Anda di halaman 1dari 45

Budidaya Ikan Patin Pustina

(Pangasianodon hypophthalmus)

Oleh : Irwan, S.Pi, M.Si


Staf BPBAT Sungai Gelam

Disampaikan pada pertemuan teknis


budidaya patin pustina di Kab. Tulung
Agung 25 Feb 2023

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya


Balai Perikanan Budidaya Air Tawar
Sungai Gelam
2023
Outline Materi

1. Habita asli ikan patin

2. Ketersediaan induk unggul

3. Teknik Pemijahan

4. Teknik pemeliharaan larva

5. Teknik pembesaran di kolam

6. Analisa laba rugi


Habitat Asli Ikan Patin Siam

• Habitat asli dari


sungai Mekong
(melintasi China,
Kamboja, Thailand
(siam) dan
Vietnam)
• Masuk Indonesia
thn 1972
• Mulai
dibudidayakan
tahun 1995
Keunggulan Ikan Patin Siam

Produksi 4th terbesar


0101 (DJPB 2018)
02
01 Ikan patin sudah diminati oleh konsumen

03 Biaya produksi rendah


02
Pakan rendah protein sehingga biaya produksi rendah, ramah
lingkungan, sumber protein yang murah (Nguyen 2013)

04
03
Kebutuhan oksigen
Mampu mengambil oksigen dari udara (Lefevre et al. 2011; 2013)
karena memiliki swim bladder (Browman and Kramer 1985)
Data Produksi Patin
Data Produksi (ton)
No PROPVINSI
2017 2018 2019
1 SUMATERA SELATAN 122.982,12 137.662,04 122.289,13
2 KALIMANTAN SELATAN 28.589,51 49.571,43 56.968,46
3 KALIMANTAN TENGAH 32.536,69 34.828,15 33.587,19
4 RIAU 23.190,40 36.668,60 27.334,75
5 JAWA BARAT 53.303,26 21.148,77 22.424,64
6 JAMBI 21.631,30 19.974,13 18.550,92
7 LAMPUNG 7.841,83 14.683,96 18.445,63
8 JAWA TIMUR 7.567,64 19.475,91 16.592,82
9 SUMATERA UTARA 1.326,82 6.067,84 11.904,68
Total 298.969,56 340.080,82 328.098,22

Sumber: https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=total&i=2#panel-footer
Program Pemuliaan Ikan Patin
• Tujuan seleksi: menghasilkan
galur yang memiliki
pertumbuhan yang cepat, G1
disebut :
Galur pertumbuhan Rataan

• Metode yang digunakan :


Seleksi individu/massa G2

• Karakter yang diseleksi Rataan


Bobot Tubuh

• Soft lounching tahun 2021 Gn


dengan nama patin PUSTINA dan
dalam proses rilis
Rataan
Desain Pemuliaan Patin PUSTINA

Populasi Founder
(Riau, Jambi, Lampung, Bogor, Bekasi, Subang, Mandiangin, 2009 - 2011
Kamboja, Vietnam)

Populasi Dasar Generasi I


2011 - 2013
(G1Ds)

G1Ds G1Ps 2013

G2Ps 2015

G2Ds G3Ps G1H 2018

G3Ds G4Ps G2Hi 2020

G5Ps 2022

GnDs GnPs GnHi

G : Generasi , Ps : galur pertumbuhan, H: galur daya tahan, Ds : populasi dasar


Respons seleksi Patin Pustina (G3)

G3 Populasi dasar • Akumulasi respons seleksi


700 tiga generasi sebesar
42.6%,
600 • Respons per- generasi
sebesar 14.2%
Bobot tubuh (g)

500 42.6%
• Pembanding respons seleksi ikan
lain:
400
 Nila: 6.64-13.6% (Rezk et al.
2009; Thodesen et al. 2012;
300 611 Bentsen et al. 2017; Hamzah
et al. 2017)
200 428
 Respons seleksi rerata pada
berbagai komoditas: 12.7%
100 (Gjedrem and Baranski 2009)
0
Hasil Uji Mutu Benih G5Ps
G5Ps G3DS
RS per
Respon
No Parameter Satuan generasi
Nilai StDev Nilai StDev seleksi (%)
(%)

1 Durasi hari 180 - 188.00 - - -

2 Bobot rerata g 961.71 38.64 501.78 35.59 91.66 18.33

Koefisien variasi (CV)


3 % 31.15 2.04 29.14 4.85 -
bobot tubuh -

4 Panjang standar cm 35.22 0.13 30.67 0.47 14.84 2.97

5 Panjang total cm 43.15 0.72 37.92 0.68 13.81 2.76

6 FCR 1.256 0.065 1.32 0.20 -5.15 -1.030

7 Sintasan % 99.47 1.19 88.13 12.67 12.86 2.572

8 Produktivitas kg/m3/siklus 14.53 0.83 6.66 0.93 118.11


-
Patin Pustina Generasi 5 (G5)

• Benih yang digunakan 450 1,200


tanpa sortasi 417.10
1,108.51
400
1,000
• Padat tebar 25 350
ekor/m2, kedalaman 300 800
kolam 1.3 m
Bobot tubuh (g) 250
227.12 600

%
• Pemberian pakan 2x 200
sehari dengan pakan 150 117.93 400
apung kandungan
protein 26-30% 100 261.42
200
50
32.63 92.59 83.65
• Pergantian air secara - 2.70 -
berkala dan hujan - 50 100 150
Hari
Capaian dan prediksi
Akumulasi Respons Seleksi Patin di BPBAT SG

• Data respons seleksi G3


Capaian Prediksi
100 91.7 telah diperoleh dan juga
90 G3 yang digunakan untuk
80
uji banding dengan patin
Respons seleksi (%)

70
60 Perkasa
50 42.6 39.8 • RS G4 tidak optimal
40 33.6
karena ada kendala teknis
30
20
18.0 • Berdasarkan prediksi,
10 akan diperoleh respons
0
seleksi ± 100% pada
G1 G2 G3 G4 G5
(2013) (2015) (2018) (2020) (2023) tahun 2027
Capaian dan prediksi
Akumulasi Respons Seleksi Patin di BPBAT SG

100
• Data respons seleksi G3
91.7
90
80 telah diperoleh dan juga G3
70 yang digunakan untuk uji
60 banding dengan patin
50 Perkasa
%

42.6 39.8
40 33.6 • RS G4 tidak optimal karena
30
18.0 ada kendala teknis
20
10 • RS G5 sebesar 91.7%,
0 artinya terjadi peningkatan
G1 G2 G3 G4 G5 bobot tubuh sebesar 91.7%
(2013) (2015) (2018) (2020) (2023) dibandingkan populasi dasar
Produk Rilis Patin Siam

Nama rilis : Perkasa

Tahun rilis : 2018

Pemulia : BRPI Sukamandi

Metode : Seleksi Famili

Generasi : G2

Respons Seleksi
: 38.86%
Kumulatif
Hasil Uji Banding Patin Pustina dengan Perkasa

Pustina/G3Ps Perkasa
Selisih
Parameter
(%)
Nilai STDev Nilai STDev

Bobot tubuh (g) 580.68 380.95 495.01 274.43 17.31

PS (cm) 31.6 5.11 30.6 3.55 3.27

Sintasan (%) 65.5 27.95 45.1 36.56 45.28

Biomass panen (kg) 2091.0 - 1703.24 - 22.76


Program seleksi patin
siam di Vietnam

• Program seleksi di
Vietnam dimulai sejak
tahun 2001
• Pada tahun 2016
diperoleh G4, diprediksi
tahun 2020 sudah 6
generasi
• Respons seleksi 9.3% per
generasi
• G4 13.4% lebih baik
dibandingkan populasi
alam
Nguyen et al.
2019
Stok dan Distribusi Induk/Calon induk Patin

Distribusi calon induk/induk Patin Pustina


20000

15000
Jumlah (ekor)

10000
7306

5000 3000
1839 1880
0
2019 2020 2021 2022

Ukuran
Generasi Jumlah (ekor) Tahun distribusi
(kg/ekor)
G4 1,5 - 2 4,000 2022-2023

G5 0,4 – 0,6 30,000 2023-2025


Teknik Pemijahan Patin siam
Tingkat kebuntingan Induk Ikan Patin

Kosong Kecil (K) Besar (B)


Contoh telur patin siap dipijahkan
Tingkat Ovulasi berdasarkan
Kebuntingan dan grade oocyte
Jumlah induk (ekor) Tingkat Ovulasi (%)

100 80
91.78
70
80 77.94
75.47 60

60 50
%

57.14

ekor
40
40 37.50 30
20
20
10
0 0
B/A B/B K/A K/B BK/C
Penyalinan telur. .
Penetasan telur dengan sistem corong

25 cm
 Kelebihan corong kaca :
45 cm  Lebih murah

 Mudah untuk melihat


telur
 Mudah memanen larva
10 cm yg tertinggal di dalam
corong
10
cm
10
cm
Parameter Reproduksi
Parameter Nilai Satuan

Ukuran induk betina 3 - 8 Kg/ekor

Masa produktif betina 2-6 tahun

Tingkat Ovulasi > 80 %

Fekunditas 150,000 - 200,000 Butir/kg induk

Derajat penetasan 40 – 60 %

Harga larva 5 - 7 Rp

Rematurasi 2-3 bulan


Teknik
Pemeliharaan
larva dan
pendederan
Metode pemeliharaan larva patin

Pakan Tahapan Berdasarkan tempat

Metode I Metode II Metode III


larvae 1 hr

hatchery
Artemia/moina

hatchery
Larvae 6 hr

Tubifex/moina

kolam
kolam
Benih 15 hr

Kolam/bak
Pellet

1,5 - 3 inchi
Pakan awal larva patin siam
Pemeliharaan larva di
hatchery
1. Suhu ruangan terkontrol
2. Pakan : artemia,
cacing/moina dan pakan
buatan
3. Durasi : 15 -20 hari
4. Sintasan 50 – 70%
5. Kelebihan : terkontrol,
padat tebar tinggi
6. Kekurangan : investasi
bangunan dan tenaga
kerja
Pemeliharaan larva 7 hari di
kolam

• Fasilitas : hatchery dan kolam


• Pakan : artemia, pakan alami di
kolam dan pellet
• Padat tebar 400-500 e/m2
• Kelebihan : tidak tergantung
cacing, pertumbuhan lebih
cepat
• Kekurangan : butuh kolam yang
relatif luas
Pemeliharaan larva 1 hari di
kolam
• Fasilitas yang dibutuhkan
kolam
• Pakan : menumbuhkan
pakan alami di kolam
• Padat tebar 400 e/m2
• Kelebihan : tidak
tergantung artemia dan
cacing, biaya produksi
rendah
• Kelemahan : padat tebar
rendah, predator
Pemeliharaan larva di bak
outdoor
• Fasilitas : Bak
beton/terpal yang relatif
besar
• Pakan : artemia dan
cacing
• Padat tebar : 5000 –
6000 e/m3
• Kelebihan : praktis,
cepat besar
• Kekurangan : Butuh air
yang banyak
Teknik
pembesaran
patin siam di
kolam
Parameter kualitas air
Parameter Nilai Satuan

pH 5 – 7,5 -

Suhu 25 - 32 oC

DO >2 mg/L

Kecerahan air > 25 cm


Persiapan kolam
1. Buang air yang ada di dalam kolam
2. Bersihkan semua ikan
3. Buang lumpur hitam yang ada di dasar kolam
4. Tebar kapu tohor/kapur pertanian : 100-150 g/m2
5. Keringkan dasar kolam . . . Sampai retak???
6. Isi kolam dengan air baru yg segar; saring air yang
masuk
7. Satu minggu setelah diisi, benih siap ditebar
Benih yang baik. . . . . .

 Berasal dari induk yg “baik”. .


 Sesuai umur dengan ukuran
 Seragam, warna cerah. .
 Tidak terserang penyakit
 Nutrisi & lingkungan yang optimal
 Saluran pencernaan yang tumbuh
optimal dapat meningkatkan sistem
imunitas dan laju pertumbuhan
Sumbangan benih terhadap biaya produksi

benih dll
5% Pilih yang..
4%
 Benih besar lebih
cepat panen
 Benih berkualitas
lebih mahal
pakan
91%
Padat tebar benih

Padat tebar
Uraian 2 Keterangan
(ekor/m )

Kolam tergenang 10-15 Panen: 0,5 - 0,7


Kolam mengalir 20-30 kg/ekor

Vietnam :
• Kisaran 18 – 125
Panen: 1 kg/ekor
• Rerata 48
Pakan

Feeding Kandungan
 Merupakan 80-90% Ukran ikan
No. rate protein
(g/ekor)
biaya produksi (%) (%)
 Perlu manajemen 1.
2 – 50 5
pakan yang tepat 28-30
agar efisiean 2.
50 -100 3-4
 Kualitas pakan
3.
secara sederhana 100 – 500 2–3
ditentukan 24-26
4.
kandungan protein 500 - 1000 1,5 - 2
Feeding rate di Vietnam

Phan et al, 2009


Pergantian air

Phan et al, 2009


Panen
 Stop pemberian pakan 2-3 hari sebelum panen
 Waktu panen tidak lebih dari 7 hari, sebaiknya
kurang dari 4 hari

Produktivitas Durasi Kedalaman Padat tebar


Uraian
(ton/Ha/panen) (bulan) air (m) (ekor/m2)

Kolam tadah hujan 40 – 80 5-7 1,5 – 2 10 – 15


Jambi
Vietnam:
• Kisaran 60 – 850 6-8 3.5 – 4.5 18 – 125
• Rerata 400±16 48
Perkiraan kebutuhan benih patin Jatim

Parameter Satuan Nilai

Jumlah produksi (DJPB 2018) Kg 16,592,000

Sintasan/SR % 50%

Ukuran panen kg/ekor 0.80

Jumlah ikan yang dipanen ekor 20, 740,000

Jumlah benih yang ditebar ekor 41,480,000

Harga benih Rp 200

Nilai Rp 8,296,000,000
Analisis Laba Rugi
Pembenihan Ikan Patin Siam
Analisis Laba Rugi
Pembesaran Ikan Patin Siam
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai