Anda di halaman 1dari 2

*pidato lingkungan hidup Syalom Yth.

Ibu Sri Wahyuni selaku guru bahasa Indonesia serta teman teman yang berbahagia. Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas limpahan karunia-Nya sehingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat dan bahagia, Amin. Hadirin sekalian, Banyak kita ketahui bahwa sampah sudah dekat dengan keseharian kita. Menurut tempat asalnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah rumah tangga dan sampah industri, atau biasa disebut limbah. Namun yang sering kita dengar adalah sampah organik dan sampah nonorganik. Penggolongan ini berdasarkan pada partikel penyusunnya. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh organisme di dalam tanah, contohnya sisa makanan, daun - daun kering, kotoran ternak, dsb. Sebaliknya sampah nonorganik adalah sampah yang sulit untuk diuraikan, misalnya sampah plastik, karet, kaleng bekas, dsb. Sampah nonorganik membutuhkan ratusan tahun untuk bisa terurai. Hadirin yang berbahagia, Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan, kita dapat mengelola sampah sehingga lebih bermanfaat dan tentu saja membantu kerja tanah dan organisme yang berperan dalam penguraian sampah. Langkah pertama yang dapat kita lakukan ialah memisahkan antara sampah organik dengan sampah nonorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk kompos setelah melalui proses pengolahan. Sedangkan sampah nonorganik dapat didaur ulang menjadi berbagai kerajinan tangan seperti tas, dompet, kap lampu, dsb. Diperlukan keterampilan untuk mengubahnya. Demikian pidato dari saya, semoga apa yang saya sampaikan dapat menggerakkan hati teman - teman dan hadirin semua untuk mendonorkan darah kita kepada saudara - saudara kita yang membutuhkan. Apabila selama penyampaian tardapat hal - hal yang tidak pas dan tidak berkenan dihati ibu guru dan teman - teman mohon dimaafkan. Jangan lupa, untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, karena semua hal besar berawal dari hal kecil.

Terimakasih

Syalom Salam sejahtera buat kita semua Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya kepada kita sehingga dapat berkumpul di tempat ini. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai, Melalui sebuah momen yang sangat tepat ini, perkenankan saya menyampaikan pidato dalam rangka Hari Lingkungan Hidup, untuk dijadikan renungan bagi Saudara-saudaraku semua. Namun sebelumnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmatNya sehingga kita dikaruniai kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini. Saudara-saudaraku, Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang adanya penebangan-penebangan liar yang membabi buta yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak punya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Sungguh hati ini merasa sangat prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan oleh orangorang yang mengatasnamakan bisnis kemudian mengesampingkan kelestarian hutan yang merupakan titipan anak cucu kita nanti. Berapa ribu meter kubik kayu telah mereka jarah. Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan yang sudah sedemikian kritis yang sangat membahayakan saudara-saudara kita yang lain dengan kemungkinan bencana banjir yang siap mengancam setiap saat. Saudara-saudaraku, Sadarlah, bahwa lingkungan kita ini merupakan sebuah sistem yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Jika salah satu bagiannya kita rusak maka bagian yang lain juga akan merasakan akibatnya. Maka dari itu, sudahilah kegiatan merusak hutan, penebangan liar dan pembabatan hutan yang hanya mementingkan aspek bisnis tanpa mau peduli terhadap kelestarian lingkungan. Lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak-hak anak cucu kita berupa alam yang lestari untuk kelangsungan hidup segenap komponen alam. Terima kasih atas perhatian Saudara-Saudaraku. Sekian.

Anda mungkin juga menyukai