Sampah plastik adalah sampah yang sering dijumpai di masyarakat, hampir disetiap
kegiatan setidaknya melibatkan penggunaan plastik. Misalnya, ketika membeli minuman atau
makanan dalam kemasan yang biasanya menggunakan plastik, untuk membawanya pun juga
menggunakan kantong kresek yang terbuat dari plastik. Sama halnya yang terjadi di SDN
Bangunsari 01 Kecamatan Dolopo. Banyak teman-teman yang menggunakan plastik di
lingkungan sekolah.
Pengelolaan sampah plastik disebut menjadi salah satu permasalahan besar karena
sifatnya yang tidak dapat terurai, seringkali limbah plastik ini mencemari berbagai macam
hal. Melihat permasalahan tersebut, sekolah kami SDN Bangunsari 01 Kecamatan Dolopo
mengambil sebuah solusi alternatif yang ditawarkan untuk mengelola limbah plastik yang
tidak dapat didaur ulang menjadi kerajinan, yakni Ecobrick.
Ecobrick adalah botol plastik yang berisi sampah plastik, yang telah dibersihkan,
kemudian dipadatkan untuk membentuk sebuah kerajinan. Namun bisa juga dimanfaatkan
untuk produk lain. Seperti tempat duduk, meja, pembatas pinggir jalan, pagar dan lain
sebagainya.
Mengapa Ecobricks adalah solusi yang baik? Karena penggunaan ecobricks ini
diharapkan dapat menjadi solusi akan sampah plastik yang jumlahnya semakin meningkat di
sekolah kami. Dengan ecobrick, sampah-sampah plastik ini akan tersimpan terjaga di dalam
botol sehingga tidak perlu dibakar, menggunung, tertimbun dan lain-lain. Membuat ecobrick
cukup mudah namun harus benar.
Untuk membuatnya diperlukan bahan dan alat, yakni botol plastik, sampah plastik
halus seperti kantong kresek, sampah plastik kasar seperti kemasan makanan, sebuah gunting,
dan kayu ukuran 2x40 cm. Berikut cara pembuatannya:
Dengan adanya ecobrick, sampah-sampah plastik dapat tersimpan dengan baik dalam
botol dan dimanfaatkan untuk hal berguna lainnya, daripada membuat sampah plastik harus
dibakar, tertimbun, atau dibiarkan menggunung di tempat pembuangan sampah. Jika plastik-
plastik tersebut dibakar, maka zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida akan terlepas ke
udara, membahayakan kesehatan orang-orang, hingga menjadi penyumbang pemanasan
global. Kemudian, jika dibiarkan begitu saja, partikel plastik juga akan sulit sekali terurai dan
dapat membahayakan ekosistem di sekitarnya, seperti ekosistem tanah maupun laut. Oleh
karena itu, SDN Bangunsari 01 Kecamatan Dolopo dapat mengelola sampah plastik dengan
membuat kerajinan ecobrick.
Jika terpilih menjadi Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, saya akan berupaya
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak anak tentang pentingnya
pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan. Saya akan memberikan contoh
teman teman sebaya tentang pentingnya memilih sampah dan mengolah sampah menjadi
barang yang berguna sepeti ecobrick. Selain itu saya akan mempromosikan kegiatan ecobrick
dalam skala besar seperti yang dilakukan di SDN Bangunsari 01 Dolopo agar dapat
diterapkan di sekolah dan lingkungan sekitar lainnya.