Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Amdal dan audit lingkungan

AMDAL dan audit lingkungan merupakan perangkat-perangkat dari sistem


manajemenlingkungan. Kedua perangkat tersebut digunakan sebagai metode dalam
melakukan pengelolaan lingkungan secara sistematis terhadap aktifitas, produk, dan jasa suatu
organisasidan membantu organisasi tersebut untuk mencapai kewajiban dan kinerja yang ditetapkan.Meskipun
kedua metode tersebut merupakan bagian dari sistem manajemen lingkungan,tetapi tetap terdapat perbedaan
diantara keduanya.
a.Berdasarkan pengertiannya
Amdal yang merupakan singkatan dari µAnalisa Mengenai Dampak Lingkungan adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Sedangkatn Audit lingkungan merupakan evaluasi yang dilakukan untuk menilai
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dankebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah.

b.Berdasarkan payung hokum


Payung hukum amdal ada 2, yaitu Undang-Undang no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah no 27tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Sedangkan Payung hukum audit lingkungan lebih banyak
dibandingkan dengan amdal,yaitu Undang-Undang no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kepmenlh no 42 tahun 1994 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Audit Lingkungan, Kepmelh no 30 tahun 2001 tentang PedomanPelaksanaan Audit
Lingkungan Hidup, dan SNI seri ISO .

c.Berdasarkan sifatnya

Amdal bersifat wajib ( mandatory) Untuk dilakukan bagi setiap rencana usaha atau kegiatan yang
diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting.
Sedangkan Audit lingkungan bersifat sukarela ( voluntary). Dalam hal ini, audit lingkungan bukan
merupakan pemeriksaan resmi yang diharuskan oleh suatu peraturan perundang-undangan,
melainkan suatu usaha proaktif yang dilaksanakan secara sadar oleh penanggung jawab usaha
untuk mengindentifikasi permasalahan lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan
upaya-upaya pencegahannya.
d. Berdasarkan tahap
Amdal dimulai sejak perencanaan atau sebelum usaha dan/atau kegiatan dilakukan,
sedangkan audit lingkungan dimulai sejak operasi suatu usaha dan/atau kegiatan.

e. Berdasarkan fungsi

Fungsi amdal adalah


 Untuk menghindari dan meminimalisasi dampak lingkungan sehingga
terwujud pembanguna yang berkelanjutan
 Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan keanekaragaman ekosistem,
hubungan manusia-alam-lingkungan global
 Sebagai alat komunikasi untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat
yangterkena dampak, akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan
keterlibatanmasyarakat dalam pembangunan
Fungsi audit lingkungan adalah untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakanatau yang
perlu dilaksanakan oleh suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhikepentingan lingkungan.f.

Berdasarkan manfaat
 Dengan dilakukannya amdal, nantinya akan diperoleh ijin operasi dan juga
mendapat pedoman pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
 Dengan dilakukannya audit lingkungan, nantinya akan diperoleh manfaat yaitu perbaikan
kinerja manajemen.

Sistem EIA di Korea telah dianggap sebagai elemen penting yang menjunjung tinggi prinsip
hukum lingkungan. EIA mengakui perlunya pembangunan, dan EIA tersebut digunakan untuk
mengkaji dampak dari pembangunan proyek terhadap lingkungan dan memberikan panduan dalam
membangun dengan pengembangan terencana sehingga dapat meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan.EIA diakui sebagai tolak ukur pengelolaan lingkungan yang
memungkinkan pembangunan berkelanjutan dengan menyeimbangkan pembangunan dan
konservasi. EIA di Korea memainkan peranan penting dalam pergeseran kebijakan dari model
masa lalu yang fokus pada efisiensi proyek dan ekonomi. Tujuan dari EIA adalah untuk mempromosikan
ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, EIA juga bertujuan untuk
memelihara dan menciptakan lingkungan yang sehat dengan mengidentifikasi langkah-langkah
serta mencegah kemungkinan kerusakan lingkungan dan polusi terkait dengan berbagai program
pembangunan. Proses EIA di Korea terdiri dari tiga tahapan, yaitu
1. Tahapan awal dimana pernyataan penilaian awal disusun dan ditampilkan, kemudian
diumumkan atau disampaikan kepada warga setempat untuk mengumpulkan pendapat
mereka.
2. Tahapan ketika pernyataan penilaian telah selesai dan kemudian diajukan setelah
mengumpulkan pendapat warga setempat untuk menyetujui proyek oleh otoritas yang
bersangkutan dan berkonsultasi dengan Departemen Lingkungan Hidup
3. Tahapan akhir untuk memvalidasi pemenuhan detail konsultasi dan survei.

Gambar 2 Partisipasi publik dalam proses EIA

b.Jepang
c.Portugal

Peraturan EIA di portugal: Kerangka UU lingkungan (UU no 11/87) telah memperkirakan EIA
sebagai sebuah ketetapandan perangkat pengambilan keputusan sebelum memberlakukan undang-undang
EIA portugal yang spesifik. Surat keputusan yang terakhir kali diumumkan adalah Suratkeputusan-UU
No.197/2005 8 november, yang merupakan versi ketiga dari peraturan EIA di portugal. Surat keputusan ini
mengubah Surat Keputusan sebelumnya yaitu Surat KeputusanUU 69/2000.Secara berurutan,
peraturan EIA di portugal adalah sbb:
1.Kerangka UU lingkungan (UU no 11/87)
2.Surat Keputusan UU 69/2000 (mengembangkan Surat Keputusan-UU 186/90)
3.Pengaturan Surat Keputusan (Portaria)No. 330/20014.

Surat keputusan-UU No.197/2005 8 november (mengembangkan Surat Keputusan-UU 69/2000


Di portugal, prosedur EIA dibuat oleh European Community Law, dan EIA harus dilakukan
sebelum pengembangan proyek, yang mungkin akan membawa dampak lingkungan yang signifikan.
Prosedur EIA dimulai dengan pengajuan aplikasi oleh pemrakarsa, studi dampak lingkungan
(EIS) , bersama dengan sebuah desain awal proyek dan yang terakhir ke ahli perizinan.

Anda mungkin juga menyukai