Oleh: Suyatno
Sekjen Ikatan Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAGIKMI)
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitasa Diponegoro
Contact: e-mail suyatnofkmundip@gmail.com
Hp. 08122815730
• Growth Monitoring terhadap Gizi dan Kesehatan Anak Ibu (Sumber: C. G. Victora
et al. 2010).(Victora et al. 2010)
Surveilens Gizi
Pemantauan Pertumbuhan
Balita (Intervensi Spesifik)
Data
Permasalahan:
Antropometri • Dokumentasi (-)
• Manual
Ujung tombak:
Kader Posyandu
Prinsip
Surveilans :
• Terus
menerus
• Tepat waktu
• Teratur
• Valid
Validitas : derajat ketepatan alat ukur
penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur.
Mangapa Hasil e-PPGBM berbeda dengan
Hasil Survei Lain (SSGBI, SSGI, Riskesdas dll)
1. Sampel yang diukur pada e-PPGBM adalah
seluruh Balita, dengan survei lain sampling
2. Belum semua data balita di Posyandu diunggah
ke e-PPGBM.
3. Tenaga pengukur e-PPGBM adalah kader, sedang
pada survei lain: pengukur terlatih.
4. Alat yang digunakan, pada e-PPGBM belum
semua standar, sedang pada survei lain: alat
ukur standar.
VALIDIITAS
SUMBER DATA
E-PPGBM
Faktor yang Mempengaruhi Validitas Data
WHO. Measuring Changes in the Nutritional Status of Children. Geneva: world Health Organization; 1983.
How to calculate Precision?
Cadre Supervisor
No.Child 1st 2nd dc =a – b dc2 1st 2nd ds=c – d ds2
1 100.0 100.2 -0.2 0.04 100.3 100.1 0.2 0.04
2 100.3 100.0 0.3 0.09 101.8 102 -0.2 0.04
3 80.1 80.3 -0.2 0.04 82 81.8 0.2 0.04
4 70.6 71.0 -0.4 0.16 70.6 70.7 -0.1 0.01
5 60.5 60.4 0.1 0.01 60.5 60.4 0.1 0.01
6 88.3 88.1 0.2 0.04 88.3 88.3 0 0
7 99.0 99.2 -0.2 0.04 99.1 99.0 0.1 0.01
8 89.9 89.5 0.4 0.16 90.0 89.9 0.1 0.01
9 78.6 78.3 0.3 0.09 78.6 78.6 0 0
10 88.5 88.9 -0.4 0.16 88.5 88.6 -0.1 0.01
mean IdcI Σdc2 mean IdsI Σds2
WHO. Measuring Changes in the Nutritional Status of Children. Geneva: world Health Organization; 1983.
Dampaknya:
• Ada kesalahan klasifikasi
• Deteksi dini kurang berhasil
• Tidak ada respon memadai
terhadap gangguan gizi awal
Data
Surveilens Miss-
leading
tidak Valid
• Data informasi hasil
pengukuran digunakan
sebagai pertimbangan
kebijakan
• Informasi dipublikasikan
digunakan sebagai referensi
PERMASALAHAN DI
POSYANDU YANG
MEMPENGARUHI VALIDITAS
DATA ANTROPOMETRI DI
E-PPGBM
PENGUMPULAN DATA ANTROPOMETRI DI
PERMASALAHAN POSYSNDU POSYANDU:
• Dihadapkan sejumlah Permasalahan:
1. Ketersediaan sarana pendukung (terutama alat timbang
dan pengukur tinggi badan terstandar)
2. Karakteristik Kader: masih banyak kader usia tua dan
pendidikan relatif rendah dll
3. Keterampilan kader dalam mengukur berat, tinggi dan
panjang anak masih yang rendah
4. Kader tenaga sukarela, dan sering berganti tanpa diikuti
dengan pelatihan keterampilan teknis yang memadai
5. Faktor Anak yang diukur (jumlah per Posyandu banyak,
anak rewel, ibu balita tidak sabar dsb)
A. Faktor Ketersediaan Alat
Ukur
Gambaran Jenis Alat Ukur di Posyandu
Tikar pertumbuhan
Alat Ukur Standar
Dacin
Beam scale
2. Masalah Pemeliharaan Alat Ukur
32
Pandangan mata pengukur
tidak lurus atau paralaks
33
34
• Posisi kepala anak menunduk
• Agar kepala anak lurus maka
sebaiknya memegang dagu anak 35
• Alat ukur tidak standar,
• Kedua kaki tidak rapat,
• Anak memakai kaos kaki 36
Posisi asisten dan pengukur salah,
posisi kaki anak tidak rapat dan
anak memakai kaos kaki 37
Posisi asisten pengukur
tidak di atas kepala anak
Kedua kaki anak tidak rapat
dan memakai kaos kaki
38
Posisi kepala tidak lurus,
tidak ada asisten yang
membantu
39
Posisi asisten
pengukur tidak di
atas kepala anak
Kedua kaki anak tidak
rapat
40
Posisi asisten pengukur
tidak di atas kepala anak
Tidak boleh hanya satu
kaki yang diukur
41
Anak memakai topi/tutup
kepala 42
Harus diperhatikan:
■ Pendampingan posyandu
cara pengukuran yang
benar
■ Membetulkan praktik
kader, dengan bantuan
check-list kesesuaian SOP
pengukuran
CARA MENIMBANG ANAK YANG
BENAR:
- Bandul penyeimbang dipasang
di benar
- Anak di rimbang dengan
pakaian minimal
- Anak timbang digeser perlahan
- Petugas membaca pada posisi
mata sejajar dengan anak
timbang
- Pembacaan diulang minimal 2
kali 59
Posisi pengukuran yang benar
Untuk tinggi badan
60
Pengukuran tinggi badan yang benar
61
Pengukuran panjang badan yang benar
edited by suyatno 62
Penutup
• Akurasi Pengukuran Data Antropometri yang bersumber
dari hasil pengukuran kader di Posyandu perlu terus
ditingkatkan.
• Sebelum di input ke e-PPGBM, maka data yang
bersumber dari hasil pengukuran kader di Posyandu perlu
dilakukan validasi agar deteksi dini masalah gizi lebih
akurat
• Selain melengkapi alat ukur antropometri terstandar di
Posyandu, jika memungkinkan perlu bentuk kader khusus
pengukur antropometri yang dilatih serta didampingi
• Perlu kehati-hatian dalam menggunakan Big-Data e-
PPBGM (antropometri).
Referensi:
1. Suyatno, Martha Irene Kartasurya, Agus Suwandono, Henry Setyawan Santoso. The
impact of the inaccuracy measurement of anthropometry by posyandu cadres on
the classification of stunting of children under five years old. Annals of Tropical
Medicine Public Health (ATMPH), Volume 24 Issue 1, January 2021. pp. 24-188,
https://www.journal.atmph-specialissues.org/uploads/179/9172_pdf.pdf DOI:
http://doi.org/10.36295/ASRO.2021.24188
2. Suyatno, Agus Suwandono, Martha Irene Kartasurya, Henry Setyawan Susanto, Siti
Fatimah, Naintina Lisnawati. The performance excellence of cadres of stunting
compared to ordinary posyandu cadres in monitoring the nutritional status of
toddlers in Demak Regency, Indonesia. Annals of Tropical Medicine Public Health
(ATMPH), Volume 24 Issue 1, January 2021. pp. 24-189.
https://www.journal.atmph-specialissues.org/uploads/179/9173_pdf.pdf, DOI:
http://doi.org/10.36295/ASRO.2021.24189
3. POLICY BRIEF Akurasi Pemantauan Status Gizi di Posyandu Memprihatinkan
https://kebijakankesehatanindonesia.net/images/2019/PB/Policy_Brief_Akurasi_p
emantauan_status_gizi_di_Posyandu_memprihatinkan.pdf
Cukup Sekian
What’s Your Message?