[-to[ !4!iluau

nlos 6uDA -s\luesuo4 uo)o46u!l onp o)oluD lp 4o+e\al
sn)oq uop uo\nluetlp 6uo^ uD)n4n 6uo)otol uolop
sn)oq nln4os nquns opo<7 snrnl 406o1 6uoA ouoplq
6uo)oques opDd )D46u!p@ uooxnu)ed ueuep do!+as

:I!$,Y.lr

9;

d3cNrrs

V-V ENVdAVN]d

rNr r_LdvajfB

't.'U 'qD

BpEd

dvanv9 t^Vlvc

vair-Ll.lll

w{sDlnllp 8ue.{ F.redes

'rsuurelol uuoz nlBns LuBIEp Incunu ludEp uDlSuntu

3ue,( 1n1ueq {EFuBq 'uEIIreqIp BdnJ Isuerelol
upu {?prl BIIqedv'nln{es nquns LIBp Bluus-{BJBfteq
uBBlntured >lllp enules EuBIu Ip rElnd ueu>lntuJed

rN

'(t66I

-ws'rlA sl,tsv)

ueulerex uEInlueueIAI

'qa'O ttosld)el 6uDA )D[D{os

ouoplq onp oiDJuo lp 4oteUet snroq oop uD4n+uetlp

6uoL uo)n\n lsuo)elol uDduap sn)oq uoo4nu)ed
i

uBBpBA{ ruBns ue{ednJalu uesupulllse)'lnqasJel

uBB>lnl,ured I{nJnles u?p SuBlueluelu undneu

;e43ut1eu Jnsun {ntun n>lelreq IUI ISuureIoJ '(*'Zt

'rqg) ryteFO snrul{ usB{nlrued euBlu Ip suluasuo>l
Jepurlrs enp qelo rseluqlp 3ue.( rsuurelol EUoz
'n

ntBns uu{nluauelu uBslJpulllse{

lsuBJalol

'lnqesJel lesnd
rJup etues->leJefreq uele nln{os nquns rnpleru 8ue.(
Suuprq Suereques qelo Suolodrp 8uu,( ueelnru.red
Bnrues 'BIoq {nlun 'nll nquns IJep BI.uES
-1erufteq nln{es nquns dupuqrq snrnl 1u8e1 3uu,(

{llll

Sueprq Suerequres qalo Suolodrp uuelnuued 41p

unruas 'reputlls nele lncnJe{ 1n1un 'uueur rp relnd

ueelmu.ted uBBpBe>l nlens uelednreu uelelnqe)

'(Zt'Zl :qg) rytepet snruq ueulmured uere13ur1
rnsun derles euuru Ip slrluesuo{ uu.re13ur1 unp

qelo rsel?qlp 3ue.{ tsueralol euoz nlens uulnluau

-eru (uerelSurleure>1) uululnqe{ ISUJaloI'

'Sueprq nlES luulep Jnsun Enlues t>lqrueru 8uu,(

ueu{nuJed ueepue{ ueludrueur uEBtBJe)

eueru rp ueepee>l ueludnreru uesnJnle) '(OE'Z1

'.rqg) rylepe1 uelneqredrp 3ue,( rnsun

{ltlt

qrunlas

nle nquns nlens e.(uruulep lp 3ue,( rsuurelot

euoz nJEns uB>lnlueueru uBsnJnla{ .IsuBJeIoI 'I
'(Snl^[ft e,(urnlr; UBJDIn ue{Deq
-;edrueur eduel p33unl JqIJ {nlun nlupeq 8uu.i
lgord'pq edereqeq uepp
edru rsuurelol uuledruetu

uep'uBsupurlrse{'uBlulnqa{'uEB}BJe{'uesnrnle)

'(tt'Zt

'rqg) tnqesrel ueelnu;ed {BteIJot u,(uuelep rp 3uu,(

refules Suuprq Bnp qelo uelntuotlp 3ue,{ rsuurelol
Euoz nlens uB{nlueueu uBBlsJa>l IsuBJaloI 'z
'snrn1 stre8 nlens
uuludnreur nquns nBlB ueu{ntured rnsun nluns

lveoNnr dnilJ

)nrNn vdnd lsNvdllor

6l'zl.

'@eZ'Zt'JqD) le{8urueu Suei

tnpns rlepuo{ uelpseqSueu 3uu,( luleles Suuprq
enp qelo ue{rsrurJeprp Suereles rsuzJelol uuoz

eLe )rN):rr dvsl^vo

374

BAB

12

ToLERANSI

5.

Toleransi profil menentukan suatu batas atau

zona seragam sepanjang profil sebenarnya yang di
dalamnya harus terletak semua unsur permukaan
(Gbr. 12.35 dan 12.36). Suatu profil merupakan
kerangka suatu benda dalam gambar (bentuk)
bidang (dua-dimensi) yang diketahui. Profil

dibentuk dengan memproyeksikan bentuk tigadimensi ke pada bidang atau dengan membuat
potongan melalui bentuk tersebut, dengan profil
yang dihasilkan tersusun dari unsur-unsur seperti
garis lurus, busur, atau garis lengkung.

TERTERA DALAM GAMBAR INI

BERARTI INI

Dibenorkon

EE,,

Keragam-

an Rupa yang

Diterima-Tidak

zono atou batos taletonsi yong <jengonnya rupo (form)

dapot berogdm apabilo tidak o<1o toleronsi rupo diberikon

Ada Toleransi Rupa.

INI TERTERA PADA GAMBAR

BFRAPTI INI

E-i4

Bidons bon<1ins

tJ

/ono toteron'

/-:=_

j*
_1,.,
( DIMENS]

TAK BERTOLERANSI

MERUPAKAN DASAR)
SEMUA SUDUT R O,2 MAKS

A1

6 lebot

b/-*J

r]__1
rE=[

=[|

Selutuh permukaon horus berada <7otom duo

bdtos sejojar yong tetpisah O,6 terho<7ap profit
sebenarnyo yong tegok turus terhodop bidong
bonding A. Jori-jori sudut etemen mesin tidak boleh

iebih dori

O,2

Menentukan profil seluruh Permukaan (ASME Y14.5M-1994).

@
INI Tf RTTRA DALAM GAMBAR

BERARTI INI

B,dans t)ondins
ns

to"r;

c.

6:::;P",
lo

5;::;i""

2b tebot, zona
ro"o totetonsi
,oraaoa",,i*;ol

i-)r,

EI

!-rII |LI22V
__l_r

-l :.:

-1

'E4
U.

O,,r--]

Bidono

oondiig
o.12

I
I
I

(DIMENSi TAK BERTOLERANSI

MERUPAKAN DASAR)

]_H_
I

Permukoon di ontoro titik X don y harus terletok

<7i onloto keduo botos profit yong terpisoh O,25, don
profil sebenarnyo, yong tegok lurus terhadop bidong
bonding A <Jon didu<lukkon terho<7op bi<1ong B & a

@MenentukanProfilPermukaandiantaraTitik(ASMEY14.5M-1994).

'(t66I-I,{s'tIA gI Isv) SuuPIg

use{nur.rad 1nlun ue.ru[e[asaY

uB{nlueu r^ @

v oulpuoq ouoptq
uoduep to[o{es 6uo^ ZL'O qDsldJe! 6uo^ ouoplq
onp o)DJuD lp 4olapa+ sn)oLl uop uo4nlualp 6uo4
uorn\n BuoJeto! uolop sn)oLl o^uuoo4nu)ad

l!r..rlvnv.f. $flI

F-l
----z:ffi.-"".;Tuoo4nured

tso+ueuO

lsuo)atol ouoz roqel

zl'oJ

alvanvo t/\\/tvc vuf-lal]1

lNt llllvdla

'(166I-INS'rII

'ruBqral hlg'rl^ ghlsY IsuBrelol uep

rsueurp ueuegtued JEpuuls I{EIlewl 'rcuu qrqel 8uu.(

'66I-hlg'rlI

{nlun uBlEluJ uueSSued

lNl

91415y) 3uep1g uee{nlurad

{nlun uulnpnsay ue{n}uauell @

IJleuoe8 ISuBJelol uElreqtued uuB8uBued >lnlurl

'V 6u!puo<) 5uoplq dopDq)el " Oe duopuoo

6uol 2'g uoqdlal 6uo^ 6uop!<7 onp D)oJUo
lp 4o1eue1 sntoLl uop uo4n+uellp 6uo^ uo)n4n
lsuD)elol @olop snJoq D4uuoo4nu)ed

'w'zt'rqD BpBd uDISPInllp

ahlsv
LrBp uE)IuBSrp 8uB,( predes Bdru uBp uDlnpnpe>l
rsuuJelol rsueulp

re8uqes

6ulpuoq 6uoPtg

rntrJ rlepue>l Suuquul uBIuBBBJe{ uueunSSuod

rdrlv[o]9 lsNvdllor NVIdSs

-lN]d NWNnoeNld lz'zla
uDo>lnuradu06ulllwe)'.

'(gt'zt 'rqc)

lsuorelo+ ouoz rDqel 7'o

w{[epue{Ip Suupes 8ue.( rn1t3 Suudtuuued nquns

sntues >IetelJel sIuBI{ e,(uruepp rp 8uu,( uep Sutpuuq

tNl t-tdvaEa

nquns ue8uep lrdruueq u.(unquns 8uu,( srrpu4rs

rsusJelol suoz nlEns uB>lmueueIu UBSIJIUoSUO{O>I
rsuuJeloJ 'Surpueq rnllJ nquns {nlun nln{es

:Xvlr}{]ri+It

ueledrueu rnlrJ relnd uealnrured Suedrueued rnsun

unrues nquns-nquns Euelu Ip ueepue{ uelednreur

uesrrluesuo{e)'uBSIJluesuo>la{
'kV'Zt'rqg)tnqesr4 r$U

Bruues

IsuureloJ'n

pdeprel sn'mq

e,(uurupp rp 3uu,( Surpuuq Suuprq depeqrel

suputlts Isllerelol Buoz nlens 'q
'fiV'Zt'rqC) lnqesrel rnlg
srun1 >1e34 3ue.{

.refufes Suuprq enp qelo ue{ntuellp 3uu,( rsuerelol

euoz nlens u?I$ueuelu uuru[u[asa1 IsuBJaIoI '7,

ueu>lmured leduprel srueq e(uruepp rp 3uu,(

nquns nete 'Surpueq nquns 'Surpueq Sueptq
dupuqrel smnl 1e8e1 3ue.( releles Suuptq
Bnp r{elo uBIn}ue}Ip ISuBJeIol Buoz nlBns 'B

'Qt'zr

rqg) tnqesrel JnIIJ nqluns nsle ueu>lnutJed >1e1epel

sruuq u,(uurulep rp 8uu,( Surpueq ngluns nele Suuptq

:ln{IJoq 3ue,( rruP nles qePS Ue>I

-ruuauelu uesrunpp8elal ISuEJoIoJ'Surpuuq nquns

IJep ("06 uep urules) nlueuet resep tnpns eped

;ulules Suuprq Bnp qelo ue{nluallp 3uu,( rsuulelol
Buoz nluns ue{nlueueu uBlnpnsa{ IsuBralol 'I
EIAISV) urel 3ue,( depeqret
rnlg derys uelqupue8ueu ruI ISuBJeloJ

nutu Suuprq dupuqrel o96 uped nquns nBlE 'uBIp

-eru Sueprq'uee>lnturad ueepse{ nluns ueludruetu

uesnrnlle8ele)'uasnJnlle8ale>1

'GeAtlngVII

IsuBJeloI'g

'$yZt-S;Zt 'rqg) tnqesre] rnllJ nqluns

ledupr4 u,(uruepp rp 3uu,( Surpuuq nquns ue8uep
refufes 8uu,( srrpuqts ISuBJelol Buoz ue{nlueueu
ledup uurelu[ese{ ISuBJaIol nBlE 'lnqesJel mlg nquns
nute uuelnru.ted ledepr4 e.{uruupp rp 8uu,( '8urp
-ueq nquns nulu Suuprq depeqrel ruleles sue8 nele

9Le )lN):tI

.lvt

nlBS lnqesJet

'uulre{req 8ue,( rnlr; {ntun n>Ielraq 3ue,( ednr

rsueJelol ueledrueu e,(uumues llgord '1uq edereqeq
urBIBp uup'uesnrn11e8ele1'uerulelese{'uelnpnse)

Nvltv)dlg dnill
)ntNn vdnd lsNvdllor oz'zl.

lvg

376

BAB 12 TOTERANSI
INI TERTERA PADA GAMBAP

O,12 LeLrar zono

aioono oonaino e
Menentukan
Kesejajaran untuk Sumbu Fitur
TMUF (ASME Y14.sM-1994).

XESEJI\IARAN
:

:l: :

INI IERTERA DALAM GAMBAR

yong mungkin

BERARTI INI

IO.OOO lO.O22 (lOH8)

g__L- lrrla

W=

bt

-.1

Sumbu fitut harus dolom foleronsi tempot yong

ditentukon clon horus terletok di antaro <juo bi<jong vong
terpisoh O,l2 yong sejajar dengon bi<jong bonding tonpo
memondong ukuran fiturnya.

oos@1 el

05 diometer

Ewa

zono loletonsi

bonding
KFSfJAJARAN

Menentukan
Kesejajaran untuk Sumbu Fitur
pada MMC (ASME Y14.5M-1994).

.12.22

KEKASARAN,

DAN GARIT

Sumbu fitur horus dolom toteransi tempot yong

ditentukon. Di tempot permukaonnyo berodo podo
keadoon bahon moksimum (lO,OO), toleronsi kesejojaran
moksimum samo dengan O,OS <Tiometer. Di fempat fiturnyo
betolih dori ukuron MMC nyo, peningkaton toleronsi
kesejajoran diizinkon samo dengon sejouh perolihan tersebat.

TEKSTUR,

Kebutuhan modern atas mobil, pesawat terbang dan

mesin-mesin modern lainnya yang dapat menahan
beban yang lebih besar dan kecepatan yang lebih
tinggi dengan gesekan dan keausan yang lebih kecil

telah meningkatkan perlunya pengendalian teliti

atas mutu permukaan oleh pendesain tanpa
memandang ukuran fiturnya. Tanda pengerjaan
akhir belum cukup untuk menentukan pengerjaan
akhir permukaan untuk elemen mesin demikian.
Pengerjaan akhir permukaan berkaitan erat
dengan fungsi suatu permukaan, dan penentuan
yang sepatutnya atas permukaan seperti bantalan
dan perapat (seal) merupakan hal yang perlu.
Penentuan mutu permukaan harus digunakan hanya

apabila diperlukan, karena biaya produksi permukaan yang dikerjakan akhir menjadi lebih tinggi
apabila mutu permukaan yang diminta ditingkatkan.
Umumnya, pengerjaan akhir permukaan ideal ialah

pengerjaan akhir yang paling kasar yang akan

melakukan pekerjaan secara memuaskan.

Sistem lambang tekstur permukaan yang

disarankan oleh ANSI/ASME (Y14.36M-1996)
untuk digunakan pada gambar, tanpa memandang
sistem ukuran yang digunakan, sekarang sudah
diterima banyak industri di Amerika. Lambang ini
digunakan untuk mendefinisikan tekstur permukaan, kekasaran, dan garit. Lambang tekstur
permukaan dasar pada Gbl 12.46a menandakan
permukaan yang dikerjakan akhir atau dimesin
dengan metode manapun, sebagaimana pada
lambang V yang umum (Gbr. 12.20a). Modifikasi
ke lambang tekstur permukaan dasar (Gbr. 12.44b
hingga 12.44d), mendefinisikan kekangan pada
pembuangan bahan untuk permukaan yang dikerjakan akhir tersebut. Apabila nilai tekstur permukaan

selain dari rata-rata kekasaran (Ro) ditentukan,

lambang ini harus digambar dengan perpanjangan
mendatar, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
12.45e. Rincian konstruksi untuk lambang ini
diberikan pada Gbr. 12.45f.
Penggunaan lambang tekstur permukaan
diberikan pada Gbr. 12.46a. Perhatikan bahwa

'lnqasJel uuSeq
sBtB u?r8eq upud uB>Hnfunlrp rE>lnsry qrqel 8uB1(
uerESDIe{-r8Eup pllt{'09' z I'rqD EpBd UB)F{nlunlrp
I$Inpord opolal'u m8eqreq uBp qeloradrp tBdup Suef
uIIZel SueF ue?{nr.uJed UBJBSe>Io{ mlru e{8uEI
'6r'zl 'rq} epud
ue)lsuleftp uBp uB{lroqrp n}r SuBqurel s8lu uBE{nlu
-JOd Jnls{4 Ielru ueqrlrd uueunSSued 'ue{rJeqrp
3ue,( qotuoc Iuedes ueaprured Jnt${el Suequul

eped uo1quqtuullp

8t'ZI :qg

uped sue8 Sueqruel

'suu8 uelepueueru {nlun uu>lur8urrp upqedy

'9'ZI leqe;. upud uelFeqrp 8ue,( ruedes qBIEr ue>I
-uun8p {ruun w{wJesrp Suud relru'urnulrs>Ieru uu
-8uequro1e8e1

8uu rulru w{qrunq1p ullqedy

'08'0

IU1t.u

Ilqtuulp'uuryredrp rulru

Bpe

{Epll BIII 'g'ZI IeqBJ uped uu4uaqrp ue4eun8rp

ue>1u 3ue.{ rBpuels rclru 'uuJBSB>lo{-Jeqe[ (seteqt
Sueluud rclru uu{upuuueru Intun nlred upqudy
V'ZI pqe3- upud uqFeqrp
u{uerusrp 3ue,( uerusulel r33uq IBIIN '(qg?.ZI
'rqg) tuu8 depeqrq Suulurleut e,(uusurq Suei
'unurrs>luu uuuceqruad uu{rJeqruou 8uu,{ qurz
urulep DIBIreq 'upl ualnluelrp {upp e{If 'ue8ueq
-uro1e8e1 uup ueruseIe{ {ntun uurn4n8ue4
'{lleqrel ne}u Suurur mqure8rp

{Bprl rur Suequul B,\\qeq uup ruquru8 ueuel

rsrs rJep nBp/u?p r{E,t\Bq uBp ureqrp rur Suequel

(766I-WS'7IJ SI ISy) uesrunpp8aley uaFlueual{

V ouoplq dopot.Uel sn)ry 4DOal 6uo^ 'oAuJnlt! uo)n4n 6uopuouou
oduo]'Z'O qostd)el 6uo4 ouoptq Dnp o)oluo lp opoJeq sntoq
uDp uo\ntuetp AuoA lodua+ lsuolelol uotop snioq )nlJ nquns
6uo^ )nllJ nquns FD+uauO

V oqpuoq 6uoplq dopoq)e+ srunt 4o6e+

6uo^ lnl\ uolnrn ouopuouau oduol Zt'O qoqd)el 6uo4
)olo[os ouopfq onp o)oJuo lp opo)eq snJoq uop uo4n+ualp
6uo4 loduel guoJapl uolDp sn)oq n# losnd duoplB

outpuoq ouoptg

tr

lguo)elol ouoz )oqel zl'o

uo4u!46unueu 6uo^ rnlJ

tDsnd 6uoplq $oluapo
V oqpuDq ouoplq dDpoLlJel
sn)ry 4ooet 6uo^ ZL'O tlosldiot tsuo^ )D[Dles duoplq
onp o)oluo lp lotepet ruDq uDp uo4nlugllp 6uo4
uoJnln lsuo)ap+ uolop siloq nl uoo4nu)od

-1

tsuoJetol ouoz Joqel zL'o

To

uu,ouoo uuoo,,

uuounu 6uo^

lle

)lNxrr dvsr^rve

378

BAB 12 TOLERANSI
BERARTI INI

effi:!2

*1

I EFoo-os@fAl
Ilil'_-.-.__-_

ill
lil 'T_

I *t

@15.9a4

t^-l

Menentu-

Sumbu fitur horus dolam toletonsi tempaf yong

ditentukon. Bila fitur tersebut betada pada MMC(15,9A4)

toletonsi ketegoklurusan moksimum iqldh O,O5 diometer
Bilo fiturnyo menyimpong dotl ukuton MMC-nyo suotu
peningkotan podo toleronsl ketegokluruson diizinkan
yang somo dengon besohya penyimpongan itu.

kan Ketegaklurusan untuk

Sumbu, Pena, atau Bos (ASME

Y14.5M-1994).

INI TERTERA DALAM GAMBAR

BERARTI INI

l6lZoiEl---

Lffil

Kerogoman tempot
moksimum

-]-

@-+

L-

E]

@Menentu-

iriiaan6;;n:;;;r;i;u;

li.ffisFil,

kan Konsentrisitas (ASME

li,:::

O,l diometet
zono loleronsi

iri i: iii

tlF"lr $iilri

6UmbU

bandingon A

Sumbu fifur hotus <7olam zono silinder O-l diometer.

tonpa memondong

ukuron fifurnyo, don yong

sumbunya berimpit dengon sumt>u bandingon (dofum).

Y14.5M-1994).

M42x1,5-69
l@-l-.TTB-Ol
toc

e99
o

6x 07,9-8,1

BERJARAK SAMA

l@lzor@l--^Ic@

2o,oo-2o,13 \2o Hr)

.60
.45

3t.a
o-.;

o.\

9,6
9,4

l-zs ,5.A

'2s
co
35

4r,3
111

tMErRral

Penggunaan lambang untuk Dimensi Toleransi

Kedudukan dan Rupa (ASME Y14.5M-1994).

'(966I-I I9'yII flhlSV/ISNy) Uue{nlrrad

{llslrat}leJe>I usp uau:lnuuad rnls1al Suuqruu'I ueeunSlluod

(ultl^Idv

reeN[

NYeNVnOtl9f)
NVUVSWS>

vlv!-v1vd)

NVUYSWT)

NvoNvanorrgr) dY$1J/
NVdVSU3)

t99Ntl

teeNrl

'(966r-r ig'trl' uIAIsYfl sNY)

ucnlnrurad rnls{el !s{ufsuo){ usp Suuqrue'I

'rDlopuaui suoo rtDADq !p s!]o6 Dnpol lDnl !p lollu suo6 dol+es

X

@
Inlun t+ uoouop

uo)tlonseslp lu! lsueuJlc.

: lnilnH l9eNll

A
x

e vdt)-vdt)

G)

'(p) nqB (q) 'uere10u1 nBlB 6u"teq uPluaqtp

elqpde llencal epolau ouerequas ueouep uelltseqlp ledep ueslnulJad ouPquq ueup)l ol nBlB lPlBpuau
sue6 sele !p uatnlualrp upBlnuiad

lllslouejB)l ouplequos

EllqPde uB)lPunoto

(o)

'u"Plnuiod lnFlef ouequB"l

/6

'ueqeq ueouenquad qelo unyrtp pduP] lslalu! uBl4acuad nPle lnqnq

lfunl?lau 'Iplo roo 'u!6u!p upelreoued 'spupd uep{rooued 'ueeduauad 'up:oceouad uads sasojd ueouap
uextlspqlp sruuq uealnu:ad pilqeq uerlepupuau n - epuBl uelep uete16u11 0uere116 ueqeg ue6uenquag

'unun

(p)

as'e

uelelPc

uPpp nplp upDlnlun}p ouBI Jpspp rBlru pppd uE)lqPquJB]lp ]edep tsueiapf'(lcul nel") lalaulllu uElep
ueutssusd qalo ouenqlp srueq oue^ ueqeq p^ulE^ueq uerllnfunueu el6uy 'ueqeg uEouenqued uPPoala)

ue>lelpaslp srupq lnqes;ol upqpq uep ueetnulad lenquou lnun uelnpadrp uPursoLura ,"Or3I
ueqeq upoupnquad eMqeq up)ppupueu relppuau sUeg ualqnlnqro uEutsaua4 ue6ue6 uEl]Bg ue6uPnquad

uenledal Inun

plll

(3)

(q)

ue>lnluallp (p) nelp (q) uerelDutt nele 6ue1eq

lpncal epolau ousJpquas ueouop up)illspqlp lEdpp upplnuJad reseo uBalnuod tn1sla1 ouequel

(D)

eNVShl\fl

I-LHV

6Le

)rN)3r. dv8]{Ve

38O

BAB

t2

ToLERANSI

:ffi##iffi

&ffi
"*ifl

ffi

nitoi
v!r;e n"qainsti
*,"n ,#ffiffi1it
3,ffiT,il*tr,fiTf",g, rf;#"ffii t.k runjukkcn
"'"'fnTl-H'Jfrffitffifu**;u*,*";1,,

fi.ffir#
,,
Hffiffi#5x*;#'il'

kendetifrturtqnb Ailde

mem*r',,,fr o"'JilLrii"*'o#f ffi

,,ff,.,Jx3ltg*lH::**l*:*:**:
vl ,
''rri,t,i:l;rri ri;iiifiriit rtiiirli,Ttri,?il,"*;ff
.
il+ipffij,ffiffi-:filt

r,

'

|;-1ti-",1i# :i *

,; ,,,1,"'

i:*L"

' 'J: ;}n'",i$''7*, j j-iil

jil

;5$=_*il;ffi;;-a;t?8ilil1:.";:,*f,:l:
,i, ,HllIffIg,,1^loypl.nemooinkosiitngunoron

, ffiHT., Ydn muncurrunluk menomu;r' 'uoru

ffi :iF::* ,iffi.| eomlux**,r**ffi$*i,:l#r

: f,ffiiflffi I, rgffixxf{effi4,
f

:, ,

{.$

diiunruiikon podq Gbmbor B qkqn rempok

lovor' Ando sunokon iniuntuk

;yffi j.3g#ffi

ifi

fffi

ryi i"ol,
ff&t!fill[lffiu:.unt:ffiHHffr
ii"^tiJl*""

rnencpt"ii.riGiJ"g5g
'["nJal"nrur

kendoli ftiur'tunggol' orou teron$k"

[t"*z-ns:
iJH,H"jil-&ifr"J;l^mxy"*li*i;:il::

lombong-rambong-inr
t"topi r..,*uJ liil o"riLon pelhotion yong mudoh,
seksomo

lt:?:ffi :tg;:ml:iTffi;TJ,nnm,rrm::x,5_xx"flH'_T

r,t...j

l*

';

='

.i

'rur unloqes squq elDI 8ue,{ eueurre8uqes

'(WS'ft,l E1ISV) ANSV rupuuts upeunSSued
tnleloru unpedeprp rul 'uuus{uerued seso,rd ue1
-euuqrape,(uetu u8nl ICD 'l?.r\B uresep duqq eped
e,(ursuurelol rdelal 'e,(uutseu uetuele ISueuIp u{
-rleqredureru u,(uuq >1upn ue8uep nllat qlqel ulsoru
ualuelo rnlrJ ue{IslulJapuelu tuulEp reseq qlqel
3ue( uesunlelal ledupueru utusepued uelurlSunul
-aur uu{B Iul IEH 'u,{uue8uep uelrelraq 8uu,(

ursou ueuele ue8uep e.(uue8unqnq tuulup tnqosrol

ursou ueruele Suepuuureur rdelel 'e,{ursuuJalol eilos
rsueurp uep npIAIpuI ulseru uaruele uultluq;edueru
JntIJ uep ulsetu uetuela
ules

lupu JCC 'pllal qlqel

uu{rsrurJepueu {nlun eun8eqres 1e1u rpe[ueru

{nlun Jrrflure} unqu] qnpd tudue IrBp qlqel Incunu
qe1e1 (?urcuotapl pun Stuuotsuawtp utlatuoa8-

lqg)

pteuoe8 rsuerelol uep ISueIuIp uulJeqlued

tdtf !

tofe

'
{9661-9

t', I I

AhlS V/IS NV) UBB{nlured

uurese{ey (selug) uulodure,{ua4 Suefue;

l:::

..i

iiiilii.:;!;i,iiaiiiii!:::;,!ji:t;',..:r..'i;ii

,tEff;=il;

\L.

;:f;I-riii1

$.,1

ii{0$::

,:i$fi.

riffi;;

,i;P'{

.i'$"ff.01

t;

lifl*tir';

I$,8. lfiI;:i
:S.Sffifiiiii

t.q:qirJi!i

releuroJllwu

;irii..,s"riii

ruii$ffr;
i;'.+fi$lnli
ill.,is.*tfiii

l;;iliffi.
r .(ttJ
:r

#,S:i

:;

........ii;;,i:ii

.i.]9ill;ilr

$ts:tr::

r:

i;iiir: i;i rl

i:Iffi"q]ii
i:;r. $l$;r

,:,

,t#"'

W,liiLir

ffi!l.

i"ffiiii

=;ii;s:,{f+;!

ili;$4$i$.,i

l#S:;1;

ffiifiti;i

iffiitlfi*;5i$,** ri

eurEs. r.{lBper

;etii,.

,i,Sfi

.,S.s'.rt

;:rIl ll;'r,

q]ig',t

Y'i

::P,ii:iI: ,l;::$-{:g.:i

ri

iir.:;i:.ii

ilifffil'**i,i:

ii

o:$,?
0'f8,,

\c

'loqa, lqarlp uDluDtDslp

Suot to1ru-1o9111'(966I-9'tII AWSy11SNy) lu{nslq qlqe'I
3ue,{ uureselay (*5) eler-e1eu IellN IraS
@
I
i

lelalllqrru nqlla5pdes ueBuap

IsNVdS'tor

NVG lsNfl llo NvldSglNld

NV)VNneeNl! l tz'zl.
'O661-gt'fIL qWSV/ISNV) lE)InstO qlqa1 8uef, unur
uu8uuqurola8ay r33u;a .ru1;1,1 rrrt@

-gsr1e1,n

u(L
i ,i; r:1;:i:
l;*5e r,
ii.flflf.ii

I."s.i$;.i;:

iii

l$+lill=, i;ni,ry:r.i$jl

ri;$$$.'l$1ti,

:i9fi;i

;:i..A,Wi9;iil..
1;$,

ii:#

,;,;i:.;r ii:il
111

,liii':,iirli

l$,fgi,ilirr!

ii,r

9.iii

n19,-;

iii;ttiftftii

ffr!

l*{*fi
i__"'_

tPEilca

*mlt

__" '.- _,i:j_ ''"-_.]*:;l'ia;'

''-'.

M
;fi;l

--

l.ge )rN)3r dvawve

382

BAB

12

roLERANsr

Elemen mesin dan komponen yang diproduksi

Mulailah dengan kendali yang paling

sederhana.

tersendiri akhirnya dapat dirakit menjadi produk.

Kita percaya bahwa setiap bagian mesin pemotong
rumput, misalnya, akan berpasangan sepatutnya
dengan komponen lainnya ketika dirakit. Rodanya

Dengan "yang paling sederhana" berarti kekangan

yang paling sedikit. Kerjakanlah dari kendali yang
berkekangan paling sedikit hingga yang paling

akan masuk dengan lancar ke gandarnya, toraknya

akan suai sepatutnya di dalam silindemya, dll. Tidak
ada yang akan terlalu ketat atau terlalu longgar.
Dengan demikian, pemberian dimensi dan
toleransi geometrik merupakan hal penting pada

Langkah 5: Hitunglah toleransinya. Kebanyakan

toleransi didasarkan secara matematis. Langkah ini
biasanya yang paling mudah. Gunakan MMC,
TUMF, atau LMC apabila memang ditandai. (Lihat

proses desain maupun manufaktur.

Penerapan prinsip GDT pada proses desain

memerlukan lima langkah:

Langkah 1: Definisikan fungsi elemen mesinnya.

Hal yang paling baik adalah memecah elemen
mesin tersebut ke dalam fungsi-fungsi sederhananya. Usahakan serinci mungkin. Misalnya, fungsi
roda pemotong rumput ialah: (a) Memudahkan
pemindahan produk; (b) Memberi jarak antara lantai
pemotong dan tanah; (c) Menambah kekakuan
badan mesin, dan lain-lain.

Langkah 2: Btat daftar fungsinya menurut

prioritasnya. Hanya satu fungsi yang harus menjadi
prioritas utama. Langkah ini dapat menjadi sulit

karena banyak elemen mesin didesain untuk

mencakupkan fungsi jamak. Pada contoh roda
pemotong rumput di atas, fungsi dengan prioritas
utama ialah memberi mobilitas pada produknya.

Langkah 3: Tentukan kerangka acuan banding.

Langkah ini harus didasarkan pada daftar prioritas
utama yang Anda buat tadi. Hal ini dapat berarti
membuat beberapa kerangka acuan, yang setiap
kerangka didasarkan pada prioritas pada daftar
Anda. Kerangka
ata:u tiga bidang.

ini

harus dibuat pada satu, dua

4: Pemilihan kendali. (Lihat $$12.19,

12.21, 12.22). Dalam kebanyakan hal, beberapa

Langkah

kendali akan dibutuhkan (misalnya, keluk, keduduk-

an, kekonsentrisan, kekasaran, dan lain-lain).

banyak.

$$12.15, 12.17,12.19). Hindari agar tidak melakukan langkah ini sebagai yang pertama, langkah ini
harus selalu yang paling akhir. Lihat Gbr. 12.47
untuk mendapatkan lembar kerja yang menjelaskan
secara garis besar kelima langkah ini.

Program CAD umumnya memungkinkan

pengguna menambah toleransi pada nilai dimensi
pada gambarnya. Pemberian lambang dimensi dan
toleransi geometri, tanda pengerjaan akhir, dan
lambang standar lain biasanya tersedia sebagai
bagian dari program CAD atau sebagai perpustakaan lambangnya.
Pemberian dimensi dan toleransi geometri

telah menjadi suatu bagian mendasar industri

manufaktur sekarang. Untuk dapat bersaing dalam

pasar sekarang, perusahaan dibutuhkan untuk

mengembangkan dan memproduksi produk yang
bermutu paling tinggi, pada biaya yang paling
rendah, dan menjamin penyerahan tepat-waktu.
Walaupun dipertimbangkan oleh sebagian besar

menjadi bahasa spesifikasi desain, GDT juga

merupakan bahasa manufaktur dan pemeriksaan,

yang memberi cara untuk penafsiran dan pemahaman yang seragam oleh kelompok yang
beragam ini. GDT memberi dasar kontrak nasional
maupun internasional untuk pelanggan dan
pemasok. Lihat Bab 10 untuk mendapatkan pembahasan yang lebih mendalam tentang bagaimana
GDT dapat digunakan pada proses manufaktur dan
pemeriksaan.

Isueu40 uelraqtrlad u|ese(

#urseu

ueuelg

'!4arrroec JsuBraloJ, uBp

BFe{-rrq*r1

#urseur

ueuelg

#ursau

ueu.Ia

V,\NISNVTIA-IOJ CNNIIH'E

ueuela

#urseu

#urseu
ueEeIa

rIepue)

rlPpua)

I-IV(INA>I SINAT HI-IId ''

reur+l uBSurpueg lnl!.,{

repun{aS ue8urpueg :ntrg

#ulseu

rsBunj

ueuelA

leuu.l uuSurpueg

ropunlos uSurpueg rnlrC

f,ntr."I

#ulsou

asBunJ

ueue Ia

ueualg

lsBung

ueBurpueg :n1rg

repunias ue8ulpueg JnlrC

#urseu

N\r'9NICNVI NIr'rI]V V>I9NVTIS>{ N\r'XISINICEICT'E

glsBung

#rsBund

V,\NSVIIT{OITId NVIrIdrI

#!sAun

INV-IVCI ISDNNC dVJ.IY(I

J\r''IS'Z

ueqequel lsBung

ESEp rsBunC

:(dNJLI) NISAhI NAWA'IEI ISCNNC NV){ISINISA(I 'I

e8e xrN)il dvslflve

384

BAB

12

roLERANsr

PENANDAAN

CONTOH

TAMBANG

lambang ini diberlakukan.

Garit tegak lurus lerhadap garis yang

I
C

mewakili permukaan pada siapa

ini

diberlakukan.

Gadt kira-kira melingkar relatif lefiadap

tengah-tengah permukaan pada siapa
lambang ini dibedakukan.

LO /-

t /
V

1.6

"(-

CONTOH

Garit msnyudul dalam kedua arah

Gadl $jajar dengan gais

yang mewakili pmukaan pada siapa

lambang

PENANDAAN

t6rhadap gads yang mewakili pemukaan

gada siapa ini diberlakukan.

Gadi

ach

maiemuk

Garit kira-kira radial relatit terhadap

l6ngah{engah permukaan pada sjapa
lambang ini diberlakukan

Lambang Garit (ANSVAsME Y14.36M-1996).

Nilai rala{ala kekasaran dilBmpatkan dr sobelah kiri

kaki panjangnya. Spesilikasi hanya salu nilai harus
memperlihatkan nilai maksimum dan sembang nilai
yang lebih kecil darinya harus dibenarkan. Tentukan
dalam mikrometer (mikaoinci)

Spesifikasi nilai rata-rata kekasaran maksimum dan

minimum mempedihatkan kisaran kekasaran yang
diizinkan. Tentukan dalam mikrometer (mikro inci)

t.o/

.uV

'{

Pembuangan bahan dengan pemesinan dibuluhkan

unluk menghasilkan permukaannya. Jumlah bahan
dasar yang dissdiakan untuk pembuangan bahan
diperikan di sbelah kiri kaki pendek lambang ini.
Perikan dalam miliheler (inc0

Pembuangan bahan dilaEng

Penandaan garit diperlihatkan oleh lambang garit

yang dilempalkan dr sebelah kanan kakr panjang

Nilai tinggi kegelombangan maksimum merupakan

nilar pedama yang diteftpatkaa dr alas garis

mendalar. Sembarang nilai yano lbih kecil
dibenarkan Tentukan dalam milimetr (inci)

Panlang penyempalan kokerasan atau nilai batas

ditempatkan di bawah perpanianqan mendatar.
Apabila tidak ditonjukkan nilainya, diambil 0,80 mm
(0,030 inci). Teotukm dalam milimele( (inci).

Apabila diperlukan jarak kekasaran maksimum dapat

ditempaikan di sebelah kanan lambang garil.

1,6/
t I

nila, linqg, kegelomDangan Sembarang nia. yang

lebih (ecil dibenarkan Tentukan dalam milimeter (rnc,)

Sembarang nilai yang lebih kecil haruslah drbenafian.

Tentukan dalam milimeter (inci)

@PenggunaanNilaiTeksturPermukaanpadaLambang
(ANSVASME Y14.36M-1996).

TANDA

'snsnq{ uBBpEa{ Bpsd qaloredlp ludEp qBpuar qlqet nqB

r33u$ qJqel 8uu,(;uy;1g'uu:llreqJp Buu,( saso.rd lqun rulzz1 Suef ue:pdnraur g1

uB+tnfunilp 3uu,{ Sueluag '(S86I-I'9,B SWSYflSNY) urpzl 3ue,( F{np9{4

epolaWqaIouB{I!sEqI(3ue,tuBE{nruJeduBJ?s{ax@

6uPre[ 6uEI uPPun66uad

elBr-eler uEEun66uad

l-v
I
lelac-roc

ualileued'u;6u1p teueg
uersnJls)io6uad

ugueuJad uP)slec uerocaoued

uPEduauad
seuPd IPUEC

rsed usroca6usd
lnluel uPsnleqouod

olal

ueqEsBbuad

uesalouad
oJuala-uesalod
ueqBsPOuad
uPEpuua60usd

loH ueloso66uad

IruoiDlall ueepuua66ua6
sPrPl

rrllP

uBBfuaoued

uelnqnquad'ueioqa6ueS
Elu!)loruelf
iasB'l

uorualo sallag
6u"qnl uereqalad
IuPl slPU

slPll
lulsll uelncal ueulsauad
raBruDl

sleli

uelprn66uad
ue)inluaquad'uEPlPrad
uetlefua66ued
0ut66eug
ete^u uBouolouod

(s'o) (r) E) (r) (8) (gr) (ze) (es) (szt) (osz)

or'o oz'o ot'o os'o 9'! z'e 0'9

ro'o 9zo'o 9o'o

92

9'Zt

(ooor)

(oos)

(ufi)

(oooz)

(w)

09

rJuroiltlA

:e1euo:1ty1

"U'uPresE)ial ela-PIPU

99C XIN)lr dvsl lve

386

BAB

12

TorERANst

Penggunaan Lambang Pengerjaan-Akhir Permukaan

dengan Sistem Gambar Produksi Computervision CADDS 4X. Seizin
Design Pacijlca.

'cul 1atndrao)
aulJd ut oqosntail ,lDuD 'uogotod.roX uolqanlnduo2 uPlas ';trl SOOYC

I.T'J:ilTT""',-',I:ffii.}ff

?-T:'i'trfil"1l-Efiiffi
pdwa11

nP1o1Y

olols tntnuaw loplt lsuawQ

(4q) uowoPPay
wDuag tn)ruax

uos14aut!sax

sDl!sUluasuox

uDlnpnpax

p dwata S uootnot

d4uoua

uo?uutwaSl

x
;ffi

I
n
r-1

sluox sntu

IVdI^ISI
ISNV}IA-IOI DN\r'gI^tV-I

lDluoJ

nsng

sltD)

Suotuo1

(VS) Dpq yo['1ttt1

\-./
NVX{'TINAIIO )VC[

cNvswvf

@9 opq

uDnlDS llupuax

Yo{-1to1

(ggy1 uoncy ruaatQ

tot13u11ay1

tonlaY

prol lnlax

1to{-1to1

/7
ofu3u11ua7ag

suog 1{ot4
uoolntuta4

11{o.t4

tsuauKl losv

uDlnpnsax

//

uotofo[asaY

uDSttputltsax

uosrunplo8ataY

utuot18u11awaS1

uDDlDtax

o
D

rc>1a{otdt a1

n04Pq

ouaz

os
()
al

.o
@

NV)OINIIrCI xvo[
(Wti) qntnptuary tolDrllqul )Prag
DNVghlv-l

nlgf

uotnyn SuoPuowau oduol

()rW) t!4Pasral

uDqoq uoDPDaX

(31rtr1t1) wnwts4Dry uDtlDg uoDpDaX

tDSoo

lalauDrQ

uDSrunlax

ISVINSI}IO NVCI

o
o
@
f xx'xxl
@

ISNVIIS-IOI CNVSI tv-I

VdNU ISNVUS'IOI CN\r'IhIV'I

LBe )lNxll dvst lvo

388

BAB

12

roLERANsr

KATA PENTING

TOLERANSI

DIMENSI BATAS

KELEGAAN

UKURAN NOMINAL

SISTEM LUBANG-DASAR

BATAS

SUAIAN LONGGAR

SUAIAN INTERFERENSI

SUAIAN TRANSISI

SISTEM POROS-DASAR

KELEGAAN SATU.ARAH

KELEGAAN DUA.ARAH

PEMBERIAN TOLERANSI GEOMETRI

KEADAAN BAHAN MAKSIMUM

TEGAK LURUS

SEJAJAR

KELUK

KONSENTRIS

KESILINDRISAN

KEMELINGKARAN

KENDALI

PEMBERIAN DIMENSI DAN TOLERANSI

GEOMETRI (GDT)

TRINGKASAN BAB
Pemberian toleransi menguraikan batas minimum
dan maksimum untuk ukuran dan tempat suatu fitur
(feature).

Elemen mesin yang berpasangan dengan kelegaan

negatif dikelaskan sebagai yang memiliki suaian
interferensi atau suaian paksa.

Terdapat beberapa cara pemberian dimensi toleransi,

Elemen mesin yang berpasangan didesain di sekitar

ukuran nominal dan kelas suaiannya. Semua
toleransi lain dihitung dari kedua nilai ini.

termasuk dimensi batas, toleransi satu-arah,

toleransi dua-arah, dan toleransi geometrik.
Sistem toleransi lubang-dasar merupakan sistem

Elemen mesin bermutu-tinggi sering diberi dimensi

dengan pemberian toleransi geometrik untuk memastikan bahwa ukuran, bentuk, dan karakteristik
geometri relatifnya didefinisikan sepatutnya.

toleransi yang paling banyak digunakan karena

sistem ini mengambil lubang dalam ukuran
nominalnya dan menyesuaikan poros untuk mengakomodasi toleransi tersebut.
Besarnya ruang di antara dua elemen mesin yang

GDT telah menjadi bagian mendasar industri

manufaktur sekarang. GDT tidak saja berupa bahasa
desain, tetapi juga merupakan bahasa pemeriksaan.

berpasangan pada keadaan bahan maksimum

disebut kelegaan.
Elemen mesin yang berpasangan dengan kelegaan
besar dikelaskan sebagai yang memiliki suaian
longgar atau suaian gerak dan geser.

PERTANYAAN-TINJAUAN

1.
2.

i,
Y

Apakah arti kedua angka batas dimensi batas itu?

6.

Berilah daftar lima kelas suaian.

Gambarlah tiga toleransi geomteri yang mengacu

7.

Dapatkah satu elemen mesin memiliki kelegaan?

sebagai pembanding. Labelilah informasi pada

setiap kotaknya.

3.

Mengapa sistem lubang-dasar lebih lazim daripada

sistem poros-dasar?

4,

Berikan lima contoh ukuran nominal dalam kehidupan sehari-hari. Apakah tujuan ukuran nominal itu?

5.

Berikan contoh dua elemen mesin yang akan membutuhkan suaian gerak dan geser. Dan yang
membutuhkan suaian paksa.

Mengapa?
8.

Dapatkah dua elemen mesin memiliki toleransi?

Mengapa?

9.

Berikanlah contoh bagaimana GDT dapat digunakan

sebagai alat desain maupun alat pemeriksaan.

10.

Berilah lima langkah yang dibutuhkan untuk

menggunakan GDT untuk proses desain.

'uBsnlntusd rsue^uo{
u?)lBunSSueu wSuep rsB^ala u?8uBprcd urulBp su8ed rBqr.uuSSuel

'L

'dnqes upde>1 sruel ureSereq ruqueSSueprtr '9

'e,{uuueunSSued ue4rurnSueu uep 1ery3ued uru8uraq

rsulgquaprEuaytr'S

'JrIn rsu{Urseds uu4rsrugepue1a1 'V

'rse^ela
uep ue8uolod tuelep emrgopes uep '{pulue{s 'tcuu rrln ruquuSSuayrl

't

'dnr4es JrIn {nlueq ure8ereq rsurygquept3ue4 'Z

'dnr4as rqn udrueq 8uu,( urseur ueruale qequleru uep ualrsrulJapuay{ 'I
:1udep e,{usnruqas upuy'JuJ quq urBJBp uBrIBq Jrefuladueru qBJalaS

NVNTNI

SVO=Id NV(I
'rv)loN3d'all.ln
g1

(b)
(a) Pegas. (b) Sekrup dan pengikat. Dari Machine Design:
An Integrated Approach oleh Robert Nonon,@1996, Seizin
Prentice-Hall, Inc.

yang berbentuk-V 60", diadopsi di Amerika Serikat.

Tetapi masih saja belum ada standardisasi antar
negara. Pada waktu damai hal itu merepotkan; pada
Perang Dunia I hal itu menjadi gangguan yang
serius; dan pada Perang Dunia II rintangan sudah

begitu kuat sehingga Sekutu memutuskan untuk

melakukan sesuatu untuk itu. Pembicaraan dimulai
di antara orang-orang Amerika, Inggris, dan Kanada
dan pada 1948 suatu perjanjian telah tercapai untuk
penyatuan

ulir sekrup Amerika dan Inggris. Ulir

yang baru tersebut disebut ulir sekrup Unifted, dan

ulir itu merupakan kompromi antara sistem American Standard dan Witworth, yang memungkinkan
pertukaran ulir di tiga negara ini.
Pada 1946 komisi International Organizasion

for Standardization (ISO) dibentuk untuk membuat

suatu sistem internasional untuk ulir sekrup metrik.
Akibatnya, melalui upaya kerja sama Industrial
Fasteners Institute (IFI), beberapa komisi American National Standard Institute, dan perwakilan
ISO, standar pengikat metrik disiapkan.l
Sekarang ulir sekrup merupakan hal yang vital
untuk kehidupan industri kita. Ulir tersebut didesain

II3.I

UIIR SEKRUP

TERSTANDARDISASI
Pada awalnya, tidak ada satu pun barang yang distandardisasi. Mur yang dibuat oleh satu produsen
tidak akan sesuai dengan baut yang dibuat oleh
produsen yang lain. Pada 1841 Sir Joseph Witworth
mulai mempet'uangkan ulir sekrup standar, dan segera setelah itu ulir Witworth diterima di seluruh

Inggris.
Pada 1864 Amerika Serikat mengadopsi ulir
yang disarankan oleh William Sellers dari Philadelphia, tetapi mur Sellers tidak akan dapat disekrupkan pada baut Witworth, atau sebaliknya. Pada 1935
ulir American Standard, dengan ulir Sellers lama

untuk ratusan keperluan yang berbeda: ketiga

penggunaan dasarnya ialah (l) wfiitk mengikat
elemen mesin, (2) lurttttk menyetel elemen mesin
dengan acuan satu sama lain, dan (3) untuk
memindahkan daya.

A13.2 ISTILAH ULIR SEKRUP

Definisi berikut berlaku untuk ulir sekrup secara
umum (Gbr. 13.1). Untuk informasi tambahan yang
menyangkut istilah dan definisi ulir sekrup Unified dan metrik khusus, aculah standar berikut:
ANSYASME B1.1-1989
ANSyASME 81.7M_1984 (R1992)
lUntuk mendapatkan
daftar standarANSI untuk ulir, pengikat,
dan pegas, lihat Apendiks 1.

lecund uu>lEunqnq8ueru 8ue,( Jrln uue>lnuued lSlS

epud ruedes 'qu1eq-rnu rmp sn1nfue1 qupnur IEII

urepp uuln88unol Dlllrtuetu u?p 'Suolodtp t{Bpnu

'Ju{E uep

'lnqnq urseu JsluP-soJod Jrln

qrqel 'r8esred rqn upeduup tun{ qrqel er.uJv rrln

'rur rSosrad rqn uu rluuSSueru 1e{uuq r{Bpns wp
t3esred JrIn rffi{Urporu uapdruetu aucv filn
'rsesrpJepuelsry

'ueqslaqesJeq Suuf rrln enp rsrs-rsrs

uulSunqnq8ueur 3ue,( gBmeq

uw{ilrued dV)V
'JrIn rsrs enpe>l

uelSunqnq8uau 8ue,(

sBt? UBu>lnuued

xVCNnd
'u,(udnrles

qelo Suolodrp 8uu,{ 3ueru reqel uup eues 3ue.( rqn

Jeqel lunqrueru {n1un JIIn InlEIeIu pinel 3uu,{ F,(utH

-BIilrr BuoJDI 'e,(up uuqepurued >1n1un papl 8uu.(

rgn uuludn-roru srleJoel etvces tBastad qn

'JepuqIS

runlaq asred rqn 'arucy JrIn qelo qnul nlrEaqes

ue4lue8rp qu1e1 r8esred rrln '(snlnd.re1 qupnu
uB)IB {Bpll r{Bleq-Jnru s,4aqBq ueele,(ua1 pedes;
e,(uuueznuq uul{eurele{ Bueru{ uep ue{Elac uu8uap
rur Inlueq Jrln Suoloruetu ruulup usqnse{ 1eql{B
rdelel 'e,(unquns depuqrq srun1 1e8e1 ;tdueq u,(u

'P18ueP
qrqel Euu,( rTIn ueurelupo{ uu8uep 1du1e1 peglun uep
IBuoIIEN u?oueruv qn uu8uep udnres e,(u:1n1uag
'1or sesord uu8uep {ruueqlp u4rf uu4tulnqtp Surres
-renl-Jrln rdelal 'ele; e,(ue1u uep )pJund 'luuolsuu
-re1ur dnrles r11n p4r8ued rc8eqes rnln1esp 3ue,{
uuqzdnreluu 1upu,t illn

Jepuls dnqas

rrln

'lBuoIl3N

uuJuaruv

qn

ue8uap eues u,{urusup eped IuI JIIn

>Intuaq lepp q1f lue$Blnqrp e,{ue4e uup 'u1lulnq

-rp n31u uB)pleJrp JenrJIIn {Ecund 'lEuolleN uc
-ueuv >lnlueq uulnue8Euo{u qBIe1 uep '9761 upud

sp33uy uep 'upeuey 'IDIIJoS u>llJeurv qelo rnln1as

-rp 8uu,( Juputs rqn uu4udruaw pagf1un up

'urnurn ueuunSSued
>1n1un n-urulel rqn ue41uu88ueur rur Inlueg 'ln>I
qrqel 3uu,t rqn uapdruetu uB{BtuJIp 8uu.( 4ucund
up JE{B uu8uep lDuoliDN uDcuauv rln
'uu8utunl udrd efte1 Inlun ug{Bun8lp e8n[
Iul r{n 'qnuad rrln u{nu uu>puqp{e1p 3uu,( lapuu
-eru 8ue,{ uulese8 ue8uep lsuJueuueq n-rueful
JrIn 'nluolJel uulele,{uad uunlredal >lnlup 'sJ?
-IIaS rlln nE13 'prepuBls selBls pelpn rlln lnqesp
y-wotol qn'(Z'il:qg) u,{up
e.(up,re epud
"99
ue1tlepurrueru nele 'urBI uIues nles uencu ue8uep
urseru uaruale 1e1a{ueu {nlun 'ulso(u uetuelo

1ury8ueur

{nlun

nquns Inlalerx Suef Sueprq ruelep Jn{nrp 8uu,( rlp

rsrs-rsrs eJ?luu tp tldztp 8uz,( lnpns dlln lnons
'ueJutnd nles tulup Ierqe
Breces

nfuur dnrqes 4In

Jepuus rets[uErQ

{Brsf nfvn-)Vdvr

lev-)vdvr d3lS}ltvlo

'rcur red rqn qulurnl lSeq1p

ue8uep

etuus d t8eq-4ure1 'e,(unqruns uu8uep miuies JDInIp

8uz,( u,(ulnqueq JrIn upud uerunsesreq 3uu,( 1nn

a1 dnqes

rp

eped

lpll

IrBp {ErBf

;eva-)vdvr

'(runy undneru urBIEp rlln >1n1un nlupeq)

dnqes rlln Ine{ro1 raletuur6l dqlNll t d:tlll lvto
{nlun DIBIJaq) dnr4as
'(ren1 undneru {uulpp Jrln

rrln ruseqrel releluercl do^vl t dfr]u[vlo

'8ueqn1 eped ruades

'ulo88uu ruupp uer8uq

eped:qn

161VtVo

dnn

'sorod Sueluqes eped

ruedas 'u1o33uu runl uu6uq eped:11n Uvnl dnn
'Jepuqrs nlEns Jenl n81e
ruulep rreu{nuuad eped (09'?$) ql{eq Intuaq tuBIBp
rue8eres Suudureuefueq >leJund dnd)fs dlln

'(goor$

I 86

I-htug'rr ,r ghtsv/IsNv

(eoo r D 8 L6t--9' n r L ahrsv/rsNv

(ogotu) E86r-I rI'rs awsv^sNv

Uz>Iun8rp 4p {nlueq uru8ereg

dnd)3s dnn )nlNJg

'etr

'Jeletuerp ure8ureq

{$un

rcur red ;qn Jepwts

tIBIurnI dnn lu:ls

'e,{unqtuns Inlulotu 8uu,( Suuptq qalo

Suotodrp Suef rrln Suudruuue4 dnn )nrNl
'e,(unqurns dupeqrel Iurruou JDInrp 3ue,( rqn rulu

uup 4ecund BruIUB

{Emf dnn NV1a|\fIvo:I)

'dnr{es

mpletu 3uufuuuraru nquns

supg Unn nsnns

l6g )rN)rl dvsltve

392

BAB

13

uLrR, PENGTKAT, DAN PEGAs

0.r2sr-P

oa
Ioq
o
il

AKAR EUNT

(b) AMERICAN

(o) V.IAJAM

u,\/ Z ,/Y,/,/,'-zt t
/ ,/-.
/Tl@

NATIONAL

(c)

uNtFtED (LUAR)

0,125P-lr],i:-2
(d)

METRIK

(e)

PERSEGI

(D ACME
(rcPEALUAN UMUM)

0,163r6P

(h) ULIR

BULAT

Bentuk-bentuk Ulir Sekrup.

Ulir cacing standar (tidak ditunjukkan) serupa

dengan ulir Acme tetapi ulir cacing ini lebih dalam.
Ulir cacing digunakan pada poros yang memindahkan daya ke roda cacing.
Ulir bulat didesain untuk memindahkan daya
dalam satu arah saja dan digunakan pada meriam
besar, dongkrak, dan mekanisme lain yang memiliki

pada ulir yang bersebelahan (Gbr. 13.1a-13.3).

Untuk ulir metrik, jarak ini ditentukan dalam milimeter. Jarak-bagi untuk ulir metrik yang dicakupkan dengan diameter mayor dalam penandaan ulir

(b)

Untuk ulir yang diberi dimensi dalam inci,

jarak-bagi sama dengan I dibagi jumlah ulirnya
per inci. Tabel ulir memberikan jumlah ulir per
standar. Dengan

jarak-bagi P sama dengan {" {O,1ZS).

Jika ulir ini hanya memiliki empat ulir per
inci, jarak-bagi dan ulirnya sendiri sangat besar
(Gbr. 13.3a). Jika, katakanlah, terdapat 16 ulir per
inci, jarak-baginya hanya *" (0,063), dan ulirnya
relatif kecil, serupa dengan ulir pada Gbr. 13.3b.
Jarak-bagi ulir.

ULIR MEIRIK

1.5,

berdiameter 1" memiliki delapan ulir per inci, dan

Jarak-bagi sembarang bentuk ulir merupakan jarak

sejajar terhadap sumbu antara titik yang bersesuaian

(o)

seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 13.3b. Lihat

$13.21 atau Apendiks 15 untuk informasi lebih
lanjut.

demikian, ulir kasar Unified (Apendiks 15) yang

II3.4 JARAK-BAGI ULIR

ULIR PER INCI

menentukan ukuran ulirnya-misalnya, MlO

inci untuk setiap diameter

kebutuhan kekuatan-tinggi yang serupa.

.l l+

ALAI UKUR JARAK-BAGI

ULIR

ULIR PER INCI

8 ULIA PEA INCI

(d)

(c)

(c)

lldtlll. 3n3v

alnn (a)

voNve relsuld (p)

(0) t3dru1 (c)

da

'{ntuafrur

rnn

El@

---lTV,i'!rDJ uep uuuex

rln @

uuludnJorrr uo?urttrual stto? ,cA.g1 e83urq

uupp uapunqu8rp ludep rcurr uup 'euerlJapes

'este>ls rqn Suuqurq 'ue1sn-req8uetu {pq ue8uuqur4
-red elrqedu uup uer[u.(uad uesule[o{ {ntun

->1elcl 'opuo? illn Eped'Jrln {nlueq Bnrues lruun

n{elrog rul 'u,(usrueles uep 'pdttt-r?/fl {nlun dg,I

{nlun ue{Bun8rp 'uuleueq.repesrp 3ue,( urrzel qrqel

3uu,( uep {nutuo{s 'rr1n Suuqruel Suusud unq
'p33un1 ruqruu8

upud 'u.(usruoles uep 'r8uq-1erul rIB e8p u,(uue1eI

-1eml'1a&t1 qn eped lr8eq-1erel rlu>I Bnp u,(uuept

'u,(urequu8 eped uru gZ nerc ,,I qeaeq

Ip BrI{
raleuurpJaq'lrce{ relauurpreq 4p uulrfe,(ueu

-BJDI

'toutJ uup 'DuDqrapas 'Dslills epoleu-requre8

uped dn-u1es rrTn uelle,(ued epolaru e8rl leduprel

dnn eNvghtyt let.

'uf,udn-qes Sunln uped.up Sunfn qqurnf rluuru8ueur
uu8uep 3un1q1p uup rluuelrp ludup sorod uped
leuref 41n 'lnqesJat uurel dnlnuetu uup u>pqruetu
tuulep ludec qure8 ue>lrJeqruetu 1n1un '>1eruu[
rqn udrueq SuFes ue:e4 re18uq uped 461 'ure1
m18uut 'rBrB utsed dnln1 'uedlnd

-utul uep

'uere>1

dn1n1 uped nredes 'ruseq u,(up qllu-rllp '1udec lere8

ue{qunqrp ulrqudu ueluun8lp leruet 11161

'eS'l uep pg'I lqg upud Surseur-Sursuur

ue4lnlunlp LrDI uep ueuel epuu8 lSesred etucv JrIn

'Epuu8 rrln {ntun d 'Ie83uru 4In {nlun 69,9 ue8uap

eures e,(ulepued rsrs 3ue.,( n4s e8rlr8es esnuelodq

ug'gl 'rqC eped uaplnfuntp 3ue,,( luede5 :re[e[as

Suulueqwau Suuf 3un33und qrqel nute Bnp [.lep
unsnsJel Trtwo[ tUO 'e(urfleq-{Bref uufluep erues
e,(uuqel-1urel uup '3un33und nlBS LrBp unsnsJol
'u,{ueuruu uu>llr?Jrsrp 8uu,( q:edes '7o38un7 n1p

)nu{lrvhl

dnn Nvo lvoeNnl dtln 9'e1r

'(e6t'gt 'rqC

terlrrr

reque8 upud g1 uu8uep Heqellp nIEIes urx rlln

'urEI u?{nluellp gunce>I fig) ueuu>1 rrln ru8eqas
duSSuerp nlules

rrln '(l'gt 'rqC) uuIurn-ru[>pre8

qeru ue8uep qeJu ueuu^\a1.req relndrp epqudu rmu

r{uJE e>l nluru 3ue,( rqn uuledruoru rJp{ JrIn usp
'uru[ urnrul lura8 uutuep qerues relndrp ellqudu ;nu

e{

nleur Suuf rqn ueludrueu uBuDI JrIO

'(pg'gt 'tqg) n1n 8oq-yoto[ nqn?uad

'yedn-rpuruI-Jrln nurc

IdI) NVO NVNV) dNN 9'E1I

'qnul qrqel qe1 u31t nleur e1du1-rqn mp '1eE8un1

rrln nluur {BrBf Irep Wqel Ie>I unp nfuu epuu8 rrln
'ueru1nd rlu{ nlBS uped'uerlurep uu8ueq m1e uu8
-uep ueue,t\u1:eq reqrue8p
upue8

l1n

rap

IBq urepp le,(ulecund uu8uep uuuuzrlul

-req e,(uu1e 'e1du1-rqn nele p33un1 ;qn ;equre8

{uulup

uu8uap nelu (cg'91

:qg)

sueSSuad uu8uep rruInlp

ledep rcur red rqn qegunl nele 6uq-1ere1

e6e )rNxrr dvslNve

394

BAB

13

ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS

Lambang ini sama untuk semua bentuk ulir, seperti

metrik Unified, persegi, dan Acme.
Penyajian rinci merupakan penghampiran yang
mendekati pada penampakan ulir sekrup. Proyeksi
sebenarnya kurva heliks ulir sekrup (lihat Gbr. 13.1)
menyajikan penampakan yang menarik, tetapi ini

tidak mengimbangi tugas yang menguras waktu

untuk pelukisan heliksnya. Akibatnya, proyeksi
sebenarnya jarang digunakan dalam praktek.

Apabila diameter ulirnya pada gambar lebih

dari 1" atatt 25 mm, gambar yang menarik dapat

dibuat dengan metode penyajian rinci, detganapa
profil ulir sebenarnya (sembarang bentuk ulir)
digambar; tetapi kurva heliksnya digantikan oleh
garis lurus (Gbr. 13.6)2. Tanpa memandang apakah
puncak atau akarnya rata atau dibulatkan, ulir ini
disajikan dengan garis tunggal dan bukannya garis

ganda, seperti pada Gbr. 13.1; akibatnya, ulir

American National Standard digambar persis
dengan cara yang sama.

II3.8 LAMBANG ULIR LUAR

Lambang ulir luar yang disederhanakan ditunjukkan pada Gbr. 13.7a dan i3.7b. Bagian yang berulir
ditandai oleh garis-garis taktampak yang sejajar

dengan sumbunya kira-kira pada kedalaman ulirnya,

pada penampang atau pada elevasinya. [Gunakan

skematik kedalaman ulir dalam tabel pada Gbr.
13.9a untuk melukis garis-garis ini (Gbr. 13.7d).1
Apabila bentuk skematiknya ditunjukkan pada
penampang (Gbr. 13.7c), adalah perlu untuk me-

nunjukkan V; jika tidak, tidak akan jelas adanya

ulir ini. Akan tetapi, tidak perlu untuk menunjukkan
V menurut skala atau sesuai dengan kemiringan
sebenarnya garis-garis puncak. Untuk menggambar
kedalaman ulir (Gbr.
jarak-baginya
ditentukan oleh
13.9a), dan buatlah

V ini, gunakan skematik

v60".

Ulir skematik menurut elevasi (Gbr.

13.7dr

ditandai oleh garis panjang dan pendek berselangseling yang tegak lurus terhadap garis sumbunya.
dengan garis-garis akar lebih disukai lebih tebal
daripada garis puncak. Walaupun garis-garis puncali
ini secara teoretis diberi jarak sesuai dengan jarakbagi sebenamya, garis-garis ini sering sangat rapat
dan membutuhkan waktu untuk menggambarnyajadi mengalahkan maksud penggunaan lambang ini.
yaitu untuk menghemat waktu penggambaran. Padr

juru gambar yang berpengalaman

jarak
garis-garis puncak ini secara
memberi

prakteknya,

seksama dengan bantuan mata, dan kemudiar.

2Ulir yang berdi ameter 42 mm atau f

f ".;ita

digambar dengan

skala setengah, akan kurang dari diameter 25 mm atau l" pada

gambamya dan dengan demikian akan terlalu kecil untuk metode
penyajian ini.

menambah garis-garis akar yang diberi jarak

berdasarkan pengamatan mata di tengah-tengal
garis puncaknya. Umumnya, penjarakan haru:

utir Metrik Rinci, American National, dan unified.

ungko@n pejol jiko sektupnyo

dltepi4imiingkon

Gotis okot don puncok

Lingkorcn pejol

doqol

jiko fepinyd
dimiringkon

/,
+

/i

UJUNG

@
o.zs-touNc-2o

Lambang

@ffi@
/-

DISEDEAHANAKAN

ulir Luar.

''u
J*'o

%:ry@
f

MErr,k

(d)

(1)

)llvhErs eNVSy!\a

(o)

(u)

()i)

HWEWEWEE
@ffiEffiEffiEE
9ZxOZW

'urBIB( r.rln Suequrel

-{BrulBIrqBdu B^\qEq uB{rlBqred 'u6'I u33uq i6'I

@
ue8uep rur sueS-srre8

lerel

rJeqtueru eures{es

uep sn8eq-SuuqurJaq 3uu,( Sueqruul unlpseq8ueu

)tlv1att)S eNVS6IVI

ufupnqtueru ue>Irl?pntuetu {ruur

'rqC BpEd UBT{nlunllp uB8uotod eped uep rs?^elo

BpBd J?nl Jrln {ruun {peule)ls Suequrq JEqruuSSuer.u
{ntun r{B{3uBI-qDISuB-I

'u,(u8uolod Suuprq
eped

ryduuqel suuS-sue8 qelo uu4lesrp rqn rofeur

releruur6l

'q6'gl
rqg
upud uoqnlunlp ue8uolod
{nlun uu{euerpepasrp 8uu,(

ereces ledup uuurep8uefuaq 3ue,( requre8 nrnl

'BIu>IS uu>IJusepreq

>1n1un qgrdrp rur rulru-rclrN :qn Suuquq requrei

-8ueur nDlumes uuluun8rp 1n1un r8uq-1erul uep

uBruBIBpe{ relru Iaqel uullnlunuaru

'e6'I uep p6'I 'rqg epud uu4rlnlunlrp

86'I

rEqtuED

dnn eNVglN\n
o 1 'e 1r

upud ruelup Jrln

Suequrul '(Z6U :qg) >1udrue1{ul suu8 Suesedes

qelo Epu?lrp rur JIIn uueJu{ '{rlerue>ls uurlu,tued

{n}un ue)pun3ry 3ue,( uu8uep {puepr rse,rale epd

ruBIBp JrIn >lnlun uu{Buuqrepesrp 8uu,( uur[e.{ue4

'q6'91 u33uqJ6'I rqg epud uollnfunlp ue8uolod

epud urelup rrln >Inlun uu{uuuqJepesrp 3ue,(
Suequrq requreSSueur lntun qe13ueyqu43ue1

du13ue1 Sueqruul'r8uq-4urul uurn{n uu{qnlnqrp

1upr1 'ue8uolod uup rselele epud rqn ueryle,(ueru
8uu( ledureqq sueS Suesedes lenqtuaru lnlun
uapun8rp lnqesrq Iaqel IrBp nln ueurulepe) 'e6'I
u33urq q6'I 'JqD eped ue4lnlunlrp ue8uolod
uep rsu^ele eped reny JrIn {$un ue{eueqJepesrp

NVdVg! tveeNSd

'@Z'tt* u8n[ 1eq1) u,{u

-uuprnSSued ueruulepe ue8uep utues Jrln Sueluei
eyqede 'qnuerued d4 ueeunSSued uurylu,{ueu
dg'91 uep J8'EI 'rqg upud SuequreT 'og'i uuF
'u8'gI 'a8'I 'p8'EI 'rqD epud uaqnlunlp Suei
Iuedes 'u.(urqn Suuluud qrqeleur >pluure>1s r8uc
-1uref e8q e,(ulpppes mqruu8lp e,(quurou rprni
tqrueq nlunq Sueqnl IBq ureleg
uu{uulupe>l

'uu41n[un1lp 3ue,( rgedes '3urya:

Juluu upepeqred e,(un1us-nlps u,ry\qeq uu>InBqJed

'8'gI rqC eped uu41nlurury uepp-rr1n Suequrel

nelE
rrln
Jelaluercl
Ierursep-rcur
{nlun
Ieultuou
'uu>pun8rp uelu ro,(eu reloruulp
f >luun 6 uep
C pl1u uep 'u,(urequre8 uped ..f reteururpJaq uu{e

-eqJaposrp 8uu,( uup {rlerue>ls ruelep-Jrln Suuqrue'

'edruos 8uu,( eJBc ue8uep uelnlupedrp >lpleru

-8uu1esp snruq ludurul{Bt seJoS-srJeg'rydue1ry:

sue8 Suesedes qelo uelllesp 'undeueu epoleu
uu8uep '1udue11a rrln-rrlll 'pl'gI 'rqg BpEc
JBnl JrIn Suuquq ue8uep eues srsred dg'gI 'og'f I
'ru8'gI rqg ue8uolod upud >lpuure>Is.rrp uur[u.(ua6
'e,(uue8uolod uuBuupuud upud rpe[ra1 uu>1eu

NVXVNVHd:IOfSIO oNVA 9NVSINV]

3ue,( Suequrel mqueSSueru 1n1un qe13uu1qe13ue1

qe8ueles

epls

epud

..f I

reteururpreq.rqn 'ueolrurap

ue8uaq 'requre8 epud relauurp >lnlun rIEIupB d uup

IBIIU E,!\qEq w>lrlBrlJod 'suu83ued ueluunSSueru

snJuq etlsrsuqeu u-rud rdelel 'e,(ueltu uunluuq

96e

l^tvtvc dnn eNVg! tv't 6'elr

'6'gl rqC epud uelueqp {lluure{s Suuqur
1n1un uu8ueqtuued'uuruquruSSued uulqepmueu
{n}un'u,(ureleruerp r{nJnles uu8uep Suequrux

XrN)rr dvsl^vo

396

BAB

13

uLrR, PENGTKAT, DAN PEeAs

#5 (0.125

DiAMETER
MAYOR

4.25

KEDALAMAN

JARAK EAGI

(Unfuk nildi meftik:

).3r25

),0468

i"

= 25.4 mm

ffi
'

(b)

I
--

0.0625

0,3125

0,375

0,3r25

0468

o.cr.25

t,c6.25

0,5

0.5625

0.625

0,6875

0.0468

0.0625

0,0625

0.0625

0,0525

0,0625

0.937

0.0937

c.0937

0.0937

PANTANG

0,3r3

0,875

0.9375

0.0937

0.0781

0.0937

0.0937

0.0937

0.125

0.125

0.1 25

0.r25

uL'R

LUAR

0.87s

eok

0.8125

qtou lihal somoul deoon4olom)

DISEDERHANAKAN
c,3r3

0.75

puncok tqokht di luot poniang ulit

0.875

Pon)onA ulh yang

mendekoli jorok-bogi penuh

-ro uNc-ze

(p)

SKEMATIK

DALAM

@UntukMenggambarLamtrangUlir_YangDisederhanakandanSkematik.

ue nlueJ '@Zt'tt:q9) u,(urqn ro.{uur releurerp uep

.I
3uulued uu8zq lunq uup 'nquns suu8

quel

'ZI'I rqg epud uerynlunlrp

reque8 epud (urrx-urq) ruru gZ nule ,,I sBlB Ip
u,turo,(eur Jeleuurp epqedu ruupp-fesrad rrln rcuu
uurlufued ruquuSSuaru ruepp qulSuey-qu18ue1

tef sdSd

UI]N ISNId NVITVAN]d Z1'E[I

'ruulH
rdule1 srdrl-1e8u ;rq1e 4yn sue8 entues qelleng

'Gtt'gt e33uq pII'gI rqg)

'ueue4 sBlB e{ Suopuoc

u(usrruS-srre8 ueuel rrln BJelueues'(c11'g1

u38urq eII'gI 'rqg) Irpl sBlB e1 Suopuoc u,(usue8
-sue8 gq Jrln {nlun B^tqeq w{rtuqred 'II'I xqC
uped uurynlunlrp Suef ruedes reqruu8lp 'ue8uolod

epud 'uurunsesJeq 8ue,( urepp rcurJ Jrln

'uelrq rdelel 'srdr1-e,(use1e[ eures snreq rrln suz8
Bntues 'Jrrplu ruqure8 epe4 'u,(uuru1 lecund sue8
ue8uep rufefes >1epp 1ul slreg 'lpa rueq >lecund ry1p
Bnp eJuluu Ip {lJullp uurpntue{ 8ue,( 'nreq >lecund
suu8 uelutdrcueru rur Surmu-rdel'GOt'St lqD) {ln
uuruelupe{ e>1 Suuluequretu rur SuFnu-rde1 '(ogg
Suupu -8uupe1 'sorod Sunln depuqret og, e,(rreselq)
(ta{tuotlc) uu>18uurur-rde1p efu8unln ellqudy .g
'.refefes rur Ju{E srreS-suu8
tgnqtrretrr >$1un (a3pau4?rutls) rulup-srreSSued

upud u8rlr8es JaseC 'lucund sFuS-suu8 uu8uep

.relelas uule {Bpp Iq re>p suuS-slrug '(eg1'91 :qg)
>lelueJes urelrq 8ue,( .ru>1u srruS-srru8 >1!ru1 .S
lepq 'ru>1e,{ l1u8e1
.n
n reqtuug
'u,(u;r1n uped
..repuusJoq,, qaloq

srueq rur

n '(pgl'I :q9) pqel

o09

'uu>11nlun1rp 8ue,t tgedes 'rrln JB{B qnlun unlunued

sue8 >1Fe1 uep 'Jrln uetuuppe>l lunqtuetu {nlun n
unp JeqruBC 'rufefes sueS-suu8 {uuueru 1n1un (uru1
u8nr3es upud nele) 1-suu83ued Sueluedes rp e8qlSas
Jeseg 'snpq uep '{uulrr{ suu8 edrueq stuur{ rur srJC

'(cOt'gt rqg) pq Suopuoc suu8 ueSuep ruleles

lucund sue8 1ue1 'rur r8eq-1urul {pp IreC .e
upud uu4>1n[un11p

'qgl'I :qg

3uu,( relelas sue8 epoleu ueleun8 nulu 6uq-u13uu[

uuluun8 '>luprt B{rI '{luIe1 sueSSued ue8uep
rcur red 41n qnlndes uep SlotrsJu spuSSued ue8uep
lunqrp qupnu ue8uep ledup rcur.red rqn uudulep
'e,(upsrlrrJ '8uns8uu1 BJBoes lenqrp ludep u,(ur8eq
-1erul'u,(uep1s ue8uep runses rJur rad rqn q?Funf
DIII 'ueual sBlB e{ Suopuoc rur Suopuoc srru8
'rJDI JBnl rrln {nlun :uDI sele qBJB e{ Suopuor 'rul
Suopuoc srreS 'ueuu4 JBnI Jrln 4n1un (:qn >lnlueq
Bntues {ruun

EIUBS d relru ruEIBp u uu8uudrurfue6)

uup '1edr:1 JIIn >lnlun d+

'u,(usnreles

L6C )lN):Ir

'upue8 rrln {n1un 6 '1e33un1 rrln {nlun 6f Buopuoc

suu8 uelSueduilueur ue8uep u,(urqn ue8uurureq
qupeng '(91 slrpuedV leqrl; wu Z 6uq-1eret
Dlrlrueu Z, x VIIN rqn 'e,(qusrlAi .u,{urqn uu?pueu
-ed urupp Suns8uul uallraqlp {Fteul rrln {ntun
r8eq-1uru1 '(t'St $) rcur red u,(urr1n qqrunl uu8uep

1 r8equreu uu8uep (r3eq-lurelt d qulrruf, .renl

Jrln nelu Iu?lBp JrIn 'e,(u.rrp Suepuurueru udu4 tqn
rofeu releurelp eped Suntuu8rel 1ul quFunf .(qOt .S t
:q9) pegrun uep leuorluN rrucueruv Jrln >lntun SJ
slrpuady ruelup rrur red -rr1n qelurni qBIIreJ .Z
'(uOt'gt 'rqg) e,(u:o,(B{u re}atue
-lp uup Suufued sllnl uup nquns sue8 ryre1 .I

'91'91 'rqg upzd

ua11n[un1rp rur Jrln-Jrln requruSSueur urepp qu13ue1
-qe>13uu1 'ue>lreqerp 'epe Suerueur uryl.u1u: 8uu.i

uu6uq eueJu{ 6eruus qBIEpz IeuorluN ueJuotuy

uup 'perJru1 .>llJleru Jrln {ntun rcuu uerlu,(ue6

lVNOIIVN

NVCtdlI! tV NVO 'Of HtNn ')tdlShl

dlln :tcNtd NVtrvANSd I I'e I r
.)Iperus)is

Junl-Jrln upud eueulu8uqes uruus 8ue.( e.rec uu8uep

uaplesrp uu8uotod upud 41erue1s urBIBp rlln .b6.tl

'rqg eped ueplnfun1rp uu8uolod upud de13ua1

tuulup rrln Suequel'Suryes-8ue1esry 4edruuller
-suu8 seroS-suu8 uep ?qn ueryfe,(ueru quduel4a
3uu,( srru8 ue8uese4 '(dO'gi 'rqg) uu>11ntun1rp
rse^ela eped ruelep-Jrln {nlun du13ue1 {ltetueIs
Sueqruel 'e,(uuueqas ugJn{n lrunuetu uB>lnq u?p
'uu>qnlunlrp 8uu,{ ruedes 'e[us u:rn-eruy u,(ueq uu1
-1!usp dq rprn8 relaurerq 'e,(unp 8uulued Iqrqeleul
(1nuue1s) ;qn r8uq-1erel e8q 3uuqn1 ruqrueSSueu:
qup.{ueq ruquru8 nrnl '1ep1erd eped uulnlepp
Suues 8uu.( euuurru8uqes 'rur rsuuro;ur ue18ue1ru

-8ueru r1n uuletec e41 'uu41nfun1p 3uu,( 4.ledes

'uuruelupe>l trunuetu ruquu8rp u,(urp;n8'uDIIJeqrp

nete rnqeta{rp dul rprn8 ueuelepe{ e>lrf .rnqelolrp

Suef:qn Suuluud upuduep Sueluud qrqel tDlrpas

ledep Suuqruul rrp 3uelued r8el qu4es rurs rq 'b6'g
u83urq 06'l 'rqg epud uullnlunlrp ue8uolod
eped uup rsulele eped urepp Jrln >lnlun {rtuuols
Suuqruel ruqueSSueu 1ryun qelSueyqapuel
'.09 n r{elo lenqrp Geq-ryrut uep 'n requruSSueu
{nlun ue>leun8rp 4leure4s JrIn uuruelepey .u6.1
1

'rqg epud unplnfunllp ue8uotod eped :en1 l1r

1n1un delSuel {nerue{s Suequrul 'ur6'

I rqg

BpEc

ue41n[un1lp rselele uped renl rrln >lntun de18ue'

{lterue{s Suuquul 'ue11nlun1lp 3ue.( ruedas
tqn Suulued qrqeleru ledup qnued r8uq-lerul lnrur
rrqrle lucund srru8 '>16'E1 'rqg upud lenqrp 6 r8ec

dVSrAVo

398

BAB

t3

uLtR, PENGIKAT, DAN PEGAs

P =

JARAK-BAGI (/,ihot tobei)

ULIR LUAR XANAN TUNGGAL

---t--r

l-

ltt-t

T- --

--+sv

t?t->
I

lr
lt

+----

---

(c)

45' UJUNG YANG

DIIEPI MIRINGKAN

(Hinggo diometer okor ulr)

GARIS

A(AR TIDAK SEJAJAR

SEMUA GARIS I|PIS DAN HITAM

GARIS PUNCAK

1...

BARU

(f)

@PenyajianRinci_Ulir.LuarMetrik,Unified,danAmericanNational.
GARIS KEMIRINGAN

@PenyajianRinci_Ulir.DalamMetrik,Unified,danAmericanNational.

dengan jumlah ulir per inci

(lihat Apendiks 22). Untuk ulir kanan tunggal, garis
ini akan condong ke atas kiri, dan garis condong
ini disimpangkan sama untuk semua ulir tunggal
bentuk apapun. Pada garis bagian atas, buatlahjarak

P dengan membagi

yang sama denganf, seperti yang ditunjukkan,

dengan menggunakan skala jika memungkinkan;

jika tidak, gunakan jangka-bagi atau metode garissejajar untuk memberi jarak titiktitiknya.

2.

Dari titik f Oi garis bagian atas ini, tariklah

garis-garis yang agak tipis (Gbr. 13.12b). Tarik
garis-garis penuntun untuk akar ulir, dengan membuat kedalaman

3.

seperti yang ditunjukkan.

Tarik garis sejajar tampak tepi belakang ulir

(Gbr. 13.12c).

4.

Tarik garis sejajar tampak untuk akar (Gbr.

l3.l2d). Perhatikan rincian yang diperbesar

pada

Gbr. 13.129.

5.

Pertebal garis-garisnya (Gbr. 13.I2e). Semua

garis harus tipis dan hitam.
Perhatikan pandangan ujung poros pada Gbr.
13.12f . Lingkaran akar taktampak; tidak ada upaya

yang dilakukan untuk menunjukkan proyeksi

sebenarnya. Jika ujungnya ditepi-miringkan
(chamfer), lingkaran tebal akan digambar sebagai
pengganti lingkaran taktampak.
Gambar 13.13 merupakan suatu gambar
rakitan yang menunjukkan ulir persegi-1uar yang
sebagian disekrupkan ke dalam sekrup. Rincian ulir
persegi di A sama dengan seperti yang ditunjukkan
pada Gbr. 13.12. Tetapi apabila ulir dalam dan

'JE>I u?p
{ucund sueS eJBlue
wr1u8ueiled rp r$lrulsuo{ suuS-srre8 {lreI '+
ruq11)

srypuedy

{uun

Jrln uurrrelupe{ lenqr.uolu 8uu,( rele Jeleruurp

r${rulsuo{ suuS-sue8

\Wj-'(ZZ

rcur red 41n qulunl ue8uep 1 r8equeur uu8uep 6

rru{ruuo.1'(zSt'gt :qg) u,(urgn ro,(eur releurutp uup
8uu fued uu8uq lunq uep

'efunquns suu8

4ue; 'I

'SI'I lqg epud uaplnlun1rp u,(tueqrue8

upud (urq-er11) uru gZ nelr- ,,1 upeduep resoq
qrqel u^{u:o,(eu Jalouerp ellqede etucv JIIn IJUF
uerfe,(ued ;equeSSueur urepp qe13uu1-qz13ue1

!il

tcv

dtln tcNld NVlrvANld el'elr

'1edu1 r11n uup p33un1 rrln {ntun DIBIJoq

IUI 'rE)iB
uu8uep u?uu^\BlJeq mqureErp ufulucund e^rqeq

qryil

';qg epud ualnuqred '71'91 ';q9

uped

ue41n[unl1p Suolodrp 8ue,( p33un1 urupp-r8es.rad

requruSSueru urzyep quq8uel-qe18uu1

rrln

'u,{udnr{as
uedep rsrs epud.r11n sueS-suu8 uu8uep uuuB.!\BIJeq
Suuf qere ruepp Euopuoc (Euopdrp u,(un1n uueJe{)

{uelup-4ln 3ue1e1eq uuqnrud uerylu.(ueur Suui

rrln sueS-suu8 umqeq uu{BuqJed 'y1'gi rqg eped
ruedes uu8uep uruus ruulup-Jrln rs{nlsuoy
.B

rp uurynlunlrp 8uu,( Iuedes

'1

qn-rudes rdntnueu

uup qlpuq-3uedurn1 uule mur uped JrIn 'lDIEJrp mnl

'Gzt'gt 'rqc
1eq1) sorod 8un[n ue8uupuud 4n1un 8ue,( uu8uep

'uEtpIBU ruepp pasrad

rrerrul(ulJeq pqel uerelSuq uep >1udtue14q uerq8ql

B^\r{Bq ue{rteqred 'WI'EI 'rqg epd ue4>1nlun1p
uurus Suuf ulelep JIIn Sunln ue8uepue4 'u,{uuu4
-uueqrepe,(uou {nlun unl8uulrqrp e,(u8uopuoc
sr.ru3-srru8 uep'ledtuul{q sueS-slre8 uuEuep

r[O @

1du1et 'u,(uprurou ualnpnpe>l upud reque8p e,(ur{n

Igord 'e?I'I :qg epud (mn1 ueSuupuud) rse,rele

eped uu11n[un1rp eruus 8uu,( urulep

rtln

'e,(uuelSuere{ uapunqlp uup

w{Bpeqrp 8ueru uup rIIn uuelx tp 'a7l'El:qg eped
ludurq e,(uueupeqra4 nnrueleur rtln Sueruqruas
>lnlun Bruus q?lg uepe7l'tl rqg upud I$lnISuo{
'uer4urep uu8ueq 'lecund ue8uep uuuelrrelJeq

u,{u4ucund '1edrupuru1 Jrln nu1e epuu8 -r1n 1n1un

:ren1 |8es.ra; 4In-PuJU ue1fufuel

(a)
hlvltH NVo sldll sluvS vnnSs

l-r
unn NVeNtd,nS)

]v99Nnl.'NVNV)',UVnl dlln

(I8V1 rVHtD tCNl u3d Ulln H\rll lnl

1"4

I dl

i?rft,.i'

l*.t

65e XIN)lr dv8lr[ve

4OO

BAB

13

uLlR, PENGTKAT, DAN PEGAS

,Mr,

'

tJUMLAH ULIR PER INCI (LIHAT TABEL)

POTONGAN

fT

]T

LJ

L.J

(c)

Penyajian

Rinci-Ulir

Persegi Dalam.
ULIR LUAR

1"
JUMLAH ULIR PER INCI (LIHAT TABEL)

KANANJUNGGAL

to

\'7-"^*'oo
bl t
o_--

xEI
F(
d!t

b
o

GARIS AXAR TIDAK SEJAJAR

Penyajian

2.

Pada garis-garis konstruksi tengah, buatlah

ruang f 1Cbr. 13.15b). Membuat langsung dengan
skala memungkinkan (misalnya, jika t = # ",
gunakan skala teknik); jika tidak, gunakan jangkabagi atau metode garis-sejajar.
3. Melalui titiktitik yang berselang-seling, tarik

garis konstruksi untuk sisi-sisi ulirnya (tarik 15'

sebagai ganti 14+") (Gbr. 13.15c).
4. Tarik garis-garis konstruksi lain untuk sisi lain
ulirnya (Gbr. 13.15d). Perhatikan bahwa untuk ulir
tunggal dan ulir tripel, puncak berlawanan dengan
akar, sementara ulir ganda dan ulir kuadrupel,
puncak berlawanan puncak. Tebal
dan bawah ulirnya.

di bagian

atas

5.

Rinci-ulir

Acme.

Tarik garis-garis puncak sejajar, tebalkan

sekaligus (Gbr. 13.15e).

6.

Tarik garis-garis sejajar, tebalkan sekaligus.

dan tebalkan profil ulirnya (Gbr. 13.150. Semua
garis haruslah tipis dan hitam. Perhatikan bahwa

ulir dalam pada bagian belakang mur

condong

dalam arah yang berlawanan dengan ulir luar pada

sisi depan sekrupnya.
Pandangan ujung poros dan lubang yang ber-

ulir Acme digambar persis sama dengan pandangan

ujung untuk ulir persegi (Gbr. 13.12 dan 13.14).

r
'uBlDluu

rusrEprlrn

,r1vr

l)s

(q)

NV^'VNVHU]O]SIO (D)

'E,(uurBl pelJlgn nBlB leuortBN uecrreruv

rJes

Bpedrrep Inr{Ele{p 3ue,( raleurerp >I$un rcul red:qn

ry,{ueq Wqel HIIFueu pa*un sryuq ous4a ntnuos,

olHtNn snlvH vdls)] dtln

t['er

uup 1e1e,(ued (toyoc) ryde1e1 upud rgedas 'u,(u

rrlO-autl

uepp

519 ue8euep

:qg) gord nule '{ntuog

'E961 epud rsdoperp Bruul puortuN uecuetuv rrlO

Igo-rd qrodes eures '(q7'91

IVNO|M NVCIdtl^tV dnn 9['e1r

'Jrlrueq uu8unqurus uallnlunueur
{$un ue{qnlnqp
e,(u-1 'uu1r1el tueIBp Suolodrp r.uuIBp rrln

'(rcur red rlln 9I 'leuorseN 1n1ueq)

1q91 ue8uep rupuetr6l 'tnuq uuqeued rnru

wp renl rqn epqede u^\quq ualrluqred '(SZ'gtS

leqrt) efuruepp uur8uq >lnlueq->lnlueq uaplnlunu
-etu {ntun u{qrunqrp BIrq qunce{ 'ptad upueq

-Jeleuurp Suupueureu uduq snpq Jrln uu{nl

-redrp epqedu ueleun8rp 3ue,( lrcur red r4n 91
Hllr-trrelu Jelewelp enruesj/-? Zoq+1otot qp
'(rcur red
rlln ZI 'l?uorsuN >1n1ueq) p71 uu8uep repuel
-rC 'urseu rqrulsuo>l eped Suos8uoles uep
sorod upud srd4 rnur >lntun uup 1e1e4 ueufte>1ed

{ntun uu{Bun8rp 8uu,( ircur red rlln ZI HIIr-u

-eru e,{u:eleururp unues-71-t8oq-4oto[ tu2
rrln g 'yeuorsuSl 1n1ueq)

.S

.n

'(rcur red
rupuulrq

'edn.tes 8uu,( 1ery8uad uep 'repurys upde>1

ruuuu]-tneq'r83url-ueuu{eueq udrd sueg
{ntun lnuq uped uu4uun8rq 'rcur red;qn g
plIIIUeu Jeleruerp enureg-g-r8oq-ryuot t1l,2 .e
'(luuorsu1q

snleH

Suurequres nele tntu nElB tueuul lneq Suoloueru

'.rqC
>luplt {nlun wrzel 8uef, pr{ qBIBpV
eped ue4>1nlurulp uBtDIBr .ruque8 uped rrTn
'8'I 'rqg upud ual4nlunlrp ue8uolod uped
ruulep JrIn Sueqruel 'requu8rp snruq n .{lluure{s

'tI'I

Suuquel uped u,nqeq uu{rteqred '1'91 .rqg eped

rrp Suuqruul
ue8uolod urepp ue>gnlurulp JBnl

'uulur8urrp eryl'uepp-uu8uolod uu8uepued urelup

ueq8uupqrp ledup lecund sueS-suu8 uup Ju>lu
suuS-sue8 'q9'Et 'rqg epud ueleluc qelo rcpuelrp
8uu,( rgeda5 'SI'gI-0I'gI uep 9'I 'rq1t uped uu1
-ryfun11p uu8uolod uped ;useq rrln rJuu uerle,(ueg

NVeNOIOd VqVd dnn

srre8 uueunSSue6 '1ede1 8uu,( ueJn>ln rreqrp

snruq rdu1e1'puorsue,ruol uesnlnured uueunSSuad
,2,

eduul 4epuadredrp ledep uur>1rtuep BrBJes

ueryfesrp 3ue,( su8ed uep rrlrueq soro4 '(91'E1
nqum leureq8ueur {nlun uu>leun8rp tudep

:qg)

.I

woruotld speS-srre8 .>lpuepr Buu1' (atwoa{1 xr1rl

plrl[uotu 3ue,( epuaq uapfu,(uau tuupg

uelaJepes

WOINVHd

ue4dn{ecrp qulel Jrln rres eur.I

)rN)31 dvsl

9['elr

'tcuu reque8 Bntuas {nlun -rrduuq su1eqJol uro\uorqd

lououzN) CN uu8uep

Iepuetlq '8uuqra1 le.tresed wp Jrlouoto rs{nls

-uo1 epud uuleun8rp 4e,(uuq 3ue.( i4u,(uuq
qtqel 8uu,( rcur red JIIn qe1urnf-^snpq nln
'(luuorsup rese) Jrln-asrDo) 1ouo1to77)
311 ue8uep rupuelr( 'uu1ury8ued uenpadel
{ruun {unun-uunlrade4 Jrln nlens-laso1 rqn

.ISNY
rupuels

srdvo NWNneeNld 71'elr

'uruu1 reqrueS-ruquru8 uped redrunftp qrsetu er.uel

sruaf rrln'rdu1e1 uuly'{ll1eru uup paurun Jrln qelo
uu>plue8rp qulet puorluN rrucuoruvJrln 'rur tunlaqes
uallnqesrp 8ue,( rgedeg '{l4etu wp pegru1 rrln
Iuedes eruus uerlefued epoleyq 'puorseN {nlueq
rc8eqes luua{rp uep 'rBpuBtS 'S'O nele 'sJellas

to7

'uo1uot1d

4te5

ueuunSSuag

lvo

4O2

13

BAB

uLrR, PENeIKAT, DAN pEeAs

Bentuk ulirnya sama seperti American National.

Ulir kecil ini digunakan pada logam tipis yang di
sini panjang ulir yang bertaut kecil, dalam hal-hal
di tempat yang penyetelan halus diperlukan, dan di
tempat yang getarannya tinggi. Ulir ini ditandai
dengan UNEF (ekstra halus).

II3.I8

SUAIAN ULIR AMERICAN

NATIONAL

Untuk keperluan umum, tiga kelas suaian ulir

sekrup di antara elemen mesin yang berpasangan
(seperti antara baut dan mur) telah dibuat oleh
ANSI.
Suaian

ini dihasilkan dengan penggunaan

toleransi yang didaftarkan dalam standar dan
diuraikan sebagai berikut.

1.

Suaian Kelas l-Disarankan hanya untuk

pekerjaan ulir sekrup di mana celah bebas

ar,tara elemen mesin yang perpasangan

merupakan hal yang penting untuk perakitan
cepat dan di mana goyangan atau kelonggaran

2.

3.

bukanlah hal yang tak diinginkan.

standar, bersama dengan gabungan pilihan diameter dan jarak-bagi khusus.

Ke-11 seri tersebut ialah seri ulir kasar (UNC
atau NC), yang disarankan untuk keperluan umum
yang bersesuaian dengan ulir kasar National lama;
seri ulir halus (UNF atau NF), untuk penggunaan
umum dalam pekerjaan otomotif dan pada penggunaan yang membutuhkan ulir yang lebih halus;
seri ekstra fralus (UNF atau NF), yang sama dengan
seri ekstra halus SAE, yang digunakan khusus pada
perlengkapan pesawat terbang dan dirgantara dan
umumnya untuk ulir pada dinding tipis; dan delapan
seri yang rerdiri atas 4, 6,8, 12, 16,20,28, dan 32
ulir dengan jarak-bagi yang konstan. Seri 8UN, atau
8N, 12UN atau 12N, dan 16UN atau 16N disarankan untuk penggunaan yang bersesuaian dengan
ulir American National jarak-bagi 8,12, dan 16. Di
samping itu, terdapat tiga seri ulir khusus-UNS,
NS, dan UN-yang melibatkan gabungan khusus
diameter. jarak-bagi, dan panjang pertautan.

II3.2O SUAIAN

ULIR METRIK

Suaian Kelas 2-Mewakili produk ulir

DAN UNIFIED

komersial bermutu tinggi dan disarankan untuk

pekerjaan ulir sekrup yang dapat saling ditukar

Untuk beberapa penggunaan ulir metrik khusus.

toleransi dan penyimpangan ditentukan oleh

dalam jumlah besar.

peringkat toleransi, kedudukan toleransi, kelas, dan

panjang pertautan. Dua kelas suaian ulir metrik
umumnya diketahui. Kelas suaian yang pertama

Suaian Kelas 3-Mewakili produk berulir

komersial yang bermutu sangat tinggi dan
disarankan hanya pada hal-hal di mana dijamin
tersedianya alat-alat yang sangat presisi dan
pelaksaan pemeriksaan yang menerus.

Kelas suaian yang diinginkan pada ulir diperlihatkan pada catatan ulir. seperli yang ditunjukkan
pda $13.21.

II3-I9

ULIR METRIK DAN UNIFIED

Ulir komersial yang lebih disukai untuk keperluan

komersial sesuai dengan profil M dasar terbitan
I nt e rnational O rg an iza tion for St andardization
(ISO) untuk ulir metrik. Desain profil M ini dapat
diperbandingkan dengan profil Unified inci, tetapi
keduanya tidak dapat saling ditukarkan. Untuk
keperluan komersial, dua seri ulir metrik lebih
disukai-kasar (keperluan umum) dan halusdengan demikian secara drastis mengurangi jumlah

seri ulir yang digunakan sebelumnya (lihat

Apendiks 15).

Ulir Unified tersusun dari standar American

National sekarang. Sejumlah ulir American National
sebelumnya masih dicakupkan dalam standar baru
ini. Standar ini memasukkan I I seri jumlah ulir
per inci yang berbeda untuk beragam diameter

ialah untuk penggunaan keperluan-umum dan

memiliki kelas toleransi 6H untuk ulir dalam dan
kelas 69 untuk ulir luar. Kelas suaian kedua digunakan di mana suaian yang lebih ketat diperlukan
dan memiliki kelas suaian 6H untuk ulir dalam dan
kelas 5969 untuk ulir luar. Kelas toleransi ulir
metrik 6Hl6g umumnya diambil jika tidak ditandai
lain dan digunakan untuk penggunaan yang dapat
diperbandingkan dengan kelas suaian inci 2Al2B.
Penandaan toleransi-tunggal 6H mengacu pada

peringkat toleransi maupun kedudukan untuk diameter jarak-bagi dan diameter minor untuk ulirdalam. Penandaan toleransi-tunggal 69 mengacu
pada peringkat toleransi dan kedudukan diameter
jarak-bagi dan diameter mayor ulir-luar. Penandaan
ganda 5969 menandakan peringkat toleransi yang
terpisah untuk diameter jarak-bagi dan untuk diameter mayor ulir-luar.
Standar untuk ulir sekrup Unified menandakan
toleransi dan kelegaan yang mendelinisikan beberapa kelas suaian (derajat kelonggaran atau
keketatan) antara ulir yang berpasangan. Pada lambang suaian, hurufA mengacu pada ulir luar dan B
untuk ulir dalam. Terdapat tiga kelas suaian untuk

u?ry?qluBllp J?nl JIIn {nlun 69 rsuBJelol sBIe{

.W{NIUEIIP
IruUN H9 ISUBJEIq SUI$I
N?1? I,UEIBP JIIN

nlJad ru?q?drp urnun Suzz( lsueralol B{lI

'(q3t'gt :q9)

luulep uu{Bun8rp lul eurus 3uu.( Sueqtuul nelu

'8I'gI irqg epd uu11nluqlp FuorluN uec
-lJeurv usp 6paurull '{lJlet.u Jrln {ntun rrln uElBt?J
ueluleJ

1elel-rrumns uup rllla lu8ues 8ue,( r1n uu{qn1nq

-ueu 3uu,{ ueeunSSued {ntun tre{pns{etulp gg uep
V sBIeX 'u,(uurq uu8eraq uuuunSSued undneu

uulqesrdrp wp Jeletu{rru urBIBp {rsq 'r8eq->pre[

dtln NVMVC lz'err

lursreuo>1

uenpedel reseq ue6eqes {ntun dnlnc qepns g'1 x

'u,(qusrw.x Suuquq qelo
0 t r\ rBSEP rrln uBl8l?c

uup (rusup .ro,(eur raleuelp) Iuunuou uuJn{n qelo

pnllp 3ue,( ryaaur lgord 1n1un I I Jrunr{ ue8uep
u(u:esep upud rcpuqrp {Fteu dnrles rrln
'rn{n 1eIB uep'tuqed'uulutec'du1
'ulseru uaruale {ruun rse{grsads epud uep 'uedrurs

-3ueru uup leq8ueq uulelu, eped 'rsuapuodsa;o1

f,rr1umHP1
peglun uvnl ainn

cut )od

J6ot-ues pauun

Inlueg

ronlT

/ tl/

!1n

7
/

vz - JNn sz
uorons soje)

\/
-l

tntu 'lneq 'dnqes pturou rslnpord eped uuleun8lp

gZ

uep VZ sBIeX '1edec uuru>lSuoqurad uup

tuepp ueqepnuel ueqtuau Eue,( 'resaq

ue114ured

8uu,( rsuurelol HIIItueru

pegtun

r6or-uos

-/

u?p

VI sulo) '(At

'vl)

'SZ

renl rqn duqes

unn (l)

rolou raieuorc

-/
,tu.uri

uopp

tsuo,otor rolorao

rnn

Euorotol lo{oroo

tru-

//

- g't x oul-

loroT

7I

HtH9-g',txothl

t tt

ooep) qn DAoq rot"*",O

)|n+us

4ln DADU

nvlvc

tcut lgd rltn

pourun lnlueg-/
/
/
/

uo,on..o,"n

uorooiln
''"--1

HrsZ-CNn0a-92'0

9z'o

(louluoN)

releuotc

('.r)

EuDratol PIoraO

l6De

uolop r{n mlun

Os0blHg

Iplau rm

u*oo,

gI

'91) uepp rrln uup (Vg 'VZ

(D

,'"- /l / // I/
/ // / /

]LJ

l-1q9s; Dlou

)ru1lr'{ uvnl unn

rml rln )ruun

\
'

l/L
L

raoq1ororJ

,,o*

'Olouoto

r93sa!ld e

,rn

,nru* J

nflvo

unn (6)

ffiw

9't

,/ /.uo,o* *,.,

lr4ou rln ln.iua

unwn uonpadey

VCNVE H]

go?

_ CN9-+ I

8t't tz%g'o a

)rN)3r uvsr rv9

4O4

BAB

t3

uLtR, pENGIKAT, DAN pEGAs

untuk catatan dasar tadi (Gbr. 13.18g). Apabila diinginkan ulir yang berpasangan lebih ketat, toleransi
6H untuk ulir dalam dan kelas toleransi 5969 untuk
ulir luar ditambahkan pada catatan dasar tadi.
Apabila catatan ulir mengacu pada elemen
mesin yang berpasangan, catatan dasar tunggal
sudah cukup, dengan penambahan kelas toleransidalam dan -luar yang dipisahkan oleh garis hubung.
Catatan dasar untuk ulir yang berpasangan sekarang
menjadi M l0 x I ,$6H/6g untuk ulir keperluan-

umum atau

MIO x 1,5-6H/5969 untuk ulir

suaian-ketat (Gbr. 13.18h).

Untuk ulir kiri, LH ditambah pada caratan ulirnya (Ketiadaan LH menandakan ulirnya ulir RH.)
Jika perlu untuk menandakan panjang ulir
yang bertaut, huruf S (pendek), N (normal), atau L

(panjang) ditambahkan pada catatan ulirnya.

Misalnya, catatan tunggal M l0 x 1 ,5-6H/69-NLH menggabungkan spesifikasi untuk ulir metrikdalam dan luar yang berpasangan yang diametemya

10 mm dan jarak-bagi 1,5 mm dengan toleransi

keperluan-umum dan panjang pertautan normal.
Catatan untuk lubang buntu berulir ditunjukkan pada Gbr. 13.18a. Pada catatan yang lengkap,

gurdi ulir dan kedalamannya harus diberikan,

walaupun pada prakteknya keduanya dapat dihilangkan dan dipercayakan kepada bengkel saja.
Untuk ukuran gurdi ulir, lihat Apendiks 15. Jika
lambang LH dihilangkan, ulirnya dipahami sebagai
ulir RH. Jika ulirnya berupa ulir majemuk, kosa
kata GANDA, TRIPEL. atau KUADRUPEL harus
mendahului kedalaman ulir; jika tidak, ulir tersebut
dipahami sebagai ulir tunggal. Catatan ulir untuk
lubang lebih disukai dicantumkan pada pandangan

lingkaran lubang dimaksud, seperti yang

ditunjukkan.
Catatan ulir untuk ulir luar lebih disukai diberikan pada pandangan memanjang poros berulir,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 13.18b hingga
13.18f. Contoh ulir berjarak-bagi-8, -12, dan -16,
tidak ditunjukkan pada gambar tersebut, ialah 2-

BN-2, 2-12N-2. dan 2-l6N-2.

penandaan

ulir khusus ialah I +-7N*LH,

Contoh

Ulir Acme keperluan-umum ditandai dengan

huruf G, dan ulir Acme penyenter dengan huruf C.
Contoh cataran ulir yang lazim ialah 1
*-4ACME-

2G

atau I *-4ACME-2C.
Catatan ulir untuk ulir Unified ditunjukkan
pada Gbr. 13.18j dan 13.18k. Cararan ulir Unified

dibedakan dari
penyelipan huruf

ulir American National oleh

U sebelum huruf serinya, dan

dengan huruf A dan B (masing-masing untuk ulirdalam atau -luar) setelah angka yang menandakan
kelas suaiannya. Jika huruf LH dihilangkan, ulirnya
dipahami sebagai RH. Beberapa catatan ulir ialah:

+-20UNC-2A TteA

*-ra
r

UNF-2B

*-r6UNF-2A

.13.22

ULIR PIPA STANDAR

AMERICAN NATIONAL

American National Standard untuk ulir pipa, yang

semula dikenal sebagai standar Briggs, dirumuskan

oleh Robert Briggs pada tahunl8S2. Dua jenis

umum ulir pipa telah disetujui sebagai American

National Standard: ttlir pipa tirus dan ulir pipa

lurtts.

Profil ulir pipa tirus dilukiskan pada

16 atau 0,75" per kaki (ft) yang diukur pada diameter dan sepanjang sumbunya. Sudut antara sisisisi ulir ialah 60". Kedalaman V yang tajam ialah

0,8660p, dan kedalaman maksimum dasar ulir

terpancung ialah 0,800p, dengan p = jarak-bagi.
Diameter jarak-bagi dasar, Eo dan E' dan panjang
dasar ulir tirus luar, 1,, ditentukan dengan rumus

Eo= D

- (0.050D + r.r) j

Et=E+0,0625L,
Lr=(0,80D +6,8;1,
dengan D = diameter-luar dasar (O.D) pipa, Eu =
diameter jarak-bagi ulir pada ujung pipa, Er = di-

-__--q
(ULA

2^

IA(

GPENA

SEMPURNA
TEPI MIPNG

IPADA

CErarAN

!rR)
|
EM RINGAN
DALAI/

ulirpipaTirus

i?

UL
I
I6 YANG D UKUR

PACA DANIEIEA

Standar American National [ANSV

ASME 81.20.1-1983 8r992)l

Gbr.

13.19. Ketirusan ulir pipa tirus standar ialah 1 dalam

'Bdtd rJIn Ieuolsurauo)'I

)1_tvnl)s (q)

'leuolsfpe{ ed14.r;11 uelfe,tuad

r-%--,
f-f--I

-I-+---lt: E
ll
--l-T
|[-{--J

:qg

*ru

-A

ffi @
(c)

*o,*o'llo

r#--,-

l-lj W

_[___tE

cNntn

\17
l-

lulvuvHu:orsto

(a)

a*

ffi.
@
r-t-l

e.{ureueqes uesruqe>l rlue8 re8eqas (tt{uta1aworp

opod ,1 rcd ,,97'g nele) o{urtot-uof opod ,,1

,,$ ruque8p e.{uuusrur1e1 rurs rp 3ue,('17'91

red

upud ue4lnlunlrp 8uu,( uadas 'uu>lrusaqlp

sruuq lnqesJel uESnJIle{'ufuuesruqe>1 ue41n[unu

-eru >lnlun uulut8urrp DII1 'srunl nele snJll e,(urqn
qulede uu{Bpuuuelu qelel J[n uB]BlB3 sueJDI'u,(uue
-.ruqure38ued uu{ue>leueru >lnlun uusele upe IIBnce>l

e,(urr1n uped uusnrtlel ;equruSSueur nped >1upt1

elrA'11'EI:qg uped uu4lnlunlgp 3uu,( ryedeg

'sEJn>I luqruns '(go) >1e,(utur uep Ju{Eq UEI{eq

uu8urrel 8urlrg 'edrd ue8unques >lnlun ueue{el

ue8unquus {ntun ueleun8rp srun1 edrd rq;1

'e,(unqurns uu8uep refefas Suolodrp u,{urqn tde1e1

-1e1e>1

'srurl udrd rqn uped luedes Bluus JIIn usurplepe{

uup 'lnpns 'tcur red JIIn qe1unl 'e,(uue1n33une1
BueJe>{ uuleun8rp snrny edrd JIIn Buuru Ip
nlueual ue8unques sruel ledeprel e8nl rdq 'lunurn
ueeunSSued >lnlun uB{uB.IESIp sruIt udrd 41n
'1er Suqg ue8unques

'tcut led rqn qelunl =

u uep'uu8uul uu8uep puuou uelnelred - 17'reseq
3uu,( ruqep-.lgn Sunfn uped l1n r8uq-1eml Jeletue

1n1un JBSSuol uBIBns sluu>loru uu8unques 'Suu8ed

-nlwq IBIB {n}un seqeq uBIBns slue>leu ue8unqrues

.rr1n ue8unquBs ueIlJaqruetu >lnlun uuluun8rp

Jtpl?Jel 3uu1 'uue1ufuasred uep '3ueqre1 lenused
'Jrloruolo'uBlnEIe{'rsere8u;er uuuhe4ed urepp
ueluun8rp uup'(pes) tedered u,(unped ue{perueru
8uu.(1ue8oye1-ruu8o1 ue8unqrues ue{ueqeu >lnlun
ueleun8p eureued 3uu1'1er Suqg ue8unqruus (7)
uup (sru4 gq red ,,gg'g) 3upe1 tede"red uuuu>Iet
-lele>l ue8unqrues (1) >lnlun ISDIIJrpourrp 8ue,(
srurl udrd Jrln enp uuluuru,(ueur u8nt 1551y

nelu rourJ opoleru uu8uep ue4fesp edld 41n

'(asoq) 3ue1es ue8unquus >lnlun .re33uo1

'u.(urrln p;ord ue11nfunuau >1nlun uulut8urrp

qelo ue{r{nlnqrp 8uu,( ltredas 'n{e{ slue>leu

'uElf{BJ n}uns ue8uolod ue8uupuud uped e,(upsnu

qlqudu u?p Jeseq u,(urrln epqude u,(ueq uuluuresrp

rcurr epotal tr '@Z'tt:qg) u.(ureleurerp uulnuqrad
-ureur uduel runlun-uenlJedel 1n1un uB{UBJESIp
(ue>puuqrepesrp 8uu,( nelu >llluruols) Suequul
uerfu.(ue6 'leuorleN uBcIJeIuV uep poIJIun JIIn
uerfu,(ued ue8uep edruas 3ue,( e.ruc ue8uap sqoqruls

uuruns srue{etu uu8unqures uep 'rcun8ued-rnur

9O7 )rN)3r dvshrvo

v
4o,6

BAB

13

uLrR, PENGTKAT, DAN pEGAs

;iiEi;fM!lr;

1lili..i.t
!!:t?:1:::li:iit : 1
-!liiic;:,i1r:i1 i,
ij.iii:1rt+:"iiF;i i,

;*iiiuliiitlgli;

I :.'.
I;3. '
I 1";

l*&ffi.*r
tudm*

lr EscnES

lrj:';.

l*oddr

figr*Vlfr

l:'ltli
t 1::'
I 1::il

turt*dcr
fu{Oe*rr*gor:
I
{
I
&

t3)

il:__:
ffi ffiffiffiffi ffil
t-*-*-***--"""

| * __*

_.

__-*i

arrodfif,esfr Hieg

:rsq$'rxyad

ftMl:s*ca 0i rre :"stc r'rrlr

^".*t\

t$vx )Gfli
"s"

ii,ffi

{HVi r''B

-i$

\1r{:

"tr{"

fis}*l*fs"ts }ffH

:*"**$.t' 3;lS
:s s

31SH

gff x*11{t" J,* HH* {.ll$t

;HStFIld

H*Sil;n

r""1"

:sfis {3c:}stt.t

;tx*mxtwrl:**t

ffi' ffiffi

ffi1ffimffi
ffi*##i" ffiffi'
ffi

ffi

*"n"rs

*ni:,lcls

!{t

sfi#t*HRfis "fw} sxsrs trr{}s{{* $tt*tHn

ffi*.l. *f[t-C

$4no4e

&*aytcfi

ffil

i;

rlsssFl

{11ffi1**"HSnT* SSil*}S*l}T}-J}:lS

frfidl

sdtsr

d*&F*i{,

J$Ittp*I*sqfi

eff**r:tlxH{lxx

illU,l* l=:l:l+Hl;ii;i iii ;

l:

ii'*:t+l'f

:'

ii,iilliirti;i t.iili,,,

p,r+ifsi$il

iiltp,p qp,gs**P-!(n6,Slq
ip*.u.$*ll*ueur
l;,po,CIp",,.q,$"llv,!ii!$ib,,#ffi D+trF.,*go.g,.ulalopuollffi
iq,,qrxrrrd:bnpi,oe'uJffSl
1ipry5ps11r#."r;iie$ffi
r*!4,S?!!i#.I,t S,XSf H I ; N;v i #,f,In:ilr{m*!Ylf $i ll F*--Y
11

LO? )rN)fr dvswve

4O8

BAB

13

ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS

#" podo diameter. Ulir pipa tirus

American national ditandai oleh catatan yang memberikan diameter nominal yang diikuti oleh huruf
NPT (National pipe taper), seperti yang ditunjukyang hanya

kan pada Gbr. 13.21. Apabila ulir pipa lurus

ditentukan, huruf NPS (National pipe staight)
digunakan. Pada prakteknya, ukuran gurdi ulir
biasanya tidak diberikan dalam catatan ulirnya.

II3.23

BAUT, BAUT.TANAM,

DAN

SEKRUP
Istilah baut umumnya digunakan untuk menandakan suatu "baut tembus" yang memiliki kepala pada

satu ujung, dimasukkan ke dalam lubang celah

bebas pada dua atau lebih elemen mesin yang
dipasang, dan diberi ulir pada ujung lain untuk
menerima mur yang dikencangkan dan memegang
elemen-elemen mesin tersebut (Gbr. 13.22a; lihat
juga $$13.25 dan 13.26).
Sekrup tutup kepala segienam (Gbr. 13.22b)
serupa dengan sebatang baut kecuali bahwa sekrup

tutup ini memiliki ulir yang lebih panjang apabila

sekrup ini digunakan tanpa mur; dalam hal demikian, satu dari anggota yang diikat ini diulir untuk
bertindak sebagai mur. Sekrup tutup disekrupkan
dengan bantuan kunci. Sekrup tutup tidak disekrupkan pada bahan tipis jika kekuatannya diinginkan

(lihat $13.29).
Baut tanam (Gbr. 13.22c) berupa batang baja
yang berulir pada kedua ujungnya. Baut tanam ini
disekrupkan di tempatnya dengan kunci pipa atau,
lebih disukai, dengan pemutar baut-tanam. Biasanya, baut tanam dilewatkan melalui lubang celah
pada satu anggota dan disekrupkan pada anggota

lainnya; mur digunakan pada ujung bebasnya,

seperti yang ditunjukkan.

Sekrup mesin (Gbr. 13.32) serupa dengan

sekrup tutup kepala-beralur tetapi, umumnya, lebih
kecil. Sekrup mesin ini dapat digunakan dengan
atau tanpa mur.
Sekrup penetap (Gbr. 13.33) merupakan
sekrup dengan atau tanpa kepala yang disekrupkan
melalu satu anggota dan ujung khususnya dipaksa
pada anggota lain untuk mencegah gerak relatif di
antara kedua elemen mesin.
Adalah hal yang tidak lazim untuk memotong

baut, mur, sekrup, dan elemen mesin yang serupa

apabila digambar dalam rakitan, seperti yang di-

tunjukkan pada Gbr. 13.22, dan 13.31, karena

elemen mesin ini tidak membutuhkan pemotongan
demi kejelasannya (lihat $13.23).

.13.24 LUBANG BERULIR

(o)

BAUT

(b)

SEKRUP

TUTUP

(c)

BAUT TANAM

Bagian bawah lubang yang digurdi berbentuk

kerucut, seperti yang dibentuk oleh ujung mata

Baut, Sekrup Tirtup, dan Baut-tanam.

T_
I

(b)

(o) GURDI PUNTIR

(c)

DIGURDI

DIGURDI DAN

Dl UtlR 6)rorea,

Luoans lang Llquror oan uruilr.

(d) DIGURDI

DAN

DIULIR GEra)

(e) DIGURDI

DAN

Dl ULIR co:a6Ai)

'tollras ryyauv'VJ '4.tDd Duang 'rul ilog

t""g @

'du1;q 8uu,{ 8ueqn1

DnopnJ rllzras xupuels rnl,{ uep

(q)

(o)
TNA] NVC 1NV8

dNY\ NVC 1NVB

ti{vNl 9ls

t9lsutd

uox6uolurp

wffi

e.(uuq r8esred {ruueq BJulueuros 'rueuet8es >luueq

urepp rqnpordrp !u1eu uep IJUI ues 'pJupuels
IeuorleN ueJrJeruv'ue1n13uusreq Suef Jepuuls
leqrl '.(uuurcuu uu4edepueu >lnlun'rntu uup lneq
udereqeq dnlecuau ISNy J?puBtS rntu uep lneg

dVONVIS dNl^l NVCI INVS gZ'EII

'e.{uuesulelel

{nlun e.(uruqel (,,? ) IUIu Z'l ErI{-erI{

.requu8rp seqeq qeleo 8uurur uuuru 1p t11n uelneued

pB {Eplt E,{qBq uu4>lnfunueru >1n1un nlrad IIenco>I

e,{uruqrue8 eped ue11n[un1rp nped {BpIl lnuq
nele dnrrles rsrs Bnpe{ upud seqeq qelec 3uun6
'snsnIDI ueepee{ {nlun ue)lnluellp
ledup tutel qtqel Suuf uelens 'JBSeq qlqal Jeletuulp
ue8uep dnrles >lntun (,,+) tuur 8'0 uup tutu 0I
nule ,,$u33ulq Jetor.uelpJeq 8ue,( dnrles epeduep
,essq qrqel t,, f t u-Ilu 7'g e,{ueq ledup qelec
8ueqn1 'rslserd uuefteled {nlun 'Jesoq qrqel 8ue,(
dn-n1es reteuerp >I$un ruseq qlqel (,,+ ) ulru S'I uep
uru 0I netu ,,| e88utq ;eleruelpreq 3ue,( dnr4es
upedrrep reseq qrqol (,, f ) *- g'g rprn8rp tudup
lnqesJa 3uuqn1 'e1o33ue nles uped qulec 3uuqn1
rnluleru uu>llu^\alrp dn-r1es net tneq epqudy
'GZ'tt'rqg) sulel emces dnrles Sunln uurynlunu
-atu {nlun dellp 8ue,( 3ueqn1 qu^\Bq uer8eq rp
ualSuupqrp e,(urqn'{lteruo{s nele u{BuuqJepeslp
3ue,( uerle,(ued uupq 'tneuoq 3ue,,( dm4es Sunln
qrqelotu r8eq-1u.ru[unp nzlu n1us e,(ueq tul Suelued
tenqruatu 1n1un nped 3ue,( pq I{BIpB 'qnued rqn
rsueq e,(ueq delrp 8uu,( rln Sueluud BUaJB)
'eZ = X 11psu1d netu '3ues 'tunrunu
-n1u uped uoldnrlesrp tnqesret eleq dnnles epqude
l6f [ = y 'n33unred nelu 'uu8urunl'roc tseq upud
unldnrrlasrp eleq dnrles ellqedy 'C rlln retetuulp

ue8uep auus 'uleq e,(uutseur uetuele unpel upqede

'X trrnrrrruru uelneued Suuluud 'VZ'EI lq1 eped

:rprp Suepes 8uu,( uuquq uup ro,(eur releurutp uped
8untue8.rel rrlnJaq 3ueqn1 eped rqn Sueluu4
leqlT) B,(urlln uelelec

'(tZ'gt$

uped rqn8uad rprn8 uarn{n uu{IJeqlueu

>ln1un

>1luq

8ue,{

lequrd qEIBpV 'E1 uppuedy

tuBIBp uB)

-Ireqlp {lJleu uBp 'lBuoIlEN usJIJeIuY'peIJIun JIIn

lnlun;qn8ued rprn8 UBJn>I1 'uBIBp dnlnc qqsnreq
rrln rprn8 ueueppe{ 'n1unq Suuqnl uolqntnqlp
e>lrl'rdelel ue>IV 'ue{Bun8tp tudup Suelued nppel
>1upp 3uu.{ snquel-8ueqn1 epqude ntunq 3ueqn1
reqtuuSSueur {DI-Ip{es qulue8uul ruqure8 n;nl
'ueDlruep uu8ueq 'u,(u8uuqnl r{e^\eq uer8eq eped
uere8 uelndunl uu>leuetu esledlp e.(urqn8ued
euetu rp '.rr1n rprn8 ueuBIBp Suurn>1e1 qelur
rrln8ued e.(uqelud euruln quqe.{ued nlus quleg

'GtZ'tt:qg) e.{u1p
ro,(eru releruerp rJBp JESeq qlqel lplrpes 8ue,{ releue
-p ue8uep e8eled rnlu Suoloueur qepl >lleq Wqal
Suef rnpesor4'uelurlSumueru epqede ualJepuqrp
snruq r18.&\Bq-uunq 8ueqn1 'etz'tl 'rqg eped
uu41n lunlrp 3ue,( ruedes reqruu8rp qe,rl.uq-rqn8ued

ue8uep rrq>1e uulul-re1p 3ue,( JrInJeq 3ueqn1

(O'gt :qC leqq) ry1eue>1s
rqn 6eq-1umle8r1 ue8uep uruus ruqruu8lp tedup y
>lupp rqn8ued rprn8 uuueppel

lerel 'uulnluetrp

epqudu'ueruqueSSued uenpedel >lruun'lnqesJel

3uuqnl -rrq>1e uulefte8ueru 1n1un ueleun8rp qe,&eq
-rr1n8ued netu (r{6I'II ]qC turllD luqruns uurqn8uad
quludu uep e.{urprn8 uernln uu8uep lunses

V >lvret'@anlumqt)

uru8ereq

uelSuutur-tdeltp

3ue,( de1 ?unln qelo uallrseqrp 8uu,( eurndrueslul

uep )EZ'EI
8uu,( rqn edu.reqeq ueldrupcueu

'rqg eped Jrln qulolos

ueueppe{

pft'tl

ue>11nlun1rp 8uu,( rprn8

uur8ug 'u,(u1ncrue1 Sunln lnsuru

-Jet {epl1 uep 8ueqn1 sIJpUIIIS uut8eq uBIuBIBpe{

qBIEpB rrln lprn8 ueruelepoy 'eurndues nele
qnued r1n Suelued ueludnreu rqn 3ue[ue6
'e,{ureueqes 8uu.(
o1g lnpns urdureq
-3ueru 1n1un ueleun8rp o0 lnpns '.reqtue8 epe4

'l1n p;n8 re8eqes ncurp $l rprn8 'rryn uulunqrued

ue8uep e,(uue1lal ruBIBp BSBrq rprn8 ue>yuun8rp
ulrqedy '(gtZ'EI vep etz'tl 'rqg) rrlund-rprn8

5OV )rN>rfr dvsr rve

4IO

BAB

13

ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS

diproduksi dalam seri inci (Gbr. 13.25). Kepala

dan mur persegi ditepi-miringkan pada 30o, dan
kepala dan mur segienam ditepi-miringkan pada

15o-30o. Keduanya digambar 30o untuk

kesederhanaan.

JENIS-JENIS BAUT Baut dikelompokkan menurut

penggunaannya: baut biasa untlk pelayanan umum,
dan baut berat wtukplayanan berat atau pengunci-

an yang lebih mudah. Baut persegi diproduksi

hanya untuk jenis biasa; baut, sekrup, dan mur
segienam dan mur persegi adalah standar untuk
kedua jenis.
Baut segienam metrik dikelompokkan menurut
penggunaannya: baut dan mur biasa dan berat untuk
pelayanan umum dan baut dan mur kekuatan-tinggi
untuk pembautan struktur.

PENGERJAAN AKHIR Baut dan mur persegi,

baut segienam, dan mur rata segienam tidak diberi
pengerjaan akhir. Baut dan mur yang tidak diberi
pengerjaan akhir, tidak dimesin pada permukaan
manapun kecuali untuk ulir. Biasanya, baut segienam dan mur segienam telah tersedia dalam bentuk

yang tidak diberi pengerjaan akhir, diberi sedikit

pengerjaan akhir, atau diberi pengerjaan akhir.
Sesuai dengan standar terbaru, sekrup tutup segienam telah disatukan ke dalam satu produk-sekrup

tutup segienam-dengan demikian meniadakan

pengelompokan baut segienam yang tidak diberi
pengerjaan akhir. Baut segienam diberi sedikit
penge{aan akhirjenis berat dan baut segienam yang

diberi pengerjaan akhir jenis berat telah digabungkan ke dalam produk tunggal yang disebut
sekrup tutup berat. Sekrup tutup segienam, sekrup
segienam berat, dan semua mur segienam, kecuali

mur rata segienam, dianggap diberi pengerjaan

akhirhingga ke tingkatan tertentu dan berkarakter
"muka cincin" yang dimesin atau yang dibentuk
dengan cara lain pada permukaan dukungnya. Muka

cincin adalahmemiliki tebal #" ldigambar 3t"),

dan diametemya sama dengan 1{ kali diameter
badan D untuk seri inci.
Untuk mur permukaan dukung dapat berupa
permukaan melingkar yang dihasilkan dengan
pembuat chamfer. Sekrup segienam dan mur segienam memiliki toleransi yang lebih kecil dan dapat
memiliki penampakan yang lebih halus tetapi sama
sekali tidak dimesin. Tidak ada perbedaan untuk
derajat pengerjaan akhir pada sekrup dan mur yang
diberi pengerjaan akhir.
Baut, sekrup, dan mur metrik diproduksi dalam

bentuk segienam (Gbr. 13.25a). Kepala dan mur

segienam ditepi-miringkan pada 1 5o-30". Keduanya

digambar 30o untuk kesederhanaannya.

PERIMBANGAN Ukuran yang didasarkan pada

D badan baut (termasuk metrik) (Gbr. 13.26), yang
berupa perimbangan rumus tepat atau penghampiran yang teliti untuk keperluan penggambaran,
ialah sebagai berikut.
Baut dan mur segienam dan persegi biasa:

w=rtD n=*D r=ID

dengan 17 = Iebar di antara tepi rata (lebar kunci),

H = tinggi kepala, dan T = tinggi mur.

Baut dan mur segienam berat serta mur persegi:

w=

liD + f (atau + 3 mm)

n= 4D T=D

Muka cincin selalu dicakupkan pada tinggi kepala

atau mur untuk kepala dan mur sekrup segienam
yang diberi pengerjaan akhir.

ULIR Baut segienam dan persegi, sekrup

tutup

segienam, dan mur yang dikerjakan-akhir pada seri

inci biasanya ulir Kelas 2 dan dapat memiliki ulir

kasar, Kelas 28. Untuk mendapatkan spesifikasi

diameter dan jarak-bagi, lihat Apendiks 18.

PANJANG

ULIR
Untuk baut atau sekrup yang memiliki panjang
hingga 6" (150 mm):
Panjang ulir = 2D + ]" (atau + 6 mm)
Untuk baut atau sekrup yang memiliki panjang di
atas 6":
Panjang ulir = 2D + ] " latau 12 mm)

Pengikat yang terlalu pendek untuk rumus ini

diulir sedekat mungkin dengan kepalanya asalkan
masih praktis. Untuk keperluan penggambaran,
panjang ulir ini dapat diambil kira-kira tiga jarakbagi. Ujung berulirnya dapat dibulatkan atau ditepi-

miring, tetapi biasanya digambar dengan tepi-miri.ng 45" dari kedalaman ulir (Gbr. 13.26).
PANJANG BAUT Panjang baut belum distandardisasi karena keragaman yang takberujung

yang dibutuhkan oleh industri. Baut pendek

biasanya tersedia dalam pertambahan panjang ] "
(6 mm), sementara baut panjang tersedia dalam

pertambahan j ". Untuk ukuran baut dan mur

standar, lihat Apendiks 18.
3Standar

ANSI mencakup beberapa baut dan mur. Untuk

mendapatkan rinciannya, lihat standar yang bersangkutan.

A13.26 MENGEAMBAR BAUT

STANDAR
Pada prakteknya, baut dan mur standar tidak ditunjukkan dalam gambar rinci kecuali baut dan mur
itu diubah, tetapi baut dan mur sering tampak pada

snrEr{

'B{rlelullrB ueSuep uDlnluelrp

EfurSSulI'SI'S 'rqo

BpBd Iuedes uB>IBunBrp

ludep suuSSued nelu 'rput JBqtuBB unpe{ BpEd

ue41nlun1ry 8uu,( ruedes ue>lqupurdrp uerpntuo>l

uep sorod releuerp uped r8uq-e18ue[ ue8uep

lerel rreqrp ledup rnur uup epdel l33ul1

'uelur8uup e4l snduqrp ludep uupnurel

rur nluuq suuS-suug 'u,(uuudep ue8uupued a>1 r8es
-red nulu ureuer8es lnpns-lnpns ue>Ir${e.{ordurour
qnlun srdq nluuq suuS-suu8 uu8uep 6Z'EI vep gZ'tI
:qg uped sele ue8uepued uup qnmdes requruSSuetu
e,(ueq 1n1un nyred 8ue.( pr{ gEIEpe 'uelnlradrp
3uu,( lnuq 8uelueureru uu8uepuud u,(ueq ury1
'rru{ele{lp srrJuq lnqesJq lnuq Jnptu-uuufte8ued eues
'(tureq nelu eserq) sruel uep '(ureuet8es nulu t8es
-red) updel srual'(8unln e1 e38urq 8un1np Suuprq

r{u^\Eq rrep) Suulued 'releurerp '1nuq Suuluqes

ruquuSSueur umleqes '62'il'qD upud esred rnru
uep tnuq >1n1un qm13ue1-qe13uq uep '82'I 'rqg
uped uelsqnyp uruuar8es Jnru uup 'dntnl dnqes
'1neq requruSSueur urepp qu13ue1-qu13uu1
'(
tZ' t t :rqg) uuleun8rp puorsue,ruo>1 uu8uuqurued

(uer>lruep
lur{ TUBIBC '(rcun1 reqel) e(uelet
rsrs 8uu1ur1eu requre8rp rnru uep lnuq updel

'snsnq{ uusele ledepral B{rle{ u,(uug 'ei(u;eueqes

seqeq qulec ueryn[unueu {nlun uup uruuer8es uep
r8esred Jnr.u uep epdal ereluu uun8u.rel qe8ecueu
>lnlun uu{Eun8rp tur rs1e,(ord dupeqrel puorsualuo{
uuru33uu1e4'u,(ursleford uuryluqredrueru uduul
'uuSuupued untues upud ..Jnpns 8uelurleru,, requu8

-rp snJuq Jnr.u uep lneq updel 'u,(uunurn

'@ctt

rqg) uure4Sull Jnsnq uunlueq uu8uep BJDI-BrDI ue>l

-rlesp nyeles rur EAJn>I e,(u1eqe.rd eped 'eloqredq
edruaq rnrrr upp lneq updel eped Qa{uorqa) Suurtu
-rde1 qelo ue>llrserlrp 3ue,( uunl undnu1e16

.92'EI'JqD

epud uu11nluru1p 1ul usurq tnuq 1n1un ue8ueqruued

ueuunSSued Ue>Isr{nlaru 8ue.( lneq e8rl 'terueqrp
ledep ry,(ueq le8uus 8ue,( nDIElrr uep 'dn1nc qupns
rur 'uuluun8rp e.(uuepeq Jeleuerp upud ueqruseprp
8ue,( ue8uequrued eueru rp 'puorsue,ruo>1 uurlu,(ued

eped Suues SurTud 8ue,(

pq tuulup

'rde1e1 ue4y

'seqeq r{Blec ue>lnfunued uped qredes 'SuBued u,{u

-ueqllete{ B{ll (8I srypuedy luqg) leqq rrup lrque

-rp 3uu,( ledel 8ue,( rsueurp uup requre8rp ledup
Jnr.u uep

IBI

lnuq nBle 'erpesrel u8nl nqem, luureq8ued

'ue{eun8rp snruq ledec rdelet renses 3ue,(

uuruquuE8ued epoleur eSSurqas

UB1DIBJ

'tuqure8

'(BsBIg) lneg ue8ueqrugrd

@
(c)

(q)

rvsitls r/'/nl] oNV

l9lsdld VOVdl, dnr\l NVO mV

(o)

rvslBs 9NV WvNltols

YC]Y.]l)i (dnrnr dnd)3s) 1nY8

tvslls

Wnl]g 3NV t/,,tvNltels

VOVd} dN'\ NVC INV

dnsnS

hfreNvl tllllhlvlo = C

l? )!N)rl dvswve

412

BAB

13

uLrR, PENeTKAT, DAN PEGAS

ME]J

dDAlrtrE?TA\cKA

rN

t2

1" (25 mm) atau yang lebih kecil pada gambar

(Gbr. 13.9b atau 13.9d) dan dengan penya.jian rinci
untuk diameter yang lebih besar ($$13.7 dan 13.8).
Ujung berulir sekerup harus ditepi-miringkan pada
45" dari kedalaman ulir skematiknya (Gbr. 13.9a).
Pada gambar baut atau mur kecil dengan
ukuran kira-kira di bawah t" OZ mm), yan-g di
sini tepi-miring hampir tidak terlihat, tepi-miring
pada kepala baut dan mur dapat dihilangkan pada

_E
dl-

L]HAT TABEL UNTUX

UKURAN TEPATNYA

pandangan memanjangnya.

Banyak jenis mal yang tersedia untuk menghemat waktu dalam menggambar kepala baut dan

-T

mur.

-I
KEDALAMAN
ULR

.13.27

nrro^ro*
lI LJLR

Dalam memerikan baut dalam daftar elemen mesin,

korespondensi, atau di mana saja, informasi yang
berikut harus dicakup secara berurutan.

Baut "Melintang Sisi Rata."

Muka cincin #" tO,+ mm) memiliki diameter

yang sama denganjarak antara sisi rata kepala baut

atau mur. Muka cincin

ini muncul hanya

pada
sekrup atau mur segi enam yang diberi pengerjaan

akhir, dan tebal muka cincin digambar pada

(l

SPESIFIKASI UNTUK BAUT

DAN MUR

"

mm) untuk kejelasannya. Tinggi $ " (1 mm) ini

dicakupkan pada tinggi kepala baut atau murnya.
Ulir harus digambar dalam bentuk yang disederhanakan atau skematik untuk diameter badan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ukuran nominal badan baut.

Spesifikasi ulir atau catatan ulir (lihat $13.21).
Panjang baut.
Pengerjaan akhir baut.
Jenis kepala.
Nama.

CoNrou (Inci-Desimal Lengkap)

0,75-.l0 UNC-2A x 2,50 SEKRUP TUTUP SEGIENAM

@Langkah.langkahdalamMenggambar(a)Baut(SekrupTtrtup)KepalaSegienam

yang. Diberi pengerjaan akhir dan

+' D* +

Mur

Segienam, dan (b) Baut Kepala-Persegi dan

olou 3mm untri bout don mu aeLetnon

DIAIVETER

Mur

Persegi.

IANGG

-ll
o

I
!u

TEPI MIRING
YANG DIPERBESAR

quleq-uued utuEsJeq uBlEun8tp

lutun

'lnqosJel

.rrln {esn.reu sduBl rlln uc{ouetll u,(ulnluelas Suef

'u?3urun) predos luunl qrqol 8uu.( uuqeq dupuq:e1
ue{aueu >lntun lenqlp Suuas $gg'g1 T qg) dueuad
dnqa5 '(08 uep 17 s>Ipuedy luqr1) rurzey 3ur1
-ed 8ue,( ue{udnrour 'rl0t'El uup '369'91 'egE'EI
rqg uped uallnlunlrp Suud 'qu1eq-uuad uep 'r6g'e I
3ue,( 'rcun1 ulcur3

';qg eped uellnlunlrp

'uu18uurru-rdelrp 8ue,( 8un1np

uuulnurrad nule urJ{lrJ e{nru r{rltueur e,(urpul

u17p '"0 eped uulSurlru-rdelrp uep plBJ
-Inlueq

enuras u,(use1u uer8eg 'leraq uep esurq srual upud

urcurJ B{nu udu4 nele ucSuep erpesJel rur rnIAI

ruque8rp rderet q f
'ueuuer{repese{

{n1un

'(SZ'gt$ 1eqr1) ;eueq uu8uap r?ruuurp

I{Bpns }nqasrot Jnru nele telr8ued ulrl uultnqesrp
nFed luprl lqle-uuef-re8uad 'efuleq edrueg 'g1'1
g1-1141 'u,(qusrur

x Z14 2007 OSt y\VNltels

rselr;rsads rueyep ue4dn4ucrp Suues

-{uteru
snsnq{ OSI .repuuts roruou 'rdutel uuly'uer{ruop
8uu,{ >1rr1eur iulr8ued {nlun repuetlp snruq
ICCNIT NVJVn)AX lVUnIXnUlS'u,(u1eq
ednreg 'lnqesJel 1e>lr8ued eueu eped urueged

esol

reSeqas

ELUBS

(qg'EI uep E0'tl 'rqD)

ledura snruq JVUgg eto[ BSo{

e1e1

'ue>I

-pnslururp 3uu,( lereq rJes BIrf 'e,(urselgrseds rrep

uelSuepqrp elrf pquerp NnWn NVO-IdAdg)

VSVIS Ble{BSo>l Tnru undnulu }nuq {ntun
ne1e

Cf

rAVN]3lS ainn 9z't x

efuyeqa 8ue,( upuduep msaq qlqel lDlrpes rur rnIAI

(t * o f I t'ntn o f il uuterlsasreq rueuer8es
rnur rgedes eues 3uu,( EleJ-rsrs-JBJue 1e.lul 11rprueru

8tA

(lPtaYq) HorNoJ

mN osg

eXuenpey'uB)ueJBSrp'lete{ qlqel ueldnrlasrp

(uu1o18urg) HorNoJ

u?p sule Ip Eperaq Jeseq qrqel 8ue,( rntu eueu

Ip 'q0'tI :qg epud ue11nlururp u,{uueeun88ua4
'srdq qrqel rur teceuted rntu rlunce{ 'uuuer8es elur

rnru rgades

rersurd dnr^ 8z-cNn r r-3

(dq8ual) HorNoJ

prBp

'ln{rJoq re8eqes uu>lntuelrp tudup rnytr

-uEtS IEuoqeN ueJrJaIUV pcnwad tnyl'0e 'EI 'rqg

epud uulsopllp rur snsnq>l puerrd uep rntu uBp
urrzul Suged 8ue,{ uut8eqes 're33uo1 rnru qe3ecuaru
snsnq>l rlueld uup rnru sruelerpesrel 4u.(uug

u3s dv3 xlq 'o?42't x 8n

({Utay$ HorNoJ

{ruun

d3s dv3 xtH os'z x g/'0

I3NNoN:Id IINVdId
NV(I r3Nn) dn!^l 8z'err

(ue1e13urg lururseC-rcul) uo,l.uo3

.13es.ra4InINuep13as.re4.zpday1nug.requu33uatr{utIBpqu13uu1.qq3u"-,@
ldaq-uooua4ed )nu
\nlun o uo4oune

()r1vNl)s) dnn

NVL\!'IVC])

zB
z
o

qE

3
Z

o
e
I

t
I

'-'

.lv8tr{v9rc //l\

z$1"Jn,#/--D\
\-i-7

\t./

l\a/eNvl Ulllrlvlc =

8Z
nu uoq lnDq 44un uut nolD..1 * O 'i

el7 )rN)fr dvs3\lve

4I4

BAB

13

ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS

SID)

MUR (AMER STD) PEMACET

MUR MACET (AMER
EIASA YANG BELUM SELESAI BIASA SETENGAH SELESAI

@+%

ru ffifuH*
$'.lliy5xil''

MUR (AMER STD)

MAHKOTA JADI

MUR PENGHENT] ESNA

Mur-kunci dan Piranti Pengunci.

(lihat Apendiks 30), mur beralur segienam (Gbr.

13.309) dan mur mahkota segienam (Gbr. i3.30h),

serta mur beralur tebal dan mur beralur tebal

segienam berat, disarankan.

Mur kunci metrik dan piranti pengunci yang

serupa juga tersedia. Lihat katalog pengikat untuk
rinciannya.

.13.29

SEKRUP TUTUP STANDAR

Lima jenis sekrup tutup American National Standard ditunjukkan pada Gbr. 13.31. Keempat jenis
yang pertama memiliki kepala standar, sementara
sekrup tutup kepala soket (Gbr. l3.3le) memiliki
beberapa bentuk kepala dan soket bulat yang
berbeda. Sekrup tutup biasanya diproduksi dalam
keadaan dikerjakan-akhir dan digunakan untuk
mesin perkakas dan mesin-mesin lain yang di sini
ketelitian dan penampakan merupakan hal yang
penting. Jangka ukuran dan dimensi tepatnya
diberikan pada Apendiks 18 dan 19. Sekrup tutup
kepala segienam dan sekrup tutup kepala soket
segienam dalam beberapa bentuk tersedia dalam
ukuran metrik (lihat Apendiks 18).

Sekrup tutup biasanya dilewatkan melalui

lubang bercelah pada satu anggota dan disekrupkan

ke yang lain ($13.24). Lubang celah tidak perlu

ditunjukkan pada gambarnya apabila keberadaan
lubang celah yang takberulir sudah jelas.

Sekrup tutup kurang baik jika dibandingkan

dengan baut-tanam jika sering dilakukan pembongkaran; jadi, sekrup tutup ini digunakan pada
mesin-mesin yang membutuhkan penyetelan yang
jarang. Kepala jenis beralur atau soket merupakan
yang terbaik pada keadaan yang rapat.
Dimensi standar sebenarnya dapat digunakan
dalam menggambar sekrup tutup apabila ukuran
tepatnya dibutuhkan, tetapi hal ini jarang. Pada Gbr.
13.31 dimensi diberikan dalam besaran diameter badan D, dan dimensi ini sangat sesuai dengan dimensi

sebenarnya. Gambar yang dihasilkan merupakan

reproduksi tepat dan mudah digambar. Sekrup kepala
segienam digambar dengan cara yang ditunjukkan
pada Gbr. 13.28. Ujung-ujungnya digambar dengan
tepi-miring 45' dari kedalaman ulir skematiknya.

Untuk penyajian lubang berulir yang benar,

lihat $13.24. Untuk mendapatkan informasi tentang
lubang yang digurdi, dikerucut-tanam, atau dilubang-tanam, lihat $6.33.
Pada potongan rakitan, adalah hal yang lazim
untuk tidak memotong sekrup, baut, poros, atau
elemen mesin pejal lain yang garis sumbunya terletak pada bidang potong. Elemen mesin demikian

tidak membutuhkan pemotongan dan

dengan

demikian ditunjukkan "terpampang" (Gbr. 13.3 I).

Perhatikan bahwa alur obeng digambar 45"
pada pandangan lingkaran kepalanya, tanpa memandang proyeksi sebenarnya, dan bahwa ulir pada

dllsflH \flvdl) (p)

vrvd \arvdlx (q)

-t\an8

\avd)

(o)

a6 )oq@obn

'g7 sq;puadyluql1

rpuuls u!sa6 dn-qeg

'uEuerSes {nlueq

-req B{uBSBrq uep eleJ elBde)l rrBp 'rcuBd Bluda>l

'rElnq

Epdq

sruel up8d B(uulruel rrB)leun8lp ulseur

dnrles rnl{ 'w{etac lur.lp'(atruxg[) Sue8ed NIe'(3!D

unlunt le1u 'eluluos {nlun uu>Iuun8rp lefueq rul

-rp 8ue,( e1ude1 {ntueq uedulep ledepuaa -(,,0St'0

u38urq ,,090'0 u,(ureleurerp) ilca{ qlqel u,{uunurn
rdulet dnlnl dnqes uu8uep edrues urseru dnrrleg

dvoNvrs Nrsfhr dnuxs oe'etr

d.o{as 'e,(uepdel e1 u38urq rllnrp IrJe{-rououeq

dn-r1es Bnrues uep 'srdq uuqeq upud uednrrle,(ued

Intun uun8req

U3S dVC CH X]H 08 X 9'Z X OZ]/!

(+:lalt)

snsnq>l uISeur dnr1e5

HorNoJ

tl3s dVC CH XIH lz "?

'67 s4puedy ruql

'I1rlatu urseru dnr{es rsu4grseds uep {ruueq

(telSursrq) HorNoJ

{nlun

'uelSuFrur-rdqlp {spp'eler-reseB Sunfn uu8uep

nvNltels

uululeJ 'se1e[ ereces 1eq1lp ledup u,(udnrles 8un[n

uEEurqes uulSuepqrp rllrueq 8uuqn1 qE^\Bq uufuq

rnln1es

:ln{rJeq ru8uqes qBIBr turzul Suef dnlnl dnrles

losedrp u.(uusurq uep 'seued-qelorp rypp 'Suupec

mrye-ueefte8ued uu8uep rs4npordrp u,(uuserq rup
-usls urseu dnqes 'uuueq-qude1 nup rnp;eq 8uu,(
epdaq {nlueq ruulup BrpesJel u,(uuru1 3ue,( enure5

'ue>pr8urrp ulrf rnp

Feqp rudep rueuer8as epdel

67 s4puedy upud unqnlun1rp 3uu,(

lgpy

vrvdr){ dnml dnu)rs f z x vz-cNn 9r-g

(de13ue1) HorNoJ

'6r uep 8r s{lpuedy luqt.I rcpucls dn1ry dn.rleg

',,9 u88urq
dnrlas
',,1 e88urq.,{ u,(u8uefued 8uu,( dnrles >1nlun ,,} =
dnqes
uup',,g u38urq
,,f
,f
e
lnrun
,,f
,,1
lnrun
dn-r:les Suulued wqeqrueuod'tf =:qn Suetued 4epn ulII| :'I+ Irup qlqal uele 3uz,(
"i * qi I - snpq 41n Suelue4 ''If =.rlln
.'ue[ued lzpn elill 1.I+ Ir?p qlqal uulu 3uu,(
= resul rrln Suufuu4 'Vt 'snpq nule resu){ 1116 ureuapa5 gargog dn.qag
"1 * qZ uup
'uduepdel
rlpf Z Hlqeleur u,(urrtn'tur snluru Inlun lepued nppal Suef dnrles

',,I

rsBsrplupuetsrp urnloq dnoles Suefuu6

* qZ = rrln 8uelued'Vz irIO-8 nulu 'snleH 'rs) ues rnlBreg epday dn.rrlag
'91 s4puedytuqll'luleur rueuar8e5 epdey dnrles {nlun ueluer"srp 3uu,{ Suufued {nlufl 'rsusrprepuelsrp rypn dnqes 3uu[uu6

{ruuil
.1

eSSurqreleuupqnlunepdal.rrtn

-Suetued eryf

,,

,,

redurBs lqrqaleu ludeprqn'rur snurnilnlunqepued npl:et Buu,( dnrr1es 1n1uq',,9 rrep qrqel edu
+ qg =.41n8uufue4'y7'4p-g nple'snluH'rusuy Fa5 rueualSagepdoy dnrlag

+97 uup,,9 uSSurq8uefued 1n1un,,

/ivNl tels Evos

91'

(a)

XIN)rl nvsl rve

416

BAB

13

uLrR, PENGTKAT, DAN PEGAS

Dimensi tepat sekrup mesin diberikan pada

Apendiks 20, tetapi dimensi itu jarang diperlukan

untuk keperluan menggambar. Keempat jenis

sekrup mesin yang paling lazim ditunjukkan pada
Gbr. 13.32, di mana perimbangannya didasarkan
pada diameter D yang sesuai benar dengan dimensi
sebenarnya dan menghasilkan gambar yang hampir
tepat. Lubang celah dan lubang-benam harus dibuat
sedikit lebih besar daripada sekrupnya, seperti yang
dijelaskan pada $13.24.
Perhatikan bahwa ulir pada bagian bawah
lubang yang berulir dihilangkan sehingga ujung
sekrupnya akan jelas terlihat. Amati juga bahwa
adalah praktek yang konvensional untuk menggambar alur obeng pada 45o pada pandangan lingkaran tanpa memperhatikan proyeksi sebenarnya.

Contoh catatan sekrup mesin ialah seperti

berikut:

CoNron (Lengkap)

No. r0 (0,r900)-32 NF-3 x

KEPALA

SEKRUP MESIN

FILISTER

FILL HD MACH SCR

CoNrou (Metrik)
M8 x

,l.25

x30

SEKRUP MESIN

berat atau dikerahkan secara tiba-tiba. Biasanya

sekrup ini dibuat dari baja dan dikeras-kulitkan
(case hardened).

Sekrup penetap kepala persegi dan sekrup

penetap beralur tak berkepala American National
Standard ditunjukkan pada Gbr. 13.33a dan 13.33b.
Dua sekrup penetap soket American National Standard dilukiskan pada Gbr. 13.33d. Ujung-ujung
sekrup penetap American National Standard ditunjukkan pada Gbr. 13.33e hingga 13.33k. Sekrup
penetap takberkepala telah semakin banyak digunkan karena kepala sekrup penetap berkepala yang
menonjol telah menyebabkan banyak korban kecelakaan industri; ini telah menyebabkan lahirnya

undang-undang larangan penggunaannya di

sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.

CoNron (Disingkat)
NO, IO(O,I9OO) X

poros. Sekrup penetap disekrupkan ke dalam satu

elemen mesin sehingga ujungnya menekan kuat
elemen mesin lainnya. Jika ujung sekrup itu cekung
(Gbr. 13.33e), atau jika bagian rata difrais pada
porosnya (Gbr. 13.33a), sekrupnya akan menahan
elemen lainnya jauh lebih kuat. Jelaslah, sekrup
penetap itu tidak akan efisien apabila bebannya

KEPALA PANCI

BERALUR

II3.3I

SEKRUP PENETAP STANDAR

Fungsi sekrup penetap (Gbr. 13.33) ialah untuk

Sebagian besar dimensi pada Gbr. 13.33 merupakan dimensi rumus American National Standard,
dan gambar yang dihasilkan hampir benar-benar
penyajian yang tepat.
Sekrup penetap soket segienam metrik dengan

berjenis-jenis ujung telah tersedia dan disajikan

dengan cara yang sama seperti yang ditunjukkan
pada Gbr. 13.33. Diameter nominal sekrup penetap

mencegah gerak relatif, biasanya gerak putar, antara

dua elemen mesin, seperti gerak hub puli pada suatu

soket segienam ialah 1,6,

12. 16,20, dan 24 mm.

2,2,5,3, 4, 5,6, 8, 10,

Sekrup Penetap Standar American National.

@
Leher hinggo ke
kedolomon ulir

KEPALA SQ
PILIHAN

(C) SOKET SEGIENAM

(d) SOKET BERALUR

D = DAMETER TANGKAI
L

= PANJANG KESELURUHAN UNTUK SEMUA

kerucul = 1 18' opdbllo

L=Ddtoukuton1

Uung

JEN]S TAK BERKEPALA

J-r
(e)
(o) KEPALA

PERSEG

UJUNG
CEKUNG

(f) UJUNG
RATA

UJUNG
OVAI

(g)

(h) UJUNG
SLINDER
PAN.JANG

()

ITJUNG
NDER

SIL

PENDEK

(K) UJUNG
KERUCUT

)nsnuls .llHlr

(r) [iu!.'!?Xiti'

d]Hlt

(:)

(,.r)

-llu lnvB

(B)

ffidffiT@ffi$@'
'JNnnllS dndrls

(s)

drtrrsu3e

ONljNVe tnvg (o)

telsurd dlHl1

U\flOy InvB .r)

'dnJ{os uep tneg ureoeru-rrreJerurr,

l---

'prBpuEts

n)eNnt rnv

(q)

veeNvl lnvs

nleNnl 1nv8

o)

(o)

@@

IEuolfEN uecl.raury n,(ey

dn.rlaglE@@.
of
lV)9NVl

uucrJoruy leynq-upde1 lneq uuledn.reur u,(urrup

qelurnleg

'g'I 'rq9 uped ue>llnluntlp

ss

U313, IV|O

ld rNo3 srcH 'lors

SS

rurzel

yz ?Nn 0z-r

" x
X:lf
fl
t L"-f

1d dn3 COS
1d ll CH oS

SS

qrqel 3uu,( srual uup uet3uqe5 'snsnq{ ueuunSSuod

(lelSursrq) HorNoJ

{ruun lnqlp qulet urBI 1ury3uad sruel 1u,{ueg

VANNIV1 IV)IEN:Id EE'CII

'e.{uepde>1 {esruau eduul ledec uelr4urad
uulpseq8ueur uup 'bgg'E1 '"rqg uped unplnlunlrp
3uu,( ruades 'uuleun8rp snsnq>l 3ueq6 'ISNV
qelo rssrprepuulsrp qulel Sueps ruuueq-rn1e sruel

e3r1 'n,(e1 dnoles eues te>13ued sruel edureqaq

upud erpesrel e8nl sdpq6 u?ueq-Jnle epdey
'requeS ruulep u.(uuueunSSuad
>lnlun rlrl?t dnlnc uep WqeI uup e.(uruueqes rsueurp

rlu{apuau le8uus ue11nluntrp 8ue,( rsuerurg

'(ft'gt'rqg)tsustprepuetslp qelat-lu^o uup
'telnq 'uteJ-upde1 srual u8q uu8uep n,(41 dnqa5

IVNOIIVN Nv3rd!il rV

GdvcNvls nAV) dnd)rs ze-elr

AVN]IE]S 1])OS
at. x 9' I x 0ttA

vtvdl) dvENld dnu)ls

telsiild vtvdl) vlvu-9Nntn

dvllNld dntl)3sf x VZ-ONn eL-3
(duq8uafl HorNoJ
:tn{rJeq ru8uqes uulntuelrp duteued dnrleg
'e,(udnqes ueqtunlase>l 8uufued uped Sunluu8
-rel rBuI rle>les 'tutu y e83urq S'0 IrBp e13ue[raq
dslaued dnrrles Sueluud ueqequruued

{lrleu

'ef,udureued

dnrles ueqnrnlese>I Suelued eped Sunlue8rel 3ue,(

,,1 u83urq

,,f

ueququ-ruuad

uulup

rsusrprupr.retsrp

deteued dn.qes Suelued 1,,7 e33urq g u13ue rrup

e13ue[req deteuad dnrles Ieuruou Jelatuer6l
'v sele>I 'snr?q
nelu 'resu{ rrln I{r1rruatu la{os nele epde1leq1u1
Jnleroq delaued dnqeg 'JBSBI qrqol 3ue,( uuefteled
telSurrad uped ueleun8rp e(uurnun r3asred epdel
deteued dnr4es uueJer{ rusul rrln uu8uep rdelSuepp
e,(ueserq rde1e1 'y7 s[o) 'lJrln-8 nElB'snleq '.rpse{

Jrln Dtrlruoru r8esred updal duteued dnr{es

({utalN) HorNoJ

LLV

)rNx:rl dvswve

418

BAB

13

ULIR, PENGTKAT, DAN PEeAs

%ffi @ffi@ffi@m
(o)

(b)

PASAK PERSEGI

ir"ali,!ii

rv
/ l\

(c)

PASAK BERKEPALA

(O PASA( PAAN &

WHITNEY

Pasak Persegi dan Rata.

-l-

PASAI( RATA

rlLrl
w EY

(b)

Pasak Woodruff dan Pahat Alur.Pasak.

National Standard, termasuk baut kereta, kepala

tombol, bertingkat, dan benam.
Selipan berulir kumparan heliks (Gbr. 13.33p)

dibentuk seperti pegas kecuali bahwa penampang

kawatnya sesuai besarnya dengan ulir pada sekrup
dan dalam lubangnya. Selipan ini terbuat dari

kuningan berfosfor atau baja tahan-karat, dan

selipan ini memberi lapisan pelindung yang keras,
dan halus untuk ulir yang ditap pada logam lunak

dan plastik.

rr3.34

Pasak persegi panjang yang mencegah gerak

putar tetapi memperbolehkan gerak relatif memanjang disebut pasak antar dan biasanya dilengkapi
dengan kepala glb, atau jika tidak diikat sedemikian
rupa sehingga pasak ini tidak dapat keluar dari
alurnya. Pasak kepala glb ditunjukkan pada Gbr.
13.36c. Pasak ini persis sama dengan pasak persegi
tirus atau pasak rata tirus kecuali ditambahkannya
kepala gib di ujungnya, yang akan mempermudah
pengeluarannya. Pasak persegi dan pasak rata
terbuat dari bahan-jadi yang dikerjakan-dingin dan

PASAK

Pasak digunakan untuk mencegah gerakan relatif

antara poros dan roda, kopling, engkol dan elemen
mesin serupa yang dipasang atau didukung oleh
porosnya (Gbr. 13.36).
Untuk fungsi tugas-berat, pasak persegi
panjang (rata atau persegi) akan sesuai, dan kadangkadang dua pasak persegi panjang diperlukan untuk
satu sambungan. Bahkan untuk sambungan yang

lebih kuat, poros bintang (spline) yang saling-bertaut dapat dimesin pada poros dan pada lubangnya

(lihat Gbr. 13.9).

Pasak persegl ditunjukkan pada Gbr. 13.36a
rata pada Gbr. 1 3. 36b. Lebar pasak yan g

dan p as ak

umumnya digunakan sama dengan kira-kira

seperempat diameter poros. Kedalaman alur pasak
atau dudukan pasak diukur pada sisi-tidak pada
sumbunya (Gbr. 13.36a). Pasak persegi dan pasak
rata dapat ditiruskan permukaan atasnya sebesar{"

per kaki, yang dalam hal ini keduanya menjadi

pasak persegi tirus dan pasak rata tirus.

tidak dimesin. Untuk mendapatkan dimensinya,

lihat Apendiks 21.
Pasak Pratt & Whitney (P & WXGbr. 13.36d)
berbentuk persegi panjang, dengan ujung setengah
silindris. Dua pertiga tinggi pasak P & W ini
dibenamkan ke dalam dudukan pasak pada poros
(lihat Apendiks 25).
P asak Woo

dnz.ff berbentuk setengah lingkaran

(Gbr. 13.37). Pasak ini suai pada alur pasak

setengah lingkaran yang dipotong dengan pahat
Woodruff, seperti yang ditunjukkan, dan bagian atas
pasak ini suai pada alur pasak persegi panjang biasa.
Ukuran pasak untuk diameter poros yang diketahui

belum distandardisasi, tetapi untuk keadaan ratarata sudah terbukti memuaskan untuk memilih
pasak yang diameternya kira-kira sama dengan
diameter porosnya. Untuk mendapatkan
dimensinya, lihat Apendiks 23.
Dudukan pasak berada pada poros; alur
pasak berada pada hub atau elemen mesin yang
melingkupi porosnya.

o)

svlv 1\fln y{vNl8

rn3nulx \nvdl)

(e)
SV1V V1VU Y\VN]

lncndli \fivdl)

tcNvd

(p)

vlvdl)

(3)
\nvdl)

(q)

()E) teeNrr
lOBtAOr 1nV8

(o)

''lo8r\o1\flvdlt

l\/reNvl USlllAVlO =

'e{u8u11e1

9'I

mcndil

Lg# i
xspuels rBsag 3ullat

Iu?uer8es Jnqruls lnBq nelB JEseq Suqe{ n)IBd

]Bla{ EJBcas u,(u3ueqn1 rsrSueu uup {u{Suequeu
Suqe>1 nled uulqeqa,tueur Uu>IB rur ue4epull 'u,(u
-utur Sunln epud ue3u11e1 epde4 >lntuoqruatu uup
3u1e1 nlud Suo.ropueu >Inlun uB{Bun8rp uurynwe4
3ul1a1 ursatrAl 'u,{u8urle4 nled epdal depuqral
uur.Iallp'1put uuldqesrp 8uu,{ epdal lnlueqraq 8uu,(
uu{n>Iel Dlrlrtueru 3ue,( ,.'uesepuel 3ue1eq,, 'ue1
-drlesrp Bruqueu-suued 3u11e1 nled upqudy

urur

nled

upudr.rep rusoq Wqal (,, ? )

8ue,(

tnqesJat 8ueqn1 lnqtuau.r

lntun rurzel

{eHerd rIEIepe Ierru>ln4s efte1 upu6 '4uuruf-n4udreq

ue8unques {nlun ue{Eun8rp tedep IrJaI qrqol

uep '1u33un1-n1efueq uu8unquus uup eleq 1n1un
uu4eun8ry reseq qrqel 8uu,{ uernl;1 'e(urue8o1 pqel
nqed releururp uuludrueur p ue?uep
3u11a1

-let4erd uped

e38urq

I uep 3uqa1
' ttv't - p

*z't

= p vep lunqp

mpd rereruurq 'e,(u8uqol

p13u4 rateuurp upudpep

e,(u

t8z'0-o91'0=e

tgz'j+ogt'o=!
O

"r"d @
1esnfueq4q upuue8
ue8uap upurra8rp u?p uBIsBJa{lp uep efeq pup
lunqJq u,(ueserq lesed eue4 'llllel 3ue,( uesrreqese>l
uu4Suqueuetu etp{ ulrgrde ue{uuJusrp uep UBI
-eun8rp urzel 8urrcd Suef lesed Bued 'uusuqese{
e8efuaur {nlun netu du1e1 uelnpnpa{ tuEIBp urserr
ueruele enp ue>luuqeuedruaur {$un r1uler Btuelruel
8ue( 'uenlredel uru8eraq {nlun ue>pun8rp uup
lnrrue{ nulB slrpullls Inlueqroq lused eue6
'(67 s>lpuedy luqrf r8asred sorod
uuurure8uqes sorod ue8uep refufes uuleun8rp ledup
sn-rrl eued 'tpJeq r1rqel lqlpas 8uu,( se8nl 4n1un
]p{EJIp rul urseru ueruelo upqudu (ruoat) ruqelradrp
uup rp:n8rp so.rod uep 1ude1e>1 snqueueu 3uuqn1
uueru rp (gg'gt 'lqC) sorod uped (to11oc) ryde1e1
nulu qnq terySuad I$un JrDIeJe uule srur1 eued
'uu8uu uuuftelad {nlun 'qeleq eued uup 5psud
uued'srun1 Buod'sn"trl uued dnlucueu urser.u eued

ru1ed

Nts3ht vNSd 9e'e1r

reseq qrqal lp[pas (ruoat)

'teqepedrp uerpntuol {nqalp nutu'lprn8lp'1nqellp

3ueqn1 'ue3o1 Suotod enp te4Sueu 1n1un
'umy ruu3o1

3uepu1-8uupe{ nelu'e8uqurel'uoqJB{ efuq'edural

ISeq IJBp tunqJel uup ruuBc uleq pgord nB]E UBJBq
-ure1 ruu3o1 luqr8uetu {nlun uu>leun8rp e,(uurmun
3ur1a1 n1u4 'dnqes uup lnuq predos 're>13uoq
-rag8uoqlp ludup 8ue.( p1l3ued pep unlepeqrp 8ue,(
uaueuuad 1e43ued rc8uqas drSSuurp 3uJ1ar1 nr1r4

'u.{uue8uap ednres 3ue.{ 1u1aru

4used rselgrsods >lnlun uesnpord ered 3op1e1

leql'I '8r'II 'rqg upud uu>11n[un1rp 8ue.{ ruedes

rsuorurp lJeqrp snreq lesed uuqnpnp uup lusud rnp
'rslnpo.rd efrel ry1un 'x?V'U uep'ryt'Il'dW'tt
'ott'il 'rqg upud ue11n[un1rp 4used uulnpnp
>1usud rnp puuuou rse4glsads Intun ueluleJ
M 8 d )VSVd 0t 'oN

vlvtl)vsvdfrr$*{'

eNnS) n)vd 9e'str

'gg srypuedy t?q[

JJN'JCOOM XVSVd POZ 'ON

lsls.lld)vsvaf tx

'ur

JrrpleJq 8ue,( >1n1un 'Jelloc Bued qeyo e.(u1edue1

:truluoq rc3eqes

quler lused >lnlun BSBIq 8ue,( rsellgrsedg

lnlrrp uup sua11 uped uu4uun8rp sr^apl eued

.snJrr ?rrrr
EEE@

Diul u:d sz'o sndu

aF
l+-(s)vr,l)

r ___i

51" )rN)!il.rvanve

42O

BAB

13

uuR, PENGTKAT, DAN PEGAs

/1\

/-\
/\
t1-J-

Yrr
AY
V.+-.

\.1-,

/T\

,".V

Y+
Vr^ tr)
Y /+\

/'f'\

v4l}
v

(o)

/t'\ -+.
.^ \i/ {-i+
Y'| +r+
-x
{r}
I /t\ AY

/,l\
ti/
\l/

A\7

/-\
\{/

t.t.}
\1-l

\i/

(c)

(d)

SAMBUNGAN TEMU
(EL]NGAN TUNGGAL

SAMBUNGAN TEIVIU
KELINGAN GANDA

(b)
SAMEUNOAN TUMPANG
](FI INGAN GANDA

SAMBUNGAN ]UMPANG
KELINGAN IUNGGAL

o
e

Sambungan Paku Keling yang Lazim,

@
KELII]G EENGKEL
KERUCUI BENAM TINGG

KERUCUi BENAN4

DAN

KETING TAPANGAN

DIRATAKAN HlNGGA
0.2510.5 DAN KELING 0.625

TIDAK LEB]H DARI O,]25

DITATAL

rr*o,

DIRA'IAXAN HINGGA
0,750 KELING DAN TEBIH

l*rou"r,

(,

o{

?i6

16

d'?

g-q
ii3
a;O

-6
6!

,-4

l=

9a:

-o

196

lE

i
6

Lambang Paku Keling Konvensional.

D = DlAlvlElEP IANG(A

@n"rr^bangan Paku Keling Pejal

Kecil American National
Standard.

.+#
iEr

KEPALA

RATA

0,33D

KEPALA KERUCU]

berat lazim digunakan dalam kerja strukturjembat-

an dan gedung dan pada konstruksi kapal

serta

ketel. Walaupun tidak lagi digunakan pada

konstruksi modern, ahli teknik dapat dilibatkan
dalam memperbaharui struktur yang telah

ada

dengan menggunakan pzku keling. Paku keling ini

ditunjukkan dalan rumus perimbangan tepatnya
pada Gbr. 13.39. Jenis kepala tombol (Gbr.13.39a)
dan kepala-benam-kerucut (Gbr. I 3.39e) merupakan
paku keling yang paling lazim digunakan dalam

ke{a struktur. Kepala tombol dan kepala kerucut

lazim digunakan pada konstruksi tangki dan ketel.

BENAM

KEPAiA TOMBOL

KEPALA

PANC|

ATAU KOTA( KERETA

Contoh sambungan keling dilukiskan pada

Gbr. 13.40. Perhatikan bahwa pandangan memanjang setiap paku keling menunjukkan tangkai
paku keling dengan kedua kepala yang berbentuk
busur lingkaran, dan pandangan lingkaran setiap
paku keling disajikan hanya oleh lingkaran luar
kepalanya. Pada penggambaran struktur, di mana
terdapat banyak lingkaran yang akan digambar.
jangka pegas (Gbr. 3.53) akan mudah digunakan.

Karena banyak struktur teknik terlalu besar

untuk dibangun di dalam bengkel, struktur ini dibangun dengan satuan yang terbesar yang me-

IBuortBN uurlreuv pled 3u11e1 n>p4 'yce1

-e1 nled ue>luun8rp 'ue8uu ueehe>1ed 1n1u11

-rp 3ue,( nBlB IBnuBIu 3ur1e1 3uq uenluuq uu8uep

Suusedrp uep eSSuoreq IUI ntunq 3ur1a1 n1e4

-eu Suef rsueurp

Bued tueDISueJuoIU 3ue.( runl e,(ep qelo ue>llere3

'srdrl uerequel-ure3o1 uelDIBJ uu1e43ued Iruun uu>l

do4 rc8uqes
-eun8rp Surres '(gy'91 'rqg)
^.ste,t,rg
pue{rp u,(uunurn 8ue,( 'n1unq
3uqe1 n1e4

'uBquqIUBl uelculJ qeloredueur

>Iruun uesnpord ered 3op1u1 teql-I '(S66IU) Zt6l

-Z'I'8Ig
3q1e>1

1I1ISV/ISNV rrep qeloredrp tdep rseq

nlud >lnlun Isueturq 'e8n[ slpesrel {lretu

3ur1a1 n>p6 'ulsetu InqES uup 'u8equrel '3uep1

3ue1n1 3ur1e1 nled etues 8uef, repuzts ruepp u8ni
ueldnlecrq' I(SOO1 U) Zt6 I - I' I'8 I S A1ISV/ISNV]
Zt' EI' qD eped e,(urepuels ue8ueqruued uu41n lunu

'ue1a; su8a4

vcNiu:9 c NVc n)rs

eNnln

voNlaEg

NV)rl SVSld

.tV/1

ue8uep UDISDInIIp pJupuels

3u11

'l7EI rqC eped ue4lnlunlrp 3ue.( Iuedes

'uw1 @twoat) JntrJ ue)plnlunueu >lntun uuleun8rp

urBI Jupuels Suuqruel uep 'utt?urtdtt1 Suuaq nyod

ue4fu,(ueru {nlun ue{Bun8rp (ue1rq) tsuet 3ue.{

ueru13ur1 'Jru{ruls ueufueled 1n1un uu8uudul rp

ueleun8rp urzel teroq-su8n1 eleq lneq 'rde1e1 uu>1y
'ue8uedel 3ur1e1 n>1ed tnqeslp e(uefta1 epueq Ip
Suesedrp 3ue,( uep 'py?uaq Suqay nyrtd lnqesp Ie{
-8ueq rp Suusedrp 8uu,( 3ur1a1 DIed 'IuI >lruun tutzel
8ue,( qoluoc ueludn-reur u13ueg 'uelur8urrp 3ue,(
e>1 uelqupurdlp uelpntue{ uep ueluq8unu
luduret

@
n)is eNntn

c solod oNnrn

ry@WW
G)iDu) uo4eual 1ualuDd = '1 Q!a) 5uaiuotl='i
lDPUe, )Dnl noto wolDP lelewato = Q

's1J1agseaaa

-l
ffi
,{

@
,4/OlNyHd Slalvg

)ltivl svold vt^lls (l)

V,,,,jr)is (a)

qryP
qffi
trl3Nl)l lSlSUld

NwNneSr'lld

(p)

9NO10d

eNV 1ll) sv9rd

(c)

\,, SVOId

'Suusedra; (q) uep

'ue8uuserue4 urnlaqos (e) nlung
Bulgov n1etr

:
:-:

lz?

)rN):rI uvsl^Vo

422

BAB

13

uuR, pENGIKAT, DAN pEcAs

82 PADA EEBAN 80 N

BAHAN

I 2.00

9.8 N

Tg

KAWAI BAJA PEGAS TEMPER 14.5

KUMPARAN KANAN] DIGULUNG MESIN DAN KAjT

|\4EMANJANG HTNGGA

SEBARISi PEGAS HARUS

] IO TANPA MULUR

PENGERJAAN

AKHIR:

HITAM JEPANG

Gambar pegas Tarik.

mErRil<-l

BAHAN
PERLAKUAN PANAS
PENGERJAAN AKHIR

@
BAHAN

TORSI

0,059 KAWAT MUSTK;6,75 XU|\,4PARAN XANAN

TANPA TEGANGAN AWAL
2.50 lNCt
PADA tSO. LENDUTAN PEGAS HARUS
MELENDUT I80'TANPA MULUR DAN HARUS DAPAT
BEROPERASI BEBAS PADA POROS BERDIAMETER

tb

0.75
PENGERJAAN

AKHIR: SALUT KADMIUM ATAU SENG

Gambar pegas Torsi.

tengah atau mandril, menarik kepala pena tengah

ini ke dalam badan paku keling dan mengembangkan paku keling ini terhadap logam lembarannya.
Paku keling buntu ini ada yang terbuat dari aluminium, baja, baja tahan-karat, dan plastik. Sebagaimana dengan pengikat lainnya, pendesain haruslah
memilih secara seksama bahan yang sesuai untuk
menghindarkan korosi di antara logam yang
takserupa.

I I3.37

PEGAS

Pegas merupakan piranti mekanis yang didesain

untuk menyimpan energi apabila dilendutkan dan
mengembalikan jumlah energi yang sama apabila
dilepaskan [ANSI Y I 3. I 3M-198 1 (R1992)]. Pegas
lazim dibuat dai baja pegas, yang dapat berupa
kawat musik, kawat tarik-keras, atau kawat temperminyak. Bahan lain yang digunakan untuk pegas
tekan termasuk baja tahan karat, tembaga berilium,
dan kuningan fosfor. Di samping itu, pegas tekan
yang dibuat dari plastik uretan digunakan dalam
penggunaan di mana pegas konvensional akan
dipengaruhi oleh korosi, getaran, atau gaya-gaya

1.20 x 14,0 BAJA PEGAS

44-4SCROCKWELL
OKSIDA HITAM DAN MINYAI(

pegasRata.

magnetik. Pegas dikelaskan sebagai pegas heliks

(Gbr. 13.44) atau pegas rata (Gbr. 13.45). pegas

heliks dapat berupa pegas silindris atau kerucut

tetapi biasanya berbentuk yang pertama.
Terdapat tiga jenis pegas heliks: pegas tekan,
yang memberikan perlawanan terhadap gaya tekan
(Gbr. 13.45); pegas tarik, yang memberikan perlawanan terhadap gaya tarik (Gbr. 13.46); dan pegas
torsi, yang memberikan perlawanan terhadap
momen gaya (torsi) atau gaya puntir (Gbr. 13.47).
Pada gambar kerja, proyeksi sebenarnya pegas
heliks tidak pernah digambar karena kesulitan yang
terkait. Sebagai pengganti, sebagaimana pada
gambar ulir sekrup, digunakan metode rinci dan
skematik, di mana garis lurus mewakili kurva heliks

(Gbr. 13.44).
Pandangan elevasi pegas kawat-persegi serupa
dengan ulir persegi dengan inti poros yang dikeluar-

kan (Gbr. 13.12). Garis arsir standar digunakan

jika

luasan penampangnya besar, seperti pada Gbr.

l3.Ma dan 13.44b. Jika luasan ini kecil, luasan
potongannya dapat diisi (dihitamkan) (Gbr. 13.44c).
Dalam hal gambar lengkap pegas tidak diperlukan,
garis phantom dapat digunakan untuk menghemat
waktu penggambaran belitannya (Gbr. 13.44d). Jika

gambar pegasnya terlalu kecil untuk disajikan

dengan bagan kawatnya, pegas ini dapat digambar
dengan metode skematik, yang di sini digunakan

garis tunggal (Gbr. 13.44e dan I3.44f).

'n{rs nele 'luder u{u8unfn-8unfn EueJu{'e6r'I 'JqC

eped uu44nlurulp uulrteq umue plllrueu 8uu( ue1e1
se8ed l1eura{s rse^ala uuSuupued 1n1un r$lnr1suo1

s)r'l]H
sv93d dv8lNveeNShr 8e'e1r
'(Uqou uped

uu1

-uun8rp rulzul 3uu.() unup su8ed uup '(su8ad urcurc

qredes) alf^allag su8ed'(z1er ueredunl su8ed nelu)

Susf su8ed {Uuaq upqudu ue4uun8rp {etacrel

JBqueC'efuuulrlaq uESnJeueruol ue11nlunu
-etrr {nlun uoruoqd srre8 ueeunSSuad uelgeqra4
'Oyil:qg) uerelapraq 3ue,( uelrToq edureqaq uep
e,(u8unln-3unln u,(ulupnas nae suEad requruSSueru
1n1un nped qBIBpB uel{lurep ue8uep uep '{u>Ies
{pr(u?q EuB,t 3un[n sruef qyruraru uu1e1 se3o6
'urBI elup uup 'uuuu(u1id sruel tngu-uuefre8ued
'uuqeq n[e1 'uulnlualrp 8ue.( lnpualJel Suufuud
uped ueqeq qequrellp 'uelnpedrp Suuf rsuuuo;ur

ruqure8 uuleun8Euaur uuuqusnred ry,(uug

'ue>lruuel1p ledep
91 nele Hd 'uulnpedrp Suurueu

eruus

u?{rJaqrueu 8uu,( 'u.(ureqrue8 nrnf qelo rsrrp

ue4e 8ue,( {EleoJe1 JIInurroJ uu8uep >placrel su8ed

e,{up su8ed r{BI?r BIBJ su8ad stuaf-sruet '8t'gl 'JqD

eped ua11nluntrp BtEr su8ed ruquuE qo1uo3

'(ntnlos)

-raq uerfz,(ued uulurlSunrreu {$un e,(u4npord

epud dn4nc 8uu,( uurue8uJosa{ leduprel elrqude
uequun8rp {utocra ruquru8 und rurs IC '17'gI iIqC
uped uallnfunlrp lsrol su8ed requu8 qo1uo3
'u[es u,(qeqrarr rszlgrseds
uped uuepeqrad uu8uap rslnpordp nll mqute{Ip
'seBa6

elrqudy'u,(urequru8 upud rupuelyp uulur8urrp

(cSr'[I :q9)

n?tu

rsueurq'(pSf'gt 'rqg)

3uu,(

quserp undneu n4s

qesurp ledup rur Eun[n-Eun[6

'(qSf'et 'rqg) (1eder) nrys 3un{n nule (ug7'61

solod 8unfn raquteu ue1a1 sz8e6

'qg)

puJy ue;[e,(ua6 urapp qeq8uul-qu1Euu1

rlou uorodunl 9 o60u!q t
[ou uo]odunl t'0 oooulq'o
svn]lt lil HVreN\n

NVUVdnn)t

s'9 )tuNn runat$No)i

(a)

ill"|31,";
ai"D$

il H\rrgN\n

&=H"

k-]-T

i
+z

;"f

i{ffi
ffi

,/

qc,

...""
oluuorodunl qolun{
uovttloljed \qwolp auoplq
5uolod uoAuep uo6@tod
NVeNO)Od

NValvdnnx
9 Xn]Nn lsrnajlsNo)
I

H\/)i5N\/]

NVoNOIOd NVSDinl

(q)

rdr) NVUVdnn,
s sverd NVsDnr (o)

oo

'lB{lras B)flraluy'HO'pJoJM I
'JIIOS uplas '41uura1g st3e;
ueg[u.{uatr

(q)

(c)
NVUVdt.,tn)i

NVSVdnn) 9 N\arll SV5ld

9'9

(o)

Nvrll sv9td

Nvllvdnn)l

N\/i]1 sveld

ez" )rN)rl dvsv[ve

424

BAB

13

uLtR, PENG|KAT, DAN pEeAs

@8tr@OB@@
m@trmBE@@
@E@@@@Btr

@omBtrgE@

!!@@c,ntot
Lambang Pengikat yang
Tersedia untuk Digunakan
bersama AutoCAD pada
Library Autofasteners
SPOCAD. (Seizin SPOCAD.t

@m@@E@@@

@tr@@@mB@

@
Menunjukkan

Gambar yang Dibuat-Komputer

yang

Penyajian Ulir Rinci. Seizin Computervision Corporation, anak perusahaan Prime Computer, Inc.

'e.(u1e43uad Sueserueu 1n1un uuqnpedrp

8ue,( ede 1e1e sruaf u{ntueueu dnrles eledey

'e.(usorod e1 11nd Sueserueu
3ue,( snsnql 1ery3ued uelednreur eued uep 1esu4

'rslnpo:d sesord e1 {nsru {nlun lsnqrp

'Surlued Suqed 8ue.( :y1n rse4yrseds uer8eq

ueledruaru {ntueq uup'r8uq-1erel'ro,(eul releruet(l
'ue{EuqJepes

-rp 3ue.( uup '{Iteure{s 'IcuIJ :qelel

tnqasJel

'urrzul 8ur1ud 3ue,( ueledruelu palJrun uep

1uleur rde1el uIE :rITn {ntueq sluef {e.(ueq tedep.rel

'ue]leJ

-rqn uerlu.(ued sruel e3rle; ;11n uerlu.{ued lnqeslp

.rr1n ue11nlunueu {niun epo]ehl

Suepes nreq 1e43uad stuel 1e,(ueg 'rurzel 3u11ed

lelr8ued sruef ueledrueu qlsetu lnuq uep rnhtr
3ue,(

1nlunued snsnq>1 sruel ueledn:au

.r11n

rsery;rsed5

requu8 uped

gvg NVSV)ENId I
CNI'ItrX NYYd

uow
svcsd

I^IYNVJ-IOYS
SXI'ISH

rnvs

YVSYd

YNgd
dYrENSd dnuvtrs

NISSI^I dOlIXfls
WOINYHd SIUYC

dnrnr dnuvss

nfvw-vYuvf

xnIArutYW

SNnCCNnd
NfYW-YYUYf

I{YYY

NVIYNS SY'I[){

UI]N >INJNf,fl

xuJsw uI'In vnrNss

NY>IYNVHUS(SSIC CNVA UI'IN NYIfVINSd

>IIIVWSYS UI'IN NVIfYANf,d
CAI.{INN

ulro rncns
I0vs-vYuvf
I^IY'M-UIln

uYnl-ul'In
UONIW USISWVIO

uI'In vnrNs{

IIOAYI^I USISI^IVI(

oNIINf d VIV) I
ueryluqred'qoE'I
'E[usEqeq qeleJ

uEp uBrEns ue{nlueualu LuEIep nluuqueu {nlun

uBp pns{Erulp rlln Bpud uEIluI{Jed ue{uE>Ieueu
>lnlun'c ruqlUES upBd uu)plnluulp rIIn ueluElepel
3uupu1-3uepe;1'e.(u.rt1n ue>ISuuJaueu ?uu,( rselou

:qg

eped

S peAes 'uBqErod

udnreq 3ue,( uulrleq quprnl ledupJet u{If

'3OE'gt 'rqg eped

uu4lnlunlrp uBlensasJeq 8uu,( lsea.ele uu8uepue4

'J0g'I e88urq p09'gI 'rqg uped ue>llnluntrp

Sueprq

rqC BpEd 'Suunqrp ]nqesrel se8ed uedep uer8eq uep

'su8ed nquns sIJeA Inlulotu uu>ltu^\ollp e,(u8uolod
'qgg'I 'rqg epud'Egg'EI 'rqg eped uesPInI

uep B{ulBnqluetu {ruun lllns uB{e BueJe{ uB{IIBS

uelepoluod epBd

ue8uotod uu8uepuud qeloreduteu 1n1un qu13uu1

edereqeq rnlulolu se8ed ts1ru1suo{3ueu qe13uu1
-qe13uu1'Suenqrp qe1e1 u.(u8uolod Sueptq'30S' I

ueSuep uruusJeq lenqrp e,(uesulq rIInJoq 3uuqn1

nBlu soJod Iuuruou JeleIUBIp 'uuB88ued IBSeqeS

'Eurul 3u?[ relnduo{ uEIe>lEIUed ue{qn]nquelu

-lp {Bpp

E,(uESeIq

rlln 'cE

'ue>lqnlnqlp

Sueruetu ellq ISB{UIpotuIp qupnu e.(uruqure8

lEnqluelu e8nl uup 'uu8uel requu8 ue8uep nqe,u
1u.(uuq uulstqeq8uetu 3uu,( Suelnre q

(a-tn1o

a{)

xwl

ruquesSuou {nlun ueqnlnqe>l Irep reqtue8 nJnl

ue{seqequeru up{e ra}ndluol ry;er8 ueeunSSue4

'qy3 Suequrel uee>lelsndred ruulup elpesrel

'u,{u1t1eue>1s {nluoq undneu IsuIr {nluaq nll
lruq 'su8ed uep rIInJeq

lu>p8ued rupuels uerle,{ue4

dlrndwo) )llvde 6e'e1r

'lnqosJel sB8ad ueuB.^ uFeq 8ue,( ISIS Eped uu)l

-tuduretp 1umu1 Suedueued ue11eq-qu8uelas enquq

eJucas ue>Hnfun11p Inqeta{Ip 8ue,( se8e4 'tcuu

uerle,(ued ue8uep ue1el se8ed ISB^eIo ue8uepued
uup uu8uolod ue8uepued requuSSueul tuelup
qu43uu1-qo13uu1 ue>plnlunuaur 0g' I reqtueC
16yEl rqg uped uellnlunlrp ru13u5
-eru 3un[n-3un[n uup Jp{e uutlleq tueua uu8uep
>1ua se8ad Is>lnJlsuox 'lnqesrel su8ed uuue.trul
-req 8ue,,( rsrs uped Bpereq uulu f >lurel'tq6f'I

'rqg)

uutrleq

f 9 u,(uqnrnles

ludep-re1 ery1

'ue>plnlunlrp 3ue,( ruedes'efuse8ed

sele uur8uq Suuluedes Ip tenqlp ludep 3ue,( qnued
t8eq-1e.rel ludrue e.(ueq uelusr,(ueru 3uu,( .,'tleru,,

uelrleq uuludnreur IpBl uellleq rueue IJEp enp

92" )lN)fr dvslNve

426

BAB

t3

uuR, PENGIKAT, DAN PEGAS

IPERTANYAAN TINJAUAN
1.

Gambarlah ulir sekrup yang lazim dan labeli bagianbagian ulir tersebut.

Sketsalah pegas yang panjang dan tunjukkan

bagaimana garis phantom digunakan untuk menyaji-

kan bagian tengah pegas tersebut.

3.

Gambarlah beberapa jenis kepala sekrup.

4.

Buatlah daftar jenis-jenis sekrup.

5.

Mengapa penyajian

6.
7.

Buatlah daftar pengikat yang tidak memiliki ulir.

8.

Jenis bentuk

ulir yang disederhanakan

merupakan cara penggambaran yang paling lazim
digunakan?

Tulislah spesifikasi ulir metrik dan spesifikasi ulir

Unified dan labeli setiap bagian spesifikasi tersebut.

ulir yang

mana yang digunakan pada

bola lampu?

ISOAL.SOAL ULIR DAN PENGIKAT

Poro mohosiswo dihoropkon menggunokon
informosi dolom bob ini don dolom berogom
kotolog produsen dolom koitonnyo dengon
gombor kerjo podo okhir bob berikut, yong di
dolomnyo terdopot bonyok jenis ulir don
pengikot yong berbedo dibutuhkon, Akon

tetopi, beberopo sool diseriokon di sini untuk

tugos khusus
dolom bidong ini (Gbr, 13.53
.l3,56).
hinggo
Semuonyo okon digombor podo
kertos kqlkir, lemboron berukuron B otou A3
(lihot sompul belokong-dolom),

'B[Bs Inpnf

{olq

uBp

rlln uqqBr sllql 'Suplur Jrunq

urBIBp uB{lreqlp

uelelrr uup lsuau4p tnruas uu43ue1g '{Y nqu f,-{ sr}ray uu{uun0 'usrl{nfunllp
3uu,(;1.radesunsns!p3ur.{.uer1n1ua1;p3ue.{;,o1..,;ln_q,1,,q*,3@

3uu,(

Ontuee)

Y
/-\

lnw

bun[n

t---------------

uoouoquod)

(loduolod uotop

G.z

iL

hN)

---1.--

@Z+

m't

---'--+I-ilt

9ZZ

,";l#tr;';; I

l_
I

-.iiii,i I

l;"6;N

soloS -91 x .01

'e[us

ppnf {olq up rlln uqqer q1q1

Hff"ljilillT.lTf "::T",XIJ,iillT:l",:tril:X'.X.iHr,,"ffi

:isfr

'8u;.r;ur Snrnq

iiffi

epa cgl

x .01) 1aP x 092

LZ? )lN)ll dvahlve

428

BAB

13

uLtR, pENetKAT, DAN pEeAs

250 x 400 (10"

x 16') Botos

@Gambarlahulirrinciyangditentukan,yangdisusunsepertiyangditunjukkan.

Gambarlah lambang yang disederhanakan atau skematik, seperti yang ditugaskan oleh asisten
Anda' Gunakan kertas B-5 atau A3-5. Hilangkan semua dimensi dan catatan yang dihentikan
dalam huruf miring. Tulis catatan bor dan ulir, nama pandangan, dan blok judul saja.

(o)

SEKRUP TUTUP SEG ENAM

(b)

BAUT KEPATA

PERSIGi

(E)

SEKRUP TUTUP TAKBERKEPATA

@Gambar|ahpengikat,yangdisusunsepertiyangditunjukkan,denganmenggunakanKertas

B-3 atau A3-3. Di (a) gambarlah {-9 UNC-2A Sekrup Tutup Segienam. Di (b) gambarlah I {-7 UNC-2A x{l
Baut Kepala Persegi, Di (c) gambarlah + -f 6 UNC-2A x I ] Sekrup Tutup Kepala Rata. Di (d) gambarlah
fr 14 UNC-2A xl Sekrup Thtup Kepala Fitlister. Di (e) gambarlah ]x1 Sekrup Penetap Beralur Thkberkepala. Di
(f) gambarlah pandangan depan Pasak Woodruff No. 1010. Gambarlah lambang ulir yang disederhanakan atau
skematik seperti yang ditugaskan. Ttrlis judul di bawah setiap gambar seperti yang ditunjukkan.

a
pJBpuels IEuorlBN

uBcueluv-ql oEZ 'u,(uSuBlued uup lnBg

{nlun uErpJnSSued 'ro3-rseg edr4 suelg gv

-ql

prepuels IBuorleN uEcrJoruv

0SZ toJ-rseg edr4 Suqrg uep suelg nn
soJod lPsnd uurn>ln cv
prepuuts

IeuorieN uecueruy-qi 971'e,{u8uelue6

uup lnsg
rprng 'roJ-rsag edr4 sueyg Zn
IUun
prPpuels IBuorlBN ueJueluv
gzl'roJ-rsog edr6 3ur1rg uep suelC It
-ql
pJepuels puorlEN uBcrJoruv
'{roJ-rsag edr4 rr1rueg Suqrg 0V
-ql OgZ
prepuqs IBuorlBN uBcrJeuv
edr4 41rue9 Sunrg 6.

-ql

gzi ToJ-rseg

pJepuBts IBuorteN

ueJuaruv-toqog up IEqeJ 'ro3-rseg edr4 8

prBpuEls IsuorluN uBJueruv
edr4 rrln uep edruel elug edr4 LE
rJleruoec rsue.rslol

-srul;

uuueqruod
ue8uequrue4 uep {nluog 9e
Ioqruls
{ruoJDlelg uur8elq 1n1un
prBpuBls IuorleN uucrreurv {lJErD Ioquls s
pJBpuBtS IeuorleN uecrreruy-3uup1
-efte;1 uup 'rsulrtue1'uusuuelued loquls nt.
pJupuels
uecueruv-Bdr6 loqurrg [
leuorleN
ge.r8odol loqutls Ze

etucv uep r8esre4 'dn-qe5 ryn y

epdelrag
uup 'solod srurJ'BtsU 'r8esre4-1ese4 0Z
prupuets leuorteN ueorreruv-ursaW dnr4eg 6I
{lJtow uBp prepuBls IBuorlN uBoueluy
uep rnlerag eludey 'dnln1 dnoleg gI

-14{oS

uBsrJer.uv-rJun)

ursur]

prng ueJn{.n SI
IlJ]eIAtr uep

pJBpuels IEuorlBN UBJ

ueJrreuv-lnJe)

prpuets lEuor]
uBp e$Ied uerBns g
pJBpuBlS
lBuorluN
L

uuJrJe{uv-rsuoreJJelulludureluuruns
prpuBls

IeuorleN u?JrJer.uv-rsrsue{ ludrual

ueruns

pJupuels IeuorlBN

uecueuv-seqeg-Suengludureluercns

prPpuBls IBuorteN

9z

ursurJ sz

{lr}ehtr

uep prepuuts luuorteN ueJrJetuv-tueuer8eg

uep r8asre4-dn1n1 dnrleg wp 'rn1^[ 'lneg LI
tuntun uenlredey 'euoy Jrln gI
{lrlaIAI ullp prepuBis
IBuorlEN uecrreruv-lerrdg

'polJlun 'luuoeeN ueorreruv'dnqe5 r11n ?I

prepuBts IBuorluN

uecrroruv-rnlnsrq qrqel 3ue.( )tpehtr

resec sorod rsrsuB{ uep rsuoJelelul urpns I
pJBpuEls IBuorlBN ue3rreruv-rE>lnsrc qrqe'I
3ue,( 4r1e6 Jeseq sorod ru33uo1 uurens Zt

-rJeuv-re{nsrq qrqe'I 3uu,( 4u1ery reseq

3ueqn1 rsrsup{ u?p rsueJeJJelq urens II
PJUPUB1S IBUOI]BN UBCIJEUV-IDINSIC qIqO-I
8ue,{ ryr1aytr ruseq 3ueqn1 re33uo1 uerpns 0I
Iuuorsetualul rsueJeloJlulSurre4 6
-BN

pJEpuBlS IBuorlBN

uecueruv-uusule8ue4 sesoJd uep Ioqurs I0

{lJ]ehtr ISuelB^I{g 0g
pJBpuBlS IBuoneN uecueurv-Jalo) uuod 6z
pJupuels puousN uBsrJer.uv-snJrJ Bued 8z
rupuels LZ
le1Y\e) uErDIn

p.rBpuEts IeuorlEN

pJBpuuls IeuorlBNI uecrre(uv-solod

1e1ng Sunln ,(eu1rq16 puu perd {Esed nZ

BpeqJeg 8ue,( soro4
Joterusr(I Inlun JJnJpool& {BSBd uuJDIn cz
prepuels
IBuoIlsN uBcueluv-.}Inrpoo^\{sBd ZZ

NVll ldl

uucueluv-JncunT uep wlec uBruns n

pJBpuBlS I8uor18N uEcrJer.uv

-$leJ

ruulep uu>Ieun8rp

Suuf uelu13urg
{ruIeJ qBlusl z
sprEp

-rruls IBuoReN uecueruv eqt

uuaptsnde; I

I\e/-I

43O

LAMPIRAN

Kepustokqqn Americqn Notionol Siondord

American National Standard Institute, 11 West 42nd
St., New York, NY. 10036. Untuk memperoleh
senarai (daftar) standar lengkap, lihat katalog
ANSI yang dikeluarkan oleh American National
Standard.

Screws, Metric Heavy Hex, ANSI/ASME

B

BI

Singkatan

8.2.3.3M-1979 (R199s)

Screws, Metric Hex Cap, ANSI/ASME

B 8.2.3. 1M-1979 (R199s)
Screws, Metric Hex Flange, ANSI/ASME
8.2.3.4M-1984 (R1995)

Screws, Metric Hex Lag, ANSI B18.2.3.8M-1981

Abbreviations for Use on Drawings and in the Text,

ANSYASME Y1.1-1989

Baut, Sekrup, dan Mur

Bolts, Metric Heavy Hex., ANSI B18.2.3.6M1979 (R199s)

Bolts, Metric Heavy Hex. Structural, ANSI

B I 8.2.3.7M-1979 (R1995)

Bolts, Metric Hex. ANSI B18.2.3.5M_1979

(R1991)
Screws, Metric Machine, ANSUASME

B18.6.7M-

198s (R1993)

Screws, Socket Head Cap, Meric Series, ANSV

ASME B18.3.1M-1986 (Ri993)

Screws, Tapping and Metallic Drive, Inch Series.
Thread Forming and Cutting ANSI 818.6.41981 (R1991)
Slotted and Recessed Head Machine Screws and

(Rlees)
Bolts, Metric Round Head Short Square Neck,

Machine Screw Nuts, ANSI 818.6.3-1972

ANSUASME B t8.2.2.1};4-1 982 (Rl 995)

Bolts, Metric Round Head Square Neck, ANSU

Slotted Head Cap Screws, Square Head Set Screws.

and Slotted Headless Set Screws, ANSYASME

ASME B l 8.5.2.2M-1982 (Rl993)

Hex Jam Nuts, Metric, ANSI 818.2.4.5M-1979
(R1990)
Hex Nuts, Heavy, Metric, ANSI B18.2.4.6N4-1979
(R1990)

Hex Nuts, Slotted, Metric, ANSI/ASME

B

18.2.4.3M-1979 (R199s)

Hex Nuts, Style 1 Metric, ANSI/ASME

B 18.2.4.

1M-1979 (R1995)

Hex Nuts, Style 2, Metric, ANSI/ASME

B 18.2.4.2M-t91 9 (t99 5)
Hexagon Socket Flat Countersunk Head Cup

Screws (Metric Series), ANSI/ASME

B18.3.sM-1986 (R1993)

Mechanical Fasteners, Glossray of Terms, ANSI

Bt8.r2-t962

(R199s)

Miniature Screws, ANSI B18.11.-1961 (R1992)

Nuts, Metric Hex Flange, ANSI B18.2.4.4N{-1982
(R1993)

Plow Bolts, ANSVASME B18.9-1958 (Rl995)

Round Head Bolts, Metric Round Heah Short Square
Neck, ANSVASME B 1 8.5.2. 1M-198 1 (R1995)
Screws, Hexagon Socket Button Head Cap, Metric
Series, ANSUASME B

8.3.4M-1986 (R1993)

R1991)

8t86.2-1995
Socket Cap, Shoulder, and Set Screws (Inch Series) ANSVASME 818.3-1986 (R1995)
Square and Hex Bolts and Screws, Inch Series.
ANSr 8182.1-1981 (R1992)
Square and Hex Nuts (Inch Series) ANSVASME
818.2.2-1987 (R1993)
Track Bolts and Nuts, ANSUASME B18.10 1981

(Rle92)
Wood Screws, Inch Series, ANSI B18.6.1-1981
(R1991)
Pemb erian Dimensi dan Pengerj aan-akhir

Permukuan
General Tolerances for Metric Dimensioned Products, ANSI 84.3-1978 (R1994)

Preferred Limits and Fits for Cylindrical Parts.

ANSr 84.1-1967 (R1994)

Preffered Metric Limits and Fits, ANSI

(R1994)
Surface Texture, ANSVASME

84.2-197t

846.1-t995

Panduan Mengggambar (Y 14)

Screws, Hexagon Socket Head Shoulder, Metric

Series, ANSVASME B18.3.3M-1986 (1993)
Screws, Hexagon Socket Set, Metric Series, ANSU
ASME B 18.3.6M-1986 (R1993)

Casting and Forgings, ANSVASME Y14.BM-

Screws, Metric Formed Hex, ANSI/ASME

B 1 8.2.3.2M-1979 (Rl99s)

Dimensioning and Tolerancing, ANSI/ASNIE

Y14.5M-1994

1989

Decimal Inch, Drawing Sheet Size and Forma'.

ANSUASME

YI4,I-1995

sselJ 's8u$lC psSuuld puB saBuBId odrd uorl lsuJ

rc6r--nz'9tg aINsv/IsNv

'sEu111lC

pe8usg puu seEuulC

,(o11y reddo3 tsu3

(rooru) s86I-9r'9is irhtsvflsNv

'0gZ puu SZI ssetC 's8u$ld peprcrql ezuorg lsuJ

1no,(e1 pue 3uur11 lerutcallJ rog sloqru(g crqdurg

(f00tU) 9 L61-9IE iIggI[SNV'sruz.r8erq

scruoJloelg pue IecrIJelA JoJ sloqu,(g crqdurg
t66t

-6tI

Vd{N/ISNV 'sloqu,(g

,(1egeg

errd rllqnd

g6C-'OOI VWCV/ISNV
IBrlleH pue rnd5 qclrd-eurd ro; suorgodord rllool
88S-S002
yWDV/ISNV'Suuueg Ia^eg roJ IBnUBIAI u8rseq
(osotu) 086I-ro'or r vI IDv
/I(l\tv'slepolN ernlr-ed qlool-rEeD Jo omlElcuerrroN
06d-zI0I vhlDV/ISNV'suo4ur^erqqv puB

(oootu)
Lg6l-7Llg,lg111y 's1ees,(e) puu s,(e; grupoo1tr
n66t--z' 8' Brs aws\/flsNv
'(seueg qcul) sur4 Suudg puu surd pe^ooJg
'sur4 lq8mrls 'surd lo/t\oe 'sutd radul-sul4
(686IU) L96I-I' LI11 151,1y's1ees,(a; pue s,(ey

s&rC SuoqurT

odld

(rooru) 6L6r-tNZ'ruq

1951y'(serreg culeyq) slrg pue s,(ey uo8uxall

?66r-

.SEEC

's1oqur,(5'suorlrugeq'suua.L-alnlBlcueruoN JeeC

6861-I0'SI I VruCV/ISNy',ft1aruoag r?eg crsug

I'8'8IS iIhlSV[SNV 'suld raDoJ pu? suld sl^elJ

tStD Dpotr

ouad uop ,lDSDd

ffi-n' zY slev/IsNv'uolleuruuxg
a^ncrur s epuoN puu,

Bur.

zer

;iffitj"J,::"r[^t

ISNV 'surer8urq crluureqcs ur pesn

sP

slueluelg IEcnsnocv puu IsJluutlsel I JoJ qoqut,(S

(osoru)
9L61-{OZ Ag!il SNV luaurdrnbg pue suud scr
-uo4Jelg puu IBcI-Dcelg ro; suotluu8lslg ecuaJeJad

(zoor$ ?86I-I'ss vsr

/ISNV'uorlBJurluopl pue sloqu,{s uorlBluelunlsuJ

(TOOTU) Z L6I- L. ZE A AWSV/ISNV
'selgoJd puu sdury spporlr?U ro3 s1oqu,(5 cqderg
(sooru) r96t-rrzlL
ISNV'ssusnpul IernuaqJ puB lunslorlsd eql
ssecoJd rog syoqu,(g crqderg
ur sruur8erq
^rolg
gwsv/IsNv .uort3ruts
(t6otE LL6I__n.zt.L

-uo3 Surplng pue erntmtlqorv ul pesl urer8

-EIC roJ soJnlxtd 3urqrun16 rog sloquf5 crqderg

(tootu) 6v6t-tcztx ahrsv/IsNv Surdtg

'selpn 's8u$ld adr6 ro; s1oqu,(g crqdurg

pue

,86I-I6
AASyISNV'suorlrund cr3o1 ro; sloqut(5 crqde.rg

(tootu) 6v6t-n'z'zex IsNV'Euuorlpuo3

-hre.?

amsv/rsNv

966t
.sr;1Tiili5*;;f"t

AWSV/I SNV'clrahl' uorleluasardey puonll aercs

(Eooru) 816r-9'?r,r
A6iSV/ISNV'uortelueserdag pearql aercs
(uooru)
AhtSV/ISpy'Surirrerq lerrolcrd

6g6l-INV'n

066I-I^I?''IA AhISV

/ISNV 'slsrl xepul puu 'slsrl ulE(I 'slsrl sued

n66t-wf.'nlA al^rsv
/ISNV 's8urmrq ^\er1 leuorlcas pue aer^rllnhl
E66I-I^II''IA IIhISV

/ISNy

1utuJoC puu ezrs leaqg Surinur(I oulehl

(zooru) r86r-hrr'7r,r

A11SV11SNV'uorleluaserdey SuFdg Iecrrrur{ce6

(,66t-rNZ'VrL
ANSV/ISNV '3uue11e1 pue suorsue^uoJ eurl
(66rD rL6r-rrilL
ahlsv/JsNv '{rBu pue 'FclleH olqnoc '133
-llaH 'rnds ro; '1 ue4-sprupuels Surmerq reag
(rooru)

BL6y-7;7II

ISNy 'srue5 prod,(g puu

Ie^eg'Z uud-sprupu45 Sur,rurq eurldg pue rueg

JrV pue 'Sutrclnua1 '3ur1ee11 rog sloqur,(5 crqdurg

(soo r u) o96t-rN9' z' zt L
ISNV 'snleruddy rerrro4-tmH roJ s1oqu,(g cqderg
(osoru) qror
'sue1s,(s UoISI^elaI elquJ
-ez9 si]slfi5lr1ypu plrD ro3 sloqru,(g crqdurg
pesn
Surdduru
ur
(rooru) L96t-orzE al^rsv

/ISNV'surer8erq Ja^\od prnlC roy s1oqu.(g crqdurg

7,66t

AIAISY/ISNV's8utmurq
-htg'tlA
-ua
uorsr^au'686
Jo

vI

Suueeut8

L IINSV/ISNV

-hlvz'
'suorlecgddy pue'sed,(1's8ur,rurq Suueeut3ug
(sgor) . L6r-n9r' brl rsNV
lueuralddng-surur8erq scruo.uJelg pue IucrlcelA
(gsotu) |L6r-e9ru ,l. rsNY
lueruelddng-sruu:Eerq sJruolcalg pue Iucrpelg
(ssoru) qqor

(Oe6t$ z L6I-6'Z| L ISNV'uoqcrulsuoJ

Surpyrng puu eJntcelrqcJv ur pesn surur8urq

1e7

-E I',

15py'surer8ure srruo"urellJ pue pcrlcalg

Nvdrdrrvr

432.

LAMPTRAN

25, 125,250 and 800, ANSUASME 816.11989

Gray Iron Threaded Fittings, ANSVASMe 816.4-1992

Ductile tron Pipe, Centrifugally Cast, ANSVAWWA

c 15t/t21.51-91
Factory-Made Wrought Steel Buttwelding Fittings,

ANSi/ASME 816.9*-1993
Femous Pipe Plugs, Bushings, and Lucknuts with
Pipe Threads, ANSI/ASME B 16. 14-1 991
Flanged Ductile-Iron Pipe with Threaded Flanges,
ANSyAWWA Cl t 5 / A21 .1 5
4

-9 ANSVASME
Malleable-Iron Threaded Fittings,
8t6.3-1992

Dryseal Pipe Threads (Inch), ANSI B1.20.3-1976

R1991)

Hose Coupling Screw Threads, ANSI/ASME

81.20.7-1991
Metric Screw Threads-M Profile, ANSVASME
B1.l3M-1995
Metric Screw Threads-MJ Profile. ANSI/ASME
B1.211\I-1978
Nomenclature, Definitions and Letter Symbols for

Screw Threads, ANSI/ASME B1.7M-1984

(R1992)
Pipe Threads, General Purpose (Inch), ANSVASME

Pipe Flenges and Flanged Fittings, ANSIiASME

B

5 Interference-Fit Thread, ANSI/ASMe

Bt.t2-198'/ (R1992)

Class

16.5-1988

81.20.1-1983 (R1992)
Stub Acme Threads, ANSI/ASME B1.8-1988

Stainless Steel Pipe, ANSVASME B36.19M-1985

(R1994)
Welded and Seamless Wrought Steel Pipe, ANSU

ASME 836.r0M-1995

(R1994)

Unified Screw Threads (UN and UNR Thread

Form), ANSYASME B 1. l-1989

Unified Miniature Screw Threads, ANSI B1.1019-s8

Paku Keling

Large Rivets

(l/2 Inch Nominal

Diameter and

Larger), ANSUASME B 1 8. 1.2-l 972 (R1995)

Small Solid Rivets (7/16 Inch Nominal Diameter

and Smaller) ANSVASME 818.1.1-1972

(R199s)
Small Solid Rivets, Metric, ANSVSME B18.1.3M1983 (Rr99s)

Cincin
Lock Washers, Inch, ANSVASME B 18.21.1-1994
Lock Washers, Metric, ANSIiASME 818.21.2-

t994
Plain Washers, ANSI 818.22.1- 1965 (R1981)
Plain Washers, Metric, ANSI B18.22M-1981
Serba-Serbi

Perkakas Kecil dan Elemen Mesin Perkakas

Jig Bushings, ANSI 894.33-1974

Machine Tapers, ANSUASME 85. l0-199.1

Milling Cutters and End Mills, ANSI/ASME

894..19-1985

894.2-1995
T-Slots-Their Bolts, Nuts, and Tongues, ANSV
ASME 85. 1M-1985 (R1992)
Twist Drills, ANSIiASMe 894. 1 lM-l993
Reamers, ANSI/ASME

Ulir

.5.-r988

Acme Screw Threads, ANSI/ASMe

(R1994)
Buttress Inch Screw Threads. ANSi
(R1e92)

81.9-t973

Knurling, ANSI/SME 894.6-1984 (R1995)

Preferred Metric Size for Flat Metal Producrs.
ANSVASME B32.3M-1984 (R1994)
Preferred Metric Equivalent of Inch Sizes for Tubular Metal Products Other Than Pipe, ANSI

ASME 832.6M-1984 (R1994)

Preferred Metric Sizes for Round, Square, Retangle
and Hexagon Metal Products, ANSI 832.4M-

1980 (R1994)
Preferred Metric Sizes for Tubular Metal Producrs
Other than Pipe, ANSI B32.5-1977 (R1991
Preferred Thickness for Uncoated Thin Flat Metal:
(Under 0,250 in.) ANSI B32.1-1952 (R199+
Surface Texture (Surface Roughness, Waviness anc
Lay), ANSI/ASME 846. 1-1995
Technical Drawings, ISO Handbook, 12-1991

-sere{rp 8uu,( ruu8ol uuqelSuog () atp (u) uu>plea

'g'119 'uu18uen1rp qere8uau Suuf rtec ure3o1
e,{uurulep e1 Suuf e38uor >lnlueqrueru 3ue,(
urBI uer{eq nele rrsud qupunleg plout (u) uBIBleJ
'lnqesrel ehel upueq uelsu.reSueu 1nlun 1u.(urur

nelu rre tuelep aI ue>lsuuudrp 8uu,( rue3o1

ulrel epueq uopuele,(ue141 qcaanb (a) (-ueu) dnlat
'1'119 'e,(uehe{ ppuaq nquns sIJeB
ue8uep relules 3ue.( suepurlrs uuulnured'lnqnq
urseru epud 'ue1lseq8ueytr atn1 (a) (-ueu) lnqnq

'{wq

-{EIoq
rpeluelu Jetnd lure8 qeqn8uaur
lere8
epueq {nluaqes, uto, (u) uu8unqnq

>1n1un .re1nd

'ue3o1 UBSBJe>la{ uerln8ued

epotentr

naulrfl (u) uesera{a{ I[n

'11augrg

'uBu{nuued Sueruqes nEl 'uB

-udurel 'uuroc uped sIJopUIIIS ueloluol ssoq (u) soq
ueJoqeSued (unlunueu)

ue{snJnleu ts8un;req uu{s Joq Suotod

-eleru Suotodreulq 8ue,( efte>1 upueq eSSurqes

(e88uoreq roq) eSSuoroq uu8uep 3ueqn1

lunqtueru luler uue>lnrured upud rulSurlaru
uulep-rnlu ]Bnqruehtr uodat, (u) (-uretu) uSSuoroq
'q8I'II uep qSI'II rEqIuBC 'roqured 1e1e
ue8uep 8ueqn1 reseq;edrueyl aroq (u) (-tueut) roq
'dnrrles nelu lneq {nlun
8uuqn1 plllureur e,(uuserq 8ue,( 'soq tnqeslp
8ue,( ude ue8uep udues 1epr1 rde1e1 'uu3o1 uped
uernlureq{ut >lntueq uu8uep ueloluol 321 (u) nculq
nosoS >lnqnq uaqrp uep uIDIreq epor eped e[re1

llnq (u) tnseq

'u(uueuduel

spueq selorrleru nEtE uelsnpq8ueyq

-ndrueurel uup'e,(uue1e1ne1'u(uuuqn83ue1

-e{ BueJB{ }uuJuruJeq 8uu,( qupuer uoqw>l uB

-8unpuu1 uu8uep tsegao4 ylSnoht (z) udutal ;saq
'g'11$ 'ue1e1ac tuelep e{
3uun1p uup Jnqelp 8ue.( rseg uot! tsDc (u) roc tsaq

'02'I S'rulrs {ntueqreq efu8ueduruued

I

8uu,(

rnl{nrs

3uu1eg uo4 a73uo (u) n11s lseq

'retnd

-uuncu depeqrq snlnu luqud ue8uap lnqesJet

uuJeqruel ue>leuetu ue8uep uelur8urrp 8uu,( 1n1
-ueq rpeluetu rulnfueq 3uu.( ueruqruel rue3o1 uu
-Suotod {ruuoqtue6 ulds (rt) (-rueru) relnd-r1nluaq

'rBrB upor l3ue8 ue8uap ue8utsed:eq

lnlun r8ua8

uesuuq ue8uep elur 3uu1eg WDt (u) ;313 8uuleq

'relnd sorod

1n1un 8un>lnpued uur8ug Suyoaq

(u) uupluuq
'g'11$'roc

ue{Btec uulenqrued eped uuluun8rp 8ue( Suotod

-e8q

>1eq

qe8ua uur8eg ryaqc (u) qu8ual

>1uq

'g'119 'uopteo uetenqluad eped uapun8rp 8ue(

{Bleo-{eq qe,req uer8eg Sotp (u) rIB,rBq >Iqar-{Bq
'g'119'rrsud uu{Bler

urepp rrsud uer{eueru {nlun qlqel nele uer8eq

Bnp rrup tunqrel 8ue,( 4uto; USD1I (u) IEteJ {Bq
'g'119 'uu{u}ec epud uopun8
-rp 8ue.{ Joc-{Bq sule uer8eg adoc (u) suls {Bq
'uolsere{rp ludep 1epr1

'pce>1

8ue,( uoqJe{

ue8unpuul ue8uep 1eun1 uluq lnqesp 3uupe1

-3uupu1 3uu,( 'ueurseurred eleg Shl (u) ugsau u[uq
'pge1 lu8ues uep
'snlnru 3ue.{ uequq uelpseq8ueur >1n1un u6urp
nDle/t\es luueJrp qe1e1 3ue,( uoqqral oboz'\-zl'\
Sunpue8ueur 8ue.{ :eruesseg nete u{nqrel rnuul
BfeS (SUr) pats pallor-noa (a) u6u;p-puec u[uq
'uourlue uup u8equel 1tce1
quprnles uu8uep qeurrl udrueq reseq uut8eqes
'uelelueq {nlun >leunl uunpud Uqqoq (u) ftqeq
'yg'71 g '1esed

ue8uuseued tedruel 1n1un sorod 3u111e1es

uer8eqes nulu qnq eped

rnly toutatl

(u) lesed

p
rnp

'e.(uuepn1e1 uep rrcsere>Ie{ uapulSurueru 1n1un

u8eqru4 uu8uep uelnpedrp 3uue5 'ten{ JIIBIoJ

rdelet ue8uu rue3o1 unluluryD (u) untuuunp

'e.{u8uolod lequd unlunuou {nlun 1upr1 rdu1e1
'su1uryed utseu eped elrel epueq Sue8eueu
an1x{ (u) Sue8ad nluBq-tBIB

>lnlun snsnrpt lluerrd

'e.{uuuqnpnpel

epud u(uefte{ Bpuoq Suu8erueu rur nuurrd

e,(uusurg 'e[re4 epueq ueBuolorued urepp luqud

unlunueru {ntun rtueJrd

3/(u)

Suused nluuq-1ep

'qrqel nute 3ueqnl

rues relr{es rp 3un1np ueelnrured ue>lrJeqrueru
u,(uusurq 8uu,( 'uulofuot tpIIpeS pod (u) se1p
't8r8 epor r8rre8 sete uer8uq a1 r8eq-ryrel
uere13ur1 rrep IBrpBr \elr-I unpuapry (u) urnpuapu
uBp ErI$$ 'rlln edru 1eqr1 autco (u) arute

'gI'rI

'ru1eq 8uu,(

qelrtsr nlBS ru8eqes unllnsnrp ledep uegrurap ue8uep uup ulseuopul ESEI{uq snrue>l urepp epe un(ueu
're8uep:4 Suurel qrseu 8ue,( elal-e1u>1 uuledrueru rur qe.4auq Ip uu{lnqeslp 8ue,( quplsr uep edereqeg
YNrJ VSVHVSTdAd.,'ueeuuslufrqe

l,/'re

qeplr 'Jeueq 8ue,( u,{uerueu uu8uep nlsnses ueltnqe,{ue6,,

Ilu)|el qptllsl
t7

NVdrdlAVl

434

LAMPTRAN

kan yang dibentuk untuk memotong atau

merupakan suatu bentuk yang diinginkan pada
lembaran logam dengan mengempakannya pada
cetakan pasangannya. (2) Digunakanjuga untuk
memotong ulir jantan kecil. Dalam beberapa hal
berlawanan dengan pengulir.
coran baja (n) steel casting Seperti coran yang
terbuat dari besi-cor kecuali pada coran baja ini
baja rongsokan tanur telah ditambahkan pada
corannya.

coran tempa (n) malleable casting Coran yang

telah dibuat kurang getas dan lebih ulet dengan
pelunakan.

cor cetak (n) die casting Proses pemaksaan logam

cair yang bertekanan ke dalam cetakan atau
acuan logam, yang menghasilkan coran yang
sangat

teliti dan mulus.

dedendum (n) dedendum larak dari lingkaran

jarak-bagi ke bawah ruang gerigi.
dentat (n) burr Sanding yang bergerigi pada logam
sebagai akibat pengeponsan atau pengguntingan.

dudukan pasak

(ru)

keyseat Alur atau jeluk pada

poros untuk tempat pemasangan pasak, g 14.34.

(n) filkt Permukaan sebelah dalam yang di-

filet

bulatkan pada perpotongan dua permukaan,

$$7.34 dan 11.5.
flens (n) flange Cakra yang relatif tipis di sekeliting

gosek (meng-) (v) tumbk Membersihkan coran atau

tempaan kasar dalam drum berputar yang diisi
dengan kepingan logam.

gunting (meng-) (v) shear Memotong logam

dengan menggesernya pada dua bilah yang
berkontak geser.

gurdi (meng-) (v) drill Membuar lubang silinderis

dengan gurdi. Lubang buntu tidak akan menembus benda kerjanya, 911.16.

gurdi spiral (n) twist drill Gurdi yang digunakan

pada kempa gurdi, 911.16.
gurdi sumbu (n) center drill Gwdi khusus unruk
membuat lubang tumpu pada ujung-ujung benda

kerja yang akan dipasang di antara dua sumbu

mesin perkakas. Disebutjuga "gurdi dan lubangbenam gabungan," S12.35.
gurdi ulir (n) tap drill Gurdi yang digunakan pada

waktu menggurdi lubang yang akan diulir

dengan pengulir.

gurung (n) spline Alur pasak, biasanya berderet

mengelilingi poros atau lubang.

inti (n) core Untttk membuat bagian berongga da-

benda kerja.

frais (mem-) (n) mill Membuang bahan dari benda

kerja dengan bantuan pahat-potong putar pada
mesin frais,911.9.

frais-tarik (n) hroach Pahat panjang dengan

logam dengan bantuan roda gosok, yang sering

terbuat dari karburondum. Terutama digunakan
apabila dibutuhkan ketelitian, $11.14.
gombeng (meng-) (v) ream Sedikit memperbesar
lubang yang telah ada untuk membuatnya lebih
teliti, dengan penggombeng, 911.16.

se-

deretan gigi yang secara berangsung-angsur me-

ningkat ukurannya yang dipaksakan melalu

lubang atau permukaan untuk menghasilkan
bentuk yang diinginkan, 911.15.
galu;r (n)Jlute Alur, seperti yang terdapar pada gurdi

puntir, penggombeng, dan pengulir.

galvani (meng-) (v) galvanize Menyalut permukaan
benda kerja dengan lapisan tipis dengan paduan
cair, yang terutama terdiri atas seng, untuk
mencegah pengaratan.

gasket (n) gasket Potongan tipis karet, logam, atau

bahan lain, yang ditempatkan di antara permukaan untuk menghasilkan sambungan yang kedap.
gelongsong (n) collar Flens melingkar atau cincin

yang dipasang pada poros untuk mencegah

tergelincirnya poros tersebut.

gelosok (meng-) (v) burnish Menghaluskan atau

memoles dengan jalan menekankan benda kerja
pada pahat gelinding atau gelincir.
gerinda (meng-) (v) grind Membuang (menggosok)

lam suatu coran dengan menggunakan inti pasirkering atau inti pasirJembab dalam cetakan, $ I 1.3.

jangka-ukur (n) calipers Alat yang menyerupai

jangka untuk mengukur diameter.

jarak-bagi diametral (n) diameteral pitch Jumlah

gerigi roda gigi per inci diameter jarak-bagi.
jepal (men-) (v) swage Memalu logam hingga
mengikuti bentuk yang diinginkan sambil mempertahankannya dalam jepal, atau cetakan, yang
suai dalam lubang blokjepal, atau paran (landasan); atau menciutkan penampang batang logam
atau tabung logam dengan jalan mendesaknya
melalui bukaan di antara dua cetakan beralur.
Contohnya: Pembuatan mulut botol gas bertekanan (oksigen, nitrogen, dll.).

joreng (n) chamfer Permukaan condong sempit di

sepanjang perpotongan dua permukaan (sanding).

karburasi (meng-) (v) carburize Memanaskan baja

karbon-rendah hingga kira-kira 2000 F yang
berkontak dengan bahan yang menambahkan
karbon ke permukaan baja tersebut, dan mendinginkannya seara perlahan dalam persiapan
untuk perlakuan panas, 911.22.
kecar (meng-) (v) pickle Membersihkan tempaan

3uu,{ 'elur 4ese4 ta4 nq1oat (a) uuuaq lusud

'r'rl$'uuru18ur1 qu8ueles
ElBr {BSEd {a4 llntpoo,l4 (u) gnrpooll
'?'rI$ 'uurelnfuad qe8ecueru >1n1un

>1esed

$eu) qnq

ulnur-1e1ed depuqrel ;rup1u relnd;aq efta>1 epueq

qe8ecueur {qun [ce{ nluuq lrde8ue 4 &op (;u) uralal
'suepurlrs efte>1 epueq Surqrle>1es rp reqal tnqesp
Suolouepatr

8ue.(

rnp

epud r8ul uer8uqes uep sorod upud uerSeqes ue1

-rueuoqrp 3ue,( uru3o1 pce>1 Suolodeg f,ary (a) >1used

'snlnru Sunirueq npd ue8uep
e,(uplnureu ue8uep ueJeqruel ue3o1 epud ele.r
uuelnru-red uelryulueyq qsluo1d (,r) (-ueu) luded
'ue{Blec BJBlue rp uuln4nd nBtB ue>Iel
uu8uep 3ue1eq Sunln reseq;edrueur nulu epd
Tasdn (t) (-rueu) 4upuud
'resep ruu8ol uup uuquqtuul ue3o1 u,(uesetq

'JnIB
uu>1ufte1

'r'r

aqpl (u) lnqnq u;saut

'r'r

(-eu)

l?aa (^) lenqureru taqal

E'61

g'uurequel-uru8o1

uerurlo>l lenqrueru >1n1un uuledrl a?uolf (u) n8al

'gplsod

leuruuet ednreq eselq e[ra1 Bpueg '{rr1srl Jnsnq

ue8uep sele8uep,g plea-cJe (,r) (e8ueur) Jnsnq sBI
'6I'II$ 'Jerunl sEI nEtB ue>Iol se1 seso.rd uu8uap
uru3o1 ue8uotod uu{nlu.(ue6nat (,r) (-e8ueu) sa1

-e{ {ruueqtuaru >Inlun

'Sunqu8req ue3o1 qtqel nBlB EnC[ {o17o (u) uonpod

'9 t'I I uup gg'f $$ 'ueulnuued qB1(Bq e>l uDIuIeu
-oqrp nele soq sete rp upeJeq ledep tut qslued
'quuuuled ue8uep u.{uesenq '3uuqn1 3urp1a>1
-es p 8un1np uuulnuued nBtB tulnq (uerelep)
quued tenqrue6 acntgods (,r) (-ueu) quured

uldrcrel uSSuqes uolal-erupn ue8uep e.(udnrueur

uprpnue{ uep {uts1 rnsnq ue8uep

-lp ue>le 3ue,( uur8uq ualqelelotu ue8uep ufte4

upueq epud rnIB lsnqurel,t1 a8no8 (u) (-3ueu) qor
'ZZ'1fi'B{nqJfl eJepn rp e,(uuelur8utpueru uB
-rpnue>I uup u.{usqp1 rn1eredtuel sulu rp e88urq
uluq uulseuuuJalN azqDu,toz (,r) (-eu) uu{luruJou
r$

lnqosJel urseru Suotod leqed depuq;el u,(uretnur

-eru ue8uep urBI ueqeq nutu ruu3o1 >lnlueqrueru
>lntun ue{Eun8rp 8uu,( uselN

'

u,(unruel-uee>lnured depeqrel

snrnl
1u34
lupu 'Suopuoc rdel pd,aq (z) 3u1due1
uep 'II$$ 'u,(uue1u1ec uup e.(uue.reny

'IZ'II

-e8ued ualr{Bpntuetu >1n1un 'ueudurel uped 'ne1u

:rsed r.rep e,(uuemnle8ued uu4qupnurelu {nlun

elod uer8eq-uer8eq snrrt {nlueg

.Iulo>lrtrBtu

'ruuueq-3ueqn1ed

uu.tu>18u11

'lnqnq ursau

{otp (u) 4ecr-1

'3ues uep eSuqur4 uJBlrIB rrunpd ssotq (u) ue8ugm4

'lfefre8

qelo tenqrp 8uu,( >1n1el netu rnlv fia4 (u'S ptr4

rrlq ue8uep uee>lnured uDISnpq
-3ueru nute uu4rusele.(ue17i. afJ (,r) (-8ueu) rppl
'0I'II$ 'tuute{ urseru ue8uep efte1 upueq
nup rue3o1 Suunqruel4 adoqs (r) (-3ueu) ruela{
$'ruuueq-tncrue8ued uu8uep ef,uusurq

'9I'

II

'lnonre{ {nlueq ue8uep 8ueqn1 8un[n reseq

-redtueyq lulsnruno? (,r) (-3ueu) ueueq lnrnra{
'ueplueq (sede8ueur)
uuTun,tueu {n}un uDIDIepp u,(uesurq 'ue1ua1
ue8uep e^(usrrySueru ue8uep ul-re1 upueq
uup ue3o1 Suenqureprg adotcs (,t) (-8ueu) >1ge4
.ZZ'Ug

'udruas lenqrp 3uu.{ e.(uue8uesed ru1ns ue8uep

rens uu>IB lnqesJel nlns eSSures seluqJel Isuotulp
uu>lJesepreq lenqlp 3ue.( urseru nlns uped
ncu8ue141 alqo a 3uor1 cta1u1 ( lpe) reln1-nduuur
'u,(urpel-1npo-rd usluerueur >lnlun nulu
'efte1 epueq Suoloureur 1n1un luqed unlunueu
'efte1 epueq ue8uqrueru {nlun uu{Bun8tp 8ue,(
uyod nule untunued 7a7drua7 netr- apldua7 (z) pru
'sorod nele rnur epud luedes 'u1o1qeur

ruedes >Inlueqtuery arDnatsDc (rt)

ue8uep Jepurlrs ureces Suuqny Sunln ruseqred

-rrrarrr >Inlun atoqtatanoc (,t) (eu) uuuaq-8uuqn1
'uelreqefp snrnl rBrB epor IUIS rrep 3ue,( lese8
epor 3u1ge>1 ue8uep uurnsesJeq 8ue,{ nrues

'ue>llrlruI-seJa8ueur uulpnrue{'rsurnqru8uetr4l

uapnq4l?Dd (a) (-3ueu) uurlsnlSunq-sera{

'ZZZ'Ug'{B{uFu netu rre urupp e{ e,(uue>1dn1ec
-ueru uBrpnr.ue{ uep sr1rr1 rnleredruel sBle Ip
uleq uelsuuevrelN aapnxl (a) (-8ueu) uDIsBra{
'durs uu8uep edue5 qsql (u) >1eda>1
'g'11$ 'u,(uure1 8uuqn1 uulenqrued rseredo uep
prnSSueru >lntun ursetr tr ssatd pltp (u) ;prn8 udura>y
'ulus uuledruuued

.>1eteJ

lqun

qrqel 3uu,( uuruuyepa>l {nlun

e,(uesutq

ue>In>Iullp

rur uulllruI-sure8ued IIBnca{'uu4qn1-sera8ueru

ue8uep ewes, uapnqtoyoc (u) (-e8ueur) rueqrue{
'r-qed ue8unqurus eped

relSurleur {Bluo{ uuz>lnrrued ltocs (u) 3unqn1a1

'9'rI S'ue1n>lnrued ue8uep

rBrB

uere18ur1 a7c4c tpcld (u) IFeq->1eru[ uuuq8ull

';Z'1.1E'8ueqn1 qelurnles lusnd uolnpnpel

leduel uapdrueu 8ue,( mqrue8 epud ru43u11eu

nquns sr;r-1 ap4c noq (u) lneq

9e,

uued Sunfn-8unln ueqre>lorueu nelu 3ur1e1

ru1ud ue8uep Sunquu,(ue6i Taru (t) (-3uau) 3q1a>1
'ZI'I$ 1nudreq 3ue,( nlns-nqns BrBlIru
runrururru sBqeq-IuJ?[ acuDt$ollD (z) uue3a1e1
:ecue Suuraloq ruese ruEIEp u?Joc nelu

Nvdrdl lv'l

436

LAMpIRAN

sebagian terbenam dalam poros dan sebagian

lagi pada hub (naf), yang membuat hub dapat
bergeser searah sumbu poros, S14.34.

kegetasan dan meningkatkan keuletannya.

perlaku-panaskan (mem-) (v) heat-treat Mengubah sifat-sifat logam dengan pemanasan dan
kemudian pendinganan, Sll.22.

pating (n) dowel Pasak silinderis, yang lazim

digunakan untuk menepatkan kedudukan antara
dua permukaan rata dan/atau menahan pergeseran relatif

di antara keduanya.

patri (me-) (n) braze Menyambung kuningan

atau
seng dengan solder keras.
patri tekan (v) sweat Menyambung logam dengan

menggunakan

patri di antara permukaan

potongan logamnya dan dengan memanaskan

(sehingga melumerkan patrinya) dan menekan
kedua permukaan yang dipertemukan tersebut.
pemancaran pasir (n) sanblast Meniupkan pasir
pada kecepatan tinggi dengan udara tekanan ter-

hadap coran atau tempaan untuk membersihkan

permukaannya.

pembentangan (n) developmenl Menggambar

permukaan suatu obyek yang terbabar (dibuka
lipatannya) atau terorak (dibuka gulungannya)
pada suatu bidang. Biasanya baut pengikatnya
dipasang pada lubang yang agak longgar.
pemotongan-bawah (n') undercul Pemotongan
berjeluk atau pemotongan dengan kemiringan

ke sisi dalam.
pena koter (n) cotter pin Pena-belah yang digunakan sebagai pengikat, biasanya untuk mencegah
longgamya mur, Gambar 14.3lgdan 14.3lh dan

Apendiks 30.
pena tirus (n) taper pin Pena kecil berbentuk tirus

untuk pengikatan, biasanya untuk mencegah

gelongsong atau hub berputara pada poros.

pencekam (n) chuck Suatu mekanisme untuk

memegang pahat putar atau benda kerja pada
mesin perkakas.

pengecoran (n) casting Obyek kecil yang

dihasilkan dengan menuang logam cair ke dalam
suatu cetakan, S11.13.
pengerasan kulit (n) caseharde ning Mengeraskan
permukaan luar baja karburasi dengan pemanasan dan kemudian dengan pecelupan.
penggombeng tirus Qt) taper rectmer Penggombeng tirus untuk membuat lubang tirus, seperti

lubang untuk pena tirus, 9912.33 dan 14.35.

pengoinan (n) coin Membentuk elemen mesin

dengan satn operasi stempel.

penjejak inti (n) coreprint Tonjolan pada pola yang

akan membentuk lubang pada pasir-cetak untuk
memahan inti dalam cetakan, 911.3.
pelunakan(rt) arueal Memanaskan dan mendinginkan secara berangsur-angsul untuk mengurangi

perunggu (n) bronze Paduan yang terdiri dari

depalan hingga sembilan bagian tembaga dan
satu bagian timah.
pingul (n) round Perpotongan dua permukaan
bagian luar yang dibulatkan (sanding bulat atau
tumpul).
pinion (n) pinian Roda gigi kecil pada pasangan
roda gigi.
pola (n) pattern Model, biasanya dari kayu, yang

digunakan dalam membentuk suatu cetakan

untuk coran. Pada benda kerja logam lembaran
polanya disebut bentangan.
poles (mem-) (v) polish Membuat permukaan yang
sangat halus dengan gesekan, dengan menggunakan bahan gosok yang sangat halus.
pons (menge-) (v) punch Membuat lubang dengan
bentuk yang diinginkan dengan menggunakan
pahat yang berbentuk sama, dengan mengempa-

kan pahat tersebut melalui benda kerjanya.

profil (mem-) (v) profile Memotong

sebarang bagan

yang diinginkan dengan menggerakkan pahatpotong putar kecil, dengan menggunakan mal
sebagai penuntun atau pada mesin modern
dengan bantuan komputer (CNC). Disebut juga
meraut (route).

puncak (n) crown Meninggikan kontur, seperti pada

permukaan puli.

purus

(n1

jsyrrrl

Bagian poros putar yang

didukung oleh bantalan.

ringgit (n) knurl Membuat

suaru pola lekukan pada

permukaan yang dibubut dengan pahat ringgit

untuk menghasilkan cekaman tangan yang lebih

baik, $12.37.
rusuk (n) rib Lempengan yang relatif tipis yang
bertindak sebagai penguat atau penumpu.
SAE Society of Autornotive Engineers (persatuan
Ahli Teknik Otomotif di Amerika Serikat).
sekrup-L (n) allen screw Sekrup penetap khusus
dengan atau sekrup tutup dengan soket segi
enam di kepalanya; dipasang dengan kunci-L,
$

14.31.

saluran masuk (n) gate Lubang di dalam cetakan

pasir di dasar saluran turun yang melaluinya
logam cair memasuki rongga atau cetakan.
$

I 1.3.

saluran turun (n) sprue Lubang pada pasir yang

menuju saluran masuk yang menuju rong-qa
cetakan, yang melaluinya logam cair masuk.

'{nsnr rBSeqes
r8nl leuelrq 'reseq qrqel 3uu,{ uerSeq Bunq
-rue,(ueur 8ue,( srdq 3ue,{ ulur uur8eg qaa er) qall.
'4oso3 lnqnq uu8uep ru?uelrp
,n,(q Suolodes nete
a-uuf 1eun1 uu3o1 nelu '1r1n1

'uudn uu8uep Jncunl {eluo{ uu8uep IUet Bue[

rrq>1e-uuehe8ued uullrseq3ueu Intufl do1 Qt) ruvdn
'1esnr 3ue,( .rqn r>lreqredueru nete w{qrsJoq

-ueu e{rte{ e8nl uup

p83un1-uleureq teqed

qelo erues 3ue,( rnle upud uu8uolorued uu1n1e1

-otu nBJe lreducrel qelet ue>pr8urrp 3uu,( 3ue[
-uud ulrqede srleruoto BJ?cos B{nqrueru ere8es
ue>1u e,(uue>1e1ec n1rc,{ 'E{nq-e,&\s rrln ue{e1oc
ue8uep rrln8uelq asotlc (t) (-8ueru) su8aS-rr1n
'lrre>l Jrtuler 3ue,{ ruepp-r{n tunqtuetu
{nlun

ueluunSrp llnqesrel JnlB qalo Suolodrp 3uu,(

l1n deqas eped 3uo1od-Bleru ue{lrserlsueru Bue,{
Suuluetueru JnlB Dlrlrtuetu rur rrln8ued rlenJa{
tnuq rednre,(ueur 3ue,{ lr"gv4 dog (u) (-3ued) r;p
tqn8ued ue8uap Irce{ JrtBIer

'9I'll$

Sue.(

uupp-rrln tBnqurolN doy (a) (-3uau)

r;p

'Surcunr

3unlnreq npd uu8uep ue>lur8urrp Suef >1n1ueq

qaloredrp u33urq nleruetr I uaad (t) (-ueul) p>1n1

'Z'ElS 'n{ns nlens

seteq rsueurp uelep uelurzrrp 8ue,( ueurere8e>1

qnrnle,(ueu qEIurnl a)uDralo, (u) rsuuralol

'E'Zi

$ 'ueulnrured

ue3uuluel eped ncu8ueui e8nl .3ueqn1 nule

sorod epud lenqrp 3ue,( tnJnre)i {ruueg redel (u)
.ure1
'(3uep4 uur{Bq)
{eleq ueruqrue 1 rgedes
rue3o1 1np,(ueu {ntun uep uenped ruglep ue{
-eun8rp 3uu,( >1e.red-dunu 3ue,{ ue3o1 u4 (u) qew11
IZ'lI$'JBSeq uuue>le1 ueSuep nelu edrurl nlud
epud seued ueepee{ tuelep nDle^\es efte1 epuaq
Inlusqruehtr atuol do"tp (a) (-ueul) udurl1 uduel
'ZZ' ll['uelur8uup 3uu,( uusurelel
nlrlnuaru ]nqosrel eleq lunqrueru {nlun sEJe{
eleq uulseuud-8ue1n8ueyrtr ndura1 (,r) ( -eu) radrual
'edtueSueru

'lZ'II$

nBtB nlEruelu ueSuep uu>1ur3urrp 3uu,( >1n1ueq

cped suued ueupue>l uBIEp lnqesral ure8o1
nrIe,$os ruu3o1 1esepua14 afuof (t) (-ueru) udruel

'ur8urp tequd

ueiuap uru8o1 3uo1owe1n1 fut1c (,t) (-ueru) p1u1

'efuq redueueu u8nl 'ure3o1 rser.uroJop
-uattr nulu Suupnuelatr aotp (a.) (-ueu) r11.re1

Le?

'll'llS

,sedruet ursoru
uentuuq

ue8uap ueqeq 3uenque111 auold (a)

(-ueu)
seclurel
uBp 6'Zl$$

'lulo{

'E't-I'EI

ueruns nulu '3uu1ec uerens ,ru33uol uerens

predos 'ue8uusedreq 3uu,( uer8uq Bnp

e"relue

uure33uo1e1 nete uelete{e{ }elureq 1y' (a.; uurens

'uB{eloc ue8uep rue3o1 ue8urdel
ue8uotorrred sesot4Surdurz$ alp (u) lqac laduals
.rlBurll
uBp lequlrl uerndrues sBlB rJrpJel u,(ueserq'u1ed
ue8uep Sunqrue,(ue6 rapps (a) (-z(ueu) raplos
'rue3o1

uEsr?Je{o>l

rnln8ueru {ntun 1BIV adocson1es (u)

do>1so.rap1s

'rrsed uu>1e1ec nBlB ue{Blec eJB}uE

ue8uolofued epud ruu8o1 srdq ueloluo; ugf (u) d1t1s

'uurrln8ued nele (ueulnur,rad ueelurad)
uesudueued n11u,Lr eped 3uo1od-1equd ue).lueure
-3ueru {ntun nlunq-3ueqn1 Sunln upud r{E, Auq
-ue8uoloured nElB rutep Sueptq ue8uolod.rad
ruel?p-tnpns eped rnp uulengrued taqat (u) ry4s
'ure3o1 rrup lenqJa] 3uu,{ uelelec
eped rgedes ledec ueSurpued ue8uep roc rseq
runl ueu{nrured uelsere8uelNtl1:rlc (a) (-e8ueru) gs

'lnqnq urseu uped .ru1nd nquns

dupeqrat 'rtdureq nele 'snJnl >1u8e1 rpulueru
ueulnrured uuluLra8uery acot @) (-,(ucru) n>11s
'uednlecued

qolo rln{rrp Suef 'upruers ruBreB

uBBuop

>letuo{Jeq 8ue,{ uuseuuuad ue8uap eleq uu

-ulnrured ue{sero8uotrAl aptuntc (,r) (-,(ueru) BpluBIS
'ueJn{n

lnlunued ueded nule srreSSued uped

uer8equed lunqruel

tr

rlr1e1

a1onpot? (,r) (-,(ueu) le88uas

'urseu nlns uur8uq Bnp

ue

-Sunqrues
nele
urseu
nlens
uu{npnpel 1e1e,(uetu
uepp
re8eqes
uuleun8rp 3ue,( urel
lurelued
uequq
nutu
ruu3o1
srdq ue8uolo4 ut1t1s (u; ppuas
'uultuuq 1nlun r1ue8-rlue8rp ledep
3uruus nulu uesrdel Sulqsnq (z) Suos8uolas
'f,.6Sg-SLE rnluradruet e>1 e88urq

3{

'3ues eprulo-3uas {nqnq uernduuc rsueq Bue,(

Suunr urelep rp e,(uefue1 epuoq ue{seuerueru
ue8uep Sues uesrdel ue8uep efue1 epueq
rue,tp38uery azlpr0ntls (a) (-,(ueru) rdru18uu1as

rle{ru nete

'raerrur{oJ}>lele epolotu uu8uep

uorrfi

ue3ol ue8uolod

Iuados 'ure1 rue3o1 ue8uep

rsrduyeyq a1ayl e,7 (-,(ueu-r)

lnps

NVdldlAV'r

434

LAMpIRAN

3 singkoton yqng Digunokqn dqlqm Gombor don Teks- Americqn Nqtionol Stqndord

(Dipilih dari ANSVASME Y1.1-1989)

A
absolute
accelerate
accessory
account
accumulate
actual
adapter
addendum

addition
adjust
advance

after
aggregate

ABS

ACCEL
ACCESS.

ACCT

ACCUM
ACT.
ADPT

ADD,
ADD.
ADJ

ADV
AFT.

AGGR

assistant

ASST

associate

ASSOC

association

atomic
audible
audio frequency
authorized
automatic
auto-transformer

ASSN
AT

AUD
AF
AUTH

AUTO

AUTO

TR

Auxiliary

AUX

Avenue
Average

AVG

Aviation
Azimuth

AVE
AVI

A7

air condition AIR CONDITION

airplane
allowance

APL

ALLOW

alloy

ALY

alteration

ALT
ALT

alternate

alternating current
altitude
aluminum

AC
ALT

AL

American National Standard

AMER NATL STD

American wire gage AWG

amount
ampere
amplifier
anneal
antenna
apartment
apparatus
appendix
approved
approximate
asc weld

AMT

AMP
AMPL
ANL
ANT
APT.

APP
APPX

APPD
APPROX

area

ARC/W
A

armature
armor plate

ARM.
ARM-PL

afiny navy

AN

arTange

ARR.

artificial

ART.

asbestos

ASB
ASPH
ASSEM
ASSY

asphalt
assemble

assembly

Babbitt
back feed
back pressure
back to back
backface
balance
ball bearing
barometer
base line
base plate
bearing
bench mark
bending moment
bent
bessemer
between
between centers

sides
BS
ways
BW
bottom
BOT
bottom chord
BC
bottom face
BF
bracket
BRKI
brake
BK
brake horsepower BHP
brass
BRS
brazing
BRZG
break
BRK
Brinell hardness
BH
British Standard BR STD
British thermal unit
BTU
Broach
BRO
Bronze
BRZ
both
both

BAB Brown & Sharpe (wire

BF gage, BF same as AWG) B&S
BLDG
BP Building
Bulkhead
BHD
B to B
Burnish
BNH
BF
BUSH
BAL Bushing
Button
BUT
BB
BAR

BL
BP
BRG
BM
M
BT

Cabinet
CAB.
calculate
CALC
calibrate
CAL
cap screw
CAP SCR
capacity
CAP
BESS carburetor
CARB
BET. carburize
CARB
BC carriage
CRG
between perpendiculars BP case harden
CH
bevel
BEV cast iron
Cl
bill of material
B/M cast steel
CS
Birmingham wire gage BWG casting
CSTG
Blank
BLK castle nut
CAS NUT
Block
BLK catalogue
CAT.
Blueprint
BP cemenr
CEM
Board
BD center
CTR
boiler
BLR center line
CL
boiler feed
BF center of gravity
CG
boiler horsepower BHP center of pressure
CF
boiling point
BP center to center C to C
bolt circle
BC
both faces
BF centering
CT;

ue
AOe

mo9

l9

Nle

use

ep?J3
JOrueAoS

luelutUoAOS
ssulS
IBJoueS

laISBS

uoJr pazruu^IBS

te

Ieels pezrus^183

S9

Atve

tve

azruBLleS

uollES
a8nu8 ro eBeB

Ndnl
UI

o]tH

qslurnJ
tuoJJ
,(cuenber.;
pJul(JoJ

OMJ
EUOJ

,{rpunoy

Adci

lSl

ol
ol

INl
OUENS

d9Nl
eNl

tl
nill
t/!ltl
clrl
-1tl

lJl
331

V]
dnc
o

pe8ro;

JC

SurBro;
1ee1s

1l(.)

30i

91JO

JOoU

9AAO

ptnu

do

sncoJ

UO

looJ

JC

acJoJ

NC

l3u

zoo

1BU

1l
IJ
HI

eil

ovi

p8eq

e8ueg

Je^o IIB rlsruu

'NH

1J

1l

uoqunbg

pnbg
aJuBJlug

Suueeut8ug
reaurBug

aul3ug
uorlBAela
aleAelg
,fte1uaure1g

cucelg
1(Oqlg

e^llreJJa
JrJluesca
ISBg

qJBA

g
epcldnp
e8:oy do:p
dorp

lu

e^lJp
e^lJp

por llrrp ro IIIrp

Sumrurp
Su4gerp

uezop
uA\op
IeA\op

IAAC

llnc

IIBIa^op
UoISIAIp
acuBlsIp

ISIC

IEIIg

ntc

relsug

slqnop

t8c

qslurJ

peaJ

OJ

laeJ

u(.)

ernBg

'9rJ

cll

SI
J

JOIJ
BVI

IeJepeJ

epls r?J
lraquoJqed
ecJ 01 asEJ
EIBJIJqEd

uul

eprulxg

HCSIO

'v\to

do
vto

clo

Surlstxg

o30

JOUelXg

lllc

,irueq ugxa

MHX
lXl
$rxl

Suorls erlxe

UlS X

a8uuqcxg
alBluIlsa
luele,rrnbg
luerudlnbg

a8ruqcsrp
uoISueluIp
qc11d

p4eurerp
JAlEUIBI(I

uerBurq
puoButq

9VIC
9VIC

lo

dole,req
IIBIAC

13C

NESO

Id]C
o

9lo

lsnBr{xa

HX3

H3Xl
lSl
Arnol

dtnol

6ea

u8tsaq
tueutgudaq
,{ltsueq
aerEoq

G)

lsaue(I
tunpuepeo

plurcec

a
epruu,(c

NAC
ISNC

JSrUOlSnC

lueunc

un3

'Nr n3

IJnc
n3

IClSX

no3
etdc
xs3

HCNndC

Ituoc
MO3

latoBS

ulc

IOJ
rluoc
udoc
duoS

do3
'doc

INOC
INOC

rsNo3
ISNOC
NNOS
CNO3
SNOC

3NO3

dr!oc

tdr^o3

oc
ty\oc

Byloc
't/\oc
stlc

qrur crqnc
looJ crgns
crqnc
UODCES SSOJJ

leAoS

Sqldnoc
{ursJalunos
qcundrelunoc
IIrJpJelunoc

esra{colc Jelunoc
eJoqJalunoc

rolunoc
Jelloc

alz8nuoc
133JJOC

uorlurofuoc
JeuIoS

reddoc

enuBuo,
lCBluOc

uorlJrulsuoc
luulsuoc
lreuuoJ
uorlrpuoJ
eleJcuoc
crJlueSuoc

sserdruoc

elelduoc
fuudruoc
IBTCJoUTTUOJ

uorlsnquros

uoEeurquoc
Ieels pellor-ploc
peqcund ploc

dc

pellor plor

UC

lc

soc
C3

qsrug plor
Iaals u1(?Jp-ploc
u^\8Jp plos
ssrA\{3olJ

M3

pelEoc

orc

t3

utc
cutc
dc
ur3
dtc
oH3
A3
)HC
NVHC

eHc
IAVHC

acuBJBalc

Jeal,
eSueJeJIuncJrf,

Ilolld relnrrr
JelncJrs

elc4J
pJor{J

e^lB^ {cer{J
{JagJ
IauuEql
a8ueqc

JoJIuuql

Nvdrdn\n

44O

LAMPIRAN

graduation
graphite

grind
groove
ground

GRAD

GPH
GRD
GRV

GRD

handle
hanger
hard
harden
hardware
head
headless

heat
heat-treat
heavy
hexagon
high-pressure
high-speed

horizontal
horsepower

hot rolled
hot-rolled steel
hour

+RD
HDL

HGR
H

Laboratory
Laminate

neutral
nominal
normal
north

LOA

letter

LTR

light

LT

HVY
HEX
HP
HS

line
locate

logarithm
long
lubricate
lumber

LOC
LOG.
LG
LUB
LBR

HOR
HP
HR
HRS
HR

ILLUS

INBD

inches per second

inclosure
include
inside diameter
instrument

IPS

INCL
INCL

MACH

maintenance

MAINT
MALL

malleable
malleable iron
manual
manufacture
manufactured

manufacturing
material
maximum
mechanical
mechanism
median

MS

MI
MFR

MFD
MFG
MATL

MAX
MECH
MECH
MED

ID

metal
meter

miles

MI
MPH

IREG

miles per hour

millimeter
minimum
minute

.I

JT
JAN
JNL
JOT

month

Morse taper
Motor

NOR
N

number

NO.

o
Obsolete
Octagon

OBS

OCT

Office
on center

OFF.

opposite

OPP

outlet
outside diameter
outside face
outside radius
overall

OC
OPT

ORIG
OUT.

OD
OF
OR

OA

MAN.

INST
INT
INT
INT

NEUT

NOM

NTS

original

Machine
machine steel

NS

not to scale

optical

miscellaneous

journal
junction

LAT

HD

tN.

joint army-navy

NEG

HDLS

inch (")

Joint

negative

length over all

HT

LAM

HDW

HT TR

MWG

NATL
NAT
NF

LAB

Laterul
Left

gage

National
Natural
near face
near side

LH

iron
irregular

KWY

LG

HYD

internal

Kevwav

length

hydraulic

intersect

KST

left hand

HSG

interior

Keyseat

HDN

housing

Illustrate
Inboard

music wire

Key

H
half-round

MET.

MM

(')

MIN
MIN

MISC

MO
MOR T
MOT

Mounted

MTD

Mounting
Multiple

MTG
MULT

Pack
PK
Packing
PKG
Page
P
Paragraph
PAR.
Part
PT
Patent
PAT.
Pattern
PATT
Permanent
PERM
Perpendicular PERP
Piece
PC
Piece mark
PC MK
Pint
PT
Pitch
P
Pitch circle
PC
Pitch diameter
PD
plastic
PLSTC
Plate
PL
plumbing
PLMB
Point
PT
point of curve
PC
Point of intersection Pl

atA

CA

reeA H3l1

ddlPJUA .NVl

l
IM
lUM
dM
dM
JCM
CM

uol

lr{3nor,Lr
lqBnor,'!\

ernsserd 3ur1ro,u.

lutod Suqro,Lr
.JJnrpoo^&

poo,\\
qlpt,^A
1se \,
{ae,\A.

)M

tq31e16

LM

llB,t\

.HSVM

JeI{sP,A

v\d

redul

CtJ

IsJrurlseJ

I3-InlJnJls

.J1S

e]$qsqns

BNS

goddng
,(ruurung

'nns

IS

rds
dS

30s

ts

10ts
ms

TUOOJ

8ur:ueq

BTJ

lueBuel

tuAlStrS

lE3TS
lqBre-45

iJlS

IIU,^A'

,fteuorlutS
rrorlels
prupuBls
arunbg
Surrdg

pece; tods

IS

]IOA

lluo

3ls

ocuEJelol

HS

A]HCS
H35

re11or

pueq tq8u

HU

le^lr

ntd

l{3rr

tAdd

nlu
Alil
'I]d
CO]LI

olu
nld

eJnurtu red suorlnloa.er

uoqnloA0J
ESJOAEJ

uJnloJ

perrnber

elnber
eAol.ueJ
esBeleJ

llal

Jerler

tlat
lNEal

Jlu

0cJoJureJ

aurl

clu

oJueJoJeJ

eJnp0J

a[3ue]reU
pJocex

IC]tJ

clu

pEo,IIIEU

uar

peAraceu
ruBeu

tAu

c3lal

IIUlrlS

IUIPEU

lerced5
eced5
10)3os

snrpBu

VU

pexols
sPIIS

e^eels
r{3}e{s

rst.rEno

ti10

,(1pn|

tvno

luurpenI

CVNO

e13urs

EPIS

HS

lJS
SS

dls
SS

ltls
VTIV3]S

EtuII
qBnorql
r{rur Jed spuarqJ
pBe.rqI

Jsplnoqs

leeqs
UEqS
, AoJJS

les
elurudas

Iools-IIuas
uorlcas

puoces
,/'\EJ'S
ssaupruq edocsorelcg
JrlE(Usr.{JS

elnper{3s

puPSnoqJ

cu

[?uruJeJ

)HI
'tAdll

ICIqJ

.SN]1

JaleluErp looJ

sseupJeq IIe,4A{cod

Hu

loqufg

IAAS

SAS

{JOlS

)rs
VIS

VlS

eds

crSrceds

dS

I3crl.l0A
SNSJ?A

(UNNJBA

A
IesJa^IuIl

)S
S

CIHS
JeJSIlE{
IE]OJ

tilool
e,roor8 ry en8uol

NUHI

ecEJrns

dns
dns

IOElS

IIS
CIS

1A

OS
elunloA

toA
ulA

slqDr.rBA

VA

eAlE^

cvn

IS

AtNn
n

el?tuItln

Itn

n
pcrd,(1

dAt
SNVTJI

101
1

Ieols Iool

S1

981
tol
I

tdl
CHT

Hed
sy\d

uorsu0J
e1e1duel

dv\lr

l??

punoJ
qBnor
erenbs ueer.u looJ

uollnq qsnd
Bd
uonecrlqnd
Bnd
;elladord
doud
epgord
Jd
uortcnpord
COUd
ssecord
COUd
'ssltjd
e;nsse;d
eruderd
dlud
peragerd
Cld
PetecFqu.Ierd
BVllUd
ra,trod
UMd
lsd qcur erenbs red spunod
punod
Bl
't6d
prluelod
uotltsod
SOd
qsqod
lod
lue8uul Jo lulod
td

Nvdrdr rv'r

442

LAMPTRAN

Suoion Gerok dqn Luncur-Americqn Nqtionol Stondqrd

RCI
RC2

Suaian luncur rapat untuk tempat suku yang teliti yang harus dirakit tanpa adanya sela yang terasa.
Suaian luncur dimaksudkan untuk tempat yang teliti, tetapi dengan ruang bebas maksimum yang lebih besar
daripada kelas RC1. Suku yang dibuat untuk suaian ini bergerak dan berputar secara mudah tetapi tidak
dimaksudkan untuk berputar bebas, dan pada ukuran-ukuran yang lebih besar dapat menyeratkan dengan
perubahan temperatur yang kecil.

RC3

Suaian gerak teliti kira-kira merupakan suaian paling rapat yang dapat diharapkan untuk bergerak bebas dan
dimaksudkan untuk kerja teliti pada kecepatan rendah dan tekanan purus yang ringan, tetapi suaian ini tidak
sesuai apabila beda temperatur yang cukup besar akan dialami rakitan ini.

RC4

Suaian gerak rapat dimaksudkan terutama untuk suaian gerak pada permesinan teliti dengan kecepatan
permukaan dan tekanan purus sedang, apabila diinginkan tempat teliti dan sela yang minimum.

Sistem lubang dasar. Batasnya dalam perseribu inci. Lihat $12.8.

Batas untuk lubang dan poros digunakan secara aljabar pada ukuran dasar untuk memperoleh batas ukuran
sukunya.

Data yang tercetak-tebal bersesuaian dengan perjanjian ABC.

Lambang H5, 95, dll., merupakan penandaan lubang dan poros yang digunakan pada sistem ABC.

.iGil lffii*

lriHIEIilllii

iEit{,#

ilr

.lirre$ailsB,r
;' ;In[frS8 tl

r&::ll*
::c:.g.,ii
Ii'n !r]

'u"E1:l

tg
.^i:..,.::
i .H.p:l
{rvef. i;Is:

,H S,i

;ilEf...liiffi.i.;

lilir,i !1iiij,il.! l

rr:,r'$.11;tr2

1;rlt:i!l
0.1t',,

lililiiin.I

,m,,

*,p4

035,
0;12{;24

Q;15

05
ff.24i4),40

Q2
0:6

0.4s$,71
0.?1-1:19
tr,n9;1.9?

1.97---3115

3:ril5#:73
4,73;?,09
?.09-9.85
9,85-12.41
L?3X*15r75

0,25

i.0;55,
+Orp

+0i5

-tt

ii6;$r,

+.0:?f
."tl

..,15

CI,65

=Q2,:

0r5

',9,3
r0

i,9

0;3,.

t0r4.

--n?
:U,))

+0i45
I

-n
:h0;3

*n

0,95

!0;15

oi4r,

;0.:5

iI3

$;25
$;95

fS.4

;ti25

or6

+0J

0,3

+0.5

L.t

+0.r

ft0;?

+0$
:i0,,

;0r4
t{};8

2',5.:,:'

tS,,

!tt

11

+x.g

-ot}
-n<

3'"L

*tJ

+l;0,

L.i
Q.6

b14

=0,

,t{s,7

1.4,

:r0.4

t0"4

0;5

+{r:9
+:0r:

;.0r5

?n
0.6

r0-!)

*t-I

+&8

i(),;

+l;6

::1..5

1i0
3.6

!u

\.2
t^Y

4.2

{1.8
+{l ,

1:4

#,li$

- t.4

t.4

+;;ZS.

3.t

+&.:,

*,0rS

tr.6

+1;6

;0r,r:

-1.3

43

J0.

-2.6

't1.,?

.'{}.6
;.1;4

2"0

+&8.

5"0

-0:i

::;2,4

;0.8

?,5

+2,0.

*2:3

l0:,:

-J,t

7,5

-o::

!4i5

T L.4

*3"0

-3;0

-4,A

3.0
8:7

+3,5

;,0

t0J
-o

;0,9

0,$;

*O;9

i:0
s$

;Oi',

*,0,*

)1

-0r'r
+f ,0

1,0,

*0.1

t$r6

tr.8

*0::

* r.1

o16

+:o.js

:O:6

2:A

=O:

O;B

+0'!:

-0.8

oi8

2,3

+0:i'

-:L;4

2:,9

r0;:

+1,7

53,

+1.0

+,x,0

1.O

+1t4

-1,0

.5-.0

-7-4

+0.9

+0.5

+tl.?

;0':'i

:$

*2,0

lFrorEANIiI 8{.;1*196}:(R1994): Fsrlarger diametg*asee the rtandardr

jS.:i

si8

o'$

i0

!0:4

-o

2,,8

+$r$

2.7

fir4
1i6

+.0:?i

+0,7

0,8

1-:0,3

L.I

0:5
1.5

1,0

-*,4

l0.6
r1:3

,,lu$

!:6

t0,?,

r.0'r

- u,l

;:L2

;0

+L0

:0,,s5

*0.

jtL$

+0i6

Lffr3:

+0.6

1.-t

+s::

ta

;0.:

;0.'

,,!o:*

;0,

+{}t$

oil:

+0,4

'9.1

+0;6

xis:,

0,4

#r
Iffi:.

E3

0;.3:

r0.P

,:]lir

iiiliir,irai

+0:45

-0 r,

+0.5

lt+e1

+Pi:?,t

0r9$

0.4

: ;*,0;?5
i

igl#,,
,ti,Ii

it

{0.

l}a
0

-t,,Jf

s ral
6. 9;r
a':l:

6,6

t,;

:0j6
;1:$
ro,q

;1t0

*;1.6

+3,2

*{)

-irf
al"0

;i,0
L,Z

:s:

llxli4

$,0
x.'6

+r<

il.6

?,0
6;5

;i),,
+218

;?i8

-3.2
+,2.0

;0i'

:3i8

+3;0

-2;5

;$:2

Is: 0-

{J.EZ+

$'92-

0'f

I+

0*,

0'8[* 0raI+
0:12+

0:.

0'9?
fr,ZZ

0,ss
0:87
0"?E

0'sIotl+
0::
0:8I*

0:

0f83

0:ai- 0'0I+ {'z:l

0:s.[*
0:0tr

02-

0'6+

0rll

0:tt

s's,
8'r1

tr-

t)'9,

0-

0:

0'tI*
0:a-

UL_

0'0t

0:6+

0l:

0'6

0'I+

{)16:-:

$:L

0.19+

0L

o:F:

t'0r*
0'9-

0'8+

0*
0's+

0r
s:r+

0;
0'9*

0'8

fll+

SlB*

siOT''

$:tr* 0:'
0'0I* $'r+
orxr* 00:8- 0'9+

0'6:

s,0z

tI* 0'

o-B{.

0,

t)'gI*

0'S:' A'O+

{1,V+

oiE;

0*r
0ls-

t'9-

,'b;

ls-

g't;

0't+

0*

0'68

z'z+

E'EI
0:9

():,

v!-

0'0+

sr?,::,

0j.

0-19.

,.

0'f-

0:6

g:f

8:Zi

t:8

0it

0i
8:r+

09'T+.

;;lI,:e..S-;

.:ftf$''
S

0:I to8'

0U0:E+

0-

,0-

9"8*

e'',+

0'L0'9*

0s*

n''/+

0J
\l+

ac- 00:t* 0lf+

9r'-

s:l.t

bL
g'{
g',9

0:s

9rf9'e:

}LT

s,:f+

i;ii.i

8'S
8,2

I'C
s'?

g8

,i

9:U

0:r'01e*

,',2*

'plrpu?ls oql i?s'$rqreurtlp ro$lul loJ '(tOOtU) L$Ot-t'tg lSNv urorg

s'6J
0'01

0'9r
0'B
C i?l

0^l

I'ZI
0:9

r'0x
0'E

8.8

0:!

^.9!cf

0*
0'z+

0l
9'I+
0*

aliItrI

s'6-

OH

fL:

gs

Ea:
ti '!!

0't-

015+.

0*
$'?+

0-

$'u* 0rf +

g:u;
g',]

z:7,*

6'I*
0:{*

0!
grg+

,0*

n'q+

0-

g.z+

0r
0'z+

a-

g'I+

0*
t'f

9:IB'0e:

rr

0+
{_ L f

l*

$:

9'0- 0:r+
,. $s;

wlt*

,...

,,

,SIqH

,,sFflll,,
p-ls:pilB-|s

C'CT

0'9

0'f r
0'9
c'T

{i',

z8-

o-

0'9* $'g+
0lL+

0lt8S-

9:
0r

0'?- 8:?+

0'01
--t-

l >*
\ !-v^.1-

1I
T'L

0*
$'z+

0*

lepu

0'f

t) L*

b'r*

s:I+

0I'I+
0*

g'1- TT*

0'Y

0-

z'1; (l'I+

LI

,.0

9r-

0*

0'I -. 6'0+
810- ll0+
s'I* iS9'0- 90+'
;:*P.,:
lBFlt$

,*H.
etolr

L'fi
0:9

st'qr*I?'zr

0'0I
0:s

rt:z:t-88'6

9'8
01f

$8^6-60'.r

g:L
g:g

99
n'9

0! a-

9:Z

i'9
0'z

8'

6'I-

o'c

0'l

0*

L'Z

*'0
4'Z

8r

6ir

gr

,:Sl{ff-.,I1
p'l*,$4&l$

9:;I}1tr $*SJ5

Iiilu,,sfYI3

3$.sr*lo

0*

0'9* 0'9+
0'8*
0*
0'S-

8'90r9*
Z'E*
0'E*

'r.-

$'r9'[{, l.*

t'c
!C
q'b

$Z
6.t

E'I * f'1+
9'I
610* T:T
z'l+
91I- :0* 9'Z
0'I* 0'I+ 0'I
,..q-t:. ::$I*,

s.qqs

,urx!!.,:,:

prf;pflpJ$:

${{p!{srs

fi:*S'rStlil

9:Ur

0'}I 0:0I: 0'9+

0'!,2

o:eI

s'Iz 8:6*
0'01

0'8I
0:8

s'st

0',

o'-

0:s

0'0r
$'?

{}8'U+

,$+

,'01
O:E

{IHi, Ox
iifl*ti; ryt" .,$r; qIfiT:
FLr
s$lts

g"f.lls

E
xa

Ut

il

ffirt{$s

60'L-EL'?

gL'r'gYf

c'c

la

9r'-16'r

9f
a:z

lA'I-61

q'.t

I'r

r'l* rr'0

6'Z

Il'ft'$y,9
s:u

0'r

0P'0:tZ'0

0,2

*'0

vz:tYZt'{\

9:I
9'0

?x'0-o
:,:9.&:,&10

=b.

xq
A{}

l, ,.F,*ll!.Ft

i?,rts

illEl|lxoN

5 5lt:ES,.$tD

'e,{u.ren1 uer8eq eped 'uee8ele>1 ue8uep Euresreq 6

I
,reseq 8ue.(
FrsreuJo{ rsueJelot uu{nlJerueu 8ue.( ueeunSSued 1n1un ue{pns{uurlp re33uo1 lere8 uereng I g

rnteredrue1 ueure8urel nele 'Sunued

'rur ueepea{ unpel eped nets 'Iur?lBIp uele e,{uleduet reseq 3ue,(
uelpns{erurp seqeq lure8 uerung

fU
36

/ lI

e.(uuer1ge1e1 3ue,{ ueeunSSuad 1n1un

.e,4uenpe1

nete
[9 JE
'lereq 8ue,( snrnd ueuelel nule 'r33urt qrqel 8ue,{ lure8 ueledece{ {ruun us{pns{eulp Suepes lere8 uetung I E 35

(uolnJuo1)

prppurrls lpuollrrN uosueurv-rncunl uop IE Iee uolons

e??

NVdrdlNV'I

444

LAMpIRAN

5 suoion Tempoi Ruong-Bebos-Americon Nqtionol stqndqrd

LC

Suaian ruang bebas tempat dimaksudkan untuk suku-suku yang secara normal stasioner tetapi yang dapat
dirakit atau dilerak secara bebas. Suaian ini berawal dari suaian cekang untuk suku-suku yang membutuhkan
ketelitian tempat, hingga ke suaian ruang-bebas sedang untuk suku-suku seperti spigot, hingga ke suaian
pengikat yang iebih longgar, di mana kebebasan perakitan merupakan hal yang terpenting.
Sistem lubang dasar. Batas-batasnya dalam seperseribu inci. Lihat 912.8.
Batas untuk lubang dan poros digunakan secara aljabar terhadap ukuran dasar untuk memperoleh
batas-batas ukuran sukunya.
Data yang tercetak tebal bersesuaian dengan perjanjian ABC.
Lambang H6, H5, dll., merupakan penandaaan lubang dan poros yang digunakan dalam sistem ABC.

Class

Nominal
Size Rangq
hches

Over

uZ
.=o

Limits
Hole
H6

e2
6Z

Limils

Shaft

Hole

h5

H7

Shall
h6

-0

-0.4

2.6

+0

+0.7

1.2

-0

1n

+0.9

+0
-0.5
+0

1<

-0

-0.6

't-h

0
1.7

+1.0

+0

-0

*0.7

+0
*0.5

+L.2

+0

+0
-t,-n
+0

0
2.6

+1.6

-0

*1

6.5

+1.8

+0

-0

_t f

+0

0.24-0.40

0
0.65

+0.4

*0

+0
*0.2r

0
1.0

-0.3
+0.6 +0
-0 *0.4

0.40-0.71

0
0.7

+0.4

r0

+0.7

+0

-0

1.1

-0

-0.4

+0.5

-0.3
+0
-0.4

+0.8

l_,

-0
+ 1.0

0.71-1.19

.19-"1.97

1.97-3.15
3.15-4.73
4.73*7.09

7.os-s.85
9.85-12.41

12.41*t5.75

0.8

-0

0.9

*0

+0.6

+0

*U

1.0

-0.4

t.o

*0

+0.7

+0
*0.5

+7.2

1.9

*0

+1.4

+0

+2.2

2.3

-0

-0.9

3.6

-0

+1.6

+0
*1.0

+2.5

4.1

-0

+ 1.8

+0

0
4.6

+2.8

"r0

*0

-0.8
+0

t.2

*0

+0.9

1.5

-0

+0
-0.6

+1.0

f0

1.7

-0

*0.7

0
2.4

+1.2

*0

+0
*0.8

3.0

*0

-0

-1.8

+1.2

+0

+2.0

+0

+1n

-r0

-0.9

3.2

-0

* L.l

-0

*2.0

+3.5

+0

-0

*0;l

2.1

*0

+ 1.4

+0

r z.L +0

-0

-1.0

J-O

-0

5.7

-1.4

From ANSI B4.i*1967 (R1994). For larger diamerers, see the standard.

*0

1l

+0
1.6

-2.2

t,

0
0
0
5.5

7.5

0
8.5

LC 5

Stsndsrd

Limits

It$

*0-2

+0.5

Ctass

Slandrard

Limits

a=

Hole Shatt

*4.25

-0

IIE

Shaft
h?

+0

0.5

+U

Hole
+0.6

+0.3

*0

q)

o9
0=

+0.4

-nf

0
0.65

al
.!

Class LC 4

Stan{ard
Limlts

+0

+0.25 +0

*0

Class LC 3

Sf{ndard

0
0.4s

0.t24.24

"

Class LC 2

Standsrd

To

0*0.i2

LC 1

$ole

h9

96

*0.1
*0.35

+t.6

+0

0.1

+0.4

-0

0.75

-0

+1.8

+0

0.15
0.95

+0.5

-0.15

+0.6

-0.45
*0,2
*0.6

*0
*0

+z.B

1.0

-1

')

*0

+0
- l.+

1.2

*0

+0

0.25

+0.7

*0

+3.5

t.J)

*0

+0
*2.0

0.3
1.6

+0.8

-0

+0
-2.5

0.4
2.0

+4.5

+U

0.4

-0
+4.0

1.6

-0.3
-0.8
+1,0 -0.4

-0

-3

2.3

*0

*t

+0

0.5

r1.4

*0.5

-3.5

2.8

*0

*0

+0

0.6

-4

,.2

*0

+7.0

*0

+0
*4.5

0.6

+1.8

+8.0

+0

0
15

1.0

-4.4

+5.0

-0

13

*0

+6.0

-0.25
*0.65

*0

rl
10

11.5

Slat

H?

*0

+9.0

*0

+1.6

*.1.4

-0.6

1.6

*0.6
* 1.8

3.6

-0

-5

0.7
3.9

+?.0 -0.7

+0

4.7

t t-1.

*6

4_1

*0

*0

-1".9

-0.7
- z-t

!t4

.:td:l
!i**i:;i

":t.:i
r1{i1i

liiE*t:*931

.ie*riiitiE

ii!I!+.;

lir+:

.ctt:

irI*;.:

,H:

,iE:
:Sr:

ltlr

fi;lU,*te.filrj
!-,E iilqiiriliili

6i;r-#ix*8t

ffi#nl
i;li;li;i ;l;i: :il
;;[::] ! "1.;rifi;

a:li:::::i;: :l:
ili;;::::::,r,
.{. f,: j ;I: ':T:I
I!ri: !*::

,ri9,til.ll.lxtit

i:

i,,tP:iI$"*ri

t I]*t:

itsli8{:

lii8ir:rt8i

.-\:ri{.1

FI
rfFr

;:;1;tx:t::1:

if,t::l:
i;#ftii,

&,

:t:1

#H

!t:at:.r!

. ';.1 -11:.:!
.t,. i .t.
i!t :rtl iliiiitrii

ii$.:il{}l :f*. sii

* jffiix*l
ip;ffi

ts),i
# !.ri
.:f,ii+;
:rfi1!l
:tits::

'l!.

:tslu!

:${.1:rl:

I::l!

!pi!ri;&i

:i

i$iriir#+n

il:It

,ni.

,:

td:ri.l
<5:

1:l: i il

;: i:t

;1

1t&.:i#,+i

rF.,i

:.I,1rj,:|ri:
'r:rB*{:

d!i,

r:r

i::r::

{i::;s i;i.;;i

;t**i,j1:tilti!
i

o.#r

;i::; ::t:,:!, ti29

rilr

I t-'ttlu

iC*iiSE

iaii:s*l i#fr

:.r

"f,ii

'airti
.

3is: ini
iirir;il;

iji:
:

Ilrli,Ll:r,18

,::l$

:t?: :.xltr

'

_+.9

F:1,rf,ltri,;fl

lll::l!l

l!

}a lii

in

ll

:;til#i

l{is:rti[

lii:&
; :l

:: l:1 :r

1i;^i

rr*;& l{l!
:

lrpt:1t**i

ili:r8..

i!x:p.+;

i[;i.#,

irl:;ul',F:

u,l rti+ : l1lFi

!39at!{

ilr'(}. ;j;llj
til ri) ::}::it:r1::qrtqq!
:(g}r:)+rl

EBl}*l

,..til

iiii; iif; ;I:i:t:i

;tirl::1f*l i$,i+!
,{h. t3:
i!iii;;irri iiiii,;lil:

r::

144 i ri

w+#
iiii.iil

ii?;i,H

I::Il,:.

ll

,t.; Il ;l;i:liiii ;,1::iiri!

Iti[ i,tilil Itt*?,&i"4i ;tPa:{tri

1?*r.i

.;

[it

r('ir

$* i't{t:

ll*i;i#: ih:'#], **4

3E
ei.Hi *;t
!riill,i$ii Hfil

i,li;l*;

:iEri;.$'ii

;:::t::

;,li!r;si

:r :

xiit;Iii

trffi{
t#x6

*ir,i$,i

1 !i!, j
#i,,#'

f1+ES

tt#F#:*i

!iil

;$#.i:1 : .{P.;,$ i
i$il;i,tB. ,$i'.Ht'i

:{il#i

lllrS:

#.dtl

iliriilrii
'#.;iWt:l
!:[8!i;i

liir:

i:ti"::r]:

lSP.j

:;:

$;t{i

|*::i#

i$t;td{

::

:if:

i;.triii*ii 't,..t;

iiiiiiff!

t;i ;i ;:ri;::t::::

r:

iFliti:

iffr,S#

:: :r :r

itiiiil
l!{!:rt:rt

#i,ri
;;i;

tiri"#,
'.&}; .,i5,)*.
:t*

,ib. F+i
;;;t;:: :1::

it!+.il

:;,iE\ ,:l;,ffi
l++

c}

u;t;:i:

l:i*:a#.ii

!,fi!i$:

6:,:*-l:
i;::: ::

ri:i*i;

ti*;:

i&!r!ii
ifti1.",,
:: :: i;:

lll r&l :,rai# i{,!!*l

(}s:
i$i f iii!i

rIi*.ri

i liliI; ; t;iitrl irLi,ln,i

:iii*:iillr: $#l::'t+
Por l* iriiH
ti"fi
!I:
l:ii:iri *fi.#

Iii;:i*l

tiir!i:

il*::;;,:l:::

t:tfril

1*r t:!ir

:1.$ii:!i;i

$l*r:

*!;h
:t:}t

liii i;r;

irr:l:1r:,1|ll!!li

l .:u: t1t:

}*r ch: l$.alttl (:f

: ::t: t:

ii{:i; iii
t l:r**l trt l{;i*
ririi f!r; in:'id
I i:l

;fii#i

iiilir.ffi
i

trf

i
6::i*! rl*ifS. ,!h'(ri :t;J$t li.l lB:$S,,
iffi 'ffi:$ti tJ*r**.1 r!4fii 8 t*ii{s.,

r$i:
|.J,.

;l::] ir

ffi,:I+

ti

ii!i:r!{4}i

"Ylill.;
uL
::

lIl:ilti
rii:;;&
;:iilifiti

rr$*1:l

:gt:r1t*l

::i;i:i#
:r,lir:lrilt!

,{ffi!j,.}

i'

i]

i*tliF,r .ii,i;ilril

'+-'#

lSrrilri :t.;ii#X ;llll;r);*::

ffil;]x

iffi

r*rl:{!i,itir!

l$i$,i iffiffi

l*-q,ffi1

6i;L:;l;:l;

.Jtir tg;rl
i];;i:.t,*t;i,t

i1

iliiili

lfl$l:iii

:u*'r*E*l

i& jFiI

i}frilhii
Lr, dA
; i;;;r:t::11t )

;lll:ri*:

l:;li:iiFi

'85 :hJ

.:

iiql;

,ffi#

isi$][1i.)t{il

i:lrB!

tir:

ii:r1

;l,lari:ra:tl

?*[r:i]#
$r1:*5i {+4i }}{
irh i : ;"r I}}. i i;

e* hli

iili;r,i,i.ri

iri;iii

31.:

;i:::iiil;l;lll

.l!.*:rtt

;EAlh5.r

'ssl

co.G

.i;i:t;t,li;::tt::

6:#f

;rGil*::l.Ui:

l'SF.rl$$h

:l4lll11!

r:rr

lI.i.1f
;-:l::;fl tI).!ti
IrJ-:*

8jI,13;:l

S*:

.ut"n

,*ttr,*].i]|ili.

{vti tu6

.!i;t i

llklrrir'riiliia

i;ij &.rl

6:08....

;;;t:i

llll

l1l

i,

irF,,iiiiE!
ut:sl
i[i*

il

i.#;'ir]

.'{sirf$8
'f.}]r{irel!

;:1itt::1r1:t

0E

!u4.tqts\

i;i:i;l::;:t:

lii?i*lril,{:il

;;;r::rt:J4

lf:ixpili
i5:I!+11
#r ti$:
:p:ffi ;;:f::lr::i1l

i;;il:'l:iil

i:

:ih

;1;::ll:,9! !

,ri.{ilii.Nliii

8rffi

r{l\

:.$)t*

il[1&ri?*]:1

lirili:

iffi.ifE:l

i:r.i:iii;;li;l

(uopIuo1)

ls louollpN urrcueurv-soqaq-6uond lrrdural uDlons I

propuE

Nvalldl lv'I

9V?

446

LAMpIRAN

6 suqion Tempot rronsisi-Americqn Notionql stondord

d

o
rd

bo

bo

=a

a
t*

bbE

:4

!J
OJ

E}

tl}
r-i
A?.-

'aa

o6X-tr

i.LdYJ

to
qp
b

E, ir?Hi?T$i$??T++*T+$+$ETf

E-9;

(}l;;:,

:E
i5

Ft.

:4f.::::: |

U P:=:.1u
.E;'E go!

- b iE

oo

dJX:

Es
-Sg

.; u :^E:p;
d

>.=
-vc
=
-l s
c

=a--'x-rZ=
tr.=
o=
LE=A^-

qU
,iN

-Yc=t1t

5.U
=.F
oo
i!6
ad=
%!

U
M

tr

tFa
825

OE

.:bo+
iic
t>r;
tr

ld

=
a4

:!S

!l

\cq

r?r?t?;irf :?rTtIrTrTrf :

q,ce.'1p..ec)h
I? ???g:E1i"rEfr
c *o,-jc)ni -q.rr:
dr;d^i q;-.<j;:;:;
={

i,:

E s;

(h

cs

\q q-u.

Eg:
rn

??$+?:;+++?rf ri??+$?;;;*
f

#
tr

e\i
s'-

6'1:F

t,l

qi

(h

ao 56FE
FE
x

-E
u4

1'f;
il:?

E}

-.=
a =

='=
L v

rit

q .1.i

r 1 a
:)i : ) I 1
;;TYY;TTY?;;i;TTT;TT

'A)':a::

t ?r$rrf.r i r * t I r ir F,r'$r

::],:

IL

-Y'Z-

-=-i!F=
=l;.-,u!

i:-c

t:

lh

do= S Et E E

=slr_aYL
-=E;v!!-o
u, I

0:

a.i

=f e{
j \O N
r * * + + + + + + + ++ J+ ;+.+ :.j
-{-+

irlrr:

*:f;

cq

,4,-: r.r': \o * r-- * rc d e,: .: _i,+

tr +<l
rr 9 +.3dd cj c -jo *; c ;

s\e
rt
tr
iltb

a
(J
O

r ?r i,r

---

*r $ i$ril r$ r$r $ r
: I I n ..: n n \ n -.: r: .q q q q! \i:.,)
=
T;TEY;T;Ti;TTTT?T}??
$

!i
ci
af -;::= =
>'=LJ=

E
u

F-qoC-O\drd6F

tli

bO!

i r i r f t ? rg7$r

+;e9.;;;:;:5:533i:XS
Tr f f +t ++ +.+ + + +++ + + ++

ri Nl

fEt

It .g* ,4i':.;:,
r* E .E.
iI :b':t,.:
8rc
a

9!
E
=
!.:G-ua7 s =3" -'X
=
'h

+$;i3335:5:5:53:S:X:X:3:
+ +++ +++++ ++ ++.1+++*+++
++*

* .
-9\Oa.loot.lc
Jc;3i3;$S:S:;:33Ni^YsYqYeq
E.
t',
i{TTY;: * r + i + i + r +T???T???

...i u1

.tn

iei * r ? r:f r'?rr $ t ? r

'

(}r

.;_
o e

N a
@ E-:

i:;

6\e

.E

E
I

EE

5\-J

oi.F\
cJZil

=
>e6vHc

{Ai

r\f

o
pbo

V] Vl

;$+$;+:+;E:EsEx=K:r:3:E:
-l *f +f ++++++++++++++++++
filfit *r$r? +i : ? r ? r:i r * i:f ? : F t il t
'
Eqoqqq.rc
;
TF

,1:

E['

&

N...}

N.,

qi

q q q q \ \
I : I A 1 R
????????????????##?i?ii?

-t

4
?rrrf

v.l

rltf :Itttiririr$r$r
r__ oc c

sr

!.

TFiEi_?$?+:rT+;+I??;*f

$?+

f i$ + $ $ ? T { $ 3 pr s 5
3E s r $ 3 E * $ : $ O\I
*i
$s

' 1 1+ I + I + I + i + I + I + I + i + I + l.{-. {.
s
OOnn
d 3 * #.{
(r nn

(3Q!nc

.,

r
I

a/)

?.

0*

9l{+

6:Z

f:t+

6"e+

0;

0^7,+

6',0

0.*
9',{+

s'1+

z'?+

0!

0lg-f

0'e+

g't+
tt't+

E',f

0-

L'y

s't
Z'Y
CL

g't

9'0
tc

rf+
0'z+

0{J'7.+

0*
81 +

8'1+
8'Z+

9'I+

scf
t'I+
|',2+

t'0

t+

t'0

r0
tl:t)

il;

S'0+

t'0+

6'0*

6'0

t,

9',0r

9'0+

Tl+

0:

8'0+

0*
l{}+

t'I+

8^0+

t"l +

(l:

z'l+
0'1.1-

B'0-t

l'I+

g1)

r-'l+

,'a

!'l
tl

z'0

6:!

9:0+

0'1+
s'0+
8',0+

?'0+
s9'0+
.{d..,
,}BIIS

L tf

08'0+

tl*
l'0+

09'0+

09',0+

s;

t'0+
,*-$,.

*IfII:

.prspuslri 3ql ees {sro}a(r"lp ra8rel roJ ;(t661x) 196I-Il?8 ',ISNV urojC r
n'{..

z'0

,'t+
f:z+
tr"I+

Lt,

I'Z

0*

0-

0'I+

0.u

0:

I,0

t'o+.

(a:0+

:1.qr).,fl

z'E

z'{)

9'[+
{J*

f'r+
0*
0'r+

9',{+

0'1+

0'7+

t:I+

ri

;'r$$'

.,9f:

IIB-tts

@" q:

9'7.
Z'fr
1'7,

z't)
o'I
0

E.I+

1'I+
s:0+

0
0

0;
3'1+

0;
LLI

6 +
0

9' +

L'{t*
9'0+

0'I {"

t'r
1'I
O'I
8'0

s9'0
0
::: ,ll' trl
RE,
6'e-

t:0+
8'0+

f:0+
l9'0+

t'0+
t'0+
9Z'0+

st'i)+

0:
0'1+

0;
6'0+

0*
,'0+

0;
9'{)+

t'z
z'{)

tlzl*s8^6

Z:L

r0

s8:6*60:/,

6'I
z'l)

{{\'L-t L','

s'r
I-0

c'r
I'0

EL''.SI'1,
E1-t-16r1

1-I
0

L6't*6t'1

0'1

s'0+

0*
t t)+
0*
t'0+

0*
!'0+

0;
EZ'0+

6r:I*ll'n

8'0
0

U."{Ht',o

t9:0
0

s'0
0

atffiz'0
kz'$-zt't)

s?:0

zT,(r{'
:':i.ii.:

.'ssi
#8!I3

$lt!,.-s{L,,

.:m!#lll,r

piBpq,Bts

,l?,rr,
,0tftr{:

,..$I,!{l!II't
p{pFrrBrS

prr*p.uul

E.

'

r::.

,rll
d'6
IJ !r,
6l

r;r.:fq!trlglrr
,

rr.

l'sfits

.:l$!I!1fi(}N.i

ni:Nihs$So

eNX.'i8ul3

$i{il,$s*m

.Jgv uelsrs rDEIep us{eunSrp 8ue,( sorod uep 3ueqn1 ueepueued uuledrueru ''ilp '9d '19 ?uequul
3gy uertuelred ue8uep uelunsesJaq Ieqal {BleJJal 8uu,( uleq
qeloredtueu
'ue8uesed:aq
seluq-suteq
uern{n
nlns-n1ns
8ue,(
sorod uup 8ueqn1 {nlun seleq-seleg
1n1un 3ueqn1 uuJnln dspuqJel ruqefle ercces uu{EunSrp
'8'ZI$ leqn 'tcur nques:edes ruelsp eIuseleq-seleg 'resup 8ueqn1 uretstg
'es1ed

nles
uErens qalo dnlecrp ue{e Iur rpedes ueepee{ Eueru{'tnqesJet utens usleJee{ leqHe u^uuIEI n{ns e{ DIns
r.rep lese8 usqeq uu{qepurueu {nlun uleseplp 8uu( ru1ns-n1ns Inlun ue{pnslslulp {epll uel)ilruap uelens
.Bueqnl
8ue,( nlns-n1ns
ueug{el
{nlun snsnql ueture,(sred eduul uesr:eqe,(uad uep uere8elel ue{qrunqueu
uelednreu ledruel uurlrlelel ulqedu ueleun?tp rsuata{ta1ur 1odwa1 uomng

{nlun uup Burluefuet fue,(

N'I

1eq

pdulal ur,lpns

propupls lpuolloN uErcuaurv-lsualefrelul

L?V

NVdld!\lv'I

448

LAMpIRAN

8 suoion

Poksq dqn Keruto-Americon Nqtionql Stondord

:50

=-

63

50

9>'

rn

Z E:E
(n

Aa

**
VE

r.
-t?r
+t

ts4*r

fr

at.l
u?

E,*

ro& ON ft) rrl

E.! N ee
(\l Fl
?? ++ ++ ++ .i++.,t di++r{ !o++al !+fi
++

!.,{

oi

+l

l<>
+t

.t
+t

6t

F,{

+1

!-l e

+l

\?

plG

+l

alualolpolql t') .a
. .io s1$lq1 <i "i

=o

:
qJJ

C'1

.I

-e

rri

3-

+iH{
H

uto \t}ft
ON EN

r/? F"

(D Fi

q? uj

n?a

an

=.^ o\ r- N(}\ \ON &r* co tf, n \i? (t)

ui .+ + ++ ++ ++ ++ ++ Nt<
++ .(n
++an

rl EE
Z
rt7.

-bo

\ *
+r +l +l

v?
I

+t

+1

+t

IJ

E-

ra

i;

t.) a\ {l a.t \o \o F
d';
,tl
OFI

o,

qa
6i

q(']

Fi
ON

!-1.

t{

=j

Eo=
E
u,,

-Acc

rA

{E

I&

v1

50:

6'

IE'

a
a

++ N.I
++

9^

cb

+t

(J

Fdd
!3-

mu0raJrslul
J(} stlurlT

r.=

F-.o

t{

tr -:oo
YL3

L .E >..
-^c-

z Es 9x
.a:
Oir

tu
fr

HT
*Tr

arno.rarJ+lutr
6

6 r,i
G6t

n
eO

Jo

=-

srptl.I d d

:-'.
'u
-df

=&

a7 a

L!-'l

ta..

-'

/.- --,t
t=-,

2 :Q1
x'E
.;
0

ootr.:=s!
li O-la
U3U
-C

.: E.:
.a

O. ta

zz al zzz
!]. tJ. t!
IJ-

LL

Or.

\c cr qe!

Ol !l

g\ !t

rtr io

U?

r-

F.

+t

+t +t

a
d*
+J

r,{

ora
,:i
\o N

.vF
F-vv
H+l

+l

?.1 C
OFi

rt !+ ra) \o ra \a \O o\ \o 6\ 6tl
O F,{ er< eri
CFl
6r< (tN

\O r{'

ro
t\6

+t

aruaralIelrrl I
'Josryur11 o

=$
;itrQ
.=c!
EilN
t.$.E
rh

Y-',

C\ \O

dr

qoq

+l

!t

rv

+l

+1 +i

*0O

a'.1

!-

In

\a

+l

+{

r!+

(n c! co

't

-i

(5O

(t-

dci

o\

<:o

c.)

F6

{)

oq

++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
t+)

-!-

+te

+.1

3*='

+r+

F.{

.a. + + F,i
++- ++ ++ ++ ++ ++ ++

u..il

Ff \O

\4},

-Er
a.

\o
t1

?
a.l

?
O

.:

FI

-i

t-

q
O

oO

ta)
I

+
a

z
u

;s
I

+r
I

())

*
L^ !)

b
?

(t td

id
'&

50
I

!..)

(,)

?o
oo

co

&' tJ FP
& oo
l') is
bo tts
\l]

1+ l+

i.)

i+
(5r.
h)

-l

b
r
@

x
$. !Q
SLJ

t+ t+

<Dld
5.

C!

!.

i\a

\t

P
-.J
ao
ao

o\
L]

{?

(n

b
\c:

l+

()F

A
*l

?
L^
u

rrts
!rf
oaft 1}t CA t{'a

l+

Or.

f,,) f
v,
b..)

(J)

\s
(r)

|r-

l+ lDt+)d l+
()P

t)

(,
(,
I

1'.'

?
U
i(^

tQ

$ioc> \O .J

l+

\o

++ t{(,
*+ ++ 5S
++ !*)F
++ *+ {r(,
*+ t!
5!^ s& ::^
li9t-)
(n (, !iF
(^uJ bbo bo i^ i^
!:-

o"

\a

I-t
t,

0p o\

l+ l+
{ ..1

r X E:Fr

[;

ah

rgr

rA $
e ,li!{gb,t9!,:.:,r:
,r. iei&renire,

t*

&:
a,
o

2
tia

TT ++ ff
++ ++
\) l\}N FM
aoq bio (, oo
!o \o :-x

l+(t)
rr b!

I.J

3
(!

v
6
o

\a ul aatn {A
& r.i o NO

{5
6\ (, c..(, t,l
t.)h) t) L) iJ h) {rr

l+
1..+ t+
r3 b) 6|J
6P
. .h)

tf
F.
.6

i+ at.l
l+
*I.
* .*

N)
\O

ul}J

i+ l+

(}F

a3 ld

gl

t\o

iJ ld

\o a\ -t5

b)6
{6

I+ sr G3
t+ (Dt+l- *r
t+ oE
t*:

eF.

t!r

lf

t')

&
o
q

t*

hl

++ ++ ++ a{
++
3P 69 t)
|rp ,N
rP (i}.)
t4}t
5S

{D ..I

PJ

++

aN)

l.)
}J

liG

c'

rr
AA
."1 lra

,TO

b.r

l+ i.+

bia

t)

,1'

\a o\
}JN

t+

>

l.t

.Ao

\)

3J

tr)

+
0:
++ ++ ++ ++ L)5
++ ++ *+ ++ r-,l- l.)
++ t,U
Ur O\ t, (tr 5Ur 5tr
!.1 !, PP }.,i !.')
-'&
(}\)
tr tn
&{
{>}) ttr
l.)\& E{
bL =.":

&t

0t, t

}J}.)

r$F s!,
{*&

t') \) c'5

t+
t+ old
(}.lct

ao

++

l+

tlr

b.

bo

a\ ur s t') 5N
{35 \o 6\

l+
{,l+!. &F
h

\a

.o1

eur

ah

c)a
h

l*
gs

++

C)H
:h

\) (,

{Q

t+
*r

TT

5$ lr&
!rF
\5
\a (,1

t+ t+ l+
t+ (tF
t+ OF

CF

&

*+ (,l6
f+
++ E\{
++ (^o\

*t

ts!t
it 90 e\l
:r 90
(3
L) ON

Q.h)

l'.1 br

tnh) !dP !rF l- a

\){D &l (l t.) h) hrhJ

t+ ,t\.
t+ (l}tl+
tl + oir

++

er{

bE

++ tt ++
& tr [JU. }.r !.. {a t{
ab)
Eh) (}t\,

t\ \t
a>a

}JB
ot,l

)r !,
*}}

{t,
&iJ

l,lt,
\l, O\

t+ l+

a3

t-

*id

t.)

b.}

++ NT})
+*
(T }J

6{

5ta
{&

-6 t*,

iS

O&

iro

\O

(,J\o

tr h

I+
t.)t,

i,n

3{
o\

ur

i+
l+
o. \J eta

(rr

lrt

*+ *+

!t !,

'6 i*

\3rn 65
5&

\t5
i.)\)

A*

r+ t+ r+

oP
\)

O}!)

O,d

++ ?t
* \tt .{s

bL O\{
tir

'q)
-

lr

o,
4..
:.::

'IJi:l

F!*

i:

H,

(,L

Elrr

,.O\Er!&,r

HX

!&.

|{9,
oB
b {B'

$a

ar\

5t,

E
a

l!l+(

f -f
Nb.

,}ha

i. t,

t+ cl.
l+ olt+ otd
i+

6)d

Ur

t'.

lra

e\)

l+ .,i+ |+ ol+b.) (9P

,+ oli
t+
(}(,
!, 6Fi
s
* lrr
l.J

},r

*+ ++ h\o
++ *.1
++s ++ ++ tn
++ ++ l.)(r
++
)rr 9S ++ eir
F} l,l(,S a.L

!eJ

Nb

*+

a. t,

lx

++ *+ ++ *+ ++ *+

!.r t-.) ts
h) t) o\)
N5
E}.)

a
=.=
i.B

tA

E f
or&

z
{r

{t\ t}l

irb

t+
o!.

a,

ox
I

Hni

!6,-

*B

;.,.,.4

!;g

=.*
++ ++.--!3
ss

t,a\
c 1.,

a.
a

z'
ut

tE

(uonluot) propupls louolloN uocgeurv-lnre) upp pslrrd uolons

6??

Nvdrdr^V'r

45O

TAMpIRAN

Peringkot Tolerqnsi lnternqtionql

B
$

.gi
ii.irliai*fgt1i

fi !e
fir,5I S
s.fr F.fi
*
x&
qR#
qR
#, *
w -q
sB
F5 H q
q fr
s *q &
B F,
Hs
# ci.*.! * J *": ni ri l"i.{H ;; 5
C "; ;; G.; rJ
*
: *

q# q

$n $
e
E
() fi
.;} * ! * E
* $
* .;
; ,E E
fq r'i *i +i s, m "* &
'rl rrj r #
'it: =q

8fr

**$g*$$*$*$$fi rHfi $g$$3

SPHfrfifrSHSSXBs$fiffi*#fi$&
ii t cj * .r :r t: *
* ; ; ; oi tli

* * :i F i

"j

fj

}(
\1

4 t\t.r}
Y:t'Y

dit

s8

i4li:

!j:,

:^:

{3

Y
T

r*i

tr

lic

:l

sl

iT

T]

i"S

,tr

.:J

f.l.

ei

: fu 3E
X*fifi*&Sfr?S3sSS*r;#c*pgfr
S 3 E 3E 3= * 3f 3 ;; ;; ;! #*
,,f,,.r
,'f;,,r $u* *s s E* S su E $$ $E 5
,:,I:.:.: d * # si 1 * 5* $ *, j Ca d a # ::**

*s*

X
j

P.

,"{: if {.r * r,
S
* q * fa S # fl !*! 91 c.l rS G +
g *)
+ rr.
$4 }{ ig tI H'f X t{ fl g* rl {i
* tf
*, ff
u-L: )F *
* e
* 'd '!*
-{':
la "i *. Y Y "{ A Y
Y q

id

"{

3S

*
{{' &'tt q r- c qr *, .6 v {, t- .,
,ffi
3:
i&
:il.] . X
di(S *"# *E
H 'n
H 'n
x E fll
e*
il #
f * S :r *+t S
* a
r
Y *.Y*,
Y *,YY*"
{q
< q t.- {V
i: ;

:b.,

* q x*E * ;- q *JS
rfriii SRfi SS ff e
s:
**;...:qie,g{xlqeqaq^
;; 'a q {l q xq S*
u" q -j 1{ c; * * * f S *

E r:
:,,:

c r s *.c * * $i*^".]

**>c.*

#c*

**

r ;

#,
.tu. y qc, q E**Esx#fr
*- v.
Li: . s#Hts#*s*
\*.
Aq q C q q y y^ s&a*,
r
X) * g *- *
;. c- i$. fr (} f * * * a.* 3 # * *
r

+ilJaf.

&
"i*
#

1i

frq

t g S f e E tr
H :.x i* {t'
* *
*: e
4 e; E
"{ - *tY
- -{ 9 u.
t-s A Y Y - { a

fi..q fr
Y *;Y fi *;

!f a o * s+,r,.{ r{ s
,",. S
* r S * S' * *QSe;x:t'x*fl
q*Pfr.qS*
!{xsk
= * ff H
:x:ix:xx.xxxxxx:5H=::?l?

ti*
i*

tr, XHffi
n**tEx*
s yt.* sr Ea *r, v]
i*,
'..i. qqqqqq{ESBBSEefrSE#Eg
o *.: t f * i} c e c * * * $.e * f) + r * # ;*
+r

*
.E
h
*.

.::: :IiEi
:J:: i :!l !

:t 3
;dIa
E x*.
Y

[ g
E
A
14 }(
d -,

!p
G
!#
q

f! -S
* *l
R
x ie
:4
*{ !q
*. a x*{

!4. ,{a ir,

vi a' * r.
:t * E'S
* H *'
.*
;i fiY *q
)d
* t#
Lt.+x q
iq fi{a -*
q *^ -a q

:i:.r!: 111:::ffii:
Vt

,ry
,@

t4.16
e *:.d
;J":
*
;::::1:

* ry fl c xf nrx
*, *E E E,w #H P # *e
d-e,fiS,;1
?fi*ft8Sfi*
+*"*el({@.

#:

En#$#frr$$$$Ffi*$H
::

,:

;d.4*f,\i*n

?5s
,.J1

"t

X,r-

;(/ *

Pri

UJ

*.

,'i8

u"$ffi't*.ts..'* .'* 5 *, u * x t

*..fi...'$if

gg gF gF gs gF qg:,',,j.

sE EF E'H 5 E H E H 5',H 5'$ :

KK
KK 5'*
Kc <s
<K rg
KK K<
ii'g's'ff
rs rF
r-B 5''H. K<
H
rg
='H

:.;

rp

-.1

ca

a Uts

v
C'

g[ EE B: EE EB EE E$ B3 Bs g8 HB BB eB HE 88 E,F.
pp p,,S'
Xts GG St:3.o,o "{--r !^!^ }} l.,vr i')p r"rt r:':-l'-:-*3

|.38 UH tsts AH SE 55 c*oo

!,s4 F+ PP IQP l$, I']
":sE eg Es Es gs sfi BH EB gE sB,s$ Hs sfr ss HH E8

a
o

rtiii:

qno

iii

6'l

lb;:':l

ds ds dE us ss E8 gE aE nE iIE B

pp p(5 c(3 co o(} cc

pp 9p pp tsrp
p9)
pp ptr
?p
?tr bF:3r
?9.;
tti'b;
*Q ab
i', t tr.rS S' S k;84
rL, LLd
<?6 5[
8f 88
88 88 t
cl.= ee od
3X HH g; EE Eb 8B 3o c.,

=S =E

Hx $fi

::::i:l

.:r:ri;
iilii:i

1#

::{|Brrirri

,{}rii:

r-i

6
t")

ilqeg ffi xe uu us rs *s

m::

:ii;;:l

86 8a fi8 gH Bfi BE E3 8E Eg 8g S3 EE E3 E5 E5 E3 F
SB UU FF 55 $p Af eo.co r,.!^:-\,^ 5'." !,!, u1. *t: rr ;1r ii
8* Eg Ea Es ES EH Ag gE EE HX ET 3T EX BE
EF
r: pp.'*'
+s .,,9, !$r'J lerr:'r:*UU =fi
tsB GG AG ii

.,,

:i:;:t:::

il:i:i

i},

1-

'o,o:r:r
E SE EE H$ HE S& SX ,xE SE $g FE $E FF HH FF FE:*
oo oC o<:,oo

o<r oo qt> pp pp pp slp pP PP 5?p pp 3? :,J,-;

il*tii

g3 EF gF RE IE BB EE EB 3E 3E HE HE Fg HE FB gg '*I,:
gS UF FF 66 F;3 EF eoep s e yr ti I!" Ii: i:y -r rr r"r. ilnEr
BB BE Eg Eg EE 3N E3 gk E3 B3 EE H3 E3 gB HE BI"T.T'.
.BB xF FF SF FF pp rr !A!, FF l,lr r-,r', r',re r"r ri::ir
ne *'S-'
E$ EE Eg xp xF xg xH HH HH 8H sH hs $H $s $E $H,T'*
$E eE eE HH gH Hc EE FF FF Fs EB EB 3H $B gB EE,'*,
g$ BF EE Bg g* Es Es B* ac E$ BE Hs EB BB H[

..:;l;:
rtalli
iiaiii,

{t3i

h.i

BEffi

gE sE $E $E $B EE $B *a *B EH EB$g
x,E Eg Ea ua ug
39 ?? r",jr
EH gX g;'8.;:
EF EE gE 3S EE ilF EF EE gE gB gR gH g3 "9
Fls) p9 $)p sls? Fp pp pp pp ?s? P? ?? 9? ?9

propuE ts lE)uollE)N upcueurv

-!o)nstq

q!qe1 6upr( 1ulary loso6 6uoqn1 ro66uol ur'lons 0l

197 Nvdldhlvl

452
I

LAMpIRAN

o suoiqn Longgqr Lubqng Dqsqr Metrik yqng Lebih DisukoiAmericqn Notionql Stondqrd (lqnjuton)

r.6l'.

'

,:11'l

rcl:i:

,l'!')

l-i

EE
5E 3E
YY
YY
-oo
ci
oo

:..*i

EE EE Sg EE EE pg
tE
E3
c;cj E
cd
dcj <j:i c>c c.c; co
<)d i=

g* Ex E$ gH E$ gx Es ss EF
E*
Ee
a- ss ns Ba ae
Ra
*$ Es
=H EH Eil
#
nF
dd
=8 5e
=* (\H
=s NC.l CnC{ <6 rA+
8E EE EE
EE
8*
t sE EE B= EE
E- E=
3g $E
fr8 88 t8 EE
RR 88 88 Sfr
e8 g8
=S
r Ea
A= AI
SX EB
qq E3
qq A=
qe qC
Ir
6c 8B
d5 s= =r rR
*o
eq Qg
Eq eb
co oo <:c oc oo oi

:!D
{lr
,..t.i

od di

ii

=5 d=3 ciid

a\c ra\o ci- (\e p-a

di,
5F
5p 8S
3g g
o,o..id
aid EE
aa 83 8E EE 5X XX
4q-E.r
4q 8F
Ep"
*
6 Ss +s aa $e aa **EE aa
ee
ee
s+
e$
eR
d*
d<
alc,l
NOf
cAf.l if.t

qE E= EE EEEE EEEE
q= E=
3*
H=
EE
E=
o<>
riir
o<}
i5 of Bt eS gS ga Sg
rs$ oc
H
r'rn cc) co
'c\o *o
II9:
Glc{ cicq r+!d.v)6
-N
==

!n.

:{),:
4'

O,

gE EE qB EE Hg Ng
E PH
Be cc
EE cc
iE co
iE !E
cc> o<)
io
di
ii
id
id
cji cci
pB
pn
qq qq R?
qq R=
qq $$ $$ hi FH FH SS S# S$
o\.,'
c\c\.\5
-c')f.) .f!f,
r'rr
I-"F- ee 33 afi ee +$ ae ee ee
3 <Nctj
e{a!
c.tc.r $v
qE $E Eg SE SEGsEE BE
EE
TE
T* BE
$E
rF,l
ao
oo
oo
A,-i AA,.{
^rr
gg gg gt
+< .:1i6
66 66ts A4 AA A-i.iA
tsts

n xE
oc iE
cc $=
c<> x=
cc {r
o-

r90

ct.

TI

xK

tsEj

BE Eg

{I EE q5 = q$ qi nR
cc

ic

cci

dE EH H$ EH Eil HN fiF fiF

EN
6- 8A
SA $$ Sfr RR ee 33
flA S$
$S
iF{ rrd
**
otor
o
o\ BE gE $E $g BE E=
iE:E
?3 fifi 8 8B 38 RR B
== 88 frfi

,,:=

to

, {l-,

:i.I:,

<)i

$I
EE 8E
fi3 fin
cc.>cEE oo
co cc oo co

==

dd

io

oo

S$
es {+
ss
=EEEEE
tal o
r/) (}
Eg
SS 8S
=
c..i6r 6ei

8= oo
s R
sR Efi
Jc ji
di

oci

EE 3E
= EE
NE NE RE HE RE SEGE EE
iE
?? f,B B E3
B* Bs tS s s- HH H= sE BE
FH

H-

Nc,l

C!r,t c+rtfr <<

tii6

X.E I e X e X c F.g g=
ff.s 5"s g=
5.s X s H c I c I

5=
g

'fi q,
6N
ca iA

iE

i> i=
=E

S=

? fi G A 8
R
I;
ts
*

F
o
i,

TIEN$EEEEEfEfiFf;FM
fir., sa $$ aa RR se 33 Afi 3S $S $e ae ee
di

N
cn

>> >E >> >S

IN oiI8I3
.co

i6

!)

o
L

,v
r<t

d
6
tol

ia\l

(/1

$,
*l

.H

:ra

rff

#fi* #'# #
i:"e;'?;E

.r.
r;i

.gh

6
lb

t#;q1:

$**H*uuxH'ixt-rffi
.ffiffiH.$fftg

#ffi H,

'

,.,,ffi
$'$'$'$$i$

$',,ffi

-$..:...$-H.ffi *ffi.#'..$ffi

fi* mH fiH &$ fis HH

glg HH SU 66 SS S6
sE E$ E$

fi$
inp+

#$'

'H'$'$'..H

i-+"iir*r

ffi

:^;i,,i
'fi

HE Hn fra sH *fi BH 3* ss sX
*!h r*14 Fp y3.l t$t'r yry:':':*:* :---

$* g* H* sfr ek sn ffifr EB

gE fiE ns trs
fiH m* $fi $u Hs

*s

;;16,ffi

ffiffi

airi
#:l

HH HH sffi

$*
:

$'H

qffi

:- :^

l& && $& &" &F pr, $" &p *t &p pr f * r^ ng ns ng ns sH $E $$ B$ $F $# $q' fiF $
r:i;i;ii6*r
Eg Sl, HS 6H sr fS so* rnp y,uo+*.5 !*., ui") t'g* -d r* *u *,$
*fi sn ss gB EH B* e? HH s$
sE sH Et E* iBr EH $fi

$$ HH Xg $a Hg $fi

H$ su $s gn gg afi

ir

fi:!

i;:;;,ilr:::x!

a$ nn s$

rg xg xs n$ [u Fgffi

sx *n sn *

fifi H$ Hfi $3 HH H$ fifi il$ $$-fii

#fi x****$**

** a*,** *$$H....$

',*#

t'ffi.$

plrrpuE ls louollpN uE)3lreurv-lE))nslc q!qa]

6upA lutalN rospo oupqnl lslsuoll upp lsuerallelul uolrrns I I
e97 NVdldhlv]

454

LAMPTRAN

I Suoion lnterferensi dqn Trqnsisi Lubong Dosor Metrik yqng

Lebih Disukoi-Americon Notioncrl Stqndord (lqnjuton)

*
ru
g

gE
v)
ai . ::rt'

I I ' I I

I I

000\
dvl
OO
j j

C\ac
'4t

O\(.j
!n$
OO
;.i

Olao
un$
OO
i..l

:AL:::::t'

e;
1,,

a;.
6
(.i,.

,*,: 9*
o*i
::

.'..:;

\orf
SN

--:

--1
Nci
ilF{
lr)C)
OO r]<)
rio
qc? coo
aq
oo
oo e<?
oci
00co oo
6)61
d*
F{d

cI
hl

.atr

c\9
4=
u)
q,=D,
#E

rr'rj.

r=
'"

i!

{r'

r+H

t.tc.a

or
\Oc.l
O*
-ii

!od
f-rr)
O*
A.<

n.l
nh
Na.l
\OO
t(>
ea
c;ci
v1 vl
NN
i+o\
C\\O
O*
-ii

I I

Hra)
c.lc
@6 r\.a oo
Ot}
c1n

oo
af|.4
c\O
rr)()
qa
do
oo

n-q
oa
$.s
t--O
r/)af

oo
t4r)

oo

oo
V}ta,

c.)O

qo \oo
oC)
oo oo

caCO \,.+

f4ii
O\t-OO
-iA

dN (}iO
d(n \.)O \r)a.l
\O$
c'tO,
Ot-FH di
rO
-<
A^.-;.{-i
-{^i

\r'0O
NO
Otr- \tO NCn
C\\t'.)
e!6lN NN
4i-i;-i
-i.-i

rlo
NO
OO
da
.n-$

tr)O
o{o
OO
cio
t4r)

OO
cio
OO
oo
\O\O

OO
rio
O()
oo
oO

r)O
mO
OO
e'a
OO
rid

(r)Q
aio
OO
crd
Nc'l
Fid

OO
t+O
OO
cid
\O\O
d*

NO
F-O.iO
r)o
u1 0 \oo
OO c)O C>O
<>c,
oci
oct
<>O
OO OO
C.} (.,.$.i'ta)ta)

FC.l
OS

iC.l
Otf,

N#
Or)

C\i
Or)

t{O\
Or)

ailO\
Ol.)

tOoO.rtO\.$O\.+OO
O\O Or'Ot'-

O0O

\l.)cO rr)0O
CiO\ OO

oc,

cid

oci

oo

oci

od

oci

oo

r+rf

rt

ll

ll

rr

lt

**

ll

tl

=:

tl

rl

II

rr

tl

004.1
dO
HC..I
,j;

nn

cOO\
F-rf)
OO
Ai

rl

*$.o\61
r)S
cOO.
doi;o.l
A-i
-{-i

II

ll

ss sE RR KK 33 ?3 8fi

li

tl

\OO \OO
<.O rf O
OO C)O
oo,<eo.
OC r)r)
OIN NC!

dcj

ll

dd

rr

tr

tr

oo

rl

qc-l o\F-. o\l-+(\

co\o
o{\o
c{\o
o\o
moo
tnc.) coto
\ost
!aca
r)cq
\nc.l
\t6l
oorln co(\
$a!
F-!.) o\o
t-U1
o.\o
c)\o
(fO
dO
OO
OO
OO
C)O
O(f,
OO
C>O OO
O<)
OO
l:
AU
.ttf,

:r
UA
nl.)

j j
UU
\o.D

: j::
AA
00@

(rao
NO
OO
c,ci
tt

rno
NO
OO
cicj
tr)rr)

oo
cno
OO
oa
to\o

oo
cao
OO
io
co00

OA
oo
r+-i

::
UA
a.lf!
dH

;;
UU
\o\o
rid

;:
UU
oo
CiCn

:r
UC
r)v)
eta"l

;:
AA
oo
..)ti

:t
OO
oo
$*

^'
OO
(>o
V-,lr)

tr)o
cac)
OO
aa
00
#rr

\r)o
c-)O
OC)
oo
c..t(\
**

oo
rj'O \oo
$O
OO OO
cia
\o\o dci
oo
de.(\N'a*c{
caN tr)O
-\o
-r)

\oo
sfo
C)O
cjo
hvf

ato
r)O
OO
ao
oo
(.)tn

F-o
V-)O
OO
cra
oo
r++

(oo
\Oo
OO
oi
oo
raivl

Ntr)
d*

ta)rcaF- o\o o\o V.).o n.a e{t- o*

C!) E cl F Cq C.i Ci C{ \f, N $ N u1 C.l Q.n
qq qq qo
oo oQ qq

oo oo
cro
oo cio
oo
\o\o do
!^)r) oo
oooo do
\o\o
<t.+ oo
oc>
c!c{
oo
(\c'l
dd
*.*
dd
lr)O r)O
C\no a.l(f
OO OO

OO
r4o
()O

OO
cio
OO

ra)O 0O\O O..r

t\c) <\o a{r-

rno
6iao

cqoo
NF
oO
do

oOd
f!a.l
OO
oo

oOd:aital
C-ie.l C.la{
C>O OO
oo
dd

..
E
A\O

r)C
cao
OO

\o+ cor- oo
oi
\O Cn \O c.) a-. (f) OO $
qq qq qq

dci
r)r

aiol

oc

oc
(4c.i

od
oo
+<

aa
oci
oo
V1r)

V)O OO
aao +o
OO OO

\OO \OO \NC) tr.O

{o
$o
o rro
OO C)O OO OO

t')O
\oc
OO

({lr)
CaN
OO
do

a.ltr}
i+.O
OO
oo

oOrr)

dci oi
cc, ii
i.i iic\(\ ii\o\o id
dcj
io cii
ii
tnt oo
oo
oo oo
'+w r)r) \o\o oo0o oo
rd
r)\n
ddjy<d
cile.l t\tN
c)ao *.+
ro
Oi#
OO
cici

Irlrltlllrll

6a

Jr
F

r)\o
rCA
\Oci t.}v

cI-1 cl c.i
\o\o (!N
oc)
r-(H
OO.OO
rf o $o
ag qe
oci dd
\o\o
oo

^:

I ^1 I I

oo
do <jd ocj oi,
=,;.,, -o t ocj I do t cjcjt do I c;oI dd
, i
,
l,
I
t

G,

I i

oOc.l @# t...O
o\0o tt-a.- a-oo
-q,.)
cJe? c?t
:
;.'

r\l()
t.-|in
CO
-{i
V1tr) \o\o

rt

ro6l
Na*
OO
-.lA

0Oc4 oocFr OO.

OC}\ (\r)
ocn ccn Htq dto il'+

\orf lnQ
\O<'tsO.

co00 **
oo

TVUVUUUgUg
nt

I I

6ca
rnr
f.!.1
;

<f d
'+<)
Od
-iA

lr

rt a;

I l: I I

Ot.)
oro
-c! A

\oco
c.ro.
OO
i.i

r- oo

Oi,'

-.{-

(}'\O Orl
Or\O
rre
oo:f o
qa,a:.-.:cl

o\00
NI\
OO
i-i

,,,i:...

sii

l, I

\oo \oo \ol- Je{

a-\O
qq ooa-- C)OO 6lO

00:oj
dtn
OO
;,j

Oh+
Irl ll(

'

VUUU99!Jve99vgO

:::
,!
-

dtl

a-\O C't*
FN
vlo
qq-:

Cq -q
$v r)r) \o\o
r)O r)O
OO
Er- aro
oro..ro.io
qe
qq
Q<?
EE
ri=
E , do
t+ld- do
|.)n cio
\o\o

.a)

Eot
a

rn\O r)\C
c.t|.- tco
qq
qq

f.-oO
caa{
OO
do

t!cn
$en
<)O
oo

oO\o
<lc-l
oO
oct

caO
r)'+
OO
cici

l <QQ
oc;

(') OO aO cn.+ aa:j- \O t+ O.+ \r) lr}

6l CO f\ - N - N rr, ca tr)
riO ro
6tO c{C) NO (\O 6tO (oO coo roo \tO.+O
OO OO OO OO OO OO OO OO OO OO OO OO
OO

E'J{ do
cjci dd
q)
rr)r \o\o
\o\o oo cjo
coco cro.crc,
v:lr) dd
$sf dci
oo
e.lN cici'od
co cii
oo <rci
o(f,
r:
F{ F.i < # d d N ai N al aO tr V <+ r) V)

'

9*
O

t!+

Err

r)O
e.ro
OO
,.{.-a
.+sf

tr)O
a.lo
OO
.i.j
t In

OO
cao
OO
j-l
\O\O

OO
r.ro
OO
,i^:

t
caoO
OO
j.i
COoO OO
id

u.)o
c.}O
OO
^'F!
NN
F<

CO \OO
=f,O.f,O
OO
OO
-.:;;-iA
(f,O
\O\O
FNN

\OO
=tO
OO
A.i.i
r.rt.)
a.lN

ClO
nO
OC)
j
OO
cOCq

r-O
tr)O
OO
"-l-{
OO
$!+

14a

Xr

Xa

Xr

Xa

Xr

X-

14t

*,a

XF

.{}
#d,
r:
$r^\oco=ssRR39fi
f,: i:,
Gl

Xa

(nO
\OO
(>O
;-jd
OO
r)tr)
x

." .-

o\

oo

Fi
d\

d
<f,
(n

z
E

,f.

3
u

AN

rr

{
$

;s"
ii!*,ilrl

gf 35,;;:;1;;'i,jii,
33 -'ff
33 s<
3g EF ;'i ts I 5gS
sK gS
Ks r*
<s s<
s< gg
5'H E'* 3'?
f g 3g
fs<f 5f
== =3 i ;'g E'fl,i::;irii,i;;rj

;x:s:E $H BH E5 EI 3s sE 5; $s sB BI a; H$ BEi
*";*=o*=-..5S
sl;.a5:agtr:r!.)

-=
Fp:r9c

^u.ro.ru$rn,t.l-.,
!"9 FIA
PP Is!, |r!{ !:ry pi

Fi'tf

ri{ i

''l:lliil'
iif*#:

sgSg 38gg $E EE EE$ES$HgEE iH EE,$3EES;ffi

:*:r:n
3s 3fi E3 3S ES E= ep pp slp pp oo cc cc:i::
j,.F
Ed 6d 6d E;86 Be Bts *u eH 3U gE SE gE 8E B8 EE
ES SS.BF SF FF SF ?cec ee'r:i PP:'1," l''l'''} I')P:-:':--:':riili$;
Hr Bi Xi E$ Bs Es Es E8 88 EE 8H sH es s$ Hx St$'8,
pF:-rio eer P." .++ eJ'P r{N:-Y Pr F}i: qf rliiililltrri
US HU FF i5;f
gE $B xB uc rE Es Es SE sC 5B ss tE sE $s ;E $s i;\tt:t9
rlp t)? FF) pp pe pp 9P ptr ptr pP Fr ?t ?f 3c =o ^^ "r;;
sE aE $5 Er A* E= c= gE EE aE ss 83 Es ss Es 83, j
gg

ES

",

iii;i;;

3B:l,lifl

!iis:"tililril:l;f

sm
ts8

$g
;;;c

SU FF 55 FF 5F ecpo pir r"':n |p

3s
3fi Ex
EB E* xs*5
=s
XH GB fiI:[
'cE -rcc !^$ +!n y:]
5E SE Hg *a *g #g EE xE *E
.,a ?p Fp pp pp pp r,tr p!)

r*

E* 8F Ss *3 rB *B 3g

lf;'i1i]i

:-'!, NN l'ry;: i:i: ll;xn#,

$E HE $E As HU $B jrFi
].]!, l.]t"r:'].] -:

sE es Ec He a.E$ffi
pp p9 pe pp pp
=e";ili
E8 H3 Fs FE S8 e3 *S

=S $a
'fi,
P1" r',,r" Pp -i- i-:*,::-':i;#,
tsB 8H 8ts 65 tS 56 cp.c =E
9s:ii

a* {B qm f;$ em sB sE Fx F; E3 s= st i!3 S3 HH Er is$j

illiirl

i:::

ifrt*ll

[e Eg EE UE AE
trF p* pp ii p.

gE sE HE $E $E Es Fs EB ss Fu ss*,H,
6p p- pp pp Fr eE ?? ii i! Ei li;;.

ffi"r11

(}{=

cE gE *s H* F* HE AE EE EF FF E; g= g* T3 gB frE is.
:::t#:l
ts3 UH tsts 6; Eil E6 rcco ecr':iu ss t.e PP PN --:-:'i'
i{!{ .r(}J
EE EE E$ EB E= B= E3 E3 Sf; g3 EE S3 gE g3 gX E3 ::!Ii#l
#diil.:lil*l1l
;

i;;rxrt:11:l!!.y

*uSsxeFHFu*gEHEEffi

e.= eo op oe,cp pp F?s? pp pF pp t)9 gg *? trP ptr pp ii.;;iil

EE EE gE 3$ sB BF sF EE EB sE e3 s3 sX ee iiH Ax irilr

-lo1nslo

prrrpuols ltr,uolloN uocuaurv

q!qa1 6upl( Il4et4 IosE,G solod tp66uo1 uE'lpns Z I

997 Nvuldwvl

456

LAMpIRAN

I2 suoion Longgor poros Dosqr Metrik yong Lebih DisukoiAmericon Notionol Stondord (lqniuton)

E3 S=
fi E
3E $E
5E EE
cc EE
::c cc
co EE
c- E=
co oo od iiS3 EE
i<i ii
d-

r
iE
t..
tu

E$
Ex
?s Ex
8s EE'
8ff E.E
8R 8e
*
83 8E t= tE 8C
g=
e? Pa ee BB ilF.

E$ EH E6
ge E'$-EEGE-EE
s+ 8$ 8e
8E EE E= Ss B= BE E=
Fi
fi
*F
HH
d.H
NC..l C9N COCO .+.+
rnr.)
==
==
=E
q N o. rf, g r) o rn ==
i roo co o

R3 Bff
+r*
Fr* e+..+ Ncn ciN +co da
rh+

q\
clOQ
gq
o<)

cr,Co\
qq
c)o

q C) q N
o,
r)-o \O+
qa
qe \!r; \boo

oo

aa
oo

Qa
ocj

F;6;5bo 6o
dcj od

6b:io ol<jcj do

*=
J5:5 N&
ocj du;

QE

ov

o-

o-

oco

om

oh

oe

o*

O\f)

O\r)

\OO

\OO

ns

h6

sm

Am

E$ E6
E5 E5
Ee
E*
fi- EE
?a 8+
8A
8R
8e
R3
8B
8S
fi$
Se
Sa sa
=E
=$
=E
=8
=T
=q
<f
q
3r
$ ?\
C) C
C h c{ r-. c-l $ V
vl
rr o. t--rr-6--66
=
=
q Ee +q +5 +- += - 5E
s=
s:i 5= :95
n s3
Ev
88 8 A= 88
RR
88
33
S8
3S
S=
rr
*F
Fil
NN
C{N
cqci
r),.)
++
EE EE TE SE EE EE SE HB ffig
E BH
88 HE
oo <>o
oo oo oo oo do do
crci dd i= oo

i:l.El)

i:t:'.{}::

==

6*r$HE$u'EE5.E$ErEffi
V!.t +t4'OQ
\cN r-c0 9a
\9N
LO

a\O
eac.r e\O'Or!
d\co -V

l\O
i.ori 'rrio,b\d
-o.l raroo
oi !O c.,t<=
N6 r.-,O

i6;6Sg
EE
3= 8= 88 RR 8e n=:=:+
*i 33
rr/n.c
$$ 33
88 SS
NN enN
== == == =i 88
cim S=
++,nrh
iE o(3
EE ()c)
E= $= {q {E E$ EE qE qE qF fiE
QC,
c,o od oo oo dci,o.o

ct(} c;-<i t>A

ESE$E$E$EHEHESEHE#-ffi
-*g$
eg 8+ 3a 8R 3e
R9
fl
Bs -ai
ea <6 16+
F1
d-i
di
.* oic.l
.,];'f;r,.',.1i:,t].:.,
=a =e
Na NQ to:i-Q
C-<> t--o rnn lee v.1- Ea oO \ O
Rs sJ KE
KE Sg 5X HX
Iq XE
** ??
I= sB
i= 8s
gc
itr
fie
e
Bs
RR

B; 6.6 8H
HH
Fr
i
!-i;,
;
+
al. N C.i ss
:ii:.,=:.r,::t
E tr rrrrr
61

c\l

i::-:

..

ve

ve
vjr,

v+

OO
QO
gtr),:r--

F
s.oq
Nt
rrt -qR- r.1n- q:trr::,:,.r':o.O..(,o
c)(' (>a
da

OO

OO

N&;=
9- \N
()cj
Oj

OO OO C=
Fi6 an5 EM
ooN -e.t -.c.i:.j<
cn+
cj<j Ai
Ciqj rjd;d
eO
6N<F aO

Er ct-i g$
Ex
EE
EE
Er
Er
ca
oo
oo\
oo,
oo, cioi EF
ra<J- o6
\or)
t.o
cor
qo,6l;6v-)
Sg
--6
=;
==-EEEEGE
_^
caN Sg
V)<f,
vci
=a
..
AQ QO OQ QO 9O QO OO QQ OO OO OO OO
qi
st ## a= RR
t= fii
Q* s- *s EK EH F5 E5
Ee
?s Bfi sq
es sg gB
i_
__ ss
_- eG
Nc'.l fis
Gi N coca ++
i6ir{
't!
:I Ft

,1.::

i :,'.

-r.'r

=s

!.s 5.8 -6.E H.: -6.8 ,6 E ! s .H,E f;,E ff.= E.= H.E
ii'rn\om3n=RK==H

6
.4.,.

s
i

U)

,F

ts

?v
{* &&

t
{

{p

vv
**
,x,x,14

u s s il E oc {h ; }" u rr * t ;:
v?
*B

?? g*
?? *a
?Y *fr
Yv
**
r >4 r & - a{ r}r

io.3 c.5 c{},oe

iO*
a*c. fi,5 cs(:
UiS
eeF
fi6 i*S
MS

3r

MNI

rrd

FrJ

vF
**
*}4

Y?
??
*a
*s
dP( *x

?v
*a
*x

?Y
**
dx

?v ?>
*&
E&
s x -14

:i:i1t:11t:ttt:tt1:-

,,Wiffiiili:'.

ililii;i"ii;i.l
?? :&:*:::::::!::!:t1:t:Ii:t:
:z:r i.liiliil;1i,,
E:*:
* 14 e x rrri.4.".i.,i.

\c6 \O
ro.3 \O(}
&s."t\Ag *g HH Fg i$*;
qR e
EF \De
Bg \o{3
S* rO*}
*e \O{3
SE *S
SE *S *s *e5;1,,Sr'
Sfi 56;s;6;G

S{}

6oCF
#F

::

u:

.::1:1lt'
l1l;H.

** *E
*E Sb
st 6E
sE 65;5;i5
Es Bfi
*B H*
*g 15
EB X5:rr;;P:
k3:ffiffii
SS il5$
Sk i$S
SB Sb EB t:,S
E15 E5
EI5 E5
Si5
vv
LL;h
u\C

vv

Yv

vv

v:*

vv

hh
d&
5li xy4 ilt
!jS
ta;){ H-J (}A
=v xli
=Y urO

Aa
vv

*4
vv

ftA
Pr

rv

Fv

rY

A&

6,

rv

Aa:AA
rr

rYtx

l1:Il:

-r
4^
F
A A&
a4
AA
FA
AA:&
x5;s*;5s
EIs
E#
iJx
*5
5x *;;i
iis.:tr{
\*k
}(h C}Ch A{r\ {}{},1;l
i}*
i}S.
ef^
$Ja'.e;

pS yr"r

!+P P!$:""t-:-:- rr *p:;ji$

bip
lf:E F.
$"b co*
bi{; {oe
!4q $+!6
!-+
*tp
ra'!l:r
oa\6
co{3
s6\E
(t.6.
SS S{r\
s\ds $(,}
{}.dh
6t:
::jriYr It':

EF \d,s
FF \o\*
9F'.-!
iF 'a ro\p t^l^
1"r"
\g\tr
\a.4, oa\i)
*c'vc trr
,e\o ;16;I\5
'c''s
i5\E
-i& *6.;4.b"d1
se ra.i3 00'B
"i!6 r+Q
(Jd; rJ'; -ir.I
.&(r\ d*\s
*it.}
Jnoi
rJ.Ji
UU

c
E

l**

h{x, te}J r$"3 i*r r*:- p:",;#if

l,?$ F* H* EH H$ i{xi

BH HS *P *X.Fil':o,S

UN

+*

lE$ HB se sg Hs
eE xfi sg fi xH ig$ "r:fs,pfrrrf-1,4.'.q"!S

t:I&:'rx

:E6: :

t";:;i;

a-

i"

iJts
tt
5

i-*
hL
L';
Lr.
LLq'^.iq
ii:i-iq
i-)\:a;\:ai\:rii.!\i\).\il
r}E'
HS
Hl5
H&;
3ts:S
x{' xS x5 =S
FjE t*i5E'
t55
(}, i5ts
s +- N} ;*:
tJ *\ \* ur \# c-rr XE
* (.+
$. & gt\ & 0j a & r, + h, s $.'/ s u .{.
a,o aF,

G*^;r.';r'ei}
icl) e*
hi: isc>
e5
*6
\c&
'sd} s*;*,
r
r

*.sq ts{F, &ul

k&5<> 'rb @5
"E*
"ob
ru$
ryS
i
I

t-I* p*..*#

1"i5.}
!*lr:*r*-q
iolb !)")t!
|c'.}.4&

=:$S
UU
#
8S KH KE BE o&
^.{^ e}r
i*}:&
ipils
65
$r$
i

**,

,,,

,{ r^L;L;;h:*i4
iq;iql\
\A:\;r
-Y
xS
xE' -x;{ =;5;}{
Hls
#* SH
S# i$15,t95
tr*
*rS: F
\p* ij$
+5 <lS o{5
s& 55
*5 *S $.8.c.6
ia='],;fiI5 iSE
'o*.&e

'65
&5
"o*
{t*
It
9:V
EEs
'];s
tJu

?V

PY

Y'

Y Y

YY

Yy

u*

st'

r:

i+t* t*1".} *id :-r- ,-:* p*.1J.#

irli) e''^:i:
.gg
.#* qa A(}'::'.r**
S* lab;*i'r'.pi)
'EO';s
&* &C ,&.a}
&(} &{} *+
i
i
I
I
I
i
l
**

&s
dH
'+h
H{,r
irse
py}
fdl$:*r:-r
a*
$-5.#p:*!,^
]"), :^l ie Jt&'.o l+
'.e'rc r:"'o ''*,
ic -".!{o::}rc
:s" s 'q b 4 !e "n rio'.s ic i$ '*
ie
.*
l;;I ijo di-f cF.,;c[i*
ilco
"c
-n.iB:lq5
'o
fi;i ic rlk;*;#
5&c a'*
"nOo (ru
-"tic drdn
^"ttO
(,u 3qdt
d\{
5\(,\
al. l
fuLj
dsi* aetp

a:4'c,
',e
r]iji
h).-j

bil

Es

SF
Si6 lb* la'ra,r",F y:}*:alr $!x F$
6a io\r3 ro\B \c\.c {}e cs \c,o 't}\c 'j}i.
SiB $S SB X* t* SS ES 8$

A*

EU.*H
rch
#* -j*
&fi
"sl:
-J*
II}II

ilFJ

uu

*u
*jS

*t*

(s4l .5rr,

rs

i:

! ;;;: ii,;t

;:

*t ]"]*
*8 s8
ise *E l*s i38 fr8 ft8 BB,?i3 ,H,
""J{}...I{t "-r-;r &* 50o &Co.l\Ot J5gc +"Oa tii;l

m*

tr:
fti:

u,
t8r
tlfE

Q{: ra]t*:
it,
ia -'1'ltl
*$.1&,
I*
}I8}
o.{r1

**.,*,8,
cB .-^*
&s .:t
\431;3,*o.
-Jo+
c.r*" t'Js t\rNJ
.:.:
"cE e.?
:-L ::b iab
bb ie *.e* bb b,,{,i$e t!} ":U "**-.ts:S:
ftE XH trH XS EH XE sg SH 5E *E XH HS EB eB EB *f;,,?',&:

rs
ra

me [.]#
da.b d6Jr &d.,eO

}L
H

s
lr
;t

i!:

F.d FF 1oe !r':^ -L roc *r{ uu, efr Pld 9+X+ tQl^r:'^i- -:' :-f f:Ss.*E;
88 xB Ht xH Hs *H #* sE E Hm ff$ $e $H $ffi sfi s$,h,F,
'*.S,
SS SIX pF ptr i-f" :rF 1,lfo:it\ Su s,,& F)r* !$f") rr'r r:-- f-:'pf

ss g *g *g sE $E H$ $$ H* sg E$ i?H Hff $E EH F$:qi$'

;5,n3,lErI
{ .ei}

S*
:;

i i

I I
!k

hk

I I
la

I i
ak

1 I
iq

:{

E;.&,FLu
*ru

I I

{ I

}d}/'f

*;l};
{{,

d{,

I }

i i

)Y:dv

^
-ia
r;J;6}ts
**
b*

I I

I {
ia4

!\ia

i;)*
tcl.

dd
'J+

I I

t I

ir :;r'

I I

t AqAa^llifiil:ll
I { I

i.\;1
iaia
iaia
iqia
inir
t'.)* .r={'
l.+# goN}
I'JF aat')
l$F |\"}s
fi+t\) fiot'J
sot$
.' ..r'

plopuols lpuolloN uocuetuv-lo)|nslc

qlqal 6upA )|!4aw lE)soc soJod lslsuEII ur)p lsuelaflelul uptons e1
LgV

NVdrdlAV'r

458

LAMPTRAN

l3 suoion lnterferensi don Trqnsisi Poros Dqsqr Metrik yqng

Lebih

Disukqi-Americon Nqtionol Slondqrd (loniutqn)

tn\O F-\O Ni
r)\O
cof)
oON oOO\\O O.\O Or)
Or)
f-O
rl()
r)cnc.)trr-e\t co<"
o\o
F-0o
-:c! orro
o.-- q1q.-.:
c!(.) o.oo
oo r+0o
oo
c\q t--t-rr
-.:':
nq
n-q
nv?
try ;,i
i.i
-{a

TY TT'i-I TT YT TI IT TT;T IT TT iY

,,-..:.
E6\e ... o$
OoO
Oo\
1=
doi
:.v2..
$c,t
i

ilri;ilili!!r:::l:i::

6.+
'r+a.t
qq
O{ 6\
r.} -)

'.

tiE

t,- :
'E.
d\e
E=

o:f,
O@
ooN
doi
rr)sf
.

oOoo
Oo'
do
\otrl
::

oQo
OrOo\
oo.
oo

tii-,1r,

oao c)rn
<)* oF
<DFqq Orqq
oq Or-Oc\ Oli.

oao
OA
qq
oor
oo,

o<+
O\O
qq
oo.
oo.

oo
O\O
qq
oo\
oo\

Fta7) cOf-ooarl
c.,co OoO
r-H
\+
\q o},S,.C\
99
q\ O{ \
-N (r|rt
!f,r Q\ 6:

\Ocr.
@61
nn
Oi Or

c-)O
00N
nn
('{
,O (,r

doi
\or)d oo,
c.tr- oo'
oo\
a.I i

,n$ ri

ON+
ol\t+
Cr.O\ CF\$
\oco
aoH *<.
oo\r) oqoq
qq rto.
qoC orqoq oo.oC
6 o'r o\
O\
o.\
O\.rO\
o\r
otr O\
.<- :f, ra) t{) l: r:: C\'O1 ,t ;,:

oOO\ @O\
Ft7.) Fv.l
O(f,
OO
AA
-iA:;

roa{
NI-OO

O\@
(\(-OO
):

\Orq \t-.
a.)or,!i-O
OO
Oi^':j

o+
OoO
oo1
do\

oOcO
oo.
cloi

c)F
OoO
qq
cla
0o*

oco
Ot-eq
cra

'

r r)
e{ro
oq\
O\ t,i
ialrv)

\OOh
\Oc.n r.-r,
OF
Od
i::i

oo
r]$
an ai

Ci C!

$rCO,t).iif

O\ Or

sf o. Caa.,l F+
\A$
O\\O iiO
+OJ FN
OF
-'^':-'^'O

Or

Ore..I

@(}\

-C.l
i
Y-r t[Y Y"r TT YY iY fT Ti YY T'i I r CjC

osf
OOO
oo.
clo.

-,,.,o- !.{'\oh
e.. *f\

o*
Om
Oo\
oo.
00r-

=.

o06
OFOl-- on
qq
qq
oo'clo

cOt-qq
oor

c*
Ol-*
qq
do,

oco c)+
(>\O oo
O\O
qq qq C\O
doi acr. cq
clo.

g= s= R3 Rx 3R ?s fi$

rnO
\O- r+ \O* rf, moo
NF.+O
nr}
F-r
OaO c)\O
qi C! o.rN
ll^) e\l + O CO O\ ri t*" O. <j. t- Ca Vl C' # r)
\O
\O
CF\O\ cr.o|. c\or' choO O\aC cOcO oO@ oOf- oOfot1 oF\ o\ot\

-cO
a- O
F-t--

*0
oio.
o.oi o\o.
e\o. c.O.
o.oi
ooi
oo.
tn!. -6.io'
*;
r)|.}
o'o, oio.
oro.
$s o.oi
o\o. oio.
cac.l'+v
r-F.
o\'o|\
:'',:.:
:t. o\o.
i:r: #:H
dH
Firi
;l.trr.i::if:,.i,
t\t:Nl ana! tr)c.) +.+
*c.l C'lO:+ Or)
-i ei A,i

C{C)r)
,,- i

rt@
N6 NO\.r)co
$O\ $O'{'OO
Or)
Ov) O'O Ot-Or- OoO OO
r iri;-l,.rii ,,-t c, (} t.i d, ,o d .d,dr

ViOO

OF

OF

OoO OoO C)(.) Or

OF

OOO Osf

OO

c.)oo f40O O\6

Q- :0oU^)
qq
qq 06!^)
qq t.-$

60\
n-+
qq

=o.
\OH

l-e

<fo,l OrN r)c\

O(}\

,1,.*N
r.s
.- O+
..i_:.!--,1' ei.i.
CJI

."

lrii

8,.,
o0o OoO OoO OoO OtrOt-- Ot= Otr- Ofqq O\O
qq
<2q :?o. <?q qq O\O
<?q O\O
Qq
:E.\o
eq
eq
aq qq
;Esl
OO\ r,\f
O'O, \ora
OA OO\
OO\
Oo\
OO\
Oo\
OO.
OO\
CO\ OO\
ooi{h rco
I= sp R3 KN 8R ?g 8$

!i,

::1i,:

l#1.
;lf

O<'O+

OO
e! o

:1i

\O-

c{N

tr-F

F-$ qq
c-v t--.o
qo \oc{
qc
oo\ \oc.l
o\o \o"-4
o\o\ rno
o\q r)ch
c\a
Etr
oio
FE(
6oi
o'oi
oo.
oio\
Oio\
oioi
o\oi
o.CF
o\o.
o.o.
tr)r) O\O\.+<+ O,O oio\
F
rica <.rtr lr)V) t.-F- or,cr. FO\O\ A(}'

;,

,O

cOcO cOca OO,

co
?=
E{.;.1oo;t o(}
:;-t
-r-

c..lr) C{rr1 (nN

\ O tr)Q

0O\O OC-} caO

qq aq qq <?q aq qq <?a qc? eq

^^

to

6-

.h

i::iFli,.
ti:.i,i8ii:

-.'
:&.

!,1:1::,

,.h:

F:

:(.11

:lx::

i:;;:,rt;i

tiL !.J,
-ia:.:tr!

O*

c).o
oo.
doi
r)r+

Od

oco
Oo'
ooi
\O\n

Or

occ
c)3
cioi
cOF-

C)cO OcO

3F
co
io.
OO\
', Id'

Or)

otroo oroq
do.
cioi
.Ota
No\
r{ srt4 r{

O*

\OO
0O.+
O\ cl,
oi
cri'
O\O!
.*

Or+
Od
OcO O'.)
()0O OOcO qq
OoO OOoO Ooo
OF
()o. Of* OF-

OOr-.
qq

ltlrr{llllrr

O-

OoO

Ot

OO

orqq oFqq o\o

qq o\o
qq o,c
qq
cio.
do.
doi
oo.
dcri
r)+
OcF,
OcF\
A(,.Och
'C'l i:{ :Cl (!'::'r4 (:i'<.'a'r'uli$

oO0O
FF
O\\O dO\\O OV)
AV1 OVI
O\r) AOit
O\ O\ O\ O\ c^ O\ O\ O\ Cr\ O\
oi oi o\
o\,lri..ioilri
o\ o.
r)r,o\
r)trl f-F- iti::
0\6 **
.,,
.drlittm'rr*,'l:
rom.o@
ood oo- alr) c\lr)
t-oo
c-l# t\l-n
cae{ cnc.l
qq eic.l
qe caC{
qq c{c.i
qq qq
qq
QO.
oo
OO CO OO
OO C)O -O

NF
O\\O e.lt\
O\\O
or, Cj\ O\ cn
oii,or', o., oi
c.).i
S!+
.,:.,.:,,,.].,

:i

, -lri

Ot+

ooo
E\O
t Oo\
dci
uJ
,.... +rq

e,tr

#t

<.i

i!
ol

\OO
CO:+
O\ cr.
o.'.'61'
t.t
otN

C+'+f-cOa'l
0Oti
ot' Cn cl.\ O\
.6.'oi
qO oi.'oi'
cOCi
NN Oq
Neo Nl.r co\o roo
f)tf,
$ci <'cq
qq
q<? {c.)
qq qq
OO OO OO OO
O*
OFqq

c.)o

i-N
O@

r--oi OF
O\.O, Oa-._
Cr\O\ Otn
O@
Hf_

Ol{a
e{..1
tArHf*
Ht_;.\c)

or.o
qO\
$ff,
oor)
r)t

.n

O\

O\

o.

qq

OO

O0O
O'n'OO
O\O
qq O\O C\O

fAF- \O+

@c.l

,n
qo'oo\
qq
c)o\ oq
ElQ eq
eq
ooi
.E.
ooi
oo\
do
do. cjo. c>oi
od
oo. do
oo. oo
\Otr) cOF* OO
\Of)
A
$a.i
V)*
e{F
OO. t4*
OO\ OO\ COr
.

!,f

!q
t&

A
61

oOlri
P-O
il\O
116

l)#.\O
qq c?o. <>o. Fi\O
Oo. Oot oq.eq
oo\ oo
oo. oo\ m
7I)
frl
aq
e
do\
cio.
cio.
ooi
cio\
oo
ooi
doi
cio.
ooi
doi
'*X , <co ra$ \or ool-- o$ N- \o{o Qo\.r)<- oo' cio.
:E
oo.
oo,
t
lr)S
\f,c.)
t
Ffl
C!caGt
NN
.,,.
N

'q-i

.r

X*

X-

X-

Xa

Xr

X-

Xa

X-

X-

X.^

x-

Xa

\+

Z
.9o
-AF

O
. ElE t

r,
O

O
O
\o
co

R K

er 4pu)ddv aesqryp parall'l pu:r,arrcu*uro

saas

l"urs'proir

rTil;rr;...,ifryfH*,rrrrX,

'*Sud txru *as sar:as pee:qr qcr$-gg pue

;-71;.3 roCt6g6l-!'Ifl
aWSVnSTV ,
y.r

f.l
.E
'.1

E
[1

:I
91

l:l
g
.*i:
6-.:

:,
Q:

1:

sl

{:

l:

8J

\,

9l;
;r

$,

,r,r

{P},r},et

Ir$1i]i ::

fr

{udt:}:*i

,,,Tli,,
a,

!J-r

{EEr:}.g;.

t!r

is*,i*$,:

,:,;rt:
9I!

i{gXi}l}if,,

lr,l:r;'
&:

.@:}1$;,,

ffr,

s:'
'r:

,BSr}

,,,

ffiilu

;,.rlrt...t

,{gr*;,}i,,:

i:::tti:
::,,rr,

iirl
:;r;

I*ffi{ffilj

rlii{ljiiiliii{riil:

:Ii:.1; Iirfhf.r!l: : :il:]1

:

t#l[s,!ffii.:

riI

:t!{titi!i:;Il:i:i

E$E.E.E$iEfEI#E
iiriltlitii&ilili'r.,iliil4r9ttJ.rll:

.IVNOIJVN

NVCIUAhIV NVC CAIJINN CUVCNVJS'IVNOIJVN NVJIUAI/{V dN}DIIIS UI-IN

IUletN ur)p 'paulun lpuolloN upcuourv 'dnr)es llln 7t

69?

NVdrd!\rv'r

460

I4

LAMPTRAN

Ulir Sekrup, Americon Nqtionol Unified,

dqn Metrik (lqniutqn)

ULIR SEKRUP AMERICAN NATIONAL STANDARD UNIFIED DAN AMERICAN NATIONAL (IanJutan)

''1.):''

1r..,'

9r.

16

^1
zE

8r'..
1?,

16.
*'.
1t.

.lL16
,

7.
:0.r,,,:,

:it:

,4;,,'

oZ
-16

rL
Lt6

lit.t

^11
,116

I;?
1s

i1*
lii

^3
^1
L}

13

Il6

x*,

1*'
rl.,'

rfi
r$,.

r$
e1

I4

rll
rt6
r{

^1
Ll6

.:

r.,,,.;r.

rl!
rr6
)2,. ,:'.:,

.. _.,

:tlitli

0:e6

098
0:9, ,
,

o-,8p,,

ii

sroualsu1 lee,lsprnpnqs q13se4s

u x 00l}tl

z x 06IlI
7 X',o8Itlr

.;Z,x',(ffi
z x !g}tr

0'09
0:9s

tz'x,89IAI

,0:14.,

:,

Z XZSI^I
Z X 8?'II

0't,

I'r x 09I I
sxgglI

a'zs

0'6t

S'I X

O'Z?

S?W

7,xwIN
7x 6etN

0:6f
019

, u x.9eiltr

0'r

09,1tr

'966I-I^tgI'

qfiq

r.i.:. r..

9'62

O6IAI

0s}1l

x 89ht
?9}1tr

o9I4{
99tr{t
zstr\tr
8?I,1tr

sr

09:9r

x'LZTN

atw

q,

00'tI
oCI21

1I,{

0s:o

xtl

E'I X

ST X OIru

X.9tr{tr

, :5f ,x 9iZI{

,9VA'X,Z:ZW.

:,

rr'

"

,(pgo

x,0ol}ll
9

E-?

tx6fll{

rxgsw

s' x 6I^t
x 0[al

g:92

ix fitrtrtl
qKXTZyX
9? X $Zntr
S'Z X 8IW
z x gltrt
z x rxnt
Sl.I X trJAI

0:0I

,8'9

',s'8
ct't

0r9
,'1:V,

, ,g:t,

)L

:_::j,,r

:"

ro1

g EI^ISV/ISNV

a'v6

9X

0'?8
0'?L

I xzl;tl

a',99

0'r;9

,'9 X

0'8s

E'i x

9'7t

ux

O:I

{rentr

s's x
's x

9'0s

zx

0:8u

0:sz

?trI^I

,Ix

0't

O'TT,

Z.x,LtCN
?,xyat^tr

A'ZZ

s1[

s:eI

sT x

l,.I'X,*41,

a"L?

9'0,

s:6r

sII,x zztr{

t0u

x.9lntr

fI

S:?I
E'ZI.

:,,

5rp,x ?itr{
',W

9'Le
0:s

0:zt

e'LI

sT X,of,Iltr

E'8I

x 8II{

x,rl$

951!

9,0r

sql x0ltt'

E':B]
',,4',L

9Z'I x 6W
szT x 8,1tr
IX,Ntr

.0,r9

8'0'x $fitr
sl'0 x s:fw

.SL:E

1'6 >(tfl
9'0 x g'gnt
S'0 X $,tl

',1'a'z

s0:z
.,SL'Y
,,,.t. ..

",,91r,,
:,9vll:

'li#ili!ffi;

:-' "':;Hg11!l.oPJ.:.:.""
."'" e-" ;: :' , -: ,, L'- , -i i,: : .'

:', .f'S',Xr.Z,trl[,

, ,''Sg0

X 8:TI1{
X 9TI [,-"

r,',,S8!O

iiil:ffiffi#il;l'i,r

rli]:$&fitrry{ffi:l$it:

'leqel-Ietec ue8uep ue11n[un1rp Iersreruo{ 1ery8ued uup rrln {uun ru{nslp qrqel 8ue.( u?Jnln

)ruJahtr dnuxas

ulln

(uopfuol) )ulaN urrp 'paulun louollpN uosueurv 'dnr)as ,!ln 71

L9?

NVaildl^lv'I

462

LAMPTRAN

I5 Ukuron Gurdi Spirol-Americon Nqtionql Stondord don Metrik

UKURAN GURDI AMERICAN NAIIONAL STANDARD
Semua dimensi dalam inci.
Gurdi ditandai dalam pecahan bersama tersedia dalam diameterl/6a" hingga l3la" dengan peningkatan setiap 1/6a",
13/a" hingga 2tla" dengan peningkatan setiapl/32",21/a" hingga 3" denganpeningkatan setiapl[6" dan 3" hingga
31/2" dengan peningkatan setiap r/s". Gurdi yang lebih besar daripada 31/2" jarang digunakan, dan dianggap sebagai
gurdi khusus.

ii:1l:i;;:

.SS.i

,'3280'

:6
.n

'.20&),.
.2055,

'

..196O

,.4

, ,16&),.

,,16[01

..;1590,,

,.,22

,:23

,?010:

JJ

,169-!,;

jifi
",.?{
,

:2t)40,'

, :::199O

11,
17

:"1,9

,75.

'35',

t,36,

..1.57.fl,:

.rq,
1:;3!i

'41..

,;1495r,,

,26.

,r.1470

''. 27,

.,4,3:

,:

28,

:, "i440,
,1405

,.

-1360:,,
'.L285',,

r.t8qo

,,1850,,

:,

'L4
x5

,::.;t.800
,x820 .

t6

"1i7{}

..

'-

,;

39

. 30,
-ft

.120.0
,'.,11t60'

ir;iB.._i i]i

t}-.i$

'

:,'42'

l#

ii,lii;;r :,

,1i

:{}7J0
.0700

..11{$.

51,

,-.oAlb

;1015:r

'r54
,53

.i)9p5.
:,,0&80

:,0960

,.;{-}935

."0p6{i

':

'0?$5:'

, ,.0760,,

r59 '

.041O

01J

,63'

63
,64,

::,

68
69

tJ

r .04QP:

6i

6?

rri.0430,.

58,

11

nrsry
,
'

78

?_yl

$tc

,0i50'

81

.0330,'

&2

-,0330

83
84

'

..,0310
,,ltLg?

':'020

'

:0-260

,0250

.0235

.fr214
.0200

/o

,0390 ',
-0380
.032b.',

77

,0180

78
79
80

.0160

'

.0?4-0

,.0400,

:.{,}359,,

:.,Driltli

;ii'P$iii

66

^$550
.0J?0'
.0465

:.:08?0;
,08,101

,,

;0595:

{(

.441
;:

'

F[#
65

.1,i.$$J!.,,:
5-i

il

r'50''

;r:i 040.ri
:r

i;:pri,nltli

,1H0:::

'4s

.4&,

;1.1.30. :

:4X

,;.
5Ee
49:

i:,$90

, 46'

i;,-i tiiiiil;!

,,,..x06$,

40'

.,

, ,J935, .
. ..19111 '

t-,

::l I

: r,154fi.,
,,r.1,5?0,: j

:!!

,: I.1730. '.

,,18,

,,,.1131J

:3

10

'...Iv.

'. .2?10,

,9

;liisf.8!tlir

iii,CItffii ii#iE ,Pfnqffi

: ,,1'

i:i:.:l:i:l;:il::::.r :i:l

illi$ i;ii

:{Jll45
. ,0135

'

:0130

.0125..
.a:.2t'
.0;tt5

85

.0110,l

8
87
8B

,0105
.0100
t1095

89

.009tr :

90

br*d[iii

9:1

.00.17

..00ii3

92

. ,0079

!3

,ri075

94

.007r'

'95'

;0067
.0063

'96
,w

.0i159

I.,ET,TER SIZES
124

,238

,146

:2.50

A
E
C

F
$

ANSiI/ASME

I]-94.

1lM*1993.

-261

.790

il{
N

.?:95

I
I

.24fi
a1j

.302

.I

q7,v

{}

.376

:K

r.81"

P:

.323

T
U

w
z-

.377
.386
.39?
.404
,413

s*$6'1

s6,s'1
s!I1t-r

g?cl'r

L
tl

.$e

ic

iv

7,

7,

::;t:;:

_s=?!s

:,

(f66tu) xx6l-9'rs EN>-v/rsl{Y

8

t,

tt

01

nl

!I:
:,: ,.:

qpilr+F,s

"

!i
t
I

zl.

(L

9'

w+r.$,u

4t

''.
?,

sEa$

Bptrrr!1[

$T

ffs$'

{X}

{h1:Pl

6*'''*',

E$eS'

s$'a{

Ft$'{

c$ra'

{t1$"8{

tss-!"{

{}n'{}F

lit?{.S't

{{t rv

s{$f:I

8{*${'
1**E

1r{i8

ltsr:

rs's{
ESl.s$

*9:e{,

s$ig:I

{)*:f{

rs6$1:

{rf{s

$*lftl

TfiTS'

s6$3'.

ffi{s'
s$es'

H.ig

fi?

i$'

su:p{

m't1
$n-{t
tls'{1
T*II':

IH}'{T

lirl

s$'r1

*trls'

i{6t'

$f9p,

ffit*^

s*tf'

I[[F'

fl$cn'

ptIF"

flry:
ItoL

m'sl

$J.'#;

,r]*$'

$1[$:

{{}*}'

{x}:ffi
t8, ac

t)$'rt
{R:TE

{s'$?
ffiI:ils
r)6's{

lls!?{'
t*s*s'

*sTii
$}'tlt

$t:
wtt
{il"t1

u.et
0s'y{

*t'st
ry::l
{}$"st

sel$l

nxl*'

{i,sl*e

o{lst

fi)rs'
0ta{'
{ t}}

{}i:st
{K"*t
*$'sr

6StXl'l

gffi*'1

\f

r-r

,rt

qil$

{ifitX

Efs*'

$t'td

a${$'

{m:d,{

d.*st'1

gtEp'I

c.t*t'
{sFt'
fSrr:

ffIrsf

$r$s:I

ffifi*'

ffi]rs{

$sp9'

{x}'{t

I{$c$t

fij"'[d

g{rwl

{if

I*fl$'
&i]$'

*{.tw

{x} $,I

HSp:

**isr
$s'88
s$'9fl
{}E"r{

ffi'tr

t{}$'

T}Z'EI

t*t!i'

?z

!T

L
,.,,t,-,,,,,,

,$s'I:# !i
:SP t:;:

urnurn upnuede) 'aurcv rlln

ffi'#s
{m'*f,
{sl"9f

,$*s'

fifi'Pt

*9:ft

t}rffiI

is**i

0$:*,s

0}ri{1t
ss$frli

wgfrl

s6ts:

T}S:T

r*!trI

*g

80ffir{

[l*t:I

!IS[:[
f:I
J.T

{,e*}:I
6ST:T

a{$*,}
fir$s:I

gt*sit

:iffi,

:l&ll*::

ilxl:::

st*{'
{}*rf:

*t*t'

'r0{t'

r9*g'
cast

wst:

r$tff
ffi$s'

iry!,
5',C?t

ffiI
lruc'
*r{:
xccL

lJL LT

m'fi
{B'TI

rl$'rl

S}I'

rtft{'
iftlg'
essr'

Lto(
f1sfl'
F4{ir'
$sr,fl

rH"}1

$fc{'

*ril

ATLZ"

,r$['

0f(17'

t!$'t
{.!8'{

fl,.J

{i*'t

u!t
8?'t
[{'t
tlt'{

{s'9
t)*'9
*r^$
0s'9

(r95+

tY*'9

86Sr
{}xstr'

lftxi

l{}!'{'

{B}'{}

01'r
#]'J.

{}*'tl1

*fsI
0r'*1
tH'$I
r1s'6

ss'd
$t^s

$8tr'

{"$'$
{}s.s

{}f'*
*s's

{r{e'

fi{"$

f1'$

ff;1.
?vtL
$#ffi"

0ss'
0* it

s*1r'
B{&r

{i*:s

iHle'

$?"q

tx'9
$t'l;
ilt'1)
rxl'g

r)6't

ilx's
{lt'5

{*'s
$s's

sf'$
*u:$

$r:$

tI'$

mfr:

*t's

U}IL

$E:*
{}i^8

s*tr
i:l!,t,: i

r.8$c

u&"6'

ax'9

*0's

s$sI:

iN:g

*il's

rstffir4{[,ffi{e

l#!,,|P.|ry$.lll'!{t

srsl'
{H1}lr

(}trt'

rXIffi:

e.L#l#$tr$$tttr

ii.Ifli

**:t

{83'}

*r'f
:uigr

,x$.ts. litxffi

{}.t'F

:1fl

r"I{'i,

LLLI
(Lt t

rlp'f

f&9{'

{}E'^t

ftsl'

*f'n
{it'}

?t*1'
sls I
{es1'

ffi'F
i)fi'{

s{!bl'

$8'fl

t$tI'

ttfr'

*af1'

*Ft{}'

0r'{

ss"r

tI*'i
!5

r"lt''

!rt

0F'!
}L I

)ir

tx't

$st t
{)$fl['
i..n[['

(
(.

$f'r

srr*'

$i.'1

tJ.$*'

llt'f
L

ilt"r

ITSO'

f.sF*'

fs?r]^

tr$

rf'I.l]

e*lI"

W'Y

t,!

ur

{g'?
ULC

B{ls:

'

t.t$"t

{}s^I

sllt{}'
ss9*'
s9${}^

(}tss'

ti{**"
0t{Hr

{*g$'

Itlt"
TLSU

{s'c
u!.

$ff['

{}?'I

ruffi'
t1?$'

{.

w'f

18t1'

fi*'(
{rt'[

!:*)t'
Fr*l',
til${}"
$s$*'

Il:

ststl'
sffi$'
il*ss'

9II
)a L

$8HT

*$t$
ilH!'{}'

*,'[

t.EE{t'

l{i**'

ltt a
$l'fl
s$t

#}*{}'
*q*s"
r?!I

{,gssslfxtrril$ff

{$f{,'
?{iffi'

f*t{r
n$t*l

!!Lt,

stfl]'
s6r*'

9l'l

*r'1
*ri'I
**'1
ss'*

*e'*

E$

0rJ'u

r-/'it

${"*
{)*'*
sr'$

9Sili'

*t'0

9r[$'
s$rt}'

{}fs

i*t{}:
6Er&'

ttr#'
9r)I*'

*t'$
8t'*
sf'*
rr'{3

,tl,r

L$}*'
.,lxf ::

#$Hfi,

rsl$S l(N;t8f,{t

'e[us uence 1nlun e,{ueq Ierrrrsep-rcul rsuelell{A

)IUJ,AhI ICUND NVUNXN

(uopIuo1)
IUlalN uE)p propuols lrruolloN uoclrau.Iv-lollds lplne uolnln
e9?

91

NVdrdlNVl

464

LAMPTRAN

I7 Bout, Mur, don Sekrup Tutup-Persegi dqn Segi-enomAmericon Nqtionol Stondqrd dqn Metrik
BAI]T DAN MUR PERSEGI DAN SEGI-ENAM AMERCAIN NAIIONAL STANDARD SERTA
SEKRUP TUTUP SEGI ENAM
Cetak-tebal menandakan fitur produk unified yang diberi c'imensi standard Inggris dan Kanada.
Semua dimensi dalam inci.
Untuk seri ulir, panjang ulir minimum, dan panjang baut, lihat $13.25.

I*Sr,y

,,jaNghi8dlr,i,,

qlfs

Helglit,II

rl:,$iia:I).;,:,
.,r.,,ifo$yt,;.;:,1

.:':Fiffii?rrr::

i:,r.]l,r:lqirii,,]l

1..,1;$i,.6t'ii:'lr
:. .ii

::lt,t.r,.i..ii:l.l,,'

o.esoo

$
3 o:rso
o;rus

!
I
!

I6

.1_

16

2
l6

fr 0.*zs

5
8

J
8

.,

fi
i-

osooo

u
a

t3

6d

L
4

64
15

t,
64

2r
64

16

E
16

r$

1'

L000

L|

u
32

r$

r,srso

*
li
*

* r.sooo

{ rzsoo
r|

{ r.rsoq
2

2,0W0

fi
fi

z.zsw
z.swa

19
64

37

u
12

i;

7
8

&*

15

32

r|

rfr

64

,?

I;

a
64

tt
64

o.rrso

nzso

32

&4

1
r|

11

,2

,3

| ' or.Soo

([&rn.y

13

osozs

o.eso

. r.I{ex..

,,,{I}q$i}::,',

rS-

32

,L

-16
at.

32

64

I
&
,13

g
I
I

64
11
16

n
3t

t7

?g

32

32.

,z

-3

zl

e.:soo

tL

3.0000

1l
.2

3i 3.zsx)

'6

64

43

3
,{

21
29
32

rJ

rJ

"5
Lt)

*ir!-

1*

r|

'-31

fl

1i

^t
J,

,I

r3i
,ll
It6

"17

ri'

^1
JI

13;

ll
"lG

+i

rLi
,16

.t8

ai

16

,-l

-16

riL16

3.5ooo

:]
4

:.rsoo

r1
L2

4.m00

a!

L16

i ANS1 Br8.2.r-1981 (R19e2).

b
ANSI/ASME B1&.2.2:*1987 (R1993).
"Hexagcn cap screws and finished hexagon bolts are combined

It

3,

r)

31

t=

r5

rif
)
ri
b16

1l

as a single

product

r 1,!

t.1

r
iln*, a;rhh$,*,tstirti.r-ol.F.a(tun:i{i( :r.j*iip-.ri

!k:

$I"
gli:

il.?
gI+

9lc

l*?

itG

linppr*

flfm$:ti:

,f

tlCI.$ti*,,

Sl$ir't'?
{,0$+e::fi

ffi:i::,s
i0l-.*slr i-

zf-

,s$,ssl,[ fa

ffffilI.

Ei.

rIt

it*

t:
ix

iit

il

#t$r--,t

ta"

iI

ffil.,l',r,
lxffrqtr:

.f

$5

rf.
tg

1#

"

rB

lX}cP'n,:it

{xEs:f::if

ls$[1t::i!
{X$lt}iE;

,i:

wi
iEU

8+
#a

#t

fi]6

st

osc!:r, !r

Ilrt

Er
6?r:

ffins1I:

fx+

ffi:

rtr::::::

;ii:
:89
ii

;?E
i
,i

,tsf

;u
in
u
tz
ifittl
:

$F{,{rq

ilI,&St-O
,fFz&r,{,

szcso

,.,[

srffT

9.1

.W$l$,,.$

srufio,,*
OA$CU11i?

'OE tI'62'El.ruquruD teqrl 'rueue-r8es dntnt dnrles Jrln Eues rnru uup tneq uBrEqIuBaAu.a
'elo{qBru Jnru uep'pqel rnlBreq rntu'lBqet Jnlu '.JnlBJeq Jnru 'lecErued.rntu 1n1un z'z'|Is,ISNV leql'I

"porllrffi';

hivNlr-Icas dnJnr dnltxas

VJUIIS CUYCNVTS'IYNOIJVN NYSIUANN IAIVNE-ICAS NVC IDASdAd UNW NYC JNYS

(uo1n!uol) )Ulan uE p prE pupls tEruolloN upcgeurv

urrp !6eslod-dnlnl dnl)|es uop 'rnlN 'lnog

ZI

-urr)ua-!6es
99"

NVdrdtAV'r

466

l7

LAMPTRAN

Bqut, Mur, don Sekrup Tutup-Persegi don Segi-enomAmericon Noiionql Stqndold dqn Metrik (loniuton)
BAUT DAN MUR PERSEGI DAN SEGI-ENAM AMERICAN NATIONAL STANDARD
SERTA SEKRUP TUTUP SEGI-ENAM

::1

:*

1i:41:lt:!11

i:o; l#$$ffgiX

$#,$j*

l$ffi tiri:ll

,i'ff'$
,**,*l

54_g;ry,;*1*S:

.ts,*.

,I$.*

$.

,i

{s''H..

ryrx.t
,11lf1.$:ff.i*:

j:

hjgg.,*ri{i,.

11 x;F",,

ffiFr*,;:
ffiH.*is

a Y)
: $"*$

,Si*

,:S'*;

tg*

ttrs

[4;8

r,B

12iS

+'r't

,?d'fi:
3&,S

e?.{}

14.S

'**:4

,,*6,S

$*1P'

3*.0

x*"

:l*-$

?fI

{I"$
srw

15"44

a1"s

ffi.$

18.{*

rr.s-

2&-{3

d&.*

231**

$tl:l

36li?

-f*{,&

s*.*f

'','l,

si.m?

:''1

ill

s$"{}

3-S.B*

4i.:l*

&tifE.X,$;.1,,

.*s.s
3*$.*

;*tB$is"$',:,

x,1$,*

$1.$s

xr$.,,

t3{}.$

b41ffir $,

Id*,$

X{$..S

!.1

t*i$

,S$*S

gi;i

$;+.

<{

.,f#$

Ilt4fiig{S,
,B{S*:}{

tt

!!.*

4S"*
,55"*

ffis,*s$i

tr+

.1*.S

.ffi,:{4,,,

x!$,iri

isl

was
aa 3i

$3.;ffi

BAUT SEGI-ENAM STRUKTUR KEKUATAN TINGGI DAN MUR SEGI.ENAM

p.{:l$ H.3:,

{aA

rrl.?$

t7.1

ffi.s,nfl
ffix,3,5

**;S
*din

ttdfi

3$,?-

14.9,

$"s

,{*

4i,tl

r,!ffiH*.,
S{&?.HiSl

{f,s

$ffi:x,s-s

I?"$
I$.?5

:?.{

5*;fi
$il;$

t5.53

3S.*

*ff$rx*,

:exqr*qsE grqqt..:y*lli?e

(R1$es), 818.2.-1.6M-l$?* {Riees}.818.23.?M-l$?s tRtee$i.

AHStrASME St{t.?.3.1M-r??e
" ,attist

{Rlq&si.

"

;{$ME

tffi i. iM: it?e

x ic}si, st*.:.+.?lul*l g?* { n t vest.

:Elr*tp*a0dV:ea***rriixp*sxiupfa;t

rt

i*a;l $fX! eOt:i tte Ay'{iVrSNv

is66trfii$istfl : tr{g_!/llsfir/,r

t'

f,l0rI

t,

ci

*#,ir
$tt;I

T}

s$...sII

:
8v

gffi;i:
F$,

'n

'i.

f'4tl-,i

!:

'

q:

ffi$,,,,,,,,i11

:, tt

t:f t]:

8$f-1:.

u6

, ,i,.i, i

ri;

,],:,flt..,;

#66ii

ffif;'

:l;:l{.ll:i
'r:.:*,{,::t

if8,riii

(o6i') oi

:t-A,ti::

,,

*ffi:i:,

,,;i,Ii,,:

(tgr',I
.tf.}.=,,

t8[i'r 9

#s,-:i:

;i;aii;::i:li

!ffe1+r;

,4.'ry-,;

{gotl.t-i

fffiii;

[r+Ii}l.r-,,]

,l$:P'ii

{erii};|'.ji

fl#' i

$ *|l$,

ffi$ir;

{ffi:}$i

0i;:

'Z'I rquruC tsqrl <rlln elep uep'dmles Suefued'dntnt dnr{es uu.requeSSued epoleu {nlun

r_fvos

v]vdl)

___ _lt,l
,, - *cg*

*_
<

s,

b1.b41
j'a
'!

lrruollE)N

:'

ufl_st'lll vlvdfv
r"
t_,i
*"

-1""
'l__"v

*s:{ *
i

i@

-t

..*; a" ;

uDcueurv-lalos uop

_LVtn8 VtVdSv

i-

r_ '

-.""'",- --":
';'
I

"*',*

''

rnlE

VIVU
e- "_-"

VIVdf)
t""'.-_ -*

"t- ;

t
I

i.

,:,

$
i

.1.

^t

ts"

*
:^

)!4euN uop propuols

reg Dlrrda) 'dn1n1 dnrleg 8t

Nvdldl lv'I

l9y

468

LAMPIRAN

l8 Sekrup Tutup, Kepqlo Berqlur don Soket-Americon Nqtionql

Stondord dqn Metrik (lqniutqn)

-]JUA

'xr'l\l-i

.-l

i_H-+

F5

L-r
KEPALA BENAM

-l-

KEPALA KANCING

lJ'r---+o
,as'f
/l |
,7\ I

H=D

-lrrl I
5it*
-l H F.--r---*]

KEPALA SOKET

Untuk metode penggambaran sekrup tutup, panjang sekrup, dan data ulir, lihat Gambar 13.32

0.35

x.5

X 0.4
M2.5 x.0.45

2.A

tuJt;$

r.)

IVT2

2.5

M3 x 0.5
:}d4xA,7

M5x0"g

',3.0
4.0

).u

,'M6 X'L

M12',x,L,1,5

6,0
8.0
10:0

M14'x 2

12,0

,M8 x'1.25

Mt0,x

1.5

M15x2

u.a

}I.d2Ax2.5

17.O

19.0

1v124'X,3'

,M30
,M96

x 3.5
x4

22.0
2:7..0

M42,x;4,5

32.A

M48'x

36:0

5:

.I.ANSS*SUE

1&3.41vln986 (R1 993i;

?,'aNsrAsMEr B ffi .3, 1M--1986 (R1993):

6t'
9It',
I8Z'

r6g'

8II'

0st'

vt?'

cc T'

T7C'

6bI'

900'

160'

8ffi'

901'

891'0
OII'O

r80'0

s91',0

,60'0

Z9L'A

st9'0
aot'0

t6z'0
(rt a (,

9rI'0

,90'0

06r'0

sl0'0
090'0

rB0'0

s8t'0

0zI'0
0I1'0

stt'0
I'I'O

ae'a

81r'0

299'A
008 0

qt'0
7l c'i

0te'0

990'0

tt0'0

t8t'0

090'0

6t0'0

6e0'0

TBI'O

0t0'0

e,0'0

080'0

6LZ'A

090'0

's0'0
8!0 0

zeg'0

ctu u

sac u

ose'0

:,.:.j.I;,,',,

'.,,.ft'.].

/ at'n
szI'0

0s0'0

It0'0

r.
cr&!t
tols,
6tI',o

r,:qrytllrli

9*'0

rII'0

01f'0

9rt'0
rt'0
082'0

t8Ir0

ts?'0

9rz'0

89'0

8?Z 0

619:O

?60'0
160'0

r90'0

T9Z'A

ttI'0

SII'O
160 0
680'0
080'0

LVZ'

ZIZ'A

8tr'0

trr'0
gUI'0

r)II'O
,60'0
?80 0

9r0'0

It0'0

a90"0

890'0
090'0

Ir0'0
.'r'tt.,

,.,,O,,.

9w'1
(Lt

t.

ITO'I
186'

r98'

0tt'0
lI9'0
z6r'0
SZ?'O

ert'0
ZZT'{}

\Lz'a

slz'0

6tr0
e6I'0

t60 0
LLO'A

I90'0
zg0'0

9f0'0
60'0
Lt{J"A

620'0
EZO'0
e:a)'{J

'.,:.i6r''.

d..

8I0'0

rer!
.i

,ir;:,''i.',?@IItl&il

1:

$?'0
60?'0
EgT'O

lrI'0
fiI'0
E0t'0
t80'0
8r0'0
890'0
690'0
0s0'0

N'

69t'0
t19'0

tI9'0
rsr'0
66t'i)

?}''0
062'0
97'A

stz'0
802'0

I8I'O

'w,

p*ag!!{suls

8t1'0
'IIT

9et'0
f8z'0

090'0

I6l'0
69I'0

xI'0

c/c

wv0

000'I

trt'o

918'0

9tt'0

86r'I
gto'I

zI8'0
0sr'0

Lf,j( t,

r9z'0

816'0

929'0
279'0

fse:0
lTz'0

EU8'0

869'0

8I!',0

,I,:0

0lI'0

rt'0
d','-rt

f8r'0

z0r0

m'0

6rt'0

tg0'0

LStA

*'0
0tz'0

'II'O

WZ'O
soz 0

960',0

6820
Lgz'tj

810'0
690'0

,0T'0

9U'0

8?r'0
0t1'0

f,rs'{:)

IZr'0

990'0

gZZ'A

r90'0
6r0'0
rg0'0

t80'0

tz0'0

880'0

r!t'0

6t$ 0

?6r'0

ofI'0
8It'0

ts0'0

I9I'{)

010'0
290'0

,9r'0

Iei'0

, )I

960'0

s?0'0
r..5r,,.

r,;,

,.S,r

.P!?[I::

,Lt't

zLt'0

ttg'0

gzt'l

86U'0

092'0

8er"0

0ir'0
st['0

000'1

tt8'0

IZZ'O

zI8'0

u7.^0
0gz'0

82t',0

9tz'0

z9L'A

tt9:0
rot'0
8{r'0

I6I'O

f9I'0

3tI'0

9LZ'A

9rr'0

$1'0

ttI'0

98t'0

911',0

001'0

azt'0

Z:EL:A

r80'0
sro'0

e0t'0

6L7'O

s60'0

z9z.a

,zz'a

/,90'0

980',0

8r0'0

661'0

6S0 0

9tI'0

rfs'0

ZLI{)

ts0'0

690 0

I90'0

6t1'0

flno

610'0

'1

i.gr,'

a97"r

000'r
8f6'0
918'0

0tr'0
B0r,'0

06r'0
7 / h't\
80f'0
5Eg'0

60t'0

$z'0
9tr'0
ITZ'O

,81'0
19rQ
8eI'0

tlI'0
,v

?cog,P*r,

'puqH lgio'.
{l..sptal{ |Blf

Ir}slmit

0sL'
929',

EZgt'
00s'

tltf'
\lr

t)

sztt'0
0sr'0
9IZ'O

06r'0
?9r'0
8[1'0
cTT n

!
:!
6
z
1

9l

t
1

LI
OI

9
E

z{t'o
660 0
o

,*o

,Ctt'
tel?rssKI

iIsht,

ic$:no0l

,w'1
[8r'0
l0r'0

8II'O
90t'0

0sI.0

9/t'0

stO 0

t80'0

b9z'o
rlz 0

isO'0
8r0'0

't0'0
6t0?
ss0'0

.,llf:,:,,,

.,,

t.I{,,
pu6xlrrqf,

,,

II

ttg'lj

It
t
e].

I
I
!l

ttt'o

!I

0i

?91',O

8EI'O

szt'0

{}

{"

?4$.

!lqlqsN

05r'0
9Z9S'0

009'0

9let'0

$1t'0

092'0
9IZ'O

06I'0

I
I(
,

TII'O
660'O
9S0'0

tLt,

0901)

..1

aqt

IS'A8IBTI

.'.tart,'

pryuqN

r8es Elpde{ ITenoe{ dnrles unues Eped Ipasrel 8uels 1n1e[ sluol unc :Inleftag uluda;
'z sela) uulens 'snleH Jrlil undnelE rEss) llln uas :111n
'8ue:o[rp {epp 'solod 8un[n ue8uep lunqlp E(uustq ulseru dru1e5 :3ur12
:ue{nIEIIp tud?p Sueueu uIIi te{ep qrqel

rln

upp eledel rep rrTn ?np e33uq Suulueqruau

'u,(uqe,t\eq 1p uep ,,2 e,(u8uelued 8ue,( dnrlas

tlln

epu4

SuDfuDd

CUVCNVIS'IVNOIIVN NVf,IdghIV NISAN dNd)gs

.]V

\atvdl)

.Erst']1!

t-* t+ i:

(NOeVS)1lH

vtvdl)

dnar)rs

eNvr s

vnnls

()nIt)

fvn3l)

Nlslt',{

1V-r0B

VtVd:)

)n1Nn vdndls)

eNvnr

rloon

@@)@-@
Iulen uop plopuols louolloN uE,cueurv-ulse!\l dnr1es 51
69?

NVdrdlAVl

47O

LAMPTRAN

Mesin-Americqn Notionq! Stondord dqn Metrik

19 Sekrup

(loniutqn)

SEKRUP MESIN METRIK

Paniang Ulir: Pada sekrup yang panjangnya 36 mm atau di bawahnya, ulirnya membentang hingga dua ulir dari
kepalanya; pada sekrup yang lebih panjang ulirnya membentang hingga dua ulir dari kepalanya.
Ujung: Sekrup mesin biasanya dibuat dengan ujung-gunting, tidak dijoreng.
Kepala Berjeluk: Dua jenis jeluk-silang tersedia pada semua sekrup kecuali yang berkepala segi-enam.

,i.i

i;.,iiri : .:irl riliritri

i.rcl$i

i;i

ii"$,irg#iii,

:i

M? x lvl,l
M2r5'xO;4J

l?isi

ii

llfri!

'.

?.0:
'2.5.''.

',

#iii

3,'5..',

tJ

4,4.

t;5,.
L"7

t)

&13"5.N:0.5

3.5

6.9

M4x

4.0
5,0

8,0

px6,

M10,x,

1.5,

Mra'x.r;r5

;ill

i1

t1 g'r:

ilr tr:riri

8"9

1,5

1i

5;0

?;3

1S

7,0

t.L

t;,6

5..5

s.$

7A

J,t

7;fr

3.0

15

9.,5

3;0

$0

3,8

1.5

4:8

6:0

l3.t)

r0.0

1',8

5.0

20.0

6,0

7,5

15,0

:12;{)

10,0

ii$

tiilI&i*i#
:trS
s
r i.t.ii: ,i ii Irj: i+{
A A .li. A., A. lrd
?.rd A
A A lt A A
rx{ A A A A A

^A
Pr{

j[f fl,
A

.{

A
A,

.A

A:

,A

A
A

A.

A
A

A
A
:A

M12.x 1,75
aPH = recommended lengttrs for only pan and hex head metric
A = recommended lengths for all metric screw head-sryles.

1,9

Z;8

9;0

:i;ii:':ii:rixii:irl

ilslrlji ifi ,#

Mit: ?hd.Length.+28 mnr

,k:,
Min, Thd LenEfh'--38 $un

A A
A
A A A A
A A ,A Ar
A A A A
A A A, A
octeu's.

.l 1

6.0

j
zsjil ia$llillrsdi[;i#;liXSil $ril!**,itr fii :li,sdiili

A.

c8

.,4

1,8.0

M4.X 0,?

!,6

1.8

3d

P}T

1"25

4.0

16,O-

PT.T

M6,X,t

L.l

12,0

M3.5 n 0.6

Msx$:S

4,7

1:5:

1.6
z-L

4:6

ffiT

M3 X S:5

in{i

t.3

15;i4

M2:K0,4,
S,{2:5rX,0,45

i:,!'.{',i

4'o
5.0

1.0;9

jlEiiifiii'ffi,li

.:Slbf :

!fiilth

r..

6.0
8.0

ta

M10

L3
11

;i,

ii:rliffi#ffid

M&x

*!},ri

416

I:25

:i::::lt:,1;i:

$!
l

i$ii

1t

X,1.:,,

M*x

r"

IXexfrIe

lX, r;

3.{)

0.?

,]

&,iLffii#*xid

M3 x0,5,.

irIsr,x,oiB

,,, tlr ;;;:iir;,,t i:t:

ii

^.d

,&

4'

.{

x ,*

:A**

,A

"$fr,*Y,,*{

,H

*pui,rlJi
zr

L
:..,,

iv

!i,mro

i i,:rI l
r

:i

!t ''

i,

,!.r:
',
. j:j::

t^

et

Z'

'

?i:Lq,N:r:.

,wgsffi
I

io

arr eV SsodJnd{srouse roJ ,I:x'rpu6ddl/ ea6 {

fr
Z,
T,

1r

b';,

t,
"[!

,rl

:i9

-1

:, '.9

ffi:*#
3[l

8l!s

,8
I
'01

t
8
t.

:9I

:E

,tr',

:.

91.
.T:

:0I

8:

(l

#,
.#
qFm,Illifi

?as

eurcv upp !6esred 'dnrlas llln

. :,

'117 Junba ql8us1 1o asearcur Jo

1z

$lau

rlentra ununxeru at{l pu" ,4il? slenba qrBucl {Jots rulrmlulru aq1:sia4 ndtst p'aaq q18 pw ndot un1d rcJ sqtiual tltolg
puu a*nbs rad
:puaq qf cql go uoqrppe aq.1 r1rr,r sda4 radrt uruJd eql st suotsuounp oIues eq] aruq s.{a:1 1eg

aql.l{9I

f'

9I.

7t

Tr

llr

Tt

:s

t:

s
8

lr

t;
fl,

1l

!r
1

$r
:N
{,
:x

t
i
I

:.

'i

:s
it

gI

i:

.L!!

-t_

ZT

,1

9!
'E

lil

Z-

?.

+n

rt,:t[:

n
{r

', ,.

;:ji::ri:,: llt:i,

l{,i*t*
iSSE!.I!fiIi

i,

-o;Jur

r,

]i

:I

I
!

'g

,l!
tl

!
2!

,!

,i

.1I

'&

.L

'l

;l::::.:: i;!,:1,..1

tt

:E
tr+

,il;

irljii;ff,i:r:ii

.,

;D.r

tr

lxiI

ZaL

tr
9I,
1L

t:t

eA

'l-

z.

2l
f

--

st

o.1

gg

fs,oi,|r

fuat,it.

t,

ir

:L

!
!

iz

orrle

or'$r

|u

or ta

|e

iz o:' ?+{

!
e
tlI

1T

e-|

,91

l*o,+,lr

}l

{t:ot

!t

it oiti

x].

i,fx9

,.1
:i$,

It

Xx!

?t

gtr,

:!

fi

ill

ix ir

ir

,t

$.r

;-

9Y I
I.'e
9t ,, il
:;^q
* -. z
f" I
t," 8

it

I,
:z$
rI.
't$

i8i

T
::

9rv!
f,'I

9I
-{

II:
,6

!xsI
lt

.6

T.
I

,r;,r

:riI!

ffi

$wi

|ot!

,T.01'1

:la:1ff,:.i.i

.;.WIS,::,,ir:

r'lltry,$ii;i

rfrxi*st-16

;1{Pl1:i;

,iii$+ iii

Iliii, ffi

r,,:[fi4j,!il;
,{PP}Si{S[iI

slEtBS,ii

CI*+{ft

#$5ff#W$jr isv+ i t

rr*.1-_._*1 l"i

rrlTl--l
tb;iizi-ni

a (96,r)_zr ur-!

r--

Tl

u:avr

-----

rMl

T-l-*-*----1 t-l
Tt
l__{--7*--r
l-e{

l1so.,1"zr rr_!

u:avr

qle olpde)|ro uop

'so;o6 snrll 'plcd '!6asrod-Ipsod oz

Nvdldwvl

lly

472

LAMPTRAN

22 Posok Woodruff-Americon Notionol Stondord

i_
F-LJ+

i,---\lt,'i,
-ar'1,' i

'(:|-z*_

r(re
llltr

rt:i&i:iii

1 ..1

.,.

:-r"7

'. ,.a"
64 ..

G^'

304.

37

3 ,,5
i]^8

sbi,

1-l
8"2
I -,5
8 ^l
l .3
EX;

4V:,
405
406
505

"I
J ,.3

32

s06
50?,

-'',

*.X$

e6,

ffi \4

607

Cx;

m8

3 .,,
G^i

609

" **t*'

ixl,

807

arANSllFl,?.2-1967

32
,

.1

1u"

,i3

-l'
16

.64
..:iL'r'.
64 ...

,t

iz

3.,

. 16.

,1.

,'..16

g
.

.3-

16

1Rt1001...

18.

:i:.1.

.&

'9,

. 64.

,.g'

,-.164,,

.32
.:

..' 64,
1

.3.

) .8, ..' i.i,16.,

.,r.,'.'r,.;

, 810

.303
1

,11

,.4

.250

24A ,1875

..32

''. '.,

L..

,1
l'.1

a,'

809,

"240
:i'194' .14s5

.8
,.

64 ,:

i6.
L)t
,,-ia

,!4

.1.
,l

',194.

:1?O3,

'w{t,

.'a.:..

'G

,1?1q ':.2fi3
:1561i

.JIJ

812

1009

.303' .2349

..J

1010

.365: ',&69

.375 1011

I.J

,x9.3 .313 101?

*xli
,!

xr,r$

i*-x r|
j v r1
8".4

17:10

.138

1211

3**

',.,154

t2t2

'3xrl

1'rs

:.,.,..

..

,,..fr

5 ''
,.64
.

.t'

64.,

.3'
7..
,.64 .,

,5,
64.

.32.
15.

:ir'r64'

i5

.&
a

..r

'

.428 ''3130

.438

.475.:,

.,!5S

.484

.537

,{4

.547

;584, .4690,

,5S4

.63t

,5160.

.641

.ffi

:2818,

.43

3n8,

.484

,537 .3908,

,fu,

.475

.584.,

,43?a

.631

4&{Sr

.641

.64

.5X7

.35e5

,54',1

9,

.5&

.4065

.594

.4535,

.641

.:fl..
11.
64

32

.' .., '.

.,ri..r . . ,'.....,

'1 '

11

. -1
*4.

l_:

.u

L
.il.
rie

r375'

,JO) '.25m

:&:

':64..;

.'1

:42& .3M3
it39oe

04.

.,

}'x
l,x t{

A x:1*

16i

.64

r1,,,

1365l ;2813

.,47,5:,:

16

I v rl
4^r8
{ ,.'4

1008

.2& .17t9 .zffi

,303
i.

.2505

'8oa

811

250

.1.1

!vr

:1'94,r

,.54.

:64

',: 1!

.. 1lr

:1.

,..r.1,.

64,.

iG

,,.1,3-,

q
.2

'. L6

,, -1.r,
.t

l::i::rl

., ..1

3
-.:.,ir4

tc
64

:6".'

, ..

'594

,.,,

bfe.y ouolex,indiqare no{ritril:lrer.dirirersiQnc The l'iat.twa.digit! giv the oorrrhal diaiaeter.B in eighths of an lnch, and the digits bcfore
t! lalt two give, the uo$inal.width A in thirty-secoqds ot.anilrch.

23 Ukurqn Posok Woodruff untuk Diometer Poros yong Berbedq

B,S'{
iit,1S:rli.]:]i

l1[:i:'rr]'

I(ey

505
506

Nu*rbers

501

Sugge,slEd

sizeq,lo.t,staldarq

'lEq enules ul?lsp

sorod r.uplep e{ p8rued ?np u?{u?ueqrp e,(ulles?d E.uq?q w{qeqred ?yL + ,,,

.CNNUNC

q"pl rnle unrurs{Eur tuulue6

SIVUI

NISfY\ VOVd CNOTOdIO V NUNIV NVC

IVINE ENNIN NVENfC ]VNSIO )VSVd

|plng-ounln
e

Lv

^eul!q/n

puD ltDld )r)srrd yZ

Nvdrdl rv'r

474

LAMPTRAN

25 Cincin Polos-Americqn Notionql Stondord

Untuk nomor bagian, dll., berikan diameter dalam,
diameter luar, dan tebal; misalnya 0,344 x
0,688 x 0,065 CINCIN JENIS POLOS

r*-n
l-rH

?fffLA

UKURAN YANG LEBIH DISUKAI UNTUK CINCIN JENIS POLOS.

i$$ii,;
iL{.$"1fl1i

,,I.**l.$

;g;So.iffi:i
;lCI S,i :
iisff,fliPMi
;a$s_x2r,:iiWi

375a,i:I:I,:ij

?iiri:sj*I i:$frili

i.; : tEi#8: :r!f{i; :i:t

i1;i;;3.l*,gEjii,Itl:i:li

,j:;t;0.;S0sliiSiitil

:irli,0,iWilffiri:

.;r;

p.,,52,;$;:r:i;

iit,i!0;f$t:.lffii;
ir;i:fl.*mllr{ili;
,

;;, ;;!,*?S, :ii Ly+ riii

.u,';ffi$"Qii

;r;i

.i;:ffi{.,lq,iiiffii,i

iil.i ; r0;g75ii: :I'Ir: i; .,

::;tiAr#g:ri.W,I;
I!,;,:*rWi,:Lq;'li:,
;,,

: ;t:i"-8ffi

i,lY:.

:l

;;:1i{iilt$.::i$triii

1,;,ilt?ftr1wiir:,
;-1;;l:1ff$j;$;ri111

:.=it;l#F$,liw;i:

jtl3I,f:ri,1 l{ii.,r:
i,; i i
,ji',:Ilr.tsffi;i. .;;,r
a

ii;;;{"ffii,:g*,i
i : i ::

r11ig$:ii!Sij;.,

iiii!l
i,:l

s':iiri;i:l
;riilit:750;.: irij:l

;,:rLi,

;;' lj'ii&9#i i::::.j.;

;"Q'fi&i

i."$.i

ri;.i?.ffi'.r::.rl,,

i$il ;i
i$d.$':

t;i

f.;

r1

;.,H

i;..

;;,2;5

2;250. L;:;.i.::,
:. i :i'; ir: ;;

i'e?9Ea

:.,.5t

5'

;;;;;l{,,pp.

;;,: :

: :r;

::

l.i30$0r

l:::

,,':$*':

;i!;
r r

ii$r?s,P.i

,s"984;

r;,

"FrgmANSIBl8.22.L-1965(R198l).Foriomplete1is1ings.seerhestaodard'l
npreterrea
common
Plate" and
sizgi are ioi thi most part kom series previouely designated'"Smndard
i'N"(tarrory) arid the Sran4ard Plate'W" (wide).
SAE $ize is designated
"Nominalwasheisizes,arJintendedlorusewitbcomParablenominalscrewor,bolts.lzes'

qeries" tbe

"SAEi'Where

sizes existed

intbe two

safls lloe ro

AroJgs

1tffiulou eJqeredulo, $I;u esfl loJ pcpuoiol aJ? sozls Jaqsera 1uryrtoNq

00EiI:,...'rr

St'0,r

r9':r.,
86f:.I

9$:A,

t,{I:
erti0
.':r

l,{r+'
s0u:1
,

{t10,

11

ggg:i,. , , $1,,
Eie,t , ' :$t'

irc'r''
r *r{r

6.93:i

8gI'I,., ., ., TI

000:I

lr0:1.

s,z,rrr .,. ,, {r.

,rffi:r,, ,-,*T:

,osoi{,

T:I
r

0$f,:().

ci*.0,

?8a,0",

'81Xt0,

, tr

.''?i

srt10,,,,

,2.18:0-.,,1 r;{

9.?8i0

,!.

,ffi8i0
's6:0,

xp:0.. '..F.

,00u0.

io$Lto.,' ,, '';

s9ti0

,ftaS'A.,,, -,

'

,'g

,6I'0

::

,fffi10
.-riZ:Zt0

"tts:.0,

a!!0

,81u'o

'.rgp{

r
tire'fi '
,', , ,,'3

.rgwi0
::g8t s

Stllg,

,669,0.

?r,ir0

.9{9:0
-.
ct!^:^u
:,lt,j

s0r,0

wI10

&_0iCI

rit..

8910

lt0i0,

.;iji,Si'o.,.,

0t0i0
'230'fi

ri:,,,*?r:!."'"

,0f0r0

I1:1;g{:{l$,:;.

"';;;g;;[.
:

.agio.,:' , '*
:,, :,, $

.:gg9,g,.

.Xgl'g

.Ci

9l
:r.

ssfl:0

.I

919.'g- ,,,.?I,

,oN

$110,,., ,0r loN.

:r.g!o,, : sr,'9l

teiio',i $ 'sN
I

r..

:,'..,;[6r,,.,.

' 'l::lr,

$?IrS

ri[Ii0.,

i,g

.t,

joN
oN

.d6{i$',,,:l , oN

r:'

{mro

dLiilti

l lriil

;! ii:ii
i$ffi
t,

.i+,tfi
rl
aP$$:,.',

"

t't.w

oaa$

- ';i.i

r'Ior(ssrl&.

r tpupltoN
.':

:,.

'

..

l*
'VSVIS IlNn;1 NIJNIJ

.IV)NSIC
CNVA IUES
HISA-I
Ieuluou uern{n ue{Ireq

o 'u,(u1ustul iu,(uues uup

'11p

'uet8eq rereues Inlu1l

N-T;
7fr1
o; u--

-!+

-l-+

htaY n;/l
r-\Y/

rv8ll J l*
propupls

urrcuaurv-lcun) u!cu!3

lE)uollE N

9z

9L? NVdld!\lv'l

476

LAMPTRAN

27 Stqndqr Ukuron Kqwqt

Dimensi ukuran dalam bagian desimal inci.

,iiiIlffil

ri;i;ri:ar:)Lrriti:l?,*.!,,:rlii{i;.lj:,ir,ill

ixi,,fiWffi*#i
;.,ijliii
fl{ri,}:i

r;ffi

:H"it$

'r64:5ri

irffiB#ffilr
:ii?i&ii$

i"l,r#,l$il?Fiffi.1-lf]ii(

:iiiilt.f:llf" li,i
+t

iil"{ss{isF{ #ii;
;.r
:r::i&
Irl*ihii.
sr'Iriililr
_i
*i]r
;i,13u,sr*etl"i,j

*lfr

:r

:1'.i$

iit:iif
'.'

f}$ill+

-65i1354 , ,,
.5SSo49:;1

rli:'

5{'$

;'.r,4.!ttQ
;.:::i[6Xs

, ,:i.516549. lr

,;50CI

{-01s

,360r,,..:,,

i,45{

,,i.3$5

',

:,

.40964r t' r l

40.0..

:t0
:1,:

,..

,
,

3,:
.g-.,

.3Ja86..,,,
,:"t364b':t''.'
,.: :2893j

,ir;;.

,,,;ffi63,1,,,,
.,:::1,94t.,,',.:

,,8,

,.239
.,303
::180i

:r

1J

,,r.0,71961,:1

,,;05?068: :::
r,r ,05082 :, ,'

.:

2Q:,

^84525:/".'
, ':.040p0s',
,

'r

,S3589
;
r ,03x961,: :

,:.'W62, ,

'77'

,'',"0?5347,

22,.

.tW2:57,1

:'

)9

.29,'
30
3tr,.
32,
JJ

34,

.:0:100?5 ',

r ,;008928 ,.
,..00795: ',

;0ff708 ,
' :,.006304
:.
:

:;005614

35
36

,"085

)l

.004453

38.

.00396s:

'.3i'

'

.003531

;2,19

1.,r.:19?0;

,"016

. 1i<a

.00314.4, ,

"013

l)!8

,ali

i20t

,10t

;W&

'''4.'

;1,943:
;1,393

i.::6jilt

,.

'
,

J_',.:,

,,1,495

,i.-135{}
:,",.;';*2$5

:;024

ritrPI,

,]t345

'r, ,p','
':10'

;0?6

;1'88,

rtX96.

t.l

.1q40.
;0897,

:'.':;.12,,1,,'.

:lw

;W2'

.,,.-SZZO

..s33
;035

.00s.
,05s
.049

:,:::,:.ffi25

,{42
,035

,;W,A:l

.178

;,07.63

,037.
.039

.1,i$

.:.i0475.

,{}4r

.n{8

'.r10410.,

.i)43

7#:

1.. '0f,48,

'+04$
itWl,:.

it61.

,"r' '03 ?
,

:':'0,86

,,M9,

;x!2

,0598
,0538.
"04f&:

;04{81
,-0359

r,57

;0329

rcE

;&99.

1A

1<

:.16r ,l
'".t7'' ,:

'

r:,18: .'
.,:lgi'r
,,..20.,

' 2.t,.
.'.?il

:051,

:153.

iltz6g'

)a

:15,1:

''n239,

,. :r0?O4.

.0,55
,.059

34S

.020!.

;146
;143

,'24,:
,)<
:,!9,'

..,(830

$$

,,r

.101,81,

101?,3'

,06,

1014:

:t-',,0162'

.071,

1',to

.0179
.0164
.m49-

.01i31

,,,

,045

i134

.0I35,

i,0-16

,015$

,014Q

;08-0

1,,1

: : '0I3?

.085

,!?0

.010i,

,090

.007.
.005,

ffi'

11X5,

;008

::r.01{Xi

.00s7
.0090
.009?
,0075

...,0179

:;01,18:

llz
.1

0.

',,.@9.5.

;108

:.0090

"106
.103.

, ,, :-0085

,,..fl)80
:t:rfil?.s

,;0070'

i101,
.099

.ow

Eogiish Standard'W-rre, oi Biimingtra*r Gagi,whichdesiglares:the Stllbs,.sofiwirE-sizcs,:and lhetuapd,being usedir,

wire or drill rods of Stubs' make.

13' r ,,

i0120i

"0067

.{i064
.0060

al

,'4::,,'
X9,

30,

:,31

2?

^)-,

J+

,.35
36

..37 '
38.
,39.
.

,, 40'

bNowusidbysteclmanufacturirsinplaceof<tldL:.S.StandardGage

,.S25S

.,.

..:A ,-,

;i6++,

;ts

r05d0

..1

'0.18

.004

, ,.',t2',,;,'
J

,jl94

'i.':r;0800:

.0I?,
:0t0

,.1,11:..

M0.

,083,

.W

,; : t0',.,, .'

,:g?2,

rxs2:

"0?r,

. , :,',::ll

x,l483

;185

:034

"'.
I l'ir;i:,

l1

:,,r00:.

:.

'199

:gari

....
,

,0,12

.r0ffi.:

r' :!:

,,Q?9

:1.-,

,:$"0.ts:'
:.i:a:i',t,

,,,.,tr.Q$S,
: r :: i091,5'

;009.

i$@
i;0d8

i0x.L

,0?0

.014195. ..
:; ,;A1264.L
.,,
...011.25J, ,.

'54ls,i,

ir$$

::i;:2625
.TAJ I

',

,,.6$]s,,

.ffi5

,09-5

,029,

,,.,

, .01?9,,.
r .0'1594 :

:?6

..0201

,24
,5

40

iwq.

:iw,

itlA,
,109

it:larr.''::i.ii] rlir,'.fr

,r10I.89,;. .,1

,,T,20'

;I$ii#:,r;iii

'r+orii:

:r iiliti;:

,.009

:ii

:,080808.r:,

ii;iEiiiili:

., .:,,i306$

:148

,;0%742:,:

rr;Nif"j:i;:

1.1ir...,-,Pp-o

.i$.I,

r,

rLB,l
.1.9.'

0.,

:,.1?849 . ,,
..1 [443 , :,

l..s64084. r::

1,6:
11

25.

',," 'X7J0
,;,.,3@

i".

LL

38.

t",.,3

5*

.::ii6-20?,,,.

'::9:

!1

ffi
,tM

1r:,?M31":, ,:

: 10.:

77

i#CI,

,.:'144?8:,

.:al:

f.

,;425.

,00:

: r:
.,.r'3

i$lltll:il

,r"uru*r! Ar;; **i

Yr

?ii >
o?PZ
m
ro
*aP:
xoa

i'e 3:
K6in

o o o !, P

S-

!,

!e

Ir

!'r

!'.):':. :' :'. .

guE IEBE gH uB usg g sg$

,f

, .:t:;i

;1:Eb:ii

lq;

':s' XiB.ti

.ia']

lH, .fi::Fr
.Pr

HsB'*
,

"A8td
6P4

>

-ll

:,

bl

fr:ll
G1

:
:

;s'1:::l

el: ,,Et
-eii

t!

::Bi:t .L*
:: 6:
a,,l
:

iiai-l,i:l::l'rlll

iiitig;

,:)

;i::i
j

5b

n's
24,
*c

X X X.XIX:X

:t

!X,

Xii

t*

tl$l

{;

{t ;:
6.ti

.b.v.

;;;:;ii::;

Fg

XX

-wl

xr: :: I x:

,xl:x.,rxlx

,ufl.."

:A:

E,r

:a-.

!a.tt.:'

hli
:s'l

{*iii
!f,
F:I

&..

:(jlt.:

e
=M
6
6
-

t:t

r-*t
ri=ir'-1*T(\
Nrl iLN
l:l

FO

ID

:n xiii:!

Q lN,Nr\
:,
l\\\ i \iJ
#=j-S
'o
(a--J--,r-a
a
5l,l
!D
'4
,fi

j,r:;iiLi

.r*:,

'il

X:X:X: X:X :X.:X

':!ll

f ihl

1t4a.i

:iil;l

:X

{.}

i,tfiiii'

5'

a ,\-t
o El
F6
FJ

\
L---\

it

I
I

E+{@l
o E I \-i-./
rzlil
$t)

o- g

X:X,X.X:X,xrX x x'x,:x'x':x::

6b

o
=

3
o

,,;J

x'X,X,X XrXiX:.X'X

i.t::t

r::l1r:1:r

i!.:;:1

L:

a?
tr,o
q'P
trc
s

0a
0c

I{tl,;:
;it;tirl

lrb.i

XrX:X'::X X.:r:iX X:X: ,,X:X

:#l

a:

s
::

X,'XrX

2
s

X:X X X.::X X X.:X:X:X:X

H

&

,..r i. ;ii::l:.'iii::i:i tt .,

v:

I9,
t

:u:
i5\l

E:

ac:

,(
CD

:\A.l

l:
.!

aL

ii

i;i:ii;'ilt:ll

*J',. j:i
Hr:tl

TD

ii.iriiii;:i:*r

.li'

0a
ititillr

a-

o
0e

\t

ot-l!'I
c

Niili#l:

.{h""

u:t".ir

I
I

oq

iii.iiijii:]r::ill

I#r'!irl
j'rr

rlx::N.X::X:x:X,rX X:X:lX:,:X':X,,X

ffiIHffii:xi#,iii:..:i!,i i;;;;rri,iift;

silil

s n
" llll'l ll
0a .r!*+.1

ID

t}ri,,i

Bt:i:!:ti

5.

itii;i i:::tl r1!t+i;rili,i

N,

Xr:XiX:ft:XiX

2.

!.-

a
I

t+;;:

a.

FJ,!::ll
81'l l

p
3
o
o
I

*.i.

liifiiil;#:

ct

x,x.,.x

..*,.5.

ff!'l,l

o
7i o
t-'

= oi"El:l
>l il
,(

a-

:tb-a::il
:tE( t l

:i6t

iii:i:iri:i:

u:t:t:i:i

tti,i t ll
tr)*;i;:

E -o

ull,t
i

iiiijl;:

{rI"-:i

1!
h; t rl::!

X:XrXr,xrrX,Xr'X; x1x xj:IrX.,T.XiX

l!1il"i:,:tJli

#i

*i*.$!*'x, '+,

:B:r!lii::iiil

X.,Xt:K.X:rrX rX.X Xi:X;X:'X

b.)

x:x: xrix,rx:::x X,X:X,:X

"'Lai

a::i, .i

,o:

ili;ii;fl+!l.i:

X:x:Xi*rNiX.X;,*
:fi

j g?i

rlQ

s
U
'ar,

toi

x
6l
ilo

ffilu;rifxfiu,iffiffi*tffi

i&it:;t:ti

{E;iii
;ifi.1i$i!ll:

i!i*r:
(9

i'}&:ii

FD

.ri;iil

ii5 lJr
1

dfi;r;:
ii:,,iji'.l1;i

tti

prppupls lrruollDN uocuaulv-snlll Duad 8z

LLV

Nvdrdhlv'l

478

TAMpIRAN

29 Penq Kolter-Americon Nqtionql Stqndqrd

!,.-

TITIK KONTAK
DENGAN LL]BANG

ts-t sd
\. I ' L

.'

-L**-"1
- L-il

- L--*--.1

'

STANDARD

CABANG

UJUNG BERSUDUT
(MITER END),

L- _"l *1,

-* L *---*{

re

,.i

Ir:.\-*b=J

PANJANG
--i KUNCI
PALU
POTONG TEGAK

---{

F5-_ F:tr,
.Xi,"i,'""

UJUNG
PAHAT

ri#)S-

(SOUARE CUT),

JENIS UJUNG YANG DISUKAI

Semua dimensi diberikan dalam inci

,, i ,,. ,,,t,'1,,
:iirlmiil;
!
3p

,0n1.

3:

s4
1l
nd

,fr.4.,1

::A6,

.oro

:044,,

32

,09*

.090

,:

:10?

.104

6,{

64

3
1S

{,:

i?

,tr41,

.156

.r50

: ,146

ji6

.20-l

',';44

!;azs

.313,

zg0

,, ,275

.335

,,lZL',,:.

,5tS,

&

62i

.750

1,1A1,3,

:598

.x23

LANSIIA$ME 818"8.1:tr 994;

.31
..38

lits,

128

250
375,

',25

4w

,438

,).

.I JU

3.
8.

I3

10

,1{)0 .,
,1L6' ,'

;134

:t

xi

.086

;1?0

.1S8

.,09

':',.lo

.1..25

::r','.
,

i467,'

Reermmendea

.....'',,,,

','.,r,'l."01
," ,....- .02.'. .
: . ::i. ,i03,;,'
t, ,,..,
. .]1 , ,,,,
,,,,.:.: ,04,t..,,.
,: ,1,:,,9$ r '..
:""','oo i,
'':'
,

rt .'::

'

r ,t:,',06r,1.1,,'

.-.
,,,

,:

,,.,,0?;,,.,,:,,,

,,:,, :..';

,t : '078 .',
I.,r -,094,,

t,

,,,,1.09 ,'
.,r.t?S' . '.

,, ',1,: .14.11,, r:..,

'

ii156rl:
l'

::.1:
: .::,.,,7::'::

,09., . ,:..

t'.,. t.11j0,,,' l:.tr:,

:.,ffi.
,,,l .062':i

.2A3
,

.i,..'234.

,,

,:-

:,75

.1;

,:.':.:'.375:.,:. ':

,.:8&

',.,t' :''3 ,,:r:,,,

,,., i ,',23..;, ;",:,,'';
l' :t,"ig'l' '.,',.
",
r;,,,:':.:.j6,t.,'t;.,.

,,'artc'.,
,, .500, ,

r.00
,l

::

,,ffi

17<

.5vu

r,:?tS

Leng&MIa;:.

t,.,l
,t' .1*l .l t
: : ,':'t ::, ,'
l i:...
: :' : .. '.14:, :::r.

:,50

,LLV

^400

'

i xore qpec

_{}72

,07.8

s]'

,05{il

',Ut;6

s4

.S

, ,028

:032
.0+s

,,.S6

'

pxtenaiA,fronC,

',irlr

,' i

.266r,.,,,.:

',':,:,,.t,t'
..3\2,
,;..
,

:..;,,

"
,:,

.625

', ,,'

.350r:

,.":,

ererrsr N 8'6 rpsaqas rsrlrre.r8 u(uB uullrsuq8uaur rtt:Bolr>l

.epleJ rlu sorod EpBd (N

9990g.6 sgoJo$l

r ,rrr6-l.r/r,-jl .*rrplxra 1un = (uou\eN)

efrg
ePuorss/leeJ

$le:t =

?.Puo3?s/relslx

epiio3as/Jalt:ul $0c^ : ?prroleslloo;

-puoras/lJlaur tSZ0' = rpuo.a$/qrut

nB1Bdar.rrrl

puo5asl3$tu'[?9'

* rilolyr3la{uoilI

puocespslrlu

puoJesllrcJ l8z't = pu0]as/r:ucrlr I

rfr'

puoses/Jcleu got'

= rnoqlel}& I
puosesttooJ t

u8l0delax
suoltr0I'1 = uolrplou

spunod S0Z'Z rlier8olr{

SE6'

. rruno

' r

= umr8

uDtr

]I$eurl06'

uo; I

rxEj8olr{ ?str' * punod I

srr:s.rB 6ig'BZ * al{rnrr

lBraff

suoile, 16'p9g = rrsleul

suenhLsO1=rarrt

,Ia}3rutBlt00r: = rloilzSl
roirl 9'6'0 : UBilh
rloigut ?9i- : rFlui

suolt?8 rrgz' = rolrl

IprE( 80t'l ]o rlL)oJ ]If S;f = rrers{.u
,rl3ul T90' = ,ralsurlluair

-:

(J6l3ur Btr0. = Etoo.I

,leiaurllub, lfligl = rq3{rl

!sI

ra tsllu, ggt' : rreloslolll

961'I Io ?looJ f9r:0l : rrDloul

:1slce b0'l;vz
u

PreA

zr.trul sgl'
SS100'

rqtrli

rralaur ta8'q?0tf =

elcta[I

zaJ.i)?

g[B' - ,p_rBd
: .lr}o]
: ,{rul

zlola$lluc, 199'9

.:a)9urr{lJul

,Je16IIi !f1g'

= zJ;Jarutlual

sEn.I
sprE,{

iirsl'Irolrl

elrllr Iug' = ralsffoll)J

?60't io }oo} I8z'f = rolou
r.lJu! f6g' : r?louruuaJ
qrul 6f0' = lele(I]tllllx
S:flittr[]:,X!iE$,

609'1

= eliru

rr)ttll fI6' * pj?d

.iatralrl _(:09' E

lo(u

.::1:i','

' .rlele6:ry, g:II

$rQiawll$ac 0t9'e

r{3u1

Errpfrrp.a

IUletN rsualo^r)|l oe
5f?

Nvurdwvl

48O

LAMPTRAN

3I Lqmbqng don Proses Pengelosqn-Americqn Nqtionol

Stondord

aIr

o3u

--/

-/tr

./

11 -/

tus
ls$fi

k$t

T)

.-T

o-/

ada.

*/

/-Efr

\f-ar*

-/

.t-Y

+--\

.--Groova

-=-/

-T-\

/-77

-tJ\
-t.--fi-

_3t

PF

/e

,p
/*

--++-\ ,/--. .

Localofi ot Elernents

Suppternenbry Symbols

\*

Basic Jdnts
klcnlilicarirn o, Anow Sid6 and Other Sid Jcint

\*

Fna@r
*,*.1m
hd..r.

r
\
\

ilneh,,;r**.
.:||''soll:fur.f.d

F;*

?\

{}r

\--z-

t\=.2-*

\
-\-\

Ot

\l.
\l_.//
A/
"

e/

Welding Symbol

,/
/

,Cr@ry.lffiangL
oreul*b'M*r
{@orrq
rwffi
b,c{eB-E.

/ -b@ord

f f ff.3$i$ffi..

,e :sf L_} 1ff"

l:m

ixl;:T-J I / ,/ t' ?r/

/a*ea L/ \
@*& )/.-/r-<w
l/*t.r,ffid

I
|

Ilr
I

Lt@dad,m.
.u.FE.H.

I @eetd
I mlt$d6

dcw$6

| *i:'**'

=** - *.,..
.d.rr*r.,ffid

l-lw.t.,E6*nhr

Plm^Mr
W@ffiEF
bB'/66tDO{dftS4
atrw.raffi[rtpb
T.xl,hsffiorrryq
d&P@tffi.
ot a*8v wg pr.8.

X.w.

rffiEdhe
L.l.d nd..
M5.Fm

8d?
tor sgt@
$1S

PO.

a
9^@16 te^oq gnnoo

pQu^s ptea o^@16 geutpou ultM

loqu^s Jooluoo xo^uoS

pqu,(S Jnoluo3 qsnl3

JecBds qlta lulot"

ourplea JaUE fE^ooa/

ouDlgBq

EelEtpul .u.

/
6uH"aB UltM luror

lo

lurod e^qlE
^aue6uB}
rutr*

toquls

,r^-.'

loqUAS

nrql.IaN

".:,.,.,,:.:","
toqu^S outpteM teadn ro qsst,

r-ozt6
plaM

uo|credo pro

sur+

t"^,,",

ugqerEdold turo,

uogBredo puz

lo

ptoa lo ad& lo ssolpJsSal

uousilgued lu|of alatdu@ BglEtpul

aoJr? lgerEo!
eut uo ugttgjado tst
saul.| esuoJereB etdotnyl

uo[gJlauad etttt uoC

GulptsM s6uclJ e6p3

0z!6 ptoM

\
f {t/t)

8ilts9q

,o qdeo

|oqu^S ourpta^ aA6J9-la^"8-al"tJ

par3doJd eq ot ,oq@@
9rB4ol Elulod soJ/Y

.r,
</
\

\l

e2$ 9F,,v'

/'
lrt't)

-m-

\\,_

toquls

ourthoEt9e8 qIA pquls

toqa,(Soutpia^ e^@r9-A-erBH
at6uE

o^@r0-\

,/

ooo

6uruedo

tmu

lilll

Ar

Durueoo

ezts PteM.

gzlE

l@u\

rP|e^/i

\,/

-/

lc^aq ,o {tooo

ezrs ptem

6utpteM e^@rg{e^aE -atqnoo

pqu,(S 6urpleM e^sro

toqu^S6ut9}ai a^mrg-e$nbs

t6uts

\
"*->6/_/
,o,"o',iT,i

/.r,s

--

tp,*

tuaue&ul
s pulpt^ uses

./
-/
q:UaJ
wual
,o

toau,(s Outptel pnrs

lv

,aq*a* -/
toq0ls

(c)

6u|pto,r^ tods

(etc|(ruoc ar 6u![U Betrape! uots3,uo]

u,,iff)4-4

outgto/\^

rar6wD

rol

(aretuEuturcl
"^
Eutlslp) uctrdJ

'erouE,) '4s
laur$olurc

,o cl6u3 Papn|cul

toeu^S outptai 6nla

p9uolauautp 3B e uooalp ul

togu{S 6u|pla,r xcrg

(h ,g

s4 t1o'

'lfu*,ilX"i1 (6'"0:*?3

ac6usq3 ldruqa mal.q rpuetra Bs

l3ql sotBatpq q6uet to uol33tecr

*,/

, A

et,t

srr

/
1o
"r*"-1
ucnroq
L (selm

'

3z!r PlcnA

urorm/

eilsr8lp) qcrld

plIJ uerrffilul ps.563rs

sto.turls

a seq"ut u! 6ufltt| lo qt6.o

(!@
--->,-rl rnlt.
l3.1or{to

/" -/

,n*At{su

|oqw^S 6stptoM oslrca

Blu*Jcut to u6u9f .

'.tl
\

), n
_,2-.s-z\

ar

,st\
slueuDut to I
(eroua uourcq /
r
uBlslp) qcud

loquls

toQuAs Dutpte^ ta||J lucllt@alut ularac

togB^s oulp|em leltJ-.rqnoct

6une^ |Bqd^f

(uopluot) prppuols
touollrrN upcuerlv-upsotaoued sesord urrp our,qurpl
Lgv

1g

Nvdtdhrvr

482

3l

LAMPTRAN

Simbol don Proses Pengeloson-Americon Nqtionql Stqndqrd

(lqniutqn)
BAGAN UTAMA PROSES PENGELASAN DAN PROSES YANG BERKAITAN

$ffiic

hydrqger

wldin!., ..
..,.

iarban arc*eldiig,

*oar.....,. , ..
-ihieidrd,
*twin...

..

..

!03mstsl r.c
ARC
WLDING

.."c'Aw-c
.,..CAI!"S
soLl0.

ghieldsd mstai
BF AZINC

9'ILDIN6

i8)

diffuiioowe{ding.,..,.,,
xplsio{welding ....,,,
forge weiding,..,... ....
{rictionwelding.........
,rot pferssrewelding .. .,.
roll*eldiog...,......,.
ultrdonicweldinq -..,...

EXW
FOW
FRW
HPW
AOW
USW

diploldering.....

os

aEst rAECE

fuhooe roldring . .
induction *lderin!
inlrrred solderinq. .

FS

wt ,olHc

Y\

DFtll
soLogRrilG

TS

wivesldering.,.

ws

\./

9lfflron bsam weldrng, . . buw

ALLIEO

tloltmldinq,..

indsctionweidinq

,rsyv

.....

.....
-.. -..

laserbeamwlding,....
percu$ioowelding,,...

RSEW

^. BI(^HV

.,. ..

elrctroilagwlding.,., ..

Paocess6s

ITH$P}

therm;t wa!(,ino

-.. -,..

EBW

M!

!8!V'NV
ESw
FLOW
lW

LgW
PEW
TW

RSW

oxvoen

UIvHF

6rcs$t8yrn!,,.
llame rpraying

cutrrrc I
ASP

roc) /

fHERMAI,
CUTTIHG
{TC'

air eetylene welding

gxyeetylgfie welding

cutrrnG

oryluel ga:cutting ,.... ,oFC

-cxyicetylenB iulting. . OFC.A
-oxyhydrogen cuttin!. . OFC.H

oHw

air carbon arccutting...,, CAC.A

carhon a,ccu$ing,......CAC
{as metal arc csaling , , . . . 6MAC
gas tlngltee arc cu{ting . . . 6TAC
OTHEff
CUTTINS

plawaarccuitin!
shielded metai arc

cuttiry. OFC'N

-gxypropans cliiiog.,,
oxy{tsrs.ccuttiog,.,..,
oxygen lanceatting ....,

oAW

prEureqas weldiru.., . PGW

{lur cuniog...,,... -.... fOC

metal gowderdtting.., . . POC

blftl br0zing
BS
baring,....-......
CAB
dir b(arins
DB
exrihermic bra.ing . ^,...,,..
EXB
flow brazing ..,.,-,.. -....,, FLOW
l0rnacB b,aring .,..,,,,....,
FB
induclionha:ing......,...^,,g
in{rnrcd b(a!in{
IRB
rtrislance brariog
RB
torch braxing
I8
t*in c6rbon arc braring ..,... TCAB

dillusiot

-medium vacuum

sPsatwelding....,.... tW

gar

;)

*rcnwcuum .........

flashweidhg.-.,....

-oxynrtu.al

1o..,.o\

t**,i

TI.IRi,IAL
S'NAYING

resistance sqam wgldlng

sAw
sAw.s

-h;ghvrcuum ......

proielionwElding....

-hight.equercy

o'

WETDI$G

lRs
rNs
frs

rorchside.ing ,..

PAW

submergid arc Belding

Fs0CESSES

tlr,

ironroldering.,.

.... -,,.

,rc wldino - - . SMAW

*sriet.-.--.----

coldweiditg ..,........CW

relislrnce *ldsing

we,din! . . , , GTAW
...GTAW-P

stuoa.tweldino....

{ss#}
CEW

resirlarce spoi weldiog .

-pul*darc

plalmaarcweldiog

tT,A'E

Gxl.uliod weld,^g....,,

high frequercy , .

95. lungsten arc

IAY'ri

."..cAw.I
eletroq3r*ldl'ig ... .. -... EGW
flqx cored arcwelding ..,. .. FCAi4/

wlding.,.., . . 6MAW
..,GMAW.P
-pulkda'c
--short cireitirg nrc . .... GMAW'S

AHw
CAW

OFC-P

rimrronbeamcutting..

AOC

alar beam cslring.

LOC

-.

EBC

.- . .. -.LBC

- 6it,...... -....'...LBC-A
-*aporatile.,..'.,...LBC-EV
*iner!g$s ..,...
.,, -LBC IG
.. LBCO
{rvaen.-.,,.,,,.

-....

PAC

cutting. . SMAC

eg?

'uu8ueqreued ndtue'I spueJ

']equ?I SueIJ
'leJnJe6l nete

runrun '8ueqre1 ue8uedel

'ue]o{rad uup Prsreuo) ueqe'I

'ueqslo ueq8'I

.;:';T;

a,

nelE nuue(l

-Y
<!{T

r
\

v
)&

'(n'rnH !I)I HYuvcNahr)

ussrueJ ruurd

'uusnJel ruurd
'rse8ul ue.rnpg nele uesnJe;

Ft\Y.:':isJl

(,o&{e
eoote
Ba O O 6

6&*$
l'l;ar-*
.-&d-4F.-,
,tr ?s,?t[
,

,fi'ii:i;il!.'

ws

ffiffi
C--'---r

@';"'
'ur8uy rrcury
'seo n?le

1e,(ur141

:mun5

'dnpr11 uerueuul re8e4

'so1o6

'(svlarNaa NVJVJVJ
NVDNAA) ledruel unIsElS Sueruqureg

e2t

ooo
60
6sS eD

lezruy :e8e;

'unpreg

1eme11 .re?e4

x"x-r(-x-x+

'?to)
'rsur^oJd elo{nql

'ere8eg Eto{nqJ

'urnutn ereces un8ueg

@
rr0
aa

Nrrrt

'rsr{IIsuuJJ u?JnlEs

nelu yer8elel uurnlus

'rse^elg uep u8nq de1e1-11r1

*.*.+..-T}-

'qBuu1
@

WE*VA

V/&ia{1!4,
ESr\:.)--;.d

E:lEa!:iiii

#'**i

'ueuoqode4
'e.{\eu

'Suosog uep rISd

'II1uH
'rruuu)
'urer6 nule un[.re;'tty

'{np"

'uode1e1

'runrun ereces te8un5

'uee84r8efue4 unrsels

'ueBunpueg

'Suqueg wlequrel

9$g

're13uy wlequref

'ldy

'esBrg uel?I

e1era11

ueteqruef

'e,{eg uepl

ue1e1

'ldv eterex

'rsur^oJd rrBluf

'u?lequJaf

'uetednqey uupl

'ure8aS

1.ll-rt'lr

#
--m\f_W

_m
*nntf-

Uproodol loqurls Ze
Nvdldt

lvl

484

LAMPTRAN

33 Simbol Pipo-Americqn Nqtionol Stqndord

Flens

1.

Sambungan,

2.

Fiting siku-9Oo,

3.
4.

-+- -F
AF

J-

Fiting Siku--45o,
Fiting Siku-Arah Ke Atas,

5. Fiting Siku- Arah

Ke

Bawah,

6.

Fiting Siku-Jari-jari
Panjang,

7.

Fiting Siku Reduksi,

Fiting-T-Lubang Keluar ke
Atas,

10. Fiting-T-Lubang

Keluar ke

Bawah,

11. Fiting-T Lubang Keluar

Samping-Lubang Keluar
ke Atas,

12. Fiting

+
o{F

oF-

G+l-

G1-

+f
4I

AF

Silang,

il-ril
-fio+F

14. Fiting Reduksi-Eksentrik,

15. Fiting Lateral,

--

*-I

ret

)e
)C

:L

1b,*

\,

+{-+
/h

.*F

-l-t+=+-

-+tr<+-

--D<* -){-

16. Katup Gerbang-Elevasi.

-itr<+-

--Pr*-

17.

Katup Bulat,

++NJ+*

--NF- -.r):ft-

18.

Katup Satu-Arah,

-{frl+-

19.
20.

Keran Tutup,

21.

Fiting Ekspansi,

Katup Pengaman,

O**

e*"i

+-L*-

&

+*Le*

+ox-

*O*

*o*

*t*

-lF>x-

-+.e-

+E+

*6,-

YXX-

-*

{frF +fi+

-{t--{F -r----F J----e

6/L

E-

-rel.-b*-

-+<frr-

-qoF

-#

rf
4

-*r*-

+}f.\!(_

-}af$e

--.G-

--fi-

--

+D<(- -ffi-

+PRI* -qF+* -*-

-{EF
-r+--

ex-

Solder

\,

+I-+-f

{:+

r
>k

iO{-

-ril-.t{-

,'**
*

{/
-)J-.+

Gr-

+6n-

-+(-

eHF

+e

-t-

Las

O->

{c{-

{oJt

+>+f
13. Fiting Reduksi-Sesumbu,

Sambungan
Sok

-J-

8. Fiting-l
9.

Ulir

-#

-G-

-r{rF

--++e-

--xF+

-+-

--J(---X- --o----e*

7-'
!

IqEJ uep srupn uns

E]

'etunlo1 rnle-dnle;E

h--a---J

#,
t

'{nqes

qeunu

ueSuep

rolol I uEp sedry

-b=-=+

'se^u) ueSunqules

ffi

Effi

'ueBueng ue{nseured

'u{osd uerunla8ue4

rnle-dn1u;,1

Aa/J

rr3{os3d-{rsJerued

nBlB

rrv {rpq-uerrlV

-rr*

*ll

ll

'reEeg urepn 3ue1e1 ue8uolod Ozyzl---ffi

a--.{I(l

'8ue1n-rneq 3uep1 ue8uorod ozx

'8uung 3ue1e1 ue8uolo4

'{osed SueleJ uu8uotod

uerrly r8e5 r.rp {reN

o2yzt--*N
OZX

3ue1e1

'(ueurelepe;1 '7-e1 u13ue lreqel

'1-e1 uq8uy'3ue1e1 qeueq

'srtetuoto rnle-dnlu)

Zt__*]xI
o

ztYoz

'l?lsotuJeJ
.JelaurouJeJ

'IuelsouueJ Sundu8ua4

roreBnpnsgt
'uerqy

-S-

'awnlo1 rnle-dn1ey

'3ruBt11

.SBD

'ueru{Eqey uopurred Jry ue8uuel

'1u8ue11

'le8ueq

'{11?tsoureJ >1eqefue4
'qeueq '(lu8nyuluag

+
-tr-

---&-

sedr;,1) suueured uenles

*fF

'qeuaq'(;e1edor4) seuuue4 uen1e5

'quueC

'uoJeld epud Surpurq roturpeg

'quueq'Surpurq .rolurpeg

f--r--r-r-l

'ururuS-rry u{osed

'uere8u;s6 desl tuuqnl

-s
-9-9-J-J_

'uere8rr;ag reniey 8ueqn1

'rserduoy urupn

:ry

tolug

'ur8urq rry

1e,(urry uerqy

'3uepe5 uuue>1e1 dun

'uefn11

rry udr4

ququrrl 'lorr-rrv

--su----ou-v-

/_

--t---JOJ-

'r88ura uuuelea de6

-t***

propurrls lpuo!$rN

uocuaurv-6uplpI plre) uDp 'lspllluen 'upspupured loql'rlls

997

?e

NVdrdhrv]

486

LAMPTRAN

35 Simbol Grofik Americon Nqtionql Stondord untuk Diogrom

Elektronik
xofl- lPl,t-SlAtoi
nxm PffJR'UE0
/

Frxro v^rr^By! \\ e*oro

{AA,- )fi\,- -4AAr-

,F

*ry *ttr --)a-

-JF 1frr

^0JlsT^aLE

rll&;
)F
iF
-qs
CAPACITORS
ELEcTRoLYTc

v^nraBLE

FRRIIE-EAO

++-r ffi

CONOUCTORS

co{ouctons

NOt {)tltEo

JOINEO

--rYs\
llil
AOOiESS OR 0A

t{F

S}IIELDEO

nrASLE

tr,

c^pAcrlofi

-+t0rooEnf,cni'lR

EA
'rH!firstoR \

(scn)

Loualr

oTo

\
f

iY

rHEir'^[

UJ.,TJ

\4)

wrll{ coie

BITI{ LINK

ul-r.J

*
* +[ii#f
{EIF

-q.Idir
T"q
-l

^,.t).r.^

SIPOLTR

\/
Rsot{atoi roroR

J-Ptx cER^ntc

H-CHANNL

0UAL*GArE

uosFEl

TRANSISTORS

Jt

+ il
$I*.*uo..

RELAys

Jt
Jt
{'l
{J

#f""-6ril;ll

MOSftT

CENER^L
AI'PLIFIER

oFor

effi
[_

SlNcLE-ClrE

ENHANCETaEilT MOQI

OgeLgiIOH yOOE

*t

tl-o{A}rxt].

>

"Gt: x@l ,@: D

strrq.'-criE

c0uM0r{
cor{t.lEcrloils

{uaai*
coNTAcls

VALE

OP AIIP

-..-_

INIEGRAIEO

clRcurTS

(u#)

ruBE agMElrrs

exooe n HAIER oR
ll rr*xenr
cRro
--a cas Frll-o
-L

['

"or.ooe

II

OEFLTCTIOH

co,o
c^lHooE
PL^lES

f -----l

EJj-'ra|#J

LAJ

xoi

UJT

rus

*i"'rz

cnrst^L
cn:arn

OR

'-6:

CELI

orassrs Ernrr

'-r:;

-TG -lnrll
iqno Krr
-r<*

rrrn rrrn

t{-or^r{r{L

lrlruln

6ROUHOS

V|

rrrn ffi1

;".*k*q,*ffi"'

{r

stliQ.E
CELL

^oJJsilgrl
Iil0ucTAxcE

ati csf,

,/

EATTER'ES

IlORlr^LLY CLOSf,D

slillTcHs

"Tn

NoRIULLY opl{

(J )r
_rorrr
d
ruLrPor't

cr&.9

wLlAc

t03r)

A A

uuLnRr co{oucToi

-+i-

+Frro

spot

roccLE

ELE

--+
rA

lt{0ucToRs

{or*9r\
-ooo\
C

OR CO^XIAL

+
+
__1r_

8uS

wtRtlrG

sFSl

TAPPD

-F

frESTSTORS

IERUINAL

l(ot{-CORI

n.lNUl5rcR

<

Aln-coit

rrrn ffrd
'*
rrrn
rrrn
t

Ff,u^LE

->>-

SGlralrl

TT
LOGIC

g8rt!

(oI{R rH^N

tC

D
ltff

C>
rN!6qT

--D--

,IVJOJ NYUYJOd

uv)cNt-Ign
NVUVJNd

NVJOCNANAhIID{

NYSNdO'IXVCIIJII)I

T,/
9't

rt

9't

*
d'z
NYSOUn.Ig)

'IICOdd

SRM

'IICOUd

NVV)nhtdAd

('rrdoud)
NYTII]dO'I!ISII)I

ISISOd

/NV)O(nCA)

ull.IahlYlC N\ru!KM'[S!r'

D3 ,fr,
NVyJVdlDr

NYUYIYfAS!D{

q 9'0

.@oo@o
lor

NVJV'IOSII)

toud

NYUYSVS

NYdYSVS dNJIC

)IIJIJ

IX

NYSIUINIISNOXT)

0'z

DNICNVS UNIId

<-'-.*)

lrleuroag lsuprelol uouaqured loqlllls uEr6uoquued uop )nluag ge

LgV

Nvdrdl Vl

48A

LAMPTRAN

37 Pipo Bojo Tempo dqn UIir Pipo Tirus-Americon Nqtionol

Stqndord

,.:

S681[]aii:I::E:,g,gG

ffiff,fr:",;rtiff-. $
ffi$i#:..t=::s.1*gf

ffi:,SAr:='li;l:;fdi

SBiI;ti'i::;

l:i

l$gi6.[

}8i
6I.i;:;::

iI?J.;i,

:$.Sj6::;

trS,i:..:.

1CIIii.trf

$,.,
::

9$r,,,:,

ii$Eigif

i;

f9ltri:

;.(}pifl,x

$,tP,i*rl.:.it,5 i

E.Si,.t,

is-,...j{.t

r,;f,l$[t

.995111,-;1

Ei

sEItlXi,.,i.
0?.6..r.,:Xir:li

6Sir::,t...SIl
9;,trtr

$$Ei

r r,

i;ffi;$l

SEi.iii:

i$Sf-,1:r:

:iriSi,,$,,T

,:,.,:,?

sE:,,r:,i

0.?

slli
9I:

*,$

gg,

*6I

!L

gffi

1008.$$s,IOi

Hr

., p:.
c.l'

'9,=

,,:?6f

S:,

:.:W

, ,90:I

sI,

:r,81,

,tr1,

;l:

LL

,'?IiX
:

,,,:'.19t,,

1,,89i:
ur:.

:.:#&

l!

l::'0*

,Il

:,q..I.

1. 98

,t.Of,
.',',?2,

,",0
;;:8rr"
,..,$lf...,,

.:

r.ff.r:,

j,Efii

,:rltjl:

:?rt

r,;,89.:...

.ET

,i:$"i:.,

:0*

.:ig6;:,

#i

,:

l,f;{.

:.,,'?.L:,

r::i$X:

:li]8i.i

...9i,
"'!el:i

Q::

,.8f,:i.:

?-t,
:L
ffi

,Et:.,.'

9[-.,:.
qE

i,'

,tE:::
$,S...;
S11 :r:;

:9I:,i;
y-Il,:

'3 ,,,
,Otr:,,,.

8t:,,,.
s
.$': .'

8f
fj-t.

9g
{rE

v,I
0g

8t

91

t:Ii
frL

$i.

*:,

t9

prppuDls lEruoltpN uocueurv-loqog uop lpqel 'Io3-!sag pdld ge

6g?

Nvdldl4\rrl

49O

LAMPTRAN

39 Fiting Berulir Pipo Besi-Cor, I25 lb-Americqn Nqtionql Stondqrd

Fiting siku 90'

Fiting-l

Fiting Silong

l"-A,

Fiting siku 45"

F-^r'-1"'-

rffi

,&

i*

DIMENSI FITING SIKIJ 90' DAN 45" FITING-T, DAN SILANG (UKURAN LURUS),
Semua dimensi diberikan dalam inci.

Fiting yang memiliki ulir kanan dan kiri harus memiliki empat rusuk atau lebih atau huruf "I-" yang diterakan
pada penebalan di ujungnya untuk ulir-kiri.

rlrslr

ilfl+r# $dil:

ii;.ffi,i;,

:Ttr.-$',"a

iii.-.$i4.1fi*'$r.

iae.Ihsit$,

fi

irilrr:ii jai.i

iltlil

"'

.95,

:,r

1 21

1.i75'.

l-,

I.94,

,,3'

al'
J
:l':

2,;!s;;.

oe

,,..,1,,29,r
i l.,I;a3,

.,,,,|;68.'
,1,r'{.95,'

I'ffi

'.,.:L''tt

5.

4:50,

-5it3i

;,

''8'.

6.56

IQ,

r;oai

[:',

.q60b

^,,:
J..rO

-.\

;: :r i, :a

j,ii

;fi,:..Iiiiii

:,.i/1,

t,',.:fr.,

_9tt

i,''M,

.lJ

1;05

.l)
1t.

,'

1.38

tfl'

l'r l l r:,1

$0.

,,,3.160

11

rtI.;90

,,.,

' 1;12,
r.5+
1.63,

10{

,i0t,,,

,,2;37'

.,.,'22,,,:;

::iilt:

-t:H.'

.3,{o

,,.:?6 ,",

.r,l;$6

.r:,tilo

,,*;00

:-, 11.18

: x"l8

ltv
),oo

,,,1.28.i

.1.;28

,s'ris
).50
':t:,:

11./z

.$.,62

,:

:,.8J,,3

.8,6?

:',;551,.,

11'$8,

10.85

1,fl,rs

: 1,69,,,i

1:::l;$$r

ri2.*5

123:5:

'Llz

, .":'l'.
:1.$ /

::

,',!.,4?',',,

.'L,

,1.88,'

.:
,

]::::

,:!tt:

1::

--,

::', ta.'

,.ti8.

,,18:.'

, ,$]r,

,,

..;11 .,:

.i.st

't

i;i;#fi;r1;
,r.,8+ ;i.

iilffilrt

,54

!t:

ffi

irtel;1t

.58

:, 1.11,

r,':,i i.ir

B.!

:;nB$$i|il

.,:l.o,qi
:.:!,0E.,

bThis appliix to elbows and tees only

.:

,,84,

::l

,,

:.,_4rgp,i:,
5A.7

r:

1iF{-.s

]. lx
.:iit,91
,,2"44

,,,.

.,,., 5J:16':

' From ANSUASME 816,4-1992.

'; :; :

,,

:i::. .$8r,

.1;'?,3*'

$6

fiz.
,:.t,6+

o")

,,..?r6i .,
i.,395,,.:
'

',.,,.(f,/.
I 1,,:i.

e.1g.'

,, :,:1 i:

,'

l.', ':0
':lt ;?J,,

!,*2ti

,.:6,,.

^4-1

':,4.

"l

| ,''
.' .50
{*

I' ,,f$+

1C

,,.,.44,
t:,50
,

*ti

i}l,s.

liB

ti

i,. r' ,, l

tirQ,:

i,it;ffiir
i

ii$ti&:
;ii'Hi.:

i:;;l,tr

,r;u+f#lffiriri

ilWiffi

,.32.

:;80.,'

'': 'a'

1l
r

.iii'F-ill:

11')

i.s0

f,4:

ii.ffiii

tr,i

RR

:!,;12',

i:;i,o$-iii,

,t3

,81

.t

ffiiddrt}iliss$g*

'}SP,,, tilr iil11lir;1l;

i::!;.f &;i: irtErtsn;
-rto.F-ttrl+
i;

,'

'

.i43,::

,';80:,r

,,,:
.,

:,zi3:9.,,

:,.2.68

r''.f,28..
.1, 3.9$.,

+.oz

'

r.. r.5;.20.,:;

,.,.5:79.,.
,,t,t,? .'

. ",8.;28",:.
1 l!,63,..
1J,lL
.-.:
I).4/

+,1

v7'6

06'

tfll

80'r.

,['?r

w'l

t8:9I

'

8t'

9t's

L'

86'$

s9'
oc'

t9'9

Z6'L

S[71
st'01
zg'8

{9'9

uc.

6t'x

s0'i

EZ'

88'I

II'I

xc

YL

99',r

cf'

tL'7,

6t'
$t'

l0'f

?L't

s8'zI
sti'0I

qq't

9l't

81'

9E'I

0r't
09:t
L6'Z
??.2

06'1

t8'

:,$.,

L6',r
TL"T

8f'r
lT'I
06'

'!pgH

$'r,
89',{

v(d
tbt

,L'I
t5'I
rt''I
0?'I
0g'r

z1'l
L6'

88:
9L'

89'
09'

ss'

Lg'

7i'
'uII41

6v

,'n'

:XBIAI

.:'

:j

,$xu,

r,,]r!W':

.ffiu

T,L'*
7 t'a

09'f'

0s'r
00't
09'g
L8'7,

09:?

8I'

tl'I
,r II.-::,

Iu,*fil

,t.r"Io;.

19|asrs!{I
3uu1s uep

.. r:.d '

:fl,,:
.:uilt

:pu"fr
,.'Io

..'

,l 3u1lq6ia

'

q}PTfi

El',V

6:l

ZII
9'l

t?'I
f c'T

0tr9

6r's
Lt'b
0t'E
bl. L

r8'z

LT'1

L9'

0s'r

'265t*f'Sl$ gl^lsvllsriY &rojc

00"0I

[9'8

0E'u

rcc
ffi(,

I{'I

ra'

?6',7

16"I

t9I

,r
LI

OI
q

s
?

it

8['

il'z

69',1

ii$'I
C1'T

00'I
88',

..,3,:,.
snr9{II&

,.e!?'
rpufii0i

';,:I0 : :

00'l.
19'9
88'F

EI'}
c1'c

*{'1

tz'l
00'r
L8'

f8'
SL'

t9'
L?'

t'
{,,.
.ul[^l

tpBorlll,

raiiinll

qrEurt,

1L
L
et
iL

ir

?1,'l
SZ'T

90:,
v0

: .,Vl:

'

si$$ol3:

,: a?!S .,'

,'*Q6',

pIIP,.rteaJ, '

Frlmr,li{

l$r,to{II

.!p,fq,,

i.

r*lua3.

ioforlEltl apFIII

r.rup srunl uern{n e,(ueq dnlecueru ;r1n ue3uep Surtr;1nlun qt 0SZ Jepuets
rJur luelep ue{rJeqrp rsueulp unruss

't-3ur1g'"S, utp .06 n{ls 3ur1r;

(snunr NVdn)N) CNV.IIS NVC .I-CNIJI{ ."9' NVC .06 N)IS CNIIId
ogy nyrs

6uur3

Duelrg

6ur1r3

.l--6utlH

-;r

*-1

.66 nlrs

ISNAWIO

6unr3

1*',-

i
-.1
T

;r

propuols lpuolloN uocllaurv-ql o9z 'ro3-!so8 odld rllnreg 6ut|H oy

NVdldl lv'l

,,6"

492

4l

LAMPTRAN

Flens

don Fiting Pipo Besi-Cor, 125 lb-Americon Nqlionql

Stondord

i.-B-i

,ffiffi

Fiting Siku

Fiting Siku Jari-

90'

Fiting-Y

Benar

Reduksi
Eksentrik

Reduksi

DIMENSI FITING SIKU, FITING SIKU CABANG-GANDA, FITING-t, FITING SILANG, FITING LAIERAL,
FITING-Y SEJATI (UKURAN LURUS), DAN REDUKSI
Semua dimensi dalam inci,

arilrl iti:;ii;i;ia:ii::li:;i

i:lll:l:1rlrl!.rill

#t#,,!*,Eil
iir.::i*ftr:lilia
; I{iEEe ;

i irlrHililiilr

irSffiiixii

,:rpiiliir:l

i$lb-d.X*li

iiiisxiil

r. IxtG;:;
'
;i;i;il;i:i;:i!:ii:e

:E"r'i
:

liti i: ! ii

ii1.2$;:

r:..1i50.r:

;,,'**::.,,i
.;t:;,,,.1,
,,,9$

;.:!.{S,,

r,Zi(S:l

:;i,,

r,p.,50,i

,.?'ffi"

:i350:r

rr4:

r:;: :

r5;H]:

;5,i00.

,,1i5.,:

.$7.

,1,7{

:550.

,?.ffir;

,:6:;?5.

rli?J

,#,W

??q'

,rflffi.

:2.S0:

,2ji0.,,,

r,8,(Br

rAS0.:::,

,,950..

.P;50,
r2;50'

,3.00::

1,0ff:

;8:50

rr:3.i5o'.

1,1;50,

O.JU'

,9-,00

,,$ffi..

,$oo

,?$0

t$;25

:11,4i50rr

,l:130

r,,,6.00

:Sip:

;:5.00,

;5

,6,ffi.

,.6'5Q

1n<
',7,:ffi'

,5

i6".i'-,

,.t6r0$:,

jsffi

'i$,$r;-

1:9.100

,1'4,ffi

,,5'00 r,
;slp$,.,

.10'.{8.:

nX;00

I6,50.

,.6i$0,.r

.l*ff,

12100

tr9,S0

:14;00,

16.9q.

X5r'00'

.8,00,

'18iW..:.

16,50

21.50
?4,0p
25:50

,29:mrl

r8,00

29ffi

,9150

241ff),,

34rffi

3S:On

50ffi'.

W;W
25,m

4i..50

r.8!!,r.1.

Ip.':;,

tI:.tr;
.

14(}.I}
16..ofi

is'ffi

2,{

3.6,G.S

,raffi:

r3:50
;.3;7

:1!

-5em,

$,o.fi

.42.ffi.

48,0I)

:48:ff1

ANSIIASME 816.1-1989r

z8ff

t2'0Oi
... :' .. .

13.$0:
14.50:

;:':r,.$;152t

'iC
f.5

..:10.00,;

r,:::9i00:,:
,. .,rtf:,:

,,&
.,,#

r,.,,.51}.tr.

r.,1i$0,.

,,00

,. , ,,,.56 ,,,

,rii0

,$;50,

,,,8,S

ip,q

::?:50.:

zas$

.5,50-

'-7,,5O;'

n"ffi'

,6.ff]

I5;0

30,ffi,

,O.SO

it,0

,7"00,

19.0

49,u{)0

I8,0S..

3,i.00

!6.50

34;{r{}

64:(X)

21,ffi,'
r24ff:,

1.,, ;31,r,;

:,,,.:44.,,.

12;D
lrSro

nd;00.:

;59

:.7i;
t',81.

,5;00

I.1.,00-'

.,tQ,,

,,,:8,50,:

20,5(Il

'

',;9,00',

b.),

;3,5,.p

'9i50:l

l::,,::3:I:.,
,, , r.;{1,,i ,
li: .: 131:.:'
::,,,3 .,,

.i50
.;5$i

t:r?50;

1?ff

32.00,

,,,.,,5
.r,,,610$

,#

lili-{..f-ltrEiil

r6;0

1,3;00

,*tS

;:r

r*l{[$Pr
I rr: l.1:rr,i,iriri!
:: .43!.:

:ffii#f

ii ir,t!

'',
.-#iil,
r: IllICl(

: OL ll

r1$

[;:{,2

.r{:(..ffi:,

{,X,.

,1.1.3;5S

,,,{9,00:,

ltD5r

:11,1.138,

;1

{n,

'l,ll't,,,62,

'r,,

ip,1-

',,

..?!i00'.'

138

-.,23,5i0',

1,4,+

'1?5;00,,

1156

,.:,jp.AA,

1.69
1.88

..,18'75,

2t"12

,, t. 1'r-4,

a;38

i.,,,lffi.,,

42,0

.,46rffi,
.r.53.ffi

xt&

ir.59 0,

11<

,.,

48i0

35ifl).

,9,0&

20s

4$;50,

,g

?!tfi::

49,,00

i0,t't0

$0ip
36i0

,e7;5:Q:,

','

1<

,:,'.,8r.
.1';l:ff)..:
,r.,1,06.-.
,,. ttl?,;,
..r,1',!5'.,

;,.

..,1:*tl''
,:.:ff00:::

7
I

Z$
n

9l

t
?

9l
7t.
.t:
:?
ztz
t.': , ' .7
,tl
?S'
..L
L
,r8
u
.r
7,,,,
.9J
6, .'

:3: ,:1,:.,:i,,;gri: ,,
,.y1
:..

:.;,.1;:i:.., . i:: : ' r,.

ll aii

jii

i::1:::tli

!iiii#;j

""

J*Ao pll? ?

Sr:ol
lWQ\r,
or
;91.

',itr r'r
ii ! i:;.::]i]::

ii
$r

!]|1!..

i;1;iii;,tr:;lt:i]ii

,U: :,, f
9r

'9r

c!

:!9
,.$

r91

'rg'

i
fl
s

at
ry

iri;r:iiri:$

i:]1ii,i*.dl

iii

i,Ifiiii

ffi

V.

:,1 1 ;

*,i

9,1

.t or

fi

$r or

SoiS

*or i
Tor ?
;: :itff,:ir,,.:r

;.i:

sorod F)snd urrrnln e7

'6f,6I*Xl9IB

'

Z"'

w.
oc
$Z

oG 8r

9L'2, ,.'..

88:I

ryZ

so0f
(I0rz

(Io rlz
gOst

9tlT' .,
,.

w:tl

g.I

rr

(1o 9I

,co,fI

EZ:i.:'il

,,oI

'.,6611,.

r.8.

,7,;t1:,:':

.8

,'

,.., ,Jgt.t.

,,8.

:r8'

,':a'

r1',

.. ,t6- .

I
,t,

.?

,
..

'

l.

$5i .'

,, ', ,?,

t,

'''rtt

.::.

-. . z4
' -I("

''z

.1,,1,

t?

,-,S9

;iI

.,',,

}'tI
: 'tr

:.:l

,,;':W:.,t,

:y

lSlllie

frazv
{o,96

z9'z '.'.'
$t'7,,

'zT'2.:":,
69:tr

o,tr:

9t,

1..,,

.8f,r{'

{T
at

it

t:, 1't6,i,, ,

,tS,

.\L

, r:i69j,:
, ,:;,Vgi,',,1, .

,;F,

',?'

ri iiL: :1n::1:lni!, !, ai.jirr.j

ilii

l;iiiri

,,,1f*t1{,,,,;
'j'il.rP.;, .. . ,
:illlirffi

l;i
r6rlr;i;

I;i*
inrjr,

lllilirir'i1;r;

rlriri

l:.!lllrjrLlr!

uocueurv<l

propuDls lDuollrrN

gZl 'o^u6uo!uo6 uop Inog Inlun lplne 'Io3-!seg odld suell

e6?

Zy

Nvdldw\fl

494

LAMpIRAN

44 Flens dqn Fiting Pipo Besi-cor, 2so lb-Americon Notionol

Stondqrd
i+A*i

/\
^U\c

llN
l'";: lv

ffiz Jh\\

r-fl
ill I \1 \
A ql\ I
I
r
'
1... .. !e:::J-J

(.1 *1*",
Jori-jori

Ponjong

Derojot

45

rtlJi.,
.1:|

l, )*:

'.

90 Derojqt

F*A---{

";
Lurus

Fiting-T

Reduksi

DIMENSI FITING SIKU, FITING-T. DAN REDUKTOR

Semua dimensi dalam inci
i116;11114uU

ffiffirr

fiilri*ffi;iiii

*[iii $.#i,
t,i,9I',,,
Sl$rligl

;iri!i:[i[i]iir;ri

$,iffidl#:
l , ::ir'_:
'or.; i:
i1*
lll..
I rt&nge

liiiffill

t,

:,:, 1,00,,r

ii

': ,;l'25,,',

rI
l;

.:

,,.,?,,00,"l

,t

:1.50,r,

,..-,?.50:,,

;1?,

.),

,,,.,3.0S.,'
,'.,';j.t50.t

.:i
$t

.-,:4;00;il

.,,,S,ffi
''tr:'r

,,,i::i,:

..

$',

l2'i,.

-,

,r.,.6.'ffi-i'

,ifr','.i
,'

,,,

Si{10, '
,iO",ffi ,..

.44
..:,4!1

;t*4

:,:id4
,,"5{}
,:156

::::

,.15,6

6'}

:ilat

''fj
,,,*1
,';P4

16.Op

r$oi)

,:.. ;5,'251,,r

.',,,$in2 t'
.,

,, ,,,?15t),.,
,

r.;.9,;0(i.,1

.,,t0t001:,
.,"1T:00:,,,

,,,12.5$..,.
,,.XSrP0,,
,

:.17,50,

.;;.69

l;4,.0S-

.ti

,;3:&i

:',,:$l?.5

1..:

1,,

,5,{X}

,,$"5$

i{,0{)

:3,5S
''4,fCI

:iS*

"6"0'

',..8,P.-{.'

:;69

r,5

t. t.J

.3r5S

.,6.3'|,

,6lfI)

;8.5$

1.'2$

.$:.9*

'iq,nc

,,7':0s

'4:$.$

i.no

.u;94

f.i3

:.5;6f

,1.;19

,,,St$o

,,8131

;,8;0$,

.,9.;69

,8,50

11'50

1
x:Es

1,f.;94

10.0s.

X4;fi)

,6".00;

1150

r6$0'

.?;00

12'0{}

,ffi'el

:t?"st:

,3.tX)

14,S0,

.s.i$

is

14,06
16,d4

l;nX;

,.?5.;50,.,

ls*

2:;25,

?l.im

,1e.sCI,

94i00.

1,;3S

,,,?8;$0

2,38

)71,1

18

r"50

:,130;58.,,r

:..i$

25,$6

?6;r$
e$$0

,1\

3$i3iI

2$,(}{}

?$,os

,-23.S{-1

3$::(}D

:,.*9it)0. r:

Bl6ilnlgBq

,L'21

,.,

I
2'ffi)

'-.16;ffi,,,,

,,:,43:0{},,r;

:7..'o$

x;3*

...2L,{K..,

li

,'6iot}
,.6'5

,1

..1335
1.,

,3,fit

:,:: i:l'
:,.5:t)0
i.5;5{X

';ts
1$i?5-

1ff

,ri,s

.x63{}

,.4:19.

,30150,,'

r15,25: :,:

:4.5s

,;3"fxi

hxz

::2r$0

,'6,5(}
. 7.0{i

1.0t)

00,
,,,19,00.i,,

'8.iAfdsf

,..4;88i.

,,12'00'

,14(}u

' :lil::: :

3:0S

.'t'. a :

Sr,illS

ls'ry

*l$0.
4A$p.
2?i50:

2r.r(l

,,.5;$$

,$rS0

,:9:sfi
1,0:i)o

ie, g:
,f,rm
iCIS

f.ii,0
9:oo

ro-5$-

2s

3&m

tai$$.

4{.50,

15iffi

24;*0
30,0*

7t-,

686]-'1.^9tg

gZ.

,'

00'z

SL'

00t

c1 '

00'r

Z1

88',

0s1,

91.

00'1

!L!

Lt

0$'t

ZL'T

fiO's

8t'1

5Cr

9Z'9

w'r

s(l

0f9

su't,

SL:9

OE'I

0s:l

9L'T

0s:8

s{:

)LL
: .r
SL'E

i,.$-,1,$

z*'l
gt'r

bT,

w
w.

()(,'

'

${:

88,

88'

I
I

:.

.5816[

00'e{,
?r,

SZ'AZ
SL:

LI

!cs
00:tr

z9'9

88

88'S
r00i$r

gg:,

6r'L|j

It'0e
95

5C.

tt L(
g0'1.2

t6'8I
ti'9r.
90'tI
16'I I
6S'6

rt'8
,6.9

l['9
69-9

.tr6:t
161:F

9grt:

90t

'.'gE:g

r;r:

I,0:f
88'S

bL

,3

oo:,ru

iL

0$:rz

laI
LI'L
00I

IS"01

88',

.92'L

8gl

c/'

.8

,.,

'

ti

i,ii,,Jlt;;!ii
a$,*iffr,,i

., st'6
88't

88'

r8

\l

gt,

e9'

9I

zl

I
I

ErrI
,0s:i
osrI
\.L

is'
Zg,

0t'Z

0s:z

1;

"s.rsN,s,&I.

ft|

1..ts,,#i-X*i:

wnn

69',,8

:;r:::

{$t
srf,
AS'Z

8fz
sz:v,

LL

<,

oii'g

88'i
{9'}.
vt:1:.

8f'r

sr'l
61:r

rI]
00'I
88:

l8:
69'.

irf:lil.:r;i. :

tiiffi..pj,.

';.;r1
,:f1ti li

ijiq$.iffii'.1

j.:li: rfii#fl#rijli

]f!s{tp-.: PflllFF: $
IalousKI
.1{t

iiii;ix',rq.iii!

,t[,

osrtf
$]:9[
B9t0[
00 8e

09'$e
CI01ftr

lsl\iY{

QO0t,
oo f[

(o

0r

{io 8I '
CO9I.
ao tt

0E 0z

Z1

osilr
00

0I
8

$,1

0srtr1

$0'11

00'0I
00'6

-r

tt

sau
t

.OS:L

,09'e
;7I'.9

,iz $

;#ffi.lr

lt
Ir

'{'1

t,i'I,,,

'tl8lt,

i::riil;;,iir t;:

ii:i.

'*.

1[P,$lnrr{l

ffis.]..

ii#t$ilru

ii,iiiI*rJii:i

i$s,ut

*6}fi.ulEl

prE puols lE uolloN uocueurv-ql o9z 'E

odld suoll 97
uop lnpg )nlun urrlprn6oued ',Io3-lseg ^u6uo!uo6

96?

NVdldlAV'I

INDEKS

browser

119

Bruce Olson

draftsquare 75
drum plotter 27
Dynojet Incorporated

119

bulatan 194

aksonometrik (isometrik), miring, atau

bus

perspektif
Aksonometris

byte

137

American Society lor Engineering

Education, Societ 6

kalibrasi
tegak 83

animasi

Apple

58

I 19

B
Bahan sketsa 137

gambar 2
balok penuntun 146
baris ketebalan 146
bahasa

Bentuk

huruf

bentuk

ulir

82

390

Bentuk ulir sekrup 391

Berol Rapidesign 925 83
bersuplementer 97
bidang acuan 252
bidang mendatar 169
bidang muka 169
bidang potong 222
bidang profil 169
Bidang proyeksi 12
Bidang proyeksi l0

proyeksi
binary 20
20
Bola 99

CNC

19

31

15

157

169

191

77

episikloid
Euclid 97

129

fil,et

194

Flatbed

plotter

Floppy Disk

27

drive

database 7
Deformasi silinder 190

gambar mekanik 7

dibor-benam 188
Digitizing tablet 24
315

dimensi acuan 333

Dimensi alur pasak 342
Dimensi bertabel 344
Dimensi busur 324
Dimensi kartel 342
Dimensi ketirusan 341
Dimensi koordinat 345
dimensi pasangan 335
Dimensi sudut 324
Dimension Styles 343
Dimensi tepi-miring 341
29

Disk drive, optical drive

disk storage device 29

display 22
DOS,

Windows

Dot matrix 27

Garis 97
garis bantu

30

143

garis bidang-potong 222

derajat kekerasan 50
Desain produk 295

disk

145

Film poliester 77

cursor 23

Dimensi

119

baut 408

bidang

15

152

ELIPS

Elipsoida 99

119

CIM

elevasi

ELIPS ISOMETRIK

31

denah 152
density 30

32

Barnes-Lee

Cassette

CPU 20

125

up

cartridge 30

chamfer 398
Charles Babbage

19

AutoCAD 2000 380

AutoCAD Mechanical Desktop

back

eiemen konturnya 188

CAE 15
CAM 15

cetak biru (blue printing)

Chaldean 4

Archimedes 390

avatar

Electrostatic plotter 28
9

CERN

21

asimtot

CAD

CD-ROM

American Society of Mechanical

Engineers 6
Analisis Elemen Terbatas 8
angka
angka

119

20

Alpha World 119

American National Standards Institute

(ANSI)

21

12

alat pembagi (divider) 62

alat pembagi sebanding 66

bir

Dot matrix printer 28

dot per-inch 28

Bristol Board 77

3D8

17

Garis dimensi 316

garis hidden 51
garis lipat 170

Garis lurus 97
garis pandangan

10

garis pelengkap sketsa 144

garis penglihatan 169

Garis perpanjangan 317

garis phantom 401

garis singgung 112

Garis sumbu 156. 317
garis sumbu 161
garis sumbu tunggal 156
garis taktampak 155

Garis tampak, garis taktampak

garis-garis arsir 224
garis-garis halus radial 141
garis-garis tebal 51
Garis-garis tipis 50
Garit 376

generatriks 99
gerigi roda gigi 234

l6l

0gI

0gz u?qPqruut uP8uBpu?d gs

LZ uurS?qes ueSuepued
uurSBqas uESuupusd

gzl

ueuD{-Surduus uESuspued
uuSuolod uDSwpusd

zzz

gll
ZEI

uequpurd ueSupuud
Sul:)pJ-ut?ur uB8uPpuud

IrlD Bnp rnlelerx suBS ruquuSSueul

69 Irsued ue8uep ftq{.ue33uau
Bsle{S Suela8ueltg

/gI

69

{sr(

611

IZ

JBrndo

IepoN
sdtl^{

6rI

relepuoN suec {uuuel^I

992 Juqu?8 retnual^tr

IL

rsrse:de;l1n rnryeJnuuru

069

991

9rI

11

sdrla 1uu

sdrla

91

rrupuel updal

677

luru

4edalen

99E uuu8eley

196 lnpo.rd

uBr?se{o)
ue1u8e3a1

8g{ slre8 uBJrDIaJee{

zal ueutBleps{
zI uBlunq uusPprecr)
1p (paads) ueledecaa
1y (sseuluap) rruqrsraqo)
67 uuuedrur,(ued selrsudel
BIe{s rserqllel
zg

1u61

IEIJJ

9L

ry1drt se1:ay

luleulosr seual

91 :equru8 seuay
8EI rsDlrsq sBUe{
Suetued r8as.red ulSuura>1

80 relnduol {rreunu rlepue)

JUdePe lrcPua)

rsueurp qllFreur

gle

ZI
ggg

rBlnlos rnqBJnuPL J
t6z rnl>pJnuBu

tz
1E

11

g1g

1e1drf

t8

Ipnf

gZ {crts.{oi

qsolulreN

rs4e,(o:d sruel-srue1
o^rJp zB[

0t

171 uelslet ue[-uu[

3uuqn1
3ueqn1
8ueqn1

t9

769 r8uq-ryru1
969 3uo:os e13uel
Juseq:nsnq u13uu[

E9

>1opq u13ue1

VZZ tuerqtl

',

urcy

uulodruel qeprel

euls{uruul

IZ

691

hI

edPrsleN

06 rnni

96 uereq8utl
97 uad tqStt

Blololohi
preoqraqlou

tz

up opr?uoe'I

Irul^

ueruppa{ uep 'r83urt

966 dnqes rrln qelusl

'reqa1

w'6v
11

:osaso:dorry1r1

601 lnsnl?t opol3w

peel

LZI

6II

tno'{e1

8Z relloldAeluud

resel

6I NY'I
e6g rltn Suequrel
IE[ {quaq

8S slrun ;o

rue1s.{5

79

lnlo^ul

lewllul

Ieuorleurlul

ruquu8 uoun{sur

rego;d7reluud le!

37

{ul

requeB rn{n nurll

71

-l

8I JI
LI OIT

re8uq:ag :uurn{n rsueurp uep Sueqruul

uuJn{n rsueurp uep Sueqruel

It

qse:;e: niul

77

snurs epoler\I

gg

911 ea36 e,r:n1

0SZ IEdII sueB ePolehi

8II

Isluluehl

6II

z8

tg

rusaq Jrunq

lxeyed,{$'IhlJH

(a3un8uu1 dnl.teru

691 ptolrysodq
prelBIDIe zyoq:edrq

SZI

su]lu3suo)

9ZI

eloqredq

scqd,(JSoratq

91

uoSexeq

9ZI

8I

SIIIAH

,(dor prrl

97 (,(cu:nccu) ueludela)
toe rsueullp uellrlele)I
gsI uuueq-lnrrue{
66

esnualod,{q

t8 Irre{ JrunH
rlqloD JrunH

691 urul {elol

141 ueretnd Isuoluo)t
llleruoa8 rs1[nsuol

,6

111 sdrle r$lnl1suo)

892 {llBq rs{ulsuo)

requu8 utse61
qseur

9Z

ue8uepuud BAn Bstelsueru

rrtp{e uu:e43uq sslelsueu
snrnl sue8 usla suayq
sdqe Bstelsuetu

771

z,

II

17 .&orusut

9le

gg1

requu3 ureqtuery
luruu8uod elsru
qeuud uru61
)rlsEld-s.rew

31g

qe^\eq uup'uDdep'sele ue8uupuEd

zIt

961 ue8uolSuel luur

s6l lelu ptu

961

urBssp rsBsrtuBdo

a^rrp

>lutel eteuetr{

691 ry3a1 srreD {geuel

60I

6rI {nuelBru ueSuepuBd

lEl urBuoe{ u?SuepuDd
6lt uudap uSuspued
lsl UBue)I-Surdules
uup'HDl-Surdlues'8ue{eleq ue8uepupd

I!-I

6tl sule ueSupuEd

6LI svt? uPSuepuud
6rI uSwpuBd
6I? Surle>l nlud
d

94

zl suerSotro
gt [Ppr{ 3u?]o
662

a3erols edel crleu8ery

edw crlau8eru

67

o
11 3uq:o,rlau

y61 snqrual
991 rprn8
y61 nlunq

IZ
662

urusap rselurporx
sutaruurud lapour

08t
g1

90t ralsuoD(lu
,Z IJOSOJJIN
17 nlnold dr.r3olrr61
9t IsuorsrpEJl epotehl
Eg1 ue8uq epo1e61
EOl rnsnq rlul epotehl

90[

gy1

g71 ..r3as:ad,, epoleur

669 uulrlered epolsru
60I {ocor-SuuqnJ epolel J
ryre! uerrsleued UIBI epolel4l
Suewq-e4?uuf epoleyg

74

q1

ggl
Irl

11 prrSrp:alnduroy
11 Sopuu retndurol
97 e1o4s,(41
g7 Ped,(a1
57 pruoq,(sy
L? (,(llllqr8e'I) ueereqrele),l

6gI

zg

EE lnpns ruqureSSueq
snrnl IB3el sueS:uqrueSSuatu
SS .mlsles suu8 reqrueSSueru
sueS requru33ue61
rel?pueru stre8 JqueSSuaru

tg Supp

Zg

L6?

761 rarua:'rp:n8

Pfi

ZZ

6,

lncn.Ia)

lLlsr8

S)rONr

49A

TNDEKS

pandangan tambahan ketiga 261

pandangan tambahan primer 261
pandangan tambahan sekunder 261
pandangan tepi 180
Pandangan lang Hilang 204

pandangan-depan 149
paralelogram 91, 146
paruh bawah

silinder

146

Pasak 418

kern

pasangan

PCB

87

19

Pegas 422
pekerjaan akhir 294
pelengkung khusus 73
Pelengkung tidak teratur 73

pembagi 4
pemberian dimensi 316
Pemesinan 304

Pemilihan bahan 300

pemodelan parametrik 157
pemotongan 302
pemrosesan gambar 19
pemutar pusat 67
pen plotter 26
pena drop spring bow 68
Pena mesin 419
Pena penggaris 71

teknik

71

Penampilan bahan 301

Penanganan bahan otomatis 3ll
Pendekatan inovatif 296
penempatan dimensi 316
pengecilan mikro 18
Pengecoran 302
penjiplakan dengan pensil 70

Pensil 68
Pensil gambar 49
pensil mekanik 49

pensketsaan

busur 142
lingkaran 140

pensketsaan

miring

III

147

polyhedral 98

Penyelesaian akhir 304

pepat (frustum). 99
perangkat keras 17
perangkat lunak 17
Perencanaan proses berbantuan-

komputer

311

Permukaan condong 185

Permukaan lengkung 188
Permukaan miring 185
Permukaan normal 183
Permukaan silinder 188
11

Dua{itik

149

perspektif saru-ritik
pinggir kerja 48
Pink Pearl 73

148

scanner 24
Segidelapan 108
Segibanyak 98
Segiempat 97
Segienam 107

port 2l
portable 25
potongan lengkap 222

loncat

potongan
Potongan
Potongan
Potongan
potongan
Potongan
potongan

233

pindahan 231
putaran 230

Segitiga 53, 97

drum

selenium

sebaris 235

28

sebaris 178

Sifarsifat bahan 300

separuh 229
setempat 230

Siklus umur 297

Sikloid
Siku-T

printer/plotter 28

garis

produk manufaktr 294

Produksi teparwaktu 312

Profile i57
program aplikasi

17

proses pembuatan rencana 6

proses pemesinan 302

prototipe 8
Protactor 53
proyeksi 5, 169
garis

proyeksi

miring

170

12

orthographic

ortografik

12

169

pandangan majemuk

sejajar

12

sudut ketiga 6
sudut pertama 199
sudut pertama 6
sudut-ketiga 200
169

putaran garis 281

putaran lingkaran 284
putaran primer 277
putaran titik 280

quick acting 63

R
radius

64

RAM

21

nster

22

128

48

Silicon Graphics

161

Prisma 98

proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi
proyeksi

18

Satuan sekunder 58
Satuan utama 58

Penyambungan 304

Perspektif

SAGE

25
22

18

Penunjuk 319

perspektif

pirch
pixel

Pularan 277
putaran berurutan 277

Pensketsaan 137

Pentium

proyektor
puck 24

penmanship 6

pensketsaan

234

Prioritas

Pembentukan 302

Pena

pipi

Piramida 98

21

Silinder 99
simbol 13
SIMMs 21
Sir Joseph Witworth 390
sistem inci-desimal 315
sistem lubang dasar 356
Sistem manufaktur fleksibel 312
Sistem metrik 56
sistem metrik desimal 315
sistem operasi 17
Sistem pakar 312
Sistem perakitan otomatis dan

robotik

311

sistem poros dasar 357

sistem SI 315
Sistem toleransi dua-arah 359
Sistem toleransi satu-arah 358

situs 87
skala 56
skala 315
Skala arsitek 60
Skala arsitek 56
Skala desimal 60
skala desimal 56
Skala inci-kaki 59
Skala insinyur 59
skala insinyur 56
Skala insinyur mesin 61
skala insinyur mesin 56
skala metrik 56
skala rantai 59
Skala terbagi penuh 56
sketsa dalam perimbangannya 142
sketsa isometrik 145
Sketsa pendahuluan 16i
sketsa rencana 2
Sketsa tangan i37
Sketsa teknik 80

rcdraw 22

software

Rekayasa 295
Rekayasa bersama 297

Spiral Archimedes 126

repeatability 27
resolusi 22

stereotomy

Robot industri 311

rol penggaris 76
ROM 2I

Strathmore 77
strip tanda ukur 62

Roman 82

rusuk 234

Standar Nasional

stitch
stylus

Amerika

51

24

suaian (fit) 343

Suaian garis 356

159

{r?u

lris*'i-1Gd

969 leuel rtln

z9t

rsusJalol uuoz
e^up drz

0[

I6E

r11n

gZ

Suopuoc rdel

trg

s1e1drue1

gLt

r11n

rntslel

sue8 4u1e1

z6E telnq rrln

I8uorleN u8)uerxY rlll
eur)Y IIO

99

I^IUO,AE

erens ueleue8uod r3o1ou1et

71E 1odtuo1e1 r3o1ou1e1

gg1

99g e.(u;eueqes ue:n1n

99 qnued uurnln

99 Ieuruou uBrn{n

ggt

J?sep

97

99

uurn{[I

197 Suunu nquns

,{e1u:n1

gil

leuud qcnol
sruoJ

66

Lge tunun

t9E

Jouru nquns

;o,{uru nquing
{rJloruosr nquns

971

197 Suopuoc nqung

9y1 Suurtu sLruS-sr:e8 lnpng

992 [erpeqrp lnpns

16

rsuErolol

.ro1ueue1druo{Jeq lnpns

L6

16 IIIIJ
911
6tr1

gil

rsuuJaloJ

6E lnpns IsuereloJ
g1g edru rsu?reloJ
g9g luteuoe8 IsueleloJ

XINN

1111-1

n-uu[u1

969 p33unl

IZ UNS
117 uuwtnd nqruns
117 uu:utnd nquns
082 IBrxJou nquns

'INUA
1ungr1
stunlle^

uBJn{n uercJn

tI

66V

gg1

66E upueS:qn

Z6g repuels Sutruc

gE1 Suelued r8es.red ue>1uet

qu8uales ue:n1n

I6

6II

(lA,^[,tAJ qeA ept/A plrotA

/[ laeqsl]o,l\
srelles luellll,t\

06t

1r{

6II

6II e8un8uul Suqepo6 flrleeg

Ll

glt

18l

11 :uque8 utur;

51I (S-JUID sroteJo'l JcJnosad iBSJaAruf]

g6g ledr:t-:r1n
perJrun rlln

16

l6t
06e

99t

ue8uepued-u8r1

es?rq ue8uupuud e8rl

0z

"09
perJlun
dnrqes:r1n
r8es:ed rrln

6Et

lnpns
lnpns

rsrsuerl uerPns

ledueles uelns

699 esled uumns

9gg ruSSuoi ueruns
99 lsuereJrelur uerBns

Iuururel

931 pru:ou rdel

991 Suunu rde;
161 luuorsua,tuol rdel

i69

I6E {ulalu rrln

uBrBns

6S {8re3

S):IoNr