Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No.

XX 20XX

UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM


PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA ORGANIK DAN ORGANIK
DI JALAN TADUAN
1
Meilinda Suriani Harefa, 2Devi Rosalinda Manalu, 3Galatia Valentin Hutagalung , 4Lolona Manik,
5
Sri winensi Tarigan,

Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan

Email corresponding : devimanalu2020@gmail.com galatia@gmail.com lolonamanik@gmail.com


sriwinensi@gmail.com

Abstrak

Sampah atau limbah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik. Dampak limbah rumah tangg
dapat mempengaruhi terhadap pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air, maka
akan mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan bagi orang lain. Adapun peraturan yang
mengatur tentang lingkungan hidup terutama pengelolaan sampah/limbah rumah tangga
sudah ada yaitu diatur dengan peraturan pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Dalam
pengelolaan limbah atau sampah rumah tangga adanya hambatan yang terjadi seperti
kurangnya tingkat kepedulian dari lingkungan rumah tangga itu sendiri, kurangnya tempat-
tempat pembuangan sampah, serta kurangnya penegakan hukum terhadap para
pelanggarnya. Beberapa cara pengelolaan sampah/limbah rumah tangga yang dapat dilakukan
yaitu dengan melakukanperencanaan yang baik terhadap pengelolaan sampah/limbah
tersebut seperti daur ulang, pembakaran, pemisahan, pengomposan, dan pembusukan.
Kata Kunci: Limbah rumah tangga, pencemaran, Lingkungan Hidup.

Abstract

Garbage or household waste is waste that comes from daily activities households that do not
include specific feces and waste. Impact of household waste can affect environmental pollution
such as decreasing water quality, then will affect the level of health of other people. As for
the regulations regulates the environment, especially waste/household waste management
already exists, namely regulated by government regulation Number 81 of 2012 concerning
Management of Household Waste and Waste Similar to Household Waste. In managing waste
or household waste, there are obstacles that occur, such as: lack of level of care from the
household environment itself, lack of places waste disposal, as well as a lack of law
enforcement against violators. A number of The way to manage household waste/waste that
can be done is by doing good planning for waste/waste management such as recycling,
burning, separating, composting, and decomposing.
Key words: Household waste, pollution, environment.

Judul Artikel…|1
PENDAHULUAN Peningkatan jumlah limbah rumah tangga telah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
menjadi masalah yang signifikan. Limbah
manusia dan/atau dari proses alam yang
organik rumah tangga, jika tidak dikelola
berbentuk padat (Suyoto, 2008). Sampah
dengan baik, dapat mencemari lingkungan dan
merupakan sesuatu yang sudah dianggap tidak
mempermudah penyebaran penyakit melalui
berguna yang berasal dari sisa kegiatan
hama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
manusia yang dibuang ke lingkungan
untuk mengatasi masalah tersebut dengan
(Kusminah, 2018). Sampah rumah tangga
mengubah limbah organik rumah tangga
adalah sampah yang berasal dari kegiatan
menjadi pupuk kompos cair yang
sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak
ramah lingkungan.
termasuk tinja dan sampah spesifik.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang Kecamatan Medan Tembung tepatnya
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan diwilayah Taduan dan sekitarnya yang sebagian
yang meliputi pengurangan dan penanganan besar wilayahnya dihuni oleh mahasiswa dan
sampah. Pengurangan sampah meliputi: masyarakat yang sudah berumah tangga.
pembatasan timbulan sampah; pendauran ulang Populasi tersebut tentu menghasilkan sampah
sampah; dan/atau pemanfaatan kembali rumah tangga. Untuk itu perlu pengelolaan
sampah. Pengolahan sampah rumah tangga sampah.
meliputi kegiatan: pemadatan; pengomposan;
Pengelolaan sampah memerlukan peran
daur ulang materi; dan/atau daur ulang energi.
aktif masyarakat untuk mengurangi persoalan
Laju produksi sampah terus meningkat, tidak
sampah. Kesadaran dan partisipasi masyarakat
saja sejajar dengan laju pertumbuhan
mempunyai peranan yang sangat besar dalam
penduduk tetapi juga sejalan dengan
pengendalian sampah yang ada. Penanganan
meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Di
sampah akan efektif jika dimulai dari
sisi lain kapasitas penanganan sampah yang
masing-masing keluarga atau pun masing-
dilakukan masyarakat maupun
masing mahasiswa dalam mengurangi
pemerintah daerah belum optimal. Sampah
sampah rumah tangga.
yang tidak dikelola dengan baik akan
berpengaruh terhadap lingkungan dan Hasil observasi lapangan yang telah dilakukan
kesehatan masyarakat sekitarnya. Apalagi menunjukkan bahwa banyak sampah rumah
mengenai sampah rumah tangga yang terdapat tangga yang belum dikelola secara produktif
disekitaran linkungan pemukiman penduduk. dan maksimal.

Berikut data yang kami peroleh dari


hasil wawancara mengenai sampah rumah

tangga terhadap masyarakat yang ada di jalan


Taduan:
Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa jenis limbah rumah tangga yang Sisa makanan, kerta kardus, plastik , kaleng
biasa di hasilkan di rumah Anda? bekas susu.

2. Apa yang biasa Anda lakukan dengan Kami membuang sampah kepada pengangkut
limbah rumah tangga Anda? sampah yang biasanya datang ke daerah kami.
Kami juga membuat pembuangan sampah
yang berbeda seperti membuang sampah yang
dapat di bakar jika sudah kering.

3. Apakah ada langkah atau kebiasaan Kami tidak ada menggunakan langkah dalam
lain yang Anda lakukan untuk mengurangi limbah rumah tangga. Kami
mengurangi limbah rumah tangga. langsung saja membuang sampah di tempat
sampah yang kami telah sediakan.

4. Apakah Anda memisahkan limbah Tidak, Kami tidak memisahkan sampah


organik dan non organik dari sampah rumah tangga yang berupa organik. Kami
rumah tangga lainnya? hanya memiliki satu wadah tempat sampah di
dapur untuk menampung sisa makanan,
berupa kulit buah, sayuran busuk, kulit
bawang.

Semua sampah tersebut kami satukan dan


menunggu tukang sampah akan mengangkut
sampah.

5. Apa jenis limbah organikdan non Sampah organik yang biasanya di hasilkan di
organik yang biasanya di hasilkan di rumah kami yaitu berupa sisa makanan,
rumah Anda? seperti sisa sayuran, kulit buah (pisang, jeruk),
kulit bawang dan daun seledri, potongan
daun-daun tanaman, dan sampah limbah non

Judul Artikel…|3
organik seperti plastik sisa belanja, botol susu
kaleng, kardus bekas, kotak susu.
Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa 1. Pengumpulan limbah organik rumah
jenis sampah rumah tangga yang di hasilkan tangga: Limbah organik rumah tangga
oleh warga Jl. Taduan yaitu sisa makanan, seperti sisa makanan, daun jatuh, dan
kertas kardus yang bekas, plastik kresek atau potongan sayuran dikumpulkan dari rumah
bungkus makanan, plastik deterjen, kaleng tangga yang telah dipilih secara acak.
susu, kulit bawang, kulit jagung, sisa sayuran 2. Pemisahan limbah: Limbah organik rumah
dan buah-buahan. Dari data diatas tangga dipisahkan dari limbah non-organik
menunjukkan bahwa secara faktual masyrakat seperti plastik dan kertas.
yang ada di Jl. Taduan langsung membuang
sampah tanpa adanya pemilahan sampah dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
masih terdapat juga kurangnya kesadaran pada Sampah dapat dibagi menjadi dua macam
warga untuk mengolah sampah rumah tangga, bagian, yaitu sampah yang mudah hancur atau
khusunya pengelolaan sampah organik. Hal ini sampah yang mudah diuraikan oleh alam yang
tidak sebanding dengan volume sampah yang biasa disebut dengan sampah organik,
masuk setiap tahunnya, maka dari itu contohnya seperti sampah sisa-sisa sayuran dan
permasalahan sampah yang terjadi harus di lain-lain, dan juga sampah yang tidak mudah
selesaikan terlebih dahulu khususnya sampah hancur atau tidak bisa diuraikan oleh alam yang
rumah tangga, karena sumber penyumbang biasa disebut dengan sampah non organik,
sampah yang paling banyak yaitu berasal dari contohnya seperti sampah yang berasal dari
rumah tangga, dikarenakan pada tiap tahunnya bahan plastik, kaca, kaleng dan sebagainya. Hal
terus mengalami pertumbuhan penduduk. ini tentu mendapatkan sorotan khusus dimana
dengan banyaknya jumlah pertumbuhan
METODOLOGI PENELITIAN
penduduk suatu daerah, otomotis sampah yang
Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan
dihasilkan juga ikut meningkat. Sama dengan
sidorejo tepatnya di jalan Taduan. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jln Taduan dimana persoalan ini muncul akibat
masih banyak yang sering membuang sampah
dan yang sudah berkeluarga atau berumah
secara sembarangan dan tidak pada tempatnya.
tangga. Di kelurahan sidorejo jln taduan yang
berjumlah, 2 yang telah berumah tangga dan 12 Meski sebagian masyarakat di Jln taduan sudah

anak kuliah yang kos di tadaun. Mereka telah memiliki kesadaran akan kebersihan

tinggal menetap minimal 6 bulan bahkan lebih lingkungan, namun masyarakat masih belum

dari 6 bulan pada kelurahan sidorejo jln taduan. memiliki kesadaran akan menjaga kebersihan
lingkungan secara menyeluruh dan merata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
eksperimental dengan langkah-langkah berikut: Karena masih adanya masyarakat yang
memiliki rendahnya kesadaran akan kebersihan
lingkungan tadi, maka hal yang dapat
ditimbulkan adalah dengan adanya pencemaran
lingkungan yang diakibatkan dari sampah, dan

3| Vol XX No. X – 20XX


lokasi pencemaran tersebut antara lain berada di Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil
selokan-selokan yang tersumbat karena sampah penginderaan manusia, atau hasil tahu
sehingga saat musim penghujan tiba seseorang terhadap objek melalui indera yang
menimbulkan banjir, dan kerap menimbulkan dimilikinya (mata, hidung, telinga, dsb).
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Pengetahuan seseorang terhadap objek
karena sampah genangan air yang kotor mempunyai intensitas atau tingkat yang
merupakan sarang bagi nyamuk utnuk berbeda-beda. Berdasarkan teori Bloom,
berkembang biak, lalu masih banyaknya pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan,
sampah yang dibuang dan ditumpuk secara yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis,
sembarangan di pinggir-pinggir jalan yang sintesis, dan evaluasi (Notoatmodjo, 2010).
menimbulkan pencemaran lingkungan, dimana
• Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons
lingkungan menjadi kurang sedap dipandang
yang masih tertutup dari seseorang terhadap
dan bersta dibawah jembatan yang ada di sekitar
suatu stimulus atau objek. Seperti halnya
Jln Taduan . Selain dari masih rendahnya
pengetahuan, Notoatmodjo (2010) membagi
kesadaran yang dimiliki, hal ini juga diperparah
sikap menjadi berbagai tingkatan yakni
dengan fasilitas Tempat Pembuangan sampah
menerima, menanggapi, menghargai, dan yang
Sementara (TPS) yang hanya berjumlah satu
terakhir adalah tanggung jawab.
buah tempat saja yang dijadikan tempat
pembuangan sampah Di Jln Taduan dimana • Tingkat pendidikan, sosial dan ekonomi
TPS ini menurut masyarakat masih dirasa jauh Dalam teori Lawrence Green dikatakan bahwa
dari layak untuk menampung jumlah sampah pendidikan kesehatan mempunyai peranan
yang ada di Jln Taduan. penting dalam mendorong perilaku sehingga
menimbulkan perilaku positif dari masyarakat.
Pendekatan teori yang digunakan adalah teori
karena melalui pendidikan, manusia
Lawrence Green, teori ini mencoba
mengetahui dan sadar akan bahaya sampah
menganalisis perilaku manusia dari tingkat
terhadap lingkungan, terutama bahaya
kesehatan dengan mewujudkannya melalui
pencemaran terhadap kesehatan manusia.
program promosi kesehatan. Dalam kegiatan
Selain itu, tingkat sosial ekonomi seseorang
pengabdia ini pengaplikasian dalam pendekatan
dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Hal
teori L.Green adalah untuk menganalisis
ini disebabkan seseorang dengan tingkat sosial
perilaku masyarakat di Jln Taduan
ekonomi yang tinggi pasti mampu untuk
.Berdasarakan teori L. Green, perilaku
memenuhi semua kebutuhan hidupnya
ditentukan atau dibentuk dari beberapa faktor,
termasuk untuk melakukan pengelolaan
yaitu faktor pendorong, pendukung, dan
sampah.
penguat. Berikut adalah penjelasannya:
2. Faktor Pendukung
1. Faktor Pendorong
Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

• Keterpaparan Informasi pengertian informasi masyarakat dalam pelaksanaan program 3R


adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam diharapkan dapat membantu mengurangi
pengambilan keputusan bagi penggunanya. Jadi timbunan sampah dan mempermudah proses
dengan adanya informasi yang didapat, seorang daur ulang sampah (Kementerian Pekerjaan
ndividu dapat mempertimbangkan dan Umum, 2010).
mengambil keputusan yang akan dia ambil.
• Wawancara ke masyarakat mengenai
• Ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana. pengelolaan sampah dinilai dapat membantu
Prasarana merupakan fasilitas umum yang dalam mengubah pengetahuan dan perilaku
menjadi penunjang utama terselenggaranya masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selain
suatu proses atau kegiatan dalam masyarakat, itu melakukan wawancara juga dimaksudkan
yang pada akhirnya akan menentukan agar regulasi dan kebijakan pemerintah
perkembangan masyarakat itu sendiri. mengenai pengelolaan sampah dapat sampai ke
Ketersediaan dari infrastrukturpun harus seluruh masyarakat di wilayah setempat.
diperhatikan jumlahnya, harus sesuai dengan
• Peran tokoh masyarakat dinilai memiliki peran
kondisi pada msyarakatnya sehingga dapat
penting dalam mempengaruhi perilaku
berjalan dengan efektif dan efisien.
masyarakat. Kesadaran masyarakat akan
3. Faktor Penguat pengelolaan sampah dipengaruhi oleh motivasi
dari tokoh masyarakat. Pemimpin yang baik
• Kebijakan mengenai sampah Dalam
akan dipatuhi anggotanya karena rasa hormat
mengubah kebiasaan masyarakat diperlukan
dan loyalitas bawahan, demikian pula pada
keterlibatan dari semua pihak, salah satunya
organisasi sosial kemasyarakatan. Kemampuan
adalah dukungan atau kebijakan pemerintah
dalam mempengaruhi orang lain tentunya
mengenai sampah (UU nomor 18 tahun 2008
menjadi modal utama tokoh masyarakat dalam
tentang Pengelolaan Sampah). Kesadaran
membantu pemerintah menjalankan program
masyarakat terhadap kebijakan mengenai
pengelolaan sampah di wilayah setempat.
sampah, baik di daerah maupun pusat, akan
Dengan kemampuan tersebut tokoh masyarakat
membantu dalam upaya pengelolaan
dapat mengubah sudut pandang, nilai
masyarakat. Selain itu, terdapat program
kepercayaan, sikap dan perilaku orang lain.
kebijakan pengelolaan sampah dengan
pendekatan berbasis 3R yang meliputi • Peran petugas kebersihan Dalam melakukan
mengurangi (reduce), menggunakan kembali pengelolaan sampah di lingkungan rumah
(reuse), dan mendaur ulang sampah (recycle). tangga perlu adanya kerja sama antara
Hal ini seyogyanya dilakukan bersamaan masyarakat dengan petugas kebersihan
dengan partisipasi masyarakat dalam setempat.
melakukan pengelolaan sampah sejak dari
Hasil Dari penjelasan mengenai menjaga
sumbernya. Berkenaan dengan keterlibatan
kebersihan dan pengolahan sampah organik

3| Vol XX No. X – 20XX


maupun non organik masyarakat dapat 1. Metode 3-R 3-R yaitu singkatan dari Reuse,
melakukannya dengan cara: Reduce, dan Recycle. Maksudnya yaitu:

1. Membuang sampah pada tempatnya dengan a. Reuse berarti menggunakan kembali sampah
membedakan sampah basah, sampah kering, yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sampah beracun seperti putung rokok, sampah sama ataupun fungsi lainnya. Contoh:
yang tidak bisa di olah ataupun hancur secara menggunakan sisi kertas yang masih kosong
alami misalnya sampah popok bayi ataupun untuk menulis, menggunakan botol bekas
pembalut. sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-
mail untuk mengirim surat.
2. Pengolahan sampah di bagi menjadi
pengolahan sampah organik dan sampah b. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu
anorganik. Cara pengolahan sampah organik yang mengakibatkan sampah. Contoh: Membeli
dan anorganik yaitu: produk dengan kemasan yang dapat di daur
ulang, menggunakan produk yang dapat diisi
a. Sampah organik seperti sisa makanan, kayu,
ulang (refill) misalnya alat tulis yang
daun, kulit telur, bangkai tumbuhan, bangkai
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk
hewan, kotoran manusia, dan lain-lain yang
Menjaga Kebersihan Lingkungan Dengan Cara
berasal dari alam dapat diolah menjadi pupuk
Membuang Sampah Pada Tempatnya tintanya
kompos, biogas, pakan ternak.
bisa diisi ulang kembali, menggunakan kedua
b. Sampah non organik seperti botol minuman sisi kertas untuk menulis, dan menghindari
mineral, besi, kaca atau beling, plastik, kain pembelian barang- barang yang menghasilkan
atau baju, ban bekas, pulpen, kaleng, jam tangan sampah dalam jumlah yang besar dan yang
dan lain-lain yang berasal dari limbah pabrik tidak perlu.
atau industri.
c. Recycle berarti mengolah kembali (daur
3. Jika membeli sesuatu ataupun pergi ke pasar ulang) sampah menjadi barang atau produk
tidak memakai kantong plastik, usahakan yang bermanfaat. Contoh: Memilih produk
membawa tas ataupun keranjang belanja dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan
sendiri, karena cara itu mampu mengurangi mudah terurai, membuat karya seni atau
jumlah sampah yang nantinya masyarakat kerajinan tangan dari sampah, mengolah
hasilkan. sampah organik menjadi kompos. Pengolahan
sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh
Menurut Alex (2012) pengelolaan sampah
siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan tanpa
adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan,
biaya. Tidak membutuhkan waktu banyak
pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang
untuk melakukannya, dari pengolahan sampah
atau pembuangan dari material sampah.
melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan
keuntungan materi yang sangat
Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

menguntungkan. Dengan melakukan Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga


pengolahan sampah melalui 3-R tersebut Kebersihan Lingkungan Dengan Cara
penulis dapat menjamin sampah yang ada di Membuang Sampah Pada Tempatnya anorganik
lingkungan masyarakat dapat teratasi sesuai untuk dilakukan proses pemanfaatan
harapan kita. selanjutnya. Sampah organik dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, biogas
2. Metode penghindaran dan pengurangan
dan pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik
Metode yang berikutnya adalah metode
dapat didaur ulang menjadi berbagai macam
penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya
perabot rumah tangga.
sampah yang ada di dunia ini secara umum dan
sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik
tidak dapat dimusnahkan atau diatasi secara UCAPAN TERIMA KASIH

keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi Terimakasih atas bantuan dan dukungan dari

dengan cara, metode atau langkah-langkah yang berbagai pihak, terutama kepada Dosen

kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya Pengampu yang telah memberikan pengarahan

bergantung pada diri kita masingmasing mau kepada tim, masyarakat sekitar di wilayah

kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang Taduan yang telah membantu kami baik dalam

terpenting kita memiliki usaha dalm penyelesaian penelitian ini. Dan kepada tim

mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling yang telah bekerja sama dalam melakukan

simpel adalah dengan cara menghindari atau kegiatan penelitian ini.

menguranginya. Dari beberapa metode di atas


setidaknya masyarakat Di jln Taduan mampu DAFTAR PUSTAKA
menerapkan metode tersebut untuk Alex, S. 2012. Sukses Mengolah Sampah
menciptakan desa yang indah dan bersih, sesuai Organik Menjadi Pupuk Organik.
dengan harapan kita. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.


KESIMPULAN http://id.m.wikipedia.org.com.
Bedasarkan uraian diatas dapat diperoleh (Diakses tanggal 8 Februari 2017,
kesimpulan bahwa sampah merupakan barang- pukul 18.18 WIB) Sukanto,
barang yang sudah tidak digunakan kembali Reksohadiprodjo. 1987. Manajemen
yang dapat menimbulkan berbagai kerugian Proyek. Yogyakarta BPFE.
terutama terhadap kelestarian lingkungan. Hal
Azis, A. C. K. (2018). Sampah Anorganik
ini dapat diatasi dengan metode pengelolaan
Menjadi Kerajinan Tas Pada Kelompok
sampah yang efektif sesuai dengan jenis
Program Keluarga Harapan (PKH) di
sampah. Salah satu cara pengelolaan sampah
Kecamatan Deli Tua. Jurnal
padat yaitu dengan memilah sampah padat
Pengabdian Kepada Masyarakat, 24(2),
menjadi sampah organik dan Meningkatkan

3| Vol XX No. X – 20XX


689-694.
https://doi.org/10.24114/jpkm.v24i2
.10470 BPS Siak. (2019).

Kecamatan Minas Dalam Angka. Siak: M&N


Grafika Hikmah, N., & Ruing, H. L.
(2020).

Sosialisasi pembuatan bank sampah serta


pengelolaan sampah organik serta
anorganik. Masyarakat Berdaya Dan
Inovasi, 1(2), 90–95.
https://doi.org/10.33292/mayadani.v
1i2.20

Anda mungkin juga menyukai