Anda di halaman 1dari 27

MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perhatian dunia terhadap lingkungan meningkat sejak diadakannya


Konferensi Manusia dan Lingkungan pada tahun 1972 di Stockholm,
Swedia. Konferensi tersebut kemudian menyepakati perlunya konsep
pembangunan berkelanjutan. Indonesia menindak lanjuti dengan
memberlakukan UU No 4 Th 1982 dan berbagai peraturan terkait
peelstarian lingkungan. Saat ini merupakan generasi ke tiga (UU No.32
Th 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Agar supaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mempunyai
pegangan guna melaksanakan pembangunan berkelanjutan, maka
perlu mempunyai dokumen untuk mengelola lingkungan. Hal ini
penting, karena setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan potensial
menimbulkan dampak penting dan/atau tidak penting terhadap
lingkungan.Peraturan menetapkan bahwa setiap rencana kegiatan
sebelum melakukan kegiatannya sudah harusmempunyai izin usaha,
maka sebelum mendapatkan izin usaha perlu mendapatkan izin
lingkungan (diatur dalam PP No 27 Th 2012 tentang Izin Lingkungan).
Seperti halnya sebelum diizinkan mengemudi, harus mempunyai Surat
izin mengemudi (SIM). Hal ini penting, karena kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan mempengaruhi lingkungan dan juga dipengaruhi
oleh lingkungan, sehingga perlu mempunyai izin lingkungan. Untuk
mempertimbangkan apakah rencana kegiatan tersebut dapat
memperoleh izin lingkungan atau tidak boleh mendapatkan izin
lingkungan, maka perlu melakukan studi kelayakan lingkungan, yang
telah populer dengan sebutan AMDAL dan UKL-UPL.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 1


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

1.2 Deskripsi Singkat

Dalam modul Pengertian, proses dan manfaat AMDAL ini akan


membahas pengertian apa yang dimaksud dengan AMDAL, UKL-UPL,
kaitannya dengan perizinan lingkungan, bagaimana proses AMDAL
dan apa saja manfaat AMDAL

1.3 Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu


memahami, menjelaskan, dan mengaplikasikan AMDAL, UKL-UPL
dalam melaksanakan Pengelolaan lingkungan. Selain itu dapat
menjadikan dasar untuk menyusun AMDAL serta menilai AMDAL

1.4 Pokok Bahasan dan Sub Pokok bahasan

1. Pengertian AMDAL, UKL-UPL


2. Proses penyusunan, penilaian AMDAL dan UKL-UPLserta izin
lingkungan
3. Manfaat AMDAL

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 2


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

BAB II

PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL

2.1 Pengertian AMDAL dan UKL-UPL

Berdasarkan UU No 32 Th 2009 dan PP No.27 Th 2012, AMDAL


(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) adalah kajian
mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau
Kegiatan. Suatu rencana kegiatan termasuk kategori mempunyai
dampak penting apabila akan menyebabkan perubahan lingkungan
hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu Usaha
dan/atau Kegiatan tersebut.

UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya


Pemantauan Lingkungan Hidup) adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha
dan/atau Kegiatan.

AMDAL dan/atau UKL-UPL diperlukan untuk mendapatkan izin


lingkungan. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada
setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha
dan/atau Kegiatan.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 3


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:


 Penyusunan Amdal dan/atau UKL-UPL;
 Penilaian Amdal dan/atau pemeriksaan UKL-UPL;
 Permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.

Untuk menentukan apakah rencana kegiatan akan


mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, maka perlu
dilakukan kajian AMDAL yang terdiri dari K.A. (Kerangka acuan),
ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) dan RKL-RPL (Rencana
pengelolaan Lingkungan-Rencana Pemantauan Lingkungan).
 Kerangka Acuan adalah ruang lingkup kajian analisisdampak
lingkungan hidup yang merupakan hasilpelingkupan.
Kerangka Acuan merupakan hasil pelingkupan dan berisi
metodologi yang menjadi dasar penyusunan Andal dan RKL-
RPL.
 Analisis Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnyadisebut
Andal, adalah telaahan secara cermat danmendalam tentang
dampak penting suatu rencana Usahadan/atau Kegiatan.
 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
selanjutnyadisebut RKL, adalah upaya penanganan dampak
terhadaplingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari
rencanaUsaha dan/atau Kegiatan.
 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup, yangselanjutnya
disebut RPL, adalah upaya pemantauankomponen
lingkungan hidup yang terkena dampak akibatdari rencana
Usaha dan/atau Kegiatan.
Kriteria dampak penting antara lain terdiri atas:
1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
rencana Usaha dan/atau Kegiatan;

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 4


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

2. Luas wilayah penyebaran dampak;


3. Lntensitas dan lamanya dampak berlangsung;
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan
terkena dampak;
5. Sifat kumulatif dampak;
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Kajian yang dituangkan dalam studi AMDAL, perlu


dipaparkan dan dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL. Apabila
dinyatakan layak lingkungan, maka akan mendapatkan Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan (SKKL). Apabila hasil kajian
dan/atau Komisi Penilai AMDAL menyatakan tidak layak
lingkungan (tergantung dari hasil kajian), maka pemrakarsa akan
mendapatkan Surat Keputusan Tidak Layak Lingkungan.
Untuk rencana kegiatan yang mempunyai dampak tetapi
bukan dampak penting, perlu melengkapi Formulir isian UKL-
UPL dan diserahkan kepada Instansi Pengelola Lingkungan
Hidup di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota. Setelah dilakukan
diskusi/penilaian oleh Instansi Pengelola LH bersama sektor
terkaitnya, akan mendapatkan surat persetujuan terhadap
rencana suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib UKL-UPL
yaitu Rekomendasi UKL UPL.
Yang dimaksud dengan “kelengkapan administrasi
formulir UKL-UPL”antara lain:
Kesesuaian dengan tata ruang;
 Deskripsi rinci rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
 Dampak lingkungan yang akan terjadi;

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 5


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

 Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;


dan
 Peta lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Dalam melakukan kajian Amdal, Pemrakarsa


wajibmenggunakan pendekatan studi:
a. Tunggal;
b. Terpadu; atau
c. Kawasan.
 Pendekatan studi tunggal dilakukan apabila
pemrakarsamerencanakan untuk melakukan 1 (satu) jenis
Usahadan/atau Kegiatan yang kewenangan
pembinaandan/atau pengawasannya berada di bawah 1
(satu)kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian,satuan kerja pemerintah provinsi, atau
satuan kerjapemerintah kabupaten/kota.
 Pendekatan studi terpadu sebagaimana dilakukan apabila
pemrakarsamerencanakan untuk melakukan lebih dari 1
(satu) jenisUsaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan
danpengelolaannya saling terkait dalam satu
kesatuanhamparan ekosistem serta pembinaan
dan/ataupengawasannya berada di bawah lebih dari 1
(satu)kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian,satuan kerja pemerintah provinsi, atau
satuan kerjapemerintah kabupaten/kota.
 Pendekatan studi kawasan dilakukan apabila
pemrakarsamerencanakan untuk melakukan lebih dari 1
(satu)Usaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan
danpengelolaannya saling terkait, terletak dalam

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 6


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

satukesatuan zona rencana pengembangan kawasan,


yangpengelolaannya dilakukan oleh pengelola kawasan.

2.2 Proses AMDAL dan UKL-UPL (Penyusunan dan Penilaian)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam studi kajian


AMDAL, antara lain adalah:
Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal harus
mengikutsertakan masyarakat:
 Yang terkena dampak;
 Pemerhati lingkungan hidup
 Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
Amdal.
Pengikutsertaan masyarakat dilakukan sebelum penyusunan
dokumen Kerangka Acuan melalui:
 Pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan di Lokasi
rencana kegiatan selama 10 hari kerja dan diumumkan di Media
Cetak local dan nasional serta di media elektronik radio atau
televise
 Konsultasi publik, dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak pengumuman dilakukan
 Masyarakat berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan
secara tertulis terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan,
disampaikan kepada Pemrakarsa dan Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota.

A. Penyusunan AMDAL

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 7


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal dapat


dilakukan sendiri atau meminta bantuan kepada pihak lain.Pihak lain
meliputi penyusun Amdal:
a. Perorangan atau
b. Lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP) dokumen Amdal.
 Penyusunan dokumen Amdal harus dilakukan oleh personil
yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal, yang
diperoleh melalui uji kompetensi. Sertifikat kompetensi
diterbitkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun
Amdal yang ditunjuk oleh MenteriLingkungan Hidup
 Untuk mengikuti uji kompetensi setiap orang harus mengikuti
pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal yang diadakan
oleh lembaga pelatihan kompetensi Amdal teregistrasi di KLH
dan dinyatakan lulus

Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan


hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal apabila:
 Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada di
kawasan yang telah memiliki Amdal kawasan;
 Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada
kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detil tata ruang
kabupaten/kota dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis
kabupaten/kota;
 Usaha dan/atau Kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap
darurat bencana.
 Usaha dan/atau Kegiatannya wajib menyusun UKL-UPL
berdasarkan dokumen RKL-RPL kawasan atau rencana detil
tata ruang kabupaten/kota dan/atau rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten/kota.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 8


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

B. Penyusunan dan Penilaian Kerangka Acuan


 Kerangka Acuan disusun oleh Pemrakarsa sebelumpenyusunan
Andal dan RKL-RPL. Sistematika penulisan dokumen Kerangka
Acuan harus mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh
menteri Lingkungan Hidup
 Kerangka Acuan yang telah disusun diajukan kepada:
o Menteri melalui sekretariat Komisi Penilai AmdalPusat, untuk
Kerangka Acuan yang dinilai olehKomisi Penilai Amdal Pusat;
o Gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai Amdalprovinsi,
untuk Kerangka Acuan yang dinilai olehKomisi Penilai Amdal
provinsi; atau
o Bupati/walikota melalui sekretariat Komisi PenilaiAmdal
kabupaten/kota, untuk Kerangka Acuan yangdinilai oleh
Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota.
 Berdasarkan pengajuan tersebut, sekretariat Komisi Penilai
Amdal memeriksakelengkapan administrasiKerangka Acuan yang
disebut Uji Administrasi. Uji ini antara lain meliputi :
o Bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
telah sesuai dengan rencana tata ruang;
o Bukti formal yang menyatakan bahwa jenis rencana Usaha
dan/atau Kegiatan secara prinsip dapat dilakukan;
o Tanda bukti registrasi LPJP yang masih berlaku(apabila
pemrakarsa menggunakan jasa LPJP)
o Tanda lulus Pelatihan Penyusunan AMDAL dan Sertifikasi
kompetensi penyusun Amdal.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 9


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Kerangka Acuan yang telah dinyatakan lengkap secara


administrasi (bukti tertulis),dinilai oleh Komisi Penilai Amdal. Untuk
melakukan penilaian, Komisi Penilai Amdal menugaskan tim
teknisuntuk menilai Kerangka Acuan.Tim teknis dalam melakukan
penilaian, melibatkanPemrakarsa untuk menyepakati Kerangka
Acuan.Tim teknis menyampaikan hasil penilaian KerangkaAcuan
kepada Komisi Penilai Amdal.
Apabila hasil penilaian tim teknis menunjukkanbahwa
Kerangka Acuan belum memenuhi syarat dan perlu diperbaiki, tim
teknismenyampaikan dokumen tersebut kepada Komisi
PenilaiAmdal untuk dikembalikan kepada Pemrakarsa.Pemrakarsa
menyampaikan kembali perbaikan KerangkaAcuan kepada Komisi
Penilai Amdal untuk dinilai ulang oleh tim teknis.
Tim teknis menyampaikan hasil penilaian akhir
KerangkaAcuan kepada Komisi Penilai Amdal.
Apabila hasil penilaian tim teknis menyatakan Kerangka
Acuan dapat disepakati, Komisi Penilai Amdal menerbitkan
persetujuan Kerangka Acuan.
Persetujuan K.A. paling lama 30 (tigapuluh)hari kerja
terhitung sejak Kerangka Acuan diterima dandinyatakan lengkap
secara administrasi.
Jangka waktu selama 30 (tigapuluh) hari kerja
dipergunakan oleh:
a. Sekretariat Komisi Penilai Amdal untuk menyampaikan
dokumen Kerangka Acuan kepada Komisi Penilai Amdal;
b. Komisi Penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk
melakukan penilaian;
c. Tim teknis untuk melakukan penilaian dan menyampaikan
hasil penilaian kepada Komisi Penilai Amdal; dan

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 10


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

d. Komisi Penilai Amdal untuk menerbitkan persetujuan


Kerangka Acuan.

Kerangka Acuan tidak berlaku apabila:


 Perbaikan Kerangka Acuan sampai dengan 3 (tiga) tahun
tidak disampaikan kembalioleh Pemrakarsa kepada Komisi
Penilai Amdal
 Pemrakarsa tidak menyusun Andal dan RKL-RPLdalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejakditerbitkannya
persetujuan Kerangka Acuan.
C. Penyusunan dan Penilaian Andal dan RKL-RPL
Pemrakarsa menyusun Andal dan RKL-RPL berdasarkan:
 Kerangka Acuan yang telah diterbitkan persetujuannya
 Komisi Penilai Amdal belum menerbitkan persetujuan
Kerangka Acuan 30 hari sejak dinyatakan telah memenuhi
Uji
Administrasi Andal dan RKL-RPL yang telah disusun bersama
Surat permohonan Izin Lingkungan diajukan kepada:
 Menteri melalui sekretariat Komisi Penilai AmdalPusat,
apabila Kerangka Acuannya dinilai olehKomisi Penilai Amdal
Pusat;
 Gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai Amdalprovinsi,
apabila Kerangka Acuannya dinilai olehKomisi Penilai
Amdal provinsi; atau
 Bupati/walikota melalui sekretariat Komisi PenilaiAmdal
kabupaten/kota, apabila Kerangka Acuannya dinilai oleh
Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 11


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Sekretariat Komisi Penilai Amdal wajib melakukan Uji


Administrasi dokumen Andal dan RKL-RPL. Apabila dinyatakan
lengkap secara administrasi (bukti tertulis).
 Komisi Penilai Amdal menugaskan tim teknis untukmenilai
dokumen Andal dan RKL-RPL yang telahdinyatakan lengkap
secara administrasi oleh sekretariatKomisi Penilai Amdal
 Lingkup penilaian oleh tim teknis antara lain:
o Kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang;
o Kesesuaian dengan pedoman umum dan/atau
pedoman teknis di bidang Amdal;
o Ketepatan dalam penerapan metode
penelitian/analisis;
o Kesahihan data yang digunakan;
o Kelayakan desain, teknologi, dan/atau proses
produksi yang digunakan dari aspek perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup; dan
o Kelayakan ekologis, sosial, dan kesehatan.
 Tim teknis menyampaikan hasil penilaian atas dokumen
Andal dan RKL-RPL kepada Komisi Penilai Amdal.
 Komisi Penilai Amdal, berdasarkan hasil penilaian
Andaldan RKL-RPL oleh Tim Teknis menyelenggarakan
rapat Komisi Penilai Amdal.
 Komisi Penilai Amdal menyampaikan rekomendasi
hasilpenilaian Andal dan RKL-RPL kepada Menteri,
gubernur,atau bupati/walikota sesuai kewenangannya.

Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL- dapat berupa:


a. Rekomendasi kelayakan lingkungan; atau

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 12


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

b. Rekomendasi ketidaklayakan lingkungan.


Rekomendasiditetapkan berdasarkan pertimbangan paling sedikit
meliputi:
a) Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan
sifatpenting dampak dari aspek biogeofisik kimia,
sosial,ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatanmasyarakat pada tahap prakonstruksi,
konstruksi,operasi, dan pascaoperasi Usaha dan/atau
Kegiatan;
b) Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruhDampak
Penting hipotetik sebagai sebuah kesatuanyang saling
terkait dan saling memengaruhi, sehingga diketahui
perimbangan Dampak Penting yang bersifatpositif dengan
yang bersifat negatif; dan
c) Kemampuan Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang
bertanggung jawab dalam menanggulangi
DampakPenting yang bersifat negatif yang akan
ditimbulkandari Usaha dan/atau Kegiatan yang
direncanakan,dengan pendekatan teknologi, sosial,
dankelembagaan.

 Dalam hal rapat Komisi Penilai Amdal menyatakanbahwa


dokumen Andal dan RKL-RPL perlu diperbaiki,Komisi Penilai
Amdal mengembalikan dokumen Andaldan RKL-RPL kepada
Pemrakarsa untuk diperbaiki.
 Pemrakarsa menyampaikan kembali perbaikan dokumenAndal
dan RKL-RPL sesuai dengan ketentuan (berita acara
perbaikan dokumen)

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 13


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

 Berdasarkan dokumen Andal dan RKL-RPL yang telah


diperbaiki, KomisiPenilai Amdal melakukan penilaian akhir
terhadapdokumen Andal dan RKL-RPL.
 Komisi Penilai Amdal menyampaikan hasil penilaianakhir
berupa rekomendasi hasil penilaian akhir kepadaMenteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuaikewenangannya.
 Jangka waktu penilaian dilakukan paling lama 75(tujuhpuluh
lima) hari kerja, terhitung sejak dokumen Andaldan RKL-RPL
dinyatakan lengkap.

Jangka waktu selama 75 (tujuhpuluh lima) hari kerja dipergunakan


oleh:
a. Sekretariat Komisi Penilai Amdal untuk menyampaikan
dokumen Andal dan RKL-RPL kepada Komisi Penilai Amdal;
b. Komisi Penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk
melakukan penilaian;
c. Tim Teknis untuk melakukan penilaian dan menyampaikan
hasil penilaian kepada Komisi Penilai Amdal;
d. Komisi Penilai Amdal untuk menyelenggarakan rapat komisi;
dan
e. Komisi Penilai Amdal untuk menyampaikan rekomendasi
hasil penilaian Andal dan RKL-RPL kepada Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota.
 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
berdasarkanrekomendasi penilaian atau penilaian akhir
dari KomisiPenilai Amdal , menetapkan keputusan
kelayakan atauketidaklayakan lingkungan hidup.
 Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup paling sedikit
memuat:

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 14


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

a. Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan;


b. Pernyataan kelayakan lingkungan;
c. Persyaratan dan kewajiban Pemrakarsa sesuai dengan
RKL-RPL; dan
d. Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak terkait
 Keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup paling
sedikit memuat:
a. Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan; dan
b. Pernyataan ketidaklayakan lingkungan.
 Jangka waktu penetapan keputusan kelayakan
atauketidaklayakan lingkungan hidup dilakukan paling
lama 10 (sepuluh) harikerja terhitung sejak diterimanya
rekomendasi hasilpenilaian atau penilaian akhir dari
Komisi Penilai Amdal.
Pertimbangan kelayakan lingkungan dinilai tidak hanya
dari kemampuan pemrakarsa untuk menanggulangi dampak
negatif tetapi juga dilihat dari kemampuan pihak terkait, seperti
pemerintah dan masyarakat dalam melakukan:
 “Pendekatan teknologi” guna menanggulangi dampak
negatip adalah cara atau teknologi yang digunakan untuk
mengelola dampak penting.
 “Pendekatan sosial” dalam langkah penanggulangan
dampak penting yang dilakukan melalui tindakan yang
berlandaskan pada interaksi sosial.
 “Pendekatan kelembagaan” dalam penanggulangan
dampak penting melalui mekanisme kelembagaan dalam
bentuk koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 15


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Apabila Usaha dan/atau Kegiatan yang


direncanakanPemrakarsa wajib memiliki izin perlindungan
danpengelolaan lingkungan hidup, Keputusan
KelayakanLingkungan Hidup harus mencantumkan jumlah dan
jenis izin perlindungandan pengelolaan lingkungan hidup.

D. Penyusunan UKL-UPL
 UKL-UPL disusun oleh Pemrakarsa pada tahap
perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
 Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan wajib sesuai
dengan rencana tata ruang.
 Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak
sesuai dengan rencana tata ruang, UKL-UPL tidak dapat
diperiksa dan wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa.
 Penyusunan UKL-UPL dilakukan melalui pengisian formulir
UKL-UPL dengan format yang ditentukan oleh Menteri.
 Format paling sedikit memuat:
a. Identitas pemrakarsa;
b. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
c. Dampak lingkungan yang akan terjadi; dan
d. Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup.

Formulir UKL-UPL yang telah diisi oleh Pemrakarsa


disampaikan kepada:
a. Menteri, untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang berlokasi:
1. Di lebih dari 1 (satu) wilayah provinsi;
2. Di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
sedang dalam sengketa dengan negara lain;

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 16


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

3. Di wilayah laut lebih dari 12 (duabelas) mil laut diukur


dari garis pantai ke arah laut lepas
4. Di lintas batas Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan negara lain.
b. Gubernur, untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang berlokasi:
1. Di lebih dari 1 (satu) wilayah kabupaten/kota dalam 1
(satu) provinsi;
2. Di lintas kabupaten/kota; dan/atau
3. Di wilayah laut paling jauh 12 (duabelas) mil dari garis
pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan
kepulauan.
c. Bupati/walikota, untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang
berlokasi pada 1 (satu) wilayah kabupaten/kota dan di
wilayah laut paling jauh 1/3 (satu pertiga) dari wilayah laut
kewenangan provinsi.
 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota melakukan
pemeriksaan kelengkapan administrasi formulir UKLUPL.
 Apabila hasil pemeriksaan kelengkapan administrasi
formulir UKL-UPL dinyatakan tidak lengkap, Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota mengembalikan UKLUPL
kepada Pemrakarsa untuk dilengkapi.
 Apabila hasil pemeriksaan kelengkapan administrasi
formulir UKL-UPL dinyatakan lengkap, Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota melakukan pemeriksaan UKL-UPL.
 Pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu 14
(empatbelas) hari sejak formulir UKL-UPL dinyatakan
lengkap secara administrasi.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 17


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Berdasarkan pemeriksaan Menteri, gubernur, atau


bupati/walikota menerbitkan Rekomendasi UKL-UPL.
Rekomendasi dapat berupa:
a. Persetujuan; atau
b. Penolakan.
Pemeriksaan UKL-UPL dan penerbitan Rekomendasi UKL-UPL
dapat dilakukan oleh:
a. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri;
b. Kepala instansi lingkungan hidup provinsi; atau
c. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.
Rekomendasi berupa persetujuan UKL-UPL paling sedikit
memuat:
 Dasar pertimbangan dikeluarkannya persetujuan
UKLUPL;
 Pernyataan persetujuan UKL-UPL; dan
 Persyaratan dan kewajiban Pemrakarsa sesuai dengan
yang tercantum dalam UKL-UPL
.
Rekomendasi berupa penolakan UKL-UPL, paling sedikit
memuat:
a. Dasar pertimbangan dikeluarkannya penolakan UKL-UPL
b. Pernyataan penolakan UKL-UPL.

Apabila Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan


Pemrakarsa wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, Rekomendasi UKL-UPL harus mencantumkan
jumlah dan jenis izin perlindungan danpengelolaan lingkungan
hidup.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 18


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain


1. Izin pembuangan limbah cair, izin pemanfaatan air limbah
untuk
2. Aplikasi ke tanah, izin penyimpanan sementara limbah
bahan
3. Berbahaya dan beracun, izin pengumpulan limbah bahan
4. Berbahaya dan beracun, izin pengangkutan limbah bahan
5. Berbahaya dan beracun, izin pemanfaatan limbah bahan
6. Berbahaya dan beracun, izin pengolahan limbah bahan
berbahaya dan beracun, izin penimbunan limbah bahan
berbahaya dan
7. Beracun, izin pembuangan air limbah ke laut, izin dumping,
izin
8. Reinjeksi ke dalam formasi, dan/atau izin venting.
Dana kegiatan penilaian dokumen AMDAL dan UKL-UPL:
 Penilaian Amdal yang dilakukan oleh komisi PenilaiAmdal,
tim teknis, dan sekretariat Komisi Penilai Amdal dan
pemeriksaan UKL-UPL yang dilakukan oleh
instansilingkungan hidup pusat, provinsi,
ataukabupaten/kotadialokasikan dari Anggaran Pendapatan
dan BelanjaNegara atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerahsesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
 Jasa penilaian dokumen Amdal dan pemeriksaan UKL-
UPLyang dilakukan oleh Komisi Penilai Amdal dan
timteknis dibebankan kepada Pemrakarsa sesuai
denganperaturan perundang-undangan.

E. Permohonan Izin Lingkungan

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 19


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Permohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulisoleh


penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan selakuPemrakarsa
kepada Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Permohonan Izin Lingkungan disampaikan bersamaan
dengan pengajuanpenilaian Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan
UKLUPL.
Permohonan izin lingkungan harus dilengkapi dengan:
a. Dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL;
b. Dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan; dan
c. Profil Usaha dan/atau Kegiatan.
Setelah menerima permohonan Izin Lingkungan Menteri,
gubernur, ataubupati/walikota wajib mengumumkan permohonan
IzinLingkungan.
 Pengumuman untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
Amdaldilakukan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota.
 Pengumumandilakukan melalui multimedia dan papan
pengumumandi lokasi Usaha dan/atau Kegiatan paling lama 5
(lima)hari kerja terhitung sejak dokumen Andal dan RKL-
RPLyang diajukan dinyatakan lengkap secara administrasi.
 Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat, dantanggapan
terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama10
(sepuluh) hari kerja sejak diumumkan.
 Saran, pendapat, dan tanggapan dapat disampaikan melalui
wakilmasyarakat yang terkena dampak dan/atau
organisasimasyarakat yang menjadi anggota Komisi Penilai
Amdal.
 Pengumuman untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib UKL-
UPLdilakukan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 20


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

 Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan


pengumumandi lokasi Usaha dan/atau Kegiatan paling lama 2
(dua)hari kerja terhitung sejak formulir UKL-UPL yangdiajukan
dinyatakan lengkap secara administrasi.
 Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat, dantanggapan
terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama3 (tiga)
hari kerja sejak diumumkan.
 Saran, pendapat, dan tanggapan dapat disampaikan kepada
Menteri,gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengankewenangannya.
 Penerbitan Izin Lingkungan

Izin Lingkungan diterbitkan oleh:


o Menteri, untuk Keputusan Kelayakan LingkunganHidup atau
Rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkanoleh Menteri;
o Gubernur, untuk Keputusan Kelayakan LingkunganHidup atau
Rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkanoleh gubernur; dan
o Bupati/walikota, untuk Keputusan KelayakanLingkungan
Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL yangditerbitkan oleh
bupati/walikota.

Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau


bupati/walikota:
o Setelah dilakukannya pengumuman permohonan
IzinLingkungan
o Dilakukan bersamaan dengan diterbitkannyaKeputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup atauRekomendasi UKL-UPL.
Izin Lingkungan paling sedikit memuat:

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 21


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

o Persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalamKeputusan


Kelayakan Lingkungan Hidup dan/atau Rekomendasi UKL-
UPL;
o Persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan olehMenteri,
gubernur, atau bupati/walikota;
o Berakhirnya Izin Lingkungan.

Dalam hal Usaha dan/atau Kegiatan yang


direncanakanPemrakarsa wajib memiliki izin perlindungan
danpengelolaan lingkungan hidup, Izin Lingkungan
mencantumkanjumlah dan jenis izin perlindungan dan
pengelolaanlingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
Izin Lingkungan berakhir bersamaan dengan berakhirnyaizin Usaha
dan/atau Kegiatan.
Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh
Menteri,gubernur, atau bupati/walikota wajib diumumkanmelalui
media massa dan/atau multimedia.
Pengumuman dilakukan dalam jangka waktu 5 (lima) hari
kerja sejakditerbitkan.
Pemegang Izin Lingkungan berkewajiban:
1. Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Izin
Lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup;
2. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap
persyaratan dan kewajiban dalam Izin Lingkungan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 22


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

3. Menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi


lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan pemantauan secara
berkala setiap 6 (enam) bulan.

Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan


wajibmengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan,apabila
Usaha dan/atau Kegiatan yang telah memperolehIzin Lingkungan
direncanakan untuk dilakukanperubahan.
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan meliputi:
o Perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan;
o Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkunganhidup;
o Perubahan yang berpengaruh terhadap lingkunganhidup
yang memenuhi kriteria:
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksiyang
berpengaruh terhadap lingkungan hidup;
2. Penambahan kapasitas produksi;
3. Perubahan spesifikasi teknik yang
memengaruhilingkungan;
4. Perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;
5. Perluasan lahan dan bangunan Usaha
dan/atauKegiatan;
6. Perubahan waktu atau durasi operasi Usahadan/atau
Kegiatan;
7. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yangbelum
tercakup di dalam Izin Lingkungan;

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 23


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

8. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah


yangditujukan dalam rangka peningkatanperlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup;
9. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang
sangatmendasar akibat peristiwa alam atau karenaakibat
lain, sebelum dan pada waktu Usahadan/atau Kegiatan
yang bersangkutandilaksanakan;
10. Terdapat perubahan dampak dan/atau risikoterhadap
lingkungan hidup berdasarkan hasil kajiananalisis risiko
lingkungan hidup dan/atau auditlingkungan hidup yang
diwajibkan; dan/atau
11. Tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atauKegiatan
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejakditerbitkannya
Izin Lingkungan.

2.3. Manfaat AMDAL dan UKL-UPL

Amdal maupun UKL-UPL merupakan instrumen untuk


merencanakan tindakanpreventif terhadap pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidupyang mungkin ditimbulkan dari aktivitas
pembangunan.
Oleh karena itu manfaat AMDAL maupun UKL-UPL antara
lain adalah:
 Dapat mengetahui dampak penting yang akan terjadi
apabila kegiatan tersebut dilaksanakan
 Dapat dirancang pendekatan pengelolaan lingkungan
yang sesuai dan optimal
 Dapat dibuat konsep perencanaan pemantauan
lingkungan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
kinerja pengelolaan lingkungan

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 24


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

 Dapat diperkirakan biaya pengelolaan dan pemantauan


yang diperlukan apabila kegiatan dilaksanakan.
 Dapat dijadikan pertimbangan disain enjinering untuk
mengurangi dampak negative dan meningkatkan dampak
positif
 Dapat dijadikan pegangan untuk pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkunga
BAB III
PENUTUP

3.1 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan dapat dijaring melalui berbagai tugas.
Adapun indikator keberhasilan dalam pokok bahasan ini adalah
peserta dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh instruktur
yaitu tugas untuk membaca mengenai pengertian dan proses dan
manfaat AMDAL.

3.2 Uraian dan Contoh (termasuk Sub Pokok Bahasan)


Membaca dari berbagai bahan bacaan dapat diketahui melalui :
- Buku
- Majalah
- Jurnal
- Koran
- dll
3.3 Latihan
Jelaskan apa yang harus dilakukan oleh pemrakarsa dan
penyusun Apabila suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tidak
termasuk di dalam daftar Lampiran I Per.Men. LH. No. 5 tahun
2012 tentang Jenis Kegiatan yang Wajib AMDAL, ?

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 25


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

3.4 Rangkuman
Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal. Untuk
menentukan rencana Usaha dan/atau Kegiatan tersebut wajib
Amdal atau tidak, pemrakarsa melakukan penapisan sesuai
dengan tata cara penapisan sebagaimana tercantum dalam bagan
alir tata cara penapisan untuk menentukan wajib tidaknya suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan memiliki Analisis mengenai
dampak lingkungan hidup.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup selanjutnya
disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

3.5 Evaluasi Pokok Bahasan

1. Sebutkan sifat AMDAL sebagai Instrumen pengelolaan


lingkungan hidup

2. Sebutkan Syarat Penyusun dokumen AMDAL Berdasarkan


Peraturan Menteri LH No.7 Tahun 2010

3.6 Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Dari modul ini diharapkan adanya umpan balik dari peserta
pelatihan seperti masukan untuk perbaikan dari modul ini baik
berupa materi, sistem pembelajaran maupun susunan modul.
Dengan adanya umpan balik ini, maka diperlukan tindak lanjut
berupa perbaikan dari modul ini agar lebih sempurna.

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 26


MODUL [PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL]

Puslitbang LH LP2M Universitas Hasanuddin Page 27

Anda mungkin juga menyukai