/7',

f
I
NI I
dV I V= 4r
J
s0pqasax lslpg
I p!r!r
l.it ,?
r\
\,r
 (ravxt etoSSuv)
pr']eu'puJ@ ruerxEqeru : IreIU-e
0rl€ I uue{Ef 'set€rrJ
'g '11
001 'oN u,(eg Surdeg
V)9NWYS truYgNgd
,(8o1ouqca1 Jo alnlnsul srourlll
uelrplpued uuuu,(e1a6 lrtnlasla leqe[a64selsosy ]ntlellC
yYAON'g SSINYI'
,{3o1ouqce1 Jo alntrtsul srourTII
uelrppued uuue,{eya4 rotue) uup
{ruiapuIv ueue,{e1a4 rsrlrq enle) uep
'uasnJnr enie)')ru)IeJ lequiEc Jose]old
NOOC,\O SYWOHI NHOf
,(3o1ouqoe1 Jo olntrsul srout[[I
uusnJnl Bnls) uBlue}^tr
:{ruleJ rBqruec sntueurg Jose]old
'r'rrH NYAI
^ous.I
,(3o1ouqcel Jo elnlusul sloullll
uesnJnl Bnlo) ueluBI^J
:IrU)IaI JequuD snlrroura lossJord uetuel^J
('tvrV) uslNsds'rrJal
^uNaH
,{1rs:e,rlu11 htr T V sexel
IruIaJ requec snlrJaua losaJojd ueluul^l
('wry)'r'raHrrrl4l yl'ry
,(1ts:a.rru6 I J ?? V suYaI
IruIeJ JeqrueD sntrroura losejotd uquetr J
('w'rV) syJassrC 'fl xJrusosud
I 'iH ffi
V f#'," 4I
i,
solaqasax lslpg
I p!r!l
\1
kr
Giesecke, Frederick E.
Gambar Teknik / Frederick E. Giesecke . . . [et. al.]; alih bahasa,
Rahim Gussito, Zulkifli Harahap; editor, Hilarius Wibi Hardani'
-- Ed. 11. -- Jakarta: Erlangga, 2001 .

.. jil ; .cm.
Judul Asli : Technical drawing
ISBN 979-688-119-5 (no. iil. lengkap)
rsBN 979-688-120-9 (jil. 1)
rsBN 979-688-121-7 (ln. 2)

l. Gambar teknik. l. Giesecke, Frederick E

ll. Gussito, Rahim, lll. Harahap, Zulkifli.
lV. Hardani, H. Wibi
604.2

GAMBAR TEKI\lIK, EDISI KE-11

Giesecke, Mitchell, Spencer, Hill, Dygdon, Novak

Judul Asli:
TECHNICAL D R ^r\A/l Nl G, Eleventh Edition
Giesecke, Mitchell, Spencer, Hill, Dygdon, Novak

Copyright O 2000 by Prentice Hall. Upper Saddle River, NJ 07548.

Hak cipta @ dalam Bahasa Ingglis 2000 pada Prentice Hall.
Hak terjemahan dalam Bahasa Indonesia pada Penerbit Erlangga, berdasarkan
perjanjian pada tanggal 10 Desember 1999.

Alih Bahasa Ir. Rahim Gussito

Ir. Zulkifli Harahap
Editor H. Wibi Hardani. S.T
Korektor Andri Widiyanto
Rr. Hulupi B.W.B

Buku ini diset dan dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan Power
Macintosh G4 (Times l0)

06 05 04 03 02 0r 87 6 5 4 3 2 |
Dicetak oleh PT Gelora Aksara Pratama

ALL RIGHTS RESERVED. No part of this book may be reproduced. stored in

retrieval System, or transmitte<l. in any fbrm or by any means electronic or mechani-
cal, photocopying. recording, or otherwise without prior rvritten permission from the
publisher.

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanl'ak' mentfotokopi, baik sebagiutt

maupun keselttrulrun isi buku ini serta memperjualbelikannt'a tartptt izin tertulis dari
Penerbit Erlangga.

O HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG.

T-
n>lnq-nlnq ue>lssEJalu e,^ASISBI{EIU e,^aqBq
rruel Bpede{ uu>lElBSuaIU qElal lnllnrlsul
ErEd 'n{nq {ISIJ uBrn{n uBIEp uBlnsn,(uJd .
'lrsnpul Elunp ruulup >llu{el ffqruuS3uetu
nurlr ry;rseds uerulerued tloro,(ueu ?ue [" (1t13 t1
-1odg ntqdo"tg).,{IJBJC u€1oJos,, :nJeB JnlrJ .
'nreqrel ISNV JBpuels Iqnueueu
{nlun q?>lssuJeq {IDIo1 ruqrueS ]€nqluetu
nulr Sueluel qnrnle,(ueru eJuces uunJBqued .
'rsueraloJ uEp J?qruBc
uBJn>lO uelJeqlued Sueluel nruq ueseln .
'qEq nlBS ulepp
ue{lpehp uESIInued uup ueunrlsul
i ;nrng
I uu3uap ruqrueg uutenqrued Suuluel IJeletr l
'Irtsnpul te8eqreq rreP SuuteP
Bue.{ qupseu I{EIesBIu uelqe8uele3ueuI lnqes
-Jal nJuq Iuos-Fos 'ruEq [Eos-lBos 09 qlqe'I .
'lul qeq ePed e,{uuenlueq
sep't$o1ouq)al paD 3u1taau13ug 3u1tn7
-cotnuo14 nlnq Suere8ued'sroq111 r3o1ou1e1
l$ltsq uup uertledp;1 edoreg roseSord epedel
qrsE{ EUIIJoUAq SnsnQI BJeCeS IluI?) 'ISIAoJIp
u,(uqnuedes qu1el 3uu,( (ssacotd ?uttnlcot
-nuotu) >lnpord uutunqrued seso-td 3uu1ue1
' (3 uu ap ow p a sD q - rutD4 s uo r)
-rued uuryesepreq Iepou nele >lrrleuered
Iepou uep 'CE pllos leporu Sueluel ueseln
; qndlleu Suurules Iul qeg 'rI qeg tuelep
(ssacotd uStsap) eu€cuor uelunquted sesord
Suuluet qrun1e,{ueru qrqel qnul 3ue,( ueseln .
i
:uee,ldetulJslel lu.(undrueru IUI ISIpa
I
i 'e,(urunleqes tslpe ue>lSurpuuqtq'u,,{urlur uer le,(ued
I
e8ulueur de1e1 ltqrues 1ul n>Inq tuepp n]ueual {edse
I
I -1edse uultulSutueur {uun n>lnq nulurued 0E Irep
I
I qrqel uuulumued tlnrnueru q€lel Iue{ 'IuI rueqrel
I rsrpa ue8uaq 'rut uureleled eleru {nlun rnletp 8ue,(
I
I
Jequns re8eqes n{Elraq I{€lel lul DInq 'ISIpe ruep
I
)
i
IT I N
ISIpg '{lu>Iel ruqtuuC nIUII rtsep drsurrd-drsur:d
Suetuel uelledup EpuE ESIq 3ue( 4eqret uesuln UEI
-JB,^AEuer"tr ryI rDqMD) nlnq seleqese) lslpS
llu4al
svlfslsll) lslof r
'qeqnJeq ledec ntr8eq 3uu,( SuePrq
nlens rrep uu8ueluel rdupeq8ueu uep ueresud
r>lnseruaru {nlun e,\\sIstqeu ueldetsredrueu
Iul n{nq 'uEI>lltuep ueBueq'}ul Sueprq
qeqn8ueur uulsuo{ ereces 3ue.(
eqesnreq qElol
nurluo{ etuces Sururtt1 lu)tuqcal'rrq1ere1'u(u
. -ueureSSue8 ruepp trldruo1 3uu,( (111s pcrqderS)
requeSSuetu uepduerelel nluns refunduelu UBIB
rur n{nq ruelup ruquIBS-requre8 uu8uep pdtuurel
8ue.,( u,ttstseqp6 'luJn{u 3ur1ed uep Isulredrel
'{ruqret 3uu,{ rc3uqes t8ul uu4n8urrp {Bpll ueresed
rp 8uu( requreS-ruquuS uelndunl uulpseq8ueu
qBIe] rur n{nq'enpe) 'Irlpuas u.(uuululeduralu uep
BJeqtuolu EAASISEqEuI EJed SuoJopuotu {nlun >lIJBu
-eu dnlnc rur n>lnq r8epde 'e,{uturuqeuau qepnlu
ledep e,trsrsuquur ered ru8e e.(usulel-seleles ue8uep
drsurrd durles uelSuereueu qulepu rur nlnq uenlnl
qug .
'erueued alISBqJeq nlrSeq rur ru1nq ede8uehl 'lul
uesvleq qelln{ ue>Ilusele.(ueu E{oreu Lpleles BUIBI IeduBS
t
uDIqBq e>leJetu (ecuere;er luuotssa;ord) ueeheled
ruelBp uBnJB ruSeqes IuI n{nq ue>leunSredueu
q€lel E.^ASISEquu >p(ueq uup 'reqrue8 ISE>IIunuo{
Sueprq urelup Jequns re8eqes IuI n{nq epudel
elaretu ue8untuu8rele>1 rrepefuaur rlBlel BASIseqBu
undneu Jnl{nJlsul >lleg 'E,AASIsEquu elnl nlBS IJep
qrqel upede>1 (uotlectununuoc pcrqder8) reque8
rse{runuo{ Etec-ere) uep uuuues>l€1ed uelrele8ueru
qe1e1 (ryln1e1 reqrueg uelenqure4) Sulmotq 7oc1a
-tl?al n:11nq 'rlrpturet unq4 qnlnd tueue IJBp I{Iqe'I
INI N)Ng ENVIN]II
4\ N d \r' I )
t
 Vi KATA PENGANTAR
I Gambar Teknik yang ada berukuran terlalu
besar. Di lain pihak, mereka menginginkan
mahasiswanya memperoleh bahan acuan yang
bermutu. Untuk mencapai kedua tujuan ini,
kami telah meniadakan bab-bab tentang
Gambar dan Diagram (Graphs and Diagrams)
dan tentang diagram penyebarisan yang ada
dalam edisi sebelum ini, dan memasukkannya
dalam format file pdf Adobe pada sebuah CD
tersendiri. CD ini juga mengandung lebih dari
30 animasi mengenai konsep-konsep ilmu
Gambar Teknik.
. Situs Web http://www.prenhall.com/giesecke
yang sekarang telah diperbarui bahkan memuat
lebih banyak pertanyaan-pertanyaan untuk
tinjauan buku, juga fitur-fitur baru yang bisa
didapatkan mulai Januari 2000, yang
memungkinkan para profesor menciptakan
silabus on-line (on-line s1'lLabus') mereka
sendiri. Dengan mempergunakan antar muka
(interface) sederhana, para instruktur membuat
suatu daftar penempatan gambar (graphic tts-
signment list) dan mempergunakannya untuk
berhubungan dengan kelas/ruang belajar
mereka melalui jaringan (web). Situs ini juga
menampilkan links, hubungan ke bidang-
bidang lainnya yang terkait dengan ilrnu
menggambar teknik, pemilihan kegiatan-
kegiatan yang bisa digunakan untuk pelajaran
di kelas atau untuk keperluan pengulasan oleh
mahasiswa, penyelidikan teknologi VRML.
studi kasus yang menyelidiki bagaimana
penyampaian ilmu gambar teknik ditangani
pada suatu perusahaan teknik (engineering
compan!), dan banyak lagi. Situs ini akan
menjadi sumber daya yang berguna untuk
menolong para instruktur dan mahasiswa agar
selalu bisa tampil seaktual mungkin.
. Delapan Halaman Sisipan Gambar Warna.
Agar mahasiswa mempunyai pengertian bagai-
mana warna sering dipakai dalam perangkat
lunak CAD dan dalam proses teknologi
lainnya tanpa membebani dan mengaburkan
isi buku, kami menyertakan delapan halaman
sisipan gambar warna.
ISUPLEMEN
MANUAL INSTRUKTUR DENGAN SOLUSI/
CD SUMBER DAYA
Manual baru yang dipersiapkan oleh Tom Kane
I dari Pueblo Community College ini meliputi skema./
garis bentuk, petunjuk mengajar, pertanyaan-
\.
pertanyaan kuis tambahan (extra quiz) dan alat-
alat lainnya yang direncanakan untuk membantu
persiapan-persiapan dalam kelas. Sebagai tambah-
an, manual ini menyertakan CD-ROM baru yang
berisi arsip-arsipjawaban untuk lebih dari 450 soal-
soal Gambar Teknik Giesecke. Soal-soal tersebut
dibuat dalam format dwg dan dwf demi kemudahan
akses elektronis dan display. CD ini juga meliputi
arsip-arsip pdf dari semua art (gambar) di buku ini
demi integrasi yang cepat dalam jaringan internet.
Sudah lama para instruktur minta suplemen ini dan
kami dengan senang hati menyediakannya dalam
edisi baru ini.
BUKU KERJA
Tiga buku kerja dengan soal-soal tambahan bisa
anda dapatkan. Buku-buku kerja ini telah sepenuh-
nya dites untuk efektifitas dan pefialiannya terhadap
kuliah di dalam kelas. Soal-soal yang dicakupnya
berkisar dari soal-soal yang lebih bersifat tradisional
sampai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih
modern.
. Engineering Drawing, Problem Series I
(ISBN-0-13-658536-l): Berisi persoalan-
persoalan buku kerja mekanika biasa.
. Engineering Drawing, Problem Series 2
(ISBN-0-1 3-658881-6): Berisi persoalan-per-
soalan biasa dengan penekanan pada konsep-
konsep penerapan teknik (engineering).
. Engineering Drawing, Problem Series 3,
New 2nd Edition (ISBN-0-13-025954-3):
Buku kerja edisi baru oleh Paige Davis dan
Karen Juneau dari Lousiana State University.
Buku ini berisi persoalan-persoalan modern,
juga sebuah proyek yang secara ekstensif
berdasarkan CAD, dan disknya yang memuat
mengenai arsip-arsip Starter CAD pun bisa
anda dapatkan.
WORLD WIDE WEB S!TE-
hllp: / /www.prenholl.com/giesecke
BISA DIDAPATKAN DENGAN PEMBUAT
SILABUS <SYLLABUS BUILDEA UNTUK
BULAN JANUARI 2OOO
Untuk memasok para instruktur dan mahasiswa-
mahasiswa mereka dengan informasi yang paling
mengasyikkan yang bisa mereka dapatkan, Prentice
Hail telah membangun Situs Web Giesecke. Situs
ini sekarang bahkan mencakup lebih banyak per-
tanyaan untuk diulas, dan juga sebuah fitur baru
pada Januari 2000 yang memungkinkan para
profesor menciptakan silabus on-line (on-line syl-
labtts) mereka sendiri. Dengan menggunakan antar-
muka sederhana, para instruktur membuat daftar

ue{BtecJed e{ rBduBS rpB[
r{B>ISBU rJBp lnqasJel {eroJd u3{rpsele,(uoru ruBIBp
e>Iareru eusrluuorseJord uBp uBrpq?8ued'sBJe{
Bfte>I sule dtuocpug,lereder4 uer8eq rp ufugels uep
ueure) esog epedel qrsu>l Erurrel ue>ledrue.(uaru
ur8ur u,(usnsnp{ Fre{ unrueu 'uedureq e,(ureducrel
redrues rur suleqasa) rsrpA ue>lrulue8ueur uelep
B{ereru eqesn sele ,.e{ceserg,, tuq eloSSue entues
upedel qrse{ €rurrat ueryedrue.(ueur ur8ur tlqJeued
a?a17o3 {ltunutuo3 illD'I tlDS'qqe6 ''I pl^l?(I
aBa71o3
p)ruq)al afits saral'opuudplpn IenueIAI
a?ayo3 uotsslry'eoruol tr JJrIJ
qcal a13uott1 'q8no11n3 cW ruerTlr16
a3a11o3
{1runu.nuo3 {a17or1 aaonp,y'e{zUpntr'J'I
aBapo3
{t1uruutuo3 guno3 aotuory '.elsre) 'U uuoq
a8a17o3 {ltunutuo3 illD7 tlDS'{ooH eu€f
&1statru2 awg DwoqDlryp 'en8og ur1
&1stauu2 awts DuDtpq'uep,(ug leuqcrr{
afilusul lD)tuq)al ail|^slno7 'uoproc IIrg
{MapD)v
auuDw ruDq)raw 's 1? 'u{>Iuerc 'I ecellEl(\
a?a11o3 t{otcloor4cg'uerureg'IN eurreqleJ
.ilstattu1 awg uDtq)Dytddy'spwnpg 'J erqoq
aBa11o3 {4unwwo7 a4D7 tlDS'sr^BC poo,^Areqs
aruiltsul lDrtuq)al uorDry'edo3 33e1
'srlodouotpuJ
I
\arnras lDuolru)npg II1 suruorlJ
"ttespelg
I )rN)lr dv€htv9
\.
:E>leJeru uBIr
-uulnsn uep relueruol ueSuep nlueqruou r{Blel
3ue.( elereu upedel qrsu{Bturrel ue>lducn8ueru
nue) 'ruepp 3ue,( uenelurued ruelelueu 1ul ISIpg
NVVEdVHEN]d I
'sr1e;3 e.ruces
lnqesrq UBSII$-ues{nt uulndrunl uetulrpl ledupueu
{nlun IIeH ecrluaJd uupnlued uer8eq uulD{e,,rrJed
r8unqnll '{1u{eJ rEqruBD qBrlDI Irqruu8ueru 3ue,{
E1(srsBr{Eru-E,4dsrsuquru uup Bpnru rn.(ursur-rn,(ursur
ueur8urel rqnueueu {nlun 'unqeles ruBIBp rlu)
enp 'sr1e;3 ue8uep tudeprp BSrq seturl UoI ,^d,eN
eql rrup dpnllp 8ue.( uesqnl-uesrlnl uelndruny
/v\r N -r-rvH ircuNrdd,"";1,t'iuliont
'ur13unru IBnt{Ees
pdurq esrq nples re8u B,^d.srsequu uep rnl>Irulsur
ered Suoloueu Inlun uun8req 3ue.( u,{up reqruns
rpulueu uu{u lnqesrel snlrs uulduruq ruru; 'r8u1
>p,{ueq uup lrulet uueqesrued nluns eped ruu8uulrp
{rulel JBqtuBSSueu nuy uercdruu.(ued uuururu8eq
rnrprlefueu 3uu,( snsel 1prus "IhtrUA r3o1our1e1
uelrprTe.{ued'BASrsEqBr.u qelo ueseln8ued 1nlun
n€te sEIo{ rp ueruleyed {ntun up{uun8rp usrq 3ue,{
uelur8e{-uelur8e1 uuqrlrrued'4u14 requuSSueur
nrulr ueBuep lre>lJet 3ue,{ e,(uuru1 Sueptq
-Suuprq e1 uu8unqnq uulqu8uele8uoru rur sntrs
'ue8uuef rnpletu E{eJeru su1e1 uu8uep ue8unqnqreq
1n1un e,(uueleun8redrueu uup requru8 ueludureued
 T A S

1 Bahasa dan Rencana Gambar 1 8 Pandangan Tambahan 245

2 Pengantar ke CAD 14 9 Putaran 2'16
3 Membuat Gambar dengan Instrumen, 10 Desain dan Proses Pembuatan
Membuat Sketsa dengan Tangan (tanpa Produk 293
Instrumen) dan Cara Menulis Huruf 96
11 Pemberian Dimensi 314
4 Konstruksi Geometri 136
t2 Toleransi 353
5 Sketsa Teknik dan Penguraian
Bentuk 136
13 Ulir Pengikat dan Pegas 389

Lampiran 429
6 Proyeksi Pandangan Majemuk 168
Indeks 496
7 Pandangan Potongan 221
 'ssle>ls uep sruuloru rI?qLueB Emtue uu€peqJed-uuepeqred uelsuleluel,l{. L
'reqrue8 eserluq uurelurued 1uue3ue1,rtr 'g
roi1a,(ord uep rs1a,(o.rd Suuprq uesuleq tunqurehtr 'S
';1t1edsrad rs1e,(o;d uup
leplud rs>1efo.rd qotuoJ uuryequre38uetr4i 'V
'Sunued qeppu repuuts edu8ueu ue43uureue141 't
'ruquu8 tupctlu Bnp nrgup lunqtuery .Z
'(u3 ts
-ap) uuucua.r tenquad rurl nluns epud rn,(ursur ueuered uulselalue11 'I
:1udup u.tusnreqas epuy'1ur quq rus1ep ueqsq r.refeladruaru qBIalaS
NVNTNI
dvgt tvo vN\r'3N=Id
N\r'(| \r'SVH\E/g
1
S
 fl, tAB.;I io*,o"o DAN REN.ANA GAMBAR
URAIAN SINGKAT
Suotu mesin, struktur otou sistem boru horus odo
dalom pemikiron insinyur otou pembuot
rencono sebelum biso menjodi kenyotocn.
Konsep owol oiou ide biosonyo tertulis podo
kertos otou sebogoisuofu gombor podo loyor
t<omputer don dlkomunikosikon kepodo orong
toin melolui bohoso gombor (grophic lon-
guoge) dotom bentuk sketso-sketso tongon.
Skbtso-sketso pertomo ini diikuti oteh sketso
lolnnyo yong lebih tepot, seiring dengon
berkembongnyo ide menjodi semokin konkret.
lnsinyur don juru gcrnbor podo obod ke-
21 horus mengerfi bogoimono memboco don
menulis dolom bohoso gombor. Setiop orong
dqlom tim rekoyoso don pembuoton rencono
(deslgrn) horus dopot berkomunikosi dengon
cepot don qkurot ogor biso bersoing dolom
pasor dunio. Seperti tukong koyu belojor
memokoi olot-olot kerjonyo, poro insinyur,
pembuot rencono don iuru gombor horus
mempelojori qlot-olot menggombor teknik.
Woloupun CAD ietoh menggontikon olot-olot
gombor biosc dolcrm bonyck tim pembuat
rencono,.konsep dcsor bohoso gombor tetop
somo. Mohosiswo-mohosiswo yong bisct
menjodi ohli dolorn ilmu menggombqr teknik
okon berhosil don menomboh niloi kepodo
perusohoon yong mempekerjokon mereko.
I PENGANTAR
Pepatah lama bahwa "kebutuhan adalah ibu dari
penemuan" masih benar, dan suatu mesin, struktur,
sistem atau peralatan baru adalah akibat dari
kebutuhan itu. Jika suatu benda baru sungguh-
sungguh dibutuhkan dan dikehendaki, orang akan
membelinya atau memakainya selama mereka
menyanggupinya.
Sebelum benda baru dari jenis apapun
diproduksi, pertanyaan tertentu harus dijawab:
adakah pasar yang mungkin terbuka untuk benda
ini? Dapatkah benda (peralatan atau sistem) ini
dijual pada harga di mana orang bersedia
membayarnya? Jika pasar yang mungkin cukup
besar dan perkiraan harga jual kelihatan wajar, maka
penemu, pembuat rencana atau pejabat perusahaan
mungkin memilih untuk meneruskan
pengembangan, produksi dan rencana pemasaran
untuk proyek baru tersebut.
Suatu mesin, struktur atau sistem baru, atau
bahkan suatu peningkatan pada sistem yang ada,
harus ada dalam pikiran penemu, insinyur atau
I
pembuat rencana sebelum benda itu menjadi
kenyataan. Konsep mula ini biasanya tertulis di
kertas atau sebagai gambar di layar komputer.
Kemudian konsep tersebut dikomunikasikan kepada
orang lain melalui bahasa gambar dalam bentuk
sketsa tangan yaitl sketsa ide atat sketsa rencana.
(Gbr. 1.i dan Gbr.5.1). Sambil ide itu
dikembangkan lebih lanjut, sketsa awal tersebut
diikuti oleh yang lainnya seper1ri sketsa perhitungan.
Para insinyur dan pembuat rencana harus
mampu menciptakan sketsa-sketsa ide, menghitung
tegangan, menganalisis gerakan, mengukur bagian-
bagian, membuat persyaratan untuk bahan-bahan
dan memperinci metode produksi, membuat tata
letak rencana, dan mengawasi persiapan gambar
serta persyaratannya yang akan mengendalikan
banyak sekali rincian tentang pembuatan, pema-
sangan dan pemeliharaan barang jadi. Untuk
melaksanakan atau mengawasi banyak tugas-tugas
tersebut para insinyur mempergunakan sketsa-sketsa
tangan secara bebas. Mereka harus bisa membuat
catatan dan mengkomunikasikan dengan cepat
kepada petugas terkait dan petugas pendukung.
Fasilitas dalam pembuatan sketsa rangan (Bab 3)
dan kemampuan bekerja dalam menggambar
dikendalikan komputer, keduanya memerlukan
pengetahuan yang seksama tentang bahasa gambar.
Para insinyur dan pembuat rencana yang meng-
gunakan komputer untuk gambar kerja dan rencana
tersebut harus ahli dalam menggambar, membuat
rencana dan penjelasan konsep-konsep.
Bagian rekayasa dan pembuat rencana yang
khas dapat dilihat pada gambar 1.2 dan Gb. 1.3.
Staf pada bagian-bagian itu meliputi orang-orang
yang telah mendapat latihan dan pengalaman
banyak seperti sarjana-sarjana baru yang sedang
mendapat pengalaman. Banyak hal yang bisa
dipelajari dalam pekerjaan, dan orang yang belum
berpengalaman harus mulai dari tingkat bawah dan
kemudian maju ke posisi yang lebih besar tanggung
jawabnya sambil memperoleh pengalaman.
I I.I
BAHASA GAMBAR
<GRAPHIC LANGUAGO
Walaupun orang di seluruh dunia berbicara dengan
bahasa yang berbeda-beda, suatu bahasa gambar
yang umum telah ada sejak awal waktu. Bentuk
tulisan yang paling awal adalah melalui bentuk
gambar, seperti hieroglyphics Mesir (Gbr. 1.4).
Kemudian bentuk ini disederhanakan dan menjadi
simbol-simbol abstrak yang dipakai dalam tulisan
kita hari ini.
 'B,(uurel {ErlsqB opl-epl nBlB 'IJosolIJ 'ueqBpulel 'Ipuqe uup runrun 3uu,{ ePI-oPI
uB{ete.{uou {nlun rBqlueS-rsqueS uE>leun8Jedluelu rsu{runuo>l I.IBp resBp Iluelu {nlueq qunqes qEIepE
qBlel sruB sJEd 'ueBlntuJed nl{€,^d {Bfes selel lu8ues 3uu,( reqrue8 lunqluatu epoleru rdel
')gu>Ie1 (Z) uep rytspu (t)
11e,(uuq {ntueqreq uq8unru JEqueD'e.(u1n[uules
:u,(uuun[nl lrunuotu 'BpeqJeq rnpl unp rs>lnrlsuol nel€ uulenqued 1n1un uE>IInsnIp
rnleloru Suequel.req qe1e1 sulellu8uus 8ue,( JBqUIBD Sued euecuer nelu epl 'e1e(u upueq uup selellu8ues
)IN)fI dVSUNVE ?ue[. uosan7 lnruaq ntens qBIBpe requru8 qenqes
NVC )llslrdv dvglNv9 Z'Lt
'tuodrao3 'cu1 '8u1taau8ug JV ulzlas'Inpord qenqes
p.tD)qDd-nalftaH ulzlaS'BsB{B{eU_ rgslx3X_ BueJueU 3ue1ua1 urBIEpuaN uelpa8ua4 uelledup
ueuralrudaq qenqas lrBC r*tt*" @ -,rr111 1.1111 ef.rar1ag .rn,{u!su1
@
'xul 'qul a*lsaT ogDA rlz?as 'ueelnlured apl esle{S q*r,qrs
E@
fflir;;;;r1
ffi T "tT;":
.14r#
*;."* "--)'**o'
\"
it$#:vt
ii"\4-i
.1. ..
&l ffi
r.?.:;:: : *s:
iiiiii,rilii.*iiiif ifi,ii,+f iiffii
:'\ c xrN)rr dvswve
lr., \.
lnt.\
 4 BAB I BAHASA DAN RENCANA GAMBAR
@ HierogtyphicsMesir
I
Orang belajar dengan cara berbincang-bincang
dengan orang tua mereka dan dengan melihat
patung, foto atau gambar-gambar di tempat umum.
Setiap orang bisa mengerti foto-foto, dan mereka
adalah sumber informasi utama. Jalur lain di mana
gambar telah berkembang adalah dalam bidang
teknik. Sejak permulaan sejarah yang tercatat,
orang telah mempergunakan gambar untuk
menunjukkan rencana sebuah objek yang akan
dibangun atau dipasang. Tidak ada bekas tertinggal
dari gambar-gambar yang paling awal ini, tapi kita
mengetahui bahwa gambar telah dipergunakan
karena orang tidak dapat membuat rencana (de-
slgn) dan membangun seperti yang mereka telah
lakukan tanpa menggunakan gambar yang cukup
akurat.
II -3 GAMBAR TEKNIK
MASA AWAL
Barangkali gambar teknik paling awal yang pemah
ada adalah gambar denah untuk sebuah rencana
benteng yang digambar oleh insinyur bangsa
Chaldean bernama Gudea yang diukir pada
kepingan batu (Gbr. 1.5). Sangat mengesankan
@ Denah sebuah benteng. Kepingan batu
ini adalah bagian dari sebuah patung yang sekarang ada
di Louvre, Paris, dan dikelaskan pada masa yang paling
awal dari seni bangsa Chaldean, kira-kira 4000 tahun
sebelum Masehi. Dari Transactions ASCE. Mei 1891.
demikian serupanya denah tersebut dengan denah
yang dibuat oleh arsitek zaman sekarang, walaupun
itu "digambar" ribuan tahun sebelum kertas
ditemukan.
Dalam museum kita dapat melihat contoh
nyata peralatan gambar dari masa awal. Jangka
@Jamur ukir (s4,/rrs), Pena dan
Jangka Bangsa Romawi. Dari Historical Note on
Drawing Instruments, dilerbitkan oleh V&E Manu-
facturing Co.
dibuat dari perunggu dan kira-kira sama besarnya
dengan j angka pemakaian sekarang. Seperti terlihat
pada Gbr. 1.6. Jangka kuno menyerupai pembagi
(divider) zaman sekarang. Pena menyerupai bambu.
Jangka tipe tajam (scriber rype) tersingkir oleh
jangka berujung grafit segera setelah pensil gambar
dikembangkan. Di Mount Vemon kita dapat melihat
peralatan gambar yang dipakai oleh insinyur sipil
terkenal George Washington, tahw 1i49. Set ini
serupa sekali dengan peralatan gambar biasa yang
dipakai saat ini. Set ini terdiri dari sebuah pembagi
(divider) dan jangka dengan pensil dan alat
pelengkap pena ditambah pena penggaris dengan
bilah-bilah sejajar sama dengan pena modern (Gbr.
1.1).
Teori proyeksi benda ke bidang imajiner
(untuk mendapatkan proyeksi; lihat Bab 6)
kelihatannya tidak dikembangkan sampai
permulaan abad ke-15 oleh arsitek Italia bernama
Alberti, Brunelleschi dan lain-lainnya. Diketahui
benar bahwa Leonardo da Mnci mempergunakan
gambar untuk mencatat dan menyampaikan ide-
ide dan rencananya untuk konstruksi mekanis, dan
banyak gambar tersebut yang kini masih ada (Gbr.
1.8.) Tidak jelas apakah Leonardo pernah membuat
gambar mekanis yang menunjukkan proyeksi
ortografis seperti yang sekarang ini kita ketahui,
tetapi kemungkinannya dia melakukan itu. Uraian
Leonardo tentang lukisan, diterbitkan pada tahun
1651, dianggap sebagai buku pertama yang pernah
dicetak mengenai teori gambar proyeksi; bagai-
manapun pokok uraiannya adalah perspektif dan
bukan proyeksi tegak lurus.
.I-4 ILMU UKUR GAMBAR
(DESCRI PTIVE GEO M ETRY)
MASA AWAL
Ilmu ukur gambar adalah ilmu pengetahuan tentang
gambar yang sangat jelas dan tentang pemecahan
3ue,{ .requui tenqruaur epoleur rpulueu Suureles -ue8ueu o8uo6 'se1eq uedelep a{ peqe rrqle
:eqruu3 eseqr?g 'urepou lru{ot ;eqruuSSueru 13{ep srcuurad Ip {rulelllod r{Blo{os rp :ose;ord
ueelnuued q€lEpE lul 'lul rslnporder apotetu re8eqas Brp B{ue) 'rnledrp rs1e.(ord drsurrd-drsuud
uu8uep {rpqrel psuq uuyudupueu )ntun uusprq y;f,ueq puutu rp Jrlledsted ruqruu8 uup -rnt{etrsJu
eduul lenqtp rns8ue-rns8uureq "ruqureS-.reqtuu8 uup
n-rrq {eleJ uenuauad qepnsas n1.red 'a^rq?tv aDruuag aal ulzlas '!)ul^ Rp op
lepq rpelueru -reuoe'I qalo'e1u[uag ?uepng qenqo5
rur lru{ol '(,,saqsoAt., "toloc"tatou) rru EurB^\ @
uercncued uuuunSSued uu8uap uup dele8 sue3-suu3
re{eueru uu8uep 'u8eqruel 1u1ed uurrln rcdrue,{ueu
tenqrp snpq suu3 requeS-.requu8 ue8uep rupuelrp
3uuX rues qEIepB 3uurn1 qrqel .ruqruu8 esequq ntr
unqel redruu g'uorlrsodxg leruuelueJ erqdlepuyq.l
rp uu{luueryadrp (tur-td anru) nilg lulec sesord
9l8I unqet upe4 '(eqdlepellr{d 'suos ?p repeuetlv
'oeqD tg{ues BITJaTIV rp etueged 3ue,( -reqrue8
uelululed uetenqrued ueuqusn:ed uelrJlpueu
repeuetlV e8runlel 098 I unqut Eped 'erou
-IIEg r33uq quloles nrn8 Suuroes 'oIJIuIIi\I urBI
Ip
-lll,1,1 rlolo
618I unqet unltrqrellp ?ue,l Stuuo-tq
lD.)utauoa) qEIEpE t?)rJos B{rreuv lp {lulel
reqrue8 lunqtueru Sueluel eureued ru1nq rpl3uureg
NdSCOt^r
)tN)tr dv8l ve Ivngnlll t 9'1 r
'n1r snsul upud
uelde.ralp rs>1e,(ord reqrue8 drsuud-drsur.rd uep
'1e,r,ru elrlues rJlsnpur-rJlsnpur epud uevelnuedrp
esrq 3ur1es 3ue,( uer8uq-uur8eq uulenqrued opr up{
-Suuqruaryp 'uures 3uu,( epoued Bpud 'urEI-ulBI uup
ele^ selrsJe^run'pJE^rEH sulrsJa^run'JeElessueu
'o3 Suyn1colnuDry gTA
{ru{atrlod lrultsul epud rurp Ilu>{et runln{Lln{ qap unfllqraqp's1uaun4su1 8utltD.t(I uo apN prlrotslp !.tDO
IE,^AB rJep du1e1 uer8eq rpulueur rur drsuud-drsuud 'uo13u1qse11 aS.roag lequeg uerunJtsul
'efulnryreq unqct-unqet uped ura8eg 'IZ8I unqel @
srr33u1 esuquq ruelep r?qruu8 rnln nrulr uereluled
Suelual euelred n>Inq ue{}rqroueu erq 'lurod lseld
Ip tques B{rreuv retlllhtr IruapDIV eped rose;o;d
nup {rulolrlod r{BIoIeS snutunle Surroes 'pzoJJ
epnBIJ rl0lo 918T unqE] srcuEJed rJep lB{rres
e{rJeuv e{ e,^Aeqrp e8uoytr drsurrd-drsutr4
'ru1e,{ord reqruu8 rusup
drsuud rculr ereJas uulseleluetu 3ue,{ euuged nlnq
te8eqas de3Suetp qrseut 'at4drfisa1 aLtpuoag
o'7 'e(un4rg 'l€>lrJes E{rJetuV rp uerpntue>l
uep ueruref Ip u€p srJueJed rp IrDIel uelprpuad
rrep Surlued uur8eq rpefueru ]nqesJal drsutrd '(qepueqeryp 3uu,( 1n1ueq rpelueru 'n1uq uuelnrel
-drsuud qul?les '.S6LI unqe] r€durus u,(udrsurrd lepud epuaq Suotourau nrulr nele ruas) (utopara$
-drsuud uu{BrsuquJorx usqudrp e8uo61 B^\qEq rollllru ue8uep Inlnquprp e,(uuqesn undnele,tr'requu8
r8uq e,(u8uqued uerlnuep rnlerp ere8es rur reque8 rn>In nrull .,nureued,, re8eqes duSSuurp (Stgt-gtf t)
rn{n nrulr drsurrd-drsul.rd '[(9 qug 6'9$ r?q]l) a8uoyq predseg '8I-o{ pEqE ruulup srJuered rellllur
Js1a,{ord lnqesp srulal BJEJos Buecuer uur8eq nles Suelueq-Suelueq uep uuun8uuq rs{nJ}suol Buecuer
ue8uupue;l {roIel J€qtue8 uep rusep uu1edrueu urelep redunirp 3ue,{ qeluseru uu8uap uulSunqnqrp
Suere>1es Suuf rs1e,(ord drsurrd-drsurrd uu>18ueq ruqruu8 Jn>In ntulr EInu 1usv 'ue8uunr qeluseru
)tN)!Il dvsl tv9
r/
6 BAB I BAHASA DAN RENCANA GAMBAR
relatif tepat, maka pembuatan model kerja sebagai
pendahuluan untuk konstruksi menjadi tidak perlu.
Sampai tahun 1900 gambar di mana saja
biasanya dibuat dalam apa yang disebut pror-eksi
sudut pertama (first angle projection) di mana
pandangan atas ditempatkan di bawah pandangan
depan, pandangan samping kiri ditempatkan di
sebelah kanan pandangan depan, dan selanjutnya
($6.38). Pada saat ini di Amerika Serikar. setelah
masa perdebatan pro dan kontra yang panjang,
pelaksanaannya berangsur-angsur menjadi tetap
pada proyeksi sudut ketiga (third angle projection)
yang sekarang, di mana pandangan proyeksi
ditempatkan pada tempat yang dianggap paling
masuk akal atau lebih alami. Pada saat ini proyeksi
sudut ketiga adalah baku (standard) di Amerika
Serikat, tetapi proyeksi sudut peftama masih dipakai
pada banyak negara.
Pada awal abad ke-20, banyak buku diterbitkan
di mana bahasa gambar dianalisis dan dijelaskan
sehubungan dengan rencana (design) teknik dan
penerapan industri yang berubah cepat. Banyak
penulis tidak puas dengan istilah tersebut karena
mereka berpendapat bahwa sebenarnya menggam-
bar teknik adalah suatu bahasa gambar. An Intro-
duction to the Graphic Language karangan An-
thony, Engineering Drawing karangan French dan
Technical Drawing karangan Giesecke, semua-
nya ditulis dengan pokok pandangan ini.
I I.6 PROSES PEMBUATAN
RENCANA (DES'G,V)
Rencana (design) adalah kemampuan untuk
menggabungkan ide-ide, prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan, sumber daya dan seringkali produk
yang ada, menjadi sebuah pemecahan untuk suatu
permasalahan. Kemampuan memecahkan per-
masalahan dalam pembuatan rencana adalah hasil
dari pendekatan yang terorganisir dan teratur kepada
permasalahan dikenal sebagai proses pembuatan
rencana (design process'). Proses pembuatan
rencana bukan operasi sembarangan seorang
penemu yang bekerja di garasi atau gudang bawah
tanah, walaupun mungkin sekali dimulai dengan
cara demikian. Hampir semua perusahaan-
perusahaan yang berhasil mendukung usaha
pembuatan rencana yang terorganisir dengan baik,
dan kekuatan perusahaan sangat tergantung dari
hasil (output) yang direncanakan para pembuat
rencana.
\
Proses pembuatan rencana yang menuju ke
pembuatan, pemasangan, pemasaran, pelayanan dan
aktifitas lain agar sebuah produk berhasil,
sesungguhnya melalui beberapa tahap. Walaupun
banyak kelompok industri mengatakan memakai
cara khusus mereka sendiri, namun prosedur
pembuatan rencana untuk pengembangan produk
atau produk baru tetap mengikuti lima tahap berikut
ini:
1. Pengenalan permasalahan.
2, Konsep-konsep dan ide-ide.
3. Pemecahan yang disetujui bersama.
4. Model dan/atau prototipe (protorlpe).
5. Produksi dan/atau gambar-gambar kerja.
Secara ideal pembuatan rencana berjalan menuruti
tahap-tahap tersebur, tetapi jika didapatkan
informasi baru, mungkin perlu kembali ke tahap
sebelumnya dan mengulangi prosedur. Proses
pembuatan rencana akan dibicarakan lebih
terperinci dalam Bab 14.
.1.7 STANDAR GAMBAR
Buku-buku mengenai gambar teknik modern cende-
rung menstandarkan tanda-tanda (characters)
bahasa gambar, untuk menghilangkan kedaerahan
dan bahasa daerah, dan memberi kepada lingkungan
industri, penerapan teknik dan ilmu pengetahuan
suatu bahasa gambar yang seragam dan efektif.
Usaha yang sangat membantu ini, di Amerika
Serikat merupakan hasil kerja dari American Na-
tional Standards Institute (ANSI), bersama Ameri-
can Society for Engineering Education, Society of
Automotive Engineers dan American Society of
Mechanical Engineers. Sebagai sponsor mereka
telah mempersiapkan American National Standard
Drafting Manual - Y14, yang terdiri dari sejumlah
terbitan terpisah yang telah diterbitkan sebagai
standar yang disetujui karena telah diselesaikan
selama beberapa tahun (lihat Apendiks l).
Terbitan teryisah tersebut menggariskan bahasa
daerah dan kebiasaan-kebiasaan yang paling penting
di dalam bentuk yang bisa diterima oleh mayoritas
masyarakat. Terbitan terpisah tersebut dianggap
sebagai petunjuk yang paling dituruti untuk
pelaksanaan gambar yang seragam di Amerika
Serikat saat ini. Standar Y14 memberikan bentuk-
bentuk bahasa gambar, dan membiarkan buku-buku
pelajaran (text book) menerangkan tata bahasanya
dan penmanship-nya (lihat g 1.9 untuk definisi pen-
manship seperti berlakunya pada gambar teknik).
 I
-reqruBS
Bped u .I?1u?d
IUP 3u uBusBrqel rnpleu ?uuatrp
I I€IBdlp e8nl ruque8 Bseqeq euere{ 'undeuururu8ug
gelel ..nJrq {€leJ ueeJuqued,, qelrlsr rde1e1 'uarsr;e
qrqel 8uu,( urul sesord-sasord qelo uu4rtue8rp
qu1e1 Sueru>1es nrrq {uteo sesord e.(u.reueqes 'urBI
'uo1tolofuo2 TuawQnbg
py31q u1z1ag'OVJ Iuulrurrl qunqes
@
Suuro lenqrp 8uu,{ reqruuS-ruqrue8 uep useqzq .,uu
-eceqrued,, depuqr4 uulderelrp 3ut,( qulnsr LIBIBpu
IUI (gNrOVrd lNtdd]nla) ndts )vl:l3 NWSvSnld
'snsnq>1 1up uemluured
eduq 3q1e;e uep ludec ue8uep uu1e1e,(utp tedup
sru{el epr-epr ue1u,(ueqe1 nlr Esle{s uulenqued
rnleleru erlore{ '{lu{ot uuefuelad ue8uep tlu{Jel
urel Suero-3uero uep rn.{utsut e.red r8uq eunS,req
3uu,{ u.rec r{BIepB
lru{at Bsle)s uutenqrued 'reqrue8
usuqeq pep (tele eduul) uu8uut uunu.(u;ed qslepe IUJ
t€.MHCtlXS TVCINHCID )tN)tr VSll)lS NVrVngU{ld
'uenqeteSued
ntull uep {lu{el uedereuad upud luedes
u,(uulup-u1ep ulres selel lu8uBs 3tre,( 1tst7 uetcutled
uup BuBcuer ruqrueS uuSuep uBSulluedeueq
3ue,{ 1ru>1el reqrueB lunqtuetu uettreBued
rraqureu uep >llu>Iet uutequruad {n}un reque3
uutenqured upedal uuldereltp e,(uesetq IUI qelllsl
-qelqsl GztHdvde N9,s10 gNRt:EMeNl) )lN)ll
vNVCN:td UVSt^tVg rvn8mlt! nr{'tI nvIV gclHdvde
9N'dtrN,oNr) )tN):lr uvgwvg rvn8ulSy{ nulll
'edolg rp eurulruel
'ruledrp senl ureJes qrseu uup e8uo111 eseru
leles lgrpes Surpd 'srlnued ru8eqreq qelo ruledtp
LlBIot rur r{slrlsl 'srulel opl-opl ue1u1e,{uau 8ue,(
:uquu8 uutunqtued duqes lnlun tudal tnqesrel qeplst
uureluruad 'reqruu8 €sequq dn13ur1 ue11nlunu
-our dnlnc 3uu,( sunl qelrlsr qunqes qulupu rul
oNt/AVdO 7V3tNHClt )IN)3r dVSNVo NVIVnq],\ld
. \ 1 )lN)lIdVSt^lVe
..\
'sen1 dru1nc lepu
lnqasJel qelqsl-qulrlsr'rJtsnpur >lnpord nele {rulal
uuefuelad uu8uap llpUel 8uB,( uu8uudel rcSuqraq
rp resaq qyqel qnuf 8uu,( 1odruo1e4-1oduro1e>1 qalo
'ruqueB BSBqeq ue1>1nlunuetu 1n1un re>1edrp
lefueq 3uu,( senl q€lpsl-q€lpsl rlulupe rq eNl
-HVdO gNlltlil|,eNl NVO oN/r4YdO eNHilMeNl
'1nlun1ed n{nq-n>lnq uep 3op1e1
-3o1u1e1 1n1un requreS-reqtue8 u?rytdroueru {nlun
nBlB ursaru uufuq-uur8eq Suns8uul srsrleuu ue{BrrBS
-{uleu 1n1un ruledrp llddep asoqoloq 'ef,ueuecuat
lunq upuu 3uu,( uelsrs nplu rnl{nJls 'urseru
uur8eq-uer8eq Fep rsueurp u3r1 1n1ueq tuJn{e
8ue( eun8req BueK asoqolop
ErEJes uB>lsu1elueu
ueleldrcuaur {ntun CVJ ru{Bruau esrq EprJV
'(6't :qC luqt'I) '(CCV3; -relndurol
nluBqrp ;eqruu8 uup Bu€JuaJ uulenqrued e8nl
uep (CVf,) relndruol ruuuqrp requre8 uulenqrued
nutu ;elndruo{ mueqrp (u3 rc ap) euecueJ uutenqrued
tnqosrp {lu{at requeS-ruqueB ue>llrseq8uaru
{nlun rslnduo{ ueru{utue4 'reqruuS ueposred
ueresela,{ued u8p uerluqnJad 'srslleuu a>1 nlnueru
(uu>11udeprp esrq 8uu.{ .reqrue8 elep euesleled
uelsrs uenlueq ue8uep) ,relnduo1 BSErq pJuc
-Brec rrup uedereued qelupu IUI '6c,Hdyde dilnd
-woc) d3mdno)t NVeNto dvsnve tvnsNln nwlt
'u,(ueeuesleled
Bruuln uruJ 1n1un 1e13uep ErBJes Eureu rJaqruetu
ueSuep requre8 es€qeq rJep sun[ 3ue,( dn>13ur1
uulpca8uaur Sunrepuac lnqasret qeplsr uere>1eu"red
BuaJeI u8nl rdutel sruu{eru BJpces lBnqrp nlelas
{€pu ntr requeS-requru8 uuarul u,(uuq 1epr1 'rnlnru
>lupl] usnpur requeS-reqruuS unures uerynfunueu
uE{B ..{IuE>loul JEqrue3,, qelrlsr uele{Bued
'reqrue8 ueluprad ue8uep lunqrp 3ue,( requre8
nlens dupeqrel e.{uuq 1udal nlepeq rur qu1r1sr-qel4sl
)tNV)lW dvswv9 nvlv lvlNlwnursNt dvSwve
'requu8 ue8uep uelqecedrp esrq u,(uuuleosred
-ueposred 1e,(uuq lnqesJel Jn>In ntulr Inleleru uup
requre8 esuqeq siplerd uedereuad 1n1un 3uu1u1eq
ru1u1unludruaru 8uu,( rsuerulp u8q rnln nrulr qelppu
IrrI udtlwol9 lAUdRtCSlg) dVSrAVe dn)n nu{]r
'uESBleq ueqrp nged qelltsr edereqeq'efuuedereued
uep uoel Sueluat u,(uqnSSunsas 3uu,( uurulelad
rulnru Blr{ urnlaqes uup ruqtuu8 BSEqEq qu:eles
uu8ueqtua>Ired Sueluel telSurs uenulurued qulatas
(rstNtJ]o) Nvsvrvg 8' r.r
 BAB I BAHASA DAN RENCANA GAMBAR

S0A N.,G .FIK

traii.$eni, :ke, $efido:

Ando dopot memokai dofoboseCAD tunggol untuk

membuot rencono (deslgn), membuot dokumen,
mengonolisis, menciptokon prototipe-protolipe
(P.t+rd,ly,pes),;:.deh,,tCIn$Currg, membual : b6fl dc':,jrodi
sesuoi rencono tersebut. lsiiloh seni ke benda
kodong-kodong dipokoi untuk menjelost<on seOuon
c/ql ase, CRD yghg dlpergunoksn *nfuk bonyok
ilirJtJqn siolr-Uniuk kdseturuhqn fujuqn teruebui.
.

!!e*i* mr Mr#au*I $xeise ,

,

ldq.ide-,qwoli unfuklencsns serlns d.isk€{sc de"ngqn

Xan$on{lonpc:olqlrkhu$!$) spperti dituniul4kgn, mdo
Gbi A,. Dgferrr mengelpoxkcri: ldeiide kr*,etif *hiuk .
rencqno, penting sekoli qdonyo kemompuon
menimbulkonnyo dengon cepol tonpo kehoruson
mempefgunokon komputer Sketso mouh merupckon Kemudion pembuot rencono (deslgn) dopot
plCIies fii', ,.
, meruboh dimensi don pembotoson-pembotoson
tersebut sombil rencono disemfurnokon sehinggo
i*,.iffilo*1[**murlntl ffio{el ,bCIru fid,o,k ,h*ius Oicipiokon.nodq seilop
perubohon renconor Gombor-gomboi model yong
: reolistis okon menolong ondo memboyongkon
Seteloh membongkitkon ide-ide owol, longkoh
terboik bogi suotu rencono (d6sign) odoloh pengem-
bongon selonjutnyo. Podo posiii ini, insinyur okon
menghosilkon bentuk gombor tigo dimensi (3D) kosor
seperti tertihot podo Gbr. B. mungkin dengon mem-
pe{$rrnGkon scfflr,oie, pe.r.nbuufsrr model pd,rofi btris And<r dopot mengirimkon model yong sudoh selesoi
(pdrc! +.6ilie : : mo gslf n glr:,,,F.€r,fi budtort,, :r-,nb de,l: longsung ke sebuoh progrom Anolisls Elemen Terbcrtos
porometris mernoko! foktor tidok teiop (vorbbles) (ffjlif6:E6findi1f sJys8:r#rF.E ): U ilkrr cto,t<Sq,nokon
uniGki,O o,kFot*,o:h:t,5"*nfu,[.:3D;:nY i:.Dpogan finulisiE .$tr{Jlilure}, :$nolisis: poh<rs,uan: uhotisi$, mc}del
,H$rn oi,,Ha$d*[: nur$mistrl$: H6;liF]bupt' iffi sr] n*
:
separti,terlllioi. podnr G-hr,: ci, M+.Ce[ p,fi l*r,netfi S gspoi
rnemp#r$i kont e*so, :t(tt{}n :dul,ol,d#n; kemudion dengcn mudoh digontijiko hosit onolisis menunjukkcn
meneropkon dirnensi doh pembotoson-pembotoson bohwo rencono owol tidok memenuhi persyorcrton
qom,b€l. uEr+ulr,rfr$ft:ptptoken. :mCIdsty S, heri Progrom-progrom tiruon (simulosi) bohkon biso
menghidupkon unjuk kerjo don fungsi dori sistem
sebetum,pr Otip.,e:dirh*#*:Se,*unCIgshny-.*,, :' l

\

-IBIeu dn3Sues uup reqruu8 useqeq Irep Esequq
clet nele resep drsurrd-drsurrd tue8ueu sruBq lnqes
-Jel npr^Ipul erud u,rtqeq IuBJeq Iul 'u1up ueSunq
-nq uEp r?uBcusJ €ues 'Juueq BJuJes >llulel Jnl)nJls
requu8 sJeqluelu uep lBnqtuelu dnSSuus snJer{ {lBq
qrlelJJl 3ue,( rsru>1et nElI?'ue,^\nu;l'.rn,(ursu1
'{Iu>le} ueP uunqele8ued nurl
u,{\srsequlu uB{qnlnqlp 3ue,( ueSuep uuus relnd
-uo1 uepdurerle>l uup uednSSuesel 'tu1uq re,(und
-rueu nped IUI IBES reqrue8 nrull P,lAsISBqutu 'u,(u
-{ll?qos'reque8 esuqeq rusep-resep ueleleduteu
{nlun tureiserd r8el uelnq >lpsrue 1e>1eq le(ueuules
Intun r8red qBlsl ,,uElcnJuad,, uup dele8 euru,u uup
snluq srre8 uurequeSSuad uep eurel uetl-IruH
'elunp Ip {IU{el qulo{es dulles Bpud
'3tI[ 'Isepo]nV etdr: 4eq
qemeq !p sep lrpp qvr sel? llequ.la{ Islrrlp ,{qde$otoq6 ueqeg
'DIaJaul >lnPold->lnPold
uop 'rso+uaLunlop 'ouocueJ uo+onquod otuoles
(e)o/v\4]os QVc pe+ot6a+u/) npodtet ov3 IDUnI
+oXOuored uor4oun0ledu-teu Suol uobtlosn:ed lSpq
uo0unlune4 L1olppo or{upnures' ouoCuel upt{oqrued
+onqLuaui uop slsllouo0ueul 1n1un >lloq qlqel
OuoA uolodulesal'uol+Dl6ut11p 6uo,i lso4lunLuol
'1o16u1sred;p 6uol ouocuoJ uo+Dnqtuad snllrs
n+xDA '(6qfiJcolnuou) uolonqr-uad uop ouDcuoj
>1n1un 1o>1od1p OuoA otuos D+Dp llop Ouns6uol 1onq1p
u1o1 OuoA uoocoq uelou uop tnso;q'1n[un1ed
lodop
nlnq 'ouocusr Ouo+ue+ nped Ouoi lso+uouJnlo6
wsvd r)l ndvg rnooud-xnoo{d NvreNvrvo wl93s
'+nqesle+ CS ppoLu-lapoul llop oAuso4o4ed of.le4
rslru+sur uollodopueu 6uoA (seu/{-lcou peilortuoo
AlloclauJnu) Ipeurnu orooes uo>1llopuollp 6uo,\ ulsauu
,tfi)
I
i6 XIN)fI dVSWVo
l\,
uolqntnqrp e,(uqnSSunses {Iu>lot reqrue8 uedt::ui:
ueqnel 'e1e141 'e.(uuetuqeI uepp JnJnq elnq qlrl;- -
ryu1e1 3uuprq rp u,(udrsutrd ueete.(ured un1.'_
-tue,{uaru Blec IUBIep snSeq 3uern1 nBlll tlr\:i-
-eSueru 8ue,( rsrulel uup ue,^Anrull ';n,{utsut t'-':
eluu 'e,(uurnlaqes BpE quured 3ue,{ rrep iuttu:-
qrqal runrun reqrue8 BSBqeq uep uenq;le8uad nLl:'
uup uedereued EJelue ]E{ep ueSunqnq l'..
lru{at
'tllr\;.
ieBS 'renses 8ue,( requre8 Esuqeq nluns qelo '
-Sunturp le8uus uep 'ruuoslp qelol >lluIol ut-'n;.i.
-e8ued ue8uequeyed'qurules ueelnutred 1e,':<
l9OlON)ltI NVO NVnHVI:I9N3d
nl^lll')lN)lll v/v\slsvHvhl
V/V\SISVHVIN Hl'lO lnHVIl)lo
SNdVH ENVA HV)VdV 6'I. I
-urseut loloureul uo6uap Jonqlp pqq losales Llop.'s
6uoA uol0oq-uo10oq 'tn{n+eslp tlolo}
. ouoouo.l o!:r
, ,' :: : i 'ed4O1O.:C
tpp{uaw suo,i uor6oq. uox+Jqtu$bi'ii6* '3' ice
'uooqooed uop +e4oul uollpDflp In+un Ce lepcu-
llop Ounsouol +Dnqlp oAulodeces uol0oq-uo16c:
uo>1ur16unueuu lodec Ouor( ed4olold uolonqurac
o[re4 r.uelsrg uolrs4npoldtp In+un u]Ulllp dpF loselas
qopns 6uo.{ Duoouel'Iloqtot ep1-epl uo4nlosreduer-i,
uop slsrlouo 'uo1o>16u;ued sn|11s odoteqaQ qoleleg
'nl:ad 6uoA (pod) uol0ogOuosouleu;, rrsp lp.nqulau,
u.rDlDp >llpqle+ oJD3 uO4nIUeu€Lu In+un uplDnquroc
uo1Ooq uo0uep otuDs Pfloloq 6u1res lnAutsu'
orodroupsLrslfi u,E+$q+ apFepl uo4losaio,tuoLu ftquros
' {+nqr\i,al9{d roHla} }vdsC Nvor.BO sdlrorord Nvrvosnrd
ltl)lo Dpueq
ub0uep dp1u.r p6uos 6uoA dofe0 ouipr,r lleqlp OuoA
Og l€poul Llonqes uo41oq;pedueu ( :q9 ouocuol
upp su+oruoiDd lepouJ up+onqLrjed (qo/qllos)
younl 1o46uolad luolop 1ec1p pdop uo0uosod.req
0uoA ueuodLuo),1 to+uo uolosocel uop lsuolalol
(()
7'l

T O BAB I BAHASA DAN RENcANA GAMBAR

sanakan pekerjaan dengan keahlian wajar (yang
disebut penmanship).
Mahasiswa ilmu membuat gambar sering
mencoba memaafkan diri sendiri atas prestasinya
yang rendah (biasanya disebabkan oleh kurangnya
latihan) dengan alasan bahwa sesudah lulus mereka
tidak akan melakukan pekerjaan gambar
sekali. Mereka dengan sombong menduga segera
sama
setelah lulus menjadi insinyur siap pakai hanya akan
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan lebih
besar. Mereka lupa bahwa penugasan pertama
mungkin melibatkan kerja dengan gambar dan
kemungkinan memperbaiki gambar, baik di papan
ataupun di komputer, di bawah pengawasan seorang
insinyur yang sudah berpengalaman. Memasuki
profesi teknik melalui ilmu membuat gambar
memberi suatu kesempatan yang baik sekali untuk
belajar tentang produk, operasi-operasi perusahaan
dan pengawasan atas orang lain.
Bahkan seorang insinyur muda yang tidak
berhasil dalam mengembangkan penmanship yang
mahir dalam bahasa gambar tetap harus memakai
tata bahasanya, karena kesanggupan membaca
gambar akan sangat penting. Lagi pula mahasiswa
teknik cenderung melupakan bahwa dalam
kenyataannya semua rangkaian mata pelajaran
berikutnya yang diterima di akademi, gambar teknik
punyai kemampuan bagus sekali dalam mem-
bayangkan. Adalah sukar untuk membayangkan
Edison, De Forest, atau Einstein sebagai orang yang
kurang 1alam daya khayal yang konstruktif.
I I.IO PROYEKSI-PROYEKSI
Di belakang setiap gambar suatu benda terdapat
suatu hubungan ruang yang melibatkan empat
benda imajiner:
1. Mata pengamat (station point).
2. Benda (object).
3. Bidang proyeksi (plane of projection).
4. Proyektor-proyektor, disebut juga sinar-sinar
penglihatan (visual rcys) atau garis-garis
pandangan (lines of sight).
Misalnya, pada Gbr. 1.10.a gambar EFGH
adalah proyeksi dari bujur sangkar ABCD pada
bidang proyeksi A sebagaimana dipandang oleh
seorang pengamat yang matanya pada titik O.
BIDANG GAMBAR ATAU
BIDANG PR YEKSI

akan dijumpai pada banyak buku-buku pelajaran-

nya. Mahasiswa sering diminta para instruktur
untuk melengkapi perhitungan-perhitungan dengan
gambar-gambar mekanik atau sketsa-sketsa. Maka
penguasaan atas mata pelajaran gambar teknik baik
mempergunakan cara-cara biasa maupun sistem
komputer (CAD) akan sangat membantu tidak
hanya dalam pelaksanaan pekerjaan setelah lulus
kuliah tapi segera lebih banyak dalam kuliah-kuliah (o) PERSPEKIIF

teknik lain.
Di samping keuntungan langsung dari
pelajaran yang sesungguhnya dari bahasa gambar,
mahasiswa belajar tentang arti kerapihan, kecepatan
dan ketepatan untuk pertama kali pada kuliah
membuat gambar. Ini adalah kebiasaan-kebiasaan
yang perlu dan mendasar untuk setiap insinyur,
ilmuwan dan teknisi yang berhasil.
Kesanggupan berpikir dalam tiga dimensi
adalah satu dari syarat-syarat paling penting bagi
ilmuwan, pembuat rencana dan insinyur-insinyur (b) PROYEKSI SEJAJAR

yang berhasil. Belajar membayangkan benda dalam

ruangan, mempergunakan khayalan konstruktif
adalah satu dari nilai pokok yang diperoleh dari @proyeksi-proyeksi
pelajran bahasa gambar. Orang yang mempunyai
kesanggupan daya cipta yang luar biasa, mem-

\
 'I'I IaqBI BpBd ue{]BI{IIredIp Suuprq dupuqret (purrou) snrnl 1e8e1 u8nl'eiuui.'
u,(u-ro11e.(ord-ro11e,(ord lnrnuelu rs1e,(ord eululn EurBS nlus re lu les uIBIes 'Jollerold-Joua irr j :
ueJuru-ruucutu Sueluel ue8uoloSSued qenqeg e>y1 '(uoucatotd pllotod) tototas rc1a{.o"td reieq-'.
'1nsn,(ueu qeq-qeq re8uq.req lp reqel Suelued ureces Iuuo{rp rur sruel rsleford e>letu :'q 0I'I rqg ep:-;
uDIru[BIroqIp uu>lu uup'II'I ']qg uepp uu>llnfunlrp lpqrlrel Ilrades .ruleles uelu ro11e(ord-ro1]o.irr-i;
rlredes 'ueqeced IU€rEtu 1e,(uuq rpulueru qecedrp 'rs1e.(ord Suuprq uup epueq rrep eSSurqrel 1r.
e.(ulnluules tulules rs1e,(ord uup IBJlues rs1e.{ord lerul re8eqes ue18ue,(uqrp luruu8ued Btelu e>II1
'l1n1adst ae
nele Jll>Iedsred tut rs1e,{ord Iu€JBIU BnC
'
(uo4catotd anbqqo) Suttttu rstla{-otd lnqesrp e,(urs1e,(ord IrsEI{'..lnJrue{,, {nluequl.'r:"
qunqas e.(qrsuq 'rs1e,{ord Suuprq dupeqr4 Sutrnu roDle.(ord-rotleford uup epueq uu8uep tu>lep JIIPI;-
rdetal u,(uuru1 BtuES nlBS mlulas ro11e,{ord-rol1e.(ord turuu8ued BuBIu Ip 'lul IEq UIBIBC 'rs1e.(ord Suep;;
(a 3 uo - 1q B u) nry s - ntp s rs1e,(old nele c tq dn t B snquoueur rot1e,(ord-ro11e,(ord Buelu Ip {l]u-\rli:
1
eqrs'
-oqlto r.s>1e[.ord qunqes quppu u.(upseq 'rs1e,(ord qelo {nlueqlp Sueprq eped ruqrue3 nele rsle(o:6
1s1eio.rd-gs1a,tor4uu8uo1o83ua4 @
p.rluas 1s14,{o.r6
nBlE
911>1adsra4
tt )tN)3r dvsl ve
\
 t2 BAB I BAHASA DAN RENCANA GAMBAR
Persoektif
Sejajm,.,,,,,.,,;,,,r;:,.,,.,,,.,.,,
Miring
ffi$onCImetiis , :
Panda*gan,rn*iiorn {Ifu,t"tini4w}
@ Penggolonganberdasarkan proyektor.
I KATA PENTING
BAHASA GAMBAR
MEMBUAI GAMBAR TEKNIK
INSTRUMEN GAMBAR
ILMU MEMBUAI GAMBAR DENGAN KOMPUTER
PERSPEKTIF
PROSES PEMBUATAN RENCANA
I RINGKASAN BAB
Para anggota regu proyek pembuatan rencana
(design) teknik harus sanggup berkomunikasi
antar mereka sendiri dan anggota regu proyek
lainnya agar dapat memberi sumbangan untuk
keberhasilan regu.
Bahasa gambar adalah bahasa umum yang
dipakai oleh setiap regu penerapan teknik yang
membuat rencana dan mengembangkan
produk-produk di seluruh dunia.
Ada dua macam dasar dari gambar: gambar
seni dan gambar teknik.
Membuat gambar teknik yang berdasarkan
pada prinsip-prinsip umum dari ilmu ukur
gambar, dikembangkan pada akhir abad ke-
18 di Perancis.
Proses pembuatan rencana adalah kemampuan
menggabungkan ide-ide, prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan, sumber-sumber daya dan
produk-produk yang ada ke dalam suatu
pemecahan permasalahan. Proses tersebut
terdiri dari lima tahap tertentu.
t
itriltn*
, ,, ilb#atas'" Pemancaran dari mata pengamat
lstation point)
, ',1,.':
''
Tidak Terbatas Sejajar satu sama Iainnya
Tidak ?erbatas Sejajar satu sama lainnya dan
miring terhadap bidang proyeksi
Tidak Ter,bata*, Tegak lurus terhadap bidang
proyeksi
Tid* Terbatal Tegak lurus terhadap bidang
proyeksi
Tid*,Terbatas Tegak lurus terhadap bidang-
bidang proyeksi
REGU PEMBUAIAN RENCANA
ILMU UKUR GAMBAR
STANDAR
PROYEKSI
BIDANG PROYEKSI
Setiap gambar teknik berdasarkan kepada
standar yang menentukan maksud setiap
simbol, garis lurus dan garis lengkung.
Perangkat lunak komputer CAD adalah
peralatan mutakhir yang dipakai oleh juru
gambar. Bagaimanapun prinsip-prinsip mem-
buat gambar dasar adalah sama dengan
prinsip-prinsip yang telah dipakai ratusan
tahun.
Gambar-gambar berdasarkan pada proyeksi
suatu benda pada bidang proyeksi. Ada dua
macam proyeksi: sejajar dan perspektif.
Perusahaan-perusahaan yang berhasil memper-
kerjakan orang-orang terampil yang dapat
menambah nilai kepada regu pembuatan renca-
na mereka. Pemakaian alat-alat dengan sem-
purna dan pengertian seksama tentang bahasa
gambar adalah dua keterampilan penting yang
dibutuhkan perusahaan.
 aEuscuoJ uBlenqued sasoJd esuJ BurIT edv
'0r .su1el
'6 le8ues 3uu{ rse{runuo{ pep teda 3ue.( 1n1uaq
aBuecuoJ uelsnqr.ued sssoJd qu{edv
i,€FuuDI nlens uu>Iudruaru Bsle{s uulunqrued qeluede; ,n
-reqr.ue8rp eueture8eq uep JoDle[ord qeludy '8 ;;nledsred ru1e,{ord uu8uep relelas
.L rs1e,(ord eftluu BruBtn uuupeqred ue{reJ1l
;s1e,(ord 3uep1q qe{Bdv
iruqrue8 runl qelo p{edlp aesle{s }Bnqluou ue8uep {ruB{erLI
.Z
Suuued Suwd 3uu,{ rueq uBlBIBred quledy '9 ruquu8 tunqtuetu Erutue uuepeqred quledy
a{lu{ot BuscueJ uelenqrued n8er uloSSue (BUEJUSJ ue
e:ed rSeq Surlued nlr8eq repuels ede8uel41 's -tenqued n8er ruulep rn,(ursur uuuured qu{edv .I
NVNVTNII NVVANVId]d I
ct xtNx:1l t vgwve
\
 PENGANTAR
KE CAD
TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:
1. Membuat daftar komponen-komponen dasar sebuah terminal
pembuatan gambar dibantu komputer.
2. Menguraikan hubungan antara pembuatan gambar dibantu komputer
(CAD) dan pembuatan produk dibantu komputer (CAM)'
3. Membuat daftar bagian-bagian utama sebuah komputer dan
menguraikan fungsi-fungsinYa.
4. Menguraikan maksud sistem operasi komputer.
5. Membuat daftar beberapa alat masukan (input) dan hasil (output)'
6. Menguraikan cara-cara komputer menyimpan informasi.
7. Menerangkan perbedaan antara ROM dan RAM.
8. Menerangkan perbedaan antara sebuah bir dengan sebuah byre.
g. Mengerti permasalahan-petmasalahan yang mempengaruhi pemilihan
dan pemakaian sebuah sistem CAD.
10. Menerangkan ciri-ciri umum bagi banyak sofnvare CAD.

f
-r?lnduo{ uBAunqBSSued epudel ncuSueru ..hlvf, >lnlun unqel-unqulJoq Brueles relnduol ueluun8
C\ f.. qBIrlsI 'CVJ qelrtsr ue8uep u,(uuu8unqnq -redueu qulel Euecuer tunqured uep rn,(ursur uru6
urpp reludrp Suues [(9,y3 ) 'Suuaaudug pa$NSV
-rilnduto)l relnduro>1 ntuuqrp ese.{u{el uep IAMJ)
drtndtNo)
6 u t.t n 1 cotn a wt 3 a ru1 - t a n du o
u o tr47 p ralndruo>1
NINOdINO) NVG WlrStS l'2.
3)
qalo ue{npudrp >lnpord uelunqued 'l@Vl) tili
r
;' ,,,ii .,,.; ,",i.,..i.' .',i1" .'.i ,,'11it:,$.,,;5.Utlt$S,! :.# i'
-r r r
; u t n{nuo y1 p apr y -t a y duto3 I relnduo4 nlueqrp
fi ndnCI*, ;F-,ufi udt # inefi o*iii:rirdti$#
lnpo:d uulenqrued Fredes'urel r{ulrtsr-qelnsl ;a;rvo$,,,-ta-,rn'iirxpjoP,l.t.I".sjs,Ps,p,
1*o.dHr,"i,i,:W;!lit+,p.$,f :t
qy3 ru8eqes e,(ueq rur n{ng tuelep nJerp uery ,sH.,:.P;lurilpi6,--u,,,1+.,,.,a,=P.i$n#o,#i nd(#.E.qi?x
tnqasral qulrlsr-qelrlsr'rsusrpJzpuuls uulduraueru $ot$i$q$s$.$eff,ii$ert'e*-n :U$,$* ea
v:1ntt atoultos lenqued uep rrlsnpur BurBIes G$u*eaiiqglI:u9Brr$ll;i! r&,qsfii+ *r€i$ p
uep 'EruDS rue ru,(undueru Surpueqes 3ue,( e,(uurc1 rosop o410ot lsBury-ts8unJ'olop upupdu.rtnueO
qElrlsr uEp rur r{slrlsr EruEIes '@ovd ralndruo>1 lJplln.-lLpia, fiduib ndu ";i] |p, #$nees
UuEqIp ruqruuS uulenqrued uEp Buecual uulunquad
lid:$,rffi$i; 1$p14.iid#Jei' uo>{nloiletu,$uyas
uep
rl$$r#lr* q,g r,:il,?tn$i!9{:6.pt+:i:r{$rrE i;Srl}bAl $gur
l( OV3) Sutltotg papty-tatndruo) nelg
td rs aq papty-tatndwo7) reindruol ruueqlp ;eque8 Ip,-q-fu#.l,litmx,F,1uo,p*e,$P.-ua$,E, I ErrCIui.1;lr,Pp
ini'o;gi,tt$p ; e w'-Up.ta*i.O*$d'toind&ox
uetenqrued nele relndurol nluuqrp euecuer uelenq '6uoro4es r61ndu64 Uop JogCIp r..lDlDpD
-uad lnqesrp reqrue8 rslnporduaru epole6 :{,!jff iil#.$}, $,pq$&S:i(}UD3uor urDtop lo}tod:lp
'r1se requreS-requre8 ue{urlSuoul OuoA dlsulrd >loAuoq uop 'uo-oegi opod
uep uedrur,(uaur'r4eqredrueur'rs4rpordrueu {nlun clypleu ffi6p l+fdtuor efi,iuo46uue
Iurtedlp ralndruol Swrqeg 'leqeu Suues uup nt)8,4A $11ff'Bu, .4{btue+str: b}l$d:i0u$lo,:s$pq$bg
uelsrqeq8ueru rur reqrueS-ruquuS rslnporder uep
uelreqrad-ue{ruqred 'uIrJ nete sepel epud psuad ,l.llio'tt*-eq":liilffi t'.*'t-*itutffi
pr*Pc r,s , p$t{ib1
nEtE Blull Ie{Etueru uep ruque3 ueurulsur Iu{etuelu .lil".*flp,$!'.$rb-Sir){ftlE 1,,,U
reinduo4 ttrruo0ued trop llsoil qolopo'loqor
ueSuap tenqlp requuS-reqrueS 'lenuuur urures p.
. ll t.ttl, rJ . il9_c"!fl,o+o,".r.+Iplp,,tp .lx.m, d,esup.5.de,p,,1 org
'Ilu{el ruqu:u8-nquu8 uuldutsredueu urepp eu,,$-p*fi" -rio.* axlu$,ib$u
eunSreq Sued 1ep ru8eqes BurrJelrp relnduol 'rur "ug$,
{b.rl"b.oBi.i}red: u.#p: rXlulei:, l$o$+o.6. $.qq+'BS
rueq-ruPq u,(uuq untueS 'e>laJeu ueelre1ad uepp .unol$1er+edinug..cuar,,11p+onq{He r.r rpr$.t8ll D
E{rleureluu urBunlrqlad-ueBuntrqred ue{n)plau In+yn ip:,) :O,rqo,
r.Lr.-e,p,ole fs1ffiS,,,Ulqp.sOtx
ur*:p :p u$, *6r ,ttolssgu,,u orJocsunsdiixn+un
'uourailo) atn1n{ ,intqrT ,lqnd ryol ilaN a\l ,.tDo +lgero uop uolnpeOlp p6uos OuoA 1o1o npns
'!-t-gl unqq u,{uuuecueg )Bnqlo Blnures eSeqqeg selrBq] lpuffi r*:, i trot9+,,,1p+trdl"u$x,,xt!+,4st, u;pniilonesuPd,
l:ep ,,au17ug acuata!!1g,, e[.ray lapo;,n ,n}!ltt.,.uo ,y6a iisu" ipfaflua 'r.o ,b5.uel:
@ +CInqff€di.uop,ln L ls[{ :, upiuHBrrnujeur i xfifun.
uo>lourndu:eslp upp uo46uoque41p qndr-uo
,qlq6l.i 6up^, up+plbl eH,'6uog r.eo)4,rCI q,. 6u o 4
I#jnod-Xeplprd.;,uerp ruou lrobplroCIf up8*eg,
'qoqruoq sruel dogel orocos 6uo/r 6uop;q nXons
:uslp,p-.,G.b4lJqCIsrlli*,ll,rlpos:xtllrxo+iusdplari,Jrr
..1 r{ut$f,ltr,u.4p puo. uer.1q4g*e'd.:t$Cwo6
,-
'n.rnf ':i;sluyai": Orod.:upLtl+bt ubp uoitpi pu$d
opod lotodp OuoA opo+art.l qoqn6ueu uo>lo
,luo;nsoy1-'ao;np,,.p, n$,<r ,s,$j,*(6.Maibd1,
,r{diu$"tonduue3';xn ot,(u6;s.eO}.o.u.oo.ua1
,1on4,H +Ui '
il,ftBotdil ;.. $ord, :**torrqul
,ur-np,ee,.,.4,1e.1n$,uoa;;$,r}su,heos0ue4;;1r{11;D1s1
u#dn*pu€dlu dssu:OX-d,pq${glti, ofi utr6t1 4rddes.
'(Suffi 5.nlngolli) 1l1npold I'uo{p-nqlue"A u$
16,*gu*os."on),iuefi *fi q,ubd,ifi
potp ,upqn$$ilu'
qote+ re+ndu.roy 1:pnpul uop uo6uo6opred
'uop,$D.ffiu$S,inw{1.'*:]qlst .undple
i =dpuo*
d.(}i16$' ripnd tldu$ q'6 gsq,. itlJrnlt$$$' u'$$
: ;
I*[ +n ps p.ppo $ o.lft el #, io,iF]d,t&cil uoffi EuieA i
I. X .NI$!:NIVIVHn
9t )tN)lr dvsr rvo GY3,Ell tVINVG}Nid' f .evd. 'r Sr,l
 komputer ke dalam proses pembuatan rencana dan
proses produksi (lihat Gbr. 2.2.). Jadi "CAD/CAE/
CAM/CIM" menjelaskan pemakaian komputer
dalam pembuatan rencana dan pembuatan produk
secara total,

dengan Perkakas Mesin yang

@Pemotongan
Digerakkan CAD/CAM' Seizin David Sailors.

'JI Euldax qBnqas uBp
cd uudud EJutuB uuJn{rl ue8ulpu€qred|!s@@
-urs?{u uBSuep uP>lrlu?8rp qElal SuuJu{es Jeseq
uBBuEnJ rsr8uetu qeuled 3ue( lup-te1v
uup uepdruuued ruelep JBSeq u?qeqrued-ueqeqrued
ruelulueru qelet lnqesret rolnduol edu unpe)
'(S'Z 'rqg) ratnduol ;eque8 trelunquad
n{ulr uup Iuerunu uurlupue8uad 'TU{el uudureuad
'ue8uunel uep uetqusnJed ruupp sunl 8ue.( uurc1
-urued ru,(undureu ptr8p relndruoy 'sluu{eu lelu
-telu netu srlorplq'sluor]{ele uelelered uelqupue8u
-etu uep nelueluetu lrnun teludrp Sutres 'srueuoru
sn-ral 8ue,{ IrsrJ luJrsJeJts rnln8ueut 8ue,( 'rur edrl
.relndruo;'{llurueluru ueposred-ueposred uequceru
-ed 1nlun ruledrp e^uusutq Sopue relnduroy
'ueefte1ed luucuru ry.(uuq qlqel uu{BUBS
-{€leul ledup uep sa,4Anl qlqal 1u113tp relndtuo>l
euoJu{ Sopue relndruol upuduep reludrp 1u,{uuq
qrqal lutr8rp relndruoy 'plr8rp lBIe-tBIB qoluoc
qeppe pu8rp rlolre uep uodures qunqos '3opue
t€Ie-tele IJup qoluoJ qelepc Fqolu qenqes uped
IurpBJ raleluoprds uup 'utel uep
jtuetu tun.rel-Lunref
ue8uep 1r4sr1 Surpulp ruuf qenqas 'se1al Sued
'uoufi$aM alltDtl) puD uor|o.tod,to3 srluo4calg qryuaz
uplag 133u17 fsnlosag euru,1t JBqIUBC ed;4 ;s1np914 rlg1gp
;e1ud;q nfutr41 ;uu,t 141y3 ;;o1our1rt@
LT )rN):ll dvslNve
qa13uu1-qu13uul ruelup u,(usnrates uep 'e8u 'enn
e{ ueiu:p
nlBS rrup Iu,^ABreq '(slt8tp) e13uu-u13uu
Sunlrq8ueur plr8rpreudurol uelSuepes'qel6-utl
-qu13uu1 uduet uutnluela{Jeq eruces ufta4eq 3o1eur
ralndurol qunqos 'ptlSlp uep Sopue :upaqreq 3uc..
adp enp ru8eqas ue>13uo1o8lp unlSunu relndurorg
dllndhlO) :tdtl-:ldll'Z'Za
'(7'7 rqg) unun
rsu:ado uelsrs ururSord uup 'dol{sep uelrq:eurJ
'reque8 uulenqued'euuruor uelunqured e,(u1tu1:ar
se8nl-se8nt uup 1r;tseds ruelsrs uuruleuad
uJEluE rBluEJ Etetu qul€pe rsaltldu uurSord-urer3or6
'(3uo1.to,wau) ralnduol ufta1 ueSuuel uep wpuuts
'IsBJedo
luelsrs Is{nrlsur 1n1un ue?un1np uulutpe,(ueu
uep 'O/I uelulered lntun 1ure83ued lnlunueu
'(ueleceled uup step ueelole8ued'ueuedtut.(ued
ue11n[unued'ue3ur]un,(ued'(tOnl 1.1t'rd1no11trtl
-ai) uerenialrue{ns?u Btep rlurlepueSued nredasr
nrurSord-uu.r3ord uup setrJlt>lu-sellJll{e {nlun
ue8unlnp uelurpe,(ueru e8n[ uq8umu rut stuel
ruurSor4'4;rseds ururSord-uerSord ueeuusleled
e8n['n1uuq uelelured uep relndurol tseredo uu{Ilep
-ue8uem 3uu.{ rsln4sul-Is{n.Its[Il uup uulndunl
qeltpe XIN1 uep (g'7'rqg) s,^aopurd\'SOC ruedas
rserado uelsrs '(tua1s,(s 3tu1otadcl) rsu.rado ruelsrs
undneu (stuotSo.td uo4ocqddo) rsu>ltlde uerSord
re8eqes uu1uo3e1uryp relnduro>1 ruerSord-tuur3or6
'1eun1 telSuurad rc8uqas uDIrsB{UISulIrp tsuladoraq
lelndruol urelsrs uulurlSunureur 8ue,{ rs{nr}sur
-rs>lnJlsur uep ruurSor6 'sura1 lu>13uured rt8eqes
pue{rp relndulo>1 rue}sls {nluequau 8ue,{ +sr3
uedelSuelred uer8eq uIEJul.ureg' (at ou{os ) >pun1
1e1Sueled uep (a.to,trp,rar7) sural 1e>13ue;ad uup
'cul '4sapofiV o1d1t t1ot1 ttD$Dq lp uDp yop u1z1 uo8uap
3uo1n 1o1ac1p ru! aDqo&'1e1edgq laIueg Suea.tuqruug
;se1;Jdy uer8ol4 qBIepB pelol", @
-- _ .--.f . -., -.f *.
*:imqii'i i
&+t{@
"-*'.--'*'"".",:
.t#F:: ::. #ti*- :. -'- t1'
-"i
 KE CAD
@(a)KomputerdenganIntelPentium|||,SeizinDellCorporation.(b)ThinkPad-Atas
seizin IBM Corporation. (c) Keping Intel Pentium lll. Seizin Intel Corporation.
mesin yang menempati pemukaan meja yang kecil.
Kemajuan yang paling penting dalam teknologi
komputer adalah perkembangan rangkaian elek-
tronika terpadu alav integrated circuit (IC).
Keping IC (IC chip) telah menggantikan
ribuan komponen pada papan rangkaian tercetak
atau printed circuit (PC) dan memungkinkan
mengembangkan mikroprosesor. Mikroprosesor
adalah unit pelaksana Qtrocessing unit) sebuah
komputer. Perbedaan ukuran antara sebuah papan
PC dengan komponen terpisah dan sebuah keping
IC ditunjukkan pada Gbr.2.6. Istilah "pengecilan
mikro" (" microminiaturization") diterapkan kepada
teknologi keping IC yang telah maju. Perkembang-
an teknologi keping IC menuju ke peningkatan
produksi mikrokomputer yang murah. Mikro-
komputer adalah penyebab utama peningkatan
pemakaian sistem CAD dalam industri. Sistem
CAD mikrokomputer yang murah dari segi biaya,
sekarang dapat dibenarkan oleh para pemakai ling-
kungan industri (Gbr. 2.1 .a dan c). Dengan keluar-
nya prosesor Pentium III baru-baru ini, penerapan
CAD dapat beroperasi lebih cepat dan lebih efisien
dari yang pernah ada sebelumnya (lihat Gbr 2.7.a
dan c). Komputer thinkpad membuat penunjukan
kepada file CAD secara fleksibel tidak hanya
mungkin, tapi juga biasa (lihat Gbr. 2.7 b'1.
Karena sistem CAD mempergunakan kom-
puter digital, kita akan membatasi diskusi kita
tentang tipe-tipe komputer sampai kepada komputer
digital saja.
.2.3 PEMBUATAN GAMBAR
DIBANTU KOMPUTER (CAD)
Demonstrasi pertama komputer sebagai alat pem-
buatan rencana dan gambar dilakukan di Institut
Teknologi Massachusetts tahun 1963 oleh Dr. Ivan
Sutherland. Sistemnya disebut "Sketchpad",
menggunakan tabung sinar katoda dan pena cahaya
untuk masukan (input) gambar ke komputer. Suatu
sistem yang lebih dini disebut SAGE, dikembangkan
pada tahun 1950-an untuk Komando Pertahanan
Udara Amerika Serikat dan menggunakan pena
cahaya untuk masukan data. Sistem CAD untuk
komersil pertama kali diperkenalkan tahun 1964
oleh International Business Machines (IBM).
Banyak perubahan terjadi sejak perkenalan
sistem CAD pertama. Perubahan-perubahan itu di-
sebabkan oleh datangnya mikroprosesor, sofrware
(program) yang lebih canggih, dan aplikasi- aplikasi
baru dalam industri. Dalam banyak kasus pembuat
rencana./insinyur dapat menciptakan, memperbaiki,
memperoleh cetakan (hard copy) dan menyimpan
gambar-gambar dengan relatif mudah,
menggunakan ruangan lebih kecil. CAD pada
mulanya digunakan untuk membantu menciptakan
gambar- gambar produksi. Datangny a s ofnv are C AD
tiga dimensi memberi kenyataan bahwa model
komputer 3D (Gbr.2.8) dapat membantu tidak hanya
dalam pembuatan benda tapi juga, bersama dengan
@ sebuah Model sotid cAD dari Penyo-
kong Bola Pasangan Tarikan Sebuah Trailer. Dari Machine
Design.'An Integrated Approach oleh Robert Norton, @1996.
Dicetak kembali atas izin dari Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle
River, Nl.

tuDduo) prDlcDd4ap aH rnhas 'Odl uup uudurl,{ua;
uBlalBred'u€JBnleX uElelBJad 'uE{nsBW uBIBIBJed
ue{nlrarrelAl de13ua1 8uu,t {IvJ uretsls
@ @
relnduo>l qBnqes u.(urrqly'a^ltp lstp lDrudo nu$
'ailrp lstp (:tddo[) 1ps nerc (pax$ ptoq'att.tp adol
rlJodas Btrsp ueuBdrur.(ued uelupJed Ie^undueu
e8nl snruq lnqasJol urelsls 'to|lltow edrt edereqeq
uvp "tagud ,ailold ruedes uBtelEJOd rdnlSurleru
CVJ uetsrs 'ildtt1o >p1ug'uadry8u uup talqq s)t
-tldDr?fl aza8! p' il DqlpD-u' asnolu'p-ntoqia>1 :tn{Lreq
re8uqas IEIE qrqol nelu nlBS te,(undueu uralsrs
'ydut uetulered >Intun 'Qndno) lrseq uelepred
uep 'ElBp uedul,(ued uelulerod 'lurlues €uu$Ielod
yun'Qndur) uu>lnseru uetelerod riledos ( t t'Z 'lqC)
ednres Suet (atotttptrry) sural 1u13uured uauodurol
-ueuodruol rJep IJrpJol CV) urelsrs BnuIoS
av3 ! l:Irsts )vltl vrvr ?'2.
'(ruquu8 ru?s IJlsnpul uup ISIAelet UeJBIS ruulep
rerydrp) Jet)leJE{ uup JnJnq uelq8ueqrued uup
oloJ ettlB,r uelulSurued 'luur sE aprls uedersnd
'rselurue rdnlSurleru 8ue.( (3utssatotd a?otut)
reque8 uBsaso-Iruod qelup? .relndruol .ruquru8
uulenquad nurlr ruelep nJBq .JItBlor 8uu,{ Sueprq
nttrns 'CVJ uereleued ueqnqurnged uerynlunueru
r8nlrnl{elsm euuruer utuulruel uup ueedrfued 1ele1
3181'elo>l UUeUUCUerad 'r;erSOUrap srsrluul? '{rusres
elep uerodul 'r;e.r3o1ruy 'sasord uup >1npo.td ue8e.t
re8uqreq depeqral uulde.retrp tudep CVJ {Irerunu
uurppue8ued uup sISr[Buu 'uuucual lunq{uelu uE
-nduurue4 Euere{ uelduruqtp ESrq {rue>lelu euu3ueJ
ur:de-reuad Luulep e,{u1nfue1es uu8uuqueSue4
'CVJ u?rBlerued uep uudurauad UelSuuqrua8uatu
snJol usp qrlu lrqrue8ueru nlr lelas urseru {ltn{e-1
'rtsaqJel CVJ Ie{Brued uuludnraur gL6I unqel
;-uu1e[ueu 8uu,( 'ryuol1elo rJlsnpur ruelup CVf,
rruetn uederaued qeppe (gJd) {uleJJa1 uurelSuur
iirEns {e}3[ ?1e1 uup Euusuad 'rJu,r3o].ru1 uup
6L )lN)ltl dvswvo
'JaluaJ
Sututnl srry rrrod (JNJ) .ralnduoy {lreunN llupuay
qoluor qBnqas rlBIEpB IUI'urepoN lrlsnpul urBIBp JN
ulsaw-ulsold ue8uep e[.ra1ag .ralndruoy
pdrs ryu1a1 'Iluol{ela upp urseu 1tu1el (u8lsap)
uuunucuarad qulupe (JVJ Brueln uun?{eued
'(Ot'Z rqC) loqor uulelu
-red uepp nule {npoJd uelenqrued tsuredo-rseredo
ru€lup srlutuolo eJeces JN grsetu-utseut uerSord
-tuaru Intun (3p) ry;aunu uerppua8uad uululu;ed
ue8uep uulSunqnqrp ledup lnqasrol CyJ lzurru
-ret nelu 'rs4npord nele uelenqtued uedulSuelred e1
(XV't) ltoMDN DarV p)o1 rnleleru undneu Suns
-3ue1 ereces uelSunqnqrp ledep qy3 puruuat 'r8u1
uBr{BqurBJ 'gy3 .rnfuu8uad erud qelo urDluale]rp
duquueq eruces 8uu,( ue8unluneq enp quppu u,(urq
sEtr.IrDIo.Je uep sutrJrllnpord ruupp uete>lSulued
'(rsuturue uep uequqn8ued ruurSord uu8uep prydp
ledep qg prlos Iopour-lepou uuetu p) uureseued
trrelup uep '.tossaoo.tdpto.r utet?otd rrep qutuuad
-qelurred uu8uep BueJuor reque8 ue13unqu88ueu
.
3ue.( e,(uurel Iseluounlop uep {rulet {nlunted
n{nq uutenqtued ruupp '(6'Z 'iqD) suteqJet ueulele
Bsrluuu urerSord uu8uap (.trStsapS uuEJUer uees{uetu
-ad uelup 'e,(ursueurrp e?0 (asoqolop) ulup srsuq
TN
'D^!U apWS fidd11 'tu1 1pH ar!ildrd ltDp atz, sDtD lDqtuarl
lDtlclq '9661A'uoyotr1 yaqoy qap qcoo.tddy pa1ot8ary1 uy
.'u81saq eulqruy41 ttne'elo1g 8uor1o,{ue; p;1o5 1apo4 depeq
-.ral uerlderalgq l^lx.{ 8uJ.re1 qenqo5
@
x -z
>,/
I
,t''qii-iI
'#;;;Ils
20 BAB 2 PENGANTAR KE cAD

ata$ ce,iral processittg unil (CPU) dibutuhkan

untuk melaksanakan semua penggerakan numerik
dan untuk mengontrol peralatan-peralatan lainnya
yang dihubungkan ke sistem.
Sering beberapa peralatan digabungkan. Misal-
nya sebuah terminal atalu h)orkstolion bisa berisi
keyboard, monitor, disk drive dan CPU yang semua-
nya dalam satu kotak. Peralatan gabungan seperti
itu sering disebut workstation. (Gbr.2.12).

.2.5 UNIT PEMROSESAN SENTRAL

Unit Pemrosesan Sentral (CPU) atau komputer,
menerima semua data dan mengatur, menggerakkan
dan mengendalikan semua fungsi-fungsi sistem
CAD. Sistem CAD memakai komputer digital.
Semua data harus diubah menjadi bentuk binant
atau kode untuk komputer agar komputer mengerti
dan menerima. Kode ini disebut binart, coded
decimal instrttc'tions (BCDI). Kode binary ini
memakai sistem dua digit, I dan 0. untuk
mengirimkan semua data melalui rangkaian. Angka
I adalah tanda "on"; angka 0 adalah tanda "oft-'.
Sebuah bit adalah sebuah atgka binar1,. Bit
dikelompokkan atau diatur menjadi instruksi-
instruksi yang lebih besar. Panjang word. yar.g
dinyatakan sebagai bit, berbeda menurut macam
komputer. Panjang word yang paling umum adalah
8, 16 dan 32 bit.Panjangword menandakan ukuran
kata maksimal yang dapat diproses sebagai satu
unit, sepanjang satu siklus instruksi. Sering,
komputer dikategorikan atas panjang-wordnya,
seperti komputer l6-bit atau komputer 32-bir.
Angka bit pada panjang w-ord metandakan daya
@ Sebuah rerminal Komputer yang Nleya-
kinkan. Atas Kebaikan Sun Microsystems.
proses komputer tersebut (makin besar panjang
katanya, makin besar daya prosesnya). Suatu
kelompok berurutan dai- bit yang berdekatan dalam
komputer disebut byte. Standar industri sekarang
adalah 8 bit sama dengan I byte. Byle merupakan
karakter yang dioperasikan sebagai satu unit oleh
CPU. Panjang sebuah word pada banyak sistem
komputer saat ini adalah 4 by-tes.Ini berarti bahwa
setiap word dalam setiap sistem penyimpanan ini
menduduki sebuah lokasi penyimpanan 32-bit.
Maka kapasitas penyimpanan (memory capacity)
sebuah komputer dinyatakan sebagai jumlah byte
dan bukan sebagai jumlah bir.
Di dalam CPU terdapat otak dari komputer
yaitu chip mikroprosesor (Gbr.2.13). Komputer
IBM-compatible telah memakai chip 386, 486,

l@@ Di datam sebuah

Kotak CPU. Atas Kebaikan Apple
Computer
ue{rEqred-uu{reqred qelBpE cvJ uelsrs ruElEp
uoqnquntJod ef,uledec depuqrel urel uurptn uusply
(AVTdStO)
NVVeVdSd NVlVlVd]d 9'2.
'ptot acottatw l,totuau 3ue1e1eq eped
uod e1 Sunqruusreq NV-1 Ieqe) 'urelup mopou
3ue1u1eq ept:d ltctd a1 Sunqruusraq tuepout uodelet
pqe>l'plDr ,b1ds1p oapu vped uod e1 Sunqruusreq
ueu8ured ru.(e1 e,(ulesryq '943 3ue1e1aq snquauour
uap p.tDr epud Suusedrp 8ue,( SunqnqSued l.rod
ru,(undueu ndf, tuelep rp p.un 1u,(nug '(pce1 uup
1u1nq 8uu, 7-rod qur-rqes e(uesurq) rJrpues.rel Sunqnq
-8trad ltod ru,(undureru Surseru-SursEw asnow
uup p.tooqby '1e1ured uod e>1 uelSunqnq8ueu
Inlun C trld-97 l.tolcatuoc) 3unquru,(ued re{eruaru
'e.(ulesru 'reluud un1u.(uuqay 'rotnduro{ runl rp
nluuq uBtEIsJed ntuns uuSuep n43 ue4SunqnqSuaru
3ue,( 1equ1 ue8uep uBlrEIJeq Sursuru-3ursu111
'ppeqreq uJEJes etep ruur8uoru uule epeqreq 8uu,(
yod adrT 'Gltod toeauuo)) 1utsr1 Sunqtue,(ued
Iels sueqos re{undrueu 943 3uu1e1eq loued
relndurol ruulep e{ uuluruqrp ludup
3uu.( rseurro;ul ledec qrqel uDIBru 'lnqesJel snq lr"dec
uHeI tr 'ndJ ryedas u"taqo?aru wvlep relrurp rur s'r?g,
'ueledecel seleq re,(undrueu ralnduo4 snq 'eivt
uelel qenqes e,{uirq Iuedas 'pruoqraqtou uu8uap
uulSunqnqrp 3uu,{ ueluprad emuas urelue uurySuqrp
>lr.usrl rsururoJur
uolr{epnrueu 8ue,( e,(ur uepl unl
-udnrau lnqesJel sng 'snq lnqesrp 3uu.{ >1u1sq rnpl
qunqas rnlulau rosasordorlru upedel BJucrqroq
ry! ptDJ'pJeoqreqtotu ruulep e{ uellnsuurrp ledrp
3uu,{ p4dq pn) rry1epe p.toc acoltaltil llo$Jau
uep proJ {oldsrp oapt^ 'Mapow 1outaru1 '(y1'7
'rqg tuq11) g'aJl^ap p.ra1dttat[) nlueq uelelured
1n1un 1udue1-tedruq ru,(undrueru pJeoqJetpol4
'rIuqlu0{
uerSordrp BSrq {eprt Iururorr 8ue,( yqgg 'rTeqr.ue{
ururSordrp BSrq uep '^gAqso{tnqosp 8uu,{ yqg6
edrl ntes upy 'uuldnprqrp relnduol ulrl rseredoreq
uelelered uup uerulSuur unuros uu1ur1e,{eu 1n1un
ratnduol uelsrs Bs{rJeuaur Suuf Euugropas uB
-1ecu1ed uurSord podes 'rusup rsurado urelsrs uru.r8
-o"rd-ruurSord uedur,{ueur hlOU dHJ'u,(uuedrursrp
3ue,( ede ednl >1ep4 IAtrOd d1qc'ue>lrterurp relnduol
B{lI '(NOU) f,.touaur tQzro poat tnqesrp 8uu,( 'preoq
.roqtou eped detet SueA fuoruau e8nf upy
'ruseq 3ue,( urerSord qenqes
uurysuredo8ueu tuulup ue>Ir{Bq
uelrlnsa{ ledupueru
utlSunru epuy 'Ktowaur dnlnc re,(undueur
Ispll E{If 'nl{u,{\ nles upud uelrseredo upuy
rrdep SueX ruurSord ry,(ueq qrqel telnduro{ rlunqes
tz xlNxr dvshtve
.
'saulq)DtrN ssaursng lD uouDuratu I ulzlas spto )
toldslg oapln rl.radas uendueuay qeqtueual I {qun srals
sng g7 uefluep pnog bqrow q*rqrs
@@@
ruulup I IVN 1u,(ueq qrqal ue8ueq 'rsu:edoraq
71t1e Suupes n1t ruurSord epqede hlVU lp
uudrurstp ;elndurol rulurued elU-aIIJ uep atDAl$bs
urerSo.rd-uur3or4'sndeqrel tnqesrel Ktouau
urBIEp rsBuuo;ur lelndtuo{ uu{rluuatu epue B{rf
'eJplueures tgJrsJeq ru ttowayJ'(nfVU) Ltowaut
ssaJ)D utopuDt lnqesrp 'erueln ltowaru 4n1un
qelupu sI trhls 1e,(ueqrer Suea '(s6yq1g\ sa1np
-out {toruaw awlur a13urs lnqosrp ycel uure>18uu:
uedud urelep uedurtsrp ralnduol ,uowaq
'snsnq{ p.t0r tallo.tluor
aotp p.tDq wp pJD) plmos 'pro) aco{ta1ut liott lau
'ptD r o apw'tuapow lDluatm'(uelSunqruusrp ledup
runl rrep Ieqe{-lequ{ eueur rp) SunqnqSuad 1e1e
'4.lts1 ue8ueSat qeqnred lep 'uedruilued drqc :nlru,{
'ndJ urBIBp rp uuluprad Bntues preoqreqloru upud
uu>pe>Ielrc 'prDoqraqpw lnqesrp 3ue,( 'eureln uulul
-8uer uuded upud Suusedrp uep ndJ ruBIBp Juseqrel
drqc qelupu rosesordorlr6 '(SdIIAI) puotas tad
suouon4sut {o sttotl1tw nElB {rlep du4es lsln-nsur
elnl ruupp repurp u(ue,(Bp upp '(zgW) ZLtaqo7aut
ru€lup relrup rosasordorlu drqc uuledecey
' a"toul{os ruerSord rs{nJlsur
uu{eues{cletu r{BIepu rosasordorllur su8n;'rrrpues
e{aJalu drqc relerueut LtnS trep scttldot1 uo)
-1715 rernduroy 'ueuedur,(ued uup ueledece{ >Inlun
Sueque>peq 8ue,( ulsnpur ueqntnqe{ derles r8uequrr
-3uau qe1a1 elddy rrep gC Jd railod rosesord
EruESJoq lelul rJEp III unrtued Josesord 'Jd
rar@d drqc nelu ploJolol dqc mluruaru qsolurJel4l
letndruol-r4ndruoy 'III uep n '9d '(Ed) runrtued
22 BAB 2 PENGANTAR KE CAD
rMes.
@ Monitor 21" untuk Gambar CAD
Atss Kebaikan NEC Technologies, Inc.
pada peralatan peragaan (displa"*). Peralatan
peragaan ini biasanya diacukan sebagai monitor
(Gbr. 2.15), mempergunakan keragaman yang luas
dari prinsip-prinsip gambar. Setiap peralatan ini
mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu
mengenai kecemerlangan, kejernihan, resolusi
(resolution), waktu reaksi dan warna. Maksud dari
setiap peragaan gambar (graphics) adalah mem-
proyeksikan gambar pada layar. Gambar yang
diperagakan mungkin alfanumerik (simbol-simbol
teks, huruf-huruf dan/atau angka-angka) atau grafis
(simbol-simbol gambar danJ atau garis-garis). Para
pemakai sistem CAD interaktif berkomunikasi
secara
nal-terminal gambar. Informasi yang diminta oleh
pemakai mungkin diperagakan sebagai gambar-
gambar hidup. grafik, diagram dengan kode-kode
warna atau hanya sebuah rangkaian garis-garis.
Kebanyakan sistem CAD interaktif rnemakai
monitor penatapan raster. Peralatan penatapan rds-
ter adaTah sama dengan layar televisi biasa. Peralat-
an ini memproduksi suatu bentuk matriks dari titik-
titik elemen gambar, disebut pixel, di dalam suatu
struktur petak (griA. Setiap pirel berupa gambar
terang atau gambar gelap yang kelihatan pada layar
sebagai sebuah titik. Seperti pada televisi biasa,
suatu berkas sinar elektron menyisir seluruh layar,
garis demi garis, dari puncak ke dasar. Proses ini di-
sebut pemindaian raster (raster scanning). Sebuah
sinyal menghidupkan atau menerangi pixel menumt
pola yang disimpan dalam memory. Layar dipindai
sekitar 60 kali per detik untuk memperbaharui
gambar sebelum fospor-nya meredup.
Kebanyakan komputer CAD menggunakan
layarperagaan 17 inci atau2l inci. Besaran-besaran
ini diukur secara diagonal pada pennukaan layar.
Gambar pada layar dibangkitkan oleh video display
card. Card ini menentukan resolusi peragaan dan
jumlah corak. Resolusivideo grapltit's array (YGA)
standar adalah 640 x480 pixel. Lebihbanyak pixel
per-inci-nya, lebih besar resolusi dan lebih mudah
membaca yang kecil-kecil pada layar. Monitor layar
lebar dapat mendukung sampai 1600 pi.tel secara
horisontal dan 1200 pixel secara vertikal.
Sebagai tambahan atas resolusi, video display
cards dapat membangkitkan serangkaian corak.
Kepadatan corak yang normal adalah 256 corak.
Kualitas fotografi membutuhkan suatu kepadatan
corak sebanyak 16,7 juta corak. Jika sebuah moni-
tor mempunyai banyak pixel dan banyak warna
pada layar, maka memerlukan banyak daya proses
dan memory video untuk menarik gambar pada
monitor. Chip mikroprosesor CPU tidak dapat
menangani beban ini jadi fideo display cnrd sering
menyediakan prosesornya sendiri, disebut
akselerator vtdeo (video occelerator), dan memory-
nya sendiri. Komputer-komputer CAD profesional
biasanya mempunyai akselerator video yang san-eat
cepat yang memberikan resolusi tinggi dan
sejumlah besar warna. Dengan sebuah aselerator
video yang cepat. bahkan monitor yang paling besar
dan punya resolusi tinggi dapat melakukan redraw
dalam sekedip mata. Video displat card yanglebrh
lambat dapat memerlukan waktu sampai satu menit
untuk me-i?drctw layar. Kebanyakan video displaj'
card menggtnakan standar penghubung VGA 15-
pin. Bagairnanapun. monitor-monitor lebih besar
mungkin memerlukan empat kabel terpisah.
Monitor-monitor video diklasifikasikan oleh
kecepatan yang diperlukan untuk membersihkan
kembali (refresh) layar'. Ada dua penilaian:.laju
refresh horisontal dan laju refresh vertikal. Makin
tinggi laju refresh-nya makin mudah monitor me-
nampakkan gambar. Misalnya, jika menggunakan
monitor hanya dengan laju refresh vertikal 60 Hz,
Anda akan mulai melihat kelap-kelip pada layar
setelah memakai komputer tersebut beberapa jam.
Laju refresh yang lebih tinggi akan mengurangi
kelap-kelip yang mengganggu itu. Monitor layar
lebar kualitas tinggi harganya mungkin sama
dengan CPU, tapi monitor-monitor itu adalah
bagian bersama dengan (bagian terdepan terhadap)
operator yang dapat mempengaruhi produktifitas
jangka panjang operator.
.2.7 PERALATAN MASUKAN ('NPUD
Sebuah sistem CAD mungkin menggunakan satu
atau gabungan peralatan input untlk menciptakan
rsrsod uEp uB)BJeB uEWSBreru s\do asnow qBnqes uup L{IHS 'J'IV "I6IJ loquol-Ioquol uuleunS
'ue{Ere8 ue{€sBJeru Inlun lnqesJel lulB qB.{\€q -redureur ue8uep B>IeJeru urerSord tuelep o>I rur
finet? uB)IEunSSuatu stuuTaw asnoLu
Dllor upue8 uep p33un1 aqo4s{.at1 qeluued lnsuru uelel
Ip EIoq
qEnqes 'sDdo edn nBtE sruEloru edp IJBp uDISunIu IJIo-IJIo uu>1uge,(ueu "relndtUO>1 oDIItu usp lurul
as,?ou qenqes '@-e Ll'Z tq1) asrrcM i{enqos qEEpB srs?qJeq (IvJ rrretsrs SuuquraSuad EJed Bueru rp
IrJe{ uBp Jessq (vJ uelsrs-tuelsls Bnpe{ uulu{etu ueru>leured ueqepnrue{ uep e,(erq e,(u;rl1e;o lntun
-ad ruulup puo{Jet ?ue,\ ndut IBIB qsnqas Surlued nlr8eq deSSuurp p83unr at1o4s qeluled
'toyn) uv uuqllrued '(gt'Z 'rqC) p33un1 aqo4sa.aq ue8uep
-rppue8ued {ruun ulBI ydul pp uup 'Bte{-Ele>I uep qetuued qenqes e{ >lnsetu uepl ueluequreur 3ue,(
qeluued uu)plnseueu \uun ptoo q{a7 ue>leun8red 'pod ruraw nele snsn(pt rs8uq pod,{a1ue1eun38ueur
-tueu ue)p CVJ rualsls qenqas seq{ BJeroS 'rs8ung rusag awotturow s$eg::,q eVJ ruelsrs 1u.{ueg
'p33un1 at1o4s{aq nlens ue8uep quluued-qeluued
UeT{nsuuaru 4r1un anwtos tuerSord edureqeq
'rul'r[osonln uop'cul'qca43u1 qelo uuluun8rp 8uu.( snsnq{ rs8uq yoquot-loqruot
u*las '(r-e) asnon sguaI edereqa"
@ uep ru,(e1 eped tosttrc qe;e uu>1ura8 ue{Epueuetu
IJOSOJCIIN UDp
e^lrllelul loqD)1 oduDl ropuo+S 'loqtuot eped >1elacrp 'qeued {uuu Bpuut nule
srldo asno[r\] (c) osno^ (q) asno^ (D) BlP){-ulB)I ueSuap tosttD rlBpue{ Ioqulol-loqurol :o/
uup T '# rlredes Ioqluls-loqlurs uep 'e13ue-e13ue
'JnJnr.{-.InJnr{ uB{>lnsBlueru >In}un {rJetunuuJlu
.+runq Ioquot-loquol uup urpret 1e4rdr1 ptooq[.a1
r{Enqes'ue)plns€turp qeluued-qulurred uep elep
?uelrr rp utnun fidu! IBIB r{BIBpu pnoqfay
' oo
ru a pu a d ap - a tDulpt c uuleyured ( E) uep ru apua dap
-aruu sulelered (7) 'auysuas q)nol uep ptooq{ay
(1) :rro8e1u1 u8rl ruelep e1 uulSuolo8rp usrq
requu8 ydut ue1e1erc6 'uee8ered ru,(u1 eped ruqure8
'cul 'Isapotnv
o1d2t t1ot1 tlD*nq lp aDp
att uoSuap lpqtuill iDp)lp !u!
uoqDg'cY) o$tY pod nualN
q*oqrs
@@
Q tz xe ez e oe 5! ti /t 9l s! it ci ;i :i or 6 B L 9
cpls*po+nv Mt rrfivJCI?nv il
ez )rN)lI dvsl ve
dengan jalan memantulkan sebuah cahaya dari suatu
permukaan reflektif khusus. Mouse optis menelusur
dengan sangat handal pada sebuah mousepad, tapi
bisa juga berfungsi pada permukaan-permukaan
lain, dengan pengecualian permukaan kaca.
Kebanyakan mouse mempunyai satu sampai tiga
tombol untuk memilih posisi atau perintah-perintah.
Mouse optis IntelliElte yarrg baru dari Microsoft
datang dengan dua tombol tambahan. Keuntungan
sebuah mouse termasuk kemudahan dalam
pemakaian, daerah kerja yang diperlukan kecil, dan
relatif murah. Sebuah mouse, bagaimanapun tidak
dapat dipergunakan untuk mengangkakan gambar-
gambar yang ada ke dalam sebuah format CAD.
Digitiz.ing tablet (Gbr.2.18) adalah alat input
lainnya yang biasa dipergunakan. Tablet tersebut
dapat dipergunakan untuk menciptakan sebuah
gambar CAD asli atau mengubah gambar kertas
pena atau pensil menjadi sebuah gambar CAD.
Digitizing tablet berkisar dalam ukuran dari 80 x
110 sampai 360 x480. Tablet yarrg lebih besar dari
360 x 480 disebut digitizing tablet, terutama
dipergunakan untuk merubah gambar gambar yang
ada ke sebuah format sistem CAD. Resolusi dari
digitizing tablet adalah penting. Ini menentukan
bagaimana kecil suatu gerakan yang alat input dapat
di rasakan (biasanya dinyatakan dalam perseribu
@ Tablets dengan Alat-alat Memilih-puck
dan Sfy/us-Berkabel dan Tanpa Kabel. Seizin CalComp
Digitizer Division.
dari satu inci) dan tergantung dari jumlah kawat
per inci di dalam sistem grid tablet tersebut. Daerah
kerja pada tablet dapat mempunyai daerah-daerah
yang dipergunakan sebagai menu untuk mengambil
perintah-perintah dari sistem CAD. Disertakan pada
tablet sebuah puck atau st-tlus. Puck adalah sebuah
alat kecil yang dipegang dengan perpanjangan
plastik jernih (window containing, crosshairs) yang
mengirimkan lokasi puck tersebut pada grid tablet
ke lokasi relatifnya pada layar. Tombol tunggal atau
tombol banyak pada bagian atas puck dipergunakan
untuk memilih titik-titik dan/atau perintah-perintah.
Sebuah sf'/rzs tampil dalam bentuk pena pulpen
dengan kabel elektronik tersambung padanya.
Ujung s6,/as tersebut merasakan posisi di atas grid
tablet dan mengirimkan koordinatnya ke komputer.
Jlka stylus digerakkan melintasi tablet, cursor pada
layar bergerak bersamaan melintasi layar. So,lus
juga memiliki ujung yang sensitif terhadap tekanan
yang memungkinkan pemakai memilih titik-titik
atau perintah-perintah dengan cara menekan s4,/us
tersebut.
Gambar-gambar kertas yang ada dapat juga di
ubah ke gambar-gambar CAD dengan meng-
gunakan sebuah scanner (Gbr2. l9) untukmembaca
gambar yang ada tersebut. Scanner menciptakan
file-file rasterata:u bitmapped, jadi gambar yang
dipindai (scannefi perlu diubah ke format vektor
(gambar garis) sebelum gambar-gambar itu berguna
untuk CAD. Sejumlah program-program perubahan
raster ke vektor yang menolong mengotomatiskan
proses ini, tersedia di pasar.
Salah satu peralatan input yang tertua diper-
gunakan sistem CAD adalah trackball (Gbr.2.20.a).
Trackball dipergunakan pada banyak sistem CAD
@ Scanner Format Besar untuk Menang-
kap Dokumen Secara Elektronis. Selziz CalComp Digitizer
Division.
tedet uu8uop tostnr uulBdureued B>lrl uBIBosJed uesrreq uulylupue8ueru e8ni
'z vep ',( 'x nqruns
uu{lncunueur 3uupu1-8uepu1 rdel'ytce1 }u8ues -nquns upud lelqo-1efqo uulurerueru releued
3uu.( eire4 qBJeBp uu>Inlrerueu uep IBqBIU {EpIl rul uulurlSunrueu rur qupue8ued '61€ rppue8ued uens
1BIV'snsmp{ qeluued-quluFed nutu tuulpJoo{ Ise{ol r.lEIBpE e,(umueqes ?uet 'ryoqt1cr.r,l ue8uep euus
uB)plnsetuetu {nlun uB>I€un3-redrp ludep lnqes:e1 'asnotu Eunql rlanqas uurynlunueu 'qgZ'Z 'rqD
1BIB Ioqurol-loquroJ'lBnuulu eJeces lEulpJoo{ 're>lerued qelo uu1du1ellp tedup Ioquol rs8ung uep
etep ue+lnsurueru uep mtel tostnc ue{uletueru .tostn) uuludece;1 193 re,(e1 epud .tostnc uelurei
{nlun uu{eun8redrp rut ue8uul uB{II€pue{Ip uapppue8ueu {nlun ue8uel nele uel uuSuep qere
8uu,( 8uulug 'e.(usetu ueelnured IJBp IB{Iue^ durles e1 ue4r1e-ra8rp BIog 'BIoq uelere8 lrquu8ueu
Sueluerueu 8uu1eq qenqes ue8uep pce>1 ludrue rSes 3uu.( rosues :cle-wle qBIBpB rappq ruelep rC
1e1o1 rednre.(ueru uutetllle>l ruI lelv
'(euu8 oepr,r.) 'Iuelsls ruBIBp e{ lBurpJoo{ elEp ue+lnsetuelu {nlun
oepr,r. rur37 ueururu;ed epud ruludrp eserqauu( ydut Ioquol e3r1 rcdurus nlus uEp 'stueletu asnow qvnqes
]Ble ntens qelupe (tZ'Z 'qC) ycus{of qenqes qB,^AEq uer8uq redrue,{ueru le8ues '1o>13uutu nete
'qy3 uedereued-uudereued uzlep Dppq qenqas ruepp Suun{lp EIoq qunqes uep
ueluun8redlp ders uep ueseqaqe{ lelerep rueue ilrp;el ilDqprrl qunqes 'Qlqoitod) E,^AEqIp qupnu
ruBIBp rBquBB lelqo sele du>13ue1 3uu.( lepue>1 3ue.{ .relndruo{ uolsrs upud urnrun 8wf, tndut
nlBns re{erued uelr.reqruelu IuI qg rlepue8ue4 IBIE I{EIBpB ilDqy)D.tl 3uu're1e5 'p.tooqt{a>1 1rIBIBp 3)t
'.tiD{ vep yot ue4e;e?-uu1u:e8 '(qrqd) rel{eru>l uB)Unsurlrp Surres uep msaq atuotturoul sISEqJeq
'cq'IgH uplag'ef,eqe3 n 'cu1 'qca43u7 utnag'4custo|
@
^@
'cu1 't1to1t&u1 alzlas '.t{Dl uep noq'q)$d uarlutt1'z',{'x ue8uap rBquBC {e[qo uurlllepgq?g9Ml,)l!{994
uerlupfunruel4i ;u; uella8epq qg glepuaBua4 (q)')q'qra$\ul ulzlas ovl'ilDqpDtt,Irnqrs @@
9Z XIN):II TIVSIAVE
26 BAB 2 PENGANTAR KE CAD
menjadi penting.
Pena cahaya (light pen) adalah tipe alat input
CAD paling tua yang sekarang dipergunakan (Gbr.
2.22). Kelihatan sangat menyerupai pena pulpen
atau s4r/as pada digitizing tablet. Light pen adalah
alat yang kecll (hand-helfl fotosensitif yang bekerja
hanya dengan pemindaian raster atau monitor for-
mat vektor dan dipergunakan untuk mengenal
elemen-elemen suatu rencana yang diperagakan
atau menetapkan suatu lokasi pada layar di mana
suatu tindakan akan dilakukan. Pena tersebut
merasakan cahaya yang ditimbulkan oleh berkas
sinar elektron ketika sinar elektron menatapi
permukaan CRT. Jika pena dipegang dekat kepada
atau menyentuh layar CRT, komputer dapat
menentukan lokasi dan posisi cur.sor di bawah pen
tersebut. Karena alat input ini lebih menyerupai
pensil juru gambar yang biasa atau pena daripada
peralatan lainnya, pena cahaya cepat memperoleh
ketenaran dalam bidang pembuatan gambar teknik.
Pena itu tenar untuk pemakaian di mana para
pemakai memilih tomb'ol atau tempat-tempat pada
layar, karena cepat dan mudah digunakannya.
Alat peraga touch panel walaupun tidak di-
gunakan secara luas dengan sistem CAD, adalah
tipe lain alat input. Alat ini memungkinkan pemakai
untuk menyentuh suatu tempat pada layar dengan
jari untuk mengaktifkan perintah-perintah atau
fungsi-fungsi. Tempat pada layar ini mengandung
jaringan (mesh) yang sensitif terhadap tekanan jari
dan mengirimkannya ke komputer, yang mengaktif-
kan perintah yang dihubungkan dengan lokasi jat'i
itu. Peralatan ini bekerja baik dengan fungsi atau
pemasukan perintah tapi tidak akurat untuk
pemasukan koordinat CAD.
Bar code reader, walaupun tidak sering di-
gunakan dengan program-program CAD, dapat
@ Bar code reader. seizin wotthington
Data Solutions.
menawarkan kepada para pemakai cara membuat
label, melacak dan menyimpan data dan diagram-
diagram untuk masa datang (Lihat Gbr. 2.23).
Perkembangan yang relatif baru dalam input
data adalah teknologi pengenalan suara (voice re-
c o gnition). Teknologi ini mempergunakan gabungan
dari rangkaian terpadu khusus dan software untuk
mengenali kata-kata yang diucapkan. Sistem itu
sendiri harus pertama "dilatih" dengan mengulang
perintah-perintah ke dalam sebuah mikrofon.
Komputer mengubah perintah suara operator ke
bentuk digital dan kemudian menyimpan karak-
teristik suara operator tersebut. Jika operator
memberikan sebuah perintah suara, sistem akan
memeriksa suara itu terhadap kata-kata yang
disimpan dalam memor\'-nya dan kemudian
melaksanakan perintah tersebut. Sebuah kekurangan
dari sistem pengenalan suara adalah bahwa
perbendaharaan yang didukung oleh sistem ini
terbatas. Tambahan lagi, memory yang diperlukan
untuk menyimpan suara kompleks atau pola suara
tidak dapat besar sekali. Waktu pemasukan atau
waktu antara kata yang diucapkan dan pengaktifan
perintah, mungkin beberapa detik. Akhirnya jika
suara operator berubah pada beberapa perilaku atau
kata-kata mempunyai pola suara yang sama, sistem
tersebut mungkin tidak mengenali input suaru
tersebut.
.2.8 PERALATAN HASIL (OUTPUD
Dalam banyak hal pemakai sistem CAD akan
memerlukan rekaman gambar yang disimpan pada
file-file database atau yang diperagakan pada CRL
Jika gambar ditempatkan pada kertas, film atau
media lain, maka gambar disebut sebagai hatd cop-,-.
Hard copf ini dapat diproduksi oleh satu dari
beberapa tipe peralatan output.
Suatu alat yang biasa dipergunakan untuk
memproduksi kembali gambar-gambar komputer
adalah pen plotter. Pen plotterbisa diklasifikasikan
sebagai drum, flcLtbed atau microgrip. Drum plot-
/€r mempergunakan silinder yang panjang dan kecil
digabungkan dengan pembawa pena yang bisa
digerakkan. Media yang akan digambari (kertas,
vellum atau film) dipasang melengkung, bukan
datar, dan mengikuti bentuk drum silinder tersebut.
Drum berputar, menggerakkan permukaan gambar
dan menyediakan satu poros gerakan, sementara
pembawa pena menggerakkan pena sejajar terhadap
poros silinder dan memberikan poros gerakan yang
lain. Gerakan gabungan dari drum dan pena
memberikan peluang untuk lingkaran-lingkaran,
eI (resel reurs r{Enqas ue8uop 3uepe1-8uepu1
netB) ruuls ue8uep uu{uuDlrp rBquBD '{pp-{pp
uusuuq rpeluaru reqruu8 quqnJeu :4,rrlun rcDsualsDt
lnqesp 8ue,( sesord ueleunSSueur rur uelul€rad
'ue{lrser{rp esrq {doc pnq evew
Ip ulBI epotatu
r.lenqes qelepv DtsDt ueeleured nale xuruLu to1
'Dlepuoqe{rp Surpd 8ue.( {.doc ptrtq uelpseq8uetu
re8u requu8 suue>l uep ulurl 'uued uu{rseurproo>l
-8ueur >[n]un rolurado ue>iuq8unueru ludeprp
esrq 3ue.( ruqure8 tunrpetu uep Blur] 'uued rsermn
'eued uu8uep uu>1u1edrp 3ue,( reqrue8 selqunl
rm{ntueueru ruuuqtuetu e8n[ urc1 JoDIBJ-JoDIBg
'r33uu eued uuledecel epedrrep {luq qlqel '$a!nsu /$o(I' cul'DpouD J d*o )lo ) 1.rop uo1*oq' rr" ::::;1,
sulrlerulreq uuulerued ue>llseq8ueru e.(uesurq qupuar uotsno4 ul:taS '.tafiol4 dtt7o,tc17,q
@
uued uuledece) 'purs{uu 3ue.( srru8 uedelueruel
uep sulrlun{ redecueru 1n1un uued ueledecel
rnle8ueu 1n1un roluredo uelullSunrueru e8nl qy3
>1eun1 1e13uered ue>1e.(ueqe)'JBqruEB urnrpau
Buef, fidlno uelulered sruef-sruel rrep nlES qBIES
rsulurloru lere8req eued e,(uledec uueure8eq
rpulueu qppt (gZ'Z'tqg) nuold dttSotct7Tg
uu>lnlueueu n11o1d eued uuludece) '0S00'0 'euJu,^d
rcdrues 0100'0 rrep resDlreq BfuESBrq uep 8ue1rueq ry,(uuq lold
-1o1d uup suu8 pq4 ru8eqreq 1nlun uuleun8redrp
uern{n qeppe urues 8uu.( srru8 ryequre{ uetenq
esrq eued uedulep redurus ntus uep'(Ott x OIE)g
-ued urupp eued ue8uudrurKuea'ftntqoloadat)
uern{n rrzp reseq qrqel nule (Ott x 6g)y uurnln
r?ueln8ueru uendrueruel lnqosrp r1u{-rp>lJeq Brues
Irce{es urlSuntu wr tago1d svnl'{elo{ sorod-so.h@ezrrequred
8ue,( requu8 qeqrua l pru13ueu n11o7d qenges
uendruerue; 'rpeftq 3uu,( sueq-suuq deluuru uppur
BJpluerues tun{?A nule srlulsorl{ele {rJBl u,(up qelo
dulel 8ue,( ueledecel rudecueu uued tedec up{Ehtr
(lere8req lupq) ruurp Suu8edrp uep retBp Suusudrp
'du1e8 qrqel 8uu.( sueS-sue8 ue>pseq8ueru e,(uesurq
'ueqruu8rp uulu 8ue.,( Brperu IBq wulep n11o1d
r{epuer 3ue,( uetedeJe{ EueJu{ Surlued qelupe
u.mtp uap epeqraq (V7Z'ql) n11o1d paqwlg
uued uuledece; '(rse1r,r,er8 efe8 1n1un) sC urslep 'unletedrp reqrue8
ue>1e1e,(urp
uup (3uu1o7d) uu>lutetuatu uuledecel
r{Elales Suolodrp 8uu,( 'ue8unln8 qunqas ruulep
reducueu uued uuuru Ip nlBI r{elupe ueludecre4
nele p33un1 uBruqruol nrBIBp A uurn>ln redues
'(tcul OSOO'g rudurus 0I00'0 rrep rBSr>lreq
seue{ erurreueru rur Dtlold 'ue>lrequu8rp tudep
u,(uuserq) nyo1d uued uu>1n1elrp uu>le e8nprp
uure,tr 1e,(uuq nele srru8 pqel rcSuqreq (lo1d) ercd
Suuf uern>1n urelep ue8uedurfued reseq qBIEpe
rpel'euad nlBS uup qrqel Suu8eureru suq{ eruces
ueledele)'ueledecel uup r8ueln8ueru uundrueruel
ngo1d utn.rp eped eued u,uuque6 'uelruqure8rp
'ueledecred'ueludatel Inlun uu>lnluelrp 8ue,(
usrq Surrrur suuS-suu8 uup ue8unlSuel-ue8un13ue1
rupuels lnJnueru rulrurp eued n11o7d Bnr.ues
'Suolodre1 ue8unlnS nele uuruqtuel BurJeueru
BSrq uup '1u,(ueq nete Iu33un1 eued e,leqrued
uu8uep 'g rudues V ueJn>ln rJup JESr{Jeq rur
'$a!nsu iloe' cu 1'opouo S duo31o3 ltop uo13oq' rrr;':ff;l,
.tailold'eued e.treqrued qe.ueq rp Jnpunu uep nluu uotsno+ alzlas 'tatwld pawql @
u,(uue41ere38ueur uep runrperu rrSSurd Suu8erueru
8ue,( pcel IoJ-loJ rrup e,(uuureu uelledepueu
wr tailold 'e,(uuru1 sorod Sueluedes 1u-re8req uued
erelueues 'sorod nles uped uoplereSrp rrequu8
-p uu{€ 3uu,( urnpeur leq ruupp tagold untp
ue8uep BtrrBS qBIBpB n gold drtS ot )l W' leqeur 71eprl
drleler 3ue,( e,(uu8req uup qepuer 3uu,( u,(uuuuruqrl
-erued uelu.ru,(sred'u,(uueJn{n ueJESDI'ralnduro>1
sruel unures depuqrel e,{uuercnse,{ued e.(ep qelo ue>I
-qpqosrp e,(uueruuele;1'e,(uuereleued seny Suriud
LZ )rN):rr dvsl^rvg
28 BAB 2 PENGANTAR KE cAD
permukaan media pada selenium drum yang
bermuatan elektrostatis. Kadang-kadang gambar
bisa dihasilkan oleh suatu susunan jarum-jarum
runcing yang memberi muatan listrik kepada titik-
titik kecil pada media. Sebuah plotter pemindaian
raster yar.g berkualitas tinggi dapat menghasilkan
suatu gambar begitu bagus dan kualitasnya sedemi-
kian rupa sehingga tidak bisa diketahui bagaimana
caranya gambar tersebut telah dihasilkan kecuali
diperiksa di bawah kaca pembesar.
Ele c tro st atic plott e r (Gbr. 2.26) menghasilkan
hard copy dengan cara menempatkan muatan
elektrostatis ke atas kertas yang dilapisi khusus dan
dengan mempunyai suatu pemberi warna, atau tinta,
melekat kepada permukaan yang telah bermuatan
@ Electrostatic Printer. Seizin Houston
Instruments, divisi dari CalComp, Canada Inc, Downsview
Canuda.
@ Inkiet printer. Foto seizin CalComp,
Downsview, Ontario.
elektrostatis tersebut. Bentuk gambar diubah me-
lalui rasterisasi ke dalam suatu barisan titik-titik
(dots).Titlk-titik ini merupakan daerah yang relah
bermuatan. Resolusi plotter ini ditentukan oleh
jumlah dot per-inch (dpi), biasanya berkisar dari
300 sampai 600 dpi. Tipe plotter ini menghasilkan
gambar-gambar hard copy dalam satu warna atau
banyak warna jauh lebih cepat daripada plotter
pena, tapi biaya, tenaga listrik dan persyaratan
lingkungan juga lebih tinggi.
Sebuah ink jet printer/plotter (Gbr. 2.27)
menghasilkan gambar dengan cara meletakkan
butir-butir tinta di atas kertas. Butir-butir tinta ini
sesuai dengan titik-titik yang dihasilkan oleh proses
rasterisasi tersebut. Alat ini menempatkan muatan
listrik kepada tinta daripada kertas. seperti pada
proses elektrostatis. Ink jet plotter dapat menghasil-
kan gambar berwarna berkualitas bagus di samping
gambar-gambar teknik yang standar.
Teknologi laser melambangkan perkembangan
paling baru dalam teknologi plotter. Sebuah /aser
printer/plotter (Gbr. 2.28 dan 2.29) menggunakan
berkas cahaya untuk menghasilkan gambar. Alat
ini memanfaatkan muatan elektrostatis dan penatap-
an raster urrtuk memproduksi suatu gambar hasil
pemetaan (plotted image) yang berkualitas sangat
tinggi.
Dot matrix printer (Gbr. 2.30) menghasilkan
gambar dengan salah satu dari dua proses. Alat-
aiat ini dapat menghasilkan gambar melalui
benturan pada pita karbon atau pita tinta, atau
mempergunakan suatu proses panas. Setiap metode
mempergunakan sejumlah jarum-jarum dalam suatu
konfigurasi khusus, seperti 5 x1,7 x 9 atau 9 x
9 pada kepala printer. Perintah-perintah mesin
mengendalikan urutan di mana jarum-jarum
memukul medium untuk menghasilkan suatu
@ ktseriet printer Seizin Hewlett-packard
Company.

'uoltDto d)o) lDt!8!Q urals aA| urzla
prDH nale r.auer,rrad edr,rQ' ITTBIB( uB!8efl
@
sBtrsEde) 'B[uuIEI uuSuep nlBS uB8unqnqJeq nelu
rsB{runuo{Je q a^up uBp Jolnduo>I upeda{ Suenled
rJaqrueu {nlun Jolnduo{ IrrBIEp rp Suesudlp sn-req
p"tDr .tanoquor lrvl? lslp rlBpuaSued qenqes 'uEluel
qenqes qusrd;e1 {Eto{ tuepp 'leluets{e nBlB 'Jatnd
-ruo{ >Ielo{ ruBIBp Ip Suesedrp 'ptuelul BSIq IUI edll
eAuO'uuJadurr,(ued runlpetu tESsqas tunlululnlB
ue8uurd ue>leunSSueru rur ailrp edrl 'unun 3ur1
-ud 3ue.( ulup ueuudurr,(ued epoleur qeppu (1g'7
'rqg) Tslp pnq nete'dulel sruel ailtp lst1
'ueurut8ued nlel uep selrsedul
'{nsuru n11u,Lr 'edt1 lnrnuelu IBIIulp aAup lst1
'ludec ue8uep ?srp qnJnles e{ {nsuru ESIq BUeJB)i
u{rle>les rrduruq elep ue>lnlueuaru ledup uep 8uoso4
'I',N ,atla a1ppn| nddl 'cu[ 11og-a41uat4
ulzt uoSuap 3uo1n 4o7a4g '966t A '3uo'113uo-7 rQ 912 'sta1
-ndruo3 uDp otol'srlrry Jselu!1e141 le.ro8lag 1u1.r4 epdey
IBES {lrletr l qenqas UTBIBO {nluaqlq 9run11
4.ttow tooueiue( JnrnH uu,lnluequlad @
6Z xtN)lr dvsl lvg
8ue[ Tsrp uur8eq derles e1 BlBp srlnueu rur l€le
IuBJeq w1 '(wopunt) luce 3ue,( uu1run eped ulup
uceqtrretrr uup unsn,(uaru avrp lst(I'>[ndo edu nBlE
({ddofi rn1ue1 sruel '(ys1p goq) de1e1 sruel rrep esrq
aorp )lste'BlBp ueuudrur.(ued 1n1un uuleun8redrp
esurq Surpd 8ue.( epoleru qulepe (auop aSotots
lstp) ve8ugrd uuuudurr,(uod rrBtBIBJed 'epeqreq 8ue.(
ueuudtur,(ued uelelered 4odurole>1->1oduro1e1 qBIBpB
edot cuau?ow vep a,utp ptctldo 'altp lst1
'sruol{ele s?{Jeq
rfftuel reSeqes deSSuutp tedup IUI ueuedtur.(ued
uBtBIBJed '8uepq uule ueulre8uad uueles pdrurupel
8uu( elep enrues '>lepll DIII 'ue>llletulp nmod
nele ue>lJenle>pp uerSord unleqes uuuedrur,(ued
s' a qto \srp IBIE qunqes e1 uu8unqnqreq 8uu,( BtBp enrues
uep :uqruu8 BlEp uu>lletuele,(ueu snJuq JoluJodo
rypor:ed UJBOoS 'BurBS 8uu{ uJeluatues ,ltowaw
ruulup uedrurslp requre8 ue8uep ue8unqnq.req
ul
3uu.{ ulep emues 'uu1efteryp Suupes ruquru8 l{Bnqas
erBluetrles 'EJBluoruos Lrowaru n1re,( 'ytryg urupp
e1 qepurd uurSo;d rrep uur8eq-uur8eq '(ue1yt1e
-rp net€) rueqeqrp e4rl '.(1stp) ueSurld qunqes
urepp uedtursrp 'u,(ulusnu '(IVJ rue"r3or4 'rreq
uerpnrue>l uurcluured >1n1un de1e1 BJBJes ISeUIJoJUI
uu>lleruulefuoru {nlun ledule} uulerpe.{uaur
elep ueuudurr,(ued ueluleJad'uEIIluutp tauod
unlaqes 'uudrursrp nBlB 'ue>Ileruelosrp snruq lnqesJel
utep-Elep 'uu{IlBLuIp relnduro>1 eryl Sueyq uelu
Ii{Vd luElep uudurtstp 8uu,( ulep Entues uuore)
G1CLA10 leVdOtS VLVO) VrVG
NVNVdIN IANf
d NVIVIVd Jd 6' Z'
'qepuer selrlen>l ue>lelao ue8uep e8nl
uofunqnqrp rur tep rdet 'u,(uutu1 edq-edn epeduep
pp
r.{EJnur qrqel u,(ueserq xulDa rc|uttd'ruqrueS
du11as ralrtr4 'dtuo31o3
alzlas opl'nrayd la[tasa| azls ilnl
@
30 BAB 2 PENGANTAR KE CAD

penyimpanan drive ini akan berkisar dari 200 MB Zip

@ Disk d,an Drive.Atas Kebaikan
ke beberapa gigabyte. Waktu masuk (access time) Iomega, Inc
dinyatakan dalam millisecond (ms) dan akan
berkisar dari 6 sampai 80 ms.'Makin rendah angka
dalam milidetlk (millisecond), makin cepat waktu
masuknya.
Floppy Disk drive (Gbr 2.32) mendapat nama-
nya dari piringan plastik yang lentur dan dapat
dipindah-pindahkan yang dipakai pada alat iri. Disk
yang dipakai pada drive ini adalah khusus diam-
eter 3,5 inci. Kepadatan (density) dari sebuah disk
mengacu kepada jumlah data yang akan disimpan-
nya. Khususnya, sebuah disk3,5 inci, disebut mikro
disket, akan menyimpan 1,44 MB data dalam for-
mat dua muka kepadatan tinggi (high density).
Floppy disk tidak mahal dan mudah untuk dipakai
tapi menyimpan data lebih sedikit dan lebih lambat
daripada disk drive jenis tetap (fixed)lhard disk.
Zip drives (Gbr 2.33) adalah disk drive pergunakan dalamZip drive adalah bahan kapasitas
magnetis kapasitas tinggi, sama dengan floppl, tinggi khusus dan tidak sama dengan floppy disk
drive,yang dapat menyimpan sampai 100 MB pada standar. Zip drive terkenal karena adanya model-
sebuah sebuah disk 3,5 inci. Disk yang di- model paralel eksternal dan pengiriman SCSI bisa
didapatkan, yang dapat dipergunakan untuk
mengirim sejumlah besar data dari mesin satu ke
@ Floppy Disk 3,5 Inci dan Alat
Penggerak (Drive). Foto dari Komputer, l/E oleh Long/
mesin lainnya. Zip drive juga dapat dipergunakan
Long 996. Dicetak ulang atas izin dari Prentice Hall Inc, unfiik back up jangka pendek yang efektif. (disk
Upper Saddle River, NJ. mempunyai umur pakai 10 tahun).
Jaz drive sama dengan Zip drive tapi disk-nya
dapat menyimpan data sampai 2 GB (Gbr. 2.34).
Begitu juga super disk dapat menyimpan data
sampai 120 MB sementara cctrtridge data f " dapat
menyimpan informasi sampai 20 GB.
Kebutuhan yang terus meningkat terhadap
kapasitas penyimpanan yang lebih besar telah me-
rangsang perkembangan teknologi baru. Teknologi
penyimpanan data yang terbaru, yang memperguna-
kan laser untuk membaca dan menulis data biasa

@ Jaz Drive dan Disft.

Seizin lomega Corporation

')uI 'DBauoI ulzlas'e\d dn-t1cog *nt \S
@ )flN ulzlas.{sro u*p I^,iou-cr
uu8uep ueuedur(ued'e,{uuepduuuad uep uurrl{n
IBr{ ruBlr?p orpfie auassDc rednre,(ueur rut ailass?)
'utld rualsls udereqaq eped uedursrp BSrq elup eirB
-e8r8rag '(nlueuel n8ul;u8uepueru llltun orpnu elrd
nulE nlueuel ue3uc,{et teqrleru {nlun oepr^ ulrd uu1
-mpunureru nBtB uelnlEureru uu8uep uures rur pg)
'1r1uq relndrp nete nfeur relndrp snruq ulrd u{uur
'urzlnrnraq eJIlJes sll.ruq utep BsIrJoureu upuu u4rl
rt.tuJeqrul 'uelruruaq BruJos Elep Ecuqueur uep uud
-urr,(uaur a t u p a dol'e,{uteu8uur lu.ps uulSuupqrp
nele uiusnduq8uetu pDall rcdLUEs uelemureq dttel
uE{B 'rlunurp rur rlng-rrtnq quyeg 'urd 3ueluudas
uulenlu uerB{3uEJ nlens ruSeqes uEleJrp rulJPIIp
Suupas 8uu( ete6 'utrd upud rsulrrro-Jrrr urdur,{uaru
>lnlun stleu8eru Jllnq-Junq epudel uuJEnuI rJequtelu
(.av.tp adol) utrd IeleSSuad ruulup rp srlnu?ru/EJuq
-rrtarrr 8uE.( (poaq) uenluq qunqes 'sqeu8eur (sa7o1l
-.utd) tlnq-t1nq uu8uap rsrdelrp -yuseld ctrd uu:{
-eunSSueru (.LE Z'Jq3) a?o,rctts adol cuatdotrI
'[8o1ouqca1 Tsanbtg uptag's1yd61
rylo anlro uup sgtdg t1s1q a7p1tl.ro3
@ -pns{eur
1S )rN)lr dvswve
'cu1 'sa18o1ouqta1
@
'uulnFedrp uuqrqruel ueued
-tur,(ued sutrsedu>l e4i nruq -ysip ue8uep uelnue3rp
1r:dep uup ef,u-(aaup1 1e,re88ued tBIe rJep upl
-qepuld1p redup ludo lstp 'a^Lry /:.rprl rtredes'nqep
depeqralgrlrsuas Iuprt >[]do srleuSeu urporu uuoJe)
'((unut poa.r itnxu a7r.r,.rr) rp1-qulreq qeqnrp tedep
rur srldo srlou8eru ulpohl '1r1do srleu8eru erpeut
ueepue) quqnSuau lntun .rosul rrc{EunSSuolu rur
adr.rc, 'srlntrp uup uolsndeq[p {ntun etup r8eq 3uen1
-ad I.requoru (gg'Z 'rqC) ailrp lst7 1nc1ld61
'1e33un1
1s'ip nles epud
rsEurJo.+ur gN 099 JBlr>les uudtur,(uetu tedep yr1g6
-CJ ruotsls 'uu>lqupurdrp esrq Zr'rp uup (srlau8eur
ueuudrur,{ued epud udnras Iupll) ueueuuad
rpuluaru u,(urseurolur eSSurqes resel qenqes
qelo .ysrp ueulnurred ruulup e{ ..ru)Bqrp,. BtBe
'(Sg'Z 'lqC) Brurr{ EJBJos rsrdupp 8ue,( runrurunlc
Ysrp nlEns cll?p srlnuau uPp eJEqueru {nlrrn .resBl
uuleunSSueru a^up INOA-O)'uudrsreel pns{uru
lluun {oJoJ u,(usnsnql rur uudrur,{uad
1e1y 'sndeqrp tedup rypu uup tnqesral yry eped
ueueuued rpefuatu lnqosrel e]up euu{u rp'u,(uepudal
us{srlntlp {ntun Etep uulurlSunuou NUO16
uElBlered '(IAIUO^A) Kuotu poa.r a)uo ail.t,tt lslp
n1u,( 'ureqeretu esrq 8uu.{ yi66-63 tuelsrs uped
rsuruoJur uedurr,(uetu ledup upuy Suerolag '171131p
rsEuuoJur rsrJeq qBIq lnqesrol Cf, BIeLU 'cJ qunq?s
Ilequeu EpuV B{Ila{ tpel 'ralsuru qgnqes rJup
uu{lrsur{rp BSBrq INOU-G3 lsrp 'e,(urunleqeg 'srtdo
aN.tp uep edrt nlens qBIepE a^t.tp WOA-1)
.elep
a1iqo36 1u,(uuq uedurr.(uaur dnSSuus sndo ueued
-urr,(ued erpetr41 'srldo uuuudrur,{ued reBuqes tnqesrp
32 Ba.B 2 PENGANTAR KE cAD
pita pada dasamya dipergunakan untuk mem-&acft
up data dari sebuah hard drit,e, atau untuk tuiuan
kearsipan (karena pita dapat dipindahkan dan
disimpan untuk pemakaian di kemudian hari).
.2.1O PERANGKAT LUNAK
<SOFTWARO UNTUK CAD
Softu,ctre untuk CAD memberi tahu komputer
bagaimana komputer mesti berinteraksi dengan
aliran data yang dimasukkan oleh pemakai melalui
suatu peralatan input. Misahtya, software memberi
tahu komputer agar "memakai" rumus-rumus
tertentu untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan
yang sulit yang memerlukan analisis terperinci dari
sejumlah besar data, seperti mencari titik berat
sebuah kerucut terpancung. Software itu juga
menangani proses gambar, seperti menghasilkan
banyak model yang berbeda serta pandangan atau
penampang benda yang sama secara otomatis. (Gbr.
2.38). Software menolong mengatur data, mencari
simbol-simbol gambar yang disimpan sebelumnya
dan akan membantu menghasilkan dan meng-
arsipkan yang baru. So.ftware dapat dipergunakan
untuk menghitung, mengukur, dan memerintah
peralatan untuk mencetak atau r.nemplot gambar,
menghasilkan daftar bahan-bahan atau menukar file
dengan program-program lainnya. S oftw are trntluk
CAD sangat berdaya tinggi dan telah direncanakan
untuk melayani semua cabang-cabang utama ilmu
leknlk (engineering). Sortware ini akan menjadi alat
penting dalam banyak pelaksanaan ilmu teknik.
fz.I I POKOK PENGERTIAN
UMUM
PERANGKAT LUNAK (SOFTWARO UNTUK
CAD. Semua softw,are CAD menghasilkan istilah
mengenai elemen dasar gambar (geometry) yang
umum dalam menghasilkan gambar-gambar. Tapi
sekalipun elemen dasar gambarnya bersitat umum
dan prosedur (tata cara) pelaksanaan konstruksinya
adalah sama, setiap program softy,slrn CAD akan
berbeda dalam prosedur operasionalnya khususnya
mengenai hirerki (tingkatan) dasar struktur perintah.
Tiga ciri-ciri didapatkan pada semua sofmtare
CAD. Anda dapat mencapai ciri-ciri ini secara inter-
aktif melalui perintah-perintah dasar dan pilihan
menu.
1. Perintah-perintah untuk membangun elemen
dasar gambar (konstruksi geometri dasar).
2. Fungsi-fungsi untukmengendalikan pandang-
an atau proyeksi benda gambar.
3. Pengubah-pengubah gambar atau penyunting
variasi-variasi dalam gambar (putar', bayangan,
hapus, kelompok, dll).
Perintah-perintah dan pilihan-pilihan menu bisa
sering dipilih dalam dua cara dasar; dengan cara
mengetik (tekan tombol) atau dengan cara memilih
dengan menggunakan tablet (digitizer) atau meng-
gerakkan moLtse. Koordinat Kartesius bisa dicapai
dengan keyboard atau dengan tnouse. Anda bisa
pindah antara dua metode input ini pada setiap saat
untuk mengeluarkan perintah-perintah dan menen-
@ software
CAD Dengan Mudah
Menciptakan Hasil-Hasil
Berbeda Dari Objek Yang
Sanra. Serzrz SDRC, Milford,
oH.

'slrtaurBred pllos lepow uB{llseq8uaI,{
{n}un u8ndtuBurey lrequraw lBdec SuErB{es s,lropull!\
lsered0 rrrrlsls uuluelBluttrl ilonlsaq 1U @
E.(uBSerq (VJ uerSord-urerSord ue8uap uu{
{g8uuqrp n€tB reqlue8lp 'ue{lISEqIp 8ue,( 1nlueg
GVC )VNNI IV)9NVd]d NVEN]A
dvgt^lve Nvtvng! lld e [ 'z r
'(07'Z rqC) 's,,rropulA ISBJedo
tuelsls epud 'qr38uuc le8uus 3ue,( qg uundueruel
uE{rB,&euoIU nrBq (uBJSord 1e,{uuq 'e,(u1usrry
'qy3 atoulrtos upedel nJeq JnyI uup uenduerue{
r.lBqtljEuau uu{s detel ereJos qato.w{os) 4eut1
1e18uered uurSorrued ered 'e8n[ undeueruru8eg
'uedursrp qu1e1 3ue,(
ruqureS-ruquu8 relurueur uup lrque8ue6 '9I
'cu Iepou
qunqes uup srgurSouo rs1a,(ord uulpsuq8ueyrg '91
'qere e8rl rs
->1a,(ord;eqtuu8 IrBp (IE reqruu8 uulpsuq3uelaq 'p1
'urcl tetuJoJ-leruro; epud uup urBI uoun>lop
upud uure>puad >lnlun :equru8 uur8eq-uur8uq
ngle rBqruEB r{runles ue{ereu/ue>luerue8ueytr'g1
'lurroletu J?UBp uep ynpnf 1ulo1 tenqrueul uup
uetulsc-uutulec ue8uep requru8 IeqBI ]unqtue6 'ZI
JUSEp UBnl?S nelu
ue8unqe8 uern>ln uerreqrued uE>luue$lBIeIN'II
'sulaurIS ]Inlueq-{n]u3q
urlpsuq8ueu nute UJE{ ue8uu,(uq tenqurehtr '0I
'lsuerurp-rsueurlp p{l3q
-redurelq 'ruqtue8 r{Bnqes upud resep ueuele
{$ueq derles nete 3un13ua1 sue8'sue8 uer8eq
-uer8uq sndeq8ueu n€lu Bntuos es{rrer[ery '6
'uedrutsrp 3ue,(
uoun>lop urulup uequqruel-uuqeqruel r1uu3
ge )lN):t-r dvsl^lve
' cu J'uogruodtoS Tuaudtnbg
yunilg ualas 'qy) uellreu requec @
-3ueru nulu qreqredurepn.req rsrsod derles
e1 ruquu8 uetuele-ueutole uulqupurruo6
'ue-(do:-3ued nete
uelrq,rauad 1n1un wqruu8 resup ueruele Intueq
-{ntueq uelndrunl qunqes uellrseq8ue6 .L
'e,(uqnSSunses 3ue{ lnpns-tnpns
nule >prel-1uref Hedes 'tudet 8ue,{ sr;e.r8 rs1ru1
-suo{ elep Jegep tenquoru netu 3un1rq8ueytr
'uetun{op qenqos
rrep lequeS rueJ€urJeq urelep rp nreq €pIS
'c
ue>ldelaueru nBrc UIB{s ntens uulSuuqrue8uelX
'ue)lnluollp 3ue.( suluq-suluq
urplep rp Sueps uusuuSSued uuluuESIBIeW 'n
'u€{ntuo}rp SueX ulep ueSuap uurnln durles
uup uu8unlSuel uup uurulSuq ruquru38ue1,rtr 'g
'uuBuotod
sue8 nulu 1edruu11el sue8 'lesnd sr-rc8 'Iedue1
sue8 ruades 'ules udu edrl sue8 requeSSueyq 'Z
'ueBun13ue1-ueBun13ue1 qrqal
nule ntes uped 3un33urs srreS-sr.ru8 uellrseq
-8ueu uep 'undsueru lnpns-tnpns uped 'und
-uueul {Ep-Ipp Inpleu renses 3ue( uu8uenr
derles uped rs{nJlsuo{ sueS-suuB requruSSue6 'I
:(6t'Z 'rqC) srqel ueunlop-ueuDlop uollrsuq
-3uaur {nlun ue{qnlnqrp tu8uus 3ue,{ '1n1rreq
ru8uqos tErs-leJrs ue>Ire,^Auueu tedup gy3 afiN{os
ovc NVndl^IV!\t3) dvllvc z t'zJ
'u,(uure1 tuurSord
dupuqret a.tna{os tuerSo-rd qBnqes uuqrpuad
ruelup uu8urpuequad resep r{EInlI 'rse;edo uequp
-nue{ nlens uelerpe(uaur uep quluuad Jnl{nJts
llJurltl tnq?srp ueqrltured uutnJn 'ueqrpd ue1n1
34 BAB 2 PENGANTAR KE cAD
diacukan sebagai benda, badan atau elemen-elemen.
Bentuk geometris ini adalah bentuk-bentuk yang
disusun tersendiri atau kelompok elemen-elemen
yang terdiri dari titik, garis, gans lengkung, lingkar-
an, segi empat, segi banyak, garis penuh,
permukaan, simbol atau blok, garis silang, ukuran
dan catatan-catatan. Unit-unit bangun dasar ini
dipilih dari menu dan ditempatkan pada lokasi
tertentu pada layar monitor oleh pemakai CAD.
Banyak sistem CAD dapat menyimpan simbol-
simbol gambar standar (disebut blok) dan meng-
gunakan overlay pada digitizer untuk pengambilan.
.2.14 MENGGUNAKAN SEBUAH
SISTEM CAD
Setelah sistem CAD dipasang, pemakai baru harus
benar-benar terbiasa dengan sistem ini dan belajar
bagaimana menggunakannya secara efektif.
Pemakai perlu belajar beberapa keterampilan baru
juga perbendaharaan kata yang berbeda. Operator
CAD perlu belajar menghasilkan gambar-gambar
yang akurat dan membuatnya pada berbagai skala.
Tambahan lagi operator perlu belajar berinteraksi
secara efektif dengan sistem operasi untuk
menyimpan dan meng-copy gambar-gambar dan
melaksanakan back-up secara rutin sehingga tidak
ada data yang hilang. Kebanyakan produsen CAD
menawarkan program-program latihan dan tanya
jawab yang akan menjadikan proses belajar jauh
lebih mudah (Gbr. 2.41). Mereka akan menyedia-
kan buku-buku instruksi dan manual yang memberi
informasi dan perincian tentang operasi sistem
tersebut. Manual ini dapat dipergunakan tidak hanya
selama periode latihan awal tapi juga dimaksudkan
@ Latihan cAD Menolong pemakai
Mempelajari Software dengan Cepat. Seizin Jeff l{aufman
dan FPG International.
sebagai acuan selama operasi sistem tersebut di
kemudian hari.
Kebanyakan pembuat rencana yang ber-
pengalaman mengembangkan metode-metode lebih
pendek dan lebih sederhana untuk menghasilkan
sebuah gambar, seperti menggunakan overla!- atal
template. Sistem CAD juga mempunyai metode
yang disederhanakan untuk pembuatan gambar.
Beberapa sistem mempunyai perpustakaan simbol
yang mengandung banyak simbol yang sering
dipakai, seperti sambungan-sambungan listrik,
switch, trafo, tahanan, baut, mur, kunci-kunci, pipa
dan simbol-simbol arsitektur. Simbol-simbol ini
mungkin ada di perpustakaan simbol, atau mungkin
ditempatkan pada satu templute daiam perpustakaan
template. Kebanyakan sistem CAD memungkinkan
pemakai mengatur sesuai selera perpustakaan
simbol mereka. Simbol-simbol yang dikehendaki
harus digambar dulu oleh pemakai pada sistem
CAD sama dengan simbol tersebut tampak pada
papan gambar. Proses ini mungkin mula-mula
makan waktu sama dengan proses manual, tapi
sekali gambar masuk ke databa.se komputer, tidak
perlu digambar lagi. Simbol itu dapat dengan
mudah diambil dari perpustakaan simbol bilamana
diperlukan.
f2.15 MEMILIH SEBUAH
SISTEM CAD
Karena jumlah pembuat perlengkapan sistem
komputer telah meningkat, ada penurunan yang ber-
samaan dalam biaya sistem-sistem ini. Beberapa
sistem CAD mungkin hanya mengandung ciri-ciri
yang diperlukan untuk memproduksi benda dua
dimensi, sementara yang lain mempunyai ke-
mampuan untuk menghasilkan objek gambar tiga
dimensi yang benar. Para pembuat dari beberapa
sistem itu ingin meningkatkan fungsi-fungsi baru
atau yang disempurnakan yang mungkin tidak
didapatkan pada sistem lain. Hampir setiap hari
industri komputer mengumumkan kemajuan-
kemajuan yang menakjubkan.
Karena sistem CAD yang lebih baru biasanya
lebih mudah dioperasikan, kata-kata "ramah
pemakai" sering dipergunakan oleh para pembuat
untuk mempromosikan sistem-sistem mereka.
Bagaimanapun ada kecenderungan untuk mem-
besar-besarkan hasil sistem tertentu.
Seorang calon pemakai harus meninjau semua
pernyataan pembuat program dengan beberapa
kesangsian sampai terbukti, karena mereka bisa
menyesatkan dan sering mengecewakan. Malang-
-rp snJeq ueledaca>l 'uer{rur3p undrBlg 'uB{
-B,race8uew uep nt{E,^d uB>ISrqEqBueIu tedBp CVJ
ruolsrs ue{e ueqnlnqe>I uB{nlueuetu sesoJd
'uuucueJ uulunqued duqul ueepuuad epud
{luq qlqel 8ue,( estluue uup 'Epe 8ue.{ euucuer uep
.mqure8 t8ul ueleunSSueru 1n1un 4mq qtqel 3ue,(
uednSSuasel '8uns8ue1 uelenqued e1 ue8unqnq
'uprraq uur8eq preluu lrlunr ue8unqruus-uu8unques
uu18ue,{eqrueu {ntun {pq qlqal 3ue.{ uednSSuusel
1e13urs qrqel 8ue,( Bupcuer snl{Is u{u,^A luades
Iur{-ler{ {nsBIUJel tur ueBunlunel-ueBunlunay
'CVJ u?re)ieurad ue8untun?{ 1e.{ueq upud
Suns8uul Suen rcpu uu>pudureuatu lqns quppv
'su1al qulepe qy3
uep ue8unluno>I IuI goluoc Epud 'uu{tun8e8ueur
8ue( uutedecal uuSuep u{uue1n1e1eu tudep qy3
ruelsrs nluns uep 'elup ueuudurr,(ued uep ISEIUJoJUI
p3Suuuau nped e,{ueq vpuv 'ntl qelelas ldel
'requu8 uudud upud ueruqruuSSued uulSurpueq
-rp Suel'ued qrqel rlulSueJeq nele 'Sueluud
uruus 8uu,t n1>1u,r,r nlred urlSunu u,(ueelnurred
uped undneluzrr eles IIE{es nlenses ruqrueSSuaru
nped e,(uuq 6y3 ue8uep u1vrl{Bq le8ulSueu {nlun
Surlued rplepv'BSEIq epolelu uere>lurued depuqrel
uelSurpueqtp luque8 uelunqurad nlIE.&\ uup
o699 4e(wqes luueq8ueu ue{B CVC tuelsls E,\\qEq
uelusudlp 'ruqruu8rp qulet 3uu,( ntBnses lluqrue>I
lEnqluetu nulB rurueur {nlun uB{rlBJnctp qPlel ru{u,^A
1u,(uuq ?ueJu) 'n1r 3uu1n-Suullueq u?p uu{uusoq
-ueur 8ue,( pq uulufte8ueur Suunqrel nqem 1e.(uuq
unur?u 'uu.reqtuuSSued uur8eg utrures epud esurq Iutl
'1nse1d awldlu4 ru{€uletu B{eJeIu undnu1e16 '111p
'drules tnu) -Iepuuls 8ue.{ se.re1 le13uered uur8eq
uep (Ip'totsrsuD.tl lolstsat) IoquIS 1e,(uuq IIBque{
reqrueSSuaru nlulas rBqr.uBB nrnl erud ueltudep
nIaJeIN 'sruoJl{ele uutelured lenqrued qulupe CVf,
luelsrs uE{eunSSuaru uep uB)lluue{-Iedruaur 8ue.{
eueued ueeqesnred-u€Bqusnred'e,(usru1e1 tsurado
ureJBru uped Sunlue8ral uelu 'unduuaurre8eq
'sBlI^IlInpoJd'cvJ IuelsIS sulr,trl4npord
Sueluel uelurnBeBueur ueelufured >1u,(ueq
reSuepueru ue{B BpuV 'ue>ln8urtp 1ept1
'rur
leES epuv ueeqesnred €eq uu>lSuntun8uau
ludup gy3 ruolsrs nlens qu>1ude uu{ntueuetu ruBIBp
epuv ruuEqluol,u uB{e IUI ISBIUJOJUI 'epuv snsnq{
uuleJu,(sJad ue8uep uulSurpuuq uep IuI uue,{uuued
dupeqrel ueqe,tr,el es>lued 'e,(erq r8as IrBp Ju{aJo
rpelueru lnqesJol urelsrs uu8uuseruad quletas Buuru
>IItn uped uop,{uBl e8nl '11p 'urelsrs tseredo 'usquBl
esuur'e,(erq reuaSuaru uuu,(uulJed-uue,(uulred
Blunu'lnqesJel ueuqesnJed-ueuqesnred nelurueru
>{ntun 1s{3urs ueef,uelrad re1.+ep ueldersre4
9C XrN):[ dVSWVe
'lDuortDurayl gdg aDp a7ddot13 uoy
,4zraS'lurnl{Brugq 8ue,{ uesnlndoy 1unqua14i r1n1un 8upua4
lpef '.IBqBIAI u;r18untr4 OVf, urolsls
W
'senl uuruele8uadreq 8ue.( elereur eurelnrel 'url
-equsnred-ueequsrued un{8untu 1e,(uuqas r8unqnll
'e,(ursrredo UBIEp (IVJ ruelsls te,(undureut
8ue,( uuuqusnred-ueuqusrued r8unqnq8ueru uuluI
ue8uep lunqued FBp u,(u1q uup nDIB,^A uulurueq8ued
ueutc^urad uulSunlrqredueu uup r1rpr1a,{ueur
uurequre8
lntun Sutlued qelupy 'nleu 3uu,(
nlBns ue{rs>le.(ordureur ur8ul epuy uuuqesnrad
uep uedep esuu nlnueur eruuued qe13ue1 deSSuerp
usrq suoJu{ uFuuq urelsrs nlens rlequeru uu8uul
'(ZV'Z 'qC 1uqr1) ulereru tsuredo uulup u.(urq
r8es uup JIt{aJa ue)p nlr uralsrs qe>1udu uup reledrp
ue{B uelsrs ntens uueru rp uep'uede1 'euerure8uq
rBue8ueur Surpunreq sueq lursuetod 3uuf, qy3
uelsrs ru{Brued uopc Enrues 'uu>lqnlnqrp CyJ
uelsrs nlens qeledu uu{nlueueu r{EIBpB uetlyurad
sesord ruulep uruulled ue8uuqrurqre4 oVO
! titsts nlvns NV)v NVHnInsS) Nnsns
'qnul qrqal 3uu,( uurcur,red ruulup rur duqul
-deqel derles uu{EJecrqueur Suurules elpl ITBIAtr
'CvJ uratsrs qenqes Suused uup 'IIaq 'qllId 'S
'qllldlp 3ue,( uralsts nefu1l 'n
'cvJ uelsrs
(uureluurad uu>rrlunuad) Isurlsuouep DtuIhJ't
'tuelsls urJ-IrIc qrud uep 1>1lpflos 'Z
'cvJ r.uelsrs nlBns uB{e uEr{nlnqa{ unsns 'I
:duqa eurrl ruul€p eI r8uqrp ludep rul
uueueouerad 'pn{llp uup uelSuequre4p inreq ryeq
uu8uep uuryqrdlp uep luruJec SueX uuuuecuerad
nlBns'cv3 uelsrs qEnqes rleqluetu unleqos
'uoldauq E)?raru 3uu,( lruqes u€)nluleru
{uprl lnqosJol uelsrs ervrqeq ueltedupueur uelsrs
rloqruo{u rnlueyrel 8uu,{ uuuqusrued 1u.{ueq 'efu
 36 BAB 2 PENGANTAR KE cAD

korbankan untuk pertimbangan yang teliti dalam peragaan (demonstrasi). Jelaskan secara tepat apa
tahap ini. yang Anda harapkan dari sistem. Jika para penjual
itu benar-benar menyadari akan persyaratan Anda,
SELIDIKI DAN PtLtH CtRt-CIRISISTEM Biasa-
mereka akan bisa memberikan penyajian yang lebih
nya disepakati bahwa softtvare harus dipilih
reaiistis. Paling perlu, bersiaplah untuk mengajukan
sebelum hardw are. Bagaimanapun beberapa sistem
pertanyaan-pefianyaan. Dengan setiap demonstrasi
CAD adalah sistem turnkey, di mana sistem bersifat
yang berturut-turut, pertanyaan Anda akan lebih
menyeluruh dengan software dan hardw*are di-
efektif. Tambahan lagi, jawaban-jawaban yang
gabungkan dan tidak bisa dipisahkan. Maka Anda
Anda terima akan lebih berarti. Adalah ide yang
harus memeriksa sangat hati-hati semua ciri-ciri
baik untuk memilih proyek Anda sendiri untuk
dari setiap sistem yang diberikan sebelum tertarik
didemonstrasikan. Beberapa sistem CAD
pada hardware yang memikat. Misalnya, beberapa
menjalankan dengan baik contoh rekamannya
sistem menggunakan monitor rangkap dua.
sendiri tapi mungkin tidak cukup luwes untuk
Kemungkinan akan menjadi terkesan oleh keisti-
memenuhi kebutuhan Anda. Memilih proyek Ancla
mewaan ini bisa mengalihkan pertanyaan apakah
sendiri juga menolong untuk membandingkan
orang sungguh-sungguh memerlukan dua display
sistem-sistem secara jujur. Beberapa sistem
tersebut.
mungkin melakukan demonstrasi yang memikat,
Pemimbangkan apakah sistem akan dijadikan
sementara yang lain mulanya tidak kelihatan bagus.
serbaguna atau hanya khusus untuk CAD. Apakah
Anda ingin rnemilih sebuah sistem yang akan
operasi kantor lainnya, seperti word processing atau
bekerja baik untuk kebutuhan Anda, tidak hanya
akuntansi, akan dikerjakan pada mesin ini? Jawaban
ingin melihat pelaksanaan bagus suatu demonstrasi
pertanyaan ini mungkin menambah atau rekaman.
menyingkirkan program-program CAD berdasarkan
Beberapa pertanyaan yang harus diajukan
software sistem operasi mereka.
adalah sebagai berikut:
Selidiki bagaimana bagusnya sebuah sistem
berlukar informasi atau berhubungan dengan suatu 1. Apakah merek alat-alat yang dipergunakan?
CAD atau CAM yang lain. Banyak sistem tidak , Apakah kontrak pelayanan didapatkan? Jika
mempunyai kesanggupan ini. Satu pertimbangan
demikian, berapakah perincian dan biaya
penting adalah kesanggupan sistem CAD untuk
kontraknya? Dalam banyak hal, kontrak
bertukar informasi dengan sistem CAD dan
pelayanan sangat mahal. Apakah Anda perlu
penerapan teknik lainnya. Satu standar untuk
membeli kontrak pelayanan? Melakukan hai
pertukaran seperti itu adalah spesifikasi pertukaran
itu mungkin biayanya tidak efektif dibanding-
grafis mula (IGES). Ada juga sejumlah formar-
kan pelaksanaan perbaikannya. seperti yang
format umum lainnya. Yakinkan bahwa sistem yang
Anda butuhkan. Dapatkah Anda menyanggupi
Anda pilih dapat mengirim format-format file
menanggung waktu berhenti jika ada yang
umum, khususnya ke penerapan lain yang Anda
salah pada sistem Anda? Jika tidak, Ancla
akan gunakan.
mungkin membutuhkan suatu kontrak pelayan-
Dianjurkan agar Anda menanyai orang-orang
an. Adalah juga mungkin dalam beberapa
yang akan menggunakan sistem untuk menentukan
situasi mendapatkan kontrak pelayanan dari
apakah yang mereka pikirkan memang ada dalam
pihak ketiga yang mengkhususkan diri pada
sistem CAD. Dari penelitian ini, kembangkan suatu
bisnis macam ini. Pelayanan yang disediakan
daftar ciri-ciri hardware dan software yang harus
perusahaan-perusahaan itu untuk pemeliharaan
dipunyai oleh sistem Anda yang akan datang.
pencegahan dan waktu berhenti mungkin tidak
MINTA DEMONSTRASI PEMAKAIAN SISTEM semahal yang ditawarkan oleh pembuat asli.
CAD Setelah daftar (checkllsr) dibuat dan disetujui
3. Bagaimana tentang masa jaminan jika bagian-
oleh semua pihak berkepentingan, buat pengaturan
bagian (parts) sistem disediakan oleh penjual
untuk melihat bermacam-macam sistem CAD
yang lain? Juga, apakah jaminan dibayar oleh
beroperasi. Sebuah daftar penjual dapat dikumpul-
penjual asli atau biaya ditanggung bersama
kan dari iklan-iklan dalam jurnal perdagangan,
oleh pemakai dan penjual?
majalah, dll. atau dari bermacam buku petunjuk
dari para pembuat program gambar komputer yang 4. Software CAD tipe apa yang tersedia dan
diedarkan. Hubungi penjual untuk mengatur operasi apa yang dapat dilaksanakan?
 'ledI,U01as
ueelEtsndred nule B/(uqulo{os uB{BxuBueru snrBq
rur {alqns epcd uEqequel rsuurroJur qoloreduoru
utBur 3uu,{ B,{asISer{Bru-B,trsrsEr{eIAJ'rsuredoreq qy3
tuelsrs rc.(undueu 8ue,( 1e1ep 3uu.( uereqrueSSuad
uep {rulol uet8eq t8unlun8uaur esrq B,^ srser.{uru
re8e rnle8ueru snreq Jnl>Irulsur 'ur13unur e1r1
'CVJ uelsrs uped uuleunS.redrp
3uu,( quluued entues nel€ qy3 urerSord-ruerSord
uep uu8urpuuqred uelrfe,(ueu {ntun (uulpns>lerurp
>1epq u8nl) ur>13unur {eprl r{EtBpV 'qy3 eped
trralsrs uup'nluuq uululuJed' a.tonp.utq'.resep desuo4
-desuol ue8uep uasrsuquru ual?surqrueru {nlun Ue>I
-pnsleurrp 1ul quq ruepp uurylusrp 8uu,( rspruJo-tul
'Nvlndt ils3) 9l'za
'ueqqeled uup uu8uesurued
rntu uep ueqe-re,{uad p33uq qrld 'e.{urq u€Iruuel
'uelsrs nlBns uu{ledBpuoru {n}un lBnqrp qulel
uesnlndel e1r1 'du1a1 8uu,{ sn14s utapp anwlos
uep nJeq uelulered lleqtuaru nelu uu11e18urueur
{nlun uE{uuEsueJeru sruEq epuv'sn3eq 8uu.{ pporu
uuueuuued nluns uu>Ing n1 qelSuuruq 'unqel u8rt
ruulep uer{Bueq ledep rypq epuv uelsrs e>[r[ 'unqel
u8n deSSuerp e,(ueserq relnduol uule1e-ted rnun
uep 'de14 BJuJes ue{tsdeprp esrq nreq r3o1ou1a1
'r8o1ou1et uunleure>1 rlnlr8ueru luun Jrl>leJe
qlqet Iul IBH 'rleq-E,res nBtB u,ues uenlnlesrad
nluns uulSuuqurgedrueru uq8unru epuy'u,(rue. uq
-ureur dnSSuBS epuv 1e,(ueq uderaq uup tuetsrs
ueluunSSuaru ).lnlun uE{EuEJuoJeru upuv Buetu
-re8eq upede>1 Sunlue8rel uu>Ie delel nlr uesnlndey
'CVJ tuatsls Ilagrueu u.(u1upr1 nulu rpel Suulual
tunqrp Ue>IB Jrrplu upsntndel eyl
rpelre1 rur lqlu
dequl gr73 hr:rrsrs Hvnsls NVgNVsvr r:rd
NVO'NVl-l:lStNfd'dlH)V NVHI'll!l3d
'n1r rgedes
ueuqesrued-ueeqesnrad qalo lenqrp Suuf uuupred
uep ruelsrs ue4ruquuSSueru nelu ue11oluouaru
uqesn durles ue>ln{Bleru qelel BtpI 1ul qeq rnple1zrtr
'uunluuq uup ueue.{u1ed 1eq ruepp u€qro{ IpEf
uu>Ie {Epn upuy'ufecredrp ludzp 3uu,( pnlued pup
qequlelu uup e,(uuu8uBna{ Irqels u€p >lr?q etuEu
re,(undu;eur Suuf lunqued qeyo lenqrp 3ue,( ruelsrs
r{}pruaru epuy e>lltu8q 'qsp 'pnlued ug$uuq 'Jels
uuqrtel 'uelelered efte1 lnlun ruue8ueru Suerules
ruleued ered rmp uuquqtuu1 rseuuoJur Elurur uup n1I
rsrlerrp 8uu,( *gup epud upu 8ue.( snsnql uelsrs
rJBp urBI rselsuourep ulurru ur8ur urlSunu epuy
'u,(u1nfuu1as snues uu8ueqrur]rad ledupueur szlued
Suef ruelsrs-tualsrs rJBp e,(uuq lenqrp snJer1 reuup
nlens 'qllst ue8uap nelu4yp u?p Jnturp uallndunlrp
Le )tN)rr dvsl^rv9
8ue,( rseuroJur Erlutes e,^Aqeq rur dequl eped
Surtuedqeppv HlTldlO eNVA tNlIStS nVfN;1
r,{nueq {nlun nele uedep useru ,o ,rJ;;""j#
rul lees uralsls tuleued urud Suutuel regep
CyJ
nlens undurrq8uaur npad'n1r Suldruus rq 'u,(urdn3
-8ue,(ueru LrEp nlr uelnped upuy Suuf tuelsrs rJrc
-urc luuefuetu {nlun rsrsod ruelep upuy '1e>13uru
-eIu qulel CVJ ruetsls Sueluet upuy ue4re8ued
uep uenqele8ue4 'Suqued uenlnl edereqaq rudecrel
qulel B>leru rur duqel ueresele,{ued ue8ueq
'CYJ tuolsls a-rou:lbs rJrc
-urc ueluru,{srad mgep tunureru 8ue,( urues 8uu.(
paqeuotr| uulSueqrueSueru eSnl e.(usn.reqas epuy
'snsnl{)l uelere,{sred-uelure,{sred uBIuILuJacueu
{ntun qeqnrp nelu uelSueqruellp Bs}q tnqosrel
taarysl.to[i 'rsBJtsuouap Eluelos (IVJ tualsrs
rJrc-urc rJeJueru {nlun uu{Bun8rp tedep Suui Etr'7
rqg epud uellnlunlp uu8uep uruus 8ue,( laaq$Uo^i
uelyrsuq8ueru ur8ur urlSumu epuy' fidlno uelplBJed
(g) erep ueuudrur,{ued (y) rolruout (g) tndut
uulelered (Z) Ier1ues rosesord (1) :1nry;eq uo8elul
urul tuelep e{ ueT{nseurp ef,ueserq leu?p ruEIBp
uE>HnsBIuIp srueq 8ue( arD^tpfiq plc-lJll 'atnry{os
uv,p alDrplDq rselrgrsads JnJnueu lnlurp BSrq
taaqel.tot^ ruBIEp uaplnseurp ue{E 3ue,( rqnq-:r1ng
'uu>{uegrp rsuJtsuouep e{lf ntuuqrueru tedup gy3
ruetsrs Esrleue (laaqs4tou) e[e1 reqtuel ruens
'1 uuuXuuped
quznuluaru 1n1nn ]e;e,{s rqnuauorx Surpd
3ue,( quyepu CVJ ruolsls ue8uep ueuele8ued
uulnq uderaqaq ru,{undruetu 3uu,( ruleuad
eJBd arur Suurules rulerued regep uoprpe,(tr
-etu uu{u pnluad qeledy l,lneasret snsnq{
uetsrs uu{eunSSueru rur Suureles 3uu.{ edur5 'g
au€nlueq
u€{nlJatrterrt uvp a.mA^ptDq nep,uep atnn{os
r{Bleseu-qelusuu rnruoueur releured eyrqede
ue4udeprp durs uu>p pnlued r{u>Iedv aurul uJBr
rse>lrunuol nule u,(urq suqaq uodelel uenluuq
{nluoq ruBIEp rB{Btued 1n1un uBntu?q uu{
-urpe,(ueur uupp pnlued rselnder eueurre8ug .L
ie,(ue,(erq
ederaq uep u€{n{EIIp nll 1uq qulSuues
udureqes 'ueDlrruep e4q iato,wlos uunruqruad
-uenruqued ue{trgJaueu lunlued qe>1udy '9
aJpIaJe u,(uu,(urq
eSSuqes uetsrs {ntun pduerel dnlnc rpelueru
JEls IpdruES ue8uusuured lules uulnpedlp 3ue,{
eruul edureg 6releued Jels {ntun uu{Brpes
-rp 3ue. uue1 udutaq uep cde srual uuqnul 's
38 BAB 2 PENGANTAR KE CAD

lJililfifilJrll Lembar Kerja untuk penitaian Hardware Sistem CAD.

Butir Ya/Tidak Ukuran/Tipe Komentar Biaya

Pelaksana Central
memon (Mb)
panjang word (16132 bit)
car:he
kecepatan (MHZlMips)
tipe Das (ersa, vesa, rcr)
ekspansi/peningkatan
Sistem Operasi
32 bit
multitasking
perolehan soJmaare
Peralatan Input Data
m0use
trackball
digitizer
light pen
thumb wheel
Peragaan
monokrom
wama
ukuran layar
resolusi
Video Card
memon
dukungan soh,tare
dukungan dual display
Penyimpanan, Hard Drive
tipe
waktu akses
kapasitas
ekspansi
bisa dipindahkan
Penyimpanan, F/oppy
tipe
waktu akses
kapasitas
bisa dipindahkan
CD-ROM
npe
kecepatan
kapasitas
membaca,/merekam
Sistem Bacft-ap
trpe
kapasitas
kecepatan
otomasr
 oscl^ Nvvcvtrd uY v.I
scardlYJ !'rY( ruod
vsr( u'ddns yst( r^ruoal
)rslo zvf WYU
)sIC dIZ ruI IIS
htou-o3 (Idvo8daHrotr l
swYuJ surllt (ZHIAI) zrusHvcaw
nNsI I SdII,\i
r{aQol I xosasoudou)rtr{
SNU(I vu(I ouvH ndJ
)rsr( Iddo'rg svusy I\fl{.JNwad
usrJo'rd tsv-usdo Nrrsrs
usrNlud xvNn.I lvycNvusd
IA1{IYJ CNIZIIICI(I WYf,
ssnoI,{ ov:)
ENllN3d VIV)I
ueun{op reque8 rslnpord ueunsn,(ued ruelep
'rEqurEB rsru{el Surtued uzuered uu1 requ"re8 resep uaruela {nlun Bserq uep eueqJepes
-1u>18uruaur srulal rseuuoJur {queq Bntuas ue8uep EruBIl-BruBu re{Brueru reqrue8 uulunqued opoleu
rs{urelurreq uendtuutue) '(VV'Z 'q11 lnpord Bnpo) 'uu8uut uedulecel uep >laule.ld ue{nlraluour
uelenquad sesord 1e1ot IrBp qrun uur8eq ueludruaur uep nDIe,^A ue{etueru'6JVJ tele-tulu ue8uap requuS
3ue,( ese,{e1ar uarurulop-ueun{op uuldersredureu -reqtue8 uellrseq8ueru >lnlun uu{nlradrp 8uu,(
{nlun qE^\Bl SunSSuelreq OvJ IB>lBIUed uelrduurelel efte1 lnlun uulednreru 8uu.( -reluleg
'undude urel telu eped rmp {luq qlqel ehel requru8 'CVJ rB>luued uulqntnqrp 3uu,( uepdururalel
rslnpord uuleurndrua,(ueu {nlun uesuuqured rnl du18ue1ed re8uqes deSSuurp uup uulSunqnqrp
-e8ueu uep delat 3ue,( 3runq )inlueq uapsuq8uaur ..sqnl uuded rp,, I:ufuledrp 3ue,( uupduerele;
nluuqtuetu ledep qy3 'CVJ uelun{op-ueun>lop '(resup use,(u1er rs8uny
unsn,(ueru ureIBp Sutlued nleles 'Sueduuu uurl)rsuredo uep rs{npo.rd 'euecuer uelunqued
-ed uelenqured uep usJn>ln e13ue uerraqured 'uuSuuqure8ued'uurlrJeuad uuluos;ad-uuluos;ed
rnpesord e1 srru8 pnlqu rmp ruqure8 uelunqured ue{quJeueu uleJeru uruules r33ur1 r3o1ou1el n8er
drsuud-drsurrd uunqele8ue4'1ru1e1 requru8 -n8er sulu ruulepuetu 8ue,( luduep uulledepueru
-requru8 {nluoquau Inlun n{eq 3ue.{ rupuuls 'relndtuo>1 r3o1ou>1e1 ue{teeJueruetu
{nlun u{eJeu
refundueur (1SNV) eruItsul sptDpltDts lDuouDN ueuucued uulep CVJ Suuqura8ue6 'ruqrue8 Isg{et
ur:luautv'retndruo>l nlueqlp reque8 uelenqued uep rn,(ursur 'BuecueJ lenqured resup rs8un;-ts8un;
uep BSeIq ruque8 uulenqured t8eq runurn qeppe ue>1quu33uaur edu4 use(e1eJ selurDlnpord ue4e1
ruque8 uelunqued resep drsuud-drsurr4 -Surueru (IVJ ruelsrs 'u.(urunlaqas um1 ruqruu8 1up
'rISnpur rgedes lepn'unduuerute8u g'.ruquru8 dtsm-drsre uep
Jupuels rqnueruoru uelu 3ue.( requreS-requre3 ruque8 e[eru 'ruqure8 ueurrulsur 1u.(ueq uulrlue8
-3ueur rpequd relnduol eped qy3 ualsrs
uBeJuqrleuad
c(uE,r
uBluoela}l/4snloseJ
uuleda:s>1
:eque1 :ed e,{erq
erpalu uuqeq
aerpes.rel 3ue,( ude ruatsrs
adrt
vdvg uuleyen4
eAerB Jeluetuox adrl4rernlg TTP{J/EA JIlng
(.uolntuo11
@
6e )tNx:[ dvsl^tve
 40 BAB 2 PENGANTAR KE CAD

$1.,,. pi @,16,;-6,,1; B,rtP,:4'',#:,, l't =I(

Iv.I *.urffi"drg$.g##,M*-*

l-1T,!11,?n rnodet sorid yong berhosit horus

mentngkotkqn
diperoleh dengon cqro memqksqkon semua
besornyo pcsor suotu perusohoon. denson model so#djiko berbosoi
ln:ninqt(otkgn besor posoinyo dcn meningkorkon :::"1T tk3r"kon
operu$nyo hcnyo sesuol dengon proses-oroses iD.
Dotos keunfungonnyo. Sistem CAD semutd podo ueb.uof' perlimbongon loin dolom memperkenolkon
:asgrnyo mengotomosikon proses penggomboron.
ropl
suotu teknologi boru odoloh qpqkoh'nof itu-Oiso
rnoctet soJld mempunyoi kemungkinqn mem- mempengoruhi hombqton_hombston yqno qdo
p-.I!3lu_hi. r"tu ruh proses produksi, dori pem buoton
rencono permulaon sompoi rekoyoso :o,qT pl9l9s produksi. Kecuoti kolou pemlkoion
pembuqton produk. Fungsi-fungsi bontuon don
mo()et so/d (otou setiop penemuon teknologi
boru)
pembelion Oon pemoioron Oopit
seperti
11:T?:^ry menyingkirkon arou **ng"urongi
iugo dipenolruni, nombotqn-hqmboton otou kendolq-kendolo", doloir
Modet so/id dopoi menghqsilkon semro proses keseluruhon, hol ifu tidok okon
produktivitos otou keunfungon. - -
Informosi kritis untuk suotu produk, don perusohcon meninokotkon
perlu meng€mbil keunlungqn dori semuc
informosi Perkenqlon model sltia Xe dolom operosi
yong Terkondung dolom model ini. peloksonoon
p:1u-yhoon rnemerl ukon perenconoon yong tetiti,
so/rdygng bogus ditondoi dengon pemokoion
l1,?l
mooeFrnodel solrd yong luos podo penerooon_
.

::TuTo..odo bonyok sistern modet so/rd di-posor,

ponerapon hili (downstream),, Hol ini memoksimotton ::1.,??*irjhon kepodq yong benor odoloh songot
pengemboliqn (relurn) korenq *arnun"kinf,(o,,* p:n]1n9. .fedyo. mungkin perlu melokut<on suEtu
penrngkoton hardwore yong mohol koreno model
3_Ty:l op"rosi
Keirmbqng
ynrul bekerjo dori mooer ioriU ostr
membuot iogi renccno (desrgn) untuk
sor/d memerlukon terminol lebih besor, peno-
gc,rnDoran tebih boik. lebih bonyqk rnemorydon
Model so#d horus menjodi dosor bogi loii_
::l?1, ??"r"ri, loin doripodo program-orotr;;
plol?:,p-"nyofo,onotisis teknis, lotur pe*ot<os mesii, seqernono. Keligo. setiop orong v.i,i-'r"Ein
yon6 qkqn
permtnloon pembelion, gomboron pemosoran menggunokon model
don soJld horus Oiberi lotihdn yong
loin-[oin Di monq so]o Gmouot"n' ur"ng i*;"Ji"
otou pengetikon ulong doto yong terkoiilie dolom 3111":,1_lt"gonroron modet so/rd
dionjurkon secoro luos
dqkil#;;i
peioksonoqn
Iornp$er odqloh suctu periondo bohwo moOel soliO
l?r??p"gllrgo
sec,or<r bertohop dengon dosor proyek
Kurqng oipergunokon. T^o-l?, -r"1d
oemr proyek
Woloupun pemokoion hlljr odoloh suotu
ieloh terbukti lebih berhqsil dort
.. pemosongon sekoligus dl seluruh perusohoon.
pefirmoongon yong penting, tidok okon odo yong
berukuron kecir don
"^__I:ry:hooh-perusohoon
seoong mernpunyoi keuniungon lebih dori peru_
sohoon-perusehqon
bescr doiom meng-
gunckon model soltd
koreno pengemOo$on
:y,orr$,r- eit<$imot; pedU;
hoon-perusohoon
besoi mungt<in me#-
punyoi sumber doyo
don pengobdiqn untuk
mernbuoinyc berhosif.
topi peru+ohoon-
peruschoan lebih keCil
mernpunybi ketuwescn
ffiekshititV) yong besqr
dalorn hol strukiur

Dis*suhikan dad f: UnidFffi

the Pswer r$ Solid Modet-,
ing" oleh Caren D. fottir,
Compurir Graphics World,
Nov.l995 Vot. l8 N,lI
p S3(4) O Penn Wett p"b-
{Ghilrg:Comga{ry-:, t s9s; ;,,.
sror.c$l-i P,a3*u-"s,-B,Esje&ril dnu,sebuah:&roaer
srria'tcApr.s;*;''C4o#r.
 'rrunl{erurp 3ue,( uesntndel tunqtueru u?p 'qelurred ueqrlrd-uuqrpd uu{r€^reueu.t
etuus{es ue8uep leled dr:r1es I€lruaru 1n1un Surlued uep uu{reqruuBrp Suupes 3ue,( ede requeS
qeppv'CVJ leled urelup ueete.(red-uuute(ured runl uu1>lnlunueru uee8ered Joltuol4l'uunlnlesred
lffu! nlupet relluolr uuSuul e,(ulepuaq Suero ldet uup uees{rrorued 1n1un se1re1 eped .requt?
'rc1erued qetuer rpefueur ur{eruas nreq qrqal 3ue.( uu>llrseq8ueru .ra11o1d uep talultd '1r-4tdq ndul
cIVJ urelsrs-ruatsrs'JIsuelsle uuqrlel uulnlretueru uulelered qEIepE asnou uep yoocliay 're1nduo1
1e>1rdr1 e:eces CVJ ruetsls uellsuredo3uelaq urelsrs Surtued ueuodruol-ueuodruol q€lepe
'uelrqreued rseue,t relndurol afitp lslp p.tDtluep I IVU ':osesordorl141
nele requuS rtueB8uau auun (.ua1[tporzr) qeqn8ued 'qy3 ur:3o.rd ruue8ueur ueqrtel
uep ;uqruu8 tpueq rs1e,{o;d ue4lepue8ueu {ntun ueiuep sru?s {ruIel requt8 uulenqrued .resep
rs8un; 'lntuaq uutrlSueqrued qeluuad qul€pe CV:) -rusep 3ue1u4 uerue8ued uelnlreueru detet irseq:eq
atoitu{os emues eped uelledeprp 8ue,{ urc e8rl 3ue,( qy3 re{etued '{ru{et EuEJuer uelunqured
'epeqJeq 8ue,( uequurela{ uep 'uetenlal 'tsu.redo uueqesn:ed 1n1un qrlrd;et tele qelupe ClVi)
:npeso.rd re,(undueu CVJ taled Sutseu-8utse111
'n,(ep.roq qrqsl unp euni
'1e33uni rsqe,(ord Inluletu
eqJes qrqel'tedor qlqel sesord lenqtueru'ue{nruellp
rsueurp unp Fep urprel e,{uuq SueX sugel Ip Jeqrue8 delel ercces nruq r3o1ou1e1 '.reqrue? uelenqruad
rlredes lepn '(ueuruppel uep r33u4 'reqal) tsueutp
sesord tudec ue8uep qeqn8ueru qulel relnduro;E
e8q uelep reqrue8 tenqrueru ledup 6y3 anulpg
gvg NVSV)ENId I
'HO 'Hortlry ')AOS uutas Islu{el u€p rn,{u1su1 e.red qelo uerlgqnE1p
uep1ueqedJpsn're113uu,{!sBIuJoJuI1ndtun1asIJaquJN(YJueum{op.ueuIn{o(@
lv )IN)]I dVgWVE
42 Bl.B 2 PENGANTAR KE CAD
I PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apakah komponen-komponen dasar sebuah sistem
pembuatan gambar dibantu komputer (CAD)?
) Bahas hubungan antara CAD dan CAM dalam
rencana dan fasilitas manufaktur modern?
Perinci persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan antara mouse dan digitizing pad dengan
puck?
4. Apakah keuntungan utama CAD atas pembuatan
gambar cara biasa?
5. Mana yang lebih cepat, komputer dengan mikro-
prosesor 100 MHz dan hard disk 500 MB atau
ISOAL-SOAL CAD
Jiko perlu mengocu podo posol-posol yong
sesuoi dori bob tersebut untuk mengecek
jowobon-jowobon Ando.
Soal 2.1 Definisikan istilah-istilah berikut: sistem
komputer, hardware, soft,vare, analog, digital, ilmu mem-
buat gambar dengan komputer, CAD, CADD dan CAM.
Soal2.2 Apakah komponen-komponen dasar sistem
komputer? Sistem CAD? Gambarkan diagram aliran
sistem yang pembuatan gambarkan urutan-urutan operasi
untuk setiap sistem.
Soal 2.3 Persiapkan sebuah daftar komponen hardware
sistem CAD dan beri contoh setiap komponen.
Soal 2.4 Panggil perusahaan hardware dan bandingkan
harga tiga monitor pembuatan gambar teknik dari resolusi
dan ukuran yang berbeda. Pembelian mana yang Anda
usulkan? Berikan alasan Anda.
Soal 2.5 Persiapkan daftar peralatan penyimpanan data
yang mungkin dan tentukan kesanggupan penyimpanan
total dari setiap peralatan.
Soal 2.6 Tentukan apa yang akan menjadi peralatan
penyimpanan yang terbaik untuk Anda, dari sudut nilai,
jika ukurany'/e gambar CAD rata-rata yang Anda punyai
adalah 1500k dan Anda menyimpan 10-20 gambar setiap
minggu.
Soal 2.7 Atur kunjungan ke pusat komputer di sekolah
Anda atau ke kantor pembuatan rencana teknik setempat,
dan siapkan laporan tertulis tentang pemakaian komputer
dalam pembuatan rencana (design) dan gambar pada
fasilitas ini.
Sool-sool berikut memerlukon penggunoon
soffwore CAD untuk memecohkon beberopo
sool konstruksi dosor gombor (geomefric) yong
khos yoitu somo dori sotu progrom soffworeke
komputer 500 MHz dengan hard disk 100 MB?
Mana yang lebih banyak menyimpan informasi?
6. Aprkah perbedaan antara penyimpanan RAM dan
per.yimpanan hard disk? Bagian-bagian komputer
aparah yang khas dijumpai pada motherboard?
7. Apakah perbedaan plotting dan printing?
8. Apakah persyaratan hardware dan solruaare pada
sistem CAD sekolah Anda?
9. Pertanyaan-pertanyaan apa yang akan Anda minta
tentang setiap sistem CAD yang akan Anda beli?
loinnyo, Semuo sool tersebut teloh dipersiopkon
podo sebuoh sistem CAD. Persiopkon sool-sool
membuot gombor CAD yong diperlukon,
sepertidiperlihotkon dengon sistem CAD Ando,
don hosilkon hord copy-nyo dengon printer
alou plotter untuk bohon persetujuon.
Soal 2.8 Persiapkan sebuah daftar tentang perintah-
perintah perubahan (atau perbaikan) yang didapatkan
pada sistem CAD yang akan Anda pergunakan.
Soal 2.9 Jarak KA pada Gbr.2.45 tidak diketahui namun
telah ditetapkan dan sudut-sudut telah diukur menggu-
nakan CAD. Buat lagi soal ini dengan sistem CAD Anda
dengan merubah sudut 90' pada titik H menjadi 75';
kemudian tentukan sudut pada K dan A dan panjang
garis KA.
Soal 2.10 Persiapkan gambar hasil revisi dari gambar
CAD (Gbr. 2.46) dengan menaikkan radius 0,40 meniadi
O,4375 dan merubah ukuran s/o/ 1,60 menjadi 1,70.
Soal2.11 Persiapkan gambar CAD secara rinci dari
Kunci Keselamatan (Gbr. 2.47) d,engan perubahan-
perubahan berikut: Perbaiki proyeksi sebelah kanan dan
tambahkan ukuran 0,40 yang hilang. Periksa penempatan
ukuran dan tempatkan di mana perlu. Llbah l,12 menjadi
1,25 dan tambahkan perbedaan terhadap ukuran 4,70.
Soal 2,12 Dengan menggunakan sebuah sistem CAD,
tentukan panjang sebenarnya dari garis-garis AD dan
CD (Gbr. 2.48) jika proyeksi horisontal titik A
dipindahkan ke koordinat baru (0;3,125) dan proyeksi
horisontal titik D dipindahkan ke koordinat Kartesius
(1.75;1,625). Perbaiki gambar tersebut dengan
menggunakan notasi "F' untuk proyeksifrontal sebagai
pengganti notasi V, seperti terlihat. Berapa kemiringan
baru garis CD?
 qnuad :ele)s
eNotod rvlfd
l'ld dvfHsme
l8= ll
19=lC
0P=CE
76=€V
= A Dlloc'8d- =xo+lec
6?L = 6uopl8 ,t-X+nPnS'99 = 6uo[uo6
O =z 68 =A 0q =x 'Illl+el
O = z ZL = A 61 =Y, 'Il+1+ UoP
t : u3^\rl Sldve
e? )IN)]I dVAWVE
44 BAB 2 PENGANTAR KE CAD

T-
2.40 1.40 t.O0

Cqru*v Colcsr
KUNCI KESELAMATAN
Skala: Penuh

Dibuat pada AutoCAD

@
 'uupedos du1e1 upuy us1e1s ru8e eruc-BJuc Iu>leluory '€I
'nlueuel Jeleluelp
uep uerulSull IJEp uelSeq uep uerulSuq qenqes usle>ls lenqtuentr 'zt
'de1e1 .II
lerefteq sueS-suu8 uup srunl ry3a1 'rufufas suu8 es1e1s lenqtue1,1i
'ruueq Suef erec ue8uep ue8uel (uu8uq esle{s ue{llseq8ueyq '0I
'repuuls rBqIueI uuJn{n uup reqtuu8 erpeu ederaqeq 1eue8ue11 '6
'Jnleret {BpIt 8uruI8ue1 srre8 lequruSSueyq '8
'>Irrleu ulE{s
uep rn,(ursut up{s '{elISJe epls ue8uap rn>ln8uetu uep BJEqUIoN 'L
'nlueuet lnpns epud sue8 ;uque88ue1atr '9
'ruqrue8 uelunJlsul IE{EIuolu
ue8uep nlueuel uBJDIn uep uem43ur1 uep 3un43ue1 suu8 mqrueSSueyg 'S
'rug suuS-suu8 ueru>lerued eueunu8eq uep sue8 edq umceuueq pue8ue111 'n
'ruque8 ulseru uep ruleles 1or 1-rups €J€lue ueupoqred uulselelueyq 'S
'requeS lunqruetu uunlnl ludureel rcurredue;41 'Z
'ruqrue8 runl ueleunBredrp 8ue,( JBSep lBIE-l€lu pue8uell 'I
:1udep e,{usnruqas epuy 61u1 qeq ruBIBp uuqeq pe[eladurau IIBIaIaS
NVNTNI
rndnH sllnNf! I vdvc
NVCI'(N=IlNndISNl VdNVI)
NVONVI NVON=IO
VSIf)S IVNgIN=IlN
.N=IINNdISNI NVON=IG
dvglnlvo rvnsmfn
46 BAB 3 MEMBUAT GAMBI\R DENGAN |rusTeuueru, MEMBUAT SKETSA
t.R#l N,,$lN l(ffi
Metode trodisionol unfuk menghosilkon gom-
bor teknik odaloh dengon in$trumen gombor.
Sejok obod kedelopon betos, instrumen presisi
(teliti) menjodi o'lat Juru gombor. Sekorong,
so{fwore CAD odotoh alot yong dipergunokon
oleh bcnyok.furu gombor, Konsep dosor meng-
gcmbor don mengukur gorig,don lingkoron
odoloh somo: podo menggombcr coro
trodisionot don menggombor dengon CAD.
Abjod goris don orti dorltipe goris odoloh Somo
podo gombor CAD don trodislonol. Dengon
mengerti prinsip-prinslp dosor menggombor,
juru gombor yong terlotih boik dcpot men$-
hosilkon don mengubah setiop tipe gombor.
Sementoro beberopo mohosiswo mungkin
berpikir bchwo softwore CAD dopot meng-
gontikon pengetohuon yong diperlukon untuk
membuoi sebuoh gombcr. kenycrtoonnyo fidok
demikion, Woloupun CAD mernbuot gombor
lebih mudoh. CAD tidok menggontikon
pengetohuon dosor gombor yoitu tidok
mernungkinkon seorong juru gombor yong
terlofih menggunokon : pensil digontikcn.ol6h
so*ware3xD; . I ll',
Coro;mernbuoi s'ketso. (bogan) odofoh
sotohrsqtu keterompilon Vong iroling penting
untut pemUerion gomboion (MsuolisosD feknis'
Pembuoion sketso qdolah coro yong,ceBot
untr-iklmenghubungkon ide-ide dengon poro
onggrqto,loin oori regu pgmbuOt renconc. se-
buoh,foto sering bernitol seiibu koto (ot0u ]K
kafq). Pembuotcn sketCo od,oloh seQgoh polo
efisien:*oktu untuk merendonokon proSes
mqnggombor yong diperlukon unfuk merg-
:Sk6tso, berloku
hositkon bendo yong rumit.
sebogoi petc jotqn uniuk pencopoion hosi{
okhlr'otou gombor CAD; Jiko Ando membuot
'sketso ide dosot mendohului rencono woktu'
Ando gering dapqi menyeleqoikon sebuch
gqrnbor lebih segero dcn dengcn lebih sedikit
kesslqhan. Huruf buoton tongon'yong biso
diboco dipokoipodo skelso unfuk menenfukon
informosi penting.
I3.I PERLENGKAPAN GAMBAR
KHUSUS
Telah bertahun-tahun perlengkapan penting untuk
mahasiswa sekolah teknik, insinyur dan pembuat
rencana dalam profesinya, tetap tidak berubah.
Perlengkapan ini meliputi meja gambar, siku-T,
segitiga, skala arsitek atau skala insinyur dan satu
set instrumen gambar kualitas profesi. Sekarang,
banyak peralatan telah tersedia untuk konsumsi
umum yaitu mesin gambar, rol, pulpen teknik, dan
tentu saja komputer.
... .
Peralatan gambar dasar ditunjukkan pada Gbr.
3.1. Untuk hasil terbaik, peralatan gambar yang
dipakai harus berkelas tinggi. Jika Anda siap untuk
membeli instrumen gambar (butir 3), harus bicara-
kan dulu dengan juru gambar atau pembuat rencana
yang berpengalaman, atat dealer yang dipercaya,
tentang pembelian instrumen tersebut karena sukar
bagi orang baru untuk membedakan instrumen kelas
tinggi dari instrumen kelas rendah.
1. Papan gambar (kira-kira 20" x 24"), meja
gambar, atau meja tulis.
2. Siku-T (24" , pinggir transparan), mesin
gambar, atau rol ($S3.4, 3.51 dan 3.52)
3. Set instrumen ($$3.28 dan 3.29)
4. Segitiga 45' (sisi 8") ($3.11)
Segitiga 30o x 60o(sisi panjang l0"X$3.11)
6. Ames Lettering Guide atau segitiga huruf.
7. Skala segitiga arsitek (53.24)
8. Skala segitiga insinyur (53.22)
9. Skala segitiga metrik ($3.20)
10. Lengkung tidak teratur ($3.48)
11. Protractor ($3.13)
12. Pensil mekanik dan/atau pensil mekanlk lead-
kecil dengan leadHB, F, 2H dan 4H sampai
6H atau pensil gambar (S3.7).
13. Keftas gambar, kerlas jiplak, kain jiplak atau
film sesuai kebutuhan; backing sheet (pttih,
krem, atau hijau muda) untuk dipergunakan
di bawah gambar atau jiplakan.
14. Pita gambar ($3.6)
15. Mal
16. Kalkulator
17. Tissue pembersih atau kain debu.
18. Penghapus
I3.2
SASARAN DALAM MEMBUAT
GAMBAR
Halaman-halaman berikut menerangkan cara yang
benar membuat gambar dengan instrumen. Para
l
mahasiswa yang mempraktekkan dan mempelajari
cara penggunaan instrumen gambar, akhirnya akan
mampu mempergunakannya dengan benar karena
kebiasaan dan akan bersungguh-sungguh terhadap
masalah yang dijumpai.
Berikut ini adalah sasaran penting yang mahasiswa
harus berusaha mencapainya:
1. Ketepatan (accuracy). Tidak ada gambar
dengan kegunaan maksimal jika gambar
tersebut tidak tepat. Insinyur atau pembuat
rencana tidak akan mencapai keberhasilan
dalam profesinya jika tidak mempunyai
kebiasaan tentang ketepatan.
 ered) (Z'ErOr;lnq"rr"t uerrSSurd eped rasetuaq
J-n{ls epdel Bueru{ u[re1 rrSSurd qelepu uudud
rrr>l rrSSurd 'lBpDI Ieprt Suef Suero {ruull
'requruB
uuded re8uqes rc1edp e,(uuru1 IBrJelBru nele sEJe{
n.(e1 ryedes uuelnured uelurlSunuetu u,(uuertlt8
eped 3ue,( 'u,{utuduet rp seue{ uer.Iuueru >Inlun
requre8 elrd uuleunSSueru requre8 runl ureg
'uureleued rrrBIBp Bserq 3uu,{ reseq Surpd ruqurel
Sunduuueru ludup 3ue.( ,pzx ,,OZ qeppe e,^asISBqBu
'reseq qlqel rraw ,,ZL
1n1un uu1-rnluerp 3ue,( uEJDIil
x ,,97 rudues (uu8uudel uuufteled uep Bsta>ls lunq
-ueu lqun) ,,ZIx ,,6 uup Iserre^req uede4 'ue1qn1nq
-1p uu{B reque8 uedud snsul 1e,(ueq ruBIBC
'eleu uuulntured uep .mque8
erBluB uE{ledurelrp IBq4.requreS seue>l IJBp lunqrel
Suel (taaqs Sunlcoq) Sunlnpued rEqIUeI B^dI{Bq
uerynluerq'reqruu8 uulSuecue8uetu Intun reledrp
;eqrue8 ulrd luru,(s uu8uep 'uelnpedrp lepu mqruu8
ueded uluru '(^r>lluosery Iuedas) ulctl uep sere{
u,{uueelnrured eryl uup snrnl 8ue,( -rr38utd reueq
-ruueq JBqruBS eleu uuelnuued IJep IrpI rrSSurd u1l1
dv€] tvo Nvdvd e'er
BruBro u*l.lsJad sga[-s1ua1
LY )lN)!lr dvsnve
'ufue1 r.raqrued
nele rnl>lnJlsur qelo euuelrp Ue)IB {Bprl uBp
Duq-neq {Bpn uup qrde.r 1up4 3ue,( erec rrep
Irs€q qBIBpB r.lrsJeq >leprl 3ue,{ -requreg 'qrsraq
sruuq ruquru8 '€Juqrp ledup uep 1ede1 snreq
ruqrue8 qunqes E\r[ '(.ssaulDa1g) uuqrsreqey 'n
.(IuI
quq JrrDIu uped e.(ulnlueles ue>IeJecrqlp ue{e)
Jrunq uesrlnued epudel Bruetruet 'lrce{ IBq
-pq upudel ue{rJeqrp snJeq uerteqJed 'JBcuEI
uu8uep e,(uuenlnl redecueru {n}un ecuqrp
ledep uep selel snreq ruqtue8 e,^Aqeq uep
'uru1 Suuro ue8uep rsu>lrunuo{req lup qeIBpE
;equu8 e,^aqeq
lu8ut sruuq rn.(utsut uep ISU{el
tequu8 nrnl e.re4 'gt111q6a71 uuureqrete) 'g
'1ep1erd uep releleq Irsur{ qeler ueludaca;1
'uofifuo1a1taq uoohayad uDp uDSDp.ta)Dl
uBp lBr.{rlJel {ePrl 3ue,( ueSurdures Irseq nlBns
qeppu uuledecel iuuuse8relel ue8uep tudec
-lp ledup {epp ueredecel 'undeuerutu8eg 'ueq
-ue1 8uu,{ rn,{ursur nElE rsru>lo} 'reqruu8 runl
>lnlun uuelunured upe w{u {Eprl uep 'usnpur
urelup Suen qel€pu nl{e11 'Qtaads\ ueledece;1 L
@
48 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Pinggi kerjo popon horus lurus

Pinggir kerjo kepolo siku-f horus lurus

W Menguji Siku-T

tuk menggontung
Pinggir plastik transparan
memungkinkan kita melihat
gambar di bawahnya
E@E t,u"-t
@ papan Gambar
orang kidal: tempatkan kepala siku-T di
kanan). Pinggir papan harus lurus, dan Anda harus
mengujinya dengan bilah siku-T yang telah dires
dan terbukti lurus (Gbr. 3.3), jika pinggir papan
tidak baik. harus diganti.
pinggir kerja karena plastiknya mudah terpotong
dan bahkan sedikit cacat akan merusak siku-T.
I3-5 MENGETES DAN MEMBETUL-
KAN SIKU-T
Untuk mengetes pinggir kerja kepala, perhatikan jika
siku-T goyang ketika kepala ditempatkan pada
sebuah pinggir lurus seperti pinggir kerja papan
gambar yang telah dites dan dibuktikan baik. Jika
pinggir kerja kepala tidak lurus, siku-T harus diganti.
Untuk rnenguji pinggir kerja bilah, gambar-
kan sebuah garis tajam dengan sangat hati-hati
dengan pensil keras sepanjang pinggir kerja,
kemudian balikkan siku-T dan gambarkan lagi garis
sepanjang pinggir yang sarna (Gbr. 3.4). Jika pinggir
lurus, kedua garis akan bertindihan; jika tidak,
ruangan antara garis-garis itu akan menjadi dua
kali ruangan kesalahan bilah.
sebelah Adalah sukar uutuk memperbaiki bilah siku-
T yang bengkok, tapi jika kesalahan itu cuknp
berarti, kita perlu membuang siku-T tersebut dan
mendapatkan yang lain.

I3-4 SIKU-T
13.6 MELEKATKAN KERTAS
KE PAPAN
Siku-T dibuat dari sebuah lempengan panjang, Kertas gambar harus ditempatkan cukup dekat
disebut bilah dllekatkan dengan kuat pada sudut dengan pinggir kerja papan untuk mengurangi
siku ke bagian yang lebih pendek disebut kepala sarnpai seminimal mungkin setiap kesalahan yang
(Gbr. 3.2). Pinggir sebelah atas bilah dan pinggir
sebelah dalam kepala adalah pinggir kerja (work- Kertas pada papan Gambar
ing edges) dan harus lurus.
@Menempatkan
Pinggir kerja kepala tidak boleh cembung
karena siku-T akan goyang jika kepala ditempatkan
pada pinggir papan. Bilah harus mempunyai pinggir
plastik yang transparan dan harus bebas dari cacat
sepanjang pinggir kerja. Pinggir yang transparan
dianjurkan, agar juru gambar bisa melihat sekitar
garis yang sedang ditarik.
langan pergunakan siku-T untuk pekeriaan
kasar apa pun. Jangan memotong kertas sepanjang
 lc)>t ov11 )rNv)lm rlsNld
(3)
UVEAVE I]SN]d
(o)
xEqruBc lF,rrd
JetauErp pDal xlNqeq uDlneqJed '8'€ 'rqD ululBp
uDISBIeftp rur upeqJeq pDal svlel uBp uu?un88uad
'tnqurel Suqud 3ue,( g1 rudues sere>1 8ur1ed 3uu,{
H6 Irep pDal sEe>l g1 uellrsuq8uau Inlun rser.iel
-.req uurnduruJ ruelep utlonl ne:r., raut,(lod edrueq
lulr8ued tez uu8uep tr;u;8 uep lr-nqJet pDaT
'etuel uer?{etued uulep IEqBU {upu eua.rel uuryn{'
-uurp {ruu{eu psue6 'e.(erq ueSuntunel uep nt{u,\\
ueluuraqSusd u?{rJeqrua[r'uulSurcunreru uduul
ruu8ures 3ue.{ s rreS-s rre8 uulpseq8 uew [)o>l p o a7
'(ct'C rqC) pDal saleyuduraqaq tueiup ruru 6'0 nBtE
:l'0 :g'0 '.8'0 pDal Jataruurp ueJn{n ue8uep ue1
-luduprp psrq IrJeI pDaT ueSuop {ruu{eru llsuod
'{ruBletlr Vsuad nilrrcd
ruluuaru ue8uap poal ueBununled u,{uqepnur
uup ue4uelelp sruBq 3ue,( n,(e1 SunpueSueru leprt
'u18uul 1.rlrrfi pDal ueerpe,(ued nluequou 'nreq
?ue t po a1 uu8uap rsrrp qepnu'3unlh ruduss stt>le"rd
poal ueeunSSued uulurlSunrueu 'poa1 Sueluvd
e8elueur ruelup ue8unlune>1 re,(undueu {ruu{otu
1rsue6 'dr1s eduet tunl uu8uep poal ydeluew
8ue,( uep upuy ue8ue8ad ueSuap renses 8ue,{
{ruu>latu psued qeprlrd '(qt'E 'rqD) sple>l sntues
ruulpp es?rq uurn){n Qtoal ysuad rsr uu8uep eruusraq
'uulleduprp ESrq {rue{eu psued edu 1u,(uug
'(ut'E rqg) esulq srlnl
lrsued ueleun8 uu8uu['{lu\ot requuSSueu ruepp
uu>pun8:edrp sn.req r33ur1 sBtrlen{ ruquru8 1tsue4
dvgl^lve llsNfd L'€..
'tnqasrot Sunlnpued Jeqtuel sulu rp 1e1dri
sulro{ uu{le>lel npl 'lzqol ruque8 seuo{ rJup tunqrel
3ue,( ruseq qtqel Sunlnpued -requrel ueded sele
Ip npp ue13uese6 'sr.re8 ueufte8ued n33ue33ueu
6V )rN)rI UVsrArVo
UD6U?Uruod
uo4nlauau toplt ltae, pDa]
Jrunq uDp
LUnLun suD6 uDD1e>pd
\ryun
eNrf,Nnd 1n3ndl) 9Nntn
@
uule ueded ueolnuudd lp tuceJ tqrpes euerul uedud
e1 Suns8uul ue{lu>lalrp ue8uul 1e1drl sepe;4
'se1e >1o[od enp
uped uelaleled uelnperueu u,(ueq urlSunu lrcaq
ueJeqr.uol uelSuepes'uuqequel ue1u1e1ed ue{nlJaLu
-eur uolSunru Jesoq JEqrueT '(9'g 'JqC) usrs 1o[od
-1ofod ef,urqle uup 'qu^\uq uuual lolod uprpnrual
'suilel selu rJD{ lolod ueryulel uep uullnlunlrp
8ue,( rsrsod e{ J-n>lrs uellura8 uurpnuo)
'I-n{ls sute rrSSurd ue8uep qrpurueq
suuel -rr33urd rudures uuue>1 uu8uel ue8uap Jnlerp
suuo{ EJelueues 'IJII ue8uel ue8uep reqrue8 ueded
ufte1 rrSSurd depeqrel dutueu ue8uep ;-n4s epde>1
ue>let 'tuduet rp seua{ ue{lu>loleu {nlun
'sDuill tr7Sutd qruo7uaru uolad-uo1ad luDuau
uoBuap lnquorp e5l su1re1 lesnJer.u uE{B {epq uep
uudud lesnleru uE{B rypp etrd BueJc>l uuded eped
requre8 ue{le{aleu 1n1un qrlrdrp;uquu8 u1r6
.(s.€
rqg) .requuSSuaur uryta1 ue8ual Suedouau >lntun
uup J-DIrs uereleued 1n1un dmlnc suua1 ruqruel
csup upud uu8uenr ruSe uedud selu:r33urd tre8uep
1u1apdnlnc e8nl snreq suuo) 'tnqesJat J-n{ls
quyq u,(qo48ueq nutu ,,uerenued,, rJup IusEJoq
xeq-ec eftd lslsod @
50 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

9H 8H 7H 6H 5H 4H 3H2HHFHBB 2B 38 .1B 58 6R 78

Keras Medium Lunak

Lead keras dalam kelompok ini
(kiri) dipergunakan di mana ke-
lepalan linggi diperlukan.'eperti
pada penghitungan gambar peta dan
diagrarn-diagram. Lead lebih lunak
dalam kelompok ini (kanan)
kadang-kadang dipergunakan untuk
pekerjaan garis pada gambar-
gambar teknik, tapi penggunaannya
terbatas karena garis-garis cen-
derung rnenjadi sangat tipis,
Kelas ini adalah untuk pekerjaan
tujuan umum dalam menggambar
teknik. Kelas lebih lunak (kanan)
dipergunakan untuk sketsa teknik,
hurui. kepala panah. dan pekerjaan
dengan tangan lainnya pada gambar
mekanik. Lead. lebih keras (kiri)
dipergunakan untrrk pekerjarn gari:
pada gambar-ganrbar mesin dan
arsitektur. Leud H dan 2H diper-
gunakan secara luas pada jiplakan
untuk reproduksi.
Lead inl begitu lunak untuk di-
gunakan pada gambar mekanik.
Penggunaan pada pekerjaan se-
macam ilu menghasilkrn gari:-grris
kotor dan kasar yang sukar dihapus
dan lead harus diruncingkan terus
menerus. Kelas ini dipergunakan
Lrntuk kerja .cni dari berhagri jeni:
dan untuk bagian-bagian gambar
arsitektur ukuran penuh.

Tabel Kelas Lead.

kecil digunakan untuk kelas yang lebih keras
:edangkan lead diameter besar dipakai untuk mem-
berikan kekuatan lebih besar kepada kelas yang
iehih lunak. Jadi derajat kekerasan pada pensil kayu
rlapat dinilai secara kasar oleh perbandingan dia-
itleter.
Lead dengan formulasi khusus dari butir-butir
Iritarn karbot (carbon black) dengan pengikat
p.rlimer juga bisa didapatkan dalam beberapa kelas
Lrntuk pemakaian pada f/rm polyester yang sekarang
Jrpergunakan secara luas dalam industri (lihat
I .r..s6).
Dalam pemilihan kelas lead, pertimbangan
pertama adaiah tipe garis yang diperlukan. Untuk
garis konstruksi halus, garis bantu untuk penulisan
huruf dan konstruksi geometris yang tepat atau
pekerjaan di mana ketepatan sangat penting,
gunakan leacl yang keras. seperti 4H sampai 6H.
Untuk gambar mekanik di atas kertas gambar
atau kertas jiplak, garis-garis harus hitam, khusus-
nra untuk gambar yang akan direproduksi. Lead
i ang dipilih harus cukup lunak untuk menghasilkan
garis-garis hitam pekat tapi cukup keras agar tidak
kotor dengan mudah atau tidak menyebabkan
bentuk titik hancur hanya di bawah tekanan nor-
rna1. Sama halnya dengan leadlunak yang dipilih
untuk penulisan huruf dan kepala panah.
Lead ini akan bervariasi dari F ke 2H. ter-
gantung dari kertas dan kondisi cuaca. Jika kertas-
nva keras biasanya perlu menggunakan lead yang
lebih keras. Untuk permukaan lunak, lead yang
lebih lunak dapat digunakan. Pada hari-hari yang
lembab, kertas menyerap uap air dari udara dan
menjadi lunak. Hal ini dapat ditandai karena kertas
mengembang dan berkerut. Perlu memilih lead
yang lebih lunak untuk mengimbangi pelunakan
kefias. Jika Anda telah memakai lead 2H misalnya,
ganti ke lectd F sampai cuaca menjadi lebih kering.
I3.8 ABJAD GARIS-GARIS
Setiap garis menggambar teknik mempunyai arti
tertentu dan digambar dengan cara tertentu. Per-
janjian mengenai garis didukung oleh American
National Stondards Institute, ANSI Y14.2M 1992,
disajikan dalam Gbr. 3.9 bersama dengan penjelasan
bermacam-macam penerapan.
Dua kelebaran garis diusulkan untuk pemakai-
an pada gambar. Perbandingan lebar garis kira-kira
dua-ke-satu. Diusulkan lebar garis minimal 0,3 mm
dan lebar garis tebal minimal 0,6 mm. Semua garis-
garis yang diperlukan harus berbentuk bagus. gelap.
seragam di sepanjang gambar. berjarak wajar agar
hasil reproduksi jelas oleh semua metode yang biasa
dipakai. Jarak antara garis-garis sejajar bisa di-
besarkan sampai maksimal 3 mm (0,120") jadi tidak
ada Jill-in jika gambar tersebut direproduksi. Ukuran
dan bentuk garis dan ukuran paling kecil sampai di
mana garis itu akan dikurangi menentukan
kelebaran sebenamya dari setiap garis. Perbedaan
antara dua kelebaran garis harus jelas. lead harus
cukup keras untuk mencegah pengotoran tapi cukup
lunak untuk menghasilkan garis-garis hitam pekat
yang diperlukan untuk reproduksi yang berkualitas.
Apabila fotoreduksi dan blowback tidak per1u,
seperti halnya pada banyak tugas laboratoriunt
gambar. tiga macam tebal garis bisa n-reningkatkan
penampilan dan kejelasan gambar. "Garis-garis
tipis" mungkin dibuat dalam dua kelebaran, garis
BSrq {uprt .rrdu€q eSSuqes srdrl ntr8eq 8urcuru g9 ;r1e1er 3ue.( pDal ae:11eunSSueru lDatquoqs Lrep
nele Ht poal uu,Suap rs{nrlsrJo{ srre8 qellcng 'auo1d 3ut11nc'alqlsltt..pqat sueS-sue3., 1n1un
'do1a8 uep wotol sntet4 (rs1n4suo1 '( yoa.tq8uol uep'ruoruoqd'uoltcas's.t a
sl'rcS-s^rJe8 rlEnce{) sue8 unure5 'HZ nele 11 rgedes -pDal'uocuatup'uotsua$a'raJual sue8 ruedes) urul
'Surcunr 3ue,( runrperu sele1. pDal uu8uep lenqrp repun{es suBS-sIJeB 1n}un srdrl qrqel 8ue,( sr.re8
sn,req srdrl srlu8 unues 'H npte C rtredes^ '{uunl uvp 'qrtus uep uappry srru8 >lntun dutel 8ue,( srdrl
(azls llnl slre3-s.r.ru3 peflqy @
(u/oqc) loluor slrDg
std I
a0: !u. +l ts-
(.220'-910') uuq9'0 - ge') uuDqele,
*g ...- , Sldrl rlrllls slrDe
uoluoqd slrD9
qaelq-Aual) sloA
(roarq-loqs) suD9
. , I tv8t-L
F i --i L- .-q,
uuBr-oi+ F (.;L'o)!tr!at (auDld-bul^at^) uDOuopuDd 6uDprq sxDg
nolv
(auDtd-6uU!n.) uo0uolod 0uoplq srDO
----
sapDel
uoouo(uodred slrog
eo6 (uoisueutp) lsueulp sUoe
---+
(/oluec) +osnd suog
(uollJes) uo0uojod suDc
(uoppiq) )jDduDl lDpl+ strDe
(,PZA') uw 9'0 d!4-Dt!4 udDqele)
(e/g/si ) IDduo+ s[Do
19 )ilN)t3t uvsnve
52 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
dilihat pada jarak lengan dan tidak perlu dihapus.
Pada Gbr. 3.9, panjang yang ideal semua garis putus
ditunjukkan. Anda hendaknya mengukur dengan
baik beberapa garis putus tersembunyi (hidden) dan
garis putus ptsat (center) yang pertama Anda buat
dan setelah itu menaksir panjangnya secara cermat
dengan penglihatan. Ukuran garis (Gbr. 3.10) adalah
acuan yang mudah untuk garis-garis dari berbagai
kelebaran.
I3.9 MENGGAMBAR GARIS
MENDATAR (HOR'SONTAL>
Untuk menggambar garis mendatar, tekan kepala
Siku-T dengan mantap terhadap pinggir kerja papan
dengan tangan kiri; kemudian luncurkan tangan ke
posisi yang ditunjukkan Gbr. 3.lla agar bilah ter-
tekan dengan mantap terhadap kertas. Miringkan
pensil searah garis pada sudut kira-kira 60o dengan
kertas, dan tariklah garis dari kiri ke kanan (Gbr.
3. I 1b). Tetapkan pensil dalam bidang vertikal; jika
tidak, garis mungkin tidak lurus (Gbr 3.11c). Ketika
menggambar garis biarkan jari kelingking menahan
ringan gerakan pensil pada bilah siku-T dan putar
pensil pelan-pelan, kecuali untuk pensil-pensil lead
kecil, antara jari jempol dan jari telunjuk Anda
untuk membagi pemakaian lead secara merata dan
menjaga titik simetris. Pensil-pensil lead kecil harus
dipegang hampir vertikal terhadap kertas dan jangan
-i' )010 n
-[ ,r["
T'" I I
Menggambar Garis Nlendatar.
diputar. Juga, mendorong pensil leadkecil dari kiri
ke kanan, daripada menariknya, cenderung
memperkecil kemungkinan patahny a lead.
Jika ketepatan tinggi diperlukan, pensil bisa
"dimiringkan" untuk menghasilkan garis yang
benar-benar lurus (Gbr. 3.11d). Orang-orang kidal:
Secara umum, balikkan tata cara yang baru saja
ditetapkan. Tempatkan kepala siku-T terhadap
pinggir kanan papan dan dengan pensil pada tangan
kiri, tarik garis dari kanan ke kiri.
13.IO MENGGAMBAR GARIS
TEGAK LURUS (VERTICAL>
Pergunakan segitiga 45o atau segitiga 30o x 60o
untuk menggambar garis tegak lurus atau vertical.
Tempatkan segitiga di atas siku-T dengan pinggir
vertikal pada sebelah kiri, seperti terlihat pada Gbr.
3.12a. Dengan tangan kiri, tekan kepala siku-T
terhadap papan; kemudian luncurkan tangan ke
posisi yang ditunjukkan di mana tangan memegang
kedua siku-T dan segitiga dengan mantap dalam
posisi. Tarik garis ke arah atas, sambil memutar
pensil pelan-pelan di antara jari jempol dan
telunjuk. Dianjurkan kepada pemakai tangan kanan
(tidak kidal), agar membalik segitiga sehingga
pinggiran venikalnya di sebelah kanan yaitu apabila
menggambar garis vertikal di dekat njung kanan
siku-T. Dalam hal ini garis ditarik ke arah bawah.
"i^
I I @ Llkuran Garis.
Seizirt Koh-I- Noor Radiograph, Inc.
C Tidok odo cebn
 'u,]S ,onu uerytesrp Buu,( epoleru .09 x .0e v9l|els (q) ,9t ve -Lrets (c
-apoloru rrup ntes uuleun8 'resoq qrqel uu1ede1e1
ue8uep tnpns lenqueu {ntun "(qS t'S 'rqg) qurnLu
qrqel qnel uep ue{senueu dnlnc rytsu1d .totco.tlotd
qenqes 'userq ueelreled >1n1u1 '(ugt'g 'tqg) Qaqts {ffi
ptlctu) 1e4u lered uup tenqrel'1ledet) 1ern1u Surpd
ue-rnln8ued uelpseq8ueru 8ue.( >peq;e1 lopD.uor d
'uuleun8radrp tolto.tyxr['u8r]r8as uu8uep uteles
lnpns-lnpns uelenqrued nelu uernlnSued 1n1ug
dorcvdrodd e 1-er
'rysnd tqnotuail {IJElIp uuuu>l
'e3;113ag
uerleleq rp 3ue,( eJuluelues fisnd nfnuaul {IJelIp @
ur{ uer{€leq eped srre8 Bntues B,l.rqeq uup quued
qelo unqnlun1rp rgedes 'suu8 luuueru qBJB neq
u8rtr8eg '(Et'g 'lqC) o09 x o0€ e8rlt8es uup
-lluq leleJ 'ue8unqu8 eruoes nBlE 1u33un1 ureces "Sl
u3qr8es ue8uep repuuls lnpns-tnpns uped tenqrp
ueluun8redrp e8r1rSes uu8uap rol1es o91 ledrue
>lrue>letu reqruuSSueururulep Surrnu sr.re8 lefueg
qnlnd enp urulup a{ oggg r8uqtueur unlSunu qEIepB
IpeI 'I-n>IIS qepq uped repuusJaq snruq rstsod detles vetilols I L'gr
epud uS4r8es e,^dqeq selel lnqesret ruqtue8 epu6
'rI'g 'rqD tuelep uu)plnlunlrp 'ur18unur Sued lnpns '(su1e qere e>1 srre8 {lrul IJI{ uu8uul
emues eped sue8 reqtueSSueu {ntun u8rlr8as rstso4 uuSuep uep 'delueur BJBJos Bues-B[Iesreq e8r]r8es
uep J-DIrs Sue8ed ueuul uu8ue1 uu8uap uelpnuo)i
ENIdIIN :uuuu{ quleqes rp e8tlt8es Ie{Iu3^ rlSSurd uep
Sldve dvgmv99N3t/^l Z 1'eI ueue>l qeleqos Ip J-n{IS epde4 uu1ledtuel 'n1e1
8ue,( ereo Btel uDlrlBqe{Iuntun BJE3oS :pp;1 8ue
',,8 I{E{ durles uu8uep eBDtBes uep -ro-8uerg) 'OZI'E'rqg) ueue>1 e1 relndrp snreq
"E7
,,g1 Sueluud rsrs uu8uap .09 x o0€ u8rr8es qelepe sule uer8eq uupeq'pretualues '(qZl'E :qg) p>1ue,t
sn8eq 3ue.{ ueSunqug 'snquel luqpp tedup ruqrue8 Suuprq tuupp uup suue{ depuqrel o09 BJI{-l?rDi
srreS-sue8 uSSurqes ueredsuerl {pseld IJep lenqlp lnpns epud srre8 qure e1 ysued epdel uu4Surrryl
'srun1 1e8a1 sl.reg.ruqrue88"r @
sDla4 dDpot)Jol .09 oDl-d!4 llsued
C9 xtN)lr dvsl ve
54 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA ... .

\
\Z
,,/l\ [\
1

E
e
I
u K DIGAMBAR DENGAN
D|GAMBAR o. a ,y',, sEGtlGA 30. , 60
DENGAN G ,/A
SEGITIGA 45'

'#...
-- /"2s M
r -I"--- 15"

O. HORISONTAL - O. HORISONTAL -......*

15.

t
I

I F
e

SEMUA SUDUT ,5"1

TERHADAP HORISONTAL
T

@ Roda segitiga.

protractor.
@
 €v dvcvHull snalnt )vell )VCNIH]) C 9NVA S UVE I-N)IS 8V NVEN]C ST]V9]S t]V9V
l)VcNlill)tc oNV Stdve )ldvl 3 9NVr'NVdlS Velil9ls tJVxlnlNn|q velll9ls NVC 1-n)ls NV))vUl9 0
s
'"l".qwN gv srtrv9 rNv)nlNlllc
l-n)rs llNv9eNld tv9v8ls --'
NVlVNneUldrc vstS v9t.Ll9ls
'nfuegal srle5 depuq,ral sn.rn1 1uBal sr.rug requruBBual,X
8V NVEN]C T]VIVIIS
@ EV NVEN]C S]IVE]S IVEV
IXVCN]H]XC ENVA SIdV9 )iL']VI f, I-N) S ENVNNVd]S VE]IIE]S NVC 1 N)LS NV)1)VI]]E D
verlr9ls NV)arnSNnr q
I-N)IS LINVE
P. -9Nld rv9vEls
NV)VNneaEdlc
,/' VSIE Ve LlglS z/
o J
s
8V SIdVE :NVXNLNil|O
.nluJu{sr.ru9dupeq.ra;.re|e|a5s1.re3requreB3ua1,1@
uerrSSurd njc)^ rBdruBS Lrenlesal rcSeqes u8nr8as
uep J-nys uurye;e8 'nlueuel sue8 qunqes dupeq;et
snrnl 1u8e1 sr.ru8 qunqas .reqruuSSualu {nlu11
sndnl )vefr stdvg 'J81,
-sldve dvghlveeNfl^t lt'e. .
JrSSurd Suuluedas srJe8 {rJBt uerpnue{ ie.(uure1
'E8l't rqC upud uulnluntlp ruedes 'rur rsuredo uped
e8nr3es-u3r1
Ipll uE8uep srrc3es rEdtuus ue{ura8 [es8uo reSeqes
J-nTS uulrlue33ueu ledep lnqesrat
-r8es uep nlBS rlBIBs rlredes lulsnu dunes 'u1u,(g Irsuad qElo-qEloes rBlsru uB{IDre3 uep '(lI't
'(r8 I.E
'rqc) {np nles qulBs upud le{rue^ Irsued uB{lEdluet
wp q8I'E tqg) osnualod,ril Sueluedes r{Bpuaqelp 'Iltlt enp rnlEleru srJES rBqruE3Sueru Inlun
8uu( srre8 >lrJel uep lnqesJal srre8 rqnulueur u8rl )llll VnO lnlv't:l! l
-r8es uuryncunl 'rstsod upud deluuu ue8uep l-n{ls
uequl uerpntue{:(E8l'€ 'rqg) tnqesrel nluetrel sneS
sldvo dvSlNV9eNt! t It'er
ue8uep srre8es lnqosral u8rlr8es osnuatod,(q rudruus '91'€ 'rqc ruDlup uBunftrnlrp
uenluso{ rc3eqes J-n{rs uep e8rlr8as ue>;1ure8'nluel ntl Ilradas lelV'sEn[ 3ue,( useunBeqresel
-J?l srJBB dupeqrel ruleles suu8 lequeSSueu 1n1u1 uEIIrsBqBueu {nlun eSrlr8as uu8uep tolcn-r1o.rd
ue18unqu83ueu 3ue,( uulelered ruuJp[uJeq epy
dvrvrls srdv9
-Sldve dVglNVegN]! t 9l.'CI rnons dv8! lveoNf ! t 71 'e r
Ilsued slr*c q*nqes .reque'iue141 'lalasl( Eslg 8uu,t e3;1JBa5
ffi @
99 xlN)lI dvawve
 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
r56
(b)
@ Garis Tegak Lurus.
segitiga segaris dengan garis teflentu tersebut (Gbr.
3.19a); kemudian luncurkan segitiga memotong
garis tertentu tersebut dan tarik garis yang di-
kehendaki (Gbr. 3.19b dan 3.19c).
Untuk menggambar garis-garis tegak lurus jika
salah satu garis membuat sudut 15' dengan
horisontal, aturlah segitiga-segitiga seperti
dituniukkan dalam gambar 3.20.
13.I8 MENGGAMBAR GARIS.
GARIS PADA ARAH 3OO, 60O,
ATAU 45' TERHADAP GARIS
TERTENTU
Untuk menggambar garis yang membuat sudut 30o
terhadap garis tertentu, atur segitiga seperti terlihat
dalam Gbr. 3.21. Sudursudut 60" dan 45' dapat
dibuat dengan cara yang sama.
13.I9 SKALA
Gambar sebuah benda mungkin sama besar (full
size) dengan bendanya, mLrngkin lebih besar atau
lebih kecil dari benda tersebut. Perbandingan
pengecilan atau pembesaran tergantung dari besar
relatif benda dan lembar kertas di mana gambar
akan dibuat. Misalnya, sebuah bagian mesin mung-
kin setengah ukuran; bagian bangunan digambar
sama besar; peta digambar sama besar: atau sebuah
papan rangkaian cetak (printed circuit board)
mungkin digambar empat kali besamya (Gbr. 3.22).
Skala adalah instrumen pada pembuatan
gambar teknik dengan ukuran sama atau pada
pada 30o terhadap Garis Tertentu,
@Garis
@
Nations/Guthrie
Papan RangkaianTercetak. united
pembesaran atau pengecilan tertentu. Gambar 3.23
menunjukkan bermacam tipe skala. termasuk (a)
skala metrik (b) skctla insiryur (c) skala desimal
(d) skala insinyur mesin dan (e) skala arsitek. Skala
terbagi penuh (ful/ divided sr:ole) adalah skala di
mana unit-unit dasarnya dibagi lagi sepanjang skala
tersebut.
Skala arsitek adalah skala yang dibagi terbuka
(open divided scale), di marra hanya unit ujung
saja yang dibagi lagi.
Skala biasanya terbuat dari plastik atau kayu
tebal. Skala kayu yang lebih bagus mempunyai
pinggir plastik putih. Skala ada yang penatnpangnya
segitiga. ada yang datar. Skala segitiga tersebut
mempunyai keuntungan menggabungkan banyak
skala pada satu batang, tapi pemakai akan ke-
hilangan banyak waktu mencari skala yang diperlu-
kan jika pengaroh skala (Gbr. 3.24) tidak diper-
gunakan. Pengarah skala memberi tanda pada skala
yang sedang dipakai. Skala datar dipakai hampir
secara umum oleh para juru gambar profesional
karena mudah pemakaiannya. tapi beberapa batang
skala datar diperlukan untuk menggantikan satu
batang skala segitiga dan total biayanya lebih besar.
r 3.2O SISTEM METRIK DAN
SKALA METRIK
Sistem metrik adalah standar pengukuran inter-
nasional yang walaupun mengalarni perubahan-
perubahan dalam 200 tahun yang lalu, telah menjadi
dasar ilmu pengetahuan dan industri dan telah
 'BJe{s edp-adlr @
)eltsrv Dtots (e)
ursa^ rn^utsu DID)S (P)
L9 )rN):lr dvawvg
58 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

hh (g) PENGARAH SKALA

@ Pengarah skata.

ditentukan dengan jelas. Bentuk modem dari sistem
metrik adalah International System of Units,
biasanya diacu sebagai SI (dari nama Perancis, Le
Systeme International d'Units). Sistem SI
ditetapkan pada tahun 1960 oleh persetujuan
internasional dan sekarang menjadi standar
pengukuran internasional.
Skala metrik dipergunakan apabila meter
menjadi standar untuk pengukuran panjang.
Meter ditetapkan oleh orang Perancis pada
tahun 1791 dengan panjang satu per sepuluh juta
jarak antara kathulistiwa ke Kutub. Meter sama
dengan 39,37 inci atau kira-kira 1,1 yard.
Sistem metrik untuk pengukuran panjang
adalah sistem desimal yang sama dengan sistem
kita dalam menghitung uang. Misalnya:
1mm = I milimeter (ffiaari satu meter)
I cm = I sentimeter ( fr darl satu meter)
=10mm
1 dm = I desimeter ( S darl satu meter)
=10cm =100mm
1m=lmeter
= 100 cm = 1000 mm
I km = I Kilometer= 1000m= 100.000cm
= 1.000.000 mm
Satuan utama ukuran untuk gambar dan ren-
cana teknik dalam industri mekanik adalah milli-
meter (mm). Satuan sekunder ukuran adalah meter
(m) dan kilometer (km). Sentimeter (cm) dan desi-
meter (dm) jarang dipakai.
Dalam tahun-tahun belakangan, industri
automotif dan lainnya telah memakai dua sistem
ukuran yaitu milimeter dan inci. Pabrik mesin
pertanian besar memakai semua ukuran metrik
dengan kepadanan inci (inches equivalent')
diberikan dalam tabel pada gambar.
Banyak ukuran pada gambar dan soal-soal
dalam buku ini diberikan dalam satuan metrik.
Ukuran yang diberikan dalam satuan biasa (inci
laksanaan standar, perbandingan 1 inci = 25,4 mm
dipakai. Tabel kepadanan desimal (decimal equiva-
lent) bisa didapatkan di sebelah dalam sampul
depan, dan tabel konversi (conversion table)
diberikan pada Lampiran 31.
Skala metrik bisa didapatkan dalam penam-
pang datar dan segitiga dengan satu variasi garis
tanda skala (scale gradalion). Skala penampang
segitiga yang digambarkan pada Gbr. 3.26a
mempunyai satu skala fzll-size dan lima skala re-
duced-size, semuanya terbagi penuh. Dengan
mempergunakan skala-skala ini gambar dapat
dibuat sama besar (full-size), diperbesar atau
diperkecil. Untuk menentukan skala pada sebuah
gambar lihat $3.26.
UKURAN PENUH <FULL S|ZE) skala 1:1 (Gbr.
3.25a) adalah ukuran penuh, dan setiap bagian
benar-benar berlebar 1 mm dengan angka kalibrasi
setiap jarak 10 mm. Skala ini juga sesuai untuk
ratio l:10, 1:100, 1:1000 dan seterusnya.
UKURAN SETENGAH <HALF SIZO Skala 1:2
(Gbr. 3.25b) adalah ukuran setengah dan setiap
@ Besaran Desimal.
ro6
5OIJ
L L A IJ L A

dan feet, baik desimal atau pecahan) bisa dengan

FULL SIZE
mudah dijadikan satuan metrik. Sesuai dengan pe-
 (w gln'v) uw glw
. (uqez)uuogtz -*l qlrt otsval )lulll/! \flv)s
-1 ..os I
ut ot -]L
ee,L orsvu )ruun vrv)s F-(u9L'L)uu09tr ......*
t
(ugq'l)uu09Sl.......'"'...._
*- (re{eu
-
L) uu ocot
uu mq ---i
-.
67
gzit olsvu )lulll^ vlv)s
-l -t.-
I
ti JUq ++
vw11U1d3s NVdnXn) 9:l OISVIJ >iltlllt/u v1vr9 qr
---- !w t
UU 06Z
l<-- uu op -
l-.-., *--; I
_t**.2 (HVEN]I]S NVdN)N) ZiL OISVU )IUI]A \flV)S
L I
!_uucc --"' _l
orsvu )ltul-ln \flv)s
'{lrlaw rp'\s @
'(eSZ't 'rqD) uBISBq-qns f 9I{sqtuettp rp €.{uuele>luurod lnluelJeq QooJ-qcut) PP{-IouI
>lo>lod uBrAEq nlBS B[es ue{){oled uBp 0I EIDIS quls udureqeg
ueJruIn uelsrs s€le uDlJusupreq 3uu,(
r{€lrP)IBd gg9'1 '@zrs rur! qnued usrn{n {olBluatu r)v)-lcNl vlv)s 1z'er
{nlun 'eFulBSrI{ 'lBlulsep IuElBp uu)IBlB,(urp 8ue,(
uerruln W ps) >lolBtuelu IuEIBp ulsolu JEqureSSueur '3>I oos
{mun runsas Jn{ursur up{s 'rpEf 'uBrSeq 09 uep 0s = ruru f uep 3y I = uttu I Iuedes lnqasJol BIB{S
'ov 'oE'oz'ol ulepp e{ rSeqrp 3uu.( IcuI I uuISBq ue)lln{3uu.{uel'u ue8uep u,(uure1 SIJBTB Is{ru]suo{
-uer8eq [uelBp Bpuq suBAJoq rn[uISuI ?lB>lS nele B.{EB uTBJBBIp requeSSuaur uepp uep elad
'rlBuul rruln8uelu {nlun u€{Bun8redlp '8uele8 00I IrPp ruqueSSueu tuulep lIe>Ieun8redrp >pneu ep15
urprel 3u?,{ to{aMns IBIUEJ uBp uE{unJnllp lnqes 'nlueual reqtuuS pns{utu-pns{Btu
-Jel etlrBu uueJB>I uul{Bueq eanl ruluru 12lt2zs UIUBN {nlun urel Suuf epls olser ue8uep uoltedeplp eslq
'pdrs >pu14 IUelBp utuulruol IDtBdIp efuulnlu sueJDI e8nl ryr1eur BIe>IS '0I roqe; uu8uep e,(ur8uquleu
'letulsep
fdrc rn[usu! Dlwls lnqesry Suues e8nl nele uu>IIIBBueru uzBuep uelutBurrp Suei
olols
llrelsrs ruslEp QtawnprctS) I?puellp fiKulsut Igades pceryedrp nelu ruseqredrp u8n[ q18umu
rur orleg '@gZ'tuep q9z't rqD) gt:I uep f gg:1
dnANISNI VIV)S ZZ't. snsnq{ elu>ls oISeJ pnd[eur rut e8ltr8as
'SZil'Sl
'lBuoISeIueluI
>llretu ep>1s eped ESISrel 3ue,( e1u1s ludrug
uu8ue8upred uup ISolou>Iel'uunl{ele8ued nurll 'u,(usnreles uEp 0002:l 'OOZ:I'02:l oISBr >Intun
{ruun Brunp qrunles Ip BIUuolIp 8uu,( lueu Ilerruln renses e8nl IuI eIe>IS 'uentus 0Z {EJP! deqes eped
uelsrs ueSuep uuBtuusreq IUI lEus 1DIIJOS B>lIJetuV rsuJqrTDI u13ue uu8uep uru 7 uu8uep eues uut8eq
69 )rN)fr dvsl^lvo
60 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
Untuk mematokkan dimensi yang sama pada
skala ukuran setengah (half size) pakailah skala
20,karena skala 20 tepat setengah ukuran skala 10
(Gbr. 3.25b). Demikian pula, untuk mematokkan
suatu dimensi pada skala ukuran seperempat (quar-
ter size), pakailah skala 40.
Skala insinyurjuga dipergunakan dalam meng-
gambar peta dengan skala l" = 50', 1" = 500', 1"
= 5 mil, dan seterusnya dan dalam menggambar
diagram-diagram gaya atau konstruksi grafis
lainnya ke skala demikian seperti l" = 20 lb dan
1" = 4000 lb.
I3.23 SKALA DESIMAL
Penggunaan yang meningkat dari dimensi desimal
menyebabkan perkembangan skala yang khusus
untuk keperluan itu. Pada skala ukuran penuh, se-
tiap inci dibagi dalam seperlima puluh dari 1 inci
atau 0,02" (Gbr. 3.25c), dan pada skala ukuran
setengah dan ukuran seperempat, incinya ditekan
ke ukuran setengah atau ukuran seperempat dan
selanjutnya dibagi ke dalam 10 bagian, maka setiap
sub-bagian berarti 0.I ".
Sistem desimal yang lengkap pada penyisipan
dimensi di mana skala ini dipergunakan, dijelaskan
dalam $11.10.
.3.24 SKALA ARSITEK
Skala arsitek dimaksudkan terutama untuk meng-
gambar bangunan, sistem pipa dan struktur besar
lainnya yang harus digambar ke skala yang di-
perkecil untuk menyesuaikan dengan lembar kertas
gambar. Skala ukuran penuh juga berguna dalam
menggambar benda-benda relatif kecil dan untuk
alasan itu skala arsitek lebih mengarah menjadi
pemakaian umum.
Skala arsitek mempunyai satu skala ukuran
penuh dan sepuluh skala ukuran diperkecil yang
dibuat bertindihan. Dengan memakai skala-skala
ini, gambar bisa dibuat dalam berbagai ukuran dari
ukuran penuh sampai ke ukuran fr. Perlu dicatat,
dalam semua skala diperkecil, bagian-bagian pokok
berarti feet dan sub-bagiannya berarti inci dan
pecahan-pecahannya. Jadi, skala bertanda f, berarti
f inci = I foot, bukan f inci = 1 inci; jadi ukuran
seperenambelas bukan ukuran tigaperempat. Dan
skala bertanda berarti ] inci + 1 foot, bukan j
]
inci = 1 inci (adi, ukuran seperduapuluhempat,
bukan ukuran setengah).
Semua skala tersebut, dari ukuran penuh
sampai ukuranfrditunjuktan dalam Gbr. 3.27.
Beberapa skala tersebut terbalik, seperti mungkin
terjadi ketika skala itu dipakai. Skala-skala tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
UKURAN PENUH <FULL SIZO. Setiap bagian
dalam skala ukuran penuh adaiah 0 (Gbr. 3.27a).
Setiap inci dibagi dulu ke setengah, kemudian per-
empat, perdelapan, dan akhirnya ke perenambelas-
an, garis-garis pembagi menyusut panjangnya ber-
sama setiap sub-bagian. Untuk mematokkan $ "
taksirlah dengan melihat setengah darifr"; untuk
mematokkan fi" taksirlah seperempat dari S".
UKURAN SETENGAH <HALF SIZO. Pakai skala
ukuran penuh dan dalam pikiran bagi setiap dimensi
dengan dua (angan pakai skala!" yang dimaksud-
kan untuk menggambar ke skala | " = I' atau ukuran
seperduapuluhempat). Untuk mematokkan 1 ", ukur
]; untuk mematokkan 2", ukur 1"; untuk
mematokkan9i" ukur 1j" (setengah dari 30"),
16
kemudian" (stitengah dari * ); untuk mematokkan
2 .lJ " t lihat Gbr. 3.27 r. ukur I " kemudian ]l "
-16 ,. rb r !i "
16
atau setengah dari 1f").
UKURAN PEREMPAT <eUARTER SIZD, Pakai
skala 3" di mana 3" = 1' (Gbr. 3.27b). Bagian yang
dibagi lagi di sebelah kiri dari nol, yang meng-
gambarkan 1 foot, dibagi dalam inci, setengah inci,
perempat inci dan perdelapan inci. Seluruh bagian
yang menggambarkan I foot sesungguhnya
berukuran 3 inci; maka, 3" = 1'. Untuk mematokkan
sesuatu yang kurang dari 12", mulailah dari angka
nol dan ukur ke kiri.
Untuk mematok 10 { ", bacakan 9" dari nol ke
kiri dan tambahkan I {" dan patokkan jumlah
10{", seperti terlihat. Untuk mematokkan yang
lebih dari 12" misalnya, l'-+" (lihat skala Anda)
cari tanda 1'ke kanan dari n61 dan tanda 9f" ke
kiri dari nol; jarak yang dikehendaki adalah antara
tanda-tanda ini dan menggambarkan l'-9f ".
UKURAN PERDELAPAN <EIGHTH SIZD. Pakai
skala 1]" di mana 1*" = t' (Gbr.3.21b). Bagian
yang dibagi lagi di sebelah kanan dari nol meng-
gambarkan I' dan dibagi ke dalam inci, kemudian
setengah inci dan akhirnya perempat inci. Seluruh
bagian, menggambarkan 1', sebenarnya 1j "; maka,
1*" = 1'. Untuk mematokkan yang kurang dari
12", mulailah dari nol dan ukur ke kanan.
UKURAN DUA KALI BESAR <DOUBLE SIZD,
Pakai skala ukuran penuh, dan kalikan dalam
pikiran setiap dimensi dengan 2. Untuk mematok-
kan 1", ukur 2"; untuk mematokkan 3 j", ukur
6]" dan seterusnya. Skala ukuran dua kali besar
 'qB8ueles uern>ln rpeluetu uE)IelIp qnued nele uelelsJed rudures '(pce1 qlqel nBlB rJur n:.!
uuJn{n BIB{S Bfuuq qulepE qsSueles ueJDIn BI€{s pce>1 uur8uq-uer8eq rJBp 'ueJn{n UBIBp rseup,;f,-
'lpef ',,t ue,>lreqtrreSSueu ,,f denes Qtawnpo$) urseru reqtuu8 ruulep uellniunlrp 3ue,( epu; =
epuel srre8req 3uu,( 'qu8ueles uEJn>In repuullp 8ue.(
NtstlN dn^NtsNt v]V)s 9z'er
urseru rn,{ursur BIDIS qupopd 'e(qusrur 'qe8ueles
uuJn>ln up{s e>l Bpueq qenqes ruque8 lenqtuetu 'uedelep.rados ueln{n n:::
{nluO 'QtZ't'rqg) uedulepredes uurnln nete 'ledureredes u€Jn{n 'qu8ueles uuJDIn 'ruseq eu-r.
tedrueredes uuJn{n'qe8ueles uuJn>ln'qnued UBJDIn Juseq Ie)I enp u,(ueq lenqrp e.(ueserq urseru JBqu]Ea
e{ rcur uu11nlunueu 3uu,{ uun]es-uunles tuBIEp '{elrsJe ured qelo ruledrp Brupltuet n1r uu13ue:::::
r8eqrp urseur rn,(ursur up{s IUI UBSBIB {nlun ulus rueq 3ue.{ ureles BIB{S 'NM NyUO-\ I
'requre8 seue>l Jepuels seleq-seleq 'e,(u-reueqes Bpueq UEJDIn un13ue,(uqrueru 1e13u a-
ruulep erpasrel uB{€ lnqasrel ruque8'uedelepredes ulre1ed Suoloueru >lnlun requuS segel qe.tr;
u€rn{n nele'ledureredes uern>1n'qu8ueles ueJn>ln uer8eq rp uu11nluntlp BSrq e,(ureueqes ueJn]!:
'qnued uurn>ln uu8uep tnqesJet upueq-Bpueq requle8 mqureS 'n11 guedes IErl tuepq 'lrJe>l upueq-epud
-3ueru uu3ue6'Juseq uuJn>lnreq uut8eq-uur8eq ueryeqrueSSueu >lnlun reledrp Suepe>1-Suuprr
'{elJsry *,*rtt
@E@
en
toon,n NVdnln
1f t.t
,,0',,---- -- -11 ",
\ ll tr l
o
',ii ls l,? uol ,eto"ala, t
ve riu 44 42 4A
l,bi<A ,n'.f ']
I
oz
i i ,rt rirl,i,t,rlr,li i rir trt I
I i
..9 Z
--t<-,,0- r
;vl +_- "o_.0
' -.1t-
t L
!-, '' +_ z
ZI
-t' "t'"-." VZ
i Nvdnxn
toon,n
4t
F-i,-- ---i
,L
ZT
NValn)n
t
8Zt ruvuun
t
NValn)n f
,,v-,v I
\ ,,0.t0r
9t wt) 9lr-
Jlf ,I HVEN]1]S NVdNX NVC HNN]d NVdN)N \r]V)S "
B L,..roOuetes uotn)n)el
,,1
:tl* T (qnued uornln)
19 )IN)]I dVSINVE
62 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN
Skala-skala ini sangat berguna dalam membagi
dimensi. Misalnya untuk menggambarkan lingkaran
diameter 3-lf" ukuran penuh, kitamemerlukan
setengah dari 3-|f " untuk radiusnya. Daripada
menghitung setengah dari 3-ff ", teUiir mudah
mematokkan 3 -l| " pada skala ukuran setengah.
Skala penampang segitiga yang tersedia terdiri
dari skala insinyur mesin ukuran penuh dan ukuran
setengah, beberapa skala arsitek dan sebuah skala
insinyur.
.3.26 MENENTUKAN SKALA
PADA GAMBAR
Untuk gaml,.ar mesin, skala menandakan perban-
dingan (ratio) ukwan antara benda yang digambar
ke ukuran yang sesungguhnya, terlepas dari satuan
ukuran yang dipakai. Pelaksanaan yang dianjurkan
adalah memasang huruf UKURAN PENUH (FUtt
SIZD atau l:1;UKURAN SETENGAH (HALF SIZD
atau 1:2', dan hal yang sama untuk pengecilan lain.
Skala pengembangan atau pembesaran ditentukan
sebagai 2:l atat 2:3; 3:l atau 3:3; 5:1 atau 5:3;
10:1 atau 10:3 dan seterusnya.
Bermacam kalibrasi skala bisa didapatkan pada
skaia metrik dan skala insinyur memberikan rasio-
rasio skala hampir tidak terbatas. Rasio skala metrik
yang disukai ternyata adalah l:1; l:2; i:5; 1:10;
l:20; 1:50; 1:100; dan 1:200.
Skala peta ditandai dalarn pecahan, seperti
SKALA ffi, atau secara grafis seperti
400 0 400 800 Fi
tfr-fl--r--T
.3.27 PENGUKURAN YANG TELITI
Menggambar dengan teliti sangat tergantung pada
pemakaian yang benar dari skala dalam me-
matokkan jarak. Jangan pernah mengukur langsung
terhadap skala dengan alat pembagi (divider) atau
(o)
INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
jangka karena akan mengakibatkan kerusakan pada
skala. Tempatkan skala di atas gambar dengan
pinggirnya sejajar terhadap garis yang akan diukur.
Lalu dengan pensil runcing yang mempunyai ujung
kerucut, buat garis pendek (dash) pada sudut siku
terhadap skala dan berhadapan dengan strip tanda
ukur (graduation mark) yang benar, seperti
ditunjukkan dalam Gbr. 3.28a. Jika ketepatan tinggi
diperlukan, sebuah tanda tusukan kecil bisa dibuat
pada titik yang diperlukan dengan ujung jarum atau
sfllas (Gbr. 3.28b) atau dengan salah satu kaki di-
vider.
H indarkan penumpukan kesalahan-ke salahan
dalam menggunakan skala. Jika sejumlah jarak akan
dipatokkan ujung-ke-ujung, semuanya harus
dipatokkan dalam sekali penempatan skala dengan
cara menambahkan setiap pengukuran berikut ke
pengukuran yang lebih dulu, jika mungkin.
Hindarkan pematokan jarak-jarak secara terpisah
dengan memindahkan skala setiap waktu ke posisi
baru, karena sedikit kesalahan dalam pengukuran
bisa bertumpuk dan menjadi kesalahan besar.
13.28 INSTRUMEN GAMBAR
Dalam menggambar teknik, ketepatan, kebersihan
dan kecepatan adalah penting, 93.2. Sasaran ter-
sebut bisa tidak tercapai dengan instrumen gambar
yang murah atau bermutu rendah. Untuk mahasiswa
atau juru gambar profesional, dinasihatkan, demi
akhir yang lebih ekonomis, untuk membeli
instrumen terbaik yang mampu dibelinya. Instrumen
yang baik akan memenuhi persyaratan yang paling
keras; kepuasan, penghematan waktu dan kualitas
kerja yang meningkat yang dapat dihasilkan oleh
instrumen bagus, akan lebih baik daripada mem-
pertahankan biaya akhir yang lebih tinggi.
Malangnya, kualitas instrumen kelas-tinggi
kelihatannya tidak dikenal oleh orang baru, yang
tidak biasa dengan karakteristik unjuk kerja yang
Pengukuran Tepat.
(b)
 oNrlCV )3rno (q)
'nwarluadilg luDrl arl,as xusafl rnsng
'(tapt,rtp) r8equed ruSeqas rs8ury;aq a13uul eryte1
uuluun8redrp {ntun (pua utttldl eswq Sunln qunqes
ru,(unduretu e,(uurnun e13ue[ uruul 3ue1eg
'JBSeq rnsnq u43uu[ uup eruul e,(u8 e13uul
{ruun ruplJaq e,(uunun lrullJaq IS{nJlsuI-IS{n-IlsuJ
V)oNVT NV)VNNEENS]N IE'CI
'e,(ulsrsod ue8uupqel eduer leled ruutrq srre8
-suu8 uullseq8ueur {nlun ue{nlJedrp 3ue,( lereq
upuu{al uequueu ndrueru uBp usBlq o18uel uped
rJep qo{o>I qrqsl reseq rnsnq ueIunISuI 'Iu>lnslp
qlqel {oJoc Tuet\ put nule ftseq rnsnq 'sulef ecuqrp
usrq 3ue,( rslnporder ltseq unuelueur 1n1un 1e>1ed
ruelrq suuS-srru8 lunqruaru npad uuuru lp 'rs>lnpord
1n1un -requu8 uelenqured epu4 'e,{uure1 rnsnq edrl
e{8uel uredes etuus 3uu,( u.ruc uu8uep uXurlel-np1
dnlnueur nele Elnqtueur ue8uep e.(ueq e.(uleleprel
rsrsod e1 rntglp tudup 'qog't rqD epud luqrlrel
3uu,{ 'lnqes.rel reseq rnsnq e18ue1 'Suttco->lunb
lnsnq adrl udnreq urel rseue^ uuryB,ry\?uetu 8uu;u1as
{Fqed udureqeg '(80€'t 'tg1) paq$ .taluac adrl
qulupe reseq rnsnq ue1e.{uuqey 'ireFpef qequ?u
-etrr {ntun ue>Iulpastp Suues (tuauq)DilD MDaq)
xesegrnsnge13ue1ueluunr*"n @ 'e,(ucredrp usrq 8ue.( (tapap) rnp,(ued
e9 )tNx:tt dvswvg
l]IHM-ldtNlc (o)
"CA"q @
4o1eq de13ua1ad nele (.toq SuntaqlSuaD ueqequtel
Suetpq qenqes 'eued de18ue1ed telu undneu
lrsuad de18ue1ed tele ueSueseruad ue>1ur13unruau
8ue,( qe1 nlus uped la4ros ue8unqures re,(und
-uraur (1g'g-62'E 'qC) reseq rnsnq e13ue1
'r8seq
qrqel nul€ utut gZ BJDI-EJDI Gnryu) uul-rrel ue8uap
ueru13ur1 requuSSueru {ntun uu>Ieun8redrp'e1ur1
uup lrsuad 1n1un de18ua1ad leye uu3uep u13ue1
v)eNvt oc'tr
'u,(uutu1 rnsnq edrl e18uel
r8uq eues 3uu.{ eruc upud e,(uqu1-np1 dnlnueu
nBlE E{nquaur u,(uuq ueSuep urrl-u.n1 rsrsod
e{ rnterp tudep 'q6g'g 'rqg eped teqrlrel tnqesrel
resaq rnsnq u13ue1 'Surtco ycrnb nsnq edrl nlru,{
urul rserJEA ue>lre,^Aeueru Sueru4es IIrqBd edereqeg
'(eOg'g 'rq1) laaq,\ ralua) edrl qulupu ruseq
rnsnq e13uel ue1e,(uuqe;1 '(OZ'g 'rqC) Ieuorsrperl
rcsaq e13ue[ uelrlueSSuau Jesaq rnsnq e43uu[
qunqes uulloluoueur u,(uunures rdu1e1'uerun4sul
ue8unqe8 tueoeurJeq rsrJaq rusaq ueJn{n rnsnq las
dvsls Nvdn)n dnsns l]s 6z'€r
nele ueruelu8uafueq ruqrue8 runl'reque8 Jnl{u}sur
rrep luqrseu ledrpuaru snreq p^\srseqeu '.u>IBW
'qepuer selrlun{Jeq rd4 deprlSueur 3ue,( ueurulsul
JESeq r{Elrunles rsrreq lnunr 3uu,( uetunJlsul
1es ue8uap >Ir,tglrel r.{epnu 8ue,{ uep uelnl.redrp
raDtr urzlasx*sas u*Jn{o Jnsnfl ras #;;fr|:#
64 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN
Menggambar sebuah Lingkaran Berjari-jari (Radius) Besar dengan Jangka Balok.
dan sebuah ujung bahu (shoulder end) tntuk
dipergunakan ketika berfungsi sebagai jangka. Atur
batang jarum dengan shoulder end-nya keluar
sehingga jarumnya menjulur sedikit meleblhi lead
pensil atau mata pena (Gbr. 3.33d).
Untuk menggambar lingkaran dengan pensil,
(1) Patokkan jari-jari (radius) yang dikehendaki
pada salah satu garis tengah, (2) tempatkan ujung
jarum tepat pada perpotongan garis-garis tengah
(3) atur jangka ke jari-jari (radius) yang dike-
hendaki (25 mm atau lebih), dan (4) miringkan
jangka ke depan dan gambarkan lingkaran searah
jarum jam ketika memutar handle di antara jari
jempol dan telunjuk. Untuk memperoleh garis
dengan ketebalan cukup, mungkin perlu mengulangi
gerakan itu beberapa kali.
Setiap kesalahan pada radius akan berakibat
kesalahan dua kali pada diameter; jadi paling baik
kita mencoba menggambar lingkaran dulu di kertas
lain atau di lembar pendukung dan kemudian
memeriksa diameternya dengan skala.
@ uitng l*ad
SAYATAN
PANJANG
INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA .
9Y
s\.,
Pada gambar yang memiliki garis lengkung
dan garis singgung, gambarkan lebih dulu garis
lengkungnya, apakah dengan pensil atau tinta,
karena lebih mudah menghubungkan garis lurus
ke garis lengkung daripada kebalikannya.
Untuk lingkaran sangat besar, jangka balok
(akan dibicarakan lagi pada bagian ini) lebih di-
sukai, atau pergunakan batang tambahan untuk
menambah radius jangka. Pakailah kedua tangan
seperti pada Gbr. 3.32, tapi hati-hati jangan meng-
goyahkan instrumen yang akhimya merubah posisi.
Jika menggunakan jangka ketika meng-
gambarkan garis-garis konstruksi, pakallah lead 4
H sampai 6 H agar garis itu sangat suram. Jika
dikehendaki garis lengkung dan lingkaran harus
hitam, lead yang lebih lunak harus dipakai.
Bagaimanapun, karena jangka tidak boleh ditekan
berat seperti pensil, biasanya perlu memakai lead
jangka satu atau dua tingkat lebih lunak dari pada
pensil yang dipakai untuk pengerjaan garis
semacam itu. Misalnya, jika lead H dipakai untuk
Jangka.
UJUNG B1ASA
UJUNG UJUNG
SAN,4PING MENEMBUS MENYENTUH
KERTAS KERTAS
(d)
 'tu1 'slayodu1
* V lo ',rlq 'o.tco1. u1.t4
(q) ouoquaddq 4uot7
uplag @)'1opug e>13ue1
',s@@
t
rpulueru lerul r8equroru >lntun ueluun8redrp luedas 'selduru segeq Sueduel upud uu1>1oso33uau
l.
'(taptrtp) rBuqrued tBIB 'e.(uerueu rensas ue8uep {ruueqrat qe1e1 1e33un1 sdrla {ntuaqraq
3ue,( ueelnuuad 'ugg'g 'rqg ep€d 'gg'g 'rqg eped
@10^rc) tgvghrrd rvlv ?E'Er uelrequruSrp e4?uef poal Sunln >lnlueq rueJurruag
'qs€'g 'rqC eped uu41nluntlp IcuI V)ENVT
uup Jetourlnu ruupp sr"ru8 upueuoq lopq uu8uep ov17 NV)WVrVNSI r Zt'er
les rlenqes uep eSE'E 'rqg uped ue41n[un1lp ledue
r8asred 1e4u lered u13ue1 '3ue[uud m8eqreq 'lnqesJel 3un.{ud nled qe8uel
lopq
ti urEIBp r{eloJedrp usrq uep n.{e1 nulu runrurunp 'ufeq rp u13ue[ urnrul Sueluq uulteduret uep 8uuqn1
I
'1a1lu lered uup tenqlp eslq {opg 'uu>lerpestp
{1PñD3P(ÆW&VB uepp 8un.(ed nled nelu ratun Ltoq ue>punSred n1r
l
eued uup psued 1n1un upqpqluul 1ep'eleq runrul 1gedes IBq ureluq 'lusndes 3ue,( ueru13ur1 qelunles
i
ureles 'sserq (tap1a1fl r8eqrued lu1e r8eq *saq upu e4l etuelruel seuel eped u13uu[ resnd 3ueqn1
nppal 3ue,( lerelrnln8uetu {nlun uep BSBIq e13uel :useqredureru Sunrepuac rur uup ..lslnpordelp
ue8uap requre8rp ledup Suef rJ€p resaq qlqel wru{ esrq,,3ue,( 1uqa1 uuru4Surl ue{Irseq8ueu >lnlun
-3uq nete Sunq8uel suu8 ruqrueSSueur 1n1un uu1 afuuleped uem{ol uu4eua8ueru nlred qqupy
-eun8redrp (SS'g 'rqC) pluwDti nulu {opq e13ue1 'snrn1 lrsued suu8 ue8uap Surpuoqas 3uu,{ uu.re1
-3ur1 uep 3un43ua1 suu8 ue>psuq8ueu uele e18uuf
)olvs v)gNvr ee-cr epud 8uu,{ pDal qe1a1-ed 'e,(uuulndursey
.ISIruISUO{ SUES
's€ue{
rIenJaI sue8 ueelre8ued >1u,(uuq {n}un ue>lsenru
qn1ue,(ueur 1ede1 o13uel poal e1.loa>l uepf qe8uales
-oru {€pU e,(uesulq e,(ue18uul uuesJoq uu>lrJeqrp
BJDI-BJrI seue{ IuElBp e{ {nseru lnqesrel IIre{
3ue,( tunrul 3un[n eSSurqes rnlu 'pgg'g 'rqg eped
teqllrel Iuedes '(pua oplnorls) nquq Sunln unluun8
u.(u11pqa5 tunto[ Suotoq (pua uru1d) osotq Suntn
uo4oun? uoSuo[ 'e>13ue[ ru{Brueu IUBIBO
.tuqIIp
BSrq {n}un >lepued nlulJel ?uu,l poal Ie{eureur
ue>IJBpulH'ysued .talutod eped e,(uue4ruefeuau uep
>lruu{eu lrsued urepp poa1 ldeluattt ue8uep renqlp
tncruel Suntn pgg'g 'rqD EpEd '3ueqo Sunln ue8uep
eurus 8ue,( Sunln nluns uullrseq8ueur Surduus
p IIceI uete,(es Bnp uup Suuluud uele,(us Bnp cgg'€
rqC upud 'Surdruus uu1u,(us ueBuep uullldruesrp
e,,tu8unln'q€g't 'rqg eped'te'E'rqg epud teqrlral
 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
@MenggambarsebuahLingkaranBerjari.jari(Rodius\BesardenganJangkaBalok.
dan sebuah ujung bahu (shoulder end) tntuk
dipergunakan ketika berfungsi sebagai jangka. Atur
batang jarum dengan shoulder end-nya keluar
sehingga jarumnya menjulur sedikit meleblht lead
pensil atau mata pena (Gbr. 3.33d).
Untuk menggambar lingkaran dengan pensil,
(l) Patokkan jari-jari (radius) yang dikehendaki
pada salah satu garis tengah, (2) tempatkan ujung
jarum tepat pada perpotongan garis-garis tengah
(3) atur jangka ke jari-jari (radius) yang dike-
hendaki (25 mm atau lebih), dan (4) miringkan
jangka ke depan dan gambarkan lingkaran searah
jarum jam ketika memutar handle di antara jari
jempol dan telunjuk. Untuk memperoleh garis
dengan ketebalan cukup, mungkin perlu mengulangi
gerakan itu beberapa kali.
Setiap kesalahan pada radius akan berakibat
kesalahan dua kali pada diameter; jadi paling baik
kita mencoba menggambar lingkaran dulu di kertas
lain atau di lembar pendukung dan kemudian
memeriksa diameternya dengan skala.
@@
... .
Pada gambar yang memiliki garis lengkung
dan garis singgung, gambarkan lebih dulu garis
lengkungnya, apakah dengan pensil atau tinta,
karena lebih mudah menghubungkan garis lurus
ke garis lengkung daripada kebalikannya.
Untuk lingkaran sangat besar, jangka balok
(akan dibicarakan lagi pada bagian ini) lebih di-
sukai, atau pergunakan batang tambahan untuk
menambah radius jangka. Pakailah kedua tangan
seperti pada Gbr. 3.32, tapi hati-hati jangan meng-
goyahkan instrumen yang akhirnya merubah posisi.
Jika menggunakan jangka ketika meng-
gambarkan garis-garis konstruksi, pakallah lead 4
H sampai 6 H agar garis itu sangat suram. Jika
dikehendaki garis lengkung dan lingkaran harus
hitam, lead yang lebih lunak harus dipakai.
Bagaimanapun, karena jangka tidak boleh ditekan
berat seperli pensil, biasanya perlu memakai lead
jangka satu atau dua tingkat lebih lunak dari pada
pensil yang dipakai untuk pengerjaan garis
semacam itu. Misalnya, jlka lead H dipakai untuk
LJiungLeadJangka.
UJUNG BIASA
UJUNG UJUNG
IVENEMBUS MENYENTUH
SAMPING
KERTAS KERTAS

rpeluau {eJef ISBqtueIu {nlun ue{Bun8radtp
'(taptarp) rBeqrued lele'u,(uerueu IunseS
@lot^lo) revgwld rv]v 7e-er
'qsg'€ 'rqg epud uu41nlunllp IcuI
uep Jeteurllru uelup srre8 upueileq loiuq ue8uap
los qenqes uep BES'E 'rqg uped uellnlunlrp ledtue
rSesred 1eryu lurad lopq u13ue1 'Suefued rcSeqraq
ruqup qeloredlp eslq uup n,(DI nele unrununp't[uq
'1e4u lured rJEp lenqlp ESIq {olug 'ue{Blpestp
uuad uup lrsued 1n1un uEqBqIIrBt lup 'eleq runrul
urBIeS 'Bsurq (taptup) r8eqrued 1u1u rSeq ruseq
nppal Suuf lurelrnln8uaru {ntun uzp EsBIq e>13uu[
ue8uep;eqruu8rp lzdup 3uu,{ uup ruseq qlqel uum>l
-8url netu 3un13ue1 sue8 requruSSueur lnlun uurl
-eun8redrp (Eg'g 'lqC) putuDtt nBlE lopq a13uu1
)olvg v)eNvr ee'er
'suue{
qnlue(ueur rudet elSuelpDal e\trc>l uelul qe8ueles
BrDI-BrDI seue{ luBlep e{ {nsuu lnqasJol llca>l
3uz.( unrel Sunln uSSurqes rnt€ 'pgg'g 'rqg eped
tuqllJal pradas '(pua tap1norls) nquq Sunln ueleun8
e,(u4r1eqeg 'un"to[ 7uo1oq Qtua uru1dy osotq Suntn
uotloun? uoSuof 'u13uul re{Btuelu IUBIeC
.lBqIIIp
esrq {ntun lepued nlulJat SueK poa1 Ie{sIUauI
ue>IrupurH'ysued nryrod epud u,(uuulureluueur uup
{ruu{eu lrsued uepp poal rdeluaw ue8uap tunqrp
tnrrua>l Sunin pgg'g 'rqC epud '8ueqo Sunln ue8uep
eruus 3ue,( Sunln nluns uellrsuq8ueur Surdues
lp llcal uulu,(es enp uBp Suulued uele,(us unp c€['t
'JqC Bped 'Surdurus uelu,(es ue8uep uz4rdruasp
e,iu8unln 'qgg'e rqD eped'tt't.:qg upud luqllrel
99 )rNxrr dvswve
'cu1 'stayodul
T V {o '^!e 'obDJ ut:r?S
(q) n4aquaddg :1uot1
ulzlas @)'1o1eg
Suadurel eped uu1llosoSSueu
ue8uep {ntueqret qu1e1 1e33un1 sdqe {$uaqreq
3uu.( uuelnturad 'ugg'g 'rqD eped 'gg'g 'rqg eped
uulruqruu8rp eq?uel poa1 Sunln 1n1ueq Iuuculruag
v)eNVr
ov17 NV)!N\/TVN:Ih| Ze'er
'tnqesJet 3un,(ed nled qe8uar
rp u1?uul tunrel Sueteq uultedruel uup 8uuqn1
ruepp 3un,(ud nled nutu ratua) u)oq ueleun8red ntr
Igedes IBq ruEIBC 'tusndes 3ue,( uerulSurl qepunles
upu eryl er.uelnrel segel epud a18uul lusnd 3ueqn1
resaqredrueru Sunrepuec rul uup .,rslnporderrp
usrq,,8ue,( 1eqe1 uurelSurl uu{lrseq8ueu >lntun
apuuluped uuu?{et uopua8ueur n1:ad quppy
'snrn1 yrsued sue8 ue8uep Sutpuoqas 3uu,( uurel
uele e13uul
-3ur1 uup 3un13ue1 sue8 ue>ltseq8uaur
uped 3ue,( pDal qeUe>IEd 'u,(uuelndulse)
'rs1ru1suo1 suef
rlunce{ sr.re8 ueefre8ued lefueq Inlun ue{sEnru
-el'u {Bprl e,(uesurq e,(uu>13uul sruesJeq uDlueqrp
3ue,{ serel pnzT'u4?uel uu8uap n11 suu8 uuefta8uad
{nlun renses urlSunu g, poat uleu 'uz8uei
ue8uap lenqrp 3ue.{ (alqtsta) >1edure1 srreS-srre3
'erauEf poaT ue4uelvur^
@@@
66 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
@ Menyetel AIat Pembagi.
sejumlah bagian yang sama. Alat ini juga diper-
gunakan onluk memindahkan jarak atau untuk
mematokkan sekumpulan jarak-jarak yang sama.
Divider sama dengan jangka pada konstruksinya
dan kakinya dibuat dalam bentuk segi empat, datar
dan bulat.
Penyetelan gesekan pada sambungan engsel
harus cukup longgar untuk memungkinkan
pengaturan yang mudah dengan satu tangan. seperti
ditunjukkan pada Gbr. 3.36. Jika sambungan engsel
terlalu ketat, kaki divider cenderung melentur
kembali daripada berhenti pada titik yang dike-
hendaki pada saat tekanan jari dilepaskan. Untuk
menyetel gesekan tersebut, pakailah obeng kecil.
Banyak divider dibuat dengan pegas dan
sekrup pada satu kaki agar penyetelan halus pada
kedudukan itu dapat dilakukan dengan memutar
sekrup tersebut.
13.35 MENGGUNAKAN ALAT
PEMBAGI
Alat pembagi digunakan untuk jarak kira-kira 25 rnm
atau lebih. Untuk jarak kurang dari 25 mm pakai-
\ah divider busur (Gbr. 3.40a). Jangan pergLrnakan
clivider besar untuk jctrak-jarak kecil jika divider
busur bisa didapatkan; divider busur lebih teliti.
Membagi suatu jarak tertentu menjadi se-
jumlah bagian yang sama adalah persoalan trial
and error (Gbr. 3.36). At,ur divider dengan jari yang
memegangnya, kira-kira sejarak satuan bagian,
ditaksir dengan penglihatan. Putar divider bedawan-
Menggunakan Alat pembagi.
@
an jarum jam 180". dan seterusnya, sampai semua
satuan bagian yang dikehendaki telah dipatokkan.
Jika tusukan terakhir divicler jatuh sebelum ujung
garis yang akan dibagi, besarkan jarak antara titik
ujung divider secara sebanding. Misalnya, untuk
membagi garis AB menjadi tiga bagian sama, di-
vider disetel dengan pandangan kira-kira sepertiga
panjang AB. Jika temyata radius percobaan itu
terlalu kecil, jarak antara titik ujung divider
diperbesar dengan sepertiga dari jarak tersisa. Jika
tusukan terakhir divider melewati ujung garis,
lakukan penyetelan yallg sama untuk mengecilkan
jarak antara titik ujung divider.
Kesalahan yang merutmplrft mungkin terjadi
jika divider dipakai untuk mematokkan sederetan
jarak ujung ke ujung. Untuk mematokkan sejumlah
besar bagian yang sama, katakanlah 15 bagian,
pertama patokkan dulu tiga bagian besar, kemudian
bagi setiap bagian besar itu menjadi lima bagian
sama. Kalau mungkin dalam hal itu. pakailah skala
sebagai pengganti divider (53.27), atau patokkan
keseluruhannya dan bagi menjadi bagian-bagian
dengan memakai metode garis sejajar ($4.13).
I3.36 ALAT PEMBAGI SEBANDING
Untuk memperbesar atau memperkecil sebuah
gambar, alat pembagi sebanding Qtroportional di-
vider) adalah alat yang sesuai (Gbr. 3.38)
@@l AIat pembagi
Perbandingan
'lrca{ snlp?r Inlun IIBnce>I ruseq Bl8uEl uBSuep aprs) rsrs uerelnuted uulnle8ued uu8uep 'qesrfuai
BrIrES 8uB,( Brec uB8uep ve>lL[ele[p pDaT 3ue.( uerunr1sul uup (1aaqt ngac) lusnd rulnuad
'(qru'g 'rqc) uurnlu8ued ue8uep u,(ueserq 'rnsnq psued uep
'uu[ uep lodurel BrBluE Ip e,(uupdel ft1ruuetu BJBO uued ue8unqeC 'Jnsnq psuad uep rnsnq uued 'rnsnq
ue8uep uuluepftp ueunrlsul '(ett'g 'rqg) tnqesrel .tapl^tp rc3eqes UDIISUIIJISepIIp rnsnq uelunrlsul
uerunrlsul Suu8arueru 3ue,( uu8uel uel uep lodruel dnsng NlhlndrsNl le-er
ue8uep uDIn{BIIp snruq e,(uuernle8ued'reledrp
uule 3uu,( (1aaqu apls)rsrs relnured nep (1aaqu "tal 'Jelaul : plE{ uup 'BtuPs
-ua;) lusnd Jelnued uu8uep uerurulsul I{B{edV 8ue.( relSues rnlnq rsrs : ueru13ut1 qunqes reletuelp
'pllel qlqel 3ue,( uuuhe8ued uup (3uern1 't , t predas 'snsnql otser uulledepueu {nlun
nelu ruul 97 urrl-erq) IIJa{ qlqel 3uz.( rsuds 1n1un rse-rqplrp tapl^tp udereqeg 'qepueqelrp 3ue i
re>pdrp rdel 'reseq tapl^tp ru8eqes BIUES pnDIPlu uer8uq-qns uuldeleueru l41trltJr. Dpl^lp uped repueltp
qlqel nele uur8uqrued {!p-{pp 'IuI pns>lelu >1n1un '1erei
{n}un uu{?un8radtp rnsnq rapl^l7'Ica{
(Ot) ruur gZ EJDI-errI sntpot uew4fluq requuSSueru nl€ns eseluesred uu8uern8ued uuryedupueu {nlun
{nlun uu{Eun8redrp rnsnq eued uep Jnsnq Ilsuod nulu etues 8ue,( uer8eq-uur8eq rpelueur lurul r8eq
-tuetu Intun ueluun8redtp u8nl estq IUI 1EIV
dnsns NllNndrsNl
NV)VNngeNSt^l 8g'er 'Oaaq| apls) lsls
relnruad ue8uap rnsng ueunrlsul @
'rPequd BJeles qulesuru qeppe
(3) (q) (o)
e.(uueqtprue6 '(Ot'€ uup 6g't 'rqC) uu4edeptp alnsnS llsNld dnsn8 vNSd atnsnB dlon,a
estq '(1aaqu taryac) lesnd relnrued nule (1aat1u
'e13uu1' pzaT 3un[n'8unfn @
(q) (D)
dvnr H\fl1€ls IAVIVC H\rI]€]S
lAVtvl v)oNVl Ovl1 IAVTVI V)ENVT OY]I
svrul)
sn8
sv_till)
snE
tAlNll/\
il)tlcls
9NVIVB
nu4aquoddg luD"q ulzlas
rnsnfl [sued uep rnsnfl Bued ue8unqug @
xnsnf, uerunrlsul uuluunSSue^ @
t
Ir
1I
#
$
L9 )IN)]I dV€l^lVE
68 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN. MEMBUAT SKETSA

sayatan miring bisa diputar ke sebelah dalam jika sentral. Letakkan ujung batang sentral pada pusat
lebih disukai (Gbr.3.42a). Untuk pemakaian umum, lingkaran yang dikehendaki, turunkan pena atau
leadharus diputar ke sebelah luar seperti dituniuk- pensil sampai menyentuh kertas dan putar instru-
kan Gbr. 3.42b. Dalan hal mana saja, selalu per-
tahankan lead jangka tetap tajam. Hindarkan lead
jangka yang pendek, yarrg tidak bisa ditajamkan
dengan baik. Paling sedikit leadharus selalu 6 mm
lebih panjang dari jangka.
Dalam mengatur batang jarum pada pensil
busur atau pena busur, harus dipastikan jarum
keluar sedikit lebih panjang dari pena atau lead
(Gbr. 3.42b), sama seperti jangka besar.
Dalam menggambar lingkaran kecil, ketelitian
lebih besar diperlukan dalam menajamkan dan
menyetel lead dan batang jarum. dan terutama
dalam menetapkan secara teliti radius yang di-
kehendaki. Jika lingkaran diameter 6,35 mm akan
digambar, sekiranya radius hanya "meleset" 0,8
mm, total kesalahan pada diameter akan menjadi
kira-kira 25Vo, persefiase ini terlalu besar.
Mal yang sesuai bisa juga dipergunakan untuk
menggambar lingkaran-lingkaran kecil.

13.39 PENSIL DAN PENA DROP

.SPR'NG BOW
Pensil dan pena drop spring bow (Gbr. 3.43) di-
rencanakan untuk menggambar banyak lingkaran
kecil yang sama besar, seperti lubang bor atau
kepala baut keling (rivet). Sebuah batang sentral
dibuat agar mudah bergerak naik-turun di dalam
sebuah pipa di mana unit pensil atau pena dipasang-
kan. Untuk memakai instrumen ini, pegang kepala
pipa antara jempol dan jari tengah Anda, sambil
menempatkan jari telunjuk di atas kepala batang

@ Instrumen
 (p) (3) (q) (o)
tNr NV)n€ lNt NV)n€ INI NV)NB INl NV)NB
SvlV€!18 rvo r
9rlnlf r svlvBdl€ ,vor1 9Nnm
f
dnsv) \-, \
IVrilvs \drvr \stuvs \ r- ,oo, & sluv9
\dv8:r \ sv.rveur€ )vcrr srarrlfl
\ srd_(itv9_7 \ \ sd1
--'*- *\ ****""-*-.e.* * \* *'Xy t""};,,-"*m*fl \
<wVetneelt
/ so:a
sv1v8|r8 ,v011 gNnrn \ tdval )votI
)n?tn{H
-
IN
rvEl- SJvt
f \
\-\':;:l;,"'iili \ uauolal Daqta
lvBll Slllvg r,,rvrvr ernrnT
7 \
_ \_ --L **-* 4"*
IVSnd SIUV9 d drs d dts )vcl/ starve
drdls dtuls
lrBseqrad!() slreo lenqrual,{ .rnJ @
( ueququet e,{urq tqrpas uu8uep 'lnqesJal
qeloles-qtlo{es upedaq 'ry;lecrel Jepro 'ntr uuceues seue{
re1du,{uaru eslq :equre8 suue) oIoJ )pleJlp qelel ppnl Sueprq
ruquel qu.^aeq uErBBq BpBd epwl-Bpu4 rnlzl
uup seluq ue8uep':upuels ue.rn>1n rpelueru Suolodrp'uulledep -ettr e8rlr8as l33urd Sueluedes sDw ill tlot4oq
-lp Bslq Jequral-ruquel 'ulsnpul ruqure3 ue8uenr tuulue*) uDp lellf].rc^ rs{nJlsuo>l suBS-su€3 >luuJ
'lngosJet JBquel UDI qBleqes Bped
snJur{ uep u{ursuds uup Suulusd ruades pllet qrqel BpuBl-upuBl rnlBler.u uuSuep
J-DIIS uunluBq
BJBcos uB)ierr>lredrp sruBq tesnd su€8 duls-dr4s uep rs>lnrlsuol sueS-srJe3 (uelruquru8) ryru1 'i
?18,{u {eplt su?8 dlls-drls (p) uep (c) 'efuurul 'e1e1s depuqrar
suu8 ur8trr{as snrBg 3un{8uel srrBD (q) 'Isued uped srunl >1e3el EUes DlBpueqeTp 3ue,( {erBl->ler€l
ueus{et ueqsqtu8l ll{Ipas ueSuep usue{el rreqrp Ep?d sldlt uep lepuod dl.rls zpuet ue)penq
snJEq srre8 Sunln (e) 'JuqluBB epBde>l te8uetues uep'upI e1 depeqSuaru azts 1n{e1e4s uBSuep
nale uelEn{e{ uB{r-requau {$un ue{nlJedrp ruulel uq rdel suBS 3ueluvdes e1u1s uu{t€duel 't
uep ruElrq suBS-srruc '(Ers 'rqc) ruBlrq tESuus (E8Z'€ 'rqg tuqrl) Drepueqe>{tp 8uB{ >lerul
snJeq u€IBIdrl nEt€ JBqtuBB r{enqes Irsued srJe8 -{EJul BpEd e1e1s depeqrel sntnl yoSat srdrl
-SIJEC NVNV)]I Id]SIO ENVA I^IVIIH SIdVE uep {epued dr.r1s uul.requsD 'sBle e>I depuq
'lul qBq ruulBp uBrpnue{ ue)lureJrq -Buaur (a:rs 1y{1 qnuad upJn{n e1u1s uu8uep
-rp uP)lu JnJnr.l uElEnqurad BrEJ 'r.uElBl u8p ruBlrq I{E,t\eq Idet suu8 Suuluudes up{s uDpEdrrreJ 'Z
'stdt1 tstlntlsuotl st"to7
8ue,( ;mnq uup srru8 ueufte8uod ue8uep e,(upsrru
rspu?]rp n]l IBH 'e,(uuueftaled depeqrel JuqruBS runl -s7r23 Ednroq snreq nlr suu8 unpe) 'sBUe{
Sue.roes rpeqrJd qelo uu>lrreqrp 8uu,( reqruuSSuou uq .rr88urd 1u{op Ie{ruo^ rdet sue8 qEpIrJBl
sBlrlun{ nuls e,(83 qBlsp? (atrlttuqcat) o.ro3 'eBuISos ue>luunSSueu uu8uap'uurpnuel
'Irsued uB8uep JeqluBSSuatU uElrdueJeto{ uep ssue{ q?,!\?q rrSSurd lB{ep IEluosrJoq$a1
uE{ru€rp JoqluuSSueu uBlrd(ueJsle{ s^\qeq sl;r3 qulluel l-n{rs ue)Bun33ueu uEAua(I 'I
sBlol B{uN 'lrsued uBJuqlUEB uu8uep mlnqBprp (3uu1e1eq lndtuus urepp
snJEq Eturl {€[er enluas uBp 'lrsued IBler uep qulaqas \p 'Z-Y yo .Qry u8ni leqrl) lt't 'qD epad
lenqrp rdo{olol nutB uu{Btec {B,{uug 'lrsued uB8uep uulp{nlururp pedos uu{tnluel '9'tg BpEd uu1seleftp
ue{n)lelrp IersJeuoI uBnlnl {nlun ruqtuuS {efueg ruedes 'ueded eped uellelelrp Jequel qeteles
ltsN:td NVoNIO svld:t) dv8!\tl'l
dvghtvoeNlw vdvc ty-er uno AVl> )Vrfl VrVNfl t O?'Cr
*'sBUe{ rrSSurd dBpeq 'ueturulsur
-rot SunluB8rel lBpll tBnqrp q?lel aue[, (no qnrnles lurISuB e,(urrq>1e uBp lBJlues SuEtEq
.iD1){Btol etet u^\qeq leSurrp nlred 'leqet qrqel rJEp wqeq udrd 1e13uu uerpniuo) 'epuy qe8uet
JeBB Inpnl Sueprq uep suteq rluqure{ rsrrug '9 r.rul uep
Ioduel uu8uep ruul urnJul quruas nlr ueru
69 )ilN)rr dvswve
70 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

TEBAT

rEBAL I
-
HTAM
TIPIS,
HITAI\,4 1-T
PERBEDAAN
BANYAK PADA
LEBAR, SEDIKIT
GARIS PADA WARNA
SANGAT TIPIS I

(b)

Perbedaan Garis-garis. (Diperbesar),

@

seragam lebarnya di sepanjang garis tersebut.
Garis dimensi, garis perpanjangan. garis po-
tongan dan garis pusat juga harus hitam. Perbedaan
garis-garis ini dengan garis tampak (visible) leblh
banyak pada lebarnya, dan kalaupun ada, sangat
sedikit perbedaan dalam kehitamannya.
Cara yang sederhana untuk memastikan
apakah garis-garis di atas kertas jiplakan atau kain
jiplakan hitam benar adalah dengan rnenghadapkan
jiplakan kepada cahaya. Garis yang tidak hitam
buram tidak akan tercetak dengan jelas oleh
kebanyakan proses reproduksi.
Garis-garis konstruksi harus dibuat dengan
lead yang tajam dan keras dan hanrs sedemikian
tipisnlta sehingga tidak perlu dihapus ketika gambar
selesai.
PERBEDAAN PADA GARIS-GARIS. Perbedaan
pada garis-garis pensil, sepertijuga pada garis-garis
tinta. harus lebih banyak pada lebarnya, dengan
sedikit perbedaan kalau ada pada kehitaman (Gbr.
3.46). Garis tampak harus sangat berbeda dengan
garis tipis gambar tersebut. Jika perlu, tarik garis
tampak beberapa kali untuk mendapatkan ketebalan
dan kehitaman yang dikehendaki. Goresan pendek
ulangan dengan arah balik (arah ke kiri), membuat
gerakan menusuk, menghasilkan garis lebih hitam.
.3.42 PENJIPLAKAN DENGAN
PENSIL
Sementara beberapa penjiplakan dengan pensil
dilakukan terhadap gambar yang diletakkan di
bawah kertas jiplak (biasanya kalau banyak peng-
hapusan dan perubahan yang diperlukan pada
gambar asli), banyak gambar sekaran-9 dibuat
langsung dengan pensil di atas kertas jiplak, kain
jiplak, film atau vellum.Ini bukan penjiplakan tapi
menggambar dengan pensil, metode dan caranya
sama seperti dijelaskan sebelumnya untuk meng-
gambar dengan pensil.
Dalam rnembuat gambar langsung di atas
media jiplak, lembar halus berupa kertas gambar
putih tebal, lembar pendukung, harus ditempatkan

@PulpenTeknikdanSetPena.SeizinKoh-I.NorRadiograph,Inc.

3#r
w

#
 NVd]O NVENVCNVd (D)
'sgB33ued
Buad lB{BuraIAI uelup uBBuBJ Itl.od @@
3ue.( tuulrq uEnBIDI uu>1qeqe.{ueru uoqJal snpq
rrlnq-Jrlng lelerad ueqeq uep IupIoIo{ uurndtuuc
iuulup uoqJDI IJBp ulprel Bruu1nrel reqtue8 elut1
dvgl lv9 vrNlr gv'ta
'0S'g rqg ePed luqq'rer srreSSued
eued ueluunSSueu ruueq 3uu,( ere3 '1uu1rp suu8
euBul Ip I{uJB o{ elus loppas Suulu snruq suuSSued
eue4 'e8rl3es nute J-n>lls ue8uep re>1edrp nepl
urel'(aunc nTnBattr) rntuJet rypp 3un13ue1 srreS
uz?uep ruledrp e4l1e>pge.t rrdtuuq Sue8edrp srueq
Bued 'snJnl sueS-suB8 uped e.(u1eq ettrcs'(sattn3
npt7aul 3u14u) rnteJel 4upn 3un13uel sue8 elurl
uuuequed ulslep uu{Eun8redrp sueSSued uue4
(OS'g 'rqC) lnqesrol
sue8 tenueu 8ue,( snrnl 1u8e1 Suuptq urepp
uep sue8 uE{LIBt qe-re upud selre>1 depeqJel
"09
ErDI-BJDI
lnpns uped Suunu snreq suu8Sued eue4
sldve9Nld
vNfd Nv)vNnedfd! lf! l 97'gr
'uere{etued quleles uDILIISJaqlp ders uep DIBpueq
-e4p 8uu.( srre8 reqey >Inlun JnlBIp I{epnru IUI Buad
Bueru{ Blull ueufte8ued lrnrpes {nlun m>lnslp rut edB
eue4 '(q67'g :qg) pqet uup Sueluud srre8 ruquru8
 ,, BAB 3 ,.r"ror GAMBAR DEN.AN rNsrRuMEN, MEMBUAT sKErsA
|
dalam terhadap tinta, dan bahan perekat membuat (e) Tintai garis lengkung tidak teratur (ir-
tinta kedap air dan cepat kering. Botol tinta jangan regular curve), jika ada
dibiarkan tidak tertutup, karena penguapan akan
menyebabkan tinta menjadi kental.
Tinta gambar khusus bisa didapatkan untuk
pemakaian pada film-film asetat dan poliester. Tinta
sepeti itu jangan dipakaikan pada pulpen teknik
kecuali jika pulpen tersebut secara khusus dibuat
untuk tinta berbasis asetat.
Untuk menghilangkan tinta yang telah kering
dari pena atau instrumen lain, cairan pembersih
pena bisa didapatkan pada penyalur.

.3.47 CARA MENINTAI TINTAI LINGKARAN DAN GARIS LENGKUNG

Bermacam kelebaran garis yang akan dipakai pada

gambar atau jiplakan tinta ditunjukkan pada Gbr.
3.51. Dalam menintai gambar atau jiplakan (Gbr.
3.52), teruskan aturan sebagai berikut:
1. (a) Tandai semua titik singgung dengan pen-
sil langsung pada gambar atau jiplakan.
(b) Masukkan semua titik pusat jangka
(dengan
$wg pricker atau ujung divider)
(c) Tintai lingkaran dan garis lengkung
tampak (visible)
IINTAI GARIS LURUS
(d) Tintai lingkaran dan garis lengkung ridak
tampak (hidden)

GARIS TAMPAK

GARIS IIDAK IAMPAK

GARIS POTONGAN

GARIS PUSAI

I eanrs DTMENST & I TINTAI GARIS-OARIS PUSAI DIMENSI & PERPANJANGAN

'EReANJANGAN

GAR]S BIDANG POTONGAN

ATAU
GARIS BIDANG PANDANGAN

--
GARIS SHORI BREAK

v
cARrs roNG-BREA,..F

GARIS PHANIOM

TINTAI KEPALA PANAH & HURUF

GARIS SETIK

@ Abjad Garis-garis Tinta (Full size). Aturan Menintai.

@
 (q)
xnleral {BplI 8un{Suelad uEIaunSSueI I 'faloslo BsJg 8ue,{ 3un>13ua1r"@
@@
'Etore{ 'lnqtuel ue8uep uesnduq8ued {ntun runses
Ier Sun>ISuel uep IEde>I 3un13ua1 'srurtueSol
IBJrds 'sdlle ?loqBJed 'eloqredq edn Bpu BrpesJe] le8ues ctlsold-srory nerc UDad 7rul7 snduq8ued
8ue,( snsnqrl 3uru13ue1ed edrl Brelue rC 'uBJBdsuBJl 'u1url ruque8 uep yrsued srreS-srru8 Suunqueur
nBlB Jolo{ 8uu,(;eqruu8 uu>lqrsJeqruetu {nlun
1pse1d IrBp lenqret >lleqret 3un13ue1e4 'uetrurueq
Sunqruesrp 3ue,( prrds uep uloqredrg'uloqured'sdr1e 'qepntu ue8uep sndeqrp usrq p33u4 3ue,( ulurl
F-redes ue8unlSuel JBSBp {n}ueq udnreq ueuSes 'Bmues 3uue1 qe1e1 Bpou e>IrI 'ruqrue8 seue{ urelep
-uetu8es uep unsnsrp 3un13ue1ed u,(uurnurn e1 desereru uu1rerqrp uu8uul Blurl uep 'enssrl nelu
'(gS'E 'rqg) Bpeqreq 3uz,( uu:rup uup {ntueq suue{ {npueq 'Surre8ued segel uu8uep IIqurBIp
ruecuulreq tuulep lunqrp lnqesrel tely'1u,uu 3un1 snrur.{ Blurt ueqrqele>I 'lpeFel eluq epou B{rf
-3ue1 srre8 ue>lpseq8ueu tuepp reludrp >lnlun nelu 'seua{
t1rryas pdal uotldotailp snrDq )pplt uDp 1.rue:41evr 3uu1e1eq eped epou uelqeqe,(ueur uup e>13uu[
Dro)as 3unt13ua1 stto8 toquoS pnqtuaut qnryn lesnd 3ueqn1 e>l >lnsuru rre>lu Elurl ualrneruIrp EueJB{
lep quppe rnluJel lepn 3un13ue1e4 'srcuere4 3un>1 e>13uel lesnd uerynseruoru unleqes lesnd srru8
-8ua1ed nelu rnlerel lepq 3uru13ue1ed uulnperueru -sr.re8 rcluruetu qrlrueru mquu8 runledureqeg
u.(ueserq uerelSuq rnsnq nele uurelSuq uu>pq 8ue,( (ue>pldrl nBlB seue{
(tup uu8uap) >lrue>leru 3un13ue1 sue8 requuSSueyq uped Suns8uul lrsuad ueloled suug) 'e,(u
-sruoles uep Btueu 'uBlBlBJ-uBlelBc relurJ (q)
@Adnc dwnelddt) dnrvdrr
)voll 9Nn)9N]1ld 87'er rsueurp u13uu uup qeued epdel retur; (e) €
(epu u1lll uu8uolod 'npD4'rsueurp
'Bpou 'uu8ueluudred 'tesnd suuS-srre8 re1ur1 (c)
uelqeqe,(ueur uep rqe8ueru Suruepuec qlqel uBp (uappru) ledule1 >leprl snrnl sue8 re1ur1 (q)
ue8unquesreq {$un raps p33un1 luqel srrpg ludurq snrnl sue8 re1url (u)
'n1us rpuluaur 8ue,( snpq sueS edereqeq : rrq>1ure1 8ue,(
{rJeuetu uuSuep rsrrp snJuq qelec 'snduq8ued Surrrur suu8 'enpe1 3ue.( pryge,r sue8 'n1np
uueJ€{ Iuqe} Bturt suu8 uped qulec rpuftet upg qrqol Ieluosuoq sue8 Iqurt'(c) reduus (u) upu4 'Z
'slruBrad 3un13ua1a4 rrety @^rn) rqn&a.ufi rnleroJ 1upgl Sunq8uatr,
@lE@
(s) (u)
(o)
(@
ffi f.W @
ffip Fr.*
(D (0)
W ffi qffi
.\iry
@
(e)
(p) (3)
(q) .8"{t* (o)
\r:::i:;z W i
-
ffi w @
EL )tN):Il dvslAvg
74 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN
@ Penempatan "---y
Pelengkung Tidak Teratur. ',
Pelengkung yang bisa disetel juga bisa didapar
kan. Gambar 3.54a menunjukkan bijih-bijih timah
hitam dibungkus oleh kumparan pegas yang dilekat-
kan ke sebatang pelat yang lentur. Gambar 3.54b
menunjukkan pelat lentur yang dilekatkan dengan
pemberat. Pelat tersebut bisa dibengkokkan ke
bentuk garis lengkung yang dikehendaki, dan
dibatasi hanya oleh elastisitasnya. Kawat solder
biasa bisa juga dipergunakan secara lebih baik
dengan membengkokkan kawat tersebut menjadi
garis lengkung yang dikehendaki.
A3.49 MENGGUNAKAN
PELENGKUNG
Penggunaan pelengkung dengan cara yang benar
memerlukan keterampilan, terutama jika garis akan
digambar dengan tinta (Gbr. 3.55). Setelah titik-
titik yang akan dilalui garis lengkung dipetakan
(plotted), garis pensil tipis disketsakan halus dengan
tangan (atau tanpa alat) melalui titik-titik tesebut.
Untuk menarik garis mekanik di atas garis
tangan dengan memakai pelengkung, Anda perlu
menyambungkan beberapa segmen pelengkung di
atas garis tangan itu dan menarik garis dengan
@ Benda Simetris.
Pensil penondo Titik-tilik ber1'emu bersomo
INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
PENEI\'4PATAN KEDUA
,. "
o \-/-
.t-a-.,'\----,
t-..
---=-' ,tr,\
)
IINTAI ATAU TEBALKAN
DENGAN PENSIL
PENEMPATAN PERTAMA
enn.s lrDrs DrsKErsA(AN MELALUT TrrrK-TrTrK
(PENSIL KERA.S L.ll\G KERUCTJT)
pensil atau pena mistar sepanjang pinggir
pelengkung (Cbr. 3.56). Pelengkung harus tepat
dengan garis lengkung yang disketsa untuk suatu
segmen. Ujung segmen pelengkung agar melebihi
segmen yang akan digambar pada setiap
penempatannya supaya segmen garis lengkung
selanjutnya akan bersinggungan satu sama lainnya
tanpa suatu perubahan menyolok pada
kelengkungan garis tersebut (Gbr. 3.56). Dalam
menempatkan pelengkung, segmen berjari-jari
pendek harus ditempatkan pada segmen berjari-jari
pendek garis lengkung yang akan digambar;
maksudnya agar segmen pelengkung yang dipilih
mempunyai kecenderungan lengkung yang sama
dengan segmen garis lengkung yang akan digambar.
Hal ini akan mencegah perubahan arah lengkung
yang menyolok.
Juru gambar agar mengubah posisi gambar
jika perlu untuk menghindari penarikan garis pada
pinggir bawah pelengkung.
Dalam memetakan (memplot) titik-titik untuk
membuat gambar garis lengkung, dianjurkan agar
kita memetakan lebih banyak titik dan saling
berdekatan pada belokan-belokan tajam garis
lengkung.
I \
t
--*W:
(d)
rsrsod unduuBru rp eSSurqes u8Dlruepes rnlBrp Blrd 'uu8eq {ruueq tuEIBp Brur{ uelulured
uup ueq ueSunqnq atusrue>lol4l '(Og'g 'rq5 uep 6S'E ruquruSSueu 1n1un eun8-req (cgS'E :qg) eruul
'tqg) nlcotlotduep epls 'uSot8es I-n{Is uelquu8 Irsuels uup :urel-urel uup rr1n >lnlueq 'ue-re13ur1
-3ueru ndureur 3ue,{ 1ep nlens r{BIBpB;uquu8 ursetr41 tnru uep lneq epdel eped uu8unlSuel mqureSSueur
>lnlun runses (qgg'€ 'tqg) atonbsltotp lmut
dvgr[vo NtsS!\t L 9'e r upp tneq updel nvlu uoSoraq ruqueSSueru 1n1un
'uru3o1 uunS.req (egS'g 'rqC) ;n,(ursur u8plSeg '8uuyrueq
ue>leleo uep lulu requru8 epud sunl e;eces rc>1ud 8uu,( >1n1ueq-{nlueq nele ESBrq ruqrue8 Ioqurs
-rp n1r rgedes pw '.uvwlnq-u€lulnq uup ue8urdel derles rrdueq ruquruSSueru 1n1un rapdrp BSrq IBu
-ue8urdel requeSSueur {ntun uep ludec uu8uep qunqos '(SS'g 'rqg) senl qrqel Bluces ue{snsntp{1p
pcel uere13u1 ruquuSSueu {ntun eun8req uere>1 Suuf ueqnlnqel lefuuq >1n1un ueltuduprp ESrq IBI
-iuy loytg 'ure1 Suef ed4 epud uep u,(uuuruluru ]Vl t Og'er
-ed senl qrqel 1a13ueruq '(€9'rS) sdqe 1oytr
'e18uel uu8uep uq8unu e>pf nele '3un13ue1ed
.uoll re>lurueru ue8uep n1 snlnd srreS-sue8 qulec rsr8ueur
-o.rod.ro| OJNSA utz! aS'raqtuei) rl."W !@ uu8uep uu{ruselesrp
epud t3e1 ueluun8redrp uruus 8uu,( 3un13ue1ed
ueru8es 'euus 8ue,( eruc ue8ueq 'l e>l Z rJBp
ueryuqrue8rp usrq sue8 eSSurqes uulleduetp uup
{lluqlp 3un13ue1ed qLS'E 'rqC epu4 '(sndeq8ued
Eue{Jel eueJe>l rnqel rpulueru 3uu.( psued seleq
r8ul uellnlequeru usrq 3un13ue1e4) 'nU {pp-{pl
rnl€letu 8un18ueled ue8uep Suns8uul ue4reque8rp
uerpnua{ snpq psued uu8uep snlnd srreS-srreg
'7 rudu-res I rJEp Juqtue8rp Suef 3un13ue1 sue8
sBtB rp ledel 8urul8uapdv7g'g:qg eped e,(qesqrrtr
'(fS'g rqC) ue8ue:eqasreq 3uu,{ tedurq qrqol nete
enp tuBIBp uurus 3ue,( 3un13ue1ed ueur8es qelle{ed
'sdr1e 4redes 'sulaurrs 3un13ue1 suu8 1nlun
'ZVi :q1 eped uu4lnlunllp rlrodes e13uul uu8uep
reqrue8rp e8nl usrq seqeq 3un13uel srreD
'(a1qduro1) 1ey1
@
9t )1NX]I dV€WVo
76 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
@ Meja Gambar yang Bisa Disetel dengan
Iracl< Mesin Gambar. Seizin Keuffel & Esser Co.
Penggaris (straightedge) Rol Sejajar.
@ dalam rol dengan lebar 24" dan 36" dan dalam
kepala kendali (controlling heafr, akan selalu diam
pada posisinya dan rol penggaris (straightedge')
tetap berposisi horisontal. Controlling head diberi
tanda ukuran dalam derajat (termasuk vernier pada
mesin tertentu), yang memungkinkan rol atau skala
disetel dan ditetapkan pada sudut yang dikehendaki.
Ada pengunci otomatis pada sudut-sudut yang sering
dipakai, seperti 15o, 30o, 45o, 60o, 75" dan 90o.
Keuntungan utama mesin gambar adalah
bahwa mesin tersebut mempercepat penggambaran.
Karena bagian-bagiannya terbuat dari logam,
hubungan-hubungannya yang teliti tidak berubah,
sedangkan siku-T, segitiga dan pinggir kerja papan
gambar harus sering diperiksa dan dibetulkan.
Mesin gambar untuk orang kidal bisa didapatkan
dari produsen.
13.52 PENGGARIS (STRA IGHT-
EDGO ROL SEJAJAR
Untuk gambar-gambar besar, siku-T yang panjang
menjadi sukar dipakai, ketidaktelitian yang besar
bisa disebabkan "mekar" atau bengkoknya bilah.
Pada kasus seperli itu penggaris rol sejajar dianjur-
kan (Gbr. 3.61). Ujung-ujung straightedge diketda-
likan oleh sistem tali dan katrol yang memungkin-
kan straightedge digeratkan ke atas dan ke bawah
papan sambil mempertahankan posisi horisontal.
13-53 KERTAS GAMBAR
Kertas gambar, atau kertas detail dipakai apabila
gambar akan dibuat dengan pensil tapi tidak untuk
reproduksi. Untuk gambar kerja dan untuk
pemakaian umum, kertas yang lebih disukai adalah
warna light cream atalu buff dan bisa didapatkan
bentuk lembar potongan dari ukuran standar, seperti
8,5" x 11", 11" x I7", 11" x 22" dan seterusnya.
Banyak ruang gambar industri memakai lembar
standar dengan batas tepi dan strip judul tercetak
(S3.57). Karena biaya tambahan untuk cetak begitu
kecil dibanding harga per lembar, banyak sekolah
juga mengambil lembar tercetak.
Kertas gambar terbaik mempunyai sampai
100% komponen bahan kain murni; komponen itu
mempunyai serat-serat yang kuat dan tahan ter-
hadap kualitas penghapusan tinggi, mempunyai
kekuatan lipat dan keuletan; dan kertas itu tidak
akan berubah warna atau menjadi rapuh karena
umur. Kertas tersebut harus mempunyai butir-butir
halus atau gerigi yang akan menangkap grafit dan
menghasilkan garis yang bersih dan hitam pekat.
Jika kerlas begitu kasar, akan sangat menghabiskan
 d66,1:-=tu.*l*,:t*!I$fsd+
€.: l(;Brf:f .ffi
ip.8"nrf iXiilfi$,ffi
s.l#erxryg;6
i:i+;#*:#+6FiilF.-
*1Aft,:x,ifit E:s.
ii::{l,.,,$siiryiiSS iil#
o-l$r;x6qgi16 ::;0u#=x,*gfi,gi.y
#.,1{iXr#jsi :;*6*,xi*.tt:#,1t
(rur nlnq uedep t11n1
uupp uer8eq luqrf pueluu rulJup {olq uep rsrleJ
1o1q '1npnl >lolq '.{Etel etel uuepueued 1n1up
'Jepuuls 3uu,( rulg nelu ure{ 'seue
I ruulep uuTedeprp usrq >1eydr[ urey ]u1dr[ suuel
ue8unln8 rJBp BSrs eduel uelSuolodrp esrq lnqesJel
uuJn{n JBqtuel-Juqruel'uerunse,(ued uduel nele
ue8uep repuels drsru urepp rp deru uern>ln up{Blec
uep lrre{ ueleldrl uedrs-re8ued uelurlSunrueru
e,(uepedr.rep uu1udr1e1 uup'turu L6ZxLuil 0IZ nutu
..0'II x ..9'8 resup Jeqtuel uprn>ln uure>Iuruod
'truIrreq 1eqe1 uped ruedes 'ISNy qolo rugsp
uulrpuftp tnrnq uu8uep ueupuuued uep reqey '3uel
-uud uu8uep etuEsJeq 'requel uBJn>ln l,uetsrs BnC
dVONVIS dV€IN:I] Z9'gI
'rgerSolog uu8uep reqtuel rJBp
rslnpordlp tnqesral ryo(.o7'lrsued qrle-q[e ptour
Sunln ue8uep lnqesJet uesrdel depeqrel uelsero8rp
SueK (tno{.ol) rytel e1e1 reque8 >lnlun Irqou
uup Suuqrel lu,tresed ulsnpur uped ueleun8redrp
Surres (sn8eq 8ue,( rsueurp uelrqelse{ rJeqruetu
8ue,{) reseq 8uu,( srdepeq [unrurunlu JBqure-I
'srtuouo{a Wqel }nqasret u1g eped e1ur1 ue8uep
Suns8uel reqrue8 lengweru BAqBq uulndrurselreq
qulet ueeqesrued udereqeg 'rsaglde edereqeq urepp
wnila^ ue8uep Suresreq uep ure>l ualqrsr,{uetu ledec
ue8uap lnqesJel upg 'e[us rule,^,\ Suef uurleq;ed
rreqrp e4l dru1nc '1esnr qupntu >ppr1 qnSSuns
-qn33uns e,(uuulrpulueru {eqos uep 1o13ueq
teler dupuqrel e,(uuuuuqele;1 'r33u4 Suuf uernln
nBlB Ieuorsuorurp uulrqelse>1 ru,(undueru lnqesJel
urlg uep uurnqe>lo{ epuet-Epuel ue11u38urueu
snduq8ued 'Blur1 nule psuad 1n1un sn8eq lu8ues
lnqosJet ;upnd 3ue,( ruque8 ueelnrured 'sn8uq
le8uus e,{ululec uep ueredsuerl selrpn) 'qluJef
SueX.relserlod ueJeqruel uuelnrued enpe{ nplu rues
qeps e{ rupnd ueelnrured nlens uu{le>lereru ue8uep
lBnqlp lnqesrel tulld 'rupuels uern}ln JBquel uBp
ue8unyn8 {nlueq uepp uu4edeplp BSIq 8ue.( sn8eq
tu8uus 8uu,{ reqtue8 IBrJelBru r{Blppe telseqod rupg
stdvldlg dvg! H]
NVO dflsft-tod lN-ilJ 99'er
LI )tN)lI dvslAV9
'uerntu8ued dupeqrat u€qul ue>IB uep
.rpe1 .uuleun8redrp
4oso8r4 qupnr.u 1epr1 -requu8
srruB-srrei
sBra{ Irsuod e>1f 1u>1ed uulrq
uelpsuq8ueur esrq 3ue,( ueulnur-red re,(undrueu
u,{uusurq rur ure) 'nl>lu^\ 1u,(ueq leueq8ueu
uup 'lrclep sugel eped ueelmured yrsued ruqruei
rle{es Brues Suunqrueru '.urp1 selu rp Buns8uel
uruces llsued requre8 lunq{ueu 1n1un ue8urlued
-e1;eq 8uu.,( Suuro 1e,(ueg 'unlleduprp usrq lrsued
1u1drl urel 'lrsued ue8uep ueleldrl {ntun
'{Btecrel ynpnl 1n1ueq uup
1e1o1 eduer
nele ue8uep 'Jepuels uuJn>ln requel urupp eSnl uup
',,21 uep.,9E ',.0€ Iuedes tupuels reqel ue8uep 1o:
rftp Ieqeru qrqal qnelryldllurey .u1ur1 nelu psuad
{ntun sn8eq 8uu.( ueulnrured ueluequreu {nlun
1pse1d nele rluel uerndtuuc ue8uep lelereu Suei
(e3npp e,{urunurn rlredes ueur1 uugeq 'suda1) srdrr
uup uuredsuurt BSB{ urDI uur.{Eq r{Elepe 1e1drl uru;1
)vldlr Ntv) 99-er
'1en1 dulq uu{B Biles Btuel ueqel
ue{e uep sn8eq Suef urc{ upquq BSrs rrep lenqrot
sesordrp lepn 8uu.( seilo;4 'sn8eq 3ue,( an1al
ede:eqeq e8nl upu rdel 'ue1nq udureqaq uelep
qnder pelueur 'e,(urnurn eruesreq tedec ue8uap
{BSnJ nll riledes sesordtp 3ue,( seue>l edureqeg
'ufuuulenqrued epoleur uep u,{un1eq uuqeq
r33uq se11un1 euere>l uuredsuen le8ues esrq rdul ,ntr
sesord nped lup4 u,(uuru1 1e1drl sege>1 iueredsuurl
qrqel u,(uue)Ilpeluetu >lnlun uruBs 3uu,( uuquq
u€qBq nBlB 'uqr1 1e,(u[u ue8uep Qtaloa4) sesordrp
qalet swnila^ tnqasrp 8uu,{ 1e1drl setJe)
'ulus ulurl nele psued 1n1un
>1ococ u.(ueq 8uu,( edureqeq epe Idet .utup nete
psued 1n1un uuleun8rp usrq >1u1drl suual 1e.(uug
'ulun uu8uep e8nlesrq rdel psued uu8uep ue:{n{elrp
e,(ueserq ueleydrlue4 'ednres 3uu,( ulel sesord
uu8uep neTe (Sutlut.td anlq) nJrq {uteJ ue8uep
rslnporde-r pns{Bru {nlun lsnqrp uele requuS
Bueru rp uerudsuer srdrl segel qelupe >1u1drl sugey
>1upr1
)vldtr svtdf) 79'er
',(1d-y uep t1d-g 'f1d-7 rsedes .uepqelel
udereqeq tuulup u,pe 'atouqruus uep piDog
lotsttg rlredes 'sn8uq qrqel 3uu,( suue{-suuoy
'reludrp qrlnd segel 'nInq ueJuquruSSued uep
3op1u1 >1n1un rpedes 'uturl ueefte8ued 1n1u61
.ue)lelrp
Isued u>pl sero8rel qepnu 1epr1 re8u su.re1 8uel
ueulnrured ru,(undrueu sruuq seue) 'Juse>I uep eluJ
rypn 8uu,( sueS-sue8 ue>lrseq8ueru uele uup lrsued
78 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

@
Pondongon potongon BB

&
#ffik
,.@,rh Hd6rd6lBra tut6F. Ev^Fdh

ee.@tu{.iod&+*h

ZURA Sports,lnc.

@SebuahGambarDihasilkanMemakaiCAD.SeizinZuraSports,Inc,

13.58 KOMPUTER SEBAGAI ALAT
GAMBAR
Banyak di antara Anda akan mempergunakan sistem
CAD sebagai peralatan gambar. Gambar yang
dihasilkan dengan komputer pada dasarnya adalah
sama dengan yang dihasilkan dengan tangan.
Ketepatan, kecepatan dan kemampuan memahami
informasi tentang ruangan dan pandangan, adalah
sama pentingnya dalam menggambar dengan
instrumen dan dengan sistem CAD. Gambar yang
dihasilkan sistem CAD harus mengikuti standar
penggambaran yang benar agar mudah
diterjemahkan. Banyak gambar CAD dipetakan
pada ukuran lembar standar dan pada skala yang
sama seperti gambar-gambar dengan instrumen
yang dikerjakan tangan. Anda masih perlu
menguasai konsep dan standar untuk proyeksi
ortografis dan bentuk gambar 3D agar dapat
memakai sistem CAD secara efektif untuk
menciptakan model dan gambar.
Satu keuntungan memakai CAD adalah bahwa
sistem tersebut mengandung perintah-perintah
untuk menggambar dengan mudah garis-garis yang
benar-benar lurus dan seragam dan elemen-elemen
dasar gambar lainnya. Juga bermacam rupa garis
dapat segera digambarkan dengan sistem CAD
(Gbr. 3.62). Walaupun Anda memerlukan beberapa
waktu untuk mempelajari struktur perintah sistem
CAD, Anda akan memerlukan waktu yang sama
ketika mempelajari cara menggambar dengan
instrumen yang menghasilkan gambar-gambar tepat
dan rapih. Tetap menjaga file-file gambar teratur
dan membiasakan diri untuk memberi nama gam-
bar-gambar sehingga Anda dapat menemukannya
dalam sistem CAD juga merupakan pertimbangan
yang penting. Bahkan jika mempergunakan sistem
CAD, keterampilan dalam membuat sketsa dengan
tangan masih diperlukan agar ide-ide Anda segera
tertera pada kerlas.
MEMBUAT SKETSA
DENGAN TANGAN
I3.59 MEMBUAT SKETSA TEKNIK
Membuat bagan dengan tangan adalah cara yang
menolong untuk mengatur pikiran dan merekam
ide-ide Anda. Sketsa memberikan cara yang cepat
dan murah untuk menjajaki (menyelidiki) ber-
macam pemecahan terhadap suatu permasalahan
sehingga pilihan terbaik bisa dicapai. Menggunakan
-8ued re8uqes reledrp sn8eq 'ufuqu,\\Bq Ip snquel ue>plnlunueur ueSua ue8uep Bsle{s qenqes 't9'a
uutuqrle{ SuuK Qttt? "ta$Dlu) leted segel Jeqrualas 'rqg eped ue4lnlunlrp prede5 '4nrnq Suuf ruque:-
ue8uep Bsie{s {ntun solod sepel {olq nlES IuEJeq 1upr1 uu8uet ue8uep Bste{s qelrtsl
'lnqesJel Psued ue>lureleueru 'uo13untu ledeles uep rlrleles requre8rp sn-req ted;:
snJeq upuv 'e.(ur1ry 'srdr1 nelu luqet srru8 uep Surlued rsurrrroJur ue4edruu,(ueu {$un rru,\.
uu>lpseq8uetu >lntun qepnu uup IBrIEru {Bpp tnqesJo} -dureqrp 8ue,( es1e1g 'tlldruo{ {Bprt uep rese{ {alrr;
Irsued 'rlales sn8uq rs8un;req eserq n,(e1 psue4 uesrl uesulelued rdnlSueletu >lnlun ledec ustals
'ue8uedul p ueefteled {ntun rensas {eplt uFuBSBrq 'u,(uuunpedel upedel Sunluu8rel nluagel Bstilr
rpel 'snsnpl lrsued uuluued uulnpeueu q/'E nlens eped unlnpedrp 3ue.( uertrlelel tu43ur1-
'rqg eped poal Eue8ewe4 'srdq sue8 >1n1un ruru E'0 'epe ;r.J!,.
uep pqet sue8 >Inlun tutu L'0 poal w4uuaw pdep uuleprad ue4eq.rad Suuluel rsuuuoJur ueqtuetu nE:t
upuy:sn8uq 8ue.{ umun wmln r{Blepe uru {1pDrI BuucueJ tuelep uuqeqrued Sueluet rserruoJur uu1se1:.
'le{Bdlp qepnu uep sltutuoto BJBces JEnIo{ 8ue,{ ruu -uetu {ntun unleun8redrp e8nl es1e1g 'leqeru 3ur.,
6'0 uBp rxru l'0 'Luru 9'0 '(Uur E'0 pDal t\ruLueur uuqelzse>l rpulueru ledep 'es1e1s rnluletu ueqrlr;
(t'E :qC eped c rc3eqes unplnlunlp) slteluoto -ueqpd uelelulued unleqes up>1s ue8uep (tnoirl
'Bslo>ls uulunqued sn8uq 3uu.( {EleI 81e1 lEnqluetu {nlun nl{e,4(\ 1e,(uuq nlrie'
{r-ue>letu Irsued lqun
lsued ruuceu e8rl uu11nlunueu l'E 'JqD 'epuy uB
-reluured rlnuerueru Suef psued rueceru qeIuBJ '{gurc seuay eped eslarlg
'ruueq 8ue,( uuuepudesal u8ulueu 1n1un @
rBns?s rrur red 1u1ed 0[ nBlB g 'g'7 ue8uep suuay
'r9'E 'JqC epud ryedes qrdur 8ue,( Bslo{s lenqtueu
ruulep eun8req esrq lger8 suue>I 'uu{qntnqrp lurn{e
8ue,( uetetec e>p[ nulu (uu8uedul lp elre1eq uryl;
uu8uudul rp uunSreq us1e1s ueded nBlB IrJe{ uElElBc
nlng 'sndeq8ued uup sepe>1 'psued ue{nlJeruaru
u,(ueq ulr{ B,^aqBq r{BIupB ueBuel ueBuep
ue8uq nele este>ls lenqrueu uu8unlunel nleg
vsrl)s
IVNSUN]IN NVHV€-NVHV€ O9'CI
'reueq 3ue,( srru8
Jeqel wp uusulele>1 'ueuepedesel dupeqrel uerluqred
2uI 'q)al VNv ulzlas'uEleroJ selray eped
1enq1q uu8uul ue8uap es1alg .Irap Blnurrag
3u;.rag reseg apl-epl
@
a&d r*ai ;a ff-
-- -**a5S;'
Xi w*+l &ro*"ry o "*
6l- XIN)II dv€lr\l\/e
80 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
ganti kertas petak. Anda dapat membuat sendiri
lembar berkotak untuk maksud-maksud sketsa lain
memakai CAD. Kertas isometris yang digarisi
khusus bisa didapatkan untuk sketsa isometris.
Gbr. 3.8 menunjukkan kelas-kelas lead dan
penggunaannya. Pakailah pensil lunak, seperti HB
dan F untuk pembuatan sketsa dengan tangan.
Penghapus vinyl yang lunak dianjurkan.
13.6I TIPE-TIPE SKETSA
Sketsa teknik dari benda 3D biasanya berupa satu
dari empat tipe standar proyeksi yang ditunjukkan
pada Gbr. 3.65:
. Proyeksi banyak pandangan (multiview)
. Proyeksiaksonometrik(isometris)
. Semua garis lainnya harus hitam dan bersih.
Proyeksi miring (oblique)
. Sketsa perspektif
Proyeksi banyak pandan gan (mult iv i ew) menunj uk-
kan satu atau lebih posisi pandangan yang penting.
Anda akan mempelajari proyeksi multiview pada
Bab 6. Sketsa aksonometrik, miring dan perspektif
adalah metode menggambarkan benda mirip bentuk
foto 3D dari satu posisi pandang. Proyeksi-proyeksi
tersebut akan dibicarakan pada Bab 16, 17,18.
.3.62 SKALA
Sketsa biasanya tidak dibuat pada skala tertentu.
Buatlah sketsa benda dalam kesepadanan yang
benar dari penglihatan seteliti mungkin. Kertas
berpetak menolong membuat sketsa dengan
kesepadanan yang benar dengan menyuplai Anda
dengan skalanya yang siap pakai (dengan
@ Tipe-tipe Proyeksi.
(o) PANDANGAN MAJEMUK
(MULIIVIEW (b) AKSONOMETRIK
(c) MIRING (d) PERSPEKTIF
menghitung petak-petaknya). Ukuran sketsa
terserah kepada Anda, tergantung kepada kerumitan
benda tersebut dan ukuran kertas yang dipunyai.
Buatlah sketsa yang lebih besar untuk benda-benda
kecil agar dapat terlihat detailnya dengan jelas.
13.63 CARA MEMBUAT GARIS
Perbedaan utama antara gambar dengan instrumen
dan sketsa dengan tangan adalah pada gaya atau
cara membuat garis-garisnya. Sebuah garis yang
bagus oleh tangan tidak diharapkan lurus sekali
atau seragam benar, seperti oleh sistem CAD atau
yang digambar dengan instrumen. Garis oleh tangan
menunjukkan kebebasan dan ketidakseragaman.
Garis konstruksi oleh tangan sangat tipis dan kasar.
13.64 KEKHUSUSAN KONSTRUKSI
GARIS-GARIS
Setiap garis pada gambar teknik mempunyai arti
tertentu. Gambar menggunakan dua kelebaran garis
berbeda, tebal dan tipis, dan kekhususan konstruksi
(style) yang berbeda menandakan maksud garis
tersebut. Jika seseorang membaca gambar ia akan
mengacu pada kekhususan konstruksi garis untuk
menentukan apakah sebuah garis tampak atau
hidden, apakah menggambarkan garis pusat atau
apakah maksudnya menyampaikan informasi tentang
dimensi. Tanpa membuat perbedaan-perbedaan ini,
gambar akan menjadi campur aduk garis-garis yang
membingungkan. Untuk membuat gambar jelas dan
mudah dibaca, buatlah perbedaan yang jelas antara
kedua lebar garis-garis itu. Garis tebal seperti garis
tampak (visible) dan garis bidang potong (cutting-
plane) harus setebal dua kali garis tipis. Garis tipis
dipakai sebagai garis konstruksi, garis hidden, gais
dimensi, garis perpanjangan, garis pusat dan garis
phantom. Gambar 3.9 menunjukkan perbedaan
kekhususan konstruksi garis-garis yang akan Anda
pakai. Semua garis, kecuali garis konstruksi, harus
tajam dan hitam. Garis konstruksi harus sangat tipis
agar tidak kelihatan (atau hampir tidak kelihatan)
dalam gambar yang sudah selesai. Gambar 3.66 dan
3.67 menunjukkan contoh cara membuat sketsa
dengan memakai pola garis berbeda.
I3.65 MEMBUAT SKETSA (BAGAN)
LINGKARAN, BUSUR DAN ELIPS :t
Lingkaran kecil dan garis lengkung dapat dibuat 3
bagannya dalam satu atau dua langkah tanpa suatu II
bagan pendahuluan. Membuat bagan garis lengkung 'L
 'lB>Irdp ualrllr8rp ue>p SuBF ue8unlSuel {ntueg qulrrrnl
(uerelnd) uurlr8 edureqeq nete nlBS u,(uuq ue8uep lnJnueu uuplodruole{rp u.(uesurq VI pW'r4epnur
eXuusurq rdvl'ptru derles epud sdrle uu-ln1n qelunfes uu?uep e.(uuu1n1e1aru BpuV nluequeru {ruun sdqe
ue{Erpesrq'sdr1e 1n1ueqre1 tedurus (uelrelndp) pw ueTevr.a8ueru nele 'uere13ur1 ueSuq lBnqueru
uu8uep Brues uu8uel u€{ere8 uu8uep pce>1 sdge
fiIII1ITTITTTTIT
pste{s netu ue8uq lenqureu releleq ledep epuy
'sdrye lnlueqreq uSSurqes ednr uenl
-ruepes Suepuudrp uro{ qenqes uu4lnlunueru g9'g
JBqueC'sdr1e qunqes {nlueqJq uelu'epuy ue8uup
-uud uup uu{SurJnurp ueru13q1 qenqes B{rI
'uBJn>ln tuBJBrruaq rrEp ]€de] 8ue.( uere18ur1
uu8eq uulunqrued uelqepntuau e8nl ueru43u11 1tt 741
'tudet Suuf {ltlt BpEd e,(uure1 >Inlueq nul€ srunl
sue8 3un38ur,{ueru 3un13ue1 sue8 re8u 3un33urs
>lpp untues plet uu8uep ue1e4ryed uep e,(uuueqes
requru8 JBSep {nlueq qnSSuns-qn38uns ue4leqred
'3un13ue1 srre8 uu8eq lenqluetu tuBIeC '@tmc)
3un13ue1ed lBIe ruelep q€laqes rp ltsued Sue8erueu
uu8uep 3un13ue1 suBB UBBEq ]Bnqluetu qepnul
'sd11g p8eqes Suepuudlg ue.ru18ug1 qrqel e.(uumun ep€d'uuru13qy ue8uq uu8uap etues
@
'(reseqred!() s1.ru8-sgug ueeprqrad
@
(c) (q) (D)
t vltH
i stdll tv3Nvs
's)nalsNo) srdve
'sldl-L VNI]VM VCVd
It)llcls' uv8lt vcvd
)VANV8 NVVO]€U]d
,
--1-f t vltH stdt.l
**r-L !R' nvt l-j
! 'rv8rr AV]IH
! 'tv8ll
IAVIIH t^VltH tVSll
'stdlL
'(.rusaq.rad.rq) srr*C lBnqruaw *r")
@
(p) (c) (q) (D)
tNt NV)n8 tNr Nwn€ lNr NV)n8 tNt NVXn€
-$VlVsUl€
9Nnrn 'i'
|rnEV) stdve \rvcr.L
UVEll IVeNVS )Valvl
- svlv'Ul'
\ \ - r,0,, *
-\ srdr sruvg-/ \.:rvcu ennnn - \ \ sruve <il
__._._,: "***.*-*a *\**J |.)b.',"**d \
[,;;;;;;-;; )]CN]d.LVENVS dIUIS vnr-nrrnntvcnncJ\
gNrsurd
rNt lNl
uDuDlel uDUD4OL
sruve r uaqe Aunln Ueqlo 6un{n
T']v€r-r -
uouD)31
\ uouorat uaola
liaqlo 'lv€11_9Nn \'- \ -',o.r, I
\ rvsjr srdve nvrvl eNnrnT
\ 7 \
J* *1*
LVSnd S|UVo dtuLs-drarrs VIV N )VCI1 \t
-J- stuve dtdls-dtat$
W ldval \
18 )t]N)tt dvsl ve
82 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA
13.66 MENJAGA PERBANDING-
AN UKURAN BENDA
Aturan yang paling penting dalam membuat bagan
(sketsa) tangan adalah menjaga agar bagan tetap
dalam kesepadanan. Bagaimanapun cemerlangnya
cara atau demikian bagus rinciannya, jika
per-
bandingan ukurannya buruk, bagan tersebut kurang
berguna. Untuk menjaga bagan tetap dalam
kesepadanan, pertama tentukan perbandingan relatif
antara tinggi dan lebar dan buatkan rencana garis
besarnya dengan garis tipis. Kemudian bagian
medium dan rinciannya dengan garis tipis.
Bandingkan setiap ukuran yang baru saja
diperkirakan dengan ukuran yang sudah ditetapkan.
Satu cara memperkirakan jarak adalah membuat
tanda satu unit sembarang pada pinggir kertas.
Kemudian perhatikan berapa banyak unit itu untuk
lebar dan tinggi bagan tersebut.
Untuk membuat bagan sebuah benda dengan
banyak lekukan ke skala atau ke lembar lain,
pakailah metode petak (square). Pada kerlas gambar
asli, tariklah garis-garis petak (griS dengan teliti
membentuk petak-petak ukuran bebas yang sesuai.
Paling baik kalau memakai skala dan spasi yang
sesuai, seperti { inci atau l0 mm. Pada lembar
baru, tariklah garis-garis petak serupa, dengan spasi
sebanding dengan yang asli, tapi diperkecil atau
diperbesar seperti yang dibutuhkan. Gambarkan
garis-garis benda dan potong garis-garis petak yang
baru sampai selaras dengan aslinya.
BENTUK HURUF
Noskoh tertulis sering diperlukon untuk
menjeloskon secoro lengkop sebuoh bendo
(object) otou untuk memberi spesifikosi
terperinci. Tulison horus biso diboco, mudoh
dibuot. don memokoigoyo yong biso diterimo
oleh penggqmboron coro bioso otou CAD,
.3.67PENULISAN HURUF
DENGAN TANGAN
Kebanyakan bentuk huruf teknik adalah font Gothic
langkah tunggal (single stroke). Font adalah sebutan
ABCDEFGH
abcdefghij
ABCDEFGHI
@ Bentuk Huruf
Serif dan Sans-Serif.
obcdefglryklm
untuk suatu macam bentuk huruf khusus. Gambar
3.69 menunjukkan beberapa macam bentuk huruf
(fonts) biasa. Kebanyakan bentuk-bentuk yang
ditulis dengan tangan tingginya {" dan ditulis di
dalam garis-garis pedoman mendatar yang tipis.
Bentuk-bentuk CAD diketik dari keyboard dan
berukuran menurut ukuran yang dipetakan gambar.
13-68 STANDAR BENTUK HURUF
Gaya huruf modem diturunkan dari pola huruf besar
Roman, yang aslinya berasal dari hieroglyphics
Mesir. Istilah Roman mengacu ke setiap huruf yang
banyak melakukan langkah (gerakan) ke arah
bawah, langkah penghubung yang tipis, dan ber-
ujung dalam bentuk taji yang disebut serif.
Dalam akhir abad ke-19, perkembangan
menggambar teknik menimbulkan suatu kebutuhan
kepada abjad yang sederhana dan mudah dibaca
yang dapat ditulis dengan cepat dengan pena biasa.
Hun;f, Gothic langkah tunggal $ingle stroke) yang
sans-serif (tanpa serif atau taji) dipakai saat ini
karena sangat mudah dibaca.
13-69 BENTUK HURUF KOMPUTER
Bentuk huruf adalah ciri standar yang bisa didapar
kan dalam program komputer tentang ilmu meng-
gambar teknik. Dengan menggunakan software
CAD Anda dapat menambahkan judul, catatan dan
informasi ukuran pada sebuah gambar. Beberapa
macam bentuk huruf (fonts) dan variasi ukuran bisa
dipilih. Jika perubahan diperlukan, adalah mudah
membuat perubahan huruf yang sesuai pada gambar
dengan memeriksa naskah yang ada.
Gambar-gambar CAD khususnya memakai
bentuk huruf gaya Gothic, tapi sering memakai
bentukhuruf gaya Roman untuk judul-judul. Dalam
memakai huruf pada gambar CAD, paling baik
adalah tidak memakai lebih dari dua macam bentuk
huruf dalam gambar yang sama. Anda mungkin
bisa memakai satu macam bentuk huruf untuk judul
dan satu macam bentuk huruf lain untuk catatan
dan naskah. Sebetulnya, Anda bisa memakai
beberapa ukuran huruf yang berbeda dan barangkali
Roman Smw
hurul gaq nenpmgai lmgkah
(gerlkafl) dasor "ditel<ar" atau tsdiri dari garis
ttbal dan tipis, digola$<M sebogai
Stalb-Senua furul mirng drgolonglan
Roman.
sebagai
Jtalics. Jni bisa diklapkan
Rona*Jtalics, lotltic-Julics atau
bbk latlut sclogai
7*t
Jtalirs.
Blurl qeplrrBJ 'uBqeced uBp lElnq uBSueIq >lnlun
ueuoped suBB ue{eunSSueru sruuq n-req 8ue.ro ere4
NVHVC]d
NVO IVINg NVENVIIS )NINN
NVINOGId Sldve-Stdve vl'ea
'ruseq 3ue,( ytlldoc r33u:4
e8rued unp rudurus uuryred u8n snreq pce>1 3uu.(
7o17docr83url 'ue8unqe8 nluns uepp re>pdrp [ce{
3ue.( uep mseq 3uu,( (1tt1doc) reseqJrunl{ DII1
'Sl'E rqg uped 1uqr1-re1 SueK 976 uSrcapdoy Totag
ruedes ueuoped sr:r-? 1oru uu>1uun33uaru ue8uep
r{EIBpe ueuoped streS-stre8 uulunqrued tuulup
urel ludec ereJ '.,+ qBIBpe grunq srru8 rutue iseds
uup Jnrnq r33u4 uu>ppulueru uele Suef ,.f rsuds
-rsuds uulerepes ue>ploletuetu uep ele{s IB{EIuotu
ue8uep qelupu Jelepuetu uutuoped sueS-suu8
reluu rsuds uulenqrued urreqrepes epoletu ruens
'ruueq 8ue.( uu8uunuel uelueqegedueur
Suoloueu 1nlun Suurequres tsuds uu8uep 1u8e1
uuruoped sue8 reled nelu 'u,(ulnluelas suBq-sIJEq
Frl rrSSurd ue>lsrunleru Suoloueru {ntun qu{suu
srJeq nlens ueelnured epud >1u8e1 ueruoped suuS
ueluun8re4 '.JnJnq sllnuetu ell-d e{Ile{ ueleqq8ued
ue8uep ue{DIEIIp sruBl{ IUI pq Jnrnq-Jrunq {€rel
uu{ruueuetu 1n1un 1e34 ueuroped sue8 ueluun8red
uu8uul 'suue{ Juqruol uern>ln Sunluu8ret Iselrelreq
BSrg tudrues
JUnq uBJn>llI ';runq qnued rSSurtes
euq red e8q uep grunq sue8 -relue rseds uuSuep
'(uur Z'g) ,, f rSSultes tenqlp ufuusulq reseq JrunH
'rL'E 'qD uped ue4lnlunlrp Suef rgedes Jnrnq
r33uq ueruu8eJeso{ e8ulueru 1n1un snpq lu8uus
8ue,( relepueu ueuroped sueS-sue8 ueleun8re4
NV! toofd Stdve-stdvo ez-er
'>1u8e1 yrce>1 udnres
;runq uu8uep
quppe 'EL'E ':qD eped uu41nlunlrp 'Suuttu pcel
'ruuSures re8e requru8 nlBS IuBIep etuus Suuf
;rung
lnpns JBSeq epud ;runq ue8uuturel uu>lduleueur
nluIes {nlun CIVJ requruS-ruqueB epud
Sunued quIBpB 6lnqesrel lnpns BJDI-BJIr1 eped 3ur
-nu uu8uel JnJnq uu>lsrlnueur WtulJoq eslq BpuV
undnepl6 'leluosrJoq depeqrel o89 EJII-erI{ tnqes
-Jel Jrunq-Jrunq uu8uuuue;'efes e,(uuu8uutute>1
qunce{ l1z8e1 3ue,( ue8uep udruas qeppe 'ZL'€.'lq1
eped uagnlun1rp '8uunu e13uu uep JBSeq JrunH
9NIdIIN
v)eNV NVC lndnH zl't.
'Jeseq
;mnq r33ur1 u8rl red unp e,(uusurq lnqesJel Jrunq
qe,^Aeq uer8ug 'Il'€ 'rqg epud ue4lnlu$rp IIceI
€8 )!N)l!tl dvslflve
JrunH 'urseru ruquru8 uped 8ue-rellu8ues rdut 'utad
ruque8 epud re>1edrp le8et lrce>1 ;nrng '1u,(uec
qepunl uupp uesrlnued {ntun llenca{ {ru{el ustal\
eped reledrp Sueml (asocta,toT) pcel ;nrng
'lrun
ururl JuqelJaq 1 e13uu rlence{'u13uu unrues 'Bpuy
ueeserqe{ uusrlnt epeduep Jeqol qrqel urlSunru
'e.(ur38uB uu8uep uues ufuruqel 3ue,( grunq >p,(ueq
Suqed rsureq 1uI IeH IXyA '0 lntOf uu>leleraq
nlr JnJnq-Jrunq ualSunqe8rp u>pf eue.ru>1 >1e1ed lrun
ruuue 3uu,( Jrunq-Jnrnq le8ur8ueur qupntu €1r{ uep
'1u1ed lrun uruue n?le ururl JeqelJeq e.(uuru1 e13ur
uep Jrunq enrues 'pulqe ruepp ruqey 3q1ed;runq
qelepe uep (u,(ur38up IIu{ i 1) >1e1ed ltun uudelap
reqelreq la1 JnJnH 'psued reqeles e,(ueq qelepr
I Joruou u€p I JnJnH :le8urrp qupnu uu8uep ledup
JnJnr{ reqeT 'qu13uu1 rIBJB uup uulnrn uu>lepuuueui
elSuereq 3ue,{ quuu4 '>leted trun rueue r88uua:
>Ietad->leted ruelep '01'E 'rqg upud ue>plnlunrrp
le8at o13uu-n13ue uup rusaq Jrunq uu8urpueqra6
)Vo]I V)ENV NVO JNdNH [/'EI
.ueqne-I
'ElE{-u}u>I uep
Jrunr{ rsuds uup uuunsns
'(tnqes.r4 Jrunq-Jrunq uup Jeueq 8ue,{ >lntueq
Sueluat selel 8uu,( Iuluetu uese>l ntens rc,(und
-ureru n1.red epuy 'sn8eq JnJnr{-JnJnq tunq
-ueru 1n1un) Jrunq >lntueq uep ueuepudesey o
:Jnrnq srlnueu ruleleq qedsu eirr
epy'qurud 3ue,( ue8ue1 uusrlnl re.(undrueru epul'
undnele.u qrdur uu8uep JnJnq lenqtueur relelaq
ludep upuy 'srlnueru uundureruel uu8uep e,(u
-uu8unqnq Irco>l Jnrnq srlnueu uenduruure;1
'epuY
r8eq runses 3ue,{ (ue8uq) usle{s lenqrueur qo13ue1
uu8uep uuus qalSuul uetsrs re>lBruetu ludep upul'
'ppr1 Sueroes €puv e>II1 'qB^\Bq e{ >llrullp 3un13ua1
uup Suunu lu8et qe13uu'I 'uBuB{ e>l IJDI IJep
{lrullp Jztupueru qe>13ue1 'Jrunq uBSIInued eped
rusep r{BIBpB e,(urselueuo uup ;uqueSSueur qu13ue1
resep ruuuo rpel's11nueur ue8uep epeduep uu8uet
reqtuuSSueu ue8uep udnres qlqel Jrunq sITnueI\
JndnH snnNlw vdvc o4er
'uesnqel Suun elurureru 3uu.( grunq e,(e8 rc,(undureu
3uu.( reqtuu8 ru8uqes duSSuerp rounq eJuJes ntr
predes reque8 rd4 'qy3 uotsrs Bped ue4udeprp
ESrq ul pr{ BUoJDI reqrue8 nlES ruepp Jrunq {$ueq
ruecuru 1e.(ueq ru>leruetu 1n1un e8n[ epoSSueru
8uupu4-8uupe) Jrunr{ {ntuaq ruuoeru ntes ruelep
qrsuru E,{uunrues unruuu Suurur gnrnq edereqeq
BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA ... .

D
ra
P d_

0, 6 don 9 odoloh eliptis,

@ Huruf Besar dan Angka Tegak.

@ Huruf Kecil regak.

 '3u;.r11X llrey JnrnH @
WAIHI HI
.HIil
99 )rN)31 dvswve
A6 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT SKETSA

Penulisan Huruf Pensil (Ukuran Penuh).

n:
$6i

Alr::::1":': ..
R4 t r:t:it: it .:ttt:::::t::::tttt::t I L
lo
ir!i i

::a: ;fi
JT

@Template
Berol Rapidesign 925
dipakai untuk membuat
dengan cepat garis-garis
pedoman penulisan huruf

tra\
Selolu sediokon sposi yong cukup don ielos.
L+\\
r'
/,[
F-l , lirl:.\
ffi.

r-r',
F
;l
. i @ru,r"'
u:: .,v, garis Pedoman untuk
(o) (b) ,*{ Angka Ukuran.
garis pedoman dengan spasi yang sama untuk
. Buatkan strip pecahan sedikit lebih panjang
bilangan bulat dan pecahan seperti dalam Gbr. 3.76.
Tinggi pecahan adalah dua kali tinggi bilangan bulat
dari bagian terlebar pecahan tersebut.
yang bersamaan. Buatlah pembilang dan penyebut
masing-masing sekitar tiga perempat tinggi angka
13.75 MEMBUAT RUANG ANTAR
bulat untuk memungkinkan ruang yang cukup HURUF DAN KATA-KATA
antara pembilang dan penyebut dengan strip Membuat ruang antar huruf (kem) secara seragam
pecahan. adalah masalah menyamakan ruang secara
Untuk angka ukuran, tinggi yang paling biasa penglihatan. Halaman dasar antar huruf, bukan jarak
dipakai adalah { " (3,2 mm) dan untuk pecahannya antar huruf, harus kira-kira sama. Jarak yang sama

*" f1,q mm) seperti pada gambar. dari huruf ke huruf menyebabkan huruf-huruf
Beberapa kesalahan yang paling umum dalam tersebut akan tampil dengan spasi tidak sama.
menuliskan pecahan ditunjukkan pada Gbr. 3.77. Halaman dasar antar huruf yang sama menghasilkan
Untuk menampilkan pecahan dengan benar: spasi yang rata dan menyenangkan.

. Beberapa gabungan, seperti LT dan VA,

Angka jangan menyentuh strip pecahan
. Pusat penyebut di bawah pusat pembilang
. Jangan pergunakan strip pecahan miring
kecuali pada ruangan sempit, seperti pada
daftar material.
bahkan mungkin harus ditumpang-tindihkan sedikit
untuk menjamin spasi yang bagus. Dalam beberapa
kasus, lebar huruf boleh dikurangi. Misalnya,
langkah bawah huruf L boleh dipendekkan jika
diikuti oleh huruf A. Pasangan huruf-huruf yang
 IYSOd SIUVC-SIUVC ,vcsI
( N g oo I H ) vvdIAIvJ vvorJ. sruvo-sluvo uvfvfas
>Mgd SYrdtr)I SIuVC-SIuYC (Y[SY
SNIUIW Y'IYXS
ISvnuJsNo) sruY9-sluYc (ovr) usrodwor nJNvsro vNyJNtru Nyrvoswsd
ENIINfd VIV) I
VS)IIJ]dIC H]IO NV)TIVBNVEIC
- /\ ]N ANVdWOC
NIC YUOA :{1u{e1 wqruuSSueru muyr uelelerad
IN\HCVW NVC\UIWV uBp IBrJelBru {nlun rur qe,&\uq rp snlrs Bs>lrr3d
HnNld NVUn)n : \.lv)s
NVININV] ISV!^T
sv)v)dld eNvelnld -dolNl )nlNn gl/v\ Snlls LL'e.
SV)V)I]]d VCNId]E NIS]1^l 'lrce{ qrqel lenqrp esrq
'p33u4 uep EIe{s rgedes 'e,(uure1 eleq 'e,(uenp
8uuqur1a5 8ue,{ u!sa1,q r€qtueC
-Bnpe{ nulB Ieqel qrqel'rPseq qrqel e,(u;nrnq renq
,"n", ffi -ueru uu8uep loluoueru 3u11ed lunqrp re8u SuBuC
Suled 8ue.( ulu>l-ulu{ 'undude sruel lnpnl epe4
'6L'E 'qD uped uollnlunlrp rpedes '1e,(uqr1 nrrr
reurlurur qu8uel sue8 nlens depeqrel suleurs ;u3r
ppnl qupnte 'ue8ua uu8uep Jrunr.l srlnueur e{rf
'gy3 upud UDIDIBITp qupnu 8ue,( 'r8esred tediur
Suunr qunqes ruelup uullusndrp u,(ueserq eruurn
-requu8 tnpnf '81'E :qg uped guedes Telseqod ullr
nelu reque8 segel eped Suns8uel {Btecrp unlSunu
8ue,( lnpnl rnlul nete ynpnl >1u1o1 ruBIBp srlntrp 1r€]
-rel 3uu,( rsurruoJur uup lnpnl'snsu1 1u,(uuq r.uEIBC
'Fpnf lncnr 9L'e.
1eloy qu8ual Io Fpnf uelludruaua6 @ 'ue8unqnqreq uutuqile{ 1up4 3ue33ua:
nppel 8uu,( uBSuBg 'Bceqlp relns ludur np1-te1 3ue,.
'urBI {u>let Jrunq epo{ nele sgurSorder ueurpa.(ued uusueg ;mnq r33uq uu8uep uruus e,(uuselq Jrunl
ruedes 'sptouia>lqeIIB{Ed 'urBI snlls IJBOUoIU {nluf} uusrreq reluu Suunr u€{rlsud 'O JBSeqJnJnq ue8ua;
Brues urr>l-erl{ elu{ reluu Suenr ue{lunq 'lrJa}-
Iullq'ZesB31eyarE,&peJ^Uos'tuocqe,u',tt,Lruvr77:dpq .
Jrunq nule reseq Jrunq uesrlnued >1n1un 'e,{uqeleq:.
7ed,$7uroc'u8tsep-cqdur8',Lr,tr,tr.77:d11q . rp BIB)I-ele{ rrep u1e,(u qesrdrel leped uenles;r
:gerSodq rseruloJul uu{ulcuau IUI snlls ntES utB>I derles qultung 'B1u>I-eIe>I Luepp rp Jrun'r
-grunq ueltudur rdelet 'Ble{-?tu>I uu13ue33ueg
pulq'xepurTSue-sile4uof,'uelue,res'lurm77:dpq . '('trr'.-
tutr{'Uerpruerp/oJSSe-teu'esdrlce'lur.Lr77:d11q . pautal ureq uu8uesud re8uqes {ne>l-Btut ruppF
Turoc'xrqderp-1urrde.r',u,r,r,Lr77:d11q . lnqesp reueq uu8uep yduel ru8e ue>ltaleprp nlr;L
';pu[.ral uselg 8ue,{ ueqelesa>1-uuqulesex
@
(p) (o)
iqDIDS ,r./D/os i Llolos j t)DlDs i tiDlos
z_E z€, ze Z,/ tv
9Z /t@J Z l t@' 8,^"ryh
-@n (Y uuonr)
tg XIN)]I dV€I^IVE
88 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN, MEMBUAT sKETsA

RADIUS PEMBUATAN BAYANGAN

MEDIA GAMBAR SKETSA (BAGAN)
PROTRACTOR PERBANDINGAN (KESEPADANAN)
SEGITIGA BENTUK HURUF
SIKU.T GOTHIC
PELENGKUNG TIDAK TERATUR ROMAN
TIPE GARIS SERIF
MENDATAR MIRING
GARIS TENGAH STABILITAS
jl{AL(TEMPLATE) PENYEDIAAN RUANG
JANGKA GARIS PEDOMAN
AI-AT PEMBAGI KOTAK JUDUL
TEGAK LURUS PASANGAN KERN (KERNED PAIR)
SKETSA TANGAN

TRINGKASAN BAB
Suatu pengertian tentang prinsip dasar membuat Pembuatan sketsa (bagan) adalah cara yang cepat
gambar diperlukan dalam pembuatan gambar untuk membayangkan dan memecahkan kesulitan
dengan pensil maupun dengan CAD. gambar. Sketsa adalah cara penyampaian yang
Berat (ketebalan) dan macam garis (garis putus atau semua anssota kelompok pembuatan
garis penuh) mempunyai arti khusus dalam gambar :j;:HI**"
teknik. Ini disebut abjad garis-garis dan merupakan Ada cara khusus dalam pembuatan sketsa garis,
pengetahuan penting bagi setiap juru gambar. lingkaran dan garis lengkung. Cara-cara itu harus
dilatih sampai menjadi sifat alami kedua.
I
Baik CAD maupun pembuatan gambar cara biasa,
keduanya mempunyai metode khusus dalam Menggerakkan jempol Anda bolak-baiik sepanjang
menggambar garis, garis lengkung dan lingkaran. sebuah pensil di antara kedua lengan adalah metode c
Pengertian yang baik tentang elemen-elemen bentuk yang mudah untuk menaksir ukuran secara A
gambar dasar ini penting dalam pembuatan gambar perbandingan. Lr
mekanik dan CAD. d
Menggunakan garis-garis petak dalam pembuatan
Setiap alat gambar, termasuk juga program CAD, kr
bagan yang sepadan membuat pekerjaan jadi y(
memerlukan pengertian tentang alat dan prosedur
mudah. Kertas petak tersedia dalam berbagai y(
pemakaiannya. Pemakaian setiap alat secara benar
variasi, termasuk petak bujur sangkar dan petak le
memperlancar pembuatan gambar yang bersih dan
isometris.
teliti. Pemakaian alat secara tidak benar di
menghasilkan gambar yang kotor dan tidak teliti. Anda dapat membuat bagan lingkaran dengan g(
membentuk bujur sangkar dan menempatkan ol
Ukuran gambar yang tidak sebenarnya memerlukan
keempat titik singgung di mana lingkaran
pengertian lengkap penggunaan skala. Skala gambar
menyinggung bujur sangkar. ler
diberikan sebelum pembuatan gambar. Gambar jol
dengan CAD diberi skala ketika dicetak (print). Sebuah garis dalam bentuk sketsa tidak perlu
yo
Lingkaran dan garis lengkung yang rumit sukar kelihatan seperti garis mekanik. Perbedaan penting
untuk digambar menggunakan softw'are CAD atau antara gambar instrumen dengan sketsa tangan
3.9
menggunakan jangka mekanik. Cara-cara yang adalah sifat atau cara pengerjaan garis tersebut.
ve
sudah ditentukan untuk masing-masing alat itu Sketsa tangan dibuat menurut perbandingan, tapi m(
memerlukan pengertian dan pelaksanaan yang tepat. tidak perlu skala khusus. sisv
Ada banyak media gambar dan cetak dipakai dalam Catatan dan ukuran ditambahkan pada sketsa die
pembuatan gambar dan cetak cara tradisional dan memakai huruf besar dengan tangan. do
cara CAD. Setiap media mempunyai keuntungan jipk
Bentuk standar huruf-huruf yang dipakai dalam
khusus. Media gambar dan cetak dipilih berdasarkan MU
gambar teknik dikembangkan agar mudah dibaca
biaya, ketahanan, kualitas gambar dan kemungkinan dor
dan cepat menuliskannya.
untuk reproduksi. me
 'lleH ecuuerd qalo usllrqrelrp uup
'nlnLl uo),lsllnueuJ
rur nlnq rBue,(ueru {nlun w{uu"cueJrp snrues :{?AoN uo+nluDl uor.l[ol ueqLuoul In+un uo+D+oc uDp
uEp'uopAFC 'llrH 'recueds qelo '€ serras 's,walqord ?ul uDslnued uo),lnueuteuj uD,l6unul
lsuoLr,.rlp onLJJes
-trDrl lD)tulpal uBp
:{e^oN uep'uop8.{c 'llrH (recueds inplni+sul 'Inlun+lp
6uol ;oos do;res In+un ').lold[
qelo 'z selres, 's,walqord SuttrDrQlo)tuqral :)p^oN u!o),1 no+o uryp^ opod )toldtttp uolpnujol uop
u?p 'uop8.(C 'llrH 'recueds 'IeqcllW 'eIreserD qelo lrD+ep sDlel opod no+o ullt, opod lDqujootp
'l seues 's.ualqord Suruotq fntuq)al eped uu>ltedeprp oslq o^ulFo 'uolnuedlp o+ul+ uololdtf oltf 'o/v\sts
usrq uugemef lntun renses 8ue,( 1n1uaq ur?pp FosjBoS -otlDur oJo3-oro3 uolrsorljoqe)4 uollnlunueul
In+un +onqlp snioL{ lo+ec uolpnl.Jle>l'uJryp^
'rslrulsur u?lu1?J-uu13133 u?p nD+o loldlf so.ue),| opod uo)tn),loltp snloL] 06'g
rsuarurp uz>13uu1rg 'uuqnpedrp 8ue,{ 1udue1 suuS-sue8 lqe loduros gg'g )qe opDd lEued roguoo
u?{ruqrueE uep rsuds ,,09'0 uu)ploted 'rs1ru1suo1 suu8
'opo OuoA
derles 8ueluudes uped uurpnuel'uu1n1:edrp 8ue,( srru8 6uonr dopotlle+ uollonso$p npod lnpnt Jnlot
-suut depuqrel snrnl 1u34 3 qu8ua {ltll rnleletu gV In+ueq In+un roqel uotnln'7v uoJnln ioqulel
rsIutsuol sueS-sue8 uuryeqruug'08'€'rqg uu11n[un1rp opod +onqlp uo).lo +nqosrel +noAol o>ilf
yyedas'(alqtsm) rydu4 sueS-sr"m8 uel.reque8 usp srres r!w,to
8ue,( Suufued r8es:ed ureue rpufueul u[re1 8ueru qqFeq roquioo Dpod sndDl]rp nued Iopq +nqosle+ slloo
- ,, i 's!d!l otooes n+ro^ roueq uDouep loqujoolp
'(uelrensesrp) Z-Vy natr- 7-y uotal 1e{"rue1,1l ., . r
p4ru+suol suo6 o),llf '(H lodutos l) Iounl Lllqol
poel uoouep +D),led Luo+rr.l uDlnuedtp OuoA
'+nqouol uro+sls sloo onules uop'(Hg lodrlDs H7) sojol 6uo^
opo+ou uoouop uDlrosolesrp In+un snsnLll loos pDel lololuor..u uoouep 'stdtl uDces lslni+suol
-loos Lllllureuj Dsrq Jnuni+sul 'uo),t+odoplp LUo+sls suo6 onulos IUol 'trf'C tqo rlJolDp uoDln[un+tp
rlDnqes DIlr ro+ndluol roquloo uo+onquled lul noLot loqurDoouolu r.,lolOuol-r.]olouol
uro+sls uDloluoqel opod uolLlof,odlp '(lul nlnq olnut +lln),I Luolop uolooq +oLlll) z-v
+odop tnqasrol lDos-loos 'ujnurn +Dlsraq +noLol opod Isued uoouop loqrlJootp uolo
!u! qoq rrolDp loos-loos )lo^uoq DUoJo) 06'g rqg lDdulos 0g'g )qe Dpod lqnl+suo)
eBuurueJ
1,rnleJal
uelunqured sasord uelep pledp ue8eq eueruru8eg 'i
{eprt 8un>l8ue1ed reluueu e1na1 uelSunqnqrp
iJrunq {ntueq uule 3ue,( urnurrurur {ltlt qelrunl udereg
{nlun Isledlp nleles sru?q ueuoped sue8 edu8ua141
6r"nl nete tuulsp uw{nruJad epud qzserp
'sn8eq 8uu,( ue8uq;runq eq?uel poal eped (1aaaq1 3uere1 uer8uq qeledy
Intuaq tzJrs-tp,Jrs ueIsEIe[
lmpwls 3ue,( Tu1e1 Jrunq uesrlnued eped 1n1ueq lrcur ueqeced re{eueur
Feqtuetu 8ue,( qelede (ruog) grunq {nlueq tuucel I 3ue,( z,(uuus-n1us ueludrueu 3ue,( eueu ulals sruef
6e1e1s ue8uep ue8urpueq.red eruluu ueupeqred edy 6qnuad u?rruIn Inlun p{ud}p
8ue,( eueu {ru{el EIEIS ;qe8ueles uernln,reqrue8
;CVJ re{eureu u,(urequre8 tenqueru unleqes
epueg nlens ue8uq nlnp ]enqruatu ue8unlunel edy l?nqluelu Inlun uu"Iu {uleru ?le{s arz : I uetnln
orser requru8 lenqrueru {ntun euetu Ielrsrc BIe{S
iidoc-rp ?{rta{ {Elerrq {Bpll reBB uep srdrl
lu8uus 8ue,( ?uzur sueC ;srdq 8uu,( uuBW 6leqel ;suu8 :equ-re83uaru
e>IIIoI Suoroplp lepr.t uep {lreUp Isued ude8uayq
sueS-suu8 euey4l'sue3-suu8 putqu ?sle{s qeltung
'p1arys Sutsota ueluunS?ueu
iSunlEuey sge8 ue8uep sr:e8 sndeq8ueu Jeueq 8ue,( e:ec ue{sulef
nule uurelSuq lunqtuaru reueq Eue,( eruc euuutre8eg
'srru3
iue8eq tenqureu {uun dertes euruu ueq wp sueS-suu8 pefqu ue>lreqrueg
1u1ed sugel ueleunSSueu ue8unlune>1 qeludy
;ue:e13u11 uup 3un13ua1 sue8
6rs1e.(ord Jepuels ruzruru ledtua qeledy requreSSueru ue)Fun8redrp ?ue,( ede tely
Inlun
6reqrue8 erpau reieqes
6snrn1 suui
retsellod ulrJ rJ?p eueln uu8unlunal qeledy reqrueSSueru 1n1un ueleun8redrp 8ue,( ude 1e1y
I
69
90 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAI'I INSTRUMEI.I,
.r,tlLtl -i.2 Memakai Inyout A-2 atatt A4-2 (disesuaikan),
bagilah ruang kerja menjadi enam persegi panjang yang
sama dan gambarkan garis-garis seperti ditunjukkan pada
Gbr. 3.81. Pada dua ruang pertama gambarkan garis-
garis biasa disamakan kepada garis-garis pada Gbr. 3.9.
Pada ruang-ruang sisanya, letakkan titik pusat C dengan
menarik diagonal-diagonal, dan kemudian menyusun
konstruksi-konstruksi dari titik pusat tersebut. Hilangkan
dimensi metrik dan catatan-catatan instruksi.
.!unl.J..? Memakai lttyout A-2 atau A4-2 (disesuaikan),
buatkan gambar potongan (penampang) dengan pensil,
seperti terlihat pada Gbr. 3.82. Hilangkan semua dimensi.
I sposi yong somo
(Pokoi olot pembogi b@t)
fu1EMEU,'}.T SKETSA
ffimtEffi$
re Memakai tttyout A-2
atau !r4-2 (disesuaikan), bagilah ruang
kerja menjadi enam persegi panjang yang
sama dan gambarkan garis-garis tampak
(risiDle), seperti ditunjukkan. Gambarkan
garis-garis konstruksi AB melalui titik
tengah C tegak lurus terhadap garis-garis
yang diperlukan; kemudian pada
sepanjang setiap garis-garis konstruksi,
patokkan 0,50" spasi dan gambarkan
garis-garis tampak yang diperlukan.
Hilangkan dimensi dan catatan-catatan
instruksi.
,ti:tul -i.1 Memakai layout A-2 atau A4-2 (disesuaikan),
gambarkan bentuk-bentuk dengan pensil, seperti terlihat
pada Gbr. 3.83. Pergunakan pensil busur untuk semua
garis lengkung dan lingkaran dalam bentang radiusnya.
Hilangkan semua dimensi.
Sar/ -1..i Memakai ktyout A2 atat A4-2 (disesuaikan),
buatkan gambar potongan (penampang) dengan pensil,
seperti terlihat pada Gbr. 3.84. Pergunakan pensil busur
untuk semua garis lengkung dan lingkaran dalam bentang
radiusnya. Hilangkan semua dimensi.
Soul 3.6 Memakai Inyout A2 atau A4-2 (disesuaikan),
buatkan gambar dengan pensil pelat gesekan pada Gbr.
3.85. Hilangkan dimensi dan catatan-catatan.
@ Memakai Layout a-2
atalu ALZ(disesuaikan), bagilah ruang
kerja menjadi enam persegi panjang yang
sama dan gambarkan garis-garis seperti
terlihat. Dalam dua ruang pertama,
gambarkan garis-garis biasa disamakan
dengan garis-garis pada Gbr. 3.9. Dalam
ruang-ruang sisanya tempatkan titik-titik
pusat C dengan menarik diagonal-diago-
nal, kemudian susun konstruksi-kon-
struksi dari titik pusat tersebut. Hilangkan
dimensi metrik dan catatan instruksi.
 'uu1B13C-ue131e3 uBp Urel
rsuerurp-rsuerurp uelSuepg 'y1 3uefued FeB '88'g ']qD
upud 3uo1od leyed ysued ue8uap 1lllet eJeres.reqruu8 lznq
'(ue{rcnsesrp) Z-ly tl.r;tr- Z-y Uo[.aI reletuel/{ 6't lDo\
'u8131?3-uelelEJ UEp rSUeUrp Ue18uelrg
'uelP.lec-u?leluc uPp rsueurp ue{8uuFH '06'€ '18'€ .rqC eped otauag:1ou lsued ue8uep;uqruu8 lrnq
rqC ruurd lepuere8 tBled Irsued ue8uap uelreque8 '(uulrunsesrp) Z-ly nvp Z-y no[.rrl ml?ruel I g'f /ro\
"p?d
(uelrensesrp) ,--v nsl€ Z-V fio{al r?IeueIAM't' l,)!)\'
'uul313J-uBlelE:
'uulel?o-uu1elzc usp rsueurp-tsuelulp uulSueyrg uzp rsueurp uulSuepg '98'€ xqD eped taaoc loas
'68'€ iqg epud lesed upo: lrsued ue8uep uelmqtuu8 yrsued ue8uap (Suedueued) ue8uolod reqrue8 l?nq '(uul
(ueqrunsesrp)
Z-lv nete Z-y tnotal re{eurl/{ 0t't tDoS' -runsesrp) Z-ly new Z-v tno{al ru{EruetrN [t lnrt.
.rsuau{P
enuras ue13ue11g'e,(usnlper Bueluaq
urelep uzrelSurl uup 3un13ua1 sgrei
Enrues {nlun .rnmq 1lsuad !B{Bd 'lBqllrr!
llredes lrsuad ue8uap {nluaq-{nlueq
uel.requreB'(uB{lBnsas!p) Z-rv n?r?
7-y fio{o1 Is{BureI I sfi@
'lsuaurlp unuras uu13ue1g
'lBqlpal luadrs llsued ue8uap ue8uolod
.reqruu8 lEnq '(uB{lBnsas!p) ZrV net?
7-y yotoT lE{EruaW @
16 xtNx3l dvs! tv9
lt
92 BAB 3 FIEMBUAT G.AMBAR DTNGAT\! iNSTRt-,M[t,]. iL4EMBllAr sKrrsp,

@IMemakaiktyoutA-2atauA4-2(disesuaikan)gambarkanpotongan
(penampang) dengan pensil seperti terlihat. Pergunakan pensil busur untuk semua garis
lengkung dan lingkaran dalam bentang radiusnya. Hilangkan semua dimensi.

2x@0,12TEMBUS
l_) a18I12

,4./
r-t

tMErRrK I

,tr#j'ffir:- Pelat Gesekan' Memakairzyont A-2 atau ffimffi Seal cover. M.emakai l-ayout A-2 atau
A4-2 (disesuaikan) gambarkan dengan pensil. Hilangkan A4-2 (disesuaikan), gamtrarkan dengan pensil. Hilangkan
dimensi-dimensi dan catatan-catatan. dimensi-dimensi dan catatan-catatan.
 ,uBlrlE)
'uBlBlBJ-uBlBlsJ uBp .rsuauqp-lsueulp uB{8uB[H -uRlqar uap ulat rsueurp-rsuoulp uer18ue1;g .yy Suefued
'llsued ue8uap JequrBB tBnq '(uB{!anseqp) Z-ry nBlB Z-V untlreg lJsuad uu8uap .requruS lBnq .(uB{rensaslp) Z-ft
fiotul la:11l.lrlu.etr tr 'nluld lepurJeg ,*lrd ':mffi,::;i neru Z-V yotv-1 g4eane141'3uo1o4 lela4
ufIEl*'T"l':
=V)
u xz gS=)l
l-rrug,i 98=lH
8r=Ho 0t=3!
t9=91 t6=€Y
'uBlBlBf,-uslBlsJ uBp Jsuaunp
uul'uelsgllsuadue'uap,,rJ;1'#;"fr:TirXJ:,ilTl'; ue18uu1.rg'112ad ue8uap .requreB lenq'(uallsnsaslp) Z-tt
nete z-V lno(ry yeneuu,e4 '{Bsed Z-v 7no{r1 1e>1ewa1,11.oouag qoN
*po, E!f,&m
".e$ @
6uoqn1
-6uoqn1 uop 1616-1616
f xuEv,r I uequJeuJ xnlun [vruu.l.=r..r I
loDl gto - EnH
8e @-€nH o5g6es uo4oundte4
z0'u x 9
z6u
qg sz
ov 9za :
IHS Untvt 9z'0 l :!
m'6t
90'6ta ltds dntvt
qt'z x 9L',y
e6 XII'i)l3.1. A\/gt^lvo
/
94 BAB 3 MEMBUAT GAMBAR DENGAN INSTRUMEN. MEMBUAT SKETSA
IS()AL-SOAL PENULISAN HURUF
Loyout untuk sool-sool penulison bentuk huruf
diberikon podo Gbr, 3.91 sompoi Gbr, 3.94.
Gomborkon dengon songot fpls goris-goris
pedomon mendotor don tegok otou miring
secoro lengkop. Gomborkon goris-goris
pedomon tegok otou miring melolui seluruh
ketinggion doeroh lembor yong ditulisi. Untuk
lotihon menulis huruf tinto, duo goris terokhir
don jolur judulpodo setiop lembor boleh ditulisi
dengon tinto. jiko ditetopkon oleh instruktur,
Hilongkon semuq dimensi.
S t ta i .l. I ) Seperti terlihat pada Gbr. 3.9 l, buatkan lembar
layout, tambahkan garis-garis pedoman tegak atau mi-
ring, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring
seperti yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci -
desimal dan milimeter dari dimensi yang tertera pada
gambar tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul
belakang buku ini.
Soal .1. /.? Seperti terlihat pada Gbr. 3.92, buatkan lembar
layout, tambahkan garis-garis pedoman tegak atau mir-
ing, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring seperti
yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci - desimal
dan milimeter dari dimensi yang tertera pada gambar
tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul belakang
buku ini.
m
m rel
W ffi
m
ffi
@
rT]wt T--Fr-Zfl\rE---FrFAVT-ErFi
t--------_-..-_1
ffi
ffi
@soal3.l2.
Soal .1. l1 Seperti terlihat pada Gbr. 3.93, buatkan lembar
layout, tambahkan garis-garis pedoman tegak atau mir-
ing, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring seperti
yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci - desimal
dan milimeter dari dimensi yang tertera pada gambar
tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul belakang
buku ini.
Squl -l.l 5 Seperti terlihat pada Gbr. 3.94, buatkan lembar
layout, ambahkan garis-garis pedoman tegak atau mir-
ing, dan isikan huruf-huruf besar tegak atau miring seperti
yang telah ditetapkan. Untuk kepadanan inci - desimal
dan milimeter dari dimensi yang tertera pada gambar
tersebut, lihat tabel pada sebelah dalam sampul belakang
buku ini.
LembarJembar penulisan huruf dalam bentuk yang sesuai untuk
latihan penulisan huruf bisa didapatkan dalam Engineering
Drawing Problems, Series l, oleh Giesecke, Mitchell, Spencer,
Hill, Dygdon dan Novak; Engineering Drawing Problem's,
Series 2, oleh Spencer, Hill, Dygdon, dan Novak; dan Engi-
neering Drawing Problem's, Series 3, oleh Davis dan Juneau;
semua dirancang untuk menyertai buku ini dan diterbitkan oleh
Prentice Hall.
w
m
@
IIFTFRMTTS-rA-rr--C-O NTRTTrI
ffi
ffi
ffi
-l
@ soat3.13.
 'SI'gIEOS M 'rI'[180s@
ffi
ffi
iavtET
rc
XIN)t11 dV6l,^,iV€)
.li*1i:I:.jt', : ,j=,:'f 1.]].,,.,::: :t';:i:1i-,j;*ii.;.!i:i;:i,i,jii+i++1l:::11;:aii:r.,i::i.j;

r,:'&; ffid.} e ffi ffii"f #n &

TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:
1. Mengidentifikasi dan menggambar empat jenis garis
2. Mengidentifikasi dan menggambar sembarang ukuran sudut.
3. Mengidentifikasi dan menggambar empat jenis segitiga dan lima
jenis parallelogram yang berbeda.
4. Mengidentikasi dan menggambar segitiga, persegi, segi enam, dan
segi delapan.
5. Membagi ruangan menjadi beberapa bagian yang sama; membagi-
dua sudut; membagi garis atas sejumlah potongan yang sama.
6. Menggambar garis dan busur yang menyinggung satu sama lain.
7. Mengidentifikasi dan menggambar sejumlah penampang kerucut.
8. Mendefinisikan arti titik singgung dan melukis tempatnya pada
sembarang pelukisan garis singgung.
 ' ( Stro ta? uoto [o [) urotSo1alo.rod
ueqednreu u8n[ nlr luduret8es 'relefes e,(utsrs
ludureal E\ll'O'r'-rqg) srun1 sue8 ledura qelo
rsuleqrp 8ue.{ Sueprq ruqrue8 ueludrueur TodutalSag
tvdrNSteSs $,"Pr
'u,(ureleuurp ue8uep ltdurueq u,(uusnuelodtq
eryl nlrs-n1rs u8tlr8es uulednreu uure18ur1
-qe8uales upud uulsqnpp 3uu.( e8tlt8es Suureqrues
?€', 'rq3 epud uu11nfun11p 8uu,( Iuades '(c€'t
'rqg) e,(ursrs-Isls luJpBn>I ueqelunlued uu8uep erues
ufuusnuelodtq tBJpEn{ uep 'o06 lnpns $us HIIItuolu
(pg'f:qC) DIrs-n{IS e8qt8e5 '(g't :qC) o08l nlelas
e,(uruupp-tnpns qelurnl uep 'srunl suBB e8n qelo
rseleqrp Suef Suuprq ruqure8 uuludrueu o3143ag
'vsu.r$3s e'vr
'(0t'f$) rnsnq IIB1 nele
'snurs 'ue8uel epolotu rtale 'sntuou lototap nsnq
uuleun8 'r33un 8uu,( ueludete{ 1$uq 'leferep Jnsnq
uapunS'Suuruques lnpns ruqrueSSueu 1n1un'u8r1
-t3es uup rulep-suu38ued nutu 1-sue83ued uu8uep
qupnu BJBces requre8rp ludup 1ru1e1 .requru8
uped ueluun8rp 8uu,( lnpns uu1e,(ueqe) 'o08 I
rpelueur u,(uqeprnl e4r.l (37'p 'tq3) nsatua1dns
-taq uep'"96 rpulueru e,(uqugunf ?>llf GZ', ]qC)
nluautaldwoy aq rtprrs en61' eZ'
I e33uq qZ' V' qD
uped uelsrlnllp BpeqJaq 3ue,( lnpns sruel-srue1
',02 eped ryedes 'o0 gelo mpquplp sruBq
"O
lnqesJel lrueu e13uu 'ue4eqrtredrp 3uu,( elus lrueur
ulgqedy '{pep 0I uup 'lluaru 9Z'$ferap Lg BcBqIp
,3t ,gZ "Lt'IpW'(,,09) lpep 09 sBlB r8uqrp ltueu
uep '(,09) trueru 09 sele r8eqrp lelereq 'eZ'V'qD
upud uulreqwu8rp 8ue,( Iuedes 'qnuad uuru13ur1
ntBS ruBIBp ("Ogg) lelerep g9g teduprel
'(Z'V'qC) (1euu| s/ nBtB
(p33un1) / qBIEI tnpns >lruun tuIZEI 3ue,( Suequrul
'ue8uolodraq 8ue,( sue8 enp qelo {$ueqp lnpns
,',t}f'l$ Z'Fa
'rslnpord reque8 >1nlun
lepp rduta 'Bste{s ruquu8 {n1un ue{eun8tp tedup
uel{r{uep Suequel-Suuqlue'I '{l', :q9 eped ue1
-y !un1p 3ue,( tuedas'uusrun11e8e1e{ uu>lepuuuaru
{nlun .6{Eto{,, ueSuap Iepu?tlp srun1 1u8e1 srru8
unq'(lurueQ sT nulu 1p33unt) T I{elBI srun11e8e1
suu8 1n1un uep 'll qBIeI rufufes sue8 1nlun utzel
8ue,( Suequu1 'uulsuo>l dule] u,(usue3-sue8 ereluu
Ip le{epJet lerule4[.releles lnqesrp 3un13ue1 sue8
undnuru srun1 suu8 {pg 'ql', e88utq JI't lqg
ruulBp uDISDInpp e,(uulul tunlun qBIIlsI-qemsI'(oI',
L6
:qg) lepuad 3uu1ls-suu8 ue8uep rcpwllp snreq u,{u
-enpe{'Su4ued n}t suu8 nluns 3un[n {pp E{lf '(pI',
:qg) de14 lupq e,(u8unln ,tpp uep 'u,(uu4nses
lunqlp ledup e,(u8uelued'e,(uue8uelueq uulnluel
-1p {spp lnqesJat suu8 e41 ..'slre8,, re8uqes ncetp
u,{uurnurn uup {ull Bnp EJBIIIe lepuedr4 lurul ue1
-udrueru snnl syDg..'ruqe1 edu4 Suelued DIIIIUoU
8ue,(,, re8eqes puong qelo ue>llsrugeptp SIJBC
'requru8 supe>1 epud eueqJepes 4tp ue8uep
e,(ueq 1pp ue4[e,(ueur rrcI-IIBIes ue8uul '(c1'7
rqg) pcel Suuys upuq nele '(q1'7 'rqg) lepued
se.ro3-suu8 '(et't rqC) stw8 enp uu8uolofued qelo
uelliesp {pll '(I', 'rqg) uerueppe nBtB 'r33uu
'reqel pllrureru rypp uep ruque8 nlens upud nele
3ueru urupp ledure] nlens ue1Jequrc??ueu ryur1
s'xvs NYtr xi"ill t'vr
'+ode+ oJooos roqu.:o6
+Dlo-lolo uo6uep toquo66ueu; 1e11otd
In+un uo+oduese>,1 lodopueu: uop 's111otd
uoounOOued uo>4>1n[unuet,t-"I' uo),louot]ieposlp
6uoA ;s>4nr1suol epo+euJ-epo+otrl uo>luotoA
-uorx ')4lu)4e1 roquro6 uolonqued ulolop
Oul+ued 6uoA pletuoeD ls1nt6uo),1 uop tloll+sl
lslugop uo1;[oAueurlnlun Ouocuollp rul qDg
'!ulnul
pleu:oe6 d;supd-d1sultd Uop s1i1o.td poldopo
uolodnreur lul qoq uJolop uogose;eAued
oro+uo rp 4oAuoq'ru| qDqos Llelo ..'lo),lnslp 6uoA
opo+au.. Inqos p+04 6uoA odo uo6uep pdec
qlqel orocos 1ode1 6uoA l1soq uo)4poqulotx
lodop Oulres 6uoA 'u;og uolo;oted uoP
'
l6oqu:ed o>46uo[' o6;l0es l-qt o66ued P,tlll t tlor.rl
qo;e1 Ouocuored uop loqulo6 nln[ otod
'ldo+e+ uD)4V 'llu>4e1 toquo6 +onquleul )4n+un
uol+ooluourlp +odop lul opoletrt n+uego+ lotl
lor.l L! olop uop (e 6 pa/tl 6 lD4s) lo+op-spo66ued
uop o>16uo[ uo0uep dn>1nc uo)4lDsoloslp
+odop lurnul U+oLuoe6 qolosotu-Llolosot/N
'ilolosouJ
uolgoseleluour )4n+un !u! ll+euloeO otoc
-oroc uoloun06ueu In+un nD+o'6y3 uo6uep
no+D so$el p roquto66ueu: lodop ),lruun losop
grleu:oe6 !s)4ni+suol oloo-oJoc luloqoulou.l
sruoLl D/v\slsorlour oJod 'cv3 loqluoo uop 1ou
-olslpoi+ roqr.uo6 Inlun ouJDs ;u1 toquto6 pleu
-oe3l's1elduo>,1 Oullod 6uoA toqr-uo6-toqulo6
uolodnlel! uolo),1
lonqu.Jour In+un losop tnsun
-6u;; uop'insnq'qto6'IHI tosop Uleuroe0 lnsun
-rnsun lqru+suo>1 opod uo)4rosoplp 6y3r toquto6
uop louolslpDr+ iDqrxoo otoc-oloc onulos
rv)oNts Nvlvdn
 4 K()NSTRUKSI G[OMETRI

x r IrnK
TITIK
rTlTlK a GARIS HORISONTAL

(f)

(s)

(-
->r'
crtsRt'

,- 3s"\
/\
l+l A -rN
\/\I,/
v
LINGKARAN
/ \L_\
.-r&.

SUDUT
- F- ,/ xunate
/ '*t-
SUDUT
OI \\
=1_\_\
SEGITIGA TAK
SAMASISI SEGITIGA
PENUH LURUS LANCIP fidok sotupun sisi SIKU-SIKU
(b) (D)
(o) otou sudut somo Sotu sud$ n'
(c) (d)

Wfi-r b^
SUDUT SUDUT
TUMPUL KOMPLEMEN
(0
SUDUT
SUPLEMEN
(AB)'?=(AC)'?+(CB)'

(e) (G)
SEGITIGA SIKU DALAM
SETENGAH LINGKARAN
leoremo semborong titik C
pylhogoros berodo podo tengah
(e) lingkoron.zACB=fl)"
(0

@ Segitiga

dan jika mukanya berupa segibanyak beraturan,

solid ini disebut polyhedral beraturan.
I'risma memiliki dua alas, yang berupa
segibanyak sejajar yang sama, dan tiga atau lebih
permukaan lateral, yang berupa paralelogram.
Prisma segitiga memiliki alas segitiga; prisma
persegipanjang memiliki alas persegipanjang; dan
seterusnya. Jika alasnya berupa paralelogram,
prisma ini disebut paralelpipedum. Prisma tegak
memiliki muka dan tepi samping yang tegak lurus
terhadap alasnya; prisma miring memiliki muka
dan tepi samping yang miring terhadap alasnya.
Jika satu ujungnya dipotong untuk membentuk
ujung yang tidak sejajar dengan alasnya, prisma
ini disebut terpancung.
l'iratnida memiliki segibanyak untuk alas dan
muka samping segitiga yang berpotongan pada titik
sekutu yang disebtl/.puncat. Garis sumbu dari pusat
 '8uun-r uulapouad Suelual 'lnqasJel lnrtua:l qocund'dutar {pp l1e^\elelrr uep
ruelupuotu Eue,( uesuqeqrued ue4udupueu {nlun 3un:1Eue1 suu8 ue8uap uul{$uesJeq uep lereEraq
,I qug luq11'8uunr Suelual 1nfuu1 qtqal IsuuuoJul 8uu,( snrnl sue8 qalo uu>lllseryp ltt',ttra.Y
'JepulIs
1n1un 'u,(uro[uru nule Joulu nquns depeqrel sdqa
nlens Julruuoru uu8uep ITaIIISBLIIp (ro,(uur nqulns ueurele lnqeslp sltrlerauaE uu{npnpe{ der1e5
dupuqrel relndrp SueK) alolotd up.tosdgla nelu (rou 'u,(unqruns ueEuep nelu u,(uurnlaqes ue{npnpe{
-rtrr nquns depuqr4 relndrp) aplqo ep1osrh1'1 ue8uap ru[ufes nples uup 3un13ua1 suu8 ue8uep
'lnqesJol uer,lnluesJeq uup qere8raq ?rlr-[" st1tt1otaua3 lnqasp
e,un1 ue8uep {rDuaqe Euur( nquns nlens dupuq Euef 'snrn1 suu8 qelo uE{lISeqIp -td}'tttlts
-re1 (urq uun4 nule) uerelSug Julnluetu ueEuep
'(untsnl)
ualIISEqIp '1uuop rgedas {nlueqp Brm[,'snto1 Todad ru?eqes nJelp nele'?uncuodtz, lnqosp nll
'lnqesral eloq qrurul uprururrd '3uo1odp u,(ulucund lalap Ip uer8uqas
uuleduour e,(unqruns 3un[n-3un[n'lnqasral eloq eT1 'u,(usmoles uep ifasred sep Pl{Itueur Gesred
nqurns 1pufuaur IuI Jeletuel(I 'u,(uraleurelp dupuqrel eprururtd ieEtltEas suIE D{llruretu e8t113es BprrrsJg
uure13q1 Julntuatu uu8uap UDIIISeqIp tl/ofr '8uunu uprurertd lnqaslp {upp B{l[:{eEal uptuurtd
'lnqesJel lnJrue{ lnqasp n1t eprururtd 'e,(usep dupuqra snrnpp8at
ueruele uuledrueu sluluraua8 uulnpnpel dune5 u,(unqurns el{l{ 'nqwns lnqaslp lecund e{ sulu
ue.ru1au11 @
xrdlNrsx3
NVdVXENN
@
srdrNlsNo, .k
NVUVX9NIl oN-"w
?^\,,
@
'uarnlBJeq ry,tueqr.8ag
@
0) (a) (P) (3)
NO9V)1IOOO
o'ti.L"
NVd\fl30lels Hntnlgls Y\VNll9lS vt/{r1l9ls ,.j!lro
= lSlS Zt
,N09VSVO
= lSlS 0t
NOoVNON
= lSlS 6
o0 o _q,"""P
'(ludurg lslsreg) IBrolBIgpEn11 @
(p) (c) (o)
0)
ENVN]E tJ\r)€l'lvs
-LVdnEx Hvllg gNVrNVd lolsalld UNTNS
NVUVIVT
r{nsldvul
/NvNvtv\flule l*7 f
I NvNvrttflure
"^*l I
-vrvr]ffi7 -l/ eNv,r rsrs
"-^ I '*1 I I tr
hlvu90lllvuvd
66

ww I
xtNxll dv8l.^\lve
 IOO BA$, .d KONSTRUKS! GEoMETRI

LIMA RUANG BERATURAN PRISMA (PoroleliDidium) \

@,@
(4 Segitigo) (Kubus)
.w.#
IETRAHEDRAL HEKSAHEDRAL oKTAHEDRAL DoDEKAHEDRAL IKoSAHEDRAI
(8 Segitigo) (12 Bidong timo) (20 Segitigo)
BUJUR
.ffi
Sn-r.r"CXen
,mffi
PERSEGI
PANJANG
-

PERSEGI
PANJANG
TEGAK TEGAK MIRING

re M Wf,:::W@AM
SEGITIGA SEGILIMA SEGIENAM
IEGAK TEGAK MIRING
LINGKARAN
TEGAK
LINGKARAN
MIRING
SEGITIGA
TEGAK
TEGAK
PERSEGI
Oerponcung)
SEGI LIMA
MtRtNG

KERUCUT LING]<ARAN LTNGKARAN BOLA EllpsolD ptptH EltpsotD

rECaX M'RING MIR1NG TORUS
trlil"no3S"t'
(pepot) oerponcuns) ?r'"fl L:!lT",
sumbu minor) terhodop
sumbu mo,or
ffiEEEEEfiH n,,ur*.

I 4"9 MEMBAGI-DI"'A GARIS

DENGAN SEGITIGA ATAU
PENGGARIS-T
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.9, dari titik
ujung A dan B, tarik garis pada 30o, 45o, atau 60o
dengan garis yang diketahui; kemudian melalui
perpotongannya, C, tarik garis tegak lurus terhadap
garis yang diketahui untuk menentukan pusat D,
seperti yang ditunjukkan.

.4.1O MEMBAGI-DUA SUDTJT

Gambar 4.10a menunjukkan sudut BAC yang
diketahui untuk dibagi-dua.
Contoh Solid yang Dibuat dengan CAD. Seizin
American Small Business Company. I. Lukis busur R yang lebih besar.
II. Lukis busur r yang sama dengan jari-jari yang
lebih kecil dari setengah BC, untuk
I4.8 MEFilBAGI-DI..'A GARTS DAN berpotongan di D.
MUSUR LINGKI\RAhI
III. Tarik garis AD, yang akan membagi-dua sudut
Gambar 4.8a menunjukkan garis atau busur AB tersebut.
untuk dibagi.
I. Dari A dan B tarik busur yang sama dengan JA"i 'I MEMINIDAHKAN SI-'DUT
jari-jari yang lebih besar dari setengah AB.
Gambar 4.11a menunjukkan sudut BAC yang
[I. dan III. Hubungkan perpotongan D dan E diketahui untuk dipindahkan ke kedudukan baru
dengan garis lurus untuk menentukan pusat C. A'B'.
 '(II't$) tnpns ueltrlupulural I ffi@$
7---==-"
(.o noo,
NV)nCnCl)
€
tnHV.t-l)rc

F-/ ruvt r.rvt

StIVUVSN:*-I
-It
C ENVA
lNCNS
:rnr{Ble{rp 8uu.{ 6y srre8 ue8uep lrdturreq u,(u e33utq CO rnsnq sqnl 'Sue.ruques 3ue,( d Ire!-lref
-eSnr8es e83urq uentesa{ nles re8eqas 1-srreSSued uup'tesnd re8uqas Inqule{lp 3uu,( 6 1p1t ue8uaq
uep u8rlrSas uuryure8 'qzlV:q1 epud uallnlururp
3ue,( rgeda5 tv)instc Htg?t eNvA icotti,^J
SIU\/9
3NCITOd3S NVEN]CI dV|VTSS
'Hepueqelrp 3uu,( suu8 uuludnraru Hd slru3 'H hIVG XII.I} NIVS ITilvl]I^I
{ltll uolruueueru {ntun I rnsnq sqnl 'tesnd lu8eqes stevo uv€t/dvosNSl t zL'vt
3 uup uuf-rrul ruBuqes 96 uu8ueq
'g Ip rnr{HeIlp
8ue,{ suu8 Suoloureu e33uq ,d Jnsnq sr1n1 'erues
',O,V ISIS {Uet uep 'eues 8ue,( I rnsnq srln'I 'II
8ue,( rrel-pul uup lesnd re3uqas 3 uu8ueq '(eZt'y ',V uup y tusnd uup
'rqg) I Ip Inq€te{lp 8uu,( gy sue8 Suotoueu Jnsnq sDlnl uep 'Suereques 6 uel-uel uu{eunD 'I
'(6'rg) I-slle88uad uup e3;1;3ag uu8uap sl.rug unp-feqrua4 [,{*??IIBX
ry
'(8'rg) uerDIEu!.I rnsng nete slre9 enp-;3eque141
W@
lllll
,Y
/\ .v
)
,X/)t
l\ L/C lvsnd
(D)
c
lnHvllxlc V
eNV UnSnS
nvv stdve->1
I >(- ,21,'
/\_
lu-)v
\
..Y -\a\
tdvf-tuvT
"rooor^=\
1O t )r!i.r.'.{tl dvgr^rvc
1O2 BAB 4 KoNSTRUKS! GEOMETRI
kemudian geser segitiganya hingga tepinya
melewati titik P yang diketahui. Tarik CD, garis
sejajar yang dikehendaki.
.4.13 fuTENARIK GARIS SEJAJAR
KE SATU GA,RIS PADA JARAK
YANG DIKETAHUI
Misalkan AB merupakan garisnya dan CD jarak
yang diketahui tersebut. Seperti yang ditunjukkan
pada Gbr. 4.13a, tarik dua busur dengan titik
F yang masing-masing di dekat A dan B, sebagai
pusatnya, dan CD sebagai jari-jarinya. Garis GH,
yang menyinggung busur tadi, merupakan garis
yang dikehendaki.
filETODE YANG LEBIH DISUKAI Dengan
sembarang titik E pada garisnya sebagai pusat dan
CD sebagai jari-jari, lukis busur JK (Gbr. 4.13b).
Gerakkan segitiga dan penggaris-T sebagai satu
kesatuan hingga segitiganya berimpit dengan garis
AB yang diketahui; kemudian geser segitiganya
hingga tepinya menyinggung busur JK, dan tarik
garis GH yang merupakan garis yang dikehendaki.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.i3c,
dengan pusat-pusat yang dipilih acak pada garis
lengkung AB dan dengan CD sebagai jari-jari, tarik
sederetan busur; kemudian tarik garis yang
diketahui menyinggung busur-busur ini.
o/ /,
EF
C+D
SEGITIGA DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI
GANTI PENGGARIS-T
@MenarikGarisyangSejajardenganSatuGarispadaJarakyangDiketahui($4.13).
@Menggambar
Garis Melalui Satu Titik yang
Sejajar dengan Satu Garis (54.12)
.4.14 MEMBAGI GARIS MENJADI
BAGIAT{-BAGIAN YANG SAMA
Terdapat dua metode untuk membagi sepotong garis
menjadi bagian-bagian yang sama. Metode ini
ditunjukkan pada Gbr. 4.14;
I. Tarik garis konstruksi halus pada sembarang
sudut dari satu ujung garisnya.
II. Dengan pembagi atau penggaris, buat dari per-
potongan garis itu potongan garis yang sama
E dan
sebanyak yang dibutuhkan (dalam hal ini,
tiga).
III. Hubungkan titik bagi terakhir ke ujung yang
satu lagi, dengan menggunakan segitiga dan
penggaris-l seperti yang ditunjukkan.
IV. Geser segitiganya sepanjang penggaris-T dan
tarik garis-garis sejajar dari titik bagi lainnya,
seperti yang ditunjukkan.
Metode kedua untuk membagi garis menjadi
potongan-potongan yang sama ditunjukkan pada
Gbr. 4.15.
I. Tarik garis konstruksi tegak pada satu ujung
garis yang diketahui.
II ktakkan penggaris pada yang ujung yang lain
dari garis pada skala nol
III. Geser mistarnya dan tepatkan angka 3 di garis
tegak tadi dan buat titik halus pada setiap ang-
ka, atau colok titiknya dengan jangka pembagi.
'..l),.}F'
p,=,cD
p! 6p
H q1 J --L<<--H
C-+D
C-D (c)
 (}I.?s)BIuBs3urr(uu3uo1od.uu3uo1o4;pufua1,qq.rr9ue.rtequreds!l{8IduBdBJaued@
(c) (q) (o)
'9I'? rq9 upud ua11n[un1rp
Iul pq tuepp Sueqtuuaq SueF uel8eq-uelSEq sBlB
rur q?lr8Bq 'lnr{Blo{lp 3uu,( gy slrc8 uu8uoc rur apol?ru srllurd ueduraued qulurnleg
'Suuqruueq
8ue,( uu8uolod-ue8uotod tpefuau gy t8equau '1pp duues rnluleru rs>Irulsuol suu8 1uu1 'n1
{ntun g uup Z {1tp uup O InlBIeu suu8 1ue1'g
>lnp 1p uu8uolod:aq u33uq tnqesret suuS unpal
8un[n-8unfn mploru releles sFruS-suu8 {up,J 'uDI '(rI'rS) Eurus
-1nlun1p 3ue,( ruedes 'uur8uq y uep'E 'Z {nlun >Ip11 3ue,t ue;3eg sBlV slreo ;8equra4
q{ld '1ul sue8 epe4 '(tt'f, :qC) Sueruqrues lerel @
uped uep gy ue8uep rufefes 63 sue8 4:u1
rur {pp-{ptt rnpleu 4e8e1
sueS-suu8 {uel'unplnfuru1p 8uu,( ruedas'ue6eq
, uep € 'Z {nlun {p11 r{IId lnqesrel rulslu eped
'lper {BBe1 srre8 epud lude1 uupquraseq 8uu,( u13uu
e83urq tnqesJa Jasrtu Jelnd 'y rp u,(qou u13ue m1u
vhlvs eNV NVrevE I V uu,.un, 11sued nolo
uep uefeq u?lrquos 1nlun Suurequras 3uu,( u?Jn{n uilol Aun{n uoouep \ocoC
uu8uep rutsrtu ntuns qllld'(ull', rqg) B {pll Irep
1e8e1 sue8 {IreI tvxnstc t{tgat gNV.A 3qorl4

N%
't uep 'E'7 'Sutpuuqreq 8uu,{ ue6eq e8q rpufuau
gy sue8 r8uquaur lnlun w>lqntnqlp u?{1usl;lq
9NVgruldlrl
9N\/A TUVIOVS-NVIgVB
l(lvf N3!\l Sldvg leVS! l3lr\l It'?I
'(rI',9) BurBS 8uu,{ ueg8ug sBfV slreg fequa141
@
x
INHVI3'IC 9NVA SIUV9
VAVS ENVA NVI9V8 O

LL
eol )ilNxf r )lv€t{v€)
 r04
(o)
.- l..r..-,-^: 'rr.-- MemUagi Garis Menjadi Bagian-bagian yang Proporsional (94.15)
n.F.:i!-e':..f#ia'r
berimbang dengan kuadrat x, dengan x = 1,2,3,
. . . (Gbr. 4.17c). Atur titik nol mistar itu pada ujung
garis dan pilih bagian 4, 9, 16, . . . . Hubungkan
bagian terakhir ke ujung yang satu lagi, dan tarik
garis sejajar seperti yang ditunjukkan. Metode ini
dapat digunakan untuk sembarang pangkat x.
I.{ :5 Y[:'it:..:, 1: i1.]il!; ''i li. f':.r +'":r
i *"i:,_.:,. ! t r, .i.5a'E i i'il. i.: -: , ' j i]- r' ::
, yang diketahui di C. Dengan P sebagai pusat dan
,?1,! t;:' ':"iIji-i ir t-r, il ,'. .rl":.i (::.,...1'.-,t;
Garis AB dan ririk P (Gbr. 4.18) diketahui.
1.:;-.iliir.f,i. Ti i,:i"...,1_y,,+. 'i'ilt,{.!< :;lii...::.',:.. -i: a;,i.:::.
Dari P, tarik sembarang garis miring, seperti PD
(Gbr. 4.18a). Cari pertengahan C garis PD, dan
lukis busur dengan jari-jari CP. Garis EP
merupakan garis tegak yang dikehendaki.
Dengan P sebagai pusat, lukis busur hingga
memotong AB di C dan D (Gbr.4.18b). Dengan
C dan D sebagai pusat dan jari-jari yang sedikit
lebih panjang dari setengah CD, lukis busur hingga
memotong di E. Garis PE merupakan garis tegak
yang dikehendaki.
AP/'l*iLA T|ltKt\Y.q IEF]LET,a.k Dt G.rrRiS Dengan
P sebagai pusat dan dengan sembarang jari-jari,
lukis busur hingga memotong AB di D dan G
ffimm Menarik Garis Melalui Satu Titik dan lbgak lurus terhadap Satu Garis (94.16)
(b)
(Gbr. 4.18c). Dengan D dan G sebagai pusar dan
jari-jari yang sedikit lebih panjang dari setengah
DG, lukis busur yang sama hingga berpotongan di
F. Garis PF merupakan garis tegak lurus yang di-
kehendaki.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.18d,
pilihlah sembarang satuan panjang (misalnya, 6 mm
atau 1/4"). Dengan P sebagai pusat dan 3 satuan
sebagai jari-jari, lukis busur hingga memotong garis
i,{
4 satuan sebagai jari-jari, lukis busur DE. Dengan
C sebagai pusat dan 5 satuan sebagaijari-jari, lukis
busur hingga memotong DE di F. Garis PF ini
merupakan garis tegak yang dikehendaki.
Metode ini menggunakan segitiga tegak 3-4-
5 dan sering digunakan dalam membuat fondasi
persegi panjang mesin-mesin, gedung, atau struktur
lain yang berukuran besar. Untuk keperluan ini
meteran baja dapat digunakan jarak 30', 40'. dan
50' diukurkan sebagai ketiga sisi segitiga tegaknya.
i,.rli:'.Or-:6 ''1Ai\l{; L!:BlH DtSUKAt Gerakkan segi-
tiga dan penggaris-T sebagai satu kesatuan hingga
segitiganya berimpit dengan AB (Gbr. 4.18e);
kemudian geser segitiganya hingga sisinya melewati
titik P (tidak tergantung P itu berada di atau di
luar garisnya), dan tarik garis yang dikehendaki
tersebut.
'--t
C I
L SEGITIGA A
3 DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI GANTI
 '(6r'?S) rnpns {Bret areue1a Ef,t!ryffiEEH
(q) (D)
(c)
snNrs lcolltA N]ENVI ]COl]Y\
unsns IVt lcol3n
rf,lrvrse=c
rnsnq rlBl Ieqel urBIBp J rnsnq II31 Suelued qBIIrsS '(8l'rg)n{ls-n{!g e3;1;3ag reqrue3aua1,1 ffil
'(ctZ'V 'rqg) uentes 0I WIUB{B1u{-U selued
8uu,( uel-uul ue8uep Jnsnq sqnl uep 'seluud 3ue,( tnuvt:xtc rvcns
Suelued ue8uep r sue8 {uEI e!-:sng tlvi r{i<}rll,^.i ----_+\
uenl€s E0e'? = VOEV'} x uEnles 0I = U
e)tehtr 't0tr'0 ue8uap erues 3ue,( 'o f SZ tnu,t
qellrur ' SZlnpns lunqluetu >Inlun HorNoJ
"t
'ua11nlun1rp
3ue,( ruedes 'rut rnsnq 3un33ur.(ueur 3ue,( sue8 urul
'n{rs-n{rs eSnt8es uerypelueu
Sunln uep {lrBJ 'g uls 0l - Ur rnsnq sPlnl uep '0I
ue8uep Ue>IIIe>I'snuls laqe1 urBIBpg lnpns snuls LIBC {ntun BC uep CV {lrel 'O Ip }pu} uuru13url
'@tZ'V'rqg) uentes 0I re>Inslp qrqel 'suluud 8uu,{
-qe8ueles Suolorueur 3ue,{ rnsnq reqtuu8 'lrul-lJBf
-
suu8 1,{-i:,':]::j ru8eqes 6 uup tesnd reSuqes ue8ueq'ueru13ut1 y
3ueluud uu8uep r 1uu1 '-::ri,:.i
-qe8uetes ruens sD{nl 'g uu8uep uuus 8uu,( relatuulp
uBnlBS 8ZI'9 = SZlg'O x uBnlus 0l = ( ru8uqes gy S ISIS uBBueO
ue8uep'(OZ't rqC) d wp
B{BI I '82I9'0 uu8uap eures 3ue,('"f Ig ua8uul ir|'ii;wJ +xlr-:
qulrrec '" f I€ tnpnt tunqtuetu {uun HorNoJ ; .; 1!. i i;.
'* r rr v'ii i ,'$ it i{ :i",: i:,'.d i '.^i)
!-.r..; I !', ;."
i ^, ; u-" i :; :;:; i.r i'"; I'i )i : -r' i I i ii
srre8 ".r' "''i
0 uet 0I - ( ,. ..._. ,._. :.; jli .:j'.:., 'rli,riij V :
-;;i',*.jtiu 'i, i ,i I
uu>Isp{nl wp '0I ue8uep Uu>IIIu>I'ue8uet ruuep Irep
lnqesJel lnpns ue8uq ue3 ('u,(urlueu lunqrp ledep 'uerynlunllp 8uu,( luedes
3ue,( lnpns ledal uquues ue{B 'e,(uuenlus reseq tnsnq uu8uotofued uup B uep V lsls {lruJ 'III
urluure5) '@tZ'V:qg) selued 3ue,( Sueluud ue8uep .B
ISIS
uunles 0I re>lnslp qrqel 'sulued Suef x IBIIU IIqIITB ue8uep uues 8ue,( uef-uel ue8uep Jnsnq srxn'I 'II
'IIrI lnpns lsnqluelu {nlun g uBJ
.r = t uup x1{ 'V ISIS ue8uep urues 8ue,(
ue8uep BIuES0 lnpns ue8uel Lirr::ii'r1:'i iij:.*:. -:r.i
Ire!-lref ue8uep rnsnq sDlnl uup 'plupuoqe{Ip
'fi2'V 'qC) IuI tn{Iraq sequqlp uulu 'r33ur1 3ue,( uelnpnpel uped'O Iuedes 'IsIS $BS >luuJ 'I
lu8e 3uu,( ueludete{ ua{qntnqlp ellq '.uml epolehtr
:e6I', 'rqg epud uerynlunrp 8ue,(
:nsnq uu8uap reque8rp u8nl ledup nele 'u8rlr8es Iuedes 'rnr4ae{Ip 3uu,( uep'B 'V ISIS uu8ueq
3
i',,,, :1 ?
uu8uep Suns8uul ruqueSrp ludep lnpns 1u,(ueg ; ., i .i i i'::'r:fi i
.ri'al-rt'!. ..i ::rri-r ':.:l 1.1 fl :4: ,' ' :r I
.'",:'r. I
(o)
w 8\/
\V
y/ \- V V
901
 I06 BAB 4 KONSTRLIKSI GEOMETR,

(lihat buku pegangan ahli mesin), dan kalikan
nilainya dengan 10 karena tabel tersebut dibuat
untuk I satuan.
CoNron Untuk melukis 43"20', panjang tali
busur C untuk jari-jari I satuan, seperti yang
diberikan dalam tabel tali busur sama dengan
0,7384; dan jika R = 10 satuan, maka C =
7,384 satuan.
Jika tabel tidak tersedia, tali busur C dapat dihitung
denganrumus C =2sin$l2
CoNroH Setengah dari 43"20'= 21'40'. Si-
nus 21o40' = 0,3692. C = 2 x 0,3692 = 0,7384
untuk jari-jari 1 satuan. Untuk jari-jari
satuan, C = 7,384 satuan.
.4.24 MENGGAMBAR SEGITIGA
SAMA KAKI
Diketahui sisi AB. Dengan A dan B sebagai pusat
dan AB sebagai jari-jari, lukis busur hingga ber-
potongan di C (Gbr. 4.22a). Tarik garis AC dan
BC untuk mendapatkan segitiga sama kaki tersebut.
METODE YANG LEB|ii DISUKA.i Tarik garis
melalui A dan B, yang membuat sudut 60o dengan
garis yang diketahui dan yang berpotongan di C
(Gbr. 4.22b).
A,*.2I MENGGAMBAR FERSEGI
Satu sisi AB (Gbr. 4.23a) diketahui. Melalui titik
A, tarik satu garis tegak lurus (lihat Gbr. 4.18c).
Dengan A sebagai pusat dan AB sebagai jari-jari,
gambar busur hingga memotong garis tegak lurus
tadi di C. Dengan B dan C sebagai pusat, lukis
busur hingga berpotongan di D. Tarik garis CD
dan BD.
10 METODE't'ANG LEBIH DISUKAI Satu sisi AB (Gbr.
4.23b) diketahui. Dengan menggunakan penggaris-
T atau penggaris-datar sejajar dan segitiga 45', tarik
garis AC dan BD tegak lurus terhadap AB dan
garis AD serta BC yang 45" terhadap AB. Tarik
garis CD.
METODE YANG LEBIH DISUXAI DiKetahui
lingkaran luar ('Jarak antara sudut"), tarik dua
diameter yang saling tegak lurus (Gbr. 4.23c).
Perpotongan kedua diameter ini dengan lingkaran

x merupakan puncak persegi dalamnya.

A
METODE YANG LEBIH DISUKAI Diketahui
/\
L. ")
/_x._\
lingkaran dalam (Gbr. 4.23d) ('larak antara bidang
rata," seperti menggambar kepala baut), gunakan
penggaris-T (atau penggaris-datar sejajar) dan
_t<--.->l^
Al stst YANG
r E
segitiga 45o dan tarik keempat sisi yang
DIKETAHUI
menyinggung lingkarannya.
il
' (o,

A
c .4.22 MENC;GAMBAR SEG! LIMA
BERATURAN
Dengan lingkaran luar yang diketahui, lakukan yang
berikut ini:
IVIETODE YAilIG LEBIH DlSUKnl Bagi keliling
SISI YAN
DIKETAHUI lt lingkaran menjadi lima bagian yang sama dengan
jangka pembagi, dan hubungkan titik-titik ini
W Menggambar Segitiga Sama Kaki ($4.20). dengan garis lurus (Gbr. 4.24a).

LINGKARAN LINGKARAN
YANG DIKEI DIKETAHUI

\-::
I
N
:! .t, , i
B

SISI YANG
DIKETAHUI

@ Menggambar Persegi (g4.21).

 (a)
z--s
,-l':-.
a.- ;t i
1- -1
j;.,i1..
;..
i
'(€Z'?g) rrrcueFas rsqrrrc8iluew
@
{g7'yg) ureuoPes rBqurESIlueW @
'uB B,(utuBue q8uef uapunSSueur ue8uap'nll quqes qalo '(uSZ'?
Hnlunllp 8uu,( tUadas
r8as qulrBqtuu8 uup 'J uep 'l 'O 'C Ip ueru{8url :qg) renyueru>t8uU Fef-Fef uu8uep eues ureuer8es
Suoloueu u33ug Jnsnq sr{nl'u,(uuuru13u11 Fet-pet rsrs durlag '1nqela{lp (EZ'f :qC) renl uurulEutl
uuEuep uures 8uu,( pe!-lref uup lesnd m8uqas g uup r rvN;tteSs dv8!\lv9eNil tz'va
y ue8uaq 'uf,urelepuau u€p IDIIUa^ qu8uel suu8
\tNL'egz', 'rqg upud uu41nlunlp 3uu,( ueruqruu8 'Iur {pp-{pp
-8ued ntes urEEBr uuledruaur (qSZ'V 'rqg) Iul rnpleur rsrs {lrel uup 'uere13u11 3u11ga1as p
uerequuSSue4 lvxnstc HIB3T gNvA 3oollt^l gV {ErBf ue{mua uulpnua{ lgy sue8 {lru; '11I
'refufes rur uuuat8as
'Bl rnsnq sHnl 'lref-lrel re8eqes ]V uep
lusnd re8eqes y uu8ueq 'fV rnsnq sF1nl 'lre[
epud ue8ueraqesJaq 8uu,{ tsrs-tsts Blr\I{Bq uerylsud
-ue[ ru8eqes VC uep psnd re8uqas 3 ue8uaq '11
'rur ueruqruuSSued ueludele{ uuus{uetued ru8eqe5
'srun1 sue8 uu8uep ruI uep
'C Ip OO Ireflruf unp-r8ug 'I
Inp-{pp uelSunqnq
'uure13u11 3u11qe>1es rp rut uuuerSss ISIS ruuuea{ :qVZ'V
lq1 epud uagnfun11p 8uu,t pada5
pnq 'uerelSull Iref-lrel uep r8uqued u13uu[ nele rurewoSe 300l1t^l
'(zz't5) Eru!6e5 .requruSliua141
@
(q)
I
LOl, )lNx:ll d\lHlNVe
 l08 8AB 4 KOr;srRUKs! GEOM[ii?t

a 4 "28r ivtFN{iGAME,&R SSGI*

frr! r ln^ ili
l.J f i-"J'{ r. r". +

Dengan lingkaran-dalam yang diketahui, atau jarak

"altata bidang rata" (Gbr. 4.28a), gunakan peng-
garis-T atau penggaris-datar dan segitiga 45o untuk
menarik delapan garis sisi yang menyinggung
lingkaran dalam tersebut, seperti yang ditunjukkan.
Dengan persegi-luar, atau jarak "antara bidang
rata" (Gbr. 4.28b) yang diketahui, tarik diagonal
perseginya, kemudian dengan sudut-sudut persegi

^-*l \ /
t\ / yang diketahui sebagai pusat dan dengan setengah
diagonal sebagai jari-jari, lukis busur yang memo-
tong sisinya seperti yang ditunjukkan di I. Dengan

ll-"4 I l::i1 \
menggunakan penggaris-T dan segitiga 45o, tarik
kedelapan sisinya, seperti yang ditunjukkan di II.

ffi;,, I4.25 MEIVIINDAHKAN GAMBAR

W Menggambar segienam (g4.23).
Dengan lingkaran-luar (arak "antara sudut")
yang diketahui (Gbr. 4.26a dan 4.26bi), tarik garis
tengah tegak dan mendatar, dan kemudian diago-
nal AB dan CD pada 30" dan 60" dengan garis
mendatar; dengan segitiga 30o x 60" dan penggaris-
T, tarit keenam sisi seperti yang ditunjukkan.
Dengan lingkaran dalam (arak "antara bidang
rata") yang diketahui (Gbr.4.26c dan Gbr. 4.26d),
tarik garis tengah tegak dan mendatar; kemudian
dengan segitiga 30o x 60o dan penggaris-T atau
penggaris-datar, tarik keenam sisi yang menying-
gung lingkaran ini. Metode ini digunakan untuk
menggambar kepala baut dan mur. Untuk ketepatan
maksimum, diagonal dapat ditambahkan, seperti
pada Gbr. 4.26a dan 4.26b.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.27,
gunakan segitiga 30" x 60o dan penggaris-T atau
penggaris-datar; tarik garis-garis dengan urutan
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.21a, dengan
jarak AB ("antara sudut") yang diketahui, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr.4.27b, dengan sisi CD
yang diketahui.
BIDAT.U(G DETV(}AT{ METODE
GE()METRI
lvlElv4lllDAHKAN SEGITIGA KE TEMPAT BAPU
Gambar salah satu sisi segitiga (Gbr.4.29a), seperti
AB, di tempat yang baru (Gbr. 4.29b). Dengan
ujung-ujung garis tersebut sebagai pusat dan
panjang sisi-sisi lain segitiganya sebagai jari-jari,
lukis dua buah busur hingga berpotongan di C.
Hubungkan C dengan A dan B untuk mendapatkan
segitiganya.
MEMINDAHKAN SEGIBANYAK DENGAI!
METODE SlGlrtcA Bagilah segi banyak tersebut
menjadi beberapa segitiga seperti yang ditunjukkan,
dan pindahkan setiap segitiganya sebagaimana yang
dijelaskan sebelumnya (Gbr. 4.29c)
MEMIt{DAl-iKA,N SEGiBAT{YAK DENGAf'l
IT{ETODE PERSEGI PANJ,C,NG Buatlah persegi
panjang.luar atas segibanyak yang diketahui (Gbr.
4.29d). Gambar persegi yang sesuai di tempat yang
baru dan tentukan tempat sudut-sudutnya dengan
memindahkan pengukuran tempat O, b, C, dan
seterusnya pada sisi perseginya ke persegi yang
baru. Hubungkan titik-titik yang baru diperoleh
untuk mendapatkan segibanyaknya.

ffiffi* Menggambar segidelapan (g4.24). Foto oleh ltima Druskis.

r) \ZM
BUJUR SANGKAR
LINGKARAN
\ vnrue DTKETAHUT
\ YANG DIKETAHUI

]r-__=,
/\r
t-l
\)
I

(o)
V Z.N KM
4\- |
 'uu>plnfuulp 3ue,( ruedes
seroS-sue8 uu8uep e,(usuu3-srre8 rupuel nele
sueS-srre8 IJnsnlal 'uuue>l ueqrued 4n1un u.{u
-uolnpnpe{ Jnte uep u.(u.rq1e1 seue{ ue>p{IIBg 'II
'reqtue8rp qepns Suef ueqrued IJnsnlel 'I
:ln{IJeq ru8uqes 'JDIIe>l suue>l
ueleunSSueu ue8uep requu8rp ledup r8ul u,{u
-qnrudes 'I rp Btull Ioloq qunqes luedos '(Og'f :qC)
reque8rp qelet slr1etuls Bpueq qnrudes o1t1
'lnqesJel requru8 uequpurued ue4uselef uetu {nlun
nll rnqnl srruS-srru8 uu{leqel '{ntuoqreq qepns
rdu1e1 rnqul 8ue,( streS-sue8 ueryrsuq8ueu uu{u
uup uoqre{ seue{ tu8uqes {Bpulueq ue{e TDIIDI
suge Bueleleq uur8eq epud lgerg 'sere1 psued
ueleunSSueru uz8uep 'IpBl Jnsnlal srre8 qnrnles
r8ul unsnlel 'tnqesJel ruquu8 etulreuelu uelu 8ue,(
seue{ lp u,{uuelnpnpel uapudo uup r8ul e.(ur4p1
seuo>I uDI{IIeg 'srre8 dupes eped lrJer8 uuleroc
ueqtuotu {nlun {BunI ltsued ue8uep seroS-sue8
ueSuep srre8 durles Iepuq uep u,{urq1u1 segel
ue>plrleg'e.{ureqrue8 lJnsnlaueu 1n1un ltsued
ue>1uun8 uep 'uu{rlupurdtp uele 8uu,( requu8 sele
lp rllle>l segel uelSuulueg dnsnrri tcotSyu
'uu>pr8unp 3uu,(
Iuedes e^rn1 >lpp utlSumu 1u,(ueqes uelqepurd
'Sueruques e,rrn1 rsu4ldnpueu 1n1un'e(u8urlqe1
Ip {pp ru?s uBp e,(ulesnd dnlnc uelqepurdrp nFed
8ue,( 'ueru>lSull nelu Jnsnq lunqrueur {nlufl
'e,(uttse requtu8 sue8
-sue8 qeloreduretu {ntun IpBt{pp-{pp uulSunqnq
uup efurrllu{ seile{ 1u13uy'Ipel {pll derles qe1
- ocoJ '(r8eqruad ulSuel Sunln nele) un-rel ue8ueq
'uelur8urrp 8ue,( ualnpnpel uu8uep lunses rDIIB{
suue{ Jnte uep 'efu;eqrue8 ueqepunued ledurel
seue>l sele Ip ue>plutel 'u,(ul11e1 sugal 1e13uy
'8uepq lupq re8u tnqesret >lpp-{pp uu>13ur1 ]nqes
60 L )!N)rJ. rvs! lve
-re1 requeS rp 3u4ued {II1 deltes sulu Ip Suns8uel
Irce{ {lllt lenq 'Surcunr 8uu,{ lrsued ueSueq
'uelqupurdrp unle 8ue,( reqrue8 sele Ip JI{leI
segel uelSuelueg xo3o3-gNvsn1 tqlorir,l
'ueleun8rp ludep 1nryraq rnpesord
'1edo uuruqurel e>l JBqu?8 uuqqeputuou {nlun
&tXlVX SVTUIX ltCOISt\t N\/9NIC
dvgl tvs h]Yxt{vcNll,^.t3ru 92"va
'nreq 8ue,( r8esred 1e13uured
uped uerensesreq 8ue.( {pp-ry1] Inpleu suuS-srrui
>luul uBrpnue;1 'e,(ureseq IIDI Enp 3uu,( uurnln
ue8uep u,(ur8es;ed snlues uep u,(urdnlSuqeu 3ue,(
Suuluud l3esred qegeqruuS 'e,(urp1 unp rpuluau
requuS ruseqredureru 1n1un 'e.(upslyq '(367'y rqg t
r8esred uoJsrs ueeunSSued ue8uep ltcelredlp nete
'reseqredrp '{.doc-r.p ledup qupnur ereces Suuruques
e^Jn{ BdnJeq 3ue,( ruqrueS-requeg teasdtd
t l]lsts NV9Nlo dv8mv9 NV)HV(Nlhl3l .i
'lnqesJat u,rrn1 eped {BleF3]
3uu,( >{nu-Ipp ledtuel {ntun uenJu sue8 re8uqes
uuleun8p lnqesrel 3uulued r8esrad ISIS-ISIS 'Suelued
r8esred nlBS ruulup ue)plnsetulp qepns ufureqrue8
ulrqedy 'G1Z'V:qg) Suureqrues EArnI edrueq 3ue,(
reqruuS-reqrue8 uelqepurueu tuBIBp ueleun8rp
Sutres yotrt[ uotnyn?ua4 xi/Uvr NVUn)n
-sN3d NVgNIO dVSt VO NVXHV€t'Jll tlr\,:
'n-req 3ue.( leduet e1 uelqupurdlp tedup
uerpnue{ mr {n}uoq-{ru ue g' (e 67' p :qg) e,(uuael
-3u1 uup Jnsnq lesnd-lBsnd ue{nluaueu ue8uep
uup Suulued r8esred UEIEp Ipel {ntueq-{n1ueq ue{
-{nseruetu uu8uep qupntu Breces uu{q?purdrp tudup
qu1e1 uuru13ur1 uup 3uuluud r8esred >lruueq-{ntueq
sBlB urpJet 3ue,{ ruqruuS-Juqulu3 Nvdnlvdlg
-xvJ. SNVA dV8y1lV3 NV)HVONltr{lv\
'(SZ',S) SuBplg rBqurEC
uu{qepulue6 @,
"\x.
I IO BAB 4 KoNsrRUKsr eEoMETRT

(
-H
KERTAS

sz
e
z
6
U
z
e
lY
f

III. Ambil kertas kalkirnya, yang akan menunjuk-

kan garis-garis kabur yang sudah tefiera.
Tebalkan garis-garis ini untuk penyelesaikan
gambar tersebut.

.4.27
MEMPERBESAR ATAU
MEMPERKECIL GAMBAR
Konstruksi yang ditunjukkan pada Gbr. 4.31a
merupakan adaptasi metode garis-sejajar (Gbr. 4.12
dan 4.13); metode ini dapat digunakan untuk
memperbesar atau memperkecil sembarang
kelompok ukuran ke perbandingan yang sama. Jadi,
jika ukuran yang sebenarnya diberikan pada garis
tegak, ukuran yang diperbesar akan muncul di
sepanjang garis mendatar, seperti
 (vwvtdld
vnolx Nv)nonolx NVXqOn1v)
V9II} NVO
v^vrdld Nvrnonolx
lll
,ron*T
,,/ \
rnHvlr)iro
9Nn99NtS )1111
"*o -)
(0e.'$)slJ8c3un3Ilu.r,{ua1413ue.{uu.ru13u;1.ruqurufflua141@
:(egg'7 :qg)
'I-suE88ued ItuBSSued rc3pqas uB{uun8lp ledBp
tnqesrel sue8 uped d {llp u?p gy sFeB InqBleII(l
Bnpe EBDISoS 'nll urcIaS 'uu{eun8lp lBdBp und
-euuu 8uB[ e8rlr8es 'ntl l$lrulsuo{ unpe>l Epud InHVI:l)lO 9NVA Xllll lC SIUVe
'uulur8uuP 8ue,t 9NnegNlAN:l!\l 9NVA NV
3un33urs sue8 4rn uep 'e,(upsu {pp e{ Iequrs>l -dvxeNll dvg!\lvgoN3i I oe'Pr
e8rlrSes uellere8 'u,(ulq1y '1 3un33uls 1t1t1
'u,{uuuru18ur1
snleq BJEJos lupuul uep 'e.(uuurulSutl ]usnd InlBIeIu
urel rsrs e88urq e8tlt8es rase8 uutpnuel le,(u lusnd 1qp rpelueu uu>IB IuI r8uq suu8 ueBuolofue6
-uure13u4 3un88ut,(uetu'ueeslueured uu8uep'uup 'snrn1 >1e8e1 r8uq-suu8 Bnp IIJU1 uep .releleslet
rnlulolu e8tll8as ISIS
nlus u88utq uunluse{ 8ue.( rnsnq 1el Bnp Sueruques {uBI 'uZ€', 'JqC
d {pp uu{lpqq udrueq
nles ru8eqes e8rlt8as uep 1-suu88ued ue>llure8 uped uulselelrp Suef rnpesord IrBp
'@V;V:qg) uumlSull mnl tp d {Ilp Inqels{lq '8ue[uud qlqel lqlpes 8ue,( 'UIBI opolehl
'uulur8uttp 8uu,{ 3un33urs 'Gg't rqC 1uq11) uero13q1 qnrudes Suoloueu
sue8 1uu1 uup'd {pll InFIeu utel 8ue,( rsts e33uq up>lu r.uulep-uuru18ur1 nlBS LueIBp reqruu8rp
u8ut8es rese8 uurpmuel ie,{uuerelSuq lesnd uep Suef n4s-n1ts e8rlt8es Suurequros saquq drsuHd
d {pp InlEIau tnqesJet uBDrBes ISIS nles e33urq ueluunSSueu IuI apolal l 'lnqesJel uuulSuq lesnd
uBnlBSe{ nles te8uqes e8rlt8es uep 1-srruSSued ryelueu uu>IB O rp u,tuue8uolodrad 8uu,{ Vl usp
ue4lure8 '(eVtl 'rqC) pn$Ieurtp uure13ut1 eped gg puo8urp {lrBI 'l uep O Ip uemlSuq Suolotu
lvrnslo Hl€3'1 gNvA 3ool31l -aru 8uu,( 'E uup V IJup sunl lu8q srru8 1ue1
d {pp InWla{lC '(qZg't'rqC) uollnlunlrp 8uu,t ruedes relspueu
)rur nrvs ln1v13! l NVdV)0N11 rc>Insrp qlqal 'gV Jnsnq IIut 8ue:uques ryre1
dvovHdll eNn99NIS NVdV)oNn
sldvg dvs!\tv3eN3!\l g'"r L
rvsnd xl$l NV)ntNlN:llAl 6Z'?a
'dC sHn'I '11I
IrB!-IrBi uu8uep uerelSug 'lnqesrol {pp-{pp Inplelu rxBpueqe{Ip
'IuI srunl 1e8e1 suu8 ePed 8uu,( uurelSuq ruqrue8 'O p lesnd ue8ueq 'II
uelur8urrp 3ue,( uurelSull Iruf-lruf ualrn{n '11 '(g'f 'rqg tsqlD O ry ue8uolotueq
'lnqesJel 8uu,( 96 uep Ol srun1 1u34 roDleslq {ueJ
sue8 eped snrnl >p34 sue8 uaqu8el 'd 161 'I 'e,(uuerelSutl Jnsnq 1ul ueledrueu uele 3ue.(
II l. )rNx]r dva!\ivg
l12 r,,\ir 'i l/i-ri.:::f!:tr-i,:- . ...,'.,::..
f I .-.) a.{,"1r: .l:'"1'- '.1]: i1.'. ';.t ^, :'
: ' l'l'..4.}{;N,,i I: '. -' i : '.-.,!i+.
a_ifu{;("d.,tr?Ai..i
Gerakkan segitiga dan penggaris-T sebagai satu
kesatuan hingga satu sisi segitiga menjadi garis
singgung, melalui pemeriksaan, terhadap kedua
lingkaran (Gbr. 4.35a dan 4.35b); kemudian geser
segitiganya hingga sisi lainnya melalui titik pusat
satu lingkaran, dan tandai secara halus titik sing-
gungnya. Akhirnya, geser segitiganya kembali ke
kedudukan singgungnya, dan tarik garis singgung
di antara kedua titik singgung tersebut. Tarik garis
singgung yang kedua dengan cara yang serupa.
lffi-ffi Menarik Garis Singgung terhadap Dua Lingkaran (94.32).
ffif,&fiEffi
._..*-
R
I rl :: '"', i,.ll F l1 ,/:: := ir. ii. "I i:! -ir :;r rli [ , ,3 L] t]
J
-'- $tJ'_ i.,: I i..:'.l{.j,"--ji I!r? qii.,aT:
..:;.::il;i.:. "ii'1 ii i-:lt!{ii:I} il.\Af.i
:^,i'^ ;.;: ", i :i-' r i', '
Diketahui garis AB, titik P, dan jari-jari R (Gbr.
4.36a), tarik garis DE yang sejajar dengan garis
yang diketahui dan sejarak R dari garis rersebut.
Dari P lukis busur dengan jari-jari R, yang
memotong garis DE di C, yang merupakan pusat
busur singgung yang diinginkan.
Diketahui garis AB, dengan titik singgung Q
pada garis tersebut dan titik P (Gbr. 436b), tarik
PQ, yang akan berupa tali busur dari busur yang
Garis Singgung ($ 4.33).
ri
E
G+R/
R
 IL1:l'.1 --z--_t
{-rf\ .r
c\ \,\
V'I
Il
-* i----/
. t. /
),r'\1/
/ ,/'
(gg'yg) 3un33u!S rnsng .reqruu33ue141
ffi
(o)
|ilt
]--t _+_
I
/\ \o 7 I
,U\ I V
/\t ----=1 r I
r {-J- f,\ ,IJ/- '
\ --+ r
r
'(r€"?S) n{Js-n{rg lnpng epud 3un33ur5 .rnsng .requru33ua141,ffiffFrffitrtff^
u33urq 'e,(uenpel Irup U lurules 'lnqasJel
sr-ru3-suu8 depeq-ra1 re[eles sueS-sr:e8 '11 -ur8urrp 8uu,( 3un33urs Jnsnq ,rn, 'rn*r"llJ
1gu1
'rnqela{rp (qgg'y uep ugg'y 8uu,( I Fef-lref uep lesnd re8eqes 3 ue8ueq 11
lq3) 06 Irup lfce)t qrqel 3uu,( lnpns uu8uap '3 rp ue8uotofueq 8uu,(
urEI Etues nlus uu8uolofueq 8uu,( sue8 enq 'I Jnsnq sD{nl'lesnd tu8eqas I {pp ue8uep uup
'r8e1 qulas InL{Ete)1p 8uu,( yu[-lruf uu8ueg
21 '111
'1 3un33urs
>lltlt uped stre8 unpal Suotoureur 8ue,(
.-., .,,"., ... . rnsnq sDlnl 'rnqelelrp 3uu,(
I ue[-uz[ ue8ueq '11
.:,i., I '(ett'V'rqg) um1 BrUBS ntBS
'uelur8urrp 8uu,( uuf-uut IID[ Bnp ue8uep utuus tedel snrnl 1u34 3uu,( sue8 3uolod Bnp Inqulo{r(I .I
pru uerulSurl Jeleuerp 'unu 9I nete ,,$ e33uq
pcel uef-Fef 1n1un uuleun8rp qepnr.u uerulEurl
Ieur uretuerues 'qgl'? 'rqg rulefes sue8 epoleu
{ntun d Jnsnq sr{nleu {nlun uuleun8rp u8n[
rudup uerulSull pntr 'qgl't'rqD eped uu41nfunrrp 'uulur8urrp 8uu,( 3un33urs Jnsnq tusnd 1l1r1
3ue,( t1rades 'rnqelalrp 3ue,( srreS-sue8 ueSuep uuledruaur tnqesJet rnsnq-rnsnq 3 Suolod {pll 'U
refules 8ue,( 3uolod srre8 ue8uep u,(u1e1e1 ue1 rluqrualp Inqe]a{p 8ue,( lnsnq uel-uef ue8uep eurus
-nluetrp ledup 3 lusnd 11t1t e/(quq ue{Eeqred
8uu,( uuf-uel ue8uep rnsnq sDInI 'O IrBA 'U ]ru!-Fel
'GLtv
'JqC) 1u1 sue8 Sueluedes rp luleJ-uup-eqoc ue8uep ue8uap rnsnq sDrnl 'd Ir?p '(cgt'V'JqD) d pel-yuf
rnsnq lesnd ledruel uu{nluel uep efulnpns ,9, ISBq uep 'd {ltp 'g resnd ue8uep rnsnq rnqule{rq
srru8 1ue1 'u,(ur1ue33ued re8eqeg 'de>13ua1 8ue,( 'uelur8urrp 8ue,( 3un33urs
3un33urs Xpp mquuSSueu {nlun srl{urd {eplt 8uu,( rnsnq lesnd udnreq 3ue,( Suolorueu
'3 Ip lC
pq ueledueur 'uelelnq uep (ta1t) tnpns-3un13ue1 u88urq rur sue8 depeqral srun1 1e8e1 sue8 tenq g
{nlun d i Iuedes '1lce1 rrel-lrel 1n1u;1 1p uep 'lC snrnl 1e34 r8eq srre8 1ue1 'uelur8urrp
eI [ :1:Ii,ii.. I iri]!!\l\:,a-\
l14 BAB d KoNSTRUKS, GEoMETRi

berpotongan di C, yang berupa titik pusat yang yang diketahui tadi sejarak jari-jari R yang
diinginkan. diinginkan dari keduanya, agar berpotongan
III. Dari C, tarik garis tegak lurus masing-masing di C, yang berupa pusat yang diinginkan.
ke kedua garis, untuk menentukan titik III. Dari C, tarik garis tegak lurus terhadap garis
singgung T. lurus yang diketahui untuk memperoleh satu
IV. Dengan C sebagai pusat dan dengan ja.i-jari
titik singgung T. Hubungkan pusat C dan O
dengan garis lurus untuk menentukan letak
R, lukis busur singgung yang diinginkan di
antara titik-titik singgungnya. titik singgung T lainnya.
IV. Dengan pusat C dan jari-jari R, lukis busur
singgung yang diinginkan di antara titik-titik
I4.36 MELUKIS BLISIJP YANG singgung tersebut.
MENYINGGUNG tsIJSUP DAN
GARIS LURUS .4"37 MENGGAMBAR BUSUR
L Busur dengan jari-jari G dan garis lurus AB YAI\*G MSYINGGUNG DUA BUSUR
(Gbr. 4.39a dan 4.39b) diketahui. I. Busur dengan pusat A dan B, dan jari-jari R
II. Tarik garis lurus dan busur yang masing- yang diinginkan (Gbr. 4.40a dan 4.40b)
masing sejajar dengan garis lurus dan busur diketahui.

@MenggambarBusuryangMenyinggungBusurdanGarisLurus($4.36).

\ f\ ir- r:t
II

(b,>
*'no r_\
\ o.X\o
B A------J BI

@ Menggambar Busur yang Menyinggung Dua Busur ($4.37).

.la-. -,,r,,-
--*.
'. ,

),
t,-';
'---'.,

i, a:l ia_-r!l

,,...-.\ / .,..-----\\
(*
\/\/ \
(+ \
(o) r-B-
I

B
+1
B

\ \o\
aV\,

Cr.-)i..,lTC)l-1
+J

-,,
J'
))fr
I II
-
 ' lrali.:,-)l
/ ,1
-r__i \l lr'ii
'.u/'\--rl:, 'V
.efuqESqEI"snqe!s!senpax!popBJe83uu,{.Insngeno3un33u![uaI^I3uB.{InmflJBquIE33",'^@
-lJef U uEp e^rn)l 8un[n nl?s rp8Bqes B {lllt uE8uep '@tV'V rqD) I 3un33urs {pp-{!p uu{ntuauau
refufes suBB enp udrueq CC uep BV UB IBSII I (ue8uefuufued) Ce uBp 3O lusnd srreS-srreg
'uu{urSurrp 3ue,( 3un33urs Jnsnq lesnd uuIedruetu 'uelur8urrp Suef 3un33urs Jnsnq lesnd ednraq
'snrn1 4e8et sIJuS-suBB uu8uep Sutsuru-Sutsuur 8ue,('g tp ue8uolofuaq 8ue,( (rusaq uurelSull IrEi
rur lSeq suu8 unpel C uup I ue8uotofuod 'IB -ue[ r8uernryp rnrlula{rp Suef yul-Fely d - )H uep
uBp .[v snJnl >lu83l rSeg-sFu8 sHn-I '39 uep JV (pce1 uerulSull Iru!-lru! qequrutlp rnqura4p Suei
srun1 lu8a sue8 sDrnl 'B uup V IC '(B€?', 'rqg) Fef-lruD J + )H rnsnq sp1nl 'tesnd re8eqes C usp
(eues 8uu.,( Jnsnq unp uu{ur8urp apf qe8ual-qu8ual 3 uu8uaq tnHvt:t)to oNVA dnsng tsts nJ.vs
Ip) I {lleq {11! de38ue uep 'BV ryre; 're[e[as HV]VS rA VOVdlS NV)r{rgNilC 9NVA dnsn€
sue8 enp udn-req BN uep VN ue{lESrIA[ dvrvris '(eW'V'rqg) I 3un33urs {pp-{Up uu{ntueueur
stdve vno NvxeNnsnH9Nli^ gNvA (uu8uuluefued) uep lusnd srru8-slreg
Be Ve
3390 Vndn) sl)n]l!\l o?'?a 'uelufurrp 3ue,( 3un33urs Jnsnq lesnd edn-raq 3ue i
'9 rp ue8uolodraq 8ue,{ (.lesaq uerulSu{ uel-uci
'uu41n[un1p 3ue,,( r]redes'u,(u8unSSurs r8uurn4p rnq€le>llp 3ue,( mi-uuD I yg uup (pcar
{pp-{pp ue8uep tnqasrel lesnd-lesnd uelSunqnq ue.re48ur1 Iref-Iref r8uernryp rnr.Iele{rp 8ue( uei
-8ueur Suef srru8 upud epureq ueIB uulnrnJeq -FuD I ygrnsnq sDInI '1esnd 4rp re8eqes g uep V
3ue,( e,(usrueles uup I 'O lesnd'uqnlSueuaq errrnl ue8ueq tnHvtlxto 9NVA dnsns vncg) lsts
uur8eq Inlueq lte{epuoru rrduruq 3ue,( gy rnsnq nlvs to vovd3g Nv)tNtoNilo gNVA dnsnE
uelysuq8ueu 8ue,( '3 lusnd uup 6 rrel-uel qquuc
't?ler-uup-pqo3 u?8ueq 'QyV 'qC) uulur8uttp \/ANNIVS
3ue,( u,,lrn1 snlutl BJeces esle{s JeqtuBB etuuge6 HV]VS nvl\/ dnsns tSrS
vndnx nIVs )nrN3g! l]W eNVA vnol) ro vovdrg NVo dnsns
VNC 9NNo9NI N3I^I ONVA
dnsng Nvlluiro3s srxnlShl 6c'rr dnsng dvawv9gN3rr 8c'7r
(6€'?5) B^rnX lnluaqtua;4i 8ue,(
'uerynlunlp 8uu.( ruedes '3un33urs
3un33u;g rnsng ualerepo5 .reqruu3ilua;41
@ {ltll BJBIUB rp uelulSurrp 8uu,( 3un33urs
rnsnq sDlnl uup '1 3un33urs {pp-{pp {Rtal uu>{
-ruueuau {nlun CB uep 3V lusnd suu8 quul 'm
'uelurBurrp
3ue,( 3un33urs Jnsnq lesnd ry1p ueludnrau
3 uu8uorofued le,(uuup lerefes Fr{ple{lp
I
3ue,( rnsnq uu8uep releles 8uu,( rnsnq
-rnsnq sDlnl lesnd ru8eqes B urp y ue8ueq 'II
9t I xtNxsl dvsl^lve
 t l6 BAB 4 KoNSTRUKSi G€orvlETR!

CONTOH

@ Menggambar Kurva ogee (g4.40).

jari R yang diketahui (Gbr. 4.43b). Di B, lukis garis Hubungkan pusat-pusat kedua busur untuk
tegak lurus terhadap AB, buat BG = R, dan lukis menentukan titik singgung T, yang berupa garis-
busur-busurnya seperti yang ditunjukkan. Tarik belok kurva tersebut.
garis SP sejajar dengan CD sejarak R dari CD.
Dengan pusat G, lukis busur dengan jari-jari 2R, 4d..4I t!'lELUl(lS K[.,RVA YANG
yang memotong garis SP di O. Tarik garis tegak MilT{YINGGUNG TIGA GARIS
lurus OJ untuk menentukan titik singgung J, dan YANG BERP(}TONGAN
hubungkan pusat G dan O untuk menentukan titik
Misalkan AB, BC, dan CD merupakan garis-garis
singgung T. Dengan menggunakan G dan O serta yang diketahui (Gbr. 4.44a dan 4.44b). pitih ritik
jari-jari R, lukis kedua busur singgung seperti yang
singgung P di sembarang titik pada garis BC. Buat
ditunjukkan.
BT sama dengan BP, dan CS sama dengan CP,
YAI\IG MENGHUBUNGKAN GARIS YANG serta lukis garis tegak lurus di titik-ririk P, T, dan
AB dan CD berupa
TAKSEJAJAR Misalkan S. Perpotongannya O dan Q merupakan pusat
garis yang taksejajar (Gbr. 4.43c). Lukis garis tegak busur singgung yang diinginkan.
lurus terhadap AB di B. Pilih titik G pada garis
tegak lurus tersebut sehingga BG sama dengan . 4.42 MEI.URUSKAN BUSUR
sembarang jari-jari yang diinginkan, dan lukis fu'3E!.INGKAR
busurnya seperti yang ditunjukkan. Lukiskan garis Meluruskan busur ialah melukiskan panjang se-
tegak lurus terhadap CD di C dan buat CE = BG. benarnya busur tersebut pada garis lurus. Konstruk-
Hubungkan G dan E dan buat garis-baginya. sinya berupa penghampiran, tetapi berada dalam
Perpotongan F garis-bagi dan garis tegak lurus CE, ketepatan yang diberikan oleh alat-alat gambar.
diperpanjang, merupakan pusat busur kedua.
t 4f; LU qt.r SK rl r\j'3 tF! l?E :\lpAT i I rJGK.At?At"l 11 g

Tarik AC yang menyinggung lingkaran BC pada

sudut 60" terhadap AC, seperti yang ditunjukkan
(Gbr. 4.45a). Garis AC hampir sama dengan busur
AB; perbedaan panjangnya ialah kira-kira 1 dalam
240.
. : i .ii, .,. Lukis garis singgung
di B (Gbr. 4.45b). Tarik tali busur AB dan per-
panjang tali busur ini hingga ke C, yang membuat
BC sama dengan separuh AB. Dengan C sebagai

,.--Ca
r< 13

.-]i
(c) ;[*+,fffra" Meluruskan Busur
Lingkaran
(994.42 dan 4.43).
 "09t
0ugttt0'0=-V-UuZ qepre,{unsnqSuelued'rnqelaTpdrnsnqqetodnlecrpSur,{glnpnsp:{rf
eNVNtS NVC UN3d IOOLI/i snrol NVo nBnns (o)
(q)
C
'Gr"S)sdt6ls{rutsuoy
ffi
{. sn)oJ
,N=
(D)
)_
u^. E
'vL
6
'
o.P
"/-. o
"'a- ,t
NVUVXoNt't r
'(tt'tg) ln)ruey Suedureua4
W
I uup I sn{oJ rnleletu 3uu,( Sueueq ueltudureueur
o69
'E€8 urepp I UJDI-erDl e,(uuuupeqred
ue8uep rs{nJtsuo{rp ludep sdrle nluns 'qlr'? {ruun rcp 'Z€Ze welep I BJpl-BrDt e,{uueepaqred
'rqg epud uellnlunlrp 8ue,( rgedeg '.ro,(uru nquns 'o0€ IJup 3ue.rn>1 3ue,( tnpns {ntun
uu8uap euBS u€p uelsuo{ (sn1og) {po ?np Irep "9, {n}un
e,(ulerul qelunl uSSurqes edru uuDtrruepes lere8req
39 ue8uap eures srllerd Vg rnsng 'VO rnsnq
sHnl 'C I Iruflruf uep 'urueued uer8uqruad 1pp '1
3uu,( lnrl nlBS qalo uu{lrseqrp sd11a nlung
Ip tesnd ue8ueq 'eues 8ue,( uefeq ledua rpulueur
'ue41nlun1rp Suef ruades Jouru nquns ue8uap
OB t8ug '(pSl't 'rqC) E rp rnsnq 3un38ur,{ueu
refefes 1p uup lO uup rofuur nquns ue8uep rulules 8ue,( 36 {lrul 'VB rnsnq 3ueluedes rp gy
Hg sDJnlel,u uBrpnrue>l uup 'u,(ureleuerp re?uqes 3uufuud uu8uap srunl srJEB quqn8ueu 1n1un
ro,(eru nquns uu8uep ueru18ur1-qu8ueles sr{nlou '(csv'v rqc) tur
ueSuep qulur urBI epotery 'Jourru nquns Sunln tunleq3s uelselelrp 3ue,( epoteru ue>Hqpq tnsnq
uped lesnd uu8uep uep ro,(uru nquns qe8ueles rpelueu 3un33urs slJe8 IJep luref qeqn8ueu {nlull
ue8uap eures 3ue,( uel-uel ue8uep Jnsnq sr{nlatu
ue8uep qeloredrp I uup I sqog '(e17'y 'rqg) rou rnHvtl)r(] 9NVA dnsn8
-rtu nquns uuledrueur lepued nquns uep ro,(eur 9NVTNVdIIS IC! INFNVISXIO
nquns uelednreru sdrya nlens Suelued nquns ONVA SNVTNVd NVgN3C
snunl stdve HVSneNSklt t?""r
sdtl3 rsxndrsNo) sF'vr
'0€8 urBIBp I eJpl-?rDI e,(uueqelusel '"0I ruI
'{p11euu rnln nulr rele uer8equed duqes qelo dnlecrp 3ue,{ e,(ulnpns ury1
rulnq luqll'u(uueuruesred-uuuruesred {ntun'{ru>{el 'mqele{lp 8ue,( gy rnsnq epeduep >lepued qrqel
requu8 undnuur 'e>lrlutuelptu Sueplq rp Sunued tHlpes 3un33urs suBC 'C {pp ue{$uoueul
39
le8ues 3ue,( 1eq ueludnrau u?p oun{ rueun >{ntun 3un33urs sue8 Suuluedes rp utuus 3uu,(
us8uuq qelo rcurr ureces rle>pp r.{Blal rur eAJn{
lurel gelunl lunq upp e,(uqeru {Wq '1uI {IIt BpBd
-e^rn)'(f 'Ot $ u8nl teqgl)'ue41nlunt1p 8ue,( rgedas '(cSV'V :qg) rcducrp g ue8uap t?{eprq 8uu,( r8eq
'u,(u8uuprq unlnpnpo{ uu8uap runses 8uu{ 'z1oq e83urr{ uruus 8ue,( luref lenq 'v rp IE,4AeJeq
{l1ll
-n d1q uep' o1oqotod's dlga' uotoy8ary :uaIlrseqrp uep r8equred e13ue[ ue>pun33ueu uu8ueq
3ue,( uarnl srual ledrug '(gt'f rqC) 1e3e1 1ncrue1 '9982 tuelep I BrD1-BJDI e,{u8ueluud
Suolouraru 8ue,( Sueprq-Sueprq qelo ue{lrseqrp uuepeqred ogt tnpns {ntun 'lnr{Ele4p 3ue,( 6y
3ue.( ua.rn4-e,trn>1 uuludruau lnJnJa{ Suedrueue4 rnsnq epuduep lepuad qrqal tDlrpes qg 3un33urs
Ifl 3nd3>l SNVdU\|VN:ld Y?'? I sIJBD 'CV rnsnq sDlnl 'y3 rrel-rrel uup lusnd
Ll I .,!iNXll 5Yfl[^iv€)
I l8 BAB 4 KoNsrRUKsr GEoMETRI
R=Ao ArAU Bo C
{
5', ,y
'.vx
Pilih titiknyo
secoro ocok ontoro E don
Menggambar Elips Fokus (g4.46).
W
serta C, yang merupakan satu ujung sumbu minor-
nya, dan dengan menggerakkan ujung pensil P di
sepanjang orbit maksimumnya sambil memper-
tahankan agar benangnya tetap tegang.
.4.46MENGGAMBAR ELIPS
FOKUS
Misalkan AB merupakan sumbu mayor dan CD
sumbu minor (Gbr. 4.48). Metode ini merupakan
pasangan geometris dari metode peniti-dan-benang.
Buatlah konstruksinya sangat halus, sebagai berikut:
I. Untuk mencari fokus E dan F, lukis busur R
denganjari-jari yang sama dengan setengah
sumbu mayor dan dengan pusat pada ujung-
ujung sumbu minor.
II. Antara E dan O
pada sumbu mayor, tandai
secara acak sejumlah titik (dengan membuat
jarak titik-titik pada bagian kiri lebih rapat),
sama dengan jumlah titik yang diinginkan pada
setiap kuadran (seperempat) elips. Pada
gambar ini, lima titik sudah lebih dari cukup.
Untuk elips berukuran besar, lebih banyak titik
yang harus digunakan untuk membuat kurva
yang mulus dan teliti. Awali konstruksi dengan
salah satu dari titik ini, seperti titik 3. Dengan
E dan F sebagai pusat dan jari-jari masing-
masing A-3 dan B-3 (dari ujung-ujung sumbu
mayor ke titik 3), lukis busur yang
berpotongan di empat titik 3', seperti yang
ditunlukJran. Dengan menggunakan trtik 1 ,2,
4, dan 5 yang tersisa, untuk setiap titik cari
empat titik tambahan pada elips dengan cara
yang sama.
III. Sketsa elips secara halus melalui titik-titik ini;
kemudian tebalkan untuk mendapatkan elips
akhir dengan bantuan mal lengkungan.
x y)(J
. *^,
E
il
f 4.47 MENGGAMBA.R ELIPS
JANGKA-BATANG
"Jangka-batang panjang" atau'Jangka-batang
pendek" dapat disiapkan dari secarik kertas kaku
atau karton tipis (Gbr. 4.49). Pada kedua kasus,
tepi jarak jangka-batang sama dengan sumbu semi-
mayor (AC atau BC) dan semiminor (DC atau
EC). Dengan jangka-batang pendek j arak-jarak ini
tumpang-tindih; dengan jangka-batang panjang
jarak-jarak ini dari ujung ke ujung. Untuk meng-
gunakan salah satu metode, tempatkan jangka-
batang sedemikian rupa sehingga dua dari titik itu
berada pada sumbu masing-masing, seperti yang
ditunjukkan; titik ketiga kemudian akan berada pada
kurvanya dan dapat ditandai dengan titik kecil.
Carilah titik-titik tambahan dengan menggerakkan
jangka-batang tersebut ke kedudukan lain, dengan
tetap mempertahankan kedua titik tepat berada pada
sumbunya masing-masing. Perpanjang sumbunya
untuk menggunakan jangka-batang yang panjang.
Carilah titik yang cukup untuk memastikan di-
perolehnya elips yang mulus dan simetris. Sketsa
elipsnya secara halus melalui titik-titik ini;
kemudian pertebal elipsnya dengan bantuan mal
lengkungan.
f 4.48 MENGGAMBAR ELIPS
LINGKARAN-KC)NSENTRIS
Jika suatu lingkaran dipandang sedemikian rupi
sehingga garis peng\ihatan tegak \ums terhad.,ia
bidang lingkaran tersebut, seperti yang ditunjulr.u.
pada dolar perak pada Gbr. 4.50a, lingkaran tersebut
akan tampak sebagai suatu lingkaran, dalam ukuran
dan bentuk yang sebenarnya. Jika lingkaran tersebut
dipandang dengan suatu sudut tertentu, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 4.50b, lingkarannya akan
 'uosto .y eot|Jg qEo Bqeqqo 'q?flrosa{ ,a{oato qdp ryH (v)
'/A/A/A tp uollsDlllqnqp Inlun dols urnloq opod oAuuo>l
no+o ll+Fues q$cur uuounul 6uDl 'lullJe+ lsorrrrolu! -ounOOueu
sesloouou, uDp looqroq Inlun llu)lo+ ),lodurola)t lodop opuy
looq +ooluoujJaq 6uoi oroc uolodnJatlt +odop rul oOOulqes
'ulpuas uoor.losnrod ruolop uop so$,lolp pdop o^uoq ll^ld^ Jas 4org
OuoI leuralul rsJon n+ons 'olerouJ 1auor1u1 opod Inlun +onq
lk\dn uo),lpun66uar.r.r Ouopes uDorlDsnrod >loAuog opuv 6uoA
rlNVl,.llrl lapou-lopoul
lrodsleOueu.
'eg r;plora+q orunp loAuoq uoDles uop n+os In+un orDo-oroc uoldn>locueu uol+Dpllon-Vllopv
qolos qoloAuoq pUalA oqd/V (i6uo.lp1as uolpdop;p 'SASNV gedes 4oun1 p4Ouored telod ')1u>lo+ ulosop
llns Ouopes uoqounred '{odof,) 'u1o1-u1o1 6uo{ g:edas'qg !$curolul 1n1un Ougued p6uos lul loH 'pns
uop'pdtrnr 'opuy uounOuoq uololdlcueul pdop -lA uop uol0uouaAueu:6uol oro3 uJolop odru uorl
uDlqoq opuv uop 'ulol lotolo uo6uep ouloral -luepes lrydn qom sngs uo6uep p>loralupeq pdop
-0uacraq todop opuv tototv 'oluolnsas lrqpuas opuv lyldn Esl otq uolounOOuaur uo0ue6 'oepln
opuv Utp ng;qOuaw lodop opuy '/A/A/A lp opuy uop';Iunq'FDurluD opes'oun60uad-HnuJ lqoialu!
Ge uollpoqal loOoqes'uoqnl lsourDlul ;porcq 6uoA 'lluroulp plqo n>1o;ped uo>,1u;l6unurour ropuols 0'Z
npugg popllur Uop orJ.IDu nlons'rolo^p qeloleduieu T Un '1nqoeo+:oquuo6 ruDlop ),lull e1 lodruoleu uop
pdop opuvp/.ro 4 oqdy opo4 'oAuolo66uo loOoqas '>4slqo llpule3uoul'>lupls rcqtuo6 totplos lp 1orc6req
ro+]opuau opuv o),ll[ 'u1o1 oun66ued uo0uep pdop opuv +onqureL! 0' L lsron'uo>,16uoqr.ue1p qopt
rsloreluuoq pdop opuy ngs 1p OuoA "cul pttol4 0'L l4dn g66L opod 'ourosoq uorosos uo>1odrueur
lop ppolA oqdly qo1o1 opuv +onq lgouaul uq0unu (aaonouq dn4loLu gegedlql llAIH uoouep odruos
OuoI 161114 uo4oun66ueu OuoA urol sn+rs 6uo( 1111111t11 Iull uop gg uolldtuouad uo>1sop(uaur
'oAu:ouaqes 6uoI opueq opod
In+un oulos 6uoA osoqoq lllllutauJ In+un nLues
uorolnd pedes qsred rolndreq oAuopor o/v\qoq +oLlll sogloar {olo
uolo uoqnfqo) 'lnoqodlp r-lolo+-lt run
+odop opuv'lnqasra+ Jo+orx opedas .ra+ouJouJoulp fuf fses uDp uop qol opllA puo/A In+un nuros sD+lloer
.lotqas lp uop[-uo1o[ opuv n+l6eq uop '6ourluqp olnuJ-JDluo sDqoqu:au Inlun rsos nlos rsosguoOrc
1u; ,'lopdlaq Ouopas olulolou.r opedos 6uo>1opq -0uau geOOoU o^oq uop oal-sloulog r.lJll 'so$lotp
DpoJ o/hr-loq uolllorlrad*'uololo0uau p{ouA1 uop uodulpgp uo>1o Og rsour.rorul ouou:1o6oq 1n1un
!p OVC rnAu;su1 'uoqg ecrug 6u1pu1p p Ouolodrct sopf 6uoA ropuols opo urnpq oivrqpq uouplOunuel
OuoA rapuelo)1 lor1lloru uD),1loq uop ouAp iog4es grdoprel 'MtA/A\n+un O0 lsosllonsn +o1o un6uoqureu
!p uolof-uolof todop opuv 'lu! t-lo/(oq lp uo)ilnlunlp ofre1eq qo1e1 lodurola>t qoluln(es fOOL o66ulU
OuoA 1y161 lopoul opod '+nqasJal oulp qo/v\oq lp "lwdn lYoNvls
opo 6uol uodo46ueped loqfieu.J uop oslgrad-Ouoqn1
oI pdop opuy oOOqqas uorllu,ropos oeo^1
InsoLu '1633 p6q6ueur
uoloun60uaLu pdop opuv 14dn .releu.loruoulp snroq qlsouJ opuv undnolo/v\ '9o6 lp opuv
lepoui opod '1e10ueq 1p uo1ofifn uollsDlnuJrsuour opp ses>lo6ueur ouotuJo6oq uop r6red snroq ouou.l
),lnlun lsosua+nduo)pal ;6ogoup1 uDIounOOuouJ lul a1 Ouo;oases uolnqolrJgquJou 1n1un uoloun6rp
le+ouJouroulo '(V rqg +ptlll) llqoLu ofieutl uop ]olow 6uo^ (qUD s/oJocoT aznosed pse^lun uololdrcua.r.t
opedes qsouOolpuour Inlun uoloun5lp 6uoA p[ouA1 6uoA qeg op!/A plJolA uol6uoque0ueur 'N613
lololuoujDul6 uo4>;nfunueu OuoA 1y161 ppor!1epow p olapq Ouol 'ae1-seulog urU 'srluued Ouoroeg
FUoq ful sngg palolodrocul p{ouAq qo/v1 sn+ts Llolor 'uoduuplp lnqasJo+ olop pdurei qeloradueu ouour
16un[un1 opuv lonq luoueuJ urlOuntu OuoA snls npg -;oOoq p,1ofefuau sruol snroq opuv ouoro),1 oluuol
]wun NYxYNnrsNshl H3dvrstd rlroN,\o s4lls -oun66ueur glns oAuoln6 'lpelo DrDcos oulos-ou.ros
'nuJas so+looJ olunp +oqlleul ),ln+un lpirto qo16uo1 -req uoloun6rp pdop Eourolur o60ulqes ualsplJol
OuoA pulol urolop lsor.,l roOoqreq opod uodu.lso
loOoqes sn0oq Ogeal7 1do1e1 'u;o; Ouo,{ uoOuep o+op uop s1e1 uolullOunuraur Iruun qo1o1 oluotuop
uo>l6ulpupq;p uoloreO uo>11lopue6uaLu ),lnlun Duloped oI$oX
uooun66uad '1olnuJp +ouralul llo),1
qopnuJ >1op11
uplDunu 69447 ';6o1 >loAuoq LllsDul uop
'edocuedng UDp
adposr^ luoor4 loplUl/A'uns 4colg rNl s!/\A ]v/^v
pop epAteqA3 pedas urol 6uoA +otllpur ofos pdop
opuv 'odpcs/aN qolo uo)tolpeslp OuoA tesrvrotq 'a6on0uo7 6u11epoyy Alpe4 yong4 ;1.ro:eq OuoA
uolodnrou O€o^!1 '/tA/tA/tA urolop Oe olunp uo6uap 'lk\dn qo1q ntlles solltpo.r lapotu uo1>1nfunuou lrurr
rsloroluliaq uop +oqlloul In+un uoloun6 opuy re;ndod lDuJroJ lop n+DS'uoqoqurol >1oun; p1Ouorcc
+pdop6uoAnuossD{ltoor./as/uo./:J:J:::::li:::i:j uoloun66ueu uoDuep (MMAA) qolA opll6 puolr1
rp Oe nuJes sogtool snlrs seslo6ueul pdop opuy
'opuv ),|!u)lol urll
r.Llolop ulol oloO0uo uoOuep lslora+ulloq Inlun MMM
qel^ apllvt puolfi !p nures sl)lllE)ed
xtJVd9 r".gv1(}u0s
6t I )M..Ixl"r ivEirlY$
 12(J
Menggambar Elips Jangka-Batang (94.47).
tampak sebagai suatu elips. Jika lingkarannya III
dipandang dari tepinya, lingkaran tersebut akan
tampak sebagai garis lurus, seperti yang ditunjukkan
pada Gbr. 4.50c. Kasus yang ditunjukkan pada Gbr.
4.50bmerupakandasaruntukkonstruksisuatuelips
dengan metode lingkaran-konsentrik, seperti berikut
ini. (Buatlah konstruksinya sangat halus.)
I. Lukis lingkaran pada sumbu mayor dan mi-
nor, dengan menggunakannya sebagai dia-
meter; tarik sembarang diagonal XX melalui
pusat O. Dari tirik X, titik diagonal memorong
lingkaran besar, tarik garis XE sejajar dengan
sumbu minoq dan dari titik H, titik diagonal
memotong lingkaran kecil. Perpotongan
merupakan titik pada elips tersebut. Dua titik
tambahan, S dan R, dapat diperoleh dengan
memperpanjang garis XE dan HE, yang
memberikan empat titik dari satu diagonal XX.
II. Tarik diagonal sebanyak yang dibutuhkan
untuk memberikan jumlah titik yang cukup
untuk memperoleh elips yang mulus dan
simetris, setiap diagonal menghasilkan empat
titikpada elipsnya. Perhatikan bahwa di mana
kurvanya paling runcing (di dekat ujung-ujung
elips), titiknya dikonstruksi sedekat mungkin
untuk mendapatkan kurva yang lebih bagus.
W X
Menggambar Elips Lingkaran-Konsentris (94.48)
+Pada Gbr 4.50, bagian I, ordinat EZ elips bersesuaian
dengan ordinat XZ lingkrm sebagai D berbanding a, dengan D merupakan sumbu semiminor
dan a merupakan sumbu semimayor. Jadi, luas elips sama dengan luas lingkaran yang dipancung dikalikan dengan b/a; dengan demikian, luas elips
sama dengan zab.
,'7
\ X\
\, y"
\ S
Garis Singgung terhadap Elips.
Sketsa elipsnya secara halus melalui titik-titik
ini, dan kemudian tebalkan pada elips akhirnya
dengan bantuan mal lengkungan.
I.:, ...j, ,..iLi,t..*!;ilr.r;, 1,,1.,.;:..|. i:.i;:* i'n*;;.",.
i:r 1,,.. ;r,r1|:i"l: t,l i'] !r; *!1,! rl;;-'r :.i i : i':,.i I i. {i[.,r l:
1:.
1.:1'^,i,?.i".,trr{?_..ifr,i ,ty:li.,lir,.li..-.
Misalkan AB dan DE merupakan diameter kon-
jugasi yang diketahui (Gbr. 4.51). Dua diameter
berkonjugasi apabila setiap diameter sejajar
dengan garis singgung pada ujung-ujung yang lain.
Dengan pusat di C dan jari-jari CA, lukis sebuah
lingkaran; tarik diameter GF tegak lurus terhadap
E AB, dan tarik garis-garis yang menghubungkan D
dan F dengan titik-titik G dan E.
Anggap bahwa elips yang diinginkan merupa-
kan proyeksi miring lingkaran yang baru saja
dilukis; titik D dan E elips tersebur masing-masing
merupakan proyeksi miring titik F dan G lingkaran-
nya; serupa halnya, titik P dan Q masing-masing
merupakan proyeksi miring titik R dan S. Titik P
dan Q ditentukan dengan mengganggap titik X
berada pada sembarang titik pada AG dan dengan
melukis garis-garis RS dan PQ, serta RP dan SQ,
yang masing-masing sejajar dengan GF dan DE
serta FD dan GE.
 INHVI])IC SdII] NVC
tsventNo) aErSv\vlc (3) rsventNo) ulllnvlc (o)
(q)
lvsnd tiivSNln
KXi
><\l
ue8uolofuoq {nlun I Ip B{uleulpro {FBl 'l Hedes
'sdrle nlens epud 4tp Sueruqruas p 3un33uls suu8
{ueueru {ruuo sldlNlsNo)'Nvdv)9Nl'l ls)ndlsNo)
sdllf dvcvHdlr eNnoeNls
sldve )ldvN3l^l zg'V.
'nll uup )f qepl Sutseu-Sutsutu unlltseqrp
Jounu uBp ro,(eu nqrunS 'Joullu nquns quSuetes 1p
uup 'ro,(eru nquns qe8ueles ue8uep eUIBS ue)Ie HV
3ue[ue4 'rur t8uq-sr.rc8 depuqra snrnl 1u8e1 uzle
l4l rouru nquns uup 'IuI r8uq-srre8 ue8uep refefes
uu{e )l ;o,{eu nquns 'IuI lnpns 3y r8eq-srre8
slfn-I'lvl lnpns {nlueqluotu {nlun vl uep vl
sr.ru8 4rut 'l uep I IIlp IrBC '13 srre8 {lrel 'CC
dupeqr4 srun1 1e3e1 uep g tusnd InIBIoIN 'uere18ur1
qpnqes qBISr{nl 'Jeteuelp m8eqes 63 uep lusnd
ru8uqes g uu8ueq 'luls Ip (cgS't 'rqC) rnqele>llp
3uu,{ e.{uug
63 uep gV rse8nfuol releruelp
'rqD
Etg', eped ue44nfunt
-rp 3ue,( 1iledes qeloredlp uelpntue{ u.{unqutns
-nquns 'ue11nlun1rp 3ue,( ruedes I tesnd rp
ue8uotofueq e33urq puo8urp sl{nl uulpntue>1 ie.(u
-sd1e uped Suncuerued uu;Soleprud nele 3ueluud
r8esred sr4n1 'e,(usdtle lusnd IJecueu {nlufl 'IUIS
Ip (q€g', 'rqg) rnqeleryp 8uu( sdtle u.{uug
'tnqesJot Suelued r8esred
rsrs-rsrs uu8uep refefes HO uep Jl nquns >liruJ
'uelur8urrp Suef rounu utp ro,{utu nquns ue8uep
relules Sutsuru-Sutsetu e,(ursrs-tsts 3uu,{ Suelued
r8esred udnreq uu>IB uDIIISBI{Ip 3ue.{ IeJeluIIrpBn{
iuullnlunlrp 8ue.( tuedes 'snrn1 struS ue8uep
rur {rtrl-{gp uulSunqng'{pp tedue rp u(usdrle
Suolorueru 1n1un uurelSull sDlnl 'renses 3uu.( Ful
-uel Sueruques uup 'lesnd re8eqes lsu8nluol Jeletuu
-rp g
Suotod ry1r1 uu8ueq '(e*'V'rq3) mquteltp
u,(usdrle EUes C3 uup BV tse8nluol releluul(l
InHVI:l)lO 9NVA lSVgnlNO)
d:lIllNVlC NVONIG Sdlll nMS
nguNns Nv)nrulNlt l 19'7
LZI )rN)3r dvsl^Vo
tnHVl-l)tc sdlll NVC '(rs'rs) sdus
nquns lrerual I @
'(05'rg) (SuB[uaB uu.re[u!) uru.r3o1ap.re6
"Urrr@
tnHVI])rc lsvenlNo) ulrlv\vlc (q)
8ue,(
rnHvll)ro doNlv\ NVC alO Vn n€v\ns (o)
lCr\l
t
Z
0
t
)ct
'B^rn>l IBtu uenluuq uu8uep e.(urrqle
sdrye leqaped uurpnuel :IUI lun-{1111 InIeIeu
snlEq BJBcos e,(usdrle Esle{S 'ednJes 8uu,( erec
uu8uep e,(uure1 uBrpBn>I e8rrel upud
{pp-{pll {Elel
ue{ntuol'tnqesrel sdqa eped Bpureq 8ue,( >lnn-{q!
uuludrueu ue{E BtuBS-JouIouJoq 8ue,( srruS-srru8
ue8uolofue4'ue>11nlunlrp 8uu,( euerurcSeqes'rou
-ru nquns Sunln-8unln IJup IUI {pp-$p Inlelolu
snloq utei sDInI uup 'erues 3ue.( uet8eq qepunles
rpulueru fV uep OV ISBS '(.qZS'f uep ez;'l
'rq5;) e.{unqurns uu8uep rulelas 3utseru-Sutsetu
Suef rsrs-rsrs ue8uap (Suelue8 uuelel) tuurSolepred
netu Suelued t8esred sHnI 'CC uBp BV rse8nluol
Jeleu?rp ntle 'JouIIu uup ro,(eru nquns InqBleII(I
wvdeo]:Ilvdvd
sdlll dvg! lveeNf w o9'7r
'BAJn>I IBIU uenluBq
uu8uep u,(urrqle sdrle leqelred uurpnuel itut
{pp-{pp Inleloru nlnp snpq ureces u(usdlla BSle>lS
'X {ltp {ntun ue>lsulelrp 8uu,( eueruw8uqas e,(uuu1
-euus>Ieletu ue8uep uep ro.{utu nquns eped epereq
ntr uuqeqruut {pp-{pp duSSue8ueru ue8uep (ruseq
qrqel 8uu,{ sdtle >1n1un lpgl ry,{ueq qrqel) uurpenl
dertes epud {ltlt BIUII u,(utr{rpes uu{nlual
r
122 BAB 4 KONSTRUKSI GEOMETRI

merupakan garis singgung yang diinginkan. Sebagai

pemeriksaan pada gambarnya, garis singgung RQ
dan ZP harus berpotongan di suatu titik pada
perpanjangan sumbu mayor. Dua garis singgung
ke elips ini dapat ditarik dari titik P.

KONSTRUKSI FOKUS Untuk menarik garis

singgung pada sembarang titik pada elipsnya,
seperti titik 3, tarik jari-jari fbkus E-3 dan F-3,
perpanjang satu, bagi-dua sudut luarnya, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 4.54b. Garis-bagi ini
merupakan garis singgung yang diinginkan.
Untuk menarik garis singgung dari sembarang
titik di luar elips, seperti titik P, dengan pusat di P
dan jari-jari PF, lukis busur seperti yang ditunjuk-
kan. Dengan pusat di E dan jari-jari AB, lukis busur
yang memotong busur pertama di titik U. Tarik
garis EU hingga meuloton-s elips di titik Z. Garis
PZ merupakan garis singgung yang diinginkan.

(b) 14-53 MAL ELIPS

Singgung terhadap Elips (g4.52).
@Garis
dengan lingkaran di V (Gbr. 4.54a). Tarik garis
singgung ke lingkaran-luarnya di V ($,X.31), dan
perpanjang garis singgung tersebut hingga me-
motong perpanjangan sumbu mayor di G. Garis
GE ini merupakan garis singgung yang diinginkan.
Untuk rnenarik garis singgung dari suatu titik
di luar elips ini, sepefti P, tarik ordinat PY dan
perpanjang. Tarik DP, yang memotong sumbu
mavor di X. Tarik FX dan perpanjang garis ini
hingga memotong ordinat yang melalui P di Q.
Kemudian, dari segitiga yang sebangun QY:PY =
OF:OD. Tarik garis singgung ke lingkaran ini dari
Q, ($4.31). cari titik singgung R, dan tarik ordinat
di R hingga memotong elips di 7. Garis
Untuk menghemat waktu dalam melukis elips dan
untuk memastikan hasil yang seragam. ma1 elips
sering digunakan (Gbr. 4.55a). Mal ini berupa
lembaran plastik dengan lubang yang berbentuk
elips dalam beragam ukuran, dan mal ini tersedia
dalam perangkat enam lembar atau lebih.
Panduan elips biasanya ditandai oleh sudut
elipsnya. yang merupakan besarnya sudut pandang
terhadap lingkaran untuk tampak sebagai elips. Pada
Gbr. 4.-55b, sudut antara garis penglihatan dan
pandangan tepi bidang lingkaran diperoleh kira-
kira 49o; iadi ditandai dengan mal elips 50". Mal
elips umumnya tersedia dalam sudut elips pada
selang 5o. seperti l5'. 20", dan 2-5o. Mai 50"
memberikan beragam ukuran elips 50o, dan han1,a
perlu memilih salah satu elips yang cocok. Jika
ZP sudut elips tidak mudah ditentukan, Anda selalu

Menggunakan NIal Elips (94.53).

@
StiDUT ELIPS = 49'+

GUNAKAN MAL ELIPS 50'

; t l.,
I ! , ,i
:{
I it
i-1
I
l#,rvHi
'ni1
i1r*1 (b) SUDUT ETIPS

r i i ll
I I 'J t 1

: f -*!'1 r't
'. ; I il E r+!
l-;t lJ t

(o) MAL ELIPS (c) MENCARI SUDUI ELIPS (d) MENGGUNA(AN MAL ELIPS
 '(rS'rS) uBrldrueH sdllg rsquaSSuaIAI
BusrurESsqes uBquqr.uBt {1111 uPISunu {efusqes
-ruueJ '8.(uuloqered BpBd >lDl]-{pp uDludrueur 3uB[
'd uup o {pp Ip lc slreS Suoloureu eSSurqrnsnq
sqnl'ZC pef-puf uep I tusnd ue8ueq '(qfS'S rqC)
rur s{FDlorrp \rep Z) 1e"rul Suureques eped uep
$luDlerrp uu8uep rufufes 36sFeB {lre1 'lnqele{Ip
8ue,( gy $lrrt{errp uup I sn{oJ ue8ueq
'ue41nlun1p 8ue,( ruedes
1-suu38ued e>1 tuder psued uup Suu8e1 u,(u8ueueq
uE{uuqBued 'uulurSurrp 3ue,( e,,rrru1 reqal uped
8unluufuel g IrBp e,(u1eru[ llece e:eces qllldlp
C {rllJ'39 uu8uep eutes u,(u8uufued 13 uep I Ip
e,(u8ueueq w41 '@29'y rqg) Suuueq qelo unluntlp
8ue,( lrsued qEnqes ueBuep uellrsuqrp tedep
Eloqerud'InqBle>llp BV $ItrDIerIp uep I sDIod
'Btu€s nlules 's{rJDIeJrp 'daal spe8 uup uup 'sn>IoJ
'detet >Ipp uep e,(ulerel eSSurqas edru uenltutepes
4ure8;eq 8ue,t {pp qelo ue{lrseq\p qoqDnd
'tue8eres 1uuqeqlp 3uu.( ruBuIeB nute
lopq epud 1p1t Suureqtues eped Jnluel uatuoru ue{
->lnlunueur {ntun ue>leun8rp e8nl uloqure6'8un1ue8
ueteqtuel IeqB{ B^Jn{ uurrdureq >Iruueg uep 'qeqruI
>lnlueq 1n1un 'e,(er uepl rp ueluluul B^Jn{ {nlun
'r.(unq uep u,(uquc 1nlun 1nlued ueulnured 1n1un
uuquun8rp eloqerud '@gV'V irqg ter{lD uloqered uu1
-edrueu 'e,(uueruele nlBS qules uu8uep rulules
Sueprq uup 1u34 lnJrueI uruluu ue8uolod-red
V1O€VUVd UVgtIVeeNlm 99'7I
'u,(ulusnd uelSunqnq
-3ueu 8ue,( sueS-suu8 eped;nsnq ue8unqrues
epud epe"req 1 3un33uls 11tr1 'uearlnlunlrp
3ue,( ruedes uere13ur1 Jnsnq sDlnl 'l uup 'tA 'l
'y ueluunSSueu ue8ueq'fO = l O uep )O
= lo lBnqtueu ueSuep I n uup tesnd ue3
'uu>pt8urtp 8ue,(
rnsnq lusnd ue>1edrueu 'sdqe nquns-nquns
Suotouaur r8eq-suu8 tedura'l uup ) {pp :1y
sue8 dupeq.rel He srunl 1z8e1 6eq-sue8 {ueJ
'Jf rnsnq
splnl 'lrBl-lruf re8eqes lC uup tusnd ru8uqes
ezl )rN)fr dvsr{vo
@
w{ uu8ueq 'lV rnsnq splnl 'lrsf-lrei rc8eqes yg
uep tesnd rc8eqes g ue8ueq '3y suu8 rym1 'I
'c3 uBp BV nqruns InqBle>llc
'ledec uJeces
sp{nllp ledup uup slBeurs rlsed uutxrurep Suef sdr13
'(gE'f 'rqC) ue{sunruotu le8ues qupns uerrdruuq
uure18ur1-rnsnq epoleru 'pce1 3ue,( sdge uelqnlnq
-rp eyqude u,(usnsnql 'uen1.rede1 1e,(ueq 1n1ug
Nvdtdl tvH
sdtlf dvglNveeNf n ?9'?.
'(pSS'f 'rqg) ruqtuu8 eued uuleu
-n38uatu uB{uBJBSrp 'sdrle rulurueru {nlun
.IUI
ueepeqred r8uequrr8ueru 1nlun e,(uunlunued rdet
uup urulep r1uJu e{ nBtE JBnl r{BJB e>l t11pes yrsued
uu>lSuurrueru lqunnped e,(ueq'pce1 n1r uu>lur8ur
-rp 8uu,( sdqe uup sdle 8ueqn1 BJuluB rp ueupeq
-red ulqudy'uu8un>18ue1 Ielu uunluuq ue8uep nule
ue8uu1 ue8uep uulSunqnqrp 1n1un'ueru8es luduee:1
BJuluu rp r{BIeJ ]r{pes uB>IBSrs 'uBD{rr.uep IEq-leq
ruBIeC 'uu8uureqesreq 3uu( Sunln srlnleu 1n1un
tHlpes rese8rp ledup e,(quru uerpnue{ uep splnl
-lp ledep Suulued rsrs nlBS 'e,(uluq udnre5 'e,(uurey
Sunln s11n1eul {nlun tDlrpes rese8rp ludup e,(quru
Suuf uurpnr.ua{ uup srnnlrp ludep Sunln nlus 'uulut8ur
ua;ny -rp 8uu,( sdle lqun ..1nure8,, nplrel uup Suulued
nppel e.(u8ueqnl u4l'u,(ulBSrI I 'e^rn{ pu ue8uep
udrues le8e lnqesJq pu ueleunSSueu nped Suues
'uulur8urrp 3uu,( ledeles uuJn>ln duues >{nlun sdrle
3uuqn1 qeyoredureur 1nlun qu.(u1 {Bpll €ueJB)
IBur uuluun8rp 1ul IBq
"S€
ruBIEp :rur lnpns ue8uep e,(urupu 1a1ep Surpd 3uu,{
sdrle pu ue>IBunC lule.rep rnsnq ue8uep BOI tnpns
'111 JDIn uup'39 luuo8ep 1ue1 'ro,(eru nquns uu8uep
ruleles uurpnuo{ l1g rnsnq sHnl 'O
lC {lret
lesnd uu4uunSSuaru uu8ueq 'cgg'? 'JqC eped ue1
-1nlun1rp e,{uue8uupued erpasrel lepp egqede sdrla
'II lnpns rrBJueu {nlun BuBqJepes rslrulsuo)
'sHnIIp uule 3ue,( sdqe ..1nure8as,.
3 uep 8uuluedos EJr>l-uJr{ 3ue.{ sdrla rJuouetu
I24 BAB 4 KONSTRUKSI GEOMETRI

2
'I

0
I
2

12 3
123
(o) (b)

@ Menggambar Parabola (94.55).

satuan darititik O. Misalnya, titik 3 menghasilkan

4 9 satuan (kuadrat 3). Metode ini umumnya
3 digunakan untuk melukis kubah parabola.
2 Untuk mencari fokus, F, diketahui titik P, R,
I dan V pada parabola (Gbr. 4.57d), tarik garis
singgung di P, yang membuat o = b. Tarik garis-
bagi tegak lurus AP, yang memotong sumbu di F,
yang merupakan fokus parabola tersebut.
Menggambar parabola dengan persegi panjang
atau paralelogram yang diketahui (Gbr. 4.58a dan
4.58b). Bagi BC menjadi sembarang bagian yang
C sama, bagi sisi AB dan DC masing-masing menjadi
(c) (d)
setengah jumlah tadi, dan tarik garis seperti yang
@ Menggambar Parabola (94.55).
ditunjukkan. Perpotongan garis-garis yang ber-
nomor-sama merupakan titik-titik parabolanya.
perlunya untuk melukis parabola yang tepat, dengan
melukis garis-garis tambahan yang sejajar dengan .4.56 MENGHUBUNGKAN DUA
garis AB dan melakukan cara yang sama. TITIK DENGAN KURVA PARABOLA
Garis singgung pada parabola di sembarang Misalkan X dan Y merupakan titik yang diketahui
titik G membagi-dua sudut yang dibentuk oleh (Gbr. 4.59). Anggap sembarang titik O, dan tarik
garis fokus FG dan garis SG yang tegak lurus garis singgung XO dan YO. Bagi XO dan YO
terhadap direktriks. menjadi sejumlah bagian yang sama, nomori titik
Dengan kedalaman dan bentangan parabola bagi seperti yang ditunjukkan, dan hubungkan titik
yang diketahui (Gbr. 4.57c), bagi AO menjadi yang bersesuaian. Garis-garis merupakan garis
sejumlah bagian yang sama, dan bagi AD menjadi singgung parabola yang diinginkan dan membentuk
sejumlah bagian yang sama yang jumlahnya sama selubungnya. Sketsa kurva halus yang mulus, dan
AO taOi. Dari garis
dengan kuadrat jumlah bagian kemudian pertebal kurva tersebut dengan bantuan
AB, setiap titik pada parabola dihasilkan oleh mal lengkungan.
iumlah satuan yang sama dengan kuadrat jumlah

@ Kurva Parabola (94.56).

X
,]

2
3
4
5

0 345Y
(c)
'e,(ueyoqredrq eped upereq 3uu,( 4tp uu>1udrueur ,g
{p1t uep'uures 8ue,( ,Z-e uep 1-6 sFeB p88ued
uu{uequeu d rnlelotu Suef urel rnsnq qel'u,(qeq
eruug 'e,(ue1oq:edrq uped 41q uuledrueu E >llln uep
'BruBS uu{B t-Z uep 1-6 srru8 p88ued 'Z uup
>IIJp p e,(unquns unpel Suolotueur tnqeleltp 8ue,{
'rqC)
d {pp rnleletu rnsnq IIBI 'u,{upsqlq '(etg't
etuus uu{B e,(unqruns-nqruns uup ulJn>l erelue sue8
uepSSued 'u,(unquns Suotoueru e33uq Suelued
-redrp eyoqredrq rnsnq Wt e{ll 'lnqesJol e^Jn{
uunc? nquns te8uqes uuleun8tp ludep 'snrn1 1u8e1
Suqes 8uu,( '1oltulse 'IeJet€IPIe eloqradrq epe4
:qg) rnqetaltp e.(uu,trn1 epud 6 {llll uep 'srunl
1u8e1 Suqus 3uu,( 'yg uep BO toltulse w{l?sIIN
lvdllvll)l
v'togdldlH dvg! lvo9NltN 89'7r
'uulut8urrp 3ue.{ loturse uelednreur
slrug 'H {pp Ip uerelSuq Suoloueru e33uq g
uup V {pp tp 8ue1uq nquns dupeqrel snrnl 1e3el
srre8 >1uq uup ,ll ralaluulp uu8uep uurelSuq sn1n1
'rur uloqredq HOH toturlse {rJeueru >lnlull
'uelut8unp 3ue,( 3un33urs suu8 ue>ludrueru
'd,l uep sDIoJ uel-Fef umluu
rur r8uq-suug dj
lnpns enp-r8eq'Inqule>llp 8ue,( 6 {Ilp 1p uloqradrq
depuqrel 3un33uts sue8 ltreuetu {nlull
'x {pll {nlun
uelselelrp 3ue,( ruedes Ue>In>IBI uup 3uu1ut1 nquns
Suuluedes rp y ue8uep edrues 3uu,( um1 {pp-{pl}
qrlrtueru uu8uep ledel e;eces e^rnl sDlnletu >lnlun
uelnpedrp 8uu.( ry,{ueqes UBI{uqIuBl {1111
-ur8uup 3uu,( uloqredrq epud spureq Suuf
'(rS'rS) Bloqredlg .reqrue33ua141
9Zt )lN):rt dvswve
uuludueu 8uu,( '1 uep 'S 'u 'O {pp p eruegad
3uu.( rnsnq Suotoureur e33urq rnsnq sl{nl 'uef-rruf
m8eqes XV u?p',1 uup I 'erups 8uu,( lesnd ue8ueq
'lC rnsnq sr1n1 'uul-uul re8eqes Xg ',1 uup I Ip
I lusnd ue8ueq '(qOS't rqg) uapsuqtp 8ue,( Sueturl
nquns uped y {plt SuBJEqLues qrlrd 'rrleuoe8
uJucos rur elJn>l rslnrlsuolSuau {nlun
'uerynlunlrp 8ue,{ uedas uB{lISEWp tedep uloq.redrq
'Sue8el 8ue,( Suuueq ue8uep uep e,(udepuqrel
lure8req psued 8un[n uu8uep '1 dupuqra rqndrp rur
relup-suu88ued u41 'l Ip relep-suu88uad 1e>g
'u,(uu,trn>1 ue?uelueq uped Sunlue8ral I IJBp
'iyv e.{ulurei :{uru BrBOos r{llld1p C {pl1, 'gy 8uern1
3l qspl e,(uSuelued :O uup ,l Ip lnqesrat Suuueq
1n11 'ue41n[un11p 3ue,(Iuedes 'Sueuaq qelo unlurutp
3uu.( psued Suuleqes qelo uB{lISEqgp tudep rur
e.un; '(eg9', 'rqg) e,(u8uu1ur1 nquns ueledrueu
BV usp snlo; ueludrueu ,l uup I uB{IESII{
'2,(ueloqredq 3uu1ut1
p3g
nquns ue8uep utuus uup uelsuo{ 'sn1o; 'du1e1
{pll Bnp rrzp u,(ulerel BJEluu ueupeqJed eSSurqes
edru uunlrurepes >lere8req 8ue,( rylp I{Bnqes qelo
unllrseqrp e1oqred41'GSV'V'rqD leqll) eloqredrq
lnqeslp e,(uueurele qalo lBnqlp 8ue,( rrep 1tce1
qrqel 8ue.( e,(unqruns uu8uep tnpns lenqrueu Suef
Sueprq uep 1u8e1 tnJrue{ erelue uu8uotofued u,n'rn;
v'togdfdlH dvgl lv9eNl! l l9'?.
'lnqesJet suuS unpel
BJBlue rp lnpns enp-r8equau ue{u eloqured nquns
'etuus AO uep XV 3un33urs sge8 e>g1 'ulsetu uIESep
'uu>I ruelup leeJuelruaq uep uemlSuq rnsnq epuduep e.(u
IrBJ
>1tttt-1p11 -uuledureued {LIBueu qlqel ryl eloqerud e.uny
@
126 BAB 4 KONSTRUKSI GEOMETRI

@ Hiperbola Ekitaterat (g4.58).

Tidak semua tali busur harus ditarik dari titik P

yang diketahui, tetapi begitu titik-titik baru di-
peroleh pada kurvanya, tali busur lain dapat ditarik
melalui titik-titik tersebut untuk memperoleh lebih
banyak titik. Setelah titik yang cukup diperoleh
untuk memastikan suatu kurva yang tepat, hiper-
bolanya dapat dilukis dengan bantuan mal
lengkungan.
Pada hiperbola ekilateral€sehingga
perkaliannya tetap
konstan. Melalui titik P yang diketahui, tarik garis
Spiral Archimedes (g4.59).
l-P-Y dan 2-P-Z yang masing-masing sejajar @
dengan sumbu-sumbunya (Gbr. 4.61b). Dari titik
asal koordinat O, tarik sembarang diagonal yang
memotong kedua garis ini di titik 3 dan X. Di titik
.4.59 MENEGAMBAR SPIRAL
ARCHIMEDES
ini tarik garis yang sejajar dengan sumbu-sumbu-
Untuk mencari titik-titik pada kurvanya, tarik garis
nya, yang berpotongan di titik 4,yang merupakan
melalui kutub C, yang membuat sudut yang sama
titik pada kurvanya. Serupa halnya, diagonal lain
satu dengan lainnya, seperti sudut 30 (Gbr.4.62).
dari O memotong kedua garis yang melalui titik P
di titik B dan Y, dan garis-garis yang melalui titik Mulai dari salah satu garis, tentukan sembarang
ini sejajar dengan sumbu-sumbunya yang jarak, seperti 2 mm alau
l6"i buat dua kali jarak
berpotongan di titik 9, titik lain yang berada pada itu pada garis berikutnya, tiga kali pada garis yang
kurvanya, dan seterusnya. Carilah titik sebanyak ketiga, dan seterusnya. Melalui titik-titik yang baru
yang diperlukan untuk memperoleh kurva yang saja dicari tersebut, lukis kurva yang mulus, dengan
mulus, dan lukis hiperbolanya dengan bantuan mal menggunakan mal lengkungan.
lengkungan. Terbukti dari segitiga O-X-S dan
O-3-2 yang sebangun bahwa garis P-1 x P-2 = .4.60 MENGGAMBAR HELIKS
4-5 x 44. Heliks dihasilkan oleh satu titik yang bergerak
Hiperbola ekilateral dapat digunakan untuk mengelilingi dan sepanjang permukaan silinder atau
menggambarkan tekanan gas yang berubah begitu kerucut dengan kecepatan sudut yang seragam
volumenya berubah, karena tekanan berubah secara terhadap sumbunya, dan dengan kecepatan linear
terbalik dengan volumenya; dengan kata lain, terhadap sumbunya, dan kecepatan yang seragam
tekanan x volume akan konstan. dalam arah sumbunya (Gbr. 4.63). Heliks silindris
us8uec 'Fqetellp 3ue,{ r8esred uuledrueur COBV
uB{IESIW lelsdld rnlonNl dvqt^lv9eNln
'qeloredP
uulur8unp 3ue,( uernln ueSuap {n1uaq e38urq
udnres 3uc,( urec ue8uep uellnluel 'lf rnsnq
sr1n1 'tesnd ruSeqes V uup rref-rrel ru8uqas 3y
uu8ueq 'fC .Insnq sDlnT 't€snd re8uqes g uup uel
-rrul re3uqas qg ueSueg '(qVg'V'rqg) CV rnsnq
sr1n1 'lesnd re3eqes C uep rrsl-rrul reiuqes y3
ue8ueg 'rnquto{rp 8ue.( e3qr8es ue>1udn:eru 3gy
uE{IBSIIAI Vollle]s rnlonNl dvswv9gNlt l
'qeloredrp uelut8unp
SueA uernln uuSuep {n}uag u38utq'B uep V BJeluB
rp rtue8-rluuAJaq 8ue,( lesnd 'nlr rt.rades u?{lnlueJ
'36 ue.re13ur1-quBualas srlnf iusnd ItSEqes
g uep uui-rrei ru8uqas 69 uu8uaq '93 uu.ru18ur1
qe8ueles sr1n1 'lesnd ru8eqes V uep i.tul-trul
ru8eqes 3y uu8ueq '(erg't'rqD, 3V uu:u13ut1
-qe8uates
sqnl 'tesnd tu8eqes g uup uel-uul tu8uqas
gy uu8ue6 'rnqcle:{rp Suud slru8 uulednteru
gv uqpsv{ sldvg rn]onNl dvshlveoNlhl
'uem13ur1 nBtu 'uoBIIod 'sr.re8 qtnqes
rrpp Jnlnrp lnqasret Suerreq nlt8eq Suuueq eped
upereq 8ut,{ rytp I{Bnqos ueselull ueledmeu tnlo^ul
rnlo^Nt dvg! lveeNSlN L9'?.
'pg9'7 'rqg ePud
uerqnlunlp uuue{-lnJrue{ sryaq Is{rulsuo)
'u8nl s11eq {ntuaqreq
sulSuud 8uu1nt ts.rn1 3uut1 r11n 'u,{ulu8eqes uep
'plds e83uet 'Surcec rBrB epor 'dnoles l1n upud
tuadas 'rrlsnpur rp ueluun8rp 1u,(ueq s{lleH
'tdntnual
3ue,( uep teqlirat 8uef, sueS-stre8 uul.rulnpadureru
uuBuap rrDl-s{rleq rpeluoru qBqnlp tudep qg9'7
'(09'rS)qrraHlEE@
rall) s)ltlH (c)
LZa, )rN);lr dv€lAve
'rqg epud ue4r1niun11p 3ue,( s>p1eg 'ueue{ r{uJE o{
urun1 'ru1e,(-ueue,rclreq Suui qure uped Suuru
tsrlrlral 3uu,{ u.t,rn1 uut8uq '(cgq'f ;qg) uo1-s1t1eq
uped 'upuull-s1r1eq uuludnJeu q€9't JEquuC
'e,(nsrue1es uup 'uedep ue8uepued uped 7
sur8 e>1 sele ue8uepuud eped Z {l}lt rrup 'e.{uuedep
uefuepued eped 1 srruS a1'uere13ur1 udnreq 3ue,(
'sutu ur?Suepuud cped I IItp rrup sutu eI uulrs1a.,t
-o;druaur uu8uap qelo.redrp s1r1aq epud {lrlt--IplJ
'e,(usruetcs uup iu.(uuelul-1urei r.rup qu8uelas lruu
qulet tllqesret :1p1i 'e,(u:opurlrs 3ur1r1e1 qe8ueles
luro8req qule] ntr 11t1t ultqedt :r,(uue1e[-1c:el
seleqrueue-redas rS3urtes {reu q?lel ue\B ntl \pp
Tepu{rs 3ur1qa1es rp e,{u1e.lel rrep suleq uteueredes
1era3:aq qclet rur s>lrloq uellrsuq8ueur 8ue,( lutt
eirqudy '(g t ptt pq uupp) ueqnlunlrp 3uu.( ruedes
uurSuq qulurnf 'rpe1 uiusep uerSuq qelunl uu8uep
€ues e{uqelunl 3ue,( BUBS SueA uer8eq qelr"unles
rpelueru lltr uulul-{erul r8rq uup u,{uuuJulluluf
uEUnIn 'Suulusd rSes.rad udnraq 3uu,( 'tnqas.tet
repurlrs uudep uu8uepued epe4 'eues 3ue,( uur8uq
qelunfes rptluaru u(use1e uere13ur1 ]3eg'(qt9'f
'rq5) ue>llrsuqlp tnqosJel s1t1eq teduret repuIIIS
ue8uupued enp sD{nl 'sIIIeq sDlnlaru Intuf}
'eures 3uu,( uaurolo epud epuraq lupu Suui
{plt Enp uulSunqnq8ueru 8ue,{ repuIIIS uuelntured
eped lrrelrp ledep 8uu,( lepuedrer srru8 qelo
ue{ntuotrp ledep ueryuep 3ue.{ s)rleq 'ntl qeqos
qel6; 'e,{urepulps 3ur1qa1 ue8uep Blues sep 8ueluud
:e,(u1r1aq uupl-1erul uu8uap eruus e,{ur33ur1 8ue{
'n{rs-nlrs eSrlr8es rpulueru lnqosrel sIIIeq r4u,ruq
rp uur8eg '(.utg'i 'rqg) smnl srre8 rpelueur uele
tnqesrol s{rlor{ 'Jetep Sueprq eped rnprp ue>Illseq
-lp s{lleq luduel sIJpUIIIS uuelnurred e1t1
'ue1ul-4erul lnqasrp uerelnd nlus ruulep lnqesrel {IlIl
qelo rsulurlp 3ue,{ nqruns ue8uep releles Jn{nlp
3ue,{ 1eru1 'elus s4leq ru8uqes pue>lrp e,{uunun
I28 BAB 4 KONSTRUKSI GEOMETRI
PUSAT PUTARAN YANG
BERGANTI_GANTI DI
ANTARA A DAN B ,O,
,U
E
(b)
DA sebagai jari-jari dan D sebagai pusat. lukis
busur 90o AE (Gbr. 4.64). Lanjutkan sebagaimana
pada involut segitiga hingga bentuk dengan ukuran
yang diinginkan diperoleh.
MENGGAMBAR INVOLUT LINGKARAN Ling-
karan dapat dianggap sebagai poligon dengan
jumlah sisi yang takterhingga (Gbr. 4.64d). Involut
dikonstruksi dengan membagi kelilingnya menjadi
sejumlah bagian yang sama, dengan menarik garis
singgung di setiap titik-bagi, dengan mengukurkan
pada setiap garis singgung panjang busur lingkaran
yang bersesuaian (lihat Gbr. 4.45c), dan dengan
melukis kurva yang diinginkan melalui titik-titik
yang dibuat pada sejumlah garis singgung tadi.
Involut dapat dihasilkan oleh sebuah titik pada
garis lurus yang diulur dari lingkaran tetap (Gbr.
4.64e). Titik-titik pada kurva yang diinginkan dapat
ditentukan dengan membuat jarak yang sama 0-l ,
1-2,2-3, dan seterusnya, di sepanjang kelilingnya,
dengan melukis garis singgung pada setiap titik-
bagi, dan dilakukan seperti yang dijelaskan untuk
Gbl 4.64d.
Involut lingkaran digunakan dalam konstruksi
gerigi roda gigi involut. Dalam sistem ini, involut
membentuk muka dan bagian batang gerigi roda
gigi; bentuk gerigi batang gigi (rack) ialah garis
lurus.
14.62 MENGGAMBAR SIKLOID
Sikloid dihasilkan oleh sebuah titik P pada keliling
sebuah lingkaran yang menggelinding pada garis
lurus (Gbr. 4.65).
@ Sikroid (94.62).
(c) (d) (d)
Involut ($4.61).
Dengan lingkaran penghasil dan garis lurus
yang menyinggung lingkaran tersebut diketahui,
CA dan CB masing-masing sama
buatlah jarak
dengan panjang setengah keliling lingkarannya
(lihat Gbr. 4.45e). Bagilah iarak ini dan setengah
keliling tadi menjadi sejumlah bagian yang sama
(enam, misalnya) dan nomori bagian-bagian ini
secara berurutan, seperti yang ditunjukkan. Andai-
kan lingkaran tersebut menggelinding ke kiri; ketika
titik I mencapai titik 1 pada garisnya, pusat ling-
karannya akan berada di D, titik 7 akan merupakan
titik tertinggi pada lingkarannya, dan titik 6 yang
dihasilkan akan berada pada jarak yang sama dari
garis AB dengan titik 5 ketika lingkarannya pada
kedudukan tengahnya. Jadi, untuk mencari titik P',
tariklah garis melalui titik 5 yang sejajar dengan
AB dan potong garis sejajar tersebut dengan busur
yang dilukis dari pusat D dengan jari-jari yang
sama dengan jari-jari lingkarannya. Untuk mencari
titik P", tarik garis melalui titik 4 yang sejajar
dengan garis AB, dan potong garis sejajar tersebut
dengan busur yang dilukis dari pusat E, dengan
jari-jari yang sama dengan jari-jari lingkarannya.
Titik J, K, dan L dicari dengan cara yang serupa.
Metode lain yang dapat digunakan ditunjukkan
pada paruhan kanan Gbr. 4.65. Dengan pusat di
I I dan tali busur 1 1-6 sebagaijari-jari, lukis satu
busur. Dengan 10' sebagai pusat dan tali busur l0-
6 sebagai jari-jari, lukis satu busur lagi. Lanjutkan
dengan cara yang serupa dengan pusat 9', B, dan
7 . Lukis sikloid yang diinginkan yang berupa garis
singgung pada busur-busur ini.
Metode yang manapun dapat digunakan; akan
tetapi, metode yang kedua merupakan metode yang
lebih singkat dan lebih disukai.
Terbukti bahwa, dari garis singgung yang
dilukis dengan cara yang baru saja dijelaskan, garis
yang menghubungkan titik sikloid dengan titik
kontak untuk lingkaran bantu merupakan garis
tegak lurus sikloid. Garis l'-P" dan 2'-P', misal-
nya, merupakan garis tegak lurusnya; sifat ini mem-
buat sikloid sesuai untuk bentuk gerigi roda gigi,
 NVV)nnaEd/eNVClS NV9Noroduld S{dVEU]B NW>NAU]d
VSV) NVV)NAd]d NVNdVS NVV)NAd]d NVdVINd NVV)NAd]d
%b .bg.np) "rul 'x{DrBpuI urhas)
.(v].IuIUa|s!Sue3uopuB{I!sEqIo3ue,{1.r1auroa3uBBInureduBpIn|uafl@
clot)lsodlH (q)
f
'(L-9'rS) prollrsodrH uep p;o1r1;s;dg
@
'ursetu uauela
luElup srlIEJd uuSurluede{ r{rlruetu uer{ruep
't9't 'rqg upud uulyrlunltp ue8uap uep ntuaual r3r8 epor r8r.ref lnluaquetu
CVO uu{llsuqrp 3ue,{ tuautoe8 uuulnured {nlun ue{Bun8rp rur E^rn{-e^rn{ 'ploHIS e,(u1uq
uep {ntuaq qotuoJ-Llotuo3 'eloqered uep eloqradrq rrreda5 '(Eg't, 'rqC) ploplls ueSuep udnras 3ue,(
rlredes 'srletueleru u.trn1 ue+lu,{ueur 8uu{ srrn8 e.rec ue8uep s11nllp rur e^Jn{-?^Jn) '(q99't 'rqg)
-sue8 uullseqiueu {ntun uep 'BurES 3uE,( uerSeq prolysodrq qEIBr uu{lrseqrp Suuf e,\Jn{ 'JEsoq qrqal
qelunles rpelueur srru8 uer8uqruad r]redes '3ue1nraq 8ue,( ueru13ur1 Sunqruoc rsrs Suuluedes rp Surpuqef
3ue,( rsu,redo ynlun sn8eq 1u8uus 6y3 ruer3ol4 -Buaur e(uuere13ur1 EIlf '(899'f., 'rqg) prol4srda
'Iul qeq ruelep ue>p{nluntlp qelet 3ue,( tedal 3ue[ quler ue{lrseqrp 8uu,( u^rn>l 'JBSeq qrqel 8ue,(
uleuoe8 rs{nJlsuo{ re8eqreq uulpseq8uetu tedep uuru18ur1 8un1ec rsrs eped 3urpuqeSSueur 3uu,(
uttnr uep
et11 '.retnduroq rygur8 ruelup Blposrel 3uu.( uerelSuq 3uqqe1 epud epuraq 6 pseq8ued {llrt e>Irf
ueeunSSued ruerSord re8eqreq ueeunSSued rnlule6
aro])rsodrH nvrv cto'r)tsrdl
dllndl^lo) )lJVd9 ?9'?a uv€! rveeNrt^l t9'?.
6Zl )tN)31 dvsr tve
 I30 BAB 4 KoNSTRUKSI GEoMETRI
I KATA PENTING
TITIK
BUSUR
GARIS SINGGUNG
SEJAJAR
POLIGON
GARIS-BAGI
GARIS KONSTRUKSI
JARI-JARI
KONSENTRIS
TRINGKASAN BAB
. Memahami cara-cara konstruksi geometri dasar
merupakan hal yang mendasar untuk keberhasilan
gambar tradisional maupun gambar CAD.
. Semua gambar dibuat dari titik, garis, busur, dan
Iingkaran yang dilukis pada berbagai ukuran dan
dikonstruksi pada tempat yang tertentu satu sama
lain. Konstruksi geometri tidak dapat dihampiri
(diaproksimasi).
. Setiap titik, garis, busur, dan lingkaran harus
ditempatkan secara tepat. CAD tidak dapat melukis
secara tepat jika Anda tidak dapat memberitahu
program di mana Anda ingin menempatkan elemen
gambarnya.
. Keunggulan yang diberikan CAD datam konstruksi
geometri ialah ketelitian gambar. Hanya juru
gambar yang mengetahui di mana titik, garis, busur,
I PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa sajakah keempat penampang kerucut itu dan
bagaimana penampang tersebut dipotong dari
sebuah kerucut?
2. Bagaimana Anda dapat membagi garis ke dalam
bagian-bagian yang sama? Ruang menjadi bagian-
bagian yang sama?
3. Berapa banyak cara busur menyinggung satu garis?
Dua garis? Garis dan busur? Dua busur? Lukislah
contoh masing-masing.
4. Lukislah segitiga samakaki, segitiga siku-siku, dan
segitiga sama sisi.
5. Dengan mengetahui satu garis, lukislah garis lain
(1) yang sejajar dengan garis pertama, (2) tegak
lurus terhadap garis pertama. Kemudian lukislah
TSOAL.SOAL KONSTRUKST GEOMETRI
Konstruksi geometri horus dilokukon secoro
songot teliti, dengon menggunokon pensil
keros (2H hinggo 4H) dengon ujung yong
GARIS
LINGKARAN
TITIK SINGGUNG
TEGAK LURUS
POLIGON TERATUR
PENAMPANG KERUCUT
PUSAT
DIAMETER
SUDUT SIKU-SIKU
atau lingkaran perlu digambar, dan yang lebih
penting, bagaimana menggambamya. Seorang juru
gambar yang buruk pada kertas juga akan juru
gambar yang buruk pada CAD.
Satu dari jenis konstruksi geometri yang lebih sulit
ialah titik singgung. Terdapat banyak jenis titik
singgung dan setiap titik singgung membutuhkan
teknik penggambaran yang khusus.
Mengetahui kapan menarik garis sejajar atau tegak
lurus terhadap garis lain merupakan bagian penting
pada konstruksi geometri.
Kecuali juru gambarnya mengetahui dasar-dasar
konstruksi geometri, akan sulit menciptakan suatu
gambar dengan menggunakan alaralat gambar atau
pun CAD.
garis mendatar melalui perpotongan garis-garis
tersebut. Akhimya, lukislah satu garis tegak melalui
perpotongan ini.
6. Lukislah persegi, segienam, dan segidelapan teratur
sehingga jarak dari sisi-ke-sisi 2 inci.
7. Buatlah daftar metode yang berbeda untuk melukis
pendekatan (aproksimasi) sebuah elips. pilih salah
satu dan lukislah elips dengan diameter mayor 6
inci dan diameter minor 3 inci.
8. Peragakanlah cara-cara untuk melukis satu garis
yang sejajar dengan garis yang diketahui dengan
hanya menggunakan pensil, segitiga, dan penggaris-
datar.
ponjong, runcing, bentuk kerucut. Lukis goris
yong diketohui don yong diinginkon don
tebolnyo menengoh, serto lukisloh goris-goris
 'telerep rnsnq up8uep us{r]ed '(u17'p 'rqg tuqtl) uep '(0I', 'rq9 teql) lnqesrol lnpns enp-r8eg 'J lp
ueSuel apotetu ueleunSSuatu ue8uap urzl eures ntes o lecund ue8uep lnpns Sueruquos q"lruqueC Z'F toos
f
Sf tnpns lenqrrleru 3ue,( sr.re8 €np rJEIrEqueD 0I', tDoS '(89't 'rqD tuqll) lnqasrel sr:e8 qelenp-r8eq uep ruur gg
'(q8I','rqC leqrl) rnqesrel e,{u8uelued 3uu,( 6y Suunu sue3 gelr€qrueC I', tDoS
srre8 e>1 rur S Iltlt rrep snrnl {e8el srre? IIrcl uep 'lul
'99't xqg opod uotlynfunltp nwoyad loos lodwaay
sueS uep ruru g'E, ryrufes g )trlr] uclrupuv'(c8t t 'rqC
teqll) 1ul Iltrl rnleleru sn:n1 1e8e1 sue8 lunq uep 'D IrEp
rutu 79 lereles tnqesral sue8 epud d {lllt qllld 'ruur }8 'ru, opolauj uDouop
e,(u8uefued 3uu,{ gg Suurur sr-re8 qulrequeC 6', lDoS I
uo),llosolos! p In+un snsnL.Dl oos-loos r.llllurer.! D[os
'e^utnpns urlounuJ Dpuv ua+srso'Drposja+ ujolsls n+os o),lll
{rtll 're+nduJol )1uoro uje+sls losoq uorooqos opod
e8r1e1 rnpleur uerel8uq qenqes qelrpqrue8 uep '(97'7 uep
uollDsoloslp oonf +odop !ul loos-lDos 'LunLln
€', 'rqD leqll) uru gtr' PIu>I nles uep ruur 99 esnuelodrq
r{llrueru 8ue( n4s-n1rs e8nr8es qulr?qrueg g', tDoS +oilseq lul qoq urolop loos lo^uoq ouorD)
'lul qoq urDlDp uo)4uoqlp ouDA
'e,(utesnd re8eqas tpel nural-1qr1 ue8uap
r.,lo+uoc rDoDqleq uoouep Ddnles ouoA oroc
urelep-uem18ull r&UequBC'{pp uss upud mueueq snrtq
uoouep rslnl+suol onLues orxD+n I|+r+-ll+l+ ,n.lnq
lnqasret rfeq-sueg '(01't 'rq9 leqrl) c,(uuelep-tnpns
Ueg 'uoI6uDue^uor! 6uoA uol;druoued uolllsoq
e8r1e1 qelenp-Feq,'Glt'rqg leql) tulu E9 uup 'tutu S8
-6ueur uop 'oAuiosoqrosoqes OuoA 1oo;uot-u
'ruur 9L rsrs-rsrs uufuap uirtt3es q€puquleD [, tDoS uo0uep lDos uollfolueu In+un 'olpes]e+
'(aLt'P OuoA Ouonl ull0uni! lloqos uD),lounOOuoLU
'rqC tuqD , uep'€ 'Z'l= x uu8uap'x lerpun{ uu8uep o60ulr..les uol),llr.xopes loos do!+es +Dng
Surpueqas 3uu,( uerBeq-uer8eq rpefueu rur stre8 r8tq (re+eurlllLu uop lourlsop uolo^!Ie uo)+DdopuouJ
u?p ruru 19 e,(u8uelued 3ue,( sue8 qelrequreC g', lDoS In+un Luolop uDdep Induros +oqrl) ').1u+eu
'(ELW'rq1 teqg) 6:9:9 uu8urpueq:ed ue8uep uornln eI lu! lDos-loos rsreAU06ueur 1n1un
Suequrreq 8ue,( uer8eq e8rl rpe[ueu rur sue8 t8uq uep Dpuv D+uluoLU olos ur),l6unlu opuv ue+srsv
urru 76 u,(u8uefwd 8uu,( 66 sue8 qelrequeC S', lDoS 'Iu+ou.r ule+sls uornln iloqrp lDos IDAuog
'llqurDlp +odop oruos ouol
'(gt't 'rqg 1eq11) relefas-sue8 apoleur ue8uep uures 8ue,{
uer8rq e8rt pefuaur rur sue8 r8eq uep uru gg e,(uBuefuud
sotol opod sIn[p 6uo^ uop 68'7-69'7 rq3 uDp
'r8eq-eq8ueI Llrlldlp 6uo^ lDos-iDos upouop UDL{oquJo} so.Uo)
8ue,( ;711 srre8 ryre1 ueleunSSuau
'(uDllonseslp ouDA) z-vv sD+le) no+o 'gg'7
uu8uap euus 8ue,( uer3uq ururl rpulueu rur sue8 rSeq uup
uru 96 e,{u8uufued 3uu,( slre8 q€lrequeg loos ,', rqe DpDd uD)t4nlun+lp ouo^ rpedes 'uDlODq
)l +oduo lpoluoLu loDqlp OuoA (u:olop uodep
'(eg', 'rqg reqrl) lnqas.rer
g3 sFeB Fep H9 qurules uep
lndrrJos +DLlll) Z-V sD+ro) uDIounO '+nllroq
g3 uu8uep rufelas 8ue.{ srre3 qepuqrueC 'rutu Zt = Hg
loos-loos uop opuv so6n+-so0n+ opDd
leruf de83ue uep g3 Sur.rru srru8 qul.requeg f, pos 't'7S opDd uDlsotolp ouoA g:edes
'(t I't 'rqc sUoO uop )41+l+ uo).llnlunl 'rslnr+suol sUDO-sUoO
lsqll) C Ip ruBq ue{npnpel e1 u.(uqnredes ue>lquputd sndoL,l uoouof 'snloLl +D6uos orocos lqni+suol
'(uB{.rnsas!p) Zly lielP- Z-y
ssuey'lrlaruoe5 Is{nrfsuox
b.v-rn l*os)!@
le[ )rN)]l dvahrve
*___
132 BAB 4 KONSTRUKSI GEOMETRI
Soal 4.11 Tarik dua garis yang membuat sudut 33'16'
satu sama lain dengan metode sinus (lihat Gbr. 4.21b).
Periksa dengan busur derajat.
Soal 1.12 Gambarlah segitiga sama sisi yang memiliki
sisi 63,5 mm (lihat Gbr. 4.22a). Bagi-dualah sudur
dalamnya (lihat Gbr. 4.10). Gambarlah lingkaran-
dalamnya dengan menggunakan titik potong garis-
baginya sebagai pusat.
Soal 1.13 Gambarlah garis miring TU yang panjangnya
55 mm, dan kemudian lukis persegi dengan TU sebagai
sisi yang diketahui (lihat Gbr. 4.23a).
Soal 4.14 Gambarlah lingkaran berdiameter 54 mm
(halus); gambarlah persegi di dalam lingkaran dan di
luar lingkaran tersebut (lihat Gbr. 4.23c dan 4.23d).
Soal 1.15 Gambarlah lingkaran berdiameter 65 mm
(halus). Carilah titik sudut segilima beraturan (lihat Gbr.
4.24a), dan hubungkan titik-titik sudut ini untuk mem-
bentuk bintang lima.
Soal 4.16 Gambarlah lingkaran berdiameter 65 mm
(halus). Gambarlah segienam di dalam lingkaran tersebut
(lihat Gbr. 4.25b), di luar lingkaran tersebut (lihat Gbr.
4.26d\.
Soal 4-17 Gambariah persegi (halus) dengan sisi 63,5
mm (lihat Gbr. 4.23b), dan gambarlah segidelapan di
dalamnya (Lihat Gbr. 4.28b).
Soal 4.18 Gambarlah segitiga yang serupa dengan
segitiga pada Gbr. 4.29a, dengan sisi-sisi 50 mm, 38
mm. dan 73 mm. Pindahkan segitiga ini ke kedudukan
baru dan putar 180' yang serupa dengan yang di Gbr.
4.29b. Periksa dengan metode titik-cocok ($4.29).
Soal 4.19 Di tengah-tengah halaman kertas, gambarlah
persegi panjang dengan lebar 88 mm dan tinggi 61 mm.
Tunjukkanlah konstruksi untuk memperkecil persegi
panjang ini pertama menjadi lebar 70 mm dan kemudian
menjadi lebar 58 mm.
Soal 4.20 Tentukan tiga titik (yang mirip dengan ketiga
titik pada Gl:r. 4.32a), dan gambarlah segitiga melalui
ketiga titik ini.
Soal 4.21 Gambarlah lingkaran berdiameter 58 mm.
Andaikan titik S berada pada sisi kiri lingkaran dan
tariklah garis singgung yang melalui titik ini (lihat Gbr.
4.34a). Andaikan titik T di kanan lingkaran 50 mm dari
pusatnya. Tarikiah dua garis singgung terhadap lingkzLran
yang melalui titik ini.
Soal 4,22 Gambarlah garis mendatar di tengah-tengah
kertas Anda. Kemudian lukislah dua lingkaran yang
masing-masing berdiameter 50 mm dan 38 mm, dengan
pusat yang terpisah sejarak 54 mm. Tentukanlah tempat
lingkaran ini sehingga konstruksi dapat dilakukan di
bagian tengah kertas. Lukislah garis singgung "sabuk-
terbuka" terhadap lingkaran-lingkaran ini (lihat Gbr.
4.35a).
Soal 4.23 Lakukan hal yang sama sepefii Soal 4.21
kecuali yang ditarik ialah garis singgung "sabuk-silang"
(lihat Gbr. 4.35b).
Soal 4.24 Tarik garis tegak VW 33 mm dari sisi kiri
halaman kertas Anda. Andaikan titik P 44 mm lebih
jauh ke kanan dan 25 mm dari atas halaman kertas.
Lukislah lingkaran berdiameter 56 mm melalui P.
menyinggung VW (lihat Gbr. 4.36a).
Soal 4.25 Tarik garis tegak XY 35 mm dari sisi kiri
halaman kertas Anda. Andaikan titik P 44 lebih jauh ke
kanan dan 25 dari atas halaman keftas. Andaikan titik Q
pada garis XY dan 50 mm dari titik P. Lukislah lingkaran
melalui P dan menyinggung XY di Q (lihat Gbr. 4.36b).
Soal 1.26 Gambarlah lingkaran berdiarneter 64 mm
dengan pusat C yang l6 mm ke kiri pertengah halaman
kertas. Andaikan titik P di kanan bawah dan 60o mm
dari C. Lukislah busur dengan jari-jari 25 mm melalui
P dan menyinggung lingkriran tersebut (lihat Gbr. 4.36c).
Soal 1.27 Tarik garis tegak dan garis mendatar, yang
panjangnya masing-masing 65 rnm (lihat Gbr. 4.37,
bagian I). Lukislah busur dengan jari-jari 38 mm,
menyinggung ke kedua garis tersebut.
Soal 4.28 Tariklah garis mendatar 20 mm dari bawah
halaman kertas Anda. Pilihlah satu titik pada garis
tersebut sejauh 50 mm dari sisi kiri halaman kertas, dan
melalui titik ini tarik garis ke arah atas dan miring ke
kanan dengan sudut 60o terhadap tepi bawah kertas.
Lukislah busur dengan jari-jari 35 mm masing-masing
pada sudut tumpul dan sudut lancip yang menyinggung
kedua garis tersebut (lihat Gbr. 4.38).
Soal 4.29 Tariklah dua garis yang saling berpotongan
pada sudut 60o satu sama lain yang serupa dengan yang
ditunjukkan pada Gbr. 4.38a. Andaikan titik P pada satu
garis yang berjarak 45 mm dari titik potong kedua garis
tadi. Lukislah busur singgung terhadap kedua garis
tersebut dengan satu titik singgung berada di P (lihat
Gbr. 4.33)
Soal 4.30 Tariklah garis tegak AB yang berjarak 32 mm
dari sisi kiri halaman kertas Anda. Lukislah busur berjari-
jari 42 mm dengan pusatnya di satu titik yang 75 mm ke
kanan garis dan di bagian kanan bawah halaman kertas.
Lukislah busur berjari-jari 25 mm yang menyinggung
AB dan busur pertama (lihat Gbr. 4.39).
Soal 4-31 Dengan pusat 20 mm dari bawah halaman
kertas Anda dan terpisah 86 mm, lukislah busur yang
masing-masing berjari-jari 44 mm dan 24 mm. Lukislah
busur yang berjari-jari 32 mm menyinggung kedua busur
sebelumnya (lihat Gbr. 4.40).
Soal 4.j2 Lukislah dua lingkaran seperti pada Soal 4.22.
Lukislah busur berjari-jari 70 mm menyinggung sisi atas
lingkaran, dan lingkarannya berada di satu sisi busur
(lihat Gbr. 4.41a). Lukislah busur yang berjari-jari 50
mm menyinggung kedua lingkaran tetapi lingkarannya
berada di sebelah-menyebelah busurnya (lihat Gbr.
4.41b).
Soal 1-33 Tariklah dua garis miring sejajar yang terpisah
sejauh 45 mm. Pilihlah satu titik pada setiap garis dan
hubungkan keduanya dengan kurva ogee yang menying-
gung kedua garis sejajar tersebut (lihat Gbr. 4.43a).
 'e[ns uu.re13ur1
'un,{y ueBual (0S', IBoS)
@ -qe8uelas 3ue( seru ue3uepued srlnlrp dn1n3 (g9'tr.
'rq9 tpqrl) ruur SZ uulef-1eru[ ueSuap uup 'u,(u8ueluud
ururrg 'turu 0g releuelpreq 3ue,( ueuE{-sIrIeq
qtllenq rur srn:3 epud upp '-retepuau quiuel srre8 qpl{rret
'?puv s?ue{ uuuepq qe3ua1-qe6uet rnlpler11 gr't tDoS
'(Zg't :qC 1uqr1) ur::alnd derles uru 97 n[e1
ue8uep qntnl rqnulueur uep uul urn;e[ >1e:e? qe:e ue8uep
ueup,^Aepeq ?ue,( qere urulep 1ero8.req 8ue,( lurt ueiuep
seperurqrrv le.rrds qe1sr1n1 'qntn1 rrSeqes upuv srue)1
uuupleq qu8ual-qe8ual ueleunS6ueur ueSueq gb', lDoS
.19',tr ':qg eped
ue11nfuntrp 8ue,( epolour nles rlplus upIEunD 'e,(utottursn
re8uqas sr:u8 unpel eped uence ue8uap uup d rnpteu
rIE{ Etu€s eloq;edrq q€lsqn'I IpEl relepuetu sueB suln
1p rtu 8€ uep 1eie1 suei ueuu>1 qErE eI ulu 9l d lult
uu{rupuv'suilel ur{ rsrs rp le8st sne8 uup 'upr"rv s?ue\
'sed Jrun) (gg'tr 1eo5)
@ upurplur1 rdel
lulap rp retupueur srre8 qep1r.rrl ,r', tDoS
'eAulolurrsp
e8nlue1sr1n1 '(q09't'rqg teqrl) Luru gg lereles qesrd:ar
3ue( snlog uep ruur E1 u,(u8ueluud 3ue,( re]upueu
Suetull nquns uu8uep eloqradrq qEIsr{n^I €r', lDoS
'tnqasJet e,un1 epud
Irll uulrqures uAulrypas
qEILteJ '(gtg , '.IqC luqll) slrrtlarrp uep uur
a I snlri.t
utp leiet nqruns uu3uap uloqered qelsrlnl Zt', lDoS
'(gE't ':qC reqrl) e,(uuu:rdruuq sdrle qelsqnl uEF
'Sg't FoS epud t1:edas nquns-nqruns :11.re1- I7t lDoS
'(qzs't 'rqD ,
tBqrl
uru;Soleprud epoleru ue3uep sdrle qelsqnl uup '6t t
t >lurr^r I leog uped ruedes rseSr.rluol retatuerp \tlEL 0r', lDoS
'ucrpunl der1a.
upud 1up ururl u,{utrlrpes qrlrreJ '(TE't rqg luqry) 3ur
'uulseBntrp
-.rtu-ue;u13ur1 sdrle qeysrlnl 'seuel qp^\eq rdal ue8uap
Sueueru rlunJe) e,(uueletuc uup uern{n ue18ue1rg
o69 epud ruu 0L relaruurp uep 'Jelupuour Elecas ruru
'01 , 'rqC eped un,(e ue8uel qelsrlnl '(uulrunsesrp)
88 relaruerp {uEI 'upuv s€uel ueurelur{ urqe8uelrad rp
Z-tV nut€
Z-V seuey ueluunSSueur ue8uaq €S', tDoS ue8uolodtaq 8ue( rse8nluol raleqielp l1.r.rcL 6t'p loos
'uelseinlrp '(ezg rqg apolau ue8uap sdrla srynr
t 1eqr1) ue.r8o1e1e.red
Suuurau rlen)e{ e,{uuelelec uup e(uuulnln ue>18ue1rg uep 'Et'p po5 epud nqruns-nqrirns q?lsrln-I gt', tDoS
'69', '.rqD epud snd rrunr{ qelreqrueS '(uuryensestp 8ue(; '(og t
ZJV nul€ Z-V seue) ueleunSSueu ue8ueq ZS', lDoS 'JqD teqq) srruesuo{-ueru18ur1 apotau ue8uep sdqa sr1n1
'(q99't rqc uep 'gt', leog eped nquns-nquns WlsHn.I 47 tDoS
teqrt) uru ng \:r-l-I;r-l ueSuep ueru18ur1 rnsnq Sueluudas '(or
rp 3urpur1e38uau 8ue,{ tuu 8e relaur?rpieq uu;e13ur1 t
'rqC leqt) Suutuq-e13ue[ epo]eu ue8uep sdqa qEISrIni
qelo uur,llrsullrp SuuI proplrsodrq q?lsr1n'I Ig', lDoS
uup 'gt'7 1eo5 uped nqurns-nquns qelsr{n-I gt', lDoS
'(€99't rqD
'(8t't :qD leqii) uurpun{ durtas epud {ltll Bturl e{utr1rp.::
1eqr1)uur trg gef-gef ue8uep uerelSuq .rnsnq ?ueluedes
rue8uop snr{oJ apoleu uu8uap sdrle qelsrgnl '€puv seu:t:
rp SurpurlaSSueru 8uu.( urru 8t leleruurplrq uere>13ur1
uuueleq ueqe3ueped rp e,(uue8uolofued ue8uap 'uu
qelo ue{[rseqrp 3ue{ prollrsrde qutsr{n-I 0S', loos
y9 e,(u8uufuud 3ue,( .lourru nquns uup (rul€puelu) turu
'(S9't 'rqg leqrl) relupusu sue8
391 e,(u8ueluud 8ue,(:o,{stu nqiuns qut{uel S€'f loos
8uuluedas rp SurpurleSSuaru 3uu.( rulu 0L relauErpreq uP
'(zt tr
-:t13ury qelo ue)lrs?qrp 8uu.( proprs qelsDln'I 6r', tDoS
epud uurelrad uetelec luqrl) 'srJur8 pl?ces uu-lntu:.
'(ptg'f 'rqC IEqII) utu 0Z -rp 8uutr 3uultrud uu8uep uul3urpueq uep Jnsnq 3ur[ur:;
raleruurpreq Surl uerelSurl ]nlo^ur qelsptn-I gt't lDoS qe13un1g '(rgt't usp est't 'rqg leqrl) apoleur f,nf
'(qtg'f 'rqg tuqtt) urnr 9i ue8uep rur rnsnq Suelued qetFuJ' 006 lnpns dnleruau
rsts ueSuep rsIS uures u8rlr8es tnlo^ur rlulsr411 l7f tDoS 8ue( urr,u ;g rref-r:ufteq rnsng qelsrlrl-Lt'f lDoS
ee[ )rN)]l dvsr^rve
-
I34 BAB 4 KoNSTRUKSI GEoMETRI

t?t

@ (soat 4.54) Jangka Tanduk.

@ (soal 4,57) coran penggantung poros.

SEBENARNYA (CARI SEDIK|TNYA

IO TITIK PADA SETIAP KUADRAN)
2x
4.55) Kam Khusus.

(Soat 4.58) Ttras penukar.

@

l-
t0
f Soal 4.56 Dengan menggunakan Kertas A-2 atau A4-2,
lukislah ikatan ketel pada Gbr. 4.73. Hilangkan ukuran
(Soal 4.56) Ikatan Ketel.
@ dan catatannya kecuali memang ditugaskan.

Soal 4.54 Dengan menggunakan Kertas A-2 atau A4-2 Soal 4.57 Dengan menggunakan kertas A-2 atat A4-2
(disesuaikan), lukislah jangka tanduk pada Gbr. 4.11. (disesuaikan), lukislah coran penggantung poros pada
Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali memang Gbr.4.74 Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali
ditugaskan. memang ditugaskan.

Soal 4.55 Dengan menggunakan Kertas A-2 atau A.4- Soal 4.58 Dengan menggunakan Kertas A-2 atat A4-2
2 (disesuaikan), lukislah kam khusus pada Gbr. 4.72. (disesuaikan), gambarlah ruas penukar pada Gbr. 4.75.
Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali memang Hilangkan ukuran dan catatannya kecuali memang
ditugaskan. ditugaskan.
 'u€IsPBnlrp Suerueru
rlence{ u,(uueletec uep uernln ue>18ue1rg '08't 'rqg 'uelseBntrp
Eped Eretue{ ndtuul uu8uurd qul.requ-re8 '(uulensesrp.; Sueruau rlunce{ u,(uuelelec uep uern{n uuq8uzllll
nBle
'gL't :qD eped rBrB ue8uel qupequu8 '(ue4ensesrp)
Z-lY Z-Y seue) uB{eun8Sueur uuBuaq $'f tDoS
'uelseBntrp Z-ly fiew Z-V suue) ue>1eun83ueur ueSueq 69', tDoS
Sueueu rlenJe{ e.{uuetulec uep uuJn{n uelSuupg
'6L'b'qJ Eped snsnq{ S-rcun{ qegeqrue8 '(uuryensasrp)
'serd utsalttr rBss( (I9'? InoS)
z-lY rE1P. Z-V s?Ue)I ueleunSSuaur uuSueq zg'? tDos !AE@
'uelseBnlrp
Sueueru rlunce{ uelulec uep uern{n uu13ue1rg
'81,', 'rq9 eped sard urseu rusup qelruqure8 '(ueltunsasrp)
Z-ly Nw Z-V seue) ueleunSSueu ue8uaq D', tDoS
'ue>lsESruIP
Suuueur IlBnco>I uBlelBJ uep uernln ue13ue1rg
'LL't'tqg eped ynlueq Ior sanl qepeqruu8 '(ue:ltunsesrp)
Z-lV nep Z-V s?ue)I ueluunSSuaur ueSueq 0g', tDoS
I
'Braura){ ndruul ue8ug.rld (€9'} IBoS) '{nfua{
W IoU wr\I (09't IeoS)
@
'snsnq)I S-rruny (29', IBoS)
@
09
9e t )lN)3r dvshrvg
IF.I

SKETSA TEKNIK
DAN PENGURAIAN
BENTUK
TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:
1. Membaca jenis sketsa apapun dan memahami benda yang digambar-
kan oleh sketsa tersebut.
2. Menciptakan sketsa benda dua- atau tiga-dimensi dengan mengguna-
kan metode pensketsaan yang benar.
3. Memperagakan bagaimana mensketsa garis sejajar, tegak lurus, dan
garis yang beriarak sama.
4. Memperagakan bagaimana mensketsa lingkaran, busur dengan diam-
eter yang diketahui.
5. Memperagakan bagaimana memperkirakan dan membandingkan
ukuran benda dengan menggunakan pensil dan panjang tangan.
6. Mensketsa benda menurut skala dengan menggunakan media gambar
berkisi.
7. Mempersiapkan sketsa benda yang akan digambar dengan mengguna-
kan CAD dengan menunjukkan semua garis singgung, pusat, dan
ukuran.
8. Mensketsa benda pada kertas kisi isometrik.
9. Mensketsa pandangan utama gambar ortografik dalam orientasi dan
penyebarisan yang sesuai.
10. Menunjukkan contoh-contoh penggunaan yang benar dari huruf garis-
garis sketsa.
11. Menguraikan perbedaan antara sketsa dan gambar.
3uu,( e,(uue8ueqrurred urelep Bslo{srp e,{usnreqes
epueq-Epueg 'ule{sJeq tenqlp {epu u,(ueserq usto{S
v'lv)s 7'9 r ]udeles uep Brues{eses ue{n{ulrp q€lsruEq pdurerel
'(St'E-O'E $$ teql) tu4adstad
nelu' 3 ur.rnu' ( quq auo sr) 4!q a u o u o vlp B sle{s qolo
Sursetu-Surseu 'ueSuepued ruES tuplup lerlod ruedes
uullnlunlrp u8nl ludep e,{uepueq 'p7'g u33uq
qt'g 'rqC upud unplniunlrp 8ue,( tyede5 '(91'g
-tI'g$$) uelnpedrp 3uu,( uu8uepued qelo ue>Ilernlp
e,(trepueq'(et'E rqC) >1nurefeur ue8uupued rs1e,(ord
eped 'Jepuuls rs1e,{ord sruelludrue IJEp nles uu8uep
uemnsesreq rtdruuq lnqesJol ?sle{s {nlueq 'ISuauIIp
-u8r1 epueq-epueq >lnlun t?nqlp {Iu{4 Bslo{s euaJu)
vsrl)s slNlr-slNlr e'9r
'JIlsBId-srBI
uep IJEod 1ur4-sndeq8ued enp uelue.restp 'eures
-{es Bru3es lenqrp 8ue.{ Bslo{s {ntu3 '(g'S 'rqC)
uulur8urrp 8ue,( sue8 1eqel uE{lISEqBueu 1n1un
tpltpes Sunln uellndunt 'Suolod-Suuprq sue8 uep
'1edu4 1et srreS-srre8 '1eduq suuS-suu8 1n1u11
'ue8uuluedred srru8 uep 'uernln srru8 'nqruns sue8
'lnJnJe) >InlueqJeq
1n1un Surcunr Sunln uu{Bung
e,{u8unfn u88urq tut ltsued tnur uup 'reqrue8
'ue8uel BSteIS {nlun ueleunSrp
lrsued uuluung
e,{u>yuqes U nEtE gg ryedes '{eunl IISued
'(92'g lqC leqt1) ryrteuosl Bste{s lnlun Plposrel
slre8req {IJleIuosI seuoy ('reqrue8 tulu uu8uep
requeSrp e8nl ledup qotuoc ISI{-lsH uerequal)
'e.(usute rp uulteduretlp Suef c.(uquc-snqruel
uBJEqruel Inleletu suqel ledruei 3uef 'qoluoo
ISI{-lsH uBJEque[ tlelo Ieueslp eles urlSunur
soyod rq1u1 s€uo{ ue3uep Esta>ls n{ng
'Q's
'rqg) ruueq Suuf ue8uzqurued uuluequgedrueru
BtlI uu{qupnueu uBDIIIUep 3ue.( segey 'UDIUBJBSIp
rcur red r8asrad 0l nele '8 'E '? ue8uep seua)
'nlueq srrcS-srm8 eduet >peq dnlnc usle{sueu ludep
rypn 3uu,( Sueroeses 1n1un u,(usnsmpl 'nlueqtueru
ledup ryger8 seue) 'ueluun8rp 8ur-res usle1s nlnq
nulu IrJ?{ srln} n>Inq 'g1at 8uu,( uetelu3 unlqnlnqlp
uep ue8uedul Ip tenqlp este{s BIIqedy 'snduq
-3ued uup 'se].te{ 'ysuad ue>lqnlnqtuau u,(ueq rut
usle{s p,{\I{Eq quler uu8uei us1e1s uuir-r83une{ nl€S
VSIf)S NVHVS Z'9'
'reuaq Suef sr.ru8 1eqa1 uep'ueselelel'ue8uequrred
epud uurteq-red uu8uep uep eues{es uu8uep tenq
-rp snreq ue8uet Bste>ls 'l'E 'rqg epud ue11n[un1
-rp 3ue.{ tuedes 'u,{u4rcqe5 'u.(ueped uu{Iroqlp
3ue,{ u,(udn BpB {pplt e,(uledrua u,{truu>1n1e1eru
Lel )rN)rr dvsl^vg )nIN3g NVIV.UfISNiId, NV(l XfN)eI vSllXS S 8V{ ,l{81
ruelep 3ue,{ leroo-1uJoc nEtB JBSB{ 3uu,( seqeq
requu8 Iirureq >1upt1
..ue8uel Esto>1s,, qeIIlsI
'uqBunu
ufte1ed nutu 'rslu>Iet '{1tr{ol euelres e.nud upude>1
srsred uep Surlued ISBLUJoJUI uu>pedue,(ueu {nlun
ue{pns{Brurp 3ue,( es1e1s '1eqrd urel rq 'de13ue1
-{Bt uup rusel e,(u1u;rs eles utlSunru IEJo u€rcrn
quqruuued {ntun ueIn>Iepp 3ue,{ selSurr usto{S
'e,(uueuunSSued pnsleru uped Sunluu8rel esle>ls
epud uelqnlnqrp 8ue,( ueeu-rnduresel tu13ur1
'usle{s rnluleru uultudruusrp u.(uesurq
Sueyq 3ue,{ ruque8 nele {BSnJ 3ue,( utseut ueuelo
uerlueSSued ue8uulnSSuuued nulu urusep ueqeqrued
Suutuel rsulruoJul 'esla{s uenlueq ue8uep IBpBuIau
8uu,( iemu ue1!u1 ue>ln{ellp tunleqes BIE{sraq
I
requu8 uDIDIBIoIU IEInu ulusopued e4l euncred
Suunqret ledup n11e16'lnqosJel uuresela,(ued
re8eqreq erutue Ip lenqrp ludep ueqqrd eS3urqes
rdepuqrp 3ue,{ qepseu ntens {ntun uerusele,(ued
ruSuqraq uB{snIUnJeIu {n}un sltuouo{e uep
'B{ereu
JII{oJe 3ue,( u"rec uu>1edruau ueeslo{suod
uusu8e8 lpleJuetu uup uu.rrlrd unsn.(ueu ruulep
uresepued ered r8uq rcllureq te8ues ue8uul eslels
)rN)fr vstf)s t'9r
'lsueullpjDnp uoo>';nurled opod puaur;p
-oOIt opueq uo>ll{oriueu DUDuJlDBoq rolDloq
In+un IlDq loouos ouo^ oroc uolodnlelU
uooslelsuad 'llueia Dlo)os Ds+a$ +pnquJoui
lodop 4op11 6uoA opodlrop +odec r.ltqat
roquo8 uo).llosopAuor.u pdop Suges6y3 nop
sDiJoI lp olreleq urnloqos uoloseleAued os+em
-ueuu 6uoA roquo6 nlnf tlt1lo OV3 no+o sDjJeI
;nqr.uo6 uo;oseleAued 4ryun unlo{otod lo6oqs
gs0unl;eq uoID IlDq uo6uep roquro6lp 6uoA
Ds+eIS 's>1e1duo4 6uoA opueq uololdlcueu
J.lp4oro O.rocas
In+un ryffi ,.6UOd:ubl$quro$6rjed
sasord uo>louocualauJ In+un 41oq iobuos 6uoA
proc uolDdnleur uoos+a4susd' gp.sp,l6,q xDpl+
lou t1oluolng .,o+o4 uonqli lopureq toqu:o6
q.o-nqes- oaqDq uoloioBus,uu,bun>1, nu13
DsotlDqueJ)'ulDsap Ulli tlJOlsP'lJip,i : :plCISouo
uo6uap uosp0o0 uo41so41uhr'r.rot8uaru, 4nlun
+Ddoc 6uDA o:oc uplodnJor.ri :upr>$lalsuad
'CVj uosuep no+Dr sCI+]s)+ $'po$r,}oquoo
uodoqsred r-uotop lsueuugp-oOr1 Dpueq-ppueq
uo4lonslnureur In+un louloJ sasotd uolod
-ruotr.: uoosla>1sue6 6y3 undnoul louolslporl
roquro0 nrnf qelo losonllp snloq 6uoA Dullued
Oullod 6uoi uolldulDro+ol n+DS tlolos UDI
-odnleu lonses ouod,uo lelsuedr,:ol*p.ojD3
:[Yll NlS'.NVlVUn
 PENGURAIAN BENTUK
: --r_- -
\q
.:fElf,
Sketsa pada Kertas Grafik.
@
benar setepat mungkin, dengan mata. Akan tetapi,
kertas berkisi telah memberikan skala (dengan
menghitung kotak perseginya) yang dapat diguna-
kan untuk membantu kita mensketsa pada
perimbangan yang benar. Ukuran sketsa benar-
benar bebas, yang tergantung pada kekompleksan
benda dan ukuran kertas yang tersedia. Benda kecil
sering disketsa lebih besar untuk menunjukkan
rinciannya secara jelas.
I5.5 CARA MENGGARIS
Perbedaan utama antara gambar yang menggunakan
alat gambar dan sketsa tangan terletak pada karakter
atau teknik garisnya. Garis sketsa tangan tidak
diharapkan selurus dan seseragam garis-garis yang
I@ Gagasan yang
Cemerlang Sering Berawal dari
Sketsa yang Dibuat pada Selembar
Kertas. Seizin ANATech, Inc.
RUNCING-DAN HITAM
(GARIS UKURAN, PERPANJANGAN
SEDIKIT TUMPUL-DAN HITAM
(GARIS TAMPAK & BIDANG POTONG)
ujungPensil
@@
dibuat dengan alat-alat gambar. Kalau keefektifan
garis yang dibuat dengan alat gambar terletak pada
keseragamannya yang tepat, mutu garis sketsa
terletak pada kebebasan dan keberagamannya (Gbr.
5.5 dan 5.7).
Garis konvensional yang dibuat dengan alat
gambar dan tangan ditunjukkan pada Gbr. 5.6. Garis
bantu tangan berupa garis yang sangat halus, kasar
dengan beberapa tarikan yang tumpang-tindih.
Semua garis lain harus tebal dan rapi. Perjelas
ujung-ujung garis gores, dan pertahankan kontras
 '(8's 'es1a15sg.re3-s!r*C
@
rqD) uBBuEIeBred uup ue[>1ure8 ue8uep qe,&\eq I{erB
e>1 1e8e1 srreS-srre8 {FBJ '(t'g 'rqg) rctues uup
suqeq 3ue.( ue8uel-uep-uu8uele3;ed lere8 ue8uep
UBUe>I e{ Irl{ IJup Jetepuetu sue8 ryru;'{IJBtIp ue>Iu f .*.^"-.;;"-r*-;1
Suef sue8 ue8uep smnl qu8q EJDI-Errx uep 'e(u
-3unln 3uz1u1eq Ip ,,i I erD{-urDI 'efuesurq guedes r-;",;*;. -l
upuy psued 3ue8e6 'Juuaq ereJes u,(ulenqrueru
releleq snJeq epuv 'snrn1 sr.re8 edrueq tudrunlrp n8nns stllve
rurzul 3ue,( es1e1s eped sueS;useq uer8eqes Bueft)
sndnl sldve vsll)sNflN 9'9r NVoNVINVdU]d SII]V9
'srdn ue8uelued:ed srre8 uup uern{n srre8'nqruns
sue8 l1edurup1e1 sue8 lunq uep 'loluoueu seleluap NVUn)n Srdv9
(auqtno) ue8eq eSSurqas Iuqet 1eduu1-srre8 lenq
'e,(usnsnq;1 'suu8 sruel-sruel pqel ureluu uulu1 8ue.( )VdtAVDVl SIdVS
'rp8al s;.rzg {lruual I @@ )vdt^Vl stdve
N1NVB SIUVE
rlLl),jo ),!!+li Dpod rt
uD)r+oLlred-'
'sg.reg ue8ugpu*qrrd
@
NVeNVI VSll)S StUVa
.]V8I^IV9 -L\flV NV9N]C SI'JV9
xulupuew slrec {lmuel I
@
'snilnt ) ralvNlr\ HVonN HlEll-NV9Nn8ti']VS HllO /vdlc
)vdro HVEnvrc '(s) rtdrdls Nvll-ulil3) lxlrll ll,\-)lv8tilI (3)
'1s1e,(o.rd s;ua[-sJua1
@
JrDldsilld (p) eNtalilA (c)
9NVdnlANlv!
)vctl slilve nwvc vcvill8 sndll
tdvll.L )v8r/\oul8 -Ll)lols-snalnl
-v NVCVTS eNverdrc 9NV llsNld NwxnlNnNll^-)lv8 HlBll (q)
UV8I,\VE ]\flV NV9N]C IVN€IO
9NV Sldve nUlNlL\ V Vdn Nvrvdnallt"F Snilnl SIUV9 IA\rIVC VCVaJIS
ENVINVd]S NNINOX )VCII_IISN]d VCVd .LVNX gNVA NVENV9]d
Nw)nrNnNl^-)ndn8 (D)
,til-LlnoNos)v (q) )NA]TVA NVENVCNVd (O)
-_
6e1 )rN)fr dvswve
I I4O BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK
@ Menarik Garis Miring.
Garis miring dapat dibuat sesuai dalam hal arah
dengan garis mendatar dan tegak dengan menggeser
kedudukan terhadap kertas atau dengan sedikit
memutar kertasnya; jadi, garis-garis ini dapat ditarik
dengan gerak lazim yang sama (Gbr. 5.9).
Dalam mensketsa garis yang panjang, tandai
ujung-ujung garis dengan titik halus. Kemudian
gerakkan pensil maju-mundur di antara titik dengan
gerakan panjang, dengan selalu mempertahankan
mata Anda ke arah titik yang akan dituju oleh pensil
tersebut. Ujung pensil harus menyentuh kertas
secara ringan, dengan setiap tarikan-baru mem-
perbaiki cacat tarikan sebelumnya. Apabila lintasan
garis tersebut telah dibuat secukupnya, berikan
tekanan yang lebih kuat lagi. yang menggantikan
deretan garis coba-coba tadi dengan garis yang
jelas. Kemudian hapus sedikit garis tersebut dengan
penghapus lunak dan tarik garis akhirnya secara
jelas dan tebal, tetapi pada saat ini mata Anda harus
tertuju pada ujung pensil.
Metode mudah untuk membuat kerangka garis
mendatar dan tegak ialah memegang pensil dengan
@PembuatanKerangkaGarisMendataratauTegak.
t-
1..-,.u
l.@
(o) JARI KAKU-MELUNCUR SEPANJANG TEPI
tangan Anda vang kaku dan luncurkan ujung jari
Anda di sepanjang tepi buku gambar atau papan
jepit, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 5.10a.
Metode lain iaiah dengan menandai jaraknya pada
tepi karton atau secarik kertas dan memindahkan
jarak ini pada pada selang rerrenru (Gbr. 5.10b)l
kemudian menarik garis akhir melalui titik-titik
yang dipindahkan ini. Metode ketiga ialah dengan
memegang pensil seperti yang ditunjukkan pada
bagian bawah Gbr. 5.10b dan membuat tandaiarak
pada kertas pada selang tertentu dan dengan
memiringkan ujung pensilnya ke kertas. Semua
metode pemindahan jarak ini merupakan substitusi
untuk jangka-bagi dan banyak digunakan pada
pembuatan sketsa.
Untuk mencari titik-tengah garis AB (Gbr.
5.l0c), pegang pensil oleh tangan kiri Anda dengan
ibu jari mengukur setengah-jarak yang ditaksir.
Cobakan jarak ini di kiri kemudian di kanan hingga
Anda dapat menentukan pertengahannya dengan
coba-coba dan tandai titik itu dengan C. Metode
lain ialah dengan menandai jarak AB pada tepi
secarik kertas dan kemudian melipat kertas tersebut
untuk membuat titik A dan B berimpit, dengan
demikian dapat menentukan titik C secara mudah.
Untuk mencari seperempat jaraknya, kertas yang
terlipat tadi dapat dilipat sekali lagi.
.5.7 MENSKETSA LINGKARAN
DAN BUSUR
Lingkaran dan busur kecil dapat dengan mudah
disketsa dengan satu atau dua tarikan tanpa pem-
buatan kerangka pendahuluan.
Satu metode pensketsaan lingkaran yang lebih
besar (Gbr. 5.11): pertama sketsa secara halus
persegi-luamya, tandai titik tengah sisi-sisinya, lukis
busur halus yang menyinggung sisi-sisi persegi tadi,
dan kemudian lukis dengan tebal lingkaran
akhirnya.
 @sy--Q-'qry
-r-----F ffiN---* r ,
yTF l-* FNI* mmlf
-
GS#an
xnsng uE3{sual I
@
alvlnd
)t.Lu vdndls
9Nt)9Nr-ll)
)titr-)t-Lt-L tnl\a]i,',
NVarv)leNF S.Ll):
'ue.ru1?u11 Esle{sual I @
3uu.{ ruedes 'ure1 ue8uel ue8uep e.(useue{ rulnd
Er.ues{es BJBces uep 'n{el eJEres IUI uE{npnpel
uuluuqelred 'uulur8uup 3ue.( 3uuluudes psued
'ue.re13u11 Bsla{surl I
..rn1n,, 'u,(ulusnd rp epuy Suq8ulpte4 uul tpues nulu @
3ur43ur1e1 Sunln uelluduet ePuv 'u18uel re8eqes
ilr il l
ueleun8rp uu8uel Iur epolelu uu8uep 3ue,( 'cg1'g
uup qEI'S 'rqg uped ue11n[un1rp 3ue.( apoletu
reqn,(ueu qrqel uu>IB relurd 3ue.( ruque8 nrnl
)
rur lrlrl-{pp mplelu IBqel
+ ---- i-
3ue,( .rrq1e utru13ur1 Esle1suoru uep 'uelur8urrp
3uu,{ 1u,{ueqes {rtll }Enqulou {ntun 'sEuJ{ IIrEJes ;-
nBlB uoue{ rdel eped uBJIS{B1 rrul-uel Iepueuau
uu8uep qepr '(eg1'g 'rqg) rusaq ueru13ur1 1n1un 'uure13ur1 BEersuaII
eruulnral 'sn8eq lu8uus 3ue,( apoletu nlens @
'u,(u:rq1e
uere18ur1 pqelredrueru unlaqes 1eun1 snduq8ued
il
ue8uep nlueq srreS enrues snlel{re4 'pqet suu8
ue8uop uulur8urtp 3uu.( uere>13ull Esle>ls e,{urrqle li:,j'-*- ;y''
,,' l
L
uup 'e,(ulesnd uEp uerlslul ue[-r.rel lerul uped rur ,/i -t
sneS-srre8 uped Suuurleu 3ue.( snleq rnsnq esle{s il
'oS, Ierpur snpq srreS-sr.ru8 qeqru4 nqurns srre8 l
enpa{ Bste{suetu qBIBI (Z t 'S 'rqC) UIBI epolehtr -.'- *. - l:,1
lvl )rN)rr dvsnve
I42 BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK
O:
il il
(o) (b)
@E
ditunjukkan. Jika Anda sedang menggunakan buku
gambar, tempatkan buku tersebut di lutut Anda dan
putar buku tersebut.
Pada Gbr. 5.13d, dua pensil dipegang kaku
seperti jangka dan kertas diputar perlahan.
Metode pensketsaan busur (Gbr. 5.14 merupa-
kan adaptasi metode yang digunakan untuk men-
sketsa lingkaran. Umumnya, lebih mudah mensket-
sa busur dengan tangan Anda dan pensil pada sisi
cekung kurva tersebut. Dalam mensketsa busur
singgung, ingat selalu konstruksi geometrik se-
benarnya, secara seksama hampiri semua titik
singgungnya.
I5.8 MENSKETSA ELIPS
Jika lingkaran dilihat dengan sudut pandang mir-
ing, lingkaran tersebut tampak sebagai elips (lihat
Gbr. 4.50b). Dengan sedikit praktek, Anda dapat
belajar mensketsa elips kecil dengan gerak tangan
yang bebas (Gbr. 5.15a). Pegang pensil seperti
biasanya, tumpukan beratnya pada bagian atas
lengan, dan gerakkan pensil secara cepat di atas
kertas dalam lintasan elips yang diinginkan;
kemudian turunkan pensilnya untuk menelusuri
beberapa elips yang tumpang-tindih, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 5.15a, bagian I. Perhalus
seluruh garis dengan penghapus lunak dan pertebal
elips akhimya (Gbr. 5.15a, bagian II).
Metode lain (Gbr. 5. 1 5b) ialah mensketsa halus
persegi panjang-luarnya (Gbr. 5.15b, bagian I),
tandai titik tengah sisi-sisinya, dan sketsa halus
busur singgung seperti yang ditunjukkan. Kemudian
selesaikan elips ini secara halus dulu (Gbr. 5.15b,
bagian II), perhalus seluruh garis dengan penghalus
lunak, dan pertebal elips akhirnya. Prosedur umum
yang sama yang ditunjukkan pada Gbr. 5.15b dapat
rl)
\l/
--F
---l--
il il
(c) (d)
Mensketsa Elips.
digunakan untuk mensketsa elips pada sumbu-
sumbu yang diketahui (Gbr. 5.15c).
Metode jangka-batang (Gbr. 5.15d), merupa-
kan yang terbaik untuk mensketsa elips besar.
Siapkanjangka-batang pada tepi karton atau secarik
kertas, gerakkan jangka-batang ini ke kedudukan
yang berbeda, dan randai titik-ririk pada elips di A.
(Metode jangka-batang dijelaskan pada 95.50.)
Sketsa elips akhir melalui titik-ririk ini, seperti yang
ditunjukkan. Untuk mensketsa elips isometrik, lihat
$s.12.
I5.9 MEMPERTAHANKAN
PERIMBANGAN
Kaidah yang paling penting pada pensketsaan
tangan ialah mempertahankan sketsa dalam per-
imbangannya. Seberapa hebat pun caranya atau
sebaik apapun rincian kecil digambar, jika
perimbangan-khususnya perimbangan menyeluruh
yang besar-buruk, sketsanya pun akan buruk.
Pertama, perimbangan relatif tinggi terhadap lebar
harus dibuat secara seksama; kemudian begitu Anda
beranjak ke daerah berukuran-menengah dan rincian
kecil, tetaplah bandingkan setiap jarak taksiran-baru
dengan jarak yang telah dibuat.
Jika Anda sedang bekerja dari gambar yang
diberikan, seperti kabinet file pada Gbr. 5.16a,
pertama sekali Anda harus membuat lebar relatif
dibandingkan dengan tingginya. Satu cara ialah
menggunakan pensil sebagai alat pengukur seperti
yang ditunjukkan. Dalam hal ini, tingginya kira-
kira 1 f, kali lebarnya. Kemudian
1. Sketsa persegi panjang-luar dalam perimbang-
an yang tepat (Gbr. 5.16 I). Dalam hal ini.
sketsanya sedikit lebih besar daripada gambar
yang diberikan.
 (ilca) Llqet noto rDsaq qrqol'D^uloueqos uDlnln) NVnIVS I
'BIaIAI Bsla{sua^
uE>plnlunllp 3ue,( erec uBSuep >IeJBl uq8ulpueq
-lueru lEdep upuv 'ulsotu uetuole Iuedes 'IIJe>l
e.(uBpueq e{If 'lnqesJal epueq uIuI uBJnIn us?uap
€dnJes Suef e-ruc uu8uep uelSulpueqlp ledup
uerpntue>l teqrtrp 8ue.{ Suuluu4 'uedep e1 Suuluerp
8ue,( ue8uut ue8uep psued Sue8etualu gulnlules
uBp 'BpuV uu{npnpe{ qeqn ue8uel'IuI ue{n{Blatu
nl{BAeS '6I'g 'rqC eped uullnlunlrp 3ue,(
Iiledas uurnln8ued uelSurpuuqrueur 1n1un ltsued
ueleunSSueu ue8uep tnqesrel epueq uped lerel
re8uqreq uulSutpueqruelu qepntu uu8uep tudep
upuy'e.(tueueqes epueq LIep Bsle{suetu IUEIBC
'Bpuv EtBIu ue8uep rIS{Bt upuv ledep 3ue.{
rlu>lepuetu 'u,{ur1se reqrue8 upud eueurte8eqas tsrn
-rsnl suu8 rseluqeu nulu uped sueS-sue8 {ueuolu
uu8uep JILple BSIoIS lung 'uulur8unp 8ue,( ue8uep
runses uu{reseq n€le uDIIIJo{ tdulel 'ufurlsu uu8uep
Sueqrures Sutpueqes 3ue,{ sueS-re1ue lurul IBpuBu
-etu uu8uep 'Bdrues 3ue.( rsrl-ts11 >lu€l lrrBq-sBue>I
Jeqruel epud 'Lutu 0I nelu ,,gg'g ryades 'mnses 8uu.(
1u.rul nulu ep{s uu{BunSSueur qEIepB ryuqrel 3ue1
'rBnses 3ue,( uurnln uu8uep I8es.red {mueqtuolu
'elld leulqBx BEa{sual^tr
il
r.r-=
lr----I
=ti
Fl
rli
rl
Ir__l
evl )rN)lI dvswvo
@
{nlun ISpl-ISI>l sIJPB I{BI{I.IE] 'ue{ueqlp Suef ruqrueS
BpEd '(8I'g 'rqg) ueluuresrp ..r8esred,, epoloru
'llco{ qlqel 3ue,( epls nule rBseq qrqel 8ue,t e1e1s
ue8uep nelu Blues 8ue,( e1e1s eped u.t;n1 1e,{ueq
sele rJrpJel 3ue,( upueq Esle{suetu >Iruun
'e.(uuu8ueqruued uelnlueueu
4n1un yu"rel uBn]ES ru8uqes IJIpues n1r lrsuad
nBlB 'seile{ ueJeqluel 'uu:e1eur uuleunSSueu ledep
epuy 'e,(uruuaqes Bpueq ue8uep efie>1eq epuv g)III
'lnqesJel eleru r33uD uunlus udereq uup mqel uBnlES
udureq leqll uelpntue;1 'Suerequres >1erel uenles
r€puel 'seue{ >ILIBces nelu uoual Idet IO 'II'S 'JqD
eped uulsrlnllp {Bref uerrsluued UruI epolohtr
'[ttSt'S "rqg) u,(urq1e
srru8 qnrnyes ue{leqel uup '1uun1 sndeq
-3ued ue8uep ntuuq sue8 qrun1es ue>ISnl€H 't
'u,(uqrqeles
8ue,( uurcuu Bnrues esle>ls 'e,(urcu1 uu8ue8ed
uu{leqe1 uup 'e,(urce1 qe8u4 {ltp uu>lnlueu
-etu {ntun snpq puo8ulp BSte{S '(11St'S
'.rqg) eqoc-uqoJ ereJes IISued uuSuep uer8eq
u34 tpulueru BlpesJel 3uu.{ rcel 3uuru qep8ug 'Z
@
(o)
i
i
L.--oor, --]
144 BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

: ..'-" *r-_' -'-"1" "'?- _)

.i
- ' -t -:- '
I tt li

@ Metode Persegi.

@ Menaksir ukuran.

f-* -*- ll poros ditunjukkan pada Gbr. 5.20. Sebagaimana

biasanya, pertama sekali perhatikan perimbangan
1 I
I

utamanya, selanjutnya ke ukuran umum dan arah

bentuk-bentuk melengkung, dan akhirnya ke garis-
i
garis pelengkap sketsa yang telah selesai.

-F
I
i -f *-l -.--f Dalam membuat sketsa dari elemen mesin
sebenartrya, kita perlu menggunakan alat ukur yans
digunakan di bengkel, khususnya alat-alat ukur
yang dibutuhkan untuk menentukan ukuran-ukuran
yang harus relatif tepat. Untuk pembahasan metode
ini. lihat Bab 10.

15-IO PENSKETSAAN LUKISAN

APengerangkaan
(Penggantung Poros).
Kita sekarang mencermati beberapa metode
persiapan sederhana untuk sketsa lukisan yang akan
merupakan bantuan yang sangat besar dalam
mempelajari prinsip-prinsip proyeksi pandangan
pada Benda Takteratur
majemuk. Pengolahan yang lebih teknis dan rinci
tentang gambar lukisan diberikan pada Bab 16

pada Gbr. 5.16, dengan mengukurkan pensil hingga 18.

terhadap benda tersebut.
Dalam membuat perimbangan, disarankan
metode kerangka khususnya untuk bentuk-bentuk
takteratur. Langkah-langkah untuk pembuatan
kerangka dan menyelesaikan sketsa penggantung
15.I I PENSKETSAAN ISOMETRIK
Pensketsaan isometrik merupakan salah satu dari
beberapa metode sederhana untuk persiapan sketsa
lukisan yang merupakan bantuan yang sangat besar
 'IBq Ed€Jeqoq uupp IDIaJa uEp IrJEuou qrqal lEdep tnqasral
ssla)s ')uleuosl Dsls{s Ednraq uDIs IPpD u,tuTlsPq undnPIE/A ( ogl nElB o0Z 'qBIuEI?tDl) o0€ mp Suejn:l lpd€p 8uuro sw8-suDB tnpns,
(D)
ffi
r-?-
'{lrlaruosl rar, @
ITi
)
{I
d4\
f1\i
Li >*.
'1y1auos1 sd;1g
@
nquns :ln>lrreq ru8uqes quler {rr1etuosr sdrle us1e1s 1uedes 'BpuV qtJE e{ lnqesJol epueq uelSurJrr.u uup
-ueur tuulBp Surluadral 8uu,{ ueSuequured epuy ue8uu ue8uep e,(uepueq Suu8ed 'u,(u:eueqa<
'luzz'9 Bpuaq rr8p {rJleuosr esle{s lBnqueru {nlun
:qg) sd[a ru8eqes leduut uup Suurur ]Bqrlret uu>le '8t qeg u33urq 91
ueralSuq'e,(uure1 Suuru ue{npnpe{ nBlB {uleuosr qug uped ue{rJaqrp uesplnl ruque8 3uu1ue1 srulat
uDlnpnpe{ urepp uelluduelrp tncnre{ nelu srrep qrqal uep rJuH qrqel 3ue.,( uuqelo8ua4 'uu8uepued
-urlrs {nlueq->lntuoq ueSuep Epuoq-Bpueq uyqedy -1u.(uuq rs1e,(ord drsuud-drsuud rreleledueu uepp
)ldr3ruOsl Sdll:l Zl'9.
'{!r}aluoq u*Bsra{surd lEIrlF?ifrl
'(ttf tZ'S 'rqg) u.(urrqrle
srruS-srre8 uBIIEqal uup '{Eunl snduq8ued
ue8uap nlueq srreS-srre8 qnrnqes ue>1srdr1 'e
'(tttZ'E'rqg)'tencueu
3ue( uep In{eleut 3ue.( ue6eq el3uere>1 teng 'Z
'rur sue8 e8rla>1 depuqrel
u,(uu re1 Je[eles sueS-srre8 BSte{S'efureneqes
epueq upud uur€nsesJeq 8ue,( rdel-rde1 uu8uep
e,{u8uelued Surpueqes EJr{-eJr{ CV uep
'CV'gV tellg 'Irrleruosr nquns ueludnreu
rur sue8 e8rle;1 '(llz'g 'rqg) ;elupueru
Suuprq uuSuap o0[- ?JDI-B.rDI eV uues OV uep
1efe1 BV ttnqruaur 3ue,( 'sn1eq suuS-suu8
ur8uap u,(urdnq8uryeur 8uu,( {Eto{ ESle{S 'I
:ln>lrJoq
rufi uqas qepr u,{ueslelsuoru urulup qu13uu1-qu13uu1
'uu1qnfuntrp 8uu,( rtredes 're]Epueu Surprq
uu8uap 0€ eJpl-E.rDl ledruul uulu'e,{uenpa>1 ue8uap
relules Surseru-Surseru 8uu,( urul ldel uep qemuq rdel
enpa{ uep ,>Ie8at {edruut up{e uudep tnpns 'rur
uu{npnpe{ Bpud 'uIZ'S 'rqg uped uoqnlunlrp 8uu,(
971 )rN):rr dvat^Ivg
146 BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

mayor elips selalu tegak lurus dengan garis sumbu

silinder, dan sumbu minornya tegak lurus dengan
sumbu utama dan berimpit dengan garis sumbu.
Dua pandangan balok dengan lubang silindris
besar ditunjukkan pada Gbr. 5.23a. Langkah-
langkah dalam mensketsa benda-benda tersebut
ialah sebagai berikut:
1. Sketsa baloknya dan paralelogram yang
melingkupi elips, yang membuat sisi-sisi para- Etips Isometrik.
@
lelogram menjadi sejajar dengan tepi-tepi
balok dan sama panjangnya dengan diameter
lubangnya (Gbr. 5.23I). Tarik diagonal untuk
menentukan tempat pusat lubang, dan
kemudian tarik garis sumbu AB dan CD. Titik
A, B, C, dan D akan merupakan titik tengah
sisi-sisi paralelogram ini, dan elips akan
menyinggung sisi-sisi di keempat titik tersebut.
Sumbu mayor akan berada pada diagonal EF,
yang tegak lurus dengan garis sumbu lubang,
dan sumbu minor akan berimpit dengan di-
agonal pendeknya. Sketsa sisi elips yang agak
rata, CA dan BD, seperti yang ditunjukkan.
2. Sketsa busur pendek, berjari-jari-kecil CB dan
AD untuk melengkapkan elips tersebut (Gbr.
5.23II). Hindarilah untuk membuat ujung-
ujung elips "menyudut" atau meruncing seperti
bola tangan.
3. Sketsa secara halus paralelogram untuk elips
yang terletak pada bidang belakang bendanya,
dan sketsa elips tersebut dengan cara yang
serupa dengan elips depan (Gbr. 5.23III).
rillll
4. Tarik garis-garis GH dan JK yang menying-
gung kedua elips (Gbr. 5.23IV). Hapus semua Nlensketsa Setengah-elips.
@
garis bantu dengan penghapus lunak. dan
tebalkan seluruh garis akhirnya. nya (Gbr. 5.25II). Sketsa keseluruhan silinder
secara halus.
Metode lain untuk menentukan elips belakang
ditunjukkan pada Gbr. 5.24. 3. Hilangkan semua garis bantu, dan pertebal
seluruh garis akhirnya, yang hanya menunjuk-
l. Pilih titik-titik acak pada elips depan dan
kan paruh bawah silinder (Gbr. 5.25IiI).
sketsa "baris ketebalan" yang sama panjangnya
dengan ketebalan baloknya. (Gbr. 5.2a1)
2. Sketsa elips melalui ujung-ujung garis ini (Gbr.
I5. I3 MENSKETSA PADA KERTAS
ISOMETRIK
5.2.+II).
Dua pandangan balok penuntun ditunjukkan pada
Dua pandangan sebuah bantalan dengan Gbr. 5.26a. Langkah-langkah pensketsaan me-
lubang setengah-lingkaran ditunjukkan pada Gbr. lukiskan tidak hanya penggunaan kertas isometrik.
5.25a. Langkah-langkah dalam mensketsanya ialah tetapi juga pensketsaan bidang-bidang atau muka-
sebagai berikut: muka individu untuk membina pemvisualisasian
1. Buat kerangka bendanya, termasuk ruang lukisan dari pandangan yang diberikan.
persegi panjang untuk setengah-silindernya 1. Sketsa isometrik kotak yang melingkupinya.
(Gbr. 5.25I). dengan menghitung ruang kisi-kisi isometrik
2. Buat kerangka yang meliputi silinder seluruh- sama dengan jumlah persegi pada pandangan
 NVt \fTVCTX UIS)VI
BIDIS eped ueuBIEpa>I lBnqlueIu {nlun 'Ip8l -Suulued e>I['nlDnD? osgaqs ednnq uB>lB IUI
€esred rnleletu puo8erp uftces og, eped 8uu es1e1s'u,(ureueqes Sueluud ue8uep z,(u8uelued
-rur sueS-sue8 es1e1g '0SZ'S u,(uund
rqg) EruBS lenqrp rut suuS-sue8 ury1 'ruep qtqel
-rleu Suuf nluuq {Blo{ snleq BJEces esle{S 'I 8ue,( ueludrueued uullseq8ueur ue>1u u,(u
'u,(ur8esred Sunlq8ueur uu8uap u,(ueq uulnlualtp -qe8uetes nele tedtuered u8q 8uulued uu8uep
e,(uuurn4n-uerruI1'u8Z'E'rqg eped uaplnlunlrp rdelet'u,(ureueqes Sue luud uu8uep eIUBS lsnqlp
ueluluuq 1e1erq uu8uupuud enq 'Suurur ueeslelsued ludep rur srruS-sueg 'rensas 3ue,( uerueppel
{nlun u?qepnue{ IJaqlueu BSeIq >ltger8 segey uped lnqesr4 Suutur suuS-suu8 3uo1o4 'fitt7S
'rqg) rutupueru Suuprq uu8uep (oS? nele
)lJvde svrdf) vovd o0g 'qeluu>lelel) renses 3ue,( lnpns uped uep
eNIdtlN NWSl3)SNfd 91'9r urBI BruBS ruus;elefas SuFIru sueS-srru8 BSlo{S '2,
'uLZ'g 'rq1 epud ue4lnluntrp 3ue.{ rgedes tnsnq 'fifZE :qC) uudep ue
nulu uure>18uq re8uqes ludruel Juueq-reueq lnqesrol -Suepuud Bste{sueu Suepes epuy qulo-qeloes
relSurleru {n1ueq-{ntueq u8ulqes BpuV I{BJB 'tnqesrol ueletueq uudep elmu e13uere1 leng 'I
e>1 re13ur1eu {nlueq qnrnles nBtB Juseq uer8eqes :n1e1'@77'g :qg) epuy ue8uel uu8uep
ue8uep u.(uepuaq uelluduet 'nll qeges qelg 'Suurur
e,(uepueq 3ue8a4 'Suutru ueesla>1sued qBIUI uesn{nl
Suupuudrp ru13q1eru {ntueq->lruueq u>II! ludurel EJucas esle>lsueu >Inlun ulel Eueqrepes epoler\
uule sd4e Bueru{ Sueprq ntBS uup qrqel ue8uep
releles nulu req8utleru >lruueg-{nlueq I{IIIUou eNtdl! t Nvvsrf)sNrd 71'9r
8uu,( epueq Bslo{suetu {nlun Ie{nsrp 8ur1ed
'
8uu,( epoleu qeluu>lnq Surrtu uuusle{sued GItgZ' S'JqD) lul Bsle>ls ue{Iese1e,(uaru 1nlun
'fiittz's H uep 'g 'l 'l uswqtuel ueu>lnured uste>ls '€
'rqg) rrqle sue8 qnrnles leqeued uep {Bunl 'CISZ'S'rqg) pce>1 sdqe
sndeq8ued uu8uep nlueq sue8 unures uelsrdtl 'e uep C uup B uuquqluul u€B{nuued es1e15 'Z
'(f'f t$ teq11) 7au1qo4 rsTarJs ednraq uelu 'uury1nluntp 3ue,( rgedes 'y
u,(ues1e1s 'u,(uuueqes 3uulued qe8ueles u,(u uuulnuued BSle{S 'OgZ'g'rqg) uu>lueqrp 8uu,(
'{lrreruosl s4.ray eped esro{sual I@
NnlNnNtd )otv8 (o
LVI )rN)rr dvswve
148 BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

yang diperkecil, sketsalah garis-garis miring 5.29III). Perhatikan bahwa lingkaran dan busur
secara diagonal melalui setengah dari seluruh belakang akan sedikit lebih kecil daripada
persegi yang diberikan dan ditunjukkan pada lingkaran dan busur depan.
Gbr. 5.28a.
2. Sketsa seluruh busur dan lingkaran (Gbr.
s.28rr).
3. Pertebal seluruh garis akhirnya (Gbr. 5.28IID.

I5.I6 SKETSA PERSPEKTIF

Bantalan yang disketsa miring pada Gbr. 5.27 dapat
dengan mudah disketsa dalam perspektif satu-
nrrk-yakni, dengan satu titik hilang (Gbr. 5.29).
l. Sketsa muka depan sebenamya dari benda
tersebut persis seperti pada pensketsaan mi-
ring (Gbr. 5.29). Pilih titik hilang (VP) untuk
garis-garis miringnya. Dalam kebanyakan hal,
lebih disukai untuk menempatkan VP di atas
dan di kanan gambar, seperti yang ditunjukkan,
walaupun titik hilang tersebut dapat ditempat-
kan di sembarang tempat di sekitar gambar.
Akan tetapi, jika titik hilangnya ditempatkan
terlalu dekat dengan tengah-tengahnya, garis-
garis tersebut akan mengumpul terlalu tajam,
dan gambarnya akan terdistorsi.
2. Sketsa garis-garis miring ke arah VP (Gbr.
s.29rrr).
3. Taksir kedalamannya agar terlihat bagus, dan
sketsa bagian belakang benda tersebut (Gbr. @ Perspektif Dua-Titik.

@ Mensketsa pada Perspektif Satu-Titik.

VP
+

& IV
 'ue8uupued Eretue rp tunqlp qBI
-srueq rur uEJn>In lnlun dnlnc 3uu.{ ryref 'e,(ue$els
eped uelqequuup ue>lu (II qeg) uern{n B{rI
'Surdruus uep uudop ue8uupued uruluu >lerel ue8uep
Btues {Bpll nulu etuus efes tudep sulu uup uedap
ue8uepuud eJBluB {pJef 'uulru)req {udruq urBI eru?s
nles ru8u telap dnlnc qrsuru rdu1e1 'sn8eq 3ue,(
lurzl ueqrp qulsruBr{ rur ue8uepue4 'e[es uuludu:uu
-ed re8eqes qu1u,(ueq ue8uepued urelue Suenr
ue{nuqredueru ludup elH Iul uudeqa upu4
'uu>leun8rp Suues Suqed 8ue.( uuBuepued ue1udru
-eu u,{ue8r1a1 uueJDI osuq uo8ttopuod o8ptnqesry
UI 'pZ€'S 'rqg eped ue4>1nlun1rp 'uulu>Iepraq unsns
-rp 8ue.( 'uBuBI rsrs 'uedep 'su1e uu8uupue6
'EpuV qeJe a1 depeq8uetu pns{uulp lsIS
lunquau Inlun ppuoq Jutnuour nlred u,(uuq epuy
'u,(uure1 rsrs rJep uu8uepued qeloredureu lnlun
'Bpuv r{?J8 e{ uuuu{ rsrs lBnq1uetu 1nlun e,(uepueq
rulnd'(c7g'g'rq9) ueue>1-Surdures uu8uupuvd
qeloradueru l$ufl'DpLtV at1 qo.to8uaw top sDtD
lp Dpuaq sogt urnSoq tenqruoru 1n1un u,(uepueq
retnd '(q76'E 'tqg) soto uo?ttopuod qeloredueur
>1ruun '(e7g'g 'q3) uodap-uo?uopuod uu{npnpo{
eped e,(uupueq uu{uequuad 'eruepe4 'Zt'S lqC
uped uu4lnlunlrp 8ue.{ ruedes 'e.(uepueq relntueul
ue8uep qaloredrp ludep urul ue8uepuud 'ue{I?Jnrp
eles nreq 8ue,( ue8uepued e8r1a1 Sutdtuus rg
voNlg dvrnw3tN 81'sr
'o[uqo1aqas uoSuopuod
rcpod todunttp o34ay tsuawtp :tsuawlp-Dnp
of,uot1 urryyn funuaw tsuaulp-o?ry opuaq uo8uopuod
nfis 7DIDS'e,(uueele,{ua{ eped'u,{uuuureppel
>lepll uBp Bpuaq JBqal uup r33ur1 ue44nlunueru
e,(uuq q1g'g 'rqg epud uedap ue8uepued e,r,rqeq
uo{rteqred 'leq Bntues {nlun ue{BunSlp ledep rypn
rur q€lrlsr unpe{ Euare{ ueleun8tp {€pll ..luqel,,
uep .,3ueluud,, qeESI 'e.(uepueq 1n1uaq Suupueureu
eduet 'rur quJe rrep Ilquulp 3ue,( ue:n1n
-uBrn{n {n1un uE>lBunSrp rur de1e1 qulqsr '>[II{41
reqtuu8 epe4 '(u1g'g 'tqg) uotuoytpatl uep'83ut7
'fiqal qelr.r epueq nlens Btueln uern>In u8rle;1
('ef,uepueq uup e33urqra14u1
lurel eped epeJoq slteJoel BJEces luue8ua4)
'qlE'S 'rqg epud uullnfuntrp luruu8uad qalo
tuqrl.rot 8ue.( eueuru8uqas uu8uepue6 '(u1g'g 'rqg)
lnqesJel rsrs uurnln uEp {uuoq t:ep e,(ureuaqes
uu8uepuud qeloredruaur ue{e Bpueq e{nu
nlus dupuqret sn.rnl {BBel tBqrleu 8uu,( leuru8ued
Sueroes 'ufu1usr141 'u,{uupueq Bluuln rsIS nBlB
ulnur uu8uep snrnl lu8at 8uu,( qeru rJBp lnqesJal
ue8uepuud u4l selel 3ue,( iseruro3ur uu{ueqrueru
6?l )rN)fr dvsl^Vg
ue8uepuud degag' 4nutafou uo?uopuzd rs4e,(ord
lnqesrp rur uu8uepuud ruelsrg 'unsnsrp srluualsrs
EJuoes Slue( 'uoSuopuod qulurnles ueleun8rp
'rur ISBrrLroJur uellJoqtuel,u 1ntu11'e,(uurusepued
qelo ue>lpns{eurlp 8ue,( ludeles lenqrp tnqas
-ral upueq u,l\qBq uP>lllsBluelu {ruun uB{I{nlnqlp
lenqrp uu{u 3ue,{ epueq upJn{n wp {nlueq Sueluel
selel uep de13ua1 uBrBJn 'ulsnpur Sueprq rq
'e,(uuerBuq edereqaq
uped tudel 3ue,( uernln uep Inlueq uu{)lnlunuaur
{uprl lnqesrel requru8 BUeJe{ 'Suepuedrp tnq
-esJel Epueq und uuuur qpru uep 1epr1 'e,(uqnuedes
lnqesre] epuoq ue{r?rnSueu tedep {Bprl ueDlrruap
3uu,{ reqruug 'o{uopo nuowroSoqas >ppq rd4et
'e,(uleue8uad uped 4odtuol rul upuaq eueurcSeqes
Bpueq ruEns ue4>lnlunueur oloJ nslu UESDInI r€qruBc
VGN]g NVoNVGNVd Z1'9I
'uetB)IopJeq
ntr srre8 leduret rp u(usnsnql 'srdn qrqel
uupp uer8eq rp sueS-sue8 u€p leqel qlqel Iul
Qno{o1) {a?l ulBl tung '(AI0['g 'rq9) rqle
sueS qrun1as leqaued uup 'e,(unpades {eunl
sndeq8ued ueSuep nluuq sueS-srru8 uelsrdrl 't
'erues 8ue,( Suepq-1pp eped lndrun8ueur
relulas sue8 qrunlos eaqBq w{rterped '(III0['9
'rqg) u,(uuercuIJ qnrnlos e13uere1 leng 't
'(UOg'S 'rqg) u,(urlndrleu 8ue,(
{B1o{ Esle{s uBp 'JBqel uBp ueluBlupa{ Jrs{EI 'Z
'Udn-O ]udrueredes u38urq u8ruades 161
lenqtuetu qepr sn8eq 8ue.( srllurd quple)
-C
'e.(uupueq sulu uur8uq zped leqrpp uelu
3uu,{ >1e.(uuq upl€rues uup ulerrr r33uq r33urt
ur{Bues'u,{mpref qnul urlerues-qEqnJeq
tudup y3 {?ref '(I0€'S 'rqC) (Eleru r33up)
uozrroq sue8 eped (ddn uep 161r) Suupq
-{pp Bnpo{ teduret ue{ntuel uep 'e,(uuuaqas
8uu,( r33uq uu8uep eleu uedep ]npns usle{S 'I
'uBuItut!
uou E,rsrsequu qalo urluun8rp tedup 69'9 ':qg
eped uerynlunllp 8uu,( €uBLIJapes apolol^tr '>IEq]:-
pseq uopudzpueu >lnlun eurel dnlnc 8uu.( 1et1r:;
nele ruelu es1a1s uenduruue{ lr{rpes uu{qnln.
-rueru rur lllp-unp.lrpledsred tde1el 'u,(uqse uuiu+:
drlu 8ur1ed 3ue,( ueruqureSSuad epoteu ufri
-ednrerrr (3uepq IItp unp) )tuu-Dn1 rt$tadstatr
.LZ'g'qJ
epud BuFrur estals uepJrDledsred es1a1s erelue
u€udnrosel e,{uepu ue{nuqred '(rufZ'S 'rqC)
u,(urrqqe srru8 qn.rnlas ue>Ilpqe1 uup 'Iuunl
sndeq8ued ue8uep nlueq suuS qrunles uulsrdrl 't
I50 BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

@@ Pandangan Depan suatu Benda.

+H
tr.lJ

(d) TIGA PANDANGAN BIASA

@@ Tiga pandangan Biasa.

 ruepp qerudret '(92'9 s\
{ uu&ll ??*,$}9! I{8t"9g'; duSSuurp e,{u luqri) 3ueqn1 >lnlun nqruns suu8 uuuunSSued e8nl
run u{utp$rge,lpqrhp uE nluns reqrue8 uu{rteqred 'tZ'S$ terllt ledruequi srreS do13ua1 ue
reqas rpJr uu o t1 - 3 u t r I Lu o s
1
-suqequad 1n1un 'Surdr,uus ue3uepued eped 71-g
uey:' t.t t >1 - 3 tr t dtLto s' 3 tr otlo l a tl u oB tut p uo tl elsJuot ues uBp Z[-L I uep'sBtE uu3uepued uped g-4 uep 7-[
'sn.iril luiel uu{slluqaslp 4D,iDq uop'trot{ap ludurutlel srre8 ue1>lnfunueur'uedep uu8uupuud
'sotit ur:tfluopurrd'pJepuElS IBUoIIEN UBJIJoUIV uped uere13ur1 rc3eqes >ludruui 3ue,( 'y 3ueqn1
eqi Liuunsns iteludnreru 3ue{ 'ue11n[un1rp 3uu( 'u8n1 'Surdtuus ue8uupued eped 91-9 I ledruurlet
rlreJas unsnsrp nlelrs IUI ue8uupued rueueel '3 9$ suu8 ie8uqas uup 'se]p ue8uepued epud 9-g ledtuur
eped uulsr:1eirp Suu,{ tuodas IIBncaX 'qL€'g sue8 ru8eqos 1edur4 uedep ue8uepued eped 91
'nped e1rI rtqrue8rp
eped
-6-8-/ uuelnured 'pzt'g 'rq3 upe4 '>1edue]1et
ludtp rui uuSuepued tuuuoa) 'egg'g '.rqg srre3 uenlueq uu8uep ue11nlunlrp selel u"ruces
uu>1-lnluntrp 3ue.( ruedes 'snrn1 >1u8a1 Sur1es 8ue.{ tudup (>1edruel1et) r,(unquesJel ?uuI (satruoatt
qeJe rueue rrup SuepuudlP tedep upueq Sueruques uu8eq e,r,rquq qeler Epueq o1o3 ue8uep uulSurpueq
i,{VN3]) NVoNVONVd 5 I. -9I -rp ue8uupued ntens Surtued uelnSSuney
'qetrrnu ueBuupuu.l *rug @
iSVA]I] rsvnl: nViV lSVAlll nV-LV
NViV NVNV) tdt)
eNldr\VS 9NV)V1:8
NV9NVCNVd NV9NVCNVd NVONVCNVd
a ltsts I
'+,5
svrv rvervcruvaffi
.-----{ t.,l vl-
I
P : :I
'uu?uepuud ruuuae)I
@
l-
IE
(NVd]C) lr
?
\
ei,?*da o(lorl
"Ys
-v
1*" ,rcy!
o$o
191 )rN)rl dvsl lvo
 I52 BAB 5 SKETSA TEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK
Perhatikan bahwa tinggi ditunjukkan di pan-
dangan belakang, samping-kiri, depan, dan bawah;
dan kedalaman ditunjukkan pada empat pandangan
yang mengelilingi pandangan depan-yakni,
pandangan samping-kiri, atas, samping-kanan, dan
bawah. Setiap pandangan menunjukkan dua ukuran
utama. Perhatikan juga bahwa pada keempat
pandangan yang mengelilingi pandangan depan,
bagian depan benda mengarah ke pandangan depan.
P andan g an b e r s e b e leth an s al in g b e rke b al ikan.
Jika pandangan depan pada Gbr. 5.33 dibayangkan
sebagai bendanya sendiri, pandangan samping-
kanan diperoleh dengan melihat ke arah samping
kanan dari pandangan depan tersebut, seperti yang
ditunjukkan oleh tanda panah RS. Begitupun juga,
jika pandangan samping-kanan dibayangkan se-
bagai bendanya sendiri, pandangan depan diperoleh
dengan melihat ke sisi kiri dari pandangan samping-
kanan tadi, seperti yang ditunjukkan oleh tanda
panah F. Hubungan yang sama berlaku di antara
sembarang dua pandangan yang bersebelahan.
Jelaslah, pandangan keenam dapat diperoleh
dengan menggeser benda terhadap pengamat (Gbr.
5.32) atau dengan menggeser pengamat terhadap
bendanya (Gbr. 5.33). Ilustrasi lain metode kedua
diberikan pada Gbr. 5.34, yang menunjukkan enam
pandangan dari sebuah rumah. Pengamat dapat ber-
.jalan mengelilingi rumah tersebut dan memandang
depan, samping, dan belakang serta dapat mem-
bayangkan pandangan atas sebagaimana terlihat dari
sebuah pesawat terbang dan bawah atau "pandangan
mata-cacing" sebagaimana terlihat dari arah bawah.
Perhatikan penggunaan istilah "denah." untuk pan-
dangan atas, dan "elevasi" untuk semua pandangan
yang menunjukkan tinggi bangunan tersebut. Istilah
ini biasa digunakan pada gambar arsitek dan
@ Enam Pandangan Mobil Mungil.
Arsitek sering menggambar pandangan bangunan pada lembaran yang terpisah karena ukuran gambar yang besar
kadang-kadang dengan acuan ke gambar di bidang
lain.2
. 5.2O ORIENTASI PANDANGAN
DEPAN
Enam pandangan mobil ditunjukkan pada Gbr. 5.35.
Pandangan yang dipilih untuk pandangan depan
dalam hal ini ialah sampingnya, tidak bagian depan
mobil tersebut. Umumnya, pandangan depan
haruslah menunjukkan benda pada kedudukan
operasinya, terlebih-lebih benda-benda yang lazim
(seperti rumah yang ditunjukkan dan mobil tadi).
Elemen mesin sering digambar pada kedudukan
yang diambilnya dalam rakitan. Akan tetapi, dalam
kebanyakan hal, ini tidak penting, danjuru gambar
dapat mengandaikan benda pada sembarang
kedudukan yang sesuai. Misalnya, batang-hubung
mesin mobil biasanya digambar mendatar pada
kertas gambar (lihat Gbr.4.28). Juga, adalah umum
untuk menggambar sekrup, baut, poros, tabung, dan
bagian-bagian yang berbentuk panjang lainnya pada
kedudukan mendatar.
r5.2I PANDANGAN YANG
DIBUTUHKAN
Sebuah gambar untuk digunakan di produksi
haruslah hanyabeisi pandangan yang dibutuhkan
untuk uraian bentuk yang jelas lengkap bendanya.
Pandangan minimum yang dibutuhkan ini diacu
sebagai pandangan yang dibutuhkan. Dalam me-
milih pandangan, juru gambar haruslah memilih
pandangan yang paling jelas menunjukkan kontur
atau bentuk penting dan memiliki garis taktampak
yang paling sedikit.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 5.36a, tiga
bagan (feature) nyata benda yang perlu ditunjukkan
l
ledep spte ue8uepued 'gt'g 'rqC BpBd 'ufupsrtr{
aue{r{nlnqrp {epnru 3ue,( unrurunu ue8uepued
qelunl qeludereg :uuu,(uuged lncunur Suueg
'nped lupq Surdues ue8uupuud eSSuqes sulu uup
uudep ue8uepued epud ue{rreqrp rsuulroJur enrues
'olt'S 'rqC epe6 'uelSuulrqrp sBle uu8uupued
rpel'luuepl uudep uep sele ue8uepued 'q1g'g 'rqg
upe6 'snduqrp tedup ntr quqes qolo usp tnqasrot
Epueq {ntun 8ur1ued1ul Suef rn1uo1 uellnlunueru
ueuel-Surdues uu8uepued 'vLE glq1 eped 'Bpueq
nluns {nluoq selal ue8uep uelrurn8uetu {nlun uE{
-qnnqlp Suef ue8uepuud enp u,(uuq rpelrq Suueg
NV9NVqNVd
-vno dv8!AIVo zz"9a
'uur8eqes ue8uepuud
ruadas 'snsnq{ ue8uepued nele ue8uupuud e8rl
Irep Wqel uu{r{ntnqueu urlSunur s1e1duro1 qrqel
Suuf upuag 'Z€'E rqC ue8uep e,(uue1ru1 urepp
ncerp 8ue,( userq uu8uepued e8ne>l uulednreu rur
ue8uupuu4'ueuu4-Surdures uep'uedep'su1u uu8uup
-ued :usrsrel 8uu,( ue8uepuud e8r1e4 ueludrueu
uuplr-urop ue8uep 'w{q$nqp 3uu,( ue8uepue4
'nFe4 3uu,{ uu8uepue.l
ffiffi @ffi ffi#
'ue8uupuua
trWB@
eS I )r!\illf i. N!*ti!1!Y$
'ueue1-Surduus ue8uupued qrlruetu urzi
Inlun
8uu,{ pq qelepe 'nlt ruedas IBr{ TuBIBC .{rleqr::
3uu,{ eles u,(uqe:e rlence>l 'Ipuepr e,{u8urdun
ue8uupuud rur IBq urulep 'e,(uuuu1u.{ue{ eped .iel-a
-req 3ue,{ lnpns ue8uep 1u8el lnpns uerynlunuau-
ur1-Surdrues undneru uuuel-Surdtues uu8uepue;
{teg 'tr{tpes qrqel 3uu,( 1edruu114 sue8 r>pltuau.;
rur ue8uupued eueru>1 re{nsrp qrqal sulu ue8uepueo
rdele1 leynq 3ue,( lnpns uep 8uulued r8es-red uelpp
ue11nfunueru qB,\\Bq undnuur sele ue8uupuei
lreg'snduqrp (uulqnlnqrp Suerul Suef) 3ue1u1ac
ue8uepuud 'n1r qeqes qelg '1udtue11e1 srre..-
plrlrueu {eprl rul uu8uupued BuerDI ru>lnstp qrqal
uedep ue8uupuud ldela'1e1nq 3ue,( sule uur8eq uup
8uuqn1 e,(ureueqes {nluoq uellnlunueu 3ue1u1a1
undneru uedep ue8uepuud >1reg 'uu8uupued tueueati
Irce{ Bste{s ue>11nfunueu q9g'g JBqurcC 'nyed>p
8uu,( uu8uepued uelSuullq8ueu qulur ue{qntnqtp
8uu,( uu8uepued qrprueu {nlun urul uJBJ
'Surdruos .(1u1nqr
IJep lBr{rlrp 8ue,(
telryeq 3ue,( lnpns ue8uap uBuE{ tnpns (g) uep
'.sDtD uap tuqlyp 8ue,{ 'lulnqtuetu 8ue,( lnpns uup
Suelued r8eued ue{ppt (7) iuodap IrBp luqllrp 8uE i
uer8eq (1) :reque8 eped
."A ME
ueq lrluted
i6-_,.s.ffiffi
,t:kk,,
.rO
${o'
t*
 r r,l?(J !(
SKETSA Tr-:vltiiK DA'hl PEN(;tjnAiAlJ
E
154 aAA 5

seorang harus menganggap bahwa sudut

A dan B
(panda*ngan atas) berbentuk persegi dan tidak
contoh ini, ketiga pandangan tetap
Uemtet. Dalam
dibutuhkan.
dua
Jika suatu benda hanya membutuhkan
dan
pandangan dan pandangan samping-kiri
pandangan
samping-Lnnan sering sama uraiannya'
F .u*pin!-tunan lazim dipilih (Gbr' 5'39).' Jika
kontur A Oinitangt<an, maka keberadaan takikan
I B
_l
akan membuat perlunya memilih
I pandangan
samping-kiri ketimbang pandangan samping-kanan'
Jika hanya dua pandangan yang diperlukan
DEPAN

EEEffiI riga Pandangan' dan pandangan atas dan bawah sama uraiannya'
pandangan atas lazim dipilih (Gbr' 5'40)'
Jika hanya
pan-
saja dihilangkan, yang hanya menyisakan iou pandungan yang diperlukan dan pandangan
atas
aangun depan dan samping-kanan'
Akan tetapi' jauh uralannya'
atau mem- dan pandangan samping-kanan sama
lebih sulit "membaca" dua pandangan pilihan gabungan ialah pandangan yang temp-atnya
,iruattun bendanya' karena bentuk 'Z' karakteristik
Di samping itu' se- paling sesuai pada kertas gambarnya (Gbr' 5'41)'
pandangan atas dihilangkan'

Pemilihan Pandangan Samping-Kanan.

Fllrf,tm4

tu
.5.23 GAMBAR SATU'
PANDANGAN
dengan
Sering, pandangan tunggal yang dilengkapi
cukup untuk
catat;; utuu tu*U*g berhuruf sudah
benda yang
menguraikan secarajelas bentuk suatu
satu pandangan
relat*if sederhana. Pada Gbl 5 '42a,
pelat selip (sftiru) ditambah catatan yang mem-
perlihatkan tebalnya 0,25 mm sudah cukup'
Pada
'cur. mm persegi' bagian
s.+zu, ulung Liri ialah 65
berikutnya berdiameter 49,22 mm, yang berikutnya
berdiamlter 31,75 mm, dan bagian yang
berulir
yang diperlihatkan oleh
berdiameter 20 mm, seperti
poros, baut' sekrup' dan
catatannya. Hampir seluruh
bagian-bagian mesin yang serupa harus disajikan

Pemilihan Pandangan Atas oleh pandangan tunggal secara ini'

ffi
srruS BBrl nete unp elrqedv'(pSl'E '-rqg) eleq nluq -DuDru qDln DpD uuyDlq'urBI elBI ue8ueq .eg;.c
ueunsns 4ledes'8ur1as-Suelesreq e.{uuusero8 u38urq 'rqg epud uellnlunlrp 8uu,( ruedes .qnul n1e1.rar
-es edru uuDlrurepes requre8rp snreq rufules 3uu,{ Suuluefuadrp ledurq suu8 lenqrueur nI ue8unq
>1udtuu11e1 s ue3-s ue g' (c w' S :qg) uaiuq8unruoru -rue,(ued e1r[ rpncel >ledruq sue8 uu8uep Sunques
ultqude leduq sue8 ..rteduoleu,, srueq 1udrue11u1 -Jeq sruuq rydruu14u1 sue8 'u,{uurnun .Er.g .JqC
slreg '(qtr'g rqg) I uep l-tnpns {ntueqtueru {ntun epud uulrserlsnlrrp >ludruel{Bl slreS-sue8 tuquea-
ue8uolofueq sruuq luduret{el srreS-sueg'yodwol -3ueu ruupp qulus 8ue,{ uup reueq Suef >1eqe.r4
slto? ltop uoy{uo1 uoqodntaw yoduutlYol ntot oloy
xvdwvt)vl stdvo-stdvo yz'ga
'1udrue1 {uJ slruf) ue.reque88uad {aUsrd
@
I iNVeNVt iNVENVT iNV9NVT iNVENVT
--.1-
I \ ,l I r I
1) t t
-+---1-
| ./ _l-/
1- -t-' -/
irii'/\-'li -,T\
-L= i'- I ,;'
t_
#1-+ ,-- \ (i),'
I
--tl* I
t-/ ->/ L/ r\ \\"
't.-
',,iuj t;4'--':-'
-\-.-/-.--.
I --,u, !-\v"
iNVENVT iNVeNVl r *ir:it
1'
./\-
(r
1 -.-
i> /'
'/(q)
'uz8uepued-n1us rBqtuEO
ffi
salc os 99 : )oots (q) ssvat8 9z'o it lvt
trulr 1
.e,{usugayue3uep1ensa5re3uue3uepueduBqII!Iuadffi
trv
99 I )fir\!)ll ilva!r'{ve
156 BAa {; srrrs.a. 1!:(lr!l( ilArj PS*.,.;IJPA I tiN BilNl'fi.!i{
0 = GARIS SUMBU
F@
LINGKARAN
BAUT
LLH
r{i*Ii,Tf':*:i'1j:
taktampak bertemu pada satu titik, goresannya harus
bertemu, seperti yang ditunjukkan untuk bagian
bawah lubang gurdi pada Gbr. 5.43e dan untuk
bagian atas kerucut-benam (countershunft) pada
Gbr. 5.43f. Contoh pada Gbr. 5.439 serupa dengan
contoh pada Gbr. 5.43a; garis-garis taktampak tidak
bertemu dengan garis tampak apabila hal ini
membuat garis tampak terlalu memanjang. Metode
penggambaran yang benar dan yang salah untuk
busur taktampak ditunjukkan pada Gbr. 5.43h.
Garis-garis taktampak yang digambar secara
salah dapat dengan mudah merusak gambar.
Goresan haruslah kira-kira 5 mm panjangnya dan
berjarak I mrn, yang ditaksir dengan menggunakan
mata. Perjelas awal dan ujung goresan dengan
menekankan pensil, tanpa memandang apakah
gambar dibuat tangan atau secara mekanis.
Sejauh yang memungkinkan, pandangan
haruslah dipilih yang menunjukkan bagan sepefii
garis-garis tampak. Garis-garis taktampak harus
digunakan apabila diperlukan untuk membuat
gambarnya jelas. Garis-garis taktampak yang tidak
dibutuhkan untuk kejelasan haruslah dihapus agar
tidak menyesakkan gambar dan juga untuk meng-
hemat waktu. Akan tetapi, para pemula harus ber-
hati-hati atas pembuangan garis taktampak hingga
pengalaman menunjukkan kapan garis-garis tak-
tampak tersebut dapat dihilangkan secara aman.
Garis sumbu (lambang:O) digunakan untuk me-
nandai sumbu-sumbu atau fitur benda simetrik,
(e)
i: r P"nggrrruun Garis-Sumbu.
Iingkaran baut, dan lintasan gerak. Contoh peng-
gunaannya ditunjukkan pada Gbr. 5.44. Seperti
ditunjukkan pada Gbr. 5.44a. garis sumbu tunggal
dilukis pada pandangan memanjang dan garis
sumbu melintang dalam pandangan lingkaran.
Goresan harus memanjang secara seragam kita-kira
8 mm di luar bagan untuk siapa garis sumbu ini
dilukis.
Panjang goresan dari garis sumbu beragam
dari 20 hingga 40 mm atau lebih, tergantung pada
ukuran gambarnya. Goresan pendek haruslah kira-
kira 5 rrm panjangnya, dengan jarak kira-kira 2
nrm. Garis sumbu harus selalu diawali dan diakhiri
dengan coretan panjang. Garis sumbu yang pendek.
khususnya untuk lubang yang kecil, dapat dibuat
garis menerus (Gbr. 5.44e1. Selalulah membiarkan
adanya jarak apabila garis sumbu berupa lanjutan
garis tampak atau taktampak. Garis sumbu harus
cukup tipis untuk dapat dibedakan dengan garis
tampak atau taktampak, tetapi cukup tebal untuk
dapat direproduksi dengan baik.
Garis sumbu berguna terutama dalam
pemberian ukuran dan harus dihilangkan dari sudut
yang dibulatkan atau yang berfilet yang takpenting
dan bentuk-bentuk lain yang bersifat swa-
penempatan.
r-l''t';"'ir:;::
,.;'.:.,::r.,.
Sketsa balok dukung Gbr. 5.45 membutuhkan hanl'a
dua pandangan. Langkah-langkah dalam mensketsa-
nya ialah sebagai berikut:
 'uo.MoJ nlons opod r8s8x BEa{s (v)
+noleq ulseul uoulolo oloc uo>lllopuoouor! In+un
uoloun0 opuv +odop 6uoA uo6uo>1e>1 uollnfunueut
Ul)4 lp C )q9 tloqollp 6uol 6o1orp 4o1oy'rcubreq
OVColnV urolop os+ols U+euroe6 uo4r;opue6uer.u
Inlun uolouno opuy iodop 6uo^ luleuoeo
uo0uo),lel sruof Jogop UoquJaLu 3 tqg opod ln)iueq
uouroloq opod uollnlunlp 6uol 6o1o1p >1o1oy
'llquolp
6uol uo6uole>1 uo1>lnfunueu oi(u0uoguJol 'g
'rqg opod uo11n[un1p rur osle),ls ;11ord lonqueu] ltsDH
'sr+ouJo+o DiDcos os,tels Ouo>le6uou ),1ounl plOuoted
\
lDnquroLrr \nIUn oiljdd qoiuued qgl;d opuy
'V rqe opod pq1; \'-
opuy OuoA osge>1s rpedes roso)1 os+els uololdrcuew \-.-}/ -'/
pdop opuy oAuuoloun66uer.u uo6ue6 rcudseg rn1r1 oAuopod Ouo{ 69 (an+oa}) uo6oq toOoqes uo>1
OVOolnV luleuorod >1oun1 loy6uoted Ounpuo6ueu.r -o1d1c1p
dol4seq pcluor.lcory OVConV 1ounl plouore6 +pdop +nqesto+ os+ols'uo4outndueslp r.lole+
'opuv lopueLleles nloq uo0uo>1e1 qoquJoueul oluos+els r;o>1eg 'oluos.re>1s uleutoe6 uDln>in uoltlop
-ueouauJ uolo 6uo^')4u+ouJolod uolnln LlDquJouou-l
nolo'qoqn6uew 'Ouonquleul lodop opuv 'DpuV
os1e1s opod uolJosoprp 6uoA pletuoe6 Ouole6ueu
uop +nqesJe+ os+o)1s uo>1qoutefue+uoru ouoLu
-;o6oq opuv nLlo+uaqueuJ uolo 6uoA '1u,rer-uoe0
opuv pnslor.u odo 6uo1ue1 uolopuo6ued-uotopuo
uo0uolal qoquouoru uo6uop uoloulndu_tes
-6ued lonqweuu oAulounl lo1Ouoted'>1ular.uotod
lopour +onqu.leu Ouopes opuy ollqody;uo6uolod
-lp !suorurp-onp oslels uolpnLue) uo0uol
-.leq no+D uo6un00ursreq uolpnslor.urp toquo6 uo0uep oslolsuew Ouopes opuv Llolo-L1oloes
re+nduJo)| rD^ol rp oslelsueLu uoouep tolnweLu +odop
opuv L{olo+ OuoA tnsnq-rnsnq qolody 1,snrn; 1o6e1
opuv'IulelllDrod 6y3 Lue+qs uoloun06ueu.r uoouoc
oAuspo6-spo0 o^ qoq uolrgo6ueu oAuos+ols r1olopv
'roquuo0 :.1
opuy Ouopes 6uoA uleutoeO tsolr;dur
qoluo>1rr1;d'>lpleulotod uo;epou.led 1n1un uo0uol
uo6uep os+o),ls
'uot>ltuJep o^u
lonqutor-u Ouopes opuy o1;qody
'+nqesto+ ntoq utosop uDlutuJjec -do66ueu oi{u1oun; p>16uoted 'snrn1 >1o6e1 lodr.,Jo+
-ueLu In+un Ulp-rnjolloqredureu uolo >lrrleuotod oAusuoO olrf 'uorltrllop
pns),louieq opuv o/v\qoq
uolepoued 'qoqnlp +odop os+ols uleuoe6 do66uo6ueu uo>1o oAulounl 1o16uoted 'Io6e+
uo>lrlopue0ueu: 6uoA uo0uo1e1 uop uolnln nDlo Jo.lopueul uduoq olusuo6-suo0 o1r1^ 'lortofes
qoqnroq o^uulosop n16eg uo>1qoqu..ioilp lodop urol uoLuo+ r-tolo opuv opDd uoltjeqrp 6uo^ os1els
uolr1ouiefua+uew opuv lpodes osle>1s uolqouefiel
-uaur uolo o^u>iounl +olouotod lode1 ouo^ lnpns
no+o snrnl roueq-rouoq OuoA suo6 lIJlluJoL! snloll
3uu1or1.ra1 EEO{S (g) ),lopl+ lul os+ols lo^ol lp IDSDI oJoces olutosop-tosop
Ds+ols +onqureLu ulosapuod o;nu-olnuu'>lpleulotod
tDluosliorl Z suDO uolrsolrpur6uew uolopourod >1oun; .Lo>16uoted uoloun6Oueul uo6ue6
i!:a,a\r':! *(i1.:a
o Jnsnq '+onqlp
ounoour^uau t suDo
uolrso>lrpur6uegl lodop pqesro+ urselu uoLuele oooutr.los rn[n1es;p
- loquJoo o,{urrqly nloq uD+oloAsted lqnueuer.u
e In+un o^unuedes 1slneJtp loqutoe 'qoqnteq ofos
osla)s uouoeo I
rsolrpurOueu ull6untu o^uurosop oAuloqrlo to0oqos uop uolnloltp
uorDI6u{ -,/ uolpnulel uolnuodtp 6uoA srstlouy '6y3 undnolo
LUOIOp rOUON roquo6 1o1o uo6uep Iloq '1onqlp 1ode1 q;qe1
OuoI roquo0 'uoloulnduosqp o,(uuoso6o6 ryg6eq
uolpnuJe) uoouol os+ols +onquler.u uoouep rolnu
ulDsepued'rpsDl uosoooo uolrodr-uoAusnJ In{un'(rt
qo8 pqil) ulDsep sesojd uolutu,ecueut olo3 >loAuoq
LUOIOp >1il1euorod uo;epouted uoIounoouot^
g suo6 uop
nlr'vg;(I slSO:j
,/
t slro6 6un66urlueu O
/nsnq uDIrsD4purOuelA -/
>l u+ourprErd uErlepoured u])p tr slo>|suel l
XIJYH*} f\$Vl"&H{}S
L9 I illN}l:li fiv€r,.{vf.)
158 sAs 5 Sr.HlsA rE!{NiK i}Ar$ PEr'rGur?ArAN SrNT[rK

;--.,,.,..,,ri,;i,ri4SF$,,:-iii.i,r...:r:r-:::r;
(C) Kekangan Rakitan

Apobilo Andq teloh menyelesoikon model

porometrik tersebut, Ando teloh memiliki bogion yong
"cerdos." Bilo diperlukon perubohon desoin, Ando
dopot menguboh ukuron otou kekongonnyo yong
menyebobkon model tersebul secoro otomotis mem-
perbohorui diri. Gombor ortogrofik dengon goris-goris
toktompok yong benor don ukuron dopot dihosilkon
(D) Kekangan Sketsa
secoro otomotis. Atou elemen mesin tersebut dopot
diekspor untuk pembuoton prototipe cepot otou
pembuoton.

1. Buat kerangka secara halus persegi panjang
luarnya untuk dua pandangan (Gbr. 5.45I).
Sketsa garis mendatar 1 dan 2 untuk menentu-
kan tinggi bendanya, sambil membuat jarak
A hampir sama. Sketsa garis tegak 3, 4, 5,
dan 6 untuk menentukan lebar dan kedalaman
dalam perimbangan yang benar dengan tinggi
yang telah dibuat, sarnbil membuat jarak B
hampir sama dan jarak C sama dengan atau
sedikit kurang dari jarak B.
2. Buat kerangka rincian yang lebih kecil, dengan
menggunakan diagonal untuk menentukan
tempat pusatnya (Gbr. 5.45[). Sketsa secara
halus lingkaran dan busurnya.
3. Pudarkan seluruh garis bantu derrgan peng-
hapus lunak, dan pertebal seluruh garis akhir
(Gbr. 5.45III).
.5"27 MEIISKETSA TIGA
PANDANGAN
Sketsa braket tuas yang membutuhkan tiga
pandangan ditunjukkan pada Gbr. 5.46a. Langkah-
langkah dalam mensketsa tiga pandangan ialah
sebagai berikut:
1. Buat kerangka persegi panjang luar untuk
ketiga pandangan (Gbr. 5.461). Sketsa garis-
garis mendatar 1 ,2,3, dan 4 untuk menentu-
kan tinggi pandangan depan dan kedalaman

@ Mensketsa Dua Pandangan Balok Dukung.

ffi#
-i,
B,t ,t I

I
i
i
I
l
 'lnqesJel sueS-suE8 ruB uBlnluauetu '[fSt'S 'rqg) selet 4edruq uule e.(uue
>lnlun ueSuepued qnrnles rl?ruJ3Ju3r.u nlred -Suupued uSSurqes rnrye suEB r{runles pqeuod
elp{ P)IBIU 'Dha>1 nqtuoS qpDd uDSuo{oq Dp? )tDptl '(zUgt'E .rqg) >1eun1
Bueru) '3un13ue1 ueulnuued rnluo>I ue8uupued sndeq8ued ue8uep nlueq sue8 qrunlos snluqrod 't
(g) 'ueulnured rda ue8uepued (7) 'uuelnured 'GrtSTS rqg) snpq
enp uu8uolofued (1) :(8r'g 'rqg) unr8unur 8ue,( eruces ueJe>l8ur1 uep rnsnq qrunles BSle>lS 'f
rue e8n r{rlrueu ludrueqel nelu ludurel sueg 'ftgyE rqc)
sruvg t.!"dv 6e"9. snler{ eJuras u,(uuercuu qrunles e13uere1 teng L
'0wDS sntDq nIDPS
'uedep ue8uepued ue8uep Sutdwos uo?uopuod uDp sr4D uoSuopuod
srreqes e.(uue8uepued undnep,u '(cw'S rqg) uedep opod uatuolopill e zvlryque>lrlugred'(c0 t'S uup
uu8uupuud UDI rp UBUu>I Surdues ue8uepued nele qgl'g'rqg tuqrl) rn{n8ued lup re8uqes psued
uedep uu8uupued sele Ip r{u,ruq uu8uepuud uu8uep ueleunSSueu uu8uep rur 1e.re[ ue4qepurd
'{lleqJel ualnpnpe{ upud uz8uupued requreSSueur nulu 'ue>gnlunlp 8uu,( guedes 'wilel >Iuucas
Iu{-rIDIes uu8uel 'e?q'c1y'g'rqg epud 1uedes nelu uoUB{ rdel uapun8 'Surdurus ue8uepuud
'sueqes{el 1upr1-uudep ue8uupued uuuel rp Suns e>l selu ue8uepuud rJBp uuJn{n uuruulup
-3ue1 snrcq uuuul-Surdtues ueSuepued uup 'uudep -e{ w>lqepuruotu Inlun 'uurus nlred 1up1t
uu8uupuud sBlB rp 1ede1 snreq sule uu8uupuu4
B uup V 4e.ruf'u,(quq edrueg 'urBI etues ntBS
'qr7s 'JqC upud uu1>1nlunlrp 'Juueq BJBces unsnsrp
suqeq rdu1e1 'euus nped {Epp C uep O {BrB!
8ue,( 'rur ue8uepuud u8qey 'uu8uepuud e36 ue1 e^\quq uu{rlurped 'g ryruf nles IJep 8uern1
-qnlnquer.u Suuf nqrunses{Bl unlunued unplnlunu
lHlpes nele EtuBS 3 ryruf uup uruus rrdureq
-ew eLV'g rBquBD 'gE'S rqg eped uaplnfunlyp
B {eJuf lenqtuetu lrques 'e,(ur83un dupuqrel
Suet (sptopuDis lDuotiDN uD)uaMV aql) e41erty reueq 8ue.{ uu8uuquuad tuelep rur uuurelepo>l
IBuorsBN JBpuulS uBunsns ue8uep runses ;eqrue8rp BAqBq rralrlsud 'Surdues uu8uepuud u?ruslep
snreq uu8uepued :rur r8uelnSueu 1n1un nlred -e{ uep uedep uup sule ue8uupued ruqel
uSSulqes E^\srsequru qelo uqn{Blp rurzul nlr8aq ueldelaueu {ntun B uep'L '9'g ry3et sue8
qupns ue8uepued unsn,(uetu tuBIBp uur{u1ese) -srre8 esle>15
'y lerul ntes uep 8uern1 lplpes
N\/9NVONVd nule erues 8ue,( 3 lurul uep euus ;rduruq
N\/SIdVSSANSd BA'E I 8ue.{ lerel lenqtuetu uu8uep 'su1e ue8uupued
'ser\Il le{arg uu8uepue; e8g; es1or1suetr1 W8sJEII8il
nre il n
€4 rxH
II
69 1 x${x3: avsr{vs
 if:l'.lGi.!i1,1 iAi.i BFlift :(

,
:ri,
.e
, i..'r
:..<iej;--
,ffi)* ,yffi
ffi,,/ i+t
(o)
6i
"-;6i*J
--$',

PENUNTUN TAK SESUMBU

L=A i,-ffi l-----r,-' , ffiu
Kedudukan Pandangan'
ffi

PANDANGAN
TEPI PERMUKAAN

Arti Garis. Prioritas Garis.

jemukrruk
ffi m,.",11;i1,ff.-J:?k?B;,?:dangan'ma
 'nlueuel BIB{S uelnlreueu IBpII IdElel
'(leuors.rodo.r4) Sueqruuaq lenqrp ue8uul esle>15
'e,{usus3-suu8 uulunqrued eJ€o uep JaIIEJE{
qelur ue8uq Esta{s uup tele ueSuep reque8 erelue
etuuln usepeqre4 'requeS le1e ueSuep tenqrp 3ue(
sue8 ruedes leduret sn:eq leplt uslalsrp SueX srreg
'luuoISlpurt ue:uqueSSued ue1
-qnlnqlp 3ue( uu8uupued uesuuqaXued uep Iselueuo
ueleunSSueur uu8uep Bpueq esle{sueur ledep epuy
'{uletIIosr
uer3o1e1e.red,,r8esred,, srlnleru uu8uep 1rr1
-euosr ueru>13url Inlun ueleun8rp ledep eures 8ue,(
BrEJ 'rpet r8asred qn1ue,(ueu uerulSuq ludruet 1p
3un33urs IIul ledue letel ue{ntueueu uep r8esred
lenqruetu ue8uap uerelSull eslelsueru ledep epuy
'{uteuosl Isl{-lsl{ uep r8es:ed
Isl)t-lsq {nsetu.ret 'sruef ruu8ereq tuulep elpesrel
NYCNY{WIUSd
VSJE)IS
NV9NY VS
oswns sluYc
xvdl^lvrvYr sruvc
ISDIUAS SVIIIf,Y
CNIUII^I
NVSDIN'I
'(OS'S 'rqC) ue8ua ue8uep tunqlp
8ue,( ruqruu8 >lntun unlqnlnqlp 8uB.{ repuets Bnluos
Iln{r8uau u?p 'suu8 lBqel uep Isnsas 3uu,( suBS
-sue8 elod uB{eunSSuolu ue8uep 'u,(ureqtue8 upuaq
uE{JequuSSueru sBIe[ eJBces 3uu,{ 'ue8uepued
unsnruelll {nlun sluBs 3uu,( quprq uB{Bun88ueu
stueq rBseles qElel SuBr cvJ rBqIuBD 'lnqesJel
uBnlnqepued usle{s I}n>IISueIu s,(uESeIq Icuu
qrqal 3uu.{ (VJ rBqruEC 'uedpd nelu IISued ue8uop
sBue{ BpBd uDIrulBIIp e,(uuserq uunlnl{Bpued Bsle{s
:, .,,:'. . :,:I
:,..,i, :..:''iri.Ja.r:;';",
'trdues qelec qelo uB
-Suupuud rrep w>lqesldtp rdutel 'ueT{nluntlp nquns
suu8 Sunln-3unfn C uep V Ip e,r\quq ue{neqred'O
uped uuplnlunlrp SuBf Iuadas 'nquns suu8 selu Ip
nples {BdruEl{et suBg '6?'9 'rqD Bpud uurynlunt
-rp 3w{ ruedes 'IBduBlIEt sIJeB nu}e nquns
191 :'"i"r Iij ''1Yr'j;li'':'
rsrlJeq sera) 'qupnu Suef suSnt rpelueu uelz
uern4nBued'Esla{s rsr{-rsrq uelzunSSueru ua8uaq
'Swqrur
-req 8ue,t uEJnIn Jrsleuoru {nlun qepnur eJec
ueqedruaur uedep e1 Suetuerel ue8uet ue8uep psued
3ue1eq Sueluedes rp epuy lref nql uu11ere33ue141
'ueuserqe{ rpe[ueu lnqesJal EJeJ-eJe3 uSSurqes ue1
-1el1erdrp sruuq rur erer-EruJ .rnsng uep 'ue:u13ur1
'sueB eslelsuew {ruun snsnq{ EJEJ-EJec luduprel
'uresap urrt eloSSue qnJnles ue8uep rseryuntuolreq
'uuruqure8
Ju{eJe 3w,( erec uuledruaur ueeslelsued
-3ued qelusuur ue4esela.(ueu u?p ue{l?nsr^
-rueru tuulep ledec eruc uelednreu ueuslelsued
'Jp{ele
rpzfueur er re8u CV3 netu leuolslperl reqrue8
nrnf qelo rreleladrp sn;eq SueX Surtued Surled
8ue,( uepdrueJele{ nles uelednraur uepsle{sued
"dY''H f'{ xt'S\i }iS},IlH I
,NINSA NYIYUN
NY9NYONYd NYSIUVSSANfld
SIUVC SYITUOIUd
XYdI IYI SruVC
YWYIO NYCNVONVd
>IIUISWOSI
XIJVUSoTUO I$ISAOUd
NINYS SruYC
']::i *"r
i.i il";"i:5"j -i" .- ::i I
suuS (rdnlnueu) sete rp n1eles leduq suug 'uedep
rp lrdua 8ue,( uueru Suef sue8 rnqele8ueu sruBq
reqrue8 nrnl uup requre8 upud lrdurrq-req Suues
nquns sueS uep '1udrue11u1 sue8 5pduel sIJeD
j ;-":-,:-, r; _,
, -.i I
'Suopuoc uue{nuued
uu8uolodred uu{rle{ueu lnqosral sIJBA B,!\qeq
uB)plnlunuelu Surdures ue8uupued 'tde1e1 uuly
'Surdtues uup uedep uu8uepued uped u,(uuq tBI{IIeu
u1q eryl Jutup Uue{nuued rdet ue8uepuud ru8uqes
deSSuurp ules ludep uedop ue8uupued uudep rp
q3 ry3er sue8 'e,{upq udrue5 'efuuuuel-Surdures
ue8uupued uped uallnlunlrp 3ue,( Iuedes 'tnqesrol
upueq sutu uer8eq eped 3un13uel Uee{nlurad
rletuu8uetu {Bpp uep selu uup uedep ue8uupuud
eped u,{uuq teqrlaur BlpI B{lf elBJ ueu{nluJed
rdel ue8uupuud re8eqes duSSuerp eles tedep uudep
ue8uepued sple uBrSBq uped gy sue8 'u,(qesr141
I62 e.sE 5 SI{ETSA TEKNIK DAN PENGURATAN
IPERTANYAAT{ TINJAUAN
Apa sajakah keempat jenis proyeksi standar itu?
Apakah keunggulan menggunakan kertas berkisi
untuk pensketsaan?
Apa sajakah cara-cara yang benar untuk mensketsa
sebuah lingkaran atau busur?
t" Sketsalah urutan garis. Garis manakah yang tebal?
Yang mana yang tipis? Yang mana yang sangat
tipis dan tidak akan tereproduksi apabila dikopi?
Kapan kertas kisi isometrik digunakan'i Kapan
kertas berkisi persegi digunakan?
Jenis gambar tiga-dimensi manakah yang dapat
dengan mudah digambar pada kertas berkisi
persegi?
ISOAL-SOAL PENSKETSAAN
Gombor 5.52 don 5.53 menyojikon rogom
bendo yong dori bendo tersebut mohosiswo
okon mensketso pondongon yong dibutuhkon.
Dengon menggunokon kertos grofik 8 +' x I I ,0",
sketsoloh botosnyo don blok judulnyo don
bogiloh kertos itu menjodi duq bogion (Gbr.
5.51). Sketso duo sool yqng ditugoskon per
lembor. Podo sool dolom Gbr. 5.52, "turus"
diberikon untuk menondokon jorok 0.50" otou
0,25 . Jodi, pengukuron dopot dengon mudoh
diberi jorok podo kertos grofik yong memiliki
jorok kisi 0.12" otou 0,25".
Jiko diinginkon, "turus" podo sool dolom
Gbr. 5.52 dopot digunokon untuk menondoi
jorok I0 mm don 5 mm. Jodi, pengukuron
metrik dopot dengon mudoh digunokon podo
kertos grofik berkisi metrik yong sesuoi.
Podo sool podo Gbr. 5.53, tidok odo tondo
ukuron diberikon, Mohosiswo horus mensketso
pondongon yong dibutuhkon dori sool yong
ditugoskon tersebut ogor sesuoi dengon
bidong kertos, seperti yong ditunjukkon podo
Gbr. 5.5.l. Disoronkon ogor mohosiswo
menyediokon mistor kertos kecil, dengon
membuot pembogion yong somo dengon
pembogion podo mistor kertos podo Sool 5..l.
Mistor ini dopot digunokon untuk menentukon
ukuron pendekotonnyo. Buotloh setiop
pembogion somo dengon 0,50" otou l0 mm
podo sketso Ando.
Sool goris-hilong don pondongon-hilong
diberikon mosing-mosing podo Gbr. 5.54 don
5.55. lni horus disketso, duo sool per holomon,
dengon susunon seperti yong ditunjukkon podo
Gbr. 5.5.l. Jiko osistennyo memong menugos-
BENTUK
Apakah keunggulan pensketsaan suatu benda
terlebih dulu sebelum menggambar benda tersebut
dengan menggunakan CAD?
!t. Mengapa titik singgung begitu penting sewaktu
mensketsa, menggambar pada kertas dengan
menggunakan alat gambar, atau mengggunakan
CAD?
(j
Apakah perbedaan antara perimbangan dan skala?
t0. Pandangan mana yang harus disketsa langsung di
bawah pandangan ATAS?
Il. Mengapa garis sumbu, garis tampak, dan garis
taktampak sebaris di antara pandangan sewaktu
mensketsa?
konnyo demikion, goris otou pondongon yong
hilong dopot disketso dengon pensil berworno.
Sool yong diberikon podo Gbr. 5.M don 5.55
dopot disketso secoro isometrik podo kertos
isometrik otou miring podo kertos grofik.
Koreno bonyok di ontoro sool dolom bob
ini bersifot umum. sool-sool tersebut dopot jugo
diselesoikon podo sebogion besor sistem grofik
komputer. Jiko sistemnyo tersedio, osisten
dopot memilih untuk menugoskon sool-sool
tertentu diselesoikon dengon metode ini.
Untuk seluruh sool berikut ini, gunokon
kertos grofik 8* , Il.0" otou kertos polos.
Sketso botosnyo don blok judulnyo don bogiloh
kertos tersebut menjodi duo bogion, seperti
yong ditunjukkon podo Gbr. 5.5.l. Skeisoloh duo
sool yong ditugoskon untuk setiop holomon.
\tttl 5.1-5.)J (Gbr. 5.52) Sketsalah pandangan yang
dibutuhkan dengan menggunakan Kertas A-l atau .A4-
1 yang disesuaikan (dengan tangan). "Turus" pada
gambar menandai jarak 0,50" atau 0.25". Jadi,
pengukuran dapat dengan mudah diberijarak pada kertas
grafik yang memiliki jarak kisi 0, 1 2" atau 0,25 ". "Turus"
itu dapat juga digunakan untuk menandakan jarak l0
mm atau 5 mm, sehingga pengukuran metrik dapat
dengan mudah digunakan pada kertas grafik metrik yang
sesuai. Pada soal-soal ini, semua lubang berupa lubang-
tembus-
lorrl .i.?5-5.J,li (Gbr. 5.53)
Sketsalah pandangan yang
dibutuhkan dengan menggunakan Kertas A-l
atau A4-
1 yang disesuikan (dengan tangan). Tidak ada tanda

'(I-v ssuey) {nurefeur-u€Suupued B$a{s
e9 [ >llNr:11 dVSt/{ve
'lsplreq seuel eped Suutu nulu
ffie@&E {ulauosr seuel eped )uleuosl ureres q?[esle{5 '1prn31p
8ue,{ 3ueqn1 uuludrueur nqurns suu8 ue8uep ledurellet
3ue,( 3uzqn1-8uuqn'I 'sEtE uu8uepued uep uuuel-Sutdrues
nele uudep ue8uzpued udnreq tedep ue4reqrp 3uu,(
uuBuepue6 'Iuur S nule ,,EZ'6 uerruIrueQ ludep e,(ur8asre6
'repuetrp ?ue( rgedes'8uepq 8ue,( ue8uupued uulqequrel
u?p up{rJeqrp ?ue,{ uu8uepued enpe{ qeleste{s
'(uu8wt ue8uap) uelrcnsasrp 8ue,{ 1-7y ne13 l-V seue)
uuleunSSueru ue8ueq (EE'S 'rqC) -d{/I t-t'r'-i lrrr!
'4;er8 seuel eped Surrru nElB luleruosl seue{
eped luleurosr EJuJes esla{slp ludep rut leos-luos 'ruur
g nele ,,gZ'0 uern{nreq ledup e,(ur8esre4 '8uepq 8ue,(
sFe3-s r-ru8 uogpqueJ' (ue8uq ue8uep) ue.lmnses rp 8ue.(
I-rV nete I-v seue) ueleun?8uetu ueBuap u€{ueqtp
8ue,{ ue8uupued qepstelg (tS'S 'rqC) f !'t:-6f't l,t!)\
'9€'9-r€'9$$ qepufeled
'g7g-lr'g IeoS {nlu1 'epuv ?ste{s eped urur 0I nEtE
'uetulapued
,,gg'g uu8uep eures uer8equrad derlas qulteng
uernln qeloradueur {nlun rul IEos lru{eun8 uep'E7'E po5
eped segel :e1stu eped uur8equed ue8uep eures 3ue.(
uer8uqrued lenqureur ue8uep'llre{ s"ue{ .relsru uelelpes
'erpesrel 8ue,{ Sueprq uefuep rcnses 3ue,( uelny.redrp 3w,(
ue8uepuud q?lesla{S 'IuI Fos-leos eped uelueqrp uurnln
I64 BAB 5 SKETSA IEKNIK DAN PENGURAIAN BENTUK

WSoal.soalPensketsaanPandanganMajemuk.Sketsalahpandanganyang
dibutuhkan dengan menggunakan Kertas A-l (lihat Gbr. 5.51) atau A4-1 (lihat sampul
depan-dalam) yang disesuaikan (dengan tangan), pada kertas grafik atau kertas polos, dua
soal per lembar seperti pada Gbr.5,51. Satuan yang ditunjukkan entah 0,50" atau 10 mm
dan 5 mm. Lihat perintah pada halaman 162. Semua lubang merupakan lubang-tembus.
 'Oe'91f'g$$ qellrufslad 'IZ-LT leos {ntu1 'Z9I uEtuBIBq upud qulu;.rad luql'I 'epuv esla:1s upud
ruru 0I nBlB ,,69'6 uu8uap uruus uq8uqured delles qEIrBng'uelulapuod ue.rnln uelledepueu {nlun
lnqasral laos-leos 1nlun ueleun8 uep 'I IBoS upud uefeqruad uu8uap eures 8ue,t uulSequrad ue8uap
sEFa{ relslru ue4de;g '(uu8uq us8uep) uallensaslp 8uu,{ 11y nale I-v seuay ue{BunSSuaur ue8uap
'uolqntnqlp 3uu.{ ue8uupued qeps1e15 '1nue[u141 ue8uepue4 uBe$r{sued IBos{"oS lffil?I?4ffiIE
99 I )ilNx31 dYAWVO
166 BA$ 5 SKITSA T!:t(htiK L'rAi\l PrillGl-ttrA?/\t'j tsrr\lIi-l!{

i-*-i r-r
--.1 ,1 .i-j
*-+--'.--.-:

IGF=
I 'i-l H_i
rl
l,-.t:r
I: I-:
'r_t''r_ I -,

El:t
L_l I

I---l.l
...:,...i.i1 .'f
,"_,.,
t.,t
lt
/\ tt I

. ; l--,

li r1
.l4 l-,
.i -..,,.i,.,
;,.i
:. t.:..., )
.--:-'-:--:-"i-1-i I : i-f---l

ft---f
m,ffi
;5;;,_r:.j:j_:,
Il---:---I ,j-l'
'

I il

'l l1

&!Wrt f,Et?l Soat-soat pensketsaan Garis yang Hilang. (l) Sketsa pandangan yang diberikan,
dengan menggunakan Kertas A-1 atau A4-1 yang disesuaikan (dengan tangan), pada kertas grafik atau
kertas polos, dua soat per lembar seperti pada Gbr. 5.51. Thmbahkan garis-garis yang hilang.
Perseginya dapat berukuran 0,25" atau 5 mm. Lihat perintah pada halaman 162. (2) Sketsa secara
isometrik pada kertas isometrik atau miring pada kertas berkisi.
 '!s.r{req sBUe{ eped 3u1.r5u ne1E {lJtauos! segal eped llrtatuosl Bref,es qeleqe{S (Z) 'lprn8;p
8uu,{ 3ueqn1 edn.raq nquns s1.rui uu8uap 1eduu1r1q 3ur,( 3uuqn1-Bueqn.I 'srlu uup uedap uu8uepuud
nulu ueuul-8u1drues uup uudap ue8urpued udn.raq ledep uelpaq;p 3ue,{ ueBuepue4 ';epuulgp 3ue,{
glradas'8uugq Buu,t uu8uepued ue{qaqurq uep uu{lreqp Euu,{ ue8uupuud unparl qBIBEe{s'19'g:rq,g epud
llradas reqrual rad ;uos Bnp'solod sulJa{ nBlE lgur8 su;.ra1 rpud'(ueBuq ue8uap) uzrllunsaslp 3ue,( y1y
nulEI-vssFeyuu{Eun33ueurue3uaq(I).B3$ex.ue3uBpuBduBEsle{suadIEos{Bos@
.. i rl i-r!. a(:
uouo, Ouduq uouor ouduDs uDuo) oudu$ uouo, Ourduq
uoouopuod uorqoqDol uoouoDuo:uolqoquoL uoouopuoduolqoquot uoouopuoauolqoquol uoouopuoa uorqDquot
I
ffi 'I..+/a-l
F+ - Ljai/ ,
uoouopuod uolq@uol
:olv uoouopuod uolqoquol solv loolopuon uotqoquot
uouo, oqduq
u06uopuod uorqoquol
9i til
solv uo6uopuod uolqoquol solv loouopuod uolq4uol
uoolopuod uoiloquol i

ffirug ,otv roOropuoo uo&oq-or I

Ouutu uDDnu)ad opo )lDptj = 'ou tDoS
E l-L
solv uoouoplDa uolqoquol

m',re
T1-I
.-
L---L--
.Lt
ffi
 r -'
.:r'rili ::'' li I .'r"f
., tt':_."
:.-i. '

'l'.r - , 3i,,!i. .ii.: .-*I., +, ; -'

r
'
,..'
s,ir1
i- :i; .l "-.= I"

.,-.r
:J' l.- i
,,ii 1'1 -
:! X' Lre-: .e ,r
t, .:; i

Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:

1. Menggambar keenam pandangan standar suatu benda.
2. Menggambar ketiga pandangan mana pun dengan menggunakan
konvensi, penempatan, dan penyebarisan yang sesuai.
3. Memindahkan tinggi, lebar, atau kedalaman antara pandangan.
4. Menata-letak gambar tiga-pandangan sehingga gambar tersebut berada
di tengah-tengah media gambar.
5. Menggunakan praktek konvensional atas putaran rusuk, ruji, dan pipi.
6. Mengidentifikasi dan menggambar garis-garis tampak dan taktampak
dalam keenam pandangan standar.
7. Mengidentifikasi dan memproyeksikan permukaan yang muncul dalam
semua pandangan.
8. Mengidentifikasi bentuk perrnukaan, dan menentukan pandangan tepi
permukaan.
9. Menggambar dan memproyeksikan permukaan normal, condong, dan
miring dalam semua pandangan.
10. Menggambar silinder positif dan negatif dalam semua pandangan.
11. Melukis penampang kerucut dan kurva takteratur dalam semua
pandangan.
12. Memahami konvensi gambar untuk pengolahan lubang dan proses
pemesinan.
13. Menguraikan konsep proyeksi sudut pertama dan sudut ketiga.
14. Memahami dan menggunakan garis-garis lipat atau garis pemisah.
e^\qBq uE{rlerued 'eE'9 'rqc epBd uB)pln[unlrp
3uu,( rlredes ..'EcE{ {Bto{,, >Inluaqtueru uE{B
lnqasrol Sueprq-Sueprq 'epuaq etu8ln elntu uuSuep
relulas uu>pedruetrp rs1e,(ord Sueprq-Sueprq e>llt
!/::)VX
.4\t'"E"(}H e"9I
' 1u8a1 srreS-srre3 requreSSueu ue8uap qeyoradrp
1{o.rd 8uop1q }nqosrp ue4s1e(ordtp
Sutdtuus ue8uupuud tudu:et Suuprq uup'.tDtDpuaut
Zuop1q tnqosrp'ue1ts1a,(o;dlp sele ueSuepued
luduat Suuprq :Dlnu 8upflq lnqaslp uu1rs1e,(ordrp
uedep uu8uupued ludruel ts1e,(ord Suuprg
'e,(uruuts>la uauela qalo ue+lusrp e8nf 1eduutry1
3uuqn1 'u,(uue8uupuud eped 7-0 slruS uu{uequou
{nlun uDlls{a,{ordrp upuaq eped z-[ 'Jnluol nels
'rurJls{a uetuelg 'e,(ursrs uup Suupuudrp ulqudu
]eqrlJel epuoq selu uer8uq eped reputlts rnluo{ eueu
-re8eq uuryleqre6 '3un13ue1 uu8uolofued uep e,(u
-reueqes {$ueq uep Bpueq nluns 1e3at {usueD{erul
{ntueq uurynlunueur tur uu8uupued uuorB>I uelnFed
-lp (CZ'9 'rqC) uuuu{-Surdures ue8uupue4
'ue4r1nlun1rp 3ue,( tgedas ledtuetlut stwS-sue8
qalo ue4lusrp u,(uuru1s1e Jnluo{ uup 1eduru11e1
e,(u8uuqnl rur ueSuepuud ruuluq 'Suopuoc uee{ntu
-red >lnlun e,{ureueqes lnpns ue1>lnlunueul Iut uu
-3uepuud euaJ?{ {nluaq uemrn8ued urepp nped tur
uu?uupue4'(uZ'g'rqC) sele ueSuepuud qeloredureur
{nlun ue{Bun8rp tudup udrues 8ue,( rnposoJd
'u,(ureueqes 3ue( 3ueqn1 {n}ueq uep selu uurSuq
upzd u,(ureuaqas Suuf uu8un13ua1e1 uellnfunueu
rur ue8uupued euerul Inluaq uetern8ued uelup
nlred rur ue8uepue4 'qaloradrp uu{u lnqasJol spuaq
rs1e,(ord nele du13ue1 ue8uepued 'epueq rntuo{ uep
rdat unues {ntun ue{eun8rp rur 1np ts1a,{ord;npas
-ord e41 'lnqesJal 3un>13ue1 uee>lntured rs1e,(ord
uullrseq8ueur uap rqe.(o.rd Sueprq epud (q1'9 'rqg
uped uurynlunltp e,{uerulue rp udeteqeq) e38urqre1
-1e1 u,(uqelurnf 3ue,( uepltuap {pp-)tpp rs>Ja.(or4
'9 {plt rp rs1e,(old Sueprq e1 uurys1e.{ordrp
ueulnuued upud 'g {pp ntBS 'epuaq sete uefeq
3uru13ue1 Jnluo{'e,(upslu-3uru13ue1 sueS-sue8
{nlun uB{Bun8rp tedup eurus 8ue,( rnpesoJd
'efuBuulued
r8esred ueelnurad rs1e,(ord {nluequeu >lnlun
snrnl suuS-srre8 qalo uelSunqnqrp tedup g uep
'OL'6'L rqa,{ord'qeloradrp , uup '0 'Z 'I tnpns
ludrueel rs1a,(ord uryl'e,{upq edruag '6-2 suu8
rs1a.(ord ue{ueqrueru 1n1un uelSunqnqlp 6 uep /
rs1a,(ord'e,{uupuaq epud sruny srruB Sunln {plt ual
-udrueru Z uep l, uueru) '6 {llp qelur u,(urs1e(ord
BuvA '1 llp {uun n{BIJeq eruus 8ue,( Jnpesord
'lnqesJq >1pp rsla(ord nulu ue8uupuud nluns ue>1
-edruaru ?ue[,'l Ipp lp rs1e,{ord Sueprq snqluaueu
epuaq uped I {ltll rJBp rs1a,(ord sFeB 'uu11nluntrp
8uu,( rgedag '(ct'g 'rqC) lpBt ece>l ue8urdel epud
sueS-sue8 {nluequeu rur rsleford sueS-sue8 r.rep
JIDIelo{ snquel {pp qelunf '(qt'g 'rqc) rs1e,(ord
Sueptq e{ lnqesJel Bpueq rntuo{ nete rdet eped lurt
Bntlros u€p '(rs1a,(ord um?) rc1t1atotd nule 'snrn1
rur ue8uupuud'tedet qrqel 8ue,( qelrtsr tuepq
'relefes uv>le uo$rtltlSu a d suoS - surf eSSurqes
epueq uup u33urqre114 8ue,( lerel uped epereq
lerue3ued'srleroel ereces'e,(uleue8ued epud
ledruq Bpueq Euururu8eq uu4lnlunueru rs1e,{ord
Sueprq uped 1e1e1-ulul 'lnqesral epueq uedep
ueu{ntuJed uu8uep rclefas uelludurelrp rs1e,(ord
Sueprq uens rlr{B^\eu 3ue,( ecul Surdeles nele
Suepued-snquet Suuprq nlens 'Epueq uep turuu8ued
BrEluB lC 'BI'9 'rqg eped uedep ue8uepued
{nlun uu{rsuJlsnlrrp qnualeru uu8uupued rs1e,{o:d
qeloredueur {ruun upueq nluns Suupueureu epotal4J
'Ilu),lo+ roquroo
opod luFeds oroses uo)4lornrp +olnq ),ln+uoq
uop '(+olnq uotDp-+npns) +oil, '6uoqn1 1n1un
lnp,lolnuDul sasold loooqJog 'o^uulol 6uoA uo
-6uopuod o)4 uo6uopuDd n+os Uop uoln+uollp
pdop 6uoA suo6-srro6 uo>1o1eu:eul uo6uep
ulduroqgp pdop rn+oroplD+ D^rnI uDp +nonrel
Ouoduroue6'uoolnurred sD+Dq uDlnluouauJ
spo6 6un[n )49+-It+tI'Ouptru nop'Ouopuoo'(tour
-Jou) sn.,nl >1o6e1 ,rodop uooD)4nu:.lod ';sleAord
ropuo+s uo6uopuod r!ouoe)4 uollDnslnuolu
o/v\slsor.-lorx n+uoqureur lodop uoolnu:rad
lso+uepo luror.loulaf!'ocoquled uollslo+ uDp
JDquJDOOuod pnslour orD+uo uororr;oso)4 opD
Iopl+ D/v\L,loq u;uofueur lsuo^uox 'or.ros 6uoA
oJDO urDlop uolrlslo+lp uop uololdlclp +pdop
)1lule+ rpqulo6 onules o60urqes lqeAord sesord
uolgornOueLU uolDqLuo66ued lsuonuo)
'+nqoee+ opueq In+uoq uoroJ
-n0ued Ounduroueur ndurou.r lul uDlLln+nqlp
6uoA uo0uopuod ua1s15 '(166t-ne'yIA ]t SV
/ISNV +Dr-lll) Inurelou uDouopuDd rsr;e{ord
nolo '111o.16090 lslalord loOoqes louellp
uo>4ul6ullp 6uol ;sleAord Ouoplq dopoqrel
snJnl 1060+ 6uor( opueq pop lsleAord spo0
r.lolo In+uoqgp 6uoA opuoq ryons uo6uopuod
ura+sls 'lslalord ouoptq roooqas lDuo),llp
6uoA Ouoplq n+ons e4 uo>1rs>1eAo.rd;p nolo
roquro6lp uo)4o uD),luo6uolp 6uoA uo6uopuod
n+ons LlDIol pleAoq 'FIeIod loDoqes loue),llp
opuag ryons uoOuopuod >11u1e16uopg uloloc
rv)oNrs Nvtvdn
I 70 BAg 6 FRoYEKST p.qiltDAr.lG,qii txAJrr.luK

PEMROYEKSI TEGAK

(o) (b) (c)

proyeksi suatu Benda.

@
pengamat selalu berada di luar untuk melihat ke
@ Pandangan Atas dan Samping-Kanan. dalam, sehingga bendanya terlihat melalui bidang
proyeksi. Karena kotak kaca itu memiliki enam
sisi, enam pandangan benda tersebut dapat
z diperoleh.
I Perhatikan bahwa bendanya memiliki tiga
(=, ukuran utama: lebar, tinggi, dan kedalaman. Ini
z
o merupakan istilah tetap yang digunakan untuk
ukuran dalam arah ini, tanpa memandang bentuk
bendanya (lihat 95. l7).
Untuk menunjukkan pandangan benda ruang,
atau benda tiga-dimensi, pada lembaran kertas datar,
kita perlu membentangkan bidang-bidang tersebut
sehingga semuanya terletak dalam bidang yang
sama (Gbr. 6.3b). Semua bidang kecuali bidang
belakang berengsel ke bidang muka; bidang
belakang berengsel pada bidang samping-kiri,
PANDANGAN ATAS kecuali seperti yang dijelaskan pada g6.g. Setiap
(o)
bidang berputar ke arah luar dari kedudukan kotak
semula hingga bidang tersebut terletak pada bidang
muka, yang tetap diam. Garis-garis engsel kotak
kaca ini dikenal sebagai garis lipat.
Kedudukan keenam bidang ini setelah diputar
ditunjukkan pada Gbr. 6.4. Secara seksama identi-
fikasilah setiap bidang ini dan pandangan yang
bersesuaian dengan kedudukan semulanya pada
s,4&s
PENGT/HAIAN kotak kaca tadi, ulangi prosedur ini, jika perlu,
hingga putaran itu dipahami sepenuhnya.
Amatilah bahwa pada Gbr. 6.3b garis_garis
memanjang di sekeliling kotak kaca dari satu
pandangan ke pandangan lain pada bidang proyeksi.
Ini merupakan proyeksi garis proyeksl (proyektor)
dari titik-titik pada benda ke pandangannya.
PANDANGAN SAMPING KANAN

(b)
Misalnya, garis proyeksil-2 diproyeksikan pada
bidang mendatar di 7-B dan pada bidang profil di
16-17. Apabila bidang atas dibuka, garis 9-10
dan 7-B akan menjadi tegak dan masing-masing
nlr sElB uBAuEpuBd edu8ueu uup uedep uu8uepued wedes'7-7 p33un1 srun1 suu8 {n}uaqtueru Z-B uup
ue8uap u,(ureqel Btues sele ue8uepued ede8ueu B-L uup '9-6 p83uru srun1 sue8 {ntuequelu g
uelSuuraueur ryl'yg:qg upud uoqnlunlrp 3ue,( -O[ uup OL-6 IpEf 'Z-B uep 9-61 uu8uep slreqos
'suquaq.rq auu,{ ecey {rloy mfllml?Am
::i
t nn i---T*-
rr, ;
1
I ,&+
q Aa
t.
1 z.q'tr'
NVNV)
11
I
la
i.&"
, su'
'BrEy {Brox frf;lqffim
(o)
v3vx )v]o)
L LI XrN)i1r XVEI i\l$
172 rlAB 5 PROYEKS| PANDANGAN MAJEMUK
langsung ditempatkan di atas pandangan depan.
Hubungan yang sama terdapat di antara pandangan
depan dan pandangan bawah. Oleh sebab itu, pan-
dangan depan, atas, dan bawah semuanya sebaris
secara tegak dan berada dalam lebar yang sama.
Pada Gbr. 6.3b, apabila bidang profil dibuka,
garis-garis 4-.l3 dan i3-15 menjadi satu garis
lurus tunggal 4-15, dan garis 2-16 dan 16-17
menjadi garis lurus tunggal 2-17, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 6.4. Hubungan yang sama
terdapat di antara pandangan depan, samping-kiri,
dan belakang. Oleh sebab ittt, pandangan belakang,
samping -kir i, depan don samp ing - kanan semuanya
sebaris mendatar dan berada dalam tinggi yang
sanla.
Perhatikan bahwa pada Gbr. 6.3b garis OS
dan OW dan garis ST dan WX masing-masing
sama. Garis-garis yang sama panjang ini ditunjuk-
kan pada kedudukan bentangan pada Gbr. 6.4. Jadt,
temyata bahwa jarak pandangan atas dari garis lipat
OZ harus sama dengan jarak pandangan samping-
kanan dari garis lipat OY. Serupa halnya, pandangan
bawah dan pandangan samping-kiri berjarak sama
dari garis lipatnya masing-masing sebagaimana
dengan pandangan samping-kanan dan pandangan
atas. Oleh sebab itu, pandangan atas, samping-
kanan, bav'ah, dan samping-kiri semuanya berjarak
sama dari garis lipatnl,a masing-masing dan sanru
kedalamannya. Perhatikan bahwa pada keempat
pandangan yang mengelilingi pandangan depan,
permukaan depan bendanya dihadapkan ke dalam
atau ke arah pandangan depan. Amati juga bahwa
pandangan samping-kiri dan samping-kanan serta
atas dan bawah saling terbalik dalam bagan bentuk-
nya. Serupa halnya, pandangan belakang dan depan
juga saling terbalik.
WM
Goris lipot
16.3 G,ARIS LIPAT
Pandangan depan, atas, dan kanan benda yang di-
tunjukkan pada gambar sebelum ini ditunjukkan
pada Gbr. 6.-5a dengan garis lipat di antara pandang-
annya. Garis lipat ini bersesuaian dengan garis
engsel kotak kaca tadi, sebagaimana yang telah
kita lihat. Garis lipat H/L, antara pandangan atas
dan depan, merupakan perpotongan bidang
mendatar dan bidang muka. Garis lipat F/P, antara
pandangan depan dan samping, merupakan
perpotongan bidang muka dan bidang profil (lihat
Gbr. 6.3 dan 6.4).
Jarak X dan Y, dari pandangan depan ke garis
lipat masing-masing, tidak perlu sama, karena
tergantung pada jarak relatif benda dari bidang
mendatar dan bidang profil. Akan tetapi, seperti
yang dijelaskan pada 96.2, jarak D,, dari pandang-
an atas dan samping ke masing-masing garis lipat,
harus selalu sama. Oleh sebab itu, pandangan itu
dapat saja terpisah sesukanya, dan garis lipat dapat
digambar di sebarang tempat di antara keduanya,
selama jarak D, dipertahankan sama dan garis
lipatnya tegak lurus terhadap garis proyeksi antara
pandangan-pandangan ini.
Akan terlihat bahwa jarak D, dan D., masing-
masing, juga sama dan bahwa garis lipat H/L dan
F/P pada kenyataannya merupakan garis acuan
untuk membuat pengukuran kedalaman yang sama
pada pandangan atas dan samping. Jadi, sembarang
titik di pandangan atas dari F/P akan berjarak sama
dengan titik yang bersesuaian di pandangan
samping dari F lP.
Ketika perlu untuk memahami garis-garis lipat,
terlebih-lebih karena garis-garis tersebut bermanfaat
dalam menyelesaikan soal-soal grafis dalam geo-
metri deskdptif, garis-garis ini biasanya dihilangkan
Garis Lipat.
Goris lipot dihllongkon
 'rur uuJn{n :tn{uoq 8ue,( qe1
eped srunl {EBel seJo8 BpuBl lenq uep 6rJDI rp -ue>ln{ul '9'9 rqD eped rseredo uu8uel 1n1un nped
e{uJuueqes 3ue,( ue-rn>1n ue8uep sEual uuryq 3ue.( uu8uupuud [(urupp-SuuIuleq lndruus ruelup) 7
-tuel rrr{ rsrs Sueluudes rp 1u8e1 ereces relsrlu -V suuo) tuelep ueurulsur ue8uep e,(ur1se uu8uep
uapuduil'lur 8ueru lenqruetu 1n1u1 'g Suenr erues 3ue,( uernln] requuSSueru Inlun
'qeuud Bpuel qelo uerynlunIp 8ue.( ruedes
rc1ru qeyoredtuetu Intun 7 ae?uap e,(ulrseq
r8eq uup 'ruul rrep e,(uqulurnl r8uurnl 'sBlE uup uedep uu8uupued dnlucueru u,(uuq e9'9
,6I 'rqg upud rseredo ue8ual {nlun ue{nlredlp 8uu.(
'ruru s,, uep ultu gz 'ruul 19 uDlqequrBl
'upe Suuureur e4l'uurnln 1n1un dnlnc ue8uepuud'u,(upsr141'ue8uepued unp uu8uep e,(ueq
3uu,( 3uuru ue{rJoquau uule 8ue( uep sn8eq uallnlunlrp ledup epueq uur8uqas du13ua1 lnt{nrlS
l?qrlJil uele 8ue( ue8uupued uruluu-(,, 1) NV9NVONVd-VNO
rutu SZ 'qeIue{etu>l-3 Suenr de83uy '(,, * f) NlwndlsNt dv8!1tv9 ?'9.
ulru ,61 efte1 Suenr r33ur1 eretueues '(,,f 1)
ulur E, uudap uu8uupuud l33un uup (,, f 7) uru 'ueleunSrp qtsuru 1edl1 srru8 qelo
,9 eJrx-BJDI sele uu8uupuud ueruuppe; -quloos uu8uep eures 3uu,( urec rgedes ue8uepued
'lepued {BBel uBSeJoB upuq lenq Bnpol luupp uurcnsesJeq lunqrp u,(uurel wruBppel
uup seuo{ Jequel qu,^deq uur8eq Suuluedes uurnln8ued Bnrues uep ''C 'tC 'rur erec ue8ueq
rp Julupueru BJpces Jelsrru uulluduel 'rut 'uencu srre8 ru8eqes u,(uepueq y uudep uuulnrured
Suenr lenqruetu {$ufl 'y Suunr rc1ru qalored uuleunSSueur ludep e1r1 'Surdrues uep sule
-tuetu Inlun 7 ue8uap e,(ulrseq t8eq uup urur uu8uupued eped uuueppel uernln8ued uelnlueu
ggz Uep rutu ZSI uelSuern>1 'q9'9 'rqg epud -atu Inlun uence sFuB re8eqes ledrl sue8 ueleun8
ue4>lnfunlrp rusda5 't,, ; O f ) uu 992 Brl-pr{ -3ueu qlp-qllv 'erues snreq nped >luprt uudep
e[re>1 Suen;reqol upp '(,,I = uru 7'E7 :,,9) tutu uup Surdruus uu8uupuud erelue uup uedep uup
ZgI BJDI-eJr{ setu uep uedep ue8uepued reqel sele ue8uupuud urelue lurel'r8e1 TIDIoS 'qg'9 'rqg
'(tg'q ':qC) uu8uepuud urutue )eruf uelntueJ 'I uped uellnlunlp 3ue,( ltrades 'u,(u1e11erd ruepp
.(Ja1euII!uuIBIBpu8Jn{n)ue3uepuu4.engueIuulsuIJ8qu8c@
AI III II
r-ll1r,r]-x II
ll
t#l lll tt
+
@
@
T I
oo€ 9'
-t 6)rL9 -
---'\ t l2)- lJ/ --.-'-.,
-o?lt -?illt -t i
I :tv o
-T v6t
-_--
-z?! I
-ue I 92
il\- -- ca:
n\qt v9
I
f6l
_t
f0)
uoduDpuDd /
uoluD tp lquDlp AUDA 4dDf
l
eLa, )rN)3r dver^rve
 I 74 BAB 6 pRoyEKs! p,ANDANGAN M,A.,Et\{uK
-
ffi
L=ff
2. Tentukan letak garis sumbu dari tanda ruang
(Gbr. 6.6II). Lukis busur dan lingkaran secara
halus.
3. Gambar garis bantu mendatar dan tegak
dengan urutan yang ditunjukkan (Gbr. 6.6III).
Biarkan garis-garis bantu perpotongan di
sudut.
4. Tambahkan garis-garis taktampak dan tebalkan
semua garis akhir, secara jelas dan hitam (Gbr.
6.6rV).
I6"5 MEMINDAHKAN UKI,'RAN
KEDALAMAN
Karena semua ukuran kedalaman pada pandangan
atas dan samping harus bersesuaian titik demi titik,
metode yang tepat untuk pemindahan jarak ini harus
digunakan.
Juru gambar profesional memindahkan ukuran
antara pandangan atas dan samping denganjangka-
bagi atau mistar (Gbr 6.7a dan 6.7b). Metode
penggaris lebih mudah apabila digunakan mesin
gambar karena baik penggaris tegak dan penggaris
mendatar sudah tersedia. Pemula mungkin saja
merasa mudah menggunakan garis pisah 45" untuk
memproyeksikan ukuran-ukuran di antara pandang-
an atas dan samping (Gbr. 6.7c). Perhatikan bahwa
pandangan samping-kanan dapat dipindahkan ke
kanan atau ke kiri, atau pandangan atas dapat di-
pindahkan ke atas atau ke bawah, dengan meng-
geser garis 45" seperlunya. Tidak perlu meng-
gambar garis kontinu antara pandangan atas dan
samping melalui garis pisah. Malahan, buatlah
goresan pendek pada garis pisah dan proyeksikan
dari goresan ini.
Metode garis pisah 45' juga memudahkan
untuk memindahkan titik dalam jumlah yang
banyak, seperti ketika melukis kurva (lihat Gbr.
6.3s).
(c) GARIS PEMISAH
I6.6 MEMPROYEKSIKAT{
PANDANGAN KETIGA
Gambar 6.8 merupakan gambar lukisan suatu benda
yang memiliki tiga pandangan yang perlu. Setiap
sudut benda ini dinomori. Gambar 6.8I menunjuk-
kan pandangan atas dan depan, dengan setiap sudut
dinomori secara benar. Jika satu titik tampak dalam
pandangan yang diberikan, nomornya ditempatkan
di luar sudut, tetapi jika titiknya taktampak, nomor-
nya ditempatkan di dalam sudutnya. Misalnya, pada
Gbr. 6.8I, titik I merupakan titik yang tampak pada
kedua pandangan. Akan tetapi, titik 2 tampak pada
pandangan atas dan nomornya ditempatkan di luar,
sementara pada pandangan depan titik ini taktampak
dan nomornya ditempatkan di dalam.
Sistem ini, yang titiknya diidentifikasi oleh
nomor yang sama pada semua pandangan, ber-
manfaat dalam memproyeksikan titik-titik yang
diketahui di dua pandangan pada kedudukan yang
tidak diketahui di pandangan ketiga. Perhatikan
bahwa sistem penomoran memberi nomor yang
sama untuk titik yang diketahui dalam semua
pandangan dan tidak dicampur-adukkan dengan
sistem yang digunakan pada Gbr. 6.23 dan di mana
saja, yang dalam sistem ini sebuah titik memiliki
nomor yang berbeda dalam setiap pandangan.
Sebelum mulai memproyeksikan pandangan
samping-kanan dalam Gbr. 6.8, cobalah mem-
visualkan pandangan tersebut sebagaimana terlihat
dari tanda panah pada Gbr. 6.8a. Kemudian gambar-
lah pandangan samping-kanan titik-demi-titik,
dengan menggunakan pensil keras dan dengan
garis-garis yang sangat halus.
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.8I, rentu-
kan letak titik I pada pandangan samping dengan
memproyeksikannya dari titik 1 di pandangan atas
dan titik 1 di pandangan depan. Pada Gbr. 6.8II,
proyeksikan titik 2, 3, dan 4 dengan cara yang
 'ueJ?>ISuII u?p Surdruus uu8uupuud ue1du43ue1eru {ntun 9 wp g
rnsnq snlBr{ ersres reqI.uBD '(116'9 'rqc) Ipul 1p1t uuTsle,(o-rd '119'9
'rqc upsd 'lnqesrel epueq
3uuru upuH uup nquns srre8 >1u1e1 ue{nluoJ 'Z 1e8e1 Sunfn uuelnured ue1du13ueleur 1n1un edrues
'ualqntnqrp Suerueru
eryl'uurnln sllnuoru {nlun 8wru uDIeIpeS 'IuI roruos uueunsr"r^
|fE&EEEil
suuSSued upud srun1 ry8et lepued sero8 epuul
tunq uep 'lrl{ Ip uuleun8rp 3ue,{ sueSSued
ue8uep selre{ ueJeqtual IJDI tsrs 3uuluudes
rp srreSSued uulledurel 'rur >1e8el Suenr
uernln8ued tenqtueru {ntun 'g 3ueru lupu
qeyoredueu {nlun Z ue8uap u,(upseq r8eq
uep 'ruru ,6I Irep ]nqasret qepunl ue13uern1
'uru E? uup'tulu sz'tulu 8s Ue)Il{eqtuel'c
Suenr ue8uep urues nped {epp C Suunr 'g'9$
eped uulselafip p,redeg '(ruu SZ 'uu1e1e1)
ueSuupuud BJElue lp 6 8uuru de38uy'ruru
761 ue8uep uues e[re1 8ueru €8un BJeluelues
gl v I
'tuul St uedep ue8uepued r33uq uep ruru 8S
uu8uep urrrus selu ue8uepued uBtuBIBpe)
lepued uusero8 zpuul 0t6 \,0,
tenq uep epuv suue>I uBJBqueI quAeq uer8uq
uped suuSSued ue4eduet 'tut relupueru Suunr
uernln8ued tenqtuetu {nlun 'V Suunr rcpu
qeloredtueu Inlun Z ue8uep e,(qrsuq r8eq uep
'LUw ggz uup e,(uqepunl ue43uurru1 uelpntue>I
'ruru 89 uBp '(utu zt'rIJw 801 ue{qBqtuel
'q6'9 rqD epud uu4lnlunlrp Suef luedeg

Lffi"
'upe Sueueur ultl'uu
-Jn>{n {nlun dnlnc 8ue,( Suunr uu>lug8unrueu
uDIe uep sn8eq teqlrel uulu (ruul Zg 'qEIue>I
-u1a1) uu8uepued ereluu rp 3 Suenr de83uy
'wuu ggz qepr efte1 3uuru :uqe1 BJuluetues
'ruru 8S qupr Surdruus uu8uupuud uBLuEIBpe>l
uep turu 80I qBIBI uedep ue8uupuud reqel
'(tO'g '.rqC) ue8uepuud erelue lurel ue>InlueJ 'I
:rur 1n1ueq 8ue.(
ue>In>{BI '86'9 f,qC uped 1-1opq 1n1un nped 8ue,(
uu8uepuud '(7-y seue; uped uerunrlsur ue8uep
u,(ureuaqes uurn>1n) requruSSueu >lnlun
'uuBuuPuud
e
u8q uulqnlnqureur 'P6'9 'rqg epud epueq rpedes
6epueq uur8uqes Jnl>InJls ueltesale,(ueru {ruun v
NVENYCNVd-V9II
Ns}rundrsNl dv8ltlve {94
\,
'e,(uueuel-Sutdruus uu8uupued uped srre8
-sue8 uelpqeuetu uu8uep uE>lIBSelasIp tur ruqure8
AI8'9 'rqg epud uu4lniunlrp 3uu.{ predeg
'e u€p '? '9 'g rydruq lnpns 3uu1e1eq rp Suns8uel
Surseru-Sutseru / uup 'B 'OL '6 1edure11e1 sue8
-suu8 euerul'uuue1-Surdrues uu8uupuud ue>1tes
-e1e,(ueu ue{B IuI '1,-2-9re Suopuoc uee>lnurred
9Ll )ilNx:1 dv€ll^lvg
176 riAl-: i :..:,r{-;\'.iiil::r 'r,. -.r'ri:.. i. . / ii::.'';.1

X
t\
,s
t0a *
AL
?&
,a ea @'"; tg4
J
---
t% :1eB 2
i6 t69
I

\V -./ LVL
'oB -l|./ 34r@
ogen$ \Y -r- WL '3"@
(o)

A-
I-l
^a\,-t--\
r c.-l Er-+-\
2
/A\
'f?/
--------ff9#
-r
\ \\ 6 -.1.-
t::
.-

Artl/
- r=5-=-f
I
\1/ /
/,+\\
r,+1' \
I

H-€+
r---1 |

E+M
rb-*',
rl :-f1t
lI rr
:l---T-1-:
II It IV

K-{-ffi*Y,,":.]lGambarInstrumenTiga-Pandangan(ukurandalammilimeter),

3. Gambar garis-garis bantu mendatar, kemudian Juga diperbolehkan pada kondisi-kondisi

tegak, lalu yang condong, dengan urutan yang ekstrim untuk menempatkan pandangan-samping
ditunjukkan (Gbr. 6.9lll). Biarkan garis bantu melintang secara mendatar dari pandangan bawah.
itu berpotongan di sudut-sudutnya. Jangan Dalam hal ini bidang profil dianggap berengsel pada
selesaikan satu pandangan satu per satu; buat bidang bawah proyeksi. Serupa halnya, pandangan
pandangan tersebut secara serempak. Suatu belakang dapat ditempatkan secara langsung di atas
metode yang mudah untuk memindahkan dia- pandangan atas atau di bawah pandangan bawah,
meter lubang dari pandangan atas ke pan- jika terpaksa. Akibatnya, bidang belakang dianggap
dangan samping ialah dengan menggunakan berengsel pada bidang mendatar atau bawah, dalam
jangka dengan persiapan yang sama dengan hal demikian, dan kemudian diputar hingga berimpit
yang digunakan untuk menggambar lubang. dengan bidang muka.
4. Tambahkan garis-garis yang taktampak dan
tebalkan semua garis akhir. jelas, dan hitam I6.? FAi\IDANGAN SEEI\T}IAT,i
(Gbr. 6.9IV). Suatu pandangan tidak selalu harus lengkap tetapi
mungkin hanya menunjukkan apa yang diperlukan
untuk penguraian yangjelas tentang bendanya (Gbr.
I 6.8 KTDLIDUKAN FA!'*DAT.}GASJ 6.11). Pandangan yang demikian merupakan
YANG BERSE!-,qf\iG"$f L! f'JG pandangan sebagian. Garis pemutus dapat diguna-
Jika tiga pandangan benda yang lebar, rata digambar kan untuk membatasi pandangan sebagian (Gbr.
dengan menggunakan susunan pandangan konven- 6.11a); kontur elemen mesin yang ditunjukkan
sional, banyak ruang yang terbuang kosong pada dapat membatasi pandangan (Gbr. 6.11b); jika
kertasnya (Gbr. 6.10a). Dalam hal yang demikian, simetris, pandangan-sebagian dapat digambar pada
bidang profil dapat dianggap berengsel pada bidang satu sisi garis sumbu (Gbr. 6. llc); atau pandangan
mendatar dan bukan pada bidang muka (Gbr. sebagian, "setempat," dapat digambar (Gbr. 6. I 1d).
6.10b). Ini akan menempatkan pandangan samping Pandangan sebagian yang ditunjukkan pada Gbr.
di sebelah pandangan atas, yang menghasilkan 6.11c dan 6.11d haruslah sisi dekat, seperti yang
penataan ruang yang lebih baik dan kadang-kadang ditunjukkan. Untuk pandangan sebagian yang ber-
membuat pemakaian skala tidak diperlukan lagi. kaitan dengan penampang, lihat Gbr. 7.33.
-r8es lenSued 1nsru e8q Dlrlruetu 8uu,( epueq nlens '(Zt'g 'lqC) >lIBqret 3ue,( uereseya,(ued uu1
uu1>1nfunuaru uE I'9'rqg'e,{u1usr1tr'ue1lesa,(uaru -ednrau SuFas Surduus uuSuupued Bnp uer{rruop
ue)qeq netu 'uulSun8urqrueur '1eyef 8uepu1 IBq UTBIEC '4e,(ueq 8ue,( >Intueq qrpurl-8uudu-rn]
-3uepu1 Jnleral >lnureleru ue8uupued rslefor4 ludepral uelu du13ue1 Surdruus ue8uupuud
NVdVlnd tsNtn N()x o r.'9r epu4 'ue8uu.reqesreq 8ue,( rsrs uped epereq epueq
nluns uup selel 8uu,( ue8uq 3uepe1-3uepe;
'e(ureqrue8 uusulelel rurep Suunqrp qelat nluouel 'ludruetlut suu8
ludureqel uep ludruel sueS-srre8 'e,(uenpel uped nele {eduet srre8 uu8uap lrdurFaq lnqesrel sue8
uup 'uulSeqes uu8uupued ednreq e,(uuu8uupuu6 tudruellp snlnured sue8 uuqtedurel uu8uef
'ueg8uqeg uu8uupued
@
(3)
Dffi
'8u;drueg ue8uepue4 ue{npnpax
ffiffiffi
vt ldl.Ltc oNVA NV9NVONVd NVNnSnS (q) )iNdN8 9NVA NVSNVONVd NVNNSNS (O)
dJ,l.#KL *o.*)Jf,l8
SVIV
LLI )rN)'tll uveli{v5
 178 BAB 6 pRoyEKSl FAND:\frtGAN MAJEMUK
AWq88JmA Pandangan Samping Taktengkap.
(o) (b) (c)
tiga, tiga lubang yang berjarak sama di dasarnya,
dan alur pasak. Pandangan samping-kanan (Gbr.
6.13b) merupakan proyeksi biasa dan tidak disaran-
kan. Rusuk bawah tampak pada kedudukan me-
mendek, dan lubang-lubangnya tidak tampak pada
kedudukan sebenarnya terhadap tepi dasarnya, dan
alur pasak diproyeksikan dan disalahartikan sebagai
garis-garis taktampak.
Metode konvensional yang ditunjukkan pada
Gbr. 6.13c lebih disukai, tidak saja karena lebih
mudah dibaca, tetapi karena metode ini juga mem-
butuhkan waktu yang lebih singkat. Setiap bagan
yang disebutkan telah diputar pada pandangan
depan agar terletak pada garis sumbu tegak, yang
dari sini semuanya diproyeksikan ke pandangan
samping yang benar (Gbr. 6.13c).
Gambar 6.13d dan 6.13e menunjukkan
pandangan teratur flens dengan lubang yang
banyak. Lubang-lubang taktampak pada Gbr. 6.13e
membingungkan dan butuh waktu yang takperlu
untuk menggambarnya. Penyajian yang lebih
disukai pada Gbr. 6.13f menunjukkan lubang-
lubang yang diputar, dan gambarnya menjadi jelas.
Contoh lain diberikan pada Gbr. 6.14. Seperri
yang ditunjukkan pada Gbr. 6.14a, proyeksi biasa
menghasilkan lengan condong yang memendek dan
membingungkan. Untuk mempertahankan penam-
pakan simetri terhadap sumbu sekutu (bersama),
Konvensi Putaran.
O.5O I2 LUBANG
BERJARAK SAMA
++
Buruk
E
(e) C)
lengan bawah diputar agar sebaris ke atas pada
pandangan depan sehingga putaran ini mem-
proyeksikan panjang yang sebenarnya pada
pandangan samping (Gbr. 6.14b).
Putaran jenis yang dibahas di sini sering
digunakan dalam kaitannya dengan pemotongan.
Pandangan potongan demikian disebut potongan
sebaris (lihat $7.13).
I 6.I I PANDANGAN PINDAHAN
Pandangan pindahan merupakan pandangan
lengkap atau sebagian yang dipindahkan ke tempat
lain pada lembaran kertasnya sehingga pandangan
ini tidak lagi merupakan proyeksi langsung dari
pandangan lain mana pun (Gbr. 6.15). pandangan
demikian dapat digunakan untuk menunjukkan
sebagian bagan bendanya secara tebih jelas,
mungkin dibuat dengan skala yang lebih besar, atau
untuk menghemat penggambaran pandangan teratur
yang lengkap. Garis bidang-pandang digunakan
untuk menandakan bagian yang sedang dipandang:
tanda panah pada sudutnya menunjukkan arah
penglihatan (lihat 97.5). Pandangan pindahan harus
dilabeli dengan PRNonNeRru A-A atau PnruonNenru
B-B dan seterusnya; hurufnya mengacu pada huruf
yang ditempatkan di sudut garis bidang-pandang-
nya.
 'ue)Plnlunl leleJueru nele rse{runuo{req Brec rc3uqes >p;er8
-rp tunleq Bruepuaq JBqel uup ue(uBlEpe) user1eq ue>1eun38uaur uep uu{lensr^tueru {nlun
'url Sunln EpBd uB)plnluntrp JnlB srueles uendruerue;tr 'ruuq sasord nBlB 'rnDlnrls 'uude18ue1
'tuinq Sueqnl rlrlruau uep ueue{ Sunln upud -rad lenquau r.uelep Btueln euecuerad uelednrau
lElnq )nlueqJaq u,(urutupueru uloSSuu B,&\rlpq ryu1at euefte5 'ue8uupued r8es lrep rur uu?uu,{uq
Btr)i nqetrreqtueu (II9l'9 rqg) sule uu8uupue4 'Z ue1e1u,{uaur 1n1un uunduetuo{ uep epe lnqesrel
'tnqosral epuaq uelueJepal rnqelaSueu upusq r.unleqes p,(eq>1 uuruquuS ')nlueqtu?ru nB)u
urnleq und elrq iselel runyeq leduet{el uep 'swalutsuau 1n1un e,(uuenduuuel IuEJeq rur uE
-nduerual'umsepued r8ug'e.{ursuauup-u8q {nluag
rydur4 suu8 rgy'e(ueto83uu pqet uep Epueq
Juqol uup r33ur1 '1-lntueqreq u,(uupuoq e,,rnquq uD\lDns^ruaw-lnqesrel epueq p,(eq1 uerequeS
ue>llnlunueu (Igt'g :qC) uudep ueSuupue6 'I {ntuequatu Inlun uep epueq nluns ueSuupued
'E9t'9 rreluledrueu 1nlun uendureue>l rueJaq rur 'leqerd
'rqg epud uallnlungp uu{rJeqrp 8ue,( nlrs 1e1erq tuPlec 'ue/y\nulr uep '{urBsapued'4ru1at Bueftus lenq
Suquad uendtuuurel ruBS qEIBS ueludrueru tsuawlp
ue8uepuu4'ts1eIo-rd ue8uap uu8uupuud qelored
-D3t1 tuolltp ttqtdtaq np,le uD)ilDnstAwau >lnlur.
-r.u3tu ruelBp ue>1uun3lp 8uu,( plueu sesord uup
uendrueruel '6'18 Bped uelete,(urp 8ue.( rgeda5
uur'lrluqa{ ue{edruau u,(uresep eped 3ue,{ ruqute8
uuucuqrued apotoru nluns ue{sDlnlelu 9I'9 regtuug rsvsrlvnstn z ['9r
NVoN\/CIN\/d lSVSllVnSln C['9r
'uuquputd ue8uupue4 ?ff.lll.!fin.?il
'Z€'g-EI'9S$ uped uelselehp ue1n1e1tp
uEYt? rur 1uq euuureSug 'lnrunlu u8qnrnlosa{ I.tup
se1al8uu,( uese8e8 e33urq IrJoI leq-leq uu1n1e.{ueu
uep 'sr3o1 EJeJes suuS-sue8 urrTquatu 'B^u
-ruqure8 tto[oladwaru {nlun nlred qeppv 'deleles
ruelep u,(uuq nlnq urelep Suenlret 3uu,( uesu8e8
rusun8uau luupp e]DI rqrqeleu (uuuq;epes {nlueq
-{rltuoq Intun rlunJel) e,(ur1t1e,utp 8ue,( upueq @
uB)lpnsr^tueu u{rloles uep lnureleru uuSuepuud
V V NVENVCNVd
.ruqure8 epud teqrletu ledup luprt und ueuele3ued
-.roq qclol 8ue,( urusepued uup 1ru>1ot euul:eg
'upe snJeq
SuuA uenduruuel uu>lednleru 1e,(tq1 ur3uu,tuq
'uurptnd rsueluolt
ffi

@
>ndnB eNV )1l)vald
IVNOISN]ANO) lco-L!n v NuvNr8ls Ls)l^oard
g
6La, xillx:lr dvsftvo
 l80 PAB 6 p,?()yEKsi qArttlAlj(;At\i tulAJrrr'li.,t{

@ .l)

tu ffi"\
ATAS

DEPAN SAMPING
(o)
KANAN
I
ffiilr;?"
. ,;.-, -1;",
.)\ r;{-, -
- -t*r.*ii.
Visualisasi dari Pandangan yang Diberikan.

Z(o) ,@ a7*'
EZ
DIKETAHU; I 3 pANDANGAN
BENDA DENGAN GARIS YANG HILANG
U
SUAIU I UKIR BALOKNYA tt GORESKAN GARIS
PADA BALOKNYA
lil POTONG ALURNYA
EZIV
f
GARIS YANG FI,LANC.

TAMBAHKAN GARIS
YANG HILANG

w:@&*
;g;#i;;.i*i,"3i Penggu naan Model untuk Membantu Visualisasi.

3. Pandangan samping-kanan (Gbr. 6.l6IfI)
memberitahu kita bahwa ujung kiri benda
tersebut memiliki sudut bulat di bagian atas
dan memiliki alur yang terbuka di ujung pada
kedudukan tegak. Tinggi dan kedalaman benda
telah ditunjukkan.
Jadi. setiap pandangan memberikan inlormasi
teftentu yang menyangkut bentuk bendanya. Semua
pandangan harus diperhatikan untuk memvisualkan
bendanya secara menyeluruh.
Satu dari bantuan terbaik untuk memvisualkan ialah
model benda sebenarnya. Model yang demikian
tidak perlu dibuat tepat berdasarkan skala dan dapat
dibuat dari bahan yang seadanya, seperti model
lempung, sabun, kayu, stirofbm, atau sembarang
bahan yang dapat dengan mudah dibentuk, diukir,
atau dipotong.
Contoh penggunaan model sabun atau lem-
pung ditunjukkan pada Gbr. 6.17. Tiga pandangan
suatu benda diberikan pada Gbr. 6.17a, dan maha-
siswa diminta mencari garis yang hilang. Modelnya
diukir seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.11L
6.111I. Garis yang "hilang" yang ditemukan dalam
proses ditambahkan dalam gambamya (Gbr. 6.17b).
Sejumlah contoh model sabun ditunjukkan
pada Gbr. 6.18.
I
Untuk menganalisis dan mensintesis proyeksi
pandangan majemuk, elemen komponen yang mem-
bangun suatu benda ruang harus dipertimbangkan.
Permukaan (bidang) mungkin saja dibatasi oleh
garis lurus, lengkungan, atau gabungan keduanya.
Suatu permukaan dapat berupa bidang muka (fron-
tal), mendatar, atarJ profil, sesuai dengan bidang
proyeksi yang sejajar dengannya flihat 96.1).
Jika permukaan bidang tegak lurus terhadap
bidang proyeksi, bidang ini tampak sebagai garis
atau pandangan tepi (EV) (Gbr. 6.19a). Jika
permukaannya sejajar, bidang ini tampak sebagai
permukaan ukuran sebenarnya (TS) (Gbr. 6.19b).
Jika permukaan ini ditempatkan condong, bidang
ini tampak sebagai permukaan yang memendek (FSt
(Gbr. 6. 19c). Jadi, permukaan bidang selalu
berproyeksi sebagai garis atau permukaan.
n-Inlueqreq ueB{rlured' (qzz' 9'rqc) I-{nlueqroq qrqel elus urlSunu B netv 'QtZ'g rqg) qepua.r
uuelnuuad 'suu8 re8eqes leduut {epp lpul uuulnu qlqel O uup B uBu{nruad uup r33uq ules redep y
-rod tnqasJ?l uBBuBpuBd Bpud 8uE,( ue8uepuud
durles urepp l-Inlueqreq ruqtuuS re8eqes ledtuel -red nlens rlrl€rrreru snrer{ quJeep durlag 'qureep
uu4e (e77'g ':eC) l-{ntuaqreq 3ue.( Uue>lnulred e8rt rpulueu ]nqesJal uu8uepued r8uqueru sue3
'nlueuel {usrJel{ErDl {nlueq r{rlueu uBp nlua]Jel -srJpg'BIZ'9'rqg uped sule uu8uepued ue4tuqle4
rsrs qelunl Dlrlrruaru luqrlrol uB{E IBq durlas uepp
':::'' :.--: ' '-'i I
tnqesJal uue>lnrurad'upoqraq 3ue,( uelnpnpel
udereqeq rrup Suepuudrp uurT{nur?d nluns e>1t1 'ue8uepued du4es eped 1p1t ru8eqos rydurur >1p11
'rdet nulu ueelnuuad qrqel nule u8rl rrep nln{es
I -','I ue8uotod;ed ueludnreru '{ltll nE}B 'flpns
'e,(uueSuap releles 3uu,( rs1e,(ord Sueprq uu8uep
'J€ueq rcnses' plot d nele' t D tD p u
aal' (1e1uorg) elnru udnreq
3ue,{ eueu ueJIS.+El uu{nluoueu {nlun I}EtueIp snJeq ludep sne8 nlus '{lll/
tttSoqas nop sntnl suoE
urul uetuepued 'epaq.req 3ue{ e,rec qeSunlas uulup toSoqas rslaio.rd.taq nplas srunl suoB 'rpey'(cOZ'g
uulJrsJrTlrp ludup ue8uupued ntuus urepp (ueulnru 'rq9) lepuarueur ledurut tnqesret rdet 'rufeles
-rad) qereup uuaJe) 'rnqelallp 3ue.{ ue8uupuud lepu u4[ :(q0Z'9 'rqg) u(uruueqas 8uelued ue:1
Sueluqes ruelep uuquleqesJeq 8ue( qereep 1n1un -lnlunueru ntl ldel 'rs1a,(ord Suuprq ue8uep re[eles
nIEIreq ledep eurus 8ue,( rulgu ufus n1ue1 e,(urdor B{lf 'c0Z'9 uep q0Z'9 'rqg epud luedas
'owos }uo{ Suopg 'srru8 re8eqas >pdurel ue{e tnqasrat rdel lupp e11f
tuDIDp 4waUat uDqDlaqasraq 8uo,t LlDraDp DpD :(e1z'g:q9) pn ru8uqas 4udruu uelz lnqesret rdel
)tDplJ'GIZ'7 rqD) supurJrs edrueq ludup uuelnur 'rs1e,{ord Suuprq dupuq.r4 sn.rnl le8a rdel nlens e>lr[
--red qrqel nup ntBS nelv '(olz'9 rqg) Suopuoc 'u,(uSurseur-Sursuu {nlun suleq suu8 {nluequeu
eles ledep ueulnuued qrqel nele ntBS nelv '@tZ'g uup uee{ntured unpel {nlun nln{os ueludnrau.r
'rq9) qepuer qlqel V uep 3 uu8uep 'r33ur1re1 3ue,{ uuDlruep sueD 'srunl supS nele'rda1 nlens uB)[rseq
eles urlSunu B nBlV 'QtZ'g'rqD) 3 IrBp qepuer -8uau Suuprq ueelnurad unp ue8uolofue4
^rc,
'uEBrnur-Ird ls)rr,{ord
*I&*Hgifig#
IApu€uoN =Sl
o^urouoqes uornln
rdal uo0uopuo6
ffi
'unqBs trpor,\r ffas,i*,*#ai*4*
ll
ii
iii
iii
ti
'{
il
r,
:il,
.{ii'ixSL uv€ir"'Ivt} li;
lgl i1
Br
dl
 182 e,qa o {}R<}yEKsi pAi{D"elruc;Aru tuiA,1Ety,:i;r{.

Sebuoh model ruong CAD don beberopo Proyeksi Permukoo^, Seizin Americon Smoll Business Computers

TL = Ponjong sebenornyo
FS = Memendek

proyeksi Garis.
@

[Irl
tr-
PANDANGAN
ATAS
(o)

@ Daerah Bersebelahan.
 @@ ffi\l Mq
ET-
E H
entrros 'LWZ'1'rqg eped rrrfiB se{B{red lopq
uellrsuq8ueru 1n1un uleq {opq nluns ueursarued
tu{3uu ludrue uu1>1nl.unlp VZ'9 'rqg eped
'uel{BleqesJeq 8uu,{ rs1e,(ord
Sueprq eped relupueu netu 1e8el sue8 m8eqes uup
'u,(uueSuep refufas 8ue,( Suuprq uped e,(ueuaqes
>Inlueq uep uuJn{n urelup 1edue1 IUI UBB{ntu
-re4 'rs1e,{ord Suuprq uu8uep rufefes 8uu,( relup
uuulnru.rad nluns uulednnut lDwtoa utnlnuuad
]V!^!dON NVVXnWdSd 6 t'9 r
tz oz 9L tt
LL 9I
F uped pcumu uuDlruap {ntueq epu {eprl 'ruuua
EZL
'lnpns rEnI Ip nele
tuelep rp upeJeq 3ue,{ 1pp nluns epud snsntp{ IUB
upu {Bplt uup >lpl} Bnlres {ntun ue>leun8tp epeqreq
3ue,{ rourou IBq urBIEp 8'9 rqD upud uutoruouad
urelsrs ueSuep epeqroq EZ'g ?qD upud uuluunSrp
8ue,( uu.rourouad urals{s e.trIIBq wllluqJed
'runlsedur] ntus uup T-{nlueqJoq enp 'e8q
-r8as unp 'Suelued r8esred u,{ue.ruluu Ip unp 'JBl?p
uee4nuued tuuue qelo ISutBq1p u,(uepueq E^\qeq
luql{lp ledep uuuur rp 'utuus 8ue,,( urec ue8uep
rse{rJrlueprrp ledep e(uqtqales UBE{nuJed
'02-B t suu8 ru8eges Sutdruus uu8uupuud
epud uup OL-I slre8 ru8eqes sule ue8uepued epud
Inrunu p{nqJel lnqesrol ueu4nurad pul'Sutdutrs
ue8uupued uep sBlB ue8uupued upud runtsederl
e8 I xrhixsr dvsr{v{)
M(U
{[ tr
'ednreg 8un[ 1n1uog
W@
BpB {Epn yde1e1 'urnrsederl lnlueqraq uudep
uuSuepued uped 71-91-e L-Zt Uue{nrured
'Surdrues uuBuupued upud
61-9 1 sl;u8 re8eqas
uep selu ue8uepued eped g-y sue8 ru8eqes InJunu
e8ur8es ueelnrured 'qelsulef 'rsrs ludrue qllrtueru
JrrDIEJel 3ue.( uep tsts u31l DUIIIuatu euuued 3ue,(
uuoJDI sele uu8uupuud upud B-6-9-V uuulnured
ue8uap uures ledup lepn uedep ue8uepuud eped 71
-0 l-L L uuelnuued rdelel ualv'6 uep 9 ue8uep
srreqos 0 L {pp B.,rrqeq uep p uep g ue8uep srreqes
'Surdurus uu8uep
Z L {pp B^\I{Eq uerytuqred e1r;4
-ued nule sulu ue8uepued eped InJunu uurensesJeq
8ue,( e8rlr8es Bpe {Epn rdutet 'e8nr8es {nlueqJeq
L L
uedap ue8uepued eped Z -0 - L I uueolmruad
'rur
l-{nlueqreq ueulnuued
rdal uuSuepued ueludnreur uudep uu8uepued
uped 91-11 srre8 'p{nqre.1 '91 uu8uep srruqas
OL uup e {pll uBp 'e[ ue8uep sueqes 6 uup 9
11ur 'uudep uu8uupued epud 1 1 uu8uap slreqes g
uep z >lllp uu:flleqred elpl ldE]el 'uedep uuSuepuud
rsrsreq uep l-{nlueqreq uep 6 t-8 t-02- t z-Ll,-g1,
rp Surduus uu8uepued upud 1udu4 rur uuulnuued
'ruuue rsrsJeq l->{nlueqJeq uuelnrrrled udruaq sule
uu8uepued epud g3-6-gL-0-Z uuulnurrod
'JPl€p
uue4nru.red sBlB IJIpJq u,(uupueq B,r\qeq Inqelel
u1>1 '3un13ua1eru 3uu,( srre8 upe {Bprl eueru){
'tz'g 'qD eped uu8uepued u3ll qelo uu41nlunlrp
3ue,( epueq uu{lensrltueur ur8ur Elr{ uu{repuv
dvg!^lvo v3vBtAIll^t I t'9 I
'uuBueP
-uud srsrluueSueru >1n1un {leqrel epoleru ludura
uup nlBS uuledrueur rur {nlueq ue8uup8uo4
'ueelnrured reSeqes ledruel
u,(uuuulnuued 8uu,( Suuprq upud uu8uepuud detes
tuelup Eruus 8uu,( 41sue1{BJu{ {nlueq uep Btues
8uu,( rsrs rielurnf rlrlrueru UBIE luri derles eped
(pZZ' g' qC) ureuer8es uuulnrurad nvta' @Z6 g' :qJ)
184 BAi; o Px()'/t'<sl f''.\t;i-)At.i.:r.r\i: ivi,:
pennukaan merupakan permukaan normal. Pada
Gbr. 6.24I, perrnukaan normal A sejajar dengan
bidang mendatar dan tampak pada ukuran
sebenarnya pada pandangan atas di 2-3-7-6,
sebagai garis 9-10 pada pandangan depan, dan
sebagai garis 17-18 pada pandangan samping.
Permukaan normal B sejajar dengan bidang profil
dan tampak pada ukuran sebenarnya pada
pandangan sampingdi 17-18-2V19, sebagai garis
3-7 pada pandangan atas, dan sebagai garis 10-
13 pada pandangan depan. Permukaan normal C,
suatu permukaan bentuk-T terbalik, sejajar dengan
bidang muka dan tampak pada ukuran sebenarnya
pada pandangan depan di 9-.l0-.l3-.l4-l6-15-
11-12, sebagai garis 5-B pada pandangan atas,
dan sebagai garis 17-21 pada pandangan samping.
Semua permukaan lain benda tersebut dapat
divisualkan dengan cara yang sama. Pada empat
tahapan Gbr. 6.24, amatilah secara seksama
ffiPemesinanBalokPerkakas-PermukaanNormaldanTepi.
3 4 -r. E
,D
\c 3\
F\
56 78 \
9 10 17
12 t3
-'/'
a '--/
'--'-i
t:r:
,/ -:i;
J€l'r,,tl
perubahan pandangan yang dihasilkan oleh operasi
pemesinan, termasuk penambahan permukaan baru.
tepi baru yang tampak, dan tepi takatampak dan
menghilangkan garis-garis tertentu sebagai hasil
pemotongan baru.
Pandangan atas pada Gbr.6.24I dipotong oleh
garis 2-6 dan 3-7, yang berarti bahwa terdapat
tiga permukaan 1-2-b-5, 2-3-74, dan 3-4-B-
7 .Pada pandangan depan, permukaan 9-l 0 terlihat
sebagai yang tertinggi, dan permukaan I l-12 dan
l3-.l4 sama-sama berada pada tingkat yang lebih
rendah. Pada pandangan samping, kedua permukaan
terakhir ini tampak sebagai satu garis 19-20.
Permukaan 11-12 mungkin terlihat sebagai garis
taktampak pada pandangan samping, tetapi
permukaan 13-14 tampak sebagai garis tampak
19-20, yang menutupi garis taktampak dan berada
di atasnya (lihat $5.30).
LJ-
!. --/ )'1'
n4-'-/
*: .-*::i'
-+.
,, -
-/_
:i.
BATOK ALAJ
-Jed 'und Buuur Sueprg ue8uep releles {BpIl IUI
uuelmu;ed BueJeX 'und uueru 3ue,{ ue8uupued uped
suu8 ru8uqas 1edru4 ledup rypp rur ueulnured'und
uuuur Sueprq depeqrel snrnl 1u8e1 >lepll ruI UBE{ntu
-red eueru;1 'rs4e,(ord Sueprq €nrues o>l Sutrtu
3ue,( uuelnru;ed uulednreru Sutrrur uee{nruJed
eNtdll t NVV)n]Nd]d ez'9r
'(7Z'SS luqr1) Surrrur
sr.ru8 uelednJetu IUI stre8 'e,(ureueqes 'IUIS Ip
ue{rJeqrp 8ue,{ tstugep tnJnueu Suopuoc spe8 qe1
-ualnq gZ-gZ rp Surdures ue8uepued epud'y4-94
rp uudep uu8uepued W'1Z-ZZ Ip sele uu8uupuud
epud >ludruet 3uu,( rdet 'rdelat uuly 'Suopuoc
srre8 uu>1udnrcw LZ-VI rp Surdruus uu8uepued
epud uep 'VZ-1Z rp uedep ue8uepuud eped'74-y7
rp sute uu8uupued uped 4udru4 3ue,( rdet 'ilIgz'g
'rqC EpBd 'Suopuoc srre8 ednreq uelnq Sur;ru
sr"te8 udu;eqeq AISZ'9 uup IIIEZ'9 'rqg €pud
'Suopuoc tdel unp uep
IBrurou rdet unp uu>lpseq8ueru y Sueplq e,^aqeq
uolrler{red \1,-Zl, rp Surdruus ue8uepued uped uep
g-1 Ip uudep uu8uepuud upud {epueueu 1uy 1de1
'e-g Ip sele ue8uepuud epud e.{ureueqes Sueluud
tuelep ledruet uup rs1e,{ord relepueru Sueptq
ue8uep;u[u[es g Suopuoc rdel '1E7'9 ]qC epud
'relepuau nute 1u8e1 srre8 udnreq ledup lepueueru
3ue.{ uu8uepued ureluetues 'Suopuoc nples Suop
-uoc srre8 1nlun e.{ueueqes-Suuluud ue8uupuu4
'u,{uue8uopuoce>l lnpns uu8uep Suuqures 3uu.{
uelepuerued lelurep uu8uep'uuqeleqesreq 3ue.(
Sueprq-Sueprq epud {epueueu uep u,(uue8uep
ruleles 3uu,( Sueprq eped u,(u;eueqes Sueluud ruelep
leduq uB{E rur rdel 'ueqeleqesreq 3uu,( Sueprq
-Sueprq dupeqra Suopuoc rde1e1 rs>1e.(ord Suuprq
ue8uep releles 3uu.( srre8 ue>ludnreru Suopuoc rdel
9NOONO3 ldllr ZZ'91
'(O qeS) rs1e,(ord Sueprq ue8uep
refefes nlr ueu>lnuued e88urq lngesJel uee>lmured
Jelnrueru nele (g qug) ueququel ue8uupued
lpnqrueru nluns n1;ed quIBpB 'Suopuoc uue>lnurred
4nlun u.{ureueqes uern>ln qelo;edrueru 1nlun
'ueelmured w8eqes >1edue1
3ue,( ue8uepuud epud eues 8ue.{ (uurq) rsrs qepunf
uup BIUES 8ue,{ 41sue11BJB{ >lnlueq I{ITIIueIu ruI ue
-e>prured 'und eueur uu8uepued uped e,(uuueqes uu
-Jn{n ruelep >ledruq >leprl rur ueelnu-red BJutuetuos
'00-
t g-Ze-V l9Z 1edrue11u1 UBB>Inturad
ru8eqes Surdrues uu8uepued upud uep glg-ZZ-LZ
rc3uqes Surdues ue8uupuud
- 1 >ledure} ueelmu-red
uped uup Bl-g-ZZ-17-g rydure1 uuelnured
99 t )rN)31 dvs]^rve
re8zqes sule ue8uepuud epud leduq 3ue,( Suopuoc
uuzlnrured rdat ue8uepuud uulednreru uedep
ue8uepued eped 97-67 rdel AI9Z'9 'rqD eped
'ueulnrured
re8uqes leduH rur ueu{nrured euuru rp ue8uepued
-ue8uepued eped (tedrue) rsrs qepunl plllruetu rur
uee>lnurad B^rqeq uup ZZ-IZ uu8uep u,(u8uulued
erues 7[-92 €.^AqBq ue{rlBrued '92-LZ-VL-91
re8uqes Surdrues uu8uepued eped uup ZZ-t-Z-l,Z
ru8eqes sulu uu8uepuzd eped 1edru4 8ue,( Suopuoc
uee>lntured rdel uu8uepued ueludnreu uedep
uu8uepuud eped y7-g7 rdar 'IIIEZ'9 'rqD upud
'rsrs1e,(ord
1r.;ord Suuprq ue8uep ruseq qlqel 3ue.( lnpns lenq
-[ueu rur Sueprq EuaJu>l uedep ue8uupued epedrrup
Surdues uu8uepuud uped r8el >lepuetuetu qlqel
rur ueu>lnrurod u.trqeq ue{rleqred'g1-g[-e[-Zt
rp Surdurus ue8uupued eped uep OL-L L-B-L lp
uudep uu8uepued eped{epueueu 8ue,( uuulnu;ed
re8eqes 'se1e ue8uepued upud
ludtuul rur uee{nuue4
g-g sr.re8 re8eqes luduq uep rs1e.(ord relepueu
Suuprq dupeqr4 srun1 >1u3e1 y Suopuoc ueulmured
'IgZ'9 'rqg epe4 'Suopuor uee{nured udureqeq
uelpseq8ueru Suuf lete1-nlueued qenqes uuurseru
-ed uedequt ledrua uu>plnlunueu SZ'9 'lq1
'e,{uuuBuopuocel
lnpns ue8uep Suuqruueq 3uu,{ uelepueued lelerep
ue8uep 'e.(uuu8uep Suopuoc 3ue.( Sueptq upud
(91) lepuerueru ledtuel rut Suopuoc ueu>1nu;ed
'u,(uue8uep srun1 >p34 3ue.( Sueprq uped srun1 suu8
re8eqes rs1a,(o-rdre1 Suopuoc uuu{nlrued'e,(uure1
ueqeleqosroq Sueprq-Suuprq dupeqrel Suopuoc
rdutet rs>Ie,(o"rd Suuprq nlus dupuqrel srun1 1e8e1
8ue,( ueulnured uelednrew Suopuoc aDD2lnwfid
9N()ONOC Nw)nl^ldld lZ'9.
'ednres Suef urec uu8uep sISIIeuu
-lp tedup ufuue8uepued uup 'rs1e(ord relepueur
uep B{nru Sueprq dupeqrel snrnl lu8et Sutseru
-Sursuu I uep tdel'se1e ue8uepuud uped 1-9 uup
I
uedap uu8uepuud epud 0[-6 Ip e.(ureueqes uern>ln
upud ue4qnlururp uup rs1e.{ord Jutupueru uup E>lniu
Sueprq ue8uep ruleles 1u1 1de1 'Surdrues uu8uep
-uud eped / [ {ltp ru8eqes ledurq uup rsle(ord
gord Suuprq depeqrel sunl >1e8et 6 ldet '177'9 'rqg
epud 'uuquleqesreq 3uu.( rs1a,{ord Sueprq eped e,(u
-J€ueqes uurn>ln upud srre8 re8eqes uep u.(uue8uep
srun1 1u8e1 3uu,( rs1e,(ord Suuprq uped lpgt re8eqes
ludruq p1 1de1 'rs1e,{ord Suuprq depeq.rel snrnl
1u8e1 3ue,( sue8 nluns uuludnreur Tnuuou da1
lVlNdON tdlr oz'9r
I86 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK
14
27
15 20 16 17
Pemesinan Penentu-Letak-Permukaan Condong.
@
mukaan ini tidak dapat tampak dalam ukuran
sebenarnya pada pandangan mana pun. Jadi, suatu
permukaan miring selalu tampak sebagai
permukaan yang memendek dalam ketiga
pandangan.
Pada Gbr. 6.26ll,permukaan miring C tampak
pada pandangan atas di 25-3-6-26 dan pada
pandangan depan di 29-8-31-30. Berapakah
nomornya di pandangan samping? Perhatikan
bahwa sembarang permukaan yang tampak sebagai
garis pada sembarang pandangan bukanlah per-
mukaan miring. Berapa banyak permukaan miring
yang ada? Berapa banyak permukaan normal?
.6.24 TEPI MIRING
Tepi miring merupakan garis yang miring terhadap
semua bidang proyeksi. Karena tepi ini tidak tegak
t5 20 16 17
l0 ll lb :lu ro r/
PENEMPATAN JARI _ UNTUK ALAT BANTU-PEGANG GURDI,
POMPA BAHAN BAKAR
lurus terhadap bidang mana pun, tepi ini tidak dapat
tampak sebagai titik pada pandangan mana pun.
Karena tepi ini tidak sejajar dengan bidang mana
pun, tepi ini tidak dapat tampak dalam ukuran
sebenarnya pada pandangan mana pun.
Pada Gbr. 6.2611, tepi miring F tampak pad;
pandangan atas di 26-25, pada pandangan depan
di 30-29, dan pada pandangan samping di 33-34
.6.25 TEPI SEJAJAR
Jika sederetan bidang sejajar dipotong oleh bidan-:
lain, garis-garis potong yang terjadi akan sejaj":
(Gbr. 6.21a). Pada Gbr. 6.27b,bidang atas bend.
memotong bidang depan dan belakang, yang menl'
hasilkan tepi sejajar 1-2 dan 3-4. Jika dua gan
sejajar dalam ruang, proyeksinya pada sebarar.
pandangan akan sejajar. Contoh pada Gbr. 6.2--
'uu8uepued enpo>l BpBd 'rqg) e,,(uuu8uep relules Suef rs1e,(ord Sueprq
Irce>l qrqel ue>plnlun1lp o09
tnpns 'c6Z'9:qg epud Bruluotues 'uudep ue8uepuud epud efureueqes ueJn{n ruulup uu{>ln[un1p uele
epud reseq qrqel uu4lnlunllp .E, lnpns 'q6Z'9 'rqD lnqesrel lnpns-rs1e(ord Sueprq ue8uep relules
epe4'@67'9 uup q6Z'9 rqg) efuuelnpnpel epud 'ru1e,(-prurou Sueprq eped epureq lnpns E{rI
3un1ue3-re1 8ue.( 'e,(uJeueqes lnpns uup Irce>I qrqel
nelu JESeq qrqel ualrqe,(ordrp ludup lnqesrel lnpns
Incns 9z'9a
'Suopuoc Suuprq uped upureq ntr tnpns u11ll'(e62'9 'Vg uup 'BO 'dV suu8 uu8uep refufes
{lJellp uuplrtuep ue8uep u,(uqrqeles sueS-sueg 'und
ftfufas q.re8-s.treg
@ euuru uu8uepued epud refefes sFuS-srm8 ru8uqes
(p) (3) uerys1e.(ordrp uu{e Suunr uulup releles srru8
0uoprq onujes dopoqrel 6uplu oInu..r 0uDplq uoouep -suuC :rur quple{ ueluunSSueru ue8uep lnqasJol
uop rDJD[es
7'e B Z't s|roe rolDlos I ro(oJes 7'0 B Z't slrDe
reqrue8 uu1de13ue1 'y uu8uep g uelSunqnq
VZ 'su1u uuSuepued uped uup 'g ue8uap 6 uq8unqnq
'Surduus ue8uupuud upe4 'Suuluedredrp 8uu,(
lopq le8q uedep rd4 epud 6 e4 n1 sue8 Sueluud
0t T ,N'N -.redrueur 3uu,( 'uurus 8ue,( Suuprq tuepp epeJeq
rr--( z L
8uu,( '3 uBp V {pp unlSunqnq'uedep ue8uupuud
\) r7-l epu4 'uulSunqnqlp 8uu,( erues 8ue,( Sueprq
\---\ ? E
u
\ \-r- uped 1e1elret 3uu,( {pp-{pp u,(uuq 'qg7'9 '.rqg
Y' re epud unplnlunlp 3ue.( |lredeg 'C uep'B 'V {pp
rnpleu ue>llu^\eltp Suuprq ntBS qulelas Epueq nlens
(q) (o)
ue8uupuud e8rl uu4lnlunueu gZ'9 JBqtueD
rD+opueu 0uoplq uDouop ulol ouoplq qoto
rDtoles f'e B Z'L sUDe ouo+od lolo{es ouDpl€ 'pLZ'9 'qD uped Sugrur suuS-sue8
vvp' x LZ' g'rqg epud unplnlunllp .rulules Suopuoc
srreS-srreg'ruleles ue>11nlun1rp u.(usrruS-srru8
und uusnlny reqrue8 uped e,nqeq ue>lrleqJed 'rur
va7. z-t r{Eple{ uerlenceSued ru8eqes deSSuerp sruBr{ uup
nn
ri\ Z-t urey uu8uepuud uped p33un1 sue8 ru8eqes ldtuFaq
uep uu8uupued nles epud {pp ru8uqes ludurel sFuB
,\J,,!, Bnpe{ euetu rp snsnq{ snse{ qunqes ue>1edrueur
.3u;.r.r6uup3uopuo3uEa{nIuJod-!IBpue)sBr\LuEuIsauIed@
OZ
I
I
I
ffi Z
,i-lovuotH vdnod
XruNN IIVCN]) SVN.L
@
18a, )rN)fr dvslflve
I88 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK
r--l t-t,
" to'
@ Permukaan Miring.
Sudut 90" akan diproyeksikan dalam ukuran
sebenarnya, sekalipun sudut tersebut pada bidang
condong, asalkan satu kaki sudut tersebut berada
pada garis normal (Gbr. 6.29d). Dalam gambar ini,
sudut 60o diproyeksikan lebih besar dan sudut 30'
lebih kecil. Pelajari hubungan ini, dengan meng-
gunakan 30o x 60o sebagai modelnya.
.6-27 PERMUKAAN LENGKUNG
Permukaan bulat merupakan permukaan yang lazim
dalam praktek keteknikan karena permukaan ini
mudah dibentuk pada mesin bubut, pres gurdi, dan
mesin-mesin lain dengan menggunakan prinsip
rotasi, baik itu "benda kerja" ataupun pahat potong.
Permukaan bulat yang paling lazim ialah silinder,
kerucut, dan bola, beberapa penggunaannya
ditunjukkan pada Gbr. 6.30. Untuk benda ruang
geometrik lain, lihat Gbr. 4.7.
.6.28 PERMUKAAN SILINDER
Tiga pandangan silinder tegak, jenis yang paling
lazim, ditunjukkan pada Gbr. 6.31a. Permukaan
silinder tunggal dipotong oleh dua permukaan
bidang (normal), yang membentuk dua garis potong
lengkung atau tepi melingkar (a1as silinder). Tepi
melingkar ini merupakan satu-satunya tepi sebenar-
nya pada silinder. Gambar 6.31b menunjukkan
lubang silinder pada prisma persegi tegak.
Silinder disajikan dalam gambar oleh tepi me-
lingkarnya dan elemen konturnya. Elemen merupa-
kan garis lurus pada permukaaan silinder, yang
*
sejajar dengan sumbunya, seperti yang ditunjukkan
pada pandangan lukisan silinder pada Gbr. 6.31a.
Pada kedua bagian Gbr. 6.31, tepi melingkar silinder
tampak pada pandangan atas sebagai lingkaran A,
pada pandangan depan sebagai garis mendatar 5-
7 dan B-.l0, dan pada pandangan samping sebagai
garis mendatar I l-13 dan 14-16.
Elemen kontur 5-8 dan 7-10 pada pandangan
depan tampak sebagai titik 3 dan 1 pada pandangan
atas. Elemen kontur I l-.l4 dan 13-.16 pada
pandangan samping tampak sebagai titik 2 dan 4
pada pandangan atas.
Pada Gbr. 6.32, empat tahapan yang mungkin
dalam pemesinan satu tutup ditunjukkan, yang
menghasilkan beberapa permukaan silindris. Pada
Gbr. 6.321, pembuangan kedua sudut bagian atas
membentuk permukaan silindris A, yang tampak
pada pandangan atas sebagai permukaan 1-2-4-
3, pada pandangan depan sebagai busur 5, pada
pandangan samping sebagai permukaan B-9-Y-X.
Pada Gbr. 6.32ll,1ubang besar yang diperlebar
(ream) tampak pada pandangan depan sebagai
lingkaran 16, pada pandangan atas sebagai per-
mukaan silindris I 2- I 3- I 5-14, dan pada
pandangan samping sebagai permukaan silindris
17-18-20-19.
Pada Gbr. 6.32III, dua lubang yang digurdi
(c o unt e rb o re) ditambahkan, yan s
dan dibor-ben am
menghasilkan empat lagi permukaan silinder dan
dua lagi permukaan normal. Kedua permukaan
normal merupakan permukaan di bawah bor-
benam.
 xapullls uag)lnurJed
@
'3unr13ua1 uee{nuuad
@
Ln8ns Nts]A Nsnd (q)
eNV)9NV3 (p)
(c)
ilv l)eNvl
w"",^p
.t"p"s@
eNooNoc eNocNoS tvt uoN eNvct€
. 09 x verlrers lnons ls)l^oud (p) SNVCI€ VCVd 1NCNS(C) ENVCI€ VCVd .LNCNS (q) VOVd 1NCNS (D)
"0e
-l---
Xh"*,,,,1
\ Nvdn)nt
\-1!!!d
v ru
ffi ,/n r-tt
v \(l) R) \4, \-\\..,-
68 I )rN):lr dVSnVe
l9O BAB 6 pRoyEKSr pANDANGAN MAJEMUK

9
Tidok odo goris
tompok
permukoon
singgung

24

Lubong yong
36

38
4
4

t9

TUTUP _ UNTUK ALAT-BANTU TUNTUN

@ Pemesinan Thtup-Permukaan Silindris.

Pada Gbr. 6.321Y, pemotongan silindris
ditambahkan, menghasilkan dua permukaan
silindris yang tampak dari tepi pada pandangan
depan sebagai busur 30 dan 33, pada pandangan
atas sebagai permukaan 21-22-2G25 dan 23-
24-28-27, dan pada pandangan dalam sebagai
permukaan 36-37-40-38 dan 41-42-44-43.
.6.29 DEFORMASI SILINDER
Pada praktek bengkel, silinder biasanya dimesin
atau dibentuk untuk memasukkan permukaan lain
yang sering berupa bidang datar. Gambar 6.33a
menunjukkan potongan yang menghasilkan dua
permukaan normal. Satu permukaan tampak sebagai
garis 3-4 pada pandangan atas, sebagai permukaan
G7-1O-9 pada pandangan depan, dan sebagai garis
13-16 pada pandangan samping. Yang lain tampak
sebagai garis 15-16 pada pandangan samping,
sebagai garis 9-10 pada pandangan depan, dan
sebagai permukaaan 3-4, busur 2 pada pandangan
atas.
Semua elemen yang menyentuh busur 2, antara
3 dan 4 pada pandangan atas, menjadi lebih pendek
sebagai akibat pemotongan tersebut. Misalnya.
elemen A, yang tampak sebagai titik pada pan-
dangan atas, sekarang menjadi CD pada pandangan
depan dan l5-.l7 pada pandangan samping.
Sebagai akibat pemotongan, paruhan depan per-
mukaan silindris telah berubah dari 5-B-]2-l I
menjadi 5-6-9-.l0-7-8-.l2-1 1 (pandangan
depan). Bagian belakangnya tetap tidak berubah.
Pada Gbr. 6.33b, dua pemotongan menghasil-
kan empat permukaan normal. Perhatikan bahwa
permukaan 7-8 (pandangan atas) melewati sumbu
silinder, yang menghasilkan garis pandangan
samping 21-24 dan pada permukaan pandangan
192 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

bentuk sebenarnya dari elips dibutuhkan pandangan

tambahan dengan garis penglihatan yang tegak lurus
terhadap permukaan 2-3 pada pandangan depan
(lihat $8.12).
Karena sumbu mayor dan minor AB dan CD
diketahui, elips dapat digambar dengan salah satu
metode pada Gbr. 4.48*4.50 dan 4.52a (elips
sebenarnya) atau dengan bantuan mal elips.
Jika silinder dicondongkan ke arah depan,
dasarnya atau tepi melingkar 1-2 dan 3-4 (pan-
dangan samping) akan menjadi elips pada pandang-
an depan dan pandangan atas (Gbr. 6.34b). Titik-
titik pada elips dapat dilukis dari pandangan ujung
setengah-lingkaran silinder, seperti yang ditunjuk-
kan, dengan jarak d yang sama. Karena sumbu
mayor dan minor untuk setiap elips diketahui, elips
dapat dilukis dengan bantuan mal elips, atau dengan
salah satu metode elips sebenarnya, atau dengan
metode penghampiran.
(b)
Jika silinder dipotong oleh bidang miring,
@ Melukis Kurva elips.
permukaan elips tampak sebagai elips pada dua
pandangan (Gbr. 6.34c). Pada pandangan atas,
dipilih titik A dan B, yang berseberangan secara
diametris, sebagai titik-titik tinggi dan rendah pada
elips tersebut, dan CD dilukis tegak lurus terhadap
AB. Ini masing-masing merupakan proyeksi sumbu
mayor dan minor elips sebenarnya dalam ruang.
Pada pandangan depan dan pandangan samping,
titik A dan B dianggap berada pada ketinggian
yang diinginkan. Karena AD tampak dalam panjang
sebenarnya pada pandangan atas, CD akan tampak
mendatar di pandangan depan dan pandangan
samping, seperti yang ditunjukkan. Sumbu-sumbu
ini pada pandangan depan dan pandangan samping
merupakan sumbu konjugasi elips-elips tersebut.
Elips ini dapat dilukis pada sumbu-sumbu ini
dengan metode yang ditunjukkan pada Gbr. 4.51
@ Kurva Ruang (Takteratur).
dan 4.52b atau dengan coba-coba dengan bantuan
mal elips.
Perpotongan bidang dan cetakan seperempat- 16.3I KURVA RUANG
bulat ditunjukkan pada Gbr. 6.35a, dan perpotongan Pandangan kurva ruang (kurva takteratur) dihasil-
dengan cetakan silinder (.cove moulding) ditunjuk- kan dengan proyeksi titik-titik di sepanjang kurva-
kan pada Gbr. 6.35a. Pada kedua gambar, ambil nya (Gbr. 6.36) Pada gambar ini, sembarang titik
titik-titik 1 , 2, 3,. . . secara acak pada pandangan 1, 2, 3, . , dipilih di sepanjang kurva pad;
samping di mana permukaan silindris tampak pandangan atas dan kemudian diproyeksikan k.
sebagai garis lengkung, dan proyeksikan titik-titik pandangan samping (atau sebaliknya), dan titik-
tersebut ke pandangan depan dan pandangan atas, titik ini ditentukan letaknya pada pandangan depar
seperti yang ditunjukkan. Jumlah titik yang cukup dengan memproyeksikan ke bawah dari pandanga:
harus digunakan untuk memastikan diperolehnya atas dan memotongkannya dari pandangan sampins
kurva yang mulus. Lukis kurva akhir melalui titik- Kurva yang dihasilkan pada pandangan depa:
titik tersebut dengan mal lengkungan. dilukis dengan mal lengkungan.
ii
ii
,*,
 ffiffi
irapufJ.rs uu8uolod.re4
@
'@vtL '?AJn{ uesrlnled uulur>13unrueu ){nlun JBSeq
:q9 e8nl turttD gg'g 'rqg epud runl repurlrs Intun dnlnc runleq rdutel 'reseq qrqel ufuue8uolofued
ue8uolofued uu8uep ednres uu>1e u,(uuu8uolofued 'q8€'9 'JqC eped 'srunl suu8 uu>leun8rp e,{urlue8
'3ueqn1 edrueq ue8uoiofuaq 3ue,{ repults e>1t1
re8uqes luulsrlnltp 1upr1 eSSurqes 1rce1 nlr8eq
'uedep ue8uepuud e,(uuu8uotofued 'e8g'9 :qg uped ue41nluntrp ruseq
epud snrnl sueS-stru8 re8uqes >1zdurz1 8uu,( repurlrs ue8uep IIJ?{ Japurlrs uu8uolod.re4
sdrla-qnrudas Bnp sElE urpral uu8uotofued rBquBD
'qr€'t 'rqD e1 qulnce8ueru
'eures Jotetuerpreq e,(uepugs 'p8€'9 'JqC Epsd '3tE'9 :qg uped y 3un33urs {pll {Blel ue>lnlueuetu
'ue3un13ue1 IBru uunlueq uu8uep rIIplB e^rn{ {ntun 'LlLt'9-aLt9 'rqg uped ue4lnlunrlp
srynl 'ledel uup snlntu 3uu,( u,rrn1 e,(uqeloradrp uuelnrured 3un33urs {pp uep ue8uotofued qotuoJ
'sulu ueSuepued eped srru8 uulpseq8uaur uelz
u€{rlsurueu >lruun ue>luun8rp snruq dnlnc 3uu,(
uudep uu8uupued upud 1u8e1 uueqnurred 'p4g'9
Xtll qulurnf 'e,(uue8uotofued uernln uped Sunlue8
-re1 'un11nlun1p Suuf ruedes 'uudep uu8uepued rqg upud rlredes unsnsrp u(uueelnrured u1l1 'se1e
upud lnqesrel {pp-{pll {Blel uolnlueueur ledep uu8uepued eped 1udu4 8uu,{ sFeB upe {Bprt 'rlg'g
r{ntun e,(uuru1 ue8uupued unpe{ e{ uu1tu1a.(ordp
'rqg epud p:edas unsnsrp ?un13ue1 ueelnrured
uurpnue{ rur >1tlrt->Iltlt uup 'sute nele Sutdruus e{lf '(qlg'9 'rqg) lnlueqret ue>lu nrueper
uu8uepued epud uuru13ur1 tu€pp >IEJE ureces qrlrdrp 8ue,( ldal 'mlup uuelnurred Suotorueru 3un13ue1
e,(u>lnp-{lt['u(ureueqes B^Jn{ uu{sDlnleu In]un ueelnurred ulrqede rdu1e1 '(u1g'9 'rqg) relup
dnlnc qepns c8€'9 'rqD epud uuSuorofue4 uuelnrured 3un33ur,(uaur 3un13ue1 uue>lnured
']nqesrat Jesaq JapuIIIs 6 uel-rrel ue8uep tedurel Ip sllnllp sn;uq 3ue,( suu8 upu 1eprl
urues 3ue.( I yel-rml ue8uep rnsnq ruquuSSueru eNneoNrs
ue8uep (rsuurslordurp) rldrueqrp efuu,r,rny )tilt Nvo 9Norod )lllr ze'g.
'3un33u15 IplI uep Buolod ,tr1;1
@
ttl
r-'::':it,
h-. 1
tt, ffi
:, :r.
".,Li:l',, ' riii :,i;i1! -
fI , rT]
: r*vu+nltura ,4\r ,
'

ffi mm q' \\'

L\$#
':: ''
ffi [T*, \U
g5l )lN)fl dvslr'lvo
 194 BAB 6 pRoyEKSt pANDANeAN MAJEMUK
E Er-Ecy
E
(o)
E0ffi@
Pada Gbr. 6.39a, prisma tipis memotong
silinder, tetapi perpotongannya belum nyata dan
dapat diabaikan. Pada Gbr. 6.39b, prismanya lebih
besar, dan perpotongannya sudah cukup terlihat
untuk memungkinkan pelukisannya, seperti yang
ditunjukkan. Pada Gbr. 6.39c dan 6.39d, masing-
masing ditunjukkan dudukan pasak dan lubang kecil
yang digurdi; pada kedua hal ini perpotongannya
tidak penting untuk dilukis.
r 6.33 BAGAIMANA MENYAJIKAN
LUBANG
Metode penyajian yang benar untuk jenis lubang
dimesin yang paling lazim ditunjukkan pada Gbr.
6.40. Perintah kepada juru mesin diberikan dalam
bentuk catatan, dan juru gambar menyajikan
lubangnya sejalan dengan spesifikasi ini.
Umumnya, catatan tersebut memberitahu operator
mesin apa yang akan dilakukan dan dengan urutan
bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Ukuran lubang
selalu dispesifikasikan oleh diameter-tidak pernah
olehjari-jari. Untuk setiap operasi yang disebutkan,
diameter pertama yang diberikan, yang diikuti oleh
metode-seperti gurdi, pelebar-lubang (remer), dan
sebagainya-seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
6.40a dan 6.40b.
Ukuran lubang dapat dispesifikasikan sebagai
diameter tanpa metode yang spesifik (seperti gurdi,
remer, dan sebagainya) karena pemilihan metode
akan tergantung pada fasilitas produksi yang ter-
sedia (Gbr. 6.40h-6.40j).
Lubang yang digurdi merupakan lubang
tembus jika lubang itu menembus anggotanya. Jika
lubangnya memiliki kedalaman yang dispesifikasi,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.40a, lubang
tersebut disebut lubang buntu. Kedalaman hanya
mencakup bagian silindris lubang tersebut. Ujung
gurdi menghasilkan bagian bawah berbentuk
rUntuk ukuran gurdi, lihat
Apendiks 16 ("Ukuran Gurdi Puntir"). Untuk singkatannya, lihat Apendiks 4.
JANGANI JANGANI
kerucut dalam lubang, yang digambar dengan
segitiga 30o x 60o, seperti yang ditunjukkanr.
Lubang-tembus atau lubang yang diperlebar
digambar seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.40b.
Catatannya memberitahu bagaimana lubang tersebut
dibuat-dalam hal ini dengan pelebaran lubang.
Perhatikan bahwa toleransinya diabaikan dalam
menata letak yang sebenarnya untuk diameter
lubang.
Pada Gbr. 6.40c, sebuah lubang digurdi dan
kemudian bagian atasnya diperbesar secara silin-
dris ke diameter dan kedalaman yang dispesifikasi-
kan. Pada Gbr. 6.40d, sebuah lubang digurdi dan
kemudian bagian atasnya diperbesar secara konis
(kerucut) dengan sudut dan diameter yang telah
dispesifikasikan. Sudutnya biasanya 82" tetapi di
gambar 90" demi kesederhanaan. Pada Gbr. 6.40e,
sebuah lubang digurdi dan kemudian bagian atasnya
diperbesar secara silindris ke diameter yang dispe-
sifikasikan. Kedalamannya biasanya tidak dispesi-
fikasikan, tetapi ditentukan oleh bengkel. Biasanya,
kedalaman digambar 1,5 mm (fr").
.6.34 FILET DAN BULATAN
Sudut dalam yang dibulatkan disebutf/et (fillet),
dan sudut luar yang dibulatkan disebut bulatan
(Gbr. 6.41a). Sudut yang tajam harus dihindarkan
dalam mendesain elemen mesin yang akan dicor
atau ditempa tidak saja karena sudut tajam itu sulit
dibuat tetapi juga karena, dalam hal sudut-dalam.
sudut-dalam ini merupakan sumber kelemahan dan
kegagalan (lihat 910.5 untuk proses pembuatan
yang terlibat).
Dua permukaan kasar yang berpotongan
menghasilkan sudut bulat (Gbr. 6.41b). Jika saru
dari permukaan ini dimesin (Gbr. 6.41c), atau jika
kedua permukaannya dimesin (Gbr. 6.41d).
sudutnya menjadi tajam. Oleh sebab itu, dalam
3un83ur,(ueu 3ue,( Suuprq uuelnurred uu8uep '9y'9 'rqg uped
u,(uue1rer1 urulep Juueq 8ue,( lepg uerfe.(ued epolahtr ue11n[un1rp 3uu,{ rgades rlenoe{ tnsnq rc8uqas
uXuuulncunruel 1udruil rp e,(uuq mpuutrp 3un13ua1
)n13) 9C'9r uuulnrured uBEpsJeqe)'us{ruelrqrp qeured
'uu8un18uey IBru nBtB {eprl uutelnq uBp }elg 'efta1 reqruu8 BpBd 'urseurp
'snsnq{ uelulnq uep telg pru lupq }npnsreq e8qr8es uue>lnurred ?npe{ n€te nlBS r4ules rlrereq welel
ue8uep requu8rp snJuq uelelnq uep lalrd lnpns Ereluaruas Iusu1 lnqesJet ue8uotofuaq 8ue.(
uunlnuued Bnpe{ B,trqeq rueJeq l€lnq lnpns 'requu8
C{|JlauIuIEIsp(a)-(e){nlunw.rn11).3uuqn1uu1;[ei(uatr4euerup,,n@
,{vNl€-In3ndlxc t\vNl8 ln3ndl)lto
eNVA gNvsnr (1) (l)
eNV 9NV€nr eNVSnr (q)
EpuDtO 6uoqn1
uouoq )oq uDuolDpo,
G06 )oqwo6!e)
uDueq lnctua)l r uDueq )n"no4
)eleuoto rnpns
-\ uoueq \ @DU€q (.s8
\ lncilol \ DquDalO
0!o/
uDrroiopa)
7 )
\ \cila,
Yes',o1 szIron .zsxgzL tbA
299',4 9 L8-€ LS',A
iHvrvs (6) iHVtvs (t) .LVd!\]1]S_NVVIVU]d v\vN16 In3naE)i
I todn9 eNv€n'] (o) I rcuno eNv€nt (p)
uouaqlp
4DpU
o^uosDlq
lDdaeps pno AuDqnl
uooptad
uowo/Dpey
G06 roquroA1)
H ffi lDduolos
uoDldod
)?leuolo
-ncilal
UDUAq
Jnpns
l-7 nctuol
| ,/ptn6 tepuoq)
| /auoont- /L
Y-r*n/ \ "zgxo 6z aA
vLa 0
@ @
dv8l'tftSdrc eNVA l vNl8-do€
ptno rcpwo1q
o
a
o
uJDuaaoq upuDppa, d-
l
o
I
(uu ze
DqubAe)
)alAUOln -
tzzz-Ll'zzo
96 I )rN)]r dvsr^lve
196 BAB 6 PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

PERMUKAAN KASAR
uot" oY]-"f--
KASAR OtXe Unferu-efttn"
r r-BULATAN F
\t*\
\t (b)
\-- (c)

@ Permukaan Kasar dan yang Dihaluskan.

-+,4 E#r
]IIIK SiNGGUNG

''''*''*"";1iP
(o) '"' 1,,u. L (c)

Po%%ffim
t-+F tt+-*LL-q-t+*
(o)
ry/rrtq__Fswri7>_1w
(b)
I

Hw.^-H%;"'-^Hw
Nru Nru Hru rer (f) (g)

HHEffi@
&&AfuN (h)
h.,,.,,u,1),,danKeruk**,::.*,.
(n)
 (lCl) eNVA NVUn)n .]VS]8 ENV NVUN)N
hrvtvcr tvvnsrc Hl8lt vovd lv)nslo Hr8lt
tvNorsNlANo) uvSnve (c) tvNotsNlnNo) alv8v\ve (q)
Etr 'lBuolsualuo, BJBJes IeU
HO'ptolllN'CUOS utzlas 'CVO C0 uo+olnqued rsDtuesardou qDnqos
=T[]T
urseru u3(u3le uSSurqas sFlsrurs uJsces uB ledruel
-rp npr^rpur urseru ueruele IB[uBq 'rJlsrlpul r(l
rdt) NVo
NVNV) Ntslt t Nf l t:t]f Lt'9.
'uDp{nlunlrp 8ue,( 1 Bpe {Eprl 'uBIsnlEqrp
SuuX ueelmuJed uu8uep ue8uotodreq uur{Iuep
3ue,( rdet B>lr[ 'Juse>I uuulnrured ue8uep nuouoq
telgraq netu lelnq rdel rp p:re1 A ueeunSSuad'r9r'9
uap eg7'g rqg uped rlEA\Bq uur8uq sBlE ue8uepued
upud 'uopleqre6 'se1el le8ues lep;req uup tulnq
rdel uuryfe,(ueu {nlun uu>luun8rp e,(usuu3-sue8
Bueru rp 'qe.^ eq uer8eq sete ue8uepued ereluauas
'e,(u1n1ueq ueruJn8ued nluugruor.u 8uu,( suuS-sr.re8
uu8uepqel rrduuq sule uer8eq sule ueSuepuu4
'ue{rreqrp 8ue,( uedep ue8uepuud durles 1n1un
selu uu8uepued ue4lnlunuou gr'9 J?qr.ueC
'Bpe {upn uBl?Inq wp
lelrJ qelo-qeloes 3ue,( e,(ureueqes 8uu,{ uue>pru.red
ue8uolodred rrup ue{rs{e,(o.rdrp rur u€quqr.uel
sueS-srreg 'rtt'g aep q7yg:q1 eped ue4lnluntrp
8uu,( ruedos'tolgr?q 8ue,( nerc uallelnqrp 8ue,{ rdal
{uun ue>lqzqrueltp sueS-srru8 eryl ue11rsur.{p uu>Iu
selel qrqel 3ue,( uer[u.{ue4 'so1od lunqrp rdu e1are1
L6L )rN)]l dvshrvo
,)NUNB
ENVA )]DVUd
'v NllvNl€ls ls)1l^oild (o)
uulfedued
@
Ho'pollll l 'CUOS u!4os CV3 C0 +etu Isolueserdoal r.lDnqas
1er Surdruus uuBuupuud 1uls Ip ?uu|'vpy'g :qg
uped rgedes 'up>lluse,(uetu ledup e,(uruueqes 3uu,(
rs1e,(o;d '1eq udereqeq urulup 'u,(uueu1e,(ue>1 upe4
1n1un lrins
'se1al Suuf {nlueq uerern uuTlu,(uatu
u.{utunqrueur 3uepe1-8uupu1 uup uelel rdel-rde1 ue1
-Epuruelu lell;req uep ualtelnqrp 8ue,( ue8uolodre4
'rvNotsNlnNo) rdsl 9e'9r
'ue41n[un1rp Suuf rgedes rusaq qrqel
3ue,{ tep; qelo uulntuetrp {nlo{ qeru 'tgy'g uep
3gf'9 'rqC uped rpedes 'ueSuotofueq epeq-req 3ue,(
telrJ ueJDIn unp upqedy 'e,(uue1u1nq e1e,(u dnlnc
l€t'9:q} eped rdrd setu uee{nuued uruluerues 'e.{u
-rdet Suuluedes rp lelnq tr{1pes u,(uuq ue8uep 'ru1ep
e€t'9 'JqC eped rdrd sule Uue{nuued euerul upeq
-roq {nte>l 'Jgr'g uep e€?'9 'rq9 epe6 'ue8uolodreq
8ue.{ relepueur utoSSuu {ntuaq ueepaqrad uueru{
epeqreq pen'g-e? '9 'rqc IrEp >lnte) 'gr'g 'rqD
epud uu4>1nfururp talrJaq uu8uolod.red qotuoJ
'(pZV'S rqg) uere13ur1 uedulapredes e;g
-e.rnl 8ue.( ue8unlSuala{ Hllr-uaul uup le1g uuf
-rrul uu8uep eruus 8uE,( uel-uel Dlrlrueru J {nlel
B,^d.qequnlrtuqred '4rya4 rtqasrp rur pcel 3ue,(
ue8uru18ua1 'ZV'g lq1 epud uallnluqrp repurys
 198 BAB 6 pRoyEKsl pANDANGAN MAJEMuK

I
-_-v_ l-*') ,.c[+ lE
.s.,_i___

v (c)

Penyajian Rel secara Konvensional.

+a+
BENAI?

H r'":-:":
"^'*--;fu
d*GAMBARKR I
J*m fr% (b)
Elemen Mesin Kanan dan Kiri.

tersebut dapat berfungsi secara berpasangan.
Elemen mesin yang berlawanan ini sering serupa
(misalnya tutup pelek yang digunakan pada sisi
kiri dan kanan mobil). Pada kenyataannya, apabila
memungkinkan, demi keekonomisan pendesain
akan mendesain elemen mesin yang identik untuk
digunakan di kiri dan kanan. Tetapi elemen mesin
yang berlawanan tidak dapat benar-benar serupa,
seperti sepasang sarung tangan atau sepasang
sepatu. Serupa halnya, spatbor kanan-depan mobil
tidak dapat berbentuk sama dengan spatbor kiri-
depan. Oleh sebab itu, elemen mesin kiri tidak
begitu saja berasal dari elemen mesin kanan yang
dibalik; kedua elemen mesin tersebut merupakan
bayangan cermin dan tidak dapat dipertukarkan.
Elemen mesin kiri diacu sebagai elemen mesin
LH, dan elemen mesin kanan sebagai elemen mesin
RH. Pada Gbr. 4.46a, bayangan pada cermin
merupakan "tangan lain" elemen mesin yang di-
tunjukkan. Jika elemen mesin yang di depan cermin
merupakan elemen mesin RH, bayangan yang
tampak akan merupakan elemen mesin LH. Bagai-
manapun benda tersebut diputar, bayangan akan
menunjukkan elemen mesin LH. Gbr. 6.46b dan
6.46c menunjukkan gambar LH dan RH benda yang
sama; kedua gambar ini juga simetris terhadap garis
bidang-acu di antara keduanya.
JikaAnda memegang gambar yang dihadapkan
ke kaca jendela atau lampu meja sehingga garis-
garisnya dapat dilihat melalui kertas, Anda dapat
menelusuri bayangan terbalik elemen mesin tersebut
di bagian belakang atau pada kertas kalkir. Ini akan
merupakan gambar elemen mesin yang berlawanan.
Adalah hal yang lazim untuk menggambar
hanya satu salinan dua elemen mesin yang ber-
lawanan dan melabeli elemen mesin yang digambar
dengan suatu catatan, seperti ELEMEN MESIN LH
DITUNJUKKAN, RH SEBALIKNYA. Jika bentuk
elemen mesin lawannya tidak jelas, gambar yang
terpisah harus disediakan untuknya dan harus
diidentifikasi selayaknya.
 'o{uopuaq ill uop rc4a(otd Suoprq-Buoprq
{rJBJSouo rs{e^(oJd BrBtue uB8urpueqrued'uB{
-{n[u$lp 8uu,( ruades 'uedep ue8uupuud qeaeq Ip tnplaw uleur IJep Jecuuruelu uuluqrlSued suu8 ue
BpeJoq sele ue8uepued uep 'uedep uu8uupuud uq -Suupuud Bnruas >Inlun eSSurqes ,.'ureyup e{ lpqqeu
rp upuroq ueuu4-Surdurus ue8uupuud'(w'V 'qC) Suupes 'Jenl Ip,, BpeJeq nples leuru8ued leqq elu
Suelueqrp rur Sueprq-Suuprq epqedy'ue8uepued Suuf ruedas 'lul pq ureleq 'u34a1 lnpns lp Epureq
durlas urepp Suuprq nlens a{ epueq rJep uel uDIslDIrp lnqesrel epueq '(g'g 'rqg tuqu) ecu>1
-rs1e,(ordrp tnqesrel ue8uepued rdetal isele uer8eq ry1o1 epud predes '1u8e1 Sueprq 3ue1e1eq Ip uep
o{ ler1rletu ue8uep sele ue8uepued uup 'uedep Jutupuoru Sueptq qu,req rp uulludrualrp Bpueq e{r[
'lnpns enlues e1 Sueluequreru uup mr Suuprq enpel
r{BJp e{ luqgorrr ue8uep uudep uu8uepued'e.(uupueq
uuuu>l rsrs qeru e{ leqrleru uu8uep qeloredrp qtsuru Suoloureur p;ord Suuprg '(uw'g 'rqg) tedruaa>1
ur>1-Surdures ue8uupuud'rpu1'rs>1e,{o:d Suuplq uup 'e8qe1 'Bnpel 'BruulJed lnpns uelednreur
a>l uep Bpueq rnleleru leqqeru nples leuru8ued InlueqJe1 3uu,( uerpenl ledureel 'urBI Bures nles
'lul IBq urBIeC 'uuruued lnpns uupp upereq ua{u 006 tnpns epud uu8uolofueq uup efusenl nluel{Bl
deSSuep 1u8e1 uep rutupueru rs1e.(ord Suuprq uqrl
lnqesret epueq 51234 Sueplq uedap p usp rBlBpuelu
Sueprq se1? rp ueltuduralrp e,(uepueq e1t1 vlNvrdsd rnons rs)r^odd 8e'9r
.u311ay-1npn51s1e,{o'r4ue3uapue13u1puBqI(BtuBuod.lnpnsrs1e,{o.r4@
(q) vvlvluld rncns tsxl^oud (o)
vett], tncns ls)l^oud
ENIdK\VS NVENVCNVd SVIV NVENVCNVd 9NV8!A\fl
t_l
T
tJ NVNV) - 9NIdY!VS
NVd]C NV9NVONVd NVENVCNVd
SVIV NVENVCNVd
9NV€!\\fl
--F+-
G
'rsr1a,(o.rd Suup;q ar1 Bpueq InlBIer[ lBqlJaru leuru8uod 'eurelrad lnpns ruEIBp epe.raq
!puepJa|apuaru3ueprqs8l"!pBpBJ'q3uu,{epueqnlBns'Bueuod-1npn5lsr1efo.r4@
r1e8a1 8uuplq uedap
SVIV
NVENVCNVd Nvdqvn) nvlv "1ncns..
661 XIN):Ir dVSl IVe
2OO BAB 6 PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK
sudut-pertama dan proyeksi ortografik sudut-ketiga
ditunjukkan pada Gbr. 6.48. Pandangan depan, atas,
dan samping-kanan yang ditunjukkan pada Gbr.
6.47b untuk proyeksi sudut-pertama diulang pada
Gbr. 6.48a. Pandangan depan, atas, dan samping-
kanan untuk proyeksi sudut-ketiga pada Gbr. 6.4
diulang pada Gbr. 6.48b. Akhirnya, satu-satunya
perbedaan di antara proyeksi sudut-ketiga dan
sudut-pertama ialah susunan pandangannya.
Namun, keraguan dan mungkin juga kesalahan
pembuatan dapat terjadi apabila pengguna yang
membaca gambar sudut-pertama berpikir bahwa
gambar tersebut merupakan gambar sudut-ketiga,
atau sebaliknya. Untuk menghindari salah pengerti-
an ini, lambang proyeksi internasional, yang
ditunjukkan pada Gbr. 6.48, telah dibuat untuk
membedakan antara proyeksi sudut-pertama dan
sudut-ketiga pada gambar. Pada gambar yang
diantisipasi timbul keraguan, lambang ini
dimunculkan di dalam atau di dekat papan nama
kertas gambarnya.
Di Amerika Serikat dan Kanada (dan, dalam
tingkatan tertentu, di Inggris), proyeksi sudut-ketiga
merupakan yang standar, sementara di sebagian
besar negara lainnya di dunia, digunakan proyeksi
sudut-pertama. Proyeksi sudut-pertama sebelumnya
digunakan di seluruh dunia, termasuk Amerika
Serikat, tetapi telah diganti sejak 1890.
@Gambar
Pandangan Majemuk dan
Lukisan yang Dihasilkan oleh
Komputer. Seizin SolidWorks.
16.39 GRAFIK KOMPUTER
Anda dapat menggunakan CAD untuk menghasil-
kan proyeksi pandangan majemuk 2D dalam cara
yang serupa dengan menghasilkan gambar
pandangan majemuk di kertas. Anda juga dapat
menciptakan model 3D elemen mesin dengan
menggunakan CAD. Dari model 3D ini, Anda dapat
menciptakan pandangan ortografik 2D secara
otomatis. Hal ini akan menghemat waktu dalam
menciptakan banyak gambar karena Anda hanya
perlu menciptakan model 3D sekali saja untuk
menghasilkan sebanyak mungkin pandangan yang l
berbeda yang Anda inginkan. Adalah penting untuk :
mengembangkan pemahaman tentang
tentang proyeksi agar -l
dapat menggunakan CAD 3D secara efektif.
Apabila Anda sedang melihat gambar kerangka-
kawat 3D pada layar komputer Anda, akan sulit
untuk memberitahu dari arah mana Anda sedang
memandang model tersebut. Ini karena sebagian
benda dapat terlihat identik pada layar komputer
sekalipun dipandang dari arah yang berbeda. Jika
Anda tidak mengembangkan suatu pemahaman
tentang pandangan ortografik, akan sangat mudah
untuk tersesat dalam ruang 3D gambar Anda (Gbr.
6.4e).
 's?ue{ u?J?qlual
'lnqesrel 3u€qnt qe8uet-qe8uet rp ep?req qy3 :eqrue8 lenqueur
uelreJn8uatu {nlun uudep ue8uepued uped nlJed {nlun ue{nlredtp 3ue,( rnpesord gulue{Iurll 'L
8uu,( sue8 1e,(ueq ederaq'snqruel-8ueqn1 'seue{ u€ftqruel
rydueqq
uu11nlunueur ppueq nlens sele uu8uepued e1r1 'zl qe8uel rp epe.req ue8uupuud-e8r1 requre8 lenq
-tueru {nlun uelnlredrp 3ue,{ .rnpesord qelue{IeJn '9
;ue8uolofueq
g uup V uue>1nu:ed ludurel sue8 urueu qelede ;8ur.rtu uu?{nuJed lSuopuoc
use{nurred i$I IEIruou ueelnuued IsrulJep qeledy 'S
'9'g'n't lnpns Sunpue8uaur g ueelnrured uep
'y 't '(,'t lnpns Sunpue8ueury ueelnuued ury1 .II aJelepueru ?J€Jes
uEruulspe{ ue11n[unueu 8ue,( eueur uuSuepue4
'uuue1 Surdurus uep sele ue8uupued erelue
ile8etu.reces ueruelepe{ uu4lnlunueu 3ue,( eueut
ueruelepel ueqepururad sreJ enp Jeuup qepung '0I ue8uupue4 aueuftlepe{ uellnfunuau 8ue,{ qe1
;ueue1 Surdtues uu8uepued uep s31e ue8uupued -eueru ue8uepued enpel'ueue1 Surdrues uep 'uedep
EJElue 161 ;,uuuu1 Surdtuus uep uedep ue8uepued 'se1e uu8uepued ue11nlunueu 3ue,( reqrueB epe4 'f
eJeluu r(I iueurclepe{ nele 'r33uq'reqe1 :uudep uep 'Surrrur uep 'Suopuoc 'put
sele ueiuepuud ereluz Ip erues 3ue,( eueur ueln{n o -Jou uee{nurJed tlr1rureu 8ue,( epueq ruens ueue{
3urdures uep 'uedep 'se1e ue8uepued qu1esre15 't
6seua{
qy3 rue;3ord Suepueuretu 'rs1e,{o.rd ue8uepuud u?uee{ r?Uup qetlsng '7
ruqruales ue8uep udrues
euuurteBeg '8 'e8rtay-tnpns rs1e,{o.rd uetle,(uad tluleste{S'I
{nlun uu{eun8rp relnduol rolluotu
NVNVTNII NVVANVId]d I
'requre8 runl reseq uer8eqes Euopuoc uuu{nruJed'e,(uuru1 erueln ue8uepued
upeduep 1ede1 qrqal uup ledec qrqel suu8 ]u?uaur enpel eped rdel te8eqes uup sueln ue8uupuud
ledep qy3 ls{Suered u?p 'rotluou .re,(e1 qelo nles upud e.{u.reueqes ueJn{n ruelep qedurut
uuluue8rp seue{ uue{nlrled u.a,rqeq q€pt eruuln I€urJou ueu{nured 'Suutru uep 'Suopuoc '1eur
ueupeqred 'sege1 reque8 tuades eures Suef desuol -rou uee{nulred ledep:e1 'e13ue ue8uep Ileqellp
uueunSSued uulleqlletu qy3 .requre8 ue1eldrcue1,atr ludep uuelnuued tnpns-lnpns upp Jrunq ueBuep
'tnpns uetelnq uep 'tellJ 'ueluel'rdrd 'len8ued ef,uqeqeleul tedep epuv'ueelnrured u?{IsEITEA
rn1t3 uurle,(ued 1n1un -tueru nele ue4s1e.(o.rdrueu ntueqrueu {nlun .
Insnr 'soq '8ueqn1 rpedes
1at1e:d-1e11e:d ue4srur;epueu requre8 tsueluo)
'ueue1 Surdruus uep 'uedep 'sele qul?I
'tnqesrel 3un13ue1 ueelnurred seleq urdrueq8ueur ueleun8rp ?ur.res 3u11ed 3ue.( eureln ue8uepue4
'e,(uquleqes uu8uepued uu?uap u?{srruqasrp
1nlun uuTsle,(ordrp ledep rur )tuIl-{lllJ 'u,(uepueq
eped rytrt-11tl1 rse)Il;rluepr8uau ue8uep srlnlp 1r-1er3ogorslefo:d nluns tuelep ue8uepued derlag .
snJeq JnleJel{pl elrn{ uep lncnJe{ Suedruuue4 ,,'ers{ {eto{,, re8uqes uelue8uerp Suues rzpuels
'undeueur rs1e,(ord Sueprq rueuee;'tedrt suu8 rp Suoloureut
eruetn ue8uepued eped rdel ue8uepued eped Suqus rs1e,{ord Sueprg 'repuels rs1e.(o:d Sueptq
ledura rypll Suuttu ueelntured 'erueln ue8uepued rueua rrep nles uped tsuerurp-e8tl epueq ue8uef,eq
u8nel uup nles eped rdet ue8uepuud re8eqes 1edue1 rs1a.{o.rd lrseq uuledn:au qrgu.r8o1;o Jequ€C
sv8 NVSV)eNld r
Ug(NI'IIS
NVIV'INS NVC IS'II.{ NYYXNWUgd
CNYSN'I ISNSANOX TVWUON
IdSI NYUYJOd
CNIUIIAI uv{a'I
9NOCNOJ ICCNII
NVCNYCNYd NYSIUVtrSANSd NYWY]YOg)I
YJ\TX >IYIOY IYdI'I SIr{VC
>IIdVUCOTUO HYSId STUYC
ISXSAOUd CNYCIS uorxsI.oud
Yolrgv-ro(ns IS>IgAoud ISvgAOUd
ENIIN]d VIV) I
loz )rN)lr dvsl lve
2O2 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK
ISOAL-SOAL PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK
Sool-sool berikut terutomo dimoksudkon untuk
memungkinkon proktek podo penggomboron
dengon olot, tetopi odo di ontoronyo yong
dopot disketso bebos podo kertos grofik otou
kertos polos. Toto-letok kertos seperti toto-letok
podo Gbr. 6,50 don 6.5.l otou seperti yong
disoronkon podo podo sompul belokong-
dolom, ietopiosisten Ando mungkin sojo lebih
menyukoi ukuron lemboron otou susunon yong
berbedo. Gunokon metrik otou desimol-inci
sebogoimono yong ditugoskon.
Jiko osisten Ando membutuhkon ukuron,
Ando horus mempelojori SSI l.l-11.25, Dolom
sool-sool berikut. sering tidok memungkinkon
untuk menunjukkon ukuron podo tempot yong
disukoi dengon coro yong stondor, Dolom
mengerjokon sool ini, Ando dihoropkon
memindohkon ukuron todi ke tempot yong
lebih disukoi don untuk memenuhi proktek
pemberion ukuron yong disoronkon podo
Bob 1,
Untuk sool-sool tombohon, lihot Gbr, 8,29,
Gombor pondongon otos sebogoi gonti
pondongon iombohon,
 '(uerllensaslp Bue.t g-7y nelo €-v sBUaX)
u|saWI8quIBc{nlunuB{uaJes1q3ue,({8laI-?1BI@
Z UVgl,\3'] dlHenotS I Hdlsol: Hllo ilv8t^Velo ,66t-80-9t : rvegNvr I t/t \flv)s
9Z oN NN.LNNI N1NV8 I\'V ]])VU8 19010N)11 Itut-LSNt
'(uu>1lensaqp Suel 7-trt1 nRlB Z-Y
sBuay)sBqegBEa{s{ntunuB{uBJasJ(3uu,{1z1a1.u1e1@
eoz )!N)rr dvslAve
2O4 BAB 6 PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

Pondono di sini Pondong di sini

-
- BLOK PENGHENTI r- PEMEGANG

TMETRE

2x@16

t,uF
--rtl---l-l-r

Pondong di sini
@16

I TERMINAL

I-M-RK I

I
I
T-
l-r
l3P
5pL
t__
L
L_,;
Ponoong Or stnt

Pondong di sini
5 6
r-
Pondono di
- sini
a
. ALAS

trETRK]

) d\o
-

-
Pondono di sini
B
ffi+'Efli I f r.3slo.6f

lllT-H;-,'
BaAKFT
.
tlilil I

ffi',
I.f4
lo.6f r.4o-l l*t sa!

' t,.4 L rooo

f 33J.1 ::H""n-

@Soal.soalPandanganyangHiIang,DenganmenggunakanKertasA-2atauKertasA4-2atau3
(disesuaikan), sketsa atau gambarlah dengan alat gambar pandangan yang diketahui, dan tambahkan pandangan yang
hilang, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.50 dan 6.51. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari S$11.1-11,25. Gunakan
ukuran metrik atau desimal-inci setragaimana yang ditugaskan oleh asisten Anda. Pindahkan ukuran ke tempat yang
Iebih baik apabila memungkinkan. Pada Soal 1-5, semua permukaan merupakan permukaan normal.
 'us)luplSunulelll EIJqBde {lBq qlqel 8uB,{ lBdruol
a{ ugrn{n ue{qepuld .Bpuv uelslst r{alo uu{se8nllp 3uuf, euuurle8uqas l)ul-Ierulsap nulu {lrlelu uzrn{n ue>luunC
.SZ.II-I'II$S ;.re[u1od 'uernln ualqnlnqlp u{lf 'IS'9 utp 0S'9 :rqg eped uer11nfury;p 8ue,{ l1.redas '3ue11q 8ue,t
ueguupued ue{ququq uep .lnrlularllp 8ue,( ur8uepuud .requre8 IBIB ue8uap qBIrBqurBB nElB a$e{r 'Er:lle1sellp
€nBlEz,vseIaynBlBz-YselJayuD|eun33uaIuuB3ueo.3uu1;g3uei(uu3uupue4IBos-IBoS@
TI
9Vl
l,t
tr
i
--r
fnG^i o- I
-;; I v9
oo',zL
''Etl I
Ntd lql 0
Nvdrsre { i I
(.DIDreSg
o
u
8 V uooxnuroo)
I >rulrnil
rrvs )o']8
6uoouo6 99'7- -;--
,4urs |p tuts lp 6uDpuDd
r TTTI /-
I zt'z
_t
--r 9V
H 6d'r I ZZ-qLA
I>lulr^l
r])VU€
09.t*] .06 x ga'La/\
a9'@
99
9OZ )lN)rr dvs]^lvo
2O5 BAB 6 PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

BLOK PEMEGANG

PENUNTUN
SUDUT

I- METRTKI

fombohkon semuo

:ffil
gotis yong hilong
2 x A.5O

- Pondong di srnl L 0.25

KEPALA 6 fombohkon
BATANG pondongon otos
fombohkon lrETruK I 443 0.90
pondongon otos
2x45
1.27----1 TEPI.MIRING

llff '-T0,56

LEHER LEBAR 3 x KEDALAMAN I

8 Tombohkon pondongon otos

fombohkon
pondongon olos
r-
f PEMEGANG

I-M-RK I

4,62- 90 DEEP

2,76
.88

@Soal-soalPandanganyangHilang.DenganmenggunakanKertasA-2atauKertasL4_2atau3
(disesuaikan), sketsa atau gambarlah dengan alat gambar pandangan yang diketahui, dan tambahkan pandangan
yang hilang, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6.50 dan 6.51. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari $$11.1-11.25.
Gunakan ukuran metrik atau desimal-inci sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten Anda. Pindahkan ukuran ke
tempat yang lebih baik apabila memungkinkan.
 'uolsrse qelo uu{se8nllp 3ue,( euerurcSuqes I€ursep-rJul nsl€ {uleu ueln{n uulsunC SZ'II-l'llar
r:eluled .uernqn uulqntnqp uy1 'ueleun8tp tudep (uu4unsesp) E-rV seuo11 'ualqrunqrp 3ue,{ ue8uepued Bslels nele reqtueg,
*'(g-ys4ray) s{apul uedun8"r, @ *{g-ysq.ray) Sueleguendurql @
NVENINN)
z Hn1n8
092 - 0t
SVNVd NVN)\fl']]d
;'1,,'-- (Hndnl^Nlt
ga_o illH)V NVXVlill)ilC)
-e/1
\
i
-s
S.-
.gb-'
*(€-V selray) sedapepdaY 1|del"r, @ *'(g-v smre)I) lref untunuad @
su3t Hn1n8
fxufr I
/'a'"t .)
_e'I
\
r-. -1.
II
\
*(o-y serex) uurue8uad rpse" @@
*'(g-vsel.,ay) leqed Sue8aruau !p!@
sdc t HnmS
9Z 11
929 0
N
I
"9,
\
LOZ )rN)fl dvswve
2O8 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

a
"
a1,28
t117

BUTUH I i

BES COA Ir--96 .

@ Bantalan (Kertas A-3).*

@ Lengan Indeks (Kertas A-3).*

SEMUA JARI.JARI
DALAM R2 ) Q13

BUTUH I
..,V -& \ KUNINGAN
95.

trERr-il< I

Tl sToK TEBAL 3 \
tL_
1 R3 SEMUA BENGKOKAN
\_ o8
Penjepit Pemegang (Kertas A-3).*
,r!
@

@ Ruas Rol (Kertas A-3).*

z
I
l
l

Kam(KertasA-3).* @ T[mpuan (Kertas A-3).*

@

xGambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A4-3 (disesuaikan) dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran. g'e.rr lri
n.
SS1l.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten. r*i
,&
 .ualsrsg qolo uelsegnlrp 3ue,{ euurure8eqes lurxrsep-rJul nule {L4ou ueJn{n ueleunD'9Z tI -I'll$:x
uuSuepuud eslels nele J?qlueD*
r:uleled ,ue:n1n uelqnlnqp eT1'ueleun8rp ledep (uelrunseslp) €-iv seue) uu)lqnlnqrp 3ue,{
*'(€-y sBuox) ure{al SuBqBu @ *'(€-v suila>I) Suolorua; Suu8auad @
anpe>l opDd uo3 tsl€
Qsls
(snJeuau )nlv) ,uuep! LtDp!1)
lo^
"o^ 1
\| E
e td--,o.
$e
,r
Ct'
!'.)
% !
L Hnln8 - suc :'l
-l \
i
N
L.-t
n! 9zl1 "05,
a9axz -; ! *'(€-Vseuay) 1a3o; seql @
^o.
sn'Yr
*'(€-y selray) urlSuu.rey unlunuad ,d t,ql" 0l 90'6 t a
@ ld0o 6l "
zzt)
r Hn1n8 - doc lsl8
I "r"-
N
[>lmrE^rl
,'
z HnIn€ - vl 9NV8nl
-8 9P0i vl'v8 uvslluld
/2, \ lvlld ! aL'zt
o,/
{-.+L qL,ZI
i\l) + ^,o\
9UXZ u'r a\
gY
ea *'(g-yselrey) tudaued ,rq @
*'(€-v sutra)I) $lapul uerasac @
I Hnln8
salS
r.:\\
)\! \
60Z )lN):tr llv€wve
21O BAB 6 pRoyEKsr pANDANGAN MAJEMUK

416

IMETruK I

?*

s
Qro

BESI
COR _ BUTUH I

FILET DAN BULATAN R3

2x438
ll 0,56 ,35 @ Penghenti Umpan-hantar (Kertas A-3).*
Diketohui : Pondongon Depon & Bowoh
Cotiloh : Pondongon Depon, Atos & Somping
2 x O,50
CRS _ BUTUH ]
@ Braket Engsel (Kertas A-3),*

3,62

Diketohui: Pondongon Depon & Somping Kiri

Coriloh: Pondongon Depon, Atos & Somping Konon

2 x @.31

Diketohui : Pondongon @ Kam sitang (KertasA-3).*

SAE
Depon & Somping Khi ]3I5. BUTUH ]
Coriloh: Pondongon Depan,
Atos & Somping Konon

@ Pemegang Pahat (Kertas A-3).*

TMETRK'l

tu Diketohui: Pondongon s- c2

Depon & Somping Kni.

BUTUH I
Cotiloh: Pondongon a
CRS
Depon,Atos, & Somping Kanon

Balok Pemindah (KertasA-3).*

@ @ Batang Rot (KertasA-3).*

*Gambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A4-3 (disesuaikan) dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajan
$$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisiten.
 'uo)srse qelo uulsu8ntrp 8ue,( uueruru8uqas
leursep-rJur nulu )l:loru ue.rn{n u?lBUnD.SZ.Ii-l.ll$s
rruleled'uernln uelqnlnqrp e41 ueleun8rp ledep luu4unseslp) t-tv seue) ue{qnlnqrp SueX ue8uepued ustels n€tt rpquugx
*'(€-v serax) ueArs'I uelulueg la{Erg @ *'(f-ysqrex)sBqLqnH @
NVUn)n + dvsr^Vg
z HnInE - aroc
tslg
I )purlll
0u NVt\rtnB
NVC 1l]l
6toxz
9NrUrt 06'10
rdll 0t'80
g'(g-ysu1.Iayl 3uu11g 3uu1eg uuleluug
ser.ra>r) 3u11doy r"n,
@
*'(€-y EE!@ eNV8nrzg'.8z a
uvEl'luldss'82 "
€U NVIV]N8
NVO 1l1l
-r--
t HnInS - uoc I
lslS I
q
HVMVS IUVC IAVN]8 UO€)
09 n
ago
wo
*'(g-V srtrtx) ru1a33ua4 u"rr", @
t HnInE - sflc
"d'1
09 gt'a I
1a,z )lN)fr dvs]^lve
 2I2 BAB 6 PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

2xO0313 1A,63
T a 03751 0,75
q 0375
TEMBUS

3l
(^
MS - BUTUH
3_SIAN&
POLES _ DAM

@ Pemegang pahat (KertasA-3).*

Pemegang Pahat (Kertas A-3).*
@

MS _ BUTUH I

Gombot + lJkuron

Balok Kendali (KertasA-3).* @ Balok-v penepat (Kertas A-3).*

@

31,75 - 31.72
PERLEBAR LUBANG

FILET DAN BULATAN R3

FILET DAN
BULATAN R3

@ Bantalan Soket (Kertas A-3).* Braket Angker (Kertas A-3).*

@

*Gambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A4-3 (disesuaikan)

dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari
$$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten.
 uetsrse qalo ue{suSnlrp 3uui euetum3eqes Iuursap-lJur nBle {uiau uetnln uu{8unD'gz'li-I'llN,E
trele1ad 'uernln uelqnlnqrp ury1 'ueluun3rp iedup (ueltunseslp) t-tv seua) uelqntnqrp 3ue( ue8uupued asla{s nele JBqtupO}
*'(t-g sqrey) ra1a,{ua4;[ug @ *'(t-tr su1ray) nqaq dn1q1
tlle a
trrul.:irtr I
I
rg
€
-/,L
gadxz
I-rRilr^rl
eal NwvlnS
NVC I]III
6tb
*'(€-{suilax) {olsJ rEsBC
@
t HnlnE - uoc
tslS
*'(€-g seuay) Sue8aula4 @ (eNntn
vnot) vovd
sD+V uoc 'uouo1 oulduog'uodep uoouopuDd ir]oluo3 )lINtCl
url ourduos UDC uDdop uoouopuo6 ;rnqDlelrc eNrdn))
*1
leP
a*
Durr^l
)
NVNVM\flU]8
rsrs
ruvc I fl
?e'o4,9 tl90\a-
*'(€-fl suuay) nlur,r uBIBluBfl @
{.(e-g sEUaX) uu4aeuad 8uuq"r@
69-A CNOlSlt ]-n8ng NrSl^ Nv)lf,Nld
vcvd vovulS v)lll) ulH)v-NV)vt'ulxlc
rl_
g Hnln€ - vcNtule "n'i\
o"l
E Svtil)i
irnsuv)-sl^-!\lvc
&3-
=l )
I>ihru^-l
;9
elz )rN)rr dvanve
2I4 BAB 6 PRoYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

I2,7]3 PERLEBAR
12.700 22 DRILL
44,47 PERLEBAR

ItEmrKl
FILET DAN

[^ BULATAN R2

lt l--

2
'l-;i- t@e>?
i T-Ps
lrR9.
o8
q?

O6 FILET DAN
lat
I 12.67
BULATAN RI 5 |-/l
2xlALtlRM|NYAK 12.75
PERLEBAR
IMETRTK I
LUBANG

@ Rol Bentuk Soket-LH. Gambar atau

sketsa pandangan yang dibutuhkan (Kertas B-4 atau A3-
@ Tlras SaklarMotor. Gambaratau sketsa
4 yang disesuaikan).*
pandangan yang dibutuhkan (Kertas B-3 atau A3.3;,*

4x @O.38

@ Dasar Penghenti. Gambar atau sketsa

pandangan yang diperlukan (Kertas B-3 atau A!31.',

FILET DAN
BULATAN R6
2x 50,80-50,29 BESI CR
PERLEBAR LUBANG SEBARIS BUTUH I

2x 40,998-1,O0O
Gombar l\,o
l\
I r^
SEBARIS
! ut<uron R29

METRIK

azgs
'
'l+

2-

Qoo

@Dasar Engsel. Gambar atau sketsa @Dasar Penghenti otomatis. Gambar atea
pandangan yang perlu (Kertas B-3 atau A3-3).* pandangan
sketsa yang diperlukan (Kertas C-3 atau.{l
3).*

*Jika dibutuhkan ukuran, pelajari

$S11.1-11.25. Gunakan metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asistenAr^:.t-
'spuvuelslsu qelo uu{sB8nllp 3uu.( euuulu8uqes Prursep-rrur nat? {rJloIrI ue{punD SZ'li-I'll$$ r:uleyed'ue:n1n uelqnlnqrp eIrf,
*'(t{v nqu g-{ selrey) 'ue{nlred;p 8ue,( ue8uepued {y ne;s €-g su1ra)) ue1nl.rad1p Suzd uesuupued es1lr:
E$a{s nule "reqrrrec 'uslelueg t rl"tg@ nBlB rsqruBC 'e8ueleg ildefuad tn"nd@
t Hnln8 atoc
tslS
rsrs vnolx vcvd
I-rEir l vt.LNlot 9Nrdn)
x60 A
"28 +
9b xz
i
eu NVIfln€
NVO ll'IE
a, )oqaoeJ
eu NV1\nn8 ezol
NVC I]1I] ZLQ
NVHnUnESI)i
wDUeS pcile,
D,.lti l .09 )DquDe -7
90 vgeNtH IVSnd rcung '-,'
*'G-ZV nulu e-J sBlra)) uu>1n1.rad1p 3uef, uu8uupued ;G-Ay nute e-J selrey) uulnl.radgp 3uu,{ ue8uepued
slerls nule ruquec 's€nl leIBJg @ BEe>fs nelB
rBquruc xsluv-sorod la{erfl
@
eu NVMn8 NVC 1l'1{l uDtnxn L
)DquD9
oLo x4 - eu NVl\.In8
t Hnln8 NVO 1l1l
uo3lslS
oNV8NI R
it\€TUld Dmnl
ZL09 ^
o8'ogp
(lcelredlQ)
HVMV€IO
ubn>1n I
.f )oauoa
\ L) ullt I
- eNV€n] 1e 77^
UVglldl.t gY'W-
9lz )lN):[ dvswvg
216 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

4x M27x3 - 6H ,-
Tsa t2a"-6)
'<)

d3

FILET DAN
BULATAN R2

l-METRral

-\

d152,43
" 152 AO

PANDANGAN
SEBAGIAN
_

+
(ffi
\_-rii-] i
h
YANG DILIHAT
a t0t 65 PANDANGAN DI A
" r01.60 DALAM ARAH
TANDA PANAH BESI
( Ukuron
Seporuh)
COR _ BUTUH I
@ (Kertas B-3 atau A3-3).*

@Penyambung Lengan Hubung. Gambar

atau sketsa pandangan yang diperlukan (Kertas B-3 atau
A3-3).x

FILET DAN BULATAN RI,5

12,82 13*
12 70 ^54T

DIA (Skolo

FRAIS SETELAH
\N
D MESIN

ALUR PASAK FILET DAN

BULATAN R3

@Braket Pemasang. Gambar atau sketsa

@Braket Pemindah Gigi. Gambar atau
pandangan yang diperlukan (Kertas B-3 atau A3-3).* pandangan
sketsa yang diperlukan. (Kertas C-4).*

*Jika dibutuhkan ukuran, pelajari

$$11.1-11.25. Gunakan metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asistenAnda
 'uelsrse qelo uulseSnlrp Suul euerureBeqes IErulsep-lrul nule {u13ru uurn)ln ue{eunD gZ II-l II$.s
ueleled .uern{n uer{qntnqp u41'uuleun8rp ludep (ue4unseslp) ,-ZV stua) uulqnlnqrp 3uu,( ue8uepuud este{s nelu rBqIuBC*
x'(&-zY
nBtB *'(r-J sulra)) sedalad ,"rn1
r-J seIer) nqrunsaqel uBIBIuBB @ @
t Hnln8 do3 8rc
rslE NVENVCNVd Nvdn)n + dvsl^Vg
L@V
Y")>- -,.-\-
n-xd'
,/,,&tu/f--_
^-
\//>ad M'={e,,ffi
i> 4l<-,
i-ki{e?{)lK:-'-e-""
eNVSnt 1e1 te a ,
291 te -
vs:trild
ENVBNI
arvSltuld
LBe'92 rz .,
elv gz-
NVENVCNVd
N
rH

VIC

W ',{,,.r-i"ruj
, .&' {A
49',
e-tF=l , z/
-tr-\-- s\
4-oo- .----r'N
{ ,
J
r-1 ouoqnl ti-.9\//_-
6uo+oueu lnsnu
1
*'17-3 selray) lr;lfl nlue{-}€Iy ,"t r@ *'(tr-J sutray) le{I nluefl-lely ,r""O@
t Hn1n8 - doc
rsr€ frEirt,{
IEO Q \i S!
\,.2 I Hnln8 - dOC
IS]B
r 6L'o I
sn8/\lI
so , \-
ear NVlVln8
NVC .L]Ii]
-! \ oeal
Llz )rN)3r dvsl^Ive
214 BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

2x A 0,66
413 u4131

0/6 R.25

a 53,98
" 53.90

PERLEBAR
LUBANG l-T-if,rq
lii
Itl
\
j *-l--

-/?,'\

FILET DAN
BULATAN R3

@
A2-4).x
Penuntun Pengumpan (Kertas C-4 atau

@ Braket Poros Pengumpan. Diketahui:

Pandangan depan dan pandangan atas. Tentukanlah:
Pandangan depan, atas, dan samping-kanan, skala l:2
(Kertas B-3 atau A-3).*

,563 9

Ttras Pemutus. Diketahui: Pandangan

@
depan, atas, dan separuh-samping. Carilah: Pandangan
a 0375
depan, bawah, dan samping-kiri, gambar selengkapnya
(Kertas B-3 atau A3-3).*

*Gambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Kertas A2-4 (disesuaikan) dapat digunakan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajan
t511.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten.
 'epuv uelsisu qelo ueISBSrurp 3ue,{ zueutre;-._r
IeuISep-rJuI nule lulslu uBIuunD 9Z'lI-I'II$$ r:uleled'ue.m1n u€{qnlnqp ellt'up{qnlnqrp 8ue,{ uu8uupued usle{s nutu rBqul?j.
x.\ffiY nBlE
supay) uup'sBlB,uedap uBBuBpuBd :qullre:) x'(.y-ZY netz r-J seua){
1.r;1-Surdurus '_J
'qBArBq uup uedep ue8uepuud :rnqqe{.rq .srue{al,t uBJX 1.r;1-3u;druus uep sule ue8uupued qequru1 uBlpnr.ua{ :nJEq
rEqruBB epud uedap uu8uepued p8eqes sele ue;8uq lqur1
>Jnlun lu{8uy-Euelug un,{y uulelueg
@ :rIEllrBJ 'sale uep uedap ue8uepued :lnqela{l( .8uuqn1
-reqaled ulsetr\l
{nlun rBlBpuaw ,rtlrrs}@l
I
I
.-\\ ]
i ,1--+-----
1-r-l--oz,r---
I !--_l_---_
t Hn-Ln8-floc
K.-t---+-----
t-,, tslS
(0uofuDd
l6esred
feo '\ N
lnsnu)/ l I - (oor1r6oc
', : \i\\
. Insnd) 000't-o00'r o
I
z----1
Ntvt NV)tallSic
---l IVnCI) tu6'o An
qzr ir Nvtflne 69AxV 9ZU NVliln€ NVC lrrl
NVC .L]I ] r Hntn€ - do3 rsl8
l-
dl- ,5- -8Sal L88U
g:'... d-
qZd
9LZt) "'-'+\
_t/_
..
-]- T
aga't - Eva't ox z
nel* c-B s*uey) u€u*{-Buldtuus uep uedap uBBuBpuBd u.Iq*qru,f
.reqrueB eped selu uu8uupued le8eqes uedap ue;8uq "-;tt"-rt[
1;quy:qEIIreJ .;.r11-Bu;dues
uep.uudapuu3uBpuBd:InqE|e{Io.13;ra3.rag1a1e.rguBI81ueB@
t Hnln8
- uo3 rsl€
t,L I
oit tt
I
90'0 -'o a -J l- qou
90'al -
--l--
-+-I
--t--
zt al
lo
- Z9'L
Ja a
--T T---
I I
qzilx 7 l'*u'o gz',l
6a,z )rN):[ arvs!^Ive
22O BAB 6 PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

\\/\
-tt-r----;;-"2)

FILET DAN BULATAN RD,I2

a1 .000-1.4o2

@MurLuncuruntukMesinBorLubangTap.Diketahui:Pandanganatas,dansamping.
[f,ffi;fa;iE-tx Pandangan depan, atas, dan samping-kiri, ukuran sebenarnya (Kertas C-4 atau A2-4).*

41,12s
a 2.462
1a2.062
DARI BELAKANG

l- z,oz o1.12

BULATAN R.I2 KECUALI

DIBERIKAN LAIN
o, v).J/a
BESI COR _ BUTUH I

@BraketPengumpanDayauntukMesinGerindaUniversal.Diketahui:Pandangandepan,
(Kertas
*an.sarnping+anan. Carilah: Pandangan depan, atas dan samping-kiri, ukuran sebenarnya C-4
atau A2-4).*

xGambar atau sketsa pandangan yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan ukuran, pelajari $$1i.1-11.25. Gunakan metrik atau inci-des'imal
sebagaimana yang ditugaskan oleh asisten Anda.
 'epeqreq 8uu,( ueqeq
0I >Inlun ruueq 3uu,( uBJrsJB Suuqurel mqtueSSueur uep pua8uelq 'g
'Suelued 8ue.(
epueq-epuoq >lnlun Ieuorsueluo{ uusnlnued Suequrel reqruuSSuep L
'reueq 8uu,( 1udure11e1-srre8 >leuprd uele8uredrual,rtr'9
'uu8uolod uesuuqe,(ued {nlun renses 3ue,{ urec uu>le8uredrueyq 'S
'r.ref-uel
'rdrd '1nsnr uu8uolotued >lnlun renses SuvK ewc-emc uu>p8uredrueyrtr 'i
'rnqEle{rp
uu8uepued-enp reque8 ue8uep 'uu8uolod ue8uepued ruqrueSSueytr '€
'Suedueued sruel qnlnl rselgr1uepr8ue6 'Z
'3uo1od-Suuprq srruS uep Suedtueued rue rueqeruel l 'I
:ledup e,(usnreqes upuy 6gug quq ruBIBp uBqBq gefqedruaur qBIeleS
NVNTNI
NVONOIOd
NVON\r'GN\r'd
 l
ggai :, BAB: ri i.pitdfiHANG*Ni ii.tlit fi eAN

lJR t hl,,stN f(
M6tods pe*V#i : osoi;$61. t*k bendo,dengon
pondongon, otou proyeksi, teloh dlJeloskon
podo bob-bob sebelumnya. Dengon bontuon
seiumts,,nondangcn:,Vsnrg . ditpilih secura
$e|tso r .bffien,:l.uoir soin,:yd,ng pe]ing
komplek dopot diuroikon selengkopnyo. Akon
.tetopii,,kit€, -Ferrng buf uff : Urlfuk,menuAjukkon
:bcgtCIn;bo$iein,,:dslcrn,],y..ang, . iid<rk, ldopcl
,dituklit{dfi.,56q{rio.,isloC, d:h $or.1s'goris,,tot<.
ter"np'ok; : Kiter:,rnen:trniu_kkgn,,b<lgi$r};bogi,an.
ldof,,itu.d,e,ng*rn jclon.:,rflrarn.[6te{hI,b.sfidc
1t6,fs*hut,,r-n*li$,, engofi r,*e.bei golmono, tita
rnornbGlfi h,$s,F.$#f 1r.dpeldt ,melCIn:.Pcnssng;
or:r., belo o,n.el rnen:,mesin;:k6l'rr,tldlor} . d.dbot
dlgdnthcl; :pd,rtdongonrys,ngdernikion di.$eb;u:f
pondongon potongon, penompong, otou Potongan yang Dibuat dengan CAD. Bahan ini disajikan
seizin dan dengan hak cipta Autodesk, Inc.
cukup dengon potongon sojo.
,, .,*luirj,gdffib$i, mefig$unckap. :pAndongon
p-otOn$cn:,untuk, rnsny6ffipUrng1kOn,kejefu*on
,b6ndo,y---smg]tor pt
sjiko,p,ermu,t<Gond0lcrn--
ny..c mengftoe+[kff:r gdqis f:dktompok y-on$ fericliu
bonyok. Terdopot bonyok jenis pondongon
potongon, don pondongon potongon dopot .7.2 POTONGAN LENGKAP
rfle.n:g fltlkdrt,:$dlch:ffili:::drrri,p ttd(}ft an
primer. Goris bidqng-pofong menunlut<kon Oi Pandangan potongan yang diperoleh dengan me-
mono bendonyo diboyongkon dibeloh. Goris lewatkan bidang potong melalui bendanya disebut
r ir*bnuniukkan,,bc$fdn:!H.,elst. Ib,endff :y,cng potongan lengkap (Gb. 7.2c). Pembandingan
i*
teloh berkontok dengon bidong potong. Goris- pandangan potongan dengan pandangan samping-
goris toHompok biosonyo,tidok dtjumpoi podo kiri (Gbr. 72a) menekankan keunggulan dalam
,r,ondcn n,p bngani;,t$ehve*si,fth*sus, di keielasan pandangan potongan ini. Pandangan
gunokon untuk membuot pcndongon potong- samping-kiri dengan sendirinya akan dihilangkan.
on muOon dipohomi Membuot pondongon Pada pandangan depan, bidang potong tampak
,pofongen. meg$proktm. r,p*pli satu,d,efi:,of-e{ E[ sebagai garis, yang disebut garis bidang-potong
ycn$.,f18hX :ika, l#'l(s',t*hf. fi,pno,giq'm, CAD.
(lihat $7.5). Tanda panah pada ujung-ujung garis
Pbng,guno,.C$D,ihEfuh;:line,moho [,$ecara
bidang-potong rnenandakan arah penglihatan untuk
lengkop konsep-konsep pondongcn potongon
untuk dopot membuot pondongon potongon pandangan potongan tersebut.
d :p,eicxn$ief.tunck#AD.r,uhrlfAl\l$r1a$lY1F Untuk memperoleh pandangan potongan,
Y14r2M*1992 don Yl4 3M-]994 uniuk mem- paruhan kanan saja dibayangkan dibuang dan tidak
p-e,
fl I Sh ;i
$+H n #;9,1 en gjlg ,, U n 1.1J1{.,9 u *t b o i ditunjukkan di mana pun kecuali pada pandangan
ftifii$ffiffi I #6n, : p.*lfrdun gbl;
I .q,
=,l
,pfl n$o:nigfinii r
potongan itu sendiri. Pada pandangan potongan,
polongon,
luasan yang berarsir merupakan bagian yang telah
berkontak dengan bidang potongnya. Luasan ini
.7.1 MEMBUAT POTONGAN diarsir dengan garis tipis sejajar yang diberi jarak
Untuk menghasilkan pandangan potongan, bidang secara saksama dengan bantuan mata. Di samping
potong ($7.5) dianggap melalui elemen mesin (Gbr. itu, bagian-bagian yang tampak di belakang bidang
7.1) yang bersangkutan. Bidang potong kemudian potong ditunjukkan juga tetapi tidak diarsir.
diambil, dan kedua paruhan tersebut dipisahkan, Sebagai kaidah, tempat bidang potong jelas
sehingga memaparkan konstruksi-dalamnya (Gbr. dari potongan itu sendiri, oleh sebab itu, garis
7.1b). Dalam hal ini, arah penglihatan ialah ke arah bidang potong dapat dihilangkan. Gar:is ini
paruhan kiri, seperti yang ditunjukkan, dan untuk ditunjukkan pada Gbr. 7.2 untuk contoh saja. Tentu
keperluan potongan. paruhan kanan di!:,rang dalam saja, garis bidang potong digunakan apabila di-
angan kita. Pandangan potongan akan berada pada perlukan demi kejelasan, seperti pada Gbr. 7.21,
kedudukan pandangan samping-kanan. 7.22, 1.24, dan 7.25.
 'G't 'qC) ue8uepued nles Suunqrueru 'uelSuepqrp srueq uep ueselelati
{ntun uB{ullSunueru uB{B tnqesJ?l srreS-sr.ru8 {ntun ue{nlJedrp 4uprt Suotod Sueprq 3uu>1e1aq
ueuunSSued uryl e.(usnsnql'uuDlnuop IBqlEq tuplep rp ludruq sr"ru8 3uepe1-8uupe1 'rdu1e1 uely 'cg _
uu>leun8rp snruq uep uesuyele>1 1n1un e8nl nyred 'rqg eped uurynlunlrp 3ue,( uredes 'uelm{Joq{el
1udruu11e1 suuS-srre8 3uupe1-Suupey'e,(ureqruu8 uep qesrdrel 8uu.( uur8uq-uerBEq sBlE rrrpJ?l
-8ueru 1nlun nl{u,r\ qnlnq rur sueS-sue8 uep 'uu>1 qelo-r{Eloes ledun uulu uu8uolod nlens '>1eprr
-Sun8urqrueru Suruepuec rur sueS-srre8 le,(uuque8 e4rl '.uorynturutp sruDq Suotod 3uop1q 3uo1o1aq
seleftedureu lupu lzdruel>let su€8-suu8 'pE't 'rqC tp 4odruol SuoL tnptoq uop rdal nnwas 'uiu
epud ua11n[un1rp 8uu,( rgeda5 'ue8uolod ue8uepued -runrug 'q€'t u€p BE'l rqD eped ue>llnluntrp reuaq
uep uelSuepqrp >1eduru11u1 sueS-stre8'qeprel 3ue,( uu8uolod uu8uupued uep uedap ue8uepue4
ru8eqes'uep i>1udrue1>1u1-srre8 uurlu,(ued uelque8 NVoNOTO! tlld
-3uaru >lnlun eruelnrol uu>pun8tp ue8uolo6 vGVd stdve-stdv9 t'Lt
de>i8ua1 ue8uolo4
@
HnNld eNolodic eNV NVd]C NVENVCNVd
NVNV) 9NIdIAVS NVENVCNVd IUI) ENIdAVS NVENVCNVC
(3) (q) (o)
uosDp[e4 lLuop
5uolodtp 6uoA uouol
5urdLuDs uo5uDpuDd
uobuep uo46utpuog -.Fr
'uotlsosttons!Atp il--
IL-
i.il
f'17f1."\ !li .l--
-i-tt
i lF-r-
\
i rlr/r-\\r'r
/ | \ \\ rIL ri ---r
,r,\\\.\ \l_/ ,/,/ ,' I F--'
T -/t'. t
r. r-\-J---./-,' z l-t I
.t'---- i----', l'i---
f -r-.
I t__[
-irll ,L--r
'uu8uolo6
@
(q)
tt
ezz )rN)rr dv€wve
224 BAB 7 PANDANGAN POTONGAN
(c)
BENAR
@ Garis-garis pada Pemotongan.
@ Garis-garis Taktampak pada Potongan.
Luasan yang berarsir selalu dibatasi seluruhnya
oleh garis tepi yang tampak-tidak pernah oleh
garis taktampak, seperti pada Gbr. 7.3e, karena
dalam setiap hal permukaan yang dipotong dan
garis-garis batasnya akan selalu tampak. Juga, garis
tampak tidak dapat memotong luasan yang berarsir.
Pada pandangan potongan suatu benda, ter-
sendiri atau rakitan, garis-garis arsir pada luasan
yang dipotong harus sejajar, tidak seperti yang di-
tunjukkan pada Gbr. 7.3f. Penggunaan garis arsir
dalam arah yang berlawanan merupakan pertanda
bagian yang berbeda, seperti ketika dua elemen
mesin atau lebih bersebelahan dalam gambar
rakitan.
.7.4 GARIS-GARIS ARSIR
Lambang garis-garis arsir (Gbr. 7.5) telah digunakan
untuk menandakan bahan yang spesifik. Lambang
ini menyajikan jenis bahan umum saja, seperti besi
cor, kuningan, dan baja. Akan tetapi, sekarang
karena banyaknya jenis bahan, dan masing-masing
memiliki banyak subjenis, nama atau lambang
umum saja tidak cukup. Misalnya, terdapat ratusan
jenis baja. Selama spesifikasi rinci bahan harus
dituliskan dalam bentuk catatan atau blok judul,
@
SALAH SALAH
garis arsir umum (besi cor) dapat saja digunakan
untuk semua bahan pada gambar rinciannya
(elemen mesin tunggal).
Lambang garis arsir dapat digunakan dalam
gambar rakitan apabila kita ingin menandai bahan
yang berbeda; jika tidak, lambang umum digunakan
untuk semua elemen mesinnya.
Program CAD biasanya mencakupkar' library
yang memungkinkan pengguna memilih garis
arsiran dari beragam pola garis arsir, yang me-
mudahkan untuk menandai beragam jenis bahan
ketimbang menggunakan lambang umum besi-cor
untuk semua elemen mesin yang dipotong.
Metode penggambaran garis arsir yang benar
ditunjukkan pada Gbr. 'l .6a. Gambar garis-garis
arsir dengan pensil runcing, kekerasan-sedang (H
atau 2H) dengan ujung yang berbentuk kerucut
(konis). Selalulah menarik garis pada 45o dengan
bidang datar seperti yang ditunjukkan, kecuali kalau
ada beberapa keunggulan menggunakan sudut yang
berbeda. Pisahkan garis arsir semerata mungkin
dengan bantuan mata dari kira-kira 1,5 mm (f,"1
hingga 3 mm ( { ") atau lebih, yang tergantung pada
ukuran gambar atau luas potongan. Untuk sebagian
'besar gambar, pisahkan garis arsir kira-kira 2,5
 'lg'L 3uu,( 1e.ru[ ue8uep BueJE{ uelnuelueru lu8ues tut
'rqg uped ruedes .1edure1 srre8 e>1 reduus 1upr1 WH'(pg'L 'rqg) tedur nlelrel IUI rtsre sue8 {IJBueu
nete rl€.{\eletu lsru srre8 {IJEueu IJEpuIH 'e9'L rrduruq elnrued ew1 '(q9'1 'rqg) tulepueul nElB
.rqg epud rtrades .leqel nlulral qeloq >luprl rrsJe qnulueu wqul-ueqel]ed ereces 8ue,( lerul IJBpuIq
srJeg .JrsJe suefi uep ludruq 3ue,{ requtu8 srre8 -8ueur 1nlun EInIues 1e.rel e1 8ue1n-3ue1rueq IBI{II
Iuqet er€tuu rp e1e,(u 3ue,( suguol epu srueH
'p9'L '{lrellp qelet eureged srre8 edureqeq qelsles
'rq51 upud Iuedss 'e,(u1eq4 upeq-BpeqJeq qeued 'lnqesJel ueSuolod
1epr1
.uuSeres uep srdrl qulsnreq JrsJE suBC uesenl selelereces uelloluouolu )inlun 1u1ep dnlnc
'e1e,(u uelu
lerul qrseru rde1e1 un{3unru qneles rut rtsre suu8 uu>lqesrd
ueueqrueduuppBuurrul 8ue.(uunsedluprlo{le{ep 'quplu{ ru8uqeg 'ryUpas ?uotny nop (,,f) wru
xlsry slreo.reqrue33ua141 nrr.o @
(J) (e) (p) (c) (q)
H\fIVS H\'IVS HVIVS HVlVS H\'IVS
I]V€Y\VE ENVCIS
WVeVdlS 9NV lvdvdnl\.lil]l aln-tvfllDvl
rururururu
tnvdy\\agn
NV)lCNldt)
nVtV lVElI nlVldll
Stdve eNV Slilve stdve lv8ll slilve-sluve )vdvl
xlsrv slreO 1n1un Suequre, @
ZI
+Dres
r_lDloos I=e-IZ.;--E;:1 n r,rWZ)
l:Y-:A:;r:5 f: l
loles ,",". Iti!i-',0%,il',*;iil"1i3i f,ZA
"-, I
Duo+uilen
LI
ulol-ulol u]nlurulnlD
uDp 'uouDqo+ uDnpod uDp
ulol Lrorlos lgleu6otuorpele F++++l-]+ 'L!nlulu..lnlD
uop llv '>,1u1sr1
uorodurn; t++1-+-1-1+-H 'urnqseu6o6l
OL
oAuuDnpod
uDp'+rqDq
'toqLUl+'6ues
,,,"0 ?:ru',m 'qr1nd uo6o1
"*';9*ffi:
9L 6
ffia'a-z'zl oAuuoOunqoO
f--^r,-l = {1///r1 uop 'o6oqure1
lDure+ t.{,{ tJJ-) 'uoOutunl
rsDlosl 'n6Ounled
lJ//,/ r' t
vl I Z
tll rll-l .-1
psl
ll ilr,rawm ,rrWZ
0i
NVNV|tr7/
v7r7n +Dres
uoleslod'ocol l.t z t ,'7'r'7) uop '+!lnl 'uroI "twf,Js,Jil,lffiv77z
r.,4 'nlnq'snqo€) (/// ///A
sllnlnloq 'rou..llolA lia,,a,;r vdY\1] nviv iloc lsl€
9ZZ )rN)lr dvsl^tve
226 BAB 7 PANDANGAN POTONGAN

(b)
Arah Garis Arsir.

Jika garis arsir yang digambar dengan sudut
45o dengan garis datar akan sejajar atau tegak lurus
terhadap garis gambar yang tampak, sudutnya harus
diubah menjadi 30o, 60o, atau dengan sudut lainnya
(Gbr. 7.7).
Ukuran harus dibuat di luar luasan yang di-
potong, tetapi jika hal ini tidak dapat dihindari,
garis arsir harus dihilangkan di tempat pencantuman
angka ukuran tersebut (lihat Gbr. 11.13).
Garis arsir dapat ditarik berdekatan dengan
batas luasan potongan (garis gambar potongan),
asalkan kejelasan tidak dikorbankan.
.7.5 BIDANG POTONG
Bidang potong ditandai pada pandangan yang
bersebelahan dengan pandangan potongan tersebut
(Gbr. 7.8). Dalam pandangan ini, bidang potong
muncul dari arah tepi sebagai garis yang disebut
garis bidang-potong. Gaya lain untuk garis bidang-
potong juga ditunjukkan pada Gbr. 7.9. Bentuk yang
ditunjukkan pada Gbr. 7.9a terdiri atas garis gores
yang masing-masing panjangnya 6 mm ( * ") utu,
lebih ditambah tanda panah. Bentuk tanpa goresan
di antara ujung-ujung lebih disukai terutama pada
gambar yang rumit. Bentuk yang ditunjukkan pada
Gbr. 7.9b, yang terdiri atas goresan panjang dan

@ Bidang Potong dan Potongan.

'rB
I
PANDANGAN

^t_ ( + J DEPAN DAN

SAMPING
----l-- KANAN DALAM
POTONGAN

a+
t,,,

W
PANDANGAN DEPAN
DALAM POTONGAN
(o)
a

PANDANGAN ATAS
DALAM POTONGAN
(b)
POTONGAN A.A
(c)
POTONGAN A.A

@ Garis Bidang-Potong (ukuran Sebenarnya).

L- U
--lll l.
l
KIRA-KIRA 1,5 mm

*,oo-o,oo u.. o
| *,oo-*,oo
-l-r-'-^*-^r,"--
,,u..J l-* o,oo-*,oo -]
I
20 sompoi 40 mm
(o) (b)
 itut) l) HvalveNln
SNdVH HVNVd VCNVI
ITII) IC VOVI]]8 SNdVH V NNVENVCNVd
'ue8uolod uep Suolod
'(panqtagnoe) uuuq-Sueqnl uup rprn8 3ueqn1
Dlrlrtuetu rur Bpuaq lSuolodrp uule 3uu,( upueq
nluns ue8uepuud enp ue41nfunueru UII'l ruqruuD
NVoNOTOd Nv)'tvnstny[3ht 9' La
'0T'L '.rqD upd ue4lnluntrp uur€nsesJeq
8ue,( ue8uotod ue8uupuud uep 8uo1od-Suuprq srre8
-suu8 erelue r{Bles uep ;uueq 8uu,( uu8unqnll
'1edu4 lunqrp 8ue.(
qep,(u8uolod Sueprq sue8 'nquns slre8 ue8uep
ttdurFeq Suorod-Suuprq srre8 elqudy 'se1el qupns
u,(u8uolod Suuprq ledue1 Buuru rp 'rur lgedes 1uq
-leq uepp uulSuepqrp u.{uurnrun rur sueS-sueg
'eles uureqrueSSued qotuoc re8eqes uu11nlun1
-lp 8'L 'rqg eped 8uo1od-Suuprq suuS-srreg
'uu8uotod uu8uupued Sueqrurlel (uu11nlun1lp
8ue,( ruedes 'sElB ue8uupuud rur pq urepp) .run1
ue8uepued rnleletu ;equre8rp E{nsrp qrqel 3uo1od
-Sueprq srreg'ue8uolod ruulup ueuul-Sutdruus
ue8uepuud ueledrueu uu{lrsuqrp 8uu,{ ue8uotod
uep 'ueue1-Surdues ue8uepuud {nlun qeuud upuel
uu8uep qurues Suepuedp LrH ueqnrud ueryntuo)
'Suunqrp ue18ue,(eqrp e,(uepueq ueuul ueqnrud
'g-g uu8uotod 1n1un 'uu8uolod uelup trudep ue
-Suepued ueludrueu uullrseqrp 3ue.( uu8uolod uep
'uudep ueSuupued 1n1un qeued Bpuei qeJu uulep
Suepuudrp uerpnue{ 3ue1e1eq ueqnred '8uunq
-rp uu18uu(eqrp efuepuaq uedep uuqnrud 'y-y
ue8uotod >lnlun'DpD lDplt utDl ?util 4o7o-4o1oas
toqwo?tl2 uDp utDl Suo{ rtop sDqaq tDuaqlDuaq
troSuotod do\as 'se].r- ue8uepuud eped rdal rrup
>1udruu1e,(uenpel 8ue,( '(91'99 teqrl) p3ord Suuprq
urel 3uu,( uep (yt1uo.t! elmu Sueprq nlBS 'uBI
-1n[un1rp Suotod Sueprq enp 'rg'/ ]qC up?d
lzz )rN):il. dvsnve
,".Or* @
'ue8uolod ruelup sete ue8uepued
ueledmeru rur ue{lrsurlrp 8ue,( du13ua1 ue8uolod
uup 'sutu uu8uupuud {nlun uulpqrlSued qeru ue8uep
erues 3ue,( qer€ urelep qE,^.eq uuqnred e1 qe.ru8ueu-r
quued epuu; 'Suenqrp ue13uu,(eqrp tnqesJel
Epueq sBlu ueqnJBd 'uedep uu8uupued epud spu8
rc3uqes ledruul uep (gI'9$ 1eqr1) relupueru Sueprq
uuludruaur Suotod Suuprq 'qg't rq3 Bppd
'uudep ue8uepuud ue
-)tnpnpel rledrueueu rur ue8uolod €uere{ uu8uotod
ruBIBp uedep ue8uupuud ru8uqes nculp tudup
uDIIISeqp 8ue,( de13ue1 ue8uolo6 'Suenqrp 8ue,(
urr8eq ue>lueued qBJe a{ qu.ru8uaut q?lup{nq rur
quued epuul €,rqeq uu>lrtuqre4 'uu8uo1od nule uedep
ue8uupuud uup qnelueu'ru1e.(-uudep ueSuepued
r.lntun ueler1rlSued quru a1 qere8uau Suorod-Suuprq
sue8 Sunln upud quued upuul 'Suenqrp ue18uz,(eqrp
(se1e uu8uepuud uped qE,\ uq uuqnred) epuaq uedep
uur{ruud 'se1u uu8uupued epud suu8 ru8uqes >1udrue1
uep (gl'9$ 1ur4t1) (1otuo$1 ulmu Sueprqednreq
Suotod Sueprq 'u8'L 'rqg Bpud rupuuts uuSuep
-uud uuunsns tuepp lururou uu1rs>1e,,{ordrp 8uu,(
uu{npnpe{ rleduraueu ue8uolod ue8uupue4
'iZ't 'qC ruqry) uuqepurd uuBuolod nele
G6t 'q:S 1eq11) lnureieu uu8uolod eped rpelral
Suuas Surpd fui IBH 'uerynlun1rp 8ue,( ue8uotod
ueBuap 3uo1od-Sueprq srruB rsury;nueprSueur
1n1un nped es€Jrp ulrqede Suotod-Sueprq
srre8 Sunln-8un[n epud ue4uun8rp rpseq JUnH
'Suupuedrp n1r uuSuolod qere
uu{epuuuoru quuud epuel '1eduq suu8 uu8uep
uues Sued pqel ue8uep requtu8rp srru8 enpe;,1
'urue1 leies ueleun3rp qelel 'quuud Bpuet qeqruelrp
3ur1as-SuulasJeq eJpces >lepuad uese;o8 Suesedas
228 BAB 7 PANDANGAN poroNGAN

34
vv
6 ,-{/)
m
11 12

(c)

@ Memvisualkan Potongan.

Bidang potongnya dianggap melalui garis sumbu
mendatar pada pandangan atas, dan paruhan depan
benda tersebut (paruhan bawah pandangan atas)
dibayangkan dibuang. Gambar lukisan paruhan
belakang yang tinggal ditunjukkan pada Gbr. 7.11b.
Kedua permukaan yang dipotong yang dihasilkan
oleh bidang potong ialah l-2-5-6-l-9 dan 3-4-
12-11-7-8. Akan tetapi, potongan yang ber-
sesuaian yang ditunjukkan pada Gbr. 7.11c belum
lengkap karena garis-garis tampak tertentu hilang.
Jika potongan ini dipandang dari arah peng-
lihatan (Gbr. 7.1lb) busur A, B, C, dan D akan
tampak. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.1ld,
busur-busur ini tampak sebagai garis lurus 2-3,
6-7, 5-8, dan l0-l 1. Garis-garis ini dapat juga
dijelaskan dengan cara lain. Permukaan atas dan
bawah benda tersebut tampak dalam potongan
sebagai garis-garis l-4 dan 9-12. Permukaan
bawah lubang-tanam tampak dalam potongan
sebagai garis 5-8. Juga, permukaan setengah-

@ Menggambar potongan Lengkap.

34

sla 36

Nomor dolom lukison

bersesuoion dengon nomor
podo pondongon potongan

lr
8 9
zl or\
I I
I I

13t4ts16
? t7t8t9 20

El 31 32

,,W,0
35
v7m
st_92,/,///)
36

r ,/ ,/,/ ,/,/ ,/ I
t//./////I
sffao
 rrn
uerraqruad eduel rdetel 'euus 3ue,( ue8uepued
eped ren 1-uup IuBIBp-I s{rulsuo1 ue11n lunueu >Inlun
uelnpedrp Suuas rurs rp 8ue,{ 'uell{er reqruu8 eped
qulut qnredes uu8uolod JBSoqJol ueeunSe;1
'ue.rn{n uerraquad >lnlun
nped elrl Suotodlp >1epq 8ue,t ue8uotod >[n]un u8{
-eun8rp tudep rur leduullul suuS-sue8 'tduta1 uely
'qnredes ue8uotod ueqrued unpe{ IrBp ue>13uepqtp
qEISnr?q ledurut>1et stleS-st.rc8'u,{uuntun
'(qgt'f 'rqg) tnqesrel SuolodrP
3uu,{ uuqnrud upud e[us uurSuqes ue11n[un1tp
3uu,( uelup-uut8uq 1n1ueq-{n}ueq uern{n lJ?qtuetu
ruEIBp uutrlnse{ BueJu>l u8nl uep IUI uesIJleuIIS
-e{ uesulequad eue.ru>1 (1u33un1 utseu ueruale)
uErcurJ reqrueB {nlun uB>lBunBrp urzel 1ep11
rur qnredes e,(uue3uolo4'slJletuts epueq-€pueq
eped suleqrel BruelnJet u.{uueeun8el 'nll quqes
qalg'e,(uuru1 ueqrued renyueiSeq uelueqeuadueur
uep epueq uuqnrud uelup-uer8eq uelredutueu
urulup ue1n33una1 rlrlrrusu qnludes uu8uoto4
'(E
t'f 'rqC) qnredes ue8uotod qepr u,(ultseq 'Epueq
nluns uuqu8uaued Flulau le,re1 3uo1od Suuprq u41
HNdVdfS NVENOIod L'LA
'unp1n[un1p 3ue.( ruedes
'uuus 3ue,{ qeru epud Suelueqrueru snrsq .IISTB
srre8 uep 'utuus 3uu.( Bpueq IJEp uer8uq uuludnreru
Iuls Ip Suolodrp 3uu,( ueelnru'ted qn.rnleg
'ZV-OV smnl srre8 ru8uqes ryduet y-67
-l rnsnq uap :L?-gV snlnl strui ru8eqas (cg1'1
'rqg) uu8uotod uped leduq (uedep uu8uepued; y
-62- LZ rnsnq'rppf ' LV-ZV-OV-67- ly+V ru8uqes
L
uu8uolod epud uup g -9 L- L 1-C-V-Z rt8eqes selu
ue8uupued uped >1udur4 'uudep ue8uepued epud
rnsnq BdnJoq '>1-62-t supuIIIS ueulntuJ?d
.()zt.L
'lqg) ue8uotod uped 'e.(u;uueqes uBJ11{n 'g?-LV
-Lt-gV uetlnrured ru8eqos uup sutp ueSuepued
upud 91-;-1 srre8 re8eqes >1udure1 'uudep ueiuup
-uud eped stru8 qenqes 'LZ-VZ Uuu{nurad
'90-70
uup ge-gt tp uu8uolod uped snrnl sue8 IeBEqos
ledurel uuralSuq-qe8uetas rnsnq enpax 'QZyt
'rqg) g0-90-70-ee rp uu8uolod epud 3uelued
r8esrad ru8uqas >1eduu1 (uudep uu8uepuud) pcal
8ueqn1 L
e- Z-l supurls-qe8uetes FI'i uuqruBd
'Suolod Suuprq 3ue1u1eq
lp Epe 3ue,( ledruut slrc8-suu8 qeqrueueur nFed
u,trreq Sueru)?S '0r-77-ZV-l,V uep 'Be-/g-60
-07-90-ge'00-70-Ze- 1 g'Suotodtp 3ue.( uesunl
6ZZ )rN)rl dv€Wve
u8q sutuq uu1de13ua1eru uB{B rul 'e,tuuu8uotod
vped yy-7y uep 'Of-gg '?t-Zt uep 'uedep
ue8uupued upud 1y uep 'le '93 ry34 srre8 e8rte>l
lprtue8uepued ue>lednrau g lftll 'e,(uue8uotod
uped 69-19 uup uudep ue8uepued eped pg ry3er
srreS 1n1un 11rp ueSuupued ueludrueu 3 {pll
'GZt't 'rqg) u,(uue8uotod epud w-l.V uup 'uudep
uu8uupued eped 1y le8er sr.tu8 {nlun {!lll uB
-Suepuud ue>lednrau C 'selu uu8uepuud epe4
'rur uu8uolod
epud suu8 ru8eqes uep '8uo1od-Sueprq suef
ue8uep lrdu:lreq 'tur ue3uupuud epud srre8 rc3eqes
ludurel ue{lrsuqrp us{e nJBq 3uu,{ rdel 'suui
ru8uqes ledurq 8uu,{ Suotod Suuprq qelo Suotodtp
uep (sue8 re8eqes uulnq ru1e,() ueelnured IeSEqes
1eduu1 Bpueq uee{nured ntuns BIlqBdV
'w-tv ttEp'zv-lv'o?
-60'80-/t '90-9e ',70-e0 '28-10 rulepueut sueS
edruaq rur Sueprq-Sueplg '(9Zl'L 'rqg) uuSuolod
ue8uepuud €pud'l uep')'f 'H'e'l'l Ip {pll
ru8eqas ludruul 3uu,{ nreq 8ue,l, rdat-rdet UEIIISeq
-8ueu Suotod Sueprq 'uedep uu8uepuud upud
'lpuf 'lul uu3uupued vped ry41 ru8eqes leduut uele
3uu,{ (uu8uolodred srre8) meq 3ue,( rdal uulyseqrp
nulu 'srre8 ru3uqas 1edue1 e8nl 8ue,( 3uolod
Suuprq qelo Suotodrp uep sr.re8 re3eqes leduet
(supurlts nute Jelup) epueq uuulnuued elqedy
'luls Ip uu11nlun1rp
3ue.{ >1edue11u1 srru8 EpB {EprJ 'Srrotod Suuprq
3uery1eq rp ledurn 8ue,( uu6eq qnJnles ue14n[unu
-eru Suolod ue8uepuud 'ue3uolod ueulnu;ed
Suidues rq 'luduet sr,re8 edrueg 8uu,{ suluq qalo
rdnlSurpp e,(uqrun1es Suolodrp 8ue.{ uusenl dene5
'ue8uotod uu8uupuud upud u,{ureueqes luuaq
uep uern{n uepp ledurul rul UBB{nIUred 'lnqasrel
ueulnrured depuqret srun1 1u8e1 u.{uue8uotod {ntun
uuluqrlSued qeru euoru{ i13 uup 6y rnpleur uudep
uup sut€ ue8uupued eped rd4 rrep ludtuut Suotod
ueu{nuJed 'pzl'L ':qD epud uusqnl uJeros ue1
->1niun11p3uu( ruades 'quued Bpuel qerces Suupuud
-lp Fl{ ueqnred uup 'Suenqrp duS3uurp lnqesral
epuaq ueuel rsrs 'uuue{-Surdures ue8uupuud
1nlun (quued upuer 1uq11) uelcqrlSuad qure uu8uap
ueleles 8ue,{ rrq e1 quru8ueu uele quued epuut
?eqrue8rp Suotod Sueprq E{lf 'll uup CV nquns
srreS-srre8 rnlelatu rtuuqedrp Suotod Sueprg 'uu>1
-qntnqlp du13ue1 ue8uotod tuEIPp ueul?{-3urdrues
ue Suupued uep 'EZI'L 'rqg eped uellniunttp
(.to11oc) 1ede1e1 spte uup uedep ue8uupuu4
'01-t L-l-9 usp 9-B-0
-7 rp ue8uotod urelup ludruul unlu rprn8 8uuqn1
uBp r.uBu€l-3ueqn1 3uury1eq ueqnmd {nlun srJpurlls
23O BAB 7 PANDANGAN poroNeAN

Pondongon
fepi bidong
Bidong potong potong
z--I---
/t\
/4\

t---.l--'
Goris-goris
toktompok diberikon
podo poruhon yong
tokdipotong jiko
perlu untuk
pemberion dimensi

(o) BIDANG POTONG (b) POTONGAN SEBAGIAN

potongan separuh.
@

Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.13b,

garis sumbu digunakan untuk memisahkan paruhan
potongan separuh. The American National Stan-
dards Institule menyarankan garis sumbu untuk
garis pembagian antara paruhan yang dipotong dan
paruhan takdipotong untuk pandangan potongan
separuh, seperti pada potongan setempat, lebih
disukai (lihat Gbr. 7.33b). Bentuk yang mana pun
dapat diterima.

.7.8 POTONGAN SETEMPAT

Sering terjadi bahwa hanya pandangan potongan @Potongan setempat.
sebagian yang diperlukan untuk memaparkan
bentuk-bentuk dalamnya. Potongan yang demikian,
yang dibatasi oleh garis potong, disebut potongan
setempat. Pada Gbr. 7.14, potongan lengkap atau
potongan separuh tidak diperlukan,
cukup untuk menjelaskan
konstruksinya. Pada Gbr. 7.15, potongan separuh
akan menyebabkan terbuangnya paruhan alur
pasaknya. Alur pasak dipertahankan dengan meng-
alihkan potongan mengitari alur pasak tersebut.
Dalam hal ini, potongan dibatasi sebagian oleh gans @ Pemutusan MengitariAlur pasak.
pemutus dan sebagian lagi oleh garis sumbu.

.7.9 POTONGAN PUTARAN
Bentuk penampang batang, lengan, jeruji, atau
benda-benda yang berbentuk memanjang lainnya
dapat ditunjukkan pada pandangan memanjang
dengan bantuan potongan putaran (Gbr. 7.16).
Potongan putaran dibuat dengan mengambil
sebuah bidang tegak lurus terhadap garis sumbu
atau sumbu batang, atau benda lain, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 7.1'7a, dan kemudian
memutar bidang ini sebesar 90o terhadap garis
sumbu yang tegak lurus terhadap sumbunya (Gbr.
1.11b dan 7.11c).
Garis-garis tampak yang bersebelahan dengan
potongan putaran dapat diputus jika diinginkan,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.16k dan7.li.
Penindihan potongan putaran mengharuskan
pembuangan semua garis-garis semula yang ditutupi
oleh potongan tersebut (Gbr. 7.19). Bentuk sebenar-
nya potongan putaran harus dipertahankan setelah
lBdruel ue{uequeu u€p selel Bmces Iroe{ uBlcuu 3un[n eped uBIBJelrp 8ue,{ p-lnq ue8uep uemnses
uB)plnlunueu lnlun rBlnsrp qrqel e/(ulunun rur IBH -req 8ue,( 'B-B NvgNorod uup V-V NveNoiod
'(ZZ't'qD ruseq;adrp 3ue,( epls ue8uep ruquu8rp ruedes 'llequllp snruq uuqupurd ue8uolo4
Suues uerryuep 8uu,( uequpurd uu8uolo4 'qnrudas 'uXupu-rrou Isulueuo r.rep ue8uo od relnrueur
ue8uolod udnreq Suues uuqepurd ue8uolo6 uduel lunqrp stueq IBuJou rs1e.(ord ue{npnpa{ uup
u13ue ue8uap
'O uep
t uur{epurured'JEpuEls uu8uupued uuunsns uu8uep
uB{ruequlEsrp qEpnu lnqesJol Jrunq-Junq uuarB{ renses ue>lledurelrp 4epp'rury,(-3uolod Suuprq
uuleun8rp qeloq {epp O uup '6 '; grunq tdulet tuduret ue8uupuud uup Suns8uel rs1e,(ord uelnq
'pelqe lrunueur ue>pun8rp snreq ue8uolod 9run11 8ue,( ue8uotod uelednreur ueqepuld ue8uolod
'suue>I uBrrDI eI IJpl FEp pufqu lnrnueu unsnsrp NVHVONId NVENOIOd OI.' L'
sruug rur ue8uolo4 'gZ' L':qD) Suotod-Sueprq slreS
'$Z'L 'tgD) u.{uue8uepuud uped suuS-sFu8 qere
'usJulnd ueBuolo4 lequre8 ue>lrleqredueur edue1'e.(u8uotod Suupyq uerelnurad
-3ua14 tuelup ur1zu1 3ue,t uBqBIEsay
@
'ueJqnd uz3uo1o7 .reqrue8
-3uatr11 rueyzp urlzu1 8ue,{ uBqBIBsa){
@
H\r]VS
ff
tr UVN]8
'uBJBlnrI uu8uolo4
ue8uap uerluun8gq 8ue{ IBuolsue^

%
-uoy uesnlnue^
@
'uuJulnd ue8uolo;
ruelep 8uo1og 8uup3g
ueuunSSuod
@
'uurqn6 uu8uol"^
@
(6) (o)
TE-
-ffi=
TT
frh +
--rz(-
fi
lez )rN)rI dv€nve
232 BAB 7 PANDANeAN PoroNeAN

2.438
f-

0.3 t3 -C !

J - )'"i.,fJ l..u,iqf'3.1-----l
lJfl-: r', ,
h:*.-f-' i
I

;.. i i
",. ++4
LRJ
l d l

lcoE

@ Potongan Pindahan,

s FtLEr TTDAK BOLTH

/ tEB'l DAR| R0.50

'_^)V ,
EF+^ @
,urT-*],^ [ L .o.uo,oorY
r

@ Potongan Pindahan. @ Potongan Pindahan.

 3-3 NVONOTOd 8-E NVENOIOd V-V NVENOIOd
q-@
@'-i
3L sL- vL-
'leruo.I uB8uolod B3!I
@
\ buolod
5uoplq uolopq
uol4n[un+ uD6uDl
(o)
9NO10d oNVClS
'ls)uo'Iuu8uolo6
@
uur8ug 'uuuu{ Sunln rp 8ueqn1 nlus u€p 'Suelued 'uB {niuntrp Suotod-3uuptq srru8 leduJel uureqtuel
r8esred uu>lrulal 'releles JnIu nlESSunln upud
'rrq upud uulleduellp snreq BdnJes 3uu,( uuleluJ
8ueqn1 ue>ldnlucueru {ntun ledruat edereqeq tp gv vNoz'7 NVUVsnrl vavd g-B NveNorod
'lecuol
tpcuoleru Suotod Sueprq 'WZ'L lg1 ep€d ruados 'ueSuolod BIUBU qB,^^Eq Ip uu>Iueqlp snJBq
ue8ubtod tnqeslp uuDlruep ue8uolo4'u.(u3uolod
uBlelEJ 'uelrB{Jeq SueX uerequel BpBd uellreq
Suuprq ue11o13uequetu nEtE .,uellucuolatu,,
-rp snreq 3ue1rs-uencu 'qesrdrel uerequel uped
uelel ue8uap snrnl srre8 upud >lulelro] {epll uE$edtuetlp snJBq IuI uuqepurd uuSuolod a{I1 'e,(u
?uuf, (atnloa['1 rn1r3 uellnlunueru ut8ur u]ol Surres
-BSErq u8SuBpuud ue8uep BtuES 3ue,{ uereqruel eped
'ueJnleJeq{el Bpuaq Inlelotu uu8uoloued epe4
BpBJAq snJEr{ uBqBpurd uuSuolod'uB{uDlSuntueu
rvcNol NVeNOTOd I t'1. upqudy '(e'Zt 'rqC) repul?ls ue8uepuud ueunsns
rrep sulel ureces uu>Iqestdrp snreq tur ueqeputd ue
' -3uo o6 'und eueur uu8uepued uep ru1e,(ord ue8uep
GZ' t' qC) e.(uue8uolotued ludurel
rrep 3uuluerueur 8uu,( nquns sue8 eped uequpurd suBqos r8ul rypn tut uu8uolod eSSurqes ednr uurl
ueSuotod uultedtueuau {ntun elpl r8eq leue qtqal -fiuapes ue4edureltp sluel{ wqupurd uu8uolo4
3uepu1-Suupuy'uultedurellp lnqasJel ue8uolod 'uu8uolod Etueu qu,^deq Ip
tudruel ueJequrel epud nce8ueru uep 3uo1od-Sueprq ue4eqrlredrp sruuq reseqJsdrp 8uu,( BIDIS 'ueDIIIUep
suu8 e1 qum8ueru 8ue,( lnlunued srre8 ue8uep IBq uTEIBCI 'u€rn{n uurreqrued 1n1un dnlnc 3ue.{
eez )rN):Ir UVSI lvo
234 BAB 7 PANDANGAN PoroNeAN

depan benda tersebut kemudian dibayangkan

dibuang (Gbr. 7.24b). Lintasan pemotongan di-
tunjukkan oleh garis bidang-potong pada pandangan (c)
atas (Gbr. 7.24c), dan potongan loncat yang BENAR

dihasilkan ditunjukkan pada pandangan depan.

Loncatan atau bengkokan pada bidang potong
semuanya 90" dan tidak pernah ditunjukkan pada
pandangan potongan.
Gambar 7.24 jluga melukiskan bagaimana
garis-garis taktampak pada potongan meniadakan
kebutuhan akan pandangan tambahan. Dalam hal
ini, pandangan tambahan akan dibutuhkan untuk
menunjukkan bos (Doss) kecil pada bagian belakang
jika garis-garis taktampak tidak ditunjukkan.
Gambar 7.25 menunjukkan suatu contoh
potongan loncat majemuk. Perhatikan bahwa bentuk
latar belakang yang tampak tanpa garis-garis
(o) BENAR (b) SALAH
taktampak muncul pada setiap potongan.
@ Pipi pada potongan.
A7.12 RUSUK PADA POTONGAN
Untuk menghindari kesan palsu mengenai tebal dan pada bidang B-B, anggota tersebut harus diarsir
kepejalan, maka rusuk, pipi, gerigi roda gigi, dan dengan cara yang biasa, seperti yang ditunjukkan
fittr (feature) datar serupa tidak dipotong walaupun pada pandangan atas (Gbr. 7.26c).
bidang potong melewati bidang sumbu fitur Jika rusuk tidak diarsir apabila bidang potong
tersebut. Misalnya, pada Gbr. 7.26, bidang potong lewat melaluinya menurut bidang datamya, kadang-
A-A lewat sejajar dengan bidang rata pipi tegak, kadang sulit untuk mengatakan apakah rusuknya
atau maka rusuk, dan pipi tersebut tidak diarsir ada, seperti rusuk A pada Gbr. 7.27a dan 7.27b.
(Gbr.7 .26a). Fitur tipis demikian tidak harus diarsir, Sulit untuk membedakan ruang B sebagai ruang
walaupun bidang potong lewat melaluinya. Potong- terbuka dan ruang A sebagai rusuk. Dalam hal
an yang takbenar ditunjukkan pada Gbr. 1.26b. demikian, pemberian garis arsir dua-spasi untuk
Perhatikan kesan palsu atas tebal dan kepejalan rusuk harus digunakan (Gbr.7.27c). Arsir dua-spasi
yang terjadi dari pengarsiran rusuk tersebut. ini tidak lain dari penerusan garis arsir secara
Jika bidang potong lewat secara melintang berselang-seling yang ditarik melalui bagian
melalui rusuk atau anggota tipis lainnya, seperti berusuk tadi, seperti yang ditunjukkan.

@ Arsiran Berselang-seling.

[i_,"\
(1,2 " ( ".,\,-) "rtt\
I a--1- --7--\ l
--- i,i /
,r--,u I
/t
\lx"-j *I -,','/
v1
\t-''
-,
//)

_----/

(b) RUSUK TIDAK DIARSIR (c) GARISARSIR YANG

SETANG-SELING
 'sFuqes
'slraqos uu8uolod
@
lv)nsrc Hl€ll
)nunE eNV )lt
-)vud-v NuvNlSls IVNOISN]ANO)
rs)r^oud (3)
-rp 3uB,( ue8uolod qeloredluotu >lnlun lnqesJal
uappnpa{ uBp ue)ll$le.{ordlp uelpntue{ uBp {83e1
urBces srrBqos B33uq JBlndp uDISuB.(eqp elH Iul
rnlr{ 'qe,&Bq uBISBq 8uuqn1 nlBS eues 'qelABq {nsru
uEp 'qe8ue] 3uuqn1 uEp WSed JnIe 'sBle {nsnr u?p
selu uurSeq 8ueqn1 uu{dnrycueu 1n1un uure13ut1
-Jnsnq ue8unlSuel upud ueltecuollp 8uolod
Suuprq 're13ur1eur ue8uepuud Eped 'I€'l 'rqg
eped uE)plnlunllp slrPqes ue8uololued uBp >InsnJ
ue8uolorued uBItBqIIeu 3uu.( urel qoluo3
'8uo1odrp ntl tetues 'ntl qeqes qelo iSuululieu
erucas u,(urnpletu le,^Ael 3uolod Suuprq eSSurqes
edru uel4uepes ueryedurelp loluoueur 8ue,( leures
'qg€'L 'rqg epu4 '8uolodlp {epp 3uu,( 1nsru ue8uep
Btues 3uE.( uBSBIB Bueru>l Suolodrp lepn loluoueu
8ue.( terues rs1e.(ord 'e1t L 'rqg epud
'8I uep Ll IBoS uBp gr't 'rqC I{epl ueleun8rp
'uuselelel
{eprl uemlnrued eueru Ip qotuoc-qo}uo3
>lrunqredureu nrsnl rnlrJ uerelntued 1eq ude;eqeq
ruulug 'ue>pe18ut1tp >1epn uuselelel ulrqudu rnlt3
lDtnwalu lDp! )fl |utl uelleSuuedrp B,^ sIseqBIAI
ggz )rN)ll dv€l^Vo
ueiuolo^ @
qreqag ue8uolo^@
V-V NVENOIOd
-'-.-=-1
'o06 IrBp 8uern1 nples sruBq uerelnd lnpns
'ueDlrruep IBq urelec '3uolod Sueprq upud uu1o1
-Sueqrued uXuepu uduu1'ru>lu.(-uedep ue8uepued
1e8e1 nqurns sue8 8ueluedes lqru€Ip Euel'c67'7
rqg eped uu8uotod qelo uu{Ireqrp 3uu.( epeduep
du13ue1 qrqel uep sulel qrqel 3ue.{ uerern8ued
uu{ueqtrreru q6Z'Llq7 epud rlules 8uu,{ ue8uolod
uu8uupue4 'ue8uolod ue8uepued upzd rueuul
-3uuqn1 uup rp;n8 8ueqn1 nlus ueldnluJueu {nlun
ue41o13ueqtp 3uo1od Sueptq 6Z'L'qD epad
'ue8uotod ue8uepued
rnluleru ue1rs1e,{ordrp eI BUBIU uup '(unlsueqastp)
e>1 telndrp uulpntue>l uep
1e8e1 ue>lnpnpe{
1npn,(ueru uu8ual Inlslelu 18,^Ael
lnlun ue41o13ueq
-lp 8uo1od Sueprq '82'l 'rqC upud 'u,(u1est1ag
'Blnrues Sueprq a1 .lelndrp uq8ue.(eqrp uelpnue{
JnlrJ uup Suuprg 'lnqesJel JnIIJ Inluleru lel\el {nlun
uoplolSuaqrp tudep Suotod Sueprq '1npn,{ueru 8uu,(
uloSSuu uu8uolod tuulep e{ ueldnlecueu lntun
srdvgls NVeNoIOd el'L.
236 BAB 7 PANDANeAN poroNeAN

tunjukkan pada Gbr. 7.31b. Perhatikan bahwa
rusuknya digambar tanpa menggunakan konvensi
yang dibahas di bab ini, potongan yang dihasilkan
(Gbr.7.3lc) akan tidak lengkap dan membingung-
kan serta butuh waktu lama untuk membacanya.
Pada pemotongan puli atau roda berjeruji (Gbr.
7.32a), adalah praktek yang standar untuk memutar
jerujinya jika diperlukan (lika jumlahnya ganjil)
dan tidak mengarsir jerujinya (Gbr. 7.32b). Jika
jerujinya dipotong, potongannya memberikan kesan
palsu atas logam yang menerus yang menyerupai
cakra (Gbr. 1 .32c). Jika jeruji bagian bawah tidak
diputar. jeruji itu akan memendek pada pandangan
potongannya, yang di sini potongan tersebut
menyajikan penampakan yang "cacat" dan benar-
benar menyesatkan.
Gambar 7.32 juga melukiskan praktek yang
benar dalam menghilangkan garis-garis tampak
pada pandangan potongan. Perhatikan bahwa jeruji
B dihilangkan pada Gbr. 1.32b. Jika dicakupkan
juga. seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.32c,
jerujinya akan memendek, sulit dan butuh waktu
untuk menggambarnya, serta membingungkan
pembaca gambar tersebut.

z,
--aa_--

BENAR JANGANI

@Kesimetrisan Rusuk.

(b)

KONVENSIONAL- PROYEKSI SEBENAR-

BENAR NYA-PRAKTEK YANG
BURUK
@Jeruii pada Potongan.
 'Ieuolsue^uoyuesnlnluad
@
gNVrNVd relsdld (p) riln8 eNn8vl (c)
eNVtNVd lelsalld nAV) (e)
rvl]d lfln8 (o)
r\fln8 eNn8vl (q)
'ue8uo1odla4
@
(p) ( c) (q) (o)
WW M H MH mm
.',:@ @ @ I @
'ue13uqag uu8uepue4
@
VAVS
)vilvluls
unlrluqred 'p?E't 'rqD eped 1rca1 qrqel 8ue,( 8ueqn1 ruseq uer8eqes sntntueul ue8uep quler uut8eqes
uped uallniunlp 3ue,( ruedes 're13ur1eu rnsnq uu8uepued ueruquuSSued utul epolelN
ue8uep urduruqrp nele'q7t L 'rq9 uped ue4r1nlunlp '(6'9$ e8nt leqr1) uu8uolod tuulup e(rr
3ue,( rlredes 'uu>1rs1e{ordlp tudep reseq qrqel 3ue( -Suepuuueru 1n1un 3ue1e1eq uer8uq ueryudutueu
uu8uotofued >lntueg 'c?€'l uup eVE L:qD uped ue1 Inlun Epueq uedep uer8uq ue8uenqtued uusu8e8
-ryluni1p 3ue,( rtrades 'u,{ureueqes 3ue.{ uu8uolod ueBuep ueleles 8uu.( 'ue1>lnluntrp re18ur1eu
-rad 1n1ueq rs1e,(ord uelteqeSueru {nlun Jepul?1s ue8uepued eped epueq 3uu1u1eq ueqnrud pq dunes
3ue,( 1e11erd q?ppe 'ue8uolod ruupp Surlued rypn epud u,r,rqeq uu{IleqJod 'qnredes ue8uolod uep
nele lrce{ upJnlnJeq ue8uolodred nluns epqedy qnued ueSuolod uu8uep e.{uuelre1 uEIBp SuISBIu
NVENOIOd -3urseu q€E'l uep EE€'L 'rqg uped uellnlunt
-rp qnrudes uu8uupue6 '(gS'f 'lqC) ue8uolouad
vovd NVeNOrOddfd gL'L. ue8uep u,(uue1re1 uulep ue{€un8rp ludep ue.r8eqas
'1rgg'1 ':q9) uu8uupuud'ueruquuSSued n11e,r,r leueq8ueru
nped elq nBlE selBqJol seuel epud ueSuBrLI e{I[
e.(urunrururtu uurie,(ued {nlun ue{qnlnqrp 8ue.{
rnlr; uelusr,(ueu e,(ueq 3ue,( .relSuqeru uu8uepued NVIEVS]S NVENVONVd ?I' L'
Lez )rN):Ir dvslNvo
238 BAB 7 pANDANeAN poroNGAN
(o)
@ Penggunaan Pemutusan Konvensional.
bahwa lubang K yang lebih besar sama dengan
diameternya lubang tegaknya. Dalam hal demikian
kurva perpotongan (elips) tampak sebagai garis
lurus, seperli yang ditunjukkan (lihat juga Gbr. 6.38
dan 6.39).
.7.1 6 PEMUTUSAN KONVENSIONAL
Untuk memendekkan pandangan benda yang
memanjang, pemutusan konvensional disarankan
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.35. Misalnya,
kedua pandangan garu kebun pada Gbr. 7.36a
digambar dalam skala kecil untuk membuatnya pas
dalam kertas gambarnya. Pada Gbr. 7.36b, tangkai-
nya "diputus," bagian tengah yang panjang dibuang,
dan garu tersebut kemudian digambar ke skala yang
lebih besar, yang menghasilkan bagan yang jauh
lebih jelas.
Elemen mesin yang akan diputus harus me-
miliki penampang yang sama secara menyeluruh
atau jika tirus, elemen mesin tersebut harus me-
miliki ketirusan yang seragam. Perhatikan pada Gbr.
7.36b bahwa ukuran panjang menyeluruh diberikan,
persis seperti keseluruhan garu yang ditunjukkan.
Pemutusan yang digunakan untuk poros
silindris atau bumbung sering diacu sebagai
"pemutusan-S" dan pada gambar industri biasanya
digambar seluruhnya dengan tangan atau sebagian
dengan tangan dan sebagian dengan lengkungan
takberaturan atau jangka. Hasil metode ini sering
sangat kasar, khususnya apabila yang membuat para
pemula. Metode konstruksi sederhana untuk
mahasiswa atau juru gambar industri ditunjukkan
pada Gbr. l.3l dan 7.38 dan akan selalu meng-
hasilkan gambar yang profesional. Pemutusan-S
yang paling baik diperoleh juga dengan mal
pemutusan-S.
Pemutusan untuk penampang logam dan kayu
persegi panjang selalu digambar dengan tangan,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 7.35. (Lihat
juga Gbr. 7.18, yang melukiskan penggunaan pe-
mutusan dalam kaitannya dengan potongan putar.)
.7.17 GRAFIK KOMPUTER
MENGGUNAKAN CAD
Anda menciptakan pandangan potongan 2D dan
3D dengan menggunakan CAD. Sebagian besar
sistem CAD memiliki perintah Arsin untuk
membuat arsir dan pola arsip untuk mengisi suatu
luasan potongan secara otomatis. Ragam pola arsir
yang banyak umumnya tersedia untuk menunjukkan
bahan seperti baja, kuningan, pasir, beton, dan
banyak lagi.
Menciptakan pandangan potongan-penuh dari
model 3D umumnya sangat mudah. Anda hanya
butuh mendefinisikan bidang potongnya. Sering
pengarsiran untuk permukaan yang dipotong dibuat
secara otomatis. Pandangan yang dipotong selain
dari potongan-penuh dapat lebih sulit membuatnya.
Untuk menciptakan gambar potongan yang bagus
dengan menggunakan CAD, Anda harus memiliki
pemahaman yang jelas atas standar untuk me-
nunjukkan pandangan potongan (Gbr. 7.39).
 'ovJDSbA ulzlas 'ua$ts p|cuDnpv QVcDS.taA
uB{Bun33ueI^IuE3uapuE'IlJseI{1C3uef,IJuTuJEqruec@
UV€AV9 NWHflS N!9IVI
f,N nfllc
NVtVilANto sNlfl! vnnls
090 0r1
tnSnriu^Vale 0r'G
0r'G )lralsvd )dvr{
NVIEV€ IOY.ION OLO'OU
NVDdˆ`tnSnriu^Vale
NVC V V NV9NOLOd
9NV€t\t VUV3IS
NV)IVH}tdLC 10lS t
+v I
zml I
(x0L)
o/0'L "
dnN) Nwnono dvc
UVS]€TI]dJC 9NVCNVd
029 ftto
.g
- .0,0'0ti
- lNs 0 NwtvHltaEdtc oNV lidld:s snilvH l^vlvc
Hi4l8!S NVC 8Yn] Hy)lStS UntNO) lSVrNSlUO t
01060r u3N: svftlslds NVeNlc rvnsrs sntvH 0
03 lNOtllUVl lHI Hl',rO )rl0 NWV l:drAVS Z
sfl 0m'tvNNt! )uvl Nvlvn)l) I
rNvivlv3
.3unqurng{nluns-uusnlnura6.ruqruu3BueWruB|Bpuuduqu1@
ll*
Wffi
r___l 2-_l UDDUO1
,' \\
orOuoI
^wA,,^r uo>loune
loquJDotp ounfn
1e[a4so.ro6{n}unS-uBsnlnrue4.requru33uanuIEIBpuedequ;@
'1.' \t ><t
\ - .0p
I _;&-
\_
i
/ .<-
^a9
roqrrJoolp 0un[n
6tz )tN):Il dv8l^lve
24O Bl.B 7 pANDANGAN poroNeAN
I KATA PENTING
PANDANGAN POTONGAN
GARIS BIDANG-POTONG
POTONGAN LONCAT
POTONGAN PUTARAN
POTONGAN TAMBAHAN
RUSUK, JERUJI, DAN PIPI
PEMUTUSAN KONYENSIONAL
IRINGKASAN BAB
. Pandangan potonganmenunjukkanrincian-dalam
tanpa memerlukan garis-garis taktampak.
. Benda dibayangkan dipotong terpisah di sepanjang
garis bidang-potong.
. Di sepanjang bidang potong, bagian dari bendanya
yang pejal (yang dipotong oleh bidang potong)
ditunjukkan dengan arsiran (garis-garis tipis yang
ditarik pada 45').
. Pada pandangan potongan, banyak garis taktampak
digantikan oleh garis bendanya karena permukaan-
I PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apakah yang disajikan oleh garis bidang-potong?
2, Sketsalah lambang garis arsir untuk 10 bahan yang
berbeda.
3. Buatlah daftar tujuh jenis potongan yang berbeda
dan sketsalah contoh masing-masingnya.
4. Pandangan potongan manakah yang digunakan
:.rnt;rk menggantikan pandangan utama (primer)
yang telah ada? Pandangan potongan mana yang
digunakan di samping pandangan utama ini?
5. Berapa banyakkah suatu benda dibayangkan
dipotong pada potongan separuh?
ISOAL-SOAL PEMOTONGAN
Soloh sotu dori sool berikut (Gbr. 7.40-7.71)
dopot digombor dengon tongon otou dengon
olot gombor Ando, sebagoimono ditugoskon
oleh osisten Ando, Akon tetopi, sool-sool podo
Gbr. 7,40 khususnyo sesuoi untuk pensketsoon
.l.0'
podo kertos grofik 8,5' x I dengon persegi
kisi yong pontos. Duo sool dopot digombor
podo sotu lemboron, dengon menggunokon
Kertos A-1 yong serupo dengon Gbr. 5.51,
dengon botos yong digombor tongon, Jiko
GARIS ARSIR
PENUH DAN SEPARUH
POTONGAN SETEMPAT
POTONGAN PINDAHAN
KONVENSI
POTONGAN SEBARIS
dalam dipaparkan apabila bendanya dibayangkan
dipotong terbuka.
Lambang arsir menandakan bahan bendanya.
Rusuk, pipi, dan jeruji tidak ditunjukkan dengan
garis arsir.
Fitur simetris sepertijeruji dan pipi diputar sehingga
pandangan potongannya tampak simetris.
Pemutusan konvensional digunakan untuk
menyajikan beragam benda dalam bentuk yang
diperpendek.
6. Jenis garis apakah yang digunakan untuk me-
nunjukkan batai potongan setempat?
7. Mengapa garis-garis taktampak umumnya di-
hilangkan pada pandangan potongan?
8. Mengapa sejumlah bagan simetris, sepefti jeruji dan
pipi, diputar pada pandangan potongannya?
9. Mengapa rusuk diberi bagan oleh garis benda dan
tidak diisi dengan garis arsir?
diinginkon, sool-sool ini dopot disketso podo
kedos gombor polos, Sebelum membuot skeiso
opopun, mohosiswo horusloh mempelojori
S55. l-5.9 secoro seksomo.
Sool-sool podo Gbr. 7.41-7.60 dimoksud-
kon digombor dengon olot gombor, tetopi
dopot jugo digombor dengon tongon jiko
diinginkon Jiko ukuron metrik qtou desimol
dibutuhkon, Ando pertomo koli horus mem-
pelojori SSI l,l-l 1.25.
 '9 uBp s IEoS EpEd IIBnra{ Suolod
8uep1q uu13ue1g1 'uedap ue8uolod ue8uepued ue8uep sgeqas re8e uuuel Suldrues
ue8uepued uelqupu;d uulpnrue{ uep e,tuue8uolod ue8uupued qelus}a{S '1nqu;a{lp
uuuul Suldruus uep sulu ue8utpued '0I-I IBoS BpEd '(,,i ) *- q - 1s;1 depag
'ua11uq11.rad;p Suud ll.radas ue8uolod ue8uap ue8uepued qepslarls 'ruqual lad leos enp
nqe >1ge.rE segal eped (ue8uul u€8uap) ue{lunseslp 8uu,t 11y nne 1-V
'so1od selrarl
.*i,ny.,n,1*,,.33uetuue3uaque3ue1uu3uapuu3uo1ouedI8os{Eos@
OZ
riill
--rl L r F__
t'-) L,+,r-i-+i _a-l_f
rrttrll
uDbuolod uDp 0r
" *
uo1uopuod raouoa T-Tl
r-Tlll-r L---i-11
' q\
*
t/a-! tS
n1 -t rn
itl,lt
H+Hl.{l
l-i-rfr-t]
+ll li=j\
lonA 6uoqn
6uoQn1 Z

ihE+g
p)na AuDqnl
ftr. l1l r---1-Dno
frr=
ffiEffiffi
GJi*n,"*.,i77
trH ptnA
lyz )rN):ll alv€l lve
242 BAB 7 PANDANGAN POTONGAN

@ Bantalan. Gambarlah pandangan yang

diperlukan, dengan potongan penuh (Kertas A-3).*

@ Bos Penyenter. Gambarlah pandangan

yang perlu, dengan potongan penuh (Kertas A-3).*

3X O22 lNTl ..j

BERJARAK 6$'
SAMA
tMErRttr

-o121
-a133 \o

a23,72 - 23.84

@ Roda Lori. Gambarlah pandangan yang

@ Bantalan Khusus. Gambarlah pandang-
perlu dengan potongan separuh (Kertas A-3).*
an yang perlu, dengan potongan penuh (Kertas A-3).x

3 PIPI
BERJARAK POTONGAN PELEK
DILIHAT MENURUT
AI?AH PANAH

EM
@TumpuanKolom.Gambarlahpandangan@PuliIdler.Gam|rarlahpandanganyang
yang perlu dengan potongan penuh (Kertas A-3).* perlu, dengan potongan penuh (Kertas A-3).*

*Kertas A4-3 (disesuaikan) dapatjuga digunakan. Jika ukuran dibutuhkan, pelajrilah SS1l.l-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimai
sebagaimana ditugaskan oleh asisten Anda.
 'PpuVuolslsPqalouEISEBnllp8ue,{ruadasIDulsap-tJurntlE)lulauuElnlnup)punC gZu-lIl$$uelelad'ur:n1nuElqnlnqrp[\ri.
*'(uerllensaqp 8ue,{ 7-gy nBlB ,--fl sEIaX) *'(uB{JBnsrslp 8uE.i i
qnued ueSuolod ue8uap ,n1.red 8ue,{ ue8uepued ue8uap {V nele ,-g selray) qnredas ue8uolod ue8uap .nJrad Bue i
qelrequrug'te{3ultrefl-ln}nrrx llnd u"Suupusd qBIrBquaO .ueqeg unlunuad
@ @
and uop qnq) o{fr,,,,.
9Nntn vnor) f-w
vovd eNlaJlt^t
ldtt .qt x 9e@
[>i-turrriil
)\
xvsva unrv \
9lvx 8t'a
6toz xz,
r'(ue{lsnseslp Suei 7-gy nete t-g seilel) uBrufnd "
*.(uu{lenseslp Bue.{ g-py nele g-y
ue8uolod rlnJaf uep 'qnuad ue8uolod ue8uap .n1.rad 8ue,t sBilay) de13ua1 ue8uolod ue8uap .n1lad Suri uu8uepued
uu8uupuud ue8uep qelrBquec '$d qstrequBC'de1a1 uele}ueg dnlna
@ @
Otopd tp ov'qa-at'gza
uu q'6 ftu pqeD
@
(qnq tp wu I I
%---",/
4--f{-t,
s:^
oea I
,/ l-- -gZtA
-i{l
I
-
NIVl clo
NV))NINNIIC \ yvsva -
ltvnllx \ dnlvcxq
\
tu lllli
OtO X€
,p'(uer;,tensosrp 3ue,t g1y
nElB €-y selley) qnuad ue8uolod ue8uap .n1rad 8ue.{ ue
*'(uB)l!Enses!p Bue.{ 7-gy nqB tr-g sulre)) uBrn{n
qe8ualas :e1e>19 'qn.rudas ue8uolod ue8uap ,n1.rad Suei -Suepuud qEIrEqtrrBC'r1o18uey,X rlroD
@
ue8uepuud ueiuap qel.reqrueC'ueleluea LqZt-09ZLe
@ 1
EZIO Xt -...--_\
OVJ
B0'rz xe
)
VIAVS )Vi]VT']]E
99',00 x0
evz )rN):rr dvsr^Ive
244 BAB 7 PANDANGAN PoToNGAN

a0,69
3X A1A
To,sa-
a82 BC a190
BERJARAI(
-
cili

2x45" TEPI-MlTlNG

algo
I

32

SAEIO2O STL
BUTUH I

3x 5xl0
ALUR PASAK
BER.]ARAK SAMA @ Katup operasi. Diketahui: Pandangan
depan, samping kiri, dan setengah bagian bawah.
3x45' TEPI
Diinginkan: Pandangan depan, samping kanan, dan tlawah
BAJA COR- penuh, ditambah potongan pindahan (Kertas B-4).*
BUTUH ]

@ Puli. Gambarlah dua pandangan,

termasuk potongan separuh (Kertas B-4).*

r.oo- 1r4
Vl FILET DAN BULATAN R O.I2
o,25 --ll--_ U.25
-
0.

O.12 0,38
;po 0.998 0,25
a\,00Q
6.00

@ Lengan Ayun. Gambarlah dengan pandangan yang

perlu, dengan potongan putaran (Kertas B-4).*

2X R12

@ Pengangkat
Peredam. Gambarlah pan.
dangan yang perlu, dengan
menggunakan pandangan
CI 2X RI9 putaran sebagai ganti
BUTUH I L-ro -i pandangan pindahan (Kertas
I
lrrlETRKl B-4;.*
*Kertas A4-3 (disesuaikan) dapat juga digunakan Jika ukuran dibutuhkan, pelajarilah $S1l.l-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal
sebagaimana ditugaskan oleh asisten Anda.
 .spuy ualsrsp qalo u€{s?fin1lp fue.{ ryadas
leulsap-Irul nBtB {u}au uern{n ualeunD SZ l t-l l l $S uefeled 'ue:n>p ffiIqnlnqp u{rfx
*'(t-g
*'(tr-g sBilay) du13ua1 s€lray) y-y uuqupuld uuBuolod uep'du13ua1 uu8uolod
uu8uolod urelBp uuuB{ 8u;durus usSuBpuBd Bues sulB ruEIBp uBuB{ SuJdures ue8uepued'uudop uu8uepuu4
upp uEdop uBEuBpuEd :.IrB)!O 'sElB uBp urqlp ugElrpggd 3!rBJ!(I 'lr.rrl Suldures uep uedap ue8uepuu4 :lnqela{l(
:lnq8le{!('nluBg sorod uElEluBg 'qupu;d;q ledeq Sued ueqarunu @
@
I ""' I I Xdlll^ I
o os'z
l-LNl
r - r -6t---09+ \/ r
r-
... q1'Le-e8'too
__.-.-_-_.Zl
eal Nvl\fln8
I
NVC .L]III
-Lllll tcc'-) ti
-WA4,:
t-
'l*
_I- i-]-t- 1_iIr_l li
-[+Fd t+
i
a
!-. -l. ii z HnlnE zt'ou NVAfln8
I
Y lc NVC I]IIJ
r_lrril
-i-*lYI-'r
N
-!---l---l
*'(r-fl
segay) de13ua1 ueBuolod ruepp ueue>l Suldurus ue8uepued
B1.los selu uep uedep ue8uepue4 :!rBrl('sBlB uep uudep x'(t-g
uu8uupuu4 :.Inqqa{fo'MorplH,ulrl, @ suuex) >pdruel sg.re8 enruas ue+1nfuna'J-J uBp'g-g'Y
-y uu8uolod 'uedap ue8uepued :lrBJI11 'sule uep uedep ue
zt'oal Nu\fln8 NVC rllll -8uepuu4 :lnqele{rq 1e1a,{ua4 uu{npn(
@
LA
sz'olsLe'oan ss'aa t Frnln€-
99e',OAX|, C?t
lf,t
r- =l
r
"od
0s'0+ 66t'02 x,
(etd soq
-.rrB:]l\fl sD].o ual6og)
F t+- -P9- -':
I \- i /-1 I 0e'0 ^ P-oL--+LJ uxz
i.T-lli_-T U-
^ J-
I in'7M i i
f ez 7,@l-
I 7-ae L@1
vz7\
5-t-) ) I
oosLo -\l--l I
___) J
.l-- I
I
6a-
09'6A Xe -\ C'I NV1\rINB NVC .L]III
gyz )rN)lI dvsl v9
246 BAB 7 PANDANGAN POTONGAN

o4,38
6.35XZl I * i9- _ 6,35X3,1 7

*30 --i f ua)6 A L]R PASAK . uoo.625To38

- '\ TEPI MIRING-7
zo,soz-o,zoxas'

-T / ,-dxpa.z,
{o
-r- -N

-;t o-

\' /i-l'-l"ryZ l
S

" r"zu-
F-l'so"-i--
-J reo
* a12,0
MACH STI.
BU]UH I
ra19.0 T 14

[ -so - l fMErn-Kl

Pu**o**::'i:;,:-#:::x'",llil'i1"1;Slilllili
atat dalam potongan lengkap
(Kertas
ljJiil;ilJ rerta di:esuaikant'*
iij'",r, A3J rang

7a)2. ' 2XD t2

A B. doo C
-f - -- ';:- "' - -----l I Pe(mrtoon
200
merupokon bidong nuko
. I XaO2A'L
, I uu+ pndonkon bebetopJ oimenst ' 0.25-20_ ut'tc .

' 1ba-.-.*'
64---1
--l ' T 0/0
iI 1
L___D8Z_
^e. --l I I
I
I 1 .-o8or \ 2/10312 SIBAPTS
io'"1
1i ro.o]
1l\ I' Yi
\ ','.
j I" ''..a2?
2xr?-J *-o.oo. tio.t2

I I '. To5-

,,.,I
.-tQ I 1*- -+,;o -ir 1'7e-l
I

,5H I r------
i. 2oo '-l ' -->
2,AA--+

p@*,*ou*,,-r,:*liffi l"[3iffi *';"#iil:;:'i:'"1!":i!

pandangan
@unounnun**n.uii;';^"'"'-i;'[T';
dePan dan k"-"di;;;;;; pu"aung*
atas baru;
a"pan baru, dan
;;;;;;. Dicari: Pandangan d"i;; ptn"tt' Gambar dengan pembesaran
dalam potongan
samping kanan samping kt"" ;;;;;g;n
"rn&nnu,{Kertas A-3 atau A'l-3 rang ganda pada f"ttu' C-'f ut"'l
lZ-'t yang disesuaikan'*
;;k;;
disesuaikan).*

Gunakan okuran metrik atau

inci-desin'
$111 1 ll 25
Jika ukuran dibutuhkan' peiajaritah
*Kertas A4 3 (disesuaikan) dapat juga digunakan
Anda'
.;;;i;;irr"" diiugaskan oleh asisten
 ."f,uv uelsrss qalo uc{s€flnlrp fuef, ruadas leursap-rf,ur ne]p lulau u€rnln uelstrng EZ II-l ll$S mfuled'w:n1n uulq$nqp ?IlI.
*1uE{!ensaslp)
BIE{S uB8uap requ€c *'G-zY nRlB ,-J
t-€y nBls ,-fl sBlrax BpBd z:I
'V-V ueuE{ Suldrues uB8uolod uBp 'qE,{{Eq ue;uupued sel.ray) do13ua1 ue8uolod ruepp ueuerl Suldurus ue8uupuud
ElJes sBlE uup uudap ue8uepue4 :!IBJ!C'qu.l.uq uep uudap
'de1Bua1 ue8uolod urBIBp uedap uBBuEpuBd :lrBJlO'suls uep
uedap uu8uzpued :lnqete{l('!3rg ry1oy ue8uepuu4 :lnqelello'ue8ugug
@ "nprug @
gax9 r Hnrn8
NVENINN)
-r ed Nv1\fln8
NVC T]III
i
o
T-r
ootl
I
: f,;9"- mrfir
I -r'--a--T-
-r*r-1--T - lll
915'.
ll
!f $oi eea,
lil
,r*, br, -'l
1.1-/-
e6'vt - Lg'vtz
wan
z9'sz - gg'gza
9u
ttd
T-
I .;u
ra'gtaxv vv
T
rl
I
9
l- zaa
,-l
*'(ue{pnses!p 3uu{ 7-gy nBlB f.-g selJay) V
-y ue8uolod uep uudap uu8uepuu4 :lrerl( 'sBlB uep uedap *'(uallBnsaslp 8ue,t g1y nBlB €-Y selrey) Y
ue8uupuud :fnqela{lo'1e,{u1141 ueqeur^ -y uu8uolod uep uedap ue8uepue4 :ITBJIO'sBlE uup uudap
@
ue8uepue4 3lnqBlaIIO'3u11e6 rlr,.lf, E@
f- eo'eo
a- l
stq'.t'
I, IL_CL? i
L?Z )rN)rr dvsnve
 248 BAB 7 pANDANGAN poroNGAN

o,3e -l
uo1 53Io7

.lpo zo'
I--- l_

R0,50
@@ruu,u
Beralur untuk Mesin Ulir.
Diketahui: Pandangan depan
dan samping kiri. Dicari:
Pandangan depan dan
samping kanan serta
pandangan atas potongan
lengkap. Gambar dengan
skala 1:2 pada Kertas B-4
atau A3-4 (disesuaikan).

-2 x AO5A

[- '*
i

l
I r*
I

a4.38

I r
T-
I [:
FC
o4 ,00 lr-
la2,t2
tlo

l.
il.
3,50 i '
I

K
a2.88

I
-j
L

=-N-::r7.-:
\---L-z
, ,ao
--] 2 x ao375l0,88

@PipiuntukKop|ingMesinBubut.Diketahui:Pandangandepansebagian
dan samping kiri. Dicari: Pandangan depan lengkap, pandangan samping kanan dalam
potongan lengkap, dan potongan pindahan A-A (Kertas C4 atalu A24),

'Jika dibutuhkan ukuran, pelajari $$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal sepeni yang ditugaskan oleh asisten
Anda
 'uEqBqtuBl uESuBpuBd
lenqtuatu ue8uep Surrnu Sueplq nlens e,(u-ruueqes uern>ln uuouel4l '8
renqrueu ue'uep Bur*u suu' nruns n^*nur;'r'n;1Tr?n;'i:'r'r$[ 'L
'ueqeqruul ue8uotod uu8uepued tunqrue6 '9
'uur8uqes uer1uqtuu1 uu8uupued tengruery 'S
'uuqeqtuu1 ue8uepued eped e,trru1 sr{nlery 'n
'Jeqel nete 'r33ur1 'ueruuppa{ uuqeqluel uu8uepuud reqrueSSuery '€
'uuqeleqesreq 8uu.(
ue8uepued Bnp BJEIU€ nce-Sueprq sue8 nule ludr1 srru8 reqrue33ue7rtr 'Z
'CVJ nete requru8 1ep uuluunSSueur uu8uep
ry;erSogo rs1e,(ord Suureqrues r,rep uuquqtuel ue8uepued lenqtuehtr 'I
:ledup ufusnruqas upuy 61u.r quq tuBIBp uuquq .rru[eleduraru qBIalaS
NVNTNI
N\r'HVglN\r'I
NVENVGNVd
t-EI...1E.jT,---TL.TI
*$H:iird :s,:;: I*e. iffiIrtlB H.AH
$, [ ffi.,$,INGffiil
Bidong-516qng condong don goris-goris miring
tidok tompok pq$o poniofig sebenornyo otou'
ukuran sebenornyo poda bidong proyekii
utorno monc pun. Untuk rnenentukon'ponjong
sebenoroya iuatu got'ii {tniring oiourukursn
seoenornyb' biOong coridong; horus dibuot
pondongon toy-nbohon. Coro-ccro- untuk mornr
buot pondongcn tomboh0n samo dengon
,penggunoon: :gomboi tiqdisionot otou CAD-.
eoris pengtihotan don,bldgngrocuon ditentu'
kon. Dengon gombor trodisionol, pondongon
ini Oibuot secbro monuot di sepanjqng goris
pengf rhcton go ris pr:oyeksi iproyemor). Oenticrr
gombor CeD, icomputernyo: okon membuot
ponOongon ini secoro otomotis Jiko model 3D
bendcnyo dibuot dorl owo[. , :
Bonyqk bendo dibeniuk sedemikion
sehinggo muko-rfluko utomonyo tidok dopqi
oionggop, sejoJor den$cn bidcng'bidong
proyeXsi biosc. Misolnyo. podo Gbr. 8' I o. doscrr
desoin untuk bontolon ditunjukkon dolonn
ukuron dcn benfuk sebenornyo, teicpi bogion
otos yong bulot membuot suotu sudut dengon
bl4ongi:bidong proyexsi don tidok tompok
Ootom ukuron don bentut( sebenqrnVo podo
pondongon biq$o mono pun, Untuk menunjuk-
kon benfuk lingkoron yong sebenornyo, odoloh
hol ycng perlu untuk rnengombil suotu oroh
penglihoton yong tegok luns ierhodop bidongr
bidong kurvo tersebut. seperti yong dituniukkoh
podo Gbr 8.1b, Pondongon yong:dihosilkon
dlt<enol sebogoi pondcngon tombohcrn.
Pondcrngon ini bersomo dengon pondcngqn
otos, qkon menguroikon bendonyo seccro
menyeluruh. Pondongon depon don pondong'
on sonrping konon tidok'diperlukon logi.
t' : garis lipat merupakan garis-garis engsel kotak
I8. I DEFINISI
Sembarang pandangan yang diperoleh dengan
proyeksi pada suatu bidang selain bidang proyeksi
mendatar, muka, dan profil merupakan pandangan
tambahan. Pandangan tambahan primer
diproyeksikan pada suatu bidang yang tegak lurus
terhadap salah satu bidang proyeksi utama dan
condong terhadap kedua bidang lainnya. Pandangan
tambahan sekunder diproyeksikan dari pandangan
tambahan primer pada bidang yang condong
terhadap ketiga bidang proyeksi utama (lihat 58.19).
.8.2 BIDANG TAMBAHAN
Pada Gbr. 8.2a, benda yang ditunjukL.rn memiliki
permukaan condong yang tidak tampak dalam
ukuran dan bentuk sebenarnya pada pandangan
biasa. Bidang tambahan diambil sejajar dengan
permukaan condong P-yakni, tegak lurus terhadap
garis penglihatan, yang tegak lurus terhadap
permukaan itu. Bidang tambahan ini selanjutnya
tegak lurus terhadap bidang muka proyeksi dan
diengselkan padanya.
Apabila bidang mendatar dan bidang tambahan
dibuka agar tampak sebidang dengan pandangan
depan (Gbr. 8.2b), garis lipat akan mewakili garis
engsel yang menghubungkan bidang-bidang ini.
Gambar tersebut disederhanakan dengan mem-
pertahankan garis-garis lipat (H/F dan F/l) dan
menghilangkan bidang-bidangnya (Gbr. 8.2c).
Seperti yang akan kita lihat selanjutnya, garis-garis
lipat itu dapat juga dihilangkan pada gambar
sebenarnya. Permukaan condong P ditunjukkan
dalam ukuran dan bentuk sebenarnya pada pandang-
an tambahan; ukuran panjang permukaan di-
proyeksikan langsung dari pandangan depan dan
ukuran kedalaman dari pandangan atas.
Kedudukan garis-garis lipat tergantung pada
kedudukan relatif bidang-bidang kotak kacanya.
Jika bidang mendatar dipindahkan ke atas, jarak Y
akan bertambah. Jika bidang muka dikedepankan,
jarak-jarak X akan bertambah tetapi tetap sama'
Jika bidang tambahan dipindahkan ke kanan, jarak
Z bertambah. Perhatikan bahwa baik pandangan
atas maupun pandangan tambahan menunjukkan
kedalaman bendanya.
r 8.3 MENGGAMBAR PANDANGAN
TAMBAHAN: METODE GARIS LIPAT
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 8.2c, garis-
kacanya. Jarak X harus sama karena jarak X ini
menyajikan jarak permukaan depan benda dari
bidang muka proyeksi.
Walaupun jarak X harus tetap sama, jarak Y
dan Z, dari pandangan depan ke masing-masing
garis lipat, dapat saja sama atau tidak.
Langkah-langkah dalam menggambar pan-
dangan tambahan dengan bantuan garis-garis lipat.
yang ditunjukkan pada Gbr. 8.3, dijelaskan sebagai
berikut.
1. Pandangan depan dan pandangan atas di-
ketahui (Gbr. 8.3I). Adalah perlu untuk meng-
gambar suatu pandangan tambahaa yang
menunjukkan ukuran dan bentuk permukaan
P sebenamya. Tariklah garis lipat H/F di antara
kedua pandangan, yang tegak lurus terhadap
garis-garis proyeksi. Jarak X dan Y bisa saja
 'u,(uBuopuoc e>1nu
dupeqrel snrnl 1e8e1 8uu.{ ueqeq
-srJBA
-ue1 ue8uupued '€ depeqrq srun1 1u8e1 nele releles 8ue,( sue8
{nlun [/J tedtt srre8 1ue1
-sue8 luuuaru >I$un't'8 'rqg uped ue>p1nlun1
'6 uuelnu;ed
-rp 3uu.( Iuedes '(und uueur 3ue,() u8ry8es
depeqrq srun1 >1u8e1 nele 'quued epuel uu8uep
qBIqBIo 6lolrreq qe13ue1-qe13uBl epud :NV1VIy:
refefes uudep ue8uepued uup ts1e.(o.td sue8
-suu8 >1uu; '(ttg'g rqC) 6 uuulnur.red depuq 'uelutButtp
-Jel snJnl le8et 8uu,( ue1uq113ued rleJe llqury L 3ue,( eueurre8eqes 'uures {uprl nelu Erues
1ed11-s;.re5epoleI^tru?qEquEIuu3uupuu4.reqrue33ua141@
,"
I i----l-T
I ii r.
-/l TJ
Etr
'uuqequrul ue8uupue;
@
(q)
tvr,,lvtvool Y
l)
C
'uBqeqruBI
ue8uepue6 uup Esulg NVHVSAIVI NVENVCNVd (q) VSVI€ NVENVCNVd (D)
uu8uepue6|@ ENIdIAVSNVENVCNVd NVd]CNVENVCNVd
HB
WW >z
-z za
>L
zz
NVlY!!!?Nrrd HYlv
NVNV) 9NIdhJVS
NVENVONVd
l9z )rN)rr dv€l lvo
252 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN
SEGARIS DENGAN
PERMUKAAN CONDONG
@ Menarik Garis-garis Sejajar atau Tegak
Lurus.
proyeksi dan pada jarak yang sembarang dari
pandangan depan (Gbr. 8.3III).
4. Gambar pandangan tambahan dengan meng-
gunakan sistem penomoran yang dijelaskan
pada $6.6 (Gbr. 8.3IV). Tentukan tempat
semua titik yang sama jaraknya dari garis lipat
F/i seperti jaraknya dari garis lipat H/F pada
pandangan atas. Misalnya, titik I dan 5 ber-
jarak X dari garis lipat baik pada pandangan
atas maupun pandangan tambahan, dan titik 6
dan l0 sejarak D dari garis-garis lipat yang
bersesuaian. Karena bendanya dipandang dari
arah tanda panah, akan terlihat bahwa tepi 5-
I 0 akan taktampak dalam pandangan
tambahan.
.8.4 BIDANG ACUAN
Pada pandangan tambahan yang ditunjukkan pada
Gbr. 8.2c dan 8.3, garis-garis lipat mewakili
pandangan tepi bidang muka proyeksi. Akibatnya,
bidang muka digunakan sebagai bidang acuan,
atau bidang banding, untuk memindahkan jarak
PANDANGAN
TAMBAHAN SIMTERIS
(ukuran kedalaman) dari pandangan atas ke
pandangan tambahan.
Ketimbang menggunakan satu dari bidang
proyeksi sebagai bidang acuan, sering lebih me-
mudahkan untuk mengambil bidang acuan di dalam
kotak kaca sejajar dengan bidang proyeksi dan
menyentuh atau memotong bendanya. Misalnya,
pada Gbr. 8.5a, bidang acuan diambil berimpit
dengan permukaan depan bendanya. Bidang ini
tampak dari tepi pada pandangan atas dan pan-
dangan tambahan, dan kedua garis acuan kemudian
digunakan dengan cara yang sama dengan garis-
garis lipat. Ukuran D pada pandangan atas dan
pandangan tambahan akan sama. Keunggulan
metode bidang-acuan ialah bahwa lebih sedikit
pengukuran dibutuhkan karena beberapa titik benda
terletak pada bidang acuan tersebut.
Bidang acuan dapat berimpit dengan per-
mukaan depan bendanya (Gbr. 8.5a); bidang acuan
ini dapat saja memotong melalui benda jika benda-
nya simetris (Gbr. 8.5b); bidang acuan ini dapat
berimpit dengan permukaan belakang bendanya
(Gbr. 8.5c); atau bidang acuan ini dapat memotong
benda melalui sembarang titik pada benda tersebut.
Bidang acuan harus diambil dalam kedudukan
yang paling memudahkan untuk memindahkan
jarak terhadap bidang ini. Ingatlah yang berikut:
1. Garis-garis acuan, seperti garis lipat, selalu
tegak lurus terhadap garis proyeksi antara
pandangan.
2. Bidang acuan tampak sebagai garis pada dua
pandangan berselang-seling, tidak pemah pada
pandangan yang bersebelahan.
3. Pengukuran selalu dibuat tegak lurus terhadap
garis acuan atau sejajar dengan garis proyeksi.
4. Pada pandangan tambahan, jarak semua titik
dari garis acuan sama dengan jarak titik-tirik
(C) PANDANGAN TAMBAHAN
NON-SIMETRIS
 'uEqequBl
uBAuBpuEd eped suES ruSeqes {Bdruut tnqesJel
€pueq Ueu>lnru;ed enp e,rquq ue>lllul{Jed
'su1u ue8uupued eped lerul ue8uep uence
sue8 uep uues u,(rqerel uep uedep uu8uupued
uep e,{urs1a,(ord sue8 uped 1u1ep4 uuqeqruel
ue8uepued eped rouou;eq 8ue,( >1pp depe5
'(A,q'S 'rqg) >ludruut 3ue,( €puaq UBB{ntu
-.red uep ledrua 8ue,( rdel-rdel quqrueuetu
uu8uep rur u€quqluul uu8uepuud uu{IBSeleS
'uErEnsesJeq
8uu,( uencu sr.ru8 e1 sulu ue8uupuud rrep
e,(ulurei ue8uep BIuBs ue{e uuncu sue8 uep
tnqesJel {pp >IerBl uep uedep ue8uupued r.rep
e,{urs1e.(o.rd sr-re8 epud BpBJeq Ue>IE uuquqruel
uu8uupuud epud 1pp du4eg 'suu38ued netu
r8uq-e>18uul ueluunSSueur ue8uep lnqesJel
uerluqruel ue8uepuud a{ sBlE ue8uupued trep
uuruel?pe{ uurn>ln uB>lI{BpuId'nil uuelnrured
dupeqrel sn.rn1 1e8e1 IIqurEIp ueleqrlSued
r{BJE eueJB{ e,(ureueqes ueJn>ln uBp {nlueq
ednreq UBIE rur ue8uepuu6 '(zUg'S 'rqC)
V uue{nrured ueqequr4 ue3uepued JBqIUBD 'n
.uenry.3uup1gapo1aI^I-uBqBqrue1ue3uepue4.reqtuu?3ua1,x@
NV.llC NVeNVCNVd
SV1V NVENVCNVd
egz )rN)]r dvsl ve
'uDn)D ?uop1q dal uo?uopuod
uoqodntau t11 '(III9'8 'rqg) rs1e,(o.rd
sueS-sue8 depeqrq snml 4e34 Suef ueqequrel
uu8uepuud uep sBlB ue8uepuud eped uence
sueS-sue8 {lrBJ 'u9'8 'rqg epud uu4lnlunlrp
8ue.( ruedes 'u,(uupueq 3ue1u1eq ueu>1nu;ed
ue8uep lrduueq 8ue,( uence Sueprq IquV 't
'(11g'S rqC) lnqesre] qeued upuel
ue8uep refefes Suuf rs1e.(o.rd suuS-suu8 1uu1 L
'(Ig'S :qC) y ueelnuued
uuqeqrue] ue8uepuud {nlun uetuqrlSued
qBrB ue{Epueueur 3uu.{ qeued upuet pquu
uup 'u,(uupueq ue8uepued enp qeFequreg 'I
:tn{rreq 3ue.( qepuln{el'.ueqequul
uu8uupuud ruquuSSueru uped ue1
{nlun '9'9$
-se1e[rp 8ue.( ruedes uoruourp B9'8 'JqC epud epueg
NVnCV-eNVO!€ fcorfht
:NVHVSIAIVI NVoNVONVd
dvghrv9oNrlN 9'8r
' Dnp ill nruLpptu uo8uopuod
nelu'3ur1es-Suelesreq 3ue,( ue8uepued
epud uence srre8 rrep uurensesreq 3uu.(
254 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN
I8.6 PENGKELASAN
PANDANGAN TAMBAHAN
Pandangan tambahan dikelaskan dan dinamai sesuai
dengan ukuran utama benda yang ditunjukkan pada
pandangan tambahan tersebut. Misalnya, pandangan
tambahan pada Gbr. 8.6 merupakan pandangan
tambahan kedalaman karena pandangan ini
menunjukkan ukuran utama bendary a, kedalaman.
Sembarang pandangan tambahan yang
diproyeksikan dari pandangan depan, yang juga
dikenal sebagai pandangan bersebelahan depan,
akan menunjukkan kedalaman benda dan
merupakan pandangan tambahan kedalaman.
Serupa halnya, sembarang pandangan
tambahan yang diproyeksikan dari pandangan atas,
yang juga dikenal sebagai pandangan berselahan
atas, merupakan pandangan tambahan tinggi; dan
sembarang pandangan tambahan yang diproyek-
sikan dari pandangan samping (sisi mana pun), yang
juga dikenal sebagai pandangan bersebelahan
samping, merupakan pandangan tambahan lebar.
Untuk contoh pandangan tambahan tinggi, lihat
Gbr. 8.1b dan 8.13b. Pandangan tambahan
kedalaman dilukiskan pada Gbr. 8.2'7 dan 8.33.
I8.7PANDANGAN TAMBAHAN
KEDALAMAN
Suatu jumlah takterhingga pandangan tambahan
dapat diambil tegak lurus, dan berengsel pada
bidang muka (F) proyeksi. Lima bidang demikian
ditunjukkan pada Gbr. 8.7a; bidang mendatar
dicakupkan untuk menunjukkan bahwa bidang ini
serupa dengan yang lain. Semua pandangan ini
menunjukkan ukuran utama, kedalaman; oleh sebab
itu, pandangan tambahan merupakan pandangan
tambahan kedalaman.
@ Pandangan Tambahan Kedalaman.
(o)
Pandangan tambahan yang dibuka ditunjukkan
pada Gbr. 8.7b, yang juga menunjukkan bagaimana
ukuran kedalaman dapat diproyeksikan dari pan-
dangan atas ke semua pandangan tambahan. Tanda
panah menandakan arah penglihatan untuk beberapa
pandangan, dan garis-garis proyeksi masing-masing
sejajar dengan tanda panah ini. Tanda panah dapat
diambil tetapi sebenarnya tidak perlu digambar
karena garis proyeksi menentukan arah penglihatan.
Garis-garis lipat tegak lurus terhadap tanda panah
dan garis proyeksi yang bersesuaian. Karena bidang
tambahan dapat diambil pada sembarang jarak dari
bendanya, akibatnya garis lipat dapat berada pada
sembarang jarak dari pandangan depan.
Gambar akhir, dengan bagan bidang proyeksi
dihilangkan, ditunjukkan pada Gbr. 8.7c. Ini me-
nunjukkan gambar sebagaimana yang akan tampak
pada kertas, yang penggunaannya di sini terdiri
atas bidang acuan seperti yang dijelaskan pada 98.4;
semua ukuran kedalaman diukur tegak lurus
terhadap garis acuan dalam setiap pandangan.
Perhatikan bahwa pandangan depannya me-
nunjukkan tinggi dan lebar bendanya, tetapi tidak
kedalamannya. Kedalaman ditunjukkan pada semua
pandangan yang diproyeksikan dari pandangan
depan; maka tampillah, kaidah ini:. Ukuran utama
yang ditunjukkan pada pandangan tambohan
merupakan ukuran utama yang tidak ditunjukkan
pada pandangan bersebelahan yang merupakan
as a I p anda n g an t ctmb ah an t e r s e but d i p roy e ks ikan.
r8.8 PAND^ANGAN TAMBAHAN
TINGGI
Thkterhingga banyaknya pandangan tambahan dapat
diambil tegak lurus, dan berengsel pada, bidang
mendatar (H) proyeksi, beberapa di antaranya
(c)
Juqal ueJn{n Bnrues uep 'uurensesJeq 8uu,( rs1e,(o-rd
suu8 depeq;et srunl 1u8e1 uence suu8 enue5 'c6'g
rqg eped uu4lnlunlrp 'ue13ue1rqrp 8uu,( rs1e,(o-rd
Suuprq ue8uq ue8uep 'e,(udo18ue1 requre8 uBp'q6'8
:qg epud uollnlunlrp B{nqp 8ue,( Sueplg
'JBqe[ uuqeqr.uel ueBuupuud uuludnreru uur4uqtuul
ue8uepued enrues 'n1r qeqos qeIO 'ruqel 'erueln
uuJn{n uellnlunuau uuqeqruu1 ue8uepuud enues
uep uedep ue8uepue4 '86'8 'rqC eped ue4lnluntrp
e,(uurelue rp edereqeq 3ue,{ 'rs4e,(ord (6; pgclrd
Sueprq 'upud les8uereq uup 'snrn1 le8q Ilqurelp
ludep uuqeqruel Suuprq eSSurqrequl qulunl nlung
dv8ll
NVHVSINVI NVoNVGNVd 6'8I
xeqa.J u*qBqur*,
"*tu*o";:, @
(c)
'133u;1 ueququrul uu8uupued
(c)
992 )rN)rr dvswve
'l33uri qepr uo11n[untp t1np1t Suei
uBrn{n e,(unles-n1es'se1e ue8uepued rur pq urelup
'uu1rs1e.(o.rdrp uu8uepued pse epud €,^aqeq uBI
-p€qJed 'rs1e,{ord sue8 uu8uep releles rn>1nrp r33urr
uuJn{n Bnruas uep 'uerunsesJeq 8ue,( rs1e,(ord sqei
depuqrq snrnl 1e3a1 uencu suu8 Bntues 'cg'g 'JqC
epud uognlunllp 'uelSuepqp 3uu,( rs1e,(ord Suuprq
ue8eq ue8uap 'u.(ude13ue1 requre8 uep 'q8'8 'rqC
uped uognlururp u>lnqrp 3ue.( rqe,(ord Suuprg
'r33uq ueqeqruet uu8uepued uelednreur ueqeqtuul
ue8uupuud enrues 'n1r qeqes qelo ir83uu 'uueln
uuJn{n uellnlunueur uuqeqrue] ue8uupuud enuras
uep uudep ue8uepuu6 '88'8 'rqD eped uu>11nlun1rp
(o)
@
(q) (o)
256 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN
(o) GAMBAR YANG DIKETAHUI
Memutar Gambar.
Sudut Dihedral.
diukur sejajar dengan garis proyeksi, atau tegak
lurus terhadap garis acuan, pada setiap pandangan.
Perhatikan bahwa pada pandangan samping kanan,
yang merupakan asal proyeksi pandangan tambahan
itu, satu-satunya ukuran ttang tidak ditunjukkan
ialah lebar.
18.IO MEMUTAR GAMBAR
Gambar. 8.10a merupakan gambar yang menunjuk-
kan pandangan atas, depan, dan tambahan. Gambar
8.10b menunjukkan gambar yang diputar, seperti
yang ditandai oleh tanda panah, hingga pandangan
tambahan dan pandangan depan sebaris secara
mendatar. Walaupun pandangannya tetap sama
persis, nama-nama pandangan tersebut berubah jika
digambar dalam kedudukan ini. Pandangan
tambahan sekarang berubah menjadi pandangan
samping kanan, dan pandangan atas menjadi
pandangan tambahan. Sebagian mahasiswa merasa
lebih mudah memvisualisasikan dan menggambar
DEPAN SAMP]NG KANAN
(b) GAIVBAR PUTARAN
pandangan tambahan apabila diputar ke kedudukan
pandangan biasa secara ini. Pada semua kasus,
harus dipahami bahwa pandangan tambahan pada
dasarnya sama seperti pandangan lain.
I8.I I SUDUT DIHEDRAL
Sudut di antara dua bidang ialah sudut dihedral.
Salah satu dari penggunaan utama pandangan
tambahan ialah untuk menunjukkan sudut dihedral
pada ukuran sebenarnya, terutama untuk keperluan
pemberian ukuran. Pada Gambar 8.1la, suatu balok
ditunjukkan dengan alur-V yang ditempatkan
sedemikian rupa sehingga sudut dihedral sebenar-
nya di antara permukaan condong A dan B
ditunjukkan pada pandangan depan.
Ambil satu garis pada satu bidang. Misalnya,
tarik sepotong garis pada selembar kertas; kemudian
pegang kertasnya untuk melihat garis tersebut
sebagai titik. Anda akan mengamati bahwa ketika
garis tersebut tampak sebagai satu titik, bidang
 's!Inl!c 8ue,{ e,rrny
'(tS't$) sdrla pu ueleunSSuaru
qupr requu8 1ep ueleunSSueru uu8uep qepnur
3ur1ud uup ludec Surpd 3ue,t epoleyq 'ueluunSrp
tudep 9E'7 'rqg upud epoleu 'rdn>lncueru qupns eles
uurrdrueq sdrle a1t1 'ueleun8tp pdep u7g'p uep
69'f-gr', :q9 uped sdrle apoteru rrup ntus q€lBS
'rnqule{rp Jorrrtu uep .ro,{eru nquns BUoJB)
'uu8un18ue1 leur ueleung 'tedel
BJuJes eAJn{ uelpseq8ueur {ruun uu{rs{a,(ordrp
snruq dnlnc 3ue,( {lllt qeltun[ 'uEqeqruul
ue3uepuud e1 Surdues ue8uepued rrep uulqepurdrp
uBp 'EruBs o {?rul 'g-9 uup 'v-e 'z-1, {lllt Intun
ue4lnlunlrp 3ue,( urades 'rp1 durlas uu4s1e.(ordrp
ledup 11111 Bnp 'rur e.tuc uu8uaq 'uequqruet
ue8uupued e{ se}u I{BJB e{ wrpnue{ uup 'rJDl-rsrs
uuulnu.rad epud nete Suopuoc Sueprq eI tnqesJet
{llp-{plt ue1rs1e,(ord uup'Surdures uuSuppued
ue,ru18ur1 eped {rln-{plt qBIWlld 'rur sdrle eped qtlp
-{ltrt ue{sqnleru {ntug 'ue14nlunlp 3uu,( ruedas
'u,,{unqruns rnluletu duSSuurp u.(uuuncu Suuprq
'srrlerurs epuaq ueledruoru rur sdqe euerey
'EAuJepurUS
Jelouurp ue8uep BurBS rur sdrle ro,(uru nquns
Br.r?ur rp 'ucr{equut uu8uepued uped sdqe ru3uqes
1udrua uele (uere>13u1) repuus rrpl Sunln 'e,(u
-.rapurlrs Jolauerp ue8uap BIUES Jour(u nquns uup
'uedep ue8uepuud rrep Suns8uel ue4s1a.{ordrueu
uu8uep qeloredrp e,(uro,(uru nquns 'ueqeqtuel uE
-Suepuud uped e,(uruueqes >lnlueq uep UBJn>In tuulup
ue11n[un1p ue{lrseqrp 8ue,{ sdrle uep 'Suopuoc
ueelnured rdel ue8uupuud depeqrel snrnl 1e8e1
Ilquelp uuleqrlSuad sue8 'e71'g 'rg9 pped
'und euuru uu8uepued upud 1u8e1
tnpns ue3uep tuqrlrp IEpn u,(usdrle Sueprq Bue.re{
e,{rrreuaqes {ntueq uup uurn{n uaqnlunueru 1upr1
sdrle rdele] 'ue>llrseqrp uer{rur3p 8ue,( ueelmuled
'Et€'9 rq3 epu6 'sdqe {ntueqreq uele z,(u8uopuoc
l9z )rN):[ arv€r ve
@
UBB{nuJed 'Suopuoc Sueprq qelo Suolodrp
.rapuqrs ulrqede '0€'99 uped ue1se1eftp 3uu,( rgedeg
sl)nllo eNVA vndn) za.'g.
'
fiqastu ypns 3 uoptq-Buoplq otDtuD uo8uotodtad
stto8 uo?uap tn[o[as uogoqtlSuad qDrD qDiltEut)
'o{utouaqas ptparyp npns unplntunuaw ?uo.t
tto 3 uoptru d npn s
n quro 3 3 u alu ln ru n'ua11n hrnlrp
e.{uruueqas lpJpoqrp tnpns uep 'srre8 ru8uqes
ledruul B uep V Suuprq '1r1r1 ru8eqes ryduret 7
-1 sue8 euutu rrup uuqequel ue8uupued u€{lrseq
-3uaru SueK '4-y sue8 ue8uep leleles Ilqruelp
qeuud upuel uetuqrlSuad-qere 'rl I'g 'rqC Bped
'7-1 ue8uotodred suu8 ue8uep rulules :pprl
(quued upuel luqrf uptur{llSued qeru Bueru{ qII'8
:qg upud u,{u:uuoqes uuJn{n ruulup ludruet leprl
tnqesrel tnpns .eII'8 'rqg eped lnpns epeduep
IceI qrqel nute rusoq qrqel 8uu,( lnpns uellnlunueru
tnqesJel lnpns qe>1ede'BII'8 rqD eped rgades erues
uXu;eueqes tnpns B^\quq duSSuu8uaru ue8ueq 'uu1
-1nfun11p lepq u(ureueqes Irrper{rp lnpns uep 'sueB
ru8eqas ledruu: Iuplr g uBp V Suuprq 'eXuluqrle
iuedep ue8uepued epud 11t1t re8eqes ledruei
1.epp Z-L ue8uotodrad sueS 'q11'8 rqD epud
'mqasrat 3uoplq uoSuo1odtad stto7 4utl-uo?uopuod
Llolt-tDJ 'Stutpgq Dnp DtDluD
tp o,iu.touaqas ilpns
qa1otadwaw )flrun 'trrqesral Sueprq Eretuu rp IBrp
-eqrp lnpns uu)t?dnJeru e.(uenpal EJeluu rp tnpns
uup'srru8 re8eqes Suuprq enpel uo11nlunueu ue{u
rur sue8 lnrl-ue8uepued 'nlr qeqos r{elo :ueBtuBS
-req 3ue,( lees uped Sueprq unpel eped {EtolJol
4-1 srrcfl'3ueru1eg 'B u€p V Sueprq uu8uolod-red
srre8 ueludruout Z-l srre8 'e11'g 'JqD BpBd
'tnqasral 3uop1q opoel suoS Sutuoqwas
11111-utt7uop
-uod qolr.toc '8ttopry npns rdar uoBuopttod qalotad
-walu )fftun :rulelreq rur qeprpl uuDlrruep ue8ueq
'sue8 ru8uqes ludruul uu{e lnqesJel sue8 luduel
258 BAB a PANDANGAN TAMBAHAN

(b)

@@ PenggamtraranBalik.

(o) PANDANGAN TAMBAHAN KEDALAMAN (b) PANDANGAN TAMBAHAN TINGGI (c) PANDANGAN IAMBAHAN LEBAR

@ ranoangan ramoanan Lrama.

Pada Gbr. 8.21b, pandangan tambahan me-
nunjukkan perrnukaan condong dalam ukuran dan
bentuk sebenarnya yang memotong suatu cetakan
(motildi ng). Metode pelukisan titik-titiknya serupa
dengan metode yang dijelaskan untuk elips pada
Gbr. 8.12a.
I8.T3 KONSTRUKSI BALIK
Untuk menyelesaikan pandangan biasa, sering kita
perlu membuat pandangan tambahan terlebih dulu.
Misalnya. pada Gbr. 8.13a. bagian atas pandangan
samping-kanan tidak dapat digambar hingga
pandangan tambahan digambar dan titik-titiknya
ditentukan pada kurvanya dan kemudian di-
proyeksikan kembali ke pandangan depan, sepeni
yang ditunjukkan.
Pada Gbr. 8.13b, sudut 60' dan tempat garis
1-2 pada pandangan depan diketahui. Untuk
menentukan tempat garis 3-4 pada pandangan
depan dan gais 2-4,3-4, dan 4-5 pada pandangan
samping-kanan, peltama kita perlu membuat sudut
60o pada pandangan tambahannya dan mem-
proyeksikan kembali ke pandangan depan dan pan-
dangan samping kanan, seperti yang ditunjukkan.
.8-I4 PANDANGAN TAMBAHAN
SEBAGIAN
Penggunaan pandangan tambahan sering me-
mungkinkan untuk menghilangkan satu arau lebih
pandangan biasa dan dengan demikian akan
menyederhanakan penguraian bentuk, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 8.1b. Pada Gbr. 8.14 tiga
uu8uotod JEqIUBB Eped '{Edrupl srJBB dupeqral '1eduepp1 sue8 nete ludurel sueS uu8uep
Uduueq
oS? eJDI-BJDI {lrullp rrsru sr:e8 B,rguq qulrturuv sntnued sFeS reque8 ue8uul 'lnqesJet uu8uepuud
'uBL{BqurBl uESuolod {nlun u€tBr{r13ued qaru urslep 1e,(eq1 uesnlnuad uu{epuuuau {nlun
ue{upuuueu 3ue,( qeued Epuul uup 3uo1od-Sueprq uuleun8rp snlmued suu8 e.{ueserg 'uruus 3ue,( yseq
sFuB uelnuqrad'u11'g rqg Epud'ue8uolod uelep ue8uap ueleun8rp uur8eqas ueqequul uu8uepued
uequqtuul uu8uupuud qup,(uuq ueqeqruel uu8uolo4 uep uer8uqes Bserq uu8uepued '91'g 'rqg eped
uu11nfuntrp SueX ruedes 'e.{quq ednreg 'eo?qrp
NVHV€IAIVI NVENOIOd II'8A qupnur qrqel uep ue{euerflepeslp leBuBS ue>llrsuqrp
'uu18uu1rqrp ludup nlr 8ue.( requru8 uep 'rdn>lncueu qepns Supes uer8uqes
ludtuu:1n srruS-srru8 uedu4
selel qrqel rpelueur uule 'e,(u1n[ue1es ueeunSSued ue8uepuud '6'95 uped ue1se1eftp 3uu,( rgedeg
'rlu>Ies Eruus uelSuepqrp tedep
uped'r1ueg'un11nlunlrp u,(uepueq uuqnJnleseT
uuqeqru4 ue8uepued eryl rSupde '1eduu1>1q sue8 3uu( ue8uupued epe {eprt-ue>lqntnqrp ue8uepued
Bnr.ues r.ru>l{nlunueur snreq ulnured ured 'rdelel uely
dutles uup uer8eqes rur ruedes pq ruupp 'rdulet
'uuselalel {nlun ue{qnlnqrp tnqesJel struS-suu8 uuly'suu8 uurnrs8uudrurso{ uuere{ uulrnqu8ueru
BSrq qupu tdet selel qlqel pef rcquu8 tenquer.u
Ience{ 'uuququrut uu8uepued eped ue>13uepqrp
u,{usruuqas ludruequl sueS-suu8'e,{u1e11urd upu4 {Bprl uurf,uu uedulSuele;1 'rpufra Surras rur leq
Susrueu uep 'sd1a uureqrueSSued luqrpel epqede
NVHVSINVI NVENVONVd qlqal-qlqelrel 'utuul leSues 8ue,( nDlult\ uB>lr{nlnq
vovd )vdl tvt)vr stdvo 91'8r -ruoul ug>le uur>Iruep ruquru8 lenqureu {nlun
' ua11n lun11p dq8uey wququul-ue8uupuud requlu8
'ua11nlun1rp 8uu,(
LlDUDlapr4 uoqntod'snse1 derles uped ea,rqeq uu1
'qn.redag ue8uepue4
-nuqred '(Vl Lluep 6'95$ tuql) srrterurs u8niqe,uuq @
sueg eueJe{ 'e8nf uullnluqrp esurq-uu8uupuud
rrup qnrudes 'lul Ieq tueleq '(91'g 'rqg) ue1
-ruqrue8rp 3ue,{ ueququel uu8uepuud r-rep qruedas
e,(uuq'uerequreSSued n14em lerueq8uau {ntun nBtB
ruquu8 suual epud 3ueru leruaq8ueur lntun uu1
-npedrp eTl uup 'slnoturs ueq?qtuet ue8uepued e4r1
Hndvd3s
NVHVSI^IVI NVENVGNVd 9 I.'8 I
'und euuu uuSuepuud uu8uap wtrc{raq {epq
uup ,.JesESa{,, >ledruul uep Irce{ uurnlrueq Supes
Suuf 'uer8uqos ue8uupued 1n1un qrqal-qrqalJel
Surlued 1ul IEH 'rs1e.{ord suuS unp nule nlBS ue8uep
nelu nquns suu8 uu8uap 'u,(u1zse ue8uupuud
uu8uep unlSunqnqrp snJeq uequqtuu} uu8uepued
'uu8uupued uutre{Jete>I selehedureru 4nlug
'ueg8eqag ue8uupue4
@@
to' (o)
tr,"ru=u- I Nvrevsrs
-errrrar,rvs
Nvdlo NV9NVONVd I tvNvi NVd]C
NV9NVCNVd NVENVCNVd
NVNV) ENIdI/']VS
NVENVCNVd
692 )rN)3r dVsWVe
260 BAB A PANDANGAN TAMBAHAN

BIDANG tsIDANG

]ffio"o*
POTONG

WP

@ Potongan Tambahan.

2,3

@ Panjang Garis sebenarnya dengan

Bantuan Pandangan Tambahan.

@ Potongan Tambahan.
permukaan yang dipotong saja yang ditunjukkan
(Gbr. 8.17b dan 8.17c).
Suatu potongan tambahan melalui kerucut
POTONGAN ditunjukkan pada Gbr. 8.18. Ini merupakan salah
TAMBAHAN A-A
satu dari potongan kerucut (54.44), dalam kasus
ini berupa parabola. Parabola dapat digambar
dengan metode lain (Gbr. 4.57 dan 4.58). tetapi
metode yang ditunjukkan di sini ialah dengan
proyeksi. Pada Gbr. 8.18, elemen kerucut digambar
atas. Elemen
pada pandangan depan dan pandangan atas.
pandangan
ini memotong bidang potong di titik 1,2, 3, dan
seterusnya. Titik-titik ini dibuat pada pandangan
atas dengan memproyeksikan ke arah atas elemen
yang bersesuaian pada pandangan atas. Pada
potongan tambahan, semua titik pada parabola ber-
jarak sama dari bidang acuan karena ia berada pada
Tambahan.
@Potongan pandangan atas.
Contoh potongan tambahan pada gambar
tambahan, seluruh bagian benda di belakang bidang Di sini, tidak
mesin ditunjukkan pada Gbr. 8.19.
potong dapat ditunjukkan (Gbr. 8.17a). atau ada cukup ruang untuk penampang putaran,
_,*^q
'uulnrnrag ueqequreJ ue8uepue4
uu>IruueJ 'i ue8uupued uep Ienses 3uu( 1e;eles uup
rs1e,(ord suu8 depeqrel snJnl ry8ef f ]ed[ sr.le8
3uu.(
{rJBI 'tnqesrel qeuzd epu4 uu8uep ruleles
snler{ IS{e,{oJd suu8 >IIra uep '7 ue8uepued >1nlun
uulur8urrp 3ue,( qure ruEIBp I uu8uepuud qefi e1Z
qeued upuul {I:BJ'Zue8uepuud uep'; ue8uupuud
'se1e ue8uepued :ueSuupued e8t1e1 uulnrn uped
uerleqred uu4esnd uep uudep uu8uepued ue>lIBqE
'Z uequqtuul ue8uupued ruqtuuSSueu lntun
'uBqeqtuul
ue8uupued e1 uedep ue8uupuud uup uulqepurdtp
'o 1urcl Iuedes 'IuI >lur€f 'uudep ue8uupued upud
1/p srre8 rrep e.{ulurul ue8uep urues 8ue,( 1/p
ledq srre8 uep lurul Hllr-uretu lnqesrel upueq uped
Joruouoq 3ue.( >ptp enutes 'I uuqeqtuul uu8uupued
Bpud 'uence-Sueprq srru8 epedtr€p uu{qepnur
-eru qrqel ledrl sueS-sIJeB 'ruI qoluoc eped
'u,(urrup
uSSuqreqa 3uu,{ uu8uupuud uuteJepes uu4u1e,(ord
-ruetu {uun uopun8rp ledup e,(utru1ueq uBLpqIuBl
ue8uupuud Suureqrues'e,(ulnlueleg'rapun4as
uDqDqww uoSurtpuod urttptdntaw outttd uoqoquol
uo7uopuod ttDp unllqa{.otd1p ?uo{. urtqoqwol
uo7uopuod Suo.toqwa g'ue>1s1e,(ordlp ludep Bpeq
-req 3uu,( ueluqq8ued sue8 ue8uep 'e33urqre11u1
qulunl IuEIup Jopun>les uulluqruut uu8uupued '1
uu8uupuud 3u1pTe1es rp qeuzd epuul qelo uu>Plnlunl
-rp 8uu,( rgedeg '1 reurud uequqluel ue8uupued
uep uu4s1e,(ordrp tedep 3ue,{ ueququrul uu8uupued
e.(untus-nlus tleluu{nq e Jepun>les ueqequul
ue8uepuud'rdulet uely'ruqrue8rp ledup uuplnuep
uSSurqreDle1 uetrurueq ueqeqru?l ue8uepued I{EIrunI
'u,(usrueles uep '0 e8pa>1 usquqruul uu8uupuud
uerpntue{ :Z Japun{as uBqEqIuBl uu8uupuud
ruque8tp teutrd uuqequul ue8uepued uuq
'sete ue8uupuud rrep ue4s1e,(ordrp
3ue,{ "reurud uurluqtuel ue8uupued uulednreru
ueqeqrue1 uu8uepuud 'IZ'8 'rqg BpBd 'BSBIq uu8uep
a,9z )lN):lr dv€wve
@
-ued nlES qeps IJup ue{IDle.(ordlp Suef p33un1
uuquqruul ue8uupued'ru1u,(-reruud ueququrul
ue8uepued seqequeu I{EIet Btl{ rut qneles e83urg
Nvrndndlg
NVHVSINVI NVoNVONVd 6 t'8I
'0I'6$ tetlll 'uurelnd uenluuq ue8uap
e,(uuueqes sue8 Suelued qeloredureru lnlun
'e,(ureueqas
7-1 uu8unqnq Suelued uuludrueru uequqtuel
uu8uepued eped 7-y >1erc[ uep 'g-41 dep
ue8uolod e,(ureueqes {$ueq uup uern{n ue>I
-lnlunueu ueq€qruel uu8uupued eped g-7-1
e8rlr8eg 'setu up8uupued upud u,(u>prel uu8uep
urues tedrl sye8 pep lurel ue8uep ueqeqIuel
ue{nlueJ 't
ue8uupued eped 4 uep [
'uAuqBJu
->llllt eI g uBp
L {llp ue{Iqe,(ord uup '(uudep ueSuepuud)
Z-1, Vep runses 3ue,( lerel upud uup 'qeuud
upuel dzpuqrel srun1 >1e8e1 1/1 tedu spe8 >1plu1 'Z
'ue4>1nlun1rp 8ue( uedes 3/11
ludg srru8 ueltudruel uup 'ueleqq8ued qeru
uu>lepueuelu 3uu,( (uudep ue8uepuud) 7-1
dupuqrel srun1 1e8a1 3uu,( quued epuu1 IIqUV 'I
'uuru€lupa{ uuq€qruel ue8uuPuud
uenluuq uu8uep 7-; ue8unqnq Suelued qelored
-rueru Euurula8uq ue11nlunueu 0Z'8 ruquuC
'tnqesJel suu8 ue8ueP -lu!u[as
3uu,( rs1e,(ord Sueprq e1 uerys1e,{ordrp epqede e,(u
-ruuaqes Suulued uerynlunueru unlu sue8 Suolodeg
NVHVSIAIVI-NVENVGNVd
:IOOI:ll t :VANdVNlglS
srdve oNVrNVd 81'8r
'uuqsqurel ue8uotod 4ue8 te8uqes
1
ueleun8rp qulet uequpurd uuSuolod undnelur'r
262 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN
letak semua titik bernomor pada pandangan 2 dai
garis lipatj pada jarak yang sama dengan jaraknya
dari garis lipat H/1 pada pandangan atas, dengan
menggunakan jangka-bagi untuk memindahkan
jarak tersebut. Misalnya, pindahkan jarak b untuk
menentukan letak titik 4 dan 5. Hubungkan titik-
titik ini dengan garis lurus, dan tentukan mana yang
tampak dan mana yang taktampak. Sudut yang
terdekat kepada pengamat (1 1 ) untuk pandangan 2
akan tampak, dan sudut yang terjauh ( 1) taktampak,
seperti yang ditunjukkan.
Untuk menggambar pandangan 3, 4, dan
seterusnya, ulangi prosedur ini, dengan mengingat
bahwa setiap kali kita akan memusatkan pikiran
hanya pada urutan ketiga pandangan. Dalam
menggambar pandangan tambahan, kertas dapat
diputar untuk membuat kedua pandangan terakhir
sebaris dengan pandangan biasanya.
I8.2O PENGGUNAAN
PANDANGAN TAMBAHAN
Umumnya, pandangan tambahan digunakan untuk
menunjukkan bentuk sebenarnya atau sudut fitur
sebenarnya yang tampak terdistorsi pada pandangan
biasa. Pada dasarnya, pandangan tambahan me-
miliki keempat penggunaan berikut:
1. Panjang garis sebenarnya, TL (S8.18).
2. Pandangan titik suatu garis (98.11).
3. Pandangan tepi suatu bidang, EV ($8.21).
4. Ukuran sebenarnya suatu bidang (98.21).
A8.2IUKURAN SEBENARNYA
SUATU BIDANG MIRING:
METODE GARIS-LIPAT
Contoh penggunaan pandangan tambahan sekunder
ialah untuk menunjukkan ukuran dan bentuk
@UkuranSebenarnyaPermukaanMiring-MetodeGaris-Lipat.
sebenarnya suatu permukaan miring, seperti
permukaan 1-2-3-4 pada Gbr. 8.22. Dalam hal
ini garis-garis lipat digunakan, tetapi hasil yang
sama dapat diperoleh dengan garis acuan. Laku-
kanlah yang berikut:
l. Gambar pandangan tambahan primer yang
menunjukkan permukaan 1-2-3-4 sebagai garis.
Seperti yang dijelaskan pada 98.11, pandangan tepi
(EV) suatu bidang diperoleh dengan mendapatkan
pandangan-titik suatu garis pada bidang bersang-
kutan. Untuk mendapatkan pandangan-titik suatu
garis, garis penglihatan haruslah diambil sejajar
dengan garis tersebut. Oleh sebab itu, tariklah tanda
panah P sejajar dengan garis 1-2 dan 3-4, yang
berupa panjang sebenarnya (TL) pada pandangan
depan, dan tarik garis proyeksi sejajar dengan tanda
panahnya. Tarik garis lipat H/F antara pandangan
atas dan depan dan F/1 antara pandangan depan
dan pandangan tambahan, yang tegak lurus terhadap
garis proyeksi masing-masing. Semua titik pada
pandangan tambahan akan berjarak sama dari garis
lipat F/1 sebagaimana jaraknya dari garis lipat H/
F pada pandangan atas. Garis l-2 dan 3-4
akan
tampak sebagai titik pada pandangan tambahan,
dan bidang 1-2-3-4 dengan demikian akan tampak
dari pandangan tepi-yakni, sebagai garis.
2. Tarik tanda panah S tegak lurus terhadap
pandangan tepi bidang 1-2-3-4 pada pandangan
tambahan primer, dan tarik garis proyeksi sejajar
dengan tanda panah tadi. Tarik garis-garis lipat 1 /
2 tegak lurus terhadap garis-garis proyeksi ini dan
pada jarak yang sesuai dari pandangan tambahan
primer.
3. Gambar pandangan tambahan sekunder. Tentu-
kan letak setiap titik (pindahkan dengan jangka-
bagi) yang berjarak sama dari garis lipat 112
E".
rL i't
#\lrL\
8uu,( quued upuel uu8uepuud unp ue8uep '.lnqule{lp uencu Sueptq pqure8ueu uep uencu stru8 ueluun8
{oleq r{enqes ue8uepued enp VZ'7 'rqC Bped -8uetu qepntu qlqel qBI€pB IUI snse{ IUEI€C
'tnqesJel ue8uupued eped rdel rrup >1edruul
lnHvrf )lo eNldl! l qBISnJuq uel{Iruep ue8uep *Z-1, uee>lnured
NVlVHllgNfd HVdV'dfcNn)ls uup 'reurrd uuqequet uu8uupued eped ltttt
NVHVgl,^lVI NV9NVO NVd eZ'8 I re8eqesleduer ue11e Z-l srre8 'uudep uu8uepuud 7
'uu{rernrp ules rueq 3ue,( epoleu uu8uep ednres -1 srru8 ue8uep ruleles {lJetlp 6 quuud epuel 'nll
rur epotol l 'de13ue1 3ue.{ repunles Uel{€qurul qeqas qelo 'uzdep ue8uepuud eped (11) u.(uruueqes
ue8uepuud ruqureSSueu eduul 73-9-V-t-Z-o uuJn{n urupp leduet 8uu,( g-7- 1 uuelnrured uped
uuulnured e,{u.rcuaqes
{nlueq uep uern{n uu>ln}ueu suu8 uens ue8uep releles snJuq 'd qeuud upuel
-eu uuuure8uq uallnlunueu q€Z'8 JBquruC 'uuleqq8ued qere 'IuI pr{ uu>In>Ieleru {nlull 'reulJd
'tnqesJot ledtuet enpel epud reruud u€qeqluul uequqtuel ue8uepuud ruEIBp g-Z-L uuulnurrad rdel
uu8uepued uup qnuluetu A-A ISIS epud q ueJn>ln uu8uupued DIIIrueIu nped qeles eruuued nll qeqas
'e.{u1zsr6 'lqe8ua uu8uepuud rqnulueu) rDnl lp qelo ilnqesret uw{nluJad tdel uu8uepuud depuqrel
nete (ue8uupuud eBIl uu1run epud qe8ua ue8uupued snrnl 1e3o IIquEIp snruq S quued epuul TepuruIss
qe.re e>) wDtop lp epereq srueq uulunsesreq 3ue,{ ueqeqruBl ue8uupued epud ledu-rq e.(ureueqes 8ue,(
uurnln8ued E,trqeq uDIIIBIFed'uedep ue8uepued uee>lmured uern{n ;u8y 'u.(u-reueqes {nlueq u€p
eped uetunesreq 3ue,( {pl1-{11p uup uunce Suuprq
eJelue tuedes etuBs JepuDlos ueqBql,uBl ue8uepuud Bueru IJBp uugeqruel uu8uepued requruSSuaru
epud 1-1 dupeqr4 snrnl 1e8e1 ue.rnln8ued EnIUeS ruulup qu13ue1-qu13ue1 ue>plnlunuetu €Z'8 JBquruC
'uernln8ued uu{qepuluau tuelup uequpnue>l NVNCV-ENVOI€ :IOOI]IN
>Inlun Bpuaq Suolorueru duSSuerp A uunce :gNtdttN Nw)nlNdld nrvns
Sueprq'Jepun{es uequqru4 ue8uupued 1n1ug v^NdvNfg:ts Nvdn)n zz'9.
'x-x uBnsB
sr-rufi depuqrel sute uufiuupuud rrep rfleq-u1fiuel 'u,(udupeqrel srun1 1efie1 Ilq1gulp
ue3uep uelqepurdp 'lnqesJel mqruu8 eped D uedes 'g quued Bpuul 'u€lel{I13ued qure uuere{ Jepun{es
,ueruglupe{ ueJn{n Bnrues 'reruud uBqeqtuet uB uequqtua uu8uepued epud uallnlunllp uP>Ie 7-0
-Suepued{nlun.uB>I){nfunlrp 8uu( luedes.lnqesrel -z-[ uBB{nu]ed (st) e,{ueueqas uern{n 'p uep
upueq Buuleleq uee>lnuued ue8uep lrduueq 8ue,( c ueJn{n 'u.{ulusnu 'tlredes-sele ue8uupued eped
(reruud ugqpq1lle] uu8uepuud reqruuSSueur rytun) y 171 fudl suu8 r.rep u,(u1e.rul uu8uep suelulB8eqes
.uency.3uep.rgapo1a1,n-3ur.rg41usDpIuJedef,u.ruuaqa5ueJn{n@
lua'. ^
.871_.
egz )lN):Il dvsl^vo
264 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN
menandakan garis penglihatan untuk pandangan
tambahan sekunder benda tersebut. Untuk meng-
gambar pandangan ini, lakukanlah sebagai berikut:
1. Tarik pandangan tambahan primer bendanya
moupun tanda panahyang diambil, yang akan
menunjukkan panjang tanda panah sebenarnya.
Untuk melakukan ini, ambil bidang acuan
mendatar X-X pada pandangan depan dan
pandangan tambahan, seperti yang ditunjuk-
kan. Kemudian ambil arah penglihatan tegak
lurus terhadap tanda panah yang diketahui.
Pada pandangan depan, akar tanda panah
berada sejarak o lebih tinggi dari ujungnya,
dan jarak ini dipindahkan ke pandangan
tambahan primer, seperti yang ditunjukkan.
Semua pengukuran tinggi pada pandangan
tambahan bersesuaian dengan pengukuran
pada pandangan depan.
2. Gambarlah pandangan tambahan sekunder
yang menunjukkan tanda panah sebagai titik.
Hal ini dapat dilakukan karena tanda panahnya
menampakkan ukuran sebenarnya pada pan-
dangan tambahan primer dan garis-garis
proyeksi untuk pandanan tambahan sekunder
ditarik sejajar dengannya. Tarik garis-garis
acuan Y-Y untuk pandangan tambahan sekun-
der tegak lurus terhadap garis-garis proyeksi
ini. Pada pandangan atas, tarik Y-Y tegak lurus
terhadap garis proyeksi ke pandangan tam-
bahan primer. Semua pengukuran, seperti b,
terhadap Y-Y bersesuaian dengan pandangan
tambahan sekunder dan pandangan atas.
@ Pandangan Tambahan Sekunder dengan
Arah penglihatan Miring Diketahui.
\,
PANDANGAN ATAS
TANDA PANAH
PANDANGAN
DEPAN TANDA
PANAH
t,
PANDANGAN
va;;'A'Ni"PirMeB-
IAMBAHAN PRIMER --
---:s
IANDA PANAH
PANDANGAN
TAMBAHAN SEKUNDER
TANDA PANAH
Perhatikan bahwa pandangan tambahan
sekunder Gbr. 8.23 danS.2l memiliki nilai lukisan
yang besar. Ini merupakan proyeksi trimetrik (L1hat
S16.30). Akan tetapi, arah pengliharan dapat
diambil, dengan cara Gbr. 8.24, untuk menghasilkan
proyeksi isometrik ataupun dimetrik. Jika arah
penglihatan diambil sejajar dengan diagonal
kubusnya, pandangan yang dihasilkan merupakan
prov-eksi isomefiik ($ 16.3).
Contoh penggunaan pandangan tambahan
sekunder ditunjukkan pada Gbr. 8.25. Semua
pandangan merupakan pandangan sebagian, kecuali
pandangan depan. Pandangan tambahan sekunder-
sebagian melukiskan suatu hal yang padanya garis-
garis pemutusan tidak dibutuhkan. Perhatikan
penggunaan potongan tambahan untuk menunjuk-
kan bentuk lengan sebenarnya.
f8.24 ELTPS
Seperti yang ditunjukkan pada 96.30, suatu ling-
karan yang dipandang miring tampak sebagai elips.
Hal ini sering terjadi pada pandangan tambahan
berurutan karena keragaman arah penglihatannya.
Pada Gbr. 8.26a, lubangnya tampak sebagai ling-
karan sebenamya pada pandangan atas. Lingkaran
tersebut tampak sebagai garis lurus pada pandangan
tambahan primer dan sebagai elips pada pandangan
@ pandangan Tambahan sekunder-
Pandangan Sebagian.
PANDANGAN
TAMBAHAN
SEKUNDER
,/
 'r*rrrlEfi@
'uuruup8uefueq unleq Suud rote.redo qelo up{
-llsuqlp Suufqy3 requre8 eped rurzul uBqBIBse>l
ueludrueur qBIBS uuJn{nreq 8ue,( IErpeWp lnpns
'ue4s1e.(o.rdrp 3ue,( >1e.rel nete 'nures lurel ueJn{n
udrueq uB{E (IVJ tue}srs qelo lenqrp 3uu.( sqetuolo
uern{n 'e,(uruueqes uurnln tuBIBp uu{nq lnpns nelu
ueulntu;ed B{l!'CVJ re,(e1 rrup ue8uupued nlens
ueJn{n rraqrueru nulu rnln8ueru BtpI epqudy 'u,(u
-Jeueqes IErpeWp lnpns uellniunueu Suef uu8uup
-ued nele u,(ureueqes uurnIn ue8uepued UDIIISeq
-8ueu uule 8ue,( euetu ueleqrlSued srre8 3ue1ue1
sulel 3uu,{ uerueqeued r{rlrruetu 1n1un Surlued
lu8ues qrsu141'lenueru uJecas u€qeqtuul ue8uepued
uulrslefordueur e,(unlred ueleperueu 3ue,(
'qrqol nBtB qu13ue1 ntes tuelup uB{IISBI{Ip ludep und
eueru ue8uepued 'q-g CVJ ue>IuunSSueru ue8uaq
ovc NV)vNn99Nlt l uu8uep ludep lnqesrel sdrle nelv 'nlueuel ruqruei
dlrndhlo) )lJvde 9z'8r
'uu>lqntnqrp 3ue.( sdrle pur
lnpns qqfiueru rur lnpns uu8uep uup 'e,(u8uunu
ueelnrured uep ueteqq8ued sr.re8 BJBIUE lnpns
rrecueru 16un ;qdulsep uteruoe8 ue>1uun83ueur
uu8uep nele rounu nquns 3un[n ntes rulDles Ip {11p
edureqeq ue{splnleru uu8uep qeloredrp u.(u8ueluu4
'.ro,(utu nquns epud srun1 >p8et
63 Joultu nquns
'e,(ureueqes 3ueqn1 releruelp ue8uep e,(u8ueluud
EruBS uep 6lnqesJel 3ueqn1 19 nquns sr.re8
dupuq;4 sn-rn1 >1u8e1 gy ro,(eu nquns 'qelo.redrp
lllns qlqel rur nquns-nquns 'sBlE ue8uepued
eped rde1e1 'uedep ue8uupued epud ;uqruu8lp ledep
gBpntu ue8uep JouIIu uep ro.(eu nqurn5 'uuleun8rp
tedup sdrle pu 'r8e1 {pq Wqel nele iueluun8rp
ledep und uuuu 3ue,( e,(ueuaqes-sdr1e epoleru
'ue{nuelrp qelel rounu uup ro,(eu nquns B{I[
'uu8un13ue1 Ietu uentuuq uu8uep reqtueSrp
uBrpnue{ e,(urrq>1u B^Jnx ', uBp 'e 'z '1" }Ipp
992 )rN)rr dvst^Ive
{ntun Jeqlue8 epud unllnlunlp 8ue,( rgedes letuud
uuqeqruet ue8uepuud o{ rluquro{ rpet sqnpp 3uu.i
{pp-{pp uerys1e,(ordureu uerpnue{'repun{as
uuqeqtuel ue8uepuud uped uurulSurl Intueq
requeSSueur 1n1un nped qBIEpV 'su1e ue8uupued
uup uedap ue8uepued eped sdrle rs1e,(ord uep
'repun{es uer{Bqruul uu8uepued uped u(uruueqes
ue-re13ur1 {ntuoq r{rlrueu ue>14nlun1rp uulnrn
-req uuquqruur ueSuupued 'q9Z'8 'rqg Bped
'.gg sdrye q1ldlp Ipel'" 9t qulul e,(ulnpns luls IC
f
:eurrrd uur{Bqtue] ue8uepued eped rur IBr{ ruepp
luqrpp tudep 3uu.{ ruedas 'e,(uuurelSuq r8ueprqueu
3ue,( (L3) Sueprq uep ueleqrlSued-qure qeued
Epuul Breluu lnpns ue8uep renses Surpd 3uu,( tnpns
qelur ue{Bun8rp uulu 3ue,( sdqe ,,1npng,, 'sdr1o
IEru uentueq ue8uep ruquru8rp ledec uep qupnu
1n1un dn>1nc 8uu,( uurtryelel uu8uep qeloredrp
redep 199'7 'rqg) uerrdrueq sdge nelu 'uuleun8rp
rcdep e7g'p uup 0g'r-8r', 'rq3 epud e,(ureueqes
sdrla epoleru uep ntBS qups 'qelo.redlp tudup rlepntu
uu8uep Jouru uep ro,(eru nquns euaJe)
'ue3un13ue1 pru
ueluunSSuetu ue8uep 'uDISDInlp qe1e1 dnlnc SueX
{lt11 r{Elrunl qeleles u,(u.rrq4u uep 'ue>plnlunlrp 3ue.,{
rtredes ueqeqruul ueSuupued uep sBlE ue8uepued
epud uruus o lurel uu8uep '63 uu8uep lrdruueq
3ue,( 61 uunce Suuprq uped Brr{-urr{ {Blalrel
srJleurs emlas 'Z uep 1 rpedes '{pp-{lllt uur{
-rs>1e,(ordrueu ueBuep u€{IBselesrp ledup sdrlg
'reruud wqequrq ue8uepued rrup ue1rs1e,(ord
-rp e,(ulepueuau nquns Suelued uup 'ro.(uru
nquns depuqrel snrnl lu8q CC Jouru nquns 'sElE
uu8uepuud uped u,(uruueqas uurulSurl Jeler.uerp
ue8uep e,(u8ueiuud urues uep rs1e,{o.rd sue8 ue8uep
relulas lnqasJel sdrle gy ro,{eu nqtuns 'rrq>Ierol
lnqesrp 8ue,( ue8uepued epe6 'ropun{es uer{Bqruel
266 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN
r KATA PENTING
PANDANGAN TAMBAHAN
BIDANG ACUAN
TAMBAHAN PRIMER
KOTAK KACA
SUDUT DIHEDRAL
UKURAN SEBENARNYA
GARIS MIRING
IRINGKASAN BAB
Pandangan tambahan dapat digunakan untuk
membuat suatu proyeksi yang menunjukkan
panjang sebenarnya suatu garis miring atau ukuran
sebenarnya bidang condong.
Pandangan tambahan primer dan sekunder dapat
juga membuat pandangan tepi suatu bidang mir-
ing, pandangan titik garis miring, dan ukuran
sebenarnya suatu bidang miring.
Pandangan tambahan dapat secara otomatis dibuat
dengan menggunakan CAD jika benda aslinya
digambar sebagai model tiga-dimensi.
Garis-garis lipat atau bidang acuan mewakili
pandangan tepi bidang proyeksi.
Titik-titik diproyeksikan di antara pandangan yang
sejajar dengan garis penglihatan dan tegak lurus
terhadap garis bidang acuan atau garis lipat.
I PERTANYAAN TINJAUAN
l. Apa yang dimaksud dengan panjang sebenarnya?
Dengan ukuran sebenarnya?
2. Mengapa garis panjang sebenarnya selalu sejajar
dengan garis bidang acuan yang bersebelahani
3. Jika suatu pandangan tambahan digambar dari
pandangan depan, ukuran kedalamannya akan sama
dengan pandangan yang mana?
4. Uraikanlah satu metode untuk memindahkan
kedalaman di antara pandangan.
I SOAL-SOAL PAN DANGAN.TAMBAHAN
Sool-sool podo Gbr. 8.27-8.59 okon digombor
dengon olot gombor otou iongon, Jiko
pondqngon tombohon sebogion tidok
ditugoskon, pondongon tombohon okon
berupo pondongon lengkop bendo ke-
seluruhon, termosuk semuo goris toktompok
yong perlu.
Sering sulit untuk mengotur ruongon yong
sesuoi untuk gombor pondongon-tombohon,
Dolom beberopo hol, perlu uniuk membuot
percoboon penotoon podo lembor pen-
GARIS LIPAT
PANDANGAN TAMBAHAN SEBAGIAN
TAMBAHAN SEKUNDER
PANJANG SEBENARNYA
PERMUKAAN CONDONG
PERMUKAAN MIRING
Penggunaan utama pandangan tambahan ialah untuk
menunjukkan sudut dihedral dalam ukuran yang
sebenarnya.
Kurva dilukis sebagai titik pada pandangan
tambahan dan dihubungkan dengan alat gambar mal
lengkungan atau fungsi CAD.
Pandangan tambahan dapat juga digambar sebagai
pandangan potongan. Konvensi pandangan
potongan yang sama berlaku apabila potongannya
juga berupa pandangan tambahan.
Pandangan tambahan sekunder dapat digambar dari
pandangan tambahan yang telah digambar
sebelumnya (primer).
5. Apakah perbedaan antara pandangan tambahan
lengkap dan pandangan tambahan sebagian?
6. Bagaimana kurva digambar pada pandangan
tambahan?
7. Berapa banyak pandangan tambahan yang diperlu-
kan untuk menggambar ukuran sebenarnya suatu
bidang condong? Ukuran sebenarnya suatu bidang
miring?
8. Sudut apakah yang terdapat di antara garis bidang-
acuan dan garis arah-penglihatan?
dohuluon sebelum muloi membuot gombor
sebenornyo. Toleronsi untuk ukuron horus dibuot
jiko ukuron metrik otou inci-desimol okon
dicokupkon, dolom hol demikion, mohosiswo
horusloh mempelojori SSI l.l-l 1.25.
Koreno bonyok sool dolom bob ini bersifot
umum, sool-sool tersebut dopot jugo di-
selesoikon podo sebogion besor sistem grofik
komputer. Jiko sistem ini tersedio, osisten Ando
dopot memilih untuk menugoskon sool-sool
khusus untuk diselesoikon dengon metode ini.
 .g,(ude{8uel uuqeqruq uBBuEpuBd quqruq uelpnua{ uup 'lnqe1a{lp 8ue,{ uedop ue8uepuad ue8uep uelslsuo{ qlseur
8uufuedas lrlpues Bpuv ueuel Suldues ue8uepued qululesep 'ue1su8nllp B{!f'(uB{lenseslp SuuI €-rY nul? €
-v sBUaX) ledruelrpl spe8 enuras lnsuur.rel 'der13ue1 urnlaq Suer( usqequrq ueBuepued uB{ququq uep '1nqe1a1.tp
fluu,{ ueuerl Suldrues ueBuepuud uup uedep uu8uupuud rEqruBC 'uelsu8nlrp 8ue,{ euurup8uqas ueqlltd leosleos
{nlunJBqIue31u1eue3uap.ruquu3nelEuE3uB]u$a{sqBoBn['uBI{EqIuBIue3uepuu4IBos{BoS@
'W flrffi,ff'.ffi'ffi-*ffir
,.H",#.h,,ffi '!ffi + 5fiffi
"m'h'6,
ffiffi,W,,ffit
hoH flH-F5r '(uErllBnses!p
8ue.t g1y nBlB €-V selrey) uEqBqIuBl uep 'sslu 'du13ua1
uedap uusuepuBd :lJuJ.I( 'ueqeqrust ue8uspued uep
ne;e €-V sBUaI)
uzdap ue8uupuBd
sBfE
'(ueIlenseslp 8ue,{ g1y
uBp'!rpl Su.rdues'ueququrq'de13ua1
:!rur!( 'uuquqruel ue8uepued uep
uedep uu8uepu"d ,;.q*1rr1;q .A-{oleg uudap ue8uepued :lnqele{l('ueuex r.rel@
@
fltlll' l
t Hn1n8
suc
LgZ )rN)rr dv€l^rvo
268 BAB A PANDANGAN TAMBAHAN

CRS
BUTUH 2

2XA11

76

BULATAN R O,I2
DAR] SLSI YANG BERLAWANAN

@ Braket Jangkar. Gambarlah pandangan @ Balok penuntun. Diketahui: pandangan

yang perlu atau pandangan sebagian (Kertas A-3 atau .44- samping kanan dan pandangan tambahan. Dicari: Pandang-
3 yang disesuaikan).x an samping kanan, tambahan, tambahkan pandangan depan
dan atas-semua secara Iengkap (Kertas B-3 atau A!3).*

Gomborloh
pondongon tombohon
yong menunjukkon
sudut ontoro A don B
sebesor 120'don
pondongon lombahon
untuk mencori sudut A
don C.

cRs
BUTI]H 2

A,2O X 45. TEP] MIRING

2XR

@ Balok Penyenter. Gambarlah pandangan Bantalan Sudut. Gambarlah pandangan

depan, atas dan samping kanan lengkap, tambahkan
@
yang perlu, termasuk pandangan tambahan lengkap (Kertas
pandangan tambahan yang ditunjukkan (Kertas B-3 atau A-3 atau A4-3 yang disesuaikan).*
A3-4).x

Sudut
onloro
permukoon
AdonB=
120.

4X A031
ra0,5 !o,24
(doti bowoh)

CRS - BUTUH I

@EretanPenjepit.Gambarlahpandangan@BraketPenuntun.GambarIahpandang.
yang diperlukan secara lengkap (Kertas B-3 atau AI3).* an yang diperlukan atau pandangan sebagian (Kertas B--r
atau A!3).*
*Jika dibutuhkan, pelajari $$11.1-11.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal seperti yang ditugaskan oleh asisten
Anda
 'ppuv uelslse qelo utlseinltp ?uuf, tuadas pulsap-rJut nels 1uleu u?ln{n ue{eunD gZ II-I IISS ue[e1:d 'uzlqnlnqp u1r1*
*.(uB{!Bnsas!p
x'(t-Zy nBlB tr-J s?lra)I) BduBsBlq ue8uepuEd SueI 7-gy nBlB t-[ sElra)I) E,{usueu 1n1un qn.rudas
uep uug8eqas ueqeqruul ueSuepuBd {nsuruJel'n1.rad 3ue,{ ue8uolod Enp uep ludrualas ue8uolod >lnseru.ra1 .n1.rod
ue3uepuedqBIJEquBc.IIBpuJy',,,,s@3uu,{ue3uepuedqe1'requreg.os,,aux@
t NV)HnlnErc ttt.lrill
uo3 tsl8 ndHl
tLa xa
SIUVE]S
96'8t ^ ,.-
q06l u
^o
on."t-
st'ea
zr, 80'0
{<t
z t'oti
Y<
:Jo
Q . 6tU I -./ ZI'OU NVI\r]N8 NVdn)nall8
\r1rr*a 1 NVC .L]III 09'0 10rs 7
IU
a
*'(ue{lenseslp 8uu,{ g-py
nBlB g-v segay) 1edrue11e1 qru8 Enues uBp e.{u.reuaqas
y ueerlnru.rad {nfuaq ue{{nfunuau Sued ueqn.rnlesarl
e,{uepuaq du13ua1 ueqBqruel uBBuBpuBd uBp (,,09'Z *'(ue>llenseslp 3ue,t 7-gy nElB ,-fl selray)
1e.re[as qesld.rel) uBuu>l Suldruus ut8uupued uep uudap e,{us;.rpu;1;s ueg8eq e,{u.ruuaqes {nluaq uu11n[unuaru
uuBuupuud qelrsqureg'3ue8atrua4 1olug Bue,{ uelSuqas ueqeqruul ue8uepued {nsurural'n1.rad 8ue,{
ue8uepuedqel.reqtues'SuednlrerlSuBf
--<t\..
//,L\
@
oBZ 4o)\ og.z
eL'oar Nvl\fln8
NVC llllr
i,,
I
8q'.0,
,/t
z9 LA-
(V uDDnurcd
/ ./ ,6r'r-ruu',,
srunl 4DOel
snqael AuDqnl)
a9'LA
*'(ue{lBnsaslp 8ue,{ 7-gy nele ,-g sBFaX) Bf,uslrpullls rnlB
>1n1un uuJ8eqas uequqruel uu8uepued >1nseur.ra1 'n1.rad 8uu,{
ue8uupued qBfruqrrrec'lnpns unlunue^ *'(uelJensaslp 8uu,{ y-gy nele tr-g sqrey)
@ lelnq 8ue,t selu uul3eq e,tu.ruuaqas qnluaq ueplnfunueu
8uu,( de18ua; ueququrq uBAuBpuBd {nsaruref'n1.rad 8uu,{ ue
-Suzpued qslrequec'8uu1eg unlunuad
@
88'0rl xz
I
929',O@ XZ
zt".Jq
I
zt'oil NVlfln8
692 )rN)rr dvswve
27O BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN

ar----
It---
lt

2X AlA
O TEGAK LURUS
TERHADAP MUKA
(Sudut
sebenornyo 60")
.312 UOO.5oOT r,OO

,V Pemegang Pahat. Gambarlah pan-

@Eretan
dangan yang perlu, dan tambahlah pandangan tambahan
yang menunjukkan kelengkungan alur sebenarnya pada
bagian bawah (Kertas B-4 atau A3 4 yang disesuaikan).*
@ Bantalan Penuntun. Gambarlah pan-
dangan yang perlu dan pandangan sebagian, termasuk dua
pandangan tambahan sebagian (Kertas C-4 atau 424).*

FAAx t
3X A16

(Jori-jori

86

FAO
Tembus, tegok
lurus 90' terhodop
permukoon
condong

@BalokPenyetel.Gambarlahpandangan@BraketPresGurdi.Gambarlahpandang.
yang perlu, termasuk pandangan tambahan lengkap yang an fang diketahui dan tambahkan pandangan tambahan
menunjukkan bentuk permukaan condong sebenarnya lengkap yang menunjukkan bentuk muka condong yang
(Kertas B-4 atau A1-4 yang disesuaikan).* sebenarnya (Kertas B-4 atau A3-4 yang disesuaikan).x

+Jika dibutuhkan, pelajari gg1l.l-11.25. Cunakan ukuran metrik atau inci-desimal seperti yang ditugaskan oleh asisten Anda.
 BpuV uelsrsE qalo uErlsEanlrp Buei ruades laursep-rJur nelE luleu upJnrln uBlDun{) EZ II-l ll$$ rrefeled'uelqnlnqlp e1t1
*'(uB'I.Isnsas *'(uerllerrsaslp 8ue{ 7-gy nEl€ ,-g sEUeXr
-!p 8uB,t t-€V nBlE ,-g sulra)J) u,{urBueqas ISesrad e,{u.ruuaqas Sued Suopruoo ue8ual 1n1uaq ue11nfunueur
snlrad SuEi
8uuqn1 ue.rnln uep S0I lnpns uB{Inlunuour 8uu'{ uE!8eqas 8ur,{ urJ8uqas uuqequrBf uu8uupuud {nserrJal
utqsqtuul uu8usputd InseruJel 'nlrtd BuE'{ uEBuBpuEd ue8uepued qslreqrueg'q11e3ua6 t or"l EE@
qEJJEqur€9'ueuey 1eqe4 Suesauru l@
(O uo? B uDo\nu)od ZI,Ot] NVIV]N8 NVC T]IIJ
uDbue? rclDles)
t09'0
)tdv] slvul
L'0'8nL'oq A
.Soi=€NVCV F
-'IVUC]HIO z :
VUV,INV TNONS o
E
,-g sBUaX) 'ue{qnlnqrp *'(u€\!ensas!p 71y nele
*'(ue{lenseslp 8ue,( 7-gy nele
'uef,
',:;ffi:*',t.,:::;JJ5..Til.ll,,1l,T'iffi x5'fJ,1lH'Jf .'J:illj3:,:'j::i:.'ffi
NV)Hn1n8ro
-doc lslS IVB]I NVC Sdi':
._ 9NVd|AVN: -
------t-gr I l--- -ul8 rlc:'
).',.iio, I \rvv:r":'
ux7
rloto
IZt
L,ZI
q't x oLN xz
1LZ )lN):Il dvsl^lvg
272 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN

\T
,[o
_tI
1.001
tt

@Gambarlahpandangantamtlahansekunder'lengkap,yang(kecualiSoal2)akan
menunjukkan ukuran permukaan condong yang sebenarnya. Pada Soal 2 gambarlah pandangan
tambahan sekunder seperti yang terlihat dalam arah tanda panah (Kertas B-3 atau A3-3).x

Ukuron bergoris-bowoh ioloh ukuron

ok d itu nj u kko n
se b e n ar n v o-t id
dengon sebenornyo di sini sAE 1040 -
4,50 DIBUTUHKAN
I_ DI\,4A
SUDUT SEBENARNYA DI
ANTARA PERIVUKAAN A
\
.'/ .l ,zo
\
\
I
1.62 6.00
DAN Br ]35'
J11
14 1

ll,\
.hr\
_
-J
L50

itr?zz
2,38 x a4.75
UKURAN GAMBAR 7, 3.90

IMETETRI
Balok Pemegang. Gambarlah pandangan
@
yang diketahui dan pandangan tambahan primer dan
@ Braket Kendali. Gambarlah pandangan
yang perlu termasuk pandangan tambahan primer dan sekunder sehingga pandangan tambahan sekundernya
menunjukkan bentuk permukaan miring yang sebenarnya
sekunder sehingga pandangan tambahan sekunder
(Kertas B-4 aJau A3-4 yang disesuaikan).x
menunjukkan bentuk permukaan miring A yang sebenarnya
(Kertas B-4 atau A3-4 yang disesuaikan).*

o
a-
o
tMETRTKI
O LUBANG TEGAK LURUS

o3o-i Ll
!o.ud--
l-- r ,aa
Aombar pondongon tombohon primer yang menunjukkon sudut
ontoro bidong A don B; kemudion pondongon tombohon
l*__es e3 l
L-o,uo sekunder yong menunjukkon ukuron sebenornyo untuk permukoon

@ Eretan Ekor-burung. Gambarlah pen-

dangan lengkap yang diketahui dan pandangan tambahan,
@ Penuntun Ekor-trurung. Gambarlah
termasuk pandangan yang menunjukkan ukuran pandangan yang diketahui ditambah pandangan tambahan
permukaan l-2-34 yang sebenarnya (Kertas B-4 atau A1- lengkap seperti yang diindikasikan (Kertas B-4 atau A3-4
4 yang disesuaikan).* yang disesuaikan).*
*Jika dibutuhkan, pelajri $$ 1 I . I I 1.25. Gunakan ukuran metrik atau inci-desimal seperti yang ditugaskan oleh asisten Anda
 'r?puyuetsrs€qalouols?8ntrp3ue(ruadas[eursap-r3urne]D:{I:leuuc:n)ntru{EunC SZII-tlt$$uelelod'uulqnlnqrpr41*
x'(uB{lEnsaslp 8uu,t y-gy nBle t-g sBFay) uB{lsB{rpurrp 8uu,{
.rFados ropun{as uBp rerulrd uBqBquB} ue8uEpuBd uBp 'dB{8ual
uudap uB8uupued qBlreqrue0'tBrIBd Suu8eruau
@
za
)-
ZLA
DRrv\ I
uDilDlnqtp
6uDA sDlD uDl5oq
uoDlnlunueu AuoA
)epunras uDqDquDl
uDAuopuDd qDlDquDg
\,,
LVA
x'(?-Zy nBlB tr-J segay) ufuludruul>1ul
s1.re3 enuras uery1nfuq1 'ue18eqas uuuerl Sugdures ut8uspuud
quqrueflp de13ue1 uuquqruel u€SuBpuud uup uudep uBBuBpuBd
rlelreqtue3'lalosl( lBdB( 8us,{ uequued @@
l NV)HnlnSrC
-s^
'6unJnq
:.-
lOlO ppns-lnpns i;;:\'-t a<eo
otuDuoqes lnpns
uoD\[unuau AuoA
BpuDles uDqoquDl
uDOuDpuDd
uD!pnuol
ia uoD4nwJed
o^uouaqas uun4n
uo44n[unueu 6uol
)euld uDqDqaol
uoduopuDd
qDuDquoo
V NVoNVCNVd
e lz )rN)rr dvsl ve
274 BAB 8 PANDANGAN TAMBAHAN

,*ror,a l..
) \
FILET DAN
BULATAN R0,12
\>
lse
BESI COR
DIBUTUHKAN I

t-

(v'
XRr88
-]- 2ra. t'
-l--

4.24
f-
7 .5Q

@PemegangPahatKubusuntukMesinBubatRevolver.Diketahui:
Pandangan depan dan samping kanan. Dicari: Pandangan depan dan samping kiri, serta
pandangan tambahan lengkap seperti yang diindikasikan oleh tanda panah (Kertas C-4
atau A2-4).*

R0,r2
KECUALI DIPERIKAN LAIN

.tro -J
l

)l
I

I
I
\.J- _r
?
t
2.88 .l-
\!
/l
i
f
:+--L
,ou

a6?
)
V, I

0,38 x ),24
SLOT

BESICOR -
D]BUTUHKAN I

@PemegangPahatuntukMesinSekrupOtomatis.Diketahui:Pandangan
depan dan pandangan samping kanan. Dicari: Pandangan depan dan tiga pandangan
tambahan sebagian (Kertas C-4 atau A2-4).*
 *'uBlSsqas uBqeqrual
ue8uepued ltnqrueru {nlun (YJ uerleuns'uuqse8nllp B{!['(u€{lensas;p 3ue'{ g1y
,rn1* gly selray uuluun8) lr.Ipues BpuY uoqeqruul ue8uupuud uep q9g9! ug8uBpund
q8|u!Ese0.ueuur13u1dulesue3uupue6:|nqBta{!o.{Bla3Iou@
gLZ )tN):Ir dvswve
 PUTARAN

TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:
1. Memutar suatu benda terhadap sumbu utama putaran.
2. Memutar benda untuk menunjukkan panjang sebenarnya dan ukuran
sebenarnya untuk garis dan bidang.
3. Menggambar putaran majemuk untuk menentukan ukuran bidang
miring yang sebenamYa.
4, Memutar suatu titik terhadap sumbu normalnya.
5. Memutar lingkaran untuk membuat elips.
6, Memutar benda tiga-dimensi dalam ruang dengan menggunakan CAD.
ue8uap Jelelas 3ue,( re18ut1etu rnsnq uu{splnletu
epueq eped {pp enures 'ueretnfued BtuBIoS 'ruI uB
-Suepued rrep u,{uuapslefordueru ue8uep qelored
-1p upl ue8uepued :(Ug'O rqC) (1uI Ieq uupp 6E)
uulur3urrp 8uu,( uappnpe{ e{ (u,(u>plueq Wqruaq
rypq rdu1e1) relnfuel reqrue8rp sele ue8uupued uup
'(Ig'O 'rqC) sule rs1e.(ord Sueprq dupeqrel snrnl
1u8e1 lrqruerp 1y p,(up1 nquns '9'6 'rqg epud
uellnlunlrp J€lepueru ru1e,(ord Sueplq depeq;e1
snrnl 1e8e1 3ue( nqurns nlens depeqre] uurelnd
dVIVCNI]N ENVGIS dVGVHdII
sndnl
)vefr eNVA ns!^lns
dVGVHd]I NVdVINd C'6I
'cl'8 'rqC ueqeqrua ue8uepuud
uduraqaq uep IIZ'6 'rqg eped Surduus uup
sulu uu8uepuud erelue ueednrese>1 uu{Iteqred
'mqete>lrp 3ue.( uernln uDIrBSEpJeq reque8rp tedup
';etnfueqe1 3ue.{ Surdruus uep sulu ue8uepuud uptd
uu>qnlunlp 8uu.( ruedes 'lnqesJel Bpuoq ueIUBIBpe>l
'e.(uluturou retndrel{ul uu{npnpe{ reqruuSSueru
nlnp qrqelrel edua Suns8uul ruqrueSrp relnd;el
ue{npnpe{ nlens uedep uu8uupuud u:1.rf'qDqnraq
yopll dolal 'o{unqwns uo?uap tototas ruil uDruolDp
-il1 Duatnl qap 'uDMDlDpal ouatul (fZ'6 'rqC)
erueued rslndreq{e1 unlnpnpe{ selu ueSuupued
uep e,(uuu1rs1e.(ordrueur uu8uep qeloredrp Surduus
uu8uepued uep selu ue8uepuud ttDwDlDpax
'uudep ue8uepued
uup efuuurysle,(o.tduteu uu8uep qeloredrp Surdues
uep sBlB uu8uepued uep '("08 IUI IEq uulep)
ue>lur8urrp 8ue,( lnpns Jsseqes '{nlueq qeqnJeq
1epr1 rdutet 'totndtal requeBrp elnu Sueprq
'IIZ'6 'rq3 upe6 'e.{urenl rp Bpureq ludup nule
11rrt Sue.reques eped epueq snqtueueru ledup e(u
-nqL:'ls 'rur Sueprq ue8uep relefes 8uu,( relSuqeu
Jnsni-l ue>lsr{n1eur e.{uupueq {np enues uurelnd
BurBi;! uep 'rs1e,{ord elmu Sueprq dupeqrel sn.rn1
le8et qryrdrp uXunqruns '1uI IBq ruepg 'uequr8unp
8ue,( uelnpnpe{ e{ retndreq uele e(uepueq rut
nqu.rns depeqret Buu.('(tZ'O :qC) IlquIBIp 1y p,{eq1
nquns 'Z'6 'JqD eped uulsrlnltp reur:d ueJutnd
V)NIN ENVGIS dVGVHd]I
sndnl )verr eNVA ngnns
dVGVHd:II NVdVINd Z'6'
'IZ'8 'rqC epud uellnlunltp
3uu.( ueqequret ue8uepued uulnrn eped e1r1
ueItuSur8uetu Suef 'seleqrellet u33urq ue{snJellp
ledep rur sesord 'qulselef 'uulnrnraq uuJulnd
lnqosp rur rsuredo 'urBI uuJelnd {nlun JBS?p re8eqes
ue>leun8rp uerpnue{ tut :uqrue8 u>y1 'raugrd
lLz )lN)rr dv€l rve
uerelnd lnqesrp uur{rtuep Sue. seso;4 'n:eq
uolnpnpe{ uped -ruquru8rp 3uu,( uu8uepuud uep
'rs1e,(ord p;ord Sueprq nElB 'E{nru Suuprq n1ru,(
'retupueru srre8 depuqra srun1 1e34 3uu.( nquns
depuq;el relndrp ludep epueq ntens 'uer>lrruep
uu8ueq 'rs1e,(ord urueln Sueprq ntBS rleles dupuqrel
snrnl 1e34 deSSuurp e.{uuserq uurelnd nqulns
'rur ue8uupued rrup uu4qe,(ordrp uerpnure>l
urel ue8uupued 'lnqosral ue8uepuud renl rp nelu
epud uulnpnpe>1 Suerequres upud IIquBIp ludup rur
y1r1 'uerelnd nquns '11t9 ue8uepued netu '3unln
ue8uupuud rqu,( >1up nles depuqr4 urulrunrullere8
ue8uep qere uDuDlLDUaq nElB ruel unrul lure8
ueSuep qDtDas rulnfuaq reque8rp tut ue8uupuu6
'e.{u>1n1uaq uEp ueJn{n qeqnreq 1ep11 dule1
3ue.( u.(unles-n1us uelednraru lnqesrel ue8uupued
EueJB{ 'rlu{ Btueued reqruu8rp uerulnd nquns
dupeqrel snrnl lu8et 8uu,( rqe.(ord Sueprq upud
uu8uepued 'uerelnd reque8 lenqureu {nlun
'qDqn.taq )ppq fiqasoJ nqums uoBuap
ntotas ?uo{ opuaq uD.mln 'u.(ureuoqes Sueluud
uu8uep srru8 re8eqes uellnlunlrp e.(unqruns
8uu.( ue8uepuud uelup '.o{ut1nruaq qoqn7uaw
rytpy 1do1al tolndtaq uulu (uudep uu8uepuud rur
pq uupp) 4t1t ru8uqes luduq u,{uuurutnd nquns
3ue,( ue8uepuu4 'rs1e,{ord ulmu Sueprq depeqrel
snrnl 1e8e1 IIquBIp uurulnd nquns 'qI'6 'rqg eped
NVdVrnd ngNns 1-6r
.'.,. : r,, :.,,,. r
"i,]#$uibueqos aniueq ubp uot*Xn
,ufi xq+d15u$w Bu:onJr
: Iil$tfi :, iulBlsn;rp;teq
]mi$fi$ uax.xapnpueu*tudxu.lrbr#ind ing su$tuos
lS: :uiotql$gUbpuDd, "ug*(}idtousuJ, i:nlied,off Uo1
oiulDuoqos uDJnIn uop DAu{)ueqes 6uD^fuod
,u.b-lh+u,sset*r uH,b1nd: :u:b,.r,b?t;Suldruos,un6uop,
-uod opod oiuroueqes In+uoq uop uojnln
,t#OlDP,,,X(}dlu,pt iY.,U,Sp'}tqtuJpdr.bfiP:ul!+,io+ndip'
oAuopueq IUIS lC 'q['6'rqg opod uo>1>1n[un11p
Suo *;+o esip t puoBusd:dtlpo.l+rg inqesrel
p..pue#,r ry*,'eies#Ue, .,1Jo ifipi,$+alsis lp
lodop Drxos 6uoA opueq uo6uopuo6
, :$aulbueq$e, 6.u gA: iY.,ub,p-.,lthru,l+d *fi usq: u bp r
uornln uo>1>1n[unueru
uor]oqulDt uo6uopuo6
:pil !:1d,s,iDpod,l*pubd; p.,p,uo-*.!1610r :1/oxtnftrn+1p
6uor{ glrades 'oAuopuoq dopoqrel oAu
-uo4npnpe4 qoqnOueur pu.ro6ued'uoqDqurDl
Uo. .6ub.pun :rtlslo;#duJau;, . n1u1;1,;t$Ulilqa: ubp
6uopuoc Ouoptq nolo spoO nlons oAutouoqes
,U $ih,1- *.' uH pt,,$fil*l u uSfi a,9.
i6 U-b*, . B.uCIfi::$ d
, .
r
uDnlU$U6 i :AprCIieuj r nii5.fi $' 1i.elp.dnr,$1il, i UO
-tloquro+-uo0uopuod 1s>1eAod lpedes'uoro+nd
SV:DI.@ hl.t$ ;, .,
N' I f.t fi
N{PY,Ifigr, :S r8Y,f,r I : IEe,
278 BAB 9 PUTARAN

[E^ l_- SUMBU

(o) PANDANGAN TAMBAHAN (b) PUTARAN

@PandanganTambahandanPutaranDiperbandingkan.

-Eh1
,r-rr^rffiE
@ Putaran Primer terhadap sumbu yang
Tegak Lurus terhadap Bidang Muka.

#/BENTUKTAK"1"^'#
o

mffi
o
z

@ Puhran Primer terhadap sumbu yang

Tegak Lurus terhadap Bidang Mendatar.
IrJord Sueprq depeqrel srun1 1e8e1 8uu.( nqurns
depeqr4 oSI Jeseqes urelurnrellere8 uu8uep qurues
relndrp qelet (m) uep upueq'n1g'6 'rqg epu4
'(11) sute uu8uepuud IrEp uup (g) Sutdues
ue8uepuud uep uedep ue8uepuud uup e,(uue4s1ef
-ordruaru ue8uep qeloradrp Surduus ue8uepuud
uep uudep ue8uepuu4 '(tII) tp ogg reseqes rutnfual
uu4lnlunlrp ([) sete ueSuepue4 'rs1e.(ord rulup
-ueru Suuprq rJBp Btues 3ue,( >1erel eped derel uep
tDrupuaru relSurleru-rnsnq ue>lsr{nleu {IlIt Enlues
'uerelndred Etuulos'rs1e,(ord rulepueru Sueprq
depeqr4 srun1 1u8e1 3ue,{ nqruns nlens dupeqrel ogg
lnpns reseqes uelrunrel>1ere8 ue8uap qeru UBIIE^ABI
-req ;elndrp qulet ([) u€p Bpueq '(fff) tA
'0r) p
Surdrues ue8uepuud uup uedep ue8uepued uup BSeIq
erec ue8uep uu1rs1a,(o-rdrp ludup selu uu8uupue4
'(U) lp uudep ue8uupuud uup (1) uped Surdrues
ue8uupued uep uopsle,{ordrp tedep e,(u8utdtuus ue
-3uupued 'ntl quqos qelo 'lnqesrel Suuprq uep Etues
3ue.{ >1erel epud dutel uep ls1e,(ord elnur Sueprq
'1go.r4 SuepJg depuqral snrnl 1e8a1
ue8uep releles 8uu.( re>18utlelu Jnsnq sl{nletu
8ue,{ nqurn5 depeq.ral rerulrd uerelnd
uule ufuepueq {pq Bnlues 'uerelnfued EIuuleS @
'uellnfuntrp 8ue,( ruedes 1 3ueru e>1 1
8ueru uup ue4sleXordrp tudep 'qeqrueq >1epn delet '16'8 'rqC eped ueqeqtuur
e,(uruqel 3ue('e,(u8utdrues ue8uepued uSSutqes ue8uepued udureqeq uep IIr'6 :qg eped uudep uup
(1) qu,,rrreq rp ueltedruellp fiil) epud requeg 'apu selu ue8uupuud uretue ueudnrese4 ue{uuqred
Sueprq depeqrel snrnl >1u8al 8ue,( nqruns depeqrel 'SunsBuuy
o0€ ruseqes lnpns ue8uep ruel runrel lure8 ue8uep uernln8ued uu8uep ue{ntuatrp ledep nele 'Ir'6 rq3
qureas relndrp 3ue,( uu>lnpnpe{ epud uullnluntrp epud uudap uup sele ue8uupuud uep u(uuelrslai
e,(uupueq'(11) upea'rs1e,{ord Sueprq-Sueprq ue8uep -ordureu uu8uep qeloredrp ltdep uep u,{unqruns
relufes 3ue,( elnu ue8uep e.(uleutou ue{npnpe{ uu3uep ruleles Jn{nrp e,(ureqel uuere>l 'quqnroq
uped uulriesrp e,(uupueq '19'6 'rqg epud >lupn detel relndJet ue{npnpe{ eped uudep uup selt
'rs1e,(ord Suuprq-Sueprq ue3uepued reqel 'rs1a,(o.rd p;ord Sueprq ue8uep
uped uence ue8uep BpeqJaq 3ue,{ uelnpnpel .releles 8uu( relSurleru rnsnq ue{sqnlou Bpuoq
epud utuus 3uu,{ upueq uelrle.{uetu IUI JBqIueC uped rytp Bntues 'ueJutnfued erueleg '7'6 'rqg eped
'AI uep 'III 'II 'I ue8uep uotuoulp Surseu-Sutseu ue{sn{nlrp rs1a,(ord nluns l;ord Sueprq depeq.ral
8ue,( lnure luru uu8uupued .ruque8 te>lSuered tedrue smnl le8q 8uu.( 1y nquns nluns depeqrat uurulnd
uullnlunueru S'6 ruqureD 'uurelnd
uedeqel durles
lIJOdd ENVCIS dVGVHd]I
ue8uepuud rue8ereq ue8uep uelslsuo>l snruq JnJnLI
uerreqrued nulu uurotuouod'(9'9$ teq11) ufuupueq
sndnl )vefr 9NVA nglNns
dVOVHd:II NVdVIfId Y'6'
lnpns derles epud;nrnq netu rotuou IJeqrueru >[n]un
uulrunJeq uerelnd urepp nped reueq-ruuaq qelepu 'c8'8 'rqg uped uuqequrn ue8uepued
'Joruou uelsrs uenlueq uduel eueq;ap?s epueq edereqeq uep II€'6 'rqg uped Sutdruus uup
ue.rutnd edureqeq lenqrueu eslq €tI{ undnepll uedep ue8uupued eJelue ueudruesel uolrleqJad
'lnrueleur uu8uupuud ru1e,(ord ruepp sn8eq lu8ues 're '6
Suef leqerd uu{rJeqrueu 'uudeqq ledrue nute e8rl 'rq9 eped Blnrues Surdurus uup uudep ue8uupuud
u88urq suteqrel 8ue,('(9'6 'rqg) uulltuep rnpasoJd rrep u.(uue>1rs1e,{ordtueur uu8uep ;eqruu8rp
'uelrunraq uurelnd lenqtuau ue8uep u33urq.le11u1
ledzp uep 'e,(unqruns uuBuep ruiu[es Jn{nIp
3ue,( qeltunl uu8uep .retnd uulnpnpe{ tuBIBp tnqosJat r33ur1 euerel 'r{Eqnreq >ppr1 du1e1 retnfual
Epueq nlens requeSSuaru 1n1un uq8untu qeppv ue{npnpe{ upud Surdtues uep uudap ue8uepued
NVINdNd]g NVdVINd 9'6I upud rytp Enrues r33ur1 'rpel Jutzpueru Sueprq
6LZ )rN)rr dvswve
 28O BAB 9 PUTARAN
..d6
.fF,
Putaran Berurutan Sebuah Prisma.
proyeksi. Selama perputaran, semua titik pada
bendanya melukis busur melingkar yang sejajar
dengan bidang profil proyeksi dan tetap pada jarak
yang sama dari bidang tersebut. Pandangan samping
disalin (lihat $4.25) dari pandangan samping (III),
tetapi telah diputar sebesar 15". Pandangan depan
dan pandangan atas diproyeksikan dari pandangan
samping (IV), dan dari pandangan atas dan
pandangan depan (IIf.
Metode yang sederhana lainnya dalam
menyalin suatu pandangan pada kedudukan terputar
yang baru ialah menggunakan kertas kalkir, seperti
yang dijelaskan pada 94.26. Penjejakan dapat dibuat
dan dipindahkan dengan menggosoknya dengan
karet penghapus, atau titik-titik cocok dapat dibuat
dan dipindahkan.
Pada Gbr. 9.5III dan IV, setiap pandangan
merupakan proyeksi aksomometrik (lihat 916.2).
Proyeksi isometrik dapat diperoleh dengan putaran,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 16.3, dan
proyeksi dimetrik (lihat 916.28) dapat dibuat
dengan cara yang sama. Jika proyeksi isometrik
ataupun dimetrik tidak dicari, putaran berurutan
akan menghasilkan proyeksi trimetrik (lihat
$16.30), seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 9.5
19.6PUTARAN TITIK: SUMBU
NORMAL
Contoh-contoh putaran titik terhadap sumbu garis
lurus sering ditemui pada soal-soal desain yan-u
melibatkan puli, roda gigi, poros engkol, batang-
hubung, dan sebagainya. Misalnya, pada Gbr. 9.6a.
begitu cakranya berputar, titik 3 bergerak dalam
lintasan melingkar yang terletak pada bidang yang
tegak lurus terhadap sumbu 1-2. Hubungan ini
disajikan dalam dua pandangan pada Gbr. 9.6b.
Perhatikan dalam contoh ini bahwa sumbunl a
normal atau tegak lurus terhadap bidang muka
proyeksi, yang menghasilkan pandangan depan
yang menunjukkan pandangan titik sumbu tersebur
dan pandangan ukuran-sebenarnya lintasan me-
lingkar putaran untuk titik 3. Pandangan ata\
menunjukkan lintasan putaran pada pandangan tepr
dan tegak lurus terhadap pandangan panjan-s-
sebenarnya untuk sumbu tersebut. Hubungan dua-
pandangan yang serupa akan terjadijika sumbunr;
tegak lurus terhadap atau normal terhadap bidanE
mendatar atau bidang profil proyeksi.
Putaran yang searah jarum jam sebesar l5C),
untuk titik 3 dilukiskan pada Gbr. 9.6c.
'e,{uuerulnd lnpns Jn1n8ueu >ln]un uunJe rpeluoru depeq.ral
'laruroN nqurng depeq.ral llllJ. utreln^
up{p rur 3un33urs @
{ltg rnleleur smnl 1e3a1 sr.ie8
uep Z-L srre8 SunSSurduau 1r-rctrp nlueq ueru18ur1
'erues 3uu,( tnpns rusoq rnluleru relnfueq lnqasiel
al^
sr.rc3 uped {!lr1 Enrua:^ B,lnt{Eq uu>irtsetuaur 1ntun '7
-e {pp uu8uuped dupeq.rer lenqrp ludep rrerpnuro{
uelnpedrp 8ue,t ue:e1n6 '(qO'O 'rqC) u,(unqurns
1p1t uu8uupued ue>lueqtuetu >lnlun ue{qntnqlp
uuquqruul ueBuupuud 'setu uuSuupued uped
e,(ureueqes Suelued uped epe;eq lnqeto{lp Iul f-0
nquns Euore) 'y-g Suopuoc nquns depeq:et I
"gg1 ug r0
-+
r?seqos rulndrp ue71e Z-l suu8 'e6'6 'rqC uped rdt +-
'qeqn;eq uelu e,(usue8 ryptt nupl
'eures 3ue,{ lnpns Juseqes rulnfueq sn-req sue8 nlens
eped 41p Enrues '(g'O$ tuql) ry1p uerelnd 1n1un i=
ue{r{nlnqrp 3uu,( rnpeso-rd uu8uep udnres lu8ues
nquns nlens depeq.rel srru8 uurelnd 1n1un rnpesord
.l
sldve Nvdvrnd 6'6.
'rnr{ele{rp 3uu,{ sele ue8uepuud uup uudep
(q)
uu8uepuud rdelSueleut {ntun Ilequo>1 ue1ts1e,(o,rd
-rp uerpnue{ uep edu1e1e1 rrectp ledep Suerules
0 {pp {nlun ue>lurSuup 8ue,( relnd uulnpnpey
'(qg'O 'rqg) u€tnrnraq uequqruut ue3uepued
?np ue{qnlnqrp 'uuqulaqesreq uu8uepuud uped 7
-i nquns 41p uu8uepuud nele u.(u.reueqes-Suulued
uu3uepued tenqtuetu 1n1un 'p;ord nele 'uudep 'sute
uu8uupuud eped 1np uu8uupued re8eqes nule u,(u
-Juueqes Suelued uu1>lnlunueru {BpIt 'ru1 ql?qes qolo
'uup rs1e,(ord etueln nquns EnuIes depuqrel 8uu
-1ru 0 {pp Intun uuretnd nqruns 's8'6 'rqC eped
9NtdilN ngNns :)lilr Nvdvrnd 8'6r
"c9'6 'rqC uped uellnlunup 3ue,{ uurequeSSued
euas uuqeqtuel uu8uepued uep uedep ue8uepued
Brulue ue8unqnq ueednresel uB{IlBqJod
'uenrlniunlrp 8ue,( ruedas '.rnqute{Ip Suef sete
ue8uepued uup uedep ue8uepued a1 uults>1e,(ordrp
tnqesJet {llr1 retnfuet up>lnpnpa) 'rur rulSurleru
ueSuepued eped uu1n1e1rp Sueru>1es (.0I2 Iul
1uq urepp) uulur8uup 3ue,( g 1pp uurutn4 '(c1'6
rqg) {np uu8uepued eped nquns uu>11nfunueu
3uu,( uuququel uu8uupuud uelqnlnqtp 'E {pp
1n1un re18ur1eu nurelnd ueseturl ]unquelu >lnlu11
'qt'6 lqg uped e,{u>1u1el uolnluolrp ludep ue.Iutnd
ueseturl rrep rdel uu8uupued 'uedep ue8uupuud
uped u,(ureueqas 8uelued ednreq Z-[ nquns
Buerc) 'rs1a,{ord p;ord Suuprq uep relepuetu Sueprq
depeqrel Suopuoc uup 'E{nru Suuprq uu8uep refefes
tenqrp e {pp {ntun ueru1nd nquns '€l'6 'rqg BpBd
oNOONOC
ng]Nns :)tilr Nvdvrnd L'6.
182 )rN)rr dvswv9
2A2 BAB 9 PUTARA.N

2-__ I 2___

I)
@ Putaran Titik terhadap sumbu Condong.

I -1
J^l

,,/ 3n\
@ putaran Titik
terhadap Sumbu Miring.

Lintasan busur melingkar untuk titik I dan 2 akan
menentukan letak titik 1o dan 20, karena kedudukan
terputar garis tersebut ditarik tegak lurus terhadap
garis radial yang membentang pada 150" busur
putaran dan menyinggung lingkaran yang lebih
kecil. Garis kedudukan-seling digunakan untuk
membedakan garis kedudukan-terputar dari garis
semula yang diketahui.
19.IO PANJANG GARIS
SEBENARNYA: METODE PUTARAN
Jika sepotong garis sejajar dengan salah satu dari
bidang proyeksi, proyeksinya pada bidang tersebut
sama dengan panjang garis itu (lihat Gbr. 6.20).
Pada Gbr. 9. 10a, elemen AB suatu kerucut miring
terhadap bidang-bidang proyeksi; oleh sebab itu.
proyeksinya akan memendek. Jika AB diputar
terhadap sumbu kerucut hingga garis tersebut
berimpit dengan salah satu elemen konturnya
(misalnya ABo), garis ini akan ditunjukkan dalam
panjang sebenarnya pada pandangan depan karena
garis ini sejajar dengan bidang muka proyeksi.
Sama halnya, pada Gbr. 9.10b, tepi piramida
CD ditunjukkan dalam panjang CDo sebenarnya
apabila tepi ini diputar terhadap sumbu piramidanya
hingga tepi ini sejajar dengan bidang muka
proyeksi. Pada Gbr. 9.10c, garis EF ditunjukkan
 'rs1e,(ord '(sls$ reql)
- ql,{P*rdixH{,$*i$'o' rq rulndrp e.(uue ueqeqtuul ue8uupued uuluunSSueru ue8uep 'ure1
, -?trtuiled rur lrq_ruele(J 'ln( uuulnurred uup e1n1 uz8uap-e,(uuruu8ued uolnpnpe>I ue>lqspuru
e.(u:eu}fr* &fr{S; 8ue,( 'g-7-u 1-u, -eu rdulel urep delel lnqesrel sue8 uuryetqrueu
Pp-ue" e>{ uu>pslefordtp uep g-t! ue8uep uecrp u8nl ludep sue8 nlens u,(ureueqes
ualnpnpa{ e1 uedap uu8uepuud epud tuul unrel Suefue4 'ru1e.(ord Suuprq nles ueSuap relules e33urq
lere8 uu8uep qerees relndlp IuI ueu{nrured uep relndrp tnqosJel srreS-sue8 Iul pq rueluq
'uurutnd nquns ru8eqes Ilqrue1p t-Z slreC 'uudep 'lnqesrel suu8 u,(u;eueqes Suulued ue8uep
ue8uupued eped stm8 m8uqes 1edur4 uep Sutdrues Brues rur e8rtr8es usnuelodrll'u,(u8unln-3un[n
ue8uepued uep sBtB ue8uupued epud lepueulau uer88uqe1 ueupeqred uu8uep eures e,(uuut38ur1e1
V-t-Z-t Suopuoc ueulnrured 'uII'6 'rqg Bpud uep suuS sele ue8uepued uu8uep uuus e,(urusep
'(Ot'g 'rqC 1eqr1) e,(u"reueqes u?rn{n uopdrueur Suef (pg1'6'rqg) u,(uruueqes-3uelued ruer8erp
lnqesJat Suuprq uped u,{urs1e,(o.ld 'tsleford Sueptq nule nlrs-n>lrs e8rlr8es lenqruetu uu8uep qeloredrp
nles qulus ue8uep rulules uuelnured nl€ns u{If e8nlledep sue8 Suolodes u,(u;eueqes Suelue6
'rs1e,(ord ulnru Sueprq ue8uep releles rur
NVdVrnd lcol]! l
:eNVOlg Nw)nndld nrvns sue8 e33uq 1e8e1 nquns depeqrel rulndrp qelat
v^NdvNlgls Nvdn)n [ 1'6r rur sue8 epqude d13 u.(u;eueqes Sueluud uepp
'usrelnd apotalN-slru5 Suolodag 3uefued @
VANUVN]8]S
VANUVN]€]S ENVINVd
ENV[NVd
v NalvNlSSs
9NVINVd
eBz )rN)ll dvswve
2A4 BAB 9 PUTARAN
I..jkuran Sehenarnva suatu Perrnukaalr
Pacla Ghr. 9. l1b. irerlr-rukaan segitiga 1*2*3
{iip.1l1ur hingga sejaiar dengan bidang meitdatar
lrrol/cksi seirinr:-ea pelurukaan tersebur tampak.
r.lirlanr ukuran sebenalnva pada pandansull atts.
:ieircrrli yallS drtunju kkan.
Pacia {ibr^ Ll. i li:. ukuran sebenaln}'a pcrrnuka-
an rriring )-2-3-4-5 tidak dapat diperoleh han_va
dengan putarall printcr sc-derhana. Ukuran sebenar-
nya dapat dipeloieh dengan dua putaran ber"urutan
atau dl'ngan guhr-rnuan pandancan tanibahan cian
plrtarau prirner (seperti pada Gbr. 9.1 1c;. Pertama
:;ekali. -lanrbarlirh pandan-uan tambahan 1,ang akan
ii.leirurrjukkarr pandangan tepi (EV) bidang tersebut
(iihar Ghr. f .i2.t. Yrng kedua. putar pandangan tepi
permukaan te:rsebut liingga se.lajar dengan galis lipat
F;1. seperri yiutg diiunjukkan. Sentua titlk pada
pandanuan depan. kccuiili titik vang berada pada
surnbu putar gai'is 4-5. akan rneluki-skan busur
n'relingkar van.r sejaiar dengan garis lipiir F/1.
[Jusur-busul ini akan tal]tpak pada pandangan depan
scbagai garis-garis yang sejajar dengan garis lipat,
reprerti 2-2,, dan 3-30. Ukuran permukaan
sebeniirnva diperolch dengan rnenghubungkan titik-
titik ini clengan garis lurus.
@ Putaran Lingkaran.
(.i)) a 1
Ilid*ng-Ilttode lluraran.
I9"I2 PUTARAN I-INGKARAN
Scprlti ,vang ditunitrkkan paila Gbr, -i.i0:. iingkar-
an. apabila dipandang miring. r.rnrpak sel.agai riipr.
Inlltla kasur ir'r'sebi-r{.. uilng l{rgam diputar tllell
tii,r'lgirn. K(rnstntksi gei;nicliili putaran iui clitunjuk-
kln pad;i Gbr'. !).i2ii. ilarir lxitrrlan*;ru dci.,;i,'.
lingkaran tacli akar.r tantltak sebagai ACBD. Ca;l
pada pandangan sarrping :rehligai gans (JD. r';rng
pada kenl.ataannya ruer'upakan pandangan reli
untuk bidang y'ar.rg nrembidailiri liitskal'ait taeii. I,iida
panclangan samping. CD lpandansan siimplns
lingkaran) diputar melalLri senrbarang suclut lancip
CoDo vang diinginkan.
Untuk mencari titik-titik padl elipsnvu.
tariklah sederetzln garis ntendatar nlemotong
linirkarar.! pada pandangan depiin. Setiap garis akan
memotoils lingkaran pada dua ritik, sepelti i dan
2. Proleksikan titik-ririk ini rneialui garis re_rak
1'angnlewakili lingkaran vang takdiputar: kentudian
putar setiap titik dan pro5,eksikan secara r.nendatar
ke pandangan depan untuk nendapatkan tirik-titik
pada elilrs tersebut. Lukiskan titik sebanyak y,ang
diperlLrkan untuk ntendapatkrm kurva yang mulus.
Gambar 9.12b menunjukkan suatu penggunaan
 'rnqEl3{rp 8uE,(
rllluros uu{npnp3{ oI udumlnluslu uelpntusl uEp
' r:,iu.irqure8 ue>luseye,(ualu'EuuqJepos us{npnpe{
.1I IpEl Sur.riur ur:elnutred IiEqruoI .Ielnuietu
riuiuop ur?{Eucrirepesgp te8uus uele uLrey 'u,{usr.re3
-rr.u-l3 uulepueured uuol?)i e,tuupuoq ue8uupued
requruSSuaur Inlun lrlns leBues 'ueI{Iulop
iur.rrur ue{npnpo{ uped 'rnqctelip 3uui 8ur:tu
ueelntu;ad ull8uep .releles rre]e eped uelttrduretlp
.iur,t epueq nisus riciuepued requruiiuetu Inlun
n1:ed ulr1 8uupe1-8uepe1 'r,ru1et1e;d epe4
'rprl saso-rd {rl€quetu u(uuq uuiuap 19'6 epud 'rqg
r:;(u.rc1ndtc11el uulnpnpel o{ AIS'6 'rqg tpud e(uutl
:666 t lxl^I
LZ'sawlJ +iq,[ r1rlv arg 'aIeg sIUiC r{}lo..lsxrii utln.tag 4tqt1
tpttioy4y qr\sJ rt)ruDps lmdog'tttttqtuapg tua5,, nup rstldepeSl
,. rocuolasleq
cpuy {))l|+ol t.lplDl luls lp uo)4oloclq p+l)4 OuoA
16:ed
,
orr,1 1-;, oAu'n1o)l LnIs tp oirryi qe*ppD' lnqesjol t :odod
urotop l/s,Dlrul>l uoqD€- 'lo9u$Fs updod upln+ueq
.Lu€d uo0uop oduuo11n4 :ppo IDpl+ o"lal{ omqoQ
uo>1o"lo8ueu qlllg rosuqas uodod tlpin+uequtsd
Upp ,D/v\lr lrquo0uaur L1olel., n}r 4nluequ:ed ulseuu
ur,1r:1o5ueu.r 0ur:[' IIoN oatS3ropueoel .ioouplesed
InsDulie+ 'uolqopuareu 0'uoa o0n{ opy
,'.tnqosral u$pf;erpd un>intopw lll+un oiuopod sotld
-sul lraquauJ n}nH,, 'nqoq ln46un$uotu flqrur:s si1,O
o1o4 -'sri6oq o1o,{u:eq Inqosla} tDsuEGs uodod uop
uoilad.yoCi"ua oulolos luis e1 oLtolop cle,, ollDl-l,snv
a4 oAu0uopun6uau.i urlp oiu+nnqued uodeleueu.t
sttiis ;p^uufa,"l urel*p a>l i+nqssre+,:tounl ;n4Oilnred
Supln sllnuau.r +Dd'DB,esro€4 doioq:eg 'sogax bpod
Iolellp ouopes ouoA locuo;es uodod loul ulosop
-ueu.r xnl'un uDIDun6p cuopos 6uo:\'ecroe6 uoDldls
1oun1 trn40unl€d uolnw#uotu ofo0ueqp >1pplt otp5es
otp'U66t npod ollo.l+snv al lloqruel Dp t+otole$
,. Lro6uo.1
uoOuep oluuo>1n1o1etu lodop >1op1i
n11y,, r:o{usnqo{
-ln€aq 6unA uoopaqrsd uo4llsnq$ueu.r
irolr:,uodod .opod ilxlpas 0uoi unqoqnled,,
'lslnpo.:dp;lp: )ln+un r;116unur *Dpll Jldluou 6ti$A
'sn$oq Suoi urdod 1pnqweui olp D/+uoq'osbJeul
orp'ro/v\pH uonolndey'tno6 lp roAol trodod )4nlueq
.Ltrauj suopgs sil[e] nll{ot rups66i }or*o,spod . 'sllb4srrv.tp AqtpLS uorlS6uld tp ro3uolas uodoc
I qp1a+,OuDA 1epou; qoluocuau; p[Ds
; , ;o>1erau-l
, 'opnle1ndruO4
4opr1 opbo 1ou pbp r:losopueu.r
xnlun cun60ued otpd uo4urldunu.reul +nqesje+
ulsauL-u{s€ur p/fi qoq' rlotp! lul rulselu:urseu uofnooun
.e}J BlnlJ6q.sllils ::lls$i€ unp :sl?troledi loluJolilD3
uErou€,p rl)cuErlas utrldE)d lElnqur€t!
X,,[,J V.. d S.
-{npnpol r.rep rltquro{ retndlp tudep e.(urpueg '-( (.
'"rqg eped 'e{u1uq edn.rag 'ue1>1nlun1p 8uu,( iileda.
.requre8ip Surdrues ue3uupued uup sute uu8uupurd
uep 'e,(uleurou ry.l3e1 uu{npnpo{ a{ rlEquro\
rurndrp u(ueq tredep uu8uupue4'ue;elndurluo:1
rrc3uep IZ'6 'JqD uped rutndrel{Et u?{npnpol uprd
lequuSrp ledep e,(uepuoq 'rnquta{p ilZ'6 'rqD upnu
ueiuepuud uSrte>l e)rf 'e,{u1esr1tr'uurulndu:1uori
qeyer ue,relnd ue8uap ueuu,rulJeq .iuei( -tnpeso-t6
NvdvrndvdlNo) e I'6r
'ruseq 3ueqn1
ue8uep .relnd upuoq uurle,(uad 1r11ul1 IUr tsln-Ilsuo)
1p t"trosldraX Dloo€s Lrb)15upqura)41p Ouopas odnles
6uol, relndruox-upnluoqleq r0o1ou4a1 uop nlot unl4D:
-unqo+.req 4Dles opoLlola+ In+uoqued utse61
)ocualos uodod iDnqured 6uont opo uolo n+is
lp 3d opo DUDUJ lp orv\qoq ilrcraq iul '+Ddo+ oroces
opD r.lDlel Ouod lolunles updod uonl11 uo>1n1d;cueu-
6uoi 'Peuuoos) lppulwed toooqes lopul+loc
osnf lodop tu! ulse6 )olewlllur nqu€srodas uDl+lle+ox
uobuap rocuolgs uodbd Jr4noueuJ uolo Ouori 'A6o1ov
"rJ3sJ po3upt1u1 rclnduLoJ urseul €)t uoluDdurnrp
uolpnuJol lul is'Du.ljolul ralnduol upn{uDq]ec
uplapoLlled uop urosap Luslsls n+ons '(eJoia
-LUaJ e.+pJnrJV
llpoe3j't'V C no+D '€rlped uor-:1c,:,
gla.g p0uos 6up/t louJ uoloun60uaw uoousp r))leleLj-
Od ruDlop :locuplos uodnd uo>1o1d1rueu $1oreR
'rpo+ ilrJlsJa+ OuoA uoqngnqal onp€I ltopulq5uae
u1[n*Suod ojod 's1r06u1 rocuolesed Ouoroes 'e3loea
upi qolo ulnssplp Ounl, Iounl +ol0uo;ed lnlllac
'sr1p3r uooldrc ulssu.l uoIDUn60uer-u uc0ue6
'$puv +o^oq.ouoles asnq nqsp dnrlqoueu :atpeslec
uDp snloiloLu snrel 1o>15r.io{ uop lnlounqLuetL
snl:pri p6n{ :opuv 'I(}qulo up$uep lslDJo+uuec
n-f1 :r55uo1as uodDd ounuuln6oq 6uo;uaq Luolopuer
Oupl, uonqp+b6uad uolqnlnquew DpuV'llsor;roc
6uni ufo*Suad tpp{ueur ;o0y ntro4 no+o uo+ernlloc
osnq us$ulda)j Uop rosuDl€s uodod XrBueq.:txnoueu:
")lr.unq $Dll{ua .,oq 6uo^ 6uonr uLolop u.rol.uo[ec
n+IoA\ uolslqoq6i,ou.i rocuoles uodod ulforOued oloc
'DAuosolg 'nlt o0o; r+plo qoqn0uer-u uoln 'A6oiot
r
- qoel pacua quJ .,6Jnd.luo3 uo6 uep D cu otgs updoc
qlnlueqrubd ulsslu lo^uuDnuio+ o/v\t-loq dotpqtec
lonqurour 6uori 's111rg locuolesreq ),lopl+ nuJeuoc
.roseq uo.lBoqos I Ououie n
ureued .roseq uo 16oqes
ry
Lielo, uotounslp >tppl+ o{uunr"un ouo,{ lo1ts nlons
I
-'o16Au1o{," Suo{ ;r$nqes oAu uo old c uDIlDlnOueLL
qllllo uUor ttpouolssed sti!.,|l fo{ucs:nto6 up0ueq
l luos
NVl,(}f..$.'$
246 BAB 9 PUTARAN
Satu contoh ditunjukkan pada Gbr. 9.13.
Anggap bahwa permukaan miring 8-4-3-7, yang
ditunjukkan pada tiga pandangan dalam Gbr. 9.13I,
diketahui dan bahwa diinginkan untuk menggambar
ketiga pandangan suatu prisma yang tingginya 13
mm dengan permukaan yang diketahui sebagai
alasnya. Putar perrnukaan ini terhadap sembarang
sumbu mendatar XX, yang tegak lurus terhadap
pandangan samping, hingga tepi 8-4 dan 3-7
mendatar, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
9.13II. Kemudian putar permukaan itu terhadap
sembarang sumbu tegak W, yang tampak sebagai
titik pada pandangan atas, hingga tepi 8-7 dan
3 sejajar dengan bidang muka, seperti yang di-
tunjukkan pada Gbr. 9.I3III. Pada kedudukan ini,
permukaan yang diketahui tadi tegak lurus terhadap
bidang muka, dan pandangan depan dan atas prisma
yang diinginkan dapat digambar, seperti yang
ditunjukkan oleh garis gores pada gambar tersebut,
dan pandangan depan dan pandangan atas prisma
@ Kontraputaran sebuah Prisma.
yang diinginkan dapat digambar, karena tepi 4-1
dan 3-2, misalnya, sejajar dengan bidang muka
dan, dengan demikian, ditunjukkan dalam panjang
sebenamya, 13 mm. Apabila kedua pandangan pada
(III) telah digambar, putar kembali bendanya dari
(III) ke (II) dan kemudian dari (If ke (I) untuk
memperoleh pandangan benda yang diketahui
tersebut di (I).
19.14 GRAFIK KOMPUTER
Program grafik komputer menyediakan suatu cara
4- sederhana dan cepat untuk memutar benda terhadap
sembarang sumbu yang diinginkan bagi
pemakainya. Putaran berurutan dapat dengan mudah
diselesaikan dengan menggunakan CAD. Putaran
yang dibangkitkan-komputer juga membuat juru
gambar dapat segera menggambarkan fitur
melingkar, yang tampak sebagai elips apabila
dipandang miring (Gbr. 9.14).
@ Gambar Lukisan dengan sudut Pandang
yang Berbeda yang Diciptakan dengan Menggunakan
Computervision Designer Sysfem. Sistem ini memberika.o
keluwesan penuh untuk memanipulasi pelukisan asal untul
memperagakan sembarang orientasi yang diinginkan. Seizir
Computervision Corporation, anak perusahaan Prime Con-
puter, Inc.
ii
i,,
$
#
fr
 DOn[ +odDp +nqosje+ loos-loos 'LUnLUn
'lu! epo+eL! uoouep uD)4loseloslp In+un tojlsroq lul qoq ppod loos IoAuDq ouolD)
'uDro+ndor+uol uop
IlISeds lDos-loos uolsDonueul In+un Lllllulor.rl
+odDp opuv ue+slso'olpesle+ ule+sls n+ons ollr 'uo+nrruoq uorD+nd leuJlid uoro+nd dnlocueuu
')Bor0 Lue+sls rDsoq uoloDqos opod uD),llDsoleslp Ouol loos-;oos uo)1lroqlp 6t'6-9t'6 rqe opod
NVdVrnd lvos-lvosr
luerelnd qelo ue{llsuglp sdrle eueure8eg 't
ilFellp tnqesJa nqurns 1edue1 uu{uueueu
anlr lunJaq uu;elnd uu8uep pns{Btulp 8ue,( qerydy 's 3ue,( qeleles udy ;n1r uerulnd nqurns qeledy L
'n uurelnd uzeun8al q€)pdv .I
;,8uopuoc nquns lnll IBuIrou nquns qurydy inlr
NVNVTNII NWANVIdfd I
Ieuolsrpert uerequre8Eued epotel 'qy3 ue8uep
l
'tde1 uuSuepued eped Suurur nele elr{ rypueqe{es relndrp tedep rsuerurp-u8g upueg
Suopuoc ueelnuued uellnfunueur 8ue,( rs1e.(o.rd '(ueue>1
Sueprq depeqret snrnl 1e8e1 :uqrue8tp uurulnd Surdures 'su1e 'uedep) rs1e.(ord uuruln ?ueprq
nqurns'e.(tueueges {nlueq uelresele,(uaru e1nel nlus qeles depeq.rel sn.rn1 le8et IuIuJou ngtuns
'8uulu nelu '.reuud uu8uepuud
Suopuoc Sueprq eped e,{uuellepueueu upqedu uped Surrrur uep Suopuoc Suuprq uup srre8
sdqe re8eqes 1edru4 ue>1e 8ue,{ uere18ur1 nele nlens e,(ureueqes u?rn)In uep u.(uruueges 3uelued
sdqe uelpsuq8ueu {n1un relndrp ledep uere13ur1 ueldelSun8ueu {ntun qepr uerulnd eureln uenln1
'eIues '(ueue1-Surdues'uedep'se1e) reruud uu?uepued
8uu,( ueretnd drsuud ueleunSSueru nlr reqruuSSued eped lnqesrel epueq usqsqurul ue8uupued ue1edru
tEIe enpe) 'uerelnd streS-stre8 uep {Itrl-{1111 -eru 'e,(uprurou 8ue,{ udu ue>1de13un8ueur 1nlun
{ulel u€{nlueueu Inlun rs1e,{ord ue{qnlnquew '?ueru uepp epueq ruens ueryereE8ueur u?Jelnd
gvg Nvsv)oNld r
cNrulnt nswns
WVf WNUYT YYUSC NYCNSO HYUYSS CNOCNOJ OSI^INS
.IVWUON NAWNS
NYUYINdYUINOX
NYINUNUS{ NYUYJOd NYUYrnd nflhlns
ENIIN:Id VIV) I
Lgz )rN)lfl dvswve
2Ag BAB 9 PUTARAN

'v -x r-1
ll
4
.--7
l-r
I

l. .L_.1

il

@DenganmenggunakanlembaranBatauA3,bagilahruangkerjaitumenjadiempat
bagian yang sama, seperti yang ditunjukkan. Gambar pandangan persegi panjang yang diketahui, dan
kemudian putaran primer di ruang II, yang diikuti oleh putaran-berurutan pada ruang III dan IV.
Nomori titiknya seperti yang ditunjukkan. Hilangkan ukurannya. Gunakan blok judul Formulir J.

2A

;m,I
J+
56 ____J*_32 '-+-_ _- 36 +

n*'I"
l, ,l_i
4337
t
i-METR KI

,am

u
@DenganmenggunakanlembarBatauA3.bagilahrrrangkerjanyamenjadiempatbagian
yang sama, seperti yang ditunjukkan. Gambarlah pandangan prisma yang diketahui pada ruang [; kemudian
gambar tiga paildangan prisma putaran pada setiap ruangan
1'ang berurutan, scperti yang diperlihatkan.
1\omori semua sudutnya. Hilangkan ukurannya. Gunakan blok judut lrormulir 3.
 .B,tu{olBq
JllBIer uB{npnpe{
qeqn ueEuef'ls{a,tord sBlE Suuplq depeq.ral sn'ln1 1e8e1 8ut,{ nqruns
nlens depeq.ral tuuf tun.ruf rle.re8 ue8uap qereas c0€ .ru1ndlp 8uu,{ lpnrarl
e,tulopq uu8uepued BBp qulruqrue8 '(uu{lensaslp Suud) €-rY.€le Z-tY
sB]JaxnB}B€-YnRle7-y'*1,,yue1eun33ueurue3uaq@
'"69 rtuuSStred re8eqcs .gT lnpns InJelour:clnd uep LI 6 rqD ll1?p
qelrr';qucfi 'uuut11
lquerp fuu,{ urel upueq ueleunf rde1al '7 6 rqg epud tgedes utel euuqrepes uurelnd
Suun: unpal eped'LL'6 JqC lrep uulse8nttp 3ue( epuaq ueluun8 rdulel 't 6 :q9 upud iuedas eueqrapes
unletnd qepeqtuei 'r.rr1 3uuru enpal eped qt'6 rqC eped rgedes uules 3ue,( uur8eq ledrue tpcluaut
e{uuha1 Suunr qu[8uq,(ue{ensesrp 8ue,() lgynete t-g seue) ueluunSSuaul ueSuaq :ueq1l1d su?q[
,I'6 xqg 1.rup uulse8nlgp 8ue,{ rlodurolal
ueleung pos duglas 1n1un gde1a1 '€'6 xqg eped gl.radas Bueqrapas ue.relnd qe1'reqruu8 'qemeq
uul8eq 8uen.r enpal eped uep 2.6 xqc spEd lgadas eueq.repes uu.relnd IlElIBqtuES'su1e uel8eq
Euum enpal BpBd'SI.6 .rqg epud Iiladas Btues Suud uul8eq ledura 1pefuaur lnqesral ueruqlrrel
qe113eq.iuer1;unsjs;p3ue,t)7-gynqBt-{su]Ja]{uu{eun33ueurue3uaq@
(e) (p) (q)
l9e'0
I
rat.-_l t+
I 00'l
.V .V lr[] I
hl ll l-e, o-l I *i.no *
Fsz't--i l- sz'LJ o *
Il-ez't
'de 3t1t o1*
r [-*'' --]
91,0
_1_ 'Ffl "Ifill "FT;TI 'Em
"[i=-'
69z )rN)lr dvsl^Ve
29O BAB e

@ Dengan menggunakan Kertas

 er q
""' tl
li
/'
/
/ .l e+ ,l ,*
,/ f
e. €
+
(, t
'l'i +l
-- III
llBe
llr
-
l.. ol rLI I tl*ez-
t\., I
tll
| 9L I
e+
\
,l,l rl
t,
- r-r
\,
16z )rN)]r ilvsl lvo
292 BAB 9 purARAN

5,70._.--=----

rl
i

I ,00

ti

@DenganmenggunakanKertasA-2atauA-3atausistemgrafikkomputer
(cAD), desainlah pandangan tiga-dimensi pelat pasang ini yang diputar milalui sudut 45o
searah dengan gerak.iarum jam terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap bidang atas.
 V
'npedra relndruo{ Jnl>IeJnuBru lEeJuutu seqBqruoW .II
rnlluJnuPu ruBlDp uBlpunSrp rurzul 3ue.( rnln l?p Jnuup lenqrueN '0I
'uuelnur
-Jed uerusela,{uad uup rsueurp uuludele>l efu8urlued uelsela[ue141 '6
'rul IEBS ueleun8rp urzel 8ue,( rnl{BJnuuu sesord regep lunqrueN '8
'tnqesrat uuquq 3ue1n-;nep rsuatod uup
'uuue,(e1 rnun'uuledueued'ueurpasJelel uep e8ruq'te41slu.;1s upud
ue{JESEprp 3uu,t rensas 8uu,{ uuquq uuqrlrued u,(u8unued uelsulehrayq L
'uo1t>pt"tad uep
n l4otttu oru {nlun urEsep uep .r n n1 oln u oul Intun ulusep uB{rsru r I apuehtr '9
'uJoporu JnlleJnuEtu
sesord ruelup 1e1q-ednolo;d uup adrtolo.rd ufu8urtued uulsulefue1,q
'>lnpord uu8ueqrue8ued uepp retnduo{ uentuuq
ueSuep Jnl{BJnueu uep 'ese,{e>1al 'urusep u,{u8uquad uulsrlafuetr11 .?
'JnlwJnugru uep urgsep sesord uelnpeueru rur {rteurelsrs uetelepuad
uucruruSeq uellnfunueu uep Dun?ilaq oso{ot1at uelrsruu?puahi 't
'lnpord uulenqued
uep ue8ueqtue8ued eped I?^\u urpsap ueduqul e,(u8urlued ser1cqrue11tr 'Z
'rur IBES
rnr.lBle{ ulr,I 8ue( euetureSeqes tnt40tnuoa ue{rsrurJopuey{ 'I
:1edep e,(usnreqas epuy'gug qeq ruu1up ueqeq gefuJadurau qBIalaS
NVnrnt
dnIxr'JnN\r'm
sfsodd N\r'(I
NIVSSCI
o1
 bl' d*'ro ,oi.i,* DAN pnosEs MANUFAKTuR
u##1ffi:i$I#i#ftffii
.t
., . ,
Lucngkonloh beberopo sqot don perikso: berogom'
bendo :di sekeliltng Ando: puJpen, Jom tongon,
kqlkulcilor, lelepon, kursi, don lompu. Ando segero.
menyodori bohwrl semuorbendo ini todinyo memilit(i
bentuk yong berbedo, Ando tidok dopot menemq-
kon semuonyo itu di olom dengon bentuk mgreko,,
yong sekorong odo di depon Ando. Semuo bendo,
fodi tetah ditronsformosi dorl berogom bohon,
mentqfi don diroklt menjoOl bentuk-bentuk yong
Andq lihqt sekorong, :
Sebogion bendo terlluqt dor.i bogion tunggol,
seperti poku, bout, penggoniung bqju kowct qtou
plostik, broket logom, dan gorpu, Akon tetopi,
sebogion besor bendo seperti mesln jet pesowot
ierbong (ditemukon podo tohun 1939), bolpen
(1938), pemonggqng roti (1926), mesin cuci 09t0),
penyejuk udoro (1928), lemari pendlngin fl931), mesin
fotokopi t1949), semuo Jenis, mesln don beribu-rlbu
produk loin terbuqt dorl rokiton beberopo boglon
yong lerbuot dori berogom bohon. Semuonyo
dibuof dengan berogom proges yong kiig sebut
"rnonufoHui."
,
Monufaktur, dotqm odi luas, merupckon pros€s
pengtrbohon bohon mentqh meniodl produk; Proses
in! melip$t,(l) desain produk. (2) pemilihon bohon
mentoh, don G3) pemilihon pfoses pembuoton produk,
dengdn;menggqnqkon beragom metode don teknik
' : , :l-\4dngfoktul mer,upokon tutong:ptrnggung
negcrro indwtri. PenJingnyo monufoktur ditegoskon
oten tenyotqoh oof,wq; sebogci kssiiqtqn et<onor.r,r.,
mcn'ilrtdrtur mbncokup kiro{<iro 20% iiinggoi iff/o dori
niloi bdrong, don joso yong diprodul(Sl. Iingkot
keglotan rnonufoktur longqung .ber(oiton: denggfi r
ke.sehoton ekonomi ,suolq negoro, Umurnnyo,
semOkln iinggi tingkot tiegiotOn, manufoktui Oolam
$uotu negoro, semokin tinggi pulq stondor hidup
rokyof negoro te*'eUr-rt,, ,, , ' i
: Mopufoklul jugq metiUc*tt<sn tedoton dt mono
'piopukrmonufoktui itu sendiii $gunokon untuk mpm-
buot:rproduk rloin; Contofrnyo iatoh'ineiin tet<qn
ukuqon, besor. yong' digunckon unfuk.meiribenfuk
temhcranlogom suqtubodi filobil, mesinirygsin r"rntuk,
,rnepbugt pqgt don murr:gon me$n ,ghlt untuk,
mem[uot poL;3ion A,Fqii teSicrion rnonuforitur yong
sornc,pentingnycr iqloh: peloyo:non doh .peme;
etionomisnvo. : ' I 'l r sglorn o, urnur
tihbrqan' mbsin -mdsin : rncinuf oktu
, l, ,l ',,,
,, .,Goqrbor ,iqknik, boik,yong dibuqt dengon qtqt
$ambfl otou CAD,' nieRjpqt<on hstiu*si, rtnei .unfu k
mdriqdfturnen.i".V" S dluroikonnyd. OortrUor rron+s
mer:nO-erikcin inforqosi, mehyorr$tri{' bBniut, u*uron,,
oC.hon,. Oakerjoon, okhir., ( finrshin$ Oon, kodon g;
i ,
!,odoql$;. ;proses,rrton1'rlo-kiur yong flibutuhkonpryo.,,
Sdbii{ rn€rriberi pqro sorrono telnk intorryosi f"ardong
qtilch dqnprgqry yongdiQunokcn ciotom rrmnufoktur; :
suo{u, inf c}i mhi1,,Von[ "ot<on, mein b,ontu,'meibf o
dengan gombcrnyg,' . ,.,' , ::. ,,. ,: .,,,'.
IIO.I DEFINISI "MANUFAKTUR"
Kata "manufaktur" diturunkan dari bahasa yunani
manufuctus, yang berarti "dibuat dengan tangan.',
Dalam arti modern, manufaktur melibatkan pem-
buatan produk dari bahan mentah dengan beragam
proses, mesin, dan operasi, yang mengikuti pe-
rencanaan yang terorganisasi baik untuk setiap
kegiatan yang dibutuhkan. Kata produk berarti
sesuatu yang diproduksi, dan kata produk dan
produksi muncul selama abad ke-15. Kata produksi
sering digunakan di Amerika Serikat, di mana istilah
yang ekivalen di negara lain ialah teknik produksi.
Karena benda yang dimanufaktur telah
di mana sepotong
mengalami serangkaian proses
bahan mentah diubah menjadi produk yang berguna,
:
benda ini memiliki suatu nilai-yang didefinisikan
sebagai nilai uang atau harga jual. Misalnya, sebagai
bahan mentah untuk keramik, lempung memiliki
nilai tertentu sewaktu ditambang. Apabila lempung
tersebut digunakan untuk membuat pahat potong
keramik atau isolator listrik, dikatakan suatu nilai
telah ditambahkan pada lempung tersebut. Serupa
halnya, penggantung baju kawat atau paku memitiki
nilai di atas harga sepotong kawat yang merupakan
bahan pembuat penggantung baju atau laku tersebut.
Dengan demikian, manufaktur memiliki fungsi
nilai-tambah yang penting.
Manufaktur dapat memproduksi produk-
produk terpisah, yang berarti bagian-bagian
individu, atau produk-produk yang kontinu. paku.
bola untuk bantalan, kaleng minuman, dan blok
mesin merupakan contoh produk terpisah, walaupun
produk ini diproduksi pada laju produksi yang
, tinggi. Di lain pihak, segulungan kawat, lembaran
logam atau plastik, bumbung, selang, dan pipa
merupakan produk yang kontinu, yang dapat
dipotong atas potongan-potongan individu dan
:
dengan demikian menjadi bagian-bagian terpisah.
:
Manufaktur umumnya merupakan suatu
;
kegiatan kompleks yang melibatkan sumber dan
kegiatan yang sangat beragam seperti:
. Desain produk
. Pembelian
. Pemasaran
. Mesin-mesin dan perkakas
. Manufaktur
.
Penjualan
. Perencanaan proses
. Kendali produksi
i,. . Pengiriman
1BBS eped 'qI'0I lqc epsd ueunlunllp urepou
{npoJd usSuBqrue8uod uBlE>lepuod nlens
'uBdop e l IrdLuEl qBlet .)lBdluares ESE[s{eJ lnqeslp
e8n[ 8ue,( 'BIuESreq ?sufu>ler 'n]I eueJe>I qelo
' (uerunsuol
{IuoJDIeIe ueJlle,lAetple>l uelednreur
selel 3ue,() Suesn runleqos Bruel qrqel 8ue,(
Jnun DIIIItuoTu uep 'r33ut1 8uu,( eqel e8nl uep resaq
qrqel 8uu,( resed es8ued psuDlluaru uB{E IuIp qlqel
uulpueryedrp 3uu,( lnpord B,^AqPq qept e,(uuesely
'unlSunru ledecas rused e>1 ny lnpord uu>Ir€nlo8ueru
{nlun 'ueunsuo>I {IuorDlele ulsnpul qelo Suoroplp
u,(up.r,ru upud 3uu,( '1en1 ueur8ulel tedeprel
'n1>13^\
uu.rnqruuq8ued 'Surtued qrqel 3ue( 'rdu1e1 reqruns
uernqueq8ued ue>ludnreru tlsed gepns '8I'0I
'rqg eped ue41n[un11p u3n[ 3uu,( 'rur ue8uuln8ue4
'uB{sBn(uaur eJBcos tsSun;req dutel uB>Ie
e,{u1npo.rd B,^^qeq uu>Illsulueru {n1un uIBSep SISIIEUB
uedeqel r8uuyn8ueur {nlun ue{sIuuq8ueur ueDllruep
uu8uep 'uulur8urrp urlSunur 8ue,( urel uenped
nele 'e,{uroc uundruerue{ ue1la13urueu >Inlun
urseu ueluele nlens eped suag uulsnJluelu {nlun
uuur8uteryeq rnl{BJnueu {IDIal rlqe'u,(qusttr1
'ldepuqrp 8ue.( uultynse>1 epe u,(uesurq 'ufurlellurd
uped rduro 'e,(uresed e1 Suns8uul uep u,(uutu1
uerueuedep e1 tsesrue8ro IuBIBp ueueuedep nles
uep JrleSueru ludep lnpord nlens 'uoel BJBceS
'e^(ep reqruns
uulrnqureq8ueru te8uus ele.(urel e,(uleqerd uped
rdulet 'SunsBuBI u€p sr3o1 ledurul rur uelelapued
BJutuaures'ueISIJe 3uu,( rslnpord uelledupuau
lntun qrpdrp e,(usesord wp t{EEIelIp uele e.(u
-uurcuu ruquru8 uuulu Ip .InDI€JnuBIu uetuelredep
e{ rulJI{Ip uelpnlue>l nl1 tsulSrseds 'Ise{Ulluepl
-Jel uB>IE nluelJel 1unlued Jeqruns uup uunped
'u,(upsnu '1uls lp 8uu,( uuquq ueruegedep P-redes
'e.{ursusrue8ro ru?pp urel ueruegudap e>I uDIrIEresIp
IuI rBqlueS-reqrueS itcurr ruqureS
uB>Ie uerpnlue>I
uuldersredruau uep uouoduo{ ststleue8ueur
u.rupp 1e,(ueq 3uu,( nqe.u uep e.(edn uelqere8ueru
ue>IB urusepued eru4 '(et'Ot 'q9) >ludrueres nele
euBSJeq EJeces uu{nq uup uulnJrueq e'reces rpulrel
Jnl{BJnuBu uep ul€sop uelur8e>I 'u,{ueserg
'?I qug uPed reqel Suulued uruces
s€quqrp umsep sosoJd 'uIBSep lemu ueduqul upzd
uu>lruuel1p JnDIEJnuBIu ueptslnpord uu8uuque8ued
e,(etq %08 e33utq ob1L u^\quq rIS{BlIp
qulol BueJB{ srlrq 8uu.{ uelet3el nluns uulednreru
lnpo.rd uI€seC 'lnqesrel tsesrueBro uruIep
e(uure1 8uu,( uep Tused srpuu 'uupnlued uu€uq
uep Suuro llenlueq ue8uep 'se1el ue4sugepp snrel{
e,(uueeunSSued rsudtsrlue uup lnpord ruens {nlun
J€Sed 'qeqrueq qBI4 Icnc ulsetu uup 'llqoul 'uuSuel
962 )lN)fl dvsl ve
urul'rlo.r SuuSSuerued 'otper uepduuued uup umsap
uuurureSuq 'u.(upslu 'tletue8ueur qulel Enrues ?1ry
'epu qepns 3ue,( lnpord IJep ISIAoJ rs-re.L lnpord
ednreq ]edup nele 'nruq eles ur4Sunur lnqasJal
{npoJd 'tnqesret lnpord 1n1un uuldureqtp 3ue.i
efteu11 uup rs8uny Sueluet selel 3ue,( uuruuqerued
uu{qntnqueru rslnpo.rd nlens {$un ulesap sesoJd
vhlvsdls vsv^V)3d
NVO NIVS]G SlSOdd Z'O1r
'r33ur1 qrqel 3ue.( (r3o1ou1e1
'u?L{Eq
uep 'qnJnq 'leporu 't8reue 'uISeLu
:u,(ureqruns enlues runurrldo ueeunSSued
re8eqes ueIISIuIJepIp 8ue,() setr.trtlnpord
uep runru tu>ISurl uelpdupueul 1n1un Suznfteq
snJeueru-snJel snJuq lnl{BJnueu rsustuu8rg'L
'rslnpord
e,(erq uup nlnru rqnre8uedrueru e(uure1
rslnpord epoletu uep JoqeJ uu8u;eg 'ueq€q
uep 'rslnpord utusep 'rused ueelulurad uepp
ueqeqn.red ltrades Jol{BJ-Jo1{B; qnruBued
r[u13ueu >lntun ue>llepoutrp ludup uBDIIIuep
8uu.( ruelsrs Suuruleg 'ure1 3ue,( ue8uep ue1rc1
-raq e,(uuer8eq durles 8ue,( 'ruseq 8ue,( ruelsts
re8eqes Suepuedrp snJeq rnl>luJnueu uelur8e) '9
'sfluouo{e uBp 'nDIB.^A
-ledel 'renses 3ue.( uenfnl ue8uep Isunle^elp
snJeuoru-snJe] snJeq Jnl>leJnueu tsustue8ro
urelep luueluueru uep st3o1ou1e1 uelut8e>l
epud relnduro>l uunpurued
nreq uu8ueque8ue4 'S
Ip
'ue38ue1ed epudel nl>le,^A ledil uequre,(ued
uep 'rs{npord qqunl 'tslnpord nlel 'lnpord
sruel'resed ueuluruued ueqeqrued rduSSuuueur
ledep re8u sannl dnlnc srueq I$lnpord epoleur
'Jlllteduro{ te8ues 8ue,( ue8unlSutl upe6 't
'e,(ulnpord ueeunSSued uu8uep Ienses qel
-snJBq nlnlu 'u,(u1n[ue1e5 'lenqlp >lnpord qelet
-es nlnur uerln8ued uu4lupue8ueur Suuqupel
'uetllered e1 e83urq urcSep LIBp'uedetlel derles
upud lnpord eped ue>legeslp qulsnrel{ unhtr 't
'sruouo{e uup uu3un13q1 qeruur 3q1
-ud 3ue,( opolelu uu8uep lenqlp sruBq >InpoJd 'C
'lnpord JBpIIels IIep ISB>IIJISods uep uelem.(s
-red rqnueruoru Jeueq-Jeueq snJBI{ {npoJd 'I'I
:ue8unrepuece>l uep ueelutuued edureqaq
ueelutu1 Pñ"{npoJd
dupeqr4 du88ua sruBl{ JnDluJnueru uuler8ey
ue38uu1ed ueue.(e1e4 .
uu8unlnp uuue,(e1e4 .
wqBg .
 296 BAB ro DEsAtN DAN pRosES MANUFAKTUR

eo,o, i

r-

_{
l

Anolisis derc nJelooh kode/stondorj

model fhls don onoiils
Spesifikos
Compufer -oided
desi.qn (CAD)
Produks prclotipe;
pengllion don evaluosi

Desoin konsep

Speslfikosi bohonr pem ihon proses

Conput'er - oided
-..+-t
don perlengkopon; teLooh keselomolon monufoct'uring dnd a< z
Process Plonniog
(CAN4 don CAPP) *:
-= -

)e)o r ", l
11 _lf
Campuler - lnfegroled
mdnufocturing (C M)

Vo- L'o,_j'

Lr-

l
r
l
-l-.1
De'j"o r

@Kegiatandesaindanmanufakturyangbiasanyater.iadisecaraberurutandanbukan
secara bersama. Dengan CAM, proses desain dapat beker.ia serempak dengan proses pembikinan.

terdapat suatu aliran produk umum dari analisis
pasar ke manufaktur, pengulangan yang tampak
akan ter.jadi dalam proses tersebut. Perbedaan utama
dengan pendekatan yang lebih modern ialah bahwa
seluruh disiplin dilibatkan dalam tahapan awal
desain, sehingga pengulangan yang secara alami
terjadi menyebabkan lebih sedikit kerja dan waktu
yang terbuang. Suatu kunci pada pendekatan ini
ialah kesadaran yang sekarang sudah timbul akan
pentingnya komunikasi sesama dan di antara
disiplin. Dengan kata lain, selain harus ada komuni-
kasi antara fungsi keteknikan dan pasar dan
pelayanan, juga harus ada interaksi yang gencar di
antara subdisiplin keteknikan, misalnya, desain
untuk manufaktur, desain kemampuan daur ulang
dan desain keselamatan.
Proses desain berawal dengan pengembangan
konsep produk yang telah ada. Pendekatan inovatif
atas desain sangat diinginkan-dan bahkan pen-
ting-pada tahapan ini agar produk tersebut berhasil
di pasaran (lihat Bab 14). Pendekatan inovatifdapat
juga menyebabkan penghematan besar pada bahan
dan biaya produksi. Ahli desain teknik atau
pendesain produk harus memahami hubungan
antara, bahan, desain, dan manufaktur, dan juga
ekonomi operasinya secara keseluruhan.

'oJ Smaog
,rrzlas:'Sueqral Euepas 111 Bu;aog
@
'e,{uurnloqes
Suuqrat tumesad lepou-loporu luodos {ept}
'lunqlp 3uef. (dnslxtut) e,(ur1su Intuaq tenses 3uu,{
uenru nele edrlolord epu 1eprl uep uelSueqiuel
-rp 3uu,{ II[VJ/11VJ 1e13uurad uep SunsSuEI
rslnJlsuo{rp lnqesret Suuq;e1 1e,uese4'(7'61
'rqg) retndruo>1 uudelep ue8uep uelSunqnqrp 8ue,(
0002 OVJofny uotlDtepol,t uu8uep (suge1 ua1
-eunSSueur eduut) ,ralnduo1 uu8uep uIBSepIp qulel
e,(uqrun1es 7 71-Burcogupuu8 urseuueq Suedurnuad
Suuqret tu,Lrused 'u,(qzsrlng 's1e1duo1 3ue,{ rnt{ruts
e1 e88urq eueqrepes te{BJq uep 'du13ue1 uup
ndueu Suurules
]edec eruces uresep slslleuiz8uaur
rur ruolsrs 'lequru 3uu,( edrtotord nele 'leporu
'rsurlsnir lsnqruaru snruq uduq qupnlu qrqel ue8uep
epuoq-upuaq ue4sdesuolSueu {ntun uresepued ue1
-ur>13umuaur (OVC) ralndurol-uuntuBqroq ulesec
)noodd NVeNVglN]eNld
NVO dfrnd!\to)
-NVnrNVgdSg NIVS30 g'O I r
'retndruo>l
-uuntuuq ue8uep (WVC) rnt{uJnuetu uep '(3IVJ)
ese(e1er'(AVC) uIBSep eJpc-erec ueeunSSued qelo
ue{uueqJepeslp WIo} sISIIBUB leporu rlelSueu uep
]Enqtuetu'3uem1e5'u,{ulnpord ues1e1druo1e1 uped
Sunlue8rel uer>lrruep yepou e.(un1,re4'urnrutldo
3uu,{ urseru ueruolo >lruueq uup 'uuJnluel 'uu8ue8el
'e,(e8 ruedes ToDIBJ-rot>lEJ rlelSueu ruulep ruueq
-ued m8eqas 'uu1n13uusreq 3uu.( lnpord sISIJ uep
srsrleue leporu uedur.(ued uelleqrleur Suues >lnpord
uresep 'Irco{ undnuru Jeseq uuequsnred 1n1u1
L6Z )rN)3I dvsnve
'3uuro ggg uep
3ue-rn1 3ue.{ ue,le,ftB{ rrylrueiu'u,{ulesrru'le{tres
e{ueuv rp rnt{p+nueru uuequsrued Vup obB6B,^ quq
ueutu(ue1 tuBur8ueu rclruroc-l qrqel-qrqelJe] Iur IBH
'lrJe>l qrqoi 3ue.( ueeqesnred eped e8nl rdelet reseq
rsesrue8ro uped eles lepu uelderetrp ludep erues
-req ese,(e1er desuo; 'o699 1e,(ueqes uulunqrued
n1>1e,tt r8uurn8ueru uep ,/EZ JesJqJS e,{utoqoq ue1
-urunuou qu1el 'u,{uluqr1u ru8eqes uep'ob1t reseqos
urs?u ntens uelup ueuodtuol qelurnl r8uern8ueur
qule1 'u,{ulusrlu 'JrloLuolo uepqesnJod 'rur Bu"resreq
esu,{e1ar uep lEBJuBru qoirror 1e.{ueq epy
'epe 8ue,( r3o1ou1q Enrues ue)pe€JuetuoryJ
uep
'Sunlnpued >1odtuo1e>1 {nseurrol'JrllpJelur uup
lnueleu rs8un;;eq 8uu,( uru-sLrel HIIIureil[ 'q
'sele lu>l3un uelueleueru qelo qnued Sunlnprg 'B
:qulsn_ruq lnqesJ0l
usu,(e1ar lrsBqJaq ntl BuEsroq usufe>1ar re8e e.{u
-1edurel'e,{uule,(u leB.}uuru re8req8ueu pBeB nele
rurl re8eqes elre1eq 1uprl u,(uuuleunSSueur 3ue.i
Ble.roru elrqedu reseq 8uu,( u,(edn uep nl>le,4A uel
-srquq8ueru ledup e,(uuudu;eued'uersrJa uep sr3o1
>leduret Bupsreq ese.(e1e.r desuol undnup6
'(Suunqrp) 3ue1n rnuprp tedep e.{uueuod
-uro1 eSSurqes lDlurrp ledep uep '(ueuunSSuedr
uelreqred n€le u€ereqrleured 1n1un gue8rp ledep
r{Bpnur uu8uep 3uu,{ ueuodruo{ Dlrlrtuetu uep u,(u
-Juun uruules Jn{eJe ureces rs8ung;eq '(rsnqutsrpt
ue83ue1ed nute rrrple eunSSued e{ }pruules uuSuep
redurus lnqosJet lnpord ruSe sn8eq snlSunqrp
'(rs>lnpord) snBuq tBnqIp '(ur€sap uudequrt
puors8ung uele sn8eq urcsoprp 8uu,( lnpord nlens
'uerltruep ue8ueq'(ledureres u-ruces ueltleqredrp
sn-req ue8uqrunupuedTuu8uunqtuad uep uueunSSuad
'rsnqrJlsrp'rslnpord'urcsop'1qe,() urusep ueduqer
urupp u€{rluqJedrp lnpord nlens rnrun uer{nrnlosal
uclsn.req8ueur Jnun snl)lts Dsn.\Dlal lelr>;eH
'ueresed e>l lnqosJel
lnpord ueyeue8ued uep rslnpord a{ uresep desuol
uep lnpord 3ur.rr88uetu BqBSn ruepp 1eqr1.re1 8ue.i
e,{etq uep nt{u.Lr u8nl uep uu>ltu>lela{ uep lnpord
urpsep eped ueqeqnred uelunururueu {ntun
r{BIBr Bruusroq ese,(e1e; resep uunlnl '>Jedureres
ereces uulSueqruruedrp (e,tuue8ueprnepued ugas
ue8uenqued uep'ueeunSSued'rsnqrrlsrp'rslnpord
'ueSuequre3ued uresep Iuodas) lnpord ledse unuras
BAquq llfileq rnrun sr?/y?S: 'pns>lururp 8uu.( lnpord
rruun snllrs ruelep luqrlJel 3uu,( ueruele Bnrue!
ue>lurnurrldo8ueru uunlnl ue8uep lnpord rn11e-1
-nueu uep urusep uB>lnpErusru uelBp IuEruslsrs
uelulepued nluns r{€Ier DuDStaq osoiotlay
 29A BAB ro DEsAtN DAN pRosEs MANUFAKTUR
I I O.4 REKAYASA BERBANTUAN.
KOMPUTER MEMUNGKINKAN
MODIFIKASI BERIKUTNYA
Dengan menggunaka t rekayas a b e rb antuan- kom-
puter, kjterja struktur yang dikenai beban-beban
statik dan berfluktuasi dan beragam temperatur,
sekarang telah dapat disimulasikan, dianalisis, dan
diuji secara efisien, dan lebih cepat dari yang
sebelumnya. Informasi yang dikembangkan dapat
disimpan, dicari ulang, diperagakan, dan dipindah-
kan ke mana pun dalam organinasinya. Desain
dapat dioptimalkan dan modifikasi dapat dilakukan
langsung dan mudah kapan saja.
I IO.5 REKAYASA
BERBANTUAN-
KOMPUTER MENGHUBUNGKAN
SELURUH FASE MANUFAKTUR
Manufaktur berbantuan-komputer (CAM) melibat-
kan seluruh fase manufaktur dengan memanfaatkan
dan memproses lebih lanjut sejumlah besar infor-
masi tentang bahan dan proses yang dikumpulkan
dan disimpan dalam pusat-data (database) organi-
sasi yang bersangkutan. Sekarang komputer mem-
bantu ahli teknik manufaktur dan yang lain, dalam
mengorganisasikan tugas-tugas seperti memrogram
kendali numerik mesin-mesin; memrogram robot
untuk penanganan bahan dan perakitan; mendesain
perkakas, cetakan, dan alat-alat bantu-pegang
(fixture); dan mempertahankan kendali mutu.
Berdasarkan model yang dikembangkan
dengan menggunakan teknik-teknik yang disebut-
kan di atas, pendesain produk dapat memilih dan
menentukan bentuk dan ukuran akhir produk,
ketelitian ukuran dan pengerjaan akhirnya, dan
bahan yang akan digunakan. Pemilihan bahan sering
dibuat dengan saran dan kerjasama ahli teknik
bahan, kecuali ahli teknik desain juga ber-
pengalaman dan berkompetensi di bidang ini.
Pertimbangan desain ialah bagaimana komponen
tertentu akan dirakit menjadi produk akhir. Bukalah
tutup mesin mobil Anda dan amatilah bagaimana
ratusan komponen disatukan dalam suatu ruangan
yang terbatas.
I 10.6 PERAN PROTOTIPE DAN
PEMBUATAN -PROTOTIPE KILAT
DALAM PENGEMBANGAN
PRODUK
Langkah berikutnya dalam proses produksi
yakni, model ke{a
produk yang bersangkutan. Suatu pengembangan
penting ialah pembuatan-prototipe kilat, yatg
tergantung pada CAD/CAM dan beragam teknik-
teknik manufaktur (dengan menggunakan bahan
logam atau bukan logam) untuk secara kilat
menghasilkan prototipe dalam bentuk model fisik
ruang suatu elemen mesin dengan biaya murah.
Misalnya, membuat prototipe komponen mobil baru
dengan metode pengetaman, pembentukan,
pemesinan tradisional berbiaya ratusan iuta dolar
dalam setahun; sebagian komponen butuh waktu
setahun untuk memproduksinya. Pembuatan
prototipe kilat dapat memotong biaya ini maupun
waktu pengembangan secara nyata. Teknik-teknik
ini sedang dikembangkan lebih lanjut sehingga
teknik-teknik ini dapat digunakan untuk produksi
elemen mesin secara ekonomis untuk volume yang
sedikit.
Pengujian prototipe harus didesain untuk men-
simulasikan senyata mungkin keadaan-keadaan
yang dihadapinya sewaktu digunakan kelak.
Termasuk keadaan lingkungan seperti temperatur
dan kelembaban, demikian juga pengaruh-pengaruh
getaran dan penggunaan berulang serta kesalah-
gunaan produk tersebut. Teknik-teknik rakayasa
berbantuan-komputer sekarang dapat secara lengkap
dan kilat melakukan simulasi demikian. Selama
tahap ini, mungkin diperlukan modifikasi atas
desain awalnya, bahan yang dipilih, atau metode
produksi mungkin diperlukan. Setelah fase ini
selesai, rencana proses, metode manufaktur (Tabel
10.1), perlengkapan, dan perkakas yang sesuai
dipilih dengan kerjasama ahli teknik manufaktur.
perencana proses, dan lain-lain yang terlibat dalam
produksi.
.1O.7 DESAIN UNTUK
MANUFAKTUR, PERAKITAN,
PEMBONGKARAN, DAN SERVIS
Seperti yang telah kita lihat, desain dan manufaktur
harus dikaitkan seerat mungkin; keduanya tidal
boleh dilihat sebagai disiplin dan kegiaran yans
terpisah. Setiap elemen atau komponen produk
harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak saj:
memenuhi kebutuhan dan spesifikasi desain tetap:
juga dapat dibuat secara ekonomis dan efisien.
Pendekatan ini akan meningkatkan produktivita.
*
dan membuat produsen dapat tetap bersaing. #
Pandangan luas ini telah disadari sebaga: #
bidang de s ain untuk manufakt ur (DFM-de si grt .fc,, #
fl
manufacture). Ini merupakan pendekatan lengka: fi
atas produksi barang-barang dan memadukan prose.
desain dengan metode manufaktur, perencanai:.
I
-ueuoduo>l eaquq uu>lllsuruaru 8ue,( 'sr,r,res 1n1un snreq 3uu.( nlenses rpelueru qu1e1 'r33uq uunduruu.r
uresep ualdnlucueu rur JItplB-JItple ue8uruepuecey -e{Jeq 3ue,( re}nduo>1 ururSord uu>1eun38ueur
'relSuoqlp qepnu e8nl lrlurrp qepnur 8uu,( ue8uep telndurol-uenlueqJoq sesord uuuuucuered
>lnpord nluns 'u,{uesulg 'Jnl{BJnueru epud Surlued uup tnDleJnueur'use,(u1er'urcsep >llu:lot-{1u{eJ
'(uerslnpordrelel e8nl lnqesrp) runurrunu 3uu,(
ledse re8uqes uupusrp Suuru4es'uerelSuoqured
{ntun urusep und nlr8eq '({.Tqutasso tol u?rsap lnpord e,(urq ue8uep uulrlued uup Jnl{BJnueru
uEtDIeJed >lntun uIBSep '1npo-rd u,(urq uped Ieq urBIBp r{epnlu reSe uPsep uelunurrldoSueru
-vCA)
ruseq le8ues 3ue,( ppuu Irequelu ludep uelqured u18uer urulep Surlued le8uus Jpelquen>l uu8unqnq
rseredo Buere)'e,{uueuodurol ue8ueyrunupued nelu tenqruentr 'lnpord u,(urq eges 'uB>lBteJ uep se>Ie{
'srlJes'uuuJuqleued ueqrunqo>l 1nlun ualqesrdrp -red'uueslueued'uulrlered'rn11e;nueu sesord
ludep >1npo-rd tunqruetu 8ue,('e,(uuurulSuoqued uuq1pured upud ulusep rsu>lrJrpou ludurep relruetu
qupnu uSSuqes Bdru ueDllurepes uESepIp stuuq ludup srueq lnpord {p{et IqB uep uresopued
'lnqesJel ursou uetuele nlntu upud epoleu
lnpord >1u,{uuq'u8n1'e.{uue1nle,(ueur 1n1un e,(etq
uup'uuledece{'uurlepnrue{ pq urepp ue8uuqurged qnre8ued uup 'sasord npp.tr 'elre1 epuaq rlq{e uB
uu>lr{nlnqluetu uep'uBtllunlese{ eJBses Jnl>lBJnuslu -ufte8ued Eues uurn{n uullllele{ uup 'ulseur efteury
sesord >1n1un Surlued deqel uuledruelu uelDlured ruupp uuue8erel rgedes {nsueDIBJB{ dnlecueru
'lnpord nlens tpelueru lI>lBJIp snreq u,(uenues rur uunqele8uad 'uutre{Jeq 8uu,( uedelSueped
'tunqlp p33un1 ueuoduro4-ueuodruo>1 tleletes uep 'ueurseuued 'rse;edo uep 'JnDleJnueu sesord
'ur8sep ISBSIIUIIdO tuBlep IBUOISIpeJI 'uBqeq uBSBlBq-uBSBlEq uep'uunduretuel lnsuel
rsurelr sesord 1u111redtuetu ue>le ueDlltuep ue8uep -qeru1 Suuluel resep uuruet{urued DIIIrueu snreq
'rsesrurldo uundureuel DIIIIuoIu 3uu["(tua1s{s urusepued ered e,trquq ueltere.(sredtuetu Jn{eJa
yadxa) Je>lud uelsrs {nseuuel rueq uu8uequre8ue4 eruoes JnDluJnueu {nlun utesep uupnfn,{aJed 'n]nu
'ueplrurep srsqeuu uu>In>Ieletu 3uu,( ulereur r8eq upu uequpue8ued uep'uerln8ued'uu1r>1ured'seso:d
.u4ze13ue,{IqnpoJd3poleI^Iede.laqaguBp{n}ueg@
l' .. - ' ' ruEurs€tuotgulad-
.-l ::,,.
'liulpqpdouuu t{rrq;r. p-rn1a.ou :ueeslolsuqd
:ueugser*ad .snJeq: roj
J1sa1 te8ues 8ue,{: ursour umro13
lusad retues Euu{ uiseur tiSuelE
6au1iar7,-r1 uqnr.u-uueJouuad'ryp,ueepupea8ued'.t11n lor xlln uesuorouei ,, ;; r ;:ii : : ; r i i{.HHHHi }tJ+elg: ;lislnle.lfi
"',
uuulsCtnsd :niueuuad ue{ur€) ,Iof, 'snpq'JoJ
i{3i1u1ot1 Sutufo;
1
: ' " : . i '': unnp,{uad''ueuue;1suod
'runpd ueqequreued irlnqrs ueepu ga88tad'te,n*u1 uete11,(uad'ue1egetu96
' , rlrrr€luriqor>lola uewseu,rad '{pisll-tranl6l ueursaurad ';ese1 ;,',;1f ii;i..;Ir':f ,N!!|11m;fl,t+[n-t
qnqn, u*p, ge88ued'utsi;lEuuured'ueu lseutad'sn1uq uoled nuuduiua6
;
irsnrls4a'urllreuoJ
,a,rri ueupupaESuad'unrnqnq*?o 3 u1 tot1s
"Junr ,.r.,t-,,u**u'a
uorred ;1.nne1rui4 uorted ueuOureuid '(,?itquv1q1 uorted uuudwaupj
Iii,;rffisffiiie,.r.r..s.i8$trt
*rr1 ytgpd : (ua a d) 1 nq* ru *anruaqu.red "Bu e8e;.unrl nluaqor"d
,ualauiJ, f #-fl:HlrEI-
;
r*t$H BI
! ffi r.fff;
qeuElat mSuap unl*ltted'1are1-uerlnrusqura4 tu::" 4nlusq ue*a e-ueuralg
lry4nruaqured')ll io:IpH
'18uluudqy ue1a1--ru1nd=ue>lruuequrea'1or uepttequod'oeluuuad'tsnns{g , Sunqer qntueq:tnlues
i
1qa"qrJ1 s"1* osauqn
ry*ar1.1r' n*)es ne{n}u?quau'augsn.r rlsnJ5
4 eBfuorsq uep sldp piuaq-1ruuag
,. . :, . 'l , ,i ,, , , iueletql )Ferer;arn1-nrn* il::;+:;ii!i;:a:i::j:iiill.E ttrlrStE{
ruaustu;red uuroseEue4 u:*O ue8uCp uetualg
lsriri.uqed'ueupuueEEutd'ouulsaurod
,i . :ir: r"- , , : uU.fti,fofuad.,;LruO tlF ."**1
.ueursoured raagrunIo.{Iol, **t,-r*td.'. . rsrl;uulnee{.upulsaured:;de1 spr} u88uo.r uu8uip ueurq3
*rg4r"8il;'*u*r*auro'5ruy'Erreqn;-urtrnlial'uuerured'*prrecuo4
662 )rN)rr dvsnve
3OO BAB ro DESATN DAN pRosES MANUFAKTUR
komponen tunggal atau subrakitan dalam suatu
produk mudah didapat dan diservis.
I4etodologi dan perangkat lunak kornputer
(CAD) telah dikembangkan untuk DFA yang
memaniaatkan desain konseptual dan model ruang
3-D. Dengan cara ini, waktu dan biaya perakitan
sebagian dan perakitan penuh diminimumkan
sambi I rnempertahankan kesempumaan dan kinerj a
produk; sistem ini juga meningkatkan kemudahan
pembongkaran produk. Kecenderungan akhir-akhir
ini ialah menggabungkan desain untuk manufaktttr
dan desain untuk peretkitan menjadi desain unttrk
manuJhktur dan perokitctn (DFMA-design .for
mttnufacture ctnd ussemblt') yang lebih lengkap.
serta yang menyadari hubungan timbal-balik antara
desrin darr munufaktur.
Ada beberapa metode perakitan, seperti peng-
gunaan pengikat, perekat, atau dengan las, solder.
dan patri, masing-masing dengan karakteristiknya
dan membutuhkan operasi yang berbeda. Pengguna-
an baut clan mur. misalnya, membutuhkan penyiapan
lubang yang harus cocok dengan tempat dan ukuran.
Pembuatan lubang membutuhkan operasi seperti
penggurdian atau pembentukan, yang membtttuhkan
waktu tambahan, membutuhkan operasi khusus, dan
menghasilkan bahan buangan. Di lain pihak, produk
yang dirakit dengan baut dan mur dapat dipisahkan
dan dirakit ulang secara relatif mudah.
Elernen mesin dapat juga dirakit dengan
perekat" Metode ini. yang digunakan secara lebih
luas pada prodr-rksi pesawat terbang dan mobil. tidak
membuttihkan iubang. Akan tetapi. permukaan yang
akan dirakit harus cocok dan bersih karena kekuatan
sambunsan sangat dipengaruhi oleh adanya
pengotor seperti kotoran, debu, minyak. dan
kelembaban. Tidak seperti pengikatan" kon.rponen
yang dirakit dengan perekat. sebagaimana dengan
komponen yang dilas, biasanya tidak didesain untuk
ditrongkar dan dirakit ulang.jadi tidak sesuai untuk
daur ulang elemen-elernen produk tersebut.
Elemen mesin dapat diraliit dengan tangan atau
dengan perlengkapan otclmatis dan robot. Pemilih-
annya tergantung pada faktor-faktor seperti keleng-
kapan produk, jumlah elemen yang akau dirakit,
perlindungan yang dibutuhkan untuk mencegah ke-
rusakan atau goresan pada permukaan akhir elemen
tersebut. dan biaya relatif buruh dan mesin-mesin
yang dibutuhkan untuk perakitan yang otomatis.
I I O.8 PEMILIHAN BAHAN
Sekarang ini tersedia berbagai macam bahan, yang
masing-masing memiliki karakteristik. kegunaan,
keunggulan, dan batasan-batasan tersendiri. Berikut
ini adalahjenis bahan yang umum digunakan dalam
manufaktur saat ini, baik secara individu atau
gabungan.
. Logam besi: karbon, paduan, anti-karat, dan
perkakas dan cetakan.
. Logam bukan besi: aluminium, magnesium.
tembaga, nikel, titaniurn, super-paduan, logam
tahan api, berilium, zirkonium, paduan cair-
rendah, clan logam mulia.
. Plastik: termoplastik, termoset, dan eiastomer.
. Keramik, keramik kaca, kaca, grafit. intan, dan
hahan menyerupai intan.
. Bahan komposit: plastik bertulang. komposit
matrik-logam dan matrik-keramik. Ini semua
dikenal juga sebagai bahan yang direkayasa.
. Nanobcthtm, paduan ingatan-bentuk (shape-
memory'), paduan amorf, super-konduktor, dan
berbagai jenis bahan lain dengan sifat yang
unik.
Karena bahan-bahan baru telah dikembangkan,
pemilihan bahan yang sesuai menjadi lebih me-
nantang. Struktur dirgantara, maupun produk seperti
barang-barang olah raga, telah menggunakan bahan-
bahan baru. Kecenderungannya iaiah menggunakan
lebih banyak titanium dan komposit untuk rangka
pesawat terbang komersial, dengan mengurangi
pengunaan aiuminium dan besi secara berangsur-
angsur. Ada peralihan kecenderungan yang terus-
menerus pada penggunaan bahan untuk semua
produk, karena adanya pertimbangan ekonomis
maupun pertimbangan lain.
I I O,9 SIFAT-SIFAT BAHAN
Sewaktu memilih bahan produk. kita pertama sekali
mempertimbangkan sifat-sifat mekanisnya: kekuat-
an, ketangguhan, keuletan, kekerasan. keelastisan,
kelelehan, dan kemuluran. Perbandingan kekuatan-
terhadap-bobot dan kekakuan-terhadap-bobot bahan
juga penting, terutama untuk penggunaan
kedirgantaraan dan otomotif. Aluminium, titanium,
dan plastik bertulang, misalnya. merriliki nilai
perbandingan yang lebih tinggi daripada baja dan
besi cor. Sifarsifat mekanis yang ditentukan untuk
produk dan komponennya, tentu saja untuk keadaan
di mana produknya dapat berfungsi dengan baik.
Kita kemudian mempertimbangkan sifat-sifat fisis
berupa densitas, kalor spesifik, ekspansi dan
konduktivitas termal, titik cair, dan sifarsifat listrik
dan magnetiknya.
 iufr'ces;tngg
uBnpEdrue3eragJn}>|eJnuBWunuIn{Ils!Iel{eIey@
'BpeqJeq 3uu,( uequq rJBp lBnqJal 3u8,{
{eluo{roq 3ue.( ueuele-ueluele ereluu {ruu^lE3
rsoJo{ qBIEr r{oluoc reSuqeS 'lE,ru qrqol IB3B3
lnqesJel InpoJd uu>lqeqe,{uoru nBle {npoJd Jnun
}B>lSulsJedureu ledup urel BuoruoueJ uBp 'rsoJo{
'uBSnEe{ uep uDIeseD '8ur}ued 3uu,( pq uu{udruatu
lnpord ruelep uBIBunBrp 3ue,( ueqeq uu>lococe{
'efquq BdrueS 'tnqosret lnpord rrep ptot uep8u8el
uelquqe,{ueu ledup 'ue4lupuo{lp {Bpr} B{rl 'uep
lnpo.rd nluns efteuDl rqn;e8uedureur ledup ele,(u
Erecos rur BuoruoueC '3uqued e8nl uern>1n uelrqulsa{
uep Tnlniu'uuqelele{'uBSnBe{ predes uuue,{u1ed
uep nl{eA\ ueBunlueSrelel EuoruoueC
'lnpord ntEns uPllequed Suuluel uesnlndel
nlens tenquaru B{rla{ uelSuuqurlrad e1r1
e,{uunrues 8uu.( 41sue11uJu{ ue{edrueru uuelnuuad
Jnls{el uep 'uuse{ 'euru16 'ueunsuo{ epedel
u.{u{uel e,{ep rqnru3uedueu lnpord tpeluoru
tenqrp tnqesJel uer{Eq qBle}es ueqeq uupdtueue4
ENV]N dNVO NVG .IV)Vd
dnlNn 'Nvltd!\tvNfd I t-o1r
'snsnrT{ ueqrluled nele 'r33uq 3ue.(
uulrprpued le>[3urt'snsnq{ uu1rduu;a1e1 ue8uep
Ieuosred ue{qnlnquetu r8el u,{uuru1 8ue,( uep
'1e,(uuq 3uu,( qrunq ue>Ir{ntnqtuetu urc1 8uu,{'pqeur
ursoru-ursoru uu{qnlnqrueru epoletu uer8uqeg
'EpeqJeq 3uu,( epoteru ue8uep ueqeq sesordrueu
ruBIBp uolteqrTrp stueq BpoqJeq 3ue,{ e,(urg
'p{nqJe} qppns urBI Bre8au BpEd uu8untue8relel
sptu suqeq {pllod rse41dru1 'urul eru8eu rrep Io{ru
uup 'tunrurrunle 'unlluorq>1 'IunruBul 'llEqo{ 'uElur
'tuele lere{ riledes qeluou ueqeq JBSeq uer8eqes
rodtur8ueu'e,{upsrtu IE{F?S E>lueruv'rqnpord
1n1un Surlued 8ue,( r{E}uetu uequq rodtur8ueru
E;?8eu reseq uer8eqe5 'e,(erq rqnre8uedueru uu{e
'ueelururad und nlr8eq 'ue{osed ueledele)
'ueqBqruut JnDIEJnUEtu uferq
Fepurq8ueu
tr:dup eSSurqes 'qeluetu uur{Bq JBpuBls ueJn{n
toc xrN)rr dv€wve
:411n* :aS l:fi.,rIPpo$: lS: 1s'xtffEq:'isrl$n6u{i }sBnIuB r:g,s
uu>lleuJuutuetu >lnlun rsolrJrporurp ledep >lnpord
urusep nlens e,^d,r{Eq uulquq.redrp snreq 'rde1e1 uuly
'ueepurreSSued nele'ue>luleJ rnluleru uu>lueued'ue
-utsaued Iuodes 'nlueuel erec ue8uep u.(ureleurerp
r8uurn8ueru uup JESeq qrqal 3ue,( 8ue1eq leqtuetu
sn.rBq ulDI ?{Bru 'repuuls {ruuaq tuBlep erpesJel
{Bprt rur 1e1nq 3uuluq uep ntueuel releuerp uu8uep
1ulnq 3ue1uq ue{qnlnqtuetu e11 elrl 'e,{u1esrlnq
'lnpord e,{erq reseqredueu ledep uju,(u ereces 3ue,{
'ueqeqruel sesord neluTuep rsnlrlsqns ue{qn}nqrp
uule 'ue>lur8uup 8ue,( qepunl uup '.uern{n 'Inlueq
tuelep Brpesrel IBpn lenqrp 3uu,{ ueuodruo>l nete
sesordrp 3ue( ueqeq nele qetuetu uuqeq E{rI
'uBqEq
ltlsrrel{ure{ uBp leJrs-lEJrs selE
sr3o1ou1e1 ue8uuqurped ue8uep e,{u8urlued eue-s
uErlBq ueqqltued
srtuouole ledse Jrlrtaduol BreJaS
'JnlIBJnuBur tuulBp BluBln uurluqred uu>ludn"reru
lenqrp 8ue,( ueuodruo{ eges sesordrp qu1e1 3ue,{
uuqeq uep qulueru uuqeq uuerpes-re1e1 uep u,(erg
NVHVg
NVVIOSSd]I]) NVCI VAVI€ O 1-O 1 I
'u,{ue,{urq uep 'ueuuXeled rntun 'lnpord rrq>lu tuJrs
leRs uped 1n-lnq qrue8ued ueqrueru ludup uulur8ur
-rp 3ue,( {nluaq-Inluoq rpulueu uuqeq seso.rduetu
{ntun ue>luun8rp 3ue,{ opotohtr '(Z'Ot teqel) qepllur
qrqel ueSuep seuud-qelorp uep 'sulrp 'urseurrp
'{ntuaqrp 'rocrp tedep nlr uequq-ueqeq qu>1edu
UB{N]UOUEIU UEqEq JNI{BJNUBIU IUJIS-]E.IIS
'e,(u8ueqr4 le,Lresed urqe{ tuulep JB{Bqral
8ue,{ uu3o1-u€{nq ueqeq rJEp uncureq dun qelo ue1
-quqasp qelot uurterue>1 ry,{ueq'eXulesru IursJeruo{
Suuqrel le,r\BSod uue{ulece{ edureqeq rueIeC
'uelSuequrgedrp ue>p 3ue( Sunued rot{EJ BJBtue rp
uer8eqes ue{Ednratu ueqeq up,{u uundrueruel uup
'ueunouJo) 'untun leJrs ueunJnued 'rsorol 'rsuprs{O
'[BluJou uup >InJnq 3ue,{ ue8unlSurl ruepp 3ur}ued
uered ueluruueru u8nl r,^Aurrur>l lEJIS-lB.llS
3O2 BAB lo DESATN DAN pRosES MANUFAKTUR

Daur ulang atau pembuangan bahan yang

sesuai pada akhir umur pakainya menjadi semakin
penting pada abad di mana kita sadar untuk
melestarikan sumber-sumber dan mempertahankan
lingkungan yang bersih dan sehat. Perhatikan
misalnya penggunaan bahan pembungkus yang
terbiodegradasi atau botol kaca yang serta kaleng
minuman aluminium yang dapat didaur ulang.
Penanganan dan pembuangan limbah dan bahan
beracun yang sesuai juga merupakan hal penting.

I I O.I2 PROSES MANUFAKTUR

Sebelum mempersiapkan gambar untuk produksi
elemen mesin, juru gambar/pendesain harus
@
mempertimbangkan proses manufaktur mana yang cetakan permanen.
akan digunakan. Proses ini akan menentukan
menyajikan fitur rinci elemen mesin tersebut,
pernilihan ukuran, dan ketelitian proses pemesinan. a.
Banyak proses yang digunakan untuk memproduksi
elemen mesin dan bentuk-bentuk (Tabel 10.1) dan
biasanya terdapat lebih dari satu metode manufaktur b.
suatu elemen mesin dari bahan yang ada. Secara
luas, kategori metode pemrosesan untuk bahan
ialah:
cetakan cor ini merupakan contoh
Pengecoran'. Cetakan sekali-pakai (misalnya.
pengecoran pasir) dan cetakan permanen (Gbr.
10.3).
Pembentukan dan pemotongan.' Pencanaian.
penempaan, ektrusi, penarikan, pembentukan
lembaran, metalurgi serbuk, dan pencetakan
(Gbr. 10.4a-d).

@ Contoh-contoh metode pemtrentukan dan

pemotongan (shaping).

Penorikon botong otou kowol

Penconoion

Bohon tebuk

Penorikon dolom
 'uuSunqur?,{uad apofaru rJoluor-rJoluoJ
ACqI/F:qAl
n*"l roornq.,og / auoawnl 7/
-
uoounquos
'Bpaqraq 8uu,{ uuulsaurod quef qoluor_qorooC
E!EE@
+oaDI lutsll-uD+ncol uDUtseuled
uDlllo+-uoslolJuJad
uoopuue60ue4
eog )rN)ll dv8lltve
3O4 BAB Io DESAIN DAN PROSES MANUFAKTUR

c. Pemesinan: Pembubutan, penggurdian. fiais, Ahli teknik manufaktur selamanya ditantang

perataan, pengetaman, frais-tarik ( b ro a c
penggerindaan, pemesinan ultrasonik; pe-
mesinan kimiawi, listrik, dan elektrokimiawi;
dan pemesinan berkas energi-tinggi (Gbr.
10.5a-g).
d. Penyarnbungan: Las, pematrian, penyolderan,
pengikatan difusi, pengikatan perekat, dan
penyambungan mekanis (Gbr. 10.6a-b). Proses
pengelasan dan penggunaan lambang standar
untuk penyajiannya diuraikan pada Bab 25.
e. Penl'elesaian akhir: Pengasahan lubang,
pengasahan teliti, penggosokan, penutuhan
(deburring), pengolahan permukaan,
pelapisan, dan penyalutan.
Pemilihan proses manufaktur atau sederetan
tertentu, proses tidak saja tergantung pada bentuk
yang akan diproduksi tetapijuga pada banyak faktor
lain yang berkaitan dengan sifat-sitat bahan (Tabel
10.2). Bahan yang rapuh dan keras misalnya tidak
dapat dibentuk dengan mudah, namun bahan seperti
ini dapat dicor atau dimesin dengan beberapa
metode. Proses manufaktur biasanya mengubah
sifat-sifat bahan. Logam yang dibentuk pada
temperatur kamar misalnya menjadi lebih kuat,
lebih keras, dan kurang ulet daripada sebelum
pemrosesan.
Dua braket pemasangan baja ditunjukkan pada
Gbr. 10.7, satu dibuat dengan pengecoran, dan yang
lain dengan penempaan -c etak (.s t amp i ng) lembaran
logam. Perhatikan bahwa terdapat sejumlah
perbedaan pada desainnya, walaupun elemen mesin
ini pada dasamya serupa. Setiap proses manufaktur
ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing, demikian juga dengan laju produksi dan
biaya manufakturnya.
hin g), untuk menemukan penyelesaian baru atas masalah
manufaktur dan pengurangan biaya. Sudah sejak
lama elemen mesin yang terbuat dari lembaran
logam dipotong dan dipabrikasi dengan perkakas
tradisional, pon, dan cetakan. Walaupun perkakas
ini masih banyak digunakan, sebagian dari operasi
ini sekarang sedang diganti oleh teknik pemotongan
laser (Gbr. 10.8). Dengan kemajuan dalam bidang
teknologi komputer, kita dapat secara otomatis
mengendalikan lintasan lasernya, yang dengan
demikian dapat meningkatkan kemampuan untuk
memproduksi bentuk-bentuk yang sangat beragam
secara teliti, berulang, dan ekonomis.
I IO-I3 KETELITIAN DIMENSI
DAN PENGERJAAN PERMUKAAN
Ukuran, tebai, dan kelengkapan bentuk elemen
mesin memiliki aspek penting pada proses manu-
faktur yang dipilih untuk dapat memporduksi elemen
mesin tersebut. Elemen mesin lempengan dengan
penampang tipis tidak dapat dicor sepatutnya. Elemen
mesin yang kompleks tidak dapat dibentuk secara
mudah dan ekonomis, tetapi dapat dicor atau
dimanuf aktur dari bagian-bagian yang terpisah.
Toleransi dan pengerjaan akhir permukaan
yang diperoleh pada operasi kerja-panas tidak
@ Memotong logam lembaran dengan
ber-Fas
laser. Serzr n Ro.fin-Sinar, Inc. and Manufacturittg Ert'
gineering Magaxine, Society of Manufacturing Engineer.

Dua braket pemasangan baia (a) dibuat

@
aenSan pengecoran, (b) dibuat dengan penempaan-cetak.

(o) Pengeboron (b) Penempoon-cetok

sLruS8iied urp lTtpLtDt szi,.d DliiuDl''"iun1 reteruurp turj 00t rusaqos raleuerp ue3uap rydo>1sor1rtu
nlBns iEurr.uou uEJn>in ps{ueuetu {njun 'lBrursop rErB epo: ue1>lnlunrieu 3ue,( '61'9 1 'rqg eped ue1
tualsrs ueSuap ruquuS Bped ueJn{n rJsqurau -Ilaq lp e,(uure1 lrra{-elu>Is rnt{BJnuulu qotrroJ
)ntun uuluunirp 3uu,( '0I0'0 lrrellel uer8eq ue8uop '('ut Iooc)'o)
leurrsop r?le{s r{rllllroru urseu nrnl srruSSued rutu 900'0 Jesaqos ]eduro] uurtrlelol r{rlrurou
1e,(uuq'u3n1 'usrrq uequted uu.ur{n 1n1un ueleun8 uep ruelut lrsrs-suqeq rur 3uuqn1 '{rJlsr1-uutnJol
-tp uer{ruep sr.ieS3ued uep '0 r{Elur rur srrsSSued ueurseured lnqosrp 3ue,( sesord uu>1uun33uetu
elu{s ntBS eped pce1.re1 uurSeg '(ett'Ot '.rqC) ueBuap ue)tn{ulrp'('ut tI0'0) ruru g€'0
uelup uu{Eun8rp rurzul 3ue,(.rn1n sn1o1"red
releruurp-ieq unlel Sunln nles uped (ur 76'9) ruu
1e13uaq
uuludnreur eleq srreSSued nulu 'ru1sr6 'rn{n 1BIB S0'0 raloururpreq 3ueqn1 uelcnqrued urul rurrts{e
-lelu Suu1uel elre>1 uenqele8ued e,{u14pas rxrlruoru
upud '(Z'0t ';qg) ueurserued uep ueedureued
sesord uu8uep lunqrp 3ue,( 'upo.r tueua uep repue3
r.{BlsnJ€q ese,(u1er euucuered 'ledal e.lecas uBrn{n
e3p ue8uep (tl lt) tu g'7 e,(ur88url 'Suedrunued
rJequaur {ntun e,uqeq p{nqret 'e.{urequre8 eped
gg7 sutrsudel ue8uep 'reque{-urseuJeq. LLL Sureog
ue4lnlunlrp 8ue,{ (>lueu nBtE 'lerursep 'uequced) 'ue8ereq
{nlun uuetn lurepued upor 'e,{u1esry41
ueJn>ln sruel epud SunlueS.rel 8ue,{ .rru1n uulule.red
le8uus lenqrp Suef lnpord {n}uoq uep upJn{n
rue8ereq uu>1eun38ueru ursoru nrnl undnu1e,11 'epoq-raq 8up,( e,(uueulnured rrqlu ueefue8ued
dnr)vlnNV!\t eues up{Eun8rp 3ue,( uuIB}oJ ueqeq sruel Buere{
IAIV-IVG NV)VNNEIC urul 3ire.( ue8uep uelSurpueqrp 4eq qlqel 8uu,(
ENVA dN)N NVIVIVdAd ? 1-O[ I JrqIB UBE{nured uulpsuqSueru ueroce8uod sesord
uur8rqeg 'r38urt rnluredruel epud ueehe8ued Bruulos
'('ul rpehel 8uu.{ uuelnuued rsupts{o uep 'ue8un18ue1ed
e_0t :ruu 1'g) tuolu rsrl epro urelep uerlrlete{
qeyoredureu 1n1un uulpnln,trrp Suepas ueteuu3ued 'uern{n uequqnred EUoJB{ (ruluu{ rnluredrual)
-ueBuo,r\orat use,(e1er uep In{eloru-sEIJeq ur8urp-elre1 rseredo eped qeloredrp 3ue,( 4eqes
tsl4rde luedes qrSSuec te8uus 8ue,( >lru{ot-IroloJ 'uoslpDry-utsuocstu
'Jol tuelep uu{rlepuo{rp 3uc.,( rnteredruel ue8uep {o {4ua4u2,stt
-ao4capo.tr!trN pallddy tol n1ua3 uwuo)sl6 urzras .snsnq{
ue8uenr nluns uped uuryse.redorp snruq uup r33ur1 esla saso.rd ue8uep 1enqlp 8uu,t 'qJggy epro ruelep rala
lu8uus 8ue,( uenlele{ r>lrlrrueru u,(uuede13ue1 -ruulp ue8uap 1;do1so.r>11ur rBrB epoll
@
-red uep Surcunr le3ues Suef uelur Sunln ednreq
u.(u8uolod luqed 'e,(qusru u[ruoJ rednre,(ueu 3ue,{
uuulnruled ueurserued {nlun'uu{Bun8rp Surres
Uu>IB uep uulSuuqure4p Suupes Suerelas e,(uurseru
-ursertr uep tsrsa.tdo-tt1n tnqolitttorrl >lru{el
'(ru,(lruredes rlruroq,.ouuu,,) tsot1uqodotutu
uep Eolou4apuDu Jlqesrp nlr rgedas [rJe{-plBIS
rse;ed6 'u,(urlu,r,te1aur tudr:p lepu Brsnuuu lnquer
eSSurqes e,(qrce1 ueDlruepos rur rBrB upor upud
qe8uel 8ueqn1 rerurlod uesrdel ue8uep rsrdepp
3ue,{ ure8o1 1eled y-.ruurs eslo {ru{ol uep snsnq{
lnlesrfl>lela uu8uep lunqrp rur rBrS epo6 'rsrserd
ryurSolog {nlun ureruu>l r?uur uep 'uuqepeqrued
urBIEp nosttlot4ttu'Ersnuuru 1as r>lruqredueu
l4nlun pqotottptu eped e,{ep qepurued re8uqes
uu>luun8rp urlSunu rur rBrB epo6 '('ur t00'0) vtsnNVL\ 1n8NVu
'{lr}sll-uB}nJal uuulsarued
saso.rd ueluunSSuau ue8uap
'urnruf qenqas eped lenq;p Bued
urrrr so'o 8ueqn1
@
goe )rN):rr arvsr'{vo
306 BAB ro DESATN DAN pRosEs MANUFAKTUR
@PeralatanUkuryangDigunakanolehJuruMesin.
baja digunakan, sepefii yang ditunjukkan pada Gbr.
10. 1 lb dan 10. I lc. Sama halnya, j angka pe gas }uga
digunakan untuk memeriksa ukuran nominal,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 10.11d dan
10.11e. Penggunaan lain untukjangka tanduk (Gbr.
10.110 ialah untuk memeriksa jarak nominal antara
lubang (pusat ke pusat). Siku gagang-geser dapat
digunakan untuk memeriksa tinggi (Gbr. 10.119)
dan beragam pengukuran lain. Peralatan ukurjuga
tersedia dengan skala metrik.
Untuk ukuran yang membutuhkan pengukuran
yang lebih presisi,jangfta sorong (Gbr. 10.1Ih dan
10. 1 lj) atau mikru-tmeter (Gbr. 10. 1 1k) dapat diguna-
kan. Dengan menggunakan alat ini, pemeriksaan
ukuran hingga ke 0,025 mm (0,0010) dapat
dilakukan dengan mudah, dan sudah tentu keduanva
dapat digunakan untuk mengukur langsung hingga
ke 0,0025 mm (0,00010).
Banyak di antara peralatan ukuran yang
dibahas di sini telah dilengkapi dengan perkakas
yang lebih baru dan lebih canggih. Peralatan ukur
dengan sistem komputer memiliki rentang ketelitian
yang lebih besar daripada yang diperoleh sebelum
ini. Gambar 10.12 melukiskan suatu mikrometer
digital elektronik ultrapresisi. Di samping pencetak/
pencatat genggam yang memberikan cetakan
pengukuran, pencetaknya juga menghitung dan
membuat daftar rata-rata statistik, nilai minimum
dan maksimum, serta deviasi standar.
Sebagian besar peralatan ukur dalam manu-
faktur dapat diatur sehingga peralatan tersebut dapat
digunakan untuk mengukur sembarang ukuran yang
 '(sne 3ue,( uu{Blec
uup luqed 'rBrB upor 'uuplueq) Ue>Il{ntnqlp
3ue.( lsulqrseds seluq-suteq urepp ufta1eq
nele e,(urtsaru uuuure8eqes rs8ungreq 1up1
'(qe1ed 8ue,( utqrnl qellq nBtB 'lequ{
'1nuq 'rBrB upor 'sorod) ts8ungreq IluoqJeg .
:upqede pBuB duSSuurp e,(urumun 4npord
nele ueuodruo{ nluns 'ruuSereq lu8ues ledet 3ue.(
sesord uelorluo8ued nelu ledo rypp 3ue,( rnqel
-nuuru sesord nElE uuquq uuqrlnued IJBp IesBJeq
rJnsnletrp ludep lnpord ueye8e8e>1 qotuoc 1e,(uug
rvdSl )vqu
9NVA S:tSOdd NVO NVHV€
NvHllltN:ld IVgl)V 9 t'O L I
'u[re1 ledura rp u.(uquq
uulSuepq8ueu {nlun uuqu8ecued uu>Iqnlnqtueru
8uu,{ 'u,(uurel 3u4ued ue8uequtped .rot>1e; ue1
-edrueur urseru-ulseu uup uerue 3ue,( uueunSSue4
'r,(unq uep 'JIE 'urepn uureruecued uelquqe,(ueru
ledup uuqruep sesord 'e,(utlseru uuuure8uqes
ue{rlBpuo{rp e{ll IIsnce) 'seued ruu3o1
efte1 sesord epud lufunu sISBqJeq surunled
1runq qnre8ued
-req le8uus sesord uut8eqes 'efurseredo stuel
uped Sunlue8reJ 'uelpluslese{ uup uu8unq8ull epud
reseq qnru8ued 111rureu ulsetu-ulsetu lseredg
'1nu1 pdel 1ryun 3ur1
-uq-8qpq uup do1se1e1 epuduep ruseq qrqel qnul
8ue,( n[u1 eped uep mseq qepunltuBIBp Isunsuo{Ip
tudup seleryed uuutpe,(ued e.(erq 'uulderuqrp
8uu.{ rnurn uep '>lnlueq 'uernln eped Sunlue8rel
'Bruu1n ueBueqrurlred uulednreu uu{eleJ
. uup seleryed eped efte1 upueq uuqeq qnre8ued
'rslnpord mlntuelu >lnlun uolrlnlnqrp 3ue,{ nplezn
3ue33uel 'su1uryed ueerpe.(ued e.(etq uup UIESoC
dNI)\g/JNNVIN
NVO lSVdfdO VAVIS 91'O1r
'e,(ursu.redo ;n1g
rlelSueu ruBIEp ulp uelsnsnq>18ueur 1n1un u,(uuq
qpBIJet tu8uus 8uu.( efte1ed uelufteledruelu ruseq
uuequsrued lufuuq eSSurqes 4u1e1 ue8uuqurlued
1e.(uuq nlr8eq us{leqlleru uup snsnq>I Suuplq
ue>1udrueu uu;nln8ued uep rnln8ued Suuplg
'rur..I?pu
-e.(,, rnln8ued sruel ry,(uuq ledeprel elus nlua1
..'1uprt-e,!, rnlnSued lnqeslp ueDIIuIep uslBlnq
Bnp selu urpral 3ue,( dqel .rnln8ued 'BIuIJelIp
ludep 3uu,( 8uuqn1 Suuruquras tuelup e>l )flsDw
uD4D [)e>l8ue,( uelelnq rdetel eurualp tudup 3uu,(
8uuqn1 Suuruqures eped lnsow qoutad uup yDptt
JESequulelnq apu 'u,(uuurpelp pdep 3uu,( reseqrat
8uuqn1 reteuurp upedrrup reseq qlqel tpllpes
tenqrp reseq qlqel 3ue,( uEtEInq rate{uulp B{lI '{Bpll
urel 8ue,( rdu1a1 3ueqnl urelep e{ {nsulu Ue>IB IIco{
qrqel 3ue,( uelulnq'ruuouel 3uuqn1 UBJDIn 8ue1ue:
>lntun'Emqeq luqg tudep BpuV'uru[ 8ue,( epeduep
rBseq qrqel IUI Jeleluelp Bnpe{ IJBp nlus uB>llBSII,\
'(ooos't) tulu 8€ wp (000'I) trrt t v'92 roletuelpraq
rur uBlBInq Surqsuul-Surseru le8ur qtseu u113unu

rusp(,e'
'e,(upsrur rolsrsuu.u nele ll€tunulu Suep; 'lslnpo-td
luouo>le uup uu>leun8lp uB{B 8ue,( sesord uu>1
-ntueuoru urupp Suqued (ruel:ed qenq) uu4qnlnqp
8ue( rslnpo.td nluy uep ulsetu ueruole I{BIurnI
'e{eJaru tse4grseds ue>IJesupJeq renl uuuqesrued
uup u,(uueseuou nsl€ 'ren1 pnlued IJBp ulselu
ueIuele 1e,(ueq {aqruelu 'efulesrur llqolu {lJqEd
'Jenl uuurlesrued qelo 1enqlp snmq u,(uurseru uetuele
uer8eqes 'BrpesJel {Epll lnqesJel uedelSuepad uep
urseu e{r[ 'e,(etq uep Surlued roqe; ueledrueru
e8nl rnquSnuuu setlllseJ urelup lseredo ueurep8ued
uep uudelSueped uep ulsotu ueelpesJele)
'erues u,(uurel JoDIBJ umues ue8uep 'uaplueqrued
rseredo epuduep sruouo>le Wqel {Bpp eles ur18unru
ueurserued'ruure8 uulltsuq8ueru uuutserued BUoJB)
'lou-srcDqraq qDqwn {nlun ue>In>Iullp sn-req e,(tdn
delles 'rpuf iu,(urslnpord seso.rd snuouo{e uDlutues
uele 'Suunqret 8ue,( uuquq tpllpes uDIBues 'Iutl€tu
uequq rJBp lenqrp 8ue.( ulsetu uetuele >Inlun
'Blnl Z$ Brr{-BrPI e.{urqreq 6Iqou {nlun
ueJuqruel-ue8o1 roqleds edruel-1e1ecuetu {nlun
eiuq uululec 1u18ue;edes 'e,(upst1l1l 'reseq tpulueru
LOe )rNx:tr dvsl lve

BpuV 'Bruesles ue1ufte1tp 3ue,( uululnq €np

sBlB rJrprel runrun 3ue,( dutq rnln8ued srue1
'qeqnlp ludep rypp uup du1e1 qepns
rur uelep;ed uuleles BUaJB>l do1a7 n1n?uad lnqestp
IuI uulelBJed 'nluelJel uBJn{n nlus lnlun e,(uuq
ueluun8rp 8uu,( rnln uulupred uB{E ueqnlnqel e8n[
leduprel'e.(uueuunSSued Suetuer urelep
'xul'o) raptol A paq
'lsesFalndurol.rag ue.rnqn8uo4 -rr.ts @@

BpBJaq
ulzlas
3O8 BAB lo DESAIN DAN PRosEs MANUFAKTUR

. Tidak dapat diandalkan atau tidak aman untuk
penggunaan selanjutnya (kabel rusak pada
wins, retak pada poros, hubungan yang tidak
bagus pada papan rangkaian-tercetak, atau
pengelupasan komponen plastik bertulang).
pemeriksaan otomatis dan pengujian produk,
maupun pengontrolan persediaan dan sejumlah
kegiatan manajemen. Berawal dari grafik komputer
dan desain serla manufaktur berbantuan-komputer.
penggunaan komputer telah meluas ke manufakttrr

g I O.I 7 MANUFAKTUR MIRIP-RUPA manufac ttrrin g). M anufaktur kompute r- t e rp adu

Karena tidak semua operasi manufaktur menghasil-
kan elemen mesin-jadi. maka diperlukan suatu
operasi tan.rhahan. Misalnya, elemen mesin tempaan
rnungkin belum mentiliki ukuran atau pengerjaarl
akhir yang cliinginkan; clengan demikian operasi
tambahan seperti pemesinau dan pen-egerindaan
akan diperh-rkan. Hal tersebut di afas akan menjadi
:;ulit. tidak mungkin. atau secara ekonomis tidak
ciisukai pada saat memproduksi elemen mesin
ilcngan lubang yang hanya ilenggunakan sattl
proses manufaktur seperti penggurdian. Ju"sa.
lubang vang diproduksi dengatr prt'rses manuial':tur
itu mungkin beium mencapai kebulatan vang tepat"
ketelitian ukuran, atau pengerjaan akhir. sehingga
rlibutuhkan operasi tambahan seperti pe'nghaltlsan
lubang (hottitt,e,).
Operasi penyelesaian terakhiI dapat menambah
hia1,a proclr"rksi. Oleh karena itu. kecenderungannya
menqarah ke mcuru.fakttr r r ni rip - rt qtct alau lt atrtlti
r-
menjadi sangat penting karena kemampuannya
untuk:
. Menanggapi perubahan yang cepat atas per-
mintaan pasar dan modifikasi produk.
. Penggunaan yang lebih baik untuk bahan.
mesin-mesin, dan personil serta persediaan
l ang lcbih :edikit.
. Pengenclalian yang lebih baik atas produksi
dan pengolahan operasi trranufaktur ke-
seluruhat.i.
" Produk berrnutu-tinggi pada biaya -vang
rendah.
Peng.{unaan utama kolnputet' dalam tllanu-
fhktul ialah:
a. Kenduli rurnterik l1s11tpttter (CNC-computer
ttumericu! t'ontrol) merupakan suattr metode
pengendalian gerakan komponen mesirl

rttit'ip-nrpa, di nrana elemen mesinnya dibuat se-

dekat mungkir.r der.rgan ukuran. toleransi, pengerja-
an permukaan, dirn spesifikasi yang dilnginkan.
Contoir untunt untuk metode manufaktur sepel'ti
ittr iallh peitel.Iipaan dan pengecol'an rririp'ruplr
stiatu el!:rilall r.ilt'sin. cicmen mersitl logam ltllnbaran
celitk-tek.ln piastik" tlrn
1'an-u ditenrl:lt-cetali.
krlmponen,r'ang dibuat dengan teknik-leiinik
nletalurgi serlruk.

I I O. I8 MANUFAKTUR
KOMPUTER.TERPADU
Siisaran utanla otolnatisasi suatu fasilitas manu-
laktur ialah utrtuk mentadukan belbagai jenis
crnerasi nntuk mentajukanproduktil itas. meningkat-
k:rn mutu dan kesera,[aman produk, meminimum-
krn rvaktu siklus. dan menurunkan biava buruh.
Puda arval 19-lt)-an. otomatisasi telah dipercepat
kirrena pesatn)'a kernajuan sistern kendaii untuk
nresin-mesin dan teknologi komputer.
Dalam se-iarah manukfaktur. perkembangan
komputer memberikan dampak 1'ang paling besar
bagi perkembangan dunia manufaktur. Komputer
sekarang digunakan pada daerah aplikasi yang
sangat lttas" mancakup kendaii clan pengoptimuman @ Robot Industri. sei;in Cincinnat:
llfrlses manufaktur, penanganan bahan, perakitan,
 ;loqaT fi!?tr)J,r.r2ras 'slla,,olo u*l!{Bred *rr.ls l@@
,o).lo|owptoluDlaS.pJoJIIqoNuB|!{BJJd1u11upedloqouSB.I@
60€ )lN)rl dvshrv9
 S.i;ffi ffililffii;ffiiii#iiiil

iil
I
rg,1{d{ir ii$*i #}Be i iplrltj,liF:#ff
;; 1 ; ; ii..tl!#-is,Hsirg tliiiii$,i ;
jffi! #E jikir,: ffi#,t$l,{Hi, cii}.r}+;i,-
, 1

i#f sikf; risfi i #n i*f iBli$riii

(?r.rtutto1d s s a oo"t d papm-t andwor-ddvl)
.talndwotl-uonruDqJaq saso.rd LtDDUD)uatad
'(S
t'Ot 'rqg) urseu qelo qupnu uJuces ]r{Brrp
ledep lnqes-ret lnpord u8urqes 3ue1n urusaprp
nule ureseprp {npord :oleredo qelo uB>[n{EIIp
3ue.( leqeur e,{erqreq uelrlered ueltluu8
-8ueut tploqot uDp stlDLuoto uololond uta$ts
'uuruur8ued uep'ueuedurr,(ued'ueuslrreued
leduel-ludurel epud u€p 'urseru
urselu rJEp 'ursotu e1 uuuedtur,{ued uup Iuedes
'(SunsSuoyaq Suopas ottatl) uulsele,(ued
ueduqel ru8uqreq UBIBp uersga le8ues Suel
lnpord uep uequq uuue8uuued uulurlSunrueru
qe1e1 relnduo)' stlDruo lo uoqoq
'ersnuuru uopreS rselntursueru 8ue,( 1ure3
ue8uep '(soptac pqot) ue48ueqtue{tp Suepes
>luosues rsdesred uendururuel ue8uep loqog
'se1r,^.r11npo.rd ue4elSurueur uep'1npo.rd ntnur
ueupeqred uu>IunJnueu'Brsnuutu UBI{BIBSo{
ueurlSunrue{ ue>lunJnueur ledep
::i:':i:i::i: ::li;i!,ii:Ili::: i iN1;; ;;,,,;irffi
t*,ril,;*#rii*i*r+dt!i,;+.rp,tffi145,,,$i;!!1ffia{}*it3ffYjrn
leri$-E
1l,E )rN):rr dvswvo
{ff .e,d: Fs.ffi
'e,(equqreq uep'ue{uesoqtuaru'8ue1nreq
.J
3ue,( rseredo uped ersnueur ue4lueSSuau qu1el
(7'01 uep 1'01 'rqD) rlsnpur toqorue-0961
lerru upud uulleueryedre 'utsnput pqoy
'Erurrelrp ledep 8uu,( Suuluer uupp a1 r8el
rpque{ u,{ureleruerud e88urq sesord leqerru,n
'0
1a1e,(ueu uu:1e e,(uruelsrs 'Buluelrp ludep
3uu,( Suuluer rJep Jenle{ lnqesJel relauered
a>l e41'nuluudrp snJeueru-suel EJeJes e,(uurseru
uoruele uern{n uep 'uuu{ntured uuelre8uad
'rnleredruel 'efu8 ruedes JeletuuJud 'u,(erq ue>1
-unurunuoru uep '1npo;d nlnur {nlun elJos rs
-lnpord nlul uelurnurudo8ueur {nlun srletuolo
uouo7uDua d 'p BJeces Iolasrp Jnl>IeJnuuu sesord eped .reteur
-um4' (1ot1uoc ludopo-3V) ludopo llopuax 'q
'urseru-urseru rsBsrlEruolo ruBIBp BruBln
uenleue4 uulednreu u?p uB-0S61 p,tru upud
ualSuequelrp rle{ Bruuued 'lueunu rlupue;
'{rreunu BlBp >lnlueq ruepp SunsBuBI BJBJes
eSSurqes rpuesJeq qeluued ue)plnserueru urec uu8uep
rl rzi'{a #;;{rcr
lr i#.d; di
 312 BAB Io DESAIN DAN pRosES MANUFAKTUR
mampu meningkatkan produktivitas dalam
pabrik dengan mengoptimumkan perencanaan
proses, mengurangi biaya perencanaan, dan
meningkatkan konsistensi mutu dan keandalan
produk. Fungsi-fungsi seperti penaksiran biaya
dan standar kerja (waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan operasi tertentu) dapat
juga dimasukkan ke dalam sistemnya.
o
b' Tekno I o g i ke lomp ok (GT g ro up te c hnolo gy).
- merupakan suatu
Konsep teknologi kelompok
konsep di mana elemen mesin dapat di-
kelompokkan dan diproduksi dengan cara
mengklasifikasikannya ke dalam kelompok-
kelompok, sesuai dengan keserupaan dalam
desain dan keserupaan dalam proses manu-
faktur untuk memproduksi elemen mesin
tersebut. Dengan cara ini. desain elemen mesin
dan perencanaan proses dapat distandar-
disasikan serta kelompok elemen mesin
tersebut dapat diproduksi secara efisien dan
ekonomis.
h. P roduks i t epat-v,aktu (JIT ust- in-tine
-j suatu prinsip di
duction). Prinsip JIT adalah
mana pasokan diserahkan tepat pada waktu
akan digunakan, elemen mesin diproduksi
tepat pada waktu akan dibuat dalam
rakitan dan rakitan, dan produknya diselesai-
kan tepat pada waktu akan diserahkan kepada
pelanggan. Dengan cara ini, biaya persediaan
menjadi rendah, cacat elemen mesin dapat
terdeteksi segera, produktivitas meningkat, dan
produk bermutu-tinggi dibuat pada biaya yang
rendah.
Manufaktur selular. Manufaktur selular
melibatkan o rk s ta t i o n, berupa,s e I ma n ufakt ur
w^
yang biasanya mengandung beberapa mesin
dan sebuah robot pusat, yang masing-masing
melakukarl operasi yang berbeda pada elemen
rnesin yang sedang dikerjakannya.
J. Sistem muutfaktur .fl eksibel (FMS-flexible
manu.facturing s1'stems) memadukan sel
manufaktur menjadi satuan yang besar, yang
dihubungkan dengan komputer pusat. Sistem
manufaktur fleksibel memiliki tingkat efisiensi,
kecanggihan, dan produktivitas yang paling
tinggi dalam manufaktur. Walaupun mahal,
sistem ini dapat nremproduksi elemen mesin
secara acak dan mengubah urutan manufaktur
pada elemen mesin yan-e berbeda secara cepat,
sehingga sistem ini dapat memenuhi perubahan
cepat di pasar untnk beragan.r jenis produk.
k. Sistem pakar (expert system), berupa program
komputer cerdas, sedang dikembangkan secara
cepat untuk melaksanakan tugas-tugas dan
menyelesaikan masalah kehidupan-nyata yang
sulit seperti yang dilakukan oleh pakar
manusia.
l. Kecerdasan buatan (Al-artificial intelti-
gence) melibatkan penggunaan mesin dan
komputer untuk menggantikan kecerdasan
manusia. Sistem komputer-pengontrol ini
belajar dari pengalaman dan membuat
keputusan-keputusan yang akan mengop-
timumkan operasi dan meminimumkan biaya.
Jaringan kecerdasan buatan, yang didesain
untuk mensimulasikan proses berpikir otak
manusia, memiliki kemampuan membuat
model dan mensimulasi fasilitas produksi,
memantau dan mengendalikan proses manu-
faktur, mendiagnosis masalah pada kinerja
mesin, melakukan perencanaan finansial, dan
memanajemeni strategi manufaktur peru-
p ro - sahaan.
sub
I I O- I9 MANUFAKTUR BERSAMA
Walaupun perusahaan besar sanggup melaksanakan
teknologi modern dan mengambil risiko,
kecil umurr.rnya sulit
perusahaan yang lebih
rnelakukan hal demikian dengan personil, sumber,
dan modal mereka yang terbatas. Akhir-akhir ini,
konsep manufaktur bersama (shared manufactur-
iizg) telah diusulkan. Konsep ini terdiri atas jaringan
fasilitas manufaktur dalam skala regional dan
nasional dengan perlengkapan mutakhir untuk
pelatihan, pengembangan prototipe, dan jumlah
produksi berskala kecii, dan bersedia membantu
perusahaan kecil mengembangkan produk yang
bersaing di pasar global.
Mengingat kemajuan dan potensinya ini.
sejumlah pakar telah membayangkan pabrik masa
mendatang. Walaupun sangat kontroversial dan
dipandang takrealistik bagi sebagian dari mereka.
ini merupakan sistem di mana produksi akan ber-
langsung dengan sedikit atau tanpa campur-tangan
manusia lagi. Peran manusia diharapkan terbatas
pada pengawasan, pemeliharaan, dan meningkatkan
kemampuan mesin-mesin, komputer, dan perangkat
lunaknya.

'npedral
-retnduo{ Jnl{eJnuBru uueunSSued leduo ueTnqes
'rude1
lupq 3uu,(
sesord uup u"qeq ueqrlrtued leqqu e3r1 qu1uu>Illeg
'rn1n uulupred sruel ludure uu4nqes
' rSolouletoueu qoluoc enp e,(u1r1rpes qeluelueg
rnDleJnrretu seso;d eureln go8elel uu41 q?luegnqes
NVNVTN
'rur npefue1-.re1nduo1
Jnl{u;nueu ue>1eun33uaur ue8uep ue{eues{?lrp
ledup uersge nl{e.,lr uep u,(erq ue8uap 3ue,{ sesord
1e.{ueq qrqe'I 'npl usrE^&ES?p edereqeq squurerp
eruces qeqrueq qelel rru)pJnueru sasord epola;41
'lrseqreq Suef lnpo;d ue8ueque8ued
rcunl uelednJeru renses 8uu,( uuqeq uer{rllued
'2,{erq-3rt1e;e
qlqel uep q?pnu qrqal epueq uulrsdasuolSuetu
uresepued uelurlSunureur 8uu,( (edrrotord) lepou-r
ISISSUdYUJ'IN UNIYYf,ONYhI
YfYS SIUYCCNSd
YWYSUUS UNI>IYJNNVW
vdnuYxgu
Y'IVYS
YIIOflOU NYJDIWSd
IY'IDI SdIJOIOUd.NYIYNSWSd
sdIIoJoud
I$INOOUd YAVIS
ISXOCOUd.NYfldI IYWSX
XNINS{-dIUIW UNIXYdNNYI,\I
ICO'IONYgIONYN
ISY>IIUSYdONYN
roflououvlm
ovsldou>IIntr
unIxYdnNYWvsY vytru
NYNISSIAIUSd
doolH snlxls YsY Yysu
nI>Mr{-IYdAI I$In(OUd
NYSNNtrI,\IVS
IUISNONI IO{OU
gle )rN)fr dv€!{ve
'ruDI PSeIu JnDIUJnueu luslEp
ueleun8rp 3ue,( ueqeq sruef tedue qulu?Ilnges 'f
'telDl edrlotoJd-uelenqured leeJueru qu1uelselef 't
'6
.rnDPJnu?Iu
usp urusap sesord ueltelSurueu {nlun ueleun8rp
'8
ledep lnqes:el uruesJeq use,(e1er eueure8uq
uelselef uup ?uresJeg ese,(e1e.r qelue{rursrJe(
'9
.rnl{EJnuuu
's sesord ruulep Surluad sesord uBrl ue{tnqeS .I
II NVVANVId fd - NWANVId 3d I
rlelSuau uep lsnqruetu 4n1un uuleun8rp relndurol
uenlueqJeq Jnl{eJnu?u uep 'esu,(u1er 'uresec
'lnpord;nun
snl{rs uelrunrurtdo8ueu {nlun IS{npoJd ue8uep
urusep sesord ue{npeueu eu?sJeq ese{u1eg
'tnqesret lnpord
sele ueldereqrp 3ue,{ eLreurl uep rs8ung 3ue1ue1
szyel 3ue,( ueueqeured uu{r{nlnqueru urcsap sesoJd
'rnl{BJnueu sesord lnqesrp
rrq>1e lnpo:d rpefueru q€tuaru uuqeq qeqn8ueru
sesor4 'sesord ueqrlrured uep 'wqeq ueqr1nued
'lnpord urusap ue{leqrleru uJepou Jnl{uJnue6
€Vg NVSV)ONId I
xodwo.Isx I30.IoN)IXI
NYXOJNgSWgd
.ISflISYS'Id UNI'VJIONVW WSISIS
dYISI UOynCNEd
UIHYV NYYfUSCNSd
UYXYd WAISIS
NYUNXN NYIII'ISII]I
SIAUSS NY(
.UNIXVdNNYIAI
NVID{YUSd XflINN NIYSS(
YIAIYSUSfl YSYA\DIIU
USINdWOY YruSWNN ITY(INTII
usrndr tov
-NYNINYAUStr SgSOUd NVYNYJNSUEd
ugJndwox NVnINYSUSS
XNIXYf,NNYIAI NYC .YSYAY'SII .NIYSSO
uvln'Iss unIyYf,oNtl{
NYUOJSSN3d
SIIVWOJO NYHYS NYNVCNYNSd
SIIYWOIO NYII'YU3d
NYIYNS JVUYS NYCNIUYT
NYTVnS NYSY(Ugf,I}t
.{IJdVOY I'IYCNsII
9NIIN]d VIV) I
 PEMBERIAN
DIMENSI
TUJUAN
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, Anda seharusnya dapat:
1. Menggunakan teknik-teknik pemberian dimensi untuk menguraikan
ukuran dan bentuk secara tepat pada gambar teknik.
2. Membuat dan membaca gambar pada skala yang ditentukan.
3. Menciptakan gambar dengan menggunakan skala metrik, teknik, dan
arsitek.
4. Secara tepat menempatkan garis ukuran, garis perpanjangan, sudut.
dan catatan.
5. Mengenal sistem pemberian dimensi sebaris dan searah.
6, Memberi dimensi lingkaran, busur, dan permukaan condong.
7. Menggunakan lambang pengerjaan akhir dan catatan pada gambar.
srueq uup 'de13ue1 ereces e,(uupueq uu>lsulelueu
srueq rs{npoJd uped uDIqBJesIp 3ue,( ruqureg
'rnl{BJnuuru sesord resup-;usep
uu8uep qUDIB BSrq >1n1un Suenled derles IJBcueIu
sruuq urusepued uep >llu{el €A\slseqeprg 'rslnpord
uelure,(sred uu8uap sues 'IS{nJlsuoI epolotu
uup uuqeq ue8uep qBDIe snJul{ utusepued uep
{Fr{el }lW 'nlr qeqes qelg 'tuda e.reces reqruu?
tuEIBp ue>llJeqlp 3ue.( IS{nJtsuI uu{eues{Blelu
u,(ueq rdu1e1 'usu.(e1ar pq-pq rclluetu r3e1 lepp
rslnpord efte1e6 'reque8 runl uep ulesep {IDIel
gqe epud uuJn{n uelonuo8ued qu.trel 3un33ue1
uelqqu8ueu qslel uIEI BIuBs ntes .re1nlrp tedep
SueX ue.rn>1n uequpue8ued e,(unped epes !e13uru
-etu sruel 8ue.{ rslserd Jru{eJnuetu Uul{nlnqe)
ue33ue1ad qelo uerlueSSued nele u€>llBqrad {nlun
urseu ueruele re8eqes ue>luun8rp n€lu rllpp uull{BJ
ruEIEp uu{nlusrp ellqude UruI elues nlES {oooc ue>Iu
8ue,{ urseru ueruele ue{u€peruetu ledup qusrdrel
Suef luduret rp BpBJeq 3ue.{ rs>lnpord puosred
uSSurqes rsuorurp ueqp snJur{ Suureles reqtueg
'tuoporu uBJDIn uerern8ued epoleru uu8ueque8ued
>lnlun rusep uu{ednJeru UIEI elues nl€s Je{nllp
ledep Suef urseu ueluele uu{u ueqnlnqe)
.
G OOT_WE.
teql) rsueurp Ireqlp snJuq tnqesrel requeS 'ru1u,{
'.uoJn4n uDtD.tn ue{IJeqlueu e8nl snreq ulesep
ruque8 'ufuunlaqes qeq uped sel{eqp 8ue.{ r1redes
'upueg nlens delSuel uo?uolod uDto.tn Sutdtues rq
lsN:I! IIO NVlVdn Z' I1,.
'19 s4puedy teqll 'tB>lIreS
e{uetuv uunles uu8uep uep^Dla 3ue.( 'puotseurelul
ualsrs uEnles >lnlurl 'JelouIIIU nBlE IeuISap If,uI
o>l rcur uuqeced rJBp ISJeAuo{ leqq ue4edepueu
{n}un rur n{nq ruulep uedep lndtuus tuql'I
'(g51) uo4ozru
- o 3.t g s pt o p uD I t s DUJ a lu
S lD u o
8uu,( 19 uenles rpuluetu (ISNV) afitusul sprDp
-u0ls lDuolloN uD)uawv JEpuEls Enules ISJeAuo{
-3ueru >1n1un uu1e.{udnlp Suupes 3uure1e5 'uISOuI
uep lruorDlele 'sIurDI lJlsnpul uped leuorsuurelut
uuuqesn;ed 1e(ueq qelo e,(usnsnq{ 'lB{IJeS
e{uetuv rp ue4eun8rp unul tuqtuel IS ruetsls
selrsuetur) elepuuo uvp 'Qez
-rpouuet rnluredruel) uI^Io{
'(nt{em) uoles'(ussuru) ururSoyq'(Suulued) releu
r1uler uern{n8ued rusep uunlus qnlnle) '>llu>Iel
epes srSolorq uep sISIJ nlull Luelep uurnln8ued
{n}un rcnses 3ue,( (19) IBUoISBIUoIUI uEnlBS tuelsls
91C )lN)rl UVSr{Vo
4rep 89nz6L'662il
np1u,,n 3ue1as BuBIas run{B^ ruelep nluaget Surqruola8 8uefued
uu8uep u,{equc qeio qndrualp 8ue,{ 1u:ul uz8uep eruus 8ue(
Suulurd ru8uqes uelrsrurJeprp 8ue:e1es roleu IS uentes uep(I_
lndnueru qelet 1uI €se^\ep ledec 8uu.{ ue8ue8upred
rrep Brunpuau 8uu,( uunqete8ued nuqr ueqnqunued
IVNOISVNdfINI
Nvnrvs l ttrsts 1'[ 1 r
;uol+q$AueuJ
' :rtbpt+,u.op sDlg{ o^Liuorrspu<id
D60uli.l€s i ipuoq,,gt,o.cat Fuaul1p uo'4lodueugur
In+un: ;ogrun66ueul ,, Ia{,),lold, , uJq}pp
gdruo,ral 6uoA Quolg up)iqnlngLuot! OVj tdole+
'roqruo5qp,6uo,( slo6 rn4nDueu: lnda1 bto.ses
+Dd"p. avj,'rogruoB lsuenuo4 ro+lpp. >to,tuoq
'(92'r r$) qelo uotln{uqp 1o0uo: rouoq 6uod,.Ft-reurtp
uolodu.rauOd :opuoq n+Pn€,,(afi+osJl'rhlg pop
pdr"uel uop uBlnIR: up>finfunuer"u pueultO .'otb$
+nqaslp o4utou6qes llnlnln uo0uep:tbqu.lo6
uoJnIn unDulpuoqre6'-oAurouaqas. uotnln
opoO tlop.loseq r"tlqet loqr.uoDp llce>l- onuaA
:opuaq i:oAuloueqes uornln opodpop lloo)1 qlqq
rDquro61p loq?q opu€q-Dpueg blo2sr€q'+onqlp
)4
lu)4e{ mqu.ro0 opod opue6,' 1e40uqq pluIe+.)4n+un
qoluped-qoqqrad uo8uep ldolDuellp.Ddu1tqe+
roqu,oo o>1[ uo4q,n1nqlp 6uo,{ jnllolnubur
sesold upp uon>ln uo>l>{n[unusu uololoc uop
VI A SNSV/ISNV ]$,HeffitGiilt;r-i#iinilff$ i :l,:,rnnpp.a ;,tistilltififtfiour
Irulot roquro6:opod opo SuDA sllol5 pn{nrtn
. (0t't t uDp 6't,[$$ +pr.]fl) ts uels$ nolq,prxFqp
-l3ul Urolsls e)l uolnlinnued tualsls qoqnpueu,r
hlrso o06u;qas,i{llei qtqsl ouDA-tso>tillibos
uolqn;nqlp o>1out 'lossour lqnpord 6un4npuql
In+un ulot Dtilbs hlos uo4lo;1ry1p pdop 6uoA ulsetu
ueuete uo;+odopusur oAunfred p1t€s r+lu]nl Lllqq
6uoque4rdg u1osep o-u€ro{' uopnrubx iio'pbua.u
dn:{nc do60uolp lsuauJlp >4n1un uo1ounO1p
oso;q 6uoA uoqoced 'lr4 poqo D66u;p,
: 'uoos4peu:ed uop uoln>,1noued
opod >11oq q1qe1 6uoA uoglo+ol uo4odopuaur
xn+pn uox$uoou.ra>rp u . #nA* $g +1111,11t *ffi o,raO
IoAuoq uop 'uore1eu, '{DlaIJ€q spo0Dued '1t4
tsoltrFeds ppg 'proA uoouep,ou.tos,lcul ryos
S
tupue$ Iqnueluotu
I uop'proA I p,lo>l n+os uouJelrDd
uo6uep ouJos
qep pggl,,opod.uo4gqugaplp lurser orbcei 6uor
'pron:t:ob, toOel qlqel EuoA uoryueued lpnq uJa{!
sii66ut ryt orp+ue*es "torflFep Ip+aLU Luelsti'ncurur
oupuJillDp:'(u.rtl yE6 =',.1 i./0'60 =le+atU ,t)Ie+aur
uploun66u6ru: slouorod'ta/t
,
unr{o+ opoa
' ' ''t: ..'.
ubOuer, buofuod,uq1pdru6ur gqnc ,;qnru ,nqoraa
'(u,(uquc upp qnru tqpN pspru opo4 .'oupe>1 uop +onq
'
qelun) loru '(1nueu joret :runq'oo g.. uots ggo Duros: oAuosDtq iCuf ryc
'({uls[ snre) oredue 1oun1 rjr$Sul :o-$sq$ff .t*li51$qf j:p.$xr:a:H$*iffiul.pO
;l$"S, riitrfl tl.ffiff|prlXo* nlt)f,uop-lilnf,nqt ]pqq
f :'
n6pc6s uolfu riueptp,15u1 ryos nnp : rotr;rou"o"t
,-:uoiocelef upptol; r o6uapuouJ uolel, Dhtros olDl
HrI i:;Ni.H.f,. #.
3I6 BAB II PEMBERIAN DIMENSI
berisi semua informasi yang diperlukan untuk
membuat benda ke dalam bentuk akhirnya. Oleh
sebab itu, dalam memberi ukuran suatu gambar,
pendesain dan juru gambar harus mengingat benda
jadi, proses produksi yang dibutuhkan, dan yang
terpenting, fungsi elemen mesin tersebut dalam
rakitan menyeluruhnya. Apabila memungkinkan-
yakni, apabila tidak bertentangan dengan dimensi
fungsionalnya ($11.a)-dimensi harus diberikan
sedemikian rupa sehingga tidak perlu lagi mengukur
atau mengambil dimensi lain. Tidak ada dimensi
yang ditentukan untuk titik atau permukaan yang
tidak dapat dilakukan oleh pekerjanya.
Dimensi tidak boleh rangkap atau berlebihan
($11,30). Hanya dimensi yang dibutuhkan untuk
memproduksi dan memeriksa elemen mesin
terhadap spesifikasi desain yang harus diberikan.
Mahasiswa sering salah memberikan dimensi yang
digunakan untuk membuat gambaml,-a. Ini bukan
dimensi yang diinginkan. Masih banyak lagi teori
pemberian dimensi, seperli yang akan kita lihat
berikut ini.
II I.3 SKALA GAMBAR
Gambar haruslah dibuat berskaia, dan skalanya
harus ditandai pada blok judul walaupun pekerja
tidak pernah mengharapkan untuk menskalakan
gambar atau cetakan untuk dimensi yang
diinginkan. (Lihat $3.31 untuk penandaan skala.)
Garis lurus tebal harus digambar di bawah
sembarang dimensi yang tidak diskalakan (lihat
Gbr. 11.5), atau singkatan TSS (tidak sesuai skala)
harus diberikan. Prosedur ini mungkin perlu, apabila
suatu perubahan pada gambar tidak digunakan
untuk memperbaiki pembuatan suatu gambar baru
yang menyeluruh.
Apabila suatu gambar disiapkan untuk sistem
CAD, harus dipertahankan kekonsistenan untuk
semua dimensi, ukuran sebenamya, tempat (lokasi),
dan arah dalam semua pandangan untuk benda yang
disaiikan.
Banyak batas gambar pracetak memasukkan
catatafi seperli "Jangan ukur gambar untuk mem-
peroleh dimensi."
II I.4 BELAJAR MEMBERI DIMENSI
Dimensi diberikan dalam bentuk jarak, sudut lin-
ear, atau catatan tanpa memandang satuan dimensi
yang sedang digunakan. Kemampuan untuk
memberikan dimensi dalam satuan milimeter, inci
desimal, atau inci pecahan membutuhkan hal-hal
sebagai berikut.
Kekompleksan yang Terus Meningkat pada Desain Modern
Membutuhkan Pembuatan Gambar yang Diberi Dimensi
secara Presisi. Seizin Diamond Star Motors.
1. Para mahasiswa harus belajar teknik-teknik
pemberian dimensi: bentuk garis, jarak ukuran,
membuat ujung-panah, dan sebagainya. Contoh
gambar yang diberi dimensi ditunjukkan pada Gbr.
11.1. Perhatikan perbedaan nyata antara garis
tampak benda dan garis-garis tipis yang digunakan
untuk pemberian ukuran.
2. Para mahasiswa harus mempelajari teknik-
teknik penempatan dimensi pada gambar. Praktek
ini memastikan diperolehnya susunan logis dan
praktis dengan pembacaan dimensi yang lebih
mudah.
3. Para mahasiswa harus belajar memilih dimensi.
Sebelumnya, proses manufaktur dianggap sebagai
faktor yang menentukan dalam pemberian dimensi.
Sekarang fungsinya yang dipertimbangkan terlebih
dulu, setelah itu baru proses manufakturnya.
Prosedur yang tepat ialah dengan memberi dimensi
secara coba-coba dan kemudian menelaah dimensi-
nya untuk melihat kalau-kalau sembarang penyem-
purnaan dapat dilakukan dari segi produksi tanpa
berpengaruh buruk pada dimensi fungsionalnya.
Suatu "pemecahan geometrik" ($11.20) akan
membantu para pemula dalam memilih ukuran.
Dalam banyak hal, dimensi yang ditentukan dengan
cara ini akan berfungsi dengan bffk, tetapi metode
ini harus diikuti oleh analisis logis atas persyaratan
fungsionalnya.
I I I.5 GARIS YANG DIGUNAKAN
UNTUK PEMBERIAN DIMENSI
Garis dimensi (Gbr. 11.2a) berupa garis tipis.
hitam, menerus dan diakhiri oleh mata panah, yang
menandakan arah dan cakupan dimensi. Dalam
gambar mesin, garis dimensinya diputus, biasanla
 'qflll 'rqc uped nredes {upn uBp
'ef I I 'JqC epBd ruedes 'uPISunu )p(ueqes uB>l
-{oduole>lrp uBp u?)lJululeslp snJBq ISuauIC
'uB{uDlSuntue[u BIIqudB ISueuIp sue8 Suoloureu
qBIIrEpurH '(pS'tt 'rqg) requu8 sue8
'uBSnJel {nluaqrueru nele 'ue8uep lldrurreq
qeloq {Bpp rsuelulp srreg '(cg'1 1 rqg) lepued;edtp
qoloq {Bprt rdu1e1 '(ug'1I 'rqg) uu8uolodreq
uelqeloqredrp uu8ueiuufued sueS-sue8 BAqBq Uu>I
-peqJed 'runl uer8eq rp lepuad qrqel 3ue,( ISueuIp
uetedrueued teqnde rpelrat 8ue.{ 'qg'11 'rqg epud
glredas 'ue8ueluufued sue8 Suotorueru qeloq {BpIl
rsueurp sueS-suug 'e,(uupueq tdel sue8 ue8uep
1e1ep Surpd 3ue.{ lureluped epereq snreq >lepuedrel
rsueurc 'e€'l I rqg eped ue4lnlunltp reuaq 3ue.(
uu8ueluudred sue8 uep Isuotulp srre8 uuledueue4
NVENVINVddfd
sldvo NVo lsNfl llc
sldve Nvlvd! lf Nfd 9'L 1r
'8ue[uud uese;o8 qelo uq{Elp snrBLI nquns
srJBD 'r{uloc uduel ulul srre8 Suoloureu ue>lu ngluns
sue8 'nlr luedes uuleun8rp ury1 'u,{uutu1 rruIJ uEp
'3uuqn1 ueltedureueru ruelup uu8ueluefued srre8
ru8eqes uuluun8rp nquns sue8 u,(urunun 'JZ'II
'rqg epud unplnlunlrp Suef ruedeg 'e,(uqe8uel
uer8eq rupueuotu {n}un uep sulotuls ulseur ueluele
nquns ueltfu.(ueu 1n1un 3ur1as-3uu1es.req uruces
lroa rop
ounoo Ouo^ nquns -c
, l;" _t
f ""--1. .,. ., -. -1 rr-"". ---r
|_i------T----|.opI
il+Fl I |
""L-_:_' l--
OT] NVlV]N8 NVC .L]IIJ
LLe )rN)rr dvsnve
lepued uusero8 uup Sueluud uesero8 uep unsnsrel
8uu,( uelrq 'srdrl sue8 edrueq nquns srJBC
'BJBqIp
ludep uu>p Iuprl rsueurp uep Jnrnq uerrequred
Suuruqures {Bprt E{rI 'eLre1 uulelec {nlun uern>ln qe8ueles e1
pceryedrp uerpnrue{ uep uu>IurlUoDIIIr1p uele 3ue,(
ruqueS-reqrue8 {ntun ob}g eil>I-eil\ rlequrullp sruBq
e,(ure8eqes uup .>prul 'grunq r33ur1 ISuouIC
'(gZ'il uep vZ'll rqC) renlrel qeued elutu IrBp (,, + )
ruru u
srreg 'e,(uepueq rdet srreS uufuep n(Ueueq
uu8ueluufuad sFre8 ledtuet Ip pnqlp snreq (,, ( ó•Pñ2E(€ledtuet
| ,t
urru g'I >lureles qe1e3 '(e9'11 'rqg tuq11) snsnql
IEq ruBIBp rlenra{ sn-rn1 1u3o ereces uu8ueluedred
suz8 nureuoq rsuetulp sIJUD 'Irclml8uusreq 3ue,(
rsueurp qelo ncelp 8ue,{ ;eqtuu8 eped ry14 nlus
rrup ,.3ue1ueqrueur,, 3ue( 'srueuour uep uetrq'srdn
sue8 edrueq (eZ't t :qC) ue8uufuedrad qrug
'nqwo? qrunps tp ruoSotas qo1
-sntDq Nuarutp stto? totuD lDtDf 'BlpasJal u,(u8ueru
B{ll qlqol nule (,,{.) -,., 9 e,(ulospes uelqesrdrp
snreq -refeles 3ue,( rsueulp srre8 unueg 'run1
r{ere e{ (,,t) uu 91 u,(u1r4rpes lerel rreqrp snreq
upueq rd4 sr,re8 uu8uep lolapJol 3ue,{ rsueurp srruS
'qZ'II 'rqg eped uellniunlrp 3uu,( rgadeg
'snlndrp-1uprt 8ue,{ rsuaurp srre8 selu rp
uelluduelrp ledep e,(ursueurp e13uu '{elISJe uup
rnl>lnrs reqtuu8 upe4 'e.{ursuerurp u13uu ledruel
8uoso1 Suunr ueryreqtueu {n}un 'qe8uel-qe8uel tp
(oj
sueup Isuaurlfl u8lraqurad {lu)lel
s)o9 \\ eouod oron
l -{ru{aJ@
r .4___f1',
s, ___J
-ornc rro: --'l l
, -E
_ |
t rdEftl
xelatullllu tuBIBp Isueur!(
'.rsueul( uBlraqured {lu{al
-{!u{or@
3I8 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

(o) BENAR (b) JANGANI

FJffi
lll
lr

(c) JANGANI (d) JANGANI

@ Garis-garis Dimensi dan Perpanjangan.

Dalam banyak hal, garis perpanjangan dan .11 .7 MATA PANAH

garis sumbu harus memotong garis tampak (Gbr.
11.5a). Apabila hal seperti ini terjadi, tidak boleh
ada celah pada garis-garis tersebut (Gbr. 11.5b).
Garis-garis dimensi umumnya digambar tegak
lurus terhadap garis perpanjangan, kecuali bila
keadaan tersebut dibuat untuk menjelaskan sesuatu,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 11.6a. Bila
keadaan garisnya rapat (ramai), celah dapat dibuat
pada garis-garis perpanjangan di dekat mata panah
sehingga dimensinya tampak jelas (Gbr. 11.6b).
Umumnya, hindari pemberian dimensi garis-garis
yang taktampak (Gbr. 11. 6c).
Mata panah (Gbr. 11.7) menandakan batasan
dimensi. Mata panah ini harus seragam, baik ukuran
maupun tampilannya di seluruh gambar, dan tidak
beragam menurut ukuran gambar atau panjang
dimensinya. Mata panah harus digambar dengan
tangan, di mana panjang dan lebarnya harus dalam
perbandingan 3:1. Panjang mata panah harus sama
dengan tinggi angka dimensi. Biasanya mata panah
dibuat langsing dengan panjang kira-kira 3 mm
( ") (CUr. 11.7a). Gunakanlah tarikan yang menuju
t
ke arah titik atau menjauhi titik yang diinginkan
(Gbr. 11.7b hingga 11.7d). Metode pada Gbr. 1l 7b

@
(o) BENAR
[1 (b) JANGANI

Dimensi yang Diketompokkan. @

(o) BENAR
n I
+l I I

i-_-_-t_-l
(b) JANGANI

Garis-garis yang Berpotongan.

_L

@ Penempatan Dimensi.
Dimensi untuk goris tompok jiko memungkinkon

l, [.,
4.44
\-

#F,, 422
tlltl @32

-=
 (l)
NVI].LUVEN]d HVI]1]S
Ndn-Ll) HVI]S
rllarv)l 8'0
tev8 )vllvl 6to
\-6to
'efte{ Irsuq uEISISeJde{ qo}uoc nlens ue{ednJelu
Suepu>1-3uepe1 uu3ue1 ueSuep lenqrp 3uu.{
ursetu-ulsal4l '1req 3uu,( pseq ueSuep qeloredrp
ledup e,(uuelocof,e{ uep 'Illlet le8ues uup qllulJel
u.(uufte1e4 'ledel ereces lococ u,(uutseul uoluelo
E,rq€q luqlletu {ntun elerou qu,trel 3un33uel
ueludnreut eueJu{ 'uulur8urrp 8ue,( tsuerutp
qeloredureru {ntun Isuerulp Ueqlp 1eprl 8ue,(
reqrue8 Jn{n8uau uele elreled 'le>IIreS B{IroIuV
rp urseu Jnl{uJnueu sesord I3,\\E-Ie,4AB Epl?d
)ldl]u\l NvG']vlNIS:IO
'NVHVCId ISNI!\llo 6'1 1r
'GS'tt 'lqC) 4111 uu8ueP nele
'renses 3ue.( qeued uleru ue8uep rltpluraq uup Jeseq
lnpns uu8uep lenqlp sllrutl lnlunue4 'seua{ ueluupq
epud >1u8et nelu JBlepuelu erBJes {Iruup qoloq
{epu nE}u 'Suuluud nlelrel qeloq lepD 'Suepued
lnpns rnIBIeIu ue{J€IqIp qeloq {Epll 'utru1u1ap tp
upu 8ue,(;eqrue8 srru8 ue8uep ruleles {IJBlIp qeloq
lepn lnlunue4 'ue8uolofueq Surps qeloq {epo uep
srre8 uq8unur ]p{Ipeses Suoloueu snruq lnlunue4
'relules Bruoes {uellp uelu{epreq 3uu,{ 1nlunued
EIrq {rJuueu rpelueu requeB nlung 'u,(uue.ru13ur1
lesnd rnpleru le,^del uB>lB n1 suuS 'Suulued-redrp ulri
'ru1e,{ ilerpe.r snreq uurelSull {ruun lniunue6
'oiutrotoioc ilqry) nzw p:uo rtpod;runq r88utt
uequ8uelred rrep Suelueqrueru Suei (,, f netu uur
9 urq-urq) retepuolu lepued nqeq {nlun Ilen3o)
'Suopuoc snrnl sue8 edn-req e,(urunrun lnlunued
'uulurlSuntueu e>III 'e.{uupueq rdel sueS u]BIEp Ip
upereq snreq >lu! iSueqnl rdet eped tlredes 'suei
upud.rtqlereq snJuq quued BIEtrAI 'uelluqJed rpulueu
3uu( uuduq qn1ue,(ueur 8ue,(
 32O BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

miliki banyak keunggulan serta dapat menggunakan
hampir semua alat ukur dan mesin perkakas.
Ukuran metrik didasarkan pada meter sebagai
satuan ukuran linear, tetapi milimeter digunakan
pada kebanyakan gambar teknik. Untuk memudah-
kan konversi satuan ke dimensi metrik, banyak
gambar diberi ukuran ganda dalam milimeter dan
inci desimal (lihat $11.11).
Pemberian dimensi desimal secara lengkap
dengan menggunakan desimal untuk seluruh di-
mensi dan tanda, kecuali pada komoditas komersial
tertentu, seperti pipa dan kayu gergajian, ditandai
dengan tanda nominal yang sudah terstandardisasi.
Pemberian dimensi gabungan sebaiknya meng-
gunakan desimal untuk seluruh dimensinya, kecuali
untuk tanda ukuran nominal elemen mesin atau
bentuk, seperti baut, ulir sekrup, alur pasak, atau
tanda pecahan standar lainnya (ANSIiASME
Yl4.5M-1994).
Pada sistem ini, desimal inci dua-angka atau
milimeter satu-angka digunakan apabila pecahan
biasa dianggap cukup teliti.
Dalam sistem pemberian dimensi gabungan,
pecahan biasa dapat digunakan untuk memberikan
ukuran nominal bahan, lubang gurdi, lubang tempa,
ulur, alur pasak, dan fitur standar lainnya.
Desimal milimeter satu-angka digunakan jika
batas toleransi yang diperbolehkan 10,1 mm atau
lebih. Desimal milimeter dua-angka atau lebih
digunakan untuk batas toleransi yang kurang dari
+0,1 mm. Pecahan dianggap memiliki toleransi
yang sama dengan dimensi inci-desimal dua-angka
apabila jumlah angka di belakang koma
dipertahankan ketika mengkonversikannya ke
dalam milimeter. Ingat bahwa 0,1 mm kira-kira
sama dengan 0,004 inci.
Inci desimal dua-angka digunakan apabila
batas toleransi yang diperbolehkan adalah +0,01"
atau lebih. Desimal tiga-angka atau lebih digunakan
apabila batas toleransinya kurang dari +0,01". Pada
desimal dua-angka, angka kedua lebih disukai
bilangan genap (misalny a, 0,02, 0,04, dan 0,06 lebih
disukai daripada 0,01, 0,03, atau 0,05) sehingga
apabila dimensi ini dibagi 2, sebagaimana diperlu-
kan dalam menentukan ja.i-jari dari diameter, hasil-
nya akan berupa desimal dua-angka. Akan tetapi.
desimal dua-angka ganjil digunakan untuk ke-
perluan desain, seperti dalam memberikan dimensi
titik-titik pada kurva mulus, atau karena adanya
suatu faktor kekuatan atau celah bebas (clearance).
Contoh penggunaan sistem inci-desimal leng-
kap ditunjukkan pada Gbr. 1 1.9. Penggunaan sistem
milimeter-desimal ditunjukkan pada Gbr. 1 1.10.
Apabila nilai desimal akan dibulatkan dengan
jumlah angka di belakang koma lebih kecil daripada
angka yang dihitung, tanpa memandang satuan
ukuran yang digunakan, metodenya ialah sepeni
yang diterangkan berikut ini.
Angka terakhir yang harus dipertahankan harus
tidak berubah apabila angka setelah angka terakhir
yang akan dipertahankan kurang dari 5.
CoNrou 3,46325, jika dibulatkan menjad:
tiga-angka di belakang koma, harus meniad:
3,463.

@ r.r,u.rra, Dimensi Lengkap.

0.050

I-o.oas

SEBENAR-
MIN = 70€6 DARI
TEBAL BAHAN
=--r"-1yg1rj5x4N DENGAN
PERMUKAAN BAHAN
NYA R. 16
v^O,29O
O27o TANPA PEN/BAHUAN
R.36 POTONGAN
A-A UKURAN GANDA

2 x 0.53-0.55

-l
/l -L---'
) I
I
Tl-
i ,.3,

---t--_ -t
I

lr-
I
I

>-i=\_ I
I
2.42

-TI
'f--?-t
KEDUDUKAN JARI.JARI O,I6

HRS TEBAL 0,1495 t 0.001

 (o) (P) (c)
t lsuao,lc'lsua..,l( nnrrv ffi
Z'O- -9
I
",-l ;r,1 1N.- - t60u[ g
'euo1 3uu1e1eq rp u13ue ledrue uup 'u8n 'unp
ednreq {IJteu ISueuIp elrqudy 'dn1nc 3ue,( pursep rsJeluo{ lequt qeloredueu {ntun uepp
Suunr uelerpes 'pqa IBtuISep epue] qBIlEng uedep lndrues lBqI-I
lnlueq rcSuqreq tuelup BlpesJel
'(ZZ't 'qC) sulel qrqel 8ue.( rsueurrp uuueqruad '{lrour uup IeuISep IcuI IUelsIS uped ueluun8rp
>Inlun Jeseqredrp 8ue.( u1u1s ue8uep reqrue8rp 3ue.( reqrueS sueSSued uep 1e>13ueq sue33ue4
'(Ot'tt u€p 6'II '.rqg uelSutpueq)
ledup uer8uqes ue8uupued uuqepurd'nped u1l1
.PII'II U€P qeqnlp 3ue.( e,{uuentes e,{uzq ieures u.(uusep eped
oII'II 'rqg epud uaplnlunllp UIBI epole6 'renl Ip rsuerurp uerreqrued {oDIBJd 'e.(uuru1 IS uBnles uep
uelludueltp qeuud uleut uup 'u13ue >1n1un e,(uuq 'Jeleturlltu ruepp tpeleuru e,(uqeqn8ueu uep'esulq
Brpesre] 8uu,( Suenr'qII'II 'rqg epud'II'II lqD uuquced 'IJuI ueJsseq ruelep rqtdreq IlueqJeq
uped uerynlunlrp 3ue,( predes J!{eJe uup su1e.rd sruer{ E{arel,^{ 'urusepued uep requre8 nrnl rt4fueq
epoleru upu 'nll {nlun 'seluqJel 3ue,( uu8uenr zrec quqn8ueur e8nl rdu1e1 'e,(u.rru1n uedelSuepad
ruelep e>l ISueuIp n13ue ue4>1eleleu BJsc uu8uep Ju>lnuetu ules lupgl {Ir]eu uralsrs ueeunSSue4
uB{uuqJo>llp qeloq >lEpll usucBq-I{Bpnlue) 'u18ue-enp rpulueru uB{]BInqIp sllq 9€',
'02'?-8I'rS$ uped uulueqrp u13ue Suuluel du13uo1 rpuluetu ggg'y 'e8n1 'u18uu-enp rpeluetu ue1
uuseqeqlued'Bceqlp qupnul qEISnJBI{ uestlnued -telnqlp elqede 9g'y rpelueur S9€', HorNoJ
Bnrues 'uelt8nreru 8ue.{ uuqeluse4 qu8ecued 'g qelo 1ede1 gnryrp ultq'pluu8 aplulSuu 1 uu8uap
uuas nl{81( luureq8ueru >lniun uep 'u,(u.requre8 reseqredrp nute 'deue3 e.{ue>13ue ulrl quqn.req
ue8uap Iunses Is{npordreq 1e13ueg 'ue>lqlqel >Ieprt ue>luellegedrp uule 3ue.( rlq>luJet e13uy
-WqaIIp {BpIl ISueuIp e13ue uustlnued e,(u8ur1ue4
'119'9 lpefuelu snrel{'e18ue-e8q
lsNllNlo v)oNV I 1-1 Lr rpelueur ue>ltelnqlp e:1.ll 'Z;9LE'8 HorNoJ
'uB>lBueqJepas '(gg epudrrup reseq qlqel e13ue unp nuler
-rp 8uu,{ rsuetulp uutreqruad {IDIel-{Iu{e1 uup g epedrrep reseq qlqel uelueqeuedrp uelu 3uu.i
'uuuslueued'uu8unlrq8ued urepp userel uele uXu rrp{erel u13uu Suapleq lp a13uu upqede 1 ruseqred
-ue1n33une1'ueluun8rp {lJleru ruelsts nlr8eg -rp snJeq ueluuqegedlp {nlun rIq{BJal e13uy
'de13ue1 {lrlal I lsuarulq uBlraquad @
920'0+ 16l'e lv8lr silH
Dlurr^r-l t'P rirvl-luvr
NVXnCnOI) r
LL+ rVl
i=-- I
lT-
1-
rl -
---{-
| _1-
.'F-
"----t'I
-+
o'nt q'tt a- x z
VCNVE NVdN)N
V-V 9NVdf\lvNld
LZe )rNN3r dvsmve
 322 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

tinggi
tinggi f '':
r-+-r rffi
13 ,f

(o)
I 44,45 IO,OOS --l
I

0.63" l -T- 0,125" tinggi

t g.qal-
I
,l

k--l- 0,375 -J i 0,186

r6o<-r
i1 0.373
I 0,184
_1__ l-
o,250

(f)
(l)

@AngkaDimensiDesimal.Dimensimetrik(a)-(d).

bilangan bulat, tanda desimal dan angka nol tidak
perlu diberikan (Gbr. 1l.1la dan l1.l1d). Apabila
dimensi metrik kurang dari satu milimeter, angka
nol mendahului tanda desimalnya (Gbr. 11.11b).
Apabila dimensinya lebih besar dari bilangan bulat
sebesar pecahan 1 milimeter, angka terakhir di
kanan tanda desimal tidak diikuti oleh angka nol,
kecuali ketika menyatakan toleransi (Gbr. 11.12c
dan 11.12d).
Metode
Metode penulisan dan pemberian dimensi
desimal ditunjukkan pada Gbr. 1 1. 1 1. Apabila inci-
desimal digunakan pada gambar, nol tidak
digunakan sebelum tanda desimal untuk nilai yang
kurang dari 1 inci (Gbr. 11.12f hingga ll.l2j).
Dimensi inci-desimal dinyatakan dengan jumlah
DIMENS! GANDA
Pemberian dimensi-ganda digunakan untuk me-
nunjukkan dimensi metrik dan inci-desimal pada
gambar yang sama. Dua metode peragaan dimensi-
ganda ialah seperti berikut ini.
METODE KEDUDUKAN Nilai milimerer di-
tempatkan di atas dimensi inci dan dipisahkan oleh
garis dimensi atau garis tambahan untuk beberapa
dimensi apabila sistem dimensi satu arah digunakan.
Susunan lain pada satu baris menempatkan dimensi
milimeter di kiri dimensi inci, yang dipisahkan oleh
garis miring (virgule). Setiap gambar harus
melukiskan tanda dimensi seperti MILIM-E-IER alsu
M Ll M ETE Ri NC l. (Penempatan dimendi'iiici di atas
I I

angka desimal yang sama dengan jumlah angka atau di kiri milimeter dibenarkan juga.)
desimal toleransinya. jadi, nol ditambahkan ke
kanan tanda desimal apabila memang diperlukan CoN'ros
(Gbr. 11.12e).
Jangan sekali-kali menulis angka dimensi di
I 3t 3tB .i o.o7o I

atas garis gambar, tetapi putuslah garis tersebut

apabila perlu. Apabila mungkin, tempatkan angka 3t.394
31.242
dimensi di luar daerah potongan (Gbr. 11.13a).
Apabila dimensi harus ditempatkan pada daerah
potongan, biarkan garis arsir kosong untuk
i
memberikan tempat angka dimensi (Gbr. 11.13b). 31.318 ' 0.076 I 1.233: O.O03O-*.]
Pada sekelompok garis ukuran sejajar, li
angkanya harus diselang-seling, seperti pada Gbr.
1l.l4a, dan tidak boleh ditumpuk satu di atas yang
lain, seperti pada Gbr. 11.14b.
TERBA]K BENAR JANGAN

7)
r,///) r/4 rn
mvnTn
Y.

(o)
l't-l (b) (c) LEBIH DISUKA
(o)
PRAKTEK

(b)
YANG BURUK

@ Dimensi dan Garis Arsir. Metrik.

@ Angka yang Diselang-seling. Metrik.
 stalvsls tAr.Lsrs (q) HVUV nlVS ntIStS (o)
'tsuarrr!( B{8uv qerv
@
JESeq qrqel SueX rsueurrp u€p 'IJUI tuelup uDIIJoqIp uuleun8rp qulol rur qBJe-nlBS ruelsls 'e,(urequre8
,,zL uuSuep etues nelB wseq qrqel 8uu,( rsueutp qs,4d,eq uer8eq rrep ec?qrp uep suue{ uprpqruol
ircur urulup uB>lrJeqrp'u,(uuuJnln Suupuerueu epud relepueru srlnlrp uelBlBJ uup rsuerurp e13uu
uduul 'rsueurrp entues 'lrsnpur uer8raqes epe4 enures '(e SI'II 'rqC) ISNV qelo rnlnlesrp uep
'EAurJuI rEJIU uB) rulnsrp qrqol 3ue,( 'UDrD-ntDS uatsts eped 'rsueurp
-lnfunueru >lnlun 'Nl uu1u13urs ueluun8rp e,(uusetq e>l8uu {ntun ueucEqlued r{eJe urelsrs unp BpV
'roleur r[[u-rs ueurrpJeq .ruqruuB uped uu41n [umlp rcul
tsNl! ltc v)eNV HVdv z 1' t I r
rsuaurp qepunlas ullqudy 'lcune uil! L nele
lcung ,,1 e.(usnreqaslcdne L uep 'dnIV) , L 'u,{ureueqes 3ue,( u.(urelerullnu lr8rp
e,{usruuqas dnIV) 1'u.{upsrpl'uuruuqudqelesal qupunl uep ler.ursap BpuB] u?uu{ qulaqes Ip lr8rp
edureqeq ppu EIrq IIBnJe{ 'uu>13uepqrp ruquru8 nl?s uDDBInq uep V'EZ uu8uep Jeleurlnu r8eq'rcur
epud rcur Epuel uep tutu epuul e,(uesurg rpelueur Jelerullrtu rsre,r.uo>13ueur elrqedy'(Ot' t t $
'rJur upuel uulSuepq8ueur
tuql) u,(ulcur llSlp qultunl uup fiuurn4 fuu,{ purlsep
>lnlun ue{n>lelrp esBrq tnqesrel IeH ',+0-,0I'9 epuet ueuu{ quleqos Ip tlSlp ntss uBItEInq uep ?'gZ
-,S'0-,8 rpel :edruas ualtedrualrp 3uu,{ ,, Suuqruul ue8uep rf,ur rsuourp ueyrlu{ lolorurlru o{ Ieursap
ue8uep Iepuullp Qaatl qoy',, f Z 1pel:DI3ue ueuul -rour rrsp rsuaurp rsre,r.uolSueu elrqudy
sBlu rp lp{lpes uE{tedtuellp 3ue,( ,,8uequq ueSuep
rupuelrp pu l'w 9'gg'rpul iudrues ue4edtuellp 8uu,( jl
trr Irce>l ;runq ue8uep mpuulrp rapry 'urJJ g'Zl !80'o + 8t0'le) eoo'o + €ez't +]
'rpe[:e13uu ueuoi qeloqes rp rsuds rues ue4eduretrp lr -
3uu.( ruru IrJe{ JnJnq ue8uep IBpuBlIp Dptutllry lvz aea.l
], ii tt +
6E tol 9ez L
t3Nt NVG dfrf l/UlllN t t' 1 r L
'ruqrue8 W,^Aeq ue6eq uup uDISIJeqesrp e8nl srueq
lnlunued uduul uelele3 'reqruu3 qe,^^Bq uer8eq I vzlt
qalo uu{srJeqesrp 'lnlunued qalo ue4lnlunlp 3uu,( I
160'l0l
i
uBleluc uBp rsueurp 'rur ruelsrs Enpa{ eped
'rrepurqrp lzdep ulrl'9I'lI rqD 'l--- 0OO'O + eoz'l
(80',0 + 8it',r0) HOJNOJ
epud uaprugqrp 8ue,( qureup FBp qErB Ilu^Aalotu
qeloq {Eprt rul tuelsrs tuBIBp rsueurp srreg 'e,(u 'dlEt^ntt/\ Hvtvt ( ) t^Vtvc tsNtt^rc
-ruqruu8 suuol ueuu{ rsrs rJ€p ucuqrp ledup lnqesJol re8uqes rsuerurp mlru rupueueu Inlun uelulec ur?\
u13ue uSSurqes rsueurp sr.re8 uu8uep uu>lslr€qeslp -{nseueru srueq reqrue8 durlag 'rcur rsueurp uuueri
rsuerurp e13ue enuras '(qS t 't t 'tq1) st.toqas walsts rp nete url rp nEtE r{B.ruq rp nBlE sBtp Ip 'Fr{E i
BpEd 'rusoq requuB eped qrqel-qrqelrat 'Ecuqlp durtes epud ue8uras snmq tde1e1 seqac.
uup uuleun8p q€pnur qrqel eueJe{ ulul Irtsnpul
-ruque8
u,(utsueurp ledurel '[ ] 3urun1 epuel qelo trderp
uup 'Jrloruolo '3ueqra1 lu,nused rrlsnpur upud reletuqru ISUaUICI 9Nndn) voNVI foollht
eze )rN)rr dvswve
324 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

*'W r ..*h ,.$

45"-----+)
^cr'-',,r$F
..sQn,*r9-
1

I
TUBAH '
PEMBACAAN ANGKANYA

\,M'rt
\ \uftl / -&"n
-r'- .,'
\Y.lu;.__38______l @ Sudut datam proyek reknik Sipit.
L38 i

@ ArahDimensi. Dalam semua hal, apakah itu dalam sistem satu-

lagi diberikan dalam kaki dan inci. Pada gambar
struktural dan arsitektur, semua dimensi l' atau lebih
biasanya dinyatakan dalam kaki dan inci.
Sebaiknya gambar berisi catatan yang me-
nyatakan "Kecuali dinyatakan lain, semua dimensi
adalah dalam milimeter" (atau inci, sebagaimana
yang berlaku).
II I.14 MEMBERI DIMENSI
Sebaiknya sudut diberi dimensi dalam satuan derajat
dan linear (Gbr. 1l.l7a), atau dengan dimensi
koordinat kedua kaki segitiga siku-siku (Gbr.
11.17b). Metode koordinat lebih disukai unruk
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Keragaman sudut (dalam derajat) sulit dikendalikan
karena semakin jauh jaraknya dari pusat segitiga
semakin besar keragamannya. Metode pemberian
sudut ditunjukkan pada Gbr. 1l.l7c hingga ll.l7f.
Toleransi sudut dibahas pada $12.18.
Apabila derajat saja yang ditandai, lambang o
digunakan. Apabila menit saja yang diberikan,
angka sudut harus didahului oleh 0"; jadi, 0"23".
arah ataupun sistem sebaris, angka dimensi untuk
sudut ditulis pada garis penuntun mendatar. (Untuk
pembahasan umum sudut, lihat 94.2.)
Pada gambar teknik sipil, kemiringan me-
nyajikan sudut secara mendatar, sedangkan lereng
merupakan sudut yang diacu pada bidang tegak.
Keduanya dinyatakan dengan membuat satu
perbandingan yang sama dengan 1, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 11.18. Gradien, seperri pada
SUDUT jalan raya, serupa dengan kemiringan yang di-
nyatakan dalam persentase kenaikan per 100'
bentangan. Jadi kenaikan 20' dalam 100' bentangan
merupakan gradien 20Vo.
Pada gambar struktural, pengukuran sudut
dibuat dengan memberikan perbandingan "bentang-
an" terhadap "kenaikan," dengan ukuran terbesar
12". Segitiga siku-siku ini diacu sebagai bidang
miring (bevel).
II I.I5 MEMBERIKAN DIMENSI
BUSUR
Busur melingkar diberi dimensi pada pandangan
di mana sudut sebenarnya ditunjukkan dengan

FETRx I
S\VrY
Memberi Dimensi Busur.
(f)

NETRTK I

-
(c)lo
/---R 6

N R2o
Pusot
t- ^^-^^
\-_,,
seoenornyo
<---l
--\
Pusot polsu

(b)
\-Y (d)
'\.\\./
\ \--
\\\\\
(e)
-or,u. I
(f)
-/

lrJrplv-ueefraSued
{ruun qeqnrp ludBp lnqesrat rPS€p Suequrq'(,,f ;
rulu 0l errl-urrX e.(u8uuluud rlu1r33uu uBp (,,+)
ruru S urDl-erpl tenqlp {apued r1e1 r33ur1 '(qOZ'tt
'JqC) SuuluedJadrp 8uu,( UBUe>I rxe{ uu8uep Jeseq
qrqey 8ue,( Snrnq ruedes 'ISNV qolo re{nslp qlqol
3ue,('Suuluufuedrp 3ue,{ 7r Suequul '(B0Z'I t rqD)
e,(ursuerurp grunq r33ur{ ue8uop elues uep (,,+)
I'uur L-
uJl)-?Jn{ e,(ur33uu 8ue,{ 'mseq A Jrunr{ ruedss
8uequ.ru1 'pssrq snleq urseurp 3uu,( uealntured ue1
-Bpueueru Inlun uu>[BunZp' / IeuoISIpBr Suequ:e1
uep 'nJeq 8ue,( rusup4 Suzqurul '1 Suequul
u,(urunurn lrq1e uuefteSuad epuul loquls e8g
'(lututseP
-tcut) O9,Z-9?,2@ wte (4r1eu) gt,g@-Ze.gO
luedes trq4e ueefte8ued lreqtp 3ue.( ueulnuued
nluns uzrynlunuelu qepns e,(utsueurp epqudu nele
'uu>luul-srBq upp'uuruuu?1-lncnre8ued'uuuteuul
-3ueqn1ed'ueroqrued'8ueqn1 ueruqaled'uurprn8
-3ued ruedes 'uuurseured ue1u1u,{ueu 8ue.( uulelec
upud uelueqrp p{urseJedo epqedu rrq>p uuefta8ued
?puBl uuT)lnfunueru nlred 1upr1 'ufuleq udnraS
'Jrq{B uu€fue8uad ueqrp e,(uueulnured znquq
suJal qepns eueJe>l 'n1red lepp u,(uunrun JItpIe uE
-elre8ued upuet'reuuc u€geq IJBp ulseutp uu>p 8uu(
urseru uauela ;uqruu8 upud '(t'II$ 1uqr1) uuurseut
-ed uunpedeq {nlun uB{IJeqIp snJuq resel uhel
epuaq rueiep u?quqluut ue3o1 uupqeued u,ttqeq
IueJoq rrq>1u uuufua8ued upue] 'ue>[Bteo tunqued
nelu elod lenqrued r8eg :ese1 ueedual net? UBJoJ
-e8uad eped ryades 'rtq1e ueefreSued uelueqrp nele
'ursarurp uu{B Uee>lntured nlens eaqeq ue{Bpuuu
-eru >Inlun ueluun8tp r1p1e ueufraBuad upuu;
dtH)v NVvrdS9Nld vcNvr / 1'1 Lr
's'r
IBqII 'uBl?lnq uBp lsllJ uesuquqruad {nluf}
gtj NVI\flN8 NVC ]]IIJ VNA]S
uu8uep dnlnc nele
Nt\al Nv)vlv Nic nvncl)
9ri Nvdo3leNrd tuvr-ruvr vnv\ls
9Z€ XrN):[ dVS!{V9
(D)
f-':-a--7
t-/
-tv -t:1 /
l/ ( 'tPol
l/ uorn1n.
Bpuel
@
:nBle
Nt\al tsv)Htslds N\frnlNlltc
IVn3l) tu NVl\flnB NVC 9d lllll
'rpul :ruu8ures Suef uutelnq uep taIIJ
entues uu{rsuurogur8ueur {nlun JBqtueB qu,tteq
uer8eq rp uetel€c ue{lleqlp e,(uesurq 'e38urqeg
'letursap-rcul tuelsrs ue{Bun38ueu
upqede 09Z6 uep gZ I U nelu {Ftetu rsuorurp ueqrp
epqudu 91 uup 0d Iuades 'repuets uern{n ue8uep
Brues uuleqla{ u,(uesaq uet3eqes uup'ruque8 ntuns
epud 4e,(ueq qelurnhaq Suues uulelnq uep telrJ
'rd4at ualy 'dn1nc qupns ufes rrul-uuf ntus 'ett'll
'rqg upud llredas 'etues e,(uuern>ln entues uep
'(e6I'lI u8Eurq 16I'II 'rqD)
tHlpes u,(uqulunlullf
rnsnq uped Iuedes rsueurp Ireqrp uutelnq uep telrg
NVIVlng NVO l:l'llJ 91 ' l. 1I
'ue>plnfunlgp 3ue.{ ruedas 'rur
nslud tusnd eped .,uo1tucuo1rp,, e,(ursueurp suu8
uep ue{tur{rpedrp nspd tesnd rdetet :e,(uruuaqes
lesnd qure e1 ruqrue8rp e,(ursuerurp sue8 'erpes.rel
8ue.( ruqrue8 Suenr runl 1p qntef e,(ulesnd elrqede
'GOt'tt ';qg) Suetued 8ue,( rrul-rruf 4n1u1
'e,(ureqrue8 seue{ ueJBqtuel dupuq
-Je1 Jelepuoru srlnlrp rur u>13uu unues 'qEJe-nlBS
ruetsrs eped B,^rqeq uu>IpeqJad 'e.(ur8uepq8ueu urBI
sue8 nulu lsru stre8 eyrqudu uuluun8rp ludep 8uu,(
urel opoleru nluns uu41nfunuer.u J6I'II ruqrue9
'runle{ uulqupurdrp u,(ue43uu undnuu quued
Eleru {req 'p6I'II 'rqg eped 'renle{ uulqepurdrp
ef,ue18ue rdulat 'urepp rp ue{rerqtp qeued eleu
'o6l'II 'rqD Bped'e,(urnsnq urupp rp uelluduretrp
e,(uqeued eleur undneur u13ue leq 'do1no 8ue,{
r$
8ueru tedupre1 ulqedu'q6l'I I uep 86I' II rqg uped
ue41n[un11p 3ue,( ruedag 'rsuaurproq{ut 3ue.( rnsnq
upud ue4lnlu$1p qeloq {epp 1ul Suepg '3u4ued1u1
3ue.{ nete gcal 8ue.( uel-uel>1n1un {Bpll rdetal'8.(u
-requru8 uulselalueu {ntun IrJe{ Suups qelo rupuel
-tp tudup e,(qesn4 '(Ot'tt 'rqC) d uele{8uls qelo
mpqepp ue8uap u,(uue l-ue I luerunu relru ueqtuetu
326 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI
spesifikasi tekstur permukaan yang lebih teliti
(*t2.22).
Untuk hasil yang lebih baik, semua tanda
pengerjaan akhir harus digambar dengan bantuan
mal atau segitiga 30o x 60'. Ujung lambang v
harus diarahkan ke arah badan logam dengan cara
yang sama sepefii pada arah mata pahat. Lambang
r/ tidak ditunjukkan terbalik (lihat Gbr. I1.35 dan
12.46).
Bentuk dan penempatan untuk lambang /
ditunjukkan pada Gbr. l1.2Oe. Lambang,,lsudah
terbatas penggunaannya, dan hanya dijumpai pada
gambar-gambar yang dibuat berdasarkan standar
gambar lama.
Gambar 11.20c menunjukkan hasil pengecoran
sederhana yang memiliki permukaan yang diberi
pengerjaan akhir; pada Gbr'. 11.20d, dua pandangan
hasil pengecoran yang sama. menunjukkan
bagaimana tanda pengerjaan akhir ditandai pada
gambarnya. Tanda pengerjaan akhir ditunjukkan
hanya pada pandangan tepi permukaan yang
dikerjakan akhir, dan diulangi pada sembarang
pandangan lain di mana perrnukaannya tampak
sebagai garis, sekalipun garis tersebut berupa garis
tak tampak.
Beberapa jenis pengerjaan akhir diberikan
dalam panduan praktik bengkel. Istilah berikut
merupakan istilah-istilah yang paling sering diguna-
kan: pengerjaan akhir menyeluruh, pengerjaan
akhir kasar, pengerjaan akhir kikir peniupan pasir,
p emo le s an, p eng g o s okan, p emb e rs ihan-
ling), (buffing), (chipping), perataan-setempat,
pengerltcut-tanaman, pelubang-tananmn, (core ),
penggurdian, pelebaran lubang, pengeboran,
penapon, frais-tarikan, dan pengartelan. Apab\la
diperlukan untuk mendapatkan tekstur permukaan
yang dikerjakan akhir melebihi pengerjaan akhir
mesin biasa. lambang t/ yang digunakan sebagai
dasar untuk lambang mutu permukaan yang lebih
teliti, dibahas pada *12.22.
@ Dimensi pada atau
Q 12,5
F*-*-l
(b)
(o) LEBIH DISUKAI
Jika suatu elemen mesin akan dikerjakan akhir
menyeluruh, tanda pengerjaan akhirnya harus di-
hilangkan, dan catatan umum, seperti
PENGERJAAN AKHIR MENYELURUH atau FAO
(finish all ouer), harus ditulis pada bagian bawah
kerlas gambarnya.
II I.I8DIMENSI PADA ATAU DI
LUAR PANDANGAN
Dimensi tidak boleh ditempatkan pada pandangan
kecuali bila penentpatannya dapot memperjelas
gambarnl'a. Bentuk idealnya ditunjukkan pada Gbr.
11 .21a, di mana semua dimensi ditempatkan di luar
pandangannya. Bandingkan bentuk ideal ini dengan
praktik yang terlihat jelek pada Gbr. l1.2lb. Hal
ini tidak berarti bahwa dimensi tidak boleh
ditempatkan dalam pandangan, karena dalam
banyak hal (terlebih-lebih pada gambar yang rumit)
hal ini perlu (Gbr. 11.21c). Untuk alasan yang logis,
jari-jari dan dimensi tertentu dapat diletakkan di
dalam pandangan. Tempatkan dimensi di lttar
pandangan, kecuali bila penempatannyo di dalam
pandangan tersebut dapat memperjelas ganbanrya,
di mana dimensi tersebut akan lebih dekat dengan
finr (feoture) 1,ang diberi dimensi. Apabila dimensi
tersebut harus ditempatkan di daerah potongan atau
pandangan, berikan ruang kosong atau putuskan
garis-garisnya untuk tempat angka dimensinya (lihat
Gbr. 11.13b dan 11.21c).
as an t (pic k-
II I.I9 PEMBERIAN DIMENSI
KONTUR
Pandangan digambar untuk menguraikan bentuk
beragam fitur bendanya. dan dimensi diberikan
untuk mendefinisikan ukuran dan tempat yang tepat
untuk bentuk tersebut. Oleh sebab it:u dimensi harus
diberikan di tempat bentuk itu ditunjukkan---dengan
kata lain, di dalam pandangan di mana kontur
di Luar Pandangan.
-i
(C) PADA GAMBAR YANG RUMIT DIVENSI SERING
PRAKTEK YANG BURUK
HARUS DITEMPATKAN PADA PANDANGAN
rur >lqueq-Inlueg'(B€z'II'rqc) Eloq uep']ncrue{ 'qz7fi';qg upud sep r33ur1 {ntun OZ
'eptruerrd JapurIIS 'eursFd rgedas 'ry4euroe8 1n1e`ˆ¦W$”•2
1n1ueq rsuorurp predes'nlueuel ue8uupued seleftadtuau
-Inlueq uep unsnsJal ruseq uerSuqes {Iu{01 Jru{ru]s rypn 8uu,( ludruq srre8 eped rsuer.urp uuludrueued
qe8ecuau uelu u8n[ pl I?H 'qZ7U 'rqg uped
)tdlt! tole NVHVcltNld oz'1 t r rnle 0[ uer.uulepe{ 1n1un uurynlunlrp 8ue,( 1}redes
'Qz'tt uep'92'tt'qK'il '1udtuul1ut suuS-sue8 epud rsueurrp uuledrueued
'rqg tuqql) e,(urepurps 3uulued rsueurp te{ep qe8ecueu ledep 'srleruolo ureces ueJn{n rJeqrp
rp uu)ntuelrp qupnu ue8uep ledup e,(rueleruerp 8uu.( 1n1ueq-{ntueq uuqlnlunuaur 8ue,( tn1uo1
Eueur Ip'e.(uBuelued lSesred uuBuupued uped SunsBuBI nprlrpur rsuourrp ueledueue4
uped ueluaqrp rc{nsp qrqel Jenl-supurlrs {nlueq 'qaa't1'rqg upud
rarerrlBlp '@zz'tt rqg) rnluo1 qeplB{ pn113ueu uerynlunlrp tedeDlut 8uu,( rsueurp ueledruaue4
3uuqn1 Inrun u€lplgJ ueledueuad undne1u11 'EZZ'll 'rqg epud rl.redes '.uu{sDlnlrp lnqesrol
'{lrlarrroec usqe)euad
@
I E ril ll
NValn)n
;
- f=- E
xntuoy lsuarrrlq uelraquad
NV9NVI (q)
@
alvNl8 (D)
t uur I
i''r F*-l -l- r
oa
t I
v9
#l H r:l'
T-
'8e DAUrn.tuoI
polos Auol uD6uopuod Dpod
uDAuapuod opod
' -T-
AZ
uDlueqrp lsuoulp dol+as
JD>l|aqp /suaurp do4as
aza
lze )rN)rr dvswve
328 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI
bisa berupa bentuk-bentuk di luar (positif) atau di
dalam (negatif). Misalnya, poros baja merupakan
silinder positif. dan lubang bulat merupakan silinder
negatif.
Bentuk-bentuk ini merupakan hasil desain
untuk mempertahankan bentuk-bentuk tersebut
sesederhana mungkin, serta kebutuhan untuk
operasi manufaktur dasar. Bentuk-bentuk yang
memiliki permukaan datar diproduksi dengan
perataan, pengetaman, frais, dan sebagainya,
sementara bentuk-bentuk yang memiliki permukaan
silindris, konis, atau bola dihasilkan dengan
pembubutan, penggurdian, pelebaran-lubang. pem-
boran. pengerucut-benam, dan operasi putar lainnya
(lihat Bab 10, Desain dan Proses Manufaktur).
Pemberian dimensi struktur teknik melibatkan
dua langkah dasar:
1. Berikan dimensi yang menunjukkan ukuran
bentuk-bentuk geometrik sederhana, yang
disebut dimensi ukuran.
2. Berikan dimensi yang menempatkan elemen-
elemen tersebut satu sama lain, yang disebut
dimensi tempat.
Proses analisis geometrik ini sangat membantu
dalam memberi dimensi sembarang benda, tetapi
proses ini harus dimodifikasi apabila bertentangan
dengan fungsi bagian-bagiannya di dalam rakitan
atau dengan kebutuhan manutaktur di bengkel.
Gambar 11 .23b merupakan gambar pandang-
an majemuk benda yang ditunjukkan secara
isometrik pada Gbr. ll.23a. Di sini akan terlihat
bahwa setiap bentuk geometrik diberi dimensi
dengan dimensi ukuran dan bahwa bentuk-bentuk
Sistem CAD Membuat Pemberian Dimensi Mudah dan
Otomatis. Seizin SDRC, Milfurd, OH, Ameriks Serikat.
ini kemudian ditempatkan satu sama lain dengan
dimensi tempat. Perhatikan bahwa dimettsi tempat
tidak hanya ntenempatkan satu permukaan saja,
tetapi juga menempatkan elemen geometrik tiga
dimensinya; jika tidak, semua dimensi harus
dikelaskan sebagai dimensi tempat.
MENGGUNAKAN CAD UNTUK
PEMBERIAN DIMENSI
Dimensi dapat dibuat secara otomatis dengan meng-
gunakan CAD. Semua ukuran, tampilan, dan nilai
dimensinya dapat dibuat secara otomatis. Penye-
barisan nilai dimensi, dan penggunaan satuan metrik
atau inci atau keduanya, semuanya dapat dilakukan
dengan menggunakan CAD. Karena kekompleksan
dan kecerdasan yang digunakan untuk memilih
dimensi yang akan ditempatkan dalam gambar,
sebagian besar sistem CAD menghendaki Anda
mengambil apa yang akan Anda beri dimensinya
dan di mana dimensi tersebut ditempatkan.
Sebagian sistem akan membuat dimensi benar-benar
otomatis, tetapi Anda harus menelaahnya secara
seksama untuk memastikan apakah dimensi dan
toleransi yang diberikan telah memenuhi keinginan
Anda untuk mendefinisikan desain tersebut.
all.2l DIMENSI UKURAN: PRISMA
Prisma persegi panjang tegak merupakan bentuk
geometri yang paling umum (lihat Gbr. 4.7).
Pandangan depan dan atas diberi dimensi seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 11.24a dan 11.24b.
Tinggi dan lebar diberikan pada pandangan depan,
dan kedalaman pada pandangan atas. Dimensi
tegaknya dapat diternpatkan di kiri atau kanan,
asalkan keduanya ditempatkan sebaris. Dimensi
@ Pemberian Dimensi Prisma Persegi
Paniang.
t---__ll Ir--*-l
r---
E] I[] (o)
[]II !
[]
(d)
-T
I
__L
fr
T
 99',A IZLt A- x Z NVEN]IVEN]d
osz't l
Nrsrn )n1Nn )td.LNlsxl
z9zt r
000'z -
xepullls {nlueq-{nluag lrep unsnsral 8uu,{ ugsay,n uetuelg Isueurlc uBlJeqrrrad
@
puo8urp Jeleuerp ude.reqeq uuuunSSue4'requru8
seyeftedureru ludup e,{uueuunSSued plrq 11unce>i
uu>luerusrp :41aplt 'gZ'U 'rqg eped uerynlunlrp xopuJf.rs Isuattllo uulraqrued
@
3ue,( epoleur Surdrues rp 'e,(uuure13ur1 uu8uepued
uped puo8urp Jeteuerp uueunSSue4 'LZ'U 'qD (p) (3)
eped uu41nluntrp Jepu[rs {ruueq rsueurp ueueqrued
uellnlunueru 8ue,( ueeunSSued qo1uo3 'p9Z'II
'rqg upud llredes 'r4u,^Aeq rp nute 'cg7il 'lq1
eped rgedes 'u,(u8uulued t3esred ue8uupuud sule rp I
ue>lrreqrp ludep e(u8uelued'relepueru ue>lnpnpe{
uped ruqruu8rp u,(urepullls B{lI 'q9Z'II 'rqD

oi= Sm
upud rgades 'lrpl Ip nev'E7Z'II:qg uped luedes
'uuue{ rp ue{lJeqlp ludup u,{ur83ult nete 8ueluud (o)
tz8el uulnpnpe{ ruepp requuSrp e,(u;epulps e1r1 iH
'
@7 tt'rqg) e,(uSuulued rSesred ue8uupued utulep
e,(u8uuluud uep Jeleuulp uuJn{n ueqtueru uu8uep

ilr
t;-r
qelpr repurlls ISueIuIp uerreqrued tuntun apolel4tr
'3uuqn1 nelu sorod re8uqes tEtIIIra u,(uesetq uup
Suulued r8esred erusud quleles enpe umun Surpd
3uu,( ry4eruoe8 lntueq ueledrueru le8el repurp5

+ + 'eurslrd {nluaq-{nluag lrep unsnsrel

dloNtlls :Nvdn)n lsNlt llo zz'lla 8uu,{ ugsa141 uetrralg lsuaulo uelreqlued @
'SZ'II 'rqC upud uallnlunlp '3ue[uud -_- J
r8esred eusud IJBp unsnsJel u,(uqrun1es 8uu,( ursetu
uer8uq {ntun uuJn{n ISueuIp uueunSSue4
'snsnq{ uusule eduul ue8uu.requres uu1}edureltp
qeloq >Ieprl uup ue8uupued enpel {nlun DIBIJoq
uu8uupued uJelue rp rsuerulq 'su€qes ua11udue1
-rp u,{uunpeq ue>IIESe 'u.(uue8uepuud qe,ueq rp
nelu sul? rp uu4edurellp tudep Jelupueru ISUoIUIC
'qVZ'U vu,p )lZ'lI 'rqg eped luedes ISueuIp stvul ltdtT I\flv )n-LNn
xotvS
rreqrp sruBq Sutdues uep uedep uu8uepue4
'uudep ue8uepued qu,4aeq Ip nele r
l
ZV
sulu ue8uepued sule Ip {upp uup 'uo11nlun1rp 8uu,(
pedes 'e,(uunpel uJulu€ Ip uultedruelp stuel{ uep
's€le uup uedep uu8uepued 1n1un n>lelJoq Jutupueu
6Ze )lN)3r dvswve
33O BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

oo
u2q
aa

(o)
lMErRrK l

GUNAKAN O" UNTUK IVENANDAKAN BENIUK LINGKARAN GUNAKAN "O" UNTUK MENIADAKAN PANDANGAN LINGKARANNYA

@PenggunaanZatauDIApadaPemberianDimensiSilinder.

crhi F

t-x.
I Lt
LJj \h r1i r
BCR BENAM KERUCUT
t
EENAM
&LV;
tv\t
KEOAGMAN
'i'\ / .E
r lr-
i>r il
-l
-# TT( ASAL
,,).^,
Ln :n ":,P__

@BentukdanUkuranLambangPemberianDimensi(ANSIASMEY14.5M-1994).

-@- O 6,5 TEMBUS

-@{
L-J A )A
Vo ro, m
I I
L Lombong bor benom

#
t-l S\ \
(o) LAMBANG DIMENSI DASAR (b) LAMBANG BOR-BENAM (C) LAMBANG KERUCUT BENAIV
ATAU PERATAAN SETEMPAT

)< r
+0
9,4 - 9.8 t f-'5
I

720 r-T
20:03
I-_6
I

/Lonooqpeieo Ir -3oz
zo"
I -
I l
1 ---& --EI / --4- -6-
8to2 ---r
":x'.'.3;'
J t

(d) LAN4BANG KEDALAMAN (e) LAMBANG PERSEGI o LAMBANG TITIK ASAL D|MENS]

@PenggunaanLambangPemberianDimensi(ANSVASMEYr4.5M-1994).
 (0) 0) (e)
LW
ru ffi ffiY
.@
@ o
'{nfueg lu8Bqrea lsuauqo uslraqrued
ntr {nlunued 'lnqesra} 3uuqn1 .ru13ur1eur uu8u€pued
e>1 qere8ueru snJeq uBlutBJ nlens {nlunuad'Z€'tt
uup 0r'9 rq9 upud uu>lsr.inlrp 3uu,( rgadeg
'Z€'lI 'rqg sulu uer8uq epud uallnlunlrp
3uu,( rlredes 'Sueqny ntBS qelus e1 lnlunueul
3ue,( >lnlunued rrep 1u33un1 uelulec ueBuep
rsuaurp rraqrp Wqel nelu 3uuqn1 enq '1e13ueq rp
lnqesrel 3uuqn1 uelenqued rnpesord ue1run ueSuep
renses srueq e,(uupueq uulnrfl 'tV'U uvp 'ZE'II
'62'l :q1 uped un11nlunlp 3ue,( predas 'rupuels
uel€leo nule Sueqruul qelo ue{rsrugeprp 'u,(uuserq
e,(ure8uqas uep '(atoc) e88uor rreqrp 'eduel
-rp 'ruqelredrp loqlp 'rprn8rp uele 8uu.( 8uuqn1
eNvsnl Nvdn)n
tsNI! ilc Nvtdlg! Hd ?z'I l.
'erues 3ue,( uruc ue8uep rsuaurp ueqrp
tedup 1g'11 rqg eped runl-{ntueq-{n1ueq uu8uep
uerensesreq 3ue,( uulep-{nluaq-{nluog
'59 uurulSurs qelo mlnqeprp 8uu,( ueI
-uelue8uep rsuaurp Feqrp EIoq {uuoqreq e,(u8unln
uelSuepes '3tg'tt 'rqg eped uallnlunlrp 3ue,(
Iuodos 'u.(u;eny-releurBrp uep urcurc IBqel uequeru
uu8uep rsuerurp ueqtp lnqesrq qndruul uuew tp'L'V
'rqC teqtt) snrol {nluoqreq uu8uu8ed 3u111e1es rp
qndue; 'UlHdS uu8uep rtn{rrp nelu OS eloq Jeteru
-erp >lnlun Suuqruel
ueJn{n rsueurp uep uloq udnreq
e.(uerueln uepug '1r1seyd ue8uu8ed ue8uepuud
-enp ruquruS uu>plnlunueu JIE'II reqr.uug
'(SS'tt$ teqll) uelulec ntuns ur€lep DIB{
red uBSruBe{ u,{u;useq eues Sunln nles uped releu
-Brp uequetu erec ue8uap u8n[ ludup r8ul e,(uure1
8ue,( epoletu ualSuepeg 'uudep uu8uepuud eped u,(u
-3unln unpel releuurp uep 3ueluud Feqtuetu ueSuep
qepr urul epotehJ '(etg'tt 'rqg) u,(usup retetuprp
uup >1u34 lnpns rJaqtueu ue8uap rsueurp rJaqrp
ledup leded tnrnre) '(ptg'1 'rqg) e.(uu3rtr8es
uu8uepuud eped sele Jeleuerp uup r83urt ueJn{n
rJoqrueu uu8uep rsueurp rJeqrp tnJnJe)
lee )rNxrr dv€wve
@
'(ctg'1 'rqg) r8esred Suuqule1 qelo rnlnqeprp
nele 'ue4>1nlun1rp Suuf |1redes DS urueu rJeqrp ue>l
lusu 'u,(usep rsrs ruus rsuerurp ueqluelu n1-red e,(ueq
'€es;ed u,(usep B{lI'(qlt'II :qg) sule uu8uupuud
epud u,{ulucund lesnd uup sBIB rsueurp Blres
'uedep ue8uupuud epud r83urt ue>lrreqruetu uu8uep
rsueurp rreqrp Sueluud t8esred BprrueJrd
'(etg'tt 'rqg) selu
uu8uepuud epud uuueppe{ uup uedep ue8uepuud
eped selu rdel uequpurfuad uup reqel 'r33uq uulueq
-tueur ue8uep rsueurp ueqrp u8rl€es eusrJd
0€'II 'rq3 eped uulueqrp
rur Sueqruel ederaqeq uueunSSue4 'uelulSurrp
1upr1 e,(u8uequrul elrqede ueluun8rp tedup
renses 3ue,( Ieuorsrpur1 uu1e18urs uep qBIrlsI '62.1I
rqg eped u,(urs>1n4suol uurJuu ue8uep unlrJeqrp
rur Suuqruel-8uuqruu1'luuorsrperl ue1e18urs
nBlB I{BII}sI uery1uu38ueu {ntun (r66I-hlS'rIA)
iIWSyilSNV qelo uulleue>lradrp rsueturp
Suequul rsBrJE^, ntens 'rur n{nq tuBIBp Ip uE{
-eun8rp'ueJn{n rse>pyrsads Surdtuus rp 6Jnl>leJnueu
sesord uup {nlueq uu8ereq uu4urn8ueur >1n1un
ueluun8rp 3uu,( puorsrpurl uule>13urs uup qulrtsJ
)nINf€ lvevgdt8 :Nvdn)n
rsNl!\ilc NVo oNVsrNVl eZ'r 1r
'lBrursep
-rcur requuS-reqruz8 uped ue>1nruellp ledep {ueunu
relru r1n>18ueru 3ue,{ y16 uetu>13uls '(qgz'lI
'rqg) ue;u13ur1 ue8uepued uelSuepq8ueu >lntun
uuleun8rp ludep e8n I Suequtel' (lOO t -ftS't t,f
6
A1ISVISNy) (egZ'tt ';qg) releuerp uurruIn Bntues
tunlaqes uu>luoqrp sruuq O Jetatuurp Suequ;u1
'ftt'tt uep L7U 'rqg) rnqegnueru rseredo
uduet nelu ue8uep 'e.(uuetuelupe{ uep Jeleuerp
uellnlunuetu 3uu.( uulelec uenluuq ue8uep rsueurp
ueqrp u.{uesurq 'Joqrp nute 'reqelrodrp 'rprn8rp
8ue,{ 8ueqn1 Iuedes 'repurlrs 3uuqn1 r.re[-ue1
'uelSun8urqureu uu{e u,(upsuq EueJB{'plepueq
-e{rp {Bprt reueq-Juueq eues 3ue,( lusnd eped
332 BAB T I PEMBERIAN DIMENSI

2xA12,5tr0.16

f+Bffi
f---l MFTRTK

(b)
|
'
(e)
\_ -o.r.o
" 0.252

@ Pemberian Dimensi Lubang.

boleh menunjuk ke pandangan hal tersebut dapat Pada Gbr. I 1.33b, lubang silindris atau kerucut atau
memperjelas gambarnya. Apabila pandangan bos, atau bentuk-bentuk simetris, ditempatkan
melingkar lubang memiliki dua atau lebih lingkaran dengan mengacu pada garis sumbunya.
konsentrik, seperti untuk lubang yang dilubang- Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 11.34,
benam, dikerucut-benam, atau ditap, mata panahnya dimensi tempat untuk lubang diberikan dalam
harus menyentuh lingkaran terluar (lihat Gbr. pandangan melingkar.
11.44b, ll.44c, dan 11.44e hingga ll.44i).
Catatan harus selalu ditulis mendatar pada
kertas gamba4 dan garis penuntun selalu diguna' Dimensi rempat.
@
kan.
Penggunaan pecahan desimal untuk menanda-
kan ukuran gurdi metrik atau inci telah dapat di-
terima (Gbr. ll.32b). Untuk gurdi yang berukuran-
angka atau huruf (Apendiks l6), disarankan bahwa
ukuran desimalnya diberikan dengan cara ini, atau
diberikan dalam tanda kurung; jadi, #28 (0,.l405)
GURDI atav "P" (0,3230) GURDI. Semua gurdi
metrik berukuran desimal dan tidak ditandai oleh
angka atau huruf.
Pada gambar elemen mesin yang akan di-
produksi dalam jumlah besar, yang rakitannya dapat
ditukarkan satu sama lain, dimensi dan catatannya
dapat diberikan tanpa spesifikasi proses manufaktur
yang mungkin digunakan. Hanya dimensi lubang
yang diberikan, tanpa acuan apakah lubang tersebut
digurdi, diperlebar-lubang, atau ditempa (Gbr.
ll.32c dan 11.32d). Walaupun operasi manufaktur @ Menempatkan Lubang.
dihilangkan, toleransi yang diberikan akan
cenderung menentukan proses manufaktur yang
dibutuhkan.

II I.25 DIMENSI TEMPAT

Setelah bentuk-bentuk geometrik yang tersusun dari
struktur diberi dimensi ukuran, seperti yang telah
dibahas, dimensi tempat harus diberikan untuk
menunjukkan kedudukan relatif bentuk-bentuk
geometrik ini, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
11.32. Gambar 11.33a menuniukkan bahwa bentuk
f-''rfr,l-l
persegi panjang, apakah dalam bentuk pejal atau
BENAR fMrTP[<l PRAKTEK YANG BURUK
alur, ditempatkan dengan mengacu pada mukanya. (o) (b)

'u,{ulesnd depeq.ral 3uuqn1 {Ble'I
'8unrru1 upuul ue8uep uuncu Isuerulp IBBBqes
B,{uuur{nrnlese{ ISueIuIp rupuet uep 'X rp u,(u{PJBI
uu)plnsetu B{Bru 'Surlued Wqel pcel 3uuqn1 dertes
uup qe8u4 3ueqn1 e;etue uu8unqnq e{lf 'Sutlued
le8uus lnqesret Uco{ 8ueqn1 sJutuu {Brel upqudu
uopun8p rur epolahtr 'X rp ISueuIp ue8uepq8ued
ue>lrluqred 'rpul Irca{ Suuqnpuluu lerel ueryraq
-tuetu urEI 3uu,( :e,(utusnd rrup 1ce4 3ueqn1 ntes
{elel ue{nlueueu rsuerurp n}us 'nln{es nqruns suuS
uped epereq 8uuqn1 u8ue{'ql€'II 'rqg EpBd
'u,(urelepueu nquns srru8 uulednreur rusep suu8
'1rrl pq rrlepc '(etE't t 'tqg) tosop sur3 uep tnpns
uurruIn uup IJEf-lJul Ireqtuetu uu8uep ISueIuIp ueqlp
tnqasral 8uuqn1-Sueqnl 'ntruIes ;nsnq epud uu>1
-1eduelrp rsrserdlzl 8ueqn1 edereqeq epqudy
'(cgg'tt 'rqg) uelpnslururp 3uu.{ uIESep uern>ln
uullnlunueru tuepp teuJueureq Surres uep 3un1q
-rp 8uu,{ rsueurp ue4lu,{ueru IUI uencu ISueuIC
'e.(urn11e;nuuru rseredo rnlu8ueru >Iepll uep
JDInrp {$un >lepll 1ul uenoe ISueuIC 'elus rserurogut
{nlun ue{ueqrp uencu rsueurc 'uBnJB Jsueulp
ru8eqes uu>leun8tp e,(uuq rur releruelp e,e\qeq Ue>I
-epueueu 1n1un 8urun4 Bpuet tuepp Ip ue)plnsetulp
e,(u1neq uure18ur1 reletuulp '1ul IBI{ rueluq '(cgg't t
'rqg) uulrreqrp snrul{ lEuIpJoo>I ISueuIp 't33up
qrqel 3ue,( uBrtrlele>l ue1l{nlnqlp elrqedy
'(qgg'tt 'rqc)
nquns srrcB nfis opod o{uoq uencu uu8uep lnpns
u€Jn>ln WqiueUp lneq uurulSuq upnluuq ue8uep
ue>pedurelrp urues >Iep11 ryreireq 3ue.{ 3ueqn1
'un11nlun1tp
3ue,( rl:edes e(utsuerurp utp X JnJnq eruluu
p ry;e! ue{ueg 'uu{r{ntnqrp lnqesret rnlr; ledruel
ryfueq edureq Ip nElB rp>1 uduteq us>lepueueur
1n1un e13uu uu8uep Inlnl{uprp 3uu,( y Bpuel Ue>I
-eunSSueru uu8uep ue{ntuolrp ludup Suulueq 3ue,{
rsueurp nete rnuC '(ugE'tt 'qg) noq uototlSurl
eee )rN)rr dvsNve
VL\VS )VUVII]]8
t'|ta x I
ue{nlueur^ @
aete'o{ulosnd-psnd uotrry3ur1 (luuo8urp) releru
-Brp rJegruoru ue8uep rsueurp ueqrp ludup n1n1es
lesnd depeqre] eures lureLreq 8ue,( 8ueqn1
'urBI EIuBS nles u,{u
-teduet ue{nlueueru 1n1un n1;ed {eplt BID{ 'q8Z'I I
'rqg uped llredes 'uues 3uu.( nquns sue8 r4lnu
-eru srJpurlrs ueelnrured udureqeq elrqudy
'u(unquns
srre8 nele Surlued lusnd uup nelu 'Surpuequred
Suuprq re8eqes rrqle-ue1ufue1p 3ue,{ uuelnu;ed
rrup lenqtp snruq ledruel rsueurp 'e,(uunrun
'(t6'Et uep 06'EI 'rqg
teql) efu-rusu{ Bpueq nquns sue8 nelu lesnd rrup
nel€ tuse{ ueu>lnuued uup qeru8ueru snJuq'Jusel
uuudruel nelu ueroce8ued seso.rd eped qe>1 eueued
urseurp 8ue.( ueulnrured uulledueuou {nlun
uuleun8rp Suuf 'ueuynurred rsueurp 'elus nlue1
'(ES't t 'rqg) teda 3ue.( uernln8ued 1n1un Ie{udlp
ESrq >luplt rrqlu-ue1ufte{lp {upp 3ue,( ueelntured
uup 'ue8ereq le8ues resel ueedrual uep ueroc
uern>In eueJu{ trqle-uu1efteryp 3ue,( uee>lmured a1
lnlunueru snreq ludurel rsuaurp 'esrq nBIB)
'r1q1u-ue1e[.ra>1;q
8uu,{ uee{nrurad eped uarn{I}
@
[xuf]r'l S
334 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

66,93 2a75
66,68 ---1 l
3x 4.375
I

T--
j
oo
ac?
NN

(o)
h/Er?rfl (b) h/--ruK l

.lq3,5
41.1f
o,oz trETRill
\-t (e)

@ Menentukan Tempat Lubang.

z
o
z
#
e
U
6

| -H- |
IErnpesereT{, EEnpesarreAl
r--r_____r--l r1---rl
L_rL_l

@Dimensi
Pasangan.

Gambar ll .37c menunjukkan contoh lain
pemberian dimensi koordinat. Ketiga lubang kecil
berada pada lingkaran baut yang diameternya
diberikan dalam tanda kurung sebagai acuan. Dari
pusat utamanya, lubang-lubang kecil itu letaknya
ditentukan dalam dua arah yang saling tegak lurus.
Contoh lain penentuan letak dengan bantuan
ukuran linear ditunjukkan pada Gbr. 11.37d. Dalam
hal ini, dibuat satu pengukuran yang membuat sudut
dengan dimensi koordinat karena hubungan
fungsionalnya langsung antara kedua lubang.
Pada Gbr. 11.31e, tempat lubangnya ditentukan
dari dua garis dasar, atau pembanding. Ketlka
semua lubang ditempatkan dari pembanding sekutu.
urutan pengukuran dan operasi pemesinan yans
dikontrol, penumpukan toleransi keseluruhan
dihindarkan, dan fungsi elemen mesin jadinya
dibuat, seperti yang dimaksudkan oleh pendesain-
 VCNVE 1])V']B (q)
.ra{*rg uBt!{*u
uep(I 'e,(uulseluelu {nlun nlueuel ISueuIp qn}nq
urseu runf uBp 'e.{u€lod lenqtuelu >lnlun nlueuel
rsueurp qnlnq elod lBnqued irusel uu;oce8ued
Irseq rJEp uISeuIp ufusele 'B8E'II 'JqC EpBd
VdIAIfI NVO
'v-tod 'NlsftN lsN3!\llo Lz'll.a
'tnqesJet uer8uq enpe>1 uu8uesed rqruu8ued
-rueur Suns8uel eJeces 1upr1 u,(uenues eueJBI
ue8uesed rsueurp tu8eqes deSSuurp {Bpn C uep
'uer8eq enpel requre8
B 'C 'l e,(uqrqeles ISueuIC
uped lncuntu snrel{ uep Surlued uu8uesud ISueuIp
rpulueu Suerules I ISueuIp rdela1 'u(udnlnl
dnrles eruluu lerul ledel ereces uullnlunuetu
nlred lepq Buere{ und uuuru uer8eq upud uuleun8rp
{Bpl} V Isuotulp 'uerSeq enp rpelueru le{erq
8ue1n-uresep nlens ue>plnlunueru 3uu,('q6E' I I'rqC
epe4 '8ur1ued 3ue,( u€Suestd ISueuIIp ue>pdnretu
lnqesJel rsueulp ]nqesr3l IsustuIp 'nll qBqos
qelo u,(uu18uur requre8 uup te{BJq ruqrue8 eped
'rqc Bped
Incunu sruBq v ISueIuIp e6€'II
'lnqesrel ulselu uetuole Bnpe{
EJBluu Ip e,{uruuaqes 3ue,( uerens uu8uep renses
3ue,{ ueq11e1e1 lelurep ruelep uelueqlp tudep n1t
rsueurp eSSurqes uelensesJeq 3ue,{ ludruel eped
uoplnlunlrp ludep rut ISueuIp eSSulqes uB{ISB{IJ
-puaprp nped rur ue8uesed ISueIuIp 'tdelel unIV
'(OZ'tt$ teq11) ry4eruoe8 uequceured rrup Iusureq
urlSunur uellnlunltp 8ue.{ ue8uesed tsueurtp
e,^Aquq tuqllrel uely '1e33unl JBSEp Juqol lrup
Suepuudrp rur ueBuBSEd ISueuIp tde1e1 'cag'1 1 'rqg
eped 4opq ruqel epeduep reseq qlqol IJUI nquesred
nete (ruru 8'0) ,, + ISueIuIp ueqrp ledup q8E'l I
'.rqg epud Jnle Jeqel 'u.{upst1,1 'ruueq utuus {epll
gee )lN):Ir dvsl^Vo
tveeNnr E)vu€ (o)
v)eNvd il I il
@
elus urlSunur lnqasJet uulensosJeq 8uu,( ue8uused
rsuerurp Enp rEIIU u,(ueueqeS 'lnqesrel ualuele
Bnps>l uBrBnS uerlllele{ ue>lsnloJluetu {EpIl lnqesJel
rsuerurp BtuBIes ue8uused ISueuIp uu>pdueru uelnq
e,{uuru1 rsueIUIC '(cgg'tt uup q8€'lI 'rqg) Iensos
3ue,( tudruat-tedruel rp leuul ue8uupued reqrue8
uped uu4reqlp snreq tut ue8uesud ueJn{n
'ue1>1nlun1rp
3uu.( ruades 'ue8uusud Isuaulp uelednreru
lnqesJel uu8uesufueq 3ue,( ueurele-ueruole Inlun
euus u,(uteltu 3uu,( ISueuIp ?ntues 'e,(urusep rp
rnp epud ludet ereces uDItplBJIp uslq unturu {opq
'Bg€'lI 'rqg upud 'e.(ulustpuu4teqredlp srueq
'e,(uuu8uesud urseru uoruele uu8uep ue8unqnqreq
3uu.( 'p33un] ulseru ueruele ISueuIp uulJeqlued
NVeNVSVd lSNltNlO 9Z'L la
'e.(uure1 suleruls Inlueq
nele uued ledulel uu{nlueuelu 1n1un e,(u8u4ued
Brues rur 3uuqn1 luduel uBnlueued epolel^tr
'du13ua1 uep qesrfuet
Sueluufuel 3ue,( uep rIqIB ISueuIq '>lndurngaq
u.(urelru uep p33un1 qeuud eluru DIIIruau'erueued
3ue,( qencel'Isuorulp derleg'nln1es Surpueqrued
nlens rsueurp unures 'sue3 nlES 1uelBp 'uurrequred
epoletu nlens ue)plnlunueu JI€'II JBquuD
'(St'Z t $ teqrl) u,(uru8eqes uep'ueeterel'uBlEInqaI
'uesnrnle{ ue8uep e,(uue8unqnq IuBIep ue>ln{Bllp
nped Supueq uuelnured uellllele{ uersrur;epued
'uer{rrrrep ue8ueq '(a"tnry{1 Suu8ed-ntuuq lele
uresop uup sule>ped uu{I{epntueur >lnlun unsnslp
sueq uep 'Jnt{EJnuBtu EIUBIos nu18ueftp tedep
snJeq 'u€{n{upp 8ue.{ uernln8ued epudtrup r111e1
qrqel snrer{ qllldlp 8ue.{ Surpuuq uue>1ntu.le4 'e.{u
336 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI
M = DIMENSI MESIN
P = DIMENS POLA
Dimensi Mesin dan Pola.
@ sebesar 1fi". Sebagian perusahaan mendefinisi-
beberapa hal, satu dimensi akan digunakan untuk
keduanya. Sekali lagi, dimensi ini akan sama seperti
dimensi yang berasal dari pemecahan geonetrik,
tetapi kita perlu mengidentifikasinya untuk mem-
berikan nilai pada dimensi tersebut.
Gambar 11.40 menunjukkan elemen mesin
yang sama seperti pada Gbr. 11.38, dengan dimensi
mesin dan dimensi pola yang diidentifikasikan oleh
huruf M dan P. Pembuat pola hanya tertarik pada
dimensi yang dibutuhkan untuk membuat pola, dan
juru mesin, umumnya hanya peduli pada dimensi
yang dibutuhkan untuk memesiu elemen tersebut.
Seringkali, dimensi yang cocok bagi juru mesin
tidak cocok bagi pembuat pola. atau sebaliknya.
Karena pembuat pola menggunakan gambar hanya
sekali, sewaktu membuat polanya, dan juru mesin
mengacu pada gambar tersebut secara terus
menerus, sehingga dimensinya harus diberikan
terutama agar cocok dengan juru mesinnya.
Jika elemen mesinnya besar dan rumit, dua
gambar terpisah kadang-kadang dibuat, satu gambar
yang menunjukkan dimensi pola dan yang lain
dimensi mesin. Akan tetapi, biasanya hanya
disediakan satu garnbar untuk pembuat pola
maupun juru mesin (lihat $11.4).
@ Pemberian Dimensi Lengkungan.
R 16
t-N/ETRr<l
Untuk tempaan, biasanya dibuat gambar
tempaan dan gambar pemesinannya secara terpisah.
Gambar tempaan batang hubung, yang hanya
menunjukkan dimensi yang dibutuhkan dalam
bengkel tempa, ditunjukkan pada Gbr. 13.8. Gambar
pemesinan elemen yang sama, tetapi hanya berisi
dimensi yang dibutuhkan dalam bengkel, ditunjuk-
kan pada Gbr. 13.19.
Selain sistem desimal (lihat 911.10) diguna-
kan dimensi pola nominal, biasanya dekat ke fr',
diberikan dalam bilangan bulat dan pecahan biasa.
Jika dimensi mesin diberikan dalam bilangan bulat
dan pecahan biasa, juru mesin biasanya diberi
toleransi (keragaman ukuran yang diperbolehkan)
kan toleransinya sebesar +0,010" pada semua
pecahan biasa. Jika ketelitian yang lebih tinggi di-
butuhkan. dimensi diberikan dalam bentuk desimal.
Dimensi metrik diberikan dengan satu angka di
belakang koma atau lebih. dan dimensi inci-desimal
diberikan dengan tiga angka di belakang koma atau
lebih (lihat 5$11,10 dan 12.1). Ingat bahwa 0,1
mm kira-kira sama dengan 0.004 inci.
II I.28
PEMBERIAN DIMENSI
LENGKUNGAN
Bentuk-bentuk lengkungan dapat diberi dimensi
dengan cara memberikan beberapa jari-jari, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 11.41a. Perhatikan
bahwa dalam memberi dimensi busur R126 yang
pusatnya tidak terjangkau, pusat tersebut dapat
dipindahkan ke sepanjang garis sumbunya dan
dibuat loncatan pada garis dimensinya (lihat juga
Gbr. 11.190. Metode lain ialah cara memberi
dimensi selubung tepi bentuk lengkungannya
sehingga beragam jari-jari dapat menentukan
tempatnya sendiri dari "pusat mengambang" (Gbr.
11.41b). Lengkungan melingkar atau pun bukan
melingkar dapat diberi dimensi dengan bantuan
dimensi koordinat, atau pembanding (Gbr. 11.4lc:
lihat juga Gbr. 11.6a).
0,44
 '(St'Zt$ 1eqr1) nped 'e,(uuurnln
eryl ue>pun8lp tudep ]npns rsuerelol 'uuleun8tp rsueurp ue8uep ue>I{nseurp ledup e,(uledruet
lnpns rsueulp BIIq rlunce{ 'qzv'I 'rqg eped r{Elrunl B,t\qeq rdu1e1 'uu1n1,redrp 3uu,( n1g predes
sup uu8uep uures 8uu,( uruc ueSuep ueryequre8lp uel-rrel rsueurp nlus e,(uuq B.4AqBq ue{rluqJed
ue;e13uq-qe8uales sele ')ZyII 'rqg Epud 'e,(u8un[n-3unln uped Ircf-lre! uup tusnd-e1-lusnd
'eyod lunqued sesord uu8uep runses >1urel ueqrueu uu8uep 'Jnl>leJnuetu {nlun }enqrp
Suef rrel-rrel rsueurp rJeqrp sn'lur{ (anc) guttp tnqesJet Sunqnq8ued qulo-qeloas rsuaurp rJeqrp
8ue,{;np leqrd urel IC 'uISeuIp 3uu.( rnp Iruf-lruf 3ue,( 1u1ed nBtB usJequtay ure3o1 uup Suolodrp nelr
ue>lrreqtue{u Jeuoq
rorrp uB{? udu8unqnq8ued'e7p'11 'rqg spud
{epp 'rpul istur; leqed raleuerp
1Zyll u38urq ezl'U'qg uped lgedes 'rnDIBJnuEru
ue{upueueu ftqel rsueurq 'u,{uutseu unl qelo
>lnlun {ococ 3ue,( epoleui qeler ue>leunBrp
uolrl€puo{tp qupnru uu8uep ludup 3ue.( 'e.(usrerg
3ue,( epoleur 'uelnpedip >1epr1 rsrserd upqedy
luqud rrep 1u1o1 qnduel lurel uu{IJeqlueu IUI 'QV'tt 'rqg) uulur8urrp 8uu.( uurlrlete{ 1e13uu
>1e-rel e.r,rqeq qelul IuI lesnd-e1-1usnd lurel 1n1un
upud 3un1ue3;e1 1e1nq Sunlmeq {ntueq-{ntuoq
ueqeqtuu1 uusulv'u,{u1n1ueq-eteuolu tuelup ulsetu
rsueurp rJeqtueru {nlun ue{BunSrp 3ue,( epolor\
nrnl uep elod lunqrued ue>Iqupnuelu {nlun lesnd e>l
lesnd uup rsuetulp IJegIp 'slu+Ip Suuf rnp ue8uep rvlns-eNnrn )nlN38
'ueroce8ued Irspq sBIB 'qZyU 'rqg uped tsNlmlo NVtd]glN:Id 6z'1 1r
';e1ng 3unfnreg {nluaq-{nlueg !suetu!( uelraqrued
@
(0)
l------rirvrldvr rvsna eoo + ooq'r----l
..-eNVEnl
LeNVEnr
[ntfrr l (tr,
nS^ns iOO +
nEAnS i00 009 7
r ---t /),
78641 -\ -
:
---_
IUVtldVt IVSnd 0t0 + 9Zt't
eNVBnr n8r\ns t00+ 9zt't
J 91s'of
Drulri rI
g'gzdxz
lee )rN)fr arvSt IVo
338 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

(o)
-- a 6sI16
-'rr r -
)2
r
(b)

),24
-'-l ,,

Hilongkon dolom salu dimensi M-ETRral

wrl
dolom ronto dimensinvo Hilangkon solu d mensi

") r 2. -@.5A
z]--T-r r

4r R0,50
''W,

r ::,- L u@u
,ry,,,M, tu
t il---Ifl
I

Hilongkon dimensi don Honyo sotu jori jori

Hilongkon lebor Gunokon sotu coioton
ounokon cototon untuk lubono yong dibutuhkon

\
,/
*r5 j Ml2. t,25
-
I

()
Hilongkon lebor don ponjong keseluruhon

M-arr'{ l
,/-

Hilangkon dlometer diogonol

ru
"O" Ullr d sukoi
wl
dolom cototon

I [-lh
l_/4$ __)1 -

|I -i--frl*, ,2_
f'1, ',lllTl
l//) ,-__
I ll_- 56,5
-----1
Hllongkon diometer diogonol Hilongkon dimensi 20 oiou 22 Hlongkon dimens l2

Dimensi vang Berlebihan.

Apabila dibutuhkan ketelitian, disarankan
untuk menggunakan metode yang ditunjukkan pada
Gbr. 11.42d hingga 11.429. Panjang keseluruhan
dari bentuk berujung-bulat selalu diberikan dalam
setiap kasus, dan jari-jarinya diperlihatkan tanpa
nilai yang tertentu. Contoh pada Gbr. 11.42f, jarak
pusat-ke-pusat dibutuhkan untuk penempatan
lubang yang tepat.
Pada Gbr. 11.429, tempat lubang lebih kriri.
daripada tempat jari-jari; jadi, keduanya ditempar-
kan secara terpisah, seperti yang ditunjukkan.
II I.3O DIMENSI YANG BERLEBIH.A.N
Semua dimensi yang perlu harus ditunjukkan, tetap.
pendesain harus menghindarkan pemberian dimen.:
berlebihan yang tidak perlu (Gbr. 11.43a). Dimens,
E,{uueluluc 'de1rp 3uu,( 3ueqn1 {nlun 'JIIn ISueuIp
uelrsrur-tropuou {ruun ueluun8rp ledrueles uelBlBJ
d!1n tsNf l IIo Nvldfgl lld ze'1 1r
'uulqupurdrp snJeq uep ue>lnpedrp 3ue,(
rsueurp ludruel Ip epereq BSIq
lnqesJel uelulec 'nlnp
srlnlrp efuuuleleJ B{I[ 'reSeles JBueq-Jeueq ISuelulp
uerreqtued eSSutqes reqrue8 eped ue>ltzdruel
-rp snreq ueluleJ uup lnlunued 'e,(uruntun
'ISuauIp Suequel
ueuunSSued utp {nlueq uelludepueu >1n1un
OE'II uBp 6Z'll lqc Nqt-l'tDpuDls lDuouDN uD)
-UawV uelu13urs qelo;edueu {nlun ? srypuedy
tuql'I '6861-I'II ISNV ue8uep Iensas snreq
ue1n13uts BnuIeS 'Irepuqlp snreq rulzel 8uern1
3ue.( uetelSuts urlSunu uslq?S 'XVn 'VlC 'CHI
luedes 'u€lElEc ruulBp Ip sEqeq uJEras ue>leun8rp
ledup ueleun8rp rurzul 3ue.( nlueue1 uu1e13ur5
'tZ'IIS teqrl '3ueqn1 {nlun uB{
-Feqlp 3ue,{ ueteluc 3ue}ue1 ISBIUJoJUI {nlu1l
'e,(uqu8u4 uer8uq uped rypu uup 'JItPIerel
ele>l r{Bloles srsred nule 'ueleluo uruulred utel
uedep rp Ue>IIIu>IIp sruuq lnlunued'Gt'll 'rqC)
lnqesJot rseredo Ireqlp uu>IE 3ue,( 1pp e1 lnlunued
qelo ue{lru{lp uep eles snsnql rse-redo 1n1un
n>IBIreq teduretes
ueluteJ rvd! tfrits Nvrvrvc
'(tt'St :qD tuWI) etod
rseruroJur uep '(tuawwa4 paq) seued uen>p1red
'Lunrun ISuBJelol 'uEl{eq {nsElrual 'runlun uelulB,
1e.(uuq rsueq ue>lu lnpnl 1o1q 'ulseru ruqrue8 epu4
NVSId\.I]d HVI]T]S N)Wd]8 ISN]IAIC
Ntvl Nv)laildlc llvn3l) "0 lncns vnnils
08e-070 lllNlalS-Nvncvd vrvS 90 [8ee
8',0a1 l) t^Vl^vt lncns Nv)IilnE
Qo^o llD Llstuu
-cvl) Hndnll^NltA dlH)v Nwf'dleNld
HorNoJ
'tnqesrel uelele) ninlrp 3ue.( ue8uepued qu,^Aqe
rp qu3u4 ualnpnpe>l eped nele 'etueu uudud UDI
eI nulu sElB Ip 'ruquu8 qB,^AEq uuuul lnpns epud
sllnllp rriueq tuntun uelEluJ hlnnn NVIVIVC
'e[us n]ueuel uer8eq {nlun n>lelraq lnqesJel
rrp.leltso epqude
l€dtueles u€leleJ rc3uqes uep mqrue8
qnJnles {nlun n>lelJeq lnqesJel uulelus epqude
unurn uelut€c re8uqes uE>{sBIe{Ip uBlBlEJ
{pp ,,,,rure." nnrn unr,rfiX;11rffffi::
{lrellp qeloq {€plt lnlunue4 'ur13unru
34O BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

-a - -9'52
^9,60 fO 10.5 v A 15x 84' @67v@14-82
, s,o \
\A
' I ,+,!
_e5_ -9r- @3,6
t 7,s
\l-l
f' )/

IItTETRil

b,. -417 | t A 2A1 8.8 @11u O 24 tr )A AxA.34 U@),375t0,06

- -3r.
0,25-20UNC-28. 0,31 KEDALAMAN \(Biosonyo d h longkon
\ -bengkel yong
\ -4.201
/\r I
0.25-20 UNC-28
menentukon

)(+t
,)-\l

)Yl
T 0.44

lveraxl
W (r) @l (s)

O25 _ UNTUK #5 -- TITIK UNTUK SEKRUP

\ PENA T]RUS Di TEMPA]
\ PENETAP DENGAN
\ orrucen p +a
\PC
# i5 Dt TEMPAT
\ orrrveRr KARBURAS ,KERASKAN
\r DAN GERINDAT

ANH
\

@@ +lj t
\t /

(j)
rl
(k)
lr{ tr (m) a1335a1,354
-r345-t,356
ALUR PASAK (n)
a6LEBAR2x
3
_#808 PASAK \KEDALAIVAN
\ woooporr
\ven .sro
\

as't
AL\.IR PASAK 0.250 * O O.; - *u:'l
npt
o.25 .
KEDALAMAN
0,,25
:- :""- ^
.

EH@
 +

@w \ey,rns rcdne i
'sorod fesnd
@
t ltr1r- l Erurrl/il
ts_st
+ g'ot @-
d$1nl lVtV
NV9N]C IVNS VIC ols sndll
vcvd 9zr '0 sndtl U]IAV 7 'ON
'sn4r lsua..rlo uelreqruad
@
?turu uu8uop e3n[ ledep rdple] 'uruuaq-lnrluel uup -lrdurp 8uu,( lnpns uup 'Suefued lesaq 3uu,( Sunln
rprn8 ueSunqe8 ueluunSSueu ue8uep tenqrp ntr epud releruurp ueqtueru uu8uep rsuerurp geqrp ledep
tESnd-tusnd B,(uesurg 'LylI lqD uped uullnfunllp snJrl 'srlrq nlulret {epp 3uu,t uuqnlnqel {ntun
8uu{ tlredes 'rsueurp neqrp tedep uer{r.uap '(esrrrlqc) 7 'oN tvNotrvN
lesnd'urel rsurado uup'uuupuueSSued'uelnqnqured NV3lSltAV g1-11111nrades 'resaq 8uu,( Sunln epud
{nlun e,{uurEl srJpurlrs nulE sruo{ ursou ueuelo u.(uusurq 'rotetuelp ueqruau uu8uep requref epud
uep 'lapurds 'soJod uped u?{qrunqrp so.rod tesnd lsueurp rreqrp uBrnruop Jupuuts srulJ'(166 I -0 I' S g
sodod rvsnd 9e'r 1r ANSV/ISNV) ..utseytr snrrJ.. ruulep ue{rurl1rp
uep 'e.(ulesrtu 'uued nele 'lequd rc18uq 'urseu
'qgf'g 'rqg
upud F.redas '4VHC laputds upud ueleun8tp -utptto)s Losaru sn.ttf.
'Zuo[uod uDnlzs tad talawt
Ete>i uB8uep nElu Bduel uutElBc ue8uep rsueurp
ueqrp f,,{u?scrq idele1 'egt'U'.rqg upud uu1>1n[unup -p opod uoopaqtad luuaq raqwDlp opod sntry
'e.{uJeteurerp uolSuepq uup Sunln unpel uped reta
3uei uu8uep etues SueX urec ue8uep rsueurp rJoqrp
tudup u8nl og7 Suunu-rde1 '(e9p'11 'rq9) tnpns -uerp rJoqruetu nElB Sueiued qeqruulrp '8unln ntes
uep e,(uqrqel Suelued rreqrueu ue8uep rsueurp Bped rotatuerp rreqrueu uerpnue{ uep '(NVUn)n
yeqlp Iul Suuru-rdet uep'uulSuurullp nelB serdudrp dVCVHUII ue{ququelrp Surres) VIC VCVC
3ue,( rdet ueledn-reru (ta{utotlc) 8u;rpu-;da; /gL'O Snuil- ruedas 'ueleter uelep uesrurto{ relSurr
rJeqruetu uu8uap qeler snJrl rsueurp rJeqrueu
eNld[N-rd:tr {ntun ueleun8rp eserq 8ue,{ apoteTrtr '3uuqn1 nurr
tsNl! Ilc NVtdlgl^tfd 7e'1 [r sorod epud lncnJe{ ueelnured ue{ednJeru snrrf
'uelur3uup 3ue,( euurure3eqes NVSndlll)
runses 8uu,( Isr.rBJelot rJeqrp urEI Isuorulp eJuluelues tsNS! ilG NVldSglAtSd ee- 1 1r
'ruseq lu8u 8ue.( rsueralol uu8uep uelledueltp uep
qrlrdrp rnln slreD 'pgt'I I uup cg?'I I 'rqg epud ue1 'lz'€lt
-1n{urilrp 8ue,( ruedas uulleqrlradrp taoaDtp LtDutDs luqrl 'rr1n uelelu, Suelual roulr uesBququred >1n1u-1
nd tmvt.r4ay le18url 'lula{ uemns snrrl {nlun '/t\w'n uep ';qg epud ruedas 'rTeuslrp
'un1n1:edrp 8uu,( rsuu.relol ^tilIl
qr?pnru qrqel uXuryn uueu rp'Suutuqau ue8uupurd
ue8uep ualrJaqrp ledup 'Sueluud qeqruelrp '3unln eped ue4edurellp BSBIq e,{uueteluc 'JBnl Jrln {nlu:'l
unpel uped ret?ruerp nutv '(qEt'll ':qg) runses 'BW'tt'rqg uped ungnlunlrp 3ue,( uedas '3ueqn1
8uu,( rsuerelol uu8uep ue{rreqrp e,{uunuras 'e,(u uere18ur1 ue8uepued epud ueltuduetrp snJeq
l?e )rN)3r dvshrv9
 342 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

UNIUK PASAK
,, 0,31s
0.315 a-
a
- f-'
l-u -J
I
0.1

-t
0 1565 I
0,313
0.ll t 2
0.15601 A=R-\lRr (+Br:

--T- A=2n-A+|
-12AA
^t)zso
__r
r ,000
0.998 (o) (c)

Pemberian Dimensi Alur-Pasak.

II I.36 PEMBERIAN DIMENSI

ALUR PASAK
Metode pemberian dimensi alur pasak untuk pasak
Woodruff dan pasak lurus ditunjukkan pada Gbr.
1 1.48. Perhatikan kedua penggunaan dimensi untuk

pusat alur pasak pada poros atau kelopak tersebut.

Metode pemberian dimensi yang lebih disukai JARAK BAGI 0,8
KARTEL LURUS
untuk kedalaman alur pasak ialah dengan cara
memberi dimensi dari bawah alur pasak ke sisi
berseberangan poros atau lubang, seperti yang di-
tunjukkan. Metode penghitungan dimensi demikian
ditunjukkan pada Gbr. 11.48d. Nilai-nilai untuk A
dapat diperoleh dalam buku pegangan juru mesin.
JARAK BAGI 0,8 KARTEL LURUS
Untuk informasi umum tentang pasak dan alur O 20 MIN SETELAH PENGARTELAN
pasak, lihat S13.34.

II I.37 PEMBERIAN DIMENSI

KARTEL
Kartel (knurll merupakan permukaan yang di-
Pemberian Dimensi Kartel.
kasarkan untuk menghasilkan pegangan tangan atau
untuk digunakan sebagai suaian-tekan antara dua
elemen mesin. Untuk keperluan pegangan,
diperlukan pemberian jarak-bagi kartel, jenis kartel,
dan panjang luasan yang dikartel (Gbr. 11.49a dan
11.49b). Untuk memberi dimensi kartel suaian-
tekan, diameter bertoleransi sebelum pengarlelan
harus diberikan (Gbr. 11.49c). Catatan harus
ditambah dengan memberi jarak-bagi dan jenis Kl
(o) mErR
(b)
kartel dan diameter minimum setelah pengartelan
flihat ANSI/ASME B94.6-1984) (R1995)]. @ Pemberian Dimensi sepanjang per-
mukaan Melengkung.

II I.38 PEMBERIAN DIMENSI

SEPANJANG PERMUKAAN II I.39 BENGKOKAN LOGAM-
LENGKUNG LEMBARAN
Apabila pengukuran sudut tidak memuaskan, Pada pemberian dimensi logam-lembaran, bengkok-
dimensi tali-busur (Gbr. 11.50a) atau dimensi li- annya harus diberi jarak. Perpotongan permukaan
near pada permukaan melengkung (Gbr. 11.50b) rata yang berdekatan dengan bengkokan disebut
dapat diberikan. garis cetakan, dan garis ini, dan bukan pusat busur-
 ,,?eg:ilbogV .ogrirtiqpqd$uau.t
oprjv Undodo+aE'n{!.'tiDla+os
' o^{.-}+nquJD^r ouJo^\ uolsn+nulau,
uo>lo ul>,lDunu qpuv 4)uD $Dlal
adSH ;
.iffi
rufi g, L-*****-q$1.9i
q$ryi*,1 pstd ",':rillp,Itputp-ts li€lsudolp,l l{lpns iilBlpor
. - _r€gra3, 'roeut :lul lsueL4p- s!ue[ dol{es InlLrt
ppeqiog OuoA.uolldluo{ qelolact
;111txs-Qr l@F,opiiv:.llpulpiarr- uou]D
.,,hbtp':iequ|l }ruorLllp
lpQqap Dpocy€q
i$up^ lqudwol lxllltusul: *BdDp ptp
.rral,t isuetir{tb,ibAuF?slmrrlFueu4p qua{
r,
I
::,tiptld-liubl uJooni uosn6q+.1*! pdop
r; 6p-1ry. :1onQu;teUr,ln+un
, l69n .tuo0or
i,up*o*n b*au,:000tr:,, OVioPv
(fi) xvNv Nvo vrueNvdo wvevd
'uo1oun6 opuy lodop 6uoA 0o1o1p 1o1o4 .v roquroe opod uoq>1n{un11p 6uoA )oqpol
uo{aifun(eur g loqurqS ruoqoqnrod +Pnqluatu r}eY auuopuiild. uoi,, ijn"rrq*ijoiieui ,,soaop r*b'iec
n:{l[,tlp uo>tiplqa:1nerL,uolp'1$uourlp ouotunc3x lliiJG*.6ororB,aprolieer,ls,uorsusr.,6 uprpuno
nqbp6*btri .apuf u$Ouiq?s opuY rpqt,oE" op* iJ*,*:ocvo-ri*lV"_pr* isuiiuip uoriOid'o1uui*"*
puerr4p,uopuro{:upllstta6ued, qoln u?l$l!uo)l uo ;[n:,r]iO"o]-uo:otar"u€ur rn+un ..u1*1 go11du.ro1
lolopuqd,ugtoJ+diu?urlsdop'Dpuvr+qnqu?gl.().,qry
-0ue{u,{,$:: ,r*[.* ,.o *op.roxil'r"qruos,,ubp lulsour r]llxe+
Jsuewlp B,oo?q,n9ryP11i lsua{sr.rrlh- fiffi#;;i6p.ppaqr€q,nnp^ uo*ouo,r mpupp
roplr opuo oopulqes Dpuv roqluogi.rxlprop Fuay* ;ni6; *iGi,ii;,i"sruiio':ii*upqlt',ipeq:aq,fi*pi
upndrunr, elola6u+w;,1htun:,tu11,q9!*:t,^uoxo110 ilJ{-ffin,Fueurp uo>dd,-uisod qbqd6u.r,,
.ouau,rfoo,po, .rrs,.l{qls.,,qq@@,i$qpdf? #ffi;
;ffi;*;Gxc'ir;6'ieG- iiti5*,p *roor Frqelrp
>1op11 onpuoro u-roopr ,,?q?Tofg
-"1yT+o::f
ul])PDl i)#i',#"qr,;[6r",r r*"*rp uolrdr.uol p.iueq-F+uaq
r.uuup.l;lfrr ppsqjeq uDrab{e,+p rl!..Y,,11:.Iq,r}/
u:ooor pop VPv!fY!{.!vlr+,,+?,1*l!{ rouo BPLt-ttp 3-".:,::_: ,,.rora,"r"*
UpXp-ldtC-UeH pdop,Sf.+{\|,+6!8qlpgir0e06dv}O*nv
vv'rvt-evYwflodoo
- op,u\l ronclujatu ornz cviornv I
x[sueD{Drpx t|Dles 'o,tuohlouolo tuooot uoouep
spef 1n1un IDup uro6o] uoln+ueuellJ pdop opuy .oAutoqwo. opod lnqestel lsueulp uol+Ddwouor!
'Ipup lsuourtp u.toOot Dla)t or6e qofiupa8 'ppuv ;* ;;il ip ,ililr* *,"q q,St* opuV tdo+at
IDUo lnqutDt uol1du.ro1 qoqnoueul uolp 4Dp[ n+i ,r,iol.ro+o oror& op,r/ rtn+|'n uolqpesp uoB.-nc{upd.red
,biiarrntiqig.,jor&tueq'$€t{tp}asiisd ip$oqec qarant
{plo,inqa^uetu,€€0A.flV]toll1 l+lodc€.I*jol6o1d:'4Durl
' ple,upJea,l Uoio, iruQtplporglp : 6up4r:iqqq,l1lp jrocured
{-":ry trffi*,$Iffi1 lplqruCI{ffirr*-.}ta l@qqp,!lI),}ry4€qpqv3
. ro6f6rY;.;
ipa&ffiiwqlllB}p +Wtntu$ubieplrasaq!{ppq*
I
| ':ucxrru$ ,ep*J ; in ou 'l,b{uuipsepusd, pbl,'o^uFu9A0v#@÷F
UOXgefaiuour
arestprr; |g!&u; ' 6uo^
0*iruin ppod.tpd$+: tonqr$,6uoA,u1s+tu usUrsp Dpo
,i1a8enJ :oarri:lJl
{Sdqpe^u!$Sw uot#op nupu lp uop
xFBli:r*pqr-lJs-q
",taruro"5 l$*I!ie $ :p*tf4 euOrt,OuOuj lslrari.rip lrDP 8}i up tpn*, tnilQla6uetu
| o6nl snlbu,itijl$orl :rynl r6.uns$upl upulsstx9d' 4ryun
,66sxe1pr1epour esooolop nn+o toquJo$ n+Dns ollio)
,up>t*r:n6p r,mxo puo1o1o1 |u11u ouBuilB€aq:uop t0nqp
uBxD :ru1; ursoul uoulald,aupulld$oqi uolSopua0uetl
re;arreP' apqxo0 uol|loqtr 6u{]/1' F.r9ullp,puorolt,Su[ued
$ga|oP:
awoxvrsl luslns uottdu.roi6+e>4 nlbnsi uolodn/elu lsuatlllp uol'oquad
IT
'' '''' ag(3uoPugllrlc '
. ,, ,, , ,r,.Iliryf:l ,*vrttwgNao*:14;, ist'lllrtiq Nvlustl 'ld
OV1},':Lll}l
lsuet$I Cl,:!rID$O€[uIad
)1.,1.,r,$,,1',,$:,,.l,,U S N,,V,,i:, ,t,.O S
344 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

kelegaan bengkokan. Ketika logam membengkok,

logam tertekan pada bagian dalam dan meregang
pada bagian luar. Pada daerah tertentu, logam tidak
tertekan dan tidak juga meregang, dan ini disebut
sumbu netral (Gbr. ll.52d). Sumbu netral biasanya
diambil sebesar 0,44 dair tebalnya dari permukaan-
dalam logam tersebut.
Panjang bentangan bahan, atau kelegaan
I

I
bengkokan (BA-bend ctllowance), untuk membuat
F_-_-.-il bengkokan dihitung dari rumus empiris

@ Pemberian Dimensi Profil. BA = (0,017453R + 0,0078fi)N

nya, digunakan untuk menentukan dimensinya (Gbr.
11.51). Berikut ini adalah prosedur yang sering
digunakan untuk menghitung bengkokan. Jika ke-
dua permukaan rata bagian dalam yang membentuk
sudut diperpanjang, garis perpotongannya disebut
IML (inside mold line) atau garis cetaknn-clalam
(Gbr. ll.52a hingga 11.52c). Sama halnya, jika
kedua permukaan-rata luar diperpanjang, keduanya
akan membentuk OML (outside mold line) atau
garis cetakan-luar. Gctris sumbu bengkokan (CLB)
mengacu pada mesin yang membuat bengkokan
dan berada pada sumbu jari-jari bengkokan.
Panjang, atalu rentangan pola sama dengan
penjumlahan sisi rata sudutnya ditambah jarak di
sepanjang bengkokan yang diukur pada sumbu
netral. Jarak di sepanjang bengkokan disebut
dengan ft = jari-jari bengkokan, Z = tebal logam,
dan N = derajat bengkokan (Gbr. 11.52c).
II I.4O DIMENSI BERTABEL
Sederetan benda yang memitiki fitur yang serupa
tetapi beragam dimensinya dapat disajikan oleh satu
gambar (Gbr. 11.53). Huruf diganti untuk angka
dimensi pada gambar, dan dimensi yang beragam
itu diberikan dalam bentuk tabel. Dimensi elemen
mesin standar diberikan dengan cara ini di dalam
katalog dan buku pegangan.
rI I.4I STANDAR
Dimensi harus diberikan, dengan menggunakan
bahan, perkakas, elemen mesin, dan alat ukur yang
sudah tersedia. Dimensi untuk banyak elemen mesin

@ Bengkokan.
BA = (0.017453R + 0,0078 TN)
Sumbu netrol

pemberian Dimensi Bertaber.

@
JARI-JARI MAHKOTA SAMA
DENGAN DIAMETER LUAR ULIR

B C D E UNC THt BAHAN LBS

i t.62 0.38 0,61 0.06 o.2l 0.13 0,312 l @.15 0.s

2 ,88 ),38 o.6, ],(x 0.3r 0,r9 0.312-l @75 0,r

3 t,m )il 0,7! t,12 0.3€ 0.19 0.375-t( @ 875 0.1(

1,25 0.5c 3.81 ),12 3,5( 1.2< oa37-1 4.1 0.3(

4
SEKRUP PENGUNCI
BAJA MESIN. t.50 0,ft 1.0( l.t6 ).6, 0.5-1, 41.125 o&
LEMBAR 5
FAO,PENGOLAHAN PANAS "O"
Y-912
 '(,66I-INS',IA SNSY/ISNV) Jsualut( s.rrao
BpuBJ ISasred tBulprooy
te IC gv I eNVSnt a
o a g roFr ils NYltnvn
t,, A
rffi
'leulproo>I IsuerrrJ( uslraqruad
uueued requru8 runl nuluTuep utesepued 'rslnpord
uresapueru >lnlun'rdulel uuly relndurol-lo4uo8ued
nelu udrd-lortuo8ued uu8uep slleruoto rslnpord
urseu {nlun Bl€p uuqnlnqel ue8uep erues resep
luurpJoo>l rsuerurp uuueqrued 1e11e;d'efutunurn
rvNtodoo) lsNl! lla z?'I la
'tcun9
gg'9 ru8uqes repuutrp ue{e ( OBTZ'g) eures 3ue.{
uerruIn rtu{epueru SuuK wqnsry qtqal ?uo{ {lreur
rp.rn8 eleru 'ueleun8rp {Eeru-Bqres rsuelulp tuelsls
u{}f 'lcdnetpuea ru8eqes lcdne 697'9 'u,(u
-lusrur :lurursep tuelup uu1e1e.(urp lnqesro] uuJn{n
untues'ueleun8rp de13ue1 Ierursep-rcur ruelsrs
e>Irf 'JBpuEls seloped nele urseu uetuele Ieurruou
97€ )rN)rr dvsl^|Ve
Isueul( uulraqurad @
!!o
-l
Druur
@
usJDIn ue{Epuuuelu {nlun ue{BunSrp Suues eserq
uuquced '(f t'St $ tuql) uur8eq regup eped e,(uegep
wnqlp uep uBlr{er rBqtuBS ?ped Ieuorsue^uor{
BJBces reqtue8rp rde1e1'e.{uueeunSSued rluB8rp
uB{E lnqesJel urseu ueruele rlunce{ uurcuu reqruei
epud ruquu8lp {epp sule rp urseu uetuelg
'rur n>lnq
s4puedy tuulup uu{rJeqrp urzul qrqel 3ue,( 8uu-ruq
-3ue.ruq qulurnles IeqEJ'lenquad 3op1e1 rrep nBtE
'pfipuDts lDuouDN uD)uaruV uep 'uu8ue8ed nlnq
rJep 'ueuqesrued repuels uenpuud Irup Iq ueJDIn
qeloredrueru s nmq requre8 n-rn I uup'rsusrpJupuuls rp
qulet '.reuuc rue3o1 1n1uaq-Intueq uep 'eued 'r1er
'>lnqss 'rBluBJ 'uuJuqtuel uu3o1 'edrd'le,lral 'lnJruol
lesed 'dnqes 'ln€q predes uu>luun8rp userq 8uu,l,
346 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI
sekali harus melihat pantuan mesin manufaktur
mereka sebelum membuat gambar produksi. Pertim-
bangan-pertimbangan tertentu harus diperhatikan.
1. Tiga pembanding atau bidang acuan yang
saling tegak lurus bias dibutuhkan untuk
pemberian dimensi koordinat. Bidang-bidang
ini harus jelas atau diindentifikasi secara jelas
(Gbr. 11.54).
2. Pendesain memilih permukaan atau fitur yang
paling penting sebagai titik asal dimensi untuk
fungsi elemen mesin yang dimaksud. Fitur
yang cukup dipilih untuk menempatkan
elemen mesinnya sehubungan dengan se-
perangkat bidang yang saling tegak lurus tadi.
Semua dimensi yang berkaitan dengan elemen
mesinnya, kemudian dibuat pada bidang-
bidang ini. Suatu contoh pemberian dimensi
koordinat tanpa garis dimensi ditunjukkan
pada Gbr. 11.55.
3. Semua dimensi harus dalam desimal.
4. Sudut harus diberikan, apabila memungkinkan,
dalam derajat dan desimal.
5. Perkakas standar sepeni gurdi, pelebar-lubang,
dan tap harus didefinisikan.
6, Semua toleransi harus ditentukan oleh ke-
butuhan desain elemen mesin yang dimaksud,
tidak oleh kemampuan mesin manufakturnya.
II I.43 YANG BOLEH DAN
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
PADA PEMBERIAN DIMENSI
Daftar periksa berikut merangkum secara singkat
sebagian besar keadaan di mana pendesain pemula
sering membuat kesalahan dalam pemberian
dimensi. Para mahasiswa harus memeriksa gambar-
nya dengan daftar berikut sebelum menyerahkannya
ke pengajar:
l. Setiap dimensi harus diberikan secara jelas
sehingga dimensi tersebut hanya dapat di-
tafsirkan dengan satu cara.
2. Dimensi tidak boleh diulang atau informasi
yang sama diberikan dalam dua caru yang
berbeda-pemberian dimensi ganda dikecuali-
kan-dan tidak ada dimensi diberikan kecuali
dimensi yang diinginkan untuk memproduksi
atau memeriksa elemen mesinnya.
3. Dimensi harus diberikan di antara titik atau
permukaan yang memiliki hubungan fungsi-
onal satu sama lain atau mengendalikan tempat
elemen mesin yang berpasangan.
4. Dimensi harus diberikan pada permukaan jadi
atau garis sumbu penting, yang lebih di-
utamakan daripada permukaan kasar, apabila
mungkin.
5. Dimensi harus diberikan sedemikian rupa
sehingga dimensi tersebut tidak membuat juru
mesin menghitung, mengukur, atau mengambil
dimensi lain.
6. Dimensi harus dibuat pada pandangan di mana
bentuknya paling baik ditunjukkan (kaidah
kontur).
7. Dimensi harus ditempatkan pada pandangan
di mana fitur yang diberi dimensi tersebut
menunjukkan bentuk yang sebenarnya.
8. Pemberian dimensi garis-garis taktampak
harus dihindari apabila mungkin.
9. Dimensi tidak boleh ditempatkan pada
pandangan kecuali bisa memperjelas gambar
dan menghindari garis perpanjangan yang
sangat panjang.
10. Dimensi yang berlaku untuk dua pandangan
yang bersebelahan harus ditempatkan di antara
kedua pandangan tersebut, kecuali bila dengan
menempatkannya di luar dapat memperjelas
gambar.
11. Dimensi yang lebih panjang harus ditempatkan
di luar dimensi yang lebih pendek sehingga
garis dimensi tidak akan memotong garis per-
panjangan.
t2. Pada gambar mesin, semua tanda satuan harus
dihilangkan, kecuali bila diperlukan untuk
memperjelas gambar; misalnya l' KATUP atau
I mm GURDI.
13. Orang produksi harus tidak boleh menganggap
bahwa suatu fitur (feature) berada di tengah-
tengah (seperti lubang pada pelat), tetapi
dimensi tempat harus diberikan dari satu sisi.
Namun, jika suatu lubang akan ditempatkan
di tengah-tengah hasil pengecoran kasar yang
simetris, tandailah garis sumbu dan hilangkan
dimensi tempat garis sumbunya.
t4. Dimensi seharusnya diberikan pada satu
pandangan. tidak pada garis perpanjangan
yang menghubungkan dua pandangan.
15. Dimensi rincian harus "disebariskan" dalam
bentuk rantai.
16. Rantai dimensi rincian yang lengkap harus
dihindari; lebih baik dihilangkan satu; jika
tidak acuan harus ditambahkan pada satu
dimensi rinci atau dimensi keseluruhan dengan
menempatkannya dalam tanda kurung.
t7. Garis dimensi tidak boleh ditarik melalui
r{llrlueru snJBr.{ IurpBr rsueurp srJBc .d Jrunq
qalo rnFqeprp nlelas snreq uEl-rJBl rsuerurq '8' sruuq e,(urunrun lnpns r.rr"':fi:;t# rtiHl$ tt
'g Suequel qelo 'e,(ursuerurp n13uu >1n1un ludruel uu1
Inlnr{eplp nlElas snJeq JeleruBrp rsueurp relrN 'Li -Blpesrp euetu rp 'Suolodrp 3ue,{ uesunl runl
Ip
'e,(uueeunSSued sule ft edueur nele suu8 sele rp srTrurp srrJeq rsueurp ul8uy ct
usrq elri Jlllsod rapurlrs eped uuleun8rp 'eceqrp lllns uSSuqes edru uurryurepes
ledup puo8erp rotetuur6l '1usnd ue;u13ur1 e,(u1ete1 nute tBdBJ r{eloq {upn rsueurp el8uy 'Ir
{ntun uup JESoq }B8uus 8ue.( 8ueqn1 1nlun 'uequced >1n1un
rlence>l 'rJepuqrp sruuq puo8elp releruBlq '9n (,3(d turu 9 uep 1u1nq uu8ueyg {nrun (,,St,O)
'u,(urrel-rrel ue8uep rnsnq'ufureleruurp ruru r33uq Dlrlrruaru rsueurp e13uy '0r.
E BJDI-l?rDt
up8uep rsueurp ueqrp uu-ru13ur1 'e.(uurnun '9n '3ur1es-8ue1asrp snJeq e.{uel8ue
'w{ueqrp 'rsuerurp .,uu1ndurn1,, eped rpncel .qeued eleu
snreq e8nl e,{uleurrsep uurn>ln 6JnJnq nBlE urelue rp qe8uel 1p l€nqrp sruer{ rsueurp u13uy 6c
u13uu qelo rupuelrp 8uu,( rprn8 {nlun 'prursap 'UBSII$ r33uD uequ8ueued rrup
uelep uu>lulufurp relnsrp qrqel rprn8 uBJnIn 'nn Suelueqrueru Julepueru ..nqeq,,'uele1uc rrqlu
'ualSuepqrp nule IE,I\B uep Suuluequeu srueq lnlunue4 '82
ledep rnl{BJnuuru sesord uEBpuBued 'Jelepuotu nulu
1u8e1
']nqesJel 3uuqn1 uere13ur1 uuBuupuud rlenJa{ Sueruqures lnpns uped Surrtu lenqrp
lesnd e1 nlnueu e,(ulnlunued 8uu,( uetetec tedup rde14 Jutupuetu srre8 depeq"ret o09 netu
uu8uep u?Jn>ln-rsuoulp Iraqlp e,(urc3uqes uup 'oot nelu 'oE7 uped Suuttu snruq >1nlunue4
'ruqepedrp 'rp.rn8rp '.Joqrp uDIB Suuf 3ueqn1 ,EN
'ue>1ur13unueu epqude
'e,(uueuunSSued seleftedruetu
{nlun 3ueqn1 uerelSuq uu8uepuud lesnd e1 lnlunu
ueluun8rp ledep e,(uueru13ur1 ue8uupuud -aru uep '3un13ue1 srru8 qeloq {Bprl snrnl
upud leuo8erp Jeteuerq 'u,{u8ueqnl >1n1un srreS ednreq snJuq uElBtBc >Inlun lnlunue4 '9i
ueleun8rp ueluluc upqude rlunce{'e,(u8uelued 'ue8uepuud e>1 ue8uupued
r8esred ue8uepued Suulued uup reloru uep Sueluud.redrp >ppp e,(uwnurn nquns srJBD
,ZN !c
-urp uequreu ueSuep rsueurp ueqrp repurlrs 'nquns sue8 ruedes requru8rp lnqesrel
'ueleun8rp snrcq (.tato 1p qstur{l gy1 suu8 eueru rp 'ue8uefuudred srru8 rc8eqes ue1
nule HnunEANln utH)v NVVtdleNld -eun8rp uup Suelued-redrp ludep nquns srJBD 'fi
runrun uuleluc uep 'uelSuulrqrp snrer{ 'und uueru suu8 upud uesnlnued EpB r.{eloq
rrqlu ueefte8ued upuul Bnrues 'ueqnrnleso{
4epU 'luduet suES-suEB nele uu8ueiued.red
uJBJes rnl{u uu1ufte1rp u,(uurseu ueruelo u{rf ,w
srre8 Suoloureru uu8uuluefued suu8 epqedy Lc
'Ieuuc uel{Bq rrep tenqrp 3uu,( urseur uoruele
('ue8uolodreq Surps qeloq ue3ueluufued
eped uafuulqlp sn'req;rT;Ie ueehe8ued upuul '0n suug) 'uupurqlp tedep elrl'ue8uolod:eq qeloq
'e,(uueursetued rseredo ue{rsu>lrJrluaprBueru >1epu ue8uuluedred sue8 uep rsuaurp srJeg L.
qe1e1 e,(uuuleluJ euuru rp urel rnlrJ nule 3ueqn1 'uelurlSunrueur
uped uelSuelFllp sruBq;q1e ueel-re8ued upuul '6e uryl'uu8uolod"req qeloq leprl rsueurp sllug .IZ
'srJpurTrs usBIntu
';eqruuS
-red uere>18ur1 uu8uepued Bues rnluo{ uep srre8 Suereques ue8uep (1etuereq) Sunln e1
>1udrue11u1 rdel-rdet {nsururet'rnpp uu1efte4p
Sunln rrep Sunquesrp ue8uul rsueurp srreg '02
3ue.( ueelmured Bnures rdel ue8uupued epud
'rsueturp suz8
uulteduelrp snJeq JrrDIe uuul-re8ued epuul '8€
uu8uep tgdrurreq nBlB rsuourp srru8 ruSeqes
'rBpuets
{nlueq uulEp snJur] u,(uute>1 uuleun8rp ledep requre8 srru8 und ntes {BprJ '6I
-ete{ uep 'se1el uup 1a13urs snr€q uelBlBJ 'Le '(,,E2'O) tuur 9 lerules qesrfuel
'selro{ JBqlual uep epueq rdet-suu8 IrBp (,,9€'0) ruru 0I snruq
eped relupueru srlnlrp nleles snruq uBlulBJ '9€ u.(u1epr1es rur sueS-sueg 'reque8 qtunles ry
'uuqeced sue8 qnluefuetu rue8e;es 3uu,( lerul ueqlp srueq rsuourp sFEC '8I
qeloq {r?pn uEr{BJed 1nqe.(ued uep Suupqtue4 'ss 'nped eryl snlndrp
'1eqe1 rgedes 'seleqJet qereup tuelup rlence{ ledup e,(usFug requru8 suu8 Sueruqrues sele
Sur;nu lenqlp qeloq >leprt uuqeced srrug 'it, Ip spllp qeloq {Bprl a13uy 'rsuerurp e13ue
LVe )rNxlrr dvsr lv9
348 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

satu mata panah saja, dan garis ini harus 53. Apabila dimensinya tidak menurut skala.
melalui atau mengarah ke pusat busur dan dimensi tersebut harus digarisbawahi dengan
menyentuh busurnya. garis lurus atau ditandai dengan NTS atau
49. Silinder harus ditempatkan oleh garis sumbu- TIDAK SESUAI SKALA (NTS-nor b scale\.
nya. 54.
s0. Silinder harus ditempatkan dalam pandangan
lingkarannya, jika memungkinkan.
51. Silinder lebih baik ditempatkan oleh dimensi
koordinat ketimbang dimensi sudut apabila
diperlukan ketelitian.
52. Apabila terdapat beberapa kekasaran, fitur 56.
tidak-kritis yang jelas dan berukuran sama (fi-
let, bulatan. rusuk, dan lain-lain), hanya perlu 5t.
diberi satu dimensi umum (singkatan TYP-
typical) atau hanya menggunakan catatan.

LIHAT CATATAN 3
 uo6uep uo>.1oun6;p lodop (LlrLlr 00y x urL
'lu! epo+o(x
L6A *VV sole) 'oAuroueqes uoinln rsueullc
uo6uop uD),lloseleslp In+un snsnlll loos-lDos UDI Ueqlp uDp roquro0 1o;o uo6uep roquo6rc
-soonueuJ Iruun Lllllureur +odop uo+slso 'olpes uolo uop ( 0't L x 9'8) 0-v sD+re) )4n+un
,o+ r.ue+sls n+ons oll|re+ndurol ),llJojo uro+sls ulosoplp loos-loos '89'L l, uop /9'L [ ]qe DpDC
uoIDUn06ueL! uo6uop opod uo).1!oseleqp oonf luls lp uDIUeq;p o0n[ oluqo;unI soloqrel 6uo,'
+odop +nqesre+ loos-loos 'urnu.rn +olsroq ulDl lsueutlp uopequred lDos-lDos'ldo+e+ uo),lv'ulD
qoq uop lul qoq opod lDos )oluoq Dueio) qoq-qoq uop uolso6nlrp 6uoA o[e1 :oquroe
'tnpnl uo0uep uo+lo)req uolo lsuoulp uoquleu
Iolq lo+el o+D+ Dpod roueq 6uol uolonseAued uJDlDp o/v\slsDL1otx
legord :oseq uol6oqeg
NVoNOIO! tfd lVOS--tVOSr
apl{ Irep eceqrp ludep rsueurp
uedey lueue4 IJBp uep qe,lleq IrEp uoeqrp Isueurlp
u€{qeloqrueu Suef qeleueur Isueulp uetsrs ,9
aueqrqelreq 1,tedure1 rsueurP
3uu,( rsuerurp rreprq8ueur Surlued ede8ue141 'Zf uup upJn{n rsuaurp Erelue ueepeqred qeledy
arsuerxrp uuuequed
iueqeun8rp lnlunued uep uututer edu lntun 'II eped uu1eun31p 4rteruoe3 slsrleue uuuurte8eg 'r
'u,(uqoluoc
Lrsueurp
qelreqrueC arsueurp rreqrp 3ueqn1 eueute8eg '0I rJeqrxeu nl{E.lAes urel srre8 Suerequres qelo
'u(uqoluoc qulJequreC LIsueulp Suorodlp qoutad tlopp BueA qe{eueu sue8 sruel '€
rreqrp 3irlu8eu uup ;rltsod JepuIIIs euerute8eg '6 rntuo{ rsuerurp ueueqrued desuol ue1se1e1 L
'tnqasrel epuel stuel enp qulruquleD
iletrsre e1e1s ue8ueq a{1u{el
lueleun8rp rrqle ueehe3ued epuut uede; 'g e1e1s uu8ueq i{Fteu eyels ue8uep lenqrp requre8
'tnpns ntens rsueurp uuuequad qotuoJ qelJeqrueC 'L elrqude ueluun8rp 8uu,{ uenles ueepeqred qerydy ,I
NVNVTN II NVVANVId]d - NWANVIdf dI
'IelrsJe usp '{ru)tel '{rJletu qeler e1e1s sruaf e8qey
'Jnl{eJnueru sasord nles
'{eteclp lnqesJet requeS-requre8
qups qelo urseurp qe1e1 3uu,( ueulnurad 1n1un elqede uu{ele{srp uep e,(u.reueqes uern{n uu8uep
ueleun8rp snsnq{ rsuerulp uuuequred {IuIet-IgIeJ reque8rp CVJ requeC 'e1e1s ue8uap ;uqruu8rp
'reueq IEprt rsueurp ue8uel uu8uep lenqrp 8ue,( reqtueg 'Jepuels suue{
ureyep e13ue u>1tf e,(uqeles eues duSSuetp requre3 :equrel ue8uep renses re8e e1e1s ueqrp r?quruC
epud reueq )pprt ureces uelteduelrp 3ue,{ rsueurrq 'e,(u.rn11e;nueu saso:d uep 'tedue] '{nlueq
'ue{ueJesrp 3ue( repuels uu8uep renses uuryern8ueru >1n1un :eque8 uped uelqeqruzlrp
.reque8 eped ueltuduelrp uelelec uep Isueturq uelelec uep rsueurp 'ueselelel qeqlueuelr {ntui-}
gvg NVSV)ENId I
NYHIAf'IUSS NYIY>ICNIS
IYNIOUOOY ISNSNIO NYIYIV:)
ISNY UV(INYIS ISNSWI( IYdWSJ
ISNShIIO NVIIO>IN UIHYV NVVftIgCNSd Y(INYI
SIUYflSS WSISIS HVUV-NIYS WSISIS
vnfNnNf,d ISNSWI( SIUYC
NYCNYfNYdUSd SIUYC >ISIISUV Y'IY>IS
)IINYSI YIY)S YIUJ,SW Y'IV)IS
ENIINfd VIV) I
6?e )rN):Il dvsl ve
35O BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

ffiE
(b)

vv
--r]1- ---1t\

=TE
t
I
=t
t
=te
lT6:d[
l-l--*'----:r----l-l -+
t
I

t
f-i+---t---n t-l!= -fe
l---.-i-r-----i-,---l fftl t
i
t-
^1

t
-+E
I

",tF
t

WH L -fe

-f*
t
i
T

ti

F:
t;
r
l
:
2E

@DenganmenggunakanKertasA-3atauA4-3(disesuaikan),gambarlahsoalyang
ditugaskan dengan alat gambar. Untuk memperoleh ukuran, tempatkan jangka-pembagi pada pandangan
di halaman ini dan pindahkan menurut skala yang ada di samping untuk memperoteh nilainya. Berilah
dimensi gambar secara lengkap dalam milimeter satu-angka atau inci dua-angka di belakang koma seperti
yang ditugaskan, ukuran sebenarnya. Lihat sampul belakang-dalam untuk konversi inci-desimal dan
milimeter.
 Iatourll-Iu uep IBurlsap-lJul lsre^uo{ {ntun urBlup'auu{Bleq InduBs lBrll'I
'a,(ureueqes uurn{n 'ue{se8nllp 8uB,{ .qrodes BIuo{ 3uu>1e1aq 1p u18ue-enp ;cu1 nulu e13ue
-nles releurllltu urelep deq8ual e.reces.reqrue8 lsuarulp qe1;.rag'u,(u;e1;u qalo.raduaru 1n1un
Suldures p epu 8uu,( ep>1s lnrnuau uulqepuld uep lu! uerueluq Ip uu8uupuud eped pequad
-u13uu[ uelludural'uern{n qalo.radrueut 1n1u11 :reque8 1up ue8uap uu>lseSnllp 8ue{ leos
qu1.reqrue3.(ue11ensaqp)€,YnElB€-YsBlJayuu1eun33uaurue3uaq@
ffi ffi
-tf
-il-
ffi 4,{+4_,7
d
t9e )rN):rr dvsh|ve
352 BAB I I PEMBERIAN DIMENSI

@ 1,OO 3 LUBANG

- --- +-
7,so 2,so
-*]

@ Dengan menggunakan Kertas A-3 atau A4-3

(disesuaikan), gambarlah OML dan IML. Hitunglah kelegaan bengkokan
dengan menggunakan rumus pada halaman 344.
 '>IlrteluooS uBp u€>lnpnpe{ Isuerelol uelnlueuetrAl '8
llreruoe8 rsupJelol Suequul ruqtue33ue61 'L
'u,(uqoluoc Sutsetu-Surseu IlB{ueqtuelu uep uelsns sele>1 ueryern8ue141 '9
'quJ€
-Bnp rsuuJelo] uup 'quJe-nlus ISuBJelol 'su1eq tsueutp ueleunSSueru
ue8uep ue8uusedreq 8ue,( utseu ueruele enp ISuauIp IJaqueI I 'S
'resup sorod uep Jesep 8ueqn1 tuelsls ue{Iern8ueTtr 'n
.ISISUUT
uErBns u?p 'rsuareJJelul uurcns 'uuuSele>I uBlens rse{I;rlueptSueyq '€
'ue8uusefueq 8uu,( utsetu
uoruele uue3e1e1 uep 'sBlEq 'tsuurelol 'Ieulluou usJn{n ueTern3ue141 'z
'sBleq lsuelulp lenqluaul uBp ecBqtual I 'I
:1edup e,{usmuqas upuy'1u1 quq IuBIBp uuqBq pu[uladuaur qBIalaS
NVNTNI
i
I
lsNVlll'lor I
ZI
 - ifrr
,at :li, .1,r. :1
s54 AAB 12 YOIEPANIBI
TI AN, SIN:GKffi
MonufoHur eiernen yong dopot sqling ditukorkon
rnembuat elemen mesin yong dibuot di berbogoi
tempot dopot disotukon untuk perokiton Bohwo
elernen-elemen mesin tersebut semuonyo okon
suoi sepotutnyo merupokon unsur peniing
produksi massol, Tonpo rnonufoktur elemen yang
dopot soling ditukorkon. industri modern tidok
okcn qda. don tonpo re-figotiruliu Vund s tif
CIleh,porCI',,ohli,,t"+knfi , rnonute'ktur, elernen tidok
okon dicopoi.
... hiisolnvc. prbdusen monii.fidohioio,'ms3su5-
kontrqkkon bonyok elemen megn suctu desoin
ke pe. rusohoon.toln.,ifetopl jugs. hoius menyedio-
kon elemen mesin tersebut untuk penggontion.
Semu<r elernren,: sifl do,lam.l<otegort mlfiicyn
,hsru$::cul{up l,nlribr.sp. ing ,ss{gh.sot , fio,Iinyo
iokon:;5uoi:,sepatutnyo pado semboro$tokiJan
Soyongnyo, fidok mungkin membuot sesualu
podOl,ukutdn y-dng,f,epafi' Eler:nen eiin, dapot
dibuot podo dimensi yong songot me-ndekoti,
bqhkon hinggo ke tingkot sepersejuto inci otou
seperseribu milimeter (misolnyo bolok ukur), tetopi
kefeliiiun,demikion' gofimehql-,,". : r-i:'|..
Untungloh, ukuron tepof iidok mutlok
dibutuhkon Kebutuhonnyo disesuoikon untuk
dergot ketelition yong berogom sesuoi dengon
persyarofo* fung$ionolnyo. ProduSen sepodo
rodo-tigo onok-onok okon segero tutup jikc:
elemen-elemennyo dibuot berdosorkon ketelition
mesin jet-tok seorong pun ycng mou memboycr
horgonyo. Jodi yang diinginkon ioloh suotu coro
untuk menentukon dimensi dengon derojot
ketelition sesuoi yong dibutuhkon. Jowobqn otos
rnosolshini:iolahspesif ikosi,toJ_e-rgnsi.podesetiop
dimensi,
Konsep mutu dolom monufoktur merupokon
{Ektor,tobronsi.perrnesinsn terpenting. Produk
dengon sedikit kerogomon podo beniu* don
ukuron dionggop bermutu tinggi don dopoi
memoksokon horgo yong lebih tinggi. Pem-
boroson okon terjodi opobilo proses monufoktur
tidok dopot mempertahofikon'benluk don ukuron
dolom botos-botos yong ditentukon. Dengon
memontou proses monufqktur don mengurongi
pemboroson, perusohoon dopot meningkotkon
laUcnlro. rMonfqsf'lshgsung podo lobo iniloh
oloson mengopo pemberion toleronsi merupokon
hal yong kritis podo keberhosilon monufoktur.
Pemberion loleronsi merupokon perluoson
pornbbrion,: dimensi ; .[Olercnsi mem be ri info rmdsi
tombohon teniong bentuk, ukuron, don ke-
dudukon setiop fitur suotu produk. Toleronsi
mengomunikosikon qrohon penepof tentong
bogolmono memproduksi suotu produk.
Fungsionolitos progrom CAD dosor sering
dilengkopi dengcn pemberion dimensi don
toleronsi yong moju yong dopot membontu
dengon proses pemberion toleronsi. Dlbutuhkon
seorong pendesoin yong terompil untuk dopot
menggunokon dimensi toleronsi secoro benor,
.12.I PEMBERIAN DIMENSI
TOLERANSI
Toleransi merupakan jumlah keseluruhan dimensi
tertentu yang diperbolehkan beragam; toleransi
merupakan perbedaan antara batas maksimum dan
minimum untuk dimensi (ANSI/ASME Yl4.5M-
1994). Misalnya, suatu dimensi yang diberikan
sebagai 1 ,625 X 0,002 berarti bahwa elemen mesin
yang dibuat dapat berukuran 1 ,627" atau 1 ,623",
atau di antara dimensi batas ini. Toleransi, atau
jumiah keseluruhan keragaman yang "diterima"
ialah 0,004'. Dengan demikian, sudah menjadi
fungsi perinci atau pendesain untuk menentukan
kesalahan kelegaan yang dapat diterima untuk
dimensi yang diketahui dan masih memungkinkan
berfungsinya elemen mesin tersebut secara
memuaskan. Karena ketelitian yang lebih tinggi
membutuhkan lebih banyak uang. perinci atau
pendesain tidak akan menentukan toleransi yang
paling dekat, tetapi sebagai gantinya akan
menentukan toleransi yang sebesar mungkin.
Untuk mengendalikan dimensi sejumlah dua
elemen mesin sehingga sembarang dua elemen
rnesin yang berpasangan dapat saling ditukarkan,
adalah hal yang perlu untuk memberikan toleransi
pada dimensi elemen mesin tersebut, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 12. la. Diameter lubangnya
.l,250'
dapat dimesin tidak kurang dari dan tidak
lebih dari I ,25.l ; kedua angka ini menyajikan batas
dan perbedaan di antara keduanya (0,00.l " merupa-
kan toleransi). Serupa halnya. porosnya harus
diproduksi di antara batas I ,248" dan 1,247";
toleransi pada poros tersebut ialah perbedaan di
antara kedua angka ini, atau 0,00 I . Versi
metriknya ditunjukkan pada Gbr. 12. 1b. Perbedaan
pada dimensi untuk lubang atau poros ialah 0,03
mm, toleransi menyeluruh.
Pelukisan dimensi pada Gbr. 12. 1a ditunjukkan
pada Gbr. 12.2a. Poros maksimum ditunjukkan oleh
garis tebal. dan poros minimum ditunjukkan oleh
garis gores. Perbedaan pada diameternya, 0,001',
merupakan toleransi pada poros. Serupa halnya,
toleransi pada lubang ialah perbedaan antara kedua
batas yang ditunjukl,ian, atau 0.00.I". Suaian yang
paling longgar, atau kelegaan rnaksirnum, terjadi
apabila poros terkecil dimasukkan pada lubang ter-
besar (Gbr. 12.2b). Suaian yang paling kerat, arau
kelegaan minimum, terjadi apabila poros terbesar
din-rasukkan ke clalaur lubang terkecil (Gbr. 12.2c).
Perbedaan di antara keduanya, 0,002', merupakan
kelegaan. Kelegaan rata-rata ialah 0,003', yang
merupakan perbedaan yang diperbolehkan pada
 '(t66r-wE'?rI.
'.ll]B3ou uB{E uruueEpeq
iINSV/ISNV) ntuetra] qelrtsr-qBplsr rsrurJep
-red rsuo.reJJalur uErBns >lnlun uE{SuEpes 'Jrlrsod uelludeq8ueu {nlun ude-ede {pprt 'rur qnefeg
uEIe tur uBEpeqJed 're33uol uumns {nlull 'rBseqJel
soJod rSueJn{p Iroe{Jel 8ueqn1 udnraq qu1e,{ueq
NVdN)N NVVONVN]d Z'21'
tur uup ue{urzrrp 3uu,( 1e1erye1 uerens ueryle,(uau '(S'Zt 'rqC) ueu>1ered
ueeiele>1 'e>IeW ', Z0'0 rrcrc',,8?Z'[ 'rusaqril 8ueqn1 epud rens lunqrp uB{E rupueirp rdelel 'rsuurelol
uup ' 0gZ'[ 'pJe{Jet 3ueqn1 urelue ueupeqred rreqrp n1.red >leprl urseu uetuela nlens uurn{n 'ue{
ueledueur ueu8elel'c I'Z I'JqC upe4'ue8uusefueq -ru{ntrel-Surles {upp rdelel uelqer eped e,{utntedas
8ue,( urseu uetuele (uotprluoc lDualDut utnuttxDtu rens re8e ue>lq$nqrp urseu ueruola upqedy
I)unurs{Eru uuqeq u€epuel EJBIUB Ip ue{ 'rutu e0'0 nele
-f,WI
-pns{Brurp 8ue,( (runrurs{uru rsuoreJre}ur nulu) unu 'u,(uunpel Erulue rp ueepeq;ed qepr sorod eped
-ruru rsueJelol Suenr ueludn;eu uue8alay rsuerelot
'JDInrp Suuf rpul ulselu ueruele L9' [e uep urtu 01.'19 qepr sorod
"urLU
'e,(upq udnreS 'uee3e1e1 uelednreru
{nlun seleq
utrn{n uelednreru u,turuueqas usJn{O 'urut eO'O 'e,{uunpel BJE]UB rp ueupeqred lutu
'ql'ZI 'rqC epud rutu 91'10 nBtE ,OgZ'L nEtB
'..
B/'[e uep ruru gl'le qelul 8ueqn1 In]un setpq
| 1 punuou ueJn>ln pursep uelE^DIe qEIBI resup '{rrleu rsueurp tuclep ue{ulu,{urp epqudy
uern{n'EI'Zl rqg epe4'Q.rruoa! Jntg ruEns tedurel 'uu1re>1npe1-3ur1es
nEle'{nluaq'uurn>ln {nlun uBlnluellp selEq-sBlBq uruces 3uuqn1 3ue.ruqures upud rens uule sorod
eueru rJep ueJn{n uulednreur IUI ftsep uuJnln Suurequres 'ueplrtuep ue8uep iu1'7i 'rq1; qotuoJ
'rsuerelol uep ueu8elel ueuunSSued ue8uep ue1
-:uqeftp uuJn{n seleq uuetu uep srleJoel UEJn>In ue{
'ue{ru{nllp 3u11es ledep 8ue,{ ueleng
-ednreru 'rusup Isuorulp nele 'Jasup ueJn{n @
IErursop rsueurp uelsrs urelEp urur 9/' [ 0 nElu 9z' I
ue8uep uruus uE{B ',, f i ue8uap etues 3ue,{ 'sorod
rindneu 8urqn1 >lnlun leunuou uprn{n 'I'ZI 'rqg OL'ZI
EpEd 'eserq ueqeced ruulep uolelu.(urp ufueserq sLzto ,tl_a
t r__l-)
urp runun uursu{rJrluepr8ued 1n1un uuleun8rp
iue( ueepuuued ueledn.reru leulruou uurn{l} I ror,roo=o vcvd xxx
NVtVnS )nrNn Nrsil/\
-
'setug Isueulc
@
Taa a = Lvz't - L9z't = s>vt/\ NVV9lll) LOO'O: OSZ'L - LgZ',L : eNVBnt tsNvatltol
?-aaa=8?z' L -o9z't = NVV9lll) LOO'O= LVa'L-AVZ', t = SOUOd tsNvrlftol
,';l!FEt ,.tu., f
ri;r;:/#.q iF$,@-;
ual$ S J;-P.i{,9, i.Pt.tP,lfi d: :ur.r,,Ipp-,!ilsplt.Jp,,* id'ciiI} i
i iIVJ'SXelS!,r hlvlVft S :n i i j r r ; :Elv#S:li!lo. :lIEfr* i
1 ! 1 I i ;,18,0*toe;,itiiYlv,Ss,
(c) %,o,
-T
a?z't a ,"-,;fftg,
a
I l+---r ,
roou.,., on'o v,/)
.ue3uesed.rag3ut,{u1sa1,querueIgeJBluBuB!Bns@
>ra]lr^ - svlv€ tsNlnrc (q) SV1V8 ISN]l/\IC (D)
91te
-T
Liz't
gvz't@
-I
99C )rN)rr dvSlNVo
356 BAB 12 ToLERANsI
II2.3 SUAIAN ANTARA ELEMEN
MESIN YANG BERPASANGAN
"Suaian merupakan istilah umum yang digunakan
untuk menandakan jangka keketatan atau kelong-
garan yang mungkin dihasilkan dari penggunaan
penggabungan kelegaan dan toleransi tertentu pada
elemen mesin yang berpasangan." [ANSI 84.l-
1967 (R1994) dan ANSI 84.2-1978 (R1994)1.
Terdapat empat jenis umum suaian di antara elemen
mesin.
l. Pada suaian longgar. suatll anggota-dalam
dalam keadaan suai di dalam anggota-luar (seperti
poros dalam lubang) dan selalu menyisakan ruang
atau celah bebas di antara elemen mesinnya. Pada
Gbr. 12.2c. poros terbesar berdiameter 1 ,248" dan
lubang terkecil berdiameter 1 ,250', yang mem-
berikan ruang udara minimum sebesar 0,002 di
antara elemen mesinnya. Ruang ini merupakan
celah bebas, dan pada suaian longgar, celah bebas
ini selalu positif.
2. Pada suaian interferensi, anggota-dalam lebih
besar dari anggota-luar sedemikian rupa sehingga
selalu terdapat interferensi sebenarnya pada logam.
Pada Gbr. 12.4a, poros terkecil berdiameter
I ,2513', dan lubang terbesar berdiameter
1 ,2506',
jadi terdapat interferensi sebenamya pada logam
yang berjumlah sedikitnya 0,0O7". Pada keadaan
bahan rnaksimum interferensinya akan sama dengan
0,00.l9'. Interferensi ini merupakan kelegaan, dan
pada satuan interferensi kelegaan ini selalu negatif,
3. Suaian transisi, dapat menghasilkan keadaan
celah bebas atau interf'erensi. Pada Gbr. 12.4b, poros
.i,2503
terkecil. . akan suai dalam lubang terbesar,
1,2506" dengan 0,003 tersisa. Tetapi poros ter-
besar I ,2509', akan harus dipaksakan ke dalam
.l,2500
lubang terkecil, , dengan interferensi logam
(kelegaan negatit) sebesar 0,0009 .
4. Suaian garis, batas-batas ukuran ditentukan
sedemikian sehingga celah bebas atau kontak
permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang
berpasangan dirakit.
l
1 ,2519
^"
L
1.2513
(o) SUAIAN INTERFERENSI
A12.4 RAKITAN SELEKTIF
Jika kelegaan dan celah bebas diberikan sepatutnya,
elemen mesin yang berpasangan dapat benar-benar
saling-ditukarkan. Tetapi untuk suaian ketat, perlu
untuk menentukan kelegaan dan toleransi yang
sangat kecil, dan biayanya dapat menjadi sangat
tinggi. Untuk menghindari pengeluaran ini, rakitan
manuirl atau rakitan selektif terkendali-komputer
sering digunakan. Pada perakitan selektif, semua
elemen mesinnya diperiksa dan dikelaskan ke dalam
beberapa peringkat sesuai dengan ukuran sebenar-
nya, sehingga poros "kecil" dapat dipadankan dengan
lubang "kecil." poros "menengah" dengan lubang
''menengah," dan seterusnya. Dengan cara ini, suai-
an yang sangat memuaskan akan dapat diperoleh
pada pengeluaran yang jauh lebih sedikit daripada
dengan pemesinan semua elernen mesin yang ber-
pasangan tersebut dengan dimensi yang sangat teliti.
Karena suaian transisi dapat atau tidak dapat meng-
hadirkan interferensi logam. rakitan yang saling-
ditukalkan tidak sememuaskan rakitan selektif.
rI2,5 SISTEM LUBANG DASAR
Pelebar lubang, frais tarik. dan mata perkakas
standar lain sering digunakan untuk menghasilkan
Itrbang. dan alat ukur surnbat (plug gage) digunakan
untuk memeriksa ukuran sebenarnya. Di lain pihak,
pembuatan poros dapat secara mudah dimesin ke
sembarang ukuran yang diinginkan. Oleh sebab itu,
dirnensi yang diberi toleransi lazim digantungkan
pada sistem lubang dasar, yang dengan sistem ini
lubang rninirnunt diambil sebttgai ukuran da.sar.
ditentukan kelegaannya, dan toleransi digunakan
pada kedua sisi dan menjauh dari, kelegaan ini.
Pada Gbr. 12.5a, ukuran minimum lubang,
0,500', diambil sebagai ukuran dasar. Kelegaan
O,O02 ditetapkan pada dan dikurangkan dari ukur-
an lubang dasar, yang membuat poros maksimum
0,498'. Toleransi sebesar 0,002 dan 0,003
masing-masing diberikan pada lubang dan poros
urttuk mendapatkan lubang maksimum 0,502 dan
poros minimum 0,495'. Dengan demikian, kelega-
antara Elemen Mesin.
1.2500 01.2509_
1.25C6 1.2503
Y I
(b) SUAIAN TRANSISI

,,EE
.sEtBg uElreqrxad rpoteN
@ upud uulququellp ullp uuldeiarrp ZOO'O resaqas
Ntvt NV)tdrdtc nvnSl)
f vnnrs
+ Nvr-lvcrd rsNltnrc
HorNoJ
'(O'Ct :qC) erueu ueded
setu Ip srs;ed nulu uelu3ec ue8uep esurq uuquced
rsuorurp Enulas {nlun qnrnla(uotu tuntutl IsucJJIol
unpuqqredtuou {n}un usurq Suef IEq qBIepV
'lersJeulo)i
repuuls qelo uuldetallp 3uu,{ rsuerelol I{IIrueu
llqtuulp Suues lersreuo{ ueqpq EA\qeq IlenJa{
'rsrruralol uelpleJ ue8uap nulu Suns8uul 'ISuBJolol
p{ltFuolu qulsruEq ruquu8 uped rsueurp dur1a5
'Iul'il
vL,zB uup Iuru 0g,zB sulsq E.rElue Ip ursoueur
uelu e,{uu[re1ed'reteurlru rpefueru rsre^uollp
0gZ't rsuorurp uu{rJeqrp epqede 'uurlturep uu8ueq
BO'O + VCVd NV)NVHVIII]dIC )I']I]AI ISN]AIC
ueleunBrp urrzel 8ue,( ruedas 'ullleluo tuelup
dnlecrp ledup Isrreulp {ntun ISuBJeloI
Iuteu
'(6'ZI 'rq0 l€Wr) [92',0
Uy4'g svrcg effluu lp uIttutsautetu uulu elralad
'OgZ't rsuerurp ue{rraqrp u>pf 'uurlturep ue8ueg
t00,0+ vcvd
NV)NVHVld]dIC IVIAIS]C ISN]IAIC
ruades 'uelBtec eped uuldnlec
-rp e8n[ ledep uelueqlp {epp rsueralot eueru Ip
3ue,( luurrsep rsuorurp uped unrun IsuBJeIoI
'(g'Zt 'rqC 1eqr1) eues 3ue,( eruol
3uu1e1aq rp u13uu qupunf {ntun Iuulrsep Intuaq
(uElep uE{rJaqlp sruEq IBUISop Isuaurp ISueJeIoJ
Nvtevg:ts NveNorod l'zl,a
'nJBq JUSEp UBJn{n
ueludnretu 3ue,( 'yrce1.re1 8ueqn1 uern{n qepr e.(u
-lrseH' rsueJoJJalur uu runs lntun e,(uue>lSuernBueru
uuBuap nelu :u33nol rrEr?ns 1n1un ueuBelel
uu{qeqruuueru ue8uep rusep Suuqnl uurn{n
rpeluaru qcqnlp tudep resep sorod uern>11
'tosop sotod uotmfl Lmp uotlur8uttp Stto{ urto?a1a1
LullSuotn?uaaz ue8uep qeloredrp ue{E runtululru
3ueqn1 uern{n 'rsuereJralur ueruns IBq tuBIeC
'(pcerye1 so.rod r8uurn{rp ruseqrel
8uuqn1) ,g00'0 = ,,66V'O ,,909'0 ue8uep uruus
- -l
lge )rN)lr dvsl rve
runurs{llu seqeq qelec uup '(ruseqrq sorod rSuurnl
-rp Irre>tret 3ueqn1) ZOO'O = OOg'0 - ,ZO9'O
tpeluaru e{uueruela BJelu? rp runlururur suqeq
qulec 'uuDlrruep ue8ueq ',,66V'O 'runrururu sorod
uep' gOg'O 'unurrsIuLu 8ueqn1 qelo.reduraur >1n1un
sorod uep 3ueqn1 {nlun uu{Bun8rp Sursuu-Surseu
, t00'0 uep e00'0 "rD:-eQaS
rsuurslo.L 'r209'0 'tuntu
-rutu 3ueqn1 uulrJequeru Bue.( 'resup sorod uernln
uee8aley 'JESep
uern{n ru8uqes llqruelp ',009'0
'so.rod unurrs{eu ueJn{n 'qg'Z I '.rqC cpud
'rur uee8elel
'uup qneluau uup 'rsrs EnpoI eprd uu>leun8rp
lsu€rolol uep 'ue1du1alp ue8uesefueq 3ue,( urseu
uerrrele dutles lnyun uve8ele>1 'tDSDp tfinDltr utSoqas
ilqwDlp LuntutslDtu sotod 'r.ut uelsrs uped 'p33un1
sorod eped uu{qnlnqp 'leuruou uern{n nles rdelel
'upeqleq 8ue,{ uerens HII[uaru 3ue,{ urseur ueuelo
qepun les upqede ue13un1un3ueu qe lBpE'e,(upsryq
'e,{ulntun uusEIB BpB Suuuleu e4l ueluunSSuaru
qeloq u,(uuq rur ualsrs 'ueluun8rp Surras resup
sorod rualsls'ur8urp-el:e1 so.rod uuluunSSueru
1e,(ueq lBBues 3uu.( 'lrts{el urseul-ursoru
-rnl{BJnuuur ruedes 'Ilsnpur Suuprq qelrunles upe4
NVENOIOd
NV) tSVSIlVnStnnilN 9' L.
'rueq JESUp ueJn{n ueledrueur 3ue,( 'rusaqrel
sorod uurnln qelur u,(ultseH 'rsueJe.+Jolur uur€ns
uup lntun u,(uuulqequrelreu nele 're33uo1 uurens {nlun
uee8ele uclSuu.rn8uaru uu8uep msep sorod uern{n
rpelueru qeqnlp ledep resep 3uuqn1 uern{g
'ruseq.rat so.rod ue;n1n udnreq 3uu,{ '
6197' 1
uellsuq8ueru 3ue,( resep 3ueqn1 uernln upud ue1
-Llequretrp 3ue,{ ',6199'6 ue8uep uruus uc>ldutetrp
tuntursleur rsuereJJolul ' O0gZ'I qBIEI e.(uresep
uuJn{n 'ef'ZI 'rqD upe6 'u,(uresep 3ueqn1 ueJn{n e{
(runurrsluru rsuereSretur) uo:1ur?unp 7uoi tmo8 a1ay
uu{qeqtueueru uuBuep qeloredrp rullrurs{Eru
sorod ue:n1n 'rsueJeJJelur uurpns IBq ruupg
'(pceryet sorod r8uurnl
-rp ,ruseq.rat Suuqny) /00'0 = ,,96V'O - ,Z0g'0
uu8uep erues runrursleur ueu8ele>1 uup '(ruseqret
sorod r8uern4rp lrre{rol Sueqnf ZOO'O = ,,86V'O
- 0Og'0 rpelueru lnqesrel urseur ueruole urulue uE
'reseo-soJod uuplesug-8uuqn'I ruelsls
@
.IVSVC SC)dOd NVIVNS dVSVC ENVANI NVIVNS
(o)
I
_t
F+z"rl
358 BAB 12 ToLERANSI

l--' #r-
Ir l+57.2o - o80
f--' u'"-sss',--l
"'' l' ---+ iMErRra

dHh ffitu [- t
'"0
* o'oo'
---l
F,.:S,r--,1 f--
I
a,
"st BBS:--1
(o) -fOLERANSI (b) TOLERANSI DUA ARAH
f.-,,.o.ooor!
SATU ARAH

@ Pernyataan Toleransi. @ Toleransi Dua-arah.

Toleransi sudut umum dapat juga diberikan 2. Pemberian dimensi plus-atau-minzs. Dalam
sebagai metode ini ukuran dasar diikuti oleh toleransi plus-
TOLERANSI SUDUT t I' atau-minus yang menghasilkan toleransi satu-arah
atau dua-arah (Gbr. 12.7). Jika dua angka toleransi
Beberapa metode untuk menyatakan toleransi
yang taksama diberikan, satu plus dan satu lagi
dalar.n dimensi disetujui oleh ANSI (ANSVASME
minus, yang plus ditempatkan di atas minus. Salah
Y14.5M-1994) sebagai berikut.
satu angka dapat sama dengan nol, jika diinginkan.
1. Pemberian Dimensi Batas. Dalam metode Jika niiai toleransi tunggal diberikan, nilai ini
yang lebih disukai ini, batas maksimum dan mini- didahului oleh lambang plus-atau-minus (+) (Gbr.
rnum ukuran dan tempat ditentukan, seperti yang 12.8) Metode ini sebaiknya digunakan apabila nilai
ditunjukkan pada Gbr. 12.6. Batas tinggi (nilai plus dan minusnya sama.
maksimum) diternpat di bawah batas terendah (nilai Sistem toleransi satu-arah memungkinkan
minimum) (Gbr. 12.6a). Dalam bentuk catatan satu- keragaman hanya pada satu arah dari ukuran dasar.
baris, batas terendah mendahului batas tertinggi Metode ini bermanfaat apabila ukuran kritis didekati
yang dipisahkan oleh garis hubung (Gbr. 12.6b). begitu bahan dibuang selama manufaktul seperti

Dimensi Batas,

POTA-A POIC_C
UKURAN GANDA
POTB_B
a
O O3;a5 TEP MIRING l z
v
l
0
""/"J l.
[{\3S
I A7+12t1.-2a
I 4209 -
EE -:e
5:6Ifa o o3-.'i5. TFPr M|RTNG

R O.O3
o,5s
SPLIN _ KEDALAMAN
"
*t--l 03,45

o,o l6

O,O6x45_ TEPI MIR NG o

TEPI T]RUS KEDUA SIS
uBseqeqa{ uu{rJeqlusru nElB'ISueJoJreJuI uelBns
ruodes 'ltrlot nEtE n{u{ 3uu,{ lBduil rlE{u?qlueul
ur{8unu rur uurens iue3uusudreq 3uu.( ueruele
ludurel uu{nlueueu {ntun ue{pns>1eulp e,{ueq 8uu,(
uerens ue>lednreru (g-9 slpuedy; teduetes ueluns
.tvdl^tlllts Nvtvns
'u,(usuqeq 3r1e1e; lure8 ueuuqroSuad
ueBuep ueluuqetredrp
Illlal 3uu,( ledrual
eS3urqes 'urcl sulel ue8uap uelSurpueqrp Joteuulp
u,(uielSuruetu ue8uep [co{ qlqot lelSurueru'Jncunl
uBrpns rBBEqes ueluun8rp uluulnJ3l 3ue,( 'erueued
sBIa{ Bnpa{ {nlun suqeq qele3 'e(uuern4r e13uel
qruules rp 'uesurunlod uee8ale4 uu8uep 'edruas 8uu,(
uu{pnsryulp '(S
1e.re3 ufteur1 ue{ueqrueru {n1un
srypuedy) ue)rJeqlp seqeq qBIeJ seluq uep uBIBns
sEIO I ueruJn edets 1n1un 'rncunl nele lure8 uulens
dn3Nnl nvlv )vd]9 Nvlvns
'tn{rJeq reBeqas
[(tOOtU) Lg6I-|Vg ISNV] uE)lsuletp IuI ueluns',
sBIa) B$lEd uErBnS Iuereq tNd'uEI-JIIuop uu8ueg
'de13ue1 uerens uu{Bpueuolu lnlun ueleun8tp
'sruef dur]es Lu€lBp uuluns sBIe{ uu{Bpuuuetu
3ue.( e13uu ququrelrp 'IuI JnJnI{ 3uequel
(rygqS ro ecrod) lrue) nel€ BSWd uet€ns NC
(aJueJJ?tuI
puorlucol) ledureteg ISuareJJoluI UEIEnS N'I
(ecuereel3 uorlrsuerg) ISuoJeJJatuI
uurEns nulB ISISUBTJ s?qeg quleJ I'I
(acueruel3
lerrorlecol) teduete5 ru33uo1 uBIenS J'I
(ecuereel3
Suruung) rnJun-I nBlB {ererJ UEIBnS JU
:ln>lrreq re8eqes q€pl uel€ns
sruel euqel Iepuuuelu Inlun Jntnq Suuqruel
'y1-11 srypuedy
uup EI'ZI-II'ZI$$ teqll'{lretu ueluns uep Isuurelol
ruelsrs uednlec {ruu1'(6-9 s>ltpuedv teqll : S'Z t $)
:usup 3uuqn1 urelsls {nlun uIBSepIp lul IequJ
'lnqesJel uBrEns
uellrsuq8uau uelu SueF uu8uesudreq 8uu.{ ursetu
uatuole {nlun J€puas se}Bq uelduleueru e8nl tur
Iequl :uuruns sruel nule uBJn{n Sueruqrues >1n1un
uerens uelduleuetu IuI leqe; 'u.(uuurnln e13ue[
qnJnlas rp udnres ldrueq 8uu,( efuaury uE{lIsEII
-8ueur uele sBIo{ nlBS qeps urulep uu8tresefueq
Suef urseru u?urala {4elo u?{llseqtp 8uu,{ uetuus
eSSurqes ueDlruepos qBJe-nlES 8ueqn1 uB{JBSepJeq
uerens {niun Jepuels sela{ uup stuel uelaJepos
uE{rJequeu rul Jepuels 'lel,ulsep IcuI luelBp
69€ )rN)lr dvst/{ve
uu1u1e,(urp 8ue,{ relnsrp qrqal 3uu,( Jepuuls ue
-r€ns uup 'rsueJalol 'uue8e1e1 'ueJnln ut>luuredueru
3ue.( uep qelrlsr ue>lrslurJapuau 3ue.( ,.'supurp5
rursotr{ uetualA {uun ru{nsrq qrqel 8ue,( uurpns
uEp sulEg., '(t66ID L96r-l'bs ISNV ue{llqreueu
\Elel alnlltsul PrDpuDls louollDN uDzuauv
GdVONVIS ]VNOIIVN NVCIdI!\IV
NVIVNS NVQ SVIVS g'ZL'
.(gt.Zt e8ni reql) .97.6
$
+ osz nelE ',9I.0 + ,0.s2'.1 + osz HoINoJ
'{11op uep 'trueur '}ulerep ruEIBp ue{E]u^urp
lrep qeJE-Bnp u,(uesurq lnpns IsuBJaloI 'n
'e,(urc3eqes uep
'Surlur-rdet'Sueqny uurrlelep?{ dnlucueru ef uurel
uezunSSue4 't XVIA il gO'O tu8uqes rsueurp ueqlp
Suef urf-rrel nute CH_[ llnl Nlnl l<- 0Og'l -> I
:ru8eqes rsueurrp ueqrp tedep rrln Sueluud 'e,{u1esrytr
'uXuurul uelnluelrp>let seluq ue{nlueueru e,{uuru1
urusep ueruolo Buetu rp uulur8uup 3uu,( runtutsleu
nal? unuuurlu rsuarrtrp uelu]u,(ueu 1n1un
e13ue nluns qeleles uulleduelp Surres yyyl nutu
NllA 'sutpq unpe{ uelnluarloru {ntun nped n1e1es
>1upr1 'p83unl-suleq rsuaturp uslraqurad '€
'6'71 ',rqg upud
ue{rJeqrp seleq rsuelurp uuueqrued qotuoJ
.8'Z 'JqD
I
eped uu11nlun11p 8ue.( luedes 'p33un1 relu uu8uep
uuleun8rp tudup i1; uefunqeS snutru-nu1e-sn1d
Suuquul 'qurc unpe{ eped eues 3uu,( ueuu8urel
ug{nlueuelu {nlun uelul8urrp e>Ir1 '(ruru €0'0)
t00'0 lrsa{ qrqet nulu (luu s0'0) 200'0 resoq
qrqel tudep u,(uruueqas uuJn{n uup '(uur E9'1p)
g/B'I qBIB] u(urusup uprruIn 'q,L'ZI'qD eped 'r.lurB
nlBS qelus ruelep uru8ureq uulurlSunulp tedup 8uu,(
rsueurp Suereques uu8uep nelu teduel ISueuIp
ue8uap ue{rreqrp e,(ueserq r{ere-Bnp rsuuJelol
'efu.resep uurn{n IrBp I{eJB unpa{ u?IEp uuru€8ure l
uelurlSunuaru rIBrE-Bnp IsusJalol tualsls
'eL'Zl'lqD eped uu4lnhrnlrp 8ue,{ ruedes uulFeqrp
qBlsnreq IOu rBlru 'rde1el uelu lou snrer.{ snultu
rulru n?tu snld rcpu'UIBJ EIB{ uuSuep :snulu uqres
nulu snld Eqres nplos l{ere-nles ISueJoloI 'slltD{
r.rern{n rqno[uaur IIqIUBIp ISuBJelol rpul irsuelelol
Buoz rlB{epueu rur ueJDIn BueJs{ spIJ)I ueJDIn
ue{apueu Buu,( uurn4n ue>lednreru (wuJ1L'Ll)
,B/B'L Jesup uuJn{n 'sorod Jeleuelp uB{
B{lI 'u,(upcarye1 uern{n qBJe e)-r{uJe
-edn.teru Iul
ntBS ruelup e,(uemues (ruru SO'O) ,,200'0 rsuereloJ
'(wut Ot'til ,,8/B'L qulur u,(urusup uurn>ln vL'ZI
'JqC epud 'lete{-uuluns sorod uep 3uuqn1 IEI{ tuBIBp
360 BAB 12 ToLERANSI

tempat, seperti suaian longgar. Oleh sebab itu,
suaian dibagi menjadi tiga kelompok: suaian
longgar, suaian transisi, dan suaian interferensi.
SUAIAN PAKSA
Suaian paksa atau kerut (Apendiks 9) terdiri atas
jenis suaian interferensi khusus, yang secara nor-
mal dikarakterkan oleh pemeliharaan tekanan
lubang silinder (&ore) konstan di seluruh jangka
ukurannya. Dengan demikian interferensinya
beragam hampir secara langsung dengan diameter,
dan perbedaan antara nilai minimum dan maksi-
mumnya adalah kecil untuk mempertahankan
tekanan yang terjadi dalam batas-batas yang pantas.
Pada tabel untuk setiap kelas suaian. jangka
ukuran nominal poros atau lubang diberikan dalam
inci. Untuk menyederhanakan tabel ini dan untuk
mengurangi ruangan yang dibutuhkan untuk me-
nyajikannya, nilai lain diberikan dalam seperseribu
inci. Batas celah bebas minimum dan maksimum
diberikan; angka atas merupakan celah, atau
kelonggaran, bebas terkecil. dan angka bagian
bawah merupakan celah bebas maksimum, atau
kelonggaran suaian terbesar. Maka, pada judul
"Batas Standar" diberikan batas-batas bagi lubang
dan poros yang akan digunakan secara aljabar pada
ukuran dasar untuk memperoleh batas-batas ukuran
seribu; dengan demikian, # x rih= 0,004". Untuk
mengonversi 0,4 perseribu ke inci, cukup pindahkan
tanda desimal tiga angka ke kiri; dengan demikian,
0.0004". Dengan demikian. untuk diameter 2,0000"
ini. dengan suaian Kelas RC I. celah bebas mini-
mum, atau kelonggaran, ialah 0,0004", dan celah
bebas maksimum, yang menyajikan kelonggaran
terbesar, ialah 0,0012".
Dengan membaca lebih ke kanan lagi, kita
junipai di bawah judul "Batas-batas Standar" nilai
+0,5, yan-q apabila dikonversi menjadi inci akan
sama dengan 0,0005". Tambahkan ini ke ukuran
dasarnya: jadi: 2,0000" + 0,0005" = 2,0005", batas
atas lubang. Karena nilai lain yang diberikan untuk
lubang sama dengan nol, batas terendah lubang
ialah ukuran dasar lubang tersebut, atau 2,0000".
Dengan demikian lubang ini akan diberi dimensi
sebagai
2,000s +0.0005
atau 2.0000
2,0000 -0.0000.
Batas-batas untuk poros dibaca sebagai
-0,0004" dan -0,0007". Untuk mendapatkan batas-
batas porosnya, kurangkan nilai-nilai ini dari ukuran
dasamya; dengan demikian,
2,0000" - 0,0004" = 1.9996" (batas atas)

bagi elemen mesin, dengan menggr.rnakan sistem

2,0000" - 0,0007" = 1.9993" (batas bawah).
lubang dasar. Poros ini akan diberi dimensi dalam inci
Misalnya, ambil diameter dasar 2,0000" sebagai
dengan suaian Kelas RC 1. Suaian ini diberikan
1,9996 +0,0000
dalam Apendiks 5. Pada kolom yang berjudul atau 1,9996
"Jangka Ukuran Nominal, Inci," carilah 1,97-3.15, 1.9993 -0.0003.
yang mencakup ukuran dasar 2,0000". Dengan
membaca ke kanan, kita peroleh dalam judul "Batas .12.9 PENUMPUKAN TOLERANSI
Celah Bebas" nilai 0,4 dan 1,2, yang trenyajikan Dalam memberi dimensi adalah hal yang sangat
celah bebas maksirnurn di antara elemen mesin penting untuk memperhatikan pengaruh satu
dalam seperseribu inci. Untuk memperoleh nilai toleransi terhadap yang lain. Apabila tempat per-
ini dalam inci, cukup mengalikannya dengan seper- mukaan pada arah yang diketahui dipengaruhi oleh

@ Toleransi Kumulatif.

3 .ooo
-2 .995

(q) TOLERANSI KUMULATIF (L,) PEMBERIAN DIMENSI GARIS-DASAR

-lp tudep 3ue,( uuurseured sesord uurlrlale{ uu8uep erecos uEr{nJnlese{ uEp A uep x lrJe>l rsueurp
E,(uuBtrB{ ruulep qelorodrp tedup 8uu,( rsueralol enpa{ uelueqegedureru uu>1ur3uup e8nl unq8unu
1e13uued UBBBq nlens uu>llnlunueu I I'ZI rqD urel IBq-lEq ruepq '8unrn>1 upuel ue8uep repuelrp
'Sueropeq 3uu,( uuqeq uu8uenqued uep qulsnrer{ uep uunre Isuatulp ednreq qu1u,(ueq
'qepuoJ 3uu,( uueslueured uep efte1 u8euel u.{urq e,{uueqnrnlese>l rsueurp uer{ruep Ieq r.uBI€C
'leqetu n1r3eq 1epr1 SuuX se>1eryed uueunSSued 'e.{uueqnrnlese>1 Suuluud Suepueuraru udu4 uulelep
rrup uuterueqSued 1u,(ueq qeloredrp ledup 'uu>1 -Jeq BJBJoS rw Z uvp 'A 'X IIce{ rsuerurp u8r1e1
-n{Bllp lul 8)II[ 'uP{sEnruelu BJBcas lnqesrel urseu uu>luequgedureru {nlun uulur8urrp ules urlSunru
ueruelo ueeunSSued uelunlSuntueur qrsuru rdele1 'luuors8un; UBsBIB euere{'pq qupunles TuBIEC
uplSunur JESeqes qelsnreq rsuurolol 'rur quq ruBIEp 'uBr{rqelJeq 8ue,{ rsueurp rJeqrp qelet rur urseu uour
uu1u1e,(urp r1u1 Suelnreq qe1o1 8ue,( euururu8eqe5 -e1g 'eles ,,966'Z lepuedes rpulueru tnqesJe] ursau
ueruale tenqruetu 3ue,(',,ggg'g qup.(uuq M uuqrunl
NVNtSlt tSd -ase>l rsuerurp eped rsuerelot 'rdu1e1 uely',,S96'a
srsodd NVo rsNvdllot o 1 'z r. r
lepuedes rpelueru ledep lnqesrel ursetu uaruola
uup ',,910'0 rpelueu uB{E lnqesJal ursetu uotuola
'Gtt'tt e33urq ptg'II :qg e3nt Suelued qnrnle,(ueru ueue8erel 'Z uup 'A'X runu
teqD qSI'ZI 'rqg uped uaplnlunlrp 3uu.( ruedesruede‡D€`'rqg
-ru[u rsuuJelol enues eped lenqrp e,(uursetu uatuela
'g luedes 'p33un1 Surpueq-ueulnuued e1 rsuerurp eqrl 'u,(ulnluulas 'V uuelnrured >1n1un uuleun8rp
entues ncu8ueur ue8uep ue{n{ulrp tedup rur pg Suns8uul 3ue,{ rsueurp ue>1udrueru Suef '1 rsuerurp
'rsueurp $es qelo u,(uuq rqnre8uedrp n1r ueelnrured qelo uelurzrrp 8ue,{ ,,900'0 uuuru8erel uelnq
uSSurqes uuelnuued deqes rsuerurp rJeqrueu rlEIupE uup ,,0 I0'0 JESeqes qrun1e.{ueur uetuu8urel tedeprar
>yeq Surpd 8ue,( 'e,(uesurq uuuurruBuqeg ue{e uep '1 undneru X rsuaurp qelo uu{rTupue>lrp
'3unrn1 epu4 ue8uep uencu re8eqes ue{l? V uuelnrured 'uelSuepqrp 7 rsueurp e4l
repuutrp nele 'ue13ue1rqrp snreq Z rsueurp 'nll pq 'e1l ZI'rqg eped'e,{upsrpl'l1ru1numt1 t€Jrsroq uB{E
ruBIeC 'Z rsueurp Suepuuuaur uduq uele>lepreq ]nqesJet ISuEJelol 'rsuerolot e13ue nlus IrEp r{lqel
.ueuIseIIIJdsaso.r4ue?uapuBlIE{Jeg3ue,{1suu.ra1o1@
uolprn66ued
slorl
uouD+aoued E
uDo+oled
'uDrnl oOued
uoroqoOued
'uo+nqnqued
6uoqn1 uDroqelod
>1[O+-SlOJl
uDroqued
E uo+u! ur:6uop
uo+nqnqued
'uoopuue66ue3
uoloso66ued uDp
!tlle+-uDr-.lDsDOued
qao'o 9to'o oLo'o 900'o voo'o szoo'o I LOO',O roo'o 9000'o 666'04 009',e1
oao'o aLo'o 800'o soo'o eoo'o aoo'o z Loo'o 8000'o 9000'o 669',e1 OO8',1
I LO',O oLo'o 900'o 700'o 9ZOO',O 9 LOO',O LOO',O 900'o 7000'o 66L'L OOg',P
ZLO'O 800'o 900'o eoo'o zoo'o ZLOO'O 8000'o 9000'o eooo'o 66V'V oo8'z
o Lo'o 900'o POO',O 9ZOO',O I t oo'o LOO',O 9000'o 7000'o 9ZOOO',O 66L'.2 ooq'L
800'o 900'o eoo'o zoo'o z t oo'o aooo'o sooo'o eooo'o zooo'o 66V'l ooo'L
900'o ,oo'o 9ZOO',O I LOO',O r oo'o 9000'o 7000'o 9ZOOO'O 9 t ooo'o 666'0 900',O
900'o eoo'o zoo'o z too'o 8000'o 9000'o eooo'o zooo'o q t ooo'o 699',O OOO',O
tsN vat t-'t c)1 >nsvlA]altr
.rvar vooNrH rqvu
NV']N>N NV']VSI)
19e )rN)31 dv€wve
 - -_----!

362 BAB 12 rotERANSr

gunakan sebagai penuntun oleh pendesainnya.
Nilai-nilai metrik dapat ditetapkan dengan mengali-
kan nilai inci-desimal yang diketahui dengan 25,4
dan membulatkan hasil kalinya satu angka kurang
dari angka di belakang koma untuk nilai inci-desi-
malnya (lihat g 1 1. l0). Untuk informasi rinci tentang
proses manufaktur dan piranti ukur, lihat Bab 10.
IT2.I I SISTEM METRIK TOLERANSI
DAN SUAIAN
Pembahasan sebelum ini tentang batas-batas dan
suaian antara elemen mesin yang berpasangan
sudah sesuai, tanpa perlu konversi. untuk sistem
ukuran inci-desimal. Suatu sistem metrik batas-
batas dan suaian oleh International Organizatiort
for Standardization (ISO) terdapat dalam standar
ANSI B4.2. Sistem ini ditentukan untuk lubang,
silinder, dan poros, tetapi juga dapat digunakan
untuk suaian arltara permukaan-permukaan sejajar
dengan fitur seperti pasak dan alur. Istilah berikut
untuk suaian metrik, walaupun agak serupa dengan
elemen mesin tersebut. Ini dapat diperbandingkan
dengan toleransi maksimum pada sistem inci-
desimal.
4. Penyimpangan bawah merupakan perbedaan
antara ukuran dasar dan ukuran elemen mesin
minimum yang diizinkan. Ini dapat diperbanding-
kan dengan toleransi minimum pada sistem inci-
desimal.
5. Penyimpangan fundamental merupakan
penyimpangan yang terdekat dengan ukuran dasar'.
Ini dapat diperbandingkan dengan kelegaan mini-
mum pada sistem inci-desimal.
6. Toleransi merupakan perbedaan antara ukuran
elemen mesin minimum dan maksirnum yang di-
izinkan.
7. Peringkat toleransi internasional (IT) me-
rupakan seperangkat toleransi yang beragam sesuai
dengan ukuran dasar dan memberikan suatu tingkat
ketelitian yang sera-sam dalam peringkatnya. Misal-
nya, pada dimensi 50HB untuk suaian gerak-rapat,
peringkat iT ditandai oleh angka B. (Huruf H

istilah untuk suaian inci-desimal, dilukiskan pada
Gbl 12.12.
1. Ukuran dasar merupakan ukuran darimana
batas-batas atau penyimpangan ditetapkan. Ukuran
dasar, biasanya diameter, haruslah dipilih dari tabel
ukuran yang lebih disukai (lihat Gbr. 12.17).
2. Penyimpangan merupakan perbedaan antara
ukuran dasar dan ukuran lubang atau porosnya. Ini
ekivalen dengan toleransi dalam sistern inci-desimal.
3. Penyimpangan atas merupakan perbedaan
antara ukuran dasar dan ukuran maksimum izin
menandakan bahwa toleransi berada pada lubang
untuk dimensi 50 mm.) Semnanya, terdapat 18
peringkat IT-IT01, IT0, ITI
hingga IT16 (Gbr.
dan
12. 14)-untuk peringkat IT yang berkaitan dengan
proses pemesinan dan untuk penggunaan praktis
peringkat IT llihat juga Apendiks l0).
8. Zona toleransi mengacu pada kaitan antara
toleransi dtrn ukuran dasar. Zona ini dibuat dengan
gabungan penyimpangan fundamental yang ditandai
oieh huruf dan angka peringkat IT-nya. Pada ukuran
50H8, untuk suaian gerak-rapat, HB menentukan
zona toleransi (lihat Gbr. 12.14).

@ Istilah yang Berkaitan dengan Batas dan @

Berkaitan
Peringkat roleransi Internasional yang
dengan Proses Pemesinan [ANSI B4.2-1978
Suaian Nletrik [ANSI 84.2-1978 (R1994)].
(Rlee4)1.
PENV MPANGAN O'O' .I
PEN/IMPANGAN BAWAH TI f*r*,T)
DERAJAT TOLERANSI PENGASAHAN TELITi &
PFIJGGOSOKAN
PENGCER NDAAIJ S LlNDRIS
PENGGERINDAAN PERMUKAAN
PEMBUBU]AN DENGAN NTAN
PENGEBORAN DENGAN NTAiN

LOGAM BUBU( !KURAN

PELEBARAN LUB.\N]G
PEMBUBUIAN
RURU( LCGAN1 S!NTEA

PEIJGEBORAN

PENGGURD]AN

UKURAIJ PE NE BUKAN]

,KURAN M PEf]CORAN CEIAK

 (c) (q) tv)nslc Ht8lt (o)
q$5 f,*l f6
f,P iE' (8H0"333
.*+ rf BH oe
,00,{ ft :.aa 33 (333 33)"*
'i:: :flO+ m ::]
0$s gl s:s ,9'
i:i::
iii, :s
o*l ,*' gr .0,f -141S'7II gWSy/ISNy) Isu*rrtol Suuqurul u*r,rrffi
::.
:00P.
:, s# ;t {nlun Burlrellg ludeq 8ue,{ epolatrq
s$i ,,,:
@
og c
:: ]..
.*$ 6C E'; r:i
Pr :,1 .; uelqesrdrp sorod uup 3ueqn1 1n1un Suuqurel u,&\r{Bq
s6 $6
.9*+ .. LL ::: ue>lrtur{r?d 'lul II 1u13urred ue{Epueueru JnJnq
w or ,,,]'
i00u, qeleles e13uy '] IIJo{ gnrnq uu8uep repuulrp sorod
ilfr *] 8ri !t
09t *r p:t >lntun uep 'H mseq Jnrnq qalo r?puulrp efu8ueqnl
a.:
Hr.1 rl OI
ir: .:.
,1.1: {nlun IetueruupunJ ue8uudrur(ued :relerurlrtu
::i
{Kil LT
OII II {lr ,:,
ruulep Jeteuerp uu{epueueur 0g '3ueqn1-resep
I.
,,.01,,tI uelsrs 1n1un '(cA1'ZI 'rqD) uu8uusudreq 8uu,(
Hffit*Sdi urseu ueluele {nlun uErBns uep rsuBJaloj ue{ruueu
i[.s$t*i[:iil
-atu >lnlun uuluun8rp rsuuJolol Sueqruel .g1
']11errp 8ue,{
urseru ueluelo Enp BJuluB rp rsueJeJJelur ueupEe{
'G66rD gt6r
-Z'rg ISNVI !B{ns!O qlqe1 8ue,( uarn{I} nulu suqaq WI?c ue>lquqe,{uatu Islsusrl uuluns .ZI
@ 'rsuerelol ueepee>l onwas eped ue8uesed
uBJn{n ruEIEp urpesral qepns lnqasJel JeleruBrp -req 3ue,( ursoru uetuele €np EJElue rsueJeJJelur
EUoJB{ eruBued ueqrlrd ruolo{ rJep r{qrdrp snrBq nluns ue>Iquqe,(ueu IsuoJaJJalul uBJBnS .II
JesEp JeteruBr c' l'zl IeqeJ epud uB>lrJeqrp rsuBrelol '(q9t'zt 'iqD) ] Itrrl
Sunlrq8ueru {nlun rulnsrp qrqel 3ue,( JBSEp uelnln Jrunq qolo ue{rreqrp IetueruepunJ ue8uudurr,(ue4
'sorod runurs>leru ueJDIn ueludrueu Jesep Jeleru
tv)nslo -urp rurs rp 3ue.( uelsrs nlens uuledrueur lu{nslp
Htgfl eNVA Nvdn)n zl'zl. q;qa1 Suer( uurens sorod-resup rualsls .0I
'11 slrpuedy epud qelo;edlp tedep '(EgI'Zl'rqg) ;1 ruseq
r{u,^d,Bq uep sBtB seteq rulru-rep51 'ue13uep{lp tedup Jnrnq r{elo ue{nluelrp plueruepunJ uu8uedrur,(ued
uep eles uenoe {nlun qepr 3unrn1 Bpuut tuepp 're>lnsrp qrqel e,(uulnrun 3uu,( 8uuqn1--rusep
rBIIU-rclrN 'OyZt'rqg) uuuelrp tedup Suuf erec ruelsls {nlull 'runrururtu uuJn{n uelednreur rusup
edereqaq ruulep uu{rreqlp tedep ruLU 0g re}euurpreq retetuElp EuBru rp ruolsrs ntBns uuledrueru rc{nslp
8ueqn1 {nlun rsuurelol Suequel '3uunu suu8 qelo q;qa1 8ue,{ uurens 8uuqn1-.rusup rualsls ,6
NVIVNS (3) soarod (q) 9NV8nr (D) [(166ru) 8z6r
-Z'rg ISNVI sorod uep 3ueQn1
dvsva Nvdo>o dvsva Nvdn>n dVSVC r1n1un
NVltnrn SuequB.I uup lsrulJa(
7' rqNv.rlior -/ uuuunSSue4
Nv,vnsl /7 rvav.rid / @
/ p\L
---=L- I 7/
D/eHOg J/
aH 09
\\ eNv€nl dbsvc
\ isNrvrrrro \ \\\ \- dvsvo
- NVaNVdNr Ild NVeNvdnl N:d
\
1 lvavdlc _
1r lvavdla
.IVS]€ ENV
lsNvultc)l
'JNI>VINNVt^
>nlNn NVtVnS >n-LNn
9L 9r TLCr 4L rt OL 6 I L 9 M Z t O ro
NVHV€ )N.LNN dn>n lvtv )nrNn
.IEuoIsauleluI.Isu8JaIoI1e13u1.re4st11e.r4uueun3,",^@
e9e )rN)rr dvsl^Vo
364 BAB 12 roLERANsr

Hi!ffiHEi irrPsqpsTil;
:i'tl iffiffil* ,iri$**tl{lli
:{+i
u.&.
:
H,tr'l/eI,1 ; c4fft
,0s:
l::: , r
,, :,:r
,S-S#9.,
H. ;rreid, :.

',,1 t.'::
#,, ', 8ffi1'i ,,FEr-h?,
:!t i:;:;:ri,1
r{?196 S?ft6. $ri"irn ft#rrr,iiA# *imakuuran, u@,beie ,',betas, terapi be1_g.erah ,
,fi
-a+ dan berputar bebas dan ditempatkan telitl 7
E' Iflft6 i ,r{? 6 Suaian Defas-renpaf m"mU".ikan suaian yang kencerng untuk menempatkan
elemen mesin slasioner; {etapi dapat dirakit dan dibongkar secara rnudah
'
:
00, 1l7ft$;, iK+ 6; Suaiax,#6*r s;##p;r*t*te#earreiiu| #U,66rn[ha lbrgga+,.,,,ff
rnterterensr.
ifiter,frrErlsli
*
*
FI?/ '" .,N7/tl6! sffi **xr"ridl#di*ti i rahs'ieumi# u'*a[s' ailuusktffi ::' E
*n:ta.in{erf.$f 6{tcirFal}g:lebJh]ttiiBggii
i{J
.q
**ri :i:::::tt,
.P.7,6ii $uaiarr,#a#i#ilio#rai,o*tift #ibdefl.dpsin:ymg nemuuruhkan kekakukao i#
il;;;;r", a*r,e* k.,.ridan tempat yang ti-nggi tetapi tanpa keburuhan
g
:il
j ,i',f" !
l+ t
6
, II?/sf. ::$7/&6: Suaipn$er-gk.ss,ffiffieEfien,mesin,b"gjfl,biasa,atauftentrF* bag,i r I
.
'ts
':,,r::::: bagran ringan. suaian terketat yang dapat digunakan untuk besi cor. I
t:
U) ttr7lu6 , tJ?i},t6 Suaian pafua sesuai untuk elemen mesin yang dapat sangat ditegangkan l:
afau, suaiatr : kerut di, mana fekan: l,€ra,t sndahrridak J

Suaian yang Lebih Disukai IANSI 84.2-1978 (Rlgg4)]

@
SUAIAN GERAK BEBAS DASAR LUBANG

7 A4e.e2o
5od9
|

ffi
4e.8s8

AH
I

(o) LEBIH DISUKAI (b) DIBENARKAN

@MetodePenentuanToleransidenganLambanguntukElemen.elemenMesinyangBerpasangan.

komersial untuk batang bulat, batang persegi, dan memungkinkan, keduanya harus dihitung dari tabel
batang segienam. yang tidak ada dalam buku ini. Untuk sis*tem
lubang-dasar, perhatikan bahwa lambang ISO
II2.I3 SUAIAN YANG LEBIH DISUKAI berjangka dari Hl l/cl I (gerak longgar) hingga
Lambang untuk suaian lubang-dasar atau poros- H7 lu6 (suaian paksa). Untuk sistem poros-dasar,
dasar yang lebih disukai (longgar, transisi, dan inter- lambang yang lebih disukai berjangka dari Cl l/
ferensi) diberikan dalam Tabel 12.2. Suaian harus h 1 1 (suaian longgar) hingga U7 lh6 (suaian paksa).
dipilih sedapat mungkin dari tabel ini untuk elemen Anggap bahwa Anda ingin menggunakan
mesin yang berpasangan. lambang ini untuk menentukan dimensi bagi suaian
Nilai-nilai yang bersesuaian dengan suaian gerak-bebas (dasar lubang) untuk diameter 48 mm
diperoleh pada Apendiks 11-14. Walaupun pilihan yang disarankan. Karena 48 mm tidak didaftarkan
kedua dan ketiga untuk diameter ukuran dasar sebagai ukuran yang lebih disukai pada Tabel 1 2. 1 ,
 0,66t-IN9.,tlgr7gsY)IJlauoec!se{UIpoIuaduBp{J]s!Je1{EJey3uEque.I@
f$lt{t N\1.o1} r'lvl,v. tsilc :tvdv.fi I tivF*}vd, vl,v{ 1.
!,Firnta^rj#u] Inlex
()'l()JuV
;'ff' ' ,:i.r.:i:,,,'',: xnla>t
';r{''1'.:: rr,l.lBr'r1yeur, rcr.rlay
,ffi r: :::,.:l l, i]
t::: t::,,:,:i:::i :: t:, i::,, : ti::;.: i :
.r,+:
': :, : :,,,, ci*siiuls,,1+uo1ei.o-* . :,,.ilm]iia**rteu
(g), : , ,,:,
.,,F:
, ;;,,1:,, : r, ,so+1iu*u*sLtox, +$dur6l
il :::::,,,,r ,.ln**qlbuofri*3
:r:': ffi
:'::,':::,: ::ijllhes
{l r.
: ::,,,,,,,::1, ' 1, ,,, uu1nPntrs-N
:' : :
' : : : +lpalsJ
.,, ,, ,. , .,, ,, ,,;, ,t l:.:: ::, l:i ,:l:.' ' In+ll:)irltun
IlD, ,r : .,,lio#uex#t1;rlll# li, uorofe'*eax
//
:, , , .;. :,,',;,: .6 unlcr-jlhl*o$s+6,
" lsp+Ha!,rcr
US :,:,;',,,,,,,: :t'lPq.:l'tFYPI
,d., . ,,., J'Pf;l'Pff, Jl
:,':,::,ur}lrnpnsox
,,, ,:,,,,
ffis ,,,,,,,,,,.,.,tlofx,l'4a!+$fo uir$llnr.1rr6d if *lplt{9+ n(}JD
y<),!d
rr :::: 11]orq
,$', :t:'
:i:: ri:: I :: ,, ,: , . : r: Jq+9q+().|fl
] l:.::" l:,::: : :: ]:.lr}npjryprrl
(r) a'^oo*lf""Iiu $llrlE tilojd :,: : :xfr+un
v
'/\l
IJ]:
," ,
..,, ,,*Po-o,'oT**ex rr,1.'
'ffi' , ,,, ,i""ti*PYll*,1*l
t,,,,:
ri l:l r..:. r':\ : ::r,:rrrftrotn$i
1
{d}: ffi 6xo,l.adr e+ s U#J#id* (IiUoZ {) ut).tt)lt$ rif:uu€)
\-7 ' ..,,..,:,:'i,.',':,'
r;\ .,,,1 : ., : :': :. t. : :: UlnF.-si!,Jlflli :1:ri,:i]
t Il tl.P.lltl{l I UDoPP:FH,, HK}[}d
\-,/
.i::: llr: l:l,l' i:'::i::'li,::',;::: , .,.:1 * '"**
i:r,, :, :. t,: : i: : rktlnijll$|itbur:
fi) :UU{jrrq, : ut}Sr}*r$t: i$tf},(}-d, uds*?fr1d)
,,,,,,, ,,, ,
tr18ffi,,,l#iliili lsilf..raftIr:
iIIEIEEE
l, ! ! ): t! :lr r:1 t:: Ir:ir ii t: i i ;i ,
i
it .r s !s 3
;
!tt M !ri i: rt:r:1::::;i:;i;r ii; i! i.r? iii; ilitiiri,iiliiiri:il eltBst::El i,:r:g&t:
IEi,xf,ffi #fli!#,* lil
'uB{senluelu eJEces '(Ll'T,t 'rqC) 6p/6H 996 ue8uep Br.ues uplr
rs8un;req uep runs uB>lB lnqesrel urseu ueruele (;esup Suuqnl'suqoq-{ere8 uerens) uu8uesudreq
'efulntueq ueueSurel Suepueureru eduet'e,trqeq 3uu,{ urseu ueruale >1n1un p38unl uetElBJ 'reqruei
deSSuu8ueru >lntun urzel 3ue,( pq qelppe 'ruque8 uped Sueqtuul ue8uep rsuerelol uenluaued apoleu
tuBIEp ue>lrreqlp {Epp In}ueq rsuerelot epqedy -epotetu ualtedepuetu {nlun 4'ZI uep 9I'ZI 'rqC
'e,(ulruedes 3ue.( uurcns uup ts8un;1n1un uapr8urrp
wql-l'711 sppuedy epud relnsrp qrqal 8ue,{ resep
3uu,( uerlrlele{ rqnuarueru {nlun uuln[n1rp sorod uup edrues eruc uu8uep uB{nluelrp rBSEp
1eqe1
lnqesJe] urseu ueruele u1r[ upureq sruuq 3ueqn1 sorod rsueurrp uerreqrued Inlun seluq-s€lug
nElE Jepurlrs rJEp nquns nBlB ueu1nu;ed euuru rp 'udnres 3ue.( urec ue8uep lunqrp urel
rsusJelol Buoz Juqol nelE Joleruprp qBlue uu{ruueualu uerens{nlun seleq-seleg 'gsg'6t uep 026'6v qeltr-l
rur rsueJolol 'uelurzrrp 3ue,( ueuu8erel e,{u-reseq Surseu-3urs-eur e,(useteq-sulgg ..'seqeq >lerao..
uu>Inlueueu n1;ed e1r>1 e>1uu 'eu.rndrues 8ue,( qe,4Aeq rp 6p r.uoto{ tuelep r{eloredrp solod 1nlun
>lnlueq-{nlueq rslnpordureu {n}un urrlSunru 1epr1 ue8uudrur,(ued umqeq uup sptu seteq u>IBN '290'0S
euoJe{'rdetel'eunduras {ruueq-{n1ueq ueludn;etu uep 000'09 quler 3ueqn1 Intun seleq-seteg .,'suqeq
rur {nlueq-{nlueq srlarool eJBceS 'rueuer8es nele
{BroC,, tuolo>l epud 6g u88urq 0g JESep ueJnln
'r8esred 'lncnre>l 'rapurlrs 'Sueprq luedes Sluueq rJBp Jutepuoru eruces lnJn '(11 slrpuedy) relnsrp
uu8ureq eped nce8ueru ,,utauroe3,, qu1qs1 'e.(u qrqal 8ue,( msep 8ueqn1 Iequt ruBIBp uu>preqrp Sue i
-ruque8 uped ue>llerrsrp 8uu,( eurndtues Irloruoo8 pedes qu,ry\eq uep sele 8uuqn1 ue8uedtur,(ued seteq
rrep e.(uuulnpnpel nelu ue{urzrrp 3ue,{ runturs>1eru ue{ntueuou {ntun '6p/6H qBIBI (rusup Sueqnli
{nlueq uuruu8erel ue1u1e,{uaru lrrleuoe8 rsueroloJ suqeq-1ure8 uerens 'Z'ZI pqul ruBIBp re{nsrp
)rdtt!Nole qrqey 3ue,( uuruns uerern rre(I 'ururrelrp 3ue,( uru
tsNvdtlol Nvtd:tgtNld v1'7La 0S relaru€rp ueleunSSueru {nlun qBqnrp u,(uuresap
99C )lN)lrr dvsr rve
366 BAB 12 roLERANsr
Toleransi bentuk dan kedudukan atau tempat
mengendalikan karakteristik seperti kelurusan,
kerataan, kesejajaran, ketegaklurusan (kesikuan-
nya), konsentrisitas, kebulatan, perpindahan sudut,
dan sebagainya.
Metode-metode penandaan toleransi geometri
dengan bantuan lambang karakteristik geometri
lebih disarankan ketimbang dengan catatan biasa
dan hal itu dibahas dan diilustrasikan dalam Tabel
l2.3.L1hat Standar Pemberian dan Toleransi (ANSV
ASME Y14.5M-1994) terakhir untuk mendapatkan
cakupan yang lebih lengkap.
II2.I5 LAMBANG UNTUK
PEMBERIAN TOLERANSI
KEDUDUKAN DAN BENTUK
Karena catatan penjelasan tradisional untuk menen-
tukan toleransikedudukan (tempat) dan rupa (bentuk)
dapat membingungkan atau takjelas, mungkin mem-
butuhkan ruangan yang terlalu banyak, dan tidak
dapat dipahami secara internasional, kebanyakan
perusahaan multinasional telah menggunakan
lambang untuk spesifikasi yang demikian (ANSU
ASME Y14.5M-1994). Lambang ANSI ini mem-
berikan cara tepat dan singkat untuk menentukan
karakteristik dan toleransi geometri dalam ruangan
minimum (Tabel 12.3). Lambang-lambang ini dapat
dilengkapi oleh catatan jika kebutuhan geometri
yang presisi tidak dapat disampaikan dengan
lambang. Untuk rincian konstruksi lambang pem-
berian toleransi geometrik, lihat Apendiks 37.
Gabungan beragam lambang dan artinya
diberikan dalam Gbr. 12.18. Penggunaan lambang
@PenggunaanLambanguntukToleransiKedudukandanRupa(ASMEY14.5M-1994).
(o) LAMBANG DIMENSI DASAR
!----r--,-
t-B-1
-t L --' r
ru,u, o"uon aa,
bondingon
Lomboy-rote@nsi -
f
dr-6Ft / lo,o5 l^-B
1:,."
bandingdn
(e) LAMBANG
untuk gambar dilukiskan pada Gbr. 12.43.Lambang
karakteristik geometri ditambah lambang pelengkap
lebih lanjut dijelaskan dan diilustrasikan dengan
bahan yang diambil dari ANSVASME Y14.5M-
1994, sebagai berikut.
1. Lambang dimensi dasar ditandai dengan
lambang kerangka yang melingkupinya (Gbr.
12.18a). Dimensi (ukuran) dasar ialah nilai yang
digunakan untuk menguraikan ukuran, bentuk, atau
tempat yang secara teoretis tepat untuk suatu fitur
(feature).Ini merupakan dasar dari mana keragaman
yang diizinkan dibuat oleh toleransi dan dimensi
lain dalam catatan, atau pada kerangka kendali
fiturnya.
2. Lambang penanda pembanding terdiri atas
hurufbesar dalam kerangka siku dan garis penunjuk
yang membentang dari kerangka tersebut ke fitur
yang bersangkutan, yang berujung dengan segitiga.
Segitiga ini dapat diisi atau tidak diisi (lihat Gbr.
12.18b). Huruf alfabet (kecuali l, O, dan Q)
digunakan sebagai huruf penanda-pembanding.
Titik, garis, bidang, silinder, atau rupa geometri
lainnya yang dianggap tepat untuk keperluan
penghitungan dapat berfungsi sebagai suatu
pembanding dari mana keterkaitan tempat atau
geometri dapat dibuat seperli yang ditunjukkan pada
Gbr. 12.19.
3. Lambang pelengkap mencakupkan lambang-
lambang untuk MMC (keadaan bahan maksimum.
yakni, diameter lubang minimum, diameter poros
maksirnum) dan LMC (keadaan bahan tersedikit.
yakni, diameter lubang maksimum, diameter poros
minimum) (Gbr. 12.18c). Singkatan MMC dan LMC
DlA (DIAMETER) g
MMC (KEADAAN BAHAN MAKSIMUM)
@
RFS (TANPA MEMANDANG UO'O,^* -
'''UO'- Q
(c) LAMBANG MODIFIKASI
(d) LAMBANG KENDALI FITUR
Pemodifikosi ydng berlaku
untuk toletonsi
tr)o<7o
bondingon
duo
KENDALI FITUR DENGAN ACUAN BANDINGAN
 'lsuBreloJ L
900'0 +
--NV>tlVHUtdtC,*ooo
ONVA rsNVaEJor
@
'untun uEluleJ r{elo dEISuel ruqtu€8 upud '(pSt'Zt 'rqg) rsuurelol uep Sueqruel uu{qesrueLL
tepu€lrp nulu SunsBuEI uulrraqrp 3uu,( 'rsueralol 1e8el sueg 'ue{urzrrp 3ue,( rsuerelol qequrulrp
r{rlrruetu rsueurp derleg 'lnpns rsuorurp nBlB gleuroe8 {r}suale{Eru{ Suequrel depeqrel e13ue-re1
Suelued r8esred ]Burproo{ uuntueq ue8uep 'ru1e,( nlens IJBp unsnsrat 3ue,( rnlrg IIBpuo{ Suequel
ledual uu>lnluoueru {nlun IeuorsrpeJl qolo uu>lrroqrp ednr rsu€Jalol u€{npnpe)
-3uuqn1
epoteru qoluo3 qeluinles ledeprel gz'zls EpBd
'(egt'Zt '.rqg) p33un1 a13uere1
NV)nOnOt) tsNvdflol 9t'zla eped redunlrp e.(ure3uqes uep 'ue{ur8urrp 8uu(
rsuerelol 'Surpueqtued uence Jrunq 'npr,trpur Suuq
trhtr 1n1un Suuqurel
'(St'Zt 'rqg) Jht.I uep JI -rue1 elrqedu rudurnlrp uu8unqe8 Sueqruul .t
uuldnlucueru Surpuequed uence JnJnq rrlue 'rulnsrp Wqel VIC uulu13urs 'sulelued
6n{elreq upqede 'uup 'e,{uulue uelqusrueu
1u8el uuteteo {ntufl 'u,(ursuarl]lp mlnqepuelu snruq uEl
srreS-srrug'rsuerelol nBlB rJleuoo8 14srre11ere1 teqrue8 uped ueleun8tp VtC uetulSurs rlue38ued
Sueqtuul qeletos Surpuequred uenJe Jnrnq uelted ru8uqes rur Joteuerp >1n1un Sueqrue-I '(pgI'Zl
-rueueu ue8uep rrulJ IIBpue{ Suequel tuepp ednr 'rqg) rnlrg tlupua{ Suequtel epud uelnluelrp
ueDlrruepes r€puelrp Surpuuqured uu8uep uu{lrc>lrp 3ue( rsuerelol rnlnqepueu rur Suuqurul uep 'Jelo
3ue,( udnr nelB uu>lnpnpe{ rsuuralot nlens -IUBIp uolepuuuetu {nlun VIC uele{3urs rtueSSued
'3htr'I uBp f,hiw {nlun rc3uqes ue>pun8rp Jeleuerp 1n1un Suequrel
Suuquul qalo qn)Frp uep relotuerp 1n1un Suuqurel ,G.ZI
qolo mlnr{Bprp snJeq rsuurelol 'uelur8urrp elrqedy 1equ1 e8ni 1eqr1) uelelec ruBIEp uE>IBunBrp u8nl
'(tfOf-WS'tf,f. SI ISV) 8u;puuqura4 .rn1;g Buequrel uuledruauad
@
rn+lj lopue> o>J6uore> (Lt) A rn+rj uotntn (6) @ )n+l! uorn)n (t) a - )n+tl uDrn)n (e)
rn+ll uorn>1n (p) a - )^+17 uoln>1n (c) @ - )^+E uDlntn (q) uoOuofuodrod suDO uop ln+tl uoolnuled (o)
Lge )rN)rr dvsl rvo

wi4J
368 BAB 12 ToLERANST
Gambar 12.20a menunjukkan lubang yang di-
tempatkan dari dua permukaan yang tegak lurus
satu sama lain. Pada Gbl 12.20b, pusatnya dapat
terletak di suatu tempat dalam zona toleransi
persegi, sisi-sisinya sama dengan toleransi. Dengan
demikian, keragaman menyeluruh di sepanjang
diagonal perseginya dengan metode pemberian
dimensi koordinat akan 1,4 kali lebih besar daripada
toleransi yang diperlihatkan. Jadi, zona toleransi
berdiameter 0,014 akan meningkatkan luas zona
toleransi 577o tanpa melebihi toleransi yang
diizinkan di sepanjang diagonal zona toleransi
persinya.
Fitur yang ditempatkan dengan dimensi sudut
dan radial yang bertoleransi akan memiliki zona
toleransi berbentuk-baji (lihat Gbr. 12.29).
Jika empat lubang diberi dimensi dengan
koordinat persegi panjang seperti pada Gbr. l2.2la,
pola yang dapat diterima untuk zona toleransi
persegi untuk lubang-lubang tersebut ditunjukkan
pada Gbr. l2.2lb dar l2.2lc. Toleransi tempat pada
kenyataannya lebih besar daripada yang diperlihat-
kan oleh dimenginya.
Lambang kendali fitur dikaitkan dengan fitur
oleh salah satu dari yang dilukiskan pada Gbr.
12.44. Metode berikut lebih disukai:
1. Menambahkan lambang pada catatan atau
dimensi yang berkenaan dengan fiturnya.
2. Menarik garis penunjuk dari lambang ke fitur
yang dimaksud.
3. Menerakan sisi, ujung, dan sudut kerangka
lambang pada garis perpanjangan dari fitur
yang dimaksud.
4. Menerakan sisi atau ujung kerangka lambang
pada garis dimensi yang berkenaan dengan
fitur tersebut.
@ Zona Toleransi.
2.OO5
2.OOO
o.oto zoNA
TOLERANSI PERSEGI
Pada Gbr. 12.2la,lubang A dipilih sebagar
pembanding, dan ketiga lubang lainnya ditempatkan
dari lubang ini.Zona toleransi persegi untuk lubang
A berasal dari toleransi pada kedua dimensi
koordinat persegi panjang yang menentukan tempat
lubang A ini. Ukuran zona toleransi untuk ketiga
lubang lain berasal dari toleransi antara lubang,
sementara tempatnya akan beragam sesuai dengan
tempat sebenamya lubang pembanding A. Dua dari
sekian banyak pola zona yang mungkin ditunjukkan
pada Gbr. l2.2lb dan 12.27c.
Jadi, dengan dimensi yang ditunjukkan pada
Gbr. l2.2la, adalah sulit untuk mengatakan apakah
elemen mesin yang dihasilkan benar-benar suai
dengan elemen mesin pasangannya secara memuas-
kan sekalipun keduanya sesuai dengan toleransi
yang ditunjukkan pada gambarnya.
Kelemahan ini diatasi dengan memberikan
tempat teoretis yang tepat dengan memberi dimensi
yang takbertoleransi dan kemudian menentukan
dengan catatan seberapa jauh kedudukan sebenar-
nya dapat dipindahkan dari tempat-tempat ini. Ini
disebut pemberian dimensi kedudukan-sebenar-
nya. Akan terlihat bahwa zona toleransi untuk setiap
lubang akan berupa lingkaran, dengan ukuran
lingkaran yang tergantung pada besarnya keragam-
an yang diizinkan dari kedudukan sebenarnya.
Dimensi kedudukan-sebenarnya menandakan
kedudukan fitur yang secara teoretis tepat. Tempat
setiap fitur, seperti lubang, alur, baut tanam, diberi-
kan oleh dimensi dasar yang takbertoleransi yang
ditandai oleh kerangka atau lambang yang me-
lingkupinya. Untuk mencegah salah-pengertian.
kedudukan sebenarnya harus dibuat relatif terhadap
pembanding. Pada susunan sederhana, pilihan
pembanding sudah jelas dan tidak membutuhkan
penandaan.
.oo5 zoNA
l-#+
tr-
 eNVAn-r nanns V N'IVNf A3S allntud
NVvncncf> nanns NVENICNVA
at I n tald
NVENICNVA (NV)ncncl>
ntalIS>f V NUVNfAfS rsNVarrroD
NV>NCNCf> NV>NCNCf) VCVd statcNllts
ntalrs>l eNVAnt nar{ns ISNVI]]'']OI VNOZ
lnons v\vcval l,^lVEVd
.(,66I-Ws.,IAgI^IsY)slJpu!usIsuEIaIoI""o,@
epuJeq sruuq 8uuqn1 uuelmured epud rnsun unrues
L
NV)NCNC]) e,^d,quq
ue>lupuuuetu uolnpnpe{ rsueJelol rsulgrseds
tsNVailtor leNValn>tc (cr.jv\) I
eNvant r lnL\tNtv\ dlrlr tvtc 'srrpurlls 8uuqn1 ueulnrured tnpns rJECI
V l78I
'I]CNIIIS
+ i
'u,(uuenlrse>1 ueure8urel seleq-seleq ue{ntueueu
e8n[ uulnpnpel rsuurelot e^\qeq teqll BIDI rur
rrq>lerel IBq ureIBC '@t7Zt:qg) lsuerelol repurTrs
rlrepp epereq detel rdet Surnu ledup nule :(gECZl
'rqg) rsuu;e1ot Jopuqrs tu?lup Bpureq detel rc3u
resaS:eq rdule1 e,(uue8uep ruleles e8nl ludep l(eg;
V N'IVNf Af S NV>NCNCf >1
'ZI 'rqD) rur srJpurlrs rsueJelol uuoz nqruns suuf
V
'IfCNIIIS ue8uep ltdurueq ledep Suuqnl nquns srrug
'(tZ'Zt 'rqg) Iul repurps uepp
'(t66I-I Is'tIa sINsY) Epureq snruq e.(unqurns uep '(ulu1 uu4nluelp e11f
u,{u.reueqa5 ue{npnpJy ;su1e.rd.ra1u1 rlunJe{ ufu.rnlr; Suuluud uu8uep eures e,(u8uuluud
@
uelSuupes ue{npnpe{ rsuurelol ue8uep urues
u,(ureleururp 3ue.() srrpurlrs rsuerelol uuoz ue>1edru
Gczt
'.tqg) u,(uruueqes tedruet rp ualtedruetrp Jepuqrs -eur ..uere13url rsuuJelol euoz,,'e,(ureueqa5
' ue.ra13ur1
nquns suu8 ue8uep '(uei-r-ruI rIDI Bnp nu]E 'Jeteru k7Zt'rqg)
-urp) 1udue1 rsueJelol snurru Suuqnl runrurs>lulu rsugJelol uuoz nlens lenqrueru 3uu,{ '-rn1rg nluns
reteruurp netu(tt'Zt$ :Cruft) runrurunu Jeteruurp upud uelqerurp 3ue.( {rtsrJeDIBJe>I Suequel uu8uep
uu8uep eruus u,(ueleurup 8uu.{ Jepurlrs JBnl rp nBlB rupuBlrp uB{npnpe{ rsuurolol uBrJequed
.t(886I$z86I-Ns.'I^IsNY]e,{uJBueqeS-u8Inpnpay!sueu4(ueIJaqIued@
(6uo<7ry otod toduet)
Flo".",l;
lsNvdl-toI vNoz ol.'o EI"I;ltC,"" ,o,
90'o + g'zLo
----\/ 'lvl
(u!46unq 6uDA
ouoqnt nquns
lo<7uel uop
duo<trnl Joluo
uoOun<trnH)
1
ISNVUfIOI I
vNoz 8L',o u I
oq
-r
T---

fl
H ^:--1
o9 E
69e )rN)rr dvsl rvo
37O BAB 12 ToLERANsT

kedudukan-sebenarnya, fitur lain, seperti alur, dapat

beragam kedua sisi bidang kedudukan-sebenamya
(Gbr. 12.26).
Karena tempat yang tepat kedudukan sebenar-
nya diketahui pada dimensi yang takbertoleransi,
adalah hal yang penting untuk mencegah peng-
gunaan toleransi umum untuk ini. Catatan harus
ditambahkan pada gambarnya, seperti

Tidak Ada Penjumlahan Toleransi. TOLERANSI UMUM TIDAK BERLAKU PADA

@
DIMENSI DASAR KEDUDUKAN-SEBENARNYA.

Penggunaan dimensi takbertoleransi dasar .12.I7KEADAAN BAHAN

untuk menentukan tempat fitur pada kedudukan
sebenarnya menghindarkan salah satu kesulitan
dalam memberikan toleransi-penumpukan
(akumulasi) toleransi ($ 12.9), sekali pun pada rantai
dimensi ($12.25).
Sementara fitur, seperti lubang dan bos (boss),
dapat beragam pada sembarang arah dari sumbu
MAKSIMUM
Keadaan bahan maksimum, yang biasanya
disingkat MMC (maximum material condition).
berarti bahwa suatu fitur (feature) produk jadi
mengandung jumlah bahan maksimum yang
diizinkan oleh dimensi ukuran bertoleransi yang
ditunjukkan untuk fitur tersebut. Dengan demikian.

@PemberianToleransiKedudukanuntukSimetri(AsMEY14,5M-1994).

Bidong tengoh fitur bondingon B tegok

lurus tethadap bldonA bandinAon A -?.1"i,".",5i'"""
I L-

trd
",oo*"
#NDTNG
|
lll
_t__ L--t
+E=
---=-:=:E
ll
Bidong tengoh otur horus teiletak dl antaro bidong sejolot yang
terpisoh O,8 tonpo memondang ukuron ftur yong berjarak sama

(o) INI TERTERA PADA GAMBAR (b) BERART IN]

@ Keadaan Bahan Maksimum dan Minimum-Pola Dua-Lubang (ASME Y14,5M-1994).

a o.5r]r)

(o) (b)

2,OO7
2.O12
2,OOO
a o,493
PENA UKL]R
2.OOO

2x 6 O.5OO
PADA KEDUDUKA
EKSTRIM
BpBd eurndues {nlueq Sunqnles rnedueleru
uB{B e,(ureueqes rnlrJ Jnsun upe {eprJ
'Jhtr-I nelu JI trW a{ rsnlrJrpourp rudep rypp
uep Cnh[ epud u,{uuq n>IelJeq rJteurs uep
'uusuluesuole>1'qrunlefuetu {nle>l'relSuqeur
(lnount) {nlo)'rse>lrJrpouad Suequul
uu>lntuetrp {Bprt Bueru Ip CnhlJ epud qelreq
'e,(uenpel nele 'Surpuequed uence {nsuuJe}
'rrlorurs uep'uesutuesuo{e{'uesnrn11u8e1e1
' ueru le les e1'
$ t t.to 1n 3 uo) uelnpns e>l rsuerelol
rpedes 'nlupeq 3uu,( uleuoeS rsuerelol Bntues
'n>plreq 8ue.{ euetu
3uu.( Sunluu8rel 'e,(uunpel nete 'Sulpuuqrued
UBnJB 'nprlrprrr rsueJelol rSes uup ruque8
uped uelnluatp tudep '(azts atnpat {o ssal
-p"ru3a"t-ggg) rnlrg uernln Suepuuueru eduul
gnwJ 'uB>lnpnpo{ rsuErelot {nluo 'JWhl
eped nlelreq uetle{loq 8ue,( Surpueqrued
u€nJB uup efu;uueqes-ue{npnpe{ rsueJeloJ
:n{Elraq tn>lrroq qBplBI 'e,(uunpel nele
'Surpuuqured uencu 'npr,trpur rsueJelol r8es uep e,(u
-requu8 eped uelnlueUp >leprt 3141y41 upqedy
'e,{u;uquru8 eped ncep 8ue,( uetunlop tuelup runses
Suef uudnlec ue8uep nele ruIelroq 3ue,{ rsuurelcll
durtes >lntun 3yqyq Suuqurel ue8uep e,(urequeS
eped ue>lqeqtuBllp selel-se1al snJur{ '{epr1
nelu n>lelreq (CltN unurs{Br.u uuqeq upepee>l
qe>1ede uerrsJutr.{Blusel r;epurq8uetu {ntu1l
'Jhlhl upud epureq >ppr1 e,(uurseu
uetuele elrqede uelqeloqredrp rpulueur Jusoq qrqel
8ue,{ uelnpnpe{ rsuurelol e,trqeq uep JI JI J {nlun
n>Iulraq ue{npnpe{ rsuEralol Br\\qEq deSSueSueru
{nlun ueus>lrJoruod undnetu Jnt{BJnuer.u
t3uq urzel Suuf >leqerd rpelueru q?let ueplrtuep
uu8ueq '4u,(u1 3uurn1 Suqed 8uu,{ uetDIBJ uBBpBe>l
uu>plepue8ueu uup urseur uetuele es{rJeueu
{nlun u?{uunSrp rurzel qe1e1 3ue,( 'delel-eued
Jn>ln IEIB ueeunSSued uep rl>lnqJel euerure8eqes
'unqul-unquueq ?ruelos Jnl>leJnuuu epud ueleun8rp
uep IBue{rp r{Blel rur {el{uJd '>lBprl nu}B uB{ntuelrp
8ue,( uulnpnpe{ rsueJelol urulep rp BpBJeq urBI JnlrJ
nule 3uuqn1 quludu Suepuerueru eduel qupnru eruces
ll{erlp ludup uurlturep BJEces Eruue}Ip Suuf utseur
uetuelg 'uelur8urrp uep euuelrp 8uu,( tumurutur
uuJn>ln epudrrep JBSeq qrqel u.(u8ueqnl eyrqede
BrpasJel ueqBql,uEl uB>lnpnpe{ rsuEJelol 'lBr.{ Bnrues
ruulup rrdruuH'n>lBIJeq e,{ureueqes ue{npnpe{
edureq rBS€p rsueurrp epud u,(u.requru8 rp sulel
lenqr.ueu >1n1un n1.red uleru 'u,{uue.ln>1n tue8eleq
ludep -rn1rg Bnrues Bueru) 'erpesrel ue>le ruseq
qrqel Suef ue{npnpe{ rsuerelol 'runursleru uern{n
uped upureq 3ueqn1 uyqede 'uuDlrtuep ue8ueq
I Le XIN)3I dVSl tvo
'uu{urzrrp 3ue,{ uelnpnpe>l rsueJelol JBnl rp
qepns undrur IBq utBIBp 3uu( ']esnd a1 tesnd r-rup
,,996'1 ry;ules tunqrp ludep lnqesrer 3ueqn1 'ufuleq
edrueg 'lnqosrot 3ueqn1 Bnpo{ eJetue tusnd-e1-1esnd
lerellnlun uB{urzrrp 3uu,( rsuerelol runl rp epeJoq
SueK ',11$7 qesrfuel ledup rur 3uuqn1 ueDlrr.uop
uu8ueq 'ue>pinlun1rp 3ue,( r]redes tnln eued renl
-rsrs uu8uep {eluo{req 3uuqn1 renl-rsrs uup rn{n
uued uelup-rsrs ue8uep letuo{req Sueqny uelep-rsrs
E{If ,,000'Z qusrd-re1 Suef ',,967'6 'eruus re}ouerproq
'z rn4n eued qelo erurrotrp tudup uu>1e efuenpel
'rqg) unurs{Bru uern{n 'qBIBpe
-@LZ'ZI
3uu,(-,,E69'0 relaruurpJeq u,(u8ueqnl ery1
'3hlhl nElI?
'00s'0 ralaurerpreq e.{u
-8uuqn1 uryiqesrfuel ,,000'Z 1ede1 uup ,,€6?'0 Jeteu
-BrpJeq snJeq rpBt .tn1n eued 'ue{reqerp Jn{n 1BIE
lunqued rsueJelot e>p1 'ue41nlun1rp 3ue,( Iuedos
'ufuSueqnl JBnl-uue{nu-red uu8uep >letuoryoq
'I uB{E ,,86r'0 JeteusrpJoq Suef eued 'runrururur qesrd
4urei upud uu1]udruetrp rpel 8ueqn1 e4l uup ie,(u
-3uuqn1 uulep-rsrs ue8uep {Etuo{Jeq ue{u ,,€6t'0
releuerpreq Suef rnln uued 'urnrursleur qesrd lurei
eped uelredruetlp ,,00S'0 releuerpreq 3ue,( Sueqny
e1r[ 'uerlruep uu8ueg 'lnqesJet 3uuqn1 uepp
e{ {nsuu ledup re8e 'u,{ureteruerp ,,86t'0 nBtE
',,t00'0 IIce{ qlqel snruq rpel rn{n 1EIB eped epureq
8ue,( eued '(ctZ'Zl 'rqg) u,(ururr]s>lo ue{npnperl
uped upureq ,,009'0 releuurpreq 3ueqn1 u1r1
',,LOO'Z u38urq,,E66'I
Irup ure8ereq tedup
3ueqn1 Bnp Erelue rp lusnd-e1-lesnd {erel'rduler
rru1.y'(q,LZ'ZI 'rqD) ,,000'Z >lurules qesrtuel 3ue.i
1u1ed eped delet Suesedrp 3uu,( ,,009'0 reteuerpreq
8ue.{ 1u1nq eued unp rJpp unsnsrel 8ue.( rnln 1ep
Dluuauaw ledep uele u.(uunpe>1 'e,(u1e-rul ,,699'i
tedet uep (yrcerye1 uuJn{n 'Jhlhl) e,(ureleruurp
,,009'0 1ude1 u,(uunpa{ e{lf 'rcur qe8ueles Jetetuurp
-req 3ueqn1 enp uaplnlu$Ip 'uLZ'Zl 'rqC BpEd
'JBSeq qrqel uE{E erpesJel 3ue,( uappnpe1 rsuurelot
'JBSaq qrqel e,(u8ueqnl eryl rde1e1 'rqn-re8uedrp
uu{e {Eplt u.{uuulnpnpe{ rsueralol'(Irre{rel
uerru1n) 36iyq eped epereq tnqesret 3uuqn1 ery1
'tnqesJel 8ueqn1 uern{n suteq-seleq uelSuequrgad
-uaru {ntun Suuued 3uu,( 1eq quppe 'Sueqnl qenqes
>lnlun ue{npnpe{ rsuuJelol uuldeleueur ruepq
'rur ue8uesefueq uetuele EJBIuE
rp Irce>lJet seqeq r{Elec tedeprel uup lrce>lrel 8uuqn1
ruBIBp rp BpEJeq JESeqJel sorod uyqede ue8uesudraq
8ue.( urseru uetuele Bnpe{ >Inlun JWtr{ pplrrueru
ulry 'efuunurs{Bru uerruIn eped epereq efuurel
renl-rnlrJ uup (ssoq) soq'(pDd) sele'so-rod upqede
nule 'e,(uunururru uBJn{n eped epe-ieq urul luulBp
-JntrJ nBlB 'rnp
'3ueqn1 epqede Jtr^IW Dlrlruretu elD{
372 BAB 12 ToLERANSI

t- nya jarak dari puncak sudutnya. Dengan demikian,

25" rr+o5 toleransi harus ditaksir setelah memperhatikan
25"30 45'
I perpindahan menyeluruh di titik terjauh dari puncak
sudutnya sebelum toleransi dapat ditentukan yang

--r_-)- tidak akan melampaui perpindahan yang diizinkan.

Penggunaan toleransi sudut dapat dihindarkan
12"45'r O"5' dengan menggunakan alat ukur. Pembubutan tirus
25,6"! O.2" sering dilakukan dengan memesin agar sesuai
-_T-
."..4S-MAKS dengan alat ukur atau dengan menyuaikannya
--r -+
dengan elemen pasangannya.
Jika permukaan bersudut ditentukan tempatnya
@ Toleransi sudut. dengan dimensi linear dan sudut (Gbr. 12.29a),
permukaan tersebut harus terletak dalam zona
toleransi (Gbr. 12.29b). Zona sudut akan lebih lebar
MMC. MMC atau LMC harus ditentukan pada begitu jaraknya dari puncak meningkat. Untuk
gambar apabila dibutuhkan. menghindari penumpukan toleransi-yakni, untuk
menurunkan zota toleransi-disarankan
I 12. I 8 TOLERANSI SUDUT menggunakan metode pemberian toleransi sudut
Toleransi dua-arah secara tradisonal telah diberikan dasar (Gbr. 12.29c) (ASME Y14.5M-1994). Sudut
pada sudut (Gbr. 12.28'). Akibatnya, zona toleransi ini ditandai sebagai dasar dengan lambang yang
berbentuk-baji akan meningkat dengan meningkat- sepatutnya dan tidak ada toleransi sudut ditentukan.

Zona Toleransi Sudut (ASME Y14.5M-1994).

o'5oo- zoNA ToLERANSI

n.orl
I )_|ofoo
=L;3

BERARTI INI

O,O2 lebat toletonsi zono

I
t -_ -
a t6.00
- 1s.89

-T Setiop elemen memonjang dori permukaon itu horus

<1olom toleransi ukuran yong ditentukon dari benfuk
sefrpurno pada MMC don terletok di antoro duo goris
sejojor (yong terpisah O,OO2) di mona kedua goris don
sumbu nominolnya somo-sama memiliki bidong sekutu.

. Setiop elemen lingkotoh dori gambar horus poda

I{f,+trt .Ii
toleronsi ukuron yong ditentukon. Goris tengoh filur hotus
berado pado zona toleronsi silindris O,O4 poda MMC.
@ Menentukan
Toleronsi keluruson yong diizinkon meningkot hinggo samo
Kelurusan (ASME Y14.5M-1994). dengon sejouh mana fifur itu menjouh dori MMC
 '@66r D^uulot 6uoA uop )osaq qlqel 9Z'O Uol-!1o! !4!iluau
ntos 6uo^ - gUtuasuo4 )epullts onp oroluo N}f$tElflBrtllrsgv
-tr^ls'rl^ sI ISY) uBslrpulllsax lp 4oleuet snioq uop uD4n+uelp 6uo^ uD)n4n
tsuololot uDtDp stuou supuiltg uoo4nu)e<7 doLas
uu{nluauelI @
lNt t'LalvlllB
'oAuulol !to[ po[ tJop )osaq qlqel 9Z'O Uo[-to[ !4!iluau
'(166I-I,{S''I,\ gtr{Sv) lnrnra, nlos 6uDA -s\luesuo4 uo)o46u!l onp o)oluD lp 4o+e\al
nBlB rapu.rlls {nlun uBlBlnqax sn)oq uop uo\nluetlp 6uo^ uD)n4n 6uo)otol uolop
sn)oq nln4os nquns opo<7 snrnl 406o1 6uoA ouoplq :I!$,Y.lr
uu>fnluauaN 6uo)oques opDd )D46u!p@ uooxnu)ed ueuep do!+as 9;
@ d3cNrrs
V-V ENVdAVN]d
dvanv9 t^Vlvc vair-Ll.lll rN
rNr r_LdvajfB
't€.'U 'qD BpEd w{sDlnllp 8ue.{ F.redes '(t66I
'rsuurelol uuoz nlBns LuBIEp Incunu ludEp uDlSuntu -ws'rlA sl,tsv) ueulerex uEInlueueIAI
@
3ue,( 1n1ueq {EFuBq 'uEIIreqIp BdnJ Isuerelol 'qa'O ttosld)el 6uDA )D[D{os
ouoplq onp oiDJuo lp 4oteUet snroq oop uD4n+uetlp
upu {?prl BIIqedv'nln{es nquns LIBp Bluus-{BJBfteq 6uoL uo)n\n lsuo)elol uDduap sn)oq uoo4nu)ed
uBBlntured >lllp enules EuBIu Ip rElnd ueu>lntuJed i
uBBpBA{ ruBns ue{ednJalu uesupulllse)'lnqasJel
uBB>lnl,ured I{nJnles u?p SuBlueluelu undneu
;e43ut1eu Jnsun {ntun n>lelreq IUI ISuureIoJ '(*'Zt
'rqg) ryteFO snrul{ usB{nlrued euBlu Ip suluasuo>l
Jepurlrs enp qelo rseluqlp 3ue.( rsuurelol EUoz
ntBns uu{nluauelu uBslJpulllse{ lsuBJalol 'n
'lnqesJel lesnd
rJup etues->leJefreq uele nln{os nquns rnpleru 8ue.(
Suuprq Suereques qelo Suolodrp 8uu,( ueelnru.red
{llll Bnrues 'BIoq {nlun 'nll nquns IJep BI.uES
-1erufteq nln{es nquns dupuqrq snrnl 1u8e1 3uu,(
Sueprq Suerequres qalo Suolodrp uuelnuued 41p eueru rp ueepee>l ueludnreru uesnJnle) '(OE'Z1
unruas 'reputlls nele lncnJe{ 1n1un 'uueur rp relnd
'.rqg) rylepe1 uelneqredrp 3ue,( rnsun {ltlt qrunlas
ueelmu.ted uBBpBe>l nlens uelednreu uelelnqe) n€le nquns nlens e.(uruulep lp 3ue,( rsuurelot
'(Zt'Zl :qg) rytepet snruq ueulmured uere13ur1 euoz nJEns uB>lnlueueru uBsnJnla{ .IsuBJeIoI 'I
rnsun derles euuru Ip slrluesuo{ uu.re13ur1 unp '(Snl^[ft e,(urnlr; UBJDIn ue{Deq
qelo rsel?qlp 3ue.{ tsueralol euoz nlens uulnluau -;edrueur eduel p33unl JqIJ {nlun nlupeq 8uu.i
-eru (uerelSurleure>1) uululnqe{ ISU€JaloI'€ edru rsuurelol uuledruetu
lgord'pq edereqeq uepp
'Sueprq nlES luulep Jnsun Enlues t>lqrueru 8uu,( uep'uBsupurlrse{'uBlulnqa{'uEB}BJe{'uesnrnle)
ueu{nuJed ueepue{ ueludrueur uEBtBJe) '(tt'Zt
'rqg) tnqesrel ueelnu;ed {BteIJot u,(uuelep rp 3uu,(
lveoNnr dnilJ
refules Suuprq Bnp qelo uelntuotlp 3ue,{ rsuurelol
)nrNn vdnd lsNvdllor 6l'zl.
Euoz nlens uB{nlueueu uBBlsJa>l IsuBJaloI 'z '@eZ'Zt'JqD) le{8urueu Suei
'snrn1 stre8 nlens tnpns rlepuo{ uelpseqSueu 3uu,( luleles Suuprq
uuludnreur nquns nBlB ueu{ntured rnsun nluns enp qelo ue{rsrurJeprp Suereles rsuzJelol uuoz
eLe )rN):rr dvsl^vo
374 BAB 12 ToLERANSI

5. Toleransi profil menentukan suatu batas atau
zona seragam sepanjang profil sebenarnya yang di
dalamnya harus terletak semua unsur permukaan
(Gbr. 12.35 dan 12.36). Suatu profil merupakan
kerangka suatu benda dalam gambar (bentuk)
bidang (dua-dimensi) yang diketahui. Profil
dibentuk dengan memproyeksikan bentuk tiga-
dimensi ke pada bidang atau dengan membuat
potongan melalui bentuk tersebut, dengan profil
yang dihasilkan tersusun dari unsur-unsur seperti
garis lurus, busur, atau garis lengkung.

TERTERA DALAM GAMBAR INI BERARTI INI

Dibenorkon

@
an Rupa yang
Keragam-
Diterima-Tidak
EE,, zono atou batos taletonsi yong <jengonnya rupo (form)
Ada Toleransi Rupa. dapot berogdm apabilo tidak o<1o toleronsi rupo diberikon

INI TERTERA PADA GAMBAR BFRAPTI INI

E-i4 Bidons bon<1ins A1

tJ O 6 lebot
/ono toteron'
I r]__1
j* /-:=_ rE=[
b/-*J
_1,.,

( DIMENS] TAK BERTOLERANSI

MERUPAKAN DASAR) Selutuh permukaon horus berada <7otom duo
bdtos sejojar yong tetpisah O,6 terho<7ap profit
=[|
SEMUA SUDUT R O,2 MAKS
sebenarnyo yong tegok turus terhodop bidong
bonding A. Jori-jori sudut etemen mesin tidak boleh
iebih dori O,2

@ Menentukan profil seluruh Permukaan (ASME Y14.5M-1994).

INI Tf RTTRA DALAM GAMBAR , BERARTI INI

ns
B,dans t)ondins c. 6:::;P",
5;::;i""
lo
to"r;
2b tebot, zona ,oraaoa",,i*;ol
ro"o totetonsi
i-)r,

EI
'E4 O,,r--]
o.12
Bidono
oondiig B /
]_H_
!-r-
II |LI22V U.
I Permukoon di ontoro titik X don y harus terletok
I

<7i onloto keduo botos profit yong terpisoh O,25, don

I

__l_r profil sebenarnyo, yong tegok lurus terhadop bidong

-l :.: I I

-1 I

(DIMENSi TAK BERTOLERANSI

MERUPAKAN DASAR)
bonding A <Jon didu<lukkon terho<7op bi<1ong B & a

@MenentukanProfilPermukaandiantaraTitik(ASMEY14.5M-1994).
 '(t66I-I,{s'tIA gI Isv) SuuPIg v oulpuoq ouoptq
uoduep to[o{es 6uo^ ZL'O qDsldJe! 6uo^ ouoplq
use{nur.rad 1nlun ue.ru[e[asaY onp o)DJuD lp 4olapa+ sn)oLl uop uo4nlualp 6uo4
uorn\n BuoJeto! uolop sn)oLl o^uuoo4nu)ad l!r..rlvnv.f. $flI
uB{nlueu r^ @
F-l
----z:ffi.-"".;T-
uoo4nured tso+ueuO
I
lsuo)atol ouoz roqel zl'oJ
lNt llllvdla alvanvo t/\\/tvc vuf-lal]1 lNl
'ruBqral hlg'rl^ ghlsY IsuBrelol uep '(166I-INS'rII 91415y) 3uep1g uee{nlurad
rsueurp ueuegtued JEpuuls I{EIlewl 'rcuu qrqel 8uu.( {nlun uulnpnsay ue{n}uauell @
IJleuoe8 ISuBJelol uElreqtued u€uB8uBued >lnlurl 'V 6u!puo<) 5uoplq dopDq)el " Oe duopuoo
'w'zt'rqD BpBd uDISPInllp ahlsv 6uol 2'g uoqdlal 6uo^ 6uop!<7 onp D)oJUo
lp 4o1eue1 sntoLl uop uo4n+uellp 6uo^ uo)n4n
LrBp uE)IuBSrp 8uB,( predes Bdru uBp uDlnpnpe>l
'66I-hlg'rlI lsuD)elol @olop snJoq D4uuoo4nu)ed
rsuuJelol rsueulp {nlun uBlEluJ uueSSued re8uqes 6ulpuoq 6uoPtg
rntrJ rlepue>l Suuquul uBIuBBBJe{ uueunSSuod
rdrlv[o]9 lsNvdllor NVIdSs
-lN]d NWNnoeNld lz'zla
uDo>lnuradu06ulllwe)'.
'(gt'zt 'rqc) lsuorelo+ ouoz rDqel 7'o
w{[epue{Ip Suupes 8ue.( rn1t3 Suudtuuued nquns
tNl t-tdvaEa
sntues >IetelJel sIuBI{ e,(uruepp rp 8uu,( uep Sutpuuq
nquns ue8uep lrdruueq u.(unquns 8uu,( srrpu4rs :Xvlr}{]ri+It
rsusJelol suoz nlEns uB>lmueueIu UBSIJIUoSUO{O>I
rsuuJeloJ 'Surpueq rnllJ nquns {nlun nln{es
ueledrueu rnlrJ relnd uealnrured Suedrueued rnsun
unrues nquns-nquns Euelu Ip ueepue{ uelednreur
uesrrluesuo{e)'uBSIJluesuo>la{ IsuureloJ'n
'kV'Zt'rqg)tnqesr4 r$U Bruues pdeprel sn'mq
e,(uurupp rp 3uu,( Surpuuq Suuprq depeqrel
suputlts Isllerelol Buoz nlens 'q
srun1 >1e34 3ue.{
'fiV'Zt'rqC) lnqesrel rnlg
.refufes Suuprq enp qelo ue{ntuellp 3uu,( rsuerelol
ueu>lmured leduprel srueq e(uruepp rp 3uu,(
euoz nlens u?I$ueuelu uuru[u[asa1 IsuBJaIoI '7,
nquns nete 'Surpueq nquns 'Surpueq Sueptq
dupuqrel smnl 1e8e1 3ue.( releles Suuptq
'Qt'zr
Bnp r{elo uBIn}ue}Ip ISuBJeIol Buoz nlBns 'B rqg) tnqesrel JnIIJ nqluns nsle ueu>lnutJed >1e1epel
sruuq u,(uurulep rp 8uu,( Surpueq ngluns nele Suuptq
:ln{IJoq 3ue,( rruP nles qePS Ue>I
-ruuauelu uesrunpp8elal ISuEJoIoJ'Surpuuq nquns IJep ("06 uep urules) nlueuet resep tnpns eped
;ulules Suuprq Bnp qelo ue{nluallp 3uu,( rsuulelol
nutu Suuprq dupuqrel o96 uped nquns nBlE 'uBIp
Buoz nluns ue{nlueueu uBlnpnsa{ IsuBralol 'I
-eru Sueprq'uee>lnturad ueepse{ nluns ueludruetu
uesnrnlle8ele)'uasnJnlle8ale>1 IsuBJeloI'g 'GeAtlngVII EIAISV) urel 3ue,( depeqret
'$yZt-S;Zt 'rqg) tnqesre] rnllJ nqluns nlBS lnqesJetrnlg derys uelqupue8ueu ruI ISuBJeloJ
'uulre{req 8ue,( rnlr; {ntun n>Ielraq 3ue,( ednr
ledupr4 u,(uruepp rp 3uu,( Surpuuq nquns ue8uep
rsueJelol ueledrueu e,(uumues llgord '1uq edereqeq
refufes 8uu,( srrpuqts ISuBJelol Buoz ue{nlueueu
urBIBp uup'uesnrn11e8ele1'uerulelese{'uelnpnse)
ledup uurelu[ese{ ISuBJaIol nBlE 'lnqesJel mlg nquns
nute uuelnru.ted ledepr4 e.{uruupp rp 8uu,( '8urp Nvltv)dlg dnill
-ueq nquns nulu Suuprq depeqrel ruleles sue8 nele )ntNn vdnd lsNvdllor oz'zl.
9Le )lN):tI .lv€t lvg
376 BAB 12 TOTERANSI

INI TERTERA PADA GAMBAP

O,12 LeLrar zono

aioono oonaino e -.1 yong mungkin

@ Menentukan
Kesejajaran untuk Sumbu Fitur
TMUF (ASME Y14.sM-1994).
XESEJI\IARAN
: :l: : Sumbu fitut harus dolom foleronsi tempot yong
ditentukon clon horus terletok di antaro <juo bi<jong vong
terpisoh O,l2 yong sejajar dengon bi<jong bonding tonpo
memondong ukuran fiturnya.

INI IERTERA DALAM GAMBAR , BERARTI INI

O IO.OOO lO.O22 (lOH8)

g__L- lrrla oos@1 el
W=
l
bt 05 diometer
zono loletonsi

Ewa bonding A

KFSfJAJARAN Sumbu fitur horus dolom toteransi tempot yong

ditentukon. Di tempot permukaonnyo berodo podo
Menentukan keadoon bahon moksimum (lO,OO), toleronsi kesejojaran
@ moksimum samo dengan O,OS <Tiometer. Di fempat fiturnyo
Kesejajaran untuk Sumbu Fitur betolih dori ukuron MMC nyo, peningkaton toleronsi
pada MMC (ASME Y14.5M-1994). kesejajoran diizinkon samo dengon sejouh perolihan tersebat.

.12.22 KEKASARAN, TEKSTUR, Sistem lambang tekstur permukaan yang

DAN GARIT
Kebutuhan modern atas mobil, pesawat terbang dan
mesin-mesin modern lainnya yang dapat menahan
beban yang lebih besar dan kecepatan yang lebih
tinggi dengan gesekan dan keausan yang lebih kecil
telah meningkatkan perlunya pengendalian teliti
atas mutu permukaan oleh pendesain tanpa
memandang ukuran fiturnya. Tanda pengerjaan
akhir belum cukup untuk menentukan pengerjaan
akhir permukaan untuk elemen mesin demikian.
Pengerjaan akhir permukaan berkaitan erat
dengan fungsi suatu permukaan, dan penentuan
yang sepatutnya atas permukaan seperti bantalan
dan perapat (seal) merupakan hal yang perlu.
Penentuan mutu permukaan harus digunakan hanya
apabila diperlukan, karena biaya produksi per-
mukaan yang dikerjakan akhir menjadi lebih tinggi
apabila mutu permukaan yang diminta ditingkatkan.
Umumnya, pengerjaan akhir permukaan ideal ialah
pengerjaan akhir yang paling kasar yang akan
melakukan pekerjaan secara memuaskan.
disarankan oleh ANSI/ASME (Y14.36M-1996)
untuk digunakan pada gambar, tanpa memandang
sistem ukuran yang digunakan, sekarang sudah
diterima banyak industri di Amerika. Lambang ini
digunakan untuk mendefinisikan tekstur per-
mukaan, kekasaran, dan garit. Lambang tekstur
permukaan dasar pada Gbl 12.46a menandakan
permukaan yang dikerjakan akhir atau dimesin
dengan metode manapun, sebagaimana pada
lambang V yang umum (Gbr. 12.20a). Modifikasi
ke lambang tekstur permukaan dasar (Gbr. 12.44b
hingga 12.44d), mendefinisikan kekangan pada
pembuangan bahan untuk permukaan yang dikerja-
kan akhir tersebut. Apabila nilai tekstur permukaan
selain dari rata-rata kekasaran (Ro) ditentukan,
lambang ini harus digambar dengan perpanjangan
mendatar, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.
12.45e. Rincian konstruksi untuk lambang ini
diberikan pada Gbr. 12.45f.
Penggunaan lambang tekstur permukaan
diberikan pada Gbr. 12.46a. Perhatikan bahwa
 'lnqasJel uuSeq '08'0 IU1t.u Ilqtuulp'uuryredrp rulru Bpe
sBtB u?r8eq upud uB>Hnfunlrp rE>lnsry qrqel 8uB1(
{Epll BIII 'g'ZI IeqBJ uped uu4uaqrp ue4eun8rp
uerESDIe{-r8Eup pllt{'09' z I'rqD EpBd UB)F{nlunlrp ue>1u 3ue.{ rBpuels rclru 'uuJBSB>lo{-Jeqe[ (seteqt
I$Inpord opolal'u m8eqreq uBp qeloradrp tBdup Suef Sueluud rclru uu{upuuueru Intun nlred upqudy
uIIZel SueF ue?{nr.uJed UBJBSe>Io{ mlru e{8uEI
'6r'zl 'rq} epud V'ZI pqe3- upud uqFeqrp
u€{uerusrp 3ue,( uerusulel r33uq IBIIN '(qg?.ZI
ue)lsuleftp uBp uB{lroqrp n}r SuBqurel s8lu uBE{nlu
'rqg) tuu8 depeqrq Suulurleut e,(uusurq Suei
-JOd Jnls{4 Ielru ueqrlrd uueunSSued 'ue{rJeqrp
3ue,( qotuoc Iuedes ueaprured Jnt${el Suequul
'unurrs>luu uuuceqruad uu{rJeqruou 8uu,{ qurz
eped uo1quqtuullp
urulep DIBIreq 'upl ualnluelrp {upp e{If 'ue8ueq
8t'ZI :qg uped sue8 Sueqruel
-uro1e8e1 uup ueruseIe{ {ntun uurn4n8ue4
'suu8 uelepueueru {nlun uu>lur8urrp upqedy
'9'ZI leqe;. upud uelFeqrp 8ue,( ruedes qBIEr ue>I '{lleqrel ne}u Suurur mqure8rp
-uun8p {ruun w{wJesrp Suud relru'urnulrs>Ieru uu {Bprl rur Suequul B,\\qeq uup ruquru8 ueuel
-8uequro1e8e1 €8uu rulru w{qrunq1p ullqedy rsrs rJep nBp/u?p r{E,t\Bq uBp ureqrp rur Suequel
(766I-WS'7IJ SI ISy) uesrunpp8aley uaFlueual{
@
V ouoplq dopot.Uel sn)ry 4DOal 6uo^ 'oAuJnlt! uo)n4n 6uopuouou
oduo]'Z'O qostd)el 6uo4 ouoptq Dnp o)oluo lp opoJeq sntoq
uDp uo\ntuetp AuoA lodua+ lsuolelol uotop snioq )nlJ nquns
6uo^ )nllJ nquns FD+uauO
V oqpuoq 6uoplq dopoq)e+ srunt 4o6e+
6uo^ lnl\ uolnrn ouopuouau oduol Zt'O qoqd)el 6uo4
)olo[os ouopfq onp o)oJuo lp opo)eq snJoq uop uo4n+ualp
6uo4 loduel guoJapl uolDp sn)oq n# losnd duoplB
outpuoq ouoptg

W
tr
lguo)elol ouoz )oqel zl'o
uo4u!46unueu 6uo^ rnlJ
tDsnd 6uoplq $oluapo
V oqpuDq ouoplq dDpoLlJel

H
sn)ry 4ooet 6uo^ ZL'O tlosldiot tsuo^ )D[Dles duoplq
onp o)oluo lp lotepet €ruDq uDp uo4nlugllp 6uo4
uoJnln lsuo)ap+ uolop siloq nl uoo4nu)od
tsuoJetol ouoz Joqel zL'o
-1
To uu,ouoo uuoo,,
uuounu 6uo^
lle )lNxrr dvsr^rve
378 BAB 12 TOLERANSI

BERARTI INI

*1 effi:!2
Ilil'_-.-.__-_
I EFoo-os@fAl
ill
lil 'T_ @15.9a4

I *t t^-l

@ Menentu- Sumbu fitur horus dolam toletonsi tempaf yong

ditentukon. Bila fitur tersebut betada pada MMC(15,9A4)
kan Ketegaklurusan untuk toletonsi ketegoklurusan moksimum iqldh O,O5 diometer
Sumbu, Pena, atau Bos (ASME Bilo fiturnyo menyimpong dotl ukuton MMC-nyo suotu
peningkotan podo toleronsl ketegokluruson diizinkan
Y14.5M-1994). yang somo dengon besohya penyimpongan itu.

INI TERTERA DALAM GAMBAR . BERARTI INI

l6lZoiEl---

Lffil
Kerogoman tempot
moksimum
-]-
L-
E] @-+ I

O,l diometet 6UmbU

zono loleronsi bandingon A
@Menentu- iriiaan6;;n:;;;r;i;u;
li.ffisFil,
li,:::

tlF"lr $iilri
iri i: iii
Sumbu fifur hotus <7olam zono silinder O-l diometer.
kan Konsentrisitas (ASME tonpa memondong ukuron fifurnyo, don yong
Y14.5M-1994). sumbunya berimpit dengon sumt>u bandingon (dofum).

M42x1,5-69 6x 07,9-8,1
BERJARAK SAMA
l@-l-.TTB-Ol
toc l@lzor@l--^Ic@
e99

o 2o,oo-2o,13 \2o Hr)

.60
.45

3t.a
o-.;
I o.\
I 9,6
9,4
I

l-zs ,5.A
'2s
co
35
4r,3
111
1

-
tMErRral

@ Penggunaan lambang untuk Dimensi Toleransi

Kedudukan dan Rupa (ASME Y14.5M-1994).
 '(966I-I I9€'yII flhlSV/ISNy) Uue{nlrrad
{llslrat}leJe>I usp uau:lnuuad rnls1al Suuqruu'I ueeunSlluod @
(ultl^Idv vlv!-v1vd)
NVUYSWT) reeN[
NvoNvanorrgr) dY$1J/ NYeNV€nOtl9f) t99Ntl
NVUVSWS> teeNrl
NVdVSU3)
'(966r-r ig€'trl' uIAIsYfl sNY)
ucnlnrurad rnls{el !s{ufsuo){ usp Suuqrue'I @
'rDlopuaui suoo rtDADq !p s!]o6 Dnpol lDnl !p lollu suo6 dol+es Inlun t+ uoouop uo)tlonseslp lu! lsueuJlc.
X : lnilnH l9eNll
A
x e vdt)-vdt)
G)
'(p) nqB (q) 'uere10u1 nBlB 6u"teq uPluaqtp
elqpde llencal epolau ouerequas ueouep uelltseqlp ledep ueslnulJad ouPquq ueup)l ol nBlB lPlBpuau (o)
sue6 sele !p uatnlualrp upBlnuiad lllslouejB)l ouplequos EllqPde uB)lPunoto 'u"Plnuiod lnFlef ouequB"l
'ueqeq ueouenquad qelo unyrtp pduP] lslalu! uBl4acuad nPle lnqnq
lfunl?lau 'Iplo roo 'u!6u!p upelreoued 'spupd uep{rooued 'ueeduauad 'up:oceouad uad€s sasojd ueouap /6
uextlspqlp sruuq uealnu:ad pilqeq uerlepupuau n - epuBl uelep uete16u11 0uere116 ueqeg ue6uenquag (p)
'unun uelelPc as'e
uPpp nplp upDlnlun}p ouBI Jpspp rBlru pppd uE)lqPquJB]lp ]edep tsueiapf'(lcul nel") lalaulllu uElep
ueutssusd qalo ouenqlp srueq oue^ ueqeq p^ulE^ueq uerllnfunueu el6uy 'ueqeg uEouenqued uPPoala)
/ (3)
uenledal Inun ue>lelpaslp srupq lnqes;ol upqpq uep ueetnulad lenquou lnun uelnpadrp uPursoLura ,"Or3I
(q)
ueqeq upoupnquad eMqeq up)ppupueu relppuau sUeg ualqnlnqro uEutsaua4 ue6ue6 uEl]Bg ue6uPnquad t
ue>lnluallp (p) nelp (q) uerelDutt nele 6ue1eq
plll lpncal epolau ousJpquas ueouop up)illspqlp lEdpp upplnuJad reseo uBalnuod tn1sla1 ouequel (D)
I-LHV eNVShl\fl
6Le )rN)3r. dv8]{Ve
 38O BAB t2 ToLERANSI

&ffi
3,ffiT,il*tr,fiTf",g, rf;#"ffii t.k runjukkcn
:ffi##iffi ffi
"*ifl *,"n ,#ffiffi1it
nitoi
v!r;e n"qainsti
"'"'fnTl-H'Jfrffitffifu**;u*,*";1,,

fi.ffir#
kendetifrturtqnb Ailde Hffiffi#5x*;#'il'
f

mem*r',,,fr o"'JilLrii"*'o#f ffi

''rri,t,i:l;rri ri;iiifiriit rtiiirli,Ttri,?il,"*;ff
vl , ,,ff,.,Jx3ltg*lH::**l*:*:**:
r,
il+ipffij,ffiffi-:filt
,,
,
|;-1ti-",1i# :i *
.

,; ,,,1,"' i:*L" jil ;5$=_*il;ffi;;-a;t?8ilil1:.";:,*f,:l:

,i, ,HllIffIg,,1^loypl.nemooinkosiitngunoron
'
' 'J: ;}n'",i$''7*, j j-iil , ffiHT., Ydn€ muncurrunluk menomu;r' 'uoru
ffi :iF::* ,iffi.| eomlux**,r**ffi$*i,:l#r
f

: f,ffiiflffi I, rgffixxf{effi4, {.$

:, ,
[t"*z-ns:
iJH,H"jil-&ifr"J;l^mxy"*li*i;:il::
diiunruiikon podq Gbmbor B qkqn rempok
lovor' Ando sunokon iniuntuk
kendoli ftiur'tunggol' orou teron$k"
rnencpt"ii.riGiJ"g5g
'["nJal"nrur ryi i"ol,
ff&t!fill[lffiu:.unt:ffiHHffr
ii"^tiJl*"" lombong-rambong-inr
t"topi r..,*uJ liil o"riLon pelhotion yong mudoh,
;yffi j.3g#ffi ifi fffi lt:?:ffi :tg;:ml:iTffi;TJ,nnm,rrm::x,5_xx"flH'_T
seksomo

r,t...j

l*
'; =' .i
 'rur unloqes s€quq elDI 8ue,{ eueurre8uqes '
{9661-9 t', I I AhlS V/IS NV) UBB{nlured
'(WS'ft,l E1ISV) ANSV rupuuts upeunSSued uurese{ey (selug) uulodure,{ua4 Suefue;
@
tnleloru unpedeprp rul 'uuus{uerued seso,rd ue1
-euuqrape,(uetu u8nl ICD 'l?.r\B uresep duqq eped
o:$,?
e,(ursuurelol rdelal 'e,(uutseu uetuele ISueuIp u€{
0'f8,,
-rleqredureru u,(uuq >1upn ue8uep nllat qlqel ulsoru
ualuelo rnlrJ ue{IslulJapuelu tuulEp reseq qlqel \c
3ue( uesunlelal ledupueru utusepued uelurlSunul
-aur uu{B Iul IEH 'u,{uue8uep uelrelraq 8uu,(
ursou ueuele ue8uep e.(uue8unqnq tuulup tnqosrol
ursou ueruele Suepuuureur rdelel 'e,{ursuuJalol eilos
rsueurp uep npIAIpuI ulseru uaruele uultluq;edueru 'loqa, lqarlp uDluDtDslp
ules JntIJ uep ulsetu uetuela Suot to1ru-1o9111'(966I-9€'tII AWSy11SNy) lu{nslq qlqe'I
lupu JCC 'pllal qlqel
3ue,{ uureselay (*5) eler-e1eu IellN IraS
uu{rsrurJepueu {nlun eun8eqres 1e1u rpe[ueru @
{nlun Jrrflure} unqu] qnpd tudue IrBp qlqel Incunu I I l::: I ..i
qe1e1 (?urcuotapl pun Stuuotsuawtp utlatuoa8- i
iiiilii.:;!;i,iiaiiiii!:::;,!ji:t;',..:r..'i;ii iffiitlfi*;5i$,** ri
lqg) pteuoe8 rsuerelol uep ISueIuIp uulJeqlued lelalllqrru nqlla5pdes ueBuap eurEs. r.{€lBper releuroJllwu
tdtf ! tofe IsNVdS'tor
NVG lsNfl llo NvldSglNld ;etii,. ;irii..,s"riii
,i,Sfi ,tEff;=il; ruii$ffr;
NV)VNneeNl! l tz'zl. .,S.s'.rt
\L. i;'.+fi$lnli
.i'$"ff.01 ,i;P'{
riffi;; ,:i$fi. t.q:qirJi!i ill.,is.*tfiii
ii{0$:: $.,1 ;:f;I-riii1 l;;iliffi.
'O661-gt'fIL qWSV/ISNV) lE)InstO qlqa1 8uef, unur
q]ig',t ;:€rIl ll;'r, r .(ttJ i
-gsr1e1,n uu8uuqurola8ay r33u;a .ru1;1,1 rrrt@ :r i;iiir: i;i rl
u(L
Y'i #,S:i
ri
i ,i; r:1;:i: ::P,ii:iI: ,l;::$-{:g.:i
l;*5e r, :; ........ii;;,i:ii i:Iffi"q]ii
ilifffil'**i,i: iir.:;i:.ii
.i.]9ill;ilr r:
iii I."s.i$;.i;: ii.flflf.ii i:;r. $l$;r
t; $ts:tr::
ri;$$$.'l$1ti, l$+lill=, i;ni,ry:r.i$jl
ii W,liiLir ,t#"'
,:, =;ii;s:,{f+;!
I$,8. lfiI;:i lifl*tir'; ili;$4$i$.,i
:S.Sffifiiiii
l#S:;1; ,;,;i:.;r ii:il
ii:# 9.iii
111 ,liii':,iirli n19,-;
i"ffiiii ffi!l. ii,r
;:i..A,Wi9;iil.. l$,fgi,ilirr! iii;ttiftftii
:i9fi;i
1;$, ffiifiti;i
ffr!
@
l*{*fi tPEilca
1 *mlt
M
i__"'_ __" '.- _,i:j_ ''"-_.]*:;l'ia;' ''-'. ;fi;l !
--
l.ge )rN)3r dvawve
382 BAB 12 roLERANsr
Elemen mesin dan komponen yang diproduksi
tersendiri akhirnya dapat dirakit menjadi produk.
Kita percaya bahwa setiap bagian mesin pemotong
rumput, misalnya, akan berpasangan sepatutnya
dengan komponen lainnya ketika dirakit. Rodanya
akan masuk dengan lancar ke gandarnya, toraknya
akan suai sepatutnya di dalam silindemya, dll. Tidak
ada yang akan terlalu ketat atau terlalu longgar.
Dengan demikian, pemberian dimensi dan
toleransi geometrik merupakan hal penting pada
proses desain maupun manufaktur.
Penerapan prinsip GDT pada proses desain
memerlukan lima langkah:
Langkah 1: Definisikan fungsi elemen mesinnya.
Hal yang paling baik adalah memecah elemen
mesin tersebut ke dalam fungsi-fungsi sederhana-
nya. Usahakan serinci mungkin. Misalnya, fungsi
roda pemotong rumput ialah: (a) Memudahkan
pemindahan produk; (b) Memberi jarak antara lantai
pemotong dan tanah; (c) Menambah kekakuan
badan mesin, dan lain-lain.
Langkah 2: Btat daftar fungsinya menurut
prioritasnya. Hanya satu fungsi yang harus menjadi
prioritas utama. Langkah ini dapat menjadi sulit
karena banyak elemen mesin didesain untuk
mencakupkan fungsi jamak. Pada contoh roda
pemotong rumput di atas, fungsi dengan prioritas
utama ialah memberi mobilitas pada produknya.
Langkah 3: Tentukan kerangka acuan banding.
Langkah ini harus didasarkan pada daftar prioritas
utama yang Anda buat tadi. Hal ini dapat berarti
membuat beberapa kerangka acuan, yang setiap
kerangka didasarkan pada prioritas pada daftar
Anda. Kerangka ini harus dibuat pada satu, dua
ata:u tiga bidang.
Langkah 4: Pemilihan kendali. (Lihat $$12.19,
12.21, 12.22). Dalam kebanyakan hal, beberapa
kendali akan dibutuhkan (misalnya, keluk, keduduk-
an, kekonsentrisan, kekasaran, dan lain-lain).
Mulailah dengan kendali yang paling sederhana.
Dengan "yang paling sederhana" berarti kekangan
yang paling sedikit. Kerjakanlah dari kendali yang
berkekangan paling sedikit hingga yang paling
banyak.
Langkah 5: Hitunglah toleransinya. Kebanyakan
toleransi didasarkan secara matematis. Langkah ini
biasanya yang paling mudah. Gunakan MMC,
TUMF, atau LMC apabila memang ditandai. (Lihat
$$12.15, 12.17,12.19). Hindari agar tidak melaku-
kan langkah ini sebagai yang pertama, langkah ini
harus selalu yang paling akhir. Lihat Gbr. 12.47
untuk mendapatkan lembar kerja yang menjelaskan
secara garis besar kelima langkah ini.
Program CAD umumnya memungkinkan
pengguna menambah toleransi pada nilai dimensi
pada gambarnya. Pemberian lambang dimensi dan
toleransi geometri, tanda pengerjaan akhir, dan
lambang standar lain biasanya tersedia sebagai
bagian dari program CAD atau sebagai perpustaka-
an lambangnya.
Pemberian dimensi dan toleransi geometri
telah menjadi suatu bagian mendasar industri
manufaktur sekarang. Untuk dapat bersaing dalam
pasar sekarang, perusahaan dibutuhkan untuk
mengembangkan dan memproduksi produk yang
bermutu paling tinggi, pada biaya yang paling
rendah, dan menjamin penyerahan tepat-waktu.
Walaupun dipertimbangkan oleh sebagian besar
menjadi bahasa spesifikasi desain, GDT juga
merupakan bahasa manufaktur dan pemeriksaan,
yang memberi cara untuk penafsiran dan pe-
mahaman yang seragam oleh kelompok yang
beragam ini. GDT memberi dasar kontrak nasional
maupun internasional untuk pelanggan dan
pemasok. Lihat Bab 10 untuk mendapatkan pem-
bahasan yang lebih mendalam tentang bagaimana
GDT dapat digunakan pada proses manufaktur dan
pemeriksaan.
 '!4arrroec JsuBraloJ, uBp
Isueu40 uelraqtrlad u|ese( BFe{-rrq*r1 @
#urseu #urseur #ursau
ueuelg ueuelg ueu.Ia
V,\NISNVTIA-IOJ CNNIIH'E
rlPpua) rIepue)
#urseu #urseu
ueEeIa ueuela
I-IV(INA>I SINAT HI-IId ''
reur+l uBSurpueg lnl!.,{
repun{aS ue8urpueg :ntrg
rsBunj #ulseu
ueuelA
ropunlos u€Surpueg rnlrC leuu.l uuSurpueg f,ntr."I
asBunJ #ulsou
ueue Ia
repunias ue8ulpueg JnlrC ueBurpueg :n1rg
#urseu
lsBung ueualg
N\r'9NICNV€I NIr'rI]V V>I9NVTIS>{ N\r'XISINICEICT'E
#rsBund glsBung #!sAun I
V,\NSVIIT{OITId NVIrIdrI INV-IVCI ISDNNC dVJ.IY(I J\r''IS'Z
ueqequel lsBung
ESEp rsBunC
:(dNJLI) NISAhI NAWA'IEI ISCNNC NV){ISINISA(I 'I
e8e xrN)il dvslflve
384 BAB 12 roLERANsr

PENANDAAN CONTOH TAMBANG PENANDAAN CONTOH

Gadl $jajar dengan gais Garit msnyudul dalam kedua arah

t6rhadap gads yang mewakili pemukaan
yang mewakili p€mukaan pada siapa
lambang ini diberlakukan. X gada siapa ini diberlakukan. TANDA

Garit tegak lurus lerhadap garis yang

mewakili permukaan pada siapa Gadi ach maiemuk

I lambang ini diberlakukan.

M

Garit kira-kira radial relatit terhadap

C Gadt kira-kira melingkar relatif lefiadap

tengah-tengah permukaan pada siapa
lambang ini dibedakukan.
R l6ngah{engah permukaan pada sjapa
lambang ini diberlakukan

@ Lambang Garit (ANSVAsME Y14.36M-1996).

LO /- Nilai rala{ala kekasaran dilBmpatkan dr sobelah kiri t.o/ Pembuangan bahan dengan pemesinan dibuluhkan

t /
V
kaki panjangnya. Spesilikasi hanya salu nilai harus
memperlihatkan nilai maksimum dan semba€ng nilai
.uV unluk menghasilkan permukaannya. Jumlah bahan
dasar yang dissdiakan untuk pembuangan bahan
diperikan di s€belah kiri kaki pendek lambang ini.
yang lebih kecil darinya harus dibenarkan. Tentukan
Perikan dalam miliheler (inc0
dalam mikrometer (mikaoinci)

Pembuangan bahan dilaEng

1.6
Spesifikasi nilai rata-rata kekasaran maksimum dan '{
"(- minimum mempedihatkan kisaran kekasaran yang
diizinkan. Tentukan dalam mikrometer (mikro inci)
Penandaan garit diperlihatkan oleh lambang garit
yang dilempalkan dr sebelah kanan kakr panjang

Nilai tinggi kegelombangan maksimum merupakan Panlang penyempalan kokerasan atau nilai batas
nilar pedama yang diteftpatkaa dr alas garis ditempatkan di bawah perpanianqan mendatar.
mendalar. Sembarang nilai yano l€bih kecil Apabila tidak ditonjukkan nilainya, diambil 0,80 mm
dibenarkan Tentukan dalam milimet€r (inci) (0,030 inci). Teotukm dalam milimele( (inci).

Apabila diperlukan jarak kekasaran maksimum dapat

ditempaikan di sebelah kanan lambang garil.
nila, linqg, kegelomDangan Sembarang nia. yang Sembarang nilai yang lebih kecil haruslah drbenafian.
1,6/ Tentukan dalam milimeter (inci)
t I lebih (ecil dibenarkan Tentukan dalam milimeter (rnc,)

@PenggunaanNilaiTeksturPermukaanpadaLambang
(ANSVASME Y14.36M-1996).
 'snsnq{ uBBpEa{ Bpsd qaloredlp ludEp qBpuar qlqet nqB
r33u$ qJqel 8uu,(;uy;1g'uu:llreqJp Buu,( saso.rd lqun rulzz1 Suef ue:pdnraur g1
uB+tnfunilp 3uu,{ Sueluag '(S86I-I'9,B SWSYflSNY) urpzl 3ue,( F{np9{4
epolaWqaIouB{I!sEqI(3ue,tuBE{nruJeduBJ?s€{ax@
6uPre[ 6uEI uPPun66uad l-v
elBr-eler uEEun66uad I
lelac-roc
ualileued'u;6u1p teueg
uersnJls)io6uad
ugueuJad uP)slec uerocaoued
uPEduauad
seuPd IPUEC
rsed usroca6usd
lnluel uPsnleqouod
olal ueqEsBbuad
uesalouad
oJuala-uesalod
ueqBsPOuad
uPEpuua60usd
loH ueloso66uad
IruoiDlall ueepuua66ua6
sPrPl rrllP uBBfuaoued
uelnqnquad'ueioqa6ueS
Elu!)loruelf
iasB'l
uorualo sallag
6u"qnl uereqalad
IuPl slPU
slPll
lulsll uelncal ueulsauad
raBruDl sleli
uelprn66uad
ue)inluaquad'uEPlPrad
uetlefua66ued
0ut66eug
ete^u uBouolouod
(s'o) (r) E) (r) (8) (gr) (ze) (es) (szt) (osz) (oos) (ooor) (oooz) (ufi) rJuroiltlA
9'Zt 92 09 (w) :e1euo:1ty1
z ro'o 9zo'o 9o'o
or'o oz'o ot'o os'o 9'! z'e 0'9
"U'uPresE)ial ela-PIPU
99C XIN)lr dvsl lve
386 BAB 12 TorERANst

@ Penggunaan Lambang Pengerjaan-Akhir Permukaan

dengan Sistem Gambar Produksi Computervision CADDS 4X. Seizin
Design Pacijlca.
 'cul 1atndrao)
aulJd ut oqosntail ,lDuD 'uogotod.roX uolqanlnduo2 uPlas ';trl SOOYC
I.T'J:ilTT""',-',I:ffii.}ff ?-T:'i'trfil"1l-Efiiffi
pdwa11 nP1o1Y
x
olols tntnuaw loplt lsuawQ ;ffi
(4q) uowoPPay
I
wDuag tn)ruax
uos14aut!sax
n
p dwata S uootnot a d4uoua g t o g
r-1
uDlnpnpax uo?uutwaSl
+ s
sDl!sUluasuox @ sluox sntu
IVdI^ISI lDluoJ sltD)
ISNV}IA-IOI DN\r'gI^tV-I
nsng Suotuo1 \-./
(VS) Dpq yo['1ttt1 NVX{'TINAIIO )VC[
cNvswvf
uDnlDS llupuax @9 opq Yo{-1to1
os
(ggy1 uoncy ruaatQ ()
tot13u11ay1 tonlaY
/
1to{-1to1 al
prol lnlax /7
ofu3u11ua7ag a
suog 1{ot4
tsuauKl losv .o
uoolntuta4 11{o.t4 I
uotofo[asaY rc>1a{otdt a1 n04Pq ouaz @
//
NV)OINIIrCI xvo[
uDlnpnsax (Wti) qntnptuary tolDrllqul )Prag DNVghlv-l
7
uosrunplo8ataY nlgf uotnyn SuoPuowau oduol o
T
()rW) t!4Pasral uDqoq uoDPDaX
uDSttputltsax o
H
(31rtr1t1) wnwts4Dry uDtlDg uoDpDaX
utuot18u11awaS1 @
o tDSoo
uDDlDtax f xx'xxl
D lalauDrQ
@
uDSrunlax
ISVINSI}IO NVCI
VdNU ISNVUS'IOI CN\r'€IhIV'I ISNVIIS-IOI CNVSI tv-I
LBe )lNxll dvst lvo
388 BAB 12 roLERANsr

I KATA PENTING
TOLERANSI DIMENSI BATAS
KELEGAAN UKURAN NOMINAL
SISTEM LUBANG-DASAR BATAS
SUAIAN LONGGAR SUAIAN INTERFERENSI
SUAIAN TRANSISI SISTEM POROS-DASAR
KELEGAAN SATU.ARAH KELEGAAN DUA.ARAH
PEMBERIAN TOLERANSI GEOMETRI KEADAAN BAHAN MAKSIMUM
TEGAK LURUS SEJAJAR
KELUK KONSENTRIS
KESILINDRISAN KEMELINGKARAN
KENDALI PEMBERIAN DIMENSI DAN TOLERANSI
GEOMETRI (GDT)

TRINGKASAN BAB
Pemberian toleransi menguraikan batas minimum
dan maksimum untuk ukuran dan tempat suatu fitur
(feature).
Terdapat beberapa cara pemberian dimensi toleransi,
termasuk dimensi batas, toleransi satu-arah,
toleransi dua-arah, dan toleransi geometrik.
Sistem toleransi lubang-dasar merupakan sistem
toleransi yang paling banyak digunakan karena
sistem ini mengambil lubang dalam ukuran
nominalnya dan menyesuaikan poros untuk meng-
akomodasi toleransi tersebut.
Besarnya ruang di antara dua elemen mesin yang
berpasangan pada keadaan bahan maksimum
disebut kelegaan.
Elemen mesin yang berpasangan dengan kelegaan
negatif dikelaskan sebagai yang memiliki suaian
interferensi atau suaian paksa.
Elemen mesin yang berpasangan didesain di sekitar
ukuran nominal dan kelas suaiannya. Semua
toleransi lain dihitung dari kedua nilai ini.
Elemen mesin bermutu-tinggi sering diberi dimensi
dengan pemberian toleransi geometrik untuk me-
mastikan bahwa ukuran, bentuk, dan karakteristik
geometri relatifnya didefinisikan sepatutnya.
GDT telah menjadi bagian mendasar industri
manufaktur sekarang. GDT tidak saja berupa bahasa
desain, tetapi juga merupakan bahasa pemeriksaan.

Elemen mesin yang berpasangan dengan kelegaan

besar dikelaskan sebagai yang memiliki suaian
longgar atau suaian gerak dan geser.

I PERTANYAAN-TINJAUAN
1. Apakah arti kedua angka batas dimensi batas itu? Berilah daftar lima kelas suaian.
2. Gambarlah tiga toleransi geomteri yang mengacu Dapatkah satu elemen mesin memiliki kelegaan?
sebagai pembanding. Labelilah informasi pada Mengapa?
setiap kotaknya.
Dapatkah dua elemen mesin memiliki toleransi?
3. Mengapa sistem lubang-dasar lebih lazim daripada Mengapa?
sistem poros-dasar?
Berikanlah contoh bagaimana GDT dapat digunakan
4, Berikan lima contoh ukuran nominal dalam ke- sebagai alat desain maupun alat pemeriksaan.
hidupan sehari-hari. Apakah tujuan ukuran nomi-
nal itu? Berilah lima
5. Berikan contoh dua elemen mesin yang akan mem-
butuhkan suaian gerak dan geser. Dan yang
membutuhkan suaian paksa.
 V
'uBsnlntusd rsue^uo{
u?)lBunSSueu wSuep rsB^ala u?8uBprcd urulBp su8ed rBqr.uuSSuel J 'L
'dnqes upde>1 sruel ureSereq ruqueSSueprtr '9
'e,{uuueunSSued ue4rurnSueu uep 1ery3ued uru8uraq rsulgquaprEuaytr'S
'JrIn rsu{Urseds uu4rsrugepue1a1 'V
'rse^ela
uep ue8uolod tuelep emrgopes uep '{pulue{s 'tcuu rrln ruquuSSuayrl 't
'dnr4es JrIn {nlueq ure8ereq rsurygquept3ue4 'Z
'dnr4as rqn udrueq 8uu,( urseur ueruale qequleru uep ualrsrulJapuay{ 'I
:1udep e,{usnruqas upuy'JuJ quq urBJBp uBrIBq Jrefuladueru qBJalaS
NVNTNI
SVO=Id NV(I
'rv)loN3d'all.ln
g1

II3.I UIIR SEKRUP
TERSTANDARDISASI
Pada awalnya, tidak ada satu pun barang yang di-
standardisasi. Mur yang dibuat oleh satu produsen
tidak akan sesuai dengan baut yang dibuat oleh
produsen yang lain. Pada 1841 Sir Joseph Witworth
mulai mempet'uangkan ulir sekrup standar, dan se-
gera setelah itu ulir Witworth diterima di seluruh
Inggris.
Pada 1864 Amerika Serikat mengadopsi ulir
yang disarankan oleh William Sellers dari Philadel-
phia, tetapi mur Sellers tidak akan dapat disekrup-
kan pada baut Witworth, atau sebaliknya. Pada 1935
ulir American Standard, dengan ulir Sellers lama
V
(b)
(a) Pegas. (b) Sekrup dan pengikat. Dari Machine Design:
An Integrated Approach oleh Robert Nonon,@1996, Seizin
Prentice-Hall, Inc.
yang berbentuk-V 60", diadopsi di Amerika Serikat.
Tetapi masih saja belum ada standardisasi antar
negara. Pada waktu damai hal itu merepotkan; pada
Perang Dunia I hal itu menjadi gangguan yang
serius; dan pada Perang Dunia II rintangan sudah
begitu kuat sehingga Sekutu memutuskan untuk
melakukan sesuatu untuk itu. Pembicaraan dimulai
di antara orang-orang Amerika, Inggris, dan Kanada
dan pada 1948 suatu perjanjian telah tercapai untuk
penyatuan ulir sekrup Amerika dan Inggris. Ulir
yang baru tersebut disebut ulir sekrup Unifted, dan
ulir itu merupakan kompromi antara sistem Ameri-
can Standard dan Witworth, yang memungkinkan
pertukaran ulir di tiga negara ini.
Pada 1946 komisi International Organizasion
for Standardization (ISO) dibentuk untuk membuat
suatu sistem internasional untuk ulir sekrup metrik.
Akibatnya, melalui upaya kerja sama Industrial
Fasteners Institute (IFI), beberapa komisi Ameri-
can National Standard Institute, dan perwakilan
ISO, standar pengikat metrik disiapkan.l
Sekarang ulir sekrup merupakan hal yang vital
untuk kehidupan industri kita. Ulir tersebut didesain
untuk ratusan keperluan yang berbeda: ketiga
penggunaan dasarnya ialah (l) wfiitk mengikat
elemen mesin, (2) lurttttk menyetel elemen mesin
dengan acuan satu sama lain, dan (3) untuk
memindahkan daya.
A13.2 ISTILAH ULIR SEKRUP
Definisi berikut berlaku untuk ulir sekrup secara
umum (Gbr. 13.1). Untuk informasi tambahan yang
menyangkut istilah dan definisi ulir sekrup Uni-
fied dan metrik khusus, aculah standar berikut:
ANSYASME B1.1-1989
ANSyASME 81.7M_1984 (R1992)
lUntuk mendapatkan
daftar standarANSI untuk ulir, pengikat,
dan pegas, lihat Apendiks 1.
 'lnqnq urseu JsluP-soJod Jrln 'Ju{E uep
epud ruedes 'qu1eq-rnu rmp sn1nfue1 qupnur IEII lecund uu>lEunqnq8ueru 8ue,( Jrln uue>lnuued lSlS
urepp uuln88unol Dlllrtuetu u?p 'Suolodtp t{Bpnu 'ueqslaqesJeq Suuf rrln enp rsrs-rsrs
qrqel 'r8esred rqn upeduup tun{ qrqel er.uJv rrln uulSunqnq8ueur 3ue,( gBmeq uw{ilrued dV)V
'rur rSosrad rqn uu rluuSSueru 1e{uuq r{Bpns wp
'JrIn rsrs enpe>l
t3esred JrIn rffi{Urporu uapdruetu aucv filn
uelSunqnq8uau 8ue,( sBt? UBu>lnuued xVCNnd
'rsesrpJepuelsry
'u,(udnrles
runlaq €asred rqn 'arucy JrIn qelo qnul nlrEaqes
ue4lue8rp qu1e1 r8esred rrln '(snlnd.re1 qupnu nquns Inlalerx Suef Sueprq ruelep Jn{nrp 8uu,( rlp
uB)IB {Bpll r{Bleq-Jnru s,4aqBq ueele,(ua1 pedes; rsrs-rsrs eJ?luu tp tldztp 8uz,( lnpns dlln lnons
e,(uuueznuq uul{eurele{ Bueru{ uep ue{Elac uu8uap 'ueJutnd nles tu€lup Ierqe
rur Inlueq Jrln Suoloruetu ruulup usqnse{ 1eql{B Breces nfuur dnrqes 4In {Brsf nfvn-)Vdvr
rdelel 'e,(unquns depuqrq srun1 1e8e1 ;tdueq u,(u 'JepuqIS
-BIilrr BuoJDI 'e,(up uuqepurued >1n1un papl 8uu.( qelo Suolodrp 8uu,{ 3ueru reqel uup eues 3ue.( rqn
rgn uuludn-roru srleJoel etvces tBastad qn Jeqel lunqrueru {n1un JIIn InlEIeIu pinel 3uu,{ F,(utH
'P18ueP
Jepuus rets[uErQ lev€-)vdvr d3lS}ltvlo
qrqel Euu,( rTIn ueurelupo{ uu8uep 1du1e1 peglun uep 'rcur red rqn qulurnl lSeq1p I ue8uep
IBuoIIEN u?oueruv qn uu8uep udnres e,(u:1n1uag etuus d t8eq-4ure1 'e,(unqruns uu8uep miuies JDInIp
'1or sesord uu8uep {ruueqlp u4rf uu4tulnqtp Surres
8uz,( u,(ulnqueq JrIn upud uerunsesreq 3uu,( 1nn
-renl-Jrln rdelal 'ele; e,(ue1u uep )pJund 'luuolsuu
a1 dnqes rp eped lpll IrBp {ErBf ;eva-)vdvr
-re1ur dnrles r11n p4r8ued rc8eqes rnln1esp 3ue,{
'(runy undneru urBIEp rlln >1n1un nlupeq)
Jepu€ls dnqas rrln uuqzdnreluu 1upu,t illn
'lBuoIl3N dnqes rlln Ine{ro1 raletuur6l dqlNll t d:tlll lvto
uuJuaruv qn ue8uap eues u,{urusup eped IuI JIIn '(ren1 undneru {uulpp Jrln {nlun DIBIJaq) dnr4as
>Intuaq lepp q1f lue$Blnqrp e,{ue4e uup 'u€1lulnq rrln ruseqrel releluercl do^vl t dfr]u[vlo
-rp n31u uB)pleJrp JenrJIIn {Ecund 'lEuolleN u€c '8ueqn1 eped ruades
-ueuv >lnlueq uulnue8Euo{u qBIe1 uep '9761 upud 'ulo88uu ruupp uer8uq eped:qn 161VtVo dnn
sp33uy uep 'upeuey 'IDIIJoS u>llJeurv qelo rnln1as 'sorod Sueluqes eped
-rp 8uu,( Jupu€ts rqn uu4udruaw pagf1un up
ruedas 'u1o33uu runl uu6uq eped:11n Uvnl dnn
'urnurn ueuunSSued
'Jepuqrs nlEns Jenl n81e
>1n1un n-urulel rqn ue41uu88ueur rur Inlueg 'l€n>I
ruulep rreu{nuuad eped (09'?$) ql{eq Intuaq tuBIBp
qrqel 3uu,t rqn uapdruetu uB{BtuJIp 8uu.( 4ucund
rue8eres Suudureuefueq >leJund dnd)fs dlln
u€p JE{B uu8uep lDuoliDN uDcuauv rln
'uu8utunl udrd efte1 Inlun ug{Bun8lp e8n[
'(goor$ I 86 I-htug'rr ,r ghtsv/IsNv
Iul r{n 'qnuad rrln u{nu uu>puqp{e1p 3uu,( lapuu
-eru 8ue,{ uulese8 ue8uep lsuJueuueq n-rueful (eoo r D 8 L6t--9' n r L ahrsv/rsNv
JrIn 'nluolJel uulele,{uad uunlredal >lnlup 'sJ? (ogotu) E86r-I r€I'rs awsv^sNv
-IIaS rlln nE13 'prepuBls selBls pelpn rlln lnqesp
e.(up,re epud y-wotol qn'(Z'il:qg) u,{up
"99
ue1tlepurrueru nele 'urBI uIues nles uencu ue8uep
urseru uaruale 1e1a{ueu {nlun 'ulso(u uetuelo
1ury8ueur {nlun Uz>I€un8rp 4p {nlueq uru8ereg
dnd)3s dnn )nlNJg €'etr
'Jeletuerp ure8ureq
{$un rcur red ;qn Jepwts tIBIurnI dnn lu:ls
'e,{unqtuns Inlulotu 8uu,( Suuptq qalo
Suotodrp Suef rrln Suudruuue4 dnn )nrNl€
'e,(unqurns dupeqrel Iurruou JDInrp 3ue,( rqn rulu
uup 4ecund BruIUB {Emf dnn NV1a|\fIvo:I)
'dnr{es
mpletu 3uufuuuraru nquns supg Unn nsnns
l6g )rN)rl dvsltve
392 BAB 13 uLrR, PENGTKAT, DAN PEGAs

oa 0.r2sr-P
Ioq
o
il u,\/ Z ,/Y,/,/,'-zt t
- / ,/-. /Tl@
AKAR EUNT
(o) V.IAJAM (b) AMERICAN NATIONAL
(c) uNtFtED (LUAR)

0,125P-lr],i:-2

(d) METRIK
(e) PERSEGI (D ACME
(rcPEALUAN UMUM)

0,163r6P .l l+

(h) ULIR BULAT

@ Bentuk-bentuk Ulir Sekrup.

Ulir cacing standar (tidak ditunjukkan) serupa

dengan ulir Acme tetapi ulir cacing ini lebih dalam.
Ulir cacing digunakan pada poros yang memindah-
kan daya ke roda cacing.
Ulir bulat didesain untuk memindahkan daya
dalam satu arah saja dan digunakan pada meriam
besar, dongkrak, dan mekanisme lain yang memiliki
kebutuhan kekuatan-tinggi yang serupa.
 (c) lldtlll. 3n3v alnn (a) voNve relsuld (p)
da
'{ntuafrur
---lTV,i-
'!rDJ uep uuuex
'u,(urequu8 eped uru gZ nerc ,,I qeaeq
Ip BrI{
-BJDI raleuurpJaq'lrce{ relauurpreq 4p uulrfe,(ueu
{nlun ue{Bun8rp 'uuleueq.repesrp 3ue,( urrzel qrqel
3uu,( uep {nutuo{s 'rr1n Suuqruel Suusud unq
'p33un1 ruqruu8
uupp uapunqu8rp ludep rcurr uup 'euerlJapes
'este>ls rqn Suuqurq 'ue1sn-req8uetu {pq ue8uuqur4
-red elrqedu uup uer[u.(uad uesule[o{ {ntun
'toutJ uup 'DuDqrapas 'Dslills epoleu-requre8
uped dn-u1es rrTn uelle,(ued epolaru e8rl leduprel
dnn eNvghtyt let.
'uf,udn-qes Sunln uped.up Sunfn qqurnf rluuru8ueur
uu8uep 3un1q1p uup rluuelrp ludup sorod uped
leuref 41n 'lnqesJat uurel dnlnuetu uup u>pqruetu
tuulep ludec qure8 ue>lrJeqruetu 1n1un '>1eruu[
rqn udrueq SuFes ue:e4 re18uq uped 461 'ure1
-utul uep 'uere>1
m18uut 'rBrB utsed dnln1 'uedlnd
dn1n1 uped nredes 'ruseq u,(up qllu-rllp '1udec lere8
ue{qunqrp ulrqudu ueluun8lp leruet 11161
'eS'€l uep pg'€I lqg upud Surseur-Sursuur
ue4lnlunlp LrDI uep ueuel epuu8 lSesred etucv JrIn
'qnul qrqel qe1 u31t nleur e1du1-rqn mp '1eE8un1
rrln nluur {BrBf Irep Wqel Ie>I unp nfuu epuu8 rrln
'ueru1nd rlu{ nlBS uped'uerlurep uu8ueq m1e uu8
-uep ueue,t\u1:eq reqrue8p rap 'yedn-rpuruI-Jrln nurc
upue8 l1n IBq urepp le,(ulecund uu8uep uuuuzrlul
-req e,(uu1e 'e1du1-rqn nele p33un1 ;qn ;equre8
e6e )rNxrr dvslNve
(0) t3dru1 (c)
rnn El@
rln @
upud 'u.(usruoles uep 'r8uq-1erul rIB e8p u,(uue1eI
-1eml'1a&t1 qn eped lr8eq-1erel rlu>I Bnp u,(uuept
->1elcl 'opuo? illn Eped'Jrln {nlueq Bnrues lruun
n{elrog rul 'u,(usrueles uep 'pdttt-r?/fl {nlun dg,I
'Epuu8 rrln {ntun d 'Ie83uru 4In {nlun 69,9 ue8uap
eures e,(ulepued rsrs 3ue.,( n4s e8rlr8es esnuelodq
uuludnJorrr uo?urttrual stto? ,cA.g1 e83urq
ug'gl 'rqC eped uaplnfuntp 3ue,,( luede5 :re[e[as
Suulueqwau Suuf 3un33und qrqel nute Bnp [.lep
unsnsJel Trtwo[ tUO 'e(urfleq-{Bref uufluep erues
e,(uuqel-1urel uup '3un33und nlBS LrBp unsnsJol
'u,{ueuruu uu>llr?Jrsrp 8uu,( q:edes '7o38un7 n1p
)nu{lrvhl
dnn Nvo lvoeNnl dtln 9'e1r
'(e6t'gt 'rqC terlrrr
reque8 upud g1 uu8uep Heqellp nIEIes urx rlln
'urEI u?{nluellp gunce>I fig) ueuu>1 rrln ru8eqas
duSSuerp nlules rrln '(l'gt 'rqC) uuIurn-ru[>pre8
qeru ue8uep qeJu ueuu^\a1.req relndrp epqudu rmu
r{uJE e>l nluru 3ue,( rqn uuledruoru rJp{ JrIn usp
'uru[ urnrul lura8 uutuep qerues relndrp ellqudu ;nu
{uulup e{ nleur Suuf rqn ueludrueu uBuDI JrIO
IdI) NVO NVNV) dNN 9'E1I
'(pg'gt 'tqg) n1n 8oq-yoto[ nqn?uad
uu8uap nelu (cg'91 :qg) sueSSuad uu8uep rruInlp
ledep rcur red rqn qegunl nele 6uq-1ere1
394 BAB 13 ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS
Lambang ini sama untuk semua bentuk ulir, seperti
metrik Unified, persegi, dan Acme.
Penyajian rinci merupakan penghampiran yang
mendekati pada penampakan ulir sekrup. Proyeksi
sebenarnya kurva heliks ulir sekrup (lihat Gbr. 13.1)
menyajikan penampakan yang menarik, tetapi ini
tidak mengimbangi tugas yang menguras waktu
untuk pelukisan heliksnya. Akibatnya, proyeksi
sebenarnya jarang digunakan dalam praktek.
Apabila diameter ulirnya pada gambar lebih
dari 1" atatt 25 mm, gambar yang menarik dapat
dibuat dengan metode penyajian rinci, detganapa
profil ulir sebenarnya (sembarang bentuk ulir)
digambar; tetapi kurva heliksnya digantikan oleh
garis lurus (Gbr. 13.6)2. Tanpa memandang apakah
puncak atau akarnya rata atau dibulatkan, ulir ini
disajikan dengan garis tunggal dan bukannya garis
ganda, seperti pada Gbr. 13.1; akibatnya, ulir
American National Standard digambar persis
dengan cara yang sama.
II3.8 LAMBANG ULIR LUAR
Lambang ulir luar yang disederhanakan ditunjuk-
kan pada Gbr. 13.7a dan i3.7b. Bagian yang berulir
ditandai oleh garis-garis taktampak yang sejajar
2Ulir yang berdi ameter 42 mm atau f
f ".;ita digambar dengan
skala setengah, akan kurang dari diameter 25 mm atau l" pada
gambamya dan dengan demikian akan terlalu kecil untuk metode
penyajian ini.
@ utir Metrik Rinci, American National, dan unified.
ungko@n pejol jiko sektupnyo
dltepi4imiingkon
Gotis okot don puncok
@ Lambang
o.zs-touNc-2o
@ffi@
/-
DISEDEAHANAKAN
dengan sumbunya kira-kira pada kedalaman ulirnya,
pada penampang atau pada elevasinya. [Gunakan
skematik kedalaman ulir dalam tabel pada Gbr.
13.9a untuk melukis garis-garis ini (Gbr. 13.7d).1
Apabila bentuk skematiknya ditunjukkan pada
penampang (Gbr. 13.7c), adalah perlu untuk me-
nunjukkan V; jika tidak, tidak akan jelas adanya
ulir ini. Akan tetapi, tidak perlu untuk menunjukkan
V menurut skala atau sesuai dengan kemiringan
sebenarnya garis-garis puncak. Untuk menggambar
V ini, gunakan skematik kedalaman ulir (Gbr.
13.9a), dan buatlah jarak-baginya ditentukan oleh
v60".
Ulir skematik menurut elevasi (Gbr. 13.7dr
ditandai oleh garis panjang dan pendek berselang-
seling yang tegak lurus terhadap garis sumbunya.
dengan garis-garis akar lebih disukai lebih tebal
daripada garis puncak. Walaupun garis-garis puncali
ini secara teoretis diberi jarak sesuai dengan jarak-
bagi sebenamya, garis-garis ini sering sangat rapat
dan membutuhkan waktu untuk menggambarnya-
jadi mengalahkan maksud penggunaan lambang ini.
yaitu untuk menghemat waktu penggambaran. Padr
prakteknya,juru gambar yang berpengalaman
memberi jarak garis-garis puncak ini secara
seksama dengan bantuan mata, dan kemudiar.
menambah garis-garis akar yang diberi jarak
berdasarkan pengamatan mata di tengah-tengal
garis puncaknya. Umumnya, penjarakan haru:
Lingkorcn pejol jiko fepinyd
doqol
dimiringkon
/,
+
/i
UJUNG
ulir Luar.
''u
J*'o
%:ry@ f MErr,k I (d)

(1)
HWEWEWEE
@ffiEffiEffiEE 'urBIB( r.rln Suequrel
-{BrulBIrqBdu B^\qEq uB{rlBqred 'u6'€I u33uq i6'€I
'rqC BpEd UBT{nlunllp uB8uotod eped uep rs?^elo
BpBd J?nl Jrln {ruun {peule)ls Suequrq JEqruuSSuer.u
{ntun r{B{3uBI-qDISuB-I )tlv1att)S eNVS6IVI
'u,(u8uolod Suuprq
eped ryduuqel suuS-sue8 qelo uu4lesrp rqn rofeur
releruur6l 'q6'gl rqg upud uoqnlunlp ue8uolod
upud ruelup Jrln {nlun uu{euerpepasrp 8uu,(
Suequrul '(Z6U :qg) >1udrue1{ul suu8 Suesedes
qelo Epu?lrp rur JIIn uueJu{ '{rlerue>ls uurlu,tued
{n}un ue)pun3ry 3ue,( uu8uep {puepr rse,rale epd
ruBIBp JrIn >lnlun uu{Buuqrepesrp 8uu,( uur[e.{ue4
'q6'91 u33uqJ6'€I rqg epud uollnfunlp ue8uolod
epud urelup rrln >Inlun uu{uuuqJepesrp 3ue,(
Suequrq requreSSueur lntun qe13ueyqu43ue1
'e6'€I uep p6'€I 'rqg epud uu4rlnlunlrp
du13ue1 Sueqruul'r8uq-4urul uurn{n uu{qnlnqrp
1upr1 'ue8uolod uup rselele epud rqn ueryle,(ueru
8uu( ledureqq sueS Suesedes lenqtuaru lnlun
uapun8rp lnqesrq Iaqel IrBp nln ueurulepe) 'e6'€I
u33urq q6'€I 'JqD eped ue4lnlunlrp ue8uolod
uep rsu^ele eped reny JrIn {$un ue{eueqJepesrp
3ue,( Suequrel mqueSSueru 1n1un qe13uu1qe13ue1
NVXVNVHd:IOfSIO oNVA 9NVSINV]
'edruos 8uu,( eJBc ue8uep uelnlupedrp >lpleru
nelE rrln Jelaluercl
Ierursep-rcur {nlun Ieultuou
'uu>pun8rp uelu ro,(eu reloruulp
f >luun 6 uep
C pl1u uep 'u,(urequre8 uped ..f reteururpJaq uu{e
qe8ueles epls epud ..f I reteururpreq.rqn 'ueolrurap
ue8uaq 'requre8 epud relauurp >lnlun rIEIupB d uup
c IBIIU E,!\qEq w>lrlBrlJod 'suu83ued ueluunSSueru
snJuq etlsrsuqeu u-rud rdelel 'e,(uel€tu uunluuq
96e XrN)rr dvsl^vo
)llvhErs eNVSy!\a
(o) (u) ()i)
@
9ZxOZW
ue8uep rur sueS-srre8 lerel rJeqtueru eures{es
ereces ledup uuurep8uefuaq 3ue,( requre8 nrnl
'BIu>IS uu>IJusepreq ufupnqtueru ue>Irl?pntuetu {ruur
uep sn8eq-SuuqurJaq 3uu,( Sueqruul unlpseq8ueu
>1n1un qgrdrp rur rulru-rclrN :qn Suuquq requrei
-8ueur nDlumes uuluun8rp 1n1un r8uq-1erul uep
uBruBIBpe{ relru Iaqel uullnlunuaru 86'€I rEqtuED
dnn eNVglN\n
NVdVg! tveeNSd o 1 'e 1r
'@Z'tt* u8n[ 1eq1) u,{u
-uuprnSSued ueruulepe ue8uep utues Jrln Sueluei
eyqede 'qnuerued d4 ueeunSSued uurylu,{ueu
dg'91 uep J8'EI 'rqg upud SuequreT 'og'€i uuF
'u8'gI 'a8'€I 'p8'EI 'rqD epud uaqnlunlp Suei
Iuedes 'u.(urqn Suuluud qrqeleur >pluure>1s r8uc
-1uref e8q e,(ulpppes mqruu8lp e,(quurou rprni
uu{uulupe>l tqrueq nlunq Sueqnl IBq ureleg
'uu41n[un1lp 3ue,( rgedes '3urya:
-8uu1esp snruq ludurul{Bt seJoS-srJeg'rydue1ry:
sue8 Suesedes qelo uelllesp 'undeueu epoleu
uu8uep '1udue11a rrln-rrlll 'pl'gI 'rqg BpEc
JBnl JrIn Suuquq ue8uep eues srsred dg'gI 'og'f I
'ru8'gI rqg ue8uolod upud >lpuure>Is.rrp uur[u.(ua6
'e,(uue8uolod uuBuupuud upud rpe[ra1 uu>1eu
-eqJaposrp 8uu,( uup {rlerue>ls ruelep-Jrln Suuqrue'
€Juluu upepeqred e,(un1us-nlps u,ry\qeq uu>InBqJed
'8'gI rqC eped uu41nlurury uepp-rr1n Suequrel
l^tvtvc dnn eNVg! tv't 6'elr
'6'gl rqC epud uelueqp {lluure{s Suuqur
1n1un uu8ueqtuued'uuruquruSSued uulqepmueu
{n}un'u,(ureleruerp r{nJnles uu8uep Suequrux
396 BAB 13 uLrR, PENGTKAT, DAN PEeAs

DiAMETER #5 (0.125
MAYOR 4.25 0,3125 0,375 0,5 0.5625 0.625 0,6875 0.75 0.8125 0,875 0.9375 l

KEDALAMAN - D ).3r25 0,3r25 0468 0.0468 0.0625 0,0625 0.0625 0,0525 0.0781 0.0937 0.0937 0.0937 0.0937

JARAK EAGI . P ),0468 0.0625 o.cr.25 t,c6.25 0,0625 0.937 0.0937 c.0937 0.0937 0.125 0.125 0.1 25 0.r25

(Unfuk nildi meftik: i" = 25.4 mm qtou lihal somoul deoon4olom)

ffi '
(b)
I
--
PANTANG
uL'R
I

DISEDERHANAKAN - LUAR

c,3r3 t 0.87s

eok puncok tqokht di luot poniang ulit

o 0,3r3 f 0.875
Pon)onA ulh yang mendekoli jorok-bogi penuh

-ro uNc-ze
f

(p)

SKEMATIK - DALAM

@UntukMenggambarLamtrangUlir_YangDisederhanakandanSkematik.
ue nlueJ '@Zt'tt:q9) u,(urqn ro.{uur releurerp uep
3uulued uu8zq lunq uup 'nquns suu8 quel .I
'ZI'€I rqg epud uerynlunlrp
reque8 epud (urrx-urq) ruru gZ nule ,,I sBlB Ip
u,turo,(eur Jeleuurp epqedu ruupp-fesrad rrln rcuu
uurlufued ruquuSSuaru ruepp qulSuey-qu18ue1
tef sdSd
UI]N ISNId NVITVAN]d Z1'E[I
'ruulH
rdule1 srdrl-1e8u ;rq1e 4yn sue8 entues qelleng
'Gtt'gt e33uq pII'gI rqg) 'ueue4 sBlB e{ Suopuoc
u(usrruS-srre8 ueuel rrln BJelueues'(c11'g1
u38urq eII'gI 'rqg) Irpl sBlB e1 Suopuoc u,(usue8
-sue8 gq Jrln {nlun B^tqeq w{rtuqred 'II'€I xqC
uped uurynlunlrp Suef ruedes reqruu8lp 'ue8uolod
epud 'uurunsesJeq 8ue,( urepp rcurJ Jrln
'uelrq rdelel 'srdr1-e,(use1e[ eures snreq rrln suz8
Bntues 'Jrrplu ruqure8 epe4 'u,(uuru1 lecund sue8
ue8uep rufefes >1epp 1ul slreg 'lpa rueq >lecund ry1p
Bnp eJuluu Ip {lJullp uurpntue{ 8ue,( 'nreq >lecund
suu8 uelutdrcueru rur Surmu-rdel'GOt'St lqD) {ln
uuruelupe{ e>1 Suuluequretu rur SuFnu-rde1 '(ogg
Suupu -8uupe1 'sorod Sunln depuqret og, e,(rreselq)
(ta{tuotlc) uu>18uurur-rde1p efu8unln ellqudy .g
'.refefes rur Ju{E srreS-suu8
tgnqtrretrr >$1un (a3pau4?rutls) rulup-srreSSued
upud u8rlr8es JaseC 'lucund sFuS-suu8 uu8uep
.relelas uule {Bpp Iq re>p suuS-slrug '(eg1'91 :qg)
>lelueJes urelrq 8ue,( .ru>1u srruS-srru8 >1!ru1 .S
'u,(u;r1n uped
..repuusJoq,, qaloqlepq 'ru>1e,{ l1u8e1
srueq rur .n
n '(pgl'€I :q9) pqel o09
n reqtuug
'uu>11nlun1rp 8ue,t tgedes 'rrln JB{B qnlun unlunued
sue8 >1Fe1 uep 'Jrln uetuuppe>l lunqtuetu {nlun n
unp JeqruBC 'rufefes sueS-suu8 {uuueru 1n1un (uru1
u8nr3es upud nele) 1-suu83ued Sueluedes rp e8qlSas
Jeseg 'snpq uep '{uulrr{ suu8 edrueq stuur{ rur srJ€C
'(cOt'gt rqg) pq Suopuoc suu8 ueSuep ruleles
lucund sue8 1ue1 'rur r8eq-1urul {pp IreC .e
upud uu4>1n[un11p
'qgl'€I :qg
3uu,( relelas sue8 epoleu ueleun8 nulu 6uq-u13uu[
uuluun8 '>luprt B{rI '{luIe1 sueSSued ue8uep
rcur red 41n qnlndes uep SlotrsJu spuSSued ue8uep
lunqrp qupnu ue8uep ledup rcur.red rqn uudulep
'e,(upsrlrrJ '8uns8uu1 BJBoes lenqrp ludep u,(ur8eq
-1erul'u,(uep1s ue8uep runses rJur rad rqn q?Funf
DIII 'ueual sBlB e{ Suopuoc rur Suopuoc srru8
'rJDI JBnl rrln {nlun :uDI sele qBJB e{ Suopuor 'rul
Suopuoc srreS 'ueuu4 JBnI Jrln 4n1un (:qn >lnlueq
Bntues {ruun EIUBS d relru ruEIBp u uu8uudrurfue6)
'u,(usnreles uup '1edr:1 JIIn >lnlun d+
L6C )lN):Ir dVSrAVo
'upue8 rrln {n1un 6 '1e33un1 rrln {nlun 6f Buopuoc
suu8 uelSueduilueur ue8uep u,(urqn ue8uurureq
qupeng '(91 slrpuedV leqrl; wu Z 6uq-1eret
Dlrlrueu Z, x VIIN rqn 'e,(qusrlAi .u,{urqn uu?pueu
-ed urupp Suns8uul uallraqlp {Fteul rrln {ntun
r8eq-1uru1 '(t'St $) rcur red u,(urr1n qqrunl uu8uep
1 r8equreu uu8uep (r3eq-lurelt d qulrruf, .renl
Jrln nelu Iu?lBp JrIn 'e,(u.rrp Suepuurueru udu4 tqn
rofeu releurelp eped Suntuu8rel 1ul quFunf .(qOt .S
t
:q9) pegrun uep lÇ'VG’
ruelup rrur red -rr1n qelurni qBIIreJ .Z
'(uOt'gt 'rqg) e,(u:o,(B{u re}atue
-lp uup Suufued sllnl uup nquns sue8 ryre1 .I
'91'91 'rqg upzd
ua11n[un1rp rur Jrln-Jrln requruSSueur urepp qu13ue1
-qe>13uu1 'ue>lreqerp 'epe Suerueur uryl.u1u: 8uu.i
uu6uq eueJu{ 6eruus qBIEpz IeuorluN ueJuotuy
uup 'perJru1 .>llJleru Jrln {ntun rcuu uerlu,(ue6
lVNOIIVN
NVCtdlI! tV NVO 'Of HtNn ')tdlShl
dlln :tcNtd NVtrvANSd I I'e I r
.)Iperus)is
Junl-Jrln upud eueulu8uqes uruus 8ue.( e.rec uu8uep
uaplesrp uu8uotod upud 41erue1s urBIBp rlln .b6.tl
'rqg eped ueplnfun1rp uu8uolod upud de13ua1
tuulup rrln Suequel'Suryes-8ue1esry 4edruuller
-suu8 seroS-suu8 uep ?qn ueryfe,(ueru quduel4a
3uu,( srru8 ue8uese4 '(dO'gi 'rqg) uu>11ntun1rp
rse^ela eped ruelep-Jrln {nlun du13ue1 {ltetueIs
Sueqruel 'e,(uuueqas ugJn{n lrunuetu uB>lnq u?p
'uu>qnlunlrp 8uu,{ ruedes 'e[us u:rn-eruy u,(ueq uu1
-1!usp dq rprn8 relaurerq 'e,(unp 8uulued Iqrqeleul
(1nuue1s) ;qn r8uq-1erel e8q 3uuqn1 ruqrueSSueu:
qup.{ueq ruquru8 nrnl '1ep1erd eped uulnlepp
Suues 8uu.( euuurru8uqes 'rur rsuuro;ur ue18ue1ru
-8ueru r1n uuletec e41 'uu41nfun1p 3uu,( 4.ledes
'uuruelupe>l trunuetu ruquu8rp u,(urp;n8'uDIIJeqrp
nete rnqeta{rp dul rprn8 ueuelepe{ e>lrf .rnqelolrp
Suef:qn Suuluud upuduep Sueluud qrqel tDlrpas
ledep Suuqruul rrp 3uelued r8el qu4es rurs rq 'b6'g 1
u83urq 06'€l 'rqg epud uullnlunlrp ue8uolod
eped uup rsulele eped urepp Jrln >lnlun {rtuuols
Suuqruel ruqueSSueu 1ryun qelSueyqapuel
'.09 n r{elo lenqrp Geq-ryrut uep 'n requruSSueu
{nlun ue>leun8rp 4leure4s JrIn uuruelepey .u6.1
'rqg epud unplnfunllp ue8uotod eped :en1 l1r
1n1un delSuel {nerue{s Suequrul 'ur6'€ I rqg BpEc
ue41n[un1lp rselele uped renl rrln >lntun de18ue'
{lterue{s Suuquul 'ue11nlun1lp 3ue.( ruedas
tqn Suulued qrqeleru ledup qnued r8uq-lerul lnrur
rrqrle lucund srru8 '>16'E1 'rqg upud lenqrp 6 r8ec
398 BAB t3 uLtR, PENGIKAT, DAN PEGAs

P = JARAK-BAGI (/,ihot tobei) ULIR LUAR XANAN TUNGGAL

l- ---t--r
ltt-t

T- --
I
--+sv t?t->
I
lr
+---- L
lt
I I

--- (c)

45' UJUNG YANG DIIEPI MIRINGKAN

(Hinggo diometer okor ulr)
GARIS A(AR TIDAK SEJAJAR
SEMUA GARIS I|PIS DAN HITAM
1...
J

GARIS PUNCAK BARU

(f)

@PenyajianRinci_Ulir.LuarMetrik,Unified,danAmericanNational.

GARIS KEMIRINGAN

@PenyajianRinci_Ulir.DalamMetrik,Unified,danAmericanNational.

P dengan membagi I
dengan jumlah ulir per inci
(lihat Apendiks 22). Untuk ulir kanan tunggal, garis
ini akan condong ke atas kiri, dan garis condong
ini disimpangkan sama untuk semua ulir tunggal
bentuk apapun. Pada garis bagian atas, buatlahjarak
yang sama denganf, seperti yang ditunjukkan,
dengan menggunakan skala jika memungkinkan;
jika tidak, gunakan jangka-bagi atau metode garis-
sejajar untuk memberi jarak titiktitiknya.
2. Dari titik f Oi garis bagian atas ini, tariklah
garis-garis yang agak tipis (Gbr. 13.12b). Tarik
garis-garis penuntun untuk akar ulir, dengan mem-
seperti yang ditunjukkan.
buat kedalaman f sebagian disekrupkan ke dalam sekrup. Rincian ulir
3. Tarik garis sejajar tampak tepi belakang ulir
(Gbr. 13.12c).
4. Tarik garis sejajar tampak untuk akar (Gbr.
l3.l2d). Perhatikan rincian yang diperbesar pada
Gbr. 13.129.
5. Pertebal garis-garisnya (Gbr. 13.I2e). Semua
garis harus tipis dan hitam.
Perhatikan pandangan ujung poros pada Gbr.
13.12f . Lingkaran akar taktampak; tidak ada upaya
yang dilakukan untuk menunjukkan proyeksi
sebenarnya. Jika ujungnya ditepi-miringkan
(chamfer), lingkaran tebal akan digambar sebagai
pengganti lingkaran taktampak.
Gambar 13.13 merupakan suatu gambar
rakitan yang menunjukkan ulir persegi-1uar yang
persegi di A sama dengan seperti yang ditunjukkan
pada Gbr. 13.12. Tetapi apabila ulir dalam dan
 'JE>I€ u?p
{ucund sueS eJBlue '1edu1 r11n uup p33un1 rrln {ntun DIBIJoq
IUI 'rE)iB
wr1u8ueiled rp r$lrulsuo{ suuS-srre8 {lreI '+ uu8uep u?uu^\BlJeq mqureErp ufulucund e^rqeq
Jrln uurrrelupe{ lenqr.uolu 8uu,( rele Jeleruurp {uun qryil ';qg epud ualnuqred '71'91 ';q9 uped
r${rulsuo{ suuS-sue8 \Wj-'(ZZ srypuedy ruq11) ue41n[unl1p Suolodrp 8ue,( p33un1 urupp-r8es.rad
rcur red 41n qulunl ue8uep 1 r8equeur uu8uep 6 rrlnrequruSSueru urzyep quq8uel-qe18uu1
rru{ruuo.1'(zSt'gt :qg) u,(urgn ro,(eur releurutp uup 'u,{udnr{as
8uu fued uu8uq lunq uep 'efunquns suu8 4ue; 'I uedep rsrs epud.r11n sueS-suu8 uu8uep uuuB.!\BIJeq
'SI'€I lqg epud uaplnlun1rp u,(tueqrue8 Suuf qere ruepp Euopuoc (Euopdrp u,(un1n uueJe{)
upud (urq-er11) uru gZ nelr- ,,1 upeduep resoq {uelup-4ln 3ue1e1eq uuqnrud uerylu.(ueur Suui
qrqel u^{u:o,(eu Jalouerp ellqede etucv JIIn IJUF rrln sueS-suu8 umqeq uu{BuqJed 'y1'gi rqg eped
uerfe,(ued ;equeSSueur urepp qe13uu1-qz13ue1 ruedes uu8uep uruus ruulup-Jrln rs{nlsuoy
.B
!il tcv rp uurynlunlrp 8uu,( Iuedes '1 qn-rudes rdntnueu
dtln tcNld NVlrvANld el'elr uup qlpuq-3uedurn1 uule mur uped JrIn 'lDIEJrp mnl
'Gzt'gt 'rqc
'uEtpIBU ruepp pasrad
1eq1) sorod 8un[n ue8uupuud 4n1un 8ue,( uu8uep r[O @
rrerrul(ulJeq pqel uerelSuq uep >1udtue14q uerq8ql
B^\r{Bq ue{rteqred 'WI'EI 'rqg epd ue4>1nlun1p
uurus Suuf ulelep JIIn Sunln ue8uepue4 'u,{uuu4
-uueqrepe,(uou {nlun unl8uulrqrp e,(u8uopuoc
sr.ru3-srru8 uep'ledtuul{q sueS-slre8 uuEuep
1du1et 'u,(uprurou ualnpnpe>l upud reque8p e,(ur{n
Igord 'e?I'€I :qg epud (mn1 ueSuupuud) rse,rele
eped uu11n[un1rp eruus 8uu,( urulep rtln
'e,(uuelSuere{ uapunqlp uup
w{Bpeqrp 8ueru uup rIIn uuelx tp 'a7l'El:qg eped
ludurq e,(uueupeqra4 nnrueleur rtln Sueruqruas
>lnlun Bruus q?lg uepe7l'tl rqg upud I$lnISuo{
'uer4urep uu8ueq 'lecund ue8uep uuuelrrelJeq
u,{u4ucund '1edrupuru1 Jrln nu1e epuu8 -r1n 1n1un
:ren1 |8es.ra; 4In-PuJU ue1fufuel
@
(a)
hlvltH NVo sldll sluvS vnnSs
l-r
I dl 1"4
unn NVeNtd,nS) i?rft,.i'
]v99Nnl.'NVNV)',UVnl dlln
(I8V1 rVHtD tCNl u3d Ulln H\rll lnl _
) l*.t
65e XIN)lr dv8lr[ve
4OO BAB 13 uLlR, PENGTKAT, DAN PEGAS

,Mr, '
t-
JUMLAH ULIR PER INCI (LIHAT TABEL)

POTONGAN

fT f
LJ L

]T l
L.J L

(c)

@ Penyajian Rinci-Ulir Persegi Dalam.

ULIR LUAR KANANJUNGGAL

1"
JUMLAH ULIR PER INCI (LIHAT TABEL)

to
\'7-"^*'oo
bl t
o-
_--
xEI
F(
S
b
d!t o
s

GARIS AXAR TIDAK SEJAJAR

@ Penyajian Rinci-ulir Acme.

2. Pada garis-garis konstruksi tengah, buatlah
ruang f 1Cbr. 13.15b). Membuat langsung dengan
skala memungkinkan (misalnya, jika t = # ",
gunakan skala teknik); jika tidak, gunakan jangka-
bagi atau metode garis-sejajar.
3. Melalui titiktitik yang berselang-seling, tarik
garis konstruksi untuk sisi-sisi ulirnya (tarik 15'
sebagai ganti 14+") (Gbr. 13.15c).
4. Tarik garis-garis konstruksi lain untuk sisi lain
ulirnya (Gbr. 13.15d). Perhatikan bahwa untuk ulir
tunggal dan ulir tripel, puncak berlawanan dengan
akar, sementara ulir ganda dan ulir kuadrupel,
puncak berlawanan puncak. Tebal di bagian
dan bawah ulirnya.
5. Tarik garis-garis puncak sejajar, tebalkan
sekaligus (Gbr. 13.15e).
6. Tarik garis-garis sejajar, tebalkan sekaligus.
dan tebalkan profil ulirnya (Gbr. 13.150. Semua
garis haruslah tipis dan hitam. Perhatikan bahwa
ulir dalam pada bagian belakang mur condong
dalam arah yang berlawanan dengan ulir luar pada
sisi depan sekrupnya.
Pandangan ujung poros dan lubang yang ber-
ulir Acme digambar persis sama dengan pandangan
ujung untuk ulir persegi (Gbr. 13.12 dan 13.14).
atas
r -
'uBlDluu
rusrEprlrn
@
'E,(uurBl pelJlgn nBlB leuortBN uecrreruv
Bpedrrep Inr{Ele{p 3ue,( raleurerp >I$un rcul red:qn
ry,{ueq Wqel HIIFueu pa*un sryuq ous4a ntnuos,
olHtNn snlvH vdls)] dtln t['er
'(rcur red rlln 9I 'leuorseN 1n1ueq)
1q91 ue8uep rupuetr6l 'tnuq uuqeued rnru
uup 1e1e,(ued (toyoc) ryde1e1 upud rgedas 'u,(u
-Jeleuurp Suupueureu uduq snpq Jrln uu{nl
-redrp epqedu ueleun8rp 3ue,( lrcur red r4n 91
Hllr-trrelu Jelewelp enruesj/-? Zoq+1otot qp
'(rcur red
rlln ZI 'l?uorsuN >1n1ueq) p71 uu8uep repuel
-rC 'urseu rqrulsuo>l eped Suos8uoles uep
sorod upud srd4 rnur >lntun uup 1e1e4 ueufte>1ed
{ntun uu{Bun8rp 8uu,( ircur red rlln ZI HIIr-u
-eru e,{u:eleururp unues-71-t8oq-4oto[ tu2
'(rcur red
rrln g 'yeuorsuSl 1n1ueq) 519 ue8euep rupuulrq
'edn.tes 8uu,( 1ery8uad uep 'repurys upde>1
ruuuu]-tneq'r83url-ueuu{eueq udrd sueg
{ntun lnuq uped uu4uun8rq 'rcur red;qn g
plIIIUeu Jeleruerp enureg-g-r8oq-ryuot t1l,2 .e
'(luuorsu1q
snleH rrlO-autl lououzN) CN uu8uep
Iepuetlq '8uuqra1 le.tresed wp Jrlouoto rs{nls
-uo1 epud uuleun8rp 4e,(uuq 3ue.( i4u,(uuq
qtqel 8uu,( rcur red JIIn qe1urnf-^snpq nln
'(luuorsup rese) Jrln-asrDo) 1ouo1to77)
311 ue8uep rupuelr( 'uu1ury8ued uenpadel
{ruun {unun-uunlrade4 Jrln nlens-laso1 rqn
.ISNY
rupuels uepp ue4dn{ecrp qulel Jrln rres eur.I
'uruu1 reqrueS-ruquru8 uped redrunftp qrsetu er.uel
sruaf rrln'rdu1e1 uuly'{ll1eru uup paurun Jrln qelo
uu>plue8rp qulet puorluN rrucuoruvJrln 'rur tunlaqes
uallnqesrp 8ue,( rgedeg '{l4etu wp pegru1 rrln
Iuedes eruus uerlefued epoleyq 'puorseN {nlueq
rc8eqes luua{rp uep 'rBpuBtS 'S'O nele 'sJellas
to7 )rN)31 dvsl lvo
,r1vr l)s (q) NV^'VNVHU]O]SIO (D)
rJes :qg) gord nule '{ntuog
Igo-rd qrodes eures '(q7'91
'E961 epud rsdoperp Bruul puortuN uecuetuv rrlO
IVNO|M NVCIdtl^tV dnn 9['e1r
'Jrlrueq uu8unqurus uallnlunueur
{$un ue{qnlnqp
e,(u-1 'uu1r1el tueIBp Suolodrp r.uuIBp rrln
wp renl rqn epqede u^\quq ualrluqred '(SZ'gtS
leqrt) efuruepp uur8uq >lnlueq->lnlueq uaplnlunu
-etu {ntun u€{qrunqrp BIrq qunce{ 'ptad upueq
Suurequres nele tntu nElB tueuul lneq Suoloueru
.S
>luplt {nlun wrzel 8uef, pr{ qBIBpV '.rqC 'tI'€I
eped ue4>1nlurulp uBtDIBr .ruque8 uped rrTn
'8'€I 'rqg upud ual4nlunlrp ue8uolod uped
ruulep JrIn Sueqruel 'requu8rp snruq n .{lluure{s
Suuquel uped u,nqeq uu{rteqred '1'91 .rqg eped
ue8uolod urepp ue>gnlurulp JBnl
rrp Suuqruul
.n 'uulur8urrp eryl'uepp-uu8uolod uu8uepued urelup
ueq8uupqrp ledup lecund sueS-suu8 uup Ju>lu
suuS-sue8 'q9'Et 'rqg epud ueleluc qelo rcpuelrp
8uu,( rgeda5 'SI'gI-0I'gI uep 9'€I 'rq1t uped uu1
-ryfun11p uu8uolod uped ;useq rrln rJuu uerle,(ueg
NVeNOIOd VqVd dnn 9['elr
'tcuu reque8 Bntuas {nlun -rrduuq su1eqJol uro\uorqd
srre8 uueunSSue6 '1ede1 8uu,( ueJn>ln rreqrp
snruq rdu1e1'puorsue,ruol uesnlnured uueunSSuad
,2,
eduul 4epuadredrp ledep uur>1rtuep BrBJes
ueryfesrp 3ue,( su8ed uep rrlrueq soro4 '(91'E1
:qg) nqum leureq8ueur {nlun uu>leun8rp tudep
woruotld speS-srre8 .>lpuepr Buu1' (atwoa{1 xr1rl
.I
uelaJepesplrl[uotu 3ue,( epuaq uapfu,(uau tuupg
WOINVHd
srdvo NWNneeNld 71'elr
'uo1uot1d 4te5 ueuunSSuag
@
4O2 BAB 13 uLrR, PENeIKAT, DAN pEeAs
Bentuk ulirnya sama seperti American National.
Ulir kecil ini digunakan pada logam tipis yang di
sini panjang ulir yang bertaut kecil, dalam hal-hal
di tempat yang penyetelan halus diperlukan, dan di
tempat yang getarannya tinggi. Ulir ini ditandai
dengan UNEF (ekstra halus).
II3.I8SUAIAN ULIR AMERICAN
NATIONAL
Untuk keperluan umum, tiga kelas suaian ulir
sekrup di antara elemen mesin yang berpasangan
(seperti antara baut dan mur) telah dibuat oleh
ANSI.
Suaian ini dihasilkan dengan penggunaan
toleransi yang didaftarkan dalam standar dan
diuraikan sebagai berikut.
1. Suaian Kelas l-Disarankan hanya untuk
pekerjaan ulir sekrup di mana celah bebas
ar,tara elemen mesin yang perpasangan
merupakan hal yang penting untuk perakitan
cepat dan di mana goyangan atau kelonggaran
bukanlah hal yang tak diinginkan.
2. Suaian Kelas 2-Mewakili produk ulir
komersial bermutu tinggi dan disarankan untuk
pekerjaan ulir sekrup yang dapat saling ditukar
dalam jumlah besar.
3. Suaian Kelas 3-Mewakili produk berulir
komersial yang bermutu sangat tinggi dan
disarankan hanya pada hal-hal di mana dijamin
tersedianya alat-alat yang sangat presisi dan
pelaksaan pemeriksaan yang menerus.
Kelas suaian yang diinginkan pada ulir diper-
lihatkan pada catatan ulir. seperli yang ditunjukkan
pda $13.21.
II3-I9 ULIR METRIK DAN UNIFIED
Ulir komersial yang lebih disukai untuk keperluan
komersial sesuai dengan profil M dasar terbitan
I nt e rnational O rg an iza tion for St andardization
(ISO) untuk ulir metrik. Desain profil M ini dapat
diperbandingkan dengan profil Unified inci, tetapi
keduanya tidak dapat saling ditukarkan. Untuk
keperluan komersial, dua seri ulir metrik lebih
disukai-kasar (keperluan umum) dan halus-
dengan demikian secara drastis mengurangi jumlah
seri ulir yang digunakan sebelumnya (lihat
Apendiks 15).
Ulir Unified tersusun dari standar American
National sekarang. Sejumlah ulir American National
sebelumnya masih dicakupkan dalam standar baru
ini. Standar ini memasukkan I I seri jumlah ulir
per inci yang berbeda untuk beragam diameter
standar, bersama dengan gabungan pilihan diam-
eter dan jarak-bagi khusus.
Ke-11 seri tersebut ialah seri ulir kasar (UNC
atau NC), yang disarankan untuk keperluan umum
yang bersesuaian dengan ulir kasar National lama;
seri ulir halus (UNF atau NF), untuk penggunaan
umum dalam pekerjaan otomotif dan pada peng-
gunaan yang membutuhkan ulir yang lebih halus;
seri ekstra fralus (UNF atau NF), yang sama dengan
seri ekstra halus SAE, yang digunakan khusus pada
perlengkapan pesawat terbang dan dirgantara dan
umumnya untuk ulir pada dinding tipis; dan delapan
seri yang rerdiri atas 4, 6,8, 12, 16,20,28, dan 32
ulir dengan jarak-bagi yang konstan. Seri 8UN, atau
8N, 12UN atau 12N, dan 16UN atau 16N disaran-
kan untuk penggunaan yang bersesuaian dengan
ulir American National jarak-bagi 8,12, dan 16. Di
samping itu, terdapat tiga seri ulir khusus-UNS,
NS, dan UN-yang melibatkan gabungan khusus
diameter. jarak-bagi, dan panjang pertautan.
II3.2O SUAIAN ULIR METRIK
DAN UNIFIED
Untuk beberapa penggunaan ulir metrik khusus.
toleransi dan penyimpangan ditentukan oleh
peringkat toleransi, kedudukan toleransi, kelas, dan
panjang pertautan. Dua kelas suaian ulir metrik
umumnya diketahui. Kelas suaian yang pertama
ialah untuk penggunaan keperluan-umum dan
memiliki kelas toleransi 6H untuk ulir dalam dan
kelas 69 untuk ulir luar. Kelas suaian kedua diguna-
kan di mana suaian yang lebih ketat diperlukan
dan memiliki kelas suaian 6H untuk ulir dalam dan
kelas 5969 untuk ulir luar. Kelas toleransi ulir
metrik 6Hl6g umumnya diambil jika tidak ditandai
lain dan digunakan untuk penggunaan yang dapat
diperbandingkan dengan kelas suaian inci 2Al2B.
Penandaan toleransi-tunggal 6H mengacu pada
peringkat toleransi maupun kedudukan untuk di-
ameter jarak-bagi dan diameter minor untuk ulir-
dalam. Penandaan toleransi-tunggal 69 mengacu
pada peringkat toleransi dan kedudukan diameter
jarak-bagi dan diameter mayor ulir-luar. Penandaan
ganda 5969 menandakan peringkat toleransi yang
terpisah untuk diameter jarak-bagi dan untuk di-
ameter mayor ulir-luar.
Standar untuk ulir sekrup Unified menandakan
toleransi dan kelegaan yang mendelinisikan be-
berapa kelas suaian (derajat kelonggaran atau
keketatan) antara ulir yang berpasangan. Pada lam-
bang suaian, hurufA mengacu pada ulir luar dan B
untuk ulir dalam. Terdapat tiga kelas suaian untuk
u?ry?qluBllp J?nl JIIn {nlun 69 rsuBJelol sBIe{ luulep uu{Bun8rp lul eurus 3uu.( Sueqtuul nelu
N?1? I,UEIBP JIIN .W{NIUEIIP ueluleJ
IruUN H9 ISUBJEIq SUI$I '8I'gI irqg epd uu11nluqlp FuorluN uec
nlJad ru?q?drp urnun Suzz( lsueralol B{lI -lJeurv usp 6paurull '{lJlet.u Jrln {ntun rrln uElBt?J
'(q3t'gt :q9) lursreuo>1
uenpedel reseq ue6eqes {ntun dnlnc qepns g'1 x
dtln NVMVC lz'err
'u,(qusrw.x Suuquq qelo
0 t r\ rBSEP rrln uBl8l?c 1elel-rrumns uup rllla lu8ues 8ue,( r1n uu{qn1nq
uulqesrdrp wp Jeletu{rru urBIBp {rsq 'r8eq->pre[ -ueu 3uu,{ ueeunSSued {ntun tre{pns{etulp gg uep
uup (rusup .ro,(eur raleuelp) Iuunuou uuJn{n qelo V€ sBIeX 'u,(uurq uu8eraq uuuunSSued undneu
pnllp 3ue,( ryaaur lgord 1n1un I I Jrunr{ ue8uep tntu 'lneq 'dnqes pturou rslnpord eped uuleun8lp
u(u:esep upud rcpuqrp {Fteu dnrles rrln gZ uep VZ sBIeX '1edec uuru>lSuoqurad uup
'rn{n 1eIB uep'tuqed'uulutec'du1 ue114ured tuepp ueqepnuel ueqtuau Eue,( 'resaq
'ulseru uaruale {ruun rse{grsads epud uep 'uedrurs 8uu,( rsuurelol HIIItueru gI u?p VI sulo) '(At 'SZ
-3ueru uup leq8ueq uulelu, eped 'rsuapuodsa;o1 '91) uepp rrln uup (Vg 'VZ 'vl) renl rqn duqes
f,rr1umHP1
@
peglun uvnl ainn (D pegtun nvlvc unn (l)
tcut lgd rltn
r6or-uos pourun lnlueg- -/
cut )od !1n
uo,on..o,"n / /
J6ot-ues pauun
7 uorooiln
''"--1
-/ /
/
Inlueg
7 /
ronlT / ,'"- /l / // I/
/ tl/
vz - JNn sz -

@
9z'o
]LJ / // / /
HrsZ-CNn0a-92'0
\/
-l l-1q9s; Dlou releuotc (louluoN) rolou raieuorc
/
uorons soje) -/
)ru1lr'{ uvnl unn ('.r) ,tu.uri nflvo unn (6)
rml rln )ruun
EuDratol PIoraO
\ l6De loroT
\ uolop r{n mlun uopp rnn Euorotol lo{oroo
-
tsuo,otor rolorao I
\ \ tru- 7I /
' Os0blHg - g't x oul- // I
t tt HtH9-g',txothl ffiw
l/L Iplau rm )|n+us€ ooep) qn DAoq rot"*",O J /
raoq1ororJ L u*oo, 4ln DADU ,,o* ,rn ,nru* J
'Olouoto
r93sa!ld e - 9't
,/ /.uo,o* *,.,
L unwn uonpadey lr4ou rln ln.iua€
VCNVE H] O _ CN9-+ I 8t't tz%g'o a
go? )rN)3r uvsr rv9
4O4 BAB t3 uLtR, pENGIKAT, DAN pEGAs

untuk catatan dasar tadi (Gbr. 13.18g). Apabila di-
inginkan ulir yang berpasangan lebih ketat, toleransi
6H untuk ulir dalam dan kelas toleransi 5969 untuk
ulir luar ditambahkan pada catatan dasar tadi.
Apabila catatan ulir mengacu pada elemen
mesin yang berpasangan, catatan dasar tunggal
sudah cukup, dengan penambahan kelas toleransi-
dalam dan -luar yang dipisahkan oleh garis hubung.
Catatan dasar untuk ulir yang berpasangan sekarang
menjadi M l0 x I ,$6H/6g untuk ulir keperluan-
umum atau MIO x 1,5-6H/5969 untuk ulir
suaian-ketat (Gbr. 13.18h).
Untuk ulir kiri, LH ditambah pada caratan ulir-
nya (Ketiadaan LH menandakan ulirnya ulir RH.)
Jika perlu untuk menandakan panjang ulir
yang bertaut, huruf S (pendek), N (normal), atau L
(panjang) ditambahkan pada catatan ulirnya.
Misalnya, catatan tunggal M l0 x 1 ,5-6H/69-N-
LH menggabungkan spesifikasi untuk ulir metrik-
dalam dan luar yang berpasangan yang diametemya
10 mm dan jarak-bagi 1,5 mm dengan toleransi
keperluan-umum dan panjang pertautan normal.
Catatan untuk lubang buntu berulir ditunjuk-
kan pada Gbr. 13.18a. Pada catatan yang lengkap,
gurdi ulir dan kedalamannya harus diberikan,
walaupun pada prakteknya keduanya dapat di-
hilangkan dan dipercayakan kepada bengkel saja.
Untuk ukuran gurdi ulir, lihat Apendiks 15. Jika
lambang LH dihilangkan, ulirnya dipahami sebagai
ulir RH. Jika ulirnya berupa ulir majemuk, kosa
kata GANDA, TRIPEL. atau KUADRUPEL harus
mendahului kedalaman ulir; jika tidak, ulir tersebut
dipahami sebagai ulir tunggal. Catatan ulir untuk
lubang lebih disukai dicantumkan pada pandangan
lingkaran lubang dimaksud, seperti yang
ditunjukkan.
Catatan ulir untuk ulir luar lebih disukai di-
berikan pada pandangan memanjang poros berulir,
seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 13.18b hingga
13.18f. Contoh ulir berjarak-bagi-8, -12, dan -16,
tidak ditunjukkan pada gambar tersebut, ialah 2-
BN-2, 2-12N-2. dan 2-l6N-2. Contoh
penandaan ulir khusus ialah I +-7N*LH,
Ulir Acme keperluan-umum ditandai dengan
huruf G, dan ulir Acme penyenter dengan huruf C.
Contoh cataran ulir yang lazim ialah 1
*-4ACME-
2G atau I *-4ACME-2C.
Catatan ulir untuk ulir Unified ditunjukkan
pada Gbr. 13.18j dan 13.18k. Cararan ulir Unified
dibedakan dari ulir American National oleh
penyelipan huruf U sebelum huruf serinya, dan
dengan huruf A dan B (masing-masing untuk ulir-
dalam atau -luar) setelah angka yang menandakan
kelas suaiannya. Jika huruf LH dihilangkan, ulirnya
dipahami sebagai RH. Beberapa catatan ulir ialah:
+-20UNC-2A TteA
*-ra UNF-2B
r *-r6UNF-2A
.13.22 ULIR PIPA STANDAR
AMERICAN NATIONAL
American National Standard untuk ulir pipa, yang
semula dikenal sebagai standar Briggs, dirumuskan
oleh Robert Briggs pada tahunl8S2. Dua jenis
umum ulir pipa telah disetujui sebagai American
National Standard: ttlir pipa tirus dan ulir pipa
lurtts.
Profil ulir pipa tirus dilukiskan pada Gbr.
13.19. Ketirusan ulir pipa tirus standar ialah 1 dalam
16 atau 0,75" per kaki (ft) yang diukur pada dia-
meter dan sepanjang sumbunya. Sudut antara sisi-
sisi ulir ialah 60". Kedalaman V yang tajam ialah
0,8660p, dan kedalaman maksimum dasar ulir
terpancung ialah 0,800p, dengan p = jarak-bagi.
Diameter jarak-bagi dasar, Eo dan E' dan panjang
dasar ulir tirus luar, 1,, ditentukan dengan rumus
Eo= D - (0.050D + r.r) j
Et=E+0,0625L,
Lr=(0,80D +6,8;1,
dengan D = diameter-luar dasar (O.D) pipa, Eu =
diameter jarak-bagi ulir pada ujung pipa, Er = di-

-__--q
(ULA IA(SEMPURNA
2^ . GPENA TEPI MIPNG
IPADA CErarAN
|
!rR)
EM RINGAN UL R I
DALAI/ I6 YANG D UKUR
PACA DANIEIEA

@ ulirpipaTirus
Standar American National [ANSV
ASME 81.20.1-1983 8r992)l i?
 'Bdtd rJIn Ieuolsurauo)'I
)1_tvnl)s (q)
'leuolsfpe{ ed14.r;11 uelfe,tuad
@
r-%--,
*ru
f-f--I s
-I-+---lt: E
ll -A
--l-T
|[-{--J ffi @ \17
l-
(c)
(a)
lulvuvHu:orsto
cNntn
*o,*o'llo a*
r#--,- m
_[___tE
l-lj W ffi.
r-t-l @
e.{ureueqes uesruqe>l rlue8 re8eqas (tt{uta1aworp 'sEJn>I luqruns '(go) >1e,(utur uep Ju{Eq UEI{eq
opod ,1 rcd ,,97'g nele) o{urtot-uof opod ,,1 uu8urrel 8urlrg 'edrd ue8unques >lnlun ueue{el
red -1e1e>1ue8unquus {ntun ueleun8rp srun1 edrd rq;1
,,$ ruque8p e.{uuusrur1e1 rurs rp 3ue,('17'91
:qg upud ue4lnlunlrp 8uu,( uadas 'uu>lrusaqlp 'e,(unqurns uu8uep refefas Suolodrp u,{urqn tde1e1
sruuq lnqesJel uESnJIle{'ufuuesruqe>1 ue41n[unu 'srurl udrd rqn uped luedes Bluus JIIn usurplepe{
-eru >lnlun uulut8urrp DII1 'srunl nele snJll e,(urqn uup 'lnpns 'tcur red JIIn qe1unl 'e,(uue1n33une1
qulede uu{Bpuuuelu qelel J[n uB]BlB3 sueJDI'u,(uue BueJe>{ uuleun8rp snrny edrd JIIn Buuru Ip
-.ruqure38ued uu{ue>leueru >lnlun uusele upe IIBnce>l nlueual ue8unques sruel ledeprel e8nl rdq 'lunurn
e,(urr1n uped uusnrtlel ;equruSSueur nped >1upt1 ueeunSSued >lnlun uB{uB.IESIp sruIt udrd 41n
elrA'11'EI:qg uped uu4lnlunlgp 3uu,( ryedeg '1er Suqg ue8unques
'uElf{BJ n}uns ue8uolod ue8uupuud uped e,(upsnu qelo ue{r{nlnqrp 8uu,( ltredas 'n{e{ slue>leu
'u.(urrln p;ord ue11nfunuau >1nlun uulut8urrp .rr1n ue8unquBs ueIlJaqruetu >lnlun uuluun8rp
qlqudu u?p Jeseq u,(urrln epqude u,(ueq uuluuresrp Jtpl?Jel 3uu1 'uue1ufuasred uep '3ueqre1 lenused
rcurr epotal tr '@Z'tt:qg) u.(ureleurerp uulnuqrad 'Jrloruolo'uBlnEIe{'rsere8u;er uuuhe4ed urepp
-ureur uduel runlun-uenlJedel 1n1un uB{UBJESIp ueluun8rp uup'(pes) tedered u,(unped ue{€perueru
(ue>puuqrepesrp 8uu,( nelu >llluruols) Suequul 8uu.(1ue8oye1-ruu8o1 ue8unqrues ue{ueqeu >lnlun
uerfu.(ue6 'leuorleN uBcIJeIuV uep poIJIun JIIn ueleun8p eureued 3uu1'1er Suqg ue8unqruus (7)
uerfu,(ued ue8uep edruas 3ue,( e.ruc ue8uap sqoqruls uup (sru4 gq red ,,gg'g) 3upe1 tede"red uuuu>Iet
nelu rourJ opoleru uu8uep ue4fesp edld 41n -lele>l ue8unqrues (1) >lnlun ISDIIJrpourrp 8ue,(
'(asoq) 3ue1es ue8unquus >lnlun .re33uo1 srurl udrd Jrln enp uuluuru,(ueur u8nt 1551y
uuruns srue{etu uu8unqures uep 'rcun8ued-rnur 'tcut led rqn qelunl =
1n1un JBSSuol uBIBns sluu>loru uu8unques 'Suu8ed u uep'uu8uul uu8uep puuou uelnelred - 17'reseq
-nlwq IBIB {n}un seqeq uBIBns slue>leu ue8unqrues 3uu,( ruqep-.lgn Sunfn uped l1n r8uq-1eml Jeletue
9O7 )rN)3r dvshrvo
 v
4o,6 BAB 13 uLrR, PENGTKAT, DAN pEGAs

;iiEi;fM!lr;

1lili..i.t
!!:t?:1:::li:iit : 1

-!liiic;:,i1r:i1 i,

ij.iii:1rt+:"iiF;i i,

;*iiiuliiitlgli;

I :.'.
l*&ffi.*r I;3. '
I 1";
tudm* lr€ EscnES
l*oddr lrj:';.
figr*Vlfr

l:'ltli
t 1::'
I 1::il

turt*dcr
fu{Oe*rr*gor:
I
{
I
&
t3)
arrodfif,esfr Hieg
il:__: :rsq$'rxyad
ffi ffiffiffiffi ffil | * __* _. __-*i
ftMl:s*ca 0i rre :"stc r'rrlr
t-*-*-***--"""
I ^".*t\ t$vx )Gfli
"s"
i ii,ffi {HVi r''B -i$
"tr{"
\1r{: fis}*l*fs"ts }ffH
:*"**$.t' 3;lS 31SH
:s s gff x*11{t" J,* HH* {.ll$t
;HStFIld
r""1" H*Sil;n
:sfis {3c:}stt.t
;tx*mxtwrl:**t
!{t sfi#t*HRfis "fw} sxsrs trr{}s{{* $tt*tHn rlsssFl
ffi' ffiffi *"n"rs
*ni:,lcls ffi*.l. *f[t-C {11ffi1**"HSnT* SSil*}S*l}T}-J}:lS d*&F*i{,
ffi1ffimffi
ffi*##i" ffiffi' ffi $4no4e &*aytcfi frfidl sdtsr I eff**r:tlxH{lxx J$Ittp*I*sqfi
ffi ffil
illU,l* l=:l:l+Hl;ii;i iii ; l: :' ii'*:t+l'f ii,iilliirti;i t.iili,,,
i;
iiltp,p qp,gs**P-!(n6,Slq p,r+ifsi$il
ip*.u.$*ll*ueur
l;,po,CIp",,.q,$"llv,!ii!$ib,,#ffi D+trF.,*go.g,.ulalopuollffi
iq,,qrxrrrd:bnpi,oe'uJffSl
1ipry5ps11r#."r;iie$ffi
11
r*!4,S?!!i#.I,t S,XSf H I ; N;v i #,f,In:ilr{m*!Ylf $i ll F*--Y
LO? )rN)fr dvswve
4O8 BAB 13 ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS
yang hanya #" podo diameter. Ulir pipa tirus
American national ditandai oleh catatan yang mem-
berikan diameter nominal yang diikuti oleh huruf
NPT (National pipe taper), seperti yang ditunjuk-
kan pada Gbr. 13.21. Apabila ulir pipa lurus
ditentukan, huruf NPS (National pipe staight)
digunakan. Pada prakteknya, ukuran gurdi ulir
biasanya tidak diberikan dalam catatan ulirnya.
II3.23 BAUT, BAUT.TANAM,
DAN SEKRUP
Istilah baut umumnya digunakan untuk menanda-
kan suatu "baut tembus" yang memiliki kepala pada
satu ujung, dimasukkan ke dalam lubang celah
bebas pada dua atau lebih elemen mesin yang
dipasang, dan diberi ulir pada ujung lain untuk
menerima mur yang dikencangkan dan memegang
elemen-elemen mesin tersebut (Gbr. 13.22a; lihat
juga $$13.25 dan 13.26).
Sekrup tutup kepala segienam (Gbr. 13.22b)
serupa dengan sebatang baut kecuali bahwa sekrup
(o)
BAUT (b) SEKRUP TUTUP (c)
@ Baut, Sekrup Tirtup, dan Baut-tanam.
@ Luoans lang Llquror oan uruilr.
tutup ini memiliki ulir yang lebih panjang apabila
sekrup ini digunakan tanpa mur; dalam hal demi-
kian, satu dari anggota yang diikat ini diulir untuk
bertindak sebagai mur. Sekrup tutup disekrupkan
dengan bantuan kunci. Sekrup tutup tidak disekrup-
kan pada bahan tipis jika kekuatannya diinginkan
(lihat $13.29).
Baut tanam (Gbr. 13.22c) berupa batang baja
yang berulir pada kedua ujungnya. Baut tanam ini
disekrupkan di tempatnya dengan kunci pipa atau,
lebih disukai, dengan pemutar baut-tanam. Biasa-
nya, baut tanam dilewatkan melalui lubang celah
pada satu anggota dan disekrupkan pada anggota
lainnya; mur digunakan pada ujung bebasnya,
seperti yang ditunjukkan.
Sekrup mesin (Gbr. 13.32) serupa dengan
sekrup tutup kepala-beralur tetapi, umumnya, lebih
kecil. Sekrup mesin ini dapat digunakan dengan
atau tanpa mur.
Sekrup penetap (Gbr. 13.33) merupakan
sekrup dengan atau tanpa kepala yang disekrupkan
melalu satu anggota dan ujung khususnya dipaksa
pada anggota lain untuk mencegah gerak relatif di
antara kedua elemen mesin.
Adalah hal yang tidak lazim untuk memotong
baut, mur, sekrup, dan elemen mesin yang serupa
apabila digambar dalam rakitan, seperti yang di-
tunjukkan pada Gbr. 13.22, dan 13.31, karena
elemen mesin ini tidak membutuhkan pemotongan
demi kejelasannya (lihat $13.23).
.13.24 LUBANG BERULIR
Bagian bawah lubang yang digurdi berbentuk
kerucut, seperti yang dibentuk oleh ujung mata
BAUT TANAM
T_
I
d
(o) GURDI PUNTIR (b) DIGURDI (c) DIGURDI DAN
Dl UtlR 6)rorea,
(d) DIGURDI DAN (e) DIGURDI DAN
DIULIR GEra) Dl ULIR co:a6Ai)
 'tollras ryyauv'VJ '4.tDd Duang 'rul ilog
DnopnJ rllzras xupuels rnl,{ uep
t""g @
(q) (o)
t9lsutd ti{vNl 9ls
dNY\ NVC 1NVB TNA] NVC 1NV8
wffi
e.(uuq r8esred {ruueq BJulueuros 'rueuet8es >luueq
urepp rqnpordrp !u1eu uep IJUI ues 'pJupuels
IeuorleN ueJrJeruv'ue1n13uusreq Suef Jepuuls
leqrl '€.(uuurcuu uu4edepueu >lnlun'rntu uup lneq
udereqeq dnlecuau ISNy J?puBtS € rntu uep lneg
dVONVIS dNl^l NVCI INVS gZ'EII
'e.{uuesulelel
{nlun e.(uruqel (,,? ) IUIu Z'l ErI{-erI{
.requu8rp seqeq qeleo 8uurur uuuru 1p t11n uelneued
€pB {Eplt E,{qBq uu4>lnfunueru >1n1un nlrad IIenco>I
e,{uruqrue8 eped ue11n[un1rp nped {BpIl lnuq
nele dnrrles rsrs Bnpe{ upud seqeq qelec 3uun6
'snsnIDI ueepee{ {nlun ue)lnluellp
ledup tutel qtqel Suuf uelens 'JBSeq qlqal Jeletuulp
ue8uep dnrles >lntun (,,+) tuur 8'0 uup tutu 0I
nule ,,$u33ulq Jetor.uelpJeq 8ue,( dnrles epeduep
,essq qrqel t,, f t u-Ilu 7'g e,{ueq ledup qelec
8ueqn1 'rslserd uuefteled {nlun 'Jesoq qrqel 8ue,(
dn-n1es reteuerp >I$un ruseq qlqel (,,+ ) ulru S'I uep
uru 0I netu ,,| e88utq ;eleruelpreq 3ue,( dnr4es
upedrrep reseq qrqol (,, f ) *- g'g rprn8rp tudup
lnqesJa 3uuqn1 'e1o33ue nles uped qulec 3uuqn1
rnluleru uu>llu^\alrp dn-r1es net€ tneq epqudy
'GZ'tt'rqg) sulel emces dnrles Sunln uurynlunu
-atu {nlun dellp 8ue,( 3ueqn1 qu^\Bq uer8eq rp
ualSuupqrp e,(urqn'{lteruo{s nele u€{BuuqJepeslp
3ue,( uerle,(ued uupq 'tneuoq 3ue,,( dm4es Sunln
qrqelotu r8eq-1u.ru[unp nzlu n1us e,(ueq tul Suelued
tenqruatu 1n1un nped 3ue,( pq I{BI€pB 'qnued rqn
rsueq e,(ueq delrp 8uu,( rln Sueluud BUaJB)
'eZ = X 11psu1d netu '3ues 'tunrunu
-n1u uped uoldnrlesrp tnqesret eleq dnnles epqude
l6f [ = y 'n33unred nelu 'uu8urunl'roc tseq upud
unldnrrlasrp eleq dnrles ellqedy 'C rlln retetuulp
ue8uep auus 'uleq e,(uutseur uetuele unpel upqede
'X trrnrrrruru uelneued Suuluud 'VZ'EI lq1 eped
:rprp Suepes 8uu,( uuquq uup ro,(eur releurutp uped
8untue8.rel rrlnJaq 3ueqn1 eped rqn Sueluu4
'(tZ'gt$
leqlT) B,(urlln uelelec
uped rqn8uad rprn8 uarn{n uu{IJeqlueu
5OV )rN>rfr dvsr rve
'du1;q 8uu,{ 8ueqn1
@
uox6uolurp
>1luq 8ue,{ lequrd qEIBpV 'E1 uppuedy tuBIBp uB)
-Ireqlp {lJleu uBp 'lBuoIlEN usJIJeIuY'peIJIun JIIn
lnlun;qn8ued rprn8 UBJn>I1 'uBIBp dnlnc qqsnreq
rrln rprn8 ueueppe{ 'n1unq Suuqnl uolqntnqlp
e>lrl'rdelel ue>IV 'ue{Bun8tp tudup Suelued nppel
>1upp 3uu.{ snquel-8ueqn1 epqude ntunq 3ueqn1
reqtuuSSueur {DI-Ip{es qulue8uul ruqure8 n;nl
'ueDlruep uu8ueq 'u,(u8uuqnl r{e^\eq uer8eq eped
uere8 uelndunl uu>leuetu esledlp e.(urqn8ued
euetu rp '.rr1n rprn8 ueuBIBp Suurn>1e1 qelur
rrln8ued e.(uqelud euruln quqe.{ued nlus quleg
'GtZ'tt:qg) e.{u1p
ro,(eru releruerp rJBp JESeq qlqel lplrpes 8ue,{ releue
-p ue8uep e8eled rnlu Suoloueur qepl >lleq Wqal
Suef rnpesor4'uelurlSumueru epqede ualJepuqrp
snruq r18.&\Bq-uunq 8ueqn1 'etz'tl 'rqg eped
uu41n lunlrp 3ue,( ruedes reqruu8rp qe,rl.uq-rqn8ued
ue8uep rrq>1e uulul-re1p 3ue,( JrInJeq 3ueqn1
(O'gt :qC leqq) ry1eue>1s
rqn 6eq-1umle8r1 ue8uep uruus ruqruu8lp tedup y
lerel 'uulnluetrp >lupp rqn8ued rprn8 uuueppel
epqudu'ueruqueSSued uenpedel >lruun'lnqesJel
3uuqnl -rrq>1e uulefte8ueru 1n1un ueleun8rp qe,&eq
-rr1n8ued netu (r{6I'II ]qC turllD luqruns uurqn8uad
quludu uep e.{urprn8 uernln uu8uep lunses
uru8ereq uelSuutur-tdeltp
V >lvret'@anlumqt)
3ue,( de1 ?unln qelo uallrseqrp 8uu,( eurndrueslul
8uu,( rqn edu.reqeq ueldrupcueu uep )EZ'EI
pft'tl
'rqg eped Jrln qulolos ue>11nlun1rp 8uu,( rprn8
ueueppe{ y uur8ug 'u,(u1ncrue1 Sunln lnsuru
-Jet {epl1 uep 8ueqn1 sIJpUIIIS uut8eq uBIuBIBpe{
qBIEpB rrln lprn8 ueruelepoy 'eurndues nele
qnued r1n Suelued ueludnreu rqn 3ue[ue6
'e,{ureueqes 8uu.(
o1g lnpns urdureq
-3ueru 1n1un ueleun8rp o0€ lnpns '.reqtue8 epe4
'l1n p;n8 re8eqes ncurp $l rprn8 'rryn uulunqrued
ue8uep e,(uue1lal ruBIBp BSBrq rprn8 ue>yuun8rp
>ln1un ulrqedy '(gtZ'EI vep etz'tl 'rqg) rrlund-rprn8
4IO BAB 13 ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS
diproduksi dalam seri inci (Gbr. 13.25). Kepala
dan mur persegi ditepi-miringkan pada 30o, dan
kepala dan mur segienam ditepi-miringkan pada
15o-30o. Keduanya digambar 30o untuk
kesederhanaan.
JENIS-JENIS BAUT Baut dikelompokkan menurut
penggunaannya: baut biasa untlk pelayanan umum,
dan baut berat wtukplayanan berat atau pengunci-
an yang lebih mudah. Baut persegi diproduksi
hanya untuk jenis biasa; baut, sekrup, dan mur
segienam dan mur persegi adalah standar untuk
kedua jenis.
Baut segienam metrik dikelompokkan menurut
penggunaannya: baut dan mur biasa dan berat untuk
pelayanan umum dan baut dan mur kekuatan-tinggi
untuk pembautan struktur.
PENGERJAAN AKHIR Baut dan mur persegi,
baut segienam, dan mur rata segienam tidak diberi
pengerjaan akhir. Baut dan mur yang tidak diberi
pengerjaan akhir, tidak dimesin pada permukaan
manapun kecuali untuk ulir. Biasanya, baut segi-
enam dan mur segienam telah tersedia dalam bentuk
yang tidak diberi pengerjaan akhir, diberi sedikit
pengerjaan akhir, atau diberi pengerjaan akhir.
Sesuai dengan standar terbaru, sekrup tutup segi-
enam telah disatukan ke dalam satu produk-sekrup
tutup segienam-dengan demikian meniadakan
pengelompokan baut segienam yang tidak diberi
pengerjaan akhir. Baut segienam diberi sedikit
penge{aan akhirjenis berat dan baut segienam yang
diberi pengerjaan akhir jenis berat telah di-
gabungkan ke dalam produk tunggal yang disebut
sekrup tutup berat. Sekrup tutup segienam, sekrup
segienam berat, dan semua mur segienam, kecuali
mur rata segienam, dianggap diberi pengerjaan
akhirhingga ke tingkatan tertentu dan berkarakter
"muka cincin" yang dimesin atau yang dibentuk
dengan cara lain pada permukaan dukungnya. Muka
cincin adalahmemiliki tebal #" ldigambar 3t"),
dan diametemya sama dengan 1{ kali diameter
badan D untuk seri inci.
Untuk mur permukaan dukung dapat berupa
permukaan melingkar yang dihasilkan dengan
pembuat chamfer. Sekrup segienam dan mur segi-
enam memiliki toleransi yang lebih kecil dan dapat
memiliki penampakan yang lebih halus tetapi sama
sekali tidak dimesin. Tidak ada perbedaan untuk
derajat pengerjaan akhir pada sekrup dan mur yang
diberi pengerjaan akhir.
Baut, sekrup, dan mur metrik diproduksi dalam
bentuk segienam (Gbr. 13.25a). Kepala dan mur
segienam ditepi-miringkan pada 1 5o-30". Keduanya
digambar 30o untuk kesederhanaannya.
PERIMBANGAN Ukuran yang didasarkan pada
D badan baut (termasuk metrik) (Gbr. 13.26), yang
berupa perimbangan rumus tepat atau pengham-
piran yang teliti untuk keperluan penggambaran,
ialah sebagai berikut.
Baut dan mur segienam dan persegi biasa:
w=rtD n=*D r=ID
dengan 17 = Iebar di antara tepi rata (lebar kunci),
H = tinggi kepala, dan T = tinggi mur.
Baut dan mur segienam berat serta mur persegi:
w= liD + f (atau + 3 mm)
n= 4D T=D
Muka cincin selalu dicakupkan pada tinggi kepala
atau mur untuk kepala dan mur sekrup segienam
yang diberi pengerjaan akhir.
ULIR Baut segienam dan persegi, sekrup tutup
segienam, dan mur yang dikerjakan-akhir pada seri
inci biasanya ulir Kelas 2 dan dapat memiliki ulir
kasar, Kelas 28. Untuk mendapatkan spesifikasi
diameter dan jarak-bagi, lihat Apendiks 18.
PANJANG ULIR
Untuk baut atau sekrup yang memiliki panjang
hingga 6" (150 mm):
Panjang ulir = 2D + ]" (atau + 6 mm)
Untuk baut atau sekrup yang memiliki panjang di
atas 6":
Panjang ulir = 2D + ] " latau 12 mm)
Pengikat yang terlalu pendek untuk rumus ini
diulir sedekat mungkin dengan kepalanya asalkan
masih praktis. Untuk keperluan penggambaran,
panjang ulir ini dapat diambil kira-kira tiga jarak-
bagi. Ujung berulirnya dapat dibulatkan atau ditepi-
miring, tetapi biasanya digambar dengan tepi-mi-
ri.ng 45" dari kedalaman ulir (Gbr. 13.26).
PANJANG BAUT Panjang baut belum di-
standardisasi karena keragaman yang takberujung
yang dibutuhkan oleh industri. Baut pendek
biasanya tersedia dalam pertambahan panjang ] "
(6 mm), sementara baut panjang tersedia dalam
pertambahan j ". Untuk ukuran baut dan mur
standar, lihat Apendiks 18.
3Standar ANSI mencakup beberapa baut dan mur. Untuk
mendapatkan rinciannya, lihat standar yang bersangkutan.
A13.26 MENGEAMBAR BAUT
STANDAR
Pada prakteknya, baut dan mur standar tidak di-
tunjukkan dalam gambar rinci kecuali baut dan mur
itu diubah, tetapi baut dan mur sering tampak pada

'B{rlelullrB ueSuep uDlnluelrp
snrEr{ EfurSSulI'SI'S 'rqo BpBd Iuedes uB>IBunBrp
ludep suuSSued nelu 'rput JBqtuBB unpe{ BpEd
ue41nlun1ry 8uu,( ruedes ue>lqupurdrp uerpntuo>l
uep sorod releuerp uped r8uq-e18ue[ ue8uep
lerel rreqrp ledup rnur uup epdel l33ul1
'uelur8uup e4l snduqrp ludep uupnurel
rur nluuq suuS-suug 'u,(uuudep ue8uupued a>1 r8es
-red nulu ureuer8es lnpns-lnpns ue>Ir${e.{ordurour
qnlun srdq nluuq suuS-suu8 uu8uep 6Z'EI vep gZ'tI
:qg uped sele ue8uepued uup qnmdes requruSSuetu
e,(ueq 1n1un nyred 8ue.( pr{ gEIEpe 'uelnlradrp
3uu,( lnuq 8uelueureru uu8uepuud u,(ueq ury1
'rru{ele{lp srrJuq lnqesJq lnuq Jnptu-uuufte8ued eues
'(tureq nelu eserq) sruel uep '(ureuet8es nulu t8es
-red) updel srual'(8unln e1 e38urq 8un1np Suuprq
r{u^\Eq rrep) Suulued 'releurerp '1nuq Suuluqes
ruquuSSueur umleqes '62'il'qD upud €esred rnru
uep tnuq >1n1un qm13ue1-qe13uq uep '82'€I 'rqg
uped uelsqnyp uruuar8es Jnru uup 'dntnl dnqes
'1neq requruSSueur urepp qu13ue1-qu13uu1
'(
tZ' t t :rqg) uuleun8rp puorsue,ruo>1 uu8uuqurued
(uer>lruep
lur{ TUBIBC '(rcun1 reqel) e(uelet
rsrs 8uu1ur1eu requre8rp rnru uep lnuq updel
'(BsBIg) lneg ue8ueqrugrd
(c)
rvsitls r/'/nl]€ oNV
l9lsdld VOVdl, dnr\l NVO mV€
hfreNvl tllllhlvlo = C
L l? )!N)rl dvswve
'snsnq{ uusele ledepral B{rle{ u,(uug 'ei(u;eueqes
seqeq qulec ueryn[unueu {nlun uup uruuer8es uep
r8esred Jnr.u uep epdal ereluu uun8u.rel qe8ecueu
>lnlun uu{Eun8rp tur rs1e,(ord dupeqrel puorsualuo{
uuru33uu1e4'u,(ursleford uuryluqredrueru uduul
'uuSuupued untues upud ..Jnpns 8uelurleru,, requu8
-rp snJuq Jnr.u uep lneq updel 'u,(uunurn
'@ctt
rqg) uure4Sull Jnsnq uunlueq uu8uep BJDI-BrDI ue>l
-rlesp nyeles rur EAJn>I e,(u1eqe.rd eped 'eloqredq
edruaq rnrrr upp lneq updel eped Qa{uorqa) Suurtu
-rde1 qelo ue>llrserlrp 3ue,( uunl undnu1e16
.92'EI'JqD
epud uu11nluru1p 1ul usurq tnuq 1n1un ue8ueqruued
ueuunSSued Ue>Isr{nlaru 8ue.( lneq e8rl 'terueqrp
ledep ry,(ueq le8uus 8ue,( nDIElrr uep 'dn1nc qupns
rur 'uuluun8rp e.(uuepeq Jeleuerp upud ueqruseprp
8ue,( ue8uequrued eueru rp 'puorsue,ruo>1 uurlu,(ued
eped Suues SurTud 8ue,( pq tuulup 'rde1e1 ue4y
'seqeq r{Blec ue>lnfunued uped qredes 'SuBued u,{u
-ueqllete{ B{ll (8I srypuedy luqg) leqq rrup lrque
-rp 3uu,( ledel 8ue,( rsueurp uup requre8rp ledup
Jnr.u uep
lnuq nBle 'erpesrel u8nl nqem, luureq8ued
'ue{eun8rp snruq ledec rdelet renses 3ue,(
IBI [
uuruquuE8ued epoleur eSSurqas UB1DIBJ 'tuqure8
@
(q) (o)
rvslBs 9NV WvNltols tvslls Wnl]g 3NV t/,,tvNltels
YC]Y.]l)i (dnrnr dnd)3s) 1nY8 VOVd} dN'\ NVC INV€
dnsnS
412 BAB 13 uLrR, PENeTKAT, DAN PEGAS

1" (25 mm) atau yang lebih kecil pada gambar

(Gbr. 13.9b atau 13.9d) dan dengan penya.jian rinci

ME]J
dDAlrtrE?TA\cKA

I
o
L]HAT TABEL UNTUX
UKURAN TEPATNYA
rN
t2
_E
dl-
I
untuk diameter yang lebih besar ($$13.7 dan 13.8).
Ujung berulir sekerup harus ditepi-miringkan pada
45" dari kedalaman ulir skematiknya (Gbr. 13.9a).
Pada gambar baut atau mur kecil dengan
ukuran kira-kira di bawah t" OZ mm), yan-g di
sini tepi-miring hampir tidak terlihat, tepi-miring
pada kepala baut dan mur dapat dihilangkan pada
pandangan memanjangnya.
Banyak jenis mal yang tersedia untuk meng-
-T hemat waktu dalam menggambar kepala baut dan
D
mur.
-I
KEDALAMAN
l- nrro^ro* .13.27 SPESIFIKASI UNTUK BAUT
ULR I LJLR
DAN MUR
Dalam memerikan baut dalam daftar elemen mesin,
@ Baut "Melintang Sisi Rata."
korespondensi, atau di mana saja, informasi yang
berikut harus dicakup secara berurutan.
Muka cincin #" tO,+ mm) memiliki diameter 1. Ukuran nominal badan baut.
yang sama denganjarak antara sisi rata kepala baut
2. Spesifikasi ulir atau catatan ulir (lihat $13.21).
atau mur. Muka cincin ini muncul hanya
pada
3. Panjang baut.
sekrup atau mur segi enam yang diberi pengerjaan
4. Pengerjaan akhir baut.
akhir, dan tebal muka cincin digambar pada $ "
(l mm) untuk kejelasannya. Tinggi $ " (1 mm) ini
5. Jenis kepala.

dicakupkan pada tinggi kepala baut atau murnya.

6. Nama.

Ulir harus digambar dalam bentuk yang di- CoNrou (Inci-Desimal Lengkap)
sederhanakan atau skematik untuk diameter badan 0,75-.l0 UNC-2A x 2,50 SEKRUP TUTUP SEGIENAM

@Langkah.langkahdalamMenggambar(a)Baut(SekrupTtrtup)KepalaSegienam
yang. Diberi pengerjaan akhir dan Mur Segienam, dan (b) Baut Kepala-Persegi dan Mur Persegi.

I +' D* + olou 3mm untri bout don mu aeLetnon

D
e DIAIVETER IANGG
s
-ll
o
a
E
I TEPI MIRING
YANG DIPERBESAR
!u
p
quleq-uued utuEsJeq uBlEun8tp lutun 'lnqosJel '(SZ'gt$ 1eqr1) ;eueq uu8uap r?ruuurp
.rrln {esn.reu sduBl rlln uc{ouetll u,(ulnluelas Suef I{Bpns }nqasrot Jnru nele telr8ued ulrl uultnqesrp
'u?3urun) predos luunl qrqol 8uu.( uuqeq dupuq:e1 nFed luprl lqle-uuef-re8uad 'efuleq edrueg 'g1'1
ue{aueu >lntun lenqlp Suuas $gg'g1 T qg) dueuad x Z14 2007 OSt y\VNltels g1-1141 'u,(qusrur
dnqa5 '(08 uep 17 s>Ipuedy luqr1) rurzey 3ur1 rselr;rsads rueyep ue4dn4ucrp Suues
-{uteru
snsnq{ OSI .repuuts roruou 'rdutel uuly'uer{ruop
-ed 8ue,( ue{udnrour 'rl0t'El uup '369'91 'egE'EI
rqg uped uallnlunlrp Suud 'qu1eq-uuad uep 'r6g'e I 8uu,{ >1rr1eur iulr8ued {nlun repuetlp snruq
';qg eped uellnlunlrp 3ue,( 'rcun1 ulcur3 ICCNIT NVJVn)AX lVUnIXnUlS'u,(u1eq
'uu18uurru-rdelrp 8ue,( 8un1np ednreg 'lnqesJel 1e>lr8ued eueu eped urueged e1e1
uuulnurrad nule urJ{lrJ e{nru r{rltueur e,(urpul esol reSeqas ledura snruq JVUgg eto[ BSo{ 'ue>I
-Inluequ17p '"0€ eped uulSurlru-rdelrp uep plBJ -pnslururp 3uu,( lereq rJes BIrf 'e,(urselgrseds rrep
enuras u,(use1u uer8eg 'leraq uep esurq srual upud uelSuepqrp elrf pquerp NnWn NVO-IdAdg)
ne1eVSVIS Ble{BSo>l Tnru undnulu }nuq {ntun
urcurJ B{nu udu4 nele ucSuep erpesJel rur rnIAI
'ueuuer{repese{
{n1un Cf
ruque8rp rderet q f
rAVN]3lS ainn 9z't x 8tA
efuyeqa 8ue,( upuduep msaq qlqel lDlrpes rur rnIAI
(t * o f I t'ntn o f il uuterlsasreq rueuer8es (lPtaYq) HorNoJ
rnur rgedes eues 3uu,( EleJ-rsrs-JBJue 1e.lul 11rprueru mN osg
eXuenpey'uB)ueJBSrp'lete{ qlqel ueldnrlasrp
(uu1o18urg) HorNoJ
u?p sule Ip Eperaq Jeseq qrqel 8ue,( rntu eueu
Ip 'q0€'tI :qg epud ue11nlururp u,{uueeun88ua4 rersurd dnr^ 8z-cNn r r-3
'srdq qrqel rur teceuted rntu rlunce{ 'uuuer8es elur (dq8ual) HorNoJ
rnru rgades ELUBS (qg€'EI uep E0€'tl 'rqD) prBp
'ln{rJoq re8eqes uu>lntuelrp tudup rnytr
-uEtS IEuoqeN ueJrJaIUV pcnwad tnyl'0e 'EI 'rqg
epud uulsopllp rur snsnq>l puerrd uep rntu uBp
u3s dv3 xlq 'o?42't x 8n
urrzul Suged 8ue,{ uut8eqes 're33uo1 rnru qe3ecuaru
snsnq>l rlueld uup rnru sruelerpesrel 4u.(uug
({Utay$ HorNoJ
{ruun
I3NNoN:Id IINVdId d3s dv3 xtH os'z x g/'0
NV(I r3Nn) dn!^l 8z'err (ue1e13urg lururseC-rcul) uo,l.uo3
.13es.ra4InINuep13as.re4.zpday1nug.requu33uatr{utIBpqu13uu1.qq3u"-,@
()r1vNl)s) dnn ldaq-uooua4ed )nu
NVL\!'IVC]) \nlun o uo4oune
zB
z
o
qE
3
Z
z
o
e
I
I
t
v '-' *
c .lv8tr{v9rc //l\
z$1"Jn,#/--D\
\-i-7 \t./
v Y
l\a/eNvl Ulllrlvlc = O 8Z
nu uoq lnDq 44un uut nolD..1 * O 'i L
el7 )rN)fr dvs3\lve
4I4 BAB 13 ULIR, PENGIKAT, DAN PEGAS
MUR MACET (AMER SID) MUR (AMER STD) PEMACET
EIASA YANG BELUM SELESAI BIASA SETENGAH SELESAI
@ @+%
ru ffifuH*
$'.lliy5xil''
MUR (AMER STD)
MAHKOTA JADI
@
MUR PENGHENT] ESNA
Mur-kunci dan Piranti Pengunci.
(lihat Apendiks 30), mur beralur segienam (Gbr.
13.309) dan mur mahkota segienam (Gbr. i3.30h),
serta mur beralur tebal dan mur beralur tebal
segienam berat, disarankan.
Mur kunci metrik dan piranti pengunci yang
serupa juga tersedia. Lihat katalog pengikat untuk
rinciannya.
.13.29 SEKRUP TUTUP STANDAR
Lima jenis sekrup tutup American National Stan-
dard ditunjukkan pada Gbr. 13.31. Keempat jenis
yang pertama memiliki kepala standar, sementara
sekrup tutup kepala soket (Gbr. l3.3le) memiliki
beberapa bentuk kepala dan soket bulat yang
berbeda. Sekrup tutup biasanya diproduksi dalam
keadaan dikerjakan-akhir dan digunakan untuk
mesin perkakas dan mesin-mesin lain yang di sini
ketelitian dan penampakan merupakan hal yang
penting. Jangka ukuran dan dimensi tepatnya
diberikan pada Apendiks 18 dan 19. Sekrup tutup
kepala segienam dan sekrup tutup kepala soket
segienam dalam beberapa bentuk tersedia dalam
ukuran metrik (lihat Apendiks 18).
Sekrup tutup biasanya dilewatkan melalui
lubang bercelah pada satu anggota dan disekrupkan
ke yang lain ($13.24). Lubang celah tidak perlu
ditunjukkan pada gambarnya apabila keberadaan
lubang celah yang takberulir sudah jelas.
Sekrup tutup kurang baik jika dibandingkan
dengan baut-tanam jika sering dilakukan pem-
bongkaran; jadi, sekrup tutup ini digunakan pada
mesin-mesin yang membutuhkan penyetelan yang
jarang. Kepala jenis beralur atau soket merupakan
yang terbaik pada keadaan yang rapat.
Dimensi standar sebenarnya dapat digunakan
dalam menggambar sekrup tutup apabila ukuran
tepatnya dibutuhkan, tetapi hal ini jarang. Pada Gbr.
13.31 dimensi diberikan dalam besaran diameter ba-
dan D, dan dimensi ini sangat sesuai dengan dimensi
sebenarnya. Gambar yang dihasilkan merupakan
reproduksi tepat dan mudah digambar. Sekrup kepala
segienam digambar dengan cara yang ditunjukkan
pada Gbr. 13.28. Ujung-ujungnya digambar dengan
tepi-miring 45' dari kedalaman ulir skematiknya.
Untuk penyajian lubang berulir yang benar,
lihat $13.24. Untuk mendapatkan informasi tentang
lubang yang digurdi, dikerucut-tanam, atau di-
lubang-tanam, lihat $6.33.
Pada potongan rakitan, adalah hal yang lazim
untuk tidak memotong sekrup, baut, poros, atau
elemen mesin pejal lain yang garis sumbunya ter-
letak pada bidang potong. Elemen mesin demikian
tidak membutuhkan pemotongan dan dengan
demikian ditunjukkan "terpampang" (Gbr. 13.3 I).
Perhatikan bahwa alur obeng digambar 45"
pada pandangan lingkaran kepalanya, tanpa me-
mandang proyeksi sebenarnya, dan bahwa ulir pada
 dllsflH \flvdl) (p) vrvd \arvdlx (q) -t\an8 \avd) (o)
a6 )oq@obn
'g7 sq;puadyluql1 rpuuls u!sa6 dn-qeg @
'uEuerSes {nlueq -rp 8ue,( e1ude1 {ntueq uedulep ledepuaa -(,,0St'0
-req B{uBSBrq uep eleJ elBde)l rrBp 'rcuBd Bluda>l u38urq ,,090'0 u,(ureleurerp) ilca{ qlqel u,{uunurn
'rElnq Epdq sruel up8d B(uulruel rrB)leun8lp ulseur rdulet dnlnl dnqes uu8uep edrues urseru dnrrleg
dnrles rnl{ 'w{etac lur.lp'(atruxg[) Sue8ed NIe'(3!D
unlunt le1u 'eluluos {nlun uu>Iuun8rp lefueq rul
dvoNvrs Nrsfhr dnuxs oe'etr
d.o{as 'e,(uepdel e1 u38urq rllnrp IrJe{-rououeq U3S dVC CH X]H 08 X 9'Z X OZ]/!
dn-r1es Bnrues uep 'srdq uuqeq upud uednrrle,(ued (+:lalt) HorNoJ
Intun uun8req snsnq>l uISeur dnr1e5
'67 s4puedy ruql tl3s dVC CH XIH lz "?
'I1rlatu urseru dnr{es rsu4grseds uep {ruueq {nlun (telSursrq) HorNoJ
'uelSuFrur-rdqlp {spp'eler-reseB Sunfn uu8uep
nvNltels
losedrp u.(uusurq uep 'seued-qelorp rypp 'Suupec vrvdr){ dnml dnu)rs f z x vz-cNn 9r-g
mrye-ueefte8ued uu8uep rs4npordrp u,(uuserq rup
(de13ue1) HorNoJ
-usls urseu dnqes 'uuueq-qude1 nup rnp;eq 8uu,(
epdaq {nlueq ruulup BrpesJel u,(uuru1 3ue,( enure5 :ln{rJeq ru8uqes qBIBr turzul Suef dnlnl dnrles
'ue>pr8urrp ulrf rnp uululeJ 'se1e[ ereces 1eq1lp ledup u,(udnrles 8un[n
Feqp rudep rueuer8as epdel I
67 s4puedy upud unqnlun1rp 3uu,( lgpy rnln1es uEEurqes uulSuepqrp rllrueq 8uuqn1 qE^\Bq uufuq
'6r uep 8r s{lpuedy luqt.I rcpucls dn1ry dn.rleg
@
',,9 u88urq ,f e dnqes lnrun ,,f uup',,g u38urq ,,1 dnrlas lnrun ,,f ',,1 e88urq.,{ u,(u8uefued 8uu,( dnrles >1nlun ,,} =
dn-r:les Suulued wqeqrueuod'tf =:qn Suetued 4epn ulII| :'I+ Irup qlqal uele 3uz,(
.'ue[ued lzpn elill 1.I+ Ir?p qlqal uulu 3uu,(
"i * qi I - snpq 41n Suelue4 ''If =.rlln
= resul rrln Suufuu4 'Vt 'snpq nule resu){ 1116 ureuapa5 gargog dn.qag
'uduepdel
"1 * qZ uup rlpf Z Hlqeleur u,(urrtn'tur snluru Inlun lepued nppal Suef dnrles
{ruuil rsBsrplupuetsrp urnloq dnoles Suefuu6 ',,I
* qZ = rrln 8uelued'Vz irIO-8 nulu 'snleH 'r€s€) ues rnlBreg epday dn.rrlag
'91 s4puedytuqll'luleur rueuar8e5 epdey dnrles {nlun ueluer"srp 3uu,{ Suufued {nlufl 'rsusrprepuelsrp rypn dnqes 3uu[uu6
.1 eSSurqreleuupqnlunepdal.rrtn ,, f 3 redurBs lqrqaleu ludeprqn'rur snurnilnlunqepued npl:et Buu,( dnrr1es 1n1uq',,9 rrep qrqel edu
-Suetued eryf ,, +97 uup,,9 uSSurq8uefued 1n1un,, f + qg =.41n8uufue4'y7'4p-g nple'snluH'rusuy Fa5 rueualSagepdoy dnrlag
f
/ivNl tels Evos (a)
91' XIN)rl nvsl rve
416 BAB 13 uLrR, PENGTKAT, DAN PEGAS

Dimensi tepat sekrup mesin diberikan pada poros. Sekrup penetap disekrupkan ke dalam satu
Apendiks 20, tetapi dimensi itu jarang diperlukan elemen mesin sehingga ujungnya menekan kuat
untuk keperluan menggambar. Keempat jenis elemen mesin lainnya. Jika ujung sekrup itu cekung
sekrup mesin yang paling lazim ditunjukkan pada (Gbr. 13.33e), atau jika bagian rata difrais pada
Gbr. 13.32, di mana perimbangannya didasarkan porosnya (Gbr. 13.33a), sekrupnya akan menahan
pada diameter D yang sesuai benar dengan dimensi elemen lainnya jauh lebih kuat. Jelaslah, sekrup
sebenarnya dan menghasilkan gambar yang hampir penetap itu tidak akan efisien apabila bebannya
tepat. Lubang celah dan lubang-benam harus dibuat berat atau dikerahkan secara tiba-tiba. Biasanya
sedikit lebih besar daripada sekrupnya, seperti yang sekrup ini dibuat dari baja dan dikeras-kulitkan
dijelaskan pada $13.24. (case hardened).
Perhatikan bahwa ulir pada bagian bawah Sekrup penetap kepala persegi dan sekrup
lubang yang berulir dihilangkan sehingga ujung penetap beralur tak berkepala American National
sekrupnya akan jelas terlihat. Amati juga bahwa Standard ditunjukkan pada Gbr. 13.33a dan 13.33b.
adalah praktek yang konvensional untuk meng- Dua sekrup penetap soket American National Stan-
gambar alur obeng pada 45o pada pandangan ling- dard dilukiskan pada Gbr. 13.33d. Ujung-ujung
karan tanpa memperhatikan proyeksi sebenarnya. sekrup penetap American National Standard di-
Contoh catatan sekrup mesin ialah seperti tunjukkan pada Gbr. 13.33e hingga 13.33k. Sekrup
berikut: penetap takberkepala telah semakin banyak digun-
kan karena kepala sekrup penetap berkepala yang
CoNron (Lengkap)
menonjol telah menyebabkan banyak korban kece-
No. r0 (0,r900)-32 NF-3 x * SEKRUP MESIN lakaan industri; ini telah menyebabkan lahirnya
KEPALA FILISTER
undang-undang larangan penggunaannya di
CoNron (Disingkat) sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.
Sebagian besar dimensi pada Gbr. 13.33 meru-
NO, IO(O,I9OO) X * FILL HD MACH SCR
pakan dimensi rumus American National Standard,
CoNrou (Metrik) dan gambar yang dihasilkan hampir benar-benar
,l.25
M8 x x30 SEKRUP MESIN KEPALA PANCI penyajian yang tepat.
BERALUR Sekrup penetap soket segienam metrik dengan
berjenis-jenis ujung telah tersedia dan disajikan
II3.3I SEKRUP PENETAP STANDAR dengan cara yang sama seperti yang ditunjukkan
Fungsi sekrup penetap (Gbr. 13.33) ialah untuk pada Gbr. 13.33. Diameter nominal sekrup penetap
mencegah gerak relatif, biasanya gerak putar, antara soket segienam ialah 1,6, 2,2,5,3, 4, 5,6, 8, 10,
dua elemen mesin, seperti gerak hub puli pada suatu 12. 16,20, dan 24 mm.

@ Sekrup Penetap Standar American National.

Leher hinggo ke
kedolomon ulir

KEPALA SQ
PILIHAN
. (C) SOKET SEGIENAM
(d) SOKET BERALUR
D = DAMETER TANGKAI
kerucul = 1 18' opdbllo
Uung
L = PANJANG KESELURUHAN UNTUK SEMUA JEN]S TAK BERKEPALA
L=Ddtoukuton1

J-r
(h) UJUNG () ITJUNG
(e)
UJUNG (f) UJUNG UJUNG
(g) SLINDER SIL NDER (K) UJUNG
(o) KEPALA PERSEG CEKUNG RATA OVAI PAN.JANG PENDEK KERUCUT
 7
)nsnuls .llHlr (r) [iu!.'!?Xiti' drtrrsu3e d]Hlt (:) telsurd dlHl1 (,.r) -llu lnvB (B) veeNvl lnvs o)
ffidffiT@ffi$@'
'JNn€nllS dndrls (s) ONljNVe tnvg (o) U\flOy InvB .r) n)eNnt rnv€ (q) nleNnl 1nv8 (o)
'dnJ{os uep tneg ureoeru-rrreJerurr,
@@
l--- r
'prBpuEts
IEuolfEN uecl.raury n,(ey
dn.rlaglE@@.
of
lV)9NVl U313, IV|O = O
ss ld rNo3 srcH 'lors | yz ?Nn 0z-r
uucrJoruy leynq-upde1 lneq uuledn.reur u,(urrup " x
SS 1d dn3 COS X:lf fl
qelurnleg 'g€'€I 'rq9 uped ue>llnluntlp rurzel
SS 1d ll CH oS t L"-f
qrqel 3uu,( srual uup uet3uqe5 'snsnq{ ueuunSSuod
{ruun l€nqlp qulet urBI 1ury3uad sruel 1u,{ueg (lelSursrq) HorNoJ
VANNIV1 IV)IEN:Id EE'CII telsiild vtvdl) vlvu-9Nntn
dvllNld dntl)3sf x VZ-ONn eL-3
'e.{uepde>1 {esruau eduul ledec uelr4urad (duq8uafl HorNoJ
uulpseq8ueur uup 'bgg'E1 '"rqg uped unplnlunlrp :tn{rJeq ru8uqes uulntuelrp duteued dnrleg
3uu,( ruades 'uuleun8rp snsnq>l 3ueq6 'ISNV 'e,(udnqes ueqtunlase>l 8uufued uped Sunluu8
qelo rs€srprepuulsrp qulel Sueps ruuueq-rn1e sruel -rel rBuI rle>les 'tutu y e83urq S'0 IrBp e13ue[raq
e3r1 'n,(e1 dnoles eues te>13ued sruel edureqaq dslaued dnrrles Sueluud ueqequruued
{lrleu
upud erpesrel e8nl sdpq6 u?ueq-Jnle epdey 'ef,udureued
'requeS ruulep u.(uuueunSSuad
dnrles ueqnrnlese>I Suelued eped Sunlue8rel 3ue,(
>lnlun rlrl?t dnlnc uep WqeI uup e.(uruueqes rsueurp
,,1 u83urq ,,f ueququ-ruuad uulup rsusrprupr.retsrp
rlu{apuau le8uus ue11nluntrp 8ue,( rsuerurg
'(ft'gt'rqg)tsustprepuetslp qelat-lu^o uup deteued dn.qes Suelued 1,,7 e33urq g u13ue rrup
'telnq 'uteJ-upde1 srual u8q uu8uep n,(41 dnqa5 e13ue[req deteuad dnrles Ieuruou Jelatuer6l
'v€ sele>I 'snr?q
IVNOIIVN Nv3rd!il rV nelu 'resu{ rrln I{r1rruatu la{os nele epde1leq1u1
GdvcNvls nAV) dnd)rs ze-elr Jnleroq delaued dnqeg 'JBSBI qrqol 3ue,( uuefteled
telSurrad uped ueleun8rp e(uurnun r3asred epdel
AVN]IE]S 1])OS deteued dnr4es uueJer{ rusul rrln uu8uep rdelSuepp
vtvdl) dvENld dnu)ls at. x 9' I x 0ttA e,(ueserq rde1e1 'y7 s€[o) 'lJrln-8 nElB'snleq '.rpse{
({utalN) HorNoJ Jrln Dtrlruoru r8esred updal duteued dnr{es
LLV )rNx:rl dvswve
418 BAB 13 ULIR, PENGTKAT, DAN PEeAs
%ffi @ffi@ffi@m(o) PASAK PERSEGI
@ Pasak Persegi dan Rata.
ir"ali,!ii
rv/ l\
-l-
rlLrl
w E-
Y
(b)
National Standard, termasuk baut kereta, kepala
tombol, bertingkat, dan benam.
Selipan berulir kumparan heliks (Gbr. 13.33p)
dibentuk seperti pegas kecuali bahwa penampang
kawatnya sesuai besarnya dengan ulir pada sekrup
dan dalam lubangnya. Selipan ini terbuat dari
kuningan berfosfor atau baja tahan-karat, dan
selipan ini memberi lapisan pelindung yang keras,
dan halus untuk ulir yang ditap pada logam lunak
dan plastik.
rr3.34 PASAK
Pasak digunakan untuk mencegah gerakan relatif
antara poros dan roda, kopling, engkol dan elemen
mesin serupa yang dipasang atau didukung oleh
porosnya (Gbr. 13.36).
Untuk fungsi tugas-berat, pasak persegi
panjang (rata atau persegi) akan sesuai, dan kadang-
kadang dua pasak persegi panjang diperlukan untuk
satu sambungan. Bahkan untuk sambungan yang
lebih kuat, poros bintang (spline) yang saling-ber-
taut dapat dimesin pada poros dan pada lubangnya
(lihat Gbr. 13.9).
Pasak persegl ditunjukkan pada Gbr. 13.36a
rata pada Gbr. 1 3. 36b. Lebar pasak yan g
dan p as ak
umumnya digunakan sama dengan kira-kira
seperempat diameter poros. Kedalaman alur pasak
atau dudukan pasak diukur pada sisi-tidak pada
sumbunya (Gbr. 13.36a). Pasak persegi dan pasak
rata dapat ditiruskan permukaan atasnya sebesar{"
per kaki, yang dalam hal ini keduanya menjadi
pasak persegi tirus dan pasak rata tirus.
(b) PASAI( RATA (c) PASAK BERKEPALA (O PASA( PAAN & WHITNEY
Pasak Woodruff dan Pahat Alur.Pasak.
Pasak persegi panjang yang mencegah gerak
putar tetapi memperbolehkan gerak relatif meman-
jang disebut pasak antar dan biasanya dilengkapi
dengan kepala glb, atau jika tidak diikat sedemikian
rupa sehingga pasak ini tidak dapat keluar dari
alurnya. Pasak kepala glb ditunjukkan pada Gbr.
13.36c. Pasak ini persis sama dengan pasak persegi
tirus atau pasak rata tirus kecuali ditambahkannya
kepala gib di ujungnya, yang akan mempermudah
pengeluarannya. Pasak persegi dan pasak rata
terbuat dari bahan-jadi yang dikerjakan-dingin dan
tidak dimesin. Untuk mendapatkan dimensinya,
lihat Apendiks 21.
Pasak Pratt & Whitney (P & WXGbr. 13.36d)
berbentuk persegi panjang, dengan ujung setengah
silindris. Dua pertiga tinggi pasak P & W ini
dibenamkan ke dalam dudukan pasak pada poros
(lihat Apendiks 25).
P asak Woo dnz.ff berbentuk setengah lingkaran
(Gbr. 13.37). Pasak ini suai pada alur pasak
setengah lingkaran yang dipotong dengan pahat
Woodruff, seperti yang ditunjukkan, dan bagian atas
pasak ini suai pada alur pasak persegi panjang biasa.
Ukuran pasak untuk diameter poros yang diketahui
belum distandardisasi, tetapi untuk keadaan rata-
rata sudah terbukti memuaskan untuk memilih
pasak yang diameternya kira-kira sama dengan
diameter porosnya. Untuk mendapatkan
dimensinya, lihat Apendiks 23.
Dudukan pasak berada pada poros; alur
pasak berada pada hub atau elemen mesin yang
melingkupi porosnya.
 o) (e) (p) (3) (q) (o)
svlv 1\fln€ y{vNl8 SV1V V1VU Y\VN]€
()E) teeNrr
rn3nulx \nvdl) tcNvd vlvdl) mcndil \nvdl) lOBtAOr 1nV8 ''lo8r\o1\flvdlt
lncndli \fivdl)
I
t8z'0-o91'0=e
tgz'j+ogt'o=!
l\/reNvl USlllAVlO = O

Lg# i xspuels rBsag 3ullat

"r"d @
Iu?uer8es Jnqruls lnBq nelB JEseq Suqe{ n)IBd 1esnfueq4q upuue8
]Bla{ EJBcas u,(u3ueqn1 rsrSueu uup {u{Suequeu ue8uap upurra8rp u?p uBIsBJa{lp uep efeq pup
Suqe>1 nled uulqeqa,tueur Uu>IB rur ue4epull 'u,(u lunqJq u,(ueserq lesed eue4 'llllel 3ue,( uesrreqese>l
-utur Sunln epud ue3u11e1 epde4 >lntuoqruatu uup uu4Suqueuetu etp{ ulrgrde ue{uuJusrp uep UBI
3u1e1 nlud Suo.ropueu >Inlun uB{Bun8rp uurynwe4 -eun8rp urzel 8urrcd Suef lesed Bued 'uusu€qese{
3ul1a1 ursatrAl 'u,{u8urle4 nled epdal depuqral e8efuaur {nlun netu du1e1 uelnpnpa{ tuEIBp urserr
uur.Iallp'1put uuldqesrp 8uu,{ epdal lnlueqraq 8uu,( ueruele enp ue>luuqeuedruaur {$un r1uler Btuelruel
uu{n>Iel Dlrlrtueru 3ue,( ,.'uesepuel 3ue1eq,, 'ue1 8ue( 'uenlredel uru8eraq {nlun ue>pun8rp uup
-drlesrp Bruqueu-suued 3u11e1 nled upqudy lnrrue{ nulB slrpullls Inlueqroq lused eue6
'(67 s>lpuedy luqrf r8asred sorod
'e{u8u11e1 nled upudr.rep rusoq Wqal (,, ? )
uuurure8uqes sorod ue8uep refufes uuleun8rp ledup
urur 9'I tnqesJat 8ueqn1 l€nqtuau.r 8ue,(
lntun rurzel sn-rrl eued 'tpJeq r1rqel lqlpas 8uu,( se8nl 4n1un
{eHerd rIEIepe Ierru>ln4s efte1 upu6 '4uuruf-n4udreq ]p{EJIp rul urseru ueruelo upqudu (ruoat) ruqelradrp
ue8unques {nlun ue{Eun8rp tedep IrJaI qrqol uup rp:n8rp so.rod uep 1ude1e>1 snqueueu 3uuqn1
uep '1u33un1-n1efueq uu8unquus uup eleq 1n1un uueru rp (gg'gt 'lqC) sorod uped (to11oc) ryde1e1
uu4eun8ry reseq qrqel 8uu,{ uernl;1 'e(urue8o1 pqel nulu qnq terySuad I$un JrDIeJe uule srur1 eued
I uep 3uqa1 nqed releururp uuludrueur p ue?uep 'uu8uu uuuftelad {nlun 'qeleq eued uup 5psud
' ttv't - p e38urq = p vep lunqp e,(u
*z't uued'srun1 Buod'sn"trl uued dnlucueu urser.u eued
-let4erd uped 3u11a1 mpd rereruurq 'e,(u8uqol ru1ed
p13u4 rateuurp upudpep reseq qrqal lp[pas (ruoat) Nts3ht vNSd 9e'e1r
'teqepedrp uerpntuol {nqalp nutu'lprn8lp'1nqellp 'u.{uue8uap ednres 3ue.{ 1u1aru
3ueqn1 'ue3o1 Suotod enp te4Sueu 1n1un
'umy ruu3o1 4used rselgrsods >lnlun uesnpord ered 3op1e1
3uepu1-8uupe{ nelu'e8uqurel'uoqJB{ efuq'edural leql'I '8r'II 'rqg upud uu>11n[un1rp 8ue.{ ruedes
rsuorurp lJeqrp snreq lesed uuqnpnp uup lusud rnp
ISeq IJBp tunqJel uup ruuBc uleq pgord nB]E UBJBq
'rslnpo.rd efrel ry1un 'x?V'U uep'ryt'Il'dW'tt
-ure1 ruu3o1 luqr8uetu {nlun uu>leun8rp e,(uurmun
3ur1a1 n1u4 'dnqes uup lnuq predos 're>13uoq
'ott'il 'rqg upud ue11n[un1rp 4used uulnpnp
>1usud rnp puuuou rse4glsads Intun ueluleJ
-rag8uoqlp ludup 8ue.( p1l3ued pep unlepeqrp 8ue,(
uaueuuad 1e43ued rc8uqas drSSuurp 3uJ1ar1 nr1r4 M 8 d )VSVd 0t 'oN
eNnS) n)vd 9e'str vlvtl)vsvdfrr$*{'
JJN'JCOOM XVSVd POZ 'ON
'gg srypuedy t?q[ 'ur lsls.lld)vsvaf tx I
JrrpleJq 8ue,( >1n1un 'Jelloc Bued qeyo e.(u1edue1 p :truluoq rc3eqes
lnlrrp uup sua11 uped uu4uun8rp sr^apl eued quler lused >lnlun BSBIq 8ue,( rsellgrsedg
.snJrr ?rrrr Diul u:d sz'o sndu
EEE@ r ___i
l+-(s)vr,l)
aF
51" )rN)!il.rvanve
42O BAB 13 uuR, PENGTKAT, DAN PEGAs

/1\
Yrr
AY
/-\
o /t'\ -+.
.^ \i/ {-i+
{r} Y'| +r+
-x
V.+-.
/\
t1-J-
\.1-, e I /t\ AY
,".V
I

A\7
v4l}
/,l\
\l/ ti/ /'f'\
Y+
Vr^ tr)
v
/-\
\{/ o /T\
\i/
Y /+\ i

t.t.}
\1-l
(o) (b) (c) (d)
SAMBUNGAN ]UMPANG SAMEUNOAN TUMPANG SAMBUNGAN TEMU SAMBUNGAN TEIVIU
KELINGAN IUNGGAL ](FI INGAN GANDA (EL]NGAN TUNGGAL KELINGAN GANDA

@ Sambungan Paku Keling yang Lazim,

KELII]G EENGKEL KETING TAPANGAN

KERUCUI BENAM TINGG

KERUCUi BENAN4
TIDAK LEB]H DARI O,]25
DIRATAKAN HlNGGA DIRA'IAXAN HINGGA rr*o,
DAN DITATAL 0.2510.5 DAN KELING 0.625 0,750 KELING DAN TEBIH l*rou"r,

o (, i
z z
I

5
o{
16
?i6 -6 g-q ,-4
5
$ l=
o d d'?
6!
ii3
a;O 9a: -o lE
196
i
6

@ Lambang Paku Keling Konvensional.

D = DlAlvlElEP IANG(A

@n"rr^-
.+# 0,33D

bangan Paku Keling Pejal

Kecil American National
Standard.
iEr KEPALA RATA KEPALA KERUCU] BENAM KEPAiA TOMBOL KEPALA PANC| ATAU KOTA( KERETA

berat lazim digunakan dalam kerja strukturjembat-
an dan gedung dan pada konstruksi kapal
ketel. Walaupun tidak lagi digunakan pada
konstruksi modern, ahli teknik dapat dilibatkan
dalam memperbaharui struktur yang telah
dengan menggunakan pzku keling. Paku keling ini
ditunjukkan dalan rumus perimbangan tepatnya
pada Gbr. 13.39. Jenis kepala tombol (Gbr.13.39a)
dan kepala-benam-kerucut (Gbr. I 3.39e) merupakan
paku keling yang paling lazim digunakan dalam
ke{a struktur. Kepala tombol dan kepala kerucut
lazim digunakan pada konstruksi tangki dan ketel.
Contoh sambungan keling dilukiskan pada
serta Gbr. 13.40. Perhatikan bahwa pandangan me-
manjang setiap paku keling menunjukkan tangkai
paku keling dengan kedua kepala yang berbentuk
ada busur lingkaran, dan pandangan lingkaran setiap
paku keling disajikan hanya oleh lingkaran luar
kepalanya. Pada penggambaran struktur, di mana
terdapat banyak lingkaran yang akan digambar.
jangka pegas (Gbr. 3.53) akan mudah digunakan.
Karena banyak struktur teknik terlalu besar
untuk dibangun di dalam bengkel, struktur ini di-
bangun dengan satuan yang terbesar yang me-
Bued tueDISueJuoIU 3ue.( runl e,(ep qelo ue>llere3 -eu Suef rsueurp ue8uep UDISDInIIp pJupuels
-rp 3ue,( nBlB IBnuBIu 3ur1e1 3uq uenluuq uu8uep IBuortBN uurlreuv pled 3u11e1 n>p4 'yce1 3u11
Suusedrp uep eSSuoreq IUI ntunq 3ur1a1 n1e4 -e1 nled ue>luun8rp 'ue8uu ueehe>1ed 1n1u11
'srdrl uerequel-ure3o1 uelDIBJ uu1e43ued Iruun uu>l 'l7EI rqC eped ue4lnlunlrp 3ue.( Iuedes
-eun8rp Surres '(gy'91 'rqg) do4 rc8uqes 'uw1 @twoat) JntrJ ue)plnlunueu >lntun uuleun8rp
pue{rp u,(uunurn 8ue,( 'n1unq^.ste,t,rg
3uqe1 n1e4 urBI Jupuels Suuqruel uep 'utt?urtdtt1 Suuaq nyod
'uBquqIUBl uelculJ qeloredueur ue4fu,(ueru {nlun ue{Bun8rp (ue1rq) tsuet 3ue.{
>Iruun uesnpord ered 3op1u1 teql-I '(S66IU) Zt6l ueru13ur1 'Jru{ruls ueufueled 1n1un uu8uudul rp
-Z'I'8Ig 1I1ISV/ISNV rrep qeloredrp t€dep r€seq ueleun8rp urzel teroq-su8n1 eleq lneq 'rde1e1 uu>1y
3q1e>1 nlud >lnlun Isueturq 'e8n[ slpesrel {lretu 'ue8uedel 3ur1e1 n>1ed tnqeslp e(uefta1 epueq Ip
3ur1a1 n>p6 'ulsetu InqES uup 'u8equrel '3uep1 Suesedrp 3ue,( uep 'py?uaq Suqay nyrtd lnqesp Ie{
3ue1n1 3ur1e1 nled etues 8uef, repuzts ruepp u8ni -8ueq rp Suusedrp 8uu,( 3ur1a1 DIed 'IuI >lruun tutzel
ueldnlecrq' I(SOO1 U) Zt6 I - I' I'8 I S A1ISV/ISNV] 8ue,( qoluoc ueludn-reur u13ueg 'uelur8urrp 3ue,(
luduret e>1 uelqupurdlp uelpntue{ uep ueluq8unu
Zt' EI' qD eped e,(urepuels ue8ueqruued uu41n lunu
'ue1a; su8a4
@
n)is eNntn
vcNiu:9 c NVc n)rs eNnln voNlaEg c solod oNnrn
-l
ffi
ry@WW G)iDu) uo4eual 1ualuDd = '1 Q!a) 5uaiuotl='i
lDPUe, )Dnl noto wolDP lelewato = Q ,{
's1J1agseaaa
@
,4/OlNyHd Slalvg 9NO10d C
NV)rl SVSld V,,,,jr)is (a) NwNneSr'lld (p) eNV 1ll) sv9rd (c)
)ltivl svold vt^lls (l)
qryP qffi tr- W
l3Nl)l lSlSUld .tV/1 \,, SVOId
'Suusedra; (q) uep
'ue8uuserue4 urnlaqos (e) nlung
Bulgov n1etr
@
:
:-:
lz? )rN):rI uvsl^Vo
 422 BAB 13 uuR, pENGIKAT, DAN pEcAs

BAHAN
82 PADA EEBAN 80 N

I 2.00
t 9.8 N Tg
KAWAI BAJA PEGAS TEMPER 14.5
KUMPARAN KANAN] DIGULUNG MESIN DAN KAjT
|\4EMANJANG HTNGGA
SEBARISi PEGAS HARUS
] IO TANPA MULUR
PENGERJAAN AKHIR: HITAM JEPANG

@ Gambar pegas Tarik.

mErRil<-l

BAHAN 1.20 x 14,0 BAJA PEGAS

PERLAKUAN PANAS 44-4SCROCKWELL
PENGERJAAN AKHIR OKSIDA HITAM DAN MINYAI(

BAHAN : 0,059 KAWAT MUSTK;6,75 XU|\,4PARAN XANAN
TANPA TEGANGAN AWAL
TORSI : 2.50 lNCt tb
PADA tSO. LENDUTAN PEGAS HARUS
MELENDUT I80'TANPA MULUR DAN HARUS DAPAT
BEROPERASI BEBAS PADA POROS BERDIAMETER
0.75
PENGERJAAN AKHIR: SALUT KADMIUM ATAU SENG
Gambar pegas Torsi.
@ Terdapat tiga jenis pegas heliks: pegas tekan,
tengah atau mandril, menarik kepala pena tengah
ini ke dalam badan paku keling dan mengembang-
kan paku keling ini terhadap logam lembarannya.
Paku keling buntu ini ada yang terbuat dari alumi-
nium, baja, baja tahan-karat, dan plastik. Sebagai-
mana dengan pengikat lainnya, pendesain haruslah
memilih secara seksama bahan yang sesuai untuk
menghindarkan korosi di antara logam yang
takserupa.
I I3.37 PEGAS
Pegas merupakan piranti mekanis yang didesain
untuk menyimpan energi apabila dilendutkan dan
mengembalikan jumlah energi yang sama apabila
dilepaskan [ANSI Y I 3. I 3M-198 1 (R1992)]. Pegas
lazim dibuat dai baja pegas, yang dapat berupa
kawat musik, kawat tarik-keras, atau kawat temper-
minyak. Bahan lain yang digunakan untuk pegas
tekan termasuk baja tahan karat, tembaga berilium,
dan kuningan fosfor. Di samping itu, pegas tekan
yang dibuat dari plastik uretan digunakan dalam
penggunaan di mana pegas konvensional akan
dipengaruhi oleh korosi, getaran, atau gaya-gaya
pegasRata.
@
magnetik. Pegas dikelaskan sebagai pegas heliks
(Gbr. 13.44) atau pegas rata (Gbr. 13.45). pegas
heliks dapat berupa pegas silindris atau kerucut
tetapi biasanya berbentuk yang pertama.
yang memberikan perlawanan terhadap gaya tekan
(Gbr. 13.45); pegas tarik, yang memberikan per-
lawanan terhadap gaya tarik (Gbr. 13.46); dan pegas
torsi, yang memberikan perlawanan terhadap
momen gaya (torsi) atau gaya puntir (Gbr. 13.47).
Pada gambar kerja, proyeksi sebenarnya pegas
heliks tidak pernah digambar karena kesulitan yang
terkait. Sebagai pengganti, sebagaimana pada
gambar ulir sekrup, digunakan metode rinci dan
skematik, di mana garis lurus mewakili kurva heliks
(Gbr. 13.44).
Pandangan elevasi pegas kawat-persegi serupa
dengan ulir persegi dengan inti poros yang dikeluar-
kan (Gbr. 13.12). Garis arsir standar digunakan jika
luasan penampangnya besar, seperti pada Gbr.
l3.Ma dan 13.44b. Jika luasan ini kecil, luasan
potongannya dapat diisi (dihitamkan) (Gbr. 13.44c).
Dalam hal gambar lengkap pegas tidak diperlukan,
garis phantom dapat digunakan untuk menghemat
waktu penggambaran belitannya (Gbr. 13.44d). Jika
gambar pegasnya terlalu kecil untuk disajikan
dengan bagan kawatnya, pegas ini dapat digambar
dengan metode skematik, yang di sini digunakan
garis tunggal (Gbr. 13.44e dan I3.44f).
'n{rs nele 'luder u{u8unfn-8unfn EueJu{'e6r'€I 'JqC Susf su8ed {Uuaq upqudu ue4uun8rp {etacrel
eped uu44nlurulp uulrteq umue plllrueu 8uu( ue1e1 JBqueC'efuuulrlaq uESnJeueruol ue11nlunu
se8ed l1eura{s rse^ala uuSuupued 1n1un r$lnr1suo1 -etrr {nlun uoruoqd srre8 ueeunSSuad uelgeqra4
'Oyil:qg) uerelapraq 3ue,( uelrToq edureqaq uep
s)r'l]H e,(u8unln-3unln u,(ulupnas nae suEad requruSSueru
sv93d dv8lNveeNShr 8e'e1r 1n1un nped qBIBpB uel{lurep ue8uep uep '{u>Ies
{pr(u?q EuB,t 3un[n sruef qyruraru uu1e1 se3o6
'(Uqou uped uu1 'urBI elup uup 'uuuu(u1id sruel tngu-uuefre8ued
-uun8rp rulzul 3uu.() unup su8ed uup '(su8ad urcurc 'uuqeq n[e1 'uulnlualrp 8ue.( lnpualJel Suufuud
qredes) alf^allag su8ed'(z1er ueredunl su8ed nelu) uped ueqeq qequrellp 'uelnpedrp Suuf rsuuuo;ur
e,{up su8ed r{BI?r BIBJ su8ad stuaf-sruet '8t'gl 'JqD u?{rJaqrueu 8uu,( 'u.(ureqrue8 nrnf qelo rsrrp
eped ua11nluntrp BtEr su8ed ruquuE qo1uo3 ue4e 8ue,( {EleoJe1 JIInurroJ uu8uep >placrel su8ed
'(ntnlos) eruus ruqure8 uuleun8Euaur uuuqusnred ry,(uug
-raq uerfz,(ued uulurlSunrreu {$un e,(u4npord 'ue>lruuel1p ledep
91 nele Hd 'uulnpedrp Suurueu
epud dn4nc 8uu,( uurue8uJosa{ leduprel elrqude elrqudy'u,(urequru8 upud rupuelyp uulur8urrp
uequun8rp {utocra ruquru8 und rurs IC '17'gI iIqC 3uu,( rsueurq'(pSf'gt 'rqg) quserp undneu n4s
uped uallnfunlrp lsrol su8ed requu8 qo1uo3 n?tu (cSr'[I :q9) qesurp ledup rur Eun[n-Eun[6
'u[es u,(qeqrarr rszlgrseds '(qSf'et 'rqg) (1eder) nrys 3un{n nule (ug7'61
uped uuepeqrad uu8uap rslnpordp nll mqute{Ip 'qg) solod 8unfn raquteu ue1a1 sz8e6
'seBa6 puJy ue;[e,(ua6 urapp qeq8uul-qu1Euu1
rlou uorodunl 9 o60u!q t
NVUVdnn)t
s'9 )tuNn runat$No)i [ou uo]odunl t'0 oooulq'o (a)
svn]lt lil HVreN\n
ill"|31,"; il H\rrgN\n
I
ai"D$
&=H"
i
+z
;"f k-]-T
,/
qc,
i{ffi
...""
oluuorodunl qolun{

ffi
NValvdnnx uovttloljed \qwolp auoplq
9 Xn]Nn lsrnajlsNo) 5uolod uoAuep uo6@tod NVoNOIOd NVSDinl rdr) NVUVdnn,
I H\/)i5N\/] NVeNO)Od (q) s sverd NVsDnr (o)
I
z
oo
I
(c) (q) (o)
'lB{lras B)flraluy'HO'pJoJM I
'JIIOS uplas '41uura1g st3e; NVSVdnn) 9 N\arll SV5ld NVUVdt.,tn)i 9'9 Nvrll sv9td Nvllvdnn)l I N\/i]1 sveld
ueg[u.{uatr
@
ez" )rN)rl dvsv[ve
424 BAB 13 uLtR, PENG|KAT, DAN pEeAs

@8tr@OB@@
m@trmBE@@
@E@@@@Btr
@omBtrgE@
!!@@c,ntot
Lambang Pengikat yang
Tersedia untuk Digunakan
@m@@E@@@
bersama AutoCAD pada
Library Autofasteners
SPOCAD. (Seizin SPOCAD.t @tr@@@mB@

@ Gambar yang Dibuat-Komputer yang

Menunjukkan Penyajian Ulir Rinci. Seizin Computervision Corpo-
ration, anak perusahaan Prime Computer, Inc.
 'e.(u1e43uad Sueserueu 1n1un uuqnpedrp
8ue,( ede 1e1e sruaf u€{ntueueu dnrles eledey 'Surlued Suqed 8ue.( :y1n rse4yrseds uer8eq
'e.(usorod e1 11nd Sueserueu ueledruaru {ntueq uup'r8uq-1erel'ro,(eul releruet(l
3ue,( snsnql 1ery3ued uelednreur eued uep 1esu4 'ue{Eu€qJepes
'rslnpo:d sesord e1 {ns€ru {nlun lsnqrp -rp 3ue.( uup '{Iteure{s 'IcuIJ :qelel tnqasJel
Suepes nreq 1e43uad stuel 1e,(ueg 'rurzel 3u11ed -rqn uerlu.(ued sruel e3rle; ;11n uerlu.{ued lnqeslp
3ue,(
lelr8ued sruef ueledrueu qlsetu lnuq uep rnhtr requu8 uped .rr1n ue11nlunueu {niun epo]ehl
'ue]€leJ 'urrzul 8ur1ud 3ue,( ueledruelu palJrun uep
1nlunued snsnq>1 sruel ueledn:au .r11n rsery;rsed5 1uleur rde1el u€IE :rITn {ntueq sluef {e.(ueq tedep.rel
gvg NVSV)ENId I
uow CNI'ItrX NYYd
svcsd I^IYNVJ-IOYS
rnvs SXI'ISH
YNgd YVSYd
dYrENSd dnuvtrs NISSI^I dOlIXfls
dnrnr dnuvss WOINYHd SIUYC
NY>IYNVHUS(SSIC CNVA UI'IN NYIfVINSd xnIArutYW nfvw-vYuvf
>IIIVWSYS UI'IN NVIfYANf,d xuJsw uI'In vnrNss
CAI.{INN UI]N >INJNf,fl NVIYNS SY'I[){
I{YYY SNnCCNnd
ulro rncns NfYW-YYUYf
I0vs-vYuvf uYnl-ul'In
I^IY'M-UIln UONIW USISWVIO
IIOAYI^I USISI^IVI( uI'In vnrNs{
oNIINf d VIV) I
ueryluqred'qoE'€I :qg eped f S peAes 'uBqErod
'E[usEqeq qeleJ udnreq 3ue,( uulrleq quprnl ledupJet u{If
uEp uBrEns ue{nlueualu LuEIep nluuqueu {nlun '3OE'gt 'rqg eped
uBp pns{Erulp rlln Bpud uEIluI{Jed ue{uE>Ieueu uu4lnlunlrp uBlensasJeq 8uu,( lsea.ele uu8uepue4
>lnlun'c€ ruqlUES upBd uu)plnluulp rIIn ueluElepel 'J0g'€I e88urq p09'gI 'rqg uped ue>llnluntrp
3uupu1-3uepe;1'e.(u.rt1n ue>ISuuJaueu ?uu,( rselou ue8uotod uu8uepuud qeloreduteu 1n1un qu13uu1
ueSuep uruusJeq lenqrp e,(uesulq rIInJoq 3uuqn1 edereqeq rnlulolu se8ed ts1ru1suo{3ueu qe13uu1
nBlu soJod Iuuruou JeleIUBIp 'uuB88ued IBSeqeS -qe13uu1'Suenqrp qe1e1 u.(u8uolod Sueptq'30S' € I
'Eurul 3u?[ relnduo{ uEIe>lEIUed ue{qn]nquelu rqC BpEd 'Suunqrp ]nqesrel se8ed uedep uer8eq uep
uep B{ulBnqluetu {ruun lllns uB{e BueJe{ uB{IIBS 'su8ed nquns sIJeA Inlulotu uu>ltu^\ollp e,(u8uolod
-lp {Bpp E,(uESeIq uelepoluod epBd
rlln 'cE Sueprq 'qgg'€I 'rqg epud'Egg'EI 'rqg eped uesPInI
'ue>lqnlnqlp eJucas ue>Hnfun11p Inqeta{Ip 8ue,( se8e4 'tcuu
Sueruetu ellq ISB{UIpotuIp qupnu e.(uruqure8 uerle,(ued ue8uep ue1el se8ed ISB^eIo ue8uepued
lEnqluelu e8nl uup 'uu8uel requu8 ue8uep nqe,u uup uu8uolod ue8uepued requuSSueul tuelup
(a-tn1o a{) xwl
1u.(uuq uulstqeq8uetu 3uu,( Suelnre q qu43uu1-qo13uu1 ue>plnlunuaur 0g' € I reqtueC
ruquesSuou {nlun ueqnlnqe>l Irep reqtue8 nJnl 16yEl rqg uped uellnlunlrp ru13u5
ue{seqequeru up{e ra}ndluol ry;er8 ueeunSSue4 -eru 3un[n-3un[n uup Jp{e uutlleq tueua uu8uep
'qy3 Suequrel uee>lelsndred ruulup elpesrel >1ua se8ad Is>lnJlsuox 'lnqesrel su8ed uuue.trul
'u,{u1t1eue>1s {nluoq undneu IsuIr {nluaq nll -req 8ue,,( rsrs uped Bpereq uulu f >lurel'tq6f'€I
lruq 'su8ed uep rIInJeq lu>p8ued rupuels uerle,{ue4 'rqg) uutrleq ludep-re1 ery1
f 9 u,(uqnrnles
'ue>plnlunlrp 3ue,( ruedes'efuse8ed
dlrndwo) )llvde 6e'e1r sele uur8uq Suuluedes Ip tenqlp ludep 3ue,( qnued
'lnqosJel sB8ad ueuB.^ uFeq 8ue,( ISIS Eped uu)l t8eq-1e.rel ludrue e.(ueq uelusr,(ueru 3uu,( .,'tleru,,
-tuduretp 1umu1 Suedueued ue11eq-qu8uelas enquq uelrleq uuludnreur IpBl uellleq rueue IJEp enp
92" )lN)fr dvslNve
426 BAB t3 uuR, PENGIKAT, DAN PEGAS

IPERTANYAAN TINJAUAN
1. Gambarlah ulir sekrup yang lazim dan labeli bagian- 5. Mengapa penyajian ulir yang disederhanakan
bagian ulir tersebut. merupakan cara penggambaran yang paling lazim
digunakan?
Sketsalah pegas yang panjang dan tunjukkan
bagaimana garis phantom digunakan untuk menyaji-
6. Buatlah daftar pengikat yang tidak memiliki ulir.
kan bagian tengah pegas tersebut. 7. Tulislah spesifikasi ulir metrik dan spesifikasi ulir
Unified dan labeli setiap bagian spesifikasi tersebut.
3. Gambarlah beberapa jenis kepala sekrup.
8. Jenis bentuk ulir yang mana yang digunakan pada
4. Buatlah daftar jenis-jenis sekrup. bola lampu?

ISOAL.SOAL ULIR DAN PENGIKAT

Poro mohosiswo dihoropkon menggunokon tetopi, beberopo sool diseriokon di sini untuk
informosi dolom bob ini don dolom berogom tugos khusus
.l3,56).
dolom bidong ini (Gbr, 13.53
kotolog produsen dolom koitonnyo dengon hinggo Semuonyo okon digombor podo
gombor kerjo podo okhir bob berikut, yong di kertos kqlkir, lemboron berukuron B otou A3
dolomnyo terdopot bonyok jenis ulir don (lihot sompul belokong-dolom),
pengikot yong berbedo dibutuhkon, Akon
 'B[Bs Inpnf {olq uBp rlln uqqBr sllql 'Suplur Jrunq urBIBp uB{lreqlp
3uu,(
uelelrr uup lsuau4p tnruas uu43ue1g '€{Y nqu f,-{ sr}ray uu{uun0 'usrl{nfunllp
3uu,(;1.radesunsns!p3ur.{.uer1n1ua1;p3ue.{;,o1..,;ln_q,1,,q*,3@
Ontuee) |
/-\
bun[n uoouoquod) (loduolod uotop hN)
i lnw I
|
G.z ---1.-- m't @Z+ 9ZZ
t--------------- iL
---'--+I-ilt
-

Y
I
I
l_
| ,";l#tr;';; I I -.iiii,i I l;"6;N I
soloS -91 x .01
'e[us ppnf {olq u€p rlln uqqer q1q1 '8u;.r;ur Snrnq
Hff"ljilillT.lTf "::T",XIJ,iillT:l",:tril:X'.X.iHr,,"ffi :isfr iiffi
G
epa cgl x .01) 1aP x 092
LZ? )lN)ll dvahlve
428 BAB 13 uLtR, pENetKAT, DAN pEeAs

250 x 400 (10" x 16') Botos

@Gambarlahulirrinciyangditentukan,yangdisusunsepertiyangditunjukkan.
Gambarlah lambang yang disederhanakan atau skematik, seperti yang ditugaskan oleh asisten
Anda' Gunakan kertas B-5 atau A3-5. Hilangkan semua dimensi dan catatan yang dihentikan
dalam huruf miring. Tulis catatan bor dan ulir, nama pandangan, dan blok judul saja.

(o) SEKRUP TUTUP SEG ENAM (b) BAUT KEPATA PERSIGi (E) SEKRUP TUTUP TAKBERKEPATA

@Gambar|ahpengikat,yangdisusunsepertiyangditunjukkan,denganmenggunakanKertas
B-3 atau A3-3. Di (a) gambarlah {-9 UNC-2A Sekrup Tutup Segienam. Di (b) gambarlah I {-7 UNC-2A x{l
Baut Kepala Persegi, Di (c) gambarlah + -f 6 UNC-2A x I ] Sekrup Tutup Kepala Rata. Di (d) gambarlah
fr -
14 UNC-2A xl Sekrup Thtup Kepala Fitlister. Di (e) gambarlah ]x1 Sekrup Penetap Beralur Thkberkepala. Di
(f) gambarlah pandangan depan Pasak Woodruff No. 1010. Gambarlah lambang ulir yang disederhanakan atau
skematik seperti yang ditugaskan. Ttrlis judul di bawah setiap gambar seperti yang ditunjukkan.
a
pJBpuels IEuorlBN
uBcueluv-ql oEZ 'u,(uSuBlued uup lnBg
{nlun uErpJnSSued 'ro3-rseg edr4 suelg gv
prepuels IBuorleN uEcrJoruv
0SZ toJ-rseg edr4 Suqrg uep suelg nn
-ql
soJod lPsnd uurn>ln cv
prepuuts
IeuorieN uecueruy-qi 971'e,{u8uelue6
uup lnsg IUun rprng 'roJ-rsag edr4 sueyg Zn
prPpuels IBuorlBN ueJueluv
gzl'roJ-rsog edr6 3ur1rg uep suelC It
-ql
pJepuels puorlEN uBcrJoruv
'{roJ-rsag edr4 rr1rueg Suqrg 0V
-ql OgZ
prepuqs IBuorlBN uBcrJeuv
gzi ToJ-rseg edr4 41rue9 Sunrg 6€.
-ql pJepuBts IBuorteN
ueJuaruv-toqog u€p IEqeJ 'ro3-rseg edr4 8€
prBpuEls IsuorluN uBJueruv
edr4 rrln uep edruel elug edr4 LE
-srul; rJleruoec rsue.rslol
uuueqruod Ioqruls ue8uequrue4 uep {nluog 9e
{ruoJDlelg uur8elq 1n1un
prBpuBls I€uorleN uucrreurv {lJErD Ioquls s€
pJBpuBtS IeuorleN uecrreruy-3uup1
-efte;1 uup 'rsulrtue1'uusuuelued loquls nt.
pJupuels leuorleN uecueruv-Bdr6 loqurrg €[
ge.r8odol loqutls Ze
pJEpuBlS IBuorlBN
uecueruv-uusule8ue4 sesoJd uep Ioqurs I0
{lJ]ehtr ISuelB^I{g 0g
pJBpuBlS IBuoneN uecueurv-Jalo) uuod 6z
pJupuels puousN uBsrJer.uv-snJrJ Bued 8z
le1Y\e) uErDIn
rupuels LZ
p.rBpuEts IeuorlEN uBsrJer.uv-rJun) ursur]
pJBpuuls IeuorlBNI uecrre(uv-solod ursurJ sz
1e1ng Sunln ,(eu1rq16 puu perd {Esed nZ
BpeqJeg 8ue,( soro4
Joterusr(I Inlun JJnJpool& {BSBd uuJDIn cz
prepuels
IBuoIlsN uBcueluv-.}Inrpoo^\{€sBd ZZ
NVll ldl I\e/-I
etucv uep r8esre4 'dn-qe5 ryn y
epdelrag
uup 'solod srurJ'BtsU 'r8esre4-1ese4 0Z
prupuets leuorteN ueorreruv-ursaW dnr4eg 6I
{lJtow uBp prepuBls IBuorl€N uBoueluy
uep rnlerag eludey 'dnln1 dnoleg gI
-14{oS
{lr}ehtr
uep prepuuts luuorteN ueJrJetuv-tueuer8eg
uep r8asre4-dn1n1 dnrleg wp 'rn1^[ 'lneg LI
tuntun uenlredey 'euoy Jrln gI
{lrlaIAI ullp prepuBis
IBuorlEN uecrreruv-lerrdg prng ueJn{.n SI
IlJ]eIAtr uep
'polJlun 'luuoeeN ueorreruv'dnqe5 r11n ?I
prepuBts IBuorluN
uecrroruv-rnlnsrq qrqel 3ue.( )tpehtr
resec sorod rsrsuB{ uep rsuoJelelul u€rpns €I
pJBpuEls IBuorlBN ue3rreruv-rE>lnsrc qrqe'I
3ue,( 4r1e6 Jeseq sorod ru33uo1 uurens Zt
pJBpuels IEuorlBN UBJ
-rJeuv-re{nsrq qrqe'I 3uu,( 4u1ery reseq
3ueqn1 rsrsup{ u?p rsueJeJJelq u€rens II
PJUPUB1S IBUOI]BN UBCIJEUV-IDINSIC qIqO-I
8ue,{ ryr1aytr ruseq 3ueqn1 re33uo1 uerpns 0I
Iuuorsetualul rsueJeloJlulSurre4 6
pr€puets lEuor]
-BN ueJrreuv-lnJe) uBp e$Ied uerBns g
pJBpuBlS lBuorluN
uuJrJe{uv-rsuoreJJelulludureluuruns L
pr€puBls
IeuorleN u?JrJer.uv-rsrsue{ ludrual ueruns g
pJupuels IeuorlBN
uecueuv-seqeg-Suengludureluercns S
9z prPpuBls IBuorteN
uucueluv-JncunT uep wlec uBruns n
pJBpuBlS I8uor18N uEcrJer.uv
ruulep uu>Ieun8rp Suuf uelu13urg €
-$leJ
{ruIeJ qBlusl z
sprEp
-rruls IBuoReN uecueruv eqt uuaptsnde; I
43O LAMPIRAN

Kepustokqqn Americqn Notionol Siondord

American National Standard Institute, 11 West 42nd
St., New York, NY. 10036. Untuk memperoleh
senarai (daftar) standar lengkap, lihat katalog
ANSI yang dikeluarkan oleh American National
Standard.

Singkatan
Abbreviations for Use on Drawings and in the Text,
ANSYASME Y1.1-1989

Baut, Sekrup, dan Mur

Bolts, Metric Heavy Hex., ANSI B18.2.3.6M-
1979 (R199s)
Bolts, Metric Heavy Hex. Structural, ANSI
B I 8.2.3.7M-1979 (R1995)
Bolts, Metric Hex. ANSI B18.2.3.5M_1979
(Rlees)
Bolts, Metric Round Head Short Square Neck,
ANSUASME B t8.2.2.1};4-1 982 (Rl 995)
Bolts, Metric Round Head Square Neck, ANSU
ASME B l 8.5.2.2M-1982 (Rl993)
Hex Jam Nuts, Metric, ANSI 818.2.4.5M-1979
(R1990)
Hex Nuts, Heavy, Metric, ANSI B18.2.4.6N4-1979
(R1990)
Hex Nuts, Slotted, Metric, ANSI/ASME
B 18.2.4.3M-1979 (R199s)
Hex Nuts, Style 1 Metric, ANSI/ASME
B 18.2.4. 1M-1979 (R1995)
Hex Nuts, Style 2, Metric, ANSI/ASME
B 18.2.4.2M-t91 9 (t99 5)
Hexagon Socket Flat Countersunk Head
sselJ 's8u$lC psSuuld puB saBuBId odrd uorl lsuJ 1no,(e1 pue 3uur11 lerutcallJ rog sloqru(g crqdurg
rc6r--nz'9tg aINsv/IsNv (f00tU) 9 L61-9IE iIggI[SNV'sruz.r8erq
'sEu111lC pe8usg puu seEuulC ,(o11y reddo3 tsu3 scruoJloelg pue IecrIJelA JoJ sloqu,(g crqdurg
(rooru) s86I-9r'9is irhtsvflsNv t66t
'0gZ puu SZI ssetC 's8u$ld peprcrql ezuorg lsuJ Vd{N/ISNV 'sloqu,(g ,(1egeg errd rllqnd
-6tI
odld s&rC SuoqurT
(oootu) g6C-'OOI VWCV/ISNV .SEEC
Lg6l-7Llg,lg111y 's1ees,(e) puu s,(e; grupoo1tr IBrlleH pue rnd5 qclrd-eurd ro; suorgodord rllool
n66t--z' 8' Brs aws\/flsNv 88S-S002
'(seueg qcul) sur4 Suudg puu surd pe^ooJg yWDV/ISNV'Suuueg Ia^eg roJ IBnUBIAI u8rseq
'sur4 lq8mrls 'surd lo/t\oe 'sutd radul-sul4 (osotu) 086I-ro'or r vI IDv
(686IU) L96I-I' LI11 151,1y's1ees,(a; pue s,(ey /I(l\tv'slepolN ernlr-ed qlool-rEeD Jo omlElcuerrroN
(rooru) 6L6r-tNZ'ruq 06d-zI0I vhlDV/ISNV'suo4ur^erqqv puB
1951y'(serreg culeyq) slrg pue s,(ey uo8uxall 's1oqur,(5'suorlrugeq'suua.L-alnlBlcueruoN JeeC
?66r- 6861-I0'SI I VruCV/ISNy',ft1aruoag r?eg crsug
I'8'8IS iIhlSV[SNV 'suld raDoJ pu? suld sl^elJ tStD Dpotr
ouad uop ,lDSDd
966t
ffi-n' zY slev/IsNv'uolleuruuxg r amsv/rsNv
.sr;1Tiili5*;;f"t
a^ncrur s epuoN puu, Bur. zer
-hre€.?
s ^
;iffitj"J,::"r[^t AWSV/I SNV'clrahl' uorleluasardey puonll aercs
ISNV 'surer8urq crluureqcs ur pesn sP (Eooru) 816r-9'?r,r
slueluelg IEcnsnocv puu IsJluutlsel I JoJ qoqut,(S A6iSV/ISNV'uortelueserdag pearql aercs
(osoru) (uooru)
9L61-{OZ Ag!il SNV luaurdrnbg pue suud scr 6g6l-INV'n I
AhtSV/ISpy'Surirrerq lerrolcrd
I
-uo4Jelg puu IBcI-Dcelg ro; suotluu8lslg ecuaJeJad 066I-I^I?€''IA AhISV
(zoor$ ?86I-I'ss vsr /ISNV 'slsrl xepul puu 'slsrl ulE(I 'slsrl sued
/ISNV'uorlBJurluopl pue sloqu,{s uorlBluelunlsuJ n66t-wf.'nlA al^rsv
(TOOTU) Z L6I- L. ZE A AWSV/ISNV /ISNV 's8urmrq ^\er1 leuorlcas pue aer^rllnhl
'selgoJd puu sdury spporlr?U ro3 s1oqu,(5 cqderg E66I-I^II''IA IIhISV
(sooru) r96t-rrzlL /ISNy 1utuJoC puu ezrs leaqg Surinur(I oulehl
ISNV'ssusnpul IernuaqJ puB lunslorlsd eql (zooru) r86r-hr€r'7r,r
ur sruur8erq ssecoJd rog syoqu,(g crqderg A11SV11SNV'uorleluaserdey SuFdg Iecrrrur{ce6
^rolg
(t6otE LL6I__n.zt.L gwsv/IsNv .uort3ruts (,66t-rNZ'VrL
-uo3 Surplng pue erntmtlqorv ul pesl urer8 ANSV/ISNV '3uue11e1 pue suorsue^uoJ eurl
-EIC roJ soJnlxtd 3urqrun16 rog sloquf5 crqderg (€66rD rL6r-rrilL
(tootu) 6v6t-tcztx ahrsv/IsNv Surdtg ahlsv/JsNv '{rBu pue 'FclleH olqnoc '133
pue 'selpn 's8u$ld adr6 ro; s1oqu,(g crqdurg -llaH 'rnds ro; '1 ue4-sprupuels Surmerq reag
,86I-I6 (rooru)
AASyISNV'suorlrund cr3o1 ro; sloqut(5 crqde.rg BL6y-7;7II ISNy 'srue5 prod,(g puu
(tootu) 6v6t-n'z'zex IsNV'Euuorlpuo3 Ie^eg'Z uud-sprupu45 Sur,rurq eurldg pue rueg
JrV pue 'Sutrclnua1 '3ur1ee11 rog sloqur,(5 crqdurg 7,66t
(soo r u) o96t-rN9' z' zt L AIAISY/ISNV's8utmurq Suueeut8
-htg€'tlA
-ua uorsr^au'686
ISNV 'snleruddy rerrro4-tmH roJ s1oqu,(g cqderg Jo I vI L IINSV/ISNV
(osoru) qror -hlvz'
'suorlecgddy pue'sed,(1's8ur,rurq Suueeut3ug
'sue1s,(s UoISI^elaI elquJ (sgor) €. L6r-n9r' brl rsNV
pesn Surdduru
-ez9 si]slfi5lr1ypu plrD ro3 sloqru,(g crqdurg
ur lueuralddng-surur8erq scruo.uJelg pue IucrlcelA
(rooru) L96t-orzE al^rsv (gsotu) |L6r-e9ru ,l. rsNY
/ISNV'surer8erq Ja^\od prnlC roy s1oqu.(g crqdurg lueruelddng-sruu:Eerq sJruolcalg pue Iucrpelg
(Oe6t$ z L6I-6'Z| L ISNV'uoqcrulsuoJ (ssoru) qqor
Surpyrng puu eJntcelrqcJv ur pesn surur8urq I I 15py'surer8ure srruo"urellJ pue pcrlcalg
-E I',
1e7 Nvdrdrrvr
432. LAMPTRAN

25, 125,250 and 800, ANSUASME 816.1- Class 5 Interference-Fit Thread, ANSI/ASMe
1989 Bt.t2-198'/ (R1992)
Gray Iron Threaded Fittings, ANSVASMe 816.4-- Dryseal Pipe Threads (Inch), ANSI B1.20.3-1976
1992 R1991)
Ductile tron Pipe, Centrifugally Cast, ANSVAWWA Hose Coupling Screw Threads, ANSI/ASME
c 15t/t21.51-91 81.20.7-1991
Factory-Made Wrought Steel Buttwelding Fittings, Metric Screw Threads-M Profile, ANSVASME
ANSi/ASME 816.9*-1993 B1.l3M-1995
Femous Pipe Plugs, Bushings, and Lucknuts with Metric Screw Threads-MJ Profile. ANSI/ASME
Pipe Threads, ANSI/ASME B 16. 14-1 991 B1.211\I-1978
Flanged Ductile-Iron Pipe with Threaded Flanges, Nomenclature, Definitions and Letter Symbols for
ANSyAWWA Cl t 5 / A21 .1 5 4 Screw Threads, ANSI/ASME B1.7M-1984
-9 ANSVASME
Malleable-Iron Threaded Fittings, (R1992)
8t6.3-1992 Pipe Threads, General Purpose (Inch), ANSVASME
Pipe Flenges and Flanged Fittings, ANSIiASME 81.20.1-1983 (R1992)
B 16.5-1988 Stub Acme Threads, ANSI/ASME B1.8-1988
Stainless Steel Pipe, ANSVASME B36.19M-1985 (R1994)
(R1994) Unified Screw Threads (UN and UNR Thread
Welded and Seamless Wrought Steel Pipe, ANSU Form), ANSYASME B 1. l-1989
ASME 836.r0M-1995 Unified Miniature Screw Threads, ANSI B1.10-
19-s8
Paku Keling
Large Rivets (l/2 Inch Nominal Diameter and Cincin
Larger), ANSUASME B 1 8. 1.2-l 972 (R1995) Lock Washers, Inch, ANSVASME B 18.21.1-1994
Small Solid Rivets (7/16 Inch Nominal Diameter Lock Washers, Metric, ANSIiASME 818.21.2-
and Smaller) ANSVASME 818.1.1-1972 t994
(R199s) Plain Washers, ANSI 818.22.1- 1965 (R1981)
Small Solid Rivets, Metric, ANSVSME B18.1.3M- Plain Washers, Metric, ANSI B18.22M-1981
1983 (Rr99s)
Serba-Serbi
Perkakas Kecil dan Elemen Mesin Perkakas Knurling, ANSI/SME 894.6-1984 (R1995)
Preferred Metric Size for Flat Metal Producrs.
Jig Bushings, ANSI 894.33-1974
ANSVASME B32.3M-1984 (R1994)
Machine Tapers, ANSUASME 85. l0-199.1
Preferred Metric Equivalent of Inch Sizes for Tu-
Milling Cutters and End Mills, ANSI/ASME
bular Metal Products Other Than Pipe, ANSI
894..19-1985
ASME 832.6M-1984 (R1994)
Reamers, ANSI/ASME 894.2-1995
Preferred Metric Sizes for Round, Square, Retangle
T-Slots-Their Bolts, Nuts, and Tongues, ANSV
and Hexagon Metal Products, ANSI 832.4M-
ASME 85. 1M-1985 (R1992)
1980 (R1994)
Twist Drills, ANSIiASMe 894. 1 lM-l993
Preferred Metric Sizes for Tubular Metal Producrs
Other than Pipe, ANSI B32.5-1977 (R1991
Ulir Preferred Thickness for Uncoated Thin Flat Metal:
Acme Screw Threads, ANSI/ASMe B 1 .5.-r988 (Under 0,250 in.) ANSI B32.1-1952 (R199+
(R1994) Surface Texture (Surface Roughness, Waviness anc
Buttress Inch Screw Threads. ANSi 81.9-t973 Lay), ANSI/ASME 846. 1-1995
(R1e92) Technical Drawings, ISO Handbook, 12-1991
-sere{rp 8uu,( ruu8ol uuqelSuog () atp (u) uu>plea 'rBrB upor l3ue8 ue8uap ue8utsed:eq lnlun r8ua8
'g'119 'uu18uen1rp qere8uau Suuf rtec ure3o1 uesuuq ue8uep elur 3uu1eg WDt (u) ;313 8uuleq
e,{uurulep e1 Suuf e38uor >lnlueqrueru 3ue,( 'relnd sorod
urBI uer{eq nele rrsud qupunleg plout (u) uBIBleJ 1n1un 8un>lnpued uur8ug Suyoaq (u) uupluuq
'lnqesrel ehel upueq uelsu.reSueu 1nlun 1u.(urur 'g'11$'roc
nelu rre tuelep aI ue>lsuuudrp 8uu,( rue3o1 ue{Btec uulenqrued eped uuluun8rp 8ue( Suotod
ulrel epueq uopuele,(ue141 qcaanb (a) (-ueu) dnlat -e8q >1eq qe8ua uur8eg ryaqc (u) qu8ual >1uq
'1'119 'e,(uehe{ ppuaq nquns sIJeB 'g'119 'uopteo uetenqluad eped uapun8rp 8ue(
ue8uep relules 3ue.( suepurlrs uuulnured'lnqnq {Bleo-{eq qe,req uer8eg Sotp (u) rIB,rBq >Iqar-{Bq
urseru epud 'ue1lseq8ueytr atn1 (a) (-ueu) lnqnq 'g'119'rrsud uu{Bler
'{wq urepp rrsud uer{eueru {nlun qlqel nele uer8eq
-{EIoq lere8 rpeluelu Jetnd lure8 qeqn8uaur Bnp rrup tunqrel 8ue,( 4uto; USD1I (u) IEteJ {Bq
>1n1un .re1nd
epueq {nluaqes, uto, (u) uu8unqnq 'g'119 'uu{u}ec epud uopun8
'ue3o1 UBSBJe>la{ uerln8ued -rp 8ue.{ Joc-{Bq sule uer8eg adoc (u) suls {Bq
epotentr 'uolsere{rp ludep 1epr1 'pce>1 8ue,( uoqJe{
naulrfl (u) uesera{a{ I[n '11augrg
'uBu{nuued Sueruqes nEl€ 'uB ue8unpuul ue8uep 1eun1 uluq lnqesp 3uupe1
-udurel 'uuroc uped sIJopUIIIS ueloluol ssoq (u) soq -3uupu1 3uu,( 'ueurseurred eleg Shl (u) ugsau u[uq
ueJoqeSued (unlunueu) 'pge1 lu8ues uep
ue{snJnleu ts8un;req uu{s Joq Suotod 'snlnru 3ue.{ uequq uelpseq8ueur >1n1un u6urp
-eleru Suotodreulq 8ue,( efte>1 upueq eSSurqes nDle/t\es luueJrp qe1e1 3ue,( uoqqral oboz'\-zl'\
(e88uoreq roq) eSSuoroq uu8uep 3ueqn1 Sunpue8ueur 8ue.{ :eruesseg nete u{nqrel rnuul
lunqtueru luler uue>lnrured upud rulSurlaru BfeS (SUr) pats pallor-noa (a) u6u;p-puec u[uq
uulep-rnlu ]Bnqruehtr uodat, (u) (-uretu) uSSuoroq 'uourlue uup u8equel 1tce1
'q8I'II uep qSI'II rEqIuBC 'roqured 1e1e quprnles uu8uep qeurrl udrueq reseq uut8eqes
ue8uep 8ueqn1 reseq;edrueyl aroq (u) (-tueut) roq 'uelelueq {nlun >leunl uunpud Uqqoq (u) ftqeq
'dnrrles nelu lneq {nlun 'yg'71 g '1esed
8uuqn1 plllureur e,(uuserq 8ue,( 'soq tnqeslp ue8uuseued tedruel 1n1un sorod 3u111e1es p
8ue,( ude ue8uep udues 1epr1 rde1e1 'uu3o1 uped uer8eqes nulu qnq eped rnly toutatl (u) lesed rnp
uernlureq{ut >lntueq uu8uep ueloluol 321 (u) nculq 'e.(uuepn1e1 uep rrcsere>Ie{ uapulSurueru 1n1un
nosoS >lnqnq uaqrp uep uIDIreq epor eped e[re1 u8eqru4 uu8uep uelnpedrp 3uue5 'ten{ JIIBIoJ
spueq selorrleru nEtE uelsnpq8ueyq llnq (u) tnseq rdelet ue8uu rue3o1 unluluryD (u) untuuunp
'u(uueuduel 'e.{u8uolod lequd unlunuou {nlun 1upr1 rdu1e1
-ndrueurel uup'e,(uue1e1ne1'u(uuuqn83ue1 'su1uryed utseu eped elrel epueq Sue8eueu
-e{ BueJB{ }uuJu€ruJeq 8uu,( qupuer uoqw>l uB an1x{ (u) Sue8ad nluBq-tBIB
>lnlun snsnrpt lluerrd
-8unpuu1 uu8uep tsegao4 ylSnoht (z) udutal ;saq 'e.{uuuqnpnpel
'g'11$ 'ue1e1ac tuelep e{ epud u(uefte{ Bpuoq Suu8erueu rur nuurrd
3uun1p uup Jnqelp 8ue.( rseg uot! tsDc (u) roc tsaq e,(uusurg 'e[re4 epueq ueBuolorued urepp luqud
I
'02'I S'rulrs {ntueqreq efu8ueduruued unlunueru {ntun rtueJrd 3/(u) Suused nluuq-1ep
8uu,( rnl{nrs 3uu1eg uo4 a73uo (u) n11s lseq 'qrqel nute 3ueqnl
'retnd rues relr{es rp 3un1np ueelnrured ue>lrJeqrueru
-uuncu depeqrq snlnu luqud ue8uap lnqesJet u,(uusurq 8uu,( 'uulofuot tpIIpeS pod (u) se1p
uuJeqruel ue>leuetu ue8uep uelur8urrp 8uu,( 1n1 't8r8 epor r8rre8 sete uer8uq a1 r8eq-ryrel
-ueq rpeluetu rulnfueq 3uu.( ueruqruel rue3o1 uu uere13ur1 rrep IBrpBr \elr-I unpuapry (u) urnpuapu
-Suotod {ruuoqtue6 ulds (rt) (-rueru) relnd-r1nluaq 'gI'rI uBp ErI$$ 'rlln edru 1eqr1 autco (u) arute
'ru1eq 8uu,(
qelrtsr nlBS ru8eqes unllnsnrp ledep uegrurap ue8uep uup ulseuopul ESEI{uq snrue>l urepp epe un(ueu
're8uep:4 Suurel qrseu 8ue,( elal-e1u>1 uuledrueru rur qe.4auq Ip uu{lnqeslp 8ue,( quplsr uep edereqeg
YNrJ VSVHVSTdAd-
.,'ueeuuslufrqe l l€,/'re qeplr 'Jeueq 8ue,( u,{uerueu uu8uep nlsnses ueltnqe,{ue6,,
Ilu)|el qptllsl z
t€7 NVdrdlAVl
 434 LAMPTRAN
kan yang dibentuk untuk memotong atau
merupakan suatu bentuk yang diinginkan pada
lembaran logam dengan mengempakannya pada
cetakan pasangannya. (2) Digunakanjuga untuk
memotong ulir jantan kecil. Dalam beberapa hal
berlawanan dengan pengulir.
coran baja (n) steel casting Seperti coran yang
terbuat dari besi-cor kecuali pada coran baja ini
baja rongsokan tanur telah ditambahkan pada
corannya.
coran tempa (n) malleable casting Coran yang
telah dibuat kurang getas dan lebih ulet dengan
pelunakan.
cor cetak (n) die casting Proses pemaksaan logam
cair yang bertekanan ke dalam cetakan atau
acuan logam, yang menghasilkan coran yang
sangat teliti dan mulus.
dedendum (n) dedendum larak dari lingkaran
jarak-bagi ke bawah ruang gerigi.
dentat (n) burr Sanding yang bergerigi pada logam
sebagai akibat pengeponsan atau pengguntingan.
dudukan pasak (ru) keyseat Alur atau jeluk pada
poros untuk tempat pemasangan pasak, g 14.34.
filet(n) filkt Permukaan sebelah dalam yang di-
bulatkan pada perpotongan dua permukaan,
$$7.34 dan 11.5.
flens (n) flange Cakra yang relatif tipis di sekeliting
benda kerja.
frais (mem-) (n) mill Membuang bahan dari benda
kerja dengan bantuan pahat-potong putar pada
mesin frais,911.9.
frais-tarik (n) hroach Pahat panjang dengan se-
deretan gigi yang secara berangsung-angsur me-
ningkat ukurannya yang dipaksakan melalu
lubang atau permukaan untuk menghasilkan
bentuk yang diinginkan, 911.15.
galu;r (n)Jlute Alur, seperti yang terdapar pada gurdi
puntir, penggombeng, dan pengulir.
galvani (meng-) (v) galvanize Menyalut permukaan
benda kerja dengan lapisan tipis dengan paduan
cair, yang terutama terdiri atas seng, untuk
mencegah pengaratan.
gasket (n) gasket Potongan tipis karet, logam, atau
bahan lain, yang ditempatkan di antara permuka-
an untuk menghasilkan sambungan yang kedap.
gelongsong (n) collar Flens melingkar atau cincin
yang dipasang pada poros untuk mencegah
tergelincirnya poros tersebut.
gelosok (meng-) (v) burnish Menghaluskan atau
memoles dengan jalan menekankan benda kerja
pada pahat gelinding atau gelincir.
gerinda (meng-) (v) grind Membuang (menggosok)
logam dengan bantuan roda gosok, yang sering
terbuat dari karburondum. Terutama digunakan
apabila dibutuhkan ketelitian, $11.14.
gombeng (meng-) (v) ream Sedikit memperbesar
lubang yang telah ada untuk membuatnya lebih
teliti, dengan penggombeng, 911.16.
gosek (meng-) (v) tumbk Membersihkan coran atau
tempaan kasar dalam drum berputar yang diisi
dengan kepingan logam.
gunting (meng-) (v) shear Memotong logam
dengan menggesernya pada dua bilah yang
berkontak geser.
gurdi (meng-) (v) drill Membuar lubang silinderis
dengan gurdi. Lubang buntu tidak akan me-
nembus benda kerjanya, 911.16.
gurdi spiral (n) twist drill Gurdi yang digunakan
pada kempa gurdi, 911.16.
gurdi sumbu (n) center drill Gwdi khusus unruk
membuat lubang tumpu pada ujung-ujung benda
kerja yang akan dipasang di antara dua sumbu
mesin perkakas. Disebutjuga "gurdi dan lubang-
benam gabungan," S12.35.
gurdi ulir (n) tap drill Gurdi yang digunakan pada
waktu menggurdi lubang yang akan diulir
dengan pengulir.
gurung (n) spline Alur pasak, biasanya berderet
mengelilingi poros atau lubang.
inti (n) core Untttk membuat bagian berongga da-
lam suatu coran dengan menggunakan inti pasir-
kering atau inti pasirJembab dalam cetakan, $ I 1.3.
jangka-ukur (n) calipers Alat yang menyerupai
jangka untuk mengukur diameter.
jarak-bagi diametral (n) diameteral pitch Jumlah
gerigi roda gigi per inci diameter jarak-bagi.
jepal (men-) (v) swage Memalu logam hingga
mengikuti bentuk yang diinginkan sambil mem-
pertahankannya dalam jepal, atau cetakan, yang
suai dalam lubang blokjepal, atau paran (landas-
an); atau menciutkan penampang batang logam
atau tabung logam dengan jalan mendesaknya
melalui bukaan di antara dua cetakan beralur.
Contohnya: Pembuatan mulut botol gas ber-
tekanan (oksigen, nitrogen, dll.).
joreng (n) chamfer Permukaan condong sempit di
sepanjang perpotongan dua permukaan (sanding).
karburasi (meng-) (v) carburize Memanaskan baja
karbon-rendah hingga kira-kira 2000 F yang
berkontak dengan bahan yang menambahkan
karbon ke permukaan baja tersebut, dan men-
dinginkannya seara perlahan dalam persiapan
untuk perlakuan panas, 911.22.
kecar (meng-) (v) pickle Membersihkan tempaan
3uu,{ 'elur 4ese4 ta4 nq1oat (a) uuuaq lusud
'r€'rl$'uuru18ur1 qu8ueles
ElBr {BSEd {a4 llntpoo,l4 (u) gnrpooll >1esed
'?€'rI$ 'uurelnfuad qe8ecueru >1n1un $eu) qnq
epud r8ul uer8uqes uep sorod upud uerSeqes ue1
-rueuoqrp 3ue,( uru3o1 pce>1 Suolodeg f,ary (a) >1used
'snlnru Sunirueq npd ue8uep
e,(uplnureu ue8uep ueJeqruel ue3o1 epud ele.r
uuelnru-red uelryulueyq qsluo1d (,r) (-ueu) luded
'ue{Blec BJBlue rp uuln4nd nBtB ue>Iel
uu8uep 3ue1eq Sunln reseq;edrueur nulu epd
-e{ {ruueqtuaru >Inlun Tasdn (t) (-rueu) 4upuud
'resep ruu8ol uup uuquqtuul ue3o1 u,(uesetq
'Sunqu8req ue3o1 qtqel nBlB EnC[ {o17o (u) uonpod
'9 t'I I uup gg'f $$ 'ueulnuued qB1(Bq e>l uDIuIeu
-oqrp nele soq sete rp upeJeq ledep tut qslued
'quuuuled ue8uep u.{uesenq '3uuqn1 3urp1a>1
-es p 8un1np uuulnuued nBtB tulnq (uerelep)
quued tenqrue6 acntgods (,r) (-ueu) quured
'JnIB
uldrcrel uSSuqes uolal-erupn ue8uep e.(udnrueur
uprpnue{ uep {uts1 rnsnq ue8uep uu>1ufte1
-lp ue>le 3ue,( uur8uq ualqelelotu ue8uep ufte4
upueq epud rnIB lsnqurel,t1 a8no8 (u) (-3ueu) qor
'ZZ'1fi'B{nqJfl eJepn rp e,(uuelur8utpueru uB
-rpnue>I uup u.{usqp1 rn1eredtuel sulu rp e88urq
uluq uulseuuuJalN azqDu,toz (,r) (-eu) uu{luruJou
'r'r r$
lnqosJel urseru Suotod leqed depuq;el u,(uretnur
-eru ue8uep urBI ueqeq nutu ruu3o1 >lnlueqrueru
>lntun ue{Eun8rp 8uu,( uselN aqpl (u) lnqnq u;saut
'r'€r
$
'udruas lenqrp 3uu.{ e.(uue8uesed ru1ns ue8uep
rens uu>IB lnqesJel nlns eSSures seluqJel Isuotulp
uu>lJesepreq lenqlp 3ue.( urseru nlns uped
ncu8ue141 alqo a 3uor1 cta1u1 ( lpe) reln1-nduuur
'u,(urpel-1npo-rd usluerueur >lnlun nulu
'efte1 epueq Suoloureur 1n1un luqed unlunueu
'efte1 epueq ue8uqrueru {nlun uu{Bun8tp 8ue,(
uyod nule untunued 7a7drua7 netr- apldua7 (z) pru
'sorod nele rnur epud luedes 'u1o1qeur
(-eu)
ruedes >Inlueqtuery arDnatsDc (rt) .Iulo>lrtrBtu
'ruuueq-3ueqn1ed
ue8uep Jepurlrs ureces Suuqny Sunln ruseqred
-rrrarrr >Inlun atoqtatanoc (,t) (eu) uuuaq-8uuqn1
'uelreqefp snrnl rBrB epor IUIS rrep 3ue,( lese8
rBrB epor 3u1ge>1 ue8uep uur€nsesJeq 8ue,{ nrues
uere18ur1 a7c4c tpcld (u) IFeq->1eru[ uuuq8ull
';Z'1.1E'8ueqn1 qelurnles lusnd uolnpnpel
leduel uapdrueu 8ue,( mqrue8 epud ru43u11eu
nquns sr;r-1 ap4c noq (u) lneq uu.tu>18u11
'lnqnq ursau
9e, Nvdrdl lv'l
ulnur-1e1ed depuqrel ;rup1u relnd;aq efta>1 epueq
qe8ecueur {qun [ce{ nluuq lrde8ue 4 &op (;u) uralal
'suepurlrs efte>1 epueq Surqrle>1es rp reqal tnqesp
8ue.( rnpSuolouepatr l?aa (^) lenqureru taqal
E'61 g'uurequel-uru8o1
uerurlo>l lenqrueru >1n1un uuledrl a?uolf (u) n8al
'gplsod
leuruuet ednreq eselq e[ra1 Bpueg '{rr1srl Jnsnq
ue8uep sele8uep,g plea-cJe (,r) (e8ueur) Jnsnq sBI
'6I'II$ 'Jerunl sEI nEtB ue>Iol se1 seso.rd uu8uap
uru3o1 ue8uotod uu{nlu.(ue6nat (,r) (-e8ueu) sa1
'
u,(unruel-uee>lnured depeqrel
snrnl 1u34 lupu 'Suopuoc rdel pd,aq (z) 3u1due1
'IZ'II uep €'II$$ 'u,(uue1u1ec uup e.(uue.reny
-e8ued ualr{Bpntuetu >1n1un 'ueudurel uped 'ne1u
:rsed r.rep e,(uuemnle8ued uu4qupnurelu {nlun
elod uer8eq-uer8eq snrrt {nlueg {otp (u) 4ecr-1
'3ues uep eSuqur4 uJBlrIB rrunp€d ssotq (u) ue8ugm4
'lfefre8
qelo tenqrp 8uu,( >1n1el netu rnlv fia4 (u'S ptr4
rrlq ue8uep uee>lnured uDISnpq
-3ueru nute uu4rusele.(ue17i. afJ (,r) (-8ueu) rppl
'0I'II$ 'tuute{ urseru ue8uep efte1 upueq
nup rue3o1 Suunqruel4 adoqs (r) (-3ueu) ruela{
'9I' II
$'ruuueq-tncrue8ued uu8uep ef,uusurq
'lnonre{ {nlueq ue8uep 8ueqn1 8un[n reseq
-redtueyq lulsnruno? (,r) (-3ueu) ueueq lnrnra{
'ueplueq (sede8ueur)
uuTun,tueu {n}un uDIDIepp u,(uesurq 'ue1ua1
ue8uep e^(usrrySueru ue8uep ul-re1 upueq
uup ue3o1 Suenqureprg adotcs (,t) (-8ueu) >1ge4
.ZZ'Ug
'ue>llrlruI-seJa8ueur uulpnrue{'rsurnqru8uetr4l
uapnq4l?Dd (a) (-3ueu) uurlsnlSunq-sera{
'ZZZ'Ug'{B{uFu netu rre urupp e{ e,(uue>1dn1ec
-ueru uBrpnr.ue{ uep sr1rr1 rnleredruel sBle Ip
uleq uelsuuevrelN aapnxl (a) (-8ueu) uDIsBra{
'durs uu8uep edue5 qsql (u) >1eda>1
'g'11$ 'u,(uure1 8uuqn1 uulenqrued rseredo uep
prnSSueru >lntun ursetr tr ssatd pltp (u) ;prn8 udura>y
'ulus uuledruuued lqun e,(uesutq
.>1eteJ ue>In>Iullp
qrqel 3uu,( uuruuyepa>l {nlun
rur uulllruI-sure8ued IIBnca{'uu4qn1-sera8ueru
ue8uep ewes, uapnqtoyoc (u) (-e8ueur) rueqrue{
'r-qed ue8unqurus eped
relSurleur {Bluo{ uuz>lnrrued ltocs (u) 3unqn1a1
'9€'rI S'ue1n>lnrued ue8uep
uued Sunfn-8unln ueqre>lorueu nelu 3ur1e1
ru1ud ue8uep Sunquu,(ue6i Taru (t) (-3uau) 3q1a>1
'ZI'€I$ 1nudreq 3ue,( nlns-nqns BrBlIru
runrururru sBqeq-IuJ?[ acuDt$ollD (z) uue3a1e1
:ecue Suuraloq ruese ruEIEp u?Joc nelu
 436 LAMpIRAN
sebagian terbenam dalam poros dan sebagian
lagi pada hub (naf), yang membuat hub dapat
bergeser searah sumbu poros, S14.34.
pating (n) dowel Pasak silinderis, yang lazim
digunakan untuk menepatkan kedudukan antara
dua permukaan rata dan/atau menahan per-
geseran relatif di antara keduanya.
patri (me-) (n) braze Menyambung kuningan atau
seng dengan solder keras.
patri tekan (v) sweat Menyambung logam dengan
menggunakan patri di antara permukaan
potongan logamnya dan dengan memanaskan
(sehingga melumerkan patrinya) dan menekan
kedua permukaan yang dipertemukan tersebut.
pemancaran pasir (n) sanblast Meniupkan pasir
pada kecepatan tinggi dengan udara tekanan ter-
hadap coran atau tempaan untuk membersihkan
permukaannya.
pembentangan (n) developmenl Menggambar
permukaan suatu obyek yang terbabar (dibuka
lipatannya) atau terorak (dibuka gulungannya)
pada suatu bidang. Biasanya baut pengikatnya
dipasang pada lubang yang agak longgar.
pemotongan-bawah (n') undercul Pemotongan
berjeluk atau pemotongan dengan kemiringan
ke sisi dalam.
pena koter (n) cotter pin Pena-belah yang diguna-
kan sebagai pengikat, biasanya untuk mencegah
longgamya mur, Gambar 14.3lgdan 14.3lh dan
Apendiks 30.
pena tirus (n) taper pin Pena kecil berbentuk tirus
untuk pengikatan, biasanya untuk mencegah
gelongsong atau hub berputara pada poros.
pencekam (n) chuck Suatu mekanisme untuk
memegang pahat putar atau benda kerja pada
mesin perkakas.
pengecoran (n) casting Obyek kecil yang
dihasilkan dengan menuang logam cair ke dalam
suatu cetakan, S11.13.
pengerasan kulit (n) caseharde ning Mengeraskan
permukaan luar baja karburasi dengan pemanas-
an dan kemudian dengan pecelupan.
penggombeng tirus Qt) taper rectmer Penggom-
beng tirus untuk membuat lubang tirus, seperti
lubang untuk pena tirus, 9912.33 dan 14.35.
pengoinan (n) coin Membentuk elemen mesin
dengan satn operasi stempel.
penjejak inti (n) coreprint Tonjolan pada pola yang
akan membentuk lubang pada pasir-cetak untuk
memahan inti dalam cetakan, 911.3.
pelunakan(rt) arueal Memanaskan dan mendingin-
kan secara berangsur-angsul untuk mengurangi
kegetasan dan meningkatkan keuletannya.
perlaku-panaskan (mem-) (v) heat-treat Meng-
ubah sifat-sifat logam dengan pemanasan dan
kemudian pendinganan, Sll.22.
perunggu (n) bronze Paduan yang terdiri dari
depalan hingga sembilan bagian tembaga dan
satu bagian timah.
pingul (n) round Perpotongan dua permukaan
bagian luar yang dibulatkan (sanding bulat atau
tumpul).
pinion (n) pinian Roda gigi kecil pada pasangan
roda gigi.
pola (n) pattern Model, biasanya dari kayu, yang
digunakan dalam membentuk suatu cetakan
untuk coran. Pada benda kerja logam lembaran
polanya disebut bentangan.
poles (mem-) (v) polish Membuat permukaan yang
sangat halus dengan gesekan, dengan meng-
gunakan bahan gosok yang sangat halus.
pons (menge-) (v) punch Membuat lubang dengan
bentuk yang diinginkan dengan menggunakan
pahat yang berbentuk sama, dengan mengempa-
kan pahat tersebut melalui benda kerjanya.
profil (mem-) (v) profile Memotong sebarang bagan
yang diinginkan dengan menggerakkan pahat-
potong putar kecil, dengan menggunakan mal
sebagai penuntun atau pada mesin modern
dengan bantuan komputer (CNC). Disebut juga
meraut (route).
puncak (n) crown Meninggikan kontur, seperti pada
permukaan puli.
purus (n1 jsyrrrl Bagian poros putar yang
didukung oleh bantalan.
ringgit (n) knurl Membuat suaru pola lekukan pada
permukaan yang dibubut dengan pahat ringgit
untuk menghasilkan cekaman tangan yang lebih
baik, $12.37.
rusuk (n) rib Lempengan yang relatif tipis yang
bertindak sebagai penguat atau penumpu.
SAE Society of Autornotive Engineers (persatuan
Ahli Teknik Otomotif di Amerika Serikat).
sekrup-L (n) allen screw Sekrup penetap khusus
dengan atau sekrup tutup dengan soket segi
enam di kepalanya; dipasang dengan kunci-L,
$ 14.31.
saluran masuk (n) gate Lubang di dalam cetakan
pasir di dasar saluran turun yang melaluinya
logam cair memasuki rongga atau cetakan.
$ I 1.3.
saluran turun (n) sprue Lubang pada pasir yang
menuju saluran masuk yang menuju rong-qa
cetakan, yang melaluinya logam cair masuk.
 '{nsnr rBSeqes
r8nl leuelrq 'reseq qrqel 3uu,{ uerSeq Bunq
-rue,(ueur 8ue,( srdq 3ue,{ ulur uur8eg qaa er) qall.
'4oso3 lnqnq uu8uep ru?uelrp
a-uuf 1eun1 uu3o1 nelu '1r1n1 ,n,(q Suolodes nete
'uudn uu8uep Jncunl {eluo{ uu8uep IUet Bue[
rrq>1e-uuehe8ued uullrseq3ueu Intufl do1 Qt) ruvdn
'1esnr 3ue,( .rqn r>lreqredueru nete w{qrsJoq
-ueu e{rte{ e8nl uup p83un1-uleureq teqed
qelo erues 3ue,( rnle upud uu8uolorued uu1n1e1
-otu nBJe lreducrel qelet ue>pr8urrp 3uu,( 3ue[
-uud ulrqede srleruoto BJ?cos B{nqrueru ere8es
ue>1u e,(uue>1e1ec n1rc,{ 'E{nq-e,&\s rrln ue{e1oc
ue8uep rrln8uelq asotlc (t) (-8ueru) su8aS-rr1n
'lrre>l Jrtuler 3ue,{ ruepp-r{n tunqtuetu
{nlun
ueluunSrp llnqesrel JnlB qalo Suolodrp 3uu,(
l1n deqas eped 3uo1od-Bleru ue{lrserlsueru Bue,{
Suuluetueru JnlB Dlrlrtuetu rur rrln8ued rlenJa{
tnuq rednre,(ueur 3ue,{ lr"gv4 dog (u) (-3ued) r;p
'9I'll$tqn8ued ue8uap Irce{ JrtBIer
Sue.( uupp-rrln tBnqurolN doy (a) (-3uau) r;p
'Surcunr
3unlnreq npd uu8uep ue>lur8urrp Suef >1n1ueq
qaloredrp u33urq nleruetr I uaad (t) (-ueul) p>1n1
'Z'ElS 'n{ns nlens
seteq rsueurp uelep uelurzrrp 8ue,( ueurere8e>1
qnrnle,(ueu qEIurnl a)uDralo, (u) rsuuralol
'E€'Zi
$ 'ueulnrured
ue3uuluel eped ncu8ueui e8nl .3ueqn1 nule
sorod epud lenqrp 3ue,( tnJnre)i {ruueg redel (u)
'(3uep4 uur{Bq) .ure1
{eleq ueruqrue 1 rgedes
rue3o1 1np,(ueu {ntun uep uenped ruglep ue{
-eun8rp 3uu,( >1e.red-dunu 3ue,{ ue3o1 u4 (u) qew11
IZ'lI$'JBSeq uuue>le1 ueSuep nelu edrurl nlud
epud seued ueepee{ tuelep nDle^\es efte1 epuaq
Inlusqruehtr atuol do"tp (a) (-ueul) udurl1 uduel
'ZZ' ll['uelur8uup 3uu,( uusurelel
nlrlnuaru ]nqosrel eleq lunqrueru {nlun sEJe{
eleq uulseuud-8ue1n8ueyrtr ndura1 (,r) ( -eu) radrual
'lZ'II$ 'edtueSueru
nBtB nlEruelu ueSuep uu>1ur3urrp 3uu,( >1n1ueq
cped suued ueupue>l uBIEp lnqesral ure8o1
nrIe,$os ruu3o1 1esepua14 afuof (t) (-ueru) udruel
'ur8urp tequd
ueiuap uru8o1 3uo1owe1n1 fut1c (,t) (-ueru) p1u1
'efuq redueueu u8nl 'ure3o1 rser.uroJop
-uattr nulu Suupnuelatr aotp (a.) (-ueu) r11.re1
Le? NVdldlAV'r
'll'llS ,sedruet ursoru
uentuuq
ue8uap ueqeq 3uenque111 auold (a) (-ueu) seclurel
'E'€t-I'EI
uBp 6'Zl$$
'lulo{ ueruns nulu '3uu1ec uerens ,ru33uol uerens
predos 'ue8uusedreq 3uu,( uer8uq Bnp e"relue
uure33uo1e1 nete uelete{e{ }elureq 1y' (a.; uurens
'uB{eloc ue8uep rue3o1 ue8urdel
ue8uotorrred sesot4Surdurz$ alp (u) lqac laduals
.rlBurll
uBp lequlrl uerndrues sBlB rJrpJel u,(ueserq'u1ed
ue8uep Sunqrue,(ue6 rapps (a) (-z(ueu) raplos
'rue3o1 uEsr?Je{o>l
rnln8ueru {ntun 1BIV adocson1es (u) do>1so.rap1s
'rrsed uu>1e1ec nBlB ue{Blec eJB}uE
ue8uolofued epud ruu8o1 srdq ueloluo; ugf (u) d1t1s
'uurrln8ued nele (ueulnur,rad ueelurad)
uesudueued n11u,Lr eped 3uo1od-1equd ue).lueure
-3ueru {ntun nlunq-3ueqn1 Sunln upud r{E, Auq
-ue8uoloured nElB rutep Sueptq ue8uolod.rad
ruel?p-tnpns eped rnp uulengrued taqat (u) ry4s
'ure3o1 rrup lenqJa] 3uu,{ uelelec
eped rgedes ledec ueSurpued ue8uep roc rseq
runl ueu{nrured uelsere8uelNtl1:rlc (a) (-e8ueru) gs
'lnqnq urseu uped .ru1nd nquns
dupeqrat 'rtdureq nele 'snJnl >1u8e1 rpulueru
ueulnrured uuluLra8uery acot @) (-,(ucru) n>11s
'uednlecued
qolo rln{rrp Suef 'upruers ruBreB uBBuop
>letuo{Jeq 8ue,{ uuseuuuad ue8uap eleq uu
-ulnrured ue{sero8uotrAl aptuntc (,r) (-,(ueru) BpluBIS
'ueJn{n
lnlunued ueded nule srreSSued uped rlr1e1
uer8equed lunqruel tr a1onpot? (,r) (-,(ueu) le88uas
'urseu nlns uur8uq Bnp ue
-Sunqrues nele urseu nlens uu{npnpel 1e1e,(uetu
uepp lurelued re8eqes uuleun8rp 3ue,( urel
uequq nutu ruu3o1 srdq ue8uolo4 ut1t1s (u; ppuas
'uul€tuuq 1nlun r1ue8-rlue8rp ledep
3{ 3uruus nulu uesrdel Sulqsnq (z) Suos8uolas
'f,.6Sg-SLE rnluradruet e>1 e88urq
'3ues eprulo-3uas {nqnq uernduuc rsueq Bue,(
Suunr urelep rp e,(uefue1 epuoq ue{seuerueru
ue8uep Sues uesrdel ue8uep efue1 epueq
rue,tp38uery azlpr0ntls (a) (-,(ueru) rdru18uu1as
'raerrur{oJ}>lele epolotu uu8uep
rle{ru nete uorrfi Iuados 'ure1 rue3o1 ue8uep
ue3ol ue8uolod rsrduyeyq a1ayl e,7 (-,(ueu-r) lnps
434 LAMpIRAN

3 singkoton yqng Digunokqn dqlqm Gombor don Teks- Ameri-

cqn Nqtionol Stqndord
(Dipilih dari ANSVASME Y1.1-1989)

A assistant ASST both sides BS

absolute ABS associate ASSOC both ways BW
accelerate ACCEL association ASSN bottom BOT
accessory ACCESS. atomic AT bottom chord BC
account ACCT audible AUD bottom face BF
accumulate ACCUM audio frequency AF bracket BRKI
actual ACT. authorized AUTH brake BK
adapter ADPT automatic AUTO brake horsepower BHP
addendum ADD, auto-transformer AUTO TR brass BRS
addition ADD. Auxiliary AUX brazing BRZG
adjust ADJ Avenue AVE break BRK
advance ADV Average AVG Brinell hardness BH
after AFT. Aviation AVI British Standard BR STD
aggregate AGGR Azimuth A7 British thermal unit BTU
air condition AIR CONDITION Broach BRO
airplane APL B Bronze BRZ
allowance ALLOW Babbitt BAB Brown & Sharpe (wire
alloy ALY back feed BF gage, BF same as AWG) B&S
alteration ALT back pressure BP Building BLDG
alternate ALT back to back B to B Bulkhead BHD
alternating current AC backface BF Burnish BNH
altitude ALT balance BAL Bushing BUSH
aluminum AL ball bearing BB Button BUT
American National Standard barometer BAR
AMER NATL STD base line BL C
American wire gage AWG base plate BP Cabinet CAB.
amount AMT bearing BRG calculate CALC
ampere AMP bench mark BM calibrate CAL
amplifier AMPL bending moment M cap screw CAP SCR
anneal ANL bent BT capacity CAP
antenna ANT bessemer BESS carburetor CARB
apartment APT. between BET. carburize CARB
apparatus APP between centers BC carriage CRG
appendix APPX between perpendiculars BP case harden CH
approved APPD bevel BEV cast iron Cl
approximate APPROX bill of material B/M cast steel CS
asc weld ARC/W Birmingham wire gage BWG casting CSTG
area A Blank BLK castle nut CAS NUT
armature ARM. Block BLK catalogue CAT.
armor plate ARM-PL Blueprint BP cemenr CEM
afiny navy AN Board BD center CTR
arTange ARR. boiler BLR center line CL
artificial ART. boiler feed BF center of gravity CG
asbestos ASB boiler horsepower BHP center of pressure CF
asphalt ASPH boiling point BP center to center C to C
assemble ASSEM bolt circle BC
assembly ASSY both faces BF centering CT;
 ep?J3 ol uoqunbg qrur crqnc
ue 'Nr n3
AOe JOrueAoS ol pnbg looJ crgns
aJuBJlug
IJnc
mo9 luelutUoAOS INl n3 crqnc
ssulS OUENS Suueeut8ug UODCES SSOJJ
l9 IClSX
IBJoueS d9Nl reaurBug leAoS
Nle no3
laISBS eNl aul3ug Sqldnoc
use uorlBAela
etdc
S9 Ieels pezrus^183 tl xs3 {ursJalunos
uoJr pazruu^IBS nill aleAelg qcundrelunoc
te HCNndC
azruBLleS t/!ltl ,fte1uaure1g
Atve Ituoc IIrJpJelunoc
tve uollES clrl cucelg esra{colc Jelunoc
-1tl MO3
a8nu8 ro eBeB 1(Oqlg eJoqJalunoc
I latoBS
lJl e^llreJJa rolunoc
D
JrJluesca
ulc
331 IOJ Jelloc
qslurnJ l ISBg alz8nuoc
Ndnl qJBA
rluoc
tuoJJ V] udoc 133JJOC
UI g
,(cuenber.; duoS uorlurofuoc
o]tH
,{rpunoy do3 JeuIoS
Adci epcldnp
OMJ pJul(JoJ dnc 'doc reddoc
JC e8:oy do:p enuBuo,
EUOJ SurBro; INOC
pe8ro; o dorp lCBluOc
lSl 1ee1s INOC
acJoJ JC lu e^lJp uorlJrulsuoc
I rsNo3
UO e^lJp luulsuoc
1l(.) looJ ISNOC
sncoJ do por llrrp ro IIIrp lreuuoJ
30i NNOS
ptnu 9AAO Sumrurp uorlrpuoJ
1l CNO3
91JO Su4gerp eleJcuoc
IJ JOoU SNOC
p8eq zoo uezop crJlueSuoc
HI 1BU 3NO3
NC uA\op sserdruoc
J l3u dr!oc
e8ueg IAAC IeA\op tdr^o3 elelduoc
eil llnc IIBIa^op fuudruoc
ovi Je^o IIB rlsruu oc
'NH qslurJ t8c slqnop
ty\oc IBTCJoUTTUOJ
ntc UoISIAIp uorlsnquros
1J relsug Byloc
ISIC acuBlsIp '€t/\oc uoEeurquoc
1l IEIIg
'9rJ HCSIO a8ruqcsrp
ernBg stlc Ieels pellor-ploc
'v\to uoISueluIp pellor plor
u(.) laeJ UC
qc11d p4eurerp peqcund ploc
OJ peaJ do dc
vto JAlEUIBI(I qsrug plor
cll IeJepeJ lc
epls r?J 9VIC uerBurq
SI soc Iaals u1(?Jp-ploc
9VIC puoButq u^\8Jp plos
J lraquoJqed C3
ec€J 01 asEJ lo dole,req pelEoc
JOIJ orc
EIBJIJqEd 13C IIBIAC M3 ssrA\{3olJ
BVI
NESO u8tsaq acuBJBalc
{ tueutgudaq
t3
Id]C utc Jeal,
eprulxg o ,{ltsueq eSueJeJIuncJrf,
uul aerEoq
cutc
UlS X Suorls erlxe 9lo G) dc Ilolld relnrrr
,irueq ugxa lllc lsaue(I ur3 JelncJrs
MHX tunpuepeo
lXl JOUelXg o30 dtc elc4J
Surlstxg clo plurcec pJor{J
$rxl oH3
HX3 lsnBr{xa a A3 e^lB^ {cer{J
H3Xl a8uuqcxg )HC {JagJ
lSl alBluIlsa NAC epruu,(c NVHC IauuEql
Arnol luele,rrnbg ISNC JSrUOlSnC eHc a8ueqc
dtnol luerudlnbg un3 lueunc IAVHC JoJIuuql
6ea Nvdrdn\n
 44O LAMPIRAN

graduation GRAD K music wire gage MWG

graphite GPH Key K
grind GRD Keyseat KST N
groove GRV Kevwav KWY National NATL
ground GRD Natural NAT
L near face NF
H near side NS
Laboratory LAB
half-round +RD Laminate LAM negative NEG
handle HDL Laterul LAT neutral NEUT
hanger HGR Left L nominal NOM
hard H left hand LH normal NOR
harden HDN length LG north N
hardware HDW length over all LOA not to scale NTS
head HD letter LTR number NO.
headless HDLS light LT
heat HT line L o
heat-treat HT TR locate LOC Obsolete OBS
heavy HVY logarithm LOG. Octagon OCT
hexagon HEX long LG Office OFF.
high-pressure HP lubricate on center
LUB OC
high-speed HS lumber opposite
LBR OPP
horizontal HOR optical OPT
horsepower HP M original ORIG
hot rolled HR outlet OUT.
Machine MACH
hot-rolled steel HRS outside diameter OD
machine steel MS
hour HR outside face OF
maintenance MAINT
housing HSG outside radius
malleable MALL OR
hydraulic HYD
malleable iron MI overall OA
manual MAN.
I manufacture MFR P
Illustrate ILLUS manufactured MFD Pack PK
Inboard INBD manufacturing MFG Packing PKG
inch (") tN. material MATL Page P
maximum MAX Paragraph PAR.
inches per second IPS mechanical MECH Part PT
inclosure INCL mechanism MECH Patent PAT.
include INCL median MED Pattern PATT
inside diameter ID metal MET. Permanent PERM
instrument INST meter M Perpendicular PERP
interior INT miles MI Piece PC
internal INT miles per hour MPH Piece mark PC MK
intersect INT millimeter MM Pint PT
iron I
minimum MIN Pitch P
irregular IREG minute (') MIN Pitch circle PC
miscellaneous MISC Pitch diameter PD
.I month MO plastic PLSTC
Joint JT Morse taper MOR T Plate PL
joint army-navy JAN Motor MOT plumbing PLMB
journal JNL Mounted MTD Point PT
junction JOT Mounting MTG point of curve PC
Multiple MULT Point of intersection Pl
a
IsJrurlseJ CtJ JaleluErp looJ
atA reeA H3l1
ddl- redul v\d TUOOJ
CA PJUA .NVl lueBuel BTJ 8ur:ueq re11or
l Hu sseupJeq IIe,4A{cod
T
ntd le^lr
IM uol lr{3nor,Lr tuAlStrS HU pueq tq8u
SAS
lUM lqBnor,'!\ loqufg U l{3rr
IAAS
dM ernsserd 3ur1ro,u. ecEJrns tAdd eJnurtu red suorlnloa.er
dns
lutod Suqro,Lr goddng nlu uoqnloA0J
dM dns
ESJOAEJ
JCM .JJnrpoo^& 'nns ,(ruurung Alil
CM poo,\\ e]$qsqns 'I]d uJnloJ
BNS
qlpt,^A CO]LI perrnber
.J1S I3-InlJnJls
1se \, lE3TS olu elnber
IS
tq31e16 eAol.ueJ
LM iJlS lqBre-45 nld
)M {ae,\A. {JOlS tlat Jerler
)rs esBeleJ
llB,t\ IIS IOElS llal
.HSVM JeI{sP,A 0cJoJureJ
VIS ,fteuorlutS lNEal
IIU,^A' rrorlels I Jlu aurl oJueJoJeJ
VlS
prupuBls clu eJnp0J
1A CIS
arunbg IC]tJ a[3ue]reU
OS
elunloA Surrdg clu pJocex
toA eds peAraceu
]IOA IS pece; tods c3lal
crSrceds tAu ruBeu
ulA I3crl.l0A dS
uar pEo,IIIEU
SNSJ?A rds lerced5
slqDr.rBA eced5 U snrpBu
VA dS
eAlE^ 10)3os VU IUIPEU
30s
(UNNJBA IIUlrlS u
cvn ts
A 10ts pexols
IS sPIIS ti10 rst.rEno
AtNn IesJa^IuIl ms e^eels tvno ,(1pn|
n lluo )S r{3}e{s CVNO luurpenI
el?tuItln S e13urs
Itn a
EPIS
n
CIHS Jsplnoqs uollnq qsnd
leeqs
Bd
pcrd,(1 HS Bnd uonecrlqnd
dAt
JeJSIlE{ lJS UEqS ;elladord
SNVTJI doud
, AoJJS les epgord
101 IE]OJ SS Jd
tilool dls elurudas uortcnpord
1 COUd
Ieols Iool SS Iools-IIuas ssecord
S1 COUd
e,roor8 ry en8uol ltls uorlcas 'ssltjd e;nsse;d
981 puoces eruderd
tol ocuEJelol 3ls dlud
EtuII VTIV3]S ,/'\EJ'S peragerd
I ssaupruq edocsorelcg
Cld
NUHI qBnorql HS BVllUd PetecFqu.Ierd
r{rur Jed spuarqJ A]HCS JrlE(Usr.{JS ra,trod
tdl UMd
pBe.rqI H35 elnper{3s
CHT lsd qcur erenbs red spunod
n puPSnoqJ s Bl punod
)HI ICIqJ 't6d prluelod
'tAdll [?uruJeJ cu punoJ SOd uotltsod
.SN]1 uorsu0J qBnor qsqod
Hed lod
dv\lr e1e1duel sy\d erenbs ueer.u looJ td lue8uul Jo lulod
l?? Nvdrdr rv'r
442 LAMPTRAN

4 Suoion Gerok dqn Luncur-Americqn Nqtionol Stondqrd

RCI Suaian luncur rapat untuk tempat suku yang teliti yang harus dirakit tanpa adanya sela yang terasa.
RC2 Suaian luncur dimaksudkan untuk tempat yang teliti, tetapi dengan ruang bebas maksimum yang lebih besar
daripada kelas RC1. Suku yang dibuat untuk suaian ini bergerak dan berputar secara mudah tetapi tidak
dimaksudkan untuk berputar bebas, dan pada ukuran-ukuran yang lebih besar dapat menyeratkan dengan
perubahan temperatur yang kecil.
RC3 Suaian gerak teliti kira-kira merupakan suaian paling rapat yang dapat diharapkan untuk bergerak bebas dan
dimaksudkan untuk kerja teliti pada kecepatan rendah dan tekanan purus yang ringan, tetapi suaian ini tidak
sesuai apabila beda temperatur yang cukup besar akan dialami rakitan ini.
RC4 Suaian gerak rapat dimaksudkan terutama untuk suaian gerak pada permesinan teliti dengan kecepatan
permukaan dan tekanan purus sedang, apabila diinginkan tempat teliti dan sela yang minimum.

Sistem lubang dasar. Batasnya dalam perseribu inci. Lihat $12.8.

Batas untuk lubang dan poros digunakan secara aljabar pada ukuran dasar untuk memperoleh batas ukuran
sukunya.
Data yang tercetak-tebal bersesuaian dengan perjanjian ABC.
Lambang H5, 95, dll., merupakan penandaan lubang dan poros yang digunakan pada sistem ABC.

lriHIEIilllii .iGil lffi€i*

iEit{,# ilr
::c:.g.,ii
r&::ll* s ral igl#,, i
.lirre$ailsB,r 6. 9;r
;' ;In[frS8 tl
'u"E1:l Ii'n !r] a':l: ,ti,Ii ,:]lir

.^i:..,.::
{rvef. i;Is:
€tg
i .H.p:l
r ,H S,i
;ilEf...liiffi.i.;
it #r
: i
lilir,i !1iiij,il.! l 1;rlt:i!l lililiiin.I i lt+e1 iiiliir,irai Iffi:.
rr:,r'$.11;tr2 0.1t',, *,p4 ,m,, : ;*,0;?5 r0.P 0;.3: E3 +0.6 Lffr3:
035, i.0;55, i
-n +0;6 0,95 ;0 t0,?,
0;12{;24 +Orp +0i5 :h0;3 !0;15 oi4r, +{}t$ -*,4 fir4 +.0:?i !0:4
Q;15 .€.,15
05 -tt ii6;$r, CI,65 *n ;0.:5 r iI3 ;0.: +0,7 1i6 -o +0.9
ff.24i4),40 Q2 +.0:?f =Q2,: l}a +Pi:?,t oil: +0i6 +0.5 0;5 +{r:9 ;.0r5
t0"4
0:6 ."tl
-t,,Jf 0 {0. +0:45 xis:, ;0.' r0-!) ?n +:0r: *t-I

0.4s$,71 0,25 i,9 $;25 fS.4 ;ti25 or6 +0J :0j6 0.6 +L0 l0.6
0r5 ',9,3
r0 +0i45 $;95 +s:: :0,,s5 L.I
jS.:i ;1:$ 1.-t r.0'r r1:3
0.?1-1:19 0;3,. t0r4. --n? I
0,3 +0.5 1-:0,3 , si8 *,0,* ro,q 0,8 +tl.? +&8
0r9$ -0 r, :U,)) L.t +0.r ft0;? )1 -0r'r 2,,8 i(),; -irf
tr,n9;1.9? 0,4 +0,4 ,,!o:* b14 +0$ ;0r4 1,0, +f ,0 ;1t0 1i0 +l;6 al"0
=0, ,t{s,7 1.4, :i0,, t{};8 2',5.:,:'
tS,, ::1..5 3.6 *{) i ;i,0
+0.5 :r0.4 !tt 4 11 +x.g {1.8 ^
1.97---3115 0.4
ta *0. '9.1 t0J !u +
\.2
+{l ,
L,Z
- u,l ,,lu$ -o -ot} 3'"L t^Y 4.2
jtL$ #,li$ - t.4 t.4
3:ril5#:73 0:5 +$r$ 0,$; *O;9 -n< 1:4 +;;ZS. llxli4
1.5 ;0, , ;0,9 i:0 ;Oi', *tJ 3.t +&.:, $,0 :s: ;?i8
4,73;?,09 o'$ *0.1 t$r6 s$ +l;0, *,0rS tr.6 +1;6 *;1.6 x.'6 +r< il.6
tr.8 *0:: * r.1 L.i ;0r,r: -1.3 43 J0. -2.6 ;i),, -3.2
?.09-9.85 o16 +:o.js :O:6 2"0 +&8. ::;2,4 ?,0 +218 +,2.0
Q.6 't1.,? .'{}.6
2:A r ;:L2 !:6 ;0':'i ;.1;4 5"0 -0:i +3,2 6;5 ;0i' :3i8
=O:
9,85-12.41 O;B +0'!: -0.8 oi8 ;0.8 ?,5 +2,0. *2:3 +3;0 -2;5
2,3 +0:i' -:L;4 2:,9 r0;: +1,7 53, l0:,: -J,t 7,5 -o:: !4i5
L?3X*15r75 1,0 +1.0 +,x,0 1.O +1t4 -1,0 T L.4 *3"0 3.0 +3,5 -3;0
.5-.0
2.7 i0 -7-4
:$ *2,0 6,6 ;,0 t,;
-4,A 8:7 ;$:2
lFrorEANIiI 8{.;1*196}:(R1994): Fsrlarger diametg*asee the rtandardr
 'plrpu?ls oql i?s'$rqreurtlp ro$lul loJ '(tOOtU) L$Ot-t'tg lSNv urorg s
0'9? 0 02- 0'68 9:Ur s'6J s'6- 0* C'CT z8- o- L'fi
0 Is: 0- 0- 0-
{J.EZ+ 0'f I+ fr,ZZ 0rll - 0'6+ 0'}I 0:0I: 0'9+ 0'01 0'9* 0'9+ 0'9 0'9* $'g+ 0:9 st'qr*I?'zr
$'92- 0*, 0,ss 0'tI* 0: 0'!,2 0:I t- U- 0'9r 0'8* 0* 0'f r 0lL+ 0'0I
0'8+ o:eI 0:E+ 0'B 0'S- 015+. 0'9 0lt- 9: 0:s rt:z:t-88'6
0'8[* 0raI+ 0:87 0:a- o8'
C i?l c'T 1 8S- 0r 9'8
0:12+ 0:. 0"?E $:tr* 0:' s'Iz 8:6* 0- 8'9- 0*
0'sI- otl+ 0: I 0'0I* $'r+ 0'01 0'L- e'',+ 0^l 0't- $'?+ {i', 0'?- 8:?+ 01f $8^6-60'.r
0f83 orxr* 0- 0'8I 9"8* ,0- I'ZI 0r9* 0- 0'01 l >* 0* g:L
0:8I* 0::
n''/+ --t- \ !-- g:g 60'L-EL'?
0:ai- 0'0I+ {'z:l 0:8- 0'9+ 0:8 0'9* 0:9 $'u* 0rf + $'z+
0:s.[* 0l: 0:tt t'0r* 0* s'st 0J r'0x Z'E* 0! v^.1- 0* 99
0:0tr * 0:6+ 0'0t UL_ 0's+ 0', 0s* \l+ 0'E 0'E* grg+ 1I
T'L n'9 gL'r'gYf
s tI* 0' s,0z 0'6: 0r E'EI ac- 0- 8.8 €'r.- 0- c'c
,0*
n'q+
{)16:-: 0'I+ 0'6 0'9- s:r+ 0:9 0:t* 0lf+ 0:! $'r- 9:Z ! a- s:I+ la 9r'€-16'r
t)'gI* 0, o-B{. 0; s:l.t 9r'- 9'[- 0- i'9 0'f * 0- 9f
0'S:' A'O+ 0'8 0'9* 0't+ 0:s o'€- ^.9-
!cf {, l.* g.z+ 0'z t) L* I'I+ a:z lA'I-61 T
siOT'' 0L s's, t'9- 0* 0'0r 0* t'c g:u; 0r 8' b'r* 0* q'.t
$'? 9:U * !C g',] * 0'z+ 0'Y g'1- TT* 6 r'l* rr'0
o:F: 0.19+ $:L ,'b; 0'z+ I'r
fll+ 8'r1 {}- bL 0:r'- 0l q'b z:7,* a- o'c 6'I- 0- 6'Z
SlB* ls-
oiE; {1,V+ t)'9, g't; 8'U+ g'{ 01e* 9'I+ $Z g'I+ LI z'1; (l'I+ Il'ft'$y,9
0*r ,'01 ,$+ g',9 ,',2* 0* 6.t 6'I* 0* 9r- 0* s:u
0ls- 5 tr- O:E z'z+ 0:s E'I * f'1+ 9'I 0:{* t'f rr 0'l 0'I -. 6'0+ 0'r 0P'0:tZ'0
0-19. 0j. 0:6 0'f- 0i 8'S 61- 0* T:T 9:I- 0+ L'Z 0* 0,2
sr?,::, 0'0+ g:f 8:Zi 8:r+ 8,2 z'l+ B'0- {_ L f *'0 810- ll0+ *'0 vz:tYZt'{\
v!- ():, ,. t:8 9rf- 0- I'C 91I- :0* 9'Z e: l* $: 4'Z s'I* iS- 9:I
s,:f+ }LT 0it 9'e: 9'T+. s'? 0'I* 0'I+ 0'I 9'0- 0:r+ ,.0 9'0- 90+' 9'0 ?x'0-o
i;ii.i {IHi, Ox ,..q-t:. ::$I*, OH ,. $s; ,... ,, ;:*P.,: ,*H. :,:9.&:,&10
g"f.lls
iifl*ti; ryt" .,$r; qIfiT:
s$lts FLr s.qqs aliItrI fL: wlt* ,SIqH
8r
6ir lBFlt$ etolr =b.
;;lI,:e..S-;
g8 gs gr l, ,.F,*ll!.Ft
E Ut xq
il . xa .:ftf$'' ,i ,urx!!.,:,: Ea: ,,sFflll,, ,:Sl{ff-.,I1 A{} i i?,rts
prf;pflpJ$: ti '!! p-ls:pilB-|s p'l*,$4&l$
ffirt{$s ${{p!{srs illEl|lxoN
fi:*S'rStlil S 3$.sr*lo Iiilu,,sfYI3 9:;I}1tr $*SJ5 5 5lt:ES,.$tD
'e,{u.ren1 uer8eq eped 'uee8ele>1 ue8uep Euresreq 6 fU
I
,reseq 8ue.(
FrsreuJo{ rsueJelot uu{nlJerueu 8ue.( ueeunSSued 1n1un ue{pns{uurlp re33uo1 lere8 uereng I g 36
'rur ueepea{ unpel eped nets 'Iur?lBIp uele e,{uleduet reseq 3ue,(
rnteredrue1 ueure8urel nele 'Sunued lepu e.(uuer1ge1e1 3ue,{ ueeunSSuad 1n1un
uelpns{erurp seqeq lure8 uerung / lI
nete .e,4uenpe1
[9 JE
'lereq 8ue,( snrnd ueuelel nule 'r33urt qrqel 8ue,{ lure8 ueledece{ {ruun us{pns{eulp Suepes lere8 uetung I E 35
(uolnJuo1)
prppurrls lpuollrrN uosueurv-rncunl uop IE Iee uolons I
e?? NVdrdlNV'I
444 LAMpIRAN

5 suoion Tempoi Ruong-Bebos-Americon Nqtionol stqndqrd

LC Suaian ruang bebas tempat dimaksudkan untuk suku-suku yang secara normal stasioner tetapi yang dapat
dirakit atau dilerak secara bebas. Suaian ini berawal dari suaian cekang untuk suku-suku yang membutuhkan
ketelitian tempat, hingga ke suaian ruang-bebas sedang untuk suku-suku seperti spigot, hingga ke suaian
pengikat yang iebih longgar, di mana kebebasan perakitan merupakan hal yang terpenting.

Sistem lubang dasar. Batas-batasnya dalam seperseribu inci. Lihat 912.8.

Batas untuk lubang dan poros digunakan secara aljabar terhadap ukuran dasar untuk memperoleh
batas-batas ukuran sukunya.
Data yang tercetak tebal bersesuaian dengan perjanjian ABC.
Lambang H6, H5, dll., merupakan penandaaan lubang dan poros yang digunakan dalam sistem ABC.

Class LC 1 Class LC 2 Class LC 3 Class LC 4 Ctass LC 5

Nominal Standsrd Sf{ndard Stan{ard Slandrard Stsndsrd
Size Rangq uZ Limits
e2
6Z Limils al Limlts
o9
0= Limits a= Limits
hches
.=o Hole Shaft Hole Shall .! q)
Hole Shaft Hole Shatt $ole Slat
Over To H6 h5 H7 h6 IIE h? It$ h9 H? 96
0*0.i2 0 +0.25 +0 0 +0.4 +0 0 +0.6 +0 t, +t.6 +0 0.1 +0.4 *0.1
*0 -nf *0 *4.25 *0.35
0.4s 0.65 1 -0 -0.4 2.6 -0 - 1.0 0.75 -0
0.t24.24 0 +0.3 +U 0 +0.5 +0 0 +0.7 +0 0 +1.8 +0 0.15 +0.5 -0.15
0.5 -0 *0-2 0.8 -0 -0.3 1.2 -0 -0.5 1n *0 -1
')
0.95 *0 -0.45
0.24-0.40 0 +0.4 +0 0 +0.6 +0 0 +0.9 +0 0 +0 +0.6 *0,2
0.65 *0 *0.2r 1.0 -0 *0.4 1<
-0 -0.6 't-h *0 - l.+ 1.2 *0 *0.6
0.40-0.71 0 +0.4 r0 0 +0.7 +0 0 +1.0 +0 0 +z.B +0 0.25 +0.7 -0.25
0.7 -0 -0.3 1.1 -0 -0.4 1.7 -0 *0.7 *0 * 1.6 t.J) *0 *0.65
0.71-1.19 0 +0.5 +0 0 +0.8 +0 0 +L.2 +0 0 +3.5 +0 0.3 +0.8 -0.3
*0 -0 *0.5 *0 *2.0 *0
0.9 -0.4 l_, 2 -0.8 5.5 -0 1.6 -0.8
1 .19-"1.97 0 +0.6 +0 0 + 1.0 +0 0 +1.6 +0 0 +4.0 +0 0.4 +1,0 -0.4
1.0 *U
-0.4 t.o *0 -t,-n 2.6 -0 *1 6.5 -0 2.0 -0
-2.5 - 1.0
1.97-3.15 0 +0.7 +0 0 +7.2 +0 0 +1.8 +0 0 +4.5 +U 0.4 -4.4
t.2 *0 *0.5 *0 *0;l -0 _t f *0 *0 *t
1.9 3 7.5 -3 2.3 t

3.15-4.73 0 +0.9 +0 0 +1.4 +0 0 +2.2 +0 0 +5.0 +0 0.5 r1.4 *0.5

1.5 -0 -0.6 2.3 -0 -0.9 3.6 -0 1l 8.5 *0 -3.5 2.8 *0 *.1.4
4.73*7.09 0 +1.0 f0 0 +1.6 +0 0 +2.5 +0 rl +6.0 +0 0.6 +1.6 -0.6
-0 *0.7 -0 *1.0 * *0
1.7 4.1 -0 1.6 10 -0 -4 ,.2 - 1.6
7.os-s.85 0 +1.2 +0 0 + 1.8 +0 0 +2.8 "r0 0 +7.0 +0 0.6 +1.8 *0.6
2.4 *0 *0.8 3.0 *0 4.6 -0 -1.8 11.5 *0 *4.5 3.6 -0 * 1.8
9.85-12.41 0 +1.2 +0 0 +2.0 +0 0 +1n -r0 0 +8.0 +0 0.7 +?.0 -0.7
2.1 *0 -0 * L.l
-0 *2.0 *0 *0
-0.9 3.2 5 13 -5 3.9 -1".9
12.41*t5.75 0 + 1.4 +0 0 r z.L +0 0 +3.5 +0 0 +9.0 +0 4.7 t t-1. -0.7
-0 -1.0 J-O -0 -1.4 5.7 *0 -2.2 15 *0 *6 4_1 *0 - z-t
" From ANSI B4.i*1967 (R1994). For larger diamerers, see the standard.
 !t4
#
.:td:l
!i**i:;i
fi;lU,*te.filrj
.ie*riiitiE !-,E iilqiiriliili
":t.:i liiE*t:*931 ii!I!+.; 6i;r-#ix*8t
r1{i1i lir+: ltlr 3is: ini
.ctt: ffi#nl iji:
iirir;il;
irI*;.: : liir: Ilrli,Ll:r,18
a:li:::::i;: :l: ili;;::::::,r, i;li;li;i ;l;i: :il
,ri9,til.ll.lxtit ;t**i,j1:tilti! i
,H: .{. f,: j ;I: ':T:I ;;[::] ! "1.;rifi; i: t I]*t: i {i::;s i;i.;;i "f,ii i:ti"::r]:
i,,tP:iI$"*ri itsli8{: o.#r lSP.j ,::l$
I!ri: !*:: 'airti
,iE:
:Sr: lii8ir:rt8i :;,iE\ ,:l;,ffi
.-\:ri{.1
;:;1;tx:t::1: :t:1 !t:at:.r! ;1 irr:l:1r:,1|ll!!li liii i;r; ;i::; ::t:,:!, ti29 :.r . :;:
FI . ';.1 -11:.:! I t-'ttlu
if,t::l: .t,. i .t. i!t :rtl iliiiitrii il:It l .:u: t1t: :.I,1rj,:|ri:
ii$.:il{}l :f*. sii i$iriir#+n 1t&.:i#,+i 'r:rB*{: l++ rilr iC*iiSE $;t{i
i;#ftii,
rfFr
* jffiix*l
ip;ffi }*r ch: l$.alttl (:f rF.,i d!i, c} iaii:€s*l i#fr |*::i#
: ::t: t: l
ts),i :${.1:rl: I::l! ii{:i; iii
!pi!ri;&i t l:r**l trt l{;i* i$t;td{ :t?: :.xltr ' _+.9
# !.ri ririi f!r; in:'id F:1,rf,ltri,;fl
I i:l 1:l: i il ;: i:t u;t;:i:
:i
.:f,ii+; ;fii#i !,fi!i$: l:i*:a#.ii :;til#i
#H 6:,:*-l: l{is:rti[
:rfi1!l
iiilir.ffi lii:&
:tits::
i i;::: :: :: lll::l!l l! ll a ; :l :: l:1 :r ll I::Il,:. 1i;^i
'l!. i I ,t.; Il ;l;i:liiii ;,1::iiri!
trf i ri:i*i; i;.triii*ii 't,..t; :if: 1?*r.i
:tslu! Iti[ i,tilil Itt*?,&i"4i ;tPa:{tri rr*;& l{l! :
,ni. €6::i*! rl*ifS. ,!h'(ri :t;J$t li.l lB:$S,,
&, iffi 'ffi:$ti tJ*r**.1 r!4fii 8 t*ii{s., lrpt:1t**i
r$i: t;i ;i ;:ri;::t::::
ti*;: r: }a lii .; i iiiiiiff!
i&!r!ii iFliti: r('ir [it !39at!{ u,l rti+ : l1lFi
|.J,. ,: td:ri.l ilr'(}. ;j;llj
<5: ifti1.",, iffr,S# $* i't{t: til ri) ::}::it:r1::qrtqq!
:: :: i;: r:r :: :r :r
;l::] ir lll r&l :,rai# i{,!!*l :iEri;.$'ii i,li;l*; ll*i;i#: ih:'#], **4 3E
(}s: EBl}*l :(g}r:)+rl
ei.Hi *;t
ffi,:I+ i$i f iii!i ,..til i!x:p.+; ili:r8.. !riill,i$ii Hfil
ti rIi*.ri itiiiil i liliI; ; t;iitrl irLi,ln,i iiii; iif; ;I:i:t:i : *ir,i$,i trffi{
t#x6
ii!i:r!{4}i Iii;:i*l :iii*:iillr: $#l::'t+
Por l* iriiH
;tirl::1f*l i$,i+! 1 !i!, j f1+ES
l!{!:rt:rt ti"fi ,{h. t3: tt#F#:*i
tiir!i: !I:
;:::t:: r:: #i,,#'
l:ii:iri *fi.# i!iii;;irri iiiii,;lil:
"Ylill.;
il*::;;,:l::: 144 i ri !iil i
uL $l*r: :1.$ii:!i;i 1*r t:!ir ;$#.i:1 : .{P.;,$ i
*!;h #i,ri ;,li!r;si w+# i$il;i,tB. ,$i'.Ht'i
:: :t:}t t:tfril ;;i; i::r:: :r :
irl:;ul',F: i[;i.#, lllrS: :{il#i
lIl:ilti tiri"#, :gt:r1t*l
,ib. F+i #.dtl
rii:;;& :t*
'.&}; .,i5,)*. iiii.iil ::i;i:i#
;:iilifiti ;;;t;:: :1:: xiit;Iii ii?;i,H
iliriilrii :r,lir:lrilt! lSrrilri :t.;ii#X ;llll;r);*::
rr$*1:l it!+.il
'#.;iWt:l r*rl:{!i,itir!
,{ffi!j,.} ffil;]x i iffi
!:[8!i;i in i]
i*tliF,r .ii,i;ilril i' '+-'#
l$i$,i iffiffi l*-q,ffi1
6i;L:;l;:l;
.Jtir tg;rl :u*'r*E*l
i& jFiI i}frilhii
i];;i:.t,*t;i,t i1 Lr, dA
lfl$l:iii iliiili
; i;;;r:t::11t )
l:;li:iiFi i ;lll:ri*:
'85 :hJ iiql; isi$][1i.)t{il
.: tir: i:lrB! ,ffi#
iili;r,i,i.ri ?*[r:i]#
e* hli $r1:*5i {+4i }}{ llklrrir'riiliia
irh i : ;"r I}}. i i;
ii:r1 iri;iii 31.: ,*ttr,*].i]|ili. lii?i*lril,{:il
;l,lari:ra:tl
;i:::iiil;l;lll ;;;r::rt:J4
;EAlh5.r .l!.*:rtt 6:#f lf:ixpili i5:I!+11 {vti tu6 .!i;t i i;ij &.rl il
'ssl co.G #r ti$:
:p:ffi ;;:f::lr::i1l 6:08.... i.#;'ir]
;:1itt::1r1:t
.'{sirf$8
'f.}]r{irel!
.i;i:t;t,li;::tt:: i: i;;il:'l:iil ;;;t:i llll l1l il[1&ri?*]:1
;1;::ll:,9! ! :l4lll11! i,
:ih r:rr
8rffi ,ri.{ilii.Nliii 8jI,13;:l lI.i.1f irF,,iiiiE! - lirili:
r{l\ ;rGil*::l.Ui: S*: # ;-:l::;fl tI).!ti ut:sli[i*
:.$)t* l'SF.rl$$h .ut"n !u4.tqts\ IrJ-:* 0E
i;i:i;l::;:t: i:r.i:iii;;li;l
iffi.ifE:l
(uopIuo1)
propuE ls louollpN urrcueurv-soqaq-6uond lrrdural uDlons I
9V? Nvalldl lv'I
 446 LAMpIRAN

6 suqion Tempot rronsisi-Americqn Notionql stondord

d
o
rd
bo bo

=a V] Vl
a
o
pbo r\f
;$+$;+:+;E:EsEx=K:r:3:E:
TF
-l *f +f ++++++++++++++++++
{Ai i:;
t* EE
bbE
filfit *r$r? +i : ? r ? r:i r * i:f ? : F t il t
:4

!J
'
E, ir?Hi?T$i$??T++*T+$+$ETf
OJ E}
; Eqoqqq.rc
: a 5\-J .tn
6\e
oi.F\
cJZil tl}
r-i €:E
(}l;;:, +$;i3335:5:5:53:S:X:X:3:
+ +++ +++++ ++ ++.1+++*+++ ++*
.E
A?.- i5 Ft.

o6X-tr
.;_
'aa

(}r
:4f.::::: | '
iei * r ? r:f r'?rr $ t ? r i r i r f t ? rg7$r
N a * .
=
>e6vHc
@ E-: o e E.
t', Jc;3i3;$S:S:;:33Ni^YsYqYeq
-9\Oa.loot.lc
i{TTY;: * r + i + i + r +T???T???
E
I
E-9;
...i u1 € d
E

i.LdYJ
to
qp U P:=:.1u
.E;'E go!
fEt

It .g* ,4i':.;:,
ri Nl
+;e9.;;;:;:5:533i:XS
F-qoC-O\drd6F

Tr f f +t ++ +.+ + + +++ + + ++ +
r* E .E.
b - b iE oo iI :b':t,.: 8rc
9! E
a
$ *r $ i$ril r$ r$r $ r
r ?r i,r
!.:G-ua7 s =3" -'X
= : I I n ..: n n \ n -.: r: .q q q q! \i:.,)
--- cq
'h = 6 bO! =
* tli
T;TEY;T;Ti;TTTT?T}??
=
!i s\e ,4,-: r.r': \o * r-- * rc d e,: .: _i,+
E ci =f e{
j \O N a.i
rr 9 +.3dd cj c -jo *; c ;
m
u af -;::= =
rt irlrr: tr +<l r * * + + + + + + + ++ J+ ;+.+ :.j
-{-+
>'=LJ= tr *:f; 0:
iltb t:

a
(J
lh
$ t ?r$rrf.r i r * t I r ir F,r'$r
O : dJX:
:)i : ) I 1
::],: r 1 a q q .1.i q cs \cq
do= S Et E E
Es
-Sg
IL
;;TYY;TTY?;;i;TTT;TT
-Y'Z-
t,l
-=-i!F=
.; u :^E:p;
=l;.-,u! + rit
ld
'A)':a::
1'f;
-E
u4 ??$+?:;+++?rf ri??+$?;;;*
=slr_aYL
-=E;v!!-o il:? qi
o
r?r?t?;irf :?rTtIrTrTrf :
u, I d >.= :!S
-vc
= - (h
i:-c
=
-l s
c b
f s
=a--'x-rZ= E}
tr.= -.= e\i #
tr I? ???g:E1i"rEfr \q q-u.
c *o,-jc)ni -q.rr:
q,ce.'1p..€ec)h
dr;d^i q;-.<j;:;:; &
o= a = s'- ={
' 1 1+ I + I + I + i + I + I + I + i + I + l.{-. {.€
qU
LE=A^-
,iN ao 56F- OOnn s
E FE Eg: d 3 * #.{ (r nn
N...} N.,
q q q q \ \ v.l qi
I : I A 1 R
-Yc=t1t
rn : i,: ,1: l
????????????????##?i?ii?
- x 6'1:F E€ s; -t -
='=
L v
5.U
i U
M
=
a4
\
!l

U
(h
E['
4
?rrrf
q
rltf :Itttiririr$r$r
r__ oc c sr !. € a

=.F
oo
i!6
e .,
(3Q!nc

TFiEi_?$?+:rT+;+I??;*f $?+
r€
I

f i$ + $ $ ? T { $ 3 pr s 5
ad=
%! tr
$s a/)

3E s r $ 3 E * $ : $ O\I
?.

*i
tFa
OE
825
.:bo+
iic n
t>r;
tr
 .prspuslri 3ql ees {sro}a(r"lp ra8rel roJ ;(t661x) 196I-Il?8 ',ISNV urojC r
g't+ 0- L'y 0- n'{.. ,'t+ 0; t'z
tt't+ 0'e+ s't rf+ {J'7.+ z'0 f:z+ 3'1+ z'{) tlzl*s8^6
0lg-f 0! Z'Y 0'z+ 0* z'E tr"I+ 0; Z:L
z'?+ s'1+ CL 81 + Lt, LLI r0 s8:6*60:/,
0.* g't 8'1+ 0* I'Z { + 0: 6'I
E',f + 9',{+ 6',0 8'Z+ 9'[+ z'{) 6 + 0'1+ z'l) {{\'L-t L','
0^7,+ 0; 6:Z 9'I+ {J* 9'7. 0 * 0; s'r
6"e+ f:t+ 9'0 scf f'r+ Z'fr 9' + 6'0+ I-0 EL''.SI'1,
1'7, L'{t* 0* c'r
9l{+ 0* tc t'I+ 0*
L t+ t'0 |',2+ L tf z't) E.I+ ,'0+ I'0 E1-t-16r1
t:I+ 0: 0.u 0'I+ 0- o'I 9'0+ 0; 1-I
0'7+ 0'1+ t'0 9',{+ 0'r+ 0 1'I+ 9'{)+ 0 L6't*6t'1
z'l+ (l: ri B'0-t 0- t'r s:0+ 0'1
t"l + 8^0+ ,'a r-'l+ 8'0+ 0 0'I {" s'0+ 0 6r:I*ll'n
0'1.1- 0* !'l tl* 1'I t:0+ 0* 8'0
t'I+ l{}+ g1) l'I+ l'0+ 0 8'0+ t t)+ 0 U."{Ht',o
8'0+ 0: tl 9:0+ 0- O'I f:0+ 0* t9:0
Tl+ 9'0+ z'0 0'1+ 9'0+ 0 l9'0+ t'0+ 0 atffiz'0
9',0r t, 6'0 s'0+ 0- 8'0 t'0+ 0* s'0
6'0* t'0+ r0 8',0+ 9',0+ 0 t'0+ !'0+ 0 kz'$-zt't)
S'0+ il; tl:t) ?'0+ s; s9'0 9Z'0+ 0; s?:0
'
(a:0+ t'o+. I,0 s9'0+ t'0+ 0 st'i)+ EZ'0+ 0 zT,(r{'
:':i.ii.: r::.
::: ,ll' trl
.,9f: : ;'r$$' .{d.., ,*-$,. .'ssi ,l?,rr, ,rll
:1.qr).,fl 6:! ,}BIIS *IfII: RE, #8!I3 ,0tftr{:
IIB-tts r;r.:fq!trlglrr
@" q: 6'e- d'6 rr.
,
$lt!,.-s{L,, ,..$I,!{l!II't IJ !r,
.:m!#lll,r l'sfits
piBpq,Bts prr*p.uul€ p{pFrrBrS 6l .:l$!I!1fi(}N.i
E.
$i{il,$s*m eNX.'i8ul3 ni:Nihs$So
.Jgv uelsrs rDEIep us{eunSrp 8ue,( sorod uep 3ueqn1 ueepueued uuledrueru ''ilp '9d '19 ?uequul
3gy uertuelred ue8uep uelunsesJaq Ieqal {BleJJal 8uu,( uleq
'ue8uesed:aq 8ue,( nlns-n1ns uern{n seluq-suteq qeloredtueu
1n1un 3ueqn1 uuJnln dspuqJel ruqefle ercces uu{EunSrp
sorod uup 8ueqn1 {nlun seleq-seleg
'8'ZI$ leqn 'tcur nques:edes ruelsp eIuseleq-seleg 'resup 8ueqn1 uretstg
'es1ed
nles
-
uErens qalo dnlecrp ue{e Iur rpedes ueepee{ Eueru{'tnqesJet u€tens usleJee{ leqHe u^uuIEI n{ns e{ DIns
r.rep lese8 usqeq uu{qepurueu {nlun uleseplp 8uu( ru1ns-n1ns Inlun ue{pnslslulp {epll uel)ilruap uelens
.Bueqnl ueug{el 8ue,( nlns-n1ns
{nlun snsnql ueture,(sred eduul uesr:eqe,(uad uep uere8elel ue{qrunqueu
{nlun uup Burluefuet fue,( uelednreu ledruel uurlrlelel ulqedu ueleun?tp rsuata{ta1ur 1odwa1 uomng
1eq N'I
propupls lpuolloN uErcuaurv-lsualefrelul pdulal ur,lpns L
L?V NVdld!\lv'I
 448 LAMpIRAN

8 suoion Poksq dqn Keruto-Americon Nqtionql Stondord

:50
=-
63 50 E.! N ee ro& ON ft) rrl
9>' E,* ?? ++ ++ ++ .i++.,t di++r{ !o++al !+fi
(\l Fl
++
!.,{

rn
Z E:E r. oi 6t .t
Aa (n **
VE -t?- l<> !-l e
\?
plG
%
fr ts4*r
f
r +t l
+l +t
F,{
+1
€
+l +t +l
at.l U
u? alualolpolql t') .a uto \t}ft q? uj
=o
r/? F" n?a
. .io s1$lq1 <i "i (D Fi ON EN €an

-e rri
=.^ o\ r- N(}\ \ON &r* co tf, n \i? (t) €
: C'1
rl EE
ui .+ + ++ ++ ++ ++ ++ Nt< ++ .(n++an
qJJ .I
Z 3-
rt7. n v? F \ * *
-bo +iH{
H
r I
+t +1 +r +l +l IJ +t
U
E-
ra
i; o,
t.) a\ {l a.t \o \o F€
d'; €,tl OFI
qa
6i
€Fi
ON
q(']
!-1. t{
=j

Eo=
E
u,, 6' \4}, Ff \O
= IE' -Er
a. ++ N.I
++
-Acc rA
Z
{E
I& v1 9^ cb
a
+r+
50: A F.{
a +t
Fdd (J
!3-
mu0raJrslul 6 r,i
d r.=
J(} stlurlT G6t

d F-.o
Or. \c cr qe! Ol !l g\ !t rtr io
u..il .a. + + F,i
++- ++ ++ ++ ++ ++ ++
t{
z Es 9x n r- a
tu.a: Oir eO
U? F. E d*
tr -:oo
YL3
fr HT
*Tr +.1 +l +t +t +t +J +te
r,{
L .E >.. U
-^c-
3*=' arno.rarJ+lutr
srptl.I d d
* E ?.1 C rt !+ ra) \o ra \a \O o\ \o 6\ 6tl
- 6
=- Jo OFi O F,{ er< eri CFl 6r< (tN
:-'.
'u
\O r{'
ro
-df
=& L!-'l
t\6 oq Y-', C\ \O dr qoq
a7 a -' ta.. + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
/.- -
--,t 2 :Q1
x'E ora
,:i \o N !t
t=-,
.;
0
.vF
F-vv -!-
t+)

+t +l +l
rv
!- In \a
ootr.:-
U
H+l +1 +i +l +{
=s! 't
li O-la aruaralIelrrl I 6
-i d (t- *0O a'.1 o\ r!+ (n c! co c.)
U3U 'Josryur11 o (5O dci <:o
-C F-
.: E.: 6
T
.a O. ta =$
;itrQ
.=c! F
N
N
\o
t1 F- .: oO
ta) +
EilN
-I
NI ? ?
O I I
I I I
{)
+ q a
zz al zzz
IJ- !]. tJ. t!
LL
t.$.E
rh
a.l
-i
t-
O
n Z
 ah
N I (J)
+r b 50 ?o -l \t o\ A t) 1'.'
oo b L] (n *l r X E:Fr
I ? I (,
? r P v ? I I ?
()) @ -.J (, U
z !..) {? I-t rgr
u (,) co ao b
\c:
L^ \s
(r)
Q i-
(^ t,
* 5 x ao u s [;
;s
I
L^ !) $. !Q rrts
& oo &' tJ FP !rf f,,) f |r- tQ e ,li!{gb,t9!,:.:,r:
\l] SLJ b..) $ioc> \O .J
l') is
bo tts oaft 1}t CA t{'a v, 0p o\
rA $
- ,r. iei&renire,
o
&:
a,
1+ l+
€id (t td
i+
(5r. t+ t+
<Dld C!
l+
Or.
l+
()F ()P
l+ lDt+)d l+ l+ l+ l+ o
'& i.) h) 5.
!.
i\a N \o \a { ..1 t*
d 2
tia
*+ ++ 5S ++ *+ {r(, *+ t!
++ t{(, TT ++ ff ++ ++ l+(t)
I.J\) l\}N FM
++ !*)F
5!^ s& ::^ !:-
(n (, !iF li9t-)
(^uJ bbo bo i^ i^ !o \o :-x aoq bio (, oo rr b! s
o"
3
(! \a ul aatn {A {5 6\ (, c..(, t,l N) ul}J iJ ld b)6
&€ r.i o NO t.)h) t) L) iJ h) {rr \O t\o \o a\ -t5 {6
v
6
o
tf lf t!r &
o
o 1..+ t+ l+ l+ i+ l+ t* q
r3 b) 6|J €F. (}F a3 ld eF.
6P i+ at.l
*I. I+ sr G3 t+ oE
t+ (Dt+l- *r
. .h) .6 * .* gl s t*: s t') hl
o 2
tr)
a ++ ++ ++ a{ ++ ++ ++ ++ ++ L)5 ++ t,U++ ++ *+ ++ r-,l- l.) + 0:
Ur O\ t, (tr 5Ur 5tr !.1 !, PP }.,i !.')
rP (i}.)
|rp €,N
3P 69 t) (}\) {>}) ttr tr tn &{ l.)\& E{ -'&
bL =.":
t4}t {D ..I PJ \a o\ &t 0t, t r$F s!, a\ ur s t') 5N
5S b.r c' liG }JN }J}.) t') \) c'5 {*& {35 \o 6\ {Q \) (,
o,
t+ t+ l!l+( E
l+ i.+ (}.l- l+ l+ l*
gs t+ t+ l+ a
4..
€l.) aN) €> l.t €tlr a3 *id
€,
t+ old {,l+!. &F *r t-
}J
t) ao ct bo b. €h c & 5 b.} t.)
-6 t*, lr :.:: 'IJi:l
F!* 2
(,L
+ i: H,
++ ,1' ++ 'q)
*t f+
*+ (,l6 ++ TT +* f -f Elrr
-
€rr ts!t :r 90
++ (^o\
++ E\{ !rF
++ NT}) Nb.
AA bia Q.h) (3 L) ON
it 90 e\l 5$ lr& 6{ (T }J b iro ,.O\Er!&,r
."1 lra tnh) !dP !rF l- €a er{ \a .o1 eur ah €\5 l,lt, 5ta ,}ha
,TO \){D &l (l t.) h) hrhJ l'.1 br \a (,1 \l, O\ {& i. t,
o
x !&.
t+ (l}tl+ t+ (tF t+ t+ l+ i+ I ? HX
€N
t+ €,t\.
tl + oir CF
t+ OF c)a C)H 6)d
t+ cl. t+ otd
l+ ol- oB |{9, a
p .Ao bE O h h :h 5 5 N },r b {B'
=.=
z
i.B {r
++ ++ tt ++ ++ *.1 ++ tA
Ur
*+ ++ h\o ++s ++ ++ tn ++ ++ l.)(r E f
t\ \t & tr [JU. }.r !.. {a t{ )rr 9S ++ eir
F} l,l(,S a.L $a or&
a>a Eh) (}t\, ab) €\) t'.
}JB (,J\o
A€ !eJ ot,l )r !, {t, lra \O 3{ \3rn 65 \t5 {t\ t}l
Nb *}} &iJ e\) ar\ tr h i,n o\ ur A* 5& i.)\) irb
n
E !6,-
*+ t+ i+ l+ r+ t+ r+ t+ I ? Hni a.
a. t, (}(, ,+ oli
l+ .,i+ €|+ ol+b.) (9P o. \J eta oP O}!) O,d o!. a
!, 6Fi (rr
ox *B ;.,.,.4
lx s * lrr lrt \) b s a,
!;g z'
ut
++ *+ ++ *+ ++ *+ I+ *+ *+ =.*
!.r t-.) ts
h) t) o\) l.J '6 i* ++ ?t ++ ++.--!3
N5 3J iS 5t, t.)t, !t !, * \tt .{s t,a\ ss
E}.) O& tir
bL O\{ c 1., tE
(uonluot) propupls louolloN uocgeurv-lnre) upp pslrrd uolons g
6?? Nvdrdr^V'r
45O TAMpIRAN

Peringkot Tolerqnsi lnternqtionql

B
$
.gi
fir,5I S
x&#, * sB
w -q s.fr F.fi qR#
# ci.*.! * J *": ni ri l"i.{H ;; 5
F5 H q qR s *q &
q fr
Hs
C "; ;; G.; rJ
fi !e
*
*
B F,
: *
ii.irliai*fgt1i
q 8fr
() fi
.;} * €! * E * $* .; €
; ,E E E q $n $ e€ q# q
fq r'i *i +i s, m "* &
'it: =q 'rl rrj r #

**$g*$$*$*$$fi rHfi $g$$3

SPHfrfifrSHSSXBs$fiffi*#fi$&
ii t cj * .r :r t: *
* * :i F i * ; ; ; oi tli "j r*i

fj
4 t\t.r} }(
\1
tr lic
s sl
Y
s8 {3
Y:t'Y

!j:,
T ; ;
:l
iT ; T]
dit
x
:^:
ei
f.l. j
.:J
i"S
*
,tr

: fu 3E X*fifi*&Sfr?S3sSS*r;#c*pgfr
S 3 E 3E 3= * 3f 3 ;; ;; ;! #*
I i4li:
,,f,,.r
,'f;,,r $u* *s s E* S su E $$ $E 5 *s* X
,:,I:.:.: d * # si 1 * 5* $ *, j Ca d a # ::** j P.

S * q * fa S # fl !*! 91 c.l rS G +
$4 }{ ig tI H'f X t{ fl g* rl {i g *)
,"{: € if {.r * r,
+ rr.
la "i *. Y Y "{ A Y -{': *, ff
Y q
* tf
u-L: )F *
* e
* 'd '!* "{
id
-
3S

,ffi * {{' &'tt q r- c qr *, .6 v {, t- .,

:il.] . X
:b.,
i& di(S *"# *E
3:
Y *.Y*,
H 'nH 'n
Y *,YY*"
x E fll e*
{q
il # f * S :r *+t S
< q t.- {V
* a
i: ; r-

s: * q x*E * ;- q *JS
;; 'a q {l q xq S*
**;...:qie,g{xlqeqaq^
rfriii SRfi SS ff e
u" q -j 1{ c; € * * * f S *
E r:
:,,: c r s *.c * * $i*^".] **>c.* #c* ** r ;

Li: . s#Hts#*s* .tu. y qc, q E**Esx#fr

r
#, \*. Aq q C q q y y^ s&a*,
;. c- i$. fr €(} f * * * a.* 3 # * €*
*- v. r
X) * g *- *
&
"i*
#
+ilJaf. frq 1i
fi..q fr
Y *;Y fi *;
t g S f e E tr
*: e
4 e; E H :.x i* {t'
"{ - *tY
* * $
t-s A Y Y - { a - -{ 9 u.

,",. S
ti* = * ff H
!{xsk q*Pfr.qS* !f a o * s+,r,.{ r{ s
* r S * S' * *QSe;x:t'x*fl
i* :x:ix:xx.xxxxxx:5H=::?l?
tr, XHffi n**tEx* s yt.* sr Ea *r, v]
'..i. qqqqqq{ESBBSE€efrSE#Eg
i*, +r

o *.: t f * i} c e c * * * $.e * f) + r * # ;*
* :t 3 [ g !p S f! -- vi - !4. ,{a ir,
.E
h ;dIa
E x*. E A
14 }( G
!# R
:4 * *l
x ie :t * E'S * t#
;i fiY *q * H *' a' * r.
.*
.::: :IiEi
:J:: i :!l !
*. Y d -, q *{ !q
*. a x*{ )d
Lt.+x q iq fi{a -*
q *^ -a q

:i:.r!: 111:::ffii:
Vt
# t4.16 € * ry fl c xf nrx *, *E E E,w #H P # *e
d-e,fiS,;1 ?5s
e *:.d
;J":
?fi*ft8Sfi* +*"*el({@. €i
,ry * ,.J1
"t
;::::1: #:
,@
d X,r-
En#$#frr$$$$Ffi*$H
:: ,: : ;d.4*f,\i*n
;(/ *
 *..fi...'$if
,'i8 u"$ffi't*.ts..'* .'* 5 *, u * x t
Pri
Z KK gg gF gF gs gF qg:,',,j. ,
UJ KK K< Kc <s
r-B 5''H. K<
KK 5'*
ii'g's'ff H
sE EF E'H 5 E H E H 5',H 5'$ :
:.;
<K rg
rg rs rF
*.
='H
rp
€ rtiii: iii
-.1
ca g[ EE B: EE EB EE E$ B3 Bs g8 HB BB eB HE 88 E,F.
6'l
a Uts pp p,,S' lb;:':l
€ Xts GG St:3.o,o "{--r !^!^ }} l.,vr i')p r"rt r:':-l'-:--
v
C'
ds ds dE us ss E8 gE aE nE iIE B
p9) pp ptr pp 9p pp tsrp pp p(5 c(3 co o(} cc ?p
tti'b; ?9.;
?tr bF:3r
rL, LLd *Q ab <?6 5[ i', t tr.rS S' S k;84 8f 88 ::::i:l
3X HH g; EE Eb 8B 3o c., cl.= ee od 88 88 t
=S =E *3 .:r:ri;
o 38 UH tsts AH SE 55 c*oo qno
!,s4 F+ PP IQP l$, I'] |.- iilii:i
":- 1#
a sE eg Es Es gs sfi BH EB gE sB,s$ Hs sfr ss HH E8
o ::{|Brrirri
,{}rii:
I Hx $fi ilqeg ffi xe uu us rs *s
s m::
r-i :ii;;:l
:i:;:t:::
f
6 86 8a fi8 gH Bfi BE E3 8E Eg 8g S3 EE E3 E5 E5 E3 F
t")
N
SB UU FF 55 $p Af eo.co r,.!^:-\,^ 5'." !,!, u1. *t: rr ;1r ii il:i:i
EF 8* Eg Ea Es ES EH Ag gE EE HX ET 3T EX BE
i},
UU =fi
tsB GG AG ii'o,o:r:r .,, 1-
+s .,,9, !$r'J lerr:'r:*- r: pp.'*'
€E SE EE H$ HE S& SX ,xE SE $g FE $E FF HH FF FE:*
oo oC o<:,oo o<r oo qt> pp pp pp slp pP PP 5?p pp 3? :,J,-; il*tii
g3 EF gF RE IE BB EE EB 3E 3E HE HE Fg HE FB gg '*I,:
..:;l;:
gS UF FF 66 F;3 EF eoep s e yr ti I!" Ii: i:y -r rr r"r. ilnEr
rtalli
BB BE Eg Eg EE 3N E3 gk E3 B3 EE H3 E3 gB HE BI"T.T'. iiaiii,
{t3i
.BB xF FF SF FF pp rr !A!, FF l,lr r-,r', r',re r"r ri::ir ne *'S-'
E$ EE Eg xp xF xg xH HH HH 8H sH hs $H $s $E $H,T'* h.i
$E eE eE HH gH Hc EE FF FF Fs EB EB 3H $B gB EE,'*,
g$ BF EE Bg g* Es Es B* ac E$ BE Hs EB BB H[ BEffi
x,E Eg Ea ua ug
gE sE $E $E $B EE $B *a *B EH EB$g
39 ?? r",jr
Fls) p9 $)p sls? Fp pp pp pp ?s? P? ?? 9? ?9
EH gX g;'8.;:
EF EE gE 3S EE ilF EF EE gE gB gR gH g3 "9
propuE ts lE)uollE)N upcueurv
q!qe1 6upr( 1ulary loso6 6uoqn1 ro66uol ur'lons 0l
-!o)nstq
197 Nvdldhlvl
452 LAMpIRAN

I o suoiqn Longgqr Lubqng Dqsqr Metrik yqng Lebih Disukoi-

Americqn Notionql Stondqrd (lqnjuton)

r.6l'. #
l-i EE
--
oo
5E 3E
YY
ci
YY
oo
tE
c;cj E€
cd
E3 EE EE Sg EE EE pg
dcj <j:i c>c c.c; co <)d i=
:..*i i
,:11'l
' rcl:i:
i Ee E* g* Ex E$ gH E$ gx Es ss EF
,l'!')
a- ss ns Ba ae=8 5e
# Ra *$ Es
=H EH Eil
nF
=* (\H
dd
=s NC.l CnC{ <6 rA+
8*
E- E=
3g $E
8E EE EE
fr8 €€ 88 t8 EE t€ sE EE B= EE
RR 88 88 Sfr
EE
e8 g8
=S
r Ea
Ir qq E3
qq A= A= AI
qe qC eq Qg SX EB
Eq eb
co oo <:c oc oo oid5 s= =r rR
6c 8B *o =5 d-
=3 ci-
od di ii id
:!D
di, 5p 8S 3g g€ a\c ra\o ci- (\e p-a
*
Ep" 5F
4q-E.r 4q 8F
o,o..id aid EE
aa 83 8E EE 5X XX
{lr
,..t.i
6 Ss +s aa $e aa **EE aa d* ee
d< s+
alc,l
ee
NOf
e$ eR
cAf.l if.t

3*
riir H= q= E= EE E= qE E= EE EEEE EEEE
H rs$ oc
o<> r'rn cc) co o<} i5 of Bt eS gS ga Sg
'c\o *o II9: -N Glc{ cicq r+!d.v)6
==

!n. E PH
cc> o<)Be cc EE cciE co iE !E gE EE qB EE Hg Ng
io di ii id id cji cci
pB pn
qq qq R? qq R=qq $$ $$ hi FH FH SS S# S$
:{),:
4'
o\.,' c\c\.\5
c')f.) .f!f, r'rr --
I-"F- ee 33 afi ee +$ ae ee ee
3 <- Nctj e{a! c.tc.r $v
O,
T* BE TE EE $E qE $E Eg SE SEGsEE BE
rr
rF,l
+< .:1i6
ao oo
66 66ts A4 AA A-i.iA
oo ^-
tsts xK gg gg gt
A,-i AA,.{
tsEj BE Eg N
cn

r90
n xE
oc iE cc {r
c<> x=
cc $= o- {I EE q5 €= q$ qi nR
cc ic cci <)i dd io oo F
o
o

EN
6- 8A dE EH H$ EH Eil HN fiF fiF i,

ct.
SA $$ Sfr RR ee 33 flA S$
iF{ rrd ** $S
otor S$ es {+
=EEEEEss
c..i6r 6ei !)
TI
o
o\ BE gE $E $g BE E=
,,:=

?3 fifi 8€ 8B 38 RR €B
iE:E Eg
tal o
r/) (}
o
L
A
== 88 frfi =€
SS 8S
to E $I fi3 fin
cc.>cEE oo
EE 8E
co cc oo co
8= oo
oci
sR Efi
di
s€ R€
Jc ji
o
==
, {l-,
a
TIEN$EEEEEfEfi€Ff;FM
fir., sa $$ aa RR se 33 Afi 3S $S $e ae ee
,v
r<t

d
:i.I:,
€= EE
iE EE 3E
?? f,B B€ E3 NE NE RE HE RE SEGE EE
B* Bs tS €s s- HH H= sE BE
6
t-
ol
di FH H- Nc,l C!r,t c+rtfr << tii6 ia\l
X.E I e X e X c F.g g= 5.s X s H c I c I
ff.s 5"s g= c
g
5= iE =E
i> i= S= >> >E >> >S (/1
z
'fi q,
6N
ca iA
? fi G A 8
ts R
* I; IN oiI8I3
.co + i6
a
$,
*l
.H
:ra
rff #fi* #'# # i:"e;'?;E
N
.r.
t#;q1:
.gh r;i
6
lb
$**H*uuxH'ixt-rffi
.ffiffiH.$fftg - ,.,,ffi
$',,ffi $'$'$'$$i$
-$..:...$-H.€ffi *ffi.#'..$ffi 'H'$'$'..H
#ffi H, ' #$' ffi
i-+"iir*r :^;i,,i
fi* mH fiH &$ fis HH fi$ HE Hn fra sH *fi BH 3* ss sX 'fi
glg HH SU 66 SS S6 inp+ *!h r*14 Fp y3.l t$t'r yry:':':*:* :--- ;;16,ffi airi
sE E$ E$ $* g* H* sfr ek sn ffifr EB #:l
fiH m* $fi $u Hs
gE fiE ns trs *s HH HH sffi $* $'H qffi fi:!
: :- :^ ir
l& && $& &" &F pr, $" &p *t &p pr f * r^ -
ng ns ng ns sH $E $$ B$ $F $# $q' fiF $
r:i;i;ii6*r
Eg Sl, HS 6H sr fS so* rnp y,uo+*.5 !*., ui") t'g* -d r* *u *,$
*fi sn ss gB EH B* e? HH s$ i;:;;,ilr:::x!
sE sH Et E* iBr EH $fi
$$ HH Xg $a Hg $fi ffiffi a$ nn s$ rg xg xs n$ [u Fgffi
H$ su $s gn gg afi sx *n sn *
fifi H$ Hfi $3 HH H$ fifi il$ $$-fii
',*#
#fi x****$** ** a*,** *$$H....$ t'ffi.$ }
plrrpuE ls louollpN uE)3lreurv-lE))nslc q!qa]
6upA lutalN rospo oupqnl lslsuoll upp lsuerallelul uolrrns I I
e97 NVdldhlv]
454 LAMPTRAN

I I Suoion lnterferensi dqn Trqnsisi Lubong Dosor Metrik yqng

Lebih Disukoi-Americon Notioncrl Stqndord (lqnjuton)
rn\O r)\C a-\O C't* Or\O (}'\O Orl Ot.) 6ca oOc.l @# t...O
c.t|.- tco vlo FN oo:f o€ rre oro rnr o\0o tt-a.- a-oo
* qq qq q- q-: qa,a:.-.:cl -c! A f.!.1
;
cJe? c?t -q,.)
VUUU99!Jve99vgO ^: : ;.'
I I ' I I I I l, I I l: I I I I I i I ^1 I I I I
^
I I

\oo \oo \ol- Je{ \orf \orf lnQ r)\o

\Oci t.}v c.lc Hra)
ru €i qq ooa-- C)OO 6lO
a-\O SN \O<'tsO. rCA @6 r\.a ooOt}
gE
g
Cq -q -.{- --:
--1 cI-1 cl c.i n.l c1n n-q nn
v)
ai . ::rt' $v r)r) \o\o co00 **
oo Nci
ilF{
\o\o (!N
r-(H oc) nh oo oa oo
t4r)
Na.l af|.4 $.s
r)O r)O OO OO r]<) lr)C) OO.OO
rf o $o \OO c\O
rr)() t--O
r/)af c.)O
Er- aro
EE qe oro..ro.io
qq aq qc? coo
rio
ag qe t(>
ea qa qo \oo
oC)
ri=
E , do
Q<?
t+ld- do
|.)n cio
\o\o oo oo e<?
00co oo oci
6)61 oci dd
\o\o oo c;ci
v1 vl
do
oo oo oo
oo oo
F{d d* r+H t.tc.a NN caCO \,.+ V}ta,
::: 00:oj 000\ ro6l o\00 \oco <f d or !od i+o\ 004.1 *$.o\61
dtn dvl Na* NI\ c.ro. '+<) \Oc.l f-rr) C\\O dO r)S cOO.
,! OO OO OO OO OO Od O* O* O* HC..I doi;o.l
- ;,j j j -.lA i-i i.i -iA A.< ,j; A-i
.a) -ii -ii -{-i
b rt rt ll lt tl rl II rr tl rl II ll
O\(.j Olao r\l() cOO\ f4ii dN (}iO
d(n \.)O \r)a.l NO \r'0O
!n$ un$ t.-|in F-rf) O\t-- Ot-- c'tO, \O$ Otr- \tO NCn C\\t'.)
C\ac
'4t OO
;.i
OO
i..l
CO OO
Ai
OO rO FH di
A^.-;.{-i -< e!-
4i-i;-i
6lN NN
-{i -{^i
Eot
:AL:::::t' r+rf V1tr) \o\o ** -iA
ss sE RR KK 33 ?3 8fi
-i.-i
=: (r)Q
a e;Oh+
rlo
NO
OO
da
tr)O
o{o
OO
cio
OO
cio
OO
oo
OO
rio
O()
oo
r)O
mO
OO
e'a
aio
OO
crd
OO
t+O
OO
cid
\OO \OO
<.O rf O
OO C)O
oo,<eo.
NO
r)o F-O.iO
u1 0 \oo
OO c)O C>O
oci
Irl ll(
.n-$ t4r) \O\O oO€ OO Nc'l \O\O OC r)r) <>c,
<>O oct
OO OO
1,,
,,,i:... rid Fid d* OIN NC! C.} (.,.$.i'ta)ta)
FC.l iC.l N# C\i t{O\ ailO\ tOoO.rtO\.$O\.+OO \l.)cO rr)0O
OS Otf, Or) Or) Or) Ol.) O\O Or'- Ot'- O0O CiO\ OO
sii r- oo oc, cid oci oo oci od dcj dd oci oo oo
Oi,' lr ll rr ll tl li tl ll rr tr tr rl
o{\o c{\o +(\ qc-l o\F-. o\l--
tnc.) coto o\o co\o
dtl
\t6l
O(f,
$a!
OO
!aca
OO
r)cq
OO
\nc.l
C>O OO
\ost
OO
F-!.) o\o
C)O
t-U1
O<)
oorln co(\
OO
o.\o
(fO
moo
c)\o
dO
rt a; l: :r j j : j:: :: ;; ;: :r ;: :t ^'
a;. AU
.ttf, UA
nl.)
UU
\o.D
AA
00@
OA
oo
r+-i
UA
a.lf!
dH
UU
\o\o
rid
UU
oo
CiCn
UC
r)v)
eta"l
AA
oo
..)ti
OO
oo
$*
OO
(>o
V-,lr)
6
(rao rno tr)o \r)o (oo
rj'O \oo \oo
' (.i,.
oo oo oo ato F-o
,*,: 9* NO NO cno cao cac) c-)O $O sfo r)O V-)O \Oo
o*i OO OO OO OO OO OC) OO OO C)O OO OO OO
c,ci
tt
cicj
tr)rr) oa
to\o io
co00 aa
00 oo
c..t(\
cia
\o\o dci
oo cjo
hvf ao
oo cra
oo oi
oo
:: .'..:; #rr ** de.(\N'a*c{ (.)tn r++ raivl
0Oc4 oocFr OO. OC}\ (\r) Ntr) caN tr)O ra)O 0O\O O..r rno
ocn ccn Htq dto il'+ d* -r) -\o t\c) <\o a{r- 6iao
TVUVUUUgUg
b =,;.,, -o t ocj I do t cjcjt do I c;oI dd
, i
do <jd ocj oi,
, l, I t
oo
I
nt
F .- ta)r- caF- o\o o\o V.).o n.a e{t- o* oi \o+ cor- oo
atr C!) E cl F Cq C.i Ci C{ \f, N $ N u1 C.l Q.n \O Cn \O c.) a-. (f) OO $
G, c\9 qq qq qo oo oo oo oQ qq qq qq qq aa
4=
u) cro
<t.+ oo
!^)r) oo
\o\o do
oooo do
oc> oo cio
c!c{ \o\o oo
oo dci
r)r oc
oc od
oo oci
oo
dd *.* dd (\c'l aiol (4c.i +< V1r)
cI lr)O r)O r)C V)O OO \OO \OO \NC) tr.O
q,- C\no a.l(f OO
r4o OO
cio cao aao +o {o $o o rro t')O
\oc
hl OO OO ()O OO OO OO OO OO C)O OO OO OO
#E
=D,
rr'rj. dci oi cc, ii i.i iic\(\ ii\o\o id dcj io cii
tnt oo ii
'+w r)r) \o\o oo0o oo
ddjy<d rd
oo
cile.l t\tN
oo oo
c)ao *.+ r)\n
cqoo ro€ oOd oOd:aital ({lr) f.-oO a.ltr}
i+.O t!cn oO\o caO oOrr)
NF Oi# f!a.l C-ie.l C.la{ CaN caa{ $en <lc-l r)'+ l <-
r= oO OO OO C>O OO OO OO OO <)O oO OO QQ
O
'" do cici oo oo dd do do oo oo oct cici oc;
6a Irlrltlllrll
Jr (') OO aO cn.+ aa:j- \O t+ O.+ \r) lr}
F .. OO 6l CO f\ - N - N rr, ca tr)
E riO ro 6tO c{C) NO (\O 6tO (oO coo roo \tO.+O
A\O OO OO OO OO OO OO OO OO OO OO OO OO
E'J{ do
q) $sf dci cjci dd
rr)r \o\o coco cro.crc,
oo e.lN cici'od
\o\o oo cjo
v:lr) dd
co ci€i
oo <rci
o(f, o\
' r: F{ F.i < # d d N ai N al aO tr V <+ r) V)
i!
{r' r)O tr)O OO OO t u.)o CO \OO \OO (nO
9* e.ro a.lo cao r.ro caoO c.}O =f,O.f,O =tO
ClO
nO
r-O
tr)O \OO
(>O
O Err OO
,.{.-a OO
.i.j OO
j-l OO
,i^: OO
j.i OO OO OO OO
A.i.i OC)
j OO ;-jd
oo
Fi
t!+ H .+sf t In ^'F! -.:;;-iA
\O\O (f,O r.rt.) "-l-{ d\
\O\O COoO OO
id NN
F< F- OO OO OO
NN a.lN cOCq $!+ r)tr) d
<f,
14a Xr Xa Xr XF Xa Xr Xa X- 14t *,a x
." .- (n
.{} z
#d,r:
Gl $r^\oco=ssRR39fi E
o
f,: i:, ,f.
 ;s"
5 ii!*,ilrl
3
u
AN <s s< sK gS
s< gg 33 s<
33 -'ff gf 35,;;:;1;;'i,jii,
Ks r* 5'H E'* 3'?
f g 3g 3g EF ;'i ts I 5gS
fs<f 5f == =3 i ;'g E'fl,i::;irii,i;;rj
rr
€
{
x ri{ i
;x:s:E $H BH E5 EI 3s sE 5; $s sB BI a; H$ BEi ''l:lliil'
*";*=o*=-.-
.5S sl;.a5:agtr:r!.) -=
Fp:r9c ^u.ro.ru$rn,t.l-.,
!"9 FIA PP Is!, |r!{ !:ry pi Fi'tf iif*#:
$
sgSg 38gg $E EE EE$ES$HgEE iH EE,$3EES;ffi
ES ",
:*:r:n 3s 3fi E3 3S ES E= ep pp slp pp oo cc cc:i:: j,.F iii;i;;
Ed 6d 6d E;86 Be Bts *u eH 3U gE SE gE 8E B8 EE
ES SS.BF SF FF SF ?cec ee'r:i PP:'1," l''l'''} I')P:-:':--:':riili$;
Hr Bi Xi E$ Bs Es Es E8 88 EE 8H sH es s$ Hx St$'8,
3B:l,lifl
US HU FF i5;f pF:-rio eer P." .++ eJ'P r{N:-Y Pr F}i: qf rliiililltrri r
!iis:"tililril:l;f
gE $B xB uc rE Es Es SE sC 5B ss tE sE $s ;E $s i;\tt:t9
lf;'i1i]i
rlp t)? FF) pp pe pp 9P ptr ptr pP Fr ?t ?f 3c =o ^^ "r;;
sE aE $5 Er A* E= c= gE EE aE ss 83 Es ss Es 83, j
gg SU FF 55 FF 5F ecpo pir r"':n |p :-'!, NN l'ry;: i:i: ll;xn#,
sm EB E* xs*5 3fi Ex
r* 3s $E HE $E As HU $B jrFi
ts8 XH GB fiI:[ =s ].]!, l.]t"r:'].] -:
'cE -rcc !^$ +!n y:]
$g 5E SE Hg *a *g #g EE xE *E sE es Ec He a.E$ffi
;;;c .,a ?p Fp pp pp pp r,tr p!) pp p9 pe pp pp
=e";ili
E* 8F Ss *3 rB *B 3g E8 H3 Fs FE S8 e3 *S
tsB 8H 8ts 65 tS 56 cp.c =E
9s:ii
=S $a 'fi,
P1" r',,r" Pp -i- i-:*,::-':i;#, illiirl i:::
a* {B qm f;$ em sB sE Fx F; E3 s= st i!3 S3 HH Er is$j ifrt*ll
ffi"r11
gE sE HE $E $E Es Fs EB ss Fu ss*,H,
[e Eg EE UE AE
trF p* pp ii p. (}{=
6p p- pp pp Fr eE ?? ii i! Ei li;;.
cE gE *s H* F* HE AE EE EF FF E; g= g* T3 gB frE is.
#diil.:lil*l1l
:::t#:l
ts3 UH tsts 6; Eil E6 rcco ecr':iu ss t.e PP PN --:-:'i' i{!{ .r(}J ;
EE EE E$ EB E= B= E3 E3 Sf; g3 EE S3 gE g3 gX E3 ::!Ii#l i;;rxrt:11:l!!.y L
*uSsxeFHFu*gEHEEffi
e.= eo op oe,cp pp F?s? pp pF pp t)9 gg *? trP ptr pp ii.;;iil
EE EE gE 3$ sB BF sF EE EB sE e3 s3 sX ee iiH Ax irilr
prrrpuols ltr,uolloN uocuaurv
q!qa1 6upl( Il4et4 IosE,G solod tp66uo1 uE'lpns Z I
-lo1nslo
997 Nvuldwvl
456 LAMpIRAN

I2 suoion Longgor poros Dosqr Metrik yong Lebih Disukoi-

Americon Notionol Stondord (lqniuton)

fi E€
cc EE 3E $E
::c cc c- E=
co EE
E3 S=
co oo od iiS3 EE 5E EE
i<i ii d-

Ex
?s Ex
8s EE'
8ff E.E E$
8R 8e
E$ EH E6 ge E'$-EEGE-EE
* R3 Bff
+r* s+ 8$ 8e
Fr* e+..+ Ncn ciN +co da
rh+
€r
iE 83 8E t= tE 8Cg=
e? Pa ee BB ilF. 8E EE E= Ss B= BE E=
Fi fi €€ *F
HH d.H NC..l C9N COCO .+.+ rnr.)
q\
clOQ cr,Co\ q C) q N
==
q N o. rf, g r) o rn == == =E
t.. r)-o \O+
o,
qe \!r; \b- F;6;5- i r- -oo co o
*=
tu gq
o<)
qq qa aa Qa bo 6o 6b:io ol- J5:5 N&
c)o oo oo oo ocj dcj od <jcj do ocj du;
QE ov o- o- oco om oh oe o* Am a
Ee
fi- EE
?a 8+ 8A 8R
E$ E6
8e R3 8B
E5 E5
8S fi$ E*
=T =q =8 =$ Se
=E Sa sa =E
$ ?\ <f 3r C) C q C h c{ r-. c-l $ V vl rr o. t--rr-6--66
q€ Ee +q +5 +- += €- 5E
€n s3 = s=
= s:i 5= :95
Ev 88 8€ A= 88 *F RR
rr 88
Fil 33 S8 3S S=
NN C{N cqci ++ r),.)
==
O\f) O\r) \OO \OO ns h6 sm M
E BH 88 HE
oo <>o
EE EE TE SE EE EE SE HB ffig
oo oo oo oo do do
i:l.El) crci dd i= oo

i:t:'.{}::
a
6*r$HE$u'EE5.E$ErEffi V!.t +t4'OQ
3 \9N \cN r-c0 9a a\O
eac.r e\O'Or!
d\co -V l\O N6 r.-,O
oi !O c.,t<= -o.l raroo
EE $$ 33
*i 33 3= 8= 88 RR 8e n=:=:+
rr/n.c€
LO
i6;6Sg i.ori 'rrio,b\d
== == == =i 88 88 SS
NN enN cim S=
++,nrh

iE o(3
QC, E= $= {q {E E$ EE qE qE qF fiE
EE ()c) c,o od oo oo dci,o.o ct(} c;-<i t>A

ESE$E$E$EHEHESEHE#-ffi
-*- eg 8+ 3a 8R 3e R9 €fl g$ Bs -aiea <6 16+
.,];'f;r,.',.1i:,t].:.,
Na NQ to:i-Q
F1 d-i di .* oic.l
=a =e
C-<> t--o rnn lee v.1- Ea oO \ O
61

** ??
itr Iq XE fie €e
i= 8s
I= sB Rs sJ KE gc KE Sg 5X HX
B; 6.6 8H
al. N C.i ss
:ii:.,=:.r,::t
Bs
Fr i RR
!-i;, €€
; + HH
E tr rrrrr
c\l
.. ve ve v+ QO OO OO OO eO OO OO C=
r i::-: F s.oq
rrt -q- Nt
R- r.1- n- q-
vjr, gtr),:r-- N&;=
9- \N N<F aO
6- Fi6 an5 EM
ooN -e.t -.c.i:.j< cn+
:trr::,:,.r':o.O..(,o c)(' (>a da ()cj O€j cj<j Ai Ciqj rjd;d

't!Ex
r{
ca
:I Ft EE
oo EE Er Er Er ct-i g$
oo, cioi EF
ra<J- o6
=; oo\ oo, A
t.o \or) Sg
caN Sg
cor qo,6l;6v-)
,1.:: i :,'. -r.'r --6 ==-EEEEGE
_^ vci V)<f,
=a
t= fii
..
qi
st ## a= RR
AQ QO OQ QO 9O QO OO QQ OO OO OO OO
Q* s- *s EK EH F5 E5
?s Bfi €€ sq
6
Ee i_ __ ss
_- eG Nc'.l fis es sg gB
.4.,.
q
=s
Gi N coca ++ i6i- N
s
!.s 5.8 -6.E H.: -6.8 ,6 E ! s .H,E f;,E ff.= E.= H.E i
U)
z
ii'rn\om3n=RK==H j
,F
 I : I : I :i:i1t:11t:ttt:tt1:-
a ts u s s il E oc {h ; }" u rr * t ;: ,,Wiffiiili:'.
z ililii;i"ii;i.l
?v
{* && vv
** v?
*B ?? g*
** ?? *a Yv
?Y *fr vF
** Y?
*s ??
*a ?v
*a ?Y
** ?v ?>
E& *& :z:r i.liiliil;1i,,
?? :&:*:::::::!::!:t1:t:Ii:t:
E:*:
,x,x,14 r >4 r & - a{ r}r *}4 dP( *x *x dx s x -14 * 14 e x rrri.4.".i.,i.
t
{
{p
io.3 c.5 c{},oe
iO* a*c. fi,€5 cs(: S{}
qR €e Bg \o{3
EF \De S* rO*}
*e \O{3 ro.3 \O(}
\c6 \O€ &s."t\Ag *g HH Fg i$*;
UiS eeF fi6 i*S 6oCF
Sfi 56;s;6;G SE *S SE *S *s *e5;1,,Sr'
:: u: : .::1:1lt'
MS MNI rrd FrJ #F l1l;H.
Si5 *E Sb
** *E st 6E SB Sb EB t:,S
sE 65;5;i5 SS il5$ Es Bfi
Sk i$S *B H*
EI5 E5 E15 E5
*g 15 k3:ffiffii
EB X5:rr;;P:
3r
Aa *4 ftA A& 6, Aa:AA l1:Il:
vv vv Yv vv v:* vv vv vv Pr-r rv Fv rY rv ^ rr rYtx
LL;h hh d& 4^ F A A& a4 AA FA AA:&
!jS
5li xy4 ilt
ta;){ H-J (}A
iJx *5 5x *;;i
\*k i}*
x5;s*;5s
i}S. ef^
EIs E# iis.:tr{
€}(h C}Ch A{r\ {}{},1;l
u\C=v xli
=Y urO $Ja'.e;
UU UN +* l** b
EF \d,s 9F'.-!
FF \o\* \g\tr iF 'a€ ro\p t^l^ pS yr"r
1"r"
*c'vc trr !+P P!$:""t-:-:- rr *p:;ji$
bip !-+ *tp lf:E F.
i5\E
,e\o ;16;I\5 "i!6 r+Q \a.4, oa\i)
se ra.i3 00'B 'c''s oa\6 co{3
$"b co* !4q $+!6
bi{; {oe s6\E ra'!l:r
rJ.Ji (Jd; rJ'; -ir.I -i& *6.;4.b"d1
*it.} .&(r\ d*\s
Jnoi (t.6. {}.dh SS S{r\ s\ds $(,} 6t:
::jriYr It':
c
E BH HS *P *X.Fil':o,S h{x, te}J r$"3 i*r r*:- p:",;#if t:I&:'rx
lE$ HB se sg Hs
eE xfi sg €fi xH ig$ "r:fs,pfrrrf-1,4.'.q"!S l,?$ F* H* EH H$ i{xi
:E6: :
t";:;i; i-* hL L'; Lr. LLq'^.iq ii:- i-iq i-)\:a;\:ai\:rii.!\i\).\il
*
a- iJts
tt 5 a,o aF,
FjE t*i5E' t55
* (.+ (}, i5ts 3ts:S
tJ *\ \* ur \# c-rr XE
Hl5 r}E' H&; x{' xS x5 =S
$. & gt\ & 0j a & r, + h, s $.'/ s u .{.
HS
s +- N} ;*: l
i" SF Si6 lb* la'ra,r",F y:}*:alr $!x F$ 1"i5.} t-I* p*..*#
6a io\r3 ro\B \c\.c {}e cs \c,o 't}\c 'j}i. iolb !)")t!
|c'.}.4&
!*lr:*r*-q
=:- **,
$S UU #€ tr:
A* SiB $S SB X* t* SS ES 8$ 8S KH KE BE o& ,,, r: fti:
^.{^ e}r
'65 EU.*H G*^;r.';r'ei} *.sq ts{F, &ul i*}:& i+t* t*1".} *id :-r- ,-:* p*.1J.#
rch hi: isc>
icl) e* e5 k&5<> 'rb @5 ipils
65 irli) e''^:€i: .gg u,
&5
"o*
{t* "sl:
#* -j* &fi *6
\c& "E*
ru$ "ob
ryS $r$ 'EO';s€
&* &C ,&.a} S* lab;*i'r'.pi)
.#* qa A(}'::'.r**
&(} &{} *+
-J* 'sd} s*;*,
It II}II r r I i I i i i I I I i l t8r
9:V ?V PY Y' ** Y Y YY Yy tlfE
-Y ,{ r^L;L;;h:*i4 iq;- iql\ \A:\;r
EEs
'];s Hls \p* ij$
ia='],;fiI5 iSE #* SH s& 55S# i$15,t95 tr*
*5 *S $.8.c.6
xS xE' -x;{ =;5;}{
+5 <lS o{5 *rS: F
'o*.&e
tJu &s dH u* '+h
',e
a:4'c, $-5.#p:*!,^ '.e'rc r:- py} H{,r irse
"'o ''*, fdl$:*r:-r a* Q{: ra]t*:
ie .* ]"), :^l ie Jt&'.o l+
io'.s ic i$ '* "c
ilco :s" s 'q b 4 !e "n r-
ic -".!{o::}rc it, *$.1&,
ia -'1'ltl
r]iji l;;I ijo di-f cF.,;c[i* 'o
"nOo (ru ^"ttO -"tic drdn -n.iB:lq5
d\{ 5\(,\ }I8}
o.{r1 I*
al. l i: ;:
5&c a'* (,u 3qdt
h).-j ! ;;;: ii,;t
fi;i ic rlk;*;#
fuLj dsi* aetp *
bil st' *u
}L
uu ilFJ *t* *
cB .-^*
.:.: \431;3,*o.
&s .:t :-L ::b iab -Jo+
"cE e.? *jS c.r*" t'Js t\rNJ (s4l .5rr,
**.,*,8,
bb ie *.e* bb b,,{,i$e t!} ":U "**-.ts:S: H
ftE XH trH XS EH XE sg SH 5E *E XH HS EB eB EB *f;,,?',&:
s
lr
;t i!:
rs
ra Es rs
da.b d6Jr &d.,eO m*
me [.]# *8 s8
*t ]"]* ise *E l*s i38 fr8 ft8 BB,?i3 ,H,
""J{}...I{t "-r-;r &* 50o &Co.l\Ot J5gc +"Oa tii;l
F.d FF 1oe !r':^ -L roc *r{ uu, efr Pld 9+X+ tQl^r:'^i- -:' :-f f:Ss.*E;
88 xB Ht xH Hs *H #* sE €E Hm ff$ $e $H $ffi sfi s$,h,F,
SS SIX pF ptr i-f" :rF 1,lfo:it\ Su s,,& F)r* !$f") rr'r r:-- f-:'pf '*.S,
ss €g *g *g sE $E H$ $$ H* sg E$ i?H Hff $E EH F$:qi$'
I I i i I I I i 1 I I I { I I } i i I { I I I I t I I { I
t AqAa^llifiil:ll I I ir :;r'
:{ }d}/'f Y )Y:dv
!k hk la ak iq - ia4 !\ia i.\;1 iaia iaia iqia inir
^ -ia
r;J;6}ts
S*
:; ;5,n3,lErI *;l}; ** b* dd i;)* l.+# goN}
sot$ l$F |\"}s
I'JF aat') t'.)* .r={'
fi+t\) fiot'J .' ..r'
{ .ei} E;.&,FLu
*ru {{, d{, 'J+ tcl.
plopuols lpuolloN uocuetuv-lo)|nslc
qlqal 6upA )|!4aw lE)soc soJod lslsuEII ur)p lsuelaflelul uptons e1
LgV NVdrdlAV'r
458 LAMPTRAN

l3 suoion lnterferensi don Trqnsisi Poros Dqsqr Metrik yqng Lebih

Disukqi-Americon Nqtionol Slondqrd (loniutqn)
r)\O tn\O F-\O Ni O\\O O.\O Or) Or) cof) oON oO- f-O
rr oo r+0o
c.)tr- oo rl() r-e\t co<"
o.-- q1q.-.: o\o r)-
-:c! orro cn-
c!(.) o.oo
c\q t--t-- F-0o
try ;,i i.i -.:': nq n-q nv?
TY TT'i-I TT YT TI IT TT;T IT TT iY
-{a

,,-..:.
E6\e ... o$ o:f, o- o* oQo oao c)rn <)* oF oao o<+ oo
OoO
Oo\ O@
ooN Ooo
Oo' Om
Oo\ Or-
Oo\ Oc\ Oli.
<DF- qq Or-
oq Or-- qq OA
qq O\O
qq O\O
qq
1=
:.v2.. doi
$c,t doi
rr)sf do
\otrl oo.
00r- oo.
oo doi
c.tr- oo'
\or)d oo,
oo\ oo
r]$ oor
oo, oo.
oo. oo\
oo\
ilri;ilili!!r:::l:i:: i . :: tii-,1r, ,n$ ri '€ a.I i an ai Ci C! $rCO,t).iif
6.+ ol\t+ ON+ r r) Fta7) cOf-- \Ocr. c-)O
'r+a.t aoH *<. Cr.O\ CF\$ \oco c.,co OoO
qq qq rto.qoC or- oo\r) oqoq
qoq oo.oC e{ro
oq\ ooarl
\+
q\ O{ €\
r-H
\q o},S,.C\
99
@61
nn
00N
nn
('{
O{ 6\ 6 o'r o\ O\ o.\ O\.rO\ o\r otr O\ O\ t,i Oi Or ,O (,r
r.} -) .<- :f, ra) t{) l: r:: C\'O1 ,t ;,: ialrv) -N (r|rt !f,r Q\ 6: O\ Or Or

oOO\ @O\ roa{ O\@ \Orq \t-. Oh \O- sf o. Caa.,l F+ Ore..I

Ft7.) Fv.l NI-- (\(-- a.)or,!i-O \Oc.n r.-r, O\\O iiO \A$ @(}\
ti- O(f, OO OO OO OO O- OF Od OF +OJ FN
Y-r t[Y Y"r TT YY iY fT Ti YY T'i I r CjC
E AA ): -C.l
i^':j i::i
'. -iA:;
i -'^':-'^'O
r

t,- :
'E. o+
OoO osf o-
OcO c)F
OoO oco
Ot-- o06
Ol-- on
OF- c-
Ot-- c*
Ol-* oco c)+
O\O (>\O oo
d\e oo1 OOO
oo. oo. qq eq qq qq qq qq qq qq C\O
E= do\ clo. cloi cla cra oo'clo oor do, doi acr. cq
clo.
-,,.,o- !.{'\oh 0o* g= s= R3 Rx 3R ?s fi$
e.. -
\O- r+ \O* rf, moo
\O \O qi C! o.rN NF.+O =.
nr} rnO F-r OaO c)\O
ll^) e\l + O CO O\ ri t*" O. <j. t- Ca Vl C' # r) -cO
a- O
*f\ ot1 oF\ o\ot\ CF\O\ cr.o|. c\or' choO O\aC cOcO oO@ oOf- oOf- F-t--
*0
-
oio.
cac.l'+v
;l.trr.i::if:,.i,
o.oi o\o.
:'',:.: tn!. -6.io' e\o. c.O.
:t. o\o.
r-F. *;
i:r: #:H
o.oi
r)|.}
dH
ooi
oro.
Firi
oo.
$s o.oio\o. oio.
o'o, oio.
o\'o|\
t\t:Nl ana! tr)c.) +.+
,1,.*N *c.l C'l- C{- N6 NO\.r)co $O\ $O'{'OO rt@ ViOO
r.s
.- O+ O:+ Or) C)r) Or) Ov) O'O Ot-- Or- OoO OO OO
..i_:.!--,1' ei.i. -i ei A,i ,,- i r iri;-l,.rii ,,-t c, (} €t.€i d, ,o d .d,dr e! o
CJI

lrii ." O<'O+ OF OF OoO OoO C)(.) Or OF OOO Osf OO

8,., o0o OoO OoO OoO Otr- Ot-- Ot= Otr- Of-
:E.\o Qq eq eq aq qq <2q :?o. <?q qq O\O
<?q O\O
qq O\O
qq
;Esl OO\ r,\f
O'O, \ora
OA OO\ OO\ Oo\ OO\ Oo\ OO. OO\ CO\ OO\
{h rco ooi- I= sp R3 KN 8R ?g 8$
!i,
::1i,: c.)oo f40O O\6 60\
=o.
\OH \O- c{N tr-F l-e <fo,l OrN r)c\
l#1. Q- :0oU^)
Etr qq 06!^)
qq t.-$
qq F-$ qq
qc qo \oc{
c-v t--.o oo\ \oc.l
n-+
qq o\o\ rno
o\o \o"-4 o\q r)ch
c\a
;lf :1i
FE(
F
6oi o'oi oo. oio\ Oio\ oioi
rica <.rtr lr)V) t.-F- or,cr. F-
o\oi o.CF o\o. oio
tr)r) O\O\.+<+ O,O oio\ o.o.
O\O\ A(}' <.i
i!
. cOcO cOca OO, O(}\ c..lr) C{rr1 (nN \ O tr)Q 0O\O OC-} caO ol
;, E{.;.1oo;t o(}
?= :;-t co qq aq qq <?q aq qq <?a qc? eq
,O -r- ^^ F
to
6- o
.h -.' Ot+ O* Od Or C)cO OcO Or) O* O- OoO Ot OO
:&. ooo c).o oco occ 3F otr-
oo or- or-
qq oF- qq o\o qq o\o qq o,c
i::iFli,. !,f
c)3 co oq qq
ti:.i,i8ii: E\O t Oo\
dci
oo.
doi
Oo'
ooi cioi io. do. cioi cio. do. doi oo. dcri ;
uJ r)r+ \O\n .Ota r)+
,.... +rq cOF- OO\
', Id' No\
r{ srt4 r{ OcF, OcF\ A(,.Och
'C'l i:{ :Cl (!'::'r4 (:i'<.'a'r'uli$
NF \OO \OO c.)o
O\\O e.lt\ FF
O\\O d- O\\O OV)
AV1 OVI C+'+f-cOa'l
e,tr oO0O o
O\\O O\r) AOit 0O.+ CO:+
0Oti @c.l
#t O\ O\ O\ O\ c^ O\ O\ O\ Cr\ O\
or, Cj\ O\ cn O\ cl, O\ cr.
ot' Cn cl.\ O\ O\ O\ o.
:i
oii,or', o., oi
o\,lri..ioilri oi oi o\ o\ o.
r)r,o\ oi cri' .6.'oi
qO oi.'oi'
o.'.'61' or.o
qO\
c.).i S!+ 0\6 **
r)trl f-F- iti:: O\O! t.t
!,1:1::,
.,:.,.:,,,.]., .,, .drlittm'rr*,'l: .* NN Oq
otN cOCi $ff, .n
rom.o@ ood oo- alr) c\lr) t-oo Neo Nl.r co\o roo
f)tf, oor)
r)t
c-l# t\l-n
qq c{c.i
qq eic.l qq qqcae{ cnc.l
qe caC{ qq $ci <'cq
qq q<? {c.)
qq qq qq
QO.
OO C)O -O oo OO CO OO OO OO OO OO OO
,.h:
o
, -lri
ltlrr{llllrr !q
F: ,n Or+ Od
OoO O-
OcO qq ()0O O-
OoO Ooo
OF OcO O'.) O- O* O0O O'n'OO
ElQ eq qo'oo\ c)o\ oq()o. Of* OF- eq qq Or-.
qq OF-
qq O\O
qq O\O C\O t&
A
.E.€
A
ooi
$a.i
oo\
V)*
do do. cjo. c>oi
\Otr) cOF* OO e{F
od
\Of)
ooi oo. do
OO. t4*
oo. oo
OO\ OO\ COr 61
:(.11
. . i-N r--oi OF
O\.O, Oa-._
Cr\O\ Otn Ol{a e{..1 tAr- fAF- \O+ P-O oOlri
l)- O@ O@ Hf_ Hf*
:lx:: 7I) Oo. Oot oq.eq aq qq c?o. <>o. Fi\O #.\O
oo\ oo oo. oo\ m frl
Ht_;.\c) il\O 116
i:;;:,rt;i
tiL !.J, '*X , <co ra$ \or ool-- o$ N- \o{o Qo\.r)<- oo' cio.
:E do\ cio. cio. ooi cio\ oo ooi doi cio. ooi oo. doi
oo, e
-ia:.:tr! t Ffl C!- NN caGt \f,c.) lr)S t
.,,. N 'q-i
\+
.r X* X- X- Xa Xr X- Xa X- X- X.^ x- Xa
a
Z
.9o
-AF
. ElE t
O
r,
O
\o
O
co
O O O
:
O
P
O
R K
O O
3
O
?
O
I 6
=
 er 4pu)ddv aesqryp parall'l pu:r,arrcu*uro saas l"urs'proir rTil;rr;...,ifryfH*,rrrrX,
'*Sud txru *as sar:as pee:qr qcr$-gg pue ;-71;.3 roCt6g6l-!'Ifl
aWSVnSTV ,
y.r
f.l
.E
'.1
E
[1
:I
91
l:l
g
.*i:
6-.:
:,
Q:
1:
sl
{:
t
l:
8J
,r,r $,
9l; \,
;r
{P},r},et
,,,Tli,, {udt:}:*i
a,
fr Ir$1i]i ::
!J-r
{EEr:}.g;.
t!r is*,i*$,:
,:,;rt:
9I! ,
i{gXi}l}if,, :
lr,l:r;'
&:
.@:}1$;,,
ffr,
s:' ,,,
'r: ,BSr}
i:::tti:
::,,€rr,
,{gr*;,}i,,:
;,.rlrt...t
ffiilu
I*ffi{ffilj
iirl rlii{ljiiiliii{riil: t#l[s,!ffii.:
:Ii:.1; Iirfhf.r!l: : :il:]1 riI
: :;r; :t!{titi!i:;Il:i:i E$E.E.E€$iEfEI#E
iiriltlitii&ilili'r.,iliil4r9ttJ.rll:
.IVNOIJVN
NVCIUAhIV NVC CAIJINN CUVCNVJS'IVNOIJVN NVJIUAI/{V dN}DIIIS UI-IN
IUletN ur)p 'paulun lpuolloN upcuourv 'dnr)es llln 7t
69? NVdrd!\rv'r
460 LAMPTRAN

I4 Ulir Sekrup, Americon Nqtionol Unified, dqn Metrik (lqniutqn)

ULIR SEKRUP AMERICAN NATIONAL STANDARD UNIFIED DAN AMERICAN NATIONAL (IanJutan)

''1.):''

1r..,'
?
9r. ^1
Ll6
16 .:

^1
zE
8r'..
1?, ^3
16.
^1
L}
*'. :

13 .l-
L16
1t. ,

7. ,4;,,'
:0.r,,,:,
1 oZ
:it: , -16
rL
Lt6
lit.t
I;? ^11
,116

1s

i1*
lii l

Il6

x*,

1*'
rl.,'
rfi
r$,.
r$
e1
I4
rll
rt6
r{ r.,,,.;r.

rl!
rr6
)2,. ,:'.:,
 sroualsu1 lee,lsprnpnqs q13se4s qfiq ro1 ,(pgo
'966I-I^tgI' I g EI^ISV/ISNV *
0:e6 u x 00l}tl a'v6 I x,0ol}ll
098 ,
z x 06IlI 0'?8 9X O6IAI
ii 0'?L 9 x 0s}1l
0:9, , 7 X',o8Itlr
o-,8p,, ,
.;Z,x',(ffi a',99 I xzl;tl
,0:14., :, tz'x,89IAI 0'r;9 9 x 89ht
0'09 z x !g}tr 0'8s ,'9 X ?9}1tr
0:9s I'r x 09I I 9'7t E'i x o9I4{
a'zs sxgglI 9'0s s's x 99tr{t
Z XZSI^I a"L? ,'s x zstr\tr
0'6t
0't, Z X 8?'II 0't ,Ix 8?I,1tr
O'Z? S'I X S?W 9'0, E-? X
0:6f 7,xwIN 9'Le 5rp,x ?itr{
',W
019€ 7x 6etN 0:s€ tx6fll{
0'r€ , u x.9eiltr 0:zt rxgsw
O:I€ ux 09,1tr 9'62 s'€ x €6I^t
0:8u zx {rentr g:92 sr€ x 0[al
0:sz Z.x,LtCN atw q€, x'LZTN
A'ZZ ?,xyat^tr O'TT, €ix fitrtrtl
t0u sII,x zztr{ s:6r qKXTZyX
E'8I sT X,of,Iltr e'LI 9? X $Zntr
s:eI s1[ x 8II{ 09:9r S'Z X 8IW
S:?I fI x.9lntr 00'tI z x gltrt
E'ZI. sT x ?trI^I oCI21 z x rxnt
9,0r 951! x,rl$ 0€:0I Sl.I X trJAI
0s:o E'I X 1I,{
E':B] sql x0ltt' ',s'8 ST X OIru
ct't 9Z'I x 6W
',,4',L l,.I'X,*41, szT x 8,1tr
:,, ,8'9
.0,r9 IX,Ntr
0r9 I X.9tr{tr
,'1:V, 8'0'x $fitr
.SL:E sl'0 x s:fw
, ,g:t, 1'6 >(tfl
',1'a'z 9'0 x g'gnt
)L S'0 X $,tl
s0:z
.,SL'Y
, :5f ,x 9iZI{
,9VA'X,Z:ZW.
:, :', .f'S',Xr.Z,trl[,
.. _., ,,,.t. .. r.i.:. r.. rr'
:_::j,,r
",,91r,,
:,9vll: , ,''Sg0 X 8:TI1{
r,',,S8!O X 9TI [,-"
xtl
:tlitli 'li#ili!ffi;
."'" e-" ;: :' , -: ,, L'- , -i i,: : .' 4 iiil:ffiffi#il;l'i,r
"
:-' "':;Hg11!l.oPJ.:.:.""
. :" ; rli]:$&fitrry{ffi:l$it:
'leqel-Ietec ue8uep ue11n[un1rp Iersreruo{ 1ery8ued uup rrln {uun ru{nslp qrqel 8ue.( u?Jnln
)ruJahtr dnuxas ulln
(uopfuol) )ulaN urrp 'paulun louollpN uosueurv 'dnr)as ,!ln 71
L9? NVaildl^lv'I
462 LAMPTRAN

I5 Ukuron Gurdi Spirol-Americon Nqtionql Stondord don Metrik

UKURAN GURDI AMERICAN NAIIONAL STANDARD

Semua dimensi dalam inci.

Gurdi ditandai dalam pecahan bersama tersedia dalam diameterl/6a" hingga l3la" dengan peningkatan setiap 1/6a",
13/a" hingga 2tla" dengan peningkatan setiapl/32",21/a" hingga 3" denganpeningkatan setiapl[6" dan 3" hingga
31/2" dengan peningkatan setiap r/s". Gurdi yang lebih besar daripada 31/2" jarang digunakan, dan dianggap sebagai
gurdi khusus.

i:i:.:l:i:l;:il::::.r :i:l
illi$ i;ii i;,-i tiiiiil;!
:.,Driltli
ii:1l:i;;: ;liisf.8!tlir ir;iB.._i i]i ,;. i;:pri,nltli ;ii'P$iii
nrsry br*d[iii
iii,CItffii ii#iE ,Pfnqffi W $
:

.SS.i t}-.i$ l# 5Ee

; ii,lii;;r :, ,1i il
F[# $tc
: ,,1' ,'3280' '...Iv. ,: I.1730. '. JJ ;1.1.30. : 49: :{}7J0 65 , ,0i50' 81
'
:0130
I '. .2?10,
,,18, . ,169-!,; , ,.4 ,
' ,1H0::: r'50'' .0700
-
66 ' .0330,' &2 .0125..
:3
,,,.1131J :"1,9
, ,16&),. , '35', , ..11{$. 51, ,-.oAlb ,, 6? : -,0330 ' 83 .a:.2t'
4 '.20&),. jifi ,,16[01
t,36, ,,,..x06$, .1,i.$$J!.,,: 68 ..,0310 84 .0;tt5
. .2055, ",.?{
, ..;1590,,
,
::l I ;r:i 040.ri 5-i ' ;0595: 69 . ,,ltLg? 85 .0110,l
:6 , :2t)40,' '
,.,22 r .rq, :r ;1015:r :
'r54 ^$550 78 ':'02€0 8 ,0105
, ..1.57.fl,: r
.n ,:23 : r,154fi., , .i)9p5.
,53
.0J?0' 87 .0100
,?010:
8 , :::199O , :!! ,,r.1,5?0,: j
1:;3!i
., 40' :,,0&80 .
{( .0465
11 ' :0-260
,0250 ' 8B t1095
,9 ..196O , , ,75. ,;1495r,, '41.. . :,0960 .
rri.0430,. tJ .0?4-0 89 .009tr :
10 , ,J935, . ,26. ,r.1470 , :,'42' ,.;{-}935 , 58, r .04QP: , ?_yl , .0235 . 90 .00.17
11, . ..19111 ' ''. 27, :, "i440, .,4,3: i:,$90 ,
r59 ' .041O .fr214 9:1 ..00ii3
17 r.t8qo ,:
:,
'- 28, ,; ,1405 .441 ."0p6{i : 01J ,.0400, /o , .0200 92 . ,0079
t-, ,,1850,, 39 ,. -1360:,, '4s :.:08?0; 6i ,0390 ', 77 ,0180 . !3 ,ri075
'L4 ,::.;t.800
,x820 . . 30, '.L285',, , 46' ;: ,08,101 ,63' . -0380 78 .0160 ,
94 .007r'
x5 , -ft .120.0 , :4X ': '0?$5:'
,

63 ::, .032b.', 79 : :{Jll45 , '95' ;0067

t6 .. "1i7{} ,'.,11t60' .4&, , ,.0760,, ,64, : :.{,}359,, 80 . ,0135 '96 .0063
,w .0i159

I.,ET,TER SIZES

A 124 c -261 L .790 a V .377

E ,238 H .24fi il{ .?:95 R w .386
C I
I a1j N .302 s x .39?
D ,146 .I q7,v {} .376 T Y .404
E :2.50 :K r.81" P: .323 U z- ,413
F
$ ANSiI/ASME I]-94. 1lM*1993.
 (f66tu) xx6l-9'rs EN>-v/rsl{Y
"
\f I
8 r
7, c ?z 01 tt
7, iv ic s zl. !i
t
G ? L :, (L I
?
.$e tl 4t
L r-r 9' nl ''.
L !T ?,
t, !I: i
,.,,t,-,,,,,, ,rt ::;t:;: I
- :,: ,.:
,$s'I:# !i qil$ _s=?!s w+r.$,u qpilr+F,s sEa$
:SP t:;: Bptrrr!1[
urnurn upnuede) 'aurcv rlln g 1
ffs$' {X} $T fi? i$' IH}'{T S}I€' t!$'t {}.t'F *Ft{}' t.t$"t
s*$6'1 ffi'#s Efs*' {ifitX *trls' s$'r1 rtft{' {.!8'{
:1fl
LLLI r"I{'i, srr*' $f'r
s6,s'1 {m'*f, 6*'''*', {h1:Pl i{6t' iftlg' fl,.J (Lt t rlp'f sllt{}' {}s^I
s!I1t-r {sl"9f a${$' $t'td {{}*}' lirl
lJL LT essr' {i*'t f&9{' {}E'^t ss9*'
g?cl'r fifi'Pt ,$*s' {x}:ffi m'fi Lto( u!t ftsl' *f'n s9${}^ $i.'1
s{$f:I {{t rv 8{*${' $f9p, {B'TI f1sfl' 8?'t ?t*1' {it'} (}tss' ss"r
lit?{.S't {}n'{}F 1**E
H.ig
t8, ac ffit*^ rl$'rl F4{ir' sls I
[{'t ffi'F ti{**" tI*'i
tss-!"{ {t1$"8{ c$ra' t)$'rt s*tf' *ril $fc{' tlt'{ {es1' i)fi'{ 0t{Hr !5 I
Ft$'{ s$'a{ E$eS' {R:TE I[[F' rH"}1 $sr,fl 01'r s{!bl' $8'fl {*g$' r"lt''
d.*st'1 {m:d,{ 1r{i8 {s'$? fl$cn' {}*'tl1 #]'J. t$tI' llt'f tJ.$*' !rt
t}rffiI *9:ft ltsr: ffiI:ils ptIF" *fsI ATLZ" {s'9 ttfr' {s'c 0F'!
gtEp'I rs's{ c.t*t' r)6's{ 0r'*1 ,r$[' t)*'9 *af1' u!. L
Itlt"
TLSU }L I
$r$s:I ESl.s$ {sFt' m'sl flry:
ItoL tH'$I 0f(17' *r^$ $ff[' ITSO' ilt"r
0}ri{1t ffIrsf fSrr: *sTii lls!?{' r1s'6 86Sr tY*'9 $st t f.sF*' )ir
ss$frli 0$:*,s is**i $}'tlt t*s*s' ss'd (r95+ 0s'9 {)$fl[' tx't ruffi' {}?'I
wgfrl ffi]rs{ ffifi*' st*{' $t^s {}xstr' $?"q i..n[[' 0r'{ {$f{,' 9l'l
$*lftl {rf{s TfiTS'
$t:
wtt {}*rf: {"$'$ $8tr' tx'9 18t1' w'f fs?r]^ *r'1
rs6$1: {)*:f{ s6$3'. {il"t1 *t*t' {}s.s lftxi $t'l; rf'I.l] tr$ {. t1?$' *ri'I
s$ig:I *9:e{, ffi{s' u.et 'r0{t' {}f'* l{}!'{' ilt'1) e*lI" fi*'( ?{iffi' **'1
I{$c$t {x}'{t $sp9' 0s'y{ r9*g' *s's rxl'g !:*)t' {rt'[ f*t{r ss'*
r*!trI T}S:T€ s6ts: *t'st cast fi{"$ {r{e' r)6't Fr*l', W'Y n$t*l *e'*
g{rwl fij"'[d s$es' wst: f1'$ ilx's til${}" t,! ( !!Lt, E$
ry::l {B}'{}
ff;1. {lt'5 0rJ'u
80ffir{ *g {if I*fl$' r$tff ?vtL $s$*' stfl]'
[l*t:I *{.tw &i]$' {}$"st ffi$s' 0ss' $#ffi" {*'s ststl'
Il:
ur (. s6r*' r-/'it
!IS[:[ {i,sl*e nxl*' sel$l 0* it s*1r' $s's sffi$' {g'? 9r[$' *t'0
iry!,
5',C?t
J.Tf:I **isr HSp: {x} $,I {i*:s B{&r sf'$ il*ss' s$rt}' ${"*
{,e*}:I $s'88 ,r]*$' $J.'#; u&"6' r.8$c *u:$ $8HT
9II
)a L 9Sili' {)*'*
6ST:T s$'9fl fi)rs' o{lst ffiI ax'9 iHle' $r:$ *$t$ ULC {}fs sr'$
a{$*,} {}E"r{ 0ta{' su:p{ lruc' *t's mfr: tI'$ ilH!'{}' i*t{}: *t'$
fir$s:I ffi'tr { t}} m't1 iN:g s$sI: *0's t.EE{t' *,'[ 6Er&' 8t'*
gt*sit {}i:st t{}$' $n-{t
*r{:
xccL $E:* srsl' **:t l{i**' ltt a ttr#' sf'*
gffi*'1 {K"*t $1[$: tls'{1 s*tr {}i^8 {H1}lr {83'} #}*{}' $l'fl 9r)I*' rr'{3
6StXl'l *$'sr t*t!i' T}Z'EI U}IL *il's (}trt' *r'f *q*s" s$t L$}*' ,tl,r
:l&ll*:: ] T*II': rXIffi: , :uigr r B{ls: #$Hfi,
r : ilxl::: :iffi, ; i:l!,t,: i ii.Ifli i r?!I .,lxf ::
'
l#!,,|P.|ry$.lll'!{t rstffir4{[,ffi{e e.L#l#$tr$$tttr ,x$.ts. litxffi {,gssslfxtrril$ff rsl$S l(N;t8f,{t
'e[us uence 1nlun e,{ueq Ierrrrsep-rcul rsuelell{A
)IUJ,AhI ICUND NVUNXN
(uopIuo1)
IUlalN uE)p propuols lrruolloN uoclrau.Iv-lollds lplne uolnln 91
e9? NVdrdlNVl
464 LAMPTRAN

I7 Bout, Mur, don Sekrup Tutup-Persegi dqn Segi-enom-

Americon Nqtionol Stondqrd dqn Metrik
BAI]T DAN MUR PERSEGI DAN SEGI-ENAM AMERCAIN NAIIONAL STANDARD SERTA
SEKRUP TUTUP SEGI ENAM
Cetak-tebal menandakan fitur produk unified yang diberi c'imensi standard Inggris dan Kanada.
Semua dimensi dalam inci.
Untuk seri ulir, panjang ulir minimum, dan panjang baut, lihat $13.25.

,,jaNghi8dlr,i,, I*Sr,y qlfs

rl:,$iia:I).;,:, Helglit,II
.,r.,,ifo$yt,;.;:,1
.:':Fiffii?rrr::
i:,r.]l,r:lqirii,,]l . r.I{ex..
1..,1;$i,.6t'ii:'lr
:. .ii ,,,{I}q$i}::,',
([&rn.y
::lt,t.r,.i..ii:l.l,,'

I o.esoo !
I
!
.1_
16
u
a
,3
11
&4
7
32
t3
$ o;rus z I 6d ,2 64

3 o:rso I
I6
2
l6
L
4
1
4
15
u
t, 19 I
fr 0.*zs 5
8
J
8 64 64 37

I osooo !
1
.,
4
13
2r
64
u
12 i;
a
7
8
1l
31

fi osozs 16
tt
64
u
E
i- o.eso # 16 64 64 u &* 64
I I 15
r| 1
| ' or.Soo 4 rS- 32

] o.rrso r$ 1'
32 &
$
u rfr 64

1 L000 t L| u
32
,13
g
I
,?
64 I; 43
a
r| nzso * r$ { I
n
11
16 rif 3
,{

{ rzsoo li
,L
32
p
3t t7
)
ri
21

r| r,srso * -16 32
?g
32. ,z b16
29
32

It
* r.sooo 4 at. 1 1 16
rJ 1

{ r.rsoq r5 t= rJ "5
Lt)

2 2,0W0 t *ir!- 1* r| r 1,!

'-31
,I
fi z.zsw fl 1i ^t
J, t.1

fi z.swa -3 r3i ri'

"17 ^1
JI 13;
tL ,ll ll rLi
zl e.:soo It6 "lG +i ,16

3 3.0000
1l
.2 2 .t8 ai 2
3i 3.zsx) ,-l
'6 -16
riL16
3, 3.5ooo
:] :.rsoo r1
L2

4 4.m00 r) a!
L16

i ANS1 Br8.2.r-1981 (R19e2).

b
ANSI/ASME B1&.2.2:*1987 (R1993).
"Hexagcn cap screws and finished hexagon bolts are combined as a single product
r
iln*, a;rhh$,*,tstirti.r-ol.F.a(tun:i{i( :r.j*iip-.ri linppr* "
!k: flfm$:ti: rB
$I"
gli:
il.? lX}cP'n,:it
gI+
{xEs:f::if
9lc
l*?
ls$[1t::i!
itG {X$lt}iE;
i ,f
,i:
wi tlCI.$ti*,,
iEU
8+
#a Sl$ir't'?
#t {,0$+e::fi
fi]6
st ffi:i::,s
zf- i0l-.*slr i-
Er ,s$,ssl,[ fa
Ilrt
6?r: osc!:r, !r
t:
Ei. ffffilI. ix
ffins1I: iit
fx+
rIt #t$r--,t il
ta"
ffi: iI
ffil.,l',r,
it*
.f lxffrqtr:
;ii: rtr::::::
:89
ii $5 $F{,{rq
;?E ilI,&St-O
i rf.
,i tg ,fFz&r,{,
,tsf
H szcso *
;u
in ,.,[
9.1
1# srffT
u
tz .W$l$,,.$
ifittl
:
srufio,,*
s OA$CU11i?
'OE tI'62'El.ruquruD teqrl 'rueue-r8es dntnt dnrles Jrln Eues rnru uup tneq uBrEqIuBaAu.a
'elo{qBru Jnru uep'pqel rnlBreq rntu'lBqet Jnlu '.JnlBJeq Jnru 'lecErued.rntu 1n1un z'z'|Is,ISNV leql'I "porllrffi';
hivNlr-Icas dnJnr dnltxas
VJUIIS CUYCNVTS'IYNOIJVN NYSIUANN IAIVNE-ICAS NVC IDASdAd UNW NYC JNYS
(uo1n!uol) )Ulan uE p prE pupls tEruolloN upcgeurv
urrp !6eslod-dnlnl dnl)|es uop 'rnlN 'lnog ZI
-urr)ua-!6es
99" NVdrdtAV'r
466 LAMPTRAN

l7 Bqut, Mur, don Sekrup Tutup-Persegi don Segi-enom-

Americon Noiionql Stqndold dqn Metrik (loniuton)
BAUT DAN MUR PERSEGI DAN SEGI-ENAM AMERICAN NATIONAL STANDARD
SERTA SEKRUP TUTUP SEGI-ENAM

::1 :* 1i:41:lt:!11
i:o; l#$$ffgiX

isl tr+ <{

$#,$j* ,i ,i'ff'$
tt
l$ffi tiri:ll ,**,*l !.1
a Y) ,Si*
54_g;ry,;*1*S: .ts,*.
{s''H.. ,I$.* : $"*$ $;+. ,:S'*;
$. :
ryrx.t .1*.S !!.* .,f#$ t*i$ tg*
,11lf1.$:ff.i*: j: , ttrs [4;8 r,B 12iS +'r't
hjgg.,*ri{i,. ,?d'fi: e?.{} $*1P' 14.S '**:4
?fI
11 x;F",, x*" :l*-$ 1
3&,S 3*.0
ffiFr*,;: ,,*6,S
{I"$ 15"44 a1"s ffi.$
ffiH.*is 4S"* srw 18.{* rr.s- 2&-{3

.ffi,:{4,,, ,55"* d&.* 231** $tl:l 36li?

Ilt4fiig{S, ,S$*S s*.*f '','l,
x!$,iri -f*{,&
si.m? :''1
ffis,*s$i s$"{} 3-S.B*
ill
,B{S*:}{ gi;i .*s.s 4i.:l*
&tifE.X,$;.1,, 3*$.* was
;*tB$is"$',:, x,1$,* $1.$s
aa 3i
X{$..S xr$.,, t3{}.$
b41ffir $, Id*,$ $3.;ffi

BAUT SEGI-ENAM STRUKTUR KEKUATAN TINGGI DAN MUR SEGI.ENAM

p.{:l$ H.3:, {aA rrl.?$ t7.1

**;S ttdfi 3$,?-
ffi.s,nfl $"s
ffix,3,5 *din 14.9,
4i,tl ,{*
r,!ffiH*., :?.{
S{&?.HiSl {f,s I?"$
$ffi:x,s-s 5*;fi I$.?5
*ff$rx*, $il;$ t5.53 3S.*

:exqr*qsE grqqt..:y*lli?e (R1$es), 818.2.-1.6M-l$?* {Riees}.818.23.?M-l$?s tRtee$i.

AHStrASME St{t.?.3.1M-r??e
" ,attist {Rlq&si.
" ;{$ME B tffi i. iM: it?e t x ic}si, st*.:.+.?lul*l g?* { n t vest.
a
:Elr*tp*a0dV:ea***rriixp*sxiupfa;t rt i*a;l $fX! eOt:i tte Ay'{iVrSNv o
is66trfii$istfl : tr{g_!/llsfir/,r
s$...sII T}
*#,ir ci
t,
$tt;I :
8v
f,l0rI t'
gffi;i:
'n
F$, 'i.
f'4tl-,i '
!:
q:
ffi$,,,,,,,,i11
:, tt t:f t]: I I
, ,i,.i, i ri;
u6
8$f-1:. I
#66ii ,],:,flt..,;
ffif;' :l;:l{.ll:i
'r:.:*,{,::t
if8,riii
*ffi:i:, ,,
I ,,;i,Ii,,:
:t-A,ti::
(o6i') oi
(tgr',I .
.tf.}.=,,
t8[i'r 9 ]
#s,-:i:
;i;aii;::i:li
fl#' i {erii};|'.ji
,l$:P'ii [r+Ii}l.r-,,]
fffiii; {gotl.t-i
,4.'ry-,; !ffe1+r;
ffi$ir; $ *|l$,
t 0i;: {ffi:}$i
'Z€'€I r€quruC tsqrl <rlln elep uep'dmles Suefued'dntnt dnr{es uu.requeSSued epoleu {nlun
r_fvos v]vdl) ufl_st'lll vlvdfv _LVtn8 VtVdSv VIVU VIVdf)
*_ ___ _lt,l
r" -1"" *s:{ * -.""'",- --": e- "_-" t""'.-_ -*
< ,, - *cg* :€' t_,i i- ';'
*" 'l__"v i r_ ' I "*',* "t- ;
I t ts"
I I i.
$ ,:,
i *
s, i@ -t '' .1. :^
b1.b41 ..*; a" ; ^t
j'a
'!
)!4euN uop propuols
lrruollE)N uDcueurv-lalos uop rnlE reg Dlrrda) 'dn1n1 dnrleg 8t
l9y Nvdldl lv'I
468 LAMPIRAN

l8 Sekrup Tutup, Kepqlo Berqlur don Soket-Americon Nqtionql

Stondord dqn Metrik (lqniutqn)
-]JUA
'xr'l-
lJ'r---+o
/l | ,as'f
\l-i .-l ,7\ I

i_H-+
J

F5
L-r -l- H=D
-lrrl I
5it*
-l H F.--r---*]
I

KEPALA BENAM KEPALA KANCING KEPALA SOKET

Untuk metode penggambaran sekrup tutup, panjang sekrup, dan data ulir, lihat Gambar 13.32

tuJt;$ x 0.35 x.5

X 0.4
IVT2 r.)
M2.5 x.0.45 2.A
M3 x 0.5 2.5
:}d4xA,7 ',3.0
M5x0"g l 4.0
,'M6 X'L ).u
,M8 x'1.25 6,0
Mt0,x 1.5 8.0
M12',x,L,1,5 10:0
M14'x 2 12,0
M15x2 u.a
}I.d2Ax2.5 17.O
1v124'X,3' 19.0
,M30 x 3.5 22.0
,M96 x4 2:7..0

M42,x;4,5 32.A
M48'x 5: 36:0

.I.ANSS*SUE B 1&3.41vln986 (R1 993i;

?,'aNsrAsMEr B ffi .3, 1M--1986 (R1993):
6bI' T7C' 6t' 9w'1 0sL' t
cc T' vt?' 0st' (Lt t. 929',
!
r6g' 9It', ITO'I EZgt' :!
6
8II' z
901' 8ffi' I8Z' 186' 00s' 1
160' 900' LVZ' r98' tltf' T
T9Z'A ZIZ'A t60 0 $?'0 69t'0 \lr t) !
,60'0 s91',0 Z9L'A t6z'0 299'A 0tt'0 9l
r80'0 891'0 st9'0 (rt a (, 008 0 81r'0 8tr'0 lI9'0 LLO'A 60?'0 t19'0 sztt'0 t
sl0'0 OII'O aot'0 06r'0 qt€'0 stt'0 trr'0 z6r'0 I90'0 EgT'O tI9'0 0sr'0 1
,90'0 9rI'0 ae'a I'I'O gUI'0 SZ?'O zg0'0 lrI'0 rsr'0 9IZ'O LI
090'0 rB0'0 s8t'0 0zI'0 7l c'i ttI'0 r)II'O ert'0 9f0'0 fiI'0 66t'i) 06r'0 OI
ctu u zeg'0 0I1'0 0te'0 SII'O ,60'0 ZZT'{} 6€0'0 E0t'0 ?}''0 ?9r'0 I
's0'0
8!0 0 090'0 6LZ'A 080'0 ose'0 160 0 ?80 0 \Lz'a Lt{J"A t80'0 062'0 8[1'0 9
0t0'0 TBI'O 680'0 9r0'0 slz'0 620'0 8r0'0 €97'A cTT n E
e,0'0
6e0'0 6t0'0 sac u 090'0 t8t'0 080'0 890'0 6tr0 EZO'0 890'0 stz'0 z{t'o
tt0'0 990'0 / at'n Ir0'0 090'0 e6I'0 e:a)'{J 690'0 802'0 660 0 E
It0'0 0s0'0 szI'0 a90"0 It0'0 rer! 8I0'0 0s0'0 I8I'O o Z
.i . '.,:.i6r''.
,*o
'.,,.ft'.]. :,.:.j.I;,,',, .'r'tt., ,.,,O,,. d.. N' 'w,
r. ,Ctt' ,, ?4$.
r,:qrytllrli ,ir;:,''i.',?@IItl&il 1:
p*ag!!{suls tel?rssKI
cr&!t iIsht, ,
!lqlqsN
tols, ic$:no0l
6tI',o ,w'1 01f'0 c/c I wv0 000'I zLt'0 ,Lt't ttg'0 a97"r 05r'0
rII'0 €9*'0 9rt'0 trt'o 918'0 86U'0 gzt'l 8er"0 000'r ttg'lj II
It
8II'O [8r'0 rt€'0 86r'I 9tt'0 zI8'0 092'0 000'1 0ir'0 8f6'0 9Z9S'0 t
90t'0 l0r'0 082'0 gto'I Lf,j( t, 0sr'0 IZZ'O tt8'0 st['0 918'0 009'0 i
e].
?60'0 619:O 8?Z 0 816'0 r9z'0 929'0 u7.^0 zI8'0 82t',0 0tr'0 9let'0 I
160'0 8€9'0 9rz'0 EU8'0 fse:0 279'0 0gz'0 z9L'A 9tz'0 B0r,'0 ttt'o I
!l
t80'0 ts?'0 t8Ir0 869'0 lTz'0 8I!',0 I6I'O tt9:0 9LZ'A 06r'0 $1t'0
rot'0 9rr'0 7 / h't\ 092'0 !I
stO 0 9/t'0 0sI.0 €rt'0 0lI'0 ,I,:0 f9I'0
r90'0 9et'0 f,rs'{:) 8?r'0 LStA 3tI'0 8{r'0 $1'0 80f'0 9IZ'O
090'0 f8z'0 8t1'0
'IIT d','-rt 0t1'0 *€'0 911',0 98t'0 ttI'0 5Eg'0 06I'0 0i
isO'0 b9z'o z0r0 f8r'0 0tz'0 001'0 Z:EL:A azt'0 60t'0 ?91',O I
8r0'0 rlz 0 990'0 IZr'0 960',0
'II'O WZ'O r80'0 6L7'O e0t'0 $z'0 8EI'O I(
I6l'0 810'0 6820 880'0 soz 0 sro'0 z9z.a s60'0 9tr'0 szt'0
't0'0
6t0? 69I'0 690'0 Lgz'tj 6t$ 0 r!t'0 /,90'0 ,zz'a 980',0 ITZ'O TII'O ,
ss0'0 r90'0 gZZ'A 010'0 I9I'{) 6S0 0 661'0 8r0'0 ,81'0 660'O f
xI'0
tg0'0 6rt'0 €m'0 ?6r'0 290'0 ofI'0 ts0'0 ZLI{) 690 0 19rQ 9S0'0 Z
9U'0 ,0T'0 6r0'0 ,9r'0 ts0'0 8It'0 rfs'0 9tI'0 I90'0 8eI'0 tLt, {} I
tz0'0 t80'0 rg0'0 Iei'0 s?0'0 960'0 6t1'0 610'0 tlI'0 0901) 0
r..5r,,.
flno ,v
f .,, .,llf:,:,,, t.I{,, , )I r,;, ,.S,r l i.gr,' '1 r ..1 {" , aqt
pu6xlrrqf, .P!?[I:: ?cog,P*r, IS'A8IBTI pryuqN
'puqH lgio'. .'.tart,'
Ir}slmit {l..sptal{ |Blf
r8es Elpde{ ITenoe{ dnrles unues Eped €Ipasrel 8uels 1n1e[ sluol unc :Inleftag uluda;
'z sela) uulens 'snleH Jrlil undnelE rEss) llln uas :111n
'8ue:o[rp {epp 'solod 8un[n ue8uep lunqlp E(uus€tq ulseru dru1e5 :3ur12
:ue{nIEIIp tud?p Sueueu uIIi te{ep qrqel
upp eledel rep rrTn ?np e33uq Suulueqruau rln 'u,(uqe,t\eq 1p uep ,,2 e,(u8uelued 8ue,( dnrlas epu4 tlln SuDfuDd
CUVCNVIS'IVNOIIVN NVf,IdghIV NISAN dNd)gs
.]V .Erst']1! vtvdl) (NOeVS)1lH fvn3l) Nlslt',{ 1V-r0B VtVd:)
O \atvdl)
dnar)rs vnnls )n1Nn vdndls)
t-* t+ i: eNvr s ()nIt) eNv€nr rloon
@@)@-@
Iulen uop plopuols louolloN uE,cueurv-ulse!\l dnr1es 51
69? NVdrdlAVl
47O LAMPTRAN

19 Sekrup Mesin-Americqn Notionq! Stondord dqn Metrik

(loniutqn)
SEKRUP MESIN METRIK

Paniang Ulir: Pada sekrup yang panjangnya 36 mm atau di bawahnya, ulirnya membentang hingga dua ulir dari
kepalanya; pada sekrup yang lebih panjang ulirnya membentang hingga dua ulir dari kepalanya.
Ujung: Sekrup mesin biasanya dibuat dengan ujung-gunting, tidak dijoreng.
Kepala Berjeluk: Dua jenis jeluk-silang tersedia pada semua sekrup kecuali yang berkepala segi-enam.

i;.,iiri : .:irl riliritri

,i.i ii
,,, tlr ;;;:iir;,,t i:t:
,]
r"
i
.:Slbf :
i.rcl$i i;i &,iLffii#*xid IXexfrIe
:i::::lt:,1;i:
!fiilth
ii"$,irg#iii,
:i ii
',
l?isi
llfri! lX, r; #iii
tJ
i$ii *!},ri
$! r.. i:,!'.{',i in{i
M? x lvl,l ?.0: 3,'5..', i 4'o t.3 l 1.6 4,7
M2r5'xO;4J '. '2.5.''. 4,4. t;5,. 5.0 1:5: L.l 4.0 z-L c8
M3 x0,5,. 3.{) t) L"7 !,6 1.8 1i 5;0 ?;3 1S
.,4 .l 1
&13"5.N:0.5 3.5 6.9 L3 7,0 t.L t;,6 5..5

M4x 0.? 4.0 8,0 11 s.$ 7A J,t 7;fr 3.0 15

irIsr,x,oiB 5,0 8"9 9.,5 3;0 $0 3,8 1.5

px6, X,1.:,, 6.0 1.0;9 1t 12,0 3d 416 10,0 1,9

M*x I:25 8.0 15;i4 4:6 16,O- 4:8 6:0 l3.t) 6.0

M10,x, 1.5, , r0.0 1',8 5.0 20.0 6,0 7,5 15,0

Z;8
Mra'x.r;r5 :12;{) 1,8.0 9;0

;ill i1 t1 g'r:

ii:rliffi#ffid
ilr tr:riri ;i,
tiilI&i*i# ii$ :i;ii:':ii:rixii:irl
jlEiiifiii'ffi,li ta
s r i.t.ii: ,i ii Irj: i+{
:trS j[f fl, j
zsjil ia$llillrsdi[;i#;liXSil $ril!**,itr fii :li,sdiili ilslrlji ifi ,#
M2:K0,4, ffiT A A .li. A., A. lrd A. A
S,{2:5rX,0,45 ?.rd A A A lt A A A .{ A Mit: ?hd.Length.+28 mnr
M3 X S:5 rx{ A A A A A A A A, ,k:,
.A
M3.5 n 0.6 PT.T A A A A Min, Thd LenEfh'--38 $un

M4.X 0,? P}T

^A A A A A: A A A ^.d A
Msx$:S Pr{ A A ,A A A A A A ,& 4'

M6,X,t A. A A A A A A .{ A x ,* ,H
M&x 1"25 A A A A ,A Ar A A A
M10 x 1,5 :A A A A A A A A :A**
M12.x 1,75 A A A, A A ,A A "$fr,*Y,,*{
aPH = recommended lengttrs for only pan and hex head metric octeu's.
A = recommended lengths for all metric screw head-sryles.
7
*pui,rlJi arr eV SsodJnd{srouse roJ ,I:x'rpu6ddl/ ea6 {
zr Z- fr q
i i,:rI l !i,mro i, io t
Z, ,8 ,
8
rt,:t[: ,!.r: L T, t.
iv :..,, :
r t,
"[!
:9I
+n ?. I :E
:i ,tr',
', b';, 1r '01 :
n . j:j::
:. t
{r t^
' 91.
.T:
et Z' :, '.9 -1 :0I
?- :i9 ,rl (l 8:
', ,. !t ''
;:ji::ri:,: llt:i,
i:Lq,N:r:. ffi:*# 8l!s .# ?as
l{,i*t* #,
qFm,Illifi
iSSE!.I!fiIi ,wgsffi 3[l
eurcv upp !6esred 'dnrlas llln 1z
i, I , . :,
'117 Junba ql8us1 1o asearcur Jo $lau
-o;Jur aql.l{9I rlentra ununxeru at{l pu" ,4il? slenba qrBucl {Jots rulrmlulru aq1:sia4 ndtst p'aaq q18 pw ndot un1d rcJ sqtiual tltolg
puu a*nbs rad
:puaq qf cql go uoqrppe aq.1 r1rr,r sda4 radrt uruJd eql st suotsuounp oIues eq] aruq s.{a:1 1eg
r, t; lr tr Z- z. o.1 gg
]i 1l fl, f' tr aL lxiI ill 9
!r 7t 9I. 9I, 7
:I Tr 1L ix ir It fs,oi,|r
w 1 llr t:t eA r t,
$r Tt $.r fuat,it.
:N I 1
,t Xx! s orrle
{, ir :L ir
:x :s 8 ?t ;-
9Y I ?
! t: 'i
'g :. I,
or ta
s t it I.'e |e
8 :z$ gtr, 9t ,, il
E rI. 'l- r ! or'$r
I i :;^q ! |u
gI e I :s 't$ :! * -. z
L i: E i8i L f" I iz iz o:' ?+{
x fi 2l t," 8 !
* a .L!! it 1T e l*o,+,lr
,l! T e-| b -- st
! s tl f
tlI {t:ot }l
,1 ZT
:: 9I 9rv!
2! .1I -{
II: f,'I it oiti
!t
1 :
-t_ .L '& ,6 ,91
9!
'E
!xsI x]. :
,i I .6 lt |ot!
,! * tt 2 i,fx9 t
'l T. I ,T.01'1
:E ,.1
;l::::.:: i;!,:1,..1 lil tr+ ,r;,r
I
,il; ;D.r :i$, :la:1ff,:.i.i
irljii;ff,i:r:ii ., :riI! r,,:[fi4j,!il; Iliii, ffi
,iii$+ iii ;1{Pl1:i; rfrxi*st-16
,{PP}Si{S[iI r'lltry,$ii;i .;.WIS,::,,ir:
$wi ffi slEtBS,ii
CI*+{ft
#$5ff#W$jr isv+ i t
rr*.1-_._*1 l"i
rrlTl--l
tb;iiz- Tl
i-ni a (96,r)_zr ur-!
H
u:avr
r-- r ----- rMl
Tt
T-l-*-*----1 t-l
l__{--7*--r
l-e{ l1so.,1"zr rr_! u:avr
qle olpde)|ro€ uop 'so;o6 snrll 'plcd '!6asrod-Ipsod oz
lly Nvdldwvl
472 LAMPTRAN

22 Posok Woodruff-Americon Notionol Stondord

i_
F-LJ+
i,---\lt,'i, '(:|-z*_
-ar'1,' i
r(re
llltr

rt:i&i:iii
l::i::rl
w 1 ..1
G^'
:-r"7
.,. 3
-.:.,ir4

,
., ..1
32
:1'94,r ,1?1q ':.2fi3
'8oa
!vr
I v rl
.1.1
16 : 16i .428 ''3130 .438

304. 37 '. ,.a"

64 .. q
,,.1,3-,
',194. :1?O3, 809, 4^r8 04.
.64 .475.:, .,!5S .484
3 ,,5 .1 .2 :1. :1561i
sbi, i]^8
1-l
'. L6
,, -1.r,
:64
,..r.1,.
,.54.
.'a.:..
'w{t, .250 , 810 { ,.'4 :&: ':64..;
., l_:
.537 ,{4 .547

4V:, 8"2 . ',: 1! ,!4 "240

:i'194' .14s5 811 }'x r1,,, ;584, .4690, ,5S4
64,. i

405
I -,5 .t ,1 24A ,1875 250 812 l,x t{ L
.il. .u .63t ,5160. .641
8 ^l 1u" ,i3 I 18. ,,..fr .

.1. .'1 '1 '

406
l .3
EX; iG 'G .8
l'.1
.303 .2505 .JIJ 1008 rie . .32. .ffi :2818,
.43€
,l ,.
:i:.1.
.2& .17t9 .zffi 5 '' 15.
3n8,
A x:1*
1
505 32"I i6. 64 ,: .& 1

1009 .. ,.64 :ir'r64' ' .475 .484

:
.

s06
J ,.3
.. 1lr .64
a,' . 64.
'9,
.303' .2349 ..J I.J 1010 *xli
.t'
64.,
i5
.& ,537 .3908, ,fu,
.3'
.
L)t ..:iL'r'. ,.g' a
.365: ',&69
l
50?, -'', *.X$ ,,-ia 64 ... ,-.164,,
.375 1011 ,! xr,r$ .:fl.. .584., ,43?a
'594
-l' ,t 7..
i*-x r|
11.
e6, ffi \4 16 iz .32 ,303
,x9.3 .313 101? ,.64 ., 64
.631 4&{Sr .641
3., .: i. j v r1 ,5, 11
607 Cx; 1
. 16.
g
1365l ;2813 r375' 17:10 8".4 64. .64 .5X7 .35e5 ,54',1
3 .,,
m8 G^i
,1.
,'..16
''. '.,
.
.3- ,
..32 :42& .3M3 .138 1211 3** - 9,
32
tc
.5& .4065 .594
. -1
,11
609 " **t*' ,.4 ..' 64, .,47,5:,: it39oe
',.,154 t2t2 '3xrl *4.
..r

64
:6".'
.4535, .641
807 ixl, L..
16
1
) .8, ..' i.i,16.,
.3. ,JO) '.25m 1'rs :.,.,..
arANSllFl,?.2-1967
1Rt1001... .,r.,'.'r,.; .,ri..r . . ,'....., .' .., '. , .. ,.,,
bfe.y ouolex,indiqare no{ritril:lrer.dirirersiQnc The l'iat.twa.digit! giv€ the oorrrhal diaiaeter.B in eighths of an lnch, and the digits bcfore
t!€ lalt two give, the uo$inal.width A in thirty-secoqds ot.anilrch.

23 Ukurqn Posok Woodruff untuk Diometer Poros yong Berbedq

B,S'{
iit,1S:rli.]:]i
l1[:i:'rr]'

505
I(ey 506
Nu*rbers 501

a
Sugge,slEd sizeq,lo.t,staldarq
 'lEq enules ul?lsp
sorod r.uplep e{ p8rued ?np u?{u?ueqrp e,(ulles?d E.uq?q w{qeqred ?yL + ,,, q"pl rnle unrurs{Eur tuulue6
.CNNUNC
SIVUI
NISfY\ VOVd CNOTOdIO V NUNIV NVC
IVINE ENNIN NVENfC ]VNSIO )VSVd
|plng-ounln puD ltDld )r)srrd yZ
^eul!q/n
e Lv Nvdrdl rv'r
474 LAMPTRAN

25 Cincin Polos-Americqn Notionql Stondord

Untuk nomor bagian, dll., berikan diameter dalam, I

diameter luar, dan tebal; misalnya 0,344 x r*-n
l-rH
0,688 x 0,065 CINCIN JENIS POLOS
?fff-
LA
UKURAN YANG LEBIH DISUKAI UNTUK CINCIN JENIS POLOS.

i$$ii,;
iL{.$"1fl1i
,,I.**l.$

;g;So.iffi:i
;lCI S,i :
iisff,fliPMi
;a$s_x2r,:iiWi
. 375a,i:I:I,:ij
?iiri:sj*I i:$frili
i.; : tEi#8: :r!f{i; :i:t
i1;i;;3.l*,gEjii,Itl:i:li
,j:;t;0.;S0sliiSiitil
:irli,0,iWilffiri:
.;r; p.,,52,;$;:r:i;
iit,i!0;f$t:.lffii;
ir;i:fl.*mllr{ili;
, ;;, ;;!,*?S, :ii Ly+ riii
.u,';ffi$"Qii ;r;i
.i;:ffi{.,lq,iiiffii,i
iil.i ; r0;g75ii: :I'Ir: i; .,
::;tiAr#g:ri.W,I;
I!,;,:*rWi,:Lq;'li:,
;,, : ;t:i"-8ffi : i,lY:. :l
;;:1i{iilt$.::i$triii
1,;,ilt?ftr1wiir:,
;-1;;l:1ff$j;$;ri111
:.=it;l#F$,liw;i:
i,; i i
jtl3I,f:ri,1 l{ii.,r:
a

,ji',:Ilr.tsffi;i. .;;,r
ii;;;{"ffii,:g*,i
i : i :: r11ig$:ii!Sij;.,
iiii!l s':iiri;i:l
i,:l ;riilit:750;.: irij:l ;"Q'fi&i
;,:rLi, ;;' lj'ii&9#i i::::.j.; i$il ;i
i."$.i ri;.i?.ffi'.r::.rl,, i$d.$':
t;i f.; r1 2;250. L;:;.i.::, ,,':$*':
;.,H i;..
;;,2;5 :. i :i'; ir: ;; i'e?9Ea
:.,.5t
;;;;;l{,,pp. ;;,: : ;i!; ii$r?s,P.i
5' : :r; l.i30$0r :: l::: r r r r;, ,s"984;

"FrgmANSIBl8.22.L-1965(R198l).Foriomplete1is1ings.seerhestaodard'l
npreterrea intbe two
common
sizgi are ioi thi most part kom series previouely designated'"Smndard
Plate" and "SAEi'Where sizes existed
SAE $ize is designated
qeries" tbe i'N"(tarrory) arid the Sran4ard Plate'W" (wide).
"Nominalwasheisizes,arJintendedlorusewitbcomParablenominalscrewor,bolts.lzes'
 safls lloe ro AroJgs 1tffiulou eJqeredulo, $I;u esfl loJ pcpuoiol aJ? sozls Jaqsera 1uryrtoNq
00EiI:,...'rr :
11
St€'0,r
r9':r., ggg:i,. , , $1,,
86f:.I Eie,t , ' :$t'
9$:A,
,
t€,{I: irc'r''
r *r{r
6.93:i
erti0 l,{r+'
s0u:1 8gI'I,., ., ., TI
.':r ,
T:I s,z,rrr .,. ,, {r.
{t€10, r
,osoi{, ,rffi:r,, ,-,*T:
l
lr0:1. 000:I , , tr
0$f,:().
ci*.0, .''?i
,ffi8i0
's6:0, srt10,,,, ,!.
?8a,0",
9.?8i0 ,2.18:0-.,,1 r;{
s9ti0 io$Lto.,' ,, '';
'81Xt0,
,00u0. xp:0.. '..F.
,ftaS'A.,,, -, ,'g
s0r,0 .9{9:0 '
-.
ct!^:^u .agio.,:' , '*
:,lt,j
.:gg9,g,.
:,, :,, $
?r,ir0 ,669,0.
.rgwi0 .Xgl'g r .Ci
Stllg, tire'fi '
::g8t s ,', , ,,'3
wI10 9l
'.rgp{ ,81u'o a!!0
:r.
,fffi10 ssfl:0 .I
"tts:.0,
.-riZ:Zt0 919.'g- ,,,.?I,
rit.. ,oN
:: ,6I'0
&_0iCI $110,,., ,0r loN.
:r.g!o,, : sr,'9l
) ,
lt0i0,
8910
,0f0r0
teiio',i $ 'sN
ri:,,,*?r:!."'" joN
I $?IrS
0t0i0 .;iji,Si'o.,., i,g
I1:1;g{:{l$,:;. r.. ri[Ii0., .t, oN
'230'fi
:,'..,;[6r,,.,. .d6{i$',,,:l , oN
' 'l::lr, r:' t't.w
"';;;g;;[. {mro
dLiilti " oaa$
l lriil r'Ior(ssrl&.
- ';i.i
;! ii:ii : .i+,tfi rl
aP$$:,.', r tpupltoN .
i$ffi .': :,. .. . ' I
t,
l*
.IV)NSIC HISA-I CNVA IUES
'11p 'uet8eq rereues Inlu1l
'VSVIS IlNn;1 NIJNIJ Ieuluou uern{n ue{Ireq
o 'u,(u1ustul iu,(uues uup
l
N-T; 7fr1
-!+
o; u--
htaY n;/l -l-+
U r-\Y/ :
rv8ll J l*
propupls lE)uollE N urrcuaurv-lcun) u!cu!3 9z
9L? NVdld!\lv'l
 476 LAMPTRAN

27 Stqndqr Ukuron Kqwqt

Dimensi ukuran dalam bagian desimal inci.

,iiiIlffil
ri;i;ri:€ar:)Lrriti:l?,*.!,,:rlii{i;.lj:,ir,ill
ixi,,fiWffi*#i
irffiB#ffilr i"l,r#,l$il?Fiffi.1-lf]ii(
;.,ijliii :ii?i&ii$ :r iil"{ss{isF{ #ii; i$lltll:il
fl{ri,}:i :iiiilt.f:llf" li,i _i *i]r
:r::i& Irl*ihii. ;.r
sr'Iriililr rr;Nif"j:i;:
r;ffi :1'.i$ +t ;i,13u,sr*etl"i,j ii;iEiiiili:
:H"it$ iit:iif i f}$ill+ *lfr ;I$ii#:,r;iii
'r64:5ri '.'
',
-65i1354 , ,,
.5SSo49:;1 rli:' ;'.r,4.!ttQ :r iiliti;:
it:larr.''::i.ii] rlir,'.fr
'r+orii:
;.:::i[6Xs iwq. ,,.6$]s,,
5{'$ , ,:i.516549. lr ,;50CI ,,i.3$5 .ffi5 '54ls,i,
:,
{-01s ,360r,,..:,, i,45{ : r: 38. ir$$ ,:$"0.ts:'
40.0.. .40964r t' r l ,;425. .,.r'3 25. i$@ .r0ffi.: -
,00: o t",.,3 0., i;0d8
:.i:a:i',t,
:,,r00:. l1
r' :!:
:t0 .3Ja86..,,,
,:"t364b':t''.' i#CI, ., .:,,i306$ ,.009
"'. :.

,; : t0',.,, .'
:1,:
,.. ,.: :2893j
,,,;ffi63,1,,,,
,ir;;. ffi
,tM
1.1ir...,-,Pp-o
::i;:2625 i0x.L
0 :iw,
;2,19
I l'ir;i:,
. , :,',::ll : ,.1,11:..
.,:::1,94t.,,',.: , ,.',t2',,;,'
, 3,: 5* .TAJ I ,ali ,10t
, .g-.,
1r:,?M31":, ,:
.::ii6-20?,,,.
,.239
.,303 1.,r.:19?0;
. 1i<a
,0,12
"013
,"016
w
i20t
;W&
;1,943:
'''4.'
J

i.::6jilt '
,

.:al: ,.:'144?8:, ::180i

',," 'X7J0
,;,.,3@
l)!8
'199
;1,393 ,. J_',.:,
,,8, :r :,.1?849 . ,, .i$.I, M0. :lw ;i6++, ..:A ,-,
'::9: ..1 [443 , :, :148 :ii x,l483 ,jl94 ,,1,495 'r, ,p','
: 10.:
,r10I.89,;. .,1 itlA, ,i.-135{}
,:g?2,
:;024 ritrPI, ,]t345 ':10' ,

.
i". ,;0%742:,: :,",.;';*2$5
f.
,,T,20' ;0?6 ;1'88, rtX96. t.l
LL , :,080808.r:, ,109 ,,,.,tr.Q$S, ,,Q?9 ;185 .1q40. :'.':;.12,,1,,'.
1J : ,,r.0,71961,:1 , ,09-5 : r :: i091,5' :gari rxs2: ;0897, 13' r ,,
!1 l..s64084. r:: ,083, 'i.':r;0800: ..s33 ;ts ,;W,A:l 1A
r,,,;05?068: ::: ;W2' .,,.-SZZO ;035 .178 1<
;,07.63
r,r ,05082 :, ,'
:.16r ,l
1,6: .00s. :,:::,:.ffi25 ,037. .1,i$ ,0598 '
11 .:
^84525:/".'
, ,05s ..1 r05d0 .039 ;x!2 ,0538. '".t7'' ,:
rLB,l , ':.040p0s',
.049 .:.i0475. ,{}4r .n{8 r:,18: .'
.1.9.' 'r ,S3589 ,
; ,{42 '.r10410., .i)43 7#: "04f&:
;04{81 .,:lgi'r
,,..20.,
2Q:, r ,03x961,: : ,035 1.. '0f,48, '+04$ it61. ,-0359
' 2.t,.
,

'77' ,:.'W62, , , :034 ,"r' '03 ? itWl,:. r,57 ;0329

22,. ,'',"0?5347, ,029, :':'0€,86 ,,M9, rcE
, , ;&99. .'.?il
.tW2:57,1 ,,., "0?r, .,. ,.S25S :051, :153. iltz6g' )a
,24 ..0201 , .W ..,(830 .0,55 :15,1: ''n239,
,'24,:
,5 , .01?9,,. ,0?0 ,. :r0?O4. ,.059 34S .020!.
,)<
:?6 r .0'1594 : :

,
,,r .101,81, $$ ;146 .0179 :,!9,' ,

77 :' ', .014195. ..

'0.18
i,0-16 , 101?,3' ,06, ;143 .0164 al
)9 :; ,;A1264.L 1',to
.29,'
.,, 1014: :t-',,0162' .071, .m49- ,'4::,,'
...011.25J, ,. .01i31 ,,, ,015$ ,045 i134 .0I35, X9,
30 .:0:100?5 ', .0I?, - ,014Q ;08-0 1,,1
i0120i 30, ,
3tr,. r ,;008928 ,. :0t0 : : '0I3? .085 ,!?0 .010i, :,31
32, ,..00795: ', ;009. ...,0179 ,090 11X5, .00s7
JJ ;0ff708 ,
' :,.006304 .
-
;008 I :;01,18: ffi' llz .0090
2?
^)-,
34, : :. .007. ::r.01{Xi .1 0. .009? J+
35 :;005614 :
.005, ;108 ,.35
36 ,"085 ,
.004
',,.@9.5.
:.0090 "106
,0075
"0067 36
)l .004453 r :1.-, , ,, :-0085 .103. .{i064 ..37 '
38. .00396s: ,,..fl)80 i101, 38.
'.3i' .003531 l .... :t:rfil?.s
.0060
,39.
.
.099
40 ' .00314.4, , , ,;0070' .ow ,, 40'

bNowusidbysteclmanufacturirsinplaceof<tldL:.S.StandardGage

Eogiish Standard'W-rre, oi Biimingtra*r Gagi,whichdesiglares:the Stllbs,.sofiwirE-sizcs,:and lhetuapd,being usedir, ,r"uru*r! Ar;; **i
wire or drill rods of Stubs' make.

I
7
Yr p , .:t:;i i ;1:Eb:ii el: ,,Et
?ii > ,f .ia']
o?PZ
m ro lH, .fi::Fr
.Pr bl lq; -eii
*aP: t!
xoa o o o !, P S- !, !e Ir !'r !'.):':. :' :'. . ':s' XiB.ti
::Bi:t .L*
i'e 3: fr:ll :
HsB'* G1 : :: 6: :
K6in
guE IEBE gH uB usg g sg$
;s'1:::l a,,l
, -ll
"A8td :,
iiai-l,i:l::l'rlll
6P4 e
iiitig; ;i::i
> ,:)
j
5b
o
X X X.XIX:X X t* Xii {;
n's tl$l =
!X, :t i.t::t
r::l1r:1:r
24, 3
i!.:;:1 o
*c L: ,,;J
a? x'X,X,X XrXiX:.X'X s {t ;:
tr,o 6.ti e
.b.v.
q'P ;;;:;ii::;
trc Fg =M
6 t:t
,ufl.." o 6 r-*t
s -wl XX xr: :: I x: ,xl:x.,rxlx E,r :A: - ri=ir'-1*T(\
0a
I{tl,;: 0c Nrl iLN
;it;tirl 3
Q lN,Nr\
:, l\\\ i \iJ
lrb.i
':!ll f ihl &.. o #=j-S
XrX:X'::X X.:r:iX X:X: ,,X:X 1t4a.i
:#l
!a.tt.:'
j,r:;iiLi
'o
a
5l,l
(a--J--,r-a
a:
s !D l:l
'4
:: :iil;l 1
,fi
.r*:, FO
'il hli :(jlt.:
X,'XrX :X X:X:X: X:X :X.:X :a-. : :s'l ID a ,\-t \
o El I
2
s 5' F6
it
L---\ I
{*iii FJ
:n xiii:! o
X:X X X.::X X X.:X:X:X:X {.} r
!f,
F:I o- g
i,tfiiii'
H
E+{@l
o E I \-i-./ I
&
6 :u:
rzlil
$t)
X:X,X.X:X,xrX x x'x,:x'x':x:: E: i5\l ,(
ac: a-
v: ,..r i. ;ii::l:.'iii::i:i tt .,
CD
o
n o
0e
:B:r!lii::iiil I
*J',. j:i
X.,Xt:K.X:rrX rX.X Xi:X;X:'X :\A.l l: ii i;i:ii;'ilt:ll Hr:tl TD
I9, aL .!
ii.iriiii;:i:*r 0a E -o
t \t
ull,t
..*,.5.
b.)
.li' i ititillr ff!'l,l
x:x: xrix,rx:::x X,X:X,:X X "'Lai
o
iiiijl;: ot-l!'I I
7i o c I
G t-'
N a::i, .i
,o: {rI"-:i = oi"El:l
,( >l il
:i6t 1! :tb-a::il a-
X:XrXr,xrrX,Xr'X; x1x xj:IrX.,T.XiX h; t rl::! :tE( t l
6b E silil
ili;ii;fl+!l.i: ID
l!1il"i:,:tJli s n" llll'l ll
0a .r!*+.1
#i iii:i:iri:i:
t}ri,,i
Bt:i:!:ti oq f
u:t:t:i:i
X:x:Xi*rNiX.X;,* *i*.$!*'x, '+, tti,i t ll 1
tr)*;i;: iii.iiijii:]r::ill 5.
:fi itii;i i:::tl r1!t+i;rili,i
j g?i
o 2.
N
rlQ
I#r'!irl
.{h""j'rr Niili#l: !.-
N, rlx::N.X::X:x:X,rX X:X:lX:,:X':X,,X u:t".ir
s
U a
I
'ar,
t+;;:
FJ,!::ll a.
toi Xr:XiX:ft:XiX ffiIHffii:xi#,iii:..:i!,i i;;;;rri,iift; 81'l l p
x *.i. 3
ct liifiiil;#: o
6l o
i&it:;t:ti I
{E;iii i!i*r:
ilo x,x.,.x (9
;ifi.1i$i!ll:
ffilu;rifxfiu,iffiffi*tffi i FD
i'}&:ii .ri;iil
ii5 lJr 1
dfi;r;:
ii:,,iji'.l1;i tti
prppupls lrruollDN uocuaulv-snlll Duad 8z
LLV Nvdrdhlv'l
 478 TAMpIRAN

29 Penq Kolter-Americon Nqtionql Stqndqrd

TITIK KONTAK
!,.- DENGAN LL]BANG

ts-t sd L- _"l *1,

\. I ' L .' -L**-"1 -* L *---*{
- L--*--.1 - L-- ---{

re
,.i
il
Ir:.\-*b=J F5-_ F:tr,
I

STANDARD ' CABANG PANJANG

UJUNG BERSUDUT
(MITER END),
--i KUNCI
POTONG TEGAK
PALU
(SOUARE CUT),
UJUNG
PAHAT .Xi,"i,'"" ri#)S-
JENIS UJUNG YANG DISUKAI

Semua dimensi diberikan dalam inci

,, i ,,. ,,,t,'1,,
pxtenaiA,fronC, i xore qpec
I
,

:iirlmiil; Leng&MIa;:. Reermmendea

! .....'',,,, rt .':: .

3p ,0n1.
:032 , ,028 ' ,,.S6 ','.,r,'l."01 :.,ffi.
," ,....- .02.'. . ,,,l .062':i
3:
s4
1l
,fr.4.,1
::A6,
.0+s
, :044,,
,
.,09
,

nd .oro ,05{il : . ::i. ,i03,;,' :

,t : '078 .',
t, ,,..,
',Ut;6
. .]1 , ,,,, I.,r -,094,,
':',.lo
s4 _{}72 t,
,07.8
a ,:
32 ,09* .090 .086 10 ,,,,.:.: ,04,t..,,. , ,,,,1.09 ,'
6,{ :10? .104 . ,1{)0 ., ,). ,: ,1,:,,9$ r '.. .,r.t?S' . '.
.1..25 ;1?0 : ,1L6' ,' :""','oo i,
s]' ',25
, '':' ,, ',1,: .14.11,, r:..,
?
64 ,tr41, ;134 .I JU 128 :: r ,t:,',06r,1.1,,' ii156rl:
g : ,146 ' ::.1: l' l
.156 .r50 ,
.31 .-. ,,.,,0?;,,.,,:,,,
: .::,.,,7::':: ,

3 .1S8 ji6 ..38 ,,:,, :..'; ,09., . ,:..

1S ,,, .2A3
:t
, ,: t'.,. t.11j0,,,' l:.tr:, ,

xi lits, 4w .20-l , ',';44 .i,..'234. ,, ,:-

',irlr t,.,l
{,:
250 !;azs ,LLV :,50 ,t' .1*l .l t ,' i .266r,.,,,.:
: ::r','. l i:... : : ,':'t ::, ,'
i? .313, zg0 ,, ,275 , , ,,ffi : :' : .. '.14:, :::r. ,;..
,
..3\2,
',':,:,,.t,t' :..;,,
3.
8. 375, .335 :,75 .1; ,:.':.:'.375:.,:. ':
,,lZL',,:.
G ,438 ^400 ,.:8&
',.,t' :''3 ,,:r:,,, ,,'artc'., "
I3 ,

' i467,' ,,., i ,',23..;, ;",:,,''; ,, .500, ,

,5tS, 1,1A1,3,
.
r.00 ,:,
,
& 62i .5vu 17< l' :t,"ig'l' '.,',.
.625
:598 ,l
: .750 .x23 r,:?tS , 1
",
r;,,,:':.:.j6,t.,'t;.,. ', ,,' ,.":,
4
'
.350r:
LANSIIA$ME 818"8.1:tr 994;

.S
 . .epleJ rlu sorod EpBd (N
9990g.6 sgoJo$l
ererrsr N 8'6 rpsaqas rsrlrre.r8 u(uB uullrsuq8uaur rtt:Bolr>l r ,rrr6-l.r/r,-jl .*rrplxra 1un = (uou\eN) N
efrg
epiio3as/Jalt:ul $0c^ : ?prroleslloo; 1
ePuorss/leeJ $le:t = ?.Puo3?s/relslx I -puoras/lJlaur tSZ0' = rpuo.a$/qrut I
nB1Bdar.rrrl
puo5asl3$tu'[?9' * rilolyr3la{uoilI 1 puocespslrlu rfr' = rnoqlel}& I
puoJesllrcJ l8z't = pu0]as/r:ucrlr I puoses/Jcleu got' : puosesttooJ t
u8l0delax
suoltr0I'1 = uolrplou I uDtr ]I$eurl06' : uo; I
*
spunod S0Z'Z rlier8olr{ T rxEj8olr{ ?str' * punod I
. rruno
SE6' = umr8 1 srr:s.rB 6ig'BZ * al{rnrr I
lBraff
' r suoile, 16'p9g = rrsleul -:
,Ia}3rutBlt00r: = rloilzSl -
suenhLsO1=rarrt roirl 9'6'0 : UBilh
suolt?8 rrgz' = rolrl
rloigut ?9i- : rFlui
IprE( 80t'l ]o rlL)oJ ]If S;f = rrers{.u (J6l3ur Btr0. = Etoo.I
,rl3ul T90' = ,ralsurlluair ,leiaurllub, lfl€igl = rq3{rl
!sI
:1slce b0'l;vz ra tsllu, ggt' : rreloslolll rralaur ta8'q?0tf = zaJ.i)?
u PreA 961'I Io ?looJ f9r:0l : rrDloul elcta[I g[B' - ,p_rBd
zr.trul sgl' = zJ;Jarutlual ,Je16IIi !f1g' : .lr}o]
rqtrli SS100' + .:a)9urr{lJul zlola$lluc, 199'9 : ,{rul
sEn.I
elrllr Iug' = ralsffoll)J iirsl'Irolrl 609'1 = eliru
sprE,{ ?60't io }oo} I8z'f = rolou rr)ttll fI6' * pj?d
r.lJu! f6g' : r?louruuaJ .iatralrl _(:09' E lo(u
qrul 6f0' = lele(I]tllllx $rQiawll$ac 0t9'e - r{3u1
S:flittr[]:,X!iE$, I ' .rlele6:ry, g:II .::1:i','
Errpfrrp.a
IUletN rsualo^r)|l oe
5f? Nvurdwvl
48O LAMPTRAN

3I Lqmbqng don Proses Pengelosqn-Americqn Nqtionol

Stondord
aIr

o3u k$t ada.

--/ -/tr ./ T) .-T /-E- */ \f-ar*

tus 11 -/ o-/ fr -/

ls$fi
.t-Y
+--\ .--€-
Groova

-T-\ -=-/ /-77

-tJ\ t\=.2-*
\--z-
-t.--fi-
--++-\ ,/--. .

Suppternenbry Symbols Localofi ot Elernents Ot I Welding Symbol

_3t ,p F€na@r \ ,Cr@ry.lffiangL

PF /e
/*
\* \* hd..r.
*,*.1m
r
\
-\-\ \l.
\l_.//
A/
,/

/
/
oreul*b'M*r
rwffi
b,c{eB-E.
{@orrq

ilneh,,;r**.
.:||''soll:fur.f.d
?\
\ "
e/
/ / -b@ord
f f ff.3$i$ffi..
Basic Jdnts
klcnlilicarirn o, Anow Sid6 and Other Sid€ Jcint
F;* \ l
{}r ,e :sf L_} 1ff" l:m
ixl;:T-J I / ,/ t' ?r/
t.r,ffid
/a*ea L/ \
@*& )/.-/r-<w l/*-
I Lt@dad,m. I @eetd
| .u.FE.H. I mlt$d6
dcw$€6
| *i:'**'
Ilr
I
l-lw.t.,E6*nhr
I
=** - *.,..
.d.rr*r.,ffid
I

Plm^Mr

w
W@ffiEF
bB'/66tDO{dftS4
atrw.raffi[rtpb
T.xl,hsffiorrryq
d&P@tffi.
ot a*8v wg pr.8.

rffiEdhe 8d?
S X.w. L.l.d nd.. PO. tor sgt@
M5.Fm $1S
a
9^@16 te^oq gnnoo
pQu^s ptea o^@16 geutpou ultM
loqu^s Jooluoo xo^uoS pqu,(S Jnoluo3 qsnl3 JecBds qlta lulot"
ourplea JaUE fE^ooa/
ouDlgBq EelEtpul .u.
/ ".:,.,.,,:.:","
6uH"aB UltM luror loqUAS nrql.IaN toqu^S outpteM teadn ro qsst,
lo r-ozt6
^aue6uB}
lurod e^qlE rutr* plaM
\ ,r^-.' uo|credo pro
J I sur+
uogBredo puz
ugqerEdold turo, lo
t"^,,", ptoa lo ad& lo ssolpJsSal
uousilgued lu|of alatdu@ BglEtpul aoJr? lgerEo!
eut uo ugttgjado tst
toquls GulptsM s6uclJ e6p3 uo[gJlauad etttt uoC saul.| esuoJereB etdotnyl
0z!6 ptoM
\ 8il-
\ f {t/t)
ts9q
,o qdeo
|oqu^S ourpta^ aA6J9-la^"8-al"tJ toqa,(Soutpia^ e^@r9-A-erBH ourthoEt9e8 qIA pquls
par3doJd eq ot ,oq@@ at6uE gzlE
o^@r0-\ ezts PteM. -
Durueoo l@u\
9rB4ol Elulod soJ/Y rP|e^/i
.r, ooo f
</ /' e2$ 9F,,v' 6uruedo ,/ \,/
\ \l lrt't) tmu
I lilll Ar
-/
\\,_ lc^aq ,o {tooo
ezrs ptem
-m-
toquls 6utpteM e^@rg{e^aE -atqnoo pqu,(S 6urpleM e^sro n €t6uts toqu^S6ut9}ai a^mrg-e$nbs
,o,"o',iT,i
\ /.r,s
"*->6/_/ ./ --
-/
lv
(c)
q:UaJ
wual /
tuaue&ul tp,* ,o ,aq*a* -/
s pulpt€^ uses toau,(s Outptel pnrs toq0ls 6u|pto,r^ tods
(etc|(ruoc ar 6u![U Betrape! uots3,uo]
a seq"ut u! 6ufltt| lo qt6.o
(!@
--->,--
rl rnlt. l3.1or{to
/" -/ t
rol E 'erouE,) '4s
u,,iff)4-4 (aretuEuturcl
"^ L laur$olurc
,n*At{su Eutlslp) uctrdJ ,o cl6u3 Papn|cul
|oqw^S 6stptoM oslrca€ togu{S 6u|pla,r xcrg toeu^S outptai 6nla
(h ,g rar6wD p9uolauautp 3B e uooalp ul
Blu*Jcut to u6u9f . 'lfu*,ilX"i1 (6'"0:*?3 ac6usq3 ldruqa mal.q rpuetra Bs
l3ql sotBatpq q6uet to uol33tecr
'.tl
\ s4 t1o' ), n *,/ , A et,t
,st\ ar _,2-.s-z\ srr
slueu€Dut to I / 1o 3z!r PlcnA
(eroua uourcq / ' "r*"-1
L (selm ucnroq / -
r
€uBlslp) qcud eilsr8lp) qcrld urorm/
loquls outgto/\^ plIJ uerrffilul ps.563rs toQuAs Dutpte^ ta||J lucllt@alut ularac togB^s oulp|em leltJ-.rqnoct
- sto.turls 6une^ |Bqd^f
(uopluot) prppuols
touollrrN upcuerlv-upsotaoued sesord urrp our,qurpl 1g
Lgv Nvdtdhrvr
 482 LAMPTRAN

3l Simbol don Proses Pengeloson-Americon Nqtionql Stqndqrd

(lqniutqn)

BAGAN UTAMA PROSES PENGELASAN DAN PROSES YANG BERKAITAN

$ffiic hydrqger wldin!., .. AHw !03mstsl r.c wlding.,.., . . 6MAW

-pulkda'c ..,GMAW.P
iarban arc*eldiig, ..,. .. .. CAW --short cireitirg nrc . .... GMAW'S
*oar.....,. , .. .."c'Aw-c ARC
95. lungsten arc we,din! . . , , GTAW
.,..CAI!"S W€LDING
-ihieidrd, -pul*darc ...GTAW-P
*twin... ."..cAw.I IAY'ri

eletroq3r*ldl'ig ... .. -... EGW soLl0. mstai ,rc wldino - - . SMAW

flqx cored arcwelding ..,. .. FCAi4/ tT,A'E BF AZINC stuoa.tweldino....
9'ILDIN6 i8) submergid arc Belding sAw
{ss#} *sriet.-.--.---- sAw.s
Gxl.uliod weld,^g....,, CEW
coldweiditg ..,........CW
diffuiioowe{ding.,..,.,,
€xplsio{welding ....,,,
forge weiding,..,... ....
DFtll
EXW
FOW soLogRrilG
Y\
WETDI$G o' ;)
blftl br0zing
dillusiot baring,....-......
dir b(arins
CAB
BS

DB
Fs0CESSES
{rictionwelding......... FRW exrihermic bra.ing . ^,...,,.. EXB
,rot pferssrewelding .. .,.
roll*eldiog...,......,.
HPW
AOW
\./ flow brazing ..,.,-,.. -....,, FLOW
l0rnacB b,aring .,..,,,,...., FB
ultrdonicweldinq -..,... USW induclionha:ing......,...^,,g
in{rnrcd b(a!in{ IRB
rtrislance brariog
diploldering.....
fuhooe rold€ring . .
os
FS
FS
aEst rAECE
wt ,olHc
1o..,.o\ torch braxing
RB
I8
induction *lderin!
inlrrred solderinq. .
ironroldering.,.
lRs
rNs
tlr,
t**,i t*in c6rbon arc braring ..,... TCAB
9lfflron bsam weldrng, . . buw
relislrnce *ldsing frs -h;ghvrcuum ...... ^. €BI(^HV
rorchside.ing ,.. TS -medium vacuum .,. .. EBW M!
wivesldering.,. ws *rcnwcuum ......... !8!V'NV
TI.I€Ri,IAL ALLIEO
elrctroilagwlding.,., .. ESw
flashweidhg.-.,.... S'NAYING Paocess6s tloltmldinq,.. ..... FLOW
proielionwElding.... ITH$P} indsctionweidinq -.. -.. lW
resistance sqam wgldlng ,rs€yv laserbeamwlding,.... LgW
- high frequercy , . . RSEW percu$ioowelding,,... PEW
therm;t wa!(,ino -.. -,.. TW
resirlarce spoi weldiog . - RSW
sPsatwelding....,.... tW air eetylene welding
-hight.equercy ..... UIvHF oxvoen \ fHERMAI, gxyeetylgfie welding oAW
cutrrrc I CUTTIHG { cutrrnG oHw
6rcs$t8yrn!,,. ASP
roc) / {TC' prEureqas weldiru.., . PGW

llame rpraying .

air carbon arccutting...,, CAC.A

carhon a,ccu$ing,......CAC
{as metal arc csaling , , . . . 6MAC
{lur cuniog...,,... -.... fOC
gas tlngltee arc cu{ting . . . 6TAC
metal gowderdtting.., . . POC OTHEff plawaarccuitin! . -.... PAC
oryluel ga:cutting ,.... ,oFC CUTTINS
shielded metai arc cutting. . SMAC
-cxyicetylenB iulting. . OFC.A
-oxyhydrogen cuttin!. . OFC.H
-oxynrtu.al gar cuttiry. OFC'N
-gxypropans cliiiog.,, OFC-P rimrronbeamcutting.. -. EBC
oxy{tsrs.ccuttiog,.,.., AOC alar beam cslring. .- . .. -.LBC
oxygen lanceatting ...., LOC - 6it,...... -....'...LBC-A
-*aporatile.,..'.,...LBC-EV
*iner!g$s ..,... .,, -LBC IG
{rvaen.-.,,.,,,. .. LBCO

I
 'uu8ueqreued ndtue'I spueJ
+ '(n'rnH !I)I HYuvcNahr)
']equ?I SueIJ ussrueJ ruurd
-Y
'leJnJe6l nete runrun '8ueqre1 ue8uedel 'uusnJel ruurd *.*.+-
<!{T
'rse8ul ue.rnpg nele uesnJe; ..-T}-
'ue€]o{rad uup Prsreuo) ueqe'I \
r 'qBuu1
'ueqslo ueq8'I )&
v @';"'
WE*VA @
V/&ia{1!4, q
ESr\:.)--;.d 'ur8uy rrcury
.;:';T; Ft\Y.:':isJl
E:lEa!:iiii ooo
'seo n?le 1e,(ur141 :mun5 60
#'**i 6sS eD
(,o€&{e 'dnpr11 uerueuul re8e4
'ueuoqode4 eoote
Ba O O 6 'so1o6 lezruy :e8e;
'e.{\eu 6&*$ 'unpreg 1eme11 .re?e4
x"x-r(-x-x+
l'l;ar-*
'Suosog uep rIS€d .-&d-4F.-,
,tr ?s,?t[ '?to)
'II1uH ,fi'ii:i;il!.' 'rsur^oJd elo{nql
,
o
'rruuu) 'ere8eg Eto{nqJ
ws @
rr0aa
'urer6 nule un[.re;'tty # 'urnutn ereces un8ueg
ffiffi Nrrrt
'rsr{IIsuuJJ u?JnlEs
'{np" a, nelE nuue(l C--'---r
'uode1e1
'runrun ereces te8un5 nelu yer8elel uurnlus
1.ll-rt'lr
'(svlarNaa NVJVJVJ
o 'ueBunpueg
NVDNAA) ledruel unIsElS Sueruqureg
e€2t
'rse^elg uep u8nq de1e1-11r1 X 'Suqueg wlequrel
9$g
'uee84r8efue4 unrsels v 're13uy wlequref
--m\f-
#
_W
'esBrg uel?I 'ldy e1era11 ueteqruef
'uetednqey uupl 'u?lequJaf *nntf-
_m
'rsur^oJd rrBluf 'ldv eterex
'ure8aS ue1e1
'e,{eg uepl
Uproodol loqurls Ze
eg? Nvdldt lvl
484 LAMPTRAN

33 Simbol Pipo-Americqn Nqtionol Stqndord

Flens Ulir Sambungan Las Solder

Sok

1. Sambungan,
-+- -F -€- -+(- -€-
2. Fiting siku-9Oo, AF
J-
{
*-I *
,'**
d

3.

4.
Fiting Siku--45o,

Fiting Siku-Arah Ke Atas,

+
o{F
x
oF-
{
O->
{ r
eHF O**
(

Gr- ex- e*-

s
5. Fiting Siku- Arah
Bawah,
Ke
G+l- G1-
6. Fiting Siku-Jari-jari
Panjang, +f
7. Fiting Siku Reduksi, 4I
AF
"i
8. Fiting-l -J- {/ >k &
il-ril -)J-.+ +-L*- +*Le*
9. Fiting-T-Lubang Keluar ke
Atas,
-fio+F ret )e€ +ox- *O*
10. Fiting-T-Lubang
Bawah,
Keluar ke
{oJt {c{- +e€ *o* *€t*
11. Fiting-T Lubang Keluar -t- I \,
Samping-Lubang Keluar +6n- iO{- )C€
ke Atas,
:L I
\,
12. Fiting -ril-.t{- +I-+- +{-+
Silang,
+ -f /h

+>+f {:+ -l-t- -lF>x- -+.e-

13. Fiting Reduksi-Sesumbu, 1b,* .*F +=+- +E+ *6,-
14. Fiting Reduksi-Eksentrik,

15. Fiting Lateral,

-+tr<+- --D<* -){- +D<(- -ffi-
16. Katup Gerbang-Elevasi. -itr<+- --Pr*- -* YXX- -*r*-
17. Katup Bulat, ++NJ+* --NF- -.r):ft- +}f.\!(_ -rel.-b*-
18. Katup Satu-Arah, -{frl+- {frF +fi+ -+<frr- -qoF
19. Keran Tutup, +PRI* -qF+* -*- -}af$e -#
20. Katup Pengaman, -{EF --.G- -# -G-
21. Fiting Ekspansi,
-r+-- rf
-r{rF --++e-
-{t--{F -r----F J----e --J(---X- --o----e*
--fi- 6/L
E- 4
--xF+ -+-
7-'
!
I
IqEJ uep srupn uns 'etunlo1 rnle-dnle;E
h--a---J
E] t
'ueBueng ue{nseured
-rr* ll
'{nqes 'u€{os€d uerunla8ue4 *ll
qeunu ueSuep rolol I uEp sedry
'reEeg urepn 3ue1e1 ue8uolod Ozyzl---ffi
#, -b=-=+ '8ue1n-rneq 3uep1 ue8uorod ozxa--.{I(l
ffi '8uung 3ue1e1 ue8uolo4 o2yzt--*N
'se^u€) ueSunqules '{osed SueleJ uu8uotod
OZX Zt__*]xI
uerrly r8e5 r.r€p {reN 3ue1e1
Effi '(ueurelepe;1 '7-e1 u13ue lreqel
o
'1-e1 uq8uy'3ue1e1 qeueq
+ ztYoz
'srtetuoto rnle-dnlu)
'l?lsotuJeJ @
.JelaurouJeJ
'IuelsouueJ Sundu8ua4 +
'{11?tsoureJ >1eqefue4 -tr-
roreBnpnsgt 'qeueq '(lu8nyuluag ---&-
sedr;,1) suueured uenles
'qeuaq'(;e1edor4) seuuue4 uen1e5
'uerqy rnle-dn1u;,1 *fF
Aa/J 'quueC
'awnlo1 rnle-dn1ey

-S- 'uoJeld epud Surpurq roturpeg

'quueq'Surpurq .rolurpeg f--r--r-r-l
'3ruBt11 rr3{os3d-{rsJerued

m 'ururuS-rry u€{osed
.SBD
'uere8u;s6 desl tuuqnl
'ueru{Eqey uopurred Jry ue8uuel
-9-9-
-s --su---
-€-
'uere8rr;ag reniey 8ueqn1
-J-J_
'1u8ue11 rrv {rpq-uerrlV 'rserduoy urupn
'le8ueq :ry
-ou-
tolug 1e,(urry uerqy
'ur8urq rry '3uepe5 uuue>1e1 dun
-v-
'uefn11 --t---
-JOJ- /_
rry udr4 nBlB ququrrl 'lorr-rrv 'r88ura uuuelea de6
-t***
propurrls lpuo!$rN
uocuaurv-6uplpI plre) uDp 'lspllluen 'upspupured loql'rlls ?e
997 NVdrdhrv]
 486 LAMPTRAN

35 Simbol Grofik Americon Nqtionql Stondord untuk Diogrom

Elektronik

Frxro v^rr^By! \\ e*oro xofl- lPl,t-SlAtoi

nxm PffJR'UE0
Aln-coit
{AA,- )fi\,- -4AAr- ,F /
-JF 1frr rrrn ffrd
'*
l(ot{-CORI

rrrn rrrn
*ry *ttr --)a-
I
n.l€NUl5rcR
^0JlsT^aLE ELEcTRoLYTcrll&; v^nraBLE t
iF )F
CAPACITORS
-qs F€RRIIE-E€AO
-€F TAPP€D

frESTSTORS I
lt{0ucToRs "Tn
++-r ffi sFSl spot NoRIULLY op€l{ EATTER'ES

{or*9r\€
-ooo\
roccLE
{r
stliQ.E
lrlr-
uln
t
CONOUCTORS co{ouctons S}IIELDEO t{F€ OR CO^XIAL C ELE f CELL CELI
NOt {)tltEo JOINEO A A
--rYs\ --+ (J )r _r-
IlORlr^LLY CLOSf,D
oTo
< +
__1r_ orrr 6ROUHOS

IERUINAL
llil
AOOiESS OR 0A
8uS
rA
+
uuLnRr co{oucToi
cr&.9
d
ruLrPor't Loualr iY
\
f
rHEir'^[
*
* +[ii#f
orassrs Ernrr
wtRtlrG slillTcH€s

+F-
rro
*
t03r)
-+i-
wLlAc€
v nrASLE
EA
'rH!firstoR \ ,/
ati csf,
UJ.,TJ
rrrn ffi1
^oJJsilgrl
\4)
Iil0ucTAxcE

-TG -lnr-
V|
^,.t€).r.^
{EIF
rus€

tr, (scn) ll
-r<*
c^pAcrlofi
-+t- Y iqno Krr
*i"'rz
0rooEnf,cni'l€R wrll{ coie BITI{ LINK
-q.Idir
T"q cnrst^L
cn:arn
f -----l
ul-r.J LAJ
EJj-'ra|#J
;".*k*q,*ffi"' rrrn rrrn -l
J-Ptx cER^ntc \/
R€sot{atoi roroR
g8rt!
(oI{€R rH^N tC

* D
t{-or^r{r{€L H-CHANN€L tl-o{A}rxt].
> OR

C>
ltff

'-6: '-€r:; "Gt: x@l ,@: D

xoi rN!6qT

--D--
SIPOLTR
TRANSISTORS
UJT strrq.'-criE 0UAL*GArE
OgeLgiIOH yOOE
uosFEl
SlNcLE-ClrE
ENHANCETaEilT MOQI
MOSftT
SGlralrl
TT
LOGIC
@
oFor
CENER^L
- - c0uM0r{
AI'PLIFIER cor{t.lEcrloils

*t Jt Jt {uaai*

+ il Jt VALE
coNTAcls

->>-
Ff,u^LE

D
OP AIIP

{'l INIEGRAIEO
$I*.*uo.. RELAys {J clRcurTS
(u#)

effi
-..-_ ruBE agMElrrs

exooe n H€AIER oR
-L ll rr*xenr
-
--- cRro a cas Frll-€o

[- II co,o
' "or.ooe
#f""-6ril;ll
c^lHooE

OEFLTCTIOH PL^lES

[_
F
uv)cNt-Ign
,IVJOJ NYUYJOd
NVUVJNd NVJOCNANAhIID{ NYSNdO'IXVCIIJII)I
q
T,/
9't rt 9't
*
d'z
'IICOUd ('rrdoud)
NYSOUn.Ig) 'IICOdd SRM NYTII]dO'I!ISII)I
NVV)nhtdAd
ISISOd
/NV)O(nCA) ull.IahlYlC N\ru!KM'[S!r' NVyJVdlDr NYUYIYfAS!D{
D3 ,fr,
q 9'0
lor toud NVJV'IOSII) NYSIUINIISNOXT)
q 0'z
.@oo@o
NYUYSVS )IIJIJ NYdYSVS dNJIC
DNICNVS UNIId
IX <-'-.*)
lrleuroag lsuprelol uouaqured loqlllls uEr6uoquued uop )nluag ge
LgV Nvdrdl Vl
48A LAMPTRAN

37 Pipo Bojo Tempo dqn UIir Pipo Tirus-Americon Nqtionol

Stqndord
,.:
S681[]aii:I::E:,g,gG ffi:,SAr:='li;l:;fdi w *,$
ffiff,fr:",;rtiff-. $ SBiI;ti'i::; l:i }8i 0.? gffi !L
ffi$i#:..t=::s.1*gf l$gi6.[ 6I.i;:;:: slli *6I gg,
.995111,-;1 r,;f,l$[t is-,...j{.t 9I:
E.Si,.t, 1008.$$s,IOi
$,tP,i*rl.:.it,5 i ;.(}pifl,x f9ltri: Hr
, ,'?IiX :r,81,
sEItlXi,.,i. Ei i; ii$Eigif 9$r,,,:, ,tr1,
0?.6..r.,:Xir:li $,., 1CIIii.trf trS,i:..:. sI, , ,90:I :.:W
:
1. 98
€6Sir::,t...SIl :: :$.Sj6::; iI?J.;i, S:, ,,:?6f
9;,trtr i;ffi;$l SEi.iii: '9,=
., p:. ,t.Of,
l i r r, 1 :iriSi,,$,,T i$Sf-,1:r: ;l: c.l'
$$Ei = sE:,,r:,i .',',?2,
,:,.,:,? LL ,,,:'.19t,, ,",0€
1,,89i: ;;:8rr"
ur:. ,..,$lf...,,
:.:#& .:
l! ,: l,f;{.
l::'0*
,Il .
j,Efii :.,,'?.L:,
r r.ff.r:, r::i$X:
:,q..I.
,:rltjl: :li]8i.i
:?rt r,;,89.:... ...9i,
.ET
,i:$€"i:.,
:0* .:ig6;:, "'!el:i
#i
Q::
?-t, ,.8f,:i.:
:L ,Et:.,.'
ffi
9[-.,:.
qE i,'
,tE:::
$,S...;
S11 :r:;
:9I:,i;
y-Il,: ,
'3 ,,,
,Otr:,,,.
8t:,,,.
s
.$': .'
8f
fj-t.
9g
{rE
v,I
0g
8t
91
t:Ii
frL
$i.
*:,
t9
prppuDls lEruoltpN uocueurv-loqog uop lpqel 'Io3-!sag pdld ge
6g? Nvdldl4\rrl
 49O LAMPTRAN

39 Fiting Berulir Pipo Besi-Cor, I25 lb-Americqn Nqtionql Stondqrd

Fiting siku 90' Fiting-l Fiting Silong Fiting siku 45"

, l"-A, F-^-
r'-1"'-

rffi
DIMENSI FITING SIKIJ 90' DAN 45" FITING-T, DAN SILANG (UKURAN LURUS),
I
i* ,&
Semua dimensi diberikan dalam inci.
Fiting yang memiliki ulir kanan dan kiri harus memiliki empat rusuk atau lebih atau huruf "I-" yang diterakan
pada penebalan di ujungnya untuk ulir-kiri.

'}SP,,, tilr iil11lir;1l; ffiiddrt}iliss$g* i:;;l,tr r,':,i i.ir !t:

i::!;.f &;i: irtErtsn; rlrslr i ilWiffi ,r;u+f#lffiriri B.! ffi
fi i;
-rto.F-ttrl+

ii;.ffi,i;,
i:;i,o$-iii, i,it;ffiir
liB
i}l,s. *ti i;i;#fi;r1;
,r.,8+ ;i.
ilfl+r# $dil: :Ttr.-$',"a i I' ,,f$+
iii.€-.$i4.1fi*'$r. iae.Ihsit$, ii.ffiii ii$ti&: r: .: ;: :r i, :a
j,ii

j
:;nB$$i|il iilffilrt
irilrr:ii jai.i iltlil tr,i .iii'F-ill: ;ii'Hi.: 1iF{-.s irtel;1t ;fi,:..Iiiiii
,81 ,t3 ,.32. 1C .58 ,54 ..;11 .,:
,, , ,$]r, :

, "' :;80.,' :,.i/1, t,',.:fr., 11 :

' 1;12,
.95,
:!,;12',
:,r
RR
| ,''
ti
^4-1
,,.,.44,
,
t:,50 _9tt i,''M, .lJ r.5+
i,. r' ,, l
1 21 oe .' .50 ,' $6 :, 1.11, . 1;05 .l) 1.63,
.t i.s0 '': 'a'
11') {* fiz. ,' 1.38 .i.st 1t. 10{
,
1l
f,4:
r l-,
1.i75'.
I.94,
,,..,1,,29,r
i l.,I;a3,
',.,,.(f,/.
I 1,,:i.
,:.t,6+ ]. lx
.:iit,91
't a ,,18:.'
,i0t,,,
,,,: :,zi3:9.,,

l.', ':0 rtI.;90 ,,., ., :,.2.68 ,

,,3' 2,;!s;;. ':lt ;?J,, ,, ,,84, ,,2"44 ,,2;37'

.,.,'22,,,:;
r''.f,28..
.,,,,|;68.'
al' tirQ,: ,1,r'{.95,' o")
,,,. tfl' l'r l l r:,1 ::iilt: -t:H.' .1, 3.9$.,
'.,.:L''tt :i::. .$8r, ::l +.oz
J
:l': I'ffi $0. ,,,3.160 .3,{o ,,.:?6 ,", '

!,*2ti .r:,tilo ,,*;00 r.. r.5;.20.,:;

"l
':,4. e.1g.'
.1;'?,3*' .,:l.o,qi
:.:!,0E.,
.r,l;$6
'Llz ,s'ris
1::
--,
,,..?r6i ., ltv
I
,,
::', ta.' ,' ,.,.5:79.,.
5. i.,395,,.: : x"l8 ),oo ).50
4:50, :-, 11.18
':t:,: ,.ti8. ,,t,t,? .'
,.:6,,.
-5it3i ;,
^,,:
J..rO
,, :,:1 i: ' '; :; : ::
,,,1.28.i .1.;28
, .":'l'. ,:!tt:
11./z .$.,62 ,: .i43,::
'
. ",8.;28",:.
6.56 :1.$ / :',;551,.,
''8'. :.,_4rgp,i:, ,',!.,4?',',, .: ]:::: :,.8J,,3 .8,6? 1 l!,63,..
IQ, r;oai .,,., 5J:16': , .'L, , 11'$8, 10.85 1,fl,rs : 1,69,,,i 1J,lL
[:', .q60b 5A.7 . ,1.88,'
.

1:::l;$$r ri2.*5 123:5: : ,';80:,r

.-.:
I).4/
' From ANSUASME 816,4-1992.
bThis appliix to elbows and tees only

I
-.\
 '265t*f'Sl$ gl^lsvllsriY &rojc e
S[71 s8'zI $'r, El',V 0tr9 00"0I ,r
LI
t8:9I w'l
,['?r 80'r. st'01 sti'0I 89',{ €6:l 6r's [9'8 OI
tfll 06' zg'8 T,L'* v(d ZII Lt'b 00'l. I
+,1 ' 7 t'a q
v7'6 {9'9 tbt €9'l 0t'E 19'9
Z6'L s9' 9l't qq't ,L'I t?'I bl. L 88'F s
oc' 0s'r 09'f' t5'I f c'T r8'z EI'} ?
t9'9
86'$ L' 00't 0r't rt''I *{'1 c1'c it
9t's 8t' 09'g 09:t 0?'I tz'l 0s'r 8['€ E
09:? L8'7, L6'Z 0g'r LT'1 rcc ?6',7 1L
?L't 6t' ??.2 z1'l 00'r ffi(, 0E'u L
et
l0'f $t' 06'1 L6',r L6' L8' 69',1 il'z iL
tL'7, cf' 99',r TL"T 88: f8' ii$'I 16"I ir
YL L xc II'I 8f'r 9L' SL' I{'I t9I
C1'T ?1,'l
88'I EZ' s0'i lT'I 89' t9'
6t'x uc. t8' 06' 09' L9' 00'I SZ'T
9E'I 81' Lg' ss' L?' 88', 90:,
tl'I 8I' 7i' 6v t' ra' v0
,'n' .
:XBIAI :fl,,: : .,Vl: ' ,: a?!S .,'
:,$., .:'
'uII41 {,,. ..,3,:,.
,r II.-::, :j
.ul[^l snr9{II& si$$ol3: ,'*Q6',
r,,]r!W': ,$x€u, .:uilt
:pu"fr tpBorlll, pIIP,.rteaJ, ' Frlmr,li{
.ffiu '!pgH .. r:.d ' ..' ,.e!?'
';,:I0 : : rpufii0i l$r,to{II
,t.r"Io;. Iu,*fil ,.'Io '
19|asrs!{I , q}PTfi qrEurt, raiiinll .!p,fq,, i.
,l 3u1lq6ia r*lua3.
ioforlEltl apFIII
3uu1s uep 't-3ur1g'"S, utp .06 n{ls 3ur1r; r.rup srunl uern{n e,(ueq dnlecueru ;r1n ue3uep Surtr;1nlun qt 0SZ Jepuets
rJur luelep ue{rJeqrp rsueulp unruss
(snunr NVdn)N) CNV.IIS NVC .I-CNIJI{ ."9' NVC .06 N)IS CNIIId ISNAWIO
ogy nyrs 6uur3 Duelrg 6ur1r3 .l--6utlH 6unr3
.66 nlrs
-;r *-1 1*',-
I
i
-.1 v
T
;r
propuols lpuolloN uocllaurv-ql o9z 'ro3-!so8 odld rllnreg 6ut|H oy
,,6" NVdldl lv'l
492 LAMPTRAN

4l Flens don Fiting Pipo Besi-Cor, 125 lb-Americon Nqlionql

Stondord

i.-B-i

,ffiffi
Fiting Siku 90' Fiting Siku Jari-

Fiting-Y Benar Reduksi Reduksi

Eksentrik

DIMENSI FITING SIKU, FITING SIKU CABANG-GANDA, FITING-t, FITING SILANG, FITING LAIERAL,
FITING-Y SEJATI (UKURAN LURUS), DAN REDUKSI
Semua dimensi dalam inci,

arilrl iti:;ii;i;ia:ii::li:;i

i i:lll:l:1rlrl!.rill
#t#,,!*,Eil
iir.::i*ftr:lilia
; I{iEEe ; i irlrHililiilr ii ir,t!

irSffiiixii .-#iil, '',

,:rpiiliir:l i$lb-d.X*li : OL ll r: IllICl( ;:r

r. IxtG;:;
'
;i;i;il;i:i;:i!:ii:e
iiiisxiil :ffii#f r*l{[$Pr lili-{..f-ltrEiil

:E"r'i ;.:!.{S,, r3:50 ;5,i00. ,,1i5.,: .$7. ,1,7{

I rr: l.1:rr,i,iriri!
:: .43!.: ,# l::,,::3:I:.,
liti i: ! ii ii1.2$;: :550. ,?.ffir; ,:6:;?5. rli?J ;:':r,.$;152t .i50 ,, , r.;{1,,i ,
: ;.3;7
;,,'**::.,,i
r:..1i50.r: ,#,W r,,,6.00
??q' ,rflffi. :2.S0: ,,,.,,5 : .;5$i li: .: 131:.:'
.;t:;,,,.1, r,Zi(S:l r :Sip: ,.6'5Q ,2ji0.,,, r,8,(Br .P;50, 'iC .r,,,610$
' .,tQ,, ::,,,3 .,,
,,,9$ :;i,, r,p.,50,i ;:5.00, rAS0.:::, ,,950.. r2;50' f.5 ',;9,00', ;59 1.,, ;31,r,;
:.7i;
5 ,.?'ffi" ;5 .
1n<
',7,:ffi'
;8:50
,3.00::
rr:3.i5o'.
1,0ff: 3 r6;0 t:r?50;
,,,:8,50,: t',81.
:11,1.138,
:,,,.:44.,,.
;1

:i350:r ,6,ffi. 1,1;50, ,$oo b.),

rr4: r:;: : ,raffi: O.JU' ,9-,00 ,,$ffi.. t2'0Oi
... :' .. . 1,3;00 ,rii0 r,:::9i00:,:
,. .,rtf:,: ,,& {n,
,5 , r5;H]: ,?$0 t$;25 :11,4i50rr 13.$0: ,$;50, ,,,8,S ..:10.00,; .,,# r,.,,.51}.tr.
i6".i'-, ,.t6r0$:, jsffi ,l:130 ,,5'00 r, 14.50: ip,q r.,1i$0,. ,,00 ,. , ,,,.56 ,,,
;3,5,.p
r.8!!,r.1.
'i$,$r;- 1:9.100 ,1'4,ffi ;slp$,., 1?ff ,*tS r1$ ,1.1.3;5S
-
[;:{,2
'l,ll't,,,62, ','
1<
Ip.':;, .10'.{8.: nX;00 I6,50. ,.6i$0,.r 20,5(Il ,5;00 12;D .r{:(..ffi:, {,X,.
tI:.tr;
.

:1! 12100 tr9,S0 ::?:50.: zas$ .5,50- lrSro ,,,{9,00:, ltD5r 'r,, ip,1- ',,
14(}.I} .l*ff, :14;00, 21.50 '-7,,5O;' n"ffi' ,6.ff] I5;0 ..?!i00'.' 138 ,:,'.,8€r.
16..ofi 16.9q. X5r'00' ?4,0p .8,00, 30,ffi, ,O.SO it,0 -.,23,5i0', 1,4,+ .1';l:ff)..:
is'ffi '18iW..:. 16,50 25:50
'9i50:l
32.00, ,7"00, 19.0 '1?5;00,, 1156 ,r.,1,06.-.
4 ,29:mrl r8,00 29ffi ,9150 : 35ifl). ,9,0& 20s ,e7;5:Q:,
,.:,jp.AA,
1.69 ,,. ttl?,;,
2,{ D 241ff),, W;W 34rffi I.1.,00-' 4$;50, ,g ?!tfi:: 1.88 ..r,1',!5'.,
50ffi'. nd;00.: i0,t't0
3S:On 25,m 4i..50 49,,00 $0ip ..,18'75, 2t"12 ,, t. 1'r-4, ;,.
3.6,G.S -5em, z8ff 49,u{)0 I8,0S.. 36i0 .,46rffi, a;38 i.,,,lffi.,,
$,o.fi .42.ffi. 3,i.00 21,ffi,' 42,0 .r.53.ffi xt& ..,1:*tl''
!6.50 ,.,
48,0I) :48:ff1 : 34;{r{} 64:(X) r24ff:, 48i0 ir.59 0, 11< ,:.:ff00:::
,
ANSIIASME 816.1-1989r
7
I
7t. 9l c! ?
.t: :? J*Ao pll? ? f i $r or fi
Z$ ztz ,U- :!9 fl .t or 9,1
n t.': , ' .7 Sr:ol I ,.$
r91 s
9l ?S' ,tl : :,, f
T L ..L lWQ\r, I I SoiS
u ,r8 9r 'rg'
7,,,, .r or
;91. ii I T
at *or i
t .9J
6, .' ',itr r'r $r
'9r ry Tor ?
?
ii ! i:;.::]i]:: !]|1!.. i
i;1;iii;,tr:;lt:i]ii iri;r:iiri:$ V. :,1 1 ; : ;: :itff,:ir,,.:r ;.i:
,.y1
:3: ,:1,:.,:i,,;gri: ,,
, :..
:.;,.1;:i:.., . i:: : ' r,. t "" *,i
ll aii jii i::1:::tli !iiii#;j i:]1ii,i*.dl i,Ifiiii iii ffi
sorod F)snd urrrnln e7
'6f,6I*Xl9IB lSlllie
w. . 9L'2, ,.'.. oG 8r
oc z9'z '.'.' frazv
Z"' ' $t'7,, {o,96
'zT'2.:":, .
$Z so0f
ryZ 88:I (I0rz
o,tr: 69:tr (Io rlz
9t, , 9tlT' ., gOst
g.I w:tl (1o 9I
,.
{T .8f,r{' 1..,, ,co,fI
at rr EZ:i.:'il
it ,,oI
.8 ,7,;t1:,:': ,' :r8'
r.8. r1', ,':a'
'.,6611,.
I .. ,t6- . ,
t:, 1't6,i,, , .. ' ,, ', ,?,
,tS, t,
,,8. ,.., ,Jgt.t. l.
'''rtt
,t, .\L .::. -. . z4
.? , r:i69j,: ,
' -I("
:
,;F,
, ,:;,Vgi,',,1, . ''z
t? .1,,1, $5i .' . ;iI
: }'tI
',?' ,-,S9 .,',, :.:l
:y ,,;':W:.,t, r : 'tr
ri iiL: :1n::1:lni!, !, ai.jirr.j
ilii l;iiiri
,,,1f*t1{,,,,;
'j'il.rP.;, .. . ,
l;i:illlirffi lllilirir'i1;r;
r6rlr;i; inrjr, l:.!lllrjrLlr! rlriri
I;i* l
propuDls lDuollrrN uocueurv<l
gZl 'o^u6uo!uo6 uop Inog Inlun lplne 'Io3-!seg odld suell Zy
e6? Nvdldw\fl
\
494 LAMpIRAN

44 Flens dqn Fiting Pipo Besi-cor, 2so lb-Americon Notionol

Stondqrd

i+A*i
/\ F*A---{

r-fl
llN
l'";: lv ffiz Jh\\ ^U\c ^ I

ill I \1 \
A ql- \ I (.1 *1*", rtlJi.,
I '
1... .. !e:::J-J
r '. l, )*: .1:|
";
90 Derojqt Jori-jori Ponjong 45 Derojot Fiting-T Lurus I
Reduksi

DIMENSI FITING SIKU, FITING-T. DAN REDUKTOR

Semua dimensi dalam inci

i116;11114uU
fiilri*ffi;iiii ffiffirr
*[iii $.#i, ;iri!i:[i[i]iir;ri
t,i,9I',,, $,iffidl#:
Sl$rligl l , ::ir'_:
'or.; i: : i
I
i1* lll..
I rt&nge ,

liiiffill
t, :,:, 1,00,,r .44 ,..4;88i. :;69 .;;.69 l;4,.0S- ,5,{X}
::2r$0
ii , ': ,;l'25,,',
..:,4!1
,:.. ;5,'251,,r :
.ti
.
,;3:&i :',,:$l?.5
,,$"5$ :4.5s
rI
.:
1..:

l; :1.50,r,
;t*4 .',,,$in2 t' ; :3,5S i{,0{) ,ri,s
:,:id4 ''4,fCI :,:: i:l'
2 :iS*
,t
,,.,?,,00,"l
,,"5{}
., "6"0' ,.4:19.
r,5 ,'6,5(} ,;3"fxi :,.5:t)0
,..-,?.50:,, ,, ,,,?15t),., i.no .u;94 . 7.0{i ,3,fit i.5;5{X
;1?, ,,,St$o
.),
,,,.,3.0S.,'
,:156
:::: ',..8,P.-{.' f.i3 :.5;6f .x63{} t. t.J .3r5S
,
,'6iot}
r.;.9,;0(i.,1 .,6.3'|,
.:i ,'.,';j.t50.t , ,.15,6 ,1.;19 ,6lfI) ;8.5$ 'iq,nc ,.6'5
$t .-,:4;00;il 6'} .,,t0t001:, 1.'2$ .$:.9* :7..'o$

x;3*
,,7':0s
;,8;0$,
';ts '4:$.$
.,,,S,ffi -, :ilat
.,"1T:00:,,, ,,8131 1$i?5-
,,.5;$$ ie, g:
''tr:'r .. ,1 .,9.;69 11'50 ,$rS0
,,,i::i,:
,ifr','.i
,r.,.6.'ffi-i'
,,, Si{10, '
''fj
,,,*1
,,,12.5$..,.
,,.XSrP0,, 1 1,f.;94
,8,50
10.0s. X4;fi) ,6".00;
,f,rm
x iCIS
,

$', ,' ,iO",ffi ,.. ,';P4 , :.17,50, 1,, x:Es

14,06 1150 r6$0' .?;00 12'0{}
l2'i,. ,
,,12'00' 1.0t) ,30150,,' 1ff 16,d4
,ffi'el :t?"st:
,3.tX) 14,S0,
..1335 hxz ls'ry
,14(}u
16.Op r
.
...2L,{K..,
,.?5.;50,.,
l;nX;
ls* 2r.r(l .s.i$ is
r15,25: :,: 2:;25, ?l.im ,1e.sCI, 94i00. f.ii,0
,L'21 ,:9:sfi
r$oi) 1., li
00, ,
1,;3S ,,,?8;$0 ,
2,38 )71,1
.'t'. a : a ,
18 ?6;r$ 1,0:i)o
9:oo
2$,(}{} ,,,19,00.i,, r"50 :,130;58.,,r :..i$ 25,$6 *l$0. e$$0 ro-5$- 2s
?$,os ,-23.S{-1 ,., I '-.16;ffi,,,,
,1\
' :lil::: : :
3$i3iI 4A$p. 3&m tai$$. 24;*0
3$::(}D :,.*9it)0. r: 2'ffi) ,,:,43:0{},,r; 3:0S Sr,illS 2?i50: 4{.50, 15iffi 30,0*
'8.iAfdsf Bl6ilnlgBq
7t-,
7
686]-'1.^9tg lsl\iY{
0s:8 9L'T gZ. ,' 00'z .5816[ 6r'L|j {$t osrtf QO0t,
0s:l OE'I bT, z*'l 00'e{, It'0e srf, $]:9[ oo f[
SL:9 su't, w gt'r :. oo:,ru 95 5C. AS'Z B9t0[ (o 0r
0f9 s(l w. l w'r iL ?r, tt L( 8fz 00 8e {io 8I '
8t'1 0$:rz g0'1.2 sz:v, 09'$e CO9I.
9Z'9 5Cr
fiO's ZL'T ()(,' ' ${: I SZ'AZ t6'8I LL <, CI01ftr ao tt
0$'t Lt I 9I laI SL: LI ti'9r. oii'g 0E 0z Z1
!L! 00'1 91. LI'L !cs 90'tI 88'i osilr 0I
0s1, 88', Z1 00I 00:tr 16'I I {9'}. 00 $,1 8
00'r c1 ' zl . 88', IS"01 6S'6 vt:1:. 0srtr1 I
rt'8 $0'11 g
00t SL' I 88, ., st'6 8f'r
ErrI I 88' 88't ,6.9 sr'l 00'0I
.92'L
-r
,0s:i \l r8 8gl l['9 61:r 00'6 tt
osrI gt, I 88 z9'9 69-9 rI] sau
88' 88'S . .tr6:t 00'I .OS:L t
\.L I
)LL is' .8 c/' r00i$r . 161:F 88: ,09'e
: .r ,., lt
SL'E s{: gg:, I,0:f 9grt: l8: ;7I'.9 Ir
: : ,

,iz $ '{'1
0s:z e9' v bL 88'S 90t ,t[,
Zg, ' ,3 '.'gE:g . 69',,8 69'. 'tl8lt, t,i'I,,,
0t'Z .
1; i I i::riil;;,iir t;:
r;r: irf:lil.:r;i. : ffis.]..
"s.rsN,s,&I. ii:i. :;r::: B
';.;r1
ft| i,.$-,1,$ ti ,:f1ti li ijiq$.iffii'.1 tiiffi..pj,. j.:li: rfii#fl#rijli ;#ffi.lr ii#t$ilru
1..ts,,#i-X*i: i,ii,,Jlt;;!ii iiii;ix',rq.iii! ]f!s{tp-.: PflllFF: $ i$s,ut ii,iiiI*rJii:i
a$,*iffr,,i 1[P,$lnrr{l IalousKI .1{t '*. *6}fi.ulEl
wnn
prE puols lE uolloN uocueurv-ql o9z 'E
odld suoll 97
uop lnpg )nlun urrlprn6oued ',Io3-lseg ^u6uo!uo6
96? NVdldlAV'I
\
 INDEKS

3D8 Bristol Board 77 Dot matrix printer 28

browser 119 dot per-inch 28
Bruce Olson 119 draftsquare 75
A drum plotter 27
bulatan 194
aksonometrik (isometrik), miring, atau bus 21 Dynojet Incorporated 119
perspektif 137 byte 20
Aksonometris 12 E
alat pembagi (divider) 62 C
alat pembagi sebanding 66 Electrostatic plotter 28
CAD 9
eiemen konturnya 188
Alpha World 119
CAE 15 elevasi 152
American National Standards Institute
(ANSI) CAM 15 ELIPS 191
6
cartridge 30 ELIPS ISOMETRIK 145
American Society lor Engineering
Cassette 31
Elipsoida 99
Education, Societ 6
CD-ROM 31
episikloid
American Society of Mechanical 129
CERN 119
Euclid 97
Engineers 6
cetak biru (blue printing) 77
Analisis Elemen Terbatas 8
Chaldean 4
angka kalibrasi 58 F
chamfer 398
angka tegak 83
Charles Babbage 15
animasi 19 fil,et 194
CIM 15
Film poliester 77
Apple 21
CNC 19
Flatbed plotter 27
Archimedes 390
CPU 20 Floppy Disk drive 30
asimtot 125
cursor 23
AutoCAD 2000 380
AutoCAD Mechanical Desktop 157 G
D
avatar I 19
database 7 gambar mekanik 7
Deformasi silinder 190 Garis 97
B garis bantu 143
denah 152
back up 32 density 30 garis bidang-potong 222
Bahan sketsa 137 derajat kekerasan 50 Garis dimensi 316
bahasa gambar 2 Desain produk 295 garis hidden 51
balok penuntun 146 dibor-benam 188 garis lipat 170
baris ketebalan 146 Digitizing tablet 24 Garis lurus 97
Barnes-Lee 119 Dimensi 315 garis pandangan 10
baut 408 dimensi acuan 333 garis pelengkap sketsa 144
Bentuk huruf 82 Dimensi alur pasak 342 garis penglihatan 169
bentuk ulir 390 Dimensi bertabel 344 Garis perpanjangan 317
Bentuk ulir sekrup 391 Dimensi busur 324 garis phantom 401
Berol Rapidesign 925 83 Dimensi kartel 342 garis singgung 112
bersuplementer 97 Dimensi ketirusan 341 Garis sumbu 156. 317
bidang acuan 252 Dimensi koordinat 345 garis sumbu 161
bidang mendatar 169 dimensi pasangan 335 garis sumbu tunggal 156
bidang muka 169 Dimensi sudut 324 garis taktampak 155
bidang potong 222 Dimension Styles 343 Garis tampak, garis taktampak l6l
bidang profil 169 Dimensi tepi-miring 341 garis-garis arsir 224
Bidang proyeksi 12 disk 29 garis-garis halus radial 141
Bidang proyeksi l0 Disk drive, optical drive garis-garis tebal 51
bidangproyeksi 169 disk storage device 29 Garis-garis tipis 50
binary 20 display 22 Garit 376
bir20 DOS, Windows 17 generatriks 99
Bola 99 Dot matrix 27 gerigi roda gigi 234
 0gz u?qPqruut uP8uBpu?d gs IrlD Bnp rnlelerx suBS ruquuSSueul 11 ry1drt se1:ay
L€Z uurS?qes ueSuepued 69 Irsued ue8uep ftq{.ue33uau 9rI luleulosr seual
gzl uurSBqas uESuupusd /gI Bsle{S Suela8ueltg 91 :equru8 seuay
0gI ueuD{-Surduus uESuspued 69 >lutel eteuetr{ 8EI rsDlrsq sBUe{
zzz uuSuolod uDSwpusd 691 ry3a1 srreD {geuel I 991 Suetued r8as.red ulSuura>1
gll uequpurd ueSu€puud 60I relepuoN suec {uuuel^I 91 rrupuel updal
ZEI Sul:)pJ-ut?ur uB8uPpuud 992 Juqu?8 retnual^tr 80€ relnduol {rreunu rlepue)
6rI {nuelBru ueSuepuBd 17 .&orusut II€ JUdePe lrcPua)
lEl urBuoe{ u?SuepuDd 9le rsueurp qllFreur 677 4edalen
6lt uudap u€Suspued gg1 requu3 ureqtuery 99E uuu8eley
lsl UBue)I-Surdules ZI luruu8uod elsru gle uBr?se{o)
uup'HDl-Surdlues'8ue{eleq ue8uepupd 31g qeuud uru61 196 lnpo.rd ue1u8e3a1
I!-I qe^\eq uup'uDdep'sele ue8uupuEd IL )rlsEld-s.rew 8g{ slre8 uBJrDIaJee{
6tl sule ueSu€puEd ggg rsrse:de;l1n rnryeJnuuru zal ueutBleps{
6LI svt? uPSuepuud zIt rBlnlos rnqBJnuPL J zI€ uBlunq uusPprecr)
6rI u€SwpuBd t6z rnl>pJnuBu 1p (paads) ueledecaa
6I? Surle>l nlud 961 ue8uolSuel luur 1y (sseuluap) rruqrsraqo)
s6l lelu ptu 67 uuuedrur,(ued selrsudel
d 961 sdrla 1uu zgBIe{s rserqllel
94 sdrla 1u61 11 1e1drf urcy
zl suerSotro €9 luru g1g uulodruel qeprel
gt [Ppr{ 3u?]o 9L IEIJJ
662 urBssp rsBsrtuBdo euls{uruul x
tz
I€ a^rrp {sr( JBrndo a3erols edel crleu8ery
1E
67edw crlau8eru t8 Ipnf
o IZ qsolulreN gZ {crts.{oi
691 rs4e,(o:d sruel-srue1
11 3uq:o,rlau hI 0to^rJp zB[
611 edPrsleN
171 uelslet ue[-uu[
y61 snqrual 3uuqn1
N 769 r8uq-ryru1
991 rprn8 3ueqn1
969 3uo:os e13uel
y61 nlunq 8ueqn1 Juseq:nsnq u13uu[
06€ rnni t9
Blololohi
96 uereq8utl E9 >1opq u13ue1
IZ 97 uad tqStt
IZ preoqraqlou
urusap rselurporx
VZZ tuerqtl f
662 069 ', Irul^ up opr?uoe'I
g sutaruurud lapour
ueru€ppa{ uep 'r83urt 'reqa1
08t IepoN
6rI 966 dnqes rrln qelusl
w'6v peel LZI lnlo^ul
tz sdtl^{ tno'{e1
g1 :osaso:dorry1r1
11 6II lewllul
8Z relloldAeluud resel 8S slrun ;o rue1s.{5 Ieuorleurlul
90t ralsuoD(lu 6I NY'I ruquu8 uoun{sur
,Z IJOSOJJIN 79
e6g rltn Suequrel 37 rego;d7reluud le! {ul
17 nlnold dr.r3olrr61 IE[ {quaq requeB rn{n nurll
9t IsuorsrpEJl epotehl 71
re8uq:ag :uurn{n rsueurp uep Sueqruul 8I JI
601 lnsnl?t opol3w I€t uuJn{n rsueurp uep Sueqruel
Eg1 ue8uq epo1e61
LI OIT
77 qse:;e: niul
EOl rnsnq rlul epotehl I
90[ snurs epoler\I -l
g71 ..r3as:ad,, epoleur gg esnualod,{q
669 uulrlered epolsru 911 ea36 e,r:n1 t8 Irre{ JrunH
60I {ocor-SuuqnJ epolel J 691 urul {elol z8 rlqloD JrunH
gy1 ryre! uerrsleued UIBI epolel4l 141 ueretnd Isuoluo)t rusaq Jrunq
Suewq-e4?uuf epoleyg
tg
74 ,6 llleruoa8 rs1[nsuol 6II (a3un8uu1 dnl.teru lxeyed,{$'IhlJH
0SZ IEdII sueB ePolehi 111 sdrle r$lnl1suo) 691 ptolrysodq
q1 requu8 utse61 892 {llBq rs{ulsuo) prelBIDIe zyoq:edrq
SZI
qseur
9Z 8II su]lu3suo) eloqredq
9ZI
ggl ue8uepuud BAn Bstelsueru 11 prrSrp:alnduroy scqd,(JSoratq
rrtp{e uu:e43uq sslelsueu
7
Irl 11 Sopuu retndurol 91 uoSexeq
6gI snrnl sue8 usla suayq 97 e1o4s,(41 SIIIAH
9ZI
771 sdqe Bstelsuetu g7 Ped,(a1 ,(dor pr€rl
8I
z, Isluluehl 57 pruoq,(sy
EE lnpns ruqureSSueq L? (,(llllqr8e'I) ueereqrele),l H
zg snrnl IB3el sueS:uqrueSSuatu 97 (,(cu:nccu) ueludela)
SS .mlsles suu8 reqrueSSueru toe rsueullp uellrlele)I 761 rarua:'rp:n8
tg Supp sueS requru33ue61 gsI uuueq-lnrrue{ ZZ Pfi
Zg rel?pueru stre8 J€queSSuaru 66 lncn.Ia) 6, lLlsr8
L6? S)rONr
49A TNDEKS

pandangan tambahan ketiga 261 pipi 234 S

pandangan tambahan primer 261 Piramida 98
pandangan tambahan sekunder 261 pirch 25 SAGE 18

pixel Satuan sekunder 58

pandangan tepi 180 22
polyhedral 98 Satuan utama 58
Pandangan lang Hilang 204
port 2l scanner 24
pandangan-depan 149
portable 25 Segidelapan 108
paralelogram 91, 146
potongan lengkap 222 Segibanyak 98
paruh bawah silinder 146
potongan loncat 233 Segiempat 97
Pasak 418
Potongan pindahan 231 Segienam 107
pasangan kern 87
Segitiga 53, 97
PCB 19 Potongan putaran 230
Potongan sebaris 235 selenium drum 28
Pegas 422 Sifarsifat bahan 300
pekerjaan akhir 294
potongan sebaris 178
Potongan separuh 229 Sikloid 128
pelengkung khusus 73 Siklus umur 297
potongan setempat 230
Pelengkung tidak teratur 73 Siku-T 48
printer/plotter 28
pembagi 4 Silicon Graphics 21
Prioritas garis 161
Pembentukan 302 Silinder 99
Prisma 98
pemberian dimensi 316 simbol 13
produk manufaktr 294
Pemesinan 304 SIMMs 21
Produksi teparwaktu 312
Pemilihan bahan 300
Profile i57 Sir Joseph Witworth 390
pemodelan parametrik 157 sistem inci-desimal 315
program aplikasi 17
pemotongan 302 proses pembuatan rencana 6 sistem lubang dasar 356
pemrosesan gambar 19 proses pemesinan 302 Sistem manufaktur fleksibel 312
pemutar pusat 67 prototipe 8 Sistem metrik 56
pen plotter 26 Protactor 53 sistem metrik desimal 315
pena drop spring bow 68 proyeksi 5, 169 sistem operasi 17
Pena mesin 419 proyeksi garis proyeksi 170 Sistem pakar 312
Pena penggaris 71 proyeksi miring 12
Sistem perakitan otomatis dan
Pena teknik 71 proyeksi orthographic 12
robotik 311

Penampilan bahan 301 proyeksi ortografik 169 sistem poros dasar 357
Penanganan bahan otomatis 3ll proyeksi pandangan majemuk sistem SI 315
Pendekatan inovatif 296 proyeksi sejajar 12
Sistem toleransi dua-arah 359
penempatan dimensi 316 proyeksi sudut ketiga 6 Sistem toleransi satu-arah 358
pengecilan mikro 18 proyeksi sudut pertama 199 situs 87
Pengecoran 302 proyeksi sudut pertama 6 skala 56
penjiplakan dengan pensil 70 proyeksi sudut-ketiga 200 skala 315
penmanship 6 proyektor 169 Skala arsitek 60
puck 24 Skala arsitek 56
Pensil 68
Pularan 277 Skala desimal 60
Pensil gambar 49
pensil mekanik 49 putaran berurutan 277 skala desimal 56
putaran garis 281 Skala inci-kaki 59
Pensketsaan 137
putaran lingkaran 284 Skala insinyur 59
pensketsaan busur 142
pensketsaan lingkaran 140 putaran primer 277 skala insinyur 56
putaran titik 280 Skala insinyur mesin 61
pensketsaan miring 147
III skala insinyur mesin 56
Pentium 18
skala metrik 56
Penunjuk 319 a skala rantai 59
Penyambungan 304
quick acting 63 Skala terbagi penuh 56
Penyelesaian akhir 304
sketsa dalam perimbangannya 142
pepat (frustum). 99
sketsa isometrik 145
perangkat keras 17 R
Sketsa pendahuluan 16i
perangkat lunak 17
radius 64 sketsa rencana 2
Perencanaan proses berbantuan-
RAM 21 Sketsa tangan i37
komputer 311
nster 22 Sketsa teknik 80
Permukaan condong 185
rcdraw 22 software 8
Permukaan lengkung 188 Rekayasa 295 Spiral Archimedes 126
Permukaan miring 185 Rekayasa bersama 297 Standar Nasional Amerika 159
Permukaan normal 183 repeatability 27 stereotomy 5
Permukaan silinder 188 resolusi 22 stitch 51
perspektif 11 Robot industri 311 Strathmore 77
Perspektif Dua{itik 149 rol penggaris 76 strip tanda ukur 62
perspektif saru-ritik 148 ROM 2I stylus 24
pinggir kerja 48 Roman 82 suaian (fit) 343
Pink Pearl 73 rusuk 234 Suaian garis 356
7
{r?u lris*'i-1Gd
969 leuel rtln gg1 Suopuoc rdel
rsusJalol uuoz 66E upueS:qn trg s1e1drue1
z9t
e^up drz Z6g repuels Sutruc r11n gLt rntslel
0[
z6E telnq rrln gZ erens ueleue8uod r3o1ou1et
Z I6E I8uorleN u8)uerxY rlll 71E 1odtuo1e1 r3o1ou1e1
I6€eur)Y IIO gg1 sue8 4u1e1
I E I^IUO,AE 99 qu8uales ue:n1n gE1 Suelued r8es.red ue>1uet
6II (lA,^[,tAJ qeA ept/A plrotA 99g e.(u;eueqes ue:n1n
/[ laeqsl]o,l\ 99 qnued uurnln I
06t srelles luellll,t\ 99€ Ieuruou uBrn{n
ggt J?sep uurn{[I IZ UNS
1r{ 117 uuwtnd nqruns
o 117 uu:utnd nquns
082 IBrxJou nquns
6II 'INUA ,{e1u:n1
99 197 Suunu nquns
6II e8un8uul Suqepo6 flrleeg 1ungr1 97 leuud qcnol gil Jouru nquns
Ll stunlle^ sruoJ ;o,{uru nquing
66 971
Lge tunun rsuuJaloJ gil {rJloruosr nquns
A
6E€ lnpns IsuereloJ 197 Suopuoc nqung
g1g edru rsu?reloJ 9y1 Suurtu sLruS-sr:e8 lnpng
glt uBJn{n uercJn g9g luteuoe8 IsueleloJ 992 [erpeqrp lnpns
tI XINN t9E rsuErolol 16 .ro1ueue1druo{Jeq lnpns
51I (S-JUID sroteJo'l JcJnosad iBSJaAruf] 16 IIIIJ L6 lnpns
g6g ledr:t-:r1n 11 :uque8 utur; 18l lnpns
16€ perJrun rlln 911 ue8uepued-u8r1 99t rsrsuerl uerPns
969 p33unl r11n 6tr1 es?rq ue8uupuud e8rl 6Et ledueles uel€ns
l6t n-uu[u1 1111-1 0z Iuururel 699 esled uumns
"09
perJlun dnrqes:r1n
06e 931 pru:ou rdel 9gg ruSSuoi ueruns
i69 r8es:ed rrln 991 Suunu rde; 99€ lsuereJrelur uerBns
I6E {ulalu rrln 161 luuorsua,tuol rdel 6S€ {8re3 uBrBns
66V S):IoNr
t