Anda di halaman 1dari 25

EKOLOGI PESISIR DAN LAUT DAN

PENGELOLAANNYA

1
Ekosistem Laut, meliputi zona litoral (daerah tepi
laut), zona laut dangkal, dan zona pelagik

Zona litoral
Zona laut dangkal

Zona
fotik

Zona Pelagik
Lantai Samudra
Zona
afotik

Figure 34.7A
Zona Litoral

– Berada di tepi laut (pantai)


– Menyediakan tempat bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk
membesarkan anak-anaknya.
– Biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan bakau
Zona laut dangkal
b. Ekosistem Terumbu Karang

- Berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan


- Ekosistem yang mudah rusak oleh polusi, pencemaran, dll
Zona Pelagik

- Merupakan wilayah laut terbuka.


- Terdiri dari 2 wilayah kedalaman yang berbeda, yaitu zona fotik dan
zona afotik

Zona
fotik

Zona
Lantai Samudra Zona Pelagik
afotik
DEFINISI DAN PENGERTIAN PENGELOLAAN
WILAYAH PESISIR TERPADU (ICM = INTEGRATED
COASTAL MANAGEMENT)

1. “Proses pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan


timbal-balik antara kegiatan pembangunan (manusia)
yang terdapat di wilayah pesisir dan lingkungan alam
(ekosistem) yang secara potensial terkena dampak
kegiatan-kegiatan tersebut”.
 Oleh karena itu, secara geografis ICM mencakup
DAS bagian hulu; lahan pesisir (pantai, dunes, lahan
basah, dll); perairan pesisir dan estuaria; dan
perairan laut lepas yang masih dipengaruhi atau
mempengaruhi wilayah pesisir serta segenap
kegiatan yang terdapat di dalamnya.
6
Lanjutan ……
DEFINISI DAN PENGERTIAN PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR TERPADU

2. “Suatu proses penyusunan dan pengambilan keputusan


secara rasional tentang pemanfaatan wilayah pesisir beserta
segenap sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya
secara berkelanjutan”.
 Proses ini dirancang untuk mengatasi permasalahan fragmentasi
yang secara inherent terjadi pada pendekatan pengelolaan secara
sektoral (seperti perikanan, migas, perhubungan, pariwisata , dll);
pada terpilahnya jurisdiksi antar tingkatan pemerintahan, dan pada
interface (peralihan) antara lahan (daratan) dan perairan darat.
 ICM tidak menegasikan (menggantikan) peran pengelolaan
sumberdaya pesisir secara sektoral (perikanan, pengeloaan
komoditas air, pertambangan, dll), tetapi menjamin bahwa
kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi/berlangsung secara harmonis.
7
DIMENSI PWPLT
 Dimansi Ekologis
 Ekosistem alamiah memiliki 4 fungsi pokok bagi

kehidupan manusia :
 Jasa pendukung kehidupan (life support services), seperti
udara dan air bersih
 Jasa kenyamanan (amenity services) seperti tempat rekreasi
 Penyedia sumberdaya alam
 Penerima limbah
 Secara ekologis ada 3 prasyarat tercapainya
pembangunan berkelanjutan
 Keharmonisan spasial (zona pemanfaatan dan zona
konservasi)
 Keharmonisan asimilasi (total dampak tidak melebihi daya
asimilasi)
 Pemanfaatan berkelanjutan 8
 Dimansi Sosial Ekonomi
 Daya dukung (kemampuan suplai) sistem alam wilayah

pesisir dalam menopang segenap kegiatan pembangunan


dan kehidupan manusia
 Total permintaan (demand) terhadap SDA dan Jasling

tidak melampaui kemampuan suplai


 Dimansi Sosial Politik
 Masalah lingkungan pesisir bersifat eksternalis

 Pihak yang menderita akibat kerusakan tersebut

bukanlah si pembuat kerusakan, melainkan pihak lain,


yang biasanya masyarakat miskin dan lemah
 Pembangunan berkelanjutan hanya dpt dilaksanakan

dalam sistem dan suasana politik yang demokratis dan


transparan
 Tanpa kondisi politik yang demokratis dan transparan

niscaya laju kerusakan lingkungan akan melangkah


lebih cepat ketimbang upaya pencegahan dan
penanggulangan
9
 Dimansi Sosial Ekonomi
 Pembangunan berkelanjutan masyaratkan

pengendalian diri dari setiap warga dunia


untuk tidak merusak lingkungan
 Diperlukan sistem peraturan dan

perundangan yang berwibawa dan


konsisten
 Diperlukan penanaman etika pembangunan

berkelanjutan bagi warga dunia

10
KONSEP DAN DIMENSI PENGEL WIL PESISIR TERPDU

“Kawasan peralihan (interface area) antara ekosistem


laut dan darat”

 BATAS KE ARAH DARAT :


1. Ekologis : kawasan daratan yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses kelautan, seperti pasang surut, interusi air laut,
dll.
2. Administratif : batas terluar sebelah hulu dari desa pantai
atau jarak definitif secara arbitrer (2 km, 20 km, dst. dari garis
pantai)
3. Perencanaan : bergantung pada permasalahan atau substansi
yang menjadi fokus pengelolaan wilayah pesisir.
- Pencemaran dan sedimentasi : suatu kawasan darat
dimana dampak pencemaran dan sedimentasi yang ditimbulkan
di sini memberikan dampak di kawasan pesisir.
- Hutan mangrove : batas terluar sebelah hulu kawasan
hutan mangrove. 11
Lanjutan...
KONSEP DAN DIMENSI PENGEL WIL PESISIR TERPDU

 BATAS KE ARAH LAUT :


1. Ekologis : kawasan laut yang masih dipengaruhi oleh proses-
proses alamiah di darat (aliran air sungai, run off, aliran air tanah,
dll.), atau dampak kegiatan manusia di darat (bahan pencemar,
sedimen, dll); atau kawasan laut yang merupakan paparan benua
(continental shelf).
2. Administratif : 4 mil, 12 mil, dst., dari garis pantai ke arah laut.
3. Perencanaan : bergantung pada permasalahan atau substansi
yang menjadi fokus pengelolaan wilayah pesisir.
- Pencemaran dan sedimentasi : suatu kawasan laut yang
masih di pengaruhi oleh dampak pencemaran dan
sedimentasi dari darat.
- Hutan mangrove : kawasan perairan laut yang masih
mendapat pengaruh dari proses dan atribut ekologis
mangrove, seperti bahan organik (detritus) yang berasal dari
mangrove. 12
l l

CONTINENTAL l
COASTAL ZONE l OPEN
INTERIOR l
l
l
l
OCEAN
l l
l SHELF SEA l
l l

LAND / SEA
INTERFACE
l NEARSHORE WATERS l
l l
l l
l l SHELF
l l
EDGE ZONE
l l
UPLAND l l
l
ESTUARINE WATERS l
ESTUARINE PLUME

SEA / OCEAN
l l

INTERFACE
LOWLAND l l

SHELF
l ESTUARY l
l l
l BALTMARSH l
l DURES l
RIVER BASIN l NEARSHORE l
l l
l l

SHELF BREAK
l l
SHORE LINE

l
INNER SHELF OUTER SHELF l
l l
l
CONTINENTAL SHELF l
l l
l l
CONTINENTAL OCEAN
l l
SLOPE FLOOR
l l

Gambar 1. Batasan Wilayah Pesisir (Pernetta dan Milliman, 1995)

13
PEMINTAKATAN WILAYAH LAUT ATAS DASAR
PERTIMBANGAN BIOLOGI

High water
Pelagic

Neritic Oceanic
Photic
Epipelagic
Low water
Littoral
Mesopelagic
Sublittoral 700 to
or shelf 1000 m

Bathypelagic
Ba t h
yal

2000 to
4000 m
Ben Abyssal pelagic

Aphotic
t h ic
Abyssal
6000 m

Hadal pelagic
Had

10,000 m
la
Divisions of the Oceans
14
DEFINISI MASYARAKAT PESISIR

 “ORANG ATAU SEKELOMPOK ORANG YANG BERMUKIM DI


WILAYAH PESISIR DAN/ATAU MEMILIKI MATAPENCAHARIAN
YANG BERASAL DARI SUMBERDAYA ALAM ATAU JASA-JASA
LINGKUNGAN PESISIR-LAUTAN”.
 BASIS TEMPAT TINGGAL
- Setiap orang yang tinggal di wilayah pesisir
 BASIS MATA PENCAHARIAN
- Nelayan
- Petani Ikan : - budidaya air payau (tambak)
- budidaya laut
- Pemilik atau pekerja industri pariwisata
- Pemilik atau pekerja perusahaan perhubungan laut
- Pemilik atau pekerja pertambangan dan energi
- Pemilik atau pekerja industri maritim (galangan kapal, coastal and
ocean engineering)
15
PENTINGNYA KAWASAN PESISIR HARUS
DIKELOLA DENGAN BAIK ?

Kawasan pesisir sangat produktif dan


mengandung potensi pembangunan
yang tinggi.
 85% kehidupan biota laut tropis
bergantung pada ekosistem pesisir
Ekosistem Mangrove
(Odum and Teal, 1976; Berwick,1982)
 Coastal zone (6%of the world’s surface)
comprising the nearshore marine
environments (I.e estuaries, coastal
wetlands, mangroves, coral reefs,
Ekosistem Lamun
continental shelves) provides 43% of the
world’s ecosystem goods and services
(Costanza, et.al, 1997)
 90% hasil tangkap ikan berasal dari laut
dangkal/pesisir (FAO, 1998) Ekosistem T. Karang 16
Pengelolaan Wilayah Pesisir secara Terpadu
 Suatu pendekatan pengelolaan wilayah pesisir yang melibatkan
dua atu lebih ekosistem, sumberdaya, dan kegiatan pemanfaatan
(pembangunan) secara terpadu (integrated) guna mencapai
pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan
 Keterpaduan mengandung tiga dimensi
 Sektoral

 Perlu ada koordinasi tugas, wewenang dan tanggungjawab


antar sektor atau instansi secara horisontal dan vertikal
 Bidang ilmu

 Pengelolaan dilaksanakan atas asar pendekatan


interdisiplin ilmu (ekonomi, ekologi, teknik, sosiologi,
hukum dan lainnya yang relevan)
 Keterkaitan Ekologis

 Pengelolaan harus memperhatikan segenap keterkaitan


ekologis yang dapat mempengaruhi suatu wilayah pesisir

17
 Perencanaan Terpadu
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan berbagai
aktivitas dari dua atau lebih sektor dalam perencanaan
pembangunan dalam kaitannya dengan pengelolaan
wilayah pesisir dan lautan
 Merupakan suatu upaya yang terprogram untuk untuk
mencapai tujuan yang dapat mengharmoniskan dan
mengotimalkan antara kepetingan untuk memelihara
lingkungan, keterlibatan masyarakat, dan
pembangunan ekonomi
 Keterpaduaan juga diartikan sebagai koordinasi antar
tahapan pembangunan di wilayah pesisir dan lautan
 Misalnya pengumpulan dan analisis data,
perencanaan, inplementasi, dan kegiatan
konstruksi
18
 Perencanaan dan Pengelolaan Wil. Pesisir Secara
Sektoral
 Berkaitan dengan hanya satu macam

pemanfaatan sumberdaya atau ruang pesisir oleh


satu instansi pemerintah untuk memenuhi tujuan
tertentu
 Seperti perikanan tangkap, tambak, pariwisata,

pelabuhan, dan industri minyak dan gas


 Rawan konflik

 Rawan dampak dan dapat mematikan sektor lain

 Misalnya limbah tambang minyak dapat

mematikan usaha tambak, penangkaan ikan,


pariwisata pantai dan membahayakan
kesehatan manusia
19
 Lautan
 Pengelolaan lautan sangat terkait dengan kebijakan

nasional yang mengatur pengelolaan wilayah laut


 Lautan merupakan satu kesatuan dari

permukaan, kolom air sampai ke dasar dan


bawah dasar laut
 Bedanya dengan pengelolaan wilayah pesisir

hanya pada ruang lingkup pengelolaannya


 Pengelolaan wilayah pesisir mencakup

kawasan daratan sampai laut pesisir


 Pengelolaan lautan meliputi pengelolaan

wilayah laut di luar paparan benua

20
Minimalisasi dampak
kegiatan manusia
Penurunan konflik
kepentingan
penguatan kapasitas
PENGELOLAAN
TERPADU Optimalisasi
pemberdayaan ruang
dan sumberdaya
Memadukan
keserasian untuk
semua sektor
pembangunan
dll
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
WILAYAH PESISIR TERPADU
Keterpaduan Antar Keterpaduan Antar
Pemerintahan/ Ekosistem Darat
Kewenangan dengan Laut
Keterpaduan Keterpaduan
Antar Antar Disiplin
Lembaga/Sektor Ilmu
Pengakuan
terhadap Hak
Pengelolaan Desentralisasi
Masyarakat Pesisir Terpadu Pengelolaan

Konsistensi
Pranata dan Pembiayaan
Penegakan
hukum Pranata Konsistensi
Kelembagaan Perencanaan
SISTEM PERENCANAAN PENGELOLAAN PESISIR
TERPADU
KONSEP PELAKSANAAN
PENGELOLAAN PESISIR TERPADU
 Tujuan
 Cakupan kegiatan
RENCANA
 tatanan pelaksanaan
AKSI
Manfaat  Rencana kerja
dll RENCANA  Pengaturan
koordinasi
Alokasi ruang
PENGELOLAAN
 Paket terpadu
kegiatan
Pemilihan dan ALOKASI RUANG
penempatan Public campaign
kegiatan DAN SUMBERADAYA
 Isu pengelolaan
Alokasi sumberdaya
RENSTRA PENGELOLAAN  Target kinerja

WILAYAH PESISIR  Organisasi/ lembaga


Rencana kerja
Koordinasi
25

Anda mungkin juga menyukai