Anda di halaman 1dari 69

NOTE :

• Penilaian dalam Mata Kuliah Amdal :


1. Kehadiran : 10%
2. Tugas : 20%
3. UTS : 25%
4. UAS : 25%
5. ETIKA : 20
Kontrak Proses Perkuliahan
KesLing Pesisir dan Kelautan
• Keterlambatan toleransi 15 menit
• Berpakaian rapi dan sopan
• Pria : menggunakan kemeja bukan kaos oblong
• Wanita : paling baik menggunakan rok bukan celana
ketat apalagi yang sobek.
• Tidak menggunakan sandal/sandal sepatu
• bersepatu tertutup (no sandal/sandal sepatu)
• Hp dimatikan atau silence mode
• Kehadiran : kurang dari 80% tidak boleh mengikuti ujian
kecuali dengan alasan yang didukung oleh bukti yang kuat!
• Tidak berbuat keributan didalam kelas
• Tidak makan/minum dalam kelas
PENGERTIAN-PROSES-
MANFAAT AMDAL
WA O D E A Z FA R I A Z I S , S T. , M . S C
PENDAHULUAN

• Perhatian dunia terhadap lingkungan meningkat sejak


diadakannya Konferensi Manusia dan Lingkungan pada tahun
1972 di Stockholm, Swedia.
• Konferensi tersebut kemudian menyepakati perlunya konsep
pembangunan berkelanjutan.
• Indonesia menindak lanjuti dengan memberlakukan UU No.4
Tahun 1982 dan berbagai peraturan terkait pelestarian
lingkungan
• Saat ini merupakan generasi ke tiga (UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
• Pada hakekatnya kegiatan pembângunan adalah kegiatan memanfaatkan
sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila SD yang
dimanfaatkan ini berupa SDA,maka akan berakibat perubahan sifat dan
harkatnya.Tetapi bila pemanfaatan SDA secara besar-besaran maka akan
terjadi perubahan ekosistem yang mendasar. Agar pembangunan ini tidak
menyebabkan menurunnya kemampuan lingkungan yang disebabkan karena
SD yang terkuras habis dan terjadinya dampak negatief, maka sejak tahun
1982 telah diciptakan suatu perencanaan dengan mempertimbangkan
lingkungan.Hal ini kemudian digariskan dalam pp No.29 Tahun 1986
tentang AMDAL. PP ini kemudian diganti & disempurnakan ole PP No.51
Tahun 1993 & terakhir pada tahun1999 terbit PP No.27/99 tentang Amdal
• Agar supaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
mempunyai pegangan guna melaksanakan pembangunan
berkelanjutan maka perlu mempunyai dokumen untuk
mengelola lingkungan.
• Peraturan menetapkan bahwa setiap rencana kegiatan sebelum
melakukan kegiatannya sudah harus mempunyai izin usaha,
maka sebelum mendapatkan izin usaha perlu mendapatkan izin
lingkungan (diatur dalam PP No.27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan)
• Untuk mempertimbangkan apakah rencana kegiatan tersebut
dapat memperoleh izin lingkungan atau tidak boleh
mendapatkan izin lingkungan, maka perlu melakukan studi
kelayakan lingkungan, yang telah populer dengan sebutan
AMDAL dan UKL-UPL
POKOK BAHASAN

1. Pengertian Amdal dan UKL-UPL


2. Proses penyusunan,penilaian Amdal, dan UKL-UPL serta izin
lingkungan
3. Manfaat Amdal
PENGERTIAN AMDAL DAN
UKL-UPL
PENGERTIAN AMDAL DAN UKL-UPL

• AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)


adalah kajian mengenai dampak penting rencana usaha dan
atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan.
• Suatu rencana kegiatan termasuk kategori mempunyai dampak
penting apabila akan menyebabkan perubahan lingkungan
hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha
dan atau kegiatan tersebut.
• UKL-UPL (Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup ) adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap usaha dan atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan atau kegiatan
• AMDAL dan/atau UKL-UPL diperlukan untuk mendapatkan
izin lingkungan
• Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL
atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan
• Izin lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang
meliputi :
Penyusunan Amdal dan/atau UKL-UPL
Penilaian Amdal dan/atau pemeriksaan UKL-UPL
Permohonan dan penerbitan izin lingkungan
• Untuk menentukan apakah rencana kegiatan akan mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan
kajian Amdal yang terdiri dari KA-Andal,Andal,RKL,RPL.
PENGERTIAN KA-ANDAL

• KA-ANDAL : ruang lingkup kajian analisis dampak


lingkungan hidup yang merupakan hasil perlingkupan.
• Kerangka acuan merupakan hasil perlingkupan dan berisi
metodologi yang menjadi dasar penyusunan Andal dan RKL-
RPL
PENGERTIAN ANDAL

• Analisis dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut


Andal adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu rencana usaha dan atau kegiatan
PENGERTIAN RKL

• Rencana pengelolaan lingkungan hidup, yang selanjutnya


disebut RKL, adalah upaya penanganan dampak terhadap
lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha
dan atau kegiatan
PENGERTIAN RPL

• Rencana pemantauan lingkungan hidup yang selanjutnya


disebut RPL adalah upaya pemantauan komponen lingkungan
hidup yang terkena dampak akibat dari rencana usaha dan atau
kegiatan.
KRITERIA DAMPAK PENTING

1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak


rencana usaha dan atau kegiatan
2. Luas wilayah penyebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan
terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
• Kajian yang dituangkan dalam studi Amdal perlu dipaparkan
dan dinilai oleh Komisi Penilai Amdal.
• Apabila dinyatakan layak lingkungan, maka akan mendapatkan
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan (SKKL). Apabila hasil
kajian dan/atau Komisi Penilai Amdal menyatakan tidak layak
lingkungan maka pemrakarsa akan mendapatkan Surat
Keputusan Tidak Layak Lingkungan
• Untuk rencana kegiatan yang mempunyai dampak tetapi bukan
dampak penting, perlu melengkapi formulir isian UKL-UPL
dan diserahkan kepada instansi Pengelolan Lingkungan Hidup
di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota. Setelah dilakukan
diskusi/penilaian oleh instansi Pengelola LH bersama sektor
terkaitnya, akan mendapatkan surat persetujuan terhadap
rencana suatu usaha dan atau kegiatan yang wajib UKL-UPL
yaitu rekomendasi UKL-UPL.
• Dalam melakukan kajian Amdal, pemrakarsa wajib
menggunakan pendekatan studi :
a. Tunggal
b. Terpadu
c. Kawasan
PENDEKATAN STUDI TUNGGAL

• Dilakukan apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan


1 jenis usaha/kegiatan yang kewenangan pembinaan dan/atau
pengawasannya berada di bawah 1 kementerian,lembaga
pemerintah non kementerian,satuan kerja pemerintah provinsi
atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota
PENDEKATAN STUDI TERPADU

• Dilakukan apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan


lebih dari 1 jenis usaha dan/atau kegiatan yang perencanaan
dan pengelolaannya saling terkait dalam satu kesatuan
hamparan ekosistem serta pembinaan dan atau pengawasannya
berada dibawah lebih dari 1 kementerian,lembaga pemerintah
non kementerian,satuan kerja pemerintah provinsi atau satuan
kerja pemerintah kabupaten/kota
PENDEKATAN STUDI KAWASAN

• Dilakukan apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan


lebih dari 1 jenis usaha dan atau kegiatan yang perencanaan
dan pengelolaannya saling terkait, terletak dalam satu kesatuan
zona rencana pengembangan kawasan, yang pengelolaannya
dilakukan oleh pengelola kawasan.
PROSES AMDAL DAN UKL-UPL
(PENYUSUNAN DAN PENILAIAN)
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM STUDI KAJIAN AMDAL, A.L :
PEMRAKARSA DALAM MENYUSUN DOK AMDAL
HARUS MENGIKUT SERTAKAN MASYARAKAT :

1. Yang terkena dampak


2. Pemerhati lingkungan hidup
3. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
Amdal
• Pengikutsertaan masyarakat dilakukan sebelum penyusunan dokumen
KA, melalui :
1. Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan di lokasi rencana
kegiatan selama 10 hari kerja dan diumumkan di Media Cetak lokal
dan national sorta di media elektronik radio atau TV
2. Konsultasi publik, dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 10 hari
kerja sejak pengumuman dilakukan
3. Masyarakat berhak mengajukan saran,pendapat dan tanggapan
secara tertulia terhadap rencana usaha dan atar
kegiatan,disampaikan kepada pemrakarsa dan Menteri,Gubernur ata
Bupati/Walikota
PENYUSUNAN AMDAL

• Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal dapat dilakukan


sendiri atau meminta bantuan kepada pika lain. Pihak lain
meliputi menyusun Amdal :
1. Perorangan atau
2. Lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP) dokumen
Amdal
• Penyusunan dokumen Amdal harus dilakukan oleh personil
yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal, yang
diperoleh melalui uji kompetensi. Sertifikat kompetensi
diterbitkan oleh lembaga sertfikasi kompetensi penyusun
Amdal yang ditunjuk oleh Menteri Lingkungan Hidup
• Untuk mengikuti uji kompetensi setiap orang harus mengikuti
pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal yang diadakan
oleh lembaga pelatihan kompetensi Amdal teregistrasi di KLH
dan dinyatakan lulus
Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan dari
kewajiban menyusun Amdal, apabila :
Lokasi rencana usaha dan atau kegiatannya berada di kawasan yang telah memiliki
Amdal kawasan
Lokasi rencana usaha dan atau kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang telah
memiliki rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan atau rencana detil tata ruang
kabupaten/kota
Usaha dan/atau kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana
Usaha dan/atau kegiatannya wajib menyusun UKL-UPL berdasarkan dokumen
RKL-RPL kawasan atau rencana detil tata ruana kabupaten/kota dan/atau rencana
tata ruana kawasan strategis kabupaten/kota
PENYUSUNAN DAN PENILAIAN KA

• Kerangka acuan disusun oleh Pemrakarsa sebelum penyusunan Andal dan


RKL-RPL. Sistematika penulisan dokumen KA harus mengikuti pedoman
yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup
• KA yang telah disusun diajukan kepada :
1. Menteri melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal Pusat,untuk KA yang
dinilai oleh komisi penilai Amdal Pusat
2. Gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal provinsi,untuk KA
yang dinilai oleh komisi Penilai Amdal Provinsi atau
3. Bupati/Walikota melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal
kabupaten/kota, untuk KA yang dinilai bleh Komisi Penilai Amdal
Kabupaten/Kota
• Berdasarkan pengajuan tersebut,sekretariat komisi penilai Amdal
memeriksa kelengkapan administrasi KA yang disebut Uji
Administrasi. Uji ini antara lain :
1. Bukti formal bahwa rencana lokasi usaha dan atau kegiatan telah
sesuai dengan tata ruang
2. Bukit formal yang menyatakan bahwa jenis rencana usaha dan atau
kegiatan secara prinsip dapat dilakukan
3. Tanda bukti registrasi LPJP yang masih berlaku (apabila
pemrakarsa menggunakan jasa LPJP)
4. Tanda lulus pelatihan penyusunan Amdal dan sertifikat kompetensi
penyusun Amdal
• Kerangka acuan yang telah dinyatakan lengkap secara
administrasi (bukti tertulis),dinilai oleh komisi penilai Amdal.
Untuk melakukan penilaian, komisi penilai Amdal menugaskan
tim teknis untuk menilai kerangka acuan. Tim teknis dalam
melakukan penilaian melibatkan Pemrakarsa untuk
menyepakati KA. Tim teknis menyampaikan hasil penilaian
KA kapada Komisi Penilai Amdal.
• Apabila hasil penilaian tim teknis menunjukkan KA belum
memenuhi syarat dan perlu diperbaiki, tim teknis menyampaikan
dokumen tersebut kapada Komisi Penilai Amdal untuk
dikembalikan kepada Pemrakarsa. Pemrakarsa menyampaikan
kembali perbaikan KA kepada komisi penilai Amdal untuk dinilai
ulang oleh tim teknis.
• Tim teknis menyampaikan hasil penilaian akhir Kerangka Acuan
kepada Komisi Penilai Amdal
• Apabila hasil penilaian tim tenis menyatakan KA dapat
disepakati,Komisi penilai Amdal menerbitkan persetujuan KA
• Persetujuan KA paling lama 30 hari kerja,terhitung sejak KA diterima
dan dinyatakan lengkap secara administrasi. Jangka waktu selama 30
hari kerja dipergunakan oleh :
1. Sekretariat komisi penilai Amdal untuk menyampaikan dokumen
KA kepada Komisi Penilai Amdal
2. Komisi penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk melakukan
penilaian
3. Tim teknis untuk melakukan penilaian dan menyampaikan hasil
penilaian kepada Komisi Penilai Amdal
4. Komisi penilai Amdal untuk menerbitkan persetujuan KA
• KA,tidak berlaku apabila :
1. Perbaikan KA sampai dengan 3 tahun tidak disampaikan
kembali oleh Pemrakarsa kepada Komisi Penilai Amdal
2. Pemrakarsa tidak menyusun Andal dan RKL-RPL dalam
jangka waktu 3 tahun terhitung sejak diterbitkannya
persetujuan KA
PENYUSUNAN DAN PENILAIAN ANDAL
DAN RKL-RPL
• Pemrakarsa menyusun Andal dan RKL-RPL berdasarkan :
1. KA yang telah diterbitkan persetujuannya
2. Komisi penilai Amdal belum menerbitkan persetujuan KA
30 hari sejak dinyatakan telah memenuhi uji
• Administrasi Andal dan RKL-RPL yang telah disusun bersama surat
permohonan izin lingungan diajukan kapada :
1. Menteri melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal Pusat,apabila KA
dinilai oleh komisi penilai Amdal Pusat
2. Gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal provinsi,apabila
KA dinilai oleh komisi Penilai Amdal Provinsi atau
3. Bupati/Walikota melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal
kabupaten/kota, apabila KA yang dinilai bleh Komisi Penilai Amdal
Kabupaten/Kota
• Sekretariat Komisi penilai Amdal wajib melakukan uji Administrasi dokumen Andal dan RKL-
RPL. Apabila dinyatakan lengkap secara administrasi (bukti tertulis).
• Komisi penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk menilai dokumen Amdal dan RKL-RPL
yang telah dinyatakan legkip secara administrasi oler sekretariat Komisi Penilai Amdal
• Lingkup penilaian oleh tim teknis antara lain :
1. Kesesuian lokasi dengan rencana tata ruang
2. Kesesuaian dengan pedoman umum dan atau pedoman teknis di bidang Amdal
3. Ketepatan dalam penerapan metode penelitian/analisis
4. Kesahihan data yang digunakan
5. Kelayakan desain,teknologi,dan atau proses produksi yang digunakan dari aspek
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dan
6. Kelayakan ekologis,sosial dan kesehatan
• Tim teknis menyampaikan hasil penilaian atas dokumen
Andal dan RKL-RPL kepada komisi penilai Amdal
• Komisi penilai Amdal,berdasarkan hasil penilaian Andal dan
RKL-RPL oleh tim teknis menyelenggarakan rapat Komisi
Penilai Amdal
• Komisi penilai Amdal menyampaikan rekomendasi hasil
penilaian Andal dan RKL-RPL kepada
Menteri,Gubernur,atau Walikota/Bupati sesuai
kewenangannya
• Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL dapat
berupa :
A. Rekomendasi kelayakan lingkungan
B. Rekomendasi ketidaklayakan lingkungan
• Rekomendasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan paling sedikit meliputi :

1. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak


dari aspek biogeofisik kimia,sosial,ekonomi,budaya,tata ruang dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi,konstruksi,operasi dan
pascaoperasi usaha dan atau kegiatan
2. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh Dampak penting
hipotetik sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling
mempengaruhi,sehingga diketahui pertimbangan dampak penting yang
bersifat positif dengan yang bersifat negatif
3. Kemampuan pemrakarsa dan atau pihak terkait yang bertanggung jawab
dalam menanggulangi dampak penning yang bersifat negatif yang akan
ditimbulkan dari usada dan tau kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologo,sosial dan kelembagaan
• Dalam hal rapat komisi penilai Amdal menyatakan bahwa dokumen Andal dan
RKL-RPL perlu diperbaiki,Komisi penilai Amdal mengembalikan dokumen kepada
Pemrakarsa untuk diperbaiki
• Pemrakarsa menyampaikan kembali perbaikan dokumen Andal dan RKL-RPL
sesuai dengan ketentuan (berita acara perbaikan dokumen)
• Berdasarkan dokumen Andal dan RKL-RPL yang telah diperbaiki,Komisi penilai
Amdal melakukan penilaian akhir terhadap dokumen Andal dan RKL-RPL
• Komisi penilai Amdal menyampaikan hasil penilaian akhir berupa rekomendasi hasil
penilaian akhir kepada Menteri,Gubernur,atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya
• Jangka waktu penilaian dilakukan paling lama 75 hari kerja,terhitung sejak dokumen
Andal dan RKL-RPL dinyatakan lengkap.
• Jangka waktu selama 75 hari kerja dipergunakan oleh :
A. Sekretariat Komisi Penilai Amdal untuk menyampaikan dokumen
Andal dan RKL-RPL kepada Komisi Penilai Amdal
B. Komisi Penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk melakukan
penilaian
C. Tim teknis untuk melakukan penilaian dan menyampaikan hasil
penilaian kepada komisi penilai Amdal
D. Komisi Penilai Amdal untuk menyelenggarakan rapat komisi, dan
E. Komisi Penilai Amdal untuk menyampaikan rekomendasi hasil
penilaian Andal dan RKL-RPL kepada Mentor,Gubernur tau
Bupati/Walikota
BATAS PERTEMUAN TGL 9 MEI
1. Menteri,Gubernur atau Bupati/Walikota berdasarkan rekomendasi penilaian atau
penilaian akhir dari komisi penilai Amdal,menetapkan keputusan kelayakan atau
ketidaklayakan LH
2. Keputusan kelayakan LH paling sedikit memuat :
A. Dakar pertimbangan dikeluarkannya ketepatan
B. Pernyataan kelayakan lingkungan
C. Persyaratan dan kewajiban Pemrakarsa sesuai dengan RKL-RPL
D. Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak terkait
3. Keputusan ketidaklayakan LH paling sedikit memuat :
E. Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan
F. Pernyataan ketidaklayakan lingkungan
4. Jangka waktu penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH dilakukan
paling lama 10 hari kerja terhitung sejak diterimanya rekomendasi hasil penilaian atau
penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal
• Pertimbangan kelayakan lingkungan dinilai tidak hanya dari kemampuan Pemrakarsa untuk
menanggulangi dampak negatif tetapi juga dilihat dari kemampuan pihak terkait,seperti
Pemerintah dan Masyarakat dalam melakukan :
1. ‘Pendekatan Teknologi’ ; guna menanggulangi dampak negatif adalah cara tau teknologi
yang digunakan untuk mengelola dampak penning
2. ‘Pendekatan Sosial’ ; dalam langkah penanggulangan dampak penting yang dilakukan
melalui tindakan yang berlandaskan pada interagis sosial
3. ‘Pendekatan Kelembagaan : dalam penanggulangan dampak penting melalui mekanisme
kelembagaan dalam benut koordinasi dan kerjasama dennen berbagai pikhaak terkait
Apabila usaha dan atau kegiatan yang direncanakan Pemrakarsa wajib memiliki izin
perlindungan dan pengelolaan LH, Keputusan kelayakan LH harus mencantumkan jumlah dan jenis
izin perlindungan dan pengelolaan LH.
PENYUSUNAN UKL-UPL

• UKL-UPL disusun oleh Pemrakrsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan atau kegiatan
• Lokasi rencana usaha dan atau kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang
• Dalam hal lokasi rencana usaha dan atau kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata ruang,
UKL-UPL tidak data diperiksa dan wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa
• Penyusunan UKL-UPL dilakukan melalui pengisian formulir UKL-UPL dengan format
yang ditentukan ole Menteri
• Format paling sedikit memuat :
A. Identitas Pemrakarsa
B. RU dan/atau kegiatan
C. Dampak lingkungan yang akan terjadi
D. Program pengelolaan dan pemantauan LH
• Formulir UKL-UPL yang telah diidi oleh Pemrakarsa
disampaikan kepada :
1. Menteri, untuk usaha dan atau kegiatan yang berlokasi :
A. Dilebih dari 1 wilayah Provinsi
B. Diwilayah Negara Kesatuan RI yang sedang dalam
sengketa dengan negara lain
C. Di wilayah laut Leih pari 12 mil laut diukur dari garis
pantai ke arah laut Lenas
D. Di lintas batas Negara Kesatuan RI tengan negara lain
2. Gubernur, untuk usaha dan atau kegiatan yang berlokasi :
• Di lebih dari 1 wilayah kabupaten/kota dalam 1
provinsi
• Di lintas kabupaten/kota dan atau
• Di wilayah laut paling jauh 12 mil dari garis pantai ke
arah laut lepas dan atau ke ahah perairan kepulauan
3. Bupati/walikota, untuk usaha dan atau kegiatan yang berlokasi pada 1 wilayah
Kabupaten/kota dan di wilayah laut paling jauh 1/3 dari wilayah laut kewenangan
provinsi
• Menteri,Gubernur atau Bupati/Walikota melakukan pemeriksaan kelengkapan
administrasi formulir UKL-UPL
• Apabila hasil pemeriksaan kelengkapan administrasi formulir UKL-UPL
dinyatakan tidak lengkap,Menteri,Gubernur atau Walikota/Bupati mengembalikan
UKL-UPL kepada Pemrakarsa untuk melengkapi
• Apabila hasil pemeriksaan kelengkapan administrasi formulir UKL-UPL
dinyatakan lengkap,Menteri,Gubernur atau Walikota/Bupati melakukan
pemeriksaan UKL-UPL
• Pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu 14 hari sejak formula UKL-UPL
dinyatakan lengkap secara administrasi
• Berdasarkan pemeriksaan Mentor,Gubernur atau Bupati/Walikota menerbitkan
rekomendasi UKL-UPL. Rekomendasi dapat berupa :
A. Persetujuan
B. Penolakan
• Pemeriksaan UKL-UPL dan penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dapat
dilakukan oleh :
1. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
2. Kepala instansi LH provinsi
3. Kerala instansi LH Kabupaten/Kota
• Rekomendasi berupa persetujuan UKL-UPL paling sedikit memuat :
Dasar pertimbangan dikeluarkannya persetujuan UKL-UPL
Pernyataan persetujuan UKL-UPL
Persyaratan dan kewajiban Pemrakarsa sesuai dengan yang tercantum dalam
UKL-UPL
• Rekomendasi berupa penolakan UKL-UPL paling sedikit
memuat :
A. Dasar pertimbangan dikeluarkannya penolakan UKL-UPL
B. Pernyataan penolakan UKL-UPL

Apabila usaha dan atau kegiatan yang direncanakan Pemrakarsa


wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan LH, rekomendasi
UKL-UPL harus mencantumkan jumlah dan kenis izin perlindungan
dan pengelolaan LH.
IZIN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LH, A.L :
1. ?
• Dana kegiatan penilaian dokumen AMDAL dan UKL-UPL :
• Penilaian Amdal yang dilakukan oleh Komisi penilai amdal,tim
teknis dan sekretariat komisi penilai amdal dan pemeriksaan
UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi LH
pusat,provinsi,kabupaten/kota dialokasikan dari APBN/APBD
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
• Jasa penilaian dokumeN Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL yang
dilakukan oleh komisi penilai Amdal dan tim teknis dibebankan
kapad Pemrakarsa sesuai dengan peraturan perundang-undangan
PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

• Permohonan izin lingkungan diajukan secara tertulis oleh


penanggung jawab usaha/kegiatan selaku Pemrakarsa kepada
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati sesuai tengan kewenangannya.
• Permohonan izin lingkungan disampaikan bersamaan dengan
pengajuan penilaian Andal dan RKL-RPL tau pemeriksaan UKL-
UPL.
• Permohonan izin lingkungan harus dilengkapi dengan :
1. Dokumen Amdal atau formula UKL-UPL
2. Dokumen pendirian usaha dan atau kegiatan
3. Profil usaha dan atau kegiatan
• Setelah menerima permohonan izin lingkungan,
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati wajib mengumumkan permohonan izin
lingkungan
• Pengumuman untuk usaha dan atau kegiatan yang wajib Amdal dilakukan
oleh Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati
• Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan pengumuman di
lokasi usaha dan atau kegiatan paling lama 5 hair kerja terhitung sejak
dokumen Andal dan RKL-RPL yang diajukan dinyatakan lengkap secara
administrasi
• Masyarakat dapat memberikan saran,pendapat dan tanggapan pengumuman
terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama 10 hari kern sejak
diumumkan
• Saran,pendapat dan tanggapan dapat disampaikan melalui wakil masyarakat
yang terkena dampak dan atau organisasi masyarakat yang menjadi anggota
Komisi Penilai Amdal
• Pengumuman untuk usaha dan atau kegiatan yang wajib UKL-UPL
dilakukan oleh Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati
• Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan pengumuman
di lokasi usaha dan atau kegiatan paling lama 2 hair kerja terhitung
sejak dokumen Andal dan RKL-RPL yang diajukan dinyatakan
lengkap secara administrasi
• Masyarakat dapat memberikan saran,pendapat dan tanggapan
pengumuman terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama
3 hari kerja sejak diumumkan
• Saran,pendapat dan tanggapan dapat disampaikan kepada
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya.
PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

• Izin lingkungan diterbitkan oleh :


1. Menteri,untuk keputusan kelayakan lingkungan hidup atau
rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkan oleh Menteri
2. Gubernur,untuk keputusan kelayakan LH atau rekomendasi
UKL-UPL yang diterbitkan oleh Gubernur
3. Bupati/Walikota, untuk keputusan kelayakan lingkungan
hidup atau rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkan ole
Bupati/Walikota
• Izin lingkungan diterbitkan oleh
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati :
1. Setelah dilakukannya pengumuman permohonan izin
lingkungan
2. Dilakukan bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan
Kelayakan LH atau rekomendasi UKL-UPL
• Izin lingkungan paling sedikit memuat :
1. Persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Keputusan
Kelayakan LH dan atau rekomendasi UKL-UPL
2. Persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati
3. Berakhirnya izin lingkungan
• Dalam hal usaha dan atau kegiatan yang direncanakan,
Pemrakarsa wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan
LH. Izin LH mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan perpu
• Izin lingkungan yang telah diterbitkan oleh
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati wajib diumumkan melalui
media massa dan atau multimedia
• Pengumuman dilakukan dalam jangka waktu 5 hari kerja sejak
diterbitkan.
• Pemegang izin lingkungan berkewajiban :
1. Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan LH
2. Memuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap
persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan kepada
Menteri,Gubernur,Walikota/Bupati
3. Menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi LH sesuai
dengan perpu
4. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan pemantauan secara berkala
setiap 6 bulan.
• Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan
permohonan perubahan izin lingkungan, apabila usaha dan/atau
kegiatan yang telah memperoleh izin lingkungan direncanakan
untuk dilakukan perubahan. Perubahan dan/atau kegiatan
meliputi :
A. Perubahan kepemilikan usaha dan/atau kegiatan
B. Perubahan pengelolaan dan pemantauan LH
C. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH yang
memenuhi kriteria :
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap LH
2. Penambahan kapasitas produksi
3. Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi lingungan
4. Perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan
5. Perluasan lahan dan bangunan usaha dan/atau kegiatan
6. Perubahan waktu atau durasi operasi usaha dan tau kegiatan
7. Usaha dan atau kegiatan didalam kawasan yang belum tercakup dalam izin lingkungan
8. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau peristiwa
lain,sebelum dan pada waktu usaha dan atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan
9. Terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang ditujukan dalam rangka peningkatan
perlindungan dan pengelolaan LH
10.Terdapat perubahan dampak dan atau resiko terhadap LH berdasarkan hasil kajian analisis
resiko LH dan/atau audit LH yang diwajibkan
11.Tidal dilaksanakannya rencana usaha dan/atau kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun sejak
diterbitkannya izin lingkungan
MANFAAT AMDAL DAN UKL-UPL
• Amal dan UKL-UPL merupakan instrument untuk merencanakan tindakan preventif
terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang mungkin ditimbulkan
dari aktivitas pembangunan. Oleh karena itu manfaat Amdal maupun UKL-UPL :
1. Dapat mengetahui dampak penting yang akan terjadi apabila kejadian tersebut
dilaksanakan
2. Dapat dirancang pendekatan pengelolaan lingkungan yang sesuai dan optimal
3. Dapat debut konsep perencanaan pemantauan lingkungan yang data digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan lingkungan
4. Dapat diperkirakan biaya pengelolaan dan pemantauan yang diperlukan apabila
kegiatan dilaksanakan
5. Data dijadikan pertimbangan desain enjinering untuk mengurangi dampak
negatif dan meningkatkan dampak positif
6. Data dijadikan pegangan untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai