Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat dan Responden Penelitian

1. Deskripsi Tempat

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMP Negeri 8 Sampit

yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman Km.6 Sampit, Kelurahan Pasir

Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin

Timur Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Responden Penelitian

Responden penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 8

Sampit, maka dibawah ini disajikan data responden penelitian:

Tabel 13 Responden Penelitian


No Kelas Jumlah siswa Persentase
1 Kelas VIII-A 10 25%
2 Kelas VIII-B 11 25%
3 Kelas VIII-C 10 25%
4 Kelas VIII-D 9 25%
Jumlah 40 100%

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Deskripsi data hasil penelitian adalah gambaran dari hasil penelitian yang

telah dilakukan. Data dalam penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu data

mengenai gaya belajar, data mengenai lingkungan sekolah, dan data mengenai

prestasi belajar siswa dari 40 siswa kelas VIII di SMP Negeri 8 Sampit.

53
54

Untuk mendeskripsikan data dan menguji pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat, maka disajikan deskripsi data dari masing-masing

variabel. Hasil analisis data penelitian ketiga variabel sebagai berikut:

Tabel 14 Hasil Analisis Data Variabel

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Gaya Belajar 40 267.00 377.00 323.5250 29.77522
Lingkungan Sekolah 40 49.00 74.00 60.1000 6.40032
Prestasi Belajar 40 72.00 93.00 77.7750 5.39937
Valid N (listwise) 40

Dari tabel 7 maka dapat disimpulkan variabel gaya belajar diperoleh skor

minimum sebesar 267, skor maksimum sebesar 377, mean sebesar 323,5250

dan standar deviasi 29,77522. Kemudian lingkungan sekolah diperoleh skor

minimum sebesar 49, skor maksimum 74, mean 60,1, dan standar deviasi

6,40032. Sedangkan prestasi belajar diperoleh skor minimum sebesar 72, skor

maksimum sebesar 93, mean sebesar 77,7750 dan standar deviasi 5.39937.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 8 Sampit

yang berjumlah 40 siswa yang terbagi menjadi 4 kelas yaitu kelas VIII A, VIII

B, VIII C, VIII D. Maka peneliti dapat mengumpulkan data melalui angket

yang diisi oleh siswa kelas VIII, kemudian diberikan skor pada setiap item

pernyataan sehingga data tersebut dapat dianalisis secara deskriptif, setelah

data selesai dianalisis selanjutnya menghitung jumlah skor dari masing-

masing gaya belajar (Visual, auditori, dan kinestetik). Kemudian melihat skor

tertinggi diantara tiga gaya belajar siswa tersebut. Berdasarkan jumlah skor

tertinggi maka setiap siswa digolongkan apakah termasuk ke dalam


55

kecenderungan gaya belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik. Hasil dari

pengklafikasian siswa berdasarkan kecenderungan gaya belajar siswa dapat

dilihat di tabel 8 berikut.

Tabel 15 Rekaptulasi Kecenderungan Gaya Belajar Siswa

No Jumlah Rata-rata Skor Gaya Belajar Gaya


responden V A K Belajar
1 3,15 3,33 3,00 A
2 3,23 3,22 3,08 V
3 3,23 3,22 2,69 V
4 3,31 3,11 2,54 V
5 3,77 3,11 3,31 V
6 3,23 3,22 2,54 V
7 2,92 3,44 2,23 A
8 3,58 3,22 2,77 V
9 3,00 3,00 2,31 V
10 3,15 3,00 2,38 V
11 2,69 3,44 2,15 A
12 3,38 3,56 2,77 A
13 2,77 2,56 3,23 K
14 3,15 1,44 3,54 K
15 2,92 3,11 2,62 A
16 3,69 3,44 2,69 V
17 3,23 3,67 3,00 A
18 3,38 1,56 2,92 V
19 3,00 2,89 2,00 V
20 2,77 2,44 2,31 V
21 2,85 2,78 2,69 V
22 2,62 2,67 2,38 A
23 2,77 2,89 2,85 A
24 3,46 3,11 2,77 V
25 2,54 2,44 3,00 K
26 3,38 3,56 2,23 V
27 2,69 3,11 2,77 A
28 2,62 2,78 2,85 K
29 3,00 3,67 3,15 A
30 2,15 2,56 2,77 K
31 3,15 2,67 2,54 V
32 3,08 3,00 2,46 V
33 3,62 3,11 3,23 V
34 3,00 2,67 2,54 V
35 3,00 3,11 2,69 A
56

36 2,92 2,67 2,00 V


37 2,85 3,00 2,85 A
38 3,15 3,11 2,54 V
39 3,62 2,89 3,23 V
40 3,38 3,11 2,54 V

C. Hasil Analisis Data Penelitian

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data dengan

menggunakan teknik statistik dengan bantuan program Stastistical Prouct and

Service Solution (SPSS) versi 26 for windows.

1. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas

Menurut (Atiyyah, 2021) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah data hasil pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. . (Aldoko

Listiaji Putra, 2019) bahwa uji normalitas dapat dilakukan menggunakan

uji Shapiro-Wilk ini yaitu apabila Whitung≤ 0,05 maka data dikatakan tidak

berdistribusi normal, sebaliknya jika Whitung≥ 0,05 maka data dikatakan

berdistribusi normal.

Tabel 16 Uji Normalitas Gaya Belajar

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kode Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Gaya Belajar 1 .139 20 .200 *
.962 20 .587
2 .152 16 .200 *
.924 16 .196
3 .197 4 . .969 4 .838
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
57

Gaya belajar berdistribusi normal karena Whitung≥ 0,05, kode (1)

Gaya Belajar Visual 0,587≥ 0,05, kode (2) Gaya Belajar Auditori 0,196≥

0,05, kode (3) Gaya Belajar Kinestetik 0,838≥ 0,05, maka data dikatakan

berdistribusi normal.

Tabel 17 Uji Normalitas Lingkungan Sekolah

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Lingkungan .121 40 .141 .955 40 .109
Sekolah
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel diatas lingkungan sekolah berdistribusi normal karena

Whitung≥ 0,05, 0,109≥ 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal.

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multikoliniearitas

Menurut (Dadan Sabrudin, 2019) bahwa uji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

di antara variabel independent. Model regresi yang baik harusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independentmya. Ada atau tidaknta

multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan VIF.

Jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai variance inflation (VIF)

tidak lebih dari 10, maka model dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
58

Tabel 18 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1(Constant) 73.021 10.263 7.115 .000

Gaya Belajar .013 .036 .072 .363 .719 .680 1.470

Lingkungan .009 .168 .010 .052 .959 .680 1.470


Sekolah
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Berdasarkan tabel diatas nilai VIF gaya belajar sebesar 1, 470, dan nilai

VIF lingkungan sekolah sebesar 1, 470, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ditemukan adanya masalah multikolinieritas karena tidak kurang

dari 0,1 dan nilai variance inflation (VIF) tidak lebih dari 10.

b) Uji Heteroskedasitas

heteroskedasitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari

residual untuk pengamatan pada model regresi (Mardiatmoko, 2020).

Salah satu cara untuk mengetahui heteroskedasitas yaitu dengan melihat

grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan nilai

residualnya (SRESID). Jika titik membentuk pola tertentu yang teratur

seperti gelombang besar melebar, atau menyempit maka telah terjadi

heteroskedasitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi

heteroskedasitas. Uji ini menggunakan bantuan program SPSS 26 for

windows.

Tabel 19 Uji Data Heteroskedasitas


59

Berdasarkan grafik di atas maka dapat dismpulkan tidak terjadi

heterokedasitas karena, titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu.

c) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ada regresi antar kesalahan pengganggu pada periode (t) dengan

periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu yang bebas dari

autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-Watson (DW). Untuk

pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dala satu model

dapat diguakan dengan patokan nilai DW hitung mendekati angka -2

sampai 2 maka model tersebut terbebas dari autokorelasi. Ghozali dalam

(Ni Wayan Ade Rosita, 2018).

Tabel 20 Uji Autokorelasi


60

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .078 a
.006 -.048 55.52631 1.622
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Gaya Belajar
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Pada tabel diatas terbebas dari autokorelasi, hal tersebut dikarenakan

nilai DW antara -2 sampai 2 yaitu sebesar 1,622.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Stawati, 2020) regresi linier berganda digunakan untuk melihat

hubungan antara dua atau lebih variabel independent (X 1, X2,…,Xn) dengan

variabel dependen (Y) serta untuk melihat apakah ada hubungan sebab akibat

antara dua variabel, seberapa besar pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Adapun persamaan regresi linear berganda menurut (Raflah Aini

Samosir, 2021) adalah:

Y = a+ b1 X1 + b2 X2

Keterangan:

Y = Variabel terikat

X1, X2 = Variabel bebas

a, b1, b2 = Koefisien regresi

Tabel 21 Analisis Regresi Linier Berganda


61

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 73.021 10.263 7.115 .000
Gaya Belajar .013 .036 .072 .363 .719
Lingkungan Sekolah .009 .168 .010 .052 .959
a. Dependent Variable: PrestasiBelajar

Dari data diatas maka dapat diperoleh hasil persamaan regresi berikut:

Y = a+ b1 X1 + b2 X2

Y = 73.021 + 0,013 X1 + 0,009 X2

Dari persamaan regresi linier berganda diatas, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Konstanta sebesar 73.021 artinya jika gaya belajar (X1) dan lingkungan

sekolah (X2) nilainya adalah 0, maka prestasi belajar (Y) nilainya adalah

73.021.

b) Koefisien regresi variabel gaya belajar (X1) sebesar 0,013 bernilai positif

artinya jika variabel gaya belajar mengalami kenaikan 1, maka variabel

prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan juga sebesar 0,013.

c) Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X2) sebesar 0,009 bernilai

positif berarti apabila lingkungan sekolah turun sebesar 1 satuan, maka

variabel dependen yaitu prestasi belajar akan menurun juga sebesar 0,009

begitupun sebaliknya.
62

4. Uji Hipotesis

a) Uji Secara Parsial (uji t)

Uji secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah variabel-

variabel bebas (independen) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh

nyata atau tidak terhadap variabel terikat (dependen). Kriteria ditentukan

berdasarkan uji t atau uji nilai signifikansi (sig), dengan menggunakan

ketentuan jika t hitung ≥ dari t tabel (H0 ditolak, Ha diterima) yang artinya

signifikan, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel (H0 diterima, Ha ditolak)

(Thalib, 2019).

Tabel 22 Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 73.021 10.263 7.115 .000

Gaya Belajar .013 .036 .072 .363 .719

Lingkungan .009 .168 .010 .052 .959


Sekolah
a. Dependent Variable: PrestasiBelajar

Tabel 23 Uji Parsial (Uji t) Variabel Gaya Belajar

Nilai t hitung Nilai t tabel


0,363 2,022

Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai t hitung ≤ dari t tabel, yaitu

0,363 ≤ 2,022 berarti (H0 diterima, Ha ditolak) yang artinya tidak ada
63

pengaruh Sehingga ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar IPS

siswa di SMP Negeri 8 Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023.

Tabel 24 Uji Parsial (Uji t) Lingkungan Sekolah

Nilai t hitung Nilai t tabel


0,052 2,022

Sedangkan pada tabel lingkungan sekolah menunjukan bahwa t hitung < t

tabel yaitu 0,052< 2,022 berarti (H0 diterima, Ha ditolak) artinya tidak ada

pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar IPS siswa di

SMP Negeri 8 Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023.

b) Uji Secara Simultan (uji F)

Menurut (Mardiatmoko, 2020) uji F digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independent secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

Kriterianya ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai signifikansi

(sig.). dengan menggunakan ketentuan jika Fhitung ≥ dari Ftabel, H0 ditolak

yang berarti signifikan, sebaliknya jika Fhitung < Ftabel, H0 diterima yang

berarti tidak signifikan, (Thalib, 2019).

Tabel 25 Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.991 2 3.495 .114 .892b
Residual 1129.984 37 30.540
Total 1136.975 39

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar


b. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Gaya Belajar
64

Tabel 26 Hasil Uji F Hitung dan F Tabel

Nilai F hitung Nilai F tabel


0,114 3,25

Dari tabel diatas F hitung < Ftabel,yaitu 0,114< 3,25 H0 diterima yang

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan. Artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan antara gaya belajar siswa dan lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya belajar siswa dan

lingkungan sekolah tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap

prestasi belajar IPS siswa di SMP Negeri 8 Sampit Tahun Pelajaran

2022/2023.

3. Uji Koefisien Determinasi

Menurut sugiyono dalam (Stawati, 2020) Koefisien determinasi

diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasi kemudian dikalikan

100% maka persentase tersebut menunjukan besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, sedangkan sisanya ditentukan oleh

faktor lain. Nilai koefisien determinasi diambil dari nilai Adjust R Square.

Tabel 27 Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .078 a
.006 -.048 55.52631

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Gaya Belajar


b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka Adjusted R Square sebesar -

0,048 atau -4,8%. Ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh


65

variabel independent (Gaya Belajar Siswa dan Lingkungan Sekolah) secara

simultan terhadap variabel dependen (Prestasi Belajar IPS) sebesar -4,8%.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tidak ada pengaruh Gaya Belajar siswa terhadap Prestasi Belajar IPS

Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 8 Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023.

Hal ini ditunjukan nilai t hitung ≤ dari t tabel, yaitu 0,363≤ 2,022 berarti

(H0 diterima, Ha ditolak) yang artinya tidak ada pengaruh Sehingga ada

pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa di SMP Negeri 8

Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini dikarenakan hasil data

penelitian yang diperoleh dari responden mengenai gaya belajar terhadap

prestasi belajar siswa baik itu gaya belajar visual,auditori dan kinestetik

tidak ada yang mencapai skor rata-rata maksimal dari masing-masing item

yang ditabulasikan yang dimana skor rata-rata maksimal seharusnya

adalah 4. Data skor rata-rata gaya belajar visual skor maksimal yang

diperoleh adalah 3,77 yang hanya diperoleh oleh satu siswa dimana

sisanya memiliki nilai yang bervariasi yang bahkan ada siswa yang

memiliki gaya belajar visual dengan skor rata-rata 2,77. Data skor rata-rata

auditori, skor rata-rata maksimal yang diperoleh sebesar 3,67 yang hanya

diperoleh oleh satu siswa dimana sisanya memiliki nilai yang bervariasi.

Skor rata-rata terendah auditori sebesa 3,11. Data skor rata-rata gaya

belajar kinestetik skor maksimal yang diperoleh sebesar 3,54 yang hanya

diperoleh oleh 1 siswa dan skor rata-rata terendah siswa kinestetik sebesar
66

2,85. Artinya skor rata-rata dari setiap item tidak terpenuhi secara

maksimal dalam setiap gaya belajar tertentu. Dapat disimpulkan siswa

masih tidak sepenuhnya memahami dengan gaya belajar yang seperti apa

yang sesuai dengan kepribadiannya sehingga dapat mempengaruhi prestasi

belajar. Oleh karena itulah perhitungan skor gaya belajar tidak

mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 8

Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023.

Hasil peneliitian ini sama dengan penelitian Ade Fitria N L (2021)

pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar kimia di SMA IT

Walisongo, berdasarkan hasil analisis data t hitung < t tabel, 0,104 <

2,0796. Hasil tersebut juga menunjukan tidak ada pengaruh gaya belajar

terhadap prestasi belajar.

Hal tersebut karena tidak hanya gaya belajar yang mempengaruhi

prestasi belajar, seperti menurut (Mukhlis Yakup Harahap, 2020) bahwa

faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal seperti

faktor fisiologis (Kesehatan badan, pancaindra) dan faktor psikologis

(intelegensi, sikap, motivasi).

2. Tidak ada pengaruh antara Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

IPS Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 8 Sampit Tahun Pelajaran

2022/2023. Hal ini sesuai dengan pengujian bahwa t hitung < t tabel yaitu

0,052< 2,022 berarti (H0 diterima, Ha ditolak) artinya tidak ada pengaruh

antara lingkungan sekolah (sarana dan prasarana serta keadaan lingkungan


67

sekitar) terhadap prestasi belajar IPS siswa di SMP Negeri 8 Sampit Tahun

Pelajaran 2022/2023.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Ade Fitria N L (2021)

pengaruh gaya belajar dan lingkungan belajar siswa terhadap prestasi

belajar kimia di SMA IT Walisongo, berdasarkan hasil analisis data t

hitung < t tabel, 0,004< 2,079614 yang menunjukan bahwa hal tersebut

menunjukan tidak ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi

belajar kimia.

Berdasarkan paparan diatas maka ada peneletian terdahulu yang

selaras menunjukan tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar, Karena lingkungan sekolah bukan satu-satunya faktor

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. faktor lainnya yaitu lingkungan

keluarga dan lingkungan masyarakat (Yenni Agustina, 2021).

3. Tidak ada pengaruh secara simultan Gaya Belajar Siswa Dan Lingkungan

Sekolah Terhadap Prestasi Belajar IPS siswa Kelas VIII di SMP Negeri 8

Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini sesuai dengan nilai pengujian

Fhitung < Ftabel,yaitu 0,114< 3,25 berarti H0 diterima yang artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan antara gaya belajar siswa dan lingkungan

sekolah terhadap prestasi belajar.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Ade Fitria N L (2021)

tentang pengaruh gaya belajar dan lingkungan belajar siswa terhadap

prestasi belajar kimia di SMA IT Walisongo, berdasarkan hasil analisis


68

data Fhitung <Ftabel, 0,995<3,44 secara simultan tidak ada pengaruh gaya

belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar kimia siswa.

Dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak ada pengaruh secara

bersama-sama Gaya Belajar Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar IPS siswa Kelas VIII di SMP Negeri 8 Sampit Tahun

Pelajaran 2022/2023. karena faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

selain gaya belajar dan lingkungan sekolah bisa dari faktor lain seperti

menurut (Mukhlis Yakup Harahap, 2020) bahwa faktor lain yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal seperti faktor fisiologis

(Kesehatan badan, pancaindra) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap,

motivasi). Kemudian faktor eksternal seperti faktor lingkungan belajar

(sosial ekonomi keluarga, Pendidikan orang tua, dan suasana hubungan

antara anggota keluarga), dan faktor lingkungan masyarakat (sosial

budaya, partisipasi terhadap Pendidikan, pengukuran prestasi belajar).

Sedangkan hasil dari uji determinasi diperoleh nilai Adjust R square =

-0,048 atau -4,8% yang menunjukan bahwa persentase sumbangan

pengaruh variabel independent Gaya Belajar Siswa dan Lingkungan

Sekolah terhadap variabel dependen Prestasi Belajar IPS siswa di SMP

Negeri 8 Sampit Tahun Pelajaran 2022/2023. sebesar -4,8% . Sedangkan

sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai