Anda di halaman 1dari 36

PENAPISAN DAN PELINGKUPAN AMDAL

(PABRIK KELAPA SAWIT di WILAYAH KECAMATAN POPAYATO, KECAMATAN


POPAYATO TIMUR, KECAMATAN POPAYATO BARAT DAN KECAMATAN
LEMITO, KABUPATEN POHUWATO, PROVINSI GORONTALO).

DISUSUN OLEH:

Kelompok 6

DEA ANGGRAINI SITORUS (170407014)


FATHIMAH SALSABIL ADILAH (170407022)
DHARMA SASMITA (170407024)
SALSABILA AZZAHRA PURBA (170407028)
DINDA FATHSA SABILLA (170407032)
BILQIS TIARA PUTRI (170407036)

DOSEN MATA KULIAH:

ISRA’ SURYATI, S.T., M.T.


Ir. LIES SETYOWATI, M.T.

MATA KULIAH:

AMDAL

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
DESKRIPSI TUGAS: PABRIK KELAPA SAWIT (KELOMPOK 6)
TUGAS 1: PENAPISAN
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pabrik Kelapa Sawit PT. Sawit Tiara Nusa akan membangun perkebunan
kelapa sawit pola inti plasma pada areal seluas lebih
kurang 10.000 ha dan Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit (Kapasitas ton 100 TBS/jam) dalam wilayah
Kecamatan Popayato, Kecamatan Popayato Timur,
Kecamatan Popayato Barat dan Kecamatan Lemito,
Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Area
perkebunan dan pabrik merupakan daerah datar, landai
dan bergelombang dengan ketinggian berkisar 150 –
450 meter dpl.

TUGAS 2: PELINGKUPAN
TAHAPAN PRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI OPERASI PASCA
KEGIATAN OPERASI
Pabrik Kelapa 1. Pengurusan 1. Penerimaan 1. Pemeliharaan Pabrik Kelapa
Perijinan Tenaga Kerja tanaman
Sawit Sawit
2. Survei Lokasi 2. Mobilisasi Alat menghasilkan
Sosialisasi Program Berat 2. Kegiatan
3. Pembersihan pemanenan
Lahan 3. Kegiatan prose
4. Pembangunan pengolahan TBS
sarana dan 4. Kegiatan
prasarana transportasi
5. Pembangunan produk
jalan 5. Pengadaan dan
6. Kegiatan pemanfaatan air
konservasi proses
tanah dan air 6. Operasionalisasi
7. Kegiatan Geset
pembibitan 7. Kegiatan
8. Kegiatan pengolahan
penanaman limbah
kelapa sawit
9. Pemeliharaan
tanaman belum
menghasilkan
10. Pembangunan
pabrik kelapa
sawit
11. Pembangunan
unit pengolahan
limbah
TEMPLATE TUGAS AMDAL

TUGAS 1 : PENAPISAN

1. Informasi awal atas rencana usaha/kegiatan dengan format:


No Hal Informasi Skala/besaran Keterangan
Pola
perkebunan
PT. Sawit
Tiara Nusa
PT. Sawit Tiara Nusa - Luas areal ± 10.000
Rencana Usaha dan/atau adalah pola
1 berencana membangun ha
Kegiatan utama yang ditapis inti plasma
perkebunan kelapa sawit
kerjasama
BUMN
dengan
Swasta
Kegiatan
pendukung
Rencana Usaha yaitu
- Direncanakan pula
dan/atau - Kapasitas produksi mengolah
membangun pabrik
2 Kegiatan 100 ton TBS/ jam kelapa sawit
pengolahan kelapa sawit
pendukung yang dalam
ditapis bentuk
industri
kelapa sawit
Lokasi rencana usaha dan/
Lokasi
atau kegiatan berada dalam
rencana
wilayah Kecamatan Popayato,
usaha
Kecamatan Popayato Timur,
berada
Kecamatan Popayato Barat
dikawasan
dan Kecamatan Lemito,
hutan
Kabupaten Pohuwato,
lindung
Provinsi Gorontalo. PT. Sawit
Lokasi rencana yang akan
Tiara Nusa berada pada
3 Usaha dan atau dialih-
koordinat ( 0°39'3.07"U dan
Kegiatan fugsikan
121°26'3.08"T). Area
sebanyak
perkebunan dan pabrik
10.000 ha
merupakan daerah datar,
menjadi
landai dan bergelombang
hutan
dengan ketinggian berkisar
industri
150 – 450 meter dpl. Kegitan
kelapa
berbatasan langsung dengan
sawit.
hutan lindung
Tipe rencana
Usaha dan/atau - Rencana usaha termasuk
4 Kegiatan ditinjau bagian eksplorasi dan studi
dari tahapan kelayakan
pelaksanaannya
- Kegiatan penanaman
Tipe rencana
kelapa sawit adalah
Usaha dan/atau
kegiatan budidaya
Kegiatan ditinjau
5 - Kegiatan pembangunan
dari telaahan
pabrik dikawasan hutan
budidaya atau
adalah non budidaya
non budidaya
2. Membuat diagram alir penapisan seperti pada Lampiran IV PerMenLHK P. 38/2019

PT. Sawit Tiara Nusa berencana


membangun perkebunan kelapa
sawit dan pabrik pengolahannya
dengan mengalihfungsikan
hutan lindung menjadi hutan
industri. Area perkebunan dan
pabrik merupakan daerah datar,
landai dan bergelombang
dengan ketinggian berkisar 150–
450 meter dpl.

Rencana usaha
merupakan kawasan
hutan lindung

- membangunan perkebunan
dan pabrik pengolahan kelapa
sawit dengan luas 10.000 ha
dan kapasitas produksi 100
ton TBS/jam

Rencana usaha merupakan


kawasan hutan lindung yang
berada di 4 (empat) kecamatan
yaitu: Kecamatan Popayato,
Kecamatan Popayato Timur,
Kecamatan Popayato Barat dan
Kecamatan Lemito, Kabupaten
Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Wajib memiliki
amdal
3. Pengelompokan skala rencana usaha/kegiatan dengan format pada Lampiran I PerMenLHK P.
38/2019 hal 28 – 30
Kriteria Kategori
(Pemeringkatan) Jenis
Rencana Usaha dan/atau
Hasil Penilaian
4. NO Kegiatan Yang Wajib Penjelasan
(Ya/Tidak)
Memiliki Analisis
Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Apakah Jenis Rencana Dalam rencana usaha ini
Usaha dan/atau Kegiatan termasuk kegiatan cukup
sangat kompleks? kompleks yaitu kegiatan
(Terdapat beberapa utama (perkebunan) dan
1 Ya
Kegiatan utama dan kegiatan pendukung (
beberapa kegiatan pabrik pengolahan kelapa
pendukung yang saling sawit) yang saling
terintegrasi). terintegrasi
Dalam rencana usaha ini
pembangunan
perkebunan dan
pengolahannya dilakukan
dikawasan hutan lindung
Apakah rencana Usaha yang berada pada 4
dan/atau Kegiatan (empat) kecamatan yaitu:
2 Ya
berlokasi di kawasan Kecamatan Popayato,
lindung. Kecamatan Popayato
Timur, Kecamatan
Popayato Barat dan
Kecamatan Lemito,
Kabupaten Pohuwato,
Provinsi Gorontalo.
Apakah Kondisi Daya
Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan
pada lokasi rencana
Lokasi masih asri dan
Usaha dan/atau Kegiatan
letaknya didalam hutan
3 telah terlampaui (dalam Ya
yang dikonversi dengan
hal terdapat data hasil
tanaman kelapa sawit
perhitungan daya dukung
dan daya tampung di
lokasi rencana Usaha
dan/atau Kegiatan).
Apakah Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Kegiatan usaha termasuk
tidak kompleks namun kegiatan cukup kompleks
4 Tidak
berlokasi di dalam dan bukan kawasan
kawasan lindung yang berstatus konservasi
berstatus konservasi.
Apakah Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan
tidak kompleks, namun
Kegiatan usaha
berlokasi di dalam
merupakan kegiatan
kawasan lindung dan
cukup kompleks
berdasarkan data Daya
5 Tidak berlokasi didalam
Dukung dan Daya
kawasan lindung dan
Tampung Lingkungan di
kegiatan sangat
lokasi rencana Usaha
terlampaui
dan/atau Kegiatan telah
terlampaui
Jadi berdasarkan skala rencana usaha/kegiatan dengan format pada Lampiran I PerMenLHK P.
38/2019 hal 28 – 30 termasuk kedalam Amdal kategori A
TUGAS 2 : PELINGKUPAN
1. Identifikasi Dampak Potensial
a. Membuat matrik keterkaitan antara komponen lingkungan dan tahapan rencana
kegiatan
Tabel 1. Matrik Identifikasi Dampak Potensial
PraKontruksi Konstruksi Operasi
No Dampak Potensial
1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7
I FISIK-KIMIA
1. Penurunan
X X X X X X X X X X
kualitas udara
2. Peningkatan
X X X X X X X X X X
kebisingan
3. Gangguan
getaran
X X X X
(kerusakan
bangunan)
4. Penurunan
kualitas air X X X X X X X X
permukaan
5. Penurunan
kualitas air X X X X X X X
tanah
6. Peningkatan
limpasan air X X X
permukaan
7. Banjir/
X
Genangan
II SOSEKBUD
8. Peningkatan
kesempatan
X
kerja &
berusaha
9. Peningkatan
pendapatan
masyarakat
10.Gangguan
X X
kamtibmas
11. Persepsi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
masyarakat
III KESMAS
12. Peningkatan
X X X X
pola penyakit
13. Timbulnya
X
vektor penyakit
14. Gangguan
kesehatan dan
X X X X X
keselamatan
kerja
15. Penurunan
sanitasi X X
lingkungan
IV KOMPONEN LALU LINTAS
16. Peningkatan
X X X
lalu lintas
Keterangan :
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Pengurusan Perizinan
2. Survei Lokasi
3. Sosialisasi Program

TAHAP KONSTRUKSI
1. Penerimaan Tenaga Kerja
2. Mobilsasi Alat Berat
3. Pembersihan Lahan
4. Pembangunan Sarana Dan Prasarana
5. Pembangunan Jalan
6. Kegiatan Konservasi Tanah Dan Air
7. Kegiatan Pembibitan
8. Kegiatan Penanaman Kelapa Sawit
9. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan
10. Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
11. Pembangunan Unit Pengolahan Limbah

TAHAP OPERASI
1. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan
2. Kegiatan Pemanenan
3. Kegiatan Proses Pengolahan TBS
4. Kegiatan Transportasi Produk
5. Pengadaan Dan Pemanfaatan Air Proses
6. Operasionalisasi Geset
7. Kegiatan Pengolahan Limbah

b. Membuat diagram alir dampak potensial setiap tahapan kegiatan


c. KOMPONEN DAMPAK PRIMER DAMPAK DAMPAK TERSIER
KEGIATAN SEKUNDER

Pengurusan
Perizinan
Persepsi Masyarakat

TAHAP Survei Lokasi


PRAKONSTRUKSI

Sosialisasi Program
KOMPONEN DAMPAK PRIMER DAMPAK SEKUNDER DAMPAK TERSIER
KEGIATAN

Penerimaan Tenaga Peningkatan kesempatan


Kerja kerja dan berusaha

Penurunan kualitas
Udara

Mobilisasi Alat Berat Peningkatan


kebisingan

Peningkatan lalu
lintas

Penurunan kualitas
Udara

Peningkatan
Kebisingan

Penurunan Kualitas
TAHAP KONSTRUKSI Pembersihan Lahan air Permukaan

Persepsi Masyarakat
Peningkatan
Limpasan Air
Permukaan
Banjir / Genangan

Peningkatan Pola
Penyakit

Timbulnya Vektor
Penyakit

Penurunan kualitas
Udara

Pembangunan Sarana Peningkatan


dan Prasarana Kebisingan

Gangguan Getaran
(Kerusakan Bangunan)

Penurunan kualitas
Udara

Peningkatan
Kebisingan

Gangguan Getaran
(Kerusakan Bangunan)
KOMPONEN DAMPAK PRIMER DAMPAK SEKUNDER DAMPAK TERSIER
KEGIATAN

Penurunan Kualitas
Pembangunan Jalan
Air Permukaan

Peningkatan Limpasan
air Permukaan

Banjir / Genangan

Gangguan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja

Penurunan Kualitas
Air Permukaan

Kegiatan Konservasi Penurunan Kualitas


Tanah dan Air Air Tanah

Peningkatan Limpasan

Persepsi Masyarakat
air Permukaan

Penurunan Kualitas
Air Permukaan
TAHAP KONSTRUKSI Kegiatan Pembibitan
Penurunan Kualitas
Air Tanah

Penurunan Kualitas
Air Permukaan
Kegiatan Penanaman
Kelapa Sawit
Penurunan Kualitas
Menghasilkan
Air Tanah
Penurunan Kualitas
Kegiatan Penanaman Air Permukaan
Belum Menghasilkan
Penurunan Kualitas
Air Tanah

Penurunan Kualitas
Udara

Peningkatan
Kebisingan

Pembangunan Pabrik Gangguan


Kelapa Sawit Kamtibmas

Peningkatan Pola
Penyakit
KOMPONEN DAMPAK PRIMER DAMPAK SEKUNDER DAMPAK TERSIER
KEGIATAN

Gangguan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja

Penurunan Sanitasi

Penurunan Kualitas
Udara

Peningkatan

Persepsi Masyarakat
kebisingan

Gangguan Getaran
Pembangunan Unit (Kerusakan Bangunan)
TAHAP KONSTRUKSI
Pengolahan Limbah
Gangguan
Kamtibmas

Peningkatan Pola
Penyakit

Gangguan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja

Penurunan Sanitasi
KOMPONEN DAMPAK PRIMER DAMPAK SEKUNDER DAMPAK TERSIER
KEGIATAN

Penurunan Kualitas Air


Pemeliharaan Tanaman Permukaan
Menghasilkan
Penurunan Kualitas Air
Tanah

Pemanenan Peningkatan Lalu Lintas

Penurunan Kualitas
Udara
Kegiatan Proses
Pengolahan TBS Peningkatan
Kebisingan

Penurunan Kualitas

Persepsi Masyarakat
Udara

TAHAP OPERASI Kegiatan Transportasi Peningkatan


Produk Kebisingan

Peningkatan Lalu Lintas

Penurunan Kualitas air


Pengadaan dan Permukaan
Pemanfaatan Air Penurunan Kualitas air
Proses Tanah

Penurunan Kualitas
Udara

Peningkatan
Operasionalisasi Kebisingan
Genset
Peningkatan Pola
Penyakit

Gangguan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja

Penurunan Kualitas
Udara

Kegiatan Pegolahan Peningkatan


Limbah Kebisingan

Gangguan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
2. Evaluasi Dampak Potensial
Membuat tabel evaluasi dampak potensial
Tabel 2. Evaluasi Dampak Potensial
Komponen Kriteria
Sumber Lingkungan Dampak DPH/D
Evaluasi
Dampak Terkena Potensial 1 2 3 4 TPH
Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Pengad Persepsi Perubahan 1. Beban terhadap komponen x x x x DTPH
aan Masyarakat Persepsi persepsi masyarakat karena
Lahan Masyarakat adanya pengadaan lahan tidak ada,
mengingat lahan sudah
dibebaskan.
2. Kegiatan pembebasan lahan tidak
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat (nilai sosial dan
ekonomi) sehingga tidak ada
perubahan terhadap komponen
lingkungan lainnya.
3. Kekhawatiran masyarakat sudah
tidak ada karena PT Royal Bintang
Persada sudah memiliki sertifikat
kepemilikan tanah.
4. Tidak ada aturan yang dilanggar,
karena kegiatan pengadaan lahan
telah dilakukan yang dibuktikan
dengan sertifikat kepemilikan
tanah.
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak tidak
penting hipotetik.

Keterangan:
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi? hal ini terlihat dari analisis data
sekunder dan hasil pra survei
2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
(nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis) sekitar? hal ini terlihat dari hasi pra survei
3. Apakah ada kekhawatiran masyrakat yang tinggi tentang komponen lingkungan tersebut? hal ini
terlihat dari hasil konsultasi masyarakat
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar oleh dampak tersebut? hal ini terlihat dari peraturan–
peraturan yang menetapkan baku mutu
3. Evaluasi Dampak Potensial PT Sawit Tiara Nusa
Sumber Komponen Dampak Evaluasi Kriteria DPH/D
Dampak Lingkungan Potensial TPH
1 2 3 4
Terkena
Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Pengur Persepsi Perubahan 1. Beban terhadap komponen persepsi x x x X DTPH
usan Masyarakat perijinan masyarakat terkait izin ke
perijina penggunaan pemerintah,sudah mengantongi izin
n kawasan dari pihak pusat
hutan bahan. 2. Kegiatan perizinan tidak
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat (nilai sosial dan
ekonomi ) sehingga tidak ada
perubahan ekonomi dan
lingkungan
3. Kekhawatiran masyarakat sudah
tidak ada karena PT. Sawit Tiara
Nusa sudah mengantongi izin
4. Tidak ada aturan yang dilanggar
karena kegiatan perizinan telah
diberi izin oleh pemerintah
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak tidak
penting hipotetik

2. Survei Persepsi Memberi 1. Beban terhadap komponen x x x X DTPH


Lokasi Masyarakat kan ekosistem tidak ada,
informasi 2. Kegiatan survei lokasi tidak
mengenai berpengaruh pada kehidupan
ekosistem masyarakat ( nilai sosial dan
rencana ekonomi) sehingga tidak ada
usaha perubahan terhadap komponen
lingkungan lainnya
3. Kekhawatiran masyarakat terhadap
kegiatan survei lokasi
4. Tidak ada aturan yang dilanggar
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak tidak
penting hipotetik

3. Sosialisa Persepsi Memberik x x x X DTPH


si Masyarakat an 1. Beban terhadap komponen
Program informasi persepsi masyrakat tidak ada,
yang mengingat pemakaian lahan sudah
benar mendapatkan izi
kepada 2. Kegiatan perijinan lahan tidak
masyaraka berpengaruh terhadap kehidupan
t tentang masyarakat baik segi ekonomi dan
rencana sosial
usaha, dan 3. Kekhawatiran masyarakat sudah
terjadinya tidak ada karena PT. Sawit Tiara
kekhawati Nusa sudah memiliki izin untuk
ran menggunakan lahan
tentang 4. Tidak ada aturan yang dilanggar
terbatasny mengenai sosialisasi program
a mata Berdasarkan uraian tersebut maka
pencaharia dampak dinilai menjadi dampak
n tidak penting hipotetik.
masyaraka
t

Sumber Komponen Dampak Evaluasi Kriteria DPH/D


Dampak Lingkungan Potensial TPH
1 2 3 4
Terkena
Dampak
Tahap Konstruksi
1. Peneri Persepsi Peningkatan 1. Beban terhadap komponen tenaga X x x X DTPH
maan masyarakat peluang kerja tidak ada, mengingat
Tenaga kerja kepada dilakukannya penerimaan tenaga
Kerja masyarakat. kerja
2. Kegiatan penerimaan tenaga kerja
tidak berpengaruh pada kehidupan
masyarakat baik nilai sosial dan
ekonomi
3. Kekhawatiran masyarakat teratasi
karena PT Sawit Tiara Nusa
menginformasikan penerimaan
tenaga kerja
4. Tidak ada aturan yang dilanggar
mengenai penerimaan tenaga kerja
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak tidak
penting hipotetik
2. Mobilisa Peningkatan Penurunan 1. Beban terhadap komponen kualitas X X DPH
si alat lalu lintas, kualitas udara tinggi berasal dari kendaraan
berat kualitas udara serta alat berat dan material yang
udara dan pada saat dilakukan pada saat mobilisasi alat
kebisingan. bekerja berat dan material selama kegiatan
menimbul konstruksi
kan 2. Komponen kualitas udara
kebisingan memegang peranan penting dalam
suara alat kegiatan kehidupan sehari-hari
alat berat masyarakat dan ada perubahan
walaupun sedikit sehingga sedikit
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat dan keutuhan ekosistem
3. Ada kekhawatiran masyarakat
cukup tinggi terhadap dampak
peningkatan lalu lintas khususnya di
area pemukiman yang dilewati alur
mobilisasi alat berat dan meterial
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang akan dilanggar atau dilampaui.
Karena kegiatan dilakukan dengan
pengelolaan dengan baik maka
penurunan kualitas udara masih
dibawah baku mutu (PP NO.
41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

3. Pembersi Kualitas Penurunan 1. Beban terhadap komponen X DPH


han udara, kualitas ekosistem , karena pembersihan
lahan bentang udara, lahan agar lahan dapat ditanami
alam, peningkata dengan kelapa sawit
longsor, n 2. Komponen ekosistem mempunyai
keanekaraga kebisingan dampak bagi masyarakat karena
man hayati, , pembukaan lahan membuat kualitas
habitat satwa terjadinya lingkungan sekitar masyrakat
liar banjir/gen menurun, sumber daya alam yang
angan, dimanfaatkan masyarakat
timbulnya teralihfungsikan, menganggu
vektor ekosistem flora dan fauna
penyakit 3. Ada kekhawatiran masyarakat
terhadap terjadi penurunan kualitas
lingkungan akibat pembersihan
lahan hutan
4. Tidak ada aturan yang dilanggar
mengenai pembersihan lahan
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
4. Pemba Penggunaan Dalam 1. Beban terhadap komponen kualitas x X DPH
ngunan lahan, pembanguna udara tinggi berasal dari aktivitas
sarana kualitas n, pembangunan sarana dan prasarana
dan udara, memerlukan 2. Komponen kualitas udara
prasana kebisingan, lahan yang memegang peranan penting dalam
pemukiman, luas, kehidupan masyarakat dan
transportasi menimbulka menyebabkan perubahan yang besar
n debu-debu, sehingga mempengaruhi ekosistem
peningkatan 3. Ada kekhawatiran masyarakat yang
kebisingan cukup tinggi terhadap dampak
pembanguna penurunan kualitas udara yang
n perlu mempengaruhi ekosistem
adanya 4. Tidak ada aturan atau kebijakan
pengangkuta yang akan dilanggar dan atau
n material dilampaui. Dikarenakan pengelolaan
yang dilakukan dengan baik sesuai
menghasilka dengan (PP RI no 41/1999)
n gangguan Berdasarkan uraian tersebut maka
getaran. dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

5. Pemba Penggunaan Penurunan 1. Beban terhadap komponen kualitas x x DPH


ngunan lahan, kualitas udara tinggi berasal dari aktivitas
jalan kualitas udara, pembangunan jalan
udara, kualitas air 2. Komponen kualitas udara
kebisingan, permukaan memegang peranan penting dalam
kondisi serta kehidupan masyrakat dan
tanah, limpasan air menyebabkan perubahan yang besar
permukaan, sehingga mempengaruhi ekosistem
banjir/genan 3. Ada kekhawatiran masyarakat yang
genangan, cukup tinggi terhadap dampak
kesehatan&k penurunan kondisi tanah yang
eselamatan digunakan sebagai pembangunan
kerja. jalan
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang akan dilanggar dan atau
dilampaui. Dikarenakan pengelolaan
dilakukan dengan baik sesuai
dengan (PP RI no 41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

6. Kegiata Kualitas air Penurunan 1. Beban terhadap komponen kualitas x X DPH


n dan kualitas kualitas air air dan tanah dalam kegiatan
konser tanah tanah dan konservasi tanah dan air
vasi penurunan 2. Komponen air dan tanah
tanah air limpasan mempunyai peranan penting bagi
dan air permukaan masyarakat karena berpengaruh
langsung dengan ekosistem
3. Ada kekhawatiran masyrakat jika
terjadi penurunan kualitas tanah dan
air limpasan permukaan.
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang dilanggar karena pengelolaan
dilakukan dengan baik
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
7. Kegiatan Kesuburan Penurunan 1. Beban terhadap komponen air dan x DPH
pembibit tanah kualitas tanah berasal dari kegiatan
an tanah pembibitan
karena 2. Komponen kualitas air dan tanah
bibit sawit memegang peranan penting dalam
mengambi kehidupan sehari hari masyrakat
l unsur 3. Ada kekhawatiran masyarakat
hara yang terhadap penurunan kualitas air dan
berlebih. tanah akibat pembibitan kelapa
sawit
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang dilanggar karena pengelolaan
dilakukan dengan baik
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

8. Kegiatan Kesuburan Penurunan 1. Beban terhadap komponen air dan X DPH


penanam tanah, kualitas air tanah berasal dari kegiatan
an kelapa ketersediaan tanah dan Penanaman kelapa sawit
sawit air, persepsi air 2. Komponen kualitas air dan tanah
masyarakat, permukaan memegang peranan penting dalam
peluang kehidupan sehai hari masyrakat
kerja. 3. Ada kekhawatiran masyarakat
terhadap penurunan kualitas air dan
tanah akibat penanaman kelapa
sawit
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang dilanggar karena pengelolaan
dilakukan dengan baik
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

9. Pemeliha Kesuburan Penurunan 1. Beban terhadap komponen air dan x x x DPH


raan tanah, kualitas air tanah berasal dari kegiatan
tanaman ketersediaan tanah dan pemeliharaan kelapa sawit
belum air, persepsi air 2. Komponen kualitas air dan tanah
menghas masyarakat, permukaan memegang peranan penting dalam
ilkan peluang kehidupan sehari hari masyrakat
kerja. 3. Ada kekhawatiran masyarakat
terhadap penurunan kualitas air dan
tanah akibat pmeliharaan kelapa
sawit
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang dilanggar karena pengelolaan
dilakukan dengan baik
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
10. Pembang Penggunaan Penurunan 1. Beban terhadap komponen kualitas X DPH
unan lahan, kualitas udara dan kebisingan tinggi berasal
pabrik kualitas udara dan dari aktivitas pembangunan pabrik
udara, kebisingan 2. Komponen kualitas udara dan
kesehatan , adanya kebisingan memegang peranan
masyarakat, gangguan penting dalam kehidupan
kebisingan. kamtibmas masyrakat dan menyebabkan
, perubahan yang besar sehingga
peningkata mempengaruhi ekosistem
n pola 3. Ada kekhawatiran masyarakat yang
penyakit, cukup tinggi terhadap dampak
penurunan penurunan kualitas udara yang
sanitasi, mempengaruhi ekosistem
gangguan 4. Tidak ada aturan atau kebijakan
kesehatan yang akan dilanggar dan atau
& dilampaui. Dikarenakan
keselamata pengelolaan dilakukan dengan baik
n kerja sesuai dengan (PP RI no 41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

11. Pembang Penggunaan Penurunan 1. Beban terhadap komponen kualitas DPH


unan unit lahan, kualitas udara dan kebisingan tinggi berasal
pengolah kualitas udara, dari aktivitas pembangunan unit
an udara, tingkat pengolah limbah
limbah persepsi kebisingan 2. Komponen kualitas udara dan
masyarakat. meningkat kebisingan memegang peranan
, gangguan penting dalam kehidupan
getaran, masyrakat dan menyebabkan
peningkata perubahan yang besar sehingga
n penyakit, mempengaruhi ekosistem
gangguan 3. Ada kekhawatiran masyarakat yang
kesehatan cukup tinggi terhadap dampak pola
&keselam penyakit terhadap pembangunan
atan kerja, unit pengolah limbah
serta 4. Tidak ada aturan atau kebijakan
penurunan yang akan dilanggar dan atau
sanitasi dilampaui. Dikarenakan
pengelolaan dilakukan dengan baik
sesuai dengan (PP RI no 41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
Sumber Komponen Dampak Evaluasi Kriteria DPH/D
Dampak Lingkungan Potensial TPH
1 2 3 4
Terkena
Dampak
Tahap Operasi
1. Pemelihar ketersediaan Penurunan 1. Beban terhadap komponen air dan X x DPH
aan air, persepsi kualitas air tanah berasal dari kegiatan
tanaman masyarakat, permukaan pemeliharaan kelapa sawit
menghasil peluang serta air 2. Komponen kualitas air dan tanah
kan kerja. tanah. memegang peranan penting dalam
kehidupan sehai hari masyrakat
3. Ada kekhawatiran masyarakat
terhadap penurunan kualitas air dan
tanah akibat pmeliharaan kelapa
sawit
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang dilanggar karena pengelolaan
dilakukan dengan baik
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

2. Kegiatan Transportasi, Pada saat 1. Beban terhadap komponen X X x DPH


pemanen pengangk transportasi berasal dari kegiatan
an utan hasil pemanenan kelapa sawit
maka 2. Komponen peningkatan lalu lintas
terjadinya memegang peranan penting dalam
peningkat kehidupan sehari hari masyrakat
an lalu 3. Ada kekhawatiran masyarakat
lintas terhadap peningkatan lalu lintas
akibat pemanenan kelapa sawit
4. Tidak ada aturan atau kebijakan yang
dilanggar karena pemanenan
dilakukan dengan baik
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

3. Kegiatan Kualitas Penuruna 1. Beban terhadap komponen x x DPH


proses udara, n kualitas kualitas udara, kebisingan dan
pengolah peluang udara dan keselamatan kerja tinggi pada
an TBS kerja. kebisinga kegiatan proses pengolahan TBS
n serta 2. Komponen kualitas udara tinggi
gangguan dan kebisingan berperan prnting
kesehatan dalam kehidupan masyarakat
&keselam sehari-hari
atan kerja 3. Kekhawatiran masyarakat cukup
tinggi terhadap komponen
penurunan kualtas udara dan
kebisingan khususnya jika emisi
yang dihasilkan mengarah ke area
pemukiman
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang akan dilanggar dan atau
dilampaui. Dikarenakan
pengelolaan dilakukan dengan
baik sesuai dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

4. Kegiatan Kualitas Penuruna 1. Beban terhadap komponen kualitas x X DPH


transport udara, n kualitas udara, tinggi pada kegiatan
asi transportasi udara dan transportasi produk
produk kebisinga 2. Komponen kualitas udara berperan
n prnting dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari
3. Kekhawatiran masyarakat cukup
tinggi terhadap komponen penurunan
kualitas udara khususnya di area
pemukiman yang dilalui.
4. Tidak ada aturan atau kebijakan yang
akan dilanggar dan atau dilampau,
Dikarenakan pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
5. Pengada Kualitas air Penuruna 1. Beban terhadap komponen kualitas x x DPH
an dan n kualitas air , tinggi pada kegiatan
pemanfa air pengadaan dan pemanfaatan air
atan air permukaa proses
proses n dan air 2. Komponen kualitas air tinggi dan
tanah. berperan penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari
3. Kekhawatiran masyarakat cukup
tinggi terhadap komponen
penurunan kualtas air khususnya di
area pemukiman yang dilalui.
4. Tidak ada aturan atau kebijakan
yang akan dilanggar dan atau
dilampau dikarenakan pengadaan
dan pemanfaatan air proses
dilakukan dengan baik sesuai
dengan (PP RI no 41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
6. Operasio kualitas Peningkat 1. Beban terhadap komponen kualitas DPH
nalisasi udara, an udara , tinggi pada kegiatan
genset kebisingan, kualtias operasionalisasi geset
pola udara, 2. Komponen kesehatan &
penyakit. kebisinga keselamatan kerja berperan prnting
n, dalam kehidupan masyarakat
peningkat sehari-hari
an pola 3. Kekhawatiran masyarakat cukup
penyakit, tinggi terhadap komponen
gangguan peningkatan pola penyakit di area
kesehatan operasional geset.
&keselam 4. Tidak ada aturan atau kebijakan
atan yang akan dilanggar dan atau
kerjs. dilampau dikarenakan pengadaan
dan pemanfaatan air proses
dilakukan dengan baik sesuai
dengan (PP RI no 41/1999)
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

7. Kegiatan Kualitas Penuruna 1. Beban terhadap komponen kualitas X x x DPH


pengolah udara, n kualitas udara yang dilakukan pada saat
an kebisingan udara, pengolahaan limbah
limbah peningkat 2. Komponen kualitas udara berperan
an penting dalam kehidupan jika ada
kebisinga perubahan terhadap kualitas udara
n, dan tanah dapat memepengaruhi
gangguan kehidupan masyarakat dan ekosistem
kesehatan 3. Ada kekhawatiran masayrakat cukup
&keselam tinggi terhadap dampak peningkatan
atan kerja kebisingan
4. Tidak ada aturan kebijakan yang
akan dilanggar dan atau dilampaui.
Karena kegiatan dilakukan
pengelolaan dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut maka
dampak dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

4. Prioritas Dampak
Tabel 3. Daftar Dampak Penting Hipotetik

DAMPAK PENTING KOMPONEN KEGIATAN


HIPOTETIK Tahap Konstruksi Tahap Operasi
Komponen Fisika-kimia
1. Penurunan Kualitas Udara - Mobilisasi Alat Berat dan Material Operasional Gedung Perkantoran
- Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan konstruksi (substructure,
dan upper structure)
Tabel Daftar Dampak Penting Hipotetik PT Sawit Tiara Nusa

DAMPAK PENTING KOMPONEN KEGIATAN


HIPOTETIK
Tahap Konstruksi Tahap Operasi
Komponen Fisika-kimia
1. Penurunan Kualitas Udara - Mobilisasi Alat Berat dan Material - Pemeliharaan Tanaman
2. Peningkatan Intensitas - Pengadaan Tenaga Kerja dan Menghasilkan
Kebisingan Pengoprasian - Kegiatan Pemanenan
- Penerimaan Tenaga Kerja - Kegiatan Proses Pengolahan TBS
- Pembersihan Lahan - Kegiatan Transportasi Produk
- Pembangunan Sarana dan - Pengadaan dan Pemanfaatan Air
Prasarana Proses
- Pembangunan Jalan - Operasionalisasi Genset
- Kegiatan Konservasi Tanah dan Air - Kegiatan Pengolahan Limbah
- Kegiatan Pembibitan
- Kegiatan Penanaman Kelapa Sawit
- Pemeliharaan Tanaman Belum
Menghasilkan
- Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
- Pembangunan Unit Pengolahan
Limbah

Berikut adalah diagram alir proses pelingkupan PT Sawit Tiara Nusa


Rencana Kegiatan Pembangunan PT
5.
Sawit Tiara Nusa DAMPAK POTENSIAL :
DAMPAK PENTING
1.6. Tahap Prakontruksi FISIK-KIMIA HIPOTETIK :
2.7. Tahap Kontruksi
3.8. Tahap Operasional 1. Peningkatan Kesempatan Kerja Tahap Kontruksi
& Berusaha
2. Peningkatan Kebisingan 1. Penurunan Kualitas Udara
3. Peningkatan Lalu Lintas 2. Peningkatan Intensitas
9. Kebisingan
PermenLH No. 4. Penurunan Kualitas Udara
17 Thn 2012 10. 5. Penurunan Kualitas Air 3. Banjir/Genangan
tentang 4. Timbulnya Vektor
Permukaan
Keterlibatan Penyakit
Masyarakat 6. Peningkatan Limpasan Air
Permukaan 5. Gangguan Getaran
dalam
7. Banjir/Genangan (kerusakan lingkungan)
AMDAL dan Identifikasi Identifikasi
Izin 6. Penurunan Kualitas Air
Dampak Dampak
Lingkungan SOSEKBUD Permukaan
Potensial Potensial
8. Peningkatan Kesempatan Kerja 7. Gangguan Kesehatan &
& Berusaha Keselamatan Kerja
9. Peningkatan Pendapatan 8. Penurunan Kualitas Air
Kegiatan lain di
sekitar rencanan Masyarakat Tanah
kegiatan 10. Gangguan Kamtibmas 9. Gangguan Kamtibmas
pembangunan PT 11. Persepsi Masyarakat 10. Penurunan Sanitasi
Sawit Tiara Nusa
KESMAS Tahap Operasional

12. Peningkatan Pola Penyakit 1. Penurunan Kualitas Air


Rona Lingkungan Hidup 13. Timbulnya Vektor Penyakit Permukaan
2. Peningkatan Lalu Lintas
14. Penurunan Sanitasi Lingkungan 3. Penurunan Kualitas Udara
1. Komponen Fisik-Kimia
2. Komponen Sosekbud 4. Peningkatan Kebisingan
3. Kesehatan Masyarakat LALU LINTAS 5. Penurunan Kualitas Air
4. Komponen Lalu Lintas 1. Peningkatan Lalu Lintas Tanah
6. Peningkatan Kebisingan
7. Peningkatan Pola
Metode : Penyakit
Metode : Diskusi
Matrik Interaksi 8. Gangguan Kesehatan &
: ketua timdan tenaga ahli
& Bagan Alir Keselamatan Kerja
,SOP, baku mutu
5. Membuat ringkasan proses pelingkupan
Tabel 4. Ringkasan proses pelingkupan

Deskripsi Pengelolaan Pelingkupan Batas Dikaji


Wilaya
Rencana Lingkungan Waktu dalam
h Studi
Kegiatan yang Sudah Kajian Andal
yang Direncanakan Dampak
Berpotensi Sejak Awal Penting
Dampak Evaluasi Dampak Hipoteti
Menimbulka Sebagai Bagian
Potensial Potensial k (DPH)
n Dampak dari Rencana
Lingkungan Kegiatan
Tahap Pra Kontruksi
1. Pengadaan  Menjalin Perubahan 1. Beban terhadap DTPH - - Tidak
Lahan komunikasi Persepsi komponen persepsi
yang baik Masyaraka masyarakat karena
dengan t adanya pengadaan
masyarakat lahan lahan tidak
sekitar guna ada, mengingat
mencegah lahan sudah
timbulnya dibebaskan.
persepsi 2. Kegiatan
negatif. pembebasan lahan
tidak berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat (nilai
sosial dan ekonomi)
sehingga tidak ada
perubahan terhadap
komponen
lingkungan lainnya.
3. Kekhawatiran
masyarakat sudah
tidak ada karena PT
Royal Bintang
Persada sudah
memiliki sertifikat
kepemilikan tanah.
4. Tidak ada aturan
yang dilanggar,
karena kegiatan
pengadaan lahan
telah dilakukan yang
dibuktikan dengan
sertifikat
kepemilikan tanah.
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
tidak penting hipotetik.
Tabel Ringkasan proses pelingkupan PT Sawit Tiara Nusa

Deskripsi Pelingkupan
Pengelolaan
Rencana
Lingkungan Yang
Kegiatan Yang Dampak Batas Dikaji
Sudah Direncanakan Wilayah
Berpotensi Dampak Evaluasi Dampak Penting Waktu Dalam
Sejak Awal Sebagai Studi
Menimbulkan Potensial Potensial Hipotetik Kajian Andal
Bagian Dari
Dampak (Dph)
Rencana Kegiatan
Lingkungan
Tahap Pra kontruksi
1. Pengurusan  Menjalin kerja - Perubahan 5. Beban terhadap DTPH - - Tidak
perijinan sama yang baik perijinan komponen persepsi
dengan penggunaa masyarakat terkait izin
pemerintah n kawasan ke pemerintah,sudah
hutan mengantongi izin dari
- Perubahan pihak pusat
presepsi 6. Kegiatan perizinan
masyaraka tidak berpengaruh
t pada kehidupan
masyarakat (nilai
sosial dan ekonomi )
sehingga tidak ada
perubahan ekonomi
dan lingkungan
7. Kekhawatiran
masyarakat sudah
tidak ada karena PT.
Sawit Tiara Nusa
sudah mengantongi
izin
8. Tidak ada aturan yang
dilanggar karena
kegiatan perizinan
telah diberi izin oleh
pemerintah
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
tidak penting hipotetik
2. Survei  Mengunjungi - Informasi 5. Beban terhadap DTPH - - Tidak
Lokasi lokasi yang akan mengenai komponen ekosistem
dialihfungsikan ekosistem tidak ada,
untuk rencan rencana 6. Kegiatan survei lokasi
usaha usaha tidak berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat ( nilai
sosial dan ekonomi)
sehingga tidak ada
perubahan terhadap
komponen lingkungan
lainnya
7. Kekhawatiran
masyrakat terhadap
kegiatan survei lokasi
8. Tidak ada aturan yang
dilanggar
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
tidak penting hipotetik
3. Sosialisais  Menjalin - Perubahan 5. Beban terhadap DTPH - - Tidak
Program komunikasi yang presepsi komponen persepsi
baik dengan masyaraka masyrakat tidak ada,
masyarakat t mengingat pemakaian
sekitar guna lahan sudah
mencegah mendapatkan izi
timbulnya 6. Kegiatan perijinan
persepsi negatif. lahan tidak
berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat
baik segi ekonomi dan
sosial
7. Kekhawatiran
masyarakat sudah
tidak ada karena PT.
Sawit Tiara Nusa
sudah memiliki izin
untuk menggunakan
lahan
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak

Deskripsi Pelingkupan
Pengelolaan
Rencana
Lingkungan Yang
Kegiatan Yang Dampak Batas Dikaji
Sudah Direncanakan Wilayah
Berpotensi Dampak Evaluasi Dampak Penting Waktu Dalam
Sejak Awal Sebagai Studi
Menimbulkan Potensial Potensial Hipotetik Kajian Andal
Bagian Dari Rencana
Dampak (Dph)
Kegiatan
Lingkungan
Tahap kontruksi
12. Penerimaan  Menginformasika - Peningkatan 5. Beban terhadap DTPH - - Tidak
Tenaga n mengenai kesempatan komponen tenaga kerja
Kerja penerimaan tenaga tenaga kerja tidak ada, mengigat
kerja ke - Perubahan dilakukannya
masyarakat sekitar perspektif penerimaan tenaga
 Memprioritaskan masyarakat kerja
penggunaan 6. Kegiatan penerimaan
tenaga kerja tenaga kerja tidak
setempat dan berpengaruh pada
proporsi tenaga kehidupan masyarakat
kerja penduduk baik nilai sosial dan
asli dengan warga ekonomi
transmigrasi perlu 7. Kekhawatiran
diseimangkan masyarakat teratasi
karena PT Sawit Tiara
Nusa
menginformasikan
penerimaan tenaga
kerja
8. Tidak ada aturan yang
dilanggar mnegenai
penerimaan tenaga
kerja
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
tidak penting hipotetik
13. Mobilisasi  Menggunakan - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Jalan 34 Ya
alat berat kendaraan dan alat kualitas udara komponen kualitas akses Bulan
yang layak pakai - Peningkatan udara tinggi berasal dari masuk
kebisingan kendaraan alat berat lokasi
(memenuhi baku
- Peningkatan dan material yang
mutu) lalu lintas dilakukan pada saat
 Membatasi kecepatan - Perubahan mobilisasi alat berat
kendaraan perspektif dan material selama
pengangkut masyarakat kegiatan konstruksi
tanah/material yaitu 6. Komponen kualitas
udara memegang
25-40 km/jam
peranan penting dalam
 Memelihara mesin kegiatan kehidupan
kendaraan den alat sehari-hari masyarakat
berat secara berkala dan ada perubahan
 Pengangkutan tanah walaupun sedikit
menggunakan truk sehingga sedikit
berpengaruh pada
yang ditutup dengan
kehidupan masyarakat
terpal guna mencegah dan keutuhan ekosistem
ceceran tanah yang 7. Ada kekhawatiran
terdispersinya debu masyarakat cukup
 Penyiraman dan tinggi terhdap dampak
pencucian roda penurunan kualitas
udara, khususnya di
kendaraan yang
area pemukiman yang
keluar masuk lokasi dilewati alur mobilisasi
kegiatan alat berat dan meterial
 Penyiraman jalan 8. Tidak ada aturan atau
yang dilalui kebijakan yang akan
kendaraan alat berat dilanggar atau
dan material disekitar dilampaui. Karena
pemukiman kegiatan dilakukan
penduduk pada saat dengan pengelolaan
musim kemarau dengan baik maka
(siang dan sore hari penurunan kualitas
arau sesuai keutuhan udara masih dibawah
tahap konstruksi). baku mutu (PP NO.
 41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
14. Pembersihan  Pembersihan lahan - Penurunan 5. Beban terhadap DPH 10.000 16 Tidak
lahan dilakukan tanpa kualitas komponen ekosistem , ha lahan bulan
pembakaran lahan ekosistem karena pembersihan hutan
Kegiatan - Peningkatan lahan agar lahan dapat
pembersihan lahan kebisingan ditanami dengan kelapa
hutan harus - Penurunan sawit
menyisakan habitat kualitas air 6. Komponen ekosistem
satwa liar permukaan mempunyai dampak
Membuka lahan - Peningkatan bagi masyarakat karena
dengan cara limpasan air pembukaan lahan
bertahap - Banjir dan membuat kualitas
genangan lingkungan sekitar
- Peningkatan masyrakat menurun,
pola penyakit sumber daya alam yang
- Kesehatan dimanfaatkan
dan masyarakat
keselamatan teralihfungsikan,
kerja menganggu ekosistem
- Kenyamanan flora dan fauna
masyarakat 7. Ada kekhawatiran
masyarakat terhadap
terjadi penurunan
kualitas lingkungan
akibat pembersihan
lahan hutan
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
15. Pembanguna  Membuat tata - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 5 tahun Ya
n sarana dan ruang perkebunan kualitas udara komponen kualitas kegiatan
prasana dan pabrik - Peningkatan udara tinggi berasal dari
pengelolaan kebisingan aktivitas pembangunan
kelapa sawit - Gamgguam sarana dan prasarana
termasuk getaran 6. Komponen kualitas
pembangunan udara memegang
infrastruktur peranan penting dalam
dengan kehidupan masyrakat
memperhatikan dan menyebabkan
konsep konservasi perubahan yang besar
terutama pada sehingga
lahan dengan mempengaruhi
kemiringan 40% ekosistem
dan sempadan 7. Ada kekhawatiran
sungai 50-100m masyarakat yang cukup
kiri kanan sungai tinggi terhadap dampak
 Mengatur penurunan kualitas
kecepatan udara yang
kendaraan keluar mempengaruhi
masuk lokasi ekosistem
pembagunan 8. Tidak ada aturan atau
sarana dan kebijakan yang akan
prasarana dilanggar dan atau
dilampaui. Dikarenakan
pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai
dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
16. Pembanguna  Memprebaiki - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 5 tahun Ya
n jalan jalan desa kualitas udara komponen kualitas kegiatan
khususnya jalan - Peningkatan udara tinggi berasal dari dan
yang dilalui kebisingan aktivitas pembangunan pemukim
kendaraan kebun - Gangguan jalan an
 Sebaiknya getaran 6. Komponen kualitas masyarak
pembangunan - Penurunan udara memegang at
jalan dilakukan kualitas air peranan penting dalam
malam hari agar permukaan kehidupan masyrakat
tidak mengganggu - Banjir dan dan menyebabkan
aktivitas genangan perubahan yang besar
masyrakat disiang - Gangguan sehingga
hari kesehatan dan mempengaruhi
 Membuat keselamatan ekosistem
perencanaan kerja 7. Ada kekhawatiran
tentang jalan masyarakat yang cukup
angkut kelapa tinggi terhadap dampak
sawit, melakukan penurunan kualitas
penyiraman jalan, udara yang
melakukan mempengaruhi
pengerasan jalan ekosistem
yang sering dilalui 8. Tidak ada aturan atau
angkutan kebun kebijakan yang akan
dan pabrik dilanggar dan atau
pengolahan dilampaui. Dikarenakan
pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai
dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
17. Kegiatan 9. Melakukan - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 3 tahun Ya
konservasi pembuatan kualitas air komponen kualitas air kegiatan
tanah dan air bangunan permukaan dan tanah dalam
pencegahan erosi, - Penurunan kegiatan konservasi
untuk tanah kualitas air tanah dan air
dengan tingkat tanah 6. Komponen air dan
kemiringan >40%, - Penurunan tanah mempunyai
sebaiknya kualitas tanah peranan penting bagi
digunakan sebagai - Peningkatan masyarakat karena
daerah konservasi. limpasan air berpengaruh langsung
10.Membuat saluran permukaan dengan ekosistem
drainase di kiri 7. Ada kekhawatiran
dan kanan jalan masyrakat jika terjaid
11.Memantau penurunan kualitas
besaran erosi tanah dan air
dengan cara 8. Tidak ada aturan atau
mengukur kebijakan yang
besarnya tanah dilanggar karena
tererosi persatuan pengelolaan dilakukan
waktu pada petak dengan baik
pemantauan yang Berdasarkan uraian
dibuat dengan tersebut maka dampak
ukuran dinilai menjadi dampak
12.Memantau penting hipotetik
sedimentasi tanah
di dasar sunga dan
di Saluran
Pengendalian Air.
13.Memantau suhu
air, padatan
tersuspensi (TSS),
padatan terlarut
(TDS), kekeruhan
air, daya hantar
listrik/DHL
(menduga
kandungan ion-ion
logam), pH air,
COD, BOD5,
Minyak/lemak,
Nitrogen Total
(Amoniak + Nitrat
+ Nitrit)
18. Kegiatan  Diupayakan - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 2 Ya
pembibitan menggunakan kualitas air komponen air dan tanah kegiatan tahun
pupuk organik tanah berasal dari kegiatan
- Penurunan pembibitan
kualitas air 6. Komponen kualitas air
permukaan dan tanah memegang
peranan penting dalam
kehidupan sehai hari
masyrakat
7. Ada kekhawatiran
masyarakat terhadap
penurunan kualitas air
dan tanah akibat
pembibitan kelapa sawit
8. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang
dilanggar karena
pengelolaan dilakukan
dengan baik
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
19. Kegiatan 14.Diupayakan - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 2 Ya
penanaman menggunakan kualitas air komponen air dan tanah kegiatan tahun
kelapa sawit pupuk organik tanah berasal dari kegiatan
- Penurunan Penanaman kelapa
kualitas air sawit
permukaan 6. Komponen kualitas air
dan tanah memegang
peranan penting dalam
kehidupan sehai hari
masyrakat
7. Ada kekhawatiran
masyarakat terhadap
penurunan kualitas air
dan tanah akibat
penanaman kelapa
sawit
8. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang
dilanggar karena
pengelolaan dilakukan
dengan baik
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
20. Pemeliharaa  Diupayakan - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 2 Ya
n tanaman menggunakan kualitas air komponen air dan tanah kegiatan tahun
belum pupuk organik dan tanah berasal dari kegiatan (lahan
menghasilka - Penurunan pemeliharaan kelapa perkebun
n kualitas air sawit an)
permukaan 6. Komponen kualitas air
dan tanah memegang
peranan penting dalam
kehidupan sehai hari
masyrakat
7. Ada kekhawatiran
masyarakat terhadap
penurunan kualitas air
dan tanah akibat
pmeliharaan kelapa
sawit
8. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang
dilanggar karena
pengelolaan dilakukan
dengan baik
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
21. Pembanguna  Menutup area - Penurunan 15. Beban terhadap DPH Lokasi 2 Ya
n pabrik pembangunan kualitas udara komponen kualitas udara kegiatan tahun
pabrik agar - Peningkatan dan kebisingan tinggi
mengurangi debu kebisingan berasal dari aktivitas
dan pabrik ke luar - Gangguan pembangunan jalan
area pembanguna kamtibmas 16. Komponen
 Membangun - Peningkatan kualitas udara dan
cerobong gas pola penyakit kebisingan memegang
buang pabrik - Gangguan peranan penting dalam
sehingga gasnya kesehatan dan kehidupan masyrakat
dapat ternetralisir keselamatan dan menyebabkan
 Penanaman jalur kerja perubahan yang besar
hijau dengan - Penurunan sehingga mempengaruhi
kerapatan tanaman sanitasi ekosistem
yang tinggi 17. Ada kekhawatiran
disekeliling pabrik masyarakat yang cukup
untuk mengurangi tinggi terhadap dampak
dampak dari penurunan kualitas udara
penurunan yang mempengaruhi
kualitas udara ekosistem
18. Tidak ada aturan
atau kebijakan yang
akan dilanggar dan atau
dilampaui. Dikarenakan
pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai
dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
22. Pembanguna  Menutup area - Penurunan 19. Beban terhadap DPH Lokasi 2 Ya
n unit pembangunan kualitas udara komponen kualitas udara kegiatan tahun
pengolahan agar mengurangi - Peningkatan dan kebisingan tinggi
limbah debu dan pabrik kebisingan berasal dari aktivitas
ke luar area - Gangguan pembangunan jalan
pemvangunan getaran 20. Komponen
 Memperhatikan (kerusakan kualitas udara dan
jarak/sempadan bangunan) kebisingan memegang
dengan - Gangguan peranan penting dalam
permukiman kamtibmas kehidupan masyrakat
penduduk,ketinggi - Peningkatan dan menyebabkan
an tempat dan pola penyakit perubahan yang besar
arah angin yang - Gangguan sehingga mempengaruhi
dominan kesehatan dan ekosistem
 Penanaman jalur keselamatan 21. Ada kekhawatiran
hijau dengan kerja masyarakat yang cukup
kerapatan tanaman - Pernurunan tinggi terhadap dampak
yang tinggi sanitasi penurunan kualitas udara
disekeliling unit yang mempengaruhi
pengolahan untuk ekosistem
mengurangi 22. Tidak ada aturan
dampak dari atau kebijakan yang
penurunan akan dilanggar dan atau
kualitas udara dilampaui. Dikarenakan
pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai
dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

Deskripsi Pelingkupan
Pengelolaan
Rencana
Lingkungan Yang
Kegiatan Yang Dampak Batas Dikaji
Sudah Direncanakan Wilayah
Berpotensi Dampak Evaluasi Dampak Penting Waktu Dalam
Sejak Awal Sebagai Studi
Menimbulkan Potensial Potensial Hipotetik Kajian Andal
Bagian Dari Rencana
Dampak (Dph)
Kegiatan
Lingkungan
Tahap Operasi
8. Pemelihraan - Penurunan 1. Beban terhadap DPH Lokasi 25 Ya
tanaman  Mengurangi kualitas air komponen air dan kegiatan tahun
menghasilkan penggunaan permukaaan tanah berasal dari (lahan
peptisida dan zat - Penurunan kegiatan Pemeliharan perkebun
kimia dan beralih kualitas air tanaman kelapa sawit an)
ke pupuk kompos tanah 2. Komponen kualitas air
dari bahan-bahan dan tanah memegang
organic peranan penting dalam
kehidupan sehai hari
masyrakat
3. Ada kekhawatiran
masyarakat terhadap
penurunan kualitas air
dan tanah akibat
pemeliharan tanaman
kelapa sawit
4. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang
dilanggar karena
pengelolaan dilakukan
dengan baik
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
5. Kegiatan  Penyediaan dan - Peningkatan 1. Beban terhadap DPH Jalur 25 Ya
pemanenan pemeliharaan lalu lintas pemadatan lalu lintas lokasi tahun
sarana transportasi tinggi kegiatan
panen 2. Peningkatan
 Penggunaan jalur kepadatan lalu lintas
satu arah penting dalam
kehidupan masyarakat
sehari-hari dan akan
berdampak pada
penurunan kualitas
udara
3. Kekhawatiran
masyarakat tinggi
terhadap peningkatan
lalu lintas
4. Adanya peraturan
pemerintah undang-
undang nomor 22
tahun 2009 mengenai
lalu lintas
berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
6. Kegiatan  Memasangg - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 5 tahun Ya
proses scrubber pada kualitas udara komponen kualitas kegiatan
pengolahan stuck gas / - Peningkatan udara, kebisingan dan
TBS cerobong kebisingan keselamatan kerja
 Melakukan - Kesehatan tinggi pada kegiatan
pengelolaan pada dan proses pengolahan
sumber-sumber keselamatan TBS
kebisingan di kerja 6. Komponen kualitas
lokasi mesin-mesin udara tinggi dan
pengolahan serta kebisingan berperan
melakukan prnting dalam
pemeliharaan kehidupa masyarakat
terhadap mesin- sehari-hari
mesin tersebut 7. Kekhawatiran
 Mewajibkan masyarakat cukup
karyawan memakai tinggi terhadap
alat keselamatan komponen penurunan
kerja kualtas udara dan
kebisingan
khususnya jika emisi
yang dihasilkan
mengarah ke area
pemukiman
8. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang akan
dilanggar dan atau
dilampaui.
Dikarenakan
pengelolaan
dilakukan dengan
baik sesuai dengan
(PP RI no 41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
7. Kegiatan  Pembuatan jalur Penurunan 1. Beban terhadap DPH Lokasi 5 tahun Ya
transportasi hijau di sepanjang kualitas udara komponen kualitas kegiatan
produk jalan yang dilintasi udara, tinggi pada
oleh transportasi kegiatan transportasi
produk produk
 Peningkatan polusi 2. Komponen kualitas
debu akibat udara tinggi dan
kegiatan berperan prnting dalam
mobolisasi truk kehidupa masyarakat
pengangkut TBS sehari-hari
dikelola dengan 3. Kekhawatiran
melakukan masyarakat cukup
penyiraman jalan tinggi terhadap
komponen penurunan
kualtas udara
khususnydi area
pemukiman yang
dilalui.
4. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang akan
dilanggar dan atau
dilampauDikarenakan
pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai
dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
8. Pengadaan  Memerhatikan - Penurunan 1. Beban terhadap DPH Lahan 3 tahun Ya
dan sumber air proses kualitas air komponen kualitas air perkebun
pemanfaatan  Memerhatikan air permukaan tanah saat pengadaan an
air proses bungan yang - Penurunan air proses
diperoleh kualitas air 2. Komponen kualitas
tanah air tanah dan air
permukaan berperan
penting dalam
kehidupan sehari-hari
masyarakat
3. Ada kekhawatiran
masayrakat cukup
tinggi terhadap
dampak penurunan
kualitas air dan tanah
4. Tidak ada aturan
kebijakan yang akan
dilanggar dan atau
dilampaui. Karena
kegiatan dilakukan
pengelolaan dengan
baik
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik

9. Operasionalis  Disediakan tempat - Penurunan 1. Beban terhadap DPH Area 5 tahun Ya


asi genset khusus untuk kualitas udara komponen kualitas rencana
peletakkan genset - Peningkatan udara, tinggi pada kegiatan
di luar ruangan kebisingan kegiatan operasional
 Dibuat jalur hijau - Peningkatan genset
di sekitar area pola penyakit 2. Komponen kualitas
genset - Gangguan udara tinggi dan
kesehatan dan berperan prnting dalam
keselamatan kehidupa masyarakat
kerja sehari-hari
3. Kekhawatiran
masyarakat cukup
tinggi terhadap
komponen penurunan
kualtas udara
khususnydi area
pemukiman yang
dilalui.
4. Tidak ada aturan atau
kebijakan yang akan
dilanggar dan atau
dilampau Dikarenakan
pengelolaan dilakukan
dengan baik sesuai
dengan (PP RI no
41/1999)
Berdasarkan uraian
tersebut maka dampak
dinilai menjadi dampak
penting hipotetik
5. Kegiatan  Air limbah diolah - Penurunan 5. Beban terhadap DPH Lokasi 5 tahun Ya
pengolahan sesuai jenis limbah kualitas air komponen kulitas air kegiatan
limbah  Limbah padat dan tanah dan tanah yang
(sludge) yang - Peningkatan dilakukan pada saat
dihasil pabrik kebisingan pengolahaan limbah
kelapa sawit dan - Penurunan 6. Komponen kualitas
limbah padat kualitas udara air dan tanah
domestik harus berperan penting
ditampung dalam kehidupan jika
ditempat ada perubahn
pembuangan terhadpp kualtas air
khusus dan tanah dapat
 Limbah padat memepengaruhi
berupa cangkang kehidupan masyarakat
dan serabut dan ekosistem
digunakan untuk 7. Ada kekhawatiran
bahan bakar boiler masayrakat cukup
sedangkan limbah tinggi terhadap
padat tanda kosong dampak penurunan
dikelola dengan kualitas air dan tanah
cara pemulsaan 8. Tidak ada aturan
 Melakukan kebijakan yang akan
pengolahan limbah dilanggar dan atau
cair dengan cara dilampaui. Karena
biologi serta proses kegiatan dilakukan
pemisahan mimyak pengelolaan dengan
sehingga kualitas baik
air limbah yang Berdasarkan uraian
keluar dari IPAL tersebut maka dampak
dibawah baku mutu dinilai menjadi dampak
lingcukup kunga penting hipotetik
 Pembuatan kolam
ikan sebagai
indikator kualitas
air dari IPAL
sebelum dibuang
ke laut.

Anda mungkin juga menyukai