Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI FISIOLOGI

ANATOMI FISIOLOGI
SEL DAN JARINGAN PADA MANUSIA
SEL DAN JARINGAN TUBUH
MANUSIA
OLEH:

{
1.MUHAMMAD ICHWAN ARRASYID
2.SITI ANISA DWI AGUSTINE
3.SYALMA WIJATAMA PUTRI

Dosen pembimbing : Ns. Budi Siswanto, S.Kep,


M.Sc
Teori-teori Tentang sel
a. Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di
bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-
rongga yang disebut sel (cellula).
b. Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti
cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong
yang berisi)
c. Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel
hidup dan menemukan isi dalam rongga sel tersebut yang
penyusunnya disebut Sarcode.
d. Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann
(ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang
terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka
mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel .
e. Robert Brown (Scotlandia, 1831)
menemukan benda kecil yang melayang-
layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus).
f. Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi
menyatakan sel merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup.
g. Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa
setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla).
STRUKTUR FUNGSI SEL
1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil.
ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-
macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat
rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi
khusus. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak
bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang
berdiri sendiri.
Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan
respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui
pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. perkembangbiakan
dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan
baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan
secara langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel
banyak mengalami pembelahan secara mitosis.
2. Struktur Sel
a. Struktur sel prokariotik
semua sel prokariotik mempunyai membram plasma,
nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang
mengandung ribosom. sel prokariotik tidak memiliki membram
inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti
yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan
protoplasma.
b. Struktur Sel Eukariotik
Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik
adalah sel eukariotik memiliki membram inti, sedangkan sel
prokariotik tidak. selain itu sel eukariotik memiliki sistem
endomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram
seperti retikulum endoplasma, Badan Golgi, mitokondria, dan
lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol, sedangkan sel
prokariotik tidak.
3. Ukuran sel
1. Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang
berdiameter sekitar 10 m sampai 30 m.
2. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu besar karena
sel harus mempertahankan membran plasma yang memadai
untuk menampung pergantian antara nutrisi dan sampah.
a. Secara matematis, jika ukuran ruang sel bertambah,
maka volumenya bertambah lebih cepat dibandingkan
bidang permukaannya. Dengan demikian, semakin besar
ukuran sel, maka membran sel yang berhubungan dengan
masa sitoplasmanya semakin sedikit.
b. Sel-sel besar memperluas batasan ukuran mereka
dengan cara memodifikasi membran plasmanya.
4. Organel-Organel Sel Manusia
1. Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar,
bersifat semipermeabel, berfungsi mengatur pemasukan
dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan
cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran
plasma disusun oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.
2. Sitoplasma
sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral,
dan enzim-enzim di pergunakan untuk mencerna
makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan
proses metabolisme sel. metabolisme terdiri dari proses
penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.
3. Retikulum Endoplasma
1) Struktur
a. Retilkulum endoplasma tersusun dari jaringan-jaringan rongga
datar yang dilapisi membran, yang menyambung pada membran
plasma dan membran nuklear.
b. Ada dua jenis retikulum endoplasma: retikulum endoplasma
kasar (granular), yang membrannya memiliki ribosom, dan
retikulum endoplasma halus (agranular), yang tidak memiliki
ribosom. retikulum endoplasma kasar bersambungan dengan
retikulum endoplasma halus.

2) Fungsi
(a) Retikulum endoplasma merupakan tempat utama sintesis produk
sel dan juga berperan dalam transport dan penyimpanannya.
(b) Retikulum endoplasma kasar menonjol dalam sel yang khusus
untuk sekresi protein seperti enzim pencernaan.
(c) Retikulum endoplasma halus banyak terdapat dalam sel, beberapa
kelenjar endokrin yang menyintesisi hormon dan dalam hati, tempat
retikulum endoplasma terlibat dalam sistesis lipid dan kolesterol
serta pemecahan glikogen.
(d) Pada otot, retikulum endoplasma halus disebut retikulum
sarkoplasma dan turut berperan dalam proses kontraksi.
4. Ribosom
1) Struktur:
a. Ribosom adalah garnula kecil berwarna hitam yang tersusun
dari RNA ribosomal dan protein
b. Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam
kelompok disebut poliribosom.
C. Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau
melekat pada membran retikulum endoplasma.

2) Fungsi:
(a) Ribosom merupakan tempat sintesis protein.
(b) Ribosom bebas terlibat dalam sitesis protein untuk dipakai
sel itu sendiri; misalnya, dalam pembaharuan enzim dan
membran. Ribosom yang berkaitan merupakan tempat
berlangsungnya sintesis protein yang merupakan produk
sekretori yang akan dikeluarkan sel
5. Lisosom
Fungsi:
(a) Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraselular.
Lisosom memegang peran dalam proses normal dan patologis.
(b) Pada sel fagostik, agens yang berpotensi membahayakan
seperti bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel tersebut.
Agens tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk
membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
(c) Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan
selular normal dengan cara memindahkan komponen selular
yang sudah rusak atau berlebihan.
(d) Kerusakan sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia
dapat menyebabkan membran lisosom hancur dan enzim terlepas
ke dalam sitoplasma. Autolisis atau pencernaan sel yang
dihasilkan menjadikan lisosom disebut kantong bunuh diri untuk
sel.
(e) Beberapa penyakit metabolik, dikenal sebagai
penyakit penyimpanan (storage disease) disebabkan
oleh faktor kongnital (bawaan lahir) yaitu tidak adanya
salah satu enzim lisosom. Akibatnya terjadi akumulasi
abnormal dari zat yang dapat mengganggu fungsi
normal sel.

6. Badan Mikro
Merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase,
organel ini banyak ditemui pada sel hati.
Fungsi : menguraikan peroksida (H2O2) yang
merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik
menjadi air dan oksigen.
7. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi
untuk respirasi . Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1
mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.
Struktur:
(a) Mitokondria tampak seperti batang atau filamen yang bergerak
dengan konstan dalam sebuah sel hidup.
(b) Setiap mitokondria terdiri dari membran terluar halus dan
membran terdalam yang membentuk lipatan yang disebut Krista.
Krista menonjol menyerupai rak ke dalam mitokondria dan
menambah bidang permukaan membran bagian dalam.
(c) Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA,
RNA dan ribosom.
8. Mikrofilamen dan Mikrotubulus
a. Mikrofilamen
1)Struktur
(a) Mikrofilamen adalah benang silinder solid yang
terbuat dari protein dan ditemukan di berbagai tempat
dalam sel.
(b) Mikrofilamen biasanya ditemukan dalam bentuk
berkas yang disebut fibril, terletak tepat di bawah
membran plasma.
2) Fungsi
(a) Mikrofilamen bertanggung jawab atas kontraktilitas
sel, Yang merupakan sifat semua sel tetapi berkembang
dengan baik pada sel-sel otot.
(b) Kontraktilitas bertanggung jawab untuk daya gerak
sel dan gerakan yang berkaitan dengan pembelahan sel.
b. Mikrotubulus
1) Struktur
(a) Mikrotubulus merupakan pipa berongga dan
tersebar dalam sitoplasma semua sel.
(b) Mikrotubulus tersusun dari molekul tubilin protein.

2) Fungsi
(a) Mikrotubulus berkontribusi dalam elemen
penunjang sel.
(b) Mikrotubulus juga terlibat dalam pembelahan sel,
pergerakan sel dan transpor zat dari satu area ke area
lain.
9. Badan Golgi
pada dasarnya badan golgi berupa kumpulan
rongga-rongga yang pipih, berbentuk mangkok,
dikelilingi oleh vesikel-vesikel. Badan golgi berfungsi
dalam pembentukan dinding sel, membentuk membran
plasma, dan biosintesis glikoprotein dan glikolipida.
10. Inti Sel (Nukleus)
Organel yang mengatur semua kegiatan dalam sel.
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
Membran Inti (Karioteka)
Nukleoplasma (Kariolimfa)
Kromatin / Kromosom
Nukleolus(anak inti).
Fungsi : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel,
11. Sentriol
1) Struktur
(a) Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada di dekat
nukleolus dan badan Golgi di sebuah bidang khusus yang
disebut sentrosom.
(b) Dua anggota pasangan sentriol, yang satu sama lain
tersusun berpendikular, disebut diplosom.
(c) Dinding setiap sentriol mengandung susunan mikrotubulus
yang masing-masing terdiri dari tiga subunit yang disebut
triplet.
2) Fungsi
(a) Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan juga menjadi
tempat pembentukan silia dan flagella.
(b) Sentriol bereplikasi dan membelah sendiri sebelum
pembelahan sel. Setelah bereplikasi, setiap sentriol asli dan
tiruannya pindah ke kutub nuklear yang berlawanan untuk
memulai pembentukan apparatus spindel saat pembelahan sel.
12. Silia dan Flagella
1) Struktur
(a) Silia dan flagella terdiri dari mikrotubulus longitudinal
tersusun sebagai dua tubulus tunggal yang dikelilingi sebuah
cincin ganda dengan sembilan ruang.
(b) Silia berukuran pendek dan sangat banyak permukaan sel
serta menjulur ke luar sepeti bulu mata.
(c) Flagela lebih panjang dari silia dan berbentuk seperti
cambuk. Pada dasarnya hanya ada satu flagella per sel. Flagela
memiliki gerakan bergelombang yang menyebar di
keseluruhan panjangnya. Flagela terpanjang berukuran 56 nm,
adalah ekor spermatozoa.
(2) Fungsi
(a) Silia dan flagella, keduanya berfungsi dalam pergerakan
(b) Sillia mampu memindahkan cairan atau lapisan mukosa
melalui permukaan sel di tempatnya berada, sedangkan
flagella sel sperma berfungsi untuk mendorong sel.
13. Kromatin
Kromatin terlihat seperti gumpalan yg tidak
beraturan atau granula basofik kuat, atau benda
berwarna biru yang menyebar ke seluruh nukleus.
Kromatin disusun dari rantai pilin DNA yang terikat
pada protein basa histon, beragam jumlah RNA, dan
protein nonhiston lain serta system enzim. Pada sel
yang membelah, kromatin menebal dan berpilin
menjadi suatu unit khusus, kromosom. Sel manusia
berisi 23 pasang kromosom.
JARINGAN PADA MANUSIA

1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah gabungan dari
beberapa atau banyak sel yang memiliki
fungsi yang sama dalam suatu ikatan.
2. Struktur Jaringan
Jaringan penyusun tubuh dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu
jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup
permukaan tubuh, baik permukaan tubuh
sebelah luar maupun sebelah dalam. Permukaan
sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium
adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah
dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah
permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh
darah, dan rongga tubuh, Jaringan epitelium
dapat berasal dari perkembangan lapisan
ektoderma, mesoderma, atau endoderma. Sel-sel
epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat
pengikat (semen) antarsel, sehingga hampir tidak
ada ruangan antarsel.
Proses pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam atau
luar tubuh banyak melalui epitelium,maka sifat
permeabilitas dari sel-sel epitel memegang peranan
penting dalam pertukaran zat antara lingkungan di luar
tubuh dan di dalam tubuh.
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan
jumlah lapisan sel dan bentuknya, serta berdasarkan
struktur dan fungsinya.
1. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Dua kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan
epitelium adalah jumlah lapisan sel dan bentuknya.
Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat
dibedakan menjadi epitelium sederhana dan epitelium
berlapis. Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-
selnya hanya selapis. Epitelium berlapis adalah epitelium
yang terdiri atas beberapa lapis sel.
2. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan epitelium
dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan epitelium penutup
dan jaringan epitelium kelenjar.
a. Jaringan epitelium penutup
Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan
tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat di
permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau
merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada
pada tubuh.
b. Jaringan Epitelium kelenjar
Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel sel khusus yang
mampu menghasilkan sekret atau getah cair .Getah cair ini
berbeda dengan darah dan cairan antar sel.Berdasarkan cara
kelenjar mensekresikan cairannya , kelenjar dibedakan
menjadi dua ,yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
b. Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen
intaseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh
sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis besar,
jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks.
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen,
elastin, dan retikuler.
Serat kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna
putih. Serat nya mempunyai daya regang yang tinggi
denagn elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada
tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari
serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi.
Terdapat pada pembuluh darah. Serat retikuler hamper
sama dengan serat kolagen tetapi berukuran lebih kecil.
Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat
dengan jaringan lain.
1. Jaringan ikat longgar
Susunan seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi
dasar. Fungsinya anatara lain. Member bentuk organ
dalam, misalnya sumsum tulang dan hati. Menyokong,
mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh
jaringan lain, misalnya menyelubungi serat otot,
melekatkan jaringan dibawah kulit.
2. Jaringan ikat padat
Susunan seratnya padat dan memiliki sedikit
bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat. Jaringan ikat
padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat
padat tak teratur yang terdapat pada bagian dermis
kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat pada
teratur, yang terdapat pada tendon.
c. Jaringan Otot
1. Otot polos
Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak
dibagian tengah. Kontraksi otot polos tidak di bawah
pengaruh kesadaran sehingga disebut otot involunter.
Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ
reproduksi, saluran pernapasan.
2. Otot lurik
Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang,
memiliki banyak inti yang terletak dibagian tepi sel.
Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga di senut
otot volunter. Contoh, otot melekat pada rangga.
3. Otot Jantung
Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang
dua atau lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu atau
dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Kontraksi
tidak di bawah pengaruh kesadaran.
d. Jaringan Saraf
1. Struktur Sel Saraf

2. Macam macam sel saraf berdasarkan fungsi


Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan
rangsangan dari organ penerima rangsangan
(reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang).
Neuron intermediate, berperan sebagai
penghubung implus saraf dari satu
neuron ke neuron lain atau dari neuron
motorik ke neuron sensorik.
Neuron motor (eferen), berfungsi
mengirimkan implus dari system saraf
pusat ke otot dan kelenjar yang akan
melakukan respons tubuh. Pada
umumnya, neuron motor menerima
implus dari neuron intermediet.
Adakalanya implus ditransmisikan dari
neuron sensori ke neuron motor.
3. Fungsi Jaringan Saraf
1. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas)
2. Membawa impuls impuls saraf (pesan) ke pusat saraf
maupun sebaliknya (konduktivitas)
3. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa
gerakan pindah atau menghindar

4. Mekanisme Gerak Refleks dan Gerak Sadar


a. Gerak Refleks
adalah suatu gerakan yang tidak sengaja dilakukan
yang merupakan respon dari sistem saraf terhadap stimulus.
Urutan Perambatan impuls pada gerak refleks:
reseptor saraf sensorik sel penghubung (asosiasi) pada
sumsum tulang belakang saraf motorik respon pada
organ efektor.
b. Gerak Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf
kranial), yaitu saraf saraf yang keluar dari otak, dan saraf
sumsum tulang belakang, yaitu saraf saraf yang keluar
dari sumsum tulang belakang.
Urutan impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada
gerak refleks. Urutan jalannya impuls pada gerak sadar:
organ reseptor sel saraf sensorik otak sel saraf
motorik respon pada organ efektor
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smansax1-edu.com/2014/09/struktur-dan-
organel-organel-sel.html
http://www.sridianti.com/struktur-fungsi-

kromatin.html
http://yaulie.blogspot.co.id/2011/10/biologi-tentang-
struktur-fungsi.html
http://pixoplaak.blogspot.co.id/2010/04/sel-tubuh-

pada-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai