Anda di halaman 1dari 57

Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dunia kehidupan memiliki tingkatan struktur yang sangat terorganisasi secara sempurna dan
menjadi bagian organisasi kehidupan. Kita bisa melihat keteraturan dalam pola yang rumit seperti
pola pertulangan daun, pola warna-warni bulu burung, dan lainnya. Contoh tingkat organisasi
kehidupan yakni keteraturan biologi tersebut terdapat pada tiap tingkatan organisasi kehidupan yang
bahkan tidak nampak oleh mata.
Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari
dalam Biologi adalah makhluk hidup dan mahluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya
dengan lingkungan. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi atas mikroorganisme, tumbuhan,
hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor kimia dan fisika yang penting bagi makhluk
hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari dan tanah.
Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas
berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang
paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari
molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sel pada makhluk hidup?


2. Bagaimana molekul pada makhluk hidup?
3. Bagiamana jaringan pada makhluk hidup?
4. Bagaimana organ pada makhluk hidup ?
5. Bagaimana sistem organ pada makhluk hidup ?
6. Bagaimana dengan organisme ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sel pada makhluk hidup
2. Untuk mengetahui molekul pada makhluk hidup
3. Untuk mengetahui jaringan pada makhluk hidup
4. Untuk mengetahui organ pada makhluk hidup
5. Untuk mengetahui sistem organ pada makhuk hidup
6. Untuk mengetahui organisme

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 1


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

BAB II
ISI

2.1. Sel

Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
unit penyusun semua makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari
1013 sel.
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteriMycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai
0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam
yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1
mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17.
Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati
suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali.
Namun demikian, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh
Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut
biologi sel.

1. Pengertian Sel
Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara asalkan
seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung
pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan (faal tubuh).
Berdasar jumlah sel penyusunnya makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup
uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup multiseluler berasal dari satu sel (zigot) yang kemudian
mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Struktur sel terdiri dari nukleus (inti sel), sitoplasma beserta
organelnya,membran sel dan dinding sel. Sel yang mempunyai fungsi khusus biasanya dilengkapi
dengan organel khusus yang tidak ditemukan pada sel lain.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 2


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Sel bisa diartikan sebagai gumpalan dari protoplasma yang


berinti dan berfungsi sebagai komponen atau alat dalam membantu penyelenggaraan segala aktivitas
untuk kebutuhan hidupnya. Selama pertumbuhan, sel akan berubah seiring dengan perkembangannya
baik dari bentuk untuk menyesuaikan dengan fungsinya. Bentuk sel bisa epidermis, hal ini akan
melindungi sel-sel lain dalam menyimpan persediaan makanan.

Sel berasal dari kata cella dimana memiliki arti sekumpulan partikel-partikel yang berukuran
kecil dan membentuk suatu kesatuan terkecil dari makhluk hidup agar dapat melaksanakan suatu
kehidupan. Pengertian sel sendiri mencakup dari beberapa hal yang berasal dari empat teori yakni unit
struktural terkecil dari makhluk hidup, unit fungsional terkecil dari mahkluk hidup, pertumbuhan
terkecil dari suatu makhluk hidup, serta unit hereditas terkecil dari mahkluk hidup.

Pengertian Sel Menurut Beberapa Ahli

Sel dilihat pertama oleh Aristoteles (384 – 322 SM). Dia menyatakan bahwa semua makhluk
hidup tersusun dari suatu benda hidup atau unit struktural yang mempengaruhi kehidupan suatu
organisme. Pada saat ini belum dikenal kata “sel” dari unit structural tersebut.

Robert Hooke (1665 M), Dialah orang yang pertama kali yang menamakan unit structural
tersebut sebagai “sel”. Beberapa investigator dari tahun 1665 s/d 1831 yang mempelajari sel, Tak
satupun yang dapat menyimpulkan bahwa benda hidup tersebut tersusun dari unit atau sel yang
serupa.

Pada tahun 1938 – 1939 M, dua orang ahli biologis yaitu M.J.Schleiden (ahli Botani) dan
Theodore Schwann (ahli Zoologi) Mendefinisikan secara jelas tentang sel. Menurut mereka sel adalah
unit struktural dan unit fungsional dari organisme hidup.

Sejak tahun 1955, berkembanglah teori sel modern, yaitu:

 Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.


 Sel adalah unit fungsionla dari makhluk hidup.
 Sel adalah pembawa sifat dari makhluk
 Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel).

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 3


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Setiap sel mempunyai aksi dan tugas secara bebas sebagai bagian integral dari organisme
lengkap.
Ukuran Sel
 Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 µm – 100 µm.
 Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 – 0,5 µm.
 Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu ± 55
cm.
Jumlah Sel
 Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu. Mereka disebut sebagai bentuk uniseluler atau
aseluler.
 Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar Kingdom Fungi
terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme multiseluler.
Type Sel
Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke dalam dua type, yaitu:

 Sel Prokariotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak terlihat secara
jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau yang tergolong dalam kingdom
Monera .
 Sel Eukariotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara jelas. Type sel
ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi , Kingdom Plantae dan
Animalia

2. Sejarah Sel
a. Penemuan awal
Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah ditemukan pada akhir abad ke-16 dan selanjutnya
dikembangkan di Belanda, Italia, dan Inggris. Hingga pertengahan abad ke-17 mikroskop sudah
memiliki kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuwan Inggris Robert Hooke kemudian
merancang mikroskop majemuk yang memiliki sumber cahaya sendiri sehingga lebih mudah
digunakan. Ia mengamati irisan-irisan tipis gabus melalui mikroskop dan menjabarkan struktur
mikroskopik gabus sebagai "berpori-pori seperti sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan"
dalam makalah yang diterbitkan pada tahun 1665. Hooke menyebut pori-pori itu cells karena mirip
dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau penjara. Yang sebenarnya dilihat oleh Hooke adalah
dinding sel kosong yang melingkupi sel-sel mati pada gabus yang berasal dari kulit pohon ek. Ia juga
mengamati bahwa di dalam tumbuhan hijau terdapat sel yang berisi cairan.

Pada masa yang sama di Belanda, Antony van Leeuwenhoek, seorang pedagang kain,
menciptakan mikroskopnya sendiri yang berlensa satu dan menggunakannya untuk mengamati
berbagai hal. Ia berhasil melihat sel darah merah, spermatozoid, khamir bersel tunggal, protozoa, dan
bahkan bakteri. Pada tahun 1673 ia mulai mengirimkan surat yang memerinci kegiatannya kepada
Royal Society, perkumpulan ilmiah Inggris, yang lalu menerbitkannya. Pada salah satu suratnya,
Leeuwenhoek menggambarkan sesuatu yang bergerak-gerak di dalam air liur yang diamatinya di
bawah mikroskop. Ia menyebutnya diertjen atau dierken (bahasa Belanda: 'hewan kecil',
diterjemahkan sebagaianimalcule dalam bahasa Inggris oleh Royal Society), yang diyakini sebagai
bakteri oleh ilmuwan modern.

Pada tahun 1675–1679, ilmuwan Italia Marcello Malpighi menjabarkan unit penyusun
tumbuhan yang ia sebut utricle ('kantong kecil'). Menurut pengamatannya, setiap rongga tersebut

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 4


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding yang kokoh. Nehemiah Grew dari Inggris juga menjabarkan
sel tumbuhan dalam tulisannya yang diterbitkan pada tahun 1682, dan ia berhasil mengamati banyak
struktur hijau kecil di dalam sel-sel daun tumbuhan, yaitu kloroplas.

a. Teori sel
Dua ratus tahun kemudian, yakni sekitar tahun 1835, seorang ilmuan Prancis yang bernama
Felix Dujardin meneliti bahwa sel-sel tersebut tersusun atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut
dikenal dengan istilah Protoplasma. Istilah Protoplasma kali ini dikemukakan oleh Johannes Purkinje.

Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah berspekulasi atau mengamati
bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, namun hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu.
Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan
terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi
aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun
1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus.
Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia
pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan,
menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal
pembentukan berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.

Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah
Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden
mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari
pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui
pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang
terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).

b. Perkembangan biologi sel


Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai penemuan mengenai fenomena seluler dasar,
seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta berbagai organel penting, seperti mitokondria, kloroplas,
dan badan Golgi. Lahirlah bidang yang mempelajari sel, yang saat itu disebut sitologi.

Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi elektron, memungkinkan
sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru yang disebut biologi sel. Pada tahun 1960, perhimpunan
ilmiah American Society for Cell Biology didirikan di New York, Amerika Serikat, dan tidak lama
setelahnya, jurnal ilmiah Journal of Biochemical and Biophysical Cytologyberganti nama
menjadi Journal of Cell Biology. Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah menjadi suatu disiplin
ilmu yang mapan, dengan perhimpunan dan publikasi ilmiahnya sendiri serta memiliki misi
mengungkapkan mekanisme fungsi organel sel.

3. Bagian-Bagian Sel
a. Membran plasma
1. Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel atau organel
2. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon) metabolit dll dan agensia
khas seperti bakteri dan virus
3. Tempat berlangsunya berbgai reaksi kimia seperti pada membran motokondria, kloroplas,
retikulum endoplasma dan lain-lain,
4. Membran plasma juga berfungsi sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti
perubahan suhu, intensitas cahaya dan lain-lain.
Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 5
Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

b. Dinding sel
Fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah untuk memperkokoh sel sebagaimana sel tulang pada
hewan.

c. Sitoplasma dan nukleoplasma


Fungsi nucleolus adalah tempat perakitan ribosom.

d. Organel sel
Organel sel antara lain adalah : retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, kloroplas,
nucleus, lisosom, peroksisom,vakuola. Disamping organel yang dibungkus membran ada pula
organel yagn tidak dibatasi membran seperti ribosom

1). Retikulum endoplasma


 Tempat biosintesis protein. Protein disintesis pada REG
 Tempat penambahan molekul karbohidrat. Molekul karbohidrat ditambahkan pada rantai
protein yang telah disintesis RE sebelum dibawa ke badan golgi, lisosom, membran sel atau
ke ruang antar sel. Penambahan ini terjadi di lumen RE.
 Tempat biosinteis fospolipid dan kolesterol. Membran RE berfungsi untuk membentuk semua
lipid yang diperlukan untuk membentuk atau memperbaiki membran plasma, termasuk
fospolipid dan kolesterol.
 Tempat detoksifikasi, proses ini berlangsung pada REA sel-sel usus, ginjal, kulit, dan
terutama di hari. Senyawa-senyawa yang berbahaya dan bersifat racun, diubah menjadi tidak
berbahaya.

2) Badan Golgi
Kompleks golgi berfungsi sebagai

 Tempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid berkarbohidrat
tinggi.
 Berperan dalam pemulihan membran sel
 Berperan dalam mencekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel. Bahan yang akan
disekresikan terlebih dahulu dikemas dalam vesikuli sekretoris atau granula sekretoris.
 Pada sel tumbuhan kompleks golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.
3). Lisosom dan peroksisom
Organel ini penting untuk melindungi sel dari penimbunan H2O2. pada biji yang sedang
tumbuh peroksisom berperan dalam perimbakan asam lemak yang tersimpan dalam biji
menjadi gula yang diperlukan untuk tubuh.

4). Mitokondria
Mitokondria mempunyai banyak fungsi metabolik, terutama untuk menghasilkan energi
pada metabolisme karbohidrat dan lemak (disebut juga respirasi), sintesis ATP dan lain-lain.
Jumlah mitokondria dalam sel tidak sama tergantung pada aktivitas sel. Sel-sel yang aktif seperti
sel pada jaringan otot mempunyai banyak mitokondria.

5). Kloroplas
Fungsi kloroplas adalah tempat fotosintesis dan sintesis ATP pada sel tumbuhan

Selain kloroplas pada rumbuhan juga terdapatplastida lain yaitu kromoplas yang mengandung
pigmen kuning dan leukoplas yang tidak mengandung pigmen

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 6


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

6). Sentrosoma
Sentrosoma merupakan argenel yang bentuknya agak bulat dan terletak dekat ini. Pada
sentrosoma terdapat dua sentriol yang tersusun tegak lurus satu dengan yang lain. Sentrosoma
berperan dalam pembelahan sel.

7). Ribosom
Merupakan struktur terkecil yang terdapat dalam sel, dan merupakan tempat berlangsungnya
sintesis. Ukuran ribosom pada sel eukariota berbeda dengan sel prokariota. Pada sel yang aktif
melakukan sintesis protein, ribosoma dapat mencapai 25% dari bobor kering sel.

8). Vakuola
Vakuola merupakan organel yang berisi cairan, dan dibatasi oleh membran plasma, vakuola
umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan yang muda terdapat banyak vakuola-
vakuola kecil, tetapi dengan bertambahnya umur sel, maka terbentuk vakuola tengah yang besar.
Vakuola berfungsi untuk menyimpan sementara bahan makan terlarut dan sia-sia metabolisme.

9). Transpor Materi Intra dan Antar Sel


Salah satu fungsi membran sel adalah tempat lalu lalangnya materi yang dibutuhkan, yang
tidak dibutuhkan atau materi yang dibutuhkan ruang antar sel. Sistem pemasukan dan pengeluaran
materi ini disebut sistem transpor. Dilihat dari materi yang memasuki sel, ada dua kelompok yaitu
makro molekul dan mikro molekul. Membran plasma merupakan saringan pemilihan materi yang
akan memasuki sel. Dwilapis lipid bersifat impermeable bagi molekul-molekul terlarut dalam air
dan molekuk bermuatan.

a. Pengangkutan mikromolekul lewat membran sel

Ada tiga mekanisme pengangkuran mikromolekul, yaitu : difusi sederhana, difusi dipermudah,
dan pengangkutan aktif. Difusi sederhana dan dipermudah merupakan transport materi dari daerah
konsentrasi tinggi, ke daerah konsentrasi rendah. Pengangkutan ini tidak menggunakan ATP, karena
searah dengan gradien konsentrasi, sehingga juga transpor pasif. Transpor materi dari daerah
konsentrasi rendah ke daerah konsentrasi tinggi memerlukan ATP, karena berlawanan dengan gradien
konsentrasi sehingga disebut juga transport aktif.

1) Difusi sederhana

Molekul-molekul yang dapat melewati membran plasma dengan jalan difusi sederhana sangat
terbatas jumlahnya. Mikromolekul yang bersifat hidrofobik dapat melewati membran plasma
dengan mudah. Sedangkan makromolekul atau molekul yang terion sulit melewati membran
plasma. Kemampuan membran plasma untuk memilih molekul yang akan melewatinya disebabkan
adanya porus pada membran tersebut. Porus tersebut ada yang menembus molekul protein integral
(transmembran), atau terbentuk secara acak pada dwilapis ipid. Porus pada dwilapis lipid terbentuk
karena gerakan molekul lipid tersebut.

2) Difusi dipermudah

Senyawa yang melewati selaput plasma dengan jalan difusi dipermudah, tidak memerlukan ATP.
Namun gerakan senyawa dari luar ke dalam atau sebaliknya bisa lebih cepat dari pada difusi
sederhana. Hal ini karena ada protein pembawa (carier) yang mampu mempercepat pengangkutan.
Molekul protein pembawa setelah mengikat senyawa yang akan dibawa, segera memindahkan
senyawa tersebut dari luar ke dalam atau sebaliknya, dengan jalan rotasi berdifusi atau dengan
membentuk porus.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 7


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

3) Transport

Pengankutan senyawa melewati membran plasma dengan melawan gradien, berlangsung sangat
rumit. Mekanisme paling sederhana sama dengan difusi dipermudah, namun memerlukan ATP.
Salah satu contoh transport aktif adalah pemompaan ion Na+ dan Ka+ di dalam sel dipertahankan
selalu lebih tinggi dari pada di luar sel. Sebaliknya konsentrasi ion Na+ di dalam sel dipertahankan
selalu lebih rendah dari pada luar sel. Untuk itu ion Na+ dan Ka+ dipompa melawan gradien
konsentrasi. Pemompaan dapat berlangsung bila ada ATP.

b. Pengangkutan makromolekul lewat membran sel

Makromolekul bisa berupa protein, polinukleotidak, polisakarida atau mikroorganisme. Bahan-


bahan ini tidak dapat lewat membran sel dengan cara difusi ataupun transport aktif, namun sel tetap
dapat memasukkan dan mengeluarkan makromolekul-makromolekul tersebut. Pengangkutan
makromolekul ini sangat berbeda dengan pengangkutan mikromolekul. Pengangkatan makromolekul
membutuhkan visikuli. Ada tiga cara pengangkutan makromolekul yaitu endositosis, eksositosis,
pertunasan (budding).

1) Endositosis

Endositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam sel, dengan cara pelekukan ke dalam
(invaginasi) membran sel. Setelah terjadi pelakukan membran sel akan menggenting dan akhirnya
terputus sehingga terbentuk vesikuli (endosom) yang berisi makromolekul yang akan diangkut.
Endosotosis terbagi dua yaitu pinositosis, bila materi yang diangkut kental (solid).

2) Eksositosis

Ekositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel ada dua cara eksositosis yaitu melalui
pelekukan ke luar (evaginasi) membran plasma sehingga akhirnya membran plasma mengenting
dan putus dan bahan yang diangkut berada dalam visikuli. Cara yang kedua vesikuli yang ada
dalam sel (atau organel) melbur dengan membran plasma dan bahan yang diangkut dilepaskan
setelah membran vesikuli terbuka.

3) Pertunasan

Pertunasan hampir sama dengan eksositosis yang membentuk vesikuli, hanya istilah ini dipakai
untuk tingkat organel saja. Contohnya pada pembentukan lisosom.

4. Struktur Sel
a. Prokariotik
Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe prokariotik. Bagian luar
sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling
luar berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah
polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam
anorganik serta berbagai asam amino.

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi.
Sedangkan membran dalam merupakan bagian bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam
anorganik serta berbagai asam amino. Berdasarkan struktur dinding selnya bakteri dikelompokkan
menjadi bakteri Gram negatif dan Gram positif

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi.
Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup yang paling dalam. Membran plasma bakteri

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 8


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

mengadung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel
eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut
mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan menerimaDNA pada saat konyugasi.
Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang
berfungsi untuk melekatkan diri. Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma
berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan
berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang
memiliki sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas,
mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma
bakteri.

b. Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe ini secara struktural
memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya. Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas
yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel.
Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan, dan jamur baik multiseluler
maupun yang uniseluler.

Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada hewan. Pada sel hewan, pada
bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan
adanya dinding sel. Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi berbeda
penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan pada tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan
ditemukan adanya organel kloroplas sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan. Selain
perbedaan tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur memiliki struktur yang
serupa.

5. Fungsi Sel
Ditinjau dari fungsinya, sel merupakan unit fungsional dari semua (konsep) organism hidup.
Jadi, fungsi kehidupan ini dikerjakan oleh tiap individu sel. Fungsi kehidupan organisme tingkat
tinggi (termasuk manusia) dikerjakan oleh tiap sel dari berbagai alat tubuh dan organisasi yang
sempurna terjadilah aktivitas terpadu untuk melangsungkan fungsi kehidupan ini. Aktivitas terpadu
dikoordinasikan oleh kekuatan yang belum kita ketahui menurut teori vitalitas dinyatakan sebagai a
transcendent force not inherent in the chemical composition of protoplasm.Ditinjau dari
perkembangan, maka sel merupakan unit perkembangan, karena tiap jenis jaringan dan alat tubuh
didahului oleh pembentukan jenis sel tertentu.

Ditinjau dari keturunan, sel merupakan unit hereditas. Seperti yang dijelaskan dalam hal
reproduksi, dalam inti sel terdapat kromosomyang mengandung gen-gen (factor keturunan). Semua
sifat turun temurun dari suatu individu (hewan uniselular atau hewan multiselular) terdapat dalam sel
itu atau dalam sel reproduksi atau dalam sel kelamin.

6. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada
organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga merupakan
suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai
kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara
ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam
memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan
hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua macam pembelahan sel, yaitu
pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 9


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

a. Pembelahan Sel secara Langsung


Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau pembelahan biner.
Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau
tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu),
seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi
pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua
sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-nya. Pembelahan biner dimulai dengan
pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah
menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik
tertentu. Perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada
tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel (
nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel ( sitoplasma). Organisme
prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme eukariotik mempunyai
membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah
yang disebut nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel
eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas
menjadi kromosom sebelum pembelahan.

b. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis)


Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan
tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda.
Kalian telah mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin . Ketika sel akan
membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut
kromosom. Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan
mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di
dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.

Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses pembagian kromosom di dalamnya. Tingkah
laku kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut pembelahan secara tidak langsung.
Mengenai fase-fase pembelahan mitosis akan dibahas pada subab tersendiri.
Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis .
Sebelum kalian mempelajari lebih jauh tentang pembelahan sel secara tidak langsung, ada baiknya
kalian lakukan rubrik Diskusi beri-kut ini.

Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ tu-buh organisme terjadi melalui
proses pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan
sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses pembelahan
mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet
(sel kelamin).

Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini
mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel
induk memi-liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromo-som. Jumlah 2n ini
disebut juga kromosom diploid.

Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual. Pada manusia
dan hewan, pembelahan mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami
pertum-buhan dan perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yang telah dibuahi sperma akan

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 10


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk embrio. Sel-sel pada embrio ini terus-
menerus membelah secara mitosis dan akhirnya terbentuk bayi. Pertumbuhan manusia dari bayi
hingga dewasa juga melalui mekanisme pembelahan sel secara mitosis.

2.2. Jaringan

a. Pengertian Jaringan

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi,
jaringan hamper dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup
berasal dari perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada
perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu
sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang
menjadi individu baru.
Sel zigot membelah berkali-kali, mula-mula membentuk sel yang seragam (blastula). Sel-sel
tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat perkembangan embrio, sel-sel tersebut
berkembang menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel mengalami
diferensiasi dan spesialisasi. Jadi dari sel yang seragam berubah menjadi berbagai jenis sel yang
bentuknya sesuai dengan fungsinya.

b. Macam Jaringan

Macam jaringan penyusun tubuh tumbuhan berbeda dengan macam jaringan penyusun
tubuh hewan dan manusia. Berikut akan diuraikan jaringan penyusun tubuh tumbuhan dan hewan.
1) Jaringan pada tumbuhan
a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus mengalami pembelahan atau
masih bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel
baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut
sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh
sel meristem disebut derivatif atau turunan. Proses pertumbuhan dan spesialisasi secara
morfo-fisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi. Jaringan yang
mengalami diferensiasi akan kehilangan karakteristik embrioniknya dan menjadi
dewasa/permanen.
Ciri-ciri jaringan meristem:
 Sel-selnya muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan
 Ukuran selnya kecil dan seragam
 Letak sel-sel rapat, tidak ada ruang antar sel
 Bentuk sel bervariasi: bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel tipis
 Banyak mengandung sitoplasma sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi
 Memiliki inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar
 Vakuola kecil atau hampir tidak ada.
Jaringan meristem diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu:
 Berdasarkan asal pembentukannya
1. Promeristem, jaringan yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio.
2. Meristem Primer

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 11


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Meristem yang sel-selnya secara langsung berkembang dari sel-sel


embrionik, atau lanjutan dari kegiatan embrio/lembaga. Meristem primer, misalnya
pada ujung akar dan ujung batang, mengakibatkan pertumbuhan primer berupa
pertambahan tinggi. Daerah meristematik yang dibentuk promeristem berupa:
protoderma, prokambium dan meristem dasar (ground meristem). Ketiganya inilah
yang disebut sebagai meristem primer. Protoderma akan membentuk jaringan
epidermis. Prokambium akan membentuk kambium fasikuler/intrafasikuler yang
nantinya membentuk jaringan pembuluh primer (xilem primer dan floem primer).
Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empulur
maupun korteks, misalnya parenkim, kolenkim dan sklerenkim.

3. Meristem Sekunder
Meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami
diferensiasi dan menjadi bersifat embrional kembali. Contohnya adalah kambium
intervasis. Kambium interfasikuler berkembang dari parenkim akar/batang yang
terletak diantara xilem dan floem. Kambium intervasis ke arah dalam akan
menghasilkan xilem sekunder sedangkan ke arah luar akan menghasilkan floem
sekunder. Aktivitas ini menyebabkan pertumbuhan pertumbuhan sekunder sehingga
batang tumbuhan dapat membesar (pada Dicotyledonae dan Gymnospermae). Selain
itu terdapat kambium gabus (felogen) yang mengembangkan periderm (jaringan
gabus).
 Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem interkalar
dan meristem lateral.
1. Meristem apikal (ujung)
Meristem apikal terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung
akar dan selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan
memanjang akibat aktifitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer dan jaringan
yang terbentuk disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar (antara)
Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa
b. Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi sel-sel
yang dihasilkan jaringan meristem, sehingga memenuhi suatu fungsi tertentu. Jaringan
dewasa pada umumnya pertumbuhan terhenti atau sementara terhenti. Jaringan dewasa ada
yang disebut permanen karena telah mengalami diferensiasi yang sifatnya irreversibel. Ciri-
ciri jaringan dewasa antara lain:
 Tidak melakukan aktivitas membelah diri
 Ukuran sel relatif lebih besar daripada sel meristem, vakuola berukuran besar
 Plasma sel sedikit hanya seperti selaput yang menempel pada dinding sel
 Sel kadang telah mati (tidak ada sitoplasma)
 Terdapat ruang antar sel, kecuali pada epidermis
Jaringan dewasa meliputi:
1. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epdermis merupakan jaringan paling luar yang menutup permukaan
organ tumbuhan, seperti daun, bagian bunga, buah dan biji, serta batang dan akar
sebelum mengalami penebalan sekunder. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung
jaringan yang ada di bagian sebelah dalamnya.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 12


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Bentuk, ukuran, susunan dan fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai
jenis organ tumbuhan. Ciri-ciri khas dari sel-sel epidermis adalah : Sel-selnya hidup,
biasanya terdiri dari satu lapis sel tunggal, sel-sel rapat satu sama lain membentuk
bangunan padat tanpa ruang antar sel, memiliki beragam bentuk, ukuran dan susunannya,
tidak memiliki klorofil, dinding sel ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di
bagian yang menghadap ke permukaan dan ada pula yang semua sisi dindingnya tebal
berlignin.
2. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,
dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai
hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar, parenkim dijumpai
diantara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat pula dijumpai
sebagai empulur batang, Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun, yang kadang
terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, parenkim dijumpai
sebagi parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
 Berdasarkan fungsinya, parenkim dibedakan menjadi beberapa macam: Parenkim
asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, parenkim udara dan parenkim angkut.
 Berdasarkan bentuknya, parenkim dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: parenkim
palisade, parenkim bunga karang, parenkim bintang (aktinenkim) dan parenkim
lipatan.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Jaringan penguat penyokong jaringan yang memberikan kekuatan bagi tubuh
tumbuhan agar dapat melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya.
Disebut juga jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuar serta sel-
selya telah mengalami spesialisasi. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik
dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
4. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem.
Xilem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim
xilem. Xilem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral dan air dari
akar sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
bagian organ yang lain, yaitu batang, akar, atau umbi. Floem terdiri dari buluh tapis, sel
pengiring dan parenkim floem.
5. Jaringan Gabus (Periderm)
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara
sekunder, menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat
pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pada tumbuhan Dicotyledonae dan
Gymnospremae.
Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Pada
tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk
penutup botol. Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen (kambium gabus) yang akan
membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat
dihasilkan oleh epidermis, parenkim di bawah apidermis, kolenkim, perisikel, atau
parenkim floem, tergantung spesies tumbuhannya. Pada penampang memanjang, sel-sel
felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematik. Sel-sel gabus
dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 13


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

selulosa yang berlemak. Sel-sel felodem menyerupai sel parenkim, berbentuk kotak, dan
hidup.
2) Jaringan pada Hewan
a. Jaringan embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah.
Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya embrio,
sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-
sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut
spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada
yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik ), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan
entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata. dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut
triploblastik ). Tiga lapisan ini tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan
tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.
b. Jaringan epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ
tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Fungsi dari jaringan epitel antara
lain:
 Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
 Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah. Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui
sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak
mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid ,
kelenjar hipofisis dll).
 Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori ( neuroepitelium ) contoh
yang terletak disekitar alat indra.
 Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai
penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat
berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk
lewatnya urine.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :
 Epitel pipih berlapis tunggal, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa,
selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan
proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
 Epitel pipih berlapis banyak, misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis,
esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
 Epitel kubus berlapis tunggal. Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa
mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
 Epitel Kubus Berlapis banyak, misalnya epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak
dan kelenjar keringat pada kulit
 Epitel Silindris Berlapis Tunggal. Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam
lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya
berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
 Epitel Silindris Berlapis Banyak. Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan
kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
 Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu ( Epitel Silindris Bersilia ). Terdapat pada saluran
ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan
dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 14


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Epitel Transisional. Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan
berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya
membrane dasarnya tidak jelas.
c. Jaringan otot
Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh. Dibedakan
menjadi tiga yaitu: Jaringan otot polos, jaringan otot lurik (otot rangka), dan jaringan otot
jantung
d. Jaringan syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan
sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf
yang satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf. Ada tiga macam
sel syaraf: Sel syaraf motorik, sel syaraf sensorik, sel syaraf penghubung Jaringan syaraf
terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di urat syaraf. Sel syaraf mempunyai
kemampuan iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan
lingkungan) dan konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf
atau pesan).
e. Jaringan penguat
Jaringan penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat yaitu; jaringan pengikat, jaringan tulang rawan, jaringan
tulang, jaringan darah jaringan limfa atau getah bening.
f. Jaringan lemak
Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau polygonal dan
dinding selnya tipis. Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi tetes minyak Jaringan ini
terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya antara lain, untuk menyimpan lemak, cadangan
makanan, men cegah dan melindungi hilangnya panas secara berlebihan.

2.3. Organ
a. Pengertian
Organ adalah kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas
tertentu. Organ sering kali tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda. Misalnya, jantung tersusun
atas jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan darah. Struktur organ pada organisme berbeda-
berbeda. Semakin tinggi tingkat organisme, semakin sempurna dan kompleks organnya. Gabungan
dari organ-organ ini selanjutnya bergabung menjadi satu membentuk sistem organ.
b. Macam – Macam Organ
1. Organ Pada Tumbuhan

Salah satu dari klasifikasi makhluk hidup yang secara biologi merupakan tumbuhan yang
termasuk dalam golongan organisme multiseluler atau organisme yang terdiri atas banyak sel. Organ
tumbuhan mencakup akar, batang, daun, bunga dan buah beserta biji. Seperti halnya sebuah sistem,
struktur organ pada tumbuhanpun saling berhubungan dan tentunya mempunyai fungsi yang berbeda-
beda.

Jaringan-jaringan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tingkatan yang lebih tinggi dari
jaringan adalah organ. Selain itu, setiap organ pada tumbuhan mempunyai fungsi tertentu yang khusus
dan saling berhubungan serta saling mendukung satu sama lainnya. Hal ini akan membentuk fungsi
yang sempurna dan saling melengkapi untuk menghasilkan fungsi tersendiri dari srtuktur organ

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 15


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

tumbuhan tersebut. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Untuk
mengetahui lebih dalam lagi, saya akan menjelaskan di bawah ini.

Akar
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah. Pada umumnya
akar berada di dalam tanah. Akar memiliki struktur luar yang terdiri dari daerah perumbuhan akar,
tudung akar dan bulu akar. Akar dapat dikatakan sebagai organ pada tumbuhan yang terbentuk dari
beberapa jaringan yang berbeda. Akar berasal dari bagian akar lembaga yang letaknya di bagian biji
tumbuhan.

Pada tumbuhan tingkat tinggi yakni dikotil dan monokotil akarnya sudah merupakan akar
sejati. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah seperti lumut, akar mempunyai struktur yang amat
kuat.Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Salah satu ciri yang menarik dari akar tumbuhan adalah akar tersebut akan tumbuh terus.
Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, daerah pertumbuhan akar dan bulu akar. Bagian-bagian
akar yang paling dalam dapat diamati dengan cara memotong akar tersebut secara melintang. Akar
bisa mulai berkembang dari bagian meristem apikal yang pada ujung akarnya dilindungi oleh bagian
tudung akar (sering disebut dengan kaliptra).

a. Fungsi

Fungsi dari tudung akar ialah sebagai pelindung bagian ujung akar pada saat melakukan proses
menembus tanah. Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut
daerah/zona pemanjangan sel. Kemampuan penjalaran akar ini memungkinkan tumbuhan mengambil
berbagai jenis unsur hara dari sekitar tempat tumbuhnya.

Berikut fungsi akar bagi tumbuhan :


 Menyokong serta memperkuat tumbuhan untuk berdiri di tempat hidupnya.
 Menyerap air serta berbagai macam garam mineral dari dalam tanah.
 Mengangkut air serta berbagai zat-zat makanan yang sudah diserap ke tubuh tumbuhan.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 16


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Pada beberapa jenis tumbuhan, akar dapat berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya pada
tumbuhan bakau
Bagian-bagian yang ada pada akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Pada struktur luar
akar terdapat bagian-bagian berikut:

1. Epidermis : Epidermis pada akar terdiri dari 1 lapisan sel yang tersusun rapat, dengan
dinding sel epidermis yang tipis, hal ini berfungsi agar dapat dengan mudah menembus air.
2. Korteks : Merupakan jaringan yang tersusun dari lapisan-lapisan sel dengan dinding yang
tipis dan memiliki ruang antar sel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
3. Endodermis : Bagian endodermis terdiri dari satu lapis sel yang cukup rapat, kemudian
terjadi proses penebalan gabus pada bagian dinding selnya. Endodermis merupakan bagian
pemisah antara bagian korteks dan juga bagian stele.
4. Stele (selinder pembuluh) : Stele mempunyai pembuluh dan jaringan pelengkap. Pada
bagian terluar Stele mempunyai beberapa sel perisikel yang mempunyai kemampuan
membelah diri dan tumbuh membesar cepat untuk membentuk cabang akar lateral.

Batang

Batang merupakan bagian utama tumbuhan yang berada diatas tanah dan berfungsi mendukung
bagian bagian tumbuhan lainnya seperti daun, bunga dan buah. Batang memiliki ruas dan antarruas.
Pada ruas akan muncul bunga atau tunas daun. Letak cabang-cabang pada batang berfungsi
menempatkan daun dalam posisi yang memungkinkan daun mendapat cahaya matahari untuk proses
fotosintesis. Tanpa batang tumbuhan yang berpembuluh tidak bisa hidup karena titik tumbuh berasal
dari batang.
Fungsi
Batang memiliki berbagai macam fungsi diantaranya yaitu tempat untuk mengangkut air dan mineral,
mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya yang cukup dan sebagai cadangan makanan.

Fungsi batang pada tumbuhan antara lain:


 Tempat menyimpan cadangan makanan
 Tempat melekatnya daun, bunga dan buah
 Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun serta menyalurkan zat makanan dari
daun ke seluruh tubuh
 Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup
Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 17
Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Jika berdasarkan anatomi batang, struktur batang ada tiga jaringan. Yaitu epidermis, korteks dan stele.

1. Epidermis : Batang yang tersusun dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel
dan berkutikula.
2. Korteks : Bagian batang yang tersusun atas jaringan parenkin yang berkloroplas. Sel-selnya
berdinding tipis dan tersusun tidak beraturan dengan ruang antarsel cukup lebar.
3. Endodermis : Lapisan korteks yang paling dalam dan berbatasan dengan silinder pusat,
memiliki sel-sel yang bentuk dan susunannya khas.
4. Stele (silinder pusat) : Stele merupakan bagian lapisan paling dalam dari bagian batang. Di
bagian dalamnya ditemukan bagian sel parenkim dan juga bagian berkas pengangkut.
5. Kambium : Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami
penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem.
6. Silinder Pusat : Silinder pusat atau stele adalah tersusun atas beberapa jaringan, yaitu berkas
pengangkut, empulur dan perikambium.
Pada percabangan batang sering kali terdapat kuncup-kuncup yang terletak di bagian samping batang.
Kuncup-kuncup ini nantinya merupakan unsur pembentuk cabang.

Daun

Salah satu organ yang sangat memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan yang disebut
dengan daun. Daun itu termasuk salah satu bagian organ tumbuhan yang tumbuh di ranting. Pada
umumnya daun berwarna hijau karena memiliki zat hijau daun atau klorofil. Daun juga
merupakan organ terpenting bagi sebuah tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan
ialah suatu organisme autotrof obligat yang harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui
suatu konversi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Tetapi beberapa jenis tumbuhan memiliki daun berwarna merah. Contohnya saja, daun bunga ekor
bajing. Tulang daun pada tumbuhan memiliki susunan yang berbeda-beda, tulang daun pada
tumbuhan monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil. Di dalam daun terdapat stomata yang
befungsi sebagai organ respirasi.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 18


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Tulang daun melengkung memiliki susunan tulang melengkung dengan ujung-ujung tulang bertemu
di satu titik. Tulang daun melengkung ini dimiliki oleh daun sirih dan eceng gondok. Tulang daun
sejajar berbentuk garis lurus sejajar. Akan tetapi, pada tumbuhan air yang mengapung, seperti teratai,
hanya memiliki stomata di permukaan atas daun. Kutikula pada daun dapat dilihat sebagai lapisan
bening yang tahan air.
Fungsi
Fungsi dari daun sebagai bagian dari tumbuhan adalah untuk digunakan sebagai tempat melakukan
proses fotosintesis atau pun produksi dari bahan-bahan makanan. Daun memiliki peran penting bagi
proses kelangsungan tumbuhan, untuk itu apasih fungsi daun tersebut? Berikut fungsinya:

 Tempat melakukan fotosintesis : Yaitu suatu proses pengolahan atau produksi sebuah
makanan dari karbondioksida (CO2) yang melalui stomata dan air menjadi sebuah zat tepung
dengan bantuan sebuah energi cahaya.
 Sebagai organ pernapasan : Organ Pernafasan daun yaitu stomata, yang berfungsi sebagai
organ respirasi
 Sebagai tempat terjadinya penguapan air : Proses transpirasi atau penguapan, apabila
tubuh tumbuhan kekurangan atau kelebihan air, bagian daun yang dapat mengurangi
penguapan adalah lapisan zat lilin atau kutikula yang terdapat pada permukaan atas daun.
 Sebagai alat untuk perkembangbiakan tumbuhan : sebagai proses pertukaran gas yakni
O2 (sering disebut sebagai Oksigen) dan CO2 (sering disebut sebagai karbondioksida) karena
terdapatnya stomata dan juga gutatoda.
Nah, setelah menjelaskan berbagai fungsi dari daun, sekarang saya akan jelaskan struktur daun
tersebut di bawah ini:

1. Epidermis : Epidermis pada daun terletak pada bagian permukaan yang ada di atas daun
(yang sering disebut sebagai permukaan adaksial). Pada bagian lapisan ini tidak tersedia suatu
ruang antar sel-sel.
2. Kutikula : Melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi
kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
3. Berkas Vaskuler : Penyusun berkas vaskuler pada daun yakni folem dan juga xilem yang
letaknya pada bagian tulang daun, bagian tulang-tulang cabang, dan juga bagian urat-urat
daun yang tampak menonjol di bagian permukaan yang ada di bagian bawah daun.
4. Spons ( jaringan bunga karang ) : Pada bagia terdapat berkas pengangkutan yang berfungsi
untuk mengangkut sari-sari makanan hasil fotosintesis.
5. Stomata : Mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis dan mengeluarkan
O2 sebagai hasil fotosintesis.
6. Klorofil : emakin banyak jumlah klorofil yang berada di dalam daun, maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari,
karena itulah kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap, tidak dapat membuat klorofil
dengan sempurna.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 19


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Bunga

Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dapat muncul
secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Oleh karena itu pada bunga ini dapat
berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu
rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence.
Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal). Bunga
sebenarnya merupakan ialah suatu modifikasi tunas batang atau tunas daun yang berwarna, bentuk,
serta susunannya di sesuaikan dengan kepentingan tumbuhan itu sendiri. Bunga dapat dikatakan
sebagai organ tambahan, karena merupakan hasil dari modifikasi batang. Dengan demikian, organ
bunga dan buah disebut pula sebagai organ tambahan.

Bunga sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari bakal
buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami pembuahan. Bunga sejati ialah modifikasi tunas
daun atau tunas batang dimana bentuk, warna, dan susunannya di sesuaikan atas kepentingan
tumbuhan tersebut.

Fungsi
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora)
dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bunga berfungsi sebagai alat reproduksi pada
tumbuhan. Berikut merupakan fungsi bunga pada tumbuhan:

 Sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan


 Untuk sistem reproduksi seksual dari tanaman (andresium – jantan dan ginesium – betina) –
baik bunga berumah satu dan dua
 Sebagai organ seksual, dimana bunga merupakan tempat menyatunya gamet jantan dan juga
gamet betina pada tumbuhan
 Sebagai organ untuk bertahan pada kondisi yang kurang menguntungkan
 Sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan
panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
 Untuk meneruskan proses perkembangbiakan, karena bunga ada juga yang berproses menjadi
biji, yang kemudian bisa ditanam kembali.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 20


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Agar bunga tetap terlihat indah, bagian-bagian dari bunga ikut berperan memiliki fungsi masing-
masing untuk saling melengkapi agar bunga selalu terlihat indah.

1. Kelopak Bunga : untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
Umunya kelopak bunga ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai daun.
2. Bagian tangkai bunga : Tangkai bunga atau yang dalam bahasa latin juga dikenal sebagai
pedicellus merupakan bagian cabang terakhir antara tangkai induk bunga hingga bagian dasar
bunga.
3. Dasar bunga : Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga.
Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
4. Mahkota bunga : Mahkota bunga mempunyai warna cerah. Mahkota bunga mempunyai
fungsi untuk menarik serangga yang dating, kemudian akan menyerbuki bagian bunga.
5. Putik : Ini termasuk alat kelamin betina. Ujung putik tersebut disebut dengan kepala putik.
Bagian putik ini bentuknya panjang disebut juga dengan tangkai putik. Ini akan melakukan
proses penyerbukan pada bagian bawah putik yang akan menghasilkan buah.
6. Benang sari (stamen) : Bagian fertil pada bunga yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi
serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari. Benang sari merupakan
alat kelamin jantan pada bunga.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah
(ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina)
di dalam kantung embrio. Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai
struktur tumbuhan yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi.
Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang
lain.

Buah Dan Biji

Biji merupakan alat utama untuk berkembang biak dan juga untuk menyebar. Bisa dibilang, biji
merupakan alat vital dari tumbuhan. Proses pembuahan akan menghasilkan sel telur yang berubah
menjadi biji. Buah adalah bagian utama dari segala macam jenis Tanaman ataupun tumbuhan yang
memiliki bunga, yang merupakan bagian dari proses terciptanya buah yang disebut dengan
istilahovarium.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 21


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Daging buah bagi tanaman berguna untuk melindungi biji. Sedangkan biji tidak terbungkus
daging buah, misalnya biji kedelai, kacang tanah, padi. Apabila serbuk sari dan putik telah masak dan
terjadi penyerbukan yang diikuti pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji.
Apabila serbuk sari dan putik telah masak dan terjadi penyerbukan yang diikuti pembuahan
maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Dimana bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang
diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Fungsi
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan. Secara garis besar, dimana tadi telah dijelaskan di atas, bahwa buah dan biji
memiliki fungsi yaitu :

 Melindungi dan membantu dalam proses penyebaran biji, sehingga tumbuh jauh dari
induknya.
 Sumber makanan
 Sebagai pembentuk tumbuhan baru
 Sebagai alat perkembang biakan
Berdasarkan jumlah keping yang dimiliki, biji dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
1. Biji berkeping satu, misalnya biji jagung, padi, melinjo, salak dan pepaya
2. Biji berkeping dua, misalnya kedelai, petai, kacang tanah, jengkol, kacang hijau
Adapun buah yang terbentuk dari bakal buah dan biji tumbuh dengan mengambil makanan yang
tersimpan di dalam endosperm atau kotiledon. Selain itu buah juga memiliki beberapa struktur organ
yaitu sebagai berikut :

1. Lapisan Luar (Eksokarp) : Lapisan luar buah disebut juga kulit buah. Kulit buah pada
tumbuhan ada yang keras dan ada yang lunak, Kulit buah pada buah kering umumnya keras,
misalnya buah kacang tanah. Namun ada juga buah yang memiliki eksokarp tipis, misalnya
buah tomat.
2. Lapisan Tengah (Mesokarp) : Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.
Pada beberapa jenis buah, lapisan tengah ini biasa disebut daging buah. Contoh pada buah
mangga dan buah apel.
3. Lapisan Dalam (Endokarp) : Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dan
biasanya mengelilingi biji. Endokarp ini memiliki dua tekstur yaitu ada yang lunak dan keras.
Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp bersifat lunak. Pada buah
kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan tempurung
kelapa.

2. Organ Pada Hewan

Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri. Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan
memanjang membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang akibat
elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan makanan yang berada di dalam rongga usus.
Jaringan saraf mengendalikan gerakan peristaltik pada otot tersebut.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 22


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang
dilakukan dapat lebih optimum. Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam
penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan darah
yang berada di dalam arteri di balik jaringan epitel.
Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan bekerja teratur. Oleh karena itu,
organ hewan memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan fungsi masing-masing jaringan yang
membentuknya. Organ hewan akan berhubungan dengan organ-organ lainnya dan membentuk
sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua belas
jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ hewan, yaitu
sistem pencernaan makanan.

Berikut beberapa Organ hewan:


1. Mata hewan berfungsi untuk melihat atau sebagai indra penglihatan bagi hewan. Organ ini
antara lain terbentuk dari jaringan otot dan jaringan saraf.
2. Paru-paru hewan berfungsi sebagai alat pernafasan pada hewan. Organ ini antara lain
terbentuk dari jaringan otot dan jaringan saraf.
3. Insang juga berfungsi sebagai alat pernapasan hewan khusus bagi hewan yang hidup di dalam
air.
4. Jantung hewan memiliki fungsi untuk memompa darah supaya beredar ke seluruh tubuh
hewan. Setiap hewan memiliki bentuk jantung yang beragam. Organ ini antara lain terbentuk
dari jaringan otot jantung, jaringan pengikat, dan jaringan saraf.
5. Hati hewan berfungsi sebagai tempat menawarkan racun yang terbentuk dalam tubuh. Organ
ini antara lain terbentuk dari jaringan otot, jaringan pengikat, dan jaringan saraf.
6. Ginjal hewan merupakan organ yang menyaring plasma dan unsur -unsur plasma dari darah
dan kemudian secara selektif menyerap kembali air dan unsur-unsur berguna yang kembali
dari filtrate, yang selanjutnya mengeluarkan kelebihan dan produk buangan plasma. Bentuk
ginjal pada semua hewan hampir sama yaitu menyerupai kacang kecuali ginjal sapi yang
mempunyai lobul-lobul dan pada kuda yang ginjalnya menyerupai bentuk jantung.
7. Lambung hewan merupakan organ yang berfungsi sebagai salah satu alat pencernaan. Organ
ini antara lain terbentuk dari jaringan otot polos, dan jaringan pengikat. Pada hewan
ruminansia seperti sapi dam domba, lambung dikhususkan untuk mencerna selulosa. Pada
ternak ruminansia lambungnya terdiri atas atas empat ruangan yaitu rumen, retikulum,
omasum dan abomasum.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 23


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

8. Kelenjar ludah hewan berfungsi untuk meproduksi air ludah dan mensekresi enzim amilase
dan berperan dalam memulai pencernaan makanan hewan, juga menyediakan kelembaban
untuk mulut, sehingga mencegah kekeringan.
9. Telinga hewan berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan tubuh. Organ ini
terbentuk antara lain oleh jaringan otot, jaringan epitel, dan jaringan saraf.
10. Kulit hewan berfungsi sebagai pelindung tubuh dan pengaturan suhu. Organ ini terbentuk
antara lain oleh jaringan otot, jaringan epitel, dan jaringan saraf. Namun khusus cacing
bernapas melalui permukaan kulit tubuhnya yang basah.
11. Usus hewan berfungsi dalam proses mencerna makanan hewan itu sendiri. Terdapat dua
macam usus hewan secara garis besar yaitu usus halus dan usus besar. Usus halus sendiri
terbagi menjadi 3 bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejenum (usus kosong), ileum (usus
penyerapan). Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.

4. Organ Pada Manusia

Organ tubuh pada manusia adalah kumpulan jaringan yang memiliki peran khusus dan masing-
masing memiliki tugasnya sendiri yang saling berkaitan satu sama lain. Banyak jaringan, sel, dan
jaringan ikat yang membantu dalam mengatur berbagai sistem biologis pada tubuh.

Dalam tubuh manusia ada sistem organ yang melakukan fungsinya berbeda – beda,
diantaranya adalah sistem pencernaan, Respirasi atau sistem pernafasan, sistem sirkulasi, sistem
pengeluaran, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem integument, dan sistem hormon

Tubuh manusia dapat dibagi menjadi kepala, badan, tangan, dan kaki. Kepala memainkan peran
utama dalam melindungi organ penting. Berikut dibawah ini adalah bagian-bagian organ tubuh
manusia lengkap beserta fungsinya masing-masing.

1. Hati – fungsinya adalah sebagai kelenjar pencernaan mengeluarkan getah empedu yang
mengandung garam-garam empedu ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk mencerna
lemak. Hati terletak di sisi kanan rongga perut ( baca selengkapnya – Fungsi Hati )
2. Ginjal – bertanggung jawab untuk mengeluarkan limbah dan mengatur keseimbangan
elektrolit. Ginjal mengekskresikan urin ke ureter yang kemudian diteruskan keluar dari tubuh.
( Baca selengkapnya – Fungsi Ginjal )

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 24


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

3. Jantung – bertanggung jawab untuk memompa darah dalam tubuh dan untuk memberikan
darah beroksigen ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah. ( Baca Selengkapnya –
Fungsi Jantung )
4. Paru-paru – membantu dalam pernapasan dan merupakan organ yang paling penting dari
sistem pernapasan, bekerjasama dengan jantung. Dari vena darah, paru-paru membuang gas
karbon dioksida dan kotoran lainnya.( Baca Selengkapnya – Fungsi Paru-Paru )
5. Lambung – untuk mengeluarkan asam lambung, asam klorida serta menjaga tingkat pH yang
berpengaruh terhadap kelancaran pencernaan. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Lambung )
6. Usus Halus – Fungsi Usus Halus adalah untuk menyerap sebagian besar nutrisi yang
ditemukan dalam makanan, Pada saat makanan dicerna mencapai usus halus, telah secara
mekanis dipecah menjadi cairan. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Usus Halus )
7. Darah – Darah Pada Tubuh Manusia untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel
di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi. ( Baca Selengkapnya –
Fungsi Darah )
8. Pankreas – Pankreas merupakan bagian integral dari sistem pencernaan dan fungsi kepala
pankreas adalah untuk mengeluarkan cairan pankreas dan insulin. ( Baca Selengkapnya –
Fungsi Pankreas )
9. Tenggorokan – tenggorokan adalah sebagai tempat untuk jalannya makanan ke
kerongkongan dan sebagai tempat jalannya udara atau pernafasan ke paru-paru. ( Baca
Selengkapnya – Fungsi Tenggorokan )
10. Hidung – untuk menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara
pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Hidung )
11. Otak – untuk mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
(Baca Selengkapnya – Fungsi Otak )
12. Mulut – untuk makan dan berbicara. Bagian mulut termasuk bibir, vestibulum, rongga mulut,
gusi, gigi, langit-langit keras dan lembut, lidah dan kelenjar ludah. ( Baca Selengkapnya –
Fungsi Mulut)
13. Kelenjar Pineal – adalah kelenjar endokrin penting berwarna abu-abu kemerahan yang hadir
dalam otak. Kelenjar pineal seukuran sebutir beras dan terutama terdiri dari sel-sel khusus
yang disebut pinealocytes. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Kelenjar Pineal )
14. Hipotalamus – merupakan bagian dari otak manusia yang mengontrol pelepasan hormon
utama oleh kelenjar hipofisis. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Hiptomalus )
15. Faring – untuk menyaring udara. Faring membuat udara menjadi hangat, membasahi dan
melewati ini melembabkan udara ke paru-paru. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Faring )
16. Laring – untuk memberikan nada suara ketika kita berbicara. Laring lebih dikenal sebagai
kotak suara. ( Baca Selengkapnya – Fungsi Laring )
17. Kelenjar Ludah – untuk mengeluarkan air liur ke dalam mulut untuk membasahi makanan.
Kelenjar ludah juga memulai pencernaan dan membantu dalam melindungi gigi dari
membusuk. (Baca Selengkapnya – Fungsi Kelenjar Ludah )
18. Kelenjar Tiroid – terletak di pangkal leher dan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh.
Kelenjar tiroid mengeluarkan dua hormon penting – tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3).
( Baca Selengkapnya – Fungsi Kelenjar Tiroid )
19. Empedu – untuk menyimpan empedu, yang disekresikan oleh hati sampai dibutuhkan untuk
pencernaan. Kandung empedu ini juga membantu dalam pencernaan lemak. ( Baca
Selengkapnya – Fungsi Empedu )
20. Rectum – Rektum (poros usus) merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat
untuk menampung feses. (baca selengkapnya – Fungsi Rektum)
Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 25
Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

21. Kerongkongan – berfungsi sebagai jalan bolus dari mulu ke lambung. Jalannya bolus dari
mulut ke lambung melalui kerongkongan ini disebabkan oleh adanya suatu gerakan yang
disebut gerakan peristaltic pada dinding otot kerongkongan.
22. Usus Besar – untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran
sampai diekskresikan.
23. Diafragma – merupakan partisi otot antara perut dan rongga dada dan meluas di bagian
bawah tulang rusuk. Fungsi utama diafragma adalah untuk membantu sistem pernapasan.
24. Limpa – Fungsi utama dari limpa adalah untuk menyaring darah. Trombosit, bersama dengan
sel darah putih, disimpan dalam limpa. ( baca selengkapnya – fungsi limpa )
25. Ovarium – merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita, yang terletak di dinding lateral
pelvis dan menempel pada rahim. Kedua ovarium terhubung satu sama lain dengan tuba
fallopi.(Baca selengkapnya – Fungsi Ovarium)

2.4. Sistem Organ

Manusia adalah organisme multiseluler yang kompleks di mana untuk melangsungkan


hidupnya membutuhkan kerja dari berbagai macam alat tubuh. Tubuh tersusun atas sel-sel sebagai
unit pembangunan tubuh. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan. Beberapa jaringan akan menyatu untuk membentuk organ, dan organ-organ yang memiliki
fungsi yang bersesuaian akan membentuk sistem organ. Sistem organ tersusun atas beberapa organ
yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Misalnya saja sistem pencernaan kita yang
terdiri atas berbagai organ mulai dari mulut, lambung hingga usus. Rusaknya salah satu organ dalam
suatu sistem akan mengganggu kerja dari keselururhan sistem organ tersebut. Apabila lambung
mengalami kebocoran, tentu saja proses pecernaan makanan akan mengalami gangguan.

 Sistem gerak pada manusia terbagi dalam dua kelompok, yaitu sistem gerak pasif yang
tersusun atas tulang-tulang yang membentuk rangka tubuh, dan sistem gerak aktif yang
tersusun atas otot-otot yang menempel pada tulang rangka.
 Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan memberi bentuk tubuh, sebagai tempat
melekatnya otot-otot rangka, sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak
serta merupakan pusat penghasil sel-sel darah.
 Rangka tubuh manusia sebagian besar tersusun atas tulang keras dan sedikit tulang rawan.
Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang
pendek. Tulang rawan mengandung banyak zat perekat (kolagen) yang tersusun atas protein,
sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.
 Manusia dapat menggerakkan tubuhnya karena adanya otot. Otot atau yang dikenal dengan
istilah sehari-hari "daging" terdiri atas sel-sel otot. Sifat sel otot adalah mempunyai
kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembangkan kembali.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 26


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian. Berdasarkan perbedaan
kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi gerak, sendi kaku dan sendi mati.
 Sendi gerak diantaranya berupa sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung dan
sendi engsel.
 Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas yang akan
menghasilkan enzim-enzim pencernaa. Enzim-enzim tertentu yang berfungsi untuk mengubah
makanan menjadi zat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
 Saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan
anus. Kelenjar pencernaan terdiri kelenjar air liur, kelenjar getah, lambung, hati, dan
pankreas.
 Di dalam mulut terjadi dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanis oleh gigi dan
pencernaan kimiawi oleh zat enzim ptyalin.
 Lambung terdiri atas 3 bagian, yaitu kardiaks, fundus, dan pilorus. Pada dinding lambung
bagian fundus terdapat getah lambung yang terdiri dari air, lendir, asam lambung, pepsin, dan
renin.
 Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua belas jari, usus tengah, usus penyerapan. Di
usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
 Gerak peristaltik adalah gerak meremas dan mendorong makanan pada kerongkongan
sehingga masuk ke dalam lambung.
 Makanan yang diperlukan oleh tubuh kita adalah makanan yang bergizi dalam jumlah yang
cukup. Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam
mineral, dan air.
 Pencernaan atau disebabkan bakteri. Gangguan akibat ketidakselarasan kerja usus besar pun
dapatmenimbulkan berupa gangguan yang disebut konstipasi dan diare.
 Pernafasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas
sisa pembakaran dari dalam tubuh.
 Alat pernafasan yang utama adalah paru-paru. Namun udara untuk masuk dalam tubuh
memerlukan alat lain seperti hidung, tenggorokan dan lain-lain.
 Saat kita bernafas, udara akan masuk ke rongga hidung, kemudian menuju laring, masuk
dalam trakea kemudian bronkus dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru. Pernafasan yang
menggunakan kerja otot-otot rusuk, sehingga saat bernafas dada tampak turun naik disebut
sebagai pernafasan dada. Pernafasan yang menggunakan otot perut dan otot diafragma disebut
dengan pernafasan perut.
 Gangguan pada pernafasan dapat disebabkan oleh adanya gangguan atau kelainan pada organ
penyusun sistem pernafasan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan,
kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang, oleh virus ataupun bakteri.
 Organ utama penysusn sistem peredaran darah adalah darah, jantung dan pembuluh darah.
 Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang padat,
yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.
 Plasma darah atau cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55% dari
bagian darah itu sendiri. Plasma darah. terdri atas air (+90%), zat-zat yang terlarut yaitu
protein darah, sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat
sisa metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen).
 Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah
merupakan bagian terbesar dari keping darah yaitu sekitar 99% sel darah merah berbentuk
bikonkaf yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam keadaan bertumpukan.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 27


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) yaitu pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung. Pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh darah yang membawa
darah kembali ke jantung dan pemnbuluh kapiler yaitu pembuluh darah yang sangat halus
yang ada di jaringan tubuh.
 Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah
ganda.
 Gangguan pada sistem peredaran darah selain berupa kerusakan pada alat peredaran juga
dapat berupa kelainan yang merupakan faktor kelainan.

Fungsi Organ Tubuh Manusia

Sistem organ pada tubuh manusia memiliki fungsi yang beragam namun memiliki keterkaitan satu
sama lainnya. Organ adalah sekumpulan jaringan dalam tubuh manusia yang melakukan fungsi
tertentu. Dalam tubuh manusia setidaknya ada sembilan sistem organ yang masing-masing sistem
organ melakukan fungsi yang berbeda-beda. Sembilan sistem organ tersebut yaitu, sistem pencernaan,
sistem pernafasan/respirasi, sistem sirkulasi, sistem pengeluaran, sistem gerak, sistem reproduksi,
sistem syaraf, sistem integumen, dan sistem hormon.

Berikut penjelasan fungsi dari masing-masing sistem organ yang ada pada tubuh manusia :

1. Sistem Pencernaan

Pada tubuh manusia sistem pencernaan berfungsi untuk menghancurkan makanan yang
masuk ke dalam tubuh lalu menyerap berbagai nutrisi dari makanan tersebut yang dibutuhkan oleh
tubuh. Selain itu sistem pencernaan juga berfungsi untuk membuang sisa-sisa makanan yang tidak
berfungsi bagi tubuh. Ada dua proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia yaitu pencernaan
mekanik dan pencernaan kimiawi. Pada pencernaan mekanik makanan dirubah menjadi bentuk yang
lebih halus untuk mempermudah proses pencernaan itu sendiri. Sedangkan pada pencernaan kimiawi
makanan yang telah halus tadi dirubah menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim-
enzim yang ada dalam mulut, lambung, dan usus.

Organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan diantaranya, yaitu mulut, esophagus,
perut, usus kecil, usus besar, dan anus. Proses pencernaan makanan itu sendiri di bagi menjadi
beberapa bagian, meliputi :

1. Ingesti yaitu proses memasukkan makanan melalui mulut


2. Mastikasi yaitu proses pengunyahan makanan menggunakan gigi
3. Deglutisi yaitu proses menelan makanan di kerongkongan
Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 28
Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

4. Digesti yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi molekul-molekul
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang ada di lambung
5. Absorbs yaitu proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di usus halu
6. Defekai yaitu proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh
melalui organ anus.

Sistem pencernaan itu sendiri terdiri dari berbagai macam organ, yaitu mulut, saluran pencernaan,
dan kelenjar pencernaan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai organ-organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan manusia :

1. Rongga Mulut

Proses pertama dalam pencernaan terjadi di rongga mulut, di mama makanan pertama kali masuk
ke dalam tubuh manusia melalui mulut. Di dalam mulut sendiri terdapat beberapa organ yaitu :

 Gigi. Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis di mana makanan akan dirubah
menjadi bagian-bagian yang lebih halus. Proses ini berguna untuk mempercepat proses
pencernaan dengan bantuan enzim pencernaan.
 Lidah. Lidah merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk mencampur dan menelan
makanan. Lidah membantuk penempatan makanan sehingga dapat dikunyah oleh gigi.
 Kelenjar ludah. Di dalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah yaitu glandula parotis, glandula
submaksilaris, dan glandula sublingualis. Setelah proses mekanik oleh gigi, makanan akan
bercampur dengan ludah agar menjadi lembek dan mudah di telan. Makanan yang telah di
lumatkan dengan air liur disebut bolus. Bolus ini akan diteruskan ke sistem pencernaan
lainnya.

2. Saluran Pencernaan

Berikut beberapa organ dalam saluran pencernaan :

a. Kerongkongan (esophagus)

Kerongkongan merupakan saluran panjang yang berfungsi sebagai jalan bolus dari mulut ke
lambung. Jalannya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan ini disebabkan oleh
adanya suatu gerakan yang disebut gerakan peristaltic ini terjadi karena adanya kontraksi otot
secara bergantian di lapisan otot dinding kerongkongan.

b. Lambung (ventriculus)

Lambung merupakan saluran pencernaan yang terletak di bawah sekat rongga badan. Di
dalam lambung terjadi pencernaan mekanim yang dibantu oleh dinding lambung dan
pencernaan kimiawi yang di bantu oleh getah lambung. Lambung ini berfungsi sebagai tempat
untuk menampung makanan.

c. Usus Halus

Usus halus berfungsi untuk menyerap nutrisi yang terdapat dalam makanan. Di dalam usus
halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan berbagai macam enzim
pencernaan.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 29


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

d. Usus Besar

Setelah nutrisi dan makanan diserap di usus halus, makanan akan disalurkan ke usus besar.
Fungsi utama usus besar adalah untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan
menyimpan kotoran sampai diekskresikan.

e. Rectum

Rektum (poros usus) merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat untuk
menampung feses.

f. Anus

Feses akan di dorong oleh otot-otot polos menuju ke anus sebelum akhirnya di buang ke luar
tubuh. Proses pembuangan festes ini dinamakan defekasi. Otot-otot di sekitar anus akan
berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses.

3. Kelenjar Pencernaan

Organ-organ pada kelenjar pencernaan meliputi ;

a. Hati yang berfungsi untuk :

1.Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksoren


2. Untuk menyimpan cadangan lemak, glikolen, vitamin A, B12, D, dan albumin
3. Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat-zat beracun dalam pencernaan

b. Pankreas yaitu kelenjar yang menghasilkan beberapa enzim pencernaan diantaranya yaitu
protease, nuclease, amylase, dan lipase. Keluarnya enzim dari kelenjar pancreas bergantung
pada aktivitas hormon sekretin yang dihasilkan oleh usus dua belas jari pada saat makanan
masuk ke dalamnya.

c. Kelenjar empedu. Fungsi utama dari kantung empedu adalah untuk menyimpan empedu
sampai di butuhkan untuk pencernaan. Kandung empedu juga membantu proses pencernaan
lemak.

2. Sistem Pernapasan

Pada saat kita bernafas maka sistem pernapasan akan bekerja. Bernapas adalah proses mengambil
oksigen di udara dan mengeluarkan karbondioksida. Organ-organ yang tedapat pada sistem
pernapasan diantaranya yaitu :

1. Hidung. Di dalam hidung terdapat rongga hidung yang berlapis selaput lender. Selaput lender
ini berfungsi untuk menangkap benda asing yang terbawa oleh oksigen dari udara yang masuk
ke saluran pernapasan. Di dalam hidung juga terdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi
sebagai penyaring kotoran yang masuk bersama dengan oksigen. Fungsi hidung sendiri selain
sebagai alat pernafasan juga sebagai alat indera pencium.
2. Faring (pangkal tenggorokan). faring adalah percabangan dua saluran yaitu nasofarings dan
orofarings. Fungsi utama faring adalah untuk menyediakan saluran bagi udara yang keluar
masuk dan juga sebagai jalan makanan dan minuman yang ditelan.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 30


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

3. Laring. Laring terletak di antara faring dan trakea. Laring merupakan tempat epiglottis dan
pita suara. Masuknya udara melalui faring menyebabkan laring bergetar dan terdengar
sebagai suara.
4. Tenggorokan/trakea. Tenggorokan berbentuk seperti pipa yang panjangnya kurang lebih 10
cm yang terletak di sebagian leher dan sebagian rongga dada. Trakea berfungsi untuk
menyaring udara yang kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.
5. Paru-paru, merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia. Dalam sistem
pernapasan paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Paru-paru
bertugas untuk mentranfer oksigen yang dihirup ke dalam darah untuk kemudian dialirkan ke
seluruh tubuh. Paru-paru berada di dalam rongga dada sebelah kiri dan kanan yang dilindungi
oleh tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan
terdiri dari tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
6. Diafragma. Diafragma adalah partisi otot antara perut dan rongga dada dan meluas di bagian
bawah tulang rusuk. Fungsi utama diafragma adalah untuk membantu sistem pernapasan.

3. Sistem Sirkulasi

Secara umum sistem sirkulasi berfungsi untuk memelihara kondisi seimbang di dalam
seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal. Selain itu sistem
sirkulasi juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, mentransfer zat-zat makanan ke
jaringan tubuh, dan menghantarkan hormondari satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sistem sirkulasi
ini terdiri dari :

a. Sistem Peredaran Darah/Transportasi

Sistem transfortasi adalah proses pengedaran zat-zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengabilan zat-zat yang tidak di perlukan untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Fungsi sistem peredaran
darah adalah :

 Untuk mensuplai oksigen dan sari-sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke
selururh jaringan tubuh
 Membawa gas sisa berupa karbondioksida ke paru-paru
 Mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
 Menjaga suhu tubuh
 Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur sel tubuh.

Sistem peredaran darah manusia meliputi beberapa organ di antaranya :

 Darah yang berfungsi sebagai alat transfortasi utama dalam sistem sirkulasi
 Jantung yang berfungsi untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh
manusia
 Pembuluh darah yang merupakan jalan bagi darah mengalir dari jantung menuju ke jaringan
seluruh tubuh. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu pembuluh nadi, vena dan
pembuluh kapiler.

b. Sistem Peredaran Getah Bening/Sistem Limfa

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 31


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Sistem limfa berkaitan dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa berfungsi untuk membuat
getah bening atau limfa yang merupakan cairan yang mengandung sel darah putih. Getah bening ini
bertugas untuk membantu tubuh untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh. Perbedaan antara
peredaran darah dengan peredaran getah bening bisa dilihat pada tabel berikut :

4. Sistem Pengeluaran

Setiap hari dalam tubuh manusia terjadi berbagai macam reaksi yang sangat kompleks. Reaksi
tersebut disebut dengan istilah metabolisme. Metabolisme sendiri terdiri dari anabolisme dan
katabolsme. Anabolisme merupakan reaksi pengikat sedangkan katabolisme merupakan reaksi
penguraian. Dari reaksi-reaksi tersebut menghasilkan zat-zat yang berguna dan zat-zat yang tidak
berguna bagi tubuh atau bahkan dapat meracuni tubuh sehingga harus dikeluarkan. Proses
pengeluaran dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu :

 Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses melalui anus
 Ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat-zat metabolisme berupa CO2, H2O, NH3, zat warna
empedu, dan asam urat. Sistem sekresi terdiri dari organ ginjal, kulit, hati, dan paru-paru
 Sekresi, yaitu proses pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan yang berupa substansi kimia berbentuk lender oleh sel kelenjar misalnya hormon
dan enzim.
 Eliminasi, yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh baik dari rongga kecil maupun
rongga yang besar

5. Sistem Gerak

Sistem gerak manusia terdiri dari sistem rangka dan sistem otot. Alat gerak manusia adalah tulang
dan otot. Tulang disebut alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan untuk berkontraksi.

a. Sistem rangka

Rangka dewasa manusia terdiri dari 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang sangat
bervariasi. Pada sistem gerak, rangka manusia berfungsi untuk :

 Formasi bentuk tubuh


 Formasi sendi-sendi
 Pelekatan otot-otot
 Sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas tubuh
 Sebagai penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan
 Sebagai proteksi untuk melindungi organ-organ halus pada tubuh
 Hemopoesis atau pembentukan sel-sel darah yang terjadi di sum-sum tulang belakang
 Sebagai imunologis
 Tempat penyimpanan kalsium

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 32


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Sistem rangka di susun oleh beberapa tulang yang saling berhubungan . Rangka manusia
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu aksia dan apendikuler.

1. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu tulang
tengkorak, tulang belakang, tulang rususk, dan tulang dada. Rangka aksial terdiri dari 80
tulang.
2. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan
bawah, terdiri dari 126 ruas tulang.

Dalam sistem rangka terdapat sendi yang merupakan penghunbung antar tulang sehingga mampu
digerakkan. Berdasarkan arah geraknya sendi dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

 Sendi putar, yang memungkinkan gerakkan memutar atau rotasi


 Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah
 Send pelana, yaitu persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi namun ke tidak
semua arah
 Sendi engsel merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah
 Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada satu bidang
datar sajab.

b. Sistem otot

Otot memiliki 3 kemampuan khusus yaitu :


1. Kontrakbilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek
2. Ekstensbilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
3. Elastisitas, yaitu kemampuan untuk kembali ke posisi semula setelah berkontraksi atau disebut
relaksasi

Otot manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu :

1. Otot rangka/otot lurik merupakan otot yang melekat dan menggerakan tulang rangka
2. Otot polos yang terdapat pada dinding penyusun organ-organ bagian dalam
3. Otot jantung, merupakan otot yang hanya terdapat pada dinding jantung dan vena
4.

6. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi berfungsi untuk menghasilkan keurunan dengan tujuan mempertahankan


jenisnya. Sistem reproduksi terdiri dari sistem prian dan sistem reproduksi wanita.

a. Sistem reproduksi laki-laki

Terdiri dari :

 Testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon testosterone


 Epididimid yang berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma
 Vas deferens berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis/kantung semen
atau mani
 Uretra yang berfungsi untuk membawa sperma ke luar tubuh
 Tubulus recti berfungsi sebagai tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus
Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 33
Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Penis berfungsi sebagai alat untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma)
 Skrotum berfungsi sebagai alat untuk pembentukan sel sperma

b. Sistem reproduksi perempuan

Terdiri dari :

 Ovarium (indung telur), yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
(esterogen dan progesteron)
 Oviduk/tuba falopi/saluran telur, berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju
uterus
 Uterus (kantung peranakan/rahim), berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila
terjadi fertilisasi, menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium, dan juga
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin
 Vagina merupakan penghubung rahim ke bagian tubuh luar, juga menghasilkan berbagai
macam sekresi
 Vulva berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung
organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi
 Leher rahim (serviks) berfungsi untuk membantu perjalanan sperma dari vagina menuju
rahim.

7. Sistem Saraf

Sistem saraf pada manusia berperan dalam proses iritabilitas yaitu kemampuan untuk menanggapi
suatu rangsangan dari luar. Untuk menanggapi rangsangan sistem saraf memiliki 3 komponen, yaitu :

 Reseptor, merupakan alat penerima rangsangan atau implus. Yang bertindak sebagai reseptor
adalah panca indera
 Konduktor, (penghantar implus), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri yang terdiri dari sel-
sel saraf yang disebut neuron
 Efektor, adalah bagian tubuh yang menganggapi rangsangan. Efektor yang paling penting
dalam tubuh manusia adalah otot dan hormon.

Sel saraf terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

1. Bagian sel yang merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang mengandung inti sel
dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf. Di dalam sitoplasma
terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
2. Dendrit, merupakan sel saraf pendek dan bercabang-cabang yang berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
3. Neurit (akson), berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Organ
yang berperan dalam sistem saraf selain sel saraf itu sendiri yaitu :

 Otak. Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia yang terletak di rongga
tengkorak dan dihubungkan oleh 3 lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling
luar disebut durameter, selaput paling dalam adalah piameter dan selaput bagian tengah
disebut arachnoid. Otak manusia terdiri dari 3 bagian yaitu :

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 34


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

1. Otak besar (cerebrum), berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari sperti
berfikir, mengingat, berbicara dll
2. Otak kecil (cerebellum), berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi
kerja otot-otot ketika bergerak
3. Sumsum lanjutan, berfungsi sebagai pusat pengendalian penapasan, penyempitan pembuluh
darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan yang tidak
disadari.

 Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang
leher sampai ruas tulang pinggung kedua. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan
implus dan ke otak serta untuk memberi kemungkinan jalan terpendek secara reflex.

8. Sistem Integumen

Sistem integument merupakan sistem yang paling luas yang ada pada tubuh manusia. Seluruh
tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen.
sistem ini terdiri dari kulit dan kelengkapannya termasuk kuku, rambut, kelenjar dan reseptor saraf
khusus. Integument itu sendiri merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa latin "Integumentum"
yang berarti penutup. Fungsi sistem integumen adalah sebagai penutup organ atau jaringan dalam
manusia untuk melindungi dari kontak luar.

a. Kulit

Kulit berfungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan dan mencegah
masuknya benda-benda asing yang berasal dari luar seperti bakteri. Selain itu fungsi kulit lainnya
adalah :

 Untuk mengeluarkan keringat


 Untuk pelindung tubuh
 Untuk mengatur suhu tubuh
 Sebagai tempat pembuangan vitamin D dan provitamin D dengan bantuan sinar matahari

b. Rambut

Rambut adalah organ yang tumbuh di kulit yang berbentuk seperti benang. Fungsi rambut yaitu :

 Untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk


 Menyaring udara pada hidung
 Sebagai pengatur suhu
 Pendorong penguapan keringat
 Dan sebagai indera peraba.

c. Kuku

Kuku merupakan se yang mirirp seperti jel dan mengeras. Fungsi utama kuku adalah untuk
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf.

9. Sistem Hormon

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 35


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Kata hormon berasal dari bahasa yunani "Hormaein" yang berarti "Memacu". Hormon
diproduksi oleh kelenjar endoktrin dan berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh,
perkembangan, pertumbuhan, reproduksi, dan tingkah laku. Hormon diperlukan dalam jumlah
tertentu. Jika kekurangan atau kelebihan hormon maka akan menyebabkan suatu gangguan pada tubuh
seperti gigantisme (pertumbuhan raksasa) ataupun kerdil. Fungsi hormon dalam tubuh adalah untuk
mengatur kinerja tubuh. Kelenjar oendokrin menghasilkan hormon diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Kalenjar hipotalamus

Kelenjar hipotalamus memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem koordinasi tubuh
manusia.

b. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid disebut juga sebagai kelenjar gondok. Kelenjar ini terletak di leher bagian
depan dan terdiri dari dua lobus. Kelenjar tiroid mensekresikan 2 hormon yaitu tiroksin yang
berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh dan hormon klasitonin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar kalsium dalam darah.

c. Kelenjar paratiroid

Menghasilkan hormon parathormon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar kalsium dalam
darah dengan cara meningkatkan pengambilan kembali kalsium dari ginjal, merangsang pembebasan
kalsium dari tulang keras sampai kadar kalsium dalam darah normal kembali.

d. Kelenjar timus

Merupakan tempat menimbun hormon pertumbuhan, dan setelah manusia dewasa hormon ini
tidak akan berfungsi lagi.

e. Kelenjar pancreas

Pancreas merupakan sekumpulan sel endokrin yang mensekreskan dua macam hormon ke
sistem sirkulasi

f. Kelenjar adrenal

Kelenjar ini terdir dari korteks adrenal dan medulla adrenal. Korteks adrenal menghasilkan
hormon :

 Mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme mineral


 Glukokortioid yang berfungsi untuk mengatuk metabolisme glukosa

Medulla adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin dan noreepinefrin) yang berfungsi untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan denyut jantung , dan memperluas bronkiolus.

g. Kelenjar kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas testis (pada pria) dan ovarium (pada wanita). Pada testis
menghasilkan hormon mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme mineral,
mendorong pertumbuhan sekunder seperti suara menjadi besar dll. Ovarium menghasilkan hormon
esterogem yang berfungsi untuk memicu ovulasi dan pertumbuhan sekunder wanita dan hormone
progesterone yang befungsi untuk memicu pertumbuhan dinding uterus (rahim) sebagai persiapan
untuk ovulasi berikutnya.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 36


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

2.5. Organisme
1. Pengertian

Organisme adalah makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang saling terkait dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisme hadir dalam berbagai ukuran, bentuk dan gaya
hidup, tetapi mereka semua berbagi beberapa ciri yang sama.

Semua organisme membutuhkan makanan (nutrisi) dan mengeluarkan limbah, tumbuh,


berkembang biak dan akhirnya, mati. Hewan adalah jenis yang paling nyata dari suatu organisme.
Hewan adalah organisme yang paling mobile dan aktif dari semua organisme, dan mereka termasuk
spesies seperti manusia, hiu dan semut. Setelah berkembang mereka bertahan hidup di lingkungannya.

Tanaman adalah salah satu kelompok terbesar dari organisme, dan tumbuhan merupakan bagian
penting dari rantai makanan. Tumbuhan disebut “produsen” dari dunia kehidupan, karena mereka
memanfaatkan sinar matahari dan mengubahnya menjadi bentuk energi kimia. proses yang disebut
fotosintesis, memungkinkan seluruh rantai makanan berfungsi.

Bakteri adalah organisme yang paling beragam, karena mereka hidup di hampir setiap
permukaan di planet bumi. Bakteri adalah organisme yang sangat sederhana, dan nenek moyang
mereka disebut-sebut sebagai bentuk awal kehidupan bumi. Banyak bakteri yang bermanfaat dan
diperlukan untuk hidup, sementara yang lain bisa sangat berbahaya. Jenis lain dari organisme
termasuk protozoa, alga dan jamur.

2. Ciri - Ciri Organisme


 Bergerak
Ada dua macam gerak, yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah
tempat, misalnya dengan kaki, sayap, atau sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukan oleh tumbuhan.
Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakan sebagian tubuhnya. Contohnya
gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air, dan
gerak mekarnya bunga.

 Peka terhadap rangsang (Iritabilitas)


Mahluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada
manusia dan hewan adalah indra. Indra peka terhadap terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa
cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka
terhadap rangsang. Misalnya, tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan
pertumbuhan batang tumbuhan menuju ke arah cahaya Matahari.

 Memerlukan Makan
Makanan diperlukan oleh mahluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan, dan
mengganti sel-sel yang rusak. Setiap mahluk hidup mempunyai cara yg berbeda dalam
memperoleh makanan. Tumbuhan dpt membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 37


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, melainkan bergantung pada mahluk
hidup lainnya.

 Bernafas (Respirasi)
Bernafas adalah proses pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan dan pengeluuaran karbon
dioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata didarat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas
dengan insang, dan cacing bernafas dengan kulit. Pada tumbuhan, daun bernafas melalui stomata,
batang melaui lentisel, dan akur melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

 Tumbuh dan berkembang


Mahluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan
ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi, dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.

 Berkembang biak (Reproduksi)


Mahluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Hewan berkembang biak antara
lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi, atau membelah diri.

Tumbuhan dapat berkembang biak secara alami dan buatan.

1. Perkembangbiakan alami bisa secara kawin, yaitu dengan biji atau secara tidak
kawin, yaitu dengan membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih, dan akar tinggal.
2. Perkembangbiakan secara buatan, yaitu dengan setek, cangkok, runduk, dan kultur
jaringan.
 Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan mahluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi:

1. Adaptasi morfologi: penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan


dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh, pda katak dan itik terdapat selaput
renang pada kakinya untuk berenang.
2. Adaptasi fisiologi, penyesuaian diri terhadap lingkungan melalui fungsi alat-alat
tubuh. Contoh, manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di daerah
pegunungan dan berkeringat saat cuaca panas.
3. Adaptasi tingkah laku, penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan. Contoh,
hewan bermigrasi ke tempat lain yang banyak sumber makanan.
 Mengeluarkan zat sisa
Dalam proses penyerapan makanan terbentuklah zat sisa berupa zat yang tidak terserap oleh
tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida.
Pengeluaran zat sisa dapat dibedakan berdasar pada aktivitas tubuh dan hasilnya yaitu :

1. Eksresi adalah pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit
akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat
dibawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut
urine.
2. Respirasi adalah pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan
melalui hidung.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 38


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

3. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses)
melalui anus.

c. Klasifikasi Organisme

Kingdom protista

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia protistadiartikan sebagai golongan makhluk ( di


samping dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia hewan ), terdiri atas organisme yang mempunyai susunan
biologi sederhana, meliputi protozoa, ganggang, jamur, dan bakteri.

Dalam klasifikasi system 6 Kingdom, Protista merupakan kingdom yang berdiri sendiri di
antara ke-5 kingdom lainnya ( Archaeobacteria, Eubacteria, Monera, Plantae dan Animalia ).

Organisme yang termasuk dalam Kingdom Protista mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

 Bersel satu ( uniseluler / monoseluler ) atau bersel banyak ( multiseluler ) yang masih belum
terdiferensiasi
 Sel termasuk tipe eukariotik ( memiliki dinding / membrane inti sel )
 Ada yang dapat membuat makanan sendiri ( autotrof , terutama fotoautotrof ) maupun tak
dapat membuat makanan sendiri ( heterotrof, baik ada yang sebagai parasit , maupun ada juga
yang sebagai saprofit )
 Umumnya ditemukan di tempat yang lembab dan lingkungan berair. Beberapa di antaranya
hidup diperairan air tawar maupun air laut.
 Berkembang biak ( pada umumnya ) secara aseksual ( vegetatif ) dengan cara pembelahan sel,
fragmentasi ( pada yang hidup berkoloni ). Dan secara seksual ( generatif ) dengan cara
konjugasi, peleburan gamet sederhana.

Secara umum Protista dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu Protista mirip hewan ( Protozoa,
dulu sering disebut sebagai hewan bersel satu ), Protista mirip tumbuhan ( Alga / ganggang )
dan Protista mirip jamur.

Beberapa contoh organism yang termasuk dalam kelompok Protista mirip hewan antara lain
: Amoebasp, Paramaeciumcaudatum, Plasmodium malariae dan lain sebagainya.

Sedang kan contoh organism yang termasuk dalam kelompok Protista mirip tumbuhan, antara lain
: Chlorella, Spirogyrasp, Eucheumaspinosum dan lain sebagainya.

Sementara itu, contoh organism yang termasuk kelompok Protista mirip jamur , antara lain
: Saprolegnia, Pytophorasp, Pythium, dan lainnya.

Kingdom monera

Klasifikasi dan Ciri-CiriKingdomMonera – Kerajaan monera merupakan organisme prokariotik


yang merupakan organisme tertua penghuni bumi. Dua contoh kelompok dari kerajaan ini adalah
bakteri dan alga biru. Organisme prokariotik telah hidup dan terus berevolusi dibumi sekitar dua
milyar tahun. Dan menurut teori para ahli evolusi, organisme prokariotik merupakan awal dari
organisme lainnya yang ada di bumi. Pada awalnya, organisme prokariotik dikelompokkan ke dalam
kingdomplantae (tumbuhan) yakni dalam Divisi Schizophyta (tumbuhan membelah diri). Namun
dengan adanya perkembangan teknologi, ditemukan fakta baru bahwa karakteristik sel prokariotik
Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 39
Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

(bakteri dan alga biru) sangat berbeda dengan anggota tumbuhan lainnya yang merupakan sel
eukariotik. Oleh karena inilah para ahli taksonomi memisahkan bakteri dan alga biru ke dalam
kingdom khusus, monera.

Anggota monera merupakan organisme paling primitif, tubuhnya hanya tersusun atas satu sel
saja. Dengan demikian, monera hanya mengandalkan reaksi metabolisme di dalam tubuh, termasuk
reproduksi. Proses perkembangbiakan yang dilakukan oleh monerasangatlah sederhana. Individu baru
terbentuk dari hasil pembelahan induk hanya dalam kurun waktu yang amat sangat singkat (contoh:
bakteri Eschericia coli memiliki waktu generasi selama 20 menit). Oleh karena itu, kelompok monera
merupakan organisme yang paling banyak yang ada dibumi meski dibandingkan dengan jumlah
seluruh spesies organisme eukariotik. Ukuran tubuhnya yang sangat kecil (mikroskopik) membuat
monera dapat menempati ruang bahkan yang paling sempit.

Meskipun monera merupakan organisme mikroskopis, namun monera memiliki pengaruh yang
besar. Ukuran tubuhnya yang amat kecil, membuat organisme lain (misalnya manusia), tak menyadari
keberadaan organisme monera. Beberapa monera dapat menimbulkan beragam penyakit pada
sejumlah organisme lain seperti sifilis (raja singa) pada manusia, dan lainnya. Tidak hanya peran
negatif, sebagian monera memiliki peranan yang amat penting dalam kelangsungan hidup organisme
bumi, yaitu pelapukan. Organisme atau bagian dari organisme yang telah mati akan diuraikan
(pelapukan) menjadi senyawa penyusunnya, seperti carbon, nitrogen, sulfur, dan lainnya. Proses
pelapukan ini sangat penting, karena dapat mengembalikan mineral ke dalam tanah yang akan
digunakan kembali oleh organisme lain (yang masih hidup) untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan. Tidak hanya itu, beberapa organisme mengadakan simbiosis mutualisme dengan
monera. Sekitar 5000 spesies anggota kerajaan monera yang telah diketahui. Para ahli memperkirakan
bahwa masih banyak jenis yang ditemukan berkisar 400.000 sampai 4.000.000.000 spesies.

Ciri Umum

1. Tersusun atas satu sel (uniseluler)


Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh
bakteri dan alga biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.

2. Bentuk sel bervariasi


Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus),
atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel
(diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus /
staphylobasil).

3. Tipe sel prokariotik


Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdommonera adalah struktur sel. Semua anggota
monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaann
membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

4. Memiliki dinding peptidoglikan


Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat
dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri
dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 40


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

5. Tidak memiliki organel bermembran


Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel
bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom,
dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera

6. Motil
Pada umumnya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang memungkinkan dapat bergerak.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki, dibedakan:
a. Atrik, tidak memiliki flagel.
b. monotrik, memiliki satu flagel pada salah satu ujung selnya.
c. Amfitrik, memiliki flagel pada kedua ujungnya.
d. Lofotrik, memiliki banyak flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
e. Peritrik, memiliki banyak flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

7. Habitat: kosmopolit
Organisme memiliki habitat yang cukup luas. Hampir diberbagai belahan bumi bahkan di dalam
tubuh organism dapat ditemukan anggota monera (kosmopolit: dimana-mana).

8. Beragam metabolisme respirasi seluler


Kelompok monera memiliki keragaman dalam mendapatkan energi. Berdasarkan cara perolehannya,
maka dibedakan menjadi:

a. Autotrof, mampu membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik. Fotoautotrof


mengandalkan energi cahaya untuk mereduksi senyawa anorganik menjadi energi, sementara
kemoautotrof mengandalkan energi kimia untuk menghasilkan energi.

b. Heterotrof, mengambil makanan dari organisme lain:

1) Fotoheterotrof, menggunakan cahaya untuk mengubah senyawa organik menjadi ATP


2) Kemoheterotrof, menggunakan senyawa kimia untuk menghasilkan ATP

c. Saprofit, mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati

d. Parasit, mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup.

Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen dibedakan menjadi:

 Aerob, menggunakan oksigen

 Anaerob, tidak menggunakan oksigen

9. Reproduksi
a. Aseksual (tanpa perkawinan) : membelah diri dan endospora
b. Seksual: konjugasi

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 41


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Klasifikasi Kingdom Monera

Berdasarkan struktur selnya, kingdommonera dikelompokkan menjadi dua divisi:

1. Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri purba. Karakteristik yang dimiliki anggota archae berbeda dengan
anggota monera lainnya. Kelompok ini ditemukan pada tempat- tempat yang ekstreem. Ciri – ciri
Archaebakter yaitu:

a) Tidak memliki dinding peptidoglikan


b) Memiliki beberapa jenis RNA polimerase
c) Tahan terhadap antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol)
d) Hidup pada tempat – tempat ekstreem

Archae dibedakan berdasarkan tempat hidupnya:

2. Eubacteria
Merupakan kelompok bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan. Kelompok ini dibedakan
menjadi:

a. Spirokaeta, berbentuk spiral (spiro: spiral) dengan panjang sekitar 0,25mm. mendapatkan energi
melalui kemoheterotrof. Menyebabkan penyakit. Contoh: Treponemapallidum (penyebab sifilis)

b. Klamidia, parasit di dalam sel hewan. Contoh: Chlamydiatrachomatis penyebab kebutaan yang
ditularkan melalui seksual. Bakteri ini mendapatkan energi dari inangnya.

c. Bakteri gram, jenis bakteri yang didasarkan atas pewarnaan gram.

d. Cyanobacteri, merupakan golongan alga biru. Fotoautotrof dengan fotosintesis. Memiliki klorofil a
seperti pada tumbuhan. Ditemukan di air tawa, air laut, atau dalam bentuk simbiosis dengan
organisme lain (fungi, membentuk lichens). Ada yang membentuk koloni, tidak memiliki alat gerak.
Contoh: Anabaenasp.

e. Proteobacteri, dibedakan menjadi tiga kelompok:


1) Bakteri ungu, memiliki pigmen. Fotoautotrof atau fotoheterotrof.
2) Proteobacterikemoautotrofik, bakteri yang bersimbiosis dengan tumbuhan, misal Nitrosomonas.
3) Proteobacterikemoheterotrofik, bakteri yang hidup dalam tubuh hewan. Contoh E.coli

d. Kingdom animalia

Pengertian Kingdom Animalia


KingdomAnimalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme
dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil
sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu,
hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut
dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
sebagai zat sisa.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 42


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung sel otot
untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.

Ciri-CiriKingdomAnimalia

Ciri Utama KingdomAnimalia Adalah :

 Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)


 Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
 Memerlukan Oksigen
 Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
 Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi
aseksual
 Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

Klasifikasi Kingdom Animalia

KingdomAnimalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai
tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.

a. Invertebrate

Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.

1. Porifera

 Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka
serta saluran air.
 Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh melalui
pori.
 Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan
regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
 Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Hexactinellida,
Demospongiae dan Calcaera.

2. Coelenterata

 Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau
medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana
dan tidak memiliki system ekskresi.

 Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.

 Habitat terdapat di laut

 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 43


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.

3. Platyhelminthes

 Hewan triploblastikaselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki


system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi,
respirasi dan ekskresi.

 Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.

 Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan
fragmentasi yang diikuti regenerasi.

 Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.

4. Nemathelminthes

 Hewan triploblastikpseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi


kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak
memiliki system respirasi dan ekskresi.

 Hidup bebas atau parasit

 Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia,
hewan dan tumbuhan.

 Reproduksi secara seksual

 Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi,
cacing filarial dan cacing Trichinella.

5. Annelida

 Hewan triploblastikselomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system


pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri
dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen
tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit
atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).

 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada
vertebrata.

 Reproduksi secara seksual atau aseksual.

 Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.


Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 44


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

6. Mollusca

 Hewan triploblastikselomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air
tawar maupun darat.

 Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang
lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut
saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi
seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina
terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu
individu).

 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.

7. Arthropoda

 Hewan triploblastikselomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup
di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.

 Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka
luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali
(sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf
yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubulamalphigi
(suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi
tertentu.

 Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka.
Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan
reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula)
sebagian bermetamorfosis.

 Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea,
Myriapoda, Crustacea dan Insecta.

8. Echinodermat

 Hewan triploblastikselomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas
di dasar laut.

 Duri tumpul atau runcing, memiliki systemambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf
yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
 Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus
dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.

 Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan


Crinoidea.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 45


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

b. Vertebrata

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang)


memanjang pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa
kelas, diantaranya yaitu:

1. Pisces

Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan
dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang
yang ada pada tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang
dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu,
Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.

2. Amfibi

Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan
amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya.
Jenis amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi
disebut kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini
kecebong bernapas dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin).
Ordo dari Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.

3. Reptilia

Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat
autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh,
ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia,
Chelonia dan Rynchochepalia.

4. Aves

Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan
plumae (untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung
memiliki Saccuspneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang,
mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar
tidak dingin ketika terbang.

Kelas Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes, Struthioniformes,


Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes,
Spheniscitormes, Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes,
Falconiformes, Galliformes, Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes,
Cuculiformes, Strigiformes, Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes,
Coraciiformmes, Piciformes dan Passeriformes.

5. Mammalia

 Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammaegland (kelenjar susu) dan rambut
yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus),

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 46


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Mammaliaberkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar


(melahirkan) (ex:kucing, anjing, harimau, hyenadll). Ordo dari Kelas Mammalia yaitu,
Karnivora, Monotremata, insectivore, pholidota, chiroptera, marsupialia, prosboscidae,
artidactyea, Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia, Lagomorpha, Pholidota, Edentata dan
Primata.

Sistem Organ Kingdom Animalia


1. Sistem Rangka

Sistem Rangka pada KingdomAnimalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton.
Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus dan
melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.

Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton dibungkus
oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.

2. Sistem Respirasi (Pernapasan)

Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem Pernapasan
Serangga disebut systempenapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut lainnya seperti udang,
kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system Insang.

Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak (berudu)
menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa. Burung memiliki
paru-paru yang dibantu oleh Saccuspneumaticus (kantung hawa).

3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)

Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran darah
terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak selalu
berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem
pembuluh darah.

Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya memiliki tiga
ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat
antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki
empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2 .

4. Sistem Reproduksi.

Sistem Reproduksi pada KingdomAnimalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara
Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi
secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi
secara aseksual yaitu amoeba, hydra dll.

Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan
dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi
menjadi dua, fertilisasi internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di
dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan fertilisasi eksternal

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 47


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis
ikan.

Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang
menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah dan semut.

E. Kingdom plantae

Pengertian KingdomP lantae

KingdomPlantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme
eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang
fungsinya untuk fotosintesis yang sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau
yang sifatnya autotrof. Inilah yang membedakan antara KingdomPlantae dan KingdomAnimalia.
Perbedaan lainnya dari KingdomPlantae tidak bisa bergerak bebas seperti KingdomAnimalia.

Ciri-CiriKingdomPlantae (Tumbuhan)

KingdomPlantae mempunyai ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom yang satu ini berbeda dengan
KingdomAnimalia. Ciri-ciri tersebut yaitu sebagai berikut :

 Pada dinding sel yang tersusun oleh selulosa.


 Mempunyai klorofil yang fungsinya untuk fotosintesis.
 Karena mempunyai klorofil, oleh karena itu kingdomplantae yang bersifat autotrof (bisa
membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya sinar matahari.
 Eukariot
 Bersifat Multiseluler
 Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
 Dapat mengalami pergiliran keturunan dalam siklus
hidupnya.

Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan)

KingdomPlantae mempunyai klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk bisa
membedakan antara spesies yang satu dengan spesies yang lain dalam KingdomPlantae.

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut yaitu suatu kumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan biasanya tumbuh
ditempatlembab, tidak mmepunyai akar, batang dan daun sejati, serta tidak mempunyai pembuluh
pengangkut (xilem dan floem), merupakan sebuah tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus
(Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita) dan mengalami suatu pergiliran keturunan

Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

 Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.

 Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 48


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang
masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai
struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).

 tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh
disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh

 Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.

 Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi
Gametofit dan generasi Sporofit.

Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut ialah tumbuhan talus, yang hidupnya ditempatlembab dan autotrof.
Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 : Lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.

1. Hepaticopsida (lumut hati)

 Jenis lumut ini berbentuk talus, berlobus seperti berbentuk hati manusia

 jenis lumut ini merupakan lumut berumah dua (deoceus)

 Pada reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, dalam pembentukan gemmacup (kuncup)
dan spora

 Gemmacup yaitu struktur khas yang terdapat pada suatu gametofit yang berupa mangkok
yang mengandung suatu kumpulan lumut kecil.

 Gemma bisa lepas dan tersebar oleh air yang kemudian tumbuh menjadi lumut baru.

 Dalam Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara spema dan ovum

 Jenis lumut ini membentuk zigot.

Contohnya : Marchantiapolimorpha

2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)

 Lumut tanduk disebut juga dengan Anthoceropsida .

 Pada Gametofitnya mirip dengan lumut hati, sedengakan perbedaannya terletak pada
sporofitnya.

 Sporofit lumut tanduk memiliki kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari
gametofit.

Contohnya : Anthoceroslaevis (lumut tanduk).

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 49


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

3. Bryopsida (lumut daun)

 Bryopsida ialah lumut sejati karena yang bentuk tubuhnya mirip dengan tumbuhan kecil yang
mempunyai bagian akar (rizoid), batang dan daun.

 Hidupnya yang berkelompok untuk membentuk hamparan tebal seperti beludru.

Contohnya : Polytrihcum dan Spagnum

Manfaat Tumbuhan lumut (Bryophyta)

 Beberapa spesies Sphagnum bisa digunakan untuk obat kulit dan mata.

 Pada beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan bisa digunakan sebagai penahan
erosi dan untuk menyerap air

 Bisa digunakani untuk ornamen tata ruang

 Marchantianya sebagai obat penyakit


hati

2. Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

Tumbuhan Paku ialah suatu tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati, yang
berkembang biak dengan spora (kormofita berspora), dan mempunyai pembuluh angkut xilem dan
floem, mempunyai klorofil juga, berakar serabut dan mengalami suatu pergiliran keturunan

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

 Pada akar, batang, dan daun bisa di bedakan

 Spora yang dihasilkan pada sporofil, terutama pada bawah daunnya

 Daun muda nya tumbuh menggulung

Jenis-Jenis Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :

1. Paku purba (Psilopsida)

 Jenis tumbuhan paku ini Spesiesnya hampir punah, yang tersisa 10 – 13 spesies

 Jenis tumbuhan paku ini menghasilkan satu jenis spora (homospora)

 Pada gametofitnya tidak mempunyai klorofil, nutrisi yang diperoleh dari simbiosis dengan
jamur

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 50


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Contohnya : Rynia dan psilotum

2. Paku kawat (Lycopsida)

 jumlah spesiesnya lebih kurang 1000

 Bisa menghasilkan dua jenis spora (heterospora)

 Pada Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut

 Pada Gametofit tidak berklorofil

 Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual

Contohnya : Selaginela dan Lycopodium

3. Paku ekor kuda (Spenopsida)

 jumlah spesies nya lebih kurang 15 spesies

 Habitat nya pada tempat yang lembab daerah subtropis

 Jenis ini juga dsebut dengan ekor kuda karena bentuknya batang yang seperti ekor kuda

 Sporangium berupa strobilus

 Jenis merupakan paku homospora

 Pada gametofit mempunyai klorofi

 Gametofit biseksual

Contohnya : Equisetum

4. Paku sejati ( Pteriopsida)

 Jenis yang satu ini jumlah nya paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies

 Mempunyai akar, batang dan daun sejati

 Pada daun mudanya tumbuh menggulung (circinnatus)

Contohnya : semanggi (Marsileacrenata) , suplir (Adiantumcuneatum)

Manfaat Tumbuhan Paku

 Bisa dijadikan tanaman hias

 Bisa menjadi sayur-sayuran

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 51


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Sebagai pupuk hijau pada tanaman padi

 Selaginellaplana juga bisa sebagai obat luka

3. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Kata spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu sperma=biji , phyton=tumbuhan kelompok
tumbuhan yang hidup di darat, mempunyai akar, batang dan daun sejati, tracheophyta, autotrof, serta
dapat menghasilkan biji.

Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

 Mempunyai bunga/organ biji yang dihasilkan oleh strobilus atau bunga


 Jika biji tertutup disebut dengan Angiospermae dan yang terbuka disebut dengan
Gymnospermae

Jenis-Jenis Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)


Gymnospernae ialah suatu tumbuhan yang bijinya tidak ditutupi oleh bakal buah.

Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:

 Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium
yang sehingga bisa tumbuh membesar
 Mempunyai bentuk perakaran tunggang
 Daunnya sempit, tebal dan kaku
 Pada tulang daun tidak beraneka ragam
 Tidak mempunyai bunga sejati
 Pada Alat perkembangbiakannya yang berbentuk kerucut yang disebut dengan strobilus atau
runjung.
 Pada bakal biji tersusun dalam strobilus
 Pada Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
 bakal biji nya tidak dilindungi oleh daun buah/berbiji terbuka

Tumbuhan Berbiji Terbuka Dibagi Menjadi 4 Kelas Yaitu :

 Cycadinae Ciri khasnya yaitu batangnya tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, yang artinya mempunyai
strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contohnya: Zamia furfuracea, Cycasrevoluta
dan Cycasrumphii (pakis haji)

 Ginkgoinae Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon ini
bisa mencapai 30 meter, daun nya berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal
biji nya dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yakni Ginkgobiloba.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 52


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 ConiferinaeConiferales yang berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena pada alat


perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Tumbuhan
yang termasuk kelompok ini mempunyai ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen).
Contohnya : Agathisalba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressussp.,Araucariasp.,
Sequoiasp., Juniperussp. dan Taxussp.

 Gnetinae Jenis tumbuhan ini anggota kelompok nya berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat)
dan pohon. Daunnya yang berbentuk oval/lonjong dan duduk daun nya berhadapan dengan
bentuk urat daun menyirip. Pada xilem ini terdapat trakea dan floem tidak mempunyai sel
pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah bisa disebut dengan “bunga”.
Contohnya : yang terkenal dari kelompok ini yaitu Gnetumgnemon (melinjo).

2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)


Tumbuhan biji tertutup ialah tumbuhan yang bijinya terdapat pada dalam bakal buah.

Ciri-Ciri Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

 Hidupnya sebagai pohon, perdu, semak, yang merambat atau herba/terna


 Daunnya berbentuk pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari,
melengkung atau sejajar
 Mempunyai bunga sejati dengan sebuah perhiasan bunga yang berupa kelopak dan mahkota
bunga dan pada alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari

Tumbuhan biji tertutup terbagi menjadi dua kelas yang berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:

1. Dikotil

 Mmepunyai dua daun lembaga ( dikotiledon)


 Pada batang umumnya bercabang
 Pada tulang daunnya menjari atau menyirip
 Mmepunyai kambium sehingga pada akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat
pembuluh xilem dan floem pada akar dan batang tersususn dalam suatu lingkaran
 Mempunyai suatu sistem akar tunggang
 Bunganya mempunyai bagian – bagian dengan kelipatan 4 atau 5, yang bentuknya beraturan
dengan bunga yang mencolok

Contoh tumbuhan Dikotil adalah sebagai berikut :

 Yang pertama Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: tumbuhan singkong, jarak,


karet, dan puring

 Yang kedua Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: pada tumbuhan putri malu,
petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai,kacang tanah dan lain sebagainya.

 Yang ketiga Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: pada tumbuhan kentang, terong,
tomat, cabai, kecubung, dan lain sebagainya.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 53


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

 Yang keempat Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: pada tumbuhan jeruk manis, jeruk
bali

 Yang kelima Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: pada tumbuhan kembang sepatu,
kapas

 Yang keenam Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: pada tumbuhan cengkih, jambu
biji, jambu air, jambu monyet, jamblang, dan lain sebagainya.

 Dan yang terakhir Suku komposit (Compositae), misalnya: pada tumbuahan bunga matahari,
bunga dahlia, bunga krisan

2. Monokotil

 Mempunyai satu daun lembaga (kotiledon)

 Pada batangnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas

 Pada Daunnya biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal

 Mempunyai tulang daun sejajar ataumelengkung

 Tidak berkambium, pada jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun tersebar

 Mempunyai suatu sistem akar serabut

 Bunga nya mempunyai bagian-bagian dengan jumlah yang berkelipatan 3, bentuknya tidak
beraturan, warna tidak mencolok

Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :

 Yang pertama Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: pada tumbuhan padi, jagung,
bambu, rumput, tebu, gandum dan lain sebagainya.

 Yang kedua Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: pada tumbuhan kelapa, rotan, kelapa
sawit, aren, salak dan lain sebaginya.

 Yang ketiga Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: padatumbuhan kunyit, jahe,


lengkuas

 Yang keempat Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: pada tumbuhan nanass

 Dan yang terakhir Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: pada tumbuhan anggrek
bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya dan lain sebagainya

Kingdom Fungi

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 54


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

Klasifikasi dan Ciri-CiriKingdom Fungi – Awalnya para ahli mengira fungi atau jamur sebagai
kelompok tumbuhan. Namun setelah penelitian lebih lanjut, ditemukan fakta – fakta bahwa jamur
sangatlah berbeda dengan tumbuhan dari segi perolehan makanan ataupun struktur selnya. Jamur
memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelompok organisme manapun, oleh karena itu, jamur
dikelompokkan dalam kingdom khusus jamur, Fungi.

A. Ciri Kingdom Fungi

1. Sel eukariotik
Jamur termasuk organisme bersel eukariotik, artinya sel – sel penyusun tubuh jamur telah memiliki
inti sejati dengan adanya selaput inti (membran inti). Selain itu, sel – sel jamur juga memiliki organel
– organel bermembran seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi. Namun tidak
memiliki kloroplas, karena jamur tidak memiliki zat hijau daun (klorofil).

2. Uniseluler atau multiseluler


Jamur tersusun atas satu sel (khamir) atau banyak sel (kapang). Jalinan sel – sel jamur multiseluler
tersusun membentuk benang yang disebut dengan hifa. Susunan sel – sel dalam hifa ini ada yang
bersekat ada juga yang tidak bersekat. Kemudian, hifa – hifa ini membentuk badan jamur yang
disebut dengan miselium.

3. Dinding sel: zat kittin


Perbedaan bahan penyusun dinding sel jamur dan tumbuhan serta bakteri menjadi alasan bahwa jamur
adalah organisme yang berbeda. Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin yaitu senyawa yang persis
menyusun rangka luar (eksoskleton) serangga. Sementara tumbuhan memiliki dinding sel dari
selulosa.

4. Tidak memiliki klorofil


Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat digolongkan ke dalam tumbuhan. Pigmen
berwarna hijau (klorofil) adalah pigmen yang digunakan untuk membuat makanan dengan bantuan
cahaya yang semua annggota tumbuhan memilikinya. Oleh karena jamur tidak dapat membuat
makanannya sendiri, jamur memperoleh makanannya dari organisme lain.

5. Reproduksi
Reproduksi fungi menggunakan spora yang dapat dihasilkan secara aseksual atau seksual. Reproduksi
seksual dilakukan hanya ketika lingkungan dalam keadaan yang membahayakan bagi kelangsungan
hidupnya.

• Seksual

Reproduksi secara seksual pada jamur disebut dengan singami yaitu proses reproduksi dengan
tahapan:

– Plasmogami, peleburan sel – sel miselium jamur. Pada tahap ini belum terjadi peleburan inti
sehingga jamur dalam keadaan dikariotik (memiliki dua inti haploid).
– Karyogami, peleburan ini. Inti haploid akan melebut membentuk zigot diploid (2n). Kemudian zigot
bermeiosis membentuk spora haploid.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 55


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

• Aseksual

Reproduksi aseksual merupakan reproduksi yang paling sering dilakukan oleh jamur jika lingkungan
mendukung. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora haploid hasil pembelahan
mitosis hifa seksual jamur.

6. Cara Perolehan Makan


Kelompok fungsi melakukan pencernaan secara ekstraseluler, yaitu dengan absorptif. Fungi
mengeluarkan enzim penghancur kemudian menyerap sari – sari makanannya. Oleh karena itu, fungi
sangat berperan sebagai dekomposer (pengurai) dalam tatanan ekosistem. Berdasarkan sumer
makanannya, fungsi dibedakan menjadi:Saprofit, sumber makanan berupa kotoran atau organisme
yang telah mati. Fungi jenis ini amat penting karena dapat menguraikan kembali materi oranik dari
organisme mati dan menambah kekayaan mineral tanah.
• Parasit, jenis fungi ini sangat merugikan karena bersifat patogenik. Fungi ini menyerap nutrisi dari
organisme yang masih hidup.
• Simbiosis, jenis simbiosis yang dilakukan ialah mutualisme (saling menguntungkan). Fungi ini
menyerap nutrisi dari organisme inangnya, namun fungi membalasnya dengan hal yang
menguntungkan bagi organisme inang, seperti menyerap mineral / nutrisi yang dibutuhkan organisme
inang. Contohnya ialah mikoriza yaitu fungi yang bersimbiosis dengan akar tanaman dan lumut kerak
(lichens) yang merupakan simbiosis antara fungi dengan alga.

e. . Klasifikasi Kingdom Fungi

Berdasarkan struktur dan bentuk sporanya, jamur diklasifikasikan menjadi:

1. Divisi Zygomycotina
Divisi ini memiliki struktur hifa yang tidak bersekat, hifa bersekat hanya ditemukan pada hifa untuk
reproduksi. Divisi ini ditemukan hidup de dalam tanah (sebagai mikoriza) atau saprofit pada hewan
atau tumbuhan yang mati. Nama divisi ini berasal dari nama spora seksualnya, zigosporangia yang
resisten terhadap perubahan lingkungan. Ciri khas pada divisi ini ialah struktur rizoid (menyerupai
akar) pada hifa absorptifnya.reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Contoh dari divisi ini
yaitu, Rhizopussp. yang terkenal sebagai jamur fermentasi pembuatan tempe, roti, atau sake.

2. Divisi Ascomycotina
Divisi ini memiliki tubuh yangtersusun atas satu sel atau multisel. Pada jamur multisel tersusun atas
hifa yang bersekat. Miseliumnya membentuk badan buah yang disebut askus. Perkembangbiakan
terjadi secara seksual maupun aseksual. Pada jamur unisel reproduksi secara tunas (budding),
sementara reproduksi aseksual pada jamur multiselnya terjadi dengan spora hasil mitosis (konidia)
dari pembelahan hifa yang membentuk kantung konidiasporangium. Reproduksi seksual terjadi
dengan proses singami (konjugasi). Sel – sel hifa membentuk askus (kantung), di dalam askus
terbentuk spora seksual, askuspora yang sebelumnya telah membelah secara mitosis. Dalam satu
askus mengandung 4 spora seksual. Contoh: Saccharomyces, spesies ascomycotina bersel tunggal
yang dimanfaat sebagai ragi. Dan Aspergillussp. juga dimanfaatkan sebagai pembuatan kecap.

3. Divisi Basidiomycotina
Divisi ini merupakan jamur makroskopis yaitu jamur yang dapat dilihat oleh mata. Tubuhnya terdiri
atas:

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 56


Struktur Tingkat Organisme Kehidupan

– Tangkai buah (stipe)


– Tudung (pileus)
– Volva
– Bilah

Merupakan jamur bersekat. Reproduksi secara seksual membentuk spora basidospora dalam badan
buah yang disebut basidokarp. Sementara reproduksi seksualnya menghasilkan spora konidia yang
merupakan hasil pembelahan mitosis inti sel hifa. Contoh: Volvarielavolvaceae (jamur merang) yang
biasa dijadikan sumber makanan.

4. Divisi Deuteromycotina
Jamur ini disebut juga jamut tak sempurna. Perkembangbiakan secara aseksual membentuk spora
haploid. Deuteromycotina memiliki hifa bersekat. Sejauh ini belum diketahui reproduksi secara
seksual.

Tugas Kelmp. 2 / IPA Terpadu / Fisika A / 2018 57

Anda mungkin juga menyukai