Anda di halaman 1dari 6

SIFAT WARNA HASIL PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan guna memenuhi tugas praktikum Teknik Pasca Panen Hasil Pertanian

Oleh:
Kelas A

Kelompok 1

Siti Sofiyah NIM 191710201006


Novendra Fernandia A. NIM 191710201051
Tarisa Salsabilla NIM 191710201082

LABORATORIUM ENJINIRING HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1. DATA HASIL PENGUKURAN SIFAT WARNA

Praktikum sifat warna hasil pertanian bertujuan mengukur atribut warna


beragam bahan hasil pertanian berdasarkan data paramater warna L a dan b dan
mengevaluasi mutu produk pertanian berdasarkan sifat warnanya. Alat yang
digunakan adalah color reader CS10, cawan petri, dan kalkulator.
Tabel 2. Parameter warna bahan hasil pertanian

Parameter Warna
Bahan L a b
1 2 3 Rata² 1 2 3 Rata² 1 2 3 Rata²

- - -
-
Saos 61,58 61,6 61,9 61,69 11,7 12,0 11,96 -1,58 -1,57 -1,58 -1,57
12,07
6 7 6

-
Yogurt 20,95 20,26 20,28 20,49 5,5 5,51 5,6 5,536 -9,88 -9,85 -9,96
10,17

Sirup -
-
Marja 58,47 59,09 58,95 58,83 9,65 8,56 8,95 9,053 12,0 -11,13 -11,13
10,25
n 3

Kecap 70,28 70,33 70,35 70,32 0,07 0,07 0,51 0,216 3,27 2,75 2,76 2,92

Tabel 3. Rekapitulasi data

Parameter warna WI ɸ CV
Bahan
Rerata L Rerata a Rerata b

Saos 61,693 -11,966 -1,576 59,836 7,503 12,069

Yogurt 20,496 5,536 -9,966 19,682 -60,948 11,4003

Sirup
58,836 9,053 -11,136 56,405 -50,64 14,351
Marjan

Kecap 70,32 0,216 2,926 70,175 85,778 2,933


BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Nilai Parameter WI, , CV Tertinggi dan Terendah


Warna memegang peranan penting terhadap karakteristik bahan maupun
produk pangan. Warna menjadi salah satu perameter mutu suatu produk pangan
dan juga bahan bakunya. Warna dapat ditentukan dengan instrument maupun uji
sensoris. Instrumen yang umumnya digunakan ialah chromameter. Parameter
yang dapat diamati diantaranya nilai chroma, derajat hue, nilai a*, b* dan
kecerahan (McGuire, 1992). Berdasarkan data pada tabel 2, bahan hasil pertanian
dengan parameter WI (Whiteness Index) nilai tertinggi adalah kecap dengan nilai
70,175 sedangkan yang terendah adalah yoghurt dengan nilai 19,682. Bahan hasil
pertanian dengan parameter hue (ɸ) tertinggi adalah kecap dengan nilai 85,778
sedangkan yang terendah adalah yoghurt dengan nilai -60,948. Bahan hasil
pertanian dengan parameter Chroma Value (CV) tertinggi adalah saos dengan
nilai 12,069 sedangkan yang terendah adalah kecap dengan nilai 2,933.

2.2 Kesesuaian Tinggi atau Rendah Nilai WI dengan Parameter L


Berdasarkan data pada tabel 2, nilai parameter WI (Whiteness Index)
tertinggi adalah kecap dengan nilai 70,175 dan nilai parameter L (Lightness)
tertinggi adalah kecap dengan nilai 70,32. Sedangkan nilai parameter WI terendah
adalah yoghurt dengan nilai 19,682 dan nilai parameter L terendah adalah yoghurt
dengan nilai 20,496. Hal ini menunjukkan bahwa nilai parameter WI bersesuaian
atau berbanding lurus dengan nilai parameter L. Artinya, jika nilai parameter WI
rendah maka nilai parameter L juga semakin rendah. Sedangkan jika nilai
parameter WI tinggi maka nilai parameter warna L juga semakin tinggi.

2.3 Bahan yang Memiliki Warna Gelap dan Terang Serta Nilai L dan WI
yang Bersesuaian
Parameter L (Lightness) merupakan parameter yang menunjukkan tingkat
kecerahan bahan hasil pertanian. Nilai parameter L dimulai dari nilai 0 (hitam)
sampai 100 (putih). Berdasarkan data pada tabel 2, bahan hasil pertanian yang
memiliki nilai parameter L dan WI tertinggi adalah kecap sedangkan bahan
dengan nilai parameter L dan WI terendah adalah yoghurt. Hal ini menunjukkan
bahwa kecap lebih cerah daripada yoghurt. Karena bahan yang memiliki nilai L
dan WI lebih tinggi artinya bahan tersebut lebih cerah dan bahan dengan nilai L
dan WI lebih rendah artinya bahan tersebut lebih gelap.

2.4 Penilaian Kelompok terhadap Nilai CV Tinggi


Chroma Value (CV) adalah kualitas warna yang membedakan antara
warna kuat dan lemah. Semakin tinggi CV yang dihasilkan maka semakin bagus
warna dari bahan hasil pertanian. Warna merupakan salah satu faktor sensori yang
mempengaruhi penerimaan produk pangan (Holinesti, 2009). Menurut Leön
(2005) bahwa penampilan fisik dan warna adalah parameter pertama bagi
konsumen untuk menentukan kualitas dari suatu produk secara subjektif.
Berdasarkan data pada tabel 2, bahan pertanian yang memiliki nilai CV tinggi
adalah sirup dengan nilai 14,351 sedangkan yang memiliki nilai CV rendah adalah
kecap. Kelompok kami lebih menyukai bahan yang memiliki nilai CV (Chroma
Value) lebih tinggi dibanding dengan nilai CV yang lebih rendah. Hal ini
dikarenakan jika dinilai secara visual maka warna sirup lebih menarik dibanding
warna kecap.
BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum sifat warna hasil pertanian
dapat disimpulkan bahwa:
1. Bahan hasil pertanian dengan parameter WI (Whiteness Index) nilai tertinggi
adalah kecap sedangkan yang terendah adalah yoghurt. Parameter hue (ɸ)
tertinggi adalah kecap sedangkan yang terendah adalah yoghurt. Dan
parameter Chroma Value tertinggi adalah saos sedangkan yang terendah
adalah kecap.
2. Nilai parameter WI (Whiteness Index) bersesuaian atau berbanding lurus
dengan nilai parameter L (Lightness). Jika nilai parameter WI tinggi maka
nilai parameter warna L juga semakin tinggi.
3. Kecap lebih cerah daripada yoghurt. Karena bahan yang memiliki nilai L dan
WI lebih tinggi artinya bahan tersebut lebih cerah dan bahan dengan nilai L
dan WI lebih rendah artinya bahan tersebut lebih gelap.
4. Kelompok kami lebih menyukai bahan yang memiliki nilai CV (Chroma
Value) lebih tinggi dibanding dengan nilai CV yang lebih rendah. Hal ini
dikarenakan jika dinilai secara visual maka warna sirup lebih menarik
dibanding warna kecap.
DAFTAR PUSTAKA

Holinesti, Rahmi. 2009. Studi Pemanfaatan Pigmen Brazilein Kayu Secang


(Caesalpinia sappan L.) Sebagai Pewarna Alami Serta Stabilitasnya
pada Model Pangan. Jurnal Pendidikan dan Keluarga UNP, Vol. I, No. 2,
Page 11-21. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2884
[Diakses pada 11 Mei 2020]
Leön, K., D. Mery, and F. Pedreschi. 2005. Color Measurement in L*a*b* Units
From RGB Digital Images. Publication in Journal of Food Engineering
Vol. I, Page 1-23. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2884
[Diakses pada 11 Mei 2020]
Mcguire, R.G. 1992. Reporting of Objective Color Measurements. HortScience
27,1254–1255.
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/agrisaintifika/article/downl
oad/40/39 [Diakses pada 10 Mei 2020]

Anda mungkin juga menyukai