Anda di halaman 1dari 7

PEMBEBAS

PALESTINA
TERDAHULU
Salahuddin Al-Ayyubi
Part 5

@amipertiwi
PERAN SALAHUDDIN
MENGEMBALIKAN MESIR
KE ISLAM SUNNI
Perebutan Mesir Tahap Terakhir
Saat perebutan Mesir sebelumnya, kita ketahui bahwa
pasukan Salahuddin di bawah Shirkuh (Paman Salahuddin)
dan pasukan Salib di bawah Raja Almaric melakukan
genjatan senjata dengan meninggalkan wilayah Mesir.

Sayangnya, Raja Almaric melanggar gejatan senjata


tersebut karena tidak menarik pasukannya dari wilayah
Mesir. Setelah perginya pasukan Salahuddin, Raja Almaric
menjajah Bilbeis (kota di wilayah Mesir). Ia juga pergi
menuju Al-Fustat, lagi-lagi untuk menjajahnya. Shawir yang
bermuka dua memberi tahu Nur Ad-Din tentang rencana
pasukan, serta membakar Al-Fustat supaya Raja Almaric
tak bisa menjajahnya

Penjajahan
Bilbies oleh
pasukan Salib

@amipertiwi
Setelah Nur-Ad-Din mengetahui itu, untuk ketiga
kalinya beliau mengirimkan pasukan di bawah
Shirkuh dan Salahuddin untuk melakukan ekspidisi.
Saat mereka sampai di Mesir dan bergabung dengan
pasukan Mesir, Pasukan Salib langsung menarik diri.

Saat Shirkuh memasuki Kairo, beliau mendapatkan


penyambutan yang baik oleh penduduknya. Al-Adid
(pemimpin Fathimiyah saat itu) pun sangat dermawan
terhadap Shirkuh.

Pada tahun 564 H, sebuah konspirasi terhadap


Shawir menyebabkan ia dihukum mati. Setelah itu,
Shirkuh menggamil posisi sebagai wazir Fathimiyah.
Shirkuh hanya menjabat selama 2 bulan karena sudah
dipanggil Tuhan. Meninggalnya pun di tahun yang
sama, yakni 564 H

Ilustrasi Shirkuh dengan Al-Adid

@amipertiwi
Salahuddin sebagai Wazir
Sepeninggal Shirkuh setelah mejabat sebagai Wazir
Fathimiyah selama 2 bulan, Salahuddin menetapkan
masa duka selama 3 hari. Kemudian Al-Adid menunjuk
Salahuddin untuk menjabat sebagai wazir kendati
umurnya yang masih muda. Para sejarawan
menyatakan bahwa pengangkatan Salahuddin sebagai
wazir merupakan siasat Pemerintahan Fathimiyah
untuk mempengaruhi beliau karena masih muda.
Namun nasib berkata lain, dan ini akan dibahas di post
selanjutnya

Salahuddin saat itu baru berumur 32 tahun, namun


pengalaman hidupnya menumbuhkan jiwa
kepemimpinan yang amat matang. Salahuddin
memperlakukan masyarakat dengan baik supaya
mereka tidak bekerjasama dengan pangeran-pangeran
Mesir yang ingin melawannya. Alhasil masyarakat
Mesir menyayangi Salahuddin.

Pengepungan Damietta oleh Tentara Salib


dan armada Bizantium.

@amipertiwi
Selain itu, Salahuddin juga berperan dalam
pembebasan Damietta, Gaza, dan ‘Aqabah dari
pasukan Salib. Pembebasan kota-kota tersebut
beserta pelabuhan ‘Aqabah pada tahun 1170 M
membuka jalan kepada penduduk Mesir yang ingin
berangkat Haji melalui Laut Merah. Kontribusi
Salahuddin inilah yang semakin menguatkan
kepercayaan penduduk Mesir terhadapnya.

Sebagai timbal balik, penduduk Mesir yang dulunya


menganut ajaran Shia dan kembali ke Islam Sunni
supaya bisa berjuang Salahuddin melawan musuh-
musuh Islam

Benteng ‘Aqabah yang dibangun oleh


pasukan Salib, lalu dihancurkan oleh pasukan
Salahuddin

@amipertiwi
Bersambung ke konten selanjutnya,
masih di akun yang sama!

Nantikan post selanjutnya...

@amipertiwi

Anda mungkin juga menyukai