Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
”Si PA-IJO” (KREASI KUE PUNAKAWAN IJO):
JAJANAN SEHAT BERKLOROFIL TANPA GLUTEN SEBAGAI
SARANA EDUKASI WAYANG DAN BUDI PEKERTI BAGI ANAK-
ANAK

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :
Rosyid Ulil Albab (105100513111003/angkatan 2010)
Rochmad Chusaini M. (105100501111030/angkatan 2010)
Ulul Musyhidah (125100507111015/angkatan 2012)
Ervin Lutfiana (125100500111009/angkatan 2012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM USAHA .......................................................... 2
2.1.Gambaran Sumber Bahan Baku .......................................................... 2
2.2 Gambaran Produk................................................................................ 3
2.3 Logo Produk ........................................................................................ 3
2.4 Gambaran Kemasan Produk................................................................ 3
2.5 Gambaran Outlet/ Rombong .............................................................. 4
2.6 Gambaran Potensi Pasar ...................................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM........................................ 5
3.1. Persiapan ............................................................................................ 5
3.2. Pemantapan Riset Pasar ..................................................................... 5
3.3. Pelaksanaan Produksi ......................................................................... 6
3.4. Labelisasi Produk ............................................................................... 6
3.5. Pemasaran Produk .............................................................................. 7
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .................................................................... 7
4.1. Bernilai Profitable .............................................................................. 7
4.2. Tenaga Kerja ...................................................................................... 8
4.3. Labelisasi Produk ............................................................................... 8
4.4. Penjualan ............................................................................................ 8
4.5. Kerjasama dengan Petani ................................................................... 9
BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .......................................... 9
5.1. Rencana Jangka Pendek ..................................................................... 9
5.2. Rencana Jangka Panjang .................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Produk Si Pa-Ijo ................................................................................. 3


Gambar 2. Logo Si Pa-Ijo .................................................................................... 3
Gambar 3. Kemasan Si Pa-Ijo ............................................................................. 3
Gambar 4. Kegunaan Lain Kemasan ................................................................. 4
Gambar 5. Gambar Outlet Si Pa-Ijo ................................................................... 4
Gambar 6. Metode Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 5
Gambar 7. Pembuatan Si Pa-Ijo .......................................................................... 6
Gambar 8. Sistem Pemasaran Si Pa-Ijo .............................................................. 7
Gambar 9. Sertifikasi P-IRT ................................................................................ 8
Gambar 10. Sertifikasi Akad Halal MUI ............................................................ 8
Gambar 11. Outlet SDN Tunjungsekar 1 Malang ............................................. 8
Gambar 12. Outlet SDN Penanggungan Malang ............................................... 9
Gambar 13. Kerjasama dengan Petani Labu Kuning ....................................... 9

iii
Ringkasan

Jajanan anak sekolah saat ini banyak yang tidak sehat yang beredar dipasaran.
Disisi lain anak-anak juga cenderung tidak suka mengkonsumsi klorofil dari bentuk
sayuran segar. Pada saat ini, wayang mulai dilupakan oleh anak-anak dan hanya
dikenalkan atau dilestarikan melalui seni lukis, kerajinan tangan, ataupun pementasan.
Belum banyak dilakukan inovasi terkait pelestarian wayang tersebut. Oleh karena itu,
kami membuat jajan sehat namun dengan harga yang terjangkau yaitu “Si Pa-ijo”
(Kreasi Kue Punakawan Ijo) yang berbahan baku labu kuning, tepung ganyong, tanpa
menggunakan tepung terigu serta ditambahkan ekstrak daun singkong sebagai sumber
klorofil yang memberi manfaat untuk kesehatan yang diharapkan dapat membuat
diversifikasi pangan baru yang memiliki edukasi budaya wayang dan budi pekerti bagi
anak-anak. Metode pelaksanaan yang digunakan dibagi menjadi 5 tahap meliputi
persiapan awal, pemantapan riset pasar, pelaksanaan produksi, pemasaran dan
penjualan, dan sertifikasi akad halal dan P-IRT. Produk “Si Pa-ijo” disajikan dengan
unik, khas, dan menarik dengan penambahan toping kreasi rasa yang dibentuk
menyerupai tokoh-tokoh punakawan di atasnya. Pada kemasan Si Pa-ijo bagian depan
ditambahkan gambar salah satu Punakawan dan pada bagian belakangnya diberikan
sejarah atau profil singkat tentang Punakawan yang ada pada bagian depan tersebut.
Saat ini Si Pa-Ijo telah bekerjasama dengan 2 (dua) SDN di Kota Malang dan telah
memiliki 2 outlet tetap yaitu di SDN Tunjungsekar 1 Malang dan di SDN
Penanggungan Malang dan telah memilki 2 orang karyawan dengan omset selama 4
bulan sebesar Rp 10.000.000. Si Pa-Ijo telah mendapatkan sertifikat P-IRT dari Dinas
Kesehatan kota Malang dan sertifikat akad Halal MUI kota Malang.

iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Jajanan anak sekolah saat ini banyak yang tidak aman bahkan
mengandung Bahan Tambahan sintetik yang berbahaya. BPOM dalam kurun waktu
lima tahun (2006-2010) menemukan bahwa sebanyak 48% jajanan anak sekolah
tidak menemui syarat keamanan pangan karena mengandung bahan kimia yang
berbahaya. Bahan tambahan tersebut seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan
metanil yellow (pewarna kuning pada tekstil). Dalam jangka panjang, apabila zat
berbahaya tersebut dikonsumsi oleh nak-anak, bisa terakumulasi dan dapat
menyebabkan penyakit kanker dan tumor, serta dapat mempengaruhi fungsi otak
(Badan Intelegen Negara, 2011).
Disisi lain anak-anak jarang suka mengkonsumsi sayuran hijau yang
banyak mengandung klorofil. Menurut Prof.dr.Made Astawan, klorofil dapat
menghambat reaksi pengikatan senyawa karsinogen (penyebab kanker) dengan
DNA, dan dapat menangkal reaksi senyawa radikal. Klorofil juga dapat melindungi
sistem kekebalan tubuh melalui kemampuannya meredam reaktivitas senyawa
radikal. Untuk meningkatkan jumlah konsumsi klorofil anak-anak, klorofil diolah
menjadi suplemen dalam bentuk kapsul, cair, atau tablet dan dijual dengan
harga yang mahal, sehingga tidak dapat dijangkau oleh seluruh kalangan
masyarakat.
Padahal Indonesia memiliki potensi hasil alam yang belum
termanfaatkan secara maksimal. Diantaranya adalah labu kuning dan umbi
ganyong, dan sayuran hijau daun singkong sebagai tanaman asli Indonesia. Melalui
bahan baku dari labu kuning, tepung ganyong, dan daun singkong diharapkan
dapat membuat diversifikasi pangan baru. Selain itu tepung ganyong dan labu
kuning memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat. Labu kuning yang kaya akan
β-karoten yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Dan tepung ganyong juga memiliki
prospek sebagai substitusi tepung terigu karena memiliki kelebihan seperti
kandungan karbohidrat 80% (Wulansari, 2004).
Indonesia juga adalah negara yang kaya akan seni dan budaya.
Kesenian dan kebudayaan Indonesia sangat beragam mulai dari seni tari, seni musik,
dan kesenian lainnya yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu
kesenian khas Indonesia yang memiliki nilai historis yang cukup kuat dan filosofi
kehidupan yang dalam adalah seni wayang. Namun saat ini kesenian wayang
mulai banyak dilupakan karena munculnya budaya-budaya asing yang semakin
berkembang di Indonesia.
2
Perpaduan labu kuning, tepung ganyong, dan klorofil dapat diolah menjadi
jajanan sehat. jajanan tersebut akan dibentuk seperti tokoh-tokoh wayang dan
dikemas dengan kemasan edukatif sebagai media pengenalan dan pelestarian budaya
wayang bagi anak-anak. Diharapkan dapat menjadi usaha yang bekelanjutan dan
memiliki dampak anak-anak dapat mengenal wayang sebagai budaya khas
Indonesia dan mengambil intisari budi pekerti darinya.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Gambaran Sumber Bahan Baku
Labu Kuning
Labu kuning (Cucurbita moschata) merupakan jenis sayuran buah yang
memiliki daya awet tinggi, mempunyai aroma dan cita rasayang khas. Labu kuning
per 100 g mengandung 86,8% air; energi 51 kkal; protein1,7 g; lemak 0,5 g;
karbohidrat 10 g; serat 2,7 g; kalsium 40 mg; pospor180 mg; natrium 280 mg;
kalium 220 mg; β-caroten 1569μg; dan vitamin C 2 mg (Puslitbang Gizi Depkes RI,
2001). Di Indonesia produksi labu kuning sebesar 11400 ton pada tahun 2004. Labu
kuning memiliki potensi besar untuk dibudidayakan,namun pemanfaatan labu
kuning selama ini belum optimal, paling banyak dikonsumsi sebagai sayuran, kolak
dan dodol.
Tepung Ganyong
Menurut Damayanti (2002), ditinjau dari sifat fungsional dan komposisi
kimia, tepung ganyong dapat dimanfaatkan sebagai tepung komposit atau campuran
dalam pembuatan produk pangan. Pati dari umbi ganyong dapat digunakan sebagai
sumber karbohidrat yang banyak digunakan sebagai produk antara untuk dijadikan
produk olahan lanjutan. Selain itu demi mendapatkan karakteristik pati ganyong
yang menyerupai tepung terigu maka umbi ganyong akan difermentasikan secara
spontan terlebih dahulu. Yakni umbi ganyong didiamkan selama kurang lebih 24
jam baru kemudian diambil patinya dan dikeringkan.
Klorofil Daun Singkong
Klorofil merupakan pigmen hijau pada tumbuhan. Rerata kandungan
klorofil singkong adalah 27,4467 mg/g, dengan rincian kandungan klorofil a
19,6592 mg/g,dan klorofil b 7,8033 mg/g.Makin tua umur tanaman singkong akan
menghasilkan kandungan klorofil yang semakin tinggi. Klorofil pada umumnya
digunakan sebagai food supplement yang berguna sebagai detoksifikasi, penangkal
radikal bebas, dan juga sebagai penambah setamina tubuh.
3
2.2 Gambaran Produk
“Si Pa-ijo”(Kreasi Kue Punakawan Ijo) merupakan camilan sehat tanpa
gluten yang mengandung klorofil alami yang terbuat dari perpaduan tepung
ganyong, labu kuning, ekstrak klorofil dari daun singkong dan beberapa bahan
pengisi lainnya. Bentuk dan tekstur Si Paijo ini menyerupai kue brownies kukus
berwarna hijau dengan toping aneka rasa yang dicetak menyerupai bentuk tokoh
Punakawan dalam budaya wayang. Setiap salah satu tokoh wayang akan diwakili
oleh satu rasa. Misalnya tokoh Semar akan diwakilkan oleh toping coklat yang
berbentuk seperti tokoh Semar.

Gambar 1. Produk Si Pa-ijo


2.3 Logo Produk

Gambar 2. Logo Si Pa-ijo


2.4 Gambaran Kemasan

Gambar 3. Kemasan Si Pa-ijo


Pada kemasan “Si Pa-ijo” bagian depan ditambahkan gambar salah satu
tokoh punakawan dan pada bagian belakangnya diberikan sejarah atau profil
singkat tentang tokoh tersebut. setelah digunakan sebagai bungkus produk,
kemasan Si Paijo juga dapat digunakan kembali sebagai hiasan dinding, tempat
ATK, tempat kunci, tempat uang koin, pigora foto, atau hanya sekedar untuk
koleksi saja. Seperti contoh pada gambar berikut.
4

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


Gambar 4. Kegunaan Lain Kemasan (a) tempat uang koin, (b) hiasan dinding, (c)
koleksi, (d) pigora foto, (e) tempat ATK, (f) tempat kunci
2.5 Gambaran Outlet/rombong

Gambar 4. Outlet Si Pa-ijo


Pada outlet “Si Pa-ijo juga dilengkapi dengan gambar-gambar tokoh
punakawan sebagai penambah media edukasi budaya wayang kepada pembeli
khususnya anak-anak.
2.6 Gambaran Potensi Pasar
Pasar yang dibidik untuk mengawali bisnis ini adalah anak-anak SD di area
Kota Malang. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Malang menyatakan
bahwa jumlah SD Negeri berjumlah 199 sekolah. Jumlah potensi pasar yang sangat
besar, dan ditambah tingkat konsumsifitas anak-anak terhadap camilan sangat
tinggi menjadi peluang andalan bagi kami utuk mengembangkan usaha tersebut.
selain itu, terdapat nilai tambah dari produk tersebut yaitu unik, sehat, inovatif, dan
terjangkau harganya menjadi kekuatan tersendiri bagi kami. Sehingga tidak
menutup kemungkinan akan merambah pasar anak-anak remaja dan orang tua
sebagai camilan.
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Persiapan

Pemantapan riset pasar

Pelaksanaan produksi

Labelisasi produk

Pemasaran produk

Gambar 5. Metode Pelaksanaan Kegiatan


3.1 Persiapan
1. Waktu dan tempat
Persiapan pelaksanaan kegiatan membutuhkan waktu 1 bulan. Persiapan
tersebut dilaksanakan pada bulan Februari 2014. Persiapan kegiatan meliputi
penyediaan tempat produksi, diskusi tentang strategi pelaksanaan program,
penyediaan alat dan bahan baku, tenaga kerja, riset formula produk, dan persiapan
administrasi. Persiapan kegiatan dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas
Brawijaya. Diantaranya di laboratorium jurusan, di ruang-ruang perkuliahan, dan
di tempat-tempat santai di lingkungan kampus.
2. Bahan dan alat
Bahan utama yang digunakan adalah labu kuning, tepung ganyong, tepung
MOCAV, ekstrak daun singkong, telur, gula, dan ovalet. Alat yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah beberapa alat masak seperti kompor, dandang, wajan,
dan tambahan alat untuk penyajian seperti cetakan dan rombong.
3.2 Pemantapan Riset Pasar
 Survey dan pemantapan riset pasar
Survey pasar dilakukan kepada anak-anak di SDN Tujungsekar 1, kepada
mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Brawijaya, dan ibu-ibu rumah
tangga dan anak-anak di sekitar rumah produksi. Survey dan pemantapan riset
dilakukan dengan cara memberikan beberapa sampel dan dilakukan interview,
penyebaran angket, dan melihat respon pasar terhadap produk.
 Pembuatan desain produk
Kemasan Si-Pa-IJo didesain memiliki ciri khas tersendir, nilai jual lebih dari pada
produk sejenis, dan tentunya memiliki nilai edukasi dan pelestari budaya wayang
dan budi pekerti bagi anak-anak maupun kalangan umum.
6
 Pemesanan bahan baku dan kemasan
Pemesanan bahan baku di tempat yang dirasa memberikan harga yang lebih
murah dibanding yang lain. Tepung Ganyong dan bahan-bahan lainnya dipesan di
pasar induk gadang, karangploso, dan pasar besar Kota Malang, sedangkan labu
kuning dipesan langsung dari beberapa petani labu kuning di daerah Singosari
kabupaten Malang. Kemasan dipesan di percetakan sekitar Kota Malang.
3.3 Pelaksanaan Produksi
Produksi Si Pa-Ijo secara masal dan siap untuk dijual dimulai dari bulan April
2014 dan dilakukan setiap hari kerja yaitu Senin-Sabtu. Dengan kapasitas produksi
semakin hari semakin meningkat. Dari awal hanya 60 biji kue hingga saat ini
mencapai 200 biji setiap harinya. Secara umum proses produksi Si Pa-Ijo dapat
dilihat melalui diagram alir pada Gambar 6.

Gula Pasir, Telur, Ovalet

Diaduk Hingga Mengembang


Tepung Mocav, Tepung Ganyong,
Tepung Garut, susu bubuk, garam, vanili
Diaduk
Labu kuning yang telah dikukus dan
telah dihaluskan, margarine cair

Diaduk
Ekstrak Daun Singkong
Diaduk

Adonan

Dituang ke Cetakan

Dikukus Hingga Matang


Toping sesuai pesanan

Pa-Ijo
Gambar 6. Pembuatan Si Pa-Ijo

3.4 Labelisasi Produk


Labelisasi Si Pa-Ijo dilakukan dengan mengurus perizinan P-IRT (pangan
Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan dan Akad Halal MUI. Hal ini
diperuntukkan agar produk Si Pa-Ijo lebih dipercaya dan diterima masyarakat.
7
3.5 Pemasaran Produk
Pemasaran produk dilakukan dengan sistem direct selling. yaitu dengan
menggunakan gerobak/rombong dan produk disajikan dalam kondisi hangat.
Pamasaran ini secara permanen dilakukan di SDN Tunjungsekar 1 Malang dan
SDN Penanggungan Malang. Untuk meningkatkan penjual dilakukan promosi
melalui media online yaitu melaui facebook, twitter, dan BBM. Selain itu juga
aktif dalam berbagai pameran pangan seperti pada acara Dies Natalis XV FTP UB,
pasar murah setiap minggu Universitas Brawijaya dan juga aktif memberikan
promo kepada orang tua siswa/siswi.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 7. Sistem Pemasaran Si Pa-Ijo (a) promosi melalui media online facebook, (b)
bazar pangan, (c) promosi ke orang tua siswa, (d) penjualan secara langsung

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI


Hasil yang telah dicapai dalam program ini meliputi beberapa hal yang sangat
berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut:
4.1 Bernilai Profitable
Selama 5 bulan program Si Pa-Ijo telah diaksanakan dan telah menghasilkan omset
harian yang semakin hari semakin meningkat. Dari bulan pertama mengahasilkan
omset rata-rata sebesar Rp 90.000/hari hingga saat ini mencapai omset sebesar Rp
350.000/hari. Dengan keuntungan bersih setiap harinya mencapai 40% dari omset.
8
4.2 Tenaga Kerja
Si Paijo telah memperkerjakan 2 tenaga kerja untuk membantu dalam menjalankan
program tersebut. Tenaga kerja tersebut membantu dalam proses produksi dan
penyajian di outlet-outlet Si Pa-Ijo. Tenaga kerja tersebut akan dibayar dengan gaji
pokok dan bonus penjualan tiap hari. Dengan adanya tenaga kerja ini maka kami
telah membantu dalam mengurangi pengangguran di Indonesia.
4.3 Labelisasi Produk
Si Pa-Ijo telah mendapatkan nomer izin P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga)
dari Dinas Kesehatan dan Akad Halal dari MUI (Majelis Ulama’ Indonesia) Kota
Malang. Nomor P-IRT Si Pa-Ijo adalah P-IRT 3063573011731-19 dan sertifikat
akad Halal dengan nomor MUI 0213.220601014.

Gambar 8. Sertifikat P-IRT Gambar 9. Sertifikat Akad Halal MUI


4.4 Penjualan
Si Pa-Ijo telah bekerjasama dengan 2 (dua) SDN (Sekolah Dasar Negeri) di Kota
Malang, yaitu SDN Tunjungsekar 1 Malang dan SDN Penanggungan Malang.
Sehingga telah Si Pa-Ijo telah memiliki 2 outlet tetap. Si Pa-Ijo juga telah mengikuti
beberapa bazar produk pangan seperti di Greenovation Kompas kampus, Dies
Natalis XV Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Bazar Produk
Scientific Great Moment (SGM) 5 ARSC FTP UB, dan pasar murah setiap minggu
Universitas Brawijaya.

Gambar 10. Outlet SDN Tunjungsekar 1 Malang


9

Gambar 11. Outlet SDN Penanggungan Malang


4.5 Kerjasama dengan Petani
Untuk mendukung ketersediaan bahan baku dan demi mendapatkan bahan baku
dengan harga yang lebih murah maka penulis telah bekerjasama dengan petani labu
kuning di daerah Singosari kabupaten Malang.

Gambar 12. Kerjasama dengan Petani Labu Kuning

BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA


Rencana tahapan berikutnya dibagi menjadi dua berdasarkan jangka waktunya, yaitu
rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.
5.1 Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek merupakan rencana yang disusun dalam kurun waktu 5
(lima tahun). Adapun rencana jangka pendek dalam mengembangkan Si Pa-Ijo
adalah sebagai berikut:
a. Diversifikasi Produk
Penambahan varian rasa dan produk sangat diperlukan untuk memperluas pasar
dan tetap menjaga minat pelanggan terhadap produk Si Pa-Ijo. Selain adanya
penambahan rasa baru diversifikasi produk juga dilakukan untuk memperpanjang
umur simpan agar produk dapat bertahan lama, sehingga penjualan dan pangsa
pasar dapat lebih meluas. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan produk
kering atau kemasannya dijadikan kemasan vakum.
b. Menjalin Kerjasama dengan SD Negeri/swasta
10
Jumlah SD Negeri di kota Malang mencapai 199 sekolah belum termasuk SD
swasta. Hal tersebut merupakan potensi tersendiri jika mampu bekerjasama
dengan sebanyak-banyaknya dari SD-SD tersebut.
c. Penjualan dengan Armada Motor
Untuk meningkatkan omset maka dilakukan penjualan dengan menggunakan
motor yang dilengkapi dengan perlengkapan penjualan seperti rombong motor
dan perlengkapan lainnya.
5.2 Rencana Jangka Panjang
Rencana jangka panjang merupakan rencana pengembangan dalam kurun waktu
lebih dari 5 (lima) tahun.
a. Membentuk badan hukum CV (Comanditaire Venootschap)
b. Menjadikan usaha waralaba
c. Membuka outlet di luar kota Malang
d. Menjadi oleh-oleh khas kota Malang

DAFTAR PUSTAKA
Anna, Lussia Kus (20 oktober 2010). “Klorofil, Si Hijau Pencegah Penyakit”.
http://health.kompas.com/read/2010/10/20/12574988/Klorofil.Si.Hijau.Pencegah
.Penyakit.html diakes tanggal 10 Oktober 2013
Damayanti,N. 2002. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung dan Pati Ganyong (Canna
edulis kerr) Varietas Lokal. Skripsi. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Manik, L. 2001. Identifikasi Kelayakan Makanan Kudapan Sekolah sebagai Makanan PMT AS
menurut Aspek Gizi, Biaya dan Keamanan Pangan. Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian,
IPB.
Setiari, Nintya., Nurchayati,Yulita.Eksplorasi Kandungan Klorofil pada beberapa Sayuran
Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement. BIOMA, Juni 2009
ISSN: 1410-8801 Vol. 11, No. 1, Hal. 6-10. Jurusan Biologi FMIPA Undip
Sundari, Tri. 2011. Formulasi Biskuit dengan Tepung Komposit Berbasis Labu Kuning
(Curcubita Moschata) sebagai Alternatif Makanan Pendamping
ASI.Skripi.http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47488
Lampiran 1. Penggunaan Dana
PENGGUNAAN DANA SI PAIJO

A. PEMASUKAN
Jumlah
No. Sumber
(Rp)
1. DIKTI 8.000.000
Total 8.000.000

B. PENGELUARAN
1. Barang Penunjang
Harga
No. Nama Barang Jumlah Total (Rp)
Satuan (Rp)
1. Rombong 1 buah 1.300.000 1.300.000
2. Loyang 3 buah 8.500 25.500
3. Dandang 1 buah 75.000 75.000
4. Mixer 1 buah 250.000 25.000
5. Pisau 1 buah 8.000 8.000
6. Piring 3 buah 5.000 15.000
7. Kompor+regulator 1 set 250.000 250.000
8. Tabung LPG 1 buah 115.000 115.000
9. Blender 1 buah 200.000 200.000
10. Sewa rumah produksi 1 tahun 750.000 750.000
TOTAL 2.763.500

2. Barang Habis Pakai


Harga
No. Nama Barang Jumlah Total (Rp)
Satuan (Rp)
1. Kemasan 6.000 buah 600 3.600.000
2. Labu Kuning 20 kg 4.500 90.000
3. Tepung Ganyong 5 kg 14.000 70.000
4. Tepung MOCAV 10 kg 6.000 60.000
5. Gula 10 kg 10.000 100.000
6. Telur 3 kg 16.000 48.000
7. Ovalet 10 biji 1.200 12.000
8. Kertas nasi 100 biji 250 25.000
9. Garam 5 bungkus 1.500 15.000
10. Daun singkong 5 ikat 1.500 15.000
11. Margarin 5 bungkus 3.500 17.500
12. Toping coklat 1 bungkus 10.000 10.000
13. Toping strawberry 1 bungkus 7.500 7.500
14. Toping vanilla 1 bungkus 7.500 7.500
15. Toping talas 1 bungkus 7.500 7.500
16. Susu bubuk 1 bungkus 15.000 15.000
17. Vanili bubuk 5 bungkus 500 2.500
TOTAL 4.102.500
3. Perjalanan
Harga
No. Nama Keperluan Jumlah Total (Rp)
Satuan (Rp)
1. Pengurusan P-IRT 3 kali 10.000 30.000
2. Pengurusan MUI 2 kali 10.000 20.000
3. Penawaran kerjasama 5 kali 10.000 50.000
4. Memindahkan rombong 2 kali 80.000 160.000
TOTAL 260.000

4. Lain-lain
Harga
No. Nama Barang Jumlah Total (Rp)
Satuan (Rp)
1. Biaya P-IRT 1 kali 300.000 300.000
2. Biaya Akad Halal MUI 1 kali 150.000 150.000
3. Biaya Analisis Pangan 1 Kali 245.000 245.000
4. Cetak banner 6 meter 13.000 78.000
5. Print draf laporan kemajuan 2 kali 4.500 9.000
6. Cetak X-Banner 1 kali 80.000 80.000
7. Scan sertifikat 2 kali 1.000 2.000
TOTAL 864.000

C. SALDO
Pemasukan = Rp 8.000.000
Pengeluaran = Rp 7.990.000
SALDO = Rp 10.000
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai