0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan7 halaman
Masyarakat Kota Tangerang Selatan belum memiliki rasa keagungan umat Islam yang kuat untuk menolak berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, banjir, dan penyakit yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme. Mereka hanya meminta solusi sementara tanpa mempertanyakan akar permasalahan politik ekonomi. Diperlukan pemahaman Islam yang lebih mendalam untuk membangkitkan rasa keagungan dan kesadaran politik
Masyarakat Kota Tangerang Selatan belum memiliki rasa keagungan umat Islam yang kuat untuk menolak berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, banjir, dan penyakit yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme. Mereka hanya meminta solusi sementara tanpa mempertanyakan akar permasalahan politik ekonomi. Diperlukan pemahaman Islam yang lebih mendalam untuk membangkitkan rasa keagungan dan kesadaran politik
Masyarakat Kota Tangerang Selatan belum memiliki rasa keagungan umat Islam yang kuat untuk menolak berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, banjir, dan penyakit yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme. Mereka hanya meminta solusi sementara tanpa mempertanyakan akar permasalahan politik ekonomi. Diperlukan pemahaman Islam yang lebih mendalam untuk membangkitkan rasa keagungan dan kesadaran politik
Kondisi Ihsas al Uzmah umat Islam di Tangerang Selatan
Kondisi kualitas kesadaran politik masyarakat di Tangerang Selatan • Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Ihsas al Uzmah adalah kondisi perasaan tentang keagungan yang selalu ada dan menjadi dorongan dan inspirasi kuat untuk sebuah kejayaan peradaban. Masyarakat yang memiliki Ihsas al Uzmah yang kuat dan mengakar berdasarkan aqidah Islam, akan menolak segala bentuk penjajahan baik secara fisik maupun psikis, yang terjadi di regional daerahnya, maupun yang terjadi di negeri, bahkan yang terjadi di dunia internasional. Beberapa Permasalahan di Tangsel • Angka kemiskinan kota yang mencapai 1,68 persen, • tingkat pengangguran terbuka 4,6 persen, • Kasus aktif orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 1.685 dari tahun 2015 hingga bulan November tahun 2022, • 577 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga 25 September 2022 (catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan) • Kebanjiran akibat penyempitan saluran air dengan adanya pembangunan jalan tol, dan masih banyak lagi kasus lainnya Sudahkah Masyarakat Tangsel Memiliki Ihsas Al Uzmah? –Studi Kasus Banjir Al Kahfi Residence • masyarakat Tangsel belum memiliki Ihsas Al Uzmah yang selayaknya dimiliki oleh umat Islam: Menyadari bahwasanya segala permasalahan dan keruwetan yang terjadi di daerahnya adalah akibat adanya penerapan system kapitalisme dan adanya “neo-imperialisme—penjajahan gaya baru” yang dilakukan oleh para pemilik modal local dan asing, yang menjadikan warga kotanya menuai berbagai masalah. Studi Kasus Banjir Al Kahfi Residence • Terjadi kebanjiran di Perumahan Al Kahfi Residence, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. • Al Kahfi Residence berada tepat di samping Jalan Tol Jakarta-Serpong KM 8 —biasa disebut Tol BSD— dan Kali Cibenda. • Banjir yang melanda komplek itu mencapai hingga 1,2 meter dan disebut warga Al Kahfi Residence • Penyebab banjir: tersumbatnya aliran air disebabkan pembangunan proyek Tol BSD yang tidak memperhitungkan aliran air. • Respon masyarakat: Mereka memprotes, dan meminta dibuatkan aliran agar air bisa mengalir serta menuntut jangan sampai banjir lagi, dan sebisa mungkin ada ganti rugi kerugian materil dan imateril. Analisa tentang Ihsas Al Uzmah masyarakat Tangsel terkait banjir di komplek Al Kahfi Residence: • Keresahan mereka tentang efek pembangunan jalan tol yang berdampak banjir dan kemacetan di exit tol nya, baru memunculkan tuntutan yang “pragmatis” yang tidak menyelesaikan permasalahan sampai akarnya. • Mereka sudah cukup puas jika komplek mereka tidak lagi banjir dan macet, namun belum sampai pada kesimpulan : Buruknya periayahan kapitalime terhadap masyarakatnya Adanya “penjajahan para pemilik modal” atas masyarakat Kebijakan pembangunan di Tangsel adalah bagian dari system kapitalisme yang melakukan penjajahan ekonomi atas masyarakat Tangsel yang dilakukan oleh para kapitalis dan dilegalkan oleh para penguasanya. (pembangunan jalan tol adalah bentuk “komersialisasi” fasilitas umum “jalan” yang seharusnya didapatkan oleh rakyat secara gratis, dan tidak boleh menimbulkan dampak banjir ataupun kemacetan). Perlu ada upaya untuk untuk menolak system kapitalisme yang rusak dan zalim, dan harus ada upaya mengganti peradaban busuk ini dengan system kehidupan yang shahih di bawah peradaban Islam. Kesimpulan dan Rekomendasi: • Masyarakat Tangsel belum memiliki Ihsas Al Uzmah yang selayaknya dimiliki oleh umat Islam • Perlu ada upaya memberikan pemahaman tentang Islam yang kaffah • Perlu ada memberikan kesadaran politik di tengah masyarakat Tangsel • Perlu membina masyarakat Tangsel dengan Pemahaman Islam ideologis untuk memunculka Ihsas Al Uzmah di tengah masyarakatnya menuju kebangkitan Islam