Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

EMPOWERING WOMEN CENTER CARE,TRUST DAN


PRIMARY CARE

Dosen Pengampu :
Dwi Pratiwi Kasmara S.keb.Bd.M.Keb

Disusun Oleh :

Riwani AMd.Keb
Prodi : S1 Kebidanan (Transfer)

22152011015

STIKES SENIOR MEDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TA : 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas makalah dengan judul “Empowering women center
care,trust dan primary care” dapat terselesaikan dengan baik.

Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Dwi Pratiwi Kasmara S.keb.Bd.M.Keb selaku
dosen pada mata kuliah Praktek Kebidanan yang telah memberikan kesempatan dan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang turut dalam proses pembuatan makalah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dari segi penggunaan bahasa, kata dan segi keilmiahan. Maka dari itu kami
menerima setiap kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini dan selanjutnya
menjadi lebih baik lagi.

Medan, 26 Desember 2022

RIWANI,AMd.Keb

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR IS 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Empowering 5
2.2 Women Center Care 6
2.3 Trust 6
2.4 Primary Care 8

BAB III PENUTUP 9

3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dengan menggunakan beberapa


indikator diantaranya yaitu Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita,
Angka Kematian Ibu (AKI), serta angka morbiditas dari beberapa penyakit. Angka
kematian ibu merupakan sebuah indikator yang sangatlah penting untuk menggambarkan
derajat kesehatan yang ada di masyarakat. Berdasarkan dari hal tersebut, maka peran dari
seorang bidan sangatlah diperlukan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran sangat penting
dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi serta balita. Tak hanya menurunkan AKI
dan AKB saja tetapi, seorang bidan juga memiliki tugas dalam konseling dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya pada perempuan. Bidan
merupakan sebuah profesi yang telah diakui secara nasional dan internasional mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan oleh wanita
selama masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan, memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu an
anak, dan akses bantuan medis maupun bantuan lain yang sesuai serta melaksanakan
tindakan kegawatdaruratan.
Asuhan kebidanan ini akan menjurus ke beberapa hal yaitu pada empowering,
women center care, trust dan primary care yang sangatlah penting dipelajari bagi seorang
bidan. Oleh karena itu, untuk mengetahui asuhan kebidanan yang ada akan dibahas pada
makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan yang akan
dibahas pada makalah ini diantaranya yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan partnership empowering dalam kebidanan?
b. Apa yang dimaksud dengan women center care?
c. Apa yang dimaksud dengan trust dan primary care dalam kebidanan?

1.3 Tujuan

Dari paparan rumusan permasalahan yang ada, dapat diketahui bahwa tujuan dari
pembuatan makalah ini diantaranya:
a. Mengetahui mengenai partnership khususnya pada empowering.
b. Mengetahui mengenai women center care dalam kebidanan.
c. Mengetahui mengenai trust dan juga primary care yang ada dalam partnership di
kebidanan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Empowering

Empowering atau pemberdayaan merupakan sebuah proses dimana


pimpinan atau atasan berusaha untuk membantu bawahan agar mendapatkan dan
menggunakan kekuatan yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan
terhadap berbagai hal yang mempengaruhi suatu kondisi kerja maupun keadaan
dari individu itu. Empowering lebih menekankan kepada kepercayaan (trust)
dengan asumsi bahwa nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat akan sejalan dengan
kebutuhan dan tujuan dari organisasi ataupun kebidanan.
Konsep empowering ini biasanya lebih mengacu pada masyarakat yang
berada pada lapisan bawah. Hal ini dikarenakan posisi dari masyarakat itu
seringkali menjadi korban dinamika pembangunan. Konsep ini dapat
mencerminkan paradigm yang baru dalam suatu pembangunan yang bersifat
people centered, empowerment, participatory, and sustainable.
Empowering bergantung pada dua hal yaitu kekuatan dapat berubah dan
yang kedua yaitu tergantung dengan seberapa kuat untuk memperluas
cakupannya. Empowering merupakan sebuah proses yang memakan waktu yang
cukup lama dan bukan sebuah proses yang instan. Tetapi, empowering memiliki
tiga tahapan untuk mencapai tujuannya diantaranya yaitu:
a. Penyadaran, memberikan pemahaman serta penyadaran bahwa masyarakat
memiliki kemampuan untuk keluar dari kemiskinan;
b. Pengkapasitasan, memampukan masyarakat sehingga mereka memiliki
keterampilan untuk mengelola berbagai peluang yang ada;
c. Pengembangan kekuatan, kecakapan keterampilan sehingga dapat
terbentuk inisiatif dan kemampuan inovatif untuk memandirikan
masyarakat.

2.2 Women Center Care

Women center care merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk


menyatakan sebuah filosofi asuhan maternitas yang memberi prioritas pada
keinginan dan kebutuhan pengguna, menekankan pentingnya informed choice,
kontinuitas perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan juga
aksesibilitas. Dalam memberikan sebuah asuhan yang baik untuk wanita, seorang
bidan harus menerapkan beberapa hal diantaranya yaitu melakukan intervensi
minimal, memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan, melakukan segala
tindakan yang sesuai dengan standar, wewenang, otonomi dan kompetensi,

6
memberikan informed consent, memberikan asuhan yang aman nyaman logis dan
berkualitas serta menerapkan asuhan sayang ibu. Women center care memiliki
beberapa prinsip dalam penerapannya diantaranya yaitu:
a. Memastikan perempuan menjadi mitra yang sejajar dalam perencanaan
dan pemberian perawatan maternitas;
b. Mengenali berbagai layanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari orang-orang staf ataupun manajer;
c. Memberikan informasi pilihan untuk perempuan pada masa kehamilan,
persalinan dan periode pascanatal;
d. Memberikan kesinambungan perempuan sehingga mampu membentuk
hubungan saling percaya dengan orang-orang yang peduli untuk mereka;
e. Memberikan kontrol perempuan atas keputusan-keputusan kunci yang
dapat mempengaruhi isi serta kemajuan untuk mereka.

2.3 Trust

Kata trust sudah dikenal sejak abad ke-12 yang berasal dari bahasa
Skandinavia Kuno yaitu kata kerja treysta yang berarti mempercayai,
mengandalkan dan membuat kuat dan aman serta kata benda traustyang berarti
bantuan, kepercayaan diri, perlindungan dan dukungan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa trust dapat diartikan sebagai kepercayaan atau keyakinan
seseorang atau pasien untuk mengandalkan atau mempercayakan kompetensi,
kekuatan dan kebenaran dari seseorang (bidan).
Membangun sebuah kepercayaan dari pasien jauh lebih penting dari
sekedar membangun sarana dan prasarana yang lengkap,mewah dan berteknologi
canggih. Kepercayaan pasien akan meningkat seiring dengan meningkatnya
kuantitas dan kualitas komunikasi antara dokter, perawat, bidan dan tenaga
kesehatan lainnya dengan pasien maupun keluarga dari pasien. Intensitas
komunikasi yang rendah dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap
tingkat kepercayaan dari pasien.
Salah satu faktor penting dalam keterbukaan komunikasi antara individu
adalah kemauan individu untuk mendengarkan, menjaga hubungan, saling
mendukung dan saling percaya antar individu. Kepercayaan bukanlah hal yang
dapat muncul dalam waktu yang sekejap namun harus dibangun atau diciptakan
dalam waktu yang agak lama dan perlu konsistensi dan bertahap dalam interaksi.
Kepercayaan pasien adalah keyakinan dari pasien bahwa petugas
kesehatan baik itu dokter, perawat, bidan maupun petugas yang lainnya akan
bertindak demi kepentingan terbaik mereka dan akan memberikan penanganan
dan perawatan yang paling tepat bagi pasien. Kepercayaan dapat diukur dengan
beberapa indikator diantaranya yaitu:

a. Tenaga medis akan jujur memberikan informasi mengenai hasil dari


diagnosis yang telah dilakukan;
b. Tenaga medis akan menghormati janji yang telah dibuat atau disepakati
antara pasien dan tenaga medis tersebut;
c. Masalah kesehatna pasien dapat ditangani melalui bantuan dari tenaga
pelayanan umum;

8
d. Pasien mempercayai penilaian atau diagnosis dari petugas medis mengenai
keluhan atau penyakit yang diderita;
e. Tenaga medis dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan medis dari pasien.

2.4 Primary Care

Primary Care atau Primary Health Care merupakan sebuah pelayanan


kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan
sosial yang dapat diterima secara baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi secara keseluruhan serta dengan biaya yang
terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan dalam semangat hidup mandiri (Self reliance) dan dapat
menentukan nasib sendiri (Self determination).
Dalam penerapannya, primary care memiliki beberapa tujuan diantaranya
yaitu mencoba menemukan kebutuhan yang ada di masyarakat terhadap
pelayanan yang diselenggarakan sehingga dapat mencapai kepuasan pada
masyarakat. Fungsi dengan adanya primary care ini yaitu untuk pemeliharan
kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis dan pengobatan, pelayanan tingkat
lanjut, dan pemberian sertifikat. Terdapat beberapa kendala yang mempengaruhi
PHC diantaranya yaitu:

a. Masalah kependudukan;
b. Masalah lingkungan sosial budaya;
c. Masalah lingkungan fisik dan biologi;
d. Masalah ekonomi;
e. Masalah upaya kesehatan (jangkauan upaya kesehatan, sumber daya,peran

serta masyarakat, pengadaan dan pengendalian obat-obatan, manajemen


upaya kesehatan dan kerjasama lintas sektor).
Biasanya, sebuah pelayanan yang menerapkan primary care dalam
pelayanannya memiliki sebuah perbedaan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan dari
ciri-ciri yang ada diantaranya yaitu:

a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat;


b. Pelayanan yang menyeluruh;
c. Pelayanan yang terorganisasi;
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat;
e. Pelayanan yang berkesinambungan dan progresif;
f. Pelayanan yang berorientasi pada keluarga;
g. Pelayanan yang tidak berpandang kepada salah satu aspek saja.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Empowering atau pemberdayaan merupakan sebuah proses dimana pimpinan atau


atasan berusaha untuk membantu bawahan agar mendapatkan dan menggunakan
kekuatan yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan terhadap berbagai hal
yang mempengaruhi suatu kondisi kerja maupun keadaan dari individu itu. Konsep
empowering ini biasanya lebih mengacu pada masyarakat yang berada pada lapisan
bawah.
Women center care merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyatakan
sebuah filosofi asuhan maternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan
pengguna, menekankan pentingnya informed choice, kontinuitas perawatan, keterlibatan
pengguna, efektivitas klinis, respon dan juga aksesibilitas. Trust sudah dikenal sejak abad
ke-12 yang berasal dari bahasa Skandinavia Kuno yaitu kata kerja treysta serta kata
benda traust. Sehingga dapat disimpulkan bahwa trust dapat diartikan sebagai
kepercayaan atau keyakinan seseorang atau pasien untuk mengandalkan atau
mempercayakan kompetensi, kekuatan dan kebenaran dari seseorang (bidan).
Primary Care atau Primary Health Care merupakan sebuah pelayanan kesehatan
pokok yang berdasarkan pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi
secara keseluruhan serta dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan dalam semangat hidup mandiri (Self reliance)
dan dapat menentukan nasib sendiri (Self determination).

3.2 Saran

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang professional diharapkan dapat memberikan


asuhan kebidanan (empowering, women center care, trust dan primary care) sesuai
dengan standar, wewenang danperaturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga
hal ini diharapkan mampu mencegah berbagai permasalahan yang tidak diharapkan dan
mampu membantu pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA
1. Choiriyah IU. Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Sutera Emas (Studi pada
Inovasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kepanjen, Kabupaten Malang). JKMP (Jurnal
Kebijak dan Manaj Publik). 2016;4(1):57–74.

2. Anjani AD, Sunesni, Aulia DLN. Pengantar Praktik Kebidanan [Internet]. Purwokerto:
CV. Pena Persada; 2022. Available from:
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=coGYEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&d
q=EMPOWERING,+WOMEN+CENTER+CARE,+TRUST+DAN+PRIMARY+CARE”+
latar++belakang+kebidanan&ots=tCu7cJytqR&sig=jDWloJgfC5A-
mLD3uZHKDpHruzY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

3. Ramadhani R, Sediawan MNL. KEPERCAYAAN PASIEN TERHADAP LAYANAN


KESEHATAN SUATU STUDI TINJAUAN SISTEMATIS. J Ilm Media Husada.
2022;11:71–83.

4. Women centered Care[Internet]. wordpress.com. Available from:


https://midwif3.wordpress.com/2012/07/11/women-centered-care
/
5. Primary Health Care (PHC) [Internet].2015. Available from:
https://mustariai.wordpress.com/2015/03/12/primary-health-care-phc-bidan-a

Anda mungkin juga menyukai