Anda di halaman 1dari 15

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Narkotika, Bahan Terlarang, dan Psikotropika
yang dibina oleh Tim Dosen:
Metri Dian Insani, S.Si.,M.Pd
Novida Pratiwi, S.Si, M.Sc.
Safwatun Nida, S.Si, M.Pd

Disusun oleh:
Eka Trisnawati
Ervan Dwi Yuliaristiawan
Indah Yunitasari
Rosi Pawestri

(120351402776)
(120351402783)
(120351410896)
(120351402789)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


Januari 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Narkotika, Bahan Terlarang, dan Psikotropika. Selain itu secara umum tujuan dari penyusunan
makalah ini untuk menambah wawasan mengenai narkotika dan psikotropika.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan secara khusus tentang pengertian
narkotika dan psikotropika, jenis-jenis narkotika dan psikotropika, narkotika dan psikotropika
yang sering disalahgunakan, cara penggunaannya, beserta struktur kimianya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik
membangun dari pembaca diharapkan dapat membantu penulisan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang narkotika dan
psikotropika bagi pembaca.

Malang, 7 Januari 2014


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pemerintah Indonesia yang saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan
pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan
non-fisik memberikan harapan yang baik bagi masyarakat namun di sisi lain masih
ada masalah yang memprihatinkan khususnya pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dewasa ini berkembang pengaruh pemakaian obatobatan dikalangan masyarakat yang disalahgunakan. Keprihatinan tersebut
menyangkut perilaku sebagian generasi muda (masyarakat) kita yang
terperangkap pada penyalahgunaan narkoba/NAPZA (Narkotika, Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya) baik mengkonsumsi maupun mengedarkanya. Hal
tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk peduli dan memperhatikannya, karena
bahaya yang ditimbulkan dapat mengancam generasi muda harapan bangsa yang
notabene sebagai pewaris dan penerus perjuangan bangsa di masa yang akan
datang.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan letak yang strategis pada jalur
maritimnya, menjadi sasaran empuk pengedar narkoba. Kota-kota besar di
Indonesia menjadi lahan menguntungkan peredaran narkoba dengan sasaran yang
tidak hanya korban broken home, orang frustasi maupun orang-orang yang
berkehidupan malam, namun telah merambah kepada mahasiswa, pelajar bahkan
tidak sedikit kalangan yang terpandang di masyarakat telah terjangkit barang
haram tersebut yang kemungkinan kurungnya pengetahuan mengenai barang
haram tersebut.
Pada dasarnya narkoba merupakan obat yang bermanfaat dibidang medis
dan pengembangan ilmu pengetahuan, namun di satu sisi lain dapat pula
menimbulkan addication (ketagihan dan ketergantungan) tanpa adanya
pembatasan, pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama dari pihak
yang berwenang. Untuk itulah dalam makalah ini akan dibahas secara khusus
mengenai narkotika dan psikotropika, diharapkan agar masyarakat dan generasi
muda khususnya dapat mengetahuinya dan tidak sampai terjerumus pada pusaran
hitam narkoba karena kurangnya pengetahuan mengenai barang haram tersebut.

B.

Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian narkotika dan psikotropika?
2. Apa sajakah jenis-jenis narkotika dan psikotropika?
3. Jenis narkotika dan psikotropika apa yang sering disalahgunakan? Bagaimana
penggunaannya? Serta bagaimana struktur kimianya?

C.

Tujuan
1. Mengetahui pengertian narkotika dan psikotropika
2. Mengetahui jenis-jenis narkotika dan psikotropika
3. Mengetahui jenis narkotika dan psikotropika yang sering disalahgunakan,
mengetahui cara penggunaannya, serta mengetahui struktur kimianya

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Narkotika dan Psikotropika


Narkotika yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.
Narkotika dan psikotropika merupakan bagian dari Narkoba atau NAPZA.
NAPZA merupakan kependekan dari NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN
ZAT ADIKTIF. Napza adalah bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak atau susunan saraf pusat, kondisi
kejiwaan atau psikologi seseorang baik dalam berpikir, perasaan dan perilaku,
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya
karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi)
terhadap NAPZA.

B.

Jenis-jenis Narkotika dan Psikotropika


Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya


adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu
pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.

Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat,


tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin,
benzetidin, dan betametadol.

Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan
turunannya.

Jenis-jenis Narkotika
Jenis-jenis narkotik umumnya dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu: jenis semula
jadi (morfin dan kodeina); separuh-tiruan (heroin dan hidromorfon), dan tiruan
(meperidin, metadon).
a. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan
Alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk
tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan
b. Kodeina
Kodeina termasuk garam/turunan dari opium/candu. Efek kodeina lebih lemah
daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungan rendah.
Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan
dan disuntikkan
c. Heroin ( putaw )
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan
merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia
pada akhir-akhir ini. Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin
menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak
menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal,
tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker
terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
d.

Hidromorfon
Hidomorfon juga ialah sejenis narkotik separa-tiruan yang diperbuat daripada
morfin. Kegunaan perubatannya agak banyak dan oleh itu mudah
disalahgunakan. Ia didapati dalam bentuk tablet dan cair.

e.

Meperidin
Meperidin ataupun petidin adalah narkotik tiruan sepenuhnya. Ia diperbuat
keseluruhannya dalam makmal dengan tujuan menggantikan kegunaan morfin.
Ini kerana ia boleh mengurangkan kesan buruk berbanding morfin, khususnya
kesan tolerans dan pergantungan. Meperidin juga boleh berfungsi menahan
sakit dan didapati dalam bentuk pil serta cecair. Meperidin masih mempunyai
kesan tolerans dan pergantungan jika digunakan berpanjangan dan meluas.

f.

Methadon
Saat

ini

Methadone

banyak

digunakan

orang

dalam

pengobatan

ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati


overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik
(opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine),
pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Kelas obat tersebut adalah
nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan
apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan
antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine,
butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian
telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif
untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT,
putih.
g. Ganja
Merupakan jenis tumbuhan liar yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan sub
tropis
h. Kokain
Alkoida dari daun tumbuhan Erythroxylon Coca, sejenis tumbuhan di lereng
pegunungan Andes
i. Extacy
Berbentuk tablet beraneka ukuran dan warna. Ecstasy (XTC) mempunyai
rumus kimia 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). XTC
mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit setelah diminum. Efeknya
berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadangkadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil
mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan
timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu
diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu
lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam
segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong,
rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman
mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia.
Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai
6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan

j. Shabu-shabu
Shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara
membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah
ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah
Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi
sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada
sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena
takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang
terhirup.
Sabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang
berlebihan), menjadi sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka
yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual. Masing-masing
pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda. Selain itu,
pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam
jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika shabu yang
dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia
mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah.
k. Subotex / suboxon
Berbentuk tablet.
Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok yaitu :

Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya.
Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.

Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta


berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin,
dan metakualon.

Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang


serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal,
buprenorsina, dan fleenitrazepam.

Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif


ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam
(BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.

Jenis jenis Psikotropika


a. Amphetamine
Sekelompok zat atau obat yang mempunyai khasiat sebagai stimulant susunan
syaraf pusat. Menimbulkan rangsang serpa dengan hormon Adrenalin.
b. ATS (Amphetamine Type Stimulans)
Nama sekelompok zat atau obat yang mempunyai khasiat sama dengan
amphetamine. Contoh: Speed, Crystal
c. Dalam ilmu farmakologi, psikotropika dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Kelompok depresan / penekanan saraf pusat (penenang atau obat tidur)
contoh : Valium, BK, rohipnol, mogadon, dll
Kelompok stimulant / perangsang syaraf pusat Contoh amphetamin
berbentuk tablet
Kelompok Halosinigen
a. Halusinogen alamiah:
1. LSD (Lysergic Acid Diethylamide) beasal dari jamur kering.
Berupa cairan tawar, tak berwarna dan berbau yang sering diserap
ke dalam zat apa saja.
2. Harmin, zat yang terdapat dalam tumbuhan harmala
b. Halusinogen sintesis
Yang tergolong halusinogen sintesis adalah : LSD-25, DOM, DET,
DOE, DOB, dll.

C.

Narkotika dan Psikotropika yang sering disalahgunakan


Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan
adalah :
1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar. Heroin yang murni
berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses
tertentu

dihasilkan

putauw,

yang

kekuatannya

10

kali

melebihi

morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari
morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter
sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada operasi, penderita
cancer. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan
perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf
kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai
keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri,
mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.
2. Kokain:
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut. Nama
jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan,
menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. Kanabis:
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal

dari

tanaman

kanabis

sativa

atau

kanabis

indica.

Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau


dengan menggunakan pipa rokok.
4. Amphetamine:
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk
bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet
diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
5. LSD ( Lysergic Acid ).
Termasuk dalam golongan halusinogen.
Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi
setelah 30 - 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 12 jam.

6. Sedatif Hipnotik ( Benzodiazepin ) :


Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami
kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. Solvent / Inhalasi :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol,
Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba coba oleh anak di bawah umur, pada
golongan yang kurang mampu.
8. Alkohol

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari


proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi umbian yang
mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan
proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi,
bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

D.

Cara penggunaan narkotika dan psikotropika


Secara umum penggunaan Narkotika dan Psikotropika ada 3, yaitu:
1. Dihirup
Dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari
ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya
dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air
Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu
melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu
dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan
aluminium foil yang terhirup.
2. Disuntik ke pembuluh darah
Cara pemakaiannya disuntik ke bawah kulit ke dalam otot atau pembuluh darah
intravena.

10

3. Melalui sistem pencernaan


Narkotika atau psikotropika berbentuk pil atau kapsul dikonsumsi dengan cara
meminumnya menggunakan air putih.

E.

Struktur Kimia Narkotika dan Psikotropika


Berikut beberapa struktur kimia dari narkotika dan psikotropika yang sering
disalahgunakan dalam penggunaannya,
Narkotika
1. Morphin

2. Ekstasi

3. Shabu-shabu

11

Psikotropika
1. Amphetamin

2. LSD

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkotika yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Sedangkan psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik
alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal
dan perilaku.
Narkotika dan psikotropika memiliki banyak jenis dan golongannya, dimana dari
keseluruhan jenisnya banyak yang dislahgunakan dalam penggunaanya, sebagai
contoh morfin, ekstasi, shabu-shabu, dan amphetamine. Semua jenis baik narkotika
maupun psikotropika merupakan zat yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan
perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran hingga hilangnya kesadaran.
Secara umum cara penggunaan narkotika dan psikotropika terdiri dari tiga cara
yakni, Dihirup dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir
dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup
dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Disuntik ke pembuluh
darah dan melalui sistem pencernaan dengan cara meminumnya menggunakan air
putih.

13

DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 2012. Pengetian Narkoba (online) dalam
http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/ diakses tanggal selasa 6 Januari
2015 pukul 09.00 WIB
Iskandar, Anang.2014.Dekriminalisasi Pengguna Narkoba di Indonesia (online)
http://103.3.70.3/portal/_uploads/post/2014/09/02/materi_New_KEPALA_BNN_
RI.pdf diakses tanggal 9 Januari 2015 pukul 10.30 WIB
Isman, Soubar, dkk. 2010. Penyalahgunaan Narkoba dan Upaya Penanggulangannya.
Badan Narkotika Propinsi Jawa Timur: Surabaya
Prasetyo, Budyo dkk.2014.Pahami Bahaya Narkotika, Kenali Penyalahgunanya, dan
Segera Rehabilitasi (online) dalam
http://103.3.70.3/portal/_uploads/post/2014/09/02/Materi_Rehabilitasi.pdf diakses
tanggal 9 Januari 2015 pukul 10.48 WIB
Zavira, Alfianti Rizqi.2009.MAKALAH tentang NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN
ZAT ADIKTIF (online) dalam
http://makalah_tentang_narkotika_psikotropika_dan zat_adiktif/ diakses tanggal
07 Januari 2015 pukul 09.00 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai