Ecobrick diangkat sebagai salah satu materi pada Wilayah karena merupakan teknologi sederhana dan tepat guna yang dapat dimanfaatkan warga, serta memiliki nilai ekonomis jika diproduksi. Sampah plastik yang biasanya hanya di buang langsung ke tempat sampah, sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi barang yang lebih bernilai atau sebagai barang yang dapat mensubtitusi barang lain. Perilaku warga di RT 37 yang terkadang masih membuang atau membakar sampah yang didalamnya termasuk sampah plastik adalah kegiatan yang sangat berbahaya, ketika plastik dibakar maka akan menghasilkan zat beracun yang akan terdispersi oleh angin dan hujan, sehingga akan mencemari lingkungan yang terpapar. Ataupun membiarkan plastik terpapar sinar UV juga akan sama berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, ecobrick dapat menjadi salah satu alternatif yang baik untuk mengurangi sampah plastik yang ada. Membuat ecobrick cukup mudah yaitu bahan utamanya ialah sampah plastik. Adapun langkah-langkahnya pilah sampah plastik dalam kelompok tersendiri, kemudian kelompokkan botol-botol plastik dengan ukuran yang sama, masukkan dan padatkan sampah plastik yang ada dalam botol plastik tersebut. Jangan lupa untuk perhatikan kualitas dari ecobrick yang dibuat, dimana memperhatikan kepadatan minimum yang bagus, yaitu Berat Minimal = Volume botol x 0,35 g/ml.
Gambar 3.4 Proses Pembuatan Ecobrick (ecolearning, 2019)
Setelah itu, ecobrick siap untuk digunakan sebagai pengganti bata untuk membangun suatu bangunan dan menjadi solusi alternatif yang mudah untuk diterapkan dalam mengelola sampah plastik yang saat ini masih jarang dilakukan di Indonesia.