TEORI BIAYA
A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai struktur biaya baik untuk biaya jangka pendek
maupun biaya jangka panjang.
B. Relevansi
Sebelum mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa telah mengetahui secara sederhana
makna biaya dalam kehidupan ekonomi suatu negara.
C. Standar Kompetensi/Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa telah mengetahui perbedaan jenis biaya
dalam jangka pendek dan jangka panjang.
_ hlm.1
__ Pertemuan #10
2) Biaya Implisit adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh produsen namun dalam
realitasnya diabaikan. Sebagai contoh disaat bulan puasa di Bandung sering kita jumpai
pedagang kolak yang berjualan didepan rumah saudara/tetangga tanpa memperhitungkan
biaya sewa yang harus dikeluarkan. Demikian pula dengan pemanfaatan tenaga kerja
anaknya yang sedang libur sekolah terkadang tidak diperhitungkan dalam perhitungan upah
yang harus dikeluarkan.
_ hlm.2
__ Pertemuan #10
3. Total Variable cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Contoh: Biaya untuk pembelian bahan baku
dan tenaga kerja.
4. Average Cost (AC) adalah biaya total (TC) untuk memproduksi barang tertentu (Q) dibagi
dengan jumlah produksi tersebut.
5. Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap total (FC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut.
6. Average Variable Cost (AVC) adalah biaya berubah total (VC) untuk sejumlah barang
tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut.
7. Marginal Cost (MC) adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah
produksi sebanyak satu unit.
_ hlm.3
__ Pertemuan #10
FC f Q
AFC = dan AVC =
Q Q
AC = AFC + AVC
FC f Q
AC = +
Q Q
FC f Q
AC =
Q
Sedangkan:
MC = TC' = f'(Q)
Maka : Continue MC = TC'
MC = FC' + f'(Q)
Q 0 1 3 6 10 15 19 22 24 25 25,5
TC 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000 550000
Pertanyaan:
1) Lengkapilah tabel tersebut untuk perhitungan data TFC, TVC, AC, AFC, AVC dan MC!
2) Gambarkan grafiknya menjadi dua bidang !
Jawab:
1) Lihat Tabel di bawah ini:
Tabel 1. Berbagai Pengertian Ongkos Produksi Jangka Pendek
_ hlm.4
__ Pertemuan #10
Gambar 1. Ongkos Total, Ongkos Tetap Total dan Ongkos Berubah Total
Gambar 2. Ongkos Tetap Rata-rata, Ongkos Berubah Rata-rata, Ongkos Total Rata-rata, dan
Ongkos Marginal
_ hlm.5
__ Pertemuan #10
Hal-hal penting yang harus diketahui pada kurva AC, AVC, MC dan AFC adalah sebagai
berikut:
1. Apabila AC mencapai nilai terendah pada saat AC = MC (lihat Gambar 3) maka AC akan
memotong MC dari bawah.
Bagaimana buktinya ?
MC, AC
MC
AC
O Q
Gambar 3
Syarat AC' = 0
FC f' Q .Q Q'.f Q
=0
Q2 Q2
FC f' Q .Q 1.f Q
=0
Q2
FC f' Q .Q f Q
=0
Q2
- FC + f'(Q).Q - f(Q) = 0
f'(Q).Q = FC + f(Q)
FC f Q
f'(Q) = MC = AC
Q
_ hlm.6
__ Pertemuan #10
2. Apabila AVC mencapai nilai terendah pada saat AVC = MC (lihat Gambar 4), bagaimana
cara membuktikannya ?
TC/AC/AVC/AF
C MC
AC
AVC
AFC
O Q
Gambar 4
Pembuktian :
f Q
AVC =
Q
f ' Q .Q Q'. f Q
AVC' =
Q2
f ' Q .Q f Q
AVC' =
Q2
f ' Q .Q f Q
AVC' = 0 =0
Q2
f'(Q).Q - f(Q) = 0
f Q
f'(Q) =
Q
MC = AVC
_ hlm.7
__ Pertemuan #10
_ hlm.8
__ Pertemuan #10
Kurva AC Jangka Panjang akan menurun pada kuantitas rendah. Penghematan skala tidak
dapat dinikmati terus menerus. Bila Q sudah terlalu besar tidak akan terjadi penghematan
skala bahkan bila perluasan diteruskan terjadi pemborosan skala.
Dengan berlakunya 2 gejala ini kurva AC Jk. Pj. berbentuk U.
Sedangkan kurva AC Jk. Pd. berbentuk U karena berlakunya azas hukum penambahan
produk yang menaik dan hukum penambahan produk yang menurun.
Penghematan Skala dapat terjadi karena tiga faktor yaitu: produksi, pemasaran dan
pengelolaan yang efektif.
Pemborosan Skala dapat terjadi karena organisasi besar & pengawasan luas sehingga tidak
efektif.
Apabila kita bicara AC maka juga melibatkan MC. Kurva marginal merupakan kurva
tahunan. Pada titik persinggungan dalam Kurva Amplop slope kurva AC Jk. Pendek = slope
kurva AC Jk. Pj. Pada Q ini maka MC Jk. Pendek = MC Jk. Panjang.
Bila MC Jk. Pendek < MC Jk. Pj. maka pada saat Q rendah maka penurunan AC Jk. Pd.
harus lebih cepat dari pada penurunan AC Jk. Pj.
Bila MC Jk. Pendek = MC Jk. Pj. maka AC Jk. Pendek = AC Jk. Pj.
Bila MC Jk. Pendek > MC Jk. Pj. maka AC Jk. Pendek harus naik lebih cepat dari pada AC
Jk. Pj.
_ hlm.9
__ Pertemuan #10
_ hlm.10
__ Pertemuan #10
produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya tidak banyak dan adalah
tidak ekonomis untuk diproses menjadi barang sampingan. Namun demikian kalau
perusahaan merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki barang residu
yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi
secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari
keseluruhan operasi perusahaan.
4) Perusahaan yang besar mendorong pengembangan kegiatan usaha di luar perusahaan yang
berguna kepada perusahaan.
Bila suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup
ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan
barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai
contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan
pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaan air dan listrik yang murah. Disamping
itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan yang besar
tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.
- Skala Tidak Ekonomis (diseconomies of scale) akan terjadi apabila pertambahan produksi
menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.
- Beberapa faktor yang menyebabkan Skala Tidak Ekonomis adalah : Organisasi perusahaan
yang sangat besar sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya.
Hal itu dapat disebabkan oleh besarnya jumlah tenaga kerja yang digunakan serta kegiatan
dan organisasi perusahaan yang semakin kompleks.
_ hlm.11
__ Pertemuan #10
_ hlm.12
__ Pertemuan #10
dihadapai setiap perusahaan. Secara kasar terdapat tiga bentuk dari LRAC seperti terlihat pada
gambar 7 berikut:
_ hlm.13
__ Pertemuan #10
Gambar 7 a menunjukkan kurva LRAC yang mudah turun dan mudah pula naiknya. Hal
ini berarti kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat
menguntungkan. Namun demikian pada tingkat produksi yang relatif rendah, skala tidak
ekonomi mulai terjadi. Contoh riil adalah industri yang terdiri darai banyak perusahaan dan
masing-masing merupakan perusahaan berukuran kecil.
Gambar 7 b terlihat awal nya dapat memiliki skala ekonomi yang menguntungkan.
Namun setelah titik produksi tertentu terlihat kurva LRAC mendatar berarti hanya mampu
bertahan hingga pada tingkat produksi tertentu maka kondisi skala tidak ekonomi mulai terjadi.
Contoh riil adalah industri yang terdiri dari beberapa perusahaan besar dan perusahaan kecil.
Gambar 7 c dirikan oleh industri yang terdiri dari perusahaan-perusahan yang sangat
besar ukurannya dan jumlah perusahaan besar tersebut relatif sedikit. Secara realitas industri
mampu menekan nilai AC hingga jumlah produksi yang besar karena skla ekonomi yang sangat
tinggi dan dapat menguasai pemasaran. Sebagai contoh adalah kisaah sukses negara maju yang
mengahsilkan produk elektronik seperti yang diterapkan oleh Jepang dan Cina.
Daftar Pustaka
Lia Amaliawati dan Asfia Murni, Ekonomi Makro Edisi Revisi. Rafika Aditama. Bandung:
2016.
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta: 2012
_ hlm.14