Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PERHITUNGAN F-VALUE PADA

PROSES PASTEURISASI PENGALENGAN


RAJUNGAN DI PT. NUANSA CIPTA
MAGELLO, MAKASSAR

AL ACTHUR LAPENE
NRP. 52163111423
Dosen Pembimbing :
Bapak Dr. Ir. Achamad Poernomo, M.Appsc*
Ibu Randi B. Salampessy, A.Pi, M.Si*
LATAR BELAKANG
 Rajungan sering diekspor dalam bentuk rajungan beku untuk produk kaleng masih
kurang karena itu di lakukan pengalengan daging rajungan secara pasteurisasi (BKIPM,
Makassar 2019).

 pasteurisasi adalah proses pemanasan produk untuk mendapatkan suhu dan waktu
yang optimal dengan cara perhitungan f-value (Hariyadi,2019)

 f-value proses pasturisasi pengalengan rajungan yang di maksudkan yakni proses


kecukupan termal untuk membunuh mikroba (biasanya dalam menit) target pada level
yang diinginkan dan pada suhu tertentu

PT. Nuansa Cipta Magello merupakan salah satu perusahaan perikanan pengalengan
rajungan dan sudah ekspor sampai Eropa khususnya wilayah amerika,dan berada di
Makassar, Sulawesi Selatan.
I Tujuan dan Batasan Masalah
penerimaan bahan
baku hingga pengiriman
Proses
Pengolahan
organoleptik

Menghitung proses
Mutu termal f-value pada
Perhitungan
Bahan Baku proses pasteurisasi.
f-value
sensori, ALT, Mutu III
Produk Akhir

II
METODE PRAKTIK

Waktu dan Tempat


• 17 Februari – 17 April 2020
• PT. Nuansa Cipta Magello
Alat
- Score Sheet
Organoleptik ( SNI Bahan
- Pengujian
Mikrobiologi (Alt) - Bahan baku rajungan
- Thermokopel - air dan es
- Alat Penutup Kaleng - garam atau SAPP
- Alat Pelabelan ( Sodium Acid Pyrophosphate)
- Meja Proses
- Pisau
- Tangki Pasteurisasi,
- Tangki Pendinginan,
- Dan Timbangan
JENIS DATA

Data Data
Primer Sekunder

- data alur proses pengalengan data-data perusahaan mengenai


rajungan, keadaan umum perusahaan sebagai:
- pengujian mutu bahan 1. tempat/lokasi pabrik,
baku,pengujian mutu produk 2. kapasitas penerimaan bahan baku,
akhir, 3. kapasitas produksi dalam satu hari,
4. sarana dan prasarana perusahaan,
- data perhitungan f-value pada
5. studi pustaka dari berbagai
proses pasteurisasi. penulisan.
METODE KERJA

Pengamatan alur Proses Pengujian Mutu Perhitungan f-value


Pengamatan alur Proses

- Penerimaan bahan baku - Penutupan kaleng ( seaming )


- Sortasi - Pengkodean
- Final checking - Pasteurisasi
- Pencampuran daging - Chilling
( mixing )
- Pengemasan
- Deteksi Logam
- Penyimpanan
- Pengisian daging dalam
- Stuffing
kaleng ( filling )
- Penimbangan
Pengujian Mutu

Bahan baku Produk akhir

1. organoleptik. 1. Sensori. 2. Mikrobiologi

Score sheet
(SNI 6929:2016). ALT
Score sheet
(SNI 4224:2015).
Hasil Pengamatan Organoleptik Bahan Baku Hasil Pengujian Organoleptik Produk Akhir

Pengamat SNI Pengamat Standar


Simpangan Baku Nilai Simpangan Baku Nilai
an an Perusahaan
1 8,13 ≤ µ ≤ 8,39 8 1 8,06 ≤ µ ≤ 8,56 8
2 8,13 ≤ µ ≤ 8,39 8 2 7,82 ≤ µ ≤ 8,18 8
3 7,61 ≤ µ ≤ 8,19 8 8,14 ≤ µ ≤ 9,2
7 3 8
4 8,15 ≤ µ ≤ 8,45 8 8
4 8,36 ≤ µ ≤ 8,5 8
5 7,76 ≤ µ ≤ 8,64 8
5 7,94 ≤ µ ≤ 8,16 8
6 8 ≤µ≤ 8 8
Rata-rata 8   6 7,9 ≤ µ ≤ 8,18 8
Perhitungan f-value

Ketetapan Perlakuan suhu


nilai D dan z dan waktu Sifat
dan Nilai p- organoleptik
value Setiap 5 menit sekali
selama 135,140,145, dan
150 menit dengan suhu
187⁰F
Penetapan nilai D-
value dan z-value

• Untuk memperoleh data per 5 menit sampai pada waktu


135,140,145 dan 150 menit Selama suhu 187⁰F
Pengulangan Waktu ALT Log N Nilai D Log D Nilai z
1 630
2 135 670
3 650
650 2.81954394
Rata-rata  
Data D-value dan z-value

1 590
2 140 630
3 620
613,33 2.78532984
Rata-rata  

147,06 2,17 0.005


1 580
2 145 540
3 550
Rata-rata   556,66 2.74818803

1 530
2 150 520
3 500
516,66 2.71600334
Rata-rata  
KURVA KENAIKAN SUHU PADA PERHITUNGAN P-VALUE

p-value
200
f(x) = 1.12 x + 64.24
180 R² = 0.81
160
140
Temperatur ˚F

120
100
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140
waktu pemanasan dalam menit
suhu daging rajungan Linear (suhu daging rajungan)
Perhitungan f-value Dengan
Metode Grafik
•  Perhitungan data dari suhu 187⁰F setiap waktu 5 menit sekali sampai
pada waktu 135,140,145 dan 150 menit dengan nilai standar z=10
• LR=

• - Akumulatif
Fₒ = hasil perkalian antara nilai Dₒ pada suhu
standar
LR = Nilai Letal titik terdingin produk
Ft = Nilai F pada suhu lain
Tref = suhu proses termal
t = suhu titik terdingin produk
z = peluang berapa derajat bakteri mati
KURVA F-VALUE
KURVA F-VALUE
HASIL PERHITUNGAN F-VALUE

WAKTU PEMANASAN Nilai F-value

135 45,20

140 51,12

145 50,00

150 57,30
SIFAT ORGANOLEPTIK
SIFAT ORGANOLEPTIK
KESIMPULAN
Dalam pembuatan Karya Ilmiah Praktik Akhir ini dapat disimpulkan bahwa :
1.Alur proses pengalengan rajungan di PT. Nuansa Cipta Maggelo di mulai dari
penerimaan bahan baku ( receiving ), sortasi, final checking, pencampuran
daging ( mixing ), pengecekan metal detector, pengisian daging pada kaleng
( filling ), penimbangan, penutupan kaleng ( seaming ), pengkodean
( coding ), pasteurisasi, pendinginan ( chilling ), pengepakan dan pelabelan,
penyimpanan dingin ( chill storage ), sudah memenuhi persyaratan sesuai SNI
6929.3:2016.
2.Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji regresi linier dapat disimpulkan bahwa
ketahanan panas mikroba dapat dilihat dari (nilai D dan nilai z) daging rajungan
pada suhu pemanasan 187⁰F selama 135, 140, 145, 150 menit dengan nilai D
sebesar 141,1 menit dan nilai z sebesar 0,005⁰F . Kecukupan panas (nilai P)
pada pasteurisasi daging rajungan yang dapat menurunkan 5 siklus logaritmik
(5D) sebesar 161,67 menit.
3.Berdasarkan hasil perhitungan f-value pada proses pasteurisasi dengan metode
grafik mendapatkan nilai f-value untuk waktu pemanasan dengan suhu 187⁰F
dengan waktu pemanasan 135, 140, 145, dan 150 menit yaitu f-value 135 menit
45,20, f-value 140 menit 51,12, f-value 145 menit 50,00, dan f-value 150 menit
57,30. Pada perhitungan f-value pada pengalengan rajungan sudah memenuhi
SARAN

1.Untuk menghindari nilai f-value yang tidak dapat dihitung


menggunakan alat secara manual, maka sebaiknya proses
perhitungan nilai f-value menggunakan alat perhitungan
secara digital. Karena bila terjadi kerusakan alat ukur suhu
titik terdingin ( termokopel ) secara manual, maka kita tidak
bisa menentukan nilai letalitas produk, karena nilai letalitas
produk dapat mempengaruhi nilai f-value.
2.Jika nilai f-value tidak dapat di hitung maka berpengaruh
pada penentuan masa simpan produk ( kadaluwarsa ).

Anda mungkin juga menyukai