STATISTIKA
I. Pengertian
Pertanyaan yang mungkin muncul sekarang adalah: Apa yang dimaksud dengan
statistik dan statistika itu? Apa perbedaan kedua istilah itu? Kata statistika berakar
dari kata Latin status yang berarti negara (bahasa Inggris: state). Pada mulanya
konsep serta metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan
menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.
dibutuhkan suatu gambaran umum tentang karakteristik dari hal-hal yang berkait
dengan persoalan itu. Untuk itu perlu dilakukan pengamatan, pencacahan maupun
sejumlah objek disebut data. Ada juga yang menyatakan bahwa data adalah segala
keterangan, informasi atau fakta tentang sesuatu hal atau persoalan. Sedangkan
3
datum adalah keterangan yang diperoleh dari satu pengamatan. Jadi data adalah
bentuk jamak dari datum. Untuk selanjutnya akan digunakan istilah data saja karena
dengan hanya satu pengamatan saja, sangatlah sulit untuk mengambil kesimpulan.
Sebagai contoh, data yang terkait dengan Bapak Rudi antara lain, warna rambutnya
hitam, isterinya 1 orang, banyaknya anak 5 orang, tinggi badannya 167 cm, dan
Dari contoh di atas, terlihat bahwa ada data yang berbentuk angka dan ada juga
yang berbentuk kategori (atribut). Contoh data berbentuk angka adalah data yang
berkait dengan tinggi badan maupun banyak anak. Data berbentuk angka tersebut
biasa disebut dengan data numerik atau data kuantitatif. Sedangkan data warna
rambut yang dapat berkategori hitam, putih, coklat maupun pirang disebut data
kategorik atau data kualitatif. Secara teknis, dalam statistika hampir semua data
Perhatikan ilustrasi berikut. Pak Radi akan membeli sekarung duku. Ia lalu
mengambil segenggam duku dari karung tersebut, mengamati kulit duku-duku yang
dimunculkan adalah: Mengapa Pak Radi lalu memutuskan untuk tidak jadi membeli
duku tersebut setelah ia mengamati kulit beberapa duku dan mencoba mencicipi
satu-dua duku? Apa yang terjadi jika ia mencoba mencicipi seluruh duku tersebut?
Bagaimana jika karena kelihaian penjualnya, duku yang dipilih tadi kebetulan
4
merupakan beberapa duku yang manis, padahal kenyataannya, sebagian besar
Memang benar bahwa Pak Radi hanya mengambil segenggam duku dari
sekarung duku yang akan dibelinya. Namun segenggam duku tadi telah dianggap
benar-benar mewakili sekarung duku yang akan dibeli. Hasil pengamatan terhadap
kulit duku maupun fakta tentang rasa satu-dua duku telah cukup bagi Pak Radi
Sekarung duku yang mau dibeli Pak Radi merupakan populasi sedangkan
segenggam duku merupakan sampel atau contoh. Pada suatu penelitian, peneliti
penelitiannya. Himpunan objek yang menjadi perhatian atau sasaran penelitian itu
disebut populasi. Namun, pada umumnya, jika ukuran populasinya ‘relatif’ besar
atau kondisinya tidak memungkinkan, orang lalu mengamati atau meneliti sebagian
objek yang menjadi bahan studi, penelitian atau pembicaraan. Sampel adalah
Latihan 2.1
2. Majalah “Indo Baru” yang merupakan majalah resmi “Partai Indonesia” mengirim
5
Presiden Indonesia pada masa kerja 2004 – 2009 mendatang. Menurut Anda,
pemilihan sampelnya?
3. Dengan mata telanjang, bintang yang bisa dilihat di langit tidak lebih dari 3.000
mencapai 50.000 buah. Jika Anda yang diminta untuk menghitung banyaknya
bintang tersebut dengan menggunakan teropong tele yang canggih, apa yang
Ada beberapa cara menyajikan data, yang tergantung antara lain pada jenis dan
keperluan penyajiannya. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyajian data
adalah bagaimana suatu data yang cukup besar jumlahnya itu dapat tersaji dalam
bentuk yang ringkas namun tanpa harus kehilangan beberapa ciri pentingnya.
Berikut ini adalah adalah penjelasan dan cara menyajikan data dalam bentuk
tabel.
8 12 4 3 6 7 7 2
2 5 7 4 4 5 5
6
Penyajian data di atas sangat kurang efektif karena akan memerlukan waktu yang
relatif lebih lama bagi seseorang untuk menyimpulkan hal-hal penting yang berkait
dengan usia anak tersebut dan akan menjadi sangat tidak efektif jika ukuran
2 2 3 4 4 4 5 5
6 7 7 7 7 8 12
Dengan mengurutkan data seperti di atas, nampaklah bahwa usia termuda pada
kumpulan siswa tersebut adalah 2 tahun, sedangkan usia tertuanya 12 tahun. Data
terkecil (2) ini disebut statistik peringkat pertama atau statistik minimum atau nilai
minimum. Data terbesar (12) disebut statistik peringkat ke-n atau statistik
maksimum atau nilai maksimum. Untuk lebih memudahkan menyimpulkan data tadi,
data di atas dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dengan mengurutkan
dari usia paling muda sampai usia paling tua, sehingga didapat Tabel 3.1 berikut:
7
Dari Tabel 3.1, terlihat banyaknya anak balita, data terkecil, maupun data
terbanyak. Untuk sampel yang cukup besar, penyajian data seperti tabel di atas
tidaklah menguntungkan karena akan didapat tabel yang sangat panjang. Untuk
dalam interval dan selanjutnya tabel seperti itu biasa juga disebut dengan tabel
berkelompok.
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dari suatu data yang ukurannya besar
maka akan sangat mudah kalau data tadi dikelompokkan terlebih dahulu menjadi
beberapa kelas interval, baru ditentukan frekuensi dari tiap kelasnya. Sebagai
contoh, data suatu hasil pengukuran tinggi dengan n = 40 siswa adalah sebagai
berikut:
119 125 126 128 132 135 135 135 136 138
138 140 140 142 142 144 144 145 145 146
146 147 147 148 149 150 150 152 153 154
156 157 158 162 163 164 165 168 173 176
frekuensi data berkelompok dengan banyak kelas 7 dan panjang kelas interval 9,
8
Tabel 3.2. Tabel tinggi siswa kelas 2 SMK Handayani Solo
Untuk dapat memahami dengan baik cara menyusun tabel distribusi seperti di atas,
sebelumnya kita perlu memahami beberapa istilah pada tabel distribusi dengan
a. Kelas interval, pada contoh di atas data dikelompokkan ke dalam 7 kelas. Kelas
pertama (119 – 127), kelas kedua (128 – 136), kelas ketiga (137 – 145), dan
seterusnya.
b. Batas kelas interval, yaitu nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas. Nilai
ujung bawah pada suatu kelas disebut batas bawah kelas dan nilai ujung atasnya
Pada kelas pertama, batas bawah 119 dan batas atas 127, pada kelas kedua,
c. Tepi kelas, di mana untuk data yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan
9
Tepi atas = batas atas + 0,5 satuan ukuran terkecilnya.
Pada kelas pertama (119 – 127), tepi bawahnya 118,5 dan tepi atasnya 127,5
d. Panjang, lebar, atau interval kelas, yaitu selisih antara tepi atas dan tepi bawah
suatu kelas. Pada tabel di atas, panjang kelas = tepi atas – tepi bawah = 127,5 –
118,5 = 9.
e. Titik tengah kelas, yaitu nilai yang dianggap mewakili kelas itu. Titik tengah kelas
= ½ (batas bawah + batas atas), sehingga titik tengah kelas pertama (119 – 127)
adalah 123; dan titik tengan kelas kedua 128 – 136 adalah 132.
Adapun cara membuat tabel distribusi dengan kelas interval dapat dilakukan
b. Menentukan banyak kelas (5 sampai 20, atau menurut keadaan datanya), atau
K = 1 + 3,3 log n, dengan k = banyak kelas dan n = banyak data. Jika hasil dari
J
c. Menentukan panjang kelas dengan aturan: Panjang kelas = . Panjang kelas
K
biasanya dipilih bilangan ganjil agar titik tengahnya merupakan bilangan yang
baik.
10
Berdasar pada keterangan yang dipaparkan tadi, dapatlah disimpulkan
bahwa banyaknya karakteristik dari data yang akan disajikan akan merupakan
dasar pemikiran dalam menyusun banyaknya kolom dalam tabel yang akan dibuat.
Latihan 3.1
berikut ini.
Absensi Siswa
No Bulan Sakit (S) Ijin (I) Alpa (A) Jumlah
1. Juli 2005 5 7 4 16
2. Agustus 2005 6 6 3 15
3. September 2005 8 7 4 19
4. Oktober 2005 12 5 2 19
5. Nopember 2005 10 15 6 31
6. Desember 2005 4 16 8 28
7. Januari 2006 11 8 7 26
8. Februari 2006 9 6 10 25
9. Maret 2006 7 6 1 14
10. April 2006 3 11 5 19
11. Mei 2006 4 8 2 14
12. Juni 2006 2 9 2 13
Jumlah 81 104 54 239
a. Tentukan banyaknya siswa yang sakit, ijin dan yang alpa pada bulan Juli
2005.
2. Menurut Anda, mana yang lebih baik, penyajian data dalam bentuk laporan dengan penuh kata-
11
3. Perhatikan data nilai ulangan matematika 40 orang siswa kelas 2 B SMK MOJO
berikut?
40 51 86 72 65 32 54 62 68 69
62 53 47 91 75 67 60 71 64 70
60 63 79 52 77 68 76 62 65 87
46 61 55 60 78 54 72 69 68 66
A. Pengertian Diagram
Ada pepatah Cina yang menyatakan bahwa “satu gambar sama nilainya dengan
seribu kata”. Karena itu, di samping tabel, cara lain dalam menyajikan data adalah
dengan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa pesan yang akan disampaikan
melalui penyajian data dalam bentuk gambar (diagram) akan lebih cepat ditangkap
atau dimengerti dari pada dengan kata-kata. Seorang manajer perusahaan atau
dengan melihat grafik yang menunjukkan trend (kecenderungan) yang turun atau
naik dari pada harus membaca laporan yang penuh dengan kata dan kalimat yang
bagus, akan tetapi kurang sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya dalam suatu
laporan sering harus disertai dengan tabel-tabel atau diagram, untuk memudahkan
visual suatu data yang berupa angka yang biasanya berasal dari tabel yang telah
dibuat.
12
B. Beberapa Macam Diagram
Ada beberapa macam diagram untuk menyajikan data, antara lain: diagram
batang (bar chart), diagram garis (line chart), diagram lingkaran (pie chart), diagram
gambar (piktogram), histogram, dan poligon frekuensi. Berikut ini akan dijelaskan
Pembuatan diagram batang diawali dengan membuat dua buah sumbu yang
tegak lurus satu sama lain. Skala pada tiap sumbu harus sama panjang, sedangkan
skala pada sumbu datar tidak perlu sama dengan skala pada sumbu tegak. Diagram
perlu dilengkapi dengan judul, skala maupun penjelasan terhadap satuan yang
lurus sumbu mendatar (dengan batang vertikal atau tegak), atau batangnya dibuat
tegak lurus sumbu tegak (diagram batang horizontal atau mendatar). Setiap batang
lebarnya harus sama sedangkan tinggi batang harus sesuai dengan frekuensi
masing-masing komponen.
Contoh:
1. Pertanian 40 juta
2. Jasa 20 juta
3. Perdagangan 15 juta
4. Industri 5 juta
Jumlah 80 juta
13
(Sumber: Pengantar Statistika, Winarno, hal 8)
Apabila data pada Tabel 4.1 tersebut disajikan dalam bentuk diagram batang
Frek
40
40
35
30
25 20
20 15
15
10 5
5
0 Jenis
Pertanian Jasa Perdagangan Industri
Dapat pula data pada tabel disajikan dalam bentuk diagram batang horisontal
sebagai berikut:
0 10 20 30 40 50
Frek
Industri 5
Perdagangan 15
Jasa 20
Pertanian 40
Jenis
14
Tabel 4.3 Banyaknya Siswa SMK KAHURIPAN tahun 1998/1999
Banyaknya Siswa
Kelas
Laki-laki Perempuan
I 15 15
II 25 15
III 10 20
IV 20 20
V 20 15
VI 25 10
Sumber: Pengantar Statistika, Winarno, hal 10
Apabila data pada Tabel 4.3 tersebut disajikan dalam diagram batang didapat
Frek
40
35
15
30 20 10
15
25
15 Perem puan
20 20
Laki-laki
15
25 25
10 20 20
15
5 10
0 Kelas
I II III IV V VI
Jika terdapat suatu rentetan peristiwa yang mengalami perubahan yang terus-
menerus atau tanpa terputus (kontinu), misalnya berat badan bayi yang selalu
berubah sepanjang waktu, maka pada periode tertentu data seperti itu dapat
disajikan dengan diagram garis. Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari
dan sebagainya, juga sangat cocok jika disajikan dengan diagram garis.
Untuk menggambarkan diagram garis akan lebih mudah jika dikaitkan dengan
pengertian koordinat titik pada bidang kartesius. Oleh karena itu sebaiknya
Contoh:
a. Berat badan seorang bayi dicatat setiap dua minggu selama enam belas minggu
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Umur (dlm minggu)
Berat dalam kg 3,2 3,3 3,6 3,9 4,1 4,1 4,4 4,9 5,3
Diagram garis dari data pada tabel di atas digambar pada Gambar 4.7. Sumbu
mendatar untuk umur dalam minggu dan sumbu tegak untuk menyatakan berat
16
Berat Badan
6
5
4
3
2
1
0 Minggu ke-
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Gambar 4.7 Berat Badan Bayi Pada 16 Minggu Pertama (Dalam kg)
Diagram garis seperti di atas disebut diagram garis tunggal (single line
chart). Terlihat jelas pada diagram di atas, perkembangan berat badan si bayi.
Dari data seperti ini, seorang dokter anak akan dengan cepat dapat menentukan
tersebut.
b. Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas, menurut jenis korban dan waktu di
Jawa Tengah tahun 1973 s.d. 1980 dinyatakan dalam Tabel 4.5 berikut.
Jenis korban 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
Meninggal 882 1.060 1.497 1.648 1.922 1.996 2.042 2.099
Luka berat 1.749 2.320 2.824 3.198 3.361 3.036 3.166 3.025
Luka ringan 3.808 4.136 5.328 5.115 4.343 4.266 4.218 3.588
17
Diagram garis dari data pada tabel 4.5 tersebut adalah sebagai berikut:
6000
5500
5000 5328
5115
4500
4136
4000
3808
3500
4343
4266
4218
3361
3198 3588
3166
3036 Meninggal
3025
3000
2500
2000
2824
2320
1749 Frek
1648
1497 Luka
Luka berat
2099
2042
1996
1922 ringan
1500
1060
882
1000
500
01973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
Tahun
Gambar 4.8. Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas (1973-1980)
chart). Salah satu kelebihan dari diagram garis berganda adalah kita dapat
melihat perbandingan frekuensi antar tiap kategori dan pada saat yang sama
Kalau kertas yang dipakai para siswa selama proses pembuatan diagram
garis bukan kertas berskala maka disarankan agar para siswa menggunakan
sepasang segitiga. Di samping itu, agar murid merasa terlibat maka kepada
masing-masing siswa dapat diminta untuk membuat diagram rata-rata nilai pada
3. Diagram Lingkaran
Jika kita ingin melihat perbandingan dari beberapa macam data yang berbeda
tanpa melihat besarnya tiap-tiap data maka kita cukup menggunakan diagram
18
diperlukan pengertian sudut pusat juring lingkaran. Yang perlu diingat, sudut pusat
suatu lingkaran adalah 360o, sehingga persentase setiap bagian akan sebanding
dengan besarnya sudut pusat juringnya. Untuk memudahkan siswa selama proses
pembelajaran akan diperlukan alat-alat seperti penggaris, jangka dan busur derajat.
Sebagai contoh akan dibahas cara membuat diagram lingkaran dari data pada
Tabel 4.6.
Kegemaran Banyaknya
10
Menyanyi 20
6
Olah raga 4
Seni tari
Seni rupa
Jumlah 40
terlebih dahulu. Jumlah seluruh siswa 40. Banyaknya siswa yang menggemari
setiap jenis kegemaran harus dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa, sehingga
juring, nilai perbandingan setiap bagian itu dikalikan dengan 360 o. Untuk olah raga
misalnya akan didapat sudut pusat juringnya sebesar ½ x 3600 = 1800. Artinya, akan
didapat ukuran sudut-sudut pusat dari juring-juring lingkaran untuk setiap jenis
10
Menyanyi: 360 o 90 o ;
40
19
20
Olah raga: 360 o 180 o ;
40
6
Seni tari: 360 o 54 o ; dan
40
4
Seni rupa = 360 o 36 o .
40
25% Menyanyi
50%
Olah raga
10% Seni rupa
10
Menyanyi: 100% 25% ,
40
20
Olah raga: 100% 50% ,
40
6
Seni tari = 100% 15% , dan
40
4
Seni rupa = 100% 10% ,.
40
4. Diagram Gambar
Diagram gambar (piktogram) atau diagram lambang. Pada diagram ini banyak
20
suatu jumlah tertentu. Misalnya gambar orang menyatakan 1000 orang, gambar
tabung menyatakan 100 liter minyak goreng. Kelemahan diagram gambar adalah
bila harus menunjukkan sebagian dari skala yang telah ditetapkan. Berikut
contohnya.
Tahun Banyaknya
1996
1997
1998
= 100 ton
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa hasil panen beras pada tahun 1996 = 5 100 ton
= 500 ton; tahun 1997 adalah 400 ton; dan tahun 1998 sebanyak 600 ton.
5. Histogram
50 – 59 54,5 1
Data di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti terlihat pada Gambar
4.10 berikut:
Frek
11
2
1
Panjang (cm)
14,5 24,5 34,5 44,5 54,5 64,5
6. Poligon Frekuensi
a. menambah satu kelas sebelum kelas pertama dan satu kelas setelah kelas
22
b. menggambar titik dengan absis adalah titik tengah kelas interval dan ordinat
tambahan sebelum kelas pertama dan kelas tambahan sesudah kelas terakhir
Frek
11
2
1
Panjang (cm)
14,5 24,5 34,5 44,5 54,5 64,5
Latihan 4.1
1. Tabel absensi siswa bulan Mei tahun 2002/2003 SMP Bina adalah sebagai
berikut.
No.
Kelas Banyaknya Siswa yang Absen
23
Sakit (S) Ijin (I) Alpa (A)
1. 1A 6 2 1
2. 1B 7 3 2
3. 1C 2 3 2
4. 1D 3 5 1
5. 1E 6 2 3
6. 1F 3 7 2
Sajikan data tersebut dalam diagram batang.
2. Data mengenai banyaknya air minum yang dibutuhkan SMP Garuda pada tahun
Banyaknya Air
Bulan
Januari 300
Februari 250
Maret 400
April 350
Mei 300
Juni 200
Juli 100
Agustus 400
September 250
Oktober 300
Nopember 350
Desember 200
a. Buatlah diagram garisnya!
b. Pada bulan apakah peningkatan kebutuhan air yang paling banyak di SMP
tersebut?
3. Penggunaan gaji Pak Ali, setiap bulannya sebagai berikut: 3 bagian untuk biaya
5
dan jelaskan juga karakteristik data yang cocok untuk diagram berikut:
24
c) diagram lingkaran (pie chart)
e) histogram
f) poligon frekuensi,
5. Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan pekerjaan orang tua dari siswa
SMK kelas III. Siswa yang orang tuanya pegawai negeri 5 orang. Berapakah
25,00%
Petani
Pegawai negeri
62,50% Wiraswasta
25