Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sanitasi Lingkungan ISSN 2828-7592

Vol.1, No.2, November 2021


https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran Terhadap Lingkungan


Kabupaten Jember

Public Knowledge About The Burning Effect On The Enviroment Of Jember District

Detania Faridawati1, Sudarti2


1
Universitas Jember
2
Universitas Jember
(sudarti.fkip@unej.ac.id)

ABSTRAK
Latar Belakang: Pembakaran sampah digunakan oleh masyarakat di desa sebagai alternatif utama
dalam pengelolaan sampah karena cara ini merupakan cara yang efisien dan tidak membutuhkan biaya
yang banyak. Namun, pembakaran sampah berdampak pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat pengetahuan masyarakat Desa Tegalwangi Kabupaten Jember mengenai dampak
pembakaran terhadap pencemaran lingkungan.
Metode:Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan responden masyarakat yang
berasal dari Desa Tegalwangi, Kabupaten Jember. Pemilihan sampel menggunakan jenis random
sampling dengan sampel penelitian sebanyak 30 responden masyarakat Desa Tegalwangi Kabupaten
Jember.Hasil kuesioner dianalisis untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Desa Tegalwangi
Kabupaten Jember mengenai dampak pembakaran sampah terhadap pencemaran lingkungan.
Hasil:Didapatkan hasil penelitian dari 30 responden yaitu menunjukkan bahwa 60% masyarakat yang
memiliki tingkat pengetahuan baik dan 40% memiliki tingkat pengetahuan kurang baik tentang
dampak pembakaran sampah terhadap lingkungan. Hasil penelitian dari 30 responden yaitu
menunjukkan bahwa hanya 23,3% masyarakat yang berperilaku baik dan 76,7% memiliki perilaku
kurang baik dalam pengolahan sampah. Hal tersebut dilihat dari indikator yang ada, yaitu pengetahuan
dan perilaku.
Kesimpulan:Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Tegalwangi Kabupaten Jember memiliki
tingkat pengetahuan yang baik tentang dampak pembakaran sampah terhadap lingkungan. Dampak
pembakaran sampah terhadap lingkungan ini dapat menyebabkan pemanasan global, kebakaran,
pencemaran air dan udara.
Kata kunci : Pencemaran, pengetahuan, pembakaran sampah

ABSTRACT

Background:The burning of garbage is used by communities in village as a major alternative to waste


management because this method is very efficient and inexpensive. However, the burning of garbage
does have an impact on the environment. This study aims to analyze the level of public knowledge in
Tegalwangi village Jember district about the effect of burning on environmental pollution.
Methods: This research method uses the survey method with 30 respondents from Tegalwangi village
Jember district. Selection samples uses a kind of random sampling with as many research samples as
many as 30 respondents from Tegalwangi village Jember district. The results of the questionnaire
were analyzed to know the level of public knowledge in Tegalwangi village Jember district about the
effect of burning waste on environmental pollution.
Results:The result of study from 30 respondents showed that 60% of the public that have good
levelsknowledgeand 40% have poor knowledge about the effect from the burning waste effect on the
environment. The results of the study from 30 respondents showed only 23,3% of the people behave
properly and 76,7% behave poorly in waste management. This is seen from the existing indicator of
knowledge and behavior.

50
Jurnal Sanitasi Lingkungan ISSN 2828-7592
Vol.1, No.2, November 2021
https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

Conclusion:It can be concluded that the public of Tegalwangi Village, Jember District have a good
level of knowledge about the effect of burning waste on the environment. The effect of burning waste
on the environment can cause global warming, fires, water and air pollution.
Keywords : Pollution, knowledge, burning of waste

PENDAHULUAN tingkat kepedulian masyarakat terhadap


dampak pembakaran sampah pada lingkungan.
Di Indonesia sampah merupakan
Menurut UU No.18 Pasal 1 tahun 2008
permasalahan yang sangat besar, dalam satu
tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah
hari timbunan sampah yang dihasilkan oleh
sisa dari kegiatan sehari-hari manusia dan
beberapa kota besar bisa mencapai 480-1300
sebuah proses alam yang berbentuk padat.
ton.1 Berbagai upaya yang dilakukan oleh
Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang
pemerintah guna mengurangi timbunan
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan
sampah yang setiap harinya semakin banyak,
yang terdiri dari pengurangan dan penanganan
salah satunya menggunakan prinsi 3R yaitu
penanganan sampah.4
Reuse, Reduce, dan Recycle. Namun konsep
Salah satu tujuan dari pembakaran
tersebut tidak efektif apabila diterapkan di
sampah yaitu untuk mengurangi tumpukan
Indonesia apalagi di Desa mengingat konsep
sampah. Pembakaran sampah dijadikan
tersebut membutuhkan pengetahuan,
sebagai alternatif utama dalam pengelolaan
kesadaran, dan kepedulian masyarakat
sampah. Di samping itu terdapat kelebihan
terhadap lingkungan.1
metode pembakaran sampah yaitu metode
Banyak sekali dampak pembakaran
tersebut memiliki kemampuan mengurangi
sampah bagi lingkungan, salah satunya yaitu
sampah dengan jumlah yang banyak dan
pembakaran sampahplastik sangat berbahaya
dengan waktu relative singkat. Metode tersebut
bagi lingkungan karena dapat mengakibatkan
banyak dipakai di negara berkembang dan
atmosfer bumi terkontaminasi, hal tersebut
negara maju dengan menggunakan tujuan serta
terjadi dikarenakan ada pelepasan zat kimia
teknologi yang beda.5
yang beracun, dan akan mengakibatkan adanya
Pengelolaan sampah dengan metode
polusi udara.2
pembakaran akan menyebabkan berbagai
Penelitian sebelumnya menjelaskan
permasalahan yaitu asap yang dihasilkan
bahwa, tindakan dari pembakaran sampah
yaitu menghasilkan hasil bahwa tindakan pembakaran menyebabkan pencemaran udara.
negatif lebih tinggi daripada tindakan positif Menurut lembaga EFA asap membakar
dikarenakan banyak warga yang melakukan sampah dapat melepas zat beracun ke udara
pembakaran sampah terbuka karena TPS tidak seperti zat Nitrogen oksida, Karbon monoksida
dapat dijangkau di wilayah tersebut. Selain dan Partikel polusi. Selain menghasilkan zat-
berdampak pada lingkungan, asap pembakaran zat beracun, pembakaran sampah juga akan
sampah juga berdampak pada kesehatan karena berakibat pada kesehatan seperti iritasi,
gas yang dihasilkan berupa karbon monoksida, gangguan pernapasan, mengganggu sistem
karbon dioksida, yang dapat menjalar ke paru- repruduksi bahkan bisa menyebabkan kanker
paru sehingga akan menyebabkan ISPA dan kematian.6
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut).3 Perilaku merupakan segala sesuatu yang
Masyarakat di Desa Tegalwangi terjadi akibat adanya interaksi antara manusia
Kabupaten Jember memilih mengurangi dengan lingkungannya, sehingga perilaku
timbunan sampah dengan metode pembakaran. antara individu dengan masyarakat dapat
Metode pembakaran tersebut banyak dilakukan menjadi pengaruh lingkungan.7Perilaku
oleh masyarakat pedesaan karena layanan masyarakat terhadap sampah dapat diubah
pengangkutan sampah yang diberikan melalui persepsi masyarakat tentang
pemerintah tidak dapat menjangkau area lingkungan. Hubungan antara perubahan
pedesaan dan tidak adanya tempat persepsi dengan perilaku masyarakat yaitu
pembuangan sampah di Desa Tegalwangi dapat meningkatkan kualitas suatu lingkungan.
Kabupaten Jember. Selain itu, kurangnya Persepsi masyarakat terkait lingkungan sangat
berpengaruh sebagai penentuan perilaku peduli

51
Jurnal Sanitasi Lingkungan ISSN 2828-7592
Vol.1, No.2, November 2021
https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

lingkungan. Perilaku peduli lingkungan ini METODE


berkaitan erat dengan pendidikan lingkungan
hidup. Melalui pendidikan lingkungan hidup Penelitian ini menggunakan metode
sejak dini sangat bermanfaat dalam survei dengan jenis penelitian observasional,
pembentukan karakter serta kebiasaan yang rancangan potong lintangyaitu pengamatan dan
dapat mempengaruhi kondisi lingkungan pengumpulan data penelitian pada waktu yang
sekitar.8 sama. Sumber data dari penelitian ini yaitu
Pengetahuan merupakan suatu informasi menggunakan data primer dan data sekunder.
yang disadari oleh manusia. Pengetahuan Data primer yaitu dengan menggunakan
masyarakatd dapat diperolehmelalui berbagai kuesioner terhadap responden yang terdiri dari
sumber ataupun dalam pendidikan formal dua indikator yaitu pengetahuan masyarakat
maupun nonformal. Tanpa adanya dan perilaku masyarakat. Data sekunder dari
pengetahuan, perbuatan seseorang akan lebih penelitian ini yaitu gambar pendukung
mudah salah dibandingkan dengan seseorang penelitian, jurnal, artikel ilmiah, dan artikel
penelitian yang berkaitan. Lokasi penelitian
yang melakukan perbuatan dengan dasar
yaitu di Desa Tegalwangi Kecamatan
pengetahuan. Semakin baik pengetahuan
Umbulsari Kabupaten Jember. Pemilihan
masyarakat, maka akan semakin baik juga
lokasi penelitian tersebut karena banyak sekali
perilaku masyarakat terhadap lingkungan.7
masyarakat yang membakar sampah
Semakin meningkatnya jumlah penduduk sembarangan. Penelian ini dilaksanakan pada
dalam suatu wilayah, maka semakin meningkat bulan November 2021. Populasi penelitian ini
pula timbunan sampah yang dihasilkan setiap yaitu masyarakat Desa Tegalwangi Kabupaten
harinya. Untuk itu perlu diadakannya Jember. Pemilihan sampel menggunakan jenis
penyuluhan kepada masyarakat terkait cara random samplingdengan sampel penelitian ini
pengelolaan sampah yang baik dan benar tanpa menggunakan sebanyak 30 responden
harus dibakar. Pembakaran sampah tersebut masyarakat Desa Tegalwangi Kabupaten
dilakukan oleh masyarakat karena tidak Jember. Perhitungan besar sampelnya
adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menggunakan rumus dalam analisis statistik.
dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).4
Pengetahuan masyarakat tentang dampak Persentase = × 100%
pembakaran sampah terhadap lingkungan
merupakan sesuatu yang urgen karena apabila
pembakaran sampah tetap dilakukan karena
Dengan keterangan kriteria tingkat
minimnya tingkat pengetahuan masyarakat
pengetahuan: >50% = Baik dan ≤50% =
maka pembakaran sampah akan tetap dijadikan
Kurang baik.
sebagai alternatif utama dalam pengelolaan
sampah dan akan menyebabkan masalah utama Terdapat tiga tahap penelitian yaitu yang
bagi lingkungan seperti pemanasan pertamatahap persiapan yaitu menentukan
global,kebakaran, pencemaran air dan udara. indikator penelitian, menyiapkan isi dari
Peran masyarakat dalam mengelola kuesioner yang akan dibagikan kepada
sampah belum optimal karena banyak responden, yang kedua tahap pelaksanaan
ditemukan masyarakat yang membakar yaitu melakukan pengambilan data dengan
sampah di pinggir jalan, pinggiran sungai, menggunakan kuesioner atau angket kepada
belakang atau depan halaman rumah.7 Hal responden dan melakukan dokumentasi, yang
tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan ketiga menganalisa data hasil penelitian.
masyarakat tentang dampak pembakaran Analisa data dalam penelitian ini yaitu dengan
sampah. Maka dari itu, tujuan dilakukannya mengumpulkan data, menganalisa data, dan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat menarik kesimpulan. Proses analisis data ini
pengetahuan masyarakat Desa Tegalwangi, dilakukan dengan adanya bantuan tabel
Kabupaten Jember mengenai dampak deskriptif, yaitu tabel yang didapatkan dari
pembakaran sampah sembarangan bagi hasil penelitian kepada masyarakat Desa
lingkungan. Tegalwangi, kabupaten Jember.Instrumen

52
Jurnal Sanitasi Lingkungan ISSN 2828-7592
Vol.1, No.2, November 2021
https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

penelitian menggunakan kuesioner (angket) terhadap dampak pembakaran sampah yaitu


dan dokumentasi. sebanyak 18 responden (60%), lebih tinggi
dari pada masyarakat yang memiliki
HASIL pengetahuan kurang baik terhadap dampak
pembakaran sampah yaitu sebanyak 12
Hasil penelitian masyarakat tentang responden (40%).
dampak pembakaran sampah terhadap
lingkungan di Desa Tegalwangi Kabupaten
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku
Jember dengan dua indikator yaitu Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
pengetahuan dan perilaku dapat dilihat pada
Perilaku Jumlah Persentase (%)
tabel berikut:
Baik 7 23,3
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kurang Baik 23 76,7
Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran Jumlah 30 100
Sampah
Pengetahuan Jumlah Persentase Berdasarkan tabel 2, didapatkan hasil dari
(%) 30 responden yang memiliki perilaku baik
Baik 18 60 dalam pengelolaan sampah yaitu sebanyak 7
Kurang Baik 12 40 responden (23,3%), lebih rendah dari pada
Jumlah 30 100 masyarakat yang memiliki perilaku kurang
baik dalam pengelolaan sampah yaitu
Berdasarkan tabel 1, didapatkan hasil dari sebanyak 23 responden (76,7%).
30 responden yang memiliki pengetahuan baik

Gambar 1. Pembakaran Sampah di Desa Tegalwangi, Kabupaten Jember

PEMBAHASAN pencemaran udara dan menyebabkan ozon


tertutup yang dapat memicu terjadinya
Penelitian sebelumnya menyatakan pemanasan global (global warming). Selain
bahwa pembakaran sampah yang dilakukan di itu, memungkinkan terjadinya kebakaran
tempat terbuka menghasilkan emisi atau zat apabila pembakaran dilakukan ditempat
pembuangan beracun yang mengandung CO terbuka yang dekat dengan semak-semak
dan CH4 yang dapat menyebabkan pencemaran kering. Pencemaran yang dihasilkan oleh
lingkungan. Sebagian besar masyarakat pembakaran sampah tidak hanya udara saja
mengetahui tentang dampak negatif dari yang tercemar melainkan air dan tanah juga
pembakaran sampah bagi lingkungan, asap tercemar.9
pembakaran sampah menyebabkan

53
Jurnal Sanitasi Lingkungan ISSN 2828-7592
Vol.1, No.2, November 2021
https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

Pengetahuan masyarakat tentang dampak KESIMPULAN DAN SARAN


pembakaran sampah sangat penting guna
Dari analisis data yang telah dijabarkan
menjaga lingkungan hidup. Maka dari itu,
dalam pembahasan, maka dapat ditarik sebuah
perlu diadakannya penyuluhan atau sosialisasi
kesimpulan bahwa masyarakat Desa
tentang dampak pembakaran sampah bagi
Tegalwangi, Kabupaten Jember memiliki
lingkungan agar masyarakat dapat mengolah
tingkat pengetahuan yang baik terkait
sampah secara baik dan benar sehingga tidak
pengetahuan tentang dampak pembakaran bagi
menyebabkan kerusakan lingkungan.10
lingkungan, yaitu sebesar 60% yang
Sebagian besar masyarakat membakar
mengetahui dampak dari pembakaran sampah
sampah setiap satu minggu sekali, hal tersebut
dan sebesar 40% masyarakat memiliki
sangat berdampak bagi lingkungan. Hal
pengetahuan yang kurang baik hal tersebut
tersebut dilakukan karena tidak disediakannya
dikarenakan masyarakat tidak pernah
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan
mendapatkan penyuluhan atau sosialisasi
Tempat Pembuangan akhir (TPA) dari
terkait dampak pembakaran sampah. Analisa
pemerintah sehingga sebagian besar
data tentang perilaku masyarakat terhadap
masyarakat mengurangi timbunan sampah
pengelolaan sampah yaitu kurang baik karena
setiap harinya dengan cara dibakar dipinggiran
sebagian besar masyarakat melakukan
jalan dan sungai sehingga dapat mengganggu
pengelolaan sampah selama satu minggu sekali
aktifitas pengguna jalan dan warga sekitar.
dengan cara dibakar dan tidak disediakannya
Pemilahan antara sampah organik dan
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) oleh
sampah anorganik adalah salah satu perilaku
pemerintah sehingga masyarakat Desa
masyarakat untuk menangani permasalah
Tegalwangi, Kabupaten Jember melakukan
sampah di lingkungan sekitar.11 Dari data hasil
pembakaran sampah sebagai alternatif utama
penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di
dan mudah dilakukan. Diharapkan untuk
Desa Tegalwangi Kabupaten Jember sudah
pemerintah untuk melakukan penyuluhan atau
cukup baik dalam melakukan pemilahan jenis
sosialisasi kepada masyarakat Desa
sampah yakni antara sampah organik dan
Tegalwangi, Kabupaten Jember tentang
sampah anorganik dalam proses pengelolaan
dampak dari pembakaran sampah serta
sampah, meskipun tidak disediakannya
pengelolaan sampah yang baik, agar
Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
masyarakat memperoleh pengetahuan tentang
sebagian besar masyarakat melakukan
dampak pengelolaan sampah yang dapat
pemilahan sampah organik dan anorganik
menyebabkan kerusakan lingkungan dan perlu
secara mandiri dan menjual sampah anorganik
disediakannya tempat sampah dengan
ke pengepul rongsokan (barang bekas) untuk
membedakan jenis sampah baik sampah
dijual.
organik maupun nonorganik.
Pada penelitian lainnya, pembakaran
sampah merupakan cara yang efisien
DAFTAR PUSTAKA
digunakan dalam pengelolaan sampah dengan
cara membakar sampah menggunakan minyak 1. Abdurrachman, A., Chandra, I. & Salam,
tanah dan api. Terdapat pula dampak positif R. A. Untuk Pengamatan Emisi Dari
dari pembakaran sampah yaitu tidak Pembakaran Sampah Rumah Tangga
membutuhkan lokasi yang luas, dan dapat Design of Co 2 and No 2 Gas Detector for
Monitroing Emissions From Residential-
digunakan sebagai sumber energi untuk
Waste Burning. 7, 1342–1349 (2018).
pembangkit uap air panas, dalam pencairan
2. Fauzi, M. et al. Pengenalan dan
logam, dan listrik.12 pemahaman bahaya pencemaran limbah
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu plastik pada perairan di Kampung Sungai
sulitnya dalam melaksanakan dokumentasi Kayu Ara Kabupaten Siak. Unri Conf.
karena pada saat penelitian tanah yang basah Ser. Community Engagem.1, 341–346
akibat hujan sehingga masyarakat di Desa (2019).
Tegalwangi Kabupaten Jember tidak 3. Setiawan, S. H., Heriyani, F. & Biworo,
membakar sampah yang tertimbun. A. Sampah Terbuka Dengan Frekuensi

54
Jurnal Sanitasi Lingkungan ISSN 2828-7592
Vol.1, No.2, November 2021
https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

Ispa. Homeostasis3, 407–410 (2020). 8. Isthofiyani, S. E., Prasetyo, A. P. B. &


4. Mahmudi, A., Sanggrawati, I. & Fariza, Retno, S. I. Persepsi Dan Pola Perilaku
A. G. Jurnal Abdi Bhayangkara Masyarakat Bantaran Sungai Damar
UBHARA Surabaya. 616–626 (2020). Dalam Membuang Sampah Di Sungai. J.
5. Wahyudi, J. Emisi Gas Rumah Kaca Innov. Sci. Educ.5, 128–136 (2016).
(Grk) Dari Pembakaran Terbuka Sampah 9. Napid, S., Budi, R. S. & Susanto, E.
Rumah Tangga Menggunakan Model Pembakaran Sampah Anorganik
Ipcc. J. Litbang Media Inf. Penelitian, Menimbulkan Dampak Positif Dengan
Pengemb. dan IPTEK15, 65–76 (2019). Perolehan Asap Cair Bagi Masyarakat
6. Rendi et al. Edukasi Pengelolaan Sampah Lingkungan Ix Kecamatan Amplas. J.
dan Pendampingan Penggunaan Mesin Pengabdi. Mitra Masy.1, 30–36 (2021).
Pembakar Sampah Di Desa Semangat 10. Made, N. I., Bunga, N. I. A. & Dewi, S.
Dalam. J. Pengabdi. Al-ikhlas7, 140–142 Analisa limbah rumah tangga terhadap
(2021). dampak pencemaran lingkungan. lim,
7. Sukerti, N. L. G., Sudarma, I. M. & 1159–1164 (2021).
Pujaastawa, I. B. . Perilaku Masyarakat 11. Sari, P. N. Application of
Dalam Pengelolaan Sampah Dan Faktor- counterpulsation intra-aortic balloon in
Faktor Yang Mempengaruhi Di cardiogenic shock. Kardiol. Pol.22, 573–
Kecamatan Denpasar Timur Kota 579 (2016).
Denpasar, Provinsi Bali. ECOTROPHIC 12. Hasibuan, R. Analisis Dampak Limbah
J. Ilmu Lingkung. (Journal Environ. Terhadap Pencemaran Lingkungan
Sci.11, 148 (2017). Hidup. J. Ilm. Advokasi04, (2016).

55

Anda mungkin juga menyukai