Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK - INDIVIDU

(LKPD - I)

Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema*) : Kolaborasi STEAM


Kelas/Semester : VII / 2
Alokasi Waktu : 2 minggu
Nama Peserta Didik : Hernando Kar Heng Kwok
Kelas/No.Absen : 7C/14

A. Judul LKPD
Pembuatan Ecobrick sebagai Upaya untuk Menanggulangi Penumpukan Sampah
Plastik (3R)
B. Tujuan Pembelajaran/ LKPD
1. Peserta didik mampu mengenal berbagai cara dan upaya mengelola limbah di
lingkungan sekitar
2. Peserta didik mampu membuat ecobrick.
C. Rumusan Masalah
1. Bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan ecobrick?
2. Bagaimanakah cara membuat ecobrick?
3. Syarat-syarat apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ecobrick?
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Tongkat atau sendok
2. Bahan
a) Botol bekas air mineral 330 ml
b) Sampah plastik
E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Siapkan berbagai macam plastik baik plastik kresek, kemasan, sedotal, dll. Pastikan
semuanya kering, tidak mengandung air sama sekali.
2. Siapkan tongkat kecil untuk mendorong plastik ke dalam botol. Pilih tongkat kecil
yang paling nyaman, misalnya terbuat dari kayu atau bambu. Ukurannya pun bisa
menyesuaikan dengan tinggi botol.
3. Pastikan tidak ada logam, kertas, gelas, dan plastik bio-degradable
4. Siapkan botol bekas air minum mineral ukuran 330 ml. cuci bersih dan keringkan,
sampai benar-benar tidak ada kandungan air.
5. Masukkan plastik-plastik yang sudah disiapkan sebelumnya, dan masukkan ke
dalam botol.
6. Mampatkan botol dengan plastik-plastik tersebut, namun hati-hati jangan sampai
botol plastik rusak.
7. Dokumentasikan kegiatan yang kamu lakukan berupa foto dan video.
a. Dokumentasi foto meliputi : Foto pada saat proses membuat ecobrick
b. Hasil ecobrick yang sudah kalian buat
Foto-foto dilampirkan di sini ↓

Jika sudah selesai, silakan Save As dengan format


File doc : STEAM_Nama_Kelas_NoAbsen

Bacaan Inspiratif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan


Imran Agus Nurali mengatakan, ada dampak yang tidak bagus dari limbah plastik terhadap
lingkungan atau kesehatan tubuh. Menurutnya, hal itu karena plastik yang sulit terurai sehingga
dampak yang terlihat adalah terjadinya penimbunan limbah, menyumbat saluran air, dan banjir
mencemari lingkungan.

“Berikutnya, dia akan mempengaruhi kesehatan tubuh manusia kalau tertimbun di tanah atau
air kemudian terjadi pecahan-pecahan dari limbah plastik itu berpotensi membahayakan
kesehatan manusia jika air itu dikonsumsi,” kata Imran seperti dalam keterangan tertulis yang
diterima Republika.co.id, Rabu (16/1).
Tak hanya itu, dia menambahkan, dampak berbahaya akan terjadi pada tanaman di darat dan
biota air. Misalnya, mikroplastik yang terkandung di dalam air akan langsung masuk ke dalam
organ tubuh ikan, ikan tersebut tidak akan bertahan hidup lama, dan apabila dikonsumsi oleh
manusia juga dapat berbahaya.

“Kemudian kalau dia (mikroplastik) kena panas matahari atau terbakar itupun berbahaya bagi
pernapasan. Kalau dibakar saja dia bisa menghasilkan zat karbon monoksida yang bahaya
untuk kesehatan,” ujarnya.

Namun demikian, tambah Imran, belum ada kajian ambang batas kandungan mikroplastik yang
dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup. Tetapi, masyarakat diimbau untuk mengurangi
penggunaan plastik.

“Sebenarnya yang lebih diutamakan kita membatasi penggunaan plastik seperti di ritel atau
warung-watrung. Kalau bisa dibatasi, kita gunakan tas belanja sendiri supaya tidak menambah
produksi plastik,” katanya.

Ia menyebut mengurangi penggunaan plastik bisa dimulai dari rumah tangga melalui
pengelolaan limbah. Caranya, bisa dengan pengelompokkan limbah organik dan nonorganik.
Limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos, sementara limbah nonorganik dapat
didaur ulang menjadi karya seni bahkan karya yang bernilai ekonomi.

Membatasi penggunaan plastik juga bisa dilakukan dengan membiasakan bawa botol minum
sendiri. Hal itu telah dilakukan oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek, bahkan di beberapa
kesempatan ia mengajak masyarakat untuk sama-sama terbiasa menggunakan botol minum
sendiri agar mengurangi limbah kemasan air minum.

Ecobrick: Solusi Pengelolaan Limbah Efektif di Zaman Modern


Pengelolaan sampah atau limbah plastik disebut menjadi salah satu permasalahan besar di
seluruh dunia. Karena sifatnya yang tidak dapat terurai, seringkali limbah plastik ini mencemari
berbagai macam hal dan mengancam setiap elemen yang berada dalam bumi tercinta.
Meskipun produksinya semakin sekarang semakin diminimalkan, limbah plastik masih tergolong
mengancam untuk kelangsungan kehidupan. Melihat permasalahan tersebut, ada sebuah solusi
alternatif yang ditawarkan untuk mengelola limbah plastik dalam era modern sekarang. Solusi
tersebut adalah dengan mengubahnya menjadi ecobrick.

Pengelolaan secara konvensional seperti membuang ke tempat pembuangan akhir ataupun di


bakar (incinerated) hingga saat ini disebut belum menjadi metode yang paling baik untuk
mengurangi jumlah limbah plastik yang terus bertambah. Kemunculan langkah pengelolaan
dengan metode 3R reuse, reduce, recycle pun dinilai juga belum terlaksana secara efektif.
Apa itu Ecobrick?
Bicara tentang pertanyaan apa itu Ecobrick, Ecobrick adalah sebuah inovasi visioner yang
dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua kata pembentuknya,
eco dan brick, Ecobrick secara sederhana didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan.
Ecobrick sendiri diciptakan oleh Rusel Maier seorang seniman dari Kanada di Filipina. Sangat
populer di dunia saat ini, Ecobrick juga sering dikenal dengan nama-nama seperti Bottle Brick
atau Ecoladrillo.
Dikembangkan dari material plastik atau sampah plastik, Ecobrick ini memiliki sifat dasar dari
plastik tersebut yaitu kuat, anti air, dan awet.
Apa Manfaat Ecobrick?
Manfaat utama dari pembuatan ecobrick ini tentu datang dari aspek pengelolaan limbah plastik.
Dimana dibanding membuang membakar atau menimbun sisa-sisa plastik yang berpotensi
menjadi faktor pencemaran alam, Anda dapat memanfaatkan sisa-sisa plastik tersebut menjadi
material pembentuk Ecobrick.
Selain mengakomodasi pengelolaan limbah plastik, inovasi limbah yang satu ini diketahui juga
memiliki berbagai manfaat lainnya. Adapun manfaat tersebut bisa ditinjau dari sisi fungsional
dan sisi ekonomis.
Dari sisi fungsional, manfaat ecobrick diketahui sering menjadi material dasar dalam
memproduksi sebuah barang. Mulai dari pembuatan furnitur, perabotan indoor, hingga material
pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang. Meskipun sederhana bentuknya,
Ecobrick benar-benar dapat menjadi material substitusi bangunan seperti batu bata merah atau
batako.
Beberapa komunitas pecinta lingkungan pun banyak yang mengembangkan bangunan dan
fasilitas ramah lingkungan dengan bermodalkan Ecobrick ini loh!
Selaras dengan sisi manfaat fungsional sebelumnya, manfaat Ecobrick sebenarnya juga
memiliki nilai ekonomi. Selain dapat mengirit biaya pembuatan produk-produk yang disebutkan
sebelumnya, Anda pun bisa menjualnya ke pasaran. Saat ini, Ecobrick banyak dijual ke
platform-platform jual beli online. Bahkan, sejumlah bank Sampah di beberapa wilayah di
Indonesia pun bersedia membeli ecobrick dengan sejumlah uang tunai.

Anda mungkin juga menyukai