Disusun Oleh:
Kelompok 7
Ananda Yunia Nura Fraizilla (2211000430039)
Alaikal Walidul Hikam Al Aqili (2211000430073)
A. LATAR BELAKANG
Hubungan kebudayaan dengan kapitalisme yaitu seperangkat praktik sosial,
norma, nilai dan perilaku yang di kaitkan dengan sistem kapitalis. Seseorang terutama
ditentukan oleh ikatan mereka dengan bisnis.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, antara lain Aceh,
Batak, Minang, Jawa, Sunda, Betawi, Bali, Dayak, Toraja, Papua, Maluku, dan
sebagainya. Setiap suku bangsa ini memiliki kearifan lokal (local genius) yang
berkembang dalam masyarakat. Kearifan lokal itu telah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari masyarakat pendukungnya. Misalnya, gotong royong,
musyawarah, dan toleransi. Nilai-nilai kearifan lokal dijalankan untuk menjaga
keharmonisan manusia dalam hubungannya dengan alam, dengan sesama, dan dengan
Sang Pencipta.
Namun disisi lain kemunculan kapitalisme justru memunculkan dampak
negatif salah satunya adanya diferensiasi kelas yang yang penilaiannya terletak pada
pada bidang sosial ekonomi. Pada bidang ekonomi kapitalisme telah membuat jurang-
jurang pemisah antara kaya dan miskin, Selain dari sisi ekonomi globalisasi juga
berpengaruh terhadap budaya masyarakat dimana globalisasi yang seharusnya
menjadikan keanekaragaman budaya yang mampu diterima disemua lapisan
masyarakat justru menghomogenisasi budaya dengan dukungan teknologi dan
informasi sehingga budaya baru masuk dan meng membaurkan bahkan melenyapkan
budaya asli sehingga masyarakat mengikuti kecenderungan umum budaya global.
Akibatnya, budaya mengalami kesimpangsiuran asal-usul , budaya tidak lagi
menjadi milik entitas tertentu namun sebuah budaya baru akan diterima oleh seluruh
kalangan masyarakat yang pada akhirnya akan menjadi milik semua orang tanpa ada
lagi keragaman dan perbedaan dalam masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH