Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BENCHMARKING INTERNAL

INSTALASI IGD DENGAN INSTALASI ICU RSUD KOTA SEMARANG


PERIODE NOVEMBER 2015 – JANUARI 2016

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KOTA SEMARANG
2016
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................... ii
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................. 2
C. Tim Benchmarking Internal................................................ 2
D. Indikator yang dilakukan benchmarking internal............... 2
HASIL BENCHMARKING INTERNAL .............................................. 3
KESIMPULAN ............................................................................... 5
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akreditasi merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi
mutu pelayanan termasuk pelayanan di rumah sakit. Akreditasi
rumah sakit dimaksudkan sebagai upaya untuk melindungi
pasien dari pelayanan sub standar dan melindungi petugas
kesehatan terhadap tuntutan hukum melalui pelayanan yang
sesuai dengan standar dan prosedur.
Merujuk dari visi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
menjadi rumah sakit kepercayaan publik di Jawa Tengah yang
berkaitan dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna sesuai
kebutuhan pasien dan keluarga secara professional. Sejalan
dengan hal diatas, maka RSUD Kota Semarang melakukan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang sesuai
dengan standar akreditasi KARS versi 2012. Kegiatan ini
dilakukan di setiap unit kerja/instalasi terkait untuk mengukur
kinerja pelayanan rumah sakit dan sebagai manajemen kontrol
untuk mendukung pengambilan keputusan. Selain pemantauan
yang dilakukan oleh instalasi/unit kerja masing-masing evaluasi
pemantauan indikator juga dilakukan melalui program
pembandingan (benchmark) hasil pemantauan indikator di
beberapa unit di RSUD Kota Semarang
Benchmarking ada dua jenis yaitu benchmarking internal dan
eksternal. Internal benchmarking adalah membandingkan proses
yang sama pada area yang berbeda dalam satu organisasi, dalam
periode tertentu. Eksternal Benchmarking adalah membandingkan
performa, target atau proses dengan antara satu atau lebih
organisasi. Untuk mengevaluasi perkembangan hasil pemantauan
indikator mutu maka Komite melalui rapat dengan pimpinan
menetapkan topik indikator dan area unit kerja. Unit yang dipilih
untuk benchmarking internal adalah IGD dan ICU.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membandingkan capaian indikator kepatuhan handhyginen
IGD RSUD Kota Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan analisa data dari data perbandingan
b. Mengetahui hasil gap analisa
c. Memberikan rekomendasi tindak lanjut untuk memperbaiki
capaian indikator

C. Tim Benchmarking Internal


1. Dr Eko Kristanto Sp KK
2. Nur Dian R, S.Kep, Ns., MPH
3. Muksin, S.Kep, Ns
4. Philip Purworahyono, S.Kep
5. Susila, S.SiT
6. TNH Indah S, AMK

D. Indikator Yang Dilakukan Perbandingan


Indikator yang dilakukan perbandingan adalah kepatuhan hand
hygiene petugas pada bulan November 2015 sampai dengan
Januari 2016.

2
HASIL BENCHMARKING INTERNAL
LAPORAN BENCHMARKING INTERNAL
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN OLEH PETUGAS
PERIODE NOVEMBER 2015 – JANUARI 2016

Komponen IGD Rerata ICU Rerata


No Standar
Penilaian November Desember Januari Capaian November Desember Januari Capaian
1 Sebelum kontak
61,0% 71,2% 72,0% 68.1% 67,9% 71,2% 74,0% 71.0%
dengan pasien
2 Sebelum
melakukan 92,6% 92,4% 77,0% 87.3% 92,2% 93,3% 74,0% 86.5%
tindakan aspetik
3 Setelah terkena
68,0% 63,4% 100,0% 77.1% 72,0% 73,7% 100,0% 81.9%
cairan pasien
4 Setelah kontak
90,2% 90,6% 72,0% 84.3% 96,0% 97,6% 78,0% 90.5%
dengan pasien
5 Setelah terpapar
55,3% 72,2% 74,0% 67.2% 58,9% 74,3% 78,0% 70.4%
lingkungan pasien

HASIL 80% 72,6% 77,96% 79,0% 76.5% 73,9% 83,3% 80,0% 79.1%
3
Kepatuhan Hand Hygiene
86%
84%
82%
80%
78%
76%
74%
72%
70%
68%
66%
November Desember Januari
Standar 80% 80% 80%
IGD 72.60% 77.96% 79.00%
ICU 73.90% 83.30% 80.00%

Analisa
Di Ruang ICU RSUD Kota Semarang kepatuhan hand hygiene
yang dilakukan petugas masih kurang namun bulan Desember
terjadi peningkatan diatas standar sebanyak 83,3% dan menurun
lagi dibulan Januari 80%. Sedangkan di Ruang IGD nampak
kepatuhan hand hygiene yang dilakukan petugas masih kurang ,
namun demikianditiap bulan Angka kepatuhan cuci tangan
meningkat walaupun angkanya masih dibawah standar. Hal ini
disebabkan kepatuhan petugas terhadap 5 momen cuci tangan
masih kurang terutama pada momen sebelum kontak dengan
pasien dan sebelum melakukan tindakan aseptik. Petugas belum
menyadari bahwa tangan menjadi tranmisi utama
mikroorganisme.

Rekomendasi
1. Selalu melakukan supervisi dan sosialisasi secara berkala
untuk melihat kepatuhan petugas dalam melakukan hand
hygiene.
2. Sosialisasi dilakukan bersama TIM PPI sebagai bentuk evaluasi
terhadap petugas yang ada di IGD dan ICU RSUD Kota
Semarang

4
KESIMPULAN

Dari hasil analisis dapat dikatakan bahwa Ruang ICU


benchmarking positif atau lebih baik dari IGD, namun demikian
kepatuhan petugas dalam hand hygiene perlu ditingkatkan karena
angkanya masih dibawah standar.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KOTA SEMARANG

dr. SUSI HERAWATI, M.KES

Anda mungkin juga menyukai